take home quiz uas

Upload: nadya-priscilya-hutajulu

Post on 15-Jul-2015

49 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Take Home Quiz - Cost AccountingLecturer: Mr. Mafrizal Heppy Lecturer Assistant: Desti Maharani

Process Costing with Spoilage Magitech Company manufactures products through three departments & uses weighted average costing method to calculate its production cost. Materials are added at the beginning of the process. Inspection is done at 50% stage. Products which are spoiled are not going to be processed further. Information regarding the production process during September 2009 for the first departments were as follows: Beginning WIP inventory (60% complete) Started during September Ending WIP inventory (40% complete) Normal spoilage 5% of the products inspected Actual spoilage detected Cost of inventory September 1, 2009 Direct materials Conversion costs Cost added during September 2009 Direct materials Conversion costs 4.000 units 51.000 units 3.000 units 5.000 units

Rp 20.500.000,Rp 15.100.000,-

Rp 418.500.000,Rp 449.100.000,-

Required (for the month of September 2009): a. Compute the total equivalent units for direct material and conversion cost. b. Compute the cost per equivalent unit of direct material and conversion cost. c. Determine cost per equivalent unit and the total cost of product transferred to department II. d. Determine the total cost of the September 30 work in process.

Joint Product & By Product PT Palem Indah memproduksi dua joint product, yaitu minyak goreng dan minyak sabun. Keduanya dibuat dari bahan minyak nabati melalui proses pemurnian. Bulan Oktober 2002, total joint costs dari kedua produk tersebut Rp 24.000.000,- sampai split off point. Setelah melewati split off point kedua produk tersebut masih harus diproses lebih lanjut dengan mengeluarkan biaya pemrosesan lebih lanjut (separable processing cost) sebesar Rp 30.000.000,- untuk minyak goreng dan Rp 7.500.000,- untuk minyak sabun. Harga jual minyak goreng Rp 50.000,- per drum sementara harga

jual minyak sabun Rp 25.000,- per drum. Perusahaan memproduksi dan menjual 1000 drum minyak goreng dan 500 drum minyak sabun. Tidak ada persediaan awal apapun persediaan akhir untuk minyak goreng maupun minyak sabun. Diminta: a. Alokasikan joint production cost tersebut menggunakan: y Net Realizable Value Method y Physical Measure Method b. Bila ternyata pada titik split off minyak goreng bisa dijual dengan harga Rp 20.000,- per drum dan minyak sabun dengan harga Rp 15.000,- per drum tanpa mengalami proses lebih lanjut, apakah sebaiknya perusahaan menjualnya pada saat split off? (Jelaskan dan sertakan perhitungannya) c. Apa perbedaan antara joint products dengan by products?

Inventory Management The Cloth Center sells fabrics to a wide range of industrial and consumer users. One of the products it carries is denim cloth, used in the manufacture of jeans and carrying bags. The supplier for the denim cloth pays all incoming freight. No incoming inspection of the denim is necessary because the supplier has a track record of delivering high-quality merchandise. The purchasing officer of the Cloth Center has collected the following information: Annual demand for denim cloth Ordering cost per purchase order Carrying cost per year Safety stock requirements Cost of denim cloth 20.000 yards $ 160 20% of purchase cost None $ 8 per yard

The purchasing lead time is 2 weeks. The Cloth Center is open 250 days a year (50 weeks for 5 days a week). Required: a. Calculate the EOQ for denim cloth b. Calculate the number of orders that will be placed each year c. Calculate the reorder point for denim cloth

Just in Time Inventory PT Otomotif adalah sebuah perusahaan manufaktur suku cadang otomotif. Tingginya tingkat persediaan yang dipunyai perusahaan menyebabkan perusahaan mulai mengkhawatirkan biaya penyimpanan persediaan yang juga tinggi. Perusahaan sedang mempertimbangkan untuk menggunakan program persediaan Just in Time (JIT). Permintaan tahunan untuk produk perusahaan

sebanyak 1.000.000 unit. Jika perusahaan menerapkan JIT, harga beli dari bahan baku akan meningkat dari Rp 4.500 menjadi Rp 4.525 karena pemasok bahan baku harus melakukan pengiriman lebih sering. Biaya pemesanan tetap sebesar Rp 450 per pemesanan. Tetapi jumlah yang dipesan berubah menjadi 500 unit bahan baku 2.000 pemesanan, bukan lagi 5.000 unit bahan baku 200 kali pemesanan per tahunnya. Tanpa melakukan scheduling untuk overtime, kehilangan penjualan karena stockout akan meningkat menjadi 25.000 unit per tahun. Tetapi, dengan melakukan overtime akan menyebabkan peningkatan biaya overtime sebanyak Rp 50.000.000 per tahun, kehilangan penjualan dapat dikurangi menjadi 10.000 unit saja. Peningkatan overtime tersebut adalah jumlah overtime maksimum yang mungkin terjadi. Dengan menggunakan JIT, sebagian besar area dua gudang tempat menyimpan bahan baku tidak lagi diperlukan. Satu gudang disewa perusahaan dari perusahaan lain dalam perjanjian sewa guna usaha yang dapat dibatalkan dengan biaya tahunan Rp 70.000.000. Gudang satunya lagi adalah milik perusahaan dengan luas 1.200 meter persegi. 2/3 dari luas gudang milik sendiri tersebut dapat disewakan dengan harga Rp 80.000/meter persegi/tahun. Perusahaan juga dapat mengeliminasi biaya asuransi sebesar Rp 16.000.000 per tahun. Perusahaan mempunyai required rate of return on investment sebesar 15%. Berikut adalah laporan laba rugi perusahaan untuk tahun berakhir 31 Desember 2001 (dalam Rp 000): Pendapatan (1.000.000 unit) Harga pokok penjualan: Biaya variabel 5.800.000 Biaya tetap 1.500.000 Total harga pokok penjualan Laba kotor Biaya pemasaran dan distribusi: Biaya variabel 1.550.000 Biaya tetap 1.600.000 Total biaya pemasaran dan distribusi Laba bersih Diminta: Hitunglah estimasi penghematan (kerugian) perusahaan jika perusahaan menggunakan metode pengendalian persediaan JIT. 12.000.000

7.300.000 4.700.000

3.150.000 1.550.000

Backflush Costing Kasus ini terkait dengan proses produksi pada PT Depok Onofoods, produsen mie instan. Proses pembuatan mie instan berlangsung menggunakan mesin secara otomatis sepanjang tahun. Jika proses produksi berhenti di tengah jalan karena sesuatu hal, maka produk akan menjadi rusak. Dengan kondisi tersebut PT Depok Onofoods memutuskan untuk menggunakan backflush costing

system. Jurnal dibuat bulanan. Over/under allocated conversion cost hanya dilakukan pada saat penyusunan laporan keuangan tahunan yakni bulan Desember. Tahapan yang dapat dijadikan trigger points yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut: a. Pembelian bahan baku b. Produk selesai dibuat sebagai barang jadi c. Penjualan barang jadi Perusahaan tidak memiliki persediaan awal. Data untuk bulan Juli 2006 adalah sebagai berikut: Pembelian bahan baku Bahan baku yang digunakan Biaya konversi yang dikeluarkan Biaya konversi yang dialokasikan Biaya yang ditransfer ke barang jadi Harga pokok penjualan Diminta: Buatlah jurnal-jurnal yang dilakukan selama bulan Juli 2006. Asumsikan tidak ada varians bahan baku. Rp 13.200.000 Rp 12.750.000 Rp 6.330.000 Rp 6.000.000 Rp 18.750.000 Rp 17.850.000

Support Department Cost Allocation PT A sedang menyusun proposal tender pengadaan mesin hasil produksinya. Harga yang akan ditawarkan adalah full cost ditambah markup 20%. Terdapat 2 departemen pendukung (service, yaitu A dan B) dan 2 departemen operasi, yaitu C dan D yang diperhitungkan dalam full cost tersebut. Anggaran setahun keempat departemen adalah sebagai berikut: Departemen A Biaya overhead Jumlah pegawai Jam pemeliharaan Jam mesin Jam tenaga Rp 100.000.000 8 orang 2.000 jam Departemen B Rp 200.000.000 7 orang 200 jam Departemen C Rp 100.000.000 30 orang 6400 jam 10.000 jam 1.000 jam Departemen D Rp 50.000.000 30 orang 1.600 jam 1.000 jam 10.000 jam

Biaya langsung departemen A dialokasikan berdasarkan jumlah pegawai, sedangkan departemen B berdasarkan jam pemeliharaan (masing-masing sesuai dengan jenis jasa yang dihasilkan). Tarif

overhead departemen operasi digunakan untuk pembebanan biaya overhead yang bersangkutan ke produk, di departemen C berdasarkan jam mesin dan di departemen D berdasarkan jam tenaga. Tender yang dimaksud (Job No. 43) membutuhkan 3 jam mesin pada departemen C untuk setiap unit produk dan tidak membutuhkan proses apapun di departemen D. Taksiran prime cost adalah Rp 67.000.000 per unit. Diminta: a. Alokasikan biaya departemen A dan B ke departemen operasi C dan D dengan menggunakan: y Metode langsung y Metode alokasi sequential y Metode reciprocal b. Hitunglah biaya proposal (per unit produk) yang akan diikutsertakan dalam tender masingmasing metode alokasi pada soal a di atas.

Activity Based Costing Sebuah perusahaan swasta asing menghasilkan tiga macam produk: A, B, dan C. Untuk memproduksi 1000 unit, masing-masing produk memerlukan waktu 25, 25, dan 10 menit. Berikut ini adalah data tambahan yang berkaitan dengan soal ini: Product Projected sales in unit PER UNIT DATA Selling price Direct materials Direct labor Overhead cost based on direct labor hours (traditional system) $ 40 8 15 12 $ 20 4 3 3 $ 30 8 9 9 A 30.000 B 50.000 C 40.000

HOURS per 1000 UNIT BATCH Direct labor hours Machine hours Setup hours Inspection hours 40 25 1.0 30 10 25 0.5 20 30 10 1.0 20

Total overhead cost and activity levels for the year are estimated as follows: Activity Direct labor hours Machine hours Setup hours Inspection hours $ 465.000 $ 405.500 $ 870.550 Diminta: a. Hitunglah dengan sistem tradisional laba operasi per unit untuk setiap produk b. Hitunglah activity cost driver rate untuk setup costs dan inspection costs c. Hitunglah dengan sistem ABC untuk setiap produk estimated overhead costs per unit dan estimating operating profit per unit d. Jelaskan perbedaan laba antara kedua sistem di atas. Sistem mana yang akan memberikan estimasi laba yang lebih akurat? Mengapa? Overhead Costs Activity Levels 2.900 hours 2.400 hours 95 setup hours 2.700 inspection hours

Activity Based Management Willson Company has developed value added standards for four activities: purhasing parts, assembling parts, administering parts, and inspecting parts. The activities, the activity driver, the standard and actual quantities, and the price standards following for 2005: Activities Activity Driver Standard Quantity 1.500 180.000 18.000 Actual Quantity Standard Price

Purchasing parts Assembling parts Administering parts Inspecting parts

Orders Labor hours Number of parts

2.100 199.500 28.500

$ 300 $ 12 $ 110

Inspection hours

0

75.000

$ 15

The actual price paid per unit of each activity were equal to the standards prices. Required: Prepare a cost report that lists the value added, non value added, and actual costs for each activity.