presus syraf

Upload: lukman

Post on 14-Apr-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Presus syraf

    1/12

  • 7/30/2019 Presus syraf

    2/12

    LEMBAR PENGESAHAN

    PRESENTASI KASUS

    ILMU PENYAKIT SARAF

    PARKINSON

    Diajukan oleh :

    Nio Angelado

    2006.031.0114

    Telah dipersembahkan : September 2012

    Mengetahui

    Dokter Pembimbing,

    dr. Yoseph Budiman Sp.SBAB I

  • 7/30/2019 Presus syraf

    3/12

    STATUS PASIEN

    IDENTITAS

    Nama : Ny. R T

    Usia : 72 tahun

    Pekerjaan : Ibu rumah tangga

    Pendidikan : SLTA

    Status : Menikah

    Agama : Islam

    Alamat : Pundong, Bantul

    Tanggal masuk : 30 Juni 2012

    ANAMNESIS

    Keluhan utama

    Tangan kanan gemetar terus-menerus sejak 6 bulan SMRS

    Riwayat penyakit sekarang

    Pasien datang dengan keluhan tangan kanan bergetar sejak 6 bulan sebelum masuk

    rumah sakit (SMRS) dan memburuk atau bertambah dalam 1 bulan belakangan

    ini.Tangan bergetar terus menerus dan tiada henti. Pasien juga merasakan kekakuan jika

    kepalan tangan yang bergetar tersebut digerakkan terasa ada tahanan, pasien juga menjadi

    lambat jika berjalan. Pasien juga merasa bergetar tanpa sadar dan tak terkendali. BAB &

    BAK dalam keadaan normal.

    Riwayat penyakit dahulu

    Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya.

    Riwayat kencing manis disangkal

    Riwayat hipertensi disangkal

    Riwayat trauma disangkal

    Riwayat stroke disangkal

    Riwayat penyakit jantung disangkal

    Riwayat penyakit keluarga

  • 7/30/2019 Presus syraf

    4/12

    Riwayat mengalami keluhan yang sama disangkal.

    Riwayat hipertensi disangkal.

    Riwayat kencing manis.

    Riwayat kencing manis disangkal.

    Riwayat jantung disangkal.

    Riwayat pengobatan

    Pasien sempat berobat ke dokter umum tetapi tidak ada perubahan.

    PEMERIKSAAN FISIK

    Keadaan umum : Tampak sakit sedang

    Kesadaran : Compos mentis

    GCS : E4M6V5 15

    Tanda vital

    - TD 110/70 mmHg

    - Nadi 88 kali/ menit

    - Suhu 36,5 C

    - Pernapasan 20 kali/ menit

    Status generalis

    Kepala : Normocephal

    Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-

    Telinga : Dalam batas normal

    Hidung : Dalam batas normal

    Mulut : Dalam batas normalLeher : Pembesaran KGB (-), tiroid (-), massa (-)

    Thorax

    - Inspeksi : Pergerakan dada simetris saat statis dan dinamis

    - Palpasi : Krepitasi -/-

    - Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru

    - Auskultasi : Vesikuler kiri dan kanan, ronki +/+, wheezing -/-

    Jantung

  • 7/30/2019 Presus syraf

    5/12

    - Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat

    - Palpasi: Iktus kordis tidak teraba

    - Perkusi : Batas jantung normal

    - Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler, gallop (-), murmur (-)

    Abdomen

    - Inspeksi : Datar, jejas (-)

    - Palpasi : Nyeri tekan (-), supel

    - Perkusi : Timpani

    - Auskultasi : Bising usus (+) normal

    Ekstremitas

    - Atas : akral hangat, RCT < 2 detik

    - Bawah : akral hangat, RCT < 2 detik

    Status Neurologis

    Pemeriksaan pupil

    - Diameter : 2mm/2mm, isokor

    - Refleks cahaya langsung : +/+

    - Refleks cahaya tidak langsung : +/+

    Pemeriksaan tanda rangsang meningeal

    - Kaku kuduk : (-)

    - Laseque sign : (-)

    - Kernigs sign : (-)

    - Brudzinski I : (-)

    - Brudzinski II : (-)

    Nervus cranialis

    N. I (Olfaktorius)

    Daya penghidu : Normal

    N. II (Optikus)

  • 7/30/2019 Presus syraf

    6/12

    Visus : Tidak dapat dilakukan

    Lapangan pandang : Normal

    N. III (Okulomotorius)

    Reflex cahaya langsung : (+/+)Reflex cahaya konsensuil : (+/+)

    Bentuk pupil : Bulat, isokor

    Ptosis : (-/-)

    Strabismus divergen : (-/-)

    Gerak bola mata : Normal

    N. IV (Troklearis)

    Strabismus konvergen : (-/-)Gerak bola mata : Normal

    N. V (Trigeminus)

    Menggigit : (+) Reflex bersin : t.d.l

    Membuka mulut : (+) Reflex masseter : t.d.l

    Sensibilitas wajah : (+) Reflex zygomatikum : t.d.l

    Reflex kornea : (+/+) Gerakan mengunyah : + N. VI (Abdusen)

    Strabismus konvergen : (-/-)

    Diplopia : (+/+)

    Gerak bola mata lateral : Normal

    Nystagmus : (-/-)

    N. VII (Fasialis)

    Reflex glabella : t.d.l R. aurikulopalpebra : (+)Mengerutkan dahi : Normal Bersiul : (+/+)

    Mengedip : (+/+) Meringis : (+/+)

    Menutup mata : (+/+) Tic facialis : (-/-)

    Lakrimasi : t.d.l Dayakecap 2/3 ant : t.d.l

    R. visuopalpebra : t.d.l Mengembungkanpipi : (+/+)

    N. VIII (Vestibulo-koklearis)

    Tes berbisik : (+/+)TesRinne : t.d.l

  • 7/30/2019 Presus syraf

    7/12

    Tes Weber : t.d.l

    TesSchwabach : t.d.l

    N. IX (Glosofaringeus)

    Reflex muntah : t.d.l Suarasengau : (-)Daya kecap 1/3 post : t.d.l Reflex tersedak : t.d.l

    N.X (Vagus)

    Bersuara : (+) Menelan : (+)

    N.XI (Asesorius)

    Memalingkan kepala : (+/+) Kekuatan bahu : (+/+)

    Sikap bahu : Simetris Trophy otot bahu : Eutrophy

    N. XII (Hipoglosus)

    Artikulasi : Normal Deviasi lidah : (-)

    Tremor : (-) Kekuatan lidah : t.d.l

    Menjulurkan lidah : Deviasi 9-0

    PemeriksaanMotorik

    Tonus

    o Ekstremitas atas : Hipotonus tangan kanan

    o Ekstremitas bawah : Normal

    Konturotot

    o Atrofi (+) tangan kanan

    o Hipertrofi (-)

    LenganAtas LenganBawah Tangan

    D S D S D S

    Kekuatan 4 5 4 5 4 5

    Tonus hipotonus N hipotonus N hipotonus N

    TungkaiAtas TungkaiBawah Kaki

    D S D S D S

    Kekuatan 5 5 5 5 5 5

    Tonus N N N N N N

    Reflex fisiologis dextra/sinistra

  • 7/30/2019 Presus syraf

    8/12

  • 7/30/2019 Presus syraf

    9/12

    TINJAUAN KASUS

    PARKINSON

    DEFINISI

    Penyakit Parkinson yaitu bagian dari Parkinsonism yang secara patologi ditandai oleh

    degenerasi ganglia basalis terutama di substansia nigra pars kompakta (SNC) yang disertai

    adanya inklusi sitoplasmi ke osinofilik (Lewy bodies).

    Parkinsonism adalah suatu sindroma yang ditandai oleh tremor waktu istirahat, rigiditas,

    bradikinesia dan hilangnya reflex postural akibat penurunan kadar dopamine dengan berbagai

    macam sebab.

    EPIDEMIOLOGI

    Penyakit Parkinson terjadi di seluruh dunia, jumlah penderita antara pria dan wanita

    seimbang. 510% orang yang terjangkit penyakit parkinson, gejala awalnya muncul sebelum

    usia 40 tahun, tapi rata-rata menyerang penderita pada usia 65 tahun. Secara keseluruhan,

    pengaruh usia pada umumnya mencapai 1% di seluruh dunia dan 1,6 % di Eropa, meningkat

    dari 0,6 % pada usia 60 64 tahun sampai 3,5 % pada usia 85 89 tahun.

    PENYEBAB

    Penyakit parkinson terjadi ketika sel saraf atau neuron di dalam otak yang disebut substantia

    nigramati atau menjadi lemah. Secara normal sel ini menghasilkan bahan kimia yang penting

    di dalam otak yang disebut dopamine.

    Dopamine adalah suatu bahan kimia yang

    dapat menghantarkan sinyal-sinyal listrik

    diantara substantia nigra dan di sepanjang

    jalur sel saraf yang akan membantu

    menghasilkan gerakan tubuh yang halus.

    Ketika kira-kira 80% sel yang

    memproduksi dopamine rusak, gejala

    penyakit parkinson akan nampak.

    FAKTOR RESIKO

  • 7/30/2019 Presus syraf

    10/12

    Faktor resiko (multifaktorial) yang telah diidentifikasi, yaitu :

    a. Usiameningkat pada usia lanjut.

    b. Rasial orang kulit putih lebih sering daripada orang Asia dan Afrika.

    c. Genetik

    d. Lingkungantoksin, penggunaan pestisida, infeksi.

    e. Cedera kranioserebralmasih belum jelas.

    f. Stres emosional.

    GAMBARAN KLINIS

    1. Tremor saat istirahat

    2. Rigiditas

    3. Akinesia / bradikinesia

    o Kedipan mata berkurang

    o Wajah sepert itopeng

    o Cara berjalan : langkah kecil-kecil

    o Kegelisahan motorik (sulit duduk atau berdiri)

    4. Hilangnya reflex postural (lost of postural reflex)

    KriteriaDiagnostik (Kriteria Hughes):

    - Possible : terdapat salah satu gejala utama yaitu tremor istirahat, rigiditas,

    bradikinesia, kegagalan reflex postural.

    - Probable : bila terdapat 2 gejala utama atau 1 dari 3 gejala pertama yang tidak

    simetris.

    - Definite : bila terdapat kombinasi tiga dari empat gejala atau dua gejala dengan satu

    gejala lain yang tidak simetris.

    Tanda khusus :

    Meyersonssign :

    Tidak dapat mencegah mata berkedip kedip bila daerah glabela diketuk berulang. Ketukan

    berulang ((2x/detik) pada glabela membangkitkan reaksi berkedip-kedip (terus menerus).

  • 7/30/2019 Presus syraf

    11/12

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Dilakukan bila ada indikasi, antara lain:

    - Neuro imaging : CT-Scan, MRI

    - Laboratorium (Parkinson sekunder) : patologi anatomi

    PENATALAKSANAAN

    Anticholinergik

    Benztropine (Cogentin), trihexyphenidyl (Artane). Berguna untuk mengendalikan

    gejala dari penyakit parkinson. Untuk mengaluskan pergerakan.

    Carbidopa/levodopa

    Pengobatan utama untuk penyakit parkinson. Di dalam otak levodopa dirubah

    menjadi dopamine. Obat ini mengurangi tremor, kekakuan otot dan memperbaiki

    gerakan.Penderita penyakit parkinson ringan bisa kembali menjalani aktivitasnya

    secara normal. Levodopa diberikan bersama carbidopa untuk meningkatkan

    efektivitasnya dan mengurangi efek sampingnya.

    COMT inhibitors

    Entacapone (Comtan), Tolcapone (Tasmar). Untuk mengontrol fluktuasi motor pada

    pasien yang menggunakan obat levodopa.

    Dopamine agonis

    Bromocriptine (Parlodel), Pergolide (Permax), Pramipexole (Mirapex). Obat ini di

    berikan pada awal pengobatan, dan sering kali ditambahkan pada pemberian levodopa

    untuk meningkatkan kerja levodopa atau diberikan kemudian ketika efek samping

    levodopa menimbulkan masalah baru.

    MAO B inhibitor

    Selegiline (Eldepryl), Rasagaline (Azilect). Berguna untuk mengendalikan gejala dari

    penyakit parkinson. Untuk mengaluskan pergerakan.

    Amantadine (Symmetrel)

    Berguna untuk perawatan akinesia, dyskinesia, kekakuan, gemetaran.

    Selain terapi obat yang diberikan, pemberian makanan harus benar-benar

    diperhatikan,karena kekakuan otot bisa menyebabkan penderita mengalami kesulitan

    untuk menelan sehingga bisa terjadi kekurangan gizi (malnutrisi) pada penderita.

    Makanan berserat akan membantu mengurangi ganguan pencernakan yang

    disebabkan kurangnya aktivitas, cairan dan beberapa obat.

  • 7/30/2019 Presus syraf

    12/12