referat sepsis neonatorum fix

Upload: putri-cinthya

Post on 07-Jul-2018

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Referat Sepsis Neonatorum Fix

    1/22

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Sepsis pada neonatus masih merupakan masalah yang belum terpecahkan dalam

     pelayanan dan perawatan neonatus. Di Negara berkembang hampir sebagian besar neonatus

    yang dirawat mempunyai kaitan dengan masalah sepsis dan di negara berkembangpun sepsis

    tetap merupakan sebuah masalah. Selain itu sepsis memiliki tingkat morbiditas dan mortalitas

    yang tinggi. Dalam laporan WHO yang dikutip Child Health Research Proect Special Report

    !  Reducing Perinatal and Neonatal Mortality " #$$$ %& dikemukakan bahwa '() kematian

    neonatus teradi karena berbagai bentuk in*eksi seperti in*eksi saluran perna*asan& tetanus

    neonatorum& sepsis& dan in*eksi gastrointestinal. Setelah tetanus neonatorum& sepsis

    neonatorum merupakan penyakit dengan case fatality rate tertinggi. Hal ini teradi karena

     banyak *aktor resiko in*eksi pada masa perinatal yang belum dapat dicegah dan

    ditanggulangi. #

    +ngka ,eadian-insidens sepsis di negara yang sedang berkembang masih cukup

    tinggi " #. / # - #000 % dibandingkan dengan negara mau " # / 1 - #000 %. Pada bayi laki2

    laki resiko sepsis ( kali lebih besar dari bayi perempuan. ,eadian sepsis uga meningkat

     pada 3ayi ,urang 3ulan dan 3ayi 3erat 4ahir rendah. Pada bati berat lahir amat rendah " 5

    #000 gram % keadian sepsis teradi pada (6 - #000 kelahiran dan keadaan ini berbeda bermakna dengan bayi berat lahir antara #000 / (000 g yang angka keadiannya antara / $

     perseribu kelahiran. Demikian pula resiko kematian 334R penderita sepsis lebih tinggi bila

    dibandingkan bayi cukup bulan.#

    Sepsis merupakan respon in*lamasi tubuh terhadap suatu in*eksi. 7n*eksi tersebut bisa

     berupa in*eksi lokal maupun sistemik dan dapat disebabkan oleh bakteri& 8irus& parasit&

    ataupun amur. Respon in*lamasi yang ditimbulkan dapat menyebabkan teradinya kegagalan

    organ yang merupakan penyebab kematian dari sepsis. (

  • 8/19/2019 Referat Sepsis Neonatorum Fix

    2/22

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 DefinisiSepsis bakteria pada neonatus adalah sindrom klinis dengan geala klinis sistemik dan

    diikuti dengan bakterimia pada bulan pertama kehidupan. Dalam sepuluh tahun terakhir 

    terdapat beberapa perkembangan baru mengenai de*inisi sepsis. salah satunya menurut 9he

    international Sepsis De*inition Con*erences "7SDC&(00#%& sepsis adalah sindrom klinis

    dengan adanya Systemic 7n*lammatory Responses Syndrome "S7RS% dan in*eksi. Sepsis

    merupakan suatu proses berkelanutan mulai dari in*eksi& S7RS& sepsis& sepsis berat&

    renatan-syok septik& dis*ungsi multiorgan& dan akhirnya kematian.#2'

    2.2 Epidemiologi

    +ngka keadian-insidens sepsis di negara berkembang cukup tinggi yaitu #&# per 

    #000 kelahiran hidup dengan angka kematian sebesar #(26)& sedangkan di negara mau

    angka keadian sepsis berkisar antara : per #000 kelahiran hidup dengan angka kematian

    #0&:). Di 7ndonesia& angka tersebut belum terdata. Data yang diperoleh dari Rumah Sakit

    Cipto ;angunkusumo

  • 8/19/2019 Referat Sepsis Neonatorum Fix

    3/22

    Staphylococcus aureus "(:)%& Streptococcus pyogenes "(0)% dan @. coli "#)%. Pada cairan

    serebrospinal yang teradi pada meningitis neonatus awitan dini banyak ditemukan bakteri

    =ram negati* terutama ,lebsiella sp dan @.Coli& sedangkan pada awitan lambat selain bakteri

    =ram negati* uga ditemukan Streptococcus pneumoniae serotipe (. @.coli biasa ditemukan

     pada neonatus yang tidak dilahirkan di rumah sakit serta pada usap 8agina wanita2wanita di

    daerah pedesaan. Sementara ,lebsiella sp biasanya diisolasi dari neonatus yang dilahirkan di

    rumah sakit. Selain mikroorganisme di atas& patogen yang sering ditemukan adalah

    Pseudomonas& @nterobacter& dan Staphylococcus aureus.#&:

    2. Kl!sifi"!si

    3erdasarkan waktu teradinya& sepsis neonatorum dapat diklasi*ikasikan menadi dua

     bentuk yaitu sepsis neonatorum awitan dini "early2onset neonatal sepsis% dan sepsisneonatorum awitan lambat "late2onset neonatal sepsis%.1

     Sepsis awitan dini "S+D% merupakan in*eksi perinatal yang teradi segera dalam

     periode pascanatal "kurang dari A( am% dan biasanya diperoleh pada saat proses kelahiran

    atau in utero. Di negara mau& kuman tersering yang ditemukan pada kasus S+D adalah

    Streptokokus =rup 3 "B'0) kasus%& @scherichia coli &,lebsiella& dan Pseudomonas

    aeruginosa Haemophilus in*luen>a& dan 4isteria monocytogenes& sedangkan di negara

     berkembang termasuk 7ndonesia& mikroorganisme penyebabnya adalah batang =ram negati*.1

    Sepsis awitan lambat "S+4% merupakan in*eksi pascanatal "lebih dari A( am% yang

    diperoleh dari lingkungan sekitar atau rumah sakit "in*eksi nosokomial%. +ngka mortalitas

    S+4 lebih rendah daripada S+D yaitu kira2kira #02(0). Di negara mau& Coagulase2negati8e

    Staphilococcus "CoNS% dan Candida albicans merupakan penyebab utama S+4. 1

    Di negara berkembang pembagian S+D dan S+4 tidak elas karena sebagian besar 

     bayi tidak dilahirkan di rumah sakit. Oleh karena itu& penyebab in*eksi tidak dapat diketahui

    apakah berasal dari alan lahir "S+D% atau diperoleh dari lingkungan sekitar "S+4%. 1

  • 8/19/2019 Referat Sepsis Neonatorum Fix

    4/22

    2.# P!tofisiologi

    7n*eksi bukan merupakan keadaan yang statis. +danya patogen di dalam darah

    "bakteremia& 8iremia% dapat menimbulkan keadaan yang berkelanutan mulai dari in*eksi ke

    S7RS& sepsis& sepsis berat& syok septik& kegagalan multi organ& dan akhirnya kematian.#

    ,riteria Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS) !

    ,riteria in*eksi& sepsis& sepsis berat& syok septik !

    Selama dalam kandungan anin relati* aman terhadap kontaminasi kuman karena

    terlindung oleh berbagai organ tubuh seperti plasenta& selaput amnion& khorion& dan beberapa

  • 8/19/2019 Referat Sepsis Neonatorum Fix

    5/22

    *aktor anti in*eksi pada cairan amnion. Walaupun demikian kemungkinan kontaminasi kuman

    dapat timbul melalui berbagai alan yaitu !#&(&1

    7n*eksi kuman& parasit atau 8irus yang diderita ibu dapat mencapai anin melalui

    aliran darah menembus barier plasenta dan masuk sirkulasi anin. ,eadaan ini

    ditemukan pada in*eksi 9ORCH& 9riponema pallidum atau 4isteria dll. Prosedur obstetri yang kurang memperhatikan *aktor antisepsis misalnya saat

     pengambilan contoh darah anin& bahan 8illi khorion atau amniosentesis. Paparan

    kuman pada cairan amnion saat prosedur dilakukan akan menimbulkan amnionitis dan

     pada akhirnya teradi kontaminasi kuman pada anin.

    Pada saat ketuban pecah& paparan kuman yang berasal dari 8agina akan lebih berperan

    dalam in*eksi anin. Pada keadaan ini kuman 8agina masuk ke dalam rongga uterus

    dan bayi dapat terkontaminasi kuman melalui saluran perna*asan ataupun saluran

    cerna. ,eadian kontaminasi kuman pada bayi yang belum lahir akan meningkat

    apabila ketuban telah pecah lebih dari #2(' am.

    Setelah lahir& kontaminasi kuman teradi dari lingkungan bayi baik karena in*eksi

    silang ataupun karena alat2alat yang digunakan bayi& bayi yang mendapat prosedur 

    neonatal in8asi* seperti kateterisasi umbilikus& bayi dalam 8entilator& kurang

    memperhatikan tindakan a-anti sepsis& rawat inap yang terlalu lama dan hunian terlalu

     padat& dll.

    3ila paparan kuman pada kedua kelompok ini berlanut dan memasuki aliran darah&

    akan teradi respons tubuh yang berupaya untuk mengeluarkan kuman dari tubuh. 3erbagai

    reaksi tubuh yang teradi akan memperlihatkan pula bermacam gambaran geala klinis pada

     pasien. 9ergantung dari peralanan penyakit& gambaran klinis yang terlihat akan berbeda.

    Pato*isiologi sepsis terdiri dari akti8asi in*lamasi& akti8asi koagulasi& dan gangguan

    *ibrinolisis. Hal ini mengganggu homeostasis antara mekanisme prokoagulasi danantikoagulasi.

    1. $espon infl!m!si

    Respon sepsis terhadap bakteri =ram negati* dimulai dengan pelepasan

    lipopolisakarida "4PS%& yaitu endotoksin dari dinding sel bakteri. 4ipopolisakarida

    merupakan komponen penting pada membran luar bakteri =ram negati* dan memiliki

  • 8/19/2019 Referat Sepsis Neonatorum Fix

    6/22

     peranan penting dalam menginduksi sepsis. 4ipopolisakarida mengikat protein spesi*ik dalam

     plasma yaitu lipoprotein binding protein "4P3%. Selanutnya kompleks 4PS24P3 ini

     berikatan dengan CD#'& yaitu reseptor pada membran makro*ag. CD#' akan

    mempresentasikan 4PS kepada Toll-like receptor ' "94R'% yaitu reseptor untuk transduksi

    sinyal sehingga teradi akti8asi makro*ag.  3akteri =ram positi* dapat menimbulkan sepsis

    melalui dua mekanisme& yakni dengan menghasilkan eksotoksin yang bekera sebagai

    superantigen dan dengan melepaskan *ragmen dinding sel yang merangsang sel imun.

    Superantigen mengakti*kan seumlah besar sel 9 untuk menghasilkan sitokin proin*lamasi

    dalam umlah yang sangat banyak. 3akteri =ram positi* yang tidak mengeluarkan eksotoksin

    dapat menginduksi syok dengan merangsang respon imun non spesi*ik melalui mekanisme

    yang sama dengan bakteri =ram negati*. ,edua kelompok organisme diatas& memicu kaskade

    sepsis yang dimulai dengan pelepasan mediator in*lamasi sepsis. ;ediator in*lamasi primer 

    dilepaskan dari sel2sel akibat akti8asi makro*ag. ,erusakan utama akibat akti8asi makro*ag

    teradi pada endotel dan selanutnya akan menimbulkan migrasi leukosit serta pembentukan

    mikrotrombi sehingga menyebabkan kerusakan organ. +kti8asi endotel akan meningkatkan

     umlah reseptor trombin pada permukaan sel untuk melokalisasi koagulasi pada tempat yang

    mengalami cedera. Cedera pada endotel ini uga berkaitan dengan gangguan *ibrinolisis. Hal

  • 8/19/2019 Referat Sepsis Neonatorum Fix

    7/22

    ini disebabkan oleh penurunan umlah reseptor pada permukaan sel untuk sintesis dan

    ekspresi molekul antitrombik. Selain itu& in*lamasi pada sel endotel akan menyebabkan

    8asodilatasi pada otot polos pembuluh darah

    2. A"ti%!si Infl!m!si d!n Ko!g&l!si

    Pada sepsis terlihat hubungan erat antara in*lamasi dan koagulasi. ;ediator in*lamasi

    menyebabkan ekspresi *aktor aringan atau Tissue Factor  "9%. @kspresi 9 secara langsung

    akan mengakti8asi alur koagulasi ekstrinsik dan melalui lengkung umpan balik secara tidak 

    langsung uga akan mengakti*kan alur instrinsik.#&:&1

    Pada sepsis& akti8asi kaskade koagulasi umumnya diawali pada alur ekstrinsik yang

    teradi akibat ekspresi 9 yang meningkat akibat rangsangan dari mediator in*lamasi. Selain

    itu& secara tidak langsung 9 uga akan megakti*kan alur intrinsik melalui lengkung alur 

    umpan balik. 9erdapat kaitan antara alur ekstrinsik dan intrinsik dan hasil akhir akti8asi

    kedua alur tersebut adalah pembentukan *ibrin.#&:&1

    3. '!ngg&!n (i)*inolisis

  • 8/19/2019 Referat Sepsis Neonatorum Fix

    8/22

    ibrinolisis adalah respons homeostasis tubuh terhadap akti8asi sistem koagulasi.

    Penghancuran *ibrin penting bagi angiogenesis "pembentukan pembuluh darah baru%&

    rekanalisasi pembuluh darah dan penyembuhan luka.#&:&1

     +kti8ator *ibrinolisis tissue-type plasminogen actiator "t2P+% dan urokinasetype

     plasminogen actiator "u2P+%E akan dilepaskan dari endotel untuk merubah plasminogen

    menadi plasmin.

  • 8/19/2019 Referat Sepsis Neonatorum Fix

    9/22

     Disseminated intravascular coagulation (DIC)  atau Pembekuan intra8askular 

    menyeluruh " P7; % merupakan komplikasi tersering pada sepsis. ,onsumsi *aktor 

     pembekuan dan trombosit akan menginduksi komplikasi perdarahan berat. P7; secara

     bersamaan akan menyebabkan trombosis mikro8askular dan perdarahan. Pada pasien P7;&

    kadar P+72# yang tinggi dihubungkan dengan prognosis buruk. #&:&1

    @*ek kumulati* kaskade sepsis menyebabkan ketidakseimbangan mekanisme

    in*lamasi dan homeostasis. 7n*lamasi yang lebih dominan terhadap anti in*lamasi dan

    koagulasi yang lebih dominan terhadap *ibrinolisis& memudahkan teradinya trombosis

    mikro8askular& hipoper*usi& iskemia dan kerusakan aringan. Sepsis berat& syok septik& dapat

    menyebabkan kegagalan multi organ& dan berakhir dengan kematian.  #&:&1

    2.+ Di!gnosis

    Diagnosis dini sepsis neonatal penting artinya dalam penatalaksanaan dan prognosis

     pasien. ,eterlambatan diagnosis berpotensi mengancam kelangsungan hidup bayi dan

    memperburuk prognosis pasien. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya& diagnosis

    sepsis neonatal sulit ditegakkan karena gambaran klinis pasien tidak spesi*ik. =eala spesis

    klasik yang ditemukan pada anak lebih besar arang ditemukan pada neonatus. 9anda dan

    geala sepsis neonatal tidak berbeda dengan geala penyakit non in*eksi berat lain pada

    neonatus. Selain itu tidak ada satupun pemeriksaan penunang yang dapat dipakai sebagai

     pegangan tunggal dalam diagnosis pasti pasien sepsis.

  • 8/19/2019 Referat Sepsis Neonatorum Fix

    10/22

    Dalam menentukan diagnosis diperlukan berbagai in*ormasi antara lain !

    • aktor Resiko

    • =ambaran ,linik 

    • Pemeriksaan Penunang

    ,etiga *aktor ini perlu dipertimbangkan saat menghadapi pasien karena salah satu *aktor saa

    tidak mungkin dipakai sebagai pegangan dalam menegakkan diagnosis pasien.

    2.+.1 (!"to* $esi"o

    aktor resiko sepsis dapat ber8ariasi tergantung awitan sepsis yang diderita pasien.

    Pada awitan dini berbagai *aktor yang teradi selama kehamilan& persalinan ataupun kelahiran

    dapat dipakai sebagai indikator untuk melakukan elaborasi lebih lanut sepsis neonatal.

    3erlainan dengan awitan dini& pada pasien awitan lambat& in*eksi teradi karena sumber 

    in*eksi yang terdapat dalam lingkungan pasien.

    Pada sepsis awitan dini *aktor resiko dikelompokan menadi !

    #. aktor ibu !• Persalinan dan kelahiran kurang bulan

    • ,etuban pecah lebih dari # / (' am

    • Chorioamnionitis

    • Persalinan dengan tindakan

    • Demam pada ibu " B :&' GC %

    • 7n*eksi saluran kencing pada ibu

    • aktor sosial ekonomi dan gi>i ibu

    (. aktor bayi

    • +s*iksia perinatal

    • 3erat lahir rendah• 3ayi kurang bulan

    • Prosedur in8asi* 

    • ,elainan bawaan

    Semua *aktor diatas sering kita umpai dalam praktek sehari2hari dan sampai saat ini

    masih menadi masalah yang belum terselesaikan. Hal ini merupakan salah satu *aktor 

     penyebab mengapa angka keadian sepsis neonatal tidak banyak mengalami perubahan dalam

    dekade terakhir ini.

  • 8/19/2019 Referat Sepsis Neonatorum Fix

    11/22

    Di8isi Perinatologi ,7-RSC; mencoba melakukan pendekatan diagnosis dengan

    menggunakan *aktor risiko dan mengelompokkan *aktor risiko tersebut dalam risiko mayor 

    dan risiko minor.'

    3ila terdapat satu *aktor risiko mayor dan dua risiko minor maka pendekatan diagnosis

    dilakukan secara akti* dengan melakukan pemeriksaan penunang "septicwork2up% sesegera

    mungkin. Pendekatan khusus ini diharapkan dapat meningkatkan identi*ikasi pasien secara

    dini dan tata laksana yang lebih e*isien sehingga mortalitas dan morbiditas pasien diharapkan

    dapat membaik.1

    2.+.2 'e,!l! Klinis

    =ambaran klinis pasien sepsis neonatus tidak spesi*ik. =eala sepsis klasik yang

    ditemukan pada anak arang ditemukan pada neonatus& namun keterlambatan dalam

    menegakkan diagnosis dapat berakibat *atal bagi kehidupan bayi. =eala klinis yang terlihat

    sangat berhubungan dengan karakteristik kuman penyebab dan respon tubuh terhadap

    masuknya kuman.

  • 8/19/2019 Referat Sepsis Neonatorum Fix

    12/22

    kardio8askular "hipotensi& pucat& sianosis&akral dingin%. 3ayi dapat pula memperlihatkan

    kelainan hematologik& gastrointestinal ataupun gangguan respirasi "perdarahan&ikterus&

    muntah& diare& distensi abdomen& intoleransi minum& waktu pengosongan lambung yang

    memanang& takipnea& apnea& merintih dan retraksi%. A

    Selain itu& menurut 3uku Pedoman 7ntegrated ;anagement o* Childhood 7llnesses

    tahun (000 mengemukakan bahwa kriteria klinis sepsis neonatorum berat bila ditemukan satu

    atau lebih dari geala2geala berikut ! A

    I 4au napas B 60 kali per menit

    I Retraksi dada yang dalam

    I Cuping hidung kembang kempis

    I ;erintih

    I bun ubun besar membonol

    I ,eangI ,eluar pus dari telinga

    I ,emerahan di sekitar umbilikus yang melebar ke kulit

    I Suhu B:A&AGC "atau akral teraba hangat% atau 5 :1&1GC "atau akral teraba dingin%

    I 4etargi atau tidak sadar 

    I Penurunan akti8itas -gerakan

    I 9idak dapat minum

    I 9idak dapat melekat pada payudara ibu

    I 9idak mau menetek.

    3eberapa rumah sakit di 7ndonesia mengacu pada buku Panduan ;anaemen ;asalah

    3ayi 3aru 4ahir untuk Dokter& Perawat dan 3idan di Rumah Sakit tahun (00: untuk 

    menentukan kriteria sepsis neonatorum. Pada buku ini gambaran klinis pada sepsis dibagi

    menadi dua kategori. Penegakan diagnosis ditentukan berdasarkan usia pasien dan gambaran

    klinis sesuai dengan kategori ! 1

  • 8/19/2019 Referat Sepsis Neonatorum Fix

    13/22

     Neonatus diduga mengalami sepsis "tersangka sepsis% bila ditemukan tanda2 tanda dan

    geala yang akan dielaskan sebagai berikut ! 1

    3ila ada riwayat ibu dengan in*eksi intrauterin& demam yang dicurigai sebagai in*eksi

     berat atau ,PD "ketuban pecah dini%.

    3ila bayi mempunyai dua tanda atau lebih pada ,ategori + "tabel%& atau tiga tanda

    atau lebih pada ,ategori 3 "tabel%.

    3ila mempunyai satu tanda pada ,ategori + dan satu tanda pada ,ategori 3& atau dua

    tanda pada ,ategori 3.

    Pada sepsis awitan dini anin yang terin*eksi mungkin menderita takikardi lahir 

    dengan as*iksia& dan memerlukan resusitasi karena nilai apgar yang rendah. Setelah lahir bayi

    terlihat lemah dan tampak gambaran klinis sepsis seperti hipo-hipertermia& hipoglikemia& dan

    kadang2kadang hiperglikemia. Selanutnya akan terlihat berbagai kelainan dan gangguan*ungsi organ tubuh.

    =angguan *ungsi organ tersebut antara lain kelainan susunan sara* pusat seperti

    letargi& re*leks hisap buruk& menangis lemah& kadang2kadang terdengar high pitch cry dan

     bayi menadi iritabel serta mungkin disertai keang. ,elainan kardio8askular seperti

    hipotensim pucat& sianosis& dingin& dan clammy skin. 3ayi dapat pula memperlihatkan

    kelainan hematologik& gastrointestinal ataupun gangguan respirasi seperti perdarahan& ikterus&

    muntah& diare& distensi abdomen& intoleransi minum& waktu pengosongan lambung yang

    memanang& takipneu& apneu& merintih& dan retraksi.

    =ambaran ,linis Dis*ungsi ;ultiorgan pada 3ayi

    =angguan organ =ambaran ,linis

    ,ardio8askular    • 9ekanan darah sistolik 5 '0 mmHg

    • Denyut

  • 8/19/2019 Referat Sepsis Neonatorum Fix

    14/22

    •  pH darah 5 A.( pada PaCO( normal

    • ,ebutuhan akan inotropik untuk 

    mempertahankan tekanan darah normal

    Saluran Napas   • rekuensi napas B $0-menit

    • PaCO( B 61 mmHg

    • PaO( 5 '0 mmHg

    • ;emerlukan 8entilasi mekanik 

    • iO( 5 (00 tanpa kelainan antung sianotik 

    Sistem Hematologik    • Hb 5 1 g-Dl

    • W3C 5 :000 sel-mm:

    • 9rombosit 5 (0.000

    • D2dimer B 0.1Jg-m4 pada P99 B (0 detik 

    atau waktu tromboplastin B 60 detik 

    SSP ,esadaran menurun disertai dilatasi pupil

    =angguan =inal   • reum B #00 mg-dK

    • Creatinin B (0 mg-d4

    =astroenterologi Perdarahan gastrointestinal disertai dengan

     penurunan Hb B (g)& hipotensi& perlu

    tran*usi darah atau operasi gastrointestinal

    Hepar 3ilirubin total B : mg)

    3er8ariasinya geala klinik dan gambaran klinis yang tidak seragam menyebabkan

    kesulitan dalam menentukan diagnosis pasti. ntuk hal itu pemeriksaan penunang baik 

     pemeriksaan laboratorium ataupun pemeriksaan khusus lainnya sering dipergunakan dalam

    membantu menegakan diagnosis. paya inipun tampaknya masih belum dapat diandalkan.

    Sampai saat ini pemeriksaan laboratorium tunggal yang mempunyai sensiti8itas dan spesi*itas

    tinggi sebagai indikator sepsis& belum ditemukann. Dalam penentuan diagnosis& interpretasi

    hasil laboratorium hendaknya memperhatikan *aktor resiko dan geala klinis yang teradi.

    Seperti diungkapkan sebelumnya& diagnosis in*eksi sistemik sulit ditegakkan apabila

    hanya berdasarkan riwayat pasien dan gambaran klinik saa. ntuk hal tersebut perlu

    dilakukan pemeriksaan penunang yang dapat membantu kon*irmasi diagnosis. Pemeriksaan

     penunang tersebut dapat berupa pemeriksaan laboratorium maupun pemeriksaan khusus

    lainnya. 4angkah tadi disbeut Septic "ork up dan termasuk dalam hal ini pemeriksaan biakan

  • 8/19/2019 Referat Sepsis Neonatorum Fix

    15/22

    darah yang merupakan gold standard diagnosis sepsis& namun memerlukan waktu ( / 1 hari

    untuk diagnosis pastinya.

    7nterpretasi hasil kultur perlu pertimbangan dengan hati2hati khususnya bila kuman

    yang ditemukan berlainan enis dari kuman yang biasa ditemukan di klinik tersebut. Selain itu

    hasil kultur diperngaruhi pula oleh kemungkinan pemberian antibiotika sebelumnya atau

    adanya kemungkinan kontaminasi kuman nosokomial.

    ntuk mengenal kelompok kuman penyebab in*eksi secara lebih cepat dapat

    dilakukan pewarnaan gram. 9etapi cara ini tidak mampu menetapkan enis kuman secara

    lebih spesi*ik.

    Pemeriksaan lain dalam  septic "ork up tersebut adalah pemeriksaan komponen2

    komponen darah. Pada sepsis neonatal& trombositopenia dapat ditemukan pada #0 / 60 )

     pasien.

  • 8/19/2019 Referat Sepsis Neonatorum Fix

    16/22

    2. P&ngsi l&m)!l

    ,emungkinan teradinya meningitis pada sepsis neonatorum sangat tinggi. 3ayi

    dengan meningitis mungkin saa tidak menunukkan geala spesi*ik. Punksi lumbal dilakukan

    untuk mendiagnosis atau menyingkirkan sepsis neonatorum bila dicurigai terdapat

    meningitis. Pemeriksaan ini dilakukan baik pada sepsis neonatorum dini maupun lanut.

    ,emudian dilakukan pemeriksaan kultur dari cairan serebrospinal "4CS%. +pabila hasil kultur 

     positi*& punksi lumbal diulang ('2:6 am setelah pemberian antibiotikuntuk menilai apakah

     pengobatan cukup e*ekti*. +pabila pada pengulangan pemeriksaan masih didapatkan kuman

     pada 4CS& diperlukan modi*ikasi tipe antibiotikdan dosis. Dari penelitian& terdapat #1) bayi

    dengan meningitis yang menunukkan kultur darah negati*. A

    3. Pe!*n!!n '*!m

    Selain biakan kuman& pewarnaan =ram merupakan teknik tertua dan sampai saat ini

    masih sering dipakai di laboratorium dalam melakukan identi*ikasi kuman. Pemeriksaan

    dengan pewarnaan =ram ini dilakukan untuk membedakan apakah bakteri penyebab

    termasuk golongan bakteri =ram positi* atau =ram negati*. Walaupun dilaporkan terdapat

    kesalahan baca pada 0&A) kasus& pemeriksaan untuk identi*ikasi awal kuman ini dapat

    dilaksanakan pada rumah sakit dengan *asilitas laboratorium yang terbatas dan berman*aat

    dalam menentukan penggunaan antibiotik pada awal pengobatan sebelum didapatkan hasil pemeriksaan kultur bakteri. A

    . Peme*i"s!!n Hem!tologi

    3eberapa parameter hematologi yang banyak dipakai untuk menunang diagnosis

    sepsis neonatorum adalah sebagai berikut ! A

    Hitung trombosit

    Pada bayi baru lahir umlah trombosit yang kurang dari #00.000-J4 arang ditemukan

     pada #0 hari pertama kehidupannya. Pada penderita sepsis neonatorum dapat teradi

    trombositopenia "umlah trombosit kurang dari #00.0000-J4%& ;PL "mean platelet 8olume%

    dan PDW "platelet distribution width% meningkat secara signi*ikan pada (2: hari pertama

    kehidupan.

    Hitung leukosit dan hitung enis leukosit

  • 8/19/2019 Referat Sepsis Neonatorum Fix

    17/22

    Pada sepsis neonatorum umlah leukosit dapat meningkat atau menurun& walaupun

     umlah leukosit yang normal uga dapat ditemukan pada 10) kasus sepsis dengan kultur 

     bakteri positi*. Pemeriksaan ini tidak spesi*ik. 3ayi yang tidak terin*eksi pun dapat

    memberikan hasil yang abnormal& bila berkaitan dengan stress saat proses persalinan. a%.

  • 8/19/2019 Referat Sepsis Neonatorum Fix

    18/22

      ntuk diagnosis sepsis neonatorum& CRP mempunyai sensiti8itas 60)& spesi*isitas

    A&$').

  • 8/19/2019 Referat Sepsis Neonatorum Fix

    19/22

    Pemili-!n !nti)ioti" &nt&" sepsis !it!n dini SAD

    ,ombinasi penisilin atau ampisilin ditambah  aminoglikosida mempunyai akti8itas

    antimikroba lebih luas dan umumnya e*ekti*   terhadap semua organisme penyebab S+D.

    ,ombinasi ini sangat dianurkan karena akan meningkatkan akti8itas antibakteri.

    Pemili-!n !nti)ioti" &nt&" sepsis !it!n l!m)!t SAL

    Pada in*eksi nosokomial lebih dipilih pemakaian netilmisin atau amikasin. +mikasin

    resisten terhadap proses degradasi yang dilakukan oleh sebagian besar en>im bakteri yang

    diperantarai plasmid& begitu uga yang dapat menginakti*kan aminoglikosida lain.

    7n*eksi bakteri =ram negati* dapat diobati dengan kombinasi turunan penisilin

    "ampisilin atau penisilin spektrum luas% dan aminoglikosida. Se*alosporin generasi ketiga

    yang dikombinasikan dengan aminoglikosida atau penisilin spektrum luas dapat digunakan

     pada terapi sepsis yang disebabkan oleh bakteri =ram negati*. Pilihan antibiotik baru untuk 

     bakteri =ram negati* yang resisten terhadap antibiotik lain adalah karbapenem& a>treonam&

    dan isepamisin.

    Te*!pi s&po*tif (adjuvant)

    Pada sepsis neonatorum berat mungkin terlihat dis*ungsi dua sistem organ atau lebih

    yang disebut Dis*ungsi ;ulti Organ& seperti gangguan *ungsi respirasi& gangguan

    kardio8askular dengan mani*estasi syok septik& gangguan hematologik seperti koagulasi

    intra8askular diseminata ",7D%& dan-atau supresi sistem imun. Pada keadaan tersebut

    dibutuhkan terapi suporti* seperti pemberian oksigen& pemberian inotropik& dan pemberian

    komponen darah. 9erapi suporti* ini dalam kepustakaan disebut terapi ad#uant dan beberapa

    terapi yang dilaporkan dikepustakaan antara lain pemberian intraenous immunoglobulin

    "7L7=%& pemberian tran*usi dan komponen darah&  granulocyte-macrop!age colony

     stimulating factor "=CS dan =;2CS%& inhibitor reseptor 742#& trans*usi tukar "99% dan

    lain2lain.

    Pem)e*i!n Ko*ti"oste*oid p!d! Sepsis Neon!to*&m

    Pada saat ini pemberian kortikosteroid pada pasien sepsis lebih dituukan untuk 

    mengatasi kekurangan kortisol endogen akibat insu*isiensi renal. ,ortikosteroid dosis rendah

     berman*aat pada pasien syok sepsis karena terbukti memperbaiki status hemodinamik&

    memperpendek masa syok& memperbaiki respons terhadap katekolamin& dan meningkatkan

    sur8i8al. Pada keadaan ini dapat diberikan hidrokortison dengan dosis ( mg-kg33-hari.

  • 8/19/2019 Referat Sepsis Neonatorum Fix

    20/22

    Sebuah meta2analisis memperkuat hal ini dengan menunukkan penurunan angka mortalitas

    ( hari secara signi*ikan.

    D&"&ng!n N&t*isi

    Sepsis merupakan keadaan stress yang dapat mengakibatkan perubahan metabolik 

    tubuh. Pada sepsis teradi hipermetabolisme& hiperglikemia& resistensi insulin& lipolisis& dan

    katabolisme protein. Pada keadaan sepsis kebutuhan energi meningkat& protein otot

    dipergunakan untuk meningkatkan sintesis protein *ase akut oleh hati. 3eberapa asam amino

    yang biasanya non2esensial menadi sangat dibutuhkan& diantaranya glutamin& sistein& arginin

    dan taurin pada neonatus. Pada keadaan sepsis& minimal 10) dari energy e$penditure  pada

     bayi sehat harus dipenuhiM atau dengan kata lain minimal sekitar 60 kal-kg-hari harus

    diberikan pada bayi sepsis. ,ebutuhan protein sebesar (&12' g-kg-hari& karbohidrat &12#0

    g-kg-hari dan lemak #g-kg-hari. Pemberian nutrisi pada bayi pada dasarnya dapat dilakukan

    melalui dua alur& yaitu parenteral dan enteral. Pada bayi sepsis& dianurkan untuk tidak 

    memberikan nutrisi enteral pada ('2' am pertama. Pemberian nutrisi enteral diberikan

    setelah bayi lebih stabil.

    2. P*ognosis

    Dengan diagnosis dini dan terapi yang tepat& prognosis pasien baik& tetapi bila tanda

    dan geala awal serta *aktor risiko sepsis neonatorum terlewat& akan meningkatkan angka

    kematian. Pada meningitis terdapat seuele pada #12:0) kasus neonatus. Rasio kematian

     pada sepsis neonatorum (/' kali lebih tinggi pada bayi kurang bulan dan bayi cukup bulan.

    Rasio kematian pada sepsis awitan dini adalah #1 / '0 ) "pada in*eksi S3= pada S+D

    adalah ( / :0 )% dan pada sepsis awitan lambat adalah #0 / (0 ) "pada in*eksi S=3 pada

    S+4 kira / kira ( )%. 1

  • 8/19/2019 Referat Sepsis Neonatorum Fix

    21/22

    KESI4PULAN

    Sepsis pada neonatus masih merupakan masalah yang belum dapat dipecahkan yang

    karena bersi*at multi*aktorial& mulai dari *aktor ibu& anin& maupun dari pelayanan rumah

    sakit. Sepsis neonatorum uga merupakan masalah yang sulit didiagnosa karena pada

    neonatus& respon sistem imun tubuhnya tidak selalu menimbulkan geala seperti sepsis pada

    anak yang lebih besar. mumnya penatalaksanaan yang diberikan bisa terlambat bila tenaga

    medis tidak memberikan perhatian yang cukup pada pasien.

    9anda dan geala klasik sepsis pada neonatus mencakup takikardi& takipneu&

    leukositosis atau leukopeni& dan hipertermi atau hipotermi. Selain itu bila didapatkan sepsis

     berat dapat ditemukan dis*ungsi organ2organ tertentu& seperti antung& hati& paru2paru& ginal&

    dan sebagainya. ,etika kegagalan organ sudah mencapai deraat tertentu& akan menyebabkan

    teradinya septik syok yang dapat segera menyebabkan sindrom dis*ungsi multiorgan yang

     berakhir pada kematian bila tidak mendapatkan penatalaksanaan yang tepat.

    Penatalaksanaan sepsis pada umumnya mencakup eradikasi in*eksi dengan

    antibiotika selekti*& terapi adu8ant untuk mendukung status organ neonatus& terapi

    kortikosteroid bila terdapat insu*isensi adrenal& dan terapi nutrisi yang adekuat untuk 

    mempertahankan kesehatan bayi.

  • 8/19/2019 Referat Sepsis Neonatorum Fix

    22/22

    DA(TA$ PUSTAKA

    #. 3ehrman& ,liegman& +r8in.  Nelson  Te$tbook of Pediatrics& 7lmu ,esehatan +nak&

    edisi ke #. Sepsis dan ;eningitis Neonatus. -+ntibioticsorNeonatalSepsis&   diakses tanggal ##

    Desember (0#1%

    $. +sminullaham =atot D& ,osim S& Rohsiswatmo. (00A.  Penatalaksanaan Sepsis

     Neonatorum.