screening 3
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Screening 3
1/26
SCREENING
-
8/16/2019 Screening 3
2/26
• Salah satu upaya pemberantasan penyakit
(terutama penyakit menahun )
• Penemuan kasus (case finding) (diagnosis sedinimungkin) :
1. Saat muncul gx klinis (simptomatik)
2. Sebelum muncul gx klinis (asimptomatik)
Sehingga prognosis penyakit akan lebih baikmempercepat kesembuhan memperlambat proses
penyakit mengurangi kecacatan dan kematian
-
8/16/2019 Screening 3
3/26
!u"uan screening :
• #tk mengurangi morbiditas $ mortalitas dr
peny. %g pengobatan dini thd kasus&kasus
yg ditemukan
lebih diutamakan peny. non
infeksi mis kanker %'
-
8/16/2019 Screening 3
4/26
indiidu mencari pengobatan pada saat
mempunyai keluhan (std simptomatik)sebagian kecil kasus yang dapat terdetek&
si penyakit menahun kematian
tinggi
'isal : a erik datang dengan
perdarahan.
-
8/16/2019 Screening 3
5/26
PROYEKSI KE DEPAN
S*+, -*,*--+ -* for /-0
%S*S*
%3
S#-4*++* -*04*-5
Program sureilens sudah baik (std asimptomatik)
deteksi penyakit angka kesembuhan .
'isal : a erik (pemeriksaan sitologis Pap smear)
-
8/16/2019 Screening 3
6/26
Pemeriksaan pd orang&orang
yg asimptomatik untuk
diklasifikasikan dlm kategori ygdiperkirakan mengidap atau
tidak mengidap penyakit (as
likely or unlikely to hae the
disease) #"i skrining dapat memisahkan :0rang yang nampaknya sehat
tapi kemungkinan mempunyai
penyakit ( tes 6 ) dan 0rang yangkemungkinan tidak mempunyai
penyakit ( tes & )
-
8/16/2019 Screening 3
7/26
0!0/ :
& Pemeriks. -ontgen
& Sitologi& !ekanan darah
-
8/16/2019 Screening 3
8/26
& #saha identifikasi pada seseorang terhadap kemungkinan
adanya penyakit 7 faktor resiko dengan menggunakan
pemeriksaan test atau prosedur tertentu yang dilakukan
dengan segera 'isal : namnesa 8 pemeriksaan fisik tes laboratorik
dan prosedur sigmoidoskopi.
& !es Skrining bukan diagnostik tapi mendeteksi penyakit
sedini mungkin
0rang dengan test skrining 6 diru"uk pemeriksaan
%x (diagnostic test)
hasil : 9 %x 6 !x
9 %x &
-
8/16/2019 Screening 3
9/26
!ingkatan preensi penyakit
-
8/16/2019 Screening 3
10/26
Pengertian lain :
-
8/16/2019 Screening 3
11/26
-
8/16/2019 Screening 3
12/26
SCREENING IN THE DETECTION OF DISEASE
APPARENTLY WELL POPULATION(ell persons plus those ith undiagnosed disease)
Population !o be tested
;;
-
8/16/2019 Screening 3
13/26
TU%UAN SKRINING1. #ntuk Penelitian *pidemiology7
su!&"i'"ns : menghitung nsidens Prealensi distribusi $ trend
2. Protection of the public>s health
misal : 3&-ay massal deteksi tbaktif pengobatan
?. Prescriptie Screening
sebagai landasan petun"uk 7 an"uranterhadap indiidu
misal : tes tuberkulin 6 dian"urkan
profilaksis /
-
8/16/2019 Screening 3
14/26
%ENIS SKRINING
• 'ass Screening misal 3&-ay massal• Selectie Screening kelompok penduduk msl
anita @A th a cerik• Single %isease Screening 1 "enis penyakit misal tb
• 'ultiphase Screening untuk mengetahui kemungkinan beberapa penyakit
(kombinasi beberapa pemeriksaan7multipletest7procedure.
'isal : tes kesehatan seleksi mahasisa pegaai
• Periodic /ealth *xamination : pemeriksaan kesehatanberkala untuk staf
eksekutif
-
8/16/2019 Screening 3
15/26
S5-! SB-C
1. 'asalah kesehatan masyarakat yang
sangat penting (morbiditas $ mortalitas )2. Prealensi penyakit cukup tinggi kalau
prealensi rendah nilai pred 6 rendah
?. /arus ada cara skrining yang cocok(sederhana murah $ aman)
@. /arus ada fasilitas %x dan pengobatan yang
efektif untuk kasus yang positif D. ,aham riayat alamiah penyakit
-
8/16/2019 Screening 3
16/26
'*!0%* *P%*'0+0C #!#B '*+ SB-C
!es skrining yang baik :
alid akurat presis reprodusibel sensitif $ spesifik
$a'iditas t"s sk!ining
Bemampuan tes untuk memberikan indikasi pendahuluan
mengenai siapa yang menderita penyakit (yg sedang dicari)
dan yang tidakKo()on"n $a'iditas *
9 sensitiitas : kemampuan menemukan yg menderita penyakit
9 spesificitas : kemampuan menemukan yang tidak menderita
penyakit
Screening test alid : sangat sensitif dan sangat spesifik
-
8/16/2019 Screening 3
17/26
-
8/16/2019 Screening 3
18/26
keadaan sebenarnya :
sakit tidak sakit
/asil 6 GA 1AA 1GA
pemeriksaan: & 2A GAA G2A
1AA FAA 1AAA
Sensitiitas E GA E GA H
1AASpesifisitas E GAA E GF H
FAA
9 'akin tinggi sensitiitas tes akan makin sedikit ,
9 'akin tinggi spesifisitas tes akan makin sedikit ,P
-
8/16/2019 Screening 3
19/26
-
8/16/2019 Screening 3
20/26
Hubungan S"nsiti&itas d"ngan s)"si-isitas
Sensitiitas Spesifisitas dan sebaliknya
Pem. klinis memilah sakit (abnormal) dan tidak sakit (normal)
Kagaimana indiidu di daerah perbatasan (grey zone,
borderline) L !ergantung cut-off point yg digunakan.
Balau: & kriteria positif longgar subyek borderline di klasifi&
kasikan sebagai SB! ( Sensitiitas )
& Briteria positif ketat subyek borderline di klasifi&
kasikan sebagai !%B SB! ( Spesifisitas ) $
tidak diklasifikasikan sebagai SB! ( Sensitiitas )
-
8/16/2019 Screening 3
21/26
Sensitiity and specifity of a to hour
post&pandrial blood test for glucose for JA true
diabetics and D1A true non&diabetics at different leels
of blood glucoseKlood Clucose Sensitiity Specifity
leel (percent %iabetics (Percent on&diabetics
(mg71AAml) so identified) so identified)
GA 1AA.A 1.2
FA FG.I J.?
1AA FJ.1 2D.?
11A F2.F @G.@
12A GG.I IG.2
1?A G1.@ G2.@
1@A J@.? F1.2
1DA I@.? FI.1
1IA DD.J FG.I
1JA D2.F FF.I
1GA DA.A FF.G
1FA @@.? FF.G
2AA ?J.1 1AA.A
-
8/16/2019 Screening 3
22/26
Mika batas normal KS 2"pp N 1AAH Sensitiitas E FJ1H dan
Spesifisitas E 2D?H bila batas normal di kan
Sensitiitas Spesifisitas .
Madi Program Skrining hendaknya sangat s"nsiti- kemudiandilan"utkan pemeriksaan yang '"bi. s)"si-ik untuk menyingkir&
kan kasus False positive dari pemeriksaan .
Sk!ining /"!tingkat Dua *
ontoh : Prealensi %' E DH Populasi E 1A.AAA
. Skrining dengan pemeriksaan urine ( SensEJAH SpesEGAH ) :
%'
6 &
/asil 6 ?DA 1FAA 22DA
skrining & 1DA JIAA JJDA
DAA FDAA 1AAAA
-
8/16/2019 Screening 3
23/26
. %ilan"utkan dengan skrining pada orang yang 6 pada skrining
menggunakan tes gula darah ( lebih spesifik O sens FAH $
spes FAH ) /asil :
%'
6 &
/asil 6 ?1D 1FA DAD
skrining & ?D 1J1A 1J@D ?DA 1FAA 22DA
et Sensitiitas kedua pemeriksaan ( gabungan ) :
?1D E I? H ( )
DAAet Spesifisitas kedua pemeriksaan ( gabungan ) :
JIAA 6 1J1A E FG H ( )
FDAA
-
8/16/2019 Screening 3
24/26
R"'iabi'itas t"s sk!ining
9 /asil konsisten "ika dilakukan lebih 1 kali pada indiidu yang sama
pada situasi yang beda aktu berbeda (pengamat sama)
pengamat berbeda atau tes serupa.9 %ipengaruhi :
1. 4ariasi pada 'etode Pemeriksaan
tergantung stabilitas instrumen alat harus dibakukan
2. 4ariasi didalam subyek 7 indiidu (biologis)
misal : hasil pengukuran suhu tubuh pagi berbeda dengan
siang dan malam hari
?. 4ariasi intraobserer
misal : pembacaan hasil rontgen pada aktu yang berbeda
hasil berbeda karena "enuh lelah $ lingkungan
@. 4ariasi interobserer
misal : 2 radiologis mempunyai interpretasi yang berbeda
thd sebuah hasil rontgen gunakan orang terlatih
$ motiasi tinggi
-
8/16/2019 Screening 3
25/26
R"'iabi'itas dan $a'iditas
Perbedaan : matriks sasaran tembak ( bull’s eye ):
-eliabilitas (Precision 7 ketepatan)
6 4aliditas • •
(ccuracy7 6 • •
ketelitian • •
• •
•• • •
•• •
•
-
8/16/2019 Screening 3
26/26
R"'iabi'itas E ketepatan E Presisi E konsistensi :
9 apakah tes 7 alat ukur mengukur sesuatu dengan cara yang
konsisten tidak mempersoalkan apakah pengukurannya
benar 7 tidak sehingga :
& 4alid belum tentu reliabel
& -eliabel belum tentu alid
$a'iditas :
9 mempersoalkan betul&tidaknya pengukuran
( Correctness of the measurement )
@ kemungkinan hasil pengukuran :
1. !epat $ teliti (alid 8 reliabel): good precision & good accuracy
2. !eliti tp tdk tepat (alid tdk reliabel): good accuracy& poor precision
?. !dk teliti tp tepat (tdk alid tp reliabel): poor accuracy & good precision
@. !dk teliti $ tdk tepat (tdk alid $ tdk reliabel): poor accuracy & poor precision
!idak teliti E tidak alid Kias