review uts

Upload: bondanpramudya

Post on 15-Jul-2015

112 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Part 1: Costs: Concepts and Objectives1. Management, the Controller and Cost Accounting 2. Cost Concepts and the Cost Accounting Information

System 3. Cost Behavior Analysis

BAB I Manajemen, Kontroler dan Akuntansi Biaya

Materiy Manajemen y Peranan Kontroler dalam Perencanaan dan Pengendalian y Departemen Biaya y Peranan Akuntansi Biaya

ManajemenManajemen terdiri dari tiga golongan: 1. Manajemen Eksekutif/puncak 2. Manajemen Menengah 3. Manajemen Operasional

ManajemenKegiatan dalam manajemen dikategorikan Ke dalam tiga kelompok: 1. Planning 2. Organizing 3. Control

Peranan Kontroler dalam Perencanaan dan PengendalianKontroler y Adalah manajer eksekutif yang bertanggung jawab untuk fungsi akuntansi. y Kontroller mengkoordinasikan partisipasi manajemen dalam perencanaan dan kontrol pencapaian tujuan, dalam menentukan keefektifan kebijakan , dan membuat struktur organisasi dan proses.

Departemen BiayaDepartemen Biaya di bawah arahan kontroler bertanggung jawab untuk mengumpulkan, mengkompilasi, dan mengkomunikasikan informasi terkait aktivitas perusahaan. Analisa atas biaya dan pembuatan laporan keuangan diberikan oleh divisi-divisi departemen biaya yang bekerjasama dengan fungsi akuntansi. Departemen ini kemudian menganalisa biaya-biaya dan menerbitkan laporan performa dan data lain untuk pengambilan keputusan oleh manajer yang digunakan dalam pengawasan dan pengembangan operasi.

Peranan Akuntansi BiayaAkuntansi biaya dipandang sebagai alat

manajemen untuk keperluan perencanaan dan pengendalian aktivitas perusahaan, peningkatan efisiensi dan kualitas, dan pengambilan keputusankeputusan yang bersifat rutin maupun strategis.

Peranan Akuntansi BiayaMeliputi:y Menyiapkan dan melaksanakan anggaran (budgeting) y Mengendalikan biaya (controlling costs) y Menetapkan harga jual (pricing) y Menentukan laba perusahaan (determining profits) y Memilih diantara berbagai alternatif (choosing among

alternatives)

SELESAI

BAB II Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya

Materiy Konsep Biaya y Sistem Informasi Akuntansi Biaya y Klasifikasi Biaya

Konsep Biayay Menurut pendapat para akuntan, biaya (cost)

didefinisikan sebagai suatu nilai tukar, prasyarat, atau pengorbanan yang dilakukan guna memperoleh manfaat. y Dalam akuntansi keuangan, prasyarat atau pengorbanan tersebut pada tanggal perolehan dinyatakan dengan pengurangan kas atau aktiva lainnya pada saat ini atau di masa mendatang.

Konsep Biayay Sedangkan beban (expense) adalah penurunan net aset

sebagai akibat penggunaan sumber ekonomi dalam penciptaan pendapatan atau akibat pengenaan pajak.Membeli 2 buah Cost: 2 x Rp1.000 = Rp2.000 buku @ Rp1.000 Expense : Rp0 1 buah buku dijual Revenue: Rp1.500 seharga Rp1.500 Expense: Rp1.000 Income : Rp 500 Aset tidak berkurang hanya berubah kas menjadi buku Aset berkurang

Objek BiayaObjek biaya atau tujuan biaya didefinisikan sebagai item atau aktivitas dimana biaya diakumulasi dan diukur. Adanya berbagai kebutuhan atas biaya: perencanaan dan pengendalian Item-item dan aktivitas-aktivitas yang dapat dipertimbangkan sebagai objek biaya:y Produk y Batch of like units y Order pelanggan y Kontrak y Product line y Proses y Departemen y Divisi y Proyek y Tujuan strategis

COST OBJECTS MEJA (produk)

PENGADAAN (departemen)

PENJUALAN (departemen)

PEMOTONGAN (process/dept)

PERAKITAN (process/dept)

ORDER PEMBELIAN

COSTS kayu paku upah tukang listrik gaji pegawai kendaraan depresiasi gedung gaji pegawai iklan kendaraan depresiasi gedung upah tukang listrik alat pemotong depresiasi gedung upah tukang paku palu depresiasi gedung biaya telepon

Penelusuran Biaya pada Objek BiayaKemampuan biaya untuk dapat ditelusuri menentukan seberapa objektif, terpercaya, dan berartinya hasil pengukuran suatu biaya. Dengan demikian akan menentukan keyakinan seorang pengambil keputusan dalam memahami dan bergantung pada pengukuran biaya itu sebagai dasar dalam memprediksikan dan membuat suatu keputusan.

Penelusuran Biaya pada Objek BiayaCara penelusuran: y Product y Contract y Empiric Traceability Physically/product Contractual Empiric Cost object Buku Buku Buku Cost Kertas Copy right Listrik

Sistem Informasi Akuntansi Biayay Diperlukan untuk menetapkan tujuan laba, target

departemen, evaluasi atas keefektivan rencana, dsb y Tergantung dari jenis dan ukuran organisasi y Merefleksikan divisi-divisi yang memiliki wewenang akuntabilitas manajer. y Mengaplikasikan konsep management by exception memfokuskan perhatian manajemen.

Bagan AkunPembagian bagan akun: y Akun-akun neracay Aktiva y Kewajiban y Modal/ekuitas

y Akun-akun laporan laba/rugi y Penjualan y Harga pokok penjualan y Beban pemasaran y Beban administrasi y Pendapatan dan beban lain-lain

diberi kode,misalnya angka

Pemrosesan Data ElektronikBanyak perusahaan yang mengubah pemrosesan data menjadi sistem elektronik. Hal ini disebabkan karena kecepatan dan fleksibilitas komputer dalam mengolah data. Sistem pemrosesan data elektronik dapat digunakan untuk :y Menyiapkan dan melaporkan setiap situasi yang menyimpang dari norma atau standar. y Meningkatkan kemampuan manajemen untuk mengunakan model-model matematis atau

simulasi guna merencanakan operasi.

Dengan sistem semacam itu, para kontroler dapat menghimpun data yang berkaitan dengan sumber daya manusia, uang, bahan, dan mesin yang dapat menjadi dasar untuk mengusulkan alternatif-alternatif dalam perencanaan operasi yang rawan. Data tersebut didasarkan pada :y Biaya dan pendapatan historis perusahaan y Evaluasi manajemen y Prakiraan ekonomi dari pihak eksternal

Klasifikasi BiayaKlasifikasi biaya dikelompokkan berdasarkan hubungan antara biaya dengan produk, volume produksi, departemen pabrikasi, periode akuntansi, dan keputusan, pelaksanaan dan evaluasi

Costs in Relation to Product

Elements Manufacturing cost: o Direct material o Direct labor o Factory overhead y Indirect material y Indirect labor y Other indirect cost Commercial expenses: o Marketing expenses o Administrative expenses o Variable costs o Fixed costs o Semi-variable costs o Direct dept. cost vs Indirect dept. cost o Common cost and Joint cost (indirect cost) o Capital expenditure o Revenue expenditure Differential cost

Volume of production Departments or other subdivisions Accounting Period Decision, Action, or Evaluation

SELESAI

BAB III ANALISIS PERILAKU BIAYA

Klasifikasi Biayay Biaya tetap y Biaya variabel y Biaya semi variabel

Biaya TetapBiaya tetap didefinisikan sebagai biaya yang tidak dapat berubah jumlahnya walaupun kegiatan bisnis meningkat atau menurun. Meskipun beberapa jenis biaya tampak tetap, namun dalam jangka panjang semua biaya adalah variabel. Untuk jenis pengeluaran tertentu harus digolongkan sebagai biaya tetap hanya dalam rentang kegiatan yang terbatas. Rentang ini disebut dengan rentang yang relevan. Total biaya tetap akan berubah di luar rentang kegiatan yang relevan

Biaya VariabelBiaya variabel didefinisikan sebagai biaya yang naik turunnya proporsional dengan perubahan pada kegiatan. Biasanya biaya variable dapat secara langsung diidentifikasikan dengan kegiatan yang mengakibatkan adanya biaya tersebut. Hubungan antara biaya variabel dengan tingkat aktivitas yang sebenarnya sangat jarang bersifat linear secara sempurna pada seluruh rentang kegiatan yang memungkinkan.biaya v ariabel

Rentang Relevan

$1.200 b y ttp ia a ea $1.000 $800 $600 $400 $200 $0 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 ukura n ke gia ta n

Biaya Semi Variabel

Tiga pertimbangan terhadap sifat semivariabel dari beberapa jenis biaya adalah : sekurang-kurangnya diperlukan perlengkapan dan jasa dalam jumlah

tertentu agar pabrik selalu siap sedia untuk beroperasi. Ini merupakan beban minimum yang harus dipenuhi, karena kita menganggapnya biaya tetap. Diluar beban minimum ini, biaya tambahan akan bervariasi sesui dengan volume penggolongan akuntansi, yang didasarkan pada obyek pengeluaran atau fungsi, lazimnya menggabung unsur-unsur tetap dan variable faktor-faktor produksi dapat dibagi kedalam unit-unit yang sangat kecil. Jika biaya seperti ini dan volume produksi digambarkan pada satu grafik, maka akan terlihat bahwa gerakannya akan menyerupai tangga dan tidak seperti garis lurus yang kontinu

Biaya Semi Variabelbiaya semivariabel

Rentang Relevan$1,200 $1,000 bi aya tetap $800 $600 $400 $200 $0 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 ukuran kegiatan

MEMISAHKAN BIAYA TETAP DAN VARIABELUmumnya penggolongan dan estimasi biaya yang lebih diandalkan diperoleh dengan menggunakan salah satu metode perhitungan berikut: the high and low point method the statistical scattergraph method the method of least squares

Selesai

Part 2: Cost Accumulation4. Cost Systems and Cost Accumulation 5. Job Order Costing 6. Process Costing 7. The Cost of Quality and Accounting for Production Losses 8. Costing By-products and Joint Products

Bab 4: Sistem Perhitungan Biaya Dan Akumulasi Biaya

MateriAliran Biaya Dalam Perusahaan Manufaktur Pelaporan Hasil Operasi Sistem Biaya Akumulasi Biaya

Aliran Biaya Dalam Perusahaan ManufakturCash Assets Account PayablePay for

Cost of Material Purchased

Materials InventoryHeld In Requistioned to

Pay for or allocate

Other manufacturing cost: Direct labor FOH: Indirect labor Indirect materials Heat Light Power Insurance Depreciation

WIP Direct materials Direct labor Applied FOHFinished goods inventoryTo Move to

Cost of goods completed

COGS

LAPORAN HARGA POKOK PENJUALANBahan Baku Langsung Tenaga Kerja Langsung Overhead Pabrik Total Biaya Manufaktur (TMC) Harga Pokok Produksi (COGM) Barang Dalam Proses (WIP)

LAPORAN HARGA POKOK PENJUALANHarga Pokok Produksi (COGM)

Harga Pokok Barang Tersedia Untuk Dijual (COGAFS)

Persediaan Barang Jadi Awal (Beginning FG)

PersediaanBarang Jadi Akhir (Ending FG)

Harga Pokok Penjualan (COGS)

Pelaporan Hasil Operasiy Laporan Laba/Rugi y Neraca y Laporan Arus Kas

Laporan Laba/Rugi

Neraca

Sistem BiayaPembebanan biaya ke unit produksiInformasi biaya dikumpulkan pada saat biaya terjadi Penyajian hasil operasi ditunda sampai semua operasi produksi selesai

Sistem biaya aktual

BiayaProduk, operasi,dan

Sistem biaya standar

proses dihitung biayanya berdasarkan jumlah yang telah ditentukan sebelumnya

AKUMULASI BIAYA JOB ORDER COSTING PROCESS COSTING METODE CAMPURAN BACKFLUSH COSTING

JOB ORDER COSTINGy Perhitungan biaya berdasarkan pesanan y Biaya di akumulasikan untuk setiap batch, lot, atau pesanan

pelanggan. y Digunakan apabila produk yang diproduksi bersifat heterogen (bermacam-macam).

PROCESS COSTINGy Perhitungan biaya berdasarkan proses. y Biaya diakumulasikan berdasarkan proses produksi atau

berdasarkan departemen. y Digunakan apabila produk yang dihasilkan bersidah homogen (sama).

METODE CAMPURANy Perpaduan Job Order Costing dan Process Costing. y Dalam suatu kegiatan produksi, akumulasi biaya

menggunakan job order costing untuk sebagian tahapan produksi, dan menggunakan process costing untuk sebagian tahapan produksi selanjutnya.

METODE CAMPURANy Digunakan pada perusahaan manufaktur, yang: Produk berbeda-beda Bahan baku langsung berbeda Proses produksi identik dalam jumlah besar

y Salah satu contohnya adalah Flexible Manufacturing System

(FMS)

BACKFLUSH COSTINGy Perhitungan biaya dengan cara menelusuri biaya dari

belakang, dan menggunakan informasi akuntansi yang tersedia setelah produk selesai. y Untuk menghitung/mengakumulasi biaya manufaktur pada suatu proses produksi dimana kecepatan pemrosesan sangat cepat.

SELESAI

Bab 5 Job Order Costing

Job Order Costingy Production cost diakumulasikan pada setiap job y Satu job harus bisa dibedakan dari job yang lain (tidak serupa) y Detail suatu job dicatat dalam job order cost sheet (cost

sheet) y Cost sheet bisa dibuat di kertas atau di komputer y Isi dan susunan cost sheet bisa berbeda antar perusahaan y Contoh cost sheet

Cluster Clothing CompanyJl. Wolter Monginsidi 15 Untuk Produk Spesifikasi Jumlah CANADA : Kelas A Matrikulasi 2008 : Kaos Kelas : Cotton Combat "A", 2 Sablon depan belakang : 31

Order No. :

23412-Jan 14-Jan 22-Jan 18-Jan

Tanggal Dipesan Tanggal Produksi Tanggal Dibutuhkan Tanggal Selesai

: : : :

DIRECT MATERIALTanggal 14-Jan 17-Jan 18-Jan Nomor 110 115 125 Permintaan 760.000 390.000 310.000 Jumlah

Ruang Untuk Nomor Pesanan, Nama Pelanggan, Jumlah dan deskripsi Produk, Tanggal dimulai dan selesai produksi

1.460.000

DIRECT LABORTanggal 14-Jan 15-Jan 16-Jan 17-Jan 18-Jan Jam 20 16 18 20 24 98 Biaya 160.000 128.000 144.000 160.000 192.000 784.000

Menyajikan: 1. Biaya Direct Materials, 2. Biaya Direct Labor 3. Biaya Factory Overhead Applied

FACTORY OVERHEAD APPLIEDTanggal 14-Jan 16-Jan 17-Jan Jam Mesin 16,2 10 3,2 29,4 x Rp. 20.000 Biaya 324.000 200.000 64.000 588.000

Direct Material Direct Labor Factory Overhead Total factory Cost

1.460.000 784.000 588.000 2.832.000

Harga Jual Biaya Pabrik Beban Pemasaran Beban Administrasi Biaya untuk membuat dan menjual Laba

4.000.000 2.832.000 214.000 164.000 3.210.000

790.000

KolomTambahan yang mengikhtisarkan biaya produksi, beban pemasaran dan administratif, laba

Ayat Jurnal Yang Terkait1. Pembelian bahan-bahan 2. Biaya tenaga kerja pabrik yang terjadi 3. Biaya factory overhead yang terjadi 4. Pemakaian bahan-bahan 5. Distribusi biaya tenaga kerja pabrik 6. Perkiraan applied factory overhead 7. Pekerjaan selesai 8. Penjualan produk

SELESAI

Bab 6 Sistem Akumulasi Biaya Berdasarkan Proses (Process Costing)

Materiy Process Cost Accumulation y The Cost of Production Report y Process Costing with a FIFO Cost Flow Assumption

Akumulasi Biaya ProsesProcess Costing System y Biaya yang terjadi dalam produksi dibebankan ke pusat biaya. y Biaya yang dibebankan pada setiap unit ditentukan dengan membagi total biaya yang dibebankan ke pusat biaya dengan total unit yang diproduksi.

Akumulasi Biaya Prosesy Akumulasi Biaya Process Costing System

Proses A Bahan Baku Tenaga Kerja Overhead Pabrik Perakitan Proses B Cost of Barang Jadi Goods Sold

Perhitungan Biaya per Departemeny Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan proses, bahan

baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik dibebankan ke departemen produksi y Jika suatu departemen diorganisasi menjadi dua pusat biaya atau lebih, perhitungan biaya berdasarkan proses tetap dapat digunakan, selama unit-unit produksi yang dihasilkan oleh masing-masing pusat biaya bersifat homogen.

Perhitungan Biaya per Departemeny Perhitungan biaya berdasar proses lebih disukai

karena alasan: y Perhitungan biaya berdasar proses membutuhkan pencatatan yang lebih sedikit, sehingga lebih murah untuk dioperasikan. y Karena unit produk yang dihasilkan bersifat homogen, biaya dibebankan hanya ke departemen produksi

Perhitungan Biaya per DepartemenPerhitungan biaya berdasar proses biasanya digunakan pada industri-industri yang menghasilkan produk dengan proses yang kontinyu atau menggunakan metode produksi masal Misalnya: kertas, kayu, pipa, plastik, minyak, tekstil, baja, kawat, bata, semen, tepung, dan gula.

Aliran Produksi secara FisikTiga bentuk aliran produksi fisik yang berhubungan dengan perhitungan biaya berdasarkan proses adalah:

1. Aliran Produk Berurutan (Sequential Product Flow) 2.Aliran Produk Paralel (Parallel Product Flow) 3.Aliran Produk Selektif (Selective Product Flow)

Akuntansi untuk Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, dan OverheadDalam perhitungan biaya berdasarkan proses, biaya dibebankan ke departemen (pusat biaya). Jika ada lebih dari satu departemen yang dibutuhkan untuk memproduksi produk, biaya ditransfer dari satu departemen ke departemen berikutnya dan akhirnya ke barang jadi.

Laporan Biaya Produksiy Laporan biaya produksi adalah kertas kerja yang menampilkan

jumlah biaya yang diakumulasikan dan dibebankan ke produksi selama satu bulan atau periode lain. y Laporan biaya produksi merupakan sumber informasi untuk menyiapkan ayat jurnal ikhtisar untuk mencatat biaya unit yang ditransfer dari satu departemen produksi ke departemen produksi yang lain dan akhirnya ke persediaan barang jadi.

Laporan Biaya Produksiy Format laporan biaya produksi sebaiknya menunjukkan:1. Biaya total dan biaya per unit dari pekerjaan yang diterima dari satu

atau beberapa departemen lain 2. Biaya total dan biaya per unit dari bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik yang ditambahkan oleh departemen tersebut 3. Biaya dari persediaan barang dalam proses awal dan akhir 4. Biaya yang ditansfer ke departemen berikutnya atau ke persediaan barang jadi

Laporan Biaya ProduksiBagian biaya dari laporan pada umumnya dibagi menjadi dua bagian : Satu menunjukkan total biaya-biaya untuk menunjukkan pertanggungjawaban biaya tiap departemen, dan yang lain menunjukkan penempatan biaya-biaya tersebut. Total biaya yang dilaporkan pada dua bagian ini harus sama jumlahnya

Laporan Biaya Produksiy Laporan biaya produksi juga dapat memasukkan skedul kuantitas, yang

menunjukkan total jumlah unit produk yang harus dipertanggungjawabkan oleh suatu departemen dan disposisi dari unitunit tersebut y Karena biaya dapat berubah dengan berlalunya waktu, maka perlu digunakan asumsi aliran biaya. Asumsi aliran biaya yang umum digunakan untuk persediaan barang dalam proses adalah perhitungan biaya rata-rata tertimbang

Laporan Biaya Produksi Karena unit produk di dalam persediaan akhir pada

umumnya tidak selesai seluruhnya, jumlah unit ekuivalen harus dihitung untuk masing-masing unsur biaya. Suatu unit ekuivalen adalah jumlah suatu sumber daya (seperti: bahan, pekerja, atau overhead) yang diperlukan untuk melengkapi satu unit produk berkenaan dengan unsur biaya yang sedang dipertimbangkan.

Laporan Biaya Produksiy Langkah pertama dalam menetapkan biaya adalah

menentukan jumlah unit ekuivalen untuk setiap unsur biaya, lalu menentukan biaya setiap unit ekuivalen. y Biaya rata-rata per unit ekuivalen untuk setiap unsur biaya ditentukan dengan cara membagi total biaya untuk setiap unsur biaya (jumlah pada persediaan awal + jumlah yang ditambahkan selama periode itu) dengan nilai unit ekuivalen yang diperlukan untuk mengalokasi biaya antara unit yang ditransfer keluar departemen dan unit pada persediaan akhir.

Peraga 6-1

Perusahaan Kursi America Departemen Pemotongan Laporan Biaya Produksi Januari, 20_ Daftar kuantitas Persediaan awal Mulai diproses periode ini Ditransfer ke departemen perakitan Persediaan akhir Biaya yang dibebankan ke departemen Persediaan awal : Bahan Pekerja Overhead pabrik Total biaya pada persediaan awal Biaya yg ditambahkan selama periode ini : Bahan Pekerja Overhead pabrik Total Biaya yg ditambahkan selama periode ini Total biaya yang dibebankan ke departemen Biaya yg dipertanggungjawabkan Unit Ditransfer ke Dep. Perakitan Barang dalam proses, akhir Bahan Pekerja Overhead pabrik Total biaya dipertanggungjawabkan 500 200 200 200 % Lengkap 100 60 20 40 Bahan Pekerja Overhead Kuantitas 100 600 700 500 200 700 Biaya Per unit**

60%

20% Total Biaya $1.892 400 796 $ 3.088 $13.608 5.000 7.904 $26.512 $29.600 Unit Ekuivalen 500 120 40 80 Biaya/ Unit $50 $25 10 15

40% Unit Ekuivalen*

620 540 580

$25 10 15 $50 Total Biaya $25.000

$3.000 400 1.200

4.600 $29.600

*Total nilai unit ekuivalen yang diperlukan dalam bagian biaya yang dipertanggungjawabkan (jumlah unit ekuivalen untuk unsur biaya pada bagian biaya yang dipertanggungjawabkan) ** Total biaya ( Biaya pada persediaan awal +biaya yang ditambahkan selama periode ini) dibagi dengan total nilai unit ekuivalen pada bagian biaya yang dipertanggungjawabkan

Peningkatan dalam Kuantitas Produksi ketika Bahan Baku DitambahkanPada beberapa proses produksi, penambahan bahan akan menghasilkan kenaikan dalam total volume atau jumlah unit produk. Sebagai contoh, berikut ini persiapan pembuatan laporan biaya produksi untuk departemen yang ada penambahan bahan sehingga ada kenaikkan total kuantitas produk yang dipertanggungjawabkan. Asumsikan pada departemen pencampuran Perusahaan Cat Tiger, bagian pencelupan cat menerima dari departemen pewarnaan yaitu menambahkan dan mencampur dengan cairan dasar getah untuk bentuk cat.

Process Costing with a FIFO Cost Flow Assumption Berdasarkan asumsi aliran biaya FIFO, biaya atas unit pertama

yang ditansfer ke departemen berikutnya dianggap berasal dari persediaan awal Jika unit dalam persediaan belum lengkap, maka unit tadi harus diselesaikan dengan menggunakan biaya pada periode ini Unit ekuivalen dihitung dengan menjumlahkan unit ekuivalen untuk biaya periode sekarang yang ditambahkan untuk menyelesaikan persediaan awal, ditambah dengan unit yang dimulai dan diselesaikan selama periode ini, ditambah ekuivalen unit pada persediaan akhir

SELESAI

Chapter 7 The Cost Of Quality And Accounting For Production Losses

Yang akan kita pelajari dalam Bab ini adalah

y The Cost of Quality y Accounting for Production Losses

The Cost of QualityBiaya mutu tidak hanya terbatas pada biaya untuk mencapai mutu (kualitas) yang diharapkan, tetapi biaya yang terjadi akibat dari kurangnya mutu (tidak sesuai dengan yang diharapkan)

Types of Quality Costsy Biaya mutu secara umum dapat dikelompokkan menjadi 3

(tiga) bagian, yaitu:1. 2. 3.

Biaya Pencegahan (prevention cost) Biaya Penilaian (appraisal cost) Biaya Kegagalan (failure cost)

Total Quality Management

Total Quality Management : peningkatan kualitas dengan cara meningkatkan kualitas seluruh proses atau aktivitas produksi.

Tujuan : perusahaan bisa bertahan dalam persaingan bisnis dengan menyediakan produk yang berkualitas dan harga yang menarik.

Accounting for Production Losses1. In Job Order Cost System 2. In Process Costing System

Accounting for Production Losses in Job Order Cost System

Accounting for Scrap Accounting for Spoiled Goods Accounting for Rework

Accounting for ScrapAda 3 jenis bahan baku sisa (scrap) yaitu:1. 2.

Serbuk atau sisa-sisa yang tertinggal setelah bahan baku diproses Bahan baku yang cacat dan tidak dapat digunakan maupun retur ke pemasok, dan

3.

Bagian-bagian yang rusak akibat kecerobohan karyawan atau kegagalan mesin.

Accounting for ScrapAda 4 alternatif penjurnalan yaitu: 1. Jumlah yang diakumulasikan di penjualan bahan baku sisa Kas $500 Penjualan bahan baku sisa $500 2. Mengurangi harga pokok penjualan Kas Harga Pokok Penjualan

$500 $500

3. Dikreditkan ke pengendali overhead pabrik Kas $500 Pengendali Overhead Pabrik

$500

4. Pengurang biaya bahan baku yang dibebankan ke pesanan Kas $500 Barang dalam Proses

$500

Accounting for Spoiled GoodsSpoiled Goods (barang cacat) 1. Merupakan kerusakan pada produk yang sudah selesai seluruhnya atau selesai sebagian 2. Tidak bisa diperbaiki karena secara teknis tidak bisa atau tidak ekonomis

Accounting for Spoiled GoodsBarang cacat (Spoiled Goods) dapat dibedakan menjadi 2 jenis: 1.Spoilage Caused by customer (barang cacat karena pelanggan) 2.Spoilage Caused by Internal Failure (barang cacat karena kegagalan Internal)

Accounting for ReworkPengerjaan kembali (rework) adalah proses untuk membetulkan barang cacat. Pengerjaan kembali berdasarkan penyebabnya juga dapat dibagi yaitu: 1. Rework Caused by Customer 2. Rework Caused by Internal Failure

Accounting for Production Losses in Process Cost SystemInternal Failure Average Cost Flow AssumptionNormal Production Shrinkage

FIFO Cost Flow AssumptionNormal Production Shrinkage

AKUNTANSI UNTUK KERUGIAN DALAM PROSES PRODUKSI (PRODUCTION LOSSES ) DALAM SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PROSESKerugian Produksi pada sistem biaya berdasarkan proses Dimasukkan pada biaya bahan baku sisa, biaya barang cacat, dan biaya pengerjaan kembali.

Biaya pengerjaan kembali dibebankan ke pengendali overhead pabrik Dikarenakan pengerjaan kembali pada sistem perhitungan biaya berdasarkan proses biasanya disebabkan oleh kegagalan internal (bukan karena permintaan pelanggan)

KECACATAN YANG TERJADI AKIBAT KEGAGALAN INTERNALy Barang cacat yang disebabkan oleh kegagalan

internal, biayanya sebaiknya diukur dan dibebankan ke Pengendali Overhead Pabrik.y Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan

proses, biaya ditentukan berdasarkan unit Ekuivalen. y Dimana unit ekuivalen ini tidak hanya terdiri dari unit yang di transfer keluar dan unit di persediaan akhir, tetapi juga unit barang cacat.

Normal Production Shrinkage (Average Method)Suatu keadaan yang menyebabkan hilangnya unit-unit fisik dalam proses produksi karena adanya proses alami atau penguapan yang tidak termasuk dalam kegagalan internal. Keadaan ini tidak akan dibebankan ke biaya karena pembebanan tersebut tidak akan praktis

Normal Production Shrinkage (FIFO method)Suatu keadaan yang menyebabkan hilangnya unitunit fisik dalam proses produksi karena adanya proses alami atau penguapan yang tidak termasuk dalam kegagalan internal. Keadaan ini tidak akan dibebankan ke biaya karena pembebanan tersebut tidak akan praktis

SELESAI

8

Costing By-Products & Joint Products

Produk Samping (By-Products)Produk yang dihasilkan dalam nilai yang relatif kecil dibandingkan dengan nilai total produk yang dihasilkan. Main products

Produk yang dihasilkan dalam nilai yang relatif besar dari total produk yang dihasilkan.

Joint Products and By-productsMain Products Joint Products By-Products

High Sales Value

Low

Contoh : industri minyak bumiMain product : Minyak bumi (BBM) By-products: Aspal, gas, timbal, ter

Contoh : industri (ternak) daging sapiMain product : daging sapi By-products : jerohan sapi, kulit, tulang, sosis,

Pengelolaan By-ProductsDapat dijual tanpa proses lanjutanContoh : tempurung kelapa, kaki (ceker) ayam, ati ampela + usus ayam,

Dapat dijual dengan pengolahan lanjutanContoh : sosis, daging burger, bakso

Bagaimana penghitungan biaya untuk produk samping?y Karena produk samping (by-products) tidak

memerlukan tambahan biaya spesifik atau biaya secara total tergabung dengan produk utama, maka biaya untuk produk samping tidak dapat dipisahkan (indivisible).

Bagaimana perlakuan terhadap biaya dan pendapatan dari byproducts?

Perlakuan biaya by-productsy Method 1: Recognition of Gross Revenue y Method 2: Recognition of Net Revenue y Method 3: Replacement Cost Method y Method 4: Market Value (Reversal Cost) Method

Costing By ProductsJoint cost tidak dialokasikan ke by-products Gross revenue dari by-products :

Pendapatan lain-lain (other income) Tambahan pendapatan penjualan (additional sales revenue) Pengurangan dari HPP produk utama Pengurangan dari biaya produksi produk utama.

Bagaimana jurnalnya?y Metode 1 3:y Debit: Kas atau Piutang y Kredit: Sales of By-product

y Metode 4:y Debit: Kas atau Piutang y Kredit: Work in Process

Costing By-ProductsNet Revenue = revenue from sales of the by-product the marketing & administrative cost of placing on the market any processing cost after split off Net (by-product) Revenue disajikan di laporan Laba/Rugi dengan:Pendapatan lain-lain (other income) Tambahan pendapatan penjualan (additional sales revenue) Pengurangan dari HPP produk utama Pengurangan dari biaya produksi produk utama.

Costing By ProductsReplacement Cost Method Replacement cost = harga yang berlaku jika pihak yang menghasilkan by-product membeli dari pihak lain Replacement cost method dipakai jika by- product tersebut dikonsumsi oleh bagian perusahaan yang lain (akan didiskusikan pada bab 25)

Costing By Products

Market Value (Reversal Cost) MethodCost dari by-product dipisahkan dari joint production menghitung dari nilai pasar by-product dikurangi : (1) estimasi gross profit dari by-product (2) estimasi biaya pemasaran & administrasi (3) biaya pemrosesan lanjutan setelah titik pemisahan cost dengan cara

Setelah diperoleh estimasi biaya by-product pada titik pemisahan, maka biaya tsb akan dikurangkan dari joint cost produk utama.

Produk Bersama (Joint Product)Jika dalam proses produksi menghasilkan beberapa produk yang nilainya setara, maka produk tersebut disebut Joint Product.

Contoh : proses produksi BBM.Bensin BBM disuling Avtur

Solar

Proses produksiProses lanjutan

Joint productionJoint Cost

Joint ProductSplit-off Dapat lgsg dijual

Metode Pengalokasian Joint CostiThe Market Value Method i Joint Product Salable at Split-Off i Joint Product Not Salable at Split-Off iThe Average Unit Cost Method iThe Weighted Average Method (based on

predetermined weighting factors) iThe Quantative Unit Method (based on some physical measurement unit)

Selesai