scuba holic 16 #youthissue
TRANSCRIPT
-
7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue
1/17
-
7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue
2/17
iklan : [email protected]
Kantor Penjualan
Garuda Indonesia YogyakartaShopping Arcade, Royal Ambarrukmo Hotel
Jalan Laksada Adisucipto nomor 81, Yogyakarta 55281Tel. 0274 551515 / 4469084 / 4469085
Fax 0274 558489 / 558473
GARUDA INDONESIAThe Airline o Indonesia
-
7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue
3/17
Merebaknya event yang melibatkan generasi muda untuk berkontribusi dalam
menjaga lingkungan, menjadi salah satu trendyang kini sedang berkembang. Salah
satu contohnya, Kegiatan Kapal Pemuda Nusantara yang diselenggarakan oleh Di-
nas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga dengan membawa misi mengajak generasi
muda untuk kenal dengan potensi lautan Indonesia. Tidak sampai disitu, ba-nyak
corporate sosial responsibilityyang juga kini akti mengadakan kegiatan yang sama,
dengan target yang sama, yakni generasi muda untuk melakukan campaign de-
ngan mengusung tema-tema popu-ler mengenai lingkungan, seperti isu save sharks,
gerakan satu hati peduli lingkungan, save the ocean, dan lain-lain. Gerakan ini tentu
saja tak lepas dari tujuan, agar generasi muda sebagai pemegang kendali dan motor
penggerak, diharapkan mampu berkontribusi dalam menjaga dan melestarikan laut
Indonesia. Mengutip kata-kata Marilyn Manson , the aspiration to save the world is a
morbid pheno-menon o todays youth,so what are we waiting or? Lets make a blast,
youth!
Salam bahari!
Editorial Notes
Scuba Holic diterbitkan olehUnit Selam UGM, sebagai me-dia inormasi dan komuni-kasi mengenai dunia penyela-man. Majalah ini memiliki versionline yang dapat diunduh diwebsite resmi Unit Selam UGM.Penanggungjawab:Aldian GiovannoPimpinan Umum :Annisa FilaniaPimpinan Redaksi :Moses ParlindunganEditor :Moses ParlindunganRedaktur Tulisan :Arfan SetiajiRedaktur Foto :Firly FathyaDesain Konten :Lola Karlina, Annisa FilaniaPimpinan Perusahaan:Fatah DamarPeriklanan :Ari Baskoro, TriswantoProduksi :Agung Prakoso, Bobby D.Distribusi:
Vega Felicia, Ivonne M.Cover :Lukas Alario (@Lalario)
Alamat Redaksi:Sekretariat Unit Selam UGM,Gelanggang Mahasiswa UGMJalan Pancasi la no. 1 Bulak-sumur, Yogyakarta 55281Website : www.selamugm.org
Twitter : @selamugmFacebook : Unitselam UGM
DAFTAR ISIEnvirontment6 Potret Buram Pelestarian
Biota Laut di Muara Angke
Dive Jpeg9
Dive Destination12 Sabang, Pulau Weh
Marine Bites
16 Putri DuyungSang Petualang
Aqua Sounds18Youth Movement
Divers Health21 Barotrauma
Whos Bubbling22Karania Metta
Gear Up24Divephone
Divenotes26Gorontalo, Surga yang
Tersembunyi
Vacancy29 Kosong
Dive Event30Travel Writing Workshop
with Yudasmoro
Kritik/saran :[email protected] subject : kritik/saran.
Terimakasih, selamat membaca!
-
7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue
4/17
environment 7
pakan pusat kegiatan pelelangan
dan penjualan ikan. Ikan yang dijual
mulai dari ikan yang biasa dikon-
sumsi, hingga ikan hias serta biota
laut lain yang memiliki penampilan
menarik. Hal yang menjadi sorotan
adalah tidak semua biota laut yang
ada dapat diperjualbelikan. Hal Ini
berhubungan dengan keseimba-
ngan alam. Salah satu biota laut yang
diperjualbelikan adalah karang. Pe-
ngambilan karang secara liar dan tidak
prosedural akan sangat mengganggu
keseimbangan lingkungan bawah
laut. Ketidakseimbangan di bawah
laut bahkan dapat mempengaruhi
tingkat keseimbangan ekosistem di
darat, karena keduanya yang saling
berkesinambungan. Selain itu, karang
juga dapat berungsi untuk memban-
tu mengurangi korosi air laut. Ditinjau
dari perkembanganya juga karang
hanya tumbuh 1 cm per tahunnya. Jika
tidak segera dilakukan upaya penang-
gulangan praktik pengambilan karang
secara liar ini, akan sangat berakibat
buruk terhadap ekosistem lingkungan.
Di Muara Angke, selain karang ter-
dapat juga biota laut yang diburu de-
ngan cara dibom dan dijaring. Para nela-
yan atau pemburu biota laut di Muara
Angke ini menggunakan kapal untuk
mengangkut hasil tangkapan mereka.
Biota yang menjadi tangkapan tidak
hanya jenis yang mudah berkembang
biak, tetapi juga jenis biota laut yangmembutuhkan waktu regenerasi cu-
kup lamapun ikut diburu. Ikan dan
biota laut yang ditangkap kemudian
dimasukkan ke dalam kantong be-
sar dan dibawa ke Muara Angke un-
tuk dijual. Harga penjualannya bah-
kan bisa mencapai Rp 10.000.000,00,
berdasarkan dialog dengan penjual
ikan hias yang ada di Muara Angke.
Pada kenyataannya, biota laut tersebut
Potret Buram Pelestarian
Biota Laut di Muara Angke
Teks : Ari BaskoroFoto : spesial, Moses Parlindungan
Di Muara Angke, selain karang terdapat jugabiota laut yang diburu
dengan cara dibom dan dijaring.
DKI Jakarta sebagai kota metro-
politan ternyata memiliki daerah
dimana terdapat keindahan bawah
laut yang mengagumkan, yakni
di Kepulauan Seribu. Akan tetapi
kurangnya kepedulian masyarakat
untuk menjaga dan melestarikan
laut, ditambah dengan praktik pen-
jualan ikan hias laut yang terus ber-
langsung tanpa henti mengakibat-
kan lingkungan bawah laut di utara
Jakarta ini semakin mengkhawatir-
kan. Sebagai contoh adalah apa yang
terdapat di sekitar pelabuhan Muara
Angke, yang menjadi pintu utama
menuju Kepulauan Seribu, selain pu-
sat transportasi laut di daerah Jakarta,
Pelabuhan Muara Angke juga meru-
environment
-
7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue
5/17
Freedom by Agung Prakoso
Lokasi : Gili TrawanganKamera : Canon 1000 DF 4 | exposure 1/1600
dive jpeg 9
sangatlah penting dalam hal keseim-
bangan ekosistem bawah laut yang
ada. Perburuan dan penangkapan
liar akan menimbulkan kelangkaan
jenis mahluk laut yang diburu secara
liar tersebut. Selain itu, tentu den-
gan semakin sedikitnya biota bawah
laut akan mengurangi daya tarik di
daerah bawah laut terkait. Ini men-
jadi tugas kita, khususnya para pe-
nyelam yang mengerti seluk-beluk
pelestarian lingkungan bawah laut
untuk menjaganya dari apapun
yang merusak ekosistem bawah laut.
Jika kita bergantung dengan alam,
maka diharapkan juga kita untuk
menjaga alam kita. Alam akan mem-
beri, jika kita menjaganya tentu.
environment
-
7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue
6/17
Mini Creature by Rihatma Punta Dewa
Lokasi : Taman Nasional BaluranKamera : Canon Powershot G12F 4 | exposure 1/250
dive jpeg 11
Clown Fish by Prastiano
Lokasi : Pulau KangeanKamera : Canon Powershot G12
F 4 | exposure 1/250
0 dive jpeg
-
7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue
7/17
nica lengkap dengan jilbab un-
tuk iklan shampoo, maupun Ni-
kita Willy berhijab memegang
ice cream. Penegakan syariat Is-
lam di provinsi ini memang men-
jadi semacam harga mati, nama-
nya saja Negeri Serambi Mekah.
Sampai di Sabang, suasananya
sangat berbeda dengan Aceh da-
ratan yang kental dengan nuansa
islami. Walaupun termasuk dalam
kawasan syariat Islam, atas nama
pengembangan pariwisata atau
apapun yang berhubungan dengan
itu, sepertinya daerah ini dijadikan
permakluman dalam pelaksanaan
syariat Islam itu sendiri. Tanpa mem-
buang waktu, saya bergegas menuju
Iboih melalui jalur darat sekitar dua
jam. Perlu diingat, Sabang hanya
mempunyai satu titik paling ramai
yang bisa disebut pusat kota, ya-
itu dekat pelabuhan Teluk Sabang.
Serasa terhipnotis, perjalanan dua
jam menuju Iboih terasa sangat sing-
kat. Beberapa kali saya harus naik tu-
run melewati bukit dengan panora-
ma laut lepas dan pulau-pulau kecil di
kiri jalan. Mengapa saya memilih stay
di Iboih? Selain karena dekat dengan
dive centre, disana kita bisa menyewa
bungalow di tepi pantai lengkap de-
ngan hammockyang langsung meng
hadap Pulau Rubiah. Menurut cerita
yang beredar, Iboih dan Rubiah diam-
bil dari nama pasa-ngan suami istri
yang bertengkar, lalu sang istri men-
gasingkan diri diseberang pulau yang
kemudian diberi nama Rubiah. Di Iboih
terdapat dua dive centre yang ke-
dive destination 13
Sabang merupakan salah satu
kota di provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam (NAD) yangterletak di Pulau Weh, ujung paling
barat dari wilayah Indonesia. Perjala-
nan menuju Sabang bisa dibilang
susah-susah mudah. Mudah karena
bisa dijangkau dengan transportasi
umum (kapal) yang bisa dibilang
cukup lumayan. Sedangkan bisa di-
katakan susah karena kendala yang
sering, dan terbukti saya hadapi,
untuk menuju kesana adalah cuaca
yang terkadang sulit ditebak dan ke-
tersediaan kapal menuju Sabang. Bila
beruntung kita bisa melihat gerom-bolan lumba-lumba bermigrasi yang
mengejar buih kapal selama perjala-
nan laut. Singgah di Aceh sebelum
menyeberang ke Sabang, saya mera-
sakan atmoser yang sama sekali
baru dan pemandangan-pemandan-
gan menarik. Salah satu pemanda-
ngan unik tersebut adalah ketika
melewati jalanan di Aceh daratan
saya melihat baliho iklan Agnes Mo-
Sabang, Pulau WehTeks : IndriyaniFoto : Spesial
Iboih dan Rubiah diambil dari nama pasangan suami istri yang
bertengkar, lalu sang istri mengasingkan diri diseberang pulau yang
kemudian diberi nama Rubiah.
2 dive destination
-
7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue
8/17
kurang lebih diameternya hampir
10 cm. Selama penyelaman saya
juga bertemu Marbled Stingray, Lea
Scorpionsh, dan Giant Trevally yang
belum pernah saya temui di penyela-
man sebelumnya. Selain mendapat-
kan penyelaman yang memuas-
kan hati, saya juga beruntung bisa
mendapatkan potongan harga me-
nyelam setelah berbincang lama
dengan pemilik dive centre. Seperti-
nya dengan sekali penyelaman tidak
cukup untuk menceritakan keindah-
an bawah laut Sabang, karena masih
banyak spot lain disana yang mung-
kin lain waktu harus saya selami.
Where to stay:Iboih, Olala Bungalaw, Ca & Restaurant.mobile: +62 852 60 607311e-mail: [email protected] Center:
Rubiah Tirta Divers Iboih Beach - Pulau Wehphone: +62 652 3324555.mobile: +62 852 88 415820How to get there:
Terbang dengan maskapai apapun menuju AcehBandara Sultan Iskandar Muda Pelabuhan Ulee Lheue (45 menitdengan mobil)Pelabuhan Ulee Lheue - Pelabuhan Teluk Sabang (4 jam kapal erry/2jam kapal cepat)Pelabuhan Teluk Sabang - Iboih (2-3 jam dengan mobil)
dive destination 15
duanya dikelola oleh masyarakat lo-
kal sabang, yaitu Rubiah Tirta Dive
dan Lumba-Lumba. Karena keb-
etulan pemiliknya orang lokal dan
sekitar lima tahun yang lalu salah
seorang senior saya di Unit Selam
UGM pernah melaksanakan KKN di
Sabang yang memiliki relasi dengan
pemilik dive centre, saya sangat ter-
bantu dalam melakukan penyela-
man. Terdapat banyak dive spot di
Sabang, namun karena pada hari
itu hanya ada satu rombongan yang
berangkat, saya hanya bisa mengi-
kuti rombongan itu ke spot Arus
Balee. Baru setahun menekuni di-
ving, saya langsung dibuat terkesima
oleh makhluk-makhluk bawah air Sa-
bang. Selama diving saya ditemani
oleh seorang divemaster yang sa-
ngat ramah. Tidak sekedar melayani
pelanggan, setelah penyelaman dive-
master yang menjadi pemandu saya
membawakan buku ikan dan karang,
lalu menjelaskan tentang apa saja
yang kami temui selama penyela-
man. Bila penyelaman-penyelaman
sebelumnya saya lebih sering me-
lihat karang, pada penyelaman kali
ini saya dikejutkan oleh makhluk-
makhluk bawah air yang berukuran
besar. Baru beberapa menit setelah
descending, saya sudah disambut
oleh Octopus dan Moray Eel yang
4 dive destination
-
7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue
9/17
Dugong adalah salah satu dari
empat spesies Sirenia atau lembu
laut yang masih bertahan hingga
kini selain Manatee. Dugong juga
merupakan satu-satunya Sirenia
yang bisa ditemukan di kawasan
perairan sekurang-kurangnya di
37 negara di wilayah Indo-Pasifk.
Dugong memiliki beberapa keuni-
kan seperti adaptasinya yang luar
biasa di dalam laut dan monco-
ngnya yang menghadap ke bawah
yang sangat membantu Dugongsaat makan, tanpa harus meli-
hat posisi makanan tersebut se-
hingga mata Dugong diungsikan
untuk mengawasi situasi sekitar.
Walaupun gemuk, tetapi dalam be-
berapa pose, Dugong lebih mirip
hewan dalam mitos putri duyung.
Sebagai contoh saat dugong ber-
jemur. Tubuhnya yang besar tam-
pak seperti orang sedang ber-
baring menyamping dan ekornya
terjuntai seperti kaki manusia.
Dugong hanya bisa memakan tum-
buhan yang ada di dalam laut, yakni
lamun. Lamun merupakan tumbu-
han berbunga yang menyesuaikan
diri dengan terbenam di dalam laut
yang tumbuh subur di daerah pa-
sang surut di perairan pantai yang
dasarnya berupa lumpur, pasir,
kerikil, dan patahan karang mati,
dengan kedalaman hingga 4 meter.
Dugong termasuk makhluk so-
sial. Mereka berkomunika-
si dengan suara yang berbe-da-beda amplitudonya sesuai
dengan keadaan yang sedang mer-
eka hadapi. Dugong biasanya hi-
dup berkelompok. Dugong terma-
suk spesies semi-nomaden karena
mereka akan bepergian ke lokasi
yang jauh untuk mencari lamun
sebagai pakan utama. Tetapi mer-
eka mungkin juga menetap cukup
lama di suatu tempat. Hal ini ter-
gantung dari jumlah dan kualitas
pakan yang ada di kawasan tersebut.
marine bites 17
Teks : Kurnianti NurFoto : Spesial
Putri Duyungsang Petualang
6 marine bites
-
7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue
10/17
dihadapan bangsa lain. Demi kehor-
matan bangsa, semuanya dibeban-
kan pada pundak kesebelas pemuda
itu. Mungkin kita semua lupa bahwa
11 pemuda itu sekedar ingin ber-
main sepakbola. Mereka hanya ingin
menciumi bau rerumputan, menen-
dang bola untuk masuk ke gawang,
serta sekedar ingin bersenda gurau
dengan kawan dan lawan. Pun bila
mereka membawa nama bangsa,
mereka hanya ingin membawanya
se-bagai kebanggaan tanah airnya.
Tetapi ketika mereka kalah, pemuda
itu dicaci. Dianggap salah ketika bola
yang diperebutkan masuk ke gawang
me-reka. Kegagalan membawa piala
dianggap kekalahan bangsa. Kita
lupa, ketika mereka kecil, mereka per-
nah bermain setiap sore tanpa pernah
pulang untuk dicaci karena kalah. Kini,
atas nama harapan bangsa kita be-
bas mencacinya. Sama seperti ketika
disudut lain Indonesia sang harapan
bangsa sekedar mampu membakar
ban ditengah jalan sembari berorasi
tentang kebobrokan bangsa ini, lalu
ditutup dengan lemparan batu ke
arah polisi. Beban pemuda di bangsa
ini terlalu berat. Ditumpangkan ma-
salah politis hingga jargon pemuda
pembawa perubahan. Semuanya
tentang romantisme sejarah pe-
rubahan yang dibawa pemuda.
Kita sering lupa bahwa mereka
yang berjoget tiap pagi di acara
musik televisi juga seorang pemu-
da-pemudi. Begitu pula dengan
mereka yang mengangkut ke-ranjang ikan dipasar-pasar setiap
pagi, mereka yang sekedar non-
gkrong di mall atau pinggir jalan,
mereka yang berkumpul untuk
bernyanyi di pos ronda tiap malam
hingga diusir tetangga, juga mereka
yang sekedar duduk-duduk dipantai
setiap sore sembari curi-curi pan-
dang ke bule yang sedang berje-
mur, mereka semua adalah pemuda.
Pemuda bukan sekedar mereka
yang mengenakan setelan jas ra-
aqua sounds 19
Well, tema besar yang diang-
kat oleh Scuba Holic kali
ini adalah youth issue , atau
yang dapat diterjemahkan bebas se-
bagai isu tentang kaum muda. Ketika
mendengar kata pemuda, hal per-
tama yang sering terlintas di pikiransaya adalah mengenai heroism. Semi-
sal tentang Soekarno dan Hatta yang
mendorong kemerdekaan bangsa
ini atau tentang Jenderal Soedirman
yang sangat cemerlang de-ngan
keberaniannya di usia muda untuk
maju memimpin perang melawan
Belanda. Ya, kata pemuda memang
diidentikkan dengan sosok-sosok
pahlawan di atas. Seringkali kata
pemuda terjebak dalam urusan-
urusan besar mengenai segudang
permasalahan nasional bangsa
ini. Mulai dari korupsi, kemiskinan,
hingga pengangguran. Semuanya
kemudian ditanggungkan ke benak
pemuda-pemuda harapan bangsa.
Saya ingat ketika 11 pemuda In-
donesia dipandang sebagai ujung
tombak dan titik tumpuan konsep
besar bernama nasionalisme. Ke-
tika 11 pemuda yang saat me-reka
masih kecil tidak membayangkan
hobinya untuk bermain sepakbola
membawa beban kehormatan yang
begitu tinggi untuk tidak boleh kalah
Mereka hanya sekedar sekelompok pemuda yangberusaha berkarya dalam porsi yang kecil, dalam isu yangtidak populis, dan dalam rangka untuk memperjuangkan
kebebasan suara mudanya
Teks : AbyatarFoto : Dok. Unit Selam UGM, Sefn, Adhisty
Youth Movement
8 aqua sounds
-
7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue
11/17
Barotrauma disebabkan karena per-
bedaan tekanan udara di dalam dan di
luar gendang telinga yang berhubun-
gan dengan perubahan ketinggian
seperti misalnya saat dalam pener-
bangan, menyelam, atau berkendara
melewati pegunungan. Jika sedang
mengalami hidung tersumbat karena
alergi, pilek atau ineksi saluran napas
atas, kemungkinan kita me-ngal-
ami barotrauma akan lebih tinggi.
Adapun beberapa gejala yang
mungkin kita rasakan saat me-
ngalami barotrauma adalah pusing,
rasa tidak nyaman atau nyeri pada
salah satu atau kedua telinga, dayapendengaran sedikit menurun, dan
rasa penuh atau sesak di dalam te-
linga. Jika kondisi barotrauma yang
Anda alami berkepanjangan, maka
gejala-gejala yang mungkin muncul
adalah nyeri telinga, merasa tekanan
pada telinga (seperti ketika berada
di dalam air), kehilangan daya pen-
dengaran sedang hingga parah, dan
mimisan (keluar darah dari hidung).
Untuk menghilangkan rasa nyeri
atau tidak nyaman pada telinga,
cobalah untuk membuka tuba
eustasius dan menyamakan tekan-
an. Bagi penyelam, sebaiknya naik
dan turun secara perlahan-lahan.
Menyelam ketika kita terserang
alergi atau ineksi saluran napas
akan sangat berbahaya, karena bisa
memicu barotrauma yang serius.
Obat-obatan yang direkomendasi-
kan untuk mengatasi barautroma
antara lain golongan Antihista-
min, Dekongestan, dan Steroid
Meski demikian, beberapa kom-
plikasi dapat muncul akibat baro-trauma, jika terjadi berkepanja-ngan,
berulang atau parah. Beberapa
komplikasi tersebut di antaranya
adalah ineksi telinga akut, kehila-
ngan pendengaran, gendang teli-
nga pecah atau robek, dan vertigo.
Segera hubungi dokter atau menuju
pusat pengobatan terdekat, jika peng-
obatan mandiri dirasa tidak berhasil.
BAROTRAUMATeks : TriswantoFoto : spesial
divers health 21
pih ala paskibraka. Tetapi anak
muda yang berada disetiap per-
simpangan jalan kota hingga me-
reka yang sedang memandikan ker-
bau di sawah juga adalah pemuda.
Pemuda bukan sekedar mereka yang
dianggap menjadi tumpuan masa de-
pan bangsa. Pemuda adalah mereka
yang tak takut untuk salah. Pemuda
adalah mereka yang berani keluar dari
sistem yang lemah untuk membuat
perubahan sekecil apapun. Pemuda
selalu sama dari dahulu hingga kini.
Mereka adalah manusia-manusiabebas. Bebas untuk berkarya dalam
karyanya masing-masing dan karya
itulah yang akan menjadi pembeda
satu pemuda dengan pemuda lainnya.
Tak mungkin semua pemuda menjadi
pembawa dan pengibar bendera. Tak
mungkin pula semua pemuda ang-
kat senjata pada masa kemerdekaan.
Semuanya mengambil porsinya mas-
ing-masing. Tetapi satu yang pasti, me-
reka adalah pembawa perubahan.
Itulah mengapa Scuba Holic kali ini
mengangkat tema youth issue atau
pemuda. Kami berharap untuk mem-
beri satu suara bahwa masih ada
pemuda seperti kami. Menjadi tanda
pengingat bahwa pemuda bukan
sekedar mereka yang mampu mem-
bawa harum nama Indonesia diber-
bagai Olimpiade Fisika tingkat dunia.
Juga bukan mereka yang memiliki
nasionalisme begitu tinggi berben-
tuk patriotisme angkatan bersenjata.
Mereka hanya sekedar sekelompokpemuda yang berusaha berkarya
dalam porsi yang kecil, dalam isu
yang tidak populis, dan dalam rangka
untuk memperjuangkan kebebasan
suara mudanya. Mereka adalah kita
semua yang masih percaya bahwa
karya sekecil apapun dari setiap indi-
vidu yang merdeka atas dirinya sen-
diri akan mampu terus bersuara dan
memberi dampak bagi sekitarnya.
aqua sounds
-
7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue
12/17
harus tentang #savesharks sih?
Karena isu hiu masih belum ba-
nyak yang tahu padahal sebena
nya hiu itu adalah kunci keseim-
bangan dalam ekosistem laut
yang mulai terancam populasinya.
5. Emang sekarang kondisi populasi
hiu di Indonesia bagaimana?
Kondisinya semakin parah, Dalam
30 tahun terakhir populasinya sudah
mengalami penurunan drastis hingga
lebih dari 90%! Bisa dibayangkan sebe
rapa menyedihkannya kondisi la-
utan kita sekarang. Dan Indone-
sia adalah salah satu negara yang
berkontribusi paling besar dalam
berkurangnya populasi hiu di dunia.
6. Emang usaha apa aja sih yang bisa
kita lakukan dalam upaya melindungi
populasi hiu?
Usaha paling mudahnya sih stop
membeli apapun itu yang berbahan
dasar hiu, mulai dari bayi hiu, sirip
hiu, minyak hiu, bahkan aksesoris dari
gigi hiu. Yang pasti kita harus mulai
menjadi konsumen yang lebih bijak,
karena sebenarnya kita itu pemegangkunci pasar. Saat permintaan turun,
otomatis perburuan hiu juga bisa ikut
berkurang, kan? Biar lebih jelas bisa
akses video saya, Sefn, dan Riyanni
Djangkaru Runaway Shark di you-
tube. Bantuin sebar juga yah, biar ma-
kin banyak yang tahu dan mengerti.
7. Di umur yang masih tergolong
muda, kenapa kamu tertarik dengan
isu lingkungan laut seperti #save-
sharks?
Ada banyak alasan saya tertarik de-
ngan #savesharks salah satunya kare-
na meluasnya praktek sharknning,
sebuah praktek pengambilan sirip
hiu dimana hiu yang tertangkap lang-
sung dipotong siripnya dan tubuhnya
dibuang kembali ke laut hidup-hidup.
Selain itu, karena masih banyak yang
belum sadar dengan pentingnya hiu
sebagai penjaga & penyeimbang ke-
hidupan laut. Untuk diketahui hiu
mengandung zat merkuri 40 kali
diatas batas aman untuk dikonsumsi.
Dan lewat kampanye #savesharks ini,
saya percaya kalau setiap individu
punya suara untuk membuat peruba-
han, buktinya selain saya, banyak loh
teman-teman yang udah melaku-
kan gerakan #savesharks secara in-
dependent, beberapa diantaranya
adalah Adhisty, seorang guru seni
yang mengajak muridnya berkarya
sambil #savesharks, ada Sefn yang
melakukan ge-rakan 1000 anak
muda dukung #savesharks, juga Vi-
cho yang bersosialisasi di sekolahnya.
8. Menurut kamu, apa arti laut bagi
kehidupan manusia?
Saya ingat ucapan Bapak Marcus
Wanma, Bupati Raja Ampat,
dari laut kita hidup, maka kita
harus jaga laut. Buat saya, itu
udah cukup merangkum sih.
9. Anyway, kalau ngomongin masa
depan nih, cita-cita kamu apa sih?
whos bubbling 23
1. Halo Karin Apakabar? Sekarang
kamu lagi sibuk kegiatan apa?
Hai Unyil, kabarnya baik banget.
Hmm, selain sibuk ngantor, ma-
sih tetep update sama kampa-
nye #savesharks dong tentunya.
2. Kalau boleh tau nih, umur kamu
berapa sih?
Saya masih dua puluh tahun kok,
tapi tiga tahun yang lalu , hehehe
3. Gimana sih cerita awalnya kamu
bisa tertarik dengan #savesharks cam-
paign?
Udah dari jaman kuliah saya tertarik
sama isu lingkungan mulai dari global
warming, orang utan, gajah, hingga
kisah sedih di balik topeng monyet.
Hingga akhirnya sampai pada akhir
tahun 2012 lalu, saya mengikuti kom-
petisi Nescae Journey 2 dengan misi
Save The Ocean nya Riyanni Djang-
karu tentang alasan-alasan kenapa
sih kita harus #savesharks. Jujur, itu
pertama kalinya saya tahu tentang
isu ini juga tentang hubungan hiu de-
ngan laut juga dengan kita, manusia
4. Ohya, kenapa campaign nya
Teks : Arfan SetiajiFoto : Dok. pribadi & Dwi Aryo
Karania Metta
2 whos bubbling
-
7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue
13/17
Setiap penyelam yang memiliki pon-
sel pintar atau yang lebih dikenal
dengan smartphone sekarang sudah
dapat memiliki divecom yang sesung-
guhnya dalam ponselnya. DivePhone
ini didesain oleh Boazii Underwa-
ter Research Center di Istanbul, Turki.
DivePhone adalah sebuah perang-
kat yang dapat mentransormasikanponsel menjadi sebuah dive com. Di-
vePhone terdiri dari 3 elemen utama
yakni Sotware (dapat digunakan
untuk IOS dan Android), modul elek-
tronik eksternal (dengan WiFi untuk
komunikasi), dan housing pelind-
ung. Modul eksternal secara nirkabel
akan mengirimkan data penyela-
man anda ke ponsel anda. Aplikasi
ini disebut Depth Monitor. Aplikasi
ini menampilkan inormasi kedala-
man dan temperatur serta no decotime dan deco stop times, selayaknya
data yang ditampilkan di dive com.
DivePhone ini memiliki baterai dapat
tahan selama 8 jam dan diisi ulang
dengan menggunakan koneksi USB.
Housing yang digunakan dapat men-
capai kedalaman 80 meter. Memiliki
kelebihan yaitu dapat memungkink-
an penyelam untuk mendapatkan
data penyelaman yang bisa diakses
langsung dalam ponselnya, namun
DivePhone ini tidak dapat melaku-
kan ungsinya untuk akses komuni-
kasi misalnya messaging, telepon,
internet, dsb. saat sedang menyelam.
Teks : Vega FeliciaFoto : Spesial
DivePhone
gear up 25
Give back ke alam dengan cara
terjun langsung dan sedikit-nya berkontribusi melakukan se-
suatu yang bisa berguna untuk
alam. Jadi secara tidak langsung, le-
wat kampanye #savesharks ini, saya
sedang menjalani salah satu cita-
cita saya. Dan satu lagi yang sampai
sekarang masih digenggam adalah
keinginan untuk keliling dunia.
10. Terakhir, kamu punya pesan ga
untuk generasi muda Indonesia
dalam upaya menjaga lingkunganlaut?
Jauh lebih mudah menjaga dari-
pada mengembalikan yang sudah
rusak atau bahkan hilang, kan?
Jadi, yuk, mulai peduli. Itu aja sih,
karena saya yakin kalo kepedu-
lian yang dimulai dari diri sendiri
adalah awal dari semua langkah
kecil yang membawa perubahan.
4 whos bubbling
-
7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue
14/17
sedikit yang menggunakan motor
kopling keluaran terbaru yang ten-
tunya berharga lebih dari 13 juta,
harga yang harus penumpang bayar
pun tidak menentu. Ketika saya me-
naiki bentor, pengemudi tidak bisa
menjawab berapa tari menuju suatu
tempat kebanyakan malah balik ber-
tanya Ya biasanya berapa?. Alhasil
kita pun sebagai penumpang harus
pengertian mengira-ngira sendiri
berapa jarak yang ditempuh serta
bahan bakar yang dihabiskan. Hari
itu saya hanya menghabiskan waktuuntuk mengelilingi kota saja sam-
bil mencari dive centre yang dapat
memandu saya menyelami keinda-
han bawah laut Gorontalo, tentu
dengan harga yang bersahabat.
Setelah pencarian selama 3 hari,
akhirnya saya menemukan dive cen-
tre yang pas di hati saya. Divemas-
ter yang ada disana bernama Pak
Noldi, beliau merupakan salah satu
dari sedikit divemaster yang ada
di Gorontalo, beliau pun bercerita
panjang. tentang keindahan laut
Gorontalo yang belum begitu ter-
ekspos. Akan tetapi semakin lama
semakin banyak penyelam, baik do-
mestik maupun mancanegara yang
mulai mencicipi Gorontalo dan in-
ormasi dari penyelam-penyelam
tersebut pun lama kelamaan terse-
bar dan meluas di kalangan pe-nyelam, yang selama ini hanya ter-
okus pada Bunaken dan Wakatobi
jika berbicara tentang pulau Sulawesi.
Sesampainya di dive spot pertama
yang hanya berjarak beberapa kilo-
meter dari pusat kota Gorontalo, saya
pun segera turun dengan Pak Noldi.
dive notes 27
P
agi itu, saya memulai hari den-
gan mengganti status Black-
berry Messenger saya men-
jadi Yogyakarta-Jakarta-Makassar-Gorontalo. Saya akan terbang dari
Yogyakarta, kemudian transit di
Jakarta, lalu dari Jakarta mesti ha-
rus transit lagi di Makassar, baru-
lah sampai pada tujuan akhir saya
di Gorontalo. Perjalanan pesawat
domestik terpanjang dan terlama
yang pernah saya alami, dan jika
melihat tiket pesawat saya, dari
Yogyakarta take of pukul 10 pagi,
diperkirakan baru landing di Goron-
talo sekitar pukul 20.00 malam.
Singkatnya, setibanya di Gorontalosaya langsung menuju ke tempat me-
nginap saya di daerah Lapangan Taru-
na. Setelah beristirahat seharian, saya
pun siap menjelajahi Gorontalo. Hari
ke-dua saya habiskan untuk menge-
lilingi Kota Gorontalo dengan ben-
tor atau becak motor. Hal yang me-
narik dari bentor di Gorontalo adalah
kebanyakan motor yang dipakai
dapat dikatakan motor baru dan tak
Saya pun makin terkesima dengan Salvador Dali, ketika Pak Noldikembali mengatakan bahwa Salvador Dali hanya dapat ditemu-
kan di perairan Gorontalo.
Gorontalo, Surgayang TersembunyiTeks : Arfan SetiajiFoto : Ekhy Indra Wijaya
26 dive notes
-
7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue
15/17
Tren pariwisata global menun-
jukkan perkembangan yang
luar biasa pesat. Negara ber-
lomba-lomba memajukan sektor
pariwisatanya, maskapai penerba-
ngan, terutama mereka yang berbasis
LCC (low-cost carrier) bersaing men-
cari penumpang, hotel-hotel pun
saling berkejar-kejaran mendapat-
kan tamu. Lebih dari itu, bahkan du-nia digital pun tak ketinggalan ikut
meramaikan sektor pariwisata de-
ngan menawarkan berbagai aplikasi
yang memanjakan para wisatawan.
Padahal, beberapa tahun lalu, yang
namanya berlibur berarti pulang ke
kampung halaman saat libur leba-
ran. Sekarang, setiap akhir minggu
pun semua orang ingin pergi ber-
libur, ke pantai, taman hiburan, atau
sekedar pergi makan tak jadi soal,
yang penting berlibur. Mulai dari
karyawan kantoran sampai penarik
becak, semua butuh waktu untuk
bersantai, menyingkirkan penatdari kepala mereka. Vakansi sudah
menjadi bagian dari kebutuhan
pokok bagi semua orang, menjadi-
kannya bisnis bagi setiap kalangan.
Vakansi sebenarnya merupakan
temuan baru dalam tatanan sosial
dunia. Konsepnya banyak berkem-
bang dan mengalami perubahan.
Sampai abad 19, kata vakansi
merujuk pada liburan musim panas
warga kelas atas yang biasa me-
reka manaatkan untuk berpergian
jauh atau menghabiskan waktu di
rumah musim panas milik keluarga,
meninggalkan rumah yang mer-
eka tempati sehari-hari. Pada masa
itu, vakansi juga merupakan mark
o previlege bagi warga kelas atas.
Tapi vakansi bukan hanya soal ber-
pergian. Vakansi secara etimologi
berarti kebebasan dari kewajiban
dari bahasa Perancis Lama vaca-
tion, atau dari vacare yang be-
rarti bebas dari tugas yang juga
memiliki arti lain, yaitu kosong
Ya, vacancy(dalam bahas Inggris) be-
rarti kosong. Vakansi adalah sebuah
kekosongan, idleness dalam tatanan
sosial kita. Tatanan sosial, seperti na-
manya, adalah sebuah sistem, dan di
dalam sebuah sistem, terdapat peran-
an. Jadi, vakansi adalah sebuah kon-
sep tentang kebebasan dari peranansosial tersebut, atau kalau bisa di-
bilang, sebuah cuti dari masyarakat.
Jadi pada dasarnya vakansi yang
sejati mungkin, seperti yang di-
katakan komedian Amerika Robert
Orben, adalah untuk tidak melaku-
kan apapun dan sehari penuh un-
tuk melakukannya. Sesederhana itu.
KosongTeks : Fatah Damar
vacancy 29
Siang itu visibility sangat jernih se-
hingga saya dapat begitu terang dan
jelas melihat panorama bawah laut
Gorontalo yang sedang saya jamah
tersebut. Sponge besar berwarna
kecoklatan dengan ukiran yang sa-
ngat rumit dan indah, membuat saya
takjub dan terus memperhatikan
objek tersebut cukup lama, sebelumakhirnya kembali naik ke permukaan.
Ternyata biota laut itu bernama, Sal-
vador Dali Sponge, karena bentuk
ukirannya serupa dengan lukisan
karya pelukis terkenal asal Spa-
nyol, Salvador Dali. Saya pun makin
terkesima dengan Salvador Dali ke-
tika Pak Noldi kembali mengatakan
bahwa Salvador Dali hanya dapat
ditemukan di perairan Gorontalo.
Hari kedua penyelaman saya habis-
kan di Taman Laut Olele. Saya kem-
bali takjub dengan bentukan ka-
rang yang begitu sehat dan besar,
serta visibility yang baik, menambah
keindahan Taman Laut Olele. Sal-
vador Dali yang saya lihat kemarin
juga banyak ditemukan di Taman
Laut Olele, hanya dengan ukuranyang lebih besar dan dengan ben-
tuk yang lebih beraneka macam.
Pada perjalanan pulang kembali
ke Yogyakarta, keindahan Goron-
talo dan Salvador Dali-nya, terus ter-
ngiang di pikiran saya. Gorontalo,
Surga yang Tersembunyi, suatu saat
saya pasti akan kembali ke sana.
28 dive notes
-
7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue
16/17
Minggu, 24 Maret 2013, Unit Selam
UGM mengadakan sebuah kegiatan
yang bertajuk Travel Writing Work-
shop bersama Yudasmoro, yang
diselenggarakan di Ruang Sidang 2,
Gelanggang Mahasiswa UGM. Ha-
dir sebagai pembicara adalah Raden
Yudasmoro Minasiani, seorang ree-lance travel writer, yang juga turut
berkontribusi pada beberapa ma-
jalah bertema travel, seperti Jalan-
Jalan dan Garuda in Flight Magazine.
Selain itu, Yudasmoro juga telah
menerbitkan buku tentang travel
writing yang berjudul Travel Writer.
Dalam kesempatan ini, Yudasmoro
berbagi banyak ilmu dan pengala-
man mengenai dunia travel writing
antara lain lie o travel writer, writing
concept, glimpse o travel photogra-
phy, purposing magazine, dan juga
memperkenalkan travel writer se-
bagai sebuah proesi, mengingat tra
veling pun kini telah menjadi ba-
gian dari gaya hidup masyarakat.
Travel Writing Workshopwith YudasmoroTeks : Annisa FilaniaFoto : Firly Fathiya
0 dive event
-
7/28/2019 Scuba Holic 16 #YouthIssue
17/17
Unit Selam UGMSayap Utara Gelanggang Mahasiswa UGM
Jalan Pancasila no. 1 Bulaksumur, Yogyakarta 55281www.selamugm.org