sistem akuntansi lpd - cdn.undiknas.ac.id

177

Upload: others

Post on 07-May-2022

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id
Page 2: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | i

SISTEM AKUNTANSI LPD

Page 3: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

ii | Sistem Akuntansi LPD

Page 4: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | iii

SISTEMAKUNTANSILPDDILENGKAPI CONTOHAUDIT INDEPENDENT

Dr. Ida Bagus Teddy Prianthara, CA.,CPA.,BKP,CSRA.

PENERBITCV. SETIA BAKTI

Page 5: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

iv | Sistem Akuntansi LPD

Sistem Akuntansi LPDDilengkapi Contoh Audit Independent

Dr. Ida Bagus Teddy Prianthara,SE.,Ak.,CA.,CPA.,BKP.,CTA.,CSRA,.MSi.

Cover Design : Adi WirawanLay Out : M Setia, N Bakti

Cetakan I : 21 Desember 2019

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

Penerbit ESBE (CV. Setia Bakti)Jln. Padma 30 Denpasar Bali IndonesiaTlp. 0361 461 432

ISBN : 978-602-6740-59-5

Isi diluar tanggung jawab percetakan PT. Mabhakti

Page 6: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | v

Buku ini KBuku ini KBuku ini KBuku ini KBuku ini Ku Pu Pu Pu Pu Persembahkan Kersembahkan Kersembahkan Kersembahkan Kersembahkan Keeeeepada:pada:pada:pada:pada:Guru-GuruKu –Dan dari meraka saya banyak belajar

Murid-Muridku –Oleh Mereka Saya Termotivasi untuk terusbelajar dan berkarya

Dan KDan KDan KDan KDan Keeeeepeda Orang-Orang peda Orang-Orang peda Orang-Orang peda Orang-Orang peda Orang-Orang TTTTTercinta dan ercinta dan ercinta dan ercinta dan ercinta dan TTTTTerkasiherkasiherkasiherkasiherkasihIstriku: I Gusti Ayu Wirati Adriati, SE.,MM.

Anak-anakku: Ida Ayu Budhananda Munidewi,SE.,Ak.,CA.,MSA.,CPA.

Ida Ayu Wiranthari Dwinanda, SE.,M.EC.,DEV.Ida Ayu Tri Ayu Wikanthari.,SH.

Ida Bagus Surya Dharma

Page 7: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

vi | Sistem Akuntansi LPD

Page 8: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | vii

Kata Pengantar

Om, Swastiastu.

Pertama-tama penulis memanjatkan Asung Wara Kerta Nugraha/Puja dan Pujisyukur Kehadapan Ida Hyang Widh Wasa/Tuhan Yang Maha Esa yangsenantiasa membukakan Restu, jalan kemajuan, dan tuntunanNya sehingga buku SistemAkuntansi Lembaga Perkreditan Desa (SALPD) dapat terselesaikan dengan baik.

Bertumbuhnya iklim investasi di Indonesia dewasa ini tidak terlepas dari suasanakondusif tata kelola negara yang semakin baik. Pemerintah mendorong dunia usahaberinvestasi di segala bidang termasuk pembangunan Lembaga Perkreditan Desamilik Desa Adat. Lembaga Perkreditan Desa yang akan dibangun ataupun yang sudahlama beroperasi memerlukan tata kelola sistem administrasinya secara konsisten danterus menerus. Data empiris yang ada banyak Lembaga Perkreditan Desa mengalamikesulitan menata sistem akuntansinya sehingga alat pertanggung jawaban kinerjanyaterutama pelaporan keuangan bagi pihak pihak berkepentingan mengalami banyakkendala. Tidak jarang hal itu membawa konsekwensi ditutupnya atau dicabutnya ijinoperasional Lembaga Perkreditan Desa yang bersangkutan. Berdasarkan ada wacanatersebut penulis tertarik menyumbangkan pemikiran dalam bentuk buku sistemakuntansi Lembaga Perkreditan Desa yang bisa dijadikan dasar atau tuntunan untukmelaksanakan operasional administrasi untuk pencatatan dan pertanggung jawabanaktivitas sumber daya di Lembaga Perkreditan Desa.

Ada banyak pihak yang memberikan bantuan moril dan materiil, baik secaralangsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian buku sistem akuntansi LembagaPerkreditan Desa ini. Untuk itu, dengan hati yang tulus melaui kesempatan ini penulismenyampaikan ucapan terima kasih yang setinggi tingginya kepada semua pihakyang tidak dapat dituliskan satu persatu di sini.

Page 9: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

viii | Sistem Akuntansi LPD

Penulis menyadari bahwa setiap hasil karya manusia, meskipun telahdipersiapkan dengan sebaik baiknya, pasti masih jauh dari kesempurnaan dan banyakmengandung kelemahan dan kesalahan. Semua itu tidak lepas dari kodrat manusiayang mempunyai banyak keterbatasan pengetahuan serta pengalaman. Untuk itupenulis sangat menghargai kritik dan saran dari seluruh pembaca untuk perbaikanbuku ini. Atas segala kesalahan dan kelemahan yang dikandung buku ini, penulisterlebih dahulu mohon dimaafkan semoga dalam penerbitan berikutnya buku ini dapatterus disempurnakan.

OM, Santhi, Santhi, Shanti, OM.

Page 10: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | ix

Daftar Isi

KATA PENGANTAR ................................................................................. viiDAFTAR ISI .............................................................................................. ixPENDAHULUAN ...................................................................................... xiii

BAB I. MEMAHAMI KEBERADAAN LEMBAGAPERKREDITAN DESA (LPD) ...................................................... 11.1. Definisi Lembaga Perkreditan Desa (LPD) ................................... 11.2. Sejarah Berdirinya Lembaga Perkreditan Desa (LPD) .................. 31.3. Perkembangan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) ....................... 5

1.3.1. Kegiatan Lapangan LPD .................................................... 71.4.Peranan LPD dalam Mendorong Pemberdayaan Ekonomi ............ 71.5.Sistem Pengawasan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) ................. 81.6.Tata Kelola dan Struktur Organisasi LPD ..................................... 81.7. Pentingnya Struktur Organisasi Dalam Sistem Akuntansi ............... 9

BAB II. SISTEM AKUNTANSI UTAMA/SIKLUSAKUNTANSI LPD ................................................................... 11

2.1. Pemahaman Sistem Akuntansi ...................................................... 122.2. Unsur-Unsur Sistem Akuntansi .................................................... 142.3. Tujuan dan Manfaat Sistem Akuntansi .......................................... 152.4. Cara Pendekatan Sistem Akuntansi .............................................. 162.5. Formulir yang Digunakan Lembaga Perkreditan Desa (LPD ......... 16

Page 11: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

x | Sistem Akuntansi LPD

2.6. Kerangka Penyusunan Laporan Keuangan Standar LembagaPerkreditan Desa (LPD) .............................................................. 23

2.7. Model Laporan Posisi Keuangan Lembaga PerkreditanDesa (LPD) ................................................................................. 25

2.8.Model Laporan Laba Rugi Lembaga Perkreditan Desa (LPD) ...... 292.9.Laporan Arus Kas Lembaga Perkreditan Desa (LPD) .................. 332.10. Catatan Atas Laporan Keuangan ............................................... 342.11. Chart of Account ..................................................................... 34

BAB III. SISTEM AKUNTANSI PENJUALANJASA KEUANGAN LPD ................................................................ 383.1.Jenis-Jenis Jasa Keuangan ............................................................ 383.2.Penjabaran Jasa Keuangan Tabungan ........................................... 393.3.Penjabaran Jasa Keuangan Kredit ................................................ 403.4.Penjabaran Jasa Keuangan Deposito ............................................ 58

BAB IV. SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN .................................... 634.1.Catatan-catatan Akuntansi Terkait dalam Pembelian ...................... 654.2.Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Pembelian

Lembaga Perkreditan Desa(LPD) ................................................ 664.3.Sistem Pengendalian Intern Lembaga Perkreditan Desa (LPD) ...... 674.4.Sistem Return Pembelian .............................................................. 694.5.Sistem Akuntansi Utang pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) .. 73

BAB V. SISTEM AKUNTANSI AKTIVA TETAP .................................. 835.1.Definisi Aktiva Tetap .................................................................... 835.2.Karakteristik Aktiva Tetap ........................................................... 845.3.Penggolongan Aktiva Tetap .......................................................... 865.4.Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Aktiva Tetap ... 89

Page 12: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | xi

5.5.Fungsi Terkait .............................................................................. 915.6.Jaringan Subsistem ....................................................................... 925.7.Unsur Pengendalian Internal dan Penjelasan Tentang Aktiva Tetap . 925.8.Bagan Alir Dokumen Jaringan Prosedur ........................................ 95

BAB VI. SISTEM AKUNTANSI KAS PADA LPD................................ 1076.1.Pengertian Kas ............................................................................ 1086.2.Catatan – Catatan Terkait Kas Masuk, Kas Keluar dan

Kas Kecil pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) ....................... 1106.3.Prosedur – prosedur yang Terkait dengan Kas Masuk, Kas Keluar,

dan Kas Kecil pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) ................ 1146.4.Pengendalian Internal Kas Untuk Meningkatkan Efisiensi

Penyaluran Kredit pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD)........... 116

BAB VII SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIANDAN PENGUPAHAN LPD ............................................................ 1197.1.Sistem Penggajian dan Pengupahan Lembaga Perkreditan

Rakyat Desa (LPD) ..................................................................... 1197.2.Dokumen yang Digunakan dalam Akuntansi Gaji dan Upah ........... 1217.3.Prosedur Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan

Secara Umum .............................................................................. 1237.4.Laporan yang Dihasilkan dalam Sistem Akuntansi Penggajian ........ 1267.5.Indikator yang Digunakan Untuk Menentukan Besarnya Gaji ........ 1277.6.Sistem Perekrutan Karyawan dalam Lembaga

Perkreditan Desa (LPD) .............................................................. 1287.7.Aturan Ketenagakerjaan dalam Undang-Undan ............................ 1297.8.Catatan Akuntansi yang Digunakan Untuk

Pencatatan Penggaji ..................................................................... 136

Page 13: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

xii | Sistem Akuntansi LPD

7.9.Sistem Personalia dalam Lembaga Perkreditan Desa (LPD) .......... 1377.10. Jurnal Penggajian Beserta Flowchart dalam

Lembaga Perkreditan Desa (LPD............................................. 1377.11. Sistem Pengendalian Intern Penggajian ....................................... 140

LAMPIRAN DAFTAR GAMBAR ......................................................... 142- CONTOH LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LPD

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 3

TAHUN 2017 ....................................................................................... 146

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 161

Page 14: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | xiii

Pendahuluan

Era sebelum Tahun 1985, lembaga simpan pinjam seperti Lembaga PerkreditanDesa (LPD) dan lembaga keuangan lainnya seperti bank belum begitu dikenalmasyarakat saat itu. Pada saat itu hanya bank daerah yang sudah ada di beberapakabupaten yang ada di provinsi. Pada saat itu bank daerah mencapai puncakkejayaannya, karena bank daerah pertama kali dikenal oleh masyarakat dalam halsimpan pinjam dan sedikitnya bank-bank lain yang ada seperti yang kita ketahuipada saat ini. Setelah bertambahnya waktu, muncul gagasan atau buah pikiran dariMantan Gubernur Bali, yaitu Prof. Dr. Ida Bagus Mantra untuk mendirikan sebuahLembaga Perkreditan Desa atau yang biasa disingkat sebagai LPD yang diilhami darilembaga simpan pinjam yang sukses di beberapa daerah di luar pulau. Pada akhirnyadari gagasantersebutmulai bermunculan beberapa orang bersama gubernur Bali padasaat itu bersama-sama mendirikan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) tersebut,ditambah dengan bantuan-bantuan dari pihak-pihak lain sehingga Lembaga PerkreditanDesa (LPD) dapat didirikan dan berkembang di setiap daerah.

Saat itu dasar hukum pembentukan LPD hanyalah Surat Keputusan (SK)Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali No. 972 tahun 1984, tanggal 19 November1984. Sebagai Implementasi dari Kebijakan Pemerintah Daerah Tingkat I Bali tersebutdi atas, dan berdirinya mendahului dari Surat Keputusan Pendirian. Kehadiran LPDpada awalnya tidak mendapat dukungan dari Krama Bali dan masyarakat lainnya.Warga tidak melihat ada prospek usaha yang menjanjikan dari Lembaga Keuanganini dan belum percaya terhadap lembaga keuangan ini. Tetapi, LPD tidak putus asadalam menjalankan tugasnya. Pengelola LPD berusaha agar setiap hari turunbersosialisasi kemasyarakat untuk memberikan pemahaman tentang peran strategisLPD ini. Tetapi sosialisasi saat itu belum berhasil. Anggapan miring terhadap LPD

Page 15: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

xiv | Sistem Akuntansi LPD

tetap saja ada. Pengelola LPD beserta pihak lain yang membantu tetap terus mengajakKrama ikut menabung dan terus menanamkan pemahaman dan kesadara kepadakarma untuk terus mencintai keberadaan LPD sehingga hasilnya dapat dilihat sampaisaat ini. Selama tahun 2018 total aset Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di KotaDenpasar saja telah mencapai Rp.2,2 triliun lebih, dengan laba Rp 72 miliar lebih.Sedangkan berdasarkan data, per oktober 2018, ada 1433 LPD di Bali, denganjumlah karyawan lebih dari 7900 orang dan total aset mencapai 21,5 trilyun rupiah.

Keberadaan LPD kini telah ikut serta menunjang program Pemerintah dalamhal pengentasan kemiskinan, serta memperluas kesempatan kerja dan ikut mendoronglaju pertumbuhan industri kecil dan menengah pedesaan. Dalam upaya menciptakansuatu Lembaga Perkreditan Desa yang baik dan sesuai dengan prosedur yang telahditetapkan serta dapat mencapai tujuan yang telah dicanangkan sebelumnya, makasangat diperlukan suatu sistem admnistrasi dan tata kelola yang dapat mengatur jalannyasebuah LPD. Sistem yang diperlukan suatu LPD sangat kompleks, karena menyangkutmasalah keuangan dan kepercayaan masyarakat. Dalam membentuk suatu sistem diLPD yang kuat, maka para pengelola atau pengurus perlu memahamiaturan tata keloladari aspek legalitas, dan akuntansi pertanggung jawaban karena pengelola akandimintai pertanggung jawaban formal pada setiap laporan tahunan LPD.

Sistem Lembaga Pekreditan Desa menyangkut beberapa aspek seperti sistemakuntansi utama (siklus akuntansi yang berlaku umum) pada suatu LPD, penjualanjasa keuangan yang dilakukan LPD, sistem akuntansi terkait pembelian yang dilakukanLPD, sistem akuntansi mengenai pencatatan aktiva tetap, sistem akuntansi kas masukdan kelauar pada LPD, serta sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dalamsuatu LPD. Melalui pemahaman dan penerapan terhadap suatu sistem yang harusada dalam suatu LPD, diharapkan pengelola LPD dapat mengatur lembaga tersebutagar bisa berjalan sesuai prosedur dan dapat mencapai tujuan awal didirikannyasebuah LPD.

Page 16: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 1

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini anda diharapkan mampu untuk:

Mengetahui definisi Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Mengetahui sejarah, perkembangan, sistem pengawasan, Tata kelola LPD.

Bab ini akan membahas tentang definisi atau pengertian dari LembagaPerkreditan Desa (LPD) yang terdapat dalam peraturan-peraturan maupunkeputusan, dan juga akan di bahas mengenai apa fungsi dari LPD dan tujuan

dari LPD tersebut. Tidak lupa juga, dalam sebuah Lembaga Perkreditan saat inipasti memiliki memori atau sejarah tentang berdirinya LPD tersebut.Maka dari itudi bawah ini kami telah mencari informasi tentang pernyataan di atas dan telahkami ulas di bawah ini.

1.1 DEFINISI LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)

Lembaga Perkreditan Desa (LPD) adalah lembaga ekonomi desa yangdipergunakan untuk penitipan dan penukaran uang di pedesaan. Pada dasarnya LPDberfungsi sebagai pengumpulan dana, pemberi kredit, dan menjadi perantara di dalamlalu lintas pembayaran pada umumnya dan merupakan sumber pembiayaanpembangunan di wilayah desa adat yang ada di Bali.Menurut Peraturan DaerahProvinsi Bali Nomor 3 Tahun 2007, LPD merupakan badan usaha keuangan milikdesa yang melaksanakan kegiatan usaha dilingkungan desa dan untuk penduduk desa.Menurut keputusan Gubernur Bali Nomor 3Tahun 2003, LPD merupakan LembagaPerkreditan Desa di Desa Papendudukan dalam wilayah Provinsi Bali. MenurutPeraturan Daerah Tingkat I Bali No. 2 Tahun 1988,LPD adalah suatu nama bagi

Memahami KeberadaanLembaga Perkreditan Desa (LPD)

BAB 1

Page 17: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

2 | Sistem Akuntansi LPD

usaha simpan pinjam milik masyarakat desa adat yang berada di Provinsi DaerahTingkat I Bali dan merupakan sarana perekonomian rakyatdi pedesaan. Peranan LPDini semakin berkembang dan bidang usaha punsemakin luas, sejalan dengan kemajuanperadaban, teknologi informasi dan globalisasi perekonomian, karena LPD merupakanperusahaan yang dinamis sehingga mendorong pertumbuhan perekonomian, sehinggausaha LPD bukan saja sebagai penyimpanan dan pemberian kredit, tetapi juga sebagaialat lalu lintas pembayaran, stabilitas dan pembayaran, stabilitas dinamisatorpertumbuhan perekonomian suatu desa. Dari pengertian di atas, dapat diartikan bahwaLPD adalah suatu lembaga perantaran dalam proses peredaran uang, maupun sebagaisumber pembiayaan pembangunan di wilayah desa adat yang ada di Bali padaumumnya.

Fungsi LPDdidirikan sesuai Perda Tingkat I Bali Nomor 2 Tahun 1988menyebutkan dalam pasal 3 bahwa :

a. LPD adalah salah satu lembaga desa yang merupakan unit operasionalsertaberfungsi sebagai wadah kekayaan desa yang berupa uang atau surat-suratberharga lainnya.

b. Pendayagunaan LPD diarahkan kepada usaha-usaha peningkatan taraf hiduppenduduk desa untuk menunjang pembangunan.Tujuan LPD sesuai dengan Perda Tingkat I Bali Nomor 2 Tahun 1988disebutkan dalam pasal 4 bahwa tujuan LPD didirikan adalah :

a. Mendorong pembangunan ekonomi masyarakat desa melalui tabungan yangterarah serta penyaluran modal kerja yang efektif.

b. Memberantas ijon, gadai gelap dan lain-lain yang dapat dipersamakan denganitudi pedesaan.

c. Menciptakan pemerataan dan kesempatan berusaha bagi warga desa dantenagakerja di pedesaan.

d. Meningkatkan daya beli atau lalu lintas pembayaran dan peredaran uangdi desa.

Sedangkan untuk pencapaian tujuan disebut di atas maka bidang usaha yangdilaksanakan seperti tertuang pada Perda Tingkat I Bali Nomor 2 Tahun 1988adalah :a. Menerima/menghimpun dana dari penduduk desa dalam bentuk tabungan

dan deposit.

Page 18: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 3

b. Memberikan pinjaman untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat produktif padasektor pertanian, industri/kerajinan kecil, perdagangan dan usaha-usaha lainyang dipandang perlu.

c. Usaha-usaha lain yang bersifat pengerahan dana desa.d. Penyertaan modal pada unsur-unsur lainnya.e. Menerima pinjaman-pinjaman dari lembaga-lembaga keuangan.

Sumber permodalan bagi Lembaga Perkreditan Desa (LPD) ditentukanberdasarkan SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali No. 972 Tahun 1984disebutkan dalam pasal 8 adalah:

a. Modal pertama LPD berjumlah Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah) yangbersumber dari APBD Provinsi Daerah Tingkat I Bali sebagai kredit investasidengan jangka waktu 5 – 10 tahun.

b. Modal LPD dalam perkembangan lebih lanjut terdiri pemupukan modal,pemanfaatan tabungan, nasabah dan pinjaman.Lebih lanjut dijelaskan pada Perda Tingkat I Bali Nomor 2 Tahun 1988 dalamPasal 6 bahwa modal terdiri dari :

c. Swadaya masyarakat sendiri dan atau iuran penduduk desa.d. Bantuan pemerintah.e. Modal LPD dalam perkembangan lebih lanjut terdiri dari pemupukan modal,

pemanfaatan tabungan nasabah dan pinjaman.

1.2 SEJARAH LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)

Keberadaan LPD di Bali sesungguhnya terproses dari sebuah kesadaran dankemauan bersama dari masyarakat adat Bali yang telah lama ada dan berkembangjauh sebelum Indonesia merdeka, sebelum Republik Indonesia ini didirikan. Kesadarandan kemauan bersama itu terwadahi melalui organisasi komunitas berbasis wilayahyakni Desa Adat (kini Desa Pakraman), Banjar Adat (kini Banjar Pakraman).

Selain itu, juga tumbuh berbagai organisasi masyarakat atas dasar aktivitaskegiatan sosial-ekonomi masyarakat yakni sekaa (group/kelompok). Sekaa-sekaaitu di antaranya Sekaa Manyi (kelompok pemanen hasil pertanian di sawah), SekaaGong (kelompok penabuh), Sekaa Semal (kelompok pengusir hama tupai) danlain-lainnya.

Page 19: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

4 | Sistem Akuntansi LPD

Masing-masing kelompok sekaa tersebut secara aktif melaksanakan kegiatanbersama untuk mencapai kesejahteraan bersama. Salah satu kegiatan yangdilaksanakan yakni kegiatan penghimpunan dan peminjaman dana di antara anggotasekaa. Aktivitas penghimpunan dana itu ada yang berupa pepeson atau pecingkreman,baik berupa uang maupun barang yang dilakukan setiap bulan. Uang yang terkumpulitu kemudian didistribusikan kembali kepada anggota melalui rapat. Anggota yangmendapat kesempatan meminjam uang itu ditentukan oleh rapat tersebut, termasukbunga yang dikenakan kepada yang bersangkutan. Pada akhirnya, semua anggotasekaa akan mendapatkan kesempatan untuk memanfaatkan dana sekaa itu dalamupaya mengembangkan aktivitas ekonomi yang bermuara pada peningkatankesejahteraan bersama.

Dinamika ekonomi berbasis komunitas khas Bali itu memberi inspirasi GubernurBali, Prof. Dr. Ida Bagus Mantra. Pada tahun 1983, pucuk pimpinan PemerintahDaerah Provinsi Bali ini merumuskan gagasan untuk membentuk sebuah lembagakeuangan berbasis adat dengan mengadopsi dan mengembangkan konsep sekaa,banjar dan desa adat yang telah tumbuh di tengah-tengah masyarakat Bali.

Untuk memperkuat gagasannya itu, Gubernur Mantra saat itu mengadakanstudi banding ke Padang. Di sana sudah berdiri Lumbung Pitih Nagari (LPN). LPNmerupakan lembaga simpan pinjam untuk masyarakat adat Padang yang cukup sukses.LPN sudah ada di Minang, jauh sebelum Jepang menjajah Indonesia LPN padaawalnya mengenal prinsip dasar arisan yang dimanfaatkan untuk kepentingan adatseperti upacara pertunangan, pernikahan, pengangkatan datuk dan lain-lain. Namunlama-kelamaan pengelolaan uang dimanfaatkan untuk kegiatan produktif seperti modalusaha.Pada saat yang sama, Pemerintah Pusat juga meluncurkan program pembentukanlembaga kredit di pedesaan untuk mendorong pembangunan ekonomi danpeningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Beberapa bulan kemudian digelarseminar tentang Lembaga Keuangan Desa (LKD) atau Badan Kredit Desa (BKD)di Semarang yang dilaksanakan Departemen Dalam Negeri pada bulan Februari 1984.Salah satu kesimpulan seminar tersebut yaitu “perlu dicari bentuk perkreditan dipedesaan yang mampu membantu pengusaha kecil dipedesaan yang saat itu belumtersentuh oleh Lembaga Keuangan yang ada seperti bank”.

Sejumlah provinsi di Indonesia sesungguhnya sudah memiliki LembagaPerkreditan Pedesaan yang tumbuh subur pada dekade 1980-an. Lembaga ini secaraumum disebut Lembaga Dana dan Kredit Pedesaan (LDKP). Namun di setiap daerahnamanya berbeda-beda seperti di Aceh disebut Lembaga Kredit Kecamatan (LKC),di Jawa Barat disebut Lembaga Perkreditan Kecamatan (LPK), di Jawa Tengahdisebut Badan Kredit Kecamatan (BKK).

Page 20: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 5

Bali mencoba menerjemahkan hasil keputusan seminar di Semarang denganmengandopsi konsep sekaa yang telah tumbuh di masyarakat Bali. Akhirnya,terbentuklah Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Bali yang dengan tujuan untukmembantu desa adat. Keuntungan LPD direncanakan untuk membangun kehidupanreligius berikut kegiatan upacaranya seperti piodalan, sehingga warganya tidak perlumembayar iuran wajib.Mula pertama, dibuat pilot project satu LPD di tiap-tiapkabupaten. Kala itu, dasar hukum pembentukan LPD hanyalah Surat Keputusan(SK) Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali No. 972 tahun 1984, tanggal 19Nopember 1984. Sebagai Implementasi dari Kebijakan Pemerintah Daerah TingkatI Bali tersebut diatas, maka secara resmi LPD beroperasi mulai 1 Maret 1985, dimanadisetiap Kabupaten didirikan 1 LPD. Selanjutnya LPD diperkuat oleh peraturandaerah provinsi Bali No. 2 / 1988 hingga peraturan daerah provinsi Bali No.8/2002dan peraturan terkait.Selain persyaratan untuk memiliki peraturan desa adat tertulis,pendirian LPD juga bergantung anggaran tahunan pemerintah provinsi untukmenyediakan modal awal dan menyiapkan para pelaksana manajemen.

1.3. PERKEMBANGAN LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)

Perkembangan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Desa Pakraman diProvinsi Bali sampai saat ini cukup pesat. Jika dicermati data laporan PT BankPembangunan Daerah (BPD) Bali, perkembangan LPD di Bali sangatmenggembirakan. Setelah 30 tahun berjalan, keberadaan LPD terbukti mampumeningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan sekaligus menyangga tumbuhdan berkembangnya budaya Bali sebagai aset bangsa. LPD tidak saja memerankanfungsinya sebagai lembaga keuangan yang melayani transaksi keuangan masyarakatdesa tetapi telah pula menjadi solusi atas keterbatasan akses dana bagi masyarakatpedesaan yang nota bene merupakan kelompok masyarakat dengan kemampuanekonomi terbatas.

Kesuksesan LPD ini merupakan buah dari konsep pendirian dan pengelolaanLPD yang digali dari kearifan lokal dan kultural masyarakat Bali yang berbasis padakebersamaan, kekeluargaan dan kegotong-royongan. Kendati ide pendirian LPDberasal dari Pemerintah Daerah Bali (Gubernur Prof. IB Mantra), akan tetapi sujatinyagagasan itu digali dari sesuatu yang telah berkembang sebagai kultur dan kearifanlokal masyarakat Bali. Artinya, gagasan LPD sesungguhnya berakar pada adat danbudaya masyarakat Bali.

Page 21: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

6 | Sistem Akuntansi LPD

Penyebab kesuksesan LPD juga berasal dari pola pengelolaan yang berbasiskomunitas dengan landasan nilai-nilai kekeluargaan dan kegotong-royongan dalambingkai adat dan budaya Bali. Masyarakat di Desa Pakraman menjadi pemilik sekaliguspengelola LPD yang menjalankan tugas dan fungsinya dalam ikatan komitmen untukmencapai kesejahteraan dan kemajuan bersama.

Sebagai buah dari inisiatif dan pengelolaan oleh masyarakat Desa Pakramanitu lalu hasil yang dicapai juga akhirnya dinikmati secara bersama-sama. Hasil bersamaitu tidak saja tercermin melalui manfaat ekonomi, tetapi yang jauh lebih penting adalahmanfaat sosial-budaya berupa semakin kokohnya adat dan budaya. LPD menjadisumber utama pendanaan kegiatan adat, budaya maupun sosial masyarakat di DesaPakraman.Tujuan pendirian sebuah LPD pada setiap desa adat, berdasarkanpenjelasan peraturan Daerah No.2/ 1988 dan No. 8 tahun 2002 mengenai lembagapeerkreditan desa(LPD), adalah untuk mendukung pembangunan ekonomi perdesaanmelalui peningkatan kebiasaan menabung masyarakat desa dan menyediakan kreditbagi usaha skala kecil, untuk menghapuskan bentuk – benttuk eksploitasi dalamhubungan kredit, untuk menciptakan kesempatan yang setara bagi kegiatan usahapada tingkat desa, dan unttuk meningkatkan tingkat monetisasi didaerah perddesaan(Government of Bali, 1988, Government of Bali, 2002).

Ada empat faktor yang saling terkait yang dapat menjelaskanpertumbuhan LPD yang sangat cepat tersebut sebagai lembaga perantara keuangandi provinsi Bali.

1. Pertumbuhan LPD yang cepat tersebut secara tidak langsung menunjukanbahwa pemerintah provinsi Bali memiliki keinginan politis yang kuat untukmenyediakan akses kredit bagi masyarakatnya melaluui pendirian LPD.

2. Kedua, pertumbuhan yang sangat cepat pada portofolio nasabah danpinjaman LPD mengindikasikan bahwa LPD – baik sebagai lembagakeungan maupun mekanisme tata- kelolanya –sesuai dengan dan dapatmemenuhi kebutuhan masyarakat Bali, terutama didaerah perdesaan.

3. Ketiga, Karena masing – masing LPD beroperasi hanya disebuah desaadat yang wilayahnya relatih kecil, anggota komunitas memiliki informasiyang cukup mengenai LPD dan dapat dengan mudah mengaksesnya.

4. Keempat, jumlah tabungan menunjukan bahwa LPD bukan hanyamerupakan lembaga pemberi pinjaman (lending institution) tetapi jugasebagai lembaga tabungan (saving institution), yang berarti LPD telahmampu berperan sebagai lembaga perantara keuangan seperti halnyaBank umum.

Page 22: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 7

1.3.1. Kegiatan dan Lapangan Usaha LPDLPD merupakan badan usaha keuangan milik desa Pakraman yangmelaksanakan kegiatan usaha dilingkungan desa untuk Krama desa,LPD sebagai lembaga keuangan memiliki lapangan usaha sebagaiberikut:1. Menerima /menghimpun dana dari Krama desa dalam bentuk

tabungan dan deposito.2. Memberikan pinjaman hanya kepada Krama desa.3. Menerima pinjaman dari lembaga-lembaga keuangan maksimum

sebesar 100% dari jumlah modal, termasuk cadangan dan labaditahan, kecuali batasan lain dalam jumlah pinjaman atau dukungan/bantuan modal.

4. Menyimpan kelebihan likuiditasnya pada BPD Bali dengan imbalanbunga yang bersaing dan pelayanan yang memadai

1.4.PERANAN LPD DALAM MENDORONG PEMBERDAYAANEKONOMI

Desa adalah basis terdepan dalam menuju kemandirian, karena desa memilikikontribusi penting sebagai asset pembangunan nasional.Desa dipandang memilikikeuntungan komperatif, karena memiliki resources yang besar seperti tenaga kerja,kekayaan alam, tradisi dan kebudayaan yang memiliki nilai jual yang tinggi.Oleh karenaitu keberadaan desa dipandang perlu diberdayakan sehingga mempunyai perananyang nyata dalam mendukung pembangunan nasional. Desa adat di Bali atau disebutdengan desa pakraman merupakan kesatuan masyarakat hukum adat yang bersifatkeagamaan dan sosial kemasyarakatan. Dengan semakin meningkat dan kompleknyapembangunan, desa pakraman memegang peranan yang sangat penting dalam menatadan membina kehidupan masyarakat terhindar dari pengaruh buruk pesatnyapembangunan.

Mengingat peranan dan kontribusinya desa pakraman begitu besar dalammasyarakat serta dalam upaya untuk mengantisipasi dinamika sosial ekonomi, makadipandang perlu memodifikasi kegiatan desa pakraman kearah usaha produktif, yaituuntuk memberdayakan pakraman sebagai kekuatan yang tidak hanya berbasis sosialtetapi juga bernuansa ekonomis. Peluang itu ditangkap oleh Pemerintah Provinsi Balidengan dikeluarkannya SK Gubernur Bali 972 Tahun 1984 yang mengatur tentangPendirian Lembaga Perkreditan Desa. Langkah ini merupakan langkah yang strategis

Page 23: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

8 | Sistem Akuntansi LPD

mengingat bali sebagai daerah tujuan wisata dunia, tingkat perputaran uang sangattinggi dan sebagian perputaran uang tersebut lari ke luar Bali. Tujuan utamanya dengandikeluarkannya SK tersebut selain untuk memberdayakan Desa Pakraman, jugatermasuk usaha untuk melindungi masyarakat pedesaan dari incaran para rentenir.

1.5. SISTEM PENGAWASAN LPD

LPD berbeda dari lembaga keuangan Mikro lain yang dikendalikan olehpemerintah provinsi seperti badan kredit kecamatan (BKK) di jawa tengah atau kreditUsaha Rakyat Kecil (KURK) di Jawa Timur karena kepemilikan danpengorganisasiannya dipengarui oleh adat istiadat masyarakat Bali. KeputusanGubernur No. 344 / 1993 juga menyebutkan fungsi Bank BPD Bali. Dalam pasal 2keputusan tersebut (pemerintah Bali, 1993b) dinyatakan bahwa Bank BPD Balimemiliki 3 fungsi berkenaan dengan LPD.Pertama, memberikan bimbingan teknisdalam dua cara yaitu melalui bimbingan pasif, dan melalui bimbingan aktif yang dilakukandengan kunjungan langsung kelokasi LPD. Kedua, Bank BPD Bali memiliki tugasuntuk mengelola koordinasi dengan organisasi lain yang terlibat didalam prosesbimbingan dan pengawasan LPD. Ketiga, Bank BPD Bali harus menyiapkan laporanEvaluasi triwulan tentang kinerja keuangan dan kesehatan LPD kepada gubernur.

1.6. TATA KELOLA DAN STRUKTUR ORGANISASI LPD

a. Organisasi dan PerencanaanBerdasarkan PERDA Provinsi Bali No.8/2002, setiap LPD dikelola oleh

sebuah komite (ketua, kasir dan petugas administrasi). Deskripsi manajemen intidapat dijelaskan bahwa ketua bertugas mengordinasi kegiatan operasional harianLPD, pembuatan perjanjian kontrak dengan nasabah, bertanggung jawab padadesa adat melalui pemimpinnya (Dewan Pengawas LPD), menyusun rencanakegiatan dan anggaran, dan memformulasikan kebijakan LPD. Petugasadministrasi melakukan tugas-tugas administrasi, baik administasi umum maupuntata buku, bertanggung jawab kepada ketua LPD, menyusun laporan neraca danlaporan pendapatan, serta mengelola arsip. Sedangkan kasir adalah mencatataliran dana. Staf LPD membantu ketua melaksanakan tugasnya dan terlibat dalampembuatan kegiatan dan rencana anggaran dalam keputusan pemberian kredit.

Dalam mengelola LPD, tim manajemen juga memantau perubahan situasimakro-ekonomi, melakukan rapat formal triwulanan untuk evaluasi internal yangmelibatkan semua staf. Staf pengumpul kredit diberi pengarahan harian mengenaitugas mereka oleh ketua LPD sebelum mereka mulai bekerja Evaluasi internal

Page 24: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 9

LPD dilakukan oleh Dewan pengawas. Hal ini membenarkan pendapat bahwastruktur organisasi LPD mampu mengimplementasikan kebijakan dan strategiLPD untuk mencapai tujuannya. Kemampuan manajemen internal LPDmemperoleh dukungan dari pengawasan dan bimbingan yang diberikan pemerintahlocal pada tiap tingkatan dan oleh bank BPD Bali.Hal ini membenarkan pendapatbahwa struktur organisasi LPD mampu mengimplementasikan kebijakan danstrategi LPD untuk mencapai tujuannya. Kemampuan manajemen internal LPDmemperoleh dukungan dari pengawasan dan bimbingan yang diberikan pemerintahlokal pada tiap tingkatan dan oleh bank BPD Bali.

Contoh: Struktur Organisasi Lembaga Perkreditan Desa

1.7. PENTINGNYA STRUKTUR ORGANISASI DALAM SISTEMAKUNTANSI

Page 25: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

10 | Sistem Akuntansi LPD

Pengalaman Penulis yang telah lama berpraktik sebagai Akuntan PublikIndependen dalam menangani Audit sebuah LPD relatif banyak menemukanbelum berjalannya sistem akuntansi LPD. Penulis menduga bersumber darilemahnya penerapan tugas, wewenang, dan tanggung jabatan secara formaldan pemisahan kepentingan yang sebenanrnya sudah tertuang dalam strukturorganisasi. Penerapan Sistem akuntansi LPD. Sangat membutuhkan Sikapformal dalam menjalankan sistem akuntansi yakni terutama dalam penerapanprosedur di masing-masing fungsi organisasi. Misalnya Bagian Kredit harusmenerapkan standar operating prosedur (SOP) dari mulai penerimaan nasabahpengisisn form kredit (input), memprosesnya penerapan 5C (procesing) danpersetujuan kredit dengan dokumen legal (output) sampai dengan pencatatanke akuntansi (akuntansi Utama). Untuk transaksi yang lainpun mengandungelemen sistem sebagaimana di atas semuanya harus dilakukan dengan formaloleh bagian-bagian yang bertanggung jawab dan dipastikan setiap pejabat dalamstruktur LPD harus memahami tugas-tugasnya secara jelas termasukkewenangannya, dan tanggung jawabnya.

***

Page 26: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 11

Tujuan PembelajaranSetelah mempelajari bab ini anda diharapkan mampu untuk:

Menjelaskan formulir transaksi yang digunakan oleh Lembaga PerkreditanDesa (LPD).Menjelaskan kerangka Penyusunan Laporan Keuangan standar LembagaPerkreditan Desa (LPD).Menjelaskan model Laporan Posisi Keuangan Lembaga Perkreditan Desa (LPD)Menjelaskan Laba Rugi Lembaga Perkreditan Desa (LPD).Menjelaskan Laporan Arus Kas Lembaga Perkreditan Desa (LPD).Menjelaskan Catatan atas Laporan Keuangan Lembaga Perkreditan Desa (LPD).Menjelaskan Chart Of Account Lembaga Perkreditan Desa (LPD).

B ab ini akan membahas tentang masalah sistem akuntansi utama yangdipergunakan oleh Lembaga Perkreditan Desa (LPD) meliputi formulir-formulir yang digunakan Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Laporan

Keuangan yang terdiri atas Laporan Posisi Keuangan, LabaRugi, Arus Kas, Catatanatas Laporan Keuangan dan Chart of Account yang menyusun laporan keuangantersebut. Agar pemahaman kita lebih mudah memahami sistem akuntansi LPD penulisakan menjelaskan terlebih dahulu pengertian dari “Sistem”, kemudian “Akuntansi”dan lanjut rangkaian kata “Sistem Akuntansi” secara difinisi.

Sistem Akuntansi UtamaLembaga Perkreditan Desa (LPD)

BAB 2

Page 27: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

12 | Sistem Akuntansi LPD

2.1. PEMAHAMAN DIFINISI SISTEM AKUNTANSI

Di setiap kesempatan penulis bertemu dengan orang-orang atau para mahasiswayang ingin belajar tentang sesuatu ilmu apapun ilmu itu selalu saya tekankan untukdapat memahami difinisi dan arti dari sebutan ilmu itu sendiri. Dalam kesempatan initerkait dengan buku “Sistem Akuntansi untuk Lembaga Perkreditan Desa”penulis akan memulai dari pengertian “Sistem”, “Akuntansi”, “Sistem Akuntansi”,dan “Sistem Akuntansi Perkreditan Desa”.

Penulis akan memulai dari kata “Sistem”. “Sistem adalah hubungansatu bagian dengan bagian yang lain bersifat kerjasama melakukan suatutindakan yang sudah ditentukan secara permanen bersifat mengulang-ulanguntuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan bersama”

Menurut Murdick,R.G: Sistem adalah seperangkat dari berbagai elemenyang mana membentuk suatu kumpulan dari beberapa prosedur / berbagaibagian pengolahan dalam mencari tujuan bersama dengan menggunakan caramengoperasikan data dan juga barang untuk memperoleh suatu informasi, energidan juga barang.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti sistem : “Sistem adalahperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuksuatu totalitas” Di sisi lain, menurut Wikipedia pengertian: Sistem berasaldari bahasa Latin (systçma) dan bahasa Yunani (sustçma) “Sistem adalah suatukesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang dihubungkan bersamauntuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi untuk mencapai suatutujuan”. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yangberinteraksi, di mana suatu model matematika sering kali bisa dibuat.

Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yangberada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh sederhanaadalah sistem tubuh manusia, ada bagian sub sistem yang saling bekerja sama mencapaitujuan hidup normal perusahaan seperti: sistem pencernaan, sistem pendengaran, sistempenglihatan, sistem syaraf, dan sistem pembuangan. Sistem umum misalnya sepertinegara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain sepertiprovinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara di mana yangberperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut. Melihatdari beberapa difinis tersebut di atas, elemen elemen dari sebuah sistem itu adalah:input, proses, dan output.

Page 28: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 13

Selanjutnya Penulis akan mendefinisikan kata “Akuntansi” menurut beberapapakar atau Lembaga profesi akuntansi: menurut Accounting Principle Board (APB)Statement mendefinisikan akuntansi sebagai suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalahmemberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badanekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomiyang digunakan dalam memilih keputusan terbaik di antara beberapa alternatifkeputusan.

American Accounting Association :Akuntansi merupakan sebuah prosespengidentifikasian, pencatatan, pengukuran, dan laporan transaksi keuangan dari suatuorganisasi yang dijadikan sebagai informasi dalam pengambilan keputusan ekonomioleh pihak yang membutuhkan.Charles Thomas Horngren dan Walter T. Harrison :Akuntansi adalah sebagai suatu sistem informasi yang mengukur aktifitas bisnis,memproses data menjadi laporan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada parapengambil keputusan bisnis.

Dari pengertian dua kata “Sistem” dan “Akuntansi” tersebut di atas, penulisdapat menjelaskan bahwa di dalam sistem ada organ/orang dalam organisasi yangterlibat (dalam kontek perusahaan) melakukan suatu aktifitas menggunakan fasilitasbantu seperti pencatatan, atau peralatan lain untuk memudahkan proses kegiatansedangkan “Akuntansi” adanya data transaksi bersifat keuangan yang akan diprosesmenurut prosedur atau media akuntansi guna menjadi sebuah laporan keuangankorporasi untuk pertanggung jawaban bisnis.

Penulis mencoba merangkai dari uraian penulis sendiri dan para pakarbahwasannya “Sistem Akuntansi” adalah organisasi formulir/catatan, prosedur-prosedur, media akuntansi/catatan, serta peralatan yang digunakan untukmengolah atau meproses rekam data transaksi untuk menjadi sebuah laporankeuangan standar yang mengikuti prinsip-prinsip akuntansi berlaku umum gunadiperuntukkan untuk pengambil keputusan bisnis”

Sedangkan pendapat para ahli akuntansi lainnya Marom (2002:1) menyatakanSistem Akuntansi adalah: “Merupakan gabungan dari formulir-formulir, catatan,prosedur-prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengelola dalam suatu badanusaha, dengan tujuan menghasilkan informasi-informasi keuangan yang diperlukanmanejemen dalam mengawasi usahanya atau untuk pihak-pihak lain yangberkepentingan.” Sedangkan Stettler (Baridwan 2000:4) mengatakan: “SistemAkuntansi adalah Formulir-formulir,catatan-catatan,prosedur-prosedur dan alat-alatyang digunakan untuk mengelola data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengantujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukanmanejemen untuk mengawasi usahanya dan bagi pihak lain yang berkepentingan seperti

Page 29: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

14 | Sistem Akuntansi LPD

pemegang saham, kreditur dan lembaga lain perusahaan untuk menilai hasil operasi .”Sedangkan Menurut Warren, Reeve, Fees,: dalam Accounting principle (2005:234) Sistem akuntansi merupakan metode dan prosedur untuk mengumpulkan,mengklarifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi kegiatanusaha (operasional) dan keuangan sebuah perusahaan. Sedangkan Pengertiansistem akuntansi

Dari beberapa pengertian sistem akuntansi di atas dapat disimpulkan sistemakuntansi adalah organisasi formulir,catatan-catatan,prosedur-prosedur dan alat–alatyang digunakan untuk mengelola data akuntansi agar menghasilkan laporan keuanganyang dibutuhkan oleh manejemen dan pihak-pihak lain yang berkepentingan ataupunyang membutuhkan informasi keuangan dalam rangka memperoleh pengawasan internyang baik.

Setelah penulis paparkan difinisi dari “sistem”, “Akuntansi”, dan “SistemAkuntansi” dari penulis sendiri, dan para pakar akuntansi lainnya yang terakhir daripemahaman arti dan difini dari “Sistem Akuntansi LPD” adalah sebagai berikut: menurutpenulis, “Sistem Akuntansi LPD adalah: organisasi formulir/catatan, prosedur-prosedur, media akuntansi/catatan, serta peralatan yang digunakan untukmengolah atau meproses rekam data transaksi untuk menjadi sebuah laporankeuangan standar LPD yang mengikuti prinsip-prinsip akuntansi berlaku umumguna pengambil keputusan bisnis”

2.2. UNSUR-UNSUR SISTEM AKUNTANSI

Menurut Mulyadi (2001:2) Pada dasarnya suatu sistem merupakan sekelompokunsur-unsur yang satu sama yang lain saling berhubungan dan berfungsi secara bersama-sama dalam mencapai tujuan tertentu. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa:

1) Setiap sistem terdiri dari beberapa unsur2) Unsur tersebut merupakan bagian terpadu dari sistem yang bersangkutan3) Masing-masing unsur saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan4) Sistem merupakan bagian dari sistem yang lebih besar

Lebih lanjut Mulyadi (2001:3) menyatakan “unsur-unsur sistemakuntansi pokok adalah Formulir, catatan-catatan yang terdiri dari jurnal, buku besardan buku pembantu serta laporan”.

Berikut uraian dari unsur-unsur sistem akuntansi :

Page 30: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 15

- Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinyatransaksi. Formulir sering disebut juga dengan istilah dokumen, karenadengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam(didokumentasikan ) di atas secarik kertas.

- Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untukmencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan dan datalainnya.Sumber informasi pencatatan dalam jurnal ini adalah: Formulir,contoh jurnal adalah jurnal penerimaan kas,jurnal pengeluaran kas, jurnalpembelian, jurnal penjualan, dan jurnal umum.

- Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkasdata keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsurinformasi yang disajikan dalam laporan keuangan.

- Buku pembantu, jika data keuangan yang digolongkan dalam buku besardiperlukan rinciannya lebih lanjut dapat dibentuk buku pembantu,bukupembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci datakeuangan yang tercantum dalam rekening tertentu. Contoh rekening piutangdagang dalam buku besar dibuatkan rincian untuk setiap langganan .

- Laporan.Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapatberupa: Laporan Posisi Keuangan (LPK) (Neraca), Laporan Rugi-Laba(LR), dan Laporan Perubahan Modal (LPM).

2.3. TUJUAN DAN MANFAAT SISTEM AKUNTANSI

Pada dasarnya tujuan sistem akuntansi sama dengan tujuan akuntansi itusendiri.Sistem akuntansi mendukung pencapaian tujuan sistem akuntansi denganmemberikan informasi, memperbaiki mutu dan lain-lain. Menurut Mulyadi (2001:19)menyatakan tujuan dan manfaat sistem akuntansi adalah:

1) Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan bagi usaha baru 2) Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh suatu sistem yang sudah

ada baik mengenai mutu, maupun struktur informasinya .3) Untuk memperbaiki tingkat keadaan informasi dan untuk menyediakan

catatan lengkap untuk mempertanggungjawabkan dan perlindungankekayaan perusahaan.

4) Untuk mengurangi biaya clerical dalam peyelenggaraan akuntansi .

Page 31: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

16 | Sistem Akuntansi LPD

Sistem akuntansi juga mempunyai manfaat lainnya yaitu membantu menyediakaninformasi, meningkatkan mutu informasi sehingga dalam proses pengambilan keputusandapat lebih cepat, tepat serta berdaya guna. Dan dapat membantu mengurangikemungkinan terjadinya kecurangan dan korupsi perusahaan .

2.4. CARA PENDEKATAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTANSI LPD

Secara konsep manual, Buku sistem akuntansi Lembaga Perkreditan Desa inidisusun dengan menggunakan cara pendekatan sebagai berikut:1. Mendesain sistem akuntansi Lembaga Perkreditan Desa dengan pendekatan formal

organisasi Lembaga Perkreditan Desa. Pendekatan formal mengambil dari strukturorganisasi Lembaga Perkreditan Desa. Hal ini dilakukan dikarenakan sistem dapatberjalan pada organisasi yang formal dengan demikian pemisahan kepentinganyang kuat dan pencatatan dan perlakuan akuntansi mengacu pada standar akuntansikeuangan yang berlaku umum.

2. Pedoman sistem ini menggambarkan prosedur-prosedur administrasi dalamLembaga Perkreditan Desa dengan memperhatikan struktur organisasi LPD yangdalam gambar struktur terlihat adanya hirarki organisasi yang juga menggambarkantugas wewenang dan tanggung jawab serta menunjukkan bagian bagian yang adayang harus saling kerjasama untuk mencapai tujuan operasional LPD seuai denganstandar operating presedur.

3. Dalam setiap bab akan dibahas sub sistem dalam organisasi LPD yang jugamerupakan pusat pertanggung jawaban transaksi keuangan dari awal transaksi,memprosesnya, dan menyampaikan buti transaksi ke bagian akuntansi utamasebagai bahan input untuk pelaporan keuangan LPD secara keseluruhan.

4. Pendekatan yang lain yang tak kalah penting adalah memasukkan unsurpengendalian intern (Internal Control) di setiap sub sistem akuntansi yang ada diakuntansi Lembaga Perkreditan Desa.

5. Pada akhir pembahasan sub bab sistem akuntansi Lembaga Perkreditan Desapenulis akan menyertakan sebuah contoh laporan hasil audit Kantor AkuntanPublik (KAP) independent

2.5 FORMULIR YANG DIGUNAKAN LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)

Formulir dalam arti sempit dapat didefinisikan sebagai bukti transaksi, atausering juga disebut dokumen. Formulir dalam arti luas merupakan kertas yang memiliki

Page 32: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 17

ruang untuk diisi dengan data penting tertentu. Pengertian Formulir Menurut ParaAhli: Rama dan Jones (2008 ,p234), formulir adalah dokumen terpola yang berisifield kosong yang dapat diisi pengguna dengan data.Menurut Puspitawati (2011, p67)Formulir dapat definisikan sebagai secarik kertas atau media yang memiliki ruanguntuk diisi dengan berbagai informasi sebagai dasar pencatatan transaksi atau aktifitasekonomi suatu unit organissasi.

Formulir juga memiliki informasi yang tercetak, misalnya nomor urut dan namaformulir tersebut. Contoh formulir yang digunakan oleh Lembaga Perkreditan Desa(LPD) yaitu :

1.Bukti Kas Masuk (BKM).

2.Bukti Kas Keluar (BKK).

3.Slip Jurnal.

4.Slip Pemindah Bukuan.

Manfaat Formulir.Hampir semua transaksi dalam perusahaan terjadi karena formulir dan

memerlukan formulir untuk merekamnya. Jadi, formulir sangat penting didalam suatuperusahaan untuk menjalankan suatu organisasi. Berikut beberapa manfaat daripenggunaan formulir antara lain:

1. Menetapkan tanggung jawab dari timbulnya transaksi bisnis.Dalam formulir, setiap orang yang bertangungjawab atas terjadinya transaksi

membubuhkan tanda tangan atau paraf, sebagai bukti pertanggungjawabanpemakaian wewenang atas pelaksanaan transaksi yang terjadi.

2. Merekam data transaksi bisnis perusahaan.Formulir berfungsi sebagai alat untuk merekam data yang bersangkutan dengan

transaksi. Semua data yang diperlukan untuk identifikasi transaksi direkam pertamakali dalam formulir. Misalnya dalam transaksi yang dilakukan di LembagaPerkreditan Desa (LPD) :

a. Bukti Kas Masuk yang direkam dalam formulir adalah:1) No. Bukti Kas Masuk.2) Diterima dari.3) No. Rekening.

Page 33: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

18 | Sistem Akuntansi LPD

4) Uang Sejumlah.5) Untuk Penerimaan :

a) Administrasi.b) Tabungan.c) Simpanan Berjangka.d) Angsuran Pokok.e) Bunga Pinjaman.f) Saldo Akhir.g) Materai.h) Pinjaman Diterima.i) Rekening PLN/PAM.

6) Diisi oleh Petugas :a ) Diterima oleh.b) Dibukukan oleh.c) Diperiksa oleh.

7) Tanggal Transaksi.8) Tanda Tangan Penyetor.

b. Bukti Kas Keluar yang direkam dalam formulir adalah:1) No Bukti Kas Keluar.2) Dibayar Kepada.3) No. Rekening.4) Uang Sejumlah.5) Untuk Pembayaran :

a) Realisasi Pinjaman.b) Tabungan.c) Simpanan Berjangka.d) Giro/Tab/Dep Ke Bank.e) Kewajiban Bunga S. B.f) Titipan.g) Biaya.

Page 34: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 19

6) Diisi oleh Petugas :a) Dibayar oleh.b) Dibukukan oleh.c) Diperiksa oleh.7) Tanggal Transaksi.8) Tanda Tangan Penerima.

c. Slip Jurnal yang direkam dalam formulir adalah:1) No. Transaksi.2) Tanggal Transaksi.3) Kode Rekening.4) Perkiraan.5) Debet Rupiah.6) Kredit Rupiah.7) Jumlah.8) Keterangan.9) Tanda Tangan.

d. Slip Pemindahan Bukuan yang direkam dalam formulir adalah:1) Nama Nasabah.2) No. Rekening.3) Jumlah Pindahan.4) Dipindahkan Ke.5) No. Rekening.6) Nama Dituju.7) Untuk Pembayaran:

a) Bunga Simpanan Berjangka.b) Simpanan Berjangka.c) Angsuran Pokok.d) Bunga Pinjaman.e) Denda.f) Titipan.

Page 35: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

20 | Sistem Akuntansi LPD

8) Diisi Oleh Petugas:a) Dibukukan Oleh.b) Diisi Oleh.

9) Tanggal Transaksi.10)Tanda Tangan Nasabah

3. Mengurangi Kemungkinan Kesalahan.

Mengurangi kemungkinan kesalahan dapat dilakukan dengan cara menyatakansemua kejadian dalam bentuk tulisan. Semua perintah pelaksanaan suatu transaksiperlu ditulis dalam suatu formulir untuk mengurangi kemungkinan kesalahan.Misalnya, penerimaan tabungan senilai Rp. XXX yang disampaikan secara lisanoleh nasabah kepada pihak teller akan disertai dengan formulir bukti kas masuk.

4. Menyampaikan informasi pokok dari orang satu ke orang lain di dalam organisasiyang sama atau organisasi lain.Formulir berfungsi juga untuk menyampaikan informasi secara intern dalamorganisasi atau antar organisasi.

Tujuan Penggunaan Formulir

Tujuan penggunaan formulir dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, antara lain:a. Formulir yang dibuat untuk meminta dilakukannya suatu tindakan.b. Formulir yang digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan.

Prinsip Perancangan Formulir

Formulir yang digunakan dalam suatu organisasi adakalanya memenuhi beberapafungsi sekaligus. Pada prinsipnya terdapat beberapa kriteria yang perlu diperhatikanketika ingin merancang suatu formulir, antara lain:

a. Memiliki tembusan, salinan, arsip formulir.

Page 36: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 21

DEPAN

Gambar 2.1 Bukti Formulir Kas Masuk dan Kas Keluar Bagian DepanBELAKANG

Page 37: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

22 | Sistem Akuntansi LPD

Gambar 2.2 Bukti Formulir Kas Keluar Bagian Belakang

Gambar 2.3 Slip Jurnal

Page 38: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 23

Gambar 2.4 Slip Pemindah Bukuan

2.6. KERANGKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN STANDARLEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)

Kerangka penyusunan standar Laporan Keuangan Lembaga Perkreditan Desa(LPD) dibuat untuk mempermudah orang-orang di bagian akuntansi dalam meyusunlaporan keuangan. Berikut ini merupakan contoh bagan Laporan KeuanganLembaga Perkreditan Desa (LPD) :

Page 39: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

24 | Sistem Akuntansi LPD

Gambar 2.5 Bagan Laporan Keuangan Lembaga PerkreditanDesa (LPD)

Page 40: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 25

2.7. MODEL LAPORAN POSISI KEUANGAN

Laporan Posisi Keuangan atau Neraca adalah laporan yang sistematistentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu.Jadi tujuan Laporan Posisi Keuangan adalah untuk menunjukkan posisi keuangansuatu perusahaan dalam kasus ini Lembaga Perkreditan Desa (LPD), pada suatutanggal tertentu, biasanya pada waktu buku-buku di tutup dan di tentukan sisanyapada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender, sehingga Laporan PosisiKeuangan sering disebut dengan Balance Sheet. Laporan Posisi Keuanganterdiri dari tiga bagian utama yaitu aktiva, hutang, dan modal.

A. Aktiva Lancar (Current Asset)Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva-aktiva lain yang diharapkan

akan direalisasi menjadi uang kas atau dijual atau dikonsumsi selama siklususaha perusahaan yang normal atau dalam waktu satu tahun. Berikutmerupakan kategori aktiva lancar, yaitu :

1. Kas.Uang tunai yang disimpan di brankas atau di kantor, ataupun simpanan bank,yang berbentuk tabungan atau simpanan lain yang dapat diambilsetiap saat.

2. Antar Bank Aktiva :a. Tabungan.Simpanan uang yang berasal dari pendapatan yang tidak dibelanjakan danbisa dilakukan oleh perorangan maupun instansi tertentu. Tabungan ini bisadiambil kapan saja tanpa terikat oleh waktu.

b. Deposito.Simpanan pada bank yang berbentuk deposito yang dapat diambil padawaktutertentu, misalnya 1 bulan, 3 bulan, dan 6 bulan.

3. Pinjaman yang meliputi :a. Pinjaman yang diberikan.

Page 41: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

26 | Sistem Akuntansi LPD

Suatu jenis utang yang dapat melibatkan semua jenis bendaberwujud.Walaupun biasanya lebih sering diidentikkan dengan pinjamanmoniter.

b. Cadangan Piutang Ragu-ragu.Piutang yang disanksikan atau diragukan penerimanya karena kegagalan usahaatau memang merupakan suatu kesengajaan debitur tidak membayarnya.

B. Aktiva Tetap (Fixed Asset)Aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang pemakaiannya dalam waktu lama.Aset tersebut digunakan dalam kegiatan normal perusahaan serta mempunyainilai material, misalnya Tanah, Gedung/Bangunan, Mesin-mesin, Kendaraan, danPeralatan. Aktiva tetap ini meliputi:

1. Aktiva Tetap dan Inventaris:a. Harga Perolehan.Jumlah uang yang dikeluarkan atau utang yang timbul untuk memperoleh barangatau jasa. Jumlah ini pada saat terjadinya transaksi akan dicatat sebagai aktiva.

b. Akumulasi Penyusutan.Bagian dari biaya perolehan aktiva tetap yang dialokasikan ke penyusutansejak aktiva tetap tersebut diperoleh.

2. Rupa-rupa Aktiva.Aktiva lain-lain adalah aktiva yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam aktivalancar, aktiva jangka panjang, aktiva tetap berwujud, dan aktiva tetap tidakberwujud.

C. UtangPengorbanan manfaat ekonomis yang akan timbul di masa yang akan datang,yang disebabkan oleh kewajiban-kewajiban disaat sekarang dari suatu badanusaha yang akan dipenuhi dengan mentransfer aktiva atau memberikan jasa kepadabadan usaha lain di masa yang akan datang, sebagai akibat dari transaksi-transaksiyangsudah lalu.

Page 42: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 27

D. Simpanan BerjangkaSimpanan dari pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukandalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dan bankyang bersangkutan.

E. Pinjaman yang diterimaDana yang diterima dari pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuaidengan persyaratan perjanjian pinjaman.

F. Rupa-rupa PassivaPos neraca bank disisi passiva yang juga berfungsi sebagai tempat penampungankewajiban-kewajiban bank dengan ukuran tertentu dianggap tidak dapatdimasukkan ke dalam pos-pos passiva lainnnya.

G. Modal DasarModal dasar merupakan seluruh nilai nominal saham Perseroan yang disebut dalamAnggaran Dasar. Modal dasar pada prinsipnya merupakan total jumlah sahamyang dapat diterbitkan oleh Perseroan.

H. Cadangan UmumCadangan yang dibentuk dari penyisihan laba ditahan atau dari laba bersih setelahdikurangi pajak, mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham atau rapatanggota sesuai dengan ketentuan pendirian atau anggaran dasar setiap bank.

I. Laba/RugiLaba adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi sampinganatau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari semua transaksiatau kejadian lain yang mempunyai badan usaha selama satu periode, kecualiyang timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi pemilik.Rugi adalah jumlah pengeluaranatau biayayang lebih besar dibandingkan denganpendapatan yang diterima, dalam asuransidapat pula diartikan sebagai besarnyapembayaranyang harus diberikan oleh penanggung kepada tertanggung atasterjadinya hal yang diasuransikan.

Page 43: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

28 | Sistem Akuntansi LPD

2.7. MODEL LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) LPD

MODEL NERACA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)LPD XXX

NERACA BULANAN

Nama LPD : XXXLaporan Akhir Bulan : XXX

AKTIVA

Page 44: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 29

LPD XXX

Tata UsahaGambar 2.6 Bentuk Laporan Posisi Keuangan Lembaga Perkreditan Desa

(LPD

2.8. MODEL LAPORAN LABA RUGI LEMBAGA PERKREDITANDESA (LPD)

Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang menunjukkan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu.Selisih antara pendapatan-pendapatan dan biaya merupakan laba yang diperolehatau rugi yang diderita oleh perusahaan. Laporan laba rugi yang kadang-kadang disebutlaporan penghasilan atau laporan pendapatan dan biaya merupakan laporanyang menunjukkan kemajuan keuangan perusahaan dan juga merupakan talipenghubung dua neraca yang berurutan.

Page 45: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

30 | Sistem Akuntansi LPD

Laba rugi memiliki tiga elemen yaitu :

1. PendapatanAliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan usaha atau pelunasanutangnya (atau kombinasi keduanya) selama suatu periode yang berasal daripenyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari kegiatan lainyang merupakan kegiatan utama badan usaha.

2. BiayaAliran keluar atau pemakaian lain aktiva atau timbulnya utang (atau kombinasikeduanya) selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatanbarang, penyerahan jasa, atau dari pelaksanaan kegiatan lain yang merupakankegiatan utama badan usaha.

3. Laba RugiLaba (Gain) adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal daritransaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha,dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempengaruhi badanusaha selama suatu periode kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue)atau investasi oleh pemilik.

Rugi (Loss) adalah penurunan modal (aktiva bersih) dari transaksi sampinganatau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha dan dari semuatransaksi atau kejadian lain yang mempengaruhi badan usaha selamasuatu periode kecuali yang timbul dari biaya (expense) atau distribusipada pemilik.

Page 46: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 31

MODEL LABA RUGI LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)

LPD XXX

DAFTAR PERHITUNGAN LABA – RUGI

Nama LPD : XXXLaporan Akhir Bulan : XXX

Page 47: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

32 | Sistem Akuntansi LPD

Page 48: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 33

2.9. LAPORAN ARUS KAS LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)

Arus kas yaitu arus masuk dan arus keluar kas (cash equivalent) adalahinvestasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan dengan cepat dapatdijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilaiyang signifikan.

Tujuan utama laporan arus kas adalah untuk menyajikan informasi relevantentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama suatu periode.Untuk mencapai tujuan itu, aliran kas diklasifikasikan dalam tiga kelompokyang berbeda yaitu penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari kegiataninvestasi, pembelanjaan (financing), dan kegiatan usaha.

Dalam sebuah Lembaga Perkreditan Desa (LPD) laporan arus kas tidakdiwajibkan ada. Dalam kesempatan ini penulis membuatkan model berdasarpengalaman audit LPD.

Page 49: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

34 | Sistem Akuntansi LPD

2.10. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap posdalam neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas harus berkaitan dengan informasiyang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan. Catatan atas laporan keuanganmengungkapkan beberapa hal, diantaranya :a. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi

yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi penting.

b. Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tapi tidak disajikan di neraca, laporanlaba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas.

c. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukandalam rangka penyajian secara wajar.

2.11. CHART OF ACCOUNT

Chart of account atau bagan akun adalah satu daftar rangkaian akun-akun yangsudah dibuat atau disusun secara sistematis dan teratur dengan menggunakan simbol-simbol huruf, angka, atau panduan antara keduanya yang bermanfaat untuk membantupemrosesan data, baik secara manual maupun melalui sistem komputer, agarlebih mudah diproses, dikontrol, dan dilaporkan. Chart of Account mengandunginformasi mengenai suatu account. Informasi tersebut terangkum dalam chart ofaccount segments. Adapun nama-nama akun pada Lembaga Perkreditan Desaadalah sebagai berikut :

Kode Akun yang ditetapkan secara umum diLembaga Perkreditan Desa (LPD)

Page 50: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 35

Page 51: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

36 | Sistem Akuntansi LPD

Kode Akun yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah di LembagaPerkreditan Desa (LPD)

Page 52: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 37

Page 53: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

38 | Sistem Akuntansi LPD

Tujuan PembelajaranSetelah mempelajari bab ini anda diharapkan mampu untuk:

Menjelaskan Jenis-Jenis Jasa KeuanganMenjelaskan Penjabaran Jasa Keuangan TabunganMenjelaskan Penjabaran Jasa Keuangan KreditMenjelaskan Penjabaran Jasa Keuangan Deposito

Bab ini akan membahas mengenaijenis-jenis keuangan yang terdapat dalamLembaga Perkreditan Desa dan penjabaran-penjabarannya. Dalam hal iniyang lebih diangkat adalah syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebelum

membuka suatu jasa keuangan di dalam Lembaga Perkreditan Desa (LPD).Penjualan ialah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual,untuk mengajak orang lain bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan.Jadi dalam buku Basu Swastha menerangkan bahwa penjualan yaitu prosesmenawarkan barang atau produk kepada konsumen dengan cara merayu konsumentersebut.

3.1 JENIS – JENIS JASA KEUANGAN

1. Program Tabungana. Tabungan Sukarela Masyarakat (TAKSUMA).b. Simpanan Khusus Upacara Yadnya (SIKUYA) / (TUMA).c. Simpanan Biaya Sekolah Masyarakat (SIBISMA).d. Simpanan Masa Depan Sejahtera (SIMADESA).

Sistem Akuntansi Penjualan Jasa Keuangan LPD

BAB 3

Page 54: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 39

2. Deposito / Simpanan Berjangka

Syarat mengikuti Program Tabungan dan Deposito :a. Mengisi permohonan dengan melengkapi foto copy KTP/SIM yang masih

berlaku.b. Saldo minimal tabungan Rp. 10.000, untuk orang dewasa dan Rp. 5000

untuk anak-anak.c. Untuk deposito saldo minimal Rp. 1.000.000,-.d. Untuk program SIKUYA (TUMA) SIBISMA dan SIMADESA bisa dipilih

sesuai kemampuan dan penyeteronnya setiap bulan (sesuai tabel).e. Jangka waktu deposito bisa dipilih 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan dan

seterusnya.f. Tabungan dan deposito akan diundi bulan maret setiap tahun sesuai

ketentuan LPD.

3. Pinjaman / Kredit

Guna membantu masyarakat desa untuk membangun dan mengembangkanusaha, berinvestasi dan memiliki kendaraan roda dua, mobil dan rumah sertabiaya pendidikan, LPD menyediakan:

a. Kredit Modal Usaha.b. Kredit / Pinjaman untuk mendirikan dan mengembangkan usaha.c. Kredit Investasi.d. Kredit untuk membuka peluang usaha ekonomi baru, seperti : membuat

ruko, rumah kos-kosan, rent car dan lain-lain.e. Kredit Konsumtif.f. Kredit untuk membantu masyarakat memiliki tanah, rumah, sepeda motor,

mobil dan biaya lain-lain untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

3.2 PENJABARAN JASA KEUANGAN TABUNGAN

Ketentuan dalam membuka tabungan pada LPD :1. Langsung datang ke LPD;2. Membawa Fotocopy KTP;

Page 55: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

40 | Sistem Akuntansi LPD

3. Pencatatan Id Nasabah oleh pihak LPD;4. Data nasabah langsung diinput melalui sistem oleh pihak LPD;5. Menyetorkan uang dengan minimum Rp 100.000;6. Pencetakan buku tabungan dari pihak LPD.

3.3 PENJABARAN JASA KEUANGAN KREDIT

Syarat dan ketentuan Kredit :1. Menyerahkan fotocopy kartu identitas diri yang masih berlaku, yaitu KTP

suami istri dan kartu keluarga (KK).2. Menyerahkan bukti hak kepemilikan barang yang dipergunakan sebagai

agunan kredit seperti BPKB, fotocopy STNK, Sertifikat tanah.3. Bagi pengusaha memperlihat SIUP, NPWP, dan laporan keuangan.4. Surat kontrak tanah atau rumah berkaitan dengan domisili.5. Slip gaji terakhir bila diperlukan.6. Memperlihatkan jaminan yang masih layak untuk diperiksa oleh petugas

LPD.7. Menyerahkan surat kuasa bagi jaminan yang bukan atas nama calon

peminjam.8. Bersedia disurvey dan diwawancarai oleh petugas LPD.9. Mengadakan pengikatan jaminan secara notariil dengan Notaris (SKMHT,

APBHT/HIPOTIK) sesuai plafon kredit.10.Bersama-sama menandatangani akad kredit dengan penanggungjawab

(suami/istri, orang memberi kuasa jaminan) dan Kepala LPD serta BagianKredit.

11. Mentaati aturan yang berlaku di LPD.

Page 56: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 41

Gambar 3.1Contoh Gambar Jaminan Kendaraan Bermotor

Contoh Jaminan Kendaraan Bermotor:

Page 57: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

42 | Sistem Akuntansi LPD

Page 58: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 43

Page 59: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

44 | Sistem Akuntansi LPD

Page 60: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 45

Page 61: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

46 | Sistem Akuntansi LPD

SURAT PERJANJIAN KREDITNo. : 4.747/X/ SPK/LPD/2014

Yang bertanda tangan di bawah ini :1. Kepala Lembaga Perkreditan Desa Pakraman xx, bertindak untuk dan atas nama

Lembaga Perkreditan Desa, yang dikukuhkan Walikota, yang selanjutnya disebutPemberi Kredit.

2. Bertempat tinggal di xx dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri,selanjutnya disebut Pengambil Kredit.

Pasal 1.1. LPD memberikan kredit kepada penerima kredit sebesar xx yang digunakan untuk

Konsumtif.

2. Kredit diberikan dalam jangka waktu 60 (Enam Puluh) bulan terhitung sejak tanggalxx dan harus lunas pada tanggal xx

3. Kredit diberikan untuk 60 (enam puluh) x angsuran, dengan besar angsuran tiapbulan Rp 200.000 + Bunga (Dua ratus Ribu Rupiah + Bunga)

Pasal 2.1. Atas kredit tersebut kepada pengambil kredit dikenakan bunga sebesar 1% per

bulan menurun, dari sisa kredit plapon kredit, dimana pokok + bunga harus dibayarsetiap tanggal 16 disetiap bulannya.

2. Pengambil kredit juga dikenakan biaya administrasi kredit atau tata usaha 2% dariplapon kredit yang dibayar pada saat realisasi kredit.

3. Pengambil kredit dikenakan denda sebesar 5% perbulan atas keterlambatanpembayaran angsuran pokok dan/bunga yang dihitung dari besarnya tunggakan.

4. Debitur yang telah jatuh tempo dan tidak bisa melunasi sesuai tanggal jatuh tempo,maka kredit akan di perpanjang secara otomatis tanpa pemberitahuan lebih lanjut.

Page 62: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 47

Pasal 3.1. Untuk menjamin kredit kembali dan termasuk bunga, denda serta ongkos–ongkos

lainnya yang akan dibebankan oleh LPD, maka Pengambil Kredit dengan inimenyerahkan barang jaminan berupaXX Dan apabila dirasa kurang, maka hakmilik pengambil kredit yang ada akan wajib menjadi jaminan yang akan dikaitkandengan sanksi awig–awig Desa Pakraman xx yang berlaku.

2. Pengikatan barang jaminan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku danmerupakan lampiran yang tidak dapat dipisahkan dari perjanjian ini.

3. Selama kredit belum dilunasi maka barang jaminan yang diserahkan dilarang dijualdan dialihkan atau dipindahkan kepada pihak lain.

4. Pengambil kredit memberikan kuasa untuk memotong gaji kepada bendaharawankantor dimana pengambil kredit bekerja guna melunasi kewajibannya, kuasa manaakan dituangkan tersendiri dan merupakan bagian terpenting yang tak dapatdipisahkan dari perjanjian ini.

Pasal 4.1. Selama kredit berjalan barang–barang jaminan bila dianggap perlu diasuransikan

oleh penerima kredit pada maskapai asuransi yang ditunjuk dan disetujui olehLPD dengan syarat–syarat Bankers/LPD Clausula.

Pasal 5.LPD berhak menagih hutang (kredit) ini atau sisanya berikut bunga maupun

ongkos–ongkos administrasi/tata usaha dengan seketika dan sekaligus atas kekuatanperjanjian kredit ini apabila:1. Pengambil kredit melalaikan kewajiban–kewajibannya membayar angsuran–

angsuran pokok, bunga dan ongkos–ongkos administrasi kredit/tata usaha.2. Pengambil kredit meninggal dunia kecuali para ahli waris dan yang meninggal itu

memenuhi kewajibannya.3. Jika kekayaan pengambil kredit meninggal seluruhan atau sebagian disita orang

lain. Jika pengambilan kredit menurut pertimbangan LPD tidak atau tidak cukupmemenuhi peraturan yang ditetapkan dalam perjanjian ini.

Page 63: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

48 | Sistem Akuntansi LPD

Pasal 6.

Dari segala akibat yang mungkin timbul dikemudian hari atas perjanjian ini keduabelah pihak sepakat menyelesaikannya melalui paruman Desa Pakraman (Prajuru DesaPakraman) dengan menerapkan sanksi/Awig–awig Desa Pakraman dan/atau memilihtempat (domisili) penyelesaian yang tidak dapat diubah pada kantor Pengadilan Negeridi pemilihan mana yang berlaku pula untuk para ahli waris pengambil kredit.

Demikian perjanjian kredit ini diubah dan ditanda tangani di LPD xx pada tanggal xx.

Denpasar, 16 Oktober 2014

Pengambil Kredit/ Pemilik Jaminan xx Lembaga Perkreditan Desa Kepala

( ) ( )

Mengetahui Istri

( )

Page 64: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 49

PERJANJIAN FIDUCIANo 4.747/ FIDUCIA / LPD / X / 2014

Yang bertanda tangan dibawah ini :

1. Kepala Lembaga Perkreditan Desa Pakraman xx bertindak untuk dan atas namaLembaga Perkreditan Desa Pakraman xx, yang dikukuhkan Walikota xxselanjutnya disebut Pemberi Kredit.

2. Bertempat tinggal di xx, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri,selanjutnya disebut Pengambil Kredit / Pemberi Fudicia. Antara xx, beralamat xx,dengan didudukan didalam perjanjian kredit No 4.747/SPK/LPD/X/2014, danguna menjamin pembayaran hutang serta biaya–biaya lain yang timbul dan perikatantersebut berikut perikatan–perikatan lainnya yang akan dibuat kemudian, denganini pemberi Fiducia memberikan jaminan dalam bentuk fiducia dengan syarat–syarat sebagai berikut :

Pasal 1.

1. Pemberi Fiducia menyerahkan kepada LPD, secara Fiducia barang–barangdalam daftar terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan denganperjanjian ini.

2. Pemberi Fiducia secara Fiducia menyatakan benar-benar hak milik pemberi fiduciasendiri tidak ada pihak lain yang ikut memiliki tidak sebagai jaminan atau tidaktersangkut perkara maupun sengketa serta bebas dari sitaan pihak lain.

Pasal 2.

1. Sejak berlakunya Perjanjian Fiducia ini barang–barang yang difiduciakan padaLPD, sedangkan secara phisik tetap dan berada pada pemberi fiducia dengankedudukan sebagai peminjam pakai.

2. Sebagai peminjam pakai dan barang–barang kepada LPD, Pemberi Fiducia :

a. Bertanggungjawab sepenuhnya atas barang–barang tersebut.

b. Dilarang untuk menyewakan kepada pihak lain, tanpa persetujuan tertulisdari LPD.

Page 65: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

50 | Sistem Akuntansi LPD

Pasal 3.

1. Bila hutang yang timbul dari pengikatan tidak diselesaikan sebagaimana mestinyaatas permintaan LPD. Pemberi Fiducia wajib menyerahkan barang–barang tersebutsecara phisik paling lambat 14 (empat belas) hari sejak diterimanya permintaantertulis dari LPD.

Bila batas waktu yang ditentukan pemberi Fiducia tidak menyerahkan barang–barang tersebut, LPD diberi hak:

a. Menguasai dengan cara mengambil sendiri maupun bantuan pihak lain daripenguasaan pemberi fiducia.

b. Menempatkan petugas yang ditunjuk oleh LPD pada tempat penyimpananbarang–barang yang difiduciakan untuk melakukan pengawasan agar tidak terjadiperubahan terhadap jumlah, nilai, bentuk, maupun jenis dari barang–barangtersebut.

c. Dengan dikuasai secara phisik barang–barang yang difiduciakan oleh LPD,LPD berhak dengan ini diberi kuasa dengan hak substitusi oleh Pemberi fiducia,kuasa mana merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini olehkarena tidak dapat ditarik kembali dan juga tidak akan berakhir karena sebabyang dimaksud dalam pasal 1813 Kitab Undang–Undang Hukum Perdata untukmenjual barang–barang tersebut baik secara dibawah tangan/lelang dimukaumum dengan syarat–syarat penjualan dan harga yang ditetapkan oleh LPD.

d. Dari hasil penjualan barang–barang tersebut pada ayat 3 pasal ini melebihi jumlahkewajiban yang timbul dari peningkatan termaksud, LPD akan mengembalikankelebihan tersebut kepada Pemberi Fiducia.

Pasal 4.

Bila hutang tersebut telah dilunasi sebagaimana mestinya, perjanjian Fiducia dinyatakanberakhir dan tidak mengikat kedua belah pihak.

Pasal 5.

Untuk perjanjian ini dan segala akibatnya para pihak memilih tempat kedudukan yangtetap dan umum di Kantor Panitera Pengadilan Negeri.

Page 66: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 51

a. Perjanjian ini mulai berlaku sejak ditanda tangani oleh kedua belah pihak.

b. Perjanjian ini dibuat dan ditanda tangani di Kantor LPD Desa Pakraman xxpada tanggal xx.

PEMBERI FIDUCIA: LEMBAGA PERKREDITAN DESA

XX

( ) ( )

Page 67: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

52 | Sistem Akuntansi LPD

SURAT KUASA MENJUAL

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Alamat :

No. KTP :

Pekerjaan :

Dalam hal ini bertidak dan atas nama diri sendiri, yang selanjutnya disebutPenjamin Peminjan dengan ini memberi kuasa penuh kepada Lembaga PerkreditanDesa yang tidak dapat ditarik serta diberikan wewenang penuh untuk dijual/memindahkan hak dalam bentuk apapun baik dimuka umum maupun dibawah tangandengan harga yang dianggap wajar atau harga pasar oleh Lembaga Perkreditan Desa,Desa Pakraman xx atas barang – barang berupa xx yang diserahkan kepada LembagaPerkreditan Desa sebagai jaminan kredit berdasarkan perjanjian kredit No. : 4.747./X / SPK / LPD / 2014, tertanggal xx. Dan apabila Lembaga Perkreditan Desamenganggap pengambilan kredit tersebut diatas tidak dapat sama sekali memenuhikewajiban membayar angsuran kreditnya baik bunga, pokok, denda atau PAILITmaka sepenuhnya penjualan barang–barang tersebut diatas ditentukan oleh pihak LPDdan hasil penjualan barang tersebut diperhitungkan untuk melunasi hutang kepadaLPD termasuk ongkos–ongkos yang timbul.

Demikian surat kuasa ini dibuat dengan sebenarnya tanpa ada unsur paksaanoleh siapapun untuk mematuhi/memenuhi segala keputusan yang telah dan akanditentukan oleh LPD Desa xx, mengenai barang–barang tersebut diatas sebagaijaminan kredit.

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa Lembaga Perkreditan Desa xx

( ) ( )

Page 68: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 53

SURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Alamat :

No. KTP :

Pekerjaan :

Dengan ini saya selaku suami/istri/orang tua/anak dari:

Nama :

Alamat :

No. KTP :

Pekerjaan :

Menyatakan menyetujui sepenuhnya atas tindakan suami/istri/orang tua/anaksaya, sehubungan dengan fasilitas kredit yang diterima dari suami/istri/orang tua/anaksaya, dari LPD Desa xx, Kec. xx dan selanjutnya memberi kuasa penuh kepadasuami/istri/orang tua/anak saya.

—————————————————————————— Khusus —————————————————————————

Untuk dan atas nama saya, menanda tangani akad kredit, menjaminkan hartamilik bersama kepada LPD Desa Pakraman xx berupa : xx untuk keperluan tersebutdiatas suami/istri/orang tua/anak saya dapat menghadap pejabat/instansi yangberwenang, memberi keterangan–keterangan, membuat, menanda tangani surat–suratdan akta–akta yang diperlukan dan menerima uang pinjaman dari LPD tersebut danmemberinya kwitansi yang syah, membayar biaya–biaya yang diperlukan, melakukansegala tindakan yang dipandang perlu dan berguna demi tercapainya tujuan dan maksudpemberian kuasa tersebut.

Demikian surat persetujuan ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakansebagaimana mestinya dan bilamana diperlukan.

Page 69: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

54 | Sistem Akuntansi LPD

Yang Membuat

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :Umur :Pekerjaan :Alamat :

Menyatakan dengan ini :

1. Bahwa saya tersebut diatas memang benar mempunyai Pinjaman di LPD Desaxx sebesar xx,- sesuai dengan perjanjian kredit No. 4.747/X/SPK/ LPD/2014dengan jangka waktu 60 bln ( 5 Tahun ).

2. Bahwa saya sanggup membayar pokok dan bunga pinjaman sesuai kesepakatanyang tertuang dalam perjanjian kredit selambat-lambatnya tanggal 26 setiapbulannya.

3. Apabila dikemudian hari saya mengingkari dan mengabaikan kewajiban sayasesuai dengan yang disebutkan dalam poin2 (dua), berturut-turut dan atau tidakberturut-turut selama 10 (Sepuluh) bulan, maka barang yang saya agunkan sebagaijaminan berupa : xx sepenuhnya menjadi hak LPD Desa xx dan diberikankuasa penuh untuk menjual sesuai harga pasaran saat itu.

4. Apabila hasil penjualan barang agunan seperti yang disebutkan dalam poin 3(Tiga) belum mampu menutupi hutang saya di LPD, maka saya akan tetapbertanggungjawab untuk membayar sisanya sampai lunas.

Demikian surat pernyataan ini saya buat, tidak dapat dibatalkan dan diubahsampai hutang saya tersebut lunas.

Yang Membuat Pernyataan

( )

Page 70: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 55

Gambar 3.5 Gambar Flowchart Proses Permohonan Kredit

Page 71: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

56 | Sistem Akuntansi LPD

KOMITE PEMUTUS KREDIT

Bersama ini kami Komite Pemutus KreditLPD Desa Pakraman xx yangberanggotakan :

1. xx jabatan sebagai Kepala LPD2. xx jabatan sebagai Sekretaris LPD3. xx jabatan sebagai Bendahara LPD4. xx jabatan sebagai Administrasi Kredit

Menyatakan dengan ini bahwa, menunjuk hasil laporan dari petugas bagian analisakredit yang telah melaksanakan kunjungan ke lapangan dan selanjutnya bersama komitepemutus kredit, telah mengkaji dan mengevaluasi hasil kunjungan dan wawancara,serta informasi lapangan yang diperoleh para petugas analisa kredit kami, maka calondebitur atas nama xx diputuskan untuk bisa dibantu pencairan kreditnya sebesartotal Rp xx sesuai jumlah pinjaman yang diajukan oleh pemohon.

Demikian hasil keputusan komite pemutus kredit LPD Desa Pakraman Renondan mohon kepada staff bagian kredit untuk menindaklanjuti.

Komite Pemutus KreditLembaga Perkreditan Desa (LPD)

Desa xx

Kepala LPD Sekretaris Bendahara

( ) ( ) ( )

Bag. Kredit

Page 72: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 57

5. Penagihan :

1. Debitur bisa langsung membayar ke LPD.2. Bisa membayar langsung melalui buku tabungan, bagi yang memiliki tabungan.3. Ada pelayanan dengan penagihan datang secara langsung ke rumah debitur

yangbersangkutan.Ketentuan untuk keterlambatan pembayaran kredit, sebagai berikut:1. Diberikan peringatan melalui telephone.2. Jika sudah lebih dari satu atau dua bulan menjelang bulan ke tiga maka akan

dikenakan sp 1.3. Jika sp 1 tidak dihiraukan, maka akan dikenakan sp 2.

6. Pengendalian Intern

Pengendalian kredit adalah usaha-usaha untuk menjaga kredit yang diberikantetap lancar, produktif dan tidak macet. Lancar dan produktif artinya kredit tersebutdapat ditarik kembali bersama bunganya sesuai dengan perjanjian yang telahdisetujui kedua belah pihak. Pengendalian intern kredit penting, karena jika kreditmacet berarti kerugian bagi lembaga keuangan yang bersangkutan. Oleh karenaitu, penyaluran kredit harus didasarkan pada prinsip kehati-hatian dan dengansistem pengendalian intern kredit yang baik dan benar. Maka dari itu, pada LPDdilakukan beberapa pengendalian intern, diantaranya:

1. Menyerahkan bukti hak kepemilikan barang yang dipergunakan sebagai agunankredit, seperti BPKB, fotocopy sertifikat tanah.

2. Bagi pengusaha memperlihat SIUP, NPWP, dan laporan keuangan.

3. Surat kontrak tanah atau rumah berkaitan dengan domisili.

4. Slip gaji terakhir bila diperlukan.

5. Memperlihatkan jaminan yang masih layak untuk diperiksa oleh petugas LPD.

6. Menyerahkan surat kuasa bagi jaminan yang bukan atas nama calon peminjam.

7. Bersedia disurvey dan diwawancarai oleh petugas LPD.

8. Mengadakan pengikatan jaminan secara notariil dengan Notaris (SKMHT,APBHT/HIPOTIK) sesuai plafon kredit.

Page 73: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

58 | Sistem Akuntansi LPD

9. Bersama-sama menandatangani akad kredit dengan penanggung jawab (suami/istri, orang memberi kuasa jaminan) dengan Kepala LPD dan Bagian Kredit.

10. Mentaati aturan yang berlaku di LPD.

Terkait dengan pengendalian intern yang dilakukan oleh LPD dalam hal ini surveyterhadap debitur yang dilakukan oleh pihak LPD merupakan hal yang paling penting,karena hasil dari survey tersebut akan diserahkan kepada Komite Pemutus Kredityang nanti akan diputuskan apakah kredit tersebut layak dilanjutkan atau tidak. Jikapermohonan kredit yang diajukan oleh debitur cukup besar, namun hasil surveymenunjukkan penghasilan dari debitur tersebut rendah, maka pihak Komite PemutusKredit akan memutuskan apakah kredit tersebut dapat cair atau tidak dan dapat jugaditurunkan plafon kreditnya (batas kredit).

Tujuan pengendalian intern kredit oleh LPD :1. Menjaga agar kredit yang disalurkan tetap aman.

2. Mengetahui kemampuan debitur dalam membayar kredit.

3. Melakukan tindakan pencegahan dan penyelesaian kredit macet atau kreditbermasalah.

4. Mengevaluasi apakah prosedur penyaluran kredit yang dilakukan telah baikatau masih perlu disempurnakan lagi.

5. Memperbaiki kesalahan-kesalahan karyawan analisis kredit dan mengusahakanagar kesalahan itu tidak terulang kembali.

3.4 PENJABARAN JASA KEUANGAN DEPOSITO

Syarat Umum Deposito :1. Simpanan berjangka ini baru dapat diambil setelah jangka waktunya berakhir.2. Perubahan nama,tanda tangan dan hal lainnya dari penjelasan yang pernah

disampaikan kepada LPD Desa Pakraman harus diberitahukan secara tertulis.3. Bila pemegang surat simpanan berjangka berhalangan, meninggal dunia,

pembayaran kembali dilakukan kepada pihak yang dikuasakan/ahli waris denganmenyerahkan surat kuasa/surat bukti waris dari yang berwenang.

4. Pemegang surat simpanan berjangka harus tunduk kepada syarat-syarat umumdan ketentuan lain yang telah dan akan ditetapkan oleh LPD.

Page 74: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 59

5. Pengambilan/penarikan simpanan berjangka sebelum batas waktu berakhirdikenakan 2,5 % dari total pengambilan deposito.

6. Nasabah juga diharuskan mengisi surat pernyataan dengan format yangsudah ada.

Selain memenuhi syarat-syarat umum diatas, para nasabah juga harusmengisi surat pernyataan terkait dengan deposito, yang mana ada 2 rangkapsurat pernyataan, satu dipegang oleh pihak lembaga dan satu lagi dipegangoleh pihak nasabah (bilyet). Berikut kami lampirkan contoh surat pernyataandari LPD.

Berikut contoh surat pernyataan yang dipegang oleh pihak LPD

Gambar 3.6 Contoh surat pernyataan yang dipegang oleh pihak LPD

Page 75: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

60 | Sistem Akuntansi LPD

Gambar 3.7Contoh surat pernyataan yang dipegang oleh pihak LPD

Page 76: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 61

Berikut contoh surat pernyataan yang dipegang oleh pihak Nasabah(Tampak depan dan belakang)

Gambar 3.8Contoh surat pernyataan yang dipegang oleh pihak Nasabah(Tampak depan dan belakang)

Page 77: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

62 | Sistem Akuntansi LPD

Bunga Deposito dan Jangka Deposito :

1. Jangka waktu 1 tahun = 0,7% per bulan2. Jangka waktu 6 bulan = 0,6% per bulan3. Bunga tabungan = 0,4% per bul

Page 78: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 63

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini anda diharapkan mampu untuk:Menjelaskan catatan-catatan akuntansi terkait dalam pembelian LembagaPerkreditan Desa.Menjelaskan jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pembelianLembaga Perkreditan Desa.Menjelaskan unsur pengendalian intern Lembaga Perkreditan Desa.Menjelaskan mengenai sistem return pembelian.Menjelaskan mengenai sistem akuntansi utang pada Lembaga Perkreditan Desa.

Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, danperlengkapan. Kegiatan tersebut kadang disebut Pengadaan barang. Tujuanutamanya adalah memperoleh bahan dengan biaya serendah mungkin yang

konsisten dengan kualitas dan jasa yang dipersyaratkan. Terlepas bahwa fungsi daripembelian adalah untuk memastikan bahwa ada keseimbangan antara persediaanbahan dengan tingkat inventaris sehingga perusahaan dapat mempertahankan posisilabanya sepanjang menyangkut biaya bahan. Dalam bab ini akan di bahas mengenaiSistem akuntansi untuk mencatat terjadinya pembelian dalam Lembaga PerkreditanDesa yang terdiri dari : (1) Prosedur permintaan pembelian, (2) Prosedur penerimaanbarang, (3) Prosedur pencatatan utang.

Sistem Akuntansi Pembelian (Utang)Lembaga Perkreditan Desa

BAB 4

Page 79: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

64 | Sistem Akuntansi LPD

PENGERTIAN SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN

Sistem Akuntansi Pembelian adalah suatu organisasi form, prosedur-prosedurdan catatan-catatan yang digunakan untuk merekam data pembelian untuk membuatlaporan nilai pembelian yang sebenarnya

Pembelian dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :1. Pembelian secara tunai.2. Pembelian secara kredit.

Sistem akuntansi pembelian digunakan dalam LPD untuk pengadaan barangyang diperlukan oleh LPD. Dalam pemenuhan kegiatan usahanya dilakukan berbagaimacam pembelian yaitu sepertipembelian meja, kursi, sofa, projector, komputer,printer, tv dan lainnya. Untuk menunjang kegiatan perusahaan dalam melakukan prosespembelian maka digunakanlah sistem akuntansi yang mengatur pembelian tersebut.

Adapun tujuan ataupun target membuat sistem akuntansi pembelian ini adalahuntuk mempertanggungjawabkan uang atau kas yang keluar (terkait pencatatanlaporan keuangan).

Page 80: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 65

4.1 CATATAN-CATATAN AKUNTANSI TERKAIT DALAM PEMBELIANLEMBAGA PERKREDITAN DESA

Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transakasi pembelian padaLPD meliputi :1. Register bukti kas keluar (voucher register)

Catatan ini digunakan untuk membuat jurnal transaksi pembelian oleh LembagaPerkreditan Desa jika dalam pencatatan utang perusahaan menggunakan voucherpayable procedure.

2. Jurnal pembelianLembaga Perkreditan Desa menggunakan jurnal pembelian untuk mencatat

transaksi pembelian jika perusahaan menggunakan account payable proceduredalam pencatatan utangnya.

3. Kartu utangCatatan ini digunakan Lembaga Perkreditan Desa sebagai buku pembantu,

apabila dalam pencatatan utang perusahaan menggunakan account payable, yangnantinya digunakan untuk mencatat kepada pemasok.

4. Kartu persediaanDalam sistem akuntansi pembelian Lembaga Perkreditan Desa, kartu

persediaan ini digunkan untuk mencatat harga pokok persediaan yang dibeli.

Gambar 4.1 Format Kartu Persediaan

Page 81: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

66 | Sistem Akuntansi LPD

4.2 JARINGAN PROSEDUR YANG MEMBENTUK SISTEMAKUNTANSI PEMBELIAN LEMBAGA PERKREDITAN DESA

Adapun jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pembelian LembagaPerkreditan Desa meliputi :

A. Prosedur Pembelian Tunai. Adapun prosedur-prosedur pembelian tunai yang meliputi:1. Prosedur Permintaan Pembelian

Dalam prosedur ini, fungsi yang memakai atau memerlukan barangmengajukan permintaan pembelian langsung ke fungsi pembelian denganmenggunakan surat permintaan pembelian, yang dibuat rangkap tiga.

2. Prosedur Permintaan Penawaran Harga dan Pemilihan pemasokDalam prosedur ini, fungsi pembelian mengirimkan surat permintaan

penawaran harga kepada para pemasok untuk memperoleh informasi mengenaiharga barang dan berbagai syarat pembelian yang lain, untuk memungkinkanpemilihan pemasok yang akan ditunjuk sebagai pemasok barang yangdiperlukan oleh perusahaan.

3. Prosedur Order PembelianDalam prosedur ini, fungsi pembelian mengirimkan surat order pembelian

kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-unit organisasilain dalam perusahaan mengenai order pembelian yang sudah dikeluarkan olehperusahaan, yang dibuat rangkap tiga.

4. Prosedur Penerimaan BarangDalam prosedur ini, fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan mengenai

jenis, kuantitas, dan mutu barang yang diterima dari pemasok, dan kemudianmembuat laporan penerimaan barang, yang dibuat rangkap tiga.

5. Prosedur Pencatatan PembelianSetelah accounting menerima formulir berupa surat laporan penerimaan

barang, kemudian mencatat pembelian barang dalam jurnal pembelian

Page 82: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 67

4.3 UNSUR PENGENDALIAN INTERN LEMBAGAPERKREDITAN DESA

A. Organisasi

1. Struktur Organisasia. Pengawas : yang mengawasi kinerja pengurus LPDb. Ketua : Bertanggungjawab langsung terhadap semua/segala hal yang

berkaitan dengan LPDc. Sekretaris : Membidangi atau mengendalikan segalapembukuan berupa

surat menyurat dan catatan mengenai LPDd. Bendahara : Mengendalikan atau membidangi segala hal yang

bersangkutan dengan keuangan LPD

2. Sistem Wewenang & Prosedur Pencatatana. Laporan Penerimaan kas (Bertanggungjawab &Menandatangani).b. Pengeluaran kas oleh fungsi akuntansi pejabat paling tinggi.c. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus didasarkan atas dokumen

yang lengkap.d. Pencatatan dalam akuntansi harus dilakukan oleh karyawan yang diberi

wewenang.

3. Praktek yang sehata. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak.b. Permohonan pinjaman dipilih dan disetujui berdasarkan penimbangan

tertentu.c. Pinjaman diperiksa dan diterima dari fungsi penerimaan.d. Fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan jaminan serta kelengkapan

persyaratan peminjamane. Pembayaran pinjaman dilakukan sesuai dengan permohonan yang telah

disetujui fungsi penerimaanf. Bukti pemberian Pinjaman beserta bukti pendukungnya di cap lunas oleh

fungsi pengeluaran kas

Page 83: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

68 | Sistem Akuntansi LPD

Bagian Gudang

Gambar 4.2 Bagian Gudang

Page 84: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 69

4.4. SISTEM RETURN PEMBELIAN

Digunakan perusahaan untuk pengembalian barang karena tidak sesuai denganbarang yang di pesan menurut surat order pembelian atau karena barang mengalamikerusakan saat pengiriman barang.

Fungsi-fungsi yang terkait meliputi:

1. Fungsi pembelianBertanggungjawab untuk mengeluarkan memo debit untuk retur pembelian.

2. Fungsi gudangBertanggungjawab menyerahkan barang kepada fungsi penerimaan sepertiyang tercantum dalam tembusan memo debit yang diterima dari fungsipembelian.

3. Fungsi pengirimanBertanggungjawab untuk mengirimkan kembali barang kepada pemasoksesuai perintah retur pembelian dalam memo debit yang diterima dari fungsipembelian.

4. Fungsi akuntansiBertanggungjawab untuk mencatat:a. Transaksi retur pembelian dalam jurnal retur pembelian atau jurnal umumb. Berkurangnya harga pokok persediaan karena retur pembelian dalam

kartu persediaaan.c. Berkurangnya utang yang timbul dari transaksi retur pembelian dalam

arsip bukti kas keluar yang belum di bayar atau dalam kartu utang.

Dokumen yang dipergunakan:

a. Memo debitMerupakan formulir yang diisi oleh fungsi pembelian yang

memberikan otorisasi bagi fungsi pengiriman untuk mengirimkan kembalibarang yang telah di beli oleh perusahaan dan bagi fungsi akuntansi untukmendebit rekening utang karena transaksi retur pembelian.

Page 85: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

70 | Sistem Akuntansi LPD

Page 86: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 71

b. Laporan pengiriman barang,Dibuat oleh fungsi pengiriman untuk melaporkan jenis dan kuantitas

barang yang dikirimkan kembali kepada pemasok sesuai dengan perintahretur pembelian dalam memo debit dari fungsi pembelian.

Catatan akuntansi yang digunakan:1. Jurnal retur pembelian atau jurnal umum2. Kartu persediaan3. Kartu utang

Gambar 4.4 Bagan Alir Sistem Return Pembelian Lembaga Perkreditan Desa

Page 87: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

72 | Sistem Akuntansi LPD

LPD/TU akan melakukan suatu kegiatan mengusulkan pengeluaran dana —>kepala LPD, kepala LPD melihat dan mengacc bisa atau tidak untuk di usulkan kebadan pengawas setelah di acc kepala LPD menuju ke —> badan pengawas (prajurudesa) melihat dan mengacc layak atau tidak dana itu di cairkan setelah di acc badanpengawas dan menyetujui —> melalui TU ke kasir agar mencairkan dana

Unsur Pengendalian Intern:1. Organisasi

a. Fungsi pembelian harus terpisah dari fungsi akuntansi.b. Transaksi retur pembelian harus dilaksanakan oleh fungsi pembelian, fungsi

pengiriman, fungsi pencatatan utang, dan fungsi akuntansi yang lain.

2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatana. Memo debit retur pembelian diotorisasi oleh fungsi pembelian. Transaksi

returpembelian ini diotorisasi oleh fungsi pembelian dengan cara membubuhkantanda tangan pada memo debit.

b. Laporan pengiriman barang untuk retur pembelian harus diotorisasi oleh fungsipengiriman.

c. Pencatatan berkurangnya utang karena retur pembelian didasarkan pada memodebit yang didukung dengan laporan pengiriman barang.

d. Pencatatan ke dalamjurnal umum diotorisasi oleh fungsi pencatatan dengancara membubuhkan tanda tangan pada dokumen tersebut.

3. Praktik yang sehata. Penggunaan formulir bernomor urut cetak.b. Catatan yang berfungsi sebagai Buku Pembantu utang secara periodik

direkonsiliasi dengan Rekening Kontrol Utang dalam Buku Besar.

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnyaBagaimanapun baiknya struktur organisasi sistem otorisasi dan prosedur pencatatanserta berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktik yang sehat, semuanyasangat tergantung kepada manusia yang melaksanakannya. Meskipun 3 unsursistem pengendalian intern yang lain cukup kuat, namun jika dilaksanakan olehkaryawan yang tidak kompeten dan tidak jujur, tujuan sistem pengendalianintern tidak akan tercapai.

Page 88: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 73

4.5 SISTEM AKUNTANSI UTANG PADA LPD

Dokumen yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Utang pada Lembaga PerkreditanDesa yaitu sebagai berikut :

1. Dokumen yang digunakan dalam account payable procedure:a. Faktur dari pemasok.b. Kwitansi tanda terima uang yang ditanda tangani pemasok, atau tembusan surat

pemberitahuan yang dikirim ke pemasok yang berisi keterangan untuk apapembayaran tersebut dilakukan.

2. Catatan akuntansi yang digunakan :a. Catatan akuntansi yang digunakan dalam account procedure adalah:

1) Kartu Utang digunakan untuk mencatat mutasi dan saldo utang kepada tiapkreditur.

2) Jurnal Pembelian digunakan untuk mencatat transaksi pembelian.3) Jurnal pengeluaran kas digunakan untuk mencatat transaksi pembayaran utang

dan pengeluaran kas yang lain.b. Catatan akuntansi yang digunakan dalam voucher payable procedure adalah:

1) Register bukti kas keluar.2) Register cek.

3. Prosedur pencatatan utang :Ada dua pencatatan utang:a. Account Payable Procedure

Dalam account payable procedure, catatan utang adalah berupa utang yangdiselenggarakan untuk tiap kreditur, yang memperlihatkan catatan mengenainomor faktur dari pemasok, jumlah yang terutang, jumlah pembayaran, dansaldo utang. Prosedur pencatatan utang dengan account payable procedureadalah sebagai berikut:1) Pada saat faktur dari pemasok telah disetujui untuk dibayar sebagai

berikut.a) Faktur dari pemasok dicatat dalam jurnal pembelian.b) Informasi dalam jurnal pembelian kemudian di posting ke dalam kartu

utang yang diselenggarakan untuk setiap kreditur.

Page 89: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

74 | Sistem Akuntansi LPD

c) Cek dicatat dalam jurnal pengeluaran kas.d) Informasi dalam jurnal pengeluaran kas yang bersangkutan dengan

pembayaran utang di posting ke dalam kartu utang.

b. Voucher payable procedureDalam voucher payable procedure, tidak diselenggarakan kartu utang

namun digunakan arsip voucher (bukti kas keluar) yang disimpan dalam arsipmenurut abjad atau menurut tanggal jatuh temponya. Prosedur pencatatan utangdengan voucher payable procedure adalah sebagai berikut:1) One-time voucher procedure

Dalam prosedur ini, untuk setiap faktur dari pemasok dibuatkan satu setvoucher (3 lembar), dan prosedur ini, dibagi menjadi 2:a) One time voucher procedure dengan dasar tunai (Cash basic)

Dalam prosedur ini, faktur yang diterima oleh fungi pemasok disimpandalam arsip sementara menurut tanggal jatuh temponya.

b) One time voucher procedure dengan dasar waktu (accrual basic)Dalam prosedur ini, pada faktur kas keluar oleh bagian utang yangkemudian atas dasar dokumen ini dilakukan pencatatan transaksipembelian dalam register bukti kas keluar.

c. Built Up Voucher ProcedureDalam prosedur ini, satu set voucher dapat digunakan untuk menampung

lebih dari satu faktur dari pemasok. Faktur yang diterima oleh fungsi akuntansidari pemasok dicatat dalam bukti kas keluar, kemudian bukti kas keluar dilampirifakturnya disimpan sementara menurut abjad.

Page 90: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 75

Page 91: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

76 | Sistem Akuntansi LPD

Gambar 4.6 Bagan Alir sistem Akuntansi Pembelian Kredit

Page 92: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 77

Penjelasan Bagan Alir Sistem Pembelian Kredit Lembaga Perkreditan DesaDalam sistem pembelian kredit, prosedurnya di mulai dari bagian gudang

dengan membuat surat permintaan pembelian.a. Bagian Gudang

1) Membuat surat permintaan pembelian (SPP 2 Lembar) berdasarkan informasimengenai pemesanan kembali.

2) Mengirim 1 lembar SPP ke bagian pembelian.3) Mengarsipkan 2 lembar SPP dalam arsip menurut nomor urutnya.4) Menerima 5 lembar surat order pembelian (SOP) dari bagian pembelian sebagai

pemberitahuan mengenai pesanan yang telah dilaksanakan.5) Mengarsipkan SOP tersebut ke dalam arsip menurut nomor urutnya.6) Menerima laporan pemnerimaan barang lembar 2 dari bagian penerimaan.7) Mencatat laporan penerimaan barang tersebut ke dalam kartu gudang menurut

tanggal penerimaan barang dan mengarsipkan menurut nomor.

• Bagian Pembeliana) Menerima SPP lembar 1 dan bagian utang.b) Membuat surat permintaan penawaran harga (SPPH) yang dikirim ke

pemasok.c) Menerima surat penawaran harga (SPH) dari pemasok.d) Membuat perbandingan harga dan kemudian memilih pemasok.e) Membuat SOP sebanyak 7 lembar.f) Mendistribusikan SOP sebagai berikut :

- Lembar 1 dan 2 : Dikirim ke pemasok yang dipilih- Lembar 3 : Dikirim ke bagian penerimaan- Lembar 4 : Dikirim ke bagian utang- Lembar 5 : Dikirim ke bagian gudang- Lembar 6 : Diarsip menurut tanggal di sertai surat

Permintaan pembelian, SPH, dan PH- Lembar 7 : Disimpan dalam arsip menurut nama

pemasok8) Menerima laporan penerimaan barang lembar 1 dari bagian penerimaan.

Mencatat tanggal pengiriman pada SOP lembar 6 dan 7.9) Mengirimkan laporan penerimaan barang ke bagian utang.10) Menerima faktor dari pemasok.11) Mengirimkan faktur ke bagian utang.

Page 93: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

78 | Sistem Akuntansi LPD

• Bagian Penerimaan Baranga) Menerima SOP lembar 3 dari bagian pembelian.b) Menerima barang yang disertai surat pengantar dari pemasok.c) Memeriksa barang yang diterima.d) Membuat laporan penerimaan barang 3 lembar sebagai berikut :

- Lembar 1 : Dikirim ke bagian pembelian- Lembar 2 : Dikirim ke bagian gudang bersamaan dengan barang- Lembar 3 : Disimpan dalam arsip menurut nomor urut dilampiri

denganSOP Lembar 3 dan surat pengantar dari pemasok.• Bagian Utang

1. Menerima SOP lembar 4 dari bagian pembelian.2. Menerima laporan penerimaan barang lembar 1 dari bagian pembelian.3. Menerima faktur dari pemasok.4. Membandingkan faktur dari pemasok dengan SOP dan laporan

penerimaan barang.5. Membuat bukti kas keluar sebanyak 3 lembar.6. Membuat bukti kas keluar lembar 1 ke dalam register kas keluar.7. Mengirim bukti kas keluar lembar 2 ke bagian persediaan.8. Mengarsipkan bukti kas keluar lembar 1 dan 3 beserta faktur dari pemasok,

SOP dan laporan penerimaan barang yang diterima ke dalam bukti kaskeluar yang belum di bayar menurut tanggal jatuh tempo faktur.

• Bagian Kartu Persediaan1. Menerima bukti kas keluar lembar 2 dari bagian utang.2. Mencatat barang yang di beli dalam kartu persediaan.3. Menyiapkan bukti kas keluar dalam arsip menurut nomor urutnya.

Page 94: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 79

BAGAN ALIR SISTEM AKUNTANSI RETUR PEMBELIAN BAGIANPEMBELIAN

Lembaga Perkreditan Desa

Gambar 4.7 Bagan Alir Sistem Akuntansi Retur Pembelian LembagaPerkreditan Desa

Page 95: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

80 | Sistem Akuntansi LPD

BAGAN ALIRSISTEM AKUNTANSI RETUR PEMBELIAN

Lembaga Perkreditan Desa

Gambar 4.8 Bagan AlirSistem Akuntansi Retur Pembelian LembagaPerkreditan Desa

Page 96: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 81

Penjelasan bagan Alir Sistem Retur Pembelian Lembaga Perkreditan Desa

• Bagian PembelianMemuat memo debit 6 lembar untuk mengembalikan barang kepada pemasokdengan distribusi sebagai berikut :1) Lembar 1 dan 2 : Dikirim ke bagian utang.2) Lembar 3 : Dikirim ke bagian gudang.3) Lembar 4 dan 5 : Dikirim ke bagian penerimaan barang.4) Lembar 6 : Disimpan dalam arsip bagian pembelian

menurut nomor urut memo debit.

• Bagian Pengiriman1) Menerima memo debit lembar 4 dan 5 dari bagian pembelian.2) Menerima barang dari bagian gudang.3) Membuat laporan pengiriman barang 2 lembar.4) Menempelkan memo debit lembar 4 diatas pembungkus barang-barang.5) Mengirimkan barang kepada pemasok.6) Mendistribusikan leporan pengiriman barang sebagai berikut :

a) Lembar 1 : Dikirim ke bagian utang.b) Lembar 2 : Disimpandalamarsip bersamadengan memo

kredit lembar5 menurut nomor urut laporanpengiriman barang.

• Bagian Gudang1) Menerima memo debit 3 dari bagian pembelian.2) Menyerahkan barang ke bagian pengiriman barang.3) Mencatat memo debit ke dalam kartu gudang.4) Mengarsipkan memo debit menurut nonor urut.

• Bagian Jurnal1) Menerima memo debit lembar 2 dilampiri dengan laporan pengiriman barang

dari bagian kartu persediaaan.2) Mencatat memo debit ke dalam jurnal retur pembelian.3) Mengirimkan memo debit lembar 2 dilampiri laporan pengiriman barang

kepada bagian utang.

Page 97: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

82 | Sistem Akuntansi LPD

• Bagian Utang1) Menerima memo debit lembar 1 dan 2 dari bagian pembelian.2) Menerima laporan pengiriman barang lembar1 dari bagian pengiriman barang.3) Membandingkan data yang ada di lapangan pengiriman barang dengan

barangnya.4) Mengirim memo debit lembar 1 ke pemasok.5) Mengirim memo debit lembar 2 dilampiri dengan laporan penfiriman barang ke

bagian kartu persediaan.6) Menerima kembali memo debit lembar 2 dilampiri dengan laporan pengirimn

barang dari bagian kartu persediaan dan kemudian diarsipkan ke bukti kaskeluar menurut nomor urut.

• Bagian Kartu Persediaan1) Menerima memo debit lembar 2 dilampiri dengan laporan pengiriman barang

dari bagian utang.2) Mengisi harga pokok persediaan ke dalam memo debit berdasarkan informasi

dalam kartu persediaan.3) Mencatat kekurangan persediaaan karena retur pembelian, ke dalam kartu

pesediaan.4) Mengirimkan memo debit lembar 2 dilampiri dengan laporan pengiriman barang

ke bagian jurnal.

Page 98: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 83

Tujuan PembelajaranSetelah mempelajari bab ini anda diharapkan mampu untuk:

Menjelaskan definisi aktiva tetap.Menjelaskan karakterisik aktiva tetap.Menjelaskan penggolongan aktiva tetap.Menjelaskan penyusutan aktiva tetap.Menjelaskan dokumen yang digunakan dalam pencatatan aktiva tetap.Menjelaskan catatan akuntansi yang dipakai.Menjelaskan fungsi-fungsi terkait dengan aktiva tetap.Menjelaskan jaringan subsistem yang membentuk sistem akuntansi aktiva tetap.Menjelaskan unsur pengendalian internal mangenai aktiva tetap.Menjelaskan bagan alir jaringan prosedur

Dalam bab ini akan dibahas mengenai aktiva tetap, bagaimana karateristik,penggolongan, penyusutan aktiva tetap pada Lembaga Perkreditan Desa(LPD). Selain itu juga dibahas mengenai pencatatan aktiva tetap dan

fungsi-fungsi terkait dengan aktiva tetap, unsur pengendalian internal mengenaiaktiva tetap.

5.1 DEFINISI AKTIVA TETAP

Menurut Standar Akuntansi Keuangan, dalam kerangka dasar penyusunan danpenyajian laporan keuangan (2002, hal 13, paragraf 49) menjelaskan : “Aktiva ialahsumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa laludan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh olehperusahaan”.

Sistem Akuntansi Aktiva TetapLembaga Perkreditan Desa

BAB 5

Page 99: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

84 | Sistem Akuntansi LPD

Aktiva tetap memiliki peranan penting dalam operasional perusahaan karenafungsinya yang dapat membantu proses menghasilkan produk, berupa peralatan mesin,kendaraan operasional, tanah, bangunan maupun aktiva tetap lainnya.

Definisi aktiva tetap menurut PSAK no 16, “aktiva tetap adalah aktiva berwujudyangdiperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yangdigunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangkakegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”.

Aktiva tetap mempunyai usia yang terbatas, kecuali tanah, dan aktiva tetapbersifat non moneter dalam artian masa manfaatnya diterima dari penggunaan ataupenjualan jasa-jasa dan bukan dari pengubahannya menjadi sejumlah uang tertentu.Dalam masa manfaat, nilai aktiva tetap disusutkan sesuai dengan umur ekonomisnya.

Masa manfaat adalah: (a) periode suatu aktiva diharapkan digunakan olehperusahaan; atau (b) jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan diperolehdari aktiva oleh perusahaan.

Nilai sisa adalah jumlah netto yang diharapkan dapat diperoleh pada akhirmasa manfaat suatu aktiva setelah dikurangi taksiran biaya pelepasan.

Nilai wajar adalah suatu jumlah, untuk itu suatu aktiva mungkin ditukar atausuatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untukmelakukan transaksi wajar (arm’s length transaction).

Jumlah tercatat (carrying amount) adalah nilai buku, yaitu biaya perolehansuatu aktiva setelah dikurangi akumulasi penyusutan.

Jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) adalah jumlahyang diharapkan dapat diperoleh kembali dari penggunaan suatu aktiva di masayang akan datang, termasuk nilai sisanya atas pelepasan aktiva.

Dapat disimpulkan bahwa aktiva tetap adalah harta yang dimiliki oleh suatuperusahaan yang memiliki wujud fisik dan nyata yang aktiva tetap ini mempunyaimasa manfaat ekonomi lebih dari satu periode akuntansi yang digunakan terus menerusuntuk kegiatan operasional perusahaan dengan tujuan tidak untuk diperjualbelikan.

5.2 KARAKTERISTIK AKTIVA TETAP

Karakteristik aktiva tetap yaitu sebagai berikut:a.Berwujud.b.Aktiva yang dibeli oleh perusahaan bukan untuk dijual kembali.c.Mempunyai periode manfaat dengan jangka waktu panjang (lebih dari 1

tahun).

Page 100: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 85

d. Digunakan oleh perusahaan.e. Mempunyai nilai material, harga dari sebuah aset yang cukup signifikan yakni

seperti harga tanah, harga bangunan, harga mesin, dan yang lainnya.f. Bisa memberikan banyak manfaat pada masa yang akan datang.

Cara-cara mendapatkan Aktiva Tetap.Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, yang masing-masing

cara perolehan itu akan mempengaruhi penentuan harga perolehan aktiva tetaptersebut. Cara memperoleh aktiva tetap yaitu sebagai berikut :1. Pembelian Tunai.

Aktiva tetap yang diperoleh melalui pembelian tunai dicatat dalam bukudengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tetaptersebut, yaitu mencakup harga faktur aktiva tetap, bea balik nama, bebanangkut, beban pemasangan, dan lain-lain.

2. Pembelian Angsuran.Aktiva tetap yang diperoleh melalui pembelian angsuran, harga perolehan

aktiva tetap tersebut tidak termasuk bunga. Bunga selama masa angsuranharus dibebankan sebagai beban bunga periode akuntansi berjalan, sedangkanyang dihitung sebagai harga perolehan adalah total angsuran ditambahbeban tambahan seperti beban pengiriman, bea balik nama, beban pemasangandan lain-lain.

3. Perolehan melalui Pertukaran.a. Aktiva Tetap ditukar dengan surat-surat berharga.b. Aktiva Tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham

atauobligasi perusahaan, dicatat dalam buku sebesar harga pasar sahamatau obligasi yang digunakan sebagai penukar.

c. Aktiva Tetap ditukar dengan aktiva tetap yang lain.Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara tukar-menukaratau sering disebut “tukar tambah”. Aktiva lama digunakan untuk membayarharga aktiva baru ada dua jenis pertukaran yaitu: pertukaran aktivatetap yang tidak sejenis, pertukaran aktiva tetap yang sejenis

d. Perolehan sebagai Donasi.

Aktiva tetap yang diperoleh sebagai donasi, maka aset tersebut dicatatdan diakui sebesar harga pasarnya.

Beban-beban selama masa penggunaan aktiva tetap.

Page 101: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

86 | Sistem Akuntansi LPD

Terdapat pengeluaran-pengeluaran yang harus terjadi selama masapenggunaan aktiva tersebut agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Beban-beban tersebut antara lain :

a. Reparasi dan pemeliharaan.b. Penggantian.c. Penambahan

5.3 PENGGOLONGAN AKTIVA TETAP

Gambar 5.1 Gambar Aktiva Tetap

Jenis aktiva tetap di setiap entitas usaha berbeda-beda, hal ini disebabkan karenaperbedaan jenis kegiatan operasional yang dilakukan oleh entitas tersebut. Secaraumum penggolongan aktiva tetap didasarkan pada beberapa sudut pandang yaitu :

1. Sudut Pandang Substansi.a. Aktiva berwujud (Tangible Assets) merupakan aktiva tetap yang ada secara

fisik. Contohnya lahan, gedung, mesin, dan peralatan.b. Aktiva tak berwujud (Intangible Assets) merupakan aktiva tetap yang secara

fisik sulit diidentifikasi.Contohnya hak cipta (Copy Right), Goodwill-Patents, Franchise, danlain-lain.

2. Sudut Pandang Penyusutan.a. Aktiva tetap yang disusutkan (Depreciated Plant Asset).

Page 102: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 87

Contohnya gedung, mesin, kendaraan, dan lain-lain.b. Aktiva tetap yang tidak disusutkan (Undepreciated Plant Asset).

Contohnya tanah.c. Sudut Pandang Umur Aktiva.d. Aktiva tetap berwujud yang umur atau masa kegunaannya tidak terbatas.

Contohnya tanah, bangunan pabrik, gudang, dan kantor.e. Aktiva tetap berwujud yang umur atau masa kegunaannya terbatas dan dapat

diganti dengan aktiva sejenis apabila masa kegunaannya telah berakhir.Contohnya mesin, perlengkapan pabrik, kendaraan, dan lain-lain.

f. Aktiva berwujud yang umur atau masa kegunaannya terbatas, dan tidak dapatdiganti dengan aktiva sejenis apabila masa kegunaannya sudah habis.Contohnya hasil tambang atau bisa disebut aktiva sumber alam.

3. Sudut Pandang Jenis Aktiva.a. Lahan yaitu bidang tanah yang terhampar baik yang merupakan tempat bangunan

maupun lahan kosong.b. Gedung yaitu bangunan yang berdiri di atas lahan, baik yang berdiri di atas

tanah maupun air.c. Mesin yaitu alat mekanis yang dikuasai perusahaan dalam kegiatannya baik

untuk produksi maupun jasa.d. Kendaraan yaitu sarana angkutan yang dimiliki perusahaan untuk mendukung

kegiatan operasional.e. Inventaris yaitu peralatan besar yang digunakan dalam perusahaan.

Penyusutan Aktiva TetapSemua bentuk aset tetap dikenai penyusutan atau depresiasi, kecuali tanah.

Artinya nilai aktiva tetap selain tanah, misalnya mobil, berkurang seiring dengan realisasimasa umur pemanfaatannya, sampai ketika masa guna itu habis, nilai aktiva mobilyang bersangkutan adalah nol. Ada beberapa metode penetapan nilai penyusutan,tetapi yang paling lazim digunakan adalah metode garis lurus (straight-line method).

Penyusutan adalah alokasi sistematik jumlah yang dapat disusutkan dari suatuaktiva sepanjang masa manfaat. Jumlah yang dapat disusutkan (depreciable amount)adalah biaya perolehan suatu aktiva, atau jumlah lain yang disubstitusikan untuk biayaperolehan dalam laporan keuangan, dikurangi nilai sisanya.Standar Akuntansi Keuangan(SAK) menyatakan penyusutan adalah jumlah yang bisa disusutkan, dialokasikan kesetiap periode akuntansi selama masa manfaat aset tetap menggunakan metodepenyusutan yang sistematis.

Page 103: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

88 | Sistem Akuntansi LPD

Faktor-faktor Penyusutan Aktiva Tetap.

1. Harga Perolehan (Asquisition Cost) adalah faktor yang paling berpengaruhterhadap biaya penyusutan.

2. Nilai Residu (Salvage Value) merupakan taksiran nilai atau potensi arus kas masukapabila aktiva tersebut dijual pada saat penarikan/penghentian (retirement) aktiva.

3. Umur Ekonomis Aktiva (Economical Life Time) dibagi menjadi dua yaitu :

a. Umur fisik yang merupakan umur yang dikaitkan dengan kondisi fisik suatuaktiva. Suatu aktiva dikatakan masih memiliki umur fisik apabila secara fisikaktiva tersebut masih dalam kondisi baik. Umur fisik dapat berakhir karenadisebabkan oleh kerusakan, terbakar, hancur, meledak, dan lain-lain.

b. Umur fungsional yaitu lamanya aktiva tetap mampu untuk memproduksi jasaservis. Aktiva tetap yang secara teknis/fisik masih berjalan belum tentu memilikiumur fungsional, misalnya apabila aktiva tersebut sudah ketinggalan zaman.

c. Pola pemakaian aktiva tetap dalam kegiatan produksi harus dipertimbangkandalam hubungannya dengan pembebanan penyusutan terhadap produksi.

Metode Perhitungan Penyusutan.Untuk mengalokasikan harga perolehan suatu aktiva tetap ke periode yang

menikmati aktiva tetap tersebut bukan hanya dapat digunakan satu metode saja, tetapiada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung beban penyusutanperiodik, penyusutan periodik, yaitu :

1. Metode garis lurus (Straight Line Method).Ini adalah metode perhitungan penyusutan aktiva tetap dimana setiap periode

akuntansi diberikan beban yang sama secara merata.2. Metode Jam Jasa.

Ini adalah metode perhitungan penyusutan Aktiva Tetap di mana bebanpenyusutan pada suatu periode akuntansi dihitung berdasarkan berapa jam periodeakuntansi tersebut menggunakan aktiva tetap itu. Semakin lama aktiva tetapdigunakan dalam suatu periode, semakin besar beban penyusutannya.

3. Metode Hasil Produksi.Ini adalah metode perhitungan penyusutan aktiva tetap, dimana beban

penyusutan pada suatu periode akuntansi dihitung berdasarkan berapa banyakproduk yang dihasilkan selama periode akuntansi tersebut dengan menggunakanaktiva tetap itu.

Page 104: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 89

4. Metode Jumlah Angka Tahun.Ini adalah metode perhitungan penyusutan aktiva tetap, dimana beban

penyusutan pada suatu periode akuntansi dihitung dengan cara mengalikan hargaperolehan aktiva tetap yang telah dikurangi dengan nilai sisanya dengan bagianpengurang yang setiap tahunnya selalu berkurang.

5.4 DOKUMEN YANG DIGUNAKAN DALAM SISTEM AKUNTANSIAKTIVA TETAP

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi aktiva tetap pada LPD antara lain:

1. Surat Permintaan Otorisasi Investasi.Dokumen yang digunakan untuk meminta persetujuan investasi dalam aktiva tetap,biasanya meliputi rupiah yang relatif besar dan mencakup keterikatan dana dalamjangka waktu panjang, maka pengendalian aktiva tetap dilakukan melaluiperencanaan yang matang. Dokumen ini diisi oleh fungsi yang mengusulkanperolehan aktiva tetap dan setelah diotorisasi oleh Direktur fungsi yang bersangkutanmaka diajukan permohonan persetujuan dari Direktur utama.

2. Surat Permintaan Reparasi.Dokumen ini berfungsi sebagai perintah dilakukannya reparasi yang merupakanpengeluaran modal.

3. Surat Permintaan Transfer Aktiva Tetap.Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pemberi otorisasi transfer aktivatetap.

4. Surat Permintaan Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap.Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pemberi otorisasi penghentianpemakaian aktiva tetap.

5. Surat Perintah Kerja.Dokumen ini berfungsi sebagai surat perintah dilaksanakannya suatu pekerjaantertentu mengenai aktiva tetap dan sebagai catatan yang dipakai untukmengumpulkanbiaya pembuatan aktiva tetap.

6. Surat Order Pembelian.Dokumen ini diterbitkan oleh fungsi pembelian yang digunakan sebagai surat untukmemesan aktiva tetap kepada pemasok.

Page 105: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

90 | Sistem Akuntansi LPD

7. Laporan Penerimaan Barang.Dokumen ini diterbitkan oleh fungsi penerimaan setelah melakukan pemeriksaankuantitas mutu dan spesifikasi aktiva tetap yang diterima dari pemasok.

8. Faktur dari Pemasok.Dokumen ini merupakan tagihan untuk aktiva tetap yang dibeli.

9. Bukti Kas Keluar.Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran kas yang dibuat oleh fungsi akuntansisetelah dokumen surat perintah otorisasi investasi, surat order pembelian, laporanpenerimaan barang dan faktur dari pemasok diterima dan diperiksa oleh fungsitersebut.

10. Daftar Depresiasi Aktiva Tetap.Dokumen ini berisi jumlah biaya depresiasi aktiva tetap yang dibebankan dalamperiode akuntansi tertentu.

11. Bukti Memorial.Dokumen ini digunakan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksidepresiasi aktiva tetap, harga pokok aktiva tetap yang telah selesai dibangun,pemberhentian pemakaian aktiva tetap, dan pengeluaran modal.

Catatan Akuntansi yang Dipakai1. Kartu Aktiva Tetap.

Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu aktiva tetap yang digunakanuntukmencatat data yang bersangkutan dengan aktiva tetap tertentu.

2. Jurnal Umum.Fungsi jurnal umum yaitu untuk mencatat transaksi harga pokok aktiva tetapyang telah selesai dibangun, biaya-biaya untuk pemasangan dan pembongkaranaktiva tetap, penghentian pemakaian aktiva tetap, dan depresiasi aktiva tetap.

3. Register Bukti Kas Keluar.Fungsi catatan ini yaitu untuk mencatat transaksi pembelian aktiva tetap danpengeluaran modal yang berupa pengeluaran kas.

Page 106: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 91

5.5 FUNGSI TERKAIT

Fungsi yang terkait dalam transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetapdan akumulasi depresiasi aktiva tetap adalah :1. Fungsi Pemakai.

Fungsi pemakai bertanggungjawab untuk mengajukan usulan investasi dalamaktiva tetap dan mengajukan surat permintaan otorisasi investasi untukmerealisasikan perolehanaktiva tetap seperti yang tercantum dalam anggaraninvestasi yang telah disetujui oleh RUPS.

2. Fungsi Riset dan Pengembangan.Fungsi riset dan pengembangan bertanggungjawab mengajukan usulan investasi

aktiva tetap yang dimanfaatkan bersama oleh lebih dari satu fungsi.

3. Direktur yang bersangkutan.Direktur yang bersangkutan berfungsi memberi persetujuan terhadap usulan

investasi dan surat permintaan otorisasi reparasi yang diajukan oleh unit organisasiyang berada dibawah wewenangnya.

4. Direktur Utama.Direktur utama bertanggungjawab memberikan otorisasi terhadap semua

mutasi aktiva tetap.

5. Fungsi Pembelian.Fungsi pembelian bertanggungjawab memilih pemasok dan menerbitkan surat

orderpembelian untuk pengadaan aktiva tetap.

6. Fungsi Penerimaan.Fungsi penerimaan betanggungjawab melakukan pemeriksaan terhadap aktiva

tetap yang diterima dari pemasok.

7. Fungsi Aktiva Tetap.Fungsi aktiva tetap bertanggungjawab atas pengelolaan aktiva tetap

perusahaan.

8. Fungsi Akuntansi.Fungsi akuntansi bertanggungjawab dalam pembuatan dokumen sumber (bukti

kas keluar dan bukti memorial) untuk pencatatan mutasi aktiva tetap danpenyelenggaraan bukupembantu aktiva tetap.

Page 107: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

92 | Sistem Akuntansi LPD

5.6 JARINGAN SUBSISTEM

Jaringan subsistem yang membentuk sistem akuntansi aktiva tetap adalahsebagai berikut :a. Sistem Pembelian Aktiva Tetap.

Sistem ini dirancang untuk melaksanakan pencatatan harga pokok aktiva tetapyang diperoleh dari transaksi pembelian.

b. Sistem Perolehan Aktiva Tetap melalui Pembangunan Sendiri.Sistem ini dirancang untuk mencatat harga pokok aktiva tetap yang diperoleh

daripembangunan yang dilaksanakan sendiri oleh perusahaan.c. Sistem Pengeluaran Modal.

Sistem ini dirancang untuk mencatat tambahan harga pokok aktiva tetap denganadanya pengeluaran modal.

d. Sistem Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap.Sistem ini dirancang untuk mencatat pengurangan harga pokok dan akumulasi

depresiasi aktiva tetap yang dihentikan pemakaiannya serta laba rugi yang yangtimbul sebagai akibat penghentian pemakaian aktiva tetap tersebut.

e. Sistem Transfer Aktiva Tetap.Sistem ini dirancang untuk mencatat transfer aktiva tetap dari satu pusat

pertanggungjawaban ke pusat pertanggungjawaban yang lain.f. Sistem Revaluasi Aktiva Tetap.

Sistem ini dirancang untuk mencatat transaksi penilaian kembali aktiva tetap.Dokumensumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti memorial.

g. Sistem Akuntansi Depresiasi Aktiva Tetap.Sistem ini dirancang untuk mencatat biaya depresiasi aktiva tetap. Dokumen

sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti memorial.

5.7 UNSUR PENGENDALIAN INTERNAL DAN PENJELASANNYATENTANG AKTIVA TETAP

Pengertian pengendalian internal (internal control) merupakan semua elemendari sebuah organisasi yang diambil bersama-sama dalam mencapai tujuan organisasi,atau tindakan yang dapat meningkatkan kemungkinan mencapai tujuan perusahaan,atau dapat diartikan sebagai sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi,metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,

Page 108: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 93

mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efesiensi dan mendorongdipatuhinya kebijakan manajemen.

Menurut teori akuntansi dan organisasi, pengendalian intern juga didefinisikansebagai suatu proses, yangdipengaruhi oleh Sumber Daya Manusia dan sistem teknologiinformasi, yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atauobjektif tertentu.

Tujuan Pengendalian Internal.a. Menjaga kekayaan organisasi.b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.c. Mendorong efisiensi.d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Menurut tujuannya, sistem pengendalian intern dapat dibagi menjadi dua macamantara lain:a. Pengendalian Intern Akuntansi (internal accounting control).

Pengendalian intern akuntansi yang merupakan bagian dari sistempengendalianintern, meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yangdikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitiandan keandalan data akuntansi.

b. Pengendalian Intern Administratif (internal administrative control)Pengendalian intern administratif meliputi struktur organisasi, metode dan

ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong efiensi dandipatuhinyakebijakan manajemen.

Sasaran Pengendalian Internal.a. Mendukung operasi perusahaan yang efektif dan efisien.b. Laporan keuangan yang handal/akuntabel.c. Perlindungan aset.d. Mengecek keakuratan dan kehandalan data akuntansi.e. Keselarasan dengan hukum dan peraturan–peraturan yang berlaku.f. Membantu menentukan kebijakan manajerial.

Unsur utama sistem pengendalian internal.a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang

cukup terhadap kekayaan, hutang, pendapatan dan biaya.

Page 109: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

94 | Sistem Akuntansi LPD

c. Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab.

Elemen Pengendalian Internal.

1. Lingkungan pengendalian internal.Lingkungan pengendalian menggambarkan sikap dan tindakan para pemilik dan

manajerperusahaan mengenai pentingnya pengendalian internal perusahaan.Efektifitas unsur pengendalian internal sangat ditentukan oleh atmosfer yangdiciptakan lingkungan pengendalian. Lingkungan pengendalian harus diberi tekananperhatian, karena berdasarkan kenyataan, justru lingkungan pengendalian ini yangmempunyai dampak besar terhadap keseriusan pengendalian internal yangditetapkan dalam perusahaan. Lingkungan pengendalian meliputi 4 unsur yaitusebagai berikut:a. Filosofi dan Gaya Operasional Manajemen.b. Berfungsinya Dewan Komisarisdan KomitePemeriksaan.c. Metode Pengendalian Manajemen.d. Kesadaran Pengendalian.

Berdasarkan komponen tersebut terdapat salah satu faktor yang berpengaruhterhadap lingkungan pengendalian adalah filosofi manajemen (manajemen tunggaldalam persekutuan atau manajemen bersama dalam perseroan) dan gaya operasimanajemen (manajemen yang progresif atau yang konservatif), struktur organisasi(terpusat atau ter desentralisasi) serta praktik kepersonaliaan. Lingkunganpengendalian ini sangat penting karena menjadi dasar keefektifan unsur-unsurpengendalian intern yang lain. Manajemen dan pegawai/karyawan seharusnyamempunyai komitmen dan sikap yang positif serta konstruktif terhadap pengendalianinternal dankesungguhan manajemen. Kunci lingkungan pengendalian adalah:a. Integritas dan Etika.b. Komitmen terhadap Kompetensi.c. Struktur Organisasi.d. Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab.e. Praktik dan Kebijakan Sumber Daya Manusia yang Baik.

2. Sistem Akuntansi.Sistem akuntansi tidak hanya digunakan untuk menghasilkan laporan keuangan

saja, tetapi juga menghasilkan pengendalian manajemen.

Page 110: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 95

3. Prosedur Pengendalian.Prosedur pengendalian merupakan kebijakan dan aturan mengenai perilaku

karyawan yang dibuat untuk menjamin bahwa tujuan pengendalian manajemendapat tercapai.Secara umum prosedur pengendalian yang baik terdiri dari :a) Penggunaan wewenang secara tepat untuk melakukan suatu kegiatan atau

transaksi.b) Pembagian tugas.c) Pembuatan dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai.d) Keamanan yang memadai terhadap aset dan catatan.e) Pengecekan independen terhadap kinerja.

Keterbatasan Sistem Pengendalian InternSistem Pengendalian Intern yang efektif tidak memberikan jaminan mutlak

akan tercapainya tujuan perusahaan. Secara sederhananya, dapat dikatakan bahwasistem pengendalian yang handal tidak bisa mengubah manajer yang buruk menjadibaik, akan tetapi Sistem Pengendalian Intern yang handal dan efektif dapatmemberikan informasi yang tepat bagi manajermaupun Dewan Direksi yang bagusuntuk mengambil keputusan maupun kebijakan yang tepat untuk pencapaian tujuanperusahaan yang lebih efektif.

5.8 BAGAN ALIR DOKUMEN JARINGAN PROSEDUR

Sistem Pembelian Aktiva TetapTransaksi pembelian aktiva tetap dimulai dengan otorisasi investasi dari pemakai

aktiva tetap yang diajukan kepada direksi. Direksi akan memberikan otorisasi investasiberdasarkantersedianya anggaran modal untuk pembelian aktiva tetap yang dimintadan kondisi keuangan perusahaan. Langkah pembeliaan aktiva tetap selanjutnyadilakukan melalui sistem pembelian. Setelah aktiva tetap diterima kemudian diserahkankepada fungsi aktiva tetap untuk diatur penempatannya ditangan fungsi yangmengajukan permintaan otorisasi investasi.Rangkaian Prosedur Pembelian Aktiva Tetap untuk LPD :1. Prosedur permintaan otorisasi investasi.2. Prosedur penawaran harga dan pemilihan pemasok.3. Prosedur order pembelian.4. Prosedur penerimaan barang.5. Prosedur penempatan aktiva tetap.6. Prosedur pencatatan harga pokok aktiva tetap.

Page 111: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

96 | Sistem Akuntansi LPD

Gambar 5.2 Bagian yang Memerlukan Aktiva Tetap

Page 112: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 97

Page 113: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

98 | Sistem Akuntansi LPD

Page 114: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 99

Gambar 5.5 Bagian Penerimaan

Page 115: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

100 | Sistem Akuntansi LPD

Page 116: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 101

Page 117: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

102 | Sistem Akuntansi LPD

Page 118: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 103

Page 119: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

104 | Sistem Akuntansi LPD

Page 120: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 105

Gambar 5.10 Bagian jurnal

Dalam bagan alir dokumen tersebut, bagian yang memerlukan aktiva tetapmengajukan surat permintaan otorisasi investasi kepada Direktur Utama untukmemperoleh otorisasi dilaksanakannya pembangunan aktiva tetap yang telahdicantumkan dalam anggaran modal. Dan bagian pembelian melakukan pemesananaktiva tetap kepada pemasok barang dan melihat berbandingan harga yang

Page 121: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

106 | Sistem Akuntansi LPD

ditawarkan oleh pemasok lalu membuat surat order pembelian. Bagian penerimaanmelakukan pemeriksaan dan membuat laporan penerimaan.

Bagian Hutang membuat bukti kas keluar dan melakukan registrasi kas keluarlalu melakukan arsip bukti kas keluar. Bagian aktiva tetap langsung melakukanpenempatan aktiva. Bagian yang memerlukan aktiva tetap langsung dapatmenggunakan aktiva tetap sesuai dengan permintaan yang diajukan kepada DirekturUtama. Aktiva tetap yang digunakan disusutkan setiap tahun sesuai dengan golonganmasing-masing aktiva tetap. Bagian penjurnal melakukan penjurnalan terhadak aktivatetap tersebut setiap tahun.

Jurnal Pembeliannya:

Aktiva tetap xxxHutang xxx

Jurnal Pelunasan Hutang:

Hutang xxxKas xxx

Jurnal Depresiasi:

Depresiasi aktiva tetap xxxAkumulasi depresiasi aktiva tetap xxx

Page 122: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 107

Tujuan PembelajaranSetelah mempelajari bab ini anda diharapkan mampu untuk :

Menjelaskan pengertian kas;Menjelaskan catatan-catatan terkait kas masuk, kas keluar dan kas kecil LembagaPerkreditan Desa (LPD);Menjelaskan prosedur-prosedur terkait kas masuk, kas keluar dan kas kecilLembaga Perkreditan Desa (LPD);Menjelaskan pengendalian intern kas untuk Lembaga Perkreditan Desa (LPD).

D alam Bab ini akan membahas mengenai kas, yaitu tentang pengertian kas,kas masuk, kas keluar, serta kas kecil. Pada bab ini juga akan dijelaskanmengenai catatan-catatan, prosedur-prosedur terkait, dan juga pengendalian

intern kas pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD).Sistem Akuntansi Kas adalah kumpulan organisasi form, prosedur-prosedur dancatatan-catatan atas kas masuk, kas keluar dan kas kecil untuk menghasilkan laporanarus kas.Tujuan penyusunan sistem akuntansi kas dalam Lembaga Perkreditan Desa(LPD) adalah :a. Menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha mengenai arus pengeluaran

dan penerimaan kas.b. Memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai

mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasi kas, sehingga administrasiLembaga Perkreditan Desa dapat berjalan dengan baik.

c. Memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern kas, yaitu untukmemperbaiki tingkat keandalan (realibility) informasi akuntansi dan untukmenyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungankekayaan perusahaan terutama kas perusahaan yang merupakan aset yang bersifatlikuid.

Sistem Akuntansi KasLembaga Perkreditan Desa

BAB 6

Page 123: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

108 | Sistem Akuntansi LPD

6.1. PENGERTIAN-KAS

A. Pengertian Kas

Kas adalah harta yang dapat digunakan untuk membayar kegiatan operasionalperusahaan atau dapat digunakan untuk membayar kewajiban saat ini. Wujuddari kas dapat berupa uang kertas atau logam, simpanan Bank yang sewaktu-waktu dapat ditarik, dana kas kecil, cek, bilyet giro, dan lain-lain. Item yang tidakdapat dikatakan kas adalah cek mundur, cek yang tidak cukup dananya atau NotSufficient Fund (NSF) check, saldo dana yang kegunaannya dibatasi, saldorekening koran yang diblokir.

Menurut Munawir (1983:14), pengertian kas adalah sebagai berikut :Kas merupakan uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi

perusahaan, termasuk dalam pengertian kas adalah cek yang diterima dari parapelanggan dan simpanan perusahaan di Bank dalam bentuk giro atau demanddeposit, yaitu simpanan di Bank yang dapat diambil kembali (dengan menggunakancek atau bilyet).

Pendapat lainnya juga hampir sama dikemukakan oleh Tuanakotta, (1982:150)dalam bukunya Auditing Petunjuk Pemeriksaan Akuntan Publik, yaitu:

Kas dan Bank meliputi uang tunai dan simpanan-simpanan di Bank yanglangsung dapat diuangkan pada setiap saat tanpa mengurangi nilai simpanantersebut. Kas dapat terdiri dari kas kecil atau dana-dana kas lainnya sepertipenerimaan uang tunai dan cek-cek (yang bukan mundur) untuk disetor keBank keesokan harinya.

Menurut Baridwan (1980;4), pengertian kas adalah sebagai berikut :Kas didalam pengertian akuntansi didefinisikan sebagai alat pertukaran yang

dapat diterima untuk pelunasan hutang dan dapat diterima sebagai suatu setoranke Bank dengan jumlah sebesar nilai nominalnya, juga simpanan dalam Bank atautempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu.

Dari pendapat-pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa kas adalahseluruh uang tunai dan bentuk-bentuk lainnya yang dapat diuangkan setiap saatapabila perusahaan membutuhkan.

Kas memiliki karakteristik atau sifat sebagai berikut :1. Aktif tetapi tidak produktif untuk memperoleh rentabilitas, kas tidak boleh

dibiarkan menganggur (idle cash). Untuk memperoleh pendapatan, kasharus diubah terlebih dahulu menjadi persediaan, piutang, dan seterusnya,

Page 124: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 109

serta tidak diperkenankan seluruh kas diubah bentuknya, karenaperusahaan akan kesulitan beroperasi apabila tidak disediakan kas yangmemadai. Berdasarkan kondisi ini maka manajemen harus mampumenciptakan adanya keseimbangan antara kedua kepentingan tersebut.

2. Tidak memiliki identitas kepemilikan, sehingga mudah dipindahtangankan.Berdasarkan kondisi ini maka manajemen harus yakin bahwa:a. Setiap pengeluaran kas harus sesuai dengan tujuan.b. Semua uang yang seharusnya diterima, serta benar-benar diterima.c. Tidak ada penyalahgunaan terhadap uang milik perusahaan.Item yang tidak dapat digolongkan sebagai kas pada Lembaga PerkreditanDesa, yaitu :1. Deposito.

Simpanan yang penyetoran maupun penarikannya hanya bisa dilakukanpada waktu tertentu.

2. Tabungan.Simpanan yang penarikannya hanya dilakukan menurut syarat tertentuyang telah disepakati.

3. Pendapatan Bunga.Pendapatan yang diperoleh dari pinjaman yang telah diberikan.

Pengertian Kas MasukPenerimaan kas dalam suatu perusahaan bisa berasal dari beberapa sumber

antara lain dari tabungan, pelunasan utang atau dari pinjaman. Sistem penerimaan kasdari piutang pada Lembaga Perkreditan Desa mengharuskan :1. Debitur melakukan pembayaran setiap bulan dengan membayar pokok dan bunga

sesuai jumlah pinjamannya.Fungsi dalam Penerimaan Kas dari Piutang pada Lembaga Perkreditan Desa.Fungsi yang terkait dalam penerimaan kas dari piutang adalah :

a. Fungsi Penagihan.Jika perusahaan melakukan penagihan piutang langsung kepada debitur

melalui penagih perusahaan, fungsi penagih bertanggungjawab untuk melakukanpenagihan kepada debitur perusahaan berdasarkan daftar piutang yang dibuatoleh fungsi akuntansi. Bagian yang terlibat dalam fungsi penagihan adalah bagianpenagihan.

b. Fungsi Kas.Fungsi ini bertanggungjawab atas penerimaan cek dari fungsi sekertariat

atau dari fungsi penagihan. Fungsi kas bertanggungjawab untuk menyetorkan

Page 125: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

110 | Sistem Akuntansi LPD

kas yang diterima dari berbagai fungsi tersebut segera ke Bank dalam jumlahpenuh. Bagian yang terlibat dalam fungsi kas adalah bagian kas.

c. Fungsi Akuntansi.Fungsi akuntansi bertanggungjawab dalam pencatatan penerimaan kas dari

piutang ke dalam jurnal penerimaan kas dan berkurangnya piutang ke dalamkartu piutang. Bagian yang terlibat dalam fungsi akuntansi adalah bagian akuntansi.

Pengertian Kas KeluarPengeluaran kas dalam suatu perusahaan itu adalah untuk membayar bermacam-

macam transaksi yang terjadi di dalam suatu perusahaan dan umumnya.

Pengertian Kas KecilKas kecil adalah uang yang disediakan untuk membayar pengeluaran-

pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil, dan tidak ekonomis bila dibayar dengancek. Dana kas kecil dipisahkan dari kas besar dan diserahkan kepada seorang kasirkas kecil, yang akan mempertanggungjawabkan setiap pengeluaran. Adapun pemegangkas kecil bisa diserahkan kepada staf yang ada di unit-unit kerja.

Kas kecil ini biasa disimpan di dalam cash register, dan besar jumlah kas kecilberdasarkan kebutuhan atau pengeluaran yang sifatnya relatif tetap dari masing-masingunit kerja dalam jangka waktu tertentu.

Soemarso (2004) mendefinisikan dana kas kecil sebagai berikut :

Sejumlah uang tunai tertentu yang disisihkan dalam perusahaan dan digunakanuntuk melayani pengeluaran-pengeluaran tertentu. Biasanya pengeluaran-pengeluaranyang dilakukan melalui dana kas kecil adalah pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnyatidak besar, pengeluaran-pengeluaran lain dilakukan dengan Bank (dengan cek).

Tujuan dibentuknya Kas Kecil.Untuk menangani masalah perlengkapan atau perbekalan perusahaan yang

dilakukan oleh suatu bagian Lembaga Perkreditan Desa biasanya berdasarkan langkah-langkah berikut:1. Untuk menghindari cara-cara pembayaran pengeluaran yang relatif kecil dan

mendadak, yang tidak ekonomis dan tidak praktis.

2. Untuk mempercepat kegiatan atasan yang mempergunakan dana secara mendadakdan tidak terencana.

Page 126: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 111

6.2. CATATAN-CATATAN TERKAIT KAS MASUK, KAS KELUAR,DAN KAS KECIL PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA

A. Penerimaan Kas dari Pendapatan OperasionalPendapatan (revenue) adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang

timbul dari aktivitas normal selama suatu periode yang mengakibatkan kenaikanekuitas dan tidak setara, langsung dari kontribusi penanam modal. PendapatanLPD biasanya dicatat secara accrual bassic, yakni setiap pendapatan akandibukukan sebagai pendapatan apabila telah jatuh tempo dan bukan pada saatuang diterima. Pendapatan operasional adalah semua pendapatan yang merupakanhasil langsung dari kegiatan usaha LPD. Kas yang termasuk dalam pendapatanoperasional LPD yaitu :a. Hasil Bunga.

Hasil bunga yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah pendapatan bungadari pinjaman yang diberikan LPD.

b. Pendapatan Operasional Lainnya.Pendapatan lainnya yang merupakan hasil langsung dari kegiatan LPD yangtidak dapat digolongkan ke dalam hasil bunga

.B. Penerimaan Biaya Operasional

1. Biaya Bunga.

Biaya bunga yang temasuk dalam pos ini adalah biaya bunga atas dana-dana yang berasal dari Bank atau BPR lain dan pihak ketiga bukan Bank, yangdirinci sebagai berikut :a. Kepada bank-bank lain yaitu bisa bunga atas dana-dana yang berasal dari

Bank yang dirinci atas :1) Simpanan berjangka.2) Pinjaman yang diterima.3) Lainnya.

b. Kepada pihak ketiga bukan Bank :1) Simpanan berjangka.2) Tabungan.3) Lainnya.

Page 127: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

112 | Sistem Akuntansi LPD

2. Biaya Tenaga Kerja.Gaji pokok, upah, beserta tunjangan-tunjangan yang dibayar

kepadapengurus LPD baik yang berstatus tetap maupun tidak tetap sebelumdikurangi dengan pajak pendapatan / upah dan potongan-potongan lainnya.

3. Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan.Biaya pemeliharaan dan perbaikan yang dikeluarkan oleh LPD atas gedung

/ rumah-rumah, mesin, alat-alat pengangkutan milik LPD.

4. Biaya Penyusutan.

a. Aktiva tetap dan inventaris yaitu penyusutan yang diperhitungkan atas bendatersebut.

b. Piutang yaitu penyusutan yang diperhitungkan atas piutang terhadapdebiturnya.

5. Biaya Barang dan Jasa dari Pihak Ketiga.

Biaya-biaya yang dikeluarkan LPD sehubungan dengan penerimaan / pemakaianbarang-barang / jasa-jasa pihak ketiga.

e. Biaya Operasional Lainnya.

Biaya operasional yang tidak termasuk salah satu pos dari pos a sampai pos ediatas.

C. Sistem Dana Kas KecilDana kas kecil diselenggarakan dengan tujuan pembiayaan pengeluaranyang

nilainya tidak terlalu besar. Dana kas kecil dapat diwujudkan dengan dua cara,yaitu sistem dana dan sistem imprest. Dana kas kecil dapat diisi kembali apabilasaldonya telah berkurang.

Fungsi yang mempunyai kaitan dengan sistem dana kas kecil pada LembagaPerkreditan Desa adalah :

1. Fungsi Kas.Bertanggungjawab dalam mengisi, otorisasi, dan menyerahkan pinjaman yangdiberikan pada pemegang dana kas kecil.

2. Fungsi Akuntansi.Bertanggungjawab atas pencatatan pengeluaran kas kecil, transaksi, pengisiankembali dana kas kecil dan otorisasi untuk fungsi kas.

Page 128: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 113

3. Fungsi pemegang dana kas kecil.Bertanggungjawab atas penyimpanan dan pengeluaran dana kas kecil.

4. Fungsi yang memerlukan Pembayaran Tunai.Berdasarkan atas transaksi yang memerlukan pembayaran tunai dalam jumlahkecil.

5. Fungsi Pemeriksa Intern.Bertanggungjawab atas penghitungan transaksi yang memerlukan pembayarantunai dalam jumlah kecil serta bertanggungjawab atas dana kas kecil secaraperiodik dan mencocokkan hasilnya dengan catatan kas

Page 129: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

114 | Sistem Akuntansi LPD

6.3. PROSEDUR-PROSEDUR YANG TERKAIT DENGAN KASMASUK, KAS KELUAR, DAN KAS KECIL PADA LEMBAGAPERKREDITAN DESA

A. Prosedur Penerimaan Kas Pendapatan OperasionalTerdapat beberapa jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kasdari penerimaan kas pendapatan operasional, yaitu :1. Hasil Bunga merupakan pendapatan bunga dari pinjaman yang diberikan oleh

LPD. Hasil bunga ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

Page 130: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 115

a. Dari Bank-bank lain.1) Giro. Merupakan pembayaran kebalikan dari sistem cek, berupa surat

perintah untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening seseorangkepada rekening lain yang ditunjuk surat tersebut.

2) Simpanan Berjangka (deposito).Merupakan simpanan dari pihak ketiga yang penarikannya hanya dapatdilakukan dalam jangka waktu tertentu tergantung perjanjian antar pihakketiga dan LPD yang bersangkutan.

3) Pinjaman yang diberikan.4) Merupakan pinjaman yang berupa uang tunai atau persetujuan kredit

antara LPD yang berkaitan dengan nasabahnya.5) Lainnya.

b. Dari pihak ketiga bukan Bank.1) Pinjaman yang diberikan.

Merupakan pinjaman yang berupa uang tunai atau persetujuan kreditantara LPD yang berkaitan dengan nasabahnya.

2) Lainnya.

2. Pendapatan Operasional lainnya.Merupakan hasil langsung dari kegiatan LPD yang tidak dapat

digolongkan ke dalam hasil bunga.Ini termasuk kas masuk atau pemasukanyang didapat Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dari semua nasabahnya.Berdasarkan hal tersebut LPD akan dapat mengembangkan infrastruktur yangada di desanya sehingga desanya semakin maju. Selain itu LPD dapat digunakanuntuk hal-hal lain yang berguna.

B. Prosedur Pembentukan Dana Kas KecilPembentukan dana kas kecil diorientasikan oleh kepala bagian keuangan yang

terkait dalam prosedur pembentukan dana kas kecil adalah sebagai berikut :a. Bagian Utang.

Tugas dari bagian utang yaitu :1. Menerima otorisasi atau surat pembentukan dana dari keuangan.2. Membuat bukti kas keluar 3 rangkap.3. Mencatat bukti kas keluar dalam daftar kas keluar.4. Menerima kas keluar lembar 1 yang sudah dicap lunas oleh bagian karsa.5. Mencatat nomor dan tanggal pembayaran sesuai dengan data bukti

pengeluaran kas, dan

Page 131: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

116 | Sistem Akuntansi LPD

6. Menyerahkan bukti kas keluar lembar 1 yang telah dicap lunas kepadabagian jurnal dan laporan.b. Bagian Karsa.

1. Menerima bukti kas keluar lembar 1 dan 3.2. Menyediakan nominal yang tercantum dalam bukti kas keluar.3. Berisi cap dan tanda tangan pada bukti kas keluar lembar 1 dan 3

yang dicap kepada :4. Bagian utang lembar 1 dilampirkan dengan surat pembentukan dana

kas kecil.5. Pemegang dana kas kecil lembar 3 bersama dengan nominal.

c. Bagian Jurnal dan Laporan.1. Memberikan bukti kas keluar lembar 1 dan dilampirkan surat

keputusan pembentukan dana kas kecil dari bagian utang.2. Mencatat bukti kas keluar dalam jurnal pengeluaran kas, dan3. Mengarsipkan bukti kas keluar serta surat keputusan pembentukan

dana kas kecil.d. Pemegang Dana Kas Kecil.

1. Menerima cek dan bukti kas kecil dari bagian karsa.2. Mencairkan cek Bank.3. Mengarsipkan bukti kas keluar.

6.4. PENGENDALIAN INTERNAL UNTUK MENINGKATKANEFISIENSI PENYALURAN KREDIT PADA LEMBAGAPERKREDITAN DESA

Strukur pengendalian internal merupakan rangkaian proses yang dijalankanentitas, yang mana proses tersebut mencakup berbagai kebijakan dan prosedursistematis, bervariasi dan memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Menjaga keandalan pelaporan keuangan entitas.2. Menjaga efektifitas dan efisiensi operasi yang dijalankan.3. Menjaga kepatuhan hukum dan peraturan yang berlaku.

Struktur pengendalian internal yang efektif dirancang dengan tujuan pokok sebagaiberikut:

1. Menjaga kekayaan dan catatan organisasi.2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.3. Mendorong efisiensi.

Page 132: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 117

4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.Pengertian kredit menurut UU No 10 Tahun 1998 tentang perbankan adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkanpersetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara Bank dengan pihak lainyang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktutertentu dengan pemberian bunga.

Jenis kreditKredit yang diberikan kepada masyarakat oleh Lembaga Perkreditan Desa

terdiri dari berbagai jenis. Menurut Kasmir (2003:99) yang merupakan jenis-jeniskredit secara umum dari berbagai segi antara lain:

1. Dilihat dari segi kegunaan.a. Kredit investasi biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau

membangun proyek atau pabrik baru untuk keperluan rehabilitasi.b. Kredit modal kerja digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi

dalam operasional.2. Dilihat dari segi tujuan kredit.

a. Kredit produktif.b. Kredit konsumtif.c. Kredit perdagangan.

3. Dilihat dari segi jangka waktu.a. Kredit jangka waktu pendek.b. Kredit jangka waktu menengah.c. Kredit jangka waktu panjang.

4. Dilihat dari segi jaminan.a. Kredit dengan jaminan.b. Kredit tanpa jaminan.

5. Dilihat dari sektor usaha.a. Kredit pertanian.b. Kredit peternakan.c. Kredit perikanan.d. Kredit industri.e. Kredit perdagangan.f. Kredit jasa-jasa.

Page 133: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

118 | Sistem Akuntansi LPD

Page 134: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 119

Tujuan Pembelajaran:Mengetahui sistem akuntansi penggajian dan pengupahan;Mengetahui dokumen yang digunakan dalam akuntansi gaji dan upah;Mengetahui prosedur sistem akuntansi penggajian dan pengupahan;Mengetahui laporan yang dihasilkan dalam sistem akuntansi penggajian;Mengetahui indikator yang digunakan untuk menentukan besarnya gaji;Mengetahui sistem perekrutan karyawan dalam Lembaga Perkreditan Desa (LPD);Mengetahui aturan ketenagakerjaan dalam Undang-Undang;Mengetahui catatan akuntansi yang digunakan untuk pencatatan penggajian;Mengetahui sistem personalia dalam Lembaga Perkreditan Desa (LPD);Mengetahui jurnal penggajian beserta flowchart dalam Lembaga PerkreditanDesa (LPD).

Dalam bab ini membahas tentang sistem penggajian dan pengupahan dalamLembaga Perkreditan Desa, dimana Gaji pokok karyawan pada LPDharus diperhitungkan dengan baik tanpa adanya kesalahan. Selain itu dalam

bab ini membahas tentang bagaimana pencatatan penggajian, bagaimana flowchartdalam LPD, bagaimana aturan ketenagakerjaan, indikator dalam menentukan besarnyagaji. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini.

7.1 SISTEM PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN LEMBAGAPERKREDITAN DESA (LPD)

Sistem akuntansi gaji dan upah adalah suatu sistem dari prosedur dancatatan-catatan yang memberikan kemungkinan untuk menentukan dengan cepatdan tepat berapa jumlah pendapatan kotor setiap pegawai, berapa jumlah yangharus dikurangi dan pendapatan untuk berbagai pajak dan potongan lainnya dan

Sistem Akuntansi Penggajiandan Pengupahan Lembaga Perkreditan Desa

BAB 7

Page 135: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

120 | Sistem Akuntansi LPD

berapa saldo yang harus diberikan kepada karyawan. Adanya sistem akuntansiyang memadai, menjadikan akuntan perusahaan dapat menyediakan informasikeuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para pemilik atau pemegangsaham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan (stakeholder) lain yangdijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomi termasuk juga dalam LembagaPerkreditan Desa (LPD). Sistem tersebut dapat digunakan oleh manajemen untukmerencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Salah satu sistem yangdapat digunakan oleh manajemen perusahaan adalah sistem akuntansi gaji danupah.Sistem dirancang untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau secararutin terjadi.

Gaji dan upah adalah komponen biaya yang secara rutin terjadi dalampenyelenggaraan perusahaan dan sangat penting, karena berkaitan dengan motivasikaryawan. Pada perusahaan yang bergerak di sektor jasa, gaji dan upahmerupakan biaya yang paling dominan. Untuk memudahkan pelaksanaanadministrasinya maka diperlukan suatu sistem, yaitu sistem akuntansi gaji danupah.

Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang eratberhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapaitujuan tertentu. Setiap sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang kaliatau yang secara rutin terjadi (Mulyadi, 2001:2). Pengertian Gaji menurutSoemarso S.R (2005:307) adalah imbalan kepada pegawai yang diberi tugas-tugas administratif dan tahunan. Selain gaji, karyawan LPD juga memperolehmanfaat-manfaat lain yang diberikan dalam bentuk tunjangan, misalnya TunjanganHari Raya (THR), tunjangan kesehatan, dana suka duka insentif akhir tahun danlainnya tergantung kemampuan anggaran.

Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) penentuan gaji pokok pengurusdan karyawan LPD diperhitungkan dengan sistem score terhadap tiga (3) faktortertentu, yaitu (a) jabatan, (b) tingkat pendidikan, dan (c) masa kerja. Komponenpenghasilan setiap bulan meliputi antara lain; gaji pokok, tunjangan jabatan, uangmakan, uang transport, premi asuransi, iuran dana pensiun, dan tunjangan lainnya.Komponen penghasilan lainnya antara lain; Tunjangan Hari Raya (THR), tunjangankesehatan serta upah lembur dan insentif.

Page 136: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 121

7.2 DOKUMEN YANG DIGUNAKAN DALAM AKUNTANSI GAJIDAN UPAH

Dokumen atau formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yangterjadi dalam organisasi ke dalam catatan. Dokumen sangat penting dalamakuntansi sebab untuk mencatat dan menghitung gaji dan upah menggunakanbukti-bukti yang terdapat pada dokumen.Menurut Mulyadi (2001:374) dokumenyang digunakan dalam sistem akuntansi gaji dan upah adalah:1. Dokumen Pendukung Perubahan Gaji Dan Upah.

Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa suratkeputusan yang berhubungan dengan karyawan, misalnya: surat keputusanpengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, skorsing dan sebagainya.Tembusan dokumen ini dikirimkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan upahuntuk kepentingan pembuatan daftar gaji dan upah.

2. Kartu Jam Hadir.Kartu jam hadir ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatatjam hadir setiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir dapat berupadaftar hadir biasa dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dari mesinpencatat waktu.

Gambar 7.1 Kartu Jam Hadir

Page 137: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

122 | Sistem Akuntansi LPD

3. Kartu jam kerja merupakan dokumen yang digunakan untuk mencatat waktuyang dikonsumsi tenaga kerja langsung pada perusahaan yang diproduksinyaberdasarkan pesanan.

4. Daftar Gaji dan Upah.Daftar gaji dan upah merupakan dokumen yang memuat informasi mengenaijumlah gaji bruto setiap karyawan, potongan-potongan serta jumlah gaji nettosetiap karyawan dalam suatu periode pembayaran.

5. Rekap Daftar Gaji dan Upah.

Rekap daftar gaji dan upah merupakan dokumen yang berisi ringkasan gajiperdepartemen/bagian, yang dibuat berdasarkan daftar gaji.

3. Surat Pernyataan Gaji dan Upah.

Surat pernyataan gaji dan upah merupakan dokumen yang dibuat oleh fungsipembuat daftar gaji, yang merupakan catatan bagi setiap karyawan besertaberbagai potongan yang menjadi beban bagi karyawan.

4. Amplop Gaji dan Upah.Amplop gaji dan upah ini berisi uang gaji karyawan yang memuat informasimengenai nama karyawan, nomor identifikasi, dan jumlah gaji bersih yangditerima karyawan dalam bulan atau periode tertentu.

Gambar 7.2 Kartu Jam Kerja

Page 138: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 123

5. Bukti Kas Keluar.Berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang diterima dari fungsi pembuatdaftar gaji, maka fungsi pencatat uang akan membuat dokumen yangmerupakan perintah pengeluaran uang kepada fungsi pembayaran gaji.

7.3 PROSEDUR SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DANPENGUPAHAN SECARA UMUM

Suatu sistem pasti memiliki prosedur-prosedur agar sistem tersebut dapatberjalan, begitu pula dengan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan.Prosedur merupakan rangkaian kegiatan yang saling berhubungan satu denganyang lainnya, prosedur biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatudepartemen. Prosedur dibuat untuk menjamin penanganan secara seragamtransaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

Menurut Mulyadi (2003: 385) sistem akuntansi penggajian terdiri darijaringan prosedur berikut:

1. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir.Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan

waktu hadir ini diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan menggunakandaftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi. Pencatatan waktu hadirdapat menggunakan daftar hadir biasa, yang karyawan harus menandatanganinya setiap hadir dan pulang dari perusahan atau dapat menggunakankartu hadir (berupa clockcard) yang diisi secara otomatis dengan menggunakanmesin pencatat waktu (timerecorder mechine). Bagi karyawan yang digajibulanan, daftar hadir digunakan untuk menentukan apakah karyawan dapatmemperoleh gaji penuh, atau harus dipotong akibat ketidakhadiran karyawan.Daftar hadir ini juga digunakan untuk menentukan apakah karyawan bekerjadi perusahaan dalam jam biasa atau jam lembur (overtime), sehingga dapatdigunakan untuk menentukan apakah karyawan akan menerima gaji saja ataumenerima tunjangan lembur (yang terakhir ini umumnya bertarif di atas tarif gajibiasa).

2. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji.Dalam prosedur ini fungsi pembuat daftar gaji yaitu membuat daftar gaji

karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat,pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji bulan sebelumnya

Page 139: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

124 | Sistem Akuntansi LPD

dan daftar hadir. Jika gaji karyawan melebihi penghasilan tidak kena pajak,informasi mengenai potongan PPh pasal 21 dihitung oleh fungsi pembuat daftargaji atas dasar data yang tercantum dalam kartu penghasilan karyawan.Potongan PPh pasal 21 ini dicantumkan dalam daftar gaji karyawan.

3. Prosedur Distribusi Biaya Gaji.Dalam prosedur distribusi gaji dan upah, biaya tenaga kerja didistribusikan

kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja. Distribusibiaya tenaga kerja ini dimaksudkan untuk pengawasan biaya dan perhitunganharga pokok produk.

4. Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar.Dalam prosedur pembuatan bukti kas keluar dibuat oleh fungsi akuntansi

yang diberikan kepada fungsi pembayar gaji dan upah sebagai dasar untukpembayaran gaji karyawan. Bukti kas keluar harus diotorisasi oleh fungsiakuntansi.

5. Prosedur Pembayaran Gaji.Prosedur pembayaran gaji melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan.

Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuanganuntuk menulis cek guna pembayaran gaji. Fungsi keuangan kemudianmenguangkan cek tersebut ke Bank dan memasukan uang ke amplop gaji.Jika Jumlah karyawan perusahaan banyak, pembagian amplop gaji dan upahbiasanya dilakukan oleh juru bayar (pay master). Pembayaran gaji dan upahdapat dilakukan dengan membagikan cek gaji dan upah kepada karyawan.

Sistem pengupahan terdiri dari jaringan prosedur berikut ini:

a. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir.Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan.

Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan untuk menentukan upahkaryawan. Daftar hadir digunakan untuk menentukan apakah karyawandapat memperoleh upah penuh, atau harus dipotong akibat ketidakhadiranmereka. Daftar hadir ini juga digunakan untuk menentukan apakah karyawanbekerja di perusahaan dalam jam biasa atau jam lembur (overtime),sehingga dapat digunakan untuk menentukan apakah karyawan akanmenerima upah saja atau menerima tunjangan lembur (yang terakhir iniumumnya bertarif di atas tarif upah biasa).

Page 140: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 125

b. Prosedur Pencatatan Waktu Kerja.Dalam perusahaan manufaktur yang produksinya berdasarkan

pesanan, pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang bekerjadi bagian produksi untuk keperluan distribusi upah karyawan kepada produkyang menikmati jasa karyawan tersebut. Misalnya seorang karyawan pabrikhadir di perusahaan selama 7 jam suatu hari kerja, jumlah jam hadir tersebutdirinci menjadi waktu kerja dalam tiap-tiap pesanan yang dikerjakan, dengandemikian waktu kerja ini dipakai sebagai dasar pembebanan biaya tenagakerja langsung kepada produk yang diproduksi.

c. Prosedur Pembuatan Daftar Upah.Dalam prosedur ini, bagian gaji dan upah membuat daftar upah

karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar upah adalahsurat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikanpangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar upah, daftarhadir serta waktu kerja. Jika upah karyawan melebihi penghasilan tidakkena pajak, informasi mengenai potongan PPh pasal 21 dihitung oleh bagiangaji dan upah atas dasar data yang tercantum dalam kartu penghasilankaryawan. Potongan PPh pasal 21 ini dicantumkan dalam daftar gajidan upah.

d. Prosedur Distribusi Biaya Upah.Dalam prosedur distribusi upah, biaya tenaga kerja didistribusikan

kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja.Distribusi biaya tenaga kerja ini dimaksudkan untuk pengawasan biaya danperhitungan harga pokok produk.

e. Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar.Dalam prosedur pembuatan bukti kas keluar dibuat oleh fungsi

akuntansi yang diberikan kepada fungsi pembayar gaji dan upah sebagaidasar untuk pembayaran upah karyawan. Bukti kas keluar harus diotorisasioleh fungsi akuntansi.

f. Prosedur pembayaran upah.Prosedur pembayaran upah melibatkan bagian utang dan bagian kasa.

Bagian utang membuat perintah pengeluaran kas kepada bagian kasa untukmenulis cek guna pembayaran upah. Bagian kasa kemudian menguangkan

Page 141: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

126 | Sistem Akuntansi LPD

cek tersebut ke Bank dan memasukkan uang ke amplop upah. Jika jumlahkaryawan perusahaan banyak, pembagian amplop upah biasanya dilakukanoleh juru bayar (pay master). Pembayaran upah dapat dilakukan denganmembagikan cek gaji dan upah, kepada karyawan.

7.4 LAPORAN YANG DIHASILKAN DALAM SISTEM AKUNTANSIPENGGAJIAN

Laporan yang dihasilkan dalam sistem akuntansi penggajian adalahNeraca, Laporan Arus Kas dan Laporan Laba/Rugi. Neraca yang dihasilkanada dua jenis yaitu Neraca Percobaan dan Neraca Kompratif. Neraca percobaan(trial balance) adalah suatu alat untuk mengoreksi kebenaran perdebetan ataupengkreditan setiap transaksi yang dicatat pada buku besar. Neraca percobaandisebut juga neraca saldo karena merupakan kumpulan dari saldo–saldo tiapperkiraan yang ada dalam buku besar. Untuk menyusun neraca percobaan inikita harus menentukan dulu saldo-saldo perkiraan yang ada dalam buku besar.Neraca percobaan bukan merupakan akhir dari proses pembuatan buktitransaksi sampai dengan pengikhtisaran setiap transaksi, tetapi merupakan langkahawal untuk penyusunan laporan keuangan sebagai akhir dari siklus akuntansi.Neraca percobaan bentuknya sama dengan bentuk neraca. Neraca kompratifadalah neraca yang dipergunakan untuk pembuatan laporan arus kas. Neracakompratif dapat mempermudah pembuatan laporan arus kas karena denganadanya neraca kompratif ini pembuatan laporan arus kas dapat dibuat tanpaadanya laporan laba rugi.

Laporan laba rugi adalah laporan yang mengukur kinerja keuanganperusahaan selama satu periode tertentu. Laporan ini mencerminkan aktivitasoperasi perusahaan. Laporan laba rugi inilah merupakan ringkasan daripendapatan dan biaya perusahaan selama periode tertentu, diakhiri dengan labaatau kerugian bersih untuk periode tersebut. Laporan laba rugi terutamamenyajikan informasi kinerja. Informasi kinerja perusahaan diperlukan untukmenilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan dimasa depan. Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitasperusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada. Selain itu,informasi tersebut juga berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektivitasperusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya. Selanjutnya adalahlaporan arus kas. Laporan arus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan

Page 142: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 127

yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasidan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunanbersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode.

7.5 INDIKATOR YANG DIGUNAKAN UNTUK MENENTUKANBESARNYA GAJI

Pada prinsipnya, SDM LPD berhak atas penghasilan secara rutin (setiapbulan), secara insidentil (waktu-waktu tertentu) dan juga berhak mendapatkanjasa lainnya jika SDM LPD bersangkutan diberhentikan dengan hormat bekerjadi LPD. Komponen dan besaran penghasilan dan jasa lainnya, tetapmempertimbangkan kemampuan LPD dan diputuskan dalam paruman DesaPakraman. Penghasilan rutin ( bulanan ) SDM LPD dapat meliputi antara lain gajipokok, tunjangan jabatan, uang makan, uang transport, premi asuransi dan iurandana pensiun. SDM yang dimaksud meliputi pengurus LPD, karyawan, BadanPembina Penasehat Pengawas Eksternal dan Badan Pengawas Internal.

1. Penentuan Gaji Pokok.Gaji pokok merupakan elemen utama yang dijadikan dasar pertimbangan

mengapa gaji digolongkan ke dalam kelompok biaya operasional. Besarnyanilai pada elemen ini tentunya bervariasi. Penentuan gaji pokok diperhitungkandengan sistem score terhadap 3 (tiga) indikator penentu, yaitu jabatan, tingkatpendidikan dan masa kerja, dengan asumsi-asumsi sebagaimana disajikandalam matrik berikut :

Page 143: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

128 | Sistem Akuntansi LPD

2. Penentuan Tunjangan Jabatan.Ada berbagai macam jenis tunjangan, dimana dalam pelaksanaannya

sangat tergantung dari kemampuan perusahaan. Salah satunya yaitu adalahtunjangan jabatan. Tunjangan jabatan diperuntukkan bagi SDM LPD yangmemegang jabatan yaitu kepala, kabag. operasional, dan kabag. umum.Penentuan besarnya tunjangan jabatan, juga dapat menggunakan sistem scoreatas 3 (tiga) faktor penentu.

3. Uang Transport dan Uang Makan.Uang transport dan uang makan diperuntukkan bagi seluruh pengurus

dan karyawan LPD, ditentukan berdasarkan masuk kerja dalam satu periode(bulanan). Besarnya uang transport dan uang makan dalam satu hari kerjaditentukan oleh pengurus LPD berdasarkan kemampuan anggaran untukpenghasilan SDM LPD. Untuk mengimplementasikan komponen penghasilanini, maka jumlah masuk kerja setiap pengurus dan karyawan dalam sebulanharus dihitung (dari absensi).

4. Premi Asuransi dan Iuran Dana Pensiun.Pengurus LPD dapat mengikutsertakan semua pengurus dan karyawan

LPD dalam program asuransi dan dana pensiun (atau Program TabunganHari Tua atau THT). Besarnya premi asuransi dan THT didasarkan padakemampuan keuangan (anggaran) atas hak penghasilan SDM LPD.

5. Insentif Pengawasan Internal dan Eksternal.Hak penghasilan rutin (insentif) ketua pengawas internal diperhitungkan

dengan kisaran 10% sampai 30% dari gaji pokok kepala LPD dan insentifanggota pengawas internal sebesar 70% sampai 90% dari insentif ketuapengawas internal. Keputusan besarnya insentif tersebut dapat diambilberdasarkan musyawarah antara pengurus LPD dan pengawas internal LPDbersangkutan dan tetap harus mempertimbangkan kemampuan anggaranuntuk hak penghasilan SDM LPD.

7.6 SISTEM PEREKRUTAN KARYAWAN DALAM LEMBAGAPERKREDITAN DESA (LPD)

Salah satu kunci utama dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM)yang profesional adalah terletak pada proses rekrutmen, seleksi, trainning anddevelopment calon tenaga kerja. Mencari tenaga kerja yang berkualitas danprofesional tidaklah gampang. Merupakan sebuah kewajiban dalam sebuah

Page 144: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 129

organisasi dan perusahaan-perusahaan harus melakukan penyaringan untukanggota atau para pekerja yang baru. Untuk itulah rekrutmen tenaga kerjadibutuhkan untuk menjaring para pelamar yang ingin melamar. Dalam organisasirekrutmen ini menjadi salah satu proses yang penting dalam menentukan baiktidaknya pelamar yang akan melamar pada organisasi tertentu. Informasiperekrutan karyawan di LPD ini biasanya disebarluaskan melalui peparumandesa, peparuman banjar, maupun papan-papan pengumuman lainnya dalam ruanglingkup desa. Dalam perekrutan karyawan ini LPD mempunyai persyaratan yangharus dipenuhi oleh pelamar yaitu diantaranya seperti :

1. Berasal dari Krama Desa Pakraman yang bersangkutan;2. Berpendidikan paling rendah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas atau yang

sederajat;3. Berusia paling rendah 18 ( delapan belas ) tahun;4. Sanggup bekerja dengan jujur, disiplin untuk memajukan dan mengembangkan

LPD, serta bersedia medewa saksi sebelum melaksanakan tugas, dan;5. Memiliki kemampuan atau keterampilan dalam pengelolaan keuangan;6. Mau bekerja keras dan bekerja sama dalam team;7. Diutamakan memiliki pengalaman kerja;8. Diutamakan yang memiliki loyalitas dan jiwa pengabdian yang tinggi.

Selain berbagai persyaratan yang harus dipenuhi, pelamar juga harus melewatiberbagai tahapan seleksi seperti :1. Tes tulis.2. Tes wawancara.

7.7 ATURAN KETENAGAKERJAAN DALAM UNDANG-UNDANG

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa, Lembaga PerkreditanDesa (LPD) dalam kegiatan operasionalnya tetap mengacu pada Undang-Undangketenagakerjaan dalam hal mengatur Sumber Daya Manusia (SDM) padaLembaga Perkreditan Desa (LPD). Berikut adalah beberapa aturan dalamketenagakerjaan yang terkait dengan Perusahaan Jasa menurut Undang-Undangketenagakerjaan No.25 Tahun 1997, diantaranya sebagai berikut :

Page 145: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

130 | Sistem Akuntansi LPD

Ketentuan Umum:

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan :1. Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja

pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.

2. Tenaga kerja adalah setiap orang laki-laki atau wanita yang sedang dalamdan/atau akan melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungankerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhanmasyarakat.

3. Pekerja adalah tenaga kerja yang bekerja di dalam hubungan kerja padapengusaha dengan menerima upah.

4. Pengusaha adalah :

a. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankansuatu perusahaan milik sendiri;

b. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang secara berdirisendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya;

c. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang berada diIndonesia mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a danhuruf b yang berkedudukan di luar wilayah Indonesia.

5. Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidakyang mempekerjakan pekerja dengan tujuan mencari keuntungan atau tidak,milik orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum, baik milik swastamaupun milik negara.

6. Perjanjian kerja adalah suatu perjanjian antara pekerja dan pengusaha secaralisan dan/atau tertulis, baik untuk waktu tertentu maupun untuk waktu tidaktertentu yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak.

7. Hubungan kerja sektor formal adalah hubungan kerja yang terjalin antarapengusaha dan pekerja berdasarkan perjanjian kerja, baik untuk waktu

Page 146: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 131

tertentu maupun untuk waktu tidak tertentu yang mengandung adanya unsurpekerjaan, upah, dan perintah.

8. Hubungan Industrial adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk antarapara pelaku dalam proses produksi barang atau jasa yang meliputi pengusaha,pekerja, dan pemerintah.

9. Hubungan Industrial Pancasila adalah hubungan industrial yang berdasarkanatas nilai-nilai yang merupakan manifestasi dari keseluruhan sila-sila Pancasiladan Undang-Undang Dasar 1945, dan yang tumbuh serta berkembang diatas kepribadian bangsa dan kebudayaan nasional Indonesia.

10. Serikat pekerja adalah organisasi pekerja yang bersifat mandiri, demokratis,bebas, dan bertanggungjawab yang dibentuk dari, oleh, untuk, pekerja gunamemperjuangkan hak dan kepentingan kaum pekerja dan keluarganya.

11. Gabungan serikat pekerja adalah beberapa serikat pekerja yang tergabungatas dasar lapangan pekerjaan.

12. Lembaran Kerjasama Bipartit adalah forum komunikasi, konsultasi, danmusyawarah tentang masalah hubungan industrial di perusahaan yanganggotanya terdiri dari unsur pengusaha dan unsur pekerja.

13. Lembaga Kerjasama Tripartit adalah forum komunikasi, konsultasi, danmusyawarah, dalam rangka hubungan industrial, yang anggotanya terdiri dariunsur pengusaha, pekerja, dan pemerintah.

14. Peraturan perusahaan adalah peraturan yang dibuat secara tertulis olehpengusaha yang memuat syarat-syarat kerja serta tata tertib perusahaan.

15. Kesepakatan kerja bersama adalah kesepakatan hasil perundingan yangdiselenggarakan oleh serikat pekerja atau gabungan serikat pekerja denganpengusaha atau gabungan pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja, untukmengatur dan melindungi hak dan kewajiban kedua belah pihak.

16. Perselisihan industrial adalah perselisihan antara pengusaha atau gabunganpengusaha dengan pekerja atau serikat pekerja atau gabungan serikat pekerjakarena tidak adanya persesuaian paham mengenai pelaksanaan syarat-syaratkerja, pelaksanaan norma kerja, hubungan kerja, dan/atau kondisi kerja.

Page 147: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

132 | Sistem Akuntansi LPD

17. Mogok kerja adalah tindakan pekerja secara bersama-sama menghentikanatau memperlambat pekerjaan sebagai akibat gagalnya perundinganpenyelesaian perselisihan industrial yang dilakukan, agar pengusahamemenuhi tuntutan pekerja.

18. Penutupan perusahaan (lock-out) adalah tindakan pengusaha menghentikansebagian atau seluruh kegiatan perusahaan sebagai akibat penyelesaianperselisihan industrial yang tidak mencapai kesepakatan, supaya pekerjatidak mengajukan tuntutan yang melampaui kemampuan perusahaan.

19. Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatuhal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban pekerjadan pengusaha.

20. Anak adalah orang laki-laki atau wanita yang berumur kurang dari 15 (limabelas) tahun.

21. Orang muda adalah orang laki-laki atau wanita yang berumur 15 (lima belas)tahun atau lebih dan kurang dari 18 (delapan belas) tahun.

22. Waktu kerja adalah waktu untuk melakukan pekerjaan, dapat dilaksanakanpada siang hari dan/atau malam hari.

- Siang hari adalah waktu antara pukul 06.00 sampai pukul 18.00.

- Malam hari adalah waktu antara pukul 18.00 sampai pukul 06.00.

- Seminggu adalah waktu selama 7 hari.

23. Upah adalah hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uangsebagai imbalan dari pengusaha kepada pekerja atas suatu pekerjaan ataujasa yang telah atau akan dilakukan, ditetapkan, dan dibayarkan menurutsuatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-undangan,termasuk tunjangan bagi pekerja dan keluarganya.

24. Kesejahteraan pekerja adalah suatu pemenuhan kebutuhan dan/atau keperluanyang bersifat jasmaniah dan rohaniah, baik selama maupun di luar hubungankerja, yang secara langsung dan tidak langsung dapat mempertinggiproduktivitas kerja.

Page 148: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 133

25. Jaminan sosial tenaga kerja adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalambentuk santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian dari penghasilanyang hilang atau berkurang, dan pelayanan sebagai akibat peristiwa ataukeadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit,hamil, bersalin, hari tua, dan meninggal dunia.

26. Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh,meningkatkan, serta mengembangkan keterampilan atau keahlian,produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dankeahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan,baik di sektor formal maupun di sektor informal.

27. Pemagangan adalah bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakansecara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secaralangsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja yanglebih berpengalaman, dalam proses produksi barang atau jasa di perusahaan,dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu.

28. Pelayanan penempatan tenaga kerja adalah kegiatan untuk mempertemukantenaga kerja dengan pengguna tenaga kerja supaya tenaga kerja dapatmemperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya,serta pengguna tenaga kerja memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengankebutuhan.

29. Tenaga kerja warga negara asing adalah warga negara asing pemegang visadengan maksud bekerja di wilayah Indonesia.

30. Pembinaan adalah kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasilguna untuk memperoleh hasil yang lebih baik dan diarahkan untukmeningkatkan dan mengembangkan semua kegiatan yang berhubungandengan ketenagakerjaan.

31. Usaha sektor informal adalah kegiatan orang perseorangan atau keluarga,atau beberapa orang yang melaksanakan usaha bersama untuk melakukankegiatan ekonomi atas dasar kepercayaan dan kesepakatan, dan tidakberbadan hukum.

32. Pekerja sektor informal adalah tenaga kerja yang bekerja dalam hubungankerja sektor informal dengan menerima upah dan/atau imbalan.

Page 149: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

134 | Sistem Akuntansi LPD

33. Hubungan kerja sektor informal adalah hubungan kerja yang terjalin antarapekerja dan orang perserorangan atau beberapa orang yang melakukan usahabersama yang tidak berbadan hukum atas dasar saling percaya dan sepakatdengan menerima upah dan/atau imbalan atau bagi hasil.

34. Pengawasan ketenagakerjaan adalah kegiatan mengawasi dan menegakkanpelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan.

35. Menteri adalah menteri yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan.

Pasal 1091. Setiap pekerja berhak memperoleh penghasilan yang layak bagi kemanusiaan.2. Untuk mewujudkan penghasilan yang layak sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Pemerintah menetapkan perlindungan pengupahan bagi pekerja.3. Perwujudan penghasilan yang layak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dan ayat (2),4. Pemerintah menetapkan upah minimum atas dasar kebutuhan hidup layak.

Pasal 1121. Ketentuan mengenai penghasilan yang layak dan perlindungan pengupahan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 109 ayat (1), ayat (2), dan ayat (6),serta pengaturan upah minimum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 111,diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

2. Tata cara penetapan, jenis komponen, dan ketentuan mengenai besarnyaupah minimum ditetapkan oleh Menteri.

Pasal 1131. Upah di atas upah minimum ditetapkan atas kesepakatan antara pengusaha

dan pekerja.2. Dalam penetapan upah, pengusaha dilarang melakukan diskriminasi atas dasar

apapun untuk pekerjaan yang sama nilainya.

Pasal 1141. Upah tidak dibayar apabila pekerja tidak melakukan pekerjaan.2. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku dan pengusaha

wajib membayar upah apabila :

Page 150: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 135

a. Pekerja sakit sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan;b. Pekerja tidak masuk bekerja karena berhalangan;c. Pekerja tidak dapat melakukan pekerjaannya karena sedang

menjalankan kewajiban terhadap negara;d. Pekerja tidak dapat melakukan pekerjaannya karena menjalankan

ibadah yang diperintahkan agamanya;e. Pekerja bersedia melakukan pekerjaan yang telah diperjanjikan tetapi

pengusaha tidak mempekerjakannya, baik karena kesalahan sendirimaupun halangan yang dialami pengusaha;

f. Pekerja melaksanakan hak istirahat dan cuti;g. Pekerja melaksanakan tugas organisasi pekerja atas persetujuan

pengusaha.3. Ketentuan mengenai kriteria, tata cara, dan besarnya pembayaran upah

pekerja karena berhalangan melakukan pekerjaan diatur lebih lanjut denganPeraturan Pemerintah.

Pasal 1151. Untuk memberikan saran dan pertimbangan dalam penetapan kebijakan

pengupahan oleh Pemerintah, dibentuk Dewan Pengupahan tingkat Nasionaldan Daerah.

2. Anggota Dewan Pengupahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiridari wakil pemerintah, organisasi pengusaha, serikat pekerja, perguruantinggi dan pakar.

3. Anggota Dewan Pengupahan tingkat Nasional diangkat dan diberhentikanoleh Presiden, sedangkan anggota Dewan Pengupahan tingkat Daerahdiangkat dan diberhentikan oleh Menteri.

4. Tata cara pembentukan dan pengangkatan anggota, tugas, dan tata kerjaDewan Pengupahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2),diatur lebih lanjut oleh Menteri.

Pasal 106Setiap pekerja yang menjalankan haknya untuk melaksanakan waktu istirahatsebagaimana dimaksud dalam Pasal 102 ayat (2) huruf b dan huruf c. Pasal103 ayat (1), dan Pasal 104, berhak mendapat upah penuh.

Page 151: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

136 | Sistem Akuntansi LPD

Pasal 1071. Setiap pengusaha dilarang mempekerjakan pekerja pada hari-hari libur

resmi.2. Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi

pengusaha yang mempekerjakan pekerjanya untuk melakukan pekerjaanyang sifat pekerjaannya harus dilaksanakan atau dijalankan secara terusmenerus.

3. Setiap pekerja yang melakukan pekerjaan pada hari libur resmi sebagaimanadimaksud pada ayat (2) berhak mendapatkan upah lembur.

4. Ketentuan mengenai jenis, sifat, kriteria pekerjaan, dan pengaturan kerjabagi pekerja dan pada hari libur resmi sebagaimana dimaksud pada ayat(2), diatur lebih lanjut oleh Menteri.

Pasal 1081. Setiap pekerja mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas:

a. Keselamatan dan kesehatan kerja;b. Moral dan kesusilaan;c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-

nilai agama.2. Untuk melindungi kesehatan pekerja guna mewujudkan produktivitas kerja

yang optimal diselenggarakan upaya kesehatan kerja.3. Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2),

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yangberlaku.

7.8 CATATAN AKUNTANSI YANG DIGUNAKAN UNTUKPENCATATAN PENGGAJIAN

Akuntansi mempunyai fungsi dan peranan bersifat keuangan yang sangatpenting dalam kegiatan perusahaan dan kepada pihak-pihak tertentu yangmemerlukannya.

Mulyadi (2001:382) m:enyatakan catatan akuntansi yang digunakan dalampencatatan gaji dan upah meliputi:1. Jurnal Umum

Dalam gaji dan upah, jurnal umum digunakan untuk mencatat distribusibiaya tenaga kerja ke dalam setiap departemen dalam perusahaan.

Page 152: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 137

2. Kartu Harga Pokok ProdukKartu ini digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung yang

dikeluarkan untuk pesanan tertentu.

3. Kartu BiayaCatatan ini digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung

dan biaya tenaga kerja non produksi setiap departemen dalam perusahaan.Sumber informasi untuk pencatatan dalam kartu biaya ini adalah bukti memorial.

4. Kartu Penghasilan KaryawanCatatan ini digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagai potongan

yang diterima oleh setiap karyawann. Kartu penghasilan karyawan digunakansebagai tanda terima gaji dan upah karyawan dengan ditandatanganinya kartutersebut oleh karyawan yang bersangkutan, sehingga rahasia penghasilankaryawan tertentu tidak diketahui oleh karyawan yang lain.

7.9. SISTEM PERSONALIA DALAM LEMBAGA PERKREDITANDESA (LPD)

Dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada LembagaPerkreditan Desa (LPD), fungsi personalia pada Lembaga Perkreditan Desa(LPD) diambil dari pengurus Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dimana pengurusLembaga Perkreditan Desa (LPD) berasal dari pengurus desa, seperti kelihandesa, penyarikan dan bendesa. Segala tanggung jawab seperti mencatat absensidi bawa bagian umum, serta mengawasi kinerja atau sistem organisasi yang adadi dalam Lembaga Perkreditan Desa (LPD), sedangkan untuk sistem perekrutanpegawai diampu atau diambil penuh oleh staff Lembaga Perkreditan Desa (LPD)secara langsung.

7.10 JURNAL PENGGAJIAN BESERTA FLOWCHART DALAMLEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)

Gaji dicatat pada saat pengakuannya, yaitu sesuai tanggal yang tertera adaslip transfer, slip gaji, tanggal cek (tergantung bentuk gaji yang diberikan). Jurnalpenggajian pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) sangatlah fleksibel sehingga

Page 153: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

138 | Sistem Akuntansi LPD

dapat mempermudah manajemen mengambil keputusan. Jurnal untuk mencatatbiaya gaji dibuat dalam Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yaitu:

Biaya Gaji ................................................... Rp xxxKas .................................................................Rp xxx

FLOWCHART PENGGAJIAN

Page 154: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 139

FLOWCHART UPAH

Gambar 7.4 Flowchart Upah

Page 155: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

140 | Sistem Akuntansi LPD

7.11. PENGENDALIAN INTERN PADA SISTEM AKUNTANSIPENGGAJIAN

Hal ini mencakup struktur organisasi dan semua cara-cara serta alat-alat yang

dikoordinasikan yang di gunakan didalam Perusahaan dengan tujuan untuk menjagakeamanan harta milik Perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi,memajukan efisiensi di dalam operasi, dan membantu di patuhinya kebijakan manajemenyang telah diterapkan lebih dahulu, (Zaki Baridwan, 1990:13 ). Untuk tujuan di atas,terdapat elemen-elemen yang merupakan ciri-ciri pokok pengendalian intern.Pengendalian Intern yang memuaskan meliputi :1. Suatu struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tetap.2. Suatu sistem wewenang dan prosedur pembukuan yang baik, yang berguna untuk

melakukan pengawasan akuntansi yang cukup terhadap harta milik, utang-utang,pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya.

3. Praktek-praktek yang sehat harus di jalankan di dalam melakukan tugas-tugasdan fungsi-fungsi setiap bulan organisasi.

4. Suatu tingkat kecakapan pegawai yang sesuai dengan tanggung jawab. PengendalianIntern di butuhkan setiap Perusahaan agar dalam menjalankan usahanya tidakmenyimpang dari yang telah di tetapkan lebih dahulu.

Unsur Pengendalian InternUnsurPengendalian Intern dalam sistem akuntansi penggajian adalah sebagai berikut(Mulyadi, 2001 : 386) :1..

1. Organisasi namanya tercantum dalam daftar gaji harus memiliki surat keputusanpengangkatan sebagai karyawan Perusahaan yang di tanda tangani olehDirektur Utama.

2. Setiap Perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji,tambahan keluarga harus di dasarkan pada surat keputusan Direktur Keuangan.

3. Setiap potongan atas gaji karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan harusdi dasarkan atas surat potongan gaji yang di otorisasi oleh fungsi kepegawaian.

4. Kartu jam hadir harus di otorisasi oleh fungsi pencatat waktu.5. Perintah lembur harus di otorisasi oleh kepala Departemen yang bersangkutan.6. Daftar gaji harus di otorisasi oleh fungsi personalia.7. Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji harus di otorisasi oleh fungsi akuntansi

Page 156: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 141

3. Prosedur PencatatanPerubahan dalam pencatatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan

daftar gaji karyawan. Kartu Penghasilan Karyawan di selenggarakan oleh fungsipembuat daftar gaji dan upah untuk mengumpulkan semua penghasilan yangdiperoleh masing-masing karyawan selama jangka waktu setahun. Informasi yangdi cantumkan dalam kartu penghasilan karyawan ini di pakai sebagai dasarperhitungan pajak penghasilan yang menjadi kewajiban setiap karyawan.• Tarif upah yang di cantumkan dalam kartu jam kerja diverifikasi ketelitiannya

oleh fungsi akuntansi biaya. Fungsi akuntansi ini banyak bertanggungjawab atas distribusi upah langsung ke dalam kartu harga pokok produkpesanan yang menggunakan tenaga kerja langsung yang bersangkutan.Distribusi upah langsung tersebut di lakukan berdasarkan data yang dikumpulkan dalam kartu jam kerja.

4. Praktek Yang SehatKartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu

yang terakhir ini di pakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja langsung.

• Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus diawasi olehfungsi pencatat waktu.

• Pembuatan daftar gaji harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannyaoleh fungsi akunatansi sebelum dilakukan pembayaran.

• Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatanpenghasilan karyawan.

• Catatan penghasilan karyawan di simpan oleh fungsi pembuat daftar gaji.Demikian unsur-unsur pengendalian intern dalam sistem akuntansi

penggajian. Dapatkan ratusan kajian pustaka dalam contoh skripsi akuntansi diblog ini.

Page 157: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

142 | Sistem Akuntansi LPD

LAMPIRANDAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bukti Formulir Kas Masuk dan Kas Keluar Bagian DepanGambar 2.2 Bukti Formulir Kas Keluar Bagian BelakangGambar 2.3 Slip JurnalGambar 2.4 Slip Pemindah BukuanGambar 2.5 Bagan Laporan Keuangan Lembaga Perkreditan Desa (LPD)Gambar 2.6 Bentuk Laporan Posisi Keuangan Lembaga Perkreditan Desa

(LPD)Gambar 2.7 Bentuk Laporan Laba Rugi Lembaga Perkreditan Desa (LPD)Gambar 2.8 Bagan Kode akun dan Nama Akun Lembaga Perkreditan

Desa (LPD)Gambar 2.9 Bagan Kode Akun yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah

di Lembaga Perkreditan Desa (LPD)Gambar 3.1 Contoh Gambar Jaminan Kendaraan BermotorGambar 3.2 Contoh Gambar Profil PeminjamGambar 3.3 Contoh Gambar Profil DebiturGambar 3.4 Contoh Memo Persetujuan KrediturGambar 3.5 Gambar Flowchart Proses Permohonan KreditGambar 3.6 Contoh surat pernyataan yang dipegang oleh pihak LPDGambar 3.7 Contoh surat pernyataan yang dipegang oleh pihak LPDGambar 3.8 Contoh surat pernyataan yang dipegang oleh pihak

Nasabah (Tampak depan dan belakangGambar 4.1 Format Kartu PersediaanGambar 4.2 Bagian GudangGambar 4.3 Memo DebitGambar 4.4 Bagan Alir Sistem Return Pembelian Lembaga Perkreditan

DesaGambar 4.5 Bagan Alir Sistem Akuntansi Pembelian KreditGambar 4.6 Bagan Alirsistem Akuntansi Pembelian KreditGambar 4.7 Bagan Alir Sistem Akuntansi Retur Pembelian Lembaga

Perkreditan DesaGambar 4.8 Bagan AlirSistem Akuntansi Retur Pembelian Lembaga

Perkreditan Desa

Page 158: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 143

Gambar 5.1 Gambar Aktiva TetapGambar 5.2 Bagian yang Memerlukan Aktiva TetapGambar 5.3 Direktur UtamaGambar 5.4 Bagian Pembelian Aktiva TetapGambar 5.5 Bagian PenerimaanGambar 5.6 Bagian HutangGambar 5.7 Bagian Aktiva TetapGambar 5.7 Bagian Kartu Aktiva TetapGambar 5.8 Bagian Direktur UtamaGambar 5.9 Bagian Sistem Pencatatan Depresiasi Aktiva TetapGambar 5.10 Bagian jurnal

Gambar 6.1 Daftar Perinci Laba/Rugi

Gambar 6.2 Laporan Sektoral KreditGambar 7.1 Kartu Jam HadirGambar 7.2 Kartu Jam KerjaGambar 7.3 Flowchart PenggajianGambar 7.4 Flowchart Upah

Page 159: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

144 | Sistem Akuntansi LPD

CONTOH LAPORAN AUDIT INDEPENDEN DARI SEBUAH LPD.

LPD CAHAYA MENTARI

LAPORAN KEUANGAN AUDITAN

31 DESEMBER 2011

Page 160: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 145

LPD CAHAYA MENTARI

Page 161: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

146 | Sistem Akuntansi LPD

KAP Budi LuhurMulia

LAPORAN AUDITOR INDEPENDENYth.Ketua dan PengurusLPD CAHAYA MENTARIdiMentariKami telah mengaudit laporan keuangan LPD CAHAYA MENTARI terlampir,yang terdiri dari neraca per tanggal 31 Desember 2011, serta laporan labarugi, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggaltersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasipenjelasan lainnya.Tanggung jawab manajemen atas laporan keuanganManajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajarlaporan keuangan tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi KeuanganEntitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), dan atas pengendalianinternal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkanpenyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajianmaterial, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.Tanggung jawab auditorTanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporankeuangan tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kamiberdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan PublikIndonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuanetika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperolehkeyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan tersebut bebas darikesalahan penyajian material.

Page 162: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 147

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audittentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Proseduryang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaianatas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yangdisebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaianrisiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yangrelevan dalam penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitasuntuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya,tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasanpengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasianatas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasiakuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajianlaporan keuangan secara keseluruhan.Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dantepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.Laporan Auditor Independen (Lanjutan)OpiniMenurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar,dalam semua hal yang material, neraca LPD CAHAYA MENTARI per tanggal31 Desember 2011, serta laba rugi, dan arus kas, untuk tahun yang berakhirpada tanggal-tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi KeuanganEntitas Tanpa Akuntabilitas Publik.KAP BUDI LUHUR MULIADenpasar, 4 Maret 2012Nomor: 212/KAP-BLM/LA/II/2010Budi Luhur MuliaDr. Budi Luhur Mulia, SE., MSA., Ak., CA., CPA.Surat Ijin Praktik Akuntan Publik No. AP. 0361

Page 163: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

148 | Sistem Akuntansi LPD

LPD CAHAYA MENTARILAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2011DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA

TANGGAL TERSEBUT

Daftar Isi

Halaman

Neraca......................................................................................... 1-2

Laporanaba Rugi ........................................................................ 3

Laporan Perubahan Ekuitas ........................................................ 4

Laporan Arus Kas ........................................................................ 5

Catatan atas Laporan Keuangan ................................................ 6 - 17

***************************

Page 164: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 149

LPD CAHAYA MENTARINERACA

Tanggal 31 Desember 2011(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Page 165: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

150 | Sistem Akuntansi LPD

LPD CAHAYA MENTARINERACA

Tanggal 31 Desember 2011(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Page 166: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 151

LPD CAHAYA MENTARILAPORAN LABA RUGI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Page 167: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

152 | Sistem Akuntansi LPD

LPD CAHAYA MENTARILAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Page 168: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 153

1. UMUM

a. Pendirian Entitas dan Informasi Umum

LPD Cahaya Mentari yang selanjutnya disebut dengan LembagaPerkreditan Desa didirikan berdasarkan Surat Keputusan Desa PekramanCahaya Mentari No. 01/SK-DPCM/I/2009 tertanggal 11 Januari 2009, denganjumlah anggota sebanyak 1.945 orang, dan jumlah modal awal yang dikelolasebesar Rp 2.000.000. LPD berkedudukan di Desa Cahaya MentariKecamatan Cahaya Kabupaten Mentari.

Maksud dan tujuan didirikan LPD adalah untuk meningkatkankesejahteraan ekonomi sesuai dengan kepentingan ekonominya sehingga dapatmeningkatkan nilai tambah dan pendapatan anggota pada khususnya danmasyarakat pada umumnya, serta ikut membangun perekonomian nasionaldalam rangka mewujudkan masyarakat adil makmur berlandaskan Pancasiladan UUD 1945. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut LPDmenyelenggarakan usaha dibidang Simpan Pinjam.

b. Susunan Pengurus, Jumlah Karyawan, dan Keanggotaan

Susunan pengurus dan dewan pengawasLPD Cahaya Mentari adalahsebagai berikut:

Dewan Pengawas:- Ketua : I Wayan Budi- Anggota : I Ketut Buda- Anggota : I Komang Arya

Pengurus:- Ketua : I Wayan Cahya- Wakil Ketua : I Made Adi Negara- Bendahara : I Wayan Cipta Kusuma

LPD Cahaya Mentari memiliki karyawan dan keanggotaan yang aktif sebagaiberikut:

c. Persetujuan Penerbitan Laporan

Page 169: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

154 | Sistem Akuntansi LPD

Laporan Keuangan LPD Cahaya Mentari yang berakhir 31 Desember 2011diselesaikan dan mendapat persetujuan untuk dipublikasikan dari pengurusLPD pada tanggal 24 Februari 2012.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

Laporan keuangan disusun dan disajikan sesuai dengan Standar AkuntansiKeuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Penerapan SAK ETAPsebagai basis dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan LPDberlakusejak tahun buku 1 Januari 2011.

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan terdiri atas Neraca, Laporan Sisa Hasil Usaha,Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas LaporanKeuangan. Laporan Keuangan disajikan dengan menggunakan metode akrualdan menggunakan pengukuran nilai historis, kecuali Laporan Arus Kas yangdisusun berdasarkan basis kas.

Laporan Arus Kas menyajikan informasi perubahan historis atas kasdan setara kas entitas yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadiselama satu periode dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.Setarakas adalah investasi jangka pendek dan sangat likuid uang yang dimiliki untukmemenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk tujuan investasi ataulainnya. Investasi Umum diklasifikasikan sebagai setara kas hanya jika jatuhtempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan. LPDmelaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode tidaklangsung.Seluruh angka dalam laporan keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah.

Page 170: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 155

b. Pernyataan Kepatuhan terhadap SAK ETAPManajemen LPD menyatakan bahwa laporan keuangan tahun 2011 telah

disajikan sesuai dengan SAK ETAP dan telah memenuhi semuapersyaratannya.

c. Kas dan Setara KasKas dan Setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa

dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya dengan jangka waktujatuh tempo tiga bulan atau kurang.Kas dan deposito berjangka yang dibatasipenggunaannya, disajikan sebagai “Aset yang dibatasi penggunaannya” yangdikategorikan untuk dimiliki hingga jatuh tempo yaitu pada saat selesai bataspenggunaannya.

d. Pinjaman yang DiberikanPinjaman yang diberikan dinyatakan sebesar jumlah bruto tagihan LPD

yang belum dilunasi oleh nasabah dikurangi penyisihan penghapusan pinjaman.

e. Aset TetapAset tetap disajikan dengan nilai perolehan setelah dikurangi akumulasi

penyusutan. Biaya penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garislurus dengan menggunakan estimasi masa manfaat berikut ini:

Biaya perolehan meliputi harga beli aset tetap termasuk biaya-biayayang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisiyang siap digunakan serta estimasi awal biaya pembongkaran aset, biayapemindahan aset dan biaya restorasi relokasi. Pajak-pajak yang dapatdikreditkan dan semua diskon dikurangkan dalam menentukan biaya perolehan.Revaluasi aset tetap tersedia untuk digunakan dan berhenti ketika aset tetapdihapuskan.Penyusutan dimulai pada saat aset tetap tersedia untuk digunakandan berhenti ketika aset tetap dihapuskan.Penyusutan tidak berhenti ketikaaset tidak digunakan dan berhenti ketika aset tetap dihapuskan. Penyusutandiakui sebagai beban dalam laporan laba rugi, kecuali memenuhi syarat untukdikapitalisasi sebagai perolehan suatu aset berdasarkan SAK ETAP.

Page 171: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

156 | Sistem Akuntansi LPD

Biaya pemeliharaan dan perbaikan pada laporan laba rugi pada tanggalterjadinya. Penambahan dalam jumlah besar dan dapat menambah umur asettersebut dikapitalisasikan. Aset tetap yang sudah tidak dapat lagi digunakanatau dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan labaatau rugi yang diperoleh atau diderita dilaporkan dalam perhitungan laba rugitahun yang bersangkutan.

h. Simpanan Sukarela

Simpanan sukarela merupakan simpanan dari anggota maupunmasyarakat umum yang diakui sebesar nilai yang disetorkan nasabahkepada LPD.

i. Simpanan Berjangka LPD (SIMJANGDES)

SIMJANGDES merupakan simpanan dengan jangka waktu 6 dan 12bulan dan atas simpanan tersebut diberikan bunga menurut tingkat suku bungayang ditetapkan oleh pengurus LPD yang kemudian dibebankan sebagai biayabunga. SIMJANGDES diakui sebesar nilai yang disetorkan nasabah kepadaLPD dalam jangka waktu tertentu.

j. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan diakui pada saat penerimaan kas (cash basis) dan terhadaptunggakan bunga dicatat secara terpisah (cut off balance sheet). Penerimaankas yang belum saatnya diterima dicatat sebagai titipan/pendapatanditangguhkan.

Page 172: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 157

Penjelasan Atas Pos-Pos Neraca

3. TANGGUNG JAWAB LAPORAN KEUANGAN

Pengurus LPD bertanggung jawab atas penyajian dan pengungkapan laporankeuangan 31 Desember 2011.

Page 173: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

158 | Sistem Akuntansi LPD

Page 174: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 159

Page 175: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

160 | Sistem Akuntansi LPD

Page 176: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id

Sistem Akuntansi LPD | 161

DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, George H dan William S. Hopwood. 2006. Sistem Informasi Akuntansi.Edisi 9. Yogyakarta: ANDI.

Baridwan, Zaki.1985.Sistem Akuntansi. Yogyakarta: BPTE.

Hall, James A, 2011, Principles Of Accounting Information Systems, SouthWestern, Cengage Learning.

Ikhsan Arfan, Teddy Prianthara Ida Bagus, 2008, Cetakan pertama, Sistem AkuntansiPerhotelan, Graha Ilmu Yogyakarta.

Ikhsan Arfan, Teddy Prianthara Ida Bagus, 2009, cetakan pertama, Akuntansi untukmanajer, Graha Ilmu Yogyakarta

Krismiaji. 2002. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: AMP YKPN

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Salemba Empat.

Munawir. 2001. Auditing Modern, Edisi I. Yogyakarta. Salemba Empat.

Romney, Marshall, B, Steinbart Paul John, 2015, Accounting Information system,Person Education Limited, England

Teddy Prianthara Ida Bagus, 2010, cetakan pertama, Sistem Akuntansi JasaKonstruksi, Graha Ilmu Yogyakarta.

Teddy Prianthara, Ida Bagus, 2019, cetakan pertama, Perpajakan dan AkuntansiSolusi Bisnis Jitu, Penerbit ESBE, Denpasar-Bali

Page 177: SISTEM AKUNTANSI LPD - cdn.undiknas.ac.id