review jurnal internasional filsafat...

19
1 http://madib.blog.unair.ac.id/philosophy/review-jstore-filsafat-ilmu-gasal-20132014/ Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmu Science, Philosophy, and Religion Find Ground For Common FrontBy : Watson Davis Oleh Kelompok 3A Ketua : Ginanjar Gesang (071311333082) Sekretaris : Lidya Victorya (071311333065) Bendahara : 1. Rifqi Hamdani (071311333099) 2. Ervan Wirawan (071311333003) 3. Rifqih Maulana (071311333077) Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga Semester Gasal 2013/2014

Upload: lamhanh

Post on 16-May-2018

295 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmumadib.blog.unair.ac.id/files/2013/11/klp-3-a...find...waston-davis.pdf · Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmu ... Uraian dan Contoh

1

http://madib.blog.unair.ac.id/philosophy/review-jstore-filsafat-ilmu-gasal-20132014/

Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmu

“Science, Philosophy, and Religion Find Ground

For Common Front”

By : Watson Davis

Oleh Kelompok 3A

Ketua : Ginanjar Gesang

(071311333082)

Sekretaris : Lidya Victorya

(071311333065)

Bendahara : 1. Rifqi Hamdani

(071311333099)

2. Ervan Wirawan

(071311333003)

3. Rifqih Maulana

(071311333077)

Program Studi Ilmu Politik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)

Universitas Airlangga

Semester Gasal 2013/2014

Page 2: Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmumadib.blog.unair.ac.id/files/2013/11/klp-3-a...find...waston-davis.pdf · Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmu ... Uraian dan Contoh

2

http://madib.blog.unair.ac.id/philosophy/review-jstore-filsafat-ilmu-gasal-20132014/

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Dengan ini kami dari kelompok 3A menyatakan bahwa tugas

review jurnal yang berjudul “Science, Philosophy, Religion Find Ground

for Common Front” kami kerjakan secara berkelompok dan tidak ada

tindakan plagiat.

Surabaya, 23 Oktober 2013

Ginanjar Gesang (Ketua) Lidya Victorya (Sekretaris)

ginanjar-gesang-fisip13.web.unair.ac.id lidya-victorya-fisip13.web.unair.ac.id

Rifqi Hamdani (Bendahara I)

rifqi-hamdani-fisip13.web.unair.ac.id

Ervan Wirawan (Bendahara II) Rifqi Maulana ( Bendahara III)

ervan-wirawan-fisip13.web.unair.ac.id rifqi-maulana-fisip13.web.unair.ac.id

Page 3: Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmumadib.blog.unair.ac.id/files/2013/11/klp-3-a...find...waston-davis.pdf · Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmu ... Uraian dan Contoh

3

http://madib.blog.unair.ac.id/philosophy/review-jstore-filsafat-ilmu-gasal-20132014/

Nama Kelompok 3A yang mengerjakan tugas review jurnal :

1.Ketua

Nama : Ginanjar Gesang Bayu Bisma

NIM : 071311333082

TTD :

2.Sekretaris

Nama : Lidya Victorya Pandiangan

NIM : 071311333065

TTD :

3.Bendahara I

Nama : Rifqi Hamdani

NIM : 071311333099

TTD :

4.Bendahara II

Nama : Ervan Wirawan

NIM : 071311333003

TTD :

5.Bendahara III

Nama : Rifqi Maulana

NIM : 071311333077

TTD :

Page 4: Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmumadib.blog.unair.ac.id/files/2013/11/klp-3-a...find...waston-davis.pdf · Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmu ... Uraian dan Contoh

4

http://madib.blog.unair.ac.id/philosophy/review-jstore-filsafat-ilmu-gasal-20132014/

Daftar Isi

A.Kata Pengantar ...........................................................................................................

B.Isi Pokok ......................................................................................................................

C.Uraian dan Contoh .....................................................................................................

D.Analisis Kritis/Solusi ..................................................................................................

E.Kesimpulan dan Saran ..............................................................................................

Page 5: Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmumadib.blog.unair.ac.id/files/2013/11/klp-3-a...find...waston-davis.pdf · Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmu ... Uraian dan Contoh

5

http://madib.blog.unair.ac.id/philosophy/review-jstore-filsafat-ilmu-gasal-20132014/

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,

karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas review jurnal

Filsafat Ilmu ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami

berterima kasih kepada Bapak Adib selaku Dosen mata kuliah Ilmu Filsafat.

Kami sangat berharap tugas review jurnal ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian. Kami juga menyadari sepenuhnya

bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami

harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa

yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang

membangun.

Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun bagi orang

yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang

kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di

masa depan.

Surabaya , 23 Oktober 2013

Penyusun

Page 6: Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmumadib.blog.unair.ac.id/files/2013/11/klp-3-a...find...waston-davis.pdf · Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmu ... Uraian dan Contoh

6

http://madib.blog.unair.ac.id/philosophy/review-jstore-filsafat-ilmu-gasal-20132014/

Identitas Jurnal Internasional

Judul : Science, Philosophy, Religion Find Ground for Commont Front

(Ilmu Pengetahuan, Filosofi, dan Agama menemukan landasan untuk

publik)

Author (s) : Watson Davis

Reviewed Work

Source : The Science News-Letter, Vol.38, No.12 (Sep.21,1994),

pp 180+188+190

Published By : Society for Science & the Public

Stabie URL : http://www.jstor.org/stable/3916566

Accessed : 25/02/2013 19 :07

Page 7: Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmumadib.blog.unair.ac.id/files/2013/11/klp-3-a...find...waston-davis.pdf · Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmu ... Uraian dan Contoh

7

http://madib.blog.unair.ac.id/philosophy/review-jstore-filsafat-ilmu-gasal-20132014/

Isi Pokok

1. Ilmu Pengetahuan, Filisofi dan Agama Menemukan Dasar untuk Publik

Para ilmuwan, filsufdan agamawan bertemu diKonferensi Ilmu Pengetahuan, Filsafat

danAgama yang tergabung dalam manifesto Amerika melaluipemimpinnya atau

perwakilannya yang intelektualdan spiritual. Konferensi ini diadakan di Teologi Yahudi

Seminari Amerika, New York, September 1940 di bawah pimpinan Presiden Louis

Finkelstein sebagai perwakilan dari tuan rumah. Berawal dari doktrin kuno yang membahas

tentang hakikat martabat manusia diformulasikan dalam bentuk modern Ilmu pengetahuan

dan Filsafat. Mereka mencoba mempertahankan kebebasan dengan mempersatukan berbagai

pendapat para ahli untuk menemukan kesepakatan guna mencegah kehancuran yang

disebabkan oleh negara-negara dominan yang totaliter.

Manifesto menjelaskan, “Penurunan menghormatinilai-nilai etika dan agama di

kalanganmasyarakat demokratis telah memperkenalkankebingungan intelektual dalam sistem

pendidikan, literatur, dandalam organ opini publik pada umumnya.” Dan dalam kondisi ini

Negara Totaliter mengambil keuntungan atas kebingungan yang terjadi terutama di negara

demokrasi, yang totaliter telah memenangkan cukup banyak penganutnya bahkan di kalangan

masyarakat bebas dunia. Hal itu menyebabkan semangat demokrasi memburukdan kekuatan

resistensike lengan totaliter dan diplomasi berkurang.

Mayoritas filsuf dan para teolog percaya bahwa ada dunia yang melebihi alam

semesta ini, seperti supranatural. Untuk para teolog ortodoks, mereka memiliki Tuhan

sendiri. Para filsuf, atau ahli metafisika, percaya bahwa dalam beberapa kasus, apa yang

mereka sebut dengan kebenaran filsafat adalah "superioritas" kepada kebenaran ilmu sensorik

eksperimental asal mula dari apa yang mereka anggap sebagai "kerendahan" dari

kebutuhan.Hal ini sama halnya dengan perbedaan antara Aristoteles dan Plato. Perbedaan ini

memiliki implikasi dengan zaman saat ini, meskipun Gereja otoriter dapat disejajarkan

dengan ilmuwan dalam menentang rezim nazi yang telah mendirikan agama lain dan

mencemooh atau menindas ilmu pengetahuan. Para filsuf dan teolog yang mengklaim

kebenaran hakiki mengalami kesulitan dalam memahami dan menghargai kesediaan ilmuwan

untuk mengubah pikiran mereka dalam menghadapi pembaharuan ilmu pengetahuan. Dalam

Konferensi Sains, Filosofi, dan Agama tersebut para filsuf dan teolog menyatakan

pemahaman mereka akan hubungan sains dengan realitas manusia dan demokrasi.

Para pembicara dalam bidang ilmu alam setuju bahwa empirisisme rasional dimana

ilmu pengetahuan saat ini telah mencapai perkembangan. Dengan empirisisme rasional

mereka menyadari bahwa metode penalaran didasarkan sepenuhnya pada data yang dirasakan

Page 8: Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmumadib.blog.unair.ac.id/files/2013/11/klp-3-a...find...waston-davis.pdf · Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmu ... Uraian dan Contoh

8

http://madib.blog.unair.ac.id/philosophy/review-jstore-filsafat-ilmu-gasal-20132014/

oleh indera dan penalaran konsekuensi yang mengarah pada kesimpulan yang diverifikasi

oleh indera.Para pembicara tidak setuju tentang batasan metode empirisisme rasional. Cita-

cita dari penelitian ilmiah bertepatan lebih dekat dengan orang-orang dari demokrasi

dibandingkan dengan bentuk lain dari masyarakat.

Agama,filsafat, dan ilmu pengetahuan menunjukkan kesediaannya untuk

meminjamkan metode yang telah berhasil menyelesaikan beberapa masalah yang paling

mendesak di dunia ini. Agama didefinisikan oleh Dr William E. Ritter, Veteran University of

California biologi dan presiden kehormatan Layanan Sains, sebagai respon sensorik-

ideasional dengan alam ketika alam diterima dalam keutuhannya yang tak terbatas sebagai

jumlah. Pemikiran metode ilmiah direkomendasikan oleh Prof Philipp Frank dari Harvard

sebagai pertahanan terhadap totalitarianisme, karena dalam pemikiran ilmuwan yang mampu

menjadi resistensi tertentu terhadap pemikiran regimented. Pelatihan dalam pekerjaan ilmiah

untuk semua pemuda Amerika memberi mereka petunjuk umum dan fundamental dari sudut

pandang demokrasi yang disarankan oleh Dr CP Haskins, dari Union College, Massachusetts

Institute of Technology dan Laboratoriesa Haskins, sebagai sarana untuk memberikan unsur-

unsur bermanfaat dalam mengatur pelatihan militer, karena implikasi mengerikan dari

pelatihan militer tersebut di bawah kediktatoran.

Mahasiswa fisika dan matematika yang paling rentan terhadap 4propaganda para

diktator, sementara penganut yang paling kritis dari totalitarianisme adalah salah satu siswa

dari ilmu-ilmu rekayasa. Para insinyur dan fisikawan mengenal dengan fakta-fakta yang

sama, tapi orang teknis harus selalu mempertimbangkan aplikasi langsung dari pengetahuan.

Keinginannya untuk mempertahankan struktur ekonomi yang menguntungkan untuk kegiatan

teknis membuatnya secara khusus rentan terhadap ideologi yang tampaknya mempertahankan

struktur itu. Salah satu karakteristik utama dari sikap ilmiah adalah penolakannya .

Dr Frank menjelaskan bahwa Proposisi umum mungkin terdengar pernah begitu indah

dan dapat dinyatakan dalam rumus-rumus matematika, tetapi untuk ilmu pengetahuan mereka

hanya untuk dihakimi oleh hasil penggunaannya.Jika prinsip membawa penderitaan bagi

umat manusia saat itu, Dr Frank berpendapat, itu harus menjadi prinsip palsu dan kepalsuan

yang dapat diakui melalui penderitaan ini.Pelatihan ilmiah adalah perlindungan terhadap

prinsip-prinsip berikut hanya karena mereka terdengar penting dan benar.Dr.Ritter menarik

kesimpulan bahwa manusia selalu berbicara tentang keindahan, agama, pemikiran, politik,

ekonomi, moral dan idealisasi.Bahkan Darwin di kenal karena pemikirannya tentang teori

evolusi yang membuka tabir kealamian dan kesatuan dunia kehidupan.Dengan

menghubungkan ilmu pengetahuan dan agama, Dr.Ritter menyatakan bahwa adanya

hubungan antara teori evolusi Darwin dengan aturan alam Tuhan. Ilmu baru yang di usulkan

Dr. Laswell di khwatirkan akan menimbulkan masalah mentransfer sumber daya lama,

material dan limbah manusia yang berdampak pada martabat manusia.

Status sosial dan ekonomi yang di sebut dengan “menganggur” harus di hapus sebab

tidak ada gunanya dalam sosial. Laki-laki membutuhkan keamanan dengan dihormatinya

pekerjaan dan ilmu demokrasi yang dapat memberikan pengalaman dalam krisis dunia untuk

Page 9: Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmumadib.blog.unair.ac.id/files/2013/11/klp-3-a...find...waston-davis.pdf · Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmu ... Uraian dan Contoh

9

http://madib.blog.unair.ac.id/philosophy/review-jstore-filsafat-ilmu-gasal-20132014/

mengintegrasikan kebutuhan kekuatan dalam perang teknis modern ini guna melestarikan

demokrasi vitalitas, jelas Dr.Laswell.

Ilmu demokrasi dapat memberikan aplikasi yang tepat dari pengalaman agar tidak

menghambat pertumbuhan ilmu pengetahuan. Ini akan dikhususkan untuk aplikasi waktu

yang tepat dari metode yang tersedia dan temuan ilmu pengetahuan sampai akhir

mewujudkan demokrasi dalam kehidupan. Setelah ilmu demokrasi tergantung realisasi

sepenuhnya dari kedua demokrasi dan ilmu pengetahuan.

Uraian dan Contoh

Uraian :

Menurut kelompok kami, review jurnal internasional ini memiliki relevansi dengan

Ilmu Administrasi Negara dalam hal :

1. Pertama, dalam hal totaliter di negara. Dimana kita tahu, Totaliter juga memiliki

dampak yang tidak selalu baik untuk Negara. Negara Indonesia yang merupakan Negara

demokrasi yang menjunjung nilai moral, kemanusiaan, dan mengakui keberadaan Tuhan

Yang Maha Esa. Sebagai calon birokrat atau pembuat kebijakan publik haruslah mengerti

dalam hal membuat keputusan yang dapat dijalankan melalui demokrasi.

2. Filsafat dan Agama berusaha untuk memperoleh kerjasama dari semua para

pemimpin ilmu pengetahuan, filsafat dan agama yang setuju dengan prinsip fundamental

untuk mempromosikan demokrasi cara hidup. Hal itu mengajarkan kita untuk menjaga kerja

sama ataupun musyawarah dalam hal untuk mencari kesepakatan dalam suatu urusan.

3. Kualitas pemikiran ilmiah mungkin menunjukkan jalan untuk kedua agama dan

filsafat. Dari artikel tersebut, kita dapat mengambil manfaat untuk senantiasa meningkatkan

kemampuan kualitas pemikiran kita sebagai calon pembuat keputusan yang cepat dan tepat.

4. Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan yang diimbangi dengan filosofi dan agama yang

baik akan membentuk karakter yang kuat dalam menjadi manusia yang berkarakter. Memiliki

motivasi dan konsep-konsep yang kuat.

5. Dalam hal pembuatan kebijakan publik, kita harus memikirkan bagi kebaikan

masyarakat, bukan kemauan pemimpin Negara itu sendiri dan memaksakan kehendaknya

kepada rakyat.

Page 10: Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmumadib.blog.unair.ac.id/files/2013/11/klp-3-a...find...waston-davis.pdf · Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmu ... Uraian dan Contoh

10

http://madib.blog.unair.ac.id/philosophy/review-jstore-filsafat-ilmu-gasal-20132014/

Contoh :

Daftar negara-nagara yang pernah menganut ideologi diktator :

Nama Negara Tahun

berkuasa

Akhir

berkuasa Ideologi

Abdullah dari

Arab Saudi

Arab Saudi 2005 petahana Islamik monarki

Isaias Afewerki Eritrea 1991 present Nasionalis Diktator konstitusional

Idi Amin Uganda 1971 1979 Diktator militer

Bashar al-Assad Syria 2000 petahana Ba'athisme

Hafez al-Assad Syria 1970 2000 Ba'athisme

Frank

Bainimarama

Fiji 2006 petahana Diktator militer

Siad Barre Somalia 1969 1991 Komunis Diktator militer

Omar al-Bashir Sudan 1989 petahana Militer/Diktator konstitusional

Fulgencio Batista Cuba 1952 1959 Anti-komunis Diktator militer

Gurbanguly

Berdimuhamedow

Turkmenistan 2006 petahana Nasionalis Diktator konstitusional

Page 11: Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmumadib.blog.unair.ac.id/files/2013/11/klp-3-a...find...waston-davis.pdf · Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmu ... Uraian dan Contoh

11

http://madib.blog.unair.ac.id/philosophy/review-jstore-filsafat-ilmu-gasal-20132014/

Jean-Bédel

Bokassa

Central

African Republic 1966 1979 Anti-komunis Diktator militer

Hassanal Bolkiah Brunei 1967 petahana Sultan

Omar Bongo Gabon 1967 2009 Diktator konstitusional

François Bozizé

Central

African Republic 2003 petahana Diktator konstitusional

Fidel Castro Cuba 1959 2008 Marxis-Leninis Komunisme

Raúl Castro Cuba 2008 petahana Marxis-Leninis Komunisme

Nicolae Ceaușescu Romania 1965 1989 Komunisme

Chiang Kai-shek

Republic of

China 1927 1975

Nasionalis China/Anti-

komunis Diktator militer

Blaise Compaoré Burkina Faso 1987 petahana Diktator konstitusional

Idriss Déby Chad 1990 petahana Militer/Diktator konstitusional

Porfirio Díaz Mexico 1876 1911 Militer/Diktator konstitusional

Chun Doo-hwan South Korea 1979 1988 Militer/Diktator konstitusional

Engelbert Dollfuss Austria 1932 1934 Nasionalisme/Fasisme

François Duvalier Haiti 1957 1971 Anti-komunis Diktator militer

Mahathir

Mohamad

Malaysia 1981 2003 Diktator konstitusional

Jean Claude

Duvalier

Haiti 1971 1986 Anti-komunis Diktator konstitusional

Francisco Franco Spain 1939 1975 Nasionalis/Fasis Diktator militer

Alberto Fujimori Peru 1990 2000 Anti-komunis Diktator

konstitusional (Fujimorisme)

Muammar Gaddafi Libya 1969 2011 Sosialis Arab/Pan-

Afrikanisme (Gaddafisme)

Page 12: Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmumadib.blog.unair.ac.id/files/2013/11/klp-3-a...find...waston-davis.pdf · Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmu ... Uraian dan Contoh

12

http://madib.blog.unair.ac.id/philosophy/review-jstore-filsafat-ilmu-gasal-20132014/

Maumoon Abdul

Gayoom

Maldives 1978 2008 Diktator konstitusional

Klement Gottwald Cekoslowakia 1948 1953 Komunisme

Ismaïl Omar

Guelleh

Djibouti 1999 petahana Sosialis Diktator konstitusional

Adolf Hitler Jerman 1933 1945 Nazisme

Enver Hoxha Albania 1944 1985 MarxisLeninis Komunisme, Maoisme

(Hoxhaisme)

Ho Chi Minh Vietnam Utara 1954 1969 Komunisme

Erich Honecker Jerman Timur 1971 1989 Komunisme

Miklós Horthy Hongaria 1920 1944 Anti-komunis/Fasis Diktator militer

Saddam Hussein Iraq 1979 2003 Ba'athisme

Paul Kagame Rwanda 1994 petahana Diktator militer/Diktator

konstitusional

Islam Karimov Uzbekistan 1990 petahana Nasionalis Diktator konstitusional

Ayub Khan Pakistan 1958 1969 Diktator militer/Kediktatoran

konsitusional

Yahya Khan Pakistan 1969 1971 Military/Kediktatoran konsitusional

Ayatollah

Khomeini

Iran 1979 1989 Islam Shia teokrasi

Ayatollah

Khamenei

Iran 1989 present Islam Shia theokrasi

Kim Il-sung North Korea 1948 1994 Juche

Kim Jong-il North Korea 1994 2011 Juche

Kim Jong-un North Korea 2011 present Juche

Alexander Belarus 1994 present Diktator konsitusional

Page 13: Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmumadib.blog.unair.ac.id/files/2013/11/klp-3-a...find...waston-davis.pdf · Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmu ... Uraian dan Contoh

13

http://madib.blog.unair.ac.id/philosophy/review-jstore-filsafat-ilmu-gasal-20132014/

Lukashenko

Mahathir

Mohamad

Malaysia 1981 2003 Kediktatoran konsitusional

Mao Zedong China 1949 1976 Maoism

Ferdinand Marcos Philippines 1972 1986 Kediktatoran konsitusional

Mengistu Haile

Mariam

Ethiopia 1977 1991 Komunisme Diktator militer

Ioannis Metaxas Yunani 1936 1941 Nasionalisme/Fasisme Diktator militer

Mobutu Sese Seko Zaire 1967 1997 Diktator militer

Hosni Mubarak Egypt 1981 2011 Kediktatoran konsitusional

Robert Mugabe Zimbabwe 1980 present Kediktatoran

konsitusional, Nasionalisme hitam

Yoweri Museveni Uganda 1986 present Diktator militer/Kediktatoran

konsitusional

Pervez Musharraf Pakistan 1998 2008 Pakistani nasionalismeDiktator militer

Benito Mussolini Kerajaan Italia 1922 1943 Fasisme Diktator militer

Francisco Macías

Nguema

Equatorial

Guinea 1968 1979

Nasionalisme Kediktatoran

konsitusional

Teodoro Obiang

Nguema Mbasogo

Equatorial

Guinea 1979 present

Nasionalisme Kediktatoran

konsitusional

Denis Sassou

Nguesso

Congo 1979 present NasionalismeDiktator militer

Saparmurat

Niyazov

Turkmenistan 1990 2006 Nasionalisme Kediktatoran

konsitusional

Manuel Noriega Panama 1983 1989 Diktator militer

Juan Carlos

Onganía

Argentina 1966 1970 Diktator militer

Page 14: Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmumadib.blog.unair.ac.id/files/2013/11/klp-3-a...find...waston-davis.pdf · Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmu ... Uraian dan Contoh

14

http://madib.blog.unair.ac.id/philosophy/review-jstore-filsafat-ilmu-gasal-20132014/

Park Chung-hee South Korea 1961 1979 Diktator militer

Ante Pavelic

Negara

Independen

Kroasia

1940 1944 Fasisme Diktator militer

Philippe Pétain France 1941 1945 Nationalist/Fasisme Nazisme puppet

regime

Józef Pilsudski Poland 1926 1935 Diktator militer/Kediktatoran

konsitusional

Augusto Pinochet Chile 1973 1990 Kediktatoran militer

Pol Pot Cambodia 1975 1979 Maoisme/Komunisme Kediktatoran

militer

Miguel Primo de

Rivera

Spain 1923 1930 Diktator militer

Emomalii Rahmon Tajikistan 1992 present Nasionalisme Kediktatoran

konsitusional

Efraín Ríos Montt Guatemala 1982 1983 Diktator militer

Gustavo Rojas

Pinilla

Colombia 1953 1957 Diktator militer/Kediktatoran

konsitusional

Vidkun Quisling Norway 1940 1945 Nazi puppet regime

António de

Oliveira Salazar

Portugal 1932 1968 Fasisme/Anti-

Komunisme kediktatoran militer

Santa Anna Mexico 1833 1855 Diktator militer

Than Shwe Myanmar 1992 2011 Diktator militer

Anastasio Somoza

García

Nicaragua 1936 1956 Military/Kediktatoran konsitusional

Luis Somoza

Debayle

Nicaragua 1956 1967 Military/Kediktatoran konsitusional

Joseph Stalin Uni Soviet 1922 1953 Komunis (Stalinisme)

Page 15: Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmumadib.blog.unair.ac.id/files/2013/11/klp-3-a...find...waston-davis.pdf · Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmu ... Uraian dan Contoh

15

http://madib.blog.unair.ac.id/philosophy/review-jstore-filsafat-ilmu-gasal-20132014/

Alfredo Stroessner Paraguay 1954 1989 Anti-Komunisme Diktator militer

Soeharto Indonesia 1967 1998 Anti-komunisme Kediktatoran militer

Syngman Rhee South Korea 1948 1960

Anti-

komunisme/Kediktatoran konsitusiona

l

Josip Broz Tito Yugoslavia 1945 1980 Sosialisme (Titoisme)

Rafael Trujillo

Dominican

Republic 1930 1961

Diktator

militer/Kediktatoran konsitusional

Meles Zenawi Ethiopia 1991 2012 Kediktatoran konsitusional

Todor Zhivkov Bulgaria 1954 1989 Komunisme

Muhammad Zia-

ul-Haq

Pakistan 1978 1988 Diktator

militer/Kediktatoran konsitusional

Page 16: Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmumadib.blog.unair.ac.id/files/2013/11/klp-3-a...find...waston-davis.pdf · Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmu ... Uraian dan Contoh

16

http://madib.blog.unair.ac.id/philosophy/review-jstore-filsafat-ilmu-gasal-20132014/

Analisis Kritis dan Solusi

Analisis Kritis :

Ideologi dictator sepertinya kurang cocok dalam tujuannya memimpin suatu Negara.

Karena dalam ideology tersebut sepertinya masih bertindak secara sewenang-wenangnya dan

sesuai keinginan hati para pemimpin saja. Itu juga tidak sesuai jika para rakyatnya masih

menderita dan tidak mempunyai hak untuk berpendapat. Beberapa pendapat mungkin juga

dapat diperluas mencakup semua realitas rakyat yang sepertinya terbebani dengan ideology

tersebut. Keinginan untuk mempertahankan struktur ekonomi yang juga menguntungkan juga

rentan terhadap ideology tersebut sehingga sulit tampaknya untuk mempertahankan struktur

tersebut. Kualitas pemikiran yang baik dan dapat dicerna oleh akal pikiran manusia juga

mungkin dapat merubah sistem tatanan ideologi yang bersifat dictator menjadi bersifat

demokrasi yang dapat membuat rakyat tidak menderita dan dapat mengeluarkan aspirasi

mereka untuk kepentingan bersama juga.

Solusi :

Dengan kata lain ideologi dictator ini juga sepertinya merugikan banyak pihak dan

hanya menguntungkan beberapa pihak saja, sehingga banyak hal negative yang bermunculan

dan juga dapat terjadi konflik jika ini terus berlanjut tanpa ada solusi yang tepat. Oleh karena

itu menurut kelompok kami, ideologidictator tersebut harus dihapus dan diganti dengan

ideologi yang baru. Tak dapat dipungkiri, mengganti ideology yang telah lama mengakar

dengan ideologi yang baru itu sangat sulit. Namun dengan pola fikir yang baik dan dengan

pengetahuan yang luas serta dengan tekad bersama mungkin hal itu dapat terjadi sehingga

tidak menimbulkan lagi hal negative serta konflik di kalangan masyarakat.

Page 17: Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmumadib.blog.unair.ac.id/files/2013/11/klp-3-a...find...waston-davis.pdf · Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmu ... Uraian dan Contoh

17

http://madib.blog.unair.ac.id/philosophy/review-jstore-filsafat-ilmu-gasal-20132014/

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan :

Ideologi Diktator adalah ideology yang dimiliki seorang pemimpin negara

yang memerintah secara otoritarian dan menindas rakyatnya. Biasanya seorang diktator naik

takhta dengan menggunakan kekerasan, seringkali dengan sebuah kudeta. Tetapi ada pula

diktator yang naik takhta secara demokratis. Contoh yang paling terkenal adalah Adolf Hitler

seorang pemimpin partai nazi di jerman dikatakan “Diktator” karena selalu mempunyai

ambisi untuk menguasai, Soeharto di Indonesia yang menerapkan sistem otoritarian dimana

semua kehendak ada pada kendalinya, Josef Stalin dictator dari Uni Soviet yang

memperlakukan saingannya atau siapapun yang tidak sependapat dengannya secara kejam

dan tidak manusiawi, terutama pada masa pembersihan besar-besaran di Uni Soviet yang

memakan banyak korban jiwa.

Namun sistem seperti itu tidak akan berlangsung lama Adolf Hitler dengan kekuatan

militernya akhirnya menyerah ditangan amerika dan sekutunya begitu pula Soeharto di

Indonesia karena pada saat itu Negara mengalami krisis ekonomi semua kalangan yang

awalnya percaya kepadanya pada akhirnya juga menginginkan Soeharto turun seperti yang

dilakukan Demonstrasi para mahasiwa.

Para Filsuf, Ilmuwan dan agamawan memikirkan gimana cara untuk melawan

munculnya lagi Negara-negara yang memiliki Ideologi Diktator atau pemikiran Diktator dan

mencegah adanya pemikiran filsafat agama yang salah. Mereka mengadakan sebuah

konferensi untuk membahas melawan semua Ideologi Diktator yang menurut mereka tidak

pantas untuk diterapkan dalam suatu Negara sebagai bentuk penegakan martabat manusia

melalui perlawanan terhadap Ideologi Diktator.

Menurut Agamawan untuk menghindari Ideologi Diktator harus dilakukan

Musyawarah Mufakat dalam mengambil keputusan karena menurutnya agar semua kalangan

bisa mengeluarkan aspirasinya untuk kemajuan Negara-nya tanpa ada kesewenangan sepihak

sedangkan para Filsuf berpendapat bahwa ada sebuah kekuatan supranatural diluar alam yang

Page 18: Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmumadib.blog.unair.ac.id/files/2013/11/klp-3-a...find...waston-davis.pdf · Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmu ... Uraian dan Contoh

18

http://madib.blog.unair.ac.id/philosophy/review-jstore-filsafat-ilmu-gasal-20132014/

lebih hebat. Mereka sadar bahwa mereka bisa membedakan, memiliki fokus baru, suara

dalam sesi ilmu pengetahuan alam maupun sosialnya Konferensi Sains, Filosofi, dan Agama

menyatakan pemahaman mereka akan hubungan sains dengan realitas manusia dan

demokrasi.

Para filsuf dan teolog yang mengklaim kebenaran hakiki sebagai mereka prerogative

mengalami kesulitan dalam memahami dan menghargai kesediaan ilmuwan untuk mengubah

pikiran mereka dan mengubah pengetahuan. Dan menurut para pakar di bidang alam ilmu

seperti Dr William E. Ritter dari Universitas California , Dr Philipp Frank dari Harvard , Dr

C. P. Haskins dari Union College , Massachusetts Institute of Technology dan Haskins

Laboratories , Dr Harold D. Lasswell dari Sekolah Washington Psikiatri dan Dr William F.

Al dari Johns Hopkins University sepakat bahwa empirisisme rasional melalui mana ilmu

pengetahuan saat ini memiliki mencapai status yang sekarang adalah prasyarat situs untuk

pembangunan masa depan alam ilmu pengetahuan, sejauh yang kita tahu . oleh rasional

empirisme mereka berarti metode penalaran seluruhnya didasarkan pada data yang dirasakan

oleh indera dan penalaran berturut-turut yang mengarah ke conclusions diverifikasi oleh indra

Saran :

Saran kami, sebagai ilmuwan sudah selayaknya kita mencari metode yang paling tepat

dan relevan dengan permasalahan bangsa dan Negara-nya. Dan menurut hasil diskusi

kelompok kami praktek dan teori para filsuf, ilmuwan, dan agamawan selayaknya

dikombinasikan menjadi teori yang seharusnya di buat paham bernegara supaya Ideologi

Diktator tidak menguasai dalam kehidupan bangsa dan ber-negara karena Ideology Diktator

adalah Ideologi yang hanya menguntungkan salah satu pihak.

Menurut kelompok kami, ideologi t harus dihapuskan dari muka bumi ini, sebab

ideologi seperti ini dapat membuat warga masyarakat dimana negaranya menganut paham ini

menderita dan tidak dapat menyampaikan aspirasi mereka. Sebenarnya keberadaan ideologi

sekuler yang melahirkan demokrasi liberal telah memunculkan kediktatoran gaya baru yang

berlindung di balik baju demokrasi. Para diktator itu juga banyak berlindung di balik HAM.

Hal ini bisa kita saksikan ketika sebuah masyarakat (negara) dengan suara mayoritas

menghendaki tegaknya hukum Islam, maka para diktator (barat) itu dengan berbagai dalih

berupaya untuk menggagalkan yang mereka inginkan.

Sebaliknya, jika dengan demokrasi dan produk turunannya (pemilu) mereka

mendapatkan kemenangan (atau sesuai dengan apa yang mereka inginkan), maka dengan

mati-matian pula mereka akan membelanya.Keadaan ini boleh jadi akan terus berlangsung

hingga akhirnya masyarakat dunia mengetahui bahwa apa yang selama ini berlangsung

bukanlah hakikat dari demokrasi yang banyak mereka pahami, melainkan demokrasi liberal

yang diinginkan oleh barat.

Demokrasi ini adalah sebuah ideologi yang diproduksi untuk membela dan

melindungi kepentingan barat, bukan untuk kepentingan manusia seluruh dunia. Jika kondisi

ini terus berlangsung, maka dengan sendirinya kepercayaan masyarakat dunia hilang hingga

akhirnya demokrasi akan ditinggalkan. Dan nampaknya inilah fenomena yang banyak kita

saksikan terjadi pada negara-negara yang tengah mempraktikkan demokrasi liberal.

Page 19: Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmumadib.blog.unair.ac.id/files/2013/11/klp-3-a...find...waston-davis.pdf · Review Jurnal Internasional Filsafat Ilmu ... Uraian dan Contoh

19

http://madib.blog.unair.ac.id/philosophy/review-jstore-filsafat-ilmu-gasal-20132014/

Jika periode zaman diktator telah berakhir dengan kemunculan demokrasi sekuler

liberal, lalu ideologi ini juga dengan sendirinya runtuh dengan berbagai sebab yang telah kita

bicarakan di atas, maka konsekuensi yang akan muncul adalah kembalinya khilafah rasyidah

adalah sebuah kepastian, tidak mungkin tidak. Sebagai contohnya adalah Mahdi, seorang

pemimpin muslim yang akan mempraktikkan hukum Islam secara total dalam

kepemimpinannya, maka dengan sendirinya ideologi sekuler dan praktik demokrasi akan

dibersihkan dari wilayah kekuasaannya, dan itu akan terjadi pada seluruh dunia.