pengembangan model pembelajaran problem basedlearning
TRANSCRIPT
DIRASAH Volume 4, Number 2, Agustus 2021
p-ISSN: 2615-0212 | e-ISSN: 2621-2838
https://ejournal.iaifa.ac.id/index.php/dirasah
Accepted:
Mei 2021
Revised:
Juli 2021
Published:
Agustus 2021
Pengembangan Model Pembelajaran
Problem BasedLearning Berbantu Aplikasi PISS KTB
untukMeningkatkan Berpikir Kritis Mahasiswa
Ahmad Sodikin, Ahmad Ulin Ni’am, dan Suhartono STKIP Nurul Huda OKU Timur
Email: [email protected]
Abstract Educational institutions entering the industrial era 4.0 are required to produce a
generation of the nation's children who are knowledgeable, able to think critically,
innovate, use information and communication technology as well as daily
experiences in society as the core of learning. In practice, many universities have
not specially prepared their students for the challenges of the industrial era 4.0,
through the lessons they have designed. Based on this thought, the researcher
wants to develop a Problem Based Learning learning model assisted by the Piss
KTB application. The problem based learning model assisted by the PISS KTB
application is included in the category of valid learning models and can be applied
in the PAI student class, especially in fiqh subjects. The following are some of the
requirements that must be fulfilled: 1. There is an internet network that can be
accessed by students and lecturers. 2. Students have cellphones / laptops that have
the PISS KTB application installed. 3. Lecturers are able to operate the PISS KTB
application, 4. Lecturers are able to understand Arabic texts. While the
effectiveness of the problem based learning model is very visible, it is proven by the
increasing in student learning outcomes.
Keywords: Problem Based Learning (PBL), PISS KTB, Critical Thinking
Pengembangan Model PembelajaranProblem Based Learning BerbantuAplikasi PISS KTB
untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa
105
Abstraksi Lembaga pendidikan memasuki era industri 4.0 dituntut untuk menghasilkan
generasi anak bangsa yang berpengetahuan luas, mampu berpikir kritis, berinovasi,
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi serta pengalaman sehari-hari di
masyarakat sebagai inti pembelajaran. Dalam prakteknya, banyak universitas
belum secara khusus mempersiapkan siswa mereka untuk tantangan era industri
4.0, melalui pelajaran yang telah mereka rancang. Berdasarkan pemikiran ini,
peneliti ingin mengembangkan model pembelajaran Pembelajaran Berbasis
Masalah yang dibantu oleh aplikasi Piss KTB. Model pembelajaran berbasis
masalah yang dibantu oleh aplikasi PISS KTB termasuk dalam kategori model
pembelajaran yang valid dan dapat diterapkan di kelas siswa PAI, terutama pada
mata pelajaran fiqih. Berikut ini adalah beberapa persyaratan yang harus dipenuhi:
1. Ada jaringan internet yang dapat diakses oleh mahasiswa dan dosen. 2. Siswa
memiliki ponsel/laptop yang memiliki aplikasi PISS KTB yang terpasang. 3. Dosen
dapat mengoperasikan aplikasi PISS KTB, 4. Dosen dapat memahami teks-teks
Arab. Sementara efektivitas model pembelajaran berbasis masalah sangat terlihat,
hal itu dibuktikan dengan meningkatnya hasil belajar siswa.
Kata kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL), PISS KTB, Pemikiran Kritis
Pendahuluan Kedudukan Perguruan Tinggi di era revolusi 4.0 menjadi sangat penting untuk
mendidik generasi yang mampu bersaing di dunia kerja.1Sebagai bentuk upaya
mempersiapkan hal tersebut, perguruan tinggi harusnya melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan serta menerapkan teknologi informasi (TI).
Apabila masih mengabaikannya, tentunya tertinggal serta lemah dalam persaingan
dunian kerja.2
Di masa pandemic covid 19, pembelajaran diperguruan tinggi maupun
ditingkat SMP dan SMA banyak dilakukan secara daring. Media pembelajaran
yang digunakan meliputi zoom, google meet, google classroom dan lain sebagainya
yang berbasis TI. Hal tersebut merupakan data nyata pentingnya kemampuan
mahasiswa dalam bidang teknologi informasi.
1Muhammad Nurtanto et al., Problem-Based Learning (PBL) in Industry 4.0: Improving Learning
Quality through Character-Based Literacy Learning and Life Career Skill (LL-LCS), Online
Submission, vol. 7, 2019,
https://eric.ed.gov/?q=+revolutionary+era+education+4.0&id=ED605214. 2Mauricio Novoa, “Innovating Industrial Design Curriculum in a Knowledge-Based, Participatory
and Digital Era,” Design and Technology Education 23, no. 3 (2018): 204.
106 Ahmad Sodikin, M. Ulin Ni’am, Suhartono
Tidak hanya teknologi informasi (TI) yang disuguhkan kepada mahasiswa,
lebih jauh dari itu tenaga pengajar/dosen harus mengintegrasikan beberapa
kompetensi yang perlu dipunyai di era revolusi 4.0 dalam capaian pembelajaran,
antara lain ketrampilan berpikir kritis dalam memecahkan masalah, ketrampilan
kolaborasi serta komunikasi berpikir kreatif dan inovasi, Literasi teknologi
informasi dan kominikasi, pembelajaran kontektual skill, literasi informasi dan
media.3 Terdapat banyak model pembelajaran untuk mengaplikasikan beberapa
ketrampilan di atas, yaitu model problem based learning (PBL), discovery learning,
inquiry learning, project based learning (PJBL).
Fakta di lapangan banyak perguruan tinggi yang belum berinovasi
menggunakan model pembelajaran tersebut untuk mengintegrasikan beberapa
ketrampilan mahasiswa di era revolusi 4.0. akibatnya banyak mahasiswa yang
rendah dalam berpikir kritis, lemah dalam menyelesaikan permasalahan serta
sedikitnya informasi keilmuan yang di dapat. Dari hasil penelitian menunjukkan
mahasiswa hanya memiliki 30% kemampuan berpikir kritis.4
Melihat uraian perkara di atas, kiranya model pembelajaran problem based
learning dapat menjadi trobosan baru dalam membentuk ketrampilan mahasiswa di
era revolusi 4.0. Hal ini diperkuat dengan pendapat yang mengungkapkan bahwa
model pembelajaran ini bukan hanya mentransfer keilmuan dari dosen ke
mahasiswa, tetapi mahasiswa mampu melaksanakan, menerap kan merekonstruksi
sendiri bahan ajar berdasarkan permasalahan yang ada di lingkungan pendidikan.5
Disisi lain model pembelajaran PBL juga mempunyai kelemahan antara lain; 1)
Siswa akan enggan membahas masalah, apabila dia menganggap permasalahan itu
mudah, 2) Apabila siswa belum memahami materi masalah tersebut, maka dia akan
3Ikrima Mailani, “Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Problem Based
Learning,”AL-USWAH: Jurnal Riset Dan Kajian Pendidikan Agama Islam 1, no. 2 (January 20,
2019): 20, https://doi.org/10.24014/au.v1i2.6086. 4Saiful Amin et al., Effect of Problem-Based Learning on Critical Thinking Skill and Environmental
Attitude, Online Submission, vol. 8, 2020, 8,
https://eric.ed.gov/?q=Problem+Based+learning+model&id=ED606315. 5Sufinatin Aisida, “Aplikasi Model Problem Based Learning Sebagai Motivasi Dalam
Pembelajaran Fiqih,” An-Nuha : Jurnal Kajian Islam, Pendidikan, Budaya dan Sosial 4, no. 1
(August 28, 2017): 10.
Pengembangan Model PembelajaranProblem Based Learning BerbantuAplikasi PISS KTB
untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa
107
kesulitan memecahkan masalah dikehidupan nyata. 3) Kurang nyaman belajar
mandiri, karena kebiasaan mendengarkan ceramah dari guru.6
Melihat penjelasan di atas, penelitian ini memiliki tujuan khusus yaitu
mengembangkan model pembelajaran problem based learning (PBL) sehingga
mampu memudahkan mahasiswa dalam pembelajaran agama Islam. Dari
pertimbangan itu peneliti mengembangkan model pembelajaran problem based
learning (PBL) dengan berbantu aplikasi PISS KTB (Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah
Kenapa Takut Bid’ah). Tujuan penelitian dirumuskan mengacu pada latar belakang
dan rumusan masalah adalah untuk mengembangkan model pembelajaran problem
based learning menjadi model problem based learning berbantu aplikasi PISS
KTB yang valid dalam meningkatkan berpikir kritis mahasiswa PAI matakuliah
Fiqih dan meningkatkan hasil belajarnya dan mengetahui efektifitas pembelajaran
problem based learning berbantu aplikasi PISS KTB pada mahasiswa PAI mata
kuliah Fiqih.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STKIP Nurul Huda di Sukaraja pada Program Studi
Pendidikan Agama Islam, beralamatkan di Desa Sukaraja, Kec. Buay Madang Kab.
Ogan Komering Ulu Timur. Waktu pelaksanaan mulai bulan Desember sampai
bulan Februari 2020.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan “ Research
and Development”. Sasaran penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi
Pendidikan Agama Islam semester 1 STKIP Nurul Huda di Sukaraja OKU
Timur.Pada uji coba produk digunakan kelas eksperimen dan kelas control agar
diketahui efektivitas pengembangan model pembelajaran.
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa semester 4 PAI STKIP
Nurul Huda di Sukaraja Tahun Pelajaran 2020/2021 yang berjumlah 66mahasiswa.
Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan teknik sampling jenuh. Sebanyak
22 mahasiswa sebagai uji coba terbatas/ Preliminary Field Testing , 22 mahasiswa
sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning berbantu Aplikasi Piss KTB, 22 mahasiswa menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learningseperti biasa.
6Sriyanti Mustafa, Vernita Sari, and Baharullah, “The Implementation of Mathematical Problem-
Based Learning Model as an Effort to Understand the High School Students’ Mathematical
Thinking Ability,” International Education Studies 12, no. 2 (2019): 117.
108 Ahmad Sodikin, M. Ulin Ni’am, Suhartono
Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi untuk mengetahui
keadaan di STKIP Nurul Huda, metode wawancara digunakan untuk menanyakan
kendala dalam proses pembelajaran, metode kuesioner untuk mengetahui
tanggapan peserta didik tentang aplikasi Piss KTB, dan metode tes untuk mengukur
hasil belajar. Instrument penelitian dalam penelitian ini terdiri dari lembar validasi
ahli, angket, tes unjuk kerja, dan lembar observasi.
Terdapat dua analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: (1)
analisis statistic deskriptif, analisis ini memaparkan hasil penelitian berdasarkan
data untuk mengetahui kevalidan model pembelajaran problem based learning
berbantu aplikasi PISS KTB 2) analisis statistik inferensial diperuntukkan untuk
mengetahui keefektifan model pembelajaran problem based learning berbantu
aplikasi Piss KTB dalam upaya meningkatkan cara berpikir kritis mahasiswa.
Hasil dan Pembahasan
Profil Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Nurul Huda
OKU Timur
Sejarah berdiri STKIP Nurul Huda Sukaraja dimulai dengan didirikannya
Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAIS) Nurul Huda Sukaraja berdasarkan hasil
rapat pimpinan Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Nurul Huda Sukaraja pada
tanggal 25 April 1996 dengan membuka dua fakultas, yaitu Fakultas Tarbiyah
jurusan Pendidikan Agama Islam, dan Fakultas Dakwah jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam (KPI), namun fakultas dakwah kurang mendapat respon dari
masyarakat.
Pada tanggal 27 Mei 1998 mendapat ijin operasional penyelenggaran Program
Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) jenjang Strata Satu (S.1) dengan nomor :
E/120/1998 dengan nama Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Nurul Huda
Sukaraja. Dan pada tanggal 18 Juni 2004 mendapat ijin operasional kedua dengan
nomor: DJ.II/177/2004.
Dengan ijin operasional dari KOPERTAIS WILAYAH VII SUMBAGSEL
Nomor : XVII Tahun 2002, pada tahun akademik 2002/2003 sampai dengan tahun
akademik 2005/2006 STIT Nurul Huda Sukaraja menyelenggarakan Program
Diploma Dua (D.2) Pendidikan Guru Kelas MI/SD.
Dengan ijin operasional dari Dirjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor : 230/D/O/2007 tanggal 30 Nopember 2007 (telah
diperpanjang), dan SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor: DJ.I/385/2008 tanggal 27
Oktober 2008, STIT Nurul Huda Sukaraja resmi berubah menjadi Sekolah Tinggi
Pengembangan Model PembelajaranProblem Based Learning BerbantuAplikasi PISS KTB
untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa
109
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Nurul Huda Sukaraja dengan membuka
lima program studi sebagai berikut : (1) Program Studi Pendidikan Agama Islam
(S.1) (2) Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (S.1) (3) Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S.1) (4) Program Studi Pendidikan Fisika
(S.1) (5) Program Studi Pendidikan Ekonomi (S.1) (6) Program Studi Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) (S1)
Kemudian Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor
5516 Tahun 2014 tertanggal 1 Oktober 2014Stkip Nurul Huda Sukaraja menambah
Program Studi PGMI Tersebut.
Dalam penyelenggaraan programnya, STKIP Nurul Huda Sukaraja memiliki
Pedoman Akademik yang disusun berdasarkan pedoman akademik yang sudah ada
dan peraturan-peraturan serta keputusan-keputusan yang telah dikeluarkan baik
oleh Departemen Agama, Departemen Pendidikan Nasional, Kopertais Wilayah
VII, Kopertis Wilayah II, maupun oleh STKIP Nurul Huda Sukaraja.
Pembelajaran di Era Revolusi 4.0
Tantangan dunia di era revolusi 4.0 antara lain yaitu 1) tantangan ekonomi, 2)
tantangan social, 3) tantangan teknis, 4) tantangan lingkungan 5) tantangan politik
dan aturan. (C. Rudy Prihartono, 2020: 251) Pendidikan sebagai bentuk kegiatan
yang merespon ketrampilan sesuai revolusi 4.0 akan menyelaraskan manusia
dengan mesin untuk menemukan solusi, memecahkan masalah, dan inovasi baru
dalam pembelajaran.Pembelajaran di era revolusi 4.0 diharapkan mampu
mengkader SDM yang unggul, inovatif, dan sesuai harapan kompetensi abad 21.
Terdapat enam ketrampilan yang harus dimiliki di abad 21 antara lain 1) Critical
Thinking and Problem solving 2) Communication and collaborative skill 3)
Creativity and innovative skill 4) Information and communication technology
literacy 5) Contextual learning skill 6) Information and media literacy. (Alismail,
2015: 21)
Aplikasi Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah (Piss KTB)
Piss KTB merupakan aplikasi kajian keagamaan Islam yang memuat berbagai
permasalahan-permasalahan kehidupan terbaru serta cabang keilmuan lain
contohnya ilmu fikih, ilmu aqidah, ilmu tasawuf, dan lebih banyak lagi. Piss KTB
juga berisi diskusi masalah waqiiyahantara member dengan mujawib yang
prefesional dan terseleksi jawabanya. (M. Ridwan Maulana 2019) Maka dari itu
aplikasi ini tepat untuk membantu terlaksananya model pembelajaran berbasis
110 Ahmad Sodikin, M. Ulin Ni’am, Suhartono
masalah yang akan menggali beberapa ketrampilan yaitu 1) ketrampilan peka
terhadap masalah dan kritis dalam memecahkannya; 2) Ketrampilan aktif
berliterasi informasi melalui aplikasi Piss KTB dan media cetak; 3)
Berketrampilan diskusi dan berdebat dengan aktif.
Model Pembelajaran PBL
Banyak penelitian terdahulu yang membahas model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL), peneliti melihat beberapa kekurangan antara lain 1). Waktu
pembelajaran kurang efektif, dimana proses pembelajaran PBL terlalu lama; 2).
Kurangnya siswa dalam berfikir kritis, karena kurangnya siswa dalam memahami
materi atau sedikit memperoleh informasi, 3). Bagi siswa yang menganggap bahwa
sebuah permasalahan ini tidak penting maka akan enggan untuk mencari solusi dari
permasahan tersebut.(Sriyanti Mustafa, 2019: 117) Dengan alasan tersebut
kirannya perlu mengembangkan model pembelajaran problem based learning
berbantuan aplikasi Piss KTB, yang lebih efektif, mudah menggali informasi dan
mencari solusi sebuah masalah. Berikut ini matriks state of the art pengembangan
model pembelajaran PBL berbatuan aplikasi Piss KTB pada tabel 1.0:
Tabel 1.0 matrik state of the art
PBL Paloloang PBL Aisida
2017
PBL Widya Lestari
dkk (Webquist)
PBL Aplikasi Piss KTB
1). (student
orientation to the
problem)
Pertama, Pada
tahab ini
mahasiswa
berorientasipada
masalah di
lingkungan nya.
Fase 1:
Menemukan
masalah. Metode nya
dapat
dilakukan
siswa dengan mengamati
masalah yang
sudah disiapkan
guru.
Fase 1 Memberikan orientasi tentang permasalahan.
Fase 1
mencaridanMenetapka
n masalah, siswa
mencari dan menentukan
masalah yang sesuai
kompetensi
pembelajaran Agama
melalui aplikasi Piss
KTB.
2). (organizing
students to
learning,)Kedua,
mahasiswa
diminta agar
mencari
informasi yang
Fase 2:
Membangun
struktur kerja.
Untuk
menyelesaikan
masalah perlu
adanya struktur
kerja yang
Fase 2:Menyajikan
kejadian atau fenomena melaluiwebquest untuk mempermudah munculnya masalah.
Fase 2Mempelajari,
serta mengumpulkan
materi dan informasi.
Melalui aplikasi Piss
KTB dan penelitian
siswa mengumpulkan
informasi terkait
Pengembangan Model PembelajaranProblem Based Learning BerbantuAplikasi PISS KTB
untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa
111
PBL Paloloang PBL Aisida
2017
PBL Widya Lestari
dkk (Webquist)
PBL Aplikasi Piss KTB
bersangkutan
dengan masalah.
maksimal agar
siswa lebih
mudah
memecahkan
masalah.
permasalahan.
3). (assisting
individual or
group
investigations)
Pada tahap ini
mahasiswa dibuat
kelompok atau
individu
didampingi
guru/dosen
menyelidiki
masalah yang
dihadapi.
Fase 3:
menetapkan
masalah.
Tidak semua
masalah
diangkat,
namun yang
dianggap
penting saja.
Fase3Mengorganisasika
n peserta didik untuk
meneliti melalui
webquest.
Fase 3Berdiskusi
kelompok untuk
menyelidiki,
mengembangkan,
menyelesaiakan masalah
dengan bantuan aplikasi
Piss KTB.
4). (developing
and presenting
work)tahap
keempat
mahasiswa
mengembangkan
dan
mempresentasika
n karyanya.
Fase 4:
mengumpulka
n dan berbagi
informasi.
Pada tahab ini
melalui
penelitian atau
membaca siswa
mengumpulkan
materi dan data
informasi.
Fase 4Dimana guru
melayani dalam
investigasi mandiri dan
kelompok melalui
webquest.
Fase 4
Mempresentasikan dan
mengevaluasi hasil
karyanya dalam
menyelesaikan masalah.
112 Ahmad Sodikin, M. Ulin Ni’am, Suhartono
PBL Paloloang PBL Aisida
2017
PBL Widya Lestari
dkk (Webquist)
PBL Aplikasi Piss KTB
5). (analyzing
and evaluating the problem-solving process).
Mahasiswa
mengevaluasi
hasil diskusi
pemecahan
masalah serta
menganalisis.
Fase 5:
merumuskan
solusi,
informasi yang
didapat sebagai
bahan untuk
merumuskan
masalah secara
kelompok
Fase 5Membimbing peserta didik untuk melakukan pengamatan dan pengumpulan data melalui webquest.
Fase 6:
Menentukan
solusi terbaik.
Pada fase ini
pemecahan
masalah
dicarikan solusi
yang paling
tepat, diatara
yang tepat.
Fase 6 Mengembangkan dan mempresentasikan hasil.
Fase 7:
menyajikan
solusi. Salah
satu siswa
memaparkan
hasil diskusi
pemecahan
masalah.
Fase 7 Proses mencarikan solusi masalah di analisi serta dievaluasi .
Kevalidan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantu Aplikasi
PISS KTB
Hasil dari validasi tim ahli pembelajaran menunjukkan bahwa model
pembelajaran yang dikembangkan dengan berbantu aplikasi PISS KTB
memperlihatkan bahwa strandar proses pelaksanaan model pembelajaran problem
based learninhg berbantu aplikasi PISS KTB mendapatkan hasil 90,3 % dengan
keterangan sangat baik. Hasil penilaian itu memberikan penjelasan bahwa
Pengembangan Model PembelajaranProblem Based Learning BerbantuAplikasi PISS KTB
untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa
113
langkang-langkah dalam pembelajaran problem based learning berbantu aplikasi
PISS KTB sangat baik dan sesuai dengan standar proses pembelajaran di perguruan
tinggi. Sedangkan dalam aspek sosial pembelajaran problem based learning
berbantu aplikasi PISS KTB mendapat nilai 90 %, penilaian ini berdasarkan
permasalahan fikih kemasyarakatan di aplikasi PISS KTB yang sangat erat
hubungannya dengan kehidupan social. Sedangklan dalam hal prinsip reaksi dan
system pendukung bernilai 80% atau baik. Dikatakan baik karena model
pembelajaran ini selalu memupuk semangat intelektual dengan berbagai
pendukungnya media pembelajaran lainnya. Dengan demikian dapat disimpulkan
secara umum bahwa model pembelajaran problem based learning berbantu aplikasi
PISS KTB valid serta baik untuk diterapkan. Hasil penilaian yang didapat dari
validasi ahli media pembelajaran menunjukkan bahwa pengembangan media
pembelajaran berbantu aplikasi PISS KTB yaikni pada aspek perangkat lunak
berniai 85 % dengan kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan aplikasi PISS KTB
efektif dan efesien serta mudah digunakan sebagai media pembelajaran. Sedangkan
pada aspek visual aplikasi PISS KTB mendapatkan 80 % artinya tampilan
didalamnya, sudah cukup baik, kratif dan menarik, sehingga layak untuk digunakan
sebagai media pembeljaran pada siswa. Hasil validasi dari ahli materi dalam hal
ilmu agama islam dengan presetase 90 % kriteria sangat baik, hal ini
menggambarkan bahwa materi dalam aplikasi tersebut sangat lengkap banyak,
beberapa permasalahan yang disajikan tergolong mudah dipahami serta jelas tidak
ambigu. Hasil uji coba terbatas terkait pembelajaran problem based learning
berbantu aplikasi PISS KTB pada mahasiswa PAI semester IV STKIP Nurul Huda
melalui pengamatan dari dosen PAI menyatakan bahwa pembelajaran dengan
model tersebut berjalan maksimal sesuai yang diharapkan serta sesuai dengan
prosedur pelaksanaan. Sedangkan hasil validasi dari penilaian angket pada saat
dibagikan tahap uji coba model pembelajaran bahwa media pembelajaran dengan
bantuan apliksai PISS KTB kelayakan dari segi tampilan aplikasi mendapat nilai
630, kelayakan segi pemaparan materi mendapat nilai 530, sedangkan dari segi
manfaat aplikasi mendapat skor 980 penjumlahannya dapat dipresentasikan
menjadi 84, 21 % (sangat baik). Kesimpulan penggunaan media pembelajaran
berbantu aplikasi PISS KTB pada model pembelajaran problem based learning
dinyatakan “sangat baik”
114 Ahmad Sodikin, M. Ulin Ni’am, Suhartono
Keefektifan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantu Aplikasi
PISS KTB
Tahab validasi yang telah dilalui oleh para ahli seperti ahli materi PAI, ahli
media pembelajran, ahli pembelajaran secara umum dan ahli praktisi. Selanjutnya
beberapa revisi untuk pembelajaran problem based learningberbantu aplikasi PISS
KTB terus dilaksanakan hingga ke tahap uji coba luas, agar terlihat keefektifan
model pembelajaran problem based learningberbantu aplikasi PISS KTB.
Proses penilaian keefektifan pembelajaran problem based learningberbantu
aplikasi PISS KTB perlu adanya perbandingan dua kelas, satu kelas control dan
yang lain kelas eksperimen. Kelas PAI Semester 4 B dalam penelitian ini sebagai
kelas control, dan kelas PAI Semester 4 C sebagai kelas eksperimen.
Proses pembelajaran yang dilakukan pada kelas control maupun eksperimen
berulang sebanyak 4 kali pertemuan. Sedang data nilai yang diperoleh dari kelas
control dan eksperimen adalah nilai pretest, posttest dan nilai perubahan. Berikut
merupakan tabel hasil nilai kognitif mahasiswa:
Tabel Hasil belajar fiqih Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Kelas Kontrol
dan Kelas Eksperimen
Komponen
Pre tes Post test Kenaikan
Kontrol eksperimen kontrol eksperimen kontrol eks
K E K E K E
Rata-rata
nilai
56,20 53,20 72,53 81,00 16,33 27,80
Sumber: Hasil pengolahan data 2021
Nilai pre test hasil pembelajaran fiqih mahasiswa Pendidikan Agama Islam
semester IV menunjukkan adanya kemampuan kognitif yang seimbang antara kelas
control dengan kelas eksperimen yakni hanya terdapat selisih 3,00. Oleh karena itu
dapat dilakukan treatment berikutnya.
Selanjutnya dengan menggunakan SofwareIBM SPSS21dilakukan analisis
dengan uji t-test memperoleh nilai signifikansi 0, 126 berarti dalam hal ini tidak
signifikan, karena > a (0,05). Kesimpulannya berarti tidak ada perbedaan
tingkat/mempunyai tingkatan seimbang antara kelompok control dan eksperimen.
Lebih kuat lagi, nilai pretestpembelajaran fiqih mahasiswa PAI kelas control dan
eksperimen dianalisis dengan uji t-test. Adapun harga t hitung dari pre test kelas
control dan eksperimen diperoleh 1, 555, sedang harga t tabel yaitu 2,006.
Pengembangan Model PembelajaranProblem Based Learning BerbantuAplikasi PISS KTB
untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa
115
Sehingga dapat disimpulkan t hitung < t tabel serta H0 diterima, atau tidak terdapat
perbedaan signifikan antara kelas control dan kelas eksperimen.
Terlihat nilai post test dari tabel hasil pembelajaran fiqih mahasiswa PAI
semester IV bahwa kelas control mendapat rata-rata 72,53 adapun kelas
eksperimen 81,00 Selanjutnya dengan menggunakan SofwareIBM
SPSS21dilakukan analisis dengan uji t-testmemperoleh nilai signifikansi 0,000
termasuk signifikan, karena < a (0,05), yaitu memperlihatkan bahwa hasil post test
pada kelas eksperimen lebih bagus ketimbang kelas control karena terdapat
perbedaan signifikan.
Nilai post test hasil belajar fiqih mahasiswa PAI semester IV kelas control
dan kelas eksperimen ketika di analisis dengan rumus uji t-test, terlihat t hitung
kelas control dan eksperimen yaitu 5, 458 sedangkan t tabel 2,0007 artinya t hitung
lebih besar dari pada t tabel, kesimpulannya, peningkatannaya belajar fiqih
mahasiswa lebih baik kelas eksperimen dari pada kelas control.
Penutup
Merujuk pada hasil penelitian tersebut di atas, dapat disimpulkan sebagaiman
berikut:
a) Model pembelajaran problem based learning berbantu aplikasi PISS KTB
termasuk dalam kategori model pembelajaran yang valid serta dapat
diaplikasikan di kelas mahasiswa PAI terutama mata kuliah fiqih. Berikut
beberapa syarat yang harus terpenuhi:
1. Tersedia jaringan internet yang dapat diakses mahasiswa dan dosen
2. Mahasiwsa mempunyai HP/ laptop yang terinstal aplikasi PISS KTB
3. Dosen mampu mengoprasikan aplikasi PISS KTB
4. Dosen mampu memahami teks arab.
Hasil validasi dari beberapa ahli seperti ahli pembelajaran, validasi ahli media
pembelajaran, ahli materi dan praktisi pendidikan sehingga model pembelajaran
problem based learning berbantu aplikasi PISS KTB termasuk kategori model
pembelajaran valid.
b) Efektifitas model pembelajaran problem based learning sangat terlihat terbukti
dengan menigkatnya hasil belajar mahasiswa pada pembelajaran fiqih.
Sebagaimana diperkuat oleh data hasil uji efektifitas, dimana nilai kelas
eksperimen lebih unggul dibandingkan control. Artinya kelas eksperimen jelas
lebih baik ketimbang kelas control.
116 Ahmad Sodikin, M. Ulin Ni’am, Suhartono
Berlandaskan kesimpulan di atas, maka perlu adanya beberapa saran sebagai
berikut:
a) Bagi pengelola perguruan tinggi menyediakan sarana dan prasarana yang
memadai sehingga dosen lebih kreatif dalam pembelajaran dan meningkat
hasil belajar mahasiswa.
b) Dosen hendaknya merespon terhadap perkembngan teori model-model
pembeljaran PAI
c) Dosen tidak lagi kesulitan memberikan jawaban, namun dituntut agar
menemukan jawabannya sendiri melalui aplikasi PISS KTB.
d) Dosen diminta kreatif dalam melaksanakan model-model pembelajaran.
Daftar Pustaka
Aisida, Sufinatin. “Aplikasi Model Problem Based Learning Sebagai Motivasi
Dalam Pembelajaran Fiqih.” An-Nuha : Jurnal Kajian Islam, Pendidikan,
Budaya dan Sosial 4, no. 1 (August 28, 2017): 16–38.
Amin, Saiful, Sugeng Utaya, Syamsul Bachri, Sumarmi, and Singgih Susilo. Effect
of Problem-Based Learning on Critical Thinking Skill and Environmental
Attitude. Online Submission. Vol. 8, 2020.
https://eric.ed.gov/?q=Problem+Based+learning+model&id=ED606315.
Mailani, Ikrima. “Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis
Problem Based Learning.” AL-USWAH: Jurnal Riset Dan Kajian
Pendidikan Agama Islam 1, no. 2 (January 20, 2019): 129.
https://doi.org/10.24014/au.v1i2.6086.
Maulana, Muhamad Ridwan. “Strategi Dakwah Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah
Kenapa Takut Bid’ah (PISS-KTB) Dalam Diskusi Seputar Agama Melalui
New Media.” B.S. thesis, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif …, n.d.
Mustafa, Sriyanti, Vernita Sari, and Baharullah. “The Implementation of
Mathematical Problem-Based Learning Model as an Effort to Understand
the High School Students’ Mathematical Thinking Ability.” International
Education Studies 12, no. 2 (2019): 117–23.
Pengembangan Model PembelajaranProblem Based Learning BerbantuAplikasi PISS KTB
untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa
117
Novoa, Mauricio. “Innovating Industrial Design Curriculum in a Knowledge-
Based, Participatory and Digital Era.” Design and Technology Education
23, no. 3 (2018): 154–204.
Nurtanto, Muhammad, Herminarto Sofyan, Moh Fawaid, and Rabiman Rabiman.
Problem-Based Learning (PBL) in Industry 4.0: Improving Learning
Quality through Character-Based Literacy Learning and Life Career Skill
(LL-LCS). Online Submission. Vol. 7, 2019.
https://eric.ed.gov/?q=+revolutionary+era+education+4.0&id=ED605214.
Prihantoro, C. Rudy. “Vocational High School Readiness for Applying
Curriculum: Outcome Based Education (OBE) in Industrial 4.0 Era.”
International Journal of Curriculum and Instruction 12, no. 1 (2020): 251–
67.
Setyo, Arie Anang. “Kombinasi Model Pembelajaran NHT Dan Snowball
Throwing Untuk Mengembangkan Ketrampilan Abad 21 Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Sorong.” Qalam : Jurnal Ilmu Kependidikan 8,
no. 2 (December 27, 2019): 82.
Copyright © 2021 Journal Dirasah: Vol.4, No.2, Februari 2020, p-ISSN: 2615-0212, e-
ISSN; 2621-2838
Copyright rests with the authors
Copyright of Jurnal Dirasah is the property of Jurnal Dirasah and its content may not be copied
oremailed to multiple sites or posted to a listserv without the copyright holder's express
writtenpermission. However, users may print, download, or email articles for individual use.
https://ejournal.iaifa.ac.id/index.php/dirasah