pengaruh cekaman kekurangan air terhadap hasil tomat
TRANSCRIPT
7/22/2019 Pengaruh Cekaman Kekurangan Air Terhadap Hasil Tomat
http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-cekaman-kekurangan-air-terhadap-hasil-tomat 1/10
PENGARUH CEKAMAN KEKURANGAN AIR TERHADAP HASIL TANAMAN TOMAT
( Lycopersicon esculentum Mill.)
THE EFFECT OF WATER STRESS ON YIELD OF TOMATO
( Lycopersicon esculentum Mill.)
oleh
Syamira
ABSTRACT
Demand for tomatoes increase from year
to year, but the production of tomato National
average is still low. To reach the target, the
increment of tomato productivity can be
gained by management efficient of tomato
growing environment for example by
maintaining the availability of water for
tomato. Growth and yield response of plants
to water stress depends on the growth phase
when water stress occurs. Research conducted
in Plastik House located in countryside of
Yitnan, District Pasuruan since May-October
2009. The results showed that supply of water
70% kc vegetative – 100% kc generative
began to reduce the number of fruit crops, the
number of healty fruit and the number of
elligible selling fruit in tomato. Whereas,
100% kc vegetatif – 70% kc generative hasnot reduce the number of fruit crops, the
number of healty fruit and the number of
lli ibl lli f i i S l f
ABSTRAK
Permintaan terhadap tomat terus
meningkat dari tahun ke tahun, akan tetapi
produksi tomat rata-rata Nasional masih
rendah. Untuk mencapai sasaran, potensi
peningkatan produktivitas tomat sangat
berpeluang besar dengan penggunaan varietas
unggul dan pengelolaan lingkungan tumbuh
tanaman tomat secara tepat misalnya dengan
menjaga ketersediaan air bagi tanaman tomat.
Tanggap pertumbuhan dan hasil tanaman
terhadap cekaman kekurangan air tergantung
fase pertumbuhan saat cekaman air tersebut
terjadi. Penelitian dilaksanakan di Rumah
Plastik yang terletak di Dusun Yitnan,
Kabupaten Pasuruan pada bulan Mei-Oktober
2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pemberian air 70% kc vegetatif – 100% kc
generatif mulai menurunkan jumlah buah panen total, jumlah buah sehat dan jumlah
buah layak jual pada tanaman tomat.
S d k b i i 100% k if
7/22/2019 Pengaruh Cekaman Kekurangan Air Terhadap Hasil Tomat
http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-cekaman-kekurangan-air-terhadap-hasil-tomat 2/10
lli ibl lli f it i t t S l f S d k b i i 100% k t tif
PENDAHULUAN
Tanaman tomat ialah satu dari sebagian
jenis tanaman sayuran yang dapat tumbuh di
berbagai ketinggian tempat, baik di datarantinggi maupun di dataran rendah, tergantung
varietasnya. Permintaan terhadap tomat terus
meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan
meningkatnya jumlah penduduk, pendidikan,
kesadaran gizi dan meningkatnya pendapatan
masyarakat (Cahyono, 1998). Rendahnya
produksi tomat rata-rata Nasional disebabkanoleh belum meluasnya penggunaan varietas
unggul dan penerapan teknik budidaya dan
faktor lingkungan tumbuh yang belum tepat.
Teknik budidaya dan faktor lingkungan
tumbuh tanaman misalnya menjaga
ketersediaan air bagi tanaman tomat.
Kekurangan air dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman
tomat. Tanggap pertumbuhan dan hasil
tanaman terhadap cekaman kekurangan air
tergantung fase pertumbuhan saat cekaman air
tersebut terjadi. Untuk melihat respon
tanaman tomat terhadap kekeringan yang
terjadi saat pertumbuhannya, maka perlu
dilakukan penelitian tentang cekaman
kekurangan air tanaman tomat pada fase
pertumbuhan tertentu. Tujuan penelitian
k d k d i b i i
generatif, (C1) 100% kc vegetatif – 70% kc
generatif, (C2) 70% kc vegetatif – 100% kc
generatif, (C3) 70% kc vegetatif – 70% kc
generatif, (C4) 100% kc vegetatif – 40% kc
generatif, (C5) 40% kc vegetatif – 100% kc
generatif dan (C6) 40% kc vegetatif – 40% kc
generatif. Tahapan pelaksanaan penelitian
selengkapnya ialah sebagai berikut :
1. Persiapan Media
Tanah yang digunakan ialah tanah asosiasi
Andosol dan Latosol yang diambil dari lahan
tempat percobaan. Tanah yang telah diperoleh
dikering anginkan pada tempat yang terbukalalu dihaluskan hingga remah dan merata.
Kemudian tanah tersebut dicampur dengan
pupuk kotoran sapi dengan perbandingan 3:1.
Media yang telah siap dimasukkan dalam
polybag masing-masing sebanyak 10 kg.
2. Penanaman
Penanaman tomat dilakukan dengan cara
menanam bibit yang telah memiliki 2- 4 daunsejati. Sebelumnya benih disemai pada media
tanah dan pupuk kotoran sapi dengan
perbandingan 1:1 dan diberi naungan dengan
menggunakan atap dari plastik. Setelah
berumur ± 20 hari, bibit ditanam di bagian
tengah polybag.
3. Pemupukan
Pemupukan yang diberikan berupa pupuk
dasar dan pupuk susulan. Pupuk dasar yang
diberikan berupa pupuk ZA sebanyak 2,5
g/tanaman dan SP36 sebanyak 10 g/tanaman.
Pupuk dasar diberikan saat satu minggu
7/22/2019 Pengaruh Cekaman Kekurangan Air Terhadap Hasil Tomat
http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-cekaman-kekurangan-air-terhadap-hasil-tomat 3/10
ini pelaksanaan perlakuan pemberian air
mulai diterapkan pada saat tanaman telah
ditransplanting hingga akhir panen. Sehingga
untuk perhitungan jumlah air yang diberikan
pada fase vegetatif mengacu pada kc tanamantomat pada fase perkembangan, sedangkan
untuk fase generatif mengacu pada kc
tanaman tomat pada fase pertumbuhan
maksimal serta pertumbuhan akhir.
Pemberian perlakuan air pada fase
vegetatif tanaman tomat dimulai sejak
tanaman tomat ditransplanting hingga
tanaman tomat mulai muncul bunga (± 25HST). Setelah tanaman mulai muncul bunga
maka perlakuan pemberian air langsung
dialihkan pada hasil perhitungan pemberian
air pada fase generatif yaitu 25-65 HST
mengacu pada hasil perhitungan kc
pertumbuhan maksimal dan 65-125 HST
mengacu pada hasil perhitungan kc
pertumbuhan akhir. Akhir fase generatif iniialah saat panen terakhir yaitu 125 HST.
Pemberian air pada tanaman tomat
dilakukan setiap hari sesuai dengan
perlakuan. Saat pelaksanaan percobaan,
pemberian air saat awal transplanting hingga
tanaman berumur 50 HST diberikan dengan
mengacu pada perhitungan kc dengan rata-
rata kebutuhan air tanaman tomat selama satu
musim tanam sebesar 1000 mm. Sedangkan
pada saat tanaman berumur 51 HST – 125
HST pemberian perlakuan air mengacu pada
perhitungan kc dengan rata rata kebutuhan air
kemerahan dengan interval pemanenan 3-7
hari sekali hingga panen terakhir.
6. Pengamatan
Dilakukan dengan cara non destruktif dan
destruktif pada saat panen dengan mengambil5 contoh tanaman untuk tiap perlakuan. Non
destruktif meliputi tinggi tanaman (cm),
jumlah daun (helai), umur mulai berbunga
dan berbuah (hari), jumlah bunga dan buah
setiap tanaman (buah) dan persentase fruit-set
(%). Destruktif meliputi umur panen pertama
dan terakhir untuk tiap sampel (hari), jumlah
buah panen untuk buah sehat, buah sakit( Blossom end rot ) dan buah layak jual (buah),
bobot buah segar per tanaman (g) dan
dilakukan penggolongan (Mutu I, II dan III)
serta bobot buah sehat, buah sakit ( Blossom
end rot ) dan buah layak jual (g). Data yang
diperoleh dianalisis dengan uji F hitung pada
taraf 5 % dan 1%. Apabila terdapat pengaruh
yang signifikan pada perlakuan, dilanjutkandengan uji BNT pada taraf 5%.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Cekaman kekurangan air pada tanaman
tomat berpengaruh terhadap tinggi tanaman,
jumlah daun, jumlah bunga, jumlah buah
panen total, penggolongan buah berdasarkan
mutu kualitas, buah yang sehat serta jumlah
buah layak jual.Tanaman yang mengalami cekaman
kekurangan air baik pada fase vegetatif,
generatif atau selama pertumbuhannya
7/22/2019 Pengaruh Cekaman Kekurangan Air Terhadap Hasil Tomat
http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-cekaman-kekurangan-air-terhadap-hasil-tomat 4/10
dan perlakuan 100% kc vegetatif – 70% kc generatif (C1) menunjukkan hasil yang lebih
baik dibandingkan dengan perlakuan cekaman
yang lain (Tabel 1). Akan tetapi, hal ini tidak
berpengaruh terhadap hasil bobot buah per
buah, bobot buah segar per tanaman dan bobot buah segar per hektar (Tabel 2).
Perlakuan 40% kc vegetatif – 40% kc
generatif menurunkan jumlah buah panen
total tertinggi, yaitu 48% dibandingkan
dengan tanaman kontrol.
Tabel 1. Rata-rata jumlah bunga, jumlah buah panen total dan persentase bunga menjadi buah (fruit-
set pada tanaman tomat akibat perlakuan cekaman kekurangan air.
(Tabel 1 . Average the number of flowers, the number of fruit crops and percentage of fruit-set on
tomato due water stress treatment)
Perlakuan Jumlah Bunga(kuntum)
Jumlah Buah PanenTotal (buah)
Persentase Fruit-set (%)
C0 (100% veg - 100% gen)C1 (100% veg - 70% gen)
C2 ( 70% veg - 100% gen)
C3 ( 70% veg - 70% gen)
C4 (100% veg - 40% gen)C5 ( 40% veg - 100% gen)
C6 ( 40% veg - 40% gen)
63,87 e58,87 d
54,53 cd
52,53 bc
49,33 b50,27 bc
36,27 a
49,73 d43,60 cd
40,27 c
32,07
28,53 ab40,53 c
23,87 a
77,9473,98
74,22
61,12
58,0880,82
65,89
BNT 5% 4,81 7,71 tnKK (%) 5,18 11,74 12,75
Keterangan : Angka-angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama pada setiap perlakuan
menunjukan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%; tn: tidak nyata.
Tabel 2. Rata-rata bobot buah per buah, bobot buah segar per tanaman dan bobot buah segar
tanaman tomat per hektar akibat perlakuan cekaman kekurangan air
(Tabel 2 . Average fruit weight per fruit, fresh fruit weight per plant and fresh fruit weight per
hectar on tomato due water stress treatment)
PerlakuanBobot Buah per
Buah (gram)
Bobot Buah Segar
per Tanaman (gram)
Bobot Buah Segar Per
Hektar (ton/ha)C0 (100% veg - 100% gen) 29,68 1461,00 37,50
7/22/2019 Pengaruh Cekaman Kekurangan Air Terhadap Hasil Tomat
http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-cekaman-kekurangan-air-terhadap-hasil-tomat 5/10
40% kc generatif (C6) akan tetapi lebih
sedikit dari 100% kc vegetatif – 100% kc
generatif (C0) dan 100% kc vegetatif – 70%
kc generatif (C1) (Tabel 3). Hal ini diduga
karena rata-rata suhu pada waktu siang hari didalam rumah plastik sangat tinggi berkisar
antara 270C – 34
0C sehingga proses
transpirasi dan evaporasi di lapang sangat
tinggi. Menurut Ariffin (2002), suhu udara
merupakan faktor lingkungan yang
mempunyai kontribusi yang cukup besar
terhadap laju transpirasi dan evaporasi,
semakin tinggi suhu udara maka lajutranspirasi dan laju evaporasi semakin tinggi
juga.
Pada percobaan cekaman air pada
tanaman tomat ini juga tampak buah terserang
Blossom end rot tetapi tidak berbeda nyata
antar perlakuan. Perlakuan 100% kc fase
vegetatif – 70% kc fase generatif (C1) dan
40% kc fase vegetatif – 100% kc fase
generatif (C5) memberikan jumlah buah sehat
dan buah layak jual tidak berbeda nyata
dengan perlakuan kontrol (C0). Akan tetapi,meskipun jumlah buah layak jual memberikan
perbedaan yang nyata antar perlakuan, hal ini
tidak berpengaruh terhadap bobot buah layak
jual (Tabel 4). Hal ini diduga karena pada
peubah bobot buah baik itu bobot buah per
buah maupun bobot buah segar per tanaman
tidak memberikan pengaruh yang nyata antar
perlakuan (Tabel 2), sehingga pada bobot buah layak jual juga tidak menampakkan
perbedaan yang nyata antar perlakuan. Jumlah
buah layak jual dihitung dari jumlah buah
yang sehat yang memilki bobot ≥ 10 – 110
gram.
Tabel 4. Rata-rata jumlah buah sehat dan berpenyakit ( Blossom end Rot ) serta jumlah dan bobot buah layak jual pada tanaman tomat akibat perlakuan cekaman kekurangan air.
(Tabel 4 . Average the number of healty fruit and sickly ( Blossom end Rot) and the number and
fruit weight of elligible selling tomato due water stress treatment)
Perlakuan
Jumlah Buah Sehat dan
Berpenyakit (buah)
Jumlah Buah
Layak Jual
(buah)
Bobot Buah
Layak Jual
(gram)Sehat Blossom end Rot
C0 (100% veg - 100% gen)C1 (100% veg - 70% gen)C2 ( 70% veg - 100% gen)
C3 ( 70% veg - 70% gen)C4 (100% 40% )
37,73 d33,60 cd27,53 bc
23,20 b19 40 b
12,0010,0012,73
8,879 13
29,87 d28,33 cd19,87 abc
17,00 ab15 73
1219,001065,67 492,33
270,33414 67
7/22/2019 Pengaruh Cekaman Kekurangan Air Terhadap Hasil Tomat
http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-cekaman-kekurangan-air-terhadap-hasil-tomat 6/10
mempunyai tinggi tanaman dan jumlah daun
yang lebih tinggi dari tanaman yang
mengalami cekaman kekurangan air. Dari
hasil pengamatan terakhir yaitu pada 63 hst
terhadap peubah tinggi tanaman, pemberianair 70% kc vegetatif – 100% kc generatif
(C2), 70% kc vegetatif – 70% kc generatif
(C3), 100% kc vegetatif – 40% kc generatif
(C4) dan 40% kc vegetatif – 40% kc generatif
(C6) dapat mereduksi pertumbuhan tanaman
(Tabel 5). Sedangkan untuk jumlah daun
menunjukkan hasil bahwa seluruh perlakuan
cekaman kekurangan air menurunkan jumlahdaun secara nyata dibandingkan dengan
perlakuan kontrol (Tabel 6).
Terhambatnya pertumbuhan tanaman
merupakan salah satu respon tanaman
terhadap cekaman kekurangan air. Respon
tersebut terlihat pada tinggi tanaman dan
jumlah daun tanaman tomat. Menurut Harjadi
dan Yahya (1988) bahwa tanaman yang lemahdan kerdil merupakan akibat dari kondisi
lingkungan yang tidak sesuai.
Tanaman tomat yang mengalami
cekaman kekurangan air mempunyai respon
terhadap jumlah daun lebih sedikit dari
tanaman yang tidak tercekam. Sedikitnya
jumlah daun disebabkan oleh suplai air dari
dalam tanah ke akar rendah. Jumlah air dalam
tanah tidak sesuai dengan tingginya laju
transpirasi sehingga tanaman mengambil air
dari organ tanaman yang ada disekitar daun
untuk proses transpirasi. Menurut Doorenbos
dan Kassam (1979) suhu optimum pada siang
hari untuk pertumbuhan tanaman tomat
berkisar antara 180C – 2 5
0C. Suhu harian rata-
rata pada siang hari dalam rumah plastik berkisar antara 27
0C – 34
0C. Suhu yang
terlalu tinggi menyebabkan transpirasi yang
tinggi sehingga air yang menguap dari
tanaman semakin banyak. Jumlah air yang
tersedia dalam tanah sedikit akan
menyebabkan layu dan plasmolisis. Hal ini
terjadi pada tanaman yang mendapat air
sebanyak 40% kc pada waktu fasenya.Cekaman kekurangan air tidak
memberikan pengaruh terhadap umur mulai
berbunga dan berbuah tanaman tomat pada
semua perlakuan. Begitu juga untuk umur
panen pertama (Tabel 7). Hal ini diduga
karena cekaman kekurangan air tidak
mengubah metabolisme pemunculan organ
reproduktif, pembentukan hasil serta pemanenan buah. Menurut Ariffin (2002),
tanaman yang mengalami cekaman
kekurangan air akan mengalami gangguan
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman.
Pertumbuhan dan hasil tanaman lebih dikenal
sebagai proses perubahan penampilan suatu
tanaman atau organisme akibat bertambahnya
umur meliputi perubahan ukuran, jumlah
maupun bobot terhadap sebagian ataupun
keseluruhan organ tanaman.
7/22/2019 Pengaruh Cekaman Kekurangan Air Terhadap Hasil Tomat
http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-cekaman-kekurangan-air-terhadap-hasil-tomat 7/10
Hasil tanaman tomat berkaitan dengan
proses pertumbuhan sebelum pembungaan,
tanaman tidak dapat tumbuh normal apabila
mengalami cekaman kekurangan air pada saat
pertumbuhannya. Tanaman tomat yangterhambat pertumbuhannya tidak dapat
mencapai hasil panen yang tinggi. Tanaman
yang mengalami kekurangan air pada fase
generatif lebih berpengaruh terhadap
penurunan hasil tanaman tomat daripada
tanaman yang mengalami kekurangan air
pada saat fase vegetatif. Namun, cekaman
selama pertumbuhan menunjukkan penurunan pertumbuhan dan hasil yang tajam.
Dari penjelasan di atas, perlakuan 100%
kc vegetatif – 70% kc generatif (C1)
menunjukkan jumlah buah panen total yang
tidak berbeda nyata dengan tanaman kontrol
(C0), akan tetapi perlakuan 70% kc vegetatif
– 100% kc generatif (C2) dan 40% kc
vegetatif – 100% kc generatif (C5)menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata
dengan perlakuan 100% kc vegetatif – 70%
kc generatif (C1) dan hal ini lebih baik
dibandingkan dengan perlakuan cekaman
yang lain. Namun dari peubah bobot buah
segar per tanaman tidak terdapat pengaruh
yang nyata antar perlakuan. Seharusnya, jika
jumlah buah panen total antar perlakuannya
nyata maka bobot buah segar per tanaman
juga nyata antar perlakuannya. Keadaan ini
diduga terjadi karena dari peubah bobot buah
per buah juga menunjukkan pengaruh yang
tinggi yaitu 49,77%. Kemungkinan karena
koefisien keragaman yang tinggi tersebut,
maka peubah bobot buah segar per tanaman
dan bobot buah segar per hektar antar
perlakuan menjadi tidak berbeda nyata,meskipun perbedaan angkanya sangat tinggi.
Hal ini terlihat pada perlakuan C0 (100% kc
vegetatif – 100% kc generatif), C1 (100% kc
vegetatif – 70% kc generatif) dan C5 (40% kc
vegetatif- 100% kc generatif) yang
mempunyai bobot buah segar per tanaman
dan per hektar cenderung lebih tinggi dari
perlakuan yang lain (Tabel 2).Jika melihat dari peubah bobot buah
segar per hektar, meskipun tidak terdapat
perbedaan yang nyata antar perlakuan, akan
tetapi selisih angka tiap perlakuan yang
dihasilkan cukup berpengaruh secara
ekanomi. Perlakuan 100% kc vegetatif –
100% kc generatif (C0) menghasilkan 37,50
ton/ha, 40% kc vegetatif – 100% kc generatif(C5) menghasilkan 33,90 ton/ha dan 100% kc
vegetatif – 70% kc generatif (C1)
menghasilkan 33,50 ton/ha (Tabel 2). Selisih
antara perlakuan C0 dengan C5 dan C0
dengan C1 adalah sebesar 3,6 to n/ha dan 4,06
ton/ha. Angka ini sangat besar bila di kurs
dalam rupiah. Bila harga 1 kg tomat
Rp.1000,00 maka perlakuan C5 dapat
menurunkan pendapatan sebesar
Rp.3.600.000,00 sedangkan perlakuan C1
dapat menurunkan pendapatan sebesar
Rp 4 060 000 00 Dari data diatas
7/22/2019 Pengaruh Cekaman Kekurangan Air Terhadap Hasil Tomat
http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-cekaman-kekurangan-air-terhadap-hasil-tomat 8/10
tercekam. Perlakuan 100% kc vegetatif –
100% kc generatif, 100% kc vegetatif – 70%
kc generatif dan 40% kc vegetatif – 100% kc
generatif mempunyai bobot buah segar per
tanaman dan per hektar serta bobot buahlayak jual yang cenderung lebih tinggi dari
perlakuan yang lain. Secara ekonomi,
cekaman kekurangan air dapat menurunkan
pendapatan petani karena menurunnya hasil
tanaman tomat. Perlakuan 100% kc vegetatif
– 70% kc generatif menurunkan sebesar
Rp.4.060.000,00 dan 40% kc vegetatif –
100% kc generatif menurunkan sebesarRp.3.600.00,00 dibandingkan tanaman yang
tidak dicekam. Perhitungan ini berdasarkan
dari selisih bobot buah segar per hektar.
Disarankan menggunakan perlakuan
100% kc vegetatif – 70% kc generatif atau
40% kc vegetatif – 100% kc generatif dalam
budidaya tomat pada lahan kering atau pada
lahan yang ketersediaan airnya terbatas.Pemanfaatan perlakuan cekaman kekurangan
air dapat diaplikasikan dengan pengaturan
waktu tanam tanaman tomat. Serta perlu
dilakukan percobaan lanjutan dengan jumlah
air yang sama di lahan agar lebih
mencerminkan keadaan lapang yang
sesungguhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ariffin. 2002. Cekaman Air dan Kehidupan
Tanaman. Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya Malang p 1
Pudjiatmoko, 2008. Budidaya Tomat
( Lycopersicon esculentum Mill.).
http://ikamaja.bbpplembang.info/inde
x.php. Diakses 30 Maret 2009.
Rubatzky, V. E. dan M. Yamaguchi . 1999.
Sayuran Dunia 3: Prinsip, Produksi
dan Gizi. ITB. Bandung. p. 2-24.
Semangun. 1991. Penyakit-Penyakit Tanaman
Hortikultura di Indonesia. UGM Press.
Yogyakarta.
7/22/2019 Pengaruh Cekaman Kekurangan Air Terhadap Hasil Tomat
http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-cekaman-kekurangan-air-terhadap-hasil-tomat 9/10
Tabel 3. Rata-rata jumlah buah mutu kualitas pada tanaman tomat akibat perlakuan cekaman kekurangan air.
(Tabel 3 . Average the number of grade fruit on tomato due water stress treatment)
Perlakuan
Jumlah Buah
Panen Total
(buah)
Jumlah Buah Mutu Kualitas (buah)PersentaseAfkir (%)
Mutu I( > 110 gram)
Mutu II( 56-110 gram)
Mutu III( 5-55 gram)
Afkir ( < 5 gram)
C0 (100% veg - 100% gen) 49,73 d 1,13 7,60 35,27 d 5,73 cd 11,59
C1 (100% veg - 70% gen) 43,60 cd 0,47 7,40 31,93 cd 3,80 abc 8,91
C2 ( 70% veg - 100% gen) 40,27 c 0,07 1,53 31,80 cd 6,87 d 17,70
C3 ( 70% veg - 70% gen) 32,07 b 0,00 0,00 27,07 bc 5,00 bcd 15,81
C4 (100% veg - 40% gen) 28,53 ab 0,53 0,93 24,53 ab 2,53 ab 8,67
C5 ( 40% veg - 100% gen) 40,53 c 0,47 8,40 28,13 bc 3,53 abc 9,18
C6 ( 40% veg - 40% gen) 23,87 a 0,27 1,87 20,07 a 1,67 a 7,36
BNT 5% 7,71 tn tn 6,09 2,81 tn
KK (%) 11,74 175,15 120,85 12,06 38,01 40,35
Keterangan : Angka-angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama pada setiap perlakuan menunjukan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%;
tn: tidak nyata.
7/22/2019 Pengaruh Cekaman Kekurangan Air Terhadap Hasil Tomat
http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-cekaman-kekurangan-air-terhadap-hasil-tomat 10/10
Tabel 5. Rata-rata tinggi tanaman tomat akibat perlakuan cekaman kekurangan air pada berbagai umur pengamatan.
(Tabel 5 . Average plant height of tomato due water stress treatment)
PerlakuanTinggi Tanaman Tomat (cm) pada Umur (hst)
7 14 21 28 35 42 49 56 63
C0 (100% veg - 100% gen) 14,82 24,11 43,90 59,48 91,60 d 119,60 d 127,99 c 137,20 c 146,95 c
C1 (100% veg - 70% gen) 14,84 24,63 45,33 61,25 87,07 cd 113,47 cd 120,43 bc 127,33 b 136,00 bc
C2 ( 70% veg - 100% gen) 14,09 24,09 45,05 59,77 83,47 bc 109,80 abc 117,16 ab 124,07 ab 127,73 abC3 ( 70% veg - 70% gen) 14,44 24,05 44,50 59,58 83,73 cd 110,67 abc 116,31 ab 123,33 ab 122,60 ab
C4 (100% veg - 40% gen) 14,39 25,93 46,25 61,99 88,73 cd 112,27 bcd 118,12 ab 123,90 ab 123,23 ab
C5 ( 40% veg - 100% gen) 14,01 22,33 38,90 50,14 74,73 a 105,70 ab 115,52 ab 126,03 ab 134,58 bcC6 ( 40% veg - 40% gen) 13,48 20,91 39,25 52,49 75,67 ab 103,66 a 110,41 a 117,40 a 117,67 a
BNT 5% tn tn tn tn 7,99 7,42 8,46 9,80 16,50
KK (%) 7,58 7,10 9,08 8,05 5,38 3,77 4,03 4,39 7,14
Keterangan : Angka-angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama pada setiap perlakuan menunjukan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%;tn: tidak nyata.
Tabel 6. Rata-rata jumlah daun tanaman tomat akibat perlakuan cekaman kekurangan air pada berbagai umur pengamatan.
(Tabel 6 . Average the number of leaves on tomato due water stress treatment)
PerlakuanJumlah Daun Tanaman Tomat (helai) pada Umur (hst)
7 14 21 28 35 42 49 56 63
C0 (100% veg - 100% gen) 4,13 7,60 bc 12,40 c 16,73 cd 22,13 bcd 28,27 c 31,27 c 33,73 c 37,67 d
C1 (100% veg - 70% gen) 4,40 8,07 c 12,13 bc 17,53 d 22,80 d 26,13 ab 28,87 b 31,40 abc 34,93 cC2 ( 70% veg - 100% gen) 4,40 8,13 c 12,07 bc 15,67 bc 21,33 bcd 26,47 b 29,27 b 31,93 bc 34,67 c
C3 ( 70% veg - 70% gen) 4,27 7,67 bc 11,80 bc 16,60 cd 21,27 bc 26,67 b 29,33 b 31,80 bc 34,20 bc
C4 (100% veg - 40% gen) 4,27 8,07 c 12,33 bc 17,87 d 22,67 cd 26,93 bc 28,60 ab 30,07 ab 32,13 abC5 ( 40% veg - 100% gen) 4,00 7,33 ab 11,13 ab 14,33 ab 20,73 b 26,00 ab 28,87 b 31,47 abc 34,60 c
C6 ( 40% veg - 40% gen) 4,07 7,00 a 10,33 a 13,27 a 19,07 a 24,67 a 26,80 a 29,13 a 31,07 a
BNT 5% tn 0,59 1,21 1,51 1,47 1,58 1,89 2,59 2,28
KK (%) 6,29 4,29 5,81 5,41 3,86 3,35 3,66 4,65 3,76Keterangan : Angka-angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama pada setiap perlakuan menunjukan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%;
tn: tidak nyata.