pembahasan to 5(full permission) 1

388
Pembahasan TO 5 PADI Batch Mei

Upload: fauzan-azhari

Post on 30-Jan-2016

14 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

:)

TRANSCRIPT

Page 1: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Pembahasan TO 5PADI Batch Mei

Page 2: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

1. D. Analisa gas darah

• Keyword : • bayi laki-laki lahir spontan, usia kehamilan 31 minggu

• lemah, tidak menangis, denyut jantung 172 x/menit, frekuensi napas 80 x/menit, retraksi dinding dada, sianosis dan merintih

Penyakit Membran Hialin (HMD)

• Gangguan pernapasan disebabkan imaturitas paru dan defisiensisurfaktan, terutama pada neonates usia gestasi < 34 minggu atauberat lahir <1500gram

• Gejala : sesak, merintih, takipnea, retraksi intercostal dan subcostal, napas cuping hidung, sianosis dalam beberapa jam pertamakehidupan

Sumber : Pedoman Pelayanan Medis IDAI Jilid I dan II. 2010

Page 3: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

HMD (cont’d)

• Pencitraan : foto toraks AP• Hasil gambaran retikulogranuler, udara bronkus (air bronchogram)

• Komplikasi : • Hipoksemia perdarahan intracranial• Perdarahan paru• Bantuan ventilasi pneumotoraks, pneumomediastinum

• Laboratorium : • Darah tepi lengkap dan kultur darah• Analisis gas darah : hipoksia, asidosis metabolik dan asidosis respiratorik• Rasio lesitin/sfingomielin pada cairan paru <2:1

• Kenapa bukan kultur darah? Kultur darah lebih dipakai untukmenegakkan diagnosis sepsis neonatorum

Sumber : Pedoman Pelayanan Medis IDAI Jilid I dan II. 2010

Page 4: Pembahasan to 5(Full Permission) 1
Page 5: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

2. B. perfusi

• Keyword :• anak umur 2 tahun, buang air besar cair 10 kali sehari @ 1 gelas

• frekuensi napas 48 x/menit, denyut nadi 164 x/menit, temperatur 36,80C anak lemah, tidak mau minum, mata cekung, turgor kurang

• Diare akut dehidrasi berat, terdapat DUA ATAU LEBIH tanda berikut : • Letargis/tidak sadar

• Mata cekung

• Cubitan kulit kembali sangat lambat >2detik

• Tidak bisa minum atau malas minum

• Kehilangan cairan dalam jumlah besar + tak segera di rehidrasisyok hipovolemik

Sumber : Buku saku pelayanan kesehatan anak di rumah sakit. WHO 2009

Page 6: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Syok hipovolemik, Hipovolemia

• Syok : sindrom klinis yang ditandai dengan perfusi jaringan yang tidakadekuat. Dapat berakhir pada disfungsi end-organ

• Penyebab hypovolemia tersering : • Kehilangan darah akut

• Gastroenteritis

• Luka bakar luas

• Perfusi : proses penghantaran darah dan oksigen ke jaringan

• Difusi : pertukaran gas melewati alveolus-capillary bed

• Ventilasi : proses inspirasi dan ekspirasi

• Oksigenasi : proses menambahkan oksigen ke dalam tubuh

Sumber : airway.jems.com

Page 7: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

3. A. syok septik

• Keyword : • Bayi laki-laki umur 25 hari, merintih lemah, malas menetek, kulit tampak

kuning sampai kedua kaki, kejang 3-5 kali

• tali pusat kotor dan berbau busuk

• sianosis, akral dingin, frekuensi napas 60 x/menit

Omfalitis (infeksi tali pusat)

Syok septik (syok + focus infeksi)

• Syok : sindrom klinis yang ditandai dengan perfusi jaringan yang tidakadekuat. Dapat berakhir pada disfungsi end-organ

Sumber : Distributive shock. www.emedicine.Medscape.com

Page 8: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Syok distributif

• Vasodilatasi eksesif gangguan aliran darah gangguan perfusi jaringan

• Jenis-jenis syok distributif : • Syok septik• Toxic shock syndrome• Anafilaksis• Syok neurogenik akibat cedera medulla spinalis

• Tatalaksana : • Resusitasi cairan• Antibiotik yang adekuat• Steroid masih kontroversial, bisa dipakai hidrokortison dosis rendah

• Kenapa jawaban bukan B? karena syok distributif itu banyak jenisnya, termasuk syok neurogenik. Karena ada focus infeksinya, maka lebih tepatjawabannya syok septik.. ^^

Page 9: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

4. B. Cedera pleksus brakialis

• Keyword : • bayi laki-laki baru lahir, berat lahir 4800g, tidak bisa menggerakkan lengan

kanannya

• ibu menderita diabetes mellitus

• pada saat persalinan terjadi distocia bahu dan berhasil dilahirkan setelahdilakukan berbagai manuver

• Bayi dari ibu DM beresiko untuk menjadi makrosomia pada soalditandai dgn berat lahir >4000gram

• Distosia bahu kegawatdaruratan pada saat persalinan• Terjadi akibat impaksi bahu anterior bayi terhadap simfisis ibu

• Berhubungan erat dengan berat lahir bayi dan bayi yang lahir dari ibu denganDM

• Bayi harus dilahirkan dengan maneuver McRoberts atau dengan seksiosesareaSumber : Shoulder dystocia. American Academy of Family Physician. 2010

Shoulder dystocia. Royal College of Obstetricians and Gynaecologists. 2012

Page 10: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

• Komplikasi distosia bahu pada bayi : • Cedera pleksus brakialis

• Fetal death

• Hipoksia

• Fraktur klavikula/humerus

• Kontusio

• Tipe BPI (brachial plexus injury)• Erb : C5-C7, hilangnya sensasi di daerah lengan, paralysis dan atrofi otot

deltoid, biceps, dan brachialis, posisi lengan spt waiter’s tip

• Klumpke : C8-T1, lengan supinasi, pergelangan tangan ekstensi, siku fleksi

• Tatalaksana BPI :• Fisioterapi (dalam bbrp bulan sampai 1 tahun biasanya membaik)

• Bedah (nerve grafting atau transposisi otot)

Sumber : Shoulder dystocia. American Academy of Family Physician. 2010Shoulder dystocia. Royal College of Obstetricians and Gynaecologists. 2012

Page 11: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Sumber : www.shoulderdystocia.com

Page 12: Pembahasan to 5(Full Permission) 1
Page 13: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

5. D. Streptococcus beta hemolyticus

• Keyword : • anak laki-laki 10 tahun demam

• nyeri sendi dan bercak-bercak di kulit

• ditemukan eritema dan nodul subkutan, leukositosis dan perpanjanganinterval PR

Demam rematik akut

• Penyakit reaksi autoimun lambat terhadap Streptococcus beta hemolyticus group A.

• Bila tidak diterapi dengan baik gejala sisa pada jantung yg dikenalsbg PJR

Sumber : Demam rematik akut. Pedoman pelayanan medis IDAI Jilid II. 2010

Page 14: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Jones criteria• Dasar diagnosis :

• 2 mayor atau 1 mayor + 2 minor DISERTAI bukti infeksi S. hemolyticus

• Pemusnahan steptokok danpencegahan : BPG 0.6-1.2 jutaunit IM

• Karditis ringan dan sedangdiberikan aspirin 100mg/kgbbdibagii 4-6 dosis

• Karditis berat diberikanprednisone 2mg/kgbb dibagi 4 dosis

• Ringan : tidak jelas kardiomegali

• Sedang : kardiomegali (+)

• Berat : + gagal jantungSumber : Demam rematik akut. Pedoman pelayanan medis IDAI Jilid II. 2010

Page 15: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

6. E. vaksin HepB+HBIg dalam 12 jam

• Keyword : • Bayi lahir dari ibu dengan HBsAg (+)

• Menurut pedoman IDAI : • Diberikan vaksin HepB 1 dan HBIg 0.5 ml bersamaan dalam jangka waktu 12

jam setelah lahir di sisi tubuh yang berbeda

• HBIg : segera memberikan proteksi meskipun jangka pendek (3-6 bulan)

• About Hepatitis B• Kalau status HBsAg ibu tidak diketahui, HepB diberikan dalam waktu 12 jam

setelah lahir.

• Segera tentukan status HBsAg ibu, bila ternyata positif HBIg harus diberikanselambat-lambatnya 7 hari

Sumber : Pedoman imunisasi di Indonesia. Satgas Imunisasi IDAI 2011

Page 16: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Hep B

• Diberikan minimal 3 kali, yang pertama segera setelah lahir.

• Dosis ketiga adalah penentu antibodi karena dosis booster.

• Vaksin diberikan 0.5ml IM di vastus lateralis

• Disimpan di suhu +2 - +8 oC , bisa tahan 26 bulan

• Bila bayi prematur atau BBLR, imunisasi ditunda sampai bayi berusia2 bulan ATAU berat badan sudah 2000 gram, mana yang dicapaiduluan

Sumber : Pedoman imunisasi di Indonesia. Satgas Imunisasi IDAI 2011

Page 17: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

7. A. ALL

• Keyword : • demam dan bercak kemerahan sejak 1 minggu yang lalu• petekie dan hepatosplenomegali (+)• leukosit 330.000/mm3, Hb 6 g/dL dan trombosit 50.000/mm3, sel blast sebanyak

50%

Leukemia akut

• Leukemia : leukositosis + anemia dan trombositopenia, karena sel ganasnyamenekan produksi eritrosit dan trombosit

• Karena anemia anak pucat, bisa sampai sesak

• Karena trombositopenia lebam, mudah berdarah

• Organomegali system hematopoietic ekstramedular berusaha kompensasiproduksi

• Yang membantu menegakkan leukemia AKUT adalah adanya sel blast > 20%

Page 18: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

• Anemia yang punya pucat dan organomegali adalah thalassemia dan leukemia akut. Soal ini lebih ke leukemia akut karenaada sel blast > 20%

• Berdasarkan epidemiologi, leukemia akut yang onsetnya masak kanak-kanak adalah ALL

• ALL : precursor limfoid berproliferasi jadi ganas dan menekan bone marrow, ada kromosom Philadelphia

• AML : onset masa remaja/dewasa, khasnya ada hyperplasia gusi

• CLL: onset > 55 tahun, 2/3 nya laki-laki

• CML : utamanya pada dewasa walaupun pada anak juga bisa

Penyakit Pucat/Anemia Perdarahan Organomegali

Anemia defisiensi Fe + - -

Anemia hemolitik akut + - -

Anemia hemolitik kronik/Thalasemia + -/+ +

Anemia aplastic + + -

Leukemia akut + + +

Infeksi kronik + -/+ -

Page 19: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

8. C. New ballard

• Keyword : • bayi laki-laki dengan berat badan lahir 2100gr, panjang badan 40cm, APGAR

skor 1 menit=7, 5 menit=9• Ibu tidak ingat haid terakhirnya dan tidak pernah ANC ke fasilitas kesehatan

• Cara menentukan usia gestasi pada saat bayi lahir New Ballard score• Menilai maturitas fisik dan neurologi bayi

• Dubowitz : versi lebih panjang Ballard, ada penilaian head lag, suspensi ventral, edema, tekstur kulit, dan payudara

• Apgar : menit 1 utk keperluan resusitasi, menit 5 untuk menetukanprognosis

• Brazelton : neonatal behavioural assessment

• Downe : pada bayi dengan distress pernapasan, untuk menilaiseverity dan kebutuhan akan bantuan pernapasanSumber : Buku ajar neonatologi. IDAI 2012

Page 20: Pembahasan to 5(Full Permission) 1
Page 21: Pembahasan to 5(Full Permission) 1
Page 22: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

9. B. ampisillin + gentamisin iv

• Keyword : • Bayi laki-laki baru lahir, demam

tinggi

• ketuban pecah 20 jam dan berbau

• BBL 3200 gr, bayi aktif dan taktampak kelainan klinis.

• Faktor resiko ibu : • Persalinan kurang bulan

• Ketuban pecah >18 jam

• Korioamnionitis

• Persalinan dengan tindakan

• Ibu demam

• ISK pada ibu

• Faktor bayi : • Asfiksia perinatal

• BBLR

• Kurang bulan

• Kelainan bawaan

• Prosedur invasive

• Diagnosis sepsis sulit karenagejala klinis tidak spesifik

• Gejala klasik sepsis jarangdijumpai pada neonatus

Sumber : Buku ajar neonatologi. IDAI 2012

Page 23: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Septic work up

• Gejala klinis

• Baku emas : kultur darah

• Trombositopenia

• Leukositosis

• I/T ratio > 2

• Peningkatan CRP

• Manajemen : • Pemberian antibiotika empiris

sambil menunggu hasil kulturdarah

• Ampisillin + gentamisin iv• Bila setelah 48 jam kuman tidak

ditemukan tapi gejala masih (+) ganti ampisilin dengansefotaksim

PRINSIPNYA, sepsis neonatal bisa menunjukkan gejala klinis apapun. Apabila adafaktor resiko + gejala klinis, obati sebagai sepsis sampai terbukti bukan sepsis. Terbukti bukan ditentukan hasil septic work up

Sumber : Buku ajar neonatologi. IDAI 2012

Page 24: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

10. A. C. tetani

• Keyword : • Anak usia 1 hari, kejang, kaku kuduk, mulut mencucu

• Riwayat persalinan di dukun, ibu tidak mendapatkan imunisasi apapunselama hamil

• Tetanus Neonatorum• Persalinan yang kurang higienis, dgn tenaga nonmedis yang tidak terlatih

• Perawatan tali pusat yang tidak higienis

• Bayi sadar, spasme bila tersentuh atau dirangsang

• Bayi malas minum

• Mulut mencucu (carper mouth)

• Trismus, perut papan, opistotonus, tali pusat kotor dan berbau

Page 25: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

• Clostridium tetani : bakteri anaerob obligat, resisten terhadap panasdan desinfeksi

• Pastikan bukan sepsis neonatal/meningitis : • Pungsi lumbal

• Pemeriksaan darah rutin/septic work up

• Tatalaksana : • Diazepam 10mg/kg/hari

• HTIG 500 U IM atau ATS 5000 U IM

• Metronidazole 30 mg/kg/hari

Page 26: Pembahasan to 5(Full Permission) 1
Page 27: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

11. B. Menjaga suhu tubuh

• Keyword : • Bayi umur 18 jam akan dirujuk dengan keluhan sulit bernapas• suhu 34,5 ºC, laju pernapasan 70x/m, retraksi suprasternal dan intercostal.• Ibu memiliki riwayat keputihan yang tidak diobati dan ketuban pecah 2 hari

• Kemungkinan diagnosis pada soal sepsis neonatal

• Masalah paling menonjol pada pasien : distress pernapasan danhipotermia

• Suhu normal BBL : 36.5 – 37.5

• Hipotermia ringan : 36.0 – 36.5

• Hipotermia sedang : 32.0 – 36.0

• Hipotermia berat < 32.0Sumber : Buku ajar neonatologi. IDAI 2012

Page 28: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Hipotermia

• Disebabkan konduksi, konveksi, radiasi (body surface area relative lebih luasdibanding org dewasa)

• Pada bayi sepsis : gangguan termoregulasi sehingga bisa hipo atauhipertermia

• Komplikasi hipotermia : hypoxic ischemic encephalopathy

• Tanda dan gejala• Akral dingin• Bayi tidak mau minum• Kurang aktif• Pucat• Takipnea/takikardia• Hipotermi berkepanjangan RDS

Sumber : Buku ajar neonatologi. IDAI 2012

Page 29: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Warm chain untuk mencegah hipotermia

• Warm delivery room (> 25°C)

• Warm resuscitation

• Immediate drying

• Skin-to-skin contact between baby and the mother

• Breastfeeding

• Bathing and weighing postponed

• Appropriate clothing and bedding

• Mother and baby together

• Warm transportation

• Training/awareness of healthcare providers

Page 30: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Option lain

• Memberi botol minuman untuk mencegah hipoglikemia : • Memang harus cek GDS untuk melihat hipoglikemia/tidak. Tapi

tatalaksananya dengan D10% 2cc/kg, BUKAN lewat botol. Apalagi di soalpasiennya RDS

• Fenobarbital dan diazepam : • Tidak ada indikasi. Fenobarbital diberikan pada kejang, demikian pula

diazepam

• Cairan per oral : • Cairan memang diberikan, tapi bukan per oral. Sekali lagi, pasien di soal RDS

Page 31: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

12. B. tiroksin

• Keyword : • anak perempuan berusia 7 tahun sulit mengikuti pelajaran di sekolah

• IQ 65

• Defisiensi hormone tiroksin hipotiroid kongenital• Keluhan tidak spesifik sampai usia 8 minggu

• Defisiensi tiroksin retardasi abnormal di hampir semua system organ, suatu sindrom disebut kretinisme

• Pada otak : defisit fungsional berupa retardasi mental, ataksia, spastisitas, ketulian

• Hipotiroid kongenital bisa diobati dengan penambahan preparat L-tiroksin

Page 32: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Option lain

• Prolaktin : gangguan menstruasi, steril, pubertas terlambat

• Kalsitonin : penurunan bone mass density

• Vasopresin : diabetes insipidus (defisiensi arginine vasopressin)

• Aldosteron : primary adrenal insufficiency, congenital adrenal hyperplasia : hipertensi, edema, hiperkalemia

Page 33: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

13. C. 6 bulan

• Keyword : • Bayi perempuan sudah bisa

menoleh, duduk tegak, jikatengkurap bisa menopang bahu, mengucapkan “ooh

• Komponen perkembangan : • Motorik kasar

• Motorik halus

• Bahasa

• sosial

Page 34: Pembahasan to 5(Full Permission) 1
Page 35: Pembahasan to 5(Full Permission) 1
Page 36: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

14. A. langsung memberikan DPT-3

• Keyword• Anak laki-laki usia 8 bulan belum imunisasi DPT yang ketiga karena saat itu

sedang demammaksudnya pas usia 6 bulan tidak DPT karena waktu itudemam. Thx

• Catch up immunization : • Untuk imunisasi multidosis dgn interval tertentu spt DPT, HepB, polio, dkk

jumlah pemberian imunisasi HARUS tetap dilengkapi

• Keterlambatan TIDAK mempengaruhi respon tubuh dlm membentukantibody, Cuma resiko tertular tetap tinggi karena ambang antibodinyaterlambat tercapai

• PRINSIP catch up : tetap lanjutkan, JANGAN mengulang dari awal, tidakpeduli berapa jarak waktu keterlambatan dari yang sebelumny

Sumber : Pedoman Imunisasi di Indonesia. Satgas Imunisasi IDAI 2011

Page 37: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

• Imunisasi lain prinsipnya sama, pokoknya lanjutkan sesuai jadwal danjadwalkan sesuai dengan interval minimal antar vaksinasi yang direkomendasikan IDAI.

• Kecuali BCG : <3 bulan : mantoux dulu, bila negatif berikan 0.05cc

>12 bulan : uji tuberkulin dulu, bila negatif berikan0.1cc SC

• Contoh kasus (selain soal)

• Anak 5 bulan BELUM PERNAH DPT sama sekali. Cara vaksinnya :

• Beri DPT-1 saat kunjungan (misal tgl 1/5)

• Beri DPT-2 4 minggu kemudian (tgl 28/5) karena interval vaksin DPT 4 minggu kan

• DPT-3 4 minggu lagi (tgl 25/6)

Sumber : Pedoman Imunisasi di Indonesia. Satgas Imunisasi IDAI 2011

Page 38: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

• Contoh lain Hep B :

• Anak 3 bulan belum pernah Hep B sama sekali.

• Berikan Hep B 1 tgl 1/5

• Berikan Hep 2 tgl 28/5, interval vaksin Hep B dari suntik pertama kekedua 4-8 minggu

• Hep 3 usia 6 bulan

• Hep B dosis 3 sifatnya booster, bisa diberikan di rentang usia 6-18 bulan atau kapan saja setelah 18 bulan

• Kalau belum pernah vaksinasi campak, bisa diberikan MMR di usia 15 bulan. Rekomendasi IDAI 2014 sih bisa diberikan di 24 bulan kalaubelum MMR juga. Tapi karena belum publish, jadi belum dipakai sbgreferensi dulu ya.. XOXO

Sumber : Pedoman Imunisasi di Indonesia. Satgas Imunisasi IDAI 2011

Page 39: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

15. D. Kina dan primakuin

• Keyword : • Anak 7 tahun demam 5 hari, mual, muntah, dan menggigil

• suhu 39oC, konjungtiva anemis, sclera ikterik, dan hepatomegaly

• Lab: Hb 5.1g/dL, leukosit 5000/mm3, trombosit 227.000/mm3, danditemukan parasit malaria dengan schuffner dot (+)

• Malaria dengan schuffner dot Vivax atau Ovale

• Diagnosis malaria : • Demam

• Apusan darah positif

• Tatalaksana vivax:• Lini pertama memang artesunat, tetapi tidak boleh diberikan monoterapi

• Lini kedua: kina + primakuin

Page 40: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Tatalaksana malaria

• Artesunat + amodiakuin selama 3 hari• Artesunat 4 mg/kg dosis tunggal selama 3 hari

• Amodiakuin : 10 mg/kg dosis tunggal selama 3 hari

• Dihidroartemisin + piperakuin (3 hari)

• Artesunat + SP• Artesunat 4 mg/kg dosis tunggal 3 hari

• SP 25 mg/kg dosis tunggal

• Karena vivax/ovale : tmabah primakuin basa 0.25mg/kg/hari dosistunggal selama 14 hari

• Falciparum : primakuin 0.75mg/kg dosis tunggal 1 hari

Page 41: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

16. C. 550 kkal/hari

• Keyword : • Seorang anak usia 23 bulan, dengan BB 6,1 kg, TB 78 cm dibawa ibunya ke

dokter karena badannya kurus sekali. Dari hasil pemeriksaan fisik diketahui otot hipotrofi

• Gizi buruk tipe marasmik• BB/TB <-3SD atau <70%

• Bila BB/TB tidak bisa diukur gunakan tanda klinis seperti : anak tampaksangat kurus, hilangnya jaringan lemak bawah kulit, tulang iga terlihat sangatjelas

• Tatalaksana : rawat inap, letakkan di ruang yang hangat, 10 pilar tatalaksanagizi buruk menurut WHO

Sumber : Pocket Book of Hospital Care for Children: Guidelines for the Management of Common Childhood Illnesses. 2nd edition.

Page 42: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Refeeding pada Gizi Buruk

• Fase inisial : diberikan pada dua pertama

• Sifat makanannya rendah osmolaritas, rendah laktosa, diberikansedikit tapi sering (F75)

• Energi : 80-100 kkal/BB/hari, cairan 130cc/BB/hari

• Fase Transisi : hari 3-7 (F100)

• Energi : 100-150 kkal/BB/hari, jumlah cairan max 150cc/BB/hari

• Fase Rehabilitasi : hari 7-dst

• Energi : 150-220 kkal/BB/hari, jumlah cairan max 200cc/BB/hari

• Soal : terapi inisiasi BB 6.1 kg

• 80-100 kkal x 6.1 = 488-610 kkal/hari, jawaban yg masuk di antaranyaCSumber : Pocket Book of Hospital Care for Children: Guidelines

for the Management of Common Childhood Illnesses. 2nd edition.

Page 43: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

17. C.7

• Keyword• Neonatus usia 8 jam lahir pada usia gestasi 30 minggu dan berat badan lahir

1800 gram. Saat ini bayi terdengar merintih, laju pernapasan 65x/menit, terdapat nafas cuping hidung, retraksi subkostal (+), dan sianosis (+). Padaauskultasi paru didapatkan suara napas menurun. Ibu pecah ketuban 36 jam sebelum persalinan disertai demam

Respiratory distress (kemungkinan penyebab HMD dan/atau sepsis, pembahasan lihat slide soal no.1 dan 9)

• Downe score : penilaian untuk menilai seberapa berat distress pernapasan bayi berdasarkan gejala klinisnya

• >4 : respiratory distress, monitor AGD dan pertimbangkan CPAP

• >8 : impending respiratory failure, ventilator

Page 44: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Note : di soal tidak dijelaskan apakah sianosis menetap setelah diberikanO2, namun kita anggap saja tetap sianosis setelah pemasangan oksigen

Page 45: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

18. B. 1250 cc/hari

• Keyword• Anak 2 tahun demam sejak 1 hari yang lalu• berat badan 15 kg, suhu 38,5oC

• Kebutuhan cairan rumatan• 100cc/kg untuk 10 kg pertama = 1000 cc• 50cc/kg untuk 10 kg kedua = 50x5 = 250cc• 20cc/kg untuk 10 kg berikutnya = 0

• Total maintenance 1250 cc/hari

• Pasien demam 38.5 tambah 10% untuk tiap kenaikan 1 derajat

• 10% x 1250 = 125cc

• Jadi totalnya = 1375 cc gaada jawabannya, jadi pilih aja B

* Ada juga yang bilang baru ditambah 10% per kenaikan 1 derajat, tapi dihitungsetelah suhu lebih dari 38.5

Page 46: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

19. D. 9

• Keyword : • bayi lahir spontan dengan BB 3200 gram dan PB 49 cm

• langsung menangis, bergerak aktif, frekuensi denyut jantung 144x/menit, ektremitas kebiruan

• Apgar score• Appearance : ekstremitas biru 1

• Pulse : 144 2

• Grimace : menangis 2

• Activity : gerak aktif 2

• Respiration : langsung menangis 2

• Total 9

Page 47: Pembahasan to 5(Full Permission) 1
Page 48: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

20. A.

• Keluhan : • anak laki-laki 2 tahun, mencret ±15 kali/hari

• Mencret berupa cairan kekuningan, tanpa ampas, darah (-), lendir (+).

• masih mau minum, kelopak mata tidak cekung, air mata +/+, mukosa lidahbasah, turgor kembali cepat

• Diare akut tanpa dehidrasi

• Rencana tatalaksana A : • Rawat jalan, cairan tambahan, zink, lanjutkan pemberian makan/ASI, jelaskan

kapan harus kembali

• Oralit : <2tahun : 50-100cc/bab

>2 tahun : 100-200cc/babSumber : Pocket Book of Hospital Care for Children: Guidelines for the Management of Common Childhood Illnesses. 2nd edition.

Page 49: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

• Yang paling mendekati jawabannya adalah option A. mungkin maksudoption A adalah 5 pilar tatalaksana diare, which include selective antibiotic.

• ASI tetap diberikan pada anak diare

• Antibiotik tidak rutin diberikan kecuali pada disentri atau kolera

• Susu low lactose diberikan pada dehidrasi berat

Page 50: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

21. B. Albumin urin

• Keyword : • Anak usia 6 tahun bengkak pada kedua matanya

• Demam, nyeri pinggang, kencing keruh dan bergumpal

• Diagnosis : sindrom nefrotik• Edema, proteinuria, hipoalbuminemia, dan peningkatan kadar kolesterol

plasma

• Edema periorbita, anasarka, oligouria

• Urin keruh, berbusa

• Urinalisis : proteinuria massif (>+2), rasio albumin/kreatinin urin >2.

• Lab : hipoalbuminemia (<2.5g/dL), hiperkolesterolemia (>200 mg/dL), danpeningkatan LED

• Ur/Cr biasanya normal kecuali ada penurunan fungsi ginjal

Page 51: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

22. E. APTT

• Keyword : • Anak laki-laki usia 1 tahun tidak bisa berjalan karena lutut sakit• riwayat tersandung di rumah dan jatuh lalu lutut bengkak dan menghitam.• Kakak laki-laki pasien juga pernah diberi fresh frozen plasma

• Hemofilia• X-linked resesif, perdarahan spontan maupun pasca trauma• Riwayat kelainan yang sama dalam keluarga (yaitu laki-laki)• Tatalaksana : fresh frozen plasma, kriopresipitat, terapi pengganti factor VIII atau IX

• Pemeriksaan penunjang : • Pemanjangan clotting time/waktu pembekuan• Pemanjangan aPTT• PT normal

• Untuk screening : APTT

Sumber : Pedoman pelayanan medis IDAI Jilid I.2010

Page 52: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

23. A. kolestasis24. A. BAB pucat

• Keyword : • anak 3 bulan, mata kuning sejak 2 minggu yang lalu

• lab: Hb 10 g/dL, hematocrit 32%, bilirubin direk 7 mg/dL dan bilirubin total 18 mg/dL

• Kolestasis : semua kondisi yang menyebabkan terganggunya sekresidan ekskresi empedu ke duodenum

• Klinis : icterus, tinja pucat atau akolik, urin berwarna the

• Parameter lab : Bilirubin direk serum > 1mg bila biltot <5 mg/dL ATAU bilirubin direk >20% biltot bila biltot > 5mg/dL

• Kolestasis yang sangat ditakutkan pada bayi adalah atresia bilier, Karena harus dikoreksi dengan operasi Kasai sebelum usia 8 minggu

Sumber : Pedoman pelayanan medis IDAI Jilid I.2010

Page 53: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

• Anamnesis • Warna feses dan urin

• Riwayat kehamilan dan persalinan

• Paparan terhadap obat hepatotoksik

• Lab : darah tepi, bilirubin direk/indirek serum, ALT/AST, GGT, albumin

• Urin rutin

• Tinja 3 porsi

• Pemeriksaan etiologi sesuai kecurigaan, missal TORCH

Sumber : Pedoman pelayanan medis IDAI Jilid I.2010

Page 54: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Option lain 23&24

• Hepatitis B : 95% asimtomatiksaat bayi

• Ikterus fisiologis dan patologissilakan lihat slide pembahasanTO 4 soal no.6

• Neonatal hepatitis : kuning padausia 2-4 minggu

• Mual-muntah : sbagian besargangguan GIT menyebabkanmual, muntah

• Demam : lebih mengarahkan kehepatitis akut (demam+kuning)

• BAK kuning muda : normal?

• BAK cucian daging : sindromnefritik

Page 55: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

25. B. Berikan saat BB 2500gram

• Keyword : • bayi 1 bulan kontrol ke tempat praktek saudara untuk mendapat imunisasi.

• lahir prematur pada usia 35 minggu

• Berat lahir 1700 gram, saat ini berat badan 1850 gram

• Belum ada kesepakatan mengenai pemberian imunisasi BCG padaBBLR

• Beberapa penelitian menemukan bahwa tidak terdapat perbedaanantara bayi yang langsung diberikan imunisasi BCG setelah lahirmaupun yang ditunggu sampai 2500 gram

• Yang tidak boleh diberikan BCG : pasien imunokompromais, sepertiHIV, gizi buruk, dalam terapi steroid lama, keganasan

Sumber : Uji Tuberkulin pada Bayi BBLR yang MendapatBCG Segera Setelah Lahir danyang Menunggu Berat Badan > 2500 Gram. Sari Pediatri 2007

Page 56: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

26. A. Ginjal

• Keyword: tidak bisa BAK. Sebelumnya BAK dengan urin merah. Riwayat makan jengkol dan sambal.

• Organ yang terkena?

Ginjal

• Terapi: Natrium bikarbonat

Page 57: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

http://ik.pom.go.id/v2012/wp-content/uploads/2011/11/BAHAYA-KERACUNAN-ASAM-JENGKOLAT4.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3522/3/gizi-murniati.pdf.txt

• Keracunan jengkol dapat terjadi akibat mengkristalnya asam jengkolat dalam suasana asam

• Kristal ini dapat menyebabkan penyumbatan pada ginjal sehingga pada kasus yang parah dapat menyebabkan kerusakan ginjal.

• Gejala: nyeri perut yang kadang-kadang disertai muntah, serangan kolik dan nyeri saat berkemih, disuria (gangguan berkemih), oliguria, dan hematuria (darah di dalam urin)

Page 58: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

27. E. Pecah varises esofagus

• Keyword: • muntah darah, riwayat hepatitis B kronis.

• PF: KU lemah, TD 140/90mmHg, nadi 98kali/menit, konjungtiva pucat, rambut ketiak (-), spider nevi(+), peranjakan hepar 5 cm.

• Kemungkinan penyebab hematemesis?

pecahnya varises esofagus

• Diagnosis: sirosis hepatis

Page 59: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Sirosis Hepatis

• Penyakit hati menahun yang difus ditandai dengan adanya nekrosis, pembentukan jaringan ikat, disertai nodul

• PF: palmar eritem, spider nevi, vena kolateral di dinding perut, ikterus, edema pretibial, asites, splenomegali.

• Laboratorium : rasio Alb-Glob terbalik

Sumber: Pedoman Pelayanan Medis Ilmu Penyakit Dalam - PAPDI

Page 60: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Sumber: Gastroenterology - Toronto Notes 2011

Tata laksana:

• Istirahat cukup

• Diet seimbang

• Roboransia

• Mengatasi penyulit

Page 61: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

28. A. Kolelitiasis

• Keyword:• Seorang wanita nyeri perut kanan atas. Memberat jika makan makanan yang

berlemak.

• Sklera ikterik -/-, Murphy sign (-).

• Diagnosis?

Kolelitiasis

Page 62: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Kolelitiasis Koledokolitiasis Kolesistitis Kolangitis

Nyeri kolik + + +/- +/-

Nyeri tekan/Murphy’s sign - - + +

Demam - - + (low-grade) + (high-grade)

Ikterus - + - +

Page 63: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

29. A. arterio veno shunt

• Keyword:• Seorang wanita datang dengan keluhan perut membesar

• PF: spider nevi, ascites, dan palmar eritem.

• Kelainan mikrosirkulasinya terjadi di mana?

arterio veno shunt

Page 64: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

• The central pathogenic processes in cirrhosis are death of hepatocytes, extracellular matrix (ECM) deposition, and vascular reorganization.

• In the normal liver, interstitial collagens (types I and III) are concentrated in portal tracts and around central veins, and thin strands of type IV collagen are present in the space of Disse.

• In cirrhosis, types I and III collagen are deposited in the space of Disse, creating fibrotic septal tracts.

• The vascular architecture of the liver is disrupted by the parenchymal damage and scarring, with the formation of new vascular channels in the fibrotic septa that connect the vessels in the portal region (hepatic arteries and portal veins) to terminal hepatic veins, shunting blood from the parenchyma.

• The deposition of collagen in the space of Disse is accompanied by the loss of fenestrations of sinusoidal endothelial cells (capillarization of sinusoids), impairing the function of sinusoids as channels that permit the exchange of solutes between hepatocytes and plasma

Page 65: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Sumber: Robbins & Cotran Pathologic Basis of Disease

Page 66: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

30. A. makrositik normokromik

• Keyword: • Seorang perempuan 17 tahun menjalani diet ketat. Pasien tampak lemah.

• PF: konjungtiva pucat. Didiagnosis defisiensi B12.

• Gambaran apusan darah tepinya :

makrositik normokromik

• Macrocytic/normochromic anemia results from chemotherapy, folate deficiency, or vitamin B-12 deficiency.

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003648.htm

Page 67: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

31. D. minum air gula 150-200 cc

• Keyword:• wanita (54 tahun) dengan DM dibawa ke IGD dengan keluhan lemas, keringat

dingin. Pasien rutin kontrol & rutin mengkonsumsi obat DM.

• Dua hari ini pasien tidak mau makan karena nyeri ulu hati.

• Pasien datang dalam keadaan compos mentis, GDS 45 mg/dl.

• Terapi yang tepat: minum air gula 150-200cc

Page 68: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Hipoglikemia

• Hipoglikemia ditandai dengan menurunnya kadar glukosa darah < 60 mg/dL

• Bila terdapat penurunan kesadaran pada penyandang diabetes harus selalu dipikirkan kemungkinan terjadinya hipoglikemia.

• Hipoglikemia paling sering disebabkan oleh penggunaan sulfonilurea dan insulin.

Gejala hipoglikemia:

• gejala adrenergik (berdebar-debar,banyak keringat, gemetar, dan rasa lapar)

• gejala neuro-glikopenik (pusing, gelisah, kesadaran menurun sampai koma).

Page 69: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Penanganan Hipoglikemia

• pasien dengan kesadaran yang masih baik diberikan makanan yang mengandung karbohidrat atau minuman yang mengandung gula berkalori atau glukosa 15-20 gram melalui intra vena.

• Untuk penyandang diabetes yang tidak sadar sementara dapat diberikan glukosa 40% intravena terlebih dahulu sebagai tindakan darurat, sebelum dapat dipastikan penyebab menurunnya kesadaran.

• Perlu dilakukan pemeriksaan ulang glukosa darah 15 menit setelah pemberian glukosa. Glukagon diberikan pada pasien dengan hipoglikemia berat.

Sumber: Konsensus DM tipe-2 Indonesia 2011

Page 70: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

32. A. Bronkiektasis terinfeksi

• Keyword:• Seorang laki-laki 45 tahun datang dengan keluhan batuk berdahak tebal dan

sesak nafas selama 2 minggu.

• PF: dijumpai ronki basah kasar pada apeks paru kanan.

• Pada X-Ray dijumpai honeycomb appearance.

• Diagnosis: Bronkiektasis terinfeksi

Page 71: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

http://www.learningradiology.com/notes/chestnotes/bronchiectasis.htm

X-RAY

• “Tramlines” or “honeycombing” represents dilated, thickened bronchial walls

• Volume loss due to destruction of lung tissue

• Multiple small nodular densities from plugged alveoli

• Signet ring appearance on CT • normally, the vessel is larger than the corresponding bronchus.

• In bronchiectasis, the bronchus is larger than the corresponding vessel

• Lack of bronchial tapering

• Non uniform bronchial dilation

• Bronchial wall thickening

Page 72: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

33. D. Aspergilosis

• Keyword:• batuk tidak bisa sembuh dengan antibiotik.

• Pada X-Ray dijumpai gambaran fungus ball.

• Penyebabnya kemungkinan adalah..

Aspergilosis

Batuk tidak bisa sembuh dengan antibiotik penyakit non-infeksi bakteri

Page 73: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Sumber: emedicine

• Histoplasmosis: • Rontgen thorax: enlargement of hillar and mediastinal nodes

• Aspergillosis:• Chest radiographic features are varible, with solitary or multiple nodules,

cavitary lesions, or alveolar infiltrates that are localized or bilateral and more diffuse as disease progresses

Page 74: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

34. B. NSTEMI

• Keyword:• Seorang laki-laki datang dengan nyeri dada sebelah kanan.

• Dijumpai ST depresi pada V1-V6, enzim jantung meningkat.

• Diagnosis..

NSTEMI

Page 75: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Unstable Angina STEMINSTEMI

Trombus parsial/intermiten

Nonspesifik EKG

Enzim Jantung normal

Sumbatan trombus kerusakkan jaringan dan nekrosis minimal miokard

ST depresi +/-T inversi

Peningkatan enzim Jantung

Oklusi trombos total

ST elevasi atau LBBB baru pada EKG

Peningkatan enzim Jantung

Page 76: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

35. C. CHF

• Keyword:• Seorang laki-laki datang dengan keluhan sesak nafas. Riwayat nyeri dada,

tungkai bengkak.

• Diagnosis?

CHF

Page 77: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Kriteria Framingham(Minimal ada 1 mayor dan 2 minor)

Kriteria mayor

• Paroksismal noktumal dispnea

• Distensi vena-vena leher

• Peningkatan vena jugularis

• Ronkhi

• Kardiomegali

• Edema paru akut

• Gallop bunyi jantung III

• Refluks hepatojugular positif

Kriteria minor

• Edema ekstremitas

• Batuk malam

• Dispnea pada aktivitas

• Hepatomegali

• Efusi pleura

• Kapasitas vital berkurang 1/3 dari normal

• Takikardia ( > 120 denyut per menit)

Sumber: Pedoman Pelayanan Medis Ilmu Penyakit Dalam - PAPDI

Page 78: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

36. B

• Keyword• Perempuan 53 tahun, tidak nafsu makan, sering menggigil bila dingin. BB

bertambah.

• RR 24x/menit, HR 48x/menit. Lab dbn.

• Kesan hipotiroid

• Pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis:

T4 dan TSH (konfirmasi hipotiroid), dan Anti TPO (curiga tiroidits Hashimoto)

Page 79: Pembahasan to 5(Full Permission) 1
Page 80: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Thyroid Autoantibodies

• thyroglobulin antibodies (TgAh), thyroid peroxidase (microsomal antibodies), TSH receptor inhibiting antibodies • increased in Hashimoto's disease; normal variant in 10-20% of individuals

• thyroid stimulating immunoglobulin (TSI)• increased in Graves' disease

Sumber: Toronto Notes 2011 - Endocrinology

Page 81: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

37. B Stenosis mitral

• Keyword:• Laki-laki berusia 18 tahun datang dengan keluhan mudah lelah. Pasien punya

riwayat nyeri sendi berpindah-pindah sewaktu muda. Kesadaran baik.

• PF: tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi pernapasan 20 kali/menit, frekuensi nadi 120 kali/menit, ireguler. Pada pemeriksaan jantung ditemukan murmur diastolik di apeks.

• Apa yang terjadi pada pasien ini?

Stenosis mitral

Page 82: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Bising diastolik grade IV-Vberpusat di apex bising diastolik katup mitral stenosis mitral

Page 83: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

38. A. TB paru kasus kambuh

• Keyword:• batuk berdahak 1 bulan, penurunan BB, penurunan nafsu makan. keluhan hal

yang sama sebelumnya (+) pengobatan 6 bulan dan dinyatakan sembuh.

• kompos mentis, RR 18 kali/menit, S 36,70C. Hasil pemeriksaan BTA sputum (+/+/-).

• Diagnosis pada pasien ini adalah...

TB paru kasus kambuh

Page 84: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

39. E. Bronkiektasis

• Keyword:• batuk berdarah sejak 1 hari yang lalu. lima hari sebelumnya batuk

berdahak disertai demam.

• Pada pemeriksaan sputum dengan wadah transparan terlihat sputum memiliki 3 lapisan yang berbeda.

• Apakah diagnosis yang paling mungkin?

Bronkiektasis

Page 85: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

http://www.fpnotebook.com/lung/Bronchi/Brnchcts.htm

• Sputum forms layers on standing• Top: Mucus

• Middle: Clear fluid

• Bottom: Pus

Page 86: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

40. E. 2200 kkalori/hari

• Keyword:• Wanita usia 45 tahun, keluhan cepat merasa lapar dan haus serta sering

kencing. BB turun 10 kg dalam 6 bulan terakhir.

• Pasien memiliki TB 170 cm dan BB 50 kg.

• Berapa kebutuhan kalori pasien?

2200 kkalori/hari

• Kebutuhan pasien ini: 2126, 25 kkal

Page 87: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

• Perhitungan berat badan Ideal (BBI) dengan rumus Brocca yang dimodifikasi adalah sbb:

• Berat badan ideal = 90% x (TB dalam cm - 100) x 1 kg.

• Bagi pria dengan tinggi badan di bawah 160 cm dan wanita di bawah 150 cm, rumus dimodifikasi menjadi:

• Berat badan ideal (BBI) = (TB dalam cm - 100) x 1 kg

• BB Normal : BB ideal ± 10 %

• Kurus : < BBI - 10 %

• Gemuk : > BBI + 10 %

Sumber: Konsensus DM tipe-2 Indonesia 2011

Page 88: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

• Perhitungan berat badan ideal menurut Indeks Massa Tubuh(IMT).Indeks massa tubuh dapat dihitung dengan rumus: IMT = BB(kg)/ TB(m2)

• Klasifikasi IMT• BB Kurang < 18,5

• BB Normal 18,5-22,9

• BB Lebih ≥ 23,0

• Dengan risiko 23,0-24,9

• Obes I 25,0-29,9

• Obes II > 30

Sumber: Konsensus DM tipe-2 Indonesia 2011

Page 89: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

• Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan kalori antara lain :• Jenis Kelamin

• Kebutuhan kalori wanita sebesar 25 kal/kg BB dan untuk pria sebesar 30 kal/ kg BB.

• Umur• Untuk pasien usia di atas 40 tahun kebutuhan kalori dikurangi 5%, untuk

dekade antara 40 dan 59 tahun dikurangi 10%, untuk dekade antara 60 dan 69 tahun dan dikurangi 20%.

• Aktivitas Fisik atau Pekerjaan• Kebutuhan kalori dapat ditambah sesuai dengan intensitas aktivitas fisik.

Penambahan sejumlah 10% dari kebutuhan basal diberikan pada kedaaan istirahat, 20% pada pasien dengan aktivitas ringan, 30% dengan aktivitas sedang, dan 50% dengan aktivitas sangat berat.

• Berat Badan• Bila kegemukan dikurangi sekitar 20-30% tergantung kepada tingkat

kegemukan. Bila kurus ditambah sekitar 20-30% sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan BB.

Sumber: Konsensus DM tipe-2 Indonesia 2011

Page 90: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

• Berat badan ideal (BBI) = 90% x (170 - 100) x 1 kgBBI = 63 KgBB aktual: 50 Kg

• Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan kalori pada pasien ini :– Jenis Kelamin

• Perempuan 25 kkal/kg BB

–Umur• Untuk pasien usia di atas 40 tahun kebutuhan kalori dikurangi 5%

–Aktivitas Fisik atau Pekerjaan• Ditambah 20% pada pasien dengan aktivitas ringan

–Berat Badan• Bila kurus ditambah sekitar 20-30% sesuai dengan kebutuhan untuk

meningkatkan BB.

Page 91: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

•Kebutuhan kalori:

63 Kg x 25 kkal/Kg = 1575 kkal• Umur: -5 %• Aktivitas Fisik atau Pekerjaan: +20 %• Berat Badan: +20 %• Total: 35 %. 35 % x 1575 = 551,25 kkal

• Total kebutuhan kalori:• 1575 kkal + 551,25 kkal = 2126, 25 kkal

Page 92: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

41. A. Kolangitis akut

• Keyword:• wanita (40 tahun). Mual, muntah, dan nyeri perut kanan atas. Ikterik pada

badan dan mata sejak 4 hari yang lalu.

• PF: suhu 380C, sklera ikterik.

• Lab: hematokrit 30%, leukosit 13.000/ul, AFP sedikit meningkat.

• Diagnosis: Kolangitis akut

Page 93: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Kolelitiasis Koledokolitiasis Kolesistitis Kolangitis

Nyeri kolik + + +/- +/-

Nyeri tekan/Murphy’s sign - - + +

Demam - - + (low-grade) + (high-grade)

Ikterus - + - +

Page 94: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

42. A. Atrial fibrillation

• Keyword:• Perempuan (28 tahun) didiagnosis hipertiroidisme.

• Gambaran EKG?

Atrial fibrillation

Page 95: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Sumber: Endocrinlogy - Toronto Notes 2011

Page 96: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

43. A. fT4 meningkat, TSH menurun

• Keyword:• Seorang pasien mengeluh berdebar-debar. Saat ini pasien sedang hamil.

• PF: takikardia, eksoftalmus, dan benjolan dileher.

• Patogenesis penyakit ini?

• fT4 meningkat, TSH menurun

Page 97: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Sumber: Endocrinlogy - Toronto Notes 2011

Page 98: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

44. A. Asma bronkial

• Keyword:• Laki-laki (25 tahun), sesak napas sejak 2 jam yang lalu. Pasien pernah

mengalami hal yang serupa saat berusia 8 tahun. Ibu pasien juga sering mengeluhkan hal yang sama.

• Diagnosis yang paling mungkin adalah...

Asma bronkial

Page 99: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

45. E. Rifampisin, etambutol, isoniazid

• Keyword:• Wanita (30 tahun) kontrol pengobatan OAT sudah 1 bulan. Sudah 1 bulan

terlambat haid positif hamil (diperiksa dokter)

• OAT apakah yang masih boleh diberikan

Rifampisin, etambutol, isoniazid

Page 100: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

http://www.cdc.gov/tb/publications/factsheets/specpop/pregnancy.htm

•Pregnant women should start treatment as soon as TB is suspected. •The preferred initial treatment regimen is INH,

rifampin (RIF), and ethambutol (EMB) daily for 2 months, followed by INH and RIF daily, or twice weekly for 7 months (for a total of 9 months of treatment). •Streptomycin should not be used because it has been

shown to have harmful effects on the fetus. • In most cases, pyrazinamide (PZA) is not

recommended to be used because its effect on the fetus is unknown.

Page 101: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

TB PARU PADA KEHAMILAN DAN MENYUSUI

• Obat antituberkulosis harus tetap diberikan kecuali streptomisin, karena efek samping streptomisin pada gangguan pendengaran janin

• Pada pasien TB yang menyusui, OAT dan ASI tetap dapat diberikan, walaupun beberapa OAT dapat masuk ke dalam ASI, akan tetetapi konsentrasinya kecil dan tidak menyebabkan toksik pada bayi

• Pada perempuan usia produktif yang mendapat pengobatan TB dengan rifampisin, dianjurkan untuk tidak menggunakan kontrasepsi hormonal, karena dapat terjadi interaksi obat yang menyebabkan efektiviti obat kontrasepsi hormonal berkurang.

• Tidak ada indikasi pengguguran pada pasien TB dengan kehamilan

Sumber: http://www.klikpdpi.com/konsensus/tb/tb.html

Page 102: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

46.

• Keyword:• Laki-laki gemuk berusia 60 tahun datang dengan keluhan sesak napas. Ia

mempunyai riwayat PJK 10 tahun yang lalu.

• Hasil pemeriksaan fisik dalam batas normal.

• Pemeriksaan penunjang apa yang akan Anda minta untukmelengkapi diagnosis?

• Soal tidak jelas mengenai diagnosis apa yang dimaksud

Page 103: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

47. B. ACTH menurun

• Keyword:• wanita (30 tahun) terlambat haid. Pasien mengkonsumsi obat tertentu yang

mengakibatkan gejala moon face (+).

• Kelainan hormon apa yang akan ditemukan pada pasien ini?

ACTH menurun

• ACTH secretion is decreased by the addition of exogenous steroids

Endocrinol Metab Clin N Am. 34 (2005) 371–384

Page 104: Pembahasan to 5(Full Permission) 1
Page 105: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Sumber: Endocrinlogy - Toronto Notes 2011

Page 106: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

48. D. DHF grade III

• Keyword:• demam sejak 3 hari yang lalu. Perdarahan gusi.

• PF: KU lemah, TD 80/50 mmHg, FN 120 kali/menit , FP 22 kali/menit, akral dingin.

• Lab: trombosit 50.000/ul, Ht 40%.

• Diagnosis pasien ini adalah...

DHF grade III

Page 107: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

DERAJAT DEMAM DENGUE + DEMAM BERDARAH DENGUE

• Demam dengue (DD) demam akut 2-7 hari disertai gejala 1/lebih:

nyeri kepala, retroorbita, mialgia, artralgia

• DBD derajat 1 gejala DD + uji tourniquet (+)

• DBD derajat 2 gejala DD + perdarahan spontan

• DBD derajat 3 gejala DD + kegagalan sirkulasi (nadi melemah)

• DBD derajat 4 gejala DD + syok berat, nadi tidak terukur

Page 108: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

49. A. Meneruskan RHZE

• Keyword:• Laki-laki berusia 65 tahun datang dengan keluhan mual muntah. Sejak satu

minggu yang lalu pasien mengkonsumsi OAT.

• Tindakan apa yang tepat untuk dilakukan pada pasien saat ini?

Meneruskan RHZE

Page 109: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Sumber: http://www.klikpdpi.com/konsensus/tb/tb.html

• Bila klinis (+) (Ikterik [+], gejala mual, muntah [+]) OAT Stop

• Bila gejala (+) dan SGOT/SGPT > 3 kali OAT stop

• Bila gejala klinis (+), Laboratorium terdapat kelainan:• Bilirubin > 2 OAT Stop

• SGOT/SGPT > 5 kali OAT stop

• SGOT/SGPT > 3 kali teruskan pengobatan, dengan pengawasan

Page 110: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

50. B. Limfosit T

• Keyword:• Hasil biopsi dari seorang pasien dengan benjolan di leher menunjukkan

adanya sel limfosit.

• Pada pemeriksaan Ziehl-Neelsen ditemukan BTA +.

• Kemungkinan kelainan penyebabnya adalah...

Limfosit T

Page 111: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Sumber: Murray and Nadel's Textbook of Respiratory Medicine

The principal immune response associated with protection againsttuberculosis in experimental animals and presumably humans is cell-mediated immunity involving T lymphocytes and macrophages

Page 112: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

51. C. 1 Minggu

• Keywords:• Pasien trauma tumpul

• Luka berwarna kekuningan luka memar

Page 113: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Luka Memar

• Memar perdarahan dalam jaringan bawah kulit akibat pecahnyakapiler & vena akibat kekerasan benda tumpul.

• Bentuk luka terkadang dapat memberi petunjuk tentang bentukbenda penyebabnya.

• Perkiraan umur luka memar:• Merah begitu timbul

• Ungu/hitam perubahan setelah warna merah

• Hijau setelah 4-5 hari

• Kuning 7-10 hari

• Menghilang 14-15 hari

Page 114: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Membedakan Memar dengan Lebam Mayat

• Dapat dibedakan lewat penyayatan kulit:• Memar (hematom antemortem) terdapat pembengkakan & infiltrasi

darah dalam jaringan bila disayat & dialiri air, penampang sayatan tetapberwarna kehitaman

• Lebam mayat (hipostasis postmortem) bila disayat & dialiri air, darah akanmengalir keluar sehingga penampang sayatan tampak bersih

Page 115: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

52. D. Sekum

• Keywords:• Pada mayat membusuk, bagian mana yang paling cepat membusuk?

Page 116: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Pembusukan (Decomposition/Putrefaction)

• Pembusukan proses degradasi jaringan, terutama protein, akibat autolisis & kerja bakteri pembusuk (terutama Clostridium welchii)

• Mulai tampak 24 jam setelah mati berupa warna kehijauan pada perut kananbawah (daerah sekum) karena isi sekum lebih cair & penuh dengan bakteriserta dekat dengan dinding perut.

• Larva lalat muncul 36-48 jam setelah kematian, menetas 24 jam kemudian

Page 117: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

53. D. Anoksia akibat CO

• Keywords:• Korban mati terkurung & terbakar

• Ditemukan luka bakar grade II

Page 118: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Kebakaran Ruang Tertutup

• Pada kebakaran dalam ruang tertutup, keracunan CO lebih seringmenimbulkan kematian dibanding luka bakar itu sendiri

• Mekanisme kematian pada keracunan CO adalah melalui anoksia anemik(O2 terdapat dalam paru namun tidak bisa mencapai darah)• CO berikatan dengan Hb membentuk COHb kemampuan mengangkut O2

berkurang

• Keracunan CO perlu dicurigai bila tidak ada tanda-tanda korbanberupaya lari dari lokasi kebakaran (korban sudah tidak sadarkan dirikarena intoksikasi CO)

Page 119: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Hubungan Konsentrasi CO & Durasi Inhalasidengan Gejala & Kematian

• 50 ppm (0,005%) aman pada inhalasi selama 8 jam setiap hari & 5 hari seminggu threshold limit value

• 200 ppm (0,02%) inhalasi 1-3 jam mulai muncul gejala intoksikasi

• 1000 ppm (0,1%) inhalasi 3 jam menyebabkan kematian

• 3000 ppm (0,3%) inhalasi 2 jam menyebabkan kematian

• 10000 ppm (1%) inhalasi 15 menit menyebabkan hilang kesadaran, inhalasi 20 menit menyebabkan kematian

Page 120: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Hasil Pemeriksaan Forensik pada KeracunanCO

• Lebam mayat berwarna merah muda terang (cherry pink colour)

• Ditemukan COHb pada pemeriksaan toksikologi darah• COHb kualitatif: uji dilusi alkali, uji formalin (Eachlolz-Liebmann)

• COHb kuantitatif: spektroskopi

Page 121: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Kematian pada Luka Bakar

• Bila penyebab kematian adalah luka bakar, mekanisme kematiandapat melalui:• Syok neurogenik

• Gangguan permeabilitas akibat pelepasan histamin & kehilangan NaCl kulityang cepat (dehidrasi)

Page 122: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

54. E. Hari Minggu antara jam 00.00-12.00

• Keywords:• Pemeriksaan korban mati dilakukan pada Senin pukul 12.00-15.00

• Ditemukan kaku mayat pada hampir semua sendi, kecuali sendi lutut

• Lebam mayat pada ujung-ujung bawah ekstremitas atas & bawah serta dagu, berwarna merah kebiruan, tidak hilang dengan penekanan

• Perut bagian bawah berwarna kehijauan

Page 123: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Tanda Pasti Kematian (Tanatologi)

1. Algor mortis: penurunan suhu tubuh mayat akibat terhentinya produksipanas dan pengeluaran panas secara terus-menerus

2. Livor mortis/lebam mayat: suatu bercak atau noda besar merah kebiruanatau merah ungu (livide) pada lokasi terendah tubuh mayat akibatpenumpukan eritrosit. Mulai tampak 20-30 menit setelah meninggal, menetap setelah 8-12 jam.

3. Rigor mortis/kaku mayat: kekakuan yang terjadi pada otot yang terjadisetelah periode pelemasan/ relaksasi primer. Mulai tampak setelah 2 jam, dari luar ke tengah, lengkap setelah 12 jam, dipertahankan setelah12 jam, kemudian menghilang dalam urutan yang sama.

4. Cadaveric spasme/instantenous rigor mortis: kekakuan otot segerasetelah kematian somatis tanpa relaksasi primer

5. Decomposition: proses degradasi jaringan terutama protein akibatautolisis dan kerja bakteri pembusuk terutama Klostridium welchii. Mulaitampak 24 jam setelah mati berupa warna kehijauan pada perut kananbawah. Larva lalat muncul 36-48 jam setelah kematian, menetas 24 jam kemudian.

6. Adiposera: terbentuknya bahan yang berwarna keputihan, lunak atauberminyak, berbau tengik dalam jaringan lunak tubuh pasca kematian

7. Mumifikasi: terjadi akibat penguapan jaringan dan dehidrasi jaringan yang cukup berat

Sumber : Ilmu KedokteranForensik FKUI

Page 124: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Pada Kasus Ini…

• Telah ditemukan adanya:• Lebam mayat yang menetap >8-12 jam

• Kaku mayat pada hampir semua sendi, kecuali sendi lutut (sudah lengkap & mulai menghilang) 24-36 jam

• Pembusukan di perut kanan bawah >24 jam

• Kesimpulan:• Korban meninggal 24-36 jam sebelum pemeriksaanMinggu antara pukul

00.00-12.00

Page 125: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

55. B. Luka Memar di Mata Kanan karenaKekerasan Tumpul

• Keywords:• Laki-laki 24 tahun datang dengan surat permintaan VeR

• Bengkak mengelilingi mata kanan 5x7cm, merah kebiruan, berbatas tegas, teraba hangat

Page 126: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Pemberitaan VeR Korban Perlukaan

• Keadaan umum korban saat datang

• Luka-luka / cedera / penyakit yang ditemukan pada PF berikut letak, jenis, sifat, ukuran luka

• Pemeriksaan khusus, tindakan medik, riwayat perjalanan penyakitselama perawatan, & keadaan akhir saat perawatan selesai

• Gejala objektif dimasukkan dalam pemberitaan VeR

• Keluhan subjektif yang tidak dapat dibuktikan tidak dimasukkandalam pemberitaan VeR

Page 127: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Pilihan Jawaban:

• A. Luka memar di mata kanan akibat dipukul dokter tidakmelihat langsung kejadian apakah dipukul atau akibatpenyebab lain

• B. Luka memar di mata kanan karena kekerasan tumpulmengisi VeR berdasarkan data objektif yang didapat melaluipemeriksaan

• C. Luka memar di mata kanan karena dipukul benda tumpuldokter tidak melihat benda yang digunakan untuk memukul

• D. Luka memar di mata kanan akibat pukulan tumpul olehtersangka dokter tidak melihat siapa yang memukul korban

• E. Luka memar di mata kanan karena kontak benda tumpul olehtersangka dokter tidak melihat siapa pelakunya

Page 128: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

56. B. Memotong Pembicaraan Pasien

• Keywords:• Pasien belum selesai berbicara, namun dokter langsung menghentikan &

hendak memeriksa pasien

Page 129: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Konseling

• Keterampilan konseling mencakup 3 hal:• Introduksimemperkenalkan diri & membuka proses konseling

• Mendengarkanmendengar efektif, memberi perhatian penuh, membuatpasien merasa didengarkan

• Intervensi keterampilan dalam komunikasi nonverbal, mengajukanpertanyaan, melakukan refleksi

Page 130: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Pada Kasus Ini…

• Dalam konseling, dokter harus mendengarkan pasien secara aktif & melakukan intervensi dengan tepat

• Dengan memotong pembicaraan pasien, dokter tidak menunjukkanbahwa dia mendengarkan pasien & melakukan intervensi dengantidak tepat

Page 131: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

57. B. Refleksi Isi

• Keywords:• Pasien: Saya diare dokter, sudah 2 hari ini, warna kuning, tidak nyeri.

• Dokter: Baik ibu, jadi ibu keluhannya diare, sudah 2 hari, tidak nyeri, berwarna kuning ya bu.

Page 132: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Konseling

• Keterampilan konseling mencakup 3 hal:• Introduksimemperkenalkan diri & membuka proses konseling

• Mendengarkanmendengar efektif, memberi perhatian penuh, membuatpasien merasa didengarkan

• Intervensi keterampilan dalam komunikasi nonverbal, mengajukanpertanyaan, melakukan refleksi

Page 133: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Refleksi•Refleksi Isi•Dikenal juga sebagai checking understanding•Memastikan makna yang disampaikan lewat kata-

kata pasien & menyamakan dengan persepsidokter•Contoh:

• Pasien: “Saya batuk sudah 3 hari, Dok. Dahaknya hijau kental.”• Dokter: “Baik, bila saya rangkum, Ibu sudah batuk berdahak hijau kental sejak 3 hari yang lalu.”

•Refleksi Perasaan•Dikenal juga sebagai empathy building•Menangkap perasaan yang tersirat dalam perilaku

verbal & nonverbal pasien, kemudian merangkum& mengutarakannya kepada pasien•Contoh:

• Pasien tampak cemas. • Dokter: “Ibu sepertinya cemas. Boleh saya tahu apa yang Ibu cemaskan”

Page 134: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

58. E. Beneficence

• Keywords:• Dokter memeriksakan pemeriksaan penunjang lebih dari yang diindikasikan

• Beneficence dokter memiliki tugas untuk menghasilkan kebaikan bagipasien & bertindak sesuai dengan kepentingan terbaik pasien

• Dalam kasus ini, dokter melakukan pemeriksaan yang tidak perlu & tidakmemiliki manfaat lebih untuk kepentingan pasienmelanggarbeneficence

Page 135: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

59. D. Justice

• Keywords:• Dokter IGD memeriksa seperlunya & terburu-buru karena saat itu ada 20 pasien

baru dengan 7 di antaranya pasien gawat

• Kaidah justice mencakup:• Distribusi sumber daya kesehatan secara adil (distributive justice)

• Menghargai hak manusia & masyarakat (rights-based justice)

• Menghargai hukum yang dapat diterima secara moral (legal justice)

Page 136: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

• Prinsip dasar distributive justice:• “It was important to treat equals equally and to treat unequals unequally in

proportion to the morally relevant inequalities” - Aristotle

• Dalam kasus ini, dokter memperlakukan pasien seadil mungkin sesuaidengan kondisi & kebutuhan masing-masing pasien gawat tentumendapat perhatian lebih dari pasien yang tidak gawat

Page 137: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

60. C. Penerimaan

• Keywords:• Pasien divonis sakit berat & disarankan operasi

• "Baiklah dokter saya bersedia dioperasi. Saya yakin ini yang terbaik dan sayasiap"

Page 138: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Kubler-Ross: 5 Fase Respon TerhadapPenyakit

• Denial. Bukan saya! Respon paling awal, dimana pasien menolakkenyataan bahwa dia sakit.

• Anger. Mengapa saya?! Pasien menjadi iritabel, egois, dan kritis. Diamulai menyalahkan orang-orang lain untuk kondisinya, bisa termasukTuhan.

• Bargaining. Ya, saya. Tapi... Pasien menerima bahwa dia sakit, tapiberusaha berkompromi dengan hidup untuk mengurangipenyakitnya. Contohnya: “Kalau sembuh, saya janji akan...”

• Depression. Ya, saya... Pasien menerima sepenuhnya kalau dia sakitdan menyadari apa yang akan terjadi. Pasien pasrah dan hilangharapan hidup.

• Acceptance. Ya, saya. Dan saya siap. Pasien menerima penyakitnyadan bersedia untuk melewati segala proses yang harus dilewatiuntuk sembuh. Bila penyakit terminal, pasien menunjukkan kesiapanmental untuk menghadapi kematian.

Page 139: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NO. 61: A

• Keywords:• Bayi usia 5, mata berair sejak lahir.

• Diagnosis kerja: Obstruksi duktus nasolakrimalis

Page 140: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

OBSTRUKSI DUKTUS NASOLAKRIMAL KONGENITAL

• ODNL kongenital dapat disebabkan oleh:• Kegagalan membaran pada ujung duktus lakrimalis (valve

of Hasner) untuk membuka secara normal pada saat lahir

• Tidak adanya pungtum lakrimal

• Sistem lakrimal yang sempit atau stenosis

• Tulang hidung menutupi keluarnya duktus lakrimal

Sumber: http://www.aapos.org/terms/conditions/72

Page 141: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

OBSTRUKSI DUKTUS NASOLAKRIMAL KONGENITAL

• Tanda dan gejala• Epifora, pada minggu-minggu pertama kehidupan

• Selanjutnya kelopak mata merah dan bengkak dengan sekret kuningkehijauan karena flora normal kelopak mata tidak di drainase dengan baik, bisa menyebabkan dakriosisitits.

• Tatalaksana• 90% membaik secara spontan pada tahun pertama kehidupan

• Masase lakrimal, dapat mempercepat perbaikan penyakit

• Antibiotik topikal, bila ada sekret mukopurulen

• Bila tidak membaik secara spontan: • Probing

• Intubasi nasolakrimal

• Dakriosistorinostomi: pembedahan membuat saluran antara kantung lakrimal denganhidung tengah

Sumber: http://www.aapos.org/terms/conditions/72http://emedicine.medscape.com/article/1210252-treatment#a1128

Page 142: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NO. 62: B

Page 143: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NO. 63: C

• Keywords:• 68 tahun, mata kanan merah dan berair.

• PF: VOD 2/6, mata merah, terdapat jaringan parut pada kornea, palpebrainferior dekstra terlipat ke dalam, bulu mata mengenai konjungtiva.

• Diagnosis kerja: entropion

Page 144: Pembahasan to 5(Full Permission) 1
Page 145: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

ENTROPION

• Etiologi:• Terbentuknya jaringan parut yang terjadi pada trakoma (infeksi Chlamidia)

• Mekanik

• Spasme otot orbikularis

• Senilitas

• Sikatrik

• Walau pada soal pasien sudah tua (68 tahun), faktor risiko utamaentropion pada pasien adalah infeksi

Sumber: Iyas S. Ilmu Penyakit Mata 3rd ed. Fakultas Kedokteran Universitas indonesia, 2004

Page 146: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NO. 64: B

• Keywords:• Benjolan pada kelopak mata atas mata, gatal, nyeri, semakin nyeri bila

menunduk.

• Diagnosis kerja: hordeolum eksternum

Page 147: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

HORDEOLUM

• Peradangan supuratif kelenjar kelopak mata

• Infeksi staphylococcus pada kelenjar sebasea

• Gejala: kelopak bengkak dengan rasa sakit dan mengganjal, merah, nyeri bila ditekan, ada pseudoptosis/ptosis akibat bertambah beratkelopak

• 2 bentuk :Hordeolum internum: infeksi kelenjar Meibom di dalam tarsus. Penonjolan

dapat ke arah kulit dan ke daerah konjungtiva tarsal

Hordeolum eksternum: infeksi kelenjar Zeiss atau Moll. Penonjolan terutamake daerah kulit, dapat berupa infeksi dari folikel bulu mata

• Tatalaksana :Kompres hangat 3 kali sehari selama 10 menit hingga pus keluar

Antibiotik topikal

Antibiotik sistemik: eritromisin atau dikloksasilin

Insisi bila pus tidak dapat keluar

Ilmu Penyakit Mata, Sidharta Ilyas

Page 148: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NO. 65: A

• Keywords:• Mata kanan merah, berair, seperti ada benda asing, merasa tidak enak, dan

seperti berpasir. Teman sekolah pasien menderita penyakit yang sama

• Pemeriksaan oftalmologi kanan: sekret mukopurulen, injeksi konjungtiva (+), tidak ada penurunan penglihatan.

• Diagnosis kerja: konjungtivitis bakterial

Page 149: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Konjungtivitis

Patologi Etiologi Tanda dan gejala Tatalaksana

Bakteri staphylococcistreptococci, gonocciCorynebacterium strains

Mata merah, terasa berpasir, sensasi terbakar, biasanya bilateral, kelopak mata susah membuka, injeksi konjungtiva difus, discharge mukopurulen, papil (+)

Antibiotik topikalAir mata buatan

Virus Adenovirusherpes simplex virus or varicella-zoster virus

Mata berair unilateral, merah, rasa tidak nyaman, fotofobia, edema kelopak mata, limfadenopatipreaurikular, konjungtivitisfolikular, pseudomembran (+/-)

Memburuk pada hari 3-5, sembuh sendiri dalam 7-14 hariAir mata buatan: mencegahkekeringan dan mengurangiinflamasiAntiviral herpes simplex virus atau varicella-zoster virushttp://www.cdc.gov/conjunctivitis/about/treatment.html

Inflamasi atau infeksi konjungtiva

Page 150: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Patologi Etiologi Tanda dan Gejala Tatalaksana

Jamur Candida spp. can cause conjunctivitis BlastomycesdermatitidisSporothrixschenckii

Jarang, biasanya pd pasienimunokompromais, pasien ygmemakai kortikosteroid, pasienyang mendapat terapi antibiotik

Antijamur topikal

Vernal Alergi Peradangan konjungtiva kronis, riwayat keluarga atopik, gatal, fotofobia, sensasi benda asing, blefarospasme, cobblestonepappilae, Horner-trantas dots

Hindari alergenAntihistamin topikal

Inklusi Chlamydia trachomatis

Mata merah dan nyeri selamabeberapa minggu/bulan, sekretmukopurulen, lengket, sensasibenda asing, mata berair, kelopakmata bengkak,kemosis,Folikel

Doxycycline 100 mg bid for 21 hari atauErythromycin 250 mg PO qid 21 daysAntibiotik topikal

Page 151: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NO. 66: C

• Keywords:• Pandangan mata kanan kabur dan merah sejak 2 minggu.

• PF: VOD 3/6, VOS 6/6, terdapat infiltrat pada permukaan kornea berbentukdendritik, tes flurosein (+)

• Diagnosis kerja: keratitis herpes simpleks

Page 152: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Keratitis Herpes Simpleks

•Herpes simpleks virus (HSV) keratitis, sama denganpenyakit herpes simpleks lainnya dapat ditemukandalam dua bentuk: primer atau rekuren.

•Kebanyakan infeksi HSV pada kornea disebabkanoleh HSV tipe 1, namun pada balita dan orangdewasa, dapat juga disebabkan oleh HSV tipe 2. Lesikornea yang disebabkan kedua virus tersebut tidakdapat dibedakan.

Sumber: Riordan-Eva P, Whitcher JP. Vaughan and Asbury’s General Ophtalmology 17th ed. Philadephia: McGraw-Hill, 2007

Page 153: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

• Tanda dan gejala:• Infeksi primer biasanya berbentuk blefarokonjungtivitis vesikular, kadang disertai

keterlibatan kornea. Umumnya self-limmited tanpa menyebabkan kerusakanmata yang signifikan.

• Iritasi, fotofobia, peningkatan produksi air mata, penurunan penglihatan, anestesi pada kornea, demam.

• Kebanyakan unilateral, namun pada 4-6% kasus dapat bilateral

• Lesi: • Dendritic ulcer: Lesi yang paling khas pd keratitis HSV. Berbentuk linear, bercabang, tepi

menonjol, dan memiliki tonjolan di ujungnya (terminal bulbs), dapat dilihat dengan tesflurosensi.

• Geographic ulcer. Lesi defek epitel kornea berbentuk spt amuba

Sumber: Riordan-Eva P, Whitcher JP. Vaughan and Asbury’s General Ophtalmology 17th ed. Philadephia: McGraw-Hill, 2007

Page 154: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

• Pemeriksaan:

• Uji sensibilitas kornea pada keratitis herpetik, sensibilitas menurun

• Kerokan dari lesi epitel pada keratitis herpetik mengandung sel-selraksasa berinti banyak.

• Virus dapat dibiakkan di dalam membran khorioallantoik embrio telurayam dan di dalam jaringan seperti sel-sel HeLa .

• Identifikasi akurat virus dilakukan menggunakan metode PCR

• Tatalaksana:

• Dokter umum: RUJUK SEGERA

• Debridement

• Antivirus topikal, kortikosteroid (pertimbangan khusus)

• Bedah

• Mengontrol reaktivasi: hindari demam, pajanan sinar matahariberlebihan, imunosupresi, dll

Sumber: Riordan-Eva P, Whitcher JP. Vaughan and Asbury’s General Ophtalmology 17th ed. Philadephia: McGraw-Hill, 2007

Page 155: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NO 67: B

• Keywords:• Penglihatan mata kiri kabur mendadak, seperti melihat bayangan hitam,

seperti tertutup tirai dan seperti melihat kilatan cahaya.

• Diagnosis kerja: ablasio retina

Page 156: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

MATA TENANG VISUS TURUN

PERLAHAN

MATA TENANG VISUS TURUN MENDADAK

MATA MERAH VISUS NORMAL

MATA MERAH VISUS TURUN

ANAMNESIS

• struktur yang bervaskulersklerakonjungtiva

• tidakmenghalangimedia refraksi

• Uveitis posterior• Perdarahan vitreous• Ablasio retina• Oklusi arteri atau vena retinal• Neuritis optik• Neuropati optik akut karena

obat (misalnya etambutol), migrain, tumor otak

Page 157: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

ABLASIO RETINA

• Ablasio retina adalah suatu keadaan terpisahnya sel kerucut danbatang retina dengan sel epitel pigmen retina.

• Lepasnya retina dari koroid/sel pigmen epital mengakibatkangangguan nutrisi retina dari pembuluh darah koroid yang bilaberlangsung lama akan mengakibatkan gangguan fungsi yang menetap.

• Tiga bentuk ablasio retina:• Ablasio retina regmatogenosa: akibat adanya robekan pada retina sehingga

cairan masuk ke belakang antara sel pigmen epitel dengan retina• Ablasio retina eksudatif: terjadi akibat tertimbunnya eksudat di bawah retina

dan mengangkat retina. Bisa terjadi pada skleritis, koroiditis, tumor retrobulbar, dll)

• Ablasio retina tarikan: akibat tarikan jaringan parut pada badan kaca. Biasanya karena fibrosis akibat retinopati DM proliferatif, trauma, danperdarahan badan kaca

Page 158: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

ABLASIO RETINA

• Tanda dan gejala:• Melihat tabir yang menutup, fotopsia

• Funduskopi: retina yang terangkat berwarna pucat dengan pembuluh darahdi atasnya

• Tatalaksana:• Diatermi dan laser

• Vitrektomi, jika penyebab ablasio retina traksi

Page 159: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NO. 68: E

• Keywords:• Anak, 9 tahun, mata gatal, silau.

• PF: blefarospasme, fotofobia, sekret mata mukoid. Pemeriksaan slitlamptampak cobblestone pada palpebral superior

• Diagnosis kerja: konjungtivitis vernal

Page 160: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Konjungtivitis

Patologi Etiologi Tanda dan gejala Tatalaksana

Bakteri staphylococcistreptococci, gonocciCorynebacterium strains

Mata merah, terasa berpasir, sensasi terbakar, biasanya bilateral, kelopak mata susah membuka, injeksi konjungtiva difus, discharge mukopurulen, papil (+)

Antibiotik topikalAir mata buatan

Virus Adenovirusherpes simplex virus or varicella-zoster virus

Mata berair unilateral, merah, rasa tidak nyaman, fotofobia, edema kelopak mata, limfadenopatipreaurikular, konjungtivitisfolikular, pseudomembran (+/-)

Memburuk pada hari 3-5, sembuh sendiri dalam 7-14 hariAir mata buatan: mencegahkekeringan dan mengurangiinflamasiAntiviral herpes simplex virus atau varicella-zoster virushttp://www.cdc.gov/conjunctivitis/about/treatment.html

Inflamasi atau infeksi konjungtiva

Page 161: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Patologi Etiologi Tanda dan Gejala Tatalaksana

Jamur Candida spp. can cause conjunctivitis BlastomycesdermatitidisSporothrixschenckii

Jarang, biasanya pd pasienimunokompromais, pasien ygmemakai kortikosteroid, pasienyang mendapat terapi antibiotik

Antijamur topikal

Vernal Alergi Peradangan konjungtiva kronis, riwayat keluarga atopik, gatal,fotofobia, sensasi benda asing, blefarospasme, cobblestonepappilae, Horner-trantas dots

Hindari alergenAntihistamin topikal, mast cell stabilizer

Inklusi Chlamydia trachomatis

Mata merah dan nyeri selamabeberapa minggu/bulan, sekretmukopurulen, lengket, sensasibenda asing, mata berair, kelopakmata bengkak,kemosis,Folikel

Doxycycline 100 mg bid for 21 hari atauErythromycin 250 mg PO qid 21 daysAntibiotik topikal

Page 162: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

MAST CELL STABILIZER

• Obat ini menghambat pelepasan mediator dari sel mast denganmenghambat kalsium memasuki sel mast.

• Contoh obat:• Lodoxamide tromethamine (Alomide®)

• Olopatadine (Patanol®)

• Ketotifen (Zaditor®)

• Nodocromil (Alocril®)

Page 163: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NO. 69: A

• Keywords:• Mata kanan nyeri sejak 5 hari, sebelumnya mata terciprat lumpur, silau. Visus

6/15.

• PF: Injeksi silier (+), pada kornea tampak lesi koin

• Diagnosis kerja: ulkus sentral

Page 164: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

ULKUS KORNEA SENTRAL

• Etiologi: bakteri (Pseudomonas, Pneumococcus, Moraxella), virus (herpes simpleks, herpes zoster), jamur (candida, fusarium, nokardia)

• Mikroorganisme ini tidak mudah masuk ke dalam kornea denganepitel yang sehat. FR: erosi kornea, keratitis neurotrofik, pemakaikortikosteroid, imunosupresif, IVDU, DM, usia tua

• Tatalaksana: tergantung penyebab (bakteri paling sering terapiempiris: antibiotik)

Page 165: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NO. 70: B

• Keywords:• Mata merah, penurunan penglihatan, nyeri, dan silau.

• Pernah didiagnosa sakit herpes zoster. Dari pemeriksaan didapatkan injeksisilier (+)

• Diagnosis kerja: keratitis herpes zoster

Page 166: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

MATA TENANG VISUS TURUN

PERLAHAN

MATA TENANG VISUS TURUN MENDADAK

MATA MERAH VISUS NORMAL

MATA MERAH VISUS TURUN

ANAMNESIS

• struktur yang bervaskulersklerakonjungtiva

• tidakmenghalangimedia refraksi

•Keratitis•Keratokonjungtivitis•Ulkus kornea•Uveitis anterior•Glaukoma akut•Endoftalmitis•Panoftalmitis

Page 167: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

KERATITIS HERPES ZOSTER

• Bila herpes zoster mengenai ganglion oftalmik, maka akan terjadiinfeksi pada mata, biasanya terjadi pada usia lanjut

• Tanda dan gejala:• Mata sakit, demam, penglihatan berkurang, mata merah

• PF: vesikel dan infiltrat pada kornea, vesikel tersebar sesuai dermatom yang dipersyarafi N. trigeminus, dapat terbentuk jaringan parut

• Tatalaksana: sesuai gejala, asiklovir, steroid

Page 168: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NO. 71: E

• Keywords:• 70 tahun, mata kanan mendadak buta.

• PF: TD: 180/100 mmHg, pemeriksaan oftalmoskop tidak ditemukan kelainan

• Diagnosis kerja: stroke lobus oksipital

Page 169: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

• Penglihatan turun mendadak dari pilihan jawaban, yang mungkin: penyumbatan pembuluh darah retina, ablasio retina, stroke lobusoksipital

• Pada funduskopi tidak ditemukan kelainan pada mata hanya stroke lobus oksipital yang mungkin (kelainan hanya dapat dilihat denganpemeriksaan CT scan atau MRI kepala). Lobus oksipital memiliki peranutama dalam penglihatan.• Penyumbatan pembuluh darah retina:

• Arteri: khas ditemukan cherry red spot

• Vena: perdarahan retina kecil-kecil tersebar dan bercak cotton-wool, dapat juga gambaranperdarahan hebat dengan perdarahan retina superfisialis dan dalam, vena melebar danberkelok-kelok, edema makula dan retina

• Ablasio retina: retina yang terangkat berwarna pucat dengan pembuluh darah diatasnya

Page 170: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NO. 72:

• Keywords:• Mata kabur sejak 1 tahun yang lalu.

• Pemeriksaan didapatkan mata kanan 6/9 dikoreksi S-0.50 menjadi 6/6. Mata kiri 2/6 dikoreksi S-7.00 menjadi 6/6

• Diagnosis: anisometropia

Page 171: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

ANISOMETROPIA

• Anisometropia adalah suatu keadaan yang terjadi pada mata yang memiliki kekuatan refraksi yang berbeda, yakni perbedaan besarmiopia, hipermetropia, atau antimetropia (satu mata miopia, yang lainnya hipermetropia). Biasanya yang disebut anisometropia adalahperbedaan 2D antara kedua mata.

• Hal ini bisa menyebabkan mata cepat lelah dan diplopia

• Tatalaksana: kacamata dengan koreksi iseikonik (penyesuaian besargambar yang dihasilkan kedua mata) atau lensa kontak.

Page 172: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

• Pada pasien: Pemeriksaan didapatkan mata kanan 6/9 dikoreksi S-0.50 menjadi6/6. Mata kiri 2/6 dikoreksi S-7.00 menjadi 6/6.

• Koreksi kacamata OD S-0.50, OS S-7.00 HARUS DITAMBAH penyesuaianmagnifikasi (besar) gambar yang dihasilkan kedua mata dengan lensa iseikonik. Jika magnifikasi tidak dikoreksi, maka kedua mata akan menghasilkan besargambar yang berbeda, menyebabkan diplopia.

• Pilihan lain: menggunakan lensa kontak, sehingga tidak perlu penyesuaianmagnifikasi gambar.

• Perbedaan antara kedua mata sebaiknya tidak lebih dari 3 Dioptri

Page 173: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NO. 73: E

• Keywords:• Mata melihat ganda. Riwayat trauma (+).

• Pemeriksaan opftalmologi: diplopia dan esotropia

• Diagnosis kerja: paresis N.VI

Page 174: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

ESOTROPIA

• Suatu penyimpangan sumbu penglihatan yang nyata dimana salahsatu sumbu penglihatan menuju titik fiksasi sedangkan sumbupenglihatan lain menyimpang pada bidang horozontal ke arah medial.

• Bentuk-bentuk esotropia:• Esotropia konkomitan (esotropia non paresis): bila sudut penyimpangan

sama besarnya pada semua arah pandangan.• Esotropia non akomodatif tidak dicetuskan atau diperberat dengan akomodasi

Sumber: Iyas S. Ilmu Penyakit Mata 3rd ed. Fakultas Kedokteran Universitas indonesia, 2004

Page 175: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

• Esotropia infantil

• Etiologi: kegagalan kontrol inervasi , melibatkan jaras supranuklearyang mengendalikan gerakan konvergen dan divergen mata dankoneksi saraf ke fasikulus longitudinal medial. Sebagian kecildisebabkan variasi anatomi seperti kelainan insersi otot yang mengatur pergerakan horizontal mata, dll

• Esotropia non akomodatif didapat

• Tanda dan gejala sama dengan esotropia infantil namun biasanyakelainan ditemukan setelah usia 2 tahun

Sumber: Riordan-Eva P, Whitcher JP. Vaughan and Asbury’s General Ophtalmology 17th ed. Philadephia: McGraw-Hill, 2007

Page 176: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

• Esotropia akomodatif

• Esotropia akomodatif refraktif

• Suatu esodeviasi yang timbul sebagai akibat suatu usaha akomodasi pada hiperopia takterkoreksi

• Esotropia akomodatif non refraktif

• Pasien yang menderita penyakit ini menderita suatu esotropia sedang untuk jarak jauhdengan suatu esotropia yang lebih besar untuk jarak dekat.

Sumber: Riordan-Eva P, Whitcher JP. Vaughan and Asbury’s General Ophtalmology 17th ed. Philadephia: McGraw-Hill, 2007

Page 177: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

• Esotropia nonkomitan (paresis)• Besarnya sudut penyimpangan berbeda-beda pada arah yang berbeda-beda.

• Etiologi:

• Paresis/restriksi salah satu atau kedua otot ekstraokular sebagai akibat dari paresis N. abdusen (N.VI). Paresis N. abdusen dapat disebabkan oleh hipertensi, tumor intrakranial, peningkatan TIK, penyakit inflamasi, dan trauma kepala

• Fraktur dinding medial orbita dengan penekanan otot rektus medial

• Penyakit tiroid pada mata yang menyebabkan kontraktur dari otot rektus medial

• Duane’s retraction syndrome

Sumber: Riordan-Eva P, Whitcher JP. Vaughan and Asbury’s General Ophtalmology 17th ed. Philadephia: McGraw-Hill, 2007

Page 178: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NO. 74: A

• Keywords:• VOD 6/15 dengan koreksi S +0,75 menjadi 6/6

• VOS 6/10 dengan koreksi S +0,50 menjadi 6/6

• Diagnosis kerja: hipermetropia

Page 179: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

• Pasien mengalami penurunan penglihatan, dikoreksi dengan lensasferis positif, visus 6/6 hipermetropia

Page 180: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NO. 75: D

• Keywords

• Penurunan tajam penglihatan kiri setelah terkena bola tenis satu hari yang

lalu, mata menjadi merah dan terasa pegal.

• Pemeriksaan mata kiri visus 6/48, hematom palpebra, perdarahan

subkonjungtiva, khemosis, edema kornea, hifema setinggi 1/4 tinggi COA,

kripte iris baik, pupil bulat regular, refleks pupil baik, lensa jernih

• Diagnosis kerja: hematoma palpebra, perdarahan subkonjungtiva, edema kornea, dan hifema ec. Trauma mekanik bola mata

Page 181: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

TRAUMA MEKANIK BOLA MATA

• Cedera langsung berupa ruda paksayang mengenai jaringan mata.

• Beratnya kerusakan jaringanbergantung dari jenis trauma sertajaringan yang terkena

• Gejala : penurunan tajam penglihatan; tanda-tanda trauma pada bola mata

• Komplikasi :Edema kornea

Perdarahan subkonjungtiva

Endoftalmitis

Uveitis

Perdarahan vitreous

Hifema

Retinal detachment

Glaukoma

Oftalmia simpatetik

• Pemeriksaan Rutin :Visus : dgn kartu Snellen/chart projector

+ pinhole

TIO : dgn tonometer aplanasi/schiotz/palpasi

Slit lamp : utk melihat segmen anterior

USG : utk melihat segmen posterior (jikamemungkinkan)

Ro orbita : jika curiga fraktur dindingorbita/benda asing

• Tatalaksana :Bergantung pada berat trauma, mulai

dari hanya pemberian antibiotik sistemikdan atau topikal, perban tekan, hinggaoperasi repair

Panduan Tatalaksana Klinik RSCM Kirana, 2012

Page 182: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Penyebab Penurunan Penglihatan

• Perdarahan subkonjungtiva, hematom palpebra, palpebrakhemosis tidak mengganggumedia refraksi tidakmenyebabkan penurunanpenglihatan

• Hifema pada pasien hanyasetinggi ¼ COA belummenyebabkan gangguanpenglihatan

• Penyebab penurunanpenglihatan yang paling mungkin: edema kornea.

• Edema pada korneamenyebabkan gangguan padamedia refraksi penurunanpenglihatan

Page 183: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

76. A Lesi Satelit

• Keywords: Pasien DM, kemerahan sekitar lipat paha, pseudohifa (+)

• Dx: Candidosis intertriginosa• Pada PF dapat ditemukan lesi dikelilingi satelit berupa vesikel2 &

pustul2.

• Thx: - hilangkan faktor predisposisi- Larutan gentian ungu 0.5-1% (u/ selaput lendir), 1-2% (u/ kulit),

dioles 2xsehari selama 3 hari- Nistatin : krim/salep/emulsi- Grup Azol : mikonasol 2%/klotrimazol 1%/- Nistatin oral untuk infeksi fokal di saluran cerna (tidak diserap

usus)

Page 184: Pembahasan to 5(Full Permission) 1
Page 185: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

77.B Doksisiklin 2x100 mg selama 30 hari

• Keywords: luka pada kemaluan, dasar tidak kotor

• Dx: Sifilis

• Etiologi : Treponema pallidum

• Thx: - antibiotik (lihat slide terapi)

- Mitra seksual diobati juga, selama belum sembuh dilarang bersanggama

Page 186: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Bedakan Stadium pada Sifilis(secara ringkas)

• Stadium I/sifilis primer: ulkus tidak nyeri/ulkus durum

• Stadium II/sekunder : muncul ruam kulit (the great imitator)

Page 187: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

• Stadium laten : tanpa gejala klinis,tp serologisnya reaktif

• Stadium III/tersier/lanjut : terdapat guma (infiltrat sirkumskrip, kronis, biasanya melunak dan destruktif)

Page 188: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Pilihan antibiotik u/ terapi Sifilis1. Penisilin

- Penisilin prokain dalam akua atau dalam minyak sifat kerja rendah suntiknya tiap hari (akua), tiap 3 hari (minyak) kerugian: pasiennya harus bolak-balik suntik

- Penisilin G benzatin, dosis 2,4 juta U (dapat bekerja 2-3 minggu,sifat kerja lama) suntik 1x saja untuk stadium dini

Note: obat yg paling efektif adalah golongan penisilin, penisilin oral tidak dianjurkan krn kadar dlm darah kurang dibandingkan suntikan.

Prinsip : pertahankan kadar obat dalam darah selama 10-14 hari (u/ stadium dini&lanjut); 21 hari (u/ neurosifilis & sifilis kardiovaskular)

2. Antibiotik lain

- Tetrasiklin 4x 500 mg/hari, or

- Eritromisin 4x500 mg/hari, or

- Doksisiklin 2x100 mg/hari

Lama pengobatan 15 hari (SI & SII); 30 hari (stadium laten)

Note: menurut WHO/CDC pengobatan stadium dini yg tidak menggunakan penicillin diberikan selama 30 hari

Page 189: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

78. C Ulkus Mole

•Keywords: luka pd kemaluan, bergaung, nyeri, kotor

•Dx: Ulkus Mole•Etiologi : Haemophilus ducreyi•Thx: - Sulfonamid : kotrimoksasol 2x2 tab selama

10 hari (Meheus dkk,1981)- Streptomicin: 1 g IM selama 7-14 hari- Tetrasiklin 4x500 mg selama 10-20 hari

Sumber : buku merah FKUI

Page 190: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Terapi Menurut WHO/CDC 1998

•Berikut merupakan regimen yg masih efektif

1.Ceftriakson 250 mg dosis tunggal, IM

2.Eritromisin 4x500 mg, 7 hari

3.Amoksisilin 500 mg + as.klavulanat 125 mg 3xsehari, selama 7 hari

4.Ciprofloxacin 2x500 mg selama 3 hari. Obat ini kontraindikasi u/ wanita hamil, menyusui, & anak <12 thn

5.Azithromicin 1 gram per oral, dosis tunggal

Sumber: Buku Infeksi Menular Seksual FKUI ed 4

Page 191: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

79. A Pemeriksaan Gram

•Keywords: laki-laki, keluar sekret purulen dr kemaluan

•Diagnosis banding yg dipikirkan : infeksi bakteri susp Gonore oleh krn itu dipilih pemeriksaan gram

•Thx: Penicillin G prokain akua 4,8 juta unit + 1 gram probenecid atau Cefixim 400 mg single dose

Page 192: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

80. D Kerokan kulit

•Keywords: makula hipopigmentasi di punggung, bersatu, skuama halus di atasnya

•Diagnosis : dipikirkan Tinea korporis

•Pemeriksaan penunjang:

- Untuk kulit tidak berambut : kerokan kulit dilanjutkan periksa di bwh mikroskop dg KOH 20%

- Untuk kulit berambut : pakai lampu wood dulu untuk mengetahui lokasi yg terinfeksi, rambut dicabut/dicukur kemudian lakukan kerokan

Page 193: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

81. A Tinea Kruris

• Keywords: ruam di paha, polisiklik, hiperpigmentasi perifer, gatal

• Dx: Tinea kruris

• Thx: Griseovulvin 0,5-1 g (u/ dewasa); 0,25-0,5 g dalam sehari atau 10-25 mg/kgBB (u/ anak2)

Page 194: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

82. C Psoriasis Vulgaris

• Keywords: kulit bersisik pada daerah punggung, siku tangan, dan kedua lutut

• Ingat predileksi penyakit kulit: scalp, perbatasan scalp & wajah, ekstensor (lutut & siku), lumbosakral

• Dx: Psoriasis vulgaris

• Thx: kortikosteroid topikal, preparat ter, emolien

Page 195: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

83. B Suspensi selenium sulfida

•Keywords: kuli, lesi putih pd perut & punggung, serta muka, skuama tipis bila kulit diregang, pemerkisaan lampu wood (+)

•Dx: Pitiriasis Versicolor•Etiologi : M.furfur flora normal yg jadi

patogen; terutama pd yg sering berkeringat•Thx: shampoo/suspensi selenium sulfida 2-3x/minggu, dioleskan di seluruh lesi, diamkan 15-30 menit sebelum mandi.

Page 196: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

84. A Salep

•Keywords: lesi ekskoriasi, likenifikasi, kering

•Dx: biasanya gambaran lesi spt di atas adl Liken Simpleks Kronis/Dermatitis numularis

•Thx: Salep kortikosteroid•Alasan: perlu obat yg dpt menembus ketebalan

likenifikasi (yg tahan lama di lokasi lesi),bukan yg basah (lotio), biasanya tidak di lipatan (krim). Bedak untuk menstabilkan permukaan vesikel.

Page 197: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

85. A Krim Hidrokortison

•Keywords: anak 12 tahun, gatal di lipat tangan & kaki, Riwayat asma (+)

•Dx: Dermatitis Atopi

• Thx: Pengobatan topikal:

- Hidrasi kulit : biasanya kulit pasien kering, mudah retak shg mempermudah masuknya alergen,iritan,& mikroorganisme beri krim hidrofilik urea 10% + hidrokortison 1 %

- Kortikosteroid topikal : misal hidrokortison 1%-2.5%

Page 198: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

86. B Impetigo Krustosa

•Keywords: ruam dan kerak pada daerah sekitar hidung

•Etiologi: Streptococcus B hemoliticus

•Dx: Impetigo krustosa

•Thx: jika krusta sedikit, dilepaskan & diberi salep antibiotik. Bila banyak diberi juga antibiotik sistemik.

Page 199: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Terapi Pioderma secara umum

•Sistemik- Penicilin & golongannya, Linkomicin,

Klindamicin, Eritromicin, Cefalosporin generasi I (Cefadroxil)•Topikal- Untuk obat topikal jangan pilih yg ada preparat

sistemiknya u/ hindari resistensi. Contoh : basitrasin, neomisin, mupirosin. Teramisin & kloramfenikol tidak begitu efektif.

- Kompres terbuka dg larutan Permanganas Kalikus 1/5000 untuk lesi yg masih basah.

Page 200: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

87. B Melasma

• Keywords: Plak hiperpigmentasi di wajah,

hobi skydiving

• Dx: Melasma

• Hipermelanosis didapat yg umumnya simetris berupa makula yg tidak merata berwarna coklat. Mengenai area yg terpajang sinar UV. Predileksi : pipi, dahi, daerah atas bibir, hidung, dagu.

• Thx: Topikal & Sistemik

• Topikal: Krim Hidrokinon 2-5% (malam hari), tabir surya/sun screen (siang hari) efek tampak 6-8 minggu, dilanjutkan s/d 6 bln; asam retioat 0.1%

• Sistemik: Asam askorbat/vit C, Glutation

• Tindakan khusus : pengelupasan kimiawi & bedah laser

Page 201: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

• Nevus pigmentosus: papul batas tegas, berkilat, berambut.

• Beckers’ nevus: "Becker's melanosis," "Becker's pigmentary hamartoma," is a skin disorder predominantly affecting males. The nevus generally first appears as an irregular pigmentation (melanosis or hyperpigmentation) on the torso or upper arm (though other areas of the body can be affected), and gradually enlarges irregularly, becoming thickened and often hairy (hypertrichosis).

Becker’s Nevus

Nevus Pigmentosus

Page 202: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

• Lentigo : makula coklat-kehitaman bentuk bulat/polikistik

• Keratosis seboroik : dr epidermis, papul berwarna coklat s/d hitam, dapat generalisata, perabaan kenyal.

Lentigo Keratosis seboroik

Page 203: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

88. E MH

• Keywords: makula hipopigmentasi, penebalan saraf ulnaris

• Dx: Morbus Hansen (tipe PB)

• Thx: Rifampicin + Dapson (tipe PB) selama 6 bln

• Rifampicin + Dapson + Klofazimin/Lampren (tipe MB) selama 6-9 bulan

Page 204: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Rifampicin Dapson

dewasa 600 mg/bulan,diawasi 100 mg/hari

Anak 10-14 tahun 450 mg/bulan,diawasi 50 mg/hari

Rifampicin Dapson Klofazimin

dewasa 600 mg/bulan,diawasi

100 mg/hari 300mg/bulan dan 50 mg/hari

Anak 10-14 tahun 450 mg/bulan,diawasi

50 mg/hari 150 mg/bulan dan 50 mg selang sehari

Page 205: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

89. B Fenomena Auspitz

• Keywords: penebalan kulit, kemerahan, bersisik di lengan, dada, bokong, punggung

• Dx: Psoriasis Vulgaris

• Tanda khas : Fenomena Auspitz, Fenomena tetasn lilin & Koebner

• Dipilih fenomena auspitz krn kurang etis jika kita sengaja membuat lesi baru dg fenomena koebner.

• Thx: kortikosteroid topikal, preparat ter, emolien

Page 206: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

90. Infeksi jamur endotriks

•Keywords: rambut patah 1 mm dr kulit kepala

•Dx: Tinea Capitis black dot ringworm

•Etiologi: Trichophyton tonsurans & T. violaceum

•Ciri2: rambut yg terkena infeksi akan patah, tepat di muara folikel, yg tertinggal adl ujungrambut yg penuh spora.

Page 207: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Tinea capitis

• Tinea capitis refers to dermatophytosis of the scalp. Three types of in vivo hair invasion are recognised:

1. Ectothrix invasion is characterised by the development of arthroconidia on the outside of the hair shaft. The cuticle of the hair is destroyed and infected hairs usually fluoresce a bright greenish yellow colour under Wood's ultraviolet light. Common agents include M. canis, M. gypseum, T. equinum and T. verrucosum.

2. Endothrix hair invasion is characterised by the development of arthroconidia within the hair shaft only. The cuticle of the hair remains intact and infected hairs do not fluoresce under Wood's ultraviolet light. All endothrix producing agents are anthropophiliceg T. tonsurans and T. violaceum.

3. Favus usually caused by T. schoenleinii, produces favus-like crusts or scutula and corresponding hair loss.

Page 208: Pembahasan to 5(Full Permission) 1
Page 209: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Blackdot ringworm

Thx: Griseovulvin 0,5-1 mg untuk org dewasaKetokonazol 200mg/hari selama 10-14 hari

Obat topikal masa kini:-Asam salisil 2-4%-Asam benzoat 6-12 %-Sulfur 4-6%

Page 210: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

91. B. OMA stadium 2 (hiperemis)

• Keywords : Nyeri telinga, riwayat batuk, pilek, dan demam. PF: telinga hiperemis, MT intak, bulging (-)

• Diagnosis : OMA stad. Hiperemis (pre-supurasi)

• Pada stadium hiperemis, tampak pembuluh darah yang melebar dimembran timpani atau seluruh membran timpani tampak hiperemisserta edem. Sekret yang telah terbentuk mungkin masih bersifateksudat yang serosa sehingga sukar terlihat.

• Terapi : antibiotika (penisilin atau ampisilin), pada anak ampisilindiberikan dengan dosis 50-100mg/kg BB per hari, dibagi dalam 4 dosis, atau amoksisilin 40 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis ataueritromisin 40 mg/kgBB/hari obat tetes hidung dan analgetika.

Page 211: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

92. A. Presbikusis (Tuli saraf pada Geriatri)

• Keywords : Laki2, 65 tahun, pendengaran menurun secara bertahap. PF: normal

• DX: Presbikusis adalah tuli sensorineural frekuensi tinggi, umumnyaterjadi mulai usia 65 thn. Simetris pd telinga kiri dan kanan. Dengan pmxotoskopik, tampak MT suram, mobilitasnya berkurang. Pada tes penaladidapatkan tuli sensorineural

• Gejala klinik : berkurangnya pendengaran secara perlahan2 danprogresif. Telinga berdenging, pasien dapat mendengar percakapan tapisusah untuk memahaminya. Bila intensitas suara ditinggikan akan timbulrasa nyeri di telinga, karena faktor kelelahan saraf (recruitment)

• Tx: Rehabilitasi dengan alat bantu dengar (hearing aid), latihanmembaca ujaran ( speech reading), dan latihan mendengar bersamaterapi wicara.

Page 212: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

93. C. Benda asing

• Keywords: anak 2 thn, hidung tersumbat 2 hari, sekret mukopurulen, berbau. PF: sekret menutupi kavum nasi unilateral.

• Diagnosis pasti benda asing disaluran napas ditegakkan setelahdilakukan tindakan endoskopi atas indikasi diagnostik danterapi.

• Gejala sumbatan benda asing didalam saluran pernapasantergantung pada lokasi benda asing, derajat sumbatan, sifat, bentukdan ukuran benda asing.

• Benda asing dihidung pada anak dapat timbul gejala yang paling sering adalah hidung tersumbat, rinore unilateral dengan cairankental dan berbau. Kadang terdapat rasa demam, nyeri, epistaksis, dan bersin.

• Thx: Penatalaksanaan pengangkatan segera secara endoskopik dalamkondisi yang paling aman, dengan trauma yang minimum

Page 213: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

94. A. Hematom Aurikula

• Keywords : Benjolan pada daun telinga, bengkak, merah dan nyeripada perabaan. Terkena bola. Diaspirasi terdapat hematom.

• Hematoma daun telinga biasanya disebabkan oleh trauma. Terdapatkumpulan darah diantara perikondrium dan tulang rawan.

• Thx: Kumpulan darah ini harus dikeluarkan secara steril gunamencegah terjadinya infeksi yang nantinya dapat menyebabkanperikondritis.

Page 214: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

95. A. Sinusitis Maxilaris

• Keywords: Hidung sering keluar sekret kental, nyeri dipipi bila ditekan. Radiologi Posisi Waters

• Sinusitis didefinisikan sebagai inflamasi mukosa sinus paranasal. Sinus maksila disebut juga antrum highmore, letaknya dekat akar gigi rahangatas.

• Sinusitis dapat menjadi berbahaya karena menyebabkan komplikasi keorbita dan intrakranial, serta menyebabkan peningkatan serangan asmayang sulit diobati.

• Thx : Antibiotik dan dekongestan merupakan terapi pilihan pada sinusitis akut bakterial. AB yg dipilih adalah gol penisilin seperti amoksisilin. Jikadiperkirakan kuman telah resisten dan telah memproduksi beta-laktamase, beri amoksisilin-klavulanat atu sefalosporin generasi ke 2. pada sinusitis antibiotik diberikan 10-14 hari.

• Tindakan operasi (Bedah sinus endoskopi fungsional) – BSEF/FESS

Page 215: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

96. B. OMSK Maligna

• Keywords : Rontgen menunjukkan adanya Kolesteatom

• OMSK dengan kolesteatom adalah OMSK tipe maligna. Perforasi tipemaligna letaknya marginal atau di atik.

• Terapi OMSK tdk jarang memerlukan waktu lama, serta harusberulang2. sekret yg keluar tdk cepat kering atau kambuh lagi.

• Thx: Prinsip terapi OMSK maligna yaitu pembedahan yaitumastoidektomi

Page 216: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

97. E Karsinoma Nasofaring

• Keywords: pusing berputar setelah bangun tidur, mual (+), muntah (-). Terasa lemas saat berjalan, hemianopsia kiri, hemianepsia kiri.

• Penekanan massa pada daerah sekitar leher dapat menimbulkangejala2 gangguan organ yg bersebelahan dengannya. Khas pada KNF.

• Dx: Karsinoma Nasofaring

• Thx:Tergantung stadium tumor (operasi & penyinaran)

Page 217: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

98. D. Tidak boleh berenang

• Keywords : anak batuk, pilek, keluar cairan dari telinga sejak 2 hari yll. Riwayat 2-3 kali megalami hal serupa.

• Pada anak, makin sering terserang infeksi saluran napas, makin besarkemungkinan terjadinya OMA.

• Pada stadium perforasi sering terlihat sekret banyak keluar dankadang terlihat sekret keluar secara berdenyut (pulsasi)

• Pengobatan yg diberikan adalah obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari serta antibiotik yg adekuat.

• Selama pengobatan, sebaiknya pasien jangan berenang dulu.

Page 218: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

99. E. Laringitis akut

• Keywords: nyeri tenggorok + nyeri menelan. Demam sejak 3 hari. PF: laring hiperemis

• Dx: Laringitis akut

• Biasanya disertai suara parau

• Etiologi : bakteri yang menyebabkan radang lokal atau virus ygmenyebabkan peradangan sistemik.

• Diagnosis banding: Faringitis Akut

• Thx : Istirahat bicara dan bersuara selama 2-3 hari. Menghirup udaralembab. Menghindari iritasi pada faring dan laring. Antibiotik diberikanapabila peradangan berasal dari paru.

Page 219: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

100. E. Steroid

• Keywords: laki2, 14 thn, hidung kanan tersumbat, makin lama makinberat. Rhinoskopi: Masa, bening mengkilat

• Dx: Polip Nasi

• Thx: Tujuan utama : menghilangkan keluhan, mencegah komplikasi & rekurensi polip.

• Medikamentosa dg Kortikosteroid oral/sistemik. tipe eosinofiliklebih respon thd pengobatan topikal dibanding tipe neutrofilik.

• Polip yg tidak membaik dg medikamentosa/sangat masifdipertimbangkan untuk terapi bedah, ekstraksi polip.

• Tatalaksana awal dulu, kemudian rujuk terutama bila tidak membaikdengan medikamentosa

Page 220: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

101. E. Prazikuantel 10 mg/kgBB

• Keywords: Pasien dari Bali, kejang, sering mengeluh mual dan nyeri perut, ditemukan

adanya proglotid gravid dan proglotid matur

• Manifestasi klinis taeniasis : nyeri perut, mual, diare, nafsu makan turun, pusing, dsb.

• Taenia dewasa hidup di usus manusia proglotid gravid di feses manusia dimakan babi

dan ternak embrio tumbuh penetrasi dinding usus & masuk sirkulasimembentuk

kista (sistiserkus) manusia makan daging babi atau ternak yang mentah / setengah

matangsistiserkus aktif dan menjadi taenia dewasa

• Prazikuantel adalah drug of choice untuk taeniasis, karena akan menembus membran sel

cacing dan menyebabkan paralisis otot-otot cacing

Page 221: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

102. E. Dietilcarbamazin (DEC) 6 mg/kgBB

• WHO telah merekomendasikan regimen obat yang perlu diminum

setidaknya sekali dalam satu tahun selama 5 tahun, pada 65% target

populasi pada daerah berisiko tinggi, antara lain sebagai berikut:

• Diethylcarbamazine 6 mg/kg BB + albendazole 400 mg; atau

• Ivermectin 150 µg/kgBB + albendazole 400 mg (di daerah endemik onchocerciasis)

Page 222: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

103. A. Entamoeba histolytica

• Keywords: Diare, nyeri perut, ditemukan parasit berisi eritrosit

• Entamoeba histolitica Pada pemeriksaan stadium tropozoit, dapat ditemukan

eritrosit dalam parasite Entamoeba histolytica

• Shigella Batang gram negatif

• Balantidium coli Tropozoit memiliki dua nukleus, besar dan kecil

• Giardia lambria penyebab traveller’s diarrhea (diare, malaise, steatorrhea),

memiliki dua nucleus, namun tropozoit memiliki 4 nukleus

• Tricuris tricuria telur berbentuk seperti tempayan dengan dua kutub di ujungnya

Page 223: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

104. D. Plasmodium falciparum

• Keywords: Pulang dari Timika, demam sudah satu minggu.

Pemeriksaan lab ditemukan parasit bentuk cincin ukuran 1/6 eritrosit,

eritrosit tidak membesar.

Page 224: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

105. A. ACT 3 hari + primakuin 1 hari

Page 225: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

106. C. Prolaps Uteri

• Keywords: Wanita 45 tahun, keluar benjolan dari kemaluan, dua bulan lalu

mengalami hal serupa tetapi dapat masuk kembali. Darah (-). Pasien memiliki 8 org

anak

• Persalinan berperan besar dalam melemahnya otot-otot panggul pada wanita,

terutama pada wanita dengan riwayat partus dengan distosia.

• Selain itu, seiring dengan bertambahnya usia, hormon estrogen wanita kan

berkurang sehingga menyebabkan uterus turun ke vagina, menyebabkan prolapse

uteri

Page 226: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

107. C. Mola Hidatidosa

• Keywords: Wanita 35 tahun, keluar darah sedikit dari kemaluan, sedang hamil 1 bulan. TFU teraba 3 jari di atas simfisis pubis. Inspekulo: darah (+), OUE tertutup. Plano test (+).

• Umumnya mola hidatidosa terdeteksi pada trimester awal kehamilan

dengan ciri khas TFU yang tidak sesuai dengan masa kehamilan.

• Manifestasi klinis: perdarahan pervaginam, hyperemesis, hipertiroid

Page 227: Pembahasan to 5(Full Permission) 1
Page 228: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

108. A. Missed abortion109. C. Dilatasi dan kuretase

• Keywords: Wanita 35 tahun, keluar darah sedikit dari kemaluan, terlambat haid sudah 4 bulan. Dua bulan yang lalu USG dan dikatakan (+) hamil. TFU 2 jari di atas simfisis. Inspekulo: darah (+), OUE tertutup. Plano test (-).

• Missed abortion jika embrio tidak berkembang uterus kosong blighted ovum pasien tidak

merasakan gejala apapun jika cervix tertutup, maka perlu dilakukan dilatasi (pematangan serviks) yang

dilanjutkan dengan kuretase untuk membersihkan sisa konsepsi.

• Abortus imminens perdarahan minimal, nyeri minimal, cervix tertutup, jaringan (-)

• Abortus insipiens perdarahan banyak, nyeri hebat, cervix terbuka, jaringan (-)

• Abortus inkomplit perdarahan banyak, nyeri perut sedang sampai hebat, cervix terbuka, jaringan (+)

• Abortus komplit perdarahan berkurang, nyeri hilang, cervix tertutup, jaringan (+)

Page 229: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

110. A. Bacterial Vaginosis111. A. Gardnerella vaginalis

• Keywords: Wanita 25 tahun, keputihan. Inspekulo : cairan putih keabuan, fishy odor,

malodorous. Laboratorium didapatkan clue cell.

• Bacterial vaginosis cairan putih keabuan, fishy odor (whiff test), clue cell, disebabkan oleh

Gardnerella vaginalis, tatalaksana dgn Metronidazole

• Trichomoniasis vagina terasa panas dan gatal, cairan vagina kuning kehijauan, strawberry

cervix, disebabkan Trichomonas vaginalis, tatalaksana dgn Metronidazole

• Kandidiasis vagina terasa gatal, cairan berwarna putih susu seperti keju pecah, disebabkan

Candida albicans, tatalaksana dgn Nystatin, fluconazole, ketoconazole

Page 230: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

112. C. Antibiotik

• Keywords: Wanita 28 tahun, G0P1A0, demam, baru saja melahirkan secara SC. PF: lokia (+),

fundus teraba antara pusat dan simfisis

• Lochia adalah cairan yg keluar dari vagina setelah melahirkan, yang terdiri atas darah,

mucus, dan jaringan uterus

• Subinvolusi uterus merupakan sebuah keadaan uterus yg tidak kembali ke ukuran normal

setelah melahirkan, umumnya disebabkan oleh infeksi (endometritis) atau perdarahan post

partum yg terlambat karena sisa plasenta.

• Endometritis ditatalaksana dengan kombinasi klindamisin dan gentamisin.

Weydert JA, Banda JA. Subinvolution of the placental site as an anatomic cause of postpartum uterine bleeding: a review. Arch Pathol Lab Med. 2006 Oct;130(10):1538-42.

Page 231: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

113. B. Amoksisilin

• Keywords: Wanita 25 tahun, G1P0A0, mengeluhkan demam tinggi terutama

sore/malam hari, mual, sulit BAB. PF: lidah kotor dan splenomegali.

• Typhoid demam tinggi terutama pada sore/malam hari (stepwise), lidah

kotor, mual, konstipasi tatalaksana cefixime + ciprofloxacin (uncomplicated)

, atau ceftriaxone iv (complicated)

• Untuk ibu hamil, tatalaksana typhoid yang disarankan adalah dengan

amoxicillin/ampicillin/sefalosporin generasi ketiga.

Sulaiman K, Sarwari AR. Culture-confirmed typhoid fever and pregnancy. International Journal of Infectious Diseases. 2007 Jul;11(4):337-41.

Page 232: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

114. B. Kista Nabothi

• Keywords: Wanita 45 tahun, dilakukan histerektomi atas indikasi perdarahan masif e.c. susp. mioma uteri.

Makroskopik: rongga berisi cairan jernih. Mikroskopik: serviks berisi epitel kolumner, stroma mengandung jaringan

endoserviks dan kistik, lumen berisi massa amorf eosinofilik

• Kista nabothi umum terjadi jika epitel skuamosa ektoserviks vagina tumbuh melewati epitel kolumnar endoserviks

• Myoma geburt leiomyoma submucosal yang keluar ke kavum uteri, dan turun ke cervix, seperti dilahirkan pada

wanita usia produktif

• Kista Bartholin pada wanita usia produktif

• Kista Gartner berasal dari mesonephric duct, yg umumnya menghilang setelah melahirkan. Jika menetap, bisa

terisi cairan, membentuk kista

Page 233: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

115. A. Candidiasis vaginalis

• Keywords: Keputihan berwarna putih susu seperti potongan keju pecah-pecah. KOH 10% blastospora dan

pseudohifa

• Kandidiasis vagina terasa gatal, cairan berwarna putih susu seperti keju pecah, disebabkan Candida albicans,

tatalaksana dgn Nystatin, fluconazole, ketoconazole

• Trichomoniasis vagina terasa panas dan gatal, cairan vagina kuning kehijauan, strawberry cervix, disebabkan

Trichomonas vaginalis, tatalaksana dgn Metronidazole

• Bacterial vaginosis cairan putih keabuan, fishy odor (whiff test), clue cell, disebabkan oleh Gardnerella vaginalis,

tatalaksana dgn Metronidazole

• Sifilis riwayat ulkus durum (ulkus soliter yg tidak nyeri), tes VDRL & TPHA positif, riwayat seks bebas

• Kondiloma akuminata lesi berbentuk seperti jengger ayam di kelamin

Page 234: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

116.

• Keywords: Wanita G1P0A0, hamil 8 bulan, mual, muntah, dan sakit

kepala. Gerakan janin masih dirasakan, PF: TD 180/120 mmHg, HR 88

kali/menit, RR 20 kali/menit, S 36,70C. Hasil lab proteinuria (++)

• Preeklamsia berat

• Tata laksana awal:

• Oksigen

• MgSO4

Page 235: Pembahasan to 5(Full Permission) 1
Page 236: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

117. E. Trichomonas vaginalis118. D. Metronidazole

• Keywords: Wanita 24 tahun, keputihan warna hijau kekuningan dengan bau amis

• Kandidiasis vagina terasa gatal, cairan berwarna putih susu seperti keju pecah,

disebabkan Candida albicans, tatalaksana dgn Nystatin, fluconazole, ketoconazole

• Trichomoniasis vagina terasa panas dan gatal, cairan vagina kuning kehijauan,

strawberry cervix, disebabkan Trichomonas vaginalis, tatalaksana dgn

Metronidazole

• Bacterial vaginosis cairan putih keabuan, fishy odor (whiff test), clue cell,

disebabkan oleh Gardnerella vaginalis, tatalaksana dgn Metronidazole

Page 237: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

119. B. Kontrasepsi darurat dengan progestin

Page 238: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

120. B. Ruptur Uteri121. C. Sectio caesarea

• Keywords: Wanita G8P7A0 hamil 9 bulan, perdarahan dari jalan lahir yang penuh

membasahi 1 pembalut. TBBA 4300 gram. Hasil pemeriksaan didapatkan TD 140/90

mmHg, DJJ 145 kali/menit. Terdapat nyeri tekan di suprapubik

• Pada kehamilan ini, terdapat kemungkinan bayi besar (4300 gram), sehingga

meningkatkan risiko terjadinya ruptur uteri

• Untuk mengurangi risiko rupture uteri, maka persalinan tidak dilakukan pervaginam,

tetapi secara section caesarea.

Page 239: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

122. B. Mukus kental, suhu tubuh naik

• Masa subur atau masa ovulasi, yakni suatu masa dalam siklus

menstruasi seorang wanita dimana sel telur yang sudah matang siap

untuk dibuahi.

• Apabila seorang wanita melakukan hubungan seksual disaat masa

subur akan memungkinkan datangnya kehamilan namun sebaliknya

apabila berhubungan seksual di luar masa subur kemungkinan sangat

kecil terjadinya kehamilan.

Page 240: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Tanda Masa Subur

1. Meningkatnya suhu basal tubuh.

2. Perubahan sekresi lendir mulut rahim menjadi lebih kental, jika

diperiksa melalui mikroskop akan terlihat gambaran seperti daun

pakis.

3. Indikator minor kesuburan seperti nyeri perut dan perubahan

payudara.

Page 241: Pembahasan to 5(Full Permission) 1
Page 242: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

123. C. Pemeriksaan fluor albus dengan NaCl 0,9%

• Keywords: fluor albus berwarna putih keabu-abuan. Dari hasil

pemeriksaan didapatkan bintik-bintik merah di serviks, dinding

vagina merah strawberry appearance trikomoniasis

• Pemeriksaan sederhana: sediaan basah (wet smear) dengan NaCl

0,9%

Page 243: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

124. B. Ruptur Uteri

• Keywords: Wanita G3P2A0 nyeri perut hebat. Dipimpin mengejan oleh bidan

selama 3 jam. Riwayat SC (+). PF: garis bundle (+).

• Bundle ring / Bandl’s ring : struktur seperti cincin yang terbentuk oleh dua

segmen uterus, yang merupakan gambaran dari perjalanan persalinan yang

terganggu

• Pada perjalanan persalinan yang terganggu ketika cervix sudah dilatasi

maksimal kontraksi yg terus menerus segmen atas uterus menebal dan

memendek segmen bawah uterus menegang dan menipis ancaman

rupture uteri

Page 244: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

125. B. Asam Folat

• Suplementasi asam folat yang adekuat selama periode kehamilan, akan membantu

mencegah terjadinya malformasi kongenital yang meliputi neural tube defects

• Neural tube defects merupakan kelainan kongenital yang berupa abnormalitas dari

system saraf pusat yang terjadi pada minggu pertama kehamilan, yang

mengakibatkan terjadinya malformasi dari tulang belakang, tengkorak, maupun

otak.

• Risiko terjadinya neural tube defects dapat diturunkan dengan suplementasi asam

folat selama konsepsi dan satu bulan setelahnyaMulinare J, Cordero JF, Erickson JD, Berry RJ (December 1988). "Periconceptional use of multivitamins and the occurrence of neural tube defects". JAMA 260 (21): 3141–5.

Page 245: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

126. C

• Keywords: perempuan 32 tahun pasca-sectio 24 jam yang lalu, perutkembung, tidak bisa buang angin dan BAB, distensi abdomen (+), bising usus (-), nyeri di seluruh lapang abdomen, rontgen abdomen pelebaran di area usus

• BU (-) & dilatasi usus khas untuk ileus paralitik

• Ileus obstruksi BU ↑

Page 246: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Ileus paralitik pascaoperasi

• Setelah operasi abdomen, biasanya terjadi gangguan motilitas sistem gastrointestinal yang bersifat sementara

• Mekanisme:• Pengaruh obat anestesi

• Surgical stress↑aktivasi saraf simpatis, ↑penglepasan mediator inflamasi terhambatnya motilitas usus

• Motilitas normal akan kembali dalam:• Usus halus – 24 jam

• Gaster – 48 jam

• Kolon – 3-5 hari

Brunicardi FC, Andersen DK, Billiar TR, Dunn DL, Hunter JG, Pollock RE. Schwartz’s principles of surgery. 8th ed. New York: McGraw-Hill. 2007.

Page 247: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Pilihan lain...

• Meteorismus = distensi usus

• Ileus obstruksi = BU ↑

• Apendisitis biasanya nyeri perut kanan bawah

• Ulkus duodenum biasanya bermanifestasi sebagai perdarahan saluran cerna

Brunicardi FC, Andersen DK, Billiar TR, Dunn DL, Hunter JG, Pollock RE. Schwartz’s principles of surgery. 8th ed. New York: McGraw-Hill. 2007.

Page 248: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

127. E

• Keywords: wanita, 27 tahun, benjolan di daerah anus, massa kenyalberwarna kebiruan di dekat lubang anus, pemeriksaan PA ditemukanepitel berlapis gepeng

• dd benjolan di anus:• Abses

• Tumor

• Hemoroid

• Kebiruan trombosis, umum ditemukan pada hemoroid

• Epitel berlapis gepeng dari atas atau bawah linea dentata?

Page 249: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Anatomi anal canalTransisi epitel gepeng (kulit) ke epitel kolumnar (saluran cerna)

Bila benjolan berasal dari atas linea dentata hemoroid interna

Pada biopsi ditemukan epitel gepeng, artinya benjolan berasal dari bawah linea dentata hemoroid eksterna

Page 250: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Algoritma tatalaksana hemoroid

Lowry SF, Eisenstat TE. Perianal complaints. In: Lowry SF, Ciocca RG, Rettie CS. Learning surgery: the clerkship manual. New York: Springer; 2005. p. 468-78.

Page 251: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

128. C

• Keywords: Laki laki 62 tahun datang ke dokter dengan keluhan nyeripinggang hebat tiba tiba. Nyeri seperti ditusuk tusuk dan menjalardari pinggang kanan ke skrotum. Pemeriksaan pasien tampak gelisah, td 150/70mmHg, nadi 100x/menit, suhu 37,80C. Pada pemeriksaanurinalisis didapatkan banyak eritrosit maupun leukosit

• Dimana letak batu?

Page 252: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Penjalaran nyeri berdasarkan letak batu

Bila batu di ureteropelvic junction flank pain saja

Bila batu di miduretra flank pain + right/left lower quadrant pain

Bila batu di vesicoureteric junction flank pain + right/left lower quadrant pain + scrotal/vulva pain

Tanagho EA, McAninch JW. Smith’s general urology. 16th ed. San Fransisco: Lange; 2003.

Page 253: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

129. C

• Keywords: laki-laki mengeluh keluar benjolan pada lipat paha yang dapat kembali masuk saat pasien berbaring

• Hernia inkaserata• Tidak bisa masuk + gejala obstruksi

• Hernia inguinal ireponibel• Tidak bisa masuk

• Hernia inguinal reponibel• Bisa masuk

• Hernia femoralis• usus “turun” lewat kanalis femoralis

• Hernia strangulata• Tidak bisa masuk + gejala obstruksi + nyeri iskemik dari usus yang terjepit

Brunicardi FC, Andersen DK, Billiar TR, Dunn DL, Hunter JG, Pollock RE. Schwartz’s principles of surgery. 8th ed. New York: McGraw-Hill. 2007.

Page 254: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

130. B

• Keywords: Pasien wanita 58 tahun datang dengan keluhan nyeri di pergelangan tangan kanan setelah jatuh dengan posisi tangan kanan hiperekstensi menopang badan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan deformitas seperti sendok pada pergelangan tangan kanan

• Tangan hiperekstensi saat jatuh + Dinner fork deformity khas untuk colles fracture

Page 255: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Mechanism of Injury:Smith vs Colles

Page 256: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

MUGRMonteggia – Ulna, Galeazzi - Radius

Thompson JC, Netter FH. Netter’s concise atlas of orthopaedic anatomy. Teterboro: Icon Learning Systems; 2002.

Page 257: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

131. C. Infus normal saline

• Keywords: Laki-laki dengan penurunan kesadaran setelah kecelakaan. Tandavital TD 90/60mmHg, nadi 96x/menit, napas 24x/menit, suhu 360C. Didapatkan luka robek pada tungkai kiri dan luka terbuka pada paha atas(tampak tulang keluar).

• Selain tindakan awal pembebasan jalan napas, tindakan penting yang harus dilakukan adalah...

• Primary survey ATLS (ABCDE)• Airway: clear (sudah dilakukan tindakan awal pembebasan jalan nafas)• Breathing: 24x/menit• Circulation: TD 90/60, nadi 96x/menit tetap berikan cairan kristaloid karena

terdapat perdarahan aktif yang mengancam gangguan hemodinamik• Disability: terdapat penurunan kesadaran menguatkan untuk diberikan cairan)• Exposure: luka robek pada tungkai kiri dan luka terbuka pada paha atas (tampak

tulang keluar)

American College of Surgeons’ Commiittee on Trauma. Advanced Trauma Life Support for doctors: student course manual. 9th ed. Chicago: American College of Surgeons. 2013.

Page 258: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Pertimbangan khusus pada trauma muskuloskeletal

• Utamakan cedera yang mengancam jiwa:• Trauma pelvis, kerusakan arteri besar, crush syndrome

• Selama primary survey, perdarahan harus dikenali dan dihentikan• Hentikan perdarahan dengan melakukan penekanan pada luka

• ATLS (Aku Tekan Luka Selalu)

• Patah tulang terbuka• Balut tekan untuk mengurangi perdarahan (kerjakan pada primary survey)

• Penggantian cairan secara agresif (kerjakan pada primary survey)

• Pembidaian (adjunct pada primary survey)

American College of Surgeons’ Commiittee on Trauma. Advanced Trauma Life Support for doctors: student course manual. 9th ed. Chicago: American College of Surgeons. 2013.

Page 259: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

132. A

• Keywords: Pria mengeluh nyeri perut atas, riwayat nyeri epigastrium dansuka makan pedas. Pada foto toraks didapatkan gambaran udara bebasdi bawah diafragma

• Penyebab perforasi

• Tanda radiologi yang khas:• Perforasi organ berrongga udara bebas di bawah diafragma

• Batu empedu bisa, namun tidak selalu, ditemukan gambaran batu yang radioopak

• Volvulus colon sigmoid coffee bean sign

• Dispepsia tidak khas

• Intususepsi doughnut sign pada pemeriksaan USG

Mettler FA. Essentials of radiology. 2nd ed. Philadelphia: Saunders; 2005.

Page 260: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

133. E

• Keywords: wanita, korban kecelakaan lalu lintas, sesak dan sakit saat bernapas, terbentur di bagian medial toraks, RR 36 x/menit, pergerakan dinding dada simetris, krepitasi (+)

• Diagnosis?

Page 261: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Keywords untuk beragam trauma toraks

• Hematotoraks• suara nafas melemah pada sisi yang sakit, tekanan darah turun, nadi cepat,

memberikan gambaran radioopak pada rontgen toraks

• Pneumotoraks • suara nafas menghilang pada sisi yang sakit, perkusi hipersonor, pada rontgen

toraks tampak daerah lusen avaskuler

• Flail chest• gerakan paradoksal pada saat respirasi, disebabkan fraktur multipel di dua atau

lebih iga yang berurutan

• Fraktur costa• biasa terjadi di sisi lateral karena lengkungan costae lebih rentan patah, krepitasi

(+), sesak (+) karena nyeri, bagian yang sakit tertinggal pada saat bernafas karena nyeri

• Fraktur sternum• krepitasi (+), sesak (+) karena nyeri, gerakan dada simetris, konfirmasi diagnosis

dengan foto toraks lateral

Sellke FW, del Nido PJ, Swanson SJ. Sabiston & Spencer surgery of the chest. 7th ed. Philadelphia: Saunders Elsevier. 2005.

Page 262: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

134. A

• Keywords: Pasien perempuan berusia 48 tahun datang dengan keluhan benjolan di payudara kanan yang membesar secara cepat sejak 6 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan jasmani didapatkan penampakan payudara seperti kulit jeruk. Pasien mengatakan ibunya juga mengalami penyakit yang sama. Pasien menarche umur 9 tahun, menikah umur 13 tahun, dan melahirkan umur 14 tahun.

• Faktor yang paling berpengaruh adalah...• riwayat keluarga

• Relative Risk = 3.3

Page 263: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Faktor Risiko Kanker Payudara

Risk Factor Category at Risk Relative Risk

Germline mutations BRCA-1 and younger than 40 years oldBRCA-1 and 60 - 69 years old

20015

Proliferative breast disease Lobular carcinoma in situDuctal carcinoma in situ

16.417.3

Personal history of breast cancer Invasive breast cancer 6.8

Ionizing radiation exposure Hodgkin disease 5.2

Family history First-degree relative with premenopausal breast cancer

First-degree relative with postmenopausal breast cancer

3.3

1.8

Age at first childbirth

Hormone replacement therapy with estrogen and progesterone

Older than 30 years

Current user for at least 5 years

1.7-1.9

1.3

Early menarche Younger than 12 years 1.3

Late menopause Older than 55 years 1.2 - 1.5

Singletary SE. Rating the risk factors for breast cancer. Ann Surg 2003;237: 474-82.

Page 264: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

135. D

• Keywords: Tatalaksana awal jalan napas pada trauma inhalasi korban luka bakar adalah...

• Trauma inhalasi rawan terjadi edema laring yang memburuk secara tiba-tiba• Edema laring bisa tidak bergejala sampai 24 jam pascatrauma

• Pasien masih sadar bukan merupakan kontraindikasi intubasi endotrakeal

• ATLS menganjurkan awake intubation sebelum jalan napas tertutup secara total

American College of Surgeons’ Commiittee on Trauma. Advanced Trauma Life Support for doctors: student course manual. 9th ed. Chicago: American College of Surgeons. 2013.

Page 265: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

136. E

• Keywords: Laki laki 35 tahun, kepala membentur aspal, muntah 2x,raccoon eye (+), battle sign (+), TD 120/80, RR: 18x/menit, nadi: 87x/menit, suhu: 36,8oC

• Diagnosis dari tanda klinis:• Fraktur basis cranii

Page 266: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Tanda khas fraktur basis cranii & perdarahan otak akibat trauma

• Fraktur basis kranii• rhinorrhea• Raccoon eyes• otorrhea• tanda Battle

• Hematom epidural • Lucid interval• CT scan : bikonveks

• Hematom subdural• CT scan : bulan sabit

Page 267: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

137. C

• Keywords: Laki-laki 25 tahun, merasakan nyeri di atas tumit sejak 2 hari yang lalu, nyeri saat berjalan dan dirasakan setelah pasien berolahraga. Penatalaksanaan yang tepat ialah...

• Nyeri di atas tumit, akut, memberat setelah berolahraga atau peningkatan aktivitas fisik khas untuk tendinitis achilles• Aktivitas fisik berlebih overuse tumit dan tendon achilles kerusakan

tendon tendon berdegenerasi, bengkak, dan menebal tendinitis

Gottschlich LM. Achilles tendonitis. Emedicine. 2013. available from: http://emedicine.medscape.com/article/85115-overview

Page 268: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Tatalaksana Tendinitis Achilles

• Tatalaksana konservatif merupakan pilihan utama untuk mengurangi nyeri

• Hal pertama yang dapat dilakukan adalah menghindari pencetus yaitu overuse sendi dengan cara mengistirahatkan sendi

• Analgesik NSAID (ibuprofen) dapan digunakan untuk mengurangi nyeri

Gottschlich LM. Achilles tendonitis. Emedicine. 2013. available from: http://emedicine.medscape.com/article/85115-overview

Page 269: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

138. A

• Keywords: Anak 10 tahun datang dengan bengkak pada pangkallengan kanan atas dirasakan sejak 7 bulan yang lalu. Bengkak kadangterasa nyeri, riwayat trauma disangkal

• Bengkak yang membesar tumor?

• Infeksi demam

• Fraktur & dislokasi riwayat trauma

• Autoimun biasanya keluhan di sendi

Page 270: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Bone cyst?

• Sering ditemukan pada anak dan remaja

• Predileksi di humerus proksimal, femur proksimal, tibia proksimal, distal radius

• Bengkak yang bisa nyeri ataupun tidak nyeri• Bila terjadi fraktur dinding kista

nyeri

Salter RB. Textbook of injuries and disorders of the musculoskeletal system. Baltimore: Williams-Wilkins; 1999.

Page 271: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

139. B

• Keywords: laki laki 48 tahun, keluar benjolan di skrotum kiri, benjolankeluar apabila pasien mengejan, bisa masuk kembali

• Hernia reponibilis• Tatalaksana operasi elektif (herniorafi dengan mesh)

• Hernia inkarserata operasi urgent

• Hernia strangulata operasi emergent

Page 272: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Tatalaksana

Chandler JJ. Groin hernia and masses, and abdominal hernias. In: Lowry SF, Ciocca RG, Rettie CS. Learning surgery: the clerkship manual. New York: Springer; 2005. p. 479-98.

Page 273: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

140. C

• Keywords: luka bakar, kepala bagian depan, dada, perut, dan lengansebelah kanan sisi depan

• Kepala depan 4,5%

• Dada 9%

• Perut 9%

• Lengan kanan depan 4,5%

• Total 27%

Page 274: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Rule of Nine

Page 275: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Resusitasi cairan pada luka bakar

• Formula Baxter/Parkland• 4 × persentase luka bakar derajat >II × BB(kg)

• 50% diberi dalam 8 jam pertama setelah kejadian (bukan 8 jam pertama di rumah sakit), 50% dalam 16 jam berikutnya

• contoh: BB pasien = 70 kg, luka bakar derajat Iia 20%

• 4 × 20 × 70 = 5600 mL• 2.800 mL dalam 8 jam pertama

• 2.800 mL dalam 16 jam berikutnya

Page 276: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

141. C

• Keywords: Pasien laki-laki usia 28 tahun korban kecelakaan lalu lintasdatang dengan keluhan nyeri perut. Didapatkan hematoma perineum. Pada pemeriksaan colok dubur, didapati prostat melayang

• Trauma uretra• JANGAN PASANG KATETER URIN LEWAT URETRA

• Sistostomi evakuasi urin

• Kerjakan Retrograde Urethrography

Page 277: Pembahasan to 5(Full Permission) 1
Page 278: Pembahasan to 5(Full Permission) 1
Page 279: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Floating prostate

Page 280: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

142.

• Keywords: perempuan berusia 50 tahun, benjolan di payudara kanan,ukuran 3x3 cm, terfiksir, gambaran peau d’orange, kelenjar getahbening ketiak kanan mobile dan teraba membesar

• Peau d’orange edema/infiltrasi kulit

• Jawaban seharusnya T4B N1 Mx

Page 281: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

TNM menurut AJCC 2002

T (Primary Tumor)

Tis Carcinoma in situ (lobular or ductal)

T1 Tumor ≤2 cm

T1a Tumor ≥0.1 cm, ≤0.5 cm

T1b Tumor >0.5 cm, ≤1 cm

T1c Tumor >1 cm, ≤2 cm

T2 Tumor >2 cm, ≤5 cm

T3 Tumor >5 cm

T4 Tumor any size with extension to the chest wall or skin

T4a Tumor extending to the chest wall (excluding the pectoralis)

T4b Tumor extending to the skin with ulceration, edema, satellite nodules

T4c Both T4a and T4b

T4d Inflammatory carcinoma

Page 282: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

TNM menurut AJCC 2002

N (Nodes)

N0 No regional node involvement, no special studies

N1 Metastasis to 1-3 axillary nodes and/or int. mammary positive by biopsy

N1(mic) Micrometastasis (>0.2 mm, none >2.0 mm)

N1a Metastasis to 1-3 axillary nodes

N1b Metastasis in int. mammary by sentinel biopsy

N1c Metastasis to 1-3 axillary nodes and int. mammary by biopsy

N2 Metastasis to 4-9 axillary nodes or int. mammary clinically positive, without axillary metastasis

N2a Metastasis to 4-9 axillary nodes, at least 1 >2.0 mm

N2b Int. mammary clinically apparent, negative axillary nodes

N3 Metastasis to ≥10 axillary nodes or combination of axillary and int. mammary metastasis

N3a ≥10 axillary nodes (>2.0 mm), or infraclavicular nodes

N3b Positive int. mammary clinically with ≥1 axillary nodes or >3 positive axillary nodes with int. mammary positive by biopsy

N3c Metastasis to ipsilateral supraclavicular nodes

Page 283: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

TNM menurut AJCC 2002

M (Metastasis)

M0 No distant metastasis

M1 Distant metastasis

Mx Metastasis status unknown

Page 284: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Algoritma diagnosis benjolan payudara

Page 285: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

143. D

• Keywords: laki-laki, tidak sadar, pasien mengalami KLL, pada pinggangkiri terdapat ekimosis, ekskoriasi, dan teraba massa

• Trauma lien, limpa, lambung jejas di abdomen

• Trauma ureter atau ginjal?

Page 286: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

trauma ginjal vs trauma ureter

• Trauma ureter & kantong kemih biasanya menyertai fraktur pelvis

• Trauma ginjal biasanya menyertai trauma daerah flank

Page 287: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Tatalaksana

• Stabilisasi tanda vital

• Nilai adakah gross hematuria

• Urinalisis cari hematuria mikroskopik

• Stabilitas tanda vital dan ada tidaknya hematuria menuntun langkah diagnosis dan terapi selanjutnya

Page 288: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Algoritma tatalaksana trauma ginjal

McAninch JW, Santucci RA: Genitourinary trauma. In Walsh PC, Retik AB, Vaughan ED Jr, et al [eds]: Campbell's Urology. 8th ed. Philadelphia: Elsevier;2002. p.3711.

Page 289: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

144. E

• Keywords: Laki-laki 24 tahun, sesak napas, kecelakaan motor 2 hari yang lalu, TD 120/80, FN 98x/menit, FP 32x/menit, T 37,60C,Pergerakan dada kanan tertinggal, vocal resonance dan fremitus dull, suara paru menjauh, ronki di lapang paru kanan

• Riwayat trauma, tanda adanya cairan kemungkinan mengarah ke hematotoraks

Page 290: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Deadly Dozen(12 cedera akibat trauma toraks yang mengancam nyawa)

Immediate life treathening

(Lethal Six)

• Sumbatan jalan nafas

• Flail chest

• Tension pneumothorax

• Open pneumothorax

• Massive hematothorax

• Cardiac tamponade

Potentially life treathening

(Hidden Six)

• Ruptur aorta traumatik

• Ruptur diafragma traumatik

• Cedera trakeobronkial

• Ruptur esofagus

• Kontusio paru

• Kontusio jantung

Yamamoto L, Schroeder C, Morley D, Beliveau C. Thoracic trauma: the deadly dozen. Crit Care Nurs Q 2005; 28:22-40.

Page 291: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Lethal Six & Hidden Six

• Lethal six harus ditemukan dalam primary survey• Bila tidak segera ditangani dapat mengakibatkan kematian

• Hidden six kadang “tersembunyi” saat pemeriksaan awal dan baru bisa didiagnosis setelah beberapa waktu• Contoh

• Curiga hematotoraks bila sesak setelah beberapa hari pasca trauma, ada penumpukan cairan

• Curiga cedera trakeobronkial bila paru tidak mengembang meskipun sudah dipasang WSD

Page 292: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

145. B

• Keywords: laki-laki 48 tahun, benjolan dari duburnya, benjolan tidak dapat dimasukkan, pemeriksaan patologi anatomi ditemukan gambaran pembuluh darah yang melebar dan berisi eritrosit

• Diagnosis yang tepat adalah....• Hemoroid

Page 293: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Hemoroid

• Pada hakikatnya hemoroid adalah prolaps anal cushion• Anal cushion = jaringan subepitelial yang terletak di anal canal

• Jaringan subepitelial berisi plexus pembuluh darah

• Pelebaran pembuluh darah jaringan subepitelial menonjol prolaps

• Bila terjadi trombosis nyeri

• Trombosis gumpalan darah yang ditemukan dalam pembuluh darah

Brunicardi FC, Andersen DK, Billiar TR, Dunn DL, Hunter JG, Pollock RE. Schwartz’s principles of surgery. 8th ed. New York: McGraw-Hill. 2007.

Page 294: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Algoritma tatalaksana hemoroid

Lowry SF, Eisenstat TE. Perianal complaints. In: Lowry SF, Ciocca RG, Rettie CS. Learning surgery: the clerkship manual. New York: Springer; 2005. p. 468-78.

Page 295: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Farmakologi - Farmasi

Page 296: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

146. E

• Keywords: Ibu datang dengan keluhan bercak kemerahan pada daerah pipi dan muka. Selama ini pasien mengkonsumsi obat anti-hipertensi. Apakah yang menyebabkan hal tersebut?

• Efek samping yang sering ditemukan:• Furosemid hipotensi ortostatik, hipokalemi, hiperurisema

• HCT hipokalemia, hipovolemia, hiperglikemia, hiperurisemia

• Verapamil Bradikarida, AV Block, ↓kontraktilitas jantung

• Propanololmemicu sesak bila diberikan pada pasien dengan asma (beta blocker nonselektif), bradikardia, AV block

• Nifedipineflushing hipotensi, reflex tachycardia

Opie LH, Gersh BJ. Drugs for the heart. 8th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders. 2013.

Page 297: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

147. E

• Keywords: Ibu datang dengan keluhan nyeri sendi. Selama ini mendapatkan pengobatan hipertensi. Obat anti hipertensi apa yang menyebabkan keluhan tersebut?

• Kaptopril batuk kering, angioedema, hiperkalemia

• Nifedipin & Amlodipin lushing hipotensi, reflex tachycardia

• Propanololmemicu sesak bila diberikan pada pasien dengan asma (beta blocker nonselektif), bradikardia, AV block

• HCT hipokalemia, hipovolemia, hiperglikemia, hiperurisemia

Opie LH, Gersh BJ. Drugs for the heart. 8th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders. 2013.

Page 298: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

148. D

• Keywords: Anak terkena gangguan pendengaran. Riwayat ibu semasa hamil konsumsi antibiotik. Obat apa yang dapat menimbulkan keluhat ?

• Efek pada kehamilan• Kloramfenikol gray baby syndrome

• Eritromisin relatif aman

• Tetrasiklin menghambat pertumbuhan tulang janin, warna kecoklatan di gigi anak

• Streptomisin fetal ototoxicity (karena kerusakan N VIII)

• Cefoperazon relatif aman

Page 299: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

149. C

• Keywords: Seorang wanita 56 tahun datang dengan keluhan nyeriuluhati. Pasien merupakan penderita asam urat yang rutinmengkonsumsi obat penghilang rasa nyeri. Pada pemeriksaan fisik TD 120/80 dan nadi 80x/m. kemungkinan penyebab keluhan pasienadalah

• NSAID gastropathy disebabkan oleh OAINS / NSAID

• NSAID menghambat sintesis prostaglandin oleh mukosa lambung faktor protektif ↓ erosi lambung ulkus

Page 300: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Efek samping obat di pilihan lain

• Antihistaminmengantuk

• Antibiotik tergantung kelas antibiotik

• Kortikosteroid cushing syndrome, osteoporosis

• Aspirin perdarahan

Page 301: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

150. C

• Keywords: Pasien datang dengan keluhan pucat, riwayat makan obat klorokuin, kata dokter dia kekurangan enzim.

• Enzim apa yang kurang?

• Pucat anemia hemolitik

• Klorokuin menimbulkan reaksi hemolisis pada pasien dengan defisiensi G6PD• G6PD mengatur metabolisme eritrosit

• Defisiensi enzim ini meningkatkan kerentanan hemolisis

James E F Reynolds. Antimalarials. In: Martindales The extra pharmacopoeia. 29th ed. London:The pharmaceutical press:1989. p 514

Page 302: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Fungsi enzim di pilihan lain

• Aspartat Aminotransferase • enzim penanda kerusakan hati

• hMG CoA reduktase• enzim pengontrol produksi kolesterol

• Lipoprotein lipase• enzim yang berguna untuk menghidrolisis komponen trigliserida pada

lipoprotein

• Glucoronyl transferase• Enzim yang berperan dalam konjugasi bilirubin

Page 303: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

151. A. Steroid

Keywords:• wanita, usia 22 tahun, mulutnya yang tiba-tiba mencong ke

kanan saat bangun di pagi hari

• lidah pelo dan kelopak mata yang sulit ditutup, serta dahi tidakdapat digerakkan.

• menggunakan kipas angin yang diarahkan langsung kewajahnya

Diagnosis: Bell’s Palsy

Terapi: Kortikosteroid

Sumber: emedicine

Page 304: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Bell’s Palsy

Gejala:

• Dahi tidak bisa digerakkan

• Lagoftalmus (tidak bisa menutupmata)

• Tidak bisa menggembungkan pipi

• Tidak bisa senyum atau bersiul

• Mulut mencong ke sisi sehat

Buku Neurologi Klinik Snell

Page 305: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

152. Nervus VII perifer sinistra tipe LMN

• Kelainan pada Bell’s palsy: kelainan saraf perifer, nervus VII (fasialis)

• Keluhan: mulut mencong ke kanan (mencong ke SISI SEHAT paresis sinistra

Buku Neurologi Klinik Snell

Page 306: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

PENTING !!! Bedakan lesi nervus 7 sentral (tipe UMN) dan perifer (tipe LMN)

Lesi UMN, contohpada stroke

Lesi LMN, contohBells palsy

Dahi tidak terkenamasih mendapat

perarafan dari yang tidak terkena lesi

Dahi terkena (seluruhwajah,pada sisiipsilateral lesi

mengalami paresis

Page 307: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Pilihan lainnya

• Nervus VII perifer dextra tipe LMNmulut mencong ke kanan

• Nervus VII sentral dahi bisa digerakkan

• Nervus XII bicara pelo, lidah mencong

• Nervus V cabang I Gangguan sensorik (kebas, baal) di area orbita

Page 308: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

153. B. Terjadi penurunan dopamin pada substansia nigra

Keywords:

• Laki-laki 67 tahun, ari-jari tangannya bergetar sejakbeberapa tahun yang lalu (tremor)

• Pasien juga mengalami kesulitan dalam mengancingkanbaju, tulisannya menjadi kecil-kecil (bradikinesia)

•Dari pemeriksaan fisik, didapatkan bahwa postur tubuhpasien bungkuk (postural reflex loss), wajah sepertitopeng, terdapat cogwheel phenomenon (rigiditas).

Diagnosis: Parkinson

Terapi Levodopa

Buku Neurologi Klinik Snell

Page 309: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Patofisiologi

Page 310: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Gejala Parkinson (TRAP)

1. Tremor2. Rigidity3. Akinesia/br

adikinesia4. Postural

reflex loss

Page 311: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Pilihan lain

•C. Terjadi peningkatan dopamin pada substansia nigra --> bukan patofisiologi skizofrenia.• Kalau skizofrenia KELEBIHAN DOPAMIN di area STRIATAL dan

MESOLIMBIK

•D. Demielinisasi pada saraf perifer Guillain Barresyndrome (autoimun)

•E. Pemecahan asetilkolin oleh asetilkoliestrase pada taut neuromuskular bukan patofisiologi Myasthenia gravis. • Kalau myasthenia kerusakan lipatan pada taut

neuromuskular (neuromuscular fold) akibat proses AUTOIMUN

Page 312: Pembahasan to 5(Full Permission) 1
Page 313: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

154. C. Saraf Perifer

• Keywords:• merasa kebas pada jari telunjuk dan jari tengah.

• Tangan dikibas-kibaskan kebas berkurang.

• Terutama pada malam hari

• bekerja sebagai tukang cuci

• Diagnosis : Carpal Tunnel Syndrome

• Patogenesis: penekanan nervus medianus (saraf perifer)• Terapi:

• Penggunaan splint pada malam hari (3 minggu)

• Medikamentosa: NSAID, injeksi steroid

• Terapi lainnya: Yoga

Sumber: emedicine carpal tunnel syndrome

Page 314: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Carpal tunnel syndrome

• Kumpulan tanda dan gejala akibat penekanan nervus medianus dalamterowongan karpal (carpal tunnel)

• Gejala umum: kesemutan, kebas, nyeri pada lokasi yang dipersarafi nervusmedianus (terutama pada malam hari)

• Gejala lain: kadang pasienmenjatuhkan barang yang digenggam tanpa terasa, gejalaintermiten.

• Gejala malam hari biasanya cukupspesifik untuk CTS terutama bilagejala berkurang jika menggerak-gerakkan tangan.

Sumber: emedicine carpal tunnel syndrome

Page 315: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

155. C. Kejang tonik klonik umum sekunder

• Laki-laki 45 tahun kejang yang berasal dari ibu jari kemudianmenjalar ke lengan sampai dengan muka sebelah kiri. Selamakejang, pasien sadar (kejang fokal) Sudah beberapa kali dalam 8 bulan terakhir

• Pada saat pemeriksaan: pasien kembali kejang, awalnya kejang padalengan kiri kemudian menjadi kejang tipe tonik-klonik, saat kejangterdapat hemiparese sinistra ringan

• Diagnosis: Kejang tonik klonik umum sekunder

Sumber : Pedoman Tatalaksana Epilepsi 2008

Page 316: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

• Epilepsi umum : • Absans

• Mioklonik

• Tonik

• Klonik

• Tonik-klonik

• Atonik

• Epilepsi parsial : • Parsial sederhana

• Parsial kompleks

• Secondary generalized

• Terapi : asam valproate (kecualikejang parsial lini pertamanyacarbamazepine)

• Parsial sederhana : • Tidak terjadi perubahan

kesadaran

• Kejang awalnya fokal kemudianmenyebar di sisi yang sama

• Kepala nengok ke area tubuh yang kejang

• Parsial kompleks• Kejang fokal disertai terganggunya

kesadaran

• Diikuti automatisme

• Secondary generalized• Kejang parsial yang menjadi

kejang umum

• Kejang umum bersifat tonik klonik

Sumber : Pedoman TatalaksanaEpilepsi 2008

Page 317: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

156. D. Kejang mioklonik

• Laki-laki, 19 tahun, tangan kanan yang kadang bergerakdengan sendirinya.

• Saat kejadian, pasien sadar. Pasien pun kadang melemparbarang yang sedang dipegangnya bila timbul serangan.

• Diagnosis: Kejang mioklonik

• Tatalaksana: Asam Valproat

Sumber : Panduan pelayanan medis neurologi RSCM

Page 318: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

157. A. Peningkatan tekanan intrakranialakibat space occupying lession

Keywords:

•Wanita, 23 tahun, nyeri kepala yang memberat sejak3 bulan (nyeri kepala kronik progresif)

•Nyeri masih tetap dirasakan meskipun sudah diberi obat

•Pasien juga sering muntah pada pagi hari (gejalamengarah ke peningkatan TIK)

• Pemeriksaan fisik dalam batas normal, pada CT Scan ditemukan adanya lesi hiperdens di daerah temporal

Diagnosis: tumor intrakranial dd/infeksi

Patogenesis: Peningkatan tekanan intrakranial akibat space occupying lession

Sumber : Panduan pelayanan medis neurologi RSCM

Page 319: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Space Occupaying Lesion

Page 320: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

158. B. Reversible ischemic neurologic deficit (RIND)

Keywords

• Lelaki, 67 tahun dg kelemahan sisi kanan tubuh

•Kaki kanan tidak bisa digerakan dan tangan tidakbisa digerakkan

•Pada hari ketiga (24-72 jam) membaik dan anggotatubuh bagian kanannya kembali normal

Diagnosis: Reversible ischemic neurologic deficit

Terapi: Aspirin atau clopidogrel

Page 321: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

159. A. Penjepitan saraf di leher

Keywords:

• Perempuan, 50 tahun, nyeri menjalar mulai leher sampai siku kanannya sejak 3 hari yang lalu

• dirasakan hilang timbul terutama bila pasien kelelahan

• bekerja sebagai kuli panggul

• Pemeriksaan fisik: normal

Diagnosis: Neck pain e.c Susp. Scalene Myofasial Pain

Tatalaksana: Analgesik, perbaikan posisi ergonomi saat bekerja

Sumber : Occupational neck pain (journal of occupational health)

Page 322: Pembahasan to 5(Full Permission) 1
Page 323: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

160. C. Meningoensefalitis TB

Keywords:

• Lelaki, 29 tahun, penurunan kesadaran sejak 2 hari yang lalu.(penurunan kesadaran mendadak)

• Riwayat kejang berulang (+), demam (+) sejak 1 minggu(mengarah infeksi)

• Kaku kuduk (+), brudzinki I, II (+) --> Tanda rangsangmeningeal

• Riwayat sering batuk darah, sesak napas, pernah minumobat paket 6 bulan, tetapi tidak sampai selesai (Riwayat TB, pengobatan tidak tuntas)

• CSF: warna xantokrom, didominasi sel limfosit, protein meningkat, glukosa rendah (khas TB)

• Diagnosis: Meningoensefalitis TB

• Tatalaksana: OAT, dapat ditambah kortikosteroid

Sumber : Panduan pelayanan medis neurologi RSCM

Page 324: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Diagnosis Diferensial Infeksi SSP

Klinis/Lab. Ensefalitis Meningitis bakterial

Mening.TBC Mening.virus Ensefalopati

Onset Akut Akut Kronik Akut Akut/kronik

Demam < 7 hari < 7 hari > 7 hari < 7 hari </> 7 hari/(-)

Kejang Umum/fokal

Umum Umum Umum Umum

Penurunan kesadaran

Somnolen-sopor

Apatis Variasi, apatis -sopor

CM - Apatis Apatis -Somnolen

Paresis +/- +/- ++/- - -

Perbaikan kesadaran

Lambat Cepat Lambat Cepat Cepat/Lambat

Etiologi Tidak dpt diidentifika

si

++/- TBC/riw. kontak - Ekstra SSP

Terapi Simpt/antiviral

Antibiotik Tuberkulostatik Simpt. Atasi penyakitprimer

Sumber: Slide TO-1 no.464

Page 325: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

PENTING !!!Cairan Serebrospinal pada Infeksi SSP

Bact.men Viral men TBC men Encephalitis Encephalopathy

Tekanan ↑↑ Normal/↑ ↑ ↑ ↑

Makros. Keruh Jernih Xantokrom Jernih Jernih

Lekosit > 1000 10-1000 500-1000 10-500 < 10

PMN (%) +++ + + + +

MN (%) + +++ +++ ++ -

Protein ↑↑ Normal/↑ ↑ Normal Normal

Glukosa ↓↓ Normal ↓↓ Normal Normal

Gram /Rapid T.

Positif Negatif Negatif Negatif Negatif

Sumber : www.emedicine.Medscape.com

Sumber: Slide TO-1 no.465

Page 326: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

161. C. Classic migraine

Keywords:• Wanita, 19 tahun, nyeri berdenyut di kepala

sebelah kanan (migrain)• hilang timbul sejak 2 bulan yang lalu• Sebelum muncul nyeri kepala, pasien biasanya

seperti melihat sinar terlebih dulu (aura)• Pada saat sakit kepala kambuh, nyeri bertambah

jika suasana ramai (fonofobia) atau beradaditempat yang terang (fotofobia)

Diagnosis: Classic migraineTatalaksana: hindari pencetusterapi abortif: 1. non spesifik: acetaminofen, NSAID2. spesifik: triptan, ergotamine, DHE3. Bila tidak respon opioid dan analgetik

yang mengandung butalbital

Sumber : Panduan pelayanan medis neurologi RSCM

Page 327: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Penting !!!

Membedakan tiga tipe nyeri kepala primer :

• TTH terikat, tertekan, bilateral, berkaitan dengan stress, disertai

ketegangan otot leher, intensitas ringan-sedang

• Migrain berdenyut, biasanya unilateral, disertai mual, muntah,

fotofobia, fonofobia, dapat disertai aura (classic migrain) ataupun

tidak (common migrain), intensitas sedang-berat

• Cluster unilateral, periorbita, dapat menjalar ke

temporal/retroorbita, gejala tambahan: lakrimasi, diplopia, rinore,

kongesti nasal, edema palpebra, injeksi konjungtiva

Sumber: Konsensus nasional penanganan nyeri kepala di indonesia

Page 328: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Rangkuman

Page 329: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

162. c. r-TPA

Keywords:

•Perempuan 60 tahun, kelemahan padasisi kanan tubuh tiba-tiba

•Mulut mencong ke kiri, kaki kanan tidakbisa digerakan dan tangan tidak bisadigerakkan

•TD 180/100 mmHg

Diagnosis: Stroke iskemik akut

Terapi definitif : r-TPA (recombinant- Tissue Plasminogen Activator)

Page 330: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Tpa= gold standard medikamentosa pada stroke

• Bila diberikan < 3 jam-4,5 jam meningkatkan kemungkinanrecovery dari stroke

• Pada kasus tidak diberi onset kejadian, tetapi yang ditanyakan adalahTERAPI DEFINITIF jadi jawabannya r-TPA

• R-TPA bekerja dengan memecah bekuan darahmeingkatkan alirandarah ke bagian otak yang sebelumnya iskemi

Stroke: aspek diagnostik, patofisiologi, amanjemen

Page 331: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Stroke iskemik Vs Hemoragik

• Ada tanda peningkatan TIK• Penurunan kesadaran• Muntah proyektil• Nyeri kepala• TD amat tinggi

Pasien sadar, datang dengandefisit neurologis (bicara pelo,

hemiparesis)TD biasanya tidak terlalu tinggi

Page 332: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

163. C. Bell’s Palsy

Keywords:

• laki-laki, 25 tahun, keluhan mulut mencong, mata tidak dapat menutup(lagoftalmus), dahi dan pipi tidak bisa digerakkan sejak tadi pagi (gejalaparesis nervus 7 perifer)

• Bekerja sebagai sopir, selalu membuka jendela mobil dalam perjalanan

Diagnosis: Bell’s Palsy

Terapi: Steroid

Page 333: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

164. A. Acetaminofen

• Laki-laki, 44 tahun, nyeri punggung bawah (low back pain)

• Menjalar ke tungkai (sciatica)

• Sering mengangkat benda berat (faktor risiko)

• Tes lasseque (+)

Diagnosis: HNP

Terapi: Acetaminofen

Sumber : Panduan pelayanan medis neurologi RSCM

Page 334: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Normal Vs HNPHNP: Herniasi diskus intervertebralis dan menekan radiks saraf perifer

Page 335: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Tatalaksana Hernia Nukleus Pulposus

•Non medika mentosa: tirah baring, pengaturan beratbadan, pengaturan posisi tubuh dan aktivitas, modalitas termal, traksi, penggunaan korset, latihan(fisioterapi)

•Medikamentosa: acetaminofen, NSAID, muscle relaxant (misal benzodiazepin), injeks iepidural(lidokain, opioid)

Panduan pelayanan medis neurologi RSCM

Page 336: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

165. B. Amnesia retrograde

• Laki-laki, 27 tahun, jatuh dari atap

• Pemeriksaan: didapatkan bahwa pasien tidak ingat apa apa mengenai kejadian jatuhnya.

• Setelah 3 hari dirawat, pasien baru dapat mengingat kejadian saat ia jatuh

• Diagnosis:Amnesia retrograde

Page 337: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Post traumatic amnesia

• Terminologi umum untuk amnesia pasca cedera otak

• Terdiri dari amnesia anterograde dan retrograde

• Maka, dalam kasus ini pilihan amnesia anterograde lebih spesifik

Page 338: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Amnesia anterograde

Page 339: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Amnesia Psikogenik

• Amnesia (hilang ingatan) yang berkaitan dengan gangguan psikiatri, seperti represi perasaan yang mendalam

Page 340: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

166. E. Pica

Keywords:

•Anak, 9 tahun, amat kurus

•memiliki kebiasaan yang aneh, suka makan batu, arang, kuku, dia juga suka wangi minyak tanah

Diagnosis: Pica

Page 341: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

PICA

• Kebiasaan makan benda-benda yang aneh seperti batu, cat, kertas

• Diduga berkaitan dengan kondisi defisiensi besi

• Sering pada anak, tetapi bisa terjadi juga pada orang dewasa (seringpada orang yang sedang menjalani diet ketat atau pada wanita hamil)

• Terapi: CBT, psikoterapi, mengobati penyebab (misal mengobatianemia defisiensi besi)

Page 342: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

167. C. Trikotilomania

Keywords:

• Anak perempuan, 9 tahun suka mencabuti rambut sampai rontok.

• Ia telah dimarahi dan dilarang tetapi masih dilakukan hingga sekarang

Diagnosis: Trikotilomania

Tatalaksana:

1. psikoterapi

2. farmako terapi (tergantung gejala yang menonjol)1. kalau gejala ansietas anti ansietas, misal CBZ

2. Kalau depresi anti depresi, misal SSRI

Sumber: PPDGJ

Page 343: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Kriteria Diagnosis Trikotilomania

• Kerontokan rambut kepala yang disebabkan olehkegagalan menahan diri untuk mencabuti rambut

• Pencabutan rambut biasanya didahului oleh keteganganyang meningkat dan diikuti rasa puas

Sumber: PPDGJ

Page 344: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Erotomania

= de Clerambault’s syndrome

•gangguan kepribadian

•penderitanya memiliki keyakinan ada seseorangmemendam perasaan cinta kepada penderita, atau mungkin memiliki suatu bentuk hubunganintim

•Orang tersebut biasanya yang memiliki status sosial lebih tinggi (selebritis, bintang rock, orangterkenal, wanita sosialita, bos

Sumber: PPDGJ

Page 345: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Piromania

•= Bakar patologis

•Berulang-ulang melakukan pembakaranTANPA penyebab yang jelas

•Sangat tertarik menonton kebakaran

•Perasaan tegang sebelum melakukan, danterangsang setelah berhasilmelaksanakan pembakaran (intense excitement)

Sumber: PPDGJ

Page 346: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Kleptomania

• = curi patologis

• Ada perasaan tegang sebelum melakukan pencurian, adarasa puas setelah berhasil

• Pencurian biasanya dilakukan sendiri (solitary attack)

• Penderita mungkin tampak cemas, murung, bersalah padawaktu diantara episode pencurian, tetapi tidakmenghalanginya untuk melakukan lagi

Sumber: PPDGJ

Page 347: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

168. E. Sertralin

Keywords:

• Wanita, tiba-tiba takut sendiri, jantung berdebar, berkeringat, sakit kepalasejak 6 bulan lalu

• Kejadian hanya berlangsung beberapa menit Setelah kembali normal (setelah serangan, bebas gejala)

Diagnosis: Gangguan Panik

Terapi:

• Psikofarmaka:

1. SSRI (Sertralin, fluoksetine, fluvoksamin) diberikan terus menerus sampai5 minggu, dipantau sampai 6 bulan, dapat ditambahkan:

2. Benzodiazepin (alprazolam, lorazepam)

• Psikoterapi

Sumber: PPDGJ

Page 348: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Gangguan panik

• Serangan ansietas berulang, tidak terbatas pada situasi tertentu, rangkaian kejadian tidak terduga

• Serangan berlangsung beberapa menit, kadang lebih lama• gejala primer yang dominan bervariasi, awitan mendadak

• gejala primer palpitasi, nyeri dada, rasa tercekik, pusing, dapat disertaidepersonalisasi/derealisasi

• Gejala sekunder: takut mati, kehilangan kendali

Sumber: PPDGJ

Page 349: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

169. A. Skizofrenia paranoid

Keywords:

• Laki-laki, 25 tahun, sering mengamuk pada keluarga

• Sering bicara sendiri, (halusinasi, ditunjang pf: halusinasi auditorik) mood tidak stabil

• Pasien merasa orang disekitarnya memata-matai serta dan merasa dirinya dikejar-kejar (mengarah ke waham kejar)

• Keluhan sudah 6 bulan (diagnosis skizofrenia bisa ditegakkan, adanya halusinasi, waham sekurangnya 2 bulan)

Diagnosis: Skizofrenia paranoid

Terapi: Antipsikotik atipikal (risperidone)

Sumber: PPDGJ

Page 350: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

170. D. Gangguan panik

Keywords:

• Perempuan 37 tahun, berdebar, keringat dingin, nyeri dada menjalar ke tangan, mual dan muntah

• Pemeriksaan normal

Diagnosis: gangguan panik

Terapi:

1. SSRI, dapat ditambahkan benzodiazepin

2. psikoterapi

Sumber: Panduan pelayanan medis psikiatri

Page 351: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Gangguan panik

• Serangan ansietas berulang, tidak terbatas pada situasi tertentu, rangkaian kejadian tidak terduga

• Serangan berlangsung beberapa menit, kadang lebih lama• gejala primer yang dominan bervariasi, awitan mendadak (palpitasi, nyeri dada,

rasa tercekik, pusing, dapat disertai depersonalisasi/derealisasi)

• Gejala sekunder: takut mati, kehilangan kendali

• Kriteria diagnosis:• Terjadi pada keadaan yang tidak berbahaya

• Di luar serangan pasien bebas gejala

• Tidak terbatas pada situasi tertentu

Sumber: Panduan pelayanan medis psikiatri

Page 352: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

171. B. Malingering

Keywords:

•Wanita, mengaku tidak bisa melihat tiba-tiba (curiga gangguan konversi, malingering)

•Dialami sejak dia melihat pertengkaran orangtua (stressor)

•Saat dipapah, dapat menghindari benda-benda yang di depannya (pura-pura, gangguan konversi dieksklusi)

•Pemeriksaan hasil normal (mendukung diagnosis)

Diagnosis: Malingering

Page 353: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

172. D. Lithium

Keywords

•Wanita dibawa ke IGD karena mengamuk dan melempari orang disekitarnya (agresi)

• Pasien sebelumnya tidak tidur, banyak bicara, berbelanja banyak dan menghabiskan uang yang melebihi pendapatannya (gejala mania)

• Keluhan dialami sejak pasien dipecat (stressor)

• Pasien sekarang tidak mengurus anak dan rumahnya lagi (gangguan fungsi sosial)

Diagnosis: Mania

Terapi: Lithium

Sumber: Panduan pelayanan medis psikiatri

Page 354: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

173. C. Baby Blues

Keywords:

• Seorang wanita, setelah melahirkan

• sering merasa sedih, menyendiri, kadang menangis, sulitkonsentrasi, susah tidur ketika bayinya tidur

• hilang setelah 2 minggu

Diagnosis: Baby blues

Terapi: Psikoterapi

Page 355: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Gangguan jiwa pasca persalinan

1. Postpartum blues/baby blues/matrenity blues•gejala depresi paling ringan•Biasa dialami oleh perempuan setelah

melahirkan antara hari ke-7 hingga 14, yang terjadi untuk sementara•hilang dengan sendirinya tanpa

pengobatan

Sumber: PPDGJ

Page 356: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

2. Depresi postpartum

• Gejala sama dengan gejala depresi (perasaan sedih, hilangnya minat dan semangat beraktivitas, malasmengurus anak, sulit tidur atau terlalu banyak tidur, nafsu makan menurun, merasa tidak mampumnegurus anak

• Pada kasus berat, bisa disertai keinginan bunuh diri

3. Psikosis postpartum

• Bentuk paling berat• Disertai halusinasi dan waham (anaknya jelmaan

setan, makhluk aneh)• Ada keinginan untuk membunuh anaknya

Sumber: PPDGJ

Page 357: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

174. C. Late Insomnia•Wanita mengeluh setiap hari terbangun di

tengah malam

• sulit untuk tidur kembali

•Telah terjadi selama 3 bulan terakhir

•Diagnosis: Late Insomnia

•Terapi:

Page 358: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Membedakan insomnia

• Lihat dari arti kata-nya:• Early insomnia insomnia awal tidur sulit untuk MEMULAI tidur

• Middle insomnia Insomnia pada pertengahan tidur BERULANG KALI bangun dari tidur

• Late insomnia Insomnia pada akhir tidur terbangun dari tidurdan sulit untuk TIDUR KEMBALI

Page 359: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Nightmare VS Night terrors

• = Mimpi buruk

• Terbangun dari tidurmalam/siang akibatmimpi yang menakutkanyang DAPAT DIINGAT KEMBALI dengan rincidan jelas

• Setelah bangun, sadarpenuh

• = Teror tidur

• Satu/lebih episode bangun dari tidur

• Setelah bangun, TIDAK DAPAT MENGINGAT mimipi

• Setelah bangun, kondisipanik

Sumber: PPDGJ

Page 360: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

175. C. Fluoxetine

• Laki-laki, suka murung, tidak bersemangat mengerjakanapa-apa, mengurung diri tidak mau makan sejak 3 mingguterakhir

• Diagnosis: Episode Depresif Sedang

• Tatalaksana: SSRI (Fluoxetine, Sertralin)

Sumber: Panduan pelayanan departemen psikiatri FKUI

Page 361: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Mekanisme kerja SSRI (fluoxetine)

fluoxetine

Page 362: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Klasifikasi Depresi PPDGJ

GEJALA UTAMA0 Mood depresif (selalu murung)0 Lelah, energi menurun, tidak

bersemangat beraktivitas0 Minat dan kegembiraan hilang

0 KASUS0 Depresi sedang ada gangguan

dalam melakukan kegiatansosial/pekerjaan

0 engan gejala psikotik

GEJALA TAMBAHAN

0Konsentrasi berkurang0Percaya diri berkurang0Rasa bersalah dan tidak

berguna0Pandangan masa depan

suram0 Ide bunuh diri0 Tidur terganggu0Nafsu makan kurang

Sumber: Panduan pelayanan departemen psikiatri FKUI

Page 363: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NOMOR:176 A

KEYWORDORAL• PASIEN HIPERTENSI 200/110 MMHG KRISIS HIPERTENSI• TANPA DISEBUTKAN/TIDAK ADA KERUSAKAN TARGET ORGAN

HIPERTENSI URGENSI

Krisis hipertensi: Hipertensi yang membutuhkan penurunan TD segera.

TD SISTOLIK >180 MMHG ATAU DIASTOLIK >120 MMHG.

Hipertensi emergensi

Adanya kerusakan organ target akut atau progresif (nyeri dada, sesak nafas, nyeri kepala, pandangan kabur) turunkan dengan obat parenteral segera

Hipertensi urgensi

Peningkatan TD bermakna tanpa gejala berat atau kerusakan organ target progresif turunkan TD dalam beberapa jam dengan obat oral

Page 364: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

Hipertensi Urgensi

Obat Dosis Awitan

Kaptopril 6,25-50 mg oral atau sublingual 15 menit

Klonidin Awal per oral 0,15 mg, selanjutnya 0,15 mg tiap jam, dosis total 0,9 mg

0,5-2 jam

Labetalol 100-200 mg per oral 0,5-2 jam

Furosemid 20-40 mg per oral 0,5-1 jam

Hipertensi Emergensi

Obat Dosis Awitan

Nicardipine Mulai dgn dosis 5mg/jam, naikkan 2,5mg/jam tiap 15 menit bila target belum tercapai

5-20 menit

Furosemid 20-40 mg (hanya bila ada retensi cairan)

5-15 menit

Nitrogliserin Infus 5-100 mcg/menit 2-5 menit

Diltiazem Bolus IV 10 mg (0,25mg/kgBB) dilanjutkan infus 5-10 mg/jam

Klonidin 6 ampul dalam 250 ml cairan infus, dosis titrasi

Nitropusid Infus 0,25-10 mcg/kgBB/menit (maks 10 menit)

Segera

Page 365: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NOMOR:177 C

KEYWORDNITROGLISERIN DRIP• PASIEN KRISIS HIPERTENSI (SISTOLIK >180 MMHG) DISERTAI KERUSAKAN

ORGAN TARGET ADA TANDA GAGAL JANTUNG AKUT• KASUS HIPERTENSI EMERGENSI• PADA GAGAL JANTUNG AKUT BETA BLOCKER MERUPAKAN KONTRAINDIKASI• OBAT UTAMA ANTIHIPERTENSI IV/DRIP

• Hipertensi emergensi OBAT ANTI HT INTRAVENA• Diastolik ± 110 mmHg atau berkurangnya MAP 25% dalam 2 jam

• Setelah itu penurunan dilanjutkan dalam 12-16 jam hingga mendekati normal

• Hipertensi urgensi OBAT ANTI HT ORAL• Penurunan bertahap dalam 24 jam

Page 366: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NOMOR:178 D

KEYWORDCAIRAN

• PASIEN STEMI INFERIOR (ST ELEVASI LEAD II, III, AVF) +• Infark inferior + hipotensi syok kardiogenik• Terapi awal: fluid challenge (untuk optimalisasi preload jantung

kanan)• Bila tidak berhasil, berikan inotropik sesuai tensi

http://emedicine.medscape.com/article/152191-treatment#aw2aab6b6b3

Page 367: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NOMOR:179 C

KEYWORDPASANG PIPA DADA• LUKA TUSUK DADA KANAN SESAK BERAT• TRAKEA TERDORONG KE SISI KONRTRALATERAL, HIPOTENSI, PF PARU

HIPERSONOR• TENSION PNEUMOTHORAKS PENUMPUKAN UDARA PROGRESIF

INTRAPLEURA (ONE WAY VALVE EFFECT)

TANDA KLASIK TENSION PNEUMOTHORAX:

• TRAKEA DEFIASI KE SISI SEHAT

• EXPANSI PARU MENURUN

• PERKUSI MENINGKAT HIPERSONOR

• SUARA NAFAS MENURUN

• DISTENSI VENA LEHER HIPOTENSI

TATALAKSANA SEGERA !!!

http://www.trauma.org/index.php/main/article/199/

Page 368: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NOMOR:180

KEYWORDADRENALIN 1:1000 IM 0.3-0.5 mg• TATALAKSANA SYOK ANAFILAKTIK• ADRENALIN BISA DIBERIKAN IV JUGA,NAMUN KONSENTRASI 1:10.000 !

http://www.resus.org.uk/pages/anapost1.pdf

Page 369: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NOMOR:181 A

KEYWORDFAMILY APGAR• PASIEN PUSING BERDENYUT DENGAN LATAR BELAKANG MASALAH

KELUARGA YANG KRONIK DAN MEMBERAT• FAMILY APGAR MENILAI PERAN FUNGSI KELUARGA DALAM

PENANGANAN PASIEN

Page 370: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NOMOR:182 D

KEYWORDFAMILY GENOGRAM• LAKI-LAKI 58 TAHUN CURIGA DM FAKTOR KELUARGA• AYAH HIPERTENSI + IBU DM. AYAH MENINGGAL MENDADAK

MUNGKIN ACS• PASIEN JUGA MEMILIKI ANAK• FAMILY GENOGRAM MENILAI RISIKO KESEHATAN ANGGOTA

KELUARGA

Page 371: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NOMOR:183 B

KEYWORDMENURUNKAN BERAT BADAN• PASIEN OBESITAS + KELUHAN OA OBESITAS MERUPAKAN MASALAH

+ RIWAYAT KELUARGA HIPERTENSI DAN DM MENGARAH SINDROMA METABOLIK• TATALAKSANA UTAMA TURUNKAN BERAT BADAN

http://www.medicinenet.com/metabolic_syndrome/page3.htm#what_is_the_treatment_for_metabolic_syndrome

Page 372: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NOMOR:184 B

KEYWORDCOMMUNICATOR• “PROMOSI” KESEHATAN MELALUI RADIO• JELAS PERAN KOMUNIKATOR “SALES” PRODUKNYA KESEHATAN

CARE-PROVIDER

DECISION-MAKER

COMMUNICATOR

COMMUNITY LEADER

MANAGER

• Penanganan menyeluruh fisik, mental, dan sosial• Meliputi kuratif, preventif, dan rehabilitatif• Memastikan pengobatan yang diterima pasien adalah yang terbaik (highest quality)

• Cost effective – risk and benefit• Penerapan teknologi penunjang secara etik

• Promosi individu, keluarga, dan komunitas menuju gaya hidup sehat• Memberdayakan masyarakat menjadi partner dalam promosi kesehatan

• Dapat menempatkan diri sehingga mendapatkan kepercayaan masyarakat• Mampu menemukan kebutuhan kesehatan bersama individu dan masyarakat• Mampu melaksanakan program sesuai kebutuhan kesehatan masyarakat

• Bekerjasama harmonis dengan individu dan organisasi termasuk bidang non-medis untuk kebutuhan pasien dan komunitas

• Mampu memanfaatkan data kesehatan TEPAT & BERHASIL GUNA

Page 373: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NOMOR:185 D

KEYWORDDECISION MAKER• KONTEKS DOKTER MEMILIH TERAPI YANG TERBAIK• PERTIMBANGKAN COST-BENEFIT

CARE-PROVIDER

DECISION-MAKER

COMMUNICATOR

COMMUNITY LEADER

MANAGER

• Penanganan menyeluruh fisik, mental, dan sosial• Meliputi kuratif, preventif, dan rehabilitatif• Memastikan pengobatan yang diterima pasien adalah yang terbaik (highest quality)

• Cost effective – risk and benefit• Penerapan teknologi penunjang secara etik

• Promosi individu, keluarga, dan komunitas menuju gaya hidup sehat• Memberdayakan masyarakat menjadi partner dalam promosi kesehatan

• Dapat menempatkan diri sehingga mendapatkan kepercayaan masyarakat• Mampu menemukan kebutuhan kesehatan bersama individu dan masyarakat• Mampu melaksanakan program sesuai kebutuhan kesehatan masyarakat

• Bekerjasama harmonis dengan individu dan organisasi termasuk bidang non-medis untuk kebutuhan pasien dan komunitas

• Mampu memanfaatkan data kesehatan TEPAT & BERHASIL GUNA

Page 374: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NOMOR:186 E

KEYWORDKEJADIAN LUAR BIASA• TERDAPAT KEJADIAN (DIGIGIT KERA) YANG SEBELUMNYA TIDAK PERNAH

ADA KLB

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) 4 KRITERIA (DIRJEN NO.451/91)

1. Terdapat penyakit menular, SEBELUMNYA BELUM PERNAH ADA

2. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu tertentu

3. Peningkatan kejadian penyakit/kematian > 2x lipat dibanding periode sebelumnya

4. Peningkatan jumlah penderita baru > 2x lipat dalam 1 bulan, dibanding bulan sebelumnya

Suatu masalah kesehatan (penyakit) FREKUENSI MENETAP dalam jangka waktu lamaENDEMI

Suatu masalah kesehatan (penyakit) FREKUENSI MENINGKATEPIDEMI

PANDEMI /EPIDEMI GLOBAL

3 KRITERIA WHO

1. Agen penyebab penyakit baru didaerah tersebut

2. Agen penyakit menyebabkan sakit serius pada manusia

3. Agen penyakit menyebab dengan mudah menyebar dan berkelanjutan

Page 375: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NOMOR:187 A

KEYWORDSURVEILLANCE PASIF• PENINGKATAN KEJADIAN CHIKUNGUNYA DATA BERASAR DARI KADER

YANG MENCATAT• JADI DICATAT PASIEN YANG DATANG BEROBAT

SURVEILANS PASIF

SURVEILANS AKTIF

SURVEILANS SENTINEL

• Laporan rutin kasus penyakit yang datang ke provider kesehatan• Tidak ada usaha khusus untuk menemukan unsuspected disease

• Door to door surveys untuk menemukan suatu kasus dalam komunitas

• Mengambil data TIDAK dari semua pekerja medis, tapi ditetapkan random ataupun bertujuan

• Investigasi intensif kepada suatu kasus

Page 376: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NOMOR:188 A

KEYWORDKASUS DIARE BARU PADA SUATU WILAYAH• INSIDEN = KASUS BARU SUATU WILAYAH

INCIDENCE RATE =KASUS BARU DALAM SUATU WAKTU

JUMLAH POPULASI BERISIKO PERTENGAHAN TAHUN

PREVALENCE RATE = KASUS BARU DAN LAMA DALAM SUATU WAKTU

JUMLAH POPULASI BERISIKO PERTENGAHAN TAHUN

CASE FATALITY RATE =JUMLAH KEMATIAN SUATU PENYAKIT TERTENTU

JUMLAH TOTAL PENDERITA PENYAKIT TERSEBUT

Page 377: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NOMOR:189 B

KEYWORDPENCEGAHAN SEKUNDER• IBU (PASIEN TB) MEMBAWA ANAK DENGAN KECURIGAAN TB• TINDAKAN DOKTER MELAKUKAN CHECK MANTOUX EARLY DIAGNOSIS TERMASUK

PENCEGAHAN SEKUNDER

PRIMARY PREVENTION

SECONDARY PREVENTION

TERTIARY PREVENTION

• Pencegahan SEBELUM timbul penyakit• Mengurangi insiden dan prevalen• INTERVENSI: PROMOSI KESEHATAN & SPECIFIC PROTECTION

• Penyakit SUDAH TERJADI• NAMUN pasien belum tahu adanya penyakit• INTERVENSI: EARLY DIAGNOSIS & PROMPT TREATMENT

• Penyakit (+) dengan gejala• TUJUAN:

• Menurunkan progresivitas penyakit• Mencegah komplikasi• Meningkatkan kualitas hidup

• INTERVENSI: DISABILITY LIMITATION + REHABILITATION

Page 378: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NOMOR:190 B

KEYWORDENDEMI • DIARE SELALU MENJADI 5 MASALAH TERSERING PADA DAERAH

INI

Suatu masalah kesehatan (penyakit) FREKUENSI MENETAP TINGGI dalam

jangka waktu lamaENDEMI

Suatu masalah kesehatan (penyakit) FREKUENSI MENINGKATEPIDEMI

PANDEMI /EPIDEMI GLOBAL

3 KRITERIA WHO

1. Agen penyebab penyakit baru didaerah tersebut

2. Agen penyakit menyebabkan sakit serius pada manusia

3. Agen penyakit menyebab dengan mudah menyebar dan berkelanjutan

Page 379: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NOMOR:191 B

KEYWORDREGRESI LOGISTIKPENELITI INGIN MENGETAHUI FAKTOR APA YANG PALING BERPERAN PREDIKSI !!! (SEMUA VARIABEL NOMINAL DIKOTOM)• V. BEBAS OBESITAS, MEROKOK DAN AKTIVITAS FISIK• V. TERGANTUNG (HASIL) HIPERTENSI (YA/TIDAK)KARENA NOMINAL DIKOTOM

VARIABELBEBAS

NUMERIK/KATEGORIK

REGRESI

NOMINAL Regresi logistik

Page 380: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NOMOR:192 B

KEYWORDCROSS SECTIONAL• DOKTER MENDUGA ADA AIR TERCEMAR YANG MENGAKIBATKAN BANYAK

KASUS MUAL DAN MUNTAH• PENELITIAN DENGAN DANA SEDERHANA

• 2 jenis kohort:• Prospective cohort• Retrospective/historical

cohort• Subjek diikuti untuk periode tertentu• SANGAT BAIK menilai

KAUSALITAS• Relatif LAMA dan MAHAL• Menghitung RELATIF RISK (RR)

• 2 KELOMPOK: Kelompok kasus(sakit) dan kelompok kontrol (sehat)

• Retrospektif, sewaktu• DAPAT melihat KAUSALITAS• Umum digunakan pada KASUS

LANGKA• Menghitung ODDS RATIO (OR)

• Deskriptif, sewaktu• HUBUNGAN ASOSIASI TIDAK

KAUSALITAS• CEPAT DAN MURAH

“SEDERHANA”• Menghitung RELATIF RISK (RR)

Page 381: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NOMOR:193 A

KEYWORDUJI WILCOXONINGIN MENGETAHUI PENGETAHUAN TB SEBELUM DAN SETELAH PENYULUHAN• V. BEBAS KELOMPOK SEBELUM DAN SETELAH PENYULUHAN KATEGORIK 2

KELOMPOK (BERPASANGAN)• V. TERGANTUNG (HASIL) PENGETAHUAN TB (BAIK, SEDANG, BURUK) DATA

ORDINAL

VARIABELBEBAS

KATEGORIK

2 KELOMPOK ORDINALMann Whitney

WILCOXON

KARENA BERPASANGAN

Page 382: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NOMOR:194 A

KEYWORD132/211• INGAT TABEL UJI DIAGNOSTIK TIDAK BOLEH TERBALIK!!

PENYAKIT(+)

PENYAKIT(-)

TOTAL

SKRINING (+) 132 (A) 1014 (B) 1146 (A+B)

SKRINING (-) 79 (C) 62266 (D)62345 (C+D)

211 (A+C)632080

(B+D)

A + C B + D

SENSITIVITY SPECIFICITY

A D

A + B

C + DNPV =

PPV =A

D

Page 383: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NOMOR:195

KEYWORDRELATIVE RISK• PENELITIAN BERENCANA MELIHAT APAKAH PADA IBU PEROKOK,

DM DAN HIPERTENSI RISIKO POLISITEMIA MENINGKAT• PENELITIAN DIIKUTI DARI HAMIL LAHIR • KOHORT MENGHITUNG RELATIVE RISK (RR)

C

• 2 jenis kohort:• Prospective cohort• Retrospective/historical

cohort• SUBJEK DIIKUTI UNTUK PERIODE

TERTENTU• SANGAT BAIK menilai

KAUSALITAS• Relatif LAMA dan MAHAL• Menghitung RELATIF RISK (RR)

• 2 KELOMPOK: Kelompok kasus(sakit) dan kelompok kontrol (sehat)

• Retrospektif, sewaktu• DAPAT melihat KAUSALITAS• Umum digunakan pada KASUS

LANGKA• Menghitung ODDS RATIO (OR)

• Deskriptif, sewaktu• HUBUNGAN ASOSIASI TIDAK

KAUSALITAS• CEPAT DAN MURAH• Menghitung RELATIF RISK (RR)

Page 384: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NOMOR:196 C

KEYWORDREGRESI LOGISTIKINGIN MENGETAHUI FAKTOR APA AJA YANG BERPENGARUH PREDIKSI !!!• V. BEBAS ASUPAN NUTRISI, ANEMIA IBU, STATUS EKONOMI SEMUA VARIABEL

DIKOTOM• V. TERGANTUNG (HASIL) BBLR (DIKOTOM) YA ATAU TIDAK

VARIABELBEBAS

NUMERIK/KATEGORIK

REGRESI

NOMINAL Regresi logistik

Page 385: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NOMOR:197 D

KEYWORDNEGATIVE PREDICTIVE VALUE (PPV) = S/(R+S)• POSISI TABEL HARUS BENAR

CA SERVIKS (+) CA SERVIKS (-)

UJI SKRINING (+) P (A) Q (B)

UJI SKRINING (-) R (C) S (D)

A + C B + D

SENSITIVITY SPECIFICITY

A D

A + B

C + DNPV =

PPV =A

D

Page 386: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NOMOR:198 B

KEYWORDQ• KESALAHAN TIPE I = POSITIF PALSU YANG MERUPAKAN POSITIF PALSU Q

(HASIL UJI (+), TAPI SEBENARNYA PENYAKIT (-)• KESALAHAN TIPE II = NEGATIF PALSU

CA SERVIKS (+) CA SERVIKS (-)

UJI SKRINING (+) P (A) Q (B)

UJI SKRINING (-) R (C) S (D)

A + C B + D

SENSITIVITY SPECIFICITY

A D

A + B

C + DNPV =

PPV =A

D

Page 387: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NOMOR:199 D

KEYWORDREGRESIINGIN MENGETAHUI SEBERAPA BESAR PENGARUH MAKAN BERLEMAK TERHADAP KADAR KOLESTEROL PREDIKSI !!!• V. BEBAS MAKANAN BERLEMAK• V. TERGANTUNG (HASIL) KADAR KOLESTEROL (NUMERIK)

VARIABELBEBAS

NUMERIK/KATEGORIK

REGRESI

NUMERIK

Regresi linier (1 variabel)

Page 388: Pembahasan to 5(Full Permission) 1

NOMOR:200

KEYWORDKASUS KONTROL• TERDAPAT KELOMPOK KASUS ISPA• KELOMPOK KONTROL TIDAK ISPA• JELAS MEMBANDINGKAN KASUS DAN KONTROL KASUS-KONTROL

C

• 2 jenis kohort:• Prospective cohort• Retrospective/historical

cohort• SUBJEK DIIKUTI UNTUK PERIODE

TERTENTU• SANGAT BAIK menilai

KAUSALITAS• Relatif LAMA dan MAHAL• Menghitung RELATIF RISK (RR)

• 2 KELOMPOK: KELOMPOK KASUS (SAKIT) DAN KELOMPOK KONTROL (SEHAT)

• Retrospektif, sewaktu• DAPAT melihat KAUSALITAS• Umum digunakan pada KASUS

LANGKA• Menghitung ODDS RATIO (OR)

• Deskriptif, sewaktu• HUBUNGAN ASOSIASI TIDAK

KAUSALITAS• CEPAT DAN MURAH• Menghitung RELATIF RISK (RR)