ppt referat ileus obstruktif anya

22
Penatalaksanaan Ileus Obstruktif Di RSU Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2009- 20! Dosen Pembimbing : dr Hj. Fridayati Dewi M, Sp.B, FInaCS Disusun ole : !nna "umaisya !bdin SM" I#MU $%D&' "&(U#T&S (%DO(T%R&) U)I*%RSIT&S +%)D%R&# SO%DIRM&) RSUD PRO", DR, M&R O)O SO%(&R+O PUR.O(%RTO PUR.O(%RTO 20!

Upload: anna-rumaisyah

Post on 05-Nov-2015

40 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

hvuvyvuvblubl

TRANSCRIPT

Penatalaksanaan Ileus Obstruktif Di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2009- 2015

Penatalaksanaan Ileus Obstruktif Di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2009- 2015Dosen Pembimbing :dr Hj. Fridayati Dewi M, Sp.B, FInaCS

Disusun oleh :Anna Rumaisyah Abdin

SMF ILMU BEDAHFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANRSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTOPURWOKERTO2015Ileus obstruktif ketidakmampuan isi usus menuju ke distal sekunder terhadap kelainan sementara dalam motilitasHambatan parese usus obstruksi lumen usus / gangguan peristaltikIleus obstruktif kegawatan dalam bedah abdominalis, 60% - 70% dari sleuruh akut abdomenMargokiannakis et al (2007), 60% penderita mengalami ileus obstruktif rata-rata berumur 16-98 tahun dengan perbandingan perempuan > laki-lakiLatar Belakang Mengetahui penyebab ileus obstruktifMengetahui faktor risiko untuk terjadinya ileus obstrutifMengetahui penatalaksanaan ileus obstruktif di RS Margono Soekarjo Purwokerto tahun 2009-2015Tujuan penulisanIleus obstruktif penyumbatan intestinal mekanik yang mempengaruhi dinding usus penyempitan atau penyumbatan lumen ususIleus obstruktif dibagi menjadi :Ileus obstruktif sederhanaIleus obstruktif strangulataBedasarkan letak obstruksi, ileus obstruktif dibagi menjadi : Letak tinggiLetak tengahLetak rendah

TINJAUAN PUSTAKABerdasarkan stadium, ileus obstruktif dibagi menjadi :ParsialKomplitstrangulasiEtiologi : adhesi, hernia, malignansi, volvulus, tumor. ContTabel 2.2 Perbedaan Klinis Obstruksi Usus Halus dan Colon

Small-intestinal obstructionLarge Intestinal obstructionPenyebab paing seringAdhesi dan herniaKankerGejalaKolik abdomen dan muntah dengan interval yang regulerKolik abdomen dan muntah yang jarangPemeriksaan fisikDistensi abdomen mild-moderateDistensi abdomen moderateFoto polos abdomenDilatasi lumen usus halus dengan air fluid level ; udara dan kotoran yang sedikit pada distal Dilatasi kolon dengan atau tanpa distensi usus halus dan air fluid levelDiagnosis Anamnesis Pemeriksaan fisika. Inspeksi : adanya tanda dehidrasi (turgor kulit, mulut kering), distensi, darm countour ( gambaran kontur usus), b Auskultasi : hiperperistaltik, bila obstruksi berlangsung lama dan telah terjadi strangulasi serta peritonitis bising usus menghilang

c. Perkusi : hipertimpani

d. Palpasi : distensi abdomen, defens muscular

e. Rectal toucher- Tonus sfingter ani cukup- Ampula recti kolaps- Mucosa rectum licin, nila teraba massa maka akan terasa benjolan - feces biasanya tidak ditemukan- lendir darah

Pemeriksaan penunjang a. Laboratorium : darah lengkap, elektrolit, ureum, kreatinin.b. Radiologi : foto polos abdomen

Gambar 2.4 Foto Polos Abdomen Posisi Supine (Dilatasi Usus)

Gambar 2.5 (a) ileus obstruktif (b) posisi setengah duduk dengan gambaran air fluid level yang membentuk step ladder patternDiagnosa banding Ileus paralitikAppendisitis akutPankreatitis akut Gastrienteritis akutPenatalaksanaan Terapi konservatif Terapi operatif strangulasi, obstruksi total, hernia inkarserata, tidak ada perbaikan pada pengobatan konservatif

Rancangan penelitianpenelitian non-eksperimental, survei deskriptif dengan pendekatan cross sectional.subjek penelitian pasien dengan diagnosis ileus obstruktif yang masuk ke RSUD Margono Soekarjo Purwokerto periode tahun Januari 2009- April 2015Populasi dan sampelpopulasi semua pasien ileus obstruktif, populasi terjangkau adalah pasien ileus obstruktif yang mengunjungi RSU Margono Soekarjo Purwokerto periode Januari 2009- April 2015. sampel penelitian, populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusiMetode PenelitianTeknik pengambilan sampel total samplingBesar sampel populasi terjangkau 190 Pengumpulan datapenelitian yang digunakan dengan cross sectional dengan cara melihat data sekunder dari rekam medis pasien ileus obstruktif periode Januari 2009 April 2015Tata urutan kerja - pengambilan data sekunder- tahap pengolahan dan analisis data- tahap penyusunan laporanHasil Jumlah total kasus ileus obstruktif jumlah pasien ileus obstruktif di RSUD Margono Soekarjo periode Januari 2009 April 2015 sebanyak 190 sampel. jumlah pasien yang diekslusi sebanyak 105 sampel data rekam medik tidak ditemukanhanya 95 kasus yang ditelitiHASIL DAN PEMBAHASAN2. Gambaran data penderita ileus obstruktif berdasarkan usia, jenis kelamin, letak ileus obstruktif, penatalaksanaan medis, serta post perawatan ileus obstruktif di RSUD Margono Soekarjo periode Januari 2009- April 2015Jumlah penderita ileus obstruktif di RSUD Prof Margono Soekarjo pada periode bulan Januai 2009 April 2015 sebanyak 190 orang. Namun hanya 95 orang yang ditemukan rekam medisnya. Penderita ileus obstruktif terbanyak terjadi pada tahun 2010 dengan persentase 18,94% sebanyak 18 kasus ileus obstruktif, dan kasus sedikit pada tahun 2009 sebanyak 15 kasus dengan persentase 8,61%.

Pasaribu RSUD dr Pirngadi, Medan menyatakan bahwa penderita dengan rentang usia 15-49 tahun menderita ileus obstruktif terbanyak.Ulah di Hayatabad, Pakistan menyatakan bahwa semakin tinggi usia maka semakin tinggi pula angka kejadian ileus obstruktif.

Eijk menyatakan bahwa perbandingan kejadian ileus obstruktif antara laki- laki dengan perempuan sama yakni 1 : 1.Ullah enderita ileus obstruktif cenderung lebih banyak terjadi pada laki- laki dengan jumlah dibanding perempuan.

penelitian epidemiologi oleh Drozdz dan Budzynsky menyatakan bahwa frekuensi ileus obstruktif letak tinggi 75% sedangkan ileus letak rendah 25%. Hal ini tidak menunjukkan bahwa ileus obstruktif letak rendah berisiko terjadi daripada letak tinggi, namun hanyak menggambarkan bahwa penderita ileus obstruktif yang dirawat inap di RSUD Margono Soekarjo mayoritas terkena ileus obstruktif.Penatalaksanaan kasus ileus obstruktif di RSUD Margono Soekarjo didapatkan bahwa sebesar 68,3% dilakukan tindakan operatif sedangkan perawatan konservatif sebesar 31,57%. Penatalaksanaan medis untuk penderita ileus obstruktif tergantung pada letak dan penyebabnyaLedbetter pasien dengan ileus obstruksi akan sangat mudah menginfeksi organ intraabdomen jika tidak segera ditangani. Infeksi dapat disertai sepsis dan kekurangan nutrisi. Kondisi ini yang sering menyebabkan kematian pada penderita ileus obstruksi.

Ileus obstuktif merupakan penyumbatan intestinal mekanik yang terjadi karena adanya daya mekanik yang mempengaruhi dinding usus sehingga menyebabkan penyempitan atau penyumbatan lumen usus.

Penegakan diagnosis ileus obstruktif ditegakkan berdasarkan anamnesis adanya nyeri kolik pada daerah suprapubik atau umbilkus, pemeriksaan fisik abdomen, rectal toucher, serta pemeriksaan laboratorium dan foto polos abdomenTata laksana ileus obstruktif yaitu terdiri dari terapi konservatif dan terapi operatif, terapi operatif segera dilakukan bila sudah terjadi strangulasi.

Penderita ileus obstruktif di RSUD Margono Soekarjo periode Januari 2009 April 2015 mencapai 190 kasus dimana 95 kasus dapat diteliti.

Penderita ileus obstruktif terbanyak di RSUD Margono Soekarjo terlihat pada tahun 2010 sebanyak 18 kasus (18,94%), berdasarkan usia antara usia 19 35 tahun dengan 36 80 tahun memiliki jumlah kasus yang sama sebanyak 45 (47,36%).berdasarkan jenis kelamin terbanyak diderita oleh laki laki sebanyak 48 orang (51%). Berdasarkan letak ileus obstruktif terbanyak ileus obstruktif letak rendah sebanyak 23 kasus dan tindakan yang dilakukan adalah tindakan terapi operatif sebanyak 65. Post perawatan ileus obstruktif sebnayak 47 orang pasien hidup dan 36 orang meninggal.

Kesimpulan