perancangan dan implementasi sistem pemantauan...
TRANSCRIPT
1
Perancangan dan Implementasi Sistem Pemantauan Penggunaan Dana Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah (Anggaran untuk Rakyat Menuju
Sejahtera) Kabupaten Sumba Timur
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Oleh:
Yunitha Silawati Amah NIM: 682014701
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
Januari 2015
2
3
4
5
6
7
Perancangan dan Implementasi Sistem Pemantauan Penggunaan Dana
Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah (Anggaran untuk Rakyat Menuju
Sejahtera) Kabupaten Sumba Timur
1)Yunitha Silawati Amah,
2) Andeka Rocky Tanaamah, S.E., M.Cs
3) Yos Richard
Beeh, S.T., M.Cs
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Abstrack
Mandiri anggur merah village(Anggaran untuk Rakyat Menuju Sejahtera) is a short plan
program from local goverment in Nusa Tenggara Timur province for special give to this
village that have development potension to take care of the people all together there. Mandiri
anggur merah is province goverment find directly from APBD means somekind part of local
province goverment who prepare,for each village in a village at all country in Nusa Tenggara
Timur.But the problem arises when the data already collected by pkm in the form of reports
accumulate and must be viewed one by one from each village. Not to mention if there are
reports that has been collected but scattered/tucked accidentally be pilled on other data, or
delayed collect data due to distance from the village that far away.
Through a system of monitoring uses of rural funds the Mandiri Anggur Merah based a
web,more information to be able works. Quarterly report from pkm more flexible and no
more reason about long distance delivery report to Bappeda.
Key words ; Monitoring system, Mandiri Anggur Merah, Province government NTT.
Abstrak
Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah (Anggaran Untuk Rakyat Menuju Sejahtera)
adalah sebuah program pembangunan jangka menengah dari pemerintah provinsiNusa
Tenggara Timur yang diberikan khusus pada desa/kelurahan memiliki potensi pengembangan
usaha mandiri yang dikelola bersama-sama dalam satu kelompok masyarakat. Mandiri anggur
merah berupa dana yang diturunkan secara langsung oleh pemerintah provinsi melalui APBD
untuk satu desa/kelurahan setiap kecamatan di kabupaten/kota seluruh Nusa Tenggara Timur.
Namun timbul masalah ketika data yang sudah dikumpulkan pendamping kelompok mandiri
yang berupa laporan menjadi menumpuk dan harus di lihat satu persatu dari setiap
desa/kelurahan, belum lagi jika ada laporan yang sudah dikumpul pendamping kelompok
mandiri tapi tercecer/terselip ke tumpukan data yang lain. Selain itu ada juga pendamping
kelompok yang mengumpulkan data terlambat karena alasan jarak dari desa/kelurahan yang
jauh. Melalui sistem pemantauan penggunaan dana desa/kelurahan mandiri anggur merah
yang di kembangkan berbasis web, arus informasi untuk pengawasan dapat berjalan dengan
baik, laporan triwulan dari pendamping kelompok mandiri lebih fleksibel dan tidak ada alasan
karena jarak yang harus di tempuh untuk mengantar laporan ke kantor bappeda yang jauh.
Kata kunci : Sistem pemantauan, Mandiri Anggur Merah, Program Pemerintah NTT.
1 Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
2)Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
3)Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
8
1. Pendahuluan
Program pembangunan jangka menengah Provinsi Nusa Tenggara Timur
dititik beratkan kepada penanggulangan kemiskinan dengan cara penguatan kapasitas
perekonomian rumah tangga dimana konsentrasi utamanya adalah pembangunan
berbasis desa/kelurahan, sedangkan strategi yang digunakan adalah pemberdayaan
masyarakat melalui paradigma penganggaran pembangunan, kebijaksanaan
operasional adalah “Pembangunan desa/kelurahan Mandiri Anggur Merah (Anggaran
untuk Rakyat Menuju Sejahtera)”, Program desa/kelurahan Mandiri Anggur Merah
(Anggaran untuk Rakyat Menuju Sejahtera) diluncurkan Gubernur Nusa Tenggara
Timur, oleh Bapak Frans Lebu Raya pada HUT NTT ke 53 pada 20 Desember 2010,
dan pada tahun 2014 pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur menetapkan
sebanyak 589 desa yang tersebar di 21 kabupaten/kota di provinsi kepulauan itu untuk
menjadi sasaran pelaksanaan program desa/kelurahan mandiri anggur merah. Tambahan 589 desa pada 2014 sudah mencapai 1.480 desa/kelurahan dari total 3.252
desa/kelurahan yang tersebar di seluruh NTT. Rinciannya adalah pada 2011 sebanyak
287 desa/kelurahan penerima dana hibah, pada tahun2012 sebanyak 298
desa/kelurahan, pada 2013 untuk 306 desa/kelurahan, dan pada tahun 2014 sebanyak
589 desa/kelurahan yang menjadi sasaran program desa/kelurahan mandiri anggur
merah[1].
Kabupaten Sumba Timur adalah salah satu yang menerima dana
desa/kelurahan mandiri anggur merah untuk pengembangan usaha khususnya
dibidang peternakan dan pertanian. Karena dana yang didapatkan bersifat di hibahkan
kepada kelompok masyarakat desa/kelurahan mandiri anggur merah ini maka dana ini
dipantau oleh pemerintah kabupaten khususnya Bappeda yang setiap triwulan
menerima laporan perkembangan usaha dari tiap pendamping kelompok mandiri yang
sudah di tugaskan di tiap-tiap desa/kelurahan mandiri untuk membuat laporan yang
nantinya disampaikan kepada Bappeda Kabupaten. Namun, ada masalah yang harus
dihadapi Bappeda Kabupaten menurut penuturan Bapak Fery Maupandji, ST selaku
Kasubid pelapor pengendalian dan evaluasi pada Bappeda Kabupaten Sumba Timur
yang juga dipercaya memantau dana mandiri anggur merah di kabupaten Sumba
Timur mengatakan ketika data yang sudah dikumpulkan pendamping kelompok
mandiri yang berupa laporan menjadi menumpuk dan harus di lihat satu per satu dari
setiap desa/kelurahan, belum lagi jika ada laporan yang sudah dikumpul pendamping
kelompok mandiri tapi tercecer/terselip ke tumpukan data yang lain. Selain itu ada
juga pendamping kelompok yang mengumpulkan data terlambat karena alasan jarak
dari desa/kelurahan yang jauh.
Melalui sistem pemantauan penggunaan dana desa/kelurahan mandiri anggur
merah yang di kembangkan berbasis web, arus informasi untuk pengawasan dapat
berjalan dengan baik, laporan triwulan dari pendamping kelompok mandiri lebih
fleksibel dan tidak ada alasan karena jarak yang harus di tempuh untuk mengantar
laporan ke kantor bappeda yang jauh. Proses perkembangan usaha dari tiap kelompok
masyarakat juga bisa langsung dipantau pemerintah provinsi yang terkait dengan dana
desa/kelurahan mandiri anggur merah, dan dengan sistem ini diharapkan dapat
diterapkan untuk kabupaten lain selain Kabupaten Sumba Timur. Berdasarkan latar
belakang yang telah dikemukakan sebelumnya maka rumusan masalahnya adalah :
Bagaimana merancang dan mengimplementasikan aplikasi pemantauan penggunaan
dana desa/kelurahan mandiri anggur merah untuk mengontrol kinerja pihak-pihak
pengguna dana mandiri anggur merah?
9
2. Kajian Pustaka
Penelitian yang berkaitan dengan perancangan sistem oleh suatu instansi
pemerintah adalah “Rancangan sistem informasi pemerintah monitoring dan evaluasi
kinerja program pelayanan penyediaan air bersih dan kesehatan masyarakat
(community water service and health) berbasis web studi kasus di propinsi bengkulu”,
oleh Rano Banyu Aji pada tahun 2010. Tesis tersebut bertujuan untuk mengatasi
permasalahan air bersih dan sanitasi sesuai kesepakatan MDG‟s pada goal 7 target 10.
Pemerintah bersama pihak donor yang membuat program CWSH(community water
services and health), untuk pengendalian pelaksanaan mutu program, peran data atau
informasi yang berkaitan dengan Quality Control (QC) dan Quality Assurance
(QA)/verifikasi proses kegiatan yang di dapat dari mekanisme laporan bulanan dan
qurtaldan untuk membantu seorang manajer melakukan pengendalian, dengan
memperoleh kemudahan pengumpulan data dan pemantauan kegiatan, sehingga
memperoleh manfaat waktu, biaya dan mengurangi kesalahan membuat keputusan
atau mengambil tindakan[2]. Penelitian lainnya yaitu tentang “Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP) dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Anggaran di Daerah
(Studi Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun)” yang bertujuan untuk menganalisis
dan menginterpretasikan SPIP dalam perencanaan dan pelaksanaan anggaran di Dinas
Kesehatan Kabupaten Madiun. Metode penelitian yang digunakan yaitu jenis
deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu metode pemecahan masalah yang
diselidiki dengan menggambarkan keadaan lembaga yang menjalankan sistem pada
saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang nampak. Hasil penelitian jurnal ini adalah
pelaksanaan SPIP di Dinas Kesehatan yang hanya terbatas pada internalisasi SPIP ke
dalam seluruh proses kerja di organisasi, melalui unsur lingkungan pengendalian,
penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan.
Berdasarkan pengamatan maka perlu untuk dilakukan pembaharuan-pembaharuan
dalam sistem dan dilakukan pemantauan sebagai upaya meminimalisir penyimpangan
dan efektifitas pencapaian tujuan organisasi. Proses Internalisasi SPIP dilakukan
dengan menerapkan hard control berupa Standard Operating Procedure (SOP)[3].
Pada penelitian yang akan dibuat yaitu bagaimana memberikan informasi dan juga
memudahkan pemerintah yang terkait dalam pemantauan penggunaan dana
desa/kelurahan mandiri anggur merah dalam bentuk aplikasi yang memonitoring
berjalannya usaha kerja kelompok masyarakat sampai pada proses pengembalian dana
yang dipinjam kelompok masyarakat. Perancangan aplikasi dan implementasi
pemantauan penggunaan dana desa/kelurahan mandiri anggur merah di Kabupaten
Sumba Timur menggunakan bahasa pemrograman php dandatabase Mysql.
Desa/kelurahan mandiri anggur merah adalah sebuah program pemerintah daerah
Nusa Tenggara Timur yang dicanangkan pada tahun 2011 untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat lingkupprovinsi Nusa Tenggara Timur khususnya untuk
desa/kelurahan yang memiliki pengembangan usaha produktif. Desa/kelurahan
mandiri anggur merah berupa dana yang diturunkan secara langsung oleh pemerintah
provinsi melalui APBD untuk satu desa/kelurahan setiap satu Kecamatan di
Kabupaten/kota seluruh Nusa Tenggara Timur[4].
10
Bappeda Provinsi
Bappeda Kabupaten
Desa/Kelurahan
sasaran Mandiri
anggur merah
Biro Keuangan
Setda Provinsi
Ketua dan Pkm
Rekening
KelompokBank NTT Rekening Desa/
Kelurahan
Identif
ikasi
desa/k
elura
han mandiri
anggur mera
h(1)
Identifikasi desa/
kelurahan(2)
Penetapan SK Gubernur(3)
Pengajuan proposal kelompok(4)
Pro
posal yang lolo
s
sele
ksi(5)
Realisasikan uang
Pokmas(6)
Pencairan dana(8)
Penyerahan dana(9)
Laporan perkembangan usaha dan pengembalian dana pokmas(10)
Surat tembusan Bappeda Propinsi(7)
Gambar 1 Alur Proses Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah
1. Bappeda Provinsi datang ke Bappeda Kabupaten melakukan sosialisasi
programpemerintah desa mandiri anggur merah dan melakukan identifikasi desa
yang layak menerima program tersebut.
2. Bappeda kabupaten melakukan identifikasi desa/kelurahan bersama dengan
kecamatan berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan dari pemerintah (Bappeda
Provinsi) : potensi sumber daya alam belum terkelola dengan baik.
3. Bappeda Provinsi menetapkan desa/kelurahan sasaran desa/kelurahan mandiri
anggur merah berdasarkan SK Gubernur.
4. Desa/kelurahan sasaran mandiri anggur merah mengajukan proposal usaha
kelompok masyarakat yang sudah terbentuk didesa/kelurahan dengan bantuan
kepala desa/lurah dan identifikasi pembantu kelompok mandiri (PKM) ditujukan
kepada bappeda provinsi.
5. Proposal kelompok masyarakat desa/kelurahan mandiri anggur merah diseleksi
oleh Bappeda provinsi kemudian proposal yang dinyatakan layak atau lulus
dalam seleksi diserahkan kepada biro keuangan Setda provinsi.
6. Biro Keuangan Setda Provinsi NTT mengatur alokasi dana yang akan ditransfer
ke Bank NTT bekerja sama dengan SKPD pengelola menurut jumlah
desa/kelurahan pada setiap kabupaten/kota.
7. Bappeda provinsi memberikan surat tembusan dari gubernur terkait penerimaan
dana desa/kelurahan mandiri anggur merah kepada desa sasaran melalui ketua
dan pkm. Oleh ketua dan pkm surat tembusan dibawa ke Bank NTT untuk
mentransfer dana ke rekening desa.
8. Surat tembusan diterima oleh Bank NTT dan dana dicairkan ke rekening
desa/kelurahan.
11
9. Kelompok masyarakat yang sudah diterima proposalnya diwajibkan membuka
rekening kelompok di Bank NTT sehingga dana dari desa/kelurahan langsung
ditransfer kerekening kelompok sesuai dengan jumlah yang sudah diajukan dalam
proposal kelompok.
10. Setiap tiga bulan ketua dan pkm membuat laporan perkembangan usaha dari tiap-
tiap kelompok masyarakat untuk disampaikan kepada pemerintah yang ikut
memantau perkembangan usaha dari Pokmas baik itu pemerintah Bappeda
Kabupaten maupun Bappeda Provinsi. Kemudian dalam 1tahun pokmas
mengembalikan dana yang dipinjam ke rekening desa.
Dana yang sudah diturunkan kedesa/kelurahan bersifat simpan pinjam dimana dana
yang dipakai nantinya akan dikembalikan ke kas desa/kelurahan untuk digulirkan ke
kelompok lain dan dana yang digunakan oleh kelompok masyarakat desa/kelurahan
dikenakan bunga 1%. Dana yang diberikan tidak langsung diturunkan semua kepada
desa/kelurahan yang mendapatkan, tapi diberikan secara bertahap karena jika diberikan
semua pengembalian ke kas desa/kelurahan dirasakan sulit oleh kelompok masyarakat
yang meminjam dana. Setiap bulan masing-masing kelompok dari desa/kelurahan yang
mendapat dana mandiri anggur merah dikenakan bunga 1%. Ada juga desa/kelurahan
mandiri anggur merah melakukan kesepakatan bersama ketua, pendamping kelompok
dan kelompok masyarakat yang menerima dana untuk bunga bisa dikembalikan dalam
1tahun. Pengembalian bunga ke kas desa/kelurahan tidak sama untuk semua
desa/kelurahan mandiri anggur merah tergantung mufakat dari desa/kelurahan tersebut.
Adapun contoh perhitungan bunga anggaran yang sudah di tetapkan oleh pemerintah
propinsi adalah sebagai berikut : jumlah pinjaman dari setiap kelompok masyarakat
penerima dana mandiri anggur merah dikalikan dengan bunga 1%. Contoh kelompok
masyarakat mandiri anggur merah dari kelompok „A‟ meminjam dana sebesar
Rp25.000.000; x 1% = Rp250.000; jika kesepakatan pembayaran dilakukan dalam 1
tahun, maka Rp 250.000; x 12% = Rp3.000.000; dengan rincian anggaran yang
dikeluarkan kelompok „A‟ untuk modal usaha beternak kerbau berdasarkan : harga beli
kerbau dalam satuan, 1 ekor kerbau umur 7 bulan Rp 5.000.000; x jumlah yang akan
dikembangkan kelompok. Biaya pemeliharaan dari kerbau yang meliputi : obat-obatan,
pemberian vaksin dari mantri.
Tujuan dari pembangunan desa/kelurahan mandiri anggur merah dipropinsi Nusa
Tenggara Timur adalah :
1. Mengurangi angka kemiskinan melalui pegembangan usaha ekonomi produktif
sesuai keunggulan komparatif dan kompetitif desa/kelurahan.
2. Memberdayakan kelembagaan pedesaan yang mendukung pelaksanaan tekad
pembangunan dan agenda pembangunan daerah.
3. Menciptakan calon wirausaha baru yang membuka lapangan kerja baru yang dapat
meningkatkan produktivitas tenaga kerja di desa/kelurahan.
Sasaran pembangunan desa/kelurahan mandiri anggur merah propinsi nusa tenggara
timur :
1. Meningkatkan kemampuan ekonomi dan daya saing desa/kelurahan sesuai dengan
basis unggulan.
2. Meningkatkan pemerataan dan keadilan pembangunan di desa/kelurahan yang
memiliki porsentase rumah tangga miskin.
3. Terwujudnya desa/kelurahan yang mandiri secara ekonomi dan bebas dari
kemiskinan.
Adapun arah pembangunan desa/kelurahan mandiri anggur merah dilaksanakan melalui
tiga pendekatan spesifik sebagai berikut :
12
1. Pembangunan ekonomi produktif melalui pemberdayaan masyarakat, pendekatan ini
diarahkan untuk mengembangkan ekonomi desa dengan didasarkan pada
pendayagunaan potensi sumber daya lokal seperti sumber daya alam yang dimiliki
masing-masing desa, oleh pemerintah dan masyarakat melalui pemberdayaan
kelompok-kelompok kelembagaan ekonomi berbasis masyarakat dengan fokus utama
pada pengembangan peternakan, jagung, cendana dan koperasi.
2. Peningkatan produktivitas dan perluasan kesempatan kerja, pendekatan ini lebih
diarahkan pada penciptaan lapangan kerja dan peningkatan produktivitas tenaga kerja
pada sektor pertanian.
3. Peningkatan kapasitas kelembagaan, pendekatan ini diarahkan untuk meningkatkan
kapasitas kelembagaan dan sumberdaya manusia pemerintah, desa dan masyarakat.
3. Metode Perancangan Sistem
Metode yang digunakan dalam pengembangan aplikasi adalah waterfall, metode ini dipakai
karena sifatnya yang sistematik dan sekuensial, dimana tiap tahap yang dilalui harus
menunggu sampai proses sebelumnya selesai dikerjakan.
Requiments
definition
System and
software design
Implementation
and unit testing
Integration and
system testing
Operation and
maintenance
Gambar 2 Model waterfall[5]
Langkah-langkah dari metode waterfall :
1. Pada tahap analisa kebutuhan sistem dilakukan wawancara dan pengumpulan data
yang dibutuhkan untuk penelitian dilakukan di Kantor Bappeda Kabupaten Sumba
Timur, dan yang diwawancarai adalah Bapak Fery Maupandji, ST selaku Kasubid
pelapor pengendalian dan evaluasi pada Bappeda Kabupaten Sumba Timur .
2. Pada tahap perancangan sistem dan perangkat lunak, perancangan sistem dibuat
dengan menggunakan diagram-diagram Unified Modelling Language (UML) untuk
mendapatkan sistem yang akan dikembangkan.
3. Pada tahap implementasi dan pengujian unit dibuat sistem dengan bahasa
pemrograman. Hasilnya akan dievaluasi kembali, jika masih belum sempurna maka
dikembalikan ketahap sebelumnya yaitu tahap perancangan dari tahap tersebut.
13
4. Pada tahapintegrasi dan pengujian sistem dilakukan jika tahapan-tahapan sebelumnya
sudah diperbaiki, maka akan dilanjutkan integrasi pengujian sistem. Pada tahapan ini
sistem akan dievaluasi.
5. Operasi dan pemeliharaan merupakan tahap penerapan dan pemeliharaan program
dimana menginstal sistem yang sudah selesai dan diuji lingkungan Kantor Bappeda
Kabupaten Sumba Timur. Dalam melakukan penerapan program ini perlu diberikan
pelatihan kepada pengguna sistem. Pemeliharaan sistem belum dilakukan namun,
sistem yang telah dibangun kelak harus dijaga dan dirawat serta dilakukan evaluasi
untuk mencari kelemahan-kelemahan yang ada. Jika dikemudian hari sistem tersebut
masih perlu penyempurnaan, maka hasil evaluasi terakhir akan menjadi analisa data
dan kebutuhan yang baru untuk pengembangan ke depannya.
4. Perancangan UML
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem yang dapat menjelaskan keseluruhan kerja sebuah sistem secara garis besar dengan
mempresentasikan interaksi antara aktor dengan sistem yang dibuat serta memberikan
gambaran fungsi-fungsi (nilai balik) yang diberikan sistem kepada user.
Gambar 3 Use Case Diagram SI Pemantauan Penggunaan Dana Mandiri Anggur Merah
Gambar 3 menunjukkan user dengan hak akses sebagai admin (Kabag Bappeda kabupaten).
Admin harus melakukan login terlebih dahulu untuk masuk ke sistem. Setelah masuk
kedalam sistemadmin dapat melakukan penambahan data kabupaten yang meliputi tambah
data, edit data, hapus data, simpan data; Data kelompok masyarakat yang meliputi nama
anggota kelompok, detail anggota kelompok, simpan data, edit data, hapus data; Data
pengajuan usaha dari kelompok yang meliputi simpan data, edit data, hapus data; Data
persetujuan usaha kelompok yang meliputi simpan data, edit data, hapus data; Data realisasi
dari usaha kelompok meliputi simpan data, edit data, hapus data; Data pengembalian dari
kelompok meliputi simpan data, edit data, hapus data; Data laporan-laporan (laporan dapat
dicetak) serta dapat mengganti username dan password jika dibutuhkan. User dengan hak
akses sebagai Ketua dan Pkm sebelum masuk ke sistem Ketua dan Pkm harus melakukan
14
login terlebih dahulu. Pada sistem ini Ketua dan Pkm hanya dapat melihat data pengajuan
usaha dari kelompok, menambahkan data pokmas pada info pokmas, data pengembalian dari
kelompok, dan melihat hasil laporan-laporan. Laporan dapat disimpan dan dicetak.
Userdengan hak akses sebagai Kabag Bappeda Provinsi melakukan loginhanya dapat melihat
data persetujuan usaha kelompok, data realisasi usaha kelompok, dan data pengembalian dari
kelompok. Userdengan hak akses sebagai Kabag Biro Keuangan Setda Provinsi hanya dapat
mengakses data persetujuan usaha kelompok, data realisasi kelompok, simpan dan cetak
laporan-laporan. User dengan hak akses anggota kelompok masyarakat melakukan login
sebelum masuk kesistem. Pada sistem kelompok masyarakat hanya dapat mengakses info
kelompok masyarakat dan laporan-laporan. Untuk kebutuhan proses dari sistem yang akan
dibangun terdapat activity diagram untuk admin dan activity diagram untuk Ketua dan Pkm,
Kabag Bappeda provinsi, Kabag Biro Keuangan Setda Provinsi, dan anggota kelompok
masyarakat.
Gambar 4 Activity diagram login Kabag Bappeda Provinsi
Activity diagram adalah diagram yang memodelkan alur kerja (workflow) sebuah proses
bisnis dan urutan aktivitas langkah per langkah dalam suatu proses. Perilaku atau proses yang
terjadi dalam suatu use casedapat di gambarkan dalam diagram ini. Gambar 4 merupakan
activity diagram login Kabag Bappeda Provinsi. Kabag Bappeda melakukan login dalam
aplikasi sistem dan melakukan seleksi terhadap proposal dari kelompok masyarakat dengan
mencentang nama kelompok yang ada dalam aplikasi selain itu Kabag Bappeda Provinsi
melihat data sasaran kelompok, data kelompok yang sudah menerima dana lewat data
realisasi serta perkembangan dari tiap kelompok lewat data laporan-laporan.
15
Gambar 5Activity diagram Kabag Setda Provinsi
Gambar 5 merupakan activitydiagram Kabag Setda Provinsi melakuka login pada aplikasi
sistem didalam sistem Kabag Setda Provinsi melihat data realisasi dari kelompok masyarakat,
melihat data persetujuan dan lihat data laporan-laporan.
Gambar 6Activity diagram Bappeda Kabupaten
Gambar 6 merupakan activity diagram ketua dan pkm melakukan login pada aplikasi sistem
lihat data kelompok masyarakat, lihat data pengajuan, lihat data pengembalian.
Class diagram adalah diagram yang memperlihatkan impunan kelas-kelas, kolaborasi
serta relasi antara use case dengan actor. Gambar 7 menggambarkan struktur dan deskripsi
classsebagai sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan
merupakan inti dari pengembangan sistem. Dalam diagram terdapat empat belas kelas yaitu
kelas Bappeda Provinsi, kelas Bappeda Kabupaten, kelas Kecamatan, kelas Desa, kelas
Kelompok Masyarakat (pokmas), kelas pinjaman, kelas pengembalian, kelas realisasi, kelas
seleksi pokmas, kelas seleksi desa sasaran, kelas kabag setda keuangan provinsi, kelas
transfer, kelas user, kelas kategori user.
16
Gambar 7Class diagramSI Pemantauan Penggunaan Dana Mandiri Anggur Merah
5. Hasil dan Pembahasan
Halaman web yang akan pertama kali akan tampil pada aplikasi ini adalah halaman login.
Halaman ini akan memverifikasi user sesuai dengan hak akses yang dimiliki. Apabila login
berhasil maka admin akan dapat mengakses menu-menu yang ada dalam aplikasi sistem
pemantauan yang lainnya. Halaman utama dari pematauan anggaran mandiri anggur merah
akan menampilkan halaman kelompok masyarakat yang menerima dana, pengajuan, info
pokmas, persetujuan, realisasi, pengembalian.
Gambar 8 dan Gambar 9 menampilkan halaman kelompok masyarakat yang menerima dana
didalam halaman ini user dapat melihat kelompok masyarakat sesuai dengan kabupaten yang
dipilih. Didalam kelompok masyarakat terdapat id pokmas, nama pokmas, bidang usaha,
detail, anggota (nama-nama dari tiap pokmas), ubah dan hapus.
Gambar 8 Halaman kelompok masyarakat
17
Gambar 9 Halaman Kelompok Masyarakat
Gambar 10 dan Gambar 11 menampilkan halaman pengajuan dari tiap-tiap kelompok
masyarakat baik yang diterima atau yang ditolak. Di dalam halaman ini terdapat id
pengajuan, id pokmas, jumlah dana yang dibutuhkan kelompok, jumlah atau banyaknya
usaha kelompok, dan tanggal permintaan atau pengajuan dari kelompok.
Gambar 10 Halaman Pengajuan
Gambar 11 Halaman Pengajuan
18
Gambar 12 dan menampilkan halaman info pokmas yang menjelaskan detail dari anggota
kelompok masyarakat didalamnya terdapat nik, nama, jenis kelamin, alamat, telepon,
pendidikan terakhir.
Gambar 12 Halaman Info Pokmas
Gambar 13 menampilkan halaman persetujuan didalam halaman ini user khususnya Kabag
Bappeda Provinsi yang punya andil untuk melakukan persetujuan atas kelompok masyarakat
yang pantas untuk mendapat dana. Didalam halaman ini terdapat id kabupaten, id pengajuan,
id pokmas, tanggal persetujuan, status.
Gambar 13 Halaman Persetujuan
Gambar 14 dan Gambar 15 menampilkan halaman realisasi dimana terdapat id realisasi, id
pengajuan, jumlah dana, bunga, bidang usaha, perkembangan usaha, keterangan dan tanggal
realisasi.
19
Gambar 14 Halaman Realisasi
Gambar 15 Halaman Realisasi
Gambar 16 dan Gambar 17 menampilkan halaman pengembalian didalamnya terdapat id
realisasi, tanggal anggsuran, jumlah angsuran, bunga, keterangan.
20
Gambar 16 Halaman Pengembalian
Gambar 17 Halaman Pengembalian
6. Pengujian Sistem Dalam melakukan pengujian sistem, fokus pengujian adalah untuk mengetahui mekanisme
dari aplikasi ini, maka dilakukan pengujian berbasis Blackbox. Tabel 18 adalah tabel hasil
pengujian berbasis Blackbox.
Tabel 18 Blackbox Testing
No Point pengujian
Hasil yang diharapkan
Muncul Hasil yang Muncul Kesimpulan
1. Input data kelompok data kelompok tersimpan
data kelompok
tersimpan berhasil pada database. pada database.
2.
Input data
pengajuan data pengajuan usaha
Data pengajuan
kelompok berhasil
usaha kelompok. tersimpan pada database.
tersimpan pada
database.
3. Input data pada data pada info pokmas Data pada info pokmas berhasil
Info pokmas. tersimpan pada database.
tersimpan pada
database.
4. Input data realisasi data realisasi kelompok Data realisasi kelompok berhasil kelompok. tersimpan pada database. tersimpan pada database.
5.
Input data
pengembalian data pengembalian data pengembalian berhasil
tesimpan pada database.
tersimpan pada
database.
21
7. Kesimpulandan Saran
Aplikasi dapat dikembangkan dengan cara mengumpulkan data dari pihak-pihak yang
menyelenggarakan program mandiri anggur merah baik itu dari pihak ketua dan pkm
maupun Bappeda Kabupaten Sumba Timur. Data tersebut kemudian dirancang dengan
menggunakan UML dan dikembangkan untuk Sistem Informasi Pemantauan Mandiri
Anggur Merah yang ada di Kabupaten Sumba Timur dalam aplikasi pengembangan web,
setelah aplikasi dibuat maka akan dicoba oleh pihak yang terkait dalam pemantauan
penggunaan dana desa/kelurahan Mandiri Anggur Merah oleh ketua dan pkm, Bappeda
Kabupaten, Bappeda provinsi dan Biro Keuangan Setda provinsi. Hasil uji coba adalah
aplikasi ini sesuai dengan kebutuhan dari user yang ikut memantau penggunaan danadi
desa/kelurahan Mandiri Anggur Merah.
8. Daftar Pustaka
[1] http//Metrotvnews.com/2014/01/17/program desa mandiri anggur merah/ diakses
tanggal 08 juli 2014-12-03.
[2] Bayu Aji, Rano. 2010. Rancangan sistem informasi pemerintah monitoring dan
evaluasi kinerja program pelayanan penyediaan air bersih dan kesehatan
masyarakat (community water services and health) berbasis web studi kasus di
propinsi bengkulu.
[3] Hindriani, N,. Hanafi, I,. Domai, T,. 2012. Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Anggaran di Daerah
(Studi Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun). Jurnal Wacana- Vol.15, No.3.
[4] Peraturan gubernur NTT nomor 37, 2012. Pedoman pembangunan
desa/kelurahan mandiri anggur merah Provinsi NTT, Kupang.
[5] Sommerville, Ian. 2007. Software Engineering. 8th Edition. America : Pearson
Education, Inc.
22
23
24