standard operating procedure requirement klinik...
TRANSCRIPT
0
Standard Operating Procedure
REQUIREMENT KLINIK DEPARTEMEN IKGA
DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2017
1
LEMBAR IDENTIFIKASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
UN10/F14/43/HK.01.02a/005
15 Desember 2017
Requirement Klinik Departemen IKGA
0
Halaman 1 dari 40
REQUIREMENT KLINIK DEPARTEMEN IKGA
Proses
Penanggungjawab
Tanggal Nama Jabatan
Tanda tangan
1 Perumusan Dini Rachmawati, drg, Sp.KGA
Ka Dep IKGA
15 Des 2017
2 Pemeriksaan Trining Widodorini, drg, M.Kes
GJM
15 Des 2017
3 Persetujuan Dr. Nur Permatasari, drg, MS
WaDek 1
15 Des 2017
4 Penetapan R. Setyohadi, drg, MS
Dekan
15 Des 2017
5 Pengendalian Dr. Nur Permatasari, drg, MS
WaDek 1
15 Des 2017
2
DAFTAR ISI
halaman LEMBAR IDENTIFIKASI 1 DAFTAR ISI 2 A. Tujuan 3
B. Ruang Lingkup dan Unit yang Terkait 3
C. Standar Mutu yang Terkait 3
D. Istilah dan Definisi 3
E. Urutan Prosedur 5
F. Bagan Alir 6
G. Referensi / Dokumen Terkait 40
3
Standard Operating Procedure
REQUIREMENT KLINIK DEPARTEMEN IKGA
A. TUJUAN
SOP requirement klinik departemen IKGA dibuat sebagai pedoman dalam penatalaksanaan perawatan di bidang ilmu kedokteran gigi anak yang merupakan kompetensi dasar mahasiswa Program Profesi Dokter Gigi.
B. RUANG LINGKUP DAN UNIT YANG TERKAIT
1. Mahasiswa Program Profesi Dokter Gigi 2. Instruktur Program Profesi Departemen IKGA 3. Pasien
C. STANDAR MUTU YANG TERKAIT 1. 2.
D. ISTILAH DAN DEFINISI
1. Requirement klinik departemen IKGA adalah kebutuhan kasus yang harus dipenuhi oleh seorang mahasiswa program profesi dokter gigi untuk menyelesaikan pendidikan profesi di departemen IKGA
2. Requirement klinik departemen IKGA meliputi :
Nama Tindakan Σ Requirement
Rekam Medik Umum 5 + 1 miniCEX
Dental Health Education (DHE) 2 + 1 miniCEX
Topikal Aplikasi Fluoride 4
Fissure Sealant 3 + 1 DOPS
Preventive Resin Restoration (PRR) tipe A Preventive Resin Restoration (PRR) tipe B Preventive Resin Restoration (PRR) tipe C
2 2 2
Restorasi GIC kelas I Restorasi GIC kelas II Restorasi GIC kelas III / IV Restorasi GIC kelas V
3 1 1
1 DOPS
Stainless steel crown (SSC) 1
4
Nama Tindakan Σ Requirement
Ekstraksi topikal Ekstraksi infiltrasi
2 3 + 1 DOPS
Pulpotomi vital Pulpotomi non vital
1 DOPS 1
Pulpektomi vital Pulpektomi non vital
1 1
Space maintainer baru Space maintainer lanjutan
1 kelompok: 3 mhs 1 kelompok: 3 mhs
Journal Reading 1
Asistensi 40 x
3. Instruktur adalah seorang dokter gigi yang berkompeten
dalam bidang yang sesuai dengan kasus pasien 4. Pasien adalah orang awam yang datang untuk
mendapatkan perawatan gigi dan mulut. 5. Mini-CEX (Mini Clinical Evaluation Exercise) adalah salah
satu jenis assessment yang digunakan untuk mengukur kompetensi klinis mahasiswa pendidikan profesi dokter gigi, serta menilai performance mahasiswa dalam menghadapi pasien sesungguhnya, bersamaan dengan pemberian umpan balik oleh penguji di akhir sesi.
6. DOPS (Direct Observation Procedural Skills) adalah salah satu jenis assessment yang digunakan untuk menilai keterampilan klinis / skill mahasiswa setiap melaksanakan tindakan pada pasien sesuai dengan standar kompetensi minimal tingkat kemampuan keterampilan klinis, bersamaan dengan pemberian umpan balik oleh penguji di akhir sesi.
E. URUTAN PROSEDUR 1. Rekam Medik Umum
Rekam medik bertujuan sebagai data lengkap penderita yang dapat dipergunakan sebagai pelengkap informasi yang berkaitan dengan rencana perawatan. Urutan prosedurnya terdiri dari: a. Persiapan alat dan bahan
Alat : kaca mulut, pinset, sonde, excavator, gelas kumur Bahan : cotton pellet, cotton roll, chlor ethyl
5
b. Persiapan pasien (pengaturan posisi kerja) c. Persiapan operator (baju klinik, sarung tangan, masker) d. Pengisian rekam medik umum antara lain :
- Nama operator, kode dan tanggal - Identitas umum pasien - Keadaan umum anak - Riwayat medik - Pengalaman pemeliharaan kesehatan gigi & mulut - Keluhan utama - Pemeriksaan EO - Pemeriksaan IO - Lain-lain - Status kebersihan mulut - Status geligi dan jaringan penyangga - Pemeriksaan pelengkap
- Model cetakan gigi - Rekam foto - Tahapan Diagnosis : keluhan utama & lengkap - Rencana perawatan
6
Bagan Alir
Prosedur Rekam Medik Umum
Mulai
Persiapan operator, pasien,
peralatan dan bahan
Buku nilai
Melakukan anamnesis, pemeriksaan ekstra oral dan
intra oral, pemeriksaan penunjang
Buku nilai
Menentukan diagnosis dan
rencana perawatan
Buku nilai
Melapor kepada instruktur
(acc rekam medik)
Buku nilai
Mahasiswa profesi
Mahasiswa profesi
Mahasiswa profesi
Mahasiswa profesi
Selesai
7
2. Dental Health Education (DHE) DHE bertujuan memberi pengetahuan kepada pasien tentang penyakit gigi dan mulut, cara pencegahannya dan cara menyikat gigi yang benar. Urutan prosedurnya terdiri dari: a. Persiapan alat dan bahan
Alat : model gigi, sikat gigi, poster gigi, kaca mulut, pinset, gelas kumur Bahan : cotton pellet, disclosing agent, pasta gigi
b. Persiapan pasien (pengaturan posisi kerja) c. Persiapan operator (baju klinik, sarung tangan, masker) d. Memberi penyuluhan patogenesis karies, gingivitis,
penyakit mulut lainnya e. Mengajarkan dan menerangkan cara menyikat gigi yang
benar f. Mengulas disclosing agent g. Melakukan penyikatan gigi anak h. Evaluasi penyikatan gigi anak i. Scaling dan pulas (bila perlu) j. Kontrol DHE
8
Bagan Alir Prosedur Dental Health Education (DHE)
Mulai
Persiapan operator, pasien, peralatan dan bahan
Buku nilai
Memberi penyuluhan patogenesis karies, gingivitis,
dan penyakit mulut lainnya
Mengulas diclosing agent
Mahasiswa profesi
Mengajarkan cara menyikat gigi yang benar
Melakukan penyikatan gigi anak
Evaluasi penyikatan gigi anak
Scaling dan pulas (bila perlu)
Kontrol DHE
Selesai
9
3. Topikal Aplikasi Fluor Perawatan topikal aplikasi fluor merupakan tindakan preventif untuk mencegah karies gigi terutama pada gigi sulung dan permanen yang baru erupsi. Urutan prosedurnya terdiri dari: a. Persiapan alat dan bahan
Alat : kaca mulut, pinset, sonde, bur brush, handpiece low speed, tip aplicator Bahan : cotton pellet, disclosing agent, pumice, fluor (APF/ NaF), tumpatan sementara
b. Persiapan pasien (pengaturan posisi kerja) c. Persiapan operator (baju klinik, sarung tangan, masker) d. Semua gigi yang karies ditutup tumpatan sementara e. Permukaan gigi diulas dengan disclosing agent f. Gigi dipulas dengan brush dan pumice g. Irigasi dengan air h. Gigi diisolasi dengan cotton roll dan dikeringkan i. Aplikasi larutan NaF 2% pada permukaan gigi dengan tip
aplicator dan tunggu hingga kering j. Instruksi kepada pasien yaitu tidak boleh makan dan
minum setelah aplikasi fluor (sesuai merk fluor yang digunakan)
10
Bagan Alir Prosedur Topikal Aplikasi Fluor
Mulai
↓
Mahasiswa
Profesi → Persiapan Operator Pasien, Peralatan dan Bahan ↔ Buku
Nilai
↓
Gigi Yang Karies Ditumpat
Sementara
↓
Mengulas Diclosing Agent
↓
Pulas Deangan Pumice
↓
Isolasi Daerah Kerja
↓
Aplikasi Fluor
↓
Intruksi Kepada Pasien
↓
Selesei
11
4. Fissure Sealant
Perawatan fissure sealant merupakan perawatan preventif pada gigi molar permanen yang sehat (belum mengalami karies) dengan fissure yang dalam. Urutan prosedurnya terdiri dari : a. Persiapan alat dan bahan
Alat : kaca mulut, sonde, pinset, bur brush, handpiece low speed, light cured, microbrush, saliva ejector Bahan : cotton roll, cotton pellet, disclosing agent, pumice, etsa, sealant, articulating paper
b. Persiapan pasien (pengaturan posisi kerja) c. Persiapan operator (baju klinik, sarung tangan, masker) d. Isolasi daerah kerja dengan cotton roll dan saliva ejector e. Mengulas disclosing agent f. Pulas permukaan gigi dengan brush dan pumice hingga
bersih g. Isolasi daerah kerja dan keringkan h. Etsa permukaan gigi, diamkan selama 30 detik, bilas
dengan bersih i. Reisolasi gigi dengan cotton roll dan keringkan j. Aplikasi bahan sealant pada pit dan fissure k. Polimerisasi sinar visible 20 detik l. Cek oklusi dengan articulating paper
12
Bagan Alir Prosedur Fissure Sealant
Mulai
↓
Mahasiswa Profesi → Persiapan Operator Pasien,
Peralatan dan Bahan ↔ Buku Nilai
↓
Isolasi daerah Kerja
↓
Mengulas Diclosing Agent
↓
Pulas Deangan Pumice
↓
Isolasi Daerah Kerja
↓
Etsa Permukaan Gigi dan Bilas
Hingga Bersih
↓
Reisolasi Daerah Kerja
↓
Aplikasi Sealant Pada pit dan
Fissure
↓
Cek Oklusi
↓
Selesei
13
5. Preventive Resin Restoration (PRR) Perawatan preventive resin restoration merupakan perawatan preventif pada gigi molar permanen dengan fissure yang dalam dan sudah karies menggunakan resin komposit dan sealant. Berdasarkan kedalaman kariesnya, PRR terbagi menjadi 3 tipe, yaitu : a. PRR tipe A : karies pada enamel b. PRR tipe B : karies pada dentin dangkal c. PRR tipe C : karies pada dentin dalam
Urutan prosedurnya terdiri dari : - Persiapan alat dan bahan Alat : kaca mulut, sonde, pinset, bur brush, handpiece low speed, light cured, diamond bur Bahan : cotton roll, cotton pellet, disclosing agent, pumice, etsa, bonding agent, sealant, articulating paper, resin komposit, zinc phosphat cement, liner CaOH2
- Persiapan pasien (pengaturan posisi kerja) - Persiapan operator (baju klinik, sarung tangan, masker) - Aplikasi disclosing agent
- Pulas permukaan gigi dengan brush dan pumice hingga bersih
- Preparasi jaringan karies sebatas enamel/dentin dangkal/dentin dalam
- Isolasi daerah kerja dan keringkan - Dentin yang terbuka diberi liner CaOH2 dan basis zinc
fosfat cement - Etsa permukaan gigi, diamkan selama 30 detik, bilas
dan keringkan
- Aplikasi bonding agent dan sinar selama 10 detik - Aplikasi komposit ke dalam kavitas sesuai anatomi gigi - Aplikasi sealant diatas restorasi dan pada pit fissure - Polimerisasi sinar visible 20 detik - Cek oklusi dengan articulating paper
14
Bagan Alir Preventive Resin Restoration (PRR)
Mulai
Persiapan Operator, pasien, peralatan
dan bahan
Aplikasi disclosing agent
Pulas dengan pumice
Persiapan Operator, pasien, peralatan
dan bahan
PRR A PRR B PRR C
Preparasi sebatas enamel
Isolasi dan keringkan
Etsa dan bilas hingga bersih
Reisolasi dan keringkan
Aplikasi sealant pada pit dan
fissure
Cek oklusi
Preparasi sebatas dentin dangkal
Isolasi dan keringkan
Basis ZnPO₄
Etsa dan bilas hingga bersih
Reisolasi dan keringkan
Aplikasi bonding
Aplikasi komposit
Aplikasi sealant pada pit dan
fissure
Cek oklusi
Preparasi sebatas dentin dalam
Isolasi dan keringkan
Basis ZnPO₄
Etsa dan bilas hingga bersih
Reisolasi dan keringkan
Aplikasi bonding
Aplikasi komposit
Aplikasi sealant pada pit dan
fissure
Cek oklusi
Liner CaOH₂
Selesai
15
6. Restorasi Glass Ionomer Cement (GIC) Restorasi GIC merupakan perawatan yang dilakukan pada gigi anterior dan posterior dengan menggunakan bahan glass ionomer cement. Menurut Black, klasifikasi karies gigi terbagi menjadi : a. Kelas I : karies pada permukaan oklusal yaitu pada 2/3
oklusal, baik pada permukaan labial/lingual/palatal dari gigi-geligi dan karies yang terdapat pada permukaan lingual gigi depan
b. Kelas II : karies yang terdapat pada permukaan proksimal gigi belakang termasuk karies yang menjalar ke oklusalnya
c. Kelas III : karies yang terdapat pada permukaan proksimal dari gigi depan dan belum mengenai incisal edge
d. Kelas IV : karies pada permukaan proksimal gigi depan dan telah mengenai incisal edge
e. Kelas V : karies yang terdapat pada 1/3 servikal dari permukaan bukal/ labial atau lingual/palatal dari seluruh gigi
f. Kelas VI : karies yang terdapat pada daerah incisal edge gigi depan atau pada ujung cusp gigi belakang Urutan prosedur restorasi GIC terdiri dari :
- Persiapan alat dan bahan Alat : kaca mulut, sonde, pinset, diamond bur, contra angle highspeed, rubber stone, celluloid strip, matrix band Bahan : cotton roll, cotton pellet, dentin conditioner, glass ionomer cement, zinc phosphat cement, varnish, articulating paper
- Persiapan pasien (pengaturan posisi kerja) - Persiapan operator (baju klinik, sarung tangan, masker) - Preparasi kavitas sesuai klasifikasi karies menurut Black - Isolasi daerah kerja dan keringkan - Basis menggunakan zinc phosphat cement bila kavitas
dalam
- Ulas dengan dentin conditioner - Irigasi dan keringkan, kemudian isolasi daerah kerja - Pemasangan celluloid strip / matrix band
16
- Aplikasi GIC - Aplikasi varnish - Cek oklusi
Bagan Alir Restorasi Glass Ionomer Cement
Mulai
Persiapan operator, pasien,
peralatan dan bahan
Mahasiswa
profesi
Buku Nilai
Preparasi kavitas
Isolasi dan keringkan
Basis ZnPO₄ bila kavitas
dalam
Ulas dentin conditioner
Irigasi dan keringkan, isolasi
daerah kerja
Pemasangan celluloid strip /
matrix band
Aplikasi GIC
Aplikasi varnish
Cek oklusi
Selesai
17
7. Stainless Steel Crown (SSC) Stainless Steel Crown (SSC) merupakan restorasi jadi yang menyelubungi seluruh permukaan mahkota klinik gigi dan terbuat dari bahan stainless steel. Tujuan perawatan SSC adalah untuk memperbaiki oklusi dan fungsi pengunyahan. Urutan prosedur restorasi GIC terdiri dari :
- Persiapan alat dan bahan Alat : kaca mulut, sonde, pinset, diamond bur, contra angle highspeed, sendok cetak sebagian, tang contouring, gunting Bahan : cotton roll, cotton pellet, GIC luting, SSC, alginat, articulating paper
- Persiapan pasien (pengaturan posisi kerja) - Persiapan operator (baju klinik, sarung tangan, masker) - Pengurangan bidang oklusal sebanyak 1-1,5 mm - Pengurangan bidang proksimal sebanyak 1-1,5 mm
hingga bebas kontak dengan gigi sebelah kanan kirinya
- Pemilihan crown sesuai lebar mesio-distal gigi - Contouring crown - Pasang coba crown - Insersi crown dengan GIC luting - Cek oklusi menggunakan articulating paper
18
Bagan Alir Stainless Steel Crown (SSC)
Mulai
Persiapan operator, pasien,
peralatan dan bahan
Pengurangan bidang proximal
Pengurangan bidang oklusal
Pemilihan crown SSC
Contouring crown
Pasang coba crown
Insersi crown dengan GIC luting
Cek oklusi
Selesai
19
8. Ekstraksi (pencabutan gigi) Tindakan ekstraksi dilakukan bila gigi tidak dapat lagi dirawat secara konservatif atau gigi tersebut dalam kondisi sisa akar dan menimbulkan infeksi pada jaringan lunak sekitarnya. Urutan prosedur restorasi GIC terdiri dari :
- Persiapan alat dan bahan Alat : kaca mulut, sonde, pinset, diamond bur, tang cabut, bein, spuit injection, citoject Bahan : cotton pellet, tampon, povidone iodine, xylestesin, benzokain gel, chlor etyl
- Persiapan pasien (pengaturan posisi kerja) - Persiapan operator (baju klinik, sarung tangan, masker) - Aplikasi bahan desinfektan (povidone iodine) pada
daerah kerja / regio gigi yang akan diekstraksi - Aplikasi anestesi topikal (chlor etyl atau benzokain gel)
atau anestesi infiltrasi (spuit / citoject ) pada daerah kerja / regio gigi yang akan diekstraksi
- Melakukan ekstraksi dengan sikap operator yang benar dan instrument yang sesuai dengan gigi yang akan dicabut
- Memberikan tampon dengan povidone iodine - Memberikan instruksi pasca pencabutan, yaitu :
a. Tidak boleh menggigit bibir pada regio yang teranestesi
b. Tidak boleh berkumur c. Tidak boleh menghisap dan memainkan lidah pada
bekas pencabutan d. Tidak boleh memegang bekas pencabutan e. Tidak boleh makan dan minum panas selama 1 hari f. Bila sakit / perdarahan berlanjut langsung kontrol ke
dokter / rumah sakit
20
Bagan Alir Ekstraksi
Mulai
Persiapan operator, pasien,
peralatan dan bahan
Melakukan asebsis dengan
mengulas betadine pada daerah
kerja
Prosedur anestesi topikal Prosedur anestesi infiltrasi
Aplikasi benzokain gelAplikasi chlor etyl pada kapas
Melakukan anestesi pada regio gigi
yang akan di extraksi
Melakukan extraksi dengan sikap
operator dan instrument yang
benar
Memberi tampon yang berisi
povidone iodine
Instruksi pasca pencabutan
Menempalkan kapas pada bukal
dan lingual gigi yang akan di
extraksi
Fixsasi gigi yang akan di extraksi
Melakukan extraksi dengan sikap
operator dan instrument yang
benar
Memberi tampon yang berisi
povidone iodine
Instruksi pasca pencabutan
Selesai
21
9. Pulpotomi Pulpotomi merupakan perawatan pengambilan jaringan pulpa dari kamar pulpa yang mengalami infeksi dengan meninggalkan jaringan pulpa pada saluran akar dalam keadaan sehat dan vital, kemudian diikuti oleh penempatan medikamen diatas orifice yang akan menstimulasi perbaikan atau memfiksasi sisa jaringan pulpa pada saluran akar. Tujuan perawatan pulpotomi adalah menghilangkan semua jaringan pulpa yang terinfeksi. Tindakan pulpotomi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu : a. Pulpotomi vital
Pulpotomi vital adalah perawatan pengambilan jaringan pulpa bagian korona gigi namun tetap meninggalkan jaringan pulpa di saluran akar tetap vital. Urutan prosedur pulpotomi vital adalah : Kunjungan I
- Persiapan alat dan bahan Alat : kaca mulut, sonde, pinset, diamond bur, contra angle highspeed, spuit injection, citoject, plastic filling Bahan : cotton pellet, cotton roll, povidone iodine, xylestesin, citoject / spuit, H2O2, aquadest, zinc oxide eugenol, zinc phospat cement, tumpatan sementara
- Persiapan pasien (pengaturan posisi kerja) - Persiapan operator (baju klinik, sarung tangan, masker) - Melakukan tindakan asepsis pada daerah kerja dengan
mengulasi povidone iodine - Melakukan anestesi infiltrasi pada daerah kerja / regio
gigi yang akan dilakukan pembukaan akses pulpotomi vital
- Pembukaan akses menggunakan round bur untuk membuka dan menghilangkan atap pulpa sesuai dengan root map serta menghilangkan jaringan karies pada ruang pulpa
- Melakukan irigasi dengan H2O2 3% dan aquadest steril
- Melakukan kontrol perdarahan pulpa dengan aplikasi cotton pellet di kamar pulpa sampai mencapai hemostasis
22
- Fiksasi jaringan menggunakan cotton pellet dan formocresol (cotton pellet tidak boleh terlalu basah) pada pulpa selama 3-5 menit
- Melakukan isolasi ulang daerah kerja menggunakan cotton roll
- Pengisian ruang pulpa dengan pasta zinc oxide eugenol dan tumpatan sementara
- Foto pengisian pulpotomi - Jika pengisian sudah memenuhi ruang pulpa, tumpatan
sementara dilepas dan diaplikasikan basis zinc fosfat cement dan restorasi permanen GIC
b. Pulpotomi devital
Pulpotomi devital adalah pengambilan jaringan pulpa yang terdapat dalam kamar pulpa yang sebelumnya telah didevitalisasi, kemudian dengan pemberian pasta antiseptik, jaringan dalam saluran akar ditinggalkan dalam keadaan aseptik. Kunjungan I
- Persiapan alat dan bahan Alat : kaca mulut, sonde, pinset, excavator, diamond bur, contra angle highspeed, plastic filling Bahan : cotton pellet, cotton roll, H2O2, aquadest, pasta formaldehid, zinc oxide eugenol, zinc phospat cement, tumpatan sementara
- Persiapan pasien (pengaturan posisi kerja) - Persiapan operator (baju klinik, sarung tangan, masker) - Isolasi daerah kerja - Pembukaan akses menggunakan round bur untuk
membuka dan menghilangkan atap pulpa sesuai dengan root map serta menghilangkan jaringan karies pada ruang pulpa
- Melakukan irigasi dengan H2O2 3% dan aquadest steril dan keringkan
- Meletakkan pasta devitalisasi yaitu pasta formaldehid diatas pulpa yang terbuka menggunakan cotton pelet
- Tutup kavitas dengan tumpatan sementara - Instruksi pasien untuk kembali 1 minggu lagi
23
Kunjungan II
- Isolasi daerah kerja - Membuka tambalan sementara, lihat apakah pulpa
masih vital atau sudah non vital. Bila masih vital maka lakukan lagi perawatan seperti kunjungan pertama, bila pulpa sudah non vital lakukan perawatan selanjutnya
- Jaringan pulpa di kamar pulpa dibuang dan dibersihkan - Melakukan isolasi ulang daerah kerja menggunakan
cotton roll - Sterilisasi I menggunakan ChKM / cresophen - Kavitas ditutup dengan tumpatan sementara
Kunjungan III
- Isolasi daerah kerja dan membuka tambalan sementara - Sterilisasi II menggunakan ChKM / cresophen - Kavitas ditutup dengan tumpatan sementara
Kunjungan IV
- Isolasi daerah kerja dan membuka tambalan sementara - Pengisian ruang pulpa dengan pasta zinc oxide eugenol
dan tumpatan sementara - Foto pengisian pulpotomi - Jika pengisian sudah memenuhi ruang pulpa, tumpatan
sementara dilepas dan diaplikasikan basis zinc fosfat cement dan restorasi permanen GIC
c. Pulpotomi non vital Pulpotomi non vital adalah pengambilan jaringan pulpa nekrotik yang terdapat dalam kamar pulpa kemudian dengan pemberian pasta antiseptik, jaringan dalam saluran akar ditinggalkan dalam keadaan aseptik. Kunjungan I
- Persiapan alat dan bahan Alat : kaca mulut, sonde, pinset, excavator, diamond bur, contra angle highspeed, plastic filling
24
Bahan : cotton pellet, cotton roll, H2O2, aquadest, zinc oxide eugenol, zinc phospat cement, tumpatan sementara
- Persiapan pasien (pengaturan posisi kerja) - Persiapan operator (baju klinik, sarung tangan, masker) - Isolasi daerah kerja - Pembukaan akses menggunakan round bur untuk
membuka dan menghilangkan atap pulpa sesuai dengan root map serta menghilangkan jaringan karies pada ruang pulpa
- Melakukan irigasi dengan H2O2 3% dan aquadest steril dan keringkan
- Melakukan isolasi ulang daerah kerja menggunakan cotton roll
- Sterilisasi I menggunakan ChKM / cresophen - Kavitas ditutup dengan tumpatan sementara
Kunjungan II
- Isolasi daerah kerja dan membuka tambalan sementara - Sterilisasi II menggunakan ChKM / cresophen - Kavitas ditutup dengan tumpatan sementara
Kunjungan III
- Isolasi daerah kerja dan membuka tambalan sementara - Pengisian ruang pulpa dengan pasta zinc oxide eugenol
dan tumpatan sementara - Foto pengisian pulpotomi - Jika pengisian sudah memenuhi ruang pulpa, tumpatan
sementara dilepas dan diaplikasikan basis zinc fosfat cement dan restorasi permanen GIC
25
Bagan Alir Pulpotomi
Mulai
Pulpotomi Vital Pulpotomi devital Pulpotomi non vital
Persiapan alat dan
bahan
Melakukan asepsis
dengan mengulas
betadine
Anestesi infiltrasi
Pembukaan akses
menggunakan
roundbur
Irigasi H₂O₂ +
aquadest
Kontrol perdarahan
pulpa
Fixsasi jaringan
dengan cotton pellet
+ formocresol
Isolasi daerah kerja
Pengisian ruang
pulpa dengan Zinc
Oxide Eugenol + TS
Foto pengisian
Aplikasi basis ZnPO₄ + GIC
Kunjungan I
Persiapan alat dan
bahan
Isolasi daerah kerja
Pembukaan akses
menggunakan
roundbur
Irigasi H₂O₂ +
aquadest
Meletakkan pasta
devitalisasi + TS
Isolasi daerah kerja
Cek pulpa masih
vital atau sudah non
vital
Vital
Jaringan pulpa dikamar
pulpa dibersihkan
Intruksi pasien
kembali 1 minggu
lagi
Kunjungan I
Non Vital
Isolasi ulang daerah kerja
Sterilisasi I:
ChKM / cresophen + TS
Kunjungan II
Persiapan alat dan
bahan
Isolasi daerah kerja
Pembukaan akses
menggunakan
roundbur
Irigasi H₂O₂ +
aquadest
Reisolasi daerah
kerja
Sterilisasi I:
ChKM / cresophen +
TS
Kunjungan I
Isolasi daerah kerja
Sterilisasi II:
ChKM / cresophen + TS
Kunjungan II
Isolasi daerah kerja
Pengisian ruang
pulpa dengan Zinc
Oxide Eugenol + TS
Foto pengisian
Aplikasi basis ZnPO₄ + GIC
Kunjungan III
26
Isolasi daerah kerja
Sterilisasi II:
ChKM / cresophen + TS
Kunjungan III
Isolasi daerah kerja
Pengisian ruang
pulpa dengan Zinc
Oxide Eugenol + TS
Foto pengisian
Aplikasi basis ZnPO₄ + GIC
Kunjungan IV
Kunjungan III dan IV pulpotomi devital
27
10. Pulpektomi Pulpektomi merupakan perawatan pengambilan jaringan pulpa dari kamar pulpa dan saluran akar yang mengalami infeksi. Pulpektomi dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu : a. Pulpektomi vital
Pulpektomi vital adalah pengambilan seluruh jaringan dalam ruang pulpa dan saluran akar secara vital. Urutan prosedur pulpotomi vital adalah : Kunjungan I
- Persiapan alat dan bahan Alat : kaca mulut, sonde, pinset, diamond bur, contra angle highspeed, spuit injection, citoject, plastic filling, jarum ektirpasi, jarum K-file, jarum lentulo, jarum miller Bahan : cotton pellet, cotton roll, povidone iodine, xylestesin, citoject / spuit, H2O2, aquadest, zinc oxide eugenol, zinc phospat cement, tumpatan sementara
- Persiapan pasien (pengaturan posisi kerja) - Persiapan operator (baju klinik, sarung tangan, masker) - Melakukan tindakan asepsis pada daerah kerja dengan
mengulasi povidone iodine - Melakukan anestesi infiltrasi pada daerah kerja / regio
gigi yang akan dilakukan pembukaan akses pulpotomi vital
- Pembukaan akses menggunakan round bur untuk membuka dan menghilangkan atap pulpa sesuai dengan root map serta menghilangkan jaringan karies pada ruang pulpa
- Melakukan kontrol perdarahan pulpa dengan aplikasi cotton pellet di kamar pulpa sampai mencapai hemostasis
- Fiksasi jaringan menggunakan cotton pellet dan formocresol (cotton pellet tidak boleh terlalu basah) pada pulpa selama 3-5 menit
- Pengukuran panjang kerja saluran akar dan foto DWP - Melakukan preparasi saluran akar dengan mengangkat
jaringan pulpa di saluran akar menggunakan jarum file
28
endodonti dimulai dari jarum file nomor terkecil sesuai panjang kerja saluran akar
- Melakukan irigasi dengan H2O2 3% dan aquadest steril - Melakukan isolasi ulang daerah kerja menggunakan
cotton roll - Pengisian saluran akar dengan pasta zinc oxide eugenol
hingga kamar pulpa menggunakan jarum lentulo, dilanjutkan tumpat sementara
- Foto pengisian pulpektomi - Jika pengisian sudah memenuhi kamar pulpa dan
saluran akar, tumpatan sementara dilepas dan diaplikasikan basis zinc fosfat cement dan restorasi permanen GIC
b. Pulpektomi devital Pulpektomi devital adalah pengambilan jaringan pulpa yang terdapat dalam kamar pulpa dan saluran akar yang sebelumnya telah didevitalisasi. Kunjungan I
- Persiapan alat dan bahan Alat : kaca mulut, sonde, pinset, excavator, diamond bur, contra angle highspeed, plastic filling, jarum ektirpasi, jarum K-file, jarum lentulo, jarum miller Bahan : cotton pellet, cotton roll, paper point, H2O2, aquadest, pasta formaldehid, zinc oxide eugenol, zinc phospat cement, tumpatan sementara
- Persiapan pasien (pengaturan posisi kerja) - Persiapan operator (baju klinik, sarung tangan, masker) - Isolasi daerah kerja - Pembukaan akses menggunakan round bur untuk
membuka dan menghilangkan atap pulpa sesuai dengan root map serta menghilangkan jaringan karies pada ruang pulpa
- Melakukan irigasi dengan H2O2 3% dan aquadest steril dan keringkan
- Meletakkan pasta devitalisasi yaitu pasta formaldehid diatas pulpa yang terbuka menggunakan cotton pelet
29
- Tutup kavitas dengan tumpatan sementara - Instruksi pasien untuk kembali 1 minggu lagi
Kunjungan II
- Isolasi daerah kerja - Membuka tambalan sementara, lihat apakah pulpa
masih vital atau sudah non vital. Bila masih vital maka lakukan lagi perawatan seperti kunjungan pertama, bila pulpa sudah non vital lakukan perawatan selanjutnya
- Jaringan pulpa di kamar pulpa dibuang dan dibersihkan - Pengukuran panjang kerja saluran akar dan foto DWP - Melakukan preparasi saluran akar dengan mengangkat
jaringan pulpa di saluran akar menggunakan jarum file endodonti dimulai dari jarum file nomor terkecil sesuai panjang kerja saluran akar
- Melakukan irigasi dengan H2O2 3% dan aquadest steril - Melakukan isolasi ulang daerah kerja menggunakan
cotton roll - Sterilisasi I menggunakan paper point, kapas dan ChKM
/ cresophen - Kavitas ditutup dengan tumpatan sementara
Kunjungan III
- Isolasi daerah kerja dan membuka tambalan sementara - Sterilisasi II menggunakan paper point, kapas dan
ChKM / cresophen - Kavitas ditutup dengan tumpatan sementara
Kunjungan IV
- Isolasi daerah kerja dan membuka tambalan sementara
- Pengisian saluran akar dengan pasta zinc oxide eugenol dan tumpatan sementara
- Foto pengisian pulpotomi - Jika pengisian sudah memenuhi saluran akar, tumpatan
sementara dilepas dan diaplikasikan basis zinc fosfat cement dan restorasi permanen GIC
- c. Pulpektomi non vital
30
Pulpektomi non vital adalah pengambilan jaringan pulpa yang terdapat dalam kamar pulpa dan saluran akar pada gigi yang mengalami nekrosis pulpa / kematian pulpa Kunjungan I
- Persiapan alat dan bahan Alat : kaca mulut, sonde, pinset, excavator, diamond bur, contra angle highspeed, plastic filling, jarum ektirpasi, jarum K-file, jarum lentulo, jarum miller, Bahan : cotton pellet, cotton roll, H2O2, aquadest, zinc oxide eugenol, zinc phospat cement, tumpatan sementara
- Persiapan pasien (pengaturan posisi kerja) - Persiapan operator (baju klinik, sarung tangan, masker) - Isolasi daerah kerja - Pembukaan akses menggunakan round bur untuk
membuka dan menghilangkan atap pulpa sesuai dengan root map serta menghilangkan jaringan karies pada ruang pulpa
- Pengukuran panjang kerja saluran akar dan foto DWP - Melakukan preparasi saluran akar dengan mengangkat
jaringan pulpa di saluran akar menggunakan jarum file endodonti dimulai dari jarum file nomor terkecil sesuai panjang kerja saluran akar
- Melakukan irigasi dengan H2O2 3% dan aquadest steril dan keringkan dengan paper point
- Melakukan isolasi ulang daerah kerja menggunakan cotton roll
- Sterilisasi I menggunakan paper point, kapas, dan ChKM / cresophen
- Kavitas ditutup dengan tumpatan sementara Kunjungan II
- Isolasi daerah kerja dan membuka tambalan sementara - Sterilisasi II menggunakan paper point, kapas, dan
ChKM / cresophen - Kavitas ditutup dengan tumpatan sementara
Kunjungan III
31
- Isolasi daerah kerja dan membuka tambalan sementara - Pengisian ruang pulpa dengan pasta zinc oxide eugenol
dan tumpatan sementara - Foto pengisian pulpektomi - Jika pengisian sudah memenuhi ruang pulpa, tumpatan
sementara dilepas dan diaplikasikan basis zinc fosfat cement dan restorasi permanen GIC
Bagan Alir Pulpektomi
32
Mulai
Pulpektomi Vital Pulpektomi devital Pulpektomi non vital
Persiapan alat dan
bahan
Melakukan asepsis
dengan mengulas
betadine
Anestesi infiltrasi
Pembukaan akses
menggunakan
roundbur
Kontrol perdarahan
pulpa
Fiksasi jaringan
dengan cotton pellet
+ formocresol
Isolasi daerah kerja
Pengisian SA
dengan Zinc Oxide
Eugenol + TS
Foto pengisian
Aplikasi basis ZnPO₄ + GIC
Kunjungan I
Persiapan alat dan
bahan
Isolasi daerah kerja
Pembukaan akses
menggunakan
roundbur
Irigasi H₂O₂ +
aquadest
Meletakkan pasta
devitalisasi + TS
Isolasi daerah kerja
Cek pulpa masih
vital atau sudah non
vital
Vital
Jaringan pulpa dikamar
pulpa dibersihkan
Intruksi pasien
kembali 1 minggu
lagi
Kunjungan I
Non Vital
Isolasi ulang daerah kerja
Sterilisasi I:
ChKM / cresophen + TS
Kunjungan II
Persiapan alat dan
bahan
Isolasi daerah kerja
Pembukaan akses
menggunakan
roundbur
Pengukuran panjang
kerja SA dan foto
DWP
Preparasi SA
Irigasi H₂O₂ +
aquadest
Kunjungan I
Isolasi daerah kerja
Sterilisasi II:
ChKM / cresophen + TS
Kunjungan II
Isolasi daerah kerja
Pengisian ruang
pulpa dengan Zinc
Oxide Eugenol + TS
Foto pengisian
Aplikasi basis ZnPO₄ + GIC
Kunjungan III
Pengukuran panjang
kerja SA dan foto
DWP
Preparasi SA
Irigasi H₂O₂ +
aquadest
Pengukuran panjang
kerja SA dan foto
DWP
Preparasi SA
Irigasi H₂O₂ +
aquadest
Isolasi ulang daerah kerja
Sterilisasi I:
ChKM / cresophen + TS
33
Isolasi daerah kerja
Pengisian SA
dengan Zinc Oxide
Eugenol + TS
Foto pengisian
Aplikasi basis ZnPO₄ + GIC
Kunjungan IV
Isolasi daerah kerja
Sterilisasi II:
ChKM / cresophen + TS
Kunjungan III
Kunjungan III dan IV pulpektomi devital
34
11. Space maintainer Space maintainer merupakan piranti yang digunakan untuk menjaga ruang akibat kehilangan dini gigi sulung pada fase geligi pergantian (mixed dentition). Fungsi dari space maintainer adalah mencegah pergeseran dari gigi ke ruang yang terjadi akibat pencabutan dini, mencegah ektrusi gigi antagonis dari gigi yang dicabut dini, memperbaiki fungsi pengunyahan, memperbaiki fungsi estetik dan fungsi bicara setelah pencabutan dini. Urutan prosedur space maintainer terdiri dari :
- Indikasi pasien dengan kehilangan prematur gigi sulung kepada instruktur IKGA dengan membawa rekam medik dan foto panoramik ( pasien memenuhi syarat perawatan space maintainer )
- Persiapan alat dan bahan Alat : kaca mulut, sonde, pinset, jangka sorong, kawat untuk pengukuran, sendok cetak RA-RB, bowl, spatula gips, tang adams, tang coil, tang 3 jari, table moyers Bahan : alginat, gips biru, malam merah, kawat klamer akrilik
- Persiapan pasien (pengaturan posisi kerja) - Persiapan operator (baju klinik, sarung tangan, masker) - Pencetakan model studi untuk diskusi rencana
perawatan
- Analisa ruang dengan menghitung space pada area premature loss menggunakan table moyers
- Mendesain space maintainer - Mencetak model kerja - Membuat space maintainer - Insersi space maintainer - Kontrol
35
Bagan Alir Space Maintainer
Mulai
Indikasi pasien SM kepada
instruktur IKGA
Persiapan operator, pasien,
peralatan dan bahan
Cetak model studi SM
Analisa ruang SM
Mendesain SM
Cetak model kerja
Membuat SM
Insersi SM
Selesai
Kontrol
36
12. Journal reading Journal reading adalah tugas individu dimana dokter gigi muda menilai kesahihan hasil penelitian sebagai bekal dasar bagi evidence based medicine. Tujuan tugas ini agar dokter gigi muda mampu menilai secara kritis kesahihan informasi terkini dan menerapkan dalam pengelolaan kasus yang ada. Urutan prosedur journal reading di departemen IKGA adalah: a. Mahasiswa profesi melapor kepada pembimbing journal
reading b. Mahasiswa mengajukan lebih dari satu judul jurnal sesuai
kompetensi dokter gigi umum c. Mahasiswa menerjemahkan dan mengumpulkan literatur
dan menganalisa kesahihan hasil penelitian dalam jurnal tersebut
d. Mahasiswa mempresentasikan di depan pembimbing dan rekan mahasiswa profesi lainnya di departemen IKGA
e. Pembimbing menjadi narasumber sesuai tema journal reading yang disampaikan
f. Pembimbing menilai performa presentasi dan makalah journal reading
37
Bagan Alir Pelaksanaan Journal Reading
Mulai
Melapor kepada pembimbing
journal reading
Mengajukan > 1 journal reading
Menerjemahkan dan membuat
makalah
Mempresentasikan journal reading
Menjadi narasumber journal
reading
Menilai performa presentasi dan
makalah journal reading
Selesai
Mahasiswa Profesi
Pembimbing
38
13. Asistensi Asistensi adalah kegiatan mengasisteni atau membantu operator (mahasiswa profesi) dalam melakukan perawatan kepada pasien. Tujuan asistensi adalah menciptakan perawatan “four handed dentistry” pada anak. Four handed dentistry adalah teknik dalam kedokteran gigi dimana operator dan asisten secara bersama melakukan tindakan perawatan pada pasien. Metode ini bertujuan untuk mempercepat proses dan mengurangi kelelahan pasien dan tenaga kesehatan gigi. Selain itu, metode ini dapat memperpendek waktu perawatan gigi dan meningkatkan kualitas pekerjaan. Urutan prosedur asistensi di departemen IKGA adalah: a. Mahasiswa profesi melapor kepada instruktur klinik bahwa
akan menjadi asisten dari rekan mahasiswa profesi lainnya (operator)
b. Menyiapkan posisi pasien agar merasa nyaman di dental chair
c. Memasang napkin/celemek kepada pasien d. Menyiapkan rekam medik e. Membantu menyiapkan alat dan bahan kedokteran gigi f. Saat prosedur perawatan dimulai, maka asisten harus
membantu memberikan hand instrument dan bahan gigi kepada operator
g. Asisten menjaga regio gigi yang dilakukan perawatan bebas dari saliva menggunakan saliva ejector
h. Asisten menyiapkan dan mengaduk bahan tambalan i. Setelah perawatan selesai, asisten melepaskan
napkin/celemek pasien dan mempersilahkan pasien meninggalkan dental chair
39
Bagan Alir Asistensi
Mulai
Melapor kepada instruktur klinik
bahwa akan menjadi asisten
Menyiapkan posisi pasien di dental
chair
Memasang alas dada pasien
Menyiapkan rekam medik
Membantu menyiapkan alat dan
bahan KG
Perawatan dimulai, asisten
membantu transfer alat dan bahan
kepada operator
Mahasiswa Profesi
Selesai
Menjaga regio gigi yang dirawat
menggunakan saliva ejector
Menyiapkan dan mengaduk bahan
tambalan
Perawatan selesai, asisten
melepas alas dada px dan
mempersilahkan px meninggalkan
dental chair
40
G. REFERENSI / DOKUMEN TERKAIT 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 3. Undang-undang Republik Indonesia nomor 29 tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran 4. Buku Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 5. Buku Pedoman Pendidikan Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Brawijaya.