outlook 2020 etidakpastian ekonomi global 2019_161219_yj... · 2019-12-17 · 3...

43
KETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL Jakarta, 16 Desember 2019 MARKET OUTLOOK 2020

Upload: others

Post on 02-Mar-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

KETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL

Jakarta, 16 Desember 2019

MARKET OUTLOOK 2020

Page 2: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

Agenda

1. Ringkasan Pertimbangan Investasi

2. Perkembangan Ekonomi Global

3. Perkembangan Ekonomi Nasional

4. Kinerja dan Target IHSG 2019 ‐ 2020

5. Outlook Sektoral

Page 3: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

3

Ringkasan Pertimbangan InvestasiEkonomi global 2019 diproyeksikan tumbuh 3,0% YoYDalam publikasi World Economic Outlook (WEO) bulan Oktober 2019, IMF kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini sebesar20 bps menjadi 3,0% YoY (vs proyeksi sebelumnya 3,2% YoY) yang dipengaruhi oleh tingginya ketidakpastian global terkait dengan eskalasi tensi perangdagang AS‐Tiongkok. Untuk tahun 2020, IMF juga memangkas proyeksi ekonomi global sebesar 10 bps menjadi 3,4% YoY (vs proyeksi sebelumnya 3,5%YoY).

Ketidakpastian global mendorong terjadinya pelemahan nilai tukar global dan koreksi harga komoditasDampak dari ketidakpastian global tersebut mendorong terjadinya pelemahan beberapa nilai tukar mata uang asing global dan melemahnya hargakomoditas dunia (terutama minyak dunia, batubara, nikel dan timah). Hal ini tentunya akan berdampak terhadap outlook ekonomi RI, namun demikian,Pemerintah RI lebih siap menghadapi dinamika ekonomi global yang didukung oleh sistem ketahanan ekonomi dan perbankan RI yang masih terjaga dilevel yang sehat.

Belanja konsumsi rumah tangga penyokong utama PDB RI 2019PDB RI 3Q19 tumbuh 5,02% YoY mencapai senilai Rp 2.818,9 triliun lebih rendah bila dibandingkan dengan pertumbuhan PDB 3Q18 (+5,17% YoY senilaiRp 2.684,2 triliun) dan PDB 2Q19 (+5,05% YoY senilai Rp 2.735,2 triliun). Pertumbuhan PDB 3Q19 didorong oleh naiknya belanja investasi barang modalsebesar 4,2% YoY pasca berakhirnya tekanan tensi Pilpres 2019 dan pertumbuhan konsumsi rumah tangga (+5,0% YoY).

Defisit Neraca Perdagangan RI turun menjadi US$ 112,4 juta di 3Q19Neraca perdagangan RI 3Q19 mengalami defisit senilai US$ 112,4 juta turun signifikan dibandingkan defisit 2Q19 (vs US$ 1,8 miliar) dan defisit 3Q18 (vsUS$ 2,6 miliar) dipicu oleh turunnya impor migas (‐37,8% YoY dan ‐18,9% QoQ) sejalan dengan tren pelemahan harga minyak dunia di 3Q19. Hal tersebutmemberikan andil terhadap perbaikan defisit transaksi berjalan RI di 3Q19 ke level 2,66% (vs 3,22% di 3Q18 dan vs 2,93% di 2Q19).

Pemerintah Targetkan Pertumbuhan PDB RI dalam APBN sebesar 5,3% YoYPemerintah dan DPR menyetujui target pertumbuhan PDB 2020 sebesar 5,3% YoY yang akan ditopang oleh belanja konsumsi rumah tangga dan investasibarang modal serta proyeksi perbaikan kinerja ekspor RI tahun depan. Selain itu, Pendapatan dan Belanja Negara dalam APBN 2020 ditetapkan masing‐masing senilai Rp 2.233 triliun dan Rp 2.540 triliun.

Revisi turun target IHSG 2019 di level 6.335 (target PER 2019F 16,08x); Target IHSG 2020 diperkirakan di Llvel 6.936 (target PER 2020 15,60x)Kami merevisi turun proyeksi target IHSG 2019 menjadi berada pada level 6.335 (vs sebelumnya di level 6.660) yang merefleksikan target PER 2019F16,08x dan PER 2020F 14,25x. Hal ini disebabkan oleh 1) eskalasi tensi ketidakpastian perang dagang AS‐Tiongkok; 2) pertumbuhan PDB dibawah targetasumsi APBN 2019 dan 3) faktor psikologis kasus gagal bayar reksadana. Untuk tahun 2020, kami memproyeksikan target IHSG berpotensi mencapailevel 6.936 yang mencerminkan target PER 2020F 15,60x dengan asumsi pertumbuhan EPS 2020F sebesar 13% YoY. Top Pick kami adalah: BBCA, BBNI,WIKA, PTPP, WTON, SMGR, JSMR, LSIP, AALI, SIMP, UNVR, ICBP, ROTI, GGRM, MAPI, RALS dan KLBF.

Key Risk: 1) Lonjakan harga minyak dunia; 2) Pelemahan harga komoditas batu bara dan 3) Pelemahan nilai tukar Rupiah.Key catalyst: 1) Diperolehnya rating investment grade dari S&P; 2) Solid‐nya belanja konsumsi rumah tangga; 3) Belanja produktif untukpercepatan infrastruktur; 4) Inflasi relatif rendah; dan 5) Sehatnya kondisi makro dan ketahanan perbankan nasional.

Page 4: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

Agenda

1. Ringkasan Pertimbangan Investasi

2. Perkembangan Ekonomi Global

3. Perkembangan Ekonomi Nasional

4. Kinerja dan Target IHSG 2019 ‐ 2020

5. Outlook Sektoral

Page 5: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

5

Dinamika Perkembangan Ekonomi Global

• Dalam laporan World Economic Outlook (WEO) per Oktober 2019, IMF kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun inisebesar 20 bps menjadi 3,0% YoY (vs proyeksi sebelumnya 3,2% YoY). Untuk tahun 2020, IMF juga memangkas proyeksi ekonomi global sebesar10 bps menjadi 3,4% YoY dari proyeksi sebelumnya 3,5% YoY;

• Hal ini disebabkan oleh faktor meningkatnya ketidakpastian global terkait: 1) tensi perang dagang AS‐Tiongkok, 2) pengetatan kebijakan kreditdi Tiongkok (terutama fintech), 3) faktor geopolitik Eropa yakni ketidakpastian realisasi Brexit dari Uni Eropa & krisis Italia serta geopolitikHongkong, 4) ketegangan Timur Tengah antara AS‐Iran dan 5) kontraksi ekonomi Argentina dan Turki.

Proyeksi PDB Regional dan Global ‐ YoY (%)

2017 2018 2019F 2020F 2019F 2020F 2019F 2020FDunia 3.8 3.6 3.0 3.4 3.2 3.5 ‐0.2 ‐0.1Negara maju 2.5 2.3 1.7 1.7 1.9 1.7 ‐0.2 0.0AS 2.4 2.9 2.4 2.1 2.6 1.9 ‐0.2 0.2Uni  Eropa 2.5 1.9 1.2 1.4 1.3 1.6 ‐0.1 ‐0.2Jepang 1.9 0.8 0.9 0.5 0.9 0.4 0.0 0.1UK 1.8 1.4 1.2 1.4 1.3 1.4 ‐0.1 0.0La innya 2.9 2.6 1.6 2.0 2.1 2.4 ‐0.5 ‐0.4

Negara Berkembang 4.8 4.5 3.9 4.6 4.1 4.7 ‐0.2 ‐0.1As ia 5.7 5.5 5.0 5.1 5.4 5.4 ‐0.4 ‐0.3Eropa 3.9 3.1 1.8 2.5 1.2 2.1 0.6 0.4Amerika  Latin 1.2 1.0 0.2 1.8 0.8 2.3 ‐0.6 ‐0.5Timur Tengah 2.3 1.9 0.9 2.9 1.4 3.2 ‐0.5 ‐0.3Afrika 3.0 3.2 3.2 3.6 3.4 3.6 ‐0.2 0.0

*) WEO IMF Juli 2019Sumber: World Economic Outlook IMF (WEO Oktober 2019)

Sebelumnya* Perubahan*Periode 

Proyeksi TerbaruActual

Proyeksi PDB Beberapa Negara ‐ YoY (%)

2017 2018 2019F 2020F 2019F 2020F 2019F 2020FAmerika  Serikat 2.4 2.9 2.4 2.1 2.6 1.9 ‐0.2 0.2Jerman 2.2 1.4 0.5 1.2 0.7 1.7 ‐0.2 ‐0.5UK 1.8 1.4 1.2 1.4 1.3 1.4 ‐0.1 0.0Perancis 2.3 1.7 1.2 1.3 1.3 1.4 ‐0.1 ‐0.1Ita l ia 1.5 0.9 0.0 0.5 0.1 0.8 ‐0.1 ‐0.3Kanada 3.0 1.9 1.5 1.8 1.5 1.9 0.0 ‐0.1Rus ia 1.6 2.3 1.1 1.9 1.2 1.9 ‐0.1 0.0Austra l ia 2.4 2.7 1.7 2.3 2.1 2.8 ‐0.4 ‐0.5Bras i l 1.1 1.1 0.9 2.0 0.8 2.4 0.1 ‐0.4Mexico 2.1 2.0 0.4 1.3 0.9 1.9 ‐0.5 ‐0.6Afrika  Selatan 1.4 0.8 0.7 1.1 0.7 1.1 0.0 0.0Jepang 1.9 0.8 0.9 0.5 0.9 0.4 0.0 0.1Tiongkok 6.8 6.6 6.1 5.8 6.2 6.0 ‐0.1 ‐0.2India 7.2 6.8 6.1 7.0 7.0 7.2 ‐0.9 ‐0.2Korea  Selatan 3.2 2.7 2.0 2.2 2.6 2.8 ‐0.6 ‐0.6Singapura 3.7 3.1 0.5 1.0 2.3 2.4 ‐1.8 ‐1.4Thai land 4.0 4.1 2.9 3.0 3.4 3.5 ‐0.5 ‐0.5Malays ia 5.7 4.7 4.5 4.4 4.7 4.8 ‐0.2 ‐0.4Indones ia 5.1 5.2 5.0 5.1 5.2 5.2 ‐0.2 ‐0.1Fi l ipina 6.7 6.2 5.7 6.2 6.5 6.6 ‐0.8 ‐0.4*) WEO IMF July 2019Sumber: World Economic Outlook IMF (WEO October 2019)

Perubahan*Sebelumnya*Periode 

Proyeksi TerbaruActual

Page 6: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

Dampak Meningkatnya Ketidakpastian Global

6

• Ketidakpastian global memberikan dampak psikologis pelemahan nilai tukar beberapa negara regional terhadap dolar AS. YTD 2019, nilai tukarPeso Argentina tercatat mengalami pelemahan paling signifikan diantara nilai tukar mata uang asing global lainnya dikontribusikan darikekalahan Presiden Argentina Mauricio Macri yang mengejutkan dalam Pilpres 2019;

• Nilai tukar Rupiah secara YTD 2019 mengalami penguatan sebesar 2,9% terhadap dolar AS berada di level Rp 14.032,‐ per dolar AS;

• Selain itu, dampak dari melambatnya outlook ekonomi global memberikan kontribusi atas melemahnya permintaan komoditas dunia sehinggamengerek turun harga komoditas dunia terutama batu bara, nikel dan timah. Sementara harga komoditas CPO mengalami kenaikan signifikanberkat adanya pelaksanaan B‐30 domestik dan permintaan kebutuhan CPO India dalam hubungan bilateral RI‐India.

‐58.8%

‐9.9%‐5.4%

‐5.2%‐3.3%

‐2.1%

‐1.9%‐0.7%

‐0.6%

0.2%

0.4%

0.6%

2.0%

2.7%

2.9%2.9%

3.0%

3.3%

3.3%

6.8%

9.6%

Peso ArgentinaLira

Real BrasilWonGbpYuan

RupeeRand

RinggitDongYen

Dolar SingapuraDolar Australia

KyatEur

RupiahPeso MeksikoDolar KanadaPeso Filipina

BhatRubel

Nilai Tukar Beberapa Negara ‐ YTD

Sumber: Bloomberg dan Riset Lotus Andalan

 20.0

 40.0

 60.0

 80.0

 100.0

 120.0

 140.0

 160.0

Jan‐14

Mar‐14

May‐14

Jul‐1

4Sep‐14

Nov

‐14

Jan‐15

Mar‐15

May‐15

Jul‐1

5Sep‐15

Nov

‐15

Jan‐16

Mar‐16

May‐16

Jul‐1

6Sep‐16

Nov

‐16

Jan‐17

Mar‐17

May‐17

Jul‐1

7Sep‐17

Nov

‐17

Jan‐18

Mar‐18

May‐18

Jul‐1

8Sep‐18

Nov

‐18

Jan‐19

Mar‐19

May‐19

Jul‐1

9Sep‐19

Nov

‐19

Harga Komoditas

WTI CPO Nikel Timah Emas Batubara

Jan 2014 = 100

Sumber: Bloomberg

Page 7: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

Ketahanan Ekonomi RI Masih Solid

7

• Kondisi ekonomi makro dan sistem ketahanan perbankan RI yang terjaga dengan baik menjadi katalis utama penyokong ekonomi RI dalammenghadapi eskalasi ketidakpastian ekonom global yang masih akan berlanjut tahun depan;

• Dampak yang ditimbulkan merupakan tekanan psikologis potensi berlanjutnya pelemahan nilai tukar Rupiah tahun ini serta mempengaruhiterbatasnya pergerakan IHSG;

• Key catalyst: Lembaga pemeringkat, S&P akhirnya menaikkan peringkat RI menjadi investment grade (BBB outlook stabil) dari sebelumnyaBBB‐ outlook stabil didukung oleh solidnya ketahanan ekonomi RI dan Pemerintahan Joko Widodo – Ma’aruf Amin periode II.

1997 1998 1999 2007 2008 2009 2013 2014 2015 2017 2018 2019Sektor Eksternal Cadangan Devisa (US$ miliar) 21.4 23.8 27.1 56.9 51.6 66.1 99.4 111.9 105.9 130.2 120.7 126.7**Transaksi  Berjalan (% PDB) ‐2.30 2.58 4.12 2.40 0.02 2.00 ‐3.19 ‐3.09 ‐2.03 ‐1.71 ‐2.98 ‐2.66*Rasio Pembayaran Utang (%) 42.9 54.6 52.8 19.4 18.1 23.1 18.4 24.0 30.6 25.5 25.4 27.4*Rasio Utang thd PDB (%) N.A. 57.7 85.0 32.2 30.1 31.8 29.1 33.0 36.1 34.7 36.2 36.3*Kurs  Rupiah Akhir Periode (Rp) 5,403 8,000 7,100 9,393 11,120 9,404 12,171 12,388 13,795 13,555 14,481 14,008**

Sektor RiilPDB (%) 4.70 ‐13.70 0.80 6.35 6.01 4.63 5.58 5.10 4.87 5.09 5.17 5.02*Inflasi  (%) 10.31 77.63 1.25 6.59 11.06 2.78 8.38 8.36 3.35 3.61 3.13 3.00**IKK n.a. n.a. n.a. 99.1 90.6 108.7 116.5 116.5 107.5 126.4 127.0 118.4***) periode 3Q19**) periode 10M19

1997 1998 1999 2007 2008 2009 2013 2014 2015 2017 2018 2019*CAR (%) 9.2 ‐15.7 ‐8.1 19.3 16.2 17.4 18.1 19.1 21.4 23.2        23.0          23.3        LDR (%) n.a. n.a. n.a. 66.3 74.6 72.9 89.7 89.4 92.1 90.4        94.8          94.3        NIM (%) n.a. n.a. n.a. 5.7 5.7 5.6 4.9 4.2 5.4 5.3          5.1            4.9          Suku bunga deposito** (%) n.a. 41.4 12.2 7.2 10.8 6.9 7.7 8.6 7.6 5.7          6.9            6.3          NPL (%) 8.2 35.1 7.3 4.1 3.8 3.3 2.2 2.3 2.5 2.6          2.4            2.6          LPS*) September 2019**) 1 bulan mata uang Rupiah

Sektor Eksternal dan Riil ‐ Periode Krisis vs Saat IniSaat ini

Sumber: Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik dan Bloomberg

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia

Belum ada

Krisis MoneterIndikator

Saat Ini

Berdiri  2004 dan resmi  beroperasi  sejak 2005

Sektor Perbankan ‐ Periode Krisis vs Saat Ini

Indikator Krisis Moneter

Subprime Mortgage AS

Subprime Mortgage AS

Pilpres 2014

Pilpres 2014

Page 8: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

Agenda

1. Ringkasan Pertimbangan Investasi

2. Perkembangan Ekonomi Global

3. Perkembangan Ekonomi Nasional

4. Kinerja dan Target IHSG 2019 ‐ 2020

5. Outlook Sektoral

Page 9: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

9

Cadangan Devisa RI

• Cadangan devisa RI pada bulan November 2019 tercatat sebesar US$ 126,6 miliar relatif stabil dibandingkan dengan posisi Oktober2019 senilai US$ 126,7 miliar dikontribusikan dari adanya penerimaan devisa migas dan adanya pembayaran ULN Pemerintah;

• Secara YTD 2019, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS menguat sebesar 2,9% pada level Rp 14.032,‐ per dolar AS (vs Rp 14.458,‐perdolar AS pada awal tahun 2019) didorong oleh: 1) kebijakan pemangkasan FFR oleh The Fed tahun ini; 2) membaiknya defisit neracaperdagangan RI; 3) adanya capital inflow asing YTD 2019 dari pasar saham senilai Rp 41 triliun (termasuk didalamnya M&A BDMN‐BBNP dan MASA) dan 4) capital inflow asing pada pasar obligasi RI YTD 2019 senilai Rp 174 triliun.

 9,000

 10,000

 11,000

 12,000

 13,000

 14,000

 15,000

 16,000 (6,000)

 (4,000)

 (2,000)

 ‐

 2,000

 4,000

 6,000

 8,000

1Q13

2Q13

3Q13

4Q13

1Q14

2Q14

3Q14

4Q14

1Q15

2Q15

3Q15

4Q15

1Q16

2Q16

3Q16

4Q16

1Q17

2Q17

3Q17

4Q17

1Q18

2Q18

3Q18

4Q18

1Q19

2Q19

3Q19

Rp pe

r US$

Juta US$

ULN, Neraca Perdagangan dan Rupiah

Pembayaran ULN pemerintah Surplus (Defisit) Neraca Perdagangan Nilai Tukar Rupiah ‐ Sumbu Kanan*

Sumber: Badan Pusat Startistik, Bank Indonesia dan Riset Lotus Andalan

 5,000

 6,000

 7,000

 8,000

 9,000

 10,000

 11,000

 12,000

 13,000

 14,000

 15,000

 16,000

 50,000

 60,000

 70,000

 80,000

 90,000

 100,000

 110,000

 120,000

 130,000

 140,000

1Q14

2Q14

3Q14

4Q14

1Q15

2Q15

3Q15

4Q15

1Q16

2Q16

3Q16

4Q16

1Q17

2Q17

3Q17

4Q17

1Q18

2Q18

3Q18

4Q18

1Q19

2Q19

3Q19

4Q19*

Cadangan Devisa vs Nilai Tukar Rupiah

Cadangan Devisa ‐ Juta dolar AS Nilai tukar Rupiah (sumbu kanan) ‐ per dolar AS

*) Per  November 2019Sumber: Bank Indonesia dan Bloomberg

Page 10: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

10

Outlook Harga Komoditas

• Pada tahun 2019, tren harga komoditas diproyeksikan mengalami penurunan disebabkan oleh melemahnya permintaan global sejalan denganperlambatan pertumbuhan ekonomi global yang terjadi, sebagai konsekuensi dari ketidakpastian global terutama tensi perang dagang AS‐Tiongkok dan ancaman terjadi resesi ekonomi global;

• Tingginya permintaan batu bara domestik untuk kebutuhan PLN diharapkan dapat mendorong kinerja sektoral pertambangan untukmengimbangi penurunan harga batu bara saat ini;

• Permintaan kebutuhan bahan baku produksi stainlees steel dan baterai kendaraan listrik diproyeksikan dapat menyokong rebound‐nya harganikel. Sementara itu, harga timah masih akan ditopang dari kebutuhan bahan baku semi konduktor untuk peralatan elektronik;

• Tren pelemahan CPO masih berlanjut sebagai akibat Uni Eropa masih melarang impor CPO dari Indonesia dan Malaysia. Implementasikebijakan B20/B30 RI diharapkan dapat mendongkrak kebutuhan CPO sehingga ekspektasi harga CPO dapat mengalami kenaikan tahundepan;

• Harga minyak dunia telah mengalami kenaikan sebesar 29% YTD 2019 berada di level US$ 60,1 per barel dipicu oleh gangguan pasokanminyak dunia dari Venezuela (akibat krisis ekonomi) dan Iran (adanya sanksi dari AS serta ancaman embargo AS atas produk baja danpertambangan Iran) serta adanya pemangkasan produksi minyak dunia oleh negara anggota OPEC dan Rusia. Kenaikan harga minyak duniatersebut menjadi “KEY RISK” bagi RI yang merupakan net importir sehingga dapat mempengaruhi kembali melebarnya defisit neracaperdagangan dan transaksi berjalan RI.

 20.0

 40.0

 60.0

 80.0

 100.0

 120.0

 140.0

 160.0

Jan‐14

Mar‐14

May‐14

Jul‐1

4Sep‐14

Nov‐14

Jan‐15

Mar‐15

May‐15

Jul‐1

5Sep‐15

Nov‐15

Jan‐16

Mar‐16

May‐16

Jul‐1

6Sep‐16

Nov‐16

Jan‐17

Mar‐17

May‐17

Jul‐1

7Sep‐17

Nov‐17

Jan‐18

Mar‐18

May‐18

Jul‐1

8Sep‐18

Nov‐18

Jan‐19

Mar‐19

May‐19

Jul‐ 1

9Sep‐19

Nov‐19

Harga Komoditas

WTI CPO Nikel Timah Emas Batubara

Jan 2014 = 100

Sumber: Bloomberg

 2,000

 2,250

 2,500

 2,750

 3,000

 3,250

 10

 30

 50

 70

 90

 110

 130

Jan‐14

Mar‐14

May‐14

Jul‐1

4Sep‐14

Nov‐1

4Jan‐15

Mar‐15

May‐15

Jul‐1

5Sep‐15

Nov‐1

5Jan‐16

Mar‐16

May‐16

Jul‐1

6Sep‐16

Nov‐1

6Jan‐17

Mar‐17

May‐17

Jul‐1

7Sep‐17

Nov‐1

7Jan‐18

Mar‐18

May‐18

Jul‐1

8Sep‐18

Nov‐1

8Jan‐19

Mar‐19

May‐19

Jul‐1

9Sep‐19

Nov‐1

9

Harga dan Inventori Minyak Dunia (Bulanan)

Persediaan (juta barel) ‐ Sumbu Kanan WTI (dolar AS per barel)

Sumber: Bloomberg dan Riset Lotus Andalan 

Page 11: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

11

PDB RI 3Q19

• PDB RI 3Q19 tumbuh 5,02% YoY mencapai senilai Rp 2.818,9 triliun lebih rendah bila dibandingkan dengan pertumbuhan PDB 3Q18(+5,17% YoY senilai Rp 2.684,2 triliun) dan PDB 2Q19 (+5,05% YoY senilai Rp 2.735,2 triliun). Pertumbuhan PDB 3Q19 didorong olehnaiknya belanja investasi barang modal sebesar 4,2% YoY pasca berakhirnya tekanan tensi Pilpres 2019 dan pertumbuhan konsumsirumah tangga (+5,0% YoY) sejalan dengan solid‐nya daya beli masyarakat ;

• Kami melihat bahwa pertumbuhan PDB RI tahun ini masih akan disokong oleh belanja konsumsi rumah tangga dan investasi barangmodal yang diperkirakan tumbuh lebih baik di 2H19 pasca selesainya Pilpres 2019 ditengah ketidakpastian ekonomi global akibatdampak dari eskalasi tensi perang dagang AS‐Tiongkok.

PDB Menurut Lapangan UsahaPDB (Rp Triliun) 9M18 9M19 YoY 2Q19 3Q19 QoQ 3Q18 3Q19 YoYPertanian, Kehutanan dan Perikanan 1,024.5       1,059.9       3.46% 366.9          370.6          1.01% 359.5          370.6          3.08%Pertambangan & Pengga l ian 596.1          603.2          1.19% 198.7          204.6          2.97% 200.7          204.6          1.94%Industri  Pengolahan 1,640.0       1,703.3       3.86% 565.0          583.0          3.19% 559.7          583.0          4.16%Pengadaaan Lis trik dan Gas 79.4            82.1            3.42% 27.0            28.4            5.19% 27.3            28.4            3.95%Konstruks i 770.2          814.5          5.75% 267.9          280.7          4.78% 265.6          280.7          5.67%Perdagangan Besar dan Eceran 1,030.7       1,080.9       4.87% 359.4          370.8          3.17% 354.0          370.8          4.74%Transportas i  dan Pergudangan 324.1          343.2          5.90% 114.5          118.2          3.23% 110.9          118.2          6.61%Akomodas i  dan Makan Minum 234.3          247.4          5.59% 82.5            83.7            1.45% 79.5            83.7            5.34%Infromas i  dan Komunikas i 400.7          437.7          9.24% 145.5          150.2          3.23% 137.6          150.2          9.12%Jasa  Keuangan dan Asurans i 309.9          328.6          6.03% 107.2          112.2          4.66% 105.7          112.2          6.17%Real  Estate 224.0          236.8          5.71% 78.9            79.9            1.27% 75.4            79.9            5.94%Adminis tras i , Pertahanan  dan Sos ia l 252.5          266.8          5.67% 91.1            87.9            ‐3.51% 86.3            87.9            1.89%Pendidikan 232.2          247.6          6.62% 82.3            86.0            4.50% 79.7            86.0            7.88%Kesehatan 86.2            94.0            8.99% 31.3            32.0            2.24% 29.3            32.0            9.15%Lainnya 283.0          311.9          10.21% 104.3          106.9          2.49% 97.0            106.9          10.25%Total Nilai Tambah Bruto 7,487.9       7,857.9       4.94% 2,622.5       2,695.1       2.77% 2,568.3       2,695.1       4.94%Pajak dikurang Subsidi  Atas  Produk 298.5          321.3          7.6% 112.7          123.8          9.85% 115.9          123.8          6.8%PDB 7,786.4       8,179.2       5.04% 2,735.2       2,818.9       3.06% 2,684.2       2,818.9       5.02%

Sumber: Badan Pusat Statistik

 3.0

 3.5

 4.0

 4.5

 5.0

 5.5

 ‐

 200.0

 400.0

 600.0

 800.0

 1,000.0

 1,200.0

 1,400.0

 1,600.0

1Q14

2Q14

3Q14

4Q14

1Q15

2Q15

3Q15

4Q15

1Q16

2Q16

3Q16

4Q16

1Q17

2Q17

3Q17

4Q17

1Q18

2Q18

3Q18

4Q18

1Q19

2Q19

3Q19

(Triliu

n Rp

)

PDB Berdasarkan Pengeluaran ‐ Kuartalan

Belanja Konsumsi Rumah Tangga Belanja Pemerintah

Belanja Investasi Barang Modal Pertumbuhan PDB YoY (%) ‐ Sumbu kanan

Sumber: Bank Indonesia  dan Badan Pusat Statistik

Page 12: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

12

Neraca Perdagangan dan Transaksi Berjalan RI

• Neraca perdagangan RI 3Q19 mengalami defisit senilai US$ 112,4 juta turun signifikan dibandingkan defisit 2Q19 (vs US$ 1,8 miliar) dandefisit 3Q18 (vs US$ 2,6 miliar) dipicu oleh turunnya impor migas (‐37,8% YoY dan ‐18,9% QoQ) sejalan dengan tren pelemahan hargaminyak dunia di 3Q19 sebagai akibat dari ketidakpastian outlook ekonomi global;

• Hal tersebut memberikan andil terhadap perbaikan defisit transaksi berjalan RI di 3Q19 ke level 2,66% (vs 3,22% di 3Q18 dan vs 2,93%di 2Q19);

• Defisit transaksi berjalan tahun ini kami proyeksikan berpotensi kembali melebar hingga berada pada level 3,25% sebagai akibat darikonsekuensi melambatnya kinerja ekspor RI ditengah fluktuatifnya harga timah dan nikel serta tren pelemahan harga batubara.

Neraca Pedagangan dan Transaksi Berjalan (US$ juta)9M18 9M19 YoY 2Q19 3Q19 QoQ 3Q18 3Q19 YoY

EksporNon Migas 122,331.4  114,749.6  ‐6.2% 37,106.7     40,522.6     9.2% 42,935.9     40,522.6     ‐5.6%Migas 12,750.5     9,421.3       ‐26.1% 2,624.9       3,311.0       26.1% 4,152.2       3,311.0       ‐20.3%Total 135,081.9  124,170.9  ‐8.1% 39,731.6     43,833.6     10.3% 47,088.1     43,833.6     ‐6.9%

ImporNon Migas 116,716.9  110,253.4  ‐5.5% 35,370.7     38,975.6     10.2% 41,729.0     38,975.6     ‐6.6%Migas 22,059.9     15,862.4     ‐28.1% 6,130.6       4,970.4       ‐18.9% 7,996.2       4,970.4       ‐37.8%Total 138,776.8  126,115.8  ‐9.1% 41,501.3     43,946.0     5.9% 49,725.2     43,946.0     ‐11.6%

Surplus (defisit) (3,694.9)      (1,944.9)      ‐47.4% (1,769.7)      (112.4)         ‐93.6% (2,637.1)      (112.4)         ‐95.7%

Cadangan Devisa 114,847.5  124,332.0  8.3% 123,823.3  124,332.0  0.4% 114,847.5  124,332.0  8.3%Surplus  (Defisit) Transaksi  Be (21,298.0)   (22,544.0)   5.9% (8,151.0)      (7,665.0)      ‐6.0% (8,477.0)      (7,665.0)      ‐9.6%% PDB ‐2.74% ‐2.76% 0.7% ‐2.93% ‐2.66% ‐9.2% ‐3.22% ‐2.66% ‐17.4%Sumber: Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik dan Riset Lotus Andalan

‐4.5%

‐4.0%

‐3.5%

‐3.0%

‐2.5%

‐2.0%

‐1.5%

‐1.0%

‐0.5%

0.0%

‐12,000

‐10,000

‐8,000

‐6,000

‐4,000

‐2,000

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

1Q14

2Q14

3Q14

4Q14

1Q15

2Q15

3Q15

4Q15

1Q16

2Q16

3Q16

4Q16

1Q17

2Q17

3Q17

4Q17

1Q18

2Q18

3Q18

4Q18

1Q19

2Q19

3Q19

US$

 Juta

Transaksi Berjalan

Defisit Transaksi Berjalan (CAD) Investasi LangsungSurplus (defisit) Neraca Perdagangan CA to PDB ‐ Sumbu kanan

Sumber: Bank Indonesia dan Riset Lotus Andalan

Page 13: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

13

Postur RAPBN 2020

• Pemerintah dan DPR menyepakati postur APBN 2020 denganmengesahkan target pertumbuhan PDB 2020 sebesar 5,3% YoYyang akan ditopang oleh belanja konsumsi rumah tangga daninvestasi barang modal serta proyeksi perbaikan kinerja eksporRI tahun depan;

• Inflasi 2020 ditargetkan berada di level 3,1% dengan upayapengendalian harga melalui kontrol ketersediaan pasokan dandistribusi serta peningkatan koordinasi antara Pemerintah pusatdan daerah;

• Nilai tukar Rupiah dalam APBN 2020 diproyeksikan di level Rp14.400,‐ per dolar AS yang berpeluang berfluktuatif akibatfaktor ketidakpastian global terutama efek perang dagang AS‐Tiongkok. Harga minyak ICP dipatok berada di level US$ 63 perbarel dengan memperhatikan dinamika perkembangangeopolitik Timur Tengah;

• Target Pendapatan Negara 2020 ditetapkan senilai Rp 2.233triliun naik tipis sebesar 0,5% dari target RAPBN 2020 terdiriatas penerimaan pajak sebesar Rp 1.866 triliun dan penerimaannegara bukan pajak senilai Rp 367 triliun;

• Belanja Negara 2020 ditetapkan senilai Rp 2.540 triliun lebihtinggi 0,5% dari RAPBN 2020 terdiri atas belanja K/L sebesar Rp909 triliun, belanja non K/L sebesar Rp 774 triliun dan danadesa sebesar Rp 857 triliun.

Ringkasan Ekonomi MakroPeriode 2016 2017 2018 2019F 2020FPDB 5.03% 5.07% 5.17% 5.20% 5.20%Rupiah/US$ (Rp) 13,436        13,555        14,481        15,000        14,400       BI rate (%) 6.25             ‐ ‐               ‐               ‐              BI‐7day repo (%) 4.75             4.25             6.00             5.75             5.50            Inflasi  (%) 3.02             3.61             3.13             3.50             3.25            CA/PDB (%) (1.80)           (1.70)           (2.98)           (3.25)           (3.00)          Cadangan Devisa (US$ juta) 116,362      130,196      120,654      126,687      133,021     

Sumber: Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik dan Riset Lotus Andalan

APBN 2019 dan RAPBN 2020 (Triliun Rupiah)Perb thd 

RAPBN APBN RAPBN APBN RAPBN 2020Asumsi Makro APBNPertumbuhan PDB 5.3% 5.3% 5.3% 5.3% 0.0%Inflas i 3.5% 3.5% 3.1% 3.1% 0.0%Ni la i  Tukar (Rp/US$) 14,400.0           15,000.0          14,400.0          14,400.0           0.0%SPN 3 bulan  5.3% 5.3% 5.4% 5.4% 0.0%ICP (US$/barrel ) 70.0                  70.0                 65.0                 63.0                  ‐3.1%Lifting Minyak (tpbd) 750.0                775.0               734.0               755.0                2.9%Lifting Gas  (setara  tpbd) 1,250.0             1,250.0            1,191.0            1,191.0             0.0%

Pendapatan Negara 2,142.5             2,165.1            2,221.5            2,233.2             0.5%I . Pendapatan Dalam Negeri 2,142.1             2,164.7            2,221.1            2,232.7             0.5%‐ Penerimaan Perpa jakan 1,781.0             1,786.4            1,861.8            1,865.7             0.2%‐ Penerimaan Negara  Bukan Pajak 361.1                378.3               359.3               367.0                2.1%

II. Penerimaan Hibah 0.4                    0.4                   0.4                   0.5                    25.0%

Belanja Negara 2,439.7             2,461.1            2,528.8            2,540.4             0.5%I . Belanja  Pemerintah Pusat 1,607.4             1,634.3            1,670.0            1,683.5             0.8%‐ Belanja  K/L 840.3                855.4               884.6               909.6                2.8%‐ Belanja  Non K/L 767.1                778.9               785.4               773.9                ‐1.5%

II. Transfer Ke  Daerah dan Dana  Desa 832.3                826.8               858.8               856.9                ‐0.2%

Keseimbangan Primer (21.7)                (20.1)                (12.0)                (12.0)                 0.0%Surplus (Defisit) Anggaran (297.2)              (296.0)              (307.3)              (307.2)               0.0%% terhadap PDB (1.84)                (1.84)                (1.76)                (1.76)                 0.0%

Pembiayaan Anggaran 297.2                296.0               307.3               307.2                0.0%I. Dalam Negeri 386.2                359.3               389.3               389.3                0.0%II. Luar Negeri  (netto) (89.0)                (63.3)                (82.0)                (82.1)                 0.1%

Sumber: Kementerian Keuangan

Uraian 2019 2020

Page 14: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

14

Jokowi II Didukung Soildnya DPR dan Kabinet Indonesia Maju

• Pemerintahan Jokowi‐Ma’aruf Amin periode II ini akan lebih mudah menjalankan roda pemerintahan dan kebijakan program kerja dalam 5 tahun mendatangkarena didukung oleh solid‐nya koalisi Pemerintah di DPR ditambah dengan bergabungnya Partai Gerindra yang menguasai 427 kursi di DPR;

• Susunan Kabinet Indonesia Maju periode 2019‐2024 juga telihat cukup solid dengan komposisi Menteri dari Partai sebanyak 53% dan dari kalanganprofesional 47%. Dilihat dari susunan tim ekonomi yang masih dipimpin oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani juga cukup solid dan diterima pelaku pasar untukmenghadapi gejolak global yang masih akan berlanjut tahun depan terutama dari ketidakpastian perang dagang AS‐Tiongkok;

• Program kerja Pemerintahan Jokowi‐Ma’aruf Amin periode II ini lebih berfokus pada penyederhanaan birokrasi dan regulasi serta tetap mendorongkeberlanjutan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi dan interkoneksi dengan KEK, pariwisata dan industri kecil.

NO. PARTAI1 Profesional2 Golkar3 Golkar4 Profesional5 Profesional6 Profesional7 Profesional8 Gerindra9 PDIP10 Profesional11 Profesional12 Golkar13 PKB14 Nasdem15 Nasdem16 Profesional17 Gerindra18 PKB19 PKB20 Profesional21 Profesional22 Nadiem Makarim Profesional23 Profesional24 PDIP25 Profesional26 Profesional27 Nasdem28 Profesional29 PDIP30 PDIP31 PPP32 Profesional33 Profesional34 Golkar35 Profesional36 PDIP37 Profesional38 ProfesionalDiolah, Berbagai Sumber

SUSUNAN KABINET INDONESIA MAJU 2019‐2024

Jaksa AgungSekretaris KabinetKepala Staf PresidenanKepala BKPM

ST BurhanuddinPramono AnungMoeldokoBahlil Lahadalia

Menteri PPN/Kepala BappenasMenteri ATR/ Kepala BPNMenteri BUMN

Menteri Tenaga Kerja

Menteri Luar NegeriMenteri PertahananMenteri Hukum & HAMMenteri KeuanganMenteri ESDMMenteri Perindustrian

Menteri Lingkungan Hidup & KehutananMenteri PerhubunganMenteri Kelautan dan Perikanan

Siti Nurbaya BakarBudi Karya SumadiEdhy Prabowo

Menteri Pemuda & Olahraga

Menteri AgamaMenteri Pariwisata & Ekonomi KreatifMenteri KominfoMenteri Koperasi dan UKMMenteri PPPAMenteri PAN‐RB

Menteri Desa & PDTTMenteri PUPRMenteri KesehatanMenteri Pendidikan & Kebudayaan ‐ DiktiMenteri Riset & TeknologiMenteri Sosial

Menteri PerdaganganMenteri Pertanian

Erick ThohirZainudin Amali

Juliari BatubaraJenderal (Purn) Fachrul RaziWishnutamaJohhny G PlateTeten MasdukiI Gusti Ayu Bintang Darmawati

Ida FauziyahAbdul Halim IskandarBasuki HadimuljonoTerawan Agus Putranto

Bambang Brodjonegoro

Tjahjo KumoloSuharso MonoarfaSofyan Djalil

JABATAN

Retno LP MarsudiPrabowo SubiantoYasonna LaolySri MulyaniArifin Tasrif

NAMAMahfud MDAirlangga HartartoLuhut B. PandjaitanMuhadjir EffendyPratiknoJenderal Tito Karnavian

Menko Polhukam Menko PerekonomianMenko Kemaritiman & InvestasiMenko Pembangunan Manusia & KebudayaanMenteri Sekretaris NegaraMenteri Dalam Negeri

Agus Gumiwang KartasasmitaAgus SuparmantoSyahrul Yasin Limpo

128

8578

59 58

19

54 5044

PDIP

Golkar

Gerindra

NasDem PKB

PPP

Dem

okrat

PKS

PAN

DPR 2019‐2024

Diolah dari berbagai sumber

Dominasi Koalisi Pemerintah plus Gerindra kuasai Psrlemen dengan 427 kursi / 74% 

Page 15: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

Agenda

1. Ringkasan Pertimbangan Investasi

2. Perkembangan Ekonomi Global

3. Perkembangan Ekonomi Nasional

4. Kinerja dan Target IHSG 2019 ‐ 2020

5. Outlook Sektoral

Page 16: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

Kinerja IHSG 2019 ‐ YTD

• YTD 2019, IHSG tercatat mengalami kenaikan yang tipis 0,3% sebagaikonsekuensi dari adanya kehilangan kepecayaan sejalan denganadanya kasus gagal bayar reksadana sehingga IHSG berpotensimembentuk titik keseimbangan baru;

• Tekanan jual signifikan melanda saham‐saham berbasis sektoralsektoral konsumer (‐22% YTD), aneka industri (‐13% YTD),pertambangan (‐13% YTD), manufaktur (‐10% YTD), perkebunan (‐8% YTD) dan perdagangan (‐2% YTD);

• Koreksi yang terjadi relatif masih dapat ditahan adanya akumulasisaham yang selektif terutama dari penguatan indeks sektoral industridasar (+15% YTD), properti (+13% YTD), finansial (+12% YTD) daninfrastruktur (+6% YTD);

• IHSG saat ini diperdagangkan pada valuasi yang cukup menarik yakniPER 2020F 13,94x mendekati forward PER rata‐rata 5 tahun – 2 stdev13,41x dan dibawah PER 2020F rata‐rata global 13,79x.

16

‐5.8%

0.3%

0.5%

5.2%

5.8%

8.0%

9.8%

10.2%

13.2%

20.4%

20.5%

21.7%

22.8%

Malaysia

Indonesia

Thailand

Filipina

Singapura

Korea Selatan

UK

Hongkong

India

Tiongkok

AS

Australia

Jepang

Kinerja Pasar Saham Global YTD 2019 

Sumber: Bloomberg, Bursa Efek Indonesia dan Riset Lotus Andalan

17.45 16.83 

15.89  15.81 15.15  14.96 

13.94  13.76 

12.04 11.74 

11.00  10.45  10.31 

India

Jepa

ng

Australia AS

Filipina

Malaysia

Indo

nesia

Thailand

Singapura

UK

Korea Selatan

Tion

gkok

Hongkong

PER 2020F (x)

Rata‐rata PE = 13.79x

Harga Penutupan 13 Desember 2019Sumber: Bloomberg dan Riset Lotus Andalan

15.4%

12.8%

11.9%

5.7%

‐1.8%

‐8.2%

‐10.4%

‐12.5%

‐12.5%

‐21.6%

BASIC‐IND

PROPERTY

FINANCE

INFRASTRUCTURE

TRADE

AGRI

MANUFACTURE

MISC‐IND

MINING

CONSUMER

Kinerja Sektoral IHSG YTD

Sumber: Bursa Efek Indonesia dan Riset Lotus Andalan

Page 17: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

Transaksi Asing di Pasar Obligasi dan Saham YTD 2019

17

• YTD 2019, investor asing tercatat membukukan capital inflow dalam pasar saham RI senilai Rp 41 triliun yang disumbangkan dari adanya M&ABDMN‐BBNP oleh MUFG senilai total Rp 52 triliun dan akuisisi MASA oleh Michelin senilai Rp 6,8 triliun. Eskalasi ketidakpastian global terutamadampak dari perang dagang AS dan Tiongkok mendorong terjadinya capital ouflow investor asing di 3Q19 senilai Rp 17 triliun dan kemudianmasih berlanjut di 4Q19 senilai Rp 11 triliun yang juga dikontribusikan dari sentimen faktor psikologis gagal bayar reksadana;

• Penguatan nilai tukar rupiah yang terjadi hingga ke level Rp 14.032,‐ per dollar didorong oleh tingginya capital inflow asing dalam pasar obligasi RIsenilai total Rp 174 triliun YTD 2019. Hal ini dikontribusikan dari hasil serapan lelang Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Negara (SBN)berdenominasi Rupiah senilai Rp 412 triliun serta melalui penerbitan obligasi global (berdenominasi US$, Yen dan Eur) senilai Rp 119 triliunhingga 12M19;

• Nilai tukar Rupiah saat ini cenderung menguat dan terjaga pada kisaran Rp 14.000,‐ per dolar AS hingga Rp 14.100,‐ per dolar AS ditopang olehsolid‐nya ketahanan fiskal ekonomi domestik dalam menghadapi pelemahan ekonomi global akibat dari eskalasi ketidakpastian perang dagangAS‐Tiongkok.

 (40.0)

 (30.0)

 (20.0)

 (10.0)

 ‐

 10.0

 20.0

 30.0

 40.0

 50.0

 60.0

 70.0

1Q14

2Q14

3Q14

4Q14

1Q15

2Q15

3Q15

4Q15

1Q16

2Q16

3Q16

4Q16

1Q17

2Q17

3Q17

4Q17

1Q18

2Q18

3Q18

4Q18

1Q19

2Q19

3Q19

4Q19

*

Transaksi Net Buy (Sell) Asing ‐ Pasar Saham RI (Rp triliun)

*) Oktober ‐ November 2019Sumber: Bursa Efek Indonesia dan Riset Lotus Andalan

 9,000

 10,000

 11,000

 12,000

 13,000

 14,000

 15,000

 16,000 (40.0)

 (30.0)

 (20.0)

 (10.0)

 ‐

 10.0

 20.0

 30.0

 40.0

 50.0

 60.0

 70.0

 80.0

1Q14

2Q14

3Q14

4Q14

1Q15

2Q15

3Q15

4Q15

1Q16

2Q16

3Q16

4Q16

1Q17

2Q17

3Q17

4Q17

1Q18

2Q18

3Q18

4Q18

1Q19

2Q19

3Q19

4Q19

*

Transaksi Net Buy (Sell) Asing ‐ Pasar SUN RI

Capital Inflow (Outflow) Asing ‐ Net (triliun Rp) Rupiah ‐ sumbu kanan (Rp)

*) Oktober ‐ November 2019Sumber: Kementerian Keuangan  ‐ 4 Desember 2019

Page 18: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

Target IHSG 2019 dan 2020

18

• Kami merevisi turun proyeksi target IHSG tahun ini menjadi berada pada level 6.335 (vs sebelumnya di level 6.660) yangmerefleksikan target PER 2019F 16,08x dan PER 2020F 14,25x. Hal ini disebabkan oleh: 1) eskalasi tensi ketidakpastian perang dagangAS‐Tiongkok; 2) pertumbuhan PDB dibawah target APBN 2019 dan 3) faktor psikologis kasus gagal bayar reksadana. Target IHSG tersebutdiperoleh dengan menggunakan asumsi pertumbuhan EPS 2019F/2020F sebesar 6% YoY/13% YoY;

• Berdasarkan asumsi pertumbuhan EPS 2020F sebesar 13% YoY, kami memperkirakan target IHSG pada tahun 2020 berpotensimencapai level 6.936 mencerminkan target PER 2020F 15,60x;

• Sektoral infrastruktur dan finansial masih menjadi motor penggerak IHSG pada tahun 2020. Indeks sektoral perkebunan dan konsumerkami perkirakan berpotensi mengalami kenaikan signifikan tahun depan;

• Saat ini, IHSG mengalami koreksi sebesar 6% dari harga penutupan tertinggi YTD 2019 dan diperdagangkan pada PER 2020F 13,94xmendekati fwd PER IHSG rata‐rata 5 tahun ‐2 stdev 13,41x (ekivalen IHSG level 5.962). Kami melihat bahwa IHSG tengah mencari titikkeseimbangan baru terimbas dari sentimen psikologis kasus gagal bayar reksadana;

• Top Pick kami adalah: BBCA, BBNI, WIKA, PTPP, WTON, SMGR, JSMR, LSIP, AALI, SIMP, UNVR, ICBP, ROTI, GGRM, MAPI, RALS dan KLBF.

10

12

14

16

18

20

22

Jan‐14

Mar‐14

May‐14

Jul‐1

4Sep‐14

Nov‐14

Jan‐15

Mar‐15

May‐15

Jul‐1

5Sep‐15

Nov‐15

Jan‐16

Mar‐16

May‐16

Jul‐1

6Sep‐16

Nov‐16

Jan‐17

Mar‐17

May‐17

Jul‐1

7Sep‐17

Nov‐17

Jan‐18

Mar‐18

May‐18

Jul‐1

8Sep‐18

Nov‐18

Jan‐19

Mar‐19

May‐19

Jul‐1

9Sep‐19

Nov‐19

Forward PER Band IHSG (x)

PER Average Avg + 1 stdev

Avg ‐ 1 stdev Avg + 2 stdev Avg ‐ 2 stdev

19.21x

17.76x

16.31x

14.86x

13.41x

Sumber: Bloomberg dan Riset Lotus  Andalan

Ikhtisar IHSGTahun 2016A 2017A 2018A 2019F 2020F 2021FEPS (Rp) 294          347            372          394            445          487         Pertumbuhan 11.3% 18.0% 7.2% 5.9% 12.9% 9.5%PER (x) 21.09       17.87         16.66       15.73         13.94       12.73      BVPS (Rp) 2,232       2,533         2,800       2,785         3,039       3,262      PBV (x) 2.78         2.45           2.21         2.23           2.04         1.90        Dividen (Rp) 97            122            140          150            165          203         Dividen yield 1.57% 1.96% 2.26% 2.42% 2.66% 3.27%

Harga penutupan 13 Desember 2019Sumber: Bloomberg dan Riset Lotus Andalan 

Page 19: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

Agenda

1. Ringkasan Pertimbangan Investasi

2. Perkembangan Ekonomi Global

3. Perkembangan Ekonomi Nasional

4. Kinerja dan Target IHSG 2019 ‐ 2020

5. Outlook Sektoral

Page 20: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

Sektoral Perbankan – NEUTRAL

20

• Penyaluran kredit industri perbankan di 9M19 tumbuh moderat sebesar 7,8% YoY didorong oleh kredit korporasi dan konsumer. Sementara itu, BankIndonesia telah memangkas suku bunga acuan BI 7‐Day RR sebesar 100 bps YTD 2019 (5,0% vs sebelumnya 6,0% di 1Q19) merespon kebijakan pemangkasansuku bunga acuan FFR oleh The Fed tahun ini dan outlook melambatnya pertumbuhan ekonomi global;

• Mengikuti penurunan BI 7‐Day RRR, industri perbankan RI sudah menurunkan bunga deposito jangka waktu 1 dan 3 bulan masing‐masing sebesar 47 bps dan33 bps YTD 2019 berada pada level 6,3% (vs 6,8% di 1Q19) dan ke level 6,6% (vs 6,9% di 1Q19). Sementara itu, rata‐rata suku bunga kredit perbankan RI YTD2019 cenderung relatif stagnan berada di level 10,7%. Pun demikian dengan NIM perbankan RI juga tercatat cenderung stagnan berada pada level 4,9% diperiode yang sama YTD 2019;

• Pada tahun ini, kami perkirakan industri perbankan akan melakukan penyesuaian bunga kredit sebesar 50 bps menjadi 10,3% (vs 10,8% di 2018)dikontribusikan dari penurunan kredit segmen korporasi sedangkan kredit konsumer kami perkirakan stagnan di level 12%;

• Sejalan dengan ketatnya likuiditas industri perbankan, kami memperkirakan pertumbuhan penyaluran kredit perbankan cenderung melambat pada 2019 (10%YoY – 11% YoY). Selain itu, NPL perbankan 2019 kami perkirakan berpotensi memburuk berkisar 2,7%‐3% dikontribusikan dari melemahnya tren hargakomoditas, penerapan aturan PSAK 71 dan adanya faktor psikologis kredit macet dari KRAS & Duniatex. Fee based income dan write off akan menjadi andalankalangan perbankan untuk mengimbangi perburukan NPL tahun depan sehingga mampu mengerek naik laba bersih industri perbankan;

• Dengan demikian, kami memberikan rekomendasi Neutral dengan pilihan saham BBCA (Neutral ‐ TP Rp 30.150,‐) dan BBNI (BUY ‐ TP Rp 11.500,‐).

Statistik Perbankan IndonesiaPeriode 2014 2015 2016 2017 2018 9M18* 9M19*Operasional (Triliun Rp)Pinjaman Yang Diberikan 3,706.5      4,092.1      4,413.4      4,781.9      5,358.0      5,175.1      5,580.7   Pertumbuhan 11.6% 10.4% 7.9% 8.3% 12.0% 13.0% 7.8%Dana  Pihak Ketiga 4,114.4      4,413.1      4,836.8      5,289.4      5,630.4      5,482.5      5,891.9   Pertumbuhan 12.3% 7.3% 9.6% 9.4% 6.4% 6.6% 7.5%Surat Berharga 54.3           65.5           93.2           113.3         115.1         111.1         127.9      Pertumbuhan ‐0.4% 20.7% 42.2% 21.5% 1.6% 2.8% 15.1%Pinjaman yang Diterima 145.9         177.7         179.7         199.1         296.7         274.8         275.0      Pertumbuhan 29.2% 21.8% 1.1% 10.8% 49.1% 51.7% 0.1%Laba Rugi (Triliun Rp)Pendapatan bunga  bers ih 274.2         308.4         342.8         358.1         377.3         279.1         288.6      Pertumbuhan 12.8% 12.5% 11.2% 4.5% 5.3% 4.9% 3.4%Laba  usaha 143.8         133.2         136.3         165.4         185.4         132.4         148.2      Pertumbuhan 9.3% ‐7.3% 2.3% 21.3% 12.1% 6.1% 12.0%Laba  bers ih 112.2         104.6         106.5         131.2         150.0         110.3         117.6      Pertumbuhan 5.1% ‐6.7% 1.8% 23.1% 14.4% 10.3% 6.6%Rasio Keuangan (%)CAR 19.57         21.4           22.93         23.2           23.0           22.9           23.3        NIM 4.23           5.4             5.6             5.3             5.1             5.1             4.9          CASA to Deposi t 52.84         54.0           55.3           55.5           55.8           55.4           55.4        LDR 90.09         92.73         91.25         90.41         95.16         94.39         94.72      LFR 85.91         87.88         86.37         85.37         88.67         88.19         88.66      NPL 2.14           2.47           2.90           2.57           2.34           2.63           2.63        *) Pertumbuhan YoY (9M19 vs 9M18 dan 9M18 vs  9M17)Sumber: Statistik Perbankan Indonesia ‐ OJK, per September 2019

 6.0

 8.0

 10.0

 12.0

 14.0

1Q14

2Q14

3Q14

4Q14

1Q15

2Q15

3Q15

4Q15

1Q16

2Q16

3Q16

4Q16

1Q17

2Q17

3Q17

4Q17

1Q18

2Q18

3Q18

4Q18

1Q19

2Q19

3Q19

 ‐

 2.0

 4.0

 6.0

 8.0

 10.0Suku Bunga Kredit vs Deposito Rupiah (%)

Rata‐rata suku bunga kredit  ‐ Sumbu Kiri BI 7‐Day RR

Suku bunga deposito 1 bln Suku bunga deposito 3 bln

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia ‐ OJK (September 2019)

Page 21: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

PT Bank Central Asia Tbk – NEUTRAL (TP ‐ Rp 30.150,‐)

21

• Pendapatan bunga bersih BBCA 9M19 Rp 37,4 triliun (+12,2% YoY vs Rp 33,4triliun di 9M18) disokong oleh laju pertumbuhan kredit sebesar 10,9% YoYlebih tinggi dibandingkan dengan industri (+7,8% YoY per 9M19) dan adanyakenaikan earning asset yield sebesar 46 bps (8,0% di 9M19 vs 7,5% di 9M18);

• Laba bersih BBCA 9M19 mencapai Rp 20,9 triliun tumbuh 13,0% YoY (vs Rp18,5 triliun di 9M18);

• Meski terjadi adanya downgrade kredit KRAS dan UMKM di Palu menjadikategori NPL, BBCA masih mampu mempertahankan NPL di level yangrendah (1,6% di 3Q19), signifikan lebih rendah dibandingkan dengan NPLindustri (2,6% per 9M19) dan NPL perbankan BUKU IV lainnya;

• Kami melihat BBCA merupakan salah satu saham yang paling defensif diantara bank nasional lainnya berkat likuiditas yang cukup longgar, NPLrendah dan bank yang paling efisien. Saat ini, BBCA sudah terkoreksi 1% dariharga tertingginya tahun ini dan diperdagangkan dibawah PBV rata‐rata 5tahun + 2stdev 4,20x. Netral Rating ‐ TP Rp 30.150,‐ per saham.

9M18 9M19 YoY FY19F cover 2Q19 3Q19 QoQP/L (In Rp billion)Net Interest Income 33,359        37,431        12.2% 49,383        76% 12,642        12,800        1.2%Operating expenses (20,876)      (22,607)      8.3% (29,072)      78% (7,565)         (6,958)         ‐8.0%PPOP 25,059        29,831        19.0% 38,845        77% 9,987           11,238        12.5%Provision (1,747)         (3,497)         100.2% (4,327)         81% (1,465)         (1,050)         ‐28.3%Pre‐tax profit 23,312        26,334        13.0% 34,519        76% 8,522           10,188        19.5%Net Profit 18,508        20,921        13.0% 27,600        76% 6,800           8,059           18.5%Balance Sheet (In Rp billion)Loan 527,880     585,491     10.9% 617,537     95% 560,314     585,491     4.5%Customer deposit 618,863     683,053     10.4% 692,637     99% 673,872     683,053     1.4%ProfitabilityEarning assets yield 7.5% 8.0% 8.7% 8.1% 8.0%Cost of Fund 1.8% 2.0% 2.3% 2.0% 2.0%NIM 6.1% 6.2% 6.6% 6.2% 6.2%BOPO 60.2% 59.8% 58.7% 62.6% 59.8%Capital & Asset QualityCAR 23.2% 23.8% 24.6% 23.6% 23.8%LDR 80.9% 80.6% 88.5% 79.0% 80.6%CASA to Deposits 77.7% 75.2% 76.9% 75.7% 75.2%NPL ‐ gross 1.4% 1.6% 1.4% 1.4% 1.6%Provisioning coverage 187.0% 163.8% 198.8% 183.7% 163.8%

Interim Financial Result

Source: Company dat a and Lot us Andalan Research

Financial Summary(Rp billion) 2017A 2018A 2019F 2020F 2021FNet interest income 41,826            45,291            49,383            54,561            59,619           PPOP 31,791            35,383            38,845            42,611            46,976           Net profit 23,310            25,855            27,600            30,575            34,672           EPS (Rp) 945                    1,049               1,119               1,240               1,406              PER (x) 33.63               30.32               28.41               25.64               22.61              BVPS (Rp) 5,326               6,151               6,966               7,821               8,652              PBV (x) 5.97                  5.17                  4.57                  4.07                  3.68                 Dividend yield (%) 0.80                  0.94                  1.18                  1.70                  2.21                 RoAE (%) 19.13               18.27               17.07               16.77               17.07              NIM (%) 6.86                  6.74                  6.61                  6.50                  6.38                 Source: Company dat a and Lot us Andalan Research

 2.00

 2.50

 3.00

 3.50

 4.00

 4.50

Jan‐14

Mar‐14

May‐14

Jul‐1

4Sep‐14

Nov‐14

Jan‐15

Mar‐15

May‐15

Jul‐1

5Sep‐15

Nov‐15

Jan‐16

Mar‐16

May‐16

Jul‐1

6Sep‐16

Nov‐16

Jan‐17

Mar‐17

May‐17

Jul‐1

7Sep‐17

Nov‐17

Jan‐18

Mar‐18

May‐18

Jul‐1

8Sep‐18

Nov‐18

Jan‐19

Mar‐19

May‐19

Jul‐ 1

9Sep‐19

Nov‐19

Fwd PBV Band (x)

PBV Average Avg + stdevAvg ‐ stdev Avg + 2 stdev Avg ‐ 2 stdev

4.20x

3.40x

3.80x

3.00x

2.60x

Page 22: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk – BUY (TP ‐ Rp 11.500,‐)

22

• Laba bersih BBNI di 9M19 hanya naik 4,7% YoY mencapai senilai Rp 11,97triliun (vs Rp 11,44 triliun di 9M18) disebabkan kenaikan CoF 40 bps dandipangkasnya suku bunga kredit perseroan;

• Pendapatan bunga bersih perseroan di 9M19 naik tipis 3,3% YoY mencapai Rp26,9 triliun (vs Rp 26,0 triliun di 9M18) dikarenakan adanya penurunan bungakredit rata‐rata 50 bps. Kredit BBNI tercatat tumbuh 14,7% YoY (didominsioleh segmen korporasi BUMN dan swasta), lebih tinggi diatas industri (+7,8%YoY per 9M19);

• NPL BBNI 3Q19 berlanjut membaik berada pada level 1,8% (vs 2,0% di 3Q18)berkat adanya pembayaran pinjaman sebesar Rp 845 miliar dari sektoralpertambangan, upgrade pinjaman segmen medium menjadi kategori lancardan adanya write off Rp 4,2 triliun. Coverage ratio turut membaik ke level159% (vs 152% di 3Q18);

• Harga saham BBNI sudah terkoreksi sebesar 22% dari harga tertingginya dandiperdagangan dibawah forward PBV rata‐rata 5 tahun – 1 stdev 1,08xmerefleksikan valuasi yang attractive. BUY (TP Rp 11.500,‐/shr, +54% upside).

BBNI Interim Financial Result9M18 9M19 YoY FY19F cover 2Q19 3Q19 QoQ

P/L (In Rp billion)Net Interest Income 26,010        26,873        3.3% 37,141        72% 8,754           9,260           5.8%Operating expenses (16,112)      (17,200)      6.8% (22,687)      76% (5,773)         (5,932)         2.8%PPOP 19,742        20,544        4.1% 29,951        69% 6,737           6,914           2.6%Provision (5,340)         (5,430)         1.7% (7,411)         73% (2,240)         (1,462)         ‐34.7%Non operating income ‐ net (84)                 (59)                 ‐29.8% 85                  N.A. 2                     (28)                 N.A.Pre‐tax profit 14,318        15,056        5.2% 22,625        67% 4,499           5,425           20.6%Net Profit 11,438        11,973        4.7% 17,095        70% 3,558           4,339           22.0%Balance Sheet (In Rp billion)Loan ‐ gross 487,042     558,674     14.7% 587,255     95% 549,234     558,674     1.7%Customer deposit 548,593     580,976     5.9% 651,127     89% 595,067     580,976     ‐2.4%ProfitabilityAvg Loan Yield 9.8% 9.3% 9.0% 9.3% 9.3%Cost of Fund 2.8% 3.2% 3.4% 3.2% 3.2%NIM 5.3% 4.9% 5.1% 4.9% 4.9%Opr. Expense to Opr. Income (BOPO) 70.3% 71.8% 73.2% 72.6% 71.8%Capital & Assets QualityTotal CAR 17.8% 19.3% 18.8% 18.7% 19.3%Loan to Deposit Ratio (LDR) 89.0% 96.6% 90.2% 92.3% 96.6%CASA to Deposits 61.9% 64.3% 66.4% 64.6% 64.3%NPL ‐ gross 2.0% 1.8% 2.1% 1.8% 1.8%Provisioning coverage 152.0% 159.2% 162.9% 156.5% 159.2%

Source: Company data and Lotus Andalan Research

Financial Summary(Rp billion) 2017A 2018A 2019F 2020F 2021FNet interest income 31,938        35,446        37,141        42,497        48,690       PPOP 24,349        26,988        29,951        32,957        37,801       Net profit 13,616        15,015        17,095        19,042        22,646       EPS (Rp) 731               806               918               1,022           1,216          PER (x) 10.47           9.49              8.34              7.48              6.29             BVPS (Rp) 5,291           5,801           6,437           7,138           7,996          PBV (x) 1.45              1.32              1.19              1.07              0.96             Dividend yield (%) 3.34              3.68              4.19              4.67              5.56             RoAE (%) 14.66           14.53           15.00           15.06           16.06          NIM (%) 5.69              5.44              5.11              5.26              5.35             Source: Company data and Lotus Andalan Research

 0.50

 0.75

 1.00

 1.25

 1.50

 1.75

 2.00

Jan‐14

Mar‐14

May‐14

Jul‐1

4Sep‐14

Nov‐14

Jan‐15

Mar‐15

May‐15

Jul‐1

5Sep‐15

Nov‐15

Jan‐16

Mar‐16

May‐16

Jul‐1

6Sep‐16

Nov‐16

Jan‐17

Mar‐17

May‐17

Jul‐1

7Sep‐17

Nov‐17

Jan‐18

Mar‐18

May‐18

Jul‐1

8Sep‐18

Nov‐18

Jan‐19

Mar‐19

May‐19

Jul‐ 1

9Sep‐19

Nov‐19

Fwd PBV Band (x)

PBV Average Avg + stdevAvg ‐ stdev Avg + 2 stdev Avg ‐ 2 stdev

0.88x

1.08x

1.28x

1.47x

1.67x

Page 23: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

Sektoral Infra Related – OVERWEIGHT

23

• Pemerintah RI masih berfokus terhadap percepatan pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia dimana diputuskan terdapatproyek 247 Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan total estimasi nilai investasi senilai Rp 4.197 triliun;

• Dari 247 PSN tersebut, Pemerintah RI memprioritaskan 37 proyek infrastruktur dengan total nilai investasi Rp 2.585 triliun yang terdiri atas jalan &jembatan, transportasi, telekomunikasi, listrik, energi, air & sanitasi serta energi asal sampah;

• Skema pendanaan infrastruktur yang fleksibel melalui kombinasi APBN, APBD, Sinergi BUMN (penerbitan obligasi dan Sekuritasi Aset) dan swasta;

• Permintaan semen domestik di 9M19 turun tipis 0,7% YoY mencapai sebanyak 48,8 juta ton dengan porsi semen kantong (73%) dan curah (27%).Seasonality, konsumsi semen domestik akan cenderung lebih tinggi pada 2H seirama dengan tingginya realisasi pembangunan infrastruktur di 2H;

• Pembebasan lahan masih menjadi faktor resiko utama penghambat pembangunan infrastruktur di Indonesia;

• Untuk sektor berelasi dengan infrastruktur kami merekomendasikan OVERWEIGHT dengan pilihan saham antara lain: WIKA (BUY – TP Rp 2.750,‐),PTPP (BUY – TP Rp 2.300,‐), WTON (BUY – TP Rp 790,‐), SMGR (BUY – TP Rp 14.610,‐) dan JSMR (BUY – TP Rp 6.615,‐).

Sumber: Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas

‐80%

‐60%

‐40%

‐20%

0%

20%

40%

60%

 ‐

 5,000

 10,000

 15,000

 20,000

 25,000

1Q14

2Q14

3Q14

4Q14

1Q15

2Q15

3Q15

4Q15

1Q16

2Q16

3Q16

4Q16

1Q17

2Q17

3Q17

4Q17

1Q18

2Q18

3Q18

4Q18

1Q19

2Q19

3Q19

4Q19

*

'000

 ton

KONSUMSI SEMEN NASIONAL

Jawa Luar Jawa Pertumbuhan QoQ ‐ Sumbu Kanan

*) Periode  Oktober 2019Sumber: Asosiasi Semen Indonesia dan SMGR

Page 24: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk – BUY (TP – Rp 2.750,‐)

24

• Sepanjang 9M19, WIKA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 18,3triliun,(‐12,9% YoY) sedangkan laba bersih tercatat sebesar Rp 1,4 triliunmiliar (+57,2% YoY);

• WIKA bukukan kontrak baru 9M19 sebesar Rp 25,7 triliun naik tipis 1,6%YoY akibat tertundanya tender proyek infrastruktur akibat sentimenPilpres 2019;

• Marjin laba kotor WIKA meningkat dari 11,3% di 9M18 menjadi 12,4% di9M19. Pun demikian dengan marjin EBITDA yang naik dari 9,9% menjadi11,7% di periode yang sama;

• Katalis positif di 2019: percepatan eksekusi proyek HSR, RDMP dan potensipertumbuhan kontrak luar negeri yang kembali pulih;

• Harga saham WIKA saat ini diperdagangkan sedikit dibawah fwd PE rata‐rata 5 tahun – 1stdev sebesar 8.58x yang merefleksikan valuasi yangmenarik. BUY dengan TP Rp 2.750,‐ (potensi kenaikan 34%).

Interim Financial Result9M18 9M19 YoY FY19F Cons % cover 2Q19 3Q19 QoQ

Assumption (in billion Rp)New contract 25,323            25,738            1.6% 50,560            51% 4,322               10,506            143.1%

P/L (In Rp billion)Revenue 21,004            18,297            ‐12.9% 36,726            50% 4,859               6,933               42.7%Cost of revenue 18,628            16,028            ‐14.0% 32,182            50% 4,237               6,001               41.7%Gross profit 2,376               2,269               ‐4.5% 4,544               50% 623                   932                   49.6%Operating Expense 639                   636                   ‐0.5% 723                   88% 266                   197                   ‐25.8%Operating profit 1,737               1,634               ‐5.9% 3,821               43% 357                   735                   105.7%EBITDA 2,069               2,146               3.7% 4,318               50% 587                   879                   49.8%Net Profit 860                   1,352               57.2% 2,026               67% 605                   462                   ‐23.7%

ProfitabilityGross margin 11.3% 12.4% 12.4% 12.8% 13.4%EBIT margin 8.3% 8.9% 10.4% 7.4% 10.6%EBITDA margin 9.9% 11.7% 11.8% 12.1% 12.7%Net margin 4.1% 7.4% 5.5% 12.4% 6.7%

Source: Company data, Bloomberg and Lotus Andalan Research

Financial Summary(billion Rp) 2017A 2018A 2019F Cons 2020F Cons 2021F ConsRevenue 26,176            31,158            36,726            43,963            49,348           EBITDA 2,746               3,111               4,318               5,346               6,068              Net profit 1,202               1,730               2,022               2,339               2,631              EPS (Rp) 134                   193                   226                   258                   289                  PER (x) 15.29               10.62               9.08                  7.95                  7.10                 BVPS (Rp) 1,408               1,650               1,816               1,997               2,187              PBV (x) 1.46                  1.24                  1.13                  1.03                  0.94                 EV/EBITDA (x) 11.28               9.96                  7.17                  5.79                  5.10                 Dividend yield (%) 1.31                  1.88                  2.21                  2.67                  2.96                 RoE (%) 9.51                  11.69               12.58               12.73               13.01              Source: Company data, Bloomberg dan Lotus Andalan Research

 ‐

 5.0

 10.0

 15.0

 20.0

 25.0

 30.0

 35.0

Jan‐14

Mar‐14

May‐14

Jul‐1

4Sep‐14

Nov‐14

Jan‐15

Mar‐15

May‐15

Jul‐1

5Sep‐15

Nov‐15

Jan‐16

Mar‐16

May‐16

Jul‐1

6Sep‐16

Nov‐16

Jan‐17

Mar‐17

May‐17

Jul‐1

7Sep‐17

Nov‐17

Jan‐18

Mar‐18

May‐18

Jul‐1

8Sep‐18

Nov‐18

Jan‐19

Mar‐19

May‐19

Jul‐ 1

9Sep‐19

Nov‐19

Fwd PER Band (x)

PER Average Avg + stdevAvg ‐ stdev Avg + 2 stdev Avg ‐ 2 stdev

29.19x

22.02x

15.30x

8.58x

2.30x

Page 25: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk – BUY (TP ‐ Rp 2.300,‐)

25

• PTPP membukukan pendapatan 9M19 Rp 16,1 triliun (+8,6% YoY). Laba bersih9M19 turun 37,8% YoY mencapai Rp 544 miliar akibat adanya penurunansignifikan bagian laba asosiasi (‐92% YoY), penurunan nilai persediaan,turunnya laba JV (‐16,8% YoY) dan adanya kenaikan beban bunga (+9,9% YoY);

• PTPP membukukan kontrak baru 9M19 sebesar Rp 22 triliun turun 32% YoYakibat tertundanya tender proyek infrastruktur ditengah momen Pilpres 2019;

• Proyek potensial 2019 antara lain pelabuhan Pelindo I dan II, extensionpelabuhan Kuala Tanjung yang dikhususkan untuk terminal Sumatera Utara,pelabuhan Patimban tahap lanjutan, beberapa proyek bandara Angkasa Pura Idan II, dan beberapa proyek pembangkit listrik, serta rencana berkolaborasidengan beberapa Pemda untuk proyek perumahan murah;

• Harga saham PTPP terkoreksi signifikan 34% dari harga tertinggi tahun ini yangdiperdagangan pada valuasi PER 2020F 5,93x menunjukan valuasi yang murah.BUY dengan TP Rp 2.300,‐ (potensi kenaikan 39%).

Interim Financial Result9M18 9M19 YoY FY19F Cons % cover 2Q19 3Q19 QoQ

Assumption (in billion Rp)New contract 32,450            22,030            ‐32.1% 45,000            49% 5,017               7,213               43.8%

P/L (In Rp billion)Revenue 14,787            16,063            8.6% 28,100            57% 5,754               5,339               ‐7.2%Cost of revenue 12,559            13,918            10.8% 24,013            58% 4,951               4,657               ‐5.9%Gross profit 2,228               2,145               ‐3.7% 4,087               52% 804                   682                   ‐15.1%Operating Expense 600                   668                   11.3% 832                   80% 241                   217                   ‐10.1%Operating profit 1,628               1,477               ‐9.3% 3,255               45% 562                   465                   ‐17.3%EBITDA 1,998               1,884               ‐5.7% 3,815               49% 617                   597                   ‐3.2%Net Profit 875                   544                   ‐37.8% 1,424               38% 188                   181                   ‐3.5%

ProfitabilityGross margin 15.1% 13.4% 14.5% 14.0% 12.8%EBIT margin 11.0% 9.2% 11.6% 9.8% 8.7%EBITDA margin 13.5% 11.7% 13.6% 10.7% 11.2%Net margin 5.9% 3.4% 5.1% 3.3% 3.4%

Source: Company data, Bloomberg and Lotus Andalan Research

Financial Summary(billion Rp) 2017A 2018A 2019F Cons 2020F Cons 2021F ConsRevenue 21,602            25,120            28,100            32,335            36,498           EBITDA 3,330               3,126               3,815               4,522               5,200              Net profit 1,453               1,502               1,468               1,761               1,907              EPS (Rp) 234                   242                   232                   278                   299                  PER (x) 7.05                  6.82                  7.10                  5.93                  5.51                 BVPS (Rp) 1,847               2,059               2,327               2,537               2,766              PBV (x) 0.89                  0.80                  0.71                  0.65                  0.60                 EV/EBITDA (x) 6.39                  6.80                  5.57                  4.70                  4.09                 Dividend yield (%) 3.00                  2.94                  3.16                  3.31                  3.58                 RoE (%) 12.69               11.77               10.23               17.00               11.40              Source: Company data, Bloomberg dan Lotus Andalan Research

 ‐

 5.0

 10.0

 15.0

 20.0

 25.0

 30.0

Jan‐14

Mar‐14

May‐14

Jul‐1

4Sep‐14

Nov‐14

Jan‐15

Mar‐15

May‐15

Jul‐1

5Sep‐15

Nov‐15

Jan‐16

Mar‐16

May‐16

Jul‐1

6Sep‐16

Nov‐16

Jan‐17

Mar‐17

May‐17

Jul‐1

7Sep‐17

Nov‐17

Jan‐18

Mar‐18

May‐18

Jul‐1

8Sep‐18

Nov‐18

Jan‐19

Mar‐19

May‐19

Jul‐1

9Sep‐19

Nov‐19

Fwd PER Band (x)

PER Average Avg + stdevAvg ‐ stdev Avg + 2 stdev Avg ‐ 2 stdev

22.99x

18.54x

13.77x

9.01x

3.92x

Page 26: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

PT Wijaya Karya Beton Tbk – BUY (TP ‐ Rp 790,‐)

26

• WTON membukukan kinerja yang solid di 3Q19 dimana pendapatan dan lababersih meningkat signifikan sebesar 28,9% QoQ dan 42,5% QoQ mencapaisenilai Rp 1,7 triliun (vs Rp 1,3 triliun di 2Q19) dan Rp 137 miliar (vs Rp 96miliar di 2Q19) ditopang oleh belanja infrastruktur yang meningkat danberakhirnya tensi politik Pilpres 2019;

• Dari sisi profitabilitas di 3Q19 juga mengalami peningkatan berkat solid‐nyakinerja perseroan dan strategi one stop solution. Marjin laba kotor naik 140bps menjadi 14,8% (vs 13,4% di 2Q19) terutama berasal dari kenaikan marjindari segmen beton pra cetak dan jasa servis. Marjin usaha dan laba bersihmasing‐masing juga naik sebesar 295 bps dan 75 bps;

• Kami memangkas proyeksi pendapatan dan laba bersih 2019 masing‐masingsebesar 7,7% dan 6,6% menjadi Rp 7,3 triliun (vs sebelumnya Rp 7,9 triliun)dan menjadi Rp 495 miliar (vs sebelumnya Rp 530 miliar) akibat rendahnyabelanja infra di 1H19 dan tertundanya tender proyek infra akibat momenpolitik Pilpres 2019. Alhasil, target harga WTON kami pangkas menjadi Rp 790per saham (vs sebelumnya rp 830 per saham). BUY.

9M18 9M19 YoY FY19F ‐ old % cover 2Q19 3Q19 QoQAssumption (In Rp billion)New Contract 5,381             4,798             ‐10.8% 9,077              53% 1,251              2,078             66.1%

P/L (In Rp billion)Revenue 4,106             4,371             6.5% 7,858              56% 1,344              1,733             28.9%Cost of revenue 3,561             3,773             5.9% 6,847              55% 1,164              1,476             26.8%Gross profit 544                  599                  10.0% 1,011              59% 181                  257                 42.3%Operating Expense 115                  108                  ‐6.1% 186                  58% 45                     31                    ‐30.1%Operating profit 429                  490                  14.3% 825                  59% 136                  226                 66.6%EBITDA 596                  683                  14.6% 1,035              66% 209                  286                 37.3%Net Profit 280                  303                  8.4% 530                  57% 96                     137                 42.5%

ProfitabilityGross margin 13.3% 13.7% 12.9% 13.4% 14.8%EBIT margin 10.4% 11.2% 10.5% 10.1% 13.0%EBITDA margin 14.5% 15.6% 13.2% 15.5% 16.5%Net margin 6.8% 6.9% 6.7% 7.1% 7.9%

Gross Margin BreakdownConcrete 14.0% 14.5% 14.1% 15.3%Quarry 11.2% 5.6% 11.0% 4.0%Service 6.0% 11.0% 9.4% 14.1%Total Gross Margin 13.3% 13.7% 13.4% 14.8%

Source: Company dat a and Lot us Andalan Research

WTON Interim Financial Result

Financial Summary(Rp billion) 2 0 17 A 2 0 18 A 2 0 19 F 2 0 2 0 F 2 0 2 1FRevenue 5,362 6,931 7,252 9,642 11,143

EBITDA 709 959 989 1,296 1,473

Net profit 337 486 495 708 813

EPS (Rp) 39 56 57 81 93

PER (x) 11.38 7.88 7.74 5.42 4.71

BVPS (Rp) 307 352 392 456 525

PBV (x) 1.43 1.25 1.12 0.97 0.84

EV/EBITDA (x) 6.55 4.98 5.02 4.14 3.78

Dividend yield (%) 2.76 3.80 3.87 5.54 6.36

RoAE (%) 13.22 16.94 15.29 19.16 19.03 Source: Company dat a and Lot us Andalan Research

‐5

0

5

10

15

20

25

30

35

Jan‐16

Mar‐16

May‐16

Jul‐16

Sep‐16

Nov‐16

Jan‐17

Mar‐17

May‐17

Jul‐17

Sep‐17

Nov‐17

Jan‐18

Mar‐18

May‐18

Jul‐18

Sep‐18

Nov‐18

Jan‐19

Mar‐19

May‐19

Jul‐19

Sep‐19

Nov‐19

Fwd PER Band (x)

PER Average Avg + stdev

Avg ‐ stdev Avg + 2 stdev Avg ‐ 2 stdev

30.84x

14.24x

22.54x

5.94x

‐2.36x

Page 27: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk – BUY (TP ‐ Rp 14.610,‐)

27

• SMGR bukukan kenaikan penjualan 9M19 sebesar 31% YoY mencapai Rp28 triliun (vs Rp 21 triliun di 9M18) berkat adanya efek konsolidasi kinerjaSMCB tahun ini pasca akuisisi 80,6% saham milik Holderfin B.V.;

• Laba bersih perseroan pada periode yang sama turun 38% YoY menjadi Rp1,3 triliun disebabkan lonjakan beban keuangan signifikan 3,4 kali lipat (Rp2,4 triliun vs Rp 710 miliar di 1H18) konsekuensi dari pembiayaan akuisisiSMCB tersebut;

• Pasca akuisisi SMCB, perseroan menguasai pangsa pasar semen domestiksebesar 53% ;

• Marjin laba kotor di 9M19 sedikit naik ke level 30,1% sedangkan marjinEBITDA relatif stagnan di level 21%;

• Harga saham SMGR terkoreksi sebesar 15% dari harga penutupan tertinggitahun ini yang diperdagangkan pada valuasi PER 2020F 23,23x sehinggamerefleksikan potensi kenaikan 19%. Upgrade BUY rating dari Neutral.

Interim Financial Result9M18 9M19 YoY FY19F Cons % cover 2Q19 3Q19 QoQ

P/L (In Rp billion)Revenue 21,455            28,123            31.1% 40,128            70% 8,224               11,772            43.1%Cost of revenue 15,116            19,647            30.0% 28,563            69% 5,773               7,961               37.9%Gross profit 6,339               8,476               33.7% 11,566            73% 2,451               3,811               55.5%Operating Expense 3,134               4,581               46.2% 6,241               73% 1,471               1,957               33.1%Operating profit 3,206               3,895               21.5% 5,325               73% 980                   1,854               89.1%EBITDA 4,551               5,796               27.4% 8,107               71% 1,604               2,632               64.1%Net Profit 2,087               1,295               ‐38.0% 1,940               67% 217                   810                   273.9%

ProfitabilityGross margin 29.5% 30.1% 28.8% 29.8% 32.4%EBIT margin 14.9% 13.9% 13.3% 11.9% 15.7%EBITDA margin 21.2% 20.6% 20.2% 19.5% 22.4%Net margin 9.7% 4.6% 4.8% 2.6% 6.9%

Source: Company data, Bloomberg and Lotus Andalan Research

Financial Summary(billion Rp) 2017A 2018A 2019F Cons 2020F Cons 2021F ConsRevenue 27,814            30,688            40,128            42,816            46,176           EBITDA 4,586               6,726               8,107               9,706               10,869           Net profit 1,621               3,079               1,940               3,122               4,076              EPS (Rp) 273                   519                   335                   529                   688                  PER (x) 45.05               23.70               36.68               23.23               17.88              BVPS (Rp) 4,809               5,259               5,380               5,806               6,293              PBV (x) 2.56                  2.34                  2.29                  2.12                  1.95                 EV/EBITDA (x) 22.28               15.19               12.60               10.53               9.40                 Dividend yield (%) 1.10                  1.69                  1.49                  1.42                  2.09                 RoE (%) 5.68                  9.87                  6.07                  9.14                  11.06              Source: Company data, Bloomberg dan Lotus Andalan Research

 ‐

 5.0

 10.0

 15.0

 20.0

 25.0

 30.0

 35.0

 40.0

Jan‐14

Mar‐14

May‐14

Jul‐1

4Sep‐14

Nov‐14

Jan‐15

Mar‐15

May‐15

Jul‐1

5Sep‐15

Nov‐15

Jan‐16

Mar‐16

May‐16

Jul‐1

6Sep‐16

Nov‐16

Jan‐17

Mar‐17

May‐17

Jul‐1

7Sep‐17

Nov‐17

Jan‐18

Mar‐18

May‐18

Jul‐1

8Sep‐18

Nov‐18

Jan‐19

Mar‐19

May‐19

Jul‐1

9Sep‐19

Nov‐19

Fwd PER Band (x)

PER Average Avg + stdevAvg ‐ stdev Avg + 2 stdev Avg ‐ 2 stdev

32.75x

26.99x

21.23x

15.47x

9.71x

Page 28: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

PT Jasa Marga (Persero) Tbk – BUY (TP ‐ Rp 6.615,‐)

28

• JSMR bukukan pendapatan jalan tol 9M19 senilai Rp 7,9 triliun tumbuh 11,6%YoY (vs Rp 7,1 triliun di 9M18) sedangkan laba bersih perseroan turun 15,2%YoY dari Rp 1,8 triliun menjadi Rp 1,5 triliun sejalan dengan tingginya bebankeuangan;

• Signifikannya pertambahan portofolio proyek jalan tol mendorong JSMRmelakukan pendanaan yang fleksibel antara lain melalui sekuritasi aset,penerbitan obligasi dan pinjaman perbankan (konsekuensinya timbul lonjakanbeban keuangan signifikan);

• Marjin laba kotor dan EBITDA perseroan mengalami kenaikan sejalan denganmasifnya proyek pembangunan jalan tol yang konsensinya dimiliki perseroan;

• JSMR merupakan pilihan saham yang bersifat defensif terhadap fluktuasi nilaitukar rupiah dikarenakan semua pendapatan dan beban dalam mata uangRupiah;

• Saat ini JSMR diperdagangkan pada rentang PER rata‐rata 5 tahun – 1stdev(15,15x) dan PER rata‐rata 5 tahun (20,50x). BUY rating dengan TP Rp 6.615,‐yang merefleksikan potensi kenaikan 27%.

Financial Summary 2017A 2018A 2019F Cons 2020F Cons 2021F ConsToll Road & Other Revenue 8,922          9,784          13,108            14,337            15,428           EBITDA 5,481               5,657               6,540               7,803               8,962              Net profit 2,200               2,203               2,082               2,235               2,514              EPS (Rp) 303                   303                   285                   306                   339                  PER (x) 17.24               17.22               18.30               17.08               15.43              BVPS (Rp) 2,080               2,330               2,585               2,830               3,176              PBV (x) 2.51                  2.24                  2.02                  1.85                  1.65                 EV/EBITDA (x) 12.34               11.95               10.34               8.67                  7.54                 Dividend yield (%) 1.16                  0.87                  0.95                  1.10                  1.20                 RoE (%) 14.57               14.59               11.13               10.19               10.64              Source: Company data, Bloomberg and Lotus Andalan Research

Interim Financial Result9M18 9M19 YoY FY19F Cons % cover 2Q19 3Q19 QoQ

P/L (In Rp billion)

Toll Road & other revenue 7,130               7,956               11.6% 13,108            61% 2,639               2,800               6.1%

Cost of revenue 3,033               3,254               7.3% 5,200               63% 1,266               1,097               ‐13.4%

Gross profit 4,236               4,780               12.9% 7,908               60% 1,373               1,773               29.2%

Operating expenses 929                   941                   1.4% 2,551               37% 417                   283                   ‐32.1%

Operating profit 3,307               3,839               16.1% 5,357               72% 955                   1,646               72.3%

EBITDA 4,002               3,959               ‐1.1% 6,540               61% 1,318               968                   ‐26.5%

Net Profit 1,771               1,502               ‐15.2% 2,091               72% 475                   443                   ‐6.8%

Profitability

Gross margin 59.4% 60.1% 60.3% 52.0% 63.3%

EBIT margin 46.4% 48.3% 40.9% 36.2% 58.8%

EBITDA margin 56.1% 49.8% 49.9% 49.9% 34.6%

Net margin 24.8% 18.9% 16.0% 18.0% 15.8%

Source: Company dat a, Bloomberg and Lot us Andalan Research

 ‐

 5

 10

 15

 20

 25

 30

 35

Jan‐14

Mar‐14

May‐14

Jul‐1

4Sep‐14

Nov‐14

Jan‐15

Mar‐15

May‐15

Jul‐1

5Sep‐15

Nov‐15

Jan‐16

Mar‐16

May‐16

Jul‐1

6Sep‐16

Nov‐16

Jan‐17

Mar‐17

May‐17

Jul‐1

7Sep‐17

Nov‐17

Jan‐18

Mar‐18

May‐18

Jul‐1

8Sep‐18

Nov‐18

Jan‐19

Mar‐19

May‐19

Jul‐1

9Sep‐19

Nov‐19

Fwd PER Band (x)

PER Average Avg + stdev

Avg ‐ stdev Avg + 2 stdev Avg ‐ 2 stdev

31.20x

9.80x

15.15x

20.50x

25.85x

Page 29: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

Sektoral Perkebunan ‐ OVERWEIGHT

29

• Pada 1H20 sektor CPO berpeluang menguat seiring peningkatan impor dari India (+4,1% YoY) dan Tiongkok, serta implementasi Biodieseldi Indonesia;

• Di sisi lain, produksi kedelai dari AS dan India yang diprediksikan hanya tumbuh flat berkisar 2% YoY di 2020 memberi sentimen positifuntuk permintaan CPO. Mengingat CPO merupakan minyak subtitusi untuk kedelai global;

• Dari domestic, kebijakan B30 di Indonesia berpeluang meningkatkan konsumsi CPO domestik, dimana kami estimasikan konsumsi B30 diIndonesia untuk 2020F mencapai 6,5 juta KL (+4% YoY). Hal ini berpeluang menggantikan ekspor CPO ke EU sekitar ‐3 juta ton per tahunhingga 2030 seiring kebijakan RED II di 2020;

• Kami estimasikan harga di sisa tahun 2019 sebesar MYR 2.450/mt (1H19: MYR 2.160/mt). Untuk FY20 kami memperkirakan harga rata‐rata di level MYR 2.500/ton (+16.3% YoY);

• Kami menaikkan rating menjadi Overweight (sebelumnya Neutral) untuk sektor perkebunan, dengan top picks: AALI (BUY ‐ TP Rp15.000,‐), LSIP (BUY ‐ TP Rp 1.550,‐), dan SIMP (BUY – TP Rp 465,‐);

• Key risk: 1) Kondisi cuaca yang kurang mendukung, 2) Kebijakan RED II dan 3) Fluktuasi MYR.

Harga dan Persedian CPO

Sumber: USDA, GAPKI, Bloomberg, Lotus Andalan Research Sumber: Bloomberg, Lotus Andalan Research

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

Indonesia India China Eropa2019F 2020F

Konsumsi CPO Global (Metrik Ton)

 ‐

 500

 1,000

 1,500

 2,000

 2,500

 3,000

2014 2015 2016 2017 2018 2019F 2020F 2021F

CPO price (MYR/ton)

Page 30: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

PT Astra Agro Lestari Tbk ‐ BUY (TP Rp15.000,‐)

30

• Produksi CPO AALI berpeluang naik +13,5% YoY didukung oleh produksi TBSyang menguat +4,9% YoY seiring FFB yield yang naik 4% menjadi 20,6xdengan Extraction Rate CPO di 20,5%;

• Beroperasinya pabrik CPO perseroan di Kalimantan Selatan berpotensimeningkatkan produksi hingga 700 ribu ton/tahun. Kami yakini AALI mampumencatatkan pertumbuhan penjualan CPO untuk beberapa tahun kedepan;

• Untuk 2020F laba bersih berpeluang tumbuh menjadi Rp 1,26 trilliun denganvolume penjualan yang tumbuh 11% YoY dan harga jual rata‐rata yang naik9% YoY;

• Berdasarkan analisa sensitifitas, laba bersih AALI akan mengalami penurunan1,1% untuk setiap 1% penguatan Rupiah terhadap USD;

• Saat ini AALI diperdagangkan pada rentang PER rata‐rata 5 tahun (24,5x) dankami merekomendasikan BUY untuk AALI dengan TP Rp 15,000/saham.

• Risiko investasi: 1.Usia tanaman perkebunan (Rata‐rata berumur 21 tahun),2. Cuaca yang kurang mendukung, dan 3. Melemahnya harga CPO.

Interim Financial Result

1H18 1H19 YoY FY19F % cover 1Q19 2Q19 QoQ

P/L (In Rp billion)

Revenue 9,021        8,526      ‐5.5% 16,640      51% 4,233         4,294        1.4%

Cost of revenue (7,370)      (7,797)    5.8% (14,316)     54% (3,900)       (3,897)       ‐0.1%

Gross profit 1,651        729          ‐55.8% 2,324         31% 333             396             18.8%

Operating Expense (565)           (586)         3.8% (1,248)        47% (299)            (287)           ‐3.9%

Operating profit 1,087        143          ‐86.8% 1,076         13% 34                109             223.6%

Net Profit 784            44             ‐94.4% 553              8% 37                6                   ‐83.2%

Profitability

Gross margin 18.3% 8.6% 14.0% 7.9% 9.2%

EBIT margin 12.0% 1.7% 6.5% 0.8% 2.5%

Net margin 8.7% 0.5% 3.3% 0.9% 0.1%

Source: Company data, Bloomberg and Lotus Andalan Research

Financial Summary

(billion Rp) 2017A 2018A 2019F 2020F 2021F

Revenue 17,306     19,084   16,640     19,318      19,392      

EBITDA 4,119        3,457      2,296        3,370         3,107         

Net profit 2,070        1,521      553            1,267         1,024         

EPS (Rp) 1,023        747          273            624              504             

PER (x) 10.22        13.98      38.34        16.74         20.73         

PBV (x) 1.32           1.27         1.27           1.22            1.19            

EV/EBITDA (x) 6.87           8.47         12.06        8.42            9.06            

Dividend yield (%) 4.14           3.47         2.47           1.30            2.14            

RoE (%) 11.35        8.01         2.92           6.40            5.05            

Source: Company data, Bloomberg dan Lotus Andalan Research

 ‐

 10.00

 20.00

 30.00

 40.00

 50.00

 60.00

Jan‐14

Mar‐14

May‐14

Jul‐14

Sep‐14

Nov‐14

Jan‐15

Mar‐15

May‐15

Jul‐15

Sep‐15

Nov‐15

Jan‐16

Mar‐16

May‐16

Jul‐16

Sep‐16

Nov‐16

Jan‐17

Mar‐17

May‐17

Jul‐17

Sep‐17

Nov‐17

Jan‐18

Mar‐18

May‐18

Jul‐18

Sep‐18

Nov‐18

Jan‐19

Mar‐19

May‐19

Jul‐19

Sep‐19

Nov‐19

Fwd PER Band (x)

PER Average Avg + stdevAvg ‐ stdev Avg + 2 stdev Avg ‐ 2 stdev

35.32x

25.10x

4.65x

14.87x

45.54x

Page 31: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

PT London Sumatra Tbk ‐ BUY  (TP Rp 1.550,‐)

31

• Fokus LSIP dengan pure upstream bisnis menyebabkan tingkatprofitabilitas LSIP menjadi yang tertinggi dibanding perusahaan laindalam cakupan analisa kami;

• Kami memproyeksikan pendapatan LSIP di 2020F tumbuh +9,6% YoYmenjadi Rp 4,29 triliun sejalan dengan meningkatnya volume penjualan,dengan harga jual rata‐rata menguat di Rp 8.245/kg (+12% YoY).

• LSIP tidak berencana untuk untuk melakukan pencairan hutang dalambeberapa tahun ke depan. Menjadikan perusahaan dengan fundamentalbaik yaitu, cleanest balance sheet dengan zero debt level.

• Beberapa katalis diatas membuat marjin keuntungan LSIP relatif stabil.Saat ini LSIP diperdagangkan pada rentang PER rata‐rata 5 tahun – 1stdev (21,6x). Kami merekomendasikan BUY dengan TP Rp 1.550/saham.

• Resiko investasi: 1.) Kondisi cuaca yang kurang mendukung, 2.) HargaCPO yang dibawah estimasi.

Interim Financial Result

1H18 1H19 YoY FY19F % cover 1Q19 2Q19 QoQ

P/L (In Rp billion)

Revenue 1,763             1,596          ‐9.5% 3,922             41% 928               668         ‐28.0%

Cost of revenue (1,367)            (1,420)         3.8% (3,497)           41% (792)              (628)        ‐20.8%

Gross profit 396                  176               ‐55.6% 426                 41% 136               40            ‐70.6%

Operating Expense (159)                (188)             18.2% 397                 ‐47% (98)                 (91)           ‐7.4%

Operating profit 254                  (19)                ‐107.3% 28                    ‐65% 50                  (69)           ‐236.9%

Net Profit 224                  10                  ‐95.3% 79                    13% 37                  (26)           ‐171.6%

Profitability

Gross margin 22.5% 11.0% 10.8% 14.6% 6.0%

EBIT margin 14.4% ‐1.2% 0.7% 5.4% ‐10.3%

Net margin 12.7% 0.7% 2.0% 4.0% ‐4.0%

Source: Company data, Bloomberg and Lotus Andalan Research

Financial Summary

(billion Rp) 2017A 2018A 2019F 2020F 2021F

Revenue 4,738             4,020          3,922             4,297             4,389         

EBITDA 1,319             684               427                 675                 672              

Net profit 733                  329               79                    266                 277              

EPS (Rp) 108                  48                  12                    39                    41                 

PER (x) 10.98             24.43          98.33             30.27             29.08         

PBV (x) 1.00                0.98             0.99                0.97                0.95            

EV/EBITDA (x) 4.97                9.54             14.88             8.86                8.53            

Dividend yield (%) 2.92                3.75             2.01                0.39                1.30            

RoE (%) 8.91                3.95             0.96                3.13                3.20            

Source: Company data, Bloomberg dan Lotus Andalan Research

0

10

20

30

40

50

60

70

Jan‐14

Mar‐14

May‐14

Jul‐14

Sep‐14

Nov‐14

Jan‐15

Mar‐15

May‐15

Jul‐15

Sep‐15

Nov‐15

Jan‐16

Mar‐16

May‐16

Jul‐16

Sep‐16

Nov‐16

Jan‐17

Mar‐17

May‐17

Jul‐17

Sep‐17

Nov‐17

Jan‐18

Mar‐18

May‐18

Jul‐18

Sep‐18

Nov‐18

Jan‐19

Mar‐19

May‐19

Jul‐19

Sep‐19

Nov‐19

Fwd PER Band (x)

PER Average Avg + stdevAvg ‐ stdev Avg + 2 stdev Avg ‐ 2 stdev

42.9x

32.1x

10.5x

21.3x

53.4x

Page 32: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

PT Salim Invomas Tbk ‐ BUY (TP Rp 465,‐)

32

• Hingga 9M19, SIMP mencatatkan penurunan laba operasi pada divisiCPO sebesar ‐3.8% YoY dan Divisi EOF tumbuh +5,1% YoY, sehingga OPMpada divisi perkebunan melemah ‐3,78% sedangkan OPMMinyak Nabatisebesar tumbuh +12% .

• Kami memproyeksikan pendapatan SIMP di 2020F tumbuh +10.3% YoYmenjadi Rp 15,6 triliun sejalan dengan meningkatnya volume penjualan,dengan harga jual rata‐rata menguat di Rp 8.124/kg (+9.1% YoY).

• SIMP diuntungkan dengan merek dagang Bimoli yang relatif kuat dipasar dan mampu membukukan marjin lebih tinggi ~ 3% diantara peers‐nya. Kami menilai positif lini bisnis SIMP dengan estimasi Produksi TBSdan CPO berpeluang tumbuh ~10% YoY menjadi 1.4 juta ton.

• Harga saham SIMP terkoreksi sebesar 16% secara YTD sehinggamerefleksikan potensi kenaikan 19%. Merekomendasikan BUY denganTP Rp 465/saham.

• Resiko investasi: 1.) Kondisi cuaca yang kurang mendukung, 2.) HargaCPO yang dibawah estimasi.

(Rp billion) 2 0 17 A 2 0 18 A 2 0 19 F 2 0 2 0 F 2 0 2 1F

Revenue 15,827 15,214 14,162 15,616 18,120

EBITDA 3,114 2,758 2,293 2,620 2,980

Net profit 511 350 (7) 111 226

EPS (Rp) 32 22 (0.42) 7 14

PER (x) 10.83 15.83 (843.08) 49.93 24.54

PBV (x) 0.37 0.37 0.37 0.37 0.36

EV/EBITDA (x) 1.78 2.01 2.42 2.12 1.86

Dividend Yield (%) 3.14 3.71 4.29 4.57 4.86

Financial Summary

Source: Company dat a and Lot us Andalan Research

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Jan‐14

Mar‐14

May‐14

Jul‐1

4Sep‐14

Nov‐14

Jan‐15

Mar‐15

May‐15

Jul‐1

5Sep‐15

Nov‐15

Jan‐16

Mar‐16

May‐16

Jul‐1

6Sep‐16

Nov‐16

Jan‐17

Mar‐17

May‐17

Jul‐1

7Sep‐17

Nov‐17

Jan‐18

Mar‐18

May‐18

Jul‐1

8Sep‐18

Nov‐18

Jan‐19

Mar‐19

May‐19

Jul‐1

9Sep‐19

Nov‐19

Fwd PER Band (x)

PER Average Avg + stdev Avg ‐ stdev Avg + 2 stdev Avg ‐ 2 stdev

27.8x

19.9x

4.1x

27.8x

35.8x

Interim Financial Result

9M18 9M19 YoY FY19F Coverage 2Q19 3Q19 QoQ

 P/L (In US$ million) 

 Revenue  10,261            10,095       23.0% 14,162       71.3% 3,143               3,593               14.3%

 Cost of revenue  (8,400)             (8,775)        29.9% 11,329       ‐77.5% (2,942)              (2,966)             0.8%

 Gross profit  1,862               1,320          ‐5.0% 2,833          46.6% 202                    627                   210.8%

 Operating Expense  (1,039)             (1,090)        25.2% 1,929          ‐56.5% (368)                  (392)                  6.4%

 Operating profit  880                   177              ‐36.2% 905              19.6% (180)                  183                   ‐202.0%

 Net Profit  85                      (470)             ‐11.1% (7)                   na (392)                  (47)                     ‐88.1%

 Profitability 

 Gross margin  18.1% 13.1% 20.0% 6.4% 17.4%

 EBIT margin  8.6% 1.8% 6.4% ‐5.7% 5.1%

 Net margin  0.8% ‐4.7% 0.0% ‐12.5% ‐1.3%

Source: Company data and Lotus Andalan Research

Page 33: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

Sektoral Consumer Staples – OVERWEIGHT

33

• Kami estimasikan perekonomian Indonesia berpeluang tumbuh menjadi 5,3 % di 2020 didorong oleh: 1) manajemen makroekonomi yang lebihsolid; 2) permintaan domestik yang kuat seiring meningkatnya lapangan kerja; 3) kenaikan gaji PNS dan pensiunan sebesar 5%; 4) proyekpembangunan infrastruktur pemerintah; 5) inflasi relatif rendah dan 6) program KIS/KIP dan KJS/KJP bagi masyarakat kelas menengah ke bawah.Hingga 3Q19, BPS mencatat konsumsi rumah tangga tercatat 5,02% YoY tumbuh tipis dibandingkan 3Q18 di angka 5,01%;

• Sementara kenaikan anggaran perlindungan sosial 2020 sebesar 32,8% menjadi Rp 387,3 triliun dimana dana sosial PKH (Program KeluargaHarapan) naik dua kali lipat menjadi Rp 38 triliun akan meningkatkan konsumsi dari masyarakat berpenghasilan rendah dan berpeluangmenguntungkan emiten‐emiten di sektor konsumer staples;

• Kinerja emiten‐emiten konsumer staples dalam coverage kami relatif bervariasi hingga 9M19. Dari segi pertumbuhan laba bersih ROTI tumbuh diatas perkiraan yaitu +153,8%. Sedangkan ICBP dan GGRM tumbuh double digit menguat +12,4% YoY dan 20,4%% YoY;

• Disisi lain, pelemahan rupiah terhadap US$ serta kenaikan harga sejumlah bahan baku seperti gandum yang menekan marjin sejumlah emiten di2018 akan berbalik arah merespon penguatan Rupiah di 2019 untuk kemudian stabil di 2020;

• OVERWEIGHT rating. Top pick: ICBP (BUY‐ Rp 15.000,‐), ROTI (BUY– TP Rp 1.700,‐), UNVR (NEUTRAL Rp 46.500,‐), GGRM (BUY, TP Rp 60.900,‐).

Indeks Harga Konsumen (CPI) 

Sumber: Bloomberg, Lotus Andalan Research

Alokasi Perlindungan Sosial

Sumber: Nielsen Market Data, Lotus Andalan Research

115

120

125

130

135

140

145

0.00%0.50%1.00%1.50%2.00%2.50%3.00%3.50%4.00%4.50%5.00%

1/1/20

16

3/1/20

16

5/1/20

16

7/1/20

16

9/1/20

16

11/1/201

6

1/1/20

17

3/1/20

17

5/1/20

17

7/1/20

17

9/1/20

17

11/1/201

7

1/1/20

18

3/1/20

18

5/1/20

18

7/1/20

18

9/1/20

18

11/1/201

8

1/1/20

19

3/1/20

19

5/1/20

19

7/1/20

19

9/1/20

19

Indeks Harga Konsumen Inflasi0

50

100

150

200

250

300

350

400

2016 2017 2018 2019F 2020F

Page 34: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

PT Unilever Tbk – NEUTRAL (TP – Rp 46.500,‐)

34

• Sepanjang 9M19, laba bersih UNVR sebesar Rp 5,52 triliun tumbuh 5,9% YoYdengan marjin kotor relatif stabil di level 50,8% dan marjin EBIT yang sedikitlebih rendah menjadi 23,3% seiring peningkatan biaya operasional yang naik+17% YoY;

• Di 2020F, kami memperkirakan pertumbuhan penjualan dan EBIT sebesarmasing‐masing 7,0% dan 9,1% pada tahun 2020 sejalan dengan pandangankami bahwa situasi di industri akan membaik di tahun depan;

• Dalam jangka panjang kami masih meyakini prospek positif perusahaanseiring track record yang solid selama ini dimana perusahaan terusmengembangkan kekuatan inovasi dan strategi bisnis berbasis sustainabilitysebagai penopang pertumbuhan di tengah‐tengah kompetisi ketat;

• NEUTRAL dengan target harga Rp 46.500. Besarnya dividen dengan payoutratio dan ROE sekitar 100% serta aksi korporasi stock split 1:5 merupakandaya tarik saham ini.

• Resiko investasi: 1) Depresiasi rupiah mengingat besarnya kebutuhan imporbahan bakun; 2) Pertumbuhan sektor konsumsi yang melambat.

Interim Financial Result                         

   9M18    9M19   YoY   FY19F Cons  % cover   2Q19    3Q19    QoQ  

P/L (In Rp billion)                          Revenue  31,531  32,361  2.6%  42,596  76%  10,793  10,904  1.0% 

Cost of revenue  (15,710)  (15,923)  1.4%  (21,386)  74%  (5,145)  (5,420)  5.3% 

Gross profit  15,821  16,438  3.9%  21,981  77%  5,647  5,484  ‐2.9% 

Operating expense  (8,770)  (8,913)  1.6%  (12,072)  78%  (2,988)  (2,983)  ‐0.2% 

Operating profit  9,895  7,527  ‐23.9%  10,854  77%  2,693  2,504  ‐7.0% 

Net Profit  7,285  5,510  ‐24.4%  7,289  76%  1,948  1,813  ‐7.0% 

Core Net Profit  5,203  5,510  5.9%  7,289  76%  1,948  1,813  ‐6.9% 

         

Profitability          

Gross margin   50.2%  50.8%    51.7%  52.3%  50.3% EBIT margin   31.4%  23.3%    25.5%  25.0%  23.0% Net margin   23.1%  17.0%    17.1%  18.0%  16.6% 

Core Net Margin   16.5%  17.0%    17.1%  18.0%  16.6% 

 30.00

 35.00

 40.00

 45.00

 50.00

 55.00

 60.00

 65.00

Jan‐14

Mar‐14

May‐14

Jul‐1

4Sep‐14

Nov‐14

Jan‐15

Mar‐15

May‐15

Jul‐1

5Sep‐15

Nov‐15

Jan‐16

Mar‐16

May‐16

Jul‐1

6Sep‐16

Nov‐16

Jan‐17

Mar‐17

May‐17

Jul‐1

7Sep‐17

Nov‐17

Jan‐18

Mar‐18

May‐18

Jul‐1

8Sep‐18

Nov‐18

Jan‐19

Mar‐19

May‐19

Jul‐1

9Sep‐19

Nov‐19

Fwd PER Band (x)

PER Average Avg + stdevAvg ‐ stdev Avg + 2 stdev Avg ‐ 2 stdev

51.9x

46.8x

36.7x

41.7x

56.9x

Financial Summary(billion Rp) 2017A 2018A 2019F 2020F 2021FRevenue 35,607              38,413           42,596              45,186           48,729     EBITDA 6,553                 6,746              10,589              10,954           12,159     Net profit 3,797                 4,576              7,239                 7,411              8,239        EPS (Rp) 918                     917                  949                      971                  1,080        PER (x) 44.91                 44.96              43.45                 42.44              38.18        BVPS (Rp) 617                     678                  993                      820                  899             EV/EBITDA (x) 16.69                 16.20              14.48                 13.21              11.97        Dividend yield (%) 2.04                    2.03                 2.51                    1.99                 2.04           RoE (%) 135.40              120.21           115.75              108.02           101.30     Source: Company data, Bloomberg dan Lotus Andalan Research

Page 35: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

PT Indofood CBP Tbk – BUY (TP ‐ Rp 15.000,‐)

35

• Penjualan dan laba bersih ICBP di 9M19 tercatat tumbuh masing‐masing+11,2% YoY dan +11,5% YoY, didorong konsumsi masyarakat yang lebihkuat dengan cairnya bantuan sosial pemerintah melalui program PKH danpeluncuran produk baru seperti Indomie Goreng Ayam Geprek dan MieAceh;

• Marjin laba kotor naik 162 bps YoY ke 35,1%, terutama karena bebanbahan baku yang berhasil ditekan seperti terigu, gula dan susu skim, sertakenaikan ASP mie instan di awal tahun;

• Penjualan ICBP di 2020 kami perkirakan masih terus akan menguatterutama didorong kebijakan pemerintah yang fokus pada kesejahteraanrakyat demi menggenjot konsumsi;

• ICBP diuntungkan dengan konsumen yang loyal khususnya untuk mieinstan dan tidak begitu sensitif terhadap kenaikan harga;

• BUY dengan TP Rp 15,000/saham.

Interim Financial Result

9M18 9M19 YoY FY19F Cons % cover 2Q19 3Q19

P/L (In Rp billion)

Revenue 29,478                           32,790            11.2% 42,295                     78% 10,874             10,660                

Cost of revenue (19,886)                          (21,531)          8.3% (28,411)                   76% (7,151)               (6,913)                 

Gross profit 9,591                              11,258            17.4% 13,884                     81% 3,724                3,746                   

Operating Expense (5,539)                             (5,586)             0.8% (6,980)                      80% (1,872)               (1,854)                 

Operating profit 4,052                              5,672               40.0% 6,904                        82% 1,928                1,893                   

Net Profit 3,484                              3,886               11.5% 4,972                        78% 1,238                1,311                   

Profitability

Gross margin 32.5% 34.3% 32.8% 34.2% 35.1%

EBIT margin 13.7% 17.3% 16.3% 17.7% 17.8%

Net margin 11.8% 11.8% 11.8% 11.4% 12.3%

Source: Company data, Bloomberg and Lotus Andalan Research

Financial Summary(billion Rp) 2017A 2018A 2019F Cons 2020F Cons 2021F ConsRevenue 35,607            38,413            42,295            45,647            49,328           EBITDA 6,553               6,746               7,990               8,655               9,588              Net profit 3,797               4,576               4,972               5,403               5,948              EPS (Rp) 326                   392                   425                   461                   509                  PER (x) 36.81               30.61               28.22               26.00               23.58              BVPS (Rp) 1,678               1,854               2,024               2,157               2,356              PBV (x) 7.15                  6.47                  5.93                  5.56                  5.09                 EV/EBITDA (x) 20.69               20.09               16.97               15.66               14.14              Dividend yield (%) 1.35                  1.63                  1.79                  1.97                  2.13                 RoE (%) 19.41               21.17               21.30               20.86               20.56              Source: Company data, Bloomberg dan Lotus Andalan Research

 5.00

 10.00

 15.00

 20.00

 25.00

 30.00

Jan‐14

Mar‐14

May‐14

Jul‐1

4Sep‐14

Nov‐14

Jan‐15

Mar‐15

May‐15

Jul‐1

5Sep‐15

Nov‐15

Jan‐16

Mar‐16

May‐16

Jul‐1

6Sep‐16

Nov‐16

Jan‐17

Mar‐17

May‐17

Jul‐1

7Sep‐17

Nov‐17

Jan‐18

Mar‐18

May‐18

Jul‐1

8Sep‐18

Nov‐18

Jan‐19

Mar‐19

May‐19

Jul‐ 1

9Sep‐19

Nov‐19

Fwd PER Band (x)

PER Average Avg + stdevAvg ‐ stdev Avg + 2 stdev Avg ‐ 2 stdev

23.3x

17.8x

6.9x

12.4x

28.7x

Page 36: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

PT Nippon Indosari Tbk – BUY (TP ‐ Rp 1.700,‐)

36

• Hingga 9M19 ROTI mencatat penjualan sebesar Rp 2,46 triliun, tumbuh24,0% YoY, didukung oleh permintaan yang kuat baik di MT dan GT diIndonesia dan Filipina sejalan dengan ekspansi outlet distribusi di keduanegara.

• Kami estimasikan NPM di 2020 tumbuh seiring harga terigu yang lebihrendah mengikuti peningkatan panen dan Rupiah yang cenderung stabil.NPM kami estimasikan di level 9,4%. (vs 2019F: 6,7% dan 2018: 6,2%);

• Untuk ekspansi, ROTI berfokus pada pembangunan 2 pabrik baru diKalimantan dan Pekanbaru yang beroperasi pada 2020. Hal ini berpeluangmenurunkan biaya transportasi ~8% YoY di 2020. (vs 1H19 di level 9,5% )dan berpotensi turun menjadi 7% pada 2021;

• ROTI saat ini sedang meninjau kebijakan kenaikan harga musiman tahunanyang rata‐rata di 5%‐6% (dalam 3 tahun terakhir sebesar 8%‐9%), kamimelihat ini merupakan langkah yang cukup beresiko, khusunya untuksegmen pelanggan B&C yang sangat sensitif terhadap kenaikan harga.

• Saat ini ROTI diperdagangkan pada – 1 stdev di 29.0 x fwd PE rata‐rata 5tahun. BUY TP Rp1,700 saham.

Interim Financial Result                            9M18  9M19  YoY  FY19F  Coverage  2Q19  3Q19  QoQ 

 P/L (In Rp billion)     Revenue  1,985.2  2,462.6  24.0%  3,268.6  75.3%  795.5  875.4  10.0% 

Cost of revenue  933.8  1,097.0  17.5%  1,513.3  72.5%  361.3  375.9  4.0% 

Gross profit  1,051.4  1,365.6  29.9%  1,755.2  77.8%  434.2  499.5  15.0% 

Operating expense  978.4  1,158.9  18.4%  1,470.7  78.8%  400.3  404.3  1.0% 

Operating profit  73.0  206.7  183.1%  284.5  72.7%  33.8  95.2  181.4% 

Net Profit  102.9  211.7  105.8%  219.4  96.5%  36.6  110.3  201.3% 

   Profitability      Gross margin   53.0%  55.5%  53.7%  54.6%  57.1% 

 EBIT margin   3.7%  8.4%    53.7%  54.6%  57.1% 

 Net margin   5.2%  8.6%    6.7%  4.6%  12.6% 

Source: Company data and Lotus Andalan Research                       

Financial Summary (Rp billion)   2017A    2018A   2019F  2020F  2021FRevenue  2,491  2,767  3,319  3,933  4,348EBITDA  378  326  510  592  700Net profit  146  173  277  379  480EPS (Rp)  28  28  45  61  78PER (x)  46.8  46.4  29.0  21.1  16.7BVPS (Rp)  517  447  488  538  600PBV (x)  2.5  2.9  2.7  2.4  2.2EV/EBITDA (x)  16.0  22.9  14.4  12.2  9.9Dividend yield (%)  1.02  0.45  0.54  0.86  1.17RoE (%)  7.15  6.29  9.56  11.94  13.65

 

Source: Company data and Lotus Andalan Research 

0

10

20

30

40

50

60

70

Jan‐14

Apr‐14

Jul‐1

4Oct‐14

Jan‐15

Apr‐15

Jul‐1

5Oct‐15

Jan‐16

Apr‐16

Jul‐1

6Oct‐16

Jan‐17

Apr‐17

Jul‐1

7Oct‐17

Jan‐18

Apr‐18

Jul‐1

8Oct‐18

Jan‐19

Apr‐19

Jul‐1

9Oct‐19

Fwd PER Band (x)

PER Average Avg + stdev

Avg ‐ stdev Avg + 2 stdev Avg ‐ 2 stdev

44.5x

34.0x

12.8x

23.4x

55.1x

Page 37: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

PT Gudang Garam Tbk – BUY (TP ‐ Rp 60.900,‐)

37

• Sepanjang 9M19, GGRM mencatat penjualan tumbuh 16,9% YoY mencapaisenilai Rp 81,7 triliun (vs Rp 69,9 triliun di 9M18) sedangkan laba bersihperseroan naik 25,7% YoY mencapai Rp 7,2 triliun (vs Rp 5,8 triliun di 9M18);

• Marjin laba kotor perseroan di 1H19 turun 30 bps YoY berada di level 19,3%terutama karena bauran penjualan, dimana konsumen banyak beralih keproduk SKM Full Flavor (harganya lebih murah dari SKM LTLN).

• Awal bulan Mei, perseroan menaikkan harga rata‐rata 1,5%‐3,6%, pertamakali sejak September 2018, terutama didukung oleh pertumbuhan volumeperseroan sepanjang 2 kuartal terakhir yang cukup kuat.

• Key downside risk: 1) Kenaikan cukai yang lebih tinggi dari perkiraan; 2) Risikoregulasi (aturan iklan yang lebih ketat); 3) Kompetisi yang semakin ketat; 4)Risiko makroekonomi yang tumbuh melambat.

• Harga saham GGRM sudah terdiskon cukup dalam (‐38% YTD 2019 dan ‐45%dari harga tertinggi tahun ini) sehingga ditransaksikan di bawah fwd PE rata‐rata 5 tahun – 2 stdev 11,84x. BUY dengan TP Rp 60.900,‐ (potensi kenaikan17%)

Financial Summary(billion Rp) 2017A 2018A 2019F Cons 2020F Cons 2021F ConsRevenue 83,306            95,708            109,075         114,809         125,442        EBITDA 13,363            13,358            15,823            14,831            16,343           Net profit 7,754               7,792               9,692               8,913               9,861              EPS (Rp) 4,030               4,050               5,010               4,638               5,140              PER (x) 12.91               12.85               10.38               11.22               10.12              BVPS (Rp) 21,917            23,457            25,737            27,445            29,750           PBV (x) 2.37                  2.22                  2.02                  1.90                  1.75                 EV/EBITDA (x) 7.89                  7.90                  6.67                  7.11                  6.45                 Dividend yield (%) 5.00                  4.73                  5.23                  5.32                  5.22                 RoE (%) 18.39               17.26               20.16               17.25               18.05              Source: Company data, Bloomberg dan Lotus Andalan Research

Interim Financial Result9M18 9M19 YoY FY19F Cons % cover 2Q19 3Q19 QoQ

P/L (In Rp billion)Revenue 69,889            81,721            16.9% 109,075         75% 26,548            28,976            9.1%Cost of revenue 56,179            65,984            17.5% 87,273            76% 21,509            23,197            7.8%Gross profit 13,710            15,737            14.8% 21,802            72% 5,039               5,779               14.7%Operating Expense 5,508               5,765               4.7% 8,088               71% 2,412               1,714               ‐29.0%Operating profit 8,203               9,973               21.6% 13,714            73% 2,627               4,065               54.7%EBITDA 9,834               11,744            19.4% 15,823            74% 3,208               4,672               45.6%Net Profit 5,761               7,243               25.7% 9,692               75% 1,926               2,962               53.8%

ProfitabilityGross margin 19.6% 19.3% 20.0% 19.0% 19.9%EBIT margin 11.7% 12.2% 12.6% 9.9% 14.0%EBITDA margin 14.1% 14.4% 14.5% 12.1% 16.1%Net margin 8.2% 8.9% 8.9% 7.3% 10.2%

Source: Company data, Bloomberg and Lotus Andalan Research

 10.0

 12.0

 14.0

 16.0

 18.0

 20.0

 22.0

 24.0

Jan‐14

Mar‐14

May‐14

Jul‐1

4Sep‐14

Nov‐14

Jan‐15

Mar‐15

May‐15

Jul‐1

5Sep‐15

Nov‐15

Jan‐16

Mar‐16

May‐16

Jul‐1

6Sep‐16

Nov‐16

Jan‐17

Mar‐17

May‐17

Jul‐1

7Sep‐17

Nov‐17

Jan‐18

Mar‐18

May‐18

Jul‐1

8Sep‐18

Nov‐18

Jan‐19

Mar‐19

May‐19

Jul‐ 1

9Sep‐19

Nov‐19

Fwd PER Band (x)

PER Average Avg + stdevAvg ‐ stdev Avg + 2 stdev Avg ‐ 2 stdev

21.44x

19.04x

16.64x

14.24x

11.84

Page 38: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

Sektoral Ritel ‐ OVERWEIGHT

38

• Penyaluran bantuan seperti program keluarga harapan (PKH) di 2019 yang naik 100% YoY berkontribusi positif untuk sektor peritel khususnyamenengah ke bawah. Konsumsi rumah tangga secara garis besar terus tumbuh hingga 9M19 sebesar 8,43% YoY (3Q19: +3,97% QoQ). Kami melihatkonsumsi rumah tangga berpeluang tumbuh hingga 2020;

• Di 2020, pertumbuhan ekonomi diperkirakan di atas 5%. Hal ini sejalan dengan adanya konsumsi tambahan dalam mengejar angka pertumbuhanekonomi. Di sisi lain, BI juga memperkirakan konsumsi rumah tangga cenderung berlanjut di 2H19. Hal itu ditandai dengan indeks keyakinanKonsumen di bulan November 2019 masih berada pada level optimis (>100) sebesar 124,2.

• Pemerintah menargetkan pada tahun 2020 nilai bisnis e‐commerce retail di Indonesia akan mencapai US$ 130 miliar. Penjualan e‐commerce globaldiperkirakan akan terus tumbuh pesat hingga US$ 4 triliun. Adapun di 2018, Riset Google dan Temasek menyatakan Gross Merchandise Value (GMV)e‐commerce di Indonesia diperkirakan mencapai US$ 12,2 miliar, tertinggi di Asia Tenggara yang nilai totalnya mencapai US$ 23,2 miliar

• Sementara, pertumbuhan Same Store Sales Growth (SSSG) yang menguat memberikan peluang pertumbuhan untuk sektor ritel terutama pada NetProfit Margin (NPM). Kami masih melihat NPMmasih akan terus tumbuh di akhir tahun 2020.

• Sektor ritel merupakan sektor yang indirect competition; OVERWEIGHT rating. Top pick: MAPI (BUY, TP Rp 1.300) dan RALS (BUY, TP Rp 1.400)• Key risk: 1) Fluktuasi nilai tukar Rupiah; 2) Perkembangan perang dagang AS‐Tiongkok; 3) Melambatnya ekonomi global; 4) Rendahnya hargakomoditas; dan 5) Kompetisi semakin ketat.

Indeks Keyakinan Konsumen Upah Minimum Regional

115

120

125

130

135

140

145

0.00%0.50%1.00%1.50%2.00%2.50%3.00%3.50%4.00%4.50%5.00%

1/1/20

16

3/1/20

16

5/1/20

16

7/1/20

16

9/1/20

16

11/1/2016

1/1/20

17

3/1/20

17

5/1/20

17

7/1/20

17

9/1/20

17

11/1/2017

1/1/20

18

3/1/20

18

5/1/20

18

7/1/20

18

9/1/20

18

11/1/2018

1/1/20

19

3/1/20

19

5/1/20

19

7/1/20

19

9/1/20

19

Indeks Harga Konsumen Inflasi

0%

2%

4%

6%

8%

10%

12%

14%

2016 2017 2018 2019F 2020F

Upah Minimum Rata‐rata Inflasi

Page 39: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

PT Mitra Adiperkasa Tbk ‐ BUY (TP Rp 1.300,‐)

39

• Selama 3Q19, MAPI membukukan pendapatan Rp 208 miliar (‐55.4% YoY) dengantotal pendapatan di 9M19 menjadi Rp 813 miliar (+45.8% YoY). Kinerja tersebutinline dengan estimasi kami merefleksikan 74.8% dari kami dan 87.4% konsensus;

• Peningkatakan laba bersih di 9M19 lebih disebabkan oleh meningkatnya GPM+130 bps YoY, yang mana kami asumsikan oleh sales mix yang lebih baik. Untukkuartalan, GPM dan EBIT marjin melemah menjadi 45.8% (‐560 bps QoQ) dan 3.9%(‐480 bps QoQ) yang lebih dikarenakan oleh “lower seosonality” (vs 2Q19: Highbase);

• Tahun 2020F, perseroan menargetkan penambahan area hingga 60.000‐75.000m2 yang sebagian besar dialokasikan untuk specialty stores serta mengakuisisibeberapa brand baru. SSSG diperkirakan mencapai 5% dengan pertumbuhanpenjualan tumbuh 18% YoY;

• Saat ini MAPI diperdagangkan pada fwd PE rata‐rata 5 tahun di ‐1stdev (11.9x)Maintain BUY, TP Rp 1.300/ saham;

• Resiko investasi meliputi: 1) Berlanjutnya depresiasi Rupiah; 2) Pertumbuhanekonomi Indonesia tidak sesuai dengan ekspektasi; 3) Masuknya peritel asingsehingga memperketat kompetisi yang ada.

Interim Financial Result9M18 9M19 YoY FY19F Coverage 2Q19 3Q19 QoQ

 P/L (In Rp billion)  Revenue 13,828 15,410 11.4% 21,773 70.8% 5,337 5,393 1.1%

Cost of revenue 7,355 8,000 8.8% 11,326 70.6% 2,595 2,922 12.6%

Gross profit 6,472 7,410 14.5% 10,447 70.9% 2,741 2,471 - 9.9%

Operating expense 5,411 6,068 12.1% 8,704 69.7% 1,786 2,372 32.8%

Operating profit 1,062 1,342 26.4% 1,742 77.0% 683 372 - 45.4%

Net Profit 558 813 45.8% 1,087 74.8% 466 208 - 55.4%

 Profitability  Gross margin 46.8% 48.1% 48.0% 51.4% 45.8%

EBIT margin 7.7% 8.7% 8.0% 12.8% 6.9%

Net margin 4.0% 5.3% 5.0% 8.7% 3.9%

Source: Company dat a and Lot us Andalan Research

5

10

15

20

25

30

Jan‐14

Mar‐14

May‐14

Jul‐1

4Sep‐14

Nov‐14

Jan‐15

Mar‐15

May‐15

Jul‐1

5Sep‐15

Nov‐15

Jan‐16

Mar‐16

May‐16

Jul‐1

6Sep‐16

Nov‐16

Jan‐17

Mar‐17

May‐17

Jul‐1

7Sep‐17

Nov‐17

Jan‐18

Mar‐18

May‐18

Jul‐1

8Sep‐18

Nov‐18

Jan‐19

Mar‐19

May‐19

Jul‐ 1

9Sep‐19

Nov‐19

PER Average Avg + stdevAvg ‐ stdev Avg + 2 stdev Avg ‐ 2 stdev

26.8x

17.8x

22.3x

13.3x

8.8x

Fwd PER Band (x)

Financial Summary(Rp million) 2 0 17 A 2 0 18 A 2 0 19 F 2 0 2 0 F 2 0 2 1F

Revenue 16,305.7 18,921.1 22,066.8 24,595.1 25,896.6

EBITDA 1,807.2 2,274.5 2,599.9 2,975.5 3,018.9

Net profit 334.7 735.8 1,153.9 1,571.6 1,655.2

EPS (Rp) 20 44 70 95 100

PER (x) 50.40 22.92 14.62 10.73 10.19

BVPS (Rp) 256.54 366.58 425.34 506.67 588.66

PBV (x) 3.98 2.78 2.40 2.01 1.73

EV/EBITDA (x) 9.75 7.35 6.23 5.01 4.70

Dividend yield (%) 0.25 0.39 0.86 1.35 1.84

RoE (%) 8.99 14.28 17.62 20.39 18.28

Source: Company dat a and Lot us Andalan Research

Page 40: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (BUY ‐ TP Rp 1.400,‐)

40

• Pada 3Q19, RALS membukukan pendapatan Rp 937 miliar (‐29% YoY) dengantotal pendapatan di 9M19 mencapai Rp 4,4 triliun (‐2.0% YoY). Hal ini sejalandengan pelemahan SSSG hingga 9M19. Untuk bottom line, peningkatakan lababersih di 9M19 lebih disesabkan oleh efisiensi biaya operasional. Pencapaianpendapatan dan laba bersih tersebut merefleksikan 73% dan 101% untukestimasi di FY19.

• Setelah penutupan 18 gerai SPAR di 2018, RALS membukukan marjin kotormencapai 28% (vs 2018 25.7%), dengan kontribusi divisi supermarket mencapai8%. Kami estimasikan di 2019 dan 2020 divisi supermarket akan membukukanmarjin yang stabil dengan tingkat gross margin di level 8% (vs: FY18:7.3%)

• RALS diuntungkan dari sisi: eksposur terhadap nilai tukar Rupiah yang rendahserta kas internal yang cukup besar.

• Saat ini saham RALS diperdagangkan pada ‐1 Stdv atau fwd PER di 12,21x untuk2020F. Merekomendasikan BUY dengan TP sebesar Rp 1,400.

• Resiko rekomendasi, penetrasi e‐commerce yang lebih cepat dan hargakomoditas yang lebih rendah yang dapat membatasi daya beli konsumen.

Interim Result9M18 9M19 YoY FY19F % coverage 2Q19 3Q19 QoQ

 P/L (In Rp billion)  Revenue 4,517 4,426 - 2.0% 6,048 73% 2,443 937 - 62%

Cost of revenue (2,512) (2,425) - 3.5% (3,435) 71% (1,318) (505) - 62%

Gross profit 2,005 2,002 - 0.2% 2,614 77% 1,125 432 - 62%

Operating Expense (1,444) (1,441) - 0.2% (2,020) 71% (544) (469) - 14%

Operating profit 561 561 0.0% 594 94% 607 (62) - 110%

Net Profit 527 612 16.1% 607 101% 511 23 - 95%

 Profitability  Gross margin 44.4% 45.2% 43.2% 46.1% 46.1%

EBIT margin 12.4% 12.7% 9.8% 24.8% - 6.6%

Net margin 11.7% 13.8% 10.0% 20.9% 2.5%

Source: Company dat a and Lot us Andalan Research

Financial Summary(Rp billion) 2 0 17 A 2 0 18 A 2 0 19 F 2 0 2 0 F 2 0 2 1F

Gross sales 8,145.9 8,538.7 8,938.3 9,426.1 9,946.8

Revenue 5,622.7 5,739.6 6,048.4 6,310.3 6,658.9

EBITDA 560.5 782.3 811.6 843.0 898.3

Net profit 406.6 587.1 608.3 649.7 724.1

EPS (Rp) 60 87 90 97 108

PER (x) 19.51 13.51 13.04 12.21 10.95

BVPS (Rp) 519.77 569.32 600.95 637.74 681.90

PBV (x) 2.27 2.07 1.96 1.85 1.73

EV/EBITDA (x) 10.53 7.05 6.48 5.90 5.14

Dividend yield (%) 3.1% 3.4% 4.9% 5.1% 5.4%RoE (%) 11.90 16.04 15.46 15.60 16.32

Source: Company dat a and Lot us Andalan Research

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

30.0

Jan‐14

Mar‐14

May‐14

Jul‐1

4Sep‐14

Nov‐14

Jan‐15

Mar‐15

May‐15

Jul‐1

5Sep‐15

Nov‐15

Jan‐16

Mar‐16

May‐16

Jul‐1

6Sep‐16

Nov‐16

Jan‐17

Mar‐17

May‐17

Jul‐1

7Sep‐17

Nov‐17

Jan‐18

Mar‐18

May‐18

Jul‐1

8Sep‐18

Nov‐18

Jan‐19

Mar‐19

May‐19

Jul‐1

9Sep‐19

Nov‐19

PER Average Avg + stdevAvg ‐ stdev Avg + 2 stdev Avg ‐ 2 stdev

7.67x

21.04x

12.13x

16.59x

25.50x

Fwd PER Band (x)

Page 41: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

Sektoral Farmasi ‐ NEUTRAL

41

• Sektor farmasi merupakan sektor yang defensif terhadap kondisi ekonomi, namun profitabilitasnya sensitif terhadap nilai tukar rupiah mengingat 90%‐95%bahan baku farmasi dan 50% material kemasan obat masih impor;

• Program JKN pemerintah sejak awal 2014 merupakan katalis penting pertumbuhan sektor farmasi. Per akhir 2018, sekitar 216 juta penduduk Indonesiasudah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan dan target pemerintah untuk mengikutsertakan 95% populasi di tahun 2019 ini atau sekitar 260 jutapenduduk;

• BKPM mencatat terdapat 901 proyek penanaman modal asing di sektor kimia dan farmasi yang terealisasi sepanjang 9M18 dengan total nilai investasi US$1,51 miliar didorong oleh dikeluarkannya sektor farmasi dari daftar negatif investasi dan Paket Deregulasi Pemerintah X dan XI serta Inpres No.6/ 2016, yangmemungkinkan 100% kepemilikan asing pada manufaktur bahan baku farmasi dan mendukung pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan;

• GP Farmasi menyatakan pertumbuhan industri farmasi di Indonesia dalam dua tahun belakangan bahkan tidak mencapai 5% sebagai bagian dari dampakimplementasi BPJS Kesehatan dan kebijakan pemerintah melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) memasang harga serendah‐rendahnya untuk obat‐obatan yang dimasukkan dalam e‐katalog;

• Anggaran kesehatan dalam APBN tahun 2019 dialokasikan sebesar Rp 123,1 triliun, tumbuh 10,91% dari anggaran kesehatan dalam APBN 2018 senilai Rp111 triliun, yang ditujukan untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan serta penguatan penanganan stunting;

• Key risk: 1) Pelemahan nilai tukar rupiah; 2) Diterapkannya peraturan baru oleh Pemerintah Tiongkok, mengenai proteksi lingkungan terhadap industri kimia(berkurangnya pasokan bahan baku sehingga timbul kenaikan harga bahan baku); 3) Persaingan harga yang ketat di JKN; dan 4) Signifikannya defisit BPJSyang mencapai Rp 10,98 triliun per 2018;

• NEUTRAL rating. Top pick: KLBF (BUY TP Rp 1,800/ share).

Anggaran Kesehatan APBN 2019

Sumber: Kementrian Keuangan RI

Realisasi Target JKN (Juta)

Sumber: IMS Health, GP Farmasi, Lotus Andalan Research

0

50

100

150

200

250

300

350

2014 2015 2016 2017 2018 2019F 2020F

Page 42: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

PT Kalbe Farma Tbk ‐ NEUTRAL  (TP Rp 1.800,‐)

42

• KLBF membukukan laba bersih 9M19 sebesar Rp 1,9 triliun (+6,2% YoY).Pertumbuhan kinerja yang kuat didorong oleh efisiensi biaya, terutama dalampemasaran (‐3% YoY);

• GPM perseroan turun 190 bps YoY menjadi sebesar 46,6% terutama karena1) pelemahan nilai tukar Rupiah secara YoY; 2) penguatan harga minyakglobal di 1H19; 3) perubahan portofolio produk; 4) regulasi manufakturTiongkok sebagai supplier bahan baku utama perseroan; 5) kenaikan hargasusu skim bubuk dan 6) persaingan harga segmen obat resep unbrandedterkait dengan BPJS Kesehatan;

• NPM perseroan hanya mengalami koreksi 70 bps YoY, berkat penghasilanbunga yang tumbuh 30,5% YoY sejalan dengan posisi kas dan setara kas yanglebih tinggi secara YoY;

• Didukung oleh optimisme perbaikan daya beli masyarakat, perseroanmenargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 6%‐8% YoY, dengan marjinoperasi juga stabil di level 14,5%‐15,5%.

• Saat ini KLBF diperdangankan pada fwd PE 5 tahun terakhir di ‐1 stdv (25.9x)BUY dengan TP Rp 1.800/ lembar.

Interim Financial Result    9M18  9M19  YoY  FY19F  Coverage  2Q19  3Q19  QoQ  P/L (In Rp billion)      Revenue   15,678  16,827  7.3%  22,498.8  74.8% 5,813 5,648 ‐2.8% Cost of revenue   8,194  9,064  10.6%  11,908.7  76.1% 3,134 3,158 0.8% Gross profit   7,484  7,763  3.7%  10,590.0  73.3% 2,679 2,490 ‐7.1% Operating Expense   5,174  5,270  1.9%  7,139.9  73.8% 1,821 1,620 ‐11.0% Operating profit  

2,310  2,493  7.9%  3,450.2  72.3%  858  870  1.4%  Net Profit   1,804  1,916  6.2%  2,649.0  72.3% 663 657 ‐0.9%

          Profitability           Gross margin  

47.7%  46.1%    47.1%  46.1%  44.1%    EBIT margin   14.7%  14.8%    15.3%  14.8% 15.4% Net margin   0.0%  0.0%    0.0%  0.0% 0.0%

Source: Company data and Lotus Andalan Research  

(Rp billion) 20 17 A 20 18 A 2 0 19 F 20 2 0 F 2 0 21F

Revenue 20,182 21,074 22,499 24,034 25,793

EBITDA 3,562 3,639 3,720 4,072 4,467

Net profit 2,404 2,457 2,649 2,910 3,205

EPS (Rp) 51 52 57 62 68

PER (x) 32.37 31.67 29.37 26.74 24.28

BVPS (Rp) 296.41 326.28 357.28 393.34 433.31

PBV (x) 5.60 5.09 4.65 4.22 3.83

EV/EBITDA (x) 21.15 20.61 20.10 18.28 16.50

Dividend yield (%) 1.35 1.53 1.50 1.65 1.80

RoE (%) 18.24 16.84 16.53 16.54 16.54

Financial Summary

Source: Company dat a and Lot us Andalan Research

15.0

20.0

25.0

30.0

35.0

40.0

45.0

50.0

Jan‐14

Mar‐14

May‐14

Jul‐1

4Sep‐14

Nov‐14

Jan‐15

Mar‐15

May‐15

Jul‐1

5Sep‐15

Nov‐15

Jan‐16

Mar‐16

May‐16

Jul‐1

6Sep‐16

Nov‐16

Jan‐17

Mar‐17

May‐17

Jul‐1

7Sep‐17

Nov‐17

Jan‐18

Mar‐18

May‐18

Jul‐1

8Sep‐18

Nov‐18

Jan‐19

Mar‐19

May‐19

Jul‐ 1

9Sep‐19

Nov‐19

Fwd PER Band (x)

PER Average Avg + stdevAvg ‐ stdev Avg + 2 stdev Avg ‐ 2 stdev

42.04x

31.29x

36.67x

25.92x

20.55x

Page 43: OUTLOOK 2020 ETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL 2019_161219_YJ... · 2019-12-17 · 3 RingkasanPertimbangan Investasi Ekonomiglobal2019 diproyeksikantumbuh3,0% YoY Dalam publikasi World

Never invest in any ideas you can’t illustrate with a crayon

DISCLAIMER

This report has been prepared by PT. Lotus Andalan Sekuritas on behalf of itself and its affiliated companies and is provided for informationpurposes only. Under no circumstances is it to be used or considered as an offer to sell, or a solicitation of any offer to buy. This report has beenproduced independently and the forecasts, opinions, and expectations contained herein are entirely those of PT. Lotus Andalan Sekuritas.

While all reasonable care has been taken to ensure that information contained herein is not untrue or misleading at the time of publication, PT.Lotus Andalan Sekuritas makes no representation as to its accuracy or completeness and it should not be relied upon as such. This report isprovided solely for the information of clients of PT. Lotus Andalan Sekuritas who are expected to make their own investment decisions withoutreliance on this report. Neither PT Lotus Andalan Sekuritas nor any officer or employee of PT Lotus Andalan Sekuritas accept any liabilitywhatsoever for any direct or consequential loss arising from any use of this report or its contents. PT Lotus Andalan Sekuritas and/or personsconnected with it may have acted upon or used the information herein contained, or the research or analysis on which it is based, beforepublication.

Tim RisetTheodorus Ariel Kristian [email protected] L. Malik [email protected] Andriani Lestari [email protected]