ppt_urologi.pptx
TRANSCRIPT
![Page 1: PPT_UROLOGI.pptx](https://reader036.vdocuments.us/reader036/viewer/2022062320/55cf919a550346f57b8ef1e8/html5/thumbnails/1.jpg)
KARSINOMA SEL TRANSISIONAL PADA VESICA URINARIA
PEMBIMBING:DR TRI BUDIYANTO, SP U
Disusun oleh :
Hafidhj Riza P G4A0013093
Bellindra P.H G4A0013094
![Page 2: PPT_UROLOGI.pptx](https://reader036.vdocuments.us/reader036/viewer/2022062320/55cf919a550346f57b8ef1e8/html5/thumbnails/2.jpg)
DEFINISI
90% karsinoma buli karsinoma sel transisional. Sebab Epitel transisional merupakan epitel utama penyusun organ traktus urinarius (pyelo, ureter, vesica urinaria)
Terbagi 2:1. Karsinoma superfisial , proses keganasan terjadi
hanya sebatas lapisan subepitelial atau submukosa
2. dan karsinoma infiltratif atau invasif, Apabila sudah mencapai lapisan otot, disebut sebagai karsinoma infiltratif.
![Page 3: PPT_UROLOGI.pptx](https://reader036.vdocuments.us/reader036/viewer/2022062320/55cf919a550346f57b8ef1e8/html5/thumbnails/3.jpg)
FAKTOR RISIKO
FAKTOR RESIKO
• Lebih dari 80% karsinoma urotelial vesica urinaria berhubungan dengan paparan lingkungan. Penggunaan tembakau merupakan penyebab paling sering ditemukan. Faktor risiko yang diduga sebagai penyebab karsinoma buli adalah :
• Rokok• Aromatic amines• Analgesik yang berlebihan (phenacetin)• Radiasi pelvis• Regimen kemoterapi intravesikal (siklofosfamid)• Kopi• Pemanis buatan• Genetik• Infeksi kronis (bakteri, virus, jamur ataupun parasit)
![Page 4: PPT_UROLOGI.pptx](https://reader036.vdocuments.us/reader036/viewer/2022062320/55cf919a550346f57b8ef1e8/html5/thumbnails/4.jpg)
PATOFISIOLOGI
Faktor risiko & bahan karsinogenik masuk aliran darah melewati metabolisme hepar dan eliminasi di ginjal urin - vesica urinaria perubahan struktur DNA mutasi genetik gangguan regulasi pertumbuhan epitel transisional
Mutasi gen tumor supresor p53 yang terdapat pada kromosom 17, berhubungan dengan karsinoma vesika urinania high grade dan karsinoma in situ.
Mutasi gen tumor supresor p15 dan p16 yang terdapat pada kromosom 9 berhubungan dengan low grade dan tumor superfisial.
![Page 5: PPT_UROLOGI.pptx](https://reader036.vdocuments.us/reader036/viewer/2022062320/55cf919a550346f57b8ef1e8/html5/thumbnails/5.jpg)
70% tumor buli berbentuk papilar, 10% berbentuk nodular dan 20% berbentuk mixed.
Tumor berbentuk papiler akan menonjol ke lumen, dan apabila tidak dilakukan pengobatan, pada akhirnya sel tumor akan menginvasi lapisan lamina propria dan dapat menembus lapisan muskulus dan dapat bermetastasis.
![Page 6: PPT_UROLOGI.pptx](https://reader036.vdocuments.us/reader036/viewer/2022062320/55cf919a550346f57b8ef1e8/html5/thumbnails/6.jpg)
KLASIFIKASI
Klasifikasi TNM AJCC/UICC 2002 Tumor primer Tx Tumor primer tak ditemukan T0 Tidak ada tumor primer Ta Karsinoma papiler noninvasive Tis Karsinoma in situ “flat tumor” T1 Tumor menginvasi jaringan ikat subepitelial T2 Tumor menginvasi otot
T2a Tumor menginvasi otot superficial (inner half) T2b Tumor menginvasi otot lapisan dalam (outer half)
T3 Tumor menginvasi jaringan perivesika T3a secara miskoskopik T3b secara makroskopik (massa ekstravesika)
T4 Tumor telah menginvasi salah satu dari: prostate, uterus, vagina, dinding pelvis, dinding abdomen.
T4a Tumor menginvasi prostat, uterus, vagina T4b Tumor menginvasi dinding pelvis, dinding abdomen
![Page 7: PPT_UROLOGI.pptx](https://reader036.vdocuments.us/reader036/viewer/2022062320/55cf919a550346f57b8ef1e8/html5/thumbnails/7.jpg)
N Kelenjar getah bening regional (true pelvis, dibawah bifurcasio arteri iliaka komunis)
Nx Kelenjar getah bening regional tidak dapat ditentukan N0 Tidak ada metastasis ke kelenjar getah bening regional N1 Metastasis pada satu kelenjar ukuran < 2 cm N2 Matastasis pada kelenjar tunggal atau multipel ukuran 2
– 5 cm N3 Metastasi pada kelenjar ukuran > 5 cm
M Metastasis jauh Mx Metastasis jauh tak dapat ditentukan M0 Tidak ada metastasis jauh M1 Metastasis jauh
![Page 8: PPT_UROLOGI.pptx](https://reader036.vdocuments.us/reader036/viewer/2022062320/55cf919a550346f57b8ef1e8/html5/thumbnails/8.jpg)
Grading : Grade 1 : diferensiasi baik Grade 2 : diferensiasi sedang Grade 3 : diferensiasi buruk
Stadium Stadium 0a Ta N0 M0 Stadium 0is Tis N0 M0 Stadium I T1 N0 M0 Stadium II T2a,b N0 M0 Stadium III T3a,b N0 M0
T4a N0 M0 Stadium IV T4b N0 M0
Any T N1,N,N3 M0Any T Any N M1
![Page 9: PPT_UROLOGI.pptx](https://reader036.vdocuments.us/reader036/viewer/2022062320/55cf919a550346f57b8ef1e8/html5/thumbnails/9.jpg)
![Page 10: PPT_UROLOGI.pptx](https://reader036.vdocuments.us/reader036/viewer/2022062320/55cf919a550346f57b8ef1e8/html5/thumbnails/10.jpg)
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Anamnesis Paling sering: Painless hematuria Gejala iritatif: FUND (frequency,
urgency, nocturia, dysuria) Nyeri pinggang Gangguan defekasi Stadium lanjut : penurunan berat
badan, nyeri tulang atau abdomen.
![Page 11: PPT_UROLOGI.pptx](https://reader036.vdocuments.us/reader036/viewer/2022062320/55cf919a550346f57b8ef1e8/html5/thumbnails/11.jpg)
PX FISIK
Sering tidak ada kelainan Palpasi bimanual : mencari adanya massa atau
indurasi Pada pemeriksaan bimanual sebelum TURB teraba
masa tetapi setelah TURB masanya hilang stadium T2,
Apabila massa masih dapat dipalpasi post TURB stadium T3a atau lebih tinggi
Tumor mobile dibawah T3b, Tumor immobile stadium T4, Pada tumor yang telah mengalaini metastasis
mungkin didapatkan hepatomegali atau limpedema, oleh karena oklusi pada kelenjar limpe pelvikal
![Page 12: PPT_UROLOGI.pptx](https://reader036.vdocuments.us/reader036/viewer/2022062320/55cf919a550346f57b8ef1e8/html5/thumbnails/12.jpg)
PX PENUNJANG
1. Sitologi urin melihat perubahan bentuk sel kanker. Mulai ditinggalkan krn sensitivitas dan spesifisitas yg rendah
2. Flow Cytometri3. Assay Urin tes NMP 22, BTAstat test4. Pemeriksaan Radiologis (BNO/IVP: filling
defect)5. Sistoskopi & Pemeriksaan Biopsi
![Page 13: PPT_UROLOGI.pptx](https://reader036.vdocuments.us/reader036/viewer/2022062320/55cf919a550346f57b8ef1e8/html5/thumbnails/13.jpg)
Gambaran PATampak tumor ganas yang tumbuh berpapil-papil,
juga terlihat pada pemeriksaan mikroskopik, sehingga tampak jaringan ikat di antara kelompok sel ganas yang meliputi jaringan ikat tersebut. Epitel transisional tersusun atas sel-sel lonjong, besar dengan inti pleimorfik, basofilik, sitoplasma sedikit, yang memberikan gambaran ganas.
![Page 14: PPT_UROLOGI.pptx](https://reader036.vdocuments.us/reader036/viewer/2022062320/55cf919a550346f57b8ef1e8/html5/thumbnails/14.jpg)
PENATALAKSANAAN
Dibedakan berdasarkan superfisial atau invasif Ikatan Ahli Urologi Eropa (EAU) merekomendasi penalaksanaan
karsinoma buli superficial, dibagi berdasarkan 3 prognostik faktor, yaitu:
1. Tumor resiko rendah (lesi tunggal, TaG1, ≤ 3 cm); TURB komplit ditambah satu kali instilasi intravesika dengan obat mitomicyn C, epirubicin atau doxorubicin sampai 6 jam setelah reseksi.
2. Tumor resiko sedang (Ta-1, G1-2, multiple, > 3 cm); dilakukan TURB komplit dan bila perlu TURB ulang dalam 4-6 minggu bila belum bersih. Dilanjutkan instilasi intravesika, pilihan obat optional dan diberikan secara teratur dalam waktu tidak lebih dari 1 tahun.
3. Tumor resiko tinggi (T1G3, multiple atau rekuren, Cis); dilakukan TURB komplit dan TURB ulang dalam 4-6 minggu. Dilanjutkan instilasi dengan BCG secara teratur dalam waktu 1 tahun. Bila tidak respon dengan BCG direkomendasikan untuk melakukan radikal sistektomi dan diversi urin.
![Page 15: PPT_UROLOGI.pptx](https://reader036.vdocuments.us/reader036/viewer/2022062320/55cf919a550346f57b8ef1e8/html5/thumbnails/15.jpg)
Cancer Stage Initial Treatment OptionsTisTa (single,low to moderateGrade,no recurrent)Ta (Large,multiple,high gradeor recurrent)TI
Complete TUR followed by intravesical BCGComplete TUR Complete TUR followedby intravesical chemo orimmunotherapyComplete TUR followed by intravesical cheino orImmunotherapy
T2 - T4 Any T,N+,M+ Infiltratif
Radical cystectomyNeo adjuvant chemotherapy Followed by radical cys tectomyRadical cystectomy followed by adjuvant chemotherapy Neoadjuvant chemotherapy followed by concoinitant chemotherapy and irradiationSystemic chemotherapy followed by selective surgery or Irradiation
![Page 16: PPT_UROLOGI.pptx](https://reader036.vdocuments.us/reader036/viewer/2022062320/55cf919a550346f57b8ef1e8/html5/thumbnails/16.jpg)
Indikasi sistektomi radikal adalah: 1. Karsinoma vesika urinaria yang menginvasi
otot (muscle invasive) T2 atau lebih.2. Tumor dengan low stage yang tidak dapat
dilakukan reseksi atau multisentris.3. Tumor Ti dengan derajat keganasan tinggi.4. Belum ada metastasis jauh.5. Karsinoma in situ atau tumor multifokal yang
mengalaini rekurensi setelah dilakukan TURBT dan kemoterapi intravesikal.
![Page 17: PPT_UROLOGI.pptx](https://reader036.vdocuments.us/reader036/viewer/2022062320/55cf919a550346f57b8ef1e8/html5/thumbnails/17.jpg)
Radioterapi dapat digunakan sebagai alternatif terapi definitif terutama pada pasien dengan tumor infiltratif yang masih terlokalisir, yang tidak bersedia untuk dilakukan tindakan bedah
Radioterapi radikal menjadi pilihan bagi pasien usia tua atau pasien yang memiliki komorbiditas tinggi akibat penyakit lain.
Untuk pasien T2-4 memiliki angka ketahanan hidup 5 tahun berkisar 23-40%. Kekurangannya adalah angka rekurensi lokal sebanyak 55-65% dan efek samping yang tidak nyaman berupa gangguan gastrointestinal,iritasi buli, hematuria, sampai kontraktur buli yang cukup tinggi.
![Page 18: PPT_UROLOGI.pptx](https://reader036.vdocuments.us/reader036/viewer/2022062320/55cf919a550346f57b8ef1e8/html5/thumbnails/18.jpg)
PROGNOSIS
Karsinoma vesika urinaria superfisial mempunyai prognosis baik dengan angka ketahanan hidup 5 tahun mencapai 82 — 100 % (Steiberg, 2014).
Stage 5-Year Survival Rates %
Ta,T1,CIS 82-100
T2 63-83
T3a 67-71
T3b 17-57
T4 0-22