skripsi_2

Download Skripsi_2

If you can't read please download the document

Upload: teguh-sulistiyono

Post on 09-Feb-2016

238 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • LAMPIRAN

  • Lampiran I - Daftar Pertanyaan Wawancara

    Daftar Pertanyaan Wawancara

    1. Bagaimana hubungan yang terjalin antara SMA Taruna Nusantara dan Ikastara?

    2. Apa penyebab SMA Taruna Nusantara menjadi berbayar?

    3. Apakah ada perubahan kualitas sekolah ketika sistem beasiswa dan berbayar? Jika ya,

    bagaimana perubahan yang terjadi?

    4. Apakah perbedaan tersebut mempengaruhi citra SMA Taruna Nusantara? Jika ya,

    bagaimana pengaruhnya?

    5. Siapa saja pihak yang terkait dengan permasalahan ini? Bagaimana kaitannya?

    6. Apa saja kelebihan dan kelemahan yang dimiliki SMA Taruna Nusantara dengan situasi

    ini?

    7. Solusi apa yang diharapkan Ikastara?

    8. Apa sasaran program Ikastara?

    9. Siapa saja pihak yang harus direspon, dijangkau dan dipengaruhi?

    10. Perubahan apa yang dilakukan untuk mencapai sasaran program?

    11. Bagaimana pendanaan program?

    12. Siapa yang mengawasi pelaksanaan program?

    13. Pesan apa yang disampaikan kepada khalayak sasaran? Serta bagaimana

    penyampaiannya?

    14. Apa indikator efektifitas program?

    15. Bagaimana evaluasi program secara keseluruhan?

    16. Bagaimana cara penyampaian hasil program disampaikan kepada seluruh anggota

    Ikastara dan SMA Taruna Nusantara?

    17. Apa harapan untuk strategi public relations Ikastara ke depannya?

  • Lampiran II Transkrip Wawancara

  • Informan 1

    Nama : Syarif Syahrial

    Jabatan : Ketua Umum PP-Ikastara

    Tempat : Mister Bean Coffee, Cilandak Town Square

    Waktu : Kamis, 25 November 2010

    Pukul : 20.35 WIB

    Mungkin dimulai dengan memperkenalkan diri abang dulu ya bang

    Ya uda pasti jenis kelamin laki-laki. Umur 32, profesi swasta, staf pengajar juga. Angkatan 5

    SMA Taruna Nusantara. Setelah tamat SMA Taruna Nusantara, diterima di Fakultas

    Ekonomi UI, S1. S2 uda selesai juga. Sedang S3 tapi sedikit bermasalah. Terus apa lagi?

    Jabatan abang sekarang di PP Ikastara periode ini?

    Ketua umum.

    Boleh sedikit abang mendeskripsikan jabatan abang sekarang?

    Oke, deskripsi ya. Ketua umum itu dipilih oleh Musyawarah Nasional Ikastara. Mungkin

    salah satu Munas terbesar juga di organisasi tingkat alumni, sama dengan ITB walaupun

    usianya baru 14 tahun. Dilakukan di 11 TPS, pemilihan langsung, memilih ketua umum

    dalam ajang Munas. Munas adalah organisasi tertinggi di Ikastara. Memilih ketua umum.

    Tugas ketua umum adalah bertanggung jawab secara eksekutif atas seluruh kegiatan PP

    Ikastara. Mengusulkan untuk pembentukan cabang Ikastara kepada Bamus. Kemudian yang

    kedua, melaksanakan seluruh amanat Munas. Selain melaksanakan seluruh program kerja,

    AD ART yang telah ditetapkan bersama dengan Bamus. Bamus adalah struktur legislatif dan

    tertinggi Ikastara. Dimana setiap angkatan dalam alumni SMA TN diwakili untuk menjadi

    anggota Bamus. Terus apa lagi? Membawahi Sekjen, Sekum, dan Bendum. Membawahi

    Kerua I dan Ketua II untuk bidang-bidang yang ada dalam tubuh Ikastara.

    Sampai saat ini, bagaimana hubungan yang terjalin antara SMA Taruna Nusantara

    dengan Ikastara?

    Cukup baik. Karena kita melakukan pertemuan rutin. PP Ikastara itu setiap tahun minimal

    tiga kali, empat kali ke SMA Taruna Nusantara.

    Apa saja yang dibahas dalam pertemuan tersebut?

    Ya, misalnya minimal untuk acara formal, untuk pembukaan siswa baru, untuk penutupan

    masa basis, yang ketiga prasetya alumni dan studium generale. Mungkin dua yang pertama

    tidak terlalu formal, tetapi yang untuk studium generale, itu emotional bonding, karena

    membekali calon alumni yaitu kelas tiga untuk bagaimana menentukan pendidikan lebih

    lanjut. Ketika prasetya alumni, itu juga menentukan karena terjadinya penerimaan alumni

    Apakah ada perbedaan hubungan antara SMA TN dengan Ikastara jaman

    kepengurusan yang dahulu dengan sekarang?

  • Kalau dulu lebih informal, sehingga tidak terstruktur. Kalau sekarang lebih formal. Karena

    Ikastara juga bagian dari komite sekolah yang berkerja sama dengan orangtua. Diskusi,

    minimal satu bulan sekali dengan LPTTN itu terjalin. Baik yang bertemu langsung dalam

    rapat, maupun lewat telepon. Tiga bulan sekali kita ketemu dengan komite sekolah, yang ada

    unsur LPTTN-nya juga.

    Sejauh ini apakah Ikastara berperan dalam pengambilan keputusan di SMA Taruna

    Nusantara?

    Dimintakan pendapat. Karena PP Ikastara tidak bertanggung jawab terhadap seluruh

    keputusan secara pelaksanaan. Dan ini bergantung pada kepada kepala sekolah dan kepala

    LPTTN. Tapi kita dimintakan pendapat kalau untuk isu yang krusial.

    Sampai sejauh ini, bagaimana kontribusi Ikastara untuk SMA Taruna Nusantara?

    Sekarang? Saat ini posisi Ikastara adalah pemberi beasiswa terbesar kepada SMA TN. Yang

    terbesar, tentu internal LPTTN memberi. Tapi yang di luar LPTTN, yang memberikan

    beasiswa terbesar adalah Ikastara. Walaupun Cuma tiga. Walaupun Cuma tiga, itu yang

    paling besar.

    Bagaimana ide atau bentuk kepengurusan Ikastara pertama kali, yang diinginkan oleh

    alumni?

    Kalau dulu mungkin lebih banyak silahturahmi. Kalau sekarang mungkin banyak alumni

    yang bertanya manfaat Ikastara untuk dirinya itu apa? Pertama, di dalam tubuh Ikastara,

    alumni SMA Taruna Nusantara, itu beragam keinginan. Oleh karena itu di periode ini

    strateginya membentuk banyak organisasi peminatan yang berbeda-beda. Itulah lewat Badan

    Semi Otonom. Kemudian, banyak alumni yang menyukai hura-hura lah, tanda petik.

    Fotografi, karaoke, futsal, nah itu mereka lakukan sendiri. Tetapi kalau dalam internal

    Ikastara sendiri, PP Ikastara melakukan unsur-unsur yang melibatkan banyak peminatan,

    tidak diambil oleh organisasi/BSO lainnya. Yang ketiga, yang sifatnya masif, menggerakkan

    komponen cabang yang ada di dalam organisasi.

    Sampai saat ini sudah ada berapa cabang Ikastara?

    24. 25 berarti sekarang.

    Ini di seluruh Indonesia?

    Di luar negeri ada 4. Singapura, Jepang, Jerman, dan Belanda.

    Bagaimana PP-Ikastara periode sekarang?

    Periode sekarang? PP ikastara terdiri dari satu sekjen, membawahi dua sekretaris. Satu

    bendahara umum membawahi dua bendahara. Dan dua ketua. Ketua I, Wicaksono Aji

    membawahi Bidang Litbang dan SDM Bangor. Kemudian Ketua I mengkoordinir BSO.

    Kemudian Ketua II membawahi Humas, Beasiswa, dan Soskemor. Kemudian ada juga

    Bendahara Umum. Oh iya, Sekjen juga yang membawahi Sekretaris I dan II.

    Hmm, sekarang kan TN uda berbayar bang. Bagaimana kualitas SMA Taruna

    Nusantara saat ini? Tentang siswa, pamong, kehidupannya.

  • Kualitas siswa, tentu ada konsekuensi. Akibat publikasi yang tidak berimbang, bahwa adanya

    kemungkinan beasiswa dengan tingginya biaya, baik masuk maupun di dalam SMA TN,

    banyak orang yang berprestasi secara akademis itu tidak mau masuk. Kedua, persaingan

    sekolah yang tinggi. Dan yang ketiga.. E, yang pertama gini. Pamong-pamong itu secara

    idealisme mungkin masih ada. Tetapi pamong baru, mungkin menjadi bias perolehan nilai-

    nilai tentang SMA TN. Saya rasa perlu ada pendadaran lah sebelum masuk itu.

    Abang kan sudah merasakan kehidupan siswa yang dahulu dan mengetahui kehidupan

    siswa sekarang seperti apa. Apakah ada perbedaan kualitas SMA TN yang dahulu

    dengan yang sekarang, terutama semenjak SMA TN menjadi berbayar?

    Jelas ya. Posisi tawar orangtua itu semakin kuat. Padahal dulu tidak ada. Dulu tidak ada

    tawar-menawar.

    Berarti peran komite sekolah besar?

    Iya, besar. Daya juang siswa juga menurun. Itu yang ketahuan. Secara prestasi, untuk

    olimpiade tidak mengalami penurunan. Jadi gini, siswa yang memiliki nilai rendah itu

    semakin besar proporsinya dibanding dulu. Kalau dulu paling rendahnay itu bisa keterima di

    universitas negeri. Kalau sekarang yang tidak mampunya ada 30%. Kalau menurut Pak Pius

    itu sekitar dua kelas. Jadi istilahnya kalau ditanya yang paling pintar setiap angkatan tidak

    berubah.

    Kalau dari sisi kedisiplinan siswa, bang?

    Kedisiplinan siswa jauh. Tapi memang karena perubahannya mekanisme hukuman. Kalau

    dulu pamong grahanya sedikit, sekarang setiap graha ada satu pamong graha.

    Mengawasinya. Tetapi pamong grahanya nggak ditakuti, kalau dulu ditakuti. Terus paling

    gampang, yang kasat mata, rak handuk graha hancur-hancuran gitu ya. Kalau dulu kurvey

    sering, kalau sekarang disuruh kurvey takut capek, nggak mengikuti pendidikan.

    Mungkin karena semakin besar peran orangtua itu juga ya bang?

    Ya betul. Orangtua banyak yang takut anaknya kecapekan, nggak bisa belajar. Padahal dulu

    kita disiplin jutsru semakin belajar.

    Menurut abang, perubahan sistem SMA TN yang sekarang berbayar apakah menjadi

    permasalahan bagi SMA TN?

    Ya, karena tidak bisa menerapkan proses seleksi yang baik. Baik di tingkat siswa maupun

    pamong.Kalau dulu proses seleksi tidak melihat berapa penghasilan orangtua. Siapa yang

    mampu, itu yang diambil. Sekarang memeprtimbangkan. Kalau menerima terlalu banyak

    beasiswa, mengakibatkan dana pendidikan tidak ada.

    Apakah permasalahan tersebut berpengaruh kepada citra SMA Taruna Nusantara?

    Sebenarnya bukan masalah berbayarnya. Tetapi masalah perilaku orang yang ada di

    dalamnya. Jadi ada suatu kesadaran yang nggak di dapat oleh orangtua, bahwa ia bayar itu

    bayar kedisiplinannya. Bukan untuk menawar disiplin itu. Mungkin itu aja.

    Bagaimana Ikastara melihat perubahan itu?

  • Kalau ditanya, kalau kami pribadi, saya pribadi pernah mengusulkan dalam proses seleksi.

    Sayang sekali proses seleksi itu di bawah kekuasaan LPTTN. Kita diajak rapat, terutama

    mengenai beasiswa yng dibayar oleh Ikastara. Tetapi sebelum penerimaan yang lalu kita

    juga ikut rapat memberikan masukan gitu ya. Bagaimana proses seleksi, seperti misalnya

    kita memberikan usulan agar dalam proses seleksi itu diumumkan sebesra-besarnya bahwa

    terdapat juga beasiswa dan sekolah itu nari beasiswa sebesar-besarnya. Dulu BUMN

    nawarin 100 beasiswa, tapi nggak pernah dimanfaatin. Sehingga sekarang nggak dapat

    satupun beasiswa dari BUMN.

    Kalau dari selentingan-selentingan yang abang dengar, bagaimana secara umum citra

    SMA Taruna Nusantara di masyarakat?

    Saya rasa banyak juga masyarakat yang tidak bisa membedakan mana yang sekarang, mana

    yang dulu. Apakah dulu atau sekarang berbayar, tidak bisa dibedakan. Secara flat, menurut

    data statistik, memang tidak ada perbedaan prestasi setelah kelulusan. Walaupun

    permasalahan berbayar ini menjadi suatu hal yang mengurangi nilai jual SMA TN. Tetapi

    banyak orang, misalnya teman saya di IBM waktu itu cerita, ketemu dengan kliennya, dia

    bilang ketika kliennye dari Telkomsel bilang kamu dari mana? SMA TN? SMA TN yang dulu

    atau sekarang? Berarti kan untuk kalangan tertentu terlihat bedanya, baik dari sisi

    intelenjesia maupun dari sisi kepribadian. Tapi itu tidak agregasi. Tidak dapat disimpulkan

    secara keseluruhan. Justru karena itu, harus kita perangi tuh orang-orang yang berpendapat

    bahwa SMA TN tuh berbeda antara yang lama dengan yang baru. Caranya gimana? Kami ke

    sekolah, kami bilang ke kepala sekolahnya, Pak kalau misalkan kualitas SMA TN ini buruk,

    maka nilai jual alumninya menurun. Sebaliknya, kualitas alumni menurun, kualitas SMA TN

    menurun. Oleh karena itu banyak juga, kita berusaha ya. Sekarang gini, kalau ditanya kita

    juga harus menggugah bahwa nilai jual alumni tuh tinggi, supaya nilai jual SMA TN tetap

    terpelihara.

    Apakah permasalahan ini menjadi concern Ikastara?

    Ya jelas. Kalau kita percaya teori, kalau diambil semuanya tanpa melihat beasiswa atau

    tidak beasiswa, di tes antar SMP, ini teori ekonomi mengatakan, maka orang kaya lah yang

    akan menjadi yang diterima paling banyak. Kenapa? Karena orang kaya punya probabiliti

    yang besar untuk menjadi pintar. Nah mungkin untuk SMP ke SMA, kalau SMA ke universitas

    presentase yang miskin keterima UMPTN secara fairness itu mungkin lebih kecil daripada

    presentase SMP ke SMA. Karena variannya belum jauh. Ini teori ni. Sehingga jika diberikan

    beasiswa 30% bagi siswa, di tes saja, tanpa melihat beasiswa atau tidak, pasti orang kaya itu

    ada 70%, bisa lebih. Sehingga menurut kami, PP Ikastara selalu bilang sudah, coba cari

    beasiswa ke BUMN-BUMN. Nah sayangnya, BUMN ni Cuma masu ngasih ke lembaga, tidak

    ke organisasi alumni.

    Dengan kondisi SMATN yang sekarang berbayar, apa saja kelebihan dan kekurangan

    yang dimiliki oleh SMA TN?

    Pertama, SMA TN bisa dijual atas dasar kedisiplinannya. Bisa dijual atas prestasi. Bisa jual

    atas lingkungan pendidikan yang lebih ideal. Itu satu. Tetapi kelemahannya banyak

    masyarakat yang tidak bisa mencapai level itu. Pendidikan 2,5 juta, sekarang mungkin 3,5

    juta. 3 juta lebih lah. Tiap bulan banyak yang tidak bisa mendapatkan itu. Sehingga banyak

    calon potensial siswa tidak bisa mendaftar. Yang kedua, kelemahan yang terbesar adalah

    banyak sekolah bagus juga yang bisa memberikan pendidikan dan dekat dengan lingkungan

  • orang yang memiliki uang. Misalnya pada siswa Jakarta yang potensial, lebih baik sekolah

    di Jakarta daripada Magelang. Persaingannya juga semakin ketat.

    Kemudian peluang dan tantangan apa yang dimiliki dan dihadapi SMA TN?

    Peluang dan tantangan. Peluang ya. Peluang kalau kita berbayar, kita bisa secara mandiri

    untuk menentukan kebijakan sekolah. Itu peluang terbesar. Kedua, bisa fund raising untuk

    kepentingan pembiayaan sekolah. Kalau dimanfaatkan oleh LPTTN tentunya ya. Yang ketiga,

    itu bisa meningkatkan kualitasnya sehingga membuat nilai jualnya naik sehingga orang yang

    berbayar pun mau masuk. Konsekuensi dari itu. Tantangan. Ya itu tadi. Mungkin bisa jadi

    persaingan dengan kompetitor tinggi. Banyak juga potensi-potensi siswa yang sebenarnya

    mampu secara akademik menjadi enggan untuk mendaftar.

    Solusi seperti apa yang diharapkan oleh Ikastara?

    Dua hal yang dilakukan. Satu, Ikastara fund raising sendiri secara internal untuk

    memberikan beasiswa. Nah itu sudah kita lakukan. Waktu tahun pertama periode saya jadi

    ketua Ikastara, itu 1 orang. Tahun kedua, 2 orang. Tahun ketiga, 3 orang, Jadi selalu terjadi

    peningkatan. Sekarang sudah 3 orang. Kedua, kita mencoba mengendorsekan eksternal

    fundraising. Sekarang sedang dipelajari oleh teman-teman Ikastara yang di perbankan untuk

    membuat reksa dana Taruna Nusantara. Kemaren uda kita ketemu dengan orang Bank

    Mandiri kita juga uda mempertemukan ketua LPTTN dengan Direktur Bank Mandiri untuk

    memunculkan ini. Tapi ini masih progress. Yang ketiga, mendorong LPTTN untuk meminta

    beasiswa kepada BUMN-BUMN yang memiliki channel alumni. Itu uda kita lakukan. BRI,

    PLN, Pertamina.

    Pendapat masyarakat seperti apa yang diharapkan Ikastara terhadap SMA TN?

    Pendapat yang mengatakan bahwa SMA TN ini harapan bagi Indonesia. Itu satu. SMA TN

    itu sekolah SMA terbaik di Indonesia yang memberikan aspek kepribadian, pendidikan

    karakter.

    Untuk mencapai solusi yang diharapkan oleh Ikastara, pihak mana saja yang harus

    direspon, dijangkau oleh Ikastara?

    Stakeholder ya. Seluruh stakeholder. Satu, ketua LPTTN. Dua, YKPP. Ya tentu, Menhan.

    Tentu, user alumni terbesar. Departemen Keuangan yang tinggi. Terus BUMN yang memiliki

    dana PKBL, Program Kemitraan Pembinaan Lingkungan. Terus, tentu internal sekolah,

    pamong, pengurus. Mungkin itu. Dan alumni sendiri ya.

    Apakah ada pihak yang mengawasi pelaksanaan program-program Ikastara?

    Ada, Bamus.

    Bagaimana pelaksanaannya?

    Pengawasannya, seharusnya mereka melakukan rapat rutin ya. Sayang Bamus ini memang

    belum tercerahkan. Jadi agenda untuk beikutnya tuh penguatan Bamus.

    Dalam melaksanakan programnya, apakah Ikastara bekerja sama dengan SMA TN?

  • Ya, kalau kegiatan itu melibatkan SMA TN. Sebagi contoh, Merapi. Ada bencana Merapi,

    saya pribadi telepon ketua LPTTN yang ada di Magelang untuk kasih mobil, pemadam

    kebakaran, ngasih semua peralatan, siswa untuk memberikan bantuan kepada korban

    pengungsi. Termasuk Ikastara ngeluarin uang juga di situ. Ada sekitar 35 juta untuk dana

    Merapi.

    Darimana saja sumber pendanaan untuk kegiatan-kegiatan ikastara?

    Dari internal, satu. 30% lah kurang lebih, more or less. Sisanya, setiap panitia kegiatan

    mencari sponsorship. Ya tentu, dulu semuanya tidak dalam satu account. Sekarang itu single

    account, yaitu rekening Ikastara. Sehingga semua transaksi yang ada di Ikastara harus

    tervalidasi dengan rekening Ikastara.

    Dalam rangka meningkatkan nilai jual SMA TN, apakah ada perubahan internal atau

    eksternal yang dilakukan oleh Ikastara?

    Ya tentu, kita juga berusaha lah di periode ini untuk eksternalnya walaupun tidak banyak,

    tapi ada. Kita publikasi, Majalah Visi kita publikasi. Kita publikasi buku Bocah-Bocah

    Pirikan saat HUT 20 tahun yang lalu. Berisi cerita alumni yang berprestais di bidangnya

    masing-masing. Juga kita publikasi di web Ikastara. Ya intinya kita publikasi. Tapi menurut

    saya, kerasnya publikasi SMA TN itu melalui dunia maya. Lebih masif di situ.

    Bagaimana dengan perubahan internal?

    Kalau kita bertemu dengan kepala sekolah, kita memberikan saran. Tentu tidak bisa kita

    samakan persis, tapi kita berikan juga hal-hal yang penting. Misalnya penegakan Kode

    Kehormatan. Kepala sekolah uda mau, Cuma dalam diskusi juga dia uda bersedia untuk

    mengembalikan nilai-nilai SMA TN.

    Kegiatan apa saja yang dilakukan Ikastara untuk mempublikasikan SMATN?

    Pertama, studium generale, acara 20 tahun kemaren. Kita mengundang wartawan lokal ya

    setiap ada acara alumni di Magelang. Itu satu hal. Kita juga mengundang pers untuk datang

    ke acara-acara Ikastara. Sehingga secara tidak langsung, kalau pelaksanaannya di SMA TN,

    itu secara langsung mempublikasikan SMA TN. Kalau di Jakarta, secara tidak langsung

    mempublikasikan SMA TN. Untuk memaksimalkan dampak masifnya, kita juga melakukan

    kegiatan yang melibatkan cabang. Misalkan donor darah, serentak seluruh Indonesia. Happy

    morning run, di seluruh Indonesia. Pernah kan kita lakukan.

    Apakah dalam melaksanakan program-program tersebut, Ikastara bekerja sama

    dengan pihak-pihak luar?

    Misalnya kita kemaren dengan Ary Suta Center, untuk kegiatan Balairung. Terus kita juga

    pernah buka puasa bersama dengan Wakil Ketua BIN, Pak Asad Said Ali misalnya untuk

    tahu tentang perkembangan intelijen, untuk mencakup hal-hal yang strategis. Selain itu, yang

    ketiga, kita juga pernah membuat PP Ikastara bekerja sama dengan BSO-nya. Itu juga

    dilakukan.

    Berarti dengan siapa Ikastara bekerja sama itu tergantung dari jenis kegiatannya ya

    bang

    Ya, betul. Kalau dipublikasikan, otomatis membuat nilai jual SMA TN meningkat.

  • Menurut abang sebagai ketua Ikastara, bagaimana pelaksanaan program-program

    Ikastara sejauh ini?

    Sejauh ini, ee, ini kan dibandingkan dengan janji waktu Munas yang lalu. Selama ini tidak

    ada yang miss. Kecuali ada target untuk kartu anggota yang belum tercapai. Sisanya

    terpenuhi.

    Bagaimana hasil dari program-program tersebut?

    Secara internal, Ikastara uda kuat. Jadi kalau ditanya target utama, internal uda kuat, target

    tercapai. So, the next ketua Ikastara harus memikirkan publikasi acara eksternal. Sekarang

    ini memang memperkuat internal. Mungkin banyaklah anggota yang lain gemes misalkan lo

    kok ketua Ikastara nggak moncer-moncer. Ya memang kita jadi ketua Ikastara ngeliatnya

    adalah memperkuat internal. Kalau ingin memperkuat eksternal jangan sendiri seharusnya.

    Ya itu pilihan kan.

    Bagaimana cara penyampaian hasil program kepada anggota Ikastara?

    Dulu, news flash. Setiap bulan ada news flash dalam bentuk file yang disebar ke seluruh

    media Ikastara. Lewat facebook, lewat dan lain-lain. News flash isinya berita apa saja

    kegiatan yang dilakukan oleh Ikastara selama satu bulan terakhir. Sayang sekarang hilang

    ya, agak berkurang gitu. Sekarang kita punya Majalah Visi yang diterbitkan setiap enam

    bulan sekali. Dulu tuh janji kampanyenya Cuma satu kali setahun.

    Pertanyaan terakhir ini bang, apa harapan abang dari program-program yang menjadi

    strategi kehumasan Ikastara selanjutnya?

    Ke depan ya. Pertama kita harus bikin kegiatan yang memanggil news maker. Untuk itu

    memang membutuhkan anggaran, untuk kegiatan itu. Sehingga tim yang bekerja untuk

    mencari anggaran itu harus kuat. Makanya, bagusnya kita punya kantong-kantong, adek-

    adek kita. Ini ni saling berkait. Kalau ditanya kepada saya bagaimana publikasi Ikastara

    supaya kuat? Manggilah news maker datang ke acara Ikastara. Untuk memanggil news

    maker ke acara Ikastara, membutuhkan anggaran. Karena biaya mahal, mungkin di hotel,

    dan lain. Ada kelemahan setahun terakhir, karena Balai Diklat Dephan itu direnov. Sehingga

    kita nggak bisa pinjam. Biasanya sering mengadakan kegiatan Ikastara di situ. Akibatnya,

    kita perlu tim yang teknis untuk mencari anggarannya. Ini yang masih kurang. Makanya kita

    melibatkan adek-adek angkatan 17 gitu ya, yang masih tingkat dua kuliah untuk ikut tim

    teknis ini. Kalau ditanya ke depan, kita bikin acara mengundang news maker. Itu, kalau

    ditanya bagaimana supaya efek beritanya bagus. Tapi memang, mengingat SMA TN ini

    menguasai juga, ada satu hal juga pertimbangan saya, ada pertimbangan internak yang saya

    pikir masak-masak. Karena kita punya TNI Polri. Kalau kita terlalu nonjolin, bisa jadi TNI

    Polri teman-teman kita terpengaruh, dianggap eksklusif. Padahal itu nggak baik gitu.

    Sehingga kadangkadang kalau saya pribadi ditanya. Merasa belum saatnya lah. Dilematis.

    Oleh karena itu, pilihannya menguatkan internal. Jangan sampai kita di luar moncer, tapi di

    dalamnya rapuh. Oleh karena itu, sekarang kalau ditanya, saat ini uda kuat internal. Besok

    2011, pilihlah yang moncer ke luar.

    Oke bang. Tadi adalah pertanyaan terakhir dari saya. Terimakasih atas waktunya

    untuk wawancara.

    Oke Diana, sama-sama.

  • Informan 2

    Nama : Cahyadi Indrananto

    Jabatan : Kepala Bidang Humas Ikastara

    Tempat : J-Co, Plaza Semanggi

    Waktu : Minggu, 28 November 2010

    Pukul : 20.29 WIB

    Ceritakan dong sedikit tentang diri abang..

    Nama saya Cahyadi Indrananto. Umur saya 31 tahun. Pendidikan, saya sedang menjalankan

    S2 di bidang komunikasi di Universitas Indonesia. Saat ini saya juga sedang bekerja di

    sebuah konsultan PR juga. Saya salah satu angkatan senior di SMA Taruna Nusantara.

    Hahaha. Angkatan 6. Sekarang saya tinggal di Setiabudi, tempat yang strategis antara

    Sudirman dan Kuningan.

    Apa jabatan abang sekarang di PP Ikastara?

    Saya adalah Kabid Humas.

    Tolong deskripsikan dong jabatan abang tersebut..

    Tentunya saya sebagai humas memastikan terjalin komunikasi yang lancar, terbuka, efisien

    dan efektif di antara semua anggota Ikastara, baik secara organisasi maupun secara

    individu. Sehingga memastikan adanya komunikasi yang lancar, baik dari pihak organisasi

    kepada anggotanya maupun dari satu anggota ke anggota yang lain. Harus dilakukan

    dengan berbagai metode, baik kualitatif maupun kuantitatif. Yang kualitatif adalah

    sebenarnya dengan mengadakan acara-acara dan memastikan acara tersebut berjalan

    dengan baik sehingga akan terjalin hubungan antar mereka. Sedangkan yang kuantitatif

    tentunya dengan menerbitkan media-media yang dapat diukur hasilnya, efektifitasnya.

    Contohnya antara lain adalah Majalah Visi Media Ikastara. Itulah metode kuantitatifnya.

    Menurut abang, apa sih yang membedakan Ikastara dengan ikatan alumni lainnya?

    Bahwa sebenarnya Ikastara itu keakrabannya jauh lebih tinggi dibandingkan ikatan alumni

    lainnya. Karena nilai-nilai persamaannya lebih tinggi. Jadi Ikastara itu akan menyatukan

    alumni SMA Taruna Nusantara yang pada dasarnya telah memiliki ikatan kekeluargaan dan

    persamaan fundamental yang sangat kuat, yang tidak banyak dimiliki oleh SMA-SMA lain.

    Memang banyak, ada beberapa organisasi yang memiliki titik awal-awal seperti Ikastara,

    misalnya adalah militer biasanya. Karena ada momen dalam kehidupan setiap anggota

    militer hidup bersama sekurang-kurangnya 3 atau 4 tahun. Itulah yang dianuti oleh SMA

    Taruna Nusantara dalam hal, selanjutnya Ikastara yaitu kita pernah hidup bersama sehingga

    ke depannya akan selalu terbentuk ikatan yang sangat kuat dan di luar sekedar persamaan,

    apa ya, persamaan organisasi ya atau persamaan sejarah. Tapi memang ada sense of

    belonging, ada part of me dalam Ikastara tersebut. Dari SMA-SMA yang saya tau,

    kebetulan kebanyakan SMA yang saya tau itu tidak berasrama. Apakah yang membuat unik

    dari SMA TN? Itulah, pernah tinggal bersama. Mungkin SMA lain yang berasrama juga

    memiliki ikatan yang sama. Tapi itu masih mungkin, karena memang tidak ada yang tahu.

  • Bagaimana bang hubungan yang terjalin antara SMA Taruna Nusantara dengan

    Ikastara sekarang?

    Saya rasa hubungannya tambah dekat, tambah akrab, tambah mesra. Hahahaha. Gini,

    bahwa memang ada perbaikan hubungan, umm semakin besarnya jumlah alumni, semakin

    banyaknya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh alumni dan juga ditujukan untuk SMA

    Taruna Nusantara, sehingga mau tidak mau secara natural memang hubungannya tambah

    akrab. SMA Taruna Nusantara sendiri juga mendapatkan keuntungan dari hubungan

    baiknya dengan Ikastara. Karena memang semakin terbuka networknya bagi SMA TN-nya.

    Dan memang kita mempunyai program-program yang mendekatkan kedua insitusi, misalnya

    adalah Studium Generale, kemudian baru saja berlalu pada Juli 2010 lalu, adalah acara 20

    Tahun SMATN. Jadi tahun ini ada acara 20 Tahun TN. Itu banyak sekali kerja kolaborasi

    yang baik untuk meningkatkan kerjasama. Ya kira-kira begitu.

    Saat ini Ikastara berperan nggak sih bang dalam pengambilan keputusan di SMATN?

    Kalau mengambil keputusan, saya rasa tidak. Tetapi memang tidak dipungkiri bahwa ada

    koordinasi dan kolaborasi yang semakin erat meskipun belum sampai tahap pengambilan

    keputusan.

    Koordinasi dan kolaborasi yang seperti apa?

    Karena semakin membesarnya Ikastara, dan semakin teraturnya organisasi Ikastara, itu

    menyebabkan bahwa bargaining power Ikastara terhadap SMA TN menjadi meningkat. Kita

    sudah bisa mempengaruhi tetapi karena kita sering ketemu dengan pihak lembaga, sering

    ketemu dengan komite sekolah, dan sering ketemu dengan institusi SMA TN itu sendiri, maka

    mereka akan semakin mendengarkan apabila ada masukan-masukan yang berharga dari

    Ikastara, khususnya mengenai kehidupan berasrama, khususnya mengenai bagaimana

    SMATN ke depannya, SMA TN harius mengyikapi perubahan jaman, dan sebagainya.

    Kolaborasi atau suara yang diberikan oleh Ikastara kepada SMATN terakhir adalah ketika

    ada Merapi ini. Bencana Merapi ini kemudian menyebabkan salah satu BSO Ikastara,

    Ikastara Medical Society, I-Med, dapat memberikan masukan kepada SMA TN untuk

    menjadikan kampus SMA TN sebagai posko pengungsian.

    Bagaimana kehidupan SMA TN waktu abang bersekolah di sana?

    Saya rasa semuanya itu gratis ya di sana, hahahha. Itu yang saya ingat dan saya sangat

    berkesan. Hahaha. Setiap langkah, setiap gerakan, setiap kehidupan, sangat-sangat diwarnai

    dengan nuansa gratis. Hahahaha, nggak. Mmm, kehidupannya sangat bagus, disiplin,

    mengembangkan kekeluargaan, membangun korsa atau jiwa kerja sama di antara anak

    didiknya dan juga membangun ikatan antara anak didik dan pamongnya.

    Nah kalau sekarang karena berbayar. Bagaimana kualitas SMA TN sekarang?

    Saya rasa memang ketika TN menjadi berbayar, tentunya banyak hal yang berubah seiring

    dengan perkembangan jaman. Dan juga dengan. Perubahannya masih wajar. Perubahan

    itu masih dalam tahap yang wajar, karena memang akan terus-menerus ada perbaikan dan..

    Saya tidak mau bilang tarik-menarik, tapi memang ada satu, akan ada perbedaan-perbedaan

    kepentingan dari pihak-pihak yang menjadi stakeholder SMA TN, termasuk alumni. Oleh

    karena itu, memang perubahan itu akan terus berubah. Hahaha. Ada sesuatu yang solutif.

    Hahaha. Jadi memang akan ada selalu pergeseran, dinamika, sesuai dengan tarik-menarik

    kepentingan tersebut di atas.

  • Apa yang menyebabkan TN menjadi berbayar?

    Karena situasi sudah berubah. Yang berubah sih memang, satu, asal muasal beasiswa itu

    sendiri kan berasal dari Depham. LPTTN yang berada di bawah Departemen Pertahanan

    yang saat ini sudah tidak dapat lagi memberikan beasiswa. Karena aturannya tidak

    memperbolehkan lagi. Hahaha. Karena memang peraturannya sudah berubah, tidak

    mengizinkan lagi SMA TN mendapatkan beasiswa dari para pemberi beasiswa yang lampau.

    Apakah masalah tersebut ada kaitannya dengan citra SMA TN?

    Tentunya begitu. Ya berkurangnya bargaining power tadi akan berdampak pada berubahnya

    sistem SMA TN yang sampai saat ini saya mengindikasikan adanya penurunan kualitas dari

    outputnya. Sehingga itu mempengaruhi imagenya tentunya. Bahwa ternyata SMA TN sudah

    tidak lagi menelurkan bibit-bibit unggul.

    Bagaimana pendapat masyarakat terhadap TN yang sekarang berbayar?

    Bagaimana pendapat masyarakat, seperti yang saya sudah bilang, tentunya pendapat

    masyarakat berubah. Ada yang tetap optimis, seperti alumninya saya rasa masih optimis ya

    bahwa SMA TN masih bisa diperbaiki. Ada juga yang berpikir SMA TN menjadi sekolah

    berbayar biasa yang kualitasnya menurun, jadi ya sudahlah sama saja dengan SMA-SMA

    lainnya. Begitu.

    Darimana abang mengetahui pendapat masyarakat tersebut?

    Saya tentunya berbincang-bincang dengan orang-orang yang mengetahui bahwa saya SMA

    TN. Ada yang wah, SMA TN ya. Hebat. Tapi sekarang sudah berbayar ya. Ada yang

    seperti itu.

    Bagaimana Ikastara memandang perubahan tersebut?

    Ikastara memandang perubahan tersebut dengan sangat berdebar-debar namun sangat

    optimis. Hahahaha. Tentunya Ikastara memandang perubahan tersebut dengan sangat hati-

    hati, karena di satu sisi itu akan mempengaruhi kualitas input Ikastara. Karena outputnya

    TN adalah inputnya Ikastara. Dan seperti yang berulang kali saya tekankan kepada

    masyarakat dan juga kepada seluruh elemen bangsa ini, adalah bahwa TN itu Cuma tiga

    tahun, tapi Ikastara itu seumur hidup. Sehingga kalau inputnya TN selama tiga tahun jelek,

    yang kena getahnya adalah Ikastara seumur hidup Ikastara. Oleh karena itulah kami merasa

    waswas, berdebar-debar, khawatir. Hahahaha.

    Siapa aja sih bang pihak yang terkait dengan permasalahan citra ini?

    Jadi sebenarnya yang terlibat adalah semua stakeholder Ikastara ya. Yang terpengaruh

    adalah semua stakeholder Ikastara yang Yang pertama tentunya dari pihak SMA TN,

    dimana citra SMA TN jadi jelek. Kemudian itu mempengaruhi juga bagi pengajar SMA TN,

    karena mereka menjadi tidak termotivasi lagi mungkin karena dulu mereka punya

    kebanggaan untuk mengajar anak-anak terbaik di seluruh bangsa tapi sekarang tidak lagi.

    Kemudian ada juga stakeholderinyda dari para orangtua. Orangtua yang punya harapan

    tinggi tidak memasukkan anaknya ke TN, itu saya rasa karena TN tidak seperti dulu lagi.

    Namun yang paling terkena adalah alumni. Kenapa? Karena alumni yang pada akhirnya

    harus hidup bersama-sama dengan kualitas output SMA TN yang lain, apapun itu, bagus

    atau jelek. Kita harus terima itu, harus terima jadi. Oleh karena itu, apabila jelek maka akan

  • berpengaruh kepada kualitas Ikastara alumni secara keseluruhan. Bagaimana Ikastara mau

    jadi solid, jadi satu bila terjadi perpecahan di dalamnya, hanya karena kualitasnya yang

    berbeda-beda. Jadi siapa saja yang terkena dampaknya, ya semuanya tadi terkena. Tapi

    alumni terkena dampaknya paling besar.

    Dengan SMA TN yang sekarang berbayar, menurut abang apa saja yang menjadi

    kelebihan dan kelemahan SMA TN dibanding SMA lainnya?

    Tentunya kelebihan SMA TN dia masih dikenal di publik dan sudah memiliki nama yang

    sudah dibangun sejak lama di publik sebagai salah satu SMA terbaik di nusantara, di

    Republik ini. Tantangannya adalah bagaimana kita mempertahankan pendapat tersebut.

    Kelemahannya ya karena berbayar itu. Jadi kalau sekolah lain mencari competitive

    advantage dari SMA TN tersebut dari kondisi sekarang.

    Kalau peluang dan tantangannya?

    Tantangannya tentunya semakin banyak lagi SMA-SMA lain yang juga berasrama

    mengadopsi juga konsep yang sama, dan dengan konsep yang berbeda-beda tapi dengan

    tujuan yang sama yaitu menciptakan putra-putri terbaik bangsa juga. Itu tantangannya.

    Kesempatannya adalah bahwa masih banyak sekali kesempatan yang terbuka untuk TN untuk

    mengembalikan kualitasnya seperti dulu. Karena struktur-struktur yang terjadi di TN itu

    sudah sangat kuat sekali. Antara lain bahwa TN memiliki alumni yang cukup besar, yang

    sudah duduk di berbagai lini dan bidang yang sedikit banyak dapat membantu TN untuk

    kembali mewujudkan idealismenya yang selama ini terkubur karena Hahaha

    Solusi apa yang diharapkan Ikastara dalam permasalahan citra ini?

    Solusinya tentu adanya win-win solution dari seluruh pihak yang berkepentingan untuk

    menciptakan kembali TN yang memiliki kualitas seperti dulu namun hidup dalam jaman

    sekarang. Itu aja sih. Solusinya bukan lagi solusi romantis, apa ya, artinya oh TN harus

    bersubsidi penuh lagi dan segala macam, karena memang situasi sudah berubah. Tapi

    solusinya harus lebih reaktif menghadapi perkembangan jaman yang ada. Jadi memang akan

    selalu ada perubahan dengan kepentingan-kepentingan itu. Yang harus dicari sekarang

    adalah, yang diharapkan Ikastara adalah, secraa institusi ya bukan secara individu tentunya,

    bagaimana mencari jalan tengah dengan kondisi seperti sekarang bagaimana mencapai

    idealisme yang diterapkan oleh pendiri TN waktu itu.

    Citra apa yang diharapkan Ikastara tentang SMA TN di masyarakat?

    Tentunya Ikastara berharap bahwa publik masih memiliki optimisme terhadap SMATN. Ya

    masih ada optimisme ya, masih ada harapan dan paham mengapa SMA TN seperti itu. Citra

    bahwa SMA TN masih mampu menelurkan alumni-alumni yang berkualitas. Tapi ini tentunya

    juga harus dibarengi dengan kemauan dan kesungguhan dari berbagai pihak khususnya para

    stakeholder langsung SMA TN dalam hal ini adalah komite sekolah.

    Untuk mencapai citra yang diharapkan tersebut, siapa saja pihak yang harus direspon,

    dijangkau gitu?

    Komite sekolah, lembaga, dan SMA TN tentunya. Dan juga, itu kan tadi di layer pertama. Di

    layer kedua ada juga pihak-pihak terselubung yang juga berkepentingan, misalnya

    Departemen Pertahanan, Depdiknas, kemudian juga Pemda-Pemda yang mampu

  • memberikan beasiswa, kemudian juga perusahaan-perusahaan yang mampu memberikan

    beasiswa.

    Dalam pelaksanaan program Ikastara, siapakah yang menjadi pengawas pelaksanaan

    program?

    Ikastara memang memiliki fungsi yang sangat komprehensif, kami memiliki struktur yang

    sangat lengkap, yang menyebabkan adanya mekanisme check and balances. Jadi saling

    adanya pengawasan dan juga mekanisme untuk adanya terjadinya timbal balik informasi

    yang membangun dan konstruktif sehingga dapat mencapai tujuan Ikastara dalam jangka

    pendek, menengah, dan panjang. Pihak pengawas itu adalah Bamus. Bamus bertugas untuk

    mengawasi dan meyakinkan bahwa kepentingan para anggota Ikastara terpenuhi dengan

    tercapainya program-program kerja yang telah digariskan oleh Pengurus Pusat Ikastara dan

    juga pengurus cabang.

    Faktor apa saja yang menjadi indikator efektivitas untuk mencapai citra yang

    diharapkan tersebut?

    Umm, gimana ya. Indikatornya mungkin, kalau mau dibilang idealisnya, semakin banyak

    pendaftar SMA TN. Masalah siapa yang masuk nggaknya itu belakangan, yang penting

    pendaftarnya semakin banyak. Semakin banyak orang yang berminat, paham bahwa SMA TN

    tuh sudah punya sistem yang berjalan baik. Tapi sebenarnya tidak ada indikator khusus

    sebenarnya.

    Darimana sih bang pendanaan kegiatan-kegiatan Ikastara?

    Pendanaan Ikastara adalah dari alumni yang membayar iuran dan juga patungan dari

    kegiatan-kegiatan alumni, baik kita mencari sponsor dan juga dengan swadaya.

    Apakah ada perubahan eksternal dan internal yang dilakukan Ikastara untuk

    mencapai citra SMA TN yang diharapkan?

    Mungkin kalau untuk eksternal, kita nggak banyak ya. Karena kan emang sasaran utamanya

    internal. Tapi ya, kita mulai-mulai lah kerjasama dengan eksternal dalam melaksanakan

    kegiatan.. Kaya waktu 20 tahun SMA TN kemaren kan kita mencari sponsor, bahwa

    eksistensi alumni tuh penting. Makanya mereka mau membiayai proyek-proyek kita. Terus

    juga dengan Garuda Food, Jababeka, Unilever, Coca Cola, dan segala macam. Kalau untuk

    internal, ya kita dengan semua kegiatan kita bertujuan untuk menguatkan internal ya.

    Pesan seperti apa yang dikomunikasikan Ikastara melalui kegiatan-kegiatan Ikastara?

    Bahwa alumni itu ada untuk memberikan karya yang terbaik bagi masyarakat, bangsa,

    negara, dan dunia.

    Bagaimana strategi kehumasan yang selama ini dilakukan oleh Ikastara untuk

    menyampaikan pesan tersebut?

    Strateginya tentu dengan cara yang agresif namun juga berhati-hati dan kalkulatif.

    Hahahahahaha. Strateginya kita mencari media-media yang efektif yang banyak

    menjangkau, sebanyak mungkin menjangkau alumni sebagai target audiens utama. Kita

    memanfaatkan metode-metode media sosial. Kita menggunakan sebanyak mungkin media

    massa supaya efektif, media massa yang kita tahu akan menyentuh alumni sebanyak

  • mungkin. Bisa lewat SMS, lewat website, facebook, mailing list, lewat publikasi-publikasi

    lainnya.

    Kegiatan apa saja sih bang yang dilakukan Ikastara untuk mencapai sasaran program?

    Tentunya dengan sebanyak-banyaknya mengadakan kegiatan yang bermanfaat bagi alumni.

    Salah satunya adalah kegiatan yang menghubungkan alumni dengan calon alumni, yaitu

    adalah Studium Generale yang sudah berlangsung sekian lama, kurang lebih satu dekade

    lebih. Dan manfaatnya sudah dirasakan oleh banyak sekali alumni dan juga pihak SMA TN

    sendiri, dan juga masyarakat Magelang. karena acaranya terbuka untuk umum. Dan ada

    juga 20 Tahun SMA TN sendiri merupakan acara yang kami adakan juga untuk menampilkan

    eksistensi alumni dan juga menonjolkan karir, ee apa ya, peran alumni yang sudah ada di

    masyarakat. Dan semua itu juga terangkum dalam sebuah buku yang berjudul Bocah-Bocah

    Pirikan.

    Dari program-programnya Ikastara, kegiatan apa saja yang dilakukan Ikastara

    bekerja sama dengan SMA TN?

    Tentunya kami melakukan banyak sekali kegiatan yang melibatkan SMA TN dan Ikastara

    sebagai stakeholder yang dapat meningkatkan hubungan keakraban antara kedua belah

    pihak. Yang terbesar adalah 20 tahun SMA TN. Dimana kegiatan itu benar-benar melibatkan

    kerja sama yang sangat intensif dari pihak alumni maupun dari pihak sekolah dan juga para

    siswa. Pembagian tugasnya disesuaikan dengan kapasitas masing-masing. Karena dari pihak

    SMA TN sebagai host acara, mereka menjadi tuan rumah yang baik, menyediakan tempat,

    dan juga alumni sebagai penggagas acara itu menyediakan dana dan juga menyediakan

    logistik dan sebagainya. Selain itu juga kami bekerja sama dengan TN dalam hal Merapi,

    yaitu membuka posko pengungsian yang dapat membantu masyarakat yang membutuhkan.

    Di situlah sekali lagi SMA TN sebagai host, menyediakan tempat, menyedian man power, dan

    alumni yang membantu dalam pendanaan dan juga sebagai technicel expert consultantnya.

    Kami menyediakan dokter-dokter yang dikirim dari Jogjakarta dan Solo dan daerah sekitar

    Magelang untuk turut serta membantu di SMA TN.

    Selain SMA TN, apakah Ikastara juga pernah bekerja sama dengan pihak lain dalam

    melaksanakan kegiatan?

    Salah satunya adalah Ary Suta Center. Itu adalah salah satu institusi di Jakarta, kami

    bekerja sama untuk mengerjakan Balairung. Itu adalah acara bukti Ikastara untuk

    membangun tempat diskusi bagi para alumni mengenai hal-hal yang sedang dibahas di masa

    kini. Hahaha. Jadi Balairung adalah satu wahana, satu wadah bagi alumni untuk berdiskusi

    mengenai current issue.

    Bagaimana menurut abang pelaksanaan kegiatan Ikastara selama ini?

    Saya rasa sudah cukup efektif. Tentunya masih ada ruangan-ruangan yang harus diperbaiki.

    Jadi masih ada tempat-tempat yang masih harus dibenahi. Namun secara keseluruhan sudah

    cukup efektif karena sudah bisa at least bisa membantu menghimpun alumni beberapa persen

    dari alumni yang memang sudah memiliki waktu luang untuk, dan juga memiliki kapasitas

    dan kemauan untuk bergabung dan berkontribusi kepada komunitasnya kembali.

    Lalu bagaimana dengan strategi komunikasi yang sudah dilakukan?

  • Saya rasa strateginya sudah cukup bagus. Kita sudah menyentuh berbagai media yang

    populer yang banyak sekali menyentuh alumni. Saya rasa humas telah mampu menyentuh

    misalnya SMS, komunikasi melalui SMS, bisa menyentuh 4000 sekian alumni yang tersebar

    di seluruh penjuru dunia. Itu adalah mekanisme komunikasi yang sangat efektif yang hanya

    ada di periode saat ini. Walau sebenarnya SMS ini bukan tanggung jawab humas, tetapi

    tanggung jawab SDM.

    Bagaimana proses penyampaian hasil kegiatan Ikastara kepada seluruh anggota?

    Hasil program ya. Ya tentunya kalau ngomong tentang program, punya program sebanyak

    itu bukanlah humas seluruhnya, tetapi ada juga SDM dan Litbang. Tetapi tentunya humas

    memiliki pekerjaan sendiri, yaitu adalah Majalah Visi. Majalah Visi sendiri sebenarnya

    adalah salah satu media komunikasi yang sangat efektif, sangat penuh dengan kegiatan-

    kegiatan dan penuh dengan efektivitas. Humas mengumpulkan dan mengkomunikasikan

    kegiatan-kegiatan tersebut. Majalah Visi sendiri sudah tersebar ke seluruh cabang Ikastara

    yang berjumlah 25 cabang. Dan juga sudah ada versi onlinenya di

    www.ikastara.or.id/visimedia03. itulah Majalah Visi versi online. Versi cetaknya kemaren

    juga sudah dicetak sebanyak kurang lebih 1500 eksemplar.

    Pertanyaan terakhir nih bang, apa yang abang harapkan dari program-program yang

    menjadi strategi kehumasan Ikastara ke depannya?

    Ke depannya, saya harap program-program ini efektif dalam menciptakan image Ikastara

    dan SMA TN di mata masyarakat. Mengembalikan image SMA TN yang bagus dan juga

    dapat benar-benar diciptakan didirikan untuk menghasilkan bibit-bibit unggul yang

    memberikan karya yang terbaik bagi masyarakat, bangsa, negara, dan dunia. Saya rasa

    image itu patut dan penting untuk selalu ditekankan dan ditonjolkan oleh SMA TN dan

    Ikastara selaku kumpulan alumninya siap membantu SMA TN untuk menjalani.

    Oke. Terimakasih bang atas wawancaranya.

    Sama-sama. Terimakasih juga. Sukses untuk skripsinya ya.

  • Informan 3

    Nama : Moh. Arif Widarto

    Jabatan : Pendiri Ikastara

    Tempat : PT Esa Mandiri Teknologi

    Waktu : Jumat, 26 November 2010

    Pukul : 14.14 WIB

    Tolong ceritakan sedikit tentang diri abang..

    Nama saya Mohammad Arif Widarto. Saya alumni SMA Taruna Nusantara angkatan

    pertama. Asal dari Panda 11 Yogyakarta. Nosis 90.0126. Saya lulus tahun 1993. Kemudian

    m eneruskan kuliah di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen di Universitas Pelita Harapan

    tahun 1994 sampai 1995. Saat ini bekerja di PT Esa Mandiri Teknologi, bersama beberapa

    alumni TN yang lain. Domisili saya di Kabupaten Tangerang, Graha Sevilla blok E02 no.15.

    Apakah abang memegang sebuah jabatan di PP Ikastara periode sekarang?

    Kalau untuk PP yang sekarang, tidak ya. Kalau untuk di struktur Ikastara pusat, tidak. Tapi

    saya saat ini menjadi Ketua Ikastara cabang Tangerang. Dan saat periode kepemimpinan

    Takwa yang kedua, itu saya sempat sekitar setahun menjabat sebagai Ketua Bidang

    Pengembangan Organisasi. Kalau untuk yang kepemimpinan Syarif Syahrial ini, saya hanya

    menjadi ketua cabang saja.

    Bagaimana deskripsi jabatan abang sekarang sebagai Ketua Ikastara Tangerang?

    Oke, kalau sebagai Ketua Ikastara cabang Tangerang, kita tentu sebenarnya fungsinya

    koordinatif ya. Sebagai koordinator bagi kawan-kawan alumni yang berada di wilayah

    Tangerang yang terdiri dari Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Tangerang

    Selatan. Jadi kita sebagai pengurus, mengkoordinir dan mencoba membuat program dari

    Ikastara Tangerang agar Ikastara Tangerang itu bisa aktif. Ya alhamdulillah sih kita ada

    memiliki kegiatan rutin yang berupa donor darah. Kalau pertemuan tadinya kita agendakan

    tiga bulan sekali, tapi itu kadang masih sporadis lah. Belum bisa tertib untuk tiga bulan

    sekali, tapi kalau donor darah kita masih jalan. Kecuali kalau bulan puasa kadang kita

    masih sulit mencari jadwal yang pas, apakah mau pagi sekalian atau malam sekalian

    menjelang buka. Nah ini sudah dua kali bulan puasa kita miss gitu.

    Abang sebagai alumni angkatan pertama, tentunya berperan juga sebagai pendiri

    Ikastara. Bisa tolong abang ceritakan bagaimana awal pembentukan Ikastara?

    Jadi pada waktu itu setelah lulus SMA Taruna Nusantara, kebetulan kan saya belum

    meneruskan studi kemana-mana, jadi lulus tahun 93 itu masih di rumah. Kemudian pada

    kurun waktu tersebut sering di ajak kawan-kawan untuk melakukan pertemuan-pertemuan.

    Saya ingat waktu itu ada pertemuan di rumah Made Rimbawa, di daerah Janji di Jogja, nah

    itu agendanya adalah membahas mengenai pendirian ikatan alumni. Waktu itu kita masih

    dalam taraf perintisan, apakah kita perlu mendirikan ikatan alumni. Pada saat itu, saat

    pertemuan itu kita sepakat. Mungkin sebenarnya kalau misalnya ada pertemuan-pertemuan

    informal yang sebelumnya, beberapa alumni yang tinggal di situ, mungkin ada. Tetapi waktu

    itu yang saya ingat adalah beberapa pertemuan itu. Dari situ kemudian kita membicarakan

  • namanya, sehingga muncul namanya Ikastara. Kemudian merumuskan logonya, kalau tidak

    salah itu dulun yang mendesain logo itu ada M. Khoiri, sekarang ada di Jakarta juga, dulu di

    teknik sipil UGM bersama dengan Anang, ketua umum Ikastara yang pertama. Dari situ

    kemudian kita membentuk tim untuk merumuskan AD ART. Merumuskan, kemudian diikuti

    dengan beberapa pertemuan dan akhirnya kemudian kita melakukan musyawarah di Ruang

    Baca Perpustakaan di kampus tahun 1994. Nah di situ kita membahas AD ART, menetapkan

    AD ART yang pertama. Kemudian memilih ketua Ikastara pertama waktu itu, terus terpilih

    Anang. Jadi inisiatif untuk membuat ikatan alumni itu datang dari alumni. Karena kita yang

    berkepentingan kan. Akan tetapi kita waktu itu perwakilan tuh sering berkonsultasi kepada

    pamong-pamong SMA Taruna Nusantara, termasuk nanti kedudukannya dimana, segala

    macam. Jadi pertama yang dulu itu pusatnya Ikastara tu ada di Jogjakarta. Sampai pada

    saatnya pindah ke Jakarta itu pada saat Takwa menjadi ketua Ikastara yang periode yang

    pertama.

    Mengapa abang-abang TN1 merasa perlu mendirikan Ikastara?

    Kita gini ya, di samping banyak dari sekolah lain yang memiliki ikatan alumni, kita juga

    merasa perlu mendirikan itu sebagai pengikat pemersatu alumni. Karena setelah lulus dari

    SMA TN itu kan alumni tersebar. Ada yang masuk ke Akademi TNI, Akademi Polri, ada yang

    kuliah, bahkan ada yang langsung bekerja. Itu kan setelah tersebar kembali ke seluruh

    pelosok negeri ini kan kita harus memiliki wadah untuk tetap bersama, ya kan. Insya Allah

    akan menjadi sebuah ikatan alumni yang kuat. Waktu itu kita berpikiran seperti itu karena

    kita berpikiran bahwa kita yang sekolah di SMA Taruna Nusantara ini ikatannya beda lah

    dengan kawan-kawan yang sekolah di tempat lain. Mungkin mereka setelah lulus itu tidak

    memiliki panggilan untuk selalu bersatu bertemu. Tapi kalau kita, nah itu punya cita-cita

    bahwa pada suatu saat nanti kita harus bersinergi.

    Jadi tujuan didirikannya Ikastara adalah menjadi wadah pemersatu alumni?

    Betul. Jadi karena apabila alumni yang tersebar ini tidak ada satu wadah yang menjadi

    tempat mereka bernaung, itu mereka akan tersebar begitu saja. Nah itu sayang kan melihat

    potensi kawan-kawan yang besar tanpa disatukan dalam wadah yang ebrguna bagi kita

    semua.

    Apa yang menjadi dasar atau landasan pendirian Ikastara?

    Kalau dasar cita-cita, itu tadi, supaya kita memiliki wadah untuk berkumpul bersilahturahim,

    menyatukan potensi dan juga untuk mendukung pelaksaan sumpah alumni kita, memberikan

    karya yang terbaik bagi masyarakat, bangsa, negara, dan dunia. Jadi ide dasarnya tuh di

    situ.

    Apakah ada keterlibatan SMA TN dalam pendirian Ikastara?

    Keterlibatan dalam arti konsultatif ada ya. Karena kita juga sebagai alumni angkatan

    pertama waktu itu baru lulus, itu kita juga memposisikan diri untuk selalu berkonsultasi

    dengan pihak SMA Taruna Nusantara, terutama dalam nanti hubungannya akan seperti apa

    ini Ikastara. Kalau kita sendiri alumni kan pengen ikatan alumni ini independen. Jadi

    terlepas dari SMA Taruna Nusantara dan LPTTN, kita masing-masing itu berdiri sendiri

    tetapi kita juga tidak bisa melupakan bahwa SMA TN itu adalah almamater kita. Jadi

    independen dalam arti kepengurusan, tidak ada garis komando, kegiatan mandiri, termasuk

    merumuskan AD ART, apa segala macam itu, kita mandiri begitu.

  • Menurut abang, apa yang membedakan Ikastara dengan ikatan alumni lainnya?

    Kalau menurut saya, secara emosional ya, seperti yang saya sampaikan di depan, itu alumni

    SMA Taruna Nusantara sudah berbeda dengan alumni SMA lain. Kita memiliki suatu ikatan

    yang sangat kuat sejak nama SMA Taruna Nusantara. Sehingga kalau kita lihat, dimana pun

    orang yang belum pernah bertemu, asal dia sudah saling mengetahui bahwa sesama lulusan

    dari SMA Taruna Nusantara mungkin hubungannya lebih erat ya secara emosional itu

    memiliki ikatan batin. Nah itu yang membuat Ikatan Alumni SMA TN ini menjadi berbeda

    dengan yang lainnya karena ada ikatan batin yang kuat ini sehingga pada saat kita bertemu,

    merumuskan kegitan itu bisa lebih baik dari SMA lain. Nah itu kita sudah buktikan beberapa

    kali dalam beberapa kegiatan Ikastara. Walaupun dalam posisi ini, kita masih memiliki

    kendala ya. Karena lulusan dari SMA Taruna Nusantara sendiri angkatan pertama aja baru

    lulus 17 tahun ya. Mereka masih dalam posisi-posisi yang masih di tengah-tengah lah,

    middle ya. Mungkin ada beberapa mereka sudah ada di puncak. Tetapi secara rata-rata kan

    kita juga masih di level yang menengah. Bahkan kawan-kawan aja yang TNI Polri yang

    angkatan pertama Mayor, bentar lagi, mungkin ada beberapa yang Letkol, nah itu jadi di

    level ini karena kawan-kawan masih pada posisi yang belum terlalu settle, kita masih

    memiliki beberapa kendala. Jadi kalau kita pelajari dalam struktur organisasi, ada

    developing, nah kita masih ada di situ lah. Jadi kita belum lagi masuk ke tahap mature,

    belum. Karena kita masih sebagai sebuha ikatan alumni itu kita masih sangat muda,

    dibandingkan dengan ikatan alumni ITB misalnya, IA-ITB. 70 angkatan yang terkenalnya.

    Kalau dari 70, sekarang mereka sudah 30 tahun lebih. Hampir 40 tahun malah. Nah iya

    kan, kita masih sangat muda. Dan kalau saya sendiri optimis, mungkin dalam waktu 5-10

    tahun lagi kita akan lebih bisa bicara banyak lah, di kancah nasional.

    Bagaimana pendapat abang terhadap PP Ikastara periode sekarang?

    Kalau saya lihat untuk periode Syarif ini yang paling bagus lah ya daripada periode

    sebelumnya, baik saat dipegang oleh Anang maupun Takwa. Kalau waktu dipegang oleh

    Anang, ya kita bisa memaklumi waktu itu kondisinya kan kita masih terlalu muda. Isinya

    masih mahasiswa semua, kemudian sarana telekomunikasi juga tidak secanggih saat ini.

    Terus kita juga waktu itu kebetulan belum memiliki proyek-proyek besar, iya kan,

    dibandingkan dengan pada saat kepemimpinan Syarif ini kan ada event 20 tahun SMA TN

    kan. Itu waktu kita dulu tidak ada. Tetapi saya sendiri sebagai mantan pengurus yang pernah

    ada di Kabid Bangor ya melihat bahwa banyak apa yang sebenernya tuh saya ingin Ikastara

    melakukan pada saat saya ada di dalam itu, itu sekarang udah banyak yang dilakukan oleh

    periodenya Syarif ini. Jadi Ikastara ni memiliki cita-cita untuk membuat sebuah basis alumni.

    Nah cara yang paling mudah ya itu, setiap tahun kita jemput. Uda pasti tuh nanti kita tinggal

    melakukan updating. Tetapi untuk collecting yang sudah lulus waktu itu, misalnya TN12

    sampai TN1, saya yakin untuk mencapai 70% ya bahkan 50% saja untuk collecting data itu

    susah. Makanya harus kita siasati dengan cerdas lah. Hahaha. Dan saya kira juga, saya kira

    di periode kepemimpinan Syarif ini menonjol ya dibanding periode yang lain. Ya mohon

    maaf karena saya pernah berada di dalam struktur organisasi itu. Itu roda organisasi

    berjalan di kepemimpinan Syarif. Jadi banyak yang bekerja. PP itu ada beberapa posisi, ya

    itu masing-masing pengurusnya bisa bekerja sesuai dengan posisi dan jobdesc masing-

    masing. Kemudian juga cabang baru bertambah, menjadi 25. Nah itu saya kira menjadi

    percepatan yang luar biasa. Karena saya sendiri dulu sampai akhir periode kepemimpinan

    Takwa saja hanya menargetkan minimal 10. Sekarang sudah 25, itu sudah bagus sekali.

    Kemudian juga BSO-BSO udah banyak beridir, ada TANDEF, ada IBC, ada IPC. Ya kan,

    sama yang sekarang lagi dalam proses itu mungkin Ikastara Leadership Forum. Terus sama

  • Koperasi, koperasi dalam arti koperasi yang punya badan hukum ya. Bukan koperasi yang

    sebelumnya.

    Sejauh mana kontribusi Ikastara terhadap SMATN di awal pembentukan Ikastara?

    Kontribusi mungkin sebatas membantu pihak sekolah, terutama berkaitan dengan adik-adik

    yang mau lulus. Jaqdi semacam itu, memberikan bimbingan-bimbingan kelanjutan studi, ya

    kan. Atau membantu pihak sekolah apabila pihak sekolah membutuhkan bantuan, baru itulah

    yang bisa kita lakukan.

    Menurut abang, bagaimana kualitas SMA Taruna Nusantara sekarang?

    Kalau kualitas ya, secara individual, itu saya sendiri melihat bahwa SMATaruna Nusantara

    itu memiliki prestasi yang bagus lah ya. Secara individual kita ngelihat juga top achievers

    dari SMA Taruna Nusantara juga bagus. Tetapi kalau yang saya lihat itu adalah justru

    prestasi kolektif. Itu yang menurun. Kita kalau misalnya ini bisa bicara data lah, data

    peringkat sekolah. Itu nggak bisa boong. Kita bisa melihat peringkat SMA TN secara

    nasional. Kabupaten, kemudian propinsi, maupun kecamatan. Itu kalau ada yang

    mengatakan bahwa prestasi SMA TN tetap bagus, oke ayo kita cari bersama datanya seperti

    apa. Ya kan. Itu yang saya sebut sebagai prestasi kolektif. Prestasi SMA Taruna Nusantara,

    itu dibandingkan dengan sekolah-sekolah yang lain ya. Kalau secara individual, saya

    mengakui bahwa tetap, banyak top achievers yang menonjol. tetapi secara kolektif, itu

    menjadi kurang bagus. Seperti yang baru lulus kemaren, di tingkat kabupaten peringkat

    berapa. Pada saat angkatan pertama baru lulus itu menduduki kalau tidak salah peringkat

    ke-2 di Jawa Tengah. Dan itu yang saya katakan mengapa secara kolektif itu menurun, itu

    dari nilai rata-ratanya. Jadi kalau dulu itu antara nilai yang tertinggi dengan yang terendah

    itu, gap-nya tidak terlalu besar lah, karena memang secara input-nya secara rata-rata

    garisnya sama pada saat itu dengan berpatokan dengan nilai IQ. Setelah itu kan semua

    siswa MSATN itu angkatan pertama itu pada di tingkat superior secara IQ, ada beberapa

    yang jenius, tetapi rata-rata itu superior. Kalau sekarang, itu saya melihat itu gap-nya

    antara yang top achievers dengan mereka yang terendah itu jauh sekali. Jadi standar

    deviasinya tuh sangat lebar, begitu. Nah itu yang membuat presntasi kolektif SMA Taruna

    Nusantara menjadi menurun. Kalau saya sendiri itu sebagai alumni, sebenarnya kalau cita-

    cita untuk membuat SMA Taruna Nusantara menjadi gratis kembali, mungkin it takes maybe

    years. Tetapi paling tidak itu kita ini SMA Taruna Nusantara berani menjadi sebuah SMA

    berbayar yang mengatakan bahwa SMA Taruna Nusantara adalah sekolah yang terbaik.

    Siapapun yang mau masuk ke sini harus mengikuti peraturan. Seperti itu. karena kita bukan

    bicara ngawur ya. Kita memiliki perbandingan-perbandingan sekolah-sekolah yang mahal.

    Misalnya Sekolah Pelita Harapan. Apakah lebih mutrha dari SMA Taruna Nusantara? Tidak

    kan. Tetapi mereka punya standar sendiri, Sekolah Pelita Harapan itu seperti ini, punya

    peraturan begini-begini, akan membuat siswa jadi begini-begini. Sheingga pada saat

    orangtua memasukkan anaknya ke sana, sudah tahu batasan-batasannya. Berbeda dengan

    kasus SMA Taruna Nusantara ini. dimana posisi Komite Sekolah itu semakin kuat, sehingga

    bisa mempengaruhi pihak yayasan untuk memberi toleransi kepada peraturan-peraturan

    yang seharusnya itu ditegakkan. Kalau yang prinsip itu tidak boleh ditawar Tetapi sesuatu

    yang memang fleksibel atau memang harus menyesuaikan dengan perkembangan jaman, itu

    boleh lah kita itu.. tetapi sesuatu yang prinsip itu, itu kan tidak boleh. Nah itu yang, kalau

    saya sendiri, melihat yang harus ditegakkan oleh SMA Taruna Nusantara.

    Apa yang menyebabkan SMA TN menjadi berbayar?

  • Kalau sepanjang yang saya tahu ya, itu pada saat dulu kita itu SMA Taruna Nusantara itu

    kan mendapatkan banyak donatur ya. Karena pada saat itu kan perkekonomian Indonesia

    kan prestasinya sudah membagus waktu itu, pertumbuhan anggaran 7-8% waktu itu banyak

    konglomerat yang prestasi usahanya bagus, itu banyak donatur dari grup-grup ekonomi yang

    memberikan donasi untuk SMA Taruna Nusantara, di samping juga mungkin ada dana non-

    budgeter diterima. Dan pada saat itu kan bisnis TNI masih ada. Jadi TNI atau Dephan waktu

    itu masih memiliki modal untuk mendapatkan dana guna menyokong keberlangsungan

    pendidikan di SMA Taruna Nusantara. Akan tetapi kalau kita jga melihat kapan sih SMA

    Taruna Nusantara itu mulai berbayar, itu adalah pasca krisis tahun 98 kan. Pada saat itu,

    yang dimulai dari krisis mata uang, mata uang kita anjlok, dari kurs kita terhadap dolar

    waktu itu di sekitar 2500-an hingga mencapai 15000 itu kan kiamat nilai tukar kan. Sehingga

    banyak konglomerat kita yang memang memiliki hutang dalam bentuk dolar itu langsung

    bangkrut berarti. Mereka untuk membayar hutangnya saja kesulutan, apakagi harus

    memberikan donasi. Ya kan, kita ingat misalnya grup BCA saja masuk ke BPPN kan.Kurang

    gede apa grup BCA kan. Itu aja masuk ke BPPN, terus dari grup-grup lain juga yang saya

    tahu memberikan donasi, walaupun tidak sebesar dari BCA, itu grup Lippo waktu itu. Nah

    itu juga menghentikan donasinya tentu saja kejadiannya seperti itu. Terus ditambah lagi

    presiden Soeharto sudah jatuh. Pendaan non-budgeter sudah tidak ini lagi. Nah saya kitra di

    situ lah untuk ininya lah ya. Akan tetapi itu hanya pandangan yang saya dapat dari

    mengamati keadaan.

    Apakah abang melihat bahwa penurunan kualitas ini menjadi suatu masalah bagi SMA

    TN?

    Bagi SMATN-nya sendiri di dalam, saya tidak tahu. Akan tetapi kita melihat dengan adanya

    beberapa peraturan yang diubah sesuai dengan keinginan Komite Sekolah itu, ya kan,

    kemudian yang membuat itu juga menjadi parah adalah, mungkin proses seleksi siswa yang

    tidak transparan. Sehingga membuat pening para pamong di SMA TN sendiri. Karena yang

    saya sebutkan tadi, gap antara yang yang tertinggi dan terendah itu kan sangat jauh.

    Sehingga setiap tahun itu menjelang ujian nasional. Semua pihak di SMA Taruna Nusantara

    stres. Nah itu fakta. Kita mendapatkan cerita itu kan dari para pamong sendiri. Jadi di

    samping beberapa nilai-nilai pokok ya di SMA Taruna Nusantara yang seharusnya

    diajarkan kepada siswa, membuat prestasi kolektif itu menurun. Dan ya, jujur saja sih kalau

    individually itu masyarakat melihat bahwa SMA Taruna Nusantara itu masih bagus. Tapi

    kita sebagai alumni melihat itu sebagai penurunan prestasi. Karena apa? Kita kan yang

    mengetahui, dulunya bagaimana sekarang bagaimana. Kalau masyarakat melihat bahwa

    lulusan SMA Taruna Nusantara juga mereka meneruskan pendidikan dimana-mana

    ibaratnya, nggak ada yang nganggur, nggak ada yang ngganggur kenapa? Ya mereka

    orangtuanya pada punya duit. Ibaratnya nggak keterima negeri juga bisa sekolah di swasta.

    Bahkan nggak sekolah di dalam negeri, sekolah di luar negeri bisa. Coba kalau dulu

    angkatan pertama. Kalau misalnya lulus, banyak orang yang punya pilihan saya pokoknya

    harus masuk Akabri atau saya pokoknya harus ngambil beasiswa Garuda atau saya masuk

    ke STAN atau masuk STPDN. Karena apa? Mereka itu tidak bisa membayangkan apabila

    kalau kuliah itu bayarnya gimana. Tapi kalau sekarang kan no issue, nggak jadi masalah

    kan. Jadi tidak kelihatan di mata masyarakat, tapi kelihatan di mata alumni.

    Apakah ada kaitannya masalah ini dengan citra SMA TN?

    Ya gimana ya, mungkin di tingkat Magelang aja kita udah di ejek kali oleh SMA-SMA yang

    dulu kita kalahkan. Ya itu nanti terserah gimana Diana menyimpulkan, apakah hahaha

    yang ditanyakan itu bagaimana. Cuma kita udah menjadi ejekan gitu di tingkat Magelang

  • sendiri, jadi guyonan gitu. Ya kebetulan kan mantan pamong kita, Pak Asep, kan menjadi

    kepala sekolah di Magelang. itu cerita SMA TN itu sudah menjadi guyonan kalau mereka

    melakukan pertemuan di para ya.. itu uda jadi guyonan. Ya gimana, kaya gitu. Hahaha.

    Karena harusnya kan kalau tingkat Magelang saja kita juara satu, sekarang nomor lima kali,

    atau sebelas. Saya nggak tau tuh. Tapi yang jelas kalau di tingkat propinsi saja sudah 20-an

    kan prestasi kita.23 atau berapa

    Apakah permasalahan citra ini menjadi concern Ikastara?

    Ya, concern. Kalau menjadi concern Ikastara itu jelas. Pada saat Ikastara mengetahui

    bahwa ada indikasi penurunan kualitas SMA Taruna Nusantara, pada saat itu kita sudah

    berusaha untuk mencari tahu apakah benar terjadi itu dan kita mencari tahu kira-kira apa

    penyebabnya. Dan itu seudah dimulai saat kepemimpinan Takwa. Karena waktu itu sudah

    seperti itu, itu sudah dimulai. Dan Ikastara tentu berkepentingan agar SMA Taruna Nusnatar

    ini tetap memiliki prestasi yang bagus, di tingkat kabupaten, propinsi, nasional. Kalau bisa

    sih internasional ya. Tetapi saya kira, kita bisa jadi ranking 1 di nasional saja itu sudah

    sangat bagus. Jadi ya kita mulailah berbicara dengan pihak sekolah, kita mulai berbicara

    dengan pihak lembaga, kita juga berbicara dengan Komite Sekolah, yang pada intinya

    adalah kita ini menginginkan agar SMA Taruna Nusantara itu tetap bisa kembali cemerlang

    namanya, walaupun sistemnya sudah berbayar, itu kita usahakan terus. Dan sampai-sampai

    pihak LPTTN itu menjadi takut kepada Ikastara. Haha. Karena kita sangat ini, dan yang

    membuat mereka takut itu apa, kita ini bisa menerobos sampai ke Dephan, ke Depdiknas, itu

    yang mungkin mereka nggak membayangkan bahwa kita punya jalur sebebas itu. Tapi itu

    yang bener-bener pada saat periode yang lalu itu, LPTTN itu takut kalau ketemu dengan

    PP Ikastara. Nggak tau kalau sekarang ya. Hahaha.

    Dalam keadaan sekarang dimana SMA TN berbayar, apa saja kelebihan dan

    kelemahan yang dimiliki oleh SMA TN?

    Kalau kelebihan, jelas bahwa SMA Taruna Nusantara itu mewarisi citra yang sudah

    dibangun oleh pada pendiri, kemudian juga prestasi para alumni yang sebelumnya.

    Kemudian SMA Taruna Nusantara termasuk sebagai sebuah SMA yang favorit. Itu nilai

    lebih yang dimiliki SMA Taruna Nusantara. Itu yang mestinya citra yang diwarisi dari para

    pendiri, ya kan, termasuk alumni yang sebelumnya masih beasiswa itu, harus bisa menjadi

    nilai jual SMA Taruna Nusantara kepada pasarnya, dalam hal ini adalah siswa-siswi SMP

    se-Indonesia. Kita bisa jual prestasi, bahkan apabila kita sekarang ini sudah bisa dengan

    tepat mengatakan berapa orang doktor, dalam arti kata alumni, S3 lah, doktor, Phd, dan

    segala macamm berapa orang yang udah. Itu kemudian berapa orang mayor yang kita

    miliki, berapa kapten, berapa lettu, berapa letda, dan polisi yang pangkatnya setara.

    Kemudian berapa orang yang jadi pengusaha, kira-kira itu akan menjadi nilai lebih. Dan

    nilai lebih itu kan didapatkan dari alumninya. Artinya keberhasilan SMA Taruna Nusantara

    juga untuk mencetak alumni yang berwawasan tinggi itu.. Bukannya lebihnya karena

    berbayar ya, tetapi nilai jual apa yang dimiliki SMA Taruna Nusantara untuk dijual kepada

    masyarakat. Kalau salah satu lagi kelebihannya yang sebenarnya dengan kondisi sekarang,

    berbayar itu, berbayar ada subsidi silang ya, kondisi berbayar itu, SMATaruna Nusantara

    mempunyai nilai lebih bahwa ia memiliki sebuah yayasan yang mandiri dan tidak merecoki

    keuangan negara. Dan apa, itu bisa membuat sebenarnya SMA Taruna Nusantara itu

    memberikan harganya sendiri. Apakah harganya itu BOP-nya itu sebulan 1,8 juta, atau

    harganya 3,5 juta misalnya. Itu kan bergantung kepada bagaimana SMA TN bisa mengemas.

    Apabila ia bisa mengemas dengan baik, dan pastikan bahwa apa yang ia jual itu kualitasnya

    benar seperti yang dijanjikan, saya kira orang, walaupun 1,8 juta atau 3,5 juta itu kan, kalau

  • kualitasnya setara dengan harga itu, saya kira sih orang mau-mau saja. Kekurangannya

    ketika berbayar, itu posisi orangtua siswa yang semakin kuat. Intervensi komite sekolah yang

    sangat kuat terhadap LPTTN atau yayasan dalam mengambil keputusan. Semua itu kenapa

    bisa terjadi, itu yang sangat disayangkan, yang saya sebut tadi, kepicikan, mereka takut

    tidak akan ada yang mau sekolah di SMA TN itu kaku, rigid dalam hal mempertahankan

    nilai-nilai. Padahal nonsense saya bilang, justru apabila SMA Taruna Nusantara itu bisa

    membuktikan bahwa SMA Taruna Nusantara itu adalah sekolah yang mempunyai nilai-nilai

    yang tinggi, lulusannya nanti akan seperti ini, saya kira tetap banyak yang mau masuk TN.

    Bukan Cuma 7000 tiap tahunnya mungkin, tapi bisa mencapai mungkin 15.000 bahkan,

    apabila memang terbukti. Bahkan sampai sekarang pun saya juga, di blog pribadi saya juga

    kan suka mempublikasikan apabila ada pengumuman pendaftaran, di facebook juga. Itu

    masih kadang-kadang saya mendapatkan pesan bagaimana caranya suoaya saya, kalau

    siswa SMP atau orangtua, bagaimana caranya supaya anak saya dapat masuk ke sana, apa

    saja yang harus dipersiapkan. Itu saya kira masih banyak orangtua yang mereka melihat

    nilai lebih dari pendidikan berasrama, dan dididik untuk mandiri. Itu saya kira masih

    menjadi nilai jual yang tinggi. Cuma ya saya nggak tau apakah benar saat alumni masih

    menjadi mandiri. Hahaha.

    Kemudian kalau peluang dan tantangannya?

    Peluang.. saya kira kita memiliki peluang yang, SMA Taruna Nusantara memiliki peluang

    yang sama dengan SMA-SMA lain untuk berprestasi, baik di tingkat nasional maupun

    internasional peluangnya sama. Saya kira. Kalau potensi, saya kira SMA Taruna Nusantara

    itu memiliki potensi yang bagus. Terbukti individually selama ini kan kita, siswa kan masih

    berprestasi. Alumni juga berprestasi. Nah, tantangannya adalah bagaimana individual,

    prestasi individual itu bisa menjadi prestasi bersama SMA Taruna Nusantara. Itu

    tantangannya. Bagaimana kemudian adalah SMA Taruna Nusantara ini kembali menduduki

    peringkat terhormat di jajaran sekolah-sekolah di tingkap kabupaten, propinsi, nasional,

    kalau bisa internasional. Itu tantangannya. Yang tentang guyonan itu yang cerita Pak Asep,

    karena dia kepala sekolah. Dan prestasi sekolahnya Pak Asep sendiri kalau tidak salah lebih

    tinggi dari SMA TN. Gitu lho. Hahaha.

    Solusi apa yang diharapkan?

    Saya kira mungkin, tadi saya sudah sampaikan pihak yang bertanggungjawab adalah

    yayasan, LPTTN. Solusinya bagaimana? Solusinya adalah pihak LPTTN itu harus mengubah

    cara berpikir mereka. Sehingga apabila SMA Taruna Nusantara ini me-rigid, berangkat

    orangtua siswa, maka tidak akan ada lagi yang mau lagi sekolah di SMA Taruna Nusantara,

    itu saya kira pikiran picik. Pikiran bodoh. Padahal bisa kita lihat beberapa sekolah yang

    lain yang mahal, bahkan lebih mahal dari SMA Taruna Nusantara juga peminatnya masih

    banyak. Karena apa, masing-masing itu ada pasarnya. Dan saya kira untuk SMA Taruna

    Nusantara sendiri banyak orangtua yang berpikir ke depan, mengapa mereka menginginkan

    anaknya masuk ke situ, SMA Taruna Nusantara. Pasarnya ada, nah itu yang harus di.. Jadi

    pertama orang-orang LPTTN itu mengubah cara berpikirnya. Kemudian yang kedua adalah

    mengembalikan nilai-nilai SMA Taruna Nusantara itu kepada apa yang dirumuskan oleh

    para pendiri SMA Taruna Nusantara. Kenapa? Karena itu terbukti selama SMA Taruna

    Nusantara belum berbayar, itu berhasil mencetak alumni yang memiliki prestasi secara

    individual maupun kolektif yang bagus. Kemudian yang ketiga adalah memperbaiki proses

    seleksi siswa. Menurut saya, sebenarnya lebih melihat bahwa akan lebih pantas dilakukan

    apabila seleksi itu dilakukan oleh pihak sekolah, seleksi calon siswa. Karena yayasan ini kan

    sebagai pemilik. Apabila ia sudah sebagai pemiliki itu membuat kebijakan, kemudian

  • mengeksekusi sendiri kebijakannya, dia tidak punya pihak lain yang untuk disalahkan. Ya

    nggak? Berbeda kalau SMA Taruna Nusantara membuat kebijakannya bahwa proses seleksi

    harus dilakukan begini-begini-begini, pihak sekolah hanya melakukan. Apabila pihak

    sekolah tidak melakukan itu, yayasan bisa menyalahkan sekolah. Yayasan sekarang sebagai

    organisasi, bagaimana yayasan sebagai pembuat kebijakan, ia tidak sebagai pelaksana

    kebijakan. SMA Taruna Nusantara kan nonton doang gitu ya, pihak sekolah nonton doang

    dan dia menjadilebih bingung. Nah kemudian dari pihak sekolah sendiri juga dia juga harus

    berani menyampaikan kepada lembaga apabila itu membuat pusing mereka. Saya nggak tau

    tuh apa yang menjadi hambatan buat pamong-pamong SMA TN sekarang. Apakah begit

    sayangnya kepada SMA Taruna Nusantara, atau Bagaimana sehingga mereka itu tiap

    harus stres sendiri, mereka terima aja. Jadi ada berapa tadi, empat ya. Itu saya kira itu. Dan

    kita sebagai alumni siap bantu. Kita juga sebagai alumni saya yakin sudah siap, kita menjadi

    pengurus LPTTN atau pengurus sekolah, dan pamong, saya yakin banyak ya alumni yang

    mau membantu.

    Citra apa yang terbentuk di masyarakat yang diharapkan Ikastara tentang SMA TN?

    Kalau saya, jelas sebenarnya tidak bergantung sebagai alumni angkatan pertama saja gitu.

    Tapi kita semua sebagai alumni bercita-cita agar SMA Taruna Nusantara memiliki citra

    yang baik di masyarakat. Citra yang baik yang dihasilkan dari prestasi riil dari siswa

    maupun alumninya. Bukan citra yang dihasilkan dari pencitraan. Tetapi citra yang benar-

    benar datang dari prestasi, nilai baik prestasi sekolah maupun alumninya. Sehingga efeknya

    bagi kita semua sebagai alumni itu kita akan semakin dihargai oleh masyarakat. Dihargai

    selain karena kita sendiri sudahmemiliki kualitas pribadi yang bagus juga ditambah dengan

    citra almamater kita yang bagus itu. saya kira itu akan menjadi multi layer efek lah bagi kita

    sendiri ke depannya. Saya kira bukan alumni angkatan pertama saja yang memiliki cita-cita

    itu, tetapi kita semua alumni SMA Taruna Nusantara bercita-cita seperti itu. Mungin

    formulasi kalimatnya berbeda, tapi saya yakin niatnya sama.

    Lalu untuk mencapai citra tersebut, siapa saja pihak yang harus direspon, dijangkau,

    atau dipengaruhi?

    Kalau sekarang ya kita harus saling bersentuhan, pihak yayasan, LPTTN, kemudian pihak

    sekolah, terus alumni juga, termasuk komite sekolah untuk yang saat ini sedang berkuasa ya.

    Maksudnya mereka yang anak-anaknya sedang bersekolah. Dan juga mungkin kita meminta

    bantuan dari pihak-pihak lain, baik dari Dephan Depdiknas mungkin, sama DPR. Itu yang

    sampai sekarang kita ke Dephan kita sudah masuk, Depdiknas juga sudah, mungkin yang

    akan kita dorong adalah ke DPR. Karena kita memandang bahwa SMA Taruna Nusantara

    ini sebagai aset bangsa. Dan harus mendapatkan perhatian pemerintah.

    Apakah abang-abang TN1 berperan sebagai pengawas kegiatan-kegiatan yang

    dilaksanakan oleh PP Ikastara?

    Eee, kalau kita secara langsung untuk pengawasan program PP Ikastara itu kita wakilkan

    kepada Bamus ya. Karena kita juga tidak memiliki. Akan tetapi kita juga kalau misalnya

    memang ada yang perlu kita diskusikan, internal angkatan pertama itu kan mendiskusikan

    dan menitipkan kepada Bamus untuk disampaikan. Karena kan mekanisme organisasinya

    seperti itu. Jadi ya mungkin kita sih bisa melontarkan kritik ya. Tapi kan itu tidak memiliki

    kekuatan hukum, hanya mungkin kekuatan moral saja. Misalnya kalau ada angkatan pertama

    yang ini kok begini, secara moral mungkin dia bisa menyampaikan. Tetapi secara mekanisme

    organisasi kan harus lewat Bamus. Jadi kalau sudah di dalam itu kan kita juga kepada PP

  • kan menjadi anggota ya, kepada Ikastara kan kita menjadi anggota. Dan mungkin ya kita

    sebagai anggota juga bisa menggunakan fungsi itu. Karena pada akhirnya kan, pada nanti

    Munas kan pengurus bertanggung jawab kepada anggota.

    Untuk mencapai citra yang diharapkan, apakah selama ini Ikastara melakukan

    perubahan? Baik perubahan internal maupun eksternal.

    Kalau dari segi Ikastara sendiri untuk PP sendiri saya kira banyak lah yang dikerjakan.

    Kalau perubahan dari sisi eksternal sendiri di luar Ikastara, saya kurang paham lah untuk

    ininya ya yang saya lihat.. Karena kan kita kan sekarang berada di kepengurusan Syarif ya,

    dan ini kan tidak pernah ada perubahan struktur. Kalau dalam hati perubahan internal itu

    perubahan struktur. Perubahan itu dalam hal peningkatan dari segi Ikastara sendiri, saya

    kira itu sudah berubah ya, sudah semakin bagus. Saya justru takut nanti pengurus yang

    selanjutnya tidak bisa mempertahankan peningkatan yang sudah dicapai oleh periode PP

    sekarang. Nah kalau eksternal dalam hubungan kita dengan pihak sekolah, saya lihat itu

    juga intens. Berkomunikasi dengan mereka atau mengkomunikasikan apa yang menjadi

    concern alumni terhadap sekolah. Terhadap yayasan pun demikian. Bahkan terhadap

    organisasi atau institusi lain yang kita anggap dapat mempengaruhi kebijakan LPTTN atau

    sekolah pun harus kita lakukan. Jadi kalau perubahan itu yang dimaksud, ya kita sudah

    melakukan itu dalam arti mungkin menambah frekuensi berkomunikasi atau menambah jalur

    komunikasi. Itu sudah kita lakukan. PP juga semakin giat menghimpun potensi alumni.

    Karena potensi alumni itu sangat besar. Saya sendiri optimis lah bahwa alumni ini memiliki

    potensi yang bagus. Secara individual, kita sudah matang. Banyak alumni yang sukses lah.

    Tinggal kita bagaimana caranya prestasi individual itu kita daya gunakan, kita sinergikan

    untuk prestasi kita bersama. Tapi memang masing-masing pribadi alumni masih mengejar

    untuk bisa kesuksesan secara individual ya. Tapi ketika mereka sudah pada tahap

    aktualisasi diri, pada tahap itulah potensi yang selama ini dimiliki oleh individu, mulai

    kelihatan lah secara kolektif.

    Bagaimana dengan keseluruhan program yang dilaksanakan oleh PP Ikastara?

    Saya kira tidak ada komentar lah. Saya juga sebagai Ketua Ikastara Tangerang mengetahui

    betul bagaimana sulitnya untuk mengajak kawan-kawan, bersama. Saya kira apa yang

    dilakukan oleh kepengurusan Syarif sudah bagus lah, dibandingkan, seperti saya sendiri

    pada waktu masih di struktur itu kebetulan ya tidak ada proyek besar dilakukan. Ini sekarang

    sudah bagus lah, terutama untuk BSO yang sudah jalan mandiri. Kita lihat IBC melakukan

    program kegiatan sendiri, TANDEF melakukan kegiatan sendiri, IPC juga, yang belum ini

    kan memang belum resmi, Ikastara Leadership Forum. Saya kira mungkin bagus lah,

    terlepas bahwa banyak kegiatan yang sifatnya memang masih internal, begitu, untuk alumni,

    itu saya kira sudah dilakukan dengan baik. Tapi mungkin ya bagusnya kita mulai untuk

    bergerak keluar. Misalnya apa, misalnya kita menyosialisasikan SMA Taruna Nusantara ke

    sekolah-sekolah di sekitar kita, ke SMP SMP. Itu kan belum pernah kita lakukan. Mungkin

    kita bisa memprogramkan itu. Mungkin nanti kita bisa minta ijin kepada sekolah untuk

    membantu mempromosikan lewat Ikastara. Dan saya kira itu lebih bagus lagi kalau

    didukung material oleh PP ya, supaya apa yang disampaikan itu bisa sama. Kan ada video

    profil, mungkin untuk materi yang kita presentasikan, power point, atau kalau misalnya vide

    presentasi atau apa. Hal kecil tapi dampaknya besar, seperti Gerakan 1000 Buku untuk SMA

    TN. Kecil memang, satu alumni satu buku, tapi bagi SMA TN itu merupakan sesuatu yang

    besar. Dan itu saya kira bisa, walaupun sifatnya internal tapi bisa dilakukan terus secara

    reguler tiap tahun.

  • Bagaimana pendapat abang terhadap strategi komunikasi yang dilakukan oleh PP

    Ikastara sekarang?

    JSudah bagus ya. Sekarang bisa kita lihat bagaimana responsifnya Ketua Ikastara terhadap

    isu-isu yang bergulir di milis, dibandingkan dengan Ketua Ikastara sebelumnya yang kadang

    kurang responsif. Kemudian juga selain di milis juga Ikastara pro-aktif menghubungi pihak-

    pihak mungkin kalau ada yang melempar isu, apa, PP Ikastara juga akan langsung

    menghubungi yang bersangkutan, klarifikasi dulu. Saya kira bagus lah strategi komunikasi

    terhadap anggota maupun strategi komunikasi ke luar. Kalau melihat jalannya organisasi

    sekarang, saya kira komunikasi di internal PP Ikastara sendiri juga bagus. Saya kira.

    Bagaimana PP Ikastara menyampaikan hasil-hasil program yang dijalankan kepada

    anggotanya?

    Ya yang paling ini, laporan program selama ini kan dilemparnya melalui milis. Kalau

    mungkin melalui website juga ikastara.org. Tapi nggak tau juga karena saya juga jarang

    buka. Karena kan harus pake laptop. Tapi kalau email, milis, bisa lewat perangkat genggam.

    Jadi yang saya tahu itu media komunikasinya lewat mailing list Ikastara untuk laporan

    kegiatannya. Kalau untuk media yang lain berupa misalnya cetakan, melalui Majalah Visi.

    Seperti itu.

    Kemudian untuk pertanyaan terakhir ni bang, secara keseluruhan, apa yang abang

    harapkan dari program-program yang dilakukan oleh PP Ikastara untuk

    meningkatkan citra SMA TN ke depannya?

    Eee, ke depan, saya mengharapkan untuk PP Ikastara, siapa pun nanti ya yang akan terpilih

    pada 2011, atau mungkin kalau bisa mulai dari sekarang, PP bisa membuat suatu kegiatan

    yang lebih terprogram lagi dalam hal keluar. Artinya, untuk SMA Taruna Nusantara sendiri,

    PP harus bisa menggolkan beberapa policy yang kita pilih untuk meningkatkan citra atau

    memperbaiki prestasi SMA TN. Nah di samping itu mungkin yang saya harapkan adalah PP

    Ikastara mulai memperbanyak sosialisasi tentang SMA Taruna Nusantara. Dengan begitu,

    akan banyak orang yang semakin paham tentang kualitas SMA Taruna Nusantara. Walaupun

    pada masa sekarang seperti yang saya bilang tadi, prestasi masih kurang begitu. Itu saya

    kira ya. Saya kira itu saja.

    Terimakasih banyak abang atas waktunya wawancara. Abang banyak sekali

    memberikan saya informasi baru untuk skripsi saya.

    Hahaha, ya sama-sama Diana.

  • Informan 4

    Nama : Usdiyanto

    Jabatan : Kepala Humas SMATaruna Nusantara

    Tempat : P28, Komplek SMATaruna Nusantara - Magelang

    Waktu : Sabtu, 20 November 2010

    Pukul : 17.05 WIB

    Jadi selamat sore, Pak Us. Pertama-tama, Bapak mungkin bisa tolong menceritakan

    sedikit tentang diri Bapak.

    Saya, Pak Usdiyanto, Drs Usdiyanto, M. Hum. Saya Pamong Pengajar Pengasuh Bahasa

    Indonesia, merangkap Kepala Humas. Saya sudah bekerja di SMA Taruna Nusantara sejak

    tahun 1991. Jadi, sudah 19 tahun lebih, hampir 20 tahun. Saya mengajar kelas 1, kelas 2,

    kelas 3 Bahasa Indonesia, memberikan ekstrakurikuler sebagaimana layaknya pamong yang

    lain.

    Baik, apa jabatan Bapak sekarang di SMA Taruna Nusantara?

    Sampai sekarang, status saya resminya masih Pamong Pengajar Pengasuh, dan gaji saya

    juga masih Pamong Pengajar Pengasuh. Tapi, tugas saya rangkap, merangkap Kepala

    Humas SMA Taruna Nusantara sudah lima tahun.

    Lalu, bagaimana deskripsi kerja Bapak sebagai Humas SMA Taruna Nusantara?

    Sebenarnya sangat berat karena mestinya humas itu dipegang oleh seorang Wakil Kepala

    Sekolah Humas yang mempunyai waktu cukup, kewenangan cukup, sehingga humas itu

    menjadi ujung tombak bagi peningkatan citra SMA TN. Dengan situasi saya harus mengajar,

    mengajar saya masih full seperti pamong yang lain. Kalau kurang dari 24 jam, saya tidak

    bisa naik pangkat sebagai pegawai negeri, tidak bisa mendapatkan sertifikasi. Sehingga, mau

    tidak mau, saya harus berjuang keras bagaimana humas bisa berjalan tetapi mengajar tetap

    sukses, seperti itu.

    Apa saja tugas Bapak sebagai Humas SMA Taruna Nusantara?

    Yang pertama, kan, humas itu memegang pucuk komunikasi. Komunikasi,

    mengkomunikasikan program sekolah ke luar dan menangkap aspirasi serta komunikasi dari

    dalam kepada SMA Taruna Nusantara. Untuk ke luar, humas itu sesungguhnya wajah, citra,

    sosialisasi, promosi, memperkenalkan apa saja yang ada di SMA Taruna Nusantara

    sehingga khalayak/masyarakat memberikan trust/kepercayaan kepada SMA Taruna

    Nusantara. Itu tugas yang sangat berat.

    Bapak tolong ceritakan sedikit mengenai pendirian SMA Taruna Nusantara.

    SMA Taruna Nusantara itu sesungguhnya ide yang luar biasa. Yang bermula sebenarnya ide

    Pak Benny pada tahun 85, kemudian setahap demi setahap beliau melontarkan gagasan itu,

    mendapat reaksi plus dan minus dari kalangan masyarakat, para ahli, dan sebagainya.

    Akhirnya, realisasi itu baru tahun 89 ketika Pak Try Sutrisno selaku Panglima TNI dengan

    Ki Suratman Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa menandatangani piagam kerja sama

  • untuk mendirikan sebuah lembaga yang mengelola SMA TN namanya Lembaga Perguruan

    Taman Taruna Nusantara. Lalu, munculah SMA Taruna Nusantara sebagai anak kandung

    LPTTN yang dibuka peresmiannya 14 Juli tahun 90 oleh Pak Try Sutrisno. Prasastinya

    ditandatangani sendiri oleh Pak Benny Moerdani. Waktu itu, tahun pertama, menerima siswa

    putra seluruhnya dan berbeasiswa penuh.

    Kemudian, menurut Bapak, apa yang membedakan SMA Taruna Nusantara dengan

    SMA-SMA lainnya?

    Ada dua hal yang esensial. Yang pertama, SMA Taruna Nusantara bukan sekolah yang

    sekedar mendidik bidang intelektual akademik, tetapi merupakan satu kesatuan utuh untuk

    membentuk pribadi generasi muda yang berkarakter yang dibekali dengan kepribadian,

    kesamaptaan, dan akademik. Tiga hal yang menjadi satu kesatuan itulah yang membentuk

    sosok output SMA TN yang diharapkan nanti menjadi kader pembangunan bangsa yang

    handal di masa depan. Yang kedua, SMA Taruna Nusantara untuk menerjemahkan cita-cita

    dan gagasan itu tidak bisa sebagai sekolah biasa. Pagi masuk, sore pulang, tidak bisa. Maka,

    menjadi sekolah berasrama. Dua ciri besar ini sesungguhnya yang membedakan dengan

    sekolah lain. Kalaupun sekolah lain ada yang berasrama, berbeda dengan sasaran di SMA

    Taruna Nusantara itu.

    Kemudian, bagaimana pendapat SMA TN mengenai organisasi?

    Memang, perkembangan dari dulu sampai sekarang, ada dinamika. Ada dinamika, ada plus

    minusnya. Karena setiap masa dalam kacamata kami, pasti ada problema sendiri-sendiri.

    Ketika Ikastara pada awal yang muncul, kan, semangat-semangat yang tinggi meluap-luap.

    Tetapi dari situ juga, kan, mereka masih punya kekurangan. Yah, semakin tahun ada

    penyempurnaan dan seterusnya. Saya melihat regenerasi juga semakin baik. Kemudian,

    jangkauan yang mereka lakukan, bidang-bidang yang mereka garap, termasuk sampai

    menukik, dalam tanda petik ya, balas jasa ke almamaternya sudah semakin tajam.

    Sejauh ini, Pak, dari semenjak Ikastara berdiri sampai saat ini, bagaimana hubungan

    yang terjalin antara SMA TN dan Ikastara?

    Secara umum, sangat bagus. Memang pernah ada ketegangan-ketegangan, dalam tanda

    petik, pada masa-masa tertentu, saya tidak perlu menyebut, jadi ketika itu ada era pimpinan

    yang ada di sekolah maupun di LPTTN merasakan Ikastara terlalu jauh mengintervensi

    sebuah institusi yang resmi seperti SMA TN dan LPTTN. Tetapi, menurut saya, itu hanya

    karena kesalahan penafsiran. Semakin ke sini, akhirnya semakin saling memahami.

    Bagaimaa Ikastara memahami keberadaan mereka seharusnya, lalu SMA TN dan LPTTN

    sendiri bagaimana. Juga bergantung kepada para pimpinan yang memegang di LPTTN dan

    SMA TN. Jadi, kadang sangat persona. Walaupun secara organisatoris, sebenarnya tidak

    pernah ada friksi, tetapi secara personal barangkali pada era tertentu, pernah ada sedikit

    ketegangan lah. Kalau menurut saya bukan friksi, ya, mungkin hanya kurang komunikasi.

    Tetapi akhir-akhir ini, saya kira semakin smooth, gitu.

    Apakah Ikastara turut berperan dalam pengambilan keputusan di SMA Taruna

    Nusantara?

    Ya. Banyak hal keputusan-keputusan besar di LPTTN maupun SMA TN yang langsung atau

    tidak langsung merupakan buah karya dari perjuangan Ikastara, termasuk ketika menelurkan

    atau menggolkan sebuah gagasan atau ide tertentu, maka Ikastara mempunyai sayap yang

  • lebih leluasa daripada