pengendalian hama kumbang callosobruchus analis ... - jurnal

11
ISSN. 1411-9250 PENGENDALIAN HAMA KUMBANG Callosobruchus analis PADA BIJI KEDELAI DALAM SIMPANAN DENGAN MENGGUNAKAN TEPUNG DAUN DAN BIJI SIRSAK CONTROL OF THE BEAN WEEVIL Callosobruchus analis ON STORED SOYBEAN SEEDS BY USING SOUR-SOP LEAVES AND SEED POWDER Herminanto Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Unsoed Purwokerto Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh tepung daun dan biji sirsak terhadap: 1) mortalitas, 2) fekunditas, 3) kerusakan dan susut bobot biji, dan 4) kemunculan dewasa Callosobruchus analis L. pada pada biji kedelai dalam simpanan. Percobaan dilakukan dalam dua tahap, yaitu penetapan mortalitas median (LD ) dan uji pengaruh tepung daun dan biji 50 sirsak terhadap C. analis. Penetapan LD menggunakan tepung daun sirsak 50 dengan dosis 2, 4, 6,8, 10, dan 12 g/500 g biji kedelai, tepung biji sirsak terdiri atas 1, 3, 5, 7, 9, dan 11 g/500 g biji kedelai. Pengamatan meliputi persentase kematian C. analis pada tiap dosis uji dan dihitung LD 50 menggunakan analisis probit. Percobaan kedua menggunakan rancangan acak kelompok (RAKL) faktorial. Faktor pertama adalah dosis tepung daun sirsak, terdiri 0, 10, dan 20 g/500 g biji kedelai. Faktor kedua berupa tepung biji sirsak, terdiri atas 0, 3, dan 6 g/500 g biji kedelai. Tiap perlakuan menggunakan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung daun sirsak lebih rendah ketoksisan daripada tepung biji sirsak dengan nilai LD50 16,93 dan 5,20 g/500 g biji kedelai. Tepung daun dan biji sirsak secara kombinasi pada dosis tertinggi dapat menyebabkan mortalitas kumbang biji kedelai C. analis jantan dan betina masing-masing sebesar 63,33 dan 66,67%. Peningkatan dosis tepung daun dan biji sirsak dapat menurunkan fekunditas kumbang biji kedelai betina. Dosis tepung daun dan biji sirsak yang semakin tinggi menurunkan kerusakan dan susut bobot biji kedelai, serta kemunculan imago generasi berikutnya. Kata kunci: Callosobruchus analis, pengendalian nabati, tepung daun dan biji sirsak ABSTRACT A research has been done by aims to know effects of sour-sop leaf and seed powder on 1) mortality, 2) fecundity, damage and weight reduction of seeds, and 4) emergence of Callosobruchus analis L. on stored soybean seeds. The research comprised two experiments, the first experiment was determination of LD for the tested insect. Doses of the leaf powder used 50 were 1, 3, 5, 7, 9, and 11 g/500 g of soybean seeds. Doses of the seed powder used were 2, 4, 6, 8, 10, and 12 g/500 g of soybean seeds. The second one was test of leaf and seed powder to the weevil by using factorial randomized complete block design in three replicates. The first factor was doses of the leaf powder (0, 10, and 20 g/500 g of soybean seeds) and the second factor was doses of the seed powder (0, 3, and 6 g/500 g of soybean Oleh: (Diterima: 4 Nopember 2004, disetujui: 9 Desember 2004) ABSTRAK Jurnal Pembangunan Pedesaan Vol. IV No. 3 Desember 2004: 201-211

Upload: others

Post on 19-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGENDALIAN HAMA KUMBANG Callosobruchus analis ... - Jurnal

ISSN. 1411-9250

PENGENDALIAN HAMA KUMBANG Callosobruchus analis PADA BIJI KEDELAI DALAM SIMPANAN DENGAN MENGGUNAKAN TEPUNG DAUN DAN BIJI

SIRSAKCONTROL OF THE BEAN WEEVIL Callosobruchus analis ON STORED SOYBEAN SEEDS BY USING SOUR-SOP LEAVES AND SEED POWDER

HerminantoJurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Unsoed Purwokerto

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh tepung daun dan biji sirsak terhadap: 1) mortalitas, 2) fekunditas, 3) kerusakan dan susut bobot biji, dan 4) kemunculan dewasa Callosobruchus analis L. pada pada biji kedelai dalam simpanan. Percobaan dilakukan dalam dua tahap, yaitu penetapan mortalitas median (LD ) dan uji pengaruh tepung daun dan biji 50

sirsak terhadap C. analis. Penetapan LD menggunakan tepung daun sirsak 50

dengan dosis 2, 4, 6,8, 10, dan 12 g/500 g biji kedelai, tepung biji sirsak terdiri atas 1, 3, 5, 7, 9, dan 11 g/500 g biji kedelai. Pengamatan meliputi persentase kematian C. analis pada tiap dosis uji dan dihitung LD 50

menggunakan analisis probit. Percobaan kedua menggunakan rancangan acak kelompok (RAKL) faktorial. Faktor pertama adalah dosis tepung daun sirsak, terdiri 0, 10, dan 20 g/500 g biji kedelai. Faktor kedua berupa tepung biji sirsak, terdiri atas 0, 3, dan 6 g/500 g biji kedelai. Tiap perlakuan menggunakan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung daun sirsak lebih rendah ketoksisan daripada tepung biji sirsak dengan nilai LD50 16,93 dan 5,20 g/500 g biji kedelai. Tepung daun dan biji sirsak secara kombinasi pada dosis tertinggi dapat menyebabkan mortalitas kumbang biji kedelai C. analis jantan dan betina masing-masing sebesar 63,33 dan 66,67%. Peningkatan dosis tepung daun dan biji sirsak dapat menurunkan fekunditas kumbang biji kedelai betina. Dosis tepung daun dan biji sirsak yang semakin tinggi menurunkan kerusakan dan susut bobot biji kedelai, serta kemunculan imago generasi berikutnya.

Kata kunci: Callosobruchus analis, pengendalian nabati, tepung daun dan biji sirsak

ABSTRACTA research has been done by aims to know effects of sour-sop leaf

and seed powder on 1) mortality, 2) fecundity, damage and weight reduction of seeds, and 4) emergence of Callosobruchus analis L. on stored soybean seeds. The research comprised two experiments, the first experiment was determination of LD for the tested insect. Doses of the leaf powder used 50

were 1, 3, 5, 7, 9, and 11 g/500 g of soybean seeds. Doses of the seed powder used were 2, 4, 6, 8, 10, and 12 g/500 g of soybean seeds. The second one was test of leaf and seed powder to the weevil by using factorial randomized complete block design in three replicates. The first factor was doses of the leaf powder (0, 10, and 20 g/500 g of soybean seeds) and the second factor was doses of the seed powder (0, 3, and 6 g/500 g of soybean

Oleh:

(Diterima: 4 Nopember 2004, disetujui: 9 Desember 2004)

ABSTRAK

Jurnal Pembangunan Pedesaan Vol. IV No. 3 Desember 2004: 201-211

Page 2: PENGENDALIAN HAMA KUMBANG Callosobruchus analis ... - Jurnal

dalam bebijian atau benih yang PENDAHULUANdisimpan dengan kadar air rendah.Kedelai termasuk bahan

Salah satu hama pascapanen pangan penting bagi penduduk yang merusak kedelai dalam Indonesia, sebab bermanfaat simpanan adalah hama gudang sebagai bahan makanan, bahan baku kumbang biji kedelai Callosobruchus industri, dan bahan pakan ternak. analis F. Serangan hama tersebut Kedelai menjadi sumber protein menyebabkan biji kedelai rusak, nabati yang efisien, tiap 100 g biji t idak dapat dikonsumsi atau kedelai mengandung 55% protein, digunakan sebagai benih, dan 18% lemak, dan 20% karbohidrat mengalami penyusutan bobot. Besar (Sumarsono et al., 1996; Sunarto, kec i l nya t i ngka t kerusakan 1999).ditentukan oleh perkembangan, Produksi kedelai nasional kepadatan populasi hama dan tahun 2002 mengalami penurunan serangan hama yang bersangkutan. sebesar 18,61 persen dari 0,83 juta Larva membentuk lubang dalam biji ton biji kering pada tahun 2001 sehingga biji tidak dapat dikonsumsi menjadi 0,67 juta ton biji kering di (Drees dan Jackman, 1999). tahun 2002 atau mengalami Kerusakan biji kedelai akibat penurunan sebesar 0,16 juta ton biji serangan C. analis dalam simpanan kering (Suharjawanasuria, 2001). dapat mencapai 79-98% (Suyono, Menurut Badan Pusat Statistik 1988).(2003), tahun 2003 produksi

Pengendalian hama C. analis kedelai akan naik sekitar 7,83 di gudang besar umumnya secara persen atau 0,05 juta ton biji kering kimiawi dengan fumigasi tempat dibandingkan tahun 2002.penyimpanan menggunakan fumigan Salah satu penyebab turunnya CS , CH Br, dan CCl . Cara demikian 2 3 4produksi kedelai adalah adanya dianggap mahal, menyebabkan serangan hama tanaman. Untung pencemaran l ingkungan, dan (1993) mengemukakan bahwa membahayakan konsumen. Di serangan hama tidak hanya terjadi tingkat petani, pengendalian hama di lapangan saja, tetapi juga di gudang biasanya secara mekanik peny impanan . Hama gudang dengan mengumpulkan imago dan diketahui dapat menyebabkan memusnahkannya. Cara ini kurang kerusakan bahan pangan dalam efektif untuk skala luas dan stadium simpanan. Mereka umumnya mudah hama yang merusak, yaitu larva berkembang biak, cepat beradaptasi terdapat dalam biji seringkali lepas dengan baik pada kondisi kering

soybean. The highest dose of leaf and seed powder in combination could kill the male and female of soybean weevils up to 63.33 and 66.67%, respectively. The fecundity of the female weevil decreased when the doses of the sour-sop leaf and seed powder increased.

202

Pengendalian Hama Kumbang ... (Herminanto)

Page 3: PENGENDALIAN HAMA KUMBANG Callosobruchus analis ... - Jurnal

203

fase penyimpanan berikutnya. peneluran, mortalitas, kemunculan Pi l ihan penanganan b i j i dewasa, dan serangan C. analis

kedelai dalam simpanan dari pada kedelai dalam simpanan.serangan C. analis yang relatif METODE PENELITIANmurah dan tidak meninggalkan Penelitian dilakukan mulai residu adalah dengan menggunakan bulan Agustus sampai Nopember bahan nabati. Untung (1993) 2003 di Laboratorium Hama mengemukakan bahwa bahan nabati Tumbuhan Jurusan Hama dan mudah diperoleh dan dilaksanakan Penyakit Tumbuhan Fakultas sebagai bahan pengendali hama, Pertanian UNSOED.sehingga sesuai diterapkan oleh Bahan penelitian terdiri atas petani. Bahan tanaman yang biji kedelai varietas lokal putih, berpeluang sebagai insektisida daun dan biji sirsak, dan kumbang nabati untuk mengendalikan hama biji kedelai C. analis. Peralatan ini adalah daun dan biji sirsak yang diperlukan antara lain: stoples (Annona muricata L.). Tanaman ini p l a t i k , pengh i t ung , pengu j i termasuk famili Annonaceae, kelembapan, timbangan digital, mengandung bioaktif annonain dan mikroskop, lensa pembesar kamera, asetogenin, yang berperan sebagai kain triko, gelang karet, kertal label, insektisida, larvasida, repelen, dan gunting kecil, aspirator, kuas kecil, antimakan. Pengendalian beberapa dan alat tulis.h a m a d i l a p a n g a n s e p e r t i Percobaan dilakukan dalam Henosep i lachna spp . , Aph is dua tahap, ya i tu penetapan g o s s y p i i , d a n D r o s o p h i l a mortalitas median (LD ) dan uji 50

melanogaster telah dicoba dengan pengaruh tepung daun dan biji

bahan nabati dari bagian tanaman s i r s ak t e rhadap C . ana l i s .

sirsak dengan hasil beragam Penetapan LD dilakukan untuk 50(Kardinan, 2001; Simarmata et al., mendapatkan kisaran dosis tepung

1994).daun dan biji sirsak yang akan

Berdasarkan uraian di atas, digunakan untuk uji berikutnya.

maka perlu di lakukan suatu Dosis tepung daun sirsak yang

penelitian dengan tujuan untuk digunakan adalah: 2, 4, 6,8, 10, dan

mengetahui: 1) pengaruh tepung 12 g/500 g biji kedelai, dosis biji

daun sirsak terhadap peneluran, tepung biji sirsak terdiri atas 1, 3,

mortalitas, kemunculan dewasa, dan 5, 7, 9, dan 11 g/500 g biji kedelai.

serangan C. analis pada kedelai Tiap perlakuan menggunakan 10

dalam simpanan; 2) pengaruh pasang serangga uji. Pengamatan

tepung bi j i s irsak terhadap meliputi persentase kematian C.

peneluran, mortalitas, kemuncul-an analis pada tiap dosis uji dan

dewasa, dan serangan C. analis s e l a n j u t n y a d i h i t u n g L D 5 0pada kedelai dalam simpanan, dan menggunakan anal isis probit 3) pengaruh kombinasi antara (Finney, 1971 dalam Heinrichs et tepung daun dan biji sirsak terhadap al., 1981).

ISSN. 1411-9250Jurnal Pembangunan Pedesaan Vol. IV No. 3 Desember 2004: 201-211

Page 4: PENGENDALIAN HAMA KUMBANG Callosobruchus analis ... - Jurnal

bawah dan di atas LD , yaitu D0 = perlakuan. Daun dan biji sirsak 50

diperoleh dari tanaman sirsak di 0 g/500 g biji kedelai, D1 = 10 Desa Karangwangkal Kecamatan g/500 g biji kedelai, dan D2 = 20 Purwokerto Utara Kabupaten g/500 g biji kedelai. Faktor kedua Banyumas. Tepung daun dan biji berupa tepung biji sirsak, terdiri sirsak dibuat dengan mengeringkan atas tiga taraf dosis di bawah dan di kedua bagian tanaman tersebut, atas LD , yaitu B0 = 0 g/500 g biji 50

k e m u d i a n d i h a n c u r k a n kedelai, B1 = 3 g/500 g biji kedelai, menggunakan blender, disaring, dan dan B2 = 6 g/500 g biji kedelai. hasilnya siap digunakan.Tiap perlakuan menggunakan tiga

Tahap 1. Disiapkan 12 stoples ulangan, sehingga total terdapat 3 x plastik (tinggi berisi masing-3 x 3 = 27 unit percobaan. Variabel masing 500 g kedelai sesuai yang diamati meliputi: fekunditas perlakuan. Selanjutnya stoples imago betina, mortalitas imago, tersebut diinfestasi dengan 10 kerusakan biji, susut bobot biji, dan pasang hama kumbang C. analis dewasa baru yang muncul.yang baru muncul, ditutup dengan Mortalitas serangga uji diukur kain triko dan disimpan, pengamatan dengan menggunakan rumus: M = mortalitas dilakukan 2-6 hari. (A/B) x 100%, M = persentase Selanjutnya dievaluasi LD dengan 50mortalitas, A = jumlah imago mati, analisis Probit.dan B = jumlah imago mula-mula.

Tahap 2. Stoples plastik Kerusakan biji kedelai dihitung berukuran tinggi 15 cm dan dengan rumus: K = (C/D) x 100%, diameter 12 cm sebanyak 27 buah K = persentase biji rusak, C = masing-masing diisi dengan 500 g jumlah biji rusak, dan D = jumlah biji kedelai, kemudian dicampur biji rusak + sehat. Susut bobot dengan tepung daun dan biji sirsak dihitung dengan rumus: Sb = {(Baw s e s u a i p e r l a k u a n . S t o p l e s Bak)/(Baw)}x 100%, Sb = selanjutnya diinfestasi dengan 10 persentase susut bobot, Baw = pasang serangga uji.bobot awal dan Bak = bobot akhir

(Pranata, 1982).

Pelaksanaan HASIL DAN PEMBAHASANPersiapan meliputi pencarian Penetapan LD Serangga Uji50

bahan dan alat penelitian, pencarian Berdasarkan uji pendahuluan

dan peme l iharaan serangga yang dilaporkan oleh Herminanto

percobaan, pengukuran kadar air (2004), di antara beberapa varietas

biji, dan pembuatan tepung daun biji kedelai yang diuji terhadap C.

serta biji sirsak. Serangga uji dicari analis yang meliputi fekunditas,

di toko penjual biji kedelai Pasar kerusakan dan susut bobot biji,

Wage Purwokerto, dikoleksi dan serta kemunculan imago, maka

dipelihara di laboratorium. Generasi ditetapkan biji kedelai varietas lokal

ber ikutnya d igunakan untuk

204

Pengendalian Hama Kumbang ... (Herminanto)

Page 5: PENGENDALIAN HAMA KUMBANG Callosobruchus analis ... - Jurnal

205

LD atau mortalitas median daun dan biji sirsak. Mortalitas 50

serangga uji diamati sampai 7 hsp digunakan untuk menentukan (hari setelah perlakuan), karena berapa besar dosis insektisida umumnya pada umur satu minggu nabati yang diperlukan untuk kumbang dewasa (imago) telah ada mematikan 50% serangga uji. yang mati secara alami. Tabel 2 Kecuali itu, dalam penelitian perlu menunjukkan mortalitas C. analis kisaran dosis perlakuan dengan oleh perlakuan tepung daun dan biji mengacu pada LD , kemudian 50

sirsak. Perlakuan kombinasi antara dibuat dosis di bawah dan di tepung daun dan biji sirsak atasnya. Hasil analisis probit menunjukkan pengaruh sangat penetapan LD hama gudang C. 50

nyata terhadap mortalitas kumbang analis dapat dilihat pada Tabel 1.j a n t a n .

Nilai LD pada daun sirsak 50Dosis tepung daun sirsak 20 g/500

tampak lebih tinggi daripada biji g biji yang dikombinasikan dengan 6

sirsak (Tabel 1). Ini menunjukkan g tepung biji sirsak/500 g biji

bahwa ketoksisan senyawa aktif kedelai (D B ) menunjukkan paling 2 2pada biji sirsak lebih tinggi banyak mematikan imago yaitu dibandingkan dengan senyawa aktif mencapai 65%. Hal ini berarti yang terdapat pada daun sirsak. bahwa dosis tepung daun dan biji Secara umum, bahan tersebut dapat s i r s a k y a n g t i n g g i d a p a t berperan sebagai insektisida nabati, menyebabkan tingginya mortalitas seperti diungkapkan oleh Novizan kumbang bubuk tersebut. Menurut (2002) bahwa daun dan biji sirsak Kardinan (2001), mortalitas yang mengandung senyawa ak t i f tinggi dapat diakibatkan oleh annonain dan asetogenin yang kombinasi pengaruh penolak, tidak berfungsi sebagai insektisida, suka makan (antifeedant), dan repelen, dan antifeedant. Kardinan mematikan dari bagian daun dan biji (2001) melaporkan bahwa ekstrak sirsak.daun sirsak dapat menanggulangi

Penambahan dosis tepung hama belalang dan thrips pada daun dan biji sirsak dengan aplikasi tanaman cabai.g a b u n g a n m e m p e r l i h a t k a n

Pengaruh Tepung Daun dan Biji peningkatan mortalitas serangga uji.

Sirsak terhadap C. analis Pemanfaatan bahan nabati untuk Hasil analisis probit digunakan mengendalikan kumbang bubuk C.

untuk menentukan kisaran dosis maculatus telah dilakukan oleh perlakuan selanjutnya, yaitu tepung

ISSN. 1411-9250

Tabel 1. Analisis Probit Penetapan LD C. analis dengan Bahan Uji Tepung Daun dan Biji50

Sirsak

Bahan Kemiringan

0,8051,361

Chi Square

0,5070,140

LD (g/500 g biji)50

16,93 5,20

Tepung daun sirsakTepung biji sirsak

Jurnal Pembangunan Pedesaan Vol. IV No. 3 Desember 2004: 201-211

Page 6: PENGENDALIAN HAMA KUMBANG Callosobruchus analis ... - Jurnal

schoenanthus L. (Graminae) toksik dan biji sirsak secara tunggal terhadap C. maculatus dewasa. sangat nyata mempengaruhi N a m u n m i n y a k t e r s e b u t fekunditas betina, tetapi tidak nyata menurunkan populasi parasitoid s e c a r a g a b u n g a n d a l a m larvanya yaitu Dinarmus basalis m e m p e n g a r u h i f e k u n d i t a s . yang peka terhadap senyawa yang Demikian juga pada persentase biji mudah menguap dari minyak nabati rusak dan persentase susut bobot dari ekstrak C. schoenanthus. biji (Tabel 3). Perlakuan daun dan

Asian Vegetable Research and biji sirsak berbeda nyata dengan Development Center (2004) kontro l terhadap penurunan mengendali-kan hama ini pada fekunditas kumbang betina.kacang hijau dengan menjaga Penurunan fekunditas dapat kelembapan biji agar tetap rendah disebabkan oleh kondisi permukaan dan menggunakan ekstrak biji dan pengaruh perlakuan. Cope dan nimba. Menurut Al Lawati et al. Fox (2003) melaporkan bahwa (2002), ekstrak biji srikaya banyaknya telur yang diletakkan (Annona squamosa) lebih manjur oleh betina C. analis dan C. phaseoli mematikan C. chinensis daripada adalah pada banyaknya b i j i nimba, namun sifat penolakan nimba kekacangan yang tersedia, bukan lebih tinggi daripada srikaya. pada besar-kecilnya ukuran biji. H e r m i n a n t o e t a l . ( 2 0 0 4 ) Adanya tepung daun maupun biji melaporkan bahwa ekstrak biji sirsak pada permukaan biji kedelai srikaya pada konsentrasi 15 ml/l menyebabkan kurang disukainya mematikan 25% ulat Crocidolomia tempat itu untuk bertelur (Suyono pavonana. dan Soekarna, 1986). Pengaruh

H a s i l s i d i k r a g a m penolak dari bagian daun dan biji memperlihatkan bahwa tepung daun sirsak menurut Kardinan (2001)

206

Pengendalian Hama Kumbang ... (Herminanto)

Tabel 2. Pengaruh Tepung Daun dan Biji Sirsak terhadap Mortalitas C. analis

Keterangan: Angka rata-rata pada kolom sama yang diikuti oleh huruf sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada DMRT 5%. Data analisis ditransformasi ke dalam Arc Sin g (X+0,5).

Page 7: PENGENDALIAN HAMA KUMBANG Callosobruchus analis ... - Jurnal

207

Konsentrasi daun dan biji kerusakan biji terjadi dengan s irsak yang semakin t inggi meningkatnya dosis tepung daun menurunkan tingkat kerusakan dan sirsak dan pada kontrol tampak biji s u s u t b o b o t b i j i . H a l i n i kedelai paling tinggi kerusakannya, menunjukkan bahwa tepung daun yaitu mencapai rata-rata 19,44%, dan biji sirsak dapat berperan seperti tersaji pada Tabel 3. sebagai insektisida nabati terhadap Penambahan dosis tepung biji sirsak hama gudang tersebut. Peningkatan dari 3 (B ) menjadi 6 g/500 g biji 1

dosis tepung daun sirsak dari 10 kedelai (B ) nyata menurunkan 2

(D1) menjadi 20 g/500 g biji kerusakan biji kedelai dibandingkan k e d e l a i ( D 2 ) t i d a k n y a t a dengan kontrol, tetapi tidak nyata menurunkan fekunditas (Tabel 3). antara B dan B . Terjadinya 1 2

Hal serupa juga terjadi pada penurunan tingkat kerusakan biji perlakuan menggunakan tepung biji oleh hama kumbang bubuk dengan sirsak, peningkatan dosis dari 3 ditambahkannya dosis tepung daun menjadi 6 g/500 g biji kedelai dan biji sirsak membawa dampak ternyata tidak nyata mempe- terhadap penyusutan bobot biji ngaruhi penurunan fekunditas, yakni kedelai.dari 44,56 menjadi 41,22 butir telur H a s i l p e n g a m a t a n yang diletakkan oleh kumbang menunjukkan bahwa kontrol yang bubuk betina. tinggi tingkat kerusakan bijinya

Penggunaan daun sirsak nyata menyebabkan tingginya persentase mempengaruhi kerusakan biji susut bobot biji kedelai. Sementara kedelai. Penurunan persentase pemanfaatan insektisida nabati

ISSN. 1411-9250

Tabel 3. Fekunditas, Kerusakan Biji, dan Susut Bobot Biji Kedelai

Keterangan: Angka rata-rata pada kolom sama yang diikuti oleh huruf sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada DMRT 5%; msp = minggu setelah perlakuan.

Jurnal Pembangunan Pedesaan Vol. IV No. 3 Desember 2004: 201-211

Page 8: PENGENDALIAN HAMA KUMBANG Callosobruchus analis ... - Jurnal

penurunan susut bobot biji kedelai. bahwa larva C. analis membuat Penambahan dosis daun sirsak lubang pada bagian tengah biji nyata menurunkan persentase susut inang, sedangkan C. phaseoli bobot biji kedelai dari 2,44% membuat lubang pada bagian dekat menjadi 1,56%. Peningkatan dosis tepi biji inang.tepung biji sirsak dari B menjadi B Tepung biji sirsak tidak nyata 1 2

mempengaruhi kemunculan imago tidak nyata menurunkan susut bobot jantan, sangat nyata mempengaruhi biji kedelai. Soekarna (1982) imago betina dan total imago C. mengemukakan bahwa besarnya analis. Gabungan antara tepung kerusakan dan penyusutan bobot daun dan biji sirsak tidak nyata b i j i d i tempat penyimpanan mempengaruhi jumlah imago tergantung pada tinggi rendahnya kumbang bubuk yang muncul, kepadatan populasi hama yang seperti tersaji pada Tabel 4.bersangkutan. Kerusakan biji

Perubahan dosis tepung daun berupa lubang dalam biji akibat dan biji sirsak baik secara tunggal konsumsi bagian dalam biji oleh maupun gabungan tidak nyata larva akan berpengaruh terhadap mempengaruhi munculnya individu susut bobot biji (Asian Vegetable jantan. Rata-rata serangga jantan Research and Development Center yang muncul berkisar antara (2004). Imago yang muncul keluar 25,67-37,00 individu. Penambahan dari lubang tersebut dan membuat dosis tepung daun sirsak tidak biji kelihatan lubangnya (Gambar 1 nyata berpengaruh terhadap dan 2). Hasil penelitian Toquenaga penurunan kumbang bubuk betina, dan Fujii (1991) menunjukkan

208

Pengendalian Hama Kumbang ... (Herminanto)

Tabel 4. Jumlah Imago yang Muncul Setelah Perlakuan pada 46-66 hsp

Keterangan: Angka rata-rata pada kolom sama yang diikuti oleh huruf sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada DMRT 5%; hsp = hari setelah perlakuan.

Page 9: PENGENDALIAN HAMA KUMBANG Callosobruchus analis ... - Jurnal

209

Peningkatan dosis tepung biji sirsak 100,22 individu.nya ta menurunkan popu las i Menurut Simarmata et al. kumbang bubuk betina yang muncul, (1994), asetogenin pada daun/biji dengan kisaran 35,67 - 63,22 sirsak bersifat antifeedant dan individu betina. Dosis tepung biji mematikan sel bagi serangga, sirsak yang tinggi (6 g/500 g biji sehingga memungkinkan sebagai kedelai) dapat menekan populasi penghambat pemunculan imago baru imago yang muncul mencapai 66,11 karena menekan perkembangan individu. Sementara pada kontrol, l a r v a . H a s i l p e n g a m a t a n imago yang muncul mencapai menunjukkan bahwa umumnya

ISSN. 1411-9250

Gambar 2. Kerusakan biji berupa lubang yang menunjukkan larva dalam biji telah melewati masa pupa dan menjadi dewasa. A = lubang bekas tempat tinggal larva. B = kumbang jantan (Drees dan Jackman, 1999).

Gambar 1. Callosobruchus analis betina mencari tempat untuk bertelur (Drees dan Jackman, 1999).

Jurnal Pembangunan Pedesaan Vol. IV No. 3 Desember 2004: 201-211

Page 10: PENGENDALIAN HAMA KUMBANG Callosobruchus analis ... - Jurnal

jantan dari berbagai perlakuan. penyelesa ian penel i t ian dan Bulatasin dari ekstrak bagian penyusunan laporan penelitian, tanaman sirsak diketahui dapat penulis mengucapkan terima kasih.menyebabkan hambatan kerja enzim DAFTAR PUSTAKANADH-ubikuinon reduktase yang

Al Lawati, H.T., K.M. Azam, and dibutuhkan dalam reaksi respirasi M . L . D e a d m a n . 2 0 0 2 . pada mitokondria. Insecticidal and repellent

properties of subtropical plant extracts against pulse beetle,

KESIMPULAN Cal losobruchus chinensis. Agricultural Science 7(1): 37-1. Tepung daun dan biji sirsak 45.

secara kombinasi pada dosis Asian Vegetable Research and tertinggi dapat menyebabkan

Development Center. 2004. mortalitas kumbang biji kedelai Mungbean I nsec t Pes t s . C. analis jantan dan betina A V R D C , S h a n h u a .

h t tp : / /www.avrdc .org /LC/ masing-masing sebesar 63,33 mungbean/bruchids.html. (on dan 66,67%.l i n e ) . D i a k ses p ad a 14

2. Peningkatan dosis tepung daun September 2004. 2 hal.dan biji sirsak dapat menurunkan

Badan Pusat Statistik. 2003. fekunditas kumbang biji kedelai Harvested Area, Yield Rate and betina. Production of Soybean by

P r o v i n c e , 2 0 0 3 . 3. Dosis tepung daun dan biji sirsak http://www.bps.go.id/sector/agriyang semakin tinggi menurunkan /pangan/table5.shtml. (on line).

kerusakan dan susut bobot biji Diakses pada 30 Nopember kedelai, serta kemunculan imago 2003. 2 hal.generasi berikutnya. Cope, J.M. and C.W. Fox. 2003.

Oviposition decisions in the seed beetle, Callosobruchus

UCAPAN TERIMA KASIH m a c u l a t u s ( C o l e o p t e r a : Bruchidae): effect of seed size Penulis mengucapkan terima on superparasitism. Journal of kasih kepada Lembaga Penelitian Stored Products Research 39:

Unsoed yang telah memberikan 355-365.b a n t u a n f a s i l i t a s u n t u k

Drees, B.M. and J. Jackman. 1999. memperlancar kegiatan penelitian Field Guide to Texas Insects. tersebut melalui competitive grant Gulf Publishing Company,

Houston.SPP/DPP 2003. Juga, kepada semua pihak yang ikut mendukung Heinrichs, E.A., S. Chelliah, S.L.

Valencia, M.B. Arceo, L.T.

210

Pengendalian Hama Kumbang ... (Herminanto)

Page 11: PENGENDALIAN HAMA KUMBANG Callosobruchus analis ... - Jurnal

211

ISSN. 1411-9250

Herminanto. 2004. Tanggapan Kerusakan dan Penyusutan Kumbang Callosobruchus analis Bobot Biji Kacang-kacangan. terhadap Beberapa Varietas Biji Balai Penelit ian Tanaman Kedela i dalam Simpanan. Pangan, Bogor. 6 hal.S e m i n a r N a s i o n a l H a s i l Suharjawanasuria. 2001. National Penelitian Pertanian, Perikanan, S o y b e a n P r o d u c t i o n . dan Kelautan. Dies Natalis ke http://suharjawanasuria.58 Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta, 25 September Sumarsono, T. Hadiyati, dan L. 2004, 9 hal. Prayoga. 1996. Pengaruh zat

penghambat tumbuh terhadap Herminanto, Wiharsi, dan T. p e r k e m b a n g a n k o l e n k i m Sumarsono. 2004. Potensi tanaman kedelai. Dalam Sunarto Ekstrak Biji Srikaya (Annona (Ed.), Prosiding Seminar s q u a m o s a L . ) u n t u k Nasional Kedelai. Lembaga Mengendalikan Ulat Krop Kubis P e n i l i t i a n U N S O E D , Crocidolomia pavonana F. Jurnal Purwokerto. Hal. 267-274.Penelitian Agronomi 'Agrosains' 6(1): 31-35. Sunarto, 1999. Peran Soybean

Research and Development Kardinan, A. 2001. Pestisida Nabati, Centre (SRDC) UNSOED dalam Ramuan dan Aplikasi. Cet. ke- Pencapa i a n Swasembada 3, PT Penebar Swadaya, Kedelai. Seminar Nasional Jakarta. 80 hal. Kedelai II. Lembaga Penelitian Ketoh, G.K., A.I. Glitho, and J. SRDC Unsoed, Purwokerto. 5

Huicnard. 2002. Susceptibility hal.of the Bruchid Callosobruchus S u y o n o . 1 9 8 8 . I n t e r a k s i m a c u l a t u s ( C o l e o p t e r a : Ca l losobruchus ana l is F . Bruchidae) and its Parasitoid (Coleoptera: Bruchidae) dan Biji D i n a r m u s b a s a l i s Kedelai dari Berbagai Varietas. (Hymenoptera: Pteromalidae) Balai Penelit ian Tanaman to Three Essential Oils. J. Econ. Pangan, Bogor.Entomol 95(1): 174-182.

Suyono dan D. Soekarna. 1986. Novizan. 2002. Membuat dan Biologi Callosobruchus analis Memanfaatkan Pestisida Ramah pada biji kacang hijau. Seminar Lingkungan. PT AgroMedia Hasi l Penel i t ian. Vol . 1: Pustaka, Tangerang. 94 hal. Palawija. Pusat Penelitian dan Pranata , R. I . 1982. Metode Pengembangan Tanaman ,

Pendugaan susut Berat karena Bogor. 6 hal.S e r a n g g a . D i r e k t o r a t Toquenaga, Y. and K. Fujii. 1991. Perlindungan Tanaman, Bogor. C o n t e s t a n d S c r a m b l e

Simarmata, R.U., I.N. Andayani, E. Competitions in Two Bruchid Sulistiaty, Haryanto, dan S. Species, Callosobruchus analis Sastrodihardjo. 1994. Pedoman and C. phaseoli (Coleoptera; Pengenalan Pestisida Botani. B r u c h i d a e ) . R e e a r c h o f Dir. Bina Perlindungan Tan. Population Ecology 33: 129-Perkeb. Dirjen. Perkebunan. 139.Dep. Tan., Jakarta. 58 hal. Untung, K. 1993. Pengantar

Soekarna, D. 1982. Hubungan Pengelolaan Hama Terpadu. P e r k e m b a n g a n P o p u l a s i Gadjah Mada University Press, Ca l losobruchus ana l is F . Yogyakarta. 269 hal.(Coleoptera: Bruchidae) dengan

Jurnal Pembangunan Pedesaan Vol. IV No. 3 Desember 2004: 201-211