pengaruh motivation dan terhadap employee …
TRANSCRIPT
CAKRAWALA – Repositori IMWI | Volume 1, Nomor 1, April 2018
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814
15
PENGARUH MOTIVATION DAN JOB SATISFACTION TERHADAP EMPLOYEE
PERFORMANCE KOPERASI SIMPAN PINJAM SEJAHTERA BERSAMA (KSP-
SB) DI KOTA SUKABUMI
Bambang Somantri1) dan Anisya Salmah Aga2)
1Program Studi Manajemen, Institut Manajemen Wiyata Indonesia
[email protected] 2Program Studi Manajemen, Institut Manajemen Wiyata Indonesia
Abstract
In regard with the Indonesian economy, the cooperative as one of the business entities that have the
objective to stabilize the Indonesian economy and as one of the drivers of Indonesia's economic
growth, is required to improve the work performance of human resources. In Koperasi Simpan
Pinjam Sejahtera Bersama (KSP-SB) branch of Sukabumi, it was found that there was a decrease in
employee performance. This study aims to analyze the influence of motivation and job satisfaction
on employee performance of Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama (KSP-SB) in Sukabumi. A
model was designed where employee performance as dependent variable, motivation and job
satisfaction as independent variables. Methods of data analysis using a population sample where the
number of samples is less than one hundred people as many as 35 employees. Quality testing
instruments techniques include test validity and reliability testing, classical assumptions, and
techniques of data analysis using descriptive analysis and correlation, while for hypothesis testing
used multiple linear regression analysis, T test , and F test using SPSS program. The result of t-
test (partially) shows that motivation do not have a significant impact on employee performance. Job
satisfaction partially have a positive and significant impact on employee performance, while
simultaneously, motivation and job satisfaction have a positive and significant impact on employee
performance.
Keywords: Motivation, Job Satisfaction, and Employee Performance.
PENDAHULUAN
Koperasi merupakan landasan
perekonomian bangsa Indonesia. Pemerintah
Indonesia memilih koperasi sebagai salah satu
badan usaha yang mempunyai tujuan untuk
menstabilkan ekonomi negara dan sebagai salah
satu pendorong pertumbuhan ekonomi yang
berasaskan kekeluargaan. Koperasi di Indonesia
mengalami perkembangan yang cukup
signifikan. Koperasi telah memberikan
sumbangan yang cukup besar terhadap
perekonomian Indonesia. Menteri Koperasi dan
UKM AAGN Puspayoga mengungkapkan
bahwa sumbangan koperasi terhadap roda
perekonomian utama Produk Domestik Bruto
(PDB) meningkat sebanyak 3,9 persen dalam 2,5
tahun ini (tercatat dari tahun 2015 sampai tahun
2017). Meskipun telah mengalami
perkembangan yang cukup pesat namun,
sumbangan koperasi terhadap perekonomian
negara masih terbilang rendah di mana Indonesia
hanya 3,9 persen, sedangkan Perancis sudah
mencapai 18%, Belanda 18%, dan Selandia Baru
20%. Prayoga menyebutkan bahwa salah satu
cara untuk meningkatkan kontribusi koperasi
terhadap PDB yaitu dengan menjalankan
reformasi total koperasi yang ada di Indonesia.
koperasi sebagai salah satu lembaga
penerima yang dapat memanfaatkan pemberian
hak lahan yang akan diberikan oleh pemerintah.
Koperasi untuk bisa mengelola pemberian hak
lahan dari pemerintah, harus bisa memiliki
kemampuan manajemen yang baik, maka dari itu
dibutuhkan sumber daya manusia yang
berpotensi tinggi. Sumber daya manusia
mempunyai peranan yang sangat penting dalam
meningkatkan kinerja suatu organisasi.
16
CAKRAWALA – Repositori IMWI | Volume 1, Nomor 1, April 2018
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814
Employee performance merupakan hal yang
memengaruhi seberapa besar karyawan
memberikan kontibusinya kepada koperasi.
Performance adalah hasil yang diperoleh
melalui fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan
selama periode tertentu. Manajemen koperasi
untuk bisa mencapai tujuannya, harus bisa
mencari cara untuk bisa meningkatkan kinerja
para karyawannya diantaranya dengan
memberikan para karyawan motivation dan
meningkatkan job satisfaction para
karyawannya.
Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama
(KSP-SB) merupakan salah satu contoh koperasi
simpan pinjam yang sedang berkembang pesat di
Indonesia dan merupakan bentuk usaha yang
berbadan hukum koperasi, didirikan pada
tanggal 5 Januari 2004 di Kota Bogor. Koperasi
Simpan Pinjam Sejahtera Bersama (KSP-SB)
dalam mengembangkan usahanya, terkadang
mengalami penurunan performence dalam
mencapai target organisasi. hal ini dapat dilihat
dari data laporan tahunan dana anggota
simpanan untuk remunerasi tahun 2014-2017 di
bawah ini:
Grafik 1
Laporan Tahunan Dana Anggota Simpanan untuk Remunerasi
Tahun 2014 – 2017
Sumber: Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama (KSP-SB) Cabang Kota Sukabumi Jl. RE
Martadinana tahun 2014-2017.
Grafik di atas menunjukkan bahwa terdapat
masalah di KSP-SB Cabang Kota Sukabumi, hal
ini terlihat dari tahun 2014 sampai dengan tahun
2017 pertumbuhan Dana Anggota (DA) setiap
tahunnya belum bisa mencapai target organisasi.
Target organisasi yang tidak tercapai dan
rendahnya pertumbuhan DA di KSP-SB pada
tahun 2016 menunjukkan bahwa adanya masalah
penurunan employee performance khususnya
penurunan employee performance di bagian
dinas luar. Employee performance di KSP-SB
yang menurun tidak terlepas dari faktor-faktor
masalah eksternal maupun internal. Faktor yang
lebih memengaruhi yaitu faktor internal
menyangkut rendahnya kualitas SDM yang
menyebabkan menurunnya motivation dan job
satisfaction yang ada dalam diri karyawan yang
berdampak pada employee performance
terhadap koperasi, pengelolaan organisasi dan
usaha koperasi. Fenomena yang terjadi di
Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama
(KSP-SB) cabang Kota Sukabumi saat ini seperti
terjadinya penurunan motivation dan tidak
adanya job satisfaction dalam diri karyawan bisa
17
CAKRAWALA – Repositori IMWI | Volume 1, Nomor 1, April 2018
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814
berdampak pada kesehatan koperasi dan bisa
memengaruhi kelangsungan usaha di Koperasi
Simpan Pinjam Sejahtera Bersama (KSP-SB) di
Kota Sukabumi. Melihat fenomena di atas, maka
penulis merasa penting melakukan penelitian.
Hal itu ditujukan agar koperasi ini dapat terus
memajukan masyarakat. Tentu saja tujuan utama
koperasi ini perlu didukung seperti di amanatkan
oleh undang-undang.
TINJAUAN PUSTAKA
Motivation
Abraham Maslow dalam Mangkunegara
(2013) mengemukakan bahwa motivation adalah
energi, kekuatan atau dorongan yang dimiliki
oleh seseorang yang bisa memberikan efek yang
kuat dan antusias yang tinggi untuk mencapai
tujuan yang diinginkannya, baik yang berasal
dari dalam dirinya sendiri (instrinsik motivation)
maupun dari luar diri seseorang (ekstrinsik
motivation). Seth (2003) menyatakan bahwa
motivation adalah proses internal yang membuat
seseorang bergerak menuju suatu tujuan.
Rockson (2005) juga mendefinisikan motivation
sebagai dorongan batin yang memberi energi
pada seseorang untuk melakukan sesuatu.
Rockson juga menambahkan bahwa motivation
memunculkan, mengendalikan, dan menopang
perilaku yang diarahkan pada tujuan. Hasibuan
dalam Ragil (2013) berpendapat bahwa hasil
performance seorang karyawan bisa ditentukan
dan dipengaruhi oleh faktor motivation. Jika
dalam diri seseorang terdapat motivation untuk
melakukan suatu pekerjaan, maka orang itu akan
melaksanakan tugas dan pekerjaannya dengan
sebaik mungkin dan berusaha untuk
mewujudkan dan menyelesaikan tugas sesuai
dengan harapannya.
Faktor-faktor yang memengaruhi motivation
Faktor-faktor lain yang memengaruhi
motivation seorang karyawan menurut Anyim
dan Chidi (2012) terbagi ke dalam dua faktor
motivation yaitu:
1) Faktor Moneter atau financial yaitu faktor
yang terdiri dari unsur-unsur seperti gaji atau
upah, bonus, insentif, dan insentif khusus
individu.
2) Faktor Non Moneter atau non financial terdiri
dari unsur-unsur sebagai berikut: Status atau
jabatan, apresiasi dan pengakuan,
pendelegasian wewenang, kondisi kerja dan
keamanan kerja.
Dimensi Motivation
Operasionalisasi variabel penelitian
motivation menurut Maslow dalam
Mangkunegara (2013) mencakup lima dimensi
diantaranya:
1) Physiological Needs (Kebutuhan Fisik dan
Biologis).
2) Safety and Security Needs (Kebutuhan
Keselamatan dan Keamanan).
3) Affiliation or Acceptance Needs (Kebutuhan
sosial).
4) Esteem or status Needs (Kebutuhan akan
Penghargaan).
5) Actualization (Aktulisasi Diri).
Job Satisfaction
Teori Herzberg job satisfaction dan
ketidakpuasan kerja merupakan hal yang
berbeda. Herzberg dalam Mangkunegara (2013)
berpendapat bahwa job satisfaction adalah sikap
atau perilaku seseorang dalam melakukan suatu
pekerjaan, di mana sikap atau perilaku tersebut
bisa dipengaruhi oleh berbagai macam faktor,
diantaranya ada faktor internal dan juga faktor
eksternal. Job satisfaction yang dirasakan oleh
seorang karyawan menurut Waluyo (2009) dapat
ditunjukkan dalam berbagai sikap, misalnya
dengan menunjukkan sikap positif yang
menggambarkan adanya penyesuaian diri yang
baik dari para karyawan terhadap kondisi dan
situasi kerja yang meliputi upah, kondisi sosial,
kondisi fisik, dan kondisi psikologis. Rivai dan
Sagala (2009) mendefinisikan job satisfaction
sebagai penilaian dari sikap seorang karyawan
yang menggambarkan perasaan senang atau
tidak senang, puas atau tidak puas dalam
melakukan suatu pekerjaan. Hughes (2012)
mengemukakan bahwa job satisfaction tidak
didefinisikan sebagai suatu sikap yang
menunjukkan seberapa baik dan seberapa keras
seseorang bekerja namun, job satisfaction bisa
dilihat dari seberapa jauh orang tersebut
menyukai pekerjaannya.
18
CAKRAWALA – Repositori IMWI | Volume 1, Nomor 1, April 2018
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814
Faktor-faktor yang Memengaruhi Job
satisfaction
Luthans (2006) mengemukakan ada lima
faktor yang bisa dijadikan sebagai faktor
penentu job satisfaction yang juga disebut
sebagai Job Descriptive Index (JDI) yaitu: 1)
Pekerjaan itu sendiri; 2) Gaji; 3) Kesempatan
Promosi; 4) Pengawasan; 5) Rekan Kerja.
Sutrisno (2010) mengatakan bahwa ada faktor-
faktor lain yang memengaruhi job satisfaction
diantaranya: faktor psikologis, sosial, fisik, dan
finansial.
Dimensi Job satisfaction
Dimensi job satisfaction menurut Herzberg
dalam teori dua faktor (Two Factor Theory)
yang dapat menyebabkan timbulnya rasa puas
atau tidak puas dalam diri karyawan yaitu: 1)
Kompensasi; 2) Kondisi kerja; 3) Sistem
administrasi dan kebijakan perusahaan; 4)
Promosi.
Employee Performance
Performance berasal dari kata job
performance atau actual performance yang
artinya prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya
yang dicapai oleh seseorang. Mathis dan Jackson
(2006) mengemukakan bahwa “Performance
adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan
oleh pegawai.” Yualina dan Suhana (2012)
dalam Astuti dan Dharmadiaksa (2014)
mengartikan performance sebagai tingkat
keberhasilan atau hasil yang dicapai oleh
seseorang secara keseluruhan dalam
melaksanakan pekerjaannya selama periode
tertentu yang dibandingkan dengan standar
kerja, sasaran atau target atau kriteria yang telah
ditentukan dan disepakati bersama antara kedua
belah pihak sebelumnya. Simanjuntak (2014)
berpendapat bahwa performance adalah tingkat
pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu.
Performance perusahaan merupakan hasil
pencapaian dari suatu kegiatan di manajemen
suatu perusahaan di mana pencapaian tersebut
merupakan tujuan perusahaan yang harus
dipenuhi oleh semua karyawan.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Employee
Performance
Wirawan (2009) mendefinisikan employee
performance sebagai hasil sinergi dari sejumlah
faktor, faktor–faktor tersebut antara lain: faktor
lingkungan internal organisasi, faktor
lingkungan eksternal, dan faktor kemampuan
reality (knowledge & skill) dan internal
karyawan atau pegawai. Keith Davis dalam
Mangkunegara (2013) mengemukakan bahwa
faktor-faktor yang memengaruhi pencapaian
employee performance ada dua, yaitu: faktor
kemampuan (ability) dan faktor motivation.
Dimensi Employee Performance
Mathis dan Jackson (2006) mengemukakan
bahwa elemen employee performance pada
umumnya untuk kebanyakan pekerjaan terdiri
dari beberapa dimensi, antara lain: kuantitas dari
hasil, kualitas dari hasil, ketepatan waktu dari
hasil, efektivitas, dan kehadiran.
Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang menunjukkan
bahwa motivation dan job satisfaction
berpengaruh positif signifikan terhadap
employee performance diperoleh dari hasil
penelitian I Wayan Juniantara pada tahun 2015,
penelitian dari Febri Antika Sonya pada tahun
2015, dan juga penelitian dari Ishak Awaludin,
La Ode Bahana Adam, Sri Wiyati Mahran pada
tahun 2016 yang berjudul “The Effect of Job
satisfaction, Integrity and Motivation on
Performance in the government Hospital in the
City of Kendari, South Sulawesi”. Penelitian
terdahulu yang menunjukkan bahwa motivation
tidak berpengaruh terhadap employee
performance diperoleh dari hasil penelitian
Agustina Rantesalu, Abdul Rahman Mus,
Mapparenta, Zaenal Arifin pada tahun 2016
yang berjudul “The Effect of Competence,
Motivation and Organizational Culture on
Employee Performance: the Mediating Role of
Organizational Commitment at the Institute of
Education and Training of South Sulawesi
Province”, dan juga penelitian dari Ivan
Timothy pada tahun 2017. Penelitian terdahulu
yang dijadikan sebagai referensi penelitian ini
yang menunjukkan bahwa job satisfaction tidak
berpengaruh terhadap employee performance
diperoleh dari hasil penelitian Agung Gita
Subakti pada tahun 2013, dan juga penelitian
19
CAKRAWALA – Repositori IMWI | Volume 1, Nomor 1, April 2018
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814
dari Masydzulhak, Hapzi Ali, Anggraeni, Leni
Dewi Anggraeni pada tahun 2016.
H1
H3
H2
Gambar 1.
Model Analisis
Sumber: Hasil Olah Data 2017/2018
Hipotesis
Ha-1 = Terdapat pengaruh positif dan signifikan
motivation terhadap employee
performance KSP-SB di Kota
Sukabumi.
Ha-2 = Terdapat pengaruh positif dan signifikan
job satisfaction terhadap employee
performance KSP-SB di Kota
Sukabumi.
Ha-3 = Terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara motivation dan job satisfaction
terhadap Employee Performance
KSP-SB di Kota Sukabumi.
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat yang dipilih oleh penulis untuk
melakukan penelitiannya yaitu pada Koperasi
Simpan Pinjam Sejahtera Bersama (KSP-SB)
yang beralamatkan di Jl. RE. Martadinata
Sukabumi. Pengambilan penelitian dilaksanakan
pada bulan September 2017 – Februari 2018.
Populasi dan Sampel
Populasi yang terdapat di KSP-SB Kota
Sukabumi yaitu sebanyak 35 orang karyawan.
Arikunto (2013) mengemukakan bahwa jika
populasi kurang dari 100 (seratus) orang, lebih
baik semua populasi tersebut diambil untuk
dijadikan sampel sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi. Jumlah
karyawan yang terdapat di KSP-SB Kota
Sukabumi kurang dari 100, maka yang akan
menjadi sampel adalah seluruh karyawan KSP-
SB di Kota Sukabumi, yaitu 35 orang karyawan.
Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah melalui data primer
yaitu melalui observasi, wawancara, studi
dokumentasi dan secara langsung melakukan
penyebaran kuesioner (angket) kepada seluruh
karyawan KSP-SB di Kota Sukabumi,
sedangkan data sekunder yang digunakan oleh
penulis diperoleh dari hasil studi kepustakaaan
yang meliputi buku-buku dan data lain yang
relevan dengan wilayah penelitian.
Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu metode deskriptif kuantitatif,
Skala Likert yang memiliki skala interval 1
sampai 5. Alat analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah SPSS (Software
Statistical Package of Science) 23 for Windows
Version.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Profil Responden
Job Satisfaction
(X2)
Employee
Performance
(Y)
Motivation
(X1)
20
CAKRAWALA – Repositori IMWI | Volume 1, Nomor 1, April 2018
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814
Penelitian yang telah dilakukan di Koperasi
Simpan Pinjam Sejahtera Bersama (KSP-SB) di
Kota Sukabumi dengan jumlah responden
sebanyak 35 orang, peneliti memperoleh
gambaran tentang profil responden penelitian
yang dideskripsikan berdasarkan usia, jenis
kelamin, tingkat pendidikan, masa kerja, dan
pendapatan. Profil responden berdasarkan
kategori usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
masa kerja, dan pendapatan dapat dilihat pada
tabel 1 berikut ini:
Tabel 1.
Profil Responden
Kategori Responden Jumlah
Orang
Persentase
(%)
Usia 18 – 22 0 0,0 %
22 – 27 2 5,7 %
27 – 32 9 25,7 %
> 32 24 68,6 %
Jenis Kelamin Laki-Laki 21 60,0 %
Perempuan 14 40,0 %
Pendidikan
Terakhir SD 0 0,0 %
SMP 0 0,0 %
SMA 15 42,9 %
Lainnya 20 57,1 %
Masa kerja 3 - 6 Bulan 1 2,9 %
1 - 3 Tahun 5 14,3 %
3 - 5 Tahun 9 25,7 %
> 5 Tahun 20 57,1 %
Pendapatan < Rp 1.000.000 1 2,9 %
Rp 1.100.000 - Rp 2.000.000 8 22,9 %
Rp 2.100.000 - Rp 3.000.000 4 11,4 %
> Rp 3.000.000 22 62,9 %
Sumber : Hasil Olah Data 2017/2018
Hasil olah data berdasarkan kategori usia
responden menunjukkan bahwa di Koperasi
Simpan Pinjam Sejahtera Bersama (KSP-SB)
Kota Sukabumi memiliki sumber daya manusia
yang produktif dan mempunyai semangat yang
tinggi dalam bekerja. Banyaknya para karyawan
yang sudah berusia lebih dari 32 tahun yang
bekerja di KSP-SB (sebanyak 68,6%), maka
mereka lebih banyak mengetahui dan mengerti
dengan lebih baik tentang tugas dan
kewajibannya sebagai seorang karyawan. Hasil
olah data berdasarkan kategori jenis kelamin
responden yang ada di KSP-SB Kota Sukabumi
menunjukkan bahwa jumlah karyawan laki-laki
yang bekerja di sana lebih banyak dibandingkan
dengan jumlah karyawan perempuan yaitu
sebanyak 60%. Hasil olah data berdasarkan
kategori tingkat pendidikan dilihat dari latar
belakang para pegawai yang bekerja di KSP-SB
Kota Sukabumi menunjukkan bahwa sebanyak
57,1% para pegawai mempunyai latar belakang
tingkat pendidikan di atas sma (lulusan S1,
Akademika, dll) dan sebanyak 42,9%
berpendidikan SMA/SMK. Hasil olah data
berdasarkan kategori lamanya bekerja
menunjukkan bahwa banyaknya responden yang
sudah bekerja di KSP-SB yang mendominasi
yaitu karyawan yang sudah lebih dari lima tahun
bekerja dengan jumlah sebanyak 57%, 26%
untuk lama bekerja dari 3-5 tahun, 14% dari 1-3
tahun dan 3% untuk lama bekerja dari 3-6 bulan.
Hasil penelitian dalam kategori pendapatan,
jumlah responden yang memiliki pendapatan di
atas tiga juta rupiah yaitu sebanyak 62,9%.
Jumlah tersebut mendominasi karyawan yang
mempunyai penghasilan yang cukup tinggi yang
bekerja di KSP-SB.
21
CAKRAWALA – Repositori IMWI | Volume 1, Nomor 1, April 2018
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814
Pengujian Instrumen Uji Validitas
Imam Ghozali (2016) mengemukakan bahwa
uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau
valid tidaknya suatu kuesioner. Hasil uji
validitas data penelitian dapat dilihat pada tabel
2 di bawah ini :
Tabel 2.
Hasil Uji Validitas Variabel Motivation
Variabel Indikator r hitung r tabel Keterangan
Motivation Fs1 0.654 0,33 Valid
Fs2 0.428 0,33 Valid
Ra1 0.576 0,33 Valid
Ra2 0.708 0,33 Valid
Sos1 0.555 0,33 Valid
Sos2 0,759 0,33 Valid
Phg1 0,753 0,33 Valid
Phg2 0,850 0,33 Valid
Ad1 0,775 0,33 Valid
Ad2 0.840 0,33 Valid
Job
Satisfaction
Kps1 0.765 0,33 Valid
Kps2 0.641 0,33 Valid
Kk1 0.763 0,33 Valid
Kk2 0,844 0,33 Valid
Kk3 0,699 0,33 Valid
Sakp1 0,590 0,33 Valid
Sakp2 0,770 0,33 Valid
Sakp3 0,797 0,33 Valid
Kub1 0,815 0,33 Valid
Kub2 0,815 0,33 Valid
Employee
Performance
Kwh1 0.733 0,33 Valid
Kwh2 0.641 0,33 Valid
Klh1 0.438 0,33 Valid
Klh2 0,588 0,33 Valid
Kth1 0,549 0,33 Valid
Kth2 0,762 0,33 Valid
Ef1 0,758 0,33 Valid
Ef2 0,647 0,33 Valid
Khr1 0,566 0,33 Valid
Khr2 0,862 0,33 Valid
Sumber: Hasil Olah Data 2017/2018
Uji Realibilitas
Imam Ghozali (2016) mendefinisikan uji
realibilitas sebagai alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu. Tabel 3 di bawah
ini menunjukkan hasil uji reabilitas penelitian ini
dimana ketiga variabel yang diteliti semuanya
reliabel.
22
CAKRAWALA – Repositori IMWI | Volume 1, Nomor 1, April 2018
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814
Tabel 3
Hasil Uji Reabilitas
Variable
Cronbach
alpha
Cronbach alpha
yg disyartkan
Kesimpulan
Motivation (X1) 0,768 > 0,600 Reliabel
Job satisfaction (X2) 0,776 > 0,600 Reliabel
Employee performance (Y) 0,761 > 0,600 Reliabel
Sumber : Hasil Olah Data 2017/2018
Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji normalitas menurut Imam Ghozali
bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual
memiliki distribusi normal. Tabel di bawah ini
menunjukkan hasil uji normalitas penelitian ini:
Tabel 4
Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 35
Normal
Parametersa,b
Mean 0E-7
Std.
Deviation 2,16268572
Most Extreme
Differences
Absolute ,117
Positive ,076
Negative -,117
Kolmogorov-Smirnov Z ,694
Asymp. Sig. (2-tailed) ,721
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Olah Data 2017/2018
Hasil data tabel di atas menunjukkan bahwa
pada kolom kolmogrov-smirnov dapat diketahui
nilai signifikansi (Asyump.sig 2 tailed) yaitu
sebesar 0,721. Nilai signifikansinya lebih besar
dari 0,05 (0,721 > 0,05) maka nilai residualnya
normal. Hasil grafik histogram penelitian ini
menunjukkan garis kurva yang normal
berbentuk lonceng bel artinya data yang diteliti
berdistribusi normal. Hasil grafik P-Plot
penelitian ini juga menunjukkan bahwa data
menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis histograf menuju pola
distribusi normal maka variabel dependen Y
memenuhi asumsi normalitas.
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas menurut Imam Ghozali
(2016) bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas (independen). Nilai VIF < 10 dan angka
tolerance > 0,1.
23
CAKRAWALA – Repositori IMWI | Volume 1, Nomor 1, April 2018
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814
Tabel 5
Hasil Uji Multikolineritas Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
Coefficients
t
Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 18,446 3,235 5,703 ,000
Motivation -,043 ,126 -,058 -,339 ,737 ,348 2,876
Job Satisfaction ,619 ,121 ,869 5,098 ,000 ,348 2,876
a. Dependent Variable: Employee Performance
Sumber : Hasil Olah Data (2017/2018)
Hasil perhitungan pada tabel di atas
menunjukkan bahwa nilai korelasi antar variabel
bebas/independen, yaitu variabel X1
(Motivation) dan variabel X2 (Job satisfaction)
mempunyai nilai output VIF yang sama yaitu
sebesar 2,876 dan nilai output tolerance masing-
masing variabel menunjukkan angka yang sama
pula yaitu 0,348. Setiap variabel bebas
mempunyai nilai VIF < 10 dan nilai tolerance >
0,1. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolinieritas antar variabel bebas dalam
model regresi ini.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas menurut Imam
Ghozali (2016) bertujuan untuk mengetahui
apakah di dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari suatu residual
pengamatan ke pengamatan lain.
Gambar 3
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Hasil Olah Data 2017/2018
Grafik scatter plot di atas menunjukkan
bahwa diagram pencar yang terbentuk ternyata
tidak membentuk suatu pola dan titik-titik
menyebar secara acak serta tersebar baik di atas
maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi menurut Imam Ghozali
(2016) bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi linear ada korelasi antara
kesalahan pengguna pada periode t dengan
kesalahan pengguna pada periode t-1
(sebelumnya). Tabel di bawah ini menunjukkan
hasil uji autokorelasi:
24
CAKRAWALA – Repositori IMWI | Volume 1, Nomor 1, April 2018
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814
Tabel 6
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 ,823a ,677 ,657 2,229 2,169
a. Predictors: (Constant), Job Satisfaction, Motivation
b. Dependent Variable: Employee Performance
Sumber : Hasil Olah Data (2017/2018)
Hasil perhitungan pada tabel di atas
menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson (DW)
sebesar 2,169. Nilai DW lebih besar dari batas
atas yaitu 1,583 dan nilai DW lebih kecil dari
2,417. Nilai DW = 2,169 > 1,583 dan 2,169 <
2,417 maka tidak ada autokorelasi. Jadi antara
X1 dan X2 terhadap Y tidak terjadi autokorelasi.
Pengujian Hipotesis
Uji Regresi Linear Berganda
Tabel 7
Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 18,446 3,235 5,703 ,000
Motivation -,043 ,126 -,058 -,339 ,737
Job Satisfaction ,619 ,121 ,869 5,098 ,000
a. Dependent Variable: Employee Performance
Sumber : Hasil Olah Data (2017/2018)
Hasil analisis dengan menggunakan program
SPSS 23 for Windows di atas diperoleh hasil
persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y= 18,446 – 0,043 X1 + 0,619 X2
Koefisien Determinasi ( Uji R2)
Imam Ghozali (2016) mengemukakan bahwa
koefisien determinasi pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel independen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
Tabel 8 di bawah ini menunjukkan hasil uji
koefisien determinasi dari penelitian ini:
Tabel 8
Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary
Mo
del
R R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,823a ,677 ,657 2,229
a. Predictors: (Constant), Job Satisfaction,
Motivation
Sumber: Hasil Olah Data 2017/2018
25
CAKRAWALA – Repositori IMWI | Volume 1, Nomor 1, April 2018
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814
Tabel di atas menunjukkan perolehan nilai
Adjusted R Square (R2) sebesar 0,657= 65,7%,
maka dapat disimpulkan bahwa variabel
motivation dan job satisfaction secara bersama-
sama memengaruhi variabel employee
performance sebesar 65,7 %, sedangkan sisanya
sebesar 34,3 % dipengaruhi oleh faktor lain di
luar variabel penelitian yang digunakan.
Uji t (Uji Parsial)
Imam Ghozali (2016) mengemukakan bahwa
uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa
jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen
secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen.
Tabel 9
Hasil Uji t (Parsial) Coefficientsa
Model Unstandardize
d Coefficients
Standard
Coeffici
ent
T Sig.
B Std.
Error
Beta
1 (Constant) 18,446 3,235 5,703 ,000
Motivation -,043 ,126 -,058 -,339 ,737
Job
Satisfaction ,619 ,121 ,869 5,098 ,000
a. Dependent Variable: Employee Performance
Sumber: Hasil Olah Data 2017/2018
Hasil output SPSS pada tabel 9 coeffisiens di
atas menunjukkan bahwa variabel motivation
(X1) memiliki nilai t hitung sebesar -0,339, hasil
untuk t tabel yaitu sebesar 2.03693. Nilai t
hitung variabel motivation lebih kecil dari
nilai t tabel (-0,339 < 2,03693) dengan
tingkat signifikan di atas 0,05 yaitu sebesar
0,737 (0,737 > 0,05) maka Ho diterima dan
Ha ditolak. Nilai t hitung variabel Job
satisfaction (X2) lebih besar dari pada nilai t
tabel (5,098 > 2,03693) dengan tingkat
signifikan di bawah 0,05 yaitu 0,000, maka
Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, Variabel
Motivation (X1) secara parsial tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel Y (Employee performance).
Variabel Job satisfaction (X2) secara parsial
berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel Y (Employee performance).
Uji F (Uji Simultan)
Imam Ghozali (2016) mengatakan bahwa uji
F digunakan untuk mengetahui variabel
independen (X1, X2, . . ., Xn) secara bersama-
sama berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen (Y). Sebuah model dikatakan
baik jika nilai F menunjukkan signifikan. Nilai F
signifikan jika signifikansinya lebih kecil dari
0,05.
Tabel 10
Hasil Uji F ANOVAa
Model Sum of
Square
Df Mean
Square
F Sig.
1 Regressi
on 333,146 2 166,573 33,519 ,000b
Residual 159,025 32 4,970
Total 492,171 34
a. Dependent Variable: Employee Performance
b. Predictors: (Constant), Job Satisfaction, Motivation
Sumber : Hasil Olah Data 2017/2018
Hasil output SPSS pada tabel Anova di atas
menunjukkan bahwa variabel motivation dan job
satisfaction memiliki nilai F hitung yaitu sebesar
33,519 dengan nilai signifikan 0,000. nilai F
tabel sebesar 3,29. Nilai signifikan pada variabel
motivation dan job satisfaction kurang dari 5%
atau 0,05 yaitu sebesar 0,000 dan nilai F hitung
lebih besar dari F tabel (33,519 > 3,29). Jadi,
motivation dan job satisfaction secara simultan
berpengaruh terhadap employee performance.
Analisis Korelasi
Imam Ghozali (2016) mengemukakan bahwa
analisis korelasi dilakukan untuk mengukur
hubungan antara satu variabel independen dgn
satu variabel dependen. Hubungan yang
dimaksud adalah apakah hubungan yang positif
ataupun hubungan yang negatif. Hubungan X
dan Y dapat dikatakan positif apabila kenaikan
(penurunan) X diikuti oleh kenaikan
(penurunan) Y.
26
CAKRAWALA – Repositori IMWI | Volume 1, Nomor 1, April 2018
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814
Tabel 11
Hasil Analisis Korelasi Correlations
X1 X2 Y
X1 Pearson
Correlation 1 .808** .644**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 35 35 35
X2 Pearson
Correlation .808** 1 .822**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 35 35 35
Y Pearson
Correlation .644** .822** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Hasil Olah Data 2017/2018
Hasil output SPSS di atas, berdasarkan nilai
signifikansi diketahui bahwa antara motivation
(X1) dengan job satisfaction (X2) memiliki nilai
signifikansi 0,000 < 0,05, yang artinya terdapat
korelasi yang signifikan. Selanjutnya, antara
motivation (X1) dengan employee performance
(Y) nilai signifikansinya 0,000 < 0,05, yang
artinya terdapat korelasi yang signifikan.
Terakhir, antara job satisfaction (X2) dengan
employee performance (Y) memiliki nilai
signifikansi 0,000 < 0,05, yang berarti terdapat
korelasi yang signifikan.
PEMBAHASAN
Pengaruh Motivation terhadap Employee
Performance
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti
menunjukkan hasil bahwa karyawan memiliki
permasalahan dengan motivation yang diberikan
oleh pihak manajemen koperasi terhadap
karyawan KSP-SB di Kota Sukabumi.
Hubungan antara motivation dengan employee
performance diperkuat dari hasil analisis regresi
penelitian ini. Hasil uji t menunjukkan bahwa
variabel motivation tidak berpengaruh terhadap
employee performance. Pengaruh yang
ditimbulkan bersifat negatif dan tidak signifikan,
artinya motivation yang diberikan oleh
manajemen koperasi tidak memberikan
pengaruh yang bisa meningkatkan employee
performance KSP-SB di Kota Sukabumi. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Akhmad Fydayeen, Masjaya,
Cathas Teguh Prakoso dan Ivan Timothy.
Pengaruh Job satisfaction terhadap Employee
Performance
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti di
KSP-SB cabang Kota Sukabumi menunjukkan
hasil bahwa karyawan yang memiliki job
satisfaction yang tinggi akan bekerja dengan
baik dan optimal. Job satisfaction karyawan
akan berdampak pada employee performance
maupun perusahaan sehingga perusahaan dapat
menghasilkan output yang tinggi dan mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Tingginya job
satisfaction dari hasil analisis akan berdampak
pada employee performance, pernyataan
tersebut didukung oleh hasil regresi yang
menunjukkan adanya pengaruh job satisfaction
terhadap employee performance. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
telah dilakukan oleh beberapa peneliti
sebelumnya diantaranya: I Wayan Juniantara,
Febri Antika Sonya, Ishak Awaludin, dkk.
Pengaruh Motivation dan Job Satisfaction
secara simultan terhadap Employee
Performance
Hasil penelitian yang telah dijelaskan di
atas dapat disimpulkan bahwa motivation
dan job satisfaction secara simultan mampu
memengaruhi employee performance. Hasil
uji F menunjukkan bahwa kedua variabel
independen secara simultan berpengaruh
terhadap employee performance. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Febri Antika Sonya, Ishak
Awaludin, La Ode Bahana Adam, Sri Wiyati
Mahrani.
27
CAKRAWALA – Repositori IMWI | Volume 1, Nomor 1, April 2018
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah
dilakukan dalam penelitian ini, dapat ditarik
beberapa kesimpulan umum sebagai berikut : 1)
Hasil penelitian uji t menunjukkan bahwa tidak
terdapat pengaruh antara motivation terhadap
employee performance KSP-SB di Kota
Sukabumi; 2) Hasil penelitian uji t menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara job satisfaction terhadap
employee performance KSP-SB di Kota
Sukabumi; 3) Hasil penelitian uji F
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara motivation dan job satisfaction
secara simultan terhadap employee performance
KSP-SB di Kota Sukabumi; 4) Hasil penelitian
analisis korelasi menunjukkan bahwa nilai
signifikansi antara motivation (X1) dengan job
satisfaction (X2) memiliki nilai sebesar 0,000 <
0,05, yang artinya terdapat korelasi yang
signifikan. Selanjutnya, antara motivation (X1)
dengan employee performance (Y) nilai
signifikansinya 0,000 < 0,05, yang artinya
terdapat korelasi yang signifikan. Terakhir,
antara job satisfaction (X2) dengan employee
performance (Y) memiliki nilai signifikansi
0,000 < 0,05, yang berarti terdapat korelasi yang
signifikan.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
diperoleh, maka saran dari penelitian selanjutnya
antara lain: 1) Penelitian yang dilakukan oleh
peneliti menunjukkan hasil bahwa variabel
motivation tidak berpengaruh terhadap employee
performance KSP-SB di Kota Sukabumi. Jadi,
apabila koperasi ingin lebih meningkatkan
employee performance-nya, maka sebaiknya
manajemen koperasi bisa lebih fokus untuk
meningkatkan job satisfaction karyawan; 2)
Hasil penelitian uji t menunjukkan bahwa job
satisfaction memiliki pengaruh yang tinggi
terhadap employee performance. Maka dari itu,
untuk bisa meningkatkan job satisfaction
karyawan dibutuhkan banyak dukungan dari
pihak manajemen KSP-SB di Kota Sukabumi.
Dukungan yang telah diberikan oleh manajemen
koperasi berupa pemberian kesempatan untuk
berkarir ke jenjang yang lebih tinggi dan
kesempatan untuk menunjukkan keahlian
karyawan dapat membuat karyawan merasa puas
dalam bekerja; 3) Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa indikator yang menunjukkan
ketidakpuasan karyawan terhadap pekerjaannya
yaitu kondisi kerja dan kompensasi. Karyawan
paling merasa kurang puas terhadap kondisi
kerja mereka, maka dari itu mungkin sebaiknya
manajemen KSP-SB bisa menyediakan fasilitas
kerja yang lebih baik lagi. Manajemen KSP-SB
cabang Kota Sukabumi juga diharapkan bisa
mempertimbangkan pemberian kompensasi
yang lebih besar; 4) Bagi peneliti yang akan
melakukan penelitian di masa yang akan datang
sebaiknya memperluas variabel dan pengukuran
variabel penelitian misalnya dengan
menggunakan variabel leadership style,
organizational culture, dll, sehingga dapat lebih
meningkatkan employee performance pada
KSP-SB di Kota Sukabumi; 5) Bagi manajemen
KSP-SB Cabang Kota Sukabumi diharapkan
sebaiknya bisa lebih mensosialisasikan koperasi
kepada masyarakat banyak, sehingga
masyarakat bisa lebih mengenal koperasi dan
bisa menggunakan koperasi sebagai salah satu
lembaga keuangan yang bisa membantu
meningkatkan usahanya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Dessler. 2015. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Edisi 14. Jakarta Selatan:
Salemba Empat.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program IBM SPSS
23. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Hasibuan, Malayu S.P. 2017. Manajemen
Sumber Daya Manusia, cetakan ke-21.
Jakarta: Bumi Aksara.
Kadarisman, M. 2013. Manajemen
Pengembangan Sumber Daya Manusia,
Ed.1, cetakan ke-2. Jakarta: Rajawali Pers.
Mangkunegara Prabu, A.A. Anwar. 2013.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan, cetakan ke-11. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
28
CAKRAWALA – Repositori IMWI | Volume 1, Nomor 1, April 2018
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814
Nazir, Mohammad. 2013. Metode Penelitian.
Jakarta: Graha Indonesia.
Priyono. 2007. Pengantar Manajemen, cetakan
ke-1. Surabaya: Zifatama.
Priyono., Marnis. 2008. Manajemen Sumber
Daya Manusia, cetakan ke-1. Surabaya:
Zifatama.
Robbins, Stephen P., Coulter, Mary. 2012.
Management, 11th edn. New Jersey:
Printice Hall Cliffs.
Sayuti, Abdul Jalaludin. 2013. Manajemen
Kantor Praktis. Bandung: Alfabeta.
Solihin, Ismail. 2010. Pengantar Manajemen,
Jakarta: Erlangga.
Sugiama, A. Gima. 2008. Metode Riset Bisnis
dan Manajemen. Bandung: Guardaya
Intimarta.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D cetakan ke-25.
Bandung: Alfabeta.
Awaludin, Ishak., Adam, La Ode Bahana.,
Mahrani, Sri Wiyati. 2016. The Effect of
Job Satisfaction, Integrity and Motivation
on Performance. The International Journal
Of Engineering And Science (IJES).
Volume. 5, Issue. 1. ISSN (e): 2319 – 1813
ISSN (p): 2319 – 1805. Pages. PP. 47-52.
Bao, Connie,. Nizam, Ismail. 2015. The Impact
Of Motivation On Employee Performance
In The Electronics Industry In China,
International Journal of Accounting &
Business Management, Vol. 3 (No.2).
ISSN: 2289-4519.
Fadillah, Rozi., Sulastini., dan Hidayati, Noor.
2017. Pengaruh Kompetensi, Disiplin Kerja
dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan pada Kantor Bank Kalsel
Cabang Pembantu di Banjarmasin. Jurnal
Bisnis dan Pembangunan, Vol 6, No. 1,
ISSN: 2541-178X.
Fadlallh, Abdul Wahid A. 2015. Impact Of Job
Satisfaction On Employees Performance
An Application On Faculty Of Science And
Humanity Studies University Of Salman
Bin Abdul-Aziz-Al Aflaj. International
Journal of Innovation and Research in
Educational Sciences. Volume 2, Issue 1,
ISSN (Online): 2349–5219.
Hotifatruwosa, Desty., Yuningsih, Erni. 2015.
Analisis Iklim Organisasi, Kepemimpinan
dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Pegawai
pada Pt. Pln (Persero) Jasa Sertifikasi.
Jurnal Visionida, Vol. 1, No. 2.
Ibrahim, Masud., Adu Brobbey, Veronica. 2015.
Impact of Motivation on Employee
Performance The Case Of Some Selected
Micro Finance Companies In Ghana.
journal of Economics, Commerce,and
Management. United Kingdom. Vol. III,
Issue 11, ISSN: 2348 0386. Page. 1218.
Inuwa, Mohammed. 2015. The Impact of Job
Satisfaction, Job Attitude and Equity on
Employee Performance. The International
Journal Of Business & Management. ISSN
2321–8916.
Juniantara, I Wayan. 2015. Pengaruh Motivasi
dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan Koperasi. Denpasar: Tesis
Universitas Udayana.
Juniantara, I Wayan., Riana, I Gede. 2015.
Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja
terhadap Kinerja Karyawan Koperasi. E-
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana, ISSN: 2337-3067, hlm (611-
628).
Mahayanti Komang, I Gusti Ayu., Sriathi Ayu,
Anak Agung. 2017. Pengaruh Karakteristik
Individu, Karakteristik Pekerjaan dan
Karakteristik Situasi Kerja terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan. E-Jurnal
Manajemen Unud, Vol. 6, No. 4. ISSN:
2302-8912.
Marwanto., & Kartinah. 2012. Efek Kompensasi
dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan
yang Dimoderasi Kepuasan Kerja (Studi
Kasus pada Perusahaan Daerah Air Minum
Tirtamarta Yogyakarta ). Jurnal Bisnis dan
Ekonomi, Vol. 3, No. 1, hlm. 37–46.
Masydzulhak., Ali, Hapzi., LeniDewi
Anggraeni, Leni Dewi. 2016. The Influence
of work Motivation and Job Satisfaction on
Employee Performance and Organizational
Commitment Satisfaction as an Intervening
Variable in PT. Asian Isuzu Casting Center.
Journal of Research in Business and
Management. Volume 4 ~ Issue 10.
ISSN(Online) : 2347-3002.
29
CAKRAWALA – Repositori IMWI | Volume 1, Nomor 1, April 2018
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814
Mahayanti Komang, I Gusti Ayu., Sriathi Ayu,
Anak Agung. 2017. Pengaruh Karakteristik
Individu, Karakteristik Pekerjaan dan
Karakteristik Situasi Kerja terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan. E-Jurnal
Manajemen Unud, Vol. 6, No. 4. ISSN:
2302-8912.
Rantesalu, Agustina., at all. 2016. The Effect of
Competence, Motivation and
Organizational Culture on Employee
Performance: the Mediating Role of
Organizational Commitment. Journal of
Research in Business and Management
Volume 4, Issue 9, ISSN (Online): 2347-
3002, pp: 08-14.
BPS Sukabumi dalam angka. 2017.
(https://sukabumikab.bps.go.id/new/websit
e/pdf_publikasi/Kabupaten-Sukabumi
Dalam-Angka-2017.pdf). Diakses pada 26
September 2017.
facebook Presiden Jokowi
(https://web.facebook.com/pg/Jokowi/post
s/?ref=page internal). Diakses pada 20
Agustus 2017.
Sonya Antika, Febri. 2015. “Pengaruh Motivasi
dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan pada Bmt Di Kota Salatiga”.
Salatiga: Skripsi IAIN. Hlm. 14.
Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah (Kemenkop-UKM).
(http://www.depkop.go.id). Diakses pada
17 Oktober 2017.
Kompas.com(https://ekonomi.kompas.com/read
/2017/03/20/19315626/kontribusi.koperasi
). Diakses pada 20 Agustus 2017.
Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama
(KSP-SB) Cabang Kota Sukabumi Jl. RE
Martadinata.
Koperasi simpan pinjam sejahtera bersama.
(https://ksusb.co.id/). Diakses pada 10
Oktober 2017.
UU No 25 tahun 1992. http://sejarah-
tni.mil.id/wpcontent/uploads/2017/03/UU-
17-2012 PERKOPERASIAN.pdf). Diakses
pada 17 Oktober 2017.
Kusumawandari, Pratiwi Adhiati. 2016.