perancangan sistem informasi jasa servis pada astra …
TRANSCRIPT
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
1
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI JASA SERVIS
PADA ASTRA HONDA GANDARIA JAKARTA
Oleh :
Hesti Rian
Manajemen Informatika, Politeknik LP3I Jakarta
Gedung Sentra Kramat Jl. Kramat Raya No. 7-9 Jakarta Pusat 10450
Telp. 021-31904598 Fax. 021-31904599
Email : [email protected]
ABSTRACT
An information system in a company can improve performance and simplify work
processes , especially in the case that requires speed and accuracy of data. This
study can be used as input that can be developed with respect to the issues
discussed to help the performance of Astra Honda Gandaria in running the
company . Information system design service bike shop at Astra Honda Gandaria
Jakarta using the method of observation , interviews, and literature . With the
computerized system service bike shop at. Astra Honda Gandaria provide
information about the activities that occur with detailed service making it easier
for the owners or employees of PT . Astra Honda Gandaria obtain a clear and
accurate information.
Keyword : Innformation System Development
PENDAHULUAN
Latar Belakang Pemilihan Topik Penelitian
Pada era komputerisasi dan perkembangan informasi yang semakin maju,
komputer memegang peranan penting dalam situasi ini. Suatu sistem informasi
dalam sebuah perusahaan dapat meningkatkan kinerja dan mempermudah proses
pekerjaan terutama dalam hal yang membutuhkan kecepatan dan ketepatan data
atau pun pada saat mengolah data dalam jumlah besar.
Batasan Penelitian
Dalam kajian ini penulis hanya membatasi kajian pada perancangan sistem
informasi service yang dilakukan oleh ASTRA HONDA GANDARIA, hal ini
dikarenakan penulis hanya melakukan observasi pada sistem berjalan pada bagian
tersebut dan Cabang tersebut.
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
2
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bisa dijadikan masukan yang dapat dikembangkan berkenaan
dengan masalah yang dibahas untuk membantu kinerja ASTRA HONDA
GANDARIA dalam menjalankan kegiatan perusahaan.
1. Untuk mengetahui perancangan sistem informasi jasa service pada
ASTRA HONDA GANDARIA.
2. Untuk mengetahui kendala-kendala dan solusi dari sistem berjalan
pengolahan data yang dilakukan oleh ASTRA HONDA GANDARIA.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Sistem
Andri Kristanto (2009:1) mengungkapkan “Suatu system adalah jaringan
kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-
sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran
tertentu”.
Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani, “Systema”, yang berarti “kesatuan”.
Sistem adalah sekelompok elemen-elemen (sub sistem) yang terintegrasi dengan
maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
Komputerisasi
Selama ini sering kita membaca di literatur, bahwa komputerisasi itu
bermakna sebagai penggunaan komputer sebagai alat bantu dalam kegiatan
pengolahan data, untuk menggantikan prosedur pengolahan data yang selama itu
dilakukan secara manual. Prosedur pengolahan data yang dilakukan secara manual
meliputi kegiatan pengumpulan data, melakukan pengelompokan, pengurutan,
penghitungan, yang pada akhirnya menyusunnya dalam sejumlah bentuk laporan,
untuk berbagai keperluan yang ada di dalam perusahaan yang bersangkutan.
Prosedur pengolahan data akan berlangsung secara konsisten, dari waktu ke
waktu, sampai dirasakan perlu untuk melakukan perbaikan, baik karena perbedaan
orientasi manajemen dalam sistem pelaporan yang ada, atau karena ada peraturan-
peraturan yang harus dipatuhi.
Prosedur pengolahan data secara manual tersebut bahkan sudah pula
disusun dalam sebuah buku panduan pengolahan data, yang menjadi acuan baku
yang akan dipakai sebagai pedoman oleh para staf perusahaan yang bersangkutan
dalam melakukan kegiatan pengolahan data.
Kegiatan pengolahan data secara manual tersebut akan berlangsung secara
konsisten, secara terus-menerus, sepanjang waktu. Dengan adanya unsur serta
karakteristik seperti itu, maka timbul pemikiran manajemen untuk
mengerjakannya dengan bantuan komputer, yang diatur melalui terapan program-
program komputer (disebut aplikasi komputer). Komputer memberikan
peningkatan kualitas atas beberapa langkah yang ada dalam prosedur pengolahan
data. Antara lain adalah dalam hal penghimpunan data dalam suatu sistematika
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
3
tertentu, yang menjamin kemudahan akses data serta penggunaannya dalam
berbagai bentuk laporan yang akan dibuat.
Data bisa disusun dalam suatu urutan (disebut sort), dalam berbagai model
kriteria urutannya, meski hanya menggunakan tumpukan data yang sama (disebut
file). Sehingga, untuk keperluan pembuatan laporan yang memerlukan suatu
susunan urutan data tertentu, dengan mudah, dan tanpa repot serta perlu waktu
lama, bisa segera dihasilkan. Misalnya, untuk sebuah pengolahan data kendaraan,
kita bisa menyusunnya berdasarkan nomor-polisi, untuk mengetahui nomor-
nomor polisi mana yang sudah dikeluarkan, dan tampil secara urut (juga
membantu pencarian identitas kendaraan yang melakukan pelanggaran tabrak-lari,
dengan berbekal nomor-polisi). Namun kita memerlukan susunan berkas data
yang berbeda, misalnya, berdasarkan merek, type, tahun pembuatan, nomor
rangka, nomor mesin, bahkan kalau perlu, nama dan alamat pemilik (di DKI
Jakarta akan diterapkan penarikan pajak kendaraan bermotor secara progresif,
untuk kepemilikan kendaraan yang kedua, ketiga dan seterusnya, untuk
menghambat makin bertambahnya jumlah kendaraan yang sangat membebani
kondisi jalan raya).
Untuk sepuluh sampai seratus berkas data, untuk membolak-balik data
tersebut untuk berbagai keperluan, mungkin tak jadi soal. Bagaimana untuk
berkas data kendaraan yang sampai dalam jumlah jutaan ? Selain itu, komputer
juga mampu melakukan pengelompokan data dengan mudah (dan cepat), serta
melakukan perhitungan dengan kecepatan dan ketepatan yang sangat tinggi,
sehingga hasil olahan perangkat tersebut menjadi lebih terjamin hasilnya (dengan
demikian, juga lebih layak untuk dipercayai).
Komputer tidak mampu melakukan hal tersebut dengan sendirinya,
artinya, komputer hanya menyediakan sarana, yaitu kemampuan perangkat
kerasnya, untuk menerima berbagai penugasan berat tersebut. Yang membuat
komputer tersebut bekerja sesuai dengan prosedur pengolahan data yang berlaku,
adalah karena adanya instruksi yang diterimanya, sebagai pedoman bekerja
komputer yang bersangkutan. Program itu dibuat, dengan menirukan langkah-
langkah yang dikerjakan dalam prosedur manual.
Mengingat bahwa cukup banyak perusahaan yang memiliki ragam tatacara
pengolahan data dan kebutuhan sistem informasinya, maka tentu harus ada
penelitian pendahuluan, sebelumnya, untuk mengetahui bentuk terapan
pengolahan data komputerisasi yang bagaimana yang akan diterapkan di
perusahaan tersebut. Untuk itu, maka seorang penganalisa sistem perlu
dihadirkan, untuk mempelajari sistem komputer yang dikehendaki oleh pihak
manajemen perusahaan yang bersangkutan. Sekaligus, yang bersangkutan adalah
juga perancang bentuk sistem komputerisasi, yang mampu membuat desain sistem
yang tidak saja mampu memenuhi kebutuhan sistem informasi bagi perusahaan
tersebut, namun juga mampu mendayagunakan semua kemampuan dan sifat-sifat
yang ada di komputer, agar mampu mencapai hasil tadi dengan cara yang efektif
dan efisien. Dengan demikian pula kiranya, maka investasi yang akan dilekukan
dalam proyek komputerisasi ini bisa dipertanggungjawabkan rasio biaya-
dibanding-manfaatnya secara optimal.
Seorang pendesain sistem komputer, oleh karena itu, tak hanya dituntut
memahami bagaimana sebuah sistem bekerja (dan dikerjakan, secara manual),
tetapi juga memahami bagaimana komputer dan program komputer bekerja.
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
4
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Menurut George M. Scoot (2011:66), SIM adalah “kumpulan dari
interaksi-interaksi sistem-sistem informasi yang menyediakan informasi baik
untuk kebutuhan manajerial maupun kebutuhan operasi”.
Menurut Frederick H. Wu (2012:65), SIM adalah : “kumpulan-kumpulan
dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen”.
SIM atau MIS tergantung dari besar-kecilnya organisasi dapat terdiri dari
sistem-sistem informasi sebagai berikut ini.
1. Sistem informasi akuntansi (accounting information systems),
menyediakan informasi dari transaksi keuangan.
2. Sistem informasi pemasaran (marketing information systems),
menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-
kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain
sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
3. Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management
information systems).
4. Sistem informasi personalia (personnel information systems).
5. Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
6. Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
7. Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
8. Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).
9. Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and
development information systems).
10. Sistem informasi teknik (engineering information systems).
Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan
informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah
(lower level management), manajemen tingkat menengah (middle level
management) dan manajemen tingkat atas (top level management).
Konsep Data Flow Diagram
DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk
menggambarkan dari mana asal data dan ke mana tujuan data yang keluar dari
sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan
interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data
tersebut.
Kelebihan utama pendekatan aliran data, yaitu :
1. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem.
2. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam sistem
dan subsistem.
3. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan pengguna
melalui diagram aliran data.
4. Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah data-data
dan proses yang diperlukan sudah ditetapkan.
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
5
Di samping itu terdapat kelebihan tambahan, yaitu :
1. Dapat digunakan sebagai latihan yang bermanfaat bagi penganalisis,
sehingga bisa memahami dengan lebih baik keterkaitan satu sama lain
dalam sistem dan subsistem.
2. Membedakan sistem dari lingkungannya dengan menempatkan batas-
batasnya.
Dalam DFD level akan terjadi penurunan level dimana dalam penurunan
level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses tersebut ke dalam
spesifikasi proses yang jelas. Jadi dalam DFD levelled bisa dimulai dari DFD
level 0 kemudian turun ke DFD level 1 dan seterusnya. Setiap penurunan hanya
dilakukan bila perlu. Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level
x harus berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level x+1
yang mendefinisikan proses pada level x tersebut. Proses yang tidak dapat
diturunkan/dirinci lagi dikatakan primitif secara fungsional dan disebut sebagai
proses primitif.
Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level
tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari
sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi
oleh boundary (digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya
ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.
Diagram Level n
Diagram nol adalah diagram yang menggambarkan proses dari data flow
diagram. Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai
sistem yang ditangani, menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang
ada, aliran data dan eksternal entity. Pada level ini sudah dimungkinkan adanya /
digambarkannya data store yang digunakan. Untuk proses yang tidak dirinci lagi
pada level selanjutnya, symbol ‘*’ atau ‘P’ (functional primitive) dapat
ditambahkan pada akhir proses. Keseimbangan input dari output (balancing)
antara diagram 0 dengan diagram konteks harus terpelihara.
Simbol-Simbol DFD
Didalam Diagram Flow Diagram (DFD) ada beberapa simbol yang akan
digunakan untuk maksud mewakili sebagai berikut :
1. External Entity (Kesatuan Luar)
Setiap sistem pasti mempunyai batasan sistem (Boundary) yang
memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya, sistem akan
menerima input dan menghasilkan output kepada lingkungan luarnya.
External entity (kesatuan luar) merupakan kesatuan dilingkungan luarnya
yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
6
Gambar 2.1 External Entity (Kesatuan Luar)
2. Data Flow (Arus Data)
Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan
menggambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari
sistem. Arus data ditunjukkan dengan arah panah dan garis diberi nama
atas arus data yang mengalir. Arus data ini mengalir di antara proses, data
store dan menunjukkan arus data dari data yang berupa masukan untuk
sistem atau hasil proses sistem.
Nama Arus Data
Gambar 2.2 Data Flow (Arus Data)
3. Process (Proses)
Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat
mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data ke luar. Proses
berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data masukan menjadi
satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang
diinginkan. Setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan atau
beberapa data serta menghasilkan satu atau beberapa data keluaran. Proses
sering pula disebut dengan bubble. Di bawah ini merupakan contoh simbol
process (proses).
Gambar 2.3 Data Flow (Arus Data)
4. Data Store (Simpanan Data)
Data Store merupakan tempat penyimpanan data pengikat data
yang ada dalam sistem. Data Store dapat disimbolkan dengan sepasang
dua garis sejajar atau dua garis dengan salah satu sisi samping terbuka.
Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke database.
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
7
Simpanan data dapat berupa:
a. Suatu file database di sistem komputer.
b. Suatu arsip atau catatan manual.
c. Suatu kotak tempat data di meja seseorang.
d. Suatu tabel acuan manual.
e. Suatu agenda atau buku.
Gambar 2.4 Data Store (Simpanan Data)
Flowchart
Bagan alir (flowchart) adalah bagan yang menunjukkan alir dalam
program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir ini digunakan terutama
untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Pada waktu akan
menggambar suatu bagan alir, analisis sistem atau pemrogram dapat mengikuti
pedoman-pedoman sebagai berikut ini.
1. Bagan alir sebaiknya digambar dari atas ke bawah dan mulai dari
bagian kiri dari suatu halaman.
2. Kegiatan didalam bagan alir harus ditunjukkan dengan jelas.
3. Harus ditunjukkan dari mana kegiatan akan dimulai dan di mana akan
berakhirnya.
4. Masing-masing kegiatan di dalam bagan alur sebaiknya digunakan
suatu kata yang mewakili suatu pekerjaan.
5. Masing-masing kegiatan di dalam bagan alir harus dalam urutan yang
semestinya.
6. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung di tempat lain harus
ditunjukkan dengan jelas menggunakan simbol penghubung.
7. Gunakanlah simbol-simbol bagan alir yang standar.
Di bawah ini adalah simbol-simbol bagan alir. :
Simbol Fungsi
Simbol titik terminal, digunakan untuk awal dan
akhir dari suatu proses
Simbol manual, digunakan untuk menunjukan
pekerjaan manual
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
8
Simbol dokumen, digunakan untuk menunjukan
input dan output baik untuk proses manual,
mekanik atau computer
N
Simbol simpanan, digunakan untuk menunjukan
dokumen yang diarsip menurut angka (numerical)
Simbol keputusan, digunakan untuk suatu seleksi
kondisi dalam program
Simbol garis alir, digunakan untuk menunjukan
arus dari proses
Gambar 2.5 Simbol-Simbol Bagan Alir (Flow Chart)
Entity Relational Diagram
ERD atau diagram ER adalah model jaringan data yang menekankan pada
struktur-struktur dan relationship data.
ERD mempunyai beberapa aspek sebagai berikut :
Komponen ERD
Komponen utama ERD terdiri dari :
Entity (Entitas)
Pada diagram ER, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi
panjang. Entity (entitas) adalah sesuatu apa saja yang ada didalam sistem, nyata
maupun abstrak dimana data tersimpan atau di mana terdapat data. Entitas diberi
nama dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat jenis nama, yaitu
orang, benda, lokasi, kejadian (terdapat unsur waktu di dalamnya). Simbol entitas
adalah seperti di bawah ini :
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
9
Gambar 2.6 Simbol Entitas
1. Relationship (Relasi)
Pada diagram ER, Relationship digambarkan dengan
sebuah bentuk belah ketupat. Relationship (relasi) adalah hubungan
alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya penghubung
(Relationship) diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga
memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya (bisa dengan
kalimat aktif atau kalimat pasif). Simbol relationship (relasi)
adalah seperti di bawah ini.
Gambar 2.7 Simbol Relationship (Relasi)
2. Relationship Degree (Derajat Relasi)
Relationship degree atau derajat relasi adalah entitas yang
berpartisipasi dalam satu relationship (relasi). Derajat relasi yang
sering dipakai di dalam ERD adalah Unary Relationship, Binary
Relationship dan Ternary Relationship.
3. Atribut
Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap
entitas maupun tiap Relationship. Maksudnya, atribut adalah
sesuatu yang menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud entitas
maupun Relationship, sehingga sering dikatakan atribut adalah
elemen dari setiap entitas dan Relationship. Di bawah ini
merupakan contoh simbol dari atribut.
Gambar 2.8 Simbol Atribut
4. Cardinality (Kardinalitas)
Adalah tingkat hubungan banyaknya hubungan antara
entitas. Cardinality (kardinalitas)ada tiga jenis, yaitu :
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
10
a. One to One (1:1), yaitu tingkat hubungan dimana satu
kejadian pada entitas yang pertama hanya mempunyai
hubungan dengan satu kejadian pada entitas ke dua dan
sebaliknya.
Mahasiswa 1 Belajar Mata Kuliah1
Gambar 2.9 Cardinalitas One To One
b. One to Many (1:M), yaitu tingkat hubungan dimana satu
kejadian pada entitas yang pertama mempunyai hubungan
dengan lebih dari satu kejadian pada entitas ke dua dan
sebaliknya.
Mahasiswa 1 Belajar Mata KuliahM
Gambar 2.10 Cardinalitas One To Many
c. Many to One (M:1) yaitu tingkat hubungan dimana lebih
dari satu kejadian pada entitas pertama mempunyai
hubungan dengan satu kejadian pada entitas kedua dan
sebaliknya.
Mahasiswa M Belajar Mata Kuliah1
Gambar 2.11 Cardinalitas Many To One
d. Many to Many (M:M) yaitu tingkat hubungan dimana lebih
dari satu kejadian pada entitas yang pertama mempunyai
hubungan dengan lebih dari satu kejadian pada entitas
kedua dan sebaliknya.
Mahasiswa M Belajar Mata KuliahM
Gambar 2.12 Cardinalitas Many To Many
Normalisasi
Setelah LRS ditransformasikan ke bentuk tabel, maka langkah berikutnya
adalah normalisasi dilakukan untuk menghindari kemungkinan terdapatnya
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
11
anomaly pada saat pemanfaatan basis data tersebut. Normalsasi adalah proses
pengelompokkan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk
menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database
yang mudah untuk dimodifikasi.
Anomaly merupakan penyimpangan-penyimpangan atau error atau inkonsistensi
data yang terjadi pada saat dilakukan proses delete, insert ataupun modify dalam
suatu basis data. Ada 3 macam penyimpangan (anomaly), yaitu :
1) Insertion Anomaly
Insertion Anomaly merupakan error atau kesalahan yang terjadi
sebagai akibat dari operasi menyisipkan (insert) tuple / record pada
sebuah relasi.
2) Delete Anomaly
Delete Anomaly merupakan error atau kesalahan yang terjadi sebagai
akibat operasi penghapusan (delete) terhadap tuple / record dari
sebuah relasi.
3) Update Anomaly
Update Anomaly merupakan error atau kesalahan yang terjadi sebagai
akibat operasi perubahan (update) tuple / record dari sebuah relasi.
Langkah-langkah Pembentukan Normalisasi :
1. UnNormal
UnNormal merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak
ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak
lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai
dengan saat menginput.
2. Bentuk Normal Kesatu (First Normal Form / 1 NF)
Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen
yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi
diantara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus
mempunyai nilai data yang atomic (bersifat atomic value).
Syarat normal kesatu (1 NF) :
1. Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda.
2. Telah ditentukannya primary key untuk tabel / relasi tersebut.
3. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.
Permasalahan yang timbul :
1. Terhapusnya informasi ketika menghapus sebuah record.
2. Pembaharuan atribut nonkey mengakibatkan sejumlah record
harus diperbaharui.
Solusi :
1. Melengkapi nilai-nilai dalam atribut.
3. Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form / 2 NF)
Menghilangkan bagian ketergantungan fungsional bahwa apabila
sudah berada pada normal pertama dan setiap atribut yang bukan
key sudah tergantung pada primary key.
Syarat normal kedua (2 NF) :
1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
12
2. Atribut bukan kunci (non-key) haruslah memiliki
ketergantungan fungsional sepenuhnya (fully functional
dependency) pada kunci utama / primary key.
Permasalahan yang timbul :
1. Kerangkapan data (data redundancy).
2. Pembaharuan yang tidak benar dapat menimbulkan
inkonsistensi data.
3. Penyimpangan/permasalahan pada saat penyisipan,
penghapusan dan pembaharuan.
4. Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form / 3 NF)
Menghilangkan ketergantungan transitif, yaitu bahwa apabila
sudah ada pada normal kedua dan setiap atribut bukan key
tergantung pada primary key.
Syarat normal kedua (3 NF) :
1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua.
2. Atribut bukan kunci (non-key) haruslah tidak memiliki
ketergantungan transitif, dengan kata lain suatu atribut bukan
kunci (non-key) tidak boleh ketergantungan fungsional
(functional dependency) terhadap atribut bukan kunci lainnya,
seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki
ketergantungan fungsional terhadap primarykey di relasi itu
saja.
5. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)
Suatu relasi dalam basis data harus dirancang sedemikian rupa
sehingga mereka tidak memiliki ketergantungan sebagian (partial
dependency), maupun ketergantungan transitif (transitive
dependency).
Boyce-Codd Normal Form (BNCF) didasari pada beberapa
ketergantungan fungsional (functional dependencies) dalam suatu
relasi yang melibatkan seluruh candidate key didalam relasi
tersebut. Jika suatu relasi hanya memiliki satu candidatekey,
maka hasil uji normalisasi sampai ke bentuk normal ketiga sudah
identik dengan Boyce-Codd Normal Form (BCNF).
Gambar di bawah ini merupakan langkah-langkah pembentukan
normalisasi.
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
13
BENTUK TIDAK NORMAL/UNNORMALIZED
(Records/tuple masih memiliki elemen data
berulang)
BENTUK NORMAL PERTAMA/FIRST
NORMAL FORM (1NF)
(Records/tuple masih memiliki elemen data
berulang)
BENTUK NORMAL KEDUA/SECOND
NORMAL FORM (2NF)
(Semua atribut nonkey memiliki
ketergantungan fungsional sepenuhnya
terhadap Primary Key)
BENTUK NORMAL KETIGA/THIRD NORMAL
FORM (3NF)
(Semua atribut nonkey memiliki
ketergantungan fungsional sepenuhnya
terhadap Primary Key dan Independent/ saling
tidak tergantung terhadap sesama atribut
nonkey)
BOYCE-CODD NORMAL FORM (BCNF
MENGHILANGKAN ELEMEN DATA
BERULANG
MENGHILANGKAN KUNCI
KANDIDAT YANG BUKAN
MERUPAKAN DETERMINAN
MENGHILANGKAN
KETERGANTUNGAN TRANSITIF
MENGHILANGKAN
KETERGANTUNGAN FUNGSIONAL
SEPENUHNYA
Gambar 2.13 Langkah Pembentukan Normalisasi
HIPO
Pengertian HIPO
HIPO merupakan alat dokumentasi program yang berdasarkan fungsinya
untuk meningkatkan efisiensi usaha perawatan program. Dokumen ini
dilaksanakan dengan mempercepat lokasi dalam kode pada fungsi program yang
akan dimodifikasi. Atau dapat dikatakan bahwa HIPO dikembangkan agar
tersedia suatu teknik untuk mendokumentasikan fungsi program. Pembentukan
HIPO ini dilakukan pada tahap pengembangan sisteminformasi.
Adapun tujuan HIPO adalah sebagai berikut :
1. Untuk memberikan struktur yang memungkinkan fungsi suatu
sistem dapat dimengerti.
2. Untuk menguraikan fungsi-fungsi yang akan dikerjakan oleh
sustu program, bukan untuk mengkhususkan pernyataan
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
14
program yang dipakai untuk melaksanakan fungsi-fungsi
tersebut.
3. Untuk memberikan deskripsi visual dari input yang akan dipakai
serta output yang akan dihasilakan oleh masing-masing fungsi
pada tiap-tiap tingkat diagram.
Tujuan HIPO yang paling penting adalah untuk menghasilkan output yang
benar dan dapat memenuhi kebutuhan user.
Jenis Diagram dalam Paket HIPO
1. Daftar Isi Visual/ Visual Tabel of Contents (VTOC)
Terdiri dari satu diagram hirarki atau lebih. Visual tabel of contents
menggambarkan seluruh program HIPO baik rinci maupun ringkasan
yang terstruktur. Pada diagram ini nama dan nomor dari program
HIPO diitentifikasikan. Struktur paket diagram dan hubungan fungsi
juga diidentifikasikan dalam bentuk hirarki. Keterangan masing-
masing fungsi diberikan pada bagian penjelasan yang diikutsertakan
dalam diagram ini.
2. Diagram Ringkasan/ Overview Diagram
Suatu seri diagram fungsional. Masing-masing diagram dihubungkan
dengan salah satu fungsi sistem.
Diagram ringkasan menggambarkan fungsi dan referensi utama dari
sistem. Fungsi dan referensi ini diperlukan program untuk
memperluas fungsi sampai uraian yang terkecil. Diagram ini berisi
input, proses dan output dari fungsi khusus. Input pada diagram ini
berisis item-item data yang dipakai oleh proses, sedangkan proses
merupakan urutan langkah-langkah yang menelaskan fungsi yang
sedang dijalankan untuk menghasilkan suatu output. Output berisikan
item-item data yang dihasilkan dan diubah oleh proses. Anak panah
pada diagram ringkasan dari input ke proses menunjukan hubungan
antara item data di input dan langkah-langkah proses, sedangkan anak
panah dari proses ke output menunjukan hubungan tahap-tahap proses
dan item data output. Penjelasan tentang tahap-tahap proses, item data
input dan output diberikan pada bagian extended description.
3. Diagram Rinci/ Detail Diagram
Suatu seri diagram fungsional dan masing-masing diagram
dihubungkan dengan sebuah sub-fungsi sistem
diagram rinci merupakan diagram yang paling rendah dalam diagram
yang terdapat dalam paket HIPO. Diagram rinci berisi unsur-unsur
paket dasar. Fungsi dari diagram ini adalah menjelaskan fungsi-fungsi
khusus, menunjukan item-item output dan input yang khusus dan
menunjukan diagram rinci lainnya.
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
15
Struktur Kode
Strukur kode atau program VB.NET yaitu terdiri dari :
1. Statement Option : digunakan untuk menangani masalah kode di
aplikasi.
a. Option Explicit : Option Explicit on/off digunakan untuk menangani
apakah variabel harus dideklarasi (on) atau tidak (Off).
b. Option Strict : Option strict digunakan untuk memperperbolehkan
konversi data dari suatu variabel ke variabel lain. Option Strict On
membolehkan konversi variabel sedangkan Option Strict Off tidak
diperbolehkan defaultnya adalah option strict off.
2. Statement Imports : Imports berguna untuk mendefinisikan class
sehingga memudahkan pengetikan class tanpa harus namespace
berulangkali.
3. Class : Class merupakan tempat mendefinisikan algoritma yang anda
buat.
Implementasi Sistem Informasi
System Development Life Cycle (SDLC) adalah tahapan-tahapan pekerjaan
yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem
informasi. Langkah yang digunakan meliputi :
1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem
informasi
2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi
4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software)
6. Merancang sistem informasi baru
7. Membangun sistem informasi baru
8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi
baru bila diperlukan
System Development Lyfe Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam
membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC. Model
yang cukup populer dan banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain
SDLC misalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan
synchronize & stabilize. Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi
menjadi beberapa langkah dan pada sistem yang besar, masing-masing langkah
dikerjakan oleh tim yang berbeda.
Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat enam langkah. Jumlah langkah SDLC pada
referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Langkah
tersebut, yaitu :
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
16
1. Analisis sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang
sedang berjalan
2. Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian mengenai apa
saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat
perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem
3. Perancangan sistem, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan
desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem
informasi
4. Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem informasi
dengan menulis program yang diperlukan
5. Pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang
telah dibuat
6. Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu menerapkan dan
memelihara sistem yang telah dibuat
Siklus SDLC dijalankan secara berurutan, mulai dari langkah pertama
hingga langkah keenam. Setiap langkah yang telah selesai harus dikaji ulang,
kadang-kadang bersama expert user, terutama dalam langkah spesifikasi
kebutuhan dan perancangan sistem untuk memastikan bahwa langkah telah
dikerjakan dengan benar dan sesuai harapan. Jika tidak maka langkah tersebut
perlu diulangi lagi.
Kaji ulang yang dimaksud adalah pengujian yang sifatnya quality control,
sedangkan pengujian di langkah kelima bersifat quality assurance. Quality control
dilakukan oleh personal internal tim untuk membangun kualitas, sedangkan
quality assurancedilakukan oleh orang di luar tim untuk menguji kualitas sistem.
Semua langkah dalam siklus harus terdokumentasi. Dokumentasi yang baik akan
mempermudah pemeliharaan dan peningkatan fungsi sistem
Pengertian Penjualan
Penjualan adalah suatu transfer hak atas benda-benda. Dari penjelasan
tersebut dalam memindahkan atau mentransfer barang dan jasa diperlukan orang-
orang yang bekerja dibidang penjualan seperti pelaksanaan dagang, agen, wakil
pelayanan dan wakil pemasaran.
Menurut Marwan (1991), “Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu
untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha
pemuasan kebutuhan dan keinginan pemebeli, guna mendapatkan penjualan yang
menghasilkan laba”.
Menurut Winardi (1982), “Penjualan merupakan sumber hidup suatu
perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha
memikat konsumen yang diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka
sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasikan”.
Pengertian Service atau Pelayanan
Berikut beberapa pengertian dan definisi tentang Kualitas Pelayanan.
Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Tjiptono,
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
17
2001). Sehingga definisi kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya
dalam mengimbangi harapan konsumen (Tjiptono, 2007). Kualitas pelayanan
(service quality) dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para
konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata mereka terima / peroleh dengan
pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan / inginkan terhadap atribut-atribut
pelayanan suatu perusahaan. Jika jasa yang diterima atau dirasakan (perceived
service) sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan
baik dan memuaskan, jika jasa yang diterima melampaui harapan konsumen,
maka kualitas pelayanan dipersepsikan sangat baik dan berkualitas.Sebaliknya
jika jasa yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas
pelayanan dipersepsikan buruk.
Menurut Kotler (2002:83) definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada
dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik.
Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri.
Kotler juga mengatakan bahwa perilaku tersebut dapat terjadi pada saat, sebelum
dan sesudah terjadinya transaksi. Pada umumnya pelayanan yang bertaraf tinggi
akan menghasilkan kepuasan yang tinggi serta pembelian ulang yang lebih sering.
Kata kualitas mengandung banyak definisi dan makna, orang yang berbeda akan
mengartikannya secara berlainan tetapi dari beberapa definisi yang dapat kita
jumpai memiliki beberapa kesamaan walaupun hanya cara penyampaiannya saja
biasanya terdapat pada elemen sebagai berikut:
1. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihkan harapan
pelanggan.
2. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan.
3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah.
Dari definisi-definisi tentang kualitas pelayanan tersebut dapat
diambil kesimpulan bahwa kualitas pelayanan adalah segala bentuk
aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi harapan
konsumen. Pelayanan dalam hal ini diartikan sebagai jasa atau service
yang disampaikan oleh pemilik jasa yang berupa kemudahan,
kecepatan, hubungan, kemampuan dan keramahtamahan yang
ditujukan melalui sikap dan sifat dalam memberikan pelayanan untuk
kepuasan konsumen. Kualitas pelayanan (service quality) dapat
diketahui dengan cara membandingkan persepsi para konsumen atas
pelayanan yang nyata-nyata mereka terima / peroleh dengan
pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan/inginkan terhadap
atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan. Hubungan antara produsen
dan konsumen menjangkau jauh melebihi dari waktu pembelian ke
pelayanan purna jual, kekal abadi melampaui masa kepemilikan
produk. Perusahaan menganggap konsumen sebagai raja yang harus
dilayani dengan baik, mengingat dari konsumen tersebut akan
memberikan keuntungan kepada perusahaan agar dapat terus hidup.
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
18
METODE PENELITIAN
Tahapan Penelitian
Metodologi adalah kerangka teoritis yang digunakan oleh penulis untuk
menganalisa, mengerjakan atau mengatasi masalah yang dihadapi. Sedangkan
kerangka teoritis adalah merupakan metode-metode ilmiah yang akan diterapkan
dalam pelaksanaan tugas. Metode penelitian sangat penting karena baik buruknya
hasil penelitian tergantung dari metodologi yang digunakan. Dalam penulisan
Skripsi ini digunakan beberapa metode penelitian sebagai sarana untuk memahami
objek masalah. Metode ini ditempuh dengan beberapa tahap sebagai berikut.
1. Tahap Analisis Sistem
2. Tahap Design
3. Tahap Coding
4. Tahap Debuging
5. Tahap Deploying
6. Tahap Dokumentasi
Lokasi Penelitian
PT. AHAS HONDA GANDARIA berdiri pada 5 Desember 2005,
Perusahaan ini bergerak di bidang service dan sparepart motor. Didasari oleh
perkembangan motor yang pesat yang berimbas pada antrian panjang pada
bengkel-bengkel perawatan motor. Hal ini salah satunya disebabkan karena masih
banyaknya bengkel perawatan motor yang memakai cara manual dalan pelayanan
pembayaran jasa bengkelnya.
Teknik Pengumpulan Data
Didalam penelitian ini dibutuhkan data-data pendukung yang diperoleh
dengan suatu metode pengumpulan data yang relevan. Metode pengumpulan data
yang digunakan untuk memperoleh data-data adalah sebagai berikut :
1. Observasi
2. Wawancara
3. Studi Pustaka
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
19
PEMBAHASAN
Desian Navigasi Menu
INPUT Transaksi Laporan
Service dan
Onderdil
Laporan Service dan
OnderdilInput Mekanik
Input Onderdil
Input Pelanggan
Exit
Input Jenis
Service
Gambar 4.1 Gambar Desain Navigasi
Diagram Level Zero
2.0
Daftar
5.0
Transaksi
6.0
Laporan
Pelanggan
Pimpinan
STNK+Motor
Laporan Pembayaran
PelangganPelanggan
STNK+Motor
3.0
Service
4.0
Cek OnderdilOnderdil
MekanikService
Transaksi
Faktur Pembayaran
Kasir
Service
Service
Mekanik
Transaksi
Transaksi
Onderdil
Kasir
1.0
Pemeliharaan
Master
Pelanggan Pelanggan
Onderdil
Mekanik
Service
Onderdil
Mekanik
Service
Data Pelanggan
Data Onderdil
Data Mekanik
Data Service
Gambar 4.2Diagram Level Zero
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
20
Diagram Detail 1.0
1.1p
Input Data
Pelanggan
Pelanggan Pelanggan
Onderdil
Mekanik
Service
Onderdil
Mekanik
Service
1.2p
Input Data
Onderdil
1.3p
Input Data
Mekanik
1.4p
Input Data
Service
Data Pelanggan
Data Onderdil
Data Mekanik
Data Service
Gambar 4.3Gambar Diagram Detail 1.0
Diagram Detail 5.0
5.1
Hitung Berdasarkan
Jenis Service &
Jumlah Onderdil
5.2
Pembayaran
Onderdil
Service
Mekanik
Kasir
Transaksi
Update Onderdil
Transaksi
,
Faktur Pembayaran
Pelanggan
Mekanik
Service
Onderdil
Gambar 4.4 Gambar Diagram Detail 5.0
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
21
Normalisasi
Unnormalisasi
Kd
Service
Ket
Service
Harga
Service Kd Onderdil Nm Onderdil
Harga
Onderdil Qty Onderdil
Stok
A01
Service
Ringan 25000 A1 Oli Castrol 30000 1
20
A2 Kanvas Rem 15000 2 25
A02
Service
Besar 50000 A3 Gress Fuel 7000 4
20
A4 Air Accu 12000 1 20
Jumlah Uang SubTotal Total Id Mekanik
Nm
Mekanik Alamat
30000 60000 85000 M1 Adhi Margonda
30000
28000 40000 90000 M2 Arif Cibinong
Tabel 4.1 Bentuk UnNormalisasi
Bentuk Normal 1 No
Faktur Tgl Service
Id
Pelanggan
Nama
Pelanggan Alamat No Polisi No Rangka No mesin
FK-00001 05 Mei 2010 C001 Steve Ciracas B 6868 EHZ MHIKEV2151KO47 KEV4E1048218
FK-00001 05 Mei 2010 C001 Steve Ciracas B 6868 EHZ MHIKEV2151KO47 KEV4E1048218
FK-00002 06 Mei 2010 C002 Andre Auri B 6890 EMZ HMACB5233VK25 BIKE7V53412
FK-00002 06 Mei 2010 C002 Andre Auri B 6890 EMZ HMACB5233VK25 BIKE7V53412
No
Faktur
Tgl
Service
Id
Pelanggan
Nama
Pelanggan Alamat No Polisi No Rangka No Mesin
FK-
00001
05 Mei
2010 C001 Steve Ciracas B 6868 EHZ MHIKEV2151KO47 KEV4E1048218
FK-
00002
06 Mei
2010 C002 Andre Auri B 6890 EMZ HMACB5233VK25 BIKE7V53412
User ID Nm_Kasir
B01 Tini
B02 Doni
Kd Service Ket Service
Harga
Service Kd Onderdil
Nm
Onderdil
Harga
Onderdil
Qty
Onderdil Stok
A01 Service Ringan 25000 A1 Oli Castrol 30000 1 20
A01 Service Ringan 25000 A2
Kanvas
Rem 15000 2
25
A02 Service Besar 50000 A3 Gress Fuel 7000 4 20
A02 Service Besar 50000 A4 Air Accu 12000 1 20
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
22
Tabel 4.2Bentuk 1 NF
2NF
Transaksi
No Faktur Qty Onderdil Jumlah Uang Id Mekanik Total SubTotal
Tgl Service
FK-00001 1 30000 M1 85000 60000 05 Mei 2010
FK-00001 2 30000 M1 85000 60000 05 Mei 2010
FK-00002 4 28000 M2 90000 40000 06 Mei 2010
FK-00002 1 12000 M2 90000 40000 06 Mei 2010
Mekanik
Id Mekanik Nm Mekanik Alamat
M1 Adhi Margonda
M2 Arif Cibinong
Kasir
User ID Nm_Kasir Password Level
B01 Tini 123 User
B02 Doni 456 Admin
Onderdil
Kd Onderdil Nm Onderdil Harga Onderdil Stok
A1 Oli Castrol 30000 20
A2 Kanvas Rem 15000 25
A3 Gress Fuel 7000 20
Pelanggan
Tabel 4.3Bentuk 2 NF
Jumlah
Uang SubTotal Total Id Mekanik Nm Mekanik Alamat User ID Nm_Kasir
30000 60000 85000 M1 Adhi Margonda B01 Tini
30000 60000 85000 M1 Adhi Margonda B01 Tini
28000 40000 90000 M2 Arif Cibinong B02 Doni
12000 40000 90000 M2 Arif Cibinong B02 Doni
No Polisi No Rangka No mesin
B 6868 EHZ MHIKEV2151KO47 KEV4E1048218
B 6890 EMZ HMACB5233VK25 BIKE7V53412
Id Pelanggan Nama Pelanggan Alamat
C01 Steve Ciracas
C02 Andre Auri
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
23
3NF
Mekanik Kasir
IdMekanik Nm Mekanik Alamat ID Kasir Nm_Kasir Password Level
M1 Adhi Margonda B01 Tini 123 User
M2 Arif Cibinong B02 Doni 456 Admin
Onderdil
Kd
Onderdil Nm Onderdil
Hrg
Onderdil Stok
A1 Oli Castrol 30000 20
A2 Kanvas Rem 15000 25
Pelanggan
No Polisi No Rangka No Mesin
Id
Pelanggan Nama Alamat
B 6868 EHZ MHIKEV2151KO47 KEV4E1048218 C001 Steve Ciracas
B 6890 EMZ HMACB5233VK25 BIKE7V53412 C002 Andre Auri
Transaksi H
Transaksi D
Tabel 4.4Bentuk 3 NF
No
Faktur Tgl Service
Id
Pelanggan NoMesin
Id
Kasir Id Mekanik Kd Service SubTotal Total
FK-00001 05-Mei-10 C001 KEV4E1048218
B01 M1 A01 60000 85000
FK-
00002 06-Mei-10 C002 BIKE7V53412
B02
M2 A02 40000 90000
No Faktur Kd Onderdil Qty Onderdil Jumlah Uang
FK-00001 A1 1 30000
FK-00001 A2 2 30000
FK-00002 A3 4 28000
FK-00002 A4 1 12000
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
24
Relasi Antar Tabel
MEKANIK
Id_Mekanik *
Nm_Mekanik
Alamat
TRANS_H
No_faktur *
Tgl Service
Id Pelanggan
No Mesin **
Id Kasir **
Id Mekanik **
Kd Service **
SubTotal
Total
KASIR
Id Kasir *
Nm_Kasir
Password
Level
TRANS_D
No Faktur **
Kd Onderdil **
Qty Onderdil
Jumlah Uang
PELANGGAN
No_Mesin *
No_Polisi
No_Rangka
Id Pelanggan
Nm_Pelanggan
Alamat
ONDERDIL
Kd_Onderdil*
Nm_Onderdil
Hrg onderdil
Stok
SERVICE
Kd_Service *
Ket_Service
Hrg service
Ket
* Primary Key
** Foreign Key
Gambar 4.5Bentuk Relasi Antar Tabel
ERD
PELANGGAN
Id_Pel
Nama
No_Pol
Alamatl
No_Rangka
No_Mesin
MEKANIK
Kd_Mekanik
Nm_Mekanik
Alamat
Kd_Service
Ket_Service
Hrg_Service
SERVICEN M
Kd_Mekanik
Id
Kd_Service
Tot_Onderdil
Qty_Onderdil
TRANSAKSI
ONDERDIL
Kd_Onderdil
Nm_Onderdil
Hrg_Onderdil
Stok
KASIR
Id
Nm_Kasir
Pasworrd
Level
N
1
M
Gambar 4.6Entity Relational Diagram Sistem Usulan
Klasifikasi File
Mekanik
Nama Field Tipe Data Ukuran Index Keterangan
Id Mekanik Text 10 Primary Key Id Mekanik
NmMekanik Text 50 Nama Mekanik
Alamat Text 50 Alamat
Tabel 4.1Spesifikasi Tabel Mekanik Sistem Usulan
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
25
Kasir
Nama Field Tipe Data Ukuran Index Keterangan
IdKasir Text 10 Primary Key Id Kasir
NmKasir Text 50 Nama Kasir
Password number 10 Password
Level Text 10 Level
Tabel 4.2Spesifikasi Tabel Kasir Sistem Usulan
Onderdil
Nama Field Tipe Data Ukuran Index Keterangan
KdOnderdil Text 10 Primary Key Kode Onderdil
NmOnderdil Text 50 Nama Onderdil
HrgOnderdil numeric 8 Harga Onderdil
Stok Int 4 Stok
Tabel 4.3Spesifikasi Tabel Ondordil Sistem Usulan
Service
Nama Field Tipe Data Ukuran Index Keterangan
KdService Text 10 Primary Key Kode Service
KetService Text 50 Keterangan Service
HrgService numeric 8 Harga Service
Tabel 4.4Spesifikasi Tabel Service Sistem Usulan
Pelanggan
Nama Field Tipe Data Ukuran Index Keterangan
NoMesin Int 8 Primary Key Nomor Mesin
NoRangka Int 8 Nomor Rangka
NoPolisi Int 8 Nomor Polisi
Nama Field Tipe Data Ukuran Index Keterangan
IdPelanggan Text 10 Id Pelanggan
NmPelanggan Text 50 Nama Pelanggan
Alamat Text 50 Alamat
Tabel 4.5 Spesifikasi Tabel Pelanggan Sistem Usulan
Trans_H
Nama Field Tipe Data Ukuran Index Keterangan
NoFaktur Text 10 Primary Key No Faktur
TglService Date time Tanggal Service
IdPelanggan Text 10 Id Pelanggan
NoMesin Int 8 No Mesin
IdKasir Text 10 Id Kasir
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
26
IdMekanik Text 10 Id Mekanik
KdService Text 10 Kode Service
SubTotal Numeric 8 SubTotal
Total Numeric 8 Total
Tabel 4.6 Spesifikasi Tabel Trans. Header Sistem Usulan
Transaksi D
Nama Field Tipe Data Ukuran Index Keterangan
NoFaktur Text 10 Primary Key No Faktur
KdOnderdil Text 10 Kode Onderdil
QtyOnderdil Int 8 Qty Onderdil
JmlhUang numeric 8 Jumlah Uang
Tabel 4.7Spesifikasi Tabel Trans. Detail Sistem Usulan
Struktur Kode
NoFaktur (Nomor Faktur)
FK - 00001 Keterangan:
FK : Faktur
- : Pemisah
0001 : Nomor urut faktur
TglService(Tanggal Service)
2010 - Mei - 5 Keterangan :
5 : hari
Mei : bulan
2010 : tahun
Polisi (Nomor Polisi)
B 6868 EHZ Keterangaan :
B : Lokasi Kota
6868 : Nomor polisi
EH : Lokasi Kota bagian
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
27
IdMekanik (IdMekanik)
M - 1 Keterangan :
M : Mekanik
- : (Pemisah)
1 : Nomor urut mekanik
IdKasir (IdKasir)
B - 01 Keterangan :
B : Kasir
- : (Pemisah)
01 : Nomor urut mekanik
HIPO
SISTEM KOMPUTERISASI BENGKEL MOTOR
PADA ASTRA HONDA GANDARIA
2.0
DAFTAR
3.0
SERVICE
4.0
CEK ONDERDIL
5.0
TRANSAKSI
6.0
LAPORAN
1.0
MASTER
1.1
Pelanggan5.1
Bayar Service
5.2
Bayar Onderdil
1.2
Onderdil
1.3
Mekanik
1.4
Service
Gambar 4.7Desain Hipo
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
28
Desain Tampilan Program
Desain Menu
Menu
INPUT Transaksi Laporan
Service dan
Onderdil
Laporan Service dan
OnderdilInput Mekanik
Input Onderdil
Input Pelanggan
Exit
Input Jenis
Service
Gambar 4.8Desain Menu
PENUTUP Simpulan
Simpulan yang dapat diperoleh setelah dilakukannya perancangan sistem
komputerisasi penjualan pada PT. ASTRA HONDA GANDARIAadalah :
a. Dengan adanya Sistem Komputerisasi penjualan pada PT. ASTRA
HONDA GANDARIA memberikan informasi tentang persediaan
Barang dengan detail,baik itu dari segi harga,tanggal pembelian,
tanggal penjualan, sehingga memudahkan pemilik ataupun karyawan
PT. ASTRA HONDA GANDARIAmendapatkan Informasi yang jelas
dan Akurat.
b. Dengan menggunakan sistem informasi ini, karyawan dapat
memberikan informasi tentang penjualan barang per hari, per minggu,
per bulan, dan per tahun.
c. Sistem komputerisasi dapat melakukan penyimpanan data secara
teratur, aman dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
d. Sistem Komputerisasi Penjualan ini dapat memberikan informasi
pembelian onderdil,sehingga memudahkan Pimpinan untuk mengetahui
persediaan stok onderdil.
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
29
DAFTAR PUSTAKA
Attre, S. 2011. Database : Structured Techniques for Design, Performance, and
Management, John Wiley & Sons, New York.
Date, C.J. 2008. An Introduction to Database System,Addison-Wesley Publising
Company Inc.
Everest, Gordon C. 2011. Database Management : Objectives, System Functios,
and Administrations, McGraw-Hill Inc.
Gerald, Jerry Fitz. 2005. Fundamentals of Systems Analysis, John Wiley & Sons,
New York.
Kristanto, Andri. 2003. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Gava
Media, Jakarta.
Kusumo, Suryo Ario. 2006. Pemrograman Visual Basic 2005, Elex
MediaKomputindo, Jakarta.
Ladjamudin, bin Al-Bahra. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi,Graha
Ilmu, Yogyakarta.
Marwan, Asri. 2005 Marketing, UUP – AMP YKPN, Yogyakarta.
Scoot, George M. 2008. Principles Of Manajemen Information System. McGraw-
Hill Book Company
Swastha, Basu dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern, Liberty Offset,
Yogyakarta.