pengaruh biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja … · 25 | jurnal dinamika vol. 3 no. 2 –...

12
25 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 Desember 2017 ISSN:2460-3643 PENGARUH BIAYA BAHAN BAKU DAN BIAYA TENAGA KERJA TERHADAP VOLUME PRODUKSI TUNGKU DI DESA BRAJA MULYA KECAMATAN BRAJA SELEBAH TUKASNO Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lampung Timur Jl. Pramuka Labuhan Ratu II Way Jepara Lampung Timur ABSTRACT Production volume is one of the spearheads of companies that benefit from marketing activities. The cost of raw materials and labor costs are factors that can determine the production volume of a product. Problem formulation in this research is 1. Is there influence of raw material cost to production volume of stove in Braja Mulya Village Braja Selebah Subdistrict? 2. Is there any effect of labor cost to production volume of furnace in Braja Mulya Village Braja Selebah Sub- district? 3. Is there any effect of raw material cost and labor cost to production volume of furnace in Braja Mulya Village Braja Selebah Sub-district? This study aims to 1. Know whether there is influence of raw material costs to the volume of stove production in Braja Mulya Village Braja Selebah District ? 2. Knowing whether there is influence of labor cost to production volume of furnace in Braja Mulya Village Braja Selebah Subdistrict? 3. Knowing whether there is the cost of raw materials and labor costs to the volume of stove production in Braja Mulya Village Braja Selebah District? This research was conducted with independent variable. Data analysis technique using Simple Linear Regression with regression equation: Y '= a + b1X1 + b2X2 + ... + bn Xn. After the data were analyzed the regression equation was obtained as follows: Y = 1,514 + 0,662 X1 + 0,436 X2. Coefficient Determination in this research is equal to 99.3% dependent variable. The F-count is 9.039 larger than the F-table of 3,047 with a significance level of 5%. To know which independent variables are more important, then seen from the equation Y = 1.514 + 0.662 X1 + 0.436 X2. it turns out 0.662> 0.436, this means the cost of raw materials is higher than the labor cost of the production volume. From the results of the analysis, the work hypothesis that can be submitted can be verified. Keywords: Raw Material Cost, Labor Cost, and Production Volume

Upload: lamquynh

Post on 02-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

25 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643

PENGARUH BIAYA BAHAN BAKU DAN BIAYA TENAGA

KERJA TERHADAP VOLUME PRODUKSI TUNGKU

DI DESA BRAJA MULYA KECAMATAN

BRAJA SELEBAH

TUKASNO

Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lampung Timur

Jl. Pramuka Labuhan Ratu II Way Jepara Lampung Timur

ABSTRACT

Production volume is one of the spearheads of companies that benefit from

marketing activities. The cost of raw materials and labor costs are factors that can

determine the production volume of a product. Problem formulation in this

research is 1. Is there influence of raw material cost to production volume of stove

in Braja Mulya Village Braja Selebah Subdistrict? 2. Is there any effect of labor

cost to production volume of furnace in Braja Mulya Village Braja Selebah Sub-

district? 3. Is there any effect of raw material cost and labor cost to production

volume of furnace in Braja Mulya Village Braja Selebah Sub-district?

This study aims to 1. Know whether there is influence of raw material costs to the

volume of stove production in Braja Mulya Village Braja Selebah District ?

2. Knowing whether there is influence of labor cost to production volume of

furnace in Braja Mulya Village Braja Selebah Subdistrict? 3. Knowing whether

there is the cost of raw materials and labor costs to the volume of stove production

in Braja Mulya Village Braja Selebah District?

This research was conducted with independent variable. Data analysis technique

using Simple Linear Regression with regression equation: Y '= a + b1X1 + b2X2

+ ... + bn Xn. After the data were analyzed the regression equation was obtained

as follows: Y = 1,514 + 0,662 X1 + 0,436 X2.

Coefficient Determination in this research is equal to 99.3% dependent variable.

The F-count is 9.039 larger than the F-table of 3,047 with a significance level of

5%. To know which independent variables are more important, then seen from the

equation Y = 1.514 + 0.662 X1 + 0.436 X2. it turns out 0.662> 0.436, this means

the cost of raw materials is higher than the labor cost of the production volume.

From the results of the analysis, the work hypothesis that can be submitted can be

verified.

Keywords: Raw Material Cost, Labor Cost, and Production Volume

26 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643

I. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Penelitian

Pabrik tungku yang ada di desa

Braja Mulya kecamatan Braja

Selebah merupakan sebuah pabrik

tungku yang telah beroperasi cukup

lama dan cukup memiliki basis

penjualan yang baik. Pabrik tungku

di desa Braja Mulya ini merupakan

sebuah usaha yang bergerak untuk

tujuan profit oriented sehingga

mengharuskan setiap produksi

menghasilkan laba yang setinggi-

tingginya untuk meningkatkan

kemakmuran serta daya saing dengan

usaha sejenis yang saat ini semakin

banyak berkembang dan akan

mempengaruhi kemajuan pabrik

tungku di desa Braja Mulya ini.

Sebuah usaha yang dibergerak

dan bertujuan untuk mencari laba

serta usaha bergerak dibidang

penjualan produk, maka

meningkatkan penjualan pada level

tertinggi adalah kunci dalam

menghasilkan laba yang sebesar-

besarnya atau laba yang optimal

yang dapat diterima setiap kali

melakukan kegiatan produksinya.

Apabila laba tercapai dengan baik,

maka dengan secara otomatis maka

visi misi akan tercapai. Hal ini tentu

karena sebuah usaha yang bergerak

untuk memperoleh laba, maka visi

dan misi yang dibuat pun akan

merujuk pada laba optimal yang

harus dicapai.

Pada hakikatnya, apabila

penjualan tinggi maka laba akan

semakin tinggi didapatkan. Oleh

sebab itu, meningkatkan penjualan

tentu sangat penting untuk terus

dipelajari, dievaluasi serta dilakukan

untuk semakin memperbaiki

pendapatan sehingga perusahaan

dapat terus berkembang dan menjadi

sebuah usaha yang maju sehingga

citra perusahaan akan semakin

menancap pada para konsumennya.

Volume penjualan yang dapat

diperoleh merupakan sebuah

cerminan laba yang akan didapatkan.

Oleh sebab itu volume penjualan

menjadi sebuah hal penting yang

harus didapatkan sebaik-baiknya

oleh setiap produsen. Volume

penjualan yang baik akan menjadi

sebuah hal positif untuk perusahaan

mendapatkan laba yang maksimal

dari proses pemasarannya.

Penjualan tentu sebuah hasil

akhir dari serangkaian proses

produksi dimana penjualan menjadi

titik penting dalam kelangsungan

hidup sebuah perusahaan yang

bergerak dalam kegiatan jual beli

barang. Untuk mencapai sebuah

penjualan yang tertinggi tentu

diperlukan kiat-kiat serta strategi

yang jitu untuk mengalahkan produk

pesaing dan meningkatkan penjualan

produk milik perusahaan sendiri.

Pada masa sekarang ini, sudah

barang tentu volume penjualan yang

baik akan menyebabkan laba yang

tinggi pula. Begitu pula sebaliknya,

apabila volume penjualan menurun

tentu berbahaya bagi perusahaan

bahkan apabila hal ini terjadi, tentu

dapat mengancam masa depan dan

kelangsungan hidup perusahaan

dimasa-masa mendatang sehingga

pihak top manager perusahaan harus

benar-benar memperhitungkan

matang penjualan perusahaannya

setiap saat.

Berbagai masalah yang dapat

timbul dari penjualan ini, tentu

membutuhkan penanganan yang

baik. Masalah peningkatan volume

penjualan adalah masalah kompleks

yang harus diselesaikan semua

perusahaan yang bergerak dalam

bidang penjualan barang. Disamping

meningkatkan volume penjualan

27 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643

tentu harus dibarengi dengan

meminimalkan semua biaya

termasuk berbagai biaya-biaya dalam

proses produksi seperti biaya bahan

baku serta biaya tenaga kerja.

Manajemen pemasaran yang

tepat, akan menyebabkan kehidupan

dan kelangsungan perusahaan pada

tahun-tahun mendatang. Begitu pula

pabrik tungku di desa Braja Mulya,

langkah pemasaran yang tepat yaitu

dengan meningkatkan penjualan

yang sebanyak-banyaknya serta

meminimalisir biaya-biaya serendah-

rendahnya tentu menjadi langkah

positif didalam sebuah usaha yang

bertujuan menghasilkan laba bagi

perusahaanya. Oleh sebab itu bagi

pabrik tungku di desa Braja Mulya

ini, hal ini merupakan masalah yang

kompleks untuk ditangani dan

dipecahkan permasalahannya.

Belum stabilnya volume

penjualan ini tentu berbahaya bagi

kelangsungan pabrik tungku Braja

Mulya.Volume penjualan yang terus

meningkat atau stabil diangka yang

besar serta biaya-biaya yang

diminimalisir tentu akan menjadi

sebuah jaminan tersendiri bagi

perusahaan dalam kelangsungan

hidup perusahaannya. Pentingnya

peningkatan volume penjualan setiap

bulannya mengharuskan setiap

perusahaan harus berlomba-lomba

meningkatkan serta menggali semua

potensi yang dimiliki perusahaan

untuk menjadi market leader dalam

volume penjualan setiap bulannya.

Berdasarkan latar belakang serta

fenomena berbagai masalah yang

timbul diatas, maka penulis

berinisiatif untuk mengambil judul

dalam penelitian ini adalah

“Pengaruh Biaya Bahan Baku Dan

Biaya Tenaga Kerja Terhadap

Volume Produksi Tungku di Desa

Braja Mulya Kecamatan Braja

Selebah”.

b. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang

masalah diatas, maka yang menjadi

pokok permasalahan dalam

penelitian ini adalah:

1. Apakah ada pengaruh biaya

bahan baku terhadap volume

Produksi tungku di desa

Braja Mulya Kecamatan

Braja Selebah?

2. Apakah ada pengaruh biaya

tenaga kerja terhadap volume

Produksi tungku di desa

Braja Mulya Kecamatan

Braja Selebah?

3. Apakah ada pengaruh biaya

bahan baku dan biaya tenaga

kerja terhadap volume

produksi tungku di desa Braja

Mulya Kecamatan Braja

Selebah?

c. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini

adalah:

Adapun tujuan dari adanya

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah

ada pengaruh biaya bahan

baku terhadap volume

produksi tungku di desa Braja

Mulya Kecamatan Braja

Selebah?

2. Untuk mengetahui apakah

ada pengaruh biaya tenaga

kerja terhadap volume

produksi tungku di desa Braja

Mulya Kecamatan Braja

Selebah?

3. Untuk mengetahui apakah

ada pengaruh biaya bahan

baku dan biaya tenaga kerja

terhadap volume produksi

28 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643

tungku di desa Braja Mulya

Kecamatan Braja Selebah?

d. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pemilik Usaha

Diharapkan penelitian ini dapat

menjadi sumbangan fikiran bagi

masyarakat dalam menyikapi

masalah-masalah yang timbul

dalam bidang manajemen

pemasaran khususnya tentang

Biaya Bahan Baku, Biaya

Tenaga Kerja dan Volume

Produksi.

2. Bagi Pihak Lain

Diharapkan dapat menjadi

tambahan referensi sehingga

dapat digunakan untuk bahan

pertimbangan bagi pembaca dan

pengguna penelitian ini

dikemudian hari.

II. TINJAUN PUSTAKA

a. Biaya Bahan Baku Menurut Hanggana (2006:11)

yang dimaksud dengan bahan baku

adalah bahan yang digunakan untuk

membuat sebuah produk. Sedangkan

pengertian biaya bahan baku

menurut Hanggana (2006:11)

menyebutkan bahwa yang dimaksud

dengan biaya bahan baku adalah

seluruh biaya yang digunakan untuk

membuat suatu barang jadi. Bahan

pasti akan menempel menjadi satu

dengan barang jadi.

Sedangkan dalam pengertian

lainnya, pengertian biaya bahan baku

menurut Narifin (2007:202)

menyebutkan bahwa yang dimaksud

dengan biaya bahan baku adalah

biaya yang digunakan sebuah

organisasi untuk mendapatkan bahan

utama atau bahan pokok dan

merupakan komponen utama sebuah

produk. Biaya bahan baku

merupakan komponen yang tidak

bisa dipisahkan dalam setiap proses

produksi sebuah perusahaan atau

organisasi.

Menurut beberapa pengertian

diatas, maka penulis dapat

mengambil sebuah kesimpulan

bahwa yang dimaksud dengan biaya

bahan baku merupakan biaya yang

dikeluarkan untuk membeli bahan

baku yang digunakan proses

produksi. Bahan baku merupakan

komponen utama dalam proses

produksi, artinya bahan baku

merupakan hal yang harus ada dalam

setiap proses produksi. Hal ini

menjadikan bahwa biaya bahan baku

menjadi sebuah biaya yang harus ada

didalam setiap kegiatan proses

produksi didalam sebuah perusahaan.

b. Prosedur Sistem Pembelian

Bahan Baku

Menurut Simamora (2012:43)

menyebutkan bahwa dalam proses

pembelian bahan baku terdapat

beberapa prosedur sistem. Adapaun

prosedur-prosedur tersebut adalah:

1. Prosedur Permintaan Bahan

Baku

Hal ini dilakukan jika persediaan

bahan baku yang ada digudang

sudah mencapai jumlah tingkat

minimum pemesanan kembali

(reoder point). Bagian gudang

kemudian membuat surat

permintaan pembelian untuk

dikirimkan ke bagian pembelian.

2. Prosedur Order Pembelian

Dalam prosedur ini, bagian

pembelian melaksanakan

pembelian atas dasar permintaan

pembelian dari bagian gudang.

3. Prosedur Penerimaan Bahan

Baku

Sistem ini, pemasok akan

mengirimkan bahan baku kepada

perusahaan sesuai dengan surat

29 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643

order pembelian yang

diterimanya.

4. Prosedur Pencatatan Penerimaan

Bahan Baku di Bagian Gudang

Sistem ini adalah sistem dimana

bagian penerimaan menyerahkan

bahan baku yang diterima oleh

pemaso kepada bagian gudang.

5. Prosedur Pencatatan Utang yang

Timbul dari Pembelian Bahan

Baku

Sistem ini, bagian pembelian

menerima faktur pembelian dari

pemasok. Bagian pembelian

memberikan tanda tangan diatas

faktur pembelian sebagai tanda

persetujuan bahwa faktur dapat

dibayar kepada pemasok telah

memenuhi syarat-syarat

pembelian yang ditentukan oleh

perusahaan.

c. Jenis-Jenis Bahan Baku

Menurut Hanggana (2006:19)

menyebutkan bahwa jenis-jenis

bahan baku dibedakan menjadi dua,

yaitu:

1. Bahan Baku Langsung

Bahan baku langsung atau direct

material adalah semua bahan

baku yang merupakan bagian

daripada barang yang dihasilkan.

Biaya ini adalah biaya yang

dikeluarkan untuk membeli bahan

baku langsung yang mempunyai

hubungan erat dan sebanding

dengan jumlah barang yang

dihasilkan

2. Bahan Baku Tidak Langsung

Bahan baku tidak langsung atau

yang sering disebut juga dengan

istilah indirect material adalah

bahan baku yang ikut berperan

dalam proses produksi tetapi tidak

secara langsung tampak pada

brang jadi yang dihasilkan.

d. Biaya Tenaga Kerja Menurut Mulyadi (2007:343)

mendefinisikan bahwa biaya tenaga

kerja adalah harga yang dibebankan

untuk penggunaan tenaga kerja

tersebut. sedangkan menurut Sukirno

(2008:6) biaya tenaga kerja adalah

semua balas jasa (teken prestasi)

yang diberikan oleh perusahaan

kepada semua tenaga kerja atau

pekerja yang ada didalam perusahaan

tersebut secara langsung maupun

tidak langsung.

Adapun pengertian lainnya dari

biaya tenaga kerja adalah definisi

biaya tenaga kerja menurut

Supriyono (2009:20) biaya tenga

kerja merupakan semua atau

keseluruhan biaya-biaya yang

menyangkut dengan gaji dan upah

kepada seluruh pekerja atau

karyawan yang secara praktis dapat

diidentifikasikan oleh perusahaan.

Dari beberapa pengertian-

pengertian diatas, maka penulis

mengambil sebuah kesimpulan bahwa

yang dimaksud dengan biaya tenaga

kerja adalah keseluruhan biaya balas

jasa kepada karyawan atau pekerja.

Biaya tenaga kerja merupakan sebuah

hal yang penting bagi karyawan dan

juga perusahaan. Biaya tenaga kerja

yang baik tentu akan memberikan

dampak kemakmuran bagi karyawan

perusahaan tersebut sehingga

karyawan dapat terus bekerja dengan

penuh semangat.

e. Jenis-Jenis Biaya Tenaga Kerja

Menurut Sukirno (2008:2) biaya

tenaga kerja untuk fungsi produksi

dapat dibedakan menjadi sebagai

berikut, yaitu:

1. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung

adalah semua balas jasa yang

diberikan kepada karyawan pabrik

yang manfaatnya dapat

30 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643

diidentifikasikan atau diikuti

jejaknya pada produk tertentu

yang dihasilkan oleh perusahaan.

2. Biaya Tenaga Kerja Tidak

Langsung

Biaya tenaga kerja tidak langsung

adalah semua balas jasa yang

diberikan kepada karyawan

pabrik, akan tetapi manfaatnya

tidak dapat diidentifikasikan atau

diikuti jejaknya pada produk

tertentu yang akan atau telah

dihasilkan oleh perusahaan.

f. Volume Produksi Volume Produksi menurut

Kotler (2008:203) mendefinisikan

yang dimaksud dengan volume

produksi adalah barang yang ter

produksi untuk jangka waktu tertentu

dan didalamnya mempunyai strategi

pelayanan yang baik. Volume

produksi biasanya berbentuk

numerik atau deretan angka dimana

deretan angka tersebut sering disebut

unit.

Menurut Swastha (2006:65)

berpendapat bahwa yang dimaksud

dengan volume produksi adalah

produksi bersih dari laporan laba

perusahaan. Produksi bersih

diperoleh melalui hasil produksi

seluruh produk selama jangka waktu

tertentu dan hasil produksi yang

dicapai dari pangsa pasar yang

merupakan produksi potensial yang

dapat terdiri dari kelompok pembeli

jangka waktu tertentu. Sedangkan

menurut Stapelton (2011:137)

mengatakan bahwa volume produksi

adalah pencapaian produksi yang

dinyatakan dalam bentuk kuantitatif

dari segi fisik maupun volume.

Berdasarkan pengertian-

pengertian diatas maka penulis dapat

mengambil sebuah kesimpulan

bahwa yang dimaksud dengan

volume produksi adalah jumlah

barang yang telah ter produksi dalam

sebuah perusahaan.

g. Kerangka Fikir

Hubungan antar variabel yang

akan diteliti tersebut dapat dijelaskan

melalui suatu model yang disebut

dengan paradigma penelitian atau

model penelitian. (Sugiyono,

2009:63). Berdasarkan uraian latar

belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian dan tinjauan pustaka,

maka dapat disusun model penelitian

ini kedalam model penelitian seperti

gambar berikut:

Gambar Fikir

h. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2009: 96)

hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, di mana rumusan masalah

penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk pertanyaan. Hipotesis

penelitian ini adalah:

1. Ho : Tidak Ada pengaruh biaya

bahan baku terhadap volume

X1

Biaya Bahan

Baku

X2

Biaya Tenaga

Kerja

Y

Volume

Produksi

31 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643

produksi tungku di desa Braja

Mulya Kecamatan Braja Selebah.

Ha : Ada pengaruh biaya bahan

baku terhadap volume produksi

tungku di desa Braja Mulya

Kecamatan Braja Selebah.

2. Ho : Tidak Ada pengaruh biaya

tenaga kerja terhadap volume

produksi tungku di desa Braja

Mulya Kecamatan Braja Selebah.

Ha : Ada pengaruh biaya tenaga

kerja terhadap volume produksi

tungku di desa Braja Mulya

Kecamatan Braja Selebah.

3. Ha : Tidak Ada pengaruh biaya

bahan baku dan biaya tenaga kerja

terhadap volume produksi tungku

di desa Braja Mulya Kecamatan

Braja Selebah.

Ho : Ada pengaruh biaya bahan

baku dan biaya tenaga kerja

terhadap volume produksi tungku

di desa Braja Mulya Kecamatan

Braja Selebah.

III. Metode Penelitian

a. Variabel Penelitian dan

Definisi Operasional Variabel

1). Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari tiga

variabel yakni dua variabel

independen dan satu varibael

dependen. Adapun variabel

independen dari penelitian ini adalah

Biaya Bahan Baku (X1) dan Biaya

Tenaga Kerja (X2), sedangkan

variabel dependen penelitian ini

adalah Volume produksi.

2). Definisi Operasional Variabel Variabel (X1) Biaya Bahan

Baku yaitu biaya yang dikeluarkan

untuk membeli bahan baku yang

digunakan proses produksi. Adapun

indikator-indiaktor Biaya Bahan

Baku adalah sebagai berikut:

1) Jenis Bahan Baku adalah jenis

bahan yang digunakan dalam

produksi.

2) Jumlah Barang dan Harga Per

Unit adalah kuantitas bahan

baku yang digunakan dan harga

tiap satuan bahan baku.

3) Nilai Bahan Baku dalam

Persediaan adalah harga bahan

baku yang disimpan dalam

gudang.

Variabel (X2) Biaya Tenaga

Kerja yaitu keseluruhan biaya balas

jasa kepada karyawan atau pekerja.

Adapun indikator Biaya Tenaga

Kerja adalah:

1) Standar dan Biaya Hidup

Pegawai adalah biaya

kehidupan pegawai sehari-hari.

2) Ukuran Perbandingan Upah

adalah pertimbangan dalam

pemberian kompensasi.

3) Penawaran dan Kemampuan

membayar adalah tawar

menawar dan kekuatan

perusahaan dalam memberikan

kompensasi.

4) Pemerintah adalah kebijakan

pemeriantah untuk perusahaan

Variabel Y adalah

Volume produksi yaitu

laporan barang yang telah

terproduksi dalam bentuk

angka. Adapun indikator

volume produksi adalah:

1) Persediaan bahan baku adalah

total bahan baku yang tersedia

2) Kemampuan produksi adalah

kemampuan memproduksi

perusahaan

3) Kapasitas Produksu adalah

kapasitas dapat melakukan

produksi.

32 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643

b. Data Penelitian

Data yang dianalisis adalah

data biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja dan volume

produksi dalam bentuk

laporan akhir bulanan pada

setiap akhir bulan atau tutup

buku setiap bulannya.

c. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan

data dalam penelitian ini

menggunakan dokumentasi

dan wawancara.

d. Teknik Analisis Data Analisis regresi linier berganda

merupakan hubungan linier

antara dua atau lebih variabel

independen (X1, X2,...Xn)

dengan variabel dependen (Y).

Analisis ini digunakan untuk

mengetahui arah hubungan antara

variabel independen dengan

variabel dependen apakah

masing-masing variabel

independen berpengaruh positif

atau negatif dan untuk

memprediksi nilai dari variabel

dependen apabila nilai variabel

independen mengalami kenaikan

atau penurunan

Adapun rumus regresi linier

sederhana menurut Sugiyono

(2009:273) adalah:

Y’ = a + b1X1 + b2X2 + ... + bn Xn

Dimana: Y : Variabel Dependen

X1 dan X2 : Variabel Independen

a : Konstanta (nilai Y’ apabila

X1,X2...,Xn =0)

b : Koefisien regresi (nilai

peningkatan atau penurunan)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Gambaran Umum Obyek

Penelitian

Pabrik Tungku desa Braja

Mulya merupakan sebuah pabrik

yang bergerak dibidang produksi

tungku dari hulu sampai ke hilir

yaitu dari proses produksi sampai

pada proses penjualan atau

pemasaran tungku tersebut. Pabrik

tungku desa Braja Mulya ini

merupakan pabrik tungku yang

sudah cukup lama beroperasi dimana

pabrik Tungku Braja Mulya ini

memulai aktifitas produksinya sejak

tahun 2003.

Pabrik tungku Braja Mulya ini

terletak di desa Braja Mulya RT/RW

018/004 Kecamatan Braja Selebah

Kabupaten Lampung Timur Provinsi

Lampung. Adapun pabrik tungku

Braja Mulya ini merupakan pabrik

tungku milik bapak Mulyanto

dengan memperkerjakan beberapa

orang tenaga kerja sebanyak 7 orang

tenaga kerja yang membantu dari

seluruh proses produksi sampai pada

pemasaran tungku Braja Mulya ini.

Pada awalnya, pabrik tungku

Braja Mulya ini hanya memfokuskan

pada proses produksi dan melakukan

kegiatan bersama dengan pihak lain

dalam proses pemasaran. Namun

pada selanjutnya pabrik tungku Braja

Mulya melakukan seluruh rangkaian

produksi sampai pemasaran sendiri

sehingga dapat semakin memajukan

pabrik Tungku Braja Mulya

Kecamatan Braja Selebah Lampung

Timur ini.

Berdasarkan keterangan dari

pihak pabrik Tungku Braja Mulya,

kegiatan produksi tungku ini

dilakukan dilahan milik sendiri yaitu

dirumah bapak Mulyanto yang

terletak didesa Braja Mulya RT/RW

018/004 Kecamatan Braja Selebah

33 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643

Kabupaten Lampung Timur. Adapun

kegiatan proses produksi pada pabrik

ini dilakukan dengan bantuan tenaga

kerja yang dipekerjakan oleh bapak

Mulyanto dalam pabrik Tungku

miliknya.

b. Hasil Analisis Regresi

Penelitian ini menggunakan

metode kuantitatif dengan

menggunakan alat analisis Regresi

Linier Berganda. Penelitian ini

variabel X1 adalah biaya bahan baku

dan X2 adalah biaya tenaga kerja,

dimana biaya-biaya ini bersatuan

rupiah. Dan variabel Y adalah

volume produksi yang dikalikan

dengan harga jual produk sehingga

menjadi satuan rupiah. Harga jual

tungku adalah sebesar Rp. 20.000,00.

Untuk menentukan persamaan

regresi didalam penelitian ini,

adapun yang menjadi data X dan

data Y adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Data XI,X2 dan Y

No. Bulan Variabel Y

(Pendapatan dari

hasil produksi)

Variabel X1

(Biaya BB)

Variabel X2

(Biaya TK)

1 Jan Rp. 4.360.000 Rp. 1.755.000 Rp. 1.090.000

2 Feb Rp. 3.880.000 Rp. 1.755.000 Rp. 970.000

3 Mar Rp. 4.660.000 Rp. 1.755.000 Rp. 1.100.000

4 Apr Rp. 5.420.000 Rp. 1.755.000 Rp. 1.165.000

5 Mei Rp. 4.120.000 Rp. 1.755.000 Rp. 1. 355.000

6 Juni Rp. 5.720.000 Rp. 1.755.000 Rp. 1.430.000

7 Juli Rp. 5.580.000 Rp. 1.755.000 Rp. 1. 395.000

8 Agust Rp. 5.060.000 Rp. 1.755.000 Rp. 1.265.000

9 Sept Rp. 5.180.000 Rp. 1.755.000 Rp. 1.295.000

10 Okt Rp. 3.660.000 Rp. 1.755.000 Rp. 915.000

11 Nov Rp. 4.520.000 Rp. 1.755.000 Rp. 1. 130.000

12 Des Rp. 4.760.000 Rp. 1.755.000 Rp. 1.190.000

Total Rp. 56.920.000 Rp. 21.060.000 Rp. 14. 300.000

Sumber: Dokumentasi pabrik tungku

Dari data diatas, maka penulis

menganalisis menggunakan bantuan

program spss. Adapun hasil regresi

linier berganda menggunakan spss

hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Persamaan Regresi

Sumber : Data Sekunder SPSS

Pada tabel Coefficients

menunjukan bahwa pada kolom B

pada Constant (a) adalah sebesar

1.514. Sedangkan pada nilai

koefisien regresi b1 (Biaya Bahan

Baku) adalah 0,667 sedangkan b2

(Biaya Tenaga Kerja) adalah 0,326

Sehingga dari hasil ini dapat

ditentukan persamaan regresi

penelitian ini sebagai berikut:

Y’ = a + b1X1 + b2X2 + ... + bn Xn

atau Y = 1.514 + 0,667 X1 +

0,326X2

{Y = 1.514 + 0,667 (Biaya Bahan

Baku) + 0,326 (Biaya Tenaga

Kerja)}

Koefisien b dinamakan koefisien

arah regresi dan menyatakan

perubahan rata-rata variabel Y atau

variabel dependen. Sehingga dalam

persamaan ini apabila diterjemahkan

adalah sebagai berikut:

1. Konstanta sebesar 1.514

menyatakan bahwa jika tidak

ada nilai b maka nilai volume

produksi adalah sebesar

1.514.

2. Koefisien regresi X1 sebesar

0,667 artinya bahwa setiap

penambahan 1 nilai dari

biaya bahan baku maka nilai

volume produksi mengalami

kenaikan sebesar 0,667.

3. Koefisien regresi X2 sebesar

0,326 artinya bahwa setiap

penambahan 1 nilai dari

biaya tenaga kerja maka nilai

volume produksi mengalami

kenaikan sebesar 0,326

34 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643

Uji T

Uji T pada dasarnya

menunjukkan menunjukan seberapa

jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam

menerangkan variabel dependen.

Adapun hasil uji T berdasarkan

yang diolah menggunakan SPSS

dalam penelitian ini adalah dapat

dilihat pada tabel 7 berikut ini:

Tabel .Uji T

Sumber : Data Sekunder SPSS

Dari hasil uji T diatas, dapat

dilihat bahwa nilai dari variabel

X1 dan X2 adalah sebesar 6,881 dan

6,455 lebih besar dari

menggunakan tingkat

signifikansi 5% dengan rumus df =

n-k atau df = (12-3) maka didapatkan

sebesar 2,262. Adapun nilai

signifikansi atau α sebesar 0,05 dan

pada hasil perhitungan nilai

signifikansi adalah 0,000 sehingga

nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa > sehingga Ho ditolak

dan Ha diterima, artinya bahwa Ada

pengaruh biaya bahan baku terhadap

volume produksi tungku di desa

Braja Mulya Kecamatan Braja

Selebah. Dan Ada pengaruh biaya

tenaga kerja terhadap volume

produksi tungku di desa Braja Mulya

Kecamatan Braja Selebah.

Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi ( )

mengukur seberapa jauh kemampuan

variabel independen dalam

menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien

determinasi adalah diantara nol

sampai satu. Berikut adalah koefisien

determinasi dari penelitian ini yang

diolah dengan menggunakan SPSS

sebagai berikut:

Tabel. Koefisien Determinasi

Sumber : Data Sekunder SPSS

Dari tabel diatas terlihat bahwa

nilai koefisien korelasi (R) sebesar

0,997 menunjukan bahwa hubungan

antara variabel independen dengan

variabel dependen adalah sangat

kuat. Dari tabel diatas juga terlihat

bahwa nilai R Square adalah sebesar

0,993 menunjukan bahwa variasi

variabel independen mampu

menjelaskan 99,3% variasi variabel

dependen. Sedangkan sisanya 0,7 %

dijelaskan oleh variabel lain diluar

variabel independen.

Uji F

Uji serentak yaitu uji untuk

melihat bagaimanakah pengaruh

semua variabel bebasnya secara

bersama-sama terhadap variabel

terikatnya. Adapun berdasarkan

perhitungan didapatkan bahwa hasil

uji F dengan menggunakan program

SPSS adalah sebagai berikut:

Tabel. Uji F

Sumber : Data Sekunder SPSS

Berdasarkan perhitungan diatas,

didapatkan bahwa adalah

sebesar 9,309 sedangkan untuk

dengan taraf signifikansi 5% adalah

didapat sebesar 3,047. Adapun taraf

signifikansi diperoleh 0,000 lebih

35 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643

kecil dari 0,05 Sehingga dapat

disimpulkan bahwa >

sehingga Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya bahwa Ada

pengaruh biaya bahan baku dan

biaya tenaga kerja terhadap volume

produksi tungku di desa Braja Mulya

Kecamatan Braja Selebah.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan pada penelitian ini,

maka diperoleh kesimpulan sebagai

berikut:

1. Ada pengaruh biaya bahan

baku terhadap volume

produksi tungku di desa Braja

Mulya Kecamatan Braja

Selebah sebesar 66,7%.

2. Ada pengaruh biaya tenaga

kerja terhadap volume

produksi tungku di desa Braja

Mulya Kecamatan Braja

Selebah sebesar 32,6%.

3. Ada pengaruh biaya bahan

baku dan biaya tenaga kerja

terhadap volume produksi

tungku di desa Braja Mulya

Kecamatan Braja Selebah

b.Saran

Berdasarkan hasil perhitungan

dalam penelitian ini, maka penulis

ingin memberikan saran yaitu:

1. Bagi Produsen diharapkan

dapat meningkatkan produksi

untuk meningkatkan laba dan

meningkatkan kemakmuran

perusahaan kedepannya.

2. Bagi konsumen hendaknya

dapat memilih produk tungku

yang terbaik sehingga

mendapatkan tungku yang

tahan lama dan berkualitas

tinggi untuk mendukung

kegiatan sehari-hari.

3. Bagi pemerintah hendaknya

dapat memberikan bantuan

kepada usaha kecil menengah

untuk meningkatkan

produktivitas dan

meningkatkan kesejahteraan

masyarakat secara luas.

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2006. Manajemen

Pemasaran dan Pemasaran

Jasa: Bandung. CV Alfabeta

Hanggana, Sri. 2006. Prinsip Dasar

Akuntansi Biaya: Surakarta.

Mediatama

Kotler, Phillip. 2008. Manajemen

Pemasaran: Jakarta. Salemba

Empat

Mulyadi. 2007. Akuntansi Biaya

edisi kelima: Yogyakarta.

Universitas Gadjah Mada

. 2007. Persamaan Dasar

Akuntansi edisi kedua.

Yogyakarta. Universitas

Gadjah Mada

Narafin, M. 2007. Penganggaran

Perusahaan: Jakarta

Salemba Empat

Simamora, Henry. 2012. Manajemen

Sumber daya Manusia edisi

lima : Jakarta. Erlangga

Stapelton, Hartson. 2011.

Manajemen Pemasaran dan

Bisnis edisi 5: Jakarta. Ghalia

Indonesia

Staton, William J. 2008. Prinsip-

Prinsip Pemasaran: Jakarta.

Erlangga

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif dan

R&D: Bandung. CV Alfabeta

Sukirno, Sadono. 2008. Mikro

Ekonomi Teori Pengantar

edisi ketiga: Jakarta.

Grafindo Persada

36 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643

Supriyono, R.A. 2009. Akuntansi

Biaya buku 1: Pengumpulan

Biaya dan Penentuan Harga

Pokok: Jakarta. Salemba

Empat

.. 2009. Akuntansi

Biaya buku 4: Penentuan

Harga Pokok: Produksi.

Jakarta. Salemba Empat

Swastha,Basu. 2006. Pengantar

Bisnis Modern: Jakarta.

Salemba Empat