pt merdeka copper and gold tbk. · dan debottlenecking pabrik absorpsi, desorpsi, dan perolehan...

PT Merdeka Copper and Gold Tbk. Registered No.S-03192/BEI.PG1/06-2015

QUARTERLY REPORT: Desember 2018

Merdeka Copper and Gold (IDX: MDKA) of 78

PT Merdeka Copper Gold Tbk (“the Company”) is pleased

to report on December Quarter activities:

Tujuh Bukit - Going from strength to strength.

Oxide mine delivers another strong, low cost, safe and

sustainable quarter, producing 44,167 ounces of gold at

AISC of US$702oz with no lost time injuries. Full year

guidance achieved comfortably.

Oxide Expansion Project (“OXP”) on budget and

schedule for completion and commissioning in H1 2019.

Tujuh Bukit Porphyry Project (TPP) Exploration Decline

and Pre-Feasibility work continues, with more strong

drilling results from the Upper HighGrade Zone

(“UHGZ”). Including 347m @ 0.62 g/t Au and 0.60% Cu

from hole GTD-18-646

Wetar–Improvement & Growth Initiatives Underway.

December quarter copper production was at the lower end

of expectations at 4,000 tonnes at an AISC of US$

1.48/lb.

Focus on increasing fresh ore stacking and maximizing

area under irrigation to improve leaching rates and

initiatives to reduce free acid to improve SX-EW

efficiency expected to deliver improved performance in

2019.

Lerokis haul road one third complete with first ore

expected to be mined during Q2 2019.

Exploration drilling at the Partalong (Meron) prospect

delivered strong near surface copper grades over widths

exceeding 30m; including a best result of 36.1m @ 3.28%

Cu from 14.5m from hole PTD003.

Corporate – Position Strengthened.

1. Merdeka acquired a 66.7% interest in the Pani Projectin

North Sulawesi for US$ 55 million.

2. PT Bumi Suksesindo (“BSI”) refinanced and upsized its

debt facilities with a new loan of US$ 200 million.

PT Merdeka Copper and Gold Tbk.

IDX Code: MDKA

As at 31December 2018

Capital structure

4,164,518,330 listed shares

Share price: IDR 3,300

Market capitalisation: US$ 940 m

Cash & bullion, debt

Cash and bullion: US$ 14 m

Restricted cash US$ 12 m

Senior Secured Loan facilities: US$

245m

Board of Commissioners

Edwin Soeryadjaya (President)

Garibaldi Thohir (Commissioner)

Mahendra Siregar (Independent

Commissioner)

Dhohir Farisi (Independent

Commissioner)

Heri Sunaryadi (Commissioner)

Sakti Wahyu Trenggono

(Commisioner)

Board of Directors

Tri Boewono (President)

Richard Bruce Ness (Vice President

& CEO)

Colin Francis Moorhead

Gavin Arnold Caudle

Hardi Wijaya Liong

Michael W.P. Soeryadjaya

David Thomas Fowler

Chrisanthus Supriyo (Independent)

Registered Office

The Convergence Indonesia, 20th

Floor, Rasuna Epicentrum

Boulevard, HR Rasuna Said

Jakarta 12940 - Indonesia

T: +62 21 – 2988 0393

PT Merdeka Copper Gold is proudly an Indonesian owned and operated company and is listed on

the Indonesian Stock Exchange.

QUARTERLY REPORT: DECEMBER 2018


PT Merdeka Copper Gold Tbk (“Perusahaan”) dengan ini

melaporkan kegiatan-kegiatan kuartal Desember:

Proyek Oksida Tujuh Bukit menghasilkan kembali kuartal yang

kuat, berbiaya rendah, aman, dan berkelanjutan, dengan

memproduksi 44.167 ounce emas dengan Biaya Keseluruhan yang

Berkelanjutan atau All-in Sustainable Cost (AISC) sebesar US$

702/oz tanpa kehilangan jam kerja akibat cedera (“LTI”). Perkiraan

keuntungan setahun penuh tercapai dengan mudah.

Proyek Ekspansi Oksida (“OXP”) sesuai anggaran dan jadwal

untuk diselesaikan dan diuji operasikan pada H1 2019.

Terowongan Eksplorasi Proyek Porfiri Tujuh Bukit (TPP) dan

Pekerjaan Pra-Kelayakan terus berlangsung, dengan hasil

pemboran yang lebih kuat dari Zona Kadar TInggi Atas

(“UHGZ”), termasuk 347m @ 0.62 g/t Au dan 0.60% dari lubang

GTD-18-646.

Wetar – Prakarsa-Prakarsa Perbaikan & Pertumbuhan Masih

Berlangsung.

Produksi tembaga pada kuartal Desember berada pada ujung

bawah ekspektasi sebesar 4.000 ton dengan AISC sebesar US$

1,48/lb.

Fokus pada peningkatan penumpukan bijih segar dan

maksimalisasi area yang disiram untuk meningkatkan laju

pelindian serta prakarsa-prakarsa untuk mengurangi asam bebas

guna meningkatkan efisiensi SX-EW yang diharapkan untuk

menghasilkan kinerja yang lebih baik pada 2019.

Sepertiga jalan angkut Lerokis sudah selesai dan bijih pertama

diperkirakan akan ditambang pada Kuartal 2 2019.

Pemboran eksplorasi di prospek Partalong (Meron) menghasilkan

kadar tembaga yang kuat di dekat permukaan dengan lebar lebih

dari 36,1m @ 3,28% Cu dari 14,5m dari lubang PTD003.

Korporat – Posisi Diperkuat.

Merdeka memperoleh 66,7% kepemilikan di Proyek Pani di

Sulawesi Utara dengan nilai US$ 55 juta.

PT Bumi Sukseksindo (“BSI”) melakukan pendanaan ulang utang

dan memperbesar fasilitas utangnya dengan pinjaman baru sebesar

US$ 200 juta.

PT Merdeka Copper and Gold Tbk.

Kode Saham: MDKA

Per 31 Desember 2018

Struktur Permodalan

4.164.518.330 saham terdaftar

Harga saham: IDR 3.300

Kapitalisasi Pasar: US$ 940 juta

Kas & bullion, hutang

Kas dan bullion: US$ 14 juta

Kas terbatas: US$ 12 juta

Fasilitas pinjaman beragunan senior:

US$ 245 juta

Dewan Komisaris

Edwin Soeryadjaya (Presiden)

Garibaldi Thohir (Komisaris)

Mahendra Siregar (Komisaris

Independen)

Dhohir Farisi (Komisaris Independen)

Heri Sunaryadi (Komisaris)

Sakti Wahyu Trenggono (Komisaris)

Dewan Direksi

Tri Boewono (Presiden)

Richard Bruce Ness (Wakil Presiden &

CEO)

Colin Francis Moorhead

Gavin Arnold Caudle

Hardi WIjaya Liong

Michael W.P. Soeryadjaya

David Thomas Fowler

Chrisanthus Supriyo (Independen)

Alamat Kantor

The Convergence Indonesia, Lantai

20, Rasuna Epicentrum Boulevard, HR

Rasuna Said


T: +62 21 – 2988 0393

PT Merdeka Copper Gold adalah

perusahaan kebanggan yang dimiliki

dan dioperasikan oleh Indonesia,

serta terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.



Tujuh Bukit Operations

Mining and ore stacking during the December quarterwas in line with the life-of-mine (“LOM”) plan that

shows the 2018 production rate at 4 million dry tonnes per annum of ore, ramping up to a maximum

production rate of up to 8 million dry tonnes per annum of ore once the Oxide Expansion Project (“OXP”) is

completed. The expansion works include a second Ore Preparation Plant (“OPP”) circuit that essentially

replicates the current circuit, expansion of the total heap leach pad area (“HLP”) capacity from 36 Mt to 56

Mt and debottlenecking of the adsorption, desorption and recovery(“ADR”) gold plant. Mining is sequenced

to continually deliver the highest available grades over the first three years of the mine life. Total estimated

LOM production of 0.9 million recoverable ounces of gold is planned over the remaining 6years of mine life,

bringing total LOM gold produced including 2017 and 2018 production to 1.2 million ounces of gold.

Operasi Tujuh Bukit

Penambangan dan penumpukan bijih selama kuartal Desember sudah sesuai dengan rencana umur tambang

atau life-of-mine (“LOM”) yang menunjukkan laju produksi bijih tahun 2018 pada kapasitas 4 juta ton kering

per tahun hingga kapasitas bijih maksimum 8 juta ton kering per tahun ketika Proyek Ekspansi Oksida

selesai dikerjakan. Pekerjaan-pekerjaan ekspansi diantaranya adalah pembuatan sirkuit pabrik persiapan bijih

atau ore preparation plant (“OPP”) kedua yang merupakan duplikasi sirkuit saat ini, perluasan seluruh

tempat pelindian tumpukan atau heap leach pad (“HLP”) dari berkapasitas 36 juta ton menjadi 56 juta ton,

dan debottlenecking pabrik absorpsi, desorpsi, dan perolehan (“ADR”). Rangkaian kegiatan penambangan

telah menghasilkan kadar tertinggi selama tiga tahun pertama dari umur tambang. Total estimasi perolehan

produksi LOM sebesar 0,9 juta ounce emas terperoleh direncanakan untuk 6 tahun sisa umur tambang,

sehingga total produksi emas LOM, termasuk produksi tahun 2017 dan 2018, akan mencapai 1,2 juta ounce

emas.

Table 1: Tujuh Bukit Mine – Key Production Statistics

Tabel 1: Tambang Tujuh Bukit – Statistik Produksi Kunci

Unit /

Satuan

Mar Quarter 2018 /

Kuartal

Maret 2018

Jun Quarter 2018 /

Kuartal Juni 2018

Sep Quarter 2018 /

Kuartal Sep 2018

Dec Quarter 2018 /

Kuartal Des 2018

Year 2018 / Tahun

2018

Open Pit Mining / Tambang Terbuka

Ore Mined / Bijih Tertambang t 986,562 1,500,036 1,284,451 1,525,317 5,296,366

Waste Mined / Material

Pengotor Tertambang t 1,626,048 2,340,723 2,942,628 2,514,816 9,424,215

Mined Gold Grade / Kadar

Emas Tertambang Au g/t 1.48 1.68 1.54 1.41 1.53

Mined Silver Grade / Kadar

Perak Tertambang Ag g/t 9.29 14.03 7.62 15.11 11.90

Contained Gold Metal /

Kandungan Metal Emas Au oz 47,021 81,073 63,789 69,257 261,140

Contained Silver Metal /

Kandungan Metal Perak Ag oz 294,660 676,447 314,731 740,997 2,026,835

ROM Stockpiles / Timbunan ROM

Ore / Bijih t 195,804 420,979 380,316 560,213 560,213

Gold Grade / Kadar Emas Au g/t 1.22 0.87 1.00 1.04 1.04

Silver Grade / Kadar Perak Ag g/t 4.77 5.96 6.85 9.13 9.13

Heap Leach Production / Produksi Tumpukan Pelindian

Ore Crushed and Stacked /

Bijih Diremukkan dan

Ditumpuk

t 999,515 1,274,861 1,325,111 1,345,421 4,944,908

Gold Grade Stacked / Kadar

Emas Ditumpuk Au g/t 1.49 1.88 1.49 1.45 1.05

Silver Grade Stacked / Kadar

Perak Ditumpuk Ag g/t 9.31 15.27 7.32 15.27 0.89

Recovered Gold / Perolehan Au oz 28,661 46,349 48,329 44,167 167,506



Emas

Recovered Silver / Perolehan

Perak Ag oz 19,727 35,418 44,601 40,992 140,738

Mining

Ore mined for the quarter was 1,525 kt with waste mined of 2,515 kt. Total tonnes mined was 4% below the

previous quarter but still in line with the operational mine plan. Mining operations achieved total material

movement of 4,110 kt including rehandling ore stockpiles during the quarter.

Reconciliation of grade control sampling against the Ore Reserve for the full year shows positive ore tonnes

(6%) but at negative grade (4%) for slightly higher contained gold ounces (1%). This has resulted in

additional ore tonnes at lower grades being mined and processed during the year and December quarter to

deliver around the same gold ounces. Additional waste mining also resulted from geotechnical assessment

of weak clay zones that were modelled in the pit walls of Pit B East and Pit B West, with a reduction in the

pit wall overall slope angle by changing the interim and final wall bench height from 15 metres to 7.5 metres

in high clay zones. Both the reconciliation and additional waste movement negatively impacted operating

costs.

Penambangan

Penambangan bijih pada kuartal ini adalah 1.525 ribu ton dengan material pengotor tertambang sebanyak

2.515 ribu ton. Total tonase tertambang adalah 4% di bawah kuartal sebelumnya tetapi ini masih sesuai

dengan rencana operasil penambangan. Operasi penambangan mencapai pemindahan material sebanyak

4.110 ribu ton, termasuk penanganan kembali timbunan bijih selama kuartal ini.

Rekonsiliasi pengambilan sampel kontrol kadar terhadap Cadangan Bijih untuk setahun penuh menunjukkan

tonase bijih yang positif (6%) tetapi pada kadar yang negatif (4%) untuk jumlah emas terkandung yang

sedikit lebih tinggi (1%). Hal ini mengakibatkan tonase bijih tambahan berkadar lebih rendah tertambang dan

terproses selama tahun ini, dan kuartal Desember menghasilkan jumlah emas yang hampir sama.

Penambangan material pengotor tambahan juga berasal dari penilaian geoteknis zona-zona tanah liat lemah

yang dimodelkan pada dinding-dinding Pit B Timur dan Pit B Barat, dengan pengurangan sudut kemiringan

dinding pit secara keseluruhan akibat perubahan ketinggian bench dinding pit sementara dan akhir dari 15

meter menjadi 7,5 meter di zona-zona tanah liat tinggi. Baik rekonsiliasi maupun pemindahan material

pengotor tambahan memberi dampak negatif terhadap biaya operasi.

Processing

During the quarter, the OPP crushed 1,348 kt ofore at a gold grade of 1.45 g/t. The OPP continued to

perform at above nameplate design throughput rates in the quarter. A total of 1,355 kt of crushed and

agglomerated ore was hauled and stacked onto the HLP, with hauled during the 4th quartermaterial

containing 62.7 koz of gold. Stacking of bays on the Stage 1B expansion (pads 5B to 9)has commenced

and stacking of Lift 2 up to Bay 8A was completed during the quarter. Irrigation of these bays also

commenced with Bay 7B under active irrigation at the end of the quarter. The HLP continues to perform as

per design with project-to-date recoveries at the end of Decemberin line with forecast leach recovery curves

that indicate average gold recoveries of between 78% and 82% for oxide ore and 52% for transition ore

blends after the 150 day leach cycle, even though as a result of increased stacking rates, the leach cycle times

have since been reduced to an average of 110 days. An independent review of leach pad performance was

completed during the quarter which confirmed these recoveries.

Construction activities during the quarter related to increasing pump capacity for the increased solutions

flows required to irrigate the expanded leach pad area, and are still ongoing at the end of this quarter.

The ADR plant operated at full capacity during the quarter, while operation of the detoxification heavy metal

precipitation circuit was brought online at the end of November 2018 to coincide with the start of the wet

season. Total volume of solution neutralized and discharged to Dam 3 was 246,201 m3. Construction of the

new carbon scavenging circuit to reduce precious metals losses is ongoing. Precious metal production for the

quarter was 44,167 ounces of gold and 40,992 ounces of silver.



Pengolahan

Selama kuartal ini, OPP meremukkan 1.348 ribu ton bijih dengan kadar emas 1,45 g/t. OPP terus

berproduksi di atas kapasitas keluaran desainnya selama kuartal ini. Sebanyak 1.355 ribu ton bijih yang

diremukkan dan diaglomerasi kemudian diangkut dan ditumpuk di HLP, di mana material yang diangkut

selama kuartal 4 mengandung 62,7 ribu ounce emas. Penumpukan bay pada ekspansi Tahap 1B (pad 5B s/d

9) sudah dimulai dan penumpukan Lift 2 s/d Bay 8a sudah selesai selama kuartal ini. Penyiraman bay-bay ini

juga sudah dimulai dengan Bay 7B telah menjalani penyiraman aktif pada akhir kuartal ini. HLP terus

berkinerja sesuai dengan desainnya, di mana perolehan selama proyek berjalan pada akhir Desember sesuai

dengan kurva perkiraan perolehan pelindian yang menunjukkan perolehan emas rata-rata antara 78% dan

82% untuk bijih oksida dan 52% untuk campuran bijih transisi setelah siklus pelindian 150 hari, meskipun

akibat laju penumpukan yang meningkat, waktu siklus pelindian berkurang menjadi rata-rata 110 hari.

Sebuah kaji ulang independen terhadap kinerja tempat pelindian tumpukan (HLP) dilakukan selama kuartal

ini dan kaji ulang tersebut mengkonfirmasi perolehan-perolehan ini.

Kegiatan konstruksi selama kuartal ini berkaitan dengan peningkatan kapasitas pompa untuk menghasilkan

aliran larutan yang lebih tinggi yang diperlukan untuk menyiram tempat pelindian yang sudah diperluas, dan

kegiatan tersebut masih berlangsung pada akhir triwulan ini.

Pabrik ADR beroperasi dengan kapasitas penuh selama kuartal ini, sedangkan operasi detoksifikasi di sirkuit

pengendapan logam berat diaktifkan kembali pada akhir November 2018 bersamaan dengan dimulainya

musim hujan. Volume total larutan yang dinetralkan dan dialirkan ke Dam 3 adalah 246.201 m3. Konstruksi

sirkuit pembilasan karbon yang baru untuk mengurangi hilangnya logam berharga masih berlangsung.

Produksi logam berharga selama triwulan ini adalah 44.167 ounce emas dan 40.992 ounce perak.

Environmental, Safety and Social Performance

By the end of the December quarter Tujuh Bukit operations achieved a record of 12.1 million hours without

a lost time injury, whilst the mine’s total year to date recordable injury frequency rate per million hours

worked was 0.81 at the end of December, with two recordable medical treatment injuries during the quarter.

The workforce at the mine including all employees and contractors is currently 2,467 people, comprising

over 99% Indonesian Nationals and less than 1% Expatriates. Of the workforce, 58% comes from the

Regency of Banyuwangi, including approximately 38% from the local Sub-District of Pesanggaran.

During the quarter, management continued to implement corporate social responsibility (“CSR”) programs

covering health, education, livelihood and infrastructure development. The major projects undertaken by the

CSR team included ongoing renovations to local kindergartens and primary schools. In addition work was

completed on a project to repair land resurface 3.5km of local roads near the mine site.

A total of 2,094 environmental samples were taken during the quarter, encompassing statutory based

sampling requirements as well as company driven internal monitoring. As part of the Company’s

rehabilitation program, during this quarter a total of 15.1 hectares of cover crop as well as 0.1 hectares of tree

planting (63 seedlings) was completed.

Kinerja Lingkungan, Keselamatan Kerja, dan Sosial

Pada akhir kuartal Desember ini, operasi Tujuh Bukit mencapai rekor 12,1 juta jam tanpa kehilangan jam

kerja akibat cedera (LTI), sedangkan total angka frekuensi cedera yang tercatat selama tahun berjalan per

satu juta jam bekerja adalah 0,81 pada akhir Desember, dengan dua cedera yang memerlukan penanganan

medis tercatat selama kuartal ini.

Tenaga kerja di tambang, termasuk semua karyawan dan kontraktor, saat ini berjumlah 2.467 orang, terdiri

dari lebih dari 99% warga negara Indonesia dan kurang dari 1% tenaga kerja asing. Dari seluruh tenaga kerja

tersebut, 58% berasal dari Kabupaten Banyuwangi, termasuk sekitar 38% berasal dari Kecamatan



Pesanggaran.

Selama kuartal ini Manajemen terus melaksanakan program-program tanggung jawab sosial perusahaan atau

corporate social resposibilities (“CSR”) yang mencakup kesehatan, pendidikan, mata pencaharian, dan

pembangunan infrastuktur. Proyek-proyek utama ini dilaksanakan oleh tim CSR, termasuk renovasi yang

sedang berlangsung di sejumlah taman kanak-kanak dan sekolah dasar setempat. Selain itu, sebuah proyek

perbaikan dan pengaspalan ulang 3,5 km jalan di dekat lokasi tambang sudah diselesaikan.

Sebanyak 2.094 sampel lingkungan diambil selama kuartal ini untuk memenuhi persyaratan pengambilan

sampel yang diatur oleh peraturan perundangan serta untuk keperluan pemantauan internal atas inisiatif

perusahaan. Sebagai bagian program rehabilitasi perusahaan, selama kuartal ini penanaman tanaman penutup

di area seluas 15,1 hektar serta penanaman pohon (63 bibit) di area seluas 0,1 hektar sudah selesai dilakukan.

Operational Cost Summary

The operational cost performance achieved during the December quarter is slightly higher than forecast. The

Cash Costs per tonne were higher than planned as a result of the higher mining production rate and higher

administration costs.

The Cash Costs per ounce were US$ 413/oz and the All-in Sustaining Costs were US$ 702/oz.

The majority of the sustaining capital expenditure during the quarter related to tree compensation, mitigation

of harmonics in the power system, and the ADR debottlenecking project including the carbon scavenging

circuit, water softening plant, and detoxification thickener and water clarifier. The ADR debottlenecking

project is expected to be completed in Q1 2019.

Ringkasan Biaya Operasional

Kinerja biaya operasional yang dicapai selama kuartal Desember ini sedikit lebih tinggi daripada perkiraan.

Biaya Kas per ton lebih tinggi daripada rencana akibat laju produksi tambang yang lebih tinggi dan biaya

administrasi yang lebih tinggi.

Biaya Kas per ounce adalah US$ 413/oz dan Biaya Keseluruhan Operasional yang Berkesinambungan

(AISC) adalah US$ 702/oz.

Sebagian besar pengeluaran modal yang berkelanjutan selama kuartal ini berhubungan dengan kompensasi

pohon, mitigasi harmonisa pada sistem pembangkit tenaga listrik, dan proyek debottlenecking ADR

termasuk sirkuit pembilasan karbon, instalasi pelunakan air, dan instalasi pengentalan detoksifikasi dan

instalasi pemurnian air. Proyek debottlenecking ADR diperkirakan akan selesai pada Kuartal 1 2019.

Table 2: Tujuh Bukit Mine – Cash Costs per tonne Ore Crushed and Stacked

Tabel 2: Tambang Tujuh Bukit – Biaya Kas per Ton Bijih Diremukkan dan Ditumpuk

Tujuh Bukit

Unit / Satuan

Mar Qtr

2018 / Kuartal

Mar 2018

Jun Qtr

2018 / Kuartal

Jun 2018

Sep Qtr

2018 / Kuartal

Sep 2018

Dec Qtr

2018 / Kuartal

Des 2018

Unit / Satuan

Mar Qtr

2018 / Kuartal

Mar 2018

Jun Qtr

2018 / Kuartal

Jun 2018

Sep Qtr

2018 / Kuartal

Sep 2018

Dec Qtr 2018 /

Kuartal Des 2018

Mining costs /

Biaya

penambangan

US$m 8.487 11.172 12.647 13.611 $/t 8.49 8.76 9.42 10.12

Processing costs

/ Biaya

pengolahan

US$m 4.584 4.895 5.016 5.410 $/t 4.59 3.84 2.90 4.02

General &

admin costs /

Biaya umum &

admin

US$m 2.551 3.751 5.390 3.909 $/t 2.55 2.94 4.07 3.06

Operating Cash

Costs /Biaya

Kas

US$m 15.621 19.818 23.052 23.136 $/t 15.63 15.55 17.40 17.09



Operasioonal

Table 3: Tujuh Bukit Mine – Cash Costs and All-in Sustaining Costs

Tabel 3: Tambang Tujuh Bukit – Biaya Kas dan Biaya Keseluruhan Operasional yang Berkesinambungan

(AISC)

Tujuh Bukit Unit /

Satuan

Mar Qtr 2018 /

Kuartal Mar 2018

Jun Qtr 2018 /

Kuartal Jun 2018

Sep Qtr 2018 /

Kuartal Sep 2018

Dec Qtr 2018 /

Kuartal Des 2018

Unit / Satuan Unit /

Satuan

Mar Qtr 2018 /

Kuartal Mar 2018

Jun Qtr 2018 /

Kuartal Jun 2018

Sep Qtr 2018 /

Kuartal Sep 2018

Dec Qtr 2018 /

Kuartal Des 2018

Mining costs /

Biaya

penambangan

US$m 8.487 11.172 12.481 13.611 $/oz 296 241 262 308

Processing costs /

Biaya

pengolahan

US$m 4.584 4.895 3.849 5.410 $/oz 160 106 104 122

General &

admin costs /

Biaya umum &

admin

US$m 2.551 3.751 5.39 4.115 $/oz 89 81 112 93

Inventory

movements /

Pergerakan

inventaris

US$m -2.810 -7.750 -1.840 -4.382 $/oz -98 -167 -38 -99

Silver credits /

Kredit perak US$m -0.480 -0.310 -0.810 -0.527 $/oz -17 -7 -17 -12

Cash Costs /

Biaya Kas US$m 12.331 11.763 20.401 18.227 $/oz 430 254 422 413

Royalties /

Royalti US$m 2.783 1.407 2.565 1.971 $/oz 97 30 55 45

Post employment

provision /

Provisi

pascakerja

US$m - 0 $/oz - - - 0

Total Cash Costs

/ Total Biaya

Kas

US$m 15.114 13.17 23.056 20.198 $/oz 521 284 477 457

Capital works

(sustaining) /

Modal kerja

(berkelanjutan)

US$m 2.88 3.819 4.404 7.965 $/oz 100 82 42 180

Reclamation

&remediation /

Reklamasi &

remediasi

US$m -0.099 -0.068 -0.120 -0.016 $/oz -3 -1 -2 0

Corporate costs /

Biaya korporasi US$m 1.037 0.605 4.168 2.839 $/oz 36 9 86 64

All-in Sustaining

Costs * / Biaya

Keseluruhan

Berkesinambung

an

US$m 19.932 17.526 31.509 30.986 $/oz 661 374 652 702

All-in Costs /

Biaya

Keseluruhan

US$m 28.972 32.787 44.963 44.869 $/oz 1,011 707 930 1,016

Operating Outlook



Guidance for 2019 is at 180,000 to 200,000 ounces of gold at an All-in Sustaining Cost of US$ 675 to750/oz

net of silver credits.

Prospek Operasi

Panduan untuk 2019 adalah 180.000 s/d 200.000 ounce emas dengan Biaya Keseluruhan yang

Berkesinambungan (AISC) sebesar US$ 675 s/d 750/oz bersih dari kredit perak.

Wetar Operations Operasi Wetar

Summary

Wetar production performance during the quarter was at the lower end of expectations. A significant number

of legacy issues have impacted production performance during the quarter and the year. These include:

Reliability of existing crushing plants, shortage of spare parts and the use of truck dumping (as opposed

to grasshopper stacking) which negatively affects tonnes stacked and irrigation rates.

The need to rehandle significant portions of historically placed heap leach material as the ore was placed

without being crushed or with inadequate aeration and reticulation systems. This in turn resulted in

reticulation being turned off to significant portions of the heap leach pads,reducing the area under

irrigation, and suppressing copper leaching.

Lack of neutralization capacity which allowed free acid levels to build up to the point where they affect

SX efficiency, effectively restricting plating capacity.

The strategies being implemented to address these issues are explained in the processing sectionbelow. The

results of these strategies are expected to be realized in the first half of 2019.

Pit-slope instability hasalso impacted mining with two pit wall failures in Kali Kuning during 2018. The

second failure in October 2018 required the removal of around 630,000 tonnes of waste material and has

temporarily buried approximately 60,000 tonnes of ore. Additional equipment has been mobilized to remove

this waste. Strategies have been implemented to reduce the risk of further failure,in conjunction with the

installation of a continuous pit slope monitoring system that will be in-place and operational until the

completion of the Kali Kuning pit in Q3 2019.

Rangkuman

Kinerja produksi Wetar selama kuartal ini berada pada ujung bawah ekspektasi. Sejumlah besar masalah

warisan telah mempengaruhi kinerja produksi selama kuartal ini dan tahun ini. Masalah-masalah tersebut di

antaranya adalah:

Reliabilitas atau keandalan pabrik-pabrik peremukan yang ada, kekurangan suku cadang dan

penimbunan dengan truk (bukannya penumpukan dengan grasshopper) yang memberi dampak negatif

terhadap tonase tertumpuk dan laju penyiraman.

Perlunya menangani ulang sebagian besar material heap leach yang sudah ditempatkan karena bijihnya

ditempatkan tanpa diremukkan terlebih dahulu atau dengan menggunakan sistem aerasi dan retikulasi

yang tidak memadai. Hal ini mengakibatkan retikulasi tidak aktif ke sejumlah bagian tempat pelindian

tumpukan (heap leach pad) yang luas, sehingga mengurangi luas area yang tersiram dan membatasi

pelindian tembaga.

Kurangnya kapasitas netralisasi yang memungkinkan kandungan asam bebas untuk menumpuk hingga

titik di mana kandungan asam tersebut mempengaruhi efisiensi SX, sehingga membatasi kapasitas

penyepuhan.



Strategi-strategi yang diterapkan untuk mengatasi masalah-masalah ini dijelaskan di bagian pengolahan di

bawah ini. Hasil dari strategi-strategi ini diharapkan akan terealisasi pada semester pertama 2019.

Ketidakstabilan lereng pit juga mempengaruhi penambangan dengan adanya dua runtuhan dinding pit di Kali

Kuning pada 2018. Runtuhan kedua pada Oktober 2018 memerlukan pemindahan sekitar 630.000 ton

material pengotor dan menimbun sementara sekitar 60.000 ton bijih. Peralatan tambahan sudah dimobilisasi

ke material pengotor ini. Berbagai strategi sudah diterapkan untuk mengurangi risiko keruntuhan lebih lanjut

bersama dengan pemasangan sistem pemantauan lereng pit secara terus-menerus yang akan terpasang dan

beroperasi hingga selesainya pit Kali Kuning pada Kuartal 3 2019.

Table 4: Wetar Mine – Key Production Statistics

Tabel 4: Tambang Wetar – Statistik Produksi Kunci

Wetar Unit /

Satuan

Mar Quarter 2018 /

Kuartal Mar 2018

Jun Quarter 2018 /

Kuartal Jun 2018

Sep Quarter 2018 /

Kuartal Sep 2018

Dec Quarter 2018 /

Kuartal Des 2018

Year 2018 /

Tahun 2018

Open Pit Mining / Penambangan Pit Terbuka

Ore Mined / Bijih Tertambang

Tonnes 431,663 232,386 497,230 426,672 1,587,951

Waste Mined / Material Pengotor Tertambang

BCM 65,699 73,422 559,381 710,170 1,408,672

Mined Copper Grade / Kadar Tembaga Tertambang

% Cu 2.69 2.87 3.26 3.00 2.98

Contained Copper Metal / Kandungan Logam Tembaga

Tonnes 11,591 6,659 16,201 12,821 47,272

Heap Leach Production / Produksi Pelindian Tumpukan

Fresh Ore Crushed / Bijih Segar Diremukkan

Tonnes 376,738 247,536 460,504 379,366 1,464,144

Dump Ore Crushed / Bijih Timbunan Diremukkan

Tonnes 25,921 198,773 26,769 - 251,463

Total Ore Crushed / Total Bijih Diremukkan

Tonnes 402,659 446,310 487,273 379,366 1,715,607

CopperGrade Stacked / Kadar Tembaga Ditumpuk

% Cu 2.77 2.07 3.09 3.08 2.58

Recovered Copper / Tembaga Diperoleh

Tonnes 4,339 4,273 4,459 4,000 17,071

Recovered Copper / Tembaga Diperoleh

Lbs 9,566,503 9,419,492 9,830,601 8,819,446 37,636,042

Copper Sold / Tembaga Dijual

Tonnes 4,501 4,207 4,611 4,228 17,547

Copper Sale Price / Harga Jual Tembaga

US$/lb 3.12 3.10 2.82 2.43 3.01

Mining

During the quarter, ore supply from the Kali Kuning open pit totaled 426,672 tonnes at a grade of 3.0%

copper. A major slip occurred on the north wall of the Kali Kuning pit. Remediation works to remove

approximately 300,000 bcm of waste were substantially completed over the quarter and are expected to be



completed early Q1 2019. Additional dump trucks were mobilized to complete these works. No injuries were

sustained during this incident.

The Ore Reserve to actual ore mined reconciliation continues to remain positive. As at 31 December 2018,

the project-to-date reconciled copper tonnes mined (grade control model) are 111% of ore reserve tonnes

depleted (a positive variance of 625,003 tonnes of ore). The project-to-date reconciled copper metal mined

also continues to show a positive variance, now at 123% of the reserve model (a positive variance of 28,603

tonnes of copper metal) driven by better than expected grades in the deeper part of the pit and additional ore

tonnes identified at the margin s. This trend is expected to continue until the end of mining at the Kali

Kuning pit expected in Q3 2019.

Penambangan

Selama kuartal ini, pasokan bijih dari lubang tambang terbuka Kali Kuning berjumlah 426.672 ton dengan

kadar tembaga 3,0%. Longsoran besar terjadi pada dinding utara lubang tambang Kali Kuning. Pekerjaan

remediasi untuk menyingkirkan sekitar 300.000 bcm material pengotor sebagian besar diselesaikan selama

kuartal ini dan diharapkan akan selesai awal Kuartal 1 2019. Dump truck tambahan dimobilisasi untuk

menyelesaikan pekerjaan ini. Tidak ada cedera terjadi selama insiden ini.

Rekonsiliasi cadangan bijih terhadap bijih tertambang aktual masih positif. Pada 31 Desember 2018, tonase

tembaga tertambang yang terekonsiliasi selama proyek berjalan (model kontrol kadar) adalah 111% dari

tonase cadangan bijih yang berkurang (varians positif sebanyak 625.003 ton bijih). Logam tembaga

tertambang yang terekonsiliasi selama proyek berjalan (varians positif sebanyak 28.603 ton logam tembaga)

didorong oleh kadar yang lebih baik daripada yang diperkirakan di bagian lubang tambang yang lebih dalam

dan tonase bijih tambahan yang teridentifikasi pada pinggiran-pinggirannya. Kecenderungan ini diperkirakan

akan berlanjut hingga akhir penambangan di lubang tambang Kali Kuning, yang dipekirakan akan terjadi

pada Kuartal 3 2019.

Processing

During the quarter 376,473 tonnes of fresh ore was crushed and stacked resulting in 11,595 tonnes of copper

being placed on the heap leach pads. Wetar currently has two crushing plants that have operated throughout

2018. During the Decemberquarter tonnes crushedwere affected by low crusher availability, with for

example a 21 day outage on crusher 31 during December and an average daily runtime of 5 and 13 hours per

day respectively for the 2 operating units during December. During quarter 3 plans were made to return a

third second hand crusher plant to site to provide back-up capacity and to purchase a new crushing plant

capable of processing up to 8,000 tonnes of ore per day. The back-up crusher is expected to be returned to

service in Q1 2019 and a new crusher is expected to be in service in Q3 2019.

Copper leached for the quarter was 3,947 tonnes. Leaching was negatively affected by irrigation

disruptionswith a low percentage of the leach pads being under irrigation. Total copper leached over 2018

was 19,236 tonnes, significantly lower than anticipated. As a result the Wetar and Merdeka technical teams

undertook a comprehensive review identifying and implementing a number of performance initiatives

including:

Re-mining of leach pads to allow enhanced aeration systems to be installed;

Changes in operating practices to maintain higher permeability by avoiding blinding by fines and

precipitates.

Re-mining and crushing approximately 830,000 tonnes of historically dump leached ore

Creating additional heap leach pad capacity to minimise over stacking and pad irrigation being turned

off; and

Better planning and increased use of grasshoppers to maximisethe pad area under irrigation.

Whilst it was necessary to correct the legacy issues identified above the percent of total stacked copper under

irrigation has been negatively affected as shown in Figure 1. The area under irrigation has declined over

2018 to as low as 50% in the fourth quarter. Additional pad space is currently being prepared with plans to

continue expanding pad space over 2019. The operation is targeting a minimum of 85% of copper stacked



under irrigation for 2019.Column leach tests assume irrigation rates of 100%. Encouragingly actual leach

performance is close to expectations when adjusted for days under irrigation.

Copper stripped was 4,000 tonnes over the quarter versus 4,459 tonnes in the September quarter. This was

the lowest quarterly production year to date. Copper stripped for the whole of 2018 was 17,071 tonnes. The

key constraint to increasing copper stripped continues to be the level of free acid, which impacts SX plant

extraction efficiencies. The free acid level in the PLS solution was high, ranging between 45g/L to 50g/L

resulting in SX plant efficiencies around 47% to 51%. Improvements are being realised through optimising

neutralization and SX operations and managing the leaching circuit solution based on both copper and free

acid grades.

The neutralising plant upgrade is progressing with the filter press expected to be installed during Q1 2019 .

The existing neutralization plant performance has improved from an average 70t/d acid neutralized and 12

filtration cycles/day in January 2018 to an average of 147 t/d acid neutralized and 23 filtration cycles/day in

November 2018.

Pengolahan

Sekitar 376.473 ton bijih segar diremukkan dan ditumpuk selama kuartal ini, sehingga menempatkan 11.595

ton tembaga di area tumpukan (heap pad). Wetar saat ini memiliki dua pabrik peremukan yang beroperasi

selama 2018. Selama kuartal Desember ini, tonase yang diremukkan terpengaruh oleh ketersediaan crusher

yang rendah, misalnya dengan ketidaktersediaan crusher 31 selama 21 hari selama Desember dan rata-rata

waktu operasi selama masing-masing 5 dan 13 jam per hari untuk ke-2 unit yang beroperasi selama

Desember. Selama kuartal 3 rencana dibuat untuk mengembalikan crusher bekas ketiga ke lokasi tambang

guna menyediakan kapasitas cadangan dan untuk membeli sebuah crusher baru yang mampu mengolah

hingga 8.000 ton bijih per hari. Crusher cadangan tersebut diharapkan akan beroperasi kembali pada Kuartal

1 2019 dan crusher yang baru diharapkan akan beroperasi pada Kuartal 3 2019.

Jumlah tembaga terlindi selama kuartal ini adalah 3.947 ton. Pelindian terpengaruh secara negatif oleh

gangguan penyiraman yang menyebabkan rendahnya persentase area tumpukan (heap pad) yang tersiram.

Total tembaga yang terlindi selama 2018 adalah 19.236 ton, jauh lebih rendah daripada yang diperkirakan.

Akibatnya, tim teknis Wetar dan Merdeka melakukan kaji ulang komprehensif untuk mengidentifikasi dan

melaksanakan sejumlah prakarsa kinerja, termasuk:

Penambangan kembali area tumpukan (heap pad) agar sistem aerasi yang disempurnakan dapat

dipasang;

Perubahan pada praktik operasi untuk mempertahankan permeabilitas yang lebih tinggi dengan cara

menghindari penyumbatan oleh material halus dan presipitat;

Penambangan kembali dan peremukan sekitar 830.000 ton bijih yang sudah terlindi;

Peningkatan kapasitas tempat pelindian tumpukan untuk meminimalkan penumpukan yang berlebihan

dan terhentinya penyiraman area tumpukan (heap pad);

Perencanaan yang lebih baik dan penggunaan grasshopper yang lebih banyak untuk memaksimalkan

luas area tumpukan (heap pad) yang tersiram.

Meskipun kita perlu mengoreksi masalah-masalah warisan yang teridentifikasi di atas, persentase dari total

tembaga tertumpuk yang tersiram terpengaruh secara negative oleh masalah-masalah tersebut, sebagaimana

ditunjukkan di dalam Gambar 1. Area yang tersiram berkurang selama 2018 hingga serendah 50% pada

kuartal keempat. Ruang tambahan area tumpukan (heap pad) saat ini sedang disiapkan dengan rencana untuk

terus memperluas ruang area tumpukan tersebut selama 2019. Operasi menargetkan paling tidak 85%

tembaga tertumpuk akan tersiram selama 2019. Uji pelindian kolom (column leach test) mengasumsikan laju

penyiraman sebesar 100%. Positifnya, kinerja pelindian aktual mendekati ekspektasi ketika disesuaikan

untuk hari-hari penyiraman.

Jumlah tembaga terkupas adalah 4.000 ton selama kuartal ini, dibandingkan dengan 4.459 ton pada kuartal

September. Ini merupakan produksi kuartalan terendah selama tahun berjalan. Jumlah tembaga terkupas

sepanjang 2018 adalah 17.071 ton. Hambatan utama untuk peningkatan jumlah tembaga terkupas masih tetap



kandungan asam bebas, yang mempengaruhi efisiensi ekstraksi pabrik SX. Kandungan asam bebas di dalam

larutan PLS masih tinggi, berkisar antara 45 g/L hingga 50 g/L, sehingga mengakibatkan efisiensi pabrik SX

sebesar sekitar 47% hingga 51%. Perbaikan sedang dilakukan melalui optimalisasi netralisasi dan operasi SX

dan pengelolaan larutan sirkuit pelindian berdasarkan kadar tembaga maupun kadar asam bebas.

Perbaikan pabrik netralisasi sedang berlangsung dan filter press diperkirakan akan dipasang selama Kuartal 1

2019. Kinerja pabrik netralisasi yang ada telah meningkat dari rata-rata 70 ton asam ternetralkan per hari dan

12 siklus filtrasi per hari pada Januari 2018 menjadi rata-rata 147 ton asam ternetralkan per hari dan 23

siklus filtrasi per hari pada November 2018.

Figure 1 – Relationship between pad space under irrigation and copper leached

Gambar 1 – Hubungan antara ruang area tumpukan yang tersiram dan tembaga yang terlindi

Intensive housekeeping continues at the 25,000 t electrowinning plant improving the current efficiency in

both cellhouses. An anode replacement program commenced in December and an acid mist suppression

system was also fully implemented.

Tata graha intensif terus dilakukan dengan pabrik electrowinning 25.000 ton meningkatkan efisiensi di kedua

cell house-nya. Sebuah program penggantian anoda dimulai pada Desember dan sebuah sistem pengendali

0

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Ton

ne

s C

u le

ach

ed

pe

r m

on

th

% C

u U

nd

er

Irri

gati

on

Figure 1. % Stacked Copper Irrigated

% Cu Stacked Under Irrigation Tonnes Cu Extracted



kabut asam juga diimplementasikan secara penuh.

Environmental, Safety and Social Performance

At the end of the December quarter Wetar operations had achieved 2.9 million hours (333 days) without a

lost time injury resulting in the twelve month rolling Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR) at the end of

the December 2018 quarter falling to 0.30 versus 0.74 in the corresponding December 2017 quarter. There

were no lost time injuries recorded during the quarter and the Total Recordable Injury Frequency Rate

(TRIFR) has reduced to 1.20, versus 3.34 in the corresponding December 2017 quarter. Restricted Work

Injury Frequency Rate (“RWIFR’) reduced from 0.74 to zero during the corresponding periods.

The company continues to be actively engaged with its government and community stakeholders in a number

of areas. Over the last quarter, executive meetings have been held in the Maluku Provincial centre of Ambon

to jointly recognise the significant contribution of Wetar operations, cement regulatory and administrative

relationships and progress permitting approval processes. Positive and collaborative Lurang and Uhak local

community and landowner relations have been maintained.

There were no reportable environmental incidents during the quarter.

Kinerja Lingkungan, Keselamatan dan Sosial

Di akhir kuartal Desember ini, operasi Wetar telah mencapai 2,9 juta jam (333 hari) tanpa kehilangan jam

kerja akibat cedera (LTI), sehingga Angka Frekuensi Cedera Hilang Waktu atau Lost Time Injury Frequency

Rate (LTIFR) selama 12 (dua belas) bulan berturut-turut di akhir kuartal Desember 2018 berkurang menjadi

0,30 dari 0,74 pada kuartal Desember 2017. Tidak tercatat ada cedera yang menyebabkan kehilangan waktu

selama kuartal ini, dan Total Angka Frekuensi Cedera atau Total Injury Frquency Rate (TIFR) berkurang

menjadi nol dari 0,74 pada kuartal Desember 2017.

Perusahaan terus bekerja sama secara aktif dengan para pemangku kepentingan dari pemerintah dan

masyarakat di dalam sejumlah bidang. Selama kuartal terakhir ini sejumlah rapat eksekutif diadakan di

ibukota Provinsi Maluku, Ambon, untuk bersama-sama mengakui kontribusi penting operasi Wetar,

merekatkan hubungan hukum dan administratif dan menindaklanjuti proses persetujuan perizinan. Hubungan

yang positif dan kolaboratif dengan masayarakat dan pemilik lahan Lurang dan Uhak terus dipelihara.

Tidak ada insiden lingkungan yang dilaporkan selama triwulan ini.

Operational Cost Summary

Cash cost for the December 2018 quarter was US$1.23 per pound of copper produced and the AISC cost was US$1.48 per pound of copper produced. Costs for the Wetar Copper Project are summarised in Tables 5 & 6 below:

Rangkuman Biaya Operasional

Biaya Kas untuk kuartal Desember 2018 adalah US$ 1,23 per pound tembaga yang diproduksi dan biaya

AISC adalah US$ 1,48 per pound tembaga yang diproduksi. Biaya untuk Proyek Tembaga Wetar dirangkum

di dalam Tabel 5 & 6 di bawah ini.

Table 5: Wetar Mine – Cash Costs per tonne Ore Crushed and Stacked

Tabel 5: Tambang Wetar – Biaya Kas per Ton Bijih yang Diremukkan dan Ditumpuk

Wetar Unit Mar 2018

Jun 2018

Sep 2018

Dec 2018

Unit Mar 2018

Jun 2018

Sep2018

Dec 2018

Mining costs / Biaya penambangan

US$m 2.87 2.15 3.29 3.60 $/t 6.65 9.25 6.62 8.43



Processing costs / Biaya pengolahan

US$m 8.83 9.65 10.25 10.73 $/t 20.46 41.53 20.61 25.14

General & admin costs / Biaya umum & admin

US$m 4.99 4.92 4.73 5.13 $/t 11.55 21.17 9.51 12.03

Inventory movements / Pergerakan Inventaris

US$m -4.68 -0.19 -1.86 -8.65 $/t -10.85 -0.80 -3.73 -20.26

Operating Cash Costs / Biaya Kas Operasional

US$m 12.00 16.91 16.41 10.81 $/t 27.81 72.75 33.01 25.33

Mining costs increased for the quarter due to removal of additional waste from the pit wall slip. Processing cost increases over the September and December quarters have mainly been driven by high reagent usage due to the high free acid concentration.

Biaya penambangan meningkat untuk kuartal ini akibat pemindahakn material pengotor tambahan

dari runtuhan dinidng lubang tambang. Biaya pengolahan yang meningkat selama kuartal

September dan Desember terutama dipicu oleh tingginya penggunaan reagen akibat konsentrasi

asam bebas yang tinggi.

Table 6: Wetar Mine – Cash Costs and All-in Sustaining Costs

Tabel 6: Tambang Wetar – Biaya Kas dan Biaya Keseluruhan Berkesinambungan

Wetar Unit Mar 2018

Jun 2018

Sep 2018

Dec 2018

Unit Mar 2018

Jun 2018

Sep 2018

Dec 2018

Mining costs / Biaya penambangan

US$m 2.87 2.15 3.29 3.60 $/lb 0.30 0.23 0.33 0.41

Processing costs / Biaya pengolahan

US$m 8.83 9.65 10.25 10.73 $/lb 0.92 1.02 1.04 1.22

General & admin costs / Biaya umum & admin

US$m 4.99 4.92 4.73 5.13 $/lb 0.52 0.52 0.48 0.58

Inventory movements / Pergerakan inventaris

US$m 4.68 (0.19) 1.86 8.65 $/lb 0.49 (0.02) 0.19 0.98

Cash Costs / Biaya Kas

US$m 12.00 16.91 16.41 10.81 $/lb 1.25 1.79 1.67 1.23

Royalties / Royalti US$m 0.39 0.21 0.47 0.38 $/lb 0.04 0.02 0.05 0.04

Marketing & sales / Pemasaran & penjualan

US$m 0.99 1.09 0.85 1.19 $/lb 0.10 0.12 0.09 0.14

Capital works (sustaining) / Modal kerja (berkelanjutan)

US$m 0.38 0.09 0.29 0.18 $/lb 0.04 0.01 0.03 0.02

Reclamation &remediation / Reklamasi & remediasi

US$m 0.29 0.26 0.18 (0.13) $/lb 0.03 0.03 0.02 (0.01)

Corporate costs / Biaya korporasi

US$m 0.52 0.38 0.51 0.63 $/lb 0.05 0.04 0.05 0.07



All-in Sustaining Costs / Biaya Keseluruhan Berkesinambungan

US$m 14.57 18.94 18.71 12.88 $/lb 1.52 2.01 1.90 1.48

Operating Outlook

Guidance for 2019is 21,000 to 24,000 tonnes of copper at an All-in Sustaining Cost of US$ 1.30/lb to US$

1.50/lb. The second half is expected to have stronger production as improvement initiatives are implemented

and sustaining capital reduces.

Prospek Operasi

Panduan untuk 2018 adalah 21.000 hingga 24.000 ton tembaga dengan Biaya Keseluruhan

Berkesinambungan (AISC) sebesar US$ 1,30/lb hingga US$ 1,50/lb. Semester kedua diharapkan akan

memiliki produksi yang lebih kuat karena berbagai prakarsa perbaikan diterapkan dan biaya

berkesinambungan dikurangi.

Exploration and Development Eksplorasi dan Pembangunan

Tujuh Bukit Oxide Expansion Project (“OXP”)

The OXP construction schedule is currently 6% ahead of schedule and remains on budget.

All OXP design works are now complete.Mine infrastructure construction works are complete including Pit

A and Pit C haul roads, and Pit C sediment sump.Final civil construction works for the Ore Preparation Plant

No.2 continues in parallel with structural works and the commencement of mechanical and electrical

installations. Heap leach padexpansion Stage 1B and 2B are now complete, with works handed over to the

operations team one month ahead of schedule. Stacking on Stage 1B, Bays 6-9 commenced in September

2018.Debottlenecking and expansion of the existing ADR plant continues with completion of civil works

allowing structural, mechanical and electrical works to get underway. Dam-1 embankment 2.5m raise was

completed during the quarter with final permitting underway.Expansion of the camp is on target to be

completed by January 2019.

At completion of the current OXP works, the current 4 million tonnes per annum production capacity will

increase to eight million tonnes per annum of ore crushed to 75mm, stacked and placed under irrigation,

whilst maintaining the required 150day leach cycle at the higher stacking rate. Once installed, the production

constraint moves temporarily from crushing rate to the leach pad. Therefore to maintain the leach cycle and

to maximise recoveries, ore will be crushed to a smaller size than 75mm at less than 8 Mtpa until pad

geometry allows. It is anticipated that approximately >6.0 million tonnes of ore shall be processed in

financial year 2019 with OXP commissioning expected in Q1 2019.

Estimated capital expenditure for the OXP is $US 41 million. This expansion will deliver an additional 350

koz (+37%) of gold and 2,650 koz (+95%) of silver over the remaining life-of-mine. The mine operating life

remains at 9 years from December 2016 with ore mining ending Q1 2025 to fit strategically with the

potential commencement of the Tujuh Bukit Porphyry underground copper gold mine.

Proyek Ekspansi Oksida Tujuh Bukit (“OXP”)

Jadwal konstruksi OXP saat ini 6% lebih cepat dari jadwal dan tetap sesuai anggaran.



Semua pekerjaan desain OXP sudah selesai. Pekerjaan konstruksi infrastruktur tambang sudah selesai,

termasuk jalan angkut Pit A dan Pit C, dan kolam sedimen Pit C. Pekerjaan konstruksi sipil akhir untuk

Pabrik Preparasi Bijih No. 2 terus berlanjut seiring dengan pekerjaan struktural dan dimulainya instalasi

mekanis dan listrik. Ekspansi area pelindian tumpukan Tahap 1B dan 2B sudah selesai, dan pekerjaan

diserahkan kepada tim operasi satu bulan lebih awal dari jadwal. Penumpukan pada Tahap 1B, Bay 6-9

dimulai pada September 2018. Debottlenecking dan ekspansi instalasi ADR yang sudah ada terus berlanjut

dengan penyelesaian pekerjaan sipil yang memungkinkan pekerjaan struktural, mekanis dan listrik

dilakukan. Peninggian tanggul Dam 1 sebanyak 2,5m diselesaikan selama triwulan ini dan proses perizinan

akhirnya sedang berlangsung. Ekspansi camp menenuhi target penyelesaian sebelum Januari 2019.

Setelah selesainya pekerjaan OXP saat ini, kapasitas produksi 4 juta ton per tahun saat ini akan ditingkatkan

menjadi 8 juta ton per tahun bijih yang diremukkan hingga 75mm, ditumpuk dan ditempatkan di bawah

siraman, sambil mempertahankan siklus pelindian 150 hari yang diperlukan dengan laju penumpukan yang

lebih tinggi. Setelah dipasang, hambatan produksi akan berpindah sementara dari laju peremukan ke area

pelindian. Oleh karena itu, untuk mempertahankan siklus pelindian dan untuk memaksimalkan perolehan,

bijih akan diremukkan hingga ukuran yang lebih kecil dari 75mm pada laju kurang dari 8 Mtpa hingga

geometri area tumpukan memungkinkan. Sekitar >6,0 juta ton bijih diperkirakan akan diolah pada tahun

anggaran 2019 dengan uji operasi OXP diperkirakan pada Kuartal 1 2019.

Tujuh Bukit Porphyry Project (“TPP”)

PT Macmahon Mining Services continued the construction of the Exploration Decline, progressing 303m to

the 796 metre mark (of total 1,990 metres) with the decline anticipated completion date in Q42019 dependent

on ground conditions. Underground resource definition drilling is expected to commence in Q2 2019 and

will include approximately 50,000 metres of drilling.

Following the success of the deep directional drilling program into the East Block (reported June Quarterly

Report) a second series of deep drill holes was proposed targeting the North Block of the UHGZ. This

program is in progress, drilling commenced on the 24th of September andby the end of the December quarter

two holes had been completed for a total of1,979m. Figure 2 and 3 below shows a plan and long section

with drill holes completed and in progress.

Highly significant results have been received from the first of three drill holes that has intersected a broad

zone of continuous copper-gold mineralization;

GTD-18-646: 660 – 1,007m =347m @ 0.62 g/t Au, 0.60 % Cu, 97 ppm Mo, 44 ppm As.

Preliminary structural and geological analyses (2 of 3 holes completed) shows that the dominant structural

orientation in this section of the UHGZis WNW striking with a secondary conjugate set and a sub vertical to

steep dip indicating a true width of mineralization in this section of the North Quadrant is in the order of 300

metres.

Proyek Porfiri Tujuh Bukit (“TPP”)

PT Machamon Mining Services melanjutkan pembangunan terowongan eksplorasi, maju 303 meter ke titik

796 meter (dari total 1.990 meter) dan terowongan tersebut diperkirakan akan selesai pada Kuartal 4 2019,

bergantung pada kondisi tanah. Pemboran untuk menentukan sumber daya bawah tanah diperkirakan akan

dimulai pada Kuartal 2 2019 dan akan terdiri dari sekitar 50.000 meter pemboran.

Menyusul keberhasilan program pemboran dalam dan berarah ke dalam Blok Timur (dilaporkan di dalam

Laporan Kuartal Juni), seri kedua lubang bor dalam diusulkan dengan menargetkan Blok Timur UHGZ.

Program ini sedang berlangsung, pemboran dimulai pada 24 September, dan sebelum akhir kuartal Desember

dua lubang telah diselesaikan dengan total 1.979 m. Gambar 2 dan 3 di bawah ini menunjukkan penampang

melintang dan membujur dengan lubang-lubang bor yang sudah selesai dan masih berlangsung.

Hasil-hasil yang sangat penting telah diterima dari lubang bor pertama dari tiga lubang bor yang memotong

sebuah zona lebar mineralisasi tembaga-emas yang berkesinambungan;

GTD-18-646: 660 – 1,007m =347m @ 0.62 g/t Au, 0.60 % Cu, 97 ppm Mo, 44 ppm As.



Analisis struktural dan geologis awal (2 dari 3 lubang yang sudah selesai) menunjukkan bahwa orientasi

struktural yang dominan pada bagian UHGZ ini menjurus ke BBL (WNW) dengan satu set konjugat

sekunder dan kemiringan sub-vertikal hingga curam, yang menunjukkan bahwa lebar nyata mineralisasi di

bagian Kuadran Utara ini adalah sekitar 300 meter.

Figure 2 – Plan view of the Upper High Grade Zone (-300 mRL) with completed drill holes and recent

assay results from the North and East Blocks.

Gambar 2 – Bagan Zona Kadar Tinggi Atas (-300 mRL) dengan lubang-lubang bor yang sudah selesai dan

hasil assay dari Blok Utara dan Timur.



Figure 3 – Long section 174,040 mE looking due east showing new and selected historical assay results and

completed directional drilling targeting the North Block of the Upper High Grade Zone.

Gambar 2 – Penampang memanjang 174.040mE yang menghadap langsung ke timur yang menunjukkan

hasil-hasil assay baru dan lama dan pemboran berarah yang sudah selesai yang menargetkan Blok Utara

dari Zona Kadar Tinggi Atas.

Wetar Copper Project

The Lerokis development commenced during the quarter. Lerokis will be the second deposit to be mined at

the Wetar Copper Project. The copper mineralization is similar to Kali Kuning deposit occuring within a

coherent massive sulphide unit, with a lesser amount of generally lower grade material occurring within the

intensely altered footwall and lateral extensions of the massive sulphides. The Lerokis deposit also has a

significantly higher zinc content (average 1.05% Zn as sphalerite), compared to Kali Kuning (average 0.24%

Zn as sphalerite).

The company released a mineral resource and reserve upgrade for Lerokis on 22 October 2018. The Lerokis

reserves comprise 2.71 million tonnes of ore at a grade of 2.81% Cu for total contained copper of 76

thousand tonnes. Open cut mining is scheduled to commence in April 2019 following the construction of a

14-kilometre haul road at a cost of around US$12.0 million plus the installation of a fixed crushing facility.

The mobilisation of manpower and heavy equipment commenced over the quarter. The key activities to date

have included land clearing and grubbing along the haul road route, cut and fill of the haul road, sediment

ponds installation and the crushing of rock. The upper section of the Lerokis haul road is around one third

complete as at 31 December 2018.

Mine life extension is a key object for Wetar. Drilling commenced at Partolang (formerly known as Meron)

during the quarter targeting “buried” sulphides with copper mineralization intersected in historic drilling.

These targets are also associated with geophysical electromagnetic anomalies. Based on initial drilling

results the Partolang program was expanded to the south by an additional 16 shallow holes targeting barite



and 14 infill sulphide holes to better define the sulphides intersected. To date the Partolang drill results have

been very encouraging and an initial resource estimate is planned for Q1 2019.

In total 71 drill holes were completed for 6,049m, comprising of 52 reverse circulation (“RC”) holes

including 1 diamond tail (PTR001-052) and 19 diamond holes (PTD001-019) for 4,347m and 1,702m

respectively. Except for 1 hole, all holes were vertical. Drill details are provided in Appendix 5 and hole

locations are shown in Figure 5.

Initial step-out drilling was completed across the known electromagnetic conductor on a nominal 50m x 50m

grid pattern with subsequent infill to a 50m x 25m pattern in the south to further delineate sulphide and barite

zones intersected from the initial work. Due to deeper cover sequences, some of the planned step-out RC

holes in the north were completed with diamond drilling and others were deferred until results are available

from nearby holes. Some of the RC holes were also re-drilled after the holes collapsed, and two were

twinned with diamond drilling.

Massive sulphides (dominated by pyrite) have been intersected in most of the step-out holes targeting the

electromagnetic conductor, including the most northern hole completed to date (PTD008). However, not all

sulphide is expected to be mineralized based on logging observations and available assays. The drilling has

outlined a single massive sulphide body, which is 250m wide and has been traced along strike in a northerly

direction for 350 to 400m. The average drilled thickness is 25m, but this varies considerably, from 1m (in

PTR029) along the eastern margin to 12m (in PTR033) along the western margin. Along the northern margin

the sulphide is 32.5m thick (in PTD008), and in the central portion it reaches up to 60m (in PTR050).

Where sulphides have been intersected, these are dominated by massive pyrite, with lesser amounts of

brecciated pyrite and minor black sulphides identified to date.

Proyek Tembaga Wetar

Pengembangan Lerokis dimulai pada kuartal ini. Lerokis akan menjadi cebakan kedua yang ditambang di

Proyek Tembaga Wetar. Mineralisasi tembaganya serupa dengan cebakan Kali Kuning yang terjadi di dalam

unit sulfida masif yang koheren, dengan lebih sedikit material yang umumnya berkadar lebih rendah yang

timbul di dalam footwall yang teralterasi secara intens dan ekstensi-ekstensi lateral dari sulfida masif.

Cebakan Lerokis juga memiliki kandungan seng yang jauh lebih tinggi (rata-rata 1,05% sebagai sphalerite),

dibandingkan dengan Kali Kuning (rata-rata 0,24% Zn sebagai sphalerite).

Perusahaan telah mengeluarkan informasi terbaru mengenai sumber daya dan cadangan mineral pada 22

Oktober 2018. Cadangan Lerokis terdiri dari 2,71 juta ton bijih dengan kadar 2,81% Cu untuk total tembaga

terkandung 76 ribu ton. Penambangan open cut dijadwalkan untuk dimulai pada April 2019 setelah

pembangunan jalan angkut sepanjang 14 kilometer dengan biaya sekitar US$ 12,0 juta plus pemasangan

sebuah fasilitas peremukan permanen.

Mobilisasi tenaga kerja dan alat berat telah dimulai pada kuartal ini. Kegiatan-kegiatan utama yang telah

dilakukan hingga saat ini di antaranya adalah pembukaan dan penggalian lahan di sepanjang rute jalan

angkut, pengupasan dan penimbunan jalan angkut, pemasangan kolam sedimen dan peremukan batu. Bagian

atas jalan angkut Lerokis sudah selesai sekitar sepertiganya pada 31 Desember 2018.

Perpanjangan umur tambang adalah obyek kunci untuk Wetar. Pemboran dimulai di Partolang (dahulu

disebut Meron) selama kuartal ini dengan menargetkan sulfida “terkubur” dengan mineralisasi tembaga yang

terpotong selama pemboran terdahulu. Target-target ini juga dihubungkan dengan anomali-anomali

elektromagnetik geofisik. Berdasarkan hasil pemboran awal, program Partolang diperluas hingga ke selatan

dengan 16 lubang dangkal tambahan yang menargetkan barit dan 14 lubang sulfida sisipan untuk lebih



menegaskan sulfida-sulfida yang terpotong. Hingga saat ini, hasil pemboran Partolang sangat

menggembirakan dan perkiraan sumber daya awal direncakan untuk dibuat pada Kuartal 1 2019.

Secara keseluruhan, 71 lubang bor telah diselesaikan untuk 6.049m, terdiri dari 52 lubang reverse circulation

(“RC”) termasuk 1 diamond tail (PTR001-052) dan 19 lubang diamond (PTD001-019) masing-masing untuk

4.347m dan 1.702m. Kecuali 1 lubang, semua lubang berarah vertikal. Data bor disajikan di dalam Lampiran

5 dan lokasi-lokasi lubangnya diperlihatkan di dalam Gambar 5.

Pemboran step-out awal dilakukan di seberang konduktor elektromagnetik yang sudah diketahui pada sebuah

pola kisi-kisi 50m x 50m dengan penimbunan yang dilakukan kemudian ke sebuah pola 50m x 25m di

sebelah selatan untuk lebih menegaskan zona-zona sulfida dan barit yang terpotong dari pekerjaan awal.

Akibat rangkaian penutup yang lebih dalam, beberapa lubang RC step-out yang direncanakan di sebelah

utara dibuat dengan pemboran diamond dan lubang-lubang lainnya ditunda hingga hasilnya tersedia dari

lubang-lubang di dekat mereka. Beberapa dari lubang-lubang RC tersebut juga dibor kembali setelah lubang-

lubang tersebut runtuh, dan dua lubang dihubungkan dengan pemboran diamond.

Sulfida masif (yang didominasi oleh pirit) telah terpotong di sebagian besar lubang-lubang step out yang

menargetkan konduktor elektromagnetik tersebut, termasuk lubang paling utara yang telah selesai pada saat

ini (PTD008). Akan tetapi, tidak semua sulfida diperkirakan termineralisasi berdasarkan observasi data dan

hasil assay yang tersedia. Pemboran tersebut berhasil menggambarkan sebuah badan sulfida masif tunggal,

yang memiliki lebar 250m dan telah ditelusuri di sepanjang jurus yang mengarah ke utara sejauh 350 hingga

400m. Rata-rata ketebalan terbornya adalah 25m, tetapi ketebalan ini sangat bervariasi dari 1m (di PTR029)

di sepanjang pinggiran timur hingga 12m (di PTR033) di sepanjang pinggiran barat. Di sepanjang pinggiran

utara, sulfida memiliki ketebalan 32,5m (di PTD008), dan di bagian tengah ketebalannya mencapai 60m (di

PTR050).

Titik-titik di mana sulfida terpotong didominasi oleh pirit masif dengan lebih sedikit pirit terbreksi

(brecciated pyrite) dan sulfida hitam kecil berhasil diidentifikasi hingga saat ini.



Figure 4 – Wetar IUPs identifying the Kali Kuning pit, Lerokis development and Partolang/and Barumanu

exploration targets.

Gambar 4 - IUP Wetar yang menggambarkan pit Kali Kuning, pengembangan Lerokis dan target-target

eksplorasi Partolang dan Barmanu.

Final assay results have only been received for 8 of the diamond holes (PTD001-008) and 15 of the RC holes

(PTR001-008, 010-011,013-016, 018). A complete listing of significant assay results is provided in

Appendix 5.

To date, the highest copper and some of the gold results have been intersected in the south, from PTD002-

005 and PTR013-014 (refer Table 7). Based on visual core analysis, the copper minerals are comprised

mainly of chalcocite and covellite with lesser amounts of chalcopyrite. The sulphide body is relatively

shallow in this area and is overlain by significant gold and silver mineralization, associated with barite and/or

gold bearing “ferruginous” material i.e. containing iron oxides often with a characteristic reddish-brown

colour.

The top parts of PTD002-006 twinned historic diamond drilling to verify results and RC holes PTR013 and

PTR014 partly twinned new diamond drill holes PTD002 and PTD004 respectively for comparison.

Where results are available from the historic drilling, in the barite, and in the top of the sulphide, there is

good correlation on intercept widths and, to a lesser extent, grade between the previous NQ drilling, the

current HQ drilling and the 5 ½-inch RC. Where assay data is available between the new RC and diamond

drilling over similar depth intervals, there is generally good correlation on intercept widths, and to a lesser

extent grade.

Geological results are still being compiled and interpreted for much of the drilling, but a representative

section showing interpreted geology and some of the recently received assays is provided in Table 7.

Hasil assay akhir baru diterima untuk 8 lubang diamond (PTD001-008) dan 15 lubang RC (PTR001-008,

010-011, 013-016, 018). Daftar lengkap hasil assay disajikan di dalam Lampiran 5.



Hingga saat ini, hasil tembaga tertinggi dan beberapa hasil emas telah saling memotong di selatan, dari

PTD002-005 dan PTR013-014 (lihat Tabel 7). Berdasarkan analisis inti visual, mineral tembaga terdiri dari

terutama kalkosit dan kovelit dengan lebih sedikit kalkopirit. Badan sulfida relatif dangkal di area ini dan

dilapisi oleh mineralisasi emas dan perak yang signifikan, yang terkait dengan material “ferruginous” yang

mengandung barit dan/atau emas, artinya mengandung oksida besi yang seringkali memiliki warna khas

coklat kemerah-merahan.

Bagian-bagian atas PTD002-006 menghubungkan pemboran diamond yang lama untuk membuktikan hasil,

dan lubang-lubang RC PTR013 dan PTR014 sebagian menghubungkan lubang-lubang bor diamond baru

masing-masing PTD002 dan PTD004 untuk perbandingan.

Jika hasil tersedia dari pemboran lama, di dalam barit dan di puncak sulfidanya, ada korelasi yang baik pada

lebar-lebar potongan dan, dalam tingkat yang lebih rendah, pada kadar antara pemboran NQ terdahulu,

pemboran HQ saat ini dan RC 5½ inci. Jika data assay tersedia antara pemboran RC dan diamond yang baru

pada interval kedalaman serupa, ada korelasi yang umumnya baik pada lebar-lebar potongan dan, dalam

tingkat yang lebih rendah, pada kadar.

Hasil geologis masih sedang dikumpulkan dan ditafsirkan untuk sebagian besar pemboran, tetapi satu bagian

representatif yang menunjukkan geologi tertafsir dan beberapa hasil assay yang haru diterima disajikan di

dalam Tabel 7.



Figure 5 – Plan of Partolang showing drilling overlain on geology.

Gambar 5 – Denah Partolang yang menunjukkan pengeboran yang tertutup pada geologi.

Table 7: Selected Assay Intersections from Partolang

Tabel 7: Perpotongan-Perpotongan Assay Pilihan dari Partolang

Hole_ID /

No Lubang

From (m) / Dari (m)

To (m) / Hingga (m)

Interval (m) Cu % Au (ppm) Ag (ppm) Zn %

PTD002

Incl:

14.8 19.0 4.2 - 2.90 171.9 -

19.0 49.1 30.1 2.81 0.50 14.6 0.24

21.0 33.0 12.0 3.47 0.70 21.3 0.37

PTD003

Incl:

6.3 14.5 8.2 - 4.56 267.4 -

14.5 50.6 36.1 3.28 0.39 17.2 0.25

26.5 36.6 10.1 6.59 0.44 23.3 0.39

PTD004

Incl:

7.8 9.8 2.0 0.08 2.36 87.0 0.06

9.8 24.6 14.8 3.66 0.56 11.0 0.17

17.5 22.5 5.0 7.27 0.42 14.4 0.10

PTD005

Incl:

17.7 52.0 34.3 1.72 0.56 11.0 0.19

19.7 23.7 4.0 5.22 0.87 23.0 0.30

35.7 38.7 3.0 3.20 0.66 18.0 0.23

PTR013

Incl:

15.0 19.0 4.0 0.05 2.78 106.0 0.01

19.0 60.0 41.0 2.83 0.47 18.6 0.04

22.0 42.0 20.0 4.57 0.63 18.38 0.05

PTR014

Incl:

6.0 8.0 2.0 0.13 1.59 64.5 0.03

8.0 29.0 21.0 3.08 0.38 23.4 0.15

10.0 22.0 12.0 4.48 0.48 28.58 0.21



The initial results have confirmed the existence of a mineralized sulphide body associated with the

electromagnetic conductor and also confirmed some of the assay results from historic exploratory work in

the 1990’s.

Hasil awalnya menegaskan keberadaan sebuah badan sulfida termineralisasi yang terasosiasi dengan

konduktor elektromagnetik dan juga mempertegas beberapa hasil assay dari pekerjaan eksplorasi yang lama

yang dilakukan pada 1990an.

Figure 6 – Partolang Interpretative Long Section 11100gE

Gambar 6 – Penampang Melintang Penafsiran Partolang 11100gE

Final flight permits were received late in the quarter for a planned airborne electromagnetic and magnetic

survey targeting buried zones of volcanogenic massive sulphide mineralization. This survey is expected to

start in late January and will cover an area of 111km2 with 1,470-line kilometres. This will be the first

airborne geophysics program by the company and will be used to identify additional exploration targets.

Several exploration targets have already been identified outside of known resources. A drilling program is

scheduled to commence on these after the wet season. Access is difficult at several of the targets and a man-

portable drill rig will be used for parts of the program.

Izin penerbangan diterima di akhir kuartal ini untuk survai elektromagnetik dan magnetik dari udara yang

telah direncanakan yang menargetkan zona-zona terkubur mineralisasi sulfida masif volkanogenik. Survai ini

diperkirakan akan dimulai akhir Januari dan akan mencakup area seluas 111 km2 dengan 1.470 kilometer

garis. Survai ini akan menjadi program geofisik udara pertama yang dilakukan oleh perusahaan dan akan

digunakan untuk mengidentifikasi target-target eksplorasi tambahan.

Beberapa target eksplorasi sudah diidentifikasi di luar sumber daya yang sudah diketahui. Sebuah program



pemboran dijadwalkan untuk dilakukan pada target-target ini setelah musim hujan. Akses sulit di beberapa

target tersebut dan man-portable drill rig akan digunakan untuk beberapa bagian dari program ini.

Pani Acquisition Akuisisi Pani

The Company announced during the quarter that it had acquired a 66.7% interest1 in the Pani Gold Project

(“Pani”) located in the Province of Gorontalo, Sulawesi, Indonesia for US$55 million.

A JORC Code Compliant Mineral Resource Estimate was prepared for Pani in 2014 of 89.5Mt @ 0.82g/t Au

for 2.37 million ounces of gold using a cut-off grade of 0.2g/t Au2. The historic exploration results indicate

excellent potential for a large‐tonnage, low‐grade disseminated gold deposit amenable to bulk mining.

The Pani project is located in the central section of the north arm of Sulawesi, Indonesia. It is situated within

the township of Hulawa, district of Buntulia, regency of Pohowatu, Province of Gorontalo. The project has

good access to regional power and transport infrastructure being 15km from the Trans-Sulawesi Highway at

Marisa.

Perusahaan mengumumkan dalam kuartal ini bahwa dia telah mengakuisisi kepemilikan 66,7% di Pani Gold

Project (“Pani”) yang terletak di Provinsi Gorontalo, Sulawesi, Indonesia, senilai US$ 55 juta.

Perkiraan Sumber Daya Mineral yang Sesuai dengan JORC Code dibuat untuk Pani pada 2014 sebanyak

89,5Mt @ 0,82g/t Au untuk 2,37 ounce emas dengan menggunakan kadar cut-off 0,2g/t Au. Hasil eksplorasi

yang lama menunjukkan potensi yang sangat baik untuk cebakan emas menyebar dengan tonase besar dan

kadar rendah yang sesuai untuk penambangan dalam jumlah besar (bulk mining).

Proyek Pani terletak di bagian tengah lengan utara Sulawesi, Indonesia. Proyek ini terletak di desa Hulawa,

kecamatan Buntulia kebupaten Pohowatu, provinsi Gorontalo. Berjarak 15 km dari Jalan Trans-Sulawesi di

Marisa, proyek ini memiliki akses yang baik ke infrastruktur listrik dan transportasi daerah.

Tenement

In 1994, the Government of Indonesia issued a Kuasa Pertambangan (“KP”) mining licence, covering an area

of one square kilometre (100 hectares), to a local cooperative KUD Dharma Tani Marisa (“KUD”).

The KP licence was reissued as an IUP operation and production license (316/13/XI/TAHUN2009) in

November 2009, under the 2009 Mining Law, with a 3 year construction and 10 year production period. In

September 2015 IUP can be extended (2 x 10years) until 2042. The Project Area lies in Limited Production

Forest area (Hutan Produksi Tetap), which allows for mining activities.The IUP was transferred to PT

Puncak Emas Tani Sejahtera, a company jointly owned by the Pani joint venture and the KUD with Decree of the Governor of Gorontalo No. 351/17/IX/2015.

Tapak

Pada 1994, Pemerintah Indonesia mengeluarkan Kuasa Pertambangan (“KP”), yang mencakup area seluas satu kilometer persegi (100 hektar) kepada sebuah koperasi lokal bernama KUD Dharma Tani Marisa (“KUD”).

1Details of the Pani transaction are set out in the Company’s release dated 5 November 2018, available on the Company’s website at:

http://www.merdekacoppergold.com/assets/investor/laterpt/123__OJK_Keterbukaan_Informasi_Akuisisi_PANI.pdf. The Company’s joint venture

partner, Lion, has committed to subscribing for new shares in the joint venture subsequent to the closing of the Pani acquisition diluting the Company’s interest from 68.93% to 66.70% upon completion of share issue.

2Refer to ASX release dated 3 December 2014 titled “One Asia Resource Update, 2.37 Moz Updated Pani JORC Resource”. This release and the

corresponding News Release are attached and can be viewed on the Lion website at: http://www.lionselection.com.au/wp-content/uploads/2014/12/LSX%20One%20Asia%202.4Moz%20Resource.pdf



KP tersebut dikeluarkan kembali sebagai IUP Operasi Produksi (no. 316/13/XI/TAHUN2009) pada

November 2009 berdasarkan Undang-Undang Pertambangan tahun 2009 dengan masa konstruksi 3 tahun

dan masa produksi 10 tahun. Pada September 2015 IUP tersebut dapat diperpanjang (2 x 10 tahun) hingga

2042. Lokasi Proyek berada di dalam kawasan Hutan Produksi Terbatas, yang memungkinkan kegiatan

penambangan. IUP tersebut dialihkan kepada PT Puncak Emas Tani Sejahtera, sebuah perusahaan yang

dimiliki bersama oleh usaha patungan Pani dan KUD berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Gorontalo No.

351/17/IX/2015.

Geology & Resources

The deposit comprises a recent volcanic center where mineralization principally in the form of oxide gold is

associated with fractures in altered rhyodacite (acid) volcanic rocks. The mineralization at Pani is thick with

continuous gold mineralization and minimal overburden.

The most recent Mineral Resource estimate was released in December 2014. A summary of the mineral

resources at a cut-off grade of 0.2g/t Au is tabulated below:

Geologi & Sumber Daya

Cebakannya terdiri dari sebuah pusat vulkanik baru di mana mineralisasi yang umumnya berbentuk emas

oksida berkaitan dengan kekar di dalam batuan volkanik riodasit (asam) teralterasi. Mineralisasi di Pani tebal

dengan mineralisasi emas berkelanjutan dan overburden minimal.

Perkiraan Sumber Daya Mineral yang paling baru dikeluarkan pada Desember 2014. Rangkuman dari

sumber daya tersebut pada kadar cut-off 0,2g/t Au ditabulasi di bawah ini.

Classification /

Klasifikasi

Tonnes (Mt) / Tonase

(juta ton)

Au Grade (g/t) / Kadar

Au (g/t)

Au (million oz) / Au

(juta oz)

Measured / Terukur 10.8 1.13 0.39

Indicated / Terunjuk 62.4 0.81 1.63

Inferred / Tereka 16.2 0.67 0.35

Total 89.5 0.82 2.37

Mineralization remains open to the south and to the west. It is noteworthy that PT J Resources Asia Pasifik

Tbk (“J Resources”) holds the Contract of Work surrounding the Pani IUP and has publicly released a

resource estimate of 2.063 million ounces of contained gold3 for the project. This suggests the potential for

continuity of the mineralization across the two tenements and that the Pani project has substantial potential

for a large‐tonnage, low‐grade disseminated gold deposit amenable to bulk mining.

Mineralisasi tetap terbuka ke sebelah selatan dan ke sebelah barat. Patut dicatat bahwa PT J Resources Asia

Pasifik Tbk (“J Resources”) memiliki Kontrak Karya di dekat IUP Pani dan telah secara publik

mengeluarkan perkiraan sumber daya sebanyak 2,063 juta ounce emas terkandung untuk proyeknya. Ini

menujukkan potensi untuk keberlanjutan mineralisasi di kedua wilayah tersebut dan bahwa proyek Pani

memiliki potensi besar untuk cebakan emas terdiseminasi dengan tonase besar dan kadar rendah yang sesuai

untuk penambangan dalam jumlah besar (bulk mining).

Pani Joint Venture

3 Refer to the April 2018 presentation prepared by J Resources titled “Paparan Publik - PT J Resources Asia Pasifik Tbk”. The release can be viewed

on the J Resources website at: http://www.jresources.com/assets/uploads/investor/JRAP-Company_Presentation_April_2018R1.pdf

(Lihat presentasi April 2016 yang dibuat oleh J Resources yang berjudul “Paparan Publik – PT J Resources Asia Pasifik Tbk”. PAparan tersebut

dapat dilihat di website J Resources di http://www.jresources.com/assets/uploads/investor/JRAP-Company_Presentation_April_2018R1.pdf)

http://www.jresources.com/assets/uploads/investor/JRAP-Company_Presentation_April_2018R1.pdf



The Company’s joint venture partner in the Pani project is Lion Selection Group (“Lion”). Lion was

founded in 1997 to invest in junior natural resources companies and is managed by a specialist mining

investment team. Lion acquired its joint venture interest in Pani in April 2018.

The Pani Joint Venture is currently planning several key work streams with the aim of finalizing a feasibility

study for the Pani Gold Project. This work is expected to include a comprehensive program of re-assaying

stored material, drilling, metallurgical test work, technical studies and permitting. An updated Resource is

expected as part of this process.

Usaha Patungan Pani

Mitra usaha patungan Perusahaan di proyek Pani adalah Lion Selection Group (“Lion”). Lion didirikan pada

1997 untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan sumber daya alam junior dan dikelola oleh sebuah tim

ahli investasi pertambangan. Lion memperoleh kepemilikan usaha patungannya di Pani pada April 2018.

Usaha Patungan Pani saat ini sedang merencanakan beberapa pekerjaan utama dengan tujuan untuk

menyelesaikan studi kelayakan untuk Proyek Emas Pani. Pekerjaan ini diperkirakan akan mencakup sebuah

program komprehensif yang terdiri dari assay ulang material tersimpan, pemboran, uji metalurgis, studi

teknis dan perizinan. Perkiraan Sumber Daya yang diperbarui diperkirakan akan menjadi bagian dari proses

ini.



Finance and Corporate Development Keuangan dan Pengembangan Korporasi

Cash and Cash Equivalents

Cash and cash equivalents, net of restricted cash, at 30 September 2018 were US$ 28 million including

bullion on hand at the end of the quarter at a market value of US$ nil million.

Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas, yang bersih dari kas terbatas, pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar US$ 14 juta

termasuk bullion yang tersedia pada akhir kuartal ini dengan nilai pasar US$ nol juta.

Capital Raising

Subsequent to the end of the quarter on 31 January 2019 the Company announced that it would seek

shareholder approval on 11 March 2019 to conduct a rights issue in the maximum amount of 470,000,000

shares with a nominal value IDR100 per share and non-pre-emptive rights issue in the maximum amount of

416,451,833 shares. The price for this rights issue and non-pre-emptive rights issue is to be determined.The

second tranche of the rights issue approved by shareholders on 21 May 2018 has been cancelled.

Peningkatan Modal

Setelah berakhirnya kuartal pada 31 Januari 2019 Perusahaan mengumumkan bahwa dia akan meminta

persetujuan pemegang saham pada 11 Maret 2019 untuk melakukan penerbitan saham kepada pemegang

saham Perusahaan yang ada (right issue) dengan jumlah maksimal 470.000.000 saham dan nilai nominal

IDR 100 per saham dan melakukan penerbitan saham kepada pihak lain (non-preemptive right issue) dengan

jumlah maksimum 416.451.833 saham. Harga untuk penawaran right issue dan non-preemptive right issue

akan ditentukan. Tahap kedua penawaran saham yang disetujui oleh pada 21 Mei 2018 sudah dibatalkan.

Debt

On 19 October 2018 the Company’s wholly owned subsidiary BSI entered into a Facility Agreement for US$

200 million with a syndicate of 8 banks. The facility is secured by the Tujuh Bukit project assets. BSI’s

existing project finance facility was fully repaid from the proceeds on the new loan. As of 31 December

2018, this new facility has been fully utilized. The existing project finance facility of US$ 106 million was

repaid from the proceeds on the new BSI Facility.

During the quarter, repayments of non-affiliated debt amounting to US$ 33 million were made, including:

Voluntary repayment of US$ 25 million to Standard Chartered for the Finders acquisition facility.The

remaining debt of US$ 25 millionis payable by 17 April 2019

US$ 8.0 million in mandatory repayments under the Wetar project finance facility.

Debt service reserve accounts (DSRA) are funded to US$ 12 million. There was no additional amount drawn

down during the quarter.

Hutang

Pada 19 Oktober 2018 BSI, anak perusahaan yang dimiliki penuh oleh Perusahaan, membuat sebuah

Perjanjian Fasilitas untuk US$ 200 juta dengan sebuah kelompok yang terdiri dari 8 bank. Fasilitas tersebut

dijamin oleh aset-aset proyek Tujuh Bukit. Fasilitas keuangan BSI yang ada sudah dibayar penuh dari

keuntungan dari pinjaman baru tersebut. Pada 31 Desember 2018, fasilias baru ini sudah digunakan

sepenuhnya. Fasilitas keuangan proyek yang ada sebesar US$ 106 juta sudah dibayar dari keuntungan dari

fasilitas BSI yang baru tersebut.



Selama kuartal ini, pembayaran hutang tak terafiliasi sebesar US$ 33 juta dilakukan, termasuk:

Pembayaran sukarela sebesar US$ 25 juta kepada Standard Chartered untuk fasilitas akuisisi Finders.

Sisa hutang sebesar US$ 25 juta harus dibayar sebelum 17 April 2019..

US$ 8 juta dalam bentuk pembayaran wajib berdasarkan fasilitas keuangan proyek Wetar.

Rekening Debt Service Reserve Account (DSRA) didanai hingga US$ 12 juta. Tidak ada penarikan selama

kuartal ini.

Sales and Hedging

At Tujuh Bukit a total of 42,949.73 ounces of gold and 37,616.32 ounces of silver were sold at an average

price of US$ 1,221/oz and US$ 14.02/oz respectively for total revenue of US$ 53 million.13,905oz of gold

hedging with a strike price of US$ 1,208. were closed out at a price of US$ 1,237/oz resulting in a net loss on

hedging for the quarter of US$ 0.423million. As at 31 December 2018 the mark to market position on

outstanding hedges was a loss of US$ .117 million

At Wetar 3,720 tonnes of copper were sold at an average price of US$ 6,283 per tonne.1,719 tonnes of

copper hedging with a average strike price of US$4,784per tonne were closed out at an average price of

US$6,217/tonne resulting in a net loss on hedging for the quarter of US$2.4 million. As at 31 December

2018 the mark to market position on outstanding hedges was a loss of US$ 2.1 million.

Penjualan dan Lindung Nilai

Di Tujuh Bukit sebanyak 42.949,73 ounce emas dan 37.616,32 ounce perak dijual dengan harga rata-rata

sebesar masing-masing US$ 1.221/oz dan US$ 14,02/oz untuk pendapatan total sebesar US$ 52 juta.

Lindung nilai 13.905 oz emas dengan harga kesepakatan US$ 1.208 ditutup pada harga US$ 1.237/oz,

sehingga menyebabkan kerugian bersih pada lindung nilai untuk kuartal ini sebesar US$ 0,423 juta. Pada 31

Desember 2018, posisi mark to market atas lindung nilai yang outstanding adalah kerugian sebesar US$

0,117 juta.

Di Wetar, 3.720 ton tembaga dijual dengan harga rata-rata sebesar US$ 6.283 per ton. Lindung nilai 1.719

ton tembaga dengan harga kesepakatan rata-rata sebesar US$ 4.784 per ton ditutup pada harga rata-rata US$

6.217/ton, sehingga menyebabkan kerugian bersih pada lindung nilai untuk kuartal ini sebesar US$ 2,4 juta.

Pada 31 Desember 2018 posisi mark to market pada lindung nilai yang outstanding adalah kerugian sebesar

US$ 2,1 juta.

Table 8: Gold and Copper Sales for December 2018 Quarter

Tabel 8: Penjualan Emas dan Tembaga untuk Kuartal Desember 2018

oz Au US$/oz US$ m / juta

Gold / Emas 42,950 1,221.50 52.47

Silver / Perak 37,616 14.02 0.53

Tonnes US$/tonne US$ m / juta

Copper / Tembaga 4,228 5,528 23.3

Total 98.7

Table 9: Details of Gold and Copper Hedge Profile as at December 31, 2018

Tabel 9: Rincian Profil Lindung Niai Emas dan Tembaga pada 31 Desember 2018

Period / Periode Gold Hedged / Lindung Nilai

Emas

Copper Hedged / Lindung Nilai

Tembaga

oz Au US$/oz Tonnes Cu US$/t

January to March 2019 / 20,356 1,276 1,747 4,777



January s/d Maret 2019

April to December 2019 /

April s/d Desember 2019

59,771 1,303 nil nil

2020 48,506 1,329 nil nil

Total sales / Total penjualan 128,633 1,309 1,747 4,777

Finders Acquisition

As at 31 December 2018, Eastern Field Developments Limited (EFDL) had received acceptances under the

Finders takeover offer for 765,832,589 shares comprising 97.09% of the voting power in Finders. This

includes acceptances for 87,339,525 shares managed by Taurus Funds Management Pty Ltd, being equal to

11.31% of the shares currently on issue.

The legitimacy of the Taurus acceptances is being challenged by EFDL. The takeover offer period has been

extended beyond the usual 12-month period (subject to certain conditions). That modification was designed,

to the extent possible in the circumstances, to maintain the status quo in relation to EFDL’s bid pending the

outcome of the judicial review process.

Akuisisi Finders

Pada 31 Desember 2018, Eastern Field Developments Limited (EFDL) telah menerima tanda terima

berdasarkan penawaran ambil alih Finders untuk 765.832.589 saham yang terdiri dari 97,09% hak suara

berada pada Finders. Ini mencakup tanda terima untuk 87.339.525 saham yang dikelola oleh Taurus Funds

Management Pty Ltd, yang setara dengan 11,31% saham yang diterbitkan saat ini.

Legitimasi tanda terima Taurus sedang dipertanyakan oleh EFDL. Masa penawaran ambil alih tersebut sudah

melampaui masa yang biasanya 12 bulan (bertangung pada kondisi tertentu). Modifikasi itu dirancang,

hingga tingkat yang memungkinkan dalam keadaan tersebut, untuk mempertahankan status quo sehubungan

dengan penawaran EFDL sambil menunggu hasil proses kaji ulang yudisial.

Capital Structure

There were no shares issued during the quarter.

Struktur Modal

Tidak ada saham diterbitkan selama kuartal ini.



Table 10: Major Shareholders as at 31 December 2018

Tabel 10: Pemegang Saham Besar per 31 Desember 2018

Shareholders / Pemegang Saham No. of shares / Jumlah saham %

PT SARATOGA INVESTAMA SEDAYA TBK 864.375.175 20,76

PT MITRA DAYA MUSTIKA 589.766.719 14,16

GARIBALDI THOHIR 364.813.023 8,76

PT SUWARNA ARTA MANDIRI 293.294.900 7,04

PEMDA KABUPATEN BANYUWANGI 229.000.000 5,50

PT SRIVIJAYA KAPITAL 162.360.000 3,90

ASIAN METALS MINING DEVELOPMENTS LIMITED 155.353.333 3,73

MERDEKA MINING PARTNERS PTE. LTD. 146.092.903 3,51

PT NUANSA ABADI JAYA 123.929.411 2,98

GOLDEN VALLEY ADVISORS INC. 109.423.700 2,63

Total Top 10 Shareholders / Total Pemegang Saham 10 Teratas 3.038.409.164 72,96

Others / Lain-lain 1.126.109.166 27,04

Total shares on issue as 31December 2018 / Total saham

diterbitkan per 31 Desember 2018 4.164.518.330 100,0



Appendix 1 – Heap Leach Process & Estimated Recoverable Gold

Lampiran 1 – Proses Pelindian Tumpukan & Estimasi Perolehan Emas

The majority of heap leach operations around the world are characterised by the following key activities:

mining, ore preparation (crushing and agglomeration), placing of agglomerated ores on the heap leach pad

(ore stacking), the irrigation of the ores on the heap leach pad, known as the leaching process, the collection

of metal into solution, known as the pregnant leach solution (“PLS”) and the processing of that PLS in a

processing plant, known as an Adsorption, Desorption and Recoveryplant (“ADR”) for gold and a Solvent

Extraction/Electrowinning plant (“SX/EW”) for Copper to produce gold doré’and copper metal products

respectively.

At Tujuh Bukit due to the length of the leaching process (150 days ) not all contained gold within the ore

mined, on a quarterly basis, is recovered into gold doré product in the same quarter. As such, themine seeks

to estimate the recoverable gold ounces contained at each step of the overall process for any given

standardised time period.

The table below provides the breakdown of estimated recoverable gold ounces from gold contained within

ore stockpiles, which is yet to be crushed and agglomerated, right through each key step of the heap leach

process at the mine site and further to the gold doré product that has been transported to the gold refinery and

any final gold bullion at the refinery that is yet to be sold.

Sebagian besar operasi pelindian tumpukan emas di seluruh dunia digolongkan berdasarkan kegiatan-

kegiatan utama berikut ini: penambangan, penyiapan bijih (peremukan dan aglomerasi), penempatan bijih

aglomerat di tempat pelindian tumpukan (penumpukkan bijih), penyiraman bijih di tempat pelindian

tumpukan, yang dikenal sebagai proses pelindian, pengumpulan logam ke dalam larutan, yang dikenal

sebagai pregnant leach solution (“PLS”), dan pengolahan PLS tersebut di pabrik pengolahan, yang dikenal

sebagai pabrik Adsorpsi, Desorpsi, dan Perolehan (“ADR”) bagi Emas dan pabrik Ekstraksi

Solvent/Electrowinning (“SX/EW”) bagi Tembaga untuk menghasilkan masing-masing produk dore emas

dan produk logam tembaga.

Di Bukit Tujuh, akibat lamanya proses pelindian (150 hari), tidak semua emas yang terkandung di dalam

bijih yang tertambang pada suatu kuartal bisa diambil menjadi produk dore emas pada kuartal yang sama.

Oleh karena itu, tambang tersebut berupaya untuk memperkirakan jumlah emas yang dapat diperoleh (dalam

ounce) yang terkandung di dalam setiap tahap proses dalam suatu kurun waktu terstandar yang telah

ditentukan.

Tabel di bawah ini merinci estimasi jumlah emas yang dapat diperoleh (dalam ounce) dari emas yang

terkandung di dalam timbunan bijih, yang belum diremukkan dan diaglomerasi, melalui setiap langkah

penting proses pelindian tumpukan di lokasi tambang dan kemudian menjadi produk dore emas yang sudah

diangkut ke pabrik pemurnian emas dan bullion emas akhir di pabrik pemurnian tersebut yang belum terjual..



Table 1: Tujuh Bukit Mine – Estimated Recoverable Gold Statistics

Tabel 1: Tambang Tujuh Bukit – Statistik Perkiraan Emas yang Dapat Diperoleh

Recoverable Gold Location / Lokasi Emas yang Dapat Diperoleh

Unit Mar Qtr

2018 Jun Qtr 2018

Sep Qtr 2018

Dec Qtr 2018

Unit / Satuan

Mar Qtr 2018

Jun Qtr 2018

Sep Qtr 2018

Dec Qtr 2018

Ore Stocks / Stok Bijih

Au oz

6,178

22,015 9,715 14,936 US$m 1.81

9 3.92

8 3.89

7 5.69

1

Metal in Stacked Ore / Logam dalam Tumpukan Bijih*

Au oz

40,383 54,773 56,397 53,095 US$m 13.182 19.652 22.268 20.241

Metal in the ADR Plant / Logam di Pabrik ADR

Au oz

5,556

6,997 5,301 11,571 US$m 1.50

3 1.56

2.078

2.016

Dore at the Refinery / Dore di Pabrik Pemurnian

Au oz

- - - - US$m - - - -

Bullion On Hand / Bullion di Tangan

Au oz

4,998

21,461 13,679 8,367 US$m 3.16

7 12,339

7.598

7.734

* Metal in the Heap Leach Pad calculated as total tonnes stacked x grade stacked x forecasted recovery less metal produced

Note: The value of the metal in each stockpile includes a non-cash depreciation allocation. This depreciation allocation is not included in the

cash cost inventory movements amount in table 3. (Logam di Tempat Pelindian Tumpukan (Heap Leach Pad) dihitung sebagai total tonase

ditumpuk x kadar ditumpuk x perkiraan perolehan dikurangi logam yang dihasilkan.

Catatan: Nilai logam di setiap timbunan mencakup alokasi depresiasi non-tunai. Alokasi depresiasi ini tidak dimasukkan ke dalam jumlah

pergerakan inventory biaya kas di dalam Tabel 3.)

The Wetar copper leaching process, at 720 days,is substantially longer than the period to reach terminal

recovery of gold at the Tujuh Bukit operation. The reasons for this are the complex copper sulphide

metallurgy at Wetar including the leaching of a number of different copper minerals such as covellite,

chalcocite and chalcopyrite. In addition to the leaching period, a lag of 30 to 90 days before leaching of

copper commences may be factored in to recovery estimates depending on the ore type and based on the

preferential leaching of zinc in the ore.

The table below provides the breakdown of estimated recoverable copper tonnes from the crushed and

stacked ore contained within heap leach pads, the leached copper in solution and copper cathode stocks at

Wetar and in transit to the company’s freight forwarding warehouse in Surabaya.

Proses pelindian tembaga di Wetar, selama 720 hari, jauh lebih lama daripada periode yang diperlukan untuk

mencapai peroleh akhir emas di operasi Tujuh Bukit. Alasannya adalah metalurgi sulfida tembaga yang

kompleks di Wetar, termasuk pelindian sejumlah mineral tembaga yang berbeda-beda seperti kovelit,

kalkosit dan kalkopirit. Selain periode pelindian, kelambatan 30 hingga 90 hari sebelum pelindian tembaga

dimulai bisa dianggap sebagai salah satu faktor dari estimasi perolehan, bergantung pada jenis bijihnya dan

didasarkan pada pilihan pelindian seng di dalam bijihnya.

Tabel di bawah ini merinci perkiraan tonase tembaga yang dapat diperoleh dari bijih yang sudah diremukkan

dan ditumpuk yang ada di tempat pelindian tumpukan (heap leach pad), tembaga terlindi di dalam larutan

dan stok katoda tembaga di Wetar dan dalam perjalanan ke gudang pengiriman Perusahaan di Surabaya.



Table 2:Wetar Copper Mine – Estimated Recoverable Copper Statistics

Tabel 2: Tambang Tembaga Wetar –Statistik PerkiraanTembaga yang Dapat Diperoleh

Recoverable

Copper Location /

Lokasi Tembaga

yang Dapat

Diperoleh

Unit /

Satuan

Mar Qtr

2018

Jun Qtr

2018

Sep Qtr

2018

Dec Qtr

2018

Unit /

Satuan

Mar Qtr

2018

Jun Qtr

2018

Sep Qtr

2018

Dec Qtr

2018

Cu in heaps / Cu di

dalam tumpukan Cu kt 32.7 31.8 37.6 42.2 US$m - - - -

Cu in circuit / Cu di

dalam sirkuit Cu kt 1.9 3.2 3.9 3.8 US$m - - - -

Sub-total Cu kt 34.6 35.0 41.4 46.0 US$m 34.2 34.1 36.1 45.6

Cathode stock /

Stok Katoda Cu kt 1.1 1.1 1.0 0.7 US$m 2.6 2.6 2.4 1.5

Total Cu kt 35.7 36.1 42.4 46.8 US$m 36.8 36.6 38.54 47.1

4 Copper inventories in heaps were adjusted in June 2018 to provide for more conservative leaching

assumptions during the Wetar project review. US$11.6m of inventories in heaps were classified as non-

current reflecting the relatively long time to terminal recovery. (Persediaan tembaga di dalam tumpukan

disesuaikan pada June 2018 untuk menyediakan asumsi-asumsi pelindian yang lebih konservatif selama kaji

ulang proyek Wetar. US$ 11,6 juta persediaan di dalam tumpukan diklasifikasikan sebagai tidak lancar, yang

mencerminkan waktu yang relatif lama menuju perolehan akhir.)



Appendix 2 - Tenement Status (Desember 2018) Lampiran 2 – Status Tapak (Desember 2018)

Category / Kategori Details / Rincian

Company / Perusahaan: PT Bumi Suksesindo

Ownership / Kepemilikan: Subsidiary / Anak Perusahaan

Type of Permit / Jenis Izin: Mining Business Permit / Izin Usaha Pertambangan

Permit Number / Nomor Izin: 188/547/KEP/429.011/2012

Total Area / Luas Total: 4,998 ha

Location / Lokasi: Banyuwangi

Date Issued / Tanggal Dikeluarkan: July 9th

, 2012 / 9 Juli 2012

Permit Period / Masa Berlaku Izin: Until January 25th

2030 / Hingga 25 Januari 2030




Type of Permit / Jenis Izin: Forestry Borrow to Use Permit / Izin Pinjam Pakai

Kawasan Hutan

Permit Number / Nomor Izin: SK.812/Menhut-II/2014

Total Area / Luas Total: 194.72 ha


Date Issued / Tanggal Dikeluarkan: September 25th

, 2014 / 25 September 2014


, 2030 / Hingga 25 Januari 2030




Type of Permit / Jenis Izin: Forestry Borrow to Use Permit / Izin Pinjam Pakai

Kawasan Hutan

Permit Number / Nomor Izin: 18/1/IPPKH/PMDN/2016



Date Issued / Tanggal Dikeluarkan: February 29th

, 2016 / 29 Februari 2016


, 2030 / Hingga 24 Januari 2030




Company / Perusahaan: PT Batutua Kharisma Permai


Type of Permit / Jenis Izin: IUP Exploitation / IUP Eksplorasi

Permit Number / Nomor Izin: 543 ‐ 124 Tahun 2011 - Tembaga


Location / Lokasi: Wetar

Date Issued / Tanggal Dikeluarkan: 09 Jun 2011

Permit Period / Masa Berlaku Izin: 09 Jun 2031




Type of Permit / Jenis Izin:

PMA adjustment to 543-124 TAHUN2011 – Copper / PMA penyesuaian terhadap 543-124 TAHUN2011 - Tembaga

Permit Number / Nomor Izin: 7/1/IUP/PMA/2018



Date Issued / Tanggal Dikeluarkan: 09 Jun 2011





Type of Permit / Jenis Izin: IUP Exploitation – Sand, Gravel & Stone / IUP Eksplorasi – Pasir, Kerikil & Batu

Permit Number / Nomor Izin: 311 TAHUN 2017

Total Area / Luas Total: 108 ha


Date Issued / Tanggal Dikeluarkan: 29-Dec-17

Permit Period / Masa Berlaku Izin: 29-Dec-22




Type of Permit / Jenis Izin: IUP Exploitation – Limestone / IUP Eksplorasi – Batu Kapur

Permit Number / Nomor Izin: 276 TAHUN 2017





Date Issued / Tanggal Dikeluarkan: 20-Nov-17

Permit Period / Masa Berlaku Izin: 20-Nov-22




Type of Permit / Jenis Izin: Forestry Borrow to Use Permit / Izin Pinjam Pakai Hutan

Permit Number / Nomor Izin: 478/Menhut-II/2013



Date Issued / Tanggal Dikeluarkan: 03 Jul 2013



Company / Perusahaan: PT Puncak Emas Tani Sejahtera


Type of Permit / Jenis Izin: IUP Operation and / IUP Operasi

Permit Number / Nomor Izin: 351/17/IX/2015


Location / Lokasi: Gorontalo

Date Issued / Tanggal Dikeluarkan: 04 Sep 2015

Permit Period / Masa Berlaku Izin: 04 Sep 2028



Appendix 3 - Tujuh Bukit Porphry Project (“TPP”) Lampiran 3 – Proyek Porfiri Tujuh Bukit (“TPP”)

The Tujuh Bukit Porphyry Mineral Resource is estimated to be 1.9 billion tonnes at 0.45% copper and

0.45g/t gold containing approximately 8.7 million tonnes of copper metal and 28 million ounces of gold.

This estimate is currently classified as an Inferred Resource and the deposit is located directly below the

ongoing open pit oxide operations extending from approximately sea level to over a kilometer below sea

level. An Upper High Grade Zone (“UHGZ”) defined within the top 500 metres of the deposit is estimated

to contain approximately 260 million tonnes at 0.76% copper and 0.77g/t gold for up to 2 million tonnes of

copper and 6 million ounces of gold (non JORC code compliant estimate).

Sumber Daya Mineral Porfiri Tujuh Bukit diperkirakan sebesar 1,9 miliar ton dengan 0,45% tembaga dan

0,45 g/t emas yang mengandung sekitar 8,7 juta ton logam tembaga dan 28 juta ounce emas. Estimasi ini saat

ini diklasifikasikan sebagai Sumber Daya Mineral Tereka dan cabakannya berada langsung di bawah lubang

tambang terbuka oksida yang sedang beroperasi, yang membentang dari sekitar permukaan air laut hingga

lebih dari satu kilometer di bawah permukaan air laut. Zona Kadar Tinggi Atas atau Upper High Grade Zone

(UHGZ) yang dinyatakan berada di 500 meter bagian atas cebakan diperkirakan mengandung sekitar 260

juta ton dengan 0,76% tembaga dan 0,77 g/t emas untuk hingga 2 juta ton tembaga dan 6 juta ounce emas

(perkiraan yang tidak sesuai dengan JORC code).

Figure 1 below shows a long section looking due east at the Tujuh Bukit oxide and porphyry deposits5.

Gambar 1 di bawah ini menunjukkan penampang memanjang yang menghadap langsung ke timur pada

cebakan oksida dan porfiri Tujuh Bukit.

A Concept Study has been completed to analyse options to develop a bulk underground mine to exploit the

UHGZ. This study identified a preferred scenario whereby four discrete blocks arranged around the

5 Refer to www.merdekacoppergold.com for Mineral Resources and Ore Reserves Statements.

Lihat www.merdekacoppergold.com untuk Pernyataan Sumber Daya Mineral dan Cebakang Bijih

http://www.merdekacoppergold.com/




relatively un-mineralised core will be developed sequentially as a series of block cave mines. All blocks

have a common extraction level at minus 500 level with ore transported to a central common crusher.

Sebuah Studi Konsep telah diselesaikan untuk menganalisis opsi-opsi pengembangan sebuah tambang bawah

tanah yang besar untuk mengeskploitasi UHGZ. Studi ini berhasil mengidentifikasi sebuah skenario pilihan,

yaitu empat blok terpisah yang disusun di sekitar inti yang relatif tak termineralisasi akan dikembangkan

secara berurutan sebagai satu rangkaian tambang block cave. Semua blok memiliki level ekstraksi bersama

pada level minus 500 dan bijihnya diangkut ke sebuah pabrik peremukan (crusher) sentral bersama.

Crushed ore will then be transported via a conveyor system to a concentrator located on the surface near

Candrain Bay. The Candrian Bay concentrator will treat ore at a rate of up to 12 million tonnes per annum.

Financial modelling indicates that in the absence of any fatal flaws this project has the potential to become a

significant mine with a life in excess of 25 years. The next step required is to complete a pre-feasibility

study to upgrade the UHGZ resource to Indicated and Measured classification, define the rock mass

characteristics, model hydrogeology and ventilation parameters and collect the samples required to conduct

definitive metallurgical test work. An exploration decline has been approved to support an underground

drilling program required to acquire the required data to inform this PFS. It is expected this PFS including

underground development and drilling will take 3 years and require an investment of US$ 100-120 million.

Bijih yang telah diremukkan kemudian akan diangkut menggunakan sistem ban berjalan ke sebuah

konsentrator yang berada di permukaan di dekat Pelabuhan Candrian. Konsentrator Pelabuhan Candrian

tersebut akan mengolah bijih dengan kapasitas hingga 12 juta ton per tahun. Pemodelan finansial

menunjukkan bahwa, jika tidak ada kesalahan fatal, proyek ini berpotensi untuk menjadi sebuah tambang

besar dengan umur tambang lebih dari 25 tahun. Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah

melakukan studi pra-kelayakan untuk meningkatkan klasifikasi sumber daya UHGZ menjadi Tertunjuk dan

Terukur, menentukan karakteristik massa batuan, memodelkan parameter-parameter hidrogeologi dan

ventilasi, dan mengumpulkan sampel-sampel yang diperlukan untuk uji metalurgis definitif. Sebuah

terowongan eskplorasi telah disetujui untuk mendukung program pengeboran bawah tanah untuk

memperoleh data yang diperlukan untuk melaporkan studi pre-kelayakan ini. Studi pra-kelayakan ini,

termasuk pengembangan bawah tanah dan pengeboran, diperkirakan akan memakan waktu 3 tahun dan

membutuhkan investasi sebesar US$ 100-120 juta.

Figure 2 below is a plan view of the UHGZ showing the four defined blocks or “quadrants”.

Gambar 2 di bawah ini adalah tampak atas dari UHGZ yang memperlihatkan keempat blok atau

“kuadran” yang telah ditentukan



Appendix 4 – Competent Person’s Statement - Summary of Tujuh Bukit Porphyry Project Surface Drilling Program Lampiran 4 – Pernyataan Orang Kompeten – Rangkuman Program Pemboran Permukaan Proyek Porfiri Tujuh Bukit

During the December Quarter the Company completed drilling two deep drill holes into the North Quadrant

of the Upper High Grade Zone for approximately 1,979 metres.

This program to date comprises the drilling of two diamond drill holes (one hole in progress) from surface

which were designed to give low-angle intercepts testing both the vertical and cross-strike continuity of

mineralization in the central parts of the North Quadrant (Figures 1 & 2).

All previous drill holes from surface into the porphyry system (up to 2012) were sub-vertical to steeply

dipping with significant historical reports representing long down-dip intercepts.

The success of the deep directional drilling program, East and North Quadrants, marks a significant

milestone in the advancement of the Porphyry Project.

For the East Quadrant (Ref. June 2018 Quarterly Report) three successive drill holes each intersected strong

and continuous zones of high-grade mineralization with over 300 metres of vertical separation between holes

and a true width of approximately 150 metres. This broad zone of copper-gold-molybdenum mineralization

is interpreted to be steeply dipping to the east (approximately 70°) with a NNW strike, internal domain

boundaries are well defined as are hanging wall and footwall contacts.

Drilling of the North Quadrant is still in progress however initial results received to date from the first of

three drill holes has also intersected a significant zone of continuous copper-gold mineralization over 347

metres. Preliminary structural and geological analyses (2 of 3 holes completed) shows that the dominant

structural orientation is WNW striking with a secondary conjugate set and a sub-vertical to steep dip

indicating a true width of mineralization in this section of the North Quadrant to be in the order of 300

metres.

Selama kuartal Desember ini Perusahaan berhasil menyelesaikan pemboran dua lubang bor dalam di

Kuadran Utara dari Zona Kadar Tinggi Atas (Upper High Grade Zone) sepanjang sekitar 1.979 meter.

Hingga saat ini program ini terdiri dari pemboran dua lubang bor diamond (satu lubang masih berlangsung)

dari permukaan yang dirancang untuk memberikan perpotongan sudut rendah yang menguji kontinuitas

mineraliasi vertikal maupun cross-strike di bagian-bagian tengah Kuadran Utara tersebut (Gambar 1 & 2).

Semua lubang bor terdahulu dari permukaan ke dalam sistem porfiri (hingga 2012) memiliki arah sub-

vertikal hingga menukik tajam, dan berbagai laporan penting sebelumnya menunjukkan perpotongan panjang

ke arah bawah.

Keberhasilan program pemboran berarah dan dalam, di Kuadran Timur dan Utara, merupakan batu loncatan

penting bagi kemajuan Proyek Porfiri.

Untuk Kuadran Timur (Ref. Laporan Kuartal June 2018), tiga lubang berurutan yang masing-masing

memotong zona-zona mineralisasi berkadar tinggi yang kuat dan berkelanjutan dengan pemisahan vertikal

antar lubang lebih dari 300m dan lebar nyata sekitar 150 m. Zona mineralisasi tembaga-emas-molibdenum

yang luas ini ditafsirkan menukik tajam ke arah timur (sekitar 70°) dengan jurus (strike) Utara-Baratlaut, dan

batas domain internalnya didefinisikan dengan baik sebagai kontak dinding menggantung dan dinding kaki.

Pemboran Kuadran Utara masih berlangsung, tetapi hasil awal yang sudah diterima hingga saat ini dari

lubang bor pertama dari tiga lubang bor juga memotong zona mineralisasi tembaga-emas berkelanjutan



sepanjang 347 meter. Analisis struktural dan geologis awal (2 dari 3 lubang sudah selesai) menunjukkan

bahwa orientasi struktural yang dominan menjurus ke Barat-Baratlaut dengan satu set konjugat sekunder dan

kemiringan sub-vertikal hingga curam, yang menunjukkan bahwa lebar nyata mineralisasi di bagian Kuadran

Utara ini adalah sekitar 300 meter.

Competent Person’s Statement – Exploration Results

The information in this report which relates to Exploration Results is based on, and fairly represents,

information compiled by Mr. Julian Bartlett, BSc (Hons), MSc (Econ.Geol.) for Merdeka Copper Gold. Mr.

Bartlett is an employee of Merdeka Copper Gold however he does not hold any shares in the company, either

directly or indirectly.

Mr. Bartlett is a member of the Australian Institute of Geoscientists (AIG ID: 6492) and has sufficient

experience that is relevant to the style of mineralisation and type of deposit under consideration and to the

activity being undertaken to qualify as a Competent Person as defined in the 2012 Edition of the

“Australasian Code for Reporting of Exploration Results, Mineral Resources and Ore Reserves”.

Mr. Bartlett consents to the inclusion in the report of the matters based on this information in the form and

context in which it appears.

Pernyataan Orang Kompeten – Hasil Eksplorasi

Informasi di dalam laporan ini yang berhubungan dengan Hasil Eksplorasi didasarkan pada, dan secara wajar

mewakili, informasi yang disusun oleh Mr. Julian Barlett, BSc (Hons), MSc (Econ.Geol.) untuk Merdeka

Copper Gold. Mr. Barlet adalah seorang karyawan Merdeka Copper Gold, tetapi beliau tidak memiliki saham

di perusahaan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Mr. Barlett adalah seorang anggota Australian Institute of Geoscientists (AIG ID: 6492) dan memiliki

pengalaman memadai yang relevan dengan gaya mineralisasi dan jenis cebakan yang sedang

dipertimbangkan dan dengan kegiatan yang sedang dilakukan sehingga mengkualifikasikan dirinya sebagai

Orang Kompeten sebagaimana didefinisikan di dalam Edisi 2012 dari “Undang-Undang Australia untuk

Pelaporan Hasil Eksplorasi, Sumber Daya Mineral dan Cadangan Bijih”

Mr. Barlett menyetujui dimasukkannya ke dalam laporan ini hal-hal yang didasarkan pada informasi ini

dalam bentuk dan konteks di mana informasi tersebut muncul.



Figure 1 shows a plan of the Upper High Grade Zone (-300 mRL) with completed drill holes and

summarised assay results.

Gambar 1 menunjukkan bagan Zona Kadar Tinggi Atas atau Upper High Grade Zone (-300 mRL) dengan

lubang-lubang bor yang sudah selesai dan rangkuman hasil assay.

Figure 2 shows a long section looking due east at the completed drilling targeting the North Quadrant of

the Upper High Grade Zone.

Gambar 2 menunjukkan penampang memanjang yang menghadap ke timur pada program pemboran

yang sudah selesai yang menargetkan Kuadran Utara dari Zona Kadar TInggi Atas atau Upper High

Grade Zone.



JORC Code, 2012 Edition – Table 1 Report Undang-Undang JORC, Edisi 2012 – Tabel 1 Laporan Section 1 Sampling Techniques and Data Bagian 1 Teknik dan Data Pengambilan Sampel

Criteria / Kritaria

JORC Code explanation / Penjelasan Undang-Undang JORC

Commentary / Komentar

Sampling techniques Teknik Pengambilan Sampel

Nature and quality of sampling (e.g. cut channels, random chips, or specific specialised industry standard measurement tools appropriate to the minerals under investigation, such as down hole gamma sondes, or handheld XRF instruments, etc.). These examples should not be taken as limiting the broad meaning of sampling. Sifat dan kualitas sampel (misalnya cut channel, serpihan acak, atau alat ukur standar industri khusus yang sesuai mineral yang sedang diteliti, seperti down hole gamma sondes, atau alat XRF genggam, dll). Contoh-contoh ini tidak boleh dianggap membatasi arti luas pengambilan sampel.

Include reference to measures taken to ensure sample representivity and the appropriate calibration of any measurement tools or systems used. Mencantumkan referensi terhadap langkah-langkah yang diambil untuk memastikan keterwakilan sampel dan kalibrasi yang tepat dari setiap alat ukur atau sistem yang digunakan.

Aspects of the determination of mineralisation that are Material to the Public Report. Aspek-aspek penentuan mineralisasi yang menjadi Penting bagi Laporan Publik.

In cases where ‘industry standard’ work has been done this would be relatively simple (e.g. ‘reverse circulation drilling was used to obtain 1 m samples from which 3 kg was pulverised to produce a 30 g charge for fire assay’). In other cases more explanation may be required, such as where there is coarse gold that has inherent sampling problems. Unusual commodities or mineralisation types (e.g. submarine

Cut drill core samples were collected at two (2) metre intervals. Core size sampled was PQ3 and HQ3, core recovery was recorded for every run, average recovery was 96.5%. Where possible all core was orientated and cut along the orientation mark retaining down hole arrows. With core rotated in the down hole position (ori line towards), the top hole of the core was consistently sampled. Sampel-sampel potongan inti bor dikumpulkan dengan interval dua (2) meter. Ukuran sampel inti adalah PQ3 dan HQ3, perolehan inti dicatat untuk setiap lubang pemboran, rata-rata perolehan 96.5%. Jika mungkin, semua inti diorientasikan dan dibelah searah dengan tanda orientasinya dengan mempertahankan tanda panah lubang bawah. Dengan memutar inti pada posisi lubang bawahnya (ke arah garis aslinya), lubang atas inti diambil sampelnya secara konsisten.

Industry standard QAQC protocols included the insertion of OREAS Standards, Blanks, and Duplicate quarter core samples at a rate of 1 (of each) every 30 metres or every 15 samples (~7%). Analyses of laboratory replicate assays and duplicate assays show a high degree of correlation. Protokol QAQC standar industri mencakup penyisipan Standar, Blank dan Duplikat OREAS ke dalam sampel-sampel inti yang dibagi empat dengan kerapatan 1 (dari masing-masing) untuk setiap 30 meter atau setiap 15 sampel (~7%). Analisis assay replikat laboratorium dan assay duplikat menunjukkan tingkat korelasi yang tinggi.

QAQC results suggest sample assays are accurate. Hasil QAQC menunjukkan bahwa assay sampel akurat.

Core samples were sealed with numbered security tags and transported direct from site to Intertek Jakarta for analyses.



Criteria / Kritaria



nodules) may warrant disclosure of detailed information. Dalam kasus-kasus di mana pekerjaan ‘standar industri’ sudah dilakukan, hal ini akan menjadi relatif sederhana (misalnya pemboran ‘reverse circulation’ digunakan untuk memperoleh sampel 1m yang 3 kg darinya dihancurkan untuk mengasilkan 30g bahan untuk fire assay’). Pada kasus lainnya penjelasan yang lebih banyak mungkin diperlukan, seperti ketika ada butiran emas kasar yang memiliki masalah pengambilan sampel. Komoditas atau jenis mineralisasi yang tidak biasa (misalnya nodul bawah laut) bisa menjamin pengungkapan informasi yang rinci.

Sampel inti disegel dengan label pengaman yang diberi nomor dan diangkut langsung dari lokasi ke Intertek Jakarta untuk dianalisis.

Two (2) metre core samples were dried and weighed, the entire samples was crushed to P95 of -2mm then a 1.5kg split was pulverized to P95 -200#. Sampel-sampel inti 2 (dua) meter dikeringkan dan ditimbang, semua sampel dihancurkan menjadi P95 -2mm, kemudian satu bongkah seberat 1,5 kg dihancurkan menjadi P95 -200#

All exploration drill samples are analysed for gold using 30g fire assay, 4-acid digestion, with AAS finish. Semua sampel pemboran eksplorasi dianalisis dengan menggunakan 30g fire assay, 4-acid digestion, dengan AAS finish.

Standard multi-element analyses are with ICP OES that includes silver and common pathfinder minerals in epithermal and porphyry systems. Analisis multi-elemen standar menggunakan ICP OES yang mencakup mineral penemu jejak perak dan mineral penemu jejak biasa di dalam sistem epitermal dan porfiri.

No adjustments or calibrations were made to any assay data used in reporting. Tidak ada penyesuaian dan kalibrasi yang dilakukan terhadap data assay yang digunakan di dalam pelaporan.

Drilling techniques Teknik Pemboran

Drill type (e.g. core, reverse circulation, open-hole hammer, rotary air blast, auger, Bangka, sonic, etc.) and details (e.g. core diameter, triple or standard tube, depth of diamond tails, face-sampling bit or other type, whether core is oriented and if so, by what method, etc.). Jenis bor (misalnya core, reverse circulation, open-hole hammer, rotary air blast, auger, Bangka, sonic dan lain-lain) dan rinciannya (misalnya diameter inti bor, tabung tiga atau standar, kedalaman diamond tail, face-sampling

Drilling method was all triple tube at sizes PQ3 and HQ3. Where possible all core was orientated using a Coretech orientation tool. Metode pemboran selurunya menggunakan tiga tabung dengan ukuran PQ3 and HQ3. Jika mungkin, semua inti diorientasikan dengan menggunakan alat orientasi Coretech.



Criteria / Kritaria



bit atau jenis lainnya, apakah inti diorientasikan dan, jika ya, dengan metode apa, dll.).

Drill sample recovery Perolehan sampel pemboran

Method of recording and assessing core and chip sample recoveries and results assessed. Metode mencatat dan menilai perolehan sampel inti dan serpihan dan hasil yang dinilai.

Measures taken to maximise sample recovery and ensure representative nature of the samples. Tindakan yang dilakukan untuk memaksimalkan perolehan sampel dan memastikan bahwa sampel representatif.

Whether a relationship exists between sample recovery and grade and whether sample bias may have occurred due to preferential loss/gain of fine/coarse material. Apakah ada hubungan antara perolehan dan kadar sampel, dan apakah bias sampel bisa terjadi akibat kehilangan/perolehan preferensial material halus/kasar.

Measurements of core loss and recovery were made at the drill rig and entered directly into Geobank Mobile on site. Core was marked-up in relation to core blocks making allowance for any sections of lost core. Pengukuran kehilangan dan perolehan inti dilakukan pada drill rig dan dimasukkan langsung ke dalam Geobank Mobile di lokasi. Inti ditandai dengan mengacu pada blok-blok inti, untuk mengantisipasi bagian-bagian bijih yang hilang.

In some instances, short lengths of core were lost, generally around 5-10cm at the end of a run, this occurred mostly in the clay dominant domains. The grade of lost core was considered to be the same as core from the same interval in which it occurred. There is no evidence of a grade bias due to variation in core recovery. Di dalam beberapa kasus, batang-batang inti yang pendek hilang, biasanya sekitar 5-10cm di ujung lubang pemboran. Hal ini terjadi terutama di domain yang didominasi oleh tanah liat. Kadar inti yang hilang dianggap sama dengan kadar inti dari interval yang sama di mana dia diambil. Tidak ada bukti bias kadar akibat variasi dalam perolehan inti.

Pencatatan Logging

Whether core and chip samples have been geologically and geotechnically logged to a level of detail to support appropriate Mineral Resource estimation, mining studies and metallurgical studies. Apakah sampel inti dan sampel serpihan sudah dicatat secara geologis dan geoteknis hingga tingkat rincian yang mendukung estimasi Sumber Daya Mineral yang tepat, studi penambangan dan studi metalurgis.

Whether logging is qualitative or quantitative in nature. Core (or costean, channel, etc.) photography. Apakah pencatatan dilakukan secara kualitatif atau kuantitatif. Fotografi inti

All drill core is geologically and geotechnically logged. Logging fields included (but not limited to) lithology, alteration, mineralisation, structure, RQD, RMR, and defects. Semua inti bor dicatat sifat-sifat geologis dan geoteknisnya. Bidang-bidang pencatatannya mencakup (tetapi tidak terbatas pada) litologi, alterasi, mineralisasi, struktur, RQD, RMR dan kerusakan.

Standard nomenclature is used for logging and codes or abbreviations are input directly into computerised logging sheets. BSI uses Geobank mobile by Micromine as the front end data entry tool. Nomenklatur standar digunakan untuk pencatatan, dan kode-kode atau singkatan-



Criteria / Kritaria



(atau coastean, channel, dll).

The total length and percentage of the relevant intersections logged. Panjang total dan persentase perpotongan relevan yang dicatat.

singkatan langsung dimasukkan ke dalam lembar pencatatan terkomputerisasi. BSI menggunakan Geobank mobile dari Micromine sebagai alat entri data front end.

The majority of geological and geotechnical logging is qualitative in nature except measured fields for structure (α and β), RQD and fracture frequency. Sebagian besar pencatatan geologis dan geoteknis bersifat kualitatif, kecuali bidang-bidang terukur untuk struktur (α dan β), RQD dan frekuensi kekar.

The length of core from holes being reported in the deep directional drilling program is 1.979m, 100% of core was logged. Panjang inti dari lubang-lubang yang dilaporkan di dalam program pemboran yang dalam dan berarah adalah 1.979m. 100% inti dicatat.

All drill core was cut and sampled for assaying Semua inti bor dipotong dan diambil sampelnya untuk di-assay.

All mineralized intervals are sampled. Semua interval termineralisasi diambil sampelnya.

All drill core is photographed before cutting/sampling. Semua inti difoto sebelum pemotongan/pengambilan sampel dilakukan.

Logging is of a suitable standard to allow for detailed geological and resource modelling. Pencatatan menggunakan standar yang sesuai untuk memungkinkan pemodelan geologis dan sumber daya yang terperinci.

Sub-sampling techniques and sample preparation Teknik sub-sampling dan preparasi

If core, whether cut or sawn and whether quarter, half or all core taken. Jika inti, apakah dipotong atau digergaji dan apakah seperempat, setengah atau semua inti diambil.

For all sample types, the nature, quality and appropriateness of the sample

Core was cut with a saw and half core composites were collected at two (2) metre intervals. Inti dipotong dengan gergaji dan komposit-komposit inti setengah dikumpulkan dengan interval 2 (dua) meter.



Criteria / Kritaria



sampel

preparation technique. Untuk semua jenis sampel, sifat, kualitas dan ketepatan teknik preparasi sampel.

Quality control procedures adopted for all sub-sampling stages to maximise representivity of samples. Prosedur pengendalian mutu yang digunakan untuk semua tahap sub-sampling untuk memaksimalkan keterwakilan sampel.

Measures taken to ensure that the sampling is representative of the in situ material collected, including for instance results for field duplicate/second-half sampling. Tindakan yang diambil untuk memastikan bahwa pengambilan sampel telah mewakili material in situ yang diambil, termasuk, misalnya, hasil untuk pengambilan sampel duplikat/paruh kedua di lapangan.

Whether sample sizes are appropriate to the grain size of the material being sampled. Apakah ukuran sampel sudah sesuai dengan ukuran butir dari material yang diambil sebagai sampel.

Half core samples were methodically marked-up, labelled, cut and prepared at the company’s core processing facility on site under geological supervision. Two (2) metre compositing is appropriate for the broad style of porphyry-type related mineralisation. Sampel-sampel inti setengah ditandai, dilabeli, dipotong dan disiapkan secara sistematis di fasilitas pengolahan inti perusahaan di lokasi di bawah pengawasan geologis. Pembuatan komposit 2 (dua) meter sesuai untuk gaya mineralisasi yang berkaitan dengan tipe porfiri.

Sub sampling consisting of quarter core duplicates was carried out at a rate of 1 sample every 30 metres/15 samples (~7%). Duplicate assays show a high level of repeatability. Pengambilan subsampel yang terdiri dari duplikat-duplikat inti seperempat dilakukan dengan kerapatan 1 sampel untuk setiap 30 meter/15 sampel (~7%). Assay duplikat menunjukan tingkat keterulangan yang tinggi.

Mineralogical analyses including MLA (mineral liberation analyses) shows gold grains to be 10’s of microns in size. Disseminated copper mineralisation shows a range from very fine to coarse grain size. Sample size (2m half core) and partial sample preparation protocols are considered appropriate for this style of mineralisation. Analisis mineralogis termasuk MLA (mineral liberation analyses) menunjukkan bahwa butiran emas berukuran 10 mikron. Mineralisasi tembaga yang menyebar menunjukkan bahwa ukuran butiran berkisar dari sangat halus hingga kasar. Ukuran sampel (inti setengah 2m) dan prosedur penyiapan sampel parsial dianggap sesuai untuk gaya mineralisasi ini.

Quality of assay data and laboratory tests Kualitas data assay dan uji laboratorium

The nature, quality and appropriateness of the assaying and laboratory procedures used and whether the technique is considered partial or total. Sifat, kualitas, dan ketepatan prosedur assay dan laboratorium yang digunakan dan apakah tekniknya parsial atau total.

The bulk nature of the sample size (2m) and total and partial preparation procedures (total crush to P95 -2mm, 1.5kg split pulverized to P95 -200#) is considered appropriate for this style of mineralisation. Four acid total dissolution is used for assaying.



Criteria / Kritaria



For geophysical tools, spectrometres, handheld XRF instruments, etc., the parameters used in determining the analysis including instrument make and model, reading times, calibrations factors applied and their derivation, etc. Untuk alat-alat geofisika, spektometer, alat XRF genggam dll, parameter yang digunakan untuk menentukan analisis termasuk merek dan model alat, waktu pembacaan, faktor-faktor kalibrasi yang diterapkan dan turunannya, dll.

Nature of quality control procedures adopted (e.g. standards, blanks, duplicates, external laboratory checks) and whether acceptable levels of accuracy (i.e. lack of bias) and precision have been established. Sifat dari prosedur pengendalian mutu yang digunakan (seperti standar, blank, duplikat, pengecekan di laboratorium eksternal) dan apakah tingkat penerimaan akurasi (seperti tidak adanya bias) dan presisi sudah tercapai.

Sifat ukuran sampel yang besar (2m) dan prosedur penyiapan total dan parsial (peremukan total menjadi P95 -2mm, bongkah 1,5kg yang dihancurkan menjadi P95 -200#) dianggap tepat untuk gaya mineralisasi ini. Pelarutan total empat asam digunakan untuk assay.

SWIR data is routinely collected on core and assay pulps. The Terraspec device used is serviced and calibrated yearly at an accredited facility in Australia and routine calibration is done when samples are being analysed. Data SWIR mengenai bubur inti dan assay dikumpulkan secara rutin. Alat Terraspec yang digunakan diservis dan dikalibrasi setiap tahun di sebuah fasilitas terakreditasi di Australia dan kalibrasi rutin dilakukan ketika sampel sedang dianalisis.

Industry standard QAQC protocols included the insertion of OREAS Standards, Blanks, and Duplicate quarter core samples that are inserted at a rate of every 30 metres or every 15 samples (~7%). Analyses of laboratory replicate assays and duplicate assays show a high degree of correlation. Analyses of Standards show all assay batches to be within acceptable tolerances. Protokol QAQC standar industri mencakup penyisipan Standar, Blank dan Duplikat OREAS ke dalam sampel-sampel inti yang dibagi empat dengan kerapatan 1 (dari masing-masing) untuk setiap 30 meter atau setiap 15 sampel (~7%). Analisis assay replikat laboratorium dan assay duplikat menunjukkan tingkat korelasi yang tinggi. Analisis Standar menunjukkan bahwa semua kelompok assay berada di dalam toleransi yang dapat diterima.

Verification of sampling and assaying Verifikasi pengambilan sampel dan proses assay

The verification of significant intersections by either independent or alternative company personnel. Verifikasi perpotongan yang signifikan oleh personel independen atau personel perusahaan lain.

The use of twinned holes. Penggunaan lubang-lubang yang dihubungkan.

Significant intersections have been verified by alternative senior company personnel. Penembusan lubang bor yang signifikan telah diverifikasi oleh personel perusahaan senior lainnya.

The drill hole being reported is exploration in nature and has not been twinned. The down hole separation between daughter holes is approximately 150-180 metres. Lubang bor yang dilaporkan bersifat



Criteria / Kritaria



Documentation of primary data, data entry procedures, data verification, data storage (physical and electronic) protocols. Dokumentasi data primer, prosedur entri data, verifikasi data, protokol penyimpanan data (fisik dan elektronik).

Discuss any adjustment to assay data. Diskusi mengenai penyesuaian data assay.

eksplorasi dan bukan lubang bor kembar. Jarak lubang bawah antar daughter hole adalah sekitar 150-180 meter.

Primary assay data is received from the laboratory in soft-copy digital format and hard-copy final certificates. Digital data is stored on a secure SQL server on site with a back-up copy off site. Hard-copy certificates are stored on site in a secure room.

Hasil assay primer diterima dari laboratorium dalam format digital soft-copy dan sertifikat akhir hard-copy. Data digital disimpan di dalam server SQL yang aman di lokasi dengan membuat salinan back-up di luar lokasi. Sertifikat hard-copy disimpan di dalam sebuah ruangan yang aman.

Location of data points Lokasi titik data

Accuracy and quality of surveys used to locate drill holes (collar and down-hole surveys), trenches, mine workings and other locations used in Mineral Resource estimation. Akurasi dan kualitas dari survei yang digunakan untuk menentukan posisi lubang bor (collar and down-hole survey), paritan, terowongan tambang dan lokasi lain yang digunakan untuk Estimasi Sumber Daya Mineral.

Specification of the grid system used. Spesifikasi sistem grid yang digunakan.

Quality and adequacy of topographic control. Kualitas dan kecukupan kontrol topografi.

Drill hole collars were surveyed with a differential GPS. Collar lubang bor telah disurvai dengan menggunakan GPS diferensial

The Grid System used is WGS84 UTM 50 South. Sistem Grid menggunakan WGS84 UTM 50 South.

The topographic surface is surveyed by LIDAR and supplemented by Total Station and dGPS surveys. Permukaan topografi disurvai dengan menggunakan LIDAR dan dilengkapi dengan Total Station dan survai dGPS.

Data spacing and distribution Jarak dan distribusi data

Data spacing for reporting of Exploration Results. Jarak data untuk pelaporan Hasil Eksplorasi.

Whether sample compositing has been applied. Apakah pengkompositan sampel sudah diterapkan.

Drill hole spacing is planned at a nominal 150m. Jarak nominal lubang bor direncanakan 150m.

Results reported have been composited, composite grades are mean grades with no top or bottom cuts applied. Hasil yang dilaporkan sudah dikomposit, kadar komposit adalah kadar rata-rata tanpa penerapan potongan atas atau bawah.

Orientation of Whether the orientation of sampling Sampled drill holes were designed in plan



Criteria / Kritaria



data in relation to geological structure Orientasi data sehubungan dengan struktur geologis

achieves unbiased sampling of possible structures and the extent to which this is known, considering the deposit type. Apakah orientasi pengambilan sampel menghasilkan pengambilan sampel yang tidak bias dari struktur yang mungkin ada dan mencapai tingkat di mana hal ini yang sudah diketahui, dengan mempertimbangkan jenis cebakannya.

If the relationship between the drilling orientation and the orientation of key mineralised structures is considered to have introduced a sampling bias, this should be assessed and reported if material. Jika hubungan antara orientasi pemboran dan orientasi struktur termineralisasi utama dianggap telah menimbulkan bias dalam pengambilan sampel, hal ini harus dikaji dan dilaporkan jika signifikan.

and section to intersect mineralisation at a low angle of incidence. Preliminary structural and geological analyses (2 dari 3 lubang sudah selesai) indicate that the dominant structural orientation (North Block) is striking (secondary conjugate set) with sub-vertical to steep dip. Lubang-lubang bor yang dijadikan sampel didesain dalam bentuk denah dan penampang untuk memotong mineralisasi pada sudut tuju (angle of incidence) yang rendah. Analisis struktural dan geologis awal (2 dari 3 lubang sudah selesai) menunjukkan bahwa orientasi struktural yang dominan (Blok Utara) menjurus (set konjugat sekunder) dengan kemiringan sub-vertikal hingga curam.

The orientation of samples relative to structural controls is considered not to introduce a sampling bias. The significant down hole interval reported is however potentially greater than the true width of mineralisation which is estimated to be 300-325 metres. Orientasi sampel dibandingkan dengan kontrol struktural dianggap tidak menimbulkan bias dalam pengambilan sampel. Akan tetapi, interval lubang bawah yang besar yang telah dilaporkan berpotensi lebih besar daripada lebar nyata mineralisasi, yang diperkirakan sebesar 300-325 meter.

Sample security Keamanan sampel

The measures taken to ensure sample security. Tindakan yang diambil untuk memastikan keamanan sampel.

All core samples are bagged separately in calico bags then further bagged into poly weave sacks which are individually sealed with a numbered security tag provided by the laboraatory. Samples are dispatched to the lab in a covered truck which is locked and further sealed with a numbered security tag. Semua sampel inti dimasukkan ke dalam kantung Calico secara terpisah, kemudian dimasukkan lagi ke dalam karung anyam poli yang disegel satu per satu dengan label pengaman bernomor yang disediakan oleh laboratorium. Sampel diangkut ke laboratorium dengan truk yang ditutup dan dikunci, dan kemudian disegel dengan label pengaman bernomor.

Audits or reviews

The results of any audits or reviews of sampling techniques and data.

No formal and public audits or reviews have been undertaken this Quarter on sampling



Criteria / Kritaria



Audit atau kaji ulang

Hasil audit atau kaji ulang teknik pengambilan sampel dan data.

protocols and results. Audit atau kaji ulang formal dan publik belum pernah dilakukan selama Kuartal ini terhadap prosedur dan hasil pengambilan sampel.



Appendix 5 – Competent Person’s Statement - Summary of Partolang Surface Drilling Program Lampiran 5 – Pernyataan Orang Kompeten – Rangkuman Program Pemboran Permukaan Partolang

Set out in the following tables are the results of the Partolang drill program.

Table-tabel di bawah ini menyajikan hasil-hasil program pemboran Patolang

Table 7 – Drill Hole Details Partolang

Tabel 7 – Rincian Lubang Pemboran Partolang

Hole_ID /

No. Lubang

EOH

(m)

Easting Northing RL Azim DIP Datum

PTD001 125.0 207299.5 9146970.5 331.9 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTD002 50.0 207358.7 9146868.0 328.3 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTD003 149.1 207319.0 9146840.5 327.9 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTD004 69.6 207163.5 9146785.0 325.6 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTD005 98.3 207237.7 9146764.7 331.7 330 -60 UTM WGS84 Zone 52S

PTD006 102.4 207220.1 9146902.8 349.1 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTD007 89.3 207111.8 9146993.4 317.3 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTD008 165.6 207104.5 9147117.7 338.8 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTD009 142.2 207170.5 9147081.6 300.1 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTD010 85.8 207077.9 9147043.5 331.6 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTD011 76.8 207277.2 9147089.2 304.2 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTD012 99.8 207225.0 9147001.0 323.7 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTD013 30.4 207409.0 9146870.2 314.7 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTD014 71.2 207347.8 9146882.8 334.4 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTD015 59.0 207335.1 9146819.8 319.1 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTD016 65.4 207237.3 9146763.0 331.8 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTD017 24.3 207176.6 9146772.0 323.6 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTD018 54.9 207156.9 9146806.8 334.7 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTD019 86.3 207247.5 9146857.1 352.7 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR001 138.0 207269.6 9147023.0 330.4 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR002 170.0 207244.2 9147067.8 317.0 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR003 90.0 207344.4 9146896.2 333.0 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR004 108.0 207320.5 9146934.4 333.3 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR005 132.0 207318.7 9146936.6 334.1 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR006 102.0 207223.9 9147001.5 322.8 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR007 102.0 207201.4 9147034.3 314.9 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR008 92.0 207297.2 9146919.4 345.6 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR009 72.0 207298.9 9146874.2 350.3 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR010 126.0 207250.5 9146955.5 330.6 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR011 66.0 207299.3 9146808.8 323.7 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR012 68.0 207357.5 9146903.3 328.3 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S



Hole_ID /

No. Lubang

EOH

(m)


PTR013 66.0 207357.9 9146867.2 328.1 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR014 40.0 207162.5 9146784.0 325.5 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR015 100.0 207119.1 9146893.8 334.0 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR016 72.0 207133.2 9146949.5 310.1 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR017 75.0 207164.3 9147013.1 306.7 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR018 78.0 207183.4 9146970.3 318.6 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR019 84.0 207173.8 9146882.4 345.7 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR020 64.0 207207.4 9146979.8 321.5 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR021 90.0 207170.3 9146880.1 344.9 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR022 78.0 207245.0 9146883.8 347.6 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR023 84.0 207274.7 9146921.2 344.4 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR024 72.0 207194.8 9146848.4 362.3 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR025 108.0 207227.6 9146807.0 356.6 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR026 84.0 207336.7 9146909.7 333.7 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR027 54.0 207281.2 9146792.6 328.1 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR028 72.0 207381.9 9146970.0 306.4 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR029 84.0 207347.9 9146995.7 301.6 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR030 84.0 207078.6 9146972.0 325.2 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR031 116.5.0 207080.0 9146847.5 341.8 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR032 102.0 207022.4 9146942.4 342.6 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR033 108.0 207002.9 9146985.0 335.4 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR034 78.0 207329.4 9146855.9 333.3 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR035 70.0 207268.9 9146823.5 337.2 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR036 37.0 207367.9 9146842.8 317.1 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR037 54.0 207394.3 9146898.0 309.5 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR038 57.0 207378.6 9146920.0 312.2 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR039 54.0 207277.1 9146804.1 331.0 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR040 24.0 207259.1 9146750.7 328.4 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR041 24.0 207127.5 9146765.4 333.8 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR042 60.0 207102.7 9146807.0 339.6 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR043 120.0 207136.8 9146850.0 348.8 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR044 102.0 207215.0 9146821.3 364.2 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR045 114.0 207186.2 9146870.4 352.5 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR046 92.0 207308.8 9146858.1 341.2 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR047 24.0 207196.1 9146748.4 318.8 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR048 102.0 207287.1 9146897.2 352.4 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR049 96.0 207233.3 9146887.7 349.2 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR050 132.0 207264.3 9146935.6 342.2 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR051 102.0 207237.8 9146977.6 326.2 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

PTR052 80.0 207327.3 9146926.1 333.0 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S



Table 8 – Significant intersections from Partolang drill holes.

Tabel 9 – Perpotongan-perpotongan signifikan dari lubang-lubang pemboran Partolang

Hole_ID /

No. Lubang

From /

Dari

(m)

To /

Hingga

(m)

Interval

(m)

Cu % Au

(ppm)

Ag

(ppm)

Zn %

PTD001 65.7 69.4 3.7 - 0.66 24.5 -

69.4 80.4 11.0 1.47 0.27 4.9 0.03

83.4 93.4 10.0 0.82 0.06 3.3 0.01

PTD002

Incl:

14.8 19.0 4.2 - 2.90 171.9 -

19.0 49.1 30.1 2.81 0.50 14.6 0.24

21.0 33.0 12.0 3.47 0.70 21.3 0.37

PTD003

Incl:

6.3 14.5 8.2 - 4.56 267.4 -

14.5 50.6 36.1 3.28 0.39 17.2 0.25

26.5 36.6 10.1 6.59 0.44 23.3 0.39

PTD004

Incl:

7.8 9.8 2.0 0.08 2.36 87.0 0.06

9.8 24.6 14.8 3.66 0.56 11.0 0.17

17.5 22.5 5.0 7.27 0.42 14.4 0.10

PTD005

Incl:

17.7 52.0 34.3 1.72 0.56 11.0 0.19

19.7 23.7 4.0 5.22 0.87 23.0 0.30

35.7 38.7 3.0 3.20 0.66 18.0 0.23

PTD006 68.2 84.6 16.4 1.74 0.37 25.9 0.19

87.6 91.6 4.0 0.50 0.14 7.7 0.06

PTD007

Incl:

40.0 49.8 9.8 2.41 0.69 22.3 0.05

44.0 48.0 4.0 3.83 0.84 26.5 0.05

PTD008 108.1 109.3 1.2 0.11 2.13 6.1 0.09

109.3 119.3 10.0 1.60 0.56 18.8 0.20

124.3 129.3 5.0 0.55 0.22 4.2 0.09

PTR001 79.0 98.0 19.0 1.81 0.38 11.2 0.13

PTR002

Incl:

82.0 105.0 23.0 1.74 0.47 14.4 0.12

91.0 101.0 10.0 2.63 0.49 16.2 0.09

PTR003 53.0 61.0 8.0 0.01 2.15 27.3 0.01

65.0 68.0 3.0 0.01 0.87 14.3 0.01

PTR004 55.0 63.0 8.0 1.70 0.41 14.6 0.04

66.0 70.0 4.0 0.64 0.07 2.0 0.01

83.0 92.0 9.0 0.70 0.10 4.0 0.01

98.0 104.0 6.0 2.38 0.03 0.7 0.01

PTR005 53.0 61.0 8.0 1.78 0.46 14.4 0.04

92.0 105.0 13.0 1.20 0.03 0.9 0.01

109.0 114.0 5.0 0.56 - 0.3 0.12

PTR006 62.0 83.0 21.0 0.62 0.37 12.9 0.19

PTR007 68.0 90.0 22.0 0.91 0.43 9.4 0.06

95.0 98.0 3.0 0.67 0.38 20.0 0.21

PTR008 57.0 92.0 35.0 1.48 0.45 12.4 0.26

PTR010

Incl:

70 81.0 11.0 - 0.91 4.6 -

82 121.0 39.0 2.24 0.41 9.4 0.27

88 105.0 17.0 3.76 0.53 11.8 0.33



Hole_ID /

No. Lubang

From /

Dari

(m)

To /

Hingga

(m)

Interval

(m)

Cu % Au

(ppm)

Ag

(ppm)

Zn %

PTR011

Incl:

6 10.0 4.0 0.04 1.53 29.3 0.02

12 51.0 39.0 1.13 0.15 3.4 0.01

21 28.0 7.0 2.40 0.17 4.7 0.01

PTR013

Incl:

15 19.0 4.0 0.05 2.78 106.0 0.01

19 60.0 41.0 2.83 0.47 18.6 0.04

22 42.0 20.0 4.57 0.63 18.38 0.05

PTR014

Incl:

6 8.0 2.0* 0.13 1.59* 64.5* 0.03

8 29.0 21.0 3.08 0.38 23.4 0.15

10 22.0 12.0 4.48 0.48 28.58 0.21

PTR015 87 90.0 3.0 0.81 0.11 19.5 0.05

PTR016 20 35.0 15.0 0.67 0.30 11.1 0.12

PTR018

Incl:

33 37.0 4.0 0.25 0.76 21.7 0.04

37 58.0 21.0 1.72 0.42 15.6 0.19

37 47.0 10.0 2.86 0.57 26.9 0.12

Intercepts calculated using 0.4% Cu cut-off grade for sulphide & 0.5g/t Au for barite with allowance for

2m of internal waste.

Perpotongan-perpotongan yang dihitung dengan menggunakan kadar cut-off Cu 0,4% untuk sulfida & Au

0,5g/t untuk barit dengan kelonggaran untuk 2m material pengotor internal.



BARUMANU DRILL RESULTS & SIGNIFICANT ASSAYS

HASIL PEMBORAN & HASIL ASSAY SIGNIFIKAN BARUMANU

Set out in the following tables are the results of the Barumau drill program.

Tabel-tabel menyajikan hasil-hasil program pemboran Barumanu.

Table 9 – Drill Hole Details Barumanu

Tabel 9 – Rincian Lubang Pemboran Barumanu

Hole_ID /

No. Lubang

EOH

(m)


BMD018 242.1 206496.5 9147093.1 331.9 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

BMR001 132 206388.6 9147048.8 320.6 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

BMR002* 132 206601.5 9146986.3 NA 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

BMR003 60 206424.9 9146898.7 280.8 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

BMR004 75 206327.9 9146977.5 266.5 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

BMR005 75 206250.3 9146894.2 248.3 0 -90 UTM WGS84 Zone 52S

Collar not yet surveyed accurately.

Collar belum disurvai secara akurat.

Table 10 – Significant intersections from Barumanu drill holes.

Tabel 10 – Perpotongan-perpotongan signifikan dari lubang-lubang pemboran Barumanu

Hole_ID /

No. Lubang

From /

Dari

(m)

To /

Hingga

(m)

Interval

(m)

Cu % Au

(ppm)

Ag

(ppm)

Zn %

BMD018 6.8 7.6 0.8 1.83 0.77 33 0.08

15.6 16.6 1.0 1.72 0.14 22.0 0.03

21.6 23.6 2.0 0.51 0.14 11.2 0.02

BMR001 0.0 25.0 25.0 0.02 0.83 48.4 0.01

44.0 54.0 10.0 0.52 0.04 3.5 0.02

BMR002 81.0 87.0 6.0 0.86 0.11 4.7 0.11

BMR005 32.0 40.0 8.0 0.42 0.02 1.4 0.04

Intercepts calculated using 0.4% Cu cut-off grade for sulphide & 0.5g/t Au for barite with allowance for 2m

of internal waste.

Perpotongan-perpotongan yang dihitung dengan menggunakan kadar cut-off Cu 0,4% untuk sulfida & Au

0,5g/t untuk barit dengan kelonggaran untuk 2m material pengotor internal.



JORC TABLE 1

TABEL JORC 1

JORC Table 1 – Checklist of Assessment and Reporting Criteria

Tabel JORC 1 – Daftar Periksa Kriteria Penilaian dan Pelaporan

Section 1 Sampling Techniques and Data (Criteria in this section apply to all succeeding sections.)

Bagian 1 Teknik dan Data Pengambilan Sampel

(Kriteria di dalam bagian ini berlaku untuk semua bagian berikutnya)

Criteria / Kriteria Commentary / Komentar

Sampling techniques

Teknik pengambilan sampel

All drilling and sampling were undertaken in an industry standard manner.

Semua pemboran dan pengambilan sampel dilakukan menurut standar industri.

Historical sampling was carried out at Partolang and Barumanu during the 1990’s over

several phases by a subsidiary of Billiton International, PT Prima Lirang Mining

(PLM), with a diamond drill rig using NQ diameter core.

Pengambilan sampel lama dilakukan di Partolang dan Barumanu pada 1990an dalam

beberapa tahap oleh anak perusahaan Billiton Internationa, PT Prima Lirang Mining

(PLM), dengan sebuah diamond drill rig yang menggunakan inti berdiameter NQ.

All recent samples collected by Finders Resources (FND) have been with a diamond

drill rig using HQ3 diameter core and with an RC rig.

Semua sampel baru yang dikumpulkan oleh Finders Resources (FND) menggunakan

diamond drill rig dengan inti berdiameter HQ3 dan dengan RC rig.

After logging and photographing, FND drill core was cut in half, with one half

generally sent to the laboratory for assay and the other half retained for mineralised and

altered footwall units, with quarter core taken and sent to the laboratory for unaltered

cover sequences.

Setelah pencatatan dan pemotretan, inti bor FND dibelah menjadi dua bagian, di mana

bagian pertama biasanya dikirim ke laboratorium untuk assay dan bagian yang lainnya

disimpan untuk analisis unit-unit footwall termineralisasi dan teralterasi, dan

seperempat inti diambil dan dikirim ke laboratorium untuk analisis cover sequence tak

teralterasi.

RC samples by FND were collected every 1m, with 1/8 of each interval riffle split for

sampling, and the remaining 7/8 of each material stored on site. Representative chips

from the drilling are also retained in chip trays for reference.

Sampel-sampel RC oleh FND dikumpulkan setiap 1m, di mana 1/8 dari masing-masing

interval dibelah dengan riffle splitter untuk pengambilan sampel, dan 7/8 sisanya

disimpan di lokasi. Serpihan-serpihan yang representatif dari pemboran juga disimpan

di dalam baki serpihan (chip tray) sebagai acuan.

Holes were sampled in expected mineralised intervals to geological boundaries on a

nominal 1m basis, increasing to 2m in known footwall units. Above the mineralization,

1m intervals of ¼ core or RC splits from unaltered cover sequences were generally

composited to 5m for assaying.

Lubang-lubang diambil sampelnya dalam interval-interval yang diperkirakan

termineralisasi ke batas geologis dengan basis nominal 1m, dan bertambah menjadi 2m

di unit-unit footwall yang sudah diketahui. Di atas mineralisasi tersebut, interval-

interval 1m dari ¼ inti atau belahan-belahan RC dari cover sequence tak termineralisasi

biasanya dikomposit menjadi 5m untuk keperluan assay.

Sample weights generally ranged from 2-5kg/m dependent on rock type.




Berat sampel biasanya berkisar dari 2 - 5 kg/m, bergantung pada jenis batuannya.

An independent laboratory pulverised the entire sample for analysis as described

below.

Sebuah laboratorium independen menghancurkan seluruh sampel untuk dianalisis

sebagiamana dijelaskan di bawah ini.

Drilling techniques

Teknik pemboran

Historically PLM drilled 86 diamond drill (DD) holes (MED001-086) into the

mineralised envelope at Partolang, largely targeting the shallow Au-Ag-barite material

in the south. Relatively few holes targeted interpreted sulphides for Cu in the north.

PLM also drilled 17 scout diamond holes (BMD001-017) targeting shallow Au-Ag-

barite mineralization at Barumanu. All holes were drilled with NQ standard tube. No

details are available on the actual core diameter.

Di masa lalu, PLM membor 86 lubang bor diamond (MED001-086) ke dalam envelope

termineralisasi di Partolang, sebagian besar menargetkan material Au-Ag-barit yang

dangkal di sebelah selatan. Sedikit sekali lubang yang metargetkan sulfida tertafsir

untuk Cu di sebelah utara. PLM juga membor 17 lubang scout diamond (BMD001-

017) yang menargetkan mineralisasi Au-Ag-barit yang dangkal di Barumanu. Semua

lubang dibor dengan tabung standar NQ. Tidak ada informasi mengenai diameter inti

yang sebenarnya.

New drilling by FND has included 20 diamond drill holes (PTD001-019 and BMD018)

for 1,946m with HQ3 core of a diameter of 57mm, and 57 Reverse Circulation (RC)

holes (PTR001-052, BMR001-005) for 4,821m with a 5 ½-inch bit and face sampling

hammer. A diamond tail was completed to PTR031 from 60m. Except for 1 hole

(PTD005), all drilling was vertical. None of the core has been orientated.

Pemboran baru yang dilakukan oleh FND mencakup 20 lubang inti diamond (PTD001-

019 dan BMD018) untuk 1.946m dengan inti HQ3 yang berdiameter 57mm, dan 57

lubang Reverse Circulation (RC) (PTR001-052, BMR001-005) untuk 4.821m dengan

mata bor 5½ inci dan face sampling hammer. Sebuah diamond tail dibuat hingga

PTR031 dari 60m. Kecuali 1 lubang (PTD005), semua pemboran berarah vertikal. Tak

satu intipun diorientasikan.

Drill sample recovery

Perolehan sampel bor

In historical PLM holes, every effort was made to maximise diamond core recovery

which averaged approximately 80% in the barite zones although recoveries were

sometimes poor due to the loose friable nature of much of the ore. No details are

available on the recoveries achieved in the few holes that penetrated sulphides.

Di dalam lubang-lubang PLM yang lama, setiap upaya dilakukan untuk

memaksimalkan perolehan inti diamond yang memiliki rata-rata sekitar 80% di zona-

zona barit meskipun perolehan kadang-kadang buruk akibat gemburnya sebagian besar

bijih. Tidak ada informasi mengenai perolehan yang dicapai di beberapa lubang yang

menembus sulfida.

Diamond core recoveries in the FND drilling have benn measured on a routine basis

for each drill run and calculated for each sample interval. Recoveries were 98% overall

and averaged (~98.5%) for massive sulphide and (~92%) for barite zones.

Perolehan inti diamond dalam pemboran FND telah diukur secara rutin untuk setiap

rute pemboran dan dihitung untuk setiap interval sampel. Perolehannya adalah 98%

secara keseluruhan dan memiliki rata-rata (~98.5%) untuk sulfida masif dan (~92%)

untuk zona-zona barit.

The RC drilling has largely been restricted to areas where the targeted sulphides are <

80m deep, as the density of the material and the locally porous nature of the sulphides

has made it difficult to lift adequate sample material from deep levels.

Pemboran RC sebagian besar terbatas pada area-area di mana sulfida yang menjadi

target memiliki kedalaman <80m, karena densitas materialnya dan sifat sulfidanya

yang keropos secara lokal menyulitkan pengangkatan material sampel yang memadai

dari titik yang dalam.

RC samples were bagged and weighed for each 1 metre interval prior to the sample

being riffle split.

Sampel-sampel RC dikantungi dan ditimbang untuk setiap interval 1 meter sebelum




dibelah dengan riffle splitter.

Estimation of RC sample recoveries is ongoing, complicated by mixing of the different

massive sulphide ore types, as SG’s for these vary considerably and range from 3.4 to

4.87 for the main sulphide units. Work is underway to obtain more SG samples from

available diamond core to assist with recovery work for the RC, as the sample

population for PBX2 is only 14 samples and no samples have yet been obtained for

BKO. The number of samples collected from MPY is 93, however, these have been

taken from more competent parts of core and may overestimate the true value as this

unit is very fractured and broken locally.

Estimasi perolehan sampel RC masih berlangsung, diperumit oleh pencampuran

berbagai jenis bjih sulfida masif, karena SG untuk jenis-jenis ini sangat bervariasi dan

berkisar dari 3,4 hingga 4,87 untuk unit-unit sulfida utama. Pekerjaan masing

berlangsung untuk memperoleh lebih banyak sampel SG dari inti diamond yang

tersedia untuk membantu pekerjaan perolehan untuk RC, karena populasi sampel untuk

PBX2 hanya terdiri dari 14 sampel dan sampel untuk BKO belum diperoleh. Jumlah

sampel yang dikumpulkan dari MPY adalah 93, tetapi sampel-sampel ini sudah diambil

dari bagian-bagian inti yang lebih kompeten dan bisa menghasilkan estimasi nilai

aktual yang terlalu tinggi karena unit ini sangat retak dan pecah-pecah secara lokal.

Expected RC recoveries have been calculated based on the relative amounts of each

material estimated in the sampled intervals, and available SG data. On this basis, and

except for 2 holes, which returned very bad recoveries, the average RC recovery is 65-

70% overall including 60% in the sulphide zones.

Perolehan RC yang diharapkan sudah dihitung berdasarkan jumlah relatif setiap

material yang diperkirakan dalam interval-interval yang dijadikan sampel, dan data SG

yang tersedia. Atas dasar ini, dan kecuali untuk 2 lubang, yang menghasilkan perolehan

yang sangat buruk, perubahan RC rata-rata adalah 65-70% secara keseluruhan,

termasuk 60% di zona-zona sulfida.

Assays for much of the drilling are awaited, but to date, no consistent relationships

have been recognised between sample recovery and grades for copper and/or gold.

Hasil assay untuk sebagian besar pemboran masih ditunggu, tetapi hingga saat ini

hubungan yang konsisten belum teridentifikasi antara perolehan sampel dan kadar

untuk tembaga dan/atau emas.

Logging

Pencatatan

Records for historic PLM drilling at Partolang and Barumanu comprise skeletal drill

logs and some hand drafted drilling sections. Detailed assays and logs are only

available for MED011-027, MED044-079, MED081-083, BMR009-017.

Catatan untuk pemboran PLM yang lama di Partolang dan Barumanu terdiri dari

catatan bor skeletal dan beberapa bagian pemboran yang ditulis tangan. Hasil assay

dan catatan terperinci hanya tersedia untuk MED011-027, MED044-079, MED081-

083, BMR009-017.

All FND drilling has been processed using detailed logging procedures developed

specifically for the project.

Semua pemboran FND sudah diproses dengan menggunakan prosedur pencatatan

terperinci yang dibuat khusus untuk proyek ini.

Structural information has been collected in all DD holes by FND for use in future

geotechnical evaluation. DD holes were photographed prior to sampling for a

permanent record and for desktop study purposes.

Informasi struktural sudah dikumpulkan di semua lubang DD oleh FND untuk

digunakan dalam evaluasi geoteknis di masa mendatang. Lubang-lubang DD difoto

sebelum pengambilan sampel dilakukan untuk membuat catatan permanen untuk tujuan

studi literatur.

No DD holes have yet been drilled specifically for geotechnical purposes, however all

drill holes were logged according to a supplied legend from previous geotechnical

consultants involved with the Kali Kuning project.

Belum ada lubang DD yang dibor secara khusus untuk tujuan geoteknis. Akan tetapi,

semua lubang pemboran sudah dicatat menurut legenda yang disediakan oleh konsultan




geoteknis sebelumnya yang terlibat di dalam proyek Kali Kuning.

RC chip trays have been geologically logged for each drill hole. These are

photographed for desktop study purposes and retained on site.

Baki serpihan (chip tray) RC sudah dicatat sifat geologisnya untuk setiap lubang

pemboran. Baki-baki ini difoto untuk tujuan studi literatur dan disimpan di lokasi.

Sub-sampling techniques

and sample preparation

Teknik sub-sampling dan

preparasi sampel

DD cores were historically sampled by PLM in one metre intervals, with half core sent

for analysis. None of the original core is available.

Inti-inti DD sudah diambil sampelnya oleh PLM dengan interval satu meter, dengan

separuh inti dikirim untuk dianalisis. Tak satupun inti asli tersedia.

DD core from FND work has been sampled in one metre intervals, with half core

through the sulphide and barite zones, increasing to 2m intervals in footwall units. In

unmineralized cover sequences, 1m intervals of ¼ core were composited to 5m for

assaying.

Inti DD dari pekerjaan FND sudah diambil sampelnya dengan interval satu meter,

dengan separuh inti menembus zona sulfida dan barit, dan bertambah menjadi interval

2m di unit-unit footwall. Di dalam cover sequence tak termineralisasi, interval-interval

1m dari ¼ inti dikomposit menjadi 5m untuk tujuan assay.

RC samples from FND have been bagged in 1m intervals, weighed, and riffle split to 2-

5kg sample for assay through the sulphide and barite zones. The 1m samples have been

composited to 2m intervals in footwall units, and 5m composites in cover sequences

for assaying.

Sampel-sampel RC dari FND sudah dikantungi dengan interval 1m, ditimbang dan

dibelah dengan riffle splitter menjadi sampel 2-5 kg untuk di-assay menembus zona-

zona sulfida dan barit. Sampel-sampel 1m sudah dikomposit di dalam cover sequence

untuk di-assay.

One in twenty samples have been duplicated as field splits for both DD and RC. In

general, zones of expected mineralization have been targeted for the duplicates to avoid

comparing samples with no grades.

Satu dari dua puluh sampel sudah diduplikasi sebagai field split untuk DD maupun RC.

Pada umumnya, zona-zona yang diperkirakan termineralisasi sudah ditargetkan untuk

duplikat-duplikat tersebut guna menghindari membandingkan sampel-sampel tanpa

kadar.

Quality of assay data and

laboratory tests

Kualitas data assay dan uji

laboratorium

Historic PLM drilling was analysed for Au (FAS), Ag (AAS), Cu, Pb, Zn (AAS) and

As, Sb and Ba by XRF at PT. Inchape Utama Services in Jakarta. Samples with > 10%

Ba were reanalysed by XRF. The accuracy of the assays was monitored using high

grade and low grade (Au) samples (range 2.61-22.17g/t) as well as blanks.

Pemboran PLM yang lama dianalisis untuk mengetahui Au (FAS), Ag (AAS), Cu, Pb,

Zn (AAS) dan As, Sb dan Ba oleh XRF di PT Inchape Utama Services di Jakarta.

Sampel-sampel dengan > 10% Ba dianalisis ulang oleh XRF. Akurasi assay-nya

dipantau dengan menggunakan sampel-sampel (Au) berkadar tinggi dan rendah

(berkisar dari 2,61 – 22,17 g/t) serta blank.

Samples from new drilling by FND were assayed by PT Geoservices in Jakarta, generally for:

Sampel-sampel dari pemboran baru oleh FND di-assay oleh PT Geoservies di Jakarta, umumnya

untuk mengalisis:

Gold (fire assay – method FAA40), with copper, lead, zinc, silver, arsenic, antimony,

iron, sulphur and a suite of 28 other elements by Aqua Regia ICPOES package

(method GA103_ICP36).

Emas (fire assay – metode FAA40), dengan tembaga, timbal, seng, perak, arsenik,

antimoni, besi, sulfur dan satu set yang terdiri dari 28 unsur lain oleh paket Aqua

Regia ICPOES (metode GA103_ICP36).

An 3 acid ore grade AAS digest (method GOA03_AAS) was completed on samples

above detection limits of 1% for Cu, Pb, Zn, As and Sb, above 100ppm for Ag, above

25% for Fe.




Digesti AAS kadar bijih asam 3 (metode GOA03_AAS) dilakukan terhadap sampel-

sampel yang berada di atas batas deteksi 1% untuk Cu, Pb, Zn, As dan Sb, di atas

100ppm untuk Ag, di atas 25% untuk Fe.

Any sulphur values above DL of 20% by ICP were re-assayed by total sulphur (method

MET_LECO_S01) by combustion furnace.

Semua nilai sulfur di atas DL 20% oleh ICP di-assay ulang dengan sulfur total (metode

MET_LECO_S01) menggunakan tungku pembakaran.

Samples, which returned Cu values of > 0.4% have also been analysed for cyanide

soluble and acid soluble amounts of Cu, Zn and Fe by sequential leach (method

MET_CU_DG3A & MET_SOLN_AAS).

Sampel-sampel yang menghasilkan nilai Cu > 0,4% juga telah dianlisis untuk

mengetahui jumlah Cu, Zn dan Fe yang larut dalam sianida dan yang larut dalam asam

dengan pelindian kronologis (metode MET_CU_DG3A & MET_SOLN_AAS).

PLM and FND programs have included the inclusion of certified standards (~1 in 20 or

25).

Program PLM dan FND telah melibatkan standar bersertifikasi (~1 dalam 20 atau 25).

The accuracy of the FND sulphide assays was monitored using high, mid and low

grade (Cu) standards (range 3.82%, 1.53%, 0.51%) as well as blanks at rate of 1 in 50.

Gold standards have been used (range 0.51 to 1.43g/t) for barite material more

recently.

Akurasi hasil assay sulfida FND dipantau dengan menggunakan standar (Cu) kadar

tinggi, menengah dan rendah (kisaran 3,82%, 1,53%, 0,51%) serta blank dengan

proporsi 1 dalam 50. Standar-standar emas digunakan (kisaran 0,51 s/d 1,43 g/t) untuk

material barit baru-baru ini.

Standards from the current FND program have returned acceptable values.

Standar-standar dari program FND saat ini menghasilkan nilai yang dapat diterima.

Verification of sampling

and assaying

Verifikasi pengambilan

sampel dan assay

Duplicate samples, reject pulps and the remaining half core, were originally stored on

site for the PLM work, but are no longer available. Hardcopy reports are available from

some of the drilling, and data from the reports has been entered in the Company

database.

Sampel-sampel duplikat, bubur buangan dan inti separuh yang tersisa pada awalnya

disimpan di site untuk pekerjaan PLM tetapi tidak lagi tersedia. Laporan-laporan dalam

bentuk cetak (hardcopy) masih tersedia dari beberapa pemboran, dan data dari laporan-

laporan tersebut sudah dimasukkan ke dalam database Perusahaan.

All FND data is initially recorded on paper log sheets retained on site. These are

manually entered into the Company database, which is backed up daily. Checking of

the manual entries is routinely completed.

Semua data FND pada awalnya dicatat pada lembar log kertas yang disimpan di site.

Data ini dimasukkan secara manual ke dalam database Perusahaan, yang di-backup

setiap hari. Pengecekan entri-entri manual tersebut dilakukan secara rutin.

Duplicates field samples by FND have been taken at rate of 1 in 20. The Cu results

show some scatter locally, especially at higher grades, but the Au results show good

correlation.

Sampel-sampel lapangan duplikat diambil oleh FND dengan proporsi 1 dalam 20.

Hasil Cu menunjukkan bahwa beberapa di antaranya tersebar secara lokal, terutama

pada kadar yang lebih tinggi, tetapi hasil Au menunjukkan korelasi yang baik.

Eight (8) historical PLM NQ diamond drill holes have been twinned with HQ3

diamond by FND to verify results and compare the grades from the different core sizes,

for (MED009, 021, 024, 042, 059, 063, 065, 070). Assay information is only available

for five (5) of these. There is good correlation on intercept widths, and in general on

overall interval grades for gold, with silver results more scattered. Not all PLM holes

intersected sulphide, and those that did, finished in it. Where twin data is available, the




relevant intervals in MED024/twin PTD004 and MED021/twin PTD006 returned

overall copper assays within 5% of each other. The copper values returned from

PTD005 were ~ 40% higher than those from MED070 over a similar interval.

8 (delapan) lubang bor diamond NQ PLM yang lama sudah dihubungkan dengan

diamond HQ3 oleh FND untuk memverifikasi hasil dan membandingkan kadar dari

berbagai ukuran inti, untuk (MED009, 021, 024, 042, 059, 063, 065, 070). Informasi

assay hanya tersedia untuk 5 (lima) dari lubang-lubang ini. Ada korelasi yang baik

pada lebar perpotongan dan, umumnya, pada kadar interval keseluruhan untuk emas,

dengan hasil perak lebih tersebar. Tidak semua lubang PLM memotong sulfida, dan

lubang-lubang yang memotong sulfida berakhir di dalamnya. Jika data kembar

tersedia, interval-interval yang relevan di dalam MED024/twin PTD004 dan

MED021/twin PTD006 menghasilkan nilai assay tembaga keseluruhan dengan

perbedaan tidak lebih dari 5% satu sama lain. Nilai-nilai tembaga yang dihasilkan dari

PTD005 lebih tinggi daripada nilai-nilai tembaga yang dihasilkan dari MED070 dalam

interval yang sama.

Three (3) of the new HQ diamond holes (PTD002, 004, 012) have been twinned with

RC holes (PTR013, 014 & 006) respectively to assess any drill methodology bias.

Assays are available for 2 of these, which also twinned historical PLM holes (MED065

& 024). Results from PTR013 were ~ 25% higher for copper, and 10% higher for gold

in the sulphide than PTD002, whilst MED065 finished above the sulphide. The gold

only barite results from PTD002 and PTR013 were comparable but ~25% less than in

historical hole MED065. Results from PTD004 were ~ 2% higher overall for copper

and 18 % lower for gold than PTR014 in the sulphide over similar intervals and ~3.5%

lower for copper and 33% higher for gold than MED024 over comparable interval. An

additional 4 holes are planned in the next quarter to explore these variations.

3 (tiga) dari lubang-lubang diamond HQ yang baru (PTD002, 004, 012) sudah

dihubungkan dengan lubang-lubang RC (masing-masing PTR013, 014 & 006) untuk

menilai setiap bias metodologi pemboran. Hasil assay tersedia untuk 2 dari lubang-

lubang ini, yang juga menghubungkan lubang-lubang PLM yang lama (MED065 &

024). Hasil dari PTR013 ~ 25% lebih tinggi untuk tembaga dan 10% lebih tinggi untuk

emas dalam sulfida daripada PTD002, sedangkan MED065 berakhir di atas sulfida.

Hasil barit yang berupa emas saja dari PTD002 dan PTR013 sebanding tetapi ~25%

lebih rendah daripada lubang MED065 yang lama. Hasil dari PTD004 ~ 2% lebih

tinggi secara keseluruhan untuk tembaga dan 18% lebih rendah untuk emas daripada

PTR014 dalam sulfida dengan interval serupa dan ~3.5% lebih rendah untuk tembaga

dan 33% lebih tinggi untuk emas daripada MED024 dengan interval serupa. 4 lubang

tambahan direncanakan untuk kuartal berikutnya untuk mengeksplorasi variasi-variasi

ini.

A further three (3) RC holes by FND have also twinned with RC holes to assess

repeatability. Results have only been received for 1 of these to date, PTR004/005. The

upper and lower portions of both holes compare reasonably well, with overall

variations in copper of < 5% and gold < 10% for the intervals of interest. In the middle

of the hole there are some isolated values which have not yet been explained.

3 (tiga) lubang RC lainnya oleh FND juga sudah dihubungkan dengan lubang-lubang

RC untuk menilai keterulangan. Hasil baru diterima untuk satu dari ketiga lubang ini,

yaitu untuk PTR004/005. Porsi-porsi atas dan bawah dari kedua lubang tersebut

berbanding sangat wajar, dengan keseluruhan variasi dalam tembaga < 5% dan emas <

10% untuk interval-interval yang dimaksud. Di tengah-tengah lubang ada beberapa

nilai terisolasi yang belum dijelaskan.

Thirteen (13) PLM holes have been re-drilled with RC because no original assays

could be located for MED010,028-032,034,041,080-081, although significant intercept

tables have been found. Many of the historic holes terminated in or above the potential

copper mineralization. Assays are not yet available for the re-drills, but when received,

they will be compared with the historic intercept tables.

13 (tiga belas) lubang PLM telah dibor ulang dengan RC karena hasil assay asli tidak

dapat ditemukan untuk MED010, 028-032, 034, 041, 080-081, meskipun tabel

perpotongan signifikan telah ditemukan. Banyak dari lubang-lubang lama tersebut

berakhir di dalam atau di atas mineralisasi tembaga potensial. Hasil assay belum

tersedia untuk pemboran ulang tersebut, tetapi ketika diterima, hasil assay tersebut

akan dibandingkan dengan tabel-tabel perpotongan yang lama tersebut.




Location of data points

Lokasi titik data

Historical coordinates are available from all the PLM work, with work ongoing to

verify coordinate data as some inconsistencies have recently been noted compared to

the datum used at mine. No downhole survey data is available from any of the PLM

holes.

Koordinat-koordinat yang lama tersedia dari semua pekerjaaan PLM, dan pekerjaan

masih berlangsung untuk memverifikasi data koordinat karena beberapa inkonsistensi

baru saja ditemukan ketika dibandingkan dengan datum yang digunakan di tambang.

Tidak ada data survai downhole dari lubang PLM manapun.

Collar and other general survey work by FND were completed using a total station to

an accuracy of 2mm.

Survai collar dan survai umum lain oleh FND dilakukan dengan menggunakan sebuah

total station hingga akurasi 2mm.

Drilling by both FND and PLM used a local mine grid that is rotated approximately 30o

to the west of true north. All data is subsequently transformed into UTM WGS-84,

Zone 52S for resource estimation and mine planning purposes.

Pemboran oleh FND maupun PLM menggunakan mine grid lokal yang diputar sekitar

30° ke arah barat dari utara sejati (true north). Semua data kemudian diubah menjadi

UTM WGS-84, Zona 52S untuk tujuan estimasi sumber daya dan perencanaan

tambang.

Downhole surveys were completed by FND with a Proshot camera at 30m intervals for

19 (PTD), 42 (PTR), 5 (BMR) and 1(BMD) hole. Dip and azimuth variation down

hole averages < 2.0 degrees per 100m and similarly for inclined holes due to the

relatively shallow nature of the drilling. These deviations are trivial and indicate that

dips and azimuths at the collar used at the end of hole for unsurveyed holes will result

in insignificant errors.

Survai downhole dilakukan oleh FND dengan sebuah kamera Proshot pada interval

30m untuk lubang 19 (PTD), 42 (PTR), 5 (BMR) dan 1 (BMD). Variasi kemiringan

dan azimuth di lubang bawah rata-rata < 2,0 derajat per 100m dan demikian juga untuk

lubang-lubang yang miring karena sifat pemboran yang relatif dangkal. Penyimpangan-

penyimpangan ini tidak penting dan menunjukkan bahwa kemiringan dan azimuth pada

collar yang digunakan di ujung lubang untuk lubang-lubang yang tidak disurvai akan

menghasilkan kesalahan yang tidak signifikan.

Data spacing and

distribution

Distribusi dan jarak data

The area has been drilled as part of the current work by FND to a nominal 50m x 50m

hole spacing, reducing to 50m x 25m over shallow sulphide material and locally barite

material.

Areanya sudah dibor sebagai bagian dari pekerjaan saat ini oleh FND hingga jarak

nominal lubang 50m x 50m, yang berkurang menjadi 50m x 25m pada material sulfida

dangkal dan material barit lokal.

Previous drilling by PLM, largely over known barite in the south, was conducted on a

nominal 25m x 25m pattern.

Pemboran terdahulu oleh PLM, sebagian besar pada barit yang sudah diketahui di

sebelah selatan, dilakukkan pada pola 25m x 25m.

The sampling intervals are 1m and constrained by geological domain boundaries. In

sulphide and barite these intervals are sent directly for assay. In the altered footwall

and unaltered cover sequences the 1m samples are composited to 2m and 5m

respectively.

Interval pengambilan sampel adalah 1m dan terhambat oleh batas-batas wilayah

geologis. Di dalam sulfida dan barit, interval-interval ini dikirim langsung untuk di-

assay. Pada footwall yang teralterasi dan cover sequence yang tak teralterasi, sampel-

sampel 1m dikomposit menjadi masing-masing 2m dan 5m.




Orientation of data in

relation to geological

structure

Orientasi data sehubungan

dengan struktur geologis

Interpreted mineralization strikes in a north westerly direction and is comprised of a

copper-rich massive sulphide body, locally overlain by gold-silver rich barite. These

units dip shallowly to the north/northwest and plunge slightly to the east/northeast.

Mineralisasi tertafsir menjurus ke arah barat laut dan terdiri dari badan sulfida masif

yang kaya tembaga, tertutup secara lokal oleh barit yang kaya emas-perak. Unit-unit ini

menukik secara dangkal ke arah utara/barat daya dan terjun sedikit ke arah timur/timur

laut.

Vertical drilling by both PLM and FND has been completed on local grid sections

orientated perpendicular to the interpreted strike of the shallow dipping mineralization.

Only 2 angled holes have been completed to date, including 1 by FND.

Pemboran vertikal oleh PLM maupun FND sudah dilakukan di bagian-bagian grid

lokal yang berorientasi tegak lurus terhadap jurus tertafsir dari mineralisasi yang

menukik dangkal tersebut. Hanya 2 lubang miring telah berhasil diselesaikan, termasuk

1 lubang oleh FND.

Sample security

Keamanan sampel

Bagged FND drill samples have generally been packed into wooden boxes and shipped

on the Company boat to Kupang (West Timor) where the samples have been crushed

and split, prior to sending pulps to Jakarta for final assay analysis.

Sampel-sampel pemboran FND yang dikantungi umumnya sudah dimasukkan ke

dalam kotak-kotak kayu dan dikirim dengan kapal Perusahaan ke Kupang (Timor

Barat) di mana sampel-sampel tersebut diremukkan dan dibelah-belah, sebelum

buburnya dikirim ke Jakarta untuk analisis assay akhir.

Audits or reviews

Audit atau kaji ulang

No audits have yet been completed on the new drilling data by FND, but the drilling,

logging and sampling methods utilised are based on methods reviewed previously by

external consultants for the adjacent mine area, and in-house company standards.

Audit belum dilakukan terhadap data pemboran baru oleh FND, tetapi metode

pemboran, pencatatan dan pengambilan sampel yang digunakan didasarkan pada

metode-metode yang sudah dikaji sebelumnya oleh konsultan eksternal untuk area

tambang terdekat, dan berdasarkan standar perusahaan sendiri.



Section 2 Reporting of Exploration Results

Bagian 2 Pelaporan Hasil Eksplorasi

(Criteria listed in the preceding section also apply to this section.)

(Kriteria yang diuraikan di bagian sebelumnya juga berlaku untuk bagian ini)


Mineral tenement and land

tenure status

Tapak mineral dan status tata

guna lahan

The Wetar Copper Project (FND ~74%) is a fully permitted and operational mine and SX-EW

treatment facility located on Wetar Island, part of the Maluku Barat Daya Regency (MBD), in the

Maluku Province of the Republic of Indonesia. Key permits are listed below.

IUP Exploitation 543-124 Tahun 2011 and PMA adjustment to 543-124 Tahun 2011 for

copper, 2,733Ha expiry 9/6/2031, held by PT Batutua Kharisma Permai (BKP), a

subsidiary of FND.

AMDAL environmental permit for life of mine granted April 2010.

Forestry permit (Pinjam Pakai) Number SK478/Menhut II/2013) for 134.63Ha valid to

December 2031.

Proyek Tembaga Wetar (FND ~74%) adalah sebuah fasilitas tambang dan pengolahan SX-EW yang

berizin dan operasional penuh yang terletak di Pulau Wetar, bagian dari Kabupaten Maluku Barat

Daya (MBD), di Provinsi Maluku, Republik Indonesia. Izin-izin utamanya disajikan di bawah ini:

IUP Eksplorasi No. 543-124 Tahun 2011 dan PMA penyesuaian No. 543-124 Tahun 2011

untuk tembaga, dengan luas 2.733 Ha dan masa berlaku hingga 9/6/2031, yang dipegang

oleh PT Batutua Kharisma Permai (BPK), sebuah anak perusahaan FND.

AMDAL izin lingkungan selama umur tambang yang diberikan pada April 2010.

Izin kehutanan (Pinjam Pakai) Nomor SK478/Menhut II/2013) untuk 134,63 Ha yang

berlaku hingga Desember 2031.

Exploration done by other

parties

Eksplorasi dilakukan oleh

pihak lain

Extensive exploration including drilling and mining was carried out during the period

1990-1997 by PT Prima Lirang Mining (PLM), a subsidiary of Billiton at Kali Kuning and

Lerokis. The gold/precious metals exploration, mining and processing activities were

rehabilitated at the completion of processing.

Eksplorasi ekstensif termasuk pemboran dan penambangan dilakukan selama periode

1990-1997 oleh PT Prima Lirang Mining (PLM), sebuah anak perusahaan Billiton, di Kali

Kuning dan Lerokis. Eksplorasi logam berharga/emas, kegiatan penambangan dan

pengolahan direhabilitasi setelah pengolahan selesai.

At Partolang and Barumanu, exploratory drilling was completed by PLM. Informal

resource estimates were also undertaken in-house for the barite and sulphides at Partolang,

where present.

Di Partolang dan Barumanu, penambangan eksplorasi dilakukan oleh PLM. Perkiraan

sumber daya informal juga dilakukan di dalam perusahaan untuk barit dan sulfida di

Partolang, jika ada.

Preliminary scoping studies were undertaken on the informal gold resource at Partolang,

but no mining was completed.

Studi pelingkupan dilakukan terhadap sumber daya emas informal di Partolang, tetapi

penambangan tidak dilakukan.

Geology

Geologi

Wetar Island is composed of Neogene volcanic rocks and minor oceanic sediments and

forms part of the Inner Banda Arc. The island preserves ~4.7 million year old precious

metal-rich volcanogenic massive sulphide and barite deposits.

Pulau Wetar terdiri dari batuan volkanik Neogen dan sedimen oseanik minor dan

merupakan bagian dari Inner Banda Arc. Pulau ini memiliki cebakan sulfida dan barit

masif volkanogenik kaya logam berharga yang berumur ~4,7 juta tahun.

The polymetallic massive sulphides are dominated by pyrite, with minor chalcopyrite that

are cut by late fractures infilled with copper minerals (covellite, chalcocite, tennantite–

tetrahedrite, enargite and rare bornite). Barite orebodies are developed on the flanks and

can locally overly the massive sulphides.




Sulfida masif polimetalik tersebut didominasi oleh pirit, dengan sedikit kalkopirit yang

terpotong oleh kekar-kekar akhir yang disisipi mineral-mineral tembaga (kovelit, kalkosit,

tenantit-tetrahedrit, enargit dan rare bornite). Badan-badan bijih barit berkembang pada

flank-flank dan bisa menutup sulfida masif secara lokal.

Sulphide mounds showing talus textures are localised onto faults, which provided the main

pathways for high-temperature hydrothermal fluids and the development of associated

stockworks.

Gundukan-gundukan sulfida yang menunjukkan bahwa tekstur talus terlokalisasi ke

patahan, yang menjadi jalur jalan utama bagi cairan hidrotermal bersuhu tinggi dan

perkembangan stockwork-sotckwork terkait.

Known orebodies are closely associated with quartz-porphyry dacites which occur within

the basalts/andesites and are surrounded by widespread propylitic and argillic alteration

haloes. Hydrothermal alteration around the various orebodies is zoned and dominated by

illite–kaolinite–smectite with local alunite and pyrophyllite.

Badan-badan bijih yang sudah diketahui berkaitan erat dengan dasit kuarsa-porfiri yang

timbul di dalam basalt/andesit dan dikelilingi oleh halo-halo alterasi propilitik dan argilik.

Alterasi hidrotermal di sekitar berbagai badan bijih tersebut dizonasi dan didominasi oleh

illit-kaolinit-smektit dengan alunit dan pirofilit lokal.

The sulphide mounds and related barite bodies were covered and preserved by post-

mineralization chert, gypsum, limestone, lahars, subaqueous debris flows, volcaniclastic

rocks and locally fresh dacitic lava flows in the Partolang and Barumanu areas.

Gundukan-gundukan sulfida dan badan-badan barit terkait ditutup dan diawetkan oleh

chert, gipsum, batukapur, lahar, aliran sampah subaqueous, batuan volkaniklastik dan

aliran lava dasitik segar lokal pasca-mineralisasi di kawasan Partolang dan Barumanu.

Gold-silver mineralization occurs predominantly within the barite units, comprised of

friable sands and tuffs, which are strongly ferruginised locally.

Mineralisasi emas-perak sebagian besar terjadi di dalam unit-unit barit, yang teridiri dari

pasir gembur dan tuff, yang sangat mengandung besi (ferruginised) secara lokal.

The economic copper mineralization occurs predominantly within coherent massive

sulphide units with some minor lower grade material occurring within intensely altered

andesitic and dacitic tuffs in the footwall and lateral extent of the massive sulphides.

MIneralisasi tembaga ekonomis terjadi terutama di dalam unit-unit sulfida masif yang

koheren dengan sejumlah kecil material berkadar lebih rendah timbul di dalam tuff

andesitik dan dasitik yang sangat teralterasi di dalam footwall dan di dalam area

menyamping sulfida masif tersebut.

The contact between the massive sulphides, barite, footwall and hanging wall units is

generally quite sharp.

Kontak antara unit-unit sulfida masif, barit, footwall dan hanging wall biasanya cukup

tajam.

Drill hole Information

Informasi lubang pemboran

New FND drill hole location and directional information is provided in this report.

Informasi mengenai lokasi dan arah lubang pemboran FND disajikan di dalam laporan ini.

Hole locations from the historic PLM work are shown in the diagrams.

Lokasi-lokasi lubang dari pekerjaan lama PLM ditunjukkan di dalam diagram.

Data aggregation methods

Metode agregasi data

FND exploration results are reported to a minimum cutoff grade of 0.4% Cu for sulphide

zones and 0.5g/t Au, for barite Au-Ag zones, with an internal dilution of 2m maximum. No

top cuts have been applied to this data.

Hasil eksplorasi FND dilaporkan hingga kadar cutoff minimum sebesar 0,4% Cu untuk

zona sulfida dan 0,5g/t Au untuk zona Au-Ag barit, dengan dilusi internal maksimum 2m.

Top cut tidak diterapkan pada data ini.

Relationship between

mineralization widths and

The mineralization at Partolang, generally dips shallowly to the north, and plunges slightly

to east, and as such the drilling has been vertical to date by both PLM and FND. Except for

PTD005 (angled at 60), mineralization and intercept widths are generally indicative of the




intercept lengths

Hubungan antara lebar

mineralisasi dan panjang

perpotongan

true deposit thickness.

Mineralisasi di Partolang biasanya menukik dangkal ke arah utara dan sedikit terjun ke

arah timur, dan oleh karena itu hingga saat ini pemboran dilakukan secara vertikal oleh

PLM maupun FND. Kecuali untuk PTD005 (menyudut pada 60), lebar mineralisasi dan

perpotongan biasanya menunjukkan ketebalan cebakan yang sebenarnya.

Diagrams

Diagram

Photographs of the main sulphide ore types are included in this report, together with

location plans for the prospects and completed drill holes.

Foto-foto dari jenis-jenis bijih sulfida utama dimasukkan ke dalam laporan ini, bersama

dengan bagan-bagan lokasi untuk prospek-prospek dan lubang-lubang pemboran yang

sudah selesai.

Assay results have not yet been received for much of the drilling, but a representative long

section, showing the main rock units and how these relate to the available assays is

provided in this report.

Hasil assay belum diterima untuk sebagian besar pemboran, tetapi sebuah penampang

memanjang yang representatif, yang menunjukkan unit-unit batuan utama dan bagaimana

unit-unit ini berkaitan dengan hasil assay yang tersedia, disajikan di dalam laporan ini.

Balanced reporting

Pelaporan yang seimbang

The geological reporting of the rock types is provided in the information.

Pelaporan geologis mengenai jenis-jenis batuan disajikan di dalam informasi ini.

All available significant results from the recent drilling by FND are provided in this report,

which is considered balanced.

Semua hasil penting yang tersedia dari pemboran yang dilakukan baru-baru ini oleh FND

disajikan di dalam laporan ini, dan dianggap seimbang.

Other substantive exploration

data

Data eksplorasi penting

lainnya

Massive sulphides, ranging in thickness from 1m to 64m, have been intersected in most

drill holes by FND which targeted the previously defined ground electromagnetic (EM)

feature, however some of this sulphide is barren based on available assays.

Sulfida masif, yang ketebalannya berkisar dari 1m hingga 64m, sudah terpotong di

sebagian besar lubang pemboran oleh FND, yang menargetkan fitur elektromagnetik (EM)

tanah yang sudah didefinisikan sebelumnya. Akan tetapi, sebagian dari sulfida ini tidak

mengandung mineral (barren) berdasarkan hasil assay yang ada.

Some 298 samples have been collected from new FND drill core (PTD001-017) for SG

determination and submitted to the site Geoservices laboratory, for testing using water

immersion methods, including 93 for MPY ore type, 14 for PBX2 ore type and 32 for

barite material. SG values returned have been highly variable, ranging from 2.33-4.87

(MPY-average 4.02), 3.47-3.95 (PBX2-average 3.69) and 1.52-3.25 (BARITE UNITS-

average 2.16).

Sekitar 298 sampel telah dikumpulkan dari inti bor FND yang baru (PTD001-017) untuk

penentuan SG dan diserahkan kepada laboratorium Geoservices di site untuk pengujian

dengan menggunakan metode imersi air, termasuk 93 untuk jenis bijih MPY, 14 untuk

jenis bijih PBX2 dan 32 untuk material barit. Nilai-nilai SG yang dihasilkan sangat

bervariasi, berkisar dari 2,33-4,87 (rata-rata MPY 4,02), 3,47-3,95 (rata-rata PBX2 3,69)

dan 1,52-3,25 (rata-rata UNIT BARIT 2,16).

Preliminary leach test results have been received for some of the assay intervals received to

date. Interpretation of this data has just commenced, but the initial results are encouraging,

suggesting that > 80% of the overall copper is leachable by either cyanide or sulphuric

acid.

Hasil uji pelindian awal sudah diterima untuk beberapa interval assay yang sudah diterima

hingga saat ini. Penafsiran data ini baru saja dimulai, tetapi hasil awalnya

menggembirakan, menunjukkan bahwa > 80% tembaga secara keseluruhan bisa dilindi.

Further work

Pekerjaan selanjutnya

Future work will be aimed at infilling and extending mineralization at depth and laterally,

with the view to estimation of a maiden resource in March/April 2019.

Pekerjaan di masa mendatang dimaksudkan untuk menguruk dan memperluas mineralisasi




di kedalaman dan secara menyamping, dengan sasaran estimasi sumber daya pertama pada

Maret/April 2019.

Angled holes will be completed to better define fault geometries, and for geotechnical

studies and some holes will also be completed for initial metallurgical test work.

Lubang-lubang miring akan dibuat untuk lebih mendefinisikan geometri patahan dan untuk

studi geoteknis, dan beberapa lubang akan juga dibuat untuk uji metalurgis awal.



Appendix 6 - Recent pictures of the Tujuh Bukit Gold Mine

Lampiran 6 – Gambar-Gambar Terbaru Tambang Emas Tujuh Bukit

Figure 1 – Open pit mining - Pit B West showing the starter pit in the foreground and cutback 2 behind

Gambar 1 – Penambangan terbuka – Pit B Barat yang menunjukkan pit permulaan di depan dan cutback 2 di

belakang.



Figure 2 – Aerial view of the Pit B East cutback 1 in foreground and Pit A in background

Gambar 2 – Tampak atas Pit B Timur dengan cutback 1 di depan dan Pit A di belakang.

Figure 3 – Aerial view of Pit A with Pit B West in the background

Gambar 3 – Tampak atas Pit A dengan Pit B Barat di belakang



Figure 4 – Aerial view of Pit C and Pit C Sediment Sump

Gambar 4 – Tampak aas Pit C dan Kolam Pengendapan Pit C

Figure 5 – Aerial view of the Heap Leach Pad completed lift 1 expansion and lift 4 continuing

Gambar 5 – Tampak atas Tempat Pelindian Tumpukan dengan perluasan lift 1 yang sudah selesai dan lift 4

yang masing berlangsung



Figure 6 – Boxcut with Exploration Decline and underground infrastructure facilities

Gambar 6 – Boxcut dengan Terowongan Eksplorasi dan infrastruktur bawah tanah

Figure 7 – OPP-2 crushing and agglomeration circuit dan load out

Gambar 7 – Sirkuit peremukan dan aglomerasi OPP-2 dan beban keluar



Figure 8 – ADR Plant upgrade, CIC-2 installed.

Gambar 8 – Perbaikan Pabrik ADR, CIC-2 terpasang

Figure 9 –Camp expansion new accommodation,

Gambar 9 – Perluasan camp, akomodasi baru



Appendix 7 - Recent pictures of the Wetar Copper Project

Lampiran 7 – Gambar-gambar terbaru dari Proyek Tembaga Wetar

Figure 1 – Kali Kuning pit as at late December with pit wall remediation works advancing

Gambar 1 – Pit Kali Kuning pada akhir Desember dengan remediasi dinding pit terus berlangsung

Figure 2 – Kali Kuning Valley leach pads

Gambar 2 – Tempat pelindian di Lembah Kali Kuning



Figure 3 – Kali Kuning Valley leach pad KK06 extension progress

Gambar 3 – Kemajuan perluasan tempat pelindian KK06 di Lembah Kali Kuning

Figure 4 – Photo showing progress at the new Lerokis Crushing Facility

Gambar 4 – Foto menunjukkan kemajuan di Fasilitas Peremukan Lerokis yang baru



For further information please contact:

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:

Mr. Rick Ness (Chief Executive Officer)

The Convergence Indonesia, 20th Floor,

Rasuna Epicentrum Boulevard, HR Rasuna Said


T: +62 21 – 2988 0393

E: [email protected]

mailto:[email protected]



About Merdeka Copper & Gold Tbk.

PT Merdeka Copper Gold Tbk. was established in 2012 as a holding company, with four subsidiaries,

namely PT Bumi Suksesindo (“BSI”) as the holder of the production operating permit for the Tujuh Bukit

Mine, PT Damai Suksesindo (“DSI”) which holds the adjacent exploration permit, PT Cinta Bumi

Suksesindo (“CBS”) and PT Beta Bumi Suksesindo (“BBSI”) which are subsidiaries that may also engage in

mining and minerals operations.

The Company’s major assets are the Tujuh Bukit Mine, often referred to as the Tujuh Bukit Oxide Heap

Leach Project, the Wetar Copper mined and the undeveloped Tujuh Bukit Copper Gold deposit.

The Tujuh Bukit Copper Gold deposit is one of the world’s top ranked undeveloped porphyry copper and

gold mineral resources, containing approximately 28 million ounces of gold and 19 billion pounds of copper.

The operating Tujuh Bukit Mine is based on a near surface oxide gold silver deposit that contains a Mineral

Resource of 2.45 million ounces of gold and 79 million ounces of silveri and associated Ore Reserves.

As a world-class Indonesian mining company, Merdeka is owned by prominent Indonesian shareholders

including; PT Saratoga Investama Sedaya Tbk., PT Provident Capital Indonesia and Mr.Garibaldi Thohir.

Merdeka’s three major shareholders have exceptional track records in successfully identifying, building and

operating multiple publicly listed companies in Indonesia.

i Refer Annual Statements of Mineral Resources and Ore Reserves on www.merdekacoppergold.com

Tentang PT Merdeka Copper Gold Tbk

PT Merdeka Copper Gold Tbk didirikan pada 2012, sebagai perusahaan induk (holding company) dengan

empat anak perusahaan, yaitu PT Bumi Suksesindo (BSI) yang memegang izin operasi produksi untuk

Tambang Tujuh Bukit, PT Damai Suksesindo (DSI) yang memegang izin eksplorasi yang berdekatan, PT

Cinta Bumi Suksesindo (CBS) dan PT Beta Bumi Suksesindo (BBSI) yang mungkin juga akan bergerak di

dalam operasi pertambangan dan mineral.

Aset utama Perusahaan adalah Proyek Tujuh Bukit, yang sering disebut sebagai Proyek Pelindian Tumpukan

Oksida Tujuh Bukit, tambang Tembaga Wetar dan cebakan Tembaga Tujuh Bukit yang belum

dikembangkan.

Cebakan Emas Tembaga Tujuh Bukit adalah salah satu sumber daya mineral tembaga dan emas porfiri yang

belum dikembangkan terbesar di dunia, mengandung sekitar 28 juta ounce emas dan 19 milyar pound

tembaga. Tambang Tujuh Bukit yang sudah beroperasi berbasis pada cebakan perak emas dekat permukaan

yang mengandung Sumber Daya Mineral sebesar 2,45 juta ounce emas dan 79 juta ounce perak dan

Cadangan-Cadangan Bijih terkait.

Sebagai perusahaan tambang mineral Indonesia berkelas dunia, Merdeka dimiliki oleh para pemegang saham

Indonesia terkemuka, yaitu PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, PT Provident Capital Indonesia dan Bapak

Garibaldi Thohir. Ketiga pemegang saham utama Merdeka tersebut memiliki rekam jejak yang sangat baik

dalam mengidentifikasi, membangun dan mengoperasikan sejumlah perusahaan publik di Indonesia dengan

sukses.




Disclaimer

PT Merdeka Copper Gold Tbk (the “Company”) make no representation or warranty (express or implied) as to the

accuracy, reliability or completeness of the information. All statements in this document, other than statements of

historical facts that address future timings, activities, events and developments that the Company expects, are

forward looking statements. Although the Company, its subsidiaries, officers and consultants believe the

expectations expressed in such forward looking statements are based on reasonable expectations, investors are

cautioned that such statements are not guarantees of future performance and actual results or developments may

differ materially from those in the forward looking statements. Factors that could cause actual results to differ

materially from forward looking statements include, amongst other things commodity prices, future technical

assessments for mine developments, variability of resources and reserve estimates, failure of plant and equipment

or process performing as anticipated, time and receipt of environmental and other regulatory approvals, and

general economic, market or business conditions. The Company and its directors, employees, agents, advisers and

consultants shall have no liability (including liability to any person by reason of negligence or negligent

misstatement) for any statements, opinions, information or matters (express or implied) arising out of, contained

or derived from, or for any omissions from this document. The information disclosed relates to the proposed

business of the Company at the date of this document. Neither the provision of this document nor any information

contained in this document or subsequently communicated to any person in connection with this document is, or

should be taken as, constituting the giving of investment advice to any person. By accepting this document, you

acknowledge and agree to be bound by each of the foregoing statements.

Disclaimer

PT Merdeka Copper Gold Tbk ("Perusahaan") tidak memberi pernyataan atau jaminan (tersurat maupun

tersirat) tentang akurasi, keandalan atau kelengkapan informasi ini. Semua pernyataan yang ada di dalam

dokumen ini, selain pernyataan-pernyataan fakta historis yang membahas pengaturan waktu, kegiatan,

peristiwa dan perkembangan di masa mendatang yang diharapkan oleh Perusahaan, adalah pernyataan yang

mengandung prediksi. Meskipun Perusahaan, anak-anak perusahaan, karyawan-karyawan dan konsultan-

konsultannya yakin bahwa harapan-harapan yang diutarakan di dalam pernyataan-pernyataan yang

mengandung prediksi tersebut didasarkan pada harapan yang wajar, para investor diperingatkan bahwa

pernyataan-pernyataan tersebut bukan merupakan jaminan bagi kinerja di masa mendatang dan bahwa hasil

atau perkembangan aktual bisa berbeda secara signifikan dari harapan-harapan yang disebutkan di dalam

pernyataan-pernyataan yang mengandung prediksi tersebut. Faktor-faktor yang bisa menyebabkan hasil

aktual berbeda secara signifikan dengan pernyataan-pernyataan yang mengandung prediksi tersebut di

antaranya adalah harga komoditas, penilaian teknis perkembangan tambang di masa mendatang, variabilitas

perkiraan sumber daya dan cadangan, kegagalan pabrik dan peralatan atau proses untuk berkinerja seperti

yang diharapkan, waktu dan diterimanya persetujuan lingkungkan dan persetujuan pihak berwenang lainnya,

dan kondisi ekonomi, pasar dan bisnis secara umum. Perusahaan, direksi, karyawan, agen, penasihat dan

konsultannya tidak memiliki tanggung jawab hukum (termasuk tanggung jawab hukum kepada siapapun

dengan alasan kelalaian atau pemberian pernyataan yang salah akibat kelalaian) atas pernyataan, opini,

informasi atau hal (tersurat atau tersurat) yang timbul dari, terkandung di dalam atau berasal dari, atau atas

kesalahan dari dokumen ini. Informasi yang diungkapkan berkaitan dengan usulan usaha Perusahaan pada

saat dokumen ini dibuat. Baik penyediaan dokumen ini maupun informasi yang terkandung di dalam

dokumen ini atau yang selanjutnya dikomunikasikan kepada siapapun sehubungan dengan dokumen ini

bukan merupakan, atau tidak boleh dianggap sebagai, nasihat investasi untuk siapapun. Dengan menerima

dokumen ini Anda mengakui dan setuju untuk terikat oleh masing-masing dari pernyataan-pernyataan di

atas.

pt merdeka copper and gold tbk. · dan debottlenecking pabrik absorpsi, desorpsi, dan perolehan...

Documents