perbedaan hasil latihan volley dengan …lib.unnes.ac.id/20800/1/6301409072-s.pdf · pahala dari...

72
PERBEDAAN HASIL LATIHAN VOLLEY DENGAN METODE VOLLEYS AGAINST THE FENCE DAN DOWN THE LINE VOLLEYS TERHADAP KEMAMPUAN BACKHAND VOLLEYPADA IKK TENIS UNNES TAHUN 2013 SKRIPSI diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang Oleh Dwi Bagus A. S 6301409072 PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Upload: ngokhue

Post on 07-Apr-2018

223 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

PERBEDAAN HASIL LATIHAN VOLLEY DENGAN METODE VOLLEYS AGAINST THE FENCE DAN DOWN THE LINE

VOLLEYS TERHADAP KEMAMPUAN BACKHAND VOLLEYPADA IKK TENIS UNNES

TAHUN 2013

SKRIPSI diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Dwi Bagus A. S

6301409072

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

ii

ABSTRAK Dwi Bagus A. S,2014. “Perbedaan Hasil Latihan Volley dengan Metode Volleys Against The Fence dan Metode Down The Line Volleys Terhadap Kemampuan Backhand Volley pada IKK Tenis UNNES tahun 2013”. Skripsi Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, Soedjatmiko, M.Pd., Drs. Hermawan, M.Pd. Kata Kunci:Volleys Against The Fence, Down the Line Volleys, Backhand Volley Rumusan masalah dalam penelitian ini: 1) Apakah ada pengaruh hasil latihan Volley dengan metode Volleys AgainstThe Fence terhadap kemampuan Backhand Volley pada IKK Tenis Unnes tahun 2013, 2) Apakah ada pengaruh hasil latihan Volley dengan metode Down The LineVolleys terhadap kemampuan Backhand Volley pada IKK tenis Unnes tahun 2013, 3) Apakah ada perbedaan hasil latihan volley dengan metode VolleysAgainst The Fence dan Down The Line Volleys terhadap kemampuan Backhand Volley pada IKK tenis Unnes tahun 2013. Tujuan penelitian ini yaitu, 1) Mengetahui pengaruh hasil latihan volley dengan metode Volleys Agaist The Fence terhadap kemampuan Backhand Volley pada IKK Tenis Unnes tahun 2013, 2) Mengetahui pengaruh hasil latihan volley dengan metode Down The Line Volleys terhadap kemampuan Backhand Volley pada IKK Tenis Unnes tahun 2013, 3) Mengetahui perbedaan hasil latihan volley antara metode Volleys Agaist The Fence dan Down The Line Volleys terhadap kemampuan Backhand Volley pada IKK Tenis Unnes tahun 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Populasi penelitian mahasiswa IKK Tenis Universitas UNNES Tahun 2013 sebanyak 15 mahasiswa. Sampel yang digunakan sebanyak 14 mahasiswa. Dalam pengambilan sampel peneliti menggunakan teknik random sampling.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Metode Volleys Against The Fence sebagai kelompok eksperimen, Metode Down The Line Volleys sebagai kelompok kontrol, dan sebagai Variabel terikatnya adalah Kemampuan Backhand Volley. Instrumen test yang digunakan dalam penelitian ini adalahTimmers Tennis Skill Test. Hasil analisis data diperoleh 1) hasil nilaithitung = -5.50< ttabel= 2,45 untuk taraf signifikasi 5% dengan dk 6, hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan dari latihan Metode Volleys Against The Fence sebelum dan sesudah mendapat perlakuan, 2) hasil nilai thitung = -1,61< ttable = 2,45 untuk taraf signifikasi 5% dengan dk 6, hal ini berarti tidak ada perbedaan yang signifikan dari latihan Metode Down The Line Volleys sebelum dan sesudah mendapat perlakuan, 3) hasil nilai thitung = 3,24< ttabel = 2,45 untuk taraf signifikasi 5% dengan dk 6, hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara latihan Metode Volleys Against The Fence dengan Metode Down The Line Volleys sesudah mendapat perlakuan. Dengan demikian dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara latihan Metode Volleys Against The Fence dengan Metode Down The Line Volleys terhadap kemampuan volley pada IKK Tenis Universitas Negeri Semarang tahun 2013. Saran penulis adalah 1) Bagi pelatih dalam usaha meningkatkan kemampuan Backhand volleyspada petenis dapat dilaksanakan juga latihan volley dengan MetodeVolleys Against The Fence karena sudah terbukti, 2) Bagi pelatih tenis hendaknya memberikan program secara berimbang antara latihan fisik, teknik, taktik dan mental dalam meningkatkan kemampuan volley pada petenis.

iii

iv

v

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

Jika kita salah segeralah memperbaikinya, jika kita gagal maka berusaha

untuk mencobanya kembali, tetapi jika kita menyerah semuanya akan

selesai (Mario Teguh).

Persembahan:

Persembahkan kepada:

1. AyahandaSuyanto dan Ibu

TriHaryatun

2. Kakak Eka Artha Wulan Saridan adik

saya Trio Bagas Tegar Maulana

3. Teman-teman PKLO angkatan 2009.

Almamaterku yang tercinta.

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Perbedaan Hasil Latihan Volley dengan Metode Volleys

Againts The Fence dan Down The Line Volleys Terhadap Kemampuan Backhand

Volley pada IKK Tenis UNNES Tahun 2013”. Skripsi ini disusun dalam rangka

menyelesaikan studi Strata satu untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Semarang.

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan serta

kerjasama dari semua pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih

kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan

peneliti menjadi mahasiswa Universitas Negeri Semarang.

2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan izin dan kesempatan penulis untuk menyelesaikan skripsiini.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNNES yang telah

memberikan dorongan dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Soedjatmiko, M.Pd.,selaku pembimbing I dan Bapak Drs. Hermawan,

M.Pd.,selakuPembimbing II yang telah banyak memberikan petunjuk,

bimbingan serta pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan baik dan lancar.

5. Dosen Penguji yang telah banyak memberikan bimbingan, dukungan dan

bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.

viii

6. Bapak dan ibu dosen pengajar, karyawan TU, dan ibu penjaga perpustakaan

prodi pendidikan kepelatihan olahraga yang telah memberikan bekal ilmu

pengetahuan selama penulis belajar di Jurusan Pendidikan Kepelatihan

Olahraga.

7. Bapak Rizam Pelatih IKK Tenis UNNES Tahun 2013 atas ijin yang diberikan

untuk melakukan penelitian ini serta bantuan dan dukungan selama

penyusunan skripsi ini.

8. Rekan-rekan Ilmu Kepelatihan Khusus Tenis angkatan 2009 yang telah

membantu selama penelitian.

9. Teman-teman PKLO angkatan 2009, teman-teman PPL SMK NU1Kendal

dan teman-teman KKN Desa Tanggeran Kecamatan Paninggaran

Kabupaten Pekalongan yang selalu memberi motivasi dan semangat kepada

saya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Semoga amal baik dan bantuan yang telah diberikan senantiasa mendapat

pahala dari Allah SWT dan apa yang penulis uraikan dalam skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Semarang, 7 Januari 2015

Penulis

ix

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL......................................................................................................... i

ABSTRAK................................................................................................... ii

PERNYATAAN............................................................................................ iii

PERSETUJUAN.......................................................................................... iv

PENGESAHAN........................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................. vi

KATA PENGANTAR……………................................................................ vii

DAFTAR ISI................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah .................................................................. 4

1.3 Pembatasan Masalah ............................................................... 5

1.4 Rumusan Masalah .................................................................... 5

1.5 Tujuan Penelitian...................................................................... 6

1.6 Manfaat Penelitian ……............................................................ 7

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori.......................................................................... 8

2.1.1 Olahraga Tenis......................................................... 8

2.1.2 Pengertian dan Prinsip-Prinsip Latihan ................... 13

2.1.3 Teknik Dasar Tenis .................................................. 16

2.1.4 Pukulan Volley ......................................................... 18

2.1.5 Macam-macam Pukulan Volley................................ 19

2.1.6 Teknik Pukulan Volley ............................................. 20

2.1.7 Metode Volleys Against The Fence.......................... 23

2.1.8 Metode Down The Line Volleys................................ 24

x

2.2 Kerangka Berfikir ....................................................................... 25

2.3 Hipotesis .................................................................................... 26

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian ...................................................... 28

3.2 Variabel Penelitian .................................................................... 29

3.3 Populasi, Sampel dan Penarikan Sampel ................................. 29

3.4 Instrumen Penelitian ................................................................. 30

3.5 Waktu dan Lokasi Penelitian ..................................................... 31

3.6 Prosedur Penelitian ................................................................... 31

3.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penelitian ........................... 32

3.8 Teknik Analisis Data ................................................................. 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ....................................................................... 35

4.1.1 Deskripsi Data ....................................................... 35

4.1.2 Uji Persyaratan Analisa Data ................................ 36

4.1.2.1 Uji Normalitas.......................................... 36

4.1.2.2 Uji Homogenitas...................................... 37

4.1.3 Uji Hipotesis ........................................................... 38

4.2 Pembahasan ............................................................................. 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ............................................................................. 46

5.2 Saran .................................................................................. 46

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 47

LAMPIRAN-LAMPIRAN ……………………………………………………... 49

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Persiapan Perhitungan Statistik Pola M-S............................................ 33

2. Deskripsi data hasil post test kemampuan volley Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol …………………………………….. 36

3. Hasil Uji Normalitas .............................................................................. 37

4. Hasil Uji Homogenitas........................................................................... 38

5. Uji Beda Hasil pre test dan post test latihan padaKelompok

Eksperimen .......................................................................................... 39

6. Uji Beda Hasil PreTest dan Post Test latihan pada

Kelompok Kontrol ………………………………………………………… 40

7. Uji Beda Hasil PreTest dan Post Test Kelompok Eksperimen

dan Kelompok Kontrol .......................................................................... 41

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Lapangan Tenis ................................................................................... 10

2. Pukulan Volley ..................................................................................... 19

3. Posisi Siap (Ready Position) Tampak Depan ...................................... 21

4. Swing Backhand Volley ........................................................................ 21

5. Gerakan Kaki Backhand Volley …………………………………………. 22

6. Posisi Kepala Raket saat Backhand Volley ......................................... 23

7. Pola LatihanMetode Volleys Against The Fence ……………………… 24

8. Pola Latihan Metode Down The Line Volleys …………………………. 25

9. Lapangan Tes Volley ……………………………………………………… 31

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Penetapan Dosen Pembimbing ………………………………………….. 50

2. Surat Izin Penelitian..………………………………………………………. 51

3. Usulan Penetapan Dosen Pembimbing …………………………………. 52

4. Daftar Nama Mahasiswa IKK Tenis UNNES tahun 2013 ..................... 53

5. Hasil Tes Awal …………………………………………………………….... 54

6. Hasil Pre Test BackhandVolleys berdasarkan Rangking ……………… 55

7. Hasil Undian Matching berdasarkan pre test pukulan Backhand

Volleys dengan pola M-S ………………………………………………….. 56

8. Daftar Sampel Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Berdasarkan PreTest ………………………………………………………. 57

9. Hasil uji t kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

berdasarkan Pre Test …………………………....................................... 58

10. Program Latihan MetodeVolleys Against The Fence …………………... 60

11. Program Latihan Metode Down The Line Volleys ………………………. 63

12. Petunjuk Pelaksanaan Tes Backhand Volley ………………………….... 67

13. Hasil Tes Akhir …………………………………………………………….... 68

14. Hasil Post Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ……….. 69

15. Hasil uji t kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

berdasarkan Post Test ……………………………………………………... 70

16. Petugas Penelitian ………………………………………………………..... 72

17. Tabel Uji t…………………………………………………………………….. 73

18. Alatdan Perlengkapan Penelitian …………………………………………. 74

19. Dokumentasi ………………………………………………………………… 75

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Olahraga merupakan segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong,

membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial ( UU RI No.

3 Th. 2005,2006:3). Kegiatan yang sistematis dalam olahraga adalah kegiatan

yang menuntut kesanggupan jasmaniah tertentu untuk menggunakan tubuh

secara menyeluruh. Olahraga juga sebagai salah satu bentuk dari upaya

peningkatan kualitas manusia Indonesia yang diarahakan pada pembentukkan

watak dan kepribadian, dispilin dan sportivitas yang tinggi, serta peningkatan

prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebanggaan nasional.

Tenis bukanlah permainan yang tidak seimbang atau berat sebelah,

seperti beberapa permainan lain, karena semua otot pada badan ikut bergerak.

Ia membuat mata lebih tajam, otak lebih awas, dan reaksi otot lebih cepat. Ia

menjaga kelangsingan pinggang dan tekanan darah, tetapi melapangkan rongga

dada. Kalau dilakukan secara teratur dan rasionil, ia akan membantu kesehatan

dan bergairah (Scharff, R 1656:5).

Permainan tenis dengan pesat telah menjadi olahraga yang paling

digemari dan yang paling internasional diantara semua permainan. Lebih dari

empat puluh negara di dunia memperebutkan piala Davis Cup dalam satu tahun.

Dengan lain perkataan, tenis, sungguhpun salah satu permainan termuda, tidak

mengenal batas-batas negara, tidak mengenal hambatan bahasa dan adat

istiadat (Scharff, R 1656:5).

2

Untuk dapat bermain tenis dengan baik dan benar serta berprestasi tinggi,

khususnya bagi petenis pemula teknik dasar dalam bermain tenis harus dikuasai.

Teknik dasar yang harus dikuasai dalam tenis antara lain: 1) Ball controlyaitu

mengatur waktu kapan saat yang tepat untuk memukul bola. 2) Grips yaitu cara

memegang raket. 3) The Element of Basic Strokes yaitu teknik pukulan dasar.

Menurut B. Yudoprasetio (1981:43) “Pukulan-pukulan dalam permainan tenis

digolongkan dalam tiga golongan, yakni: Groundstroke, Volleys dan Overhead

Stroke”. Sedangkan untuk pukulan groundstroke dapat dibedakan lagi menjadi

beberapa jenis antara lain: a)Forehand Drive, b) Drop Shot, c) Backhand

Drive,d)Half Volley. Pendapat lain juga mengatakan dalam permainan tenis

lapangan ada empat jenis pukulan dasar yang harus dikuasai oleh seorang

pemain tenis yaitu; a) Service, b) Foehand Drive (Groundstroke), c)Backhand

Drive (Groundstroke), d) Volley (Scharff, R 1656:24).

Volley berasal dari istilah bahasa Perancis, yakni Vollee, yang berarti

berterbangan. Demikianlah volley berarti pukulan terhadap bola yang sedang

melayang, sebelum jatuh dalam lapangan (B. Yudoprasetio, 1656:43). Volley

dimainkan sebelum bola memantul dilapangan sehingga pemain harus dapat

menentukan titik kontak yang tepat antara raket dan bola (Magethi, 1993:34).

Pukulan volley merupakan pukulan yang mempunyai peranan penting dalam

permainan tenis disamping teknik pukulan yang lainnya. Namun dalam

kenyataannya permainan tenis lebih sering menggunakan pukulan drive

dibandingkan dengan pukulan volley. Padahal jika seorang pemain menguasai

pukulan volley dengan teknik yang benar dan tepat maka tidak menutup

kemungkinan akan sering mendapatkan point dari hasil pukulan volley tersebut.

3

Untuk bisa menggunakan pukulan volley dengan baik dan benar maka

teknik dalam volley haruslah dikuasai. Adapun teknik dalam volley antara lain: 1)

Grips yaitu teknik pegangan raket. Pegangan yang sebaik-baiknya untuk volley

adalah peganganEastern Backhand atau Continental. 2) Posisi siap. Posisi siap

pada volley sama dengan pada drive. Pemain berdiri mengangkangi center

service-linekuranglebih diantara net dan garis-service, dengan kaki

direnggangkan satu dari yang lain, dan lutut sedikit ditekukkan. 3) Gerakan kaki.

Pemain harus melangkah ke bola tepat sebelum memukul bola. Jika pemain

tidak siap dan waspada maka tidak dapat melangkah kemuka pada waktunya

dan memukul volley cukup didepannya. Punggung pemain harus tetap lurus. 4)

Kepala raket. Kepala atau daun raket senantiasa berada lebih tinggi dari

pergelangan, harus selalu miring ke atas.

Backhand Volley merupakan pukulan terhadap bola yang masih di udara

dengan menarik lengan ke kiri sedikit ke samping kanan, permukaan raket sedikit

dibuka dan bahu berputar sedikit ke samping dan kaki kanan melangkah ke

depan pada saat memukul bola. Untuk memperoleh hasil yang baik maka harus

memperhatikan teknik dasar yang meliputi cara memegang raket, posisi badan

pada saat memukul, gerakan ayunan lengan dan raket serta posisi raket pada

saat mengenai bola. Keempat unsur teknik pukulan dasar tersebut dikenal

dengan istilah Four In One Principles. Yaitu suatu prinsip yang merupakan suatu

kesatuan dari keempat unsur teknik dalam melakukan suatu pukulan dalam tenis.

Agar mampu melakukan pukulan Backhand volley dengan baik, ada

beberapa macam metode latihan, namun seiring perkembangan permainan tenis

pelatih memiliki kemampuan untuk menciptakan variasi latihan. Variasi latihan

tersebut diharapkan dapat membantu kemampuan anak didik dalam menerima

4

dan memahami apa yang diajarkan dan diharapkan dari pelatih. Variasi bentuk

latihan yang diberikan diharapkan dapat menghindari kejenuhan saat latihan dan

juga dengan latihan tersebut dapat meningkatkan latihan secara optimal.

IKK Tenis merupakanmata kuliah yang telah diambil mahasiswa semester

lima sebelum menggunakan kurikulum tahun 2013, khususnya jurusan PKLO.

Dimana mahasiswa telah memperhitungkan kemampuannya sendiri sebelum

mengambil mata kuliah tersebut sesuai dengan bakat dan minat masing-masing.

IKK Tenis di Unnes dilaksanakan seminggu tiga kali yaitu, hari senin, rabu dan

jumat dan dimulai pukul 15.30. Pada IKK Tenis Unnes tahun 2009

dalampertandingan mengalami kekalahan. Terbukti dalam suatu pertandingan

persahabatan melawan tim dari Sekaran Tenis Club yang sebagian besar

pemainnya berlatih secara otodidak mahasiswa IKK Tenis sebagian besar

mengalami kekalahan. Salah satu faktor yang menjadi penyebab kekalahan

tersebut yaitu dalam pukulan Volley.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah diatas dapat dilihat bahwa belum

maksimalnya teknik pukulan volley. Mahasiswa lebih cenderung terfokus pada

latihan teknik pukulan Backhand drive dan pukulan Forehand drive. Sedangkan

teknik pukulan volley yang benar apabila dilaksanakan dengan benar tidak

menutup kemungkinan akan menghasilkan angkadibanding teknik pukulan yang

lain. Untuk itu perlu adanya latihan teknik pukulan volley yang bisa

memaksimalkan pukulan volley mahasiswa IKK Tenis Unnes.

5

Metode Volleys Against The Fencedan Metode Down The Line

Volleysmerupakan program latihan untuk melatih teknik pukulan volley. Kedua

metode ini sangat efektif untuk melatih teknik pukulan volley.Dimana kedua

metode latihan tersebut adalah metode yang sering kali terdapat pada saat

pertandingan tenis telah berlangsung.

1.3 Pembatasan Masalah

Supaya penelitian ini menjadi jelas dan terfokus peneliti membatasi

masalah yang dibahas. Maka masalah dalam penelitian ini dibatasi hanya pada

dua variabel saja yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Adapun pembatasan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1.3.1 Pengaruh hasil latihan volley dengan metode Volleys AgainstThe Fence

terhadap kemampuan Backhand Volley pada IKK Tenis Unnes tahun 2013.

1.3.2 Pengaruh hasil latihan volley dengan metode Down The LineVolleys

terhadap kemampuan Backhand Volley pada IKK Tenis Unnes tahun 2013.

1.3.3 Perbedaan hasil latihan volley dengan metode Volleys Against The Fence

dan Down The Line Volleys terhadap kemampuan Backhand Volley pada IKK

Tenis Unnes tahun 2013.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada pembatasan masalah, maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

6

1.4.1 Apakah ada pengaruh hasil latihan Volley dengan metode Volleys

AgainstThe Fence terhadap kemampuan Backhand Volley pada IKK Tenis

Unnes tahun 2013?

1.4.2 Apakah ada pengaruh hasil latihan Volley dengan metode Down The

LineVolleys terhadap kemampuan Backhand Volley pada IKK Tenis Unnes tahun

2013?

1.4.3 Apakah ada perbedaan hasil latihan volley dengan metode

VolleysAgainst The Fence dan Down The Line Volleys terhadap kemampuan

Backhand Volley pada IKK Tenis Unnes tahun 2013?

1.5 Tujuan Penelitian

Sejalan dengan perumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini meliputi

hal-hal berikut ini :

1.5.1 Mengetahui pengaruh hasil latihan volley dengan metode Volleys Agaist

The Fence terhadap kemampuan Backhand Volley pada IKK Tenis Unnes tahun

2013.

1.5.2 Mengetahui pengaruh hasil latihan volley dengan metode Down The Line

Volleys terhadap kemampuan Backhand Volley pada IKK Tenis Unnes tahun

2013.

1.5.3 Mengetahui perbedaan hasil latihan volley antara metode Volleys Agaist

The Fence dan Down The Line Volleys terhadap kemampuan Backhand Volley

pada IKK Tenis Unnes tahun 2013.

7

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini antara lain:

1.6.1 Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi

mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan terutama bagi mahasiswa jurusan

Pendidikan Kepelatihan Olahraga.

1.6.2 Secara Praktis

a. Bagi Mahasiswa, sebagai acuan untuk meningkatkan keterampilan

Backhand Volley.

b. Bagi Pelatih, sebagai pertimbangan dalam memilih metode yang tepat

untuk meningkatkan keterampilan Backhand Volleypada Mahasiswa IKK

Tenis Unnes agar tercipta prestasi yang meningkat.

8

BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Olahraga Tenis

Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan

olahragawan secara terencana, berjenjang dan berkelanjutan melalui kompetisi

untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi

keolahragaan (UU No. 3 Th. 2005:3). Olahraga sendiri pada hakikatnya bersifat

netral, namun masyarakatlah yang kemudian membentuk kegiatannya dan

memberi arti bagi kegiatan itu. Karena itu, seperti di Indonesia, sesuai dengan

fungsi dan tujuannya kita mengenal beberapa bentuk kegiatan olahraga, seperti

(1) olahraga pendidikan-untuk tujuan bersifat mendidik, (2) olahraga rekreasi-

untuk tujuan yang bersifat rekreatif, (3) olahraga kesehatan-untuk tujuan

pembinaan kesehatan, (4) olahraga rehabilitasi - tujuan rehabilitasi, (5) olahraga

kompetitif-tujuan untuk mencapai prestasi setinggi-tingginya (Lutan, R 2000:7).

A.A Katilli (1973: 7 ) tenis di mainkan dengan raket dan bola bergaris

tengah k.l. 2 ½ inci yang terbuat dari karet berisi angin dan terbungkus dengan

bulu kempa atau vilt. Bermain tenis bisa di segala lapangan seperti : lapangan

rumput, tanah liat, gravel, aspal, beton ataupun kayu. Ada lapangan indoor atau

di dalam gedung ada pula yang di luar gedung tanpaatap membantu kesehatan

dan bergairah.

Tenis juga telah banyak di ubah oleh teknologi. Dulu lapangan tenis

hanya terbuat dari rumput, tanah liat atau beton. Kini lapangan tersebut dibuat

dari bahan-bahan sintetis dengan warna-warni pemukaan yang di buat

9

berdasarkan pesanan ( Brown, 1999:2 ). Tenis dimainkan oleh paling sedikit dua

orang dengan raket dan bola bergaris tengah 8 cm yang terbuat dari karet berisi

angin dan terbungkus dengan bulu kempa atau vilt( A.A Katilli, 1973 : 8 ).

Bermain tenis bisa di segala lapangan seperti: lapangan rumput, tanah liat,

gravel, aspal, beton ataupun kayu. Ada lapangan indoor atau di dalam gedung

ada pula yang di luar gedung tanpa atap.

Lapangan tenis disebut juga Baan ( Belanda ) atau court ( Inggris ).Pada

mulanya permainan ini dimainkan di atas rumput ( Lawn ) oleh sebab itu nama

tradisi Lawn Tennis. Lapangan bemain untuk tunggal dan ganda berbeda. Untuk

tunggal lapangan berukuran panjang 23.77 meter, lebar 8.23 meter dan di

tengah dipisahkan oleh sebuah jaring atau net yang di bagian tengahnya tinggi

91.4 cm dan bagian yang dekat dengan net tingginya 1.067 meter. Garis batas

sebelah menyebelah pinggir disebut garis pinggirsedangkan garis batas lain

disebut base line. Pada kedua belah jaring, pada jarak 6.4 meter sejajar dengan

itu terdapat garis yang dinamai service line. Garis pada bagian tengah bernama

half court atau centre service line dan membagi lapangan menjadi dua bagian

sama besar, tiap bagian dinamai service court. Jadi seluruh lapangan untuk

permainan single terbagai atas 6 bidang : empat service court dan dua

backcourt. Garis pendek yang menandai pertengahan disebut center

mark(Scharff, R 1656 : 6 ).

Lapangan bermain untuk double (ganda) diperluas dengan 4 kaki 6 inchi

kiri kanan jadi 36 kaki. Namun hal ini tidak mempengaruhi ruang main atau tidak

berpengaruh pada bidang service (Schraff, R 1656:6)

10

Gambar 1 Lapangan Tenis

Sumber : www.google.com/tenis

Perlengkapan yang baik merupakan hal yang sangat penting bagi pemain

tenis, baik untuk alasan fisik maupun psikologis (Lardner, Rex 1987 : 21 ).

Menurut Harsono (1988), untuk mencapai tujuan meningkatkan

keterampilan atau prestasi semaksimal mungkin ada 4 aspek latihan yang perlu

dilatih secara seksama, yaitu: 1) Kondisi Fisik, 2) teknik, 3) taktik, 4) mental.

1. Kondisi Fisik

Kondisi fisik adalah suatu kesatuan utuh, dari komponen yang tidak dapat

dipisahkan begitu saja. Artinya bahwa didalam usaha peningkatan kondisi

fisik maka seluruh komponen tersebut harus dikembangkan, walaupun

secara keseluruhan terutama dilakukan dengan sistem prioritas sesuai

keadaan atau status komponen itu dan untuk keperluan apa keadaan atau

status yang dibutuhkan tersebut (M. Sajoto, 1990: 8). Kondisi fisik akan baik,

apabila semua komponen yang ada terpelihara dengan baik. Komponen

kondisi fisik menurut M. Sajoto (1990: 8-9) meliputi kekuatan, daya tahan,

11

daya otot, kecepatan, daya lentur, kelincahan, koordinasi, keseimbangan,

ketepatan dan reaksi.

Kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap

suatu tahanan. Kekuatan merupakan komponen yang sangat penting guna

meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan karena kekuatan merupakan

daya penggerak aktifitas fisik, memegang peranan penting dalam melindungi

atlet/orang dari kemungkinan cedera, dan dapat memperkuat stabilitas

sendi-sendi (Harsono, 1988:177).

Daya tahan adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu untuk bekerja

dengan waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan

setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut (Harsono, 1988:155).

Kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk mengubah posisi di area

tertentu. Seseorang yang mampu mengubah satu posisi yang berbeda

dalam kecepatan tinggi dengan koordinasi yang baik, berarti kelincahannya

cukup baik (M. Sajoto, 1990: 9).

Kelentukan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang

gerak sendi. Latihan kelentukan berfungsi untuk memperluas ruang gerak

persendian, selain itu juga bermanfaat untuk mengurangi/menghindari

cedera, dan juga membantu gerak koordinasi teknik menjadi lebih baik

dengan tenaga yang efisien (Harsono, 1988:163).

Daya ledak adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal

dalam waktu yang sangat cepat (Harsono, 1988: 200). Daya ledak sangat

diperlukan dalam berbagai macam olahraga, salah satunya adalah tenis.

Koordinasi adalah kemampuan seseorang dalam meng-integrasi-kan

bermacam-macam gerakan yang berbeda dalam pola gerakan tunggal

12

secara efektif (M. Sajoto, 2000: 9). Dalam penerapan latihan Backhand

volleymetode volleys against the fence dandown the line volleys, yang

dimaksud dengan koordinasi adalah urutan keseluruhan gerakan dalam satu

kali memukulBackhand volleys.

Keseimbangan adalah kemampuan seseorang mengendalikan organ syaraf

otot (M. Sajoto, 2000: 9). Dalam penerapan latihan Backhand volley metode

volleys against the fence dan down the line volleys, yang dimaksud dengan

keseimbangan adalah pada saat memukul, posisi badan tetap seimbang

yaitu dengan cara kaki kanan, lengan kiri dan dengan mengangkat tumit

sedikit dari tanah.

Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak

bebas terhadap suatu sasaran (M. Sajoto, 2000:9). Dalam penerapan

metode latihan Backhand volleys against the fence dan down the line

volleys yang dimaksud ketepatan adalah memukul bola pada sasaran yang

tepat.

Reaksi adalah kemampuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya

dalam menghadapi rangsangan yang ditimbulkan lewat indera, syaraf atau

feeling lainnya, (M. Sajoto, 2000:10). Dalam penerapan metode latihan

Backhand volleys against the fence dandown thelinevolleysyang dimaksud

reaksi adalah kemampuan dalam merespon perkenaan bola pada saat

perkenaan bola.

2. Teknik

Latihan teknik bertujuan untuk mempermahir penguasaan keterampilan gerak

dalam suatu cabang olahraga. Penguasaan keterampilan dari teknik-teknik

13

dasar amatlah penting karena akan menentukan kemahiran melakukan

keseluruhan gerak dalam suatu cabang olahraga.

3. Taktik

Latihan taktik bertujuan untuk mengembangkan dan dan menumbuhkan daya

tafsir pada atlet ketika melaksanakan kegiatan olahraga yang bersangkutan.

Yang dilatih adalah pola-pola permainan, strategi dan taktik pertahanan dan

penyerangan. Latihan taktik akan bisa berjalan mulus apabila teknik dasar

sudah dikuasai dengan baik dan atlet mempunyai tingkat kecerdasan yang

baik pula.

4. Mental

Latihan mental adalah latihan yang lebih banyakl menekankan pada

perkembangan kedewasaan (maturitas) serta emosional atlet, seperti

semangat bertanding, sikap pantang menyerah, keseimbangan emosi

terutama ketika berada dadlam posisi stres, fair play, percaya diri, kejujuran,

kerjasama, serta sifat-sifat positif lainnya.

2.1.2 Pengertian dan Prinsip-Prinsip Latihan

Pengertian latihan dalam terminologi asing sering disebut dengan training,

exercise, practice. Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang

pengertian latihan olahraga sebagai berikut :

2.1.2.1 Proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja yang dilakukan secara

berulang-ulang kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau

pekerjaannya (Harsono, 1988 : 101).

2.1.2.2 Program pengembangan pemain untuk bertanding, berupa peningkatan

keterampilan dan kapasitas energi (Bompa, 1999 : 394).

14

2.1.2.3 Proses yang sistematis untuk meningkatkan kebugaran pemain sesuai

cabang olahraga yang dipilih (Thompson, 1993 : 61).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa latihan olahraga

pada hakekatnya adalah proses sistematis untuk menyempurnakan kualitas

kinerja pemain berupa kebugaran, keterampilan, dan kapasitas energi dengan

memperhatikan aspek pendidikan dan menggunakan pendekatan ilmiah.

Penyusunan dan pelaksanakan program latihan hendaknya memperhatikan

prinsip-prinsip latihan sebagai berikut :

1. Prinsip Individualisasi

Setiap atlet mempunyai perbedaan individu dalam latar belakang

kemampuan potensi dan karakteristik. Latihan harus dirancang dan disesuaikan

kekhasan setiap atlet agar menghasilkan yang terbaik. Faktor-faktor yang harus

diperhitungkan antara lain: umur, jenis kelamin, ciri-ciri fisik, status kesehatan,

lamanya berlatih, tingkat kesegaran jasmani, tugas sekolah/pekerjaan/keluarga,

ciri-ciri psikologis, dan lain-lain (Rubianto Hadi, 2007:49).

2. Prinsip Variasi Latihan

Latihan fisik yang dilakukan dengan benar seringkali menuntut banyak

waktu dan tenaga atlet. Latihan yang dilakukan dengan berulang-ulang dan

monoton dapat menyebabkan rasa bosan (boredom). Untuk mencegah itu harus

diterapkan latihan-latihan yang bervariasi. Latihan kekuatan otot tungkai

misalnya, selain leg pressdapat pula diciptakan bentuk-bentuk latihan yang sama

manfaatnya seperti lompat bangku, naik tangga, sepak bola jongkok, dan lain-

lain (Rubianto Hadi, 2007:50).

3. Prinsip Pedagogik

15

Latihan pada dasarnya proses pendidikan yang membantu individu dalam

meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Prisnsip pedagogik

mengarahkan latihan mengikuti berbagai kaidah yaitu: multilateral,

pengembangan, kesehatan, kebermanfaatan, kesadaran, sistematis, dan gradual

(Rubianto Hadi, 2007:50).

4. Prinsip Keterlibatan Aktif

Salah satu tugas pelatih dalam proses latihan adalah memperlakukan

atlet dengan kesempatan yang sama, oleh karena itu perlu merancang

manajemen latihannya agar setiap atlet dapat melaksanakan kegiatan secara

optimal (Rubianto Hadi, 2007:50).

5. Prinsip Recovery

Recovery atau pemulihan merupakan faktor yang amat kritikal dalam

pelatihan olahraga modern. Karena itu pelatih harus dapat menciptakan

kesempatan-kesempatan recovery dalam setiap sesi latihannya. Prinsip

Recovery harus dianggap sama pentingnya dengan prinsip overload(Rubianto

Hadi, 2007:51)

6. Prinsip Kembali ke Asal (Resersible)

Beberapa pelatih sering mengatakan bahwa bila tidak menggunakan

prinsip ini maka akan kehilangan. Lamanya istirahat yang dilakukan jangan

terlalu lama, karena kalau terlalu lama maka kondisi tubuh akan kembali ke asal,

dan sebaliknya bila tidak diberi istirahat sama sekali juga tidak akan ada

peningkatan (Rubianto Hadi, 2007:52).

7. Prinsip Pemanasan ( Warming Up)

Pemanasan bertujuan menyiapkan fisik dan psikis sebelum latihan. Selain

itu pemanasan dilakukan terutama untuk menghindari cedera. Bentuk-bentuk

16

pemanasan meliputi: jogging, peregangan statis, peregangan dinamis, dan

pelemasan persendian (Rubianto Hadi, 2007:53).

8. Prinsip Pendinginan (Cooling Down)

Pendinginan bertujuan untuk mengembangkan kondisi fisik dan psikis

pada keadaan semula. Pendinginan dilakukan seperti aktivitas pemanasan

dengan intensitas yang lebih rendah (Rubianto Hadi, 2007:53).

2.1.3 Teknik Dasar Tenis

Ada bermacam-macam jenis pukulan yang digunakan dalam bermain

tenis. Pemain harus mengetahui dan menguasai jenis-jenis pukulan tersebut

agar bermain tenis dengan baik dan benar.Menurut B. Yudoprasetio (1981: 13)

“Ada tiga cara memegang raket, yakni cara memegang di Amerika bagian timur

(disebut eastern grip), cara memegang di Eropa (disebut continentalgrip), dan

cara memegang di Amerika bagian barat (disebut western grip)”. B. Yudoprasetio

(1981: 43), mengatakan ada 7 macam pukulan dalam tenis yaitu: serve,

Backhand danForehand drive, volley, smash, dropshot, dan lob. Diantara

pukulan tersebut menurut Scharff, R (1656: 24), terdapat empat pukulan dasar

dalam permainan tenis yaitu: serve, Backhand drive (groundstroke), Forehand

drive (groundstroke) dan volley dengan penjabaran lebih lanjut dibawah ini.

2.1.3.1 Serve

Menurut Scharff, R (1656: 60), pukulan serve adalah pukulan untuk

memulai permainan. Serve merupakan satu-satunya pukulan dalam permainan

tenis, di mana pemain seluruhnya menguasai bola. Seorang pemain yang

bijaksana akan menarik keuntungan dari padanya. Suatu serve yang jitu segera

17

akan memojokkan lawan dan dia akan memperlihatkan kelemahannya. Hal ini

akan memberi kesempatan untuk mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya

dalam seluruh permainan.Sebagaimana halnya dengan drive, jenis service pun

ada tiga, yaitu: flat service, slice service, dan topspin service. Pelaksanaan kedua

macam flatservice dan slice service hampir tidak ada perbedaannya, sedangkan

cara melakukan top spin service lebih komplek dan ruwet daripada memukul

slice dan flat serve (A.A. Katili 1973:57)

2.1.3.2 Backhand Drive

Backhand drive adalah pukulan disebelah kiri pemain, pada pemain kidal

dari sebelah kanannya. Pukulan Backhand drive dapat dilakukan dengan tiga

tahap yaitu: back swing, forward swing, follow through. Setiap tahap sama

pentingnya untuk memperoleh pukulan yang keras dan berirama. Scharff, R

(1656: 24), mengatakan dari keempat jenis pukulan yaitu: serve, Forehand drive

(ground stroke), Backhand drive (ground stroke) dan volley, tiga perempat dari

biji kemenangan akan dicapai dengan backhand.

2.1.3.3 Forehand Drive

Forehand drive adalah pukulan di sebelah kanan pemain, pada pemain

kidal dari sebelah kirinya. Pukulan Forehand drive merupakan pukulan yang

harus dikuasai terlebih dahulu sebelum pukulan yang lain dipelajari. Hal ini

dikarenakan pukulan forehand sangat mudah dipelajari.

2.1.3.4 Volley

Menurut B. Yudoprasetio (1981: 118), volley adalah pukulan terhadap

bola yang belum menyentuh tanah (lapangan), jadi volley bukan groundstroke,

akan tetapi bola yang di volley tidak di strokemelainkan ditinju. Volley adalah

stroke untuk menyerang, sangat jarang volley digunakan untuk bertahan, kecuali

18

pemain terpaksa mengembalikan bola. Sedangkan menurut Scharff , R (1981:

70), volley baikForehand maupun Backhand merupakan pukulan pada bola

sebelum bola itu melambung. Pukulan ini dipakai terutama jika ingin bermain net,

tujuan pertama dari seseorang pemain yang menyerang. Volley biasa disebut

pula dengan finishing shot atau pukulan penentu, karena maksud utamanya

adalah memenangkan angka dan mengakhiri suatu rally.

Untuk menjadi seorang pemain yang baik, diperlukan daya serang yang

cukup, kecepatan dan penguasaan lapangan serta kemampuan menentukan

permainan.Jika anda mahir dalam pukulan-pukulan pokok seperti, drive, service,

dan volley anda bisa mengandalkanya untuk menekan lawan gunakanlah

pukulan itu sebaik-baiknya. Namun, sewaktu-waktu anda perlu untuk memakai

pukulan-pukulan lain untuk menjaga agar bola selalu dalam permainan atau agar

dapat memenangkan angka, jenis pukulan itu adalah lob, smash, drop shot, stop

volley, half volley, slice dan chop shot (Scharff, R 1656:81).

2.1.4 Pukulan Volley

Volley merupakan pukulan terhadap bola yang belum menyentuh

lapangan.Volley bukan grounsdstroke, akan tetapi bola yang di-volley yaitu

ditinju. Volley adalah stroke untuk menyerang. Volley pemain didepan jaring

harus mematikan bola atau harus menempatkan bola ditempat yang tidak

terjangkau oleh lawan menurut (B. Yudoprasetio, 1981:118).

Volley baik Forehand maupun Backhand merupakan pukulan pada bola

sebelum bola itu melambung (Scharff, R 1656:70). Pukulan ini dipakai terutama

bila ingin bermain net, tujuan utama dari seorang pemain yang menyerang.Biasa

disebut finishing shotatau pukulan penentu, karena maksud utamanya adalah

19

memenangkan angka dan mengakhiri suatu rally (rentetan bola).Menurut

(Gautschi, 1997:67), volley tidak berhubungan dengan groundstroke.Raket tidak

diayunkan tapi didorong kearah bola, baik dengan suatu backswingyang sangat

pendek maupun tanpa backswingsama sekali.Contoh gambar pukulan volley

dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2

Pukulan Volley

Sumber : http://www.paltennis.org

2.1.5 Macam-macam Pukulan Volley

Permainan tenis lapangan, menurut (A.A Katili, 1973:88-89) menyatakan

bahwa macam- macam pukulan volley ada 5 jenis yaitu:

1. Forehand Volley

Forehand volley merupakan pukulan terhadap bola yang di udara dengan

menarik lengan kanan sedikit ke samping kanan, permukaan raket sedikit dibuka

dan bahu berputar sedikit ke samping dan kaki kiri melangkah ke depan pada

saat memukul. Ini dilakukan oleh pemain yang melakukan pukulan dengan

menggunakan tangan kanan (A.A Katilli, 1973:88).

20

2. Backhand Volley

Backhand volley merupakan kebalikan dari pukulan Forehand volley,

yaitu dengan menyilangkan tangan kanan ke bagian atassebelah kiridan kaki

kanan yang digunakan untuk melangkah ke depan (A.A Katilli, 1973:88).

3. Low Volley

Lowvolley merupakan pukulan volley dengan menggerakkan tubuh

secara cepat untuk menjangkau bola dengan menekuk lutut untuk

mendapatkanbola rendah dengan membuka raket (A.A Katilli, 1973:88).

4. Stop Volley

Stopvolley adalah pukulan untuk menjatuhkan bola sedikit melewati net

dan jauh dari lawan dan untuk menghentikan laju bola yang datang. Pukulan ini

dilakukan di dekat net yang harus memeperhatikan pegangan raket dengan kuat

(A.A Katilli, 1973:89).

5. Lob Volley

Lobvolleyini suatu pukulan yang dilakukan bila lawan berada dekat

dengan net dan siap untuk memukul kembali. Ini bersifat menyerang dan

menangkis, dan berhasil tidaknya suatu lob tidak terletak pada kecepatan dan

kerasnya pukulan, tetapi pada sentuhan serta waktu raket mengangkat bola (A.A

Katilli, 1973:89).

2.1.6 Teknik Pukulan Volley

Menurut Katili (1971:68) cara melakukan pukulan volley dibagi menjadi

lima bagian yaitu posisi siap, backswing, gerak kaki, kepala raket, peregelangan

dan lengan.

1. Posisi Siap

21

Posisi siap pada volley sama dengan pada drive. Pemain berdiri

mengangkangi center service-line kurang lebih diantara net dan garis service,

dengan kaki direnggangkan satu sama lain dan lutut sedikit ditekukkan.

Gambar 3 Posisi Ready/Posisi Siap Tampak Depan

Sumber : www.google.com/tenis

2. Backswing

Berlainan pada drive, backswing hampir tidak ada. Volley tidak di-drive

atau dipukul, melainkan disodok (di”punch”). Volley dimulai dari badan dan lebih

mirip kepada “jab” tinju. Jika volley di-drive, pemain menggunakan backswing,

maka dia akan kehilangan kontrolnya.

Gambar 4 Swing Backhand Volley

Sumber : www.google.com/tenis 3.Gerak Kaki

22

Pemain harus melangkah kebola tepat sebelum dia memukul. Jika bola

datangke Backhandnya dia melangkah kemuka dan kesamping dengan kaki kiri

sambil memiringkan bahu kirinya ke net. Jika bola jauh dari Backhandnya untuk

dapat mencapainya dengan mudah, dia harus membuang diri kemuka,

merentangkan lengannya selebar mungkin, sedapatnya dengan kaki kiri

melangkah bergerak kemuka dan kesamping.

Gambar 5 Gerakan Kaki Backhand Volley Sumber : www.google.com/tenis

4. Kepala Raket

Kepala atau daun raket senantiasa berada lebih tinggi dari pergelangan,

harus selalu miring ke atas, kecuali pada bola rendah. Kepala raket janganlah

menunjuk ke bawah, sebab dari posisi itu pemain hanya dapat menyendok bola

ke atas yang akan menyulitkan kedudukannya.

Pada volley tinggi, kepala raket menunjuk tinggi ke atas, muka raket

hampir tegak lurus terhadap tanah. Pemain harus menampar bola ke bawah.

23

Muka raket karena itu hampir “flat” (tegak lurus dengan tanah), sebab dengan

begitu pemain dapat memukul keras dan tetap melewatkan bola dari atas net

tanpa menggunakan spin yang berlebihan.

Gambar 6 Posisi Kepala Raket saat Backhand Volley

Sumber : www.google.com/tenis

2.1.7 Metode Volleys Against The Fence

Tujuan dari latihan ini adalah untuk mengembangkan pukulan volley

menjadi tembakan yang lebih akurat. Volleys Against The Fencemerupakan

salah satu metode latihan tenis. Cara melakukannya yaitu pemain A dan pemain

B saling berhadapan dengan jarak yang relatif dekat. Pemain A mengumpan bola

kepada pemain B dengan menggunakan pukulan volleydengan arah kesamping

kanan dan kesamping kiri dengan jarak yang tidak jauh dari anggota tubuh

pemain B (Blewer, L 1881:20 ). Dalam penelitian ini metode volleys against the

fence digunakan sebagai metode latihan untuk melatih pukulan Backhand volley.

24

Gambar 7 Latihan Volley Against the Fence

Sumber : Buku Profesional Tennis Drills

2.1.8 MetodeDown The Line Volleys

Tujuan dari latihan dengan menggunakan metode ini adalah untuk

mengembangkan pukulan volley menjadi tembakan yang lebih akurat. Down The

Line Volleys merupakan salah satu metode latihan tenis. Cara melakukannya

yaitu pemain A berdiri di daerah dekat net. Kemudian pemain B berdiri di

belakangbaseline menghadap pemain A. Pemain A mengumpan bola ke pemain

B, pemain B memukul bola hasil umpan tersebut menggunakan pukulan volley

dengan mengarah pada daerah servis (Blewer, L 1881:19). Dalam penelitian ini

metode Down The Line Volleys digunakan sebagai metode latihan untuk melatih

pukulan Backhand volley.

25

Gambar 8 Latihan Down The Line Volleys

Sumber : Buku ProfesionalTennis Dril 2.2 Kerangka Berfikir

Volley merupakan pukulan yang penting disamping pukulan yang lainnya

bagi seorang pemain. Tujuannya adalah mengembalikan bola sebelum bola

memantul ke lapangan untuk menghasilkan poin. Dalam penelitian ini ada dua

jenis latihan yang digunakan untuk melatih pukulan volleyyaitu dengan

menggunakan metode Volleys Against The Fence dan Down The Line Volleys.

2.2.1Metode Volleys Against The Fence

Volleys Against The Fencemerupakan salah satu metode latihan tenis.

Cara melakukannya yaitu pemain A dan pemain B saling berhadapan dengan

jarak yang relatif dekat. Pemain A mengumpan bola kepada pemain B dengan

menggunakan pukulan volleydengan arah kesamping kanan dan kesamping kiri

dengan jarak yang tidak jauh dari anggota tubuh pemain B (Blewer, L 1881:20 ).

26

Kelebihan dalam metode latihan volleys against the fence adalah untuk

melatih ketenangan dan penempatan bola serta antisipasi bola pada saat

melakukan pukulan volley

Kekurangan dalam metode latihan volleys against the fence adalah perlu

adannya gerakan kaki yang relatif lebih cepat sehingga pemain pemula sering

kesulitan dalam melakukan latihan ini.

2.2.2 Metode Down The Line Volleys

Down The Line Volleys merupakan salah satu metode latihan tenis. Cara

melakukannya yaitu pemain A berdiri di daerah dekat net. Kemudian pemain B

berdiri di belakangbaseline menghadap pemain A. Pemain A mengumpan bola

ke pemain B, pemain B memukul bola hasil umpan tersebut menggunakan

pukulan volley dengan mengarah pada daerah servis (Blewer, L 1881:19)

Kelebihan latihan down the line volleysadalah pemain dapat melatih

keakuratan dalam mengarahkan bola tanpa banyak bergerak.

Kekurangan dalam metode latihan down the line volleys adalah

menggunakan kekuatan genggaman yang lebih besar dan membutuhkan power

yang tinggi serta keberanian sehingga pemain pemula kadang mengalami

ketakutan dalam melakukan latihan ini.

2.3 Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih

perlu dibuktikan kebenarannya. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:64) bahwa

“Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan

penelitian sampai terbukti data yang terkumpul”.Berdasarkan uraian di atas,

maka hipotesis dalam penelitian ini adalahsebagai berikut:

27

2.3.1 Ada pengaruh hasil latihan volley dengan metodeVolleys Against The

Fenceterhadap kemampuan Backhand volleypada Mahasiswa IKK Tenis

Unnes tahun 2013.

2.3.2 Ada pengaruh hasil latihan volley dengan metodeDown The Line

Volleysterhadap kemampuan Backhand volleypada Mahasiswa IKK Tenis

Unnes tahun 2013.

2.3.3 Ada perbedaan, yaitu hasil latihanvolley dengan menggunakan metode

Volleys Against The Fence lebih baik daripada metodeDown The Line

Volleysterhadap kemampuan Backhand volley pada Mahasiswa IKK

Tenis Unnes tahun 2013.

28

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Metode merupakan syarat mutlak untuk menentukan berbobot tidaknya

sebuah penelitian. Penggunaan metode yang dipakai harus tepat dan mengarah

pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, agar

dalam penelitian tersebut dapat diperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang

diharapkan. Seperti yang dikemukakan oleh (Sutrisno Hadi, 1991: 4) bahwa

“Metode penelitian sebagaimana kita kenal sekarang memberikan garis-garis

yang cermat dan mengajukan syarat-syarat yang benar, maksudnya adalah

untuk menjaga agar pengetahuan yang dipakai dari suatu penelitian dapat

mempunyai harga ilmiah yang setinggi-tingginya”.

Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimen untuk memperoleh

data yang sesuai. Metode eksperimen adalah metode yang memberikan dan

menggunakan suatu gejala yang disebut latihan atau percobaan. Dalam

penelitian tersebut akan terlihat hubungan sebab akibat sebagai pengaruh dari

suatu latihan. Seperti dikemukakan oleh (Sutrisno Hadi, 1991:428) bahwa “Tiap-

tiap eksperimen akhirnya harus membandingkan sedikitnya dua kelompok dalam

segi-segi yang di eksperimenkan, pendeknya mencari perbedaan antara sifat

keadaan, atau tingkah laku kedua kelompok (lebih) menjadi kegiatan utama

dalam penyelidikan-penyelidikan jumlah”. Pembagian menjadi dua kelompok ini

diperoleh dari hasil matching nilai rata-rata grup dari tes awal, sehingga kedua

grup berangkat dari titik tolak yang sama.

29

3.2 Variabel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (1998:99) bahwa variabel adalah obyek

penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam

penelitian ini terdapat dua macam variabel yaitu variabel bebas dan variabel

terikat.

3.2.1 Variabel bebas

Menurut Suharsimi Arikunto (1998: 118) variabel bebas adalah variabel

yang mempengaruhi atau variabel penyebab. Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah latihan volleymetode Volleys Against The Fence dan metodeDown The

Line Volleys.

3.2.2 Variabel terikat

Variabel terikat juga disebut variabel tak bebas. Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah hasil kemampuan Backhand volley.

3.3 Populasi, Sampel dan Penarikan Sampel

Populasi menurut (Suharsimi Arikunto, 1998:102) adalah keseluruhan

subyek penelitian, apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang wilayah

penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa IKK Tenis Unnes tahun

2013 yang berjumlah 15 mahasiswa putra.

Sampel adalah sebagian dari populasi atau sejumlah penduduk yang

jumlahnya kurang dari jumlah populasi (Sutrisno Hadi, 2004 : 221). Sampel

adalah bagian dari jumlah populasi oleh (Suharsimi Arikunto, 1998:1 17). Jadi

sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari sejumlah individu yang

30

mempunyai sifat yang sama untuk diselidiki dan mewakili seluruh populasi yang

ada.

Mengenai besar kecilnya sampel dari jumlah populasi oleh (Suharsimi

Arikunto, 1998:120) bahwa: “apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik

diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Selanjutunya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15 % atau

lebih tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan peneliti dilihat dari waktu,

biaya dan tenaga.Pada penelitian ini jumlah sampel hanya 14 pemain, dalam

pengambilan sampel peneliti menggunakan teknik random sampling. Teknik

random sampling memungkinkan peneliti dapat mengambil sampel secara

objektif karena setiap unit yang menjadi anggota populasi mempunyai

kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel.Random yang

dipergunakan dalam teknik ini bisa dalam bentuk undian, oridinal dan

randomisasi dari tabel bilangan random (Subana, 2000:26). Pada penelitian ini,

teknik random sampling yang dipilih oleh peneliti untuk pengambilan sampel yaitu

dengan cara undian. Cara undian dilakukan dengan memberikan nomor pada

unit sampling dalam populasi, kemudian dilakukan pengundian satu per satu

sampai diperoleh jumlah yang sesuai dengan ukuran sampel yang ditentukan

(Subana, 2000:26).

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes untuk

mengukur kemampuan pukulan Backhand volley modifikasi dari Timmer and

Hansley (1979:43), dengan tingkat validitasnya 0,842 dan untuk tingkat

reliabilitasnya 0.958, yang telah diujikan pada volley , Lihat gambar di bawah ini:

31

Gambar 9

Lapangan Tes Volley

Sumber: Collins and Patrick, (1978: 427) Timmers Tennis Skill Test

3.5 Waktu dan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilapangan tenis kampus Unnes Sekaran Gunung Pati.

Penelitian yang dilaksanakan meliputi pre test dan post

testkemampuanBackhand volley. Penelitian ini dilaksanakan hari rabu tanggal 06

November 2013 dengan pengambilan data pre testdan tanggal 11 Desember

2013 dengan pengambilan data post test.

3.6 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian meliputi beberapa tahap yaitu pengambilan data pre

test, perlakuan dan post test.Pengambilan data awal (pre test) bertujuan untuk

mengetahui kemampuan awal sampel penelitian.Kemudian kemampuan awal

yang diperoleh kemudian diurutkan mulai dari yang tertinggi hingga yang

32

terendah untuk menentukan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.Pembagian kelompok tersebut harus seimbang agar perlakuan

dapat dilaksanakan. Seimbang yang dimaksud adalah seimbang hasil

perhitungan mean. Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen

adalah metodeVolleys Against The Fencedan perlakuan yang diberikan kepada

kelompok kontrol adalah metode Down The Line Volleys. Tahapan terakhir

adalah pengambilan data akhir (post test) yang bertujuan sebagai pembanding

antara dua kelompok tersebut setelah mendapatkan perlakuan.

3.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini ada bebrapa faktor yang

mempengaruhi penelitian. Faktor-faktor itu yaitu:

3.7.1 Jadwal latihan

Seringkali diadakannya kegiatan lain untuk suatu pertandingan

dilapangan tenis merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penelitian.

3.7.2 Frekuensi kehadiran

Kehadiran mahasiswa dalam latihan juga merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi penelitian. Ketidakhadiran mahasiswa dalam latihan akan

mempengaruhi dalam hal kemampuan keterampilan.

3.7.3 Faktor Kesungguhan

Faktor kesungguhan dalam pelaksanaan penelitian dari masing-masing

sampel tidak sama sehingga akan mempengaruhi hasil penelitian. Untuk itu

penulis memberikan arahan agar tercapainya hasil yang optimal.

3.7.4 Faktor Kegiatan di luar latihan

Faktor kegiatan di luar latihan akan mempengaruhi hasil latihan karena

33

masing-masing sampel mempunyai kegiatan yang berbeda-beda, misalnya

latihan sendiri di luar jadwal latihan.

3.8 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan langkah yang penting karena dengan analisis

data dapat ditarik kesimpulan dari penelitian yang telah dilaksanakan.Dalam

penelitian, ada dua jenis analisis data yaitu analisis statistik dan analisis non

statistik.Analisis statistik adalah cara-cara ilmiah yang diterapkan untuk

menganalisis, mengumpulkan, menyusun dan menyajikan data yang berbentuk

angka (Sutrisno Hadi, 2004:221).Setelah diperoleh hasil tes akhir, perlu diuji

signifikannya dengan rumus t-test. Analisis terhadap hasil eksperimen

didasarkan atas subjek matching(M-S) selalu menggunakan t-test pada corelated

sample (Sutrisno Hadi, 2004:26).

Tabel 1. persiapan penghitungan statistik

Nomor Pasangan subyek

Xe Xk D (Xe-Xk)

D (D-MD)

d2

1 2 3 4

Dst

∑Xe ∑Xk ∑D ∑d ∑d2

Keterangan

Xe : Nilai kelompok eksperimen

Xk : Nilai kelompok kontrol

D : Perbedaan dari tiap-tiap pasangan

d2 : Kuadrat dari deviasi mean perbedaan

∑ : Sigma atau jumlah

34

Sebagai langkah untuk menganalisis data digunakan rumus t-test (Sutrisno

Hadi,2004:278) yaitu :

Keterangan

MD : Mean Diference

∑d2 : Jumlah dari defiasi perbedaan

N : Banyak subyek

Adapun kemungkinan-kemungkinan yang terjadi setelah perhitungan adalah:

Pada pretest apabila nila t yang diperoleh dari perhitungan statistik sama

atau lebih besar dari t tabel maka hipotesis ini nihil ditolak. Apabila nilai t hitung

lebih kecil dari nilai t tabel maka hipotesis nihil diterima.Sebaliknya apabila hasil

pretes pada waktu post tes apabila nilai t hitung lebih besar dari t tabel maka

hipotesis nihil diterima.Apabila nilai t hitung lebih kecil dari t tabel maka hipotesis

nihil ditolak.

46

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkanhasilpenelitian di atasdapatdisimpulkansebagaiberikut:

5.1.1 Ada pengaruh hasil latihan VolleydenganMetodeVolleys Against The

Fenceterhadap Backhand Volleypada mahasiswa IKK Tenis Unnes tahun

2013.

5.1.2 Ada pengaruh hasil latihan VolleydenganMetode Down The Line

Volleysterhadap Backhand Volley pada mahasiswa IKK Tenis Unnes

tahun 2013.

5.1.3 Metode Volleys Against The Fencememberikan hasil lebih baik

dibandingkan Metode Down The Line Volleysterhadap kemampuan

Backhand Volleypada mahasiswa IKK Tenis Unnes tahun 2013.

5.2 Saran

Dari simpulanpenelitian di atas, penulismengajukan saran:

5.2.1 Bagipelatihdalamusahameningkatkankemampuan volley padapetenis

sebaiknya melakukan latihan volley dengan MetodeVolleys Against The

Fence dan dalam penggunan metode ini pelatih hendaknya selalu

memberikan motivasi kepada peserta latihan agar mereka tidak cepat

menyerah saat latihan.

5.2.2 Bagi pelatih tenis hendaknya memberikan program secara berimbang

antara teknik, latihan fisik dan mental dalam meningkatkan kemampuan

volley pada petenis.

47

DAFTAR PUSTAKA

B. Yudoprasetio. 1981. Belajar Tenis Jilid 2. Jakarta: Bhatara Karya Aksara. Bompa O, Tudor. 1999. Theory and Methodology or Training. Dubugue Lowa:

Hunt Publising Company. Brewer, Lewis.1881.Profesional Tennis Drill. In Coorporation With The United

States Tennis Association Brown, Jim.1999.Tenis Tingkat Pemula.Diterjemahkan oleh Dian Ruslaini.

Jakarta: PT Radja Grapinda Persada. Collins’s, D.Ray & Hudges, Patrick B. 1978.A. Comprehensive Guide to Sports

Skill Test & Measurement.Charles Thomas Publisher. Gautschi, Marcel. 1997. Efektifitas Tenis Metoda Bermain, Berlatih, dan Berprestasi. Semarang: Dahara Prize. Harsono, 1988.Prinsip-prinsip Training dan Coaching .STO Bandung. Katili,A.A.. 1973. Olahraga Tenis. Jakarta: Merpati. Lardner,Rex.1987.The Complete Guide to Tennis.Semarang: Dahara Prize. M.Sajoto.1990.Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta: Depdikbud/ Dirjen Dikti P2LPTK. Magethi, Bey. 1993. Tenis Para Bintang. Bandung: CV. Pioner Jaya. Rubianto Hadi. 2007. Ilmu Kepelatihan Dasar. Semarang. CV Cipta Prima

Nusantara. Schraff, Robert.1656. Bimbingan Main Tenis.Diterjemahkan oleh A.M.Almatsier.

Jakarta: Mutiara. Suharsimi, Arikunto.1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta Sutrisno Hadi. 1991.Metedologi Research Jilid 4. Yogyakarta: Andi Offset. ___________. 2004. Statistik Jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset. www.google.com/tenis http://www.paltteniis.org

48

LAMPIRAN – LAMPIRAN

49

Lampiran 1

.

50

Lampiran 2

51

Lampiran 3

52

Lampiran 4

DAFTAR NAMA MAHASISWA IKK TENIS UNNES TAHUN 2013

NO NAMA NO NAMA

1 Bagus 8 Tri Damar

2 Oscar 9 Okza

3 Erik 10 Ikmal

4 Nico 11 Takim

5 Iltizam 12 Fawaz

6 Arib 13 Jefri

7 Farid 14 Said

53

Lampiran 5

HASIL TES AWAL

NO No. Test

NAMA NILAI JUMLA

H 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 T-01 ARIB 0 2 2 2 0 2 2 2 2 0 14

2 T-02 FARID 2 1 2 0 2 1 2 2 1 1 14

3 T-03 SAID 4 3 3 3 2 0 1 2 2 4 24

4 T-04 OSCAR 3 4 3 3 4 2 1 1 1 1 23

5 T-05 FAWAS 1 2 1 2 0 2 1 2 2 1 14

6 T-06 OKZA 2 2 1 4 3 2 2 0 3 2 21

7 T-07 NICO 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 16

8 T-08 BAGUS 0 1 3 1 1 0 2 1 0 2 11

9 T-09 DAMAR 3 2 1 1 0 2 1 1 1 1 13

10 T-10 JEFRI 2 2 2 2 2 2 2 0 1 0 15

11 T-11 ILTIZAM 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 15

12 T-12 TAKIM 1 2 2 2 3 3 5 2 2 2 24

13 T-13 ERIK 1 0 0 2 2 1 1 2 2 2 13

14 T-14 IKMAL 1 1 2 2 0 2 2 2 1 1 14

54

Lampiran 6

DATA HASIL PRE TEST PUKULAN BACKHAND VOLLEYS BERDASARKAN RANGKING

NO

No.Test

NAMA NILAI

JUMLAH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 T-03 SAID 4 3 3 3 2 0 1 2 2 4 24

2 T-12 TAKIM 1 2 2 2 3 3 5 2 2 2 24

3 T-04 OSCAR 3 4 3 3 4 2 1 1 1 1 23

4 T-06 OKZA 2 2 1 4 3 2 2 0 3 2 21

5 T-07 NICO 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 16

6 T-10 JEFRI 2 2 2 2 2 2 2 0 1 0 15

7 T-11 ILTIZAM 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 15

8 T-01 ARIB 0 2 2 2 0 2 2 2 2 0 14

9 T-02 FARID 2 1 2 0 2 1 2 2 1 1 14

10 T-05 FAWAZ 1 2 1 2 0 2 1 2 2 1 14

11 T-14 IKMAL 1 1 2 2 0 2 2 2 1 1 14

12 T-09 DAMAR 3 2 1 1 0 2 1 1 1 1 13

13 T-13 ERIK 1 0 0 2 2 1 1 2 2 2 13

14 T-08 BAGUS 0 1 3 1 1 0 2 1 0 2 11

55

Lampiran 7

DAFTAR HASIL MATCHING BERDASARKAN PRETESTPUKULANBACKHAND VOLLEYS DENGAN POLA M-S

NO

NO TEST

HASIL

RUMUS PASANGA

N

DIPASANGKAN

PASANGAN NILAI

PASANGAN TES

1 T-03 24 A A - B

24 – 24

T03 – T12 2 T-12 24 B

3 T-04 23 B A - B 21 – 23 T 06 – T04

4 T-06 21 A

5 T-07 16 A A - B 16 – 15 T07 – T10

6 T-10 15 B

7 T-11 15 B A - B 14 – 15 T01 – T11

8 T-01 14 A

9 T-02 14 A A - B 14 – 14 T02 – T05

10 T-05 14 B

11 T-14 14 B A - B 13 – 14 T09 –T14

12 T-09 13 A

13 T-13 13 A A - B 13 - 11 T13 – T08

14 T-08 11 B

56

Lampiran 8

DAFTAR SAMPELKELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL BERDASARKAN PRE TEST

Hasil Tes Back hand Volleys Kelompok Eksperimen

Hasil Tes Back hand Volleys Kelompok Kontrol

No. Nama No. Test

Skor No.

Nama No. Test

Skor

1 SAID T-03 24 1 TAKIM T-12 24

2 OKZA T-06 21 2 OSCAR T-04 23

3 NICO T-07 16 3 JEFRI T-10 15

4 ARIB T-01 14 4 ILTIZAM T-11 15

5 FARID T-02 14 5 FAWAS T-05 14

6 DAMAR T-09 13 6 IKMAL T-14 14

7 ERIC T-13 13 7 BAGUS T-08 11

Jumlah

115 Jumlah 116

Rata-rata

16.42

Rata-rata 16.5

7

Minimal

13 Minimal 11

Maksimal

24 Maksimal 24

57

Lampiran 9

Tabel Perhitungan Statistika pola M-S antara Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol berdasarkan Pre Test

Hipotesis

Ho : µ₁< µ₂ Ha : µ₁ ≥ µ₂ Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus:

MD t =

√∑

Ho diterima apabila t <t ₁ ₁ ₂ α₎ n₁+n₂-₂₎ No Resp Xe Xk D d d²

1 T-03 - T-12

24.00

24.00 0

0.14

0.0204

2 T-06 - T-04

21.00

23.00

(2.00)

(1.86)

3.4490

3 T-07 - T-10

16.00

15.00

1.00

1.14

1.3061

4 T-01 - T-11

14.00

15.00

(1.00)

(0.86)

0.7347

5 T-02 - T-05

14.00

14.00 0

0.14

0.0204

6 T-09 - T-14

13.00

14.00

(1.00)

(0.86)

0.7347

7 T-13 - T-08

13.00

11.00

2.00

2.14

4.5918

Jumlah

115.00

116.00

(1.00) 0

10.8571

Rata - rata

16.43

16.57 -0.14

ƩD -1.00 MD = = = - 0.14 N 7

58

-0.14

t = = -0.28

Pada α = 5% dengan db = 15 + 15 – 2 = 28 diperoleh t (0.9)(28) = 2.18

Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan tidak ada

perbedaan hasil pre test antara kedua kelompok

59

Lampiran 10 PROGRAM LATIHANVOLLEYS AGAINST THE FENCE Lampiran 11 PROGRAM LATIHANDOWN THE LINE VOLLEYS

Keterangan program :

1. Sampel melakukan pre testBackhand volleys dan diambil waktu, sebelum

diberikan program latihan

2. Kemudian diambil rata-rata waktu dari 10 pukulan Back hand volleys saat

pre test (30 detik = 10 pukulan. 1 menit = 20 pukulan)

3. Pemberiaan beban latihan disesuaikan dengan kemampuan awal dari

sampel

4. Beban latihan dimulai dari 80% dari jumlah pukulan maksimal dalam 1

menit (RM) yaitu 20 pukulan Backhand volleys agar beban latihan setiap

anak sama

5. Setiap minggu kenaikan beban latihan 5% dengan menggunakan set 4-7

set.

6. Minggu pertama beban latihan 80% dari RM yaitu 16 repetisi 7 set, waktu

latihan efektif 35 menit

7. Minggu kedua beban latihan 85% dari RM yaitu 17 repetisi 6 set, waktu

latihan efektif 30 menit

8. Minggu ketiga beban latihan 90% dengan 18 repetisi 5 set, waktu latihan

efektif 25 menit

9. Minggu keempat beban latihan 95% dengan 19 repetisi 4 set, waktu

latihan efektif 20 menit

10. Waktu tiap set adalah 1 menit, jadi tiap anak melakukan latihan pada set

pertama dalam waktu 1 menit

11. Tiap kelompok terdiri dari 7 anak, jadi tiap 1 set waktu yang dibutuhkan 7

menit untuk semua anak

12. Interval antar set tiap anak sekitar 6 menit karena untuk melakukan set

kedua dst, anak menunggu giliran dari 6 anak lainnya.

60

Lampiran 12

PETUNJUK PELAKSANAAN TES BACKHAND VOLLEYS

Setelah mendapatkan penjelasan, sampel menempatkan diri di tengah

perpotongan netdan pengumpan berdiri di center mark baseline lapangan

sebelah, diantara perpotongan garis service dan center line. Banyaknya bola

yang harus dipukul berjumlah 13 bola yaitu 3 bola untuk percobaan dan 10 bola

untuk tes Backhand volleys. Berikut ini cara penilaian pelaksanaan tes.

Cara pengambilan nilai :

1. Sampel dipanggil satu persatu sesuai daftar nama yang telah disusun.

2. Sampel menempatkan diri pada daerah yang telah ditentukan, setelah

Pengumpan, pengawas sasaran dan pencatat skor siap. Sampel

melakukan tes Backhand volleys.

3. Sampel melakukan pukulan Backhand volleys sebanyak 13 kali, 3 kali

untuk percobaan dan 10 kali untuk tes Backhand volleys.

4. Apabila umpan menyangkut di net dan bola yang diumpan terlalu jauh dari

sampel maka umpan bola diulang kembali.

5. Setiap kesalahan melakukan Backhand volleys sesuai dengan peraturan

mendapatkan skor 0.

6. Skor akhir adalah jumlah poin yang diperoleh dari 10 kali pukulan

Backhand volleys yang dilakukan.

61

Lampiran 13

HASIL TES AKHIR

NO No. Test

NAMA NILAI

JUMLAH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 T-01 ARIB 3 3 2 2 3 3 1 4 2 2 25

2 T-02 FARID 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 20

3 T-03 SAID 2 2 5 3 2 3 2 3 2 3 27

4 T-04 OSCAR 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 24

5 T-05 FAWAS 1 2 2 2 1 2 3 0 1 1 15

6 T-06 OKZA 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 27

7 T-07 NICO 3 2 3 2 2 3 2 1 3 3 24

8 T-08 BAGUS 2 1 2 2 2 2 2 2 0 1 16

9 T-09 DAMAR 3 2 3 1 3 2 3 0 2 0 19

10 T-10 JEFRI 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 19

11 T-11 ILTIZAM 2 2 1 1 2 2 4 2 0 1 17

12 T-12 TAKIM 2 2 2 1 3 3 1 1 3 2 20

13 T-13 ERIK 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 23

14 T-14 IKMAL 1 0 2 2 1 2 2 2 1 2 15

62

Lampiran 14

Daftar Hasil post test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Hasil Tes Back hand Volleys Kelompok Eksperimen

Hasil Tes Back hand Volleys Kelompok Kontrol

No. Nama No. Test

Skor No.

Nama No. Test

Skor

1 SAID T-03 27 1 TAKIM T-12 20

2 OKZA T-06 27 2 OSCAR T-04 24

3 NICO T-07 24 3 JEFRI T-10 19

4 ARIB T-01 25 4 ILTIZAM T-11 17

5 FARID T-02 20 5 FAWAS T-05 15

6 DAMAR T-09 19 6 IKMAL T-14 15

7 ERIC T-13 23 7 BAGUS T-08 16

Jumlah

165 Jumlah 126

Rata-rata

23.57 Rata-rata 18

Minimal

19 Minimal 15

Maksimal

27 Maksimal 24

63

Lampiran 15

Tabel Perhitungan Statistika pola M-S antara Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol berdasarkan Post Test

Hipotesis

Ho : µ₁< µ₂ Ha : µ₁ ≥ µ₂ Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus: MD t =

√∑

Ho diterima apabila t < t ₁ ₁ ₂ α₎ n₁+n₂ -₂₎ No Resp Xe Xk D d d²

1 T-03 - T-12 27.00

20.00

7.00

1.43

2.048

2 T-06 - T-04

27.00 24.00

3.00

(2.57)

6.612

3 T-07 - T-10

24.00 19.00

5.00

(0.57)

0.326

4 T-01 - T-11

25.00 17.00

8.00

2.43

5.898

5 T-02 - T-05

20.00 15.00

5.00

(0.57)

0.326

6 T-09 - T-14

19.00 15.00

4.00

(1.57)

2.469

7 T-13 - T-08 23.00

16.00

7.00

1.43

2.040

Jumlah

165.00 126.00

39.00 0

19.719

Rata - rata

23.57 18.00 5.57

64

ƩD 39.00 MD = = = 5.57 N 7

5.57 t = = 8.13

Pada α = 5% dengan db = 15 + 15 – 2 = 28 diperoleh t (0.9)(28) = 2.18

Karena t berada di daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan ada

perbedaan hasil post test antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,

kelompok eksperimen lebih baik dari kelompok kontrol

65

Lampiran 16

PETUGAS PENELITIAN

NO

NAMA TUGAS

1. Dwi Bagus A. S

Peneliti

2. Rizam

Pelatih

3. Dimas Nur Hidayat

Pencatat Hasil

4. Suharto Pencatat Hasil

5. Fajar

Dokumentasi

66

Lampiran 17

Nilai-nilai t

67

Lampiran 18 Alat dan Perlengkapan Penelitian

1. Lapangan Tenis

2. Raket Tenis

3. Bola Tenis 13 Buah

4. Blangko Penilaian

5. Meteran

6. Alat Tulis

7. 5 Angka Sasaran

8. Tali Rafia

9. Lakban

68

Lampiran 19 Dokumentasi Lapangan penelitian

Alat penelitian

69

Pengarahan sebelum testBackhand Volley

Pelaksanaan test Backhand Volley

70

Dokumentasi bersama mahasiswa IKK tenis Unnes tahun 2013