schneider twido suite training

1

Introduction to PLC

Trainer:Trainer:Trainer:Trainer:

SintaroSintaroSintaroSintaro AbeiAbeiAbeiAbei

0812 1999 39100812 1999 39100812 1999 39100812 1999 3910

[email protected]@[email protected]@schneider----electric.comelectric.comelectric.comelectric.com

2

PLC (1)

●Programmable Logic Controller

●Merupakan “komputer khusus” untuk aplikasi di

industri, digunakan untuk memonitor &

mengontrol proses industri untuk menggantikan

hard-wired control (rangkaian relay/kontaktor)

Schneider ElectricSchneider ElectricSchneider ElectricSchneider Electric 2222---- SintaroSintaroSintaroSintaro AbeiAbeiAbeiAbei

hard-wired control (rangkaian relay/kontaktor)

dan memiliki bahasa pemrograman sendiri.

●Diperkenalkan pertama kali pada 1969 oleh

Richard E.Morley yang merupakan pendiri Modicon

Corporation.

3

PLC (2)

●Divais ini:

●Berbasis komputer

●Standard industri

●Menggantikan divais elektro-mekanik dan rangkaian yang mengontrol mesin-mesin proses dan peralatan-peralatan.


●Pemrograman

●Dahulu: memerlukan alat pemograman khusus untuk setiap vendor

●Sekarang: PC dengan software berbasis Windows.

4

Basic Concept PLC �� Black Box


5

Hard-wired Control

●Sebelum ditemukan PLC, tugas pengontrolan dilakukan oleh kontaktor dan relai yang dirangkai bersama dengan kabel.

●Rangkaian harus didesain dan digambar dulu, kemudian menetapkan spesifikasi dan instalasi pengkabelannya.

●Teknisi harus mengerjakan pemasangan dan pengkabelan sesuai gambar teknik tersebut.


sesuai gambar teknik tersebut.

●Jika salah dalam mendesain atau ada modifikasi, designerdan teknisi harus merombak dan mengerjakan instalasi lagi.

�� Pemborosan waktu dan biayaPemborosan waktu dan biayaPemborosan waktu dan biayaPemborosan waktu dan biaya

6

Motor Starter dengan Hard Wired Control (1)


Hard-wired relay type of control

7

Motor Starter dengan Hard Wired Control (2)


8

Motor Starter dengan PLC


9

Motor Control Center Panel:

Hard Wired:Hard Wired:Hard Wired:Hard Wired: PLC:PLC:PLC:PLC:


10

Arsitektur PLC

Power Supply

Communication Module

Microprocessor + Memory

Operator Operator Operator Operator

WorkstationWorkstationWorkstationWorkstation

PLCPLC


Analog Input (AI) Module

Discrete Output (DO) Module

Discrete Input (DI) Module

Analog Output (AO) Module

Analog SensorAnalog SensorAnalog SensorAnalog SensorAnalog SensorAnalog SensorAnalog SensorAnalog Sensor

Discrete SensorDiscrete SensorDiscrete SensorDiscrete SensorDiscrete SensorDiscrete SensorDiscrete SensorDiscrete Sensor

Analog ActuatorAnalog ActuatorAnalog ActuatorAnalog ActuatorAnalog ActuatorAnalog ActuatorAnalog ActuatorAnalog Actuator

Discrete ActuatorDiscrete ActuatorDiscrete ActuatorDiscrete ActuatorDiscrete ActuatorDiscrete ActuatorDiscrete ActuatorDiscrete Actuator

Input

Output

11

Unit-unit dalam PLC yang terintegrasi dalam satu box

Input Interface

Process


Processor

Output Interface

12

Unit-unit dalam PLC yang tidakterintegrasi dalam satu box


13

Apa yang Dapat Dikerjakan PLC ? (1)

1. Sequence ControlSequence ControlSequence ControlSequence Control :

- pengganti relay control logic

- timers/counters

- pengganti pengendali yang berupa papan


rangkaian elektronik

- pengendali mesin dan proses

14

2.2.2.2. Sophisticated Control :Sophisticated Control :Sophisticated Control :Sophisticated Control :

- arithmatic operations (+,-,x,:)

- information handling

- analog control (suhu, tekanan,dll)



-PID controller

- servo-motor control

- stepper-motor control

15


3. Supervisory ControlSupervisory ControlSupervisory ControlSupervisory Control :

-process monitoring & alarm

- fault diagnostic & monitoring

- interfacing with computer (RS232)


-printer/ASCII interfacing

- factory automation networking

16

Contoh Aplikasi PLC (1)

●Manufaktur otomotif

●Pabrik semen

●Pengendali lift / elevator

●Pengairan / irigasi

●Pengendali pembangkit listrik

●Penggilingan (mesin giling)


●Penggilingan (mesin giling)

●Pengontrol lampu lalu lintas

●Sistem keamanan

●Pengendali robot

●Pabrik minuman ringan

●dll

17

Konsep Pemrograman PLC

●Menggunakan cara berpikir logika (benar/salah, 1/0)

●Program berdasarkan hubungan/fungsi antara input dan

output

●Proses eksekusi program PLC adalah sekuensial (proses

scanning)


scanning)

●Pengalamatan I/O dan memory adalah aspek penting dalam

pemrograman.

18

Batasan Pemilihan PLC

�Pemilihan PLC diturunkan dari kebutuhan aplikasi

�Perhatikan batasan kemampuan PLC

• Jumlah dan jenis input / Output

• Jumlah memory yang tersedia


• Jumlah memory yang tersedia

• Kecepatan PLC

• Komunikasi antar PLC

• Bahasa pemrograman

19

Istilah Performansi Sistem

UpdateOutputs

ScanInputs

Scan TimeScan TimeScan TimeScan Time ::::

adalah waktu yang dibutuhkan

CPU dalam proses

pembacaan input,

mengeksekusi program, self


ExecuteProgram

Self Check

mengeksekusi program, self

check dan meng-up-date

output.

20

Pendekatan Sistematik dalam Mendesain Sistem dengan PLC (1)

1. Memahami kebutuhan sistem kendali yang diinginkan.

2. Menyusun flowchart / urutan proses sistem kendalinya.

3. Mendaftar semua input & output yang berhubungan

dengan terminal I/O PLC.

4. Menterjemahkan flowchart /urutan proses ke ladder


4. Menterjemahkan flowchart /urutan proses ke ladder diagram.

5. Memprogram desain ladder diagram ke PLC.

6. Simulasi program dan debug software.

21

Pendekatan Sistematik dalam Mendesain Sistem dengan PLC (2)

7. Jika masih bermasalah, kembali edit program.8. Bila sudah OK, hubungkan semua perangkat input

dan output.9. Cek semua koneksi input dan output.10. Tes program dengan menjalankannya.


10. Tes program dengan menjalankannya.11. Jika terjadi trouble, edit kembali.12. Bila sudah OK, simpan program ke PLC.13. Jangan lupa, dokumentasikan semua gambar dan

program yang dibuat

22

Keuntungan Menggunakan PLC dalam Keuntungan Menggunakan PLC dalam Keuntungan Menggunakan PLC dalam Keuntungan Menggunakan PLC dalam

OtomatisasiOtomatisasiOtomatisasiOtomatisasi

�Waktu implementasi proyek lebih cepat

�Mudah dalam modifikasi

�Kalkulasi biaya proyek lebih akurat

�Memerlukan waktu training lebih pendek

�Perubahan disain lebih mudah (dengan software)


�Perubahan disain lebih mudah (dengan software)

�Aplikasi kendali yang luas

�Perawatan mudah

�Reliabilitas tinggi

�Relatif tahan terhadap kondisi lingkungan yang buruk

23

PLC Hardware

24

Schneider PLC RangeSchneider PLC RangeSchneider PLC RangeSchneider PLC Range


25

Siemens PLC RangeSiemens PLC RangeSiemens PLC RangeSiemens PLC Range


S7-200

S7-300

S7-400

26

I/O S

ize

CS1

5120 pts

CJ1

CJ1M

2560 pts

640 pts

CS1D

5120 pts

For mid-size system

For large scale system

with high functionality

Redundancy capabilities

Mid size PLCMid size PLC

Large size PLCLarge size PLC

OMRON PLC Range


FeaturesCPM1A

CPM2A

CPM2C

CPM2C-S

CQM1H

100 pts

120 pts

180 pts

362 pts

512 pts

For small size system

with simple functionality

For mid-size system

with some functionality

CP1H

320 pts

Micro PLCMicro PLC

27

Twido PLC


• More Flexibility

• More Simplicity

28

Two Base Twido PLC Type

Modular TypeCompact Type


29

Twido Compact

• Compact Controller

• Easy to set up

Twido Compact Type :


• 10 I/O• 16 I/O• 24 I/O• 40 I/O

30

Twido Compact Type (I)

Product Reference Number of I/ONumber of…

ExpansionInputs Outputs

TWDLCAA10DRF10 6 4 NO

220 VAC

TWDLCAA16DRF16 9 7 NO

220 VAC

TWDLCAA24DRF


TWDLCAA24DRF24 14 10 YES (MAX. 4)

220 VAC

TWDLCDA10DRF10 6 4 NO

24 VDC

TWDLCDA16DRF16 9 7 NO

24 VDC

TWDLCDA24DRF24 14 10 YES (MAX. 4)

24 VDC

31

Twido Compact Type (II)



TWDLCAA40DRF *40 24 16 YES (MAX. 7)

220 VAC

TWDLCAE40DRF ** 40 24 16 YES (MAX. 7)

220 VAC


* Embedded Real Time Clock, Replaceable Battery, 14 Relay Output (2A), 2 Transistor Output (0.3A)

** Embedded Real Time Clock, Replaceable Battery, 14 Relay Output(2A), 2 Transistor Output (0.3A),

100Base TX Ethernet Port

40 24 16 YES (MAX. 7)220 VAC

TWDLCDA40DRF *40 24 16 YES (MAX. 7)

24 VDC

TWDLCDE40DRF ** 40 24 16 YES (MAX. 7)

24 VDC

32

Twido Modular

• Flexible

• Easy to cable

• Easy to install


• 20 I/O• 40 I/O

Twido Modular Type :

33

Twido Modular Type



TWDLMDA20D-K *20 12 8 YES (MAX. 4)

24 VDC

TWDLMDA40D-K *40 24 16 YES (MAX. 7)

24 VDC


TWDLMDA20DRT **20 12 8 YES (MAX. 7)

24 VDC

* DTK : Output Transistor Source (PNP), 0.3 A

* DUK : Output Transistor Sink (NPN), 0.3 A

** DRT : 2 Output Transistor Source (PNP), 0.3 A

6 Relays, 2 A

34

Twido Expansions

I/O Expansions :Communication Expansions :


Digital

Expansions

Analog

Expansions

CANOpen Master

AS-I Master

35

Digital Input Expansions

Module Name Reference Channels Type Terminal Type

8 Point Input TWDDDI8DT 8 24 VDC Terminal Block

8 Point Input TWDDAI8DT 8 120 VAC Terminal Block


16 Point Input TWDDDI16DT 16 24 VDC Terminal Block

16 Point Input TWDDDI16DK 16 24 VDC Connector

32 Point Input TWDDDI32DK 32 24 VDC Connector

36

Digital Output Expansions


8 Point Output TWDDDO8UT 8 Transistor Sink Terminal Block

8 Point Output TWDDDO8TT 8 Transistor Source Terminal Block

8 Point Output TWDDRA8RT 8 Relay Terminal Block


16 Point Output TWDDRA16RT 16 Relay Terminal Block

16 Point Output TWDDDO16UK 16 Transistor Sink Connector

16 Point Output TWDDDO16TK 16 Transistor Source Connector

32 Point Output TWDDDO32UK 32 Transistor Sink Connector

32 Point Output TWDDDO32TK 32 Transistor Source Connector

37

Digital Mixed Expansions


4 Point Input & Output TWDDMM8DRT4 Inputs 24 VDC

Terminal Block

4 Outputs Relay


4 Outputs Relay

16 Point Input & 8 Output TWDDMM24DRF16 Inputs 24 VDC

Terminal Block

8 Outputs Relay

38

Analog Expansions (I)

Module Name Reference Channels Details

Terminal

Type

2 Inputs TWDAMI2HT 2 Inputs 12 bits, 0-10 Volt, 4-20 mA

1 Output TWDAMO1HT 1 Output 12 bits, 0-10 Volt, 4-20 mA

2 Inputs / 1 Output TWDAMM3HT2 Inputs 12 bits, 0-10 Volt, 4-20 mA

1 Output 12 bits, 0-10 Volt, 4-20 mA


2 Inputs / 1 Output TWDALM3LT2 Inputs 12 bits Thermocouple, RTD Terminal Block


2 Outputs TWDAVO2HT 2 Outputs 11 bits, + sign, +/- sign

4 Inputs TWDAMI4LT 4 Inputs12 bits, 0-10 Volt, 4-20 mA, 3 wire

PT100, PT1000, NI100, NI1000

8 InputsTWDAMI8HT 8 Inputs 10 bits, 0-10 Volt, 4-20 mA

TWDARI8HT 8 Inputs 10 bits, NTC / PTC Sensors (thermistor)

39

Analog Expansions (II)

Module Name Reference Channels Details Terminal Type


2 Inputs TWDAMI2LT 2 Inputs 16 bits, Thermocouple

Terminal Block

4 Inputs & 2 Output TWDAMM6HT

4 Inputs 12 bits, 0-10 Volt, 4-20 mA


40

Communication Expansions

Module Name Reference Channels DetailsTerminal

Type

CANOpen TWDNCO1M 1 CANOpen bus master module (50mA) DB - 9


AS-Interface TWDNOI10M3 1AS-Interface master expansion

module (80mA) Terminal Block

41

Twido Options

Communication Module :

Operator

Display

Others:


Serial Link (RS232/RS485)

Ethernet Interface

Display

Memory

Cartridge

Real Time

Clock

42

Twido Basic Functions

• Timer (On Delay, Off Delay, and Pulse) : max. 128

• Counter ( Up and Down in the same block) : 128

• Shift Bit Register : 8

• Step Counter : 8

• Arithmetic (+, -, /, REM, x, LOG, LN, SQRT, ABS, EXP, INC, DEC)

• Trigonometric (Sin, Cos, Tan, aSin, aCos, aTan)


• Trigonometric (Sin, Cos, Tan, aSin, aCos, aTan)

• Conversions

• Comparison

• Jump

• Subroutine

• etc

43

Twido Advance Functions

• LIFO / FIFO Register : 4

• Pulse Width Modulation : max. 2

• Pulse Generator : max. 2

• Drum Controller : max. 8

• Fast Counter (max. 5 KHz) : max. 4

• Very Fast Counter (max. 20 KHz) : max. 2


• Very Fast Counter (max. 20 KHz) : max. 2

• PID Control (AutoTuning Function) : max. 14

• Schedule Block : max. 16

• Clock Functions

• etc

44

Twido Communications

Remote Link

ASCII

Modbus


CANOpen

Ethernet

AS-I

45

Twido to Twido Communications

Master : Twido

Slave : Twido

• Modbus

• Remote Link


46

Twido to Other Devices Communications

Master

Master : Twido

Slave : Other Devices

• Modbus

• CANOpen

• ASCII


Modbus / CANOpen

Slaves

ASCII Printer

ASCIIor

47

Twido to Other PLC’s Communications

Master

Master : Twido or Other PLC’s

Slave : Other PLC’s or Twido• Modbus


Modbus

Slaves

or

Other PLC’s as MasterOther PLC’s as Slave

48

Twido to HMI Communications

• Modbus

• Ethernet

• ASCII

Twido to Human Machine Interface (HMI)


or

49

PLC with Distributed I/O

Keuntungan :

1. Waktu implementasi lebih cepat.

2. Menghemat biaya proyek.

Example :



3. Mudah dalam Maintenance dan

Troubleshooting.

50

PLC with Distributed Control

PLC at Control RomKeuntungan :

1. Waktu implementasi lebih cepat.


3. Mudah dalam melakukan modifikasi.

4. Mudah dalam Maintenance dan

Troubleshooting.

5. Aplikasi kendali yang luas.

Example :


PLC at

1'st MachinePLC at

3'rd Machine

PLC at

2'nd Machine

5. Aplikasi kendali yang luas.

51

Twido Wiring Schematic

Example : TWDLMDA20DRT


52

Stater Motor with PLC

● Dengan PLC akan lebih mudah merangkainya.


53

Troubleshooting & Maintenance (I)

Name LED Status

RUN

ON PLC dalam kondisi RUN PLC dalam kondisi RUN

OFF Tidak ada program yang dieksekusi Tidak terhubung dengan Master(Green)

(Green) OFF PLC mati PLC mati

Base Controller or Peer Controller Remote Controller

PWR ON PLC menyala PLC menyala

1. Troubleshooting using The Controller’s LED’s (PLC’s Condition)


(Green) OFF Sistem bit %S69 bernilai 0 Sistem bit %S69 bernilai 0

Tidak ada program yang dieksekusi -STAT

ON Sistem bit %S69 bernilai 1 Sistem bit %S69 bernilai 1

PLC dalam kondisi STOP

ERR

ON Kesalahan internal Kesalahan internal

OFF PLC dalam kondisi OK (normal) PLC dalam kondisi OK (normal)(RED)

Berkedip

(Green)

Berkedip PLC dalam kondisi STOP

54

Troubleshooting & Maintenance (II)

Name LED Status

(Green)

Digital I/O Status

In/Out ON Input/Output Digital ON

2. Troubleshooting using The Controller’s LED’s (Digital I/O Condition)


(Green) OFF Input/Output Digital OFF

55

PLC Maintenance

Beberapa perawatan yang perlu dilakukan terhadap PLC antara lain:

1. Lakukan pemeriksaan secara berkala terhadap sekrup-sekrup yang

terhubung ke terminal modul I/O, jangan sampai ada sekrup yang terlepas.

2. Lakukan pemeriksaan terminal penghubung, jangan sampai berkarat,

karena karat dapat mengurangi daya hantar komponen elektrik.

3. Pastikan PLC bebas dari debu. Debu pasti ada namun diusahakan dalam


3. Pastikan PLC bebas dari debu. Debu pasti ada namun diusahakan dalam

jumlah yang wajar.

4. Siapkan komponen cadangan untuk komponen yang terhubung dengan

modul I/O PLC, terutama untuk komponen-komponen yang mudah rusak.

5. Back-up semua program yang digunakan pada PLC.

6. Untuk PLC yang menggunakan baterai, ganti baterai tsb setelah 3 – 5 tahun

atau apabila indikator menunjukan bahwa baterai telah habis.

56

Twido PLC Software

57

Twidosuite

● Twidosuite adalah software untuk memprogram PLC

Twido yang dibuat oleh Schneider Telemecanique.

● Software ini dapat digunakan untuk memprogram

semua type PLC Twido :

●Compact (TWDLCAA10DRF, dll)


●Compact (TWDLCAA10DRF, dll)

●Modular (TWDLMDA20DTK, dll)

● Namun sebelum memrogramPLC kita harus

melakukan konfigurasi terlebih dahulu.

58

Tujuan konfigurasi adalah menentukan parameter-parameter

yang sesuai dengan kemampuan PLC dan juga sesuai

dengan kebutuhan kita, misalnya :

1. Type PLC yang dipakai

2. Penggunaan memory

Twidosuite


2. Penggunaan memory

3. Mode operasi

4. Port komunikasi yang dipakai

5. Modul-modul tambahan yang terhubung dengan PLC : Real

Time Clock (RTC), modul I/O tambahan, dll.

59

TSXPCX 1031

TwidoSuite

TwidoSuite, Computer and Twido

Serial port (COM)


TSXPCX 1031

60

Overview


61

Create A New Project (I)


62

Nama project

Tempat menyimpan file

Project information main pane

Create A New Project (II)


Actions frame

63

Product catalog pane

Describe Application


Graphic pane

64

Application steps bar Program substeps bar Taskbar

Program Application (I)


Error list box

65

Connection Status

Program Application (II)


Download program to PLC

Upload program from PLC

66

Program Errors Viewer (I)


67

Program Errors Viewer (II)

Viewers Keterangan

Warning

Menandakan, program yang dibuat memiliki

beberapa instruksi yang dapat menyebabkan

eksekusi program menjadi tidak jelas.

Beberapa warning, dapat diabaikan.


Beberapa warning, dapat diabaikan.

Errors

Menandakan, program yang dibuat, memiliki

kesalahan yang fatal, sehingga tidak dapat di

eksekusi atau di uploads ke dalam PLC.

Errors TIDAK dapat diabaikan.

68

PLC Addressing

69

Pengalamatan I/O


I : Input

Q : Output

x : Master (0) / Slave (1-7) controller

y : Base (0) / Expansion (1-7) I/0

z : I/O channel number

70

●%I0.0.5 : inputbit no. 5 dari base controller.

●%Q0.3.4 : outputbit no. 4 dari modul I/O tambahan dengan

alamat modul tambahan 3 dari base controller.

●%I3.0.1 : inputbit no. 1 pada base controller dengan alamat

slave ke 3 pada komunikasi remote I/O controller

Contoh


dengan remote link.

71

Contoh


72

Pengalamatan Bit


i : Number

M : Internal Bit

(Range : %M0 - %M255)

S : System Bit

(Range : %S0 - %S127)

Example :

• %M25 = internal bit number

25

• %S20 = sistem bit number 20

73

Pengalamatan Word


W : Word (16 bit)

i : Number

Range :

MW : %MW0 - %MW2999

SW : %SW0 - %SW122

KW: %KW0 - %KW255

74

●%MW15 = internal word number 15

●%KW26 = constant word number 26

●%SW30 = system word number 30

Contoh


●%SW30 = system word number 30

75

Ladder Diagram Programming

76

1. Dinyatakan dalam suatu bentuk umum simbolik untuk relay

yang dikontrol oleh rangkaian elektrik.

2. Program ditampilkan pada layar dan elemen-elemen seperti

kontak Normally Open, kontak Normally Close, timer, counter,

sequencer (rotary switch),dll, dan dinyatakan dalam bentuk

Ladder Diagram Program


sequencer (rotary switch),dll, dan dinyatakan dalam bentuk

gambar.

TIMER COUNTER

77

1. Aliran listrik/tenaga dari rel kiri ke rel kanan.

2. Suatu coil keluaran tidak dihubungkan

langsung ke rel (rail) sebelah kiri.

3. Tidak ada kontak yang ditempatkan di kanan dari suatu coil keluaran.

4. Tiap coil keluaran umumnya hanya satu kali dalam suatu

Aturan Umum Pemrograman

Ladder Diagram


4. Tiap coil keluaran umumnya hanya satu kali dalam suatu program.

5. Penggunaan contact tidak terbatas untuk address input(%I) saja, tetapi bisa juga dipakai address output(%Q)atau pun address bit (%m,%S) sebagai contact.

6. address input, outputdan bitpada contactdapat dipakai berulang – ulang sesuai kebutuhan program

78

●Untuk mengerti mekanika dari ladder diagram, perlu

untuk mengetahui hubungan antara ladder diagram

dan rangkaian logika.

●Contoh :

Hardwired: output berantung terhadap kedua

Prinsip Ladder Diagram (I)


input (in1 dan in2 / rangkaian seri)

79

●Rangkaian Logika: in1 dan in2 (AND GATE)

Perbedaan antara hardwired dan rangkaian logika AND

dijembatani oleh ladder diagram.

Prinsip Ladder Diagram (II)



Ladder diagram : power = 1; (1 and in1) and in2

80

●Contoh 2:

Hardwired: Output tergantung terhadap

masing –masing input

(in1 atau in 2 / rangkaian pararel)

Prinsip Ladder Diagram (III)


81

●Rangkaian Logika: in1 atau in2 (OR GATE)

Perbedaan antara hardwired dan rangkaian logika OR


Prinsip Ladder Diagram (IV)



Ladder diagram :

82

●Hardwired ::::

Simple Introductory Program (I)


83

●Ladder Diagram ::::

Simple Introductory Program (II)


84

Self Holding

●Tersedia 1 buah push buttonNormally Open (NO) dan 1 buahpush button

Normally Closed (NC), yang digunakan untuk menyalakan (ON) dan

mematikan (OFF) sebuahmotor. Dengan kondisi sebagai berikut:

1.Push button Normally Open untukmenyalakanmotor terhubung dengan

alamat PLC%I0.0

2.Push button Normally Closed untuk mematikan motor terhubung


2.Push button Normally Closed untuk mematikan motor terhubung

dengan alamat PLC%I0.4

3.Motor terhubung dengan alamat PLC%Q0.0

4.Ketika push button ON ditekan 1x motor akan menyalamenyalamenyalamenyala terusterusterusterus. Untuk

mematikanmotor,pushbuttonOFFditekan 1x.

85

Interlocking

● Tersedia 2 buah push buttonNormally Open (NO) dan 2 buah push buttonNormally Closed

(NC), yang digunakan untuk menyalakan (ON) dan mematikan (OFF) motor I dan motor II.

Dengankondisi sebagai berikut:

1. Push button Normally Open I untuk menyalakan motor I terhubung dengan alamat PLC

%I0.0


2. Push button Normally Closed I untuk mematikan motor I terhubung dengan alamat PLC

%I0.4

3. Motor I terhubungdengan alamat PLC%Q0.0

4. Push button Normally Open II untuk menyalakan motor II terhubung dengan alamat PLC

%I0.1

5. Push button Normally Closed II untuk mematikan motor II terhubung dengan alamat PLC

%I0.5

6. Motor II terhubungdengan alamatPLC%Q0.4

7. Keduamotor tidaktidaktidaktidak bolehbolehbolehbolehmenyala (ON) bersamaan.

86

Actual Push Button LadderInitial

Logic (0/1)

NO NO

Prinsip Ladder Diagram (V)


NO NC

NC NO

NC NC

87

Basic Instruction Set

TIMER and COUNTER

88

1. Timer digunakan sebagai pengatur waktu proses.

2. Dapat digunakan sebagai komponen tundaan (delay) ⇒

timer on delay.

3. Umumnya merupakan kotak fungsi yang dapat diatur

memberikan suatu keluaran kondisi On selama selang

Timer (I)


memberikan suatu keluaran kondisi On selama selang

waktu tertentu ⇒ timer off delay.

4. Dapat digunakan untuk membuat pulsa dengan lebar

tertentu ⇒ timer pulsa (ini termasuk ke fitur tambahan,

hanya terdapat pada PLC tertentu saja).

89

Contoh Timer


90

Aplikasi Timer untuk Pengendalian Proses


91

�Dalam timer terdapat : input, konstanta timer, output.

�Input berfungsi men-start aktifnya timer untuk mulai menghitung waktu.

�Konstanta timer memberikan nilai berapa lama timer

Timer (II)


�Konstanta timer memberikan nilai berapa lama timeraktif.

�Output memberikan keluaran logika 1 atau 0 bila waktu yang dinyatakan dalam konstanta timer telah tercapai.

92

�Saklar S1 (NO) seri dengan timerTR1 (on-delay) yang di-set 5 detik.

�Setelah S1 ditutup, TR1 bekerja menunda “ON” selama 5 detik.

Setelah 5 detik TR1 kontak untuk menyalakan lampu PL1.

Contoh Rangkaian Timer


93

Ladder Diagram

Instruksi Timer pada PLC Twido


Timer Function Block

94

Parameter Label Value

Timer Number %TMi PLC Compact : 0 s/d 63

PLC Modular : 0 s/d 127

Jenis TON On-delay (by default)

TOF Off-delay

TP Pulse

Keterangan Blok Fungsi Timer


Time Base TB 1 Min (default), 1 s, 100 ms, 10 ms, 1 ms

Current Value %TMi.V Alamat ini akan increment dari 0 hingga nilai preset tercapai ketika timer aktif. Nilai pada alamat ini dapat dibaca tetapi tidak dapat ditulis.

Preset Value %TMi.P Alamat ini dapat diisi dengan nilai antara 0-9999. nilai pada alamat ini dapat dibaca dan ditulis. Perioda = %TMi.P x TB.

Data Editor Adj Y : yes, nilai preset dapat diubah dari data editor

N : no, nilai preset tidak dapat diubah dari data editor

Setting Input (atau perintah)

IN Timer mulai aktif saat rising edge (TON dan TP) dan falling edge (TOF)

Timer Output Q Nilai output ini akan bernilai 1 sesuai dengan fungsi dari jenis timernya.

95

1.Timer On_delay� timer ini aktif jika input-nya high.

output akan aktif (high) setelah 5 detik.

- output lampu 1 (%Q0.0)

- input saklar toggle (%I0.8)

Contoh : Program Timer Untuk PLC Twido (I)


96

2. Timer Off_delay� timer akan aktif jika input-nya low.

Output-nya akan aktif (high) selama 5 detik.

-output lampu 2 (%Q0.1)

- input saklar toggle (%I0. 9)

Contoh : Program Timer Untuk PLC Twido (II)


97

3. Pulsa (monastable) � aktif jika input-nya high.

Output akan berbentuk pulsa selama 5 detik.

-output lampu 3 (%Q0.2)

- input saklar toggle (%I0.10)

Contoh : Program Timer Untuk PLC Twido (III)


98

� Berfungsi untuk menghitung jumlah perubahan input.

� Dapat untuk membatasi banyaknya perubahan input.

� Ada dua jenis counter: menghitung naik (up-counter) dan

turun (down-counter).

� Dalam kehidupan sehari-hari terdapat juga counter

Counter


� Dalam kehidupan sehari-hari terdapat juga counter

mekanik dan elektronik.

� Counter akan mengeluarkan nilai logika 0 atau 1 bila nilai

preset telah tercapai.

� Ada juga step counterdimana perubahan input akan

ditampilkan pada setiap alamat output tertentu.

99

Contoh Counter


Counter Electronic

Counter Mekanik

100

Up-counter digunakan untuk

sortir dalam proses produksi,

misalnya dengan mengambil

1 sample tiap 1000 unit.

Contoh Aplikasi


1 sample tiap 1000 unit.

101

� Counterdalam PLC bekerja seperti halnya counter mekanik atau

elektronik yaitu membandingkan nilai yang terkumpul dengan nilai

pengesetan dan hasil pembandingan dipakai sebagai keluaran.

� Dalam aplikasi-aplikasi yang menggunakan counter secara umum

bekerja sebagai berikut :

Counter pada PLC


1. Menghitung hingga ke suatu nilai preset, setelah tercapai akan

menghasilkan suatu event.

2. Membuat suatu event tetap terjadi, sampai counter mencapai

nilai presetbaru berhenti.

102

Ladder Diagram Counter pada PLC Twido

%Ci

R E

ADJ Y

%Ci.P 9999

%Ci V 1

S D


Up / Down Counter Function Block

%Ci.V 1

CU

CD

F

103

Parameter Label Value

Counter Number %Ci 0 s/d 127

Current Value %Ci.V Nilai pada alamat ini akan di increment atau decrement tergantung

input dari CU atau CD. Nilai pada alamat ini dapat dibaca tetapi tidak

dapat ditulis.

Preset Value %Ci.P Nilainya diantara 0-9999. nilai alamat ini dapat dibaca dan ditulis.

Data Editor Y/N Y: yes, nilai presetnya dapat diubah dari data editor

N: no, nilai presetnya tidak dapat diubah dari data editor

Keterangan Ladder Diagram Counter


N: no, nilai presetnya tidak dapat diubah dari data editor

Reset input (or insturction) R Jika diberi input 1 maka %Ci.V = 0

Set input (or instruction) S Jika diberi input 1 maka %Ci.V = %Ci.P

Upcount input (or instruction) CU Setiap ada input rising edge maka nilai %Ci.V akan di increment

Downcount input (or instruction) CD Setiap ada input rising edge maka nilai %Ci.V akan di decrement

Underflow output E Output akan aktif jika %Ci.V bernilai negatif (%Ci.V sudah bernilai 0

lalu CD diberi rising edge maka nilai %Ci.V = 9999)

Preset output reached D Output akan bernilai 1 jika dan hanya jika %Ci.V = %Ci,P

Overflow output F Output akan aktif jika %Ci.V bernilai 10000 (%Ci.V sudah bernilai 9999

lalu CU diberi rising edge maka nilai %Ci.V = 0)

104

Program counter di bawah ini bertujuan untuk memahami karakteristik dari blok

counter.

Contoh : Program Counter untuk PLC Twido


schneider twido suite training

Engineering