pc-connected 8-channel data logger system via ethernet

22
MAKALAH SKRIPSI SISTEM PEREKAM DATA 8-CHANNEL YANG TERHUBUNG PC MELALUI ETHERNET FAISAL RACHMAN PUTRA 05/185851/PA/10443 Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh derajat Sarjana Sains PROGRAM STUDI ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI JURUSAN ILMU KOMPUTER DAN ELEKTRONIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2010

Upload: faisal-rachman-putra-

Post on 23-Jun-2015

826 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Have been created PC-connected 8-channel data logger system via ethernet. This system is included on type of ethernet-based I / O device, it means the measurement device or I / O with ethernet connection directly on the device itself. So that the sensor measurement data can be sent directly to your computer (client) via ethernet without having to use the computer as a server.This is made possible by adding a TCP / IP stack on ethernet-based I / O devices. TCP / IP stack is a set of communication protocols needed to communicate through computer networks. In this system, NM7010A-LF module is used in which there have been W3100A (TCP / IP protocol layer and Hardwired chip), Ethernet RTL8201BL PHY (Physical layer), and MAG connector jack (RJ45 with transformer).Visual Basic 6 is used as an interface for a client to monitor the sensor measurement data. Sensor measurement data is stored in a database that can be further analyzed, and the interface also have local control with an alarm event in the form of a green LED status (on), when a sensor measurement data exceeds or equal to the threshold limit.

TRANSCRIPT

MAKALAH SKRIPSI

SISTEM PEREKAM DATA 8-CHANNEL

YANG TERHUBUNG PC MELALUI ETHERNET

FAISAL RACHMAN PUTRA

05/185851/PA/10443

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh derajat

Sarjana Sains

PROGRAM STUDI ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI

JURUSAN ILMU KOMPUTER DAN ELEKTRONIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2010

INTISARI

SISTEM PEREKAM DATA 8-CHANNEL

YANG TERHUBUNG PC MELALUI ETHERNET

Faisal Rachman Putra

05/185851/PA/10443

Telah dibuat sistem perekam data 8-channel yang terhubung PC melalui

ethernet. Alat ini termasuk dalam jenis ethernet-based I/O device, maksudnya

perangkat pengukuran atau I/O dengan koneksi ethernet secara langsung pada

perangkat itu sendiri. Sehingga data pengukuran sensor dapat dikirimkan langsung

ke komputer (client) melaui ethernet tanpa harus menggunakan komputer sebagai

server.

Hal tersebut dimungkinkan dengan cara menambahkan TCP/IP stack pada

ethernet-based I/O device. TCP/IP stack merupakan suatu set protokol

komunikasi yang diperlukan untuk berkomunikasi melalui jaringan komputer.

Pada alat ini digunakan modul NM7010A-LF yang didalamnya telah terdapat

W3100A (TCP/IP dan protocol layer hardwired chip), Ethernet PHY

RTL8201BL (Physical layer), dan konektor MAG jack (RJ45 dengan

transformer).

Software Visual basic 6 digunakan sebagai tampilan antarmuka untuk

memantau data pengukuran sensor. Data pengukuran sensor disimpan pada suatu

basis data agar dapat dianalisa lebih lanjut, serta pada tampilan antarmuka

terdapat local control event dengan alarm berupa status led hijau (on), bila data

pengukuran sensor melebihi atau sama dengan batas threshold.

Kata kunci : ethernet-based I/O device, NM7010A-LF, datalogger.

ABSTRACT

PC-CONNECTED 8-CHANNEL DATA LOGGER SYSTEM VIA

ETHENET

Faisal Rachman Putra

05/185851/PA/10443

Have been created PC-connected 8-channel data logger system via ethernet.

This system is included on type of ethernet-based I / O device, it means the

measurement device or I / O with ethernet connection directly on the device itself.

So that the sensor measurement data can be sent directly to your computer (client)

via ethernet without having to use the computer as a server.

This is made possible by adding a TCP / IP stack on ethernet-based I / O

devices. TCP / IP stack is a set of communication protocols needed to

communicate through computer networks. In this system, NM7010A-LF module

is used in which there have been W3100A (TCP / IP protocol layer and Hardwired

chip), Ethernet RTL8201BL PHY (Physical layer), and MAG connector jack

(RJ45 with transformer).

Visual Basic 6 is used as an interface for a client to monitor the sensor

measurement data. Sensor measurement data is stored in a database that can be

further analyzed, and the interface also have local control with an alarm event in

the form of a green LED status (on), when a sensor measurement data exceeds or

equal to the threshold limit.

Keywords : ethernet-based I/O device, NM7010A-LF, datalogger.

A. JUDUL

Sistem Perekam Data 8-Channel yang Terhubung PC Melalui Ethernet.

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Selama beberapa dekade, sistem berbasis PC (Personal Computer) telah

digunakan secara luas untuk akuisisi data dan kontrol dalam otomasi industri.

Dimana implementasinya bergantung pada kartu ekspansi dalam sebuah PC agar

bisa terhubung dengan I/O device (perangkat input atau output) seperti sensor,

switch, alarm, dll. Namun demikian, solusi ini tidak efektif dalam jarak jauh

karena keterbatasan kemampuan transfer sinyal dari perangkat I/O tersebut

(Cheng, 2007).

Seiring ethernet menjadi teknologi LAN (Local Area Network) yang

sangat dominan, dan dapat menangani tuntutan komunikasi untuk jarak yang

sangat jauh maka I/O device dengan komunikasi ethernet merupakan teknologi

yang sangat efektif dan ekonomis untuk dikembangkan.

Ethernet-based I/O device adalah perangkat pengukuran atau I/O dengan

koneksi ethernet secara langsung pada perangkat itu sendiri. Hal tersebut

dimungkinkan dengan cara menambahkan TCP/IP stack pada ethernet-based I/O

device. TCP/IP stack merupakan suatu set protokol komunikasi yang diperlukan

untuk berkomunikasi melalui jaringan komputer (Potter, 1999).

C. BATASAN MASALAH

Penelitian ini terbatas pada hal-hal sebagai berikut:

1. Alamat IP statik diberlakukan pada alat yaitu alamat tetap

192.168.1.59 yang hanya berubah jika dilakukan secara manual pada

konfigurasi tcp/ip di program Bascom.

2. Instalasi alat dan komputer dilakukan pada jaringan P2P LAN (Peer-

to-Peer Local Area Network).

3. Jumlah komputer (client) yang terhubung dengan alat (server) secara

bersamaan dibatasi sampai dengan empat koneksi.

D. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Merancang dan mengimplementasikan penggunaan teknologi ethernet

secara langsung di tingkat perangkat (ethernet-based I/O device), yaitu

perangkat data logger (perekam data) dengan koneksi ethernet secara

langsung pada perangkat itu sendiri, sehingga tidak perlu perantara PC

sebagai server.

2. Membuat sistem antarmuka yang dapat menampilkan data input secara

real-time dan reliable serta dapat direkam dan disimpan pada basis

data dengan menggunakan software Visual Basic 6.

3. Merancang local control event dengan alarm berupa led menyala bila

data pengukuran sensor melebihi atau sama dengan batas threshold.

Selain itu membuat antarmuka yang memudahkan pengguna dalam hal

mengkonfigurasi batas threshold tanpa membutuhkan kemampuan

pemrograman.

E. TINJAUAN PUSTAKA

1. Simulasi Sistem Pengaturan dan Monitoring Pintu Air Melalui

Internet

Pada sistem kendali modern, proses pengaturan dan monitoring dapat

dilakukan dari jarak jauh melalui internet. Tugas akhir ini dibuat dengan tujuan

untuk membuat simulasi sistem pengaturan dan monitoring pintu air melalui

internet yang dapat melakukan proses monitoring, data acquisition, dan

controlling.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa simulasi sistem ini sudah dapat

berjalan dengan baik, dengan waktu respon 20 mS dari web client ke server.

Pengujian jaringan dilakukan dengan menggunakan "ping" pada local area

network (LAN), dengan 1 komputer server dan melibatkan 4 komputer client

(Nino, 2006).

2. Pengendalian Level Air Menggunakan PLC Berbasis Jaringan

Internet Dengan Memanfaatkan Windows Socket

Tugas akhir ini dibuat dengan tujuan untuk membuat software yang dapat

melakukan proses monitoring, setting pada memori PLC. Software ini juga dapat

digunakan untuk megendalikan level ketinggian air melalui komputer server

maupun melalui komputer client yang terhubung dengan komputer server di

dalam suatu Local Area Network (LAN) ataupun melalui internet.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem ini sudah dapat berjalan

dengan baik beserta dengan fitur-fiturnya yaitu monitoring, setting dan aplikasi

pengendalian level ketinggian air (Gozal, 2006).

3. Menggunakan Ethernet Untuk I/O dan Akuisisi Data Industri

Makalah ini membahas penggunaan pengukuran dan sistem data akuisisi

berbasis ethernet. Khususnya, menunjukkan tingkat kinerja dan keandalan

ethernet sebagai teknologi yang dapat mengirimkan data ukur dengan performansi

yang sangat tinggi.

Ethernet berpotensi sebagai teknologi jaringan yang mendistribusikan data

pengukuran dan kontrol, karena ethernet memiliki kinerja yang yang cepat sampai

1000 Mbps (Gigabit Ethernet), dan biaya implementasi yang relatif lebih murah

(Potter, 1999).

F. DASAR TEORI

1. Potentiometer

Potentiometer adalah resistor yang dapat disetel secara manual. Alat ini

bekerja secara sederhana. Salah satu terminal dari potensiometer akan terhubung

pada sebuah sumber arus. Terminal kedua akan dihubungkan ke ground (sebuah

titik yang tidak terdapat arus yang berfungsi sebagai titik referensi netral).

Sementara terminal yang ketiga dihubungkan dengan bidang material yang

resistive. Bidang yang resistive ini umumnya memiliki resistansi yang rendah di

ujung yang lain. Terminal ketiga ini memiliki fungsi sebagai penghubung diantara

sumber arus dengan ground (tanah), dan biasanya diantarmukakan ke pengguna

sebagai tombol atau tuas (Anonima, 2008).

2. Mikrokontoler AVR ATMega32

Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s Risc Processor) merupakan seri

mikrokontroler CMOS 8-bit buatan Atmel, berbasis arsitektur RISC (Reduced

Instruction Set Computer). Hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus

clock. AVR mempunyai 32 register general-purpose, timer/counter fleksibel

dengan compare mode, interrupt internal dan eksternal, serial UART,

programmable Watchdog Timer, dan power saving mode. Mempunyai ADC dan

PWM internal. AVR juga mempunyai In-System Programmable Flash on-chip

yang mengijinkan memori program untuk diprogram ulang dalam sistem

menggunakan hubungan serial SPI (Anonimb, 2009).

3. Network module NM7010A-LF

NM7010A-LF merupakan network module yang terdiri dari W3100A

(TCP/IP dan protocol layer hardwired chip), Ethernet PHY IP101A (Physical

layer), dan konektor MAG jack (RJ45 dengan transformer)(Anonimc, 2007).

Gambar 1 Diagram blok NM7010A-LF

4. Arsitektur Jaringan TCP/IP

TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol)

adalah adalah sebuah arsitektur jaringan yang dipakai dalam jaringan internet.

TCP/IP ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena terdiri dari 4 layer (lapis) yang

berisikan bermacam-macam protokol dan berupa kumpulan protokol (protocol

suite). Susunan layer adalah sebagai berikut: (Sutantyo, 2006).

Gambar 2 Susunan layer protokol TCP/IP

5. HTTP

Hypertext Transfer Protocol (HTTP), adalah salah satu protokol berbasis

teks yang digunakan untuk komunikasi jaringan pada tingkat aplikasi. Protokol ini

adalah protokol level tinggi dan bekerja pada Application Layer. Protokol HTTP

ini berkomunikasi dengan menggunakan protokol TCP pada port 80. Web server

bekerja dengan menggunakan protokol HTTP, sehingga sering pula disebut

sebagai HTTP server. Mekanisme protokol HTTP didasarkan pada metode

permintaan dan balasan (request dan response) (Vygoryviva, 2008).

6. Data Logger

Secara teknis, sebuah data logger adalah semua perangkat yang dapat

digunakan untuk menyimpan data. Hal ini termasuk beberapa perangkat akuisisi

data seperti plug-in board atau sistem komunikasi serial yang menggunakan

komputer sebagai sistem penyimpanan data real time. Hampir semua pabrikan

menganggap sebuah data logger adalah sebuah perangkat yang berdiri sendiri

(standalone device) yang dapat membaca berbagai macam tipe sinyal elektronika

dan menyimpan data didalam memori internal untuk kemudian di-download ke

sebuah komputer (Anonimd, 2003).

Terdapat tiga tipe instrumen yang bisa digunakan untuk mengumpulkan

dan menyimpan data, yaitu:

a. Sistem Akuisisi Data Real – Time

b. Chart Recorder.

c. Data Logger.

G. PERANCANGAN SISTEM

Perancangan sistem terdiri dari perancangan perangkat keras (hardware)

dan perancangan perangkat lunak (software). Perangkat keras meliputi pembuatan

desain rangkaian skematik dan PCB, sedangkan perangkat lunak meliputi

pembuatan program dan tampilan antarmuka penerima input dari mikrokontroler

dan penyimpan data yang direkam pada basis data.

1. Perangkat Keras

Gambar 3 Blok diagram alat

Prinsip kerja dari sistem ini akan diawali dengan mikrokontroller AVR

ATMega32 sebagai pemroses utama, memberi perintah untuk mengambil data

input berupa nilai tegangan yang dihasilkan oleh potensiometer. Data analog yang

dihasilkan tersebut kemudian diterima oleh mikrokontroler melalui port A yang

memiliki fungsi ADC (Analog to Digital Converter) yang akan mengubah data

analog yang diterima kedalam nilai digital.

Setelah data input digital diterima oleh mikrokontroler, data kemudian

dikirimkan ke port ethernet RJ45 pada komputer melalui antarmuka NM7010A.

Data yang diterima oleh komputer ini kemudian akan direkam dalam basis data

menggunakan Microsoft Access dan kemudian di tampilkan pada monitor dengan

antarmuka menggunakan program Visual Basic 6.0.

2. Perangkat Lunak

2.1 Pemrograman mikrokontroler ATMega32

Gambar 4 Diagram alir permrograman pada mikrokontroler ATMega32

Bascom TCP/IP library mendukung penggunaan W3100A yang terdapat

dalam modul NM7010A. Pada Bascom terdapat Tcpip.lib yang terdiri dari fungsi

yang terdapat pada assembly dan digunakan oleh fungsi dan statatement BASIC

dibawah ini:

CONFIG TCPIP, GETSOCKET, SOCKETCONNECT, SOCKETSTAT,

TCPWRITE, TCPWRITESTR, TCPREAD, CLOSESOCKET,

SOCKETLISTEN, GETDSTIP, GETDSTPORT, BASE64DEC,

BASE64ENC, MAKETCP, UDPWRITE, UDPWRITESTR, UDPREAD

Config Tcpip merupakan fungsi bagian dari TCP/IP library pada BASCOM

yang berperan untuk mengkonfigurasi W3100A. Hal-hal yang dikonfigurasi

berkaitan dengan konfigurasi IP yaitu, penentuan mac address, IP address,

submask, gateway address, dan local port. Bila alat ingin dapat diakses pada

arsitektur LAN dimana memiliki topologi LAN yang berbeda subnet mask, maka

harus dimasukkan alamat gateway dari alat ini.

Setelah mikrokontroler bisa berkomunikasi dengan NM7010A dengan cara

mengkonfigurasi W3100A dengan fungsi Config Tcpip, lalu mikrokontroler harus

dapat memisahkan paket data berasal dari client.

Pemisahan paket data yang berasal dari client dilakukan berdasarkan

karakter “ “, dimana karakter tersebut telah disisipkan sebelumnya diantara data-

data oleh program antarmuka client. Paket data dari client terdiri dari: metode

perintah (“GET”/”POST”), url.uri (/x.htm), dan Strdata (“-”/”--”) serta setpoint.

Metode “GET” digunakan oleh client untuk mengambil data tegangan

saja, sedangkan metode “POST” digunakan oleh client untuk mengambil data

tegangan dan mengirimkan nilai tegangan setpoint. Oleh karena itu, jika metode

“GET” yang diminta maka mikrokontroler akan mengerjakan subrutin

“Webpage”, sedangkan bila metode “POST” maka mikrokontroler akan

mengerjakan subrutin “Set_point”.

Subrutin “Webpage” hanya mengambil 3 data string terdepan saja dari

variabel “s”. Variabel “P” berisi data “GET” dalam bentuk angka (numeric

variable), Shtml berisi data “http://192.168.1.59/index.htm” dalam bentuk string,

dan Strdata berisi data “-” dalam bentuk string.

Subrutin “Set_point” mengambil 11 data string dari variabel “s”. Variabel

“P” berisi data “POST” dalam bentuk angka (numeric variable), Shtml berisi data

“http://192.168.1.59/index.htm” dalam bentuk string, dan Strdata berisi data “--”

dalam bentuk string.

Sebelum data balasan berupa tegangan dikirim, terlebih dahulu data

tersebut melalui proses konversi digital.

Rumus perhitungan ADC:

ADC = round (Vin / Vref) * 1024 (4.1)

Untuk mengeluarkan data tegangan kembali yang telah diubah menjadi

digital pada ADC, maka digunakan rumus:

Vout = (ADC / 1024) * 5 (4.2)

Setelah data digital tegangan didapat, data siap dikirim ke client berupa

paket data string. Namun terlebih dahulu mikrokontroler harus memastikan data

string pada variabel Shtml ialah “/index.htm”. Karena kalau variabel Shtml bukan

berisi “/index.htm” maka proses pengiriman tidak dilakukan.

Data dikirim ke client berupa paket data yang telah disisipkan karakter spasi

(“ “), agar program antarmuka client dapat melakukan pemisahan data

berdasarkan karakter spasi saat mengolah paket data tersebut.

Sedangkan untuk mengolah data setpoint dari antarmuka ditentukan oleh

variabel Strdata. Bila variabel Strdara berisi data string “-” maka mikrokontroler

akan mematikan semua LED. Sedangkan bila variabel Strdara berisi data string “-

-” maka mikrokontroler akan membandingkan data setpoint dengan data tegangan

digital terkini. Kalau data tegangan digital terkini lebih besar atau sama dengan

data setpoint maka mikrokontroler akan menyalakan LED pada port

mikrokontoler yang memenuhi kondisi tersebut, sebaliknya bila tidak memenuhi

kondisi tersebut maka mikrokontroler akan mamatikan LED.

2.2 Pemrograman antarmuka pada komputer

Gambar 5 Diagram alir

pemrograman pada antarmuka

dengan Visual Basic 6 saat

status terhubung

Gambar 6 Diagram alir

pemrograman pada antarmuka

dengan Visual Basic 6 saat

status terputus

Bila tombol hubung ditekan maka koneksi winsock akan dijalankan dan

paket data permintaan yang terdiri dari: metode perintah (“GET”/”POST”), url.uri

(/x.htm), dan Strdata (“-”/”--”) serta set point akan dikirimkan ke server.

Url.uri didapatkan dari penggabungan (extract) dari data yang dimasukkan

pada textbox “Host Address” dan “HTM Address”. Penggabungan dikerjakan oleh

fungsi “ExtractUrl” pada modul url_helper. Bila kita memasukkan 192.168.1.59

pada textbox “Host Address”, index.htm pada textbox “HTM Address” maka

url.uri merupakan http://192.168.1.59/index.htm.

Jika metode “GET” yang dipilih maka variabel strdata berisi data string “-

”, sedangkan jika metode “POST” dipilih maka variabel strdata berisi data string

“--” serta data string setpoint.

Sedangkan bila tombol putus ditekan maka koneksi winsock akan ditutup

dan data permintaan client tidak dapat dikirim ke server. Selain itu akan

mematikan fungsi Timer1 dan mematikan proses database. Jika terputus maka

pada Form1 akan muncul status yang bertuliskan „Terputus...‟ berwarna putih.

Proses pengiriman data melalui komunikasi socket TCP/IP dikirim dalam

suatu paket dan diekseskusi dengan perintah “winsock.SendData”.

Sedangkan proses penerimaan data melalui komunikasi socket TCP/IP

juga disimpan dalam bentuk string didalam variabel strResponse dan diekseskusi

dengan perintah “winsock.GetData”.

Paket tersebut harus dipecah, karena paket tersusun dari penggabungan

beberapa data. Pemisahan paket menjadi beberapa bagian data yang terpisah-pisah

dapat dilakukan karena setiap bagian data sebelum digabung menjadi paket data

telah disisipkan pengenal berupa karakter spasi (“ “).

Setelah dilakukan pemisahan paket, 8 data pertama (Text1(1)..Text1(8))

adalah data tegangan yang akan masuk ke grid tabel data tegangan dan akan

memperbaharui data dengan data tegangan yang baru.

Selain itu terdapat subrutin aktif_led, dimana program antarmuka akan

menyalakan indikator lampu bila tegangan setpoint kurang dari atau sama dengan

tegangan terkini dan akan mematikan lampu bila tegangan setpoint lebih dari

tegangan terkini.

H. PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

1. Pengujian Komunikasi Ethernet

Pengujian dilakukan dengan mengintegrasikan mikrokontroler dan

komputer dengan menggunakan NM7010A serta port ethernet dengan

kabel RJ45, untuk mengetahui apakah komunikasi ethenet dapat berjalan

dengan baik.

Gambar 7 Tampilan pengujian paket ICMP

2. Pengujian Potentiometer

Potensiometer diputar secara acak pada masing-masing channel

dan dilakukan pengukuran tegangan secara manual dengan menggunakan

multimeter. Hasil perbandingan pengukuran tegangan potensiometer pada

delapan channel yang dilakukan secara manual dengan hasil pengukuran

pada program visual basic 6 dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8 Perbandingan hasil pengukuran tegangan

potensiometer pada multimeter dan pada program antarmuka

3. Pengujian Sistem Secara Keseluruhan

Secara keseluruhan sistem diintegrasikan dan diujicoba, perangkat keras

dihubungkan dengan port ethernet komputer menggunakan kabel RJ45. Setelah

program antarmuka dijalankan, maka akan tampil Form1, lalu pada area URL

yang berisi pengaturan host address, HTM address, interval waktu dan request

method diisi dengan paramater yang diinginkan.

Gambar 9 Tampilan Form1 pada status terhubung

Data akan terus terbaca pada program setiap “x” detik, yang akan ditampilkan

pada Frame „Tegangan‟ yang terdiri dari TextBox V1, V2, V3, V4, V5, V6, V7,

dan V8 yang mewakili besar tegangan masing-masing channel pada

potensiometer, serta pada Datagrid „Tabel Data Tegangan‟, dengan kolom-kolom

yang terdiri dari kolom Nomor, Tanggal, Waktu, Teg1, Teg2, Teg3, Teg4, Teg5,

Teg6, Teg7, dan Teg8.

Sedangkan indikator atau alarm setpoint diwakili oleh deretan status led

pada area setpoint. Status led yang berwarna merah (off), Gambar 10 artinya nilai

tegangan pada area setpoint lebih besar dari nilai tegangan yang terbaca pada area

tegangan, sedangakan bila status led berwarna hijau (on), Gambar 11 artinya nilai

tegangan pada area setpoint lebih kecil atau sama dengan nilai tegangan yang

terbaca pada area tegangan.

Data pada tabel dapat disimpan dengan memilih tombol simpan data, maka akan

tampil pertanyaan „Simpan data tabel?‟. Data pada tabel juga dapat dihapus

dengan memilih tombol hapus data, maka akan tampil pertanyaan „Hapus data

tabel?‟.

Gambar 10 TampilanTextbox

pada Form1 tanpa setpoint

Gambar 11 Tampilan Textbox

pada Form1 dengan setpoint

Gambar 12 Konfirmasi

simpan data tabel

Gambar 13 Konfirmasi

hapus data tabel

Gambar 14 Tampilan database pada Microsoft Excel

Data pada tabel akan tersimpan secara otomatis pada Microsoft Excel dengan

ekstensi *.xls melalui Microsoft Access dengan nama file data.mdb, seperti

terlihat pada Gambar 14.

Jika tombol putus ditekan maka penerimaan data pada komunikasi ethernet

akan berhenti, dan pada Label status pada Form1 akan tampil tulisan „Terputus..‟.

Jika tombol keluar ditekan maka akan menutup program antarmuka.

I. KESIMPULAN

Sistem perekam data 8-channel yang terhubung PC melalui ethernet ini

dapat menerapkan penggunaan teknologi ethernet secara langsung di tingkat

perangkat (ethernet-based I/O device), yaitu perangkat data logger (perekam data)

dengan koneksi ethernet secara langsung pada perangkat itu sendiri, sehingga

tidak perlu perantara PC sebagai server. Alat telah diuji dengan menggunakan

perintah PING pada komputer, dapat dilihat pada Gambar 7

Sistem perekam data 8-channel yang terhubung PC melalui ethernet ini

dapat mengakses data pengukuran sensor oleh data logger secara real-time dan

reliable. Alat telah diuji dengan interval waktu 100 milisecond (ms), dapat dilihat

pada Gambar 9

Sistem Perekam Data 8-channel yang Terhubung PC melalui Ethernet ini

dapat melakukan local control event dengan alarm berupa led menyala bila data

pengukuran sensor melebihi atau sama dengan batas threshold. Alat telah diuji

dengan memasukkan nilai tegangan setpoint, lalu status led yang sebelumnya

berwarna merah (off) Gambar 10 sebagian berubah menjadi berwarna hijau (on)

Gambar 11.

J. SARAN

Penerapan alamat IP statik pada alat yang hanya berubah jika dilakukan

secara manual pada konfigurasi tcp/ip di program Bascom tidak praktis, karena

harus melakukan proses download program pada mikrokontroler kembali setiap

ingin merubah alamat IP. Maka perlu dilakukan modifikasi program pada

antarmuka maupun pada mikrokontroler sehingga kita dapat mengubah alamat IP

secara remote.

Instalasi alat dan komputer dilakukan pada jaringan P2P LAN (Peer-to-

Peer Local Area Network) belum dapat menguji realibilitas alat dalam

mengirimkan data. Perlu dilakukan pengujian pada jaringan yang lebih rumit

seperti internet karena memiliki tingkat resiko hilangnya data yang lebih tinggi

dibandingkan jaringan lokal.

Jumlah komputer (client) yang terhubung dengan alat (server) secara

bersamaan dibatasi sampai dengan empat koneksi. Hal ini dikarenakan keterbatan

fungsional dari modul ethenet NM7010A-LF itu sendiri. Oleh karena itu perlu

mencoba modul ethernet lain yang lebih powerful untuk meningkatkan jumlah

client.

DAFTAR PUSTAKA

Anonima, 2008, 16mm Rotary Potentiometer, Alpha Products Inc.,

http://www.alphapotentiometers.net/html/16mm_pot_2.html,

diakses 20 Januari 2010

Anonimb, 2009, 8-bit AVR Microcontroller with 32K Bytes In-System

Programmable Flash, Atmel,

http://www.atmel.com/atmel/acrobat/doc2503.pdf,

diakses 20 Januari 2010

Anonimc, 2007, TOP (TCP/IP Offload Platform) NM7010A-LF Ver. 2.6, WIZnet

Co., Inc.,

http://www.kosmodrom.com.ua/data/wiznet/NM7010ALF%20Datasheet%20

V2.6.pdf,

diakses 20 Januari 2010

Anonimd, 2003, Introduction to Data Loggers, Omega,

http://www.datasheetcatalog.org/datasheets2/57/570486_1.pdf,

diakses 13 Februari 2010

Cheng, A., 2007, Active Ethernet I/O: A New Generation in IP-based Data

Acquisition and Control, Moxa Technologies Inc.,

http://www.newequipment.com/media/Company/MOXAWhitePaperA_00000

000184.pdf,

diakses 13 Februari 2010

Gozal, A.E., 2006, Pengendalian Level Air Menggunakan PLC Berbasis Jaringan

Internet Dengan Memanfaatkan Windows Socket, Skripsi, Jurusan Teknik

Elektro FTI, Universitas Kristen Petra, Surabaya

Kupris, G., dan Kreidl, H., 2002, Implementation of a UDP/IP (User Datagram

Protocol/Internet Protocol) Stack on HCS12 Microcontrollers, Freescale

Semiconductor,

http://www.freescale.com/files/microcontrollers/doc/app_note/AN2304.pdf,

diakses 20 Januari 2010

Nino, 2006, Simulasi Sistem Pengaturan dan Monitoring Pintu Air Melalui

Internet, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra,

Surabaya

Potter, D., 1999, Using Ethernet for Industrial I/O and Data Acquisition,

http://www.ni.com/pdf/misc/us/usingethernet.pdf,

diakses 13 Februari 2010

Sutantyo, D.K., dan Utomo, D., 2006, Implementasi Embedded Web Server Via

Modem Berbasiskan Mikrokontroler, Jurnal Teknik Elektro Vol.6 No. 1,

Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, 54-66

Vygoryviva, C.R., 2008, Trik Pemrograman Jaringan dengan Visual Basic 6,

Penerbit Gava Media, Yogyakarta