pengaruh profitabilitas, likuiditas ana masykurah, eddy
TRANSCRIPT
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas…
Ana Masykurah, Eddy Gunawan
JURNAL PERSPEKTIF EKONOMI DARUSSALAM
Volume 1Nomor 2, November 2019
ISSN. 2656-6540
258
PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS
TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI SYARIAH
(Studi pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Tahun 2013-2018)
Ana Masykurah1, Eddy Gunawan2
1) 2)Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Indonesia
Korespondensi Penulis: [email protected],
Abstract
This study discusses the comparison of profitability ratio, liquidity ratio, and solvability ratio to sukuk
ratings. The sample used in this study is a non-financial company that issues sukuk and has a sukuk rating
issued by PT. PEFINDO and the Indonesian Bond Market Directory. The data used in this study is secondary
data from the financial statements of companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The sample selection
used a purposive sampling method, so that 7 samples were obtained with 42 research data during the period
2013-2018. The data analysis technique used is panel data regression analysis with the help of Software
Eviews 10. The results of the study with multiple linear regression showed that the variable profitability ratio
and solvability ratio does not significant effect to sukuk ratings. While the variable liquidity ratio significant
affect to sukuk rating.
Keywords: Sukuk, sukuk ratings, profitability ratio, liquidity ratio, leverage ratio.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh rasio profitabilitas, rasio likuiditas, dan rasio
solvabilitas terhadap peringkat sukuk. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan non
keuangan yang menerbitkan sukuk dan memiliki peringkat sukuk yang diterbitkan oleh PT.PEFINDO dan
Indonesia Bond Market Directory. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder dari
laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel menggunakan
metode purposive sampling, sehingga diperoleh 7 sampel dengan 42 data penelitian selama periode tahun
2013-2018. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi data panel dengan bantuan software
eviews 10. Hasil penelitian dengan regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel rasio profitabilitas
dan rasio solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat sukuk. Sedangkan variabel rasio
likuiditas berpengaruh signifikan terhadap peringkat sukuk.
Kata Kunci: Sukuk, peringkat obligasi, profitabilitas, likuiditas, dan Solvabilitas.
PENDAHULUAN
Segala ketentuan kehidupan manusia telah Allah SWT tetapkan dalam Al Qur’an, termasuk dalam hal
perekonomian. Kegiatan perekonomian tidak terlepas dari prinsip-prinsip syariah. Islam menganjurkan agar
segala aktifitas ekonomi harus berdasarkan pada prinsip saling meridhai agar tidak terjadi kemudharatan di
dalamnya. Islam melarang kita melakukan bisnis dimana keuntungan yang didapatkan oleh satu pihak berasal
dari kerugian pihak lain (zero sum game) dan menganjurkan kita untuk menjalankan bisnis yang saling
menguntungkan (win win solution). Segala bentuk muamalah yang mengandung unsur maysir, gharar, riba,
serta segala unsur lain yang dapat merugikan salah satu pihak diantaranya dilarang dalam Islam.
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas…
Ana Masykurah, Eddy Gunawan
JURNAL PERSPEKTIF EKONOMI DARUSSALAM
Volume 1Nomor 2, November 2019
ISSN. 2656-6540
259
Islam melarang umatnya menumpuk-numpuk hartanya karena kekayaan akan berada pada satu orang
saja sehingga harta yang dimiliki tidak produktif dan tidak merata. Oleh karena itu kegiatan muamalah yang
sangat dianjurkan dalam Islam adalah investasi, karena dapat mendatangkan keuntungan bagi pemilik modal
juga dapat memberikan manfaat bagi pihak lain sehingga perputaran ekonomi terjadi dan harta menjadi
produktif. Instrumen investasi dalam pasar modal berdasarkan prinsip syariah salah satunya adalah obligasi
syariah yang dikenal dengan sebutan sukuk di Indonesia. sukuk adalah suatu surat berharga yang di keluarkan
oleh emiten kepada pemegang sukuk dalam jangka waktu yang lama dengan memperhatikan prinsip-prinsip
syariah, emiten wajib membayar pendapatan kepada pemegang sukuk yang merupakan bagi hasil, margin
atau fee serta membayar dana sukuk pada saat jatuh tempo. Penerbitan sukuk ada beberapa jenis akad yang
dapat digunakan yaitu: Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, Salam, Istishna, dan Ijarah (MUI, 2002).
Penerbitan obligasi syariah di Indonesia pertamakali sejak tahun 2002 yaitu sukuk korporasi yang
diterbitkan oleh PT. Indosat Tbk kemudian diikuti oleh korporasi-korporasi lain. Perkembangan sukuk di
Indonesia dimulai sejak tahun 2002 dengan di terbitkannya sukuk korporasi. Berdasarkan Gambar 1.1 sukuk
korporasi pada tahun 2002-2005 tumbuh dengan cepat namun sedikit melambat pada tahun 2006 dan
meningkat kembali hingga tahun 2010, selanjutnya di tahun 2011 mengalami sedikit penurunan dan
meningkat kembali hingga tahun 2013. Secara keseluruhan pertumbuhan sukuk pada periode 2002-2013
dapat dikatakan masih lamban.
Walaupun demikian pertumbuhan sukuk setiap tahunnya menunjukkan tren perkembangan yang
meningkat. Gambar 1.2 menunjukkan pertumbuhan sukuk pada tahun 2013-2015 tumbuh dengan cepat.
Namun pada tahun 2014 sukuk outstanding mengalami sedikit penurunan. Menurur penelitian Suriani, (2018)
sukuk outstanding mengalami kenaikan atau penurunan dikarenakan masa jatuh tempo emisi sukuk berbeda-
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas…
Ana Masykurah, Eddy Gunawan
JURNAL PERSPEKTIF EKONOMI DARUSSALAM
Volume 1Nomor 2, November 2019
ISSN. 2656-6540
260
beda. Sehingga pada saat perusahaan menerbitkan sukuk dan sukuk sebelumnya masih banyak yang beredar
bisa terjadi akumulasi sukuk outstanding bertambah dan pada saat emisi sukuk sebelumnya banyak yang
sudah jatuh tempo maka akumulasi sukuk outstanding bisa menurun. Namun pertumbuhan sukuk kembali
meningkat pada tahun 2015-2018. Setiap tahun terjadi peningkatan jumlah emisi sukuk yang sangat pesat. Hal
ini menunjukkan bahwa sukuk semakin diminati oleh banyak investor. Data Indonesia Stock Exchange (IDX)
per Desember 2018 jumlah obligasi dan sukuk yang sudah terbit dan akan jatuh tempo sebanyak 689, yang
terdiri dari 585 obligasi dari 116 perusahaan dan 104 sukuk dari 22 perusahaan.
Peringkat sukuk adalah salah satu faktor yang menjadi pertimbangan penting bagi investor sebagai
sumber informasi mengenai kemungkinan kegagalan utang dan risiko yang ditanggung oleh perusahaan yang
menjadi emiten. Bapepam, (2012) menyatakan setiap penerbitan sukuk wajib disertai pemeringkatan efek.
Oleh karena itu para investor dapat menggunakan informasi peringkat sukuk untuk mengukur kinerja
perusahaan penerbit sukuk dan mengetahui seberapa besar keuntungan serta risiko yang akan diperoleh.
Peringkat sukuk mempunyai dua kategori yaitu: Investment grade merupakan obligasi yang
mempunyai peringkat tinggi dengan risiko gagal bayar yang rendah (Tamara, 2013). Kemudian non
investment grade merupakan obligasi yang memiliki peringkat rendah dengan risiko gagal bayar yang tinggi,
Pemberian peringkat obligasi ini dilakukan oleh agen pemerintah yang independen, objektif, dan dapat
dipercaya. Agen pemeringkat terbesar di dunia adalah fitch rating, moody’s, dan standard & poor’s. Agen
sekuritas utang di Indonesia yaitu PT. PEFINDO (pemeringkat efek Indonesia) dan PT Kasnic Credit Rating
Indonesia.
Proses penentuan peringkat sukuk dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor keuangan
maupun faktor non-keuangan. Faktor keuangan dapat dilihat dari data rasio keuangan (likuiditas,
profitabilitas, solvabilitas, aktivitas), ukuran perusahaan, dan pertumbuhan perusahaan (growth). Sedangkan
faktor non keuangan dapat dilihat dari umur obligasi (maturity), jaminan (secure), kualitas auditor, struktur
sukuk, dan Good Corporate Governance (GCG).
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas…
Ana Masykurah, Eddy Gunawan
JURNAL PERSPEKTIF EKONOMI DARUSSALAM
Volume 1Nomor 2, November 2019
ISSN. 2656-6540
261
Fokus peneliti dalam penelitian ini adalah rasio keuangan. Karena rasio keuangan dianggap lebih
menggambarkan kinerja sebuah perusahaan. Rasio keuangan pertama yang menarik perhatian penulis adalah
profitabilitas yang diukur menggunakan Return On Asset (ROA), rasio ini menggambarkan keefektifan
perusahaan dalam memperoleh keuntungan . Semakin besar rasio ini semakin baik kinerja perusahaan dalam
memperoleh keuntungan. Penelitian oleh Fachrurrozie & Jayanto (2014); Mardiah, dkk (2014); Elhaj, dkk
(2015) Veronica (2015); Pebruary (2016); dan Biyantoro (2018) menyatakan rasio profitabilitas berpengaruh
positif terhadap peringkat sukuk. Hasil yang sebaliknya diteliti oleh Kusbandiyah, dkk (2014); Malia &
Andayani (2015); Kurnianto (2016); dan Azry (2017) dan Lukman (2017) profitabilitas tidak berpengaruh
terhadap peringkat sukuk.
Kedua, likuiditas merupakan rasio yang menunjukan kesanggupan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban (utang) jangka pendek menggunakan Current Ratio (CR). Penelitian Pebruary (2016) dan Veronica
(2015) likuiditas secara simultan berpengaruh terhadap peringkat sukuk. Sedangkan Azry (2017) & Lukman
(2017) dalam penelitian mereka menjelaskan bahwa variabel rasio likuiditas tidak berpengaruh terhadap
peringkat sukuk.
Rasio keuangan terakhir adalah solvabilitas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya dengan menggunaan Dept to Equity Ratio (DER) untuk
membandingkan antara seluruh utang dengan seluruh ekuitas. Penelitian dari Mardiah, dkk. (2014), Elhaj,
dkk. (2015), Pebruary (2016), Azry (2017), Lukman (2017) dan Biyantoro (2018) menjelaskan bahwa rasio
solvabilitas berpengaruh negatif terhadap peringkat sukuk. Sedangkan penelitian dari Purwaningsih (2013),
Fachrurrozie & Jayanto (2014), Kusbandiyah & Wahyuni (2014), Melis (2014), mengatakan sebaliknya.
Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang telah dijabarkan sebelumnya akan sangat menarik untuk
meneliti kembali mengenai pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas terhadap peringkat sukuk.
Pembaharuan dari penelitian ini terletak pada sampel dan tahun yang akan diteliti. Penelitian ini akan
dilakukan pada perusahan non keuangan penerbit sukuk yang terdaftar di bursa efek Indonesia serta
diperingkan oleh PT. PEFINDO dan Indonesia Bond Market Directory pada tahun 2013-2018.
TINJAUAN TEORITIS
Obligasi
Bursa Efek Indonesia (BEI) (2018) mengartikan obligasi sebagai surat utang jangka menengah-
panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar
imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan
kepada pihak pembeli obligasi tersebut.
Obligasi syariah
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas…
Ana Masykurah, Eddy Gunawan
JURNAL PERSPEKTIF EKONOMI DARUSSALAM
Volume 1Nomor 2, November 2019
ISSN. 2656-6540
262
Obligasi syariah di Indonesia dikenal dengan sebutan sukuk. Sukuk berasal dari bahasa Arab yaitu sak
(yang bermakna tunggal) dan sukuk (yang bermakna jamak) yang memiliki arti mirip dengan sertifikat atau
note (Suriani, 2018). MUI (2002) menjelaskan sukuk adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan
prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah. Sukuk mirip dengan obligasi
konvensional dengan perbedaan pokok antara lain berupa penggunaan konsep imbalan dan bagi hasil sebagai
pengganti bunga, adanya suatu transaksi pendukung (underlying transaction) berupa sejumlah aset tertentu
yang menjadi dasar penerbitan sukuk dan adanya akad atau perjanjian antara para pihak yang disusun
berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Selain itu, sukuk juga terstruktur secara syariah agar instrument keuangan
ini aman dan terbebas dari riba, gharar dan maysir.
Jenis-Jenis Sukuk
Berdasarkan strukturnya sukuk terdiri dari berbagai jenis yang dikenal secara international dan telah
mendapatkan pengabsahan AAOIFI yaitu: Berdasarkan Jenis Akad, Ada 6 jenis akad yang digunakan dalam
sukuk yaitu akad murabahah, akad mudharabah, akad musyarakah, akad Istishna’, akad ijarah dan akad
salam. Sukuk berdasarkan jenis akad adalah sertifikat yang memiliki issue bernilai sama, yang di laksanakan
sesuai dengan jenis akad yang dikeluarkan oleh perusahaan atau emiten, pemerintah, atau institusi lainnya, dan
bisa diperdagangkan di pasar. kemudian pihak pengeluar sukuk wajib membayar pendapatan kepada
pemegang sukuk berupa bagi hasil, margin atau fee serta pembayaran kembali pokok sukuk pada saat jatuh
tempo. AAOIFI menegaskan prinsip sukuk berdasarkan jenis akad harus menyatakan klaim atas aset. Jika
underlier adalah utang, maka tidak dapat diperdagangkan.
Berdasarkan Pembagian atau Pendapatan Hasil, sukuk dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu: Pertama
sukuk margin merupakan sukuk yang melakukan pembayaran pendapatan bersumber dari margin keuntungan
akad jual beli. Sukuk ini terdiri dari Sukuk Murabahah, Sukuk Salam dan Sukuk Istishna. Kedua sukuk fee
adalah sukuk yang melakukan pembayaran pendapatan yang bersifat tetap karena bersumber dari pendapatan
tetap dari sewa atau fee. Sukuk ini hanya terdiri dari sukuk ijarah. dan yang terakhir yaitu sukuk bagi hasil
merupakan sukuk pembayaran pendapatan berdasarkan bagi hasil dari hasil yang diperoleh dalam usaha yang
dibiayai. Sukuk ini terdiri dari sukuk mudharabah dan sukuk musyarakah (Suriani, 2018).
Berdasarkan basis pembiayaan (Ryandono, 2009) membagi sukuk kedalam dua jenis yaitu:1) Sukuk
asset adalah pembiayaan yang berbasis pada aset. Skema sukuk yang digunakan adalah Sukuk Salam, Sukuk
Istishna, Sukuk Murabahah. 2) Sukuk Ijarah dan Sukuk Equity (Penyertaan) adalah pembiayaan yang berbasis
pada penyertaan modal. Sukuk ini terdiri dari Sukuk Mudharabah dan Sukuk Musyarakah. Dan berdasarkan
Jangka Waktu, sukuk terbagi ke dalam tiga golongan yaitu equity-backed yang merupakan golongan sekuritas
jangkan panjang yakni Sukuk Musyarakah. Sukuk yang berdasarkan asset-backed adalah sukuk yang
digolongkan ke dalam sekuritas jangka pendek yaitu terdiri dari Sukuk Mudharabah, Ijarah, Salam, Dan
Istishna. Sedangkan golongan pure-debt atau pure Sukuk adalah sukuk mudharabah di dalam imbalan dibayar
tetap untuk jangka waktu pendanaan (Ariff, 2014).
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas…
Ana Masykurah, Eddy Gunawan
JURNAL PERSPEKTIF EKONOMI DARUSSALAM
Volume 1Nomor 2, November 2019
ISSN. 2656-6540
263
Peringkat Obligasi
Pentingnya peringkat obligasi bagi perusahaan maupun investor adalah untuk melihat risiko gagal
bayarnya suatu efek yang dikeluarkan. Menurut Magreta (2009) dan Nurmayanti (2012) Peringkat obligasi
merupakan indikator ketepatan pembayaran pokok dan bunga utang obligasi, serta mencerminkan skala risiko
dari semua obligasi yang diperdagangkan.
Rasio Profitabilitas
Syamsuddin, (2009) menjelaskan rasio profitabilitas merupakan rasio yang mengukur secara
keseluruhan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah seluruh aktiva yang
tersedia di dalam perusahaan tersebut. Rasio ini diukur menggunakan Return on Asset dengan rumus:
Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan kesanggupan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka
pendek (Kasmir, 2013). Rasio ini memberikan informasi mengenai kemampuan aktiva lancar untuk menutup
utang lancar yang diukur menggunakan Current ratio dengan rumus berikut.
𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =Aktiva Lancar
Utang Lancar x 100%
Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek
maupun jangka panjang apabila perusahaan dilikuidasi (Harahap, 2013). Rasio ini dapat dihitung dengan
menggunakan Debt to equity ratio atau rasio utang terhadap modal sendiri dengan rumus berikut.
METODOLOGI PENELITIAN
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang mengeluarkan obligasi syariah dan laporan
keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2013-2018 . Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, dengan kriteria berikut. 1) sukuk yang
terdaftar di BEI dan terus beredar selama periode 2013-2018; 2) Sukuk yang memiliki informasi rating selama
periode 2013-2018; 3) Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan dan informasi tanggal
publikasi laporan keuangan selama periode 2013-2018. Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh sampel
penelitian sebanyak 7 perusahaan.
Teknik penggumpulan data menggunakan Library Research. Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah peringkat sukuk. Pengukuran dilakukan dengan skala nominal dengan mengkonversikan peringkat
sukuk. Konversi nilai sukuk yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1.1. Variabel
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas…
Ana Masykurah, Eddy Gunawan
JURNAL PERSPEKTIF EKONOMI DARUSSALAM
Volume 1Nomor 2, November 2019
ISSN. 2656-6540
264
independen dalam penelitian adalah rasio keuangan yang meliputi rasio profitabilitas (ROA), rasio likuiditas
(CR), dan rasio solvabilitas (DER).
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan menggunakan
bantuan software Eviews 10. Teknik analisis yang digunakan meliputi : (1) statistik deskriptif; (2) uji asumsi
klasik; dan (3) uji statistik. Spesifikasi persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:
𝒀 = ß𝟎 + ß𝟏𝐑𝐎𝐀 + ß𝟐𝐂𝐑 + ß𝟑𝐃𝐄𝐑 + 𝒆
Keterangan :
ß0 = Konstanta
ß1 − ß2 − ß3 = Koefisien Regresi
ROA = Rasio Profitabilitas
CR = Rasio Likuiditas
DER = Rasio Solvabilitas
E = Error
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Peringkat Sukuk
Peringkat sukuk merupakan skala risiko yang di tentukan oleh agen peringkat efek yang menunjukkan
keamanan sukuk dalam membayar bunga atau margin dan pokok pinjaman. Tujuan peneliti memilih objek
perusahaan non keuangan yang mengeluarkan sukuk dan telah diperingkati oleh badan peringkat efek yang
independen tidak lain untuk melihat rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan peringkat sukuk
pada periode 2013-2018, ada 22 perusahaan yang mengeluarkan sukuk di bursa efek indonesia. Perusahaan
sektor keuangan tidak termasuk dalam kriteria, sehingga perusahaan non keuangan selama periode
pengamatan sebanyak 8 perushaan. Namun perusahaan yang memenuhi kriteria dalam penelitian hanya 7
perusahaan. Adapun perusahaan yang memenuhi kriteria pengambilan sampel adalah sebgai berikut:
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas…
Ana Masykurah, Eddy Gunawan
JURNAL PERSPEKTIF EKONOMI DARUSSALAM
Volume 1Nomor 2, November 2019
ISSN. 2656-6540
265
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
maksimum dan minimum. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai distribusi dan
perilaku data sampel tersebut (Sugiyono, 2012). Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan menggunakan
software Eviews 10, ditemukan beberapa karakteristik dari masing-masing variabel yang dapat diperhatikan
dalam Tabel 1.3. Tabel tersebut menunjukkan nilai rata-rata (mean), nilai maksimum dan minimum serta nilai
standar deviasi dari masing-masing variabel.
Peringkat sukuk merupakan indicator ketepatan pembayaran pokok serta cerminan skala risiko dari
semua sukuk yang diperdagangkan. Rata-rata peringkat sukuk perusahaan adalah 12,85714, peringkat
terendah 0 dan tertinggi 19 dengan nilai standar deviasi 6,213955. Rata-rata ROA sebesar 0,060164 dengan
nilai minimum -0,137000 an maksimum 1,908000 serta standar deviasi 0,297574. Sementara itu rata-rata nilai
CR adalah 1,121881 dengan nilai minimum 0,118000 dan maksimum 2,660000 dan standar deviasi 0,545187
selanjutnya untuk rata-rata DER sebesar 1,103838 dengan nilai minimum DER sebesar -1,710000 dan
maksimum sebesar 3,690000 serta nilai standar deviasi sebesar 0,967139. Variabel Y yang diwakili oleh
rating sukuk, rasio CR, dan rasio DER memiliki distribusi data yang baik. Hal ini dikarenakan nilai rata-
ratanya lebih besar dari pada nilai standar deviasi.
Berdasarkan uji chow dan hausman model yang terpilih dalam penelitian ini adalah Fixed Effect Model
(FEM). Pengujian asumsi klasik regresi data panel yang digunakan hanyalah uji multikolinieritas dan
heteroskedastisitas (Iqbal, 2015). Dari hasil pengujian model regresi terbebas dari asumsi klasik.
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas…
Ana Masykurah, Eddy Gunawan
JURNAL PERSPEKTIF EKONOMI DARUSSALAM
Volume 1Nomor 2, November 2019
ISSN. 2656-6540
266
Hasil Analisis Regresi
Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang sig nifikan dari variabel
bebas terhadap variabel terikat. Berikut ini adalah pengujian regresi untuk mengetahui pengaruh ukuran
profitabilitas (ROA), likuiditas (CR) dan solvabilitas (DER) terhadap peringkat sukuk.
Berdasarkan Tabel 4.7 model penelitian ini adalah:
Y = 10,29051 – 0,188719 ROA + 2,577309 CR – 0,283963 DER + 1,015298
Berdasarkan model tersebut dapat dijelaskan bahwa nilai koefisien konstanta (C) adalah sebesar
10,29051, menunjukkan jika seluruh variabel bebas bernilai nol, maka akan diperoleh nilai Y sebesar
10,29051. Nilai koefisien ROA adalah – 0,188719, menunjukkan jika ROA mengalami penurunan sebesar
0,188719% maka peringkat sukuk akan meningkat sebesar 1%, bila nilai variabel lainnya dianggap konstan.
Nilai koefisien CR adalah 2,577309, menunjukkan jika CR mengalami peningkatan sebesar 2,577309% maka
peringkat sukuk akan meningkat sebesar 1%, bila nilai variabel lainnya dianggap konstan. Nilai koefisien
DER adalah -0,283963, menunjukkan jika DER mengalami penurunan sebesar 0,283963% maka peringkat
sukuk akan meningkat sebesar 1%, bila nilai variabel lainnya dianggap konstan.
Uji Koefisien Determinasi (R2 )
Koefisien determinasi (R2) adalah ukuran dari daerah yang tumpah tindih antara keberadaan variasi dari
variabel dependen yang dijelaskan oleh variasi dari variabel independen. Secara verbal R2 mengukur proporsi
atau persentasi dari variasi total pada variabel dependen yang dijelaskan oleh model regresi (Gujarati &
Porter, 2010). Tabel 1.5 menunjukkan bahwa R2 sebesar 0,951405 mengindikasikan bahwa pengaruh variabel
independen dapat menjelaskan variabel dependen sebesar 95,14%, sedangkan sisanya sebesar 4,86%
dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model yang dianalisis.
Uji parsial (t)
Uji t bertujuan untuk melihat pengaruh singnifikansi variabel independen terhadap variabel dependen
secara parsial, yang dapat dilihat dari t parsial. Hasil olah data dapat dilihat pada Tabel 1.6.
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas…
Ana Masykurah, Eddy Gunawan
JURNAL PERSPEKTIF EKONOMI DARUSSALAM
Volume 1Nomor 2, November 2019
ISSN. 2656-6540
267
ROA memiliki nilai koefisien yang negatif dan tidak signifikan. Artinya ROA tidak berpengaruh
signifikan terhadap peringkat sukuk. Hal ini dikarenakan probabilitas 0,8389 atau > 0,05. CR memiliki nilai
koefisien yang positif yaitu 2,577309 dan signifikan terhadap peringkat sukuk. Hal ini dikarenakan
probabilitas 0,0054 atau < 0,05. DER memiliki nilai koefisien negatif tidak signifikan dengan peringkat sukuk
yaitu 0,3519 atau > 0,05.
Uji Simultan (F)
Uji F bertujuan untuk melihat variabel independen berpengaruh signifikan atau tidak secara simultan
(bersamaan) yang dapat dilihat dari uji F pada Tabel 1.7.
Tabel 1.7 memperlihatkan nilai uji F sebesar 69.61148 dengan p value sebesar 0.000000 dimana < 0,05
atau batas kritis penelitian, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel profitabiltas (ROA), Likuiditas (CR)
dan Solvabilitas (DER) secara serentak dan signifikan mempengaruhi peringkat sukuk (obligasi syariah)
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara simultan rasio profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas
secara bersamaan mempengaruhi peringkat obligasi syariah. Sedangkan hasil pengujian hipotesis secara
parsial menunjukkan profitabilitas (ROA), dan solvabilitas (DER) tidak berpengaruh terhadap peringkat
sukuk. Sementara itu likuiditas (CR) memiliki pengaruh positif terhadap peringkat sukuk.
Rasio profitabilitas menunjukkan besar kecilnya laba yang di peroleh perusahaan tidak berdampak
terhadap peringkat sukuk. Hasil dari penelitian ini berbanding lurus dengan penelitian Azry (2017) dan
Lukman (2017). Artinya dengan laba yang tinggi belum tentu mempunyai peringkat obligasi yang invesment
grade. Investasi dalam bentuk obligasi sebenarnya tidak di pengaruhi oleh probalitas perusahaan karena
investor tetap menerima tingkat margin yang telah ditentukan (Almilia & Devi, 2007).
Semakin tinggi angka rasio likuiditas perusahaan maka semakin baik peringkat perusahaan tersebut.
Hasil penelitian ini berbanding lurus dengan penelitian Veronika (2015) dan Pebruary (2016). Artinya
investor dirasa perlu menilai kelayakan jumlah utang yang dimiliki untuk mendanai operasional perusahaan.
Perusahaan setidaknya memiliki proporsi jumlah utang yang lebih kecil dari jumlah modal yang di miliki.
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas…
Ana Masykurah, Eddy Gunawan
JURNAL PERSPEKTIF EKONOMI DARUSSALAM
Volume 1Nomor 2, November 2019
ISSN. 2656-6540
268
Hasil dari rasio solvabilitas semakin besar angka rasio solvabilitas, maka semakin kecil fleksibilitas
keuangan perusahaan dan semakin besar kemungkinan perusahaan menghadapi masalah keuangan dimasa
yang akan datang. Dikarenakan perusahaan lebih besar didanai oleh utang dibandingkan modal pemilik
perusahaan. Hasil penelitian ini berbanding lurus dengan penelitian Biyantoro (2018), Pebruary (2016) dan
Elhaj, dkk (2015).
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Setelah melakukan analisis hasil regresi pengaruh profitabilitas, Likuiditas dan solvabilitas terhadap
peringkat obligasi syariah (studi pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2013-2017), didapatkan hasil yang berbeda pada setiap variabel. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulan bahwa: Profitabilitas Return on Asset (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat
sukuk. Artinya besar kecilnya laba yang diperoleh perusahaan tidak berdampak pada peringkat sukuk.
Likuiditas Current Ratio (CR) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap peringkat sukuk. Artinya
bahwa semakin besar kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya maka peringkat
sukuk akan semakin baik. Solvabilitas Dept to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh signifikan terhadap
peringkat sukuk. Artinya bahwa peringkat sukuk tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya dana suatu perusahaan
yang diperoleh dari utang. Akan tetapi secara simultan rasio profitabilitas, rasio likuiditas, dan rasio
solvabilitas berpengaruh terhadap peringkat sukuk.
Saran
Bagi pihak manajemen perusahaan, rasio keuangan merupakan faktor penting dalam menentukan
peringkat sukuk. Oleh karena itu, pihak manajemen harus mampu mengawasi kinerja keuangan perusahannya
dengan baik dan teliti, terutama dalam menentukan proporsi hutang. Karena hutang sangat erat kaitannya
dengan risiko gagal bayar yang sangat berkaitan dengan peringkat sukuk. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin
meneliti lebih jauh mengenai peringkat sukuk, hendaknya melakukan beberapa perbedaan seperti dengan
memilih objek penelitian yang lebih luas dan menambahkan indikator, baik berupa faktor keuangan maupun
non-keuangan seperti size, maturity, reputasi auditor dan lainnya. Selain itu, hendaknya pengamatan
diperpanjang, mengingat investor melihat prediksi jangka panjang dibandingkan dengan jangka waktu yang
relatif pendek. Selain itu peneliti selanjutnya juga dapat mengkaji penyebab terjadinya perbedaan hasil
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions. (2008). Guidance Statement on
Accounting for Investment and Amandement. Financial Accounting Standard No. 17. Manama. Bahrain:
AAOIFI.
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas…
Ana Masykurah, Eddy Gunawan
JURNAL PERSPEKTIF EKONOMI DARUSSALAM
Volume 1Nomor 2, November 2019
ISSN. 2656-6540
269
Ariff, M. (2014). Sukuk Securities. John Wiley & Sons Singapore Pte. Ltd.
Azry, D H. (2017). Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Liquiditas, dan Ukuran
Perusahaan terhadap Peringkat Sukuk pada Perusahaan Non Keuangan Tahun 2011-2014. (Skripsi).
UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan. (2012). Lampiran Keputusan tantang Pemeringkatan
Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk. Jakarta: Kementrian Keuangan Republik Indonesia, BAPEPAM
LK.
Biyantoro, C T S. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan, dan Pertumbuhan
Perusahaan terhadap Peringkat Sukuk (Studi Empiris terhadap Perusahaan Penerbit Sukuk di
Kawasan Timur Tengah oleh Fitch Rating pada Tahun 2013-2016). (Skripsi). UII, Yogyakarta.
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. 2002. Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 32/DSN-
MUI/IX/2002. Tentang Obligasi Syariah.
Elhaj, M. A. A., Muhamed, N. A., & Ramli, N. M. (2015). The Influence of Corporate Governance, Financial
Ratios, and Sukuk Structure on Sukuk Rating. Procedia Economics and Finance, 31(McMillen 2007),
62–74.
Fachrurrozie, T. N., & Jayanto, P. Y. (2014). Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Rating Sukuk dengan
Manajemen Laba sebagai Variabel Intervening. Accounting Analysis Journal, 3, 109–117.
Harahap, S. (2013). Analisa Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Indonesia Stock Exchange. (2018). Obligasi & sukuk korporasi. (Online) (https://www.idx.co.id/data-
pasar/data-obligasi-sukuk-korporasi/). Diakses 20 Desember 2018.
Iqbal, M. (2015). Regresi Data Panel 2 “Tahap Analisis”. Melalui http://dosen.perbanas.id/regresi-data-
panel-2-tahap-analisis/[5/7/19].
Kasmir. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Kurnianto, S. (2016). Artikel Ilmiah Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Sinking Fund dan
Solvabilitas guna Memprediksi Pemeringkatan Sukuk di Indonesia. Surabaya: Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Perbanas.
Kusbandiyah, A., & Wahyuni, S. (2014). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi
Syariah: Studi Empiris pada Pasar Obligasi Syariah di Indonesia. Seminar Nasional Dan Call for
Paper Program Studi Akuntansi FEB UMS, 29–46.
Lukman, T U. (2017). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi Di Bursa Efek
indonesia. (Skripsi). Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Magreta & Poppy, N. (2009), Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi Ditinjau dari
Faktor Akuntansi dan Non Akuntansi, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 11, 143-154.
Malia, L., & Andayani. (2015). Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Peringkat Sukuk. Jurnal Ilmu &Riset
Akuntansi, 4, 1–15.
Mardiah, G., Malik, Z. A., & Nurdin. (2014). Pengaruh Likuiditas , Profitabilitas dan Solvabilitas terhadap
Peringkat Sukuk ( Penelitian Terhadap Perusahaan-Perusahaan yang Menerbitkan Sukuk dan Terdaftar
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas…
Ana Masykurah, Eddy Gunawan
JURNAL PERSPEKTIF EKONOMI DARUSSALAM
Volume 1Nomor 2, November 2019
ISSN. 2656-6540
270
di Bursa Efek Indonesia Selama Periode 2009-2014 ). Prosiding Keuangan Dan Perbankan Syariah,
95–102.
Nurmayanti, P & Setiawati, E (2012), Bond Rating dan Pengaruhnya terhadap Laporan Keuangan, Pekbis
Jurnal, 4, 95-106.
Pebruary, S. (2016). Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Liquiditas, Rasio Solvabilitas, Dan Pendapatan
Bunga Terhadap Ranting Sukuk Korporasi Periode 2010-2013. Jurnal dinamika ekonomi dan bisnis,
13, 94-112.
Pemeringkat Efek Indonesia. (2019). (Online) (www.pefindo.com). Diakses 19 Mai 2019.
Purwaningsih, A. (2008).Pemilihan Rasio Keuangan Terbaik untuk Memprediksi Peringkat Obligasi: Studi
pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Kinerja,12, 92.
Ryandono, M. N. (2009). Bursa Efek dan Investasi Syariah. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta.
Syamsuddin. (2009). Manajemen keuangan perusahaan. Jakarta: PT. Raja grafindo persada.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D). Bandung:
Alfabeta.
Suriani. (2018). Pengaruh Sukuk Terhadap Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Melalui Mekanisme Transmisi
Kebijakan Moneter di Indonesia. (Disertasi ). Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Tamara, K. (2013). Analisis Model Prediksi Pemeringkatan Obligasi Syariah Perusahaan dengan Pendekatan
Rasio Keuangan di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Penelitian, 10, 232–253.
Veronica, A. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur.
Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya. Vol.13 No.2 Juni, 271-181.