power supply unit

19

Click here to load reader

Upload: shafiq-mohd-nor

Post on 01-Jul-2015

802 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Power Supply Unit

POWER SUPPLY UNIT ( PSU )

Pada dasarnya power supply termasuk dari bagian power

conversion. Power conversion sendiri terdiri dari tiga macam:

AC/DC

Power Supply,DC/DC Converter,dan DC/AC Inverter. Power

supply untuk PC sering juga disebut sebagai PSU (power supply

unit).

PSU termasuk power conversion AC/DC, Fungsi utamanya mengubah listrik arus bolak-

balik (AC) yang tersedia dari aliran listrik (di Indonesia, PLN). Menjadi arus listrik

searah (DC) yang dibutuhkan oleh komponen pada PC.

 Power supply diharapkan dapat melakukan fungsi-fungsi berikut ini:

Rectification: konversi input listrik AC menjadi DC.

Voltage Transformation: memberikan keluaran tegangan/voltage DC yang sesuai

dengan yang dibutuhkan.

Filtering: menghasilkan arus listrik DC yang lebih bersih , bebas dari ripple ataupun

noise listrik yang lain.

Regulation: mengendalikan tegangan keluaran agar tetap terjaga, tergantung pada

tingkatan yang dinginkan, beban daya, dan perubahan kenaikan temperatur kerja juga

toleransi perubahan tegangan daya input.

Isolation: memisahkan secara elektrik output yang dihasilkan dari sumber input.

Protection: mencegah lonjakan tegangan listrik (jika terjadi), sehingga tidak terjadi pada

output, biasanya dengan tersedianya sekering untuk auto shutdown jika hal ini terjadi.

Idealnya, sebuah power supply dapat menghasilkan output yang bersih, dengan tegangan

Page 2: Power Supply Unit

output yang konstan terjaga dengan tingkat toleransi dari tegangan input, beban daya,

juga suhu kerja, dengan tingkat konversi efisiensi 100%.

Konversi AC ke DC

         Untuk konversi dari listrik AC ke DC, ada dua metode yang mungkin digunakan.

Pertama dengan linear power suply. Ini adalah rangkaian AC ke DC yang sangat

sederhana.

Setelah listrik AC dari line input di-step-down oleh transformer, kemudian di

jadikan DC secara sederhana dengan rangkaian empat diode penyearah. Komponen

tambahan lain adalah kapasitor untuk meratakan tegangan. Tambahan komponen yang

mungkin disertakan adalah linear regulation, yang bertugas menjaga tegangan sesuai

yang dinginkan, meski daya output yang dibutuhkan bertambah.

         Linear power supply dapat Anda temukan pada DC power adapter sederhana. Ia

memungkinkan untuk diproduksi dengan ongkos yang minimum. Kelemahan utamanya

pada tingkat power conversion dengan efisiensi yang rendah. Berikutnya adalah

dibutuhkanya ukuran transformer yang besar, untuk daya ampere yang besar. Tingkat

efsiensi konversi yang rendah (sekitar 50%), juga menyebabkannya mengeluarkan panas

yang besar saat beroperasi.

Switching Power Supply

Power suply untuk PC membutuhkan daya besar, dengan tingkat

panas yang minim dan tegangan yang lebih terjaga. Linear power

supply tidak cocok untuk hal ini. Maka digunakan metode

switching power suply. Jauh lebih kompleks, tapi menawarkan tingkat efisiensi dan daya

lebih besar. Kelebihan utama pada kemampuan mengendalikan tegangan output agar

tetap terjaga. Pulse Width Modulation (PWM) adalah sinyal utama yang memberikan

perintah, untuk mengendalikan tegangan, sekiranya terjadi perubahan beban pada output.

Ia dapat bekerja dalam selang waktu singkat, hanya dalam hitungan micro second.

         Secara sederhana, apa yang terjadi pada power supply adalah sebagai berikut. Input

listrik AC 220V via rectifier (diubah ke DC), filter (membersihkan dari noise sumber

Page 3: Power Supply Unit

listrik AC). Dimungkinkan juga ditambah dengan rangkaian PFC (power factor

corection). Sejumlah kapasitor berkapasitas besar juga digunakan untuk lebih meratakan

tegangan. Rangkaian kapasitor ini juga dihubungkan dengan field-efect transistor

(biasanya oleh MOSFET).

         Metal-oxide semi conductor field-efect transistor (MOSFET) terhubung secara

serial dengan sisi input transformer berfungsi sebagai on-of switch. Ia akan

mengomunikasikan (fedback) sekiranya terjadi perubahan daya yang dibutuhkan, berupa

sinyal PWM. Contohnya adalah sebagai berikut, sewaktu jalur 12V DC membutuhkan

arus daya 6A saat PC dengan load normal. Saat bekerja full load, meningkat hingga 8A,

ini akan menyebabkan tegangan output power supply turun. Feedback dikirim ke sirkuit

PWM dengan adanya perubahan tegangan tersebut, yang akan membuat MOSFET

berubah state menjadi on, dan menyampaikan pada sisi input transformer. Hasil akhirnya,

dalam waktu singkat, tegangan output akan kembali normal (DC 12V).

         Switching power supply memiliki frekuensi antara 30 kHz-150 kHz (bahkan lebih

tingi lagi). Selang waktu untuk mengembalikan ke tegangan yang dinginkan tidak akan

lebih dari 33 micro second. Sedangkan dengan linear power supply, menggunakan

frekuensi yang sama dari line AC input (50 Hz untuk Indonesia).

Dengan Upgrade Power Supply, Apakah Menambah Beban Daya dan Tagihan

Listrik?

         Banyak penguna PC yang salah kaprah dalam melakukan perkiran perhitungan daya

listrik yang digunakan. Khususnya untuk hubungannya dengan power supply. Perlu

digaris bawahi di sini adalah power supply tugasnya adalah menyediakan catu daya yang

dibutuhkan oleh system. Artinya, jika power supply yang digunakan memiliki supply

daya 500W,sedangkan komponen dalam system hanya membutuhkan catuan daya 350W,

maka daya yang dibutuhkan power supply hanya 350W (dikalikan power factor).

     

    Menggunakan power supply dengan kemampuan suplai daya yang lebih besar

dibandingkan dengan kebutuhan daya sangat disarankan. Power suply yang bekerja

(jauh) dibawah suplai daya maksimal dapat bekerja lebih maksimal, tanpa harus

Page 4: Power Supply Unit

mengeluarkan panas yang berlebihan. Untuk masalah daya yang dibutuhkan akan sangat

berpengaruh dengan power factor.

         Makin rendah power factor, tingkat efisiensi dari power supply juga semakin

rendah. Artinya akan butuh makin banyak input daya untuk menghasilkan daya yang

sama, dibandingkan power supply yang memiliki power factor yang lebih baik. Karena

dalam proses konversi AC ke DC menjadi lebih efektif, dan makin sedikit daya yang

terbuang menjadi panas. Menggunakan power supply dengan tingkat efisiensi yang baik,

jelas dapat mengurangi pengeluaran.

Berapa Besar Penghematan yang didapat, menggunakan Power Supply dengan

Power Factor yang Tinggi?

Sebagian penguna PC masih memikirkan mahalnya harga power supply yang sudah

mengunakan PFC. PFC termasuk salah satu variabel yang memastikan sebuah power

supply dengan tingkat power factor yang semakin efisien. Selisih antara power suply

dengan PFC dan power supply non-PFC memang cukup tinggi. Selisih sekitar US $40,

dan akan lebih terasa saat dikonversikan ke mata uang rupiah. Namun jika

memperhitungkan penghematan yang didapatkan, sebetulnya hal ini cukup masuk akal.

Untuk lebih jelasnya akan kami ilustrasikan sebagai berikut:

         Power supply A, rated 550W dengan power factor0,74. Artinya untuk dapat

menghasilkan daya sebesar 450 W diperlukan daya input 608,10W. Katakanlah power

supply B dengan PFC, rated 550 W dengan PFC. Efisisensi power factor 0,82. Untuk

menghasilkan daya output sebesar 450W, hanya akan memerlukan daya input 548,78W.

Sampai di sini,terlihat hanya perbedan sekitar 60W dan mungkin belum memiliki arti

apapun.

       

  Katakanlah penggunaan harian PC Anda akan beroperasi selama rata-rata 8 jam dalam

sehari. Jadi dalam satu tahun power supply A akan membutuhkan daya sebesar

608,10x8x365=1.775.652 Wh atau setara dengan 1.776 kWh. Sedangkan, power supply

B hanya akan membutuhkan 548,78 x 8 x 365 = 1.602.437,6 atau dibulatkan menjadi

Page 5: Power Supply Unit

1.603 kWh. Dalam setahun, kedua power supply tersebut memiliki selisih daya 173kWh.

         Sekarang dikonversi kerupiah. Dengan tarif dasar listrik (TDL), katakanlah sekitar

Rp 500, maka penghematan 173 kWh berarti penghematan sebesar Rp 86.500. Jika

asumsi umur teknis power supply sekitar 5 tahun, tidak kurang selisih penghematan biaya

rekening listrik dapat mencapai Rp 400 ribu. Jumlah nominal yang sama untuk

mendapatkan power supply dengan PFC. Dengan keuntungan, komponen Anda

mendapatkan catuan daya yang lebih baik, panas yang dihasilkan lebih minim dan

seterusnya.

Perhitungan ini merupakan perhitungan kasar. Akan berbeda dengan jenis komponen

yang digunakan, lama dan intensitas penggunan dan beberapa faktor lain yang tidak

dipertimbangkan dicontoh ini.

Power Supply Berapa Watt? Seberapa Pentingkah Hal Ini?

         Beberapa merk power supply memiliki standar yang berbeda untuk menyatakan hal

ini. Yang paling penting untuk diperhatikan adalah wattage untuk suhu kerja maksimum.

Namun untuk informasi tersebut, sering tidak disampaikan produsenya.

Kebanyakan menyatakan watage untuk suhu ruangan ( ± 25° C ). Ini hanya akan terjadi

pada saat power supply baru mulai beroperasi. Ketika sudah beroperasi secara terus

menerus, suhu akan meningkat ( ± 40~50° C ). Ini dapat menurunkan kemampuan

wattage hingga 33-50 %, tergantung komponen yang digunakanya.

Sebaiknya Anda tidak lagi semata-mata memperhatikan kemampuan watage. Tapi

lebih jeli lagi, melihat watage untuk suhu kerja sesuai dalam penggunaan nantinya.

Berat Power Supply

Page 6: Power Supply Unit

Ada pendapat berat dari power supply akan mempengaruhi

kualitasnya. Layaknya speaker, dikarenakan kemampuan magnet

pada driver yang digunakan. Hal ini tidak tepat diberlakukan untuk

power supply pada PC.  Masih masuk akal untuk power supply DC

adapter yang lain, dikarenakan masih ada korelasi dengan berat

transformer (yang didominasi oleh gulungan tembaga), akhirnya

menentukan besar kuat arus yang mampu ditangani.

        Berat power supply memang didominasi transformer. Heatsink untuk

mendinginkan utamanya transistor dan beberapa komponen panas yang lain juga

mendominasi bagian dalam power supply. Tapi, heatsink terbuat dari bahan alumunium

yang sangat ringan.

Sedangkan, yang sangat menentukan kualitas sebuah power supply lebih pada dua

variabel ini. Desain dan pilihan penggunan komponen di dalamnya. Keduanya memang

secara tidak langsung akan memperngaruhi berat power supply secara keseluruhan.

Namun, bukan seperti pernyatan diatas. Desain yang berbeda membuat power supply

akan menggunakan jenis dan jumlah komponen yang berbeda. Sebagai contoh transistor.

Beratnya tidak akan lebih dari 1 gram, dengan ukuran standar.          

Perbedan adalah pesifikasi dan merk transistor yang digunakan. Ini tentunya akan

berpengaruh dengan harga. Transistor yang murah, dapat menjalankan fungsi sebagai

(biasanya) switch, namun akan menghasilkan panas yang lebih banyak dibandingkan

transistor high-quality. Akibatnya, transistor yang lebih panas membutuhkan pendinginan

yang lebih baik agar dapat tetap bekerja dengan normal. Ini juga berlaku untuk diode

ataupun IC power, gabungan dari keduanya. Komponen lain seperti kapasitor, resistor

tidak akan memerlukan heatsink.

Seperti yang sudah disampaikan, panas juga menjadi masalah tersendiri pada

power supply. Produsen tentunya akan selalu mencoba mencari komponen seefisien

mungkin untuk mengoptimalkan ongkos produksi. Beberapa produsen mengambil

alternatif dengan cara mengunakan komponen yang murah. Efek sampingnya, komponen

ini akan lebih mudah panas. Solusinya dengan melepas panas yang dihasilkan

secepatnya. Dengan luas penampang heatsink yang bertambah drastis, ataupun aliran

Page 7: Power Supply Unit

udara ekstra. Ingat, ini bukan menghilangkan panas, hanya memindahkan panas

secepatnya dari power supply.

Solusi tersebut lebih banyak digunakan, mengingat tambahan heatsink ataupun

fan lebih ekonomis. Setidaknya dibandingkan mengunakan komponen yang lebih

berkualitas dalam power suply. Tentunya ada beberapa efek samping. Noise fan

bertambah untuk mengusir panas. Komponen murah juga memiliki kecenderungan hanya

menghasilkan nilai efisiensi yang rendah, karena lebih banyak energi yang akan dilepas

dalam bentuk panas.

Jadi ada beberapa petunjuk untuk menilai power supply secara sekilas, meski

tidak 100% akurat. Jumlah fan pendingin yang banyak, bukan lagi pertanda bagus.

Artinya banyak panas yang dihasilkan dan perlu ditanggulangi dengan fan tersebut. Kabel

yang digunakan di dalamnya juga dapat dijadikan acuan. Nomor kabel menentukan luas

penampang atau diameter kabel yang digunakan (makin besar nomor, makin

tipis/sempit), makin kecil semakin baik. Pada kabel untuk 24 pin power konektor

biasanya digunakan kabel 16 AWG, sedangkan kabel lain menggunakan minimal 18

AWG.

Kualitas konektor di dalam molex juga perlu diperhatikan. Kebanyakan

mengunakan bahan besi. Tapi, yang paling baik mengunakan bahan ataupun berlapis

emas. Tentu saja gold-plated konektor akan sangat mahal, juga mengingat konektor pada

kebanyakan motherboard juga masih berbahan metal, ini tidak akan memberikan

peningkatan yang berarti.

Page 8: Power Supply Unit

Macam-macam konektor pada PSU

Konektor untuk Mainboard ada 2 jenis jaitu 20 pin dan 24 pin.Di bawah ini contoh untuk jenis mainboard dengan 20 pin

Yang ini untuk jenis mainboard dengan 24 pin

Page 9: Power Supply Unit

Konektor Untuk HDD, CDROM, FAN

Kabel warna kuning ( + 12 Volt ) Kabel warna Hitam ( Ground )Kabel warna Hitam ( Ground )Kabel warna merah ( + 5 Volt )

Konektor untuk Floppydisk, LS120, Zipdrives

Kabel warna kuning ( + 12 Volt ) Kabel warna Hitam ( Ground )Kabel warna Hitam ( Ground )Kabel warna merah ( + 5 Volt )

Page 10: Power Supply Unit

Konektor untuk HDD SATA

Kabel warna Orange ( + 3.3 Volt ) Kabel warna Hitam ( Ground )Kabel warna merah ( + 5 Volt ) Kabel warna Hitam ( Ground )Kabel warna kuning ( + 12 Volt )

Page 11: Power Supply Unit

Fungsi Power SupplyUninterruptible power supply

sebuah UPS kecil

Uninterruptible Power Supply (UPS) adalah perangkat yang biasanya menggunakan baterai backup sebagai catuan daya alternatif, untuk Dapat memberikan suplai daYa yang tidak terganggu untuk perangkat elektronikyang terpasang. UPS merupakan sistem penyedia daya listrik yang sangat penting dan diperlukan sekaligus dijadikan sebagai benteng dari kegagalan daya serta kerusakan system dan hardware. UPS akan menjadi system yang sangat penting dan sangat diperlukan pada banyak perusahaan penyedia jasatelekomunikasi, jasa informasi, penyedia jasa internet dan banyak lagi. Dapat dibayangkan berapa besar kerugian yang timbul akibat kegagalan daya listrik jika sistem tersebut tidak dilindungi dengan UPS.

Fungsi Utama dari UPS1. Dapat memberikan energi listrik sementara ketika terjadi kegagalan daya pada

listrik utama.2. Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera menghidupkan genset

sebagai pengganti listrik utama.3. Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera melakukan back up data

dan mengamankan [[sistem operasi] (OS) dengan melakukan shutdown sesuai prosedur ketika listrik utama padam.

4. Mengamankan sistem komputer dari gangguan-gangguan listrik yang dapat mengganggu sistem komputer baik berupa kerusakan software, data maupun kerusakan hardware.

5. UPS secara otomatis dapat melakukan stabilisasi tegangan ketika terjadi perubahan tegangan pada input sehingga tegangan output yang digunakan oleh sistem komputer berupa tegangan Yang stabil.

6. UPS dapat melakukan diagnosa dan management terhadap dirinya sendiri sehingga memudahkan pengguna untuk mengantisipasi jika akan terjadi gangguan terhadap sistem.

Page 12: Power Supply Unit

7. User friendly dan mudah dalam installasi.8. User dapat melakukan kontrol UPS melalui jaringan LAN dengan menambahkan

beberapa accessories yang diperlukan.9. Dapat diintegrasikan dengan jaringan internet.10. Notifikasi jika terjadi kegagalan dengan melakukan setting software UPS

management

Jenis-jenis UPS berdasarkan cara kerjanya Line-interactive UPS

Pada UPS jenis ini diberi tambahan alat AVR (automatic voltage regulator) yang berfungsi mengatur tegangan dari suplai daya ke peralatan.

On-line UPSPada UPS jenis ini terdapat 1 rectifier dan 1 inverter yang terpisah. Hal ini lebih mahal apabila dibandingkan dengan dua jenis UPS lainnya. Dalam keadaan gangguan, suplai daya ke rectifier akan diblok sehingga akan ada arus DC dari baterai ke inverter yang kemudian diubah menjadi AC.

Off-line UPSUPS jenis ini merupakan UPS paling murah diantara jenis UPS yang lain. Karena rectifier dan inverter berada dalam satu unit. Dalam keadaan gangguan, switch akan berpindah sehingga suplai daya dari suplai utama terblok. Akibatnya akan mengalir arus DC dari baterai menuju inverter.

Komponen-komponen UPS Baterai

Jenis baterai yang digunakan UPS umumnya berjenis lead-acid atau jenisnikel-cadmium. Baterai ini umumnya mampu menjadi sumber tegangan cadangan maksimal selama 30 menit.

Rectifier (penyearah)Penyearah berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi arus DC dari suplai listrik utama. Hal ini bermanfaat pada saat pengisian baterai.

InverterKebalikan dari penyearah, inverter berfungsi untuk mengubah arus DC dari baterai menjadi arus AC. Hal ini dilakukan pada saat baterai pada UPS digunakan untuk memberikan tegangan ke komputer.

Page 13: Power Supply Unit

Atribut UPS Daya Maksimal UPS

Setiap peralatan pendukung sumber listrik memiliki kapasitas daya yang dapat digunakannya, jumlah ini tertera pada setiap UPS. Untuk keperluan pribadi 1 unit komputer, cukup dengan 500 watt.

Waktu maksimal UPSFungsi UPS bukanlah sebagai pengganti sumber listrik, dalam pegertian anda dapat menggunakan UPS untuk selamanya sebagai pengganti sumber listrik utama. Waktu maksimal yang diberikan tergantung dari jenis baterai yang dimilikinya. Umumnya waktu 15 – 30 menit sudah cukup baik.

Cara kerja UPSUPS bekerja berdasar kepekaan tegangan. (RT)UPS akan menemukan penyimpangan jalur voltase (linevoltage) misalnya, kenaikan tajam, kerendahan, gelombang dan juga penyimpangan yang disebabkan oleh pemakaian dengan alat pembangkit tenaga listrik yang murah. Karena gagal, UPS akan berpindah ke operasi on-battery atau baterai hidup sebagai reaksi kepada penyimpangan untuk melindungi bebannya (load). Jika kualitas listrik kurang, UPS mungkin akan sering berubah ke operasi on-battery. Kalau beban bisa berfungsi dengan baik dalam kondisi tersebut, kapsitas dan umur baterai dapat bertahan lama melalui penurunan kepekaan UPS.