REFARATPENATALAKSANAAN HIPERBILIRUBINEMIA PADA NEONATUSDepartemen Ilmu Kesehatan AnakPrita Adilia

ABSTRACTJaundice occurs in most newborn infants. Most jaundice is benign, but because of the potential toxicity of bilirubin, newborn infants must be monitored to identify those who might develop severe hyperbilirubinemia and, in rare cases, acute bilirubin encephalopathyor kernicterus. The focus of the management is to reduce the incidence of severe hyperbilirubinemia and bilirubin encephalopathy. The main management of jaundice in neonatus are phototherapy and exchange transfusion. Phototerapy were considered safer than the use of exchange transfusion, but it cannot be used for the treatment of more severe form of hyperbilirubinemia. The other alternative for management of hyperbilirubinemia was the use of farmacotherapy medication, nevertheless the use of these farmacotherapy medication werent approved as the gold standard for neonates with hyperbilirubinemia.Keyword : Hyperbilirubinemia, jaundice, icterus management

ABSTRAKIkterus terjadi pada sebagian besar bayi baru lahir. Sebagian besar ikterus yang terjadi bukan merupakan proses membahayakan, tetapi yang perlu diperhatikan yaitu toksisitas kadar bilirubin yang berlebihan, bayi yang baru lahir harus dipantau untuk menilai apakah berpotensi menjadi hiperbilirubinemia berat dan pada beberapa kasus dapat terjadi ensefalopati billirubin akut. Fokus utama pada penatalaksanaan hiperbillirubinemia yaitu mengurangi terjadinya kemungkinan hiperbilirubinemia berat dan mengurangi risiko. Penatalaksanaan utama yaitu fototerapi dan transfusi tukar. Fototerapi memiliki resiko lebih rendah dibandingkan dengan penggunaan transfusi tukar, tetapi fototerapi tidak dapat digunakan dalam penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat. Alternatif penatalaksanaan lainnya yaitu dengan menggunakan penatalaksanaan farmakoterapi, namun penggunaan farmakoterapi belum disetujui secara luas sebagai standar penatalaksanaan pada neonatus dengan hiperbilirubinemia.

Kata kunci : Hiperbilirubinemia, penyakit kuning, penatalaksanaan ikterus1