summary of ipsas conceptual framework

4
SUMMARY OF IPSAS CONCEPTUAL FRAMEWORK Oleh: Bakhtiar Amaludin (NIM C1G014084) – S1 Akuntansi - STARBPKP 2015 PENDAHULUAN: Kerangka Konseptual digunakan oleh International Public Sector Accounting Standards Board (IPSASB) sebagai pedoman dasar dalam pengembangan Internation Public Sector Accounting Standards (IPSAS’s) dan Recomended Practice Guidelines (RPG) yang digunakan untuk menyusun dan menyajikan laporan keuangan entitas sector publik. Kerangka Konseptual yang dikembangkan IPSASB ini menggunakan pendekatan konsep akuntansi berbasis akrual. CHAPTER 1: PERAN DAN WEWENANG (ROLE AND AUTHORITY) Kerangka Konseptual menjadi bagian penting dalam pengembangan konsep pelaporan keuangan sektor publik yang berbasis akrual. Kerangka Konseptual bukanlah standar bagi pelaporan keuangan entitas sektor publik. Standar mengentai pengakuan, pengukuran dan penyajian transaksi dalam proses pelaporan keuangan telah diatur secara khusus dalam IPSAS’s. Namun demikian, Kerangka Konseptual dapat menjadi rujukan dalam menangani masalah keuangan yang tidak ditangani oleh IPSASs atau RPG. Kerangka Konseptual ini dapat digunakan oleh berbagai macam entitas sektor publik baik pemerintah maupun organisasi sektor publik non pemerintah. CHAPTER 2: TUJUAN DAN PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN (OBJECTIVE AND USERS) Pengguna utama laporan keuangan terdiri dari para penerima manfaat layanan publik ( service recipients) dan penyedia sumber daya (resource providers). Keduanya adalah pihak yang berkaitan langsung dengan entitas sektor publik . Para penerima manfaat layanan publik misalnya adalah masyarakat, sedangkan penyedia sumber daya misalnya pembayar pajak, pemberi pinjaman dan lembaga donor. Selain itu, terdapat pula pengguna laporan keuangan yang lain seperti media, analis, ekonom, stastisi, dan lain-lain yang masing-masing menggunakan laporan keuangan untuk tujuan spesifik yang berbeda-beda. Tujuan pelaporan keuangan entitas sektor publik adalah untuk menyediakan informasi kepada pengguna laporan keuangan sebagai bentuk akuntabilitas serta sebagai bahan pengambilan keputusan. Adapun Informasi yang disediakan oleh GPFRs adalah laporan keuangan yang terdiri dari 1. Laporan Posisi Keuangan (Financial Position); Informasi tentang posisi keuangan entitas sektor publik memungkinkan pengguna mengidentifikasi sumber daya entitas tersebut pada tanggal tertentu.

Upload: yesi-febriani

Post on 18-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

-

TRANSCRIPT

SUMMARY OF IPSAS CONCEPTUAL FRAMEWORKOleh: Bakhtiar Amaludin (NIM C1G014084) S1 Akuntansi - STARBPKP 2015

PENDAHULUAN: Kerangka Konseptual digunakan oleh International Public Sector Accounting Standards Board (IPSASB) sebagai pedoman dasar dalam pengembangan Internation Public Sector Accounting Standards (IPSASs) dan Recomended Practice Guidelines (RPG) yang digunakan untuk menyusun dan menyajikan laporan keuangan entitas sector publik. Kerangka Konseptual yang dikembangkan IPSASB ini menggunakan pendekatan konsep akuntansi berbasis akrual.CHAPTER 1: PERAN DAN WEWENANG (ROLE AND AUTHORITY) Kerangka Konseptual menjadi bagian penting dalam pengembangan konsep pelaporan keuangan sektor publik yang berbasis akrual. Kerangka Konseptual bukanlah standar bagi pelaporan keuangan entitas sektor publik. Standar mengentai pengakuan, pengukuran dan penyajian transaksi dalam proses pelaporan keuangan telah diatur secara khusus dalam IPSASs. Namun demikian, Kerangka Konseptual dapat menjadi rujukan dalam menangani masalah keuangan yang tidak ditangani oleh IPSASs atau RPG. Kerangka Konseptual ini dapat digunakan oleh berbagai macam entitas sektor publik baik pemerintah maupun organisasi sektor publik non pemerintah.CHAPTER 2: TUJUAN DAN PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN (OBJECTIVE AND USERS) Pengguna utama laporan keuangan terdiri dari para penerima manfaat layanan publik (service recipients) dan penyedia sumber daya (resource providers). Keduanya adalah pihak yang berkaitan langsung dengan entitas sektor publik. Para penerima manfaat layanan publik misalnya adalah masyarakat, sedangkan penyedia sumber daya misalnya pembayar pajak, pemberi pinjaman dan lembaga donor. Selain itu, terdapat pula pengguna laporan keuangan yang lain seperti media, analis, ekonom, stastisi, dan lain-lain yang masing-masing menggunakan laporan keuangan untuk tujuan spesifik yang berbeda-beda. Tujuan pelaporan keuangan entitas sektor publik adalah untuk menyediakan informasi kepada pengguna laporan keuangan sebagai bentuk akuntabilitas serta sebagai bahan pengambilan keputusan. Adapun Informasi yang disediakan oleh GPFRs adalah laporan keuangan yang terdiri dari1. Laporan Posisi Keuangan (Financial Position);Informasi tentang posisi keuangan entitas sektor publik memungkinkan pengguna mengidentifikasi sumber daya entitas tersebut pada tanggal tertentu.2. Laporan Kinerja (Financial Performance); danInformasi tentang kinerja keuangan menggambarkan tingkat efisiensi dan efektifas dari entitas sektor publik dalam melaksanakan programnya.3. Laporan Arus Kas (Cash Flows)Informasi tentang arus kas dari entitas sektor publik digunakan untuk penilaian kondisi keuangan terkait dengan likuiditas entitas dan solvabilitas.Selain ketiga informasi diatas, untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para penggunanya, biasanya laporan keuangan dilengkapi dengan beberapa informasi mengenai hal-hal berikut: (i) Informasi Anggaran dan Kepatuhan terhadap Legislasi atau Regulasi lain; (ii) Pencapaian Penyediaan Pelayanan (Service Delivery Achievements); dan (iii) Informasi Prospektif baik Finansial maupun (Non Finansial Prospective Financial and Non-financial Information) Laporan Keuangan Entitas sektor publik dapat pula digunakan untuk tujuan lain yang lebih spesifik berupa penyediaan informasi yang dibutuhkan oleh para pengguna seperti legislatif, badan pemeriksa, dan lembaga/organisasi lainnya.CHAPTER 3: KARAKTERISTIK KUALITATIF Karakteristik kualitatif adalah ukuran-ukuran yang perlu diwujudkan dalam laporan keuangan agar informasi yang disajikan (baik finansial maupun non finansial) berguna bagi pengguna dan mendukung tercapainya tujuan pelaporan keuangan. Terdapat beberapa karakteristik kualitatif laporan keuangan, yakni Relevansi (Relevance), Penyajian Jujur (Faithfull Representation), Mudah dipahami (Understandability), Tepat Waktu (Timeliness), Dapat diperbandingkan (Comprability), Dapat diverifikasi (Veriviability). Selain itu, terdapat pula beberapa kendala dalam laporan keuangan yakni Materialitas (Materiality), Manfaat dan Biaya (Cost and Benefit), dn Keseimbangan antar Karakteristik Kualitatif. Penjelasan mengenai masing-masing krakteristik tersebut adalah sebagai berikut:a. RelevansiInformasi keuangan dan non-keuangan harus mampu memenuhi tujuan pelaporan keuangan dengan membantu pengguna laporan keuangan dalam membuat keputusan dalam kaitannya dengan aspek peramalan (predictive) dan penegasan (confirmatory), maupun keduanya. b. Penyajian JujurInformasi harus disajikan dengan jujur, hal tersebut dicapai apabila informasi disajikan secara lengkap, netral, dan bebas dari kesalahan material. c. Dapat DimengertiInformasi harus dapat dipahami oleh penggunanya dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna. Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas pelaporan, serta adanya kemauan pengguna untuk mempelajari informasi yang dimaksud.d. Tepat WaktuTujuan pelaporan keuangan akan tercapai apabila Informasi yang ada disajikan secara tepat waktu. Informasi yang disajikan terlambat akan mengurangi tingkat kegunaannya.e. Dapat diperbandingkanInformasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jikadapat dibandingkandengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Dapat diperbandingkan berbeda dengan, atau lebih dari sekedar, konsistensi maupun keseragaman. Konsistensi terkait dengan penerapan prinsip-prinsip dan standar akuntansi, dan dipedomani untuk membantu untuk mencapai kualitas informasi yang dapat diperbanding. Sedangkan keseragaman, dapat diartikan sebagai penyajian dua hal yang sejenis terlihat sama.f. Dapat diverifikasiInformasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, meskipun pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya harus tetap menunjukkan kesimpulan yang tidak berbeda jauh.

g. MaterialitasInformasi dipandang material apabila kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas dasar laporan keuangan.h. Biaya ManfaatManfaat yang dihasilkan informasi seharusnya melebihi biaya penyusunannya. Oleh karena itu, laporan keuangan pemerintah tidak semestinya menyajikan segala informasi yang manfaatnya lebih kecil dari biaya penyusunannya. Ketika membuat penilaian aspek biaya-manfat, dalam kondisi tertentu mungkin mungkin perlu dipertimbangkan bahwa satu atau lebih kualitatif karakteristik dikorbankan/dikurangi untuk mengurangi biaya.i. Keseimbangan antar Karakteristik KualitatifMasing-masing karakteristik dalam pelaporan keuangan. Namun, dalam praktiknya, semua karakteristik kualitatif tidak dapat dicapai semuanya, sehingga keseimbangan atau trade-off antara tertentu dari mereka mungkin diperlukan dan untuk menentukan mana yang lebih penting dibutuhkan pertimbangan profesional.

CHAPTER 4: ENTITAS PELAPORAN Entitas pelaporan sektor publik (entitas pelaporan) terdiri dari pemerintah atau sektor publik lainnya. Organisasi, program atau aktivitas tertentu dapat pula disebut sebagai entitas. Sebuah entitas pelaporan dapat terdiri dari kumpulan beberapa entitas pelaporan (group reporting entity). Karakteristik utama sebuah entitas:a) Mendapatkan sumber daya dari, atau atas nama konstituen dan/atau menggunakan sumber daya tersebut untuk melaksanakan kegiatan untuk kepentingan, atau atas nama konstituen; danb) Terdapat pengguna laporan keuangan utama (penerima layanan atau penyedia sumber daya) yang menggunakan informasi laporan keuangan untuk akuntabilitas dan membuat keputusan. Ada atau tidaknya pengguna tersebut ditandai oleh adanya Beberapa faktor seperti tanggung jawab atau kapasitas untuk mengelola sumber daya, memperoleh atau mengelola aset publik, mengelola liabilitas, atau melakukan kegiatan untuk mencapai layanan tujuan pengiriman. Entitas pelaporan tidak harus memiliki legal identity, untuk organisasi, program atau aktivitas yang tidak memiliki legal identity dapat pula bertindak sebagai sebuah entitas pelaporan.