pt. bank of india indonesia - amazon web services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang...

69
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, TBK. LAPORAN KEUANGAN PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014

Upload: others

Post on 26-Dec-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, TBK. LAPORAN KEUANGAN

PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014

Page 2: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 1 ~

PT.BANK OF INDIA INDONESIA, TBK. LAPORAN KEUANGAN DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN Laporan Posisi Keuangan 31 Maret 2015 1-2

(dengan angka pembanding 31 Desember 2014) Laporan Laba Rugi Komprehensif 3 Laporan Perubahan Ekuitas 4 Laporan Arus Kas 5 Catatan Atas Laporan Keuangan 6-67

Page 3: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 1 ~

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014

Page 4: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 2 ~

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014

Page 5: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 3 ~

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR

31 MARET 2015 DAN 2014

Page 6: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 4 ~

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

PER 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014

Page 7: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 5 ~

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. LAPORAN ARUS KAS

PERIODE 1 JANUARI S/D 31 MARET 2015 DAN 2014

Page 8: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 6 ~

1. UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Bank of India Indonesia (dahulu PT. Bank Swadesi Tbk). (Bank) didirikan pada tahun 1968 berdasarkan akta No. 20 tanggal 28 September 1968 dari Njoo Sioe Liep, SH, notaris di Surabaya, dengan nama PT. Bank Pasar Swadesi. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. Y.A.5/35/8 tanggal 3 Pebruari 1975 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 19 tanggal 5 Maret 1976, Tambahan No. 162. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Bank dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 26 tanggal 9 Juni 2014 yang dibuat dihadapan notaris Aryanti Artisari, S.H., M.Kn notaris di Jakarta sehubungan dengan perubahan modal dasar. Perubahan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan surat keputusan No. AHU-03743.40.20.2014 tanggal 9 Juni 2014 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-03743.40.20.2014 tanggal 9 Juni 2014. Kantor pusat Bank di Jalan H. Samanhudi No. 37, Jakarta Pusat. Bank mempunyai 8 kantor cabang, 6 kantor cabang pembantu dan 3 kantor kas. Jumlah karyawan Bank pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing 265 dan 260 karyawan.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan/menyelenggarakan dan mengusahakan kegiatan yang berhubungan dengan perbankan.

Bank mendapat ijin usaha sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. 906/KMK.013/1989 tanggal 16 Agustus 1989. Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 27/68/KEP/DIR tanggal 12 Oktober 1994, Bank memperoleh izin untuk melakukan kegiatan usaha sebagai Bank Devisa.

Induk perusahaan Bank adalah Bank Of India yang didirikan di India

Berdasarkan keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 13/91A/KEP.GBI/2011 tanggal 17 November 2011. Bank Indonesia telah menyetujui :

1. Perubahan nama PT Bank Swadesi Tbk menj adi PT Bank of India Indonesia Tbk.

2. Izin usaha Bank sebagai bank umum berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik

Indonesia No. 906/KMK.013/1989 tanggal 16 Agustus 1989 tetap berlaku bagi PT. Bank of

India Indonesia Tbk. Susunan pengurus Bank pada tanggal 31 Maret 2015 adalah sebagai berikut :

Komisaris Utama : Ny. Iyer Vijayalakshmi Rajaram *) Komisaris : Tn. Prakash Rupchand Chugani Komisaris Independen : Tn. Leland Gerrits Rompas Komisaris Independen Komisaris Independen

: :

Tn. Handadjaja Sulaiman Tn. Monesh Dileep Armanani *)

Direktur Utama : - Wakil Direktur Utama : Tn. Payllore Lakshman Ramachandran Iyer Direktur : Tn. Ferry Koswara Direktur : Tn. Gopinathan Ekamurthy Direktur : Tn. Primasura Pandu Dwipanata

*) Berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan/ atau ketentuan lain yang berlaku

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 9: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 7 ~

Jumlah gaji dan tunjangan yang diberikan kepada komisaris, direksi, komite audit dan pemantau risiko Bank pada 31 Maret 2015 dan 31 Maret 2014 masing-masing sebesar Rp 1.148.059.621 dan Rp 1.013.798.011.

b. Penawaran Umum Saham Bank

Pada tanggal 12 April 2002, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-75/PM/2002 untuk melakukan penawaran umum atas 60.000.000 saham biasa atas nama kepada masyarakat. Nilai nominal per saham Rp 200 dengan harga penawaran Rp 250. Pada tanggal 1 Mei 2002 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta.

Pada tanggal 24 Juni 2008, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas

Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ( Bapepam.LK) dengan suratnya No. S-4071/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham sejumlah 558.000.000 ( lima ratus lima puluh delapan juta ). Saham–saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 2 Juli 2008.

Berdasarkan surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa keuangan (OJK) No.S-500/D.04/2014 tanggal 3 Desember 2014, Bank telah melakukan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 173.600.000 lembar saham dari tanggal 17 Desember 2014 sampai dengan tanggal 6 Januari 2015 dengan harga penawaran sebesar Rp 2.800 per saham. Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, masing-masing sejumlah 868.000.000 dan 868.000.000 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

a. Dasar penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interprestasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) 2008 dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK.

Laporan keuangan juga disusun dan disajikan sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”, yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sejak tanggal 1 Januari 2013) No. VIII.G.7 yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK NO. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”. Dasar penyusunan laporan keuangan Bank, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar

akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah

mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan Bank disusun berdasarkan nilai historis,

kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan

dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan

mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara

kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada

bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang jatuh tempo dalam

waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak

dibatasi penggunaannya.

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 10: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 8 ~

Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di ndonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi :

Penerapan kebijakan akuntansi,

nilai aset dan liabilitas dilaporkan dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan, dan

jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.

b. Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Pengungkapan

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan telah diterapkan secara konsisten, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi seperti yang diungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan ini.

c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

i. Mata uang penyajian Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank.

ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang

Kebijakan akuntansi atas transaksi dan saldo dalam mata uang asing didasarkan pada peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”). Bank mengacu pada Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) dimana transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs laporan (penutupan) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu kurs tengah yang merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual berdasarkan Reuters pada pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat yang berlaku pada tanggal tersebut.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

Selisih penjabaran mata uang asing atas efek utang dan aset moneter keuangan lain yang diukur berdasarkan nilai wajar dicatat sebagian bagian dari keuntungan dan kerugian selisih kurs.

Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama yang digunakan untuk penjabaran kedalam Rupiah pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 yang menggunakan kurs tengah Reuters (Pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat) :

31 Mar 2015 31 Des 2014

Pound Sterling Inggris 19,301.15 19,288.40

Euro 14,020.56 15,053.35

Dolar Amerika Serikat 13,074.00 12,385.00

Dolar Singapura 9,503.88 9,376.19

Dolar Hongkong 1,686.12 1,596.98

Rupee India 208.94 195.91

Yen Jepang 108.82 103.56

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 11: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 9 ~

d. Transaksi dengan Pihak Berelasi

Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi sesuai dengan ketentuan Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan No. 7 mengenai “Pengungkapan pihak-pihak berelasi”:Dalam

laporan keuangan ini, istilah pihak- pihak berelasi digunakan sesuai dengan PSAK No. 7

(Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang

tersebut : i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya

entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas

asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah

entitas asosiasi dari entitas ketiga v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari salah

satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a);

vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Jenis transaksi dan saldo dengan pihak berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan

e. Aset keuangan

Bank menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No.

55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK

No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

PSAK No. 50 (Revisi 2010) berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.

PSAK No. 55 (Revisi 2011) mengatur prinsip- prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitias keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item non- keuangan. PSAK ini, antara lain menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.

PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan tambahan atas pengukuran nilai wajar dan risiko likuiditas. Pengukuran nilai wajar terkait pos yang dicatat pada nilai wajar disajikan berdasarkan

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 12: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 10 ~

sumber input dengan menggunakan tiga tingkatan hirarki nilai wajar untuk setiap kelas instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar. Sebagai tambahan, PSAK ini mewajibkan rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir untuk pengukuran nilai wajar tingkat 3, demikian pula pengungkapan transfer antar tingkatan dalam hirarki nilai wajar. PSAK ini juga menjelaskan lebih lanjut persyaratan pengungkapan risiko likuiditas transaksi derivatif dan aset yang digunakan untuk pengelolaan likuiditas. Pengungkapan risiko likuiditas tidak terpengaruh secara signifikan oleh PSAK ini.

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga tanggal jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Aset keuangan Bank diklasifikasikan sebagai berikut:

Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)

Dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan dan piutang

Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)

Aset keuangan diklasifikasikan dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, jika:

diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau

merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau

merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika :

penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak- konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau

aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Bank dan anak perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau

merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan

sebagai FVTPL.

Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 2g.

Dimiliki hingga jatuh tempo

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Bank dan anak perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 13: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 11 ~

transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan ini diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok ini disajikan sebagai pendapatan keuangan dalam laporan laba rugi komprehensif.

Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif. Metode suku bunga efektif

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan.

Penghentian pengakuan aset keuangan

Bank menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Bank mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Bank tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Bank mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Bank dan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

f. Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas

Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 14: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 12 ~

Instrumen ekuitas

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

Liabilitas keuangan

Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangannya sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan biaya perolehan yang diamortisasi.

Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) Kategori ini terdiri dari liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif. Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Bank dan anak perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

g. Nilai wajar instrumen keuangan

Bank melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimilikinya berdasarkan hirarki berikut :

1. Harga kuotasi dalam pasar aktif untuk instrumen yang serupa. Untuk aset keuangan yang dimiliki, nilai wajar yang digunakan adalah bid price (harga penawaran). Sedangkan untuk liabilitas keuangan yang dimiliki, nilai wajar yang digunakan adalah ask price (harga permintaan). Jika instrumen keuangan tersebut tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif, maka digunakan teknik penilaian dalam menentukan nilai wajarnya.

2. Teknik penilaian yang berdasarkan pada input yang dapat diobservasi. Termasuk dalam

kategori ini adalah instrumen yang dinilai menggunakan: harga kuotasi pada pasar aktif untuk instrumen yang serupa; harga kuotasi untuk instrumen serupa pada pasar yang dianggap kurang aktif; atau teknik penilaian dimana semua input yang signifikan didapatkan secara langsung atau tidak langsung dari data pasar yang diobservasi.

3. Teknik penilaian menggunakan input yang tidak dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah semua instrumen dimana input untuk teknik penilaian yang digunakan tidak berdasarkan pada data yang dapat diobservasi dan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi memiliki dampak yang signifikan terhadap penilaian instrumen. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasi untuk instrumen serupa dimana penyesuaian atau asumsi yang tidak dapat diobservasi

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 15: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 13 ~

secara signifikan diperlukan untuk menggambarkan perbedaan antara instrumen-instrumen yang ada.

h. Reklasifikasi aset keuangan

Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan dari atau ke kelompok aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Bank hanya dapat melakukan reklasifikasi atas aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo (atau sebaliknya). Untuk aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan maka sisa investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasikan menjadi investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual (tainting rule). Apabila terdapat reklasifikasi dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke tersedia untuk dijual, maka aset keuangan tersebut akan dihitung nilai wajarnya dan selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat harus dicatat pada ekuitas.

i. Saling hapus instrumen keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam lapor an keuangan jika, dan hanya jika, Bank : - saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah

yang telah diakui tersebut; dan - berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan

menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

j. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain

Giro pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Giro pada Bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

k. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk Call Money dan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI). Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.

l. Efek – efek

Efek-efek terdiri dari obligasi korporasi, obligasi Republik Indonesia, dan wesel impor/ekspor. Efek-efek pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan efek-efek, dan selanjutnya pengukuran dilakukan berdasarkan klasifikasi efek-efek ke dalam kelompok aset keuangan tertentu dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai

m. Tagihan dan liabilitas derivatif

Tagihan dan liabilitas derivatif disajikan sebesar keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif dengan tujuan bukan untuk lindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dihitung dari selisih antara nilai kontrak dan nilai wajar instrumen derivatif pada tanggal laporan. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar, model penentuan harga atau harga pasar instrumen lain yang memiliki karakteristik serupa. Keuntungan atau kerugian dari instrumen

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 16: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 14 ~

derivatif yang tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai lindung nilai diakui sebagai laba rugi tahun berjalan.

n. Kredit

Kredit diakui sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.

Untuk kredit yag direstrukturisasi, kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang tercatat sebelum restrukturisasi. Agunan digunakan untuk memitigasi risiko kredit dan kebijakan mitigasi risiko menentukan jenis agunan yang dapat diterima oleh Bank. Umumnya jenis agunan yang diterima Bank untuk memitigasi risiko kredit diantaranya adalah giro, tabungan deposito berjangka, tanah dan bangunan, logam mulia, kendaraan bermotor, piutang, mesin dan persediaan barang.

Umumnya agunan yang diperlukan dalam setiap pemberian kredit sebagai sumber terakhir pelunasan kredit („secondary source of credit repayment‟) dan sebagai salah satu bentuk mitigasi risiko kredit. Sumber utama pelunasan kredit adalah dari hasil usaha debitur. Kredit dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian masa datang dan semua agunan telah terealisasi atau sudah diambil alih oleh bank. Kriteria penghapusbukuan kredit kepada debitur adalah sebagai berikut: a. Kredit yang memiliki kualitas macet; a. “Loss” loan category; b. Fasilitas kredit telah dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai aset sebesar 100% dari

pokok kredit; c. Hapusbuku dilakukan terhadap seluruh liabilitas kreditnya, sehingga penghapusbukuan

tidak boleh dilakukan pada sebagian kreditnya (partial write-off); d. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan pemulihan, namun tidak berhasil; e. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada

kemampuan membayar.

o. Tagihan dan utang akseptasi Tagihan akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, sedangkan liabilitas akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

p. Penurunan nilai aset keuangan

Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut :

kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan; atau

penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 17: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 15 ~

Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Pada umumnya, periode tersebut bervariasi antara 1 (satu ) dan 12 (dua belas) bulan, dan untuk kasus tertentu diperlukan periode yang lebih lama.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual, Bank melakukan penilaian secara individual untuk kredit yang diberikan diatas Rp 1.000.000.000 serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan atau secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis. Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank dan anak perusahaan harus menghitung:

Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.

Loss given default (”LGD”) – Bank mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank apabila terjadi tunggakan fasilitas pinjaman yang diberikan/ pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah hutang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model Perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.

PD, LGD diperoleh dari observasi data pinjaman yang diberikan/piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun.

Bank mulai menerapkan statistical model analysis method yaitu migration analysis method dengan menggunakan data historis kerugian kredit minimal 3 tahun dan mempertimbangkan hal - hal berikut ini dalam menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif :

Data historis probability of default,

Waktu pemulihan

Jumlah kerugian yang terjadi (loss given default), dan

Pertimbangan pengalaman manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang didasarkan pada pengalaman historis.

Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai yang sebelumnya diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur) harus dipulihkan, baik secara langsung maupun dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Sehubungan dengan kepatuhan terhadap Bank Indonesia, Bank menerapkan Peraturan Bank Indonesia No. 14/15/PBI/2012 tanggal 24 Oktober 2012 tentang “Penilaian Kualitas Aset Bank Umum” sebagai panduan untuk menghitung minimum Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (PPAP) yang wajib dibentuk sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 18: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 16 ~

Aset produktif terdiri dari giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, obligasi pemerintah dan komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit.

Penyisihan Penghapusan Aset Produktif yang harus dihitung sesuai dengan Peraturan Bank

Indonesia adalah sebagai berikut :

a) 1% dari aset produktif yang digolongkan Lancar, di luar penempatan pada Bank Indonesia, Obligasi Pemerintah, instrument hutang lain yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan asset produktif yang dijamin dengan agunan tunai;

b) 5% dari aset produktif yang digolongkan Dalam Perhatian Khusus setelah dikurangi agunan;

c) 15% dari aset produktif yang digolongkan Kurang Lancar setelah dikurangi agunan;

d) 50% dari aset produktif yang digolongkan Diragukan setelah dikurangi agunan; dan

e) 100% dari aset produktif yang digolongkan Macet setelah dikurangi agunan.

Kriteria penilaian nilai agunan yang dapat dikurangkan dalam penghitungan penyisihan penghapusan aset sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia

Saldo aset produktif dihapusbukukan pada saat manajemen Bank berpendapat bahwa aset

produktif tersebut tidak dapat tertagih. Ketika pinjaman yang diberikan tidak tertagih, kredit

tersebut dihapusbukukan dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai.

Pinjaman yang diberikan tersebut dapat dihapusbukukan setelah semua prosedur yang

diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.

Penerimaan kemudian atas pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kemudian atas pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan non-operasional lainnya. Nilai tercatat dari aset yang bukan aset keuangan Bank, kecuali aset pajak tangguhan, ditelaah setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika indikasi tersebut ada, maka nilai yang dapat dipulihkan dari asset tersebut akan diestimasi.

Nilai yang dapat diperoleh kembali dari suatu aset atau unit penghasil kas adalah sebesar jumlah yang lebih tinggi antara nilai pakainya dan nilai wajar aset atau unit penghasil kas dikurangi biaya untuk menjual. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai sekarang dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar saat ini terhadap nilai kas kini dan risiko spesifik terhadap aset tersebut. Cadangan penurunan nilai diakui pada tahun sebelumnya dinilai pada setiap tanggal pelaporan untuk melihat adanya indikasi bahwa kerugian telah menurun atau tidak ada lagi. Kerugian penurunan nilai dijurnal balik jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan nilai yang dapat dipulihkan. Cadangan kerugian penurunan nilai dijurnal balik hanya hingga nilai tercatat yang telah ditentukan, dikurangi dengan depresiasi atau amortisasi, jika cadangan penurunan nilai tidak pernah diakui.

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 19: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 17 ~

Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit berdasarkan selisih antara nilai amortisasi (nilai tercatat) dan present value atas pembayaran liabilitas yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan tersebut menjadi probable). Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas agunan yang diambil alih berdasarkan pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai bersih yang dapat direalisasi (net realizable value).

q. Biaya dibayar dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

r. Aset Tetap

Bank menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”. Revisi PSAK No. 16 ini mengatur akuntansi tanah dan mencabut PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”.

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah nilai tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo-menurun ganda (double-declining balance method), kecuali untuk bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus ( straight-line method ), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Tahun

Bangunan 20 Perlengkapan dan peralatan kantor 4 – 8 Kendaraan bermotor 4 – 8 Renovasi Sewa 4 Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa besar kemungkinan hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/ diperpanjang pada saat jatuh tempo.

Bank menerapkan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang dikeluarkan ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomik tanah, mana yang lebih pendek.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan nilai tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 20: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 18 ~

Aset dalam penyelesaian disajikan dalam “Aset Tetap” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.

s. Aset Tak Berwujud

Aset tak berwujud terdiri dari perangkat lunak yang dibeli Bank dan biaya perpanjangan Hak atas Tanah.

Perangkat lunak yang dibeli oleh Bank dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

Pengeluaran untuk pengembangan perangkat lunak secara internal diakui sebagai aset ketika Bank dapat mendemostrasikan maksud dan kemampuannya untuk menyelesaikan pengembangan dan memakai perangkat lunak tersebut dalam menghasilkan keuntungan ekonomis dimasa mendatang, dan dapat secara handal mengukur biaya untuk menyelesaikan pengembangan. Biaya yang dikapitalisasi dari pengembangan perangkat lunak secara internal mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan langsung yang dinyatakan pada biaya yang dikapitalisasi dikurangi akumulasi amortisasi dan penurunan nilai.

Pengeluaran selanjutnya untuk perangkat lunak akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis aset yang bersangkutan di masa mendatang. Semua pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadinya.

Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang masa manfaat dari perangkat lunak tersebut, dari tanggal perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai. Estimasi masa manfaat dari perangkat lunak adalah empat tahun.

Sebagaimana dijelaskan pada butir r di atas, efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomik tanah, mana yang lebih pendek.

Metode amortisasi, estimasi masa manfaat dan nilai residual ditelaah pada setiap akhir tahun pelaporan dan disesuaikan jika dianggap tepat.

Aset takberwujud dihentikan pengakuannya jika dilepas atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari penggunaan atau pelepasannya.

t. Agunan yang Diambil Alih

Agunan yang diambil alih (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank) disajikan dalam akun “Aset lain-lain” pada laporan posisi keuangan.

Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo pinjaman yang diberikan di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih yang telah diterima pada saat pinjaman yang diberikan diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan penghapusan pinjaman yang diberikan. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo pinjaman yang diberikan, agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo pinjaman yang diberikan dan selisihnya dicatat dalam catatan administratif bank. Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Beban yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 21: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 19 ~

u. Aset lain-lain Aset lain-lain terdiri dari agunan yang diambil alih, pendapatan bunga yang akan diterima, beban yang ditangguhkan dan lainnya.

v. Liabilitas segera Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya kewajiban atau diterima perintah dari pemberi amanat, baik dari masyarakat maupun dari bank lain. Liabilitas segera dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi.

w. Liabiliat Imbalan Pascakerja

Bank menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Revisi PSAK ini antara lain memperbolehkan entitas untuk menerapkan metode sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari keuntungan/kerugian aktuaria yang timbul dari imbalan pasti, antara lain pengakuan langsung keuntungan/kerugian yang terjadi pada periode berjalan ke dalam pendapatan komprehensif lain. Bank tidak memilih metode ini dalam pengakuan keuntungan/kerugian aktuaria, karenanya PSAK revisi ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan Bank. Menurut PSAK No. 24 (Revisi 2010), beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan metode penilaian aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Kelebihan yang timbul diakui sebagai keuntungan atau kerugian aktuarial diakui dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul saat pengenalan program imbalan pasti atau saat perubahan imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada harus diamortisasi selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja. Bank menghitung liabilitas diestimasi atas imbalan pasca kerja sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2010) ”Imbalan Kerja”. Liabilitas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah liabilitas imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aset program dana pensiun. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unitcredit. Ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi kenaikan atau penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus selama ratarata masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). Porsi imbalan pasca kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif.

x. Simpanan nasabah

Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk didalamnya adalah giro, tabungan dan deposito berjangka.

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 22: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 20 ~

Pada saat pengakuan awal simpanan diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengn biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

y. Simpanan dari bank lain

Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, interbank call money dangn periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka.

Pada saat pengakuan awal simpanan diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

z. Biaya emisi Saham

Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.

aa. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga

Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing dicatat dalam ”Pendapatan Bunga” dan ”Beban Bunga” di dlan laporan laba rugi menggunakan suku bunga efektif.diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain yang diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya. Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai. Pada saat pinjaman yang diberikan diklasifikasikan sebagai bermasalah, bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan

tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi Penerimaan tunai atas pinjaman yang diberikan yang diklasifikasikan sebagai diragukan atau macet dipergunakan terlebih dahulu untuk mengurangi pokok pinjaman yang diberikan. Kelebihan penerimaan dari pokok pinjaman yang diberikan diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi.

bb. Pengakuan pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi

Provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perpinjaman yang diberikanan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai denagn jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif.

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 23: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 21 ~

Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan / atau komisi yang ditangguhkan diakui pada saat pinjaman yang diberikan dilunasi. Provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan dan jangka waktu, ataupun tidak material menurut Bank diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dangan kegiatan perpinjaman yang diberikanan dan jangka waktu, ataupun tidak material menurut Bank diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.

cc. Pajak penghasilan

Bank menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), yang menetapkan perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan. PSAK revisi ini juga mensyaratkan entitas untuk mencatat kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan beserta bunga/denda, jika ada, dalam laporan laba rugi komprehensif periode berjalan.

Beban pajak kini untuk tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam periode yang bersangkutan. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara dasar pelaporan komersial dan pajak atas aset dan liabilitas dan akumulasi rugi fiskal. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dipinjaman yang diberikankan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dipinjaman yang diberikankan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima, atau jika mengajukan banding, pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.

dd. Laba per saham dasar

Bank menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), yang menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham. Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

ee. Informasi segmen

Informasi segmen disajikan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk menyajikan laporan keuangan.

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 24: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 22 ~

Segmen geografis adalah komponen Bank yang secara jelas operasionlanya dapat dibedakan mengenai aset, kinerja dan aktivitas suatu wilayah dengan wilayah lain dalam Bank. Bank menyajikan segmen berdasarkan laporan internal bank yang disajikan kepada pengambil keputusan operasional sesuai PSAK No. 5 (Revisi 2009). Pengambil keputusan operasional Bank adalah Direksi.

Aset dan liabilitas yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.

3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas

Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan

liabilitas atas tahun keuangan satu tahun kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang

diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku.

Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman

masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.

Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas

kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi

semula. Pengungkapan ini melengkapi pengungkapan pada manajemen risiko keuangan.

a. Sumber Utama Ketidakpastian Estimasi

a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan

Kondisi spesifik komponen counterparty yang mengalami penurunan nilai dalam

pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan dievaluasi secara individu

berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan

akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan counterparty dan nilai realisasi bersih dari

setiap agunan.

Perhitungan cadangan penurunan nilai kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat

dalam portofolio aset keuangan dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika

terdapat bukti objektif penurunan nilai terganggu, tetapi penurunan nilai secara individu

belum dapat diidentifikasi.

Dalam menilai kebutuhan untuk cadangan kolektif, manajemen mempertimbangkan

faktor-faktor seperti kualitas kredit dan jenis produk. Guna membuat estimasi cadangan

yang diperlukan, manajemen membuat asumsi untuk menentukan kerugian yang

melekat, dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan

pengalaman masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini. Keakuratan penyisihan tergantung pada seberapa baik estimasi arus kas masa depan untuk cadangan counterparty tertentu

dan asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan

kolektif.

a.2. Imbalan kerja karyawan

Present value atas imbalan kerja karyawan tergantung dari banyaknya factor yang

dipertimbangkan oleh aktuari berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan atau asumsi-

asumsi tersebut akan mempengaruhi carrying amount atas imbalan kerja karyawan.

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 25: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 23 ~

Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya atau pendapatan untuk imbalan kerja

termasuk tingkat diskonto. Bank menentukan tingkat diskonto yang tepat pada setiap

akhir tahun. Ini merupakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk menentukan

present value atas arus kas masa depan yang diestimasi akan digunakan untuk

membayar imbalan kerja. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, Bank

mempertimbangkan tingkat suku bunga atas surat berharga pemerintah yang

mempunyai jatuh tempo yang menyerupai jangka waktu rata-rata sisa masa kerja

karyawan.

b. Pertimbangan Akuntansi Yang Penting Dalam Penerapan Kebijakan

Akuntansi Bank

Pertimbangan akuntansi penting yang dibuat dalam menerapkan kebij akan akuntansi

Bank meliputi :

b.1. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan

Kebijakan akuntansi Bank memberikan ruang atas aset dan liabilitas keuangan, pada

saat awal pengakuan, untuk diklasifikasikan ditentukan kedalam kategori berbeda dalam

kondisi tertentu.

Dalam mengklasifikasi aset keuangan sebagai ”dimiliki hingga jatuh tempo”, Bank telah

menetapkan bahwa Bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset

keuangan tersebut hingga tanggal jatuh tempo seperti yang dipersyaratkan.

b.2. Aset pajak tangguhan

Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable)

pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan.

Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang

dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di

masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan.

4. KAS

31 Maret 2015 31 Des 2014

Rupiah 20,451,251,425 19,161,279,200

Mata uang asing 2,950,187,322 6,739,433,985

Jumlah 23,401,438,747 25,900,713,185 Kas diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Nilai wajar dari kas adalah nilai tercatatnya. Saldo dalam mata uang Rupiah termasuk uang pada mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) sejumlah nihil pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014. Cash in Safe dan Cash in Transit diasuransikan terhadap risiko kebongkaran kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (pihak ketiga), PT Asuransi Wahana Tata (pihak ketiga), PT Asuransi Rama Satria Wibawa (pihak ketiga) dan PT Asuransi Eka Llyod Jaya (pihak ketiga). Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko tersebut.

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 26: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 24 ~

5. GIRO PADA BANK INDONESIA

31 Maret 2015 31 Des 2014

Rupiah 282,745,256,019 252,414,686,309

Mata uang asing 107,206,800,000 91,649,000,000

Jumlah 389,952,056,019 344,063,686,309 GWM Primer adalah simpanan minimum yang wajib dibentuk oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro pada BI yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari DPK. GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI), Surat Utang Negara (SUN) dan/atau excess reserve, yang besarnya ditetapkan BI sebesar persentase tertentu. GWM LDR adalah tambahan simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia, jika LDR Bank dibawah minimum LDR target Bank Indonesia (78%) atau diatas LDR target (92%) dan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank lebih kecil dari KPMM insentif Bank Indonesia sebesar 14%. Pada tanggal 24 Desember 2013, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan valuta asing. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Ratio (LDR). GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 4% dari DPK dalam Rupiah. GWM LDR dalam Rupiah sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dengan KPMM Insentif. GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 8% dari DPK dalam valuta asing. PBI tersebut mulai berlaku pada tanggal 31 Desember 2013. Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, Giro Wajib Minimum (GWM) Bank masing- masing sebesar 39.01% dan 18.82% untuk mata uang Rupiah serta sebesar 8.19% dan 8.20% untuk marta uang asing. GWM Bank dalam Rupiah pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 sebesar 39.01 % dan 18.82% terdiri dari GWM Primer sebesar 8.32 % dan 8.41% dengan menggunakan saldo rekening giro Rupiah pada BI dan GWM Sekunder sebesar 30.69 % dan 10.41% dengan menggunakan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) dan excess reserve. Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, Bank telah memenuhi Giro Wajib Minimum sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 27: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 25 ~

6. GIRO PADA BANK LAIN

31 Maret 2015 31 Desember 2014

Pihak berelasi

Bank Of India

Mata uang asing 2,438,703,806 400,177,152,577

Cadangan kerugian penurunan nilai - -

Bersih 2,438,703,806 400,177,152,577

Pihak ketiga

Rupiah 9,354,077,866 8,348,656,522

Mata uang asing 21,659,995,781 27,532,530,166

Jumlah 31,014,073,647 35,881,186,688

Cadangan kerugian penurunan nilai (146,257,855) (157,031,580)

Bersih 30,867,815,792 35,724,155,108

Jumlah Giro Pada Bank Lain - Bersih 33,306,519,598 435,901,307,685

Kualitas giro pada bank lain pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 dikelompokkan lancar, kecuali Indover dikelompokkkan macet sebesar Euro 10.431,67 atau Rp. 146.257.855 pada 31 Maret 2015. Giro pada bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar dari giro pada bank lain adalah nilai tercatatnya. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.

7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN Seluruh penempatan pada bank lain dilakukan dengan pihak ketiga. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebesar nilai tercatatnya. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut :

Tingkat bungaJangka waktu rata-rata

(hari) per tahun Jumlah

Rupiah

Penempatan pada Bank Indonesia Fasilitas Simpanan Bank Indonesia 1 5.50% 190,000,000,000

Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai -

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain- bersih 190,000,000,000

31 Maret 2015

Jenis penempatan

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 28: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 26 ~

Tingkat bungaJangka waktu rata-rata

(hari) per tahun Jumlah

RupiahCall Money 2 6.07% 60,000,000,000 Penempatan pada Bank Indonesia

Fasilitas simpanan Bank Indonesia 2 5.75% 176,971,738,195 Cadangan kerugian penurunan nilai -

Penempatan pada Bank Indonesia Intervensi - bersih 236,971,738,195

31 Desember 2014

Jenis penempatan

Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, seluruh penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 digolongkan sebagai lancar. Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, tidak ada penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijadikan jaminan oleh Bank. Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :

Lebih dari Kurang dari 1 bulan s.d

1 bulan 12 bulan Jumlah

Rupiah

FASBI - Bank Indonesia 190,000,000,000 - 190,000,000,000

Jumlah 190,000,000,000 - 190,000,000,000

Mata uang asing

Call money - - -

Jumlah 190,000,000,000 - 190,000,000,000

31 Maret 2015

Jenis penempatan

Lebih dari Kurang dari 1 bulan s.d

1 bulan 12 bulan JumlahRp

Rupiah

Call money 60,000,000,000 - 60,000,000,000

FASBI - Bank Indonesia 176,971,738,195 - 176,971,738,195

Jumlah 236,971,738,195 - 236,971,738,195

31 Desember 2014

Jenis penempatan

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang mengalami penurunan nilai pada 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014.

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 29: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 27 ~

8. EFEK-EFEK

Transaksi efek-efek berdasarkan jenis dan tujuan investasi efek-efek dapat dikelompokkan sebagai berikut :

Rp Peringkat Rp Peringkat

Dimiliki hingga jatuh tempo :

Rupiah

Sertifikat Bank Indonesia - setelah

dikurangi diskonto yang belum

diamortisasi sebesar 10.116.003.287

pada 31 Maret 2015 dan 1.896.090.329

pada 31 Desember 2014 243,344,996,713 - 112,842,909,671 -

Sertifikat Deposito Bank Indonesia -

setelah dikurangi diskonto yang

belum diamortisasi sebesar

15.861.852.680 pada 31 Maret 2015

dan 2.774.237.018 pada

31 Desember 2014 789,138,147,320 187,225,762,982

Obligasi Jasa Marga JORR II

tahun 2005:

Tranche A 129,464,555 idAA 129,464,555 idAA

Tranche B 129,464,555 idAA 129,464,555 idAA

Tranche C 172,619,407 idAA 172,619,407 idAA

Obligasi Suboirdinasi Bank Mandiri I

tahun 2009 17,764,370,004 id AA+ 17,864,037,995 id AA+

Pinjaman yang diberikan dan piutang :

Rupiah

Promes 203,492,840,600 80,525,000,000

Dollar Amerika Serikat

Diskonto wesel ekspor 198,394,802,957 - 355,387,853,662 -

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - -

Efek-efek - bersih 1,452,566,706,111 754,277,112,827

31 Maret 2015 31 Desember 2014

Efek-efek di atas telah diperingkat oleh Pefindo, PT Fitch Rating Indonesian. Berdasarkan efek pemerintah dan bukan pemerintah :

31 Maret 2015 31 Desember 2014

Efek pemerintah - bersih 1,032,483,144,032 300,068,672,653

Efek bukan pemerintah 420,083,562,079 454,208,440,174

Jumlah 1,452,566,706,111 754,277,112,827

Cadangan kerugian penurunan nilai - -

Efek-efek bersih 1,452,566,706,111 754,277,112,827

Menurut jangka waktunya, efek-efek dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

31 Maret 2015 31 Desember 2014

Rupiah

Kurang dari 1 bulan 300,000,000 -

Lebih dari 1 s.d. 3 bulan 61,283,255,000 -

Lebih dari 3 s.d. 60 bulan 1,174,392,729,632 380,593,672,653

Lebih dari 60 bulan 18,195,918,522 18,295,586,512

Jumlah 1,254,171,903,154 398,889,259,165

Dollar Amerika Serikat

Kurang dari 1 bulan 2,336,033,688 -

Lebih dari 1 s.d. 3 bulan 186,991,748,275 342,073,482,643

Lebih dari 3 s.d. 60 bulan 9,067,020,994 13,314,371,019

Jumlah 198,394,802,957 355,387,853,662

Jumlah 1,452,566,706,111 754,277,112,827

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - -

Efek-efek - Bersih 1,452,566,706,111 754,277,112,827

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 30: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 28 ~

Klasifikasi efek-efek berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut :

31 Maret 2015 31 Desember 2014

Rupiah

Kurang dari 1 bulan 149,652,855,632 264,713,672,653

Lebih dari 1 s.d. 3 bulan 100,840,383,400 134,002,967,105

Lebih dari 3 s.d. 60 bulan 1,003,506,044,715 -

Lebih dari 60 bulan 172,619,407 172,619,407

Jumlah 1,254,171,903,154 398,889,259,165

Dollar Amerika Serikat

Kurang dari 1 bulan 82,430,236,846 -

Lebih dari 1 s.d. 3 bulan 113,292,240,511 123,665,681,476

Lebih dari 3 s.d. 60 bulan 2,672,325,600 231,722,172,186

Jumlah 198,394,802,957 355,387,853,662

Jumlah 1,452,566,706,111 754,277,112,827

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - -

Efek-efek - Bersih 1,452,566,706,111 754,277,112,827

Nilai wajar dari aset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo adalah berdasarkan harga pasar atau harga kuotasi dari pedagang perantara/penjual. Apabila informasi ini tidak tersedia, maka nilai wajar diestimasi menggunakan harga kuotasi pasar untuk efek dengan karakteristik kredit, jatuh tempo, dan pengembalian yang serupa. Nilai wajar dari efek-efek pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :

31 Maret 2015 31 Desember 2014

Dimiliki hingga jatuh tempo

Rupiah

Obligasi Subordinasi Bank Mandiri I - Tahun 2009 17,764,370,004 17,535,500,000

Sertifikat Bank Indonesia 243,344,996,713 112,842,909,671

Sertifikat Deposito Bank Indonesia 789,138,147,320 187,225,762,982

Obligasi Jasa Marga JORR II 431,548,517 431,548,517

Sub Total 1,050,679,062,554 318,035,721,170

Pinjaman dan piutang

Rupiah

Promes 203,492,840,600 80,525,000,000

Dolar Amerika Serikat

Diskonto Wesel Ekspor 198,394,802,957 355,387,853,662

Sub Total 401,887,643,557 435,912,853,662

1,452,566,706,111 753,948,574,832

Obligasi Jasa Marga JORR I tahun 2003 jatuh tempo pada tanggal 19 Nopember 2013 dengan tingkat bunga yang dihitung berdasarkan rata-rata tingkat bunga SBI 3 bulanan selama 6 bulan. Bunga obligasi dibayar setiap 6 bulanan. Obligasi Jasa Marga JORR II tahun 2005 dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tranche A jatuh tempo pada tanggal 5 Januari 2016 dengan tingkat bunga untuk 5 tahun pertama sebesar 11,50% dan 5 tahun berikutnya sebesar 15,25%. Bunga obligasi dibayar setiap 6 bulanan.

Tranche B jatuh tempo pada tanggal 5 Januari 2018 dengan tingkat bunga untuk 5 tahun pertama sebesar 12,50% dan tahun keenam sampai jatuh tempo sebesar 15,25%. Bunga obligasi dibayar setiap 6 bulanan.

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 31: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 29 ~

Tranche C jatuh tempo pada tanggal 5 Januari 2021 dengan tingkat bunga untuk 5 tahun pertama sebesar 13,50% dan tahun keenam sampai jatuh tempo sebesar 15,50%. Bunga obligasi dibayar setiap 6 bulanan.

- Obligasi JORR I dan II ini diperoleh dari penyelesaian sebagian pinjaman yang diberikan milik

PT Marga Nurindo Bakti yang merupakan anak perusahaan dari Jasa Marga (Persero) yang telah dihapusbukukan.

Obligasi Subordinasi Bank Mandiri I Tahun 2009 jatuh tempo pada tanggal 11 Desember 2016 dengan tingkat bunga sebesar 11,85%. Bunga obligasi dibayar setiap 3 bulanan Pada tanggal 15 Desember 2010, bank melakukan perubahan tujuan investasi terhadap obligasi Subordinasi dengan nilai nominal sebesar Rp. 29.405.032.149 dari klasifikasi “tersedia untuk dijual” ke klasifikasi “dimiliki hingga jatuh tempo”. Manajemen berpendapat memiliki kemampuan dan berkeinginan untuk memiliki obligsi subordinasi tersebut hingga jatuh tempo. Nilai wajar obligasi subordinasi pada tanggal perpindahan menjadi nilai buku awal obligasi subordinasi dalam klasifikasi “dimiliki hingga jatuh tempo”. Laba yang belum direalisasi atas obligasi yang dipindahkan sebesar Rp 2.425.580.370 dicatat sebagai bagian dari keuntungan yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek tersedia untuk dijual di ekuitas dan diamortisasi sampai dengan tanggal jatuh tempo dari obligasi komprehensif dengan metode suku bunga efektif. Laba yang belum direalisasikan atas obligasi yang dipindahkan tersebut pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp. 764.370.005 dan Rp. 864.037.996. Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 tidak ada efek-efek yang dijadikan sebagai jaminan oleh bank. Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014.

9. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF

Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing. Kontrak berjangka valuta asing merupakan komitmen kepada penjual atau pembeli kontrak untuk menjual dan membeli sejumlah mata uang tertentu pada tanggal di masa mendatang dengan harga yang telah ditentukan terlebih dahulu. Transaksi perangkat moneter derivatif di atas menimbulkan risiko pasar dan risiko pinjaman yang diberikan. Risiko pasar dari transaksi perangkat moneter derivatif timbul sebagai akibat dari adanya fluktuasi dalam tingkat bunga dan kurs mata uang. Sedangkan risiko pinjaman yang diberikan timbul dalam hal pihak lain tidak memenuhi liabilitasnya kepada Bank. Jangka waktu dari transaksi perangkat moneter derivatif Bank berjangka valuta asing berkisar antara 1 sampai 188 hari. Tagihan dan liabilitas derivatif diklasifikasikan dalam kategori nilai wajar melalui laba rugi. Nilai wajar dari tagihan dan liabilitas derivatif adalah sebesar nilai tercatat.

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 32: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 30 ~

Rincian tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :

Jumlah nosional Tagihan dan liabilitasderivatif

Transaksi Beli Jual Tagihan Kewajiban

Tidak terkait instrumen lindung nilai

Pihak ketiga

Kontrak - Forward

Dollar Amerika Serikat

PT Essar 57,901,540,970 133,839,619 432,747,781

PT Global V 19,665,975,000 44,855,940 99,158,375

PT Kharisma 644,250,000 9,388,127

PT Laxmirani 650,800,000 2,899,114

PT Nasco 8,348,725,000 173,043,069 23,710,382

PT Oorja 33,087,750,000 642,182,571 66,844,206

PT Plantex 10,415,250,000 82,908,485 38,864,868

PT Radi Logam 26,275,400,000 99,851,088 223,825,431

PT Rainbow 19,397,000,000 213,037,546

PT Shakuntala 1,325,000,000 17,565,082

PT Sunrise 33,157,500,000 311,989,966 130,605,358

PT Van Aroma 19,665,975,000 44,855,940 99,158,375

HSBC 2,564,400,000 50,337,466

Standard Chartered Bank 58,077,074,000 172,469,550,000 1,243,029,018 1,683,156,084

Jumlah 230,710,699,000 232,935,490,970 3,001,880,483 2,865,973,408

Kontrak - SWAP

Dollar Amerika Serikat

Standard Chartered Bank 58,821,500,000 52,419,859 63,980,449

HSBC Bank - 65,378,000,000 87,887,640 79,975,561

Jumlah - 124,199,500,000 140,307,499 143,956,010

Bersih 230,710,699,000 357,134,990,970 3,142,187,982 3,009,929,418

31 Maret 2015

Jumlah nosional Tagihan dan liabilitasderivatif

Transaksi Beli Jual Tagihan Kewajiban

Tidak terkait instrumen lindung nilai

Pihak ketiga

Kontrak - Forward

Dollar Amerika Serikat

PT Essar Indonesia - 38,931,441,483 229,269,427 238,447,093

PT Sunrise Bumi Textile 33,016,850,000 - 59,236,557 253,929,012

PT Global Vision Impex 20,509,275,000 - 42,743,245 115,733,925

PT Nasco 11,505,870,000 - 56,439,709 92,353,082

PT Jaya Internationall 2,210,625,000 - - 43,109,171

PT Jaya 936,000,000 - - 7,101,143

PT Oorja Indo KGS 43,367,000,000 - 370,025,668 384,106,323

PT Plantex Sembada International 9,319,600,000 - 35,034,449 65,431,250

PT Van Aroma 20,509,875,000 - 42,144,203 115,733,925

PT Matrix 6,371,250,000 - - 178,126,172

Standard Chartered Bank 39,292,525,000 322,157,550,000 1,868,984,256 771,459,559

HSBC - 195,919,500,000 852,586,580 -

BOI Mumbai 369,420,800,008 - - 1,145,086,356

Jumlah 556,459,670,008 557,008,491,483 3,556,464,094 3,410,617,011

Kontrak - SWAP

Dollar Amerika Serikat

HSBC - 68,950,200,000 832,200,495 -

Standard Chartered Bank - 131,517,500,000 1,473,590,936 -

Jumlah - 200,467,700,000 2,305,791,431 -

Bersih 556,459,670,008 757,476,191,483 5,862,255,525 3,410,617,011

31 Desember 2014

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 33: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 31 ~

Berdasarkan sisa umur jatuh tempo :

31 Maret 2015 31 Desember 2014

Beli Jual Beli Jual

Kontrak - Forward

Dollar Amerika Serikat

Kurang dari 1 bulan 127,538,449,000 129,653,877,378 446,679,650,008 447,219,916,868

Lebih dari 1 s.d 3 bulan 79,679,000,000 79,759,838,592 86,079,670,000 86,068,974,615

Lebih dari 3 s.d 60 bulan 23,493,250,000 23,521,775,000 23,700,350,000 23,719,600,000

Jumlah 230,710,699,000 232,935,490,970 556,459,670,008 557,008,491,483

Kontrak - SWAP

Dollar Amerika Serikat

Kurang dari 1 bulan 124,199,500,000 - 200,467,700,000

Lebih dari 1 s.d 3 bulan - - - -

Jumlah - 124,199,500,000 - 200,467,700,000

Bersih 230,710,699,000 357,134,990,970 556,459,670,008 757,476,191,483

Menurut jangka waktu :

31 Maret 2015 31 Desember 2014

Beli Jual Beli Jual

Kontrak - Forward

Dollar Amerika Serikat

Kurang dari 1 bulan 1,977,300,000 1,979,025,000 374,795,800,008 375,601,925,000

Lebih dari 1 s.d 3 bulan 166,877,774,000 168,730,790,970 110,465,725,000 110,217,241,868

Lebih dari 3 s.d 60 bulan 61,855,625,000 62,225,675,000 71,198,145,000 71,189,324,615

Jumlah 230,710,699,000 232,935,490,970 556,459,670,008 557,008,491,483

Kontrak - SWAP

Dollar Amerika Serikat

Kurang dari 1 bulan - 124,199,500,000 - 200,467,700,000

Lebih dari 1 s.d 3 bulan - - - -

Lebih dari 3 s.d 60 bulan - - - -

Jumlah - 124,199,500,000 - 200,467,700,000

Bersih 230,710,699,000 357,134,990,970 556,459,670,008 757,476,191,483

Seluruh tagihan derivatif pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 digolongkan lancar. Pada 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, tidak terdapat tagihan derivatif yang mengalami penurunan nilai.

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 34: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 32 ~

10. KREDIT Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Estimasi nilai wajar kredit ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa datang menggunakan suku bunga efektif. a. Jenis Kredit

Dalam perhatian

Lancar khusus Kurang lancar Diragukan Macet JumlahCurrent Special mention Substandar Doubtful Loss Total

Pihak berelasi

Rupiah

Modal kerja 135,751,879,246 - - - - 135,751,879,246

Investasi 5,500,000,000 - - - - 5,500,000,000.00

Konsumsi 102,545,833 - - - - 102,545,833.00

Karyawan 156,851,805 - - - - 156,851,805

Jumlah 141,511,276,884 - - - - 141,511,276,884

Cadangan Kerugian

penurunan nilai (27,308,256) - - - - (27,308,256)

Bersih 141,483,968,628 - - - - 141,483,968,628

Dollar Amerika Serikat

Modal Kerja 4,249,050,000 - - - - 4,249,050,000

Cadangan Kerugian

penurunan nilai (849,810) - - - - (849,810)

Bersih 4,248,200,190 - - - - 4,248,200,190

Jumlah pihak berelasi 145,732,168,818 - - - - 145,732,168,818

Pihak ketiga

Rupiah

Modal kerja 1,976,888,808,045 15,111,455,791 443,929,930 12,791,494,800 13,708,059,809 2,018,943,748,375

Investasi 242,593,893,740 3,817,888,064 532,765,228 2,177,716,180 3,692,478,174 252,814,741,386

Konsumsi 89,065,827,875 1,970,806,330 - - 3,515,598,629 94,552,232,834

Karyawan 1,465,721,777 - - - - 1,465,721,777

Jumlah 2,310,014,251,437 20,900,150,185 976,695,158 14,969,210,980 20,916,136,612 2,367,776,444,372

Cadangan kerugian

penurunan nilai (1,886,273,141) (1,089,242,346) (802,239,340) (3,207,218,209) (14,399,992,174) (21,384,965,210)

Bersih 2,308,127,978,296 19,810,907,839 174,455,818 11,761,992,771 6,516,144,438 2,346,391,479,162

Dollar Amerika Serikat

Modal kerja 854,349,334,097 - - - - 854,349,334,097

Investasi 103,066,054,895 9,904,153,143 - - - 112,970,208,038

Konsumsi 125,667,288 - - - - 125,667,288

Jumlah 957,541,056,280 9,904,153,143 - - - 967,445,209,423

Cadangan kerugian

penurunan nilai (170,883,952) (496,198,072) - - - (667,082,024)

Bersih 957,370,172,328 9,407,955,071 - - - 966,778,127,399

Jumlah pihak ketiga 3,265,498,150,624 29,218,862,910 174,455,818 11,761,992,771 6,516,144,438 3,313,169,606,561

Jumlah Pinjaman - Bersih 3,411,230,319,442 29,218,862,910 174,455,818 11,761,992,771 6,516,144,438 3,458,901,775,379

Tingkat bunga rata-rata per tahun

Rupiah 14.04%

Dollar Amerika Serikat 8.10%

31 Maret 2015

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 35: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 33 ~

Dalam perhatian

Lancar khusus Kurang lancar Diragukan Macet JumlahCurrent Special mention Substandar Doubtful Loss Total

Pihak berelasi

Rupiah

Modal kerja 123,061,087,610 - - - - 123,061,087,610

Investasi 5,500,000,000 - - - - 5,500,000,000

Konsumsi - - - - - 0

Karyawan 164,541,366 - - - - 164,541,366

Jumlah 128,725,628,976 - - - - 128,725,628,976

Cadangan Kerugian

penurunan nilai (35,372,338) - - - - (35,372,338)

Bersih 128,690,256,638 - - - - 128,690,256,638

Dollar Amerika Serikat

Modal kerja 4,025,125,000 - - - - 4,025,125,000

Konsumsi - - - - - -

Jumlah 4,025,125,000 - - - - 4,025,125,000

Cadangan Kerugian

penurunan nilai (1,151,878) - - - - (1,151,878)

Bersih 4,023,973,122 - - - - 4,023,973,122.00

Jumlah pihak berelasi 132,714,229,760 - - - - 132,714,229,760

Pihak ketiga

Rupiah

Modal kerja 1,865,105,798,053 19,695,134,767 13,379,496,729 1,263,547,917 12,942,884,809 1,912,386,862,275

Investasi 229,278,490,629 71,228,423,057 2,042,206,675 331,645,845 3,359,207,386 306,239,973,592

Konsumsi 82,298,949,162 2,610,017,435 244,833,629 - 3,275,185,719 88,428,985,945

Karyawan 1,715,415,840 - - - - 1,715,415,840

Jumlah 2,178,398,653,684 93,533,575,259 15,666,537,033 1,595,193,762 19,577,277,914 2,308,771,237,652

Cadangan kerugian

penurunan nilai (2,494,672,499) (5,767,563,535) (3,875,868,514) (263,693,643) (14,296,398,755) (26,698,196,946)

Bersih 2,175,903,981,185 87,766,011,724 11,790,668,519 1,331,500,119 5,280,879,159 2,282,073,040,706

Dollar Amerika Serikat

Modal kerja 599,829,108,374 - - - - 599,829,108,374

Investasi 106,430,458,374 9,624,577,688 - - - 116,055,036,062

Konsumsi - 20,814,107 - - - 20,814,107

Jumlah 706,259,566,748 9,645,391,795 - - - 715,904,958,543

Cadangan kerugian

penurunan nilai (171,654,370) (653,591,794) - - - (825,246,164)

Bersih 706,087,912,378 8,991,800,001 - - - 715,079,712,379

Jumlah pihak ketiga 2,881,991,893,563 96,757,811,725 11,790,668,519 1,331,500,119 5,280,879,159 2,997,152,753,085

Jumlah Pinjaman - Bersih 3,014,706,123,323 96,757,811,725 11,790,668,519 1,331,500,119 5,280,879,159 3,129,866,982,845

Tingkat bunga rata-rata per tahun

Rupiah 13.92%

Dollar Amerika Serikat 8.13%

31 Desember 2014

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 36: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 34 ~

b. Sektor Ekonomi

Dalam perhatian

Lancar khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah

Current Special mention Substandar Doubtful Loss Total

Rupiah

Perdagangan 1,115,170,963,117 12,225,125,568 976,695,158 1,064,922,534 4,060,346,131 1,133,498,052,508

Jasa bisnis 136,519,976,462 1,432,525,949 137,952,502,411

Jasa pelayanan sosial 8,689,639,414 - - - - 8,689,639,414

Industri 529,447,996,801 70,847,202 13,904,288,446 5,828,530,962 549,251,663,411

Transportasi 121,294,894,090 1,873,345,622 6,518,000,000 129,686,239,712

Konstruksi 47,237,945,399 876,329,802 48,114,275,201

Pertanian 25,537,365,833 - - - - 25,537,365,833

Pertambangan 169,927,659,170 - - - - 169,927,659,170

Lain-lain 297,699,088,035 4,421,976,042 - - 4,509,259,519 306,630,323,596

Jumlah 2,451,525,528,321 20,900,150,185 976,695,158 14,969,210,980 20,916,136,612 2,509,287,721,256

Cadangan kerugian

penurunan nilai (1,913,581,397) (1,089,242,346) (802,239,340) (3,207,218,209) (14,399,992,174) (21,412,273,466)

Bersih 2,449,611,946,924 19,810,907,839 174,455,818 11,761,992,771 6,516,144,438 2,487,875,447,790

Dollar Amerika Serikat

Perdagangan 333,197,463,009 - - - - 333,197,463,009

Jasa bisnis 57,686,532,109 - - - - 57,686,532,109

Industri 517,227,243,514 - - - - 517,227,243,514

Pertambangan 37,241,750,979 9,904,153,143 - - - 47,145,904,122

Transportasi 9,805,500,000 - - - - 9,805,500,000

Jasa pelayanan sosial - - - - - -

Lain-lain 6,631,616,669 - - - - 6,631,616,669

Jumlah 961,790,106,280 9,904,153,143 - - - 971,694,259,423

Cadangan kerugian

penurunan nilai (171,733,762) (496,198,072) (667,931,834)

Bersih 961,618,372,518 9,407,955,071 - - - 971,026,327,589

Jumlah Pinjaman - Bersih 3,411,230,319,442 29,218,862,910 174,455,818 11,761,992,771 6,516,144,438 3,458,901,775,379

31 Maret 2015

Dalam perhatian

Lancar khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah

Current Special mention Substandar Doubtful Loss Total

Rupiah

Perdagangan 1,167,124,522,044 70,918,616,330 1,201,140,050 1,595,193,763 2,962,852,552 1,243,802,324,739

Jasa bisnis 136,022,959,860 992,453,752 - - - 137,015,413,612

Jasa pelayanan sosial 8,397,816,534 116,612,459 - - - 8,514,428,993

Industri 429,417,967,703 95,531,148 14,220,563,352 - 5,827,030,962 449,561,093,165

Transportasi 122,435,920,667 36,174,382 - - 6,518,000,000 128,990,095,049

Konstruksi 55,171,930,840 - - - - 55,171,930,840

Pertanian 22,136,429,098 - - - - 22,136,429,098

Pertambangan 124,285,114,316 16,654,045,332 - - - 140,939,159,648

Lain-lain 242,131,621,598 4,720,141,857 244,833,629 - 4,269,394,400 251,365,991,484

Jumlah 2,307,124,282,660 93,533,575,260 15,666,537,031 1,595,193,763.00 19,577,277,914 2,437,496,866,628

Cadangan kerugian

penurunan nilai (2,530,044,837) (5,767,563,535) (3,875,868,514) (263,693,643) (14,296,398,755) (26,733,569,284)

Bersih 2,304,594,237,823 87,766,011,725 11,790,668,517 1,331,500,120 5,280,879,159 2,410,763,297,344

Dollar Amerika Serikat

Perdagangan 215,700,033,239 - - - - 215,700,033,239

Industri 398,233,589,045 - - - - 398,233,589,045

Pertambangan 17,859,772,732 9,624,577,688 - - - 27,484,350,420.00

Transportasi 13,004,250,000 - - - - 13,004,250,000

Jasa Bisnis 55,585,546,752 - - - - 55,585,546,752

Jasa pelayanan sosial - - - - - 0

Lain-lain 9,901,499,980 20,814,107 - - - 9,922,314,087

Jumlah 710,284,691,748 9,645,391,795 - - - 719,930,083,543

Cadangan kerugian

penurunan nilai (172,806,248) (653,591,794) - - - (826,398,042)

Bersih 710,111,885,500 8,991,800,001 - - - 719,103,685,501

Jumlah Pinjaman - Bersih 3,014,706,123,323 96,757,811,726 11,790,668,517 1,331,500,120 5,280,879,159 3,129,866,982,845

31 Desember 2014

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 37: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 35 ~

c. Jangka Waktu

Jangka waktu kredit yang diberikan diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit yang diberikan dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya. Berdasarkan Periode Perjanjian Pinjaman yang diberikan :

Dollar Amerika Dollar Amerika

Rupiah Serikat Rupiah Serikat JumlahRupiah U.S. Dollar Rupiah U.S. Dollar Jumlah/Total

Sampai dengan 1 tahun 139,501,879,246 4,249,050,000 1,660,764,815,563 670,073,520,382 2,474,589,265,191

Lebih dari 1 s.d 2 tahun 1,750,000,000 - 222,466,453,839 93,695,916,077 317,912,369,916

Lebih dari 2 s.d 5 tahun 102,545,833 - 143,507,899,390 41,279,743,710 184,890,188,933

Lebih dari 5 tahun 156,851,805 - 341,037,275,580 162,396,029,254 503,590,156,639

Jumlah 141,511,276,884 4,249,050,000 2,367,776,444,372 967,445,209,423 3,480,981,980,679

Cadangan kerugian

penurunan nilai (27,308,256) (849,810) (21,384,965,210) (667,082,024) (22,080,205,300)

Bersih 141,483,968,628 4,248,200,190 2,346,391,479,162 966,778,127,399 3,458,901,775,379

31 Maret 2015

Pihak berelasi Pihak ketiga

Dollar Amerika Dollar Amerika

Rupiah Serikat Rupiah Serikat JumlahRupiah U.S. Dollar Rupiah U.S. Dollar Jumlah/Total

Sampai dengan 1 tahun 72,869,281,050 1,548,125,000 1,677,102,909,784 497,290,881,181 2,248,811,197,015

Lebih dari 1 s.d 2 tahun 55,691,806,558 2,477,000,000 101,384,701,864 22,905,749,980 182,459,258,402

Lebih dari 2 s.d 5 tahun - - 148,343,613,452 43,001,087,098 191,344,700,550

Lebih dari 5 tahun 164,541,366 - 381,940,012,554 152,707,240,284 534,811,794,204

Jumlah 128,725,628,974 4,025,125,000 2,308,771,237,654 715,904,958,543 3,157,426,950,171

Cadangan kerugian

penurunan nilai (35,372,338) (1,151,878) (26,698,196,946) (825,246,164) (27,559,967,326)

Bersih 128,690,256,636 4,023,973,122 2,282,073,040,708 715,079,712,379 3,129,866,982,845

31 Desember 2014

Pihak berelasi Pihak ketiga

Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo:

Dollar Amerika Dollar Amerika

Rupiah Serikat Rupiah Serikat JumlahRupiah U.S. Dollar Rupiah U.S. Dollar Jumlah/Total

Sampai dengan 1 tahun 141,251,879,246 4,249,050,000 1,896,135,985,486 767,442,182,000 2,809,079,096,732

Lebih dari 1 s.d 2 tahun - 75,649,275,570 37,695,085,776 113,344,361,346

Lebih dari 2 s.d 5 tahun 259,397,638 - 282,470,385,118 158,890,959,837 441,620,742,593

Lebih dari 5 tahun - - 113,520,798,198 3,416,981,810 116,937,780,008

Jumlah 141,511,276,884 4,249,050,000 2,367,776,444,372 967,445,209,423 3,480,981,980,679

Cadangan kerugian

penurunan nilai (27,308,256) (849,810) (21,384,965,210) (667,082,024) (22,080,205,300)

Bersih 141,483,968,628 4,248,200,190 2,346,391,479,162 966,778,127,399 3,458,901,775,379

30 Maret 2015

Pihak berelasi Pihak ketiga

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 38: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 36 ~

Dollar Amerika Dollar Amerika

Rupiah Serikat Rupiah Serikat JumlahRupiah U.S. Dollar Rupiah U.S. Dollar Jumlah/Total

Sampai dengan 1 tahun 128,561,087,610 4,025,125,000 1,794,610,656,520 526,438,028,874 2,453,634,898,004

Lebih dari 1 s.d 2 tahun - - 43,029,631,788 4,205,294,544 47,234,926,332

Lebih dari 2 s.d 5 tahun 164,541,366 - 346,929,180,473 180,435,323,314 527,529,045,153

Lebih dari 5 tahun - - 124,201,768,870 4,826,311,811 129,028,080,681

Jumlah 128,725,628,976 4,025,125,000 2,308,771,237,651 715,904,958,543 3,157,426,950,170

Cadangan kerugian

penurunan nilai (35,372,337) (1,151,878) (26,698,196,946) (825,246,164) (27,559,967,325)

Bersih 128,690,256,639 4,023,973,122 2,282,073,040,705 715,079,712,379 3,129,866,982,845

31 Desember 2014

Pihak berelasi Pihak ketiga

Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank termasuk pengurus dibebani bunga 11% per tahun untuk tahun 2015 dan 2014 dengan jangka waktu pelunasan berkisar antara 1 tahun sampai dengan 5 tahun dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji bulanan.

Kredit yang diberikan yang diberikan dijamin dengan benda bergerak dan/atau tidak bergerak dengan pengikatan secara hak tanggungan dan hipotik atau akta pembe rian hak tanggungan dan surat kuasa memasang hipotik atau surat kuasa untuk menjual, atau jaminan lain yang umumnya diterima oleh Bank. Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, rincian kredit yang diberikan bermasalah (klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut :

Kredit bermasalah Minimum penyisihan Kredit bermasalah Minimum penyisihan

Nonperforming Minimum allowance Nonperforming Minimum allowance

loans for losses loans for losses

RupiahPerdagangan 6,101,963,823 (4,554,323,338) 5,759,186,368 (4,037,652,162) Industri 19,732,819,408 (4,618,327,076) 20,047,594,314 (5,274,868,384) Lain-lain 11,027,259,519 (9,236,799,309) 11,032,228,029 (9,123,440,366) Bersih 36,862,042,750 (18,409,449,723) 36,839,008,711 (18,435,960,912)

Jumlah 36,862,042,750 (18,409,449,723) 36,839,008,711 (18,435,960,912)

30 Maret 2015 31 Desember 2014

Dari jumlah kredit yang diberikan bermasalah tersebut, pinjaman yang diberikan dalam proses penyelamatan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing Rp 17.004.853.165,- dan Rp 17.014.287.446,-

d. Rasio Non Performing Loan (NPL) pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :

Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kedit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, tidak terdapat pinjaman yang diberikan yang tidak memenuhi ketentuan BMPK.

2015 2014

NPL Gross 1.06% 1.78%

NPL Neto 0.53% 1.13%

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 39: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 37 ~

e. Mutasi penyisihan penghapusan pinjaman yang diberikan adalah sebagai berikut :

Rupiah Mata uang Jumlah/Total

asingRupiah Foreign currency Jumlah/Total

Saldo awal tahun 26.733.569.284 826.398.042 27.559.967.326Penyisihan (pemulihan) selama

tahun berjalan (5.321.295.818) (197.325.072) (5.518.620.890)Penerimaan kembali pinjaman

yang telah dihapusbukukan - - - Selisih kurs penjabaran - 38.858.864 38.858.864Penghapusan selama tahun berjalan - - -

Saldo 31 - 03 -2015 21.412.273.466 667.931.834 22.080.205.300

31 Maret 2015

Rupiah Mata uang Jumlah/Total

asingRupiah Foreign currency Jumlah/Total

Rp Rp Rp

Saldo awal tahun 12,511,850,476 9,496,867,573 22,008,718,049

Penyisihan (pemulihan) selama

tahun berjalan 14,221,718,808 (7,993,569,653) 6,228,149,155

Penerimaan kembali pinjaman

yang telah dihapusbukukan - - -

Selisih kurs penjabaran - (676,899,878) (676,899,878)

Penghapusan selama tahun berjalan - - -

Saldo akhir tahun 26,733,569,284 826,398,042 27,559,967,326

31 Desember 2014

Manajemen berpendapat bahwa kredit yang diberikan yang diberikan telah dijamin dengan cukup dan jumlah penyisihan kerugian pinjaman yang diberikan adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya pinjaman yang diberikan. h. Mutasi pinjaman yang diberikan yang dihapusbuku adalah sebagai berikut :

2015 2014

Saldo awal tahun 10,464,013,893 10,464,013,893

Penghapusbukuan pinjaman

dalam tahun berjalan - -

Penerimaan kembali pinjaman

yang telah dihapusbukukan - -

Pinjaman yang telah dilakukan

hapus tagih - -

Saldo akhir 10,464,013,893 10,464,013,893

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 40: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 38 ~

11. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI a. Tagihan Akseptasi

31 Maret 2015 31 Desember 2014

Pihak ketiga

Rupiah - 8,928,670,190 Dollar Amerika Serikat 82,414,964,274 116,267,423,824 Euro - 4,955,562,820

Tagihan Akseptasi 82,414,964,274 130,151,656,834

Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan metode suku bunga efektif. Estimasi nilai wajar dari tagihan akseptasi yang merupakan instrument tanpa suku bunga adalah jumlah yang akan dibayarkan debitur kepada Bank. Sedangkan estimasi nilai wajar dari liabilitas akseptasi yang juga merupakan instrument tanpa suku bunga adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Nilai wajar dari tagihan akseptasi dan liabilitas akseptasi adalah sebesar nilai tercatatnya.

Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014, tidak terdapat tagihan akseptasi yang mengalami penurunan nilai. Manajemen Bank berpendapat bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014.

b. Utang Akseptasi

Utang akseptasi berdasarkan counterparty Rp 82.414.964.274 dan Rp 130.151.656.834 masing-masing pada 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014. Utang akseptasi dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Estimasi nilai wajar dari utang akseptasi yang juga merupakan instrument tanpa suku bunga adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Berdasarkan jangka waktu akseptasi :

31 Maret 2015 31 Desember 2014

Tagihan Akseptasi Utang Akseptasi Tagihan Akseptasi Utang Akseptasi

Mata uang Rupiah

Kurang dari 1 bulan - - - -

Lebih dari 1 s.d 3 bulan - - 3,444,180,190 3,444,180,190

Lebih dari 3 s.d 6 bulan - - 3,984,490,000 3,984,490,000

Lebih dari 6 bulan - - 1,500,000,000 1,500,000,000

Jumlah - - 8,928,670,190 8,928,670,190

Tagihan Akseptasi Utang Akseptasi Tagihan Akseptasi Utang AkseptasiMata uang asing Kurang dari 1 bulan 260,041,860 260,041,860 - - Lebih dari 1 s.d 3 bulan 28,086,399,482 28,086,399,482 50,515,911,001 50,515,911,001 Lebih dari 3 s.d 6 bulan 54,068,522,932 54,068,522,932 47,887,295,688 47,887,295,688 Lebih dari 6 bulan - - 22,819,779,955 22,819,779,955

Jumlah 82,414,964,274 82,414,964,274 121,222,986,644 121,222,986,644

Jumlah - Bersih 82,414,964,274 82,414,964,274 130,151,656,834 130,151,656,834

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 41: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 39 ~

Berdasarkan sisa umur jatuh tempo :

31 Maret 2015 31 Desember 2014

Tagihan Akseptasi Utang Akseptasi Tagihan Akseptasi Utang Akseptasi

Mata uang Rupiah

Kurang dari 1 bulan - - - -

Lebih dari 1 s.d 3 bulan - - 5,294,180,190 5,294,180,190

Lebih dari 3 s.d 6 bulan - - 2,134,490,000 2,134,490,000

Lebih dari 6 bulan - - 1,500,000,000 1,500,000,000

Jumlah - - 8,928,670,190 8,928,670,190

Mata uang asing

Kurang dari 1 bulan 25,057,132,765 25,057,132,765 - -

Lebih dari 1 s.d 3 bulan 52,070,282,334 52,070,282,334 41,036,065,033 41,036,065,033

Lebih dari 3 s.d 6 bulan 5,287,549,175 5,287,549,175 57,643,805,545 57,643,805,545

Lebih dari 6 bulan - - 22,543,116,066 22,543,116,066

Jumlah 82,414,964,274 82,414,964,274 121,222,986,644 121,222,986,644

Jumlah - Bersih 82,414,964,274 82,414,964,274 130,151,656,834 130,151,656,834 Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, seluruh tagihan akseptasi pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 digolongkan lancar. Manajemen Bank berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Maret 2014 tidak diperlukan.

12. BIAYA DIBAYAR DIMUKA

Biaya dibayar dimuka pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 terdiri dari :

31 Maret 2015 31 Desember 2014

Asuransi 2,139,811,865 164,048,544

Emisi saham 1,850,684,240 1,241,502,080

Sewa gedung 1,553,309,260 1,743,073,148

Iklan dan Promosi - 45,243,750

Lain-lain 3,558,967,398 1,052,087,031

Jumlah 9,102,772,763 4,245,954,553

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 42: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 40 ~

13. ASET TETAP

1 Januari 31 Maret2015 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 2015

Biaya perolehan:Pemilikan langsung

Tanah 5,046,115,250 - - - 5,046,115,250

Bangunan 21,975,936,121 - - 100,650,001 22,076,586,122

Perlengkapan dan

peralatan kantor 15,793,363,958 2,471,375 67,365,300 (100,650,001) 15,627,820,032

Kendaraan bermotor 6,302,207,308 - - - 6,302,207,308

49,117,622,637 2,471,375 67,365,300 - 49,052,728,712

Aset dalam penyelesaian 6,042,206,500 - - (6,042,206,500) -

Jumlah 55,159,829,137 2,471,375 67,365,300 (6,042,206,500) 49,052,728,712

Akumulasi penyusutan:Pemilikan langsung

Bangunan 12,009,538,724 185,040,558 - - 12,194,579,282

Perlengkapan dan

peralatan kantor 12,167,935,643 412,012,611 67,365,295 - 12,512,582,959

Kendaraan bermotor 5,130,073,027 93,928,656 - - 5,224,001,683

Jumlah 29,307,547,394 690,981,825 67,365,295 - 29,931,163,924

Jumlah Tercatat 25,852,281,743 19,121,564,788

1 Januari 31 Desember2014 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 2014

Biaya perolehan:Pemilikan langsung

Tanah 5,046,115,250 - - - 5,046,115,250

Bangunan 21,414,436,121 195,778,688 - 365,721,312 21,975,936,121

Perlengkapan dan

peralatan kantor 13,835,519,734 2,475,356,152 517,511,928 - 15,793,363,958

Kendaraan bermotor 7,310,757,308 - 1,008,550,000 - 6,302,207,308

47,606,828,413 2,671,134,840 1,526,061,928 365,721,312 49,117,622,637

Aset dalam penyelesaian 365,721,312 6,042,206,500 - (365,721,312) 6,042,206,500

Jumlah 47,972,549,725 8,713,341,340 1,526,061,928 - 55,159,829,137

Akumulasi penyusutan:Pemilikan langsung

Bangunan 10,990,727,692 1,018,811,032 - - 12,009,538,724

Perlengkapan dan

peralatan kantor 11,240,925,849 1,444,521,633 517,511,839 - 12,167,935,643

Kendaraan bermotor 5,640,385,168 416,708,870 927,021,011 - 5,130,073,027

Jumlah 27,872,038,709 2,880,041,535 1,444,532,850 - 29,307,547,394

Jumlah Tercatat 20,100,511,016 25,852,281,743

Beban penyusutan adalah sebesar Rp 690.981.825 periode 1 Januari s/d 31 Maret 2015 dan Rp 604.507.780 periode 1 Januari s/d 31 Maret 2014, yang disajikan sebagai beban umum dan administrasi. Bank memiliki beberapa bidang tanah yang digunakan sebagai kantor pusat dan cabang dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2011 sampai dengan 2029. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Aset tetap, kecuali tanah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko kerugian lainnya kepada PT Munich Lloyd International Brokers (pihak ketiga) dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) (pihk ketiga). Berdasarkan penilaian manajemen Bank, tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan niali asset tetap pada tanggal-tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014.

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 43: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 41 ~

14. ASET TIDAK BERWUJUD

1 Januari 31 Maret

2015 Penambahan Pengurangan Reklas 2015

Biaya perolehan:

Pemilikan langsung

Perangkat lunak 1,355,758,191 333,850,000 - 6,042,206,500 7,731,814,691

Hak guna Bangunan 172,484,336 - - - 172,484,336

Jumlah 1,528,242,527 333,850,000 - 6,042,206,500 7,904,299,027

Akumulasi amortisasi :

Pemilikan langsung

Perangkat lunak 1,309,014,687 5,647,624 - - 1,314,662,311

Hak guna Bangunan 42,909,808 2,156,054 - - 45,065,862

Jumlah 1,351,924,495 7,803,678 - - 1,359,728,173

Jumlah Tercatat 176,318,032 6,544,570,854

1 Januari 31 Desember

2014 Penambahan Pengurangan Reklas 2014

Biaya perolehan:

Pemilikan langsung

Perangkat lunak 1,355,758,191 - - - 1,355,758,191

Hak guna Bangunan 172,484,336 - - - 172,484,336

Jumlah 1,528,242,527 - - - 1,528,242,527

Akumulasi amortisasi :

Pemilikan langsung

Perangkat lunak 1,262,271,197 46,743,490 - - 1,309,014,687

Hak guna Bangunan 34,285,591 8,624,217 - - 42,909,808

Jumlah 1,296,556,788 55,367,707 - - 1,351,924,495

Jumlah Tercatat 231,685,739 176,318,032

Beban amortisasi untuk periode 1 Januari s/d 31 Maret 2015 dan 1 Januari s/d 31 Maret 2014, adalah sebesar Rp 7.803.678 dan Rp 13.841.927 yang dibebankan dalam beban umum dan administrasi. 15. ASET LAIN-LAIN

31 Maret 2015 31 Desember 2014

Agunan yang diambil alih 38,367,346,269 45,488,371,456

Pendapatan yang masih harus diterima 36,544,502,806 34,422,442,262

Uang muka asuransi - 16,801,156,642

Beban ditangguhkan 874,123,208 1,028,567,221

Tolakan kliring 17,793,567,070 3,114,430,600

Barang cetakan 475,452,482 433,156,538

lainnya 599,934,691 426,197,015

Jumlah 94,654,926,526 101,714,321,734 Agunan yang Diambil Alih Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit berupa tanah dan bangunan yang telah diambil alih oleh Bank. Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia, bank telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih.

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 44: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 42 ~

Manajemen berpendapat bahwa saldo agunan yang diambil alih merupakan nilai bersih yang dapat direalisasi.

16. LIABILITAS SEGERA

31 Maret 2015 31 Desember 2014

Rupiah

Bunga yang masih harus dibayar 369,602,666 236,788,356

Kiriman Uang 153,399,491 6,671,980,379

Biaya yang masih harus dibayar 2,643,026,761 22,285,000

Lainnya - 559,038,479

3,166,028,918 7,490,092,214

Dollar Amerika Serikat

Bunga yang masih harus dibayar 302,741,283 738,372,398

Kiriman Uang 525,955,940 418,447,984,549

Biaya yang masih harus dibayar 807,797,485 287,092,474

Jumlah 1,636,494,708 419,473,449,421

Jumlah 4,802,523,626 426,963,541,635

17. SIMPANAN

Simpanan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan, diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Estimasi nilai wajar dari simpanan tanpa jangka waktu, termasuk simpanan tanpa suku bunga adalah jumlah yang harus dikembalikanpada saat ada permintaan. Estimasi nilai wajar dari simpanan dengan suku bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga dari hutang baru dengan jangka waktu yang sama. Simpanan terdiri dari :

Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah

Rupiah 98,372,717,505 3,528,783,387,223 3,627,156,104,728

Giro 5,088,886,296 149,476,935,758 154,565,822,054

Tabungan 1,657,631,615 143,714,166,614 145,371,798,229

Deposito berjangka 63,939,358,548 2,961,799,326,765 3,025,738,685,313

Sub Jumlah 70,685,876,459 3,254,990,429,137 3,325,676,305,596

Dollar Amerika Serikat

Giro 1,709,819,289 156,158,078,188 157,867,897,477

Deposito berjangka 34,433,358,957 566,984,060,458 601,417,419,415

Sub Jumlah 36,143,178,246 723,142,138,646 759,285,316,892

Jumlah 106,829,054,705 3,978,132,567,783 4,084,961,622,488

31 Maret 2015

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 45: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 43 ~

Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah

Rupiah

Giro 941,911,184 161,848,988,869 162,790,900,053

Tabungan 1,772,427,896 166,743,516,329 168,515,944,225

Deposito berjangka 82,012,043,158 2,573,437,459,732 2,655,449,502,890

Sub Jumlah 84,726,382,238 2,902,029,964,930 2,986,756,347,168

Dollar Amerika Serikat

Giro 5,703,723,622 154,223,146,027 159,926,869,649

Deposito berjangka 2,841,946,690 435,820,320,698 438,662,267,388

Sub Jumlah 8,545,670,312 590,043,466,725 598,589,137,037

Jumlah 93,272,052,550 3,492,073,431,655 3,585,345,484,205

31 Desember 2014

a. Giro terdiri atas :

Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah

Rupiah 5,088,886,296 149,476,935,758 154,565,822,054

Dollar Amerika Serikat 1,709,819,289 156,158,078,188 157,867,897,477

Jumlah 6,798,705,585 305,635,013,946 312,433,719,531

31 Maret 2015

Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah

Rupiah 941,911,184 161,848,988,869 162,790,900,053

Dollar Amerika Serikat 5,703,723,622 154,223,146,027 159,926,869,649

Jumlah 6,645,634,806 316,072,134,896 322,717,769,702

31 Desember 2014

2015 2014

Tingkat bunga Giro rata-rata per tahun

Rupiah 1.05% 1.08%

US Dollar 0.54% 0.49%

b. Tabungan terdiri atas :

Pihak berelasi Pihak

ketiga Jumlah

Rupiah

Tabungan Star 386,202,528 29,174,685,296 29,560,887,824

Tabungan Si Boss 911,739,017 92,739,650,516 93,651,389,533

Tabungan Lainnya 359,670,070 21,744,657,024 22,104,327,094

Tabunganku 20,000 55,173,778 55,193,778.00 0Jumlah 1,657,631,615 143,714,166,614 145,371,798,229

31 Maret 2015

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 46: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 44 ~

Pihak berelasi Pihak

ketiga Jumlah

Rupiah

Tabungan Star 481,449,742 37,278,243,318 37,759,693,060

Tabungan Si Boss 936,653,371 105,776,749,960 106,713,403,331

Tabungan Lainnya 354,324,783 23,668,523,051 24,022,847,834

Jumlah 1,772,427,896 166,723,516,329 168,495,944,225

31 Desember 2014

c. Deposito berjangka terdiri atas:

Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah

Rupiah 63,939,358,548 2,961,799,326,765 3,025,738,685,313

Dollar Amerika Serikat 34,433,358,957 566,984,060,458 601,417,419,415

Jumlah 98,372,717,505 3,528,783,387,223 3,627,156,104,728

31 Maret 2015

Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah

Rupiah 82,012,043,158 2,573,437,459,732 2,655,449,502,890

Dollar Amerika Serikat 2,841,946,690 435,820,320,698 438,662,267,388

Jumlah 84,853,989,848 3,009,257,780,430 3,094,111,770,278

31 Desember 2014

2015 2014

Tingkat bunga Deposito rata-rata per tahun

Rupiah 10.34% 10.43%

Mata uang asing

Dollar Amerika Serikat 3.37% 3.41%

2015 2014

Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun

Rupiah 4.08% 4.00%

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 47: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 45 ~

Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu dan sisa umur jatuh tempo :

Berdasarkan periode deposito berjangka :

Dalam Dalam Dalam Dalam

Rupiah Mata uang asing Rupiah Mata uang asing Jumlah

Sampai dengan 1 bulan 60,304,622,614 3,645,994,623 926,978,764,222 420,071,856,891 1,411,001,238,350

1 s.d 3 bulan 2,611,513,530 - 1,313,732,389,964 91,035,834,149 1,407,379,737,643

3 s.d 6 bulan 1,023,222,404 1,923,728,756 452,325,852,320 39,854,315,381 495,127,118,861

6 s.d 12 bulan - 28,863,635,578 268,762,320,259 16,022,054,037 313,648,009,874

Jumlah 63,939,358,548 34,433,358,957 2,961,799,326,765 566,984,060,458 3,627,156,104,728

Dalam Dalam Dalam Dalam

Rupiah Mata uang asing Rupiah Mata uang asing Jumlah

Sampai dengan 1 bulan 6,460,000,000 - 5,545,143,357 4,954,000,000 16,959,143,357

1 s.d 3 bulan 73,124,543,158 2,841,946,690 1,965,453,870,548 353,812,831,043 2,395,233,191,439

3 s.d 6 bulan 2,420,000,000 - 390,836,424,245 39,893,290,184 433,149,714,429

6 s.d 12 bulan 7,500,000 - 211,602,021,582 37,160,199,471 248,769,721,053

Jumlah 82,012,043,158 2,841,946,690 2,573,437,459,732 435,820,320,698 3,094,111,770,278

31 Maret 2015

31 Desember 2014

Pihak berelasi Pihak ketiga

Pihak berelasi Pihak ketiga

Berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo :

Dalam Dalam Dalam Dalam

Rupiah Mata uang asing Rupiah Mata uang asing Jumlah

Sampai dengan 1 bulan 60,418,222,614 3,645,994,623 1,394,962,126,179 443,068,809,392 1,902,095,152,808

1 s.d 3 bulan 3,511,513,530 1,923,728,756 1,079,216,786,602 85,256,972,137 1,169,909,001,025

3 s.d 6 bulan 9,622,404 24,349,477,779 297,456,800,540 15,645,104,731 337,461,005,454

6 s.d 12 bulan - 4,514,157,799 190,163,613,444 23,013,174,198 217,690,945,441

Jumlah 63,939,358,548 34,433,358,957 2,961,799,326,765 566,984,060,458 3,627,156,104,728

Dalam Dalam Dalam Dalam

Rupiah Mata uang asing Rupiah Mata uang asing Jumlah

Sampai dengan 1 bulan 79,584,543,158 - 29,875,718,817 10,192,943,553 119,653,205,528

1 s.d 3 bulan - 2,841,946,690 2,174,908,585,749 361,831,712,315 2,539,582,244,754

3 s.d 6 bulan 2,427,500,000 - 236,195,568,345 45,384,985,207 284,008,053,552

6 s.d 12 bulan - - 132,457,586,821 18,410,679,623 150,868,266,444

Jumlah 82,012,043,158 2,841,946,690 2,573,437,459,732 435,820,320,698 3,094,111,770,278

31 Maret 2015

31 Desember 2014

Pihak berelasi Pihak ketiga

Pihak berelasi Pihak ketiga

Deposito berjangka yang dijadikan jaminan pinjaman yang diberikan sebesar Rp 543.868.016.891 dan USD 6.775.976 pada 31 Maret 2015 dan Rp 498.063.000.000 dan USD 7.069.826 pada 31 Desember 2014.

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 48: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 46 ~

18. SIMPANAN DARI BANK LAIN

Simpanan dari bank lain diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Simpanan dari bank lain berdasarkan jenis dan mata uang terdiri dari :

31 Maret 2015 31 Desember 2014

Pihak berelasiRupiah Giro 88,793,554 249,393,554

Valuta asingInterbank Call money 366,072,000,000 346,780,000,000

Deposito Berjangka 30,787,364,334 28,758,781,465 396,948,157,888 375,788,175,019

Pihak ketiga

Rupiah Giro 3,524,592,968 2,181,003,470

Valuta asingInterbank Call money - -

Deposito Berjangka 48,754,613,982 62,400,000,000

Jumlah 52,279,206,950 64,581,003,470

Total simpanan dari bank lain 449,227,364,838 440,369,178,489

19. UTANG PAJAK 31 Maret 2015 31 Desember 2014

Taksiran pajak (net) 7,905,282,595 -

Pajak penghasilan :

Pasal 4 (2) 6,036,373,708 5,371,825,870

Pasal 21 94,382,434 406,295,873

Pasal 23/26 60,344,151 23,035,748

Pasal 25 - 2,954,750,500

Pasal 29 - 1,385,894,325

Pajak lainnya 4,830,000 3,860,000

Jumlah 14,101,212,888 10,145,662,316

20. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA

Bank menghitung imbalan pascakerja karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No.13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pascakerja tersebut pada tanggal 31 Maret 2015 adalah sebanyak 265 karyawan. Mutasi liabilitas manfaat karyawan adalah sebagai berikut :

31 Maret 2015 31 Desember 2014

Saldo awal 16,801,156,644 14,499,092,956

Penambahan tahun berjalan 414,000,000 3,422,420,338

Pembayaran selama tahun berjalan - (1,120,356,650)

Kontribusi DPLK Manulife (16,801,156,644) -

Saldo akhir 414,000,000 16,801,156,644 Pada tanggal 17 Desember 2014 Bank melakukan Perjanjian Pengelolaan Program Pensiun dengan DPLK Manulife Indonesia, Perjanjian tersebut berlaku terhitung mulai 1 Januari 2015 dengan total Kontribusi disetahunkan sebesar Rp. 16.801.156.644.

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 49: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 47 ~

Usia Pensiun normal : 55 tahun

Tingkat diskonto : 8,00%

Tingkat proyeksi kenaikan gaji : 10,00%

Tingkat kematian : 100% TMI2

Tingkat Pengunduran diri : 7 % sampai dengan umur 40, kemudian menurun

hingga 0 % di umur 55, kemudian tetap.

Tingkat Pensiun normal : 100%

Tingkat Pemutusan yang lain : Nihil

21. LIABILITAS LAIN-LAIN 31 Maret 2015 31 Desember 2014

Bunga yang masih harus dibayar 24,166,255,336 21,774,256,080

Setoran jaminan 755,500,000 755,500,000

Tolakan Kliring 11,469,839,030 -

lainnya 945,330,576 463,141,656

Jumlah 37,336,924,942 22,992,897,736

Bunga yang Masih Harus Dibayar Merupakan bunga yang masih harus dibayar atas simpanan dan simpanan dari bank lain

Setoran Jaminan Merupakan setoran jaminan safe deposit box dan letter of credit. Setoran jaminan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Bank harus melakukan pengungkapan atas nilai wajar dari liabilitas keuangannya. Estimasi nilai wajar dari liabilitas lain-lain yang merupakan liabilitas tanpa suku bunga dan tanpa jangka waktu adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Pada tanggal 31 Maret 2015, nilai wajar dari liabilitas lain adalah sebesar nilai tercatatnya.

22. MODAL SAHAM

Persentase Jumlah

Pemegang Saham Jumlah Saham Pemilikan Modal Saham

lembar % Rp

Bank of India 659,680,000 76.00% 131,936,000,000

PT Panca Mantra Jaya 148,609,500 17.12% 29,721,900,000

Tn Prakash Rupchand Chugani 14,000,000 1.61% 2,800,000,000

Masyarakat (pada Simpanan KSEI) 45,710,500 5.27% 9,142,100,000

Jumlah 868,000,000 100.00% 173,600,000,000

31 Maret 2015

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 50: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 48 ~

Persentase Jumlah

Pemegang Saham Jumlah Saham Pemilikan Modal Saham

lembar % Rp

Bank of India 659,680,000 76.00% 131,936,000,000

PT Panca Mantra Jaya 148,609,500 17.12% 29,721,900,000

Tn Prakash Rupchand Chugani 14,000,000 1.61% 2,800,000,000

Masyarakat (pada Simpanan KSEI) 45,710,500 5.27% 9,142,100,000

Jumlah 868,000,000 100.00% 173,600,000,000

31 Desember 2014

Dalam Pernyataan Keputusan Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta Notaris No. 26 tanggal 9 Juni 2014 yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari,S.H.,M.Kn., notaris di Jakarta, pemegang saham Bank menyetujui untuk meningkatkan modal dasar sebesar Rp 290.000.000.000 (nilai penuh) dari semula Rp 400.000.000.000 (nilai penuh) menjadi Rp 690.000.000.000 (nilai penuh) dengan cara menerbitkan 1.450.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 200 (nilai penuh). Perubahan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan surat keputusan No. AHU-03743.40.20.2014 tanggal 9 Juni 2014 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-03743.40.20.2014 tanggal 9 Juni 2014.

23. TAMBAHAN MODAL DISETOR

Agio saham Akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan penawaran umum saham Bank pada tahun 2002 dan Right Issue tahun 2008 dengan perincian sebagai berikut :

Rp

Jumlah yang diterima dari pengeluaran 618.000.000 saham 154.500.000.000 Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor 123.600.000.000

Bersih 30.900.000.000

Biaya emisi saham atas penawaran umum (1.997.994.946)

Tambahan modal disetor – Agio saham 28.902.005.054

Dana Setoran Modal Akun ini merupakan Dana Setoran Modal, berdasarkan Surat Pernyataan Efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.5.500/D.04 tanggal 3 Desember 2014. Bank telah melakukan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Dana setoran Modal belum dibukukan dalam akun Modal disetor dan Agio karena menunggu persetujuan Otoritas Jasa Keuangan ( OJK).

Perhitungan Dana setoran Modal dari hasil Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) adalah sebagai berikut :

Jumlah saham ( lembar ) 173,600,000

Harga Penawaran per lembar saham Rp 2,800

Jumlah Rp 486,080,000,000

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 51: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 49 ~

24. PENDAPATAN BUNGA

Mata uang Mata uang

Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Kredit 97,916,457,182 17,163,091,746 115,079,548,928 71,650,263,111 11,339,212,380 82,989,475,491

Efek-efek 17,068,266,637 6,115,340,072 23,183,606,709 2,581,777,395 4,727,278,570 7,309,055,965

Penempatan pd BI dan

Bank lain 6,352,862,354 - 6,352,862,354 3,096,275,239 - 3,096,275,239

Jumlah 121,337,586,173 23,278,431,818 144,616,017,991 77,328,315,745 16,066,490,950 93,394,806,695

31 Maret 2015 31 Maret 2014

25. BEBAN BUNGA

Mata uang Mata uang

Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Deposito Berjangka 76,329,479,068 4,849,504,009 81,178,983,077 44,783,275,858 2,810,267,698 47,593,543,556

Tabungan 1,352,451,848 - 1,352,451,848 1,358,204,350 - 1,358,204,350

Jasa Giro 774,294,009 212,043,119 986,337,128 491,515,473 179,161,740 670,677,213

Call Money - 831,601,041 831,601,041.00 - 666,756,246 666,756,246.00

Lain-lain 205,588,639.00 - 205,588,639 - - -

Jumlah 78,661,813,564 5,893,148,169 84,554,961,733 46,632,995,681 3,656,185,684 50,289,181,365

31 Maret 2015 31 Maret 2014

26. BEBAN TENAGA KERJA DAN TUNJANGAN

31 Maret 2015 31 Maret 2014

Gaji 5,250,573,506 5,020,023,844

Tunjangan 1,674,119,074 1,682,181,239

Lainnya 1,647,439,600 1,672,145,300

Jumlah 8,572,132,180 8,374,350,383

Rincian gaji dan tunjangan atas kelompok direksi, dewan komisaris dan komite audit adalah sebagai berikut :

Jumlah Pejabat Gaji Tunjangan Jumlah

Komisaris 1 103,500,000 111,919,100 215,419,100

Direksi 4 611,958,921 300,194,100 912,153,021

Komite Audit 2 19,500,000 987,500 20,487,500

Jumlah 7 734,958,921 413,100,700 1,148,059,621

31 Maret 2015

Jumlah Pejabat Gaji Tunjangan Jumlah

Komisaris 3 124,807,500 111,463,845 236,271,345

Direksi 4 457,973,138 295,966,028 753,939,166

Komite Audit 3 22,500,000 1,087,500 23,587,500

Jumlah 10 605,280,638 408,517,373 1,013,798,011

31 Maret 2014

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 52: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 50 ~

27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

31 Maret 2015 30 Maret 2014

Komunikasi 1,344,388,786 1,043,740,132

Pendidikan dan pelatihan 1,332,737,658 298,670,390

Barang cetak dan keperluan kantor 735,112,383 756,537,551

Penyusutan & Amortisasi 698,785,502 618,349,707

Transportasi 682,334,983 367,736,344

Perbaikan dan pemeliharaan 515,559,591 383,707,631

Sewa 374,210,486 328,381,220

Honorarium tenaga ahli 275,810,000 288,515,000

Pajak dan perizinan 144,152,777 80,220,132

Asuransi 75,683,443 48,967,867

Iklan dan promosi 57,030,165 187,249,505

Lain-lain 564,837,919 507,122,296

Jumlah 6,800,643,693 4,909,197,775

28. TAKSIRAN PAJAK

31 Maret 2015

LABA TAHUN BERJALAN 56,311,797,549

Tarif Pajak Yang Berlaku

Rp. 3.523.580.068,00 x 30% = Rp. 1.057.074.021,0056,311,797,549 x 25% = Rp. 14,077,949,387

Taksiran Pajak Penghasilan Badan 14,077,949,387

LABA SETELAH PAJAK 42,233,848,162

31 Maret 2014

LABA TAHUN BERJALAN 37,245,713,080

Tarif Pajak Yang Berlaku

Rp. 3.523.580.068,00 x 30% = Rp. 1.057.074.021,0037,245,713,080 x 25% = Rp. 9,311,428,270

Taksiran Pajak Penghasilan Badan 9,311,428,270

LABA SETELAH PAJAK 27,934,284,810

29. LABA PER SAHAM Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar :

31 Maret 2015 31 Maret 2014

Laba bersih

Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar 42,233,848,162 27,934,284,810

Lembar Lembar

Jumlah saham

Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk

menghitung laba per saham dasar 868,000,000 868,000,000

Laba / saham 49 32

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 53: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 51 ~

30. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI

Sifat Pihak Berelasi Pihak-pihak yang mempunyai hubungan berelasi adalah direksi dan komisaris Bank serta perusahaan-perusahaan yang memiliki pemegang saham dan pengurus yang sama dengan Bank. Transaksi Pihak Berelasi Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan berelasia. Menurut manajemen Bank, transaksi-transaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga lainnya. Transaksi-transaksi tersebut meliputi : a. Pemberian Pinjaman yang diberikan

Pada tanggal laporan posisi keuangan persentase pinjaman yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah keseluruhan pinjaman yang diberikan adalah kurang lebih 4,19% dan 4,32% masing-masing untuk Maret 2015 dan Desember 2014. Tingkat bunga per tahun untuk pinjaman yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah antara 10% - 21% untuk mata uang Rupiah dan 8% - 9% per tahun untuk mata uang asing masing-masing untuk Maret 2015 dan antara 10% - 15% untuk mata uang Rupiah dan 8% - 9% untuk mata uang asing masing-masing untuk Desember 2014.

b. Penempatan dana dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam bentuk simpanan

- Giro

Pada tanggal laporan posisi keuangan persentase rekening giro pihak yang mempunyai hubungan istimewa tahun 2015 dan 2014 masing-masing 2,18 % dan 2,06% dari jumlah rekening giro. Untuk rekening giro Rupiah, tingkat bunga yang diberikan adalah 1,05 % untuk tahun 2015 dan 1.08 % untuk tahun 2014. Sedangkan untuk mata uang asing adalah 0,54 % untuk tahun 2015 dan 0,49% untuk tahun 2014.

- Tabungan Pada tanggal laporan posisi keuangan persentase tabungan pihak yang mempunyai hubungan istimewa tahun 2015 dan 2014 masing-masing 1,14 % dan 1,05 % dari jumlah tabungan. Tingkat bunga yang diberikan adalah 4,08 % dan 4,00 % masing-masing untuk tahun 2015 dan 2014.

- Deposito Berjangka Pada tanggal laporan posisi keuangan persentase deposito berjangka pihak yang mempunyai hubungan istimewa tahun 2015 dan 2014 masing-masing 2.71 % dan 2,74 % dari jumlah deposito berjangka. Untuk deposito berjangka Rupiah, tingkat bunga rata-rata yang diberikan adalah 10,34 % dan 10,43 % masing-masing untuk tahun 2015 dan 2014. Untuk mata uang asing adalah 3,37 % dan 3,41 % untuk tahun 2015 dan 2014.

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 54: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 52 ~

Saldo giro pada bank lain, pinjaman yang diberikan dan simpanan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa dapat diikhtisarkan sebagai berikut :

31 Maret 2015 31 Desember 2014

Giro pada bank lain

Bank of India 2,438,703,806 400,177,152,577

Persentase giro pada bank lain dari jumlah aset 0.04% 7.70%

Kredit

Ananthachari Sampathkumar 1,634,250,000 1,548,125,000

Classic Automotiver M, PT 350,000,000 -

Classic Prima Carpet PT - 70,182,493

Deepak Rupo Chugani 7,698,438,262 7,976,926,164

Dilip R Chugani - -

Metro Global Services PT. 2,900,000,000 4,400,000,000

Multindo Velvet Industries PT. 70,413,743,005 65,668,805,559

Narwani Prakash Kotumal 5,500,000,000 5,500,000,000

Putra Mahkota Perkasa PT. 42,580,000,000 42,580,000,000

Ramesh Shamdas Khubani - 3,058,318,410

Universal Carpet and Rugs PT. 14,424,497,979 -

Lainnya 259,397,638 -

Jumlah 145,760,326,884 130,802,357,626

Persentase kredit dari jumlah aset 2.53% 2.52%

Simpanan

Giro 6,798,705,585 6,645,634,806

Tabungan 1,657,631,615 1,772,427,896

Deposito berjangka 98,372,717,505 84,853,989,848

Jumlah 106,829,054,705 93,272,052,550

Persentase simpanan dari jumlah liabilitas 2.28% 2.01%

Simpanan dari bank lain

Giro 88,793,554 249,393,554

Interbank Call Money 366,072,000,000 346,780,000,000

Deposito 30,787,364,334 28,758,781,465

Jumlah 396,948,157,888 375,788,175,019

Persentase simpanan dari bank lain

dari jumlah liabilitas 8.48% 8.10%

Pendapatan bunga

Kredit 7,548,690,142 16,431,988,776

Persentase pendapatan bunga

kredit dari jumlah pendapatan bunga 5.21% 3.73%

Beban bunga

Giro 14,380,892 36,357,094

Tabungan 12,099,164 34,476,859

Deposito berjangka 1,660,397,910 3,791,323,283

Jumlah 1,686,877,966 3,862,157,236

Persentase beban bunga

simpanan dari jumlah beban bunga 2.00% 1.45%

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 55: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 53 ~

31. KOMITMEN DAN KONTINJENSI

Bank memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi sebagai berikut:

31 Maret 2015 31 Desember 2014

KOMITMEN

Tagihan Komitmen

Rupiah

Lainnya - -

Mata uang asing

Pembelian valuta asing tunai yang belum

diselesaikan 7,190,700,000 -

Pembelian valuta asing berjangka yang belum

diselesaikan 231,958,908,000 554,681,384,223

Lainnya 170,430,911,776 145,056,586,078

Jumlah Tagihan Komitmen 409,580,519,776 699,737,970,301

Liabilitas Komitmen

Rupiah

Fasilitasi kredit kepada nasabah yang belum

digunakan 530,464,704,012 552,610,372,808

Fasilitasi kredit kepada bank lain yang belum

digunakan - -

L/C yang irrevocable dan masih berjalan dalam

rangka ekspor dan impor - -

Mata uang asing

Fasilitasi kredit kepada nasabah yang belum

digunakan 82,908,324,654 77,999,634,299

L/C yang irrevocable dan masih berjalan dalam

rangka ekspor dan impor 170,430,911,776 145,056,586,078

Penjualan valuta asing tunai yang belum

diselesaikan 23,533,200,000 3,096,250,000

Penjualan valuta asing berjangka yang belum

diselesaikan 358,249,267,017 753,243,239,699

Jumlah Liabilitas Komitmen 1,165,586,407,459 1,532,006,082,884

Jumlah Liabilitas Komitmen - Bersih 756,005,887,683 832,268,112,583

KONTINJENSI

Tagihan kontinjensi

Rupiah

Garansi yg diterima 228,806,436,503 228,262,759,703

Pendapatan bunga dalam penyelesaian 3,816,526,581 3,166,711,407

Lainnya - -

Mata uang asing

Garansi yg diterima 15,528,643,500 14,710,283,750

Pendapatan bunga dalam penyelesaian - -

Jumlah Tagihan Kontinjensi 248,151,606,584 246,139,754,860

Liabilitas Kontinjensi

Rupiah

Penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi 228,806,436,503 228,262,759,703

Mata uang asing Liabilitas Kontinjensi

Penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi 15,528,643,500 14,710,283,750

Jumlah Liabilitas Kontinjensi 244,335,080,003 242,973,043,453

Tagihan Kontinjensi - Bersih 3,816,526,581 3,166,711,407

Jumlah Liabilitas Komitmen dan Kontinjensi 752,189,361,102 829,101,401,176

LAIN-LAIN

Titipan kliring 260,106,323,577 109,076,850,540

Titipan Inkaso - -

Jumlah 260,106,323,577 109,076,850,540

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 56: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 54 ~

32. JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS

Analisa jatuh tempo aset dan liabilitas menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Maret 2015 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Jutaan Rp

Lain-lain s/d 1 Bulan >1bl s/d 3 bl >3bl s/d 12 bl>1 th s/d 2 th>2 th s/d 5 th >5 th Jumlah

Aset

Kas - 23,401 - - - - - 23,401

Giro pada Bank Indonesia - 389,952 - - - - - 389,952

Giro pada bank lain - 33,453 - - - - - 33,453

- CKPN Giro pada bank lain (146) - - - - - (146)

Penempatan pada BI dan bank Lain 190,000 - - - - - 190,000

- PPAP Penempatan bank lain - - - - - - - -

Efek-efek - 232,083 214,133 988,285 17,764 129 173 1,452,567

- CKPN Efek-efek - - - - - - - -

Tagihan derivatif - 1,689 1,139 314 - - - 3,142

- CKPN Tagihan derivatif - - - - - - - -

Kredit - 873,907 409,635 1,525,537 113,344 441,621 116,938 3,480,982

-CKPN Kredit (22,080) - - - - - (22,080)

Tagihan Akseptasi 25,058 52,070 5,287 82,415

-CKPN Akseptasi - -

Beban dibayar dimuka 9,103 9,103

Aktiva Tetap - bersih 25,665 - - - - - - 25,665

Aktiva Pajak Tangguhan - - - - - - - -

Aktiva Lain-lain 94,655 - - 94,655

Jumlah Aset 107,197 1,769,543 676,977 2,519,423 131,108 441,750 117,111 5,763,109

Liabilitas

Liabilitas segera 4,802 4,802

Simpanan

* Giro - 312,434 - - - - - 312,434

* Tabungan - 145,372 - - - - - 145,372

* Deposito - 1,902,095 1,169,909 555,152 - - - 3,627,156

Simpanan dari bank lain - 376,717 43,646 28,864 - - - 449,227

Liabilitas derivatif - 1,678 1,046 286 - - - 3,010

Liabilitas Akseptasi 25,058 52,070 5,287 - - 82,415

Hutang pajak - 14,101 - - - - - 14,101

Estimasi kerugian komitmen -

dan kontinjensi - - - - - - - -

Pendapatan diterina dinuka 2,240 2,240

Liabilitas Imbalan pasca kerja 414 - - - - - - 414

Liabilitas lain-lain 37,337 - - - - - - 37,337

Jumlah Liabilitas 39,991 2,782,257 1,266,671 589,589 - - - 4,678,508 -

Selisih 67,206 (1,012,714) (589,694) 1,929,834 131,108 441,750 117,111 1,084,601

Secara umum, likuiditas Perseroan tetap terjaga dengan baik. Primary dan secondary reserve Perseroan relatif besar karena Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun dan belum sepenuhnya dapat disalurkan ke pinjaman yang diberikan, untuk sementara ditempatkan di SBI. Meskipun sumber pendanaan lebih banyak terfokus pada sumber dana jangka pendek sehingga secara administratif terlihat mismatch, namun dalam kenyataannya dana yang disimpan tersebut terus menerus diperpanjang oleh nasabah (evergreen). Dengan demikian kondisi pendanaan di Perseroan relatif stabil dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi likuiditas Bank. Komite Manajemen Dana (ALCO) melakukan pertemuan secara berkala untuk membahas dan menetapkan arah, kebijakan, strategi, manajemen struktur laporan posisi keuangan, likuiditas, suku bunga, profitabilitas dan pertumbuhan sesuai dengan prinsip kehati-hatian termasuk namun tidak terbatas pada analisa dan pembahasan gap analysis.

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 57: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 55 ~

33. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 akun adalah sebagai berikut :

Mata Uang Ekuivalen dalam Mata Uang Ekuivalen dalam

Asing Rp Asing Rp

Aset

Kas USD 225,653.00 2,911,036,527 544,161.00 6,739,433,985

Giro pada Bank Indonesia USD 8,200,000.00 105,784,100,000 7,400,000.00 91,649,000,000Giro pada Bank Lain USD 1,732,945.09 22,355,858,134 34,445,600.67 426,608,764,298

SGD 15,573.17 147,624,152 1,397.87 13,106,695HKD 33,218.53 55,288,257 72,169.33 115,252,977JPY 421,010.35 45,435,437 93,000.00 9,631,080EUR 35,710.09 487,466,654 17,438.14 262,502,425GBP 2,686.56 50,987,094 14,175.59 273,424,450INR 3,062,199.72 632,772,950 2,179,576.43 427,000,818

Penempatan pada Bank USD - - - - Lain USD - - - - Efek-efek USD 15,174,759.29 195,761,982,221 28,695,022.50 355,387,853,662 Kredit USD 74,322,644.90 958,799,280,532 58,129,195.28 719,930,083,542Cadangan kerugianpenurunan nilai USD (51,088.56) (659,067,968) (66,725.72) (826,398,042)

EUR (10,431.67) (142,399,285) (10,431.67) (157,031,580)Tagihan akseptasi USD 6,074,266.81 78,361,078,982 9,387,761.31 116,267,423,824

EUR - - 329,200.00 4,955,562,820 Aset lain-lain USD 478,687.23 6,175,304,611 365,612.01 4,528,104,744

Jumlah Aset 1,370,766,748,297 1,726,183,715,697

Liabilitas Liabilitas segera

USD 522,121.17 6,735,624,154 33,586,860.00 415,973,265,435 INR 818,562.46 169,147,747 (466,956.89) (91,481,524) EUR - - (1,030.01) (15,505,101) SGD - - (4,440.61) (41,636,003) JPY - - (9,300.35) (963,144) GBP - - (40.00) (771,536)

SimpananGiro USD 12,074,950.09 155,772,893,636 12,912,948.70 159,926,869,650Deposito berjangka USD 46,001,026.42 593,436,241,331 35,418,834.67 438,662,267,388

Liabilitas pada bank lain USD 30,354,854.24 391,592,797,123 30,322,065.52 375,538,781,465 Liabilitas akseptasi USD 6,074,266.81 78,361,078,982 9,387,761.31 116,267,423,824

EUR - - 329,200 4,955,562,820 Liabilitas lain-lain USD 37,516.44 483,980,834.22 391,929 4,854,038,560

INR 9,456.26 1,954,042EUR 30.00 409,520 30 451,601

Jumlah Liabilitas 1,226,554,127,369 1,516,028,303,434

Aset ( Liabilitas ) - bersih 144,212,620,928 210,155,412,263

31 Desember 201431 Maret 2015

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 58: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 56 ~

Posisi Devisa Neto

Berikut ini adalah posisi devisa neto Bank pada 31 Maret tahun 2015 dan 31 Desember 2014 :

Mata uang

Mata uang Mata uang Mata uang

original Ekuivalen (Rp) original Ekuivalen (Rp) original Ekuivalen (Rp)

Dollar Amerika Serikat 138,655,525.18 1,788,725,602,585 138,460,775.29 1,786,213,231,629 194,749.89 2,512,370,956

Dollar Singapura 15,573.17 147,624,152 - - 15,573.17 147,624,152

Yen Jepang 421,010.35 45,435,437 - - 421,010.35 45,435,437

Dollar Hongkong 33,218.53 55,288,257 - - 33,218.53 55,288,257

Euro Eropa 130,800.13 1,785,509,411 105,551.71 1,440,851,561 25,248.42 344,657,849

Pound Inggris 2,686.56 50,987,040 - - 2,686.56 50,987,040

Dollar Australia - - - - - -

Ringgit Malaysia - - - - - -

India Rupee 12,227,985.74 2,526,790,973 9,993,804.74 2,065,119,811 2,234,181.00 461,671,162

Jumlah 1,793,337,237,855 1,789,719,203,001 3,618,034,853

Modal 1,046,322,000,000

Persentase PDN terhadap modal 0.35%

Mata uang Mata uang Mata uang Mata uang

original Ekuivalen (Rp) original Ekuivalen (Rp) original Ekuivalen (Rp)

Dollar Amerika Serikat 196,246,986.35 2,430,518,925,945 195,725,135.64 2,424,055,804,901 521,850.71 6,463,121,043

Dollar Singapura 5,838.48 54,742,698 - - 5,838.48 54,742,698

Yen Jepang 102,300.35 10,594,224 - - 102,300.35 10,594,224

Dollar Hongkong 72,169.33 115,252,977 - - 72,169.33 115,252,977

Euro Eropa 336,206.47 5,061,033,665 328,200 4,940,509,319 8,006.48 120,524,346

Pound Inggris 14,215.59 274,195,986 - - 14,215.59 274,195,986

Dollar Australia - - - - 0.00 0

Ringgit Malaysia - - - - 0.00 0

India Rupee 25,683,193.13 5,031,594,366 23,036,660 4,513,112,023 2,646,533.32 518,482,343

Jumlah 2,441,066,339,861 2,433,509,426,244 7,556,913,617

Modal 499,037,000,000

Persentase PDN terhadap modal 1.51%

Aset Liabilitas Bersih - absolut

31 Maret 2015

31 Desember 2014

Aset Liabilitas Bersih - absolut

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 59: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 57 ~

34. INFORMASI SEGMEN USAHA

Bank beroperasi di dua wilayah geografis utama yaitu Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen geografis :

DKI Luar DKIJakarta/ Jakarta/

Eliminasi Jumlah

PENDAPATAN

Pendapatan bunga 126,825,773,952 17,790,244,039 - 144,616,017,991

Pendapatan lainnya 19,602,304,393 399,824,146 - 20,002,128,539

146,428,078,345 18,190,068,185 - 164,618,146,530

HASIL

Hasil segmen 126,825,773,952 (3,869,374,930) - 122,956,399,022

Laba sebelum pajak 60,004,599,859 (3,692,802,310) - 56,311,797,549

Laba bersih 42,233,848,162

INFORMASI LAINNYAASETPenempatan pada Bank Indonesia dan bank lain -

bersih 613,257,410,191 1,165,426 - 613,258,575,617

Efek-efek - bersih 1,452,566,706,111 - - 1,452,566,706,111

Kredit - bersih 2,948,907,237,909 509,994,537,469 - 3,458,901,775,378

Aktiva tetap - bersih 16,337,864,478 2,783,700,310 - 19,121,564,788

Aktiva lainnya 410,353,039,679 428,077,890,885 (619,170,069,417) 219,260,861,147

Jumlah Aktiva 5,441,422,258,368 940,857,294,090 (619,170,069,417) 5,763,109,483,041

KEWAJIBAN

Simpanan 3,250,033,766,349 834,927,856,140 - 4,084,961,622,489

Kewajiban lainnya 1,103,094,251,652 109,622,240,261 (619,170,069,417) 593,546,422,496

Jumlah Kewajiban 4,353,128,018,001 944,550,096,401 (619,170,069,417) 4,678,508,044,985

Pengeluaran modal 334,950,000 1,371,375 336,321,375

Penyusutan dan amortisasi 588,796,885 109,988,617 - 698,785,502

31 Maret 2015

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 60: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 58 ~

DKI Luar DKIJakarta/ Jakarta/

Eliminasi Jumlah

PENDAPATAN

Pendapatan bunga 224,011,357,297 51,169,397,557 - 275,180,754,854

Pendapatan lainnya 20,940,666,867 7,001,449,957 - 27,942,116,824

244,952,024,164 58,170,847,514 - 303,122,871,678

HASIL

Hasil segmen 94,935,763,494 15,066,429,477 - 110,002,192,971

Laba sebelum pajak 91,944,185,717 17,639,193,928 - 109,583,379,645 Laba bersih 81,495,346,240

INFORMASI LAINNYAASETPenempatan pada Bank Indonesia dan bank lain -

bersih 207,982,755,509 - - 207,982,755,509

Efek-efek - bersih 278,304,754,249 - - 278,304,754,249

Kredit - bersih 2,142,913,728,252 404,396,603,173 - 2,547,310,331,425

Aktiva tetap - bersih 16,745,752,250 3,354,758,766 - 20,100,511,016

Aktiva lainnya 731,258,904,830 223,159,110,648 (406,780,501,059) 547,637,514,419

Jumlah Aktiva 3,377,205,895,090 630,910,472,587 (406,780,501,059) 3,601,335,866,618

KEWAJIBAN

Simpanan 2,239,430,385,097 500,783,744,992 - 2,740,214,130,089

Kewajiban lainnya 700,101,148,251 112,939,547,174 (406,780,501,059) 406,260,194,366

Jumlah Kewajiban 2,939,531,533,348 613,723,292,166 (406,780,501,059) 3,146,474,324,455

Pengeluaran modal 5,238,988,042 608,245,180 5,847,233,222

Penyusutan dan amortisasi 1,809,651,928 781,615,583 - 2,591,267,511

31 Desember 2014

35. MANAJEMEN RISIKO

Penerapan manajemen risiko di PT. Bank of India Indonesia mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum No. 5/8/PBI/2003 yang telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009, Surat Edaran BI No. 5/21/DPNP dan Surat Edaran BI No. 13/23/DPNP tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.

Penerapan manajemen risiko pada Bank merupakan suatu proses yang meliputi kegiatan identifikasi, pengukuran, pengendalian dan pemantauan risiko, yang mencakup hal-hal sebagai berikut :

Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi Pengawasan aktif yang dilakukan Dewan Komisaris, antara lain berupa pengawasan terhadap kebijakan strategis, pengendalian intern, kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, kebijakan investasi dan divestasi, target kinerja, kebijakan SDM, pelaksanaan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme serta Undang -Undang Tindak Pidana Pencucian Uang (UU-TPPU), kebijakan manajemen risiko serta pelaksanaan prinsip prinsip tata kelola perusahaan dalam setiap kebijakan usaha Bank.

Untuk aktivitas perkreditan, bentuk pengawasan aktif yang dilakukan antara lain melalui pemberian persetujuan terhadap setiap keputusan kredit kepada pihak terkait dengan Bank serta dalam jumlah nominal tertentu. Disamping itu, sesuai Kebutuhan dan apabila dipandang perlu, Dewan Komisaris dapat melakukan rapat-rapat langsung dengan organ organisasi dalam rangka untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk pengawasan.

Pengawasan aktif yang dilakukan oleh Direksi antara lain melalui rapat-rapat seperti rapat Marketing, rapat Cabang /dan Cabang Pembantu, rapat Legal & Remedial, rapat pembahasan temuan SKAI, rapat antar Divisi, rapat operasional, rapat ALCO serta rapat Komite Manajemen Risiko. Disamping itu Direksi juga turut menyetujui kebijakan dan prosedur kerja Bank, menyetujui dan mengevaluasi pencapaian rencana bisnis Bank. Sebagai anggota komite kredit, Direksi terlibat dalam proses keputusan pemberian kredit dan pemberian persetujuan terhadap transaksi operasional lainnya.

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 61: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 59 ~

Pemaparan profil risiko Bank setiap tiga bulanan dalam rapat Direksi dan rapat Komite Pemantau Risiko merupakan bentuk pengawasan menyeluruh dan berkala dari Direksi dan Dewan Komisaris atas seluruh aktivitas yang memiliki risiko maupun potensi risiko yang dapat mengganggu kelangsungan bisnis Bank ke depan.

Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit

Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur dan penetapan limit yang cukup sesuai dengan strategi bisnis dan ukuran bank, walaupun dalam pelaksanaannya masih ditemukan beberapa kelemahan yang perlu diperbaiki. Disamping itu sejalan dengan adanya perubahan peraturan dan/atau adanya peraturan baru, Bank telah melakukan penyempurnaan dan melengkapi kebijakan dan prosedur yang ada.

Cakupan kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko dipandang cukup memadai, antara lain mencakup seluruh produk/transaksi yang mengandung risiko, penetapan limit, penetapan tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian secara jelas, sistem pelaporan dan dokumentasi, serta sistem pengendalian intern.

Dalam rangka pemantauan risiko, Bank juga telah menetapkan batasan-batasan (limit) yang terdiri dari limit transaksi, limit pinjaman nasabah dan counterparty, limit pihak terkait, limit penempatan antar bank, limit PDN dan limit lainnya. Sejalan dengan penyempurnaan penerapan manajemen risiko, penetapan limit akan terus dievaluasi secara berkala.

Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko

Proses identifikasi dan pengukuran Proses identifikasi dan pengukuran risiko dilakukan terhadap seluruh produk/aktivitas, seperti pemberian kredit dan penempatan dana antar Bank dilakukan melalui suatu proses analisa kredit dan penetapan peringkat debitur (credit rating), penarikan dana melalui proses identifikasi untuk memastikan keabsahan warkat, ketersediaan dana dan kewenangan penarik. Pengukuran risiko dilakukan dalam penetapan kualitas kredit, laporan hasil pengawasan bulanan terhadap kegiatan operasional, dan penyusunan profil risiko.

Proses pemantauan risiko Pemantauan terhadap eksposur risiko, dilakukan oleh divisi atau satuan kerja yang independen terhadap unit pengambil risiko yaitu Divisi Manajemen Risiko, Satuan Kerja Audit Intern, dan Divisi Kepatuhan serta Komite Manajemen Dana (ALCO).

Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen masih belum seluruhnya terintegrasi, dimana pelaporan diperoleh dari berbagai divisi terkait, seperti divisi teknologi dan informasi, divisi accounting dan financial control, divisi kepatuhan, divisi administrasi dan pelaporan kredit, divisi trade finance, divisi treasury, divisi manajemen risiko, satuan kerja audit intern dan divisi strategic planning, bussiness development, BPR dan productivity. Meskipun demikian, Direksi dan Dewan Komisaris serta unit kerja yang berkepentingan menerima laporan-laporan secara rutin dan relatif tepat waktu serta melakukan evaluasi terhadap laporan dimaksud dan memberikan arahan/rekomendasi untuk perbaikan dan penyempurnaan.

Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.

Struktur organisasi Bank telah menggambarkan secara jelas pemisahan fungsi antara unit kerja yang melaksanakan aktivitas operasional dengan yang melaksanakan pengendalian, Bank juga telah memiliki serangkaian nilai-nilai (corporate value) perusahaan yang telah dikomunikasikan

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 62: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 60 ~

kepada setiap jenjang jabatan dalam organisasi. Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) telah melaksanakan fungsinya untuk melakukan pemeriksaan atas semua transaksi, laporan-laporan serta kinerja dari masing-masing unit kerja yang melaksanakan aktivitas operasional maupun yang melaksanakan pengawasan dan pengendalian seperti divisi kepatuhan dan manajemen risiko.

Hasil audit didokumentasikan dan dimonitor tindak lanjutnya. Temuan yang belum ditindaklanjuti disampaikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris serta menjadi evaluasi bagi SKAI dalam menilai sistem pengendalian intern suatu unit kerja atau divisi dan sebagai acuan dalam pemeriksaan selanjutnya. Seluruh kinerja SKAI sepanjang tahun dievaluasi efektivitasnya oleh Komite Audit dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris.

Untuk menjamin ketaatan pemenuhan peraturan perundangan yang berlaku serta memastikan telah dipatuhinya kebijakan dan prosedur internal Bank, Direktur kepatuhan dan Divisi Kepatuhan telah menjalankan fungsinya untuk menjalankan aktivitas pencegahan dan juga melakukan sosialisasi terhadap ketentuan internal maupun eksternal Bank (Bank Indonesia/instansi lain). Sepanjang periode triwulan I tahun 2015, pengenaan denda terkait dengan kesalahan pelaporan ke Bank Indonesia dinilai relatif sedikit

Penerapan manajemen risiko secara khusus mencakup pengelolaan atas 8 (delapan) jenis risiko sesuai ketentuan Bank Indonesia yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan, dan Risiko Reputasi. Bank of India Indonesia secara berkala melakukan penilaian terhadap 8 jenis risiko di atas. Hasil penilaian tertuang dalam profil risiko yang secara garis besar menggambarkan peringkat risiko (komposit) dari masing-masing jenis risiko dan juga peringkat komposit dari risiko keseluruhan. Peringkat risiko dikelompokkan ke dalam 5 (lima) kategori, yakni “Low, Low to Moderate, Moderate, Moderate to High, High”. Penilaian perjenis risiko dilakukan terhadap risiko inheren dan terhadap kualitas penerapan Manajemen Risiko. Penilaian profil risiko secara keseluruhan berdasarkan hasil self assessment per 31 Maret 2015 berada pada tingkat komposit 2 atau “Low to Moderate”. Hal tersebut dikarenakan Risiko Inheren Bank dinilai pada peringkat “Low to Moderate” dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko dalam peringkat “Fair”. Upaya pengendalian risiko yang dilakukan oleh Bank of India Indonesia, dijelaskan sebagai berikut: Risiko Kredit Risiko kredit timbul dari kemungkinan kegagalan counterparty dalam memenuhi liabilitasnya kepada Bank. Dalam pengelolaan risiko kredit Bank fokus pada beberapa unsur utama yang meliputi penetapan struktur organisasi yang telah menggambarkan secara jelas pemisahan antara unit kerja yang mengajukan permohonan kredit, penilaian agunan, penilaian terhadap risiko hukum, memberikan peringkat kredit, dan melakukan analisa kredit; SDM yang sadar risiko; kebijakan dan prosedur perkreditan yang mengutamakan prinsip kehati hatian; proses persetujuan kredit yang transparan dan berjenjang oleh Komite Kredit; penanganan kredit bermasalah secara efektif dan efisien: kriteria dan alat ukur risiko yang jelas; penyebaran risiko yang merata; administrasi dan dokumentasi yang lengkap; pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai yang cukup serta pengawasan kredit secara berkesinambungan untuk mengidentifikasi secara dini potensi risiko kredit yang mungkin timbul. Secara struktur, pengelolaan risiko kredit di Bank of India Indonesia dilakukan oleh Divisi Kredit, Divisi Adminsitrasi & Pelaporan Kredit, Divisi Treasury & International Banking, Divisi Trade Finance, SME & Retail Trade serta Divisi Legal & Remedial. Namun untuk aktivitas yang memiliki eksposur risiko dalam jumlah tertentu juga dilakukan oleh Divisi Manajemen Risiko dan Kepatuhan. Untuk memitigasi risiko konsentrasi kredit, Bank melakukan pengelolaan risiko konsentrasi kredit melalui penetapan limit antara lain mencakup, limit untuk debitur inti, sektor usaha, sektor industri, valuta asing, serta eksposur perseorangan dan grup usaha. Penetapan limit-limit tersebut

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 63: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 61 ~

didasarkan pada suatu tingkat risiko/risk appetite dan risk tolerance yang bisa diterima serta dilakukan evaluasi paling kurang setiap satu tahun sekali. Bank mengukur risiko kredit dengan menggunakan metode standar sesuai dengan SE BI No. 13/6/DPNP perihal Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko dengan Menggunakan Pendekatan Standar. Untuk keperluan internal, Bank mengembangkan pengukuran berdasarkan internal rating yang digunakan sebagai alat bantu dalam proses pengambilan keputusan kredit. Pengukuran terhadap risiko kredit secara keseluruhan dilakukan oleh Divisi Manajemen Risiko dengan melakukan penghitungan terhadap parameter risiko kredit. Hasil pengukuran selanjutnya dikomunikasikan kepada Direksi untuk diambil tindakan perbaikan. Untuk memitigasi potensi kerugian yang diakibatkan terjadinya penurunan kualitas nilai kredit pada suatu waktu, Bank membentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dengan mengacu kepada ketentuan PSAK 50/55. CKPN dibentuk berdasarkan selisih antara nilai tercatat kredit dan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif. Bank tidak diperbolehkan membentuk CKPN melebihi jumlah yang dapat dikaitkan pada kredit individual atau kelompok kredit kolektif dan tidak didukung dengan bukti obyektif penurunan nilai. Pembentukan CKPN dilakukan secara Individual maupun kolektif. CKPN Individual dibentuk dari kredit-kredit yang dikelompokan ke dalam kredit yang dievaluasi secara individual, yakni kredit individual dengan plafond diatas Rp1 milyar dan kredit yang direstrukturisasi. Sementara itu untuk CKPN kolektif, dibentuk dari kredit-kredit yang dikelompokan berdasarkan kantor cabang, produk dan jangka waktu tunggakan pokok dan atau bunga. Pendekatan perhitungan collective impairment secara statistik menggunakan parameter:

a. Probability of Default (PD), yaitu tingkat kemungkinan kegagalan debitur memenuhi kewajiban,

yang diukur berdasarkan pendekatan Migration Analysis. b. Loss Given Default (LGD), yaitu tingkat kerugian yang diakibatkan dari kegagalan debitur

memenuhi kewajibannya. Untuk mendapatkan persentase LGD yang wajar, maka diperlukan analisa data historis selama 5 tahun terakhir.

Bank dalam melakukan perhitungan ATMR untuk risiko kredit, mengacu kepada SE Bank Indonesia No. 13/6/DPNP/2011 perihal Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko dengan Menggunakan Pendekatan Standar. Secara umum, perhitungan ATMR Risiko Kredit didasarkan pada hasil peringkat yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat yang diakui Bank Indonesia sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/31/DPNP/2011 perihal Lembaga Pemeringkat dan Peringkat yang diakui Bank Indonesia.

Penggunaan peringkat dalam perhitungan ATMR risiko kredit untuk saat ini, hanya diterapkan untuk jenis tagihan kepada Entitas Sektor Publik dan Bank.

Mitigasi risiko kredit

Jenis agunan utama yang diterima Bank adalah berupa agunan yang memiliki nilai likuiditas relatif tinggi sehingga dapat segera dicairkan pada saat pinjaman debitur/grup debitur masuk dalam kategori bermasalah, yakni berupa kas (cash collateral) dan agunan kebendaan seperti tanah & bangunan, kendaraan dan emas. Disamping jenis agunan di atas, Bank dapat juga menerima agunan lainnya di luar hal di atas namun bersifat tambahan.

Penilaian agunan untuk fasilitas kredit di bawah Rp 5 milyar dapat dilakukan oleh penilai intern Bank atau penilai Independen. Sedangkan untuk fasilitas kredit di atas Rp 5 milyar harus dilakukan oleh keduanya.

Semua agunan yang diserahkan kepada Bank (kecuali tanah kosong), wajib diasuransikan pada perusahaan asuransi yang ditunjuk oleh Bank. Apabila pada saat pengajuan kredit, barang agunan telah diasuransikan oleh pemiliknya, maka atas asuransi dimaksud harus ditambahkan Banker‟s Clausule (Bank of India Indoneasia). Nilai asuransi/pertanggungan untuk setiap jenis barang jaminan ditetapkan minimal sebesar nilai likuidasi barang jaminan.

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 64: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 62 ~

Sebelum permohonan kredit diajukan ke Komite Kredit, Account Officer melakukan analisis terhadap kelayakan dari debitur dan pihak-pihak utama pemberi jaminan/garansi termasuk kualitas atas agunan yang dijaminkan. Kelayakan pemberian kredit diputuskan oleh Komite Kredit sesuai dengan batas wewenang memutus kredit setelah mempertimbangkan pendapat dari Divisi Adminsitrasi & Pelaporan Kredit, Divisi Legal dan Remedial, Divisi Manajemen Risiko dan Divisi Kepatuhan.

Penggunaan teknik mitigasi kredit berfokus pada agunan yang termasuk dalam jenis agunan utama. Selain itu untuk memitigasi risiko kredit yang mungkin terjadi, portofolio kredit telah terdiversifikasi dengan baik, secara kategori kredit maupun industri/sektor ekonomi.

Hasil penilaian terhadap risiko kredit (self assessment) untuk posisi 31 Maret 2015, secara komposit dinilai ”Low to Moderate”, relatif sama dengan periode penilaian 31 Desember 2014. Namun meskipun demikian terjadi kenaikan pada peringkat kualitas penerapan manajemen risiko kredit dari ”Fair” ke "Satisfactory". Perbaikan tersebut antara lain dikarenakan Bank telah melakukan penyempurnaan terhadap beberapa kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengendalian risiko kredit, Bank juga telah memiliki seorang Direktur yang khusus membawahi bidang perkreditan dan Internasional Banking serta rencana untuk melakukan penambahan modal.

Dari sisi risiko inhenren, meskipun secara peringkat tidak mengalami perubahan namun secara penilaian mengalami sedikit penurunan sebagai dampak meningkatnya risiko konsentrasi (rasio debitur inti) dan rasio AYDA terhadap total aset, dari sebesar 27,39% dan 0,96% menjadi sebesar 43,41% dan 2,23%. Sementara itu, di sisi lain terjadi perbaikan penilaian yang diakibatkan oleh adanya perbaikan/penurunan rasio NPL (gross) dan rasio kredit kualitas rendah, yakni dari sebesar 1,40% dan 4,19% menjadi sebesar 0,93% dan 3,91%.

Risiko Pasar

Risiko pasar adalah potensi timbulnya kerugian yang diakibatkan oleh gejolak pasar seperti perubahan tingkat suku bunga dan nilai tukar valuta asing.

Bank of India Indonesia melakukan penilaian terhadap risiko pasar dengan mengacu kepada SE Bank Indonesia No. 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Meskipun Bank tidak termasuk dalam kategori yang wajib memperhitungkan risiko pasar dalam perhitungan nilai rasio kewajiban penyediaan modal minimum (CAR), namun Bank tetap mengukur risiko pasar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Berdasarkan hasil penilaian (self assessment) untuk posisi 31 Maret 2015 terhadap risiko Pasar, secara komposit Risiko Pasar dinilai “Low to Moderate” sama dengan posisi 31 Desember 2014. Hal tersebut dikarenakan Risiko Inheren dinilai “Low” dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko dinilai “Fair”. Risiko inheren dinilai “Low” dikarenakan risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif dan spot dinilai rendah dan aktivitas bisnis bank terkait dengan trading dan posisi di pasar dinilai masih relatif sedikit. Disamping itu berdasarkan hasil stress test, kemampuan bank untuk mengcover potensial loss karena fluktuasi suku bunga dan nilai tukar dinilai “Low”. Kualitas Penerapan Manajemen Risiko dinilai “Fair” antara lain dikarenakan Direksi dan Dewan Komisaris dinilai cukup aktif dalam memantau perkembangan risiko pasar.

Pemantauan terhadap risiko pasar dilakukan melalui rapat ALCO dan juga oleh Divisi Manajemen Risiko antara lain dengan melakukan stress testing secara berkala dengan mengambil level of confidence berkisar dari 64% s/d 99,99%.

Risiko Operasional Risiko operasional merupakan potensi kerugian akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 65: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 63 ~

Dalam pengelolaan risiko operasional, masing masing unit usaha bertanggung jawab untuk mengelola risiko yang terjadi pada kegiatan operasional sehari-hari dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur, pengendalian dan pengawasan rutin. Selain itu, pengelolaan risiko operasional juga meliputi hal-hal yang terkait dengan pengembangan produk, sistem, sumber daya manusia dan prinsip “Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme” sebagai aspek pencegahan terhadap kemungkinan adanya hal-hal yang tidak diinginkan.

Divisi Manajemen Risiko secara berkala melakukan pengukuran, penilaian dan pemantauan terhadap risiko operasional dan menyampaikan hasilnya kepada Direksi dan Komite Pemantau Risiko untuk ditindaklanjuti dalam rangka untuk memitigasi risiko operasional ke depan. Berdasarkan hasil penilaian (self assessment) per 31 Maret 2015, Risiko Operasional secara komposit mengalami perbaikan dibandingkan penilaian per 31 Desember 2014, yakni dari peringkat ”Moderate” ke peringkat ”Low to Moderate”. Penurunan risiko antara lain sebagai dampak membaiknya Kualitas Penerapan Manajemen Risiko yakni dari peringkat “Fair” ke peringkat “Satisfactory” dan peringkat risiko inheren dari ”Moderate” ke ”Low to Moderate”. Hal tersebut antara lain disebabkan Bank telah memiliki seorang Direktur Operasional yang khusus untuk menangani urusan operasional dan tidak merangkap sebagai Direktur yang juga membawahi bidang Kepatuhan. Bank juga telah menambah beberapa SDM yang berkompeten untuk mengisi pos-pos strategis yang masih kosong dalam rangka untuk mengurangi human error akibat perangkapan dan menumpuknya pekerjaan serta lambatnya layanan kepada nasabah.

Disamping itu karekteristik dan kompleksitas bisnis Bank dinilai belum terlalu kompleks, rasio turn over karyawan masih dibawah angka 5%, tidak ada fraud dan nilai kerugian risiko operasional sepanjang periode triwulan I tahun 2015 ini yang berasal dari denda-denda yang terjadi dinilai rendah apabila dibandingkan dengan beban modal risiko operasional dari rata-rata gross income Bank selama 3 tahun terakhir. Risiko Likuiditas

Risiko Likuiditas adalah potensi kerugian yang dapat terjadi akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.

Pengelolaan likuiditas di Bank of India Indonesia selain meliputi pemeliharaan likuiditas pada tingkat harian oleh Divisi Tresuri tetapi juga mencakup pengelolaan likuiditas pada suatu rentang waktu tertentu melalui Asset and Liability Committee (ALCO). Divisi Manajemen Risiko secara berkala juga melakukan pengukuran, penilaian dan pemantauan terhadap risiko likuiditas melalui analisis komposisi aset, liabilitas dan transaksi rekening administratif, konsentrasi dari aset dan liabilitas, kerentanan pada kebutuhan pendanaan serta kemampuan akses Bank pada sumber-sumber pendanaan. Pemantauan terhadap risiko likuiditas juga dilakukan dengan melakukan pengukuran dan penilaian terhadap kualitas penerapan manajemen risiko likuditas yang ada.

Berdasarkan hasil penilaian (self assessment) Bank per 31 Maret 2015, Risiko Likuiditas secara komposit untuk posisi Maret 2015, dinilai ”Low to Moderate” dikarenakan peringkat risiko inheren dinilai "Low to Moderate" dan kualitas penerapan manajemen risiko likuiditas dinilai "Fair". Peringkat risiko inheren dinilai "Low to Moderate" dikarenakan antara lain rasio aset likuid primer dan sekunder dibandingkan dengan pendanaan non inti, aset likuid primer dan sekunder terhadap pendanaan non inti jangka pendek dan rasio pendanaan non inti terhadap total pendanaan, dinilai tinggi. Namun di sisi lainnya, kerentanan Bank pada kebutuhan pendanaan dinilai rendah dikarenakan rasio Net Cash Out Flow Bank terhadap Dana Pihak Ketiga berada di atas angka 9% dan akses bank terhadap sumber-sumber pendanaan dinilai sangat baik karena ditunjang dengan nama Bank of India selaku ultimate share-holder yang memiliki reputasi internasional yang baik, dan memiliki kemampuan finansial yang kuat terlebih didukung oleh pemerintah India selaku pemilik mayoritas. Sementara itu, dari sisi Kualitas Penerapan Manajemen Risiko dinilai “Fair” antara lain dikarenakan Direksi dan Dewan Komisaris dinilai cukup aktif dalam memantau perkembangan risiko likuiditas melalui beberapa perangkat yang ada.

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 66: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 64 ~

Peringkat risiko likuiditas secara komposit tidak mengalami perubahan dibandingkan periode penilaian 31 Desember 2014. Meskipun terdapat sedikit penurunan penilaian peringkat risiko inheren, yang disebabkan meningkatnya rasio konsentrasi dana jangka pendek (dana jatuh tempo sampai dengan 14 hari) terhadap total dana pihak ketiga. Namun secara keseluruhan, hal tersebut tidak mendorong terjadinya penurunan peringkat pada peringkat yang lebih rendah. Risiko Hukum Risiko hukum merupakan potensi kerugian yang disebabkan akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Pengelolaan terhadap risiko hukum dilakukan oleh Bank dengan memastikan seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan semua pihak telah sesuai dan didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum. Bank telah menetapkan Divisi Legal & Remedial, Divisi Kepatuhan dan SKAI untuk melaksanakan pengelolaan risiko hukum terhadap aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan usaha Bank. Divisi Manajemen Risiko melakukan pengukuran, penilaian dan pemantauan secara keseluruhan terhadap risiko hukum melalui analisis yang mendalam atas faktor litigasi, kelemahan perikatan dan ketiadaan/perubahan perundang-undangan dari setiap produk atau transaksi yang telah dilaksanakan oleh Bank. Berdasarkan hasil penilaian (self assessment) Bank per 31 Maret 2015, Risiko Hukum secara komposit tidak mengalami perubahan peringkat dibandingkan periode penilaian 31 Desember 2014, yakni secara komposit dinilai ”Low to Moderate” dikarenakan peringkat risiko inheren dinilai "Low to Moderate" dan kualitas penerapan manajemen risiko hukum dinilai "Fair”. Peringkat risiko inheren dinilai "Low to Moderate" dikarenakan antara lain tidak terdapat beberapa tuntutan berkaitan dengan permasalahan hukum yang dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi Bank. Sementara itu, dari sisi Kualitas Penerapan Manajemen Risiko dinilai “Fair” antara lain dikarenakan, Bank belum memiliki kebijakan khusus mengenai penanganan pengendalian risiko hukum. Kebijakan pengendalian risiko hukum Bank tertuang dalam kebijakan dan prosedur operasional per masing-masing produk. Direksi dan Dewan Komisaris dinilai sangat aktif dalam memantau perkembangan risiko hukum yang terjadi atas Bank. Risiko Stratejik Risiko Stratejik merupakan potensi kerugian akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Pengelolaan risiko stratejik dilaksanakan secara langsung oleh Direksi dengan dibantu oleh para Pejabat Eksekutif Bank of India Indonesia. Kebijakan pengelolaan risiko stratejik tertuang dalam Rencana Bisnis Bank dan disampaikan setiap tahunnya kepada Bank Indonesia untuk mendapatkan persetujuan. Divisi Manajemen Risiko secara berkala melakukan pengukuran, penilaian dan pemantauan secara menyeluruh terhadap risiko stratejik melalui analisis terhadap kesesuaian penetapan sasaran strategis dengan kondisi lingkungan bisnis, posisi Bank di pasar, efisiensi dalam melaksanakan kegiatan usaha, kondisi makro ekonomi serta jumlah kompetitor di mana Bank melaksanakan kegiatan usaha. Berdasarkan hasil penilaian (self assessment) Bank per 31 Maret 2015, Risiko Stratejik secara komposit dibandingkan periode penilaian 31 Desember 2014 relatif tetap, yakni secara komposit dinilai ”Low to Moderate” dikarenakan peringkat risiko inheren dinilai "Low to Moderate" dan kualitas penerapan manajemen risiko stratejik dinilai "Fair". Peringkat risiko inheren dinilai "Low to Moderate" dikarenakan antara lain Pasar dimana Bank melaksanakan kegiatan usaha dinilai "Low to Moderate" (loyal) dan jumlah kompetitor yang masuk ke pasar ini dinilai tidak banyak. Sementara itu, dari sisi Kualitas Penerapan Manajemen Risiko dinilai “Fair” antara lain dikarenakan, pembahasan mengenai pencapaian realisasi rencana bisnis Bank secara komperhensif hanya dilakukan setiap 3 bulan sekali (terkait pelaporan kepada Bank Indonesia). Namun Direksi dan Dewan Komisaris dinilai sangat aktif dalam memantau perkembangan risiko stratejik yang terjadi atas Bank antara lain melalui evaluasi terhadap pencapaian realisasi Rencana Bisnis Bank yang dilakukan melalui rapat rutin setiap bulan.

Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan merupakan potensi kerugian yang timbul akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Pengelolaan risiko kepatuhan dilakukan oleh Divisi Kepatuhan dengan memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 67: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 65 ~

ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang serta mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank. Risiko inheren dari risiko kepatuhan Bank pada posisi 31 Maret 2015 dinilai “Moderate”. Hal-hal yang melandasi penilaian ini, antara lain adalah :

1) Pada periode penilaian terdapatnya beberapa posisi manajemen Bank yang masih kosong, yaitu : a) Bank didapati masih belum menindaklanjuti hasil temuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

terkait penerapan ketentuan Good Corporate Governance (GCG) khususnya pemenuhan jabatan Komisaris Utama yang telah tertunda cukup lama;

b) Pengunduran diri Ibu Ningsih Suciati selaku Direktur Utama efektif per tanggal 24 Maret 2015.

2) Selama periode penilaian, Bank masih terkena denda-denda terkait pelaporan yang belum sesuai dengan ketentuan regulator. Secara nominal total denda yang dibayarkan Bank per Triwulan I 2015 relatif rendah jika dibandingkan dengan perolahan laba Bank; yaitu sebesar 0,04% dibandingkan dengan laba kotor 31 Maret 2015).

Kualitas penerapan manajemen risiko dari risiko kepatuhan Bank pada posisi 31 Maret 2015 dinilai “Low to Moderate”. Hal-hal yang melandasi penilaian ini, antara lain adalah :

1) Bank dinilai telah melakukan upaya pemenuhan berbagai ketentuan dari regulator, sehingga tidak didapati teguran/sanksi yang fatal bagi Bank.

2) Bank juga dinilai kooperatif dengan menindaklanjuti berbagai permintaan data dan/ atau dokumen yang diperlukan oleh regulator yang melakukan pemeriksaan pada Triwulan I 2015.

3) Terkait dengan pengunduran diri Direktur Utama, Manajemen Bank telah melakukan pemberitahuan kepada stakeholder terkait dan kepada masyarakat umum (public) melalui publikasi pada koran Media Indonesia tanggal 2 April 2015.

4) Bank dinilai juga memadai di dalam menyampaikan laporan-laporan terkait publikasi; misalnya laporan publikasi keuangan, laporan Rapat Umum Pemegang Saham.

Risiko Reputasi Risiko Reputasi adalah merupakan potensi kerugian yang timbul akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Pengelolaan risiko reputasi dilakukan melalui Divisi Sekretaris Perusahaan dan unit pelayanan nasabah yang ada di seluruh kantor operasional Bank of India Indonesia. Risiko Reputasi Bank dikelola dengan memperhatikan keluhan nasabah serta dengan cepat merespon setiap berita yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi Bank. Pemberian pelayanan terbaik kepada nasabah, pembentukan unit pengaduan nasabah merupakan upaya yang terus dilakukan Bank untuk meningkatkan citra di masyarakat. Berdasarkan hasil penilaian (self assessment) Bank per 31 Maret 2015, Risiko Reputasi secara komposit dinilai ”Low to Moderate”, relatif sama dengan periode penilaian 31 Desember 2014. Namun terjadi perbaikan pada peringkat risiko inheren dari ”Low to Moderate” ke "Low" dikarenakan antara lain sepanjang triwulan 1 tahun 2013 tidak ditemukan adanya publikasi negatif terkait dengan pemberitaan mengenai Bank of India Indonesia. Sementara itu, dari sisi Kualitas Penerapan Manajemen Risiko dinilai “Fair” antara lain dikarenakan, pengendalian risiko reputasi belum sepenuhnya didukung dengan SDM yang cukup dan adanya standar penanganan publikasi negatif. Bank telah memiliki unit corporate secretary untuk mengelola risiko reputasi dan Direksi dan Dewan Komisaris dinilai sangat aktif dalam memantau perkembangan risiko reputasi yang terjadi atas Bank. Penerapan manajemen risiko pada Bank juga mencakup pengelolaan risiko produk dan aktivitas baru. Bank juga telah membentuk Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko yang independen terhadap Satuan Kerja Operasional maupun Satuan Kerja Audit Intern (“SKAI”) dengan harapan pengelolaan risiko secara keseluruhan dapat dilakukan secara terpadu, terarah,

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 68: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 66 ~

terkoordinir dan berkesinambungan. Selanjutnya untuk memantau efektifitas dari pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, Bank membentuk Komite Pemantau Risiko yang bertanggung jawab secara langsung kepada Dewan Komisaris. Selama Triwulan I tahun 2015, Komite Pemantau Risiko telah melaksanakan rapat sebanyak 1 kali.

36. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM

Berdasarkan Keputusan Ketua Unit Pelaksana Penjaminan Nomor Kep-003/UP3/04/2005 tentang “Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Jaminan Pemerintah terhadap Liabilitas Pembayaran Bank Umum”, dinyatakan bahwa Pemerintah menjamin liabilitas bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka, sertifikat deposito, dan pinjaman antar bank. Jaminan tersebut diatas berlaku sejak tanggal 5 April 2005, Pembayaran Bank atas jaminan ini untuk bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Maret 2014 masing-masing sebesar Rp. 1.469.740.666 dan Rp. 1.239.085.321.

PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)

Page 69: PT. BANK OF INDIA INDONESIA - Amazon Web Services · 2017. 9. 20. · merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang Kebijakan akuntansi atas transaksi

~ 67 ~

37. INFORMASI LAINNYA Posisi rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal 31 Maret 2015 adalah sebesar 31.98% dengan rincian sebagai berikut :

Jutaan Rp

I 1,037,379

1 Modal Inti Utama (CET 1) 1,037,379

1.1 Modal disetor (Setelah dikurangi Saham Treasury) 173,600

1.2 Cadangan Tambahan Modal 1) 863,779

1.2.1Agio / Disagio 28,902

1.2.2Modal sumbangan -

1.2.3Cadangan umum 18,000

1.2.4Laba/Rugi tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan 335,021

1.2.5Laba/Rugi tahun berjalan yang dapat diperhitungkan 42,234

1.2.6Selisih lebih karena penjabaran laporan keuangan -

1.2.7Dana setoran modal 486,080

1.2.8Waran yang diterbitkan -

1.2.9Opsi saham yang diterbitkan dalam rangka program kompensasi berbasis saham -

1.2.10Pendapatan komprehensif lain -

1.2.11Saldo surplus revaluasi aset tetap -

1.2.12Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif (43,792)

1.2.13Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas aset non produktif yang wajib dihitung (2,666)

1.2.14 -

1.3 Kepentingan Non Pengendali yang dapat diperhitungkan -

1.4 Faktor Pengurang Modal Inti Utama 1) -

1.4.1Perhitungan pajak tangguhan -

1.4.2Goodwill -

1.4.3Aset tidak berwujud lainnya -

1.4.4Penyertaan yang diperhitungkan sebagai faktor pengurang -

1.4.5Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi -

1.4.6Eksposur sekuritisasi -

1.4.7Faktor Pengurang modal inti lainnya -

1.4.8Investasi pada instrumen AT1 dan Tier 2 pada bank lain 2) -

2 Modal Inti Tambahan (AT-1) 1) -

2.1 Instrumen yang memenuhi persyaratan AT-1 -

2.2 Agio / Disagio -

2.3 Faktor Pengurang: Investasi pada instrumen AT1 dan Tier 2 pada bank lain 2) -

II 19,887

1 Instrumen modal dalam bentuk saham atau lainnya yang memenuhi persyaratan -

2 Agio atau disagio yang berasal dari penerbitan instrumen modal inti tambahan -

3 Cadangan umum aset produktif PPA yang wajib dibentuk (maks 1,25% ATMR Risiko Kredit) 37,651

4 Cadangan tujuan -

5 Faktor Pengurang Modal Pelengkap 1) (17,764)

5.1 Sinking Fund -

5.2 Investasi pada instrumen Tier 2 pada bank lain 2)

(17,764)

1,057,266

ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO RASIO KPMM 31.98

ATMR RISIKO KREDIT 3)

3,012,089 Rasio CET1 31.38

ATMR RISIKO PASAR . Rasio Tier 1 31.38

ATMR RISIKO OPERASIONAL 293,713 Rasio Tier 2 0.60

TOTAL ATMR 3,305,802 Rasio total 31.98

PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM

Modal Inti (Tier 1)

BANK OF INDIA INDONESIA

31 MARET 2015

Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam trading

book

Modal Pelengkap (Tier 2)

Total Modal

KETERANGAN

Perhitungan pajak penghasilan dan hutang pajak

Posisi rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar 15.27%.