piriformis syndrome, lumbar spinal stenosis, lumbar facet joint pain

38
SINDROM PIRIFORMIS

Upload: fatia-ramadhana

Post on 16-Feb-2017

981 views

Category:

Health & Medicine


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

SINDROM PIRIFORMIS

Page 2: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

Pendahuluan• Sindrom piriformis adalah peradangan pada saraf perifer yaitu

pada n. ischiadica yang disebabkan kondisi abnormal pada m. piriformis.

Page 3: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

Epidemiologi• Paling sering terjadi selama

dekade ke-4 dan ke-5 kehidupan.

• Angka kejadian pada pasien dengan LBP bervariasi, dari 5% sampai 36%.

• Lebih sering terjadi pada wanita dibanding pria, mungkin karena biomekanik sudut m. quadriceps femoris (sudut Q) lebih lebar pada os coxae (pelvis) wanita.

Page 4: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

M. Piriformis• Berperan sebagai rotator

eksternal, abduktor lemah, dan fleksor lemah panggul.

• Berasal dari permukaan anterior sakrum, biasanya pada setinggi vertebrae S2 hingga S4, dekat dengan kapsula sendi sakroiliaka.

• Diinervasi oleh n. spinalis S1 dan S2, dan terkadang juga oleh L5.

Page 5: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

• Terdapat berbagai variasi hubungan antara n. ischiadicus dengan m. piriformis.

n. ischiadicus keluar dari foramen ischiadicus mayor sepanjang permukaan inferior m. piriformis (96%)

n. ischiadicus keluar dari foramen ischiadicus mayor menembus m. piriformis, bercabang 2 dengan cabang tibial di inferior otot (22%)

cabang tibial di superior otot

n. ischiadicus keluar dari foramen ischiadicus mayor seluruhnya menembus m. piriformis dan tidak bercabang

n. ischiadicus keluar dari foramen ischiadicus mayor sepanjang permukaan superior m. piriformis (jarang)

Page 6: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

Primer (<15%)

Penyebab anatomis:- pemisahan m. piriformis- pemisahan n. ischiadicus

- anomali jalur n. ischiadicus.

Gejala terjadi sebagai hasil dari inflamasi dan kongesti lokal akibat kompresi otot oleh saraf dan pembuluh darah kecil, termasuk n. pudendal dan pembuluh darah.

Page 7: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

Gejala

Nyeri saat duduk, berdiri, berbaring >15-

20 menit

Nyeri/parestesia menjalar dari sakrum

melalui area gluteal ke bawah ke sisi

posterior tungkai, berhenti di atas lutut

Nyeri bertambah

saat berjalan, memburuk saat tidak bergerak

Nyeri timbul saat posisi duduk dan

jongkok

Perubahan posisi tidak mengurangi

nyeri sepenuhnya

Nyeri sakroiliaka

kontralateral

Sulit berjalan (antalgic gait,

foot drop)

Page 8: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

Gejala

Baal pada kaki

Kelemahan ekstremitas

bawah ipsilateral

Nyeri kepala

Nyeri pada leher

Nyeri abdominal, pelvis, dan

inguinal

Dispareunia pada wanita

Nyeri dengan gerakan usus

Page 9: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

Tanda

Nyeri tekan pada daerah sendi

sakroiliaka, incisura ischiadica mayor, dan m. piriformis

Nyeri tekan pada m.

piriformis

Massa “sausage-shaped”

terpalpasi pada bokong

ipsilateralTraksi tungkai yang terkena akan sedikit mengurangi

nyeri

Kelemahan asimetris pada tungkai yang

terkena

Tanda piriformis

positif

Tanda Lasegue positif

Page 10: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

Tanda

Tanda Freiberg positif

Tanda Pace (fleksi,

adduksi, rotasi internal)

positif

Uji Beatty positif

Keterbatasan rotasi medial ekstremitas

bawah ipsilateral

Kaki pendek ipsilateral

Atrofi gluteal (hanya kasus

kronik)

Rotasi sakral persisten terhadap

sisi kontralateral dengan

kompensasi rotasi lumbal

Page 11: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

Freiberg: rotasi internal pasif pada panggul

Laseque: fleksi panggul 90° dan ekstensi lutut

Pace: FAIR (fleksi, adduksi, rotasi internal)Pasien posisi berbaring menghadap ke samping, sisi terkena di atas, fleksi panggul 60°, fleksi lutut 60°, pemeriksa rotasi dan adduksi panggul dengan menekan lutut ke bawah.

Page 12: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

Beatty: pasien berbaring pada sisi yang tidak terkena, angkat dan tahan lutut 4 inchi dari meja pemeriksaan.

Piriformis: pasien relaksasi dengan posisi supinasi, kaki ipsilateral rotasi secara eksternal

Page 13: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

Diagnosis Penunjang• EMG bermanfaat untuk membedakan sindrom piriformis

dengan herniasi diskus intervertebralis• Herniasi: abnormalitas pada otot bagian proksimal m.

piriformis.• Sindrom piriformis: abnormalitas pada otot bagian distal

m. piriformis.• MRI dan CT scan mungkin menunjukkan pembesaran m.

piriformis, namun lebih bermanfaat untuk menyingkirkan kondisi diskus dan vertebral patologis.

Page 14: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

Penatalaksanaan• Terapi paling efektif konservatif.• 79% pasien terdapat pengurangan gejala.• NSAID, muscle relaxant, kompres es, dan istirahat.• NSAID (ketorolac, ibuprofen): perbaikan setelah 1 minggu.• Muscle relaxant (diazepam): perbaikan setelah 14 hari; ES

mulut kering, mengantuk, pusing.• Analgesik narkotik (tramadol): untuk nyeri berat, terapi

jangka-pendek; ES konstipasi, gangguan GI, sedasi.

Page 15: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

• Osteopathic Manipulative Treatment (OMT)• Tujuan: untuk mengembalikan ROM normal dan

mengurangi nyeri, dengan cara mengurangi spasme m. piriformis.

• Teknik counterstrain: pasien pronasi, tungkai yang terkena fleksi pada panggul dan lutut, abduksi dan rotasi eksternal (waktu 90 detik).

• Teknik facilitated positional release: posisi SDA, penekanan pada lutut yang diteruskan sepanjang aksis femur menuju incisura ischiadicus (waktu 3-5 detik).

Page 16: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

• Pembedahan (dekompresi) dilakukan sebagai pilihan terakhir apabila penatalaksanaan lain gagal untuk mengurangi gejala.

• Tujuan: menurunkan tegangan/tekanan akibat m. piriformis serta memastikan bahwa tidak ada penekanan pada n. ischiadicus.

Page 17: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

LUMBAR SPINAL STENOSIS

Page 18: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

Pendahuluan• Istilah stenosis spinal lumbal digunakan untuk

menggambarkan pasien dengan gejala yang berhubungan dengan penyempitan ukuran spinal lumbal secara anatomis.

• Stenosis spinal lumbal paling sering terjadi akibat perubahan degeneratif pada lansia.

• Stenosis spinal degeneratif dapat terjadi bersamaan dengan penyakit lain, termasuk spondilolistesis degeneratif atau skoliosis degeneratif.

Page 19: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

Epidemiologi• Terjadi pada 5 dari 1000 orang >50 tahun di Amerika.• Merupakan penyakit terbanyak yang menyebabkan bedah

pada spina pada >60 tahun. • Pria lebih tinggi insidennya daripada wanita.• Paling sering mengenai L3-L4 dan L4-L5.

Page 20: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

Lumbar Vertebrae• Corpus vertebra• Arkus vertebra• Pediculus (taju pendek yang

menghubungkan lengkung pada corpus vertebrae)

• Lamina (dua lempeng tulang yang lebar dan gepeng)

• Foramen (membentuk canalis vertebralis, yang berisi medulla spinalis, meningens, jaringan lemak, akar saraf dan pembuluh darah)

Page 21: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain
Page 22: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

Struktur Tulang• Osteofit sendi facet• Penebalan lamina• Osteofit pada corpus

vertebra• Subluksasi maupun

dislokasi sendi facet• Anomali sendi facet

kongenital

Jaringan Lunak• Hipertrofi ligamentum

flavum• Penonjolan annulus atau

fragmen nukleus pulposus• Penebalan kapsul sendi

facet dan sinovitis• Ganglion sendi facet

Page 23: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

Primer

• Abnormalitas kongenital

• Gangguan perkembangan postnatal

Sekunder

• Perubahan degeneratif (penyebab tersering)

• Infeksi lokal

• Trauma

• Pembedahan

Page 24: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

Nyeri punggung bawah, terutama

saat berjalan

Nyeri menjalar hingga ke ujung kaki

Parestesia

Foot drop saat

berjalan

Nyeri berkurang saat membungkuk

atau duduk

Page 25: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

X-Ray dan Myelogram

Page 26: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

MRI

Page 27: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

Penatalaksanaan• Terapi fisik latihan peregangan, pijat, penguatan lumbal dan

perut.• NSAID (ketorolac, ibuprofen) mengurangi inflamasi dan

meredakan nyeri.• Injeksi steroid (kortison) di ruang epidural mengurangi

edema dan rasa sakit tidak dianjurkan pemberian >3 kali per tahun.

• Pembedahan: laminektomi dan spinal fusion.

Page 28: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

LUMBAR ZYGAPOPHYSEAL (FACET) JOINT PAIN

Page 29: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

Pendahuluan• Nyeri yang berasal dari tulang belakang dapat disebabkan

oleh berbagai etiologi, yang salah satunya akibat perubahan osteoarthritik pada sendi zygapophyseal (facet).

• Perubahan hipertrofi akibat osteoarthritis pada sendi zygapophyseal menimbulkan nyeri atau sering disebut facet syndrome.

Page 30: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

Epidemiologi• Sendi zygapophyseal lumbal merupakan salah satu struktur

spinal yang dapat menjadi penyebab LBP, setidaknya 10-15%.• Studi spinal lumbal pada 647 cadaver, Eubanks et al

menemukan bahwa• Perubahan degeneratif sendi zygapophyseal mulai pada

dekade ketiga.• 60% dewasa menunjukkan tanda degenerasi sejak usia 30

tahun dan meningkat hingga dekade ketujuh.• Prevalensi dan derajat degenerasi paling sering pada L4-L5.

Page 31: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

Lumbar Zygapophyseal Joint• Merupakan satu-satunya sendi sinovial pada spinal, dengan

kartilago hialin yang melingkupi tulang subkondral, membran sinovial, dan kapsul sendi, dan membentuk artikulasi postero-lateral antar vertebrae.

• Ruang sendi memiliki kapasitas potensial 1-2 ml.• Termasuk sendi diarthrosis untuk pergerakan vertebrae, yaitu

gerakan rotasi dan translasi dalam tiga aksis koordinat.• Lebar kartilago sendi 2.5-4 mm, dan kartilago semakin

menebal ke arah titik tengah sendi.

Page 32: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

Biomekanika• Merupakan bagian dari segmen spinal posterior selama

transmisi beban. Persentase beban yang dihantarkan ke segmen posterior bergantung pada postur, dan meningkat saat ekstensi.

• Pada spinal normal dan sehat, beban yang ditransmisikan via sendi zygapophyseal sekitar 3-25%, dan meningkat hingga 47% pada sendi degeneratif.

• Sebagai tambahan, sendi tersebut menstabilkan pergerakan saat fleksi dan ekstensi, dan terlibat dalam kinematik rotasional.

• Akibat tingginya tingkat mobilitas dan tekanan yang mempengaruhi, sendi zygapophyseal dapat mengalami perubahan degeneratif.

Page 33: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

Etiologi• Penyebab utama nyeri adalah strain berulang dan trauma

yang terakumulasi selama kehidupan pasien.• Sendi zygapophyseal dapat mengalami OA seperti sendi

diarthrosis lainnya.• Perubahan degenerasi mencakup erosi lokal dan difus,

sklerosis tulang subkondral, hipertrofi facet, malalignment apofiseal, sampai pembentukan osteofit.

Page 34: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

Gejala• LBP unilateral dan/atau bilateral• Nyeri tekan pada palpasi sendi zygapophyseal atau prosessus

transversal• Tidak ada ciri radikular• Nyeri membaik dengan fleksi• Nyeri saat fleksi lateral, ekstensi, dan rotasi• LBP berkaitan dengan nyeri pada paha

• Penelitian Revel et al, tujuh hal sebagai prediksi facet joint pain: nyeri berkurang dengan berbaring, usia di atas 65 tahun, nyeri tidak memberat dengan: batuk dan bersin, ekstensi, forward flexion, rising from flexion, dan tes ekstensi-rotasi.

Page 35: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

Tanda• Tes ketuk processus spinosus positif

Pasien duduk dengan tulang belakang sedikit fleksi, ketuk processus spinosus lumbal dan otot-otot sekitar nyeri lokal : iritasi pada segmen spinal akibat proses degeneratif; nyeri radikular: perubahan patologis pada diskus vertebralis.

• Menurut Wilde et al, 12 indikator penegakan diagnosis: tes injeksi sendi facet positif, nyeri belakang unilateral terlokalisasi, tes blok cabang medial positif, nyeri tekan pada sendi faset atau processus transversus, nyeri kurang menjalar, nyeri berkurang dengan gerakan fleksi, nyeri alih di atas lutut.

Page 36: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

Pemeriksaan Radiologi• Foto polos lumbosakral dengan posisi anteroposterior, lateral,

oblique sering dilakukan.• CT scan dan MRI lebih bermanfaat untuk menyingkirkan

diagnosis diferensial lain ataupun apabila sudah terjadi perubahan patologi pada struktur sendi.

Page 37: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

Penatalaksanaan• Terapi medikamentosa

NSAID (ibuprofen), muscle relaxant (siklobenzaprin), analgesik opioid (oksikodon), dan antidepresan (amitriptilin).

• Medial branch blocks• Menggunakan anestesi lokal dan/atau steroid.• Nyeri berkurang setelah 12-14 minggu

• Intra-articular injection• Instilasi intraartikular anestesi lokal dan/atau steroid ke

dalam sendi facet dengan panduan fluoroskopi.• Nyeri berkurang setelah 6 bulan.

• Medial branch neurotomy

Page 38: Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain

TERIMA KASIH