ppt jurnal anestesi welci-niar

Upload: welci-otemusu

Post on 10-Feb-2018

284 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 PPT Jurnal Anestesi Welci-niar

    1/27

    Efek Klonidin Sebagai Ajuvan Anestesi SpinalTerhadap Kadar Glukose Darah.

    (Effect of Clonidine as a Spinal Anesthesia Adjuvant on Blood Glucose Level)

    Pembimbing:

    Dr. Imam Sud rajat, Sp.An

    Oleh:

    Welci Novida Otemusu

    Rismeiniar Yuniar Patt is ina

  • 7/22/2019 PPT Jurnal Anestesi Welci-niar

    2/27

    ABSTRACT

    Background.

    Respon stres terhadap nyeri pasca bedah dapat meningkatkan kada

    glukosa darah.

    Morfin intratekal sebagai anestesi spinal adjuvant telah

    menunjukkan efektif untuk menekan peningkatan gula darah.

    Namun, morfin dapat menyebabkan efek samping yang serius

    seperti gangguan pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk

    mengetahui pengaruh Clonidine sebagai anestesi spinal adjuvant

    terhadap kadar glukosa darah dan durasi analgesia.

  • 7/22/2019 PPT Jurnal Anestesi Welci-niar

    3/27

    Methods.

    Sebuah uji coba dilakukan secara acak pada 30 pasien

    yangmenjalani operasi abdomen bagian bawah dengan

    anestesi spinal. Para pasien secara acak dibagi menjadi 2

    kelompok.Kelompok kontrol diberi anestesi 12,5 mg Bupivakain 0,5%

    dan 0,9% NaCl 0.3cc.

    Kelompok eksperimen diberi anestesi 12,5 mg Bupivakain

    0,5% dan Clonidine 1mcg / kg berat badan.

    Variabel hasil utama yang diteliti adalah kadar glukosa

    darah sebelum sayatan hingga 12 jam setelah akhir operasi.

    Variabel yang lain adalah durasi analgesia

  • 7/22/2019 PPT Jurnal Anestesi Welci-niar

    4/27

    Results:

    Penambahan Clon idine ke Bu pivakain 0,5% pada

    anestesi sp inal mens tabi lkan kadar gluko sa darah.

    Subyek yang mener ima Clonid ine menun jukkan 1/3

    lebih rendah ris iko h ipergl ikem ia daripada mereka yang

    t idak memakai Clonid ine

    Penambahan Clonid ine menurunkan r is iko hiperg l ikem ia

    sebanyak 20% (ARR = 20,0%).

    Clonid ine sebagai adjuv ant efekt i f mencegah ris ik o

    hipergl ikemia

    Clonid ine juga memperpanjang du rasi analgesik

  • 7/22/2019 PPT Jurnal Anestesi Welci-niar

    5/27

    Conclus ion

    Clonidine adalah adjuvant pada anestesi spinal disukai

    karena memberikan stabilitas pada kadar glukosa

    darah dan memperpanjang durasi analgesik.

    Hal ini dapat digunakan sebagai alternatif untuk

    menghindari komplikasi akibat pemberian morfin opioid

    sebagai adjuvant dalam anestesi spinal.

  • 7/22/2019 PPT Jurnal Anestesi Welci-niar

    6/27

    Clonidine

    salah satu obat yangsering digunakan

    sebagai penurun

    tekanan darah ,

    adjuvan sedasi,bahkan untuk

    memperpanjang

    waktu blok anestesi.

    Dosis intratekal 75-

    150g

  • 7/22/2019 PPT Jurnal Anestesi Welci-niar

    7/27

    Pendahuluan Pemberian ajuvan morfin intratekal untuk anestesi

    regional telah menunjukkan keunggulan dalammenghasilkan analgesia tanpa blokade motorik, dan

    regulasi kadar gula darah yang baik melalui

    mekanisme blokade di susunan saraf pusat .

    Morfin intratekal memiliki efektivitas sebesar 85%dalam menekan peningkatan gula darah karena nyeri

    akut pasca bedah selama 24 jam

    Reseptor opioid ditemukan di medula spinalis dan

    otak, tempat di mana zat ini mampu memberikan efekanalgesik

    Tetapi memiliki efek samping gatal, nausea, retensi

    urin, mual, muntah dan yang paling berbahaya depresi

    nafas

  • 7/22/2019 PPT Jurnal Anestesi Welci-niar

    8/27

    Respons stres adalah peristiwa perubahanmetabolik dan hormonal tubuh setelahkejadian cedera atau trauma termasukrangsang pembedahan (trauma jaringan dan

    nyeri)

    Aktivasi sistem saraf pusat danmenimbulkan respons stres melalui dua

    jalur yang dikenal dengan aksishipotalamus-pituitari dan simpato-adrenal.

    peningkatan sekresi hormon pituitari danaktivasi sistem saraf simpatis

    Semua hormon yang dilepaskan tadi akanmempengaruhi fungsi alat tubuh danmerupakan suatu mekanisme kompensasiuntuk melindungi fungsi fisiologis tubuh

  • 7/22/2019 PPT Jurnal Anestesi Welci-niar

    9/27

  • 7/22/2019 PPT Jurnal Anestesi Welci-niar

    10/27

    Nyeri dapat mengaktivasi respon stres

    Sinyal saraf aferen dari jaringan yangmengalami trauma berkumpul padahipotalamus dan memediasi jalur atau

    aksis hipotalamus-pituitari

    mensekresi kortisol

  • 7/22/2019 PPT Jurnal Anestesi Welci-niar

    11/27

  • 7/22/2019 PPT Jurnal Anestesi Welci-niar

    12/27

    Respons stres dan pembedahan secara alami akan

    menyebabkan peningkatan kadar gula darah, tapi apabila

    kenaikan ini tidak terkendali dan berlebihan pasien akan

    jatuh ke dalam keadaan hiperglikemi perioperatif.

    Hipergl ikemia perioperat i f adalah kadar gula darah lebih

    dari 150mg/dL yang terjadi pada masa perioperatif.

    Hiperglikemia akan meningkatkan mortalitas dan

    morbiditas yang dapat terjadi pada semua pasien, baik

    dengan riwayat penyakit diabetes melitus (DM) maupuntidak.

  • 7/22/2019 PPT Jurnal Anestesi Welci-niar

    13/27

    Klonidin bersifat sebagai simpatolisis dan analgesi

    yang akan memblok aktivasi aksis hipotalamus-

    pituitari dan simpato-adrenal. Pemberian Klonidin intratekal diharapkan akan

    memberi pengaruh berupa hambatan pada

    peningkatan kadar gula darah sehingga kadar gula

    darah tetap stabil serta mengurangi mortalitas danmorbiditas pasien.

    Penelitian ini bertujuan menguji hipotesis bahwa

    pemberian Klonidin intratekal berpengaruh terhadap

    kadar gula darah yang disebabkan oleh responsstres operasi.

  • 7/22/2019 PPT Jurnal Anestesi Welci-niar

    14/27

    Variabel dependen yang diteliti adalah kadar gula

    darah dan durasi analgesia. Glukose darah diukur

    dengan Gluko-stick. Skala pengukuran mg/dL. Pada

    semua subjek penelitian diukur kadar gula darah

    sewaktu pada saat sebelum tindakan (T0) sebagai

    kadar gula darah baseline. Setelah lima menit pasca

    insisi kadar gula darah diukur kembali (T1),

    kemudian berturut-turut 45 menit setelah insisi (T2),

    akhir penutupan luka (T3), 6 jam setelah penutupan

    luka (T4), dan 12 jam setelah penutupan luka (T5).

    Semua sampel dipuasakan sampai 12 jam setelah

    operasi selesai. Hiperglikemi perioperatif jika kadar

    glukose darah >150mg/dL durante dan pasca

    operasi.

  • 7/22/2019 PPT Jurnal Anestesi Welci-niar

    15/27

    Durasi analgesi dihitung mulai onset analgesia

    tercapai yaitu pinprick test setinggi umbilikus dan

    dihitung berakhir sampai saat pertama kali pasien

    merasa nyeri yang dimonitor dalam ruang pulihsadar. Durasi analgesia diukur dalam menit.

  • 7/22/2019 PPT Jurnal Anestesi Welci-niar

    16/27

    Variabel independen adalah pemberian Klonidin

    sebagai ajuvan anestesi spinal. Anestesia dilakukan

    oleh residen anestesi semester >3, dengan injeksi

    intratekal pada lumbal 3-4 dengan 12.5 mg

    Bupivakain 0.5%. Di samping Bupivakain, pada

    kelompok eksperimental ditambahkan Klonidin

    dengan dosis 1 mcg/kg, kecepatan pemberian 1cc

    dalam 5 detik. Pada kelompok kontrol ditambah

    NaCl 0.9% sebanyak 0.3 cc. Semua sampel

    penelitian mendapat perlakuan yang sama berdasar

    protokol penelitian.

  • 7/22/2019 PPT Jurnal Anestesi Welci-niar

    17/27

  • 7/22/2019 PPT Jurnal Anestesi Welci-niar

    18/27

  • 7/22/2019 PPT Jurnal Anestesi Welci-niar

    19/27

  • 7/22/2019 PPT Jurnal Anestesi Welci-niar

    20/27

    Tabel 7 menunjukkan tidak terdapat perbedaan yangsecara statistik signifikan dalam lama operasi antara

    kelompok eksperimental dan kelompok kontrol

    (p=0.276). Tetapi terdapat perbedaan durasi yang

    secara statistik signifikan antara kelompokeksperimental dan kelompok kontrol. Kelompok

    Bupivakain+Klonidin menunjukkan durasi anal- gesia

    yang lebih panjang daripada kelompok

    Bupivakain+NaCl (p

  • 7/22/2019 PPT Jurnal Anestesi Welci-niar

    21/27

  • 7/22/2019 PPT Jurnal Anestesi Welci-niar

    22/27

    Aktivasi hipotalamus terhadapsistem saraf otonom simpatismenyebabkan peningkatan

    sekresi katekolamin oleh medulaadrenal dan pelepasan nor-epinefrin dari saraf terminal

    presinaptik.

    Peningkatan aktivitas simpatis =>hipertensi dan takikardi

    Kadar katekolamin yang tinggimeningkatkan aktivitas metabolik

    lainnya, seperti glikogenolisisdalam hati dan otot serta

    pelepasan glukosa ke dalamdarah yang pada akhirnya akanmeningkatkan kadar gula darah

    Sinyal saraf aferen dari kerusakanjaringan dan nyeri akan berkumpul

    pada hipotalamus danmencetuskan pelepasan

    kortikotropin yang menstimulasisekresi hormon adreno-

    kortikotropik (ACTH) dari lobusanterior kelenjar hipofise

    Mekanisme Patofisiologi Neurohormonal

  • 7/22/2019 PPT Jurnal Anestesi Welci-niar

    23/27

    Perubahan sekresi hormon hipotalamus mempunyai efek sekundersekresi hormon pada organ sasaran

    Organ sasaran yang dipengaruhi oleh hormon kortikotropin atauACTH adalah korteks adrenal, yaitu merangsang sintesis danpelepasan glukokortikoid, salah satu hasilnya adalah peningkatankadar kortisol dalam darah.

    Efek dari pelepasan glukokortikoid ke dalam sirkulasi meliputi sekresinatrium, resistensi insulin, glukoneogenesis, lipolisis dan katabolismeprotein.

    Peninggian kadar kortisol dapat bertahan selama 72 jam pascapembedahan

  • 7/22/2019 PPT Jurnal Anestesi Welci-niar

    24/27

    Secara teoritis: pemberianKlonidin intratekal bertujuan

    sebagai analgesia danmenghambat aktivasi aksishipotalamus-pituitari dan

    simpato-adrenal.

    Pemberian Klonidinmenghambat peningkatan

    kadar gula darah sehinggakadar gula darah tetap stabilserta mengurangi mortalitas

    dan morbiditas pasien.

  • 7/22/2019 PPT Jurnal Anestesi Welci-niar

    25/27

    Disamping menstabilkan kadar gula darah,

    penelitian ini juga memperkuat hasil penelitian

    sebelumnya bahwa pemberian Klonidin 1 mcg/kg

    sebagai ajuvan anestesi spinal dapat

    memperpanjang durasi analgesia.

    Kondisi ini menguntungkan, karena memberikan

    kenyamanan yang lebih lama kepada pasien pasca

    operasi.

  • 7/22/2019 PPT Jurnal Anestesi Welci-niar

    26/27

    Penelitian ini menyimpulkan, pemberian Klonidin 1

    mcg/kg sebagai ajuvan anestesi spinal efektif dalam

    mencegah peningkatan dan menstabilkan kadar guladarah.

    Selain itu pemberian Klonidin memberikan durasi

    analgesia yang lebih panjang.

    Implikasi klinis dari penelitian ini, Klonidin 1 mcg/kgdapat digunakan sebagai ajuvan anestesi spinal

    untuk mencegah peningkatan kadar gula darah

    durante dan pasca operasi, sebagai alternatif dari

    ajuvan lain yang banyak memberikan efek sampingyang tidak diinginkan, misalnya morfin.

    Perlu penelitian lebih lanjut dengan ukuran sampel

    yang lebih besar agar dapat ditunjukkan signifikansi

    statistik dari efek Klonidin.

  • 7/22/2019 PPT Jurnal Anestesi Welci-niar

    27/27

    TERIMA KASIHR. OK