stie ˝aub ˛ surakarta - · pdf fileprofitabilitas perusahaan, ... inflasi dan nilai tukar...

22
ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOM MAKRO DAN RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA Sugeng Raharjo STIE “AUB” Surakarta ABSTRACT The purpose of this research is investigated and examined the influence of macro economic and financial ratio toward stock price of manufactured industry in Ind onesian Stock Exchange at 2006-2008. The Hypotesis in this research is there is influence of macro economic and financial ratio toward stock price of manufactured industry in Indonesian Stock Exchange at 2006-2008 as partial and simultan. Data that used in this reearch is secondary data. Data have been collected from Indonesian Stock Exchange at 2006 -2008. The sample in this reseacrh is 20 enteprise. The analisys that used is multiple regression, clasic asumption, R 2 . The result t test show that interest, ROI, and current ratio have influence toward stock price, but kurs, inflation and leverage have not influence toward stock price of manufactured industry in Indonesian Stock Exchange at 2006 -2008. The result of F test show that influence of interest, kurs, inflation, ROI,leverage ratio and current ratio have influence toward stock price of manufactured industry in Indonesian Stock Exchange at 2006 -2008 as simultance. The R 2 show as 0,222 it means that independent variable can explain 89,8% for variation of depedent variable, and 10,2 % can been explained another variable Keyword: Inflation, kurs, interest, ROI,leverage ratio, current ratio, stock price A. Pendahuluan ra perdagangan bebas mendorong tingkat kompetisi semakin tajam yang akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dunia. Sumber ekomomi yang terbatas akan dieksploitasi secara lebih efisien. Menghadapi era perdagangan bebas ter-sebut, pasar modal mempunyai peranan penting sebagai salah satu sumber pem-biayaan eksternal bagi dunia usaha dan sebagai sarana investasi bagi masyarakat. Pasar modal (capital market) yang ter-organisir dengan baik menjadi salah satu faktor kesuksesan pembangunan ekonomi suatu negara. E

Upload: doanhanh

Post on 17-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOM MAKRO DAN RASIO KEUANGAN TERHADAPHARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

Sugeng Raharjo

STIE “AUB” Surakarta

ABSTRACT

The purpose of this research is investigated and examined the influence of macroeconomic and financial ratio toward stock price of manufactured industry in Ind onesian StockExchange at 2006-2008. The Hypotesis in this research is there is influence of macro economicand financial ratio toward stock price of manufactured industry in Indonesian Stock Exchangeat 2006-2008 as partial and simultan.

Data that used in this reearch is secondary data. Data have been collected fromIndonesian Stock Exchange at 2006 -2008. The sample in this reseacrh is 20 enteprise. Theanalisys that used is multiple regression, clasic asumption, R 2.

The result t test show that interest, ROI, and current ratio have influence towardstock price, but kurs, inflation and leverage have not influence toward stock price ofmanufactured industry in Indonesian Stock Exchange at 2006 -2008. The result of F test showthat influence of interest, kurs, inflation, ROI,leverage ratio and current ratio have influencetoward stock price of manufactured industry in Indonesian Stock Exchange at 2006 -2008 assimultance. The R2 show as 0,222 it means that independent variable can explain 89,8% forvariation of depedent variable, and 10,2 % can been explained another variable

Keyword: Inflation, kurs, interest, ROI,leverage ratio, current ratio, stock price

A. Pendahuluan

ra perdagangan bebas mendorongtingkat kompetisi semakin tajamyang akan memberikan dampakpositif terhadap pertumbuhan

ekonomi dunia. Sumber ekomomi yangterbatas akan dieksploitasi secara lebihefisien. Menghadapi era perdagangan

bebas ter-sebut, pasar modal mempunyaiperanan penting sebagai salah satu sumberpem-biayaan eksternal bagi dunia usahadan sebagai sarana investasi bagimasyarakat. Pasar modal (capital market)yang ter-organisir dengan baik menjadisalah satu faktor kesuksesan pembangunanekonomi suatu negara.

E

Pasar modal merupakan tempatbertemunya para pemodal (lender) danpencari modal (borrower) tujuan dari pasarmodal tersebut adalah menghimpun danadari masyarakat agar dapat disalurkan kesektor yang lebih produktif. Melaluiestimasi kelebihan dana yang merekamiliki, lender berharap akan memperolehimbalan dari penyerahan dana tersebutsedangkan brrowers akan menggunakandana tersebut untuk kepentingan investasitanpa harus menunggu tersedianya danadari operasi perusahaan. Ada tiga tujuanutama diadakannya pasar modal : Pertama,mempercepat proses perluasan pengi -kutsertaan masyarakat dalam pemilikansaham perusahaan. Kedua, pemerataanpendapatan bagi masyarakat dan Ketiga,meningkatkan partisipasi masyarakatdalam penghimpunan dana secara pro -duktif. Indikator yang dapat dijadikanpertimbangan bagi investor dalam invest-tasi yaitu informasi tentang keberhasilansuatu perusahaan.

Ada beberapa teori yang dapat digu -nakan untuk memprediksi tentang peru -bahan harga saham dengan kurs valutaasing, suku bunga, inflasi dan rasiokeuangan. Miskhin (2008; 231),menyatakan dalam teori portofolionyabahwa faktor-faktor yang mempengaruhipermintaan surat berharga adalah variabelekonomi makro yang terdiri suku bunga,kurs, dan tingkat inflasi, sedangkan pena -waran surat berharga dipengaruhi olehprofitabilitas perusahaan, inflasi yang diha-rapkan dan aktivitas pemerintah. Inflasimerupakan kenaikan harga barang dan jasayang mempunyai pengaruh luas demikianjuga terhadap harga saham di pasar modal.

Kurs valuta asing adalah salah satualat pengukur lain yang digunakan dalammenilai kekuatan suatu perekonomian.

Kurs menunjukkan banyaknya uang dalamnegeri yang diperlukan untuk membeli satuunit valuta asing tertentu. Kurs valuta asingdapat dipandang sebagai harga dari suatumata uang asing. Salah satu faktor pentingyang mempengaruhi kurs valuta asingadalah neraca perdagangan nasional.Neraca perdagangan nasional yang menga -lami defisit cenderung untuk menaikkannilai valuta asing, sebaliknya apabila neracapembayaran kuat (surplus dalam neracakeseluruhan) dan cadangan valuta as ingyang dimiliki negara terus menerus ber -tambah jumlahnya, nilai valuta asing akanbertambah murah. Maka perubahan -perubahan kurs valuta asing dapat dipergu -nakan sebagai salah satu ukuran untukmenilai kestabilan dan perkembangansuatu perekonomian.

Tingkat suku bunga merupakan dayatarik bagi investor menanamkan invest-tasinya dalam bentuk deposito atau SBIsehingga investasi dalam bentuk sahamakan tersaingi. Menurut Cahyono (2000;117), terdapat dua penjelasan mengapakenaikan suku bunga dapat mendor ongharga saham ke bawah. Pertama, kenaikansuku bunga mengubah peta hasil investasi.Kedua, kenaikan suku bunga akan memo -tong laba perusahaan. Hal ini terjadidengan dua cara. Kenaikan suku bungaakan meningkatkan beban bunga emiten,sehingga labanya bisa terpangkas. Selainitu, ketika suku bunga tinggi, biaya pro -duksi akan meningkat dan harga produkakan lebih mahal sehingga konsumenmungkin akan menunda pernbeliannya danmenyimpan dananya di bank. Akibatnyapenjualan perusahaan menurun.Penurunan penjualan perusahaan dan labaakan menekan harga saham.

Melihat beberapa faktor yang ber -pengaruh terhadap aktivitas yang terdapat

di pasar saham yang selanjutnya menye -babkan kenaikan dan penurunan jumlahpermintaan dan penawaran saham padabursa saham dan efeknya berdampak padaperubahan harga saham, maka perananinformasi menjadi penting bagi investor.Informasi mengenai perusahaan dapatdiperoleh dari pihak internal maupuneksternal perusahaan. Eksternal berhu--bungan dengan kondisi perekonomiansituasi sosial dan politik dalam negeri,tingkat suku bunga, kebijakan pemerintah,inflasi dan lain-lain. Sedangkan yang mem-pengaruhi transaksi perdagangan sahampada pihak internal antara lain yang ber -hubungan harga saham, tingkat keun -tungan yang diperoleh, tingkat resiko,kinerja perusahaan dan corporate actionyang dilakukan perusahaan tersebut. Darilaporan keuangan investor dapat mem -prediksi kinerja dan prospek dimasa yangakan datang.

Terkait dengan rasio keuangan,variabel makro sepperti tingkat sukubunga, inflasi dan nilai tukar juga memilikipengaruh terhadap harga saham.Beberapa penelitian terutama dalamkaitannya dengan variabel makroekonomi,diantaranya Lee (1992; 1592), telah dite -mukan bahwa perubahan tingkat bunga(interest rate) mempunyai pengaruh yangsignifikan terhadap indeks harga saham.Sementara itu dalam artikel yang ditulisoleh Moradoglu, et al. (2000), dike -mukakan bahwa penelitian tentang peri -laku harga saham telah banyak dilakukan,

Chen et al. (1986), Geske and Roll(1983), dan Fama (1981). Hasil penelitianmereka mengatakan bahwa harga sahamdipengaruhi oleh fluktuasi makroekonomi.Beberapa variabel makroekonomi yangdigunakan antara lain: tingkat inflasi,tingkat bunga, nilai tukar, indeks produksi

industri, dan harga minyak. Ajay i danMougoue (1996), juga menggunakanvariabel makroekonomi nilai tukar danharga saham. Mereka meneliti hubungandinamis antara harga saham dan nilai tukarpada “Delapan Besar” pasar saham, yaitukanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang,Belanda, Inggris, dan Amerika Serikatdengan menggunakan bivariate errorcorrection model. Hasil penelitian merekamenunjukkan hubungan yang signifikanantara nilai tukar dan harga saham (pasarmodal dan pasar uang). Hasil ini kemudiandidukung juga oleh Sudjono (2002) se rtaSitinjak dan Kurniasari (2003), bahwa nilaitukar rupiah (kurs) mempunyai pengaruhyang signifikan terhadap IHSG.

Selanjutnya Gupta (2000; 453), yangmengadakan penelitian di Indonesiadengan menggunakan data periode 1993 -1997 menyimpulkan bahwa tidak adahubungan kausalitas antara tingkat bunga,nilai tukar, dan harga saham. Hasil inibertolak belakang dengan Sitinjak danKurniasari (2003; 46) yang menemukanbahwa nilai tukar dan tingkat bunga SBIberpengaruh terhadap IHSG. NamunSaadah dan Panjaitan (2006; 44-46)kembali menunjukkan bahwa tidak adainteraksi dinamis yang signifikan antaraharga saham dan nilai tukar. Berdasarkanpada uraian tersebut maka penelitian inidiberi judul “PENGARUH EKONOMIMAKRO DAN RASIO KEUANGAN TER-HADAP HARGA SAHAM PADA PERU-SAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEKINDONESIA”

B. Perumusan Masalah1. Apakah ada pengaruh signifikan antara

inflasi terhadap harga saham padaperusahaan manufaktur di Bursa EfekIndonesia Tahun 2006-2008?

2. Apakah ada pengaruh signifikan antaranilai kurs terhadap harga saham padaperusahaan manufaktur di Bursa EfekIndonesia Tahun 2006-2008?

3. Apakah ada pengaruh signifikan antaratingkat suku bunga terhadap hargasaham pada perusahaan manufaktur diBursa Efek Indonesia Tahun 2006 -2008?

4. Apakah ada pengaruh signifikan antaraReturn On Investmen terhadap hargasaham pada perusahaan manufaktur diBursa Efek Indonesia Tahun 2006 -2008?

5. Apakah ada pengaruh signifikan antaraleverage ratio terhadap harga sahampada perusahaan manufaktur di BursaEfek Indonesia Tahun 2006-2008?

6. Apakah ada pengaruh signifikan antaracurrent ratio terhadap harga sahampada perusahaan manufaktur di BursaEfek Indonesia Tahun 2006-2008?

7. Apakah ada pengaruh signifikan antarainflasi, nilai kurs, tingkat suku bunga,Return On Investment , Leverage Ratio,dan Current Ratio terhadap hargasaham pada perusahaan manufaktur diBursa Efek Indonesia Tahun 2006 -2008secara simultan?

C. Tujuan PenelitianTujuan Penelitian ini adalah untuk :

1. Untuk mengetahui pengaruh signifikanantara inflasi terhadap harga sahampada perusahaan manufaktur di BursaEfek Indonesia Tahun 2006-2008.

2. Untuk mengetahui pengaruh signifikanantara nilai kurs terhadap harga sahampada perusahaan manufaktur di BursaEfek Indonesia Tahun 2006-2008.

3. Untuk mengetahui pengaruh signif ikanantara suku bunga terhadap hargasaham pada perusahaan manufaktur diBursa Efek Indonesia Tahun 2006 -2008.

4. Untuk mengetahui pengaruh signifikanantara Return On Investmen terhadapharga saham pada perusahaanmanufaktur di Bursa Efek IndonesiaTahun 2006-2008.

5. Untuk mengetahui pengaruh signifikanantara Leverage Ratio terhadap harga

saham pada perusahaan manufaktur diBursa Efek Indonesia Tahun 2006 -2008.

6. Untuk mengetahui pengaruh signifikanantara Current Ratio terhadap hargasaham pada perusahaan manufaktur diBursa Efek Indonesia Tahun 2006 -2008.

7. Untuk mengetahui pengaruh signifikanantara inflasi, nilai kurs, tingkat sukubunga, Return On Investment , LeverageRatio dan Current Ratio terhadap hargasaham pada perusahaan manufaktur diBursa Efek Indonesia Tahun 2006-2008secara simultan

D. Kerangka Teori dan Penelitianterdahulu

1. InflasiInflasi adalah kenaikan harga

secara umum, atau inflasi dapat jugadikatakan sebagai penurunan daya beliuang. Makin tinggi kenaikan hargamakin turun nilai uang. Defenisi diatasmemberikan makna bahwa, kenaikanharga barang tertentu atau kenaikanharga karena panen yang gagalmisalnya, tidak termasuk inflasi.Ukuran inflasi yang paling banyakadalah digunakan adalah: Consumerprice indeks” atau “ cost of livingindeks”. Indeks ini berdasarkan padaharga dari satu paket barang yangdipilih dan mewakili pola pengeluarankonsumen.

Menurut Boediono (1994 : 155)definisi singkat dari inflasi adalah kecen -derungan dari harga-harga untukmenaik secara umum dan terusmenerus. Kenaikan harga dari satu ataudua barang saja tidak disebut inflasi.Syarat adanya kecenderungan menaikyang terus menerus juga perlu digaris -bawahi. Kenaikan harga-harga karena,misalnya, musiman, menjelang hariraya, bencana, dan sebagainya, yangsifatnya hanya sementara tidak disebutinflasi. A.W. Phillips dari London Schoolof Economics berhasil menemukanhubungan yang erat antara tingkatpengangguran dan tingkat perubahanupah nominal (Samuelson dan

Nordhaus, 1997 : 327). Penemuantersebut diperoleh dari hasil pengo-lahan data empirik perekonomianInggris periode 1861- 1957 dankemudian menghasilkan teori yangdikenal dengan Kurve Phillips

2. Nilai kurs/tukar rupiahMenurut Fabozzi dan Franco

(1996:724)nilai kurs adalah:

“an exchange rate is defined as the amountof one currency that can be exchange perunit of another currency, or the price of onecurrency in items of another currency” .

Gregory Mankiw (2003: 123) menge -mukakan bahwa kurs (exchange rate)antara dua negara adalah tingkat hargayang disepakati penduduk kedua negarauntuk saling melakukan perda -gangan.Sedangkan Tucker (1995:445) menyatakanbahwa: “the exchange rate is the numberof units one nation’s currency that equalsone unit of another nation’s currency,”Kalau kita bicara tentang nilai tukar rupiahatas dolar adalah jumlah mata uang rupiahyang disepakati sama dengan satu unitmata uang asing yaitu satu dolar.

Sedangkan menurut Adiningsih, dkk(1998:155), nilai tukar rupiah adalah hargarupiah terhadap mata uang negara lain.Jadi, nilai tukar rupiah merupakan nilai darisatu mata rupiah yang ditranslasikan kedalam mata uang negara lain. Misalnyanilai tukar rupiah terhadap Dolar AS, nilaitukar rupiah terhadap Yen, dan lainsebagainya. Kurs inilah sebagai salah satuindikator yang mempengaruhi aktivitas dipasar saham maupun pasar uang karenainvestor cenderung akan berhati -hati untukmelakukan investasi. Menurunnya kursRupiah terhadap mata uang asingkhususnya Dolar AS memiliki pengaruh

negatif terhadap ekonomi dan pasar modal(Sitinjak dan Kurniasari, 2003).

3. Suku bungaPengertian tingkat suku bunga

(interest rate) menurut Samuelson danNordhaus (1995:482) adalah sebagaiberikut :

"The interest rate is the amount of interestpaid per unit of time. In other words,people must pay for the opportunity toborrow money. The cost of borrowingmoney, measured in dollar per year perdollar borrowed, is the interest rate".

Sedangkan menurut Bernstein danWild (1998:292): “Interest is compositionfor use money. It is the excess cah pai d orcollected beyond the money (peicipal)borrowed or loaned”. Penentuan tingkatbunga haruslah memperhatikan tingkatinflasi yang terjadi. Hal ini diungkapkanoleh Fisher dalam Mankiw (2003;86)bahwa:

“tingkat bunga nominal akan berubahkarena dua alasan yaitu karena tingkatbunga riil berubah atau karena tingkatinflasi berubah jadi tingkat bunga nominalbesarnya adalah penjumlahan dari tingkatbunga riil ditambah tingkat inflasi”.

Tingkat bunga nominal yang terdiridari tingkat inflasi plus tingkat b unga riildinyatakan pula oleh Taylor(1998;521) :“Real interest rate is the interest rate minusthe expected rate of inflation,it adjust thenominal interest rate for inflation. Nominalinterest rate is the interest rateuncorrected for inflation”.

Menurut Keynes, dalamKuncoro(2001:38), menyatakan bahwa:

Tingkat bunga terjadi karena adanyapermintaan dan penawaran akan uang darimasyarakat,sedangkan perubahan naik -turunnya tingkat suku bungamempengaruhi keinginan untukmengadakan investasi, misalnya pada suratberharga, dimana harga dapat naik atauturun tergantung pada tingkat bunga (bilatingkat bunga naik maka surat berhargaturun dan sebaliknya), sehingga adakemungkinan pemegang surat berhargaakan menderita capital loss atau gain.

Suku bunga dibedakan menjadi dua, yaitu:

1) Suku bunga nominal adalah suku bungadalam nilai uang. Suku bunga inimerupakan nilai yang dapat dibacasecara umum. Suku bunga inimenunjukkan sejumlah rupiah untuksetiap satu rupiah yang diinvestasikan.

2) Suku bunga riil adalah suku bunga yangtelah mengalami koreksi akibat inflasidan didefinisikan sebagai suku bunganominal dikurangi laju inflasi. DalamKamus Akuntansi (1996:69), disebutkanbahwa Interest (bunga, kepentingan,hak) merupakan: [1] beban ataspenggunaan uang dalam suatu periode,dan [2] suatu pemilikan atau bagiankenyataan dalam suatu perusahaan,usaha dagang, atau sumber daya.

4. Rasio KeuanganKinerja keuangan suatu perusahaan

sangat bermanfaat bagi berbagai pihak(stakeholders) seperti investor, kreditur,analis, konsultan keuangan, pialang,pemerintah dan pihak manajemen sendiri.Laporan keuangan yang berupa neraca danlaporan laba-rugi dari suatu perusahaan,bila disusun secara baik dan akurat akanmemberikan gambaran keadaan yangnyata mengenai hasil atau prest asi yang

telah dicapai oleh suatu perusahaanselama kurun waktu tertentu. Keadaaninilah yang akan digunakan untuk menilaikinerja perusahaan.

Selain itu laporan keuangan yangbaik juga dapat menyediakan informasiposisi keuangan dan kinerja keuanganmasa lalu, masa sekarang, dan meramalkanposisi dan kinerja keuangan dimasa yangakan datang. (Martono dan Agus Harjito2002; 52). Dalam prakteknya investor lebihsering menggunakan informasi intern yangterdapat pada laporan keuanganperusahaan, karena laporan keuanganmemberikan informasi keuangan dangambaran yang paling representatifmengenai posisi dan hasil usaha yangdicapai perusahaan. Analisa rasiomerupakan suatu metode analisa yangdapat digunakan oleh ionvestor untukmengetahui hubungan dari pos -postertentu dalam neraca atau laporan laba -rugi secara individu atau kombinasi daridua laporan tersebut. Analisis rasio dapatmengungkapkan hubungan penting danmenjadi dasar perbandingan dalammenemukan kondisi dan tren yang sulituntuk dideteksi dengan mempelajarimasing-masing komponen yangmembentuk rasio. Peneliti dalam hal inihanya akan membahas analisa rasiokeuangan, terutama yang berhubungandengan pembahasan skripsi ini yaitusebagai berikut: (Harahap, 2002 : 301).

a. ROI (Return on Investmen)Return on Investmen menun-

jukkan kemampuan perusahaan meng -hasilkan laba dari aktiva yangdipergunakan. Rasio ini merupakanperbandingan antara laba perusahaan,sebelum pajak dan bunga, dan totalinvestasi atau aktiva yang digunakandalam operasi untuk memper oleh

keuntungan tersebut. Rasio ini meng -gambarkan kemampuan perusahaandengan keseluruhan dana yang dita -namkan dalam aktiva yang digunakanuntuk operasi perusahaan gunamenghasilkan keuntungan. Selain itujuga mengukur efektifitas dari kese -luruhan operasi perusahaan.Penghitungannya adalah sebagaiberikut:

Laba setelah pajak

ROI =

Total asset

Profitabilitas suatu perusahaandapat diukur dengan menghubungkanantara keuntungan atau laba yangdiperoleh dari kegiatan pokokperusahaan dengan kekayaan atauasset yang dimiliki untuk menghasilkankeuntungan perusahaan (operatimgasset). Operating Asset adalah semuaaktiva kecuali investasi jangka panjangdan aktiva-aktiva lain yang tidakdigunakan dalam kegiatan atau usahamemperoleh penghasilan yang rutinatau usaha pokok perusahaan.

b. Rasio HutangRatio Leverage atau

Solvabilitas adalah kemapuanperusahaan untuk memenuhi semuakewajiban keuangannya, apabilaperusahaan tersebut dilikuiditas.Rasio ini jika semakin rendahmenunjukkan kemampuanperusahaan memenuhikewajibannya semakin baik(solvabel) demikian pula sebaliknya.(Helfert 1996; 150).

Rasio Hutang (financialLeverage) merupakan rasio untuk

mengukur sejauh mana aktivaperusahaan dibiayai dengan hutang.Perhitungannya adalah sebagaiberikut:

Total Hutang

Financial Leverage =

Total Aktiva

c. Rasio LikuiditasRasio likuiditas akan

diproksikan dengan current ratio.Rasio ini merupakan perbandinganantara aktiva lancar dan hutanglancar. Rasio ini menunjukkankemampuan perusahaan untukmelunasi kewajiban jangkapendeknya. Rasio ini jugamenggambarkan resikokelangsungan operasi perusahaandalam satu tahun mendatang.Perhitungannya adalah sebagaiberikut:

CR =lancarhutangTotal

lancaraktivaTotal

Current Ratio (Rasio Lancar)Merupakan perbandingan antaraaktiva lancar (Current Assets) denganhutang lancar (Current Liabilities).Aktiva lancar terdiri dari kas, surat -surat berharga, piutang, danpersediaan. Sedangkan hutanglancar terdiri dari hutang dagang,hutang wesel, hutang pajak, hutanggaji atau upah, dan hutang jangkapendek lainnya.

5. Harga SahamSaham merupakan salah satu

sekuritas yang diperdagangkan di BE I

selain obligasi dan sertifikat. Sahammenurut Zaki Baridwan (1992 : 393)adalah:”Merupakan setoran sejumlah uang daripemilik sebagai tanda bukti kepemilikanyang diserahkan pada pihak-pihak yangmengelola setoran modal, danmempunyai hak sesuai dengan jenissaham yang dimiliki”.

Sedangkan menurut Simamora(2000:408) juga mendefinisikan sahamsebagai unit kepemilikan dalam sebuahperusahaan.

Saham adalah hak atas sebagiandari suatu perusahaan, misalnya sahamdalam suatu Perusahaan Terbatas ( PT ),atau suatu bukti penyertaan ataupartisipasi dalam modal suatu peru -sahaan. Pemegang saham suatu peru-sahaan turut memiliki sebagian dariperusahaan tersebut. Saham dimilikioleh mereka yang telah membelinya,yaitu yang telah menyerahkan sejumlahdana atau uang ke dalam perusahaanagar perusahaan bisa bekerja, sebagaibukti pemilikan diterbitkan suratsaham. Mereka ini kemudian disebut“Pemegang Saham“, dalam pembi -caraan sehari – hari seringkali istilah“surat” pada surat saham dilupakan,dan orang menyebutnya hanya sahamsaja.

Saham merupakan surat buktipenyertaan modal dari investor ter -hadap perusahaan yang melakukanpenjualan saham atau melakukan emisisaham. Tujuan utama bagi perusahaanmelakukan penjualan saham kepadamasyarakat adalah untuk memperolehdana dengan relatif lebih murah. Adabeberapa jenis saham yang dapatdikeluarkan oleh perusahan ant ara lain :saham biasa dan saham preferen.Saham biasa merupakan jenis saham

yang mempunyai hak kontrol, hakpembagian keuntungan, hak suara,sedangkan saham preferen merupakansaham yang mempunyai hak istimewaseperti pembagian keuntungan terlebihdahulu, pembagian hak setelah likuidasidan hak komulatif.

Penentuan harga saham di pasarsekuritas pada dasarnya ditentukanoleh kekuatan permintaan dan pena -waran terhadap saham di bursa efek,sehingga harga saham bergerak naikturun setiap saat tergantung ke kuatanmana yang lebih besar antara per -mintaan dan penawaran. Berdasarkanstudi empiris menunjukkan bahwaterhadap tiga faktor yang berpengaruhdalam harga saham menurut Jogiyanto(2000:88), terdapat dua analisa untukmenentukan nilai saham (fundamentalatau intrinsik) yaitu analisa sekuritasfundamental (fundamental securityanalysis)atau analisa perusahaan(company analysis) dan analisa tehnis(technikal analysis)

E. Penelitian yang relevanPenelitian tentang teknik menge -

valuasikan nilai suatu saham yangberedar di bursa banyak dilakukan. Lee(1992) melakukan penelitian denganjudul Causal Relations Among StockReturn, Interest Rate, Real Activity, andInflation.yang dimuat Journal OfFinance, 47:1591-1603 telah mene-mukan bahwa perubahan tingkatbunga. Gupta (2000) dan kawan-kawanyang mengadakan penelitian diIndonesia dengan judul The CausalityBetween Interest Rate, Exchange Rateand Stock Price in Emerging Market: TheCase Of The Jakarta Stock Exchange.Data yang digunakan data periode1993-1997 menyimpulkan bahwa tidak

ada hubungan kausalitas antara tingkatbunga, nilai tukar, dan harga saham.

Machfoedz (1999) melakukanpenelitian tentang rasio-rasio keuanganpada masa sebelum dan sesudah krisisyang hasilnya terdapat perbedaan rasio -rasio keuangan sebelum dan sesudahkrisis. Sapta (2005) melakukanpengujian terhadap pengaruh informasiakuntansi terhadap keputusan investasi.Hasil penelitiannya menunjukkanbahwa rasio-rasio keuangan tersebutberpengaruh terhadap keputusaninvestasi

Penelitian yang dilakukan olehMpaata and Sartono (1997), meng-hasilkan suatu bentuk hubungan semilogaritmis antara PER dengan fixedassets, pertumbuhan laba, return onequity, debt equity ratio , total assets,devidend payout ratio dan price tasales ratio. Berdasarkan penelitiantersebut berhasil dibangun suatumodel hubungan antara PER denganvariabel - variabel tersebut diatas yangsecara teori dan statistik diterima. Akantetapi, berbeda dengan hasil penelitianini, Mpaata and Sartono (1997) tidakmenemukan perbedaaan yang nyatadalam hal kemampuan variabel -variabel bebas diatas di dalam menje -laskan perilaku PER antar industri.

Efendi (2006) melakukan pene -litian untuk menganalisis pengaruhrasio keuangan terhadap perubahanlaba pada perusahaan otomotif danindustri terkait yang terdaftar di BursaEfek Jakarta. Variabel independen yangdigunakan dalam penelitian ini adalahrasio keuangan yang terdiri dari currentratio(CR), debt ratio (DR), total assetsturnover (TATO), return on assets (ROA),return on equity (ROE), dan gross profitmargin (GPM). Variabel dependendalam penelitian ini adalah perubahanlaba dan laba yang digunakan adalahlaba bersih. Penelitian tersebut dila -kukan terhadap 18 perusahaan yang

terdaftar di BEJ dengan menggunakanmodel analisis regresi linear berganda.Hasil penelitian menunjukkan secarasimultan rasio keuangan berpengaruhterhadap perubahan laba, sedangkansecara parsial, hanya ROA, ROE, danGPM yang berpengaruh terhadap peru -bahan laba, sedangkan variabel lainnyayaitu CR, DR, TATO tidak berpengaruhsignifikan terhadap perubahan laba.

Widiasih (2006) melakukan pene -litian untuk menganalisis pengaruhrasio keuangan dalam memprediksiperubahan laba pada perusahaanmanufaktur yang terdaftar di Bursa E fekJakarta. Variabel dependen dalam pene -litian ini adalah rasio keuangan meli -puti: (1) rasio ukuran kinerja terdiri dari:laba per saham (EPS), dan priceearnings ratio (PER); (2) rasio ukuranefisiensi operasi terdiri dari HPP ter -hadap penjualan, penjualan terhadapaktiva tetap, dan margin laba kotor; (3)ukuran kebijakan keuangan terdiri darirasio leverage. Variabel dependendalam penelitian ini adalah perubahanlaba relatif dan laba yang digunakanadalah laba sebelum pajak. Penelitiandilakukan terhadap 76 perusahaanmanufaktur yang terdaftar di BEJdengan menggunakan model analisisregeresi linear berganda. Hasil pene -litian secara simultan, perubahan labamempunyai hubungan dengankelompok rasio ukuran kinerja (EPS danPER), kelompok rasio ukuran e fisiensioperasi (HPP/Persediaan, Penjualan/AT,dan GPM), dan kelompok rasio ukurankebijakan keuangan ( leverage), sedang-kan secara parsial, hanya dua variabelindependen yang berpengaruh secaraparsial terhadap variabel dependenyaitu variabel GPM dan leverage.Variabel independen lainnya yaitu EPS,PER, perputaran persediaan, dan per -putaran aktiva tetap tidak berpengaruhsecara parsial terhadap perubahan laba.

Meythi (2005) melakukan pene -litian untuk menentukan rasio keuanganyang paling baik untuk memprediksipertumbuhan laba pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa EfekJakarta. Variabel independen dalampenelitian ini adalah rasio keuanganyang terdiri dari current ratio (CR), quickratio (QR), debt ratio (DR), equity tototal assets (ETA), equity to totalliabilities (ETL), equity to fixed asset(EFA), profit margin (PM), return onassets (ROA), return on equity (ROE),inventory turnover (ITO), averagecollection period (ACP), fixed assetsturnover (FAT), dan total assetsturnover (TAT). Variabel dependendalam penelitian ini adalah pertum -buhan laba (PL) dan laba yang digu -nakan adalah laba sebelum pajak.Penelitian dilakukan terhadap peru -sahaan manufaktur sektor basic andchemical dengan menggunakan alat ujiConfirmatory Factor Analysis (CFA) atasrasio-rasio keuangan. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa untuk semua rasio

keuangan yaitu, profit growth (PG),menunjukkan bahwa return on assets(ROA) yang paling baik memprediksipertumbuhan laba perusahaan manu -faktur sektor basic and chemical.Purnawati (2005) melakukan penelitianuntuk menguji kemampuan rasiokeuangan dalam memprediksi peru -bahan laba. Variabel independen yangdigunakan dalam penelitian ini adalahcurrent ratio (CR), gross profit margin

F. Kerangka BerfikirAda tiga hal secara makro yang

mampu mempengaruhi naik turunnyaharga saham yaitu: inflasi, nilai tukar,suku bunga dan rasio keuangan. Untukmempermudah alur pemikiran yang adamaka peneliti memberikan model pemi -kiran sebagai berikut:

G. HipotesisHipotesis adalah sebuah dugaan

sementara yang akan dibuktikan kebe -

narannya (Hadi, 1998). Berdasarkanuraian yang dipaparkan di depan makadirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Harga Saham

Inflasi

Nilai Kurs

Suku Bunga

ROI

Leverage

Current Ratio

Ha1 : Terdapat pengaruh signifikanantara inflasi, nilai kurs, tingkatsuku bunga, Return On Investmen,leverage ratio dan current ratioterhadap harga saham pada peru-sahaan manufaktur di Bursa EfekIndonesia Tahun 2006-2008.

Ha2 : Terdapat pengaruh signifikanantara inflasi terhadap hargasaham pada perusahaan manu-faktur di Bursa Efek IndonesiaTahun 2006-2008.

Ha3 : Terdapat pengaruh signifikanantara nilai kurs rupiah terhadapharga saham pada perusahaanmanufaktur di Bursa Efek IndonesiaTahun 2006-2008.

Ha4 : Terdapat pengaruh signifikanantara tingkat suku bunga ter -hadap harga saham pada peru-sahaan manufaktur di Bursa EfekIndonesia Tahun 2006-2008.

Ha5 : Terdapat pengaruh signifikanantara Return On Investmen ter-hadap harga saham pada peru -sahaan manufaktur di Bursa EfekIndonesia Tahun 2006-2008.

Ha6 : Terdapat pengaruh signifikanantara leverage ratio terhadapharga saham pada perusahaanmanufaktur di Bursa Efek IndonesiaTahun 2006-2008.

Ha7 : Terdapat pengaruh signifikanantara current ratio terhadap hargasaham pada perusahaan manu -faktur di Bursa Efek IndonesiaTahun 2006-2008.

H. Metode Penelitian1. Tempat dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan diBursa Efek Indonesia pada periode2006 sampai dengan 2008

2. Populasi dan teknik pengampilansampel

Populasi adalah totalitassemua nilai yang mungkin, hasilmenghitung ataupun pengukuran,kuantitatif maupun kualitatifmengenai karakteristik tertentu darisemua anggota kumpulan yanglengkap dan jelas yang ingindipelajari sifat-sifatnya (Sudjana,2006). Dalam penelitian ini populasiyang diambil adalah perusahaanmanufaktur di Bursa Efek Indonesiatahun 2006-2008. Sampel adalahsebagian atau wakil populasi yangditeliti (Arikunto 1996; 117). Sampelyang digunakan dalam penelitian iniadalah perusahaan-perusahaanmanufaktur yang terdaftar di BursaEfek Indonesia sejumlah 20 perusa-haan dengan beberapa kriteriatertentu. Metode pengambilansampel yang digunakan adalahmetode (purposive) judgementsampling. Adapun kriteria dalampemilihan sampel terdiri dari:

a. Perusahaan manufaktur yanglisted di Bursa Efek Indonesiapada tahun 2006 dan tetapterdaftar sampai dengan tahun2008.

b. Mempunyai data-data yangdibutuhkan dalam penelitian.

3. Variabel PenelitianVariabel adalah gejala yang

bervariasi yang menjadi obyek pene -litian (Arikunto 1998; III). Sedangkan

variabel adalah suatu kuantitashomogen yang nilainya dapatberubah pada setiap waktu yangberbeda, variabel dalam penelitianini meliputi:a. Independen Variabel / Variabel

Bebas (X), berupa:X1 : Inflasi merupakan tingkatinflasi yang terjadi.

Data inflasi merupakan data dariBPS, atau Bank Indonesia.

X2 : Nilai tukar rupiah

Merupakan nilai tukar rupiahyang terjadi pada periodepenelitian. Data ini diperoleh dariBank Indonesia.

X3 : Suku bunga

Merupakan suku bunga SetifikatBank Indonesia yang terjadi padaperiode penelitian. Tingkat sukubunga diukur denganmenggunakan suku bunga yangditentukan oleh Bank Indonesiaselaku penguasa moneter melaluiSertifikat Bank Indonasia (SBI).

X4: Return On Investment

Merupakan rasio keuanganperusahaan manufaktur yanglisted di BEI pada tahun 2006 dantetap terdaftar sampai dengan2008. Data diperoleh dariIndonesian Capital Market (ICMD)dan www.finance.com.

X5: Leverage ratio

Merupakan rasio keuanganperusahaan manufaktur yanglisted di BEI pada tahun 2006 dantetap terdaftar sampai dengan2008. Data diperoleh dari

Indonesian Capital Market (ICMD)dan www.finance.com.

X6: Current ratio

Merupakan rasio keuanganperusahaan manufaktur yanglisted di BEI pada tahun 2006 dantetap terdaftar sampai dengan2008. Data diperoleh dariIndonesian Capital Market (ICMD)dan www.finance.com.

b. Dependen Variabel / Variabelterikat (y)Dalam penelitian ini variabelterikat yaitu harga sahammerupakan harga pada saatpenutupan.

4. Teknik Analisis Dataa. Uji Asumsi Kalsik

Metode regresi berganda akandapat dijadikan alat estimasi yangtidak bisa jika telah memenuhipersyaratan Best Liniear UnbiasedEstimation (BLUE). Oleh karena itudiperlukan adanya uji asumsi klasikterhadap model yang te lahdiformulasikan yang mencakuppengujian sebagai berikut:

1) Uji NormalitasUji ini bertujuan untuk

menguji apakah variabel berdis -tribusi normal atau tidak, dapatdilihat dari Uji Kolmogorov-Smirnov. Dasar pengambilankeputusan yaitu jika probabilitaslebih besar dari 0,05 maka Hoditerima yang berarti variabelberdistribusi normal dan jikaprobabilitas kurang dari 0,05maka Ho ditolak yang berartivariabel tidak berdistribusinormal (Santoso, 2003:393)

2) MultikolinierSalah satu asumsi klasik

adalah tidak terjadi multikoldiantara variabel independenyang ada dalam satu modeldalam bentuk model regresi linierberganda hendaknya dihindariterjadinya multikoliniear.Multikolinier berarti ada hubu -ngan linier yang sempurna ataupasti di antara beberapa atausemua variabel penjelas. Apabilasebagian atau seluruh variabelindependen berkorelasi kuatmaka terjadi multikolinear.Konsekuensi terjadinya multi -kolinieritas adalah koefisien kore -lasi variabel tidak tertentu dankesalahan menjadi sangat besaratau tidak terhingga.

Salah satu cara untukmendeteksi kolinieritas adalahdengan melihat nilai tolerancedan lawan Variance InflationFactor (VIF). Model regresi bebasdari multikol apabila nilai

variance dan VIF di sekitar nilai 1(Santoso,2004:2006)

3) Auto KorelasiPengujian autokorelasi

digunakan untuk mengetahuiapakah korelasi antara anggotaserangkaian observasi yang diu -rutkan menurut waktu (data timeseries) atau ruang data (datacross section). Beberapa faktoryang menyebabkan adalah tidakdimasukkannya variabel bebasdan satu variabel terikat, dalampembuatan model hanya mema -sukkan 3 variabel bebas. Untukmendiagnosis adanya auto-korelasi dalam satu model regresidilakukan melalui pengujianDurbin-Waston (Uji DW).(Algifari,2000:89)

Untuk mendiagnosisadanya autokorelasi dalam suatumodel regresi dilakukan pengu -jian terhadap uji DW denganketentuan sebagai berikut :

Tabel 1

Uji Durbin - Waston

DW Kesimpulan

< 1,10 Ada autokorelasi

1,10 dan 1,54 Tanpa kesimpulan

1,55 dan 2,46 Tidak ada autokorelasi

2,46 dan 2,90 Tanpa kesimpulan

> 2,91 Ada autokorelasi

4) HeterokedastisitasPenyimpangan asumsi

klasik ini adalah adanya Hete -rokedastisitas, artinya varianvariabel dalam model tidak sama.Konsekuensi adanya Hetero-kedastisitas dalam model regresiadalah penaksir yang diperolehtidak efisien, baik dalam sampelkecil maupun besar, walaupuinpenaksir yang diperoleh meng -gambarkan populasinya dalamarti tidak bias.

Bertambahnya sampelyang digunakan akan mendekatinilai sebenarya (konsisten). Halini disebabkan oleh varian yangtidak efisien. untuk mendeteksiada tidaknya Heterokedastisitasdapat dilakukan dengan ujiScatterplot.

b. Analisis RegeresiPengujian terhadap hipotesis

dalam penelitian ini menggunakananalisis regresi berganda. Analisisregresi berganda dalam penelitian inidigunakan untuk mengetahuipengaruh inflasi , nilai kurs rupiah,dan tingkat suku bunga mempunyaipengaruh terhadap harga sahamAdapun bentuk model yang akandiuji dalam penelitian ini adalah :

Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+b6X6+e

Keterangan:

Y = Harga saham

a = Konstanta

b= Koefisien persamaan regresiprediktor X1X2X3X4X5X6

X1 = Inflasi

X2 = Nilai tukar

X3 = Suku bunga

X4 = ROI

X5= Leverage ratio

X6= Current ratio

e = Faktor Pengganggu (error)

c. Uji Parsial (Uji t)Keterandalan regresi berganda

sebagai alat estimasi sangat diten -tukan oleh signifikansi parameter -parameter yang dalam hal ini adalahkoefisien regresi. Uji t digunakanuntuk menguji koefisien regresisecara parsial dari variabel inde-pendensinya. Untuk menentukannilai t-statistik tabel digunakantingkat signifikansi 5% derajatkebebasan (degree of fredoom) df=(n-k) dan (k-1) dimana n adalahjumlah observasi, kriteria uji yangdigunakan adalah :

Jika nilai signifkansi > 0,05 , maka Hoditolak

Jika nilai signifikansi < 0,05 , makaHo diterima

Adapun hipotesisnya adalah:

Ho b1b2,b3,b4, b5, b6 0 Artinyatidak terdapat pengaruhparsial dari seluruh variabelbebas (X) terhadap variabelterikat (Y).

Ha : b1b2,b3,b4, b5, b6> 0 Artinyatidak terdapat pengaruh yangsignifikan secara parsial dari

seluruh variabel bebas (X)terhadap variabel terikat (Y).

d. Uji Simultan (Uji F-statistik)Uji F-statistik digunakan untuk

menguji besarnya pengaruh dariseluruh variabel independen secarabersama-sama (simultan) terhadapvariabel dependen. Pembuktiandilakukan dengan cara memban -dingkan nilai F kritis (F tabel ) dengannilai Fhitung yang terdapat pada tabelanalysis of variance.

Untuk menentukan nilai F -tabel, tingkat signifikansi yangdigunakan sebesar 5% denganderajat kebebasan (degree offredoom) df= (n-k) dan (k-1) dimanan adalah jumlah observasi, kriteriauji yang digunakan adalah:

Jika nilai signfikansi > 0,05 maka Hoditolak

Jika nilai signfikansi < 0,05, maka Hoditerima

Adapun hipotesisnya adalah:

Ho: b1b2,b3,b4, b5, b6 0 Artinya tidakterdapat pengaruh positif yangsignifikan secara bersama-samadari seluruh variabel bebas (X)terhadap variabel terikat (Y). Artisecara statistik data yang digu -nakan membuktikan bahwa

variabel bebas (X) berpengaruhterhadap variabel terikat(Y).

Ha: b1b2,b3,b4, b5, b6> 0 Artinya tidakterdapat pengaruh positif yangsignifikan secara bersama-samadari seluruh variabel bebas (X)terhadap variabel terikat (Y). Artisecara statistik data yangdigunakan membuktikan bahwavariabel bebas (X) berpengaruhterhadap variabel terikat(Y).

e. Koefisien DeterminasiDalam penelitian ini meng-

gunakan regresi linier berganda,maka masing – masing variabelindependen yaitu inflasi, nilai tukardan suku bunga secara parsial dansecara simultan mempengaruhivariabel dependen yaitu Hargasaham (Y), yang dinyatakan denganR2 untuk menyatakan koefisiendeterminasi atau seberapa besarpengaruh inflasi , nilai kurs rupiah,dan tingkat suku bunga terhadapharga saham secara simultan ter-hadap harga saham (Y). Sedangkanr2 untuk menyatakan koefisiendeterminasi parsial variabel inde -penden terhadap variabel dependen.

I. Hasil dan Pembahasan1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Tabel 2Hasil Uji Normalitas

Unstandardiz esResidual

N

Normal Parameters a.b Mean

Std. Deviation

Most Extreme Absolute

Differences Positive

Negative

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp.Sig.(2-tailed)

59

,0000000

5670,008031

,113

,065

-,113

,866

,441

Sumber : data sekunder diolah,

Hasil pengujian normalitasseperti tabel di atas menunjukkanbahwa variabel tersebut diatasmempunyai nilai asymp. Sig masing –masing variabel di atas 0,05. Datatersebut diatas dinyatakanmempunyai distribusi normalsehingga pengujian selanjutnyadapat digunakan dengan statistikaparametrik.

b. Uji autokorelasiPengujian autokorelasi

dimaksudkan untuk mengujiapakah terjadi korelasi antarvariabel independen. Melihat adatidaknya autokorelasi digunakanangka Durbin Watson (DW). Nilai

Durbin-Watson sebesar 1.961akan dibandingkan dengan nilaitabel dengan menggunakanderajat kepercayaan 5%, jumlahsampel 60 dan jumlah variabelbebas 6, maka di tabel Durbin -Watson akan didapat nilai d L

1.372 dan dU 1.808. Nilai DW1.961 terletak di antara dU dan 4-dU atau 1.808<1.961<2.192 makaditerima. Hal ini dapatdisimpulkan bahwa tidakautokorelasi pada model regresi.

c. Uji Multikolinearitas

Tabel 3

Uji Multikolinearitas

KeteranganCollinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)InflasiNilai KursSuku BungaROILeverage RatioCurrent Ratio

,937,685,167,833,932,847

1,0401,9075,9781,2001,0731,180

Sumber : Data sekunder diolah

Hasil uji multikolinearitas seperti nampak pada tabel 2 diatas menunjukkan bahwaangka VIF untuk ketiga variabel tersebut dibawah 10, hal ini berarti tidak terdapatmultikolinearitas.

d. Uji HeteroskedastisitasGambar 2

Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data sekunder diolah

Grafik scatterplots di atas terlihat titik-titik menyebar secara acak(random) baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini dapatdisimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi .

2. Pengujian Hipotesisa. Uji t

Tabel 4.

Hasil Analisa Regresi Linier Berganda

Model t Sig.

1 (Constant)InflasiNilai KursSuku BungaROILeverage RatioCurrent Ratio

-1,887-1,8751,6942,046

-4,0511,930

22,142

,065,066,096,046,000,059,000

Sumber: Print out SPSS

Berdasarkan uji regresi pada tabeldiatas diperoleh kesimpulan berikut:

1) Uji t pengaruh dari inflasi terhadapharga saham diperoleh nilai t hitung

sebesar -1.875<nilai ttabel sebesar 2.006dengan nilai signifikansinya 0,066>0,05sehingga tidak menerima hipotesisbahwa terdapat pengaruh tidaksignifikan antara inflasi terhadap hargasaham.

2) Uji t pengaruh dari nilai kurs terhadapharga saham diperoleh nilai t hitung

sebesar 1.654<nilai t tabel sebesar 2.006dengan nilai signifikansinya 0,096>0,05sehingga tidak menerima hipotesisbahwa terdapat pengaruh tidaksignifikan antara nilai kurs terhadapharga saham

3) Uji t pengaruh dari suku bungaterhadap harga saham diperoleh nilaithitung sebesar 2.046<nilai t tabel sebesar2.006 dengan nilai signifikansinya0,046<0,05 sehingga menerimahipotesis bahwa terdapat pengaruhsignifikan antara suku bunga terhadapharga saham.

4) Uji t pengaruh dari ROI terhadap hargasaham diperoleh nilai thitung sebesar -4.081<nilai ttabel sebesar 2.006 dengannilai signifikansinya 0,000<0,05sehingga menerima hipotesis bahwaterdapat pengaruh signifikan antara ROIterhadap harga saham.

5) Uji t pengaruh dari leverage ratioterhadap harga saham diperoleh nilaithitung sebesar 1.930<nilai t tabel sebesar2.006 dengan nilai signifikansinya0,0596>0,05 sehingga tidak menerimahipotesis bahwa terdapat pengaruhtidak signifikan antara leverage ratioterhadap harga saham.

6) Uji t pengaruh dari current ratioterhadap harga saham diperoleh nilaithitung sebesar 22.142>nilai t tabel sebesar2.006 dengan nilai signifikansinya0,000<0,05 sehingga menerimahipotesis bahwa terdapat pengaruhsignifikan antara current ratio terhadapharga saham.3. Uji F

Hasil selengkapnya uji F denganprogram SPSS nampak sepert i padatabel berikut ini:

Tabel 5

Uji F (Anova)

Model F Sig.

1 RegressionResidualTotal

85,911 ,000a

Sumber: Print out SPSS

Nilai F hitung yang diperoleh dariPerhitungan dengan Komputer Darihasil uji secara serempak (Uji F) diatas dapat diketahui besarnya nilai F= 85,911 signifikansi 0,000<0,05sehingga diperoleh kesimpulanterdapat pengaruh yang signifikan

antara inflasi, nilai kurs, suku bunga,ROI, leverage ratio, current ratio,secara simultan terhadap hargasaham.

5. Koefisien Determinasi (R 2)

Tabel 6

Uji R2

Model R R Square Adjusted RSquare

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

1 ,953a ,908 ,898 5988,196 1,961

Sumber: Print out SPSS

Hasil uji koefisien determinasi (R2)didapatkan hasil sebesar 0.898 atau 89,8%yang berarti variasi dari harga saham dapatdijelaskan oleh inflasi, nilai kurs, sukubunga, return on invesment, leverage ratio,current ratio, sisanya sebesar 100 – 89,8 =10,2% dijelaskan oleh variabel lain selaininflasi, nilai kurs, suku bunga dan ROI(return on invesment), leverage ratio,current ratio, misal tingkat liquiditas,peningkatan kinerja keuangan denganmetode EVA.

J. Kesimpulan dan KeterbatasanHasil penelitian dan analisis datayang telah dilaksanakan dapat ditarikkesimpulan sebagai berikut :

1. Analisis linier berganda yangtelah dilakukan diperoleh hasilbahwa inflasi dan Return OnInvesment berpengaruh negatifterhadap harga saham sedangkannilai kurs, suku bunga, leverageratio dan current ratio berpe-ngaruh positif terhadap hargasaham.

2. Hasil uji F yang telah dilakukanmenyatakan bahwa inflasi, nilaikurs, suku bunga, Return OnInvesment, leverage ratio dancurrent ratio berpengaruh signi-fikan secara simultan terhadapharga saham.

3. Hasil uji t yang telah dilakukandiketahui bahwa inflasi berpe -ngaruh negatif tidak signifikanterhadap harga saham.

4. Hasil uji t yang telah dilakukandiketahui bahwa nilai kurs ber -pengaruh positif tidak signifikanterhadap harga saham.

5. Hasil uji t yang telah dilakukandiketahui bahwa suku bungaberpengaruh positif signifikanterhadap harga saham.

6. Hasil uji t yang telah dilakukandiketahui bahwa Return OnInvesment berpengaruh negatifsignifikan terhadap harga saham.

7. Hasil uji t yang telah dilakukandiketahui bahwa leverage ratioberpengaruh positif tidak signi-fikan terhadap harga saham.

8. Hasil uji t yang telah dilakukandiketahui bahwa current ratioberpengaruh positif signifikanterhadap harga saham.

9. Uji koefisien determinasi meng -hasilkan nilai Adj R2 sebesar 0,898yang berarti sebesar 89,8% variasidari harga saham dapatdijelaskanoleh inflasi, nilai kurs, sukubunga, return on investment,leverage ratio dan current ratio,sisanya 10,2% dijelaskan olehvariabel lain selain inflasi, nilaikurs, suku bunga , return oninvestment, leverage ratio dancurrent ratio misalnya tingkatlikuiditas dan kinerja keuanganperusahaan dengan metode EVA.

K. KeterbatasanSampel yang digunakan dalam pene -litian ini hanya 20 perusahaan manu -faktur untuk 3 tahun pengamatan.Keterbatasan jumlah sampel ini akanberakibat pada hasil penelitiansehingga kurang dapat digunakansebagai dasar generalisasi padaseluruh perusahaan yang telah gopublic.

L. SaranSaran-saran yang diberikan berdasarkankesimpulan dan keterbatasan yang adaantara lain:1. Investor perlu memperhatikan

peningkatkan kinerja keuangan darimasing-masing perusahaan ter-utama dilihat dari rasio keuanganseperti, Return On Invesment,leverage Ratio, dan Current Ratio.

2. Bagi investor yang menginvestasikandana pada saham, sebaiknya mem -pertimbangkan unsur resiko yangmelekat pada investasi saham danjuga faktor-faktor yang mempenga-ruhinya, karena investasi sahamtergolong beresiko tinggi yangsangat peka terhadap perubahanyang terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1996. ProsedurPenelitian Suatu PendekatanPraktek, Jakarta : Rineka Cipta

Baridwan, Zaki, 1992 , Sistem Akuntansi,Sistem Akuntansi PenyususnanProsedur dan Metode , Edisi 5, BPFE,Yogyakarta

Boediono, (1994). Ekonomi Makro.Penerbit BPFE. Yogyakarta

Djarwanto. Ps., 1999. Pokok-Pokok AnalisaLaporan Keuangan , BPFE,Yogyakarta,

Effendi, Haryanto. (2006). Pengaruh RasioKeuangan Terhadap Perubahan LabaPada Perusahaan Otomotif DnIndustri Terkait Yang Terdaftar diBEJ. Jurnal Riset Akuntansi . No. 3.Vol.4

Ghozali,Imam.2005.Aplikasi AnalisisMultivariate dengan SPSS.Semarang : Badan Penerbit : UndipSemarang

Harahap, Syafri Sofyan, 2002, Analisa KritisAtas Laporan Keuangan , PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta

Hendrayati, Sri Lestari. 1994, PengaruhSistem Informasi AkuntansiTerhadap Keputusan Investasi Pada

Perusahaan Go Publik Di BEJ, TesisS2, Universitas Gadjah Mada

Husnan, Suad,1996 , Dasar-dasar teoriPortofolio dan Analisis Sekuritas ,Edisi kedua, UPP AMP YKPN,Yogyakarta.

Indriantoro, Nur. dan BambangSupomo,1999 , MetodologPenelitian Bisnis, BPFE , Yogyakarta.

Jogiyanto Hartono.,1998 , Teori Portofoliodan Analisis Investasi , Jilid 1,BPFE,Yogyakarta .

Macfueddz,Masud. (1999). PerbedaanRasio-Rasio Keuangan Sebelum DanSesudah Krisis Ekonomi . JurnalEkonomi dan Bisnis Vol. 2 No. 4

Meythi, 2005. Pengaruh Rasio -RasioKeuangan Terhadap PertumbuhanLaba Pada Perusahaan Manufakturyang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta .Jurnal manajemen. STIE WidyaWiwaha. No. 2. Vol

Mpaata, K. A., and Sartono, A., 1997,Factors Determining Price EarningRatio, Kelola, Vol. VI, No. 15, hal .133– 150.

Nachrowi, D Nachrowi, 2006, PendekatanPopuler dan Praktis: Ekonometrikauntuk analisis ekonomi dankeuangan. Lembaga PenerbitFakultas Ekonomi UniversitasIndonesia, Jakarta.

Sartono dan Munir, 1997 , PengaruhKategori Industri Terhadap PriceEarning (P/E) Ratio dan Faktor -faktorPenentunya, Jurnal Ekonomi dan

Bisnis Indonesia, Universitas GadjahMada

Santoso, Singgih dan Flandy Tjiptono. 2004 .Riset Pemasaran: Konsep dan

Aplikasi Dengan SPSS. Jakarta: PT. ElexMedia Komputer.

Sapta. 2005. Pengaruh Informasi AkuntansiTerhadap keputusan investasi.Probank. STIE AUB Surakarta. No. 3.Vol 4

Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis.Penerbit Alfabeta, Cetakan keenamBandung

Suwardjono, 2003, Pengantar Akuntansi,Penerbit BPFE, Yogyakarta

Smith,C,., And R.L Watts,1992., ” TheInvestment Opportunity Set andCorporate Financing, Dividend, andCompensation Policy,” Journal ofFinancing Economics 32, hal. 263-292.

Widiasih. (2006). Pengaruh Rasio KeuanganDalam Memprediksi Perubahan LabaPada Perusahaan Manufaktur YangTerdaftar Di BEJ. Jurnal manajemen.STIE Widya Wiwaha Yogyakarta, N03.Vol 4.

Wicaksono, Ananto Sarono. 2007. AnalisisPengaruh Rasio Keuangan TerhadapHarga Saham Perusahaan yangTerdaftar di BEJ. Skripsi. UniversitasNegeri Semarang.

http://www.bi.go.idhttp://www.finance.yahoo.comhttp://.id.wikipedia.org./wiki/suku_bunga