ske2b15

Upload: aprila-c-dara

Post on 04-Mar-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

:))

TRANSCRIPT

Skenario 2

A girl student, 23 years old, was taken by his mother to the family doctor for not eating. Since one week ago, the patient is difficult to eat, always refuse if asked to eat, like no sense. Even the last 2 days, very little food could enter so as to make her worry. Since one month ago, patients experience changes in behavior become more subdued, only in her room and did not want to go to college. Patients also complained of difficulty sleeping. Patients feel pessimistic and desperate to complete his studies, but usually the patient is a child's spirit. Patients feel guilty at his parents because they felt had failed them. Lately, patients often hear voices without form that mocked and blamed himself so that the patient is getting sad.Physical and neurological examinations within normal limits.Seorang mahasiswa perempuan, berusia 23 tahun, dibawa oleh ibunya ke dokter keluarga untuk tidak makan. Sejak satu minggu yang lalu, pasien sulit untuk makan, selalu menolak jika diminta untuk makan, seperti tidak masuk akal. Bahkan 2 hari terakhir, sangat sedikit makanan bisa masuk sehingga membuat dia khawatir. Sejak satu bulan lalu, perubahan pasien pengalaman dalam perilaku menjadi lebih tenang, hanya di kamarnya dan tidak ingin pergi ke perguruan tinggi. Pasien juga mengeluh sulit tidur. Pasien merasa pesimis dan putus asa untuk menyelesaikan studinya, tetapi biasanya pasien adalah anak yang semangat. Pasien merasa bersalah pada orang tuanya karena mereka merasa telah gagal mereka. Akhir-akhir ini, pasien sering mendengar suara-suara tanpa bentuk yang mengejek dan menyalahkan dirinya sendiri sehingga pasien semakin sedih.

Pemeriksaan fisik dan neurologis dalam batas normal.1. KLARIFIKASI ISTILAHa. Pesimis b. Putus asa

c. Perilaku

a. Pesimis adalah sikap yang menggagap segala sesuatunya jahat. ( anggit), berpandangan tidak ada harapan yg baik ( intan)

b. Putus asa : menggagap dirinya telah gagal, namun dirinya belom mencoba. (willy)

c. Perilaku : tanggapan terhadap lingkungan ( citra)

2. IDENTIFIKASI MASALAH1. Mengapa sudah satu minggu pasien menolak untuk makan?2. Apa efek dari keluhan pasien yang sulit makan?

3. apakah penyebab pasien menjadi sulit tidur, diam, mengurung diri dan tidak mau keluar kamar serta putus asa dan pesimis dalam menyelesaikan studinya?

4. Apa yang menyebabkan timbulnya suara-suara yang mengejek dan menyalahkan pasien hingga pasien sedih?

5. bagaimana penegakkan diagnosis kasus tersebut

6. apa saja diagnosis banding dan diagnosis utama dari skenario?

7. Bagaimana penatalaksanaan awal dari kasus tersebut?

3. ANALISIS MASALAH1. Mengapa sudah satu minggu pasien menolak untuk makan?Berdasarkan diagnosis :

Bulimia nervosa

Depresi

Fisiologi makan : system limbic dan hypothalamus:

Hypothalamus ( perangsangan di nucleus venteromedial ( perangsangan zona makan ( pusat lapar dan kenyang)

Adanya kelainan dari neurotransmitt ( opioid endogen ( berperan untuk menyangkal rasa lapar ( gangguan di appetite. Adanya penurunan serotonin pada pasien.

Penyebab psikis pasien

Depresi ( gangguan penurunan mood. Di bagian hypothalamus ( ACS ( appetite control system) ( yang memutuskan asupan makan perhari pada individu. Kaitannya stress hingga menjadi depresi dimana terlepasna CRF, penurunan libido, dan grelin.

Faktor yang mempengaruhi makan : hypothalamus. Di tubuh ada zat yang menstimulasi rasa lapar. Yang menekan rasa lapar ( leptin, insulin, serotonin. Apa efek dari keluhan pasien yang sulit makan? Efek sulit makan ( intake asupan tubuh berkurang ( regulasi ( gluconeogenesis ( stress pada tubuh yang membuat metabolik tubuh berubah. Daya tahan tubuh menurun. ( riska)

Adanya proses gluconeogenesis ( bila proses berlangsung terus menerus ( untuk asupan sel saraf berkurang ( gejala psikogenik timbul. ( afra)

apakah penyebab pasien menjadi sulit tidur, diam, mengurung diri dan tidak mau keluar kamar serta putus asa dan pesimis dalam menyelesaikan studinya? Sulit tidur ( gejala gangguan mental. Dimana adanya kesulitan dalam mempertahankan tidurnya. NT yg berperan ada kolinergik, dopamine dan norepinefrin.

Pasien diam, mengurung diri dan tidak mau keluar ( ikikomori syste m.

Faktor psikososial : berdasarkan peristiwa hidupnya sehari ( adanya perubahan biologic di otak ( intan)

Dari gejala symptom ( ada faktor dependen pada pasien saat masa kanak sehingga terus menerus ke dewasa ( proses ini disimpan di amigdala ( data tersebut dikirim ke korteks ( cerebrum ( PROSES gangguan persepsi)

Menjadi kepribadian DEPENDEN ANANKASTIK.

Faktor-faktor kepribadian berpengaruh pada keluhan pasien ini.

Apa yang menyebabkan timbulnya suara-suara yang mengejek dan menyalahkan pasien hingga pasien sedih?Halusinasi menurut etiologinya ( faktor predisposisi dan presipitasi.

Fase halusinasi

Tahap I comforting (Tahap II (comforting)(

Tahap III (fase kontroling) ( semakin menonjol dan menguasai pasien

Tahap IV ( psikotik berat

Adanya peningkatan dopamine ( dipengaruhi oleh reseptor MAOI) dan adanya gangguan mental organic.bagaimana penegakkan diagnosis kasus tersebutAnamnesis :

Keluhan utama : tidak nafsu makan

Gangguan tidur, pendiam, halusinasi, rasa bersalah, putus asa

RPD : pasien pernah dirawat oleh psikiater 1 tahun yang lalu karena sangat emosionl, mudah marah dan mudah tersinggung. Namun pasien sangat bersemangat, aktivits berlebih . malam hari pasien jarang tidur, saat mengerjakan pr suka bernyanyi, sering boros, bila dinasehati mudha marah.Adik kandung dan tante : pernah dirawat karena mencoba bunuh diri.

Intepretasi :

Irritable

Hiperaktif

Tipe kepribadian ( dependen

Status mental

Keadaan umum : sesuai

Kesadaran : composmentis

Pembicaraan:

Emosi :

Mood ( disforik

Afek ( appropriate

Proses pikir:

Bentuk pikir

Isi pikir

Progresi pikir :

Orientasi

Daya ingat

Pemikiran

Presepsi

Insight : jelek ( I )

DEPRESI BERAT PSIKOTIK

Klasifikasi Depresi ( PPDGJ III) ( Riska)

Ringan ( 2 gejala utama dan 2 gejala lainnya

Sedang ( 2 mayot, 3-4 minor

Berat : 3 mayor dan 4 minor.

DSM IV ( Afra)

Psikotik:

Fungsional

apa saja diagnosis banding dan diagnosis utama dari skenario?DD (

Depresi Berat dengan PsikotikPsikosis Akut

Scizofrenia afektif tipe depresiPR ( tambah DD )

DU ( Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini Depresi Berat Disertai PsikotikMultiaxial axis :

I ( ( F31.5) Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini Depresi Berat Disertai Psikotik II ( dependenIII ( -

IV ( masalah pendidikan, primary support group

V ( 50-41 GAFBagaimana penatalaksanaan awal dari kasus tersebut?

FARMAKOTERAPI:1. Anti depressan : Trisiklik, SSRI

2. Psikoterapi : CBT dan supportif3. SISTEMATIKA MASALAH4. LEARNING OBJECTIVE1. Diagnosis banding sebelum RPD

2. Diagnosis banding setelah trigger

3. Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini Depresi Berat Disertai Psikotik5. BELAJAR MANDIRI6. INFORMASI TAMBAHANPAGE 5