rancang bangun cloud storage pada ubuntu server 14.04...
TRANSCRIPT
Rancang Bangun Cloud Storage Pada Ubuntu Server
14.04 Menggunakan Layanan Owncloud
(Studi Kasus: PT. Armada Internasional Motor)
Artikel Ilmiah
Peneliti:
Besta Andre Adhipurusa (672011218)
Wiwin Sulistyo, ST., M.Kom.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Januari 2016
i
Rancang Bangun Cloud Storage Pada Ubuntu Server
14.04 Menggunakan Layanan Owncloud
(Studi Kasus: PT. Armada Internasional Motor)
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Peneliti:
Besta Andre Adhipurusa (672011218)
Wiwin Sulistyo, ST., M.Kom.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Januari 2016
1
Rancang Bangun Cloud Storage Pada Ubuntu Server
14.04 Menggunakan Layanan Owncloud
(Studi Kasus: PT. Armada Internasional Motor)
1) Besta Andre Adhipurusa, 2) Wiwin Sulistyo
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia Email: 1)[email protected], 2) [email protected]
Abstract
Data for company is like a heartbeat on human body. It takes the main role for
company to survive. PT. Armada Internasional Motor ( PT. AIM ) is one of the
automotive company that has a widespread branch all over Central Java, Yogyakarta
and East Java. The bigger company will usually produce bigger data administration
admission, so does this company. The IT division, which placed at the Main Office, face
some major problem on it; such as an inefficiency admissions of data administration from
branches because the data administration collected only on monthly meeting held at
Magelang Headquarters. This once-a-month data administration admissions to
headquarter leads the business process on PT. AIM become less efficient and riled to
human error. Therefore, it needs a centrally cloud storage application that can be
accessed by the branches. With this application, branch can submit the report through
web browser easier and faster ( anytime and anyplace ), no need to wait until the monthly
meeting. Keyword: Server, Cloud Storage, Owncloud, Sharing Data, Web
Abstrak PT. Armada Internasional Motor (PT. AIM) merupakan salah satu perusahaan
otomotif yang memiliki beberapa cabang yang tersebar di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan
Jawa timur. Divisi IT yang terdapat di kantor pusat terdapat beberapa permasalahan
antara lain : kurang efisiennya penerimaan data administrasi dari setiap kantor cabang ke
kantor pusat karena data administrasi bisa diterima ke kantor pusat hanya pada saat rapat
bulanan di kantor pusat Magelang. Dengan data administrasi yang bisa diterima di kantor
pusat selama satu bulan sekali itulah sehingga membuat proses bisnis yang terdapat pada
PT. AIM kurang efisien dan rawan sekali terjadi human error. Oleh karena itu perlu
adanya sebuah layanan cloud storage yang terpusat serta mampu diakses dari setiap
kantor cabang, untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan adanya layanan tersebut
dapat disimpulkan bahwa data yang ada pada kantor cabang bisa dikirim melalui web
browser kapan saja dan dimana saja tanpa harus menunggu sampai rapat bulanan
berlangsung.
1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen
Satya Wacana Salatiga 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
2
1. Pendahuluan
PT. Armada Internasional Motor (PT. AIM) merupakan salah satu
perusahaan yang bergerak di bidang Automotive Trading. Perusahaan ini adalah
salah satu anak perusahaan dari New Armada Group yang berpusat di Magelang.
PT. AIM juga merupakan dealer resmi kendaraan Daihatsu dan Isuzu, penjualan
spare part dan pelayanan servis bengkel reguler serta pelayanan unit body repair.
Tahun 2014, PT. AIM berturut-turut menjadi pemenang dalam kualitas Customer
Service terbaik. Melihat fakta tersebut, PT. AIM selalu berupaya menjaga
komitmen untuk selalu memberikan dan mempertahankan kualitas pelayanan
yang terbaik kepada pelanggan. Ditambah lagi PT. AIM sudah memiliki 9 cabang
yang tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY. Cabang tersebut lebih
tepatnya 2 berada di Magelang, 2 berada di Surabaya, 2 berada di Purwokerto, 1
beraada Cilacap, dan 2 berada di Yogyakarta. Untuk meningkatkan proses bisnis
pada PT. AIM, perusahaan tersebut ingin membenahi beberapa infrastruktur yang
ada dalam perusahaan tersebut. Salah satu contohnya pada infrastruktur jaringan
yang menghubungkan antar cabang dalam perusahaan tersebut.
Dalam perusahaan masih ditemui beberapa masalah. Masalah yang pertama
dimana dalam hal pemrosesan dan pengiriman data administrasi dari cabang satu
ke kantor pusat masih sering dilakukan secara manual pada saat rapat bulanan
yang diadakan di kantor pusat. Masalah yang ke dua adalah dikarenakan data yang
harus dimasukkan ke kantor pusat hanya dilakukan satu bulan sekali itu membuat
proses penginputan data di kantor pusat berlangsung cukup lama karena data yang
harus diinputkan cukup besar dan dari semua cabang yang ada. Pada awal
mulanya data yang diinputkan dengan keadaan cabang yang masih memiliki 3
cabang, dapat dilakukan pada saat rapat bulanan berlangsung yang biasaya
berlangsung selama kurang lebih 3 hari saja. Akan tetapi dengan bertambahnya
cabang hingga 9 cabang membuat proses penginputan data yang terjadi di kantor
pusat selama 3 hari tersebut membuat rapat bulanan sebagian besar waktunya
habis untuk proses penginputan data. Dan agenda pokok pembahasan lain pada
rapat dibahas kurang maksimal. Masalah yang ketiga adalah dalam hal
pemrosesan itu sendiri dari pegawai setiap cabang mau tidak mau harus
mengerjakan data tersebut di kantor cabang, pegawai sebenarnya bisa
mengerjakan data tersebut di luar kantor, akan tetapi data tersebut tidak bisa
langsung dikirim ke kantor pusat ataupun kantor cabang . Sehingga hal tersebut
memungkinan adanya terjadi kesalahan atau human error yang bisa merugikan
PT. AIM dan membuat sistem kerja yang ada pada PT. AIM kurang efisien.
Untuk menjawab permasalahan-permasalahan tersebut manajemen PT. AIM
membutuhkan suatu media atau teknologi yang dapat memberikan layanan sistem
cloud storage server yang dapat menampung penyimpanan data dan lain
sebagainya di dalam sebuah komputer yang dijadikan server. Kemudian data akan
tersimpan secara terpusat, dan dapat diakses kapan saja dan dimana saja yang
terdapat akses internetnya. Sehingga pegawai dari kantor cabang tidak perlu harus
menunggu sampai rapat bulanan untuk mengirim datanya ke kantor pusat. Dan
pada saat rapat bulanan, waktu yang terbuang untuk penginputan data dapat
digunakan untuk membahas pokok pembahasan yang lain yang menyangkut
tentang perkembangan kantor pusat dan cabang. Pegawai dari kantor cabang bisa
mengirimkan data itu kapan saja dan dimana saja. Selain itu PT. AIM ingin
3
memanfaatkan infrastruktur jaringan yang sudah ada terlebih dahulu untuk
mengefisiensikan pengeluaran perusahaan.
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka rumusan masalah penelitian ini
adalah bagaimana merancang dan mengimplementasi layanan cloud storage pada
Ubuntu Server menggunakan layanan Owncloud. Adapun tujuan dari penelitian
ini yaitu menghasilkan sebuah layanan sistem cloud storage yang dapat diakses
melalui internet. Layanan diharapakan dapat memberikan kemudahan pada
pegawai dalam hal penyimpanan dan pengiriman data. Layanan ini dibangun pada
sistem operasi Ubuntu Server 14.04. Dan layanan yang dibangun ini tidak
membahas tentang keamanan data.
2. Kajian Pustaka
Pada penelitian yang berjudul “Implementasi Virtualisasi dan Server Cloud
Menggunakan Proxmox VE”. Dalam penelitian tersebut, menjelaskan tentang
cloud computing sebuah teknologi baru yang menggabungkan virtualisasi dengan
grid computing. Dimana dengan adanya perpaduan teknologi tersebut beban
proses komputasi yang ada akan didistribusikan ke berbagai server yang saling
terhubung di dalam cloud. Sehingga dapat mengoptimalkan proses komputasi.
Dengan Cloud computing ini user dapat memiliki infrastruktur yang besar serta
memiliki penyimpanan data tanpa batas, dimana user tidak memiliki apa apa,
karena semua sudah tersedia dalam cloud tersebut [1].
Pada penelitian yang berjudul “Aplikasi Owncloud Berbasis Cloud
Computing di PT. Palu Mas Sejati”. Dalam penelitian tersebut, menjelaskan
tentang OwnCloud merupakan sebuah perangkat lunak open source untuk
melakukan penyimpanan data pada sebuah server. OwnCloud memberikan sebuah
solusi bagi pengguna komputer dalam melakukan penyimpanan data secara
fleksibel, dikarenakan selain kemampuan fleksibilitasnya diberikan melalui
pengaksesan data yang mudah baik melalui platform web, desktop, dan mobile
device yang dimiliki oleh pengguna ukuran penyimpanan bisa disesuaikan dengan
kebutuhan user tanpa harus menambah biaya sewa untuk mendapat kapasitas
penyimpanan yang lebih besar [2].
Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka
dilakukan penelitian tentang perancangan dan implementasi sistem cloud storage
menggunakan layanan Owncloud. Penelitian dilakukan pada divisi Administrasi
PT. Armada Internasional Motor yang dikerjakan oleh divisi IT dikarenakan
bersangkut paut dengan infrastruktur jaringan kantor. Aplikasi dibangun dengan
memanfaatkan layanan Owncloud yang juga memanfaatkan teknologi web
service. Layanan Owncloud tersebut dibangun pada operasi sistem Ubuntu server
14.04 dikarenakan memanfaatkan infrastruktur yang ada pada kantor. Aplikasi
terdiri dari dua yaitu aplikasi berbasis desktop dan aplikasi berbasis mobile.
Cloud Computing adalah teknologi model client-server, di mana resources
seperti server, storage, network, dan software dapat dipandang sebagai layanan
yang dapat diakses oleh pengguna secara remote dan setiap saat. Cloud dapat
dibangun sebagai private cloud, yang dibuat hanya untuk kalangan internal
(organisasi tertentu) Jika private cloud dibangun oleh pihak lain dan server cloud
berada di luar organisasi yang akan menggunakannya, maka private cloud
semacam ini disebut dengan virtual private cloud. Cloud Computing dibagi
4
menjadi tiga layanan diantaranya adalah Infrastructure As A Services (IAAS),
Platform As A Services (PAAS), dan Software As A Service (SAAS)[3].
Perusahaan dengan nama Owncloud adalah yang membuat Owncloud ada
sejak tahun 2011, didirikan oleh pakar open source bernama Frank Karlitschek
bersama Markus Rek. Dengan slogan “Your Cloud, Your Data, Your Way”.
Owncloud merupakan salah satu perangkat lunak berbagi berkas gratis dan bebas.
Owncloud juga tersedia edisi bisnis dan edisi perusahaan yang menyediakan
keamanan yang baik [4].
Ubuntu merupakan sistem operasi Linux yang diluncurkan pada tahun 2004.
Sistem operasi ini merupakan turunan dari sistem operasi Linux yang lain, yaitu
Debian yang selama ini sering digunakan untuk komputer server. Ubuntu
didukung oleh perusahaan yang bernama Canonical, Ltd (www.canonical.com)
yang dipimpin oleh Mark Shuttleworth. Perusahaan itu sendiri mempunyai tujuan
untuk membantu dalam pengembangan, distribusi, dan promosi dari produk
perangkat lunak yang bersifat open source dan juga untuk memberikan perangkat
dan dukungan untuk komunitas open source [5].
Web Service merupakan middleware internet yang memungkinkan berbagai
sistem untuk saling berkomunikasi tanpa terpengaruh pada platform. Web service
mempunyai kelebihan lain yaitu kemudahannya dalam pengiriman data, karena
secara umum web service menggunakan protocol TCP/IP dan HTTP sebagai
sarana komunikasinya [6].
3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan untuk menyusun penelitian ini adalah
menggunakan pendekatan metode PPDIOO (Prepare, Plan Design, Implement,
Operate, Optimize) sebagai metode yang dipakai dalam implementasi aplikasi
layanan Owncloud untuk cloud storage ini.
Metode PPDIOO adalah metode yang dibuat oleh Cisco. Metode PPDIOO
meliputi enam tahap, masing-masing mendefinisikan aktifitas yang saling
berkaitan satu dengan yang lain. Tahap-tahap dalam metode PPDIOO
digambarkan pada Gambar 1. [7]
Gambar 1 Tahapan Penelitian
5
Tahapan penelitian pada Gambar 1 dapat dijelaskan sebagai berikut: 1)
Prepare : Tahap persiapan, pada tahap ini yang dilakukan adalah meneliti dan
mengamati proses bisnis PT. AIM terutama pada divisi IT dan Administrasi serta
mengidentifikasi permasalahan yang ada. 2) Plan: Perencanaan Sistem, tahap ini
dilakukan perencanaan kerja yang dimana meliputi analisa hal-hal yang
diperlukan untuk membangun sistem. 3) Design: Pembuatan Model Aplikasi,
pada tahap ini dilakukan pembuatan model dari infrastruktur yang dibuat.
Pembuatan modelnya dirancang dalam bentuk topologi jaringan. Topologi dibuat
untuk memudahkan dalam membangun infrastruktur jaringan. 4) Implement:
Implementasi, pada tahap ini dilakukan implementasi berdasarkan perencanaan
dan desain yang telah dibuat. 5) Operate : Pengujian aplikasi, pada tahap ini
dilakukan pengujian sistem yang telah dibuat. Kemudian dilakukan analisa
mengenai kekurangan dan kelebihan terhadap sistem yang telah dibangun. 6)
Optimize : Optimasi, berdasarkan perancangan dan pengujian yang dilakukan
pada tahap sebelumnya, dilakukan analisa terhadap hasil yang diperoleh dari
aplikasi ini. Kemudian dilakukan optimasi, sehingga sistem yang dibangun
mengalami perbaikan dan hasil akhir yang maksimal.
Pada tahap prepare ini bersamaan dengan tahap plan, dikarenakan antara
persiapan dan perencanaan keduanya saling berhubungan dan menjadi dasar yang
harus diperhatikan sehingga tahap selanjutnya menjadi lebih terarah. Proses
penelitian dilakukan dengan mempelajari proses bisnis pada divisi IT, observasi,
serta wawancara dengan cara tanya jawab kepada Kepala divisi IT di PT. Armada
Internasional Motor (PT. AIM). Dari hasil wawancara yang dilakukan, didapatkan
diagram alur proses bisnis pada divisi IT PT.AIM dan dalam proses tersebut
terdapat masalah / kendala yang dijadikan latar belakang penelitian ini seperti
terlihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Diagram Alir Proses Bisnis Dvisi IT PT. AIM
6
Penjelasan proses bisnis pada Gambar 2 adalah sebagai berikut: 1). User
request, mendapatkan permintaan dari user dimana user ini dari divisi
administrasi yang mengeluhkan sering terjadi kesalahan dan kurangnya data pada
saat rekap data administrasi di kantor pusat. Ini terjadi karena data yang direkap
terlalu banyak dan kantor cabang yang semakin bertambah. 2). Analisis Masalah,
pada tahap ini divisi IT menganalisa masalah yang dihadapi oleh user. Kemudian
nantinya divisi IT membuat rancangan solusi yang akan diambil. 3) Program
design, setelah mendapat solusi dari analisa masalah sebelumnya, divisi IT
membuat konsep yang akan dibuat. 4) Program / maintenance, setelah
merencanakan konsep, kemudian dilakukan implementasi. Dimana konsep
tersebut dibuat dalam sebuah program yang nyata. Tahap ini dilakukan dengan
dua cara yaitu dengan mengembangkan program baru atau perbaikan dari program
yang sudah ada. 5) User Testing, setelah program selesai dibuat, kemudian
program program diuji. Jika program belum memenuhi keinginan user maka
kembali ke tahap 2 untuk memperbaiki kekurangan yang masih ada dalam
program tersebut. Jika program sudah sesuai dengan keinginan user maka proses
pengembangan program sudah selesai. Dengan mengetahui kendala yang terjadi,
kemudian melakukan persiapan yang lain berupa melakukan studi pustaka dan
membuat perencanaan kerja.
Untuk mewujudkan terciptanya jaringan yang memiliki performa yang
optimal diperlukan beberapa hardware dan software yang menunjang. Analisa
kebutuhan hardware dan software yang diperlukan untuk menunjang sistem yang
ada disebutkan pada tabel 1. Tabel 1 Kebutuhan Hardware dan Software
No Komponen Fungsi Spesifikasi
1 PC Server Sebagai server Owncloud Processor Intel Core i3-
2100 CPU @ 3.10 GHz
RAM 8 GB
1000 GB SATA Hard
Disk
2 PC/ Laptop Sebagai Client
Windows 7 Ultimated
64 bit
3
Kabel UTP
(Unshielded Twisted
Pair)
Penghubung Router dengan
Switch dan client RJ 45
4 Nagios XI
Untuk mengecek
performance jaringan
5 Ubuntu Server 14.04 Sebagai OS server
Owncloud
Setelah persiapan hardware dan software selesai, selanjutnya masuk pada
tahapan design. Design merupakan tahap perancangan topologi jaringan yang
digunakan. Topologi jaringan fisik yang digunakan dalam penelitian ini
ditunjukkan pada Gambar 3.
7
Gambar 3 Topologi Jaringan Cloud Storage
Pada Gambar 3 terdapat Cloud server, peran Cloud server adalah sebagai
server database dan server layanan Owncloud tersebut. Pada server tersebut
menggunakan ip public yang nantinya digunakan untuk diakses oleh kantor
cabang PT. AIM. Dan Ip local yang terdapat pada kantor pusat digunakan untuk
pengaksesan pegawai kantor pusat untuk memperoleh data yang telah dikirimkan
dari kantor cabang. Sehingga selain dapat diakses melalu jaringan public pegawai
di kantor pusat dapat mengkases data melalui jaringan local. Konfigurasi
pengalamatan IP tersebut ditunjukkan pada tabel 3. Tabel 2 Pengalamatan IP Tiap Server
Komputer Network Card IP Address
Server Publlic Eth 0 36.81.0.145:61007
Server Local Eth 0 192.168.2.18
Server Public sendiri menggunakan IP Public dari internet Service Provider
(ISP) PT. Telkom Indonesia.
Setelah design topologi jaringan telah terbentuk, masuk ke tahap
implementasi. Dimana pada tahap ini membangun sistem yang telah dirancang,
dalam hal ini implementasi yang dilakukan adalah memberikan alamat IP kepada
server Owncloud pada Ubuntu Server 14.04 sesuai dengan yang telah ditetapkan
pada Tabel 3.2. Selanjutnya adalah menentukan komponen apa saja yang akan ada
dalam perancangan layanan Owncloud tersebut. Dalam hal ini yang perlu
dipersiapkan untuk membangun layanan Owncloud adalah apache web server,
php, module module php yang dibutuhkan untuk layanan owncloud sendiri, dan
mySQL database server.
Setelah menetapkan komponen layanan Owncloud selanjutnya dilakukan
konfigurasi pemasangan tiap paket paket yang dibutuhkan tersebut. Konfigurasi
dilakukan di Ubuntu Server 14.04. Paket yang dibutuhkan antara lain adalah
8
Apache Web Server, yang berfungsi untuk penghubung antar muka user dengan
Owncloud.
Kode Program 1 Konfigurasi Install Apache Web Server 1. apt-get install apache2
Setelah Apache Web Server terinstall, dilakukan penginstallan pada paket
yang lain. Paket lain yang harus diinstal adalah PHP. Karena bahasa scripting
yang digunakan pada Layanan Owncloud menggunakan bahasa PHP. Selain
penginstallan paket PHP, agar layanan Owncloud bisa dijalankan diperlukan juga
modules modules PHP yang dibutuhkan Owncloud.
Kode Program 2 Konfigurasi Install PHP 1. apt-get install php5 php5-mysql
2. apt-get install php5-gd php5-json php5-curl php5-intl php5-mcrypt php5-
imagick
Fungsi dari modules modules tersebut adalah agar program database yang
akan ditanam pada server support pada PHP. Paket database yang digunakan
adalah paket MySQL. Karena MySQL belum termasuk dalam modul yang
langsung terinstall pada PHP. Sehingga harus ditambahkan secara manual agar
MySQL bisa terhubung dengan PHP. Kode Program 3 Konfigurasi Install MySql Server
1. apt-get install mysql-server
Setelah semua paket sudah terpasang, seperti pada Kode Program 4 layanan
Owncloud dapat diinstal kedalam Server Ubuntu. Paket layanan Owncloud bisa
diunduh pada website resmi Owncloud. Bisa juga langsung mengunduh dari
dalam server ubuntu dengan script seperti pada konfigurasi nomor 1. Pada
konfigurasi nomor 2 mengekstrak hasil unduhan paket dari Owncloud ke dalam
directory apache web server. Pada konfigurasi nomor 3 menjelaskan tentang
perubahan hak akses dari direktory Owncloud agar aplikasi tersebut bisa berjalan
dengan baik dan admin bisa melakukan perubahan rule rule pada layanan
Owncloud tersebut. Kode Program 4 Konfigurasi Install Aplikasi Owncloud
1. wget https://download.owncloud.org/community/owncloud-
8.2.0.tar.bz2
2. tar -xvf owncloud-7.0.0.tar.bz2 -C /var/www/html
3. chown www-data:www-data -R /var/www/html/owncloud/
Agar data user pada layanan Owncloud tadi dapat tersimpan di server,
selanjutnya membuat database untuk Aplikasi Owncloud tersebut, seperti pada
Kode Program 5. Pada database tersebut dibuat user database dengan
passwordnya. Konfigurasi ini berfungsi agar tidak tercampur antara database 1
user dengan user yang lain. User disini bukan diartikan sebagai user Owncloud
akan tetapi user admin untuk database MySQl tersebut. Jika user sudah dibuat,
user dapat membuat database untuk aplikasi Owncloud tersebut.
9
Kode Program 5 Konfigurasi Database MySQl 1. mysql -u root –p
2. mysql> CREATE USER 'skripsi'@'localhost' IDENTIFIED BY
'672011218';
3. mysql> CREATE DATABASE ownclouddb;
4. mysql> GRANT ALL ON ownclouddb.* TO
'skripsi'@'localhost';
5. mysql> FLUSH PRIVILEGES;
6. mysql> exit
Setelah konfigurasi database dilakukan, masuk ke dalam website Owncloud
yang sudah dikonfigurasi tadi dengan mengetikkan alamat ip local
server/owncloud. Pada halaman awal Owncloud akan terdapat konfigurasi dimana
harus menginputkan database yang akan menjadi database Owncloud tersebut
seperti pada Gambar 4.
Gambar 4 Tampilan Menu Awal Owncloud
Setelah menginputkan database yang digunakan untuk layanan Owncloud
tersebut, sebenarnya layanan Owncloud sudah bisa digunakan. Akan tetapi hanya
bisa digunakan pada wilayah lokal. Layanan Owncloud belum dapat diakses
secara public. Dikarenakan pada script default Owncloud hanya bisa membaca ip
local server sebagai trusted domain dari layanan tersebut. Sehingga untuk bisa
diakses pada jaringan public, ditambahkan ip public sebagai trusted domain
layanan tersebut ada pada konfigurasi server paket apache pada directory
/var/www/html/owncloud/config/config.php seperti pada Kode Program 6 dan
Kode Program 7 Kode Program 6 Konfigurasi Trusted Domain Owncloud
1. nano /var/www/html/owncloud/config/config.php
10
Kode Program 7 Konfigurasi Trusted Domain Owncloud
Dengan sudah ditambahkan ip public pada trusted domain maka layanan
Owncloud sudah bisa diakses pada jaringan public. Selain bisa diakses pada
jaringan public, layanan tersebut bisa juga diakses pada jaringan lokal. Agar
pegawai pada kantor pusat bisa mengakses pada jaringan lokal.
Tahap Operate dilakukan setelah pembangunan program selesai. Dalam
proses operate dilakukan proses pengujian program yang dibangun apakah sudah
dapat berjalan sesuai dengan harapan dan apakah fitur yang dibuat sudah dapat
berjalan dengan baik atau tidak. Jika fitur masih mengalami gangguan atau script
masih redapat error maka dilakukan perbaikan sampai dengan fitur dan script
memang dapat berjalan dengan baik dan tidak lagi ditemukan permasalahan.
Apabila masih terjadi permasalahan terhadap program yang dibangun maka akan
dicari penyebab error atau permasalahan dan kemudian diperbaiki hingga
program sudah benar-benar tidak memiliki permasalahan.
Tahap optimize merupakan tahap terakhir dari siklus PPDIOO yang
membahas tentang optimasi dari program yang sudah jadi, bagaimana perlu
diberikan kebijakan untuk menyempurnakan tujuan dan manfaat sebuah teknologi
yang telah dibangun. Pada tahap ini diberikan pembatasan kapasitas penyimpanan
pada setiap user sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan kantor. Sehingga tidak
mengakibatkan pemborosan kapasitas penyimpanan.
4. Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini menghasilkan sebuah layanan storage yang dimana nanti pada
kantor pusat dapat mengakses layanan tersebut secara offline maupun online
sedangkan dari kantor cabang dapat mengkases layanan secara online dan tidak
hanya melalui kantor cabang saja akan tetapi bisa dimana saja asalkan terdapat
jaringan internetnya. Layanan ini dapat diakses melalui dua aplikasi yaitu aplikasi
mobile dan web. Aplikasi mobile diimplementasikan pada android platform
sedangkan aplikasi web diimplementasikan pada komputer. Pada aplikasi mobile
ini user diharuskan membeli aplikasi pada playstore untuk medapatkan aplikasi
11
tersebut. Akan tetapi user bisa mengakses layanan ini melalui web browser pada
smartphone jika tidak ingin membeli aplikasi pada playstore tersebut.
Tahap awal yaitu implementasi layanan Owncloud sebagai virtual
management ke dalam perangkat server. Owncloud sendiri berfungsi sebagai
layanan yang memanajemen user dan data yang ada dalam PT. AIM serta sebagai
layanan penunjang web sevice layanan dapat diakses melalui halaman web dan
dapat diakses dimanapun asalkan terhubung dengan jaringan internet.
Owncloud sendiri memiliki sistem manajemen hak akases yang
memumngkinkan untuk pemberian hak tertentu kepada user, contohnya admin
dapat memberikan hak akses penuh atau hak sebagai pengguna biasa kepada user
tertentu. Admin dapat melakukan aktifitas file sharing sehingga user lain dapat
mengakses file tersebut. Owncloud memiliki fitur lain dimana membatasi
pemakain kapasitas strage untuk setiap user, sehingga untuk 1 user bisa memiliki
kapasitas storage yang berbeda antara 1 user dengan user lainnya.
Gambar 5 Halaman Login User
Gambar 5 merupakan tampilan awal dari layanan Owncloud. Dimana layanan
ini berjalan pada protokol http dengan IP Public 118.96.174.98. Dalam layanan
ini terdapat menu login yang bertujuan untuk membedakan antara satu user
dengan user yang lain. Dan setelah user login akan tampil menu seperti pada
Gambar 6. Dimana pihak admin dapat membagi user ke dalam beberapa group
sesuai dengan jenis dan pekerjaannya masing masing. Pada implementasi ini
admin memfokuskan untuk membagi user pada divisi administrasi yang erat
hubungannya dengan masalah yang terjadi.
12
Gambar 6 Halaman Utama User
Gambar 7 Tampilan Proses Upload Data
Gambar 7 merupakan gambaran proses upload data user pada layanan
Owncload. User dapat mengupload data sesusai dengan batasan kapasitas yang
diperoleh user tersebut. Antara satu user dengan user yang lain bisa memiliki
kapasitas penyimpanan yang berbeda beda. Sesuai dengan kebutuhan dan
kepentingan dari user itu sendiri. Yang memiliki hak penuh dalam membagi
kapasitas storage dari tiap user adalah pihak admin. Beban kapasitas storage
tergantung dari hardware server yang disediakan. Setelah proses upload selesai
data yang berhasil terupload akan tampil ke menu utama user seperti pada
Gambar 8.
13
Gambar 8 Tampilan Data yang Terupload
Gambar 9 Tampilan Menu User Yang Melakukan Sharing
User juga bisa melakukan sharing data kepada user lain. Data yang di share
bisa berupa data dokumen, musik ,video ataupun yang lainnya. Data yang akan di
share juga bisa ditujukan ke perorangan atau ke kelompok (group). Pada Gambar
9 merupakan tampilan proses dimana user melakukan sharing file ke group
administrasi. Dalam hal ini file yang di share tadi akan diterima oleh seluruh user
yang berada dalam group tersebut. User lain yang berada dalam satu group
dengan user yang mengupload data tadi otomatis akan menerima data tersebut
seperti pada Gambar 10.
14
Gambar 10 Tampilan Menu User Yang Menerima Data Sharing
Setelah proses implementasi selesai, maka dilakukan pengujian layanan untuk
menguji fungsi-fungsi dari layanan yang telah dibuat. Pengujian layanan
dilakukan agar sistem yang dibuat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan
dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Pengujian layanan cloud storage
mengggunakan Owncloud, menggunakan dua teknik pengujian yaitu pengujian
alpha dan pengujian beta.
Pengujian alpha adalah pengujian layanan yang dilakukan oleh pembuat
layanan dan orang-orang yang ikut membantu dalam pembuatan. Dalam
Pengujian alpha ini menampilkan bagaimana layanan dapat digunakan oleh user
baik pada saat user login, upload, download, dan sharing file. Dan dengan
memonitor server menggunakan aplikasi Nagios XI dimana akan dilihat
bagaimana response time terhadap user. Pengujian dilakukan dengan user
mengunggah file ke server yang dilakukan oleh kurang lebih 30 user dalam 2 saat
yang berbeda, yang pertama dengan waktu 5 jam pada saat sore kemudian yang ke
dua dengan waktu 5 jam pada saat pagi dengan kapasitas upload yang berbeda
beda dengan beban minimal 1 MB. Berikut merupakan hasil dari pengujian
monitoring server dengan Nagios XI.
Gambar 11 Grafik Monitoring Host Pada Server Waktu Pertama
15
Gambar 12 Grafik Monitoring Host Pada Server Waktu Kedua
Pada Gambar 11 dan Gambar 12 menunjukan waktu rata – rata response time
yang terjadi pada HOST. Hasil pengujian diatas menunjukan bahwa besar rata –
rata waktu response server sebesar 0,02 detik untuk rata – rata file yang dikirim
sebesar 6745,99 bytes dalam 2 kurun waktu yang berbeda. Server tidak
membutuhkan waktu yang lama untuk memproses setiap permintaan dari 30 user
sehingga hasil pengujian ini membuktikan server tidak mengalami timed out
ketika merespon permintaan akses dari user.
Gambar 13 Grafik Monitoring Pada Service HTTP Waktu Pertama
Gambar 14 Grafik Monitoring Pada Service HTTP Waktu Kedua
Pada Gambar 13 dan Gambar 14 menunjukkan hasil monitoring server pada
Service HTTP. Terdapat 2 kali waktu monitoring dengan kurun waktu kurang
lebih 6 jam. Response time server pada service HTTP menunjukkan rata rata 0,02
detik dengan rata rata data yang berjalan sebesar 312,79 byte. Dan server tidak
mengalami timed out ketika merespon permintaan dari user.
16
Gambar 15 Grafik Monitoring Pada Service PING Waktu Pertama
Gambar 16 Grafik Monitoring Pada Service PING Waktu Kedua
Gambar 15 dan Gambar 16 menunjkkan hasil monitoring server pada service
PING. Dimana dalam total rata rata request ping yang terjadi pada 2 kurun waktu
yang berbeda tersebut menunjukkan 9,99 mili second.
Gambar 17 Status statistik Central Processing Unit (CPU) dan statistik input/output dari device,
partisi dan network filesystems
17
Gambar 17 menunjukkan hasil monitoring server pada device yang ada pada
server. Dimana pada saat user melakukan aktifitas dalam server,seperti upload,
download, dan sharing file, server masih dapat merespon dengan baik. Pada saat
aktifitas berlangsung CPU pada server masih menunjukkat status yang normal dan
baik dimana rata rata proses system,iowait tidak ada yang melebihi 50% dan pada
harddisk masih dapat membaca setiap aktifitas yang terjadi.
Pengujian beta adalah pengujian yang dilakukan oleh orang yang tidak ikut
dalam pembuatan layanan. Pengujian beta dilakukan dengan daftar pertanyaan
yang diberikan kepada sample user yang terdiri dari 30 orang pegawai PT. AIM
dan wawancara kepada Kepala Divisi IT PT. AIM. Hasil jawaban daftar
pertanyaan dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Hasil Jawaban Daftar Pertanyaan
No Pertanyaan STS TS CS S SS
1.
2.
3.
4.
5.
Aplikasi layanan Owncloud mudah digunakan
Sistem layanan Owncloud bermanfaat dan memudahkan pegawai
dalam menyimpan data Layanan Owncloud bisa digunakan tidak hanya dikantor
Layanan Owncloud bermanfaat dan memudahkan pegawai dalam sharing data
Layanan Owncloud bermanfaat untuk proses bisnis perusahaan
0
0
0
0
1
0
0
1
0
2
3
1
6
2
4
20
13
10
19
14
7
16
13
9
9
Setelah semua jawaban diketahui maka yang dilakukan adalah menghitung
presentase jawaban responden yang telah mengisi daftar pertanyaan. Perhitungan
dilakukan menggunakan skala Likert [8], dimana masing-masing jawaban diberi
skor 1-5 dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
2. Tidak Setuju (TS) = 2
3. Cukup Setuju (CS) = 3
4. Setuju (S) = 4
5. Sangat Setuju (SS) = 5
Hasil analisis data untuk pertanyaan 1 menunjukkan sebanyak 23,33%
responden menjawab sangat setuju, 66,67% responden menjawab setuju dan
10,00% responden menjawab cukup setuju. Dan dari keseluruhan nilai
koresponden yang memberikan nilai pada pertanyaan 1 menunjukkan sebanyak
82,67 % yang berarti Sangat Setuju.Jadi disimpulkan bahwa aplikasi ini mudah
untuk digunakan.
Hasil analisis data untuk pertanyaan 2 menunjukkan sebanyak 53,33%
responden menjawab sangat setuju, 43,33% responden menjawab setuju dan
3,34% responden menjawab cukup setuju. Dan dari keseluruhan nilai
koresponden yang memberikan nilai pada pertanyaan 2 menunjukkan sebanyak
90% yang berarti Sangat Setuju Jadi disimpulkan bahwa sistem layanan berma
dan memudahkan dalam menyimpan data.
Hasil analisis data untuk pertanyaan 3 menunjukkan sebanyak 43,33%
responden menjawab sangat setuju, 33,33% responden menjawab setuju dan
20,00% responden menjawab cukup setuju. Dan dari keseluruhan nilai
koresponden yang memberikan nilai pada pertanyaan 3 menunjukkan sebanyak
83,33% yang berarti Sangat Setuju. Jadi disimpulkan bahwa layanan Owncloud
bisa digunakan tidak hanya dikantor
Hasil analisis data untuk pertanyaan 4 menunjukkan sebanyak 30,00%
responden menjawab sangat setuju, 63,33% responden menjawab setuju dan
18
6,67% responden menjawab cukup setuju. Dan dari keseluruhan nilai
koresponden yang memberikan nilai pada pertanyaan 3 menunjukkan sebanyak
84,67% yang berarti Sangat Setuju. Jadi disimpulkan bahwa sistem bermanfaat
dan memudahkan pegawai dalam sharing data.
Hasil analisis data untuk pertanyaan 5 menunjukkan sebanyak 30,00%
responden menjawab sangat setuju, 46,67% responden menjawab setuju dan
13,33% responden menjawab cukup setuju. Dan dari keseluruhan nilai
koresponden yang memberikan nilai pada pertanyaan 3 menunjukkan sebanyak
78,67% yang berarti Setuju. Jadi disimpulkan bahwa Owncloud bermanfaat
untuk proses bisnis perusahaan
Berdasarkan hasil wawancara kepada Kepala Divisi IT PT. AIM, maka
diperoleh hasil bahwa layanan ini membantu mempercepat dan mempermudah
pegawai kantor pusat dalam penerimaan data yang ada pada kantor cabang.
Dengan adanya layanan ini divisi administrasi tidak perlu harus menunggu selama
ssatu bulan untuk merekap data dari kantor cabang yang dimasukkan ke kantor
pusat. Layanan ini membantu dan menunjang proses bisnis sehingga
meningkatkan kualitas pelayanan pada divisi Administrasi di PT. AIM.
5. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan layanan
storage computing dan file sharing dapat dibangun dengan cloud computing pada
ubuntu server menggunakan layanan Owncloud. Sistem yang dibangun
merupakan penggabungan paket paket pada ubuntu server, agar layanan
Owncloud dapat berjalan pada server tersebut. Layanan ini berjalan pada protokol
http dengan adanya akun yang berbeda beda untuk tiap pengguna. Dengan
perantara web browser pengguna sudah bisa melakukan aktifitas penyimpanan,
upload, download dan sharing file secara bersamaan. Pada sisi pengguna, sistem
rekomendasi membantu dan bermanfaat bagi pengguna untuk bisa mengirimkan
data kapanpun dan dimanapun, tanpa harus menunggu 1 bulan terlebih dahulu.
Ditambah proses rekap yang terjadi di kantor pusat tidak akan membutuhkan
waktu yang lama karena pengiriman data sudah bisa dilakukan dengan
menggunakan layanan ini. Sehingga pada saat rapat bulanan waktu yang terbuang
untuk rekap data dapat digunakan untuk membahas pembahasan lain untuk
perkembangan kantor pusat dan cabang. Pengguna juga bisa mendapatkan
kapasitas penyimpanan yang sesuai dengan kebutuhan tanpa harus menambah
biaya tambahan. Layanan ini membantu dan menunjang proses bisnis di PT.
Armada Internasional Motor. Dan diharapkan untuk kedepannya layanan ini dapat
dilengkapi dengan layanan layanan pembantu layaknya google docs, google sheet,
maupun google slide, yang dapat dikembangkan pada layanan owncloud
mengingat layanan ini bersifat opensource sehingga developer dapat
mengembangkan layanan ini agar lebih memudahkan pengguna dalam
menggunakan layanan Owncloud.
19
6. Pustaka
[1] Utomo, Dwi Prastiyo.2014. Implementasi Virtualisasi dan Server Cloud
Menggunakan Proxmox VE. Semarang : Politeknik Negeri Semerang
[2] Kusuma, Aria Warta dan Susilo, Andi. 2013. APLIKASI OWNCLOUD
BERBASISCLOUD COMPUTING DIPT. PALU MAS SEJATI.Yogyakarta :
Universitas Respati Indonesia
[3] Sofana, Iwan. 2012. Cloud Computing. Bandung : Informatika
[4] Afrianto, Dedy S. 2013. The Power of OwnCloud. Yogyakarta :LeutikaPrio
[5] Emanuel, Andi Wahju R. 2007. Petunjuk Praktis Penggunaan Ubuntu 7.04.
Yogyakarta : Andi Offset.
[6] Saputra Ragil, Ashari Ahmad, 2012. Integrasi Laporan Demam Berdarah
Dengue (DBD) Menggunakan Teknologi Web Service. Semarang:
Universitas Diponegoro.
[7] Occhiogrosso, Stephen. J, The Cisco PPDIOO Life Cycle, http://ccie-or-
null.net/tag/ppdioo/. Diakses pada tanggal 14 November 2015 pukul 13.31
WIB.
[8] Movies, Andris. 2011. Skala Likert.
https://www.academia.edu/7233329/Skala_Likert, (diakses pada 3 Desember
2015).