pembuatan film drama sosial
DESCRIPTION
TEKNIK FREEZE FRAMETRANSCRIPT
PEMBUATAN FILM DRAMA SOSIAL BERJUDUL HIDUPKU IMPIANKU
DENGAN TEKNIK FREEZE FRAME
Putri Ayu (2008)
1) Program Studi DIV Komputer Multimedia STIKOM Surabaya
2) Email: [email protected]
Abstrak
Poverty is lack of income to meet household needs (Moira Moeliono, 2007:11). In
this film there is a family who have obstacles of poverty, but the father told his
son to busking on the streets, and the boy followed his father's orders. Although
the child does not like what he is doing and people always underestimate, but he
continued to struggle to support his family.
In making the film could use some of the techniques are the focus of the appeal to
movie audiences saw. One in making this film was to use freeze frame technique,
because with these techniques to give emphasis and people would see it
differently.
The film is packed so that the audience is interested in and loved, as well as
understand the message of this movie. Through this final project will be made a
film that will implicitly provide information to the public which in this case is
more emphasis on youth. The film is titled "Hidupku Impianku", where the story
of this film we can imitate the success of a child who is not discouraged to
achieve his dream.
Keyword : Short Film, Poverty, Freeze Frame technique.
Pada umumnya film berfungsi
untuk pendidikan, karena dari film
kita akan mendapatkan banyak
informasi-informasi baru untuk
menambah wawasan ilmu
pengetahuan kita. Oleh karena itu,
film dikemas sebaik mungkin dan
semenarik mungkin untuk
menyuguhkan hiburan bagi penonton
sehinga film yang kita suguhkan
memiliki nilai positif dan bermutu
bagi masyarakat. Di Indonesia saat
1
2
ini banyak sekali film-film drama
yang bermunculan, dan sampai
kapanpun film drama tidak akan
hilang dari sejarah pertelevisian.
Namun sayangnya, sering kali kita
temukan film drama yang kurang
bernilai positif dan kurang memiliki
unsur pendidikan dan nilai sosial
yang bagus dan layak untuk
dikonsumsi bagi khalayak ramai
sehingga mengurangi kwalitas dan
nilai dari isi film yang disuguhkan.
Dari sinilah dibuat sebuah
karya film drama untuk diangkat
menjadi proyek multimedia. Dalam
proyek multimedia ini perlu
dilakukan perancangan yang matang.
Perancangan ini mencakup seluruh
proses pembuatan film, mulai pra
produksi, produksi, dan paska
produksi. Proses yang menyeluruh
ini bertujuan untuk mengembangkan
film yang baik dan bermutu supaya
penonton menikmati cerita yang ada
pada film ini. Film ini dibuat karena
memiliki unsur pendidikan dan unsur
moral, film ini dibuat untuk
menumbuhkan rasa semangat bagi
remaja yang ingin meraih impiannya.
Impian adalah proses untuk membina
dan merancang masa depan sesuai
apa yang mereka inginkan dengan
segala daya dan upaya, apapun yang
terjadi harus tercapai dengan penuh
keyakinan (Afifi bin ahmad, 2005:8).
Secara positif impian membawa
seseorang kepada pencapaian cita-
cita salam kehidupan.
Kemiskinan adalah kurangnya
penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangga (Moira
Moeliono, 2007:11). Dalam film ini
ada sebuah keluarga yang mengalami
kendala kemiskinan, akan tetapi si
ayah menyuruh anaknya untuk
mengamen di jalanan, dan anak
tersebut mengikuti perintah ayahnya.
Meskipun anak tersebut tidak
menyukai apa yang dia lakukan dan
orang-orang selalu meremehkannya,
akan tetapi dia terus berjuang untuk
menghidupi keluarganya. Ditengah
perjalanannya dia mulai merasa
jenuh dengan kerjaan yang dia
lakukan dan dia ingin meraih
mimpinya sebagai seorang fotografi.
Meskipun ejekan dari temannya dan
dimarahi ayahnya akhirnya si anak
berjuang dan memulai meraih
mimpinya. Disinilah dapat menarik
penonton untuk mengikuti alur cerita
dalam film ini. Film ini sangat
3
menarik dan pantas dikonsumsi oleh
remaja agar mereka tahu arti
pentingnya meraih sebuah impian.
Dalam Pembuatan film dapat
menggunakan beberapa teknik yang
menjadi fokus daya tarik audien
kepada film yang ditontonnya. Salah
satu dalam membuat film ini adalah
menggunakan teknik freeze frame,
karena dengan teknik tersebut untuk
memberikan penekanan dan orang
pasti melihatnya akan berbeda.
Film ini berjudul “Hidupku
Impianku”, dimana dari kisah film
ini kita dapat mencontoh kesuksesan
seorang anak yang tak patah
semangat untuk meraih mimpinya.
Dia berfikir kita harus punya mimpi
agar dapat mewujudkan kenyataan
yang pasti. Disinilah sebuah nilai
moral yang positif yang wajib
dikonsumsi oleh para remaja saat ini
bawasannya sebagai generasi
penerus bangsa dituntuk untuk
mewujudkan mimpi yang tinggi.
Tanpa mimpi seorang Sutradara
tidak mungkin bisa
mengimajinasikan sebuah karya film
yang bagus dan kreatif. Begitupun
seorang dokter, jika ia tak punya
mimpi untuk jadi dokter, tak ada
hasrat untuk bisa mendorongnya
untuk belajar lebih giat mewujudkan
impiannya. Jadi latar belakang
pembuatan fim ini adalah untuk
menyajikan sebuah karya film yang
baik yang memuat nilai moral yang
tinggi dan ringan untuk dinikmati
segala umur. Selain itu film ini
menyampaikan salam semangat
meraih mimpi sehingga setelah
menyaksikan film ini penonton akan
terbangkit jiwa semangatnya untuk
lebih giat meraih apa yang dicita-
citakan.
2. Metode Pembuatan
Untuk membuat film
diperlukan perencanaan yang matang
yaitu dengan melakukan studi
kelayakan tentang metode yang
digunakan dalam proses
pengumpulan data. Studi kelayakan
yang dilakukan antaranya adalah:
1. Metode pengumpulan data
3
FILM URAIAN
Mereka Bilang Saya
Monyet
Penggunaan alur maju mundur sehingga menjadi film yang dapat menjadikan penasaran para audiens
Resportase Investigas
i
Penggunaan teknik video editing salah satunya menggunakan freeze freme dalam beberapa scene.
4
Metode pengumpulan data
dilakukan agar tidak terjadi
penyimpangan dalam
mengemukakan tujuan yang
ingin dicapai. Dalam tahap
pengumpulan data yang
dilakukan untuk membuat film
“Hidupku Impianku” adalah
sebagai berikut:
1. Studi Literatur
2. Wawancara
2. Teknik analisa data
Teknik analisis data pada proses
pembuatan film ini
menggunakan metode kualitatif
karena metode kualitatif
digunakan sebagai dasar
pemikiran untuk memecahkan
masalah yang bersumber dari
literature-literatur. Metode
kualitatif itu sendiri adalah
metode pembahasan yang
menganalisis serta membahas
permasalahan dalam bentuk
kaliamat atau kata-kata yang
kemudian dilakukan analisis
guna mendapat kesimpulan.
3. Tahap Analisa
1. Studi Eksisting
2. Analisa SWOT
Analisis SWOT
Mereka Bilang Saya
Monyet
Reposrase Investigasi
Strength Variasi shoot yang banyak
Teknik dan sound yang mendukung
Weakness Membutuhkan banyak biaya
Banyaknya pengulangan shoot video
Opportunity Memiliki pesan moral untuk memberikan pengertian pada setiap orang bahwa janganlah melampiaskan kesalahan pada orang lain.
Memberikan info untuk kepentingan masyarakat tentang kecurangan dari pelaku kejahatan.
Threat Masyarakat mempunyai kesimpulan tertentu dalam menyimak atau menafsirkan cerita, sehingga terkadang apa yang ingin disampaikan belum tentu diterima dengan baik.
Melihat dampak negatif yang mungkin muncul dari masyarakat terhadap tayangan ini. Misalnya mudah ditiru bagi oknum baru yang tergiur dengan hal tersebut.
3. Segmenting, Targeting,
Positioning
5
Pembagian segmentasi, target
audien dan positioning sangat
dibutuhkan dalam membuat
film, agar film yang kita buat
bisa sesuai dengan kondisi
masyarakat sekitar.
4. HasilDari hasil wawancara yang
didapat oleh Muhammad Andik
sebagai pengamen jalanan,
didapatlah informasi bahwa seorang
pengamen hanyalah ingin mencari
uang ditengah kemiskinan yang
dialami keluarganya. Oleh karena
itu, dengan keadaan keluarganya,
mau tak mau dia harus mengais
rezeki. Namun, kadang dia merasa
ingin sekali melanjutkan
pendidikannya untuk mewujudkan
pendidikannya.
Dia menganggap dan percaya
untuk meraih sebuah impian
dibutuhkan uang yang banyak,
pendidikan yang tinggi dan juga
adanya dorongan dari keluarganya.
Dengan demikian suatu impian pasti
akan terwujud, tutur Andik. Hal
semacam inilah yang menghambat
sebuah impian tidak akan terwujud
bagi orang awam ataupun orang
miskin.
3.4 Pencarian Keyword
Dari hasil pencarian data
diatas, maka untuk pencarian kata
kunci ditentukan dari hasil dibawah
ini:
1. Pengamen
2. Kemiskinan
3. Pendidikan
4. Impian
5. Keluarga
6. Hambatan
Pemain MusikJalan
PekerjaanKesiapan
KeberhasilanPembelajaran
keinginanKemauan
KendalaKekurangan
KeadaanHidup
Ayah AyahTabel 3.4 Keyword
Kata kunci yang ditemukan
yaitu “Keberhasilan” karena di akhir
film ini mengarah pada keberhasilan
seorang yang ingin meraih sebuah
impiannya.
3.5 Kerangka Perancangan Karya
5
6
Gambar 3.3 Kerangka
Perancangan Karya
3.6 Pra Produksi
3.6.1 Ide dan Konsep Cerita
Ide dalam pembuatan film
Tugas Akhir ini terdorong akibat
kurangnya semangat bagi anak
(pengamen) yang ingin meraih
sebuah impiannya. Melihat kondisi
yang terjadi saat ini, mereka
menganggap sebuah impian tidak
mungkin terjadi dikalangan bawah
maupun orang yang tidak
berpendidikan. Oleh karena itu
dengan adanya karya film pendek
Tugas akhir ini diharapkan akan
menumbuhkan semangat baru untuk
meraih sebuah impiannya dengan
penuh keyakinan.
3.6.2 Sinopsis
Dipinggir Kota, lalu lalang
kendaraan roda dua, roda empat,
becak dll. Disanalah aku
menginjakkan kakiku untuk mengais
rizki. Sebut saja Galih, setiap hari
dipinggiran kota galih bernyanyi
dengan menggunakan gitar kecil
seketika lampu merah datang. Galih
disuruh ayahnya untuk mengamen
dan ayahnya selalu menargetkan dia
dalam sehari harus mengumpulkan
uang sebanyak Rp 80.000. Dan
apabila uang yang di dapat galih
dalam seharinya lebih dari yang
ditargetkan maka uang tersebuat
berhak menjadi uang saku galih.
Synopsis tersebut adalah
penggalan synopsis dari film
“Meraih Impian”.
3.6.3 Penokohan
Nama Tokoh
Arti Nama
Usia
Perwatakan
Ciri Psikis
Galih
Kehormatan
14-
15
Sanguine
Melankolis
Tenang
Ayah Galih
Ayah35-
36
Sanguine
Koleriskera
s
An Tanggu 14 Melank sant
7
gga h-
15
olis Plegmat
isai
Fredi
Kebijaksanaan
22-
23
Sanguine
Melankolis
wibawa
3.6.4 Skenario
Ext. Siang hari/ Taman/ Galih-
Ratna
Galih dewasa duduk disebuah taman
kota bersama Ratna
V.O
Galih
“Semua orang punya pilihan. Pilihan
untuk hidup dan menjalani apa yang
diinginkan. Memang beberapa
pilihan tak mudah untuk dijalani.Dan
semua tergantung keyakinan akan
pilihan itu. Ini aku.. dan yang pati,
ini bukanlah pilihanku.”
Galih kecil mengamen dipinggiran
kota.
Skenario tersebut adalah penggalan
dari film pendek “Meraih Impian”
3.6.5 Storyboard
3. Implementasi Karya
Pada bab ini akan dijelaskan
proses produksi dan pasca produksi,
seperti yang telah terencana pada
pra-produksi yang tertulis pada bab
sebelumnya. Berikut ini penjelaskan
proses produksi dalam film pendek
yang berjudul ”Hidupku Impianu”,
sebagai berikut:
3.1 Pra-produksi
Dalam tahapan pra-produksi
disiapkan berbagai perencanaan dan
peralatan shooting diantaranya:
1. Lokasi
2. Crew
3. Budgeting
4. Persiapan alat
3.2 Produksi
Berikut adalah perlengkapan
yang diperlukan dalam masa
produksi film yang berjudul
“Hidupku Impianku”.
1. Kamera EOS Canon 7D + lensa
1 Unit
2. Kamera EOS Canon 60D + lensa
1 Unit
3. Kamera EOS Canon 550D +
lensa 1 Unit
4. Tripod Kamera
2 Unit
5. Boom Mic + Recorder
1 Unit
6. Headset
1 Unit
7
8
7. Lighting 1000W
1 Unit
8. Lighting 500W
2 Unit
Dalam proses produksi diperlukan
data yang lebih terperinci guna
memperlancar proses pengambilan
gambar yang diinginkan, agar sesuai
dengan konsep yang diinginkan.
3.3 Pasca produksi
Pada tahapan pasca produksi
ini dilakukan proses editing dan
penambahan sound efek dan lagu
dengan beberapa langkah yang harus
dilakukan, yaitu:
1. Stock Shot Viddeo
Proses awal dimana menyeleksi
beberapa stock shoot yang telah
diambil. Materi pemilihan
berdasarkan kelayakan gambar
secara visual dan audio.
2. Proses Colour corection
Dalam proses ini adalah
merubah atau memodifikasi warna
terhadap gambar sehingga
menimbulkan kesan tertentu.
pemilihan warna sesungguhnya tidak
didasari oleh teori khusus melainkan
hanya untuk menajamkan dan
memberikan nilai estetika tersendiri.
3.Sound Editing
Dalam proses ini penambahan
backsound dilakukan guna
mendukung tatanan visual. Proses
sound editing pada film pendek
drama “Hidupku Impianku” ini
menggunakan backsound dari band
Papynox yang berjudul tinggi
harapanku.
4. Rendering
Rendering adalah proses akhir
dari pasca produksi dimana semua
proses editing stock shoot disatukan
menjadi sebuah format media.
Kesimpulan
1. Hasil dari pembuatan film
pendek dengan durasi kurang
dari 30 menit mengarah pada
seorang pengamen jalanan yang
ingin meraih sebuah impian.
2. Film pendek yang bertema
kehidupan sosial masyarakat
miskin memiliki pengaruh yang
sangat besar kepada para
9
penikmat film untuk sebuah
pesan yang sebenarnya
terkandung di dalam fim
tersebut.
3. Film Pendek adalah salah satu
media komunikasi massa yang
dapat berkomunikasi berbagai
pesan dalam setiap treatment
pada bagian-bagian scene.
Saran
1. Menghadirkan film pendek
tentang kesenjangan sosial
dengan menggunakan genre
selain drama
2. Penulis mengakui masih banyak
kekurangan dalam
mengaplikasikan hasil penelitian
ini kedalam film pendek karena
dalam pembuatan film pendek
ini sangat diperlukan
perencanaan dan perancangan
yang lebih matang dan didukung
oleh beberapa tim/crew dengan
spesifikasi (Job descriptions)
tersendiri. Namun dalam
pembuatan film pendek bergenre
drama berjudul Hidupku
Impianku ini dikerjakan dengan
jumlah tim/crew dan alat yang
terbatas.
9