perbandingan business model canvas pada financial...

134
PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL TECHNOLOGY KONVENSIONAL DAN SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE) Disusun Oleh: TIAS AGUSTIAWATI 11150860000015 - JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2019 M

Upload: others

Post on 17-Jan-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL

TECHNOLOGY KONVENSIONAL DAN SYARIAH DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (SE)

Disusun Oleh:

TIAS AGUSTIAWATI

11150860000015

-

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H / 2019 M

Page 2: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

i

PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL

TECHNOLOGY KONVENSIONAL DAN SYARIAH DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Tias Agustiawati

NIM : 11150860000015

Dibawah Bimbingan

Pembimbing I

( Nur Hidayah, M.A.,Ph.D )

NIP. 197610312001122002

Pembimbing II

( Ady Cahyadi,M.Si )

NIDN.2015038202

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HUDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2019

Page 3: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini, Kamis 09 Mei 2019 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Tias Agustiawati

2. No. Induk Mahasiswa : 11150860000015

3. Jurusan : Ekonomi Syariah

4. Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Judul Skripsi : PERBANDINGAN BUSINESS MODEL

CANVAS PADA FINANCIAL TECHNOLOGY KONVENSIONAL DAN

SYARIAH DI INDONESIA

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan

ketahab ujian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 09 Mei 2019

1. Dr. Nofrianto, M.Ag (…………………………..)

NIP.197611112003121002 Penguji I

2. Roikhan Mochamad Aziz, Dr.,MM (…………………………..)

NIDN. 9903017434 Penguji II

Page 4: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Jum’at 20 September 2019 telah dilakukan ujian skripsi atas mahasiswa :

Nama : TIAS AGUSTIAWATI

Nim : 11150860000015

Jurusan : EKONOMI SYARIAH

Judul Skripsi : PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA

FINANCIAL TECHNOLOGY KONVENSIONAL DAN SYARIAH DI

INDONESIA

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 20 September 2019

1. Dr. Nofrianto, M. Ag ( )

NIP.197611112003121002 Ketua

2. Nur Hidayah, M.A.,Ph.D ( )

NIP. 197610312001122002 Sekretaris

3. Nur Hidayah, M.A.,Ph.D ( )

NIP. 197610312001122002 Pembimbing I

4. Ady Cahyadi,M.Si ( )

NIDN.2015038202 Pembimbing II

5. Dr. Ir. Roikhan Mochamad Aziz., MM ( )

NIDN. 2025067001 Penguji Ahli

Page 5: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Tias Agustiawati

NIM : 11150860000015

Jurusan : Ekonomi Syariah

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “PERBANDINGAN

BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL TECHNOLOGY

KONVENSIONAL DAN SYARIAH DI INDONESIA “ adalah hasil karya saya

sendiri yang merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri.

Dan bukan merupakan plagiat dari hasil karya atau penelitian orang lain.

Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau rekapitulasi maka

skripsi ini dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang ataupun

menyusun skripsi baru dan kelulusan serta gelarnya dibatalkan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul

dikemudian hari menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 05 Agustus 2019

(Tias Agustiawati)

Page 6: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Pribadi

Nama Lengkap : Tias Agustiawati

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Bangko, 12 Agustus 1996

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Belum Menikah

Tinggi/Berat Badan : 165 cm/45 kg

Alamat : Jl. Kertamukti No. 190 RT/RW 02/06 Kelurahan

Pisangan, Kecamatan Ciputat Timur, Kota

Tangerang Selatan, Provinsi Banten

No. HP : 0813-5882-7342

Email : [email protected]

Pendidikan Formal

2003-2008 : SDN 249 Rawa Jaya Merangin

2009-2011 : SMP N 23 Merangin

2012-2014 : SMA AL –IKHLAS Lubuklinggau

2015- Sekarang : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pengalaman Organisasi

2012-2013 : Bendahara DKA (Dewan Kerja Ambalan) SMA

Al- Ikhlas Lubuklinggau

2013-2014 : Ketua Pramuka Putri SMA Al-Ikhlas Llg

2013-2014 : Koordinator Budipekerti OSIS SMA Al-Ikhlas Llg

Page 7: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

vi

2013-2015 : Saka Wirakartika (Satuan Karya Pramuka) Kota

Lubuklinggau

2014-2015 : Wakil Ketua LKS (Latihan Kepemimpinan Siswa)

Unit SMA Al-Ikhlas Lubuklinggau

2014-2015 : Pengurus OP3M Al-Ikhlas Lubuklinggau

2015-2016 : Ketua Keputrian LDK Komda FEB UIN Jakarta

2016-2017 : Anggota Div. Pos Solidaritas Umat LDK Syahid

2017-2018 : Bendahara Rumah Qur’an Al- Manar Tangerang

Selatan

2018-Sekarang : Sekretaris Bidang Ekonomi Kerakyatan Aktivis

Peneleh Regional Jakarta

Latar Belakang Keluarga

Ayah : Rustam Wiyono

Pekerjaan : Petani

Ibu : Siti Ngaisaroh

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Jl. Sembilang SPH Hitam Ulu, RT/RW 004/000 Kecamatan Tabir

Selatan Kabupaten Merangin Kota Bangko Provinsi Jambi

Anak ke dari : 1 dari 2 bersaudara

Page 8: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

vii

Abstract

This study aims to determine how the implementation of the business model

canvas which is currently carried out by two fintech companies in Indonesia,

namely the Danamas and Sharia Funds, and provides an alternative strategy to

develop the company. This research is a descriptive study with a qualitative

approach and data collection techniques using the interview method to the Sharia

Fintech Director of the Sharia Fund Company, Coordinator of the Danamas

conventional Fintech Branch Head, OJK Fintech Superintendent and supported

with documentation.

The results showed that the Danamas fintech and Dana Syariah fintech

companies have implemented the Business Model Canvas. This is illustrated

through nine building blocks, namely, the Danamas fintech customer segment is

all Indonesian people as well as the customer segment in the Sharia Fund

company is the entire Indonesian community. Value proportion in Danamas is the

product offered, the superior product, avoiding risk and good service, while the

Sharia Fund is a business practice that is in accordance with sharia, safe

property investment, legal company and high profit. Channels on Danamas are

direct socialization while Sharia Funds are online and offline marketing. The

customer relationship at Danamas is a guarantee of good product quality and

excellent service while the Islamic Fund is responsive to problems and manages

the company's image well. Revenue streams at Danamas are product sales while

at Sharia Funds are profit sharing and speakers. The key resources at Danamas

are HR (Human Resources) and SDF (Physical Resources) while the Sharia Fund

is HR, investors and networks. Key activities at Danamas are offering products,

creating new products while at Sharia Funds are online and offline marketing,

seminars and conferences. The key partnership at Danamas is Sinarmas Bank,

Asset Management, Simasnet Insurance, etc. Whereas the Syariah Fund is an

Islamic Bank, property development, investment manager, etc. Cost structure at

Danamas is the cost of maintaining office facilities, human resources salaries,

and product socialization costs while the Sharia Fund is product development and

expansion, marketing, payroll, IT development.

Keywords: Business Model Canvas, Financial Tchnology, Sharia Financial

Technology

.

Page 9: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan business model

canvas yang saat ini dijalankan oleh dua perusahaan fintech di Indonesia yaitu

perusahaan Danamas dan Dana syariah serta memberikan strategi alternatif

pilihan untuk mengembangkan perusahaan tersebut. Penelitian ini adalah

penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan teknik pengumpulan

datanya dengan menggunakan metode wawancara kepada Director Fintech

syariah pada Perusahaan Dana Syariah dan Koordinator Kepala Cabang pada

Fintech konvensional Danamas, Pengawas Fintech OJK dan didukung dengan

dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa perusahaan fintech Danamas dan fintech

Dana Syariah telah menerapkan Business Model Canvas. Hal ini digambarkan

melalui sembilan blok bangunan yaitu, customer segment fintech Danamas adalah

semua masyarakat Indonesia begitu juga dengan customer segment pada

perusahaan Dana Syariah adalah seluruh masyarakat Indonesia. Value proportion

pada Danamas adalah produk yang ditawarkan, produk unggulan, menghindari

resiko dan pelayanan yang baik, sedangkan pada Dana syariah adalah praktek

bisnis yang sesuai dengan syariah, investasi properti yang aman, perusahaan yang

legal dan mendapatkan keuntungan yang tinggi. Channels pada Danamas adalah

sosialisasi secara langsung sedangkan Dana syariah adalah pemasaran secara

online dan offline. Customer relationship pada Danamas adalah jaminan kualitas

produk yang baik dan memberikan pelayanan yang prima sedangkan pada Dana

syariah adalah responsive terhadap masalah dan mengelola citra perusahaan

dengan baik. Revenue streams pada Danamas adalah penjualan produk sedangkan

pada Dana syariah adalah profit sharing dan pembicara. Key resource pada

Danamas adalah SDM (Sumber Daya Manusia) sedangkan pada Dana Syariah

adalah SDM, investor dan jaringan. Key activities pada Danamas adalah

menawarkan produk, menciptakan produk baru sedangkan pada Dana syariah

adalah pemasaran online dan offline, seminar dan konferensi, Key partnership

pada Danamas adalah Bank sinarmas, asset management, asuransi simasnet dll

sedangkan pada Dana syariah adalah Bank syariah, property development,

investment manager dll. Cost structure pada Danamas adalah biaya pemeliharaan

fasilitas kantor, gaji SDM, dan biaya sosialisasi produk sedangkan pada Dana

syariah adalah pengembangan dan ekspansi produk, pemasaran, pengkajian,

pengembangan IT.

Kata Kunci : Bisnis Model Kanvas, Finansial Teknologi, Finansial teknologi

syariah

Page 10: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirramanirrahim, pertama – tama saya panjatkan puja dan puji

syukur atas kehadiran Allah swt. Yang telah memberikan kesehatan dan ridhonya

sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhirnya berupa skripsi ini dengan

sebaik-baiknya meskipun masih ada kurangnya. Shalawat beserta salam semoga

tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah saw yang telah membawa umat

manusia dari zaman kegelapan dan kedzaliman menuju zaman yang terang

benderang dengan ilmu pengetahuan dan cahaya keimanan.

Penulisan skripsi ini tidak akan rampung tanpa adanya tangan-tangan yang

tulus memberikan bantuan, dari pada itu penulis mengucapkan terimakasih dan

rasa hormat yang terdalam atas tulusnya kepeduliaan dan pemberian berbagai

bentuk bantuan berupa sapaan moril, dorongan semangat, dukungan finansial,

kritik, saran, serta sumbangan pemikiran dalam penulisan skripsi ini. Oleh sebab

itu, penulis dengan segala hormat mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA, QIA, BKP., CRMP selaku

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dr. Erika Amalia, S.E., M.Si selaku Ketua Program Studi Ekonomi

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Ibu Dwi Nur’aini Ihsan, MM

selaku Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Nur Hidayah, M.A.,Ph.D dan Bapak Ady Cahyadi,M.Si selaku Dosen

Pembimbing Skripsi penulis, beliau sangat sabar dalam membimbing dan

Page 11: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

x

memberi arahan terbaik bagi penulis dalam proses penyusunan sehingga

skripsi ini dapat rampung dengan baik, serta berbagai motivasi dan ilmu

yang telah diberikan sehingga penulis memperoleh pembelajaran berharga

yang bermanfaat. Semoga Allah SWT senantiasa membalas kebaikan dan

kemurahan kepada ibu dan bapak dengan pahala yang berlipat, rezeki yang

berlimpah, kebahagiaan, keberkahan, dan kemuliaan dunia dan surga.

4. Pimpinan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang

menyediakan berbagai bahan dan sumber-sumber referensi serta fasilitas

untuk mengadakan studi perpustakaan.

5. Bapak Dr. Ir. Roikhan Mochamad Aziz, MM. selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan nasihat

serta waktu luangnya untuk penulis dapat berkonsultasi.

6. Seluruh dosen dan karyawan akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

memberikan ilmu kepada penulis selama menempuh pendidikan sebagai

mahasiswi.

7. Kepada kedua orangtua tersayang, bapak Rustam dan Ibu Siti yang

senantiasa memanjatkan do’a tanpa henti demi keberhasilan anak-anaknya

serta tak kenal lelah dalam bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan

keluarga terkasihnya. Tulusnya kasih sayang yang telah diberikan kepada

penulis tidak akan pernah dapat terhitung serta sabarnya dalam

menghadapi masalah memberikan pelajaran yang sangat luar biasa bagi

penulis. Semoga Allah SWT memberikan umur panjang dan senantiasa

Page 12: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

xi

menjaga kalian dalam keadaan apapun, serta menjadikannya manusia yang

mulia tinggi derajatnya disisi Allah swt. Selain dari pada itu terimaksih

penulis ucapkan kepada keluarga besar terkhusus simbah edok tercinta

yang selalu menyayangi dan mendo’akan disetiap sujudnya, semoga

engkau selalu diridhoi dan dicintai oleh Allah swt dan menjadi ahli surga.

Dan juga kepada bulek, om, bibi, mbk dan adek yang senantiasa tulus

memberikan do’a, dukungan, dorongan,semangat untuk membantu penulis

dalam menjalankan proses pendidikan.

8. Ustadzah terbaik yang sudah dianggap seperti kakak sendiri bagi penulis

yaitu ka Mawadah Mansyur, yang telah memberikan kesempatan bagi

penulis tinggal di rumah qur’an al manar selama kurang lebih satu

setengah tahun. Terimakasih atas ketulusan kasih dan sayangnya selama

ini banyak membantu penulis serta sabarnya dalam menghadapi santri

seperti penulis dan dorongan semangat untuk penulis untuk menjemput

kesuksesan dunia akhirat.

9. Sahabat dekat penulis, Indri Dwi Lestari, Dede Yati, Melinda Sari, Rahmi

Hayyu, dan Arika Hayyu atas kasih sayang dan kesetiaan yang tulus tiada

surut, dorongan semangat serta tempat bertukar pengingat dan nasihat, atas

canda tawa dan gurauan sehingga penulis mampu menghilangkan rasa

jenuh dalam penyusunan skripsi ini, semoga persahabatan ini berujung

hingga surga-Nya.

10. Keluarga besar mahasiswa Ekonomi Syariah angkatan 2015, yang telah

menjadi sahabat dan keluarga bagi penulis, atas kebersamaan yang telah

terjalin selama masa studi dan segala bantuan, penulis mengucapkan tulus

Page 13: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

xii

terimakasih semoga senantiasa dihadapkan pada masa depan terbaik serta

segala kebaikan berbuah pahala yang berlipat.

11. Keluarga besar Aktivis Peneleh Nasional, Bapak Dr. Aji Dedi

Mulawarman dan Ibu Dr. Ari Kamayanti, SE., MM., MSA, AK, CA

sebagai orang tua dan orang yang penulis kagumi kepribadiannya yang

selalu menebar banyak ilmu, inspirasi dan pengalaman serta teman- teman

aktivis peneleh regional Jakarta yang telah menjadi teman dekat penulis

yaitu ka Eha, Syifa, Zahroh, ka Devi, Dwi, ka Arsandi, ka Alim, Iqbal, ka

Rusdil dan beberapa temen lainnya yang telah sama-sama berjuang demi

kebangkitan zelbestur.

12. Kepada teman- teman Lembaga Dakwah Kampus Syahid khususnya divisi

PSU ( Pos Solidaritas Umat), Salsabila, ka Shofi, Alda, Bay, Andi, Hasan

yang telah menularkan banyak hal baik dan peduli sesama. Semoga kita

terus dapat menebarkan manfaat lebih banyak lagi walaupun sudah tidak

menjabat.

Page 14: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

xiii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ....................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. v

Abstract ................................................................................................................. vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................. 10

C. Rumusan Masalah ..................................................................... 10

F. Review Kajian Terdahulu .......................................................... 12

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN .......................................................... 17

A. Landasan Teori ......................................................................... 17

1. Financial Tchnology (Fintech) .......................................... 17

2. Financial Technology Syariah ........................................... 25

3. Business Model Canvas ..................................................... 34

B. Kerangka Berfikir ..................................................................... 51

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 55

A. Jenis Penelitian ......................................................................... 55

B. Lokasi Penelitian ...................................................................... 56

C. Fokus Penelitian ........................................................................ 57

D. Sumber Data dan Jenis Data ..................................................... 57

E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 59

F. Proses Penelitian ....................................................................... 61

G. Teknik Keabsahan Data ............................................................ 63

Page 15: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

xiv

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 67

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................... 67

1. Sejarah Perusahaan .................................................................. 67

2. Tujuan Pendirian Perusahaan Danamas dan Dana Syariah 69

3. Visi dan Misi Perusahaan ....................................................... 69

4. Lokasi Penelitian ...................................................................... 70

5. Gambaran Umum Informan ................................................... 70

B. Hasil dan Pembahasan .............................................................. 71

1. Business Model Canvas ..................................................... 73

2. Perbedaan Business Model Canvas ................................... 94

3. Regulasi Fintech dan Fintech Syariah ............................... 97

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 101

A. Kesimpulan ..................................................................................... 101

B. Saran ................................................................................................ 101

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 103

LAMPIRAN ....................................................................................................... 105

Lampiran 1 : List wawancara di perusahaan Fintech syariah Dana Syariah ... 105

Lampiran 2 : Foto bersama narasumber Dana Syariah ................................... 113

Lampiran 3 : List wawancara di perusahaan Fintech syariah Danamas .......... 114

Lampiran 4 : Foto bersama narasumber perusahaan Danamas ....................... 119

Page 16: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknologi merupakan alat yang mempermudah masyarakat dalam

memanfaatkan sumber daya yang dibutuhkan. Dengan adanya teknologi,

pemanfaatan terhadap sumber daya menjadi lebih mudah dan efisien. Hingga saat

ini teknologi terus mengalami perkembangan dikalangan masyarakat. Semakin

banyak masyarakat yang menikmati dan memanfaatkan teknologi tersebut salah

satunya adalah penggunaan internet.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat di era

digital saat ini telah mempengaruhi pola perilaku manusia dalam mengakses

beragam informasi dan berbagai fitur layanan elektronik. Salah satu

perkembangan teknologi yang menjadi bahan kajian terkini di Indonesia adalah

Teknologi Finansial atau Financial Technology (FinTech). Menurut definisi yang

dijabarkan oleh National Digital Research Centre (NDRC), teknologi finansial

adalah istilah yang digunakan untuk menyebut suatu inovasi di bidang jasa

finansial, di mana istilah tersebut berasal dari kata “financial” dan “technology”

(Fintech) yang mengacu pada inovasi finansial dengan sentuhan teknologi modern

(Sukma 2016).

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat bahwa

mulai dari tahun 2014 sudah 88 juta orang pengguna sampai 132,7 juta orang

Page 17: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

2

Indonesia telah terhubung internet, karena perkembangan infrastruktur dan

kemudahan mendapatkan smartphone (Rahma, 2018).

Hal ini menunjukkan bahwa dalam hal jumlah, penetrasi pemanfaatan

teknologi digital di Indonesia sangat besar, bahkan melebihi populasi gabungan

negara-negara lain di ASEAN, dan telah mengubah prilaku masyarakat hampir

pada semua aspek kehidupan, seperti jual beli secara online (e-commerce),

interaksi sosial secara digital, buku elektronik, koran elektronik, transportasi

publik (taksi dan ojek), layanan pendukung pariwisata, serta financial technology

(Siregar 2016).

Populasi Masyarakat Digital

Jumlah

Populasi Pengguna

Internet Pengguna

Medsos

Pengguna

Aplikasi

Sosial

Pengguna

Mobilephone

7.593

Miliar

55%

Masyarakat

Urban

4.012

Miliar

53%

dari

populasi

3.196

Miliar

42%

dari

populasi

5.135

Miliar

42%

dari

populasi

5.135

Miliar

42%

dari

populasi

265,4

Juta

56%

Masyarakat

Urban

132.7

Juta

50%

dari

populasi

130.0

Juta

49%

dari

populasi

120.0

Juta

45%

dari

populasi

177.9

Juta

67%

dari

populasi

Sumber data oleh :wearesocial

Page 18: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

3

Indonesia terlihat sangat bisa merepresentasikan populasi digital dunia.

setengah populasinya adalah masyarakat urban yang dalam aktifitas sehari-hari

sudah menggunakan koneksi Internet, Mobile phone, Media Sosial dan Aplikasi

Sosial.

Melihat perkembangan internet yang semakin pesat digunakan oleh

berbagai lapisan masyarakat, teknologi dan sistem informasi terus melahirkan

berbagai inovasi, khususnya teknologi finansial untuk memenuhi berbagai

kebutuhan masyarakat termasuk akses layanan finansial dan dalam proses

transaksi. Begitu halnya dengan layanan keuangan, semakin maraknya teknologi

maka semakin mudah dan efisien masyarakat dalam memanfaatkan layanan

keuangan. Penerapan teknologi dalam layanan keuangan sangat membantu

masyarakat dalam bertansaksi.

Khusus di negara-negara berkembang Asia, termasuk Indonesia

pemanfaatan channel tradisional seperti melalui ATM memang masih

mendominasi, namun demikian survei yang sama menyebutkan lonjakan

penggunaan internet dan smartphone banking oleh nasabah hampir lima kali lipat

dibandingkan sebelumnya. Semakin bergantungnya konsumen terhadap teknologi

ini pun menjadi faktor kunci pesatnya perkembangan fintech untuk mendukung

berbagai layanan keuangan di Indonesia. Saat ini diperkirakan terdapat lebih dari

140 perusahaan start-up dan diprediksi terus bertambah sejalan dengan masih

besarnya potensi pasar yang belum terjamah (Raharjo 2018).

Secara faktual literasi keuangan dan inklusi keuangan masyarakat yang

rendah terjadi, disisi lain dengan adanya kemajuan yang pesat dibidang teknologi

Page 19: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

4

informasi dan peningkatan pengguna internet dan gadget, sehingga terjadi sebuah

inovasi transformasi suatu sistem atau pasar yang eksisting, dengan

memperkenalkan kepraktisan, kemudahan akses, kenyamanan, dan biaya yang

ekonomis, dikenal sebagai Inovasi Disruptif (Disruptive Innovation). Fenomena

Inovasi Disruptif juga terjadi pada Industri Jasa Keuangan, inovasi yang men-

disrupsi landscape Industri Jasa Keuangan secara global. Mulai dari struktur

industrinya, teknologi intermediasinya, hingga model pemasarannya kepada

konsumen. Keseluruhan perubahan ini mendorong munculnya fenomena baru

yang disebut Financial Technology ( Hadad 2017).

Fintech bukan merupakan layanan yang diberikan oleh perbankan

melainkan model bisnis baru yang saat ini sangat membantu kebutuhan

masyarakat. Jasa-jasa yang diberikan oleh perusahaan penyelenggara fintech

membantu masyarakat dalam melaksanakan transaksi keuangan tanpa memiliki

rekening seperti yang ada pada perbankan pada umumnya. Sehingga masyarakat

tidak perlu menggunakan identitas pribadi dalam melaksanakan transaksi

keuangan. Meskipun fintech bukan merupakan lembaga keuangan seperti

perbankan namun fintech tetap diatur oleh Bank Indonesia agar konsumen atau

masyarakat dapat terlindungi. Oleh karena itu perusahaan penyelenggara fintech

wajib mendaftarkan perusahaannya pada Bank Indonesia ataupun Otoritas Jasa

Keuangan (Rahma : 2018).

Segmentasi pasar keuangan di Indonesia dibagi menjadi 3 segmen utama

menurut KARIM (consulting Indonesia , 2010) :

Page 20: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

5

1. Conventional loyalist

a) Hanya memiliki akun di lembaga keuangan konvensional

b) Tidak tertarik untuk menggunakan layanan lembaga keuangan islam

c) Tidak setuju dengan konsep bunga dilarang

2. Floating Mass Market

a) Memiliki akun dilembaga keuangan konvensional dan syariah

b) Memiliki lebih dari satu lembaga keuangan

c) Menggabungkan lembaga keuangan konvensional dan islam

d) Tertarik dengan lembaga keuangan yang menawarkan sisi manfaat

e) Menyukai mendapat penghormatan dari masyarakat, menyambut dan

menghargai ide-ide baru, dan suka membaca buku terutama dengan

tema yang menginspirasi

f) Akses mudah, nyaman, keamanan merupakan pertimbangan utama

dalam melakukan transaksi keuangan mereka

g) Hanya melaksanakan ibadah wajib dan ibadah-ibadah tertentu yang

telah direkomendasikan

h) Tidak terlibat aktif dalam kegiatan keagamaan

3. Syariah loyalist

a) Hanya memiliki account di lembaga keuangan syariah

b) Secara aktif terlibat dalam kegiatan sosial dan keagamaan

c) Mereka sangat yakin bahwa bunga adalah hal yang dilarang (haram)

d) Mereka tidak setia dengan hanya satu lembaga keuangan

Page 21: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

6

e) Mereka percaya bahwa orang yang mendapat layanan dari lembaga

keuangan baik islam maupun konvensional adalah orang-orang yang

tidak konsisten

f) Mereka dengan mudah mengubah dari satu lembaga keuangan dengan

yang lain.

Usaha-usaha starup yang sedang berjalan saat ini membutuhkan strategi

pengembangan yang kokoh dan perlu melibatkan elemen-elemen kecil sampai

besar untuk meningkatkan usahanya. Untuk mengetahui strategi dalam

pengembangan usaha bisnis haruslah mengetahui tentang model bisnis yang

digunakan. Menurut Osterwalder & Pigneur (2012:13) model bisnis merupakan

gambaran dasar pemikiran tentang bagaimana organisai, menciptakan,

memberikan dan menangkap nilai yang berkaitan dengan aktivitas organisasi.

Karena kegiatan perusahaan dapat dikatakan dengan bisnis yang

didalamnya memiliki sistem, jika sistemnya tersebut baik maka perusahaan akan

mampu bertahan dalam persaingan bisnis. Akan tetapi tidak sedikit pula

perusahaan yang gulung tikar karena sistem yang ada kurang mampu membawa

perusahaannya dalam menghadapi persaingan bisnis yang terjadi.

Saat ini banyak sekali konsep model bisnis, dan model bisnis menjadi

konsep utama diantara konsep-konsep manajemen lainnya. Kepopuleran model

bisnis dikarenakan banyak organisasi yang tumbuh pesat dikarenakan dapat

menciptakan model bisnis yang cocok bagi suatu usaha. Salah satu konsep model

bisnis yang sederhana adalah model yang dikembangkan oleh Osterwalder dan

Page 22: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

7

Pigneur yaitu model bisnis kanvas atau lebih dikenal dengan business model

canvas (Tim PPN Manajemen, 2012).

Business Model Canvas menawarkan strategi bisnis modern untuk

menghadapi permasalahan dalam bisnis. Pada prosesnya business model canvas

dibantu dengan penggunaan analisis SWOT dalam melengkapi proses

perencanaan strategi dalam menciptakan suatu konsep bisnis yang lebih matang.

Sehingga model bisnis yang dijalankan semakin kokoh dan menyadari setiap

perubahan.

Menurut Osterwalder dan Pigneur (2012) ada sembilan blok bangunan

dasar dalam sembilan blok bangunan dasar business model canvas yang

memperhatikan cara berfikir tentang bagaimana cara perusahaan yang lebih

menghasilkan. Ada sembilan cakupan dari business model canvas menurut

Osterwalder dan Pigneur: segmen pelanggan (customer segments), proposisi nilai

(value proposition), saluran (channel), hubungan pelanggan (customer

relationships), arus pendapatan (revenue streams), sumber daya utama (key

resources), aktivitas kunci (key aktivities), kemitraan utama (key partnerships)

dan struktur biaya (cost struktur). Setelah itu dibagi lagi menjadi dua sisi, sisi kiri

sebagai logika dan sisi kanan sebagai kreatifitas.

Page 23: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

8

Sembilan blok bisnis kanvas

Key

Partnerships

Key

Activities

Value

Proposition

Customer

Relationship

Customer

Segment

Key

Resources

Channels

Cost Structure

Revenue

Stream

Sumber : Osterwalder dan Yves Pigneur

Penggunaan model bisnis kanvas dapat memberikan gambaran tentang

model bisnis usaha dan dapat melihat hubungan yang terjadi antara blok satu

dengan blok lainnya dengan cara yang lebih jelas. Business Model Canvas juga

membantu perusahaan untuk dapat dengan mudah mengenali apa yang menjadi

value proposition perusahaan, serta bagaimana membangun key activitie dan key

resources dalam menciptakan value proposition dan mendapatkan revenue

streams, dan dapat memahami bagaimana produk dan jasa yang ditawarkan oleh

perusahaan dapat disosialisasikan dengan baik kepada konsumen sehingga dapat

sampai kepada konsumen.

Roikhan (2019) menyatakan bahwa dalam model bisnis syariah perlu

adanya blok ke-10 tentang ibadah. Yang menjelaskan tentang indikator-indikator

ibadah bagi karyawan perusahaan dan calon nasabahnya. Contohnya seperti

syariah compliance.

Page 24: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

9

Perkembangan bisnis saat ini tentunya akan ditemui banyak sekali bentuk

dan jenis bisnisnya. Bahkan ada beberapa bentuk dan jenisnya yang memiliki

persamaan seperti produk sehingga membuat beberapa perusahaan harus bersaing

untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya. Maka cara yang paling

efektif untuk memenangkan hati konsumen adalah dengan memberikan kepuasan

terhadap konsumen itu sendiri dan bagi perusahaan akan mencapai kepuasannya

jika kebutuhan konsumen terpenuhi.

Oleh karena itu sangat penting value proposition sebuah produk bagi

konsumen. Pada elemen itulah perusahaan akan berlomba untuk memberikan nilai

terbaik dari yang terbaik untuk konsumennya. Dengan menggunakan business

model canvas perusahaan akan menemukan jawaban atas segala kebutuhan

konsumen yang menjadi segmennya. Value yang ditawarkan oleh perusahaan

haruslah berbeda dan lebih memberikan kepuasan terhadap konsumen jika

perusahaan ingin unggul dalam bersaing dengan perusahaan lainnya.

Semua jenis bisnisnya akan dapat dilihat sehat atau tidaknya dengan

melihat laporan keuangan dari bisnis tersebut. Sehat atau tidaknya bisnis dapat

menjadi penilaian apakah bisnis tersebut layak untuk terus dilanjutkan atau tidak.

Business model canvas memiliki dua blok yang membahas tentang keuangan

dalam bisnis, yaitu revenue stream (arus pendapatan) dan cost structure (struktur

biaya). Arus pendapatan menunjukkan uang yang diperoleh oleh perusahaan,

sedangkan struktur biaya menunjukkan biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh

perusahaan.

Page 25: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

10

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, penulis mencoba menganalisis

dengan adanya perkembangan financial technology yang semakin canggih di

zaman millenial ini dapat memotivasi lembaga keuangan syariah untuk

meningkatkan kualitas pelayanannya dalam model-model yang lebih berinovasi

dengan penerapan model bisnis yang akan menggunakan pendekatan business

model canvas. Oleh karena itu penulis ingin meneliti lebih dalam serta memberi

judul skripsi ini : “PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA

FINANCIAL TECHNOLOGY KONVENSIONAL DAN SYARIAH DI

INDONESIA”

B. Identifikasi Masalah

Dalam mengidentifikasi masalah, peneliti akan menetapkan fokus agar

masalah dapat lebih mudah diidentifikasi dan tepat dalam memberikan batasan

masalah. Dalam penelitian ini berdasarkan topik di atas, fokus penelitiannya

adalah melakukan analisa SWOT model bisnis fintech syariah dan juga fintech

konvensional dengan menggunakan pendekatan business model canvas

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka permasalahan pokok

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan Business Model Canvas pada Fintech

konvensional dan syariah?

Page 26: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

11

2. Apa perbandingan Business Model Canvas pada perusahaan fintech

konvensional dan syariah ?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui penerapan Business Model Canvas pada Fintech

konvensional dan syariah.

2. Untuk mengetahui perbandingan Business Model Canvas pada

perusahaan fintech konvensional dan syariah.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti untuk menerapkan

konsep dan teori yang selama ini dipelajari dalam bangku kuliah pada keadaan

yang sebenarnya. Selain itu penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan baru untuk

peneliti selanjutnya dan dijadikan sebagai penambah wawasan terkait Business

Model Canvas pada perusahaan Fintech.

2. Bagi Lembaga Fintech baik yang Syariah maupun Konvensional

Memberikan informasi tambahan untuk model bisnis usahanya sesuai

dengan jenis usahanya yang telah ditentukan baik sesuai syariah maupun

konvensional dalam menghadapi persaingan.

Page 27: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

12

3. Bagi pemerintahan

Bahan informasi dan rujukan bagi pemerintah terkait BMC pada financial

technology sebagai pertimbangan dalam menentukan kebijakan selanjutnya untuk

perkembangan fintech di Indonesia.

4. Bagi pihak lain

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya

agar dapat menghasilkan penelitian yang lebih baik. Serta dapat memberikan ide

atau gagasan baru bagi lembaga fintech untuk dapat mengembangkan produknya.

Serta dapat membuka pengetahuan baru bagi konsumen atau nasabah fintech dari

masing-masing fintech tersebut.

F. Review Kajian Terdahulu

Menurut Tri Inda Fadhila Rahma dalam skripsinya yang berjudul Persepsi

Masyarakat Kota Medan terhadap Penggunaan Financial Technology (Fintech)

tahun 2018 menyatakan bahwa persepsi masyarakat terhadap penggunaan fintech

meliputi sikap, minat, pemahaman, motivasi dan harapan. Dimana sikap

masyarakat terhadap penggunaan fintech memberikan dukungan kepada kemajuan

inovasi teknologi keuangan di Indonesia, Sedangkan minat masyarakat untuk

menggunakan fintech sudah terbukti dari hasil wawancara 9 dari 10 responden

sudah berminat menggunakannya. Masyarakat sudah begitu memahami manfaat

dan penggunaan fintech karena penggunaan fintech lebih efisien dan efektif

sehingga masyarakat termotivasi untuk menggunakan fintech. Dan harapan

Page 28: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

13

masyarakat kepada penyelenggara fintech agar memberikan sosialisasi kepada

masyarakat dan kemudahaan dalam menggunakan layanan.

Menurut Prof. Muliaman D. Hadad, Ph.D sebagai Ketua Dewan

Komisioner OJK dalam kuliah umum tentang Fintech 2017 menyatakan bahwa:

1. Kehadiran layanan keuangan berbasis teknologi (fintech) di Indonesia

telah menjadi keniscayaan sejalan dengan perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi

2. Sejalan dengan konsep Master Plan sektor jasa keuangan Indonesia

(MPSJKI), fintech dapat bersinergi dengan industri keuangan yang ada

untuk memberikan multi manfaat kepada masyarakat.

3. Regulator perlu menyusun kebijakan strategis yang memastikan resiko

fintech dapat dimitigasi dan memberikan perlindungan kepada masyarakat.

Menurut Abdilah Ubaidi Djawahir di dalam skripsinya yang berjudul

Teknologi Layanan Keuangan, Literasi Inklusi Keuangan, dan Value pada Fintech

Syariah di Indonesia dengan Perspektif SOR Model tahun 2018 menyatakan

bahwa pemberdayaan konsumen berpengaruh pada pencapaian kesejahteraan

financial, peluang dan tantangan fintech syariah di Indonesia dengan perspektif

Model S-O-R, menghasilkan respon yang memiliki nilai manfaat bagi konsumen

dan bisnis jasa keuangan ekonomi islam.

Menurut Telkom Indonesia didalam Kajian Bisnis Fintech Syariah tahun

2017 menyatakan bahwa market fintech syariah (khususnya payment dan lending

syariah) di Indonesia sangat potensial dengan melihat mayoritas penduduk

Indonesia yang 88,8% adalah muslim dan sebanyak 64% masih unbanked. Fokus

Bisnis finansial Service Telkom Group diarahkan pada Payment dan Lending

Page 29: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

14

dengan target kontribusi EV sebesar Rp. 25 T ditahun 2020. Potensi market

layanan pinjaman perbankan sebesar Rp. 57 – 82 T di tahun 2016, sedangkan

Potensi pinjaman populasi unbanked sebesar Rp. 101,3 -145,7 T . Market size

sebagai penyedia marketplace lending syariah mencapai 5%, yaitu sebesar Rp. 5 -

7,3 T, sangat potensial untuk market fintech syariah.

Menurut Irma Muzdalifa, Inayah Aulia Rahma, Bella Gita Novalia

didalam Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah

Vol.3, No. 1, 2018 yang berjudul Peran Fintech dalam Meningkatkan Keuangan

Inklusi pada UMKM di Indonesia (Pendekatan Keuangan Syariah) menyatakan

bahwa Fintech ini dapat menjadi salah satu bahan pendorong adanya suatu

gerakan guna membantu meningkatkan keuangan pada UMKM khususnya yang

ada di masyarakat menengah ke bawah melalui lembaga keuangan syariah.

Menurut pascalis prihasto dan Elvira aziz di dalam jurnalnya yang

berjudul analisis pengembangan bisnis dengan pendekatan business model canvas

(studi kasus pada alkori natural leather bag pada tahun 2016) menyatakan bahwa

Aikori dapat memaksimalkan kekuatannya, terbukti kekuatan Aikori termasuk

dalam kategori tinggi dan sang tinggi. Kekuatan Aikori sejalan dengan peluang

yang ada pada Aikori, peluang Aikorimasuk dalam kategori tinggi dan sangat

tinggi. Hal ini merupakan kesempatan Aikori untuk memaksimalkan kinerja dan

pemasukannya. Tetapi ancaman Aikori bisa menjadi perhatian yang penting

karena masuk dalam kategori tinggi dan sangat tinggi.

Menurut Mawardi Bagindo, Bunasor Sanim, dan Imam Teguh Saptono

didalam jurnal Manajemen IKM, Februari 2016 (80-88) Vol. 11 No. 1 ISSN

Page 30: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

15

2085-8418 yang berjudul Model Bisnis Ekowisata di Taman Nasional Laut

Bunaken dengan Pendekatan Business Model Canvas menyatakan bahwa

customer segment yang ada adalah wisatawan domestik dan wisatawan asing.

Value propositions yang ditawarkan berupa wisata alam bawah laut yang sangat

menarik. Customer relationship yang ada saat ini yaitu hubungan langsung tidak

hanya secara individu namun juga dengan kelompok atau komunitas penyelam

dan asosiasi angkutan laut. Pendapatan yang diterima oleh APBN dan tarif masuk

kawasan. Key resource dalam ekowisata ini adalah taman bawah laut berupa

terumbu karang dan ekosistemnya, serta sumber daya manusia. Key activities

yang ada adalah kegiatan pelayanan pada ekowisawa, kegiatan pemeliharaan dan

pengawasan ekosistem kawasan TNL Bunaken. Key partnership yang dilakukan

saat ini adalah dewan pengelola TNL Bunaken, instansi pemerintah dan

masyarakat setempat.

Menurut Niko Alamsyah dalam Publikasi Ilmiyah tahun 2017 yang

berjudul Strategi Pengembangan Usaha Melalui Business Model Canvas (Studi

kasus : Industri Kecil Gethuk Lawu) dengan menggunakan metode Bisnis Model

Canvas dan Analisi SWOT bahwa menunjukkan posisi bisnis pada diagram

cartesius kuadran III yaitu dengan nilai IFAS –0,76 dan nilai EFAS 0,80 dengan

hasil mendukung strategi turnaround. Maka dalam menyempurnakan business

model canvas industry gethuk lawu merupakan strategi WO.

Menurut Faisal Mardiansa di dalam skripsinya yang berjudul

Implementasi Busines Model Canvas Sebagai Alternatif Strategi Bisnis dalam

Mengembangkan Industri Kreatif (study kasus : pada usaha papan bunga dian

Page 31: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

16

florist Bandar lampung) pada tahun 2017 dengan menggunakan penelitian

deskriptif dengan pendekatan kualitatif menyatakan bahwa hasil penelitian dari

identifikasi Business Model Canvas ini dapat memberikan pilihan strategi bisnis

yang tepat untuk Dian Florist dimasing-masing blok. Blok customer segment yaitu

pemerintah, perusahaan, organisasi, dan perorangan. Blok value propositions

yaitu pelayanan, keindahan desain, membantu menjaga hubungan pelanggan

dengan rekan, desain sesuai selera konsumen, dan garansi kualitas. Blok channel

yaitu melalui telepon dan sms, media sosial, media cetak dan radio, dan distribusi

langsung. Blok customer relationships yaitu pelayanan jasa, memberikan hadiah

kepada pelanggan, dan melakukan komunikasi. Blok revenue streams yaitu sewa

papan bunga, jual bunga sterofoam, jual buket bunga, jual bunga tali pita, jual

bunga mobil dan jual parsel. Blok key resources yaitu terdiri dari sumber daya

fisik dan sumber daya manusia. Blok key activities yaitu konsep desain, produksi

papan bunga, pemberitahuan info, mengantar ke lokasi dan membuat hand

bouquet, bunga tali pita dan bunga mobil. Blok key partnerships yaitu pemerintah,

pejabat publik, distributor bunga segar, dan distributor bunga medan. Blok cost

structure yaitu biaya variabel dan biaya tetap.

Page 32: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

17

BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Landasan Teori

1. Financial Tchnology (Fintech)

a. Pengertian Fintech

Financial Technology (Fintech) merupakan perpaduan antara teknologi

dan fitur keuangan atau dapat juga diartikan inovasi pada sektor finansial dengan

sentuhan teknologi modern (Pribadiono, Hukum, Esa, & Barat 2016). Fintech

merupakan industri yang bergerak dengan sangat cepat dan dinamis dimana

terdapat banyak model bisnis yang berbeda (Dorfleitner, Hornuf, Schmitt, &

Weber 2017). Teknologi Keuangan juga disebut sebagai Fintech, merupakan

model layanan keuangan baru yang dikembangkan melalui inovasi teknologi

informasi (Hsueh 2017).

Teknologi Finansial dalam peraturan Bank Indonesia Nomor

19/12/PBI/2017 merupakan penggunaan teknologi sistem keuangan yang

menghasilkan produk, layanan, teknologi, dan/atau model bisnis baru serta dapat

berdampak pada stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan, efesiensi,

kelancaran, kemananan dan keandalan sistem pembayaran. Penyelenggara

teknologi finansial yakni meliputi sistem pembayaran, pendukung pasar,

manajemen investasi dan manajemen resiko, pinjaman, pembiayaan dan penyedia

modal, dan jasa finansial lainnya (tawassuth, 2018).

Page 33: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

18

Fintech bukanlah termasuk layanan dari perbankan melainkan suatu model

bisnis baru yang berbasis teknologi yang sangat dapat membantu masyarakat

dalam memenuhi kebutuhannya. Jasa dan produk yang diberikan oleh perusahaan

fintech tersebut membantu masyarakat dalam bertransaksi keuangan tanpa

memiliki rekening layaknya perbankan. Meskipun fintech bukanlah lembaga

keuangan seperti perbankan akan tetapi fintech juga di atur oleh Bank Indonesia

agar masyarakat dapat terlindungi. Oleh karena itu agar lembaga keuangan

berbasis teknologi ini wajib mendaftarkan perusahaannya agar menjadi lembaga

yang legal.

Menurut OJK didalam skripsi tri indra fadhila rahma 2018 menyatakan

bahwa Perusahaan penyelenggara fintech telah banyak berdiri di Indonesia dan

dimanfaatkan oleh masyarakat. Namun hanya beberapa perusahaan yang telah

resmi terdaftar dan mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan. Hingga maret

2018, sebanyak 40 perusahaan penyelenggara layanan pinjam-meminjam uang

berbasis teknologi informasi (fintech) yang telah resmi terdaftar. Sehingga

masyarakat tidak perlu khawatir karena mendapatkan perlindungan konsumen

dalam pemanfaatan jasa fintech di beberapa perusahaan yang telah resmi terdaftar

tersebut.

Menurut penulis Financial Technology adalah suatu layanan keuangan dan

teknologi yang bergabung menjadi satu dan memiliki fungsi yang sama dengan

layanan keuangan pada perbankan, yang dimana sistem keuangan yang berbasis

digital ini menyediakan inovasi baru pada bisnis modern. Yang tentunya sangat

Page 34: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

19

bermanfaat sekali bagi masyarakat yang tidak terjangkau oleh keberadaan

perbankan.

b. Tipe-tipe Financial Technology ( Fintech)

Menurut Hsueh (2017), Terdapat tiga tipe financial technology yaitu :

Sistem pembayaran melalui pihak ketiga (Third-party payment systems)

Contoh-contoh sistem pembayaran melalui pihak ketiga yaitu crossborder EC,

online-to-offline (O2O), sistem pembayaran mobile, dan platform pembayaran

yang menyediakan jasa seperti pembayaran bank dan transfer.

1). Peer-to-Peer (P2P) Lending

Peer-to-Peer Lending merupakan platform yang mempertemukan

pemberi pinjaman dan peminjam melalui internet. Peer-to-Peer Lending

menyediakan mekanisme kredit dan manajemen risiko. Platform ini

membantu pemberi pinjaman dan peminjam memenuhi kebutuhan masing-

masing dan menghasilkan penggunaan uang secara efisien.

Peer-to-Peer Lending merupakan sebuah proses menjalankan

peminjaman uang antara dua individual yang tidak bersangkutan secara

langsung melalui platform online, tanpa campur tangan dari para perantara

keuangan yang tradisional seperti bank (Ge, Feng, Gu, & Zhang, 2017).

Peer-to-Peer Lending merupakan sebuah inovasi utama yang berhubungan

dengan bidang perbankan. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah

platform yang menawarkan layanan tersebut dan jumlah transaksi terus

meningkat (Dorfleitner et al., 2016).

Page 35: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

20

Peer-to-Peer Lending merupakan model bisnis berbasis Internet

yang memenuhi kebutuhan pinjaman antar perantara keuangan. Platform

ini ditujukan untuk perusahaan menengah dan kecil dimana menurut

mereka persyaratan pinjaman bank mungkin terlalu tinggi. Peer-to-Peer

Lending memiliki biaya lebih rendah dan efisiensi yang lebih tinggi

daripada pinjaman berbasis bank tradisional (Hsueh 2017).

Menurut penulis, peer to peer lending adalah model bisnis yang

mempertemukan kedua belah pihak yaitu orang yang kelebihan dana dan

orang yang membutuhkan dana melalui sebuah platform.

2). Crowdfunding

Crowdfunding merupakan tipe Fintech di mana sebuah konsep atau

produk seperti desain, program, konten, dan karya kreatif dipublikasikan

secara umum dan bagi masyarakat yang tertarik dan ingin mendukung

konsep atau produk tersebut dapat memberikan dukungan secara finansial.

Crowdfunding dapat digunakan untuk mengurangi kebutuhan financial

kewirausahaan, dan memprediksi permintaan pasar.

c. Kelebihan dan Kekurangan Financial Technology (Fintech)

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (2016)

1). Kelebihan dari Fintech diantaranya :

(a) Melayani masyarakat Indonesia yang belum dapat dilayani oleh

industri keuangan tradisional dikarenakan ketatnya peraturan perbankan

dan adanya keterbatasan industri perbankan tradisional dalam melayani

masyarakat di daerah tertentu.

Page 36: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

21

(b) Menjadi alternatif pendanaan selain jasa industri keuangan tradisional

dimana masyarakat memerlukan alternatif pembiayaan yang lebih

demokratis dan transparan.

2). Kekurangan dari Fintech adalah :

(a) Fintech merupakan pihak yang tidak memiliki lisensi untuk

memindahkan dana dan kurang mapan dalam menjalankan

usahanya dengan modal yang besar, jika dibandingkan dengan

bank.

(b) Ada sebagaian perusahaan Fintech belum memiliki kantor fisik,

dan kurangnya pengalaman dalam menjalankan prosedur terkait

sistem keamanan dan itegritas produknya.

d. Tantangan Financial Technology (Fintech)

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (2016), Adapun tantangan pada

Fintech adalah :

1). Peraturan dalam Mendukung Pengembangan FinTech. Adopsi

peraturan terkait tanda tangan (digital signature) dan penggunaan dokumen

secara digital sehingga dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh

industri fintech.

2). Koordinasi antar Lembaga dan Kementerian terkait untuk

mengoptimalkan potensi fintech dengan lingkungan bisnis (business

environment) yang kompleks, maka perlu juga dukungan dari berbagai

kementerian dan lembaga terkait.

Page 37: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

22

e. Resiko Financial Technology (Fintech)

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (2016), Resiko yang dialami oleh

pengguna fintech. Sehingga diperlukan adanya strategi untuk melindungi

konsumen dan kepentingan nasional.

Strategi untuk melindungi konsumen adalah sebagai berikut :

1). Perlindungan dana pengguna

Potensi kehilangan maupun penurunan kemampuan finansial, baik

yang diakibatkan oleh penyalahgunaan, penipuan, maupun force majeur

dari kegiatan Fintech.

2). Pelindungan data pengguna

Isu privasi pengguna Fintech yang rawan terhadap penyalahgunaan

data baik yang disengaja maupun tidak sengaja (serangan hacker atau

malware).

Strategi untuk melindungi kepentingan nasional adalah sebagai berikut :

1). Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-

PPT) Kemudahan dan kecepatan yang ditawarkan oleh Fintech

menimbulkan potensi penyalahgunaan untuk kegiatan pencucian uang

maupun pendanaan terorisme.

2). Stabilitas Sistem Keuangan

Perlu manajemen risiko yang memadai agar tidak berdampak negatif

terhadap stabilitas sistem keuangan.

Page 38: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

23

f. Manfaat Financial Technology (Fintech)

Menurut Bank Indonesia, Perkembangan Fintech yang sangat pesat di

Indonesia dapat membawa banyak manfaat, manfaat tersebut dapat bagi

peminjam, investor maupun perbankan di Indonesia :

1). Bagi peminjam, manfaat yang dapat dirasakan seperti mendorong

inklusi keuangan, memberikan alternatif pinjaman bagi debitur yang

belum layak kredit, prosesnya mudah dan cepat, dan persaingan yang

ditimbulkan mendorong penurunan suku bunga pinjaman.

2). Bagi investor FinTech, manfaat yang dapat dirasakan seperti

alternative investasi dengan return yang lebih tinggi dengan risiko default

yang tersebar di banyak investor dengan nominal masing - masing cukup

rendah dan investor dapat memilih peminjam yang didanai sesuai

preferensinya.

3). Bagi perbankan, kerjasama dengan FinTech dapat mengurangi biaya

seperti penggunaan non-traditional credit scoring untuk filtering awal

aplikasi kredit, menambah Dana Pihak Ketiga (DPK), menambah channel

penyaluran kredit dan merupakan alternatif investasi bagi perbankan.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (2016), manfaat Fintech di Indonesia

yaitu :

1). Mendorong distribusi pembiayaan Nasional masih belum merata di

17.000 pulau.

2). Mendorong kemampuan ekspor UMKM yang saat ini masih rendah.

3). Meningkatkan Inklusi keuangan nasional.

Page 39: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

24

4). Mendorong pemerataan tingkat kesejahteraan penduduk.

5). Membantu pemenuhan kebutuhan pembiayaan dalam negeri yang

masih sangat besar.

g. Perkembangan Fintech di Indonesia

Sumber : Asosiasi Fintech Indonesia dan OJK tahun 2017

Pelaku fintech Indonesia masih dominan berbisnis payment sebesar 43%,

pinjaman 17%, dan sisanya berbentuk aggregator, crowdfunding, dan lain-lainnya.

Besarnya potensi yang dimiliki membuat fintech perlu diberikan ruang untuk

bertumbuh. Dan juga perlu pengaturan yang memadai pengingat resiko yang

mungkin ditimbulkan.

43%

17%

13%

8%

11%

8%

Profil Fintech di Indonesia Berdasarkan Sektor

payment

lending

agregator

crowdfunding

others

personal or financialplanning

Page 40: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

25

Sumber : Asosiasi Fintech Indonesia dan OJK tahun 2017

Diagram diatas memberikan informasi bahwa pertumbuhan fintech di

Indonesia mengalami peningkatan. Perusahaan fintech di Indonesia mayoritas

beroperasi pada tahun 2015-2016.

2. Financial Technology Syariah

Payung hukum Fintech memakai Peraturan OJK Nomor 77/POJK.01/2016

tanggal 29 Desember 2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis

Teknologi Informasi dan PBI (Peraturan Bank Indonesia )18/40/PBI/2016 tanggal

14 November 2016 tentang penyelanggaraan pemrosesan transaksi pembayaran.

Meskipun belum ada payung hukum yang khusus untuk Fintech syariah,

namun beberapa startup sudah mulai bermunculan. Kira-kira peraturan untuk

Fintech Syariah berbunyi seperti ini: “Layanan Jual

Beli/Kemitraan/Pembiayaan/Sewa Menyewa Syariah” Berbasis Teknologi

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

<2006 2006-2007 2011-2012 2013-2014 2015-2016

Profil Fintech di Indonesia (Berdasarkan Jumlah Perusahaan)

Profil Fintech di Indonesia(Berdasarkan JumlahPerusahaan)

Page 41: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

26

Informasi. Layanan penyelenggaraan layanan jasa keuangan syariah ini untuk

mempertemukan penjual/mitra/pemilik modal/pemilik aset dengan pembeli/ mitra/

pekerja/ penyewa dalam rangka melakukan jual beli/kemitraan/pembiayaan/sewa

menyewa secara syariah dalam mata uang rupiah secara langsung melalui sistem

elektronik dengan menggunakan jaringan internet (Mukhlisin 2018).

a. Definisi Fintech Syariah

Keuangan syariah adalah suatu sistem keuangan yang pelaksanaannya

berdasarkan hukum islam (syariah). Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya

larangan dalam agama islam untuk meminjamkan atau memungut pinjaman

dengan mengenakan bunga pinjaman (riba), serta larangan untuk berinvestasi

pada usaha-usaha berkategori terlarang (haram), yang tidak dapat dijamin oleh

sistem konvensional (Telkom Indonesia 2017).

Fintech merupakan salah satu bisnis berbasis software dan teknologi

modern yang menyediakan jasa keuangan. Perusahaan fintech pada umumnya

adalah perusahaan start up yang memberikan layanan dan solusi keuangan kepada

pelanggan seperti pembayaran mobile, transfer uang, pinjaman, penggalangan

dana, dan juga manajemen asset. (Sumber: https://www.fintechweekly.

com/fintech-definition).

Fintech Syariah berarti layanan dan solusi keuangan yang diberikan

perusahaan teknologi atau start up fintech yang berbasis hukum-hukum islam

(syariah).

Page 42: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

27

b. Macam-macam Fintech Syariah

Ada beberapa macam skema Fintech Syariah, yang cukup dikenal adalah yang

memiliki platform Peer to Peer (P2P) dan crowd funding.

Crowd funding Syariah adalah platform Crowd Funding yang dirancang dengan

mematuhi prinsip-prinsip syariah. Crowd Funding Syariah dapat didefinisikan

sebagai media penggunaan sejumlah dana yang diperoleh dari sejumlah besar

individu atau organisasi, untuk mendanai proyek, pinjaman bisnis atau individu,

dan kebutuhan lainnya melalui berbasis web online platform sesuai dengan prinsip

syariah (Achsien 2017).

Lingkup dan Definisi Crowd Funding Syariah fitur dasar yang mencirikan Crowd

Funding Syariah:

a) Hanya diinvestasikan untuk proyek atau pembiayaan kegiatan yang halal.

b) Tidak menggunakan bunga

c) Keberadaan Dewan Pengawas Syariah atau opini syariah

Model Crowd Funding Syariah :

a) Berbasis Zakat

b) Berbasis Infaq - Shadaqah – Waqaf (Berdasarkan Qard al hasan)

c) Berbasis Syirkah (Mudharabah dan Musyarakah)

d) Berbasis Pinjaman (Murabahah, Ijarah, Istishna, dan lain-lain)

c. Peluang pasar Fintech Syariah menurut PT Telkom Indonesia 2017 :

1) Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, dan 64% masih unbanked,

sehingga dapat memperbesar jumlah target calon pengguna FinTech

syariah

Page 43: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

28

2) Ekonomi syariah terus mengalami pertumbuhan

3) Ekonomi syariah, termasuk FinTech syariah, didukung dengan teknologi

yang mapan

4) Regulasi untuk FinTech Syariah masih dalam tahap penggarapan,

sehingga menciptakan peluang untuk berinovasi melalui Fintech syariah.

d. Tantangan pasar Fintech Syariah menurut Amerald 2016 :

1) Kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang keuangan syariah,

khususnya Fintech Syariah, masih kurang.

2) Pertumbuhan ekonomi syariah lambat dan pangsa pasarnya masih kecil.

3) SDM berkualitas di bidang ekonomi syariah masih kurang.

4) Sinergi antara sesama lembaga keuangan syariah dengan lembaga-

lembaga sosial yang bergerak di bidang ekonomi umat, seperti dengan

lembaga zakat dan wakaf masih lemah.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 14 Juli 2017 telah meluncurkan

Revisit Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (Revisit SNLKI) yang

merupakan penyesuaian dari strategi sebelumnya yang telah diluncurkan pada

tanggal 19 November 2013 oleh Presiden Republik Indonesia.

Revisit SNLKI ini merupakan pedoman bagi OJK, lembaga jasa keuangan

dan pemangku kepentingan lainnya dalam pelaksanaan kegiatan untuk

meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia sebagaimana

Pasal 2 dan Pasal 11 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 76/POJK.07/2016

tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan bagi

Konsumen dan/atau Masyarakat (POJK Literasi dan Inklusi Keuangan). Dalam

Page 44: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

29

Revisit SNLKI terdapat beberapa hal yang tidak terdapat pada SNLKI

sebelumnya antara lain informasi terkait literasi dan inklusi keuangan syariah,

layanan keuangan digital dan perencanaan keuangan (Jawahir 2018).

Ikhtiar untuk meningkatkan literasi keuangan dilakukan melalui

pelaksanaan edukasi keuangan yang diawali dengan pengenalan mendasar

terhadap Lembaga Jasa Keuangan, dan karakteristik, manfaat, biaya, dan risiko

suatu produk dan layanan jasa keuangan serta pengelolaan keuangan pribadi yang

pada akhirnya diharapkan membawa perubahan positif pada perilaku keuangan

masyarakat. Edukasi Keuangan perlu adanya dukungan infrastruktur yang

memadai dan dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip terencana dan terukur,

berorientasi pada pencapaian,berkelanjutan, dan kolaborasi (Jawahir 2018).

Dalam penjelasan POJK Nomor 76/POJK.07/2016 mengamanahkan

bahwa peningkatan Literasi Keuangan juga perlu diimbangi dengan peningkatan

Inklusi keuangan yang diwujudkan melalui trilogi pemberdayaan konsumen.

1) ketersediaan akses masyarakat terhadap Lembaga, produk dan layanan

jasa keuangan.

2) ketersediaan produk atau layanan jasa keuangan yang sesuai dengan

kebutuhan dan kemampuan Konsumen dan/atau masyarakat. Ketersediaan

produk dan/atau layanan jasa keuangan dimaksud, dapat diperoleh melalui

penciptaan skema atau pengembangan produk dan/atau layanan jasa

keuangan sehingga pada akhirnya dapat dimanfaatkan oleh seluruh

masyarakat terutama masyarakat menengah ke bawah.

Page 45: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

30

3) aspek perlindungan konsumen yang secara tidak langsung memiliki

peranan penting dalam stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi

suatu negara.

Trilogi pemberdayaan Konsumen memiliki hubungan yang erat dalam

mencapai financial well-being. Financial well-being merupakan suatu keadaan

yang ditandai dengan kemampuan masyarakat untuk bertahan ketika terjadi krisis

keuangan. Hal ini selaras dengan Strategi Nasional Keuangan Inklusif yang

dicanangkan oleh pemerintah dan dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 82

Tahun 2016, dimana dalam Strategi Nasional Keuangan Inklusif secara khusus

terdapat pilar mengenai Edukasi Keuangan, fasilitas intermediasi dan saluran

distribusi keuangan, serta perlindungan konsumen (Jawahir 2018).

e. Prinsip-prinsip keuangan syariah

1) Aktivitas perolehan dana. Hal ini berarti bahwa setiap hal yang

dilakukan sebagai upaya dalam rangka memperoleh harta

semestinya memperhatikan cara-cara yang sesuai dengan syariah,

seperti mudhorobah, musyarokah, murabahah, salam, istisna’,

salam dan ijarah.

2) Aktivitas pengelolaan dana. Hal ini maksudnya dalam hal ingin

menginvestasikan uang juga harus memperhatikan prinsip-prinsip

uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditi yang

diperdagangkan, dapat dilakukan secara langsung atau melalui

lembaga intermediasi seperti bank syariah dan reksadana syariah.

Page 46: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

31

3) Objek penggunaan dana. Hal ini adalah bahwa harta yang

diperoleh digunakan untuk hal-hal yang tidak dilarang seperti

membeli barang konsumtif, melainkan digunakan untuk hal-hal

yang dianjurkan seperti infaq, shadaqah, waqaf, serta hal-hal yang

wajib untuk dilakukan seperti zakat.

Prinsip keuangan syariah pada hakekatnya adalah memastikan input,

proses, dan output transaksi keuangan syariah adalah benar dan sesuai dengan

kaidah syariah menurut agama islam.

f. Problem validation dari expert

No Sumber Akses Teknologi Variasi Produk Permodalan

& Switching

LKM

1 Ir.

Adiwarman

Azwar

Karim, SE.,

MBA.,

MAEP

(Islamic

finance

expert)

Akses atau adopsi

teknologi masih rendah

karena modal terbatas

Potensi besar

untuk financial

syariah yaitu

P2P lending

syariah dan

mutifinance

syariah

Layanan

syariah lebih

mahal karena

cost of fund

lebih tinggi

Page 47: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

32

2 Dr.

Hendrikus

Passagi,

M.Sc CFTP

(OJK)

Teknologi finansial

syariah masih kurang

dibandingkan teknologi

konvensional

P2P lending

menjadi

peluang untuk

fintech syariah

Layanan

syariah lebih

mahal karena

cost of fund

lebih tinggi

3 Asep Ghofir

Ali, SE, M.

Ag (BJB

Syariah)

Teknologi sudah pakai

online untuk menjangkau

nasabah nasional, namun

masih ada keterbatasan,

butuh dukungan terutama

aspek network yang masih

rendah

Perlu ada

sinergi produk

pada bank dan

fintech

Layanan

syariah lebih

mahal karena

cost of fund

lebih tinggi

4 M. Fauzan

Ahsan

(Midtrans,

konsultan

fintech)

Layanan fintech perlu data

scoring dari perilaku

mobile phone. Masyarakat

ingin layanan yang cepat,

mudah, aman, dan nyaman

P2P dan

Crowdfunding

menjadi

peluang

Ada

kebutuhan

modal yang

tidak bisa

dipenuhi

bank

Sumber : Telkom Indonesia 2017

Berdasarkan expert sharing, problem Akses Teknologi valid, problem

Variasi Produk perlu tambahan P2P Lending Syariah dan Crowdfunding Syariah,

dan produk finansial syariah masih mahal dibanding sistem konvensional dikarena

cost of fund yang mahal.

Page 48: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

33

g. Regulasi keuangan syariah

Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN – MUI)

dibentuk dalam rangka mewujudkan aspirasi umat islam mengenai masalah

perekonomian dan mendorong penerapan ajaran islam dalam bilang

perekonomian atau keuangan yang dilaksanakan sesuai dengan tuntunan dan

syariat islam. Tugas dan fungsinya melipiti :

1) Mengeluarkan fatwa tentang ekonomi syariah untuk dijadikan pedoman

bagi praktisi dan regulator.

2) Menerbitkan rekomendasi, sertifikasi, dan syariah approval bagi lembaga

keuangan dan bisnis syariah.

3) Melakukan pengawasan aspek syariah atas produk dan jasa dilembaga

keuangan atau bisnis syariah melalui Dewan Pegawas Syariah.

h. Perkembangan multifinance syariah

Sumber:Statisik Lembaga Pembiayaan & IKNB Syariah, OJK, Nov 2016 dalam

Presentasi Industri Keuangan Syariah dan Financial Technology, Karim

Consulting 2017

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Jumlah Perusahaan Pembiayaan Syariah

perusahaan pembiayaansyariah

UUS perusahaan pembiayaan

Page 49: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

34

Grafik di atas menjelaskan bahwa peningkatan perusahaan pembiayaan syariah

dari tahun 2011 sampai 2016 tidak mengalami perubahan yang besar.

Sumber:Statisik Lembaga Pembiayaan & IKNB Syariah, OJK, Nov 2016 dalam

Presentasi Industri Keuangan Syariah dan Financial Technology, Karim

Consulting 2017.

Perusahaan pembiayaan syariah (PP syariah) berjumlah 40 buah, yang

terdiri dari 3 PP syariah. Aset PP syariah mencapai Rp 34,227 triliun atau tumbuh

sebesar 62% dibandingkan November 2015. Penyaluran piutang pembiayaan

syariah sebesar Rp 31,8% triliun atau meningkat sebesar 57,2%. Market share PP

syariah mencapai 8% (peluang untuk pengembangan bisnis pembiayaan syariah

berbasis fintech).

3. Business Model Canvas

a. Definisi Busines Model Canvas (BMC)

Business model canvas adalah bahasa yang sama untuk menggambarkan,

memvisualisasikan, menilai, dan mengubah model bisnis. Konsep ini bisa menjadi

bahasa untuk saling berbagi ide yang memungkinkan pembaca mendeskripsikan

8%

92%

Market Share Perusahaan Pembiayaan Syariah

Perusahaan pembiayaansyariah

Perusahaan pembiayaankonvensional

Page 50: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

35

dengan mudah dan memanipulasi model bisnis untuk membuat strategi alternatif

baru (Osterwalder dan Pigneur 2012).

Konsep model bisnis tergolong sesuatu yang baru, istilah ini muncul

dalam jurnal akademik pada tahun 1957 dan pertamanya digunakan sebagai judul

dari sebuah jurnal akademik yang terbit ditahun 1960 oleh Jones. Namun konsep

model bisnis mulai popular sejak tahun 1990 ke atas ketika model bisnis dan

perubahan pada lingkungan dibicarakan pada dunia maya(internet). Dalam

beberapa tahun terakhir ini konsep model bisnis digunakan sebagai cara yang

umum untuk menjelaskan bagaimana.

Model bisnis dapat dijelaskan dengan sangat baik dengan blok yang

memperlihatkan cara berfikir tentang bagaimana sebuah perusahaan menghasilkan

uang. Business model canvas terdiri dari 9 blok utama yaitu customer segment,

value preposition, channels, customer relationship, revenue stream, key

resources, key activities, key partnership, dan cost structure.

1) Customer Segment

Osterwalder dan Pigneur (2012), mengatakan blok bangunan

segmen pelanggan menggambarkan sekelompok orang atau organisasi

berbeda yang ingin dijangkau atau dilayani oleh perusahaan. Customer

segments yaitu tentang bagaimana perusahan memilih segmen pelanggan

yang paling potensial untuk dipilih agar kegiatan usaha yang dijalankan

tepat sasaran dan sesuai dengan target konsumen yang diinginkan.

Menurut Kasali (1998), segmentasi adalah dimana proses

mengkotak- kotakkan pasar ke dalam kelompok-kelompok “potential

Page 51: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

36

costumers” yang memiliki kesamaan kebutuhan atau kesamaan karakter

yang memiliki respon yang sama dalam membelanjakan uangnya. Sifatnya

yang homogeny menyebabkan sulit bagi produsen untuk melayaninya,

oleh karena itu pemasar harus memilih segmen-segmen tertentu saja dan

meninggalkan bagian pasar lainnya.

Menurut Osterwalder dan Pigneur (2012), pelanggan adalah inti

dari model bisnis. Tanpa pelanggan (yang dapat memberikan keuntungan),

tidak ada perusahaan yang mampu bertahan dalam waktu lama. Dalam

rangka meningkatkan kepuaskan pelanggan, perusahaan dapat

mengelompokkan mereka dalam segmen-segmen berbeda didalam

kesamaan kebutuhan, perilaku atau atribut yang lainya.

Osterwalder dan Pigneur (2012) mengungkapkan bahwa sebuah

model bisnis dapat menggambarkan satu atau beberapa segmen pelanggan,

besar atau kecil. Dalam organisasi juga ada beberapa aspek segmentasi

pasar yang dimana itu perlu ditangani atau tidak ditangani oleh sebab itu

Kotler (1999) dalam Pambudi (2015) membagi pasar pelanggan menjadi 5

yaitu:

a) Pasar Konsumen

Individu-individu dan rumah tangga yang membeli produk dan jasa

untuk konsumsi pribadi.

b) Pasar Industri

Organisasi-organisasi yang membeli produk dan jasa yang dibutuhkan

untuk memproduksi produk-produk dan jasa-jasa lainnya dengan

maksud memperoleh keuntungan atau mencapai sasaran lain.

Page 52: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

37

c) Pasar Penjual Kembali

Organisasi-organisasi yang membeli produk dan jasa dengan maksud

menjual kembali barang dan jasa itu agar memberikan keuntungannya.

d) Pasar Pemerintah

Lembaga-lembaga pemerintah yang membeli produk dan jasa agar

menghasilkan pelayanan kepada masyarakat umum atau mengalihkan

barang dan jasa itu kepada pihak lain yang membutuhkan.

e) Pasar Internasional

Pembeli yang terdapat diluar negeri termasuk konsumen, produsen,

penjual kembali dan pemerintah asing.

2) Value Propositions

Pelanggan akan memilih produk mana yang paling memenuhi

kebutuhan dan keinginannya. Tujuannya untuk memperoleh kepuasan

yang maksimal. para pembeli akan membeli produk dari perusahaan yang

mereka anggap menawarkan nilai yang paling tertinggi disampaikan ke

pelanggan “customer delivered value”. Sebagaimana yang dimaksud

tentang kepuasan konsumen Menurut Philip Kotler (1997), adalah

perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan

antara kesannya terhadap kinerja ( hasil) suatu produk dengan harapannya.

Macam-macam atau Jenis kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen

terbagi menjadi 2 yaitu kepuasan fungsional, merupakan kepuasan yang

diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk dan kepuasan

Page 53: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

38

psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang

bersifat tidak berwujud.

Penciptaan value suatu produk dihasilkan dengan menawarkan

sejumlah keunggulan produk dalam bentuk berwujud maupun tidak

berwujud. Hal ini meliputi desain, warna, ukuran, kemasan dan

sebagainya. Kotler (2002) mengatakan atribut yang tidak berwujud

diantaranya harga, jasa, layanan dan kualitas. Osterwalder dan Pigneur

(2012), menerangkan bahwa terdapat daftar elemen-elemen yang sangat

panjang yang dapat berkontribusi pada penciptaan nilai pelanggan.

a) Sifat Baru

Beberapa proposisi nilai memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan

yang belum pernah mereka terima sebelumnya.

b) Kinerja

Meningkatkan kinerja produk atau layanan merupakan cara yang

umum untuk menciptakan nilai.

c) Penyesuaian

Menyesuaikan produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan skpesifik

pelanggan individu atau segmen pelanggan untuk menciptakan nilai.

d) Menyelesaikan Pekerjaan

Nilai dapat diciptakan karena membantu pelanggan menyelesaikan

pekerjaan.

e) Desain

Desain itu penting tetapi sulit untuk diukur, sebuah produk terlihat

menonjol karena desainnya superior.

Page 54: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

39

f) Merek

Pelanggan dapat memenuhi nilai dalam sebuah tindakan yang

sederhana karena menggunakan merek tertentu.

g) Harga

Menawarkan harga yang sama pada harga yang lebih rendah sering

dilakukan untuk memuaskan kebutuhan segmen pelanggan yang

sensitive terhadap harga. Akan tetapi dalam implementasi harga yang

murah memberikan implikasi penting bagi seluruh model bisnis.

h) Pengurangan Biaya

Membantu pelanggan mengurangi biaya merupakan cara yang penting

dalam menciptakan nilai.

i) Pengurangan resiko

Pelanggan menghargai penggunaan resiko yang muncul ketika mereka

membeli suatu produk atau jasa.

j) Kenyamanan

Menjadikan segala sesuatu lebih nyaman dan lebih mudah digunakan

agar dapat menciptakan nilai yang sangat berarti.

Gambaran blok bangunan business model canvas mendeskripsikan

gabungan antara produk dan layanan yang menciptakan nilai untuk segmen

pelanggan spesifik (Osterwalder dan pigneur, 2012). Value propositions adalah

bagaimana perusahaan memberikan nilai terbaik kepada pelanggannya sesuai

dengan proposisi nilai yang ada dalam perusahaan tersebut. Dengan menciptakan

Page 55: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

40

nilai pelanggan yang unggul, perusahaan menciptakan pelanggan yang sangat

puas dan tetap setia, serta mau membeli lagi (Kotler, 1996).

3) Channels

Blok bangunan saluran menggambarkan bagaimana sebuah

perusahaan berkomunikasi dengan segmen pelanggannya dan menjangkau

mereka untuk memberikan proposisi nilai (Osterwalder dan Pigneur,

2012). Channels merupakan sebuah aspek yang sangat penting yang

berkaitan dengan sebuah hubungan antara perusahaan dan pelanggan.

Sama seperti halnya yang disampaikan oleh Osterwalder dan Pigneur

(2012) Saluran komunikasi, distribusi dan penjualan merupakan

penghubung antara perusahaan dan pelanggan. Saluran adalah titik sentuh

pelanggan yang sangat berperan dalam setiap kejadian yang mereka alami.

Sebagian besar perusahaan menggunakan perantara atau saluran distribusi

untuk menyalurkan produk mereka ke pasar.

Dalam konteks ini channel merupakan cara agar proposisi nilai

dapat di akses oleh pelanggan. Membuka toko merupakan salah satu cara

untuk mempermudah akses pelanggan terhadap produk kita. Menurut

kepemilikannya toko dibagi menjadi toko sendiri dan toko mitra.

Kemudian cara lain untuk memberikan akses kepada pelanggan adalah

dengan melakukan penjualan secara online. Maka, dalam penelitian ini

saluran yang akan diteliti adalah toko pribadi, toko mitra dan toko online.

Saluran menjalankan beberapa fungsi menurut Osterwalder dan Pigneur

(2012), yaitu :

Page 56: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

41

a) Membantu pelanggan mengevaluasi proposisi nilai perusahaan

b) Kemungkinan pelanggan membeli produk dan jasa yang spesifik

c) Memberikan proposisi nilai kepada pelanggan

d) Memberikan dukungan penjual kepada pelanggan

Kotler (1999:9) menyatakan saluran distribusi dapat dijelaskan

oleh seberapa banyak jumlah tingkat distribusi yang dilibatkan. Setiap

lapisan perantara pemasaran yang melakukan beberapa kegiatan untuk

membawa produk dan kepemilikannya lebih dekat ke pembeli akhir

disebut sebagai tingkat distribusi (channel level).

4) Customer Relationship

Menurut Osterwalder dan Pigneur (2012), sebuah perusahaan

menjelaskan jenis hubungan yang ingin dibangunnya bersama segmen

pelanggan. Hubungan dapat bervariasi mulai dari yang bersifat pribadi

sampai yang bersifat umum. Hubungan pelanggan dapat didorong oleh

motivasi sebagai berikut :

a) Akuisisi pelanggan

b) Retensi ( mempertahankan ) pelanggan

c) Peningkatan penjualan

Beberapa jenis hubungan pelanggan meneurut Osterwalder dan Pigneur

(2012) adalah :

a) Bantuan Personal

Hubungan ini didasarkan pada interaksi antarmanusia. Pelanggan dapat

berkomunikasi dengan petugas pelayanan pelanggan untuk

mendapatkan bantuan selama proses penjualan atau setelah pembelian

Page 57: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

42

selesai. Komunikasi ini dapat dilakukan di tiap penjualan, melalui call

center, email, atau saluran lainnya.

b) Layanan otomatis

Hubungan jenis ini mencampurkan bentuk layanan mandiri yang lebih

canggih dengan proses otomatis. Misalnya, profil online personal

memberi pelanggan akses menggunakan layanan sesuai dengan yang

diinginkan.

c) Komunitas

Saat ini, perusahaan semakin banyak memanfaatkan komunitas

pengguna agar lebih terlibat dengan pelanggan dan dapat memfasilitasi

hubungan antar anggota komunitas. Banyak perusahaan

mempertahankan komunitas online yang memungkinkan pengguna

bertukar pengetahuan dan saling membantu dalam memecahkan

masalah. Komunitas juga dapat membantu perusahaan untuk lebih

memahami pelanggannya.

d) Korelasi

Semakin banyak perusahaan yang melakukan lebih dari sekedar

hubungan konvensional pelanggan-vendor untuk menciptakan nilai

bersama pelanggan. Situs amazon mengajak pelanggan memberikan

ulasan yang kemudian menciptakan nilai bagi pecinta buku lain.

Beberapa perusahaan melibatkan untuk membantu dalam mendesain

produk baru yang inovatif. Contoh lain Youtube mengajak pelanggan

Page 58: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

43

menciptakan konten untuk konsumsi publik. Dalam penelitian ini

indikator yang akan digunakan adalah bantuan personal, komunitas

dan kokreasi.

5) Revenue Streams

Blok bangunan revenue stream (arus pendapatan) menggambarkan

uang tunai yang dihasilkan perusahaan dari masing-masing segmen

pelanggan (biaya harus mengurangi pendapatan untuk menghasilkan

pemasukan) menurut Osterwalder dan Pigneur (2012).

Jika pelanggan adalah inti dari model bisnis, arus pendapatan

adalah urat nadinya. Berbicara tentang pendapatan maka hal tersebut

berhubungan dengan menghasilkan laba atau profit. Sofyan (2013)

mengatakan bahwa profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan

untuk mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada

seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang

dan sebagainya. Dengan begitu aktiva-aktiva yang digunakan tersebut juga

memberikan pengaruh pada penghasilan laba yang didapatkan.

Ada beberapa cara untuk membangun arus pendapatan seperti yang

diungkapkan Osterwalder dan Pigneur (2012), yaitu:

a) Penjualan asset

Pengertian arus penjualan yang paling luas berasal dari penjualan hak

kepemilikan atas produk fisik. Seperti Amazon.com menjual buku,

musik, produk konsumen elektronik secara online.

Page 59: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

44

b) Biaya Penggunaan

Arus pendapatan dihasilkan dari penggunaan layanan tertentu.

Semakin sering layanan tersebut digunakan maka akan semakin

banyak pelanggan yang membayar. Contohnya seperti operator

telekomunikasi menarik biaya dari pelanggan untuk jumlah menit

pembicaraan melalui telepon.

c) Pinjaman / penyewaan

Arus pendapatan tercipta karena memberi seseorang hak eksklusif

sementara untuk penggunaan asset tertentu pada periode tertentu

sebagai ganti atas biaya yang ditarik. Untuk meminjamkan. Cara

seperti memberikan keunggulan dalam pengembalian pendapatan.

Disisi lain penyewa menikmati keuntungan karena tidak perlu

mengeluarkan uang untuk menanggung biaya penuh atas kepemilikan.

6) Key Resources

Osterwalder dan Pigeneur (2012:34), mengatakan key resources

merupakan blok bangunan sumber daya utama yang menggambarkan aset-

aset terpenting yang diperlukan agar sebuah model bisnis dapat berfungsi.

Sumber daya utama merupakan aset yang digunakan oleh perusahaan

untuk menunjang kegiatan usahanya. Aset sendiri merupakan manfaat dari

ekonomi dimasa depan yang mungkin diperoleh dimasa depan, atau

dikendalikan oleh perusahaan tertentu sebagai hasil transaksi atau kejadian

masa lalu, Kieso, et al (2008).

Page 60: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

45

Setiap model bisnis mempunyai criteria aset yang berbeda

tergantung dari jenis usaha itu sendiri baik itu kecil, menengah ataupun

besar. Selain aset sumber daya yang digunakan juga berbeda-beda.

Sumber daya yang berbeda beda itu sendiri bisa dilihat sumber daya utama

dapat berbentuk fisik finansial, intelektual atau manusia.

Seperti penjelasan dari Osterwalder dan Pigneur (2012), sumber daya

utama dapat dikategorikan menjadi 4 bagian diantaranya adalah :

a) Fisik

Kategori ini meliputi semua bentuk aset fisik seperti fasilitas pabrikan,

bangunan, kendaraan, mesin, sistem, dan jaringan distribusi.

Peritelsemacam Wal-mart dan Amazon.com sangat mengandalkan

sumber daya fisik yang acap kali padat modal. Wal-mart memiliki

jaringan pertokoan global yang sangat besar dan infrastuktur logistik

terkait. Amazon.com memiliki TI, gudang dan infrastuktur logistik

yang ekstensif.

b) Intelektual

Sumber daya intelektual seperti merek, pengetahuan yang dilindungi,

paten dan hak cipta, kemitraan, dan database pelanggan merupakan

komponen-komponen yang semakin penting dalam model bisnis yang

kuat. Sumber daya intelektual sulit dikembangkan, tetapi jika berhasil,

akan memberikan nilai yang sangat berarti.

Page 61: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

46

c) Manusia

Setiap perusahaan memerlukan sumber daya manusia, tetapi orang

orang akan menonjol dalam model bisnis tertentu. Manusia merupakan

sumber daya yang sangat penting dalam sebuah organisasi.

d) Finansial

Beberapa model bisnis membutuhkan sumber daya financial atau

jaminan financial seperti uang tunai, kredit, atau saham untuk

mengkrekrut karyawan andalan.

7) Key Activities

Menurut Osterwalder dan Pigneur (2012) mengatakan blok

bangunan aktivitas kunci yang menggambarkan hal-hal terpenting yang

harus dilakukan perusahaan agar model bisnisnya dapat bekerja.

Aktifitasmenjelaskan bagaimana kegiatan yang itu sedang berjalan. Dasar

dari key activities sebenarnya tidak jauh berbeda dengan dasar dari balok

key resources yang dimana didalamnya terdapat penjelasan yang sama

dimana dalam key activieties ini juga penting bagi setiap usaha-usaha. Key

Activities juga mempunyai perbedaan-perbedaan sebagai kunci dari

aktifitas usaha dan tergantung dari setiap jenis usaha itu sendiri ataukah

jenis usaha kecil, menengah, ataupun besar.

Konsep pemasaran menerangkan beberapa hal yang harus

dilakukan dalam upaya sebuah organisasi untuk memimpin pasar, seperti

mengembangkan pasar secara keseluruhan, melindungi pangsa pasar dan

Page 62: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

47

mengembangkan pangsa pasar (Kotler, 2001). Aktivitas-aktivitas kunci

dikategorikan oleh Osterwalder dan Pigneur sebagai berikut:

a) Produksi

Aktivitas ini terkait dengan perancangan, pembuatan dan

menyampaikan produk dalam jumlah besar dan/atau kualitas unggul.

Aktivitas produksi mendominasi model bisnis perusahaan pabrikan.

Sedangkan Kotler (1999:11) dalam konsep produksi (production

concept) menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang

tersedia dan harganya terjangkau karena itu, manajemen harus

berfokus pada peningkatan efisiensi dan distribusi.

b) Pemecahan masalah

Jenis ini terkait dengan penawaran solusi baru untuk masalah-masalah

pelanggan individu. Kegiatan-kegiatan konsultan, rumah sakit dan

organisasi jasa lain biasanya didominasi aktivitas pemecahan masalah.

Model bisnis organisasi ini membuthkan aktivitas-aktivitas seperti

manajemen pengetahuan dan pelatihan berkelanjutan.

c) Platfrom/jaringan

Model bisnis yang dirancang dengan platform sebagai Sumber Daya

Utama didominasi oleh platform atau aktivitas kunci yang terkait

dengan jaringan. Jaringan, platform matchmaking, software dan

bahkan merek dapat berfungsi sebagai platform.

Page 63: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

48

8) Key Patnership

Key patnership merupakan blok bangunan kemitraan utama

menggambarkan jaringan pemasok dan mitra yang membuat model bisnis

dapat bekerja. Perusahaan membentuk kemitraan dengan berbagai alasan,

dan kemitraan menjadi landasan dari berbagai model bisnis (Osterwalder

dan Pigneur, 2012:38).

Kemitraan adalah jalinan kerjasama antar berbagai pelaku usaha,

mulai dari tingkat produksi sampai pemasaran. Kemitraan sangat

membantu pelaku usaha untuk menjalankan usahanya, begitu sebaliknya

mitra kerja juga bisa mendapatkan keuntungan dari usaha yang diikutinya

yang terpentinga adalah mitra dan keusahaan mempunyai tujuan yang

sama.

Kotler (2001) mengatakan bahwa saluran pemasaran dapat dilihat

sebagai sekumpulan organisasi yang saling tergantung satu sama lainnya

yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah proyek atau layanan untuk

digunakan atau dikonsumsi. Sebuah perusahaan biasanya membutuhkan

perusahaan lain untuk membantu kegiatan perusahaan tersebut. Hal ini

terjadi karena perusahaan tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk

mendukung kegiatannya. Mitra dalam berbisnis dibutuhkan untuk

beberapa hal seperti menjadi pemasok, distributor dan investor.

Selain melaksanakan manajemen hubungan pelanggan yang baik,

pemasar juga harus melaksanakan manajemen hubungan kemitraan

(partner relationship management) yang baik pula (Kotler, 1999:22). Mitra

Page 64: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

49

dalammanajemen hubungan pelanggan berdasarkan Kotler (1999:22)

dapat dibagi menjadi 2 yaitu:

a) Mitra di dalam perusahaan

b) Mitra pemasaran di luar perusahaan

Asterwalder dan Pigneur (2012:38) membedakan empat jenis kemitraan

yang berbeda, diantaranya:

a) Aliansi strategi antara non pesaing

b) Competition : kemitraan strategi antar pesaing

c) Usaha patungan untuk mengembangkan bisnis baru

d) Hubungan pembeli dan pemasok untuk menjamin pasokan yang dapat

diandalkan.

9) Cost Structure

Struktur biaya menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan

untuk mengoperasikan model bisnis. Blok bangunan ini menjelaskan biaya

terpenting yang muncul ketika mengoperasikan model bisnis tertentu.

Aktifitas bisnis yang baik ialah aktifitas yang berjalan mempunyai

gambaran biaya pengeluaran yang stabil ataupun sesuai dengan

kegiatannya.

Menurut Osterwalder dan Pigneur (2012:40) blok bangunan cost

structure ini menjelaskan biaya terpenting yang muncul ketika

mengoperasikan model bisnis tertentu. Menciptakan dan memberikan nilai

mempertahankan hubungan pelanggan, dan menghasilkan pendapatan,

Page 65: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

50

menyebabkan timbulnya biaya. Perhitungan biaya semacam ini relatif

lebih mudah setelah sumber daya utama.

Pada dasarnya cost stukture merupakan sebuah gambaran usaha

yang digambarkan dengan biaya- biaya yang akan dilakukan.

Menurut Osterwalder dan Pigneur (2012:41) struktur biaya memiliki

beberapa karakteristik diantaranya sebagai berikut:

a) Biaya tetap

Biaya-biaya yang tetap sama meskipun volume barang atau jasa yang

dihasilkan berbeda-beda. Contohnya: gaji, sewa tempat.

b) Biaya variable

Biaya-biaya yang bervariasi secara proposional dengan volume barang

atau jasa yang dihasilkan.

c) Skala Ekonomi

Keunggulan biaya yang dinikmati suatu bisnis ketika produksinya

berkembang.

d) Keunggulan biaya yang dinikmati bisnis terkait dengan lingkungan

operasional yang lebih besar.

10) Religiusitas

Didalam QS. Az-Zariyat ayat 56 : وما خلقت الجن والنس إل ليعبدون

yang artinya “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan

supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”

Dari penjelasan ayat tersebut bahwa manusia itu tujuan hidupnya hanyalah

untuk beribadah, maka dari pada itu khusus bagi perusahaan fintech

Page 66: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

51

syariah penting adanya penambahkan blok yang ke 10 yaitu nilai ibadah

agar memang tercerminlah sebuah lembaga yang berbasis syariah. Dengan

demikian tidak akan ada calon nasabah yang meragukan kesyariahan

perusahaan fintech syariah.

Penulis juga menghimbau kepada pembaca untuk bersama membangun

dan mengembangkan perusahaan atau perbankan yang berbasis syariah

walaupun memang belum sempurna dalam menjalankannya dengan sesuai

prinsip syariah namun jauh lebih baik jika harus tetap kelembaga

konvensional.

B. Kerangka Berfikir

Financial technology (Fintech) yang selama ini dikenal dengan sistem

keuangan berbasis konvensional kini perlahan-lahan masuk kedalam sistem

keuangan syariah. Meskipun begitu, pembiayaan keuangan syariah maupun

konvensional keduanya memiliki perbedaan yang bisa mejadi bahan perbandingan

dan pertimbangan untuk menentukan pilihan sesuai dengan kenyamanan masing-

masing konsumen. Bila membutuhkan tambahan dana sebagai pinjaman untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi, tidak ada salahnya jika membandingkan antara

kedua pembiayaan keuangan.

Saat ini banyak sekali perusahaan-perusahaan starup yang bermunculan

di dunia maya dengan menawarkan berbagai macam jenis pinjaman yang

dibutuhkan oleh masyarakat. Hal tersebut membuat sebuah tantangan tersendiri

bagi kelancaran kinerja financial teknologi (fintech). Oleh karena itu konsep atau

Page 67: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

52

sistem kerja yang berbeda dari kedua lembaga yang berbasis syariah dan

konvensional ini cocok apabila dijalankan dengan menggunakan penerapan

business model canvas.

Dimana BMC (Business Model Canvas) ini akan mengevaluasi penerapan

usaha bisnis yang berjalan saat ini dengan sembilan blok bagunan yang akan

memberian gambaran kondisi usaha secara keseluruhan terhadap perusahaan

fintech yang selama ini sudah berjalan. Setelah mengetahui hasil dari keadaan

usaha yang berjalan selama ini, hal tersebut akan memberikan sebuah data yang

dapat menjadikan sebuah evaluasi dari kinerja yang selama ini sudah berjalan.

Dari gambaran business model canvas ini dapat digunakan sebagai bahan

evaluasi terhadap usaha bisnis fintech syariah maupun konvensional agar mampu

mengembangkan usahanya dan menerapkan model bisnis yang lebih populer dan

menguntungkan. Sembilan blok business model canvas sendiri memiliki

gambaran sebagai berikut:

1. Customer segment merupakan sebuah konsep yang bersentuhan langsung

untuk menangani pelanggan.

2. Value proposition yaitu konsep blok yang menggunakan proposisi nilai

untuk memecahkan masalah pelanggan dan memuaskan kebutuhan

pelanggan.

3. Channel yaitu usaha yang menghubungkan pelanggan melalui komunikasi,

distribusi dan saluran penjualan.

4. Customer relationship yaitu hubungan yang dilakukan oleh pengusaha

dengan pelanggan melalui segmentasi pelanggan.

Page 68: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

53

5. Revenue stream yaitu blok yang menggambarkan tentang semua elemen

yang digunakan.

6. Key resource yaitu blok yang menggambarkan tentang semua elemen yang

digunakan.

7. Key activities yaitu blok yang menggambarkan sejumlah aktivitas penting.

8. Key partnership yaitu blok yang menggambarkan tentang kegiatan diluar

dari sumber daya yang ada.

9. Cost structure yaitu blok yang menggambarkan elemen pendukung

struktur biaya.

Page 69: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

54

FINTECH

KONVENSIONAL

FINTECH

SYARIAH

BUSINESS MODEL CANVAS

FINANCIAL

TECHNOLIGY

1. Customer Segment

2. Value Propostition

3. Channels

4. Customer

Relationship

5. Revenue Streans

6. Key Resources

7. Key Activities

8. Key Partnerships

9. Cost Structure

Page 70: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

55

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan

kualitatif. Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang diamati dari fenomena yang terjadi (Bogdan dan Taylor dalam

Moleong 2005).

Untuk mengetahui dan memahami tentang analisis penerapan business

model canvas pada perusahaan financial technology, peneliti menggunakan

pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif pada dasarnya adalah mengamati orang

dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka secara langsung,

berusaha memahami bahasa mereka tentang dunia sekitarnya.

Sugiyono (2012:14), mengatakan bahwa metode penelitian kualitatif

adalah metode penelitian yang berlandaskan pada sebuah filsafat yang meyakini

bahwa satu-satunya pengetahuan yang benar adalah yang didasarkan pada

pengalaman aktual-fisika (filsafat positivisme), digunakan untuk meneliti pada

kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen), dimana

peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan data dilakukan secara

purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan)

sumber, analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif

lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Page 71: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

56

Hasil dari penelitian ini mendeskripsikan wawancara yang dilakukan

secara mendalam terhadap subjek penelitian sehingga dapat memberikan

gambaran yang jelas terkait implementasi Business Model Canvas pada kedua

perusahaan finansial teknologi ini.

B. Lokasi Penelitian

Dalam rangka untuk mendapatkan data-data penelitian yang akurat, lokasi

penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitiannya terutama

dalam rangka menangkap fenomena atau peristiwa yang sebenarnya terjadi dari

objek yang diteliti. Menurut Moleong (2005) bahwa dalam penentuan lokasi

penelitian perlu menentukan cara terbaik untuk ditempuh dengan jalan

mempertimbangkan teori substantive dan menjajaki lapangan dan mencari

kesesuaian dengan kenyataan yang ada dilapangan. Sementara itu keterbatasan

geografis dan praktis seperti waktu, biaya dan tenaga perlu dujadikan sebuah

pertimbangan dalam penentuan lokasi penelitian. Lokasi dalam penelitian ini

ditentukan secara sengaja (purposive) yaitu penelitian ini dilakukan di dua tempat,

lokasi pertama di Sinarmas Land Plaza menara 1 Lt.9, Jl. MH. Thamrin no.51,

Menteng, Gondangdia, Jakarta Pusat 10350. Dan lokasi kedua di Gedung

Setiabudi Atrium lantai 7 Suite 701A , Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta

Selatan – 12920. Dengan berbagai pertimbangan dan alasan diantaranya sebegai

berikut :

1. Pertimbangan tenaga, biaya dan waktu. Hal ini menjadi sebuah

keterbatasan yang dimiliki bagi peneliti untuk memilih lokasi.

Page 72: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

57

2. Fintech Pasar Dana Pinjaman (Danamas) dan Dana Syariah Indonesia

merupakan perusahaan lembaga keuangan digital yang berkembang di

tanah air ini sesuai dengan jenis usahanya masing-masing.

C. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini berguna untuk membatasi objek penelitian yang

diangkat nantinya. Manfaat lainnya adalah agar peneliti tidak terjebak pada

banyaknya data yang diperoleh dilapangan. Dalam penelitian ini dalam penntuan

focus lebih diarahkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari

situasi sosial atau lapangan itu sendiri (Sugiyono, 2012). Disatu sisinya menurut

Moleong (2005) berpendapat bahwa untuk menentukan focus penelitian lebih

diarahkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi

perekonomian dan sosial, hal ini dimaksudkan untuk membatasi studi kualitatif

sekaligus membatasi penelitian guna memilih mana data yang relevan dan data

yang tidak relevan. Pembatasan dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan pada

tingkat kepentingan dan urgensi masalah yang akan dipecahkan. oleh karena itu

penelitian ini difokuskan pada strategi usaha pada kedua lembaga yang berbeda

jenis usahanya dengan menggunakan Business Model Canvas.

D. Sumber Data dan Jenis Data

1. Sumber Data

Arikunto (2006) menyatakan bahwa sumber data adalah subjek dari mana

data dapat diperoleh dan untuk memudahkan peneliti dalam mengidentifikasi

sumber data, peneliti telah menggunakan rumus 3p, yaitu :

Page 73: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

58

a. Person (orang) merupakan tempat dimana peneliti bertanya mengenai

variabel yang diteliti.

b. Paper (kertas) adalah tempat peneliti membaca dan mempelajari segala

sesuatu yang berhubungan dengan penelitian seperti arsip, angka, gambar,

dokumen-dokumen dan simbol-simbol.

c. Place (tempat) yaitu tempat berlangsungnya kegiatan yang berhubungan

dengan penelitian.

Menurut Lofland dalam Lexy J. Moleong (2005), sumber data utama

dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan yang didapat dari

informan melalui wawancara, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen

dan lain-lain. Untuk mendapatkan data dan informasi maka informan dalam

penelitian ini ditentukan secara purposive atau sengaja dimana informan telah

ditetapkan sebelumnya. Informan merupakan orang-orang yang terlibat atau

mengalami proses pelaksanaan dan perumusan program dilokasi penelitian.

2. Jenis Data

Data yang dikumpulkan dari penelitian ini berasal dari dua sumber, yaitu :

a. Data primer

Adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan baik melalui observasi

maupun melalui wawancara dengan pihak informan. Metode pengambilan

data primer salah satunya adalah dengan wawancara langsung dengan

pejabat penting dari perusahaan finansial teknologi syariah dan

konvensional yaitu direktur dan kepala cabang perusahaan.

Page 74: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

59

b. Data sekunder

Yaitu berupa dokumen-dokumen atau literature-literatur, salah satunya

adalah dengan laporan keuangan perusahaan, perpustakaan, internet, jurnal

dan skripsi. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengambil

atau menggunakannya sebagaiannya saja dari sekumpulan data yang telah

dicata atau dilaporkan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Lofland dalam Lexy J. Moleong (2005) mengatakan sumber data utama

dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data

tambahan seperti dokumen-dokumen dan lain-lain. Untuk memperoleh gambaran

yang lebih mendalam, holistik, mengenai analisis strategi bisnis fintech di

Indonesia, maka penelitian ini menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan cara observasi mempunyai ciri

yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik lain, yaitu wawancara dan

kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan

orang maka observasi tidak terbatas pada orang tetapi juga objek-objek

alam yang lain. Teknik ini digunakan bila peneliti berkenan dengan

perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang

diamati tidak terlalu besar.

Page 75: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

60

2. Wawancara

Teknik ini dilakukan dengan cara mewawancarai secara langsung

dan mendalam (indepth interview) kepada pihak yang terlibat dan terkait

langsung guna mendapatkan penjelasan pada kondisi dan situasi yang

sebenarnya pula. Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah

orang-orang yang dianggap memiliki informasi kunci (key informan) yang

dibutuhkan di wilayah penelitian. Sedangkan dalam pengambilan

informasi peneliti menggunakan teknik “snowball” yakni penentuan

subjek maupun informan penelitian berkembang dan bergulir mengikuti

informasi atau data yang diperlukan dari informan yang diwawancarai

sebelumnya. Oleh karena itu spesifikasi informan penelitian tidak

digambarkan secara rinci, namun akan berkembang sesuai dengan kajian

penelitian yang akan dianalisis berikutnya. Wawancara ini dilakukan terus

sampai data yang dapat dikumpulkan benar-benar jenuh untuk bisa

menjawab pertanyaan penelitian. Banyaknya informan yang diwawancarai

tergantung seberapa layak untuk menjawab pertanyaan penelitian. Untuk

itu yang menjadi informan dalam kegiatan penelitian tersebut adalah

Pejabat penting dari kedua perusahaan financial technology. Pemilihan

informan yang berperan dalam penganggaran ini bertujuan untuk

meningkatkan validitas informasi yang disampaikan.

3. Dokumentasi

Dokumen adalah sebuah catatan yang menggambarkan tentang

peristiwa yang pernah terjadi. Menurut Sugiyono (2013:422) dokumen

Page 76: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

61

bisa berupa tulisan, gambar dan karya-karya monumental seseorang. Hasil

penelitian dari wawancara dan observasi akan lebih dapat dipercaya jika

didukung oleh dokumen-dokumen yang lengkap seperti gambar, catatan

dan lain sebagainya. Teknik dokumentasi adalah mencari data mengenai

berupa dokumen, catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, dan lain

sebagainya. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan berbagai

informasi khususnya untuk melengkapi data yang tidak diperoleh dalam

observasi dan wawancara.

F. Proses Penelitian

Proses pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini

meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1. Proses memasuki lokasi penelitian

Sebelum memasuki lokasi penelitian untuk memperoleh data, pada

tahap ini terlebih dahulu peneliti memperkenalkan diri dan meminta izin

kepada admin fintech syariah dan konvensional dengan mengirimkan

proposal dan surat izin penelitian dari fakultas ekonomi dan bisnis UIN

syarif hidayatullah Jakarta. Selain itu peneliti juga mengutarakan maksud

dan tujuannya untuk melakukan penelitian untuk menciptakan

kepercayaan kepada pihak terkait yang kemudian menentukan waktu

untuk melakukan wawancara.

Page 77: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

62

2. Ketika berada dilokasi penelitian

Dalam hal ini peneliti berusaha melakukan hubungan secara

pribadi dan akrab dengan subjek penelitian, mencari informasi dan

berbagai sumber data yang lengkap serta berusaha menangkap makna dari

berbagai informasi yang diterima serta fenomena yang diamati. Oleh

karena itu, peneliti berusaha sebijak mungkin sehingga tidak menginggung

informasi secara formal maupun informal.

3. Pengumpulan data

Pada tahap ini peneliti melakukan proses pengumpulan data yang

lebih ditetapkan berdasarkan fokus penelitian. Metode pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Observasi

Observasi ini bertujuan untuk mengamati objek penelitian. Sehingga

dapat memahami kondisi yang sebenarnya. Peengamatan bersifat non

partisipatif yaitu penelitian berada diluar sistem yang diamati.

b. Wawancara

Wawancara yang mendalam yang dilakukan kepada informan dengan

cara melakukan tanya jawab atau percakapan langsung dengan seluruh

sumber data yang ada berdasarkan daftar pertanyaan yang diajukan

oleh peneliti sebagai panduan sumber data.

c. Dokumentasi

Merupakan catatan peristiwa yang sudah berlaku dan berbentuk

tulisan, gambar, atau karya –karya monumental dari seseorang

Page 78: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

63

(Sugiyono, 2013). Dokumen berguna karena dapat memberikan latar

belakang yang lebih luas mengenai pokok peneitian yang dapat

dijadikan bahan untuk mengecek data dan merupakan bahan utama

dalam penelitian.

G. Teknik Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbarui dari konsep

kesahihan (validitas) dan keandalan (realibilitas) menurut versi positivisme dan

disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria, dan paradigma. Derajat

kepercayaan atau kebenaran suatu penilaian akan ditentukan oleh standar apa

yang digunakan. Menurut Moleong (2014). Penelitian ini menggunakan beberapa

teknik dalam keabsahan data antaranya :

1. Ketekunan atau keajegan pengamatan

Keajegan pengamatan berarti mencari secara konsisten

interprestasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis

yang konstan atau tentatif. Ketekunan dalam pengamatan bermaksud

menemukan cirri-ciri dan unsure-unsur dalam situasi yang sangat releven

dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan

diri pada hal-hal tersebut secara rinci (Moleong, 2014).

2. Trianggilasi

Trianggulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai

waktu dengan teknik yang berbeda (sugiyono, 2013). Trianggulasi

Page 79: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

64

bertujuan untuk mengetahui dan mengecek kebenaran data dengan

membandingkan data yang diperoleh dari sumber lain, baik itu pada

beberapa fase penelitian lapangan atau pada waktu yang berbeda dan

dengan metode yang berbeda juga. Jadi Trianggulasi berarti cara terbaik

untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan kontruksi kenyataan yang ada

dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai

kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Dengan kata lain bahwa

dengan trianggulasi peneliti dapat mengecek temuannya dengan jalan

membandingkan dengan berbagai sumber, metode, dan juga teori

(Moleong, 2014)

Berikut ini cara yang dilakukan oleh peneliti untuk me-recheck

trianggulasi yang telah dilakukan oleh Moleong tahun 2014 :

a. Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan.

b. Mengeceknya dengan berbagai sumber data.

c. Memanfaatkan berbagai metode agar pengecekkan kepercayaan data

dapat dilakukan.

3. Menggunakan bahan referensi

Yang dimaksud dengan bahan referensi adalah adanya pendukung

untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Artinya

setiap hasil data yang dihasilkan oleh peneliti harus ditunjang dengan bukti

pendukung agar dapat dipercaya. Contohnya seperti data hasil wawancara

perlu didukung dengan adanya rekaman wawancara. Data tentang interaksi

manusia, atau gambaran suatu keadaan perlu didukung oleh foto-foto atau

Page 80: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

65

documenter. Alat-alat bantu perekam data dalam penelitian kualitatif

seperti kamera, handycam, alat perekam suara yang sangat diperlukan

untuk mendukung kredibilitas data yang telah ditemukan oleh peneliti

(Sugiyono, 2013).

4. Mengadakan member check

Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh

peneliti kepada pemberi data. Tujuan member check adalah untuk

mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang

diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh

para pemberi data berarti data tersebut valid, sehingga semakin terpercaya.

Akan tetapi apabila data yang ditemukan oleh peneliti dengan berbagai

penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi data, maka peneliti perlu

melakukan diskusi dengan pemberi informasi data, dan apabila

perbedaannya sangat tajam maka peneliti harus merubah temuannya dan

harus menyesuaikan dengan apa yang diberikan oleh pemberi data

(Sugiyono, 2013). Jadi tujuan dari member check ini adalah agar informasi

yang diperoleh dan akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai

dengan apa yang dimaksud sumber data.

Peneliti melakukan penelitian ini dengan mencari dan

mengumpulkan data kejadian empiris dalam konteks yang sama mengenai

finansial teknologi di Indonesia dengan menggunakan Business model

canvas. Dalam melakukan keteralihan tersebut, peneliti selalu

mendiskusikan hasil dilapangan dengan pembimbing mengenai data-data

Page 81: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

66

yang didapat mulai dari proses penelitian sampai pada taraf kebenaran data

yang didapat. Untuk menjamin kepastian bahwa penelitian ini objektif.

Peneliti dalam hal ini melakukan pemeriksaan secara cermat bersama

dengan pembimbing terhadap kepastian asal-usul data.

Page 82: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

67

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Gambaran umum lokasi penelitian menggambarkan tentang bagaimana

kondisi yang sesungguhnya dilokasi penelitian itu sendiri dengan gambaran yang

saat ini berjalan. Adapun beberapa gambaran umum yang terdapat pada lokasi

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sejarah Perusahaan

a. Danamas

Danamas merupakan perusahaan yang memberikan solusi dengan

mempertemukan antara pemberi dan penerima pinjaman secara langsung dengan

system online. Perusahaan danamas ini juga merupakan peer to peer lending

pertama yang mendapatkan izin operasional dari otoritas jasa keuangan.

Danamas adalah Merk dari perusahaan yang berdiri tahun 2000 dengan

nama PT. Komunindo Arga Digital, kemudian untuk lebih memudahkan

konsumen berganti nama menjadi PT Pasar Dana Pinjaman yang berdiri dibawah

naungan Sinarmas Financial Service. Perusahaan tersebut berkomitmen

memberikan solusi untuk para pelaku usaha produktif terutama usaha mikro untuk

dapat meningkatkan usahanya yang selalu disebabkan oleh alasan klasik yaitu

kekurangan modal usaha. Hal tersebut dapat dimengerti karena kesulitan untuk

mengakses pendanaan dari lembaga keuangan karena satu dan lain hal terutama

dalam persyaratan untuk memperoleh kredit.

Page 83: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

68

Pemegang saham Danamas saat ini adalah PT. SINAR MAS

MULTIARTHA Tbk sebesar 66,66% dan Itochu Corporation Japan sebesar

33,34%, Danamas dikelola para professional yang memiliki latar belakang

industry keuangan atau perbankan.

b. Dana Syariah

Dana syariah adalah sebuah lembaga yang menyediakan layanan

pendanaan syariah dan pembiayaan syariah bagi pemilik usaha ataupun

perorangan dengan tujuan mendapatkan manfaat dan bagi hasil yang halal serta

terhindar dari unsur maisir, gharar dan riba.

Tim Dana Syariah akan mewakili pemilik dana melakukan kajian dan

penyariangan yang komprehensif dan hati-hati terhadap proyek bisnis maupun

perorangan yang akan diberikan pembiayaan. Bukan hanya penilaian dari aspek

syariahnya saja tetapi juga dari aspek perhitungan terhadap kelayakan bisnis yang

bisa berpengaruh pada besaran manfaat dan bagi hasil yang akan diterima pemberi

dana serta manfaatnya bagi penerima pembiayaan.

Dana syariah juga menyediakan layanan untuk membantu penghitungan

zakat dan penyalurannya, sehingga member Dana Syariah lebih mudah dalam

menjalankan kewajiban zakatnya.

Dana syariah platform P2P financing yang sudah terdaftar dan diawasi

oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor registrasi sebagai berikut : S-

384/NB213/2018. Dan juga terdaftar oleh KemKominfo dengan nomor registrasi

00611/DJI-PSE-02-2018 . Sejak tahun 2017 menjadi Real Estate Islamic

Crowdfunding pertama di Indonesia yang terdaftar secara sah di OJK menjalani

Page 84: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

69

prinsip-prinsip Syariah dalam prakteknya. Yang insyaallah berkah di dunia dan

akhirat.

2. Tujuan Pendirian Perusahaan Danamas dan Dana Syariah

Semua perusahaan pasti memiliki tujuan yang baik, begitupun dengan

kedua perusahaan yang saya teliti ini, seperti perusahaan danamas ini memiliki

tujuan yaitu untuk memberikan solusi dengan mempertemukan dua belah pihak

yaitu pemberi dana dan penerima dana secara langsung dengan system online.

sedangkan perusahaan dana syariah Indonesia memiliki tujuan yang sebenarnya

adalah dari semua aktifitas dan jerih payah perusahaan itu bahwa semua itu

dilakukan bersama hanya demi mencari Ridho Allah SWT dan kebahagiaan dunia

akhirat.

3. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi dan Misi Perusahaan Danamas

Visi : Memberdayakan usaha-usaha produktif

Misi : Memudahkan pelaku usaha kecil memperoleh

pembiayaan dan membantu merealisasikan pembiayaan dengan cepat

serta membuka kesempatan pelaku usaha kecil untuk terus

meningkatkan potensi usahanya

b. Visi dan Misi Perusahaan Dana Syariah

Visi : Mengajak masyarakat untuk melaksanakan kegiatan

ekonomi sesuai syarat islam, agar bisa diperoleh rezeki yang halal dan

barokah demi kesejahteraan dunia dan akhirat

Page 85: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

70

Misi : Menjadi wadah dan pusat kegiatan ekonomi syariah yang

bisa mempermudah masyarakat untuk melaksanakan kegiatan

ekonomi sesuai syariah islam.

4. Lokasi Penelitian

a. Lokasi Pasar Dana Pinjaman (Danamas)

Roxy Square Lt. 5 Blok B Nomor 1

Jalan Kyai Tapa No 1, Grogol Petamburan, Jakarta Barat 11450,

kantor Operasional Danamas

b. Lokasi Dana Syariah Indonesia

Gedung Setiabudi Atrium lantai 7 Suite 701A

Jl. H. R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta Selatan 12920 INDONESIA

5. Gambaran Umum Informan

a. Bapak Zulmauli Mauli Bahri sebagai Koordinator cabang Danamas,

pengalaman kerja 11 tahun di maybank, dan 2 tahun terakhir ini di

Danamas.

b. Bapak Atis Sutisna sebagai Director Dana Syariah

Nama : Atis sutisna

TTL : Ciamis, Jawa Barat , 03 april 1968

Alamat : jl. Simp. Pahlawan IV. No. 4 Bandung, JaBar, Indonesia

Email : [email protected]

Pengalaman : Sebagai konsultan IT pada rhone poulenc rorrer,

vinasvecia, Vietnam (1993-1997), IT di Bursa Efek Jakarta sampai

tahun 2000, Senior Konsultan IT pada STG, Connecticut USA hingga

Page 86: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

71

tahun 2011, IT head pada pt. Saywa Trade Utama, Konsultan IT OJK

untuk system pemantau transaksi efek, Konsultan IT pada PT. Mandiri

Sekuritas dan sebagai konsultan IT Bursa Efek Indonesia (pt. ITCL).

B. Hasil dan Pembahasan

Pada bagian hasil dan pembahasan menjelaskan tentang hasil

pengumpulan data yang telah dilakukan oleh peneliti melalui observasi dan

wawancara. Kemudian akan dikaji menurut teori yang sudah dibahas pada bab II

yaitu pada business model canvas. Data dan informasi yang telah terkumpul

diharapkan akan membantu permasalahan yang sesuai dengan apa yang

difokuskan sebelumnya. Untuk mengetahui metode business model canvas bila

diaplikasikan atau dijalankan dalam bisnis keuangan di perusahaan financial

technology yang kemudian akan dilakukan analisis tentang kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman melalui analisis SWOT. Agar diketahui alternatif strategi

bisnis apa yang tepat didalam pelaksanaan dan pengembangan perusahaan

layanan keuangan berbasis online di kedua perusahaan fintech ini.

Financial technology adalah sebuah lembaga keuangan yang berbasis

digital yang sangat memberikan banyak manfaat kepada masyarakat untuk modal

usaha. Dengan munculnya fintech di era modern seperti ini merupakan sebuah

kecanggihan teknologi yang perlu disyukuri karena sangat berdampak positif

terhadap aktifitas transaksi masyarakat. Dan diharapkan dengan adanya inovasi-

inovasi baru tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal dengan tetap

memperhatikan aspek kesejahteraan masyarakat.

Page 87: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

72

Penggunaan teknologi memungkinkan perusahaan (startup) untuk bersaing

dengan organisasi keuangan tradisional dengan memberikan solusi cepat dan

mudah. Sehingga sebagian besar memberikan kemudahan kita semua sebagai

konsumen di pasar keuangan, seperti pembayaran, pembelian, investasi,

pendanaan, pembiayaan , dan masih banyak lagi.

Fintech juga sudah diawasi oleh OJK. Peraturan OJK (POJK) Nomor

77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi

Informasi hanya memberikan OJK wewenang untuk mengatur, memberi izin, dan

mengawasi fintech pinjaman (peep to peer lending) yang terdaftar. Perusahaan

fintech lending berizin dan terdaftar di OJK per 15 mei 2019 berjumlah 113

perusahaan.

Dengan jumlah perusahaan fintech yang sudah banyak tersebar di daerah

Indonesia, diharapkan masyarakat yang membutuhkan bantuan permodalan usaha

dapat memanfaatkan adanya perusahaan finterch tersebut. Akan tetapi perlu

ditekankan kepada masyarakat agar lebih teliti untuk memilih perusahaan fintech

tersebut baik untuk berinvestasi maupun untuk pembiayaan, Dikarenakan banyak

lembaga-lembaga keuangan berbasis keuangan secara online juga yang belum

terdaftar dan belum mendapatkan izin oleh OJK dalam melaksanakan operasional

perusahaannya.

Adapun tujuan dari financial technology itu sendiri adalah bukanlah untuk

menggeser peran keuangan tradisional seperti yang sudah kita kenal selama ini.

Melainkan salah satu tujuannya adalah untuk mengurangi biaya infrastruktur

lembaga keuangan. Fintech tidak perlu memiliki jaringan cabang dengan kantor

Page 88: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

73

atau karyawan dalam jumlah yang banyak untuk dapat melayani pelanggan.

Kemudian juga dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.

1. Business Model Canvas

Proses identifikasi unsur model bisnis ini melibatkan pihak-pihak terkait

dalam mengelola perusahaan fintech. Tahap ini merupakan tahap awal untuk

menggambarkan kondisi model bisnis keuangan financial technology dengan

melalui pendekatan business model canvas. Pada dasarnya semua perusahaan

memiliki model bisnis, namun belum tentu sesuai dengan bisnis perusahaan.

Untuk itu diperlukan model bisnis yang tepat dalam menjalankan bisnisnya.

Page 89: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

74

BU

SIN

ES

S M

OD

EL

CA

NV

AS

PE

RU

SA

HA

AN

DA

NA

MA

S

Key

Part

ner

ship

s

1.B

ank s

inar

mas

2.

Ass

et m

anag

em

ent

sinar

mas

3.

Asu

ransi

sim

asnet

4.

Asu

ransi

sim

as

jiw

a

5.

Kio

mo

s

6.

Sem

ua

bis

a o

nli

ne

7.

Nar

indo

8.

Tra

velo

ka

9.

KIM

O

Key

Act

ivit

ies

1.M

encip

takan

pro

duk b

aru :

pem

bia

yaan u

saha

pak

an t

ernak

dan

per

tania

n j

agu

ng

2.

Men

awar

kan

pro

duk y

ang t

ela

h

ber

jala

n :

pen

juala

n p

uls

a

dan

tra

velo

ka

Valu

e P

rop

oti

tion

1.P

roduk y

ang

dit

awar

kan

:

pem

bia

yaan j

ual

pu

lsa

dan

tra

velo

ka

2.

Pro

duk u

nggu

lan/

do

min

an

pen

juala

n

pu

lsa

3.

Men

ghin

dar

i

resi

ko

: m

enyele

ksi

calo

n p

em

inja

m

dan

a dengan k

etat

Cu

stom

er

Rel

ati

on

ship

1.J

am

inan

kualita

s pro

duk

yang b

aik

2.

Mem

ber

ikan

pela

yanan y

ang

pri

ma

: ad

min

web

site

/ m

edia

wa

per

usa

haa

n

sig

ap d

ala

m

mer

espo

n

nasa

bah

Cu

stom

er

Seg

men

t

1.S

eluru

h

masy

arak

at

indo

nesi

a den

gan

min

imal

sudah

mem

ilik

i K

TP

Dan

bag

i nas

abah

pem

inja

m m

od

al

usa

ha

har

us

mem

ilik

i

usa

ha

terl

ebih

dahu

lu

Key

Res

ou

rces

1.

Sum

ber

Daya

Manusi

a (S

DM

)

yang k

ura

ng l

ebih

jum

lah k

aryaw

an

150 o

rang

2.

Sum

ber

Daya

Fis

ik (

SD

F)

meli

puti

ged

ung

dan

sem

ua

bar

ang

kan

tor

Ch

an

nel

s

1.

So

siali

sasi

den

gan i

nst

itusi

seper

ti s

em

inar

2.

sosi

ali

sasi

per

ind

ivid

u

seper

ti d

ari

mu

lut

ke

mu

lut

Cost

Str

uct

ure

1.

Bia

ya

pem

eli

har

aan f

asil

itas

kan

tor:

sew

a g

edung

2.

Gaj

i S

DM

dia

tas

UM

R

3.

Bia

ya

sosi

ali

sasi

pro

duk k

etik

a

sem

inar

-sem

inar

Rev

enu

e S

trea

m

1.

Has

il

Pen

ju

ala

n

pro

du

k

BU

SIN

ES

S M

OD

EL

CA

NV

AS

PE

RU

SA

HA

AN

DA

NA

SY

AR

IAH

Key

Part

ner

ship

s

1.

Ban

k m

and

iri

syar

iah

2.

BN

I sy

aria

h

3.

DP

S-k

arim

consu

ltin

g

4.

Pen

sio

n F

und

5.

Inves

ment

manag

er

6.

Mar

ket

ing a

gent

7.

Pro

per

ty d

evelo

per

8.

Cro

wd f

under

9.

Shar

ia c

om

mu

lity

10.

Shar

ia p

2p

Key

Act

ivit

ies

1.

Mem

ber

ikan p

roduk

unggu

lan b

aru :

pem

bia

yaan k

epem

ilik

an

asse

t, f

lipp

ing(b

eli

, se

wa,

dan

jual)

, d

istr

ibu

si

SU

KU

K d

ll

2.

Pem

asa

ran d

igit

al :

ikla

n d

i m

edia

so

cia

l, T

V,

rad

io

3.

Pem

asa

ran o

ffli

ne

4.

Sem

inar

dan

lo

kak

arya

5.

Ko

nfe

rensi

Valu

e

Pro

poti

tion

1.

pra

kte

k b

isnis

yang s

esu

ai

den

gan s

yar

iah

2.

Inves

tasi

pro

per

ti y

ang

am

an

3.

Per

usa

haa

n

yang l

egal

(dia

wasi

ole

h

OJK

)

4.

Men

dap

atkan

keu

ntu

ngan y

ang

tingg

i

Cu

stom

er

Rel

ati

on

ship

1.

Res

po

nsi

ve

terh

adap

mas

ala

h:

dap

at m

eyele

saik

an

per

mas

ala

han

nasa

bah

2.

Men

gelo

la c

itra

per

usa

haa

n d

engan

baik

Cu

stom

er

Seg

men

t

1.S

eluru

h m

asyar

akat

Indo

nes

ia,

yait

u m

eli

puti

Inves

tor,

bo

rro

wer

, dan

socia

l dan C

SR

Key

Res

ou

rces

1.

Sum

ber

daya

Manusi

a

kura

ng l

ebih

ber

jum

lah

100 o

rang

2.

Inves

tor

den

gan

min

imal 5000 o

rang

per

tahun

3.

Jari

ngan b

aik

dengan

ind

ivid

u,

pem

erin

tahan

dan

per

usa

haan l

ain

di

selu

ruh I

ndo

nes

ia

Ch

an

nel

s

1.

Pem

asar

an

ko

nte

n

2.

Pro

mo

si o

nli

ne

3.

Wo

rd o

f m

outh

4.

Ikla

n m

edia

dig

ital dan m

edia

socia

l

5.

Pen

gelo

laan

tran

saksi

, em

ail

,

dan

pem

beli

an.

Cost

Str

uct

ure

1.

Pen

gem

bangan d

an

eksp

ansi

pro

duk

2.

Bia

ya

aku

isis

i

pela

nggan

3.

Pem

asa

ran d

an

per

ikla

nan

4.

Pen

ggaji

an,

ko

ntr

akto

r, d

an

asura

nsi

Rev

enu

e S

trea

m

1.P

rofi

t sh

arin

g

2.

Pem

bic

ara

/ ko

nsu

ltan

3.

Pem

anta

uan

dan

mengelo

la p

royek

4.

ko

lek

si p

em

bayar

an

Page 90: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

75

a. Customer Segment

1) Financial Technology Konvensional (Perusahaan Danamas)

Blok bangunan segmentasi pelanggan ini menggambarkan

kelompok orang atau organisasi berbeda yang ingin dijangkau atau

dilayani oleh suatu perusahaanalam kegiatan penelitian ini, diketahui

bahwa hasil wawancara menyatakan segmen pelanggan perusahaan

Danamas adalah seluruh masyarakat Indonesia tanpa batas, tentunya

dengan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Sebagaimana yang

dikatakan oleh informan pada saat wawancara, yaitu:

“Segmen pelanggan kami tidak terbatas, artinya semua kalangan

bisa menjadi pendana dan peminjam baik dari kalangan menengah keatas

maupun kalangan menengah kebawah. semua masyarakat Indonesia yang

memang membutuhkan pinjaman dan yang ingin berinvestasi, akan tetapi

memang harus memenuhi persyaratan diantaranya sudah cukup usia,

sudah memiliki KTP, sudah memiliki uang (khusus bagi pendana), dan

sudah memiliki usaha bagi peminjam.” ( Zulmauli Mauli Bahri, 01-07-

2019)

Dari pernyataan berikut penulis menyimpulkan bahwa ada dua

golongan nasabah yaitu bagi investor dan peminjam, dimana segmen pasar

dari investor itu sendiri adalah seluruh masyarakat Indonesia dan bagi

peminjam adalah dikhususkan untuk masyarakat menengah kebawah

(UMKM) yaitu jualan pulsa. Dilihat dari website resmi Danamas per 19

agustus 2019 jumlah pinjaman terealisasi 1,324,366 dan pinjaman yang

terealisasi sebanyak Rp. 1,856,240,474,190. Pemodal yang terdaftar

Page 91: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

76

sebanyak 87,678. Jumlah peminjam aktif sebanyak 242,609. Jumlah

pinjaman lunas 610.878 dan pinjaman lunas sebanyak Rp.

1,749,610,514,852. Jumlah peminjam 279,000 dan Jumlah outstanding Rp.

128,504,478,166. Total bunga dan beban (P.A Peminjam) 32,46%.

2) Financial Technology Syariah (Perusahaan Dana Syariah

Indonesia)

Berdasarkan hasil interview di perusahaan Dana syariah yang

merupakan customer segment yaitu masyarakat Indonesia. Sebagaimana

seperti yang disampaikan oleh director Dana Syariah selaku informan,

yaitu:

“Sebenernya kami tidak membatasi segmen pasar ya mbk, jadi

sesuai dengan misi kami yang ingin menyebarkan ekonomi islam dan

membangkitkan ekonomi syariah. Jadi semua masyarakat boleh terlibat

dalam kegiatan ini. Akan tetapi memang harus memenuhi syarat terlebih

dahulu yang paling mendasar adalah sudah cakap atau bisa dibilang

dewasa.” ( Atis Sutisna, 03-07-2019)

Melihat hasil wawancara berikut berarti memang semua

masyarakat Indonesia merupakan segmen pasar perusahaan fintech

syariah. Dimana sangat jelas perusahaan tersebut dapat menyebarkan

manfaat dengan melalui perekonomian islam yang dapat dibilang masih

minoritas bisnis yang berjenis syariah. Bahkan mahasiswa juga dapat

melakukan pembiayaan kepada perusahaan Dana syariah selagi memenuhi

persyaratan yaitu usia lebih dari 18 tahun dan memiliki KTP. Informan

juga menyatakan bahwa jumlah investor yang pernah melakukan

Page 92: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

77

pendanaan hingga saat ini tercatat 33.171 orang yang tersebar diseluruh

Indonesia.

b. Value Proposition

1) Fintech Konvensional (Perusahaan Danamas)

Blok bangunan proposisi nilai menggambarkan gabungan antara

produk dan layanan yang menciptakan nilai untuk pelanggan spesifik.

Pada blok ini menggambarkan tentang nilai-nilai apa saja yang diberikan

oleh perusahaan Danamas saat ini. Berdasarkan hasil wawancara yang

dilakukan adapun beberapa proposisi nilai yang diterapkan oleh

perusahaan Danamas, diantaranya :

a). Produk yang ditawarkan

Produk yang telah berjalan yang ditawarkan perusahaan

saat ini adalah penjualan pulsa dan tiket traveloka. Berdasarkan

hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada pihak

perusahaan Danamas ini memberikan pinjaman dengan minimal

lima ratus ribu rupiah kepada pihak peminjam, hal ini dapat dilihat

dari wawancara dengan pihak danamas yaitu :

“Jadi kami saat ini hanya memberikan pinjaman kepada

pihak perorangan yang sudah memiliki usaha penjual pulsa, akan

tetapi kami memberikan bukan dalam bentuk uang tunai melainkan

dengan bentuk barang, misalnya penjual pulsa ingin membeli

hanphone untuk berjualan pulsa maka kami yang membelikan Hp

nya kemudian kami berikan pinjamannya dalam bentuk barang

yaitu Hp. Begitupun dalam produk travelokanya, yang kami

Page 93: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

78

berikan bukan uang tunainya melainkan dalam bentuk voucher

hotel dan tiket.” ( Zulmauli Mauli Bahri, 01-07-2019)

Menurut penulis perusahaan danamas dalam menjalankan

pembiayaan berupa pinjaman usaha untuk berjualan pulsa sudah

sangat efektif. Karena hal tersebut merupakan edukatif bagi

masyarakat UMKM.

b). Produk unggulan

Produk unggulan perusahaan Danamas saat ini adalah

pembiayaan penjualan pulsa karena produk inilah yang paling

dominan dilakukan oleh peminjam. Bagaimana yang disampaikan

oleh pihak Danamas pada saat wawancara yaitu :

“Sudah banyak peminjam untuk berjualan pulsa yang

merasakan kenyamanan pada kami, sehingga mereka berulang-

ulang kali meminjam untuk berjualan pulsa.” (Zulmauli Mauli

Bahri, 01-07-2019)

Setelah saya amati ketika wawancara kenapa produk

unggulannya adalah penjualan pulsa karena masyarakat yang

membutuhkan sangat banyak. Jumlah peminjamannya juga tidak

terlalu besar sekitaran 500 - 2 jutaan rupiah setiap pembiayaan.

Jadi hal tersebut yang membuat masyarakat tertarik untuk

melakukan pembiayaan di perusahaan ini. Karena juga pembiayaan

UMKM berupa penjualan pulsa ini yang paling dominan

dibandingkan dengan produk yang lainya. Jika dipresentasekan

kurang lebih 50%.

Page 94: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

79

c). Menghindari resiko

Pihak perusahaan dalam mengatasi resiko yaitu dengan cara

menyeleksi peminjam dengan memastikan persyaratan terpenuhi,

sebagaimana yang disampaikan oleh pihak danamas pada saat

wawancara, yaitu :

“Kami betul-betul memastikan bahwa peminjam sudah

memenuhi persyaratan dalam meminjam, seperti dalam

pembiayaan penjualan pulsa, harus sudah memiliki tempat usaha

yaitu konter atau warung sembako yang berjualan pulsa dengam

minimal usaha sudah 2 tahun dan juga sudah memiliki keluarga.”

(Zulmauli Mauli Bahri, 01-07-2019)

Akan tetapi perusahaan ini pernah mengalami resiko ketika

nasabah susah bayar atau bahkan tidak membayar sekalipun.

Karena hal tersebutlah yang membuat perusahaan semakin ketat

dalam menyeleksi calon peminjam. Tetapi bagi nasabah tidak perlu

khawatir karena perusahaan memiliki tim sebagai deptcollector

untuk menagih nasabah yang suka mengulur-ulurkan untuk

membayar. Akan tetapi semuanya sesuai dengan ketentuan yang

diberikan oleh OJK, bukan seperti deptcollector pada umumnya

yang terdengan sangat seram.

2) Fintech Syariah (Perusahaan Dana Syariah)

Dari hasil wawancara di perusahaan Dana syariah, produk yang

ditawarkan oleh Dana syariah ada beberapa yaitu investasi financing,

pembiayaan anjak piutang, pembangunan rumah, renovasi rumah, dan

Page 95: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

80

pembiayaan usaha UMKM. Dimana produk unggulannya adalah properti

yaitu pembangunan rumah. Sebagaimana yang telah disampaikan oleh

informan pada saat wawancara, yaitu :

“Kami memiliki 6 model bisnis mbak yang kami punya, jadi mulai

dari pembangunan rumah, renovasi rumah, inves financing, pembiayaan

UMKM, dan masih ada lagi yang kita jalani. Dan yang sudah jalan

sekarang baru empat yaitu tadi pembiayaan pembangunan rumah,

renovasi, inves financing dan pembiayaan usaha UMKM.” (Atis Sutisna,

03-07-2019)

Dari keenam produk terbut yang sudah berjalan barulah empat

produk saja, dan menurut saya sebagai penulis produk yang sudah berjalan

itu adalah sesuatu yang memang sudah dibutuhkan oleh masyarakat

Indonesia. Yang utama adalah pembiayaan pembangunan rumah dan

pembiayaan usaha UMKM. Pembiayaan UMKM yang diberikan oleh

Dana syariah adalah semua UMKM yang bergerak dalam sector real

dengan usaha/bisnis yang dijalankan tidak bertentangan dengan kaidah

syariah baik cara maupun objek usahanya. Sebagaimana yang telah

disampaikan pada saat wawancara :

“Semua jenis usaha selama memenuhi persyaratan legalitas,

administrative (lolos proses screening, memenuhi minimal skoring , dll)

dan objek pembiayaan memenuhi syarat minimum analisis resiko.” (Atis

Sutisna, 16-08-2019)

Page 96: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

81

c. Channels

1) Fintech Konvensional (Perusahaan Danamas)

Blok bangunan channels menggambarkan bagaimana sebuah usaha

atau perusahaan berkomunikasi dengan segmen pelanggannya dan

menjangkau mereka untuk memberikan proposisi nilai. Dalam mencapai

pelanggan atau nasabah untuk memasarkan produknya pihak perusahaan

danamas melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Baik secara institusi

maupun perorangan. Sebagaimana yang disampaikan oleh informan pada

saat wawancara, yaitu :

“Kami memiliki target nasabah yang memang harus terpenuhi

maka dari itu usaha yang kami lakukan untuk mencapai target adalah

dengan cara sosialisasi kepada institusi maupun perorangan.” ( Zulmauli

Mauli Bahri, 01-07-2019)

Karena perusahaan danamas ini belum membuat iklan-iklan online

seputar produk yang ditawarkannya maka sejauh ini yang dapat dilakukan

oleh perusahaan tersebut adalah dengan cara sosialisasi secara langsung

kepada masyarakat baik melalui seminar-seminar maupun dari mulut ke

mulut.

2) Fintech Syariah (Perusahaan Dana syariah)

Untuk mencapai target pelanggan, pihak perusahaan Dana syariah

melakukan iklan-iklan online seputar produk-produk yang ditawarkan

perusahaan. Karena target jumlah nasabah perusahaan sebanyak 5000

orang pertahun sebagai investor.

Page 97: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

82

Jika melihat strategi yang dilakukan oleh perusahaan dana syariah

dalam mencapai target nasabahnya sangat baik sekali. Karena untuk

mendapatkan investor dalam jumlah yang banyak dalam kurun waktu satu

tahun tidaklah mudah jika melalui lembaga keuangan yang berbasis digital

seperti ini. Apalagi dalam menyakinkan calon nasabah untuk berinvestasi

dan pembiayaan dengan jarak yang kasat mata seperti ini. Jadi dalam

memasarkan produknya dengan cara ilkan online sudahlah sangat tepat.

d. Customer Relationship

1) Fintech Konvensional (Perusahaan Danamas)

Customer relationship adalah blok bangunan pelanggan yang

menggambarkan berbagai jenis hubungan yang dibangun perusahaan

bersama segmentasi pelanggan yang spesifik. Pada dasarnya customer

relationship merupakan cara organisasi berkomunikasi untuk

mempertahankan pelanggan lama dan mendapatkan pelanggan baru.

Berdasarkan hasil wawancara oleh perusahaan Danamas dalam

membangun customer relationship dengan secara individual dan langsung

tehadap pelanggannya baik sebagai pendana maupun peminjam.

Sebagaimana yang disampaikan oleh pihak danamas, yaitu :

Disini jika saya sebagai pendana maka pertama sekali yang akan

membuat saya yakin untuk terus berinvestasi di perusahaan tersebut adalah

melihat pertanggung jawaban perusahaan dalam menjalankan usahanya.

Apakah memang sesuai dengan kesepakatan yang telah dijelaskan dan

disepakati sebelumnya. Maka hubungan langsung antara pihak perusahaan

kepada nasabah memang harus berjalan dengan sangat baik.

Page 98: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

83

Adapun perusahaan dalam menghadapi nasabah yang melambat-

lambatkan pembayaran. Upaya yang dilakukan oleh perusahaan adalah tim

yang telah ditentukan akan turun untuk menagih nasabah secara langsung,

akan tetapi sesuai dengan ketentuan ojk yang berlaku.

2) Fintech Syariah (Perusahaan Dana Syariah)

Pada dasarnya customer relationship adalah menggambarkan

tentang bagaimana hubungan perusahaan dengan pelaku bisnisnya yaitu

pelanggannya yang bisa dibilang sebagai mitra bisnisnya. Jadi dilihat dari

hasil wawancara pada perusahaan Dana syariah cara perusahaan tersebut

dalam menjaga hubungan dan menjaga kepercayaan nasabahnya. Dengan

cara selalu menyelesaikan perjanjian yang telah disepakati dan juga selalu

memberikan kemudahan, kenyamanan dan juga keuntungan yang jelas.

Maksudnya adalah apa yang telah perusahaan janjikan kepada

pihak pendana dapat diselesaikan dengan baik. Misalnya kesepakan bagi

hasilnya yang telah ditentukan dan juga tanggal kesepakatan yang telah

ditentukan. Maka pada hari tersebutlah penyerahan bagi hasil

keuntungannya. Kemudian tentunya perusahaan kemudahan dalam setiap

proses pendanaan dan peminjaman kepada nasabah. Selain itu yang

membuat nasabah terus stay di perusahaan dana syariah perusahaan juga

selalu berusaha mengambil perhatian calon nasabah untuk masuk kedalam

perusahaannya. Baik sebagai pendana maupun sebagai peminjam dana

dengan cara melakukan iklan-iklan online baik di media social maupun di

televise dan radio.

Page 99: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

84

e. Key Activities

1) Fintech Konvensional (Perusahaan Danamas)

Blok bangunan aktivitas kunci yang menggambarkan hal-hal

penting yang harus dilakukan perusahaan agar model bisnisnya dapat

bekerja. Adapun aktifitas kerja perusahaan di Danamas adalah dengan

menciptakan bisnis baru. Akan tetapi secara umum key activities di

perusahaan Danamas adalah sebuah operasi kerja (penawaran produk) atau

pelayanan.

Setiap perusahaan memang harus memiliki strategi dalam

mengoperasikan kinerja perusahaan, tentunya untuk menjalankan

bisnisnya. Dan melihat dari wawancara tersebut perusahaan dalam

mengoperasikan kinerja berusaha menciptakan bisnis baru. Akan tetapi

sejauh ini memang masih fokus ke 2 produk yang sedang berjalan. Setelas

peneliti melakukan wawancara kedua perusahaan sudah mengeluarkan

produk barunya yaitu pembiayaan pakan ternak dan pertanian jagung,

sebagaimana yang telah disampaikan pada saat wawancara :

“Selain dari pada perusahaan menawarkan produk atau mencari

peminjam kinerja perusahaan adalah melakukan bisnis – bisnis baru atau

lebih tepatnya menciptakan produk baru. Baru saja launching adalah

pakan ternak dan pertanian jagung”. (Zulmauli Mauli Bahri, 19-08-2019)

2) Fintech Syariah (Perusahaan Dana Syariah)

Aktivitas kunci ini menggambarkan hal-hal terpenting yang harus

dilakukan perusahaan agar model bisnisnya dapat bekerja. Dari hasil

wawancara perusahaan Dana syariah dalam melakukan operasi kerjanya

Page 100: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

85

memberikan produk-produk baru atau bisnis baru dengan cara melihat

banyak hal.

Karena perusahaan Dana syariah ini sangat meminimkan resiko

terkait gagal bayar nasabah. Selain dari pada membuat produk-produk

baru perusahaan selalu melakukan mini riset untuk melihat prospek apa

yang terkait dengan produknya. Contohnya pada produk pembangunan

rumah maka sebelum adanya nasabah yang akan melakukan pembiayaan

rumah. Nasabah yang akan mendanai juga belum ada maka pihak

perusahaan melakukan cek dan ricek terlebih dahulu tanah, bahan-bahan

pembangunannya yang sesuai dengan permintan nasabah. Adapun contoh

dari produk-produk barunya adalah sebagaimana yang disampaikan pada

saat wawancara :

“Pembiayaan kepemilikan asset, flipping (beli,sewa, jual), mitra

distribusi SUKUK, RDPT (Reksa Dana Penyertaan Terbatas), Equity

Crowd Funding, dll”. ( Atis Sutisna, 16-08-2019)

f. Key Partnerships

1) Fintech Konvensional (Perusahaan Danamas)

Key partnership merupakan blok bangunan kemitraan utama

menggambarkan jariangan pemasok dan mitra yang membuat model bisnis

dapat bekerja. Key partnership atau kemitraan utama dan bentuk

kerjasamanya dalam perusahaan Danamas adalah bank sinarmas, asset

management sinarmas, asuransi simasnet, asuransi simas jiwa, kioson

semua bisa online, narindo, traveloka, dan KIMO. Sebagaimana yang

disampaikan pada saat wawancara :

Page 101: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

86

“Bank sinarmas adalah sebagai pemodal, dan Kioson, Narindo,

KIMO merupakan Provider Pulsa. Jika asuransi simasnet dan asuransi

simas jiwa bentuk kerjasamanya memberikan fasilitas asuransi.” (Zulmauli

Mauli Bahri, 19-08-2019)

2) Fintech Syariah (Perusahaan Dana Syariah)

Pada hasil wawancara pihak Dana syariah memiliki mitra untuk

mendukung kegiatan bisnisnya. Yaitu Fintech Syariah Indonesia, BNI

Syariah, mandiri syariah, KARIM consulting Indonesia, DEVELOPER

PROPERTY SYARIAH, MCM, Bintaro Corp, Asri Sharia Realty, dan

HARMONY LAND DEVELOPMENT. Sebagaimana yang disampaikan

oleh informan pada saat wawancara, yaitu :

“Jadi mitra kami yang utama itu adalah Bank, karena duit kitakan

diletakkan di bank syariah, ada bank BNI syariah, ada mandiri syariah, ada

permata syariah, ada bca syariah, pokoknya semua syariah. Kemudian

mitra kedua kita adalah media untuk iklan seperti google, facebook,

Koran dan radio, dan yang ketiga tentu saja sesama fintech, kemudian

mitra lainnya adalah badan pemerintah yang ngeluarin aturan dan

peraturan-peraturan.” ( Atis Sutisna, 16-08-2019)

Adapun bentuk kerjasamanya adalah sesuai dengan area bisnis

masing-masing partner, misalnya dengan Bank yaitu kerjasamanya dalam

hal penyediaan atau pembukuan account, disbursement dan jasa-jasa

keuangan lainnya. Dengan developer yaitu kerjasamanya pembiayaan

pembangunan unit property, renovasi, dan akuisisi. Dengan konsultan

kerjasamanya adalah hal pembuatan perjanjian dan dokumen legal.

Page 102: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

87

g. Cost Structure

1) Fintech Konvensional (Perusahaan Danamas)

Blok bangunan cost structure ini menjelaskan biaya terpenting

yang muncul ketika mengoperaikan model bisnis tertentu. Cost structure

dalam hal ini menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan oleh

perusahaan Danamas. Perusahaan Danamas memiliki beberapa bagian

penting dalam pembiayaannya yang berkaitan dengan kinerja perusahaan.

Berdasarkan wawancara hasil dari identifikasi meliputi biaya

pemeliharaan fasilitas kantor, gaji sumber daya manusia, biaya sosialisasi

produk. Sebagaimana yang disampaikan oleh pihak Danamas pada saat

wawancara, yaitu :

“kami tidak bisa memberi tahu berapa bentuk nominalnya, akan

tetapi biaya pengeluaran perusahaan meliputi pemeliharaan asset kantor,

gaji karyawan, biaya sosialisasi dan masih banyak lagi.” (Zulmauli Mauli

Bahri, 19-08-2019)

Yang jelas gaji karyawan diatas UMR, karena mereka lulusan

sarjana.

2) Fintech Syariah (Perusahaan Dana Syariah)

Dari hasil wawancara pada perusahaan Dana syariah pihak

perusahaan memiliki bagian penting dalam pembiayaannya. Berdasarkan

hasil wawancara maka cost structure meliputi biaya pemeliharaan fasilitas

kantor, sewa kantor, gaji SDM, dan biaya promosi. Sebagaimana yang

disampaikan oleh informan pada saat wawancara, yaitu :

“Biaya yang kami keluarkan setiap bulannya sangat besar mbak,

kemaren kami bulan puasa saja buat iklan habis setengah milyar itu hanya

Page 103: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

88

iklan TV saja, belum yang iklan google itu 60-90 juta, kemudian seminar

dan lain-lainnya. Kalo untuk gaji karyawan beda-beda mbak tapi yang

jelas diatas UMR. Dan untuk biaya tetap untuk perawatan perusahaan itu

untuk bayar sewa gedung kantor itu 70 juta perbulan.” ( Atis Sutisna, 16-

08-2019)

Menurut saya wajar jika perusahaan mengeluarkan beban sebanyak

itu setiap bulannya. Karena perusahaan ini merupakan perusahaan besar

pula yang memiliki potensi yang baik bagi pengelolaannya. Akan tetapi

perusahaan harus mencari solusi agar biaya perusahaan setiap bulannya

dapat berkurang. Mungkin dengan cara memiliki kantor sendir tanpa harus

menyewa bulanan.

h. Revenue Stream

1) Fintech Konvensional (Perusahaan Danamas)

Pada arus pendapatan, perusahaan Danamas mendapatkan

keuntungan dari bunga saja. keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan

adalah dua ribu rupiah dari setiap transaksi satu juta. Adapun skemanya

sebagai berikut :

Sumber : website perusahaan danamas

Page 104: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

89

Dari gambar diatas dapat dilihat ada tiga bagian penting yaitu

pemodal, danamas, dan peminjam. Dimana masing-masing bagian tersbut

memiliki keuntungannya masing-masing dalam bertransaksi, seperti pada

pemodal dapat menentukan sendiri hasil yang diinginkan dari peminjam.

Dapat memberikan pinjaman dengan jumlah minimal kepada banyak

peminjam, bunga pinjaman diterima di muka pada saat mendanai pinjaman

untuk pendanaan kepada reseller pulsa dan terakhir pengembalian pokok

bunga secara bulanan. Sedangkan bagi peminjam mendapatkan

keuntungan seperti dapat memaksimalkan usaha yang ada. Fleksibel dalam

mengatur pengembalian sesuai dengan pendapatan yang diperoleh, proses

yang tidak berbelit-belit, kelayakan utama yang menjadi agunan utama,

Biaya yang terjangkau dan yang terakhir pencairan kredit yang cepat.

Sedangkan bagi perusahaan danamas tugasnya ialah menyeleksi para

peminjam yang mengajukan pinjaman. Memfasilitasi keinginan pemberi

pinjaman sesuai dengan resiko yang minimal, dan juga mengedepankan

kelayakan usaha dan kemampuan mengembalikan pinjaman.

Jadi yang dapat dijelaskan dari skema diatas adalah pertama dari

pihak peminjam melakukan pendanaan kepada pihak perusahaan

Danamas. Kemudian Danamas memberitahukan kepada pemodal,

kemudian pemodal mendanai kepada peminjam dengan cara pemodal

melakukan deposit kepada perusahaan. Kemudian dicairkan oleh

perusahaan kepada peminjam, kemudian peminjam memberikan pokok

dan bunganya kepada pemodal dengan cara membayar kepada perusahaan

yang kemudian ditarik oleh pemodal.

Page 105: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

90

2) Fintech Syariah (Perusahaan Dana Syariah)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilaksanakan pada Dana

syariah, perusahaan ini memiliki jenis revenue stream berupa ujrah atau

fee sebagai market place, menyiapkan proposal dan konsultan. Kemudian

ujrah atau fee aprisal proyek, kemudian ujrah atau fee dari jasa membeli,

menjual, dan sewa menyewa. Kemudian ujrah atau fee atas jasa

monitoring dan supervise proyek dan jasa pembayaran. Sebagaimana yang

disampaikan pada saat wawancara oleh informan, yaitu :

“Kita mendapatkan keuntungan dari ujrah, dari seminar-seminar,

tetapi yang paling banyak ya dari ujrah itu dari pengelolaan dana.” ( Atis

Sutisna, 16-08-2019)

Adapun alur skema bekerjanya Dana syariah

Sumber : perusahaan Dana Syariah

Alur dalam kinerja perusahaan dana syariah dapat dilihat pada

gambar di atas sebagaimana pihak pertama adalah sebagai investor dan

pihak kedua sebagai peminjam dan pihak ketiga adalah perusahaan dana

syariah. Dimana terjadilah sebuah transaksi ketika pihak ke dua

membutuhkan pendanaan dan pihak pertama menyediakan pendanaan.

Page 106: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

91

Prosesnya adalah pihak kedua melakukan pembiayaan kepada dana

syariah kemudian pihak pertama mendanai dengan melalui perusahaan

dana syariah. Kemudian pihak kedua mengembalikan imbal hasil kepada

dana syariah dan selanjutnya perusahaan memberikan imbal hasil kepada

investor. Dan tingkat presentase ujrah berkisaran antara setara 4-7%

pertahun dari dana yang dikelola.

i) Key Resources

1) Fintech Konvensional (Perusahaan Danamas)

Blok bangunan sumber daya utama yang menggambarkan aset-aset

terpenting yang diperlukan agar sebuah model bisnis dapat berfungsi. Key

resources pada perusahaan Danamas menggambarkan apa saja sumber

daya yang dibutuhkan dalam menjalankan kegiatan operasional kerja

perusahaan. Dikarenakan sumberdaya merupakan bagian faktor yang juga

penting dalam menjalankan konsep bisnis untuk meningkatkan

profitabilitas penjualan. Jadi berdasarkan hasil wawancara dengan pihak

danamas yaitu :

“Sumber daya utama yang kami miliki adalah manusia itu sendiri,

ada juga fasilitas kantor atau namanya SDA.” (zulmauli Mauli Bahri, 16-

07-2019)

Dan jumlah sumber dana manusianya sampai saat ini sebanyak

kurang lebih 150 orang.

Page 107: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

92

Adapun struktur organisasi Danamas

Direktur Utama

Sekretaris

Perusahaan

HRD General

Affair

Cabang

Reprsentatif

SKAI SKMR Legal

Direktur Operasional Direktur IT

General Manager

MIS

UPL Manager Business &Product

Development

Operasional Manager

Team

UPL

Team

Call

Center

UPL

Admin

Finance

Admin

Operat

ion

Superv

isor

Borro

wer

Call

Center

UI UX

Medkom

Team

Multimedia

Team

Lender

Team

Admin

Finance

Team

Borrow

er

Team

Admin

Operat

ion

Team

Feature

Team

Telco

Team

Non

Telco

Page 108: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

93

2) Fintech Syariah (Perusahaan Dana Syariah)

Berdasarkan hasil wawancara , maka perusahaan Dana syariah

memiliki key resources berupa sumber daya manusia dan teknologi.

Sumber daya manusia yang berkompeten dapat menjadi faktor penting

dari kinerja suatu organisasi. Bahkan mungkin peran SDM dan kompetensi

memiliki proporsi yang lebih besar dari nilai-nilai perusahaan.

Sebagaimana seperti yang disampaikan langsung oleh informan pada saat

wawancara, yaitu :

“Sumber daya kita saat ini manusia dan teknologi. Karna kami

fintech jadi memang tulang punggungnya IT jadi kami memilih yang

sudah memiliki kompeten, tetapi bukan hanya IT saja tapi disesuaikan

dengan yang dibutuhkan, misalnya bagian keuangan maka harus

berkompeten di bagian keuangan dan lainnyapun begitu.” (Atis sutisna,

19-07-2019)

Dan juga disampaikan oleh narasumber bahwa pada awal

terbentuknya perusahaan ini memiliki jumlah karyawan 6 orang, dan pada

saat ini berjumlah 30 orang dan idealnya sekitar kurang lebih 100 orang

staff. Adapun pembagiannya yaitu Dewan komisaris, Direktur, Dwan

Pengawas Syariah, dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Page 109: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

94

Struktur Organisasi

PT. Dana Syariah Indonesia

Struktur Organisasi PT. Dana Syariah Indonesia

2. Perbedaan Business Model Canvas

Perbedaan Sembilan blok bangunan Business Model Canvas yang terdapat

pada kedua perusahaan fintech konvensional dan syariah adalah :

a. Customer Segment

Kedua perusahaan tersebut memiliki kesamaan yaitu pelanggannya

merupakan seluruh masyarakat Indonesia dan perbedaannya terletak pada

persyaratan bagi peminjam kepada perusahaan. Jika peminjam dana di

perusahaan fintech konvensional khusus bagi pembiayaan UMKM

peminjam harus sudah memiliki usaha terlebih dahulu minimal selama 2

tahun. Sedangkan diperusahaan fintech syariah tidak memiliki persyaratan

yang spesifik yang terpenting sudah memiliki KTP.

Page 110: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

95

b. Customer Relationship

Secara umum keduanya memiliki kesamaan yaitu memberikan

pelayanan yang baik untuk nasabahnya dan memberikan kualitas produk

yang baik. Akan tetapi pada fintech syariah lebih fokus pada pengelolaan

citra perusahaan dengan baik.

c. Channel

Kedua perusahaan melakukan pemasaran produk perbedaan pada

perusahaan fintech syariah tidak hanya pemasaran offline saja melainkan

juga dengan melakukan pemasaran online baik itu di social media maupun

di TV dan radio. Sedangkan pada perusahaan fintech konvensional masih

pemasaran offline saja dengan cara sosialisasi secara langsung kepada

masyarakat.

d. Value Propotition

Perbedaannya terletak pada produknya masih-masing yaitu

perusahaan fintech konvensional yang dominan pada produk penjualan

pulsanya dan pada perusahaan syariah yang dominan pada pembiayaan

properti yang praktek bisnisnya berbentuk syariah.

e. Key Activities

Perbedaannya terletak pada sistem penawarannya, pada fintech

konvensional masih melakukan pemasaran secara langsung dari mulut ke

mulut jika pada perusahaan fintech syariah lebih modern yaitu sosialisasi

dengan media social baik itu menggunakan instagram, facebook, televise,

radia dan masih banyak lagi.

Page 111: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

96

f. Key Resources

Keduanya memiliki kesamaan yaitu pada SDM dan SDF hanya

saja yang membedakan adalah jumlah SDM itu sendiri dari masing-

masing perusahaan yaitu SDM pada perusahaan fintech konvensional

sebanyak 150 orang dan SDM pada perusahaan fintech syariah sebanyak

100 orang.

g. Key Partnership

Dari kedua perusahaan fintech ini mitra kerjanya sangat berbeda,

pada perusahaan fintech konvensional adalah Bank sinarmas, Asset

management sinarmas, Asuransi simasnet, Asuransi simas jiwa, Kiomos,

Semua bisa online, Narindo, Traveloka, KIMO sedangkan pada perusahan

fintech syariah adalah Bank mandiri syariah, BNI syariah, DPS-karim

consulting, Pension Fund, Invesment manager, Marketing agent, Property

developer, Crowd funder, Sharia commulity, dan Sharia p2p .

h. Revenue Stream

Perbedaannya terletak pada hasil pendapatan yang diperoleh oleh

kedua perusaaan tersebut adalah pada perusahaan fintech konvesional

hanya mengandalkan banyaknya jumlah penjualan produk. Sedangkan

pada perusahaan fintech syariah dari beberapa faktor yaitu Profit sharing,

Pembicara / konsultan, Pemantauan dan mengelola proyek.

i. Cost Structure

Keduanya memiliki kesanaan yaitu pada penggajian karyawan,

pemeliharaan kantor, dan biaya pemasaran. Sedangkan perbedaannya ada

perusahaan fintech syariah yaitu pengembangan dan ekspansi produk.

Page 112: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

97

3. Regulasi Fintech dan Fintech Syariah

a. POJK

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77 /POJK.1/2016 Tentang

Pinjam Meminjam Uang Berbasis Tekonogi Informasi. Dimana telah mengetahui

bahwa teknologi informasi telah digunakan untuk mengembangkan industri

keuangan yang dapat mendorong tumbuhnya alternatif pembiayaan bagi

masyarakat Indonesia, sebagaimana pasal 5 yang menyatakan penyelenggara

menyediakan, mengelola, dan mengoperasikan Layanan Pinjam Meminjam Uang

Berbasis Teknologi Informasi dari pihak Pemberi Pinjaman kepada pihak

Penerima Pinjaman yang sumber dananya berasal dari pihak Pemberi Pinjaman.

Dalam rangka mendukung pertumbuhan lembaga jasa keuangan berbasis

teknologi informasi sehingga dapat lebih berkontribusi terhadap perekonomian

nasional, sebagaimana yang telah dijelaskan pada pasal 17 yaitu penyelenggara

memberikan masukan atas suku bunga yang ditawarkan oleh pemberi pinjaman

dan penerima pinjaman dengan mempertimbangkan kewajaran dan perkembangan

perekonomian nasional.

Oleh karena itu pemerintah perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi

Informasi, sebagaimana pada pasal 18 yaitu perjanjian pelaksanaan layanan

pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi meliputi: a. perjanjian antara

penyelenggara dengan pemberi pinjaman; dan b. perjanjian antara pemberi

pinjaman dengan penerima pinjaman.

Page 113: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

98

b. Fatma DSN-MUI

Layanan pembiayaan berbasis teknologi informasi untuk pelaku usaha

skala mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam upaya memperoleh akses

pendanaan secara cepat, mudah, dan efisien saat ini semakin berkembang di

Indonesia. Masyarakat Indonesia memerlukan penjelasan mengenai ketentuan dan

batasan hukum terkait layanan pembiayaan berbasis teknologi informasi

berdasarkan prinsip syariah.

c. Perspektif Regulator

Untuk memperkuat skripsi ini penulis juga melakukan wawancara kepada

pihak Otoritas Jasa Keuangan bagian pengawas Fintech oleh Bapak Bintang

Prabowo terkait dengan regulasi fintech oleh OJK.

Sampai saat ini belum ada Undang-Undang yang mengatur mengenai

Fintech. Fintech di Indonesia diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank

Indonesia (BI) dimana BI mengatur mengenai semua sistem pembayaran dengan

jenis uang elektronik dan dompet elektronik. Sedangkan OJK mengatur mengenai

semua hal lain yang berhubungan dengan keuangan digital selain pembayaran dan

perbankan.

OJK memiliki 3 (tiga) regulasi terkait Fintech yaitu POJK 77/2016 tentang

Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi (LPMUBTI),

POJK 37/2018 tentang Layanan Urun Dana Melalui Penawaran Saham Berbasis

Teknologi Informasi, dan POJK 13/2018 tentang Inovasi Keuangan Digital di

Sektor Jasa Keuangan. Terkait Fintech Lending atau LPMUBTI, sampai saat ini

hanya diatur dibawah POJK 77/2016.

Page 114: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

99

OJK melakukan perlindungan konsumen melalui regulasi dan

pengawasan. Melalui regulasi, konsumen Fintech dilindungi oleh POJK 1/2013

tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan. Melalui pengawasan,

OJK memiliki layanan pengaduan konsumen yaitu Kontak OJK 157 atau melalui

email [email protected]. Selain itu, Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama

Indonesia (AFPI) sebagai asosiasi yang ditunjuk OJK memiliki Code of Conduct

yang mengatur seluruh anggotanya dan wajib dipatuhi. Beberapa hal yang diatur

adalah terkait biaya pinjaman maksimum 0,8% per hari dan maksimum total biaya

sebesar 100% dari nilai principal pinjaman. Selain itu, OJK hingga saat ini

mengeluarkan perintah bagi penyelenggara untuk melindungi konsumen, salah

satunya adalah terkait perlindungan data pribadi. OJK memberikan perintah

pembatasan akses Smartphone bagi Fintech Lending dimana penyelenggara hanya

dapat mengakses Camera, Microphone, dan Location.

Perlindungan konsumen terkait Fintech Lending dilakukan melalui

beberapa hal yaitu melalui koordinasi dengan Satgas Waspada Investasi (SWI),

Sosialisasi dan juga Cyber Patrol. Sosialisasi dilakukan oleh OJK melalui

berbagai hal, salah satunya adalah dengan sosialisasi ke kota-kota dan universitas-

universitas yang dilakukan secara berkala. Hingga Juni 2019, OJK sudah

melakukan sosialisasi melalui kegiatan Fintech Days yang dilaksanakan pada 6

(enam) kota yaitu Makassar, Medan, Manado, Batam, Bali, dan Palembang.

Sosialisasi kepada masyarakat juga dilakukan melalui penyebaran konten-konten

melalui berbagai media seperti Instagram, website OJK, dll. Perlindungan

konsumen melalui cyber patrol dilakukan oleh OJK bersama dengan tim dari

Kepolisian RI dan melakukan pemblokiran atas kegiatan mencurigakan. Selain

Page 115: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

100

itu, OJK secara rutin melakukan koordinasi dengan Satgas Waspada Investasi

(SWI) untuk melakukan pemblokiran atas Fintech Lending ilegal.

Dalam menanggulangi Fintech Lending illegal, OJK secara rutin

mengajukan blokir website dan aplikasi kepada Kementerian Komunikasi dan

Informasi Republik Indonesia, selain itu koordinasi juga dilakukan dengan

penyampaian laporan informasi kepada Bareskrim Polri untuk penegakan hukum.

Hingga saat ini SWI sudah melakukan penutupan atas 1200 (seribu dua ratus)

Fintech Lending illegal.

Hingga saat ini Fintech Lending Syariah diatur melalui POJK 77/2016 dan

Fatwa MUI Nomor 117 2018 tentang Layanan Pembiayaan Berbasis Teknologi

Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah.

Sejauh ini untuk Fintech Lending belum ada peraturan insentif, namun

POJK 77/2016 berisikan persyaratan yang lebih mudah dibandingkan lembaga

jasa keuangan lainnya. Hal ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi

penyelenggara untuk mengembangkan Fintech Lending di Indonesia. Tidak ada

peraturan mengenai persaingan Fintech Lending dengan lembaga keuangan

konvensional. Fintech Lending pada praktiknya berjalan berdampingan dengan

lembaga keuangan konvensional dan tidak bersaing. Fintech Lending ada untuk

membantu perekonomian masyarakat yang tidak dapat didanai oleh lembaga

keuangan konvensional.

Page 116: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

101

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan melalui beberapa proses

identifikasi dengan metode wawancara bahwasanya dari kedua perusahaan

fintech tersebut menurut penulis yang model bisnisnya lebih baik adalah

perusahaan Dana Syariah dengan asumsi bahwa dalam proses penerimaan

informasi pada saat wawancara di perusahaan Dana Syariah lebih terbuka dan

memaparkan segala data yang diperlukan oleh peneliti. Sehingga hasilnya juga

lebih lengkap dan tersruktur.

B. Saran

1. Bagi perusahaan fintech Danamas dan Dana syariah ada beberapa hal yang

perlu dibenahi agar usaha bisnisnya bisa meningkatkan profit penjualan

produknya, seperti peningkatan kualitas pemilik saham maupun

karyawannya dan dalam aktifitas produksinya perusahaan juga dapat

menciptakan ide-ide baru yang bisa menarik pelanggannya untuk

melakukan pembiayaan baik sebagai invertor maupun sebagai peminjam

dana di kedua perusahaan fintech ini.

2. Khusus bagi perusahaan fintech syariah mungkin bisa dengan

menambahkan 1 blok lagi dibagian business model canvas seperti syariah

compliance atau blok tentang Ibadah.

Page 117: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

102

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan bisa meneliti usaha-usaha lain yang

belum diteliti sebelumnya, sehingga nantinya bisa mengetahui tentang

sudah baik atau belum itu diterapkan dalam business model canvas, dan

apabila berkenan untuk penelitian selanjutnya bisa menganalisis tentang

business model canvas bila diterapkan dalam usaha besar bahkan

perusahaan internasioanl yang harapannya nanti dapat mengetahui

seberapa baik perusahaan itu jika di analisis menggunakan business model

canvas, sehingga dapat diterapkan juga di dalam perusahaan dalam negeri.

Page 118: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

103

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyach, N. (2017). Strategi Pengembangan Usaha Melalui Business Model

Canvas (Studi Kasus: Industri Kecil Gethuk Lawu).

Aljufri, T. (2018). Fintech Investasi Syariah Berbasis Properti. Dana syariah

Indonesia .

Ameliah, R., Aziz, U. A., Ghofari, G., Putri, B. P., Agustin, R., Alfanisa, E. W., et

al. (2018). Strategi Kewirausahaan Digital sebuah Panduan Untuk

UMKM, Sturup, dan E-Commerce. Jakarta : Menteri Komunikasi dan

Informatika Republik Indonesia.

Aziz, R. M. (2018). Reflexivity Of Intellectual Capital to Assets in Jakarta Islamic

Index with Hahslm Approuch. Jakarta: kne sosial sciences.

Aziz, R. M. (2018). The Efficiency Analysis Of Sharia Banking with DEA and

Islamic Value. Jakarta: knepublishing.

Aziz, R. M. (2019). Islam dan Ilmu Pengetahuan. Jakarta.

Bagindo, M., Sanim , B., & Saptono, I. T. (2016). Model Bisnis Ekowisata di

Taman Nasional Laut Bunaken dengan Pendekatan Business Model

Canvas. Manajemen IKM, Vol. 11 No. 1.

Chrismastianto, I. A. (2017). Analisis SWOT Implementasi Teknologi Finansial

Terhadap Kualitas Layanan Perbankan di Indonesia . Jurnal Ekonomi dan

Bisnis, Volume 20 No. 1.

Djawahir, A. U. (2018). Teknologi-Layanan Keuangan , Literasi- Inklusi

Keuangan, Dan Value Pada Fintech Syariah di Indonesia : Perspektif S-O-

R ( Stimulus - Organism- Respons) Model. 2nd Proceedings Annual

Conference for Muslim Scholars, 442-446.

Hadad, M. D. (2017). Financial Technology (Fintech ) Di Indonesia . Jakarta :

Kuliah Umum tentang Fintech- IBS.

Hapsari, S. F. (2018). Faktor- faktor yang Menentukan Keputusan Pemberian

Kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Pada Lembaga Pembiayaan

Islamic Peer To Peer Lending.

Keuangan, O. J. (2019). Pengaturan & Pengawasan Fintech Lending . Pelatihan

Peningkatan Kompetensi SDM pada LPMUBTI Syariah.

Mardiansa, F. (2017). Implementasi Business Model Canvas Sebagai Alternatif

Strategi Bisnis Dalam Mengembangkan Industri Kreatif (Studi Kasus Pada

Usaha Papan Bunga Dian Florist Bandar Lampung .

Page 119: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

104

Mobieldin , M., Iqbal, Z., Rostom, A., & Fu, X. (2011). The Role Islamic Finance

In Enhancing Financial Inclution in Organization of Islamic Cooperation

(OIC) Countries . Policy Research Working Paper.

Mrgarani, C., Permady , D., Shabrina, V., Hermanadi, H., & Darmawan, P.

(2018). Kumpulan Ulasan Politik, Ekonomi, dan Gaya Hidup Era Digital.

Jakarta: Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

Muzdalifa, I., Rahma, I. A., & Novalia, B. G. (2018). Peran Fintech Dalam

Meningkatkan Keuangan Inklusi Pada UMKM Di Indonesia (Pendekatan

Keuangan Syariah). Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan

Perbankan Syariah, vol. 3, No. 1.

Nainggolan, B. (2017). Kajian Bisnis Fintech Syariah. Telkom Indonesia .

Prawirasasra, K. P. (2018). Financial Techlonogy in Indonesia : Disruptive or

Collaborative? Reports on Economics and Finance, Vol. 4, 2018, no. 2, 83

- 90.

prihastho , p., & Azis, E. (2017). Analisis Pengembangan Bisnis Dengan

Pendekatan Business Model Canvas (Studi Kasus Pada Aikori Natural

Leather Bag Pada Tahun 2016) . e-proceeding of management, 2195.

Putri, B. P., Ghofari, G., Pamungkas, R. B., & Rahyaputra, V. (2018). Isu - isu

Masyarakat Digital Kontemporer . Yogyakarta: Seri Literasi Digital.

Rahma, T. I. (2018). Persepsi Masyarakat Kota Medan Terhadap Penggunaan

Financial Technology (Fintech). At-Tawassuth, 642 – 661.

Sambayu, G. Y. (2017). Penerapan Business Model Canvas Sebagai Strategi

Usaha Bisnis Pada Usaha Bidang Kuliner (Studi Kasus Warung Lesehan

Mulya Metro) .

Santoso, M. H. (2019). Peran Perbankan Syariah di Era Digital Dalam

Pengembangan Usaha Produktif. Seminar Nasional Technology and

Innovation for the Future of Islamic Finance.

Syaripudin, A., Ahmad, D., Ningrum, D. W., Banyumurti, I., & Magdalena, M.

(2017). Kerangka Literasi Digital Indonesia.

Todorof, M. (2018). Shariah-Compliant Fintech in the banking industry. ERA

Forum , 19: 1-17.

Tomo, H. S. (2019). Potential Digital Industry Platform Sharing Technology and

Innovation For Syariah Banking Industry.

Walandouw, P., Primaldhi, A., Wisana, D. G., & Nugroho, A. H. (2018). Dampak

Gojek Terhadap Perekonomian Indonesia di Tahun 2018. Lembaga

Demografi.

Page 120: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

105

LAMPIRAN

Lampiran 1 : List wawancara di perusahaan Fintech syariah Dana Syariah

Pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan kepada narasumber berasal dari

teori Business Model Canvas , yang dimana Business Model Canvas ini adalah

Page 121: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

106

metode untuk menjelaskan bagaimana sebuah ide bisnis dapat memberikan

manfaat kepada konsumennya. Adapun poin-poinnya meliputi hal berikut :

1. Customer Segments

a. Siapakah segmen pasar nasabah perusahaan?

“Kalo segmen pasar kita sebenernya tidak dibatasin sih mbak, segmen pasar kita

kan sesuai dengan misi perusahaan untuk menyebarkan ekonomi islam dan

membangkitkan ekonomi syariah. Jadi kita itu target awalnya itu cround, jadi

semua masyarakat boleh terlibat dalam kegiatan ini baik itu perbedaan agama,

suku, bahasa, dll boleh terlibat gitu lo. Kenapa begitu ya karena itu tadi bahwa

konsep syariah buat siapa saja walaupun buat non muslim juga walaupun mereka

gak tau hukumnya tapi mereka bisa mendapatkan manfaat dari situ. Nah jadi kita

tu tidak ada segmented nya, cuman mungkin perswyaratan aja sih salah satunya

sudah dewasalah dan sudah cakap hukum gitu aja sih.

b. Adakah batasan usia bagi pendana dan peminjam dana?

Yang penting sudah memiliki KTP, dewasa, boleh pinjem. Di kita investor paling

muda 18 tahun. Jika batasan tuanya tidak ada batasan usia. Kalo buat

peminjamnya batasan usianya juga sama saja tidak ada batasan, Cuma saja

batasan-batasan lain dari pada usia, umpamanya dia dari sisi kredit dia punya

historis kredit yang bagus kemudian dia juga punya laporan keuangan yang baik

dll.

c. Apa saja persyaratan bagi nasabah untuk menjadi pendana?

Pertama sudah cukup usia, harus cakap usia maksudnya mengerti hukum. Kedua,

emm yang penting dia sih punya dana yang untuk di investasiin gitu. Tapi

persyaratan secara syariah ada contohnya gitu. Ada investor datang ke kita bawa

uang nah kita itu harus yakin dan harus menanyakan kepada investor tersebut

uangnya itu berasal dari mana. Kan klo di syariah uang pemodal tidak menentang

dengan prinsip syariah. Kemudian persyaratan lain yang menyangkut dengan

aturan pemerintah, umumnya itu uangnya tidak berasal dari korupsi, tidak dari

mencuri, tidak dari hasil penjualan barang-barang haram gitu kan termasuk juga

ada bukan untuk pendanaan kegiatan teroris harus ada. Jadi kita tidak semena-

mena karena membutuhkan investor lalu menerima siapa saja, tidak seperti itu.

Harus memenuhi persyaratan-persyaratan.

Page 122: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

107

d. Apa saja persyaratan bagi nasabah untuk menjadi peminjam?

Buat peminjamnya juga sama dari sisi usia, objek yang kita biayaiin itu juga kita

harus yakin dan harus tau bahwa objeknya itu tidak akan digunakan untuk hal-hal

yang bertentangan dengan syariah gitu. Umpamanya gini ada seorang ngajuin

pembangunan ke kita untuk membangun rumah, berarti rumahnya itu kita harus

tau rumahnya mau dijadikan apa, misalnya untuk usaha clup malam, nah itu tidak

boleh. Kemudian persyaratan lainnya sih kredit umumlah. Kan kalo disyariah

persyaratan ada dua yang harus dipenuhi ya, satu secara umum satunya lagi secara

syariah, yang syariah seperti yang sudah saya sebutkan. Kalo yang umumnya sih

biasalah kita kredit C, kita legilitas projek yang udah diajuin, kemudian juga dari

sisi borrowernya kita juga harus taulah bahwa peminjamnya itu memang cakap

secara hukum, usaha dll.jadi sebelum kita melakukan pendanaan kita melakukan

serangkaian investigasi, serangkaian pemeriksaan dokumen, termasuk peninjauan

lokasi projek ini ada dimana gitu.

e. Apakah tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan mempengaruhi

nasabah peminjam dana?

Tingkat pendidikan tidak begitu, karena tidak semua orang yang punya uang

banyak itu dktentukan oleh tingkat pendidikannya. Banyak pengusaha sukses

yang tidak dilatarbelakangi oleh pendidikan. Artinya kami tidak mengecap

bangku pendidikan kita lebih ke memperhatikan itu tadi dari sisi ekonominya bisa

dipertanggung jawabkan dari kemampuan dia dapat membayar dan projeknya dll

dan dari sisi syariahnya.

2. Value Propotiton

a. Produk apa saja yang ditawarkan oleh perusahaan?

Pembiayaan anjak piutang, pembangunan rumah, renovasi, pembiayaan UMKM,

invoice financing ( anjak piutang).

b. Apa saja produk unggulannya?

Kalo sekarang masih di pembangunan property rumah.

c. Apa yang membedakan produk perusahaan ini dengan perusahaan

lainnya?

Jika produk sesama fintech syariah kita tidak ada yang sama, contohnya di

perusahaan kami ini di property tapi kalo di fintech syariah ammana itu lebih ke

Page 123: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

108

UMKM yang kecil-kecil. Tetapi kalo yang membedakan perusahaan kami yang

sejenis tapi yang non syariah itu salah satunya kita syariah, kedua produk-produk

kita tawarkan itu punya jaminan jadi kalo mbk mau nyimpen duit kekita mau

pembiayaan satu projek itu ada jaminannya ada kolateral yang kita pegang.

d. Solusi apa yang perusahaan tawarkan kepada calon nasabah yang ingin

berinvestasi maupun ingin meminjam dana?

Solusi yang kami berikan kepada invertor ya seperti yang diinginkan oleh investor

itu sendiri, yaitu keamanan, fleksibilitas, imbal hasil yang tinggi. Jadi keunggulan-

keunggulan tersebut yang kami tawarkan kepada calon nasabah. Dan untuk

peminjam yang kami tawarkan itu untuk nasabah yang memang tidak mau

menggunakan bank, kemudian yang memang ditolak oleh bank.

e. Bagaimana cara perusahaan menghindari resiko?

Resiko dikita lebih banyak di sisi peminjam ya, jadi sebelum kita melakukan

penerimaan ajuan peminjaman kami ada melakukan manajemen resiko. Yang kita

lakukan adalah kita pelajarin dulu itu semuanya termasuk legalitas kemudian juga

domuken itu kan kita tau ada jaminannya bagaimana. Setelah itu kita cek

orangnya secara kredit bagaimana, kemampuan financial bagaimana, kemampuan

bayar dll diteliti dulu untuk mengurangi resiko.

3. Channels

a. Apakah ada target jumlah nasabah bagi perusahaan?

Ada pastinya, jadi pada saat kita ngajuin izin ke OJK, pihak OJK mengharuskan

kita memiliki investor 5 ribu orang dalam setahun. Jadi jika tidak tercapai maka

izinnya dicabut. Dan sekarang kita udh lebih dari satu tahun ni jumlah nasabah

kita saat ini sudah 26 ribu orang.

b. Bagaimana cara perusahaan untuk mencapai target nasabah?

Banyak mbk, sekarang yang paling pertama adalah kita harus sosialisasi minimal

di 12 kota di Indonesia, kedua melakukan pelatihan-pelatihan, setelah itu baru

masuk iklan-iklan, masuk tv dan radio juga. Supaya nama kita dikenal dulu lah

minimal setelah dikenal baru meningkatkan kemampuan sales team untuk

menjaring nasabah.

Page 124: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

109

c. Apakah perusahaan membuat iklan online seputar produk-produk yang

ditawarkan?

Iya, tapi lebih dominan di property rumah.

d. Apakah perusahaan memiliki website?

Iya, punya.

e. Apakah perusahaan memiliki aplikasi ?

Iya, kita ada aplikasi. Boleh langsung di download di app store dan play store.

f. Apakah perusahaan memiliki karyawan sebagai marketing?

Karyawannya ada cuma marketingnya bukan kayak door to door gitu. Kita lebih

kearah digital. Contohnya team bagian mengoperasikan system-sistem aplikasi

online seperti di WA, youtube, instagram, dan website.

4. Customer Relationship

a. Bagaimana cara perusahaan menjaga kepercayaan pendana dan

peminjam?

Salah satu caranya dengan menyelesaikan perjanjian yang telah kita janjikan di

awal. Jadi kalo misalnya saya bilang akan saya bayar setiap bulannya, maka

perbulan akan kita transfer. Yang kedua pada saat nasabah mentransfer ke kita

harus atas nama rekeningnya sendiri kemudian kita terbitkan sertifikat yang

menyatakan bahwa dia menitikan uang dikita dengan jumlah tertentu.

b. Melalui apa perusahaan dapat berkomunikasi dengan nasabah secara

langsung?

Kita punya chat box di aplikasi website kita, jadi boleh nanya kapan saja. Jadi

orang bisa kapan saja dari jam 5 pagi sampai jam 9 malam bisa menghubungi

kami. Kemudian melalui email, kemudian juga melalui kontak. Dan juga ada juga

sebagian investor-investor besar mereka dating langsung ke kantor.

c. Bagaimana cara perusahaan mempertahankan pendana dan peminjam?

Jadi cara kita mempertahankan investor begini, jadi investor itu kan mencari hal-

hal kemudahan, bagi hasil yang tinggi, keaman dll seperti yang sudah saya

jelaskan tadi, setelah mereka inves ke kita dan merasakan manfaatnya. Jadi

kemaren itu bulan lebaran kita nyediain dana sampai hampir 2 Miliyar buat ditarik

orang ternyata yang narik dana itu Cuma 10 juta, dan di hari lebaran itu malah

masih ada yang infes 200 juta. Jadi pada saat lebaran orang itu malah inves bukan

Page 125: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

110

narik dana gitu. Nah itu semuakan membuktikan kenyamanan dan manfaatnya.

Awal-awal mereka investasi hanya sedikit-sedikit aja, 1-2 jutaan mungkin dan

akhirnya mereka naik naik terus nominal investasinya.

d. Bagaimana cara perusahaan mendapatkan nasabah baru baik untuk

berinvestasi maupun untuk meminjam dana?

Ya itu tadi yang untuk yang berinvestasi kita kan sekarang lagi kenjar nih,

kemaren bulan puasa kita udah masuk tv selama sebulan penuh nah sekarang ini

kita udah kontrak satu tahun untuk masuk tv dan sekarang kita udah masuk di

radio dan juga di seminar-seminar. Dan juga kita menawarkan investasi-investasi

lainnya.

5. Key Activities

a. Bagaimana proses bekerjakan operasional perusahaan?

Kita itu untuk mendapat menarik nasabah harus menawarkan produk, nah kita dari

team manajemen itu membuat produk-produk baru, model bisnis baru gtu kan.

Nah jadikan model bisnis itu kitakan harus ini dulu nih harus dilihat dulu dari sisi

risetnya, dari sisi kemungkinannya, dari mitimasi resiko, kemudian kira-kira

merupakan investasi yang menarik apa gak dll. Kemudian ketika produk ini jadi

kiuta mulai tawarkan ke investor. Yang kita tawarkan apa, yaitu produk tersebut

nantikan kita tawarin tuh oh sekarang kita ada pembiayaan baru untuk pliping

rumah kan, nah itu nanti ada orang, saya mau dong jadi investornya atau borrower

kita. Jadi intinya kita selalu menciptakan inovasi-inovasi produk yang baru gitu

lo.

6. Key Partnerships

a. Ada berapakah mitra untuk menunjang kegiatan kinerja operasional

perusahaan?

Ada banyak mbak, mitra utama kita adalah bank.karena apa, tetep duit kita

diletakinnya di bank. Kita di bank syariah semuanya yaitu ada BNI syariah dan

bank syariah mandiri, ada permata syariah, ada BCA syariah, ada danamon

syariah. Yang kedua mitra kita adalah media social seperti FB, google,

instagram,dll.kemudian juga ada mitra TV and radio. Kemudian juga mitra

sesamaperusahaan juga ada kemudian badan-badan pemerintah.

Page 126: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

111

b. Apakah perusahaan memiliki anak perusahaan?

Jadi dikita tu gini, ada cabang mbk tapi itu kan berarti bukan anak perusahaan.

Yang sudah ada itu di bandung, manjarmasin, Palembang, dan makasar. Tapi itu

baru kantor operasional ya belum berbentuk kantor.

7. Cost Stucture

a. Berapakah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan setiap bulannya?

Besar, kemaren kita biaya di bulan ramadhan buat iklan saja setengah miliyar

hanya di tv saja belum yang diradionya. Jadi kita sebulan bisa sampe 60-65 juta

perbulan.

b. Berapakah gaji karyawan perusahaan?

Lain-lain mbk, tapi yang jelas di atas UMR semuanya.

c. Adakah biaya tetap untuk perawatan perusahaan?

Kalo sekarang kan kita masih nyewa, baru pindah nanti bulan depan insyaalah.

Jadi biaya tetapnya di gedung sih. Kita sekarang bayar gedung sebulan bisa

mencapai 70juta.

8. Revenue Stream

a. Bagaimana ketentuan perusahaan dalam mendapatkan keuntungan?

Kita mendapatkan keuntungan dari jasa. Kita itu kontraknya wakalah bil ujrah.

Itulah revenue sream kita dari situ. Kedua dapet keuntungan dari seminar-seminar

juga.

b. Bagaimana skema atau alur bagi pendana untuk mendapatkan

keuntungan?

Saya gambarin saja ya :

Page 127: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

112

c. Berapakah keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan?

Nah itu tergantung pada jumlah dana yang kita olah. Jadikan ngitungnya gini kalo

secara normal kita tu ngambil ujrahnya sekitar 5-7%. Kayak tadi kitakan dapetnya

dari borrower 23 kemudian kita kasihin ke investor 18 nah kitanya dapet 5. Nah

ke borrowernya itukan kita yang nego jadi gini pada saat misalnya mbk mau

ngajuin pendanaan ke kita, ngasih berapa sih imbal hasilnya dari penjualan barang

ini kira-kira berani harga berapa untuk dibeli. Jadi keuntungannya tergantung,

umpamanya dana yang kita kelola itu 100 miliyar, berarti keuntungan kita 5

miliyar satu tahun.

d. Berapakah keuntungan yang didapatkan oleh pendana?

Kalo sekarang bagi pendana itu range ya mbk ya, setiap projek lain-lain. Kan tadi

misal saya beli Hp satu juta terus saya tawarkan ke orang yang berbeda. Jadi

merekakan lain-lain nawarnya ada yang seratus, ada yang dua ratus, ada juga yang

satu juta dua ratus gitu kan tergantung dapetnya dari sini ssaya dapetnya berapa

nah saya tawarkan ke investornya ini ada yang kasih sejuta, ada yang kasih

seratus, kalian Cuma dapet 80 saya 20, klo yang ini sejuta dua ratus buat kalian

150 buat saya 50 gitu kan. Jadi pasti lain-lain mbk.jadi klo kita range kita 10-20.

e. Berapakah keuntungan yang didapatkan oleh peminjam khusus bagi

pembiayaan UMKM?

Dikita itu selama produktif dan nilainya diatas 100jt. Sekarang tu pembiayaan

minimal kita 350jt, nah kita gak mau ngebiayayain yang kecil-kecil mbk, karena

ribet. Nah kalo UMKM nanti kita kerja samanya dengan baitul mal, jadi BMT kan

punya banyak nasabah tu, jadi kami memberikan kepada BMT kemudian BMT

yang menyebarkan ke banyak nasabahnya.

9. Key Resources

a. Apakah sumber daya utama dari perusahaan?

Sumber daya utama kita sekarang ya sumber saya manusia dan tehnologi

tentunya.

b. Apakah karyawan perusahaan berkompeten dalam bidangnya?

Ya klo gak berkompeten gak diambil lah mbk. Kita kan fintech jadi jelas tulang

punggungnya itu orang IT. Cuma begini karyawannya belum tentu lulusan IT.

Orang-orang saya yang saya andelin ini orang matematika tapi dia pinter IT.

c. Apakah karyawan baru selalu mendapatkan training sebelum turun

lapangan?

Gak ada, mereka harus sudah memiliki pengalaman.

Page 128: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

113

Lampiran 2 : Foto bersama narasumber Dana Syariah

Page 129: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

114

Lampiran 3 : List wawancara di perusahaan Fintech syariah Danamas

Pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan kepada narasumber berasal dari

teori Business Model Canvas , yang dimana Business Model Canvas ini adalah

metode untuk menjelaskan bagaimana sebuah ide bisnis dapat memberikan

manfaat kepada konsumennya. Adapun poin-poinnya meliputi hal berikut :

1. Customer Segments

a. Siapakah segmen pasar nasabah perusahaan?

Seluruh Indonesia

b. Adakah batasan usia bagi pendana dan peminjam dana?

Yang penting dia dalam peminjamannya sudah memiliki KTP, sudah dapat

bertanggung jawab, minimal 18 tahun, sudah punya tempat usaha.

c. Apa saja persyaratan bagi nasabah untuk menjadi pendana?

Persyaratannya gak ada, maksudnya ya sudah punya KTP, sudah dewasa, punya

uang untuk investor. Gak perlu SI yakan ? bener gak ?

Page 130: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

115

d. Apa saja persyaratan bagi nasabah untuk menjadi peminjam?

Persyaratan bagi peminjam lebih ketat lagi, dia harus sudah punya toko jualan,

kecil boleh gede juga boleh. Harus sudah punya tempat usaha, usaha minimal

sudah 2 tahun, sudah berkeluarga, itu usahanya milik sendiri atau keluarga. Tapi

apapun yang kami danai ini tidak berbentuk uang, semuanya bentuk barang.

Missal kamu mau minta danai beli hp untyuk modal usaha jualan pulsa, berarti

kami memberikan bentuk hp nya bukan uangnya.

e. Apakah tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan mempengaruhi

nasabah peminjam dana?

Kalo mau jadi pemodal gak perlu tau tingkat pendapatan, tapi ada minimal

mendanai itu 500 ribu.

2. Value Propotiton

a. Produk apa saja yang ditawarkan oleh perusahaan?

Ya itu tadi pedagang pulsa sama tiket traveloka, untuk saat ini yang udah berjalan

baru itu.

b. Apa saja produk unggulannya?

Dua duanya unggul, karena sama sama banyak.

c. Apa yang membedakan produk perusahaan ini dengan perusahaan

lainnya?

Jelas ada lah, sisi produknya.

d. Solusi apa yang perusahaan tawarkan kepada calon nasabah yang ingin

berinvestasi maupun ingin meminjam dana?

Ya pasti, sekarang gini. Selama ini pedagang pulsa minjem dananya ke renternir 1

juta kena 100-150 ribu kalo pinjem di kita 1 juta Cuma kena 10 selama 14 hari. 6

ribu untuk pemodal, 2 ribu untuk danamas, 2 ribu untuk cover asuransi.

e. Bagaimana cara perusahaan menghindari resiko?

Ya gak ada, yang penting persyaratan terpenuhi aja. Sejauh ini juga yang gagal

bayar juga Cuma sedikit sekali.

3. Channels

a. Apakah ada target jumlah nasabah bagi perusahaan?

Ada dong, kamu aja lulus kuliah ada target kan berapa tahunnya. Kita pasti ada

dong tapi kamu gak perlu tau berapa banyaknya.

Page 131: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

116

b. Bagaimana cara perusahaan untuk mencapai target nasabah?

Sosialisasi, promosi, ada iklan juga, tapi lebih ke sosialisasi karena kan kalo pulsa

ini kan dari mulut ke mulut kan. Kalo sosialisasinya ke perorangan ke institusi

juga.

c. Apakah perusahaan membuat iklan online seputar produk-produk yang

ditawarkan?

Televise kita gak ada, kita Cuma sosialisasi aja itu aja. Paling kita sosialissinya ke

yang udah minjem aja.

d. Apakah perusahaan memiliki website?

Iya ada

e. Apakah perusahaan memiliki aplikasi ?

Iya punya

f. Apakah perusahaan memiliki karyawan sebagai marketing?

Pasti adalah

4. Customer Relationship

a. Bagaimana cara perusahaan menjaga kepercayaan pendana dan peminjam?

Ya peminjam harus bayar itu doing. Kan gini selama kamu bayar. Sekarang gini

mencari peminjam yang bener-bener, ada cover asuransi.

b. Melalui apa perusahaan dapat berkomunikasi dengan nasabah secara

langsung?

Melalui pesan box, di website juga aja. Admin whatsapp juga ada.

5. Key Activities

a. Bagaimana operasi kerja perusahaan ?

Menciptakan bisnis baru dan menjual produk seperti biasanya.

6. Key Partnerships

a. Ada berapakah mitra untuk menunjang kegiatan kinerja operasional

perusahaan?

Silahkan lihat di website saja, ada banyak ya

b. Siapa sajakah mitra kerja perusahaan?

Bank sinarmas, asset management sinarmas, asuransi simasnet, asuransi simas

jiwa, kioson semua bisa online, narindo, traveloka, dan KIMO.

c. Apakah perusahaan memiliki anak perusahaan?

Page 132: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

117

Bukan anak perusahaan, tetapi sudah memiliki 10 cabang.

7. Cost Stucture

a. Berapakah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan setiap bulannya?

Rahasia perusahaan kalo itu, tapi yang jelas ya buat gedung, gaji karyawan.

b. Berapakah biaya yang dikeluarkan untuk promosi produk perusahaan?

Hanya sosialisasi saja

c. Berapakah gaji karyawan perusahaan?

Diatas UMR

8. Revenue Stream

a. Bagaimana ketentuan perusahaan dalam mendapatkan keuntungan?

Ya dari banyaknya uang yang dikelola oleh perusahaan. 6 ribu untuk pemodal, 2

ribu untuk danamas, dan 2 ribu untuk asuransi dari setiap transaksi 1 juta rupiah

b. Dari mana sajakah pendapatan yang diterima oleh perusahaan ?

Dari bunga aja itu

c. Bagaimana skema atau alur bagi pendana untuk mendapatkan keuntungan?

d. Berapakah keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan?

Kan udah tadi, 2 ribu rupiah dari setiap transaksi 1 juta rupiah.

e. Berapakah keuntungan yang didapatkan oleh pendana?

6 ribu rupiah dari setiap transaksi 1 juta rupiah

Page 133: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

118

f. Berapakah keuntungan yang diapatkan oleh peminjam?

Sesuai dengan usaha yang dia lakukan bagi penjualan pulsa. Disesuaikan oleh

penjual langsung

9. Key Resources

a. Apakah sumber daya utama dari perusahaan?

Manusia. Sejauh ini jumlah SDM di danamas kurang lebih 150 orang.

b. Apakah karyawan perusahaan berkompeten dalam bidangnya?

Gak harus, yang penting lo mau kerja terus punya keterampilan udah gitu aja.

Minimal d3 dan s1.

c. Apakah karyawan baru selalu mendapatkan training sebelum turun

lapangan?

Iya lah

Page 134: PERBANDINGAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA FINANCIAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47550/1/TIAS... · Islamic Bank, property development, investment manager,

119

Lampiran 4 : Foto bersama narasumber perusahaan Danamas

Gambar kantor Danamas