penyuluhan keselamatan kota kabupaten ok (yudi karyanto) - copy
TRANSCRIPT
ROAD MAP TO
ZERO ACCIDENT
DENGAN CARA PERBAIKAN PELAYANAN ANGKUTAN PENUMPANG UMUM DAN PENINGKATAN SDM PERHUBUNGAN
Curriculum Vitae
Nama : Yudi KaryantoAlamat : Permata Metropolitan Blok E No.14
: Tambun - BekasiPendidikan : MSc in Transport Engineering
: The University of Newcastle: United Kingdom – 1998
Kursus/Seminar : Sustainable Transportation Development Sunderland - 1998 : Modernization of Cargo Distribution (JICA) - Nagoya Japan - 2002: MAAP Super User – Ditjendat – TRL: Accident and Serious Incident Investigation Australian Traffic Safety Board - Jakarta: Railway Safety Management Phase I – Stockholm – Swedia 2009: Railway Safety Management Phase III – Beijing 2009
E-mail : [email protected]/Mp : 021-88370737
: 081319783867
APA YANG KITA LAKUKAN BILA KEJADIAN INI ADA DI
DEPAN KITA?
APA YANG KITA LAKUKAN BILA KEJADIAN INI ADA DI
DEPAN KITA?
Berhenti dan menolong Segera mencari Pos Polisi terdekat Menelpon Petugas dan UGD ?
Pura-pura tidak lihat dan kabur
M e n g a p a ?M e n g a p a ?
the Northwest Traffic AccidentInvestigation Institute.Accident is defined as, “That occurrence in a sequence of events which usually produces unintended injury, death or property damage.”
the Northwest Traffic AccidentInvestigation Institute.Accident is defined as, “That occurrence in a sequence of events which usually produces unintended injury, death or property damage.”
UU 22 Tahun 2009Kecelakaan Lalu Lintas adalah suatu peristiwa di Jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan Kendaraan dengan atau tanpa Pengguna Jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda.
UU 22 Tahun 2009Kecelakaan Lalu Lintas adalah suatu peristiwa di Jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan Kendaraan dengan atau tanpa Pengguna Jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda.
FAKTOR PENYEBAB PALING DOMINAN TERJADINYA KECELAKAAN LALU LINTAS?
LENGAH KURANG TERAMPIL KURANG PAHAM LINTASAN LELAH MENGANTUK TERGESA-GESA NGEBUT EMOSI PENGARUH ALKOHOL/OBAT KURANG SEHAT TDK MEMERIKSA KENDARAAN
KONSENTRASI TERAMPIL & PAHAM ATURAN PAHAM LINTASAN BUGAR SELALU SIAGA PERJALANAN TERENCANA/TERJADWAL KECEPATAN TERKENDALI SABAR BEBAS PENGARUH ALKOHOL/OBAT BADAN SEHAT SELALU MEMERIKSA KONDISI KDR
PENGEMUDI PRIMA
Bagaimana kita dapat menjamin semua pengemudinya dalam kondisi PRIMA?
Berjalan lambat,
sedang sms
Berjalan lambat,
sedang smsNgebut &zigzagNgebut &zigzagCemas, Istri
mau melahirkan
Cemas, Istri mau
melahirkan
Tempera-
mental
Tempera-
mental
SELAMAT?PENGEMUDI PRIMA
karakter bawaan
Tingkat Pendidikan Pelatihan Pengalaman Kondisi ekonomi Pekerjaan Keperluan Perjalanan (bekerja, sekolah, bisnis, sosial, piknik, dll) Tugas lain yg sedang dilaksanakan /Beban Pikiran dll
Tingkat Pendidikan Pelatihan Pengalaman Kondisi ekonomi Pekerjaan Keperluan Perjalanan (bekerja, sekolah, bisnis, sosial, piknik, dll) Tugas lain yg sedang dilaksanakan /Beban Pikiran dll
Pengaruh luar
Sifat lahir?UmurKondisi fisikkesehatan
Sifat lahir?UmurKondisi fisikkesehatan
Kondisi Lalu Lintas & Tingkah Laku Pengemudi lain/pengguna jalan Waktu & Cuaca
Kondisi Lalu Lintas & Tingkah Laku Pengemudi lain/pengguna jalan Waktu & Cuaca
TUMPUKAN BUKU STUDI KESELAMATAN SDH DILAKUKAN MILIARAN DOLAR DIHABISKAN RIBUAN EXPERT TELAH BEKERJA RATUSAN ORGANISASI KESELAMATAN SUDAH DIBENTUK PERATURAN TERUS DIBOLAK-BALIKPOLEMIK INSTITUSI MANA YG PALING BERTANGGUNG JAWAB
TUMPUKAN BUKU STUDI KESELAMATAN SDH DILAKUKAN MILIARAN DOLAR DIHABISKAN RIBUAN EXPERT TELAH BEKERJA RATUSAN ORGANISASI KESELAMATAN SUDAH DIBENTUK PERATURAN TERUS DIBOLAK-BALIKPOLEMIK INSTITUSI MANA YG PALING BERTANGGUNG JAWAB
Mana yang LEBIH AMAN?
Mana yang LEBIH Hemat ?
Mana yang LEBIH Ramah Lingkungan?
APAKAH PELAYANAN ANGKUTAN PENUMPANG UMUM KITA SUDAH BAIK??
APAKAH PENGGUNA KENDARAAN PRIBADI MAU MENGGUNAKAN
ANGKUTAN PENUMPANG UMUM??
BAGAIMANAKAH PELAYANAN ANGKUTAN PENUMPANG UMUM YANG
BAIK ???
PERMASALAHAN PELAYANAN ANGKUTAN PENUMPANG UMUM
Permasalahan Sistem Pelayanan Angkutan Penumpang Umum di Indonesia Saat Ini:
owner-driver sistem sewa (setoran) tdk terintegrasi dalam sistem pelayanan transportasi
Permasalahan
Persaingan tidak sehat Kenyamanan dan keselamatan kurang terjamin Menyebabkan kemacetanPengaturan pola trayek sulit dilakukanPenolakan pengembangan trayekPerubahan jenis armada sulit dilakukanInefisiensi Pelayanan dan Biaya Operasi Menjadi MahalPenertiban dan pengawasan lalu-lintas sulit dilakukanApabila terjadi kenaikan komponen biaya operasi seringkali perubahan tarif tidak rasional dan sulit ditetapkan.
Persaingan tidak sehat Kenyamanan dan keselamatan kurang terjamin Menyebabkan kemacetanPengaturan pola trayek sulit dilakukanPenolakan pengembangan trayekPerubahan jenis armada sulit dilakukanInefisiensi Pelayanan dan Biaya Operasi Menjadi MahalPenertiban dan pengawasan lalu-lintas sulit dilakukanApabila terjadi kenaikan komponen biaya operasi seringkali perubahan tarif tidak rasional dan sulit ditetapkan.
Permasalahan
Penerapan subsidi dari pemerintah sulit dilakukanSulit diterapkan subsidi antar pelayanan dan dengan bisnis terkaitStatus pengoperasian dari segi finansial sulit ditetapkan Standarisasi pelayanan sulit dilakukanPerencanaan prasarana kurang dapat dilakukan secara efektifPerlindungan konsumenPerlindungan terhadap operatorTidak adanya data operasional yang baikTimbulnya aktifitas dan organisasi informal yang tidak perluTimbulnya masalah sosial.
Penerapan subsidi dari pemerintah sulit dilakukanSulit diterapkan subsidi antar pelayanan dan dengan bisnis terkaitStatus pengoperasian dari segi finansial sulit ditetapkan Standarisasi pelayanan sulit dilakukanPerencanaan prasarana kurang dapat dilakukan secara efektifPerlindungan konsumenPerlindungan terhadap operatorTidak adanya data operasional yang baikTimbulnya aktifitas dan organisasi informal yang tidak perluTimbulnya masalah sosial.
Permasalahan
PENGEMBANGAN PELAYANAN ANGKUTAN PENUMPANG UMUM
Kepentingan Dalam Pelayanan AU
PELAYANAN & KUALITAS
ARMADA
JAR-TRYK
JADWAL
TERMINAL
PERPINDAHAN
HALTE
AWAK KDR
TICKETING PENGAWAS
MANAJEMEN OPERASIONAL
SISTEM OPERASI
TARIF
SUBSIDI
INFORMASI
PERENCANAAN & EVALUASI
FAS-PJL-KK
P & R
BIAYA
KONSESI
REGULASI
DEPO
R PARKIR
PERIJINAN
REGULASI LAIN
TRAFFIC MANAGMENT
RUTRK
AKTIFITAS
DEMANDSINVESTOR
APBD
PRIVATE TRANSPORT
SISTEM SETORAN, TIDAK TERJADWAL
DAN TDK TERKOORDINASI
SISTEM SETORAN, TIDAK TERJADWAL
DAN TDK TERKOORDINASI
PERUBAHAN POLA PIKIR (PARADIGMA)PERUBAHAN POLA
PIKIR (PARADIGMA)
TERJADWALTERJADWAL
TERJADWAL DAN TERKOORDINASITERJADWAL DAN TERKOORDINASI
PENGENDALIAN OLEH PEMERINTAH
PENGENDALIAN OLEH PEMERINTAH
PEMILIKAN OLEH PEMERINTAH
DIKONTRAKKAN
PEMILIKAN OLEH PEMERINTAH
DIKONTRAKKAN
PERUBAHAN POLA PIKIR (PARADIGMA)PERUBAHAN POLA
PIKIR (PARADIGMA)
PELAYANAN KONVENSIONAL
DENGAN PERMASALAHAN
PELAYANAN KONVENSIONAL
DENGAN PERMASALAHAN
PELAYANAN MODEREN BERWAWASAN
KETERPADUAN & PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PELAYANAN MODEREN BERWAWASAN
KETERPADUAN & PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PEMBANGUNAN WILAYAHPEMBANGUNAN WILAYAH
SISTEM TRANSPORTASI
SISTEM TRANSPORTASI
SUB SISTEM
TRANSPORTASI UMUM
SUB SISTEM TRANSPORTASI
UMUM
STRATEGI PENGEMBANGAN PELAYANAN SECARA TERPADU DENGAN SETIAP RENCANA PENGEMBANGAN LAIN
KUALITAS PELAYANAN YANG HARUS
DISEDIAKAN/DITETAPKAN OLEH PEMERINTAH BUKAN
MERUPAKAN FUNGSI BIAYA PELAYANAN
NAMUN LEBIH KEPADA BENEFIT/COST DARI TOTALITAS SISTEM TRANSPORTASI
• COST: SARANA, PRASARANA, SUBSIDI, BIAYA POLUSI, ACCIDENT RISK.
• BENEFIT: ECONOMICAL DAN FINANCIAL (KEUNTUNGAN OERASIONAL, PENGHEMATAN BIAYA PEMBANGUNAN JALAN, PENGHEMATAN BIAYA OPERASI, PAJAK, IKLAN, PARKIR, SEWA FASILITAS TERMINAL, DLL)
Cost saving yang dapat dipertimbangkan sebagai sumber subsidi antara lain:• Penghematan biaya pengembangan jaringan jalan dari total biaya tahunan yang seharusnya disediakan oleh Pemerintah • Penghematan BBM yang berarti terhadap semakin berkurangnya jumlah subsidi BBM yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat.• Road User Charging adalah strategi yang dipergunakan untuk mengendalikan lalulintas kendaraan pribadi yang dapat difungsikan sebagai sumber pembiayaan pelayanan angkutan umum.• Retribusi dan pajak parkir seringkali dipertimbangkan sebagai bagian sumber income pemerintah kota yang selayaknya dipergunakan dalam peningkatan pelayanan transportasi.
Cost saving yang dapat dipertimbangkan sebagai sumber subsidi antara lain:• Penghematan biaya pengembangan jaringan jalan dari total biaya tahunan yang seharusnya disediakan oleh Pemerintah • Penghematan BBM yang berarti terhadap semakin berkurangnya jumlah subsidi BBM yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat.• Road User Charging adalah strategi yang dipergunakan untuk mengendalikan lalulintas kendaraan pribadi yang dapat difungsikan sebagai sumber pembiayaan pelayanan angkutan umum.• Retribusi dan pajak parkir seringkali dipertimbangkan sebagai bagian sumber income pemerintah kota yang selayaknya dipergunakan dalam peningkatan pelayanan transportasi.
Cross subsidy antar pelayanan (TRAYEK) atau bisnis terkait dengan pelayanan angkutan penumpang umum. Sementara ini pengembangan dan pemberdayaan terminal terpisah dari pembiayaan pelayanan angkutan penumpang umum. Apabila dikelola dengan baik maka pengelolaan terminal dan fasilitas lainnya dapat dijadikan sebagai sumber income yang dapat mensubsidi pelayanan angkutan penumpang umum. Terminal adalah merupakan simpul yang sangat tinggi daya tariknya sehingga Pemerintah perlu mengupayakan pengelolaan lingkungan disekitarnya dari aspek bisnis. Pemerintah bisa memberikan kesempatan kepada pihak ketiga untuk mengusahakan bisnis pertokoan, restoran, dan lain-lain.
Cross subsidy antar pelayanan (TRAYEK) atau bisnis terkait dengan pelayanan angkutan penumpang umum. Sementara ini pengembangan dan pemberdayaan terminal terpisah dari pembiayaan pelayanan angkutan penumpang umum. Apabila dikelola dengan baik maka pengelolaan terminal dan fasilitas lainnya dapat dijadikan sebagai sumber income yang dapat mensubsidi pelayanan angkutan penumpang umum. Terminal adalah merupakan simpul yang sangat tinggi daya tariknya sehingga Pemerintah perlu mengupayakan pengelolaan lingkungan disekitarnya dari aspek bisnis. Pemerintah bisa memberikan kesempatan kepada pihak ketiga untuk mengusahakan bisnis pertokoan, restoran, dan lain-lain.
PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELAYANAN ANGKUTAN PENUMPANG UMUM
AKSI JANGKA SEGERAAKSI JANGKA SEGERA
RENCANA JANGKA PANJANG
RENCANA JANGKA PANJANG
1. PILIH TRAYEK UNTUK PILOT PROJECT2. ANALISIS KINERJA3. RASIONALISASI OPERASIONAL4. SUSUN PROPOSAL PENJADWALAN5. SOSIALISASI6. PERSETUJUAN7. IMPLEMENTASI
1. PILIH TRAYEK UNTUK PILOT PROJECT2. ANALISIS KINERJA3. RASIONALISASI OPERASIONAL4. SUSUN PROPOSAL PENJADWALAN5. SOSIALISASI6. PERSETUJUAN7. IMPLEMENTASI
1. ANALISIS KEBUTUHAN PELAYANAN Y.A.D. BERDASARKAN RUTRK
2. SUSUN REKOMENDASI PENGEMBANGAN PILOT PROJECT
1. ANALISIS KEBUTUHAN PELAYANAN Y.A.D. BERDASARKAN RUTRK
2. SUSUN REKOMENDASI PENGEMBANGAN PILOT PROJECT
AKSI JANGKA MENENGAHAKSI JANGKA MENENGAH
1. PILIH RUTE PERCONTOHAN (PILOT PROJECT)2. SUSUN RENCANA PELAYANAN OLEH
PEMERINTAH & SWASTA3. PERSETUJUAN4. IMPLEMENTASI
1. PILIH RUTE PERCONTOHAN (PILOT PROJECT)2. SUSUN RENCANA PELAYANAN OLEH
PEMERINTAH & SWASTA3. PERSETUJUAN4. IMPLEMENTASI
PENJADWALANPENJADWALAN EFISIENSI OPERASIEFISIENSI OPERASI
PENGHEMATAN BIAYA OPRASI
PENGHEMATAN BIAYA OPRASI
PENGEMUDI DIUNTUNGKAN
PENGEMUDI DIUNTUNGKAN
PEMAHAMAN THD SISTEM TERJADWAL/ TERPADU
PEMAHAMAN THD SISTEM TERJADWAL/ TERPADU
INTEGRASI & PENGEMBANGAN LEBIH LANJUT
Contoh Kasus Kota Bogor:
Dengan sistem penjadwalan ini diharapkan para pengemudi/operator dapat mengemat biaya operasi (konsumsi BBM) sebesar ± 20%.
Apabila konsumsi BBM perhari rata-rata Rp. 130.000,- maka penghematan biaya operasi yang dapat dijadikan income tambahan bagi para pengemudi adalah sebesar Rp 26.000,-,
sebagai perbandingan, pendapatan pengemudi saat ini adalah antara 25.000,- s/d 35.000,-.
Contoh Kasus Kota Bogor:
Dengan sistem penjadwalan ini diharapkan para pengemudi/operator dapat mengemat biaya operasi (konsumsi BBM) sebesar ± 20%.
Apabila konsumsi BBM perhari rata-rata Rp. 130.000,- maka penghematan biaya operasi yang dapat dijadikan income tambahan bagi para pengemudi adalah sebesar Rp 26.000,-,
sebagai perbandingan, pendapatan pengemudi saat ini adalah antara 25.000,- s/d 35.000,-.
TAHAPAN PERENCANAAN JARINGAN TRAYEK
ANALISIS BANGKITAN, ASAL-
TUJUANMODA
PENETAPAN WILAYAH & ZONA PELAYANAN
JARINGAN JALAN
ALTERNATIF POLA TRAYEK
MATRIK A/T
ASUMSI OPERASIONAL &
PELAYANAN
KEBUTUHAN ARMADA &
TK.PELAYANAN
ANALISIS BOK
ANALISIS BIAYA, ELASTISITAS
PERMINTAAN & UTILITAS
ANALISIS DAYA BAYAR
SUBSIDI SILANG
ANALISIS TARIF
SUBSIDI PEMERINTAH & BISNIS TERKAIT
EVALUASI KELAYAKAN
PENETAPAN PELAYANAN (JARINGAN TRAYEK,
ARMADA, TARIF, SUBSIDI)
HITUNG BEBAN TIAP TRAYEK
Perlu dukungan SDM Perhubungan yang memadai
DIBUTUHKAN KESIAPAN DINAS PERHUBUNGAN
POLA PENGADAAN SDM PERHUBUNGAN SAAT INI
SDM TEKNIS
C P N S
SMU/SMK/UNIVERSI TAS UMUM (DIKNAS)
PUSDIKLAT PERHUBUNGAN DARAT & STTD
PUSDIKLAT PERHUBUNGAN DARAT & STTD
SDM NON-TEKNIS
DIKLAT UMUM PUSAT & DAERAH
DIKLAT UMUM PUSAT & DAERAH
PELAKSANAAN TUGAS PERHUBUNGAN
KINERJA PERLAYANAN JASA TRANSPORTASI
SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT - BEKASI
Kapasitas DIKLAT AWALD.II PKB = 80 siswaD.III ASDP = 30 siswaD.III/IV LLAJ = 60 siswaD.III Kereta Api = 30 siswaD.IV Transdar = 60 siswa
Kapasitas DIKLAT TEKNISDisesuaikan dengan ketersediaan APBN/APBD
Kapasitas DIKLAT AWALD.II PKB = 80 siswaD.III ASDP = 30 siswaD.III/IV LLAJ = 60 siswaD.III Kereta Api = 30 siswaD.IV Transdar = 60 siswa
Kapasitas DIKLAT TEKNISDisesuaikan dengan ketersediaan APBN/APBD
SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT DAN PUSDIKLAT PERHUBUNGAN DARAT
SIAP MENDUKUNG DAN BEKERJA SAMA
DALAM PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN KOTA/KABUPATEN
SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT DAN PUSDIKLAT PERHUBUNGAN DARAT
SIAP MENDUKUNG DAN BEKERJA SAMA
DALAM PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN KOTA/KABUPATEN
Global & Local Issues (E/F)
Global & Local Issues (E/F)
Potensi/Hambatan Kota/ Kabupaten/
Propinsi/Nasional
Potensi/Hambatan Kota/ Kabupaten/
Propinsi/Nasional
VISI dan MISIVISI dan MISI
Pengalaman Empiris Pengalaman Empiris
Ilum Pengetahuan dan Teknologi
Ilum Pengetahuan dan Teknologi
UU SEKTOR LAIN TERKAIT UU SEKTOR LAIN TERKAIT
ARAH & BATASAN Pengembangan Sistem
Transportasi
Undang-Undang Transpotasi, PP, Perda,
KM, SK, Juknis, SE
TUPOKSI DEPHUB, DITJEN, dan DISHUB
IMPLEMENTASI PEMBINAAN
ANGGARANANGGARANSDM
INSTANSI LAIN TERKAITINSTANSI LAIN TERKAIT
Penunjang LainPenunjang Lain
RENCANA TATA RUANG & RENSTRA
RENCANA TATA RUANG & RENSTRA
Kebutuhan Pelayanan Jasa Transportasi
Kebutuhan Pelayanan Jasa Transportasi
KINERJA PERLAYANAN JASA TRANSPORTASI