persentase camp betton dan baja ringan

8/18/2019 Persentase Camp Betton Dan Baja Ringan

1/23

BERAPA BANYAK KEBUTUHAN SEMEN,

PASIR, SPLIT UNTUK NGE-COR?

Posted on 1 March 2012 | 62 Comments

BAGAIMANA cara kamu menghitung kebutuhan bahan untuk ngecor? !ntuk 1"2"# berarti $erbandingan masing masing untuk %emen " Pasir " %$&it

'etentuan (g ber&aku di Indonesia ada&ah bah)a $erbandingan ini ada&ah $erbandingan berat

misa& 1 kg semen " 2 kg $asir " # kg s$&it *a$i untuk $eker+aan misa& membuat dak di rumah

sendiri, bisa +uga digunakan $erbandingan -o&ume

.angsung sa+a kita misa&kan $erbandingan tadi sebagai ember, misa& 1 ember semen " 2 ember $asir " # ember s$&it, atau +uga 1 m# semen " 2 m# $asir " # m# s$&it

/a&am $raktek di &a$angan, $ara tukang biasan(a mengunakan takaran beragam, ada (ang

menggunakan ember, seko$, dan +uga do&ak

h (a $atokan ukuran semua a&at itu ada&ah mengacu $ada 1 ak semen

1 ak semen 3 seko$ $engki

1 ak semen 1 do&ak

1 ak semen 0,024 m# 5ada&ah $endekatan dari ukuran ak semen 30kg (aitu 10 cm 40 cm

60 cm7

Nah +adi cam$uran betonn(a bisa men+adi 3 $engki semen " 10 $engki $asir " 13 $engki s$&it

atau 1 do&ak semen " 2 do&ak $asir " # do&ak s$&it

http://watsanindo.wordpress.com/2012/03/01/berapa-banyak-kebutuhan-semen-pasir-split-untuk-nge-cor/http://watsanindo.wordpress.com/2012/03/01/berapa-banyak-kebutuhan-semen-pasir-split-untuk-nge-cor/http://watsanindo.wordpress.com/2012/03/01/berapa-banyak-kebutuhan-semen-pasir-split-untuk-nge-cor/#commentshttp://watsanindo.wordpress.com/2012/03/01/berapa-banyak-kebutuhan-semen-pasir-split-untuk-nge-cor/#commentshttp://watsanindo.wordpress.com/2012/03/01/berapa-banyak-kebutuhan-semen-pasir-split-untuk-nge-cor/


2/23

atau 0024 m# semen " 0048 m# $asir " 0092 m# s$&it

%am$ai disini mudah seka&i di $ahami kan?

Nah sekarang misa& kita ingin membuat dak dengan ukuran 10 m 6m dengan teba& 10 cm

bera$a kebutuhan materia&n(a +ika ingin dibangun dengan mutu beton 1"2"# ?

1 :o&ume beton (ang akan dibangun ada&ah 10601 6 m#

2 *ota& cam$uran tersebut ada&ah 1;2;# 6, itu berarti 1tar kom$osisi beton sesuai standar (g ber&aku di

Indonesia

Mutu Beton %emen 5kg7 Pasir 5kg7 'eriki& 5kg7 Air 5&iter7 )


3/23

Rangka Atap Baja Ringan Galal!"-#in$al!" %an Pla&'n g(p)!"

Akhir akhir ini semakin ban(ak digunakan struktur rangka ata$ ba+a ringan Ga&-a&umond g($sum, masingmasing $un(a a&asan khusus kena$a bisa sam$ai memi&ih materia&

ini, mungkin karena $ertimbangan ke$raktisan da&am $emasangan dan kemudahan da&am

$era)atan, +ika du&u &ebih ban(ak menggunakan ka(u (ang seringka&i merasa )as)as ka&au

ka&au &a$uk dimakan ra(a$ sekarang ini ada a&ternati> menggunakan bahan ba+a (ang anti ra(a$itu untuk eksterior ata$ sebagai $enutu$ rumah, !ntuk bagian interior bisa menggunakan $&a>ond

g($sum agar ruangan nam$ak bersih, indah dan cantik, bermacam mode& ba+a ringan dan $o&a

$&a>ond g($sum bisa didesain sedemikian ru$a sehingga cocok dengan nuansa arsitekturruangan berikut ini sedikit $en+e&asan mengenai kedua +enis materia& modern (ang bisa men+adi

$i&ihan ini

Rangka Atap Baja Ringan Galal!"*#in$al!"

K+!ngg!lan Rangka Baja Ringan T!)). /

1 Ba+a @ingan berkua&itas tinggi

2 Garansi hingga 10 th


4/23

# Bahan Ga&-a&umond dan dinding $atisi g($sum < G@C bisa menggunakanbermacam merk antara

&ain Ha(aboard, E&e$hant, 'nau>, A$&us , G@C :ersaboard dan merek &ain(a dengan standar

s$esi>ikasi sesuai $abrikan

C'nt'0 An+ka M'%+l P+"a)angan Pla&'n% 1 Pati)i G(p)!"

1 P&a>ond &at Minima&is

2 P&a>ond /ro$ Cei&ing


5/23

# P&a>ond /ro$ .am$u Pendarond /ro$ -a&

3 Partisi %ing&e %ide G($sum

6 Partisi /oub&e %ide G($sum

M+ng0in%ai Gagal St!kt! pa%a BajaRingan

enomena gaga& struktur men+adi sangat keren dan men+adi to$ik bahasan media ketikaHembatan 'utai 'artanegara ambruk *an$a mengabaikan isu &ain diba&ik runtuhn(a +embatan,

'eruntuhan tentu sa+a &ebih ban(ak disebabkan >aktor konstruksi Para ah&i konstruksi +embatan

mengana&isis bah)a runtuhn(a Hembatan 'artanegara, 'abu$aten 'utai 'artanegara,

'a&imantan *imur, disebabkan o&eh >aktor kegaga&an struktur %e+ak dio$erasikan tahun 2001,struktur +embatan sudah menga&ami $ergeseran $ada u+ung atas tiang 5$(&on7 +embatan 'ondisi

itu di$er$arah kegaga&an sistem sambungan kabe& utama dengan kabe& $enggantung P(&on ia&ahtiang tinggi (ang ber>ungsi meno$ang kabe& utama $ada +embatan gantung


6/23

'egaga&an struktur &ainn(a bisa ter+adi $ada $eker+aan &ain se$erti struktur dinding rumah, &antai

gedung, struktur ata$, dan &ain&ain %truktur rangka ata$ ba+a ringan ada&ah sa&ah satu konstruksi(ang ra)an ter+adi kegaga&an struktur 'egaga&an ini men(ebabkan ter+adin(a keruntuhan ata$

(ang bisa disebabkan o&eh ban(ak >actor !ntuk menghindari kegaga&an struktur $ada $eker+aan

ba+a ringan, bisa di&akukan dengan &angkah&angkah berikut ini"

1 Perencanaan .akukan sebaik mungkin dengan mem$erhitungkan >actor se$erti $an+ang

bentang kudakuda, tinggi kudakuda, sudut kemiringan, +enis genteng, beban angin dan

beban orang beker+a, water heater , &ebar ring ba&ok, dan &ain&ain

2 Pemasangan Pastikan setia$ $ersona& (ang men+adi $emasang ada&ah mereka (angter&atih Pemasangan (ang baik akan mem$erhatikan setia$ deti& dari gambar rencana dan

men(esuaikann(a dengan &okasi $ro(ek %udut (ang ada di&embar ker+a akan dicek

dengan bentuk di &a$angan Jang sering men(ebabkan masa&ah ada&ah so$iso$i, seringter+adi kesa&ahan karena $erbedaan menarik sudut antara $emasang ba+a ringan dengan

$embuat dinding a& &ainn(a (ang $er&u di$erhatikan $ada saat $emasangan ada&ah


7/23

$enem$atan braket, $e&at kaki, $enguatan struktur $ada titiktitik (ang direkomendasikan,

$emasangan ta&i angin, dan ikatanikatan &ainn(a sangat $enting untuk di$erhatikan

# >aktor struktur ba)ah %truktur ba)ah terdiri dari ko&om, dinding, dan ring ba&ok 'etigastruktur di ba)ahn(a sangat $enting da&am meno$ang struktur rangka ata$

4 'onsu&tasikan sega&a sesuatu (ang berhubungan dengan $eker+aan rangka ata$ dengan

$rodusen (ang menge&uarkan $roduk ba+a ringan (ang akan di$akai Minta&ah se&a&u

re>erensi hasi& u+i &ab struktur untuk memastikan kekuatan dari materia& (ang akandigunakan

3 'oordinasikan dengan semua $ihak (ang ter&ibat +ika ada ha&ha& (ang harus

dikoordinasikan a& ini akan membuat $eker+aan $emasangan rangka ata$ ba+a ringan

men+adi &ancar dan sesuai dengan hara$an

'egaga&an struktur bisa kita hindari dengan mematuhi semua kaidah struktur (ang direncanakan

dengan baik *an$a harus mengurangi >actor>aktor &ainn(a se$erti bencana a&am se$erti gem$a

bumi, angin ribut, badai, d&& indari +uga Pengurangan$engurangan $ada e&emen dasar strukturrangka ata$ ba+a ringan se$erti $engurangan bracing 5ikatanikatan7 atau aksesoris &ainn(a (ang

$enting bagi sistem sruktur tersebut %truktur (ang ter+amin kuat akan memberikan tingkat

keamanan dan ken(amanan bagi $enggunan(a

"+t'%+ p+"a)angan 2aja ingan

Perkembangan tekno&ogi ba+a di indonesia (ang mam$u berikan a&ternati> rangka ata$ rumahdari ka(u berubah men+adi ba+a ringan nam$akn(a makin di minati mas(akat secara &uas,

berbagai $ertimbangan $un da$at men+adi a&asan untuk &ebih memi&ih rangka ata$ ba+a ringan,

namun sebenarn(a di$er&ukan metode $emasangan ba+a ringan (ang baik agar menda$atkan hasi&rangka ata$ ba+a ringan (ang memuaskan, sedikit uraian berikut ini semoga da$at memberikan


8/23

gambaran, sebe&umn(a kita &ihat begaimana $erbedaan antara rangka ata$ ba+a ringan dan ka(u

sebe&um memutuskan untuk menggunakan(a

P+2an%ingan angka atap 2aja ingan %an ka(!

bagaimanakah $erbandingan antara ka(u dan ba+a ringan sebagai rangka ata$?

@angka ata$ ba+a ringan

• 'onstruksi &ebih ringan dan tahan &ama serta murah da&am $era)atan

• Mudah dida$at untuk daerah $erkotaan

• Bebas hama $emangsa se$erti ra(a$ dan +amur

• Memer&ukan $erhitungan secara te&iti untuk menentukan dimensi (ang kuat dengan bia(a

termurah

• Mudah da&am $emasangan karena sudah di$abrikasi sebe&umn(a o&eh $rodusen dengan

bentuk $ro>i& ba+a sesaui kebutuhan &a$angan

• memer&ukan tenaga ker+a dengan keah&ian khusus untuk memasang dengan metode

$emasangan ba+a ringan (ang benar

@angka ata$ ka(u

• Berkurangn(a +um&ah $ohon dan u$a(a $e&estarian &ingkungan men(ebabkan terbatasn(a

+um&ah ka(u (ang da$at digunakan sebagai bahan bangunan o&eh karena itu sebaikn(akita ikut ber$artisi$asi untuk men(e&amatkan &ingkungan


9/23

• Metode $emasangan rangka ata$ ka(u cuku$ mudah dan sebagian besar tukang bangunan

(ang $ro>esiona& bisa menger+akan(a

• tidak tahan terhada$ hama $emangsa se$erti ra(a$, dan +amur (ang men(ebabkan

berkurangn(a dimensi ka(u mau$un $e&a$ukan (ang da$at men(ebabkan berkurangn(a

kekuatan struktur rangka ata$

• /i$er&ukan u$a(a $enga)etan khusus sebe&um di$asang sehingga rangka ata$ ka(u da$at

bertahan &ama

• konstruksi mem$un(ai beban (ang berat

• kekuatan ka(u men(esuaikan kuai&tas dan +enis ka(u (ang digunakan

M+t'%+ p+"a)angan 2aja ingan

1 Buat sketsa rencana gambar ata$ (ang akan dibangun

2 itung struktur rangka ata$ sehingga dida$atkan +enis dan dimensi $ro>i& ba+a ringan(ang kuat dan termurah untuk digunakan

# tuangkan hasi& $erhitungan struktur rangka ata$ ba+a ringan dan buat gambar ker+a

mengenai bentuk ata$ (ang akan dibangun &engka$ dengan ukuran, sudut dan $er&etakanmasingmasing $ro>i& ba+a ringan

4 Pen(ia$an &ahan dan tem$at (ang akan di$asang rangka ata$ ba+a ringan

3 Pengukuran &okasi $emasangan berdasarkan rencana gambar (ang sudah dibuat

sebe&umn(a

6 Pemasangan masingmasing $ro>i& ba+a ringan sesaui dengan rencana sebe&umn(a

9 se&a&u check sambungan a$akah sudah benarbenar bagus $ada masingmasing bidang

8 $eker+aan $emasangan $enutu$ ata$ baru da$at di&aksanakan sete&ah rangka ata$ ba+a

ringan sudah ter$asang 100F dan kuat menahan beban ata$ diatasn(a


10/23

Begitu&ah sedikit gambaran mengenai urutan metode $emasangan ba+a ringan, +ika ada koreksi

atau tambahan da$at dimasukan diba)ah

ALAT SAMBUNG BAJA RINGGAN – SELF DRILLING CREW

Bagaimana Konstruksi Baa Ringan !irangkai" !isini#a$ %&ran %&nting self drilling

screw' S&(ua$ (&n!a miri% s&kru% !&ngan mata (or !i uungn)a* itu#a$ s+ !ri##ing

s,r&-* a#at sam(ung )ang !igunakan !a#am konstruksi rangka ata% (aa ringan' Ia

(iasan)a m&ru%akan s&kru% s&ka#i %akai* a%a(i#a mata (or !an !ratn)a su!a$ aus maka

ia ti!ak (isa !igunakan #agi'

Da#am satu sam(ungan .oint/ konstruksi ata% (aa ringan* um#a$ s+ !ri##ing s,r&-

minima# !ua (ua$' Namun !&mikian (iasan)a !a#am satu sam(ungan t&r!a%at 0 titik

sr&- !&ngan maksu! agar a%a(i#a t&ra!i k&gaga#an !i satu s,r&-* maka masi$ !a%at

!i(&(ankan k& s,r&- )ang #ain'

Jum#a$ s,r&- !i satu sam(untan !it&ntukan o#&$ $asi# !&sain (&r!asarkan ka%asitas

(&(an )ang mam%u !itanggung o#&$ s&tia% s,r&-'

1a!a sam(ungan ku!a2ku!a k& (a#ok !igunakan !)na(o#t )ang !i%asang %a!a (a#ok

)ang !i(or s&suai ukuran !)na(o#t )ang !igunakan' Cara k&r)a !)na(o#t ia#a$ s&ta$

!)na(o#t !imasukkan k& (&ton* (aut !ik&n,angkan s&$ingga m&narik (atang !)na(o#t

!an (agian sa)at akan m&n,&ngk&ram kuat k& (&ton

3ARIABEL DESIGN RANGKA BAJA RINGAN

Da#am Konstruksi Rangka Atap Baja Ringan s&(ua$ (angunan* (an)ak 4aria( )ang

m&m%&ngaru$i (agaimana s&(aikn)a !&sain ku!a2ku!a* s%&si5kasi t&knis mat&ria# (aa

ringan )ang !igunakan s&rta %ros&!ur %&masangann)a %a!a struktur (angunan )ang

ta$ !u#u a!a'


11/23

Data #&ngka% )ang !i(&rikan o#&$ %&mi#ik (angunan sangat m&m(antu %ros&s !&saain

rangka atap baja ringan nantin)a' Engin&&r kini ta$ (an)ak m&man+aatkan a#at

(antu k$usus .so+t-ar&/ guna m&ng$asi#kan !&sain )ang s&suai !an &5si&n'

La#u a%a saa 4aria( %&nting %&n&ntu D&sainRangka Baja Ringan

s&(ua$

(angunan" !iantaran)a kami u#as singkat s((6

7' L&(ar Bangunan .B&ntang Bangunan/

L&(ar (angunan m&n&ntukan $asi# !&sain konstruksi rangka ata% (aa ringan' Jarak

antar ku!a2ku!a* arak -&(* k&t&(a#an (a$an* atau%un %&nggunaan (a$an )ang

rangka% !it&ntukan !ari #&(ar (angunan' D&sain k$usus !igunakan %a!a (&ntang #&(i$

!ari 78m' 1a!a !asarn)a s&tia% (angunan m&m%un)ai 4aria( !&sain )ang (&r(&!a2

(&!a'

Stan!arisasi #&(ar maksima# tia% %ro!us&n konstruksi ata% (aa ringan (&r(&!a2(&!a*

t&rgantung $asi# !&sain m&r&ka' Misa#n)a* untuk (&ntang ku!a2ku!a kurang !ari 9m

(isa m&nggunakan stan!ar arak -&( maksima# 7*:m* akan t&ta%i untuk (&ntang #&(i$

!ari 78m $asi# !&sain (isa a!i m&n&ntukan arak -&( kurang !ari 7*;m'


12/23

No' J&nis 1&nutu% Ata% B&rat Rata2rata

Kg>m<

Jarak R&ng,m

7G&nt&ng K&ramik

=;2;8


13/23

98 !&raat atau #&(i$* (&(&ra% %ro!us&n atau a%#ikator (aa ringan masi$ t&rk&n!a#a

!&ngan k&t&r(atasan so+t-ar& !&sain konstruksi untuk mat&ria# ini'

Caa "+"a)ang k!)+n pint! j+n%+la

al!"ini!"

'usen a&uminium akhirakhir ini ban(ak diminati mas(arakat sebagai $engganti $intu ka(u (angsebe&umn(a te&ah $o$u&er, tam$i&an (ang indah,mudah dida$at serta anti ra(a$ meru$akan a&asan

terbesar sehingga memutuskan untuk menggunakan +enis bahan bangunan &ogam ini (a a$a$un

a&asan(a, disini kita akan mencoba menguraikan cara memasang kusen $intu atau +ende&a

a&uminium sehingga bisa menghasi&kan kua&itas terbaik

Ba0an %an Alat !nt!k "+"a)ang k!)+n al!"ini!"

%ebe&umn(a kita sia$kan bahanbahan (ang akan di$akai (aitu

1 %ea&ent , semen atau mortar

2 @angkaian $intu atau +ende&a (ang sudah sia$ $asang, misa&n(a terdiri dari kusen, daun

$intu serta kaca

# ischer

4 %kru$

3 Iso&asi $&astik atau kertas

6 'usen a&umunium (ang mau di$asang

%ete&ah bahan bangunan sudah tersedia maka bisa kita &an+utkan dengan men(ia$kan $era&atan

$emasangan (aitu

1 beng

2 Bor tembok

# Ba+i ka(u atau karet


14/23

M+t'%+ p+"a)angan k!)+n al!"ini!"

1 Pada saat $emasangan dinding entah itu batu bata atau g($sum maka harus kita

$ersia$kan &obang kusen agar tidak $er&u me&akukan $embongkaran, ukuran &obangdisesuaikan dengan ukuran kusen ditambah 1 cm untuk tem$at sea&ent

2 .a&u kita masukan kusen keda&am &obang, mengatur agar $osisin(a $as dengan

menggunakan a&at be+i, sete&ah $osisi $as maka kita ste& ke&urusan kusen dengan dinding,

ketegakan dan kedataran sam$ai benarbenar bagus

# 'ita buat &obang untuk tem$at skru$ $ada dinding me&a&ui &obang kusen denganmenggunakan a&at bor, kemudian kita masukan >ischer keda&am &obang bor (ang te&ah

kita buat &a&u kita ambi& obeng untuk mengencangkan >ischer

4 'ita sia$kan daun $intu atau +ende&a (ang sudah dirangkai $enuh, misa&n(a sudah

ter$asang kaca dengan sem$urna

3 /aun $intu atau +ende&a tersebut kita masukan ke &obang kusen, kemudian kita $asang

semua aksesorisn(a se$erti engse&, roda, re&, hend&e, door c&oser dan (ang &ain(a

6 'emudian kita &akukan >inishing tembok dengan menggunakan bahan mortar< semen dan

sea&ent $engisian di&akukan sam$ai tertutu$ semua ce&ah antara dinding dan kusen

9 %e&ama $roses $e&aksanaan $embangunan ber&angsung maka ra)an ter+adi goresan atau benturan sehingga ter+adi kerusakan kusen o&eh karena itu kita buat $e&indung dengan

bahan iso&aso $&astik atau kertas

/emikian sedikit gambaran tentang urutan $emasangan kusen a&uminium, cara &ain tentu sa+amasih ban(ak karena (ang naman(a tekno&ogi bangunan itu terus berkembang seiring da(a

kreati>itas o&eh $ikir dan ino-asi $ara $eker+a atau $engusaha bangunan

Metal furring dan Metal Stud adalah Rangka Plafon dan partisi gypsum. Metal furring

dan Stud ini terbuat dari bahan : Zincalume atau Galvani. Menerima pemasangan

plafond gypsum dan partisi gypsum dengan harga yang kompetitif.

Metal furring sebagai bahan untuk rangka plafond dimana proses pemasangan rangka

plafond lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan besi hollow karena prosespemasangan metal furring menggunakan system knock down sehingga metal furring

dapat dibongkar pasang kempartisi atau penyekat dinding gypsum atau se!enisnya.

"erikut gambar penggunaan Rangka Metal #uring


15/23


16/23

Posted in: Product Pro!ect

MEODE KERJA PEMASANGAN PLAFOND GYPSUM

1.0 REFERENSI

1.1. Gambar kerja plafond gypsum

1.2. Spesifikasi arsitektur untuk plafond gypsum

1.3 Mock up plafond gypsum

http://primadinamikagypsum.blogspot.com/search/label/Product%20Projecthttp://primadinamikagypsum.blogspot.com/search/label/Product%20Projecthttp://primadinamikagypsum.blogspot.com/search/label/Product%20Projecthttp://primadinamikagypsum.blogspot.com/search/label/Product%20Project


17/23

2.0 ALAT

2.1 Waterpass (autolevel) dan perlengkapan

2.2 Alat/mesin bor listrik + kabel listrik

2.3 Meteran (3 atau 5 meter), dan benang.2.4 Ramset

2.5 Tang rivet

2.6 Benang dan alat sipatan, pensil/spidol

2.7 Steger, tangga aluminium

2.8 Kape, kape sudut, scrub, amplas, pita kain

3.0 LANGKAH KERJA

3.1 Persiapan

3.2 Pelaksanaan

a. Marking ketinggian dan bentuk plafond sesuai gambar kerja

b. Pasang rangka plafond pada dinding/keliling ruangan dengan acuan marking.

c. Marking titik gantung.

d. Fastener/penembakan siku (suspension bracket pada bawah dak beton atau bahan yang

lain).

e. Pemasangan rangka & gypsum terbagi atas 2 sistem berdasarkan material rangka yang

dipakai (tergantung permintaan owner) yaitu:e.1 Pemasangan dengan Rangka Metal Furing

* Pasang suspension bracket.

* Pasang suspension bracket pada Top Cross Rail (TCR).

* Pasang Top Cross Rail (minimum 2 titik suspension setiap TCR), penyambungan harus saling

silang dan sebuah penyambung TCR digunakan untuk menyambung bersama–sama. Semua

furring channel dipasang melintang berlawanan arah terhadap TCR. Sebuah connector clip

digunakan untuk menggabung keduanya bersama–sama.

* Jarak furring channel tergantung pada jenis & ketebalan papan gypsum yang akan digunakan.

Jika furring channel harus disambung sebuah penyambung furring channel harus digunakan.Penyambungan furring channel harus dilakukan saling silang.

* Cek leveling keseluruhan rangka.

* Pasang papan gypsum melintang berlawanan arah pada furring channel.

* Pertemuan bagian ujung papan gypsum (butt joints) harus tepat di tengah–tengah furring

channel.

* Pertemuan bagian ujung harus dibuat saling silang.


18/23

* Papan gypsum dipasang menggunakan sekrup.

* Sekrup untuk pertemuan bagian ujung berjarak maksimum 200 mm.

* Sekrup untuk bagian tangan papan gypsum berjarak maksimum 300 mm.

e.2 Pemasangan dengan Rangka Hollow

* Pasang suspension bracket.

* Pasang suspension bracket pada Hollow clamp.

* Pasang Hollow 40X40 pada Hollow clamp.

* Pasang Hollow 20X40 pada Hollow clamp.

* Jarak pemasangan hollow 20X40 tergantung ketebalan panel gypsum (panel 12 mm berjarak

maksimum 600 mm, panel 10 mm berjarak maksimum 450 mm).

* Cek leveling keseluruhan rangka.* Pasang papan gypsum melintang berlawanan arah pada hollow 20X40 mm.

* Pertemuan bagian ujung (butt joints) harus tepat di tengah–tengah hollow.

* Pertemuan bagian ujung harus dibuat saling silang.

* Papan gypsum dipasang menggunakan sekrup.

* Sekrup untuk pertemuan bagian ujung berjarak maksimum 200 mm.

* Sekrup untuk bagian tangan papan gypsum berjarak maksimum 300 mm.

e.3 Prosedur Penyambungan Papan Gypsum :

e.3.1 Lapisan pertama (lebar lapisan 150 mm)

* Isi pertemuan gypsum dengan lapisan kompon setebal kira–kira 6 mm.

* Lekatkan pita kain sepanjang sambungan, kemudian tekan kain ke dalam lapisan kompon

dengan scrub.

* Pegang kape dengan sudut ± 450 dari permukaan papan dan tarik sepanjang sambungan

dengan tekanan yang cukup untuk menghilangkan gelembung udara dibawah pita.

* Sisakan kompon secukupnya dibawah pita kertas untuk memperoleh perekatan yang baik.* Segera lapisi pita kain dengan kompon (tipis saja), untuk mengurangi kemungkinan tepi pita

berkerut atau bergelombang yang dapat mengakibatkan keretakan.

* Tutup semua kepala paku/sekrup dengan kompon.

e.3.2 Lapisan kedua (lebar lapisan ± 200 mm)

* Setelah lapisan pertama kering, kikis bagian kompon yang menonjol, kemudian tutup dengan

lapisan kedua menggunakan scrub.


19/23

* Biarkan mengering.

e.3.3 Lapisan ketiga (lebar lapisan 275 mm)

* Setelah lapisan kedua kering, kikis bagian kompon yang menonjol sepanjang sambungan

untuk menghasilkan permukaan yang halus dan mulus.

* Aplikasikan lapisan kompon terakhir menggunakan scrub sampai selebar kira – kira 275mm.* Biarkan sampai benarbenar kering.

e.3.4 Pengampelasan

* Gunakan kertas amplas ukuran 120/150, amplas sambungan untuk memperoleh penyelesaian

akhir yang halus.

* Hindari pengamplasan secara berlebihan yang dapat mengoyak lapisan kertas.

e.3.5 Buat penguat bagi lubang-lubang M & E yang besar

4.0 PEMERIKSAAN /PENGETESAN

4.1. Persiapan4.2. Pelaksanaan

5.0 REKAMAN

5.1. Pemeriksaan Pekerjaan Plafond Gypsum

6.0 LAMPIRAN

6.1. Form Pemeriksaan Pekerjaan Plafond Gypsum

METODE KERJA GALIAN TANAH

1.0 REFERENSI

1.1 Spesifikasi teknis pekerjaan galian tanah dan gambar-gambar pelaksanaan.

1.2 Rencana Mutu Proyek

2.0 ALAT

2.1. Alat ukur (survey); Theodolit dan Autolevel

2.2. Excavator

2.3. Dump truck

2.4. Dozer

2.5. Compactor


20/23

2.6. Pompa air

2.7. Pacul

2.8. Dan lain-lain

3.0 LANGKAH KERJA

3.1. Persiapan

a. Menentukan metode yang akan digunakan, dalam arti menentukan start penggalian, akses

masuk untuk alat berat, skala prioritas penggalian serta kaitannya dengan tahapan pekerjaan

lain yang diharapkan tidak terjadi tumpukan pekerjaan yang satu dengan yang lainnya.

b. Akses masuk alat berat/ dump truck perlu diperhatikan agar disediakan akses masuk yang

baik, agar tidak terjadi tanah amblas, sehingga sirkulasi transportasi alat + dump truck menjadi

terganggu.c. Schedule pelaksanaan dimana kaitannya terhadap penyediaan alat berat, jumlah dump truck,

faktor cuaca, kapasitas galian per hari, penentuan subkontraktor galian. Point subkontraktor

galian harus dilihat dari segi bonafiditas dan referensi yang ada, agar tidak terjadi pemutusan

hubungan kerja akibat kegagalan kontraktor yang mengerjakan sehingga berdampak terhadap

schedule.

d. Biaya:

- Analisa anggaran biaya yang tersedia untuk pekerjaan galian.

- Pelajari data hasil test tanah yang ada (sondir, dll), untuk kemudian dilanjutkan dengan metode

galian yang akan dipakai.- Proteksi kelongsoran yang diakibatkan galian, oleh karena itu dengan melihat hasil test tanah

yang ada, serta spesifikasi tanah yang ada maka untuk mencegah kelongsoran galian dapat

dengan:

i. Permukaan galian dikamprot.

ii. Permukaan galian dikamprot (+ kawat locket)

iii. Cerucuk bambu

iv. Soil nailing

- Faktor pertimbangan kapasitas dump truck kecil = 7 m³.

Faktor pertimbangan kapasitas dump truck besar = 17 m³.Durasi excavator sampai naik ke dump truck 20 sampai dengan 25 menit.

Berdasarkan survei jumlah ritase 1 dump truck/ hari = 4 sampai dengan 5 rit.

Lokasi pekerjaan, faktor cuaca, tingkat kemacetan, lokasi pembuangan tanah berpengaruh

terhadap jumlah ritase per hari.

- Korelasi dengan schedule

Lama pelaksanaan galian:


21/23

Volume galian total (m³) = …… dump truck/ hari

Kapasitas 1 dump truck x jumlah ritase: dump truck/ hari

Jumlah dump truck per hari = Jumlah dump truck/ Waktu yang diinginkan

Waktu penyelesaian yang diinginkan

- Faktor yang harus dipertimbangkan:i. Faktor kesulitan di lokasi penggalian lama pemuatan tanah dari excavator ke dump truck.

ii. Lamanya pembuangan tanah ke lokasi buangan, tingkat kemacetan dll, akan mempengaruhi

jumlah ritase per 1 dump truck.

iii. Kapasitas 1 buah excavator dalam 1 hari bisa mencapai ± 15 – 18 ritase/ hari⇒ 255 m³ -

306 m³.

iv. Apabila lokasi penggalian cukup luas dan schedule pekerjaan yang sangat singkat, apabila

lokasi memungkinkan maka dapat digunakan 2 buah excavator, tetapi perlu dipertimbangkan

dari segi biaya dll, lokasi pekerjaan memungkinkan atau tidak.

3.2. Pelaksanaan

A. Turap

a. Untuk bidang penggalian yang besar dan luas/ dalam dan berbatasan dengan bangunan lain,

untuk mencegah terjadinya kelongsoran perlu disiapkan Sheet Pile, Continous Pile, H pile.

b. Untuk bidang yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu dalam dapat digunakan cerucuk

bambu dan permukaan tanah dikamprot, selama tidak terjadi hujan terus menerus cerucuk

bambu ini cukup untuk menahan kelongsoran.

c. Salah satu metode pencegah kelongsoran pun dapat menggunakan Soil Nailing yaitu denganpengeboran lubang pada bidang tegak, masukkan besi dan di grouting.

d. Pembuatan Caping Beam untuk turap-turap tersebut diatas.

B. Pengalian

a. Meneliti keadaan lapangan terhadap kemungkinan adanya pipa-pipa air, kabel listrik, telpon

dan lain-lain.

b. Menentukan batas daerah galian (survei dan marking koordinat serta elevasi). Perencanaan

yang matang untuk mengkorelasikan antara schedule per blok galian dengan jumlah alat beratyang harus disediakan serta kapasitasnya.

c. Menyiapkan data kerja.

d. Perlu dibuatkan beberapa titik pemantauan kelongsoran, ditaruh di tempat yang aman,

sehingga apabila terjadi pergerakan bidang galian dapat diketahui sejak dini. Penggalian yang

sulit dijangkau oleh alat berat, harus dikombinasikan dengan menggunakan alat manual

(Manual Excavation).


22/23

e. Faktor safety terutama untuk manual excavation perlu mendapat perhatian yang lebih

terutama untuk tenaga kerja yang bekerja di lokasi galian.

f. Untuk penggalian dengan level di bawah muka air tanah, perlu disiapkan sump pit/ dewatering

untuk menjaga keseimbangan air di sekitarnya, karena apabila tidak disiapkan sistem

dewatering yang baik, maka resiko penurunan level air sekitar tinggi sekali dan kesulitan didalam penggalian.

3.3 Gangguan Air

a. Perlu mendapat perhatian yang besar untuk selalu mengontrol dan mengendalikan muka air

tanah dengan pompa-pompa submersible atau dewatering system.

b. Lokasi galian diusahakan harus kering.

c. Melindungi tepi-tepi/ lereng galian dari terpaan air yang terus menerus karena merupakan

faktor kelongsoran yang tinggi.

d. Harus disiapkan sump pit.

3.4 Perbaikan Pekerjaan

a. Jika terjadi pergerakan tanah atau kelongsoran segera hentikan pekerjaan.

b. Melakukan pencegahan kelongsoran selanjutnya dengan perbaikan turap yang ada ataupun

penambahan turap yang baru.

c. Jika karena gangguan air, maka air harus segera dikeringkan/ disalurkan.

d. Memeriksa keadaan Bench Mark, bangunan sekitar, jalan yang ada, agar tidak terganggu.

e. Jangan membebani tepi galian dengan penumpukan tanah galian maupun material lainnya.

4.0 PEMERIKSAAN / PENGETESAN

4.1. Persiapan

4.2. Batas galian

4.3. Kemiringan galian

4.4. Jenis tanah galian4.5. Level (Awal dan akhir)

4.6. Proteksi (Jenis Sistem)

4.7. Dewatering

5.0 REKAMAN

5.1. Pemeriksaan Pekerjaan Galian Tanah


23/23

6.0 LAMPIRAN

6.1. Form Pemeriksaan Pekerjaan Galian Tanah

persentase camp betton dan baja ringan

Documents