presentation of my mini research

28
EVIDENCE BASED PRACTICE ORAL HYGIENE PADA Tn. A DENGAN CEDERA KEPALA BERAT DI RUANG ICU RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU OLEH: SANDRA, S. Kep

Upload: sandra-aja

Post on 09-Jul-2015

2.471 views

Category:

Health & Medicine


2 download

DESCRIPTION

terima kasih, buat semua kru ICU/ICCU RSUD Arifin Achmad Pekanbaru dan Dosen Pembimbing dari PSIK Universitas Riau.... telah membantu memfasilitasi profesi peminatan saya di ruang ICU tahun 2010 lalu.

TRANSCRIPT

Page 1: Presentation of my mini research

EVIDENCE BASED PRACTICE ORAL HYGIENE PADA Tn. A DENGAN CEDERA KEPALA BERAT DI RUANG ICU RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU

OLEH:SANDRA, S. Kep

Page 2: Presentation of my mini research

PENGERTIAN

• Cedera kepala merupakan cedera yang mengenai kulit kepala hingga tengkorak (Cranium dan bagian bawah) yang terjadi ketika trauma mendadak menyebabkan kerusakan pada otak, atau mengenai tengkorak atau keduanya (Hickey, 2003).

Page 3: Presentation of my mini research

TIPE CEDERA KEPALA

• Cedera percepatan (akselerasi)

Terjadi bila benda yang datang bergerak membentur

kepala yang diam seperti trauma oleh benda tumpul atau

karena lemparan benda tumpul

• Cedera perlambatan (deselerasi)

Bila kepala membentur objek yang secara relatif tidak

bergerak.

Page 4: Presentation of my mini research

Gangguan Perawatan Diri Pada Pasien Cedera Kepala.

• Cedera kepala lesi intra kranial terjadi

peningkatan kebingungan, rasa ngantuk, kelumpuhan,

pingsan dan koma mengalami gangguan

pemenuhan perawatan diri (Hudak & Gallo, 1996).

• Ketidakmampuan untuk mandi dan membersihkan mulut, (Doenges, 2000). oral hygiene, terutama klien yang tidak sadar karena tidak dapat menelan sekresi air liur yang mengumpal dalam mulut. Hal ini jika dibiarkan pasien akan mengalami infeksi rongga mulut (Potter & Perry, 2006)

Page 5: Presentation of my mini research

KASUS

• KELUHAN SAAT PENGKAJIANSaat dilakukan pengkajian tanggal 22 November 2010 , kesadaran klien soporocoma (pada keadaan ini, klien tidak ada respon verbal dan terpasang ETT. Gerakan klien timbul terhadap rangsang nyeri, reaksi tidak terorganisasi). Nilai GCS (E=2, M=4 , V=ETT), perdarahan di telinga tidak ada , terdapat luka jahitan di kepala, pada dahi bagian kanan ukuran 8 cm, pada pelipis kiri ukuran 3 cm, kondisi luka jahitan sudah kering. Tidak ditemukan adanya trauma tumpul benda lain di badan klien. Terdapat luka pada kaki kanan bawah post ORIF hari ke dua, kondisi luka basah dan berbau.

Page 6: Presentation of my mini research

PENGKAJIAN AIRWAY DAN BREATHING

Airway: Jalan nafas terdapat sekret menumpuk di saluranpernafasan, Sekret berwarna kuning kental danproduksi banyak. Terpasang orofaringeal airway dan ETT no 7 dengan kedalaman 21 cm. Gigibagian depan atas sebelah kanan klien patah, gigibagian depan tengah goyang. Terdapat darahpada Gusi klien bagian atas kanan.

Breathing: Pernafasan tidak adekuat, frekuensi 32 x/i, irama pernafasan tidak teratur, menggunakanpernafasan perut, pengembangan dada simetris. Oksigen melalui ETT dengan tekanan6 liter/menit, saturasi oksigen 100%.

Page 7: Presentation of my mini research

PENGKAJIAN CIRCULATION

Circulation : HR 63 x/i, irama jantung teratur, jelas dankualitas kuat, TD= 144/90 mmhg, akral hangat, sianosis (-) CRT pada ekstremitas atas kanandan kiri 2 detik, CRT pada ekstremitas bawahkanan 5 detik. Suhu tubuh 37,2 oC, Terpasanginfus dua jalur pada vena jugularis sinistradengan cairan NaCl 0,9% drip Novalgin 1 ampul20 tetes/menit dan pada vena radialis dekstradengan cairan terpasang RL 20 tetes/menit

Page 8: Presentation of my mini research

PENGKAJIAN DISABILITY

Disability: Kesadaran soporocoma dengan nilai GCS (E=2, M=4, V=ETT), Ukuran pupil 2/2 mm ka/ki, bentukisokor, reflek terhadap cahaya langsung +/+, hemiparise tidak ditemukan, kekuatan otot 3 (melawan gravitasi) pada ekstremitas atas, 2 (bergeser) pada ekstremitas bawah. Kaku kuduk negatif, babinski positif. Perdarahan ditelinga tidak ada , terdapat luka jahitan di kepala, pada dahi bagian kanan ukuran 8 cm, pada pelipiskiri ukuran 3 cm, kondisi luka jahitan sudah kering. Terdapat luka pada kaki kanan bawah post ORIF hari ke dua, kondisi luka basah dan berbau. Kebutuhan dasar klien, seluruhnya dibantuperawat

Page 9: Presentation of my mini research

PENGKAJIAN EXPOSURE DAN FARMAKOTERAPI

Exposure: Tidak ditemukan adanya trauma tumpul bendalain di badan klien, tidak ada ditemukan dekubituspada tubuh klien.

Farmakoterapi: Obat-obat yang digunakan di ruang ICU RSUD Arifin Ahmad tanggal 22 November 2010, yaitu: Injeksi Neurotam 2 X 3 gr, Brainact 2 X 500 mg, Ketese 2 X 1 ampul, Bisolvon 3 X 1 ampul, Ceftriaxon 2 x 1 gr, Novorapid sesuai hasil GDS, Metronidazole 3 X 500 mg, NaCl 0,9% : RL 20 tetes/menitNaCl 0,9% drip Novalgin 1 ampul

Page 10: Presentation of my mini research

DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNCUL

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret

2. Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan edema serebral, perdarahan intrakranial

3. Immobilisasi fisik berhubungan dengan penurunan kesadaran

4. Resiko septisemia berhubungan dengan infeksi luka operasi

5. Resiko gangguan keseimbangan cairan berhubungan dengan proses diuresis osmosis

6. Resiko tinggi perubahan membran mukosa oral dan nasal berhubungan dengan kondisi soporokoma

Page 11: Presentation of my mini research

RENCANA KEPERAWATAN

Resiko tinggi perubahan membran mukosa oral dan nasal berhubungan dengan kondisi soporokoma

ORAL HYGIENE

Page 12: Presentation of my mini research

EVIDENCE BASED PRACTICE

Dalam melaksanakan oral hygiene, komponen utamayang perlu diperhatikan adalah:

1. jenis cairan yang digunakan2. teknik melakukan3. waktu pelaksanaannya.

Ada 3 (tiga) jenis referensi sebagai rujukan yaitu1. artikel penelitian tentang oral hygiene2. penggunaan cairan Chlorhexidine 0,2%3. teknik pelaksanaan

Page 13: Presentation of my mini research

ORAL HYGIENE

Ada 2 (dua) evidence based practice yang membahas

tentang oral hygiene, yaitu:

A.Hubungan pelaksanaan oral hygiene dengan kejadian

infeksi rongga mulut pada pasien cedera kepala

dengan penurunan kesadaran di ruang 13 RSU Dr.

Saiful Anwar Malang, oleh Amalia., Lina., Umi., Ryan.,

dan Made. S (2008)

B.Oral hygiene di ruang ICU Eropa oleh Rello, Koulenti,

Blot, et.al (2007).

Page 14: Presentation of my mini research

Lanjutan….ORAL HYGIENE

• Menurut Amalia., Lina., Umi., Ryan., dan Made. S (2008),

Perawatan oral hygiene merupakan perilaku yang

berlandaskan pada sikap yang dibangun oleh

perawat. Tindakan mandiri perawat dalam perawatan

pasien yang ketergantungan pada activity daily living

sangat diharapkan, salah satunya oral hygiene

sehingga menurunkan angka infeksi pada rongga

mulut dan komplikasi pada jaringan otak atau organ

disekitarnya dapat dicegah sedini mungkin.

Page 15: Presentation of my mini research

Lanjutan…. ORAL HYGIENE

• Menurut Rello, Koulenti, Blot, et.al (2007)

Di dalam ICU Eropa perawatan mulut dianggap sangat

penting, walaupun hal ini sebagai suatu tugas yang sulit

untuk dilakukan. Oral hygiene berhubungan erat pada

sikap, keyakinan dan pengetahuan seorang perawat. Oral

hygiene tanpa sikap dan pengetahuan dari perawat, tidak

selalu berhasil dalam memastikan kesehatan mulut pada

pasien apalagi dengan intubasi berkepanjangan.

Page 16: Presentation of my mini research

CHLORHEXIDINE 0,2%

Ada 5 (lima) evidence based practice tentang Chlorhexidine0,2%, yaitu1. Efek penggunaan Chlorhexidine 0,2% terhadap resiko

karies pada beberapa responden ditinjau dari pH plakdan pH saliva, oleh Prasanti (2008),

2. Bilas Chlorhexidine profilaksis oral Mengurangi Ventilator-Associated Pneumonia pada pasien ICU Bedah olehGenuit., Bochicchio., Napolitano., McCarter & Roghman(2004),

3. Artikel kesehatan gigi tentang penggunaan dankeuntungan dari Chlorhexidine bilas yang dikeluarkanoleh Family Gentle Dental Care DR. Dan Peterson (2005)

4. 2 (dua) jurnal tentang efek penggunaan Chlorhexidine0,2% dari Zanatta, Antoniazzi, & Rösing (2007)

Page 17: Presentation of my mini research

Lanjutan…. CHLORHEXIDINE 0,2%

1. Prasanti (2008), menyimpulkan bahwa dengan berkumur Chlorhexidine 0,2 % selama dua minggu dapat meningkatkan hambatan plak oleh Chlorhexidine yang dihubungkan dengan sifat Chlorhexidine melemahkan bakteri-bakteri pada plak dan untuk membentuk ikatan komponen-komponen pada permukaan gigi.

2. Genuit., Bochicchio., Napolitano., McCarter & Roghman (2004), menyatakan bahwa peningkatan kesehatan mulut melalui aplikasi Chlorhexidine 0,2% dalam hubungannya dengan penggunaan WP, efektif dalam mengurangi kejadian VAP dan lamanya ventilasi mekanis pada pasien ICU bedah.

Page 18: Presentation of my mini research

3. Peterson (2005) Dalam artikelnya menjelaskan bahwaChlorhexidine merupakan jenis antiseptik yang broad spektrum sehingga bisa membunuh bakteri gram positif, negatif, aerob dan anaerob, serta fungi

Penggunaan Chlorhexidine adalah dengan berkumurlarutan Chlorhexidine selama 0,5-1 menit sebanyak 10 ml sesuai dengan ukuran tutup botol ukuran produk darilarutan Chlorhexidine, dua kali sehari setelah menyikatgigi dalam dua minggu

Lanjutan…. CHLORHEXIDINE 0,2%

Page 19: Presentation of my mini research

4. Zanatta, Antoniazzi, & Rösing (2007 mengemukakanbahwa Chlorhexidine mempunyai efek samping terjadinyaperubahan warna gigi (staining) apabila digunakan jangkapanjang. Sehingga hanya bisa digunakan pada saattreatment selama 2-3 minggu sesuai dengan dosis terapi. Efek samping staining ini juga dipicu oleh makanan danminuman seperti kopi,teh dan anggur.

Akan tetapi efek samping staining ini dapat denganmudah dihilangkan oleh dokter gigi. Dengan konsentrasichlorhexidine 0,2% yang diencerkan dengan larutan saline akan meminimalkan terjadinya efek samping stanning.

Lanjutan…. CHLORHEXIDINE 0,2%

Page 20: Presentation of my mini research

TEKNIK PELAKSANAAN

• Ada 3 (tiga) evidence based practice yang membahastentang teknik pelaksanaan oral hygiene, yaitu:1. Pelaksanaan oral hygiene yang diperlihatkan oleh

Sage Products, Inc di Amerika Serikat (2010), tentangsistem penghisapan pada pasien perawatan post operasi dengan ventilasi mekanik jangka pendek,

2. Cara oral hygiene oleh Potter & Perry (2006) 3. Intervensi keperawatan untuk mencegah terjadinya

perubahan membran mukosa oral oleh Ikhsanuddin(2010)

Page 21: Presentation of my mini research

PENERAPAN EVIDENCE BASED PRACTICE DI ICU RSUD AA

PEKANBARU

PERSIAPAN ALAT (KOMBINASI)

Larutan antiseptik Chlorhexidine 0,2%, NaCl 0,9% untuk

pencampur larutan antiseptik Chlorhexidine 0,2%, Spatel

lidah dengan bantalan kassa, Perlak kecil dan pengalas

perlak, Kom kecil, Sikat gigi, Arteri Klem 1 buah, Kassa

atau Deppers secukupnya, Kateter penghisap (suction)

yang dihubungkan dengan alat pengisap, Sarung tangan

sekali pakai, Bengkok, dan Tissue

Page 22: Presentation of my mini research

TEKNIK PELAKSANAAN (KOMBINASI)• Perawat mencuci tangan• Buat larutan mouthwash, Chlorxidine (CHG) 0,2% diencerkan dengan

NaCl 0,9 % (perbandingan sesuai ukuran gelas CHG 0,2%)• Gunakan sarung tangan sekali pakai• Beritahu pasien, bahwa pagi ini mulut, dan giginya akan dibersihkan. • Tempatkan perlak dan pengalas dibawah wajah pasien• Uji adanya reflek muntah, dengan menekan lidah menggunakan spatel

lidah• Atur posisi kepala pasien miring kanan/kiri• Hidupkan mesin penghisap• Basahkan sikat gigi kecil dengan larutan mouthwash CHG 0,2% yang

telah di buat

PENERAPAN EVIDENCE BASED PRACTICE DI ICU RSUD AA

PEKANBARU

Page 23: Presentation of my mini research

Lanjutan …….

• Dengan menggunakan sikat gigi kecil, gosok gigi bagiandepan dan samping kanan dan kiri

• Tangan kiri melakukan suction saat tangan kananmenyikat gigi.

• Gunakan spatel lidah yang dilapisi kasa untuk membantumembuka mulut (2 perawat)

• Bersihkan gigi bagian dalam atas, bawah, kanan dan kiriserta lidah

• Terakhir lakukan swab, menggunakan kassa atau deppersyang dijepitkan dengan arteri klem mulai dari gigi bagiandalam dan samping dalam kanan dan kiri, bawah danlidah, gigi bagian luar depan dan samping depan kanandan kiri, bibir atas dan bawah

Page 24: Presentation of my mini research

Lanjutan….

• Memberitahu pasien kembali, bahwa tindakan membersihkan

mulut dan gigi sudah selesai, dan mengingatkan pasien bahwa

tindakan ini akan diulang sore hari oleh perawat sore.

• Melepaskan sarung tangan dan buang pada wadah yang tepat.

• Mengembalikan posisi nyaman klien.

• Membersihkan peralatan dan kembalikan pada tempat yang

tepat.

• Mencuci tangan

• Melakukan dokumentasi.

Page 25: Presentation of my mini research

KESIMPULAN

• Penerapan evidence based practice, dilakukan selama lima hari dari tanggal 22-26 November 2010. Pelaksanaan yang dilakukan, menggunakan teknik kombinasi dari beberapa evidence based practice yang ada.

• Alat yang digunakan, merupakan alat yang mudah diperoleh oleh ruang ICU RSUD Arifin Achmad Pekanbaru seperti NaCl 0,9% untuk pencampur larutan antiseptik Chlorhexidine 0,2%, spatel lidah dengan bantalan kassa, perlak kecil dan pengalas perlak, kom kecil, sikat gigi, arteri Klem 1 buah, kassa atau deppers secukupnya, kateter penghisap (suction) yang dihubungkan dengan alat pengisap, dan sarung tangan sekali pakai.

Page 26: Presentation of my mini research

Lanjutan….

• Untuk larutan Chlorhexidine (CHG) 0,2%, dapat diperoleh dalam kemasan Minosep dari Minorock Indonesia.

• Kualitas oral hygiene menggunakan larutan Chlorhexidine (CHG) 0,2%, terlihat dari kriteria hasil saat selesai pengerjaan dan studi dokumentasi saat akan melakukan oral hygiene keesokan harinya.

• Terlihat perkembangan yang cukup memuaskan bagi penulis, dimana didapatkan data dari hari ke hari bahwa mulut pasien tidak berbau, sariawan berkurang, gusi lembab, lidah berwarna merah muda dan bersih , bibir lembab dan utuh.

Page 27: Presentation of my mini research

SARAN

Ketenagaan• Dalam penerapan evidence based practice tindakan oral hygiene pada

pasien cedera kepala di ruang ICU Arifin Achmad Pekanbaru, sebaiknya dilakukan oleh dua orang petugas.

Waktu pelaksanaan• Pelaksanaan tindakan oral hygiene pada pasien cedera kepala di

ruang ICU Arifin Achmad Pekanbaru yang sesuai evidence based practice, sebaiknya dilakukan dua kali sehari.

Alat dan bahan• Dalam persiapan alat yang sesuai dengan penerapan evidence based

practice tindakan oral hygiene pada pasien cedera kepala di ruang ICU Arifin Achmad Pekanbaru, selain alat yang biasa digunakan, sebaiknya ditambahkan sikat gigi, arteri klem, dan cairan antiseptik Chlorhexidine 0,2%.

Page 28: Presentation of my mini research

Terima Kasih

ICU Team