our wings - cdn.indonesia-investments.com · savings movement, sagafest was held in form of futsal...

338
PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. Laporan Tahunan 2012 Annual Report Spreading Our Wings

Upload: vunhi

Post on 17-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.Laporan Tahunan 2012 Annual Report

Spreading Our Wings

PENGANTAR Preface

KILAS PERISTIWA DAN KEPEDULIAN PERUSAHAAN TAHUN 2012 2012 Events Highlights and Corporate Care

IKHTISAR KEUANGAN DAN SAHAM Financial and Stock Highlights

LAPORAN MANAJEMEN Management Report

PROFIL PERUSAHAAN Company ProfileProfil Perusahaan | Company ProfileVisi, Misi dan Nilai-Nilai Perusahaan | Vision, Mission and Company ValuesSekilas Bank Artha Graha Internasional | Bank Artha Graha Internasional in BriefStruktur Kepemilikan Saham | Shareholder Structure Bidang dan Kegiatan Usaha | Business Segment and ActivityStruktur Organisasi | Organization StructureProfil Dewan Komisaris | Profile of the Board of CommissionersProfil Direksi | Profile of the Board of DirectorsPejabat Eksekutif | Executive OfficersSumber Daya Manusia | Human ResourcesPencitraan atas Produk dan Layanan | Image of Product and ServicePenyaluran Dana | LendingTreasury dan Perbankan Internasional | Treasury and International BankingTeknologi Informasi | Information TechnologyKuasi Reorganisasi dan Penawaran Umum Terbatas IV | Quasy Reorganization and Limited Public Offering IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENManagement Analysis and Review

TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

STRATEGI DAN RENCANA KERJA 2013Strategy and Work Program 2013

INFORMASI PERUSAHAANCompany's Information

INFORMASI PEMEGANG SAHAMShareholders Information

PENGUNGKAPAN PERMODALAN SERTA PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BANKBank Capital, Risk Exposure and Risk Management Disclosure

LAPORAN KEUANGAN AUDITAudited Financial Report

1

2

9

13

21

222324262728303234353840424345

49

57

117

121

125

135

143

165

Daftar Isi Table of Contents

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 1Pengantar Preface

Spreading Our Wings

Tahun 2012 merupakan tahun konsolidasi bagi Bank Artha Graha Internasional. Berbagai strategi penguatan internal telah direalisasikan, diantaranya dengan peningkatan kualitas portofolio kredit serta penguatan struktur permodalan melalui Kuasi Reorganisasi dan Penawaran Umum Terbatas IV. Keberhasilan proses konsolidasi ini semakin memantapkan langkah Bank Artha Graha Internasional untuk pengembangan usaha di masa yang akan datang, sehingga dapat memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan.

2012 was the year of consolidation for Bank Artha Graha Internasional. Various internal reinforcement strategies have been realized, such as the quality of loan portfolio improvement and strengthening capital structure through the Quasy Reorganization and Limited Public Offering IV.

The success of this consolidation process will strengthen Bank Artha Graha Internasional development in the future, which will provide sustainable value for all stakeholders.

2 Kilas Peristiwa dan Kepedulian Perusahaan Tahun 2012 2012 Events Highlights and Corporate Care

1 Pebruari/February

Kilas Peristiwa dan Kepedulian Perusahaan Tahun 20122012 Events Highlights and Corporate Care

Januari

17 Januari. Bank Artha Graha Internasional dan Artha Graha Peduli bekerja sama dengan Dandim Serang, Banten, memberikan bantuan sembako kepada korban banjir Serang, Banten.

24 Januari. Artha Graha Peduli melalui kantor cabang Bank Artha Graha Internasional Surabaya berpartisipasi dalam kegiatan bakti sosial Divisi Infanteri Kostrad di Lumajang, Jawa Timur.

Pebruari

1 Pebruari. Penempatan kader Sumber Daya Manusia yang berasal dari Management Development Program (MDP) Kredit I yang dimulai pada 2011.

9 Pebruari. Penyelenggaraan kegiatan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Reward 2011 sebagai salah satu bentuk apresiasi Manajemen terhadap Wilayah Bank Artha Graha Internasional yang memiliki kontribusi terbesar dalam menyalurkan KPR pada 2011.

15 Pebruari. Pembukaan Kantor Kas Bank Artha Graha Internasional Bombana, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

17 Pebruari. Pembukaan Kantor Kas Bank Artha Graha Internasional Angata, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

January

17 January. Bank Artha Graha Internasional and Artha Graha Peduli worked together with the Military District Commander of Serang, Banten, in distributing aids of sembako (9 basic commodities) to the flood victims in Serang, Banten.

24 January. Artha Graha Peduli through Bank Artha Graha Internasional Surabaya Branch participated in the social activity arranged by Kostrad Infrantry Division in Lumajang, East Java.

February

1 February. Assignment of Human Resources cadres originating from Management Development Program (MDP) Credit I launched in 2011.

9 February. Implementation of Housing Loan Reward (KPR) 2011, representing one of the Management’s appreciations to Bank Artha Graha International Area with the biggest contribution in distributing KPR in 2011.

15 February. Opening of Bank Artha Graha Internasional Cash Office Bombana, South Konawe, Southeast Sulawesi.

17 February. Opening of Bank Artha Graha Internasional Cash Office Angata, South Konawe, Southeast Sulawesi.

17 Januari/January 24 Januari/January 9 Pebruari/February

15 Pebruari/February 17 Pebruari/February 27 Pebruari/February

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 3

27 Pebruari. Relokasi Kantor Cabang Pembantu Bank Artha Graha Internasional Hasanuddin, Makassar, ke Komplek Ruko Latimojong, Jl. Veteran No. F7, Makassar.

Maret

22-24 Maret. Bank Artha Graha Internasional berpartisipasi dalam acara Days of Law Career 2012 (DOLC) di Fakultas Hukum, Universitas Indonesia.

April

2 April. Apresiasi kepada jajaran frontliner pemenang ajang Service Excellent All Star Competition (SEASC) Bank Artha Graha Internasional 2012. 10 April. Kantor Cabang Bank Artha Graha Internasional Manado memberikan bantuan Artha Graha Peduli untuk renovasi gedung Korem 131/Santiago, Manado, Sulawesi Utara.

18 April. Pembukaan Kantor Kas Bank Artha Graha Internasional Karawang di Jl. Ahmad Yani No. 88, Karawang, Jawa Barat.

23 April. Peresmian jaringan kantor Bank Artha Graha Internasional ke-100 melalui pembukaan Kantor Kas Bank Artha Graha Internasional Tzu Chi di Komplek Gedung Buddha Tzu Chi, Jl. Pantai Indah Kapuk Boulevard, Jakarta Utara.

27 February. Relocation of Bank Artha Graha Internasional Hasanuddin Sub-branch, Makassar, to Latimojong Ruko Complex, Jl. Veteran No. F7, Makassar.

March

22-24 March. Bank Artha Graha Internasional joined in the program of Days of Law Career 2012 (DOLC) in the Faculty of Law, University of Indonesia.

April

2 April. Appreciation to the winning Frontliners of Service Excellent All Star Competition (SEASC) of Bank Artha Graha Internasional 2012.

10 April. Bank Artha Graha Internasional Manado Branch granted support to Artha Graha Peduli in renovating the building of Korem 131/Santiago, Manado, North Sulawesi.

18 April. Opening of Bank Artha Graha Internasional Cash Office Karawang in Jl. Ahmad Yani No. 88, Karawang, Jawa Barat.

23 April. Inauguration of the 100th office network of Bank Artha Graha Internasional through the opening of Bank Artha Graha Internasional Tzu Chi Cash Office in the Building Complex of Buddha Tzu Chi, Jl. Pantai Indah Kapuk Boulevard, North Jakarta.

2 April/April

18 April/April 23 April/April22-24 Maret/March

4 Kilas Peristiwa dan Kepedulian Perusahaan Tahun 2012 2012 Events Highlights and Corporate Care

27 Mei/May6 Mei/May 25 Mei/May

Mei

6 Mei. Tim basket Bank Artha Graha Internasional berhasil menjadi Juara I dalam turnamen basket 3 on 3 antar Bank se-Jakarta dalam event “One Day Championship Bank Mandiri Carnaval Fiesta”.

25 Mei. Sebagai bagian dalam Artha Graha Network, Bank Artha Graha Internasional menerima kunjungan resmi dari Delegasi Pemerintah beserta rombongan yang terdiri dari Pejabat dan Badan Usaha Daerah dari Propinsi Fujian, China.

27 Mei. Bank Artha Graha Internasional berpartisipasi dalam penyelamatan dan pelestarian alam lingkungan di sekitar Danau Buyan, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, yang diselenggarakan PT. Nusa Bali Abadi (NBA) bekerjasama dengan Kementerian Kehutanan Republik Indonesia.

Juni

10 Juni. Dalam mensosialisasikan Gerakan Siswa Menabung, diselenggarakan SAGAFEST berupa kegiatan pertandingan futsal antar SLTP di wilayah Jabodetabek, bertempat di Lapangan Planet Futsal, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

27 Juni. Sebagai bagian dari upaya untuk memajukan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Bank Artha Graha Internasional kembali ambil bagian dalam Indonesia Banking Expo (IBEX) 2012 bertempat di Jakarta Covention Center (JCC).

29 Juni. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank Artha Graha Internasional untuk tahun buku 2011.

May

6 May. The Basket Team of Bank Artha Graha Internasional was successful to be the 1st Champion in Jakarta’s Inter-bank basket tournament 3 on 3 in the event of “One Day Championship Bank Mandiri Carnaval Fiesta”.

25 May. As part of Artha Graha Network, Bank Artha Graha Internasional received the official visit of the group of Government Delegation comprising the Officials and Local Business Entrepreneurs of Fujian Province, China.

27 May. Bank Artha Graha Internasional joined in nature rescue and conservation surrounding Buyan Lake, Buleleng Regency, Bali Province, which was arranged by PT. Nusa Bali Abadi (NBA) in cooperation with Ministry of Forestry Republic of Indonesia.

June

10 June. For the purpose of socialization of the Students’ Savings Movement, SAGAFEST was held in form of futsal games among Junior High Schools in Jabodetabek Area, located at Lapangan Planet Futsal, Kelapa Gading, North Jakarta.

27 June. As part of the effort to promote Small, Medium and Micro Enterprises, again Bank Artha Graha Internasional participated in the Indonesian Banking Expo (IBEX) 2012 which venue was in Jakarta Covention Center (JCC).

29 June. Annual General Meeting of Shareholders of Bank Artha Graha Internasional for the fiscal year of 2011.

10 Juni/June 27 Juni/June 29 Juni/June

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 5

8-9 Juli/July 2 Agustus/August 9-20 Agustus/August

15 September/September 22 September/September 22 September/September

Juli

8-9 Juli. Kantor Cabang Bank Artha Graha Internasional Surabaya berpartisipasi dalam Rakerda Real Estate Indonesia (REI) Jatim yang diadakan di kota Batu, Malang, Jatim.

Agustus

2 Agustus. Dalam mengisi bulan Ramadhan, Bank Artha Graha Internasional berbagi kebahagiaan melalui pemberian bantuan paket kepada anak-anak yatim piatu.

9-20 Agustus. Sebagai bagian dari Artha Graha Network dan Artha Graha Peduli, Bank Artha Graha Internasional mengadakan kegiatan “Bakti Sosial Sembako Murah” untuk masyarakat kurang mampu khususnya yang berada di sekitar jaringan kantor Bank Artha Graha Internasional di seluruh Indonesia.

September

15 September. Relokasi Kantor Cabang Bank Artha Graha Internasional Kendari ke Jl. H. Abdullah Silondae No. 139, Kendari.

22 September.• Bank Artha Graha Internasional menyelenggarakan

SAGAFEST – Quiz Tantangan SAGA bertempat di pusat perbelanjaan The Central, Pekanbaru, yang dikemas dalam bentuk kompetisi edukatif antar siswa SLTP.

• PenyelenggaraankegiatanEdukasiPerbankandiSekolahMenengah Pertama (SMP) BPK Penabur, Cirebon.

July

8-9 July. Bank Artha Graha Internasional Surabaya Branch joined in the Regional Workshop of Real Estate Indonesia (REI) East Java, which was held in Batu, Malang, East Java.

August

2 August. In passing the holy month of Ramadhan, Bank Artha Graha Internasional shared the happiness by distributing packages to orphan children.

9-20 August. As part of Artha Graha Network and Artha Graha Peduli, Bank Artha Graha Internasional held “Social Service of Low-Priced Sembako” for unfortunate community particularly those living around the office network of Bank Artha Graha Internasional all over Indonesia.

September

15 September. Relocation of Bank Artha Graha Internasional Kendari Branch to Jl. H. Abdullah Silondae No. 139, Kendari.

22 September. • Bank Artha Graha Internasional held SAGAFEST –

SAGA Challenge Quiz located in The Central Shopping Center, Pekanbaru, which was packed in an educative competition among students of Junior High School.

• ImplementationofBankingEducation to students inJunior High School (SMP) BPK Penabur, Cirebon.

6 Kilas Peristiwa dan Kepedulian Perusahaan Tahun 2012 2012 Events Highlights and Corporate Care

Oktober

24-25 Oktober. Penyelenggaraan kegiatan Edukasi Perbankan kepada kalangan pelajar khususnya di SMP Frater, Makassar, Sulawesi Selatan, dan di SMA Rex Mundi, Manado, Sulawesi Utara.

26 Oktober. Untuk mendukung program Gerakan Siswa Menabung, Bank Artha Graha Internasional menyelenggarakan SAGAFEST dengan kegiatan Lomba Menggambar dan Mewarnai bertema “Petualangan Menabung Bersama SAGA” yang diikuti oleh lebih dari 600 siswa/siswi SD dan PAUD bertempat di Gedung Multimart II, Kawasan Mega Mas, Manado.

27-28 Oktober. Partisipasi Kantor Cabang Bank Artha Graha Internasional Mitra dalam event Pelangi Model Hunts 2012 di Plaza Semanggi dan MAG Shocking Rewards pada 8th Anniversary of Mal Artha Gading.

Nopember

24 Nopember. Kantor Cabang Bank Artha Graha Internasional Kedungdoro, Surabaya, menerima kunjungan siswa Rainbow Preschool, Sidoarjo, Jawa Timur untuk memberikan edukasi mengenai perbankan.

29 Nopember. Pembukaan Kantor Kas Bank Artha Graha Internasional Pemuda Lampung di Jl. Pemuda No. 52, Tanjung Karang, Bandar Lampung.

October

24-25 October. Implementation of Banking Education to students particularly in Junior High School (SMP) Frater, Makassar, South Sulawesi, and in Senior High School Rex Mundi, Manado, North Sulawesi.

26 October. In order to support Students’ Savings Movement, Bank Artha Graha Internasional held SAGAFEST with Drawing and Coloring Competition, having the theme of “Savings Adventure with SAGA” followed by more than 600 students of local Elementary School and PAUD in Multimart II Building, Mega Mas Estate, Manado.

27-28 October. Participation of Bank Artha Graha Internasional Branch Office Partners in Pelangi Model Hunts 2012 in Plaza Semanggi and MAG Shocking Rewards on the 8th Anniversary of Mal Artha Gading.

November

24 November. Bank Artha Graha Internasional Kedungdoro Branch, Surabaya, received the visit of students of Rainbow Preschool, Sidoarjo, East Java, for banking education. 29 November. Opening of Bank Artha Graha Internasional Pemuda Cash Office Lampung in Jl. Pemuda No. 52, Tanjung Karang, Bandar Lampung.

26 Oktober/October 26 Oktober/October 24 Nopember/November

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 7

29 Nopember/November 7 Desember/December 18 Desember/December

December

5 December. Opening of Bank Artha Graha Internasional Palembang Cash Office in Jl. Sayangan No. 183/58, Ilir Timur I Subdistrict, Palembang.

7 December.• ExtraordinaryMeetingofShareholders,whichamong

others, approving Bank Artha Graha Internasional to have Quasy Reorganization and increase the capital structure by Limited Public Offering (PUT) IV.

• Opening of Bank Artha Graha Internasional SunsetRoad Cash Office in Jl. Sunset Road Barat Pertokoan No. 48 B, Seminyak, Bali.

13 December. Opening of Bank Artha Graha Internasional Medan Cash Office in Jalan Asia No. 95 L, Sei Rengas II, Medan.

18 December. Opening of Bank Artha Graha Internasional Gading Serpong Cash Office in Financial Centre Complex Block BA 2 No. 21, Jl. Boulevard, Summarecon Serpong, Tangerang.

19 December. Opening of Bank Artha Graha Internasional Pekanbaru Cash Office in Jl. Riau 19 C, Pekanbaru.

21 December. Opening of Bank Artha Graha Internasional Batam Cash Office in Mahkota Raya Complex Block E No. 5 Jl. Engku Putri, Teluk Tering, Batam City.

Desember

5 Desember. Pembukaan Kantor Kas Bank Artha Graha Internasional Palembang di Jl. Sayangan No. 183/58, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang.

7 Desember.• Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

yang diantaranya menyetujui Bank Artha Graha Internasional untuk melakukan Kuasi Reorganisasi dan meningkatkan struktur permodalan melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) IV.

• PembukaanKantorKasBankArthaGrahaInternasionalSunset Road di Jl. Sunset Road Barat Pertokoan No. 48 B, Seminyak, Bali.

13 Desember. Pembukaan Kantor Kas Bank Artha Graha Internasional Medan di Jalan Asia No. 95 L, Sei Rengas II, Medan.

18 Desember. Pembukaan Kantor Kas Bank Artha Graha Internasional Gading Serpong di Komplek Ruko Financial Centre Blok BA 2 No. 21, Jl. Boulevard, Summarecon Serpong, Tangerang.

19 Desember. Pembukaan Kantor Kas Bank Artha Graha Internasional Pekanbaru di Jl. Riau 19 C, Pekanbaru.

21 Desember. Pembukaan Kantor Kas Bank Artha Graha Internasional Batam di Komplek Mahkota Raya Blok E No. 5 Jl. Engku Putri, Teluk Tering, Batam Kota.

8 Kilas Peristiwa dan Kepedulian Perusahaan Tahun 2012 2012 Events Highlights and Corporate Care

1 Januari. Peringkat ketiga untuk kategori “Customer Transaction Index”, peringkat kesembilan untuk kategori “Customer Satisfaction Index”, peringkat kesepuluh untuk kategori “Customer Relationship Index”, dan peringkat kesembilan untuk kategori “Customer Partnership Index” dalam survey Indonesia Bank Loyalty Index (IBLI) 2012 oleh MarkPlus Insight yang dimuat di majalah Infobank Edisi Januari 2012.

25 Januari. “Indonesia Service to Care Award 2012” untuk kategori “Tabungan Konvensional” dalam ajang Indonesia Service To Care Index yang dilakukan Marketers bekerjasama dengan lembaga Riset MarkPlus Insight.

1 Mei. Peringkat kedelapan untuk kategori “Performa Terbaik ATM”, peringkat kesembilan untuk kategori “Performa Terbaik Phone Banking Officer” dan peringkat kesembilan untuk kategori “Performa Terbaik Satpam” dalam survei Bank Service Excellence Monitor (BSEM) 2011/2012 yang dilakukan oleh Marketing Research Indonesia dan Majalah Infobank.

1 Juni. Peringkat ke-25 dalam “2012 Investor 50 Best Banks” yang dipublikasikan di majalah Investor Edisi Juni 2012.

1 January. The third ranking for category of “Customer Transaction Index”, the ninth ranking for category of “Customer Satisfaction Index”, the tenth ranking for category of “Customer Relationship Index”, and the ninth ranking for category of “Customer Partnership Index” in the survey of Indonesia Bank Loyalty Index (IBLI) 2012 by MarkPlus Insight, which was published in Infobank Magazine, January 2012 edition.

25 January. “Indonesia Service to Care Award 2012” for category of “Conventional Savings” in the venue of Indonesia Service To Care Index, held by Marketers in cooperation with MarkPlus Insight Research Institution.

1 May. The eighth ranking for category of “The Best Performance of ATM”, the ninth ranking for category of “The Best Performance of Phone Banking Officer” and the ninth ranking for category of “The Best Performance of Security Unit” in the survey of Bank Service Excellence Monitor (BSEM) 2011/2012, held by Marketing Research Indonesia and Infobank Magazine.

1 June. The 25th ranking in “2012 Investor 50 Best Banks”, published in Investor Magazine, June 2012 edition.

PenghargaanAppreciations

Ikhtisar Keuangan dan Saham Financial and Stock Highlights

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 9

10 Ikhtisar Keuangan dan Saham Financial and Stock Highlights

1.937.327

1.154.341

1.054.458

963.069

919.446

Laba (Rugi) 2012 2011 2010 2009 2008 Profit (Loss)

Pendapatan Bunga Bersih 826.029 583.028 586.928 498.079 395.795 Net Interest Income

Pendapatan Operasional Lainnya 82.962 178.416 69.768 57.948 59.914 Other Operating Income

Laba setelah Pajak 133.349 100.430 83.669 41.858 21.850 Profit After Tax

Neraca Balance Sheet

Total Aset 20.558.770 19.185.436 17.063.094 15.432.374 12.845.449 Total Assets

Total Kredit 15.212.135 13.399.447 11.180.951 10.986.322 9.821.879 Total Loan

Dana Pihak Ketiga 17.399.114 16.296.638 14.681.980 13.071.296 10.497.650 Total Deposits

Total Ekuitas 1.937.327 1.154.341 1.054.458 963.069 919.446 Total Equity

Rasio-Rasio Penting Significant Ratio

Net Interest Margin 4,22% 3,55% 3,97% 3,81% 3,74% Net Interest Margin

Return on Asset 0,66% 0,72% 0,76% 0,44% 0,34% Return on Asset

Return on Equity 13,14% 8,79% 8,79% 4,60% 4,13% Return on Equity

Loan to Deposit Ratio 87,42% 82,21% 76,13% 84,04% 93,47% Loan to Deposit Ratio

Non Performing Loan Net 0,80% 1,85% 2,00% 2,83% 2,70% Non Performing Loan Net

Capital Adequacy Ratio1 16,45% 12,65% 13,65% 13,77% 14,90% Capital Adequacy Ratio1

1 Rasio CAR tahun 2012, 2011 dan 2010 memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 mengenai Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR); sedangkan rasio CAR untuk tahun-tahun sebelumnya hanya memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No.9/13/PBI/2007 tanggal 1 Nopember 2007 mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum.

1 CAR in 2012, 2011 and 2010 calculated credit risk, operational risk and market risk pursuant to Bank Indonesia Circular No.11/3/DPNP dated 27 January 2009 regarding Calculation of Risk Weighted Assets (ATMR); while CAR of the previous years just calculated credit risk and market risk pursuant to Bank Indonesia Regulation No. 9/13/PBI/2007 dated 1 November 2007 regarding Minimum Capital Requirement for Commercial Banks.

Total Kredit Total Loans Dalam jutaan Rp | In million Rp

Dana Pihak Ketiga Total DepositsDalam jutaan Rp | In million Rp

Total Ekuitas Total EquityDalam jutaan Rp | In million Rp

0

0 0 0

5.000.000

200.000 30.000 5.000.000

10.000.000

400.000 60.000 10.000.000

15.000.000

600.000 90.000 15.000.000

800.000 120.000 20.000.000

20.000.000

1.000.000 150.000 25.000.000

0

5.000.000

10.000.000

15.000.000

20.000.000

0

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2008 2009 2010 2011 2012

2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012

2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012

17.399.114

16.296.638

14.681.980

13.071.296

15.212.135

13.399.447

11.180.951

10.986.322

9.821.879

10.497.650

Total Aset Total AssetsDalam jutaan Rp | In million Rp

Pendapatan Bunga Bersih Net Interest IncomeDalam jutaan Rp | In million Rp

Dalam jutaan Rp In million Rp

Laba Setelah Pajak Profit After TaxDalam jutaan Rp | In million Rp

826.029

20.558.770

133.349

583.029

19.185.436

100.430

586.928

17.063.094

83.669

498.079

15.432.374

41.858

395.795

12.845.449

21.850

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 11

KuartalQuarter

Harga TertinggiThe Highest Price

(Rp)

Harga TerendahThe Lowest Price

(Rp)

Harga PenutupanClosing Price

(Rp)

Jumlah Volume Saham yang Diperdagangkan

Trading Volume (Lembar Share)

Nilai Saham yang Diperdagangkan

Trading Value (Rp)

2012 2011 2012 2011 2012 2011 2012 2011 2012 2011

I 145 105 96 84 118 91 999.778.319 3.350.500 123.905.940.500 318.545.500

II 157 103 106 88 121 90 1.087.824.409 107.264.000 154.001.398.400 10.377.914.210

III 127 105 106 83 113 86 127.301.459 140.697.500 14.832.195.500 13.397.251.970

IV 136 117 110 80 111 96 563.073.167 474.923.500 70.474.279.500 48.364.852.000

Pergerakan Harga dan Volume Saham yang DiperdagangkanPrice Range and Trading Volume

Volume dan Harga Saham Tahun 2012Stock Volume and Price 2012

2012 2011 2010 2009 2008

Jumlah Lembar Saham Beredar

8.575.076.227 8.575.076.227 8.575.076.227 8.575.076.227 8.575.076.227 Number of Shares

Nominal Saham (Rp)

110,88 110,88 110,88 110,88 110,88 Nominal Value(Rp)

Laba Bersih per Saham (Rp)

15,55 11,71 9,76 4,88 2,55 Net Earning per Share(Rp)

Jan 31

Volu

me

Volume

Pric

e

Price

600,000,000

500,000,000

400,000,000

300,000,000

200,000,000

100,000,000

0

180

160

140

120

100

80

60

40

20

0Mar 31 Jun 31 Sept 31 Dec 31

Ikhtisar SahamStock Highlights

12 Ikhtisar Keuangan dan Saham Financial and Stock Highlights

Harga Saham Bulanan Tahun 20122012 Monthly Stock Price

BulanMonth

Harga TertinggiThe Highest Price

(Rp)

Harga TerendahThe Lowest Price

(Rp)

Harga PenutupanClosing Price

(Rp)

Jumlah Volume Saham yang Diperdagangkan

Trading Volume (Lembar Share)

Januari / January 129 96 113 514.821.637 Pebruari / February 123 108 109 76.697.652

Maret / March 145 109 118 408.259.030 April / April 132 118 123 88.517.545 Mei / May 157 115 115 946.112.578 Juni/ June 125 106 121 53.194.286 Juli / July 127 112 113 63.902.757

Agustus / August 123 106 109 30.727.107 September / September 117 108 113 32.671.595

Oktober / October 136 111 113 494.450.414 Nopember / November 122 111 113 44.089.251 Desember / December 116 110 111 24.533.502

Kepemilikan SahamStock Ownership

Asing Foreign

40,655% Badan usaha Institutions

0,070% Perorangan Individuals

Perseroan Terbatas 37,468% Company Limited

Perorangan 21,672%Individuals

Asuransi 0,132%Insurance

Yayasan Dana Pensiun 0,002%Pension Fund

Perseroan Terbatas 70,367% Company Limited

Perorangan 10,270%Individuals

Asuransi 0,062%Insurance

Yayasan Dana Pensiun 0,001%Pension Fund

Nasional National

40,725%59,275%

Kepemilikan Saham per 31 Desember 2012 | Stock Ownership as of December 31, 2012

Asing Foreign

19,266% Badan usaha Institutions

0,033% Perorangan Individuals

Nasional National

19,3%80,7%

Kepemilikan Masyarakat per 31 Desember 2012 | Public Ownership as of December 31, 2012

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 13

Laporan Manajemen Management Report

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 13

14 Laporan Manajemen Management Report

Pemegang saham yang terhormat,

Di tengah kondisi ekonomi global yang belum stabil dan masih penuh dengan ketidakpastian, perekonomian Indonesia masih dapat tumbuh relatif stabil dan melebihi pertumbuhan ekonomi kawasan. Demikian juga Bank Artha Graha Internasional, dalam proses konsolidasi internal berkelanjutan yang dilakukan masih tetap berhasil meningkatkan kinerjanya lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.

Kinerja Manajemen di tahun 2012

Pengelolaan Bank Artha Graha Internasional selama tahun 2012 telah dijalankan dengan baik. Rencana kerja tahun 2012 telah berjalan sesuai yang diharapkan, kinerja keuangan mencatat pencapaian yang signifikan, terutama pencapaian Laba, dan rendahnya kredit bermasalah.

Konsolidasi internal dan penyempurnaan kebijakan strategis yang dilakukan juga telah berhasil meningkatkan kinerja di berbagai bidang antara lain kualitas portofolio kredit, struktur permodalan, sumber daya manusia, pengawasan internal, dan penerapan prinsip kehati-

Dear Shareholders,

In the midst of global economic conditions that are still unstable and fraught with uncertainty, the Indonesian economy can still grow relatively stable beyond the economic growth in the region. Similarly, Bank Artha Graha Internasional, in continuous process of internal consolidation, still managed to improve its performance compared to the previous year.

Management Performance in 2012

Bank Artha Graha Internasional in the year 2012 has been managed in good order. The 2012 business plan has been carried out as expected, financial performance recorded significant achievement, especially profit gain and low rate of problem loan.

Internal consolidation and improvement of strategic policies have also improved the performance in various fields such as the quality of credit portfolio, capital structure, human resources, internal supervision, and application of prudential principles in the Bank’s

Kiki SyahnakriKomisaris Utama merangkap Komisaris Independen | President Commissioner and Independent Commissioner

Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 15

hatian dalam menjalankan operasional Bank. Di akhir tahun 2012, Bank Artha Graha Internasional tetap dapat mempertahankan pertumbuhan bisnisnya dengan mencatatkan total aset sebesar Rp20,6 triliun dan CAR sebesar 16,45%. Dengan jumlah seluruh kantor sebesar 108 kantor, Bank Artha Graha Internasional berhasil mencapai peningkatan laba bersih sebesar 32,78%, lebih tinggi dari rata-rata peningkatan laba bersih Bank Umum yang sebesar 23,65%.

Langkah tersebut kami nilai merupakan langkah yang tepat dalam membangun struktur bisnis yang kuat dan di masa mendatang perlu diperkaya sehingga dapat menjadi karya-karya positif untuk memberikan kontribusi penting dalam meraih kinerja yang semakin baik.

Penguatan Permodalan

Dewan Komisaris sangat mendukung upaya penguatan permodalan yang dilakukan melalui Kuasi Reorganisasi dan Penawaran Umum Terbatas IV. Selain memperkuat modal, tindakan korporasi tersebut juga telah berhasil membawa Laba Ditahan beralih ke posisi positif, sehingga menjadi awal baru bagi Bank Artha Graha Internasional dengan posisi keuangan dan struktur modal yang lebih baik tanpa dibebani defisit masa lampau, sehingga ke depan, hal ini harus dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk menunjang pengembangan kapasitas dan pertumbuhan usaha Bank.

Tata Kelola Perusahaan

Pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik merupakan hal utama dalam upaya Bank Artha Graha Internasional mengelola risiko yang dihadapi. Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan aktif melalui berbagai laporan dan melakukan pertemuan rutin dengan para anggota Direksi maupun unit kerja terkait serta komite-komite yang berada dibawah Dewan Komisaris. Komite-komite dibawah Dewan Komisaris, yang terdiri dari Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi, telah melakukan tugasnya dengan baik dalam memberikan masukan dan rekomendasi yang secara efektif mendukung tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.

Secara berkala Dewan Komisaris dan Direksi juga melakukan evaluasi, baik terhadap kinerja manajemen maupun kinerja keuangan perusahaan. Pengawasan terhadap penetapan arah kebijakan dan pelaksanaannya agar mampu memenuhi target pencapaian sesuai dengan rencana bisnis Bank juga terus kami jalankan.

operations. By the end of 2012, Bank Artha Graha Internasional was able to maintain its business growth by recording total assets of Rp20.6 trillion and CAR 16.45%. With the total number of 108 offices, Bank Artha Graha Internasional was successful to achieve an increase of net profit at 32.78%, higher than average increase of net profit of Commercial Banks at 23.65%.

We consider the measure a correct step to build a strong business structure and in the future it will need to be enriched in order to produce positive works for important contribution to gain better performance.

Capital Strengthening

The Board of Commissioners is much supportive on the effort of capital strengthening which is conducted through Quasy Reorganization and Limited Public Offering IV. Other than strengthening capital, such corporate action has also managed to have the Retained Earnings transferred into positive position, that becomes a new beginning for Bank Artha Graha Internasional with better financial position and capital structure without fraught with deficits of the past years, that in the future it can be utilized to the maximum in order to support the development of business capacity and growth of the Bank.

Corporate Governance

The implementation of good corporate governance is essential to Bank Artha Graha Internasional to manage the risks it has. The Board of Commissioners carries out active supervision through various reports and conducts regular meetings with members of the Board of Directors and the related units and committees under the Board of Commissioners. Committees under the Board of Commissioners, consisting of Audit Committee, Risk Management Committee, and Remuneration and Nomination Committee, have done a good job in providing inputs and recommendations to effectively support the duties and responsibilities of the Board of Commissioners. Periodically the Board of Commissioners and the Board of Directors also conduct the evaluation of the management’s performance and the company’s financial performance. We continue the oversight of setting policy direction and its implementation in order to meet target of achievements in accordance with the Bank's business plan.

16 Laporan Manajemen Management Report

Kiki SyahnakriKomisaris Utama merangkap Komisaris Independen

President Commissioner and Independent Commissioner

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Bank Artha Graha Internasional terus melanjutkan berbagai upaya pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan. Sebagai salah satu bagian dari komitmen tanggung jawab sosial, dalam menjalankan bisnis Bank Artha Graha Internasional senantiasa menerapkan etika bisnis dan etika sosial, serta berpartisipasi aktif dalam pelayanan masyarakat. Bank Artha Graha Internasional bersama-sama dengan Artha Graha Peduli selama tahun 2012 terus terlibat dalam berbagai inisiatif kegiatan di bidang pendidikan, pelayanan kesehatan dan upaya-upaya penanggulangan bencana.

Rencana 2013

Rencana Bisnis tahun 2013 yang telah disusun oleh Direksi telah kami setujui. Strategi yang telah disiapkan Bank untuk terus meningkatkan pertumbuhan berkualitas, fokus pada peningkatan hubungan dengan nasabah dan menjaring nasabah baru berkualitas, dan secara bersamaan terus memberikan pelayanan terbaik, meningkatkan efisiensi dan kerjasama tim akan terus kami dukung. Selain itu, investasi dibidang teknologi informasi dan infrastruktur perbankan hendaknya juga menjadi prioritas supaya melalui investasi yang terukur, peningkatan kemudahan transaksi dan kualitas pelayanan melalui perluasan jaringan serta pengembangan produk dan layanan dapat terus ditingkatkan.

Penutup

Hasil yang kami raih tidak mungkin tercapai tanpa bantuan dan dukungan penuh dari nasabah dan mitra kami, serta komitmen, dedikasi dan kerja keras dari Direksi dan karyawan Bank Artha Graha Internasional. Oleh karena itu, atas nama Dewan Komisaris, kami ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang mendalam kepada semua pihak, karena dengan dukungan yang terus diberikan, Bank Artha Graha Internasional akan mampu memanfaatkan peluang-peluang bisnis di masa yang akan datang serta mempertahankan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan.

Corporate Social Responsibility

Bank Artha Graha Internasional keeps exerting various efforts for the implementation of corporate social responsibility. As one of the commitment of social responsibility, in its business operations Bank Artha Graha Internasional always applies business and social ethics, and actively participates in public services. Bank Artha Graha Internasional together with Artha Graha Peduli during the year 2012 continued being involved in various initiatives, i.e. activities in education, health service and handling disasters.

2013 Plan

We have approved the 2013 Business Plan prepared by the Board of Directors. We support the strategy prepared by the Bank to keep increasing quality growth, focusing on increased relation with customers and covering new quality customers, and at the same time rendering the best services, improving efficiency and teamwork. In addition, investment in information technology and banking infrastructure becoming priority as well by measured investment, increased facility for transaction and quality service through network expansion and product and service development, may continue to be improved.

Closing

The results we achieved may not be reached without the assistance and full support of our customers and business partners, including the commitment, dedication and hard work of the Board of Directors and employees of Bank Artha Graha Internasional. Therefore, on behalf of the Board, we would like to express our thanks and deep appreciation to all parties, for their continued support, Bank Artha Graha Internasional will be able to take advantage of business opportunities in the future and maintain a healthy and sustainable growth.

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 17

Pemegang saham yang terhormat,

Pada saat perekonomian global dilingkupi ketidakpastian krisis zona Euro dan Amerika Serikat, dimana hampir semua negara zona Euro mengalami kontraksi dengan rata-rata minus 0,5%, pertumbuhan ekonomi China melambat menjadi 7,6%, India 5,8%, Singapura 1,5%, Korea Selatan 2,2%, Malaysia 5,2% dan Thailand 5,8%, Indonesia dapat tumbuh sebesar 6,2%. Meski sedikit di bawah estimasi, angka pertumbuhan tersebut kembali memperlihatkan daya tahan Indonesia terhadap krisis global.

Selain permintaan domestik sebagai penopang utama, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012 juga ditopang oleh terpeliharanya kestabilan makro ekonomi yang diupayakan melalui berbagai kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dan Pemerintah. Inflasi tercatat pada level yang cukup rendah, namun kuatnya perekonomian domestik menyebabkan meningkatnya defisit transaksi berjalan selama tahun 2012. Sistem keuangan dan perbankan menunjukkan kinerja yang positif dengan ketahanan yang terjaga. Kinerja perbankan menunjukkan perbaikan. Peran intermediasi perbankan meningkat, tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR)

Dear Shareholders,

At the time of global economic uncertainty surrounded the Euro crisis zone and the United States, where almost all Euro zone countries contracted by an average of minus 0.5%, China's economic growth slowed to 7.6%, India 5.8%, Singapore 1.5%, South Korea 2.2%, Malaysia 5.2% and Thailand 5.8%, Indonesia was able to grow by 6.2%. Although slightly below estimates, the growth rate again indicated Indonesia's resilience to global crisis.

In addition to domestic demand as the main prop, Indonesia's economic growth in 2012 was also supported by the maintenance of macro-economic stability that was exerted through various policies undertaken by Bank Indonesia and the Government. Inflation was recorded at quite a low level, yet strong domestic economy brought about increased deficit of current transactions in 2012. Financial and banking system showed positive performance with well guarded resilience. Banking performance indicated improvement. Banking intermediary role was increased, as reflected in the Loan to Deposit Ratio (LDR) of commercial banks which was

Andy KasihDirektur Utama | President Director

Laporan DireksiReport from the Board of Directors

18 Laporan Manajemen Management Report

bank umum naik dari 78,8% di tahun 2011 menjadi 83,6% di tahun 2012. Kredit yang disalurkan meningkat, baik secara kuantitas maupun kualitas. Berdasarkan data statistik perbankan Indonesia, kredit naik 23,1%, dan rasio kredit bermasalah menurun dari 2,2% menjadi 1,9%. Perbankan bahkan berhasil membukukan kenaikan laba bersih sebesar 23,7% dari periode yang sama tahun lalu.

Meskipun ekonomi Indonesia masih dalam kondisi baik, namun menyikapi kondisi ekonomi global yang masih diliputi ketidakpastian, sejak awal tahun Bank Artha Graha Internasional telah mengambil strategi melakukan konsolidasi internal guna memperkuat kinerja Bank, sekaligus sebagai langkah mengantisipasi kemungkinan adanya dampak krisis global terhadap kegiatan usaha Bank. Oleh karena itu, tahun 2012 merupakan tahun konsolidasi bagi Bank Artha Graha Internasional, dimana konsolidasi yang dilakukan difokuskan pada:

1. Peningkatan kualitas portofolio kredit melalui penyelesaian Non Performing Loan (NPL).

2. Penguatan struktur permodalan melalui Kuasi Reorganisasi dan Penawaran Umum Terbatas/Rights Issue IV.

3. Rekonsiliasi dan penyempurnaan ketentuan dan pedoman yang terkait dengan perkreditan, manajemen risiko dan tata kelola perusahaan.

4. Perumusan visi, misi dan nilai-nilai perusahaan yang baru.

Seluruh proses konsolidasi tersebut telah tuntas dilaksanakan berkat dukungan, kerja keras dan kerjasama segenap jajaran manajemen dan karyawan, sehingga Bank berhasil meraih kinerja yang positif di tahun 2012.

Kinerja positif di tahun 2012 ditunjukkan oleh peningkatan kinerja operasional Bank, namun karena konsolidasi difokuskan pada peningkatan kualitas aset dan bukan pada peningkatan skala usaha, maka yang mengalami perbaikan sangat signifikan adalah kualitas kredit Bank yang tercermin oleh membaiknya NPL (net) dari posisi akhir tahun lalu sebesar 1,85% menjadi 0,80% di akhir tahun 2012. Seiring dengan perbaikan NPL, pendapatan bunga bersih juga meningkat sebesar 41,68% sehingga laba bersih mencapai Rp133,3 miliar atau meningkat 32,78% dibandingkan periode sebelumnya.

Dari sisi struktur modal, penguatan permodalan yang dilakukan telah meningkatkan ekuitas Bank sebesar Rp783,0 miliar atau 67,83% dari Rp1,1 triliun menjadi Rp1,9 triliun, sehingga CAR meningkat dari 12,65% menjadi 16,45% di akhir tahun 2012. Peningkatan ekuitas tersebut di sisi lain juga menambah sumber pendanaan Bank, disamping peningkatan dana yang dihimpun dari

increased from 78.8% in 2011 to 83.6% in 2012. Credit distribution was increased, both quantity and quality. Based on statistic data of Indonesian banking, credit was increased by 23.1%, and problem loan ratio was decreased from 2.2% to 1.9%. Banks even managed to book increase of net profit of 23.7% from the same period last year.

Although Indonesia's economy remains in good condition, but addressing the global economic condition that is still uncertain, since the beginning of the year Bank Artha Graha Internasional has taken the strategy to conduct internal consolidation of the Bank's performance, as well as in anticipation of possible impact of the global crisis on the Bank's business activities. Therefore, the year 2012 was a year of consolidation for Bank Artha Graha Internasional, where consolidation is focused on:

1. Improved quality of credit portfolio by settlement of Non-Performing Loan (NPL)

2. Strengthened capital structure by Quasy Reorganization and Limited Public Offering/Rights Issue IV.

3. Reconciliation and improvement of provisions and guidelines related to credit, risk management and corporate governance.

4. Formulation of new vision, mission and corporate values.

The whole process of consolidation was completed as the result of the supports, hard work and cooperation of all levels of management and employees, so that the Bank achieved a positive performance in 2012. Positive performance in 2012 was indicated by increased performance of the Bank’s operations, however as consolidation was focused on the increase of assets quality and not on the increase of business scale, those having significant correction was the Bank’s credit quality as reflected in NPL (net) improvement from the position of the previous year of 1.85% to 0.80% by the end of 2012. Along with NPL improvement, net interest income was also increased by 41.68% so that net profit reached Rp.133.3 billion or increased by 32.78% compared to the previous period.

From the side of capital structure, strengthened capital had increased the Bank’s equity by Rp783.0 billion or 67.83% from Rp1.1 trillion to Rp1.9 trillion, CAR was then increased from 12.65% to 16.45% by the end of 2012.On the other side, such equity increase also added to the Bank’s funding source, other than increase of funds mobilized from public. Whereas the mobilized third party

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 19

masyarakat. Adapun dana pihak ketiga yang dihimpun tercatat sebesar Rp17,4 triliun, mengalami peningkatan sebesar 6,77% dari posisi akhir tahun sebelumnya sebesar Rp16,3 triliun.

Upaya Bank dalam meningkatkan peran intermediasi diwujudkan pada peningkatan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) dari 82,21% menjadi 87,42% dan penyaluran kredit sebesar Rp15,2 triliun, atau meningkat Rp1,8 triliun atau 13,53% dari tahun 2011 sebesar Rp13,4 triliun. Seperti dikemukakan di atas, meski perbaikan kualitas aset yang menjadi prioritas utama dalam konsolidasi internal, Bank masih tetap berhasil meningkatkan volume usahanya dengan mencatatkan total aset sebesar Rp20,6 triliun, yakni meningkat Rp1,4 triliun atau 7,16% dari total aset tahun 2011 sebesar Rp19,2 triliun.

Dalam hal perbaikan layanan dan penyediaan sarana perbankan bagi nasabah, Bank telah mengembangkan jaringan kantor baru. Hingga akhir tahun 2012 Bank sudah memiliki 108 kantor dan total ATM Bank berjumlah 106 ATM. Untuk memperluas akses nasabah, Bank juga sudah bekerjasama dengan beberapa jaringan ATM seperti ALTO dan Prima. Dengan demikian nasabah Bank dapat melakukan transaksi melalui ATM di lebih dari 50.000 ATM di seluruh Indonesia dan lebih dari 177.000 mesin Electronic Data Capture (EDC) jaringan kartu debit Prima di seluruh Indonesia. Di tahun 2012, Bank Artha Graha Internasional juga melakukan berbagai pengembangan dan penyempurnaan yang meliputi kebijakan dan prosedur, pengukuran risiko, pengelolaan data base risiko dan pemantapan penerapan budaya risiko sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kinerja yang telah terbentuk dengan baik di tahun 2012 ini, akan terus dibangun dan dilanjutkan pengembangannya di tahun 2013 dengan strategi: terus melakukan pembenahan internal berkelanjutan, ekspansi usaha yang agresif dengan penyaluran kredit secara selektif dan berdasarkan prinsip kehati-hatian, perbaikan struktur pendanaan secara bertahap, serta optimalisasi ekses likuiditas, yang kesemuanya itu diarahkan pada pertumbuhan usaha yang sehat dan berkelanjutan. Dengan strategi tersebut, Bank Artha Graha Internasional akan terus meningkatkan sinergi dengan seluruh jajaran, jaringan dan mitra kerja yang dimiliki. Kerjasama tersebut menjadi modal dasar bagi Bank Artha Graha Internasional untuk siap berkembang pada tahun 2013 dengan lebih fokus menggarap sektor bisnis ritel dan konsumer sebagai penyeimbang sektor korporasi dan terus bertumbuh melebihi prestasi yang telah dicapai sebelumnya.

funds was recorded at Rp17.4 trillion, an increase of 6.77% from the position of the previous year of Rp16.3 trillion.

The Bank’s efforts to increase intermediary role was realized in the increased ratio of Loan to Deposit Ratio (LDR) from 82.21% to 87.42% and credit distribution of Rp15.2 trillion, or increase of Rp1.8 trillion or 13.53% from 2011 of Rp13.4 trillion. As noted above, despite the improvement of asset quality which is the top priority in internal consolidation, the Bank still managed to increase its business volume with a record of total assets of Rp20.6 trillion, an increase of Rp1.4 billion or 7.16% from total assets in 2011 of Rp19.2 trillion.

In terms of improvement of service and provision of banking facility to customers, the Bank has developed new office network. Until the end of 2012 the Bank had a total of 108 offices and the number of the Bank’s ATM was 106 ATMs. In order to expand customer’s access, the Bank has also worked together with some ATM networks such as ALTO and Prima. Therefore the Bank’s customers may carry out transactions through ATM at more than 50,000 ATMs all over Indonesia and more than 177,000 units of Electronic Data Capture (EDC) for Prima debit card network all over Indonesia. In 2012, Bank Artha Graha Internasional also conducted various developments and improvements covering policy and procedure, risk measurement, risk based data management and the strengthened application of risk culture in accordance with the applicable regulations.

The performance which was well established in 2012, will continue to be built and developed in 2013 with the strategy: keep making continuous internal reform, aggressive business expansion by distribution of credit on selective basis and prudential principle, recovery of funding structure by stages, and optimalization of liquidity excess, all of which were aimed at the growth of sound and sustainable business. With this strategy, Bank Artha Graha Internasional will continue to increase the synergy with all levels, networks and business partners. Such cooperation becomes the capital base of Bank Artha Graha Internasional to get ready for development in 2013 and more focus on working in retail business and consumers as balancing the corporate sector and keep on growing beyond previous achievements.

20 Laporan Manajemen Management Report

Andy KasihDirektur Utama President Director

Akhir kata, atas nama Direksi kami menyampaikan terima kasih kepada Dewan Komisaris dan seluruh karyawan untuk semua dukungan dan dedikasi yang telah diberikan sepanjang tahun 2012. Kami juga berterima kasih kepada para pemegang saham, nasabah, masyarakat umum, serta pemerintah melalui Bank Indonesia atas segala perhatian, pembinaan dan bimbingan yang telah diberikan selama ini kepada Bank Artha Graha Internasional.

Salam sejahtera,

Finally, on behalf of the Board of Directors we would like to extend our gratitude to the Board of Commissioners and all staff for the entire support and dedication presented during the year 2012. We also extend our appreciation to the shareholders, customers, general public, and the government through Bank Indonesia for all the attention, coaching and guidance that have been rendered so far to Bank Artha Graha International.

Sincerely,

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 21

Profil PerusahaanCompany Profile

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 21

22 Profil Perusahaan Company Profile

Nama PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. Name

Bidang Usaha Jasa Perbankan/ Banking Services Business

Kepemilikan PT. Sumber Kencana Graha (16,70%)

PT. Cerana Arthaputra (10,10%)

PT. Arthamulia Sentosajaya (6,31%)

PT. Pirus Platinum Murni (6,31%)

PT. Puspita Bisnispuri (6,31%)

PT. Karya Nusantara Permai (5,44%)

Masyarakat/ Public (masing-masing/each <5%) (48,83%)

Ownership

Modal Dasar Rp1.502.424.000.000,00 Authorized Capital

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Rp1.451.227.847.842,00 Issued and Paid-Up Capital

Pencatatan di Bursa Bursa Efek Indonesia Stock Exchange Listing

Kode Saham INPC Code

Kantor Pusat Gedung Artha Graha

Kawasan Niaga Terpadu Sudirman

Jalan Jenderal Sudirman Kaveling 52-53

Jakarta Selatan 12190

Tel. : 021 - 5152168

Fax : 021 - 5153892

SWIFT code : ARTGIDJA

Head Office

Situs:

e-mail:

www.arthagraha.com

[email protected]

Website

e-mail

Kepemilikan dan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh berdasarkan posisi 31 Januari 2013 (setelah pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas IV).

Issued and Paid-Up Capital Ownership as of January 31, 2013(after the Limited Public Offering IV).

Profil PerusahaanCompany Profile

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 23

Untuk mencapai sasaran dan tujuan perusahaan, Bank Artha Graha Internasional telah merumuskan kembali visi, misi dan nilai-nilai Perusahaan.

Visi

Menjadi Bank terbaik pilihan masyarakat yang dikagumi stakeholders.

Misi

• Memberikan pelayanan prima pada masyarakatmenjadi salah satu kunci sukses kami.

• Memberikansolusikeuanganyangkomprehensifdaninovatif sesuai kebutuhan pasar.

• MengembangkanHuman Capital.• Menciptakanmanfaatyangoptimalbagistakeholders.• Menjadigood corporate citizen yang peduli terhadap

masyarakat dan lingkungan.

Nilai-Nilai

1. Profesionalisme2. Orientasi kepada Nasabah dan Hasil3. Loyalitas4. Integritas5. Tanggungjawab6. Inovasi7. Kerjasama – Jiwa Korsa8. Kepedulian

For the achievement of the company’s objective and purpose, Bank Artha Graha Internasional has reformulated the vision, mission and Company values.

Vision

To be the best Bank of people's choice that is admired by its stakeholders.

Mission

• Toprovideexcellentservicesisoneofourkeysuccessfactors.

• To provide comprehensive and innovative financialsolutions based on market needs.

• TodevelopHumanCapital.• Tocreateoptimumbenefitsforthestakeholders.• Tobecomeagoodcorporatecitizen thatcares for its

people and the environment.

Values

1. Professionalism2. Customer and result oriented3. Loyality4. Integrity5. Responsibility6. Innovation7. Team work - Esprit de Corps 8. Care

Visi, Misi dan Nilai-Nilai PerusahaanVision, Mission and Company Values

24 Profil Perusahaan Company Profile

PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. berkedudukan di Jakarta Selatan, semula didirikan dengan nama PT. Inter-Pacific Financial Corporation berdasarkan Akta No. 12 tanggal 7 September 1973, dibuat dihadapan Bagijo, S.H., pengganti dari Eliza Pondaag, S.H., Notaris di Jakarta, dengan ruang lingkup usaha sebagai lembaga keuangan bukan bank, dan Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.Y.A.5/2/12 tanggal 3 Januari 1975, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 6 tanggal 21 Januari 1975 Tambahan No. 47.

Pada tanggal 10 Juli 1990, PT. Inter-Pacific Financial Corporation mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

Berdasarkan Akta No. 67 tanggal 19 Mei 1992, dibuat dihadapan Adam Kasdarmadji, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 10 tanggal 2 Februari 1993 Tambahan No. 591, PT. Inter-Pacific Financial Corporation berubah nama menjadi PT. Inter-Pacific Bank. Pada tanggal 24

PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. domiciled in South Jakarta, originally established under the name PT. Inter-Pacific Financial Corporation based on Deed No. 12 dated 7 September 1973, drawn up before Bagijo, S.H., substitute for Eliza Pondaag, S.H., Notary in Jakarta, as non-banking financial institution, which Deed was approved by the Minister of Justice as per his Decree No. Y.A.5/2/12 dated 3 January 1975, and announced in the State Gazette of Republic of Indonesia No. 6 dated 21 January 1975 Supplement No. 47.

On 10 July 1990, PT. Inter-Pacific Financial Corporation listed its shares at the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange.

Based on Deed No. 67 dated 19 May 1992, drawn up before Adam Kasdarmadji, S.H., Notary in Jakarta, and announced in the State Gazette of Republic of Indonesia No. 10 dated 2 February 1993 Supplement No. 591, PT. Inter-Pacific Financial Corporation changed its name to PT. Inter-Pacific Bank. On 24 February 1993, PT. Inter-

Sekilas Bank Artha Graha InternasionalBank Artha Graha Internasional in Brief

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 25

Februari 1993, PT. Inter-Pacific Bank mendapatkan izin usaha sebagai bank umum dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 176/KMK.017/1993.

Berdasarkan Akta No. 44 tanggal 13 Juni 1997 juncto Akta No. 8 tanggal 15 Januari 1998, keduanya dibuat dihadapan Sri Nanning, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 70 tanggal 1 September 1998 Tambahan No. 5056, PT. Inter-Pacific Bank berubah nama menjadi PT. Bank Inter-Pacific, Tbk.

Pada tanggal 9 April 1999, PT. Bank Inter-Pacific, Tbk. mengajukan permohonan pembatalan pencatatan (delisting) saham di Bursa Efek Surabaya, dan pada tanggal 19 April 1999, Bursa Efek Surabaya memberikan persetujuan atas permohonan pembatalan pencatatan tersebut.

Pada tanggal 14 April 2005, PT. Bank Inter-Pacific, Tbk. telah menandatangani Akta Penggabungan No. 17, dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, dimana PT. Bank Artha Graha menggabungkan diri kedalam PT. Bank Inter-Pacific, Tbk. Penggabungan tersebut telah mendapat izin dari Bank Indonesia No. 7/32/KEP.GBI/2005 tanggal 15 Juni 2005, dan berlaku efektif pada tanggal 11 Juli 2005.

Berdasarkan Akta No. 27 tanggal 12 Juli 2005, dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah mendapatkan izin dari Bank Indonesia dengan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 7/49/KEP.GBI/2005 tanggal 16 Agustus 2005, PT. Bank Inter-Pacific, Tbk. berganti nama menjadi PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. Perubahan tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 101 tanggal 19 Desember 2006 Tambahan No. 13128.

PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. berkomitmen untuk menjadi lembaga keuangan yang terkemuka dan selalu menghasilkan yang terbaik dengan memberikan layanan prima untuk mewujudkan kepedulian terhadap kemanusiaan, sosial dan budaya.

Pacific Bank obtained the business license as commercial bank under the Decree of Minister of Finance of Republic of Indonesia No. 176/KMK.017/1993.

Under Deed No. 44 dated 13 June 1997 juncto Deed No. 8 dated 15 January 1998, both were drawn up before Sri Nanning, S.H., Notary in Jakarta, and announced in the State Gazette of Republic of Indonesia No. 70 dated 1 September 1998 Supplement No. 5056, the name PT. Inter-Pacific Bank was changed to PT. Bank Inter-Pacific Tbk.

On 9 April 1999 PT. Bank Inter-Pacific Tbk applied for delisting of shares at Surabaya Stock Exchange, and on 19 April 1999, the Board of Directors of Surabaya Stock Exchange approved the application for delisting of shares at Surabaya Stock Exchange.

On 14 April 2005, PT. Bank Inter-Pacific Tbk signed the Deed of Merger No. 17, made before Imas Fatimah, S.H., Notary in Jakarta, where PT. Bank Artha Graha merged into PT. Bank Inter-Pacific Tbk. The merger was approved by Bank Indonesia under Decree of Governor of Bank Indonesia No. 7/32/KEP.GBI/2005 dated 15 June 2005, and effective on 11 July 2005.

By virtue of Deed No. 27 dated 12 July 2005, made before Imas Fatimah, S.H., Notary in Jakarta, and license from Governor of Bank Indonesia No. 7/49/KEP.GBI/2005 dated 16 August 2005, PT. Bank Inter-Pacific Tbk changed its name to PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. Such change was announced in the State Gazette No. 101 dated 19 December 2006 Supplement No. 13128.

PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. is committed to be a leading financial institution and always provides the best by giving excellent service as a form of concern towards humanitarian, social and culture.

26 Profil Perusahaan Company Profile

Struktur Kepemilikan Saham per 31 Desember 2012Shareholders Structure as of December 31, 2012

PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. PT. Cerana Arthaputra (15,42%) PT. Arthamulia Sentosajaya (9,63%) PT. Pirus Platinum Murni (9,63%) PT. Puspita Bisnispuri (9,63%) PT. Karya Nusantara Permai (8,31%) Masyarakat/Public (< 5%) (47,38%)

PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. PT. Sumber Kencana Graha (16,70%) PT. Cerana Arthaputra (10,10%) PT. Arthamulia Sentosajaya (6,31%) PT. Pirus Platinum Murni (6,31%) PT. Puspita Bisnispuri (6,31%) PT. Karya Nusantara Permai (5,44%) Masyarakat/Public (< 5%) (48,83%)

PT. CERANA ARTHAPUTRA

Tomy Winata (50%)

Sugianto Kusuma (50%)

PT. CERANA ARTHAPUTRA

Tomy Winata (50%)

Sugianto Kusuma (50%)

PT. PIRUS PLATINUM MURNI

Tomy Winata (50%)

Sugianto Kusuma (50%)

PT. KARYA NUSANTARA

PERMAITomy Winata

(50%)Sugianto Kusuma

(50%)

PT. AGUNG SEDAYUPT. Cahaya Bintang Sejahtera

(50%)PT. Catur Kusuma Abadi (50%)

PT. CAHAYA BINTANG SEJAHTERA

Susanto Kusumo (99,6%)Ellen Kusumo (0,4%)

PT. ARTHAMULIA SENTOSAJAYA

Tomy Winata (50%)

Sugianto Kusuma (50%)

PT. PUSPITA BISNISPURI

Tomy Winata (50%)

Sugianto Kusuma (50%)

PT. SUMBER KENCANA GRAHAPT. Agung Sedayu

(99%)PT. Alam Pusaka

Jaya (1%)

PT. CATUR KUSUMA ABADIJAYAAlexander Halim Kusuma (25%)

Loreina Kusuma (25%)Richard Halim Kusuma (25%)

Luvena Kusuma (25%)

PT. ARTHAMULIA SENTOSAJAYA

Tomy Winata (50%)

Sugianto Kusuma (50%)

PT. PIRUS PLATINUM MURNI

Tomy Winata (50%)

Sugianto Kusuma (50%)

PT. PUSPITA BISNISPURI

Tomy Winata (50%)

Sugianto Kusuma (50%)

PT. KARYA NUSANTARA PERMAI

Tomy Winata (50%)

Sugianto Kusuma (50%)

PT. ALAM PUSAKA JAYA

Struktur Kepemilikan Saham setelah Penawaran Umum Terbatas IVShareholders Structure after Limited Public Offering IV

Struktur Kepemilikan SahamShareholder Structure

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 27

PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. merupakan suatu perseroan terbatas yang menjalankan kegiatan usaha sebagai bank umum, dan sebagai bank pada umumnya melakukan kegiatan antara lain:

• Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuksimpanan yang meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

• Memberikankredit.• Menerbitkansuratpengakuanberhutang.• Melaksanakan kegiatan dalam valuta asing dengan

memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

• Melaksanakan kegiatan treasury, antara lain menempatkan dana pada bank lain, meminjam dana dari bank lain atau meminjamkan dana kepada bank lain dan sebagainya.

• Melakukankegiatanperbankanlainnyasebagaimanayang dimungkinkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. berkantor pusat di Jakarta, dan per 31 Desember 2012 memiliki 35 kantor cabang, 44 kantor cabang pembantu, 17 kantor kas, 12 payment point, dan 106 ATM serta didukung 6.209 jaringan ATM ALTO dan 45.902 jaringan ATM Prima.

PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. is a limited liability company operating as commercial bank, as a bank in general, conducts the following activities:

• To collect public funds inform of deposits, coveringcurrent account, time deposit, certificate deposit, savings account and or other form similar to it.

• Toextendcredit.• Toissuepromissorynotes.• Todeal in foreigncurrency incompliancewithBank

Indonesia’s regulation.

• Tocarryouttreasuryactivities,amongotherplacementof funds with other banks, borrowing of funds from other banks or lending funds to other bank, etc.

• To carry out other banking activities in compliancewith the prevailing rules and regulation.

In conducting its business activities, PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. is headquartered in Jakarta with 35 branch offices, 44 sub-branch offices, 17 cash outlets, 12 payment points, and 106 ATMs and supported by 6,209 ATM ALTO networks and 45,902 ATM Prima networks.

Bidang dan Kegiatan UsahaBusiness Segment and Activity

28 Profil Perusahaan Company Profile

HENDRA HATTA

KADIV. TREASURY

Treasury Division Head

ELMAWATI

KADIV. KREDIT UKM &

KONSUMERSME Credit &

Consumer Division Head

ANTONIUS CH

KADIV. PENGEMBANGAN

PRODUK DAN LAYANAN

Product Development & Services

Division Head

ADJIE AKROMA

KADIV. OPERASI

Operation Division Head

HERU KARYADI

KADIV. TEKNOLOGI INFORMASI Information Technology

Division Head

CHRISTINA HARAPAN

KADIV. KONTROL

Control Division Head

ANTON MUDJOPUTRO

KADIV. KREDIT KOMERSIAL &

KORPORASICommercial &

Corporate Credit Division Head

AFIAR ANWAR

KADIV. PENDIDIKAN

DAN LATIHANEducation and

Training Division Head

MUNARDI WIBOWO

KADIV. BRANCH BANKING

Branch Banking Division Head

HENNY A. NANGOI

DirekturDirector

RUDY TJANDRA

DirekturDirector

ALEX SUSANTO

DirekturDirector

ANDY KASIH

Direktur UtamaPresident Director

Struktur OrganisasiOrganization Structure

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 29

REDHY PRIBADI

KADIV. KEPATUHAN &MANAJEMEN

RISIKOCompliance &

Risk Management Division Head

A. HARRIS C.J. SIMBOLON

KA. SKAIInternal Audit Working Unit

Division Head

STEFANUS G. WARDJONO

KADIV. SDMHuman Resources

Division Head

ANAS LATIEF

KADIV. UMUM & PREMISES

General Affair and Premises

Division Head

ANDY DHARMA

CORPORATE SECRETARY

Corporate Secretary

RUMI KRESNA

KADIV. SAM & REMEDIAL

Special Asset Management and

Remedial Division Head

WITADINATA SUMANTRI

DirekturDirector

ELIZAWATIE SIMON

KA. BIRO HUKUMHead of Legal

Bureau

HANDOYO (JET) SOEDIRDJA

Direktur*Director*

LILIS HUGUET

KA. BIRO DIREKSIHead of

Directorate Bureau

*) Dalam proses fit and proper test Bank Indonesia.

In a process of fit and proper test by Bank Indonesia.

30 Profil Perusahaan Company Profile

Lahir tahun 1947. Menyelesaikan pendidikan dari Akademi Militer Nasional tahun

1971 dan selama merintis karir militer dipercaya untuk menduduki berbagai jabatan

penting kemiliteran, antara lain sebagai Asisten Operasi KASAD (1998-1999),

Panglima Darurat Militer Timor Timur (September-November 1999), Panglima Daerah

Militer IX Udayana (November 1999-November 2000), dan Wakil Kepala Staf TNI

Angkatan Darat (November 2000-Mei 2002). Tahun 2001, dipercaya menjabat sebagai

Komisaris Utama PT. ITCI. Sejak tahun 2002 hingga Juli 2005 menjabat sebagai

Komisaris Utama PT. Bank Artha Graha. Sejak Juli 2005 hingga Juni 2012 menjabat

sebagai Komisaris Utama PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. dan sejak Juni

2012 menjabat sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen PT. Bank

Artha Graha Internasional, Tbk.

Born in 1947. After graduating from AKABRI (Military Academy) in 1971, Kiki Syahnakri

has held many prestigious positions in his military career including, among others,

Operational Assistant of Chief of Staff of TNI Armed Forces (1998-1999), Commander of

the State of Military Emergency in East Timor (September-November 1999), Territorial

Military Commander IX Udayana (November 1999-November 2000), and Deputy Chief

of Staff of TNI Armed Forces (November 2000-May 2002). In 2001 he was appointed

as the President Commisssioner of PT. ITCI. From 2002 until July 2005 he served as

the President Commissioner of PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. Kiki Syahnakri

has by now served as the President Commissioner and Independent Commissioner of

PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.

Lahir tahun 1958 dan berhasil mengembangkan berbagai usaha di Indonesia.

Menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama PT. Bank Artha Graha sejak tahun 1990,

dan saat ini menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama PT. Bank Artha Graha

Internasional, Tbk.

Born in 1958. He has been successfully develop various business companies in

Indonesia. He has served as Vice President Commissioner of PT. Bank Artha Graha

since 1990, now he serve as Vice President Commissioner of PT. Bank Artha Graha

Internasional, Tbk.

Lahir tahun 1951 dan berhasil mengembangkan usaha di berbagai bidang. Menjabat

sebagai Wakil Komisaris Utama PT. Bank Artha Graha tahun 1990 hingga 1999.

Tahun 2004, bergabung dengan PT. Bank Inter-Pacific, Tbk. sebagai Komisaris

Utama. Setelah penggabungan PT. Bank Artha Graha dan PT. Bank Inter-Pacific, Tbk.

dipercaya sebagai Wakil Komisaris Utama PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.

Born in 1951. He has been successfully develop various business. He served as Vice

President Commissioner of PT. Bank Artha Graha since 1990-1999. Then, in 2004 he

served as President Commissioner when joining PT. Bank Inter-Pacific, Tbk. Since the

merger of PT. Bank Inter-Pacific, Tbk. and PT. Bank Artha Graha he has been appointed

and as Vice President Commissioner of PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.Sugianto KusumaWakil Komisaris Utama Vice President Commissioner

Kiki SyahnakriKomisaris Utama merangkap Komisaris IndependenPresident Commissioner and Independent Commissioner

Tomy WinataWakil Komisaris Utama Vice President Commissioner

Profil Dewan KomisarisProfile of the Board of Commissioners

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 31

Lahir tahun 1957. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Tirtayasa pada

tahun 1996, memiliki pengalaman sebagai wiraswastawan dan Penasehat Teknis di

Lembaga Bantuan Hukum. Tahun 1997 bergabung dengan PT. Bank Arta Pratama sebagai

Koordinator Penyelamatan Kredit, dan setelah merger dengan PT. Bank Artha Graha

dipercaya untuk menempati posisi sebagai Kepala Biro Sekuriti & Penyelamatan Kredit.

Tahun 2004 menjabat sebagai Komisaris PT. Bank Artha Graha, dan saat ini sebagai

Komisaris Independen PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.

Born in 1957. Hold Bachelor of Law from Tirtayasa University, has experienced as

businessman and technical advisor in legal aid firm. He joined PT. Bank Arta Pratama

in 1997 as Credit Rescue Coordinator and after merger with PT. Bank Artha Graha he is

entrusted as the Head of Security and Credit Rescue Bureau. In 2004 he was appointed

Commissioner of PT. Bank Artha Graha and has served as Independent Commissioner

of PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. until today.

Lahir tahun 1945. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas

Katolik Atmajaya pada tahun 1985 dan mulai meniti karir di bidang keuangan

pada tahun 1974 sebagai Analis Kredit pada Departemen Pembiayaan di

PT. Inter-Pacific Financial Corporation dan tahun 1981 menjadi Manajer pada

departemen yang sama. Selanjutnya tahun 1984, menjabat Senior Manager Departemen

Pembiayaan dan Jasa Korporasi, General Manager Departemen Pembiayaan tahun

1989, serta tahun 1990 dipromosikan sebagai Direktur. Tahun 1993, dipercaya sebagai

Direktur di PT. Inter-Pacific Bank, Tbk. dan tahun 2004 menjabat Direktur Utama

PT. Bank Inter-Pacific, Tbk. Setelah penggabungan usaha antara PT. Bank Inter-

Pacific, Tbk. dengan PT. Bank Artha Graha, tahun 2005 hingga tutup usia menjabat

sebagai Komisaris Independen PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.

Born in 1945. Bachelor of Economic from Catholic University of Atmajaya graduated in

1985. He began his career in finance in 1974 as Credit Analyst of Financing Department

in PT. Inter-Pacific Financial Corporation and was appointed as Manager of the same

Department in 1981. He was then appointed as Senior Manager of Financing and

Corporate Service Department in 1984, General Manager of Financing Department in

1989 and was promoted as Director in 1990. In 1993 he became Director of PT. Inter-

Pacific Bank and in 2004 as President Director of PT. Bank Inter-Pacific, Tbk. He has served

as Independent Commissioner of PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk since the

merger of PT. Bank Inter-Pacific, Tbk and PT. Bank Artha Graha in 2005.

*) Meninggal dunia pada 16 Maret 2013. Passed away on March 16, 2013.

Reggie HarjadiKomisaris Independen*Independent Commissioner*

Andry SiantarKomisaris IndependenIndependent Commissioner

32 Profil Perusahaan Company Profile

Lahir tahun 1955. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Katholik Widya Mandala pada tahun 1984 dan, mengawali karir di PT. Charoen Pokphand Indonesia Animal Feedmill (1979-1981) dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Akuntan. Tahun 1981 hingga 1983 menjabat sebagai Kepala Akuntan dan Keuangan PT. Impex Megah, Surabaya. Tahun 1983 memulai karir perbankan di Citibank dengan jabatan terakhir Vice President sebagai Kepala Custody Service Operation. Sebelum menjabat sebagai Direktur Operasi pada PT. Bank Subentra tahun 1994, menjabat sebagai Kepala Divisi Kontrol di PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk. Tahun 1996 bergabung dengan PT. Bank Artha Graha sebagai Direktur Operasi, sebagai Direktur IT dan Kepatuhan (2001-2005), serta Direktur IT, Kepatuhan dan Risk Management PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk (2005-2008). Sejak Juni 2008 hingga kini menjabat Direktur Utama PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.

Born in 1955. Holding a Bachelor of Economics from Catholic University of Widya Mandala in 1984, started his career at PT. Charoen Pokphand Indonesia Animal Feedmill (1979-1981) and appointed as Chief Accountant as his last position. In 1981, he moved and served as Chief Accountant & Finance of PT. Impex Megah, Surabaya (1981-1983). He began his banking career in 1983 when joining Citibank with his last position as Division Head of Custody Services Operations. Before serving as Director of Operations at PT. Bank Subentra in 1994, he served as Head of Control Division at PT. Bank Internasional Indonesia. In 1996 he joined PT. Bank Artha Graha as Director of Operations, Director of IT and Compliance (2001-2005) and Director of IT, Compliance and Risk Management at PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. (2005-2008). He has served as President Director of PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. since June 2008.

Lahir tahun 1954. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi pada tahun 1976 dari Universitas Advent dan MBA dari University of Philippines. Memulai karir di PT. Ficorinvest (1976-1990), PT. Indover Securitas Company sebagai Vice President bidang Treasury dan Security Trading (settlement dan custodian) (1990-1992), dan PT. Danayasa Arthatama (1993-1994). Pada 1994 bergabung dengan PT. Bank Artha Graha sebagai Kepala Divisi Treasury, dan tahun 1997 dipercaya sebagai Direktur Treasury pada PT. Bank Arta Pratama. Karir berlanjut di PT. Bank Artha Graha pada 1999 sebagai Direktur Sumber Daya Manusia, Umum & Premises, dan pada tahun 2004 dipercaya sebagai anggota Direksi yang membidangi SDM, Pusdiklat, Kredit dan Treasury. Saat ini menjabat sebagai anggota Direksi yang membidangi Treasury dan Pengembangan Produk PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.

Born in 1954. Holder of Bachelor of Economics majoring in Accounting from University of Advent in 1976 and an MBA from University of Philippines. She began her career in PT. Ficorinvest (1976-1990), PT. Indover Securitas Company as Vice President in Treasury and Security Trading (Settlement and Custodian) (1990-1992), and PT. Danayasa Arthatama (1993-1994). She then joined PT. Bank Artha Graha in 1994 as Head of Treasury Division. In 1997 she was appointed as Director of Treasury at PT. Bank Arta Pratama. Her career continued in PT. Bank Artha Graha as Director of Human Resources, General Affairs & Premises in 1999, then in 2004 she is appointed as member of Directors in charge of Human Resources, Training Center, Credit and Treasury. Currently as member of Board of Directors in charge of Treasury and Product Development.

Lahir tahun 1960. Menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Sekolah Tinggi Yayasan Akuntansi Indonesia pada tahun 1990. Memulai karir di PT. Bank Danamon Indonesia (1982-1994) dengan jabatan terakhir sebagai Assistant Vice President, PT. Artiwibawa Holding (1994-1995) sebagai Managing Director, dan PT. Indocitra Finance (1995) sebagai Direktur. Bergabung dengan PT. Bank Arta Pratama pada 1995 sebagai Direktur Operasi. Selanjutnya pada tahun 1999 pasca merger, menjabat sebagai Direktur pada PT. Bank Artha Graha, dan berlanjut di PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. Saat ini menjabat sebagai anggota Direksi yang membidangi Kredit, Branch Banking dan Pusdiklat.

Born in 1960. Completing his degree in Accounting from Yayasan Akuntansi Indonesia School of Accounting in 1990. He started his career with PT. Bank Danamon Indonesia (1982-1994) with his last post as Assistant Vice President, PT. Artiwibawa Holding (1994-1995) as Managing Director, and PT. Indocitra Finance (1995) as Director. Joined PT. Bank Arta Pratama as Director of Operations in 1995. After merger in 1999 served as Director at PT. Bank Artha Graha and continue at PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. Currently as member of Board of Directors in charge of Credit, Branch Banking and Training Center.

Alex SusantoDirektur Director

Andy KasihDirektur Utama President Director

Henny A. NangoiDirektur Director

Profil DireksiProfile of the Board of Directors

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 33

Lahir tahun 1966. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen dari Universitas Trisakti pada tahun 1989. Merintis karir sebagai Account Officer di PT. Bank Internasional Indonesia (1989-1993) setelah melalui Management Development Program (MDP). Karir berikutnya sebagai Pemimpin Cabang di PT. Dipo International Bank (1993-1997). Sebelum bergabung dengan PT. Bank Arta Pratama, menjabat sebagai General Manager Marketing di PT. Danamon Finance (1997-1998). Setelah merger PT Bank Arta Pratama dengan PT. Bank Artha Graha, berbagai jabatan sebagai pejabat eksekutif telah dilalui. Pada Juni 2008 memangku jabatan Direktur Kredit, dan sejak Juni 2012 sebagai Direktur Operasi PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.

Born in 1966. Holder of Bachelor of Economics majoring in Management from University of Trisakti in 1989, began his career as Account Officer through Management Development Program in PT. Bank Internasional Indonesia (1989-1993). Then, he served as a Branch Office Manager of PT. Dipo International Bank (1993-1997). Before joined PT. Bank Arta Pratama, he served as General manager in PT. Danamon Finance (1997-1998). After the merger of PT. Bank Arta Pratama and PT. Bank Artha Graha, he held various positions as executive officer. He served as Credit Director of PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. since June 2008 and since June 2012 as Operational Director of PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.

Lahir tahun 1947. Menyelesaikan pendidikan dari Universitas Indonesia, Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi pada tahun 1977 dan terdaftar sebagai Akuntan Negara Register pada tahun 1986 serta Amsterdam Institute of Finance di Belanda pada tahun 1996. Pernah bertugas di bank lokal maupun asing dan berbagai sektor usaha seperti retail, manufacturing, perkebunan, holding, dan lainnya. Pada 1999 bergabung dengan PT. Bank Artha Graha sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) dan dilanjutkan pada PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. Pada Juni 2009 menjabat Direktur Kepatuhan PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. sampai dengan saat ini.

Born in 1947. He completes his study at University of Indonesia, Faculty of Economics majoring in Accountancy in 1977 and is registered as State Registered Accountant in Indonesia in 1986 and from Amsterdam Institute of Finance in Netherlands in 1996. He has rich banking experience from his time working with both local and foreign banks. Beside his banking experience, he has also worked in various business sectors such as retail, manufacturing, plantation, holding companies, etc. In 1999 he joined Bank Artha Graha as Head of Internal Audit Working Unit and continued in Bank Artha Graha Internasional. He has served as Compliance Director of PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. since June 2009.

Lahir tahun 1964. Memperoleh gelar Master of Business Administration dari jurusan Finance, Economic, Bond University, Queensland, Australia dan gelar Sarjana Ilmu Pengetahuan di Universitas Macquarie, New South Wales, Australia. Karirnya di bidang keuangan diawali sebagai Fund Manager di Ultra Star Ltd. pada tahun 1989 sampai dengan tahun 1995. Selanjutnya pada tahun 1995 hingga 1997 berkarir di dunia perbankan sebagai Financial Advisor/Analyst di Deustche Bank Australia. Pada kurun waktu 1997 sampai 2002 menjabat sebagai Senior Financial Advisor/Business Analyst Credit Suisse First Boston/Challenger Australia dan menjadi Senior Financial Advisor/Business Analyst Bell Potter Securities Ltd., Australia pada tahun 2002 sampai 2004. Selanjutnya, sebagai Senior Corporate Financial Advisor di ABN Amro Morgans Ltd., Australia tahun 2004 sampai dengan 2009. Pada 2009 sampai 2012 sebagai Private Equity Senior Financial Advisor UBS/Bell Potter Securities Ltd., Australia. Dan selanjutnya pada tahun 2012, bergabung dengan PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. sebagai Kepala Biro Direksi dan kemudian ditunjuk sebagai Direktur. *) Dalam proses fit and proper test Bank Indonesia

Born in 1964. Earned Master of Business Administration from the Department of Finance, Economic, Bond University, Queensland, Australia and Bachelor of Science at Macquarie University, New South Wales, Australia. Began his career in finance as a Fund Manager at Ultra Star Ltd. in 1989 and 1995. Subsequently in 1995 to 1997 career in the world of banking as a Financial Advisor/Analyst at Deutsche Bank Australia. In 1997 to 2002 served as Senior Financial Advisor/Business Analyst Credit Suisse First Boston/Challenger Australia and Senior Financial Advisor/Business Analyst Bell Potter Securities Ltd., Australia in 2002 and 2004. Furthermore, as Corporate Senior Financial Advisor at ABN Amro Morgans Ltd., Australia 2004 to 2009. In 2009 to 2012 as Senior Financial Advisor Private Equity UBS/Bell Potter Securities Ltd., Australia. Then in 2012, joined PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. as Head of Directors Bureau and was subsequently appointed as Director. *) In a process of fit and proper test by Bank Indonesia.

Robertus Rudy Tjandra ThieDirektur Director

Witadinata SumantriDirektur Director

Handoyo (Jet) SoedirdjaDirektur Director*

34 Profil Perusahaan Company Profile

Bidang HukumLegal

Elizawatie Simon

Bidang DireksiOffice of the Board

Lilis Huguet

Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)Internal Audit

A. Harris C. J. Simbolon

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Andy Dharma

Bidang Sumber Daya ManusiaHuman Resources

Stefanus G. Wardjono

Bidang Pendidikan dan LatihanEducation and Training

Afiar Anwar

Bidang TreasuryTreasury

Hendra Hatta

Bidang OperasiOperations

Adjie Akroma

Bidang Branch BankingBranch Banking

Munardi Wibowo

Bidang Pengembangan Produk dan LayananProduct Development & Services

Antonius C. H. Soegijanto

Bidang Umum dan PremisesGeneral Affairs and Premises

Anas Latief

Bidang Teknologi InformasiInformation Technology

Heru Karyadi

Bidang KontrolControl

Christina Harapan

Bidang Kredit Komersial & KorporasiCommercial and Corporate Credit

Anton Mudjoputro

Bidang Kredit UKM & KonsumerSME and Consumer Credit

Elmawati

Bidang Special Asset Management dan RemedialSpecial Asset Management and Remedial

Rumy Kreshna Wibowo

Bidang Kepatuhan dan Manajemen RisikoCompliance and Risk Management

Redhy Pribadi

Pimpinan WilayahArea Managers

C. Conny MulyaniElvi N. AlimudinTonny Indra WijayaMax P. Awaloei

posisi 31 Desember 2012 as of December 31, 2012

Pejabat EksekutifExecutive Officers

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 35

Sumber daya manusia merupakan aset utama Bank Artha Graha Internasional dan memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan kegiatan usaha Bank. Bank Artha Graha Internasional yakin bahwa untuk mencapai misi perusahaan, diperlukan usaha-usaha yang dapat menunjang pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sehingga dapat dicapai pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal.

Sehubungan dengan hal tersebut, Bank Artha Graha Internasional terus berupaya mengembangkan sumber daya manusia yang dimiliki dengan memberikan program pelatihan yang sesuai dan pengembangan yang terbaik, menanamkan budaya perusahaan, serta memberikan kesempatan seluas-luasnya dalam pengembangan karir.

Untuk mendukung pertumbuhan bisnis perlu didukung dengan strategi pemenuhan sumber daya manusia yang tepat dan akurat. Kebijakan pemenuhan sumber daya manusia disesuaikan agar mampu memenuhi kebutuhan bisnis Bank Artha Graha Internasional. Jalur penerimaan pegawai, khususnya melalui Management Development Program (MDP) ditata kembali dengan perbaikan dari sisi rekrutmen dan pola pengembangan yang terstruktur. Pemenuhan pegawai juga memperhatikan hal-hal dan kondisi-kondisi khusus, baik yang menyangkut pemenuhan kebutuhan pemimpin kantor maupun pegawai dengan keahlian (expertise) tertentu.

Human resources is the core asset of Bank Artha Graha Internasional and plays a major role in the Bank’s successful business activities. Bank Artha Graha Internasional is confident that the realization of the company mission requires efforts to support the development and improvement of human resources quality in order to achieve optimum productivity of human resources.

In this regard, Bank Artha Graha Internasional continues with the efforts to develop its human resources by providing suitable training programs and best development, fostering company culture, and providing widest opportunity for career development.

To support business growth, a strategy on defined and accurate fulfillment of human resources is thus required. Human resources policy is adjusted in order to meet the business requirement of Bank Artha Graha internasional. Recruitment process, especially through the Management Development Program (MDP) is rearranged accordingly with improvement on the recruitment side and structured development scheme. Recruitment also attends to matters and special conditions, both related to the requirement for office management and staff with specific expertise.

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

36 Profil Perusahaan Company Profile

Pendidikan dan Pelatihan

Program Pelatihan dan Pengembangan diselenggarakan secara komprehensif yang ditujukan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan serta menumbuhkan etos kerja yang dibutuhkan dalam mendukung kinerja tim dan menjaga standar mutu layanan yang tinggi. Kegiatan pendidikan dan pelatihan pada tahun 2012 melanjutkan program yang telah berjalan pada tahun 2011 yang difokuskan pada program-program yang mendukung pengembangan organisasi dan kegiatan usaha Bank, yaitu kredit, operasional, audit dan manajemen.

Sebagai penyelarasan dengan strategi dan arah bisnis perusahaan, pada tahun 2012 diselenggarakan Management Development Program – Kredit II yang diikuti oleh 25 peserta dan Auditor Training Program yang diikuti oleh 21 peserta.

Sepanjang tahun 2012, telah diselenggarakan 571 kegiatan pelatihan yang diikuti oleh 9.195 peserta atau 347% dari seluruh karyawan Bank Artha Graha Internasional, yang berarti setiap karyawan berkesempatan mengikuti 3 sampai 4 jenis pelatihan setiap tahunnya.

Sebagai bagian dari peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan memperluas kesempatan belajar bagi seluruh karyawan pada seluruh unit kerja, saat ini sedang disusun dan disiapkan program belajar jarak jauh. Di samping itu, Bank Artha Graha Internasional juga mendorong penularan pengetahuan untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan dari karyawan yang memiliki pengalaman dan keahlian tertentu kepada karyawan lainnya.

Keterangan

Pelatihan Internal/Internal TrainingPelatihan EksternalExternal Training

Total % DescriptionOperasionalOperational

KreditCredit

ManajerialManagerial

Pembentukan Karakter

Character Building

LainnyaOthers

Frontliner 1.201 101 29 0 69 1 1.401 15,24% Frontliner

Kredit 672 310 247 0 72 8 1.309 14,24% Credit

Operasional 733 41 282 0 82 6 1.144 12,44% Operation

Treasury/Trade Finance 6 0 74 0 1 4 85 0,92% Treasury/Trade Finance

Teknologi Informasi 23 0 173 0 0 1 197 2,14% Information technology

Audit & Kontrol 523 26 27 0 8 12 596 6,48% Audit & Control

Lainnya (SDM, Pincab, dll) 790 112 1.025 0 358 50 2.335 25,39%

Others (Human Resources,

Dept. Head, etc)

Manajemen Trainee 1.215 623 34 50 206 0 2.128 23,14% Management Trainee

Jumlah 5.163 1.213 1.891 50 796 82 9.195 100,00% Total

Education and Training

Training and development program is arranged in a comprehensive manner for the purpose of improving the skill and knowledge as well as fostering the required work ethic to support team performance and maintain the high standard of quality service. Education and training in 2012 was the continuation of the 2011 program which was focused on supporting organization development and business activities of the Bank, namely credit, operations, audit and management.

As alignment with business strategy and direction, in 2012 the company organized Management Development Program - Credit II which was attended by 25 participants and Auditor Training Programme attended by 21 participants.

Along the year of 2012, 571 trainings were arranged for 9,195 participants or 347% of total employees of Bank Artha Graha Internasional, meaning that each employee has the opportunity to follow 3 to 4 trainings every year.

As part of improvement of quality human resources by expansion of learning opportunity to employees across-the-board, a remote learning program is currently being prepared. In addition, Bank Artha Graha Internasional is also encouraging employees to share out knowledge to facilitate the exchange of know-how from experienced and proficient employees to their colleagues.

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 37

Kegiatan pendidikan dan pelatihan tidak hanya diselenggarakan di kantor pusat Pusdiklat Jakarta saja, tetapi juga di Sentra Pelatihan Wilayah (SPW) yang dibentuk sebagai kepanjangan tangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan di daerah yang selama ini telah berlangsung dengan baik, yaitu SPW Jakarta – Pusdiklat Matraman, SPW Bandung, SPW Surabaya, SPW Makassar, SPW Manado, dan SPW Medan.

Program Sumber Daya Manusia Tahun 2013

Pengembangan kompetensi karyawan tetap akan difokuskan kepada hal-hal yang terkait dengan pelayanan serta peningkatan hubungan nasabah, dengan tetap melanjutkan program pelatihan yang terkait dengan kegiatan pemberian kredit.

Dalam rangka menyeimbangkan pemenuhan kebutuhan tenaga terampil dari dalam dan luar Bank, program-program pengembangan lainnya juga akan tetap dilanjutkan pada tahun 2013. Program-program tersebut antara lain ditujukan untuk penciptaan kader berkualitas dalam mewujudkan sumber daya manusia handal dan kader pemimpin dengan akar budaya perusahaan yang kuat, yaitu kader yang memiliki dedikasi, loyalitas, dan komitmen dengan wawasan luas.

Tingkat Pendidikan | Education31 Desember/31 December 2012 31 Desember/31 December 2011

Total % Total %

Sarjana ke atas/Bachelor degree and above 1.574 59,55 1.512 59,34

Sarjana Muda/Diploma 487 18,43 482 18,92

SLTA kebawah/High School and below 582 22,02 554 21,74

Total/Jumlah 2.643 100,00 2.548 100,00

Bank juga akan meninjau kebijakan-kebijakan mengenai sumber daya manusia yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja Bank secara keseluruhan. Kebijakan-kebijakan tersebut diselaraskan dengan visi, misi, dan nilai-nilai baru Bank Artha Graha Internasional serta memiliki kemampuan untuk mendorong pencapaian sasaran bisnis, produktifitas dan perbaikan efisiensi.

Education and training is not only arranged in Jakarta Headquarter’s Training Center, but also in Regional Training Centers (SPW) which are established in representation of the local Education and Training Centers that have so far been going on well, such as SPW Jakarta - Matraman Training Center, SPW Bandung, SPW Surabaya, SPW Makassar, SPW Manado, and SPW Medan.

Human Resources Program in 2013

Development of employee’s competence remains to be focused on the matters related to service and improvement of customer relation, yet carrying on the training program related to extending loan.

For the purpose of balancing the meeting of requirement for skilled manpower inside and outside the Bank, other development programs will be continued in 2013. The programs are, among others, aimed at creating quality employee to realize reliable human resources and potential leader with strong root of company culture, i.e. employees with dedication, loyalty, and commitment as well as broad outlook.

The Bank will also review human resources policies having significant effect on the overall performance of the Bank. Such policies are adjusted with the new vision, mission and values of Bank Artha Graha Internasional, in addition to the capacity to push the accomplishment of business target, productivity and efficient recovery.

38 Profil Perusahaan Company Profile

Seperti yang dicanangkan dalam visi dan misi, Bank Artha Graha Internasional mempunyai komitmen untuk melayani kebutuhan keuangan nasabah pada segmen pasar yang dipilih sesuai dengan layanan dan produk yang ditawarkan. Dengan didasari oleh komitmen ini dan didukung oleh produk dan layanan yang berkualitas, niscaya Bank Artha Graha Internasional akan tumbuh dan berkembang serta mampu bersaing dalam dunia perbankan. Disadari bahwa untuk memperoleh porsi yang signifikan dalam pangsa pasar yang dipilih, tidak hanya dibutuhkan produk-produk yang berkualitas dan harga yang bersaing tetapi juga keterampilan menyampaikan kelebihan produk yang ditawarkan secara efektif kepada para nasabah dan/atau calon nasabah. Oleh karena itu, seluruh sumber daya yang dimiliki akan diarahkan kepada target pasar tersebut.

Kebijakan Bank Artha Graha Internasional dalam memperoleh sumber dana yang ekonomis dan stabil dilakukan melalui pengembangan produk yang mengerti akan keinginan dan kebutuhan nasabah dengan berorientasi pada peningkatan kualitas layanan nasabah.

Sasaran Promosi 2012

Meningkatkan komposisi dana murah masih menjadi salah satu tujuan utama dalam penerapan strategi di bidang pendanaan, khususnya terkait dengan upaya untuk meningkatkan jumlah nasabah tabungan, disamping upaya terus menerus yang juga dilakukan guna meningkatkan loyalitas nasabah serta pengenalan masyarakat terhadap produk dan layanan yang disediakan oleh Bank Artha Graha Internasional.

Sejalan dengan hal tersebut, dalam bidang promosi pendanaan telah dilaksanakan sebuah program khusus bertajuk “Petualangan Saga” untuk mendukung pemasaran Tabungan Prestasi Gemilang (Prega). Program tersebut diluncurkan untuk memperkenalkan kembali produk Tabungan Prega dengan fitur yang telah dikemas ulang berupa tabungan khusus untuk nasabah berusia dibawah 17 tahun dengan rekening atas nama nasabah yang dilengkapi dengan kartu ATM atas nama nasabah. Program ini diluncurkan pada April 2012, dengan tujuan untuk menumbuhkan minat dan budaya menabung khususnya bagi generasi penerus bangsa serta untuk meningkatkan jumlah rekening baru.

As announce in the vision and mission, Bank Artha Graha Internasional is commited to serve the financial needs of customers from the selected market segment following the product and service being offered. Based on this commitment and supported by quality product and service, Bank Artha Graha Internasional will surely grow and be ready to compete in the banking world. It is realized that to obtain significant portion in the selected market share, just quality products and competitive prices are not good enough but the expertise is required to convey the excellence of the products that are effectively offered to customers and/or prospective customers. Consequently, the whole existing resources will be directed to such market target.

The policy of Bank Artha Graha Internasional to obtain economical and stable funding sources is implemented through product development, which recognizes the desire and requirement of customers by orientation to improving customer service quality.

2012 Promotion Target

Increasing the composition of cheap funds remains one of the main objectives in applying funding strategy, particularly in relation to the effort of increasing the number of savings customers, besides continuous effort in order to enhance customers’ loyalty and introducing public to the products and services provided by Bank Artha Graha Internasional.

Along with that, for funding promotion purposes a special program titled “The Adventure of Saga” was arranged for the marketing of Tabungan Prestasi Gemilang (Prega). The program was launched to reintroduce the product of Prega Savings with special feature that was repackaged for customers below 17 years, with special account and ATM card bearing their own name. The program was launched in April 2012 with the purpose of fostering saving interest and culture especially among the nation’s future generation, as well as to increase the number of new accounts.

Pencitraan atas Produk dan LayananImage of Product and Service

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 39

Strategi pemasaran ini dipilih karena promosi melalui anak-anak dinilai efektif dan efisien, baik untuk memperkenalkan produk tabungan kepada anak usia dini sekaligus untuk memperoleh nasabah baru. Jenis kegiatan promosi dilakukan beragam yang merupakan gabungan antara sport, entertainment dan pendidikan. Bersamaan dengan itu, juga dilakukan product sampling berupa pemberian voucher untuk pembukaan Tabungan Prega, baik kepada peserta maupun pemenang lomba kegiatan yang dilaksanakan.

Bentuk kegiatan yang dilaksanakan antara lain Kompetisi Futsal tingkat SLTP se-Jabodetabek, Kuis Tantangan Saga yang digelar bagi siswa-siswi SLTP di kota Palembang dan Pekanbaru, serta SagaFest yang berupa lomba mewarnai, menggambar dan menari bagi siswa-siswi SD di Kendari, Kupang, Ternate, Semarang dan Manado. Perkenalan budaya menabung dan hidup terencana juga diupayakan melalui sosialisasi Tabungan Prega di beberapa Sekolah Dasar. Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, pada Desember 2012 tercatat telah terjadi pertumbuhan Tabungan Prega sebesar 3.561 rekening dibandingkan dengan posisi Maret 2012.

Partisipasi melalui kegiatan sponsorship dilakukan secara selektif yang diselaraskan dengan upaya untuk membangun dan meningkatkan citra produk, layanan dan korporat secara optimal.

This marketing strategy was preferred as promotion through children is considered more effective and efficient, to introduce the savings product to young children at the same time gaining new customer. This kind of promotion is varied, combining sport, entertainment and education. In addition, product sampling was arranged in form of voucher for opening Prega Savings, to both the participants and winners of competition.

The activities were among others Futsal Competition for Junior High School in Jabodetabek, Saga Challenge Quiz provided for students of Junior High School in Palembang and Pekanbaru, and SagaFest in form of coloring, drawing and dancing competitions for students of Elementary School in Kendari, Kupang, Ternate, Semarang and Manado. Introduction to savings culture and planned living was also put forward by socialization of Prega Savings in some Elementary Schools. With various efforts exerted, in December 2012 the growth of Prega Savings was recorded at 3,561 accounts, compared to March 2012 position.

Participation activities through sponsorship were conducted on selective basis, in line with the effort to favorably build and enhance the image of product, service and corporation.

40 Profil Perusahaan Company Profile

Penyaluran DanaLending

Dengan berbagai produk kredit produktif yang dimiliki, Bank Artha Graha Internasional berupaya mendukung para pelaku usaha yang membutuhkan tambahan dana untuk membiayai aktivitas dan pengembangan usahanya guna meningkatkan pendapatan ataupun laba. Produk kredit produktif tersebut adalah Revolving Loan (RL), Fixed Loan (FL), dan Pinjaman Rekening Koran (PRK).

Selanjutnya, sebagai bagian dari upaya untuk menyeimbangkan portofolio kredit dan meningkatkan portofolio kredit mikro, Bank Artha Graha Internasional juga menyalurkan pembiayaan produktif yang disebut Kredit Wira Usaha (KWU) yang merupakan fasilitas pinjaman bagi usaha mikro yang memiliki potensi untuk berkembang. Pembiayaan kepada usaha mikro dapat juga dilakukan melalui kerja sama (linkage program) dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan koperasi sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

Having various products of productive credit, Bank Artha Graha Internasional tries to support business makers that require additional funds to finance their activities and business development for income or profit increase. Such productive credit are Revolving Loan (RL), Fixed Loan (FL), and Current Account Loan (PRK).

Furthermore, as part of the effort to balancing the loan portfolio and increasing micro credit portfolio, Bank Artha Graha Internasional also distributes productive financing, called Kredit Wira Usaha (KWU), constituting loan facility for potential micro enterprises. Financing for micro enterprises may also be made through a cooperation (linkage program) with Rural Bank (BPR) and cooperative in accordance with the established criteria.

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 41

Selain itu, terdapat pembiayaan yang diberikan kepada perorangan dalam bentuk Kredit Tanpa Agunan (KTA) bekerjasama dengan perusahaan yang melakukan payroll di Bank Artha Graha Internasional. Pembiayaan ini diberikan untuk mendukung peningkatan kerja sama payroll dengan para mitra usaha. Pembiayaan untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) difokuskan bagi usaha yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan kemandirian ekonomi rakyat.

Bank Artha Graha Internasional juga memiliki berbagai produk kredit yang bertujuan untuk pembiayaan dalam pembelian barang dan/atau jasa tertentu untuk pemakaian/konsumsi debitur sendiri dan tidak untuk kegiatan usaha, seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA), Kredit Pemilikan Mobil (KPM) serta Kredit Multiguna. Pembiayaan untuk sektor ini dilakukan dengan pendekatan langsung kepada end user dan melalui kerja sama dengan lembaga keuangan (BPR dan perusahaan pembiayaan/multi finance company) dan lembaga non keuangan (developer) sebagai mitra dari Bank.

Disamping produk-produk tersebut di atas, Bank Artha Graha Internasional memiliki beberapa fasilitas kredit lain yang dapat digunakan oleh debitur dalam mendukung kegiatan usahanya, seperti Money Market Line, Letter of Credit, Trust Receipt, Bank Garansi dan Joint Financing.

Perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Bank Artha Graha Internasional telah menyalurkan pinjaman bagi usaha-usaha yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan kemandirian ekonomi rakyat. Penyaluran tersebut dilakukan dengan berbagai program yang bertujuan untuk mendukung pemberdayaan sektor riil serta sebagai kepedulian dalam memberikan akses dan mendorong pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

Realisasi penyaluran dana bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah posisi 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp925,3 miliar atau sebesar 6,1% dari total kredit yang disalurkan.

Other than that, financing may be provided to individuals in form of Non Collateral Loan (KTA) in cooperation with the companies having their payrolls at Bank Artha Graha Internasional. This financing is provided to support improved payroll cooperation with business partners. Financing for Small, Medium and Micro Enterprises (UMKM) is focused on the business that supports the growth and development of the independence of people’s economy.

Bank Artha Graha Internasional also provides varios loan products, which are aimed at financing of particular goods and/or services for debtor’s own use and not for business purposes, such as Housing Loan (KPR) and Apartment Loan (KPA), Car Loan (KPM) and Multi-purpose Loan. The financing for these sectors are provided by direct approach to end users and through cooperation with financial institutions (BPR and multi finance company) and non-financial institutions (developer) as the Bank’s partners.

In addition to the above mentioned products, Bank Artha Graha provides some other loan facilities that may be used by debtors to support their business activities, such as Money Market Line, Letter of Credit, Trust Receipt, Bank Guarantee and Joint Financing.

Development of Small, Medium and Micro Enterprises

Bank Artha Graha Internasional distributes loan to businesses that promote the growth and development of the independence of people’s economy, with various programs which are aimed at supporting the empowerment of the real sector and representing the concern for access and stimulation for the development of Small, Medium and Micro Enterprises.

Distribution of funds to Small, Medium and Micro Enterprises for the position of 31 December 2012 amounted to Rp925.3 billion or 6.1% from total loans distributed.

42 Profil Perusahaan Company Profile

Treasury dan Perbankan InternasionalTreasury and International Banking

Jalinan kerjasama dengan bank-bank baik di dalam maupun di luar negeri merupakan hal penting dan menjadi salah satu sarana memperluas peluang Bank dalam meningkatkan transaksi-transaksi perbankan dan treasury pada khususnya untuk melayani kebutuhan nasabah, seperti transaksi money market, foreign exchange, fixed income, commercial dan trade finance. Bank terus membina dan memelihara kerjasama dengan counterpart yang merupakan mitra usaha dalam penyediaan jasa keuangan kepada nasabah. Dengan memperkuat kerjasama dan dukungan dari para counterpart, Bank dapat memberikan lebih banyak pilihan produk dan peningkatan layanan kepada nasabah khususnya yang berhubungan dengan transaksi internasional. Untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah dalam transaksi perbankan internasional, Bank terus menambah jalinan kerjasama dengan mitra perbankan nasional maupun internasional sebagai berikut:

Mata Uang / Currency Bank Negara / Country

USD Standard Chartered Bank New York, USA

USD Wells Fargo Bank New York, USA

USD Bank Mandiri Jakarta, Indonesia

USD Bank Central Asia Jakarta, Indonesia

USD/CNY Bank of China Jakarta, Indonesia

GBP Standard Chartered Bank London, England

EUR Standard Chartered Bank Frankfurt, Germany

HKD Standard Chartered Bank Hongkong

SGD Standard Chartered Bank Singapore

SGD UOB Singapore

JPY Sumitomo Mitsui Banking Corp. Tokyo, Japan

AUD ANZ Bank Melbourne, Australia

Cooperation with banks both inside and outside the country constitutes an important thing and becomes one of the tools to expand the Bank’s opportunity to increasing banking transactions and treasury in particular in order to serve customers’ needs, such as transaction of money market, foreign exchange, fixed income, commercial and trade finances.

The Bank keeps developing and maintaining cooperation with counterparty representing business partner in providing financial services to customers. By strengthening the cooperation and support from counterparties, the Bank may have more product selection and improved service to customer, especially in relation to international transaction.

In order to provide improved quality service to customers in international banking transaction, the Bank keeps increasing the cooperation with both national and international banking partners, as follows:

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 43

Teknologi InformasiInformation Technology

Dalam tahun 2012, Bank Artha Graha Internasional telah mengembangkan kompetensi untuk mendukung strategi pengembangan usaha Bank dan meningkatkan pelayanan kepada nasabah. Hal tersebut dilakukan dengan mengganti dan menambah mesin ATM, pemasangan jaringan komunikasi VPN Lintasarta pada kantor di beberapa daerah, pergantian jaringan komunikasi kantor cabang dari Frame Relay Lintasarta ke VPN Telkom pada kantor di beberapa daerah, dan pergantian jaringan komunikasi dari Frame Relay Lintasarta ke Metro eBiznet di beberapa kantor cabang Jakarta serta pergantian jaringan komunikasi dari Frame Relay Lintasarta ke Metro eArthatel di kantor cabang Bali.

Masih dalam kaitannya untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah, Bank Artha Graha Internasional menyediakan dan menyempurnakan beberapa aplikasi yang mendukung kegiatan operasional, antara lain refund transaksi via ATM Prima, pengembangan aplikasi Credit Risk Rating (CRR) online untuk perhitungan probability of default, penyusunan laporan data tunggakan kredit per nomor fasilitas, penambahan fungsi otorisasi, laporan audit trail, grup debitur, probability of default dan laporan pinjaman per sektor ekonomi dalam aplikasi DDKK, serta website www.arthagraha.com.

During 2012, Bank Artha Graha Internasional has developed the competency to support the Bank’s business development strategy and to increase its services to customers. The Bank replaced and added more ATM, installed Lintasarta VPN communication network at the offices in some areas, replaced the communication network of branch office from Frame Relay Lintasarta to VPN Telkom at the offices in some areas, and replaced the communication network from Frame Relay Lintasarta to Metro eBiznet at some branch offices in Jakarta, and replaced the communication network from Frame Relay Lintasarta to Metro eArthatel at Bali branch office.

Related to increasing its service to customers, Bank Artha Graha Internasional provides and improves some applications that support operational activities, among others refund transaction via ATM Prima, development of online application for Credit Risk Rating (CRR) to calculate probability of default, report preparation for data on overdue loan per facility number, supplementing authorization function, audit trail report, group of debtors, probability of default and loan report per economic sector in DDKK application, including website www.arthagraha.com.

44 Profil Perusahaan Company Profile

Melakukan uji coba DRC dan BCP untuk meyakinkan bahwa sistem dapat dioperasikan sebagaimana mestinya pada saat terjadi gangguan/bencana.

Rencana Teknologi Informasi untuk tahun 2013

1. Pengembangan layanan Teknologi Informasi• Standarisasi infrastruktur ruang server kantor

pusat dan kantor cabang.• Persiapansistemuntukpengalihankartuberbasis

chip.• Penggantian mesin ATM untuk mendukung

progran kartu ATM/debit berbasis chip.• PenggantianmesinATMyangseringmasalah.• Penyempurnaan eBanking (Internet Banking dan

Mobile Banking).• PengembanganaplikasiMPNGen-2,RTGSGen-2

dan SKN Gen-2.• PengembanganMIS untuk monitoring portofolio

kredit kantor cabang dari database DDKK.• Wireless EDC Teller.• PembayarantagihanTelkomdanPLNmelaluiEDC

Teller.• Transferonline melalui jaringan Prima di Teller.• Autodebet payment (pembayaran) listrik.• Top up pulsa telepon genggam (handphone)

melalui ATM.

2. Peningkatan ketersediaan sistem• Peningkatan kualitas dan performance link kantor

cabang serta penggantian link backup kantor cabang.• Penggantiancore banking system.• Persiapanpenggantianswitching.

3. Peningkatan pengamanan sistem dengan penggantian HSM untuk mesin DRC dan development.

Try out of DRC and BCP to ensure that the system is operatable properly in case of interruption/disaster.

Information Technology Plan for 2013

1. Development of Information Technology • Infrastructurestandardizationforserverroomsin

the head office and branch offices. • Preparation of system for conversion of chip-

based card. • ReplacementofATMtosupportchip-basedATM/

debit cards program.• ReplacementofATMoftenintrouble.• Improvementof eBanking (InternetBankingand

Mobile Banking).• Development of applications for MPN Gen-2,

RTGS Gen-2 and SKN Gen-2.• MISdevelopmenttomonitortheloanportfolioof

branch office from DDKK database. • WirelessEDCTeller.• Payment ofTelkom and PLN bills through EDC

Teller. • OnlinetransferthroughPrimanetworkatTeller.• Autodebetpaymentforelectricity.• PulsetoppingupformobilephonethroughATM.

2. Improvement of system availability • Improved quality and performance link of branch

office and replacement of backup link of branch office. • Replacementofcorebankingsystem.• Preparationofswitchingreplacement.

3. Improvement of system security by replacement of HSM for DRC machine and development.

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 45

Kuasi Reorganisasi

Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 terutama disebabkan oleh melemahnya kurs mata uang yang ditandai dengan tidak stabilnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang lainnya dan tingginya tingkat suku bunga pinjaman, ketatnya likuiditas, serta menurunnya tingkat kepercayaan investor. Kondisi tersebut telah memberikan dampak buruk terhadap perekonomian Indonesia pada waktu itu.

Kegiatan Bank Artha Graha Internasional yang meliputi bidang usaha perbankan, merupakan salah satu bidang usaha yang sangat terpengaruh dengan adanya krisis ekonomi yang terjadi pada waktu itu. Liabilitas Bank dalam bentuk mata uang Dollar Amerika Serikat dan mata uang negara lainnya mengalami apresiasi atau kenaikan yang luar biasa terhadap nilai tukar Rupiah. Keadaan ini mengakibatkan Bank pada saat itu mengalami kesulitan dalam memenuhi liabilitasnya.

Menghadapi kondisi tersebut, Bank telah melakukan upaya untuk membuktikan komitmennya sebagai bagian dari perbankan nasional yang berperan dalam mengembangkan fungsinya sebagai intermediasi perbankan nasional untuk bersama-sama mengatasi kondisi krisis tersebut.

Jumlah aset Bank terus meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan peningkatan dana pihak ketiga, yang merupakan bukti kepercayaan masyarakat kepada Bank Artha Graha Internasional.

Sejak tahun 2000, Bank telah membukukan laba bersih, akan tetapi karena jumlah defisit cukup besar, maka per tanggal 30 Juni 2012 masih tercatat defisit sebesar Rp147,6 miliar. Sehubungan dengan potensi pendapatan yang akan diperoleh pada masa yang akan datang, Bank melakukan Kuasi Reorganisasi untuk mereset dan menilai kembali seluruh aset dan liabilitasnya, sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 51 (Revisi 2003) tentang Akuntansi Kuasi-Reorganisasi.

Sesuai dengan PSAK No. 51, Kuasi Reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur perseroan merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghilangkan defisit dan menilai kembali seluruh aset dan liabilitasnya. Dengan ini diharapkan Bank dapat tumbuh secara berkelanjutan, seolah-olah mulai dari awal yang baik (fresh start), dengan posisi keuangan yang menunjukkan nilai sekarang tanpa dibebani defisit.

Kuasi Reorganisasi dan Penawaran Umum Terbatas IVQuasy Reorganization and Limited Public Offering IV

Quasy Reorganization

Economic crisis taking place in the mid of 1997 was mainly due to the weakening of foreign exchange rate as indicated with instable exchange rate of Rupiah against other currencies and high level of loan interest, tight liquidty, and decrease of investor’s level of trust. Such condition had brought about bad impact against the Indonesian economy at that time.

The activity of Bank Artha Graha Internasional covering banking business is one of the Bank’s businesses mostly affected by the economic crisis at that time. The Bank’s liability in US Dollar and the currencies of other countries were appreciated or soared up against Rupiah exchange rate. The condition at that time caused the Bank having difficulty in meeting its liabilities.

Facing such condition, the Bank exerted the effort to prove its commitment as part of the national banking taking the role in developing its function as national banking intermediation in order to mutually overcome the crisis.

The amount of the Bank’s assets keeps increasing from year to year along with the increase of third party funds, as a proof of public trust to Bank Artha Graha Internasional.

Since 2000, the Bank had been booking net profit, however, since the amount of deficit was quite big, as of 30 June 2012 the deficit remained recorded at Rp147.6 billion. With respect to potential income in the future, the Bank conducts Quasy Reorganization to restructure its equity by elimination of deficit balance and revaluation of all of its assets and liabilities, pursuant to Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 51 (2003 Revision) regarding Accounting for Quasy Reorganization.

Pursuant to PSAK No. 51, Quasy Reorganization is accounting procedure stipulating company in restructuring its equity by elimination of deficit and revaluation of all of its assets and liabilities. Consequently the Bank is expected to grow sustainably, as if it were established from a fresh start, with financial position indicating the current value with no charge of deficit.

46 Profil Perusahaan Company Profile

Pengeliminasian saldo laba negatif dilakukan terhadap akun-akun ekuitas di bawah ini dengan urutan prioritas sebagai berikut:1. Cadangan umum (legal reserve);2. Cadangan khusus;3. Selisih penilaian aset dan liabilitas dan selisih penilaian

yang sejenisnya;4. Tambahan modal disetor dan sejenisnya;5. Modal saham.

Pelaksanaan Kuasi Reorganisasi dimaksudkan agar Bank Artha Graha Internasional dapat memulai awal yang baik (fresh start) dengan cara menunjukkan nilai sekarang dan tanpa dibebani dengan defisit, dengan cara sebagai berikut:1. Penilaian kembali aset dan liabilitas sesuai nilai wajar;

2. Penjumpaan (set off) antara saldo defisit Bank dengan selisih hasil revaluasi aset dan liabilitas Bank.

Adapun tujuan dan manfaat dilaksanakannya Kuasi Reorganisasi oleh Bank adalah sebagai berikut:1. Bank dapat memulai awal yang baik (fresh start), dengan

posisi keuangan menunjukkan nilai sekarang dan tanpa dibebani defisit;

2. Pelaksanaan Kuasi Reorganisasi akan memperbaiki struktur ekuitas Bank dengan mengeliminasi defisit dan menilai kembali seluruh aset serta liabilitas Bank sebesar nilai wajarnya;

3. Pelaksanaan Kuasi Reorganisasi akan memperbaiki kondisi keuangan dengan tidak dicatatnya lagi defisit pada ekuitas Bank, dengan demikian akan memberikan dampak positif bagi para pemegang saham Bank karena Bank dapat melakukan pembagian dividen sesuai dengan ketentuan yang berlaku, termasuk Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;

4. Perbaikan kondisi keuangan Bank dapat meningkatkan minat dan daya tarik investor untuk memiliki saham Bank, sehingga perdagangan saham Bank di Bursa Efek Indonesia menjadi lebih likuid.

Elimination of negative balance of profit is made to the following equity accounts, with priorities as follows:

1. General reserve (legal reserve);2. Special reserve;3. Difference of valuation of assets and liabilities and

difference of valuation of the kind; 4. Addional paid up capital and the kind;5. Share capital.

Quasy Reorganization is intended for Bank Artha Graha Internasional so as the Bank can begin with a fresh start, by indicating the current value with no charge of deficit, in the following manner: 1. Revaluation of assets and liabilities with appropriate

values; 2. Set off between the Bank’s deficit balance and the

difference of revaluation of the Bank’s assets and liabilities.

The purpose and benefit of Quasy Reorganization of the Bank are as follows: 1. The Bank can begin with a fresh start with the current

financial position and no charge of deficit;

2. Quasy Reorganization will improve the structure of the Bank’s equity by elimination of deficit and revaluation of all of its assets and liabilities to its proper value;

3. Quasy Reorganization will improve the financial condition with no record of deficit in the Bank’s equity, which will thus bring about positive impact to its shareholders as the Bank can distribute dividend pursuant to the effective regulation, including Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company;

4. Improvement of the Bank’s financial condition can increase the interest and attraction of investors to own the shares, hence share trading at the Indonesia Stock Exchange becomes more liquid.

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 47

48 Profil Perusahaan Company Profile

Penawaran Umum Terbatas IV

Untuk memperkuat struktur permodalan, pada Desember 2012, Bank Artha Graha Internasional melaksanakan Penawaran Umum Terbatas (PUT) IV dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada para pemegang saham sebanyak 4.513.198.014 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp110,88 per saham yang ditawarkan dengan harga Rp111,00 per saham sehingga seluruhnya sebanyak Rp500.964.979.554,00.

Setiap pemegang 19 saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 19 Desember 2012 pukul 16.00 WIB mempunyai 10 HMETD dimana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru dengan harga penawaran Rp111,00 untuk setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham. HMETD ini diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan dilaksanakan mulai tanggal 21 Desember 2012 sampai dengan tanggal 22 Januari 2013. Saham hasil pelaksanaan HMETD memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen dengan saham lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh.

Apabila saham-saham yang ditawarkan dalam PUT IV tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD yang telah melaksanakan haknya dan melakukan pemesanan tambahan secara proporsional sesuai dengan prosentase HMETD yang telah dilaksanakan oleh pemegang HMETD yang mengajukan pemesanan saham tambahan.

Berdasarkan Perjanjian Pembelian Sisa Saham Dalam Rangka PUT IV, jika masih terdapat sisa saham setelah dialokasikan kepada pemegang HMETD yang mengajukan pemesanan saham tambahan, maka PT. Sumber Kencana Graha selaku Pembeli Siaga setuju mengambil seluruh sisa saham dengan harga yang sama dengan harga penawaran sebesar Rp111,00 per saham.

Dana yang diperoleh dari hasil PUT IV setelah dikurangi biaya-biaya emisi seluruhnya akan dipergunakan untuk modal kerja yang selanjutnya disalurkan dalam aset produktif khususnya untuk penyaluran kredit.

Limited Public Offering IV

In order to strengthen the capital structure, in December 2012 Bank Artha Graha Internasional arranged for Limited Public Offering (PUT) IV with Right Issue (HMETD) to the shareholders totaling 4,513,198,014 Registered Shares with nominal value of Rp110.88 per share, which were offered at Rp111.00 per share so that the total value amounted to Rp500,964,979,554.00.

Each holder of 19 shares registered in the Shareholders Register on 19 December 2012 at 16.00 hours would have 10 HMETD, giving the right to the holder to buy 1 new share at the offering price of Rp111.00 for each new share that should be paid in full when subscribing the shares. The HMETD was traded at the Indonesia Stock Exchange from 21 December 2012 to 22 January 2013. The shares resulting from HMETD would have equal right and level in any kind including the right for dividend, with the other shares that have been issued and fully paid up.

In the event that the shares offered in PUT IV were not fully taken or subscribed by HMETD holders, the remaining shares would be allocated to HMETD holders that had implemented their rights and made additional subscription on proportional basis according to HMETD percentage carried out by HMETD holders proposing for additional share subscription.

Based on the Agreement of Purchasing the Remaining Shares in line with PUT IV, should there be any remaining shares after allocation to HMETD holders proposing for additional share subscription, PT. Sumber Kencana Graha acting as Standby Buyer agreed to take up the whole remaining shares at the same price as the offering price of Rp111.00 per share.

The entire funds gained from PUT IV after deduction of expenses would be used for working capital which would then be distributed into productive assets particularly for the distribution of loan.

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 49

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Management Analysis and Review

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 49

50 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Analysis and Review

Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6,2% pada kuartal akhir tahun 2012 tercatat masih menunjukkan kinerja yang cukup kuat, meskipun sedikit menurun dari pertumbuhan tahun 2011 sebesar 6,5%, mengingat kerentanan ekonomi dunia dan ketidakpastian kondisi pasar keuangan yang terjadi hampir sepanjang tahun.

Daya tahan perekonomian selama ini didukung oleh stabilitas makro dan sistem keuangan yang terjaga sehingga mampu memperkuat basis permintaan domestik. Kinerja neraca pembayaran Indonesia pada tahun 2012 masih tercatat surplus, meskipun mengalami tekanan defisit transaksi berjalan. Nilai tukar Rupiah mengalami depresiasi walaupun volatilitasnya pada tingkat yang relatif rendah. Rupiah melemah sebesar 5,91% dan ditutup pada level Rp9.638 per $AS. Tekanan depresiasi Rupiah selama tahun 2012 terutama disebabkan oleh ketidakpastian ekonomi global dan melebarnya defisit transaksi berjalan. Sementara, inflasi pada tahun 2012 (tahun ke tahun/yoy) tetap terkendali dan tercatat sebesar 4,3%.

Tak kalah pentingnya, industri perbankan juga berperan sebagai penggerak ekonomi nasional. Kinerja intermediasi tercatat pada tingkat pertumbuhan yang aman bagi perekonomian. Pertumbuhan kredit mencapai 27,3%, dimana kredit investasi tercatat tumbuh paling tinggi sebesar 29,8%, diikuti oleh kredit KMK sebesar 26,1% dan kredit konsumsi sebesar 12,1%. Di tahun 2012, industri perbankan melaju dengan pertumbuhan laba signifikan. Kinerja positif industri perbankan ini diharapkan akan terus berlanjut dan memacu perbankan nasional termasuk Bank Artha Graha Internasional untuk terus meningkatkan kinerjanya sehingga mampu menjadi benteng pertahanan ekonomi menghadapi krisis dari sisi eksternal.

Sejalan dengan hal tersebut, Bank Artha Graha Internasional juga turut mengambil peran dengan mencatatkan kinerja keuangan positif selama tahun 2012 sebagai berikut:

Total Aktiva

Dengan menempatkan kualitas sebagai prioritas utama dalam pengelolaan aset, Bank mencatat total aktiva sebesar Rp20,6 triliun, atau tumbuh sebesar 7,16% terhadap tahun sebelumnya. Total aktiva terus meningkat selama kurun waktu lima tahun terakhir, terutama didorong oleh pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga dan peningkatan ekuitas Bank.

The growth rate of Indonesian economy of 6.2% in the last quarter of 2012 was recorded as indicating quite strong performance, in spite of a slight decrease from the growth in 2011 of 6.5%, considering the sensitivity of world economy and uncertain financial market condition occurring almost along the past year. Economic resilience so far is supported by macro stability and financial system well maintained that is capable to strengthen the basis of domestic demand. The performance of Indonesia’s balance of payment in 2012 still recorded a surplus, despite of suffering pressure of deficit of current transactions. Rupiah exchange rate was depreciated although its volatility was at a relatively low level. Rupiah became weak at 5.91% and closed at the level of Rp9,638 per US$. The pressure of Rupiah depreciation during 2012 was mainly due to uncertain global economy and the widespread deficit of current transactions. Meanwhile, inflation in 2012 (year to year/yoy) remained in control and was recorded at 4.3%.

Yet important though, banking industry also took the role as the mover of national economy. Intermediary performance was recorded at a safe growth level for economy. Loan growth was up to 27.3%, where investment loan growth was recorded as the highest at 29.8%, followed by KMK loan of 26.1% and consumption loan of 12.1%. In 2012 banking industry flowed with significant growth of profit. This positive performance of banking industry is expected to keep on going and paced up national banking including Bank Artha Graha Internasional to keep improving its performance in order to become the economic defense fortress against crisis from external side.

In this regard, Bank Artha Graha Internasional also participates in the role by recording positive financial performance in 2012, as follows:

Total Assets

By placing quality as the main priority in assets, the Bank recorded total assets of Rp20.6 trillion, or grew by 7.16% against the previous year. Total assets kept increasing during the period of the recent five years, particularly being pushed by the growth of mobilization of third party funds and increase of the Bank’s equity.

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Review

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 51

Sumber Pendanaan

Selaku penghimpun dana masyarakat, dana pihak ketiga menjadi sumber pendanaan terbesar. Total dana pihak ketiga per 31 Desember 2012 yang berhasil dihimpun tercatat sebesar Rp17,4 triliun, meningkat Rp1,1 triliun (6,77%) terhadap akhir tahun 2011 yang sebesar Rp16,3 triliun. Adapun komposisinya terdiri dari Giro, Tabungan dan Deposito Berjangka, masing-masing tercatat sebesar Rp3,2 triliun (18,51%), Rp1,1 triliun (6,45%), dan Rp13,1 triliun (75,04%).

Setelah dana pihak ketiga, ekuitas Bank menjadi sumber dana terbesar kedua dengan total sebesar Rp1,9 triliun. Penawaran umum terbatas dan kuasi reorganisasi yang dilakukan Bank di penghujung tahun 2012, telah meningkatkan total ekuitas Bank sebesar 67,83% dari tahun sebelumnya, dari Rp1,2 triliun menjadi Rp1,9 triliun, meskipun belum seluruh dana hasil penawaran umum menjadi efektif di tahun ini. Di samping itu, sumber dana Bank juga berasal dari pinjaman diterima dari bank lain dan pinjaman subordinasi, masing-masing sebesar Rp4,4 miliar dan Rp713,7 miliar. Namun kedua jenis sumber dana ini terus mengalami penurunan sejalan dengan pembayaran cicilan pokok dan bunga yang dilakukan, baik untuk pinjaman diterima yang merupakan pinjaman dari PT Bank Tabungan Negara dalam rangka pembiayaan kredit pemilikan rumah sederhana/rumah sangat sederhana (KP-RS/RSS), maupun untuk pinjaman subordinasi.

Penyaluran Dana

Bank menempatkan kembali dana yang telah dihimpun menjadi aktiva produktif, seperti Kredit, penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain, Surat-surat Berharga (termasuk Sertifikat Bank Indonesia dan Obligasi

Source of Funds

In mobilizing public funds, third party funds becomes the biggest source of funds. Total mobilized third party funds as of 31 December 2012 was recorded at Rp17.4 trillion, increased by Rp1.1 trillion (6.77%) against the past year of Rp16.3 trillion. The composition was Giro, Savings and Time Deposit accounts, respectively recorded at Rp3.2 trillion (18.51%), Rp1.1 trillion (6.45%), and Rp13.1 trillion (75.04%).

After third party funds, the Bank’s equity became the second biggest source of funds at a total of Rp1.9 trillion. Limited public offering and Quasy reorganization conducted by the Bank at the end of 2012, has increased the Bank’s total equity by 67.83% from the previous year, from Rp1.2 trillion to Rp1.9 trillion, although not all funds resulting from public offering became effective this year. In addition, the Bank’s source of funds was also derived from borrowings received from other banks and subordinated loan, respectively Rp4.4 billion and Rp713.7 billion. However the two types of source of funds kept decreasing along with the payment of principal installment and interest made for the borrowing received from PT Bank Tabungan Negara for the financing of basic housing/low income housing loan (KP-RS/RSS), and for subordinated loan.

Distribution of Funds

The Bank replaced the mobilized funds to earning assets, such as Loan, placement at Bank Indonesia and other banks, Commercial Papers (including Bank Indonesia Certificate and Government Bonds). The biggest

dalam miliar Rupiah | in billion Rupiah

12.845

15.43217.063

19.18520.559

20080

5

10

15

20

25

20102009 2011 2012

Deposito Berjangka/Time Deposits

Giro/Current Account

Tabungan/Saving Account

6,45%

18,51% 75,04%

Sumber Pendanaan Source of FundsTotal Aktiva Total Assets

52 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Analysis and Review

Kredit/Loan

Penempatan pada BI dan Bank Lainnya/Placement to BI and Other Banks

Surat-surat Berharga/Marketable Securities

Lainnya/Others

Kas & Giro/ Cash & Giro

Penyaluran Dana Distribution of Funds

Pemerintah). Penyaluran dana terbesar tetap pada Kredit dengan porsi sebesar 73,99% dari total penyaluran dana. Kredit tersebut tercatat sebesar Rp15,2 triliun, naik sebesar Rp1,8 triliun (13,53%) terhadap Kredit tahun 2011 yang sebesar Rp13,4 triliun. Perkembangan kredit menurut kolektibilitas selama dua tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Kolektibilitas/ Collectability 2012 2011

LancarCurrent

13.169.123 12.380.765

Dalam Perhatian KhususSpecial Mention

1.913.395 622.240

Kurang LancarSub Standard

88.042 169.422

DiragukanDoubtful

6.751 795

MacetLoss

34.823 226.223

Jumlah Total 15.212.135 13.399.445

Untuk mengoptimalkan ekses likuiditas yang dimiliki, sebagian dana disalurkan dalam Penempatan pada Bank Indonesia & Bank Lain sebesar Rp437,7 miliar dan pada Surat-surat Berharga (termasuk Sertifikat Bank Indonesia dan Obligasi Pemerintah) sebesar Rp1.601,0 miliar. Penempatan pada Bank Indonesia & Bank Lain tersebut mengalami penurunan sebesar Rp1.613,7 miliar (78,66%) dari tahun lalu sebesar Rp2.051,4 miliar, Surat-surat Berharga juga turun sebesar Rp94,4 miliar (5,57%) dari tahun lalu sebesar Rp1.695,4 miliar. Sesuai dengan ketentuan pemenuhan giro wajib minimum, dana juga ditempatkan untuk menjaga kebutuhan likuiditas Bank dalam penempatan dana pada Kas dan Giro pada Bank Indonesia sebesar Rp1.681,1 miliar, serta Giro pada Bank Lain sebesar Rp530,7 miliar.

Laba Usaha

Pendapatan Bunga Bersih yang berhasil dicapai sampai dengan akhir tahun 2012 sebesar Rp826,0 miliar. Bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar Rp583,0 miliar, terjadi peningkatan sebesar Rp243,0 miliar atau 41,68%. Demikian halnya Pendapatan Operasi Bank, juga mencatat kenaikan sebesar Rp147,6 miliar (19,38%) dari Rp761,5 di tahun 2011 menjadi Rp909,0 miliar. Kenaikan pendapatan tersebut juga diikuti oleh kenaikan Beban Operasi Lainnya sebesar 20,67%, yakni dari Rp637,1 miliar menjadi Rp768,8 miliar, sehingga Bank berhasil membukukan Laba Operasi sebesar Rp140,2 miliar, atau tumbuh sebesar Rp15,9 miliar (12,75%) dari tahun 2011 sebesar Rp124,4 miliar dan Laba Bersih sebesar Rp133,3 miliar, tumbuh sebesar Rp32,9 miliar (32,78%) terhadap laba bersih tahun 2011 yang sebesar Rp100,4 miliar.

distribution of funds remained with Loan at the portion of 73.99% from total distribution of funds. Total loan was recorded at Rp15.2 trillion, an increase by Rp1.8 trillion (13.53%) against Total Loan in 2011 of Rp13.4 trillion. Loan development by collectability during the last two years is provided in the following table:

73,99%

8,18%7,91%

7,79%

2,13%

In order to optimize liquidity excess, some of the funds was distributed in Placement at Bank Indonesia and other banks, totaling Rp437.7 billion and in Commercial Papers (including Bank Indonesia Certificate and Government Bonds) at Rp1,601.0 billion. Placement at Bank Indonesia & other banks was decreased by Rp1,613.7 billion (78.66%) from the previous year of Rp2,501.4 billion, Commercial Papers was also decreased by Rp94.4 billion (5.57%) from the past year of Rp1,695.4 billion. Pursuant to the regulation on statutory reserve, the funds were also placed to maintain the Bank’s liquidity need in the placement of funds at Cash and Giro at Bank Indonesia amounting to Rp1,681.1 billion, and Giro at other banks amounting to Rp530.7 billion.

Profit

Net Interest Income that was managed to achieve until the end of 2012 was Rp826.0 billion. When compared with the realization of 2011 of Rp583.0 billion, there was an increase of Rp243.0 billion or 41.68%. Similarly, the Bank’s Operating Income also recorded an increase of Rp147.6 billion (19.38%) from Rp761.5 billion in 2011 to Rp909.0 billion. Increase of such income was also followed by the increase of Other Operating Expense at 20.67%, which was from Rp637.1 billion to Rp768.8 billion, so that the Bank managed to book Operating Profit of Rp140.2 billion, or a growth of Rp15.9 billion (12.75%) from 2011 of Rp124.4 billion and and Net Profit of Rp133.3 billion, a growth of Rp32.9 billion (32.78%) against net profit of 2011 of Rp100.4 billion.

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 53

Kebijakan Dividen

Untuk tahun buku 2012 Bank tidak membagikan dividen baik tunai maupun saham kepada pemegang saham. Kebijakan tersebut dilakukan dalam rangka memperkuat struktur permodalan untuk pengembangan ekspansi usaha.

Non Performing Loans (NPL)

Perbaikan kualitas kredit yang terus dilakukan Bank telah membawa rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loans (NPL) Bank terus mengalami perbaikan. Di akhir tahun 2012 ini, rasio Non Performing Loans (NPL) Net tercatat sebesar 0,80%, mengalami penurunan atau tercatat lebih baik dari NPL Net tahun 2011 sebesar 1,85% dan tahun 2010 sebesar 2,00%.

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Capital Adequacy Ratio/CAR)

Modal Bank berdasarkan perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) per 31 Desember 2012 tercatat sebesar Rp2.721,0 miliar, tumbuh sebesar Rp1.056,9 miliar atau 63,51% terhadap modal tahun 2011 yang sebesar Rp1.664,1 miliar. Jumlah ATMR tercatat sebesar Rp16.540,0 miliar meningkat sebesar Rp3.380,7 miliar atau naik 25,69% terhadap tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp13.159,3 miliar.

Dengan demikian, rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank per 31 Desember 2012 setelah memperhitungkan risiko kredit, pasar dan operasional tercatat sebesar 16,45%, mengalami peningkatan sebesar 3,80% jika dibandingkan dengan CAR per 31 Desember 2011 yang sebesar 12,65%. Dengan tingkat permodalan Bank tersebut, Bank memiliki modal yang cukup kuat untuk mendukung strategi pengembangan ekspansi usaha Bank dan sekaligus memenuhi ketentuan kecukupan permodalan yang berlaku.

Dividend Policy

For the fiscal year 2012 the Bank did not distribute dividend either in cash or shares to the shareholders. The policy was made for the purpose of strengthening the capital structure for business expansion development.

Non Performing Loans (NPL)

Improvement of loan quality continually exerted by the Bank has brought about the ratio of problem loan or Non Performing Loan (NPL) of the Bank keeps improving. By the end of 2012, the ratio of Non Performing Loan (NPL) Net was recorded at 0.80%, a decrease or better record than NPL Net of 2011 at 1.85% and 2010 at 2.00%.

Minimum Capital Requirement (Capital Adequacy Ratio/CAR)

The Bank’s capital based on the calculation of Minimum Capital Requirement (KPMM) and Risk Weighted Assets (ATMR) as of 31 December 2012 was recorded at Rp2,721.0 billion, a growth of Rp1,056.9 billion or 63.51% against the 2011 capital of Rp1,664.1 billion. Total ATMR was recorded at Rp16,540.0 billion or increased by Rp3,380.7 billion or 25.69% against 2011 which was recorded at Rp13,159.3 billion.

Therefore, the ratio of Capital Adequacy Ratio (CAR) of the Bank as of 31 December 2012 after calculation of loan, market and operational risks was recorded at 16.45%, an increase of 3.80% when compared with CAR as of 31 December 2011 of 12.65%. With such capital level, the Bank owns quite strong capital to support the Bank’s strategy for business expansion development and at the same time meeting the capital adequacy required.

Laba Usaha Profit

20080

30

60

90

120

150

20102009 2011 2012

133,3

100,4

83,7

41,9

21,9

Dalam miliar Rupiah | In billion Rupiah

54 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Analysis and Review

Kualitas Aktiva Produktif, Kredit Properti, dan Kredit yang Direstrukturisasi

Selain Kredit, aktiva produktif yang dimiliki Bank per 31 Desember 2012 tergolong pada kualitas lancar. Penjelasan tentang kualitas kredit, serta kredit berdasarkan sektor ekonomi per akhir tahun 2012 dan 2011 tercantum dalam Catatan atas Laporan Keuangan nomor 12 dari Laporan Keuangan beserta Laporan Auditor Independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

Sedangkan untuk kredit yang disalurkan kepada properti per 31 Desember 2012 tercatat sebesar Rp1.406,0 miliar atau 9,24% dari total kredit, sedangkan Kredit yang direstrukturisasi tercatat sebesar Rp222,5 miliar.

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)

Perhitungan penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan sejak 1 Januari 2012 dinilai secara kolektif berdasarkan pengalaman kerugian yang lalu (historical loss experience) yang disesuaikan dengan menggunakan dasar data yang dapat diobservasi untuk mencerminkan efek dari kondisi saat ini terhadap Bank. Bank menggunakan metode migration analysis method untuk menilai penyisihan kerugian penurunan nilai kredit dengan menggunakan data historis dalam menghitung Probabillity of Default (PD) dan Loss of Given Default (LGD).

Secara lebih lengkap, perubahan/pembentukan CKPN dapat dilihat pada Catatan atas laporan Keuangan nomor 6 sampai dengan 16 dari Laporan Keuangan beserta Laporan Auditor Independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

Prosentase Pelanggaran dan Pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)

Per 31 Desember 2012 dan 2011 tidak terdapat pelanggaran ataupun pelampauan jumlah kredit yang disalurkan kepada pihak terkait dan tidak terkait dengan Bank sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas PBI No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Bank Umum.

Kredit yang Dihapuskan

Penghapusan Kredit yang dilakukan selama tahun 2012 tercatat sebesar Rp305,3 miliar, meningkat cukup signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2011 yang sebesar Rp546 juta. Hal ini dilakukan sebagai salah satu langkah menjaga kualitas kredit agar sesuai seperti yang diharapkan.

Quality of Earning Assets, Property Loan, and Restructured Loan

Other than Loan, earning assets of the Bank as of 31 December 2012 were classified as current quality. Explanation on loan quality, and loan by economic sector as of the end of 2012 and 2011 was included in the Notes to Financial Statements number 12 from the Financial Statements and Independent Auditors’ Report for the years ended 31 December 2012 and 2011.

Whereas for loan distributed to property as of 31 December 2012, it was recorded at Rp1,406.0 billion or 9.24% from total loan, and restructured loan was recorded at Rp222.5 billion. Allowance for Impairment Losses (CKPN)

The calculation of allowance for loss of value decrease on financial assets as of 1 January 2012 was evaluated collectively on the basis of historical loss experience, which was adjusted by using data base that could be observed in order to reflect the effect of the current condition to the Bank. The Bank applied the migration analysis method to evaluate the allowance for loss of loan value decrease using historical data to calculate Probability of Default (PD) and Loss of Given Default (LGD).

For more information, changes/establishment of CKPN is provided in the Notes to Financial Statements number 6 to 16 from the Financial Statements and Independent Auditors’ Report for the years ended 31 December 2012 and 2011.

Percentage of Violation and Excess of Legal Lending Limit (LLL)

As of 31 December 2012 and 2011 there was no violation nor excess of total loan distributed to related and unrelated parties to the Bank, pursuant to Bank Indonesia’s Regulation (PBI) No. 8/13/PBI/2006 dated 5 October 2006 regarding Amendment to PBI No. 7/3/PBI/2005 dated 20 January 2005 regarding Legal Lending Limit (LLL/BMPK) for Commercial Bank.

Loan Write Off

Loan write off that was performed in 2012 was recorded at Rp305.3 billion, significantly increased when compared to the year 2011 of Rp546 million. This was taken as one of the measures to maintain loan quality in order to make it proper as expected.

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 55

Transaksi Spot dan Derivatif

Layanan transaksi spot dan derivatif disediakan untuk memenuhi kebutuhan nasabah dan pendanaan Bank sendiri, bukan dimaksudkan untuk tujuan spekulasi. Pada posisi 31 Desember 2012 Bank tidak memiliki transaksi derivatif, tetapi memiliki transaksi spot dengan rincian sebagai berikut:

Transaksi Spot

Jual/Beli/Buy/Sell Counterparty Mata Uang/Currency Nominal/Amount

BUY BANK MANDIRI USD 3.000.000BUY BRI USD 2.000.000BUY BII EUR 100.000

Posisi Devisa Neto

Bank senantiasa menjaga posisi terbuka valuta asing agar selalu berada dibawah ketentuan Bank Indonesia yakni setinggi-tingginya 20% dari jumlah Modal. Posisi terbuka valuta asing Bank sepanjang tahun 2012 tetap dijaga pada level yang rendah. Transaksi valuta asing yang dilaksanakan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan bank, kebutuhan nasabah, dan tidak untuk transaksi yang bersifat spekulasi. Pergerakan nilai mata uang dan kondisi pasar selalu dimonitor setiap saat sehingga posisi terbuka hasil transaksi dengan nasabah dan posisi devisa neto Bank dapat terkelola dengan baik.

Posisi Devisa Neto (PDN) per 31 Desember 2012 Net Open Position as of December 31, 2012Dalam jutaan rupiah/ In million rupiah

Uraian/Description Nominal/Amount

Aset dan Rekening Administratif Aset/Assets and Administrative Assets Accounts 3.017.375

Liabilitas dan Rekening Administratif Liabilitas/ Liabilities and Administrative Liabilities Accounts 3.016.224

Nilai Bersih Absolut/Net Absolute Value 52.527

Modal/Equity 1.662.719

% PDN terhadap modal/Net Open Position to Equity 3,16%

Rasio Keuangan

Uraian/Description 2012 2011

KPMM (Termasuk Risiko Kredit, Pasar dan Operasional)/Capital Adequacy Ratio (Including Credit Risk, Market Risk and Operational Risk)

16,45% 12,65%

Aset Produktif Bermasalah dan Aset Non Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif dan Aset Non Produktif/ Non Performing Earning Assets and Non Performing Non Earning Assets to Total Earning Assets and Total Non Earning Assets

1,28% 2,79%

Aset Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif/Non Performing Earning Assets to Total Earning Assets

0,73% 2,27%

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Keuangan terhadap Aset Produktif/Allowance for Impairment Losses to Earning Assets

0,06% 1,89%

Non Performing Loan (NPL) Gross 0,85% 2,96%

Non Performing Loan (NPL) Net 0,80% 1,85%

Return On Assets (ROA) 0,66% 0,72%

Return On Equity (ROE) 13,14% 8,79%

Net Interest Margin (NIM) 4,22% 3,55%

Spot and Derivative Transactions

Spot and derivative transaction is provided in order to meet the need of customers and the funding of the Bank itself, not for speculation purposes. As of 31 December 2012 the Bank did not have derivative transaction, but spot transaction in the following details:

Spot Transactions

Net Open Position

The Bank at all times maintains net open position in foreign exchange to be below Bank Indonesia’s requirement, which is the highest 20% from total Capital. The Bank’s net open position in foreign exchange along the year 2012 remained at low level. Transaction in foreign exchange was aimed at meeting the needs of the Bank’s funding, the need of customers, and not for transaction of speculation. Movement of currency value and market condition is always monitored at any time so that any open position resulting from the transaction with customer and net open position of the Bank can be managed in good order.

Financial Ratio

56 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Analysis and Review

Uraian/Description 2012 2011

Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi/ Operating Expense to Operating Income 93,03% 92,43%

Loan to Deposits Ratio (LDR) 87,42% 82,21%

Prosentase Pelanggaran BMPK/ Percentage of Excess Legal Lending Limit

a. Pihak Terkait/Related Party - -

b. Pihak Tidak terkait/Non Related Party - -

Prosentase Pelampauan BMPK/Reserve Requirement

a. Pihak Terkait/Related Party - -

b. Pihak Tidak terkait/Non Related Party - -

Giro Wajib Minimum/Reserve Requirement

a. GWM Utama Rupiah/Reserve Requirement Rupiah 8,08% 8,07%

b. GWM Valuta Asing/Reserve Requirement Foreign Currency 8,67% 8,20%

Posisi Devisa Neto (PDN) / Net Open Position 3,16% 1,92%

Kejadian Setelah Tanggal Neraca

Kejadian-kejadian yang dianggap penting setelah tanggal neraca dan diperkirakan secara materil akan mempengaruhi kinerja Bank di masa yang akan datang dapat dilihat pada Catatan atas Laporan Keuangan nomor 50, mengenai kejadian setelah tanggal neraca dari Laporan Keuangan beserta Laporan Auditor Independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

Subsequent Events

Subsequent events materially estimated to influence the future performance of the Bank are presented in the Notes to Financial Statements number 50, regarding subsequent events from the Financial Statements and Independent Auditors’ Report for the years ended 31 December 2012 and 2011.

Tanah dan bangunan / Land and building Jl. Kopi No. 2, Jakarta

Tanah dan bangunan / Land and building Jl. Tiang Bendera Selatan No. 41 dan 43, Jakarta

Tanah dan bangunan / Land and building Jl. Mangga Raya Unit 21A dan 21B No. 7, Jakarta

Tanah dan bangunan / Land and building Jl. Raya Pluit Selatan No. 94 Blok C Kav. 89, Jakarta

Tanah dan bangunan / Land and building Jl. Kelapa Gading Boulevard Blok FY-3 No. 1-2, Jakarta

Tanah dan bangunan / Land and building Jl. Kwitang Raya No. 25, Jakarta

Tanah dan bangunan / Land and building Jl. Matraman Raya No. 38, Jakarta

Tanah dan bangunan / Land and building Jl. K.H. Hasyim Ashari Blok B1 No. 14 dan 15, Jakarta

Tanah dan bangunan / Land and building Jl. Jatinegara Barat No. 193, Jakarta

Tanah dan bangunan / Land and building Jl. Cempaka Putih Raya No. 104D, Jakarta

Kios / Kiosk Pusat Grosir Mangga Dua Pasar Pagi Blok D Lt. 3 No. 1A, Jl. Arteri Mangga Dua, Jakarta

Tanah dan bangunan / Land and building Jl. Cinere Raya Blok M No. 82, Cinere, Depok

Tanah dan bangunan / Land and building Jl. Bintaro Utama III Blok A-12, Bintaro Jaya, Tangerang

Tanah dan bangunan / Land and building Jl. Daan Mogot No. 16B, Tangerang

Tanah dan bangunan / Land and building Jl. Pandanaran No. 103, Semarang

Tanah dan bangunan / Land and building Jl. Tlogo Bayem No. 683, Semarang

Tanah dan bangunan / Land and building Jl. Gang Besen No. 30-32, Semarang

Tanah dan bangunan / Land and building Komp. Ruko Pemuda Blok C No. 29, Semarang

Tanah dan bangunan / Land and building Jl. Sam Ratulangi No. 3, Manado

Tanah dan bangunan / Land and building Jl. Achmad Yani No. 35 A, B, C, D, Makassar

Tanah dan bangunan / Land and building Jl. Diponegoro SK III/3, Ambon

Tanah dan bangunan / Land and building Komp. Pertokoan Mardika, Jl. Pantai Mardika No. D3 01-02, Ambon

Tanah dan bangunan / Land and building Jl. Pahlawan Revolusi No. 50, Ternate, Maluku Utara

Aktiva Bank yang Dijaminkan

Sehubungan dengan pinjaman subordinasi, beberapa aktiva milik Bank telah dijaminkan,

Pledge Assets

In relation to subordinated loan, several Bank's assets are pledged,

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 57

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 57

58 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

PendahuluanIntroduction

Pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) merupakan komitmen Bank Artha Graha Internasional sebagai salah satu syarat utama bagi keberhasilan dan keberlanjutan usahanya. Pelaksanaan GCG di Perseroan mengacu pada standar industri perbankan secara umum, dengan berpedoman pada berbagai ketentuan dan peraturan perundang-undangan serta praktik-praktik terbaik yang berlaku.

Ketentuan dan peraturan dimaksud meliputi Peraturan Bank Indonesia, Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK), Bursa Efek Indonesia, dan Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas. Pelaksanaan GCG juga berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar, yaitu transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran. Selain itu, Bank Artha Graha Internasional juga menjunjung tinggi etika dan standar profesionalisme pada seluruh jenjang organisasi.

Dari waktu ke waktu, Bank Artha Graha Internasional menekankan pentingnya pelaksanaan GCG secara efektif. Selama tahun 2012, Perseroan menyempurnakan dan terus mengimplementasikan berbagai kebijakan dan prosedur GCG sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan praktik-praktik terbaik mengenai GCG. Dalam praktiknya, Bank Artha Graha Internasional melakukan edukasi dan sosialisasi internal guna meningkatkan pemahaman dan efektivitas pelaksanaan GCG.

Sebagai perusahaan terbuka, Bank Artha Graha Internasional senantiasa melaksanakan prinsip transparansi dan keterbukaan informasi dengan melakukan komunikasi yang intensif dan terbuka dengan regulator, nasabah, masyarakat serta media atas hal-hal yang patut diketahui publik.

Pada tahun 2012, Bank Artha Graha Internasional juga melanjutkan penilaian menyeluruh secara berkala yang telah dilaksanakan di tahun-tahun sebelumnya, dalam bentuk self assessment pelaksanaan GCG. Penilaian ini memperhitungkan 11 (sebelas) aspek penilaian yang diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai pelaksanaan GCG bagi bank umum. Hasil self assessment dalam periode 2012 yang telah dilakukan, memberikan predikat baik dengan peringkat nilai komposit 2.

The implementation of Good Corporate Governance (GCG) represents the commitment of Bank Artha Graha Internasional as one of the main condition for its successful and sustainable business. The implementation of GCG in the Company refers to general standard of banking industry, as guided by the laws and regulations including effective best practices.

The intended laws and regulations covers Bank Indonesia Regulations, Regulations of Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board (Bapepam and LK), Indonesia Stock Exchange, and Law on Limited Liability Company. The implementation of GCG is also based on five (5) basic principles, i.e. transparency, accountability, responsibility, independency and fairness. In addition, Bank Artha Graha Internasional also highly respect ethics and standards of professionalism at all levels of organization.

From time to time, Bank Artha Graha Internasional emphasizes on the importance of GCG implementation in effective manner. During 2012, the Company improved and kept implementing various policies and procedures of GCG along with effective laws and regulations as well as best practices on GCG. In practice, Bank Artha Graha Internasional provides internal education and socialization to enhance the understanding and effective implementation of GCG.

As a public company, Bank Artha Graha Internasional always applies the principle of transparency and information disclosure by making intensive and open communication with regulator, customer, public and media regarding matters that public should know.

In 2012, Bank Artha Graha Internasional also continued performing comprehensive assessment on periodic basis, which was performed in previous years, in form of GCG self assessment. The assessment computes 11 (eleven) aspects that is stipulated in the provision of Bank Indonesia regarding GCG for commercial banks. The result of self assessment in 2012 was good with ranking of composite grade 2.

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 59

Rapat Umum Pemegang SahamGeneral Meeting of Shareholders

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi dalam batas-batas yang ditentukan dalam Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas dan/atau Anggaran Dasar Bank. RUPS mempunyai kewenangan antara lain untuk mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui Laporan Tahunan, menunjuk Auditor Independen, serta menentukan jumlah remunerasi untuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS telah memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Auditor Independen dan menentukan remunerasi dan tunjangan lainnya bagi anggota Direksi.

Dalam RUPS, pemegang saham berhak memperoleh keterangan yang berkaitan dengan Bank dari Dewan Komisaris dan/atau Direksi sepanjang berhubungan dengan agenda rapat.

Penyelenggaraan RUPS dapat berupa RUPS Tahunan yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun dan RUPS Luar Biasa yang dapat diselenggarakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan Bank.

Dalam tahun 2012, Bank Artha Graha Internasional telah menyelenggarakan RUPS Tahunan pada tanggal 29 Juni 2012 dan RUPS Luar Biasa pada tanggal 7 Desember 2012. Proses pengumuman dan pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa telah dilaksanakan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

General Meeting of Shareholders (GMS) has the authority that is not provided to the Board of Commissioners or the Board of Directors within the borders as stipulated in Law on Limited Liability Company and/or Articles of Association of the Bank. GMS has the authority, among others, to appoint and discharge members of the Board of Commissioners and the Board of Directors, to approve amendment to Articles of Association, to approve Annual Report, to appoint Independent Auditor, and to determine the amount of remuneration for members of the Board of Commissioner and the Board of Directors. GMS also empowers the Board of Commissioners to appoint Independent Auditor and determine the remuneration and other allowances for members of the Board of Directors.

During GMS, the shareholders shall have the right to get information related to the Bank from the Board of Commissioners and/or Board of Directors, provided it relates to the meeting’s agenda.

Annual GMS is arranged regularly every year and Extraordinary GMS is arranged any time as required by the Bank.

In 2012, Bank Artha Graha Internasional held Annual GMS on 29 June 2012 and Extraordinary GMS on 7 December 2012. The announcements and notices of Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders were made in accordance with the effective laws and regulations.

60 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Pemberitahuan Notification

Pengumuman Announcement

PanggilanInvitation

Hasil Results

2 April 2012Surat pemberitahuan kepada Bapepam dan LK.

2 April 2012Letter of information to Bapepam and LK.

10 April 2012Pemberitahuan melalui harian Media Indonesia dan Investor Daily.

10 April 2012Announcement in Media Indonesia and Investor Daily.

14 Juni 2012Panggilan melalui harian Media Indonesia dan Investor Daily.

14 June 201214 June 2012Notice in Media Indonesia and Investor Daily.

3 Juli 2012Hasil RUPS Tahunan dilaporkan kepada Bapepam dan LK.

3 July 2012Result of Annual GMS was reported to Bapepam and LK.

24 April 2012Perubahan jadwal penyelenggaraan RUPS Tahunan.

24 April 2012Change of schedule of Annual GMS.

25 April 2012Ralat Pemberitahuan melalui harian Media Indonesia dan Investor Daily.

25 April 2012Correction to the Announcement in Media Indonesia and Investor Daily.

3 Juli 2012Hasil RUPS Tahunan disampaikan melalui harian Media Indonesia dan Investor Daily.

3 July 2012Result of Annual GMS was submitted through Media Indonesia and Investor Daily.

Pemberitahuan Notification

Pengumuman Announcement

PanggilanInvitation

Hasil Results

15 Oktober 2012Surat pemberitahuan kepada Bapepam dan LK.

15 October 2012Letter of information to Bapepam and LK.

23 Oktober 2012Pemberitahuan melalui harian Media Indonesia dan Investor Daily.

23 October 2012Announcement in Media Indonesia and Investor Daily.

7 November 2012Panggilan melalui harian Media Indonesia dan Investor Daily.

7 November 2012Notice in Media Indonesia and Investor Daily.

10 Desember 2012Hasil RUPS Luar Biasa dilaporkan kepada Bapepam dan LK.

10 December 2012Result of Extraordinary GMS was reported to Bapepam and LK.

7 November 2012Perubahan rencana penyelenggaraan RUPS Luar Biasa.

7 November 2012Change of the planned Extraordinary GMS.

7 November 2012Ralat Panggilan melalui harian Suara Pembaruan dan Sinar Harapan.

7 November 2012Correction to the Notice in Suara Pembaruan and Sinar Harapan.

11 Desember 2012Hasil RUPS Luar Biasa disampaikan melalui harian Media Indonesia dan Investor Daily.

11 December 2012Result of Extraordinary GMS was submitted through Media Indonesia and Investor Daily.

22 November 2012Perubahan rencana penyelenggaraan RUPS Luar Biasa.

22 November 2012Change of the planned Extraordinary GMS.

22 November 2012Panggilan melalui harian Suara Pembaruan dan Sinar Harapan.

22 November 2012Notice in Suara Pembaruan and Sinar Harapan.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Annual General Meeting of Shareholders

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Extraordinary General Meeting of Shareholders

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 61

Tugas pokok Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan Bank dan memberikan nasihat kepada Direksi serta melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan keputusan yang diambil dalam RUPS dan tugas-tugas yang ditentukan dalam Anggaran Dasar, ketentuan Bank Indonesia, ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, serta ketentuan terkait lainnya. Dalam memenuhi tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris wajib bertindak secara independen.

Jumlah, Komposisi, Kriteria, dan Independensi Dewan Komisaris

Dewan Komisaris Bank Artha Graha Internasional per Desember 2012 terdiri dari 5 (lima) orang, yaitu seorang Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen, 2 (dua) orang Wakil Komisaris Utama, dan 2 (dua) orang Komisaris Independen. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS. Seluruh anggota Dewan Komisaris Bank Artha Graha Internasional berdomisili di Indonesia.

Keanggotaan Dewan Komisaris Bank Artha Graha Internasional telah memenuhi ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia, baik menyangkut kelulusan masing-masing anggota Dewan Komisaris dalam fit and proper test oleh Bank Indonesia maupun keberadaan Komisaris Independen.

Jumlah Komisaris Independen Bank Artha Graha Internasional mencapai lebih dari 50% (lima puluh perseratus) dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. Keberadaan Komisaris Independen tersebut dimaksudkan untuk mendorong terciptanya iklim dan lingkungan kerja yang lebih obyektif serta menempatkan kewajaran (fairness) dan kesetaraan diantara berbagai kepentingan pemegang saham minoritas dan stakeholder lainnya. Komisaris Independen merupakan anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali, atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

NamaName

JabatanTitle

Berlaku efektif sejak Effective as ofBerakhir padaConcluded on

DomisiliDomicilePersetujuan Bank Indonesia

Approval from Bank IndonesiaRUPSAGMS

Kiki SyahnakriKomisaris Utama merangkap Komisaris IndependenPresident Commissioner concurrently as Independent Commissioner

12 Februari 2013 12 February 2013 2012 RUPS GMS 2014 Indonesia

Tomy Winata Wakil Komisaris Utama Vice President Commissioner 15 Juni 2005 15 June 2005 2011 RUPS GMS 2014 Indonesia

Sugianto Kusuma Wakil Komisaris Utama Vice President Commissioner 15 Juni 2005 15 June 2005 2011 RUPS GMS 2014 Indonesia

Andry Siantar Komisaris Independen Independent Commissioner 15 Juni 2005 15 June 2005 2011 RUPS GMS 2014 Indonesia

Reggie Harjadi Komisaris Independen Independent Commissioner 15 Juni 2005 15 June 2005 2011 RUPS GMS 2014 Indonesia

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

The main duty of the Board of Commissioners is to supervise the Board of Directors’ policy in managing the Bank and give advice to the Board of Directors, including other duties pursuant to the resolution taken in GMS and duties as determined in the Articles of Association, provisions of Bank Indonesia, provisions of Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board, and other related provisions. In performing its duty and responsibility, the Board of Commissioners is required to act independently.

Number, Composition, Criteria and Independency of the Board of Commissioners

As of December 2012 the Board of Commissioners of Bank Artha Graha Internasional consists of five (5) persons, those are one President Commissioner in concurrent position as Independent Commissioner, two (2) Vice President Commissioners, and two (2) Independent Commissioners. Members of the Board of Commissioners are appointed and terminated by resolution of GMS. All members of the Board of Commissioners of Bank Artha Graha Internasional are domiciled in Indonesia.

The membership of the Board of Commissioners of Bank Artha Graha Internasional has complied with Bank Indonesia’s Regulation, both related to passing the fit and proper test by Bank Indonesia and the presence of Independent Commissioner.

Independent Commissioners of Bank Artha Graha Internasional consist of more than 50% (fifty per cent) of total members of the Board of Commissioners. The presence of Independent Commissioner is intended to encourage more objective condition and work environment as well as fairness and equivalence among the various interests of minority shareholders and the other stakeholders. Independent Commissioner is a member of the Board of Commissioners who has no relations in finance, management, share ownership and/or family with the other members of the Board of Commissioners, Board of Directors and/or Controlling Shareholders, or any other relations that may affect his/her capacity to act independently.

62 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya dan memberi nasihat kepada Direksi, yang dilakukan untuk kepentingan Bank sejalan dengan maksud dan tujuan Bank sesuai Anggaran Dasar. Setiap anggota Dewan Komisaris Bank Artha Graha Internasional dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Bank dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dewan Komisaris mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank Artha Graha Internasional, serta memastikan bahwa Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain termasuk namun tidak terbatas pada Bapepam dan LK dan/atau Bursa Efek Indonesia.

Dewan Komisaris juga memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku sebelumnya kepada RUPS.

Rapat Dewan Komisaris

Dewan Komisaris berperan aktif dalam pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dengan menjalankan fungsi pengarahan dan pengawasan. Sepanjang tahun 2012, telah diadakan 12 (dua belas) rapat yang juga mengundang Direksi. Pengambilan keputusan dalam rapat-rapat tersebut dilakukan berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Hasil keputusan rapat Dewan Komisaris dituangkan dalam suatu risalah rapat yang didokumentasikan secara baik.

Dewan Komisaris Board of Commissioners Jumlah Kehadiran Number of Attendance

Kiki Syahnakri 12Tomy Winata 2Sugianto Kusuma 2Suryani Purwita (Inge)* 0Andry Siantar 12Reggie Harjadi 12

Direksi Board of Directors

Andy Kasih 11B. Wisnu Tjandra* 3Henny A. Nangoi 11Alex Susanto 12R. Rudy Tjandra 12Witadinata Sumantri 12Handoyo (Jet) Soedirdja** 1*) Mengundurkan diri sejak Juni 2012 / Resigned since June 2012.**) Diangkat dalam RUPS Luar Biasa tanggal 7 Desember 2012 / Appointed in the Extraordinary RUPS dated 7 December 2012. Dalam proses fit and proper test Bank Indonesia/ In a process of fit and proper test by Bank Indonesia.

Implementation of Duty and Responsibility of the Board of Commissioners

The Board of Commissioners shall supervise the management’s policies, the management in general and give advice to the Board of Directors, which are performed for the interest of the Bank in line with the purpose and objective of the Bank pursuant to the Articles of Association. Each member of the Board of Commissiones of Bank Artha Graha Internasional in good faith and full responsibility shall carry out his/her duty for the interest and business of the Bank without prejudice to the prevailing laws and regulations.

The Board of Commissioners shall direct, monitor and evaluate the implementation of strategic policy of Bank Artha Graha Internasional, and ensure that the Board of Directors follows up any audit findings and recommendation from Internal Audit Unit, external auditor, supervision result of Bank Indonesia and/or supervision result of other authorities including but not limited to Bapepam and LK and/or Indonesia Stock Exchange.

The Board of Commissioners shall also provide report on its supervision duty conducted during the previous fiscal year to GMS.

Board of Commissioners’ Meeting

The Board of Commissioners shall have active role in the implementation of GCG principles by performing the function of directing and supervising. Along 2012, there were 12 (twelve) meetings invited the Board of Directors. Decisions of such meetings were taken by deliberation for agreement. Decisions of the Board of Commissioners’ meeting were included in minutes of meeting which were well documented.

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 63

Pengawasan dan Rekomendasi Dewan Komisaris

Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya dan memberi nasihat kepada Direksi, yang dilakukan untuk kepentingan Bank sejalan dengan maksud dan tujuan Bank sesuai Anggaran Dasar. Setiap anggota Dewan Komisaris dengan itikad baik dan penuh tanggungjawab menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Bank dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dewan Komisaris mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank Artha Graha Internasional, juga memastikan bahwa Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau otoritas lain termasuk namun tidak terbatas pada Bapepam dan LK serta Bursa Efek Indonesia.

Dewan Komisaris mengusulkan penggantian dan/atau pengangkatan anggota Direksi kepada RUPS dengan memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi.

Selama tahun 2012, Dewan Komisaris tidak menemukan adanya pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan serta keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank.

Uji Kemampuan dan Kepatutan

Setiap anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi, dan reputasi dalam bidang keuangan yang baik. Hal tersebut dibuktikan bahwa seluruh anggota Dewan Komisaris telah memperoleh persetujuan Bank Indonesia dan telah lulus uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test).

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

Dalam rangka memberikan panduan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Bank Artha Graha Internasional memiliki Pedoman dan tata tertib kerja yang mengatur hal-hal terkait dengan pelaksanaan tugas dan kewajiban anggota Dewan Komisaris serta hal-hal yang mengatur etika. Pedoman dan tata tertib kerja tersebut telah disempurnakan dalam tahun 2012 dengan Pedoman Kebijakan Perusahaan No. 0006.01.3 tanggal 27 November 2012. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris disusun berdasarkan peraturan yang berlaku khususnya peraturan mengenai Good Corporate Governance, dan akan ditinjau ulang secara berkala.

Supervision and Recommendation of the Board of Commissioners

The Board of Commissioners shall supervise the management’s policies, the management in general and give advice to the Board of Directors, which are performed for the interest of the Bank in line with the purpose and objective of the Bank pursuant to the Articles of Association. Each member of the Board of Commissiones of Bank Artha Graha Internasional in good faith and full responsibility shall carry out his/her duty for the interest and business of the Bank without prejudice to the prevailing laws and regulations.

The Board of Commissioners shall direct, monitor and evaluate the implementation of strategic policy of Bank Artha Graha Internasional, and also ensure that the Board of Directors follows up any audit findings and recommendation from Internal Audit Unit, external auditor, supervision result of Bank Indonesia and/or supervision result of other authorities including but not limited to Bapepam and LK and/or Indonesia Stock Exchange. The Board of Commissioners proposes the substitution and/or appointment of members of the Board of Directors to GMS without prejudice to the recommendation of Remuneration and Nomination Committee.

During the year 2012, the Board of Commissioners did not find any breach of laws and regulations in finance and banking as well as any condition or estimated condition that may jeopardize the Bank’s going concern.

Fit and Proper Test

Each member of the Board of Commissioners shall have good integrity, compentency, and reputation in finance. It is proved that all members of the Board of Comissioners have been approved by Bank Indonesia and passed the fit and proper test.

Guidelines and Code of Conduct of the Board of Commissioners

As the Guidelines for the implementation of duty and responsibility of the Board of Commissioners, Bank Artha Graha Internasional has possessed the Guidelines and Code of Conduct specifying matters related to the implementation of duty and responsibility of the Board of Commissioners and matters on ethics. The Guidelines and Code of Conduct were improved in 2012 with the Guidelines of the Company’s Policy No. 0006.01.3 dated 27 November 2012, which was prepared on the basis of effective rule especially the rule on Good Corporate Governance, and to be reviewed on periodic basis.

64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Komite-komite yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris

Bank Artha Graha Internasional membentuk komite-komite penunjang Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) dan peraturan-peraturan terkait lainnya. Komite-komite tersebut bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam fungsinya membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dengan mengacu kepada Pedoman dan Tata Tertib Kerja yang telah disusun untuk masing-masing komite.

Komite-komite tersebut secara rutin menyelenggarakan rapat untuk membahas hal-hal yang relevan dengan tanggung jawab komite yang bersangkutan.

1. Komite Audit Komite Audit bertugas melakukan pemantauan dan

evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit. Juga melakukan pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. Pembentukan Komite Audit juga dilakukan dalam rangka memenuhi ketentuan Bank Indonesia dan Bapepam dan LK.

Susunan Komite AuditSusunan Komite Audit dalam tahun 2012 adalah sebagai berikut:

Reggie Harjadi Ketua (Komisaris Independen) Chairman (Independent Commissioner).

Andry Siantar Anggota (Komisaris Independen) Member (Independent Commissioner).

Suryani Purwita (Inge) Anggota (Pihak Independen) Member (Independent Party).

Lahir tahun 1959. Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Trisakti, memulai karir sebagai Akuntan sebuah perusahaan tekstil dan distribusi. Karir perbankan berawal di Bank Internasional Indonesia dengan berbagai jabatan dipercayakan selama karirnya. Menjabat sebagai Direktur Marketing & SDM di Bank Arta Pratama (1988), Direktur Consumer Banking di Bank Artha Graha (1999), Komisaris Bank Artha Graha Internasional (2005), dan Komisaris Independen (2008-2012). Menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak Juni 2012.Born in 1959. Master of Economics Accounting Department of Trisakti University, beginning her career as Accountant in a textile and distribution company. Her banking career was initiated in Bank Internasional Indonesia with various position entrusted to her during her career. Holding the position as Marketing & HRD Director of Bank Arta Pratama (1988), Consumer Banking Director of Bank Artha Graha (1999), Commissioner of Bank Artha Graha Internasional (2005) then Independent Commissioner (2008-2012). She has been member of Audit Committee since June 2012.

Wim Hero Kurniawan Anggota (Pihak Independen) Member (Independent Party).

Lahir tahun 1974. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara tahun 1998. Menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak Juli 2007.Born in 1974. Graduated from Faculty of Economics University of Tarumanagara in 1998. He has been member of Audit Committee since July 2007.

Hengki Kusuma Anggota (Pihak Independen) Member (Independent Party).

Lahir tahun 1976. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara tahun 2000. Menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak Desember 2009.Born in 1976. Graduated from Faculty of Economics University of Tarumanagara in 2000. He has been member of Audit Committee since December 2009.

Committees responsible to the Board of Commissioners

Bank Artha Graha Internasional has established committees to support the Board of Commissioners, those are Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Remuneration and Nomination Committee pursuant to Bank Indonesia’s Regulation, Regulation of Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board (Bapepam and LK) and any other related regulations. The committees are responsible to the Board of Directors in their own function to assist the implementation of duty and responsibility of the Board of Commissioners in reference to the Guidelines and Code of Conduct being prepared for the respective committee.

The committees set up meetings on regular basis to discuss matters that are relevant to the responsibility of the related committee.

1. Audit Committee Audit Committee has the duty to monitor and evaluate

audit planning and performance. It also monitor the follow up of audit results in order to evaluate the adequacy of internal control including process of financial reports. The establishment of Audit Committee also complies with the provisions of Bank Indonesia and Bapepam and LK.

Composition of Audit Committee The composition of Audit Committee in 2012 was as

follows:

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 65

Keanggotaan, komposisi maupun independensi anggota Komite Audit telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia dan Bapepam dan LK.

Tugas dan Tanggung JawabBerdasarkan Piagam Komite Audit, Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris dan Komite Audit serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris. Komite Audit bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas yang telah ditentukan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris secara periodik atau insidentil apabila terdapat hal-hal penting yang dapat mengganggu jalannya perusahaan.

Rapat Komite AuditSelama tahun 2012, Komite Audit telah menyelenggarakan 12 (dua belas) rapat. Kehadiran masing-masing anggota dalam rapat Komite Audit adalah sebagai berikut:

Nama/Name Jumlah Kehadiran/Attendance in the meeting

Reggie Harjadi 12Andry Siantar 12Suryani Purwita (Inge)* 6Wim Hero Kurniawan 12Hengki Kusuma 12*) Menjabat sebagai anggota komite sejak Juni 2012/ Member of the committee since June 2012

Agenda penting yang dibahas dalam rapat-rapat Komite Audit selama tahun 2012 adalah sebagai berikut:

Tanggal/Date Agenda/Agenda

18 Januari 2012

18 January 2012

1. Penyusunan laporan akhir tahun Komite Audit dan Rencana Kerja Komite Audit tahun 2012.2. Penelaahan rencana kerja pemeriksaan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) tahun 2012.3. Penelaahan hasil pemeriksaan SKAI dan tindak lanjut atas temuan tersebut.

1. Preparation of year-end report and Work Program of Audit Committee of 2011. 2. Overview of the 2012 work program of Internal Audit Unit (SKAI). 3. Overview of SKAI’s audit results and follow up of the findings.

21 Februari 2012

21 February 2012

1. Laporan Pengawasan Rencana Bisnis Semester I Tahun 2011.2. Penelaahan hasil pemeriksaan Bank Indonesia posisi September 2010.

1. Supervision Report on Business Plan Semester I of 2011.2. Overview of Bank Indonesia’s audit results as of September 2010.

28 Maret 2012

28 March 2012

1. Penelaahan Laporan Keuangan dan Laporan Keuangan Publikasi posisi 31 Desember 2011.2. Penelaahan kinerja Kantor Akuntan Publik Tjahjadi & Tamara.

1. Overview of Financial Statement and Published Financial Statement as of 31 December 2011.2. Overview of the performance of Public Accountant Tjahjadi & Tamara.

23 April 2012

23 April 2012

1. Penelaahan Laporan Keuangan dan Laporan Keuangan Publikasi posisi 31 Maret 2012.2. Rencana penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.3. Penetapan Kantor Akuntan Publik terkait dengan rencana Penawaran Umum Terbatas IV.

1. Overview of Financial Statement and Published Financial Statement as of 31 March 2012. 2. Planning to convene Annual General Meeting of Shareholders. 3. Determining the appointment of Public Accountant related to the plan for Limited Public Offering IV.

The membership, composition and independency of the members of Audit Committee are in compliance with the provisions of Bank Indonesia and Bapepam and LK.

Duty and Responsibility Under the Audit Committee Charter, Audit Committee

serves to give professional and independent advice to the Board of Commissioners against reports or matters submitted by the Board of Directors to the Board of Commissioners and Audit Committee, including identifying matters that require the attention of the Board of Commissioners. Audit Committee is responsible to the Board of Commissioners for the implementation of the established duties and report to the Board of Commissioners on periodic or incidental basis in the event of important matters that may interrupt the company’s operation.

Audit Committee’s meeting In 2012, Audit Committee convened 12 (twelve)

meetings. The attendance of each member in the meeting was as follows:

Important agendas discussed in the meetings of Audit Committee in 2012 were as follows:

66 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tanggal/Date Agenda/Agenda

21 Mei 2012

21 May 2012

1. Tindak lanjut atas hasil pemeriksaan Kantor Akuntan Publik untuk posisi Desember 2011.2. Penetapan Kantor Akuntan Publik terkait dengan rencana Kuasi Reorganisasi atau Revaluasi Aktiva Tetap.

1. Follow up of audit results conducted by Public Accountant for the position of December 2011. 2. Determining the appointment of Public Accountant related to the plan for Quasy Reorganization or Revaluation of

Fixed Assets.

20 Juni 2012

20 June 2012

1. Pembahasan atas perhatian Bank Indonesia terhadap Rencana Bisnis Bank tahun 2012-2014.

1. Discussion on Bank Indonesia’s attention to the Bank’s Business Plan for 2012-2014.

27 Juli 2012

27 July 2012

1. Penelaahan Laporan Keuangan dan Laporan Keuangan Publikasi posisi 30 Juni 2012.

1. Overview of Financial Statement and Published Financial Statement as of 30 June 2012.

24 Agustus 2012

24 August 2012

1. Evaluasi pelaksanaan kinerja SKAI selama tahun 2011.2. Penelaahan draft final Laporan Hasil Pemeriksaan SKAI semester I tahun 2012.

1. Evaluation of SKAI’s performance in 2011.2. Overview of the final draft of SKAI Audit Report for semester I of 2012.

25 September 2012

25 September 2012

1. Rekomendasi Kantor Akuntan Publik untuk memeriksa buku-buku Perseroan tahun buku 2012.2. Pembahasan mengenai kinerja SKAI, khususnya terkait quality assurance.

1. Recommendation of Public Accountant to examine the Company’s books for the fiscal year 2012. 2. Discussion on SKAI’s performance, especially that related to quality assurance.

24 Oktober 2012

24 October 2012

1. Penelaahan Laporan Keuangan dan Laporan Keuangan Publikasi posisi 30 September 2012.2. Rencana dan sasaran kerja SKAI tahun 2013.

1. Overview of Financial Statement and Published Financial Statement as of 30 September 2012.2. SKAI’s plan and work target for 2013.

23 November 2012

23 November 2012

1. Rencana Kerja Komite Audit tahun 2013.

1. Audit Committee’s Work Program for 2013

20 Desember 2012

20 December 2012

1. Rencana pemeriksaan yang akan dilakukan SKAI pada tahun 2013.2. Pengendalian internal Bank.

1. Audit plan to be conducted by SKAI in 2013.2. Bank’s Internal Control.

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite AuditKomite Audit memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja yang diatur dalam Pedoman Kebijakan Perusahaan No. 0003.01.1 tanggal 22 April 2010. Pedoman tersebut mengatur hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan kewajiban serta etika anggota Komite Audit. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit disusun berdasarkan peraturan yang berlaku di Indonesia dan akan ditinjau ulang secara berkala.

2. Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko dibentuk dalam rangka

membantu Dewan Komisaris melaksanakan tugas pemantauan atas pelaksanaan manajemen risiko Bank guna memastikan kerangka kerja manajemen risiko telah memberikan perlindungan yang memadai terhadap seluruh risiko Bank. Hasil kerja Komite Pemantau Risiko berupa pendapat profesional yang independen dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terhadap pelaksanaan manajemen risiko Bank Artha Graha Internasional.

Guidelines and Code of Conduct of Audit Committee Audit Committee has the Guidelines and Code of

Conduct stipulated in the Company’s Policy Guidelines No. 0003.01.1 dated 22 April 2010. The Guidelines regulate matters related to the implementation of duty and obligation including ethics of Audit Committee’s members. The Guidelines and Code of Conduct of Audit Committee are prepared under the regulation effective in Indonesia and will be reviewed on periodic basis.

2. Risk Monitoring Committee Risk Monitoring Committee is established in order to

assist the Board of Commissioners in its monitoring duty on the implementation of the Bank’s risk management to ensure that the framework of risk management has provided adequate protection to all of the Bank’s risks. The work outcome of Risk Monitoring Committee is professional and independent opinion as well as recommendation to the Board of Commissioners for the implementation of risk management of Bank Artha Graha Internasional.

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 67

Susunan Komite Pemantau RisikoSusunan Komite Pemantau Risiko dalam tahun 2012 adalah sebagai berikut:

Reggie Harjadi Ketua (Komisaris Independen) Chairman (Independent Commissioner)Andry Siantar Anggota (Komisaris Independen) Member (Independent Commissioner)Suryani Purwita (Inge) Anggota (Pihak Independen) Member (Independent Party)Wim Hero Kurniawan Anggota (Pihak Independen) Member (Independent Party)Hengki Kusuma Anggota (Pihak Independen) Member (Independent Party)

Tugas dan Tanggung JawabKomite Pemantau Risiko antara lain bertugas untuk melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko. Komite Pemantau Risiko bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas yang telah ditentukan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris secara periodik atau insidentil apabila terdapat hal-hal penting yang dapat mengganggu jalannya perusahaan.

Rapat Komite Pemantau RisikoDalam tahun 2012, Komite Pemantau Risiko telah menyelenggarakan 4 (empat) rapat. Kehadiran masing-masing anggota dalam rapat Komite adalah sebagai berikut:

Nama/Name Jumlah Kehadiran/Attendance in the Meeting

Reggie Harjadi 4Andry Siantar 4Suryani Purwita (Inge)* 4Wim Hero Kurniawan 4Hengki Kusuma 4*) Menjabat sebagai anggota komite sejak Juni 2012/ Member of the committee since June 2012

Agenda penting yang dibahas dalam rapat-rapat Komite Pemantau Risiko selama tahun 2012 adalah sebagai berikut:

Tanggal/Date Agenda/Agenda

28 Februari 2012

28 February 2012

1. Standar penilaian Profil Risiko.2. Cakupan risiko yang wajib dikelola Bank.3. Risiko inheren Bank posisi 31 Desember 2011.4. Predikat kualitas penerapan Manajemen Risiko Bank posisi 31 Desember 2011.5. Tingkat risiko komposit Bank posisi 31 Desember 2011.6. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Berbasis Risiko.7. Ketentuan Bank Indonesia terkini terkait dengan Manajemen Risiko.

1. Standard assessment of Risk Profile. 2. Risk coverage to be managed by the Bank. 3. The Bank’s inherent risk as of 31 December 2011.4. Designation of application quality of Risk Management as of 31 December 2011. 5. Composite risk level as of 31 Desember 2011.6. Assessment of risk-based level of soundness of the Bank.7. Recent Bank Indonesia’s regulation related to Risk Management.

Composition of Risk Monitoring Committee The composition of Risk Monitoring Committee in

2012 was as follows:

Duty and Responsibility Risk Monitoring Committee has the duties, among

others, to evaluate the suitability of risk management policy and its implementation including the monitoring and evaluation of duty implementation of Risk Management Committee and Risk Management Unit. Risk Monitoring Committee is responsible to the Board of Commissioners for the implementation of the established duties and report to the Board of Commissioners on periodic or incidental basis in the event of important matters that may interrupt the company’s operation.

Risk Monitoring Committee’s Meeting In 2012, Risk Monitoring Committee held four (4)

meetings. The attendance of the respective members in the Committee’s meetings was as follows:

Important agendas discussed in the meetings of Risk Monitoring Committee in 2012 were as follows:

68 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tanggal/Date Agenda/Agenda

4 Juni 2012

4 June 2012

1. Risiko inheren Bank posisi 31 Maret 2012.2. Predikat sistem pengendalian risiko Bank posisi 31 Maret 2012.3. Tingkat risiko komposit Bank posisi 31 Maret 2012.4. Perkembangan sertifikasi Manajemen Risiko.5. Tindak lanjut atas temuan Bank Indonesia.

1. The Bank’s inherent risk as of 31 March 2012.2. Designation of the Bank’s risk control system as of 31 March 2012. 3. Composite risk level of the Bank as of 31 March 2012. 4. Development of Risk Management Certification. 5. Follow up of Bank Indonesia’s findings .

27 Juli 2012

27 July 2012

1. Risiko inheren Bank posisi 30 Juni 2012.2. Predikat sistem pengendalian risiko Bank posisi 30 Juni 2012.3. Tingkat risiko komposit Bank posisi 30 Juni 2012.4. Perkembangan Sertifikasi Manajemen Risiko.

1. The Bank’s inherent risk as of 3o June 2012. 2. Designation of the Bank’s risk control system as of 30 June 2012. 3. Composite risk level of the Bank as of 30 June 2012. 4. Development of Risk Management Certification.

24 Oktober 2012

24 October 2012

1. Risiko inheren Bank posisi 30 September 2012.2. Predikat Kualitas Penerapan Manajemen Risiko posisi 30 September 2012.3. Tingkat risiko komposit Bank posisi 30 September 2012.

1. The Bank’s inherent risk as of 30 September 2012.2. Designation of application quality of Risk Management as of 30 September 2012.3. Composite risk level of the Bank as of 30 September 2012.

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko

Komite Pemantau Risiko memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja yang diatur dalam Pedoman Kebijakan Perusahaan No. 0004.01.1 tanggal 22 April 2010. Pedoman tersebut mengatur hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan kewajiban serta etika anggota Komite Pemantau Risiko. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko disusun berdasarkan peraturan yang berlaku dan akan ditinjau ulang secara berkala.

3. Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk dan

bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris serta memiliki tugas antara lain untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam perumusan kebijakan remunerasi serta proses pencalonan (nominasi) bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta anggota Komite dari pihak independen.

Susunan Komite Remunerasi dan NominasiSusunan Komite Remunerasi dan Nominasi dalam tahun 2012 adalah sebagai berikut:

Andry Siantar Ketua (Komisaris Independen) Chairman (Independent Commissioner)Reggie Harjadi Anggota (Komisaris Independen) Member (Independent Commissioner)Stefanus G. Wardjono Anggota Member

Guidelines and Code of Conduct of Risk Monitoring Committee

Risk Monitoring Committee has the Guidelines and Code of Conduct as provided in the Company’s Policy Guidelines No. 0004.01.1 dated 22 April 2010. The Guidelines regulates matters related to the implementation of duty and responsibility including ethics of the members of Risk Monitoring Committee. The Guidelines and Code of Conduct of Risk Monitoring Committee are prepared under the regulation effective in Indonesia and will be reviewed on periodic basis.

3. Remuneration and Nomination Committee Remuneration and Nomination Committee is

established and responsible to the Board of Commissioners and has the duty, among others, to give recommendation to the Board of Commissioners in formulating remuneration policy and nomination process for members of the Board of Commissioners and the Board of Directors as well as members of the Committee from independent party.

Composition of Remuneration and Nomination Committee The composition of Remuneration and Nomination Committee in 2012 was as follows:

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 69

Tugas dan Tanggung JawabKomite Remunerasi dan Nominasi bertugas antara lain untuk:1. Terkait dengan kebijakan remunerasi

a. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi; dan

b. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:1) Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris

dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham;

2) Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.

2. Terkait dengan kebijakan nominasia. Menyusun dan memberikan rekomendasi

mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham;

b. Merekomendasikan calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham;

c. Merekomendasikan Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris;

d. Merekomendasikan usulan penggantian dan/atau pengangkatan anggota Dewan Komisaris kepada Rapat Umum Pemegang Saham;

e. Merekomendasikan usulan penggantian dan/atau pengangkatan anggota Direksi oleh Dewan Komisaris kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab terkait dengan kebijakan remunerasi, Komite Remunerasi dan Nominasi wajib memastikan bahwa kebijakan remunerasi sesuai dengan:1. Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan

sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku;

2. Prestasi kerja individual;3. Kewajaran dengan peer group; dan4. Pertimbangan dan strategi jangka panjang Bank.

Rapat Komite Remunerasi dan NominasiDalam tahun 2012, Komite Remunerasi dan Nominasi telah menyelenggarakan 4 (empat) rapat. Kehadiran masing-masing anggota dalam rapat Komite adalah sebagai berikut:

Duty and Responsibility Remuneration and Nomination Committee has the

duties, among others, to: 1. Related to remuneration policy

a. Evaluate remuneration policy; and

b. Give recommendation to the Board of Commissioner regarding: 1) Remuneration policy for the Board of

Commissioners and the Board of Directors for submission to General Meeting of Shareholders;

2) Remuneration policy for Executive Officers and employees across the board for submission to the the Board of Directors.

2. Related to nomination policy a. Prepare and give recommendation on the

system and procedure of selection and/or substitution of members of the Board of Commissioners and the Board of Directors to the Board of Commissioners for submission to General Meeting of Shareholders;

b. Recommend candidate member of the Board of Commissioners and/or the Board of Directors to the Board of Commissioners for submission to General Meeting of Shareholders;

c. Recommend Independent Party to become member of Audit Committee and Risk Monitoring Committee to the Board of Commissioners;

d. Recommend the proposal for substitution and/or appointment of members of the Board of Commissioners to General Meeting of Shareholders;

e. Recommend the proposal for substitution and/or appointment of members of the Board of Directors from the Board of Commissioners to General Meeting of Shareholders.

In carrying out its duty and responsibility related to remuneration policy, the Committee is required to ensure that remuneration policy conforms to:

1. Financial performance and reserve fulfillment as provided in the prevailing laws and regulations;

2. Individual work performance; 3. Fairness with peer group; and 4. Consideration and long term strategy of the Bank.

Remuneration and Nomination Committee’s Meeting In 2012, Remuneration and Nomination Committee

set up four (4) meetings. Attendance of the respective member in the Committee’s meetings was as follows:

70 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Nama/Name Jumlah Kehadiran/Attendance in the Meeting

Andry Siantar 4Inge S. Purwita 1) 3Reggie Harjadi 2) 1Henny A. Nangoi 3) 3Stefanus G. Wardjono 4) 1

1) Menjabat sampai dengan 29 Juni 2012/Served until 29 June 2012.2) Menjabat sejak 29 Juni 2012/Serving since 29 June 2012.3) Menjabat sampai dengan 1 Agustus 2012, yaitu sejak pengangkatan Tonny Indra Wijaya sebagai Kepala Divisi SDM/Served until 1 August

2012, since the appointment of Tonny Indra Wijaya as the Head of HRD Division.4) Menjabat sejak 1 Oktober 2012, yaitu sejak pengangkatan yang bersangkutan sebagai Kepala Divisi SDM/Serving since 1 October 2012,

since his appointment as the Head of HRD Division.

Agenda penting yang dibahas dalam rapat-rapat Komite Remunerasi dan Nominasi selama tahun 2012 adalah sebagai berikut:

Tanggal/Date Agenda/Agenda

21 Mei 2012

21 May 2012

1. Penelaahan dan rekomendasi pejabat yang diusulkan sebagai Pemimpin Kantor Cabang.

1. Overview and recommendation of officer who was proposed for Branch Manager.

18 Juni 2012

18 June 2012

1. Penelaahan komposisi dan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi.2. Penelaahan usulan kebijakan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

1. Overview of the composition of the Board of Commissioners and the Board of Directors. 2. Overview of the proposed remuneration policy for members of the Board of Commissioners and the

Board of Directors.

18 Juli 2012

18 July 2012

1. Penelaahan dan rekomendasi pejabat yang diusulkan sebagai Kepala Divisi.

1. Overview and recommendation of officer who was proposed for Head of Division.

21 November 2012

21 November 2012

1. Penelaahan dan rekomendasi calon anggota Direksi.2. Pembahasan usulan pemberian tunjangan detasering bagi karyawan yang ditugaskan keluar wilayah

kerjanya semula.

1. Overview and recommendation of candidate member of the Board of Directors. 2. Discussion on the proposed allowance for detasering (temporary detachment) of employee who is

assigned out of his/her original work area.

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan NominasiKomite Remunerasi dan Nominasi memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja yang diatur dalam Pedoman Kebijakan Perusahaan No. 0005.01.1 tanggal 22 April 2010. Pedoman tersebut mengatur hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab serta etika anggota Komite Remunerasi dan Nominasi. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi disusun berdasarkan peraturan yang berlaku dan akan ditinjau ulang secara berkala.

Important agendas discussed in the meetings of Remuneration and Nomination Committee in 2012 were as follows:

Guidelines and Code of Conduct of Remuneration and Nomination Committee

Remuneration and Nomination Committee has the Guidelines and Code of Conduct as provided in the Company’s Policy Guidelines No. 0005.01.1 dated 22 April 2010. The Guidelines and Code of Conduct of Remuneration and Nomination Committee were prepared on the basis of the effective regulation and to be reviewed on periodic basis.

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 71

Direksi merupakan organ Bank yang memiliki tanggung jawab dalam mengembangkan strategi bisnis, anggaran, dan rencana kerja Bank sesuai dengan visi dan misi Bank Artha Graha Internasional. Direksi juga berkewajiban mengelola Bank dengan mengacu kepada ketentuan Anggaran Dasar, Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Bank Indonesia, Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) serta berbagai peraturan terkait lainnya. Direksi bertanggung jawab terhadap struktur pengendalian internal, pengawasan audit internal, penerapan manajemen risiko, dan praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik.

Struktur, Komposisi, dan Independensi Direksi

Anggota Direksi per Desember 2012 berjumlah 6 (enam) orang, yang terdiri dari seorang Direktur Utama dan 5 (lima) orang Direktur, yang salah satunya merupakan Direktur Kepatuhan. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, Direktur Utama berasal dari pihak yang independen terhadap pemegang saham pengendali. Seluruh anggota Direksi berdomisili di Indonesia dan memiliki pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun dibidang perbankan.

Masing-masing anggota Direksi tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Direksi lainnya maupun anggota Dewan Komisaris. Selain itu, seluruh anggota Direksi baik secara individu maupun kolektif tidak memiliki saham Bank Artha Graha Internasional maupun perusahaan lain yang melebihi 5% dari modal disetor.

NamaName

JabatanPosition

Berlaku efektif sejak/Effective as ofBerakhir pada

Ending onDomisiliDomicilePersetujuan Bank Indonesia

Bank Indonesia’s ApprovalRUPSGMS

Andy Kasih Direktur Utama President DIrector 9 Desember 2008 9 December 2008 2011 RUPS GMS 2014 Indonesia

Henny A. Nangoi Direktur DIrector 29 Juni 2012 29 June 2012 2012 RUPS GMS 2014 Indonesia

Alex Susanto Direktur DIrector 15 Juni 2005 15 June 2005 2011 RUPS GMS 2014 Indonesia

R. Rudy Tjandra Direktur DIrector 19 September 200819 September 2008 2011 RUPS GMS 2014 Indonesia

Witadinata Sumantri Direktur Kepatuhan DIrector 24 Juli 2009 29 July 2009 2011 RUPS GMS 2014 Indonesia

Handoyo (Jet) Soedirdja*) Direktur DIrector 2012 RUPS GMS 2014 Indonesia

*) Dalam proses fit and proper test Bank Indonesia/Being processed for Bank Indonesia’s fit and proper test.

DireksiBoard of Directors

Board of Directors is an organ of the Bank with the responsibility to develop business strategy, budget and work program of the Bank pursuant to the vision and mission of Bank Artha Graha Internasional. The Board of Directors is also required to manage the Bank in reference to the Articles of Association, Law on Limited Liability Company, Bank Indonesia’s Regulation, Regulation of Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board (Bapepam and LK) as well as other various related regulations. The Board of Directors is responsible for the structure of internal control, supervision of internal audit, application of risk management, and practices of good corporate governance.

Structure, Composition, and Independency of the Board of Directors

Members of the Board of Directors as of December 2012 consists of six (6) persons, those are one President Director and five (5) Directors, one of them is Compliance Director. Pursuant to Bank Indonesia’s Regulation, President Director is originated form independent party against the controlling shareholder. All members of the Board of Directors are domiciled in Indonesia and experienced for more than five (5) years in banking business.

Each member of the Board of Directors does not have any familial relation to the second degree with other members of the Board of Directors nor the Board of Commissioners. In addition, all members of the Board of Directors, both individually or collectively, do not own the shares of Bank Artha Graha Internasional or any other company totaling more than 5% from paid up capital.

72 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tugas dan Tanggung Jawab serta Kewenangan Direksi

Direksi merupakan organ Bank yang berwenang dan bertanggungjawab penuh atas kepengurusan Bank serta mewakili Bank, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan Anggaran Dasar. Untuk itu, tugas pokok Direksi adalah memimpin dan mengurus Bank sesuai dengan maksud dan tujuan Bank; menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Bank untuk kepentingan Bank; dan menciptakan struktur pengendalian internal, menjamin terselenggaranya fungsi audit internal perusahaan dalam setiap tingkatan manajemen dan menindaklanjuti temuan audit internal sesuai dengan kebijakan atau arahan yang diberikan Dewan Komisaris.

Penilaian Kemampuan dan Kepatutan

Seluruh anggota Direksi Bank Artha Graha Internasional memiliki integritas keuangan yang tinggi, kompetensi, reputasi dan pengalaman, serta berbagai keahlian, dan semuanya telah lulus uji kemampuan dan kepatutan Bank Indonesia.

Tugas Masing-masing Anggota Direksi

Andy Kasih – Direktur UtamaTugas utama: Menetapkan strategi jangka panjang Perseroan serta strategi pemasaran dan pengembangan produk/jasa sesuai tuntutan dan kebutuhan pasar untuk semua segmentasi bisnis. Selain itu memberikan arahan dan petunjuk atas kebijakan bidang pendukung operasional dan layanan perbankan, teknologi informasi, sistem dan prosedur, aspek hukum, aspek finansial dan sumber daya manusia serta menjamin pelaksanaan fungsi kepatuhan pada seluruh operasional perbankan agar Perseroan memiliki standar etika tinggi, mematuhi prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan praktik prudential banking.

Henny A. Nangoi – DirekturTugas utama: Mengkoordinir arah dan strategi yang tepat atas target funding serta pengembangan cross selling dalam rangka peningkatan jumlah nasabah dan jumlah rekening, dengan memimpin dan mengarahkan pengembangan serta penawaran produk-produk terbaik dan memastikan bahwa pengembangan serta penawaran tersebut merupakan produk yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Memimpin dan mengkoordinasikan implementasi dan kebijakan strategi yang berhubungan dengan treasury dan financial institution, juga mengarahkan pengembangan serta penawaran produk-produk treasury.

Alex Susanto – DirekturTugas utama: Mengkoordinir penyusunan strategi dan memastikan pertumbuhan pemberian kredit berjalan efektif dan

Duty, Responsibility and Authority of the Board of Directors

The Board of Directors is an organ of the Bank that is authorized and fully responsible for the management of the Bank and to represent the Bank, both inside and outside the court pursuant to the Articles of Association. Consequently, the core duty of the Board of Directors is to head and manage the Bank in accordance with purpose and objective of the Bank; to control, maintain and manage the Bank’s assets for the interest of the Bank; and to set up the structure of internal control, to assure the performance of the company’s internal audit function at each level of management and to follow up internal audit findings according to the policy or directive provided by the Board of Commissioners.

Fit and Proper Test

All members of the Board of Directors of Bank Artha Graha Internasional have high financial integrity, competency, reputation and experience, including various proficiencies, and all of them have passed the fit and proper test of Bank Indonesia.

Duty of the Respective Member of the Board of Directors

Andy Kasih – President DirectorMain Duty: To determine the Company’s long term strategy and marketing strategy including product/service development in accordance with market demand and requirement for all business segments. Other than that, to give directive and guidance on policies for operating supports and banking services, information technology, system and procedure, legal aspect, financial and human resources aspects, and ensuring compliance with all banking operations so that the Company has high ethical standard, complies with good corporate governance and prudential banking practices.

Henny A. Nangoi – DirectorMain duty: To coordinate the correct direction and strategy on funding target and cross selling development in order to increase the number of customers and accounts, by leading and directing the development and quotation of the best products and to ensure that such development and quotation represent quality and high competitive products. To head and coordinate strategy implementation and policy in connection with treasury and financial institution, as well as to direct the development and quotation of treasury products.

Alex Susanto – DirectorMain duty: To coordinate strategy preparation and to ensure that the growth of loan distribution runs effectively

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 73

sesuai dengan prinsip kehati-hatian (prudent), sehingga tingkat Non Performing Loan (NPL) dapat selalu terjaga dibawah batas yang ditentukan Bank Indonesia. Menyusun langkah-langkah dalam mengoptimalkan potensi sumber daya manusia dan mencapai tingkat produktivitas yang diharapkan.

R. Rudy Tjandra – DirekturTugas utama: Mengkoordinir dan memantau pelaksanaan kegiatan secara menyeluruh khususnya terkait kegiatan operasi dan teknologi informasi sejalan dengan perencanaan strategis yang didukung oleh sisi teknologi informasi, sistem maupun proses kerja operasional transaksi cabang untuk menjamin pengelolaan transaksi operasional perbankan dengan baik, sesuai standar mutu, memiliki aplikabilitas, reliabilitas yang dapat diandalkan serta menjamin kelancaran komunikasi dari pihak pengguna sesuai kebutuhan.

Witadinata Sumantri – DirekturTugas utama: Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta perumusan kebijakan dan strategi, pemutakhiran dan sosialisasi kebijakan dalam bidang manajemen risiko. Mengembangkan organisasi kerja manajemen risiko sehingga Perseroan memiliki kebijakan, prosedur dan metode yang handal dalam menerapkan manajemen risiko.

Handoyo (Jet) Soedirdja – Direktur*Tugas utama: Memberikan arahan dan menetapkan kebijakan terkait dengan pelaksanaan tata kelola perusahaan serta memastikan seluruh regulasi (kebijakan, sistem, prosedur) intern Perseroan sejalan dengan peraturan dan ketentuan terkait yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dan lembaga atau otoritas keuangan lainnya. Mengkoordinasikan dan mengarahkan pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governance, menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan Perseroan telah memenuhi seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, serta memantau dan menjaga agar kegiatan usaha Perseroan tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku. * Dalam proses fit and proper test Bank Indonesia Pelatihan Anggota Direksi

Dalam rangka meningkatkan kompetensi, anggota Direksi mengikuti berbagai program pelatihan, konferensi, seminar, dan/atau workshop, baik yang diadakan secara internal maupun diselenggarakan oleh pihak independen.

Tanggal/Date Materi/Subject Penyelenggara/Organizer Peserta/Participant

Maret March7 Membangun Komitmen Pengurus dan Manajemen Bank Dalam

Penerapan Strategi Anti FraudBuilding Bank’s Commitment and Management for the Application of Anti Fraud Strategy

Info Bank Witadinata Sumantri

8 Resiliency Risk 2012 Resiliency Risk 2012

Kontinuitas dan BARaContinuity and BARa

Witadinata Sumantri

29 Good Boss, Bad Boss Good Boss, Bad Boss Suara Pembaruan Andy Kasih

in accordance with prudential principles, so that the level of Non Performing Loan (NPL) may always be maintained below the limit required by Bank Indonesia. To prepare measures in order to optimize potential human resources and achieve the expected level of productivity.

R. Rudy Tjandra – DirectorMain duty: To coordinate and monitor overall implementations especially those related to operations and information technology in line with strategic planning that is supported by information technology, both operating system and process of branch’s transactions to guarantee banking operational transaction in good order, following quality standards, with consistent applicability, reliability and smooth communication with users as required.

Witadinata Sumantri – DirectorMain duty: To head and direct the preparation and formulation of policy and strategy, updating and socialization of policy in risk management. To develop the work organization of risk management so that the Company has reliable policy, procedure and methods in risk management application.

Handoyo (Jet) Soedirdja – Director*Main duty: To give directive and determine policy related to the implementation of corporate governance and to ensure that all of the Company’s regulations (policy, system and procedure) are in line with the related regulations and provisions issued by Bank Indonesia and other financial agencies or authorities. To coordinate and direct the implementation of good corporate governance principles, to determine measures required by the Company to ensure compliance with all effective laws and regulations, and to monitor and keep up that the Company’s business activities do not deviate from any prevailing provisions. * In a process of fit and proper test by Bank Indonesia

Training for Members of the Board of Directors

In order to enhance their competency, members of the Board of Directors follow various training programs, conference, seminar and/or workshop, organized internally and by independent party.

74 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tanggal/Date Materi/Subject Penyelenggara/Organizer Peserta/Participant

September September13 Kesiapan Perbankan Menghadapi Pembatasan Pemilikan Saham

BankBanking Preparation in Dealing with Restriction of Bank’s Share Ownership

Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan Communication Forum of Banking Compliance Directors

Witadinata Sumantri

Oktober October3-5 Measuring Behavior Compliance Competency Measuring Behavior

Compliance Competency Measuring Behavior Compliance Competency Measuring Behavior Compliance Competency

Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan

Witadinata Sumantri

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

Direksi telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi yang mengatur etika kerja, waktu kerja, serta pelaksanaan rapat. Dalam tahun 2012, Direksi menyempurnakan pedoman dan tata tertib kerja dengan Pedoman Kebijakan Perusahaan No. 0007.01.2 tanggal 29 Juni 2012. Segala keputusan yang diambil sesuai dengan Pedoman dan Tata Tertib Kerja mengikat dan menjadi tanggung jawab seluruh anggota Direksi. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi disusun berdasarkan peraturan yang berlaku khususnya peraturan mengenai Good Corporate Governance, dan akan ditinjau ulang secara berkala.

Komite yang bertanggung jawab kepada Direksi

Direksi dibantu oleh Komite yang bertugas memberi saran dan rekomendasi terkait dengan kebijakan dan pengelolaan Bank. Komposisi keanggotaan komite disusun sesuai dengan kompleksitas tugas dan tanggung jawab komite. Rekomendasi dari masing-masing komite dijadikan acuan oleh Direksi dalam mengambil keputusan. Komite-komite tersebut adalah:

1. Komite Kredit2. Komite Aset-Kewajiban (ALCO)3. Komite Manajemen Risiko4. Komite Pengarah Teknologi Informasi

1. Komite Kredit

Komite Kredit dibentuk untuk membantu Direksi dalam menetapkan arah kebijakan perkreditan Bank Artha Graha Internasional sekaligus mengevaluasi dan/atau memberikan keputusan kredit sesuai dengan batas wewenang yang ditetapkan Direksi dengan memperhatikan pengembangan bisnis tanpa meninggalkan prinsip kehati-hatian. Fungsi pokok Komite Kredit adalah:a. Memberikan pengarahan apabila perlu dilakukan

analisa kredit yang lebih mendalam dan komprehensif.b. Memberikan keputusan atau rekomendasi atas

permohonan kredit yang diajukan.

Guidelines and Code of Conduct of the Board of Directors

The Board of Directors has the Guidelines and Code of Conduct specifying work ethics, work hours, and meeting implementation. In 2012, the Board of Directors improved the guidelines and code of conduct in the Company’s Policy Guidelines No. 0007.01.2 dated 29 June 2012. Any decision taken pursuant to the Guidelines and Code of Conduct shall bind and become the responsibility of all members of the Board of Directors. The Guidelines and Code of Conduct were prepared on the basis of the prevailing regulations particularly the regulation on Good Corporate Governance and to be reviewed on periodic basis.

Committees responsible to the Board of Directors

The Board of Directors is assisted by Committees that have the duty to give suggestion and recommendation related to the policy and management of the Bank. The composition of the committee’s membership are prepared in accordance with the complexity of the committee’s duty and responsibility. Recommendations from the respective committee are made as reference by the Board of Directors in making decision. The committees are: 1. Loan Committee 2. Assets-Liabilities Committee (ALCO)3. Risk Management Committee 4. Information Technology Steering Committee

1. Loan Committee

Loan Committee is established to assist the Board of Directors in determining the direction of loan policy of Bank Artha Graha Internasional, altogether evaluating and/or giving loan decision pursuant to the limit of authority set up by the Board of Directors in observance of the business development and prudential principle. The main function of Loan Committee is: a. To give the directive when a deeper and more

comprehensive loan analysis is required. b. To give decision or recommendation for the

proposed loan application.

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 75

2. Komite Aset-Kewajiban (ALCO)

Komite Aset-Kewajiban berfungsi antara lain untuk menetapkan kebijakan dan strategi pengelolaan likuiditas untuk memenuhi kebutuhan likuiditas Bank dan meminimalisasi idle funds. Komite Aset-Kewajiban menetapkan kebijakan dan strategi yang berkaitan dengan risiko pasar, strategi harga, strategi dalam pengelolaan portofolio investasi, dan strategi penataan struktur neraca melalui antisipasi perubahan suku bunga, sehingga dapat dicapai tingkat net interest margin yang optimum.

Pertemuan Komite Aset-Kewajiban dilakukan secara periodik setiap bulan atau dapat dilakukan beberapa kali dalam sebulan bila diperlukan, dengan mempertimbangkan kebutuhan keputusan strategis dalam operasional Bank, adanya perubahan perekonomian, dan profil risiko suku bunga dan risiko likuiditas.

3. Komite Manajemen Risiko

Komite Manajemen Risiko dibentuk untuk menyusun kebijakan, strategi, dan pedoman penerapan manajemen risiko, serta menyempurnakan pelaksanaan manajemen risiko berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan proses dan sistem manajemen risiko yang efektif dan menetapkan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal (irregularities).

Komite Manajemen Risiko beranggotakan seluruh anggota Direksi, Kepala SKAI, serta seluruh Kepala Biro dan Kepala Divisi yang diketuai oleh Direktur Kepatuhan.

Komite Manajemen Risiko melakukan pengawasan risiko Bank melalui profil yang disusun oleh Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko secara periodik melalui memo internal Bank serta pertemuan manajemen risiko secara insidentil.

4. Komite Pengarah Teknologi Informasi

Komite Pengarah Teknologi Informasi dibentuk untuk memastikan penerapan sistem teknologi informasi sejalan dengan rencana bisnis dan strategi Bank. Fungsi pokok Komite Pengarah Teknologi Informasi adalah:a. Melakukan kajian dan memberikan rekomendasi

atas rencana strategis teknologi informasi agar sejalan dengan rencana bisnis Bank.

b. Melakukan evaluasi secara berkala atas dukungan teknologi informasi pada kegiatan usaha Bank.

c. Merekomendasikan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengupayakan investasi teknologi informasi memberikan nilai tambah kepada Bank.

d. Mengkaji dan memutuskan usulan proses infrastruktur Teknologi Informasi yang baru.

2. Assets-Liabilities Committee (ALCO) Assets-Liabilities Committee functions, among others,

to determine the policy and strategy for managing liquidity in order to fulfill the Bank’s liquidity need and to minimize the existence of idle funds. Assets-Liabilities Committee determines the policy and strategy related to market risk, price strategy, strategy for managing investment portfolio, and system strategy for balance sheet structure by anticipation of interest rate changes, so that an optimal level of net interest margin may be achieved.

Assets-Liabilities Committee’s meeting is arranged periodically every month or several times when necessary, taking into consideration the requirement for strategic decision in the Bank’s operations, economic changes, and risk profile of interest rate and liquidity risk.

3. Risk Management Committee Risk Management Committee is established to prepare

policy, strategy and manual for risk management application, including improvement for risk management implementation based on evaluation result of effective process and system of risk management, and to determine matters related to business resolution in deviation from normal procedures (irregularities).

Members of the Risk Management Committee are members of the Board of Directors, Head of Internal Audit Unit (SKAI), and all Heads of Bureau and Divisions that is chaired by Compliance Director.

Risk Management Committee carries out risk supervision of the Bank through the profiles prepared by Compliance and Risk Management Division on periodic basis by internal memo and risk management meeting on incidental basis.

4. Information Technology Steering Committee

Information Technology Steering Committee is established to ensure that the application of information technology system is in line with the Bank’s business plan and strategy. The main function of Information Technology Steering Committee is as follows: a. To review and give recommendation on the

strategic plan of information technology to be in line with the Bank’s business plan.

b. To conduct periodic evaluation of information technology support in the Bank’s business activities.

c. To recommend the necessary measures for information technology investment to give added value to the Bank.

d. To review and resolve proposal for new infrastructure of Information Technology.

76 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan Anggota Dewan Komisaris lain, Anggota Direksi lain dan/atau Pengurus dan Pengawas Pemegang Saham berbentuk Badan Hukum

Kiki Syahnakri

Tomy Winata

Sugianto Kusuma

Suryani Purwita (Inge)

Andry Siantar

Reggie Harjadi Andy Kasih B. Wisnu

TjandraHenny A. Nangoi

Alex Susanto

R. Rudy Tjandra

Witadinata Sumantri

Handoyo (Jet)

Soedirdja

Kiki Syahnakri - - - - - - - - - - - -

Tomy Winata - - - - - - - - - - - -

Sugianto Kusuma - - - - - - - - - - - -

Suryani Purwita (Inge) *)

- - - - - - - - - - - -

Andry Siantar - - - - - - - - - - - -

Reggie Harjadi - - - - - - - - - - - -

Andy Kasih - - - - - - - - - - - -

B. Wisnu Tjandra - - - - - - - - - - - -

Henny A. Nangoi - - - - - - - - - - - -

Alex Susanto - - - - - - - - - - - -

R. Rudy Tjandra - - - - - - - - - -

Witadinata Sumantri - - - - - - - - - - - -

Handoyo (Jet)

Soedirdja- - - - - - - - - - - - -

Ami Swanto Winata - T1 - - - - - - - - - - -

Santoso Gunara - - - - - - - - - - - - -

Susanto Kusumo - - T1 - - - - - - - - - -

Alexander Halim

Kusuma- - T2 - - - - - - - - - -

Richard - - T2 - - - - - - - - - -

Keterangan/ Remarks:T1: hubungan kakak – adik / relation of siblingsT2: hubungan orang tua – anak / relation of parents-children

Financial Relation and Family Relation of Members of the Board of Commissioners and Board of Directors and the other Members of the Board of Commissioners, the other Members of the Board of Directors and/or Management and Supervisor of Shareholders in the format of Legal Entity

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 77

Fungsi Kepatuhan

Memperhatikan ketentuan Bank Indonesia tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, Bank Artha Graha Internasional menyesuaikan tugas dan tanggungjawab Divisi Kepatuhan sebagai suatu unit kerja yang independen. Selanjutnya, untuk menumbuhkan dan mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan, Bank Artha Graha Internasional mempunyai komitmen untuk mendorong budaya kepatuhan antara lain dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan sosialisasi ketentuan, serta mengevaluasi dan memperbaiki kebijakan, prosedur, dan penerapan kode etik.

Sesuai ketentuan yang berlaku dan dalam rangka melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik, Bank Artha Graha Internasional mengangkat salah seorang anggota Direksi sebagai Direktur Kepatuhan. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Direktur Kepatuhan dibantu oleh Divisi Kepatuhan yang merupakan unit kerja independen yang mengkoordinasikan pengelolaan risiko kepatuhan di Bank, termasuk didalamnya mengkoordinasikan penerapan ketentuan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme.

Berdasarkan rencana tindak program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) yang telah disampaikan dalam laporan pelaksanaan tugas Direktorat Kepatuhan bulan Desember 2012, telah dilakukan penerapan APU dan PPT yang berlandaskan pada 5 (lima) Pilar sebagai berikut:

1. Pengawasan aktif Direksi dan Dewan Komisaris Fungsi pelaksanaan pengawasan penerapan APU dan

PPT telah dilakukan oleh pengurus dengan memberikan rekomendasi terhadap laporan triwulanan yang disampaikan oleh Unit Kerja Kepatuhan (UKK) APU dan PPT.

2. Kebijakan dan Prosedur Kebijakan dan prosedur penerapan program APU

dan PPT yang tertuang dalam Surat Edaran Operasi (SEO) No. 138.01.0 tentang Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme tanggal 20 Maret 2010 telah direvisi pada tanggal 18 Juli 2012 menjadi SEO No. 138.02.0 dan terus diterapkan secara konsisten dan berkesinambungan. UKK APU dan PPT secara berkala melakukan pemeriksaan terhadap:

Penerapan Fungsi Kepatuhan, Fungsi Audit Intern, Fungsi Audit Ekstern, dan Fungsi Sekretaris PerusahaanApplications for the Functions of Compliance, Internal Audit, External Audit and Corporate Secretary

Compliance Function

In observance of Bank Indonesia’s provision regarding Implementation of Compliance Function of Commercial Bank, Bank Artha Graha Internasional adjusts the duty and responsibility of Compliance Division as an independent unit. Then, in order to grow and realize the culture of compliance, Bank Artha Graha Internasional commits to encouraging the culture of compliance by, among others, increasing the quality of resources through training and socialization of regulations, including evaluation and improving policies, procedures, and application of code of ethics.

Pursuant to effective provisions and in order to implement good corporate governance, Bank Artha Graha Internasional appoints one member of the Board of Directors as Compliance Director. In carrying out its duty and responsibility, Compliance Director is assisted by Compliance Division constituting an independent unit to coordinate the management of compliance risk in he Bank, including the application of Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding program.

Under the action plan of Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding program (APU and PPT) already submitted in the December 2012 duty implementation report of Compliance Director, APU and PPT application based on five (5) Pillars, as follows:

1. Active supervision of the Board of Directors and the Board of Commissioners

Supervision function for APU and PPT application has been carried out by the management by giving recommendation against the quarterly report submitted by Compliance Unit (UKK) APU and PPT.

2. Policy and Procedure Policy and procedure for the application of APU and

PPT program included in Operating Circular (SEO) No. 138.01.0 regarding Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding dated 20 March 2010 was revised on 18 July 2012 to SEO No. 138.02.0 and keep on applied on consistent and constant basis. UKK APU and PPT conducts periodic examination on:

78 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

• Penomoran Customer Identification File (CIF) nasabah dengan menganut single CIF;

• Kelengkapan data nasabah baru pada Alphabits system;

• Pengkinian data nasabah sesuai dengan SuratEdaran Ekstern Bank Indonesia No. 11/31/DPNP tanggal 30 Nopember 2009;

• Pengawasan terhadap transaksikeuangannasabahuntuk mendeteksi transaksi keuangan mencurigakan;

• Pengawasanterhadapnasabahberisikotinggi(high risk customer).

3. Pengendalian Intern Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) telah melakukan

pemeriksaan rutin terhadap efektivitas pelaksanaan program APU dan PPT pada kantor cabang dan hasil pemeriksaan disajikan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan SKAI. Terhadap temuan tersebut telah ditindaklanjuti oleh kantor cabang.

4. Sistem Informasi Manajemen Pengembangan sistem informasi yang dapat

mengidentifikasi, menganalisa, memantau dan menyediakan laporan secara efektif mengenai karakteristik nasabah dan pola transaksi yang dilakukan oleh nasabah (yang kami sebut dengan Aplikasi AML) terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan internal maupun eksternal. Saat ini sedang dilakukan pengembangan aplikasi untuk Laporan Transaksi Keuangan Tunai yang disesuaikan dengan aplikasi dari PPATK.

5. Sumber Daya Manusia dan Pelatihan Pelatihan di bidang APU dan PPT terus dilakukan

mengingat terdapat karyawan baru dan pelatihan berkala bagi karyawan yang berhadapan langsung dengan nasabah serta karyawan pelaksana yang terkait dengan penerapan APU dan PPT. Pelatihan yang dilakukan terdiri dari:

No. Peserta PelatihanTraining Participants

Jumlah Peserta (orang)Total Participants (persons)

PelaksanaanImplementation

1. Teller baru New Tellers 22 18 - 07 - 20122. Peserta MDP Kredit II MDP Kredit II participants 24 01 - 08 - 20123. Peserta Audit Training Program Audit Training Program Participants 22 30 - 08 - 20124. Karyawan Kantor Cabang Batam Employees of Batam Branch Office 22 03 - 11 - 2012

Selain mengadakan pelatihan Bank juga aktif mengirimkan staf kepatuhan untuk mengikuti pelatihan/seminar/pertemuan eksternal yang berkaitan dengan APU dan PPT, yaitu:• Kesiapan Perbankan Menghadapi Pembatasan

Pemilikan Saham Bank, yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDKP) di Hotel Intercontinental Mid Plaza Jakarta, tanggal 13 September 2012.

• Workshop FKDKP pada bulan Oktober 2012.

• NumberingofCustomerIdentificationFile(CIF)byadherence to single CIF;

• Completion of new customer’s data inAlphabitssystem;

• Updating customer’s data pursuant to ExternalCircular of Bank Indonesia No. 11/31/DPNP dated 30 November 2009;

• Supervisiontocustomer’sfinancialtransactioninorder to detect any suspicious financial transaction;

• Supervisiontohighriskcustomers.

3. Internal Audit Internal Audit Unit (SKAI) conducts regular

examination on the effective implementation of APU and PPT program in the branch office and the results are presented in SKAI Report on Audit Results. Findings have been followed up by the branch office.

4. Management Information System Development of information system that can identify,

analyze, monitor and provide effective report on customers’ characteristics and transactions (we call it AML Application) keep on carried out as required both internally and externally. Currently the application for Cash Transaction Report is being developed to be in accordance with PPATK application.

5. Human Resources and trainings Trainings in APU and PPT keep on carried out

considering that there are new employees moreover periodic trainings are required for employees directly meeting customers and executive officers related to APU and PPT application. The trainings consisted of:

In addition to trainings, the Bank also actively sent compliance staff to follow training/ seminar/external meeting related to APU and PPT, which were:

• BankingReadiness facing theRestrictionofBankShare Ownership, organized by Communication Forum of Banking Compliance Directors (FKDKP) at Intercontinental Mid Plaza Hotel Jakarta, on 13 September 2012.

• FKDKPWorkshopFKDKPinOctober2012.

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 79

• Peran Bank dalam Mencegah dan MenanganiKejahatan Perbankan yang Menggunakan Produk Bank Berisiko Tinggi (High Risk Product), yang diselenggarakan oleh FKDKP di Hotel Millenium Jakarta, tanggal 5 dan 6 Desember 2012.

• Kegiatan Koordinasi Forum IT danTPPU denganseluruh Bank Umum, yang diselenggarakan oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta, tanggal 10 Desember 2012.

Selama tahun 2012, aktivitas yang dilakukan oleh UKK APU dan PPT antara lain:• MelaporkanTransaksiKeuanganTunaisecararutindan

Transaksi Keuangan Mencurigakan kepada PPATK. Selama semester II tahun 2012 telah dikirimkan sebanyak 3.334 Laporan Transaksi Keuangan Tunai. Jika dibandingkan dengan periode laporan sebelumnya, terjadi peningkatan sebesar 18,82% dari 2.806 laporan yang dikirim, yang disebabkan dari meningkatnya transaksi tunai diatas Rp500 juta yang dilakukan oleh nasabah, dan tidak terdapat Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan.

• SelamasemesterIItahun2012,sebanyak18permintaandata informasi nasabah dari Komisi Pemberantasan Komisi (KPK) dan PPATK telah terpenuhi, lebih tinggi dibandingkan permintaan pada laporan periode sebelumnya sebanyak 10 permintaan.

Perubahan Peraturan Bank Indonesia yang berpengaruh terhadap perusahaan dan laporan keuangan:

No. Peraturan Dampak terhadap Bank Regulation Impact on the Bank

1. PBI No. 14/8/PBI/2012 tentang Kepemilikan Saham Bank UmumKategori pemegang saham sebagai berikut:- 40% dari modal Bank,

pemegang saham berupa badan hukum lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank;

- 30% dari modal Bank, pemegang saham berupa badan hukum bukan lembaga keuangan;

- 20% dari modal Bank, untuk kategori pemegang saham perorangan pada bank umum konvensional.

Bank harus menjaga tingkat kesehatan dan/atau GCG dengan peringkat 2, karena jika akhir 2013 tingkat kesehatan dan/atau GCG berada pada peringkat 3, 4 atau 5, maka pemegang saham Bank wajib menyesuaikan dengan batas maksimum kepemilikan sahamnya.

Penyesuaian Batas Maksimum Kepemilikan Saham Bank juga diwajibkan kepada pemegang saham pada bank yang melakukan penggabungan/peleburan dan memiliki saham bank hasil penggabungan/peleburan lebih dari batas maksimum kepemilikan saham namun dengan jangka waktu yang lebih lama yang dikaitkan dengan tingkat kesehatan dan peringkat GCG.

PBI No. 14/8/PBI/2012 regarding Ownership of Commercial Bank Shares.Category of shareholder:- 40% of Bank’s capital,

shareholders representing legal entity of bank and non bank financial institutions;

- 30% of Bank’s capital, shareholders representing legal entity of non financial institution;

- 20% of Bank’s capital, for category of individual shareholder at conventional commercial bank.

Bank is required to maintain the level of soundness and/or GCG at ranking 2, because if by end 2013 the level of soundness and/or GCG is at ranking 3, 4 or 5, bank’s shareholders should adjust the maximum limit of its share ownership.

Adjustment to Maximum Ownership of Bank Shares is also required for the shareholder of bank conducting merger/consolidation and owns the shares of bank resulting from merger/consolidation more than the maximum limit of share ownership yet with longer period in relation to the level of soundness and GCG ranking.

• Bank’s Role in the Prevention and Handling ofBanking Crime Using High Risk Banking Product, organized by FKDKP at Millenium Hotel Jakarta, on 5 and 6 December 2012.

• CoordinationactivitiesofITandTPPUForumwithall Commercial Banks, arranged by Center for Reporting and Analysis of Financial Transaction (PPATK) at Sari Pan Pacific Hotel Jakarta, on 10 December 2012.

In 2012, the activities of Compliance Unit APU and PPT were among others: • Reporting Cash Transaction on regular basis and

Suspicious Transaction to PPATK. During semester II of 2012, 3,334 reports on Cash Transaction were sent. Compared with reports of the previous period, there was an increase of 18.82% from 2,806 reports sent out, which was due to the increase of cash transaction of above Rp500 million made by customers, and there was no Suspicious Transaction Report.

• DuringsemesterIIof2012,18requestsforcustomer’sinformation data from Corruption Eradication Committee (KPK) and PPATK were fulfilled, which was higher than the previous period of 10 requests.

Changes of Bank Indonesia’s Regulations (PBI) affecting the company and financial reports:

80 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

No. Peraturan Dampak terhadap Bank Regulation Impact on the Bank

2. PBI No. 14/26/PBI/2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti.Berdasarkan modal inti kegiatan usaha Bank Umum berdasarkan Kelompok Usaha (BUKU), bank dikelompokan menjadi:- BUKU 1, dengan modal inti

< Rp1 triliun- BUKU 2, Rp1 triliun < modal

inti < Rp5 triliun- BUKU 3, Rp5 triliun < modal

inti < Rp30 triliun- BUKU 4, dengan modal inti

> Rp30 triliun

Modal inti Bank termasuk dalam kategori BUKU 2 sehingga kegiatan usahanya sebagaimana diatur dalam BUKU 2.

PBI No. 14/26/PBI/2012 regarding Business Activity and Office Network Based on Tier One Capital. Under tier one capital business activities of Commercial Banks based on Business Group (BUKU), banks are grouped, as follows: - BUKU 1, tier one capital <

Rp1 trillion- BUKU 2, Rp1 trillion < tier

one capital < Rp5 trillion- BUKU 3, Rp5 trillion < tier

one capital < Rp30 trillion- BUKU 4, tier one capital >

Rp30 triliun

The Bank’s tier one capital is included in category BUKU 2, accordingly its business activities are specified in BUKU 2.

3. PBI No. 14/18/PBI/2012 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum.Penyediaan modal minimum sesuai profil risiko ditetapkan paling rendah:- 8% dari ATMR dengan profil

risiko peringkat 1.- 9% sampai dengan kurang

dari 10% dari ATMR dengan profil risiko peringkat 2.

- 10% sampai dengan kurang dari 11% dari ATMR dengan profil risiko peringkat 3.

- 11% sampai dengan 14% dari ATMR dengan profil risiko peringkat 4 atau peringkat 5.

Untuk menghitung modal minimum sesuai profil risiko, Bank wajib memiliki Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP).

Persyaratan dan perhitungan kecukupan modal Bank perlu disesuaikan dengan standar internasional yang menjadi acuan adalah standar dengan Basel II.

PBI No. 14/18/PBI/2012 regarding Minimum Capital Requirement of Commercial Banks. The lowest Minimum Capital Requirement that appropriate with risk profile are determined: - 8% of Risk Weighted Assets

with risk profile rate 1.- 9% until less than 10% of

Risk Weighted Assets with risk profile rate 2.

- 10% until less than 11% of Risk Weighted Assets wth risk profile rate 3.

- 11% until 14% of Risk Weghted Assets with risk profile rate 4 of 5.

To calculate minimum capital requirement that appropriate with risk profile, banks are required to have Internal Capital Adequacy Assesment Process (ICAAP).

Requirements and calculation of the Bank’s capital adequacy needs to be adjusted with the referenced international standard that is Basel II standard.

Hal-hal terkait dengan fungsi kepatuhan di masa yang akan datang yang diperkirakan akan mempengaruhi kinerja perusahaan antara lain:

1. Bank harus tetap menjaga Komposit Tingkat Kesehatan Bank dan/atau GCG menjadi 2. Apabila Tingkat Kesehatan Bank atau GCG 3, 4, atau 5, maka pemegang saham Bank wajib menyesuaikan dengan batas maksimum kepemilikan sahamnya sesuai dengan PBI No. 14/8/PBI/2012.

2. Bank harus tetap menjalankan komitmen-komitmen yang telah diselesaikan dan melaksanakan tata kelola perusahaan dalam rangka mengoptimalkan pengawasan aktif dan menjalankan sistem pengendalian intern dengan baik.

3. Perlu adanya penggantian Sistem Informasi Manajemen untuk core banking system yang lebih mendukung pengembangan bisnis Bank.

Matters related to compliance function in the future that are estimated to affect the company’s performance are, among others:

1. The Bank must keep maintaining the Composite Level of Soundness and/or GCC to ranking 2. When the Bank’s Level of Soundness or GCG is 3, 4 or 5, the Bank’s shareholders must adjust it with the maximum limit of ownership of its shares pursuant to PBI No. 14/8/PBI/2012.

2. The Bank must keep carrying out the commitments and conducting corporate governance in order to maximize active supervision and internal control system in good order.

3. Management Information System needs to be replaced for core banking system that is more supporting the Bank’s business development.

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 81

Fungsi Audit Intern

Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) merupakan divisi yang independen dari unit kerja operasional. Kepala SKAI bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris dan Komite Audit. SKAI melakukan pertemuan secara periodik dengan Direktur Utama, Dewan Komisaris dan Komite Audit.

Laporan hasil audit berisi temuan dan tanggapan dari pihak yang diaudit (auditee) serta kesanggupan auditee untuk menyelesaikan temuan audit dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Rangkuman hasil audit dan hal-hal yang memerlukan perhatian khusus dibahas dalam rapat SKAI dengan Direksi dan dalam rapat Komite Audit. Pelaksanaan audit dan pokok-pokok hasil audit dilaporkan kepada Bank Indonesia setiap semester.

Kegiatan SKAI berpedoman pada manual kerja dan Piagam Audit Internal yang disusun berdasarkan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) dari Bank Indonesia dan ketentuan mengenai Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Audit Internal dari Bapepam dan LK. Efektivitas pelaksanaan fungsi SKAI dan kepatuhannya terhadap SPFAIB dikaji ulang oleh pihak eksternal yang independen sekurang-kurangnya sekali dalam 3 (tiga) tahun. Kaji ulang terakhir dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik untuk periode 1 Mei 2008 sampai dengan 30 April 2011.

Dalam tahun 2012, hasil dan pengembangan yang dilakukan SKAI dapat terlihat antara lain dari realisasi pemeriksaan yang mencapai 100% dari target pemeriksaan, penyesuaian dan penyempurnaan Pedoman Pemeriksaan Intern, penyempurnaan teknik pemeriksaan, pelaksanaan metodologi audit secara Risk Based Audit, dan menetapkan fokus audit pada kegiatan dan transaksi yang memiliki risiko tinggi.

Sasaran kerja SKAI dalam tahun 2013 sampai 2015 antara lain sebagai berikut:• Meningkatkan peran aktif dalam hal pemantauan,

penilaian dan memastikan maupun memberikan rekomendasi atas penerapan manajemen berdasarkan risiko serta peningkatan efektivitas sistem pengendalian internal.

• Meningkatkan dan memastikan pelaksanaanpemeriksaan intern dilakukan secara independen, obyektif dan profesional.

• Optimalisasipemeriksaanyangmerujukpadaevaluasikinerja kantor cabang dan unit kerja, termasuk langkah-langkah perbaikan atas hasil pemeriksaan sebelumnya.

• Menyempurnakan pengembangan dan perencanaansumber daya manusia untuk mendukung terciptanya program pembinaan sumber daya manusia yang profesional.

Internal Audit Function

Internal Audit Unit (SKAI) is a division being independent from the operational unit. SKAI Head is directly responsible to President Director and communicate directly with the Board of Commissioners and Audit Committee. SKAI conducts periodic meeting with President Director, Board of Commissioners and Audit Committee.

Audit report containing findings and response from the audited party (auditee) and auditee’s commitment to settle the audit findings within the set period of time. Audit summary and matters required special attention are discussed in the meeting of SKAI and the Board of Directors and in Audit Committee’s meeting. Audit performance and subjects of audit results are reported to Bank Indonesia every semester.

The activity of SKAI is guided by the job manual and Internal Audit Charter, which are prepared under the Standard Implementation of Bank’s Internal Audit Function (SPFAIB) from Bank Indonesia and the provision regarding Establishment and Guidelines of Internal Audit Charter from Bapepam and LK. Effective implementation of SKAI function and its compliance with SPFAIB are reviewed by independent external party at least once in three (3) years. The recent review was conducted by Public Accountant Firm for the period of 1 May 2008 to 30 April 2011.

In 2012, the result and development conducted by SKAI was reflected in, among others, audit realization reaching up to 100% from audit target, adjustment and improvement of Internal Audit Guidelines, improvement of audit techniques, application of risk-based audit methodology, and audit determination to focus on high risk activity and high risk transaction.

SKAI’s job targets from 2103 to 2015 are as follows: • To increase the active role in monitoring and

assessment, to ensure as well as recommend the application of risk-based management and improved effectiveness of internal control system.

• Toincreaseandensurethatinternalauditisconductedin independent, objective and professional manner.

• Optimal examination in reference to performanceevaluation of branch office and work unit, including corrective measures for the previous audit results.

• To improve human resources development andplanning in order to support professional human resources development program.

82 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Untuk meningkatkan kualitas kinerjanya, SKAI terus berupaya melakukan peningkatan kompetensi auditor, pengembangan metodologi, serta optimalisasi audit tool dan penggunaannya. Selain mengembangkan pelatihan untuk meningkatkan kualitas Auditor, SKAI bersama-sama dengan Divisi Pendidikan dan Latihan menyusun Auditor Training Program (ATP), yaitu pelatihan berkesinambungan khusus bagi calon auditor guna menghasilkan auditor dengan kualifikasi sesuai standar dan kebutuhan. Sejalan dengan hal tersebut serta untuk peningkatan kualitas pemeriksaan, SKAI secara berkelanjutan melakukan seleksi dan rekrutmen calon auditor.

Fungsi Audit Ekstern

Sesuai dengan ketentuan Bapepam dan LK, penunjukan auditor ekstern direkomendasikan oleh Komite Audit melalui Rapat Umum Pemegang Saham termasuk biayanya. Informasi selengkapnya dapat dilihat pada bagian Rapat Umum Pemegang Saham dalam Laporan Tahunan ini.

Sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 3/22/PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/32/DPNP tentang Hubungan antara Bank, Akuntan Publik dan Bank Indonesia, maka Bank Artha Graha Internasional memastikan bahwa laporan keuangan Bank telah diaudit oleh Akuntan Publik yang independen, kompeten, profesional, dan obyektif, serta menggunakan kemahiran profesional secara cermat dan seksama. Akuntan Publik yang ditunjuk oleh Bank Artha Graha Internasional melakukan audit sesuai dengan standar profesional, perjanjian kerja dan ruang lingkup audit. Penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang sama hanya dapat dilakukan selama lima tahun berturut-turut kecuali apabila atas kondisi tertentu dan dengan persetujuan Bank Indonesia. KAP Tjahjadi & Tamara (anggota independen dari Morison International) ditunjuk sebagai auditor Bank Artha Graha Internasional untuk pemeriksaan tahun buku 2012. Selama tahun 2012, KAP Tjahjadi & Tamara memberikan jasa audit atas laporan keuangan Bank Artha Graha Internasional posisi 30 Juni 2012 untuk kepentingan Kuasi Reorganisasi dan Penawaran Umum Terbatas IV, laporan keuangan untuk tahun buku 2012 serta pemeriksaan fisik saham dan evaluasi atas Bagian Jasa Kustodian.

Nama Akuntan Publik dan KAPNama Akuntan Publik : David WangsjaNama Kantor Akuntan Publik : KAP Tjahjadi & Tamara

Berikut ini adalah KAP yang melakukan audit terhadap Bank selama lima tahun terakhir:

Tahun/Year Kantor Akuntan Publik/Public Accountant Firm Nama Akuntan/Name of Accountant

2012 KAP Tjahjadi & Tamara David Wangsja

2011 KAP Tjahjadi & Tamara Junarto Tjahjadi

2010 KAP Tjahjadi, Pradhono & Teramihardja Junarto Tjahjadi

2009 KAP Tjahjadi, Pradhono & Teramihardja Junarto Tjahjadi

2008 KAP Arifin, Halid dan Rekan H.R. Arifin Wirakusumah, Halid Hasan

To enhance its performance quality, SKAI keeps on exerting the effort to increase auditor’s competency, methodology improvement, and optimalization of audit tools and their use. Other than developing training and improving Auditor’s quality, SKAI together with Education and Training Division prepares Auditor Training Program (ATP), which is continuous training especially for candidate auditors for the purpose of producing auditors with the qualifications that are conformed to standards and requirements. Along with such purpose and to improve audit quality, SKAI conducts the selection and recruitment of candidate auditors on continuous basis.

External Audit Function

Pursuant to the provision of Bapepam and LK, the appointment of external auditor including the fee is recommended by Audit Committee through General Meeting of Shareholders. Complete information is available in the section of General Meeting of Shareholder in this Annual Report.

According to Bank Indonesia’s Regulation No. 3/22/PBI/2001 regarding Transparency of Bank’s Financial Condition and Circular No. 3/32/DPNP regarding Relation among Bank, Public Accountant and Bank Indonesia, Bank Artha Graha Internasional makes sure that the Bank’s reports have been audited by Public Accountant that is independent, competent, professional and objective, and utilize its professional know how accurately and meticulously. The Public Accountant appointed by Bank Artha Graha Internasional conducted audit in accordance with the professional standards, work agreement and scope of audit. The same Public Accountant Firm (KAP) may only be reappointed for five consecutive years unless under certain circumstances and subject to Bank Indonesia’s approval. KAP Tjahjadi & Tamara (independent member of Morison International) was appointed auditor of Bank Artha Graha Internasional for the fiscal year of 2012. In 2012, KAP Tjahjadi & Tamara conducted audit on the financial statements of Bank Artha Graha Internasional as of 30 June 2012 for the purpose of Quasy Reorganization and Limited Public Offering IV, financial statements for the fiscal year of 2012 including physical examination of the shares and evaluation on Custodian Section.

Name of Public Accountant and KAPName of Public Accountant : David WangsjaName of Office of Public Accountant: KAP Tjahjadi & Tamara

The following table is the Offices of Public Accountant (KAP) conducting audit of the Bank for the last five years:

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 83

Sekretaris Perusahaan

Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pemodal, Bank Artha Graha Internasional sebagai perusahaan publik membentuk Sekretaris Perusahaan yang berperan sebagai penghubung Bank dengan para investor, pelaku pasar modal, dan regulator. Sekretaris Perusahaan memfasilitasi komunikasi yang efektif dan memastikan tersedianya informasi untuk berbagai pihak serta berperan sebagai penghubung antara Bank, Bapepam dan LK, dan Bursa Efek Indonesia. Sekretaris Perusahaan juga bertugas membantu Direksi dalam pelaksanaan fungsi manajemen serta mengatur arus informasi dari dan kepada investor dan pemegang saham. Fungsi Sekretaris Perusahaan meliputi aspek hubungan masyarakat, aspek komunikasi perusahaan, dan aspek kesekretariatan.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Direksi dan bersifat independen terhadap unit kerja lainnya. Hal ini memungkinkan Sekretaris Perusahaan untuk mewakili Bank dalam berhubungan dengan pihak lain dan mengelola informasi yang berkaitan dengan kebijakan dan aktivitas Bank Artha Graha Internasional.

Dalam tahun 2012, Sekretaris Perusahaan Bank Artha Graha Internasional telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Paparan Publik, serta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang menyetujui pelaksanaan Kuasi Reorganisasi dan Penawaran Umum Terbatas IV.

Sekretaris Perusahaan saat ini dijabat oleh Andy Dharma, Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1974. Menyelesaikan pendidikan dan memperoleh Bachelor of Commerce in Banking and Finance dari Curtin University of Technology (Perth, Australia) dan Master of Science (Han) in Defense Economics dari Universitas Pertahanan Indonesia. Bergabung dengan Bank Artha Graha tahun 2002 dalam Management Development Trainee dan sebagai staf Divisi Treasury (Forex Desk dan Fixed Income Desk) tahun 2003-2004. Sebelum menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan pada Agustus 2012, pernah menempati posisi sebagai Wakil Kepala Divisi Product Development and Services (2008) dan Wakil Kepala Divisi Kredit (2010).

Corporate Secretary

To improve services to investors, Bank Artha Graha Internasional as a public company establishes Corporate Secretary to act as the Bank’s liaison and investors, capital market makers, and the regulators. Corporate Secretary facilitates effective communication and makes sure that information is available for various parties and acting as the liaison among the Bank, Bapepam and LK, and Indonesia Stock Exchange. Corporate Secretary also has the duty to assist the Board of Directors for the implementation of management function and arrange for information flow from and to investors and the shareholders. The function of Corporate Secretary includes the aspects of public relation, company’s communication, and secretarial services.

In line with its duty and functions, Corporate Secretary is directly responsible to the Board of Directors and independent to the other work units. This enables Corporate Secretary to represent the Bank to communicate with other party and manage any information related to the policy and activity of Bank Artha Graha Internasional.

In 2012, Corporate Secretary of Bank Artha Graha Internasional convened Annual General Meeting of Shareholders including Public Expose, and Extraordinary Meeting of Shareholders to approve the implementation of Quasy Reorganization and Limited Public Offering IV.

Corporate Secretary is currently held by Andy Dharma, Indonesian Citizen, born in 1974. He completed his education and obtained the title of Bachelor of Commerce in Banking and Finance from Curtin University of Technology (Perth, Australia) and Master of Science (Han) in Defense Economics from Defense University of Indonesia. He joined Bank Artha Graha in 2002 as Management Development Trainee and Staff of Treasury Division (Forex Desk and Fixed Income Desk) in 2003-2004. Prior to holding the position Corporate Secretary in August 2012, he was Deputy Head of Product Development and Services Division (2008) and Deputy Head of Loan Division (2010).

84 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Kerangka Manajemen Risiko

Dalam melaksanakan strategi manajemen operasional Bank Artha Graha Internasional, maka manajemen berupaya menyelaraskan antara:- Pertumbuhan bisnis dan peningkatan pangsa pasar

kredit dan portofolio pendanaan;- Peningkatan efisiensi operasional perbankan;- Menjaga tingkat kebutuhan modal minimum sesuai

ketentuan regulator;- Implementasi manajemen risiko yang berorientasi

bisnis.

Untuk mencapai tujuan usaha, Bank perlu menyeimbangkan secara optimal antara bisnis, operasional dan manajemen risiko. Bank perlu memiliki unit bisnis yang berorientasi risiko dan mempunyai unit manajemen risiko yang berorientasi bisnis.

Dalam menjalankan bisnis yang berorientasi risiko, Bank melaksanakan penerapan manajemen risiko yang efektif dengan mempertimbangkan segala aspek sesuai dengan rencana kerja Bank dan prinsip kehati-hatian serta sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kerangka manajemen risiko Bank mencakup keseluruhan lingkup aktivitas usaha, transaksi dan produk Bank termasuk produk atau aktivitas baru berdasarkan pada prinsip-prinsip dasar pengelolaan risiko yang berlaku dengan menjaga keseimbangan antara fungsi pengendalian usaha yang efektif serta kebijakan yang jelas dalam pengelolaan risiko.

Kerangka dasar manajemen risiko Bank merupakan bagian integral dari proses manajemen risiko dalam pengelolaan bisnis dan operasional Bank yang meliputi:

1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab

atas efektivitas penerapan manajemen risiko di Bank serta memastikan penerapan manajemen risiko telah memadai sesuai dengan karakteristik, kompleksitas dan profil risiko Bank.

Untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi.

Dalam rangka pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi juga membentuk Komite Kredit,

Manajemen RisikoRisk Management

Risk Management Framework

For the implementation of operational management strategy of Bank Artha Graha Internasional, the management makes the effort to harmonize between: - Business growth and increase of loan market share

and funding portfolio; - Improved efficiency of banking operations; - Maintaining the level of minimum capital requirement

pursuant to the regulator; - Implementation of business oriented risk management.

In order to achieve business objective, the Bank needs to optimally balance business, operations and risk management. The Bank needs to have risk-oriented business unit and business-oriented risk management unit.

In conducting risk-oriented business, the Bank applied an effective risk management by considering all aspects according to the Bank’s business plan as well as prudential principle as per the effective rules.

The framework of the Bank’s risk management covers the overall scope of business activities, transaction and products of the Bank including new product or activity based on effective basic principles of risk management by maintaining the balance between effective function of business control and distinct policy in risk management.

Basic framework of the Bank’s risk management constitutes an integral part of risk management process in managing the Bank’s business and operations, which include: 1. Active supervision of the Board of Commissioners

and the Board of Directors The Board of Commissioners and the Board of

Directors are responsible for effective application of risk management in the Bank and to ensure that risk management application has been in accordance with the characteristic, complexity and risk profile of the Bank.

In order to conduct its duty and responsibility, the Board of Commissioners has established Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and Remuneration and Nomination Committee.

For its duty and responsibility implementation purposes, the Board of Directors has also established Loan

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 85

Komite Manajemen Risiko, Komite Aset Kewajiban, dan Komite Pemantau Teknologi Informasi. Dan untuk pengendalian intern, Direksi membentuk Satuan Kerja Audit Intern, Satuan Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja Kepatuhan, dan Satuan Kerja Kontrol.

2. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit Seluruh aktivitas Bank berikut setiap produk dan jasa

Bank dilaksanakan berdasarkan pedoman dan prosedur yang ditetapkan secara jelas dan dengan cakupan sejalan visi, misi dan strategi bisnis Bank. Kebijakan, pedoman dan prosedur yang diterbitkan oleh Bank ditatakerjakan oleh Bagian Sistem dan Prosedur.

Penetapan limit Bank dibuat dan diusulkan oleh unit

kerja operasional yang disampaikan kepada Satuan Kerja Manajemen Risiko untuk dilakukan analisa kajian manajemen risiko dan selanjutnya disampaikan kepada Komite Manajemen Risiko untuk direkomendasikan kepada Direksi. Kaji ulang terhadap kebijakan, pedoman, prosedur dan limit dilakukan paling kurang sekali dalam setahun oleh unit kerja operasional.

3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko

Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko merupakan bagian utama dari proses penerapan manajemen risiko yang dilakukan oleh Bank. Pelaksanaan keseluruhan proses manajemen risiko dilakukan oleh 3 (tiga) unit kerja yang berbeda tugas dan tanggung jawabnya, yaitu front office (unit bisnis), middle office (unit manajemen risiko), dan back office (unit operasional).

Committee, Risk Management Committee, Assets-Liabilities Committee, and Information Technology Steering Committee. And for internal control purpose, the Board of Directors has established Internal Audit Unit, Risk Management Unit, Compliance Unit, and Control Unit.

2. Adequacy of policy, procedure and decision limit All the Bank’s activities including the respective product

and service are conducted under the guidelines and procedure clearly stipulated and with the scope in line with vision, mission and business strategy of the Bank. The policy, guidelines and procedure established by the Bank are processed by System and Procedure Section.

Decision on the Bank’s limit is prepared and

proposed by operational unit that is submitted to Risk Management Unit for risk management analysis and then presented to Risk Management Committee for recommendation to the Board of Directors. Review on the policy, guidelines, procedure and limit is conducted at least once a year by operational unit.

3. Adequacy of risk identification, measurement, monitoring and control process including risk management information system

Risk identification, measurement, monitoring and control process is the major part from risk management process applied by the Bank. Overall risk management process is conducted by three units with different duty and responsibility, that are: front office (business unit), middle office (risk management unit), and back office (operational unit).

86 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Front office (unit bisnis) merupakan unit kerja operasional yang melakukan transaksional secara langsung sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing dan mengelola portofolio yang dimiliki Bank, dengan tetap memperhatikan konsep yang telah ditetapkan oleh manajemen risiko, diantaranya:- Divisi Kredit, melakukan analisis kredit,

pemeringkatan kredit, pengawasan kredit (account supervisory), pengelolaan kredit (account maintenance), dan monitoring kredit.

- Divisi Treasury, dimana dealer dan marketing yang melakukan pengelolaan dan pengawasan risiko pasar dan risiko likuiditas pada khususnya.

- Operasional lainnya, dimana Customer Service dan Teller melakukan pengelolaan dan pengawasan risiko operasional.

- Satuan Kerja Manajemen Risiko yang melakukan kaji ulang individual secara sampling khususnya untuk debitur besar.

Middle office (unit manajemen risiko) merupakan bagian pendukung operasional yang diantaranya melakukan pengaturan dan penyusunan pedoman/prosedur operasional serta pengawasan operasional dan melakukan manajemen portofolio secara bank wide:- Satuan Kerja Manajemen Risiko

• Mengembangkanprosedurdanalatidentifikasi,pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko.

• Mendesain dan menerapkan perangkat yangdibutuhkan dalam penerapan manajemen risiko.

• Memantau implementasi kebijakan, strategi,dan kerangka manajemen risiko yang direkomendasikan oleh Komite Manajemen Risiko dan yang telah disetujui oleh Direksi.

• Memantau posisi/eksposur risiko secarakeseluruhan maupun per risiko termasuk pemantauan kepatuhan terhadap toleransi risiko dan limit yang ditetapkan.

• Melakukan stress testing guna mengetahui dampak dari implementasi kebijakan dan strategi manajemen risiko terhadap portofolio atau kinerja Bank secara keseluruhan.

• Mengkajiusulanaktivitasdan/atauprodukbaruyang dikembangkan oleh unit tertentu di Bank. Pengkajian difokuskan terutama pada aspek kemampuan Bank untuk mengelola aktivitas dan/atau produk baru termasuk kelengkapan sistem dan prosedur yang digunakan serta dampaknya terhadap eksposur risiko Bank secara keseluruhan.

• Memberikan rekomendasi kepada unit kerjabisnis dan/atau Komite Manajemen Risiko terkait penerapan manajemen risiko antara lain mengenai besaran atau maksimum eksposur risiko yang dapat dipelihara Bank.

Front office (business unit) is the operational unit performing direct transactions according to the respective duty and responsibility and managing the portfolio of the Bank, yet in observance of the concept set up by risk management, among others:

- Loan Division, conducting account analysis, rating, supervision, maintenance, and monitoring.

- Treasury Division, where dealers and marketing officers conducting the management and supervision of market risk and liquidity risk in particular.

- Other operations, where Customer Service and Tellers conducting the management and supervision of operational risk.

- Management Risk Unit, conducting individual review on sampling basis particularly for big debtors.

Middle office (risk management unit) is the supporting operational part that is among others organizing and preparing operational guidelines/procedure as well as operational supervision and maintaining the management portfolio on bank-wide basis: - Risk Management Unit

• To develop the procedure and tools for riskidentification, measurement, monitoring and control.

• Todesignandapplytheinstrumentsrequiredfor risk management application.

• To monitor the implementation of riskmanagement policy, strategy and framework as recommended by Risk Management Committee at the approval of the Board of Directors.

• Tomonitor the overall risk position/exposureand the respective risk including compliance monitoring against risk tolerance and limit that have been established.

• To perform stress testing in order to knowthe impact of the implementation of risk management policy and strategy against the Bank’s portfolio or performance as a whole.

• To study any new proposed activity and/orproduct as developed by certain unit in the Bank. The study is focused especially on the aspect of Bank’s capacity to manage new activity and/or product including the system and procedure to be used and its impact against the Bank’s risk exposure as a whole.

• Toproviderecommendationforbusinessunitand/or Risk Management Committee related to risk management application among others on the amount or maximum risk exposure that can be maintained by the Bank.

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 87

- Bagian Sistem dan Prosedur mempersiapkan pedoman dan prosedur operasional Bank.

Back office (unit operasional) merupakan bagian akhir dari proses operasional yang diantaranya melakukan penyelesaian transaksi dan pengambilan keputusan serta melakukan manajemen portofolio diantaranya:- Satuan Kerja Manajemen Risiko

• Memberikan masukan kepada Direksi dalampenyusunan kebijakan, strategi, dan kerangka manajemen risiko.

• Menyusun dan menyampaikan laporan profilrisiko kepada Komite Pemantau Risiko, Direktur Utama, Direktur Kepatuhan, dan Komite Manajemen Risiko secara berkala yang paling kurang secara triwulanan.

• Melaksanakan kaji ulang secara berkala sesuaikebutuhan Bank untuk memastikan kecukupan kerangka manajemen risiko, keakuratan metodologi penilaian risiko, dan kecukupan sistem informasi manajemen risiko.

- Divisi Kredit, dimana Komite Kredit melakukan pengelolaan batas limit risiko kredit dan penanganan kredit bermasalah oleh Divisi SAM dan Remedial.

- Divisi Treasury, dimana Bagian Treasury Operation melakukan pengelolaan risiko settlement.

Sistem informasi manajemen risiko harus mendukung pelaksanaan pelaporan kepada Bank Indonesia dan manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan. Satuan Kerja Manajemen Risiko menyusun laporan profil risiko secara berkala kepada Bank Indonesia, Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Manajemen Risiko, serta bersama-sama dengan unit kerja operasional melaporkan pemantauan dan hasil perhitungan stress testing serta Contingency Funding Plan kepada Direksi, Komite Manajemen Risiko dan Komite Pemantau Risiko secara berkala dalam rangka mitigasi risiko dan tindakan yang diperlukan.

Kecukupan cakupan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi manajemen risiko harus dikaji ulang secara berkala untuk memastikan bahwa cakupan tersebut telah memadai sesuai perkembangan tingkat kompleksitas kegiatan usaha.

4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh Sistem pengendalian intern Bank yang handal dan

efektif menjadi tanggung jawab dari seluruh unit kerja operasional dan unit kerja pendukung serta Satuan Kerja Audit Intern.

Fungsi yang menjalankan pengawasan dalam

pengendalian intern diantaranya:a. Pengawasan melekat oleh Divisi Kontrol untuk

pengawasan kepatuhan Bank terhadap ketentuan internal Bank.

- System and Procedure Section prepares the Bank’s operational guidelines and procedure.

Back office (operational unit) is the last part of the

operational process conducting the settlement of transaction, making decision and organizing management portfolio, among others: - Risk Management Unit

• To provide input to the Board of Directors inpreparing the policy, strategy, and framework of risk management.

• To prepare and submit risk profile report toRisk Monitoring Committee, President Director, Compliance Director, and Risk Management Committee periodically, at least on quarterly basis.

• To conduct periodic review as per theBank’s requirement to ensure the adequacy of risk management framework, accurate methodology of risk assessment, and risk management information system.

- Loan Division, where Loan Committee conducts the maintenance of loan risk limit and problem loan handling by SAM and Remedial Division.

- Treasury Division, where Treasury Operation Section conducts risk settlement.

Risk management information system must support the reporting implementation to Bank Indonesia and the Management, as the basis for decision making. Risk Management Unit prepares risk profile report on periodical basis to Bank Indonesia, the Board of Commissioners, the Board of Directors and Risk Management Committee, and together with operational unit reporting the monitoring and calculation of stress testing and Contingency Funding Plan to the Board of Directors, Risk Management Committee periodically for the purpose of risk mitigation and action as required.

The adequacy of information coverage produced by risk management information system must be reviewed from time to time to ensure that such coverage is adequate following the development of complexity level of business activity.

4. Overall Internal Control System Reliable and effective internal control of the Bank is the

responsibility of all operational units and supporting units including Internal Audit Unit.

The function performing supervision in internal control is among others: a. Inherent supervision by Control Division for the

supervision of the Bank’s compliance with internal rules.

88 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

b. Pengawasan melekat oleh Bagian Kepatuhan untuk pengawasan kepatuhan Bank terhadap ketentuan eksternal.

c. Satuan Kerja Manajemen Risiko melakukan kaji ulang secara berkala dengan frekuensi yang disesuaikan kepada kebutuhan Bank untuk memastikan:1) kecukupan kerangka manajemen risiko;2) keakuratan metodologi penilaian risiko;3) kecukupan sistem informasi manajemen risiko.

d. Satuan Kerja Audit Intern melakukan:1) kaji ulang penerapan manajemen risiko secara

berkala paling sedikit sekali setiap tahun;2) pemeriksaan sampling secara periodik dan

berdasarkan basis risiko.

Kerangka dasar dan penerapan manajemen risiko tersebut dikaji ulang secara periodik paling kurang satu kali dalam setahun dan jika diperlukan dapat direvisi sesuai dengan perkembangan kompleksitas usaha dan risiko Bank, ketentuan Bank Indonesia dan/atau berdasarkan best practices terkini.

Struktur Organisasi

Satuan Kerja Manajemen Risiko berada dibawah Direktorat Kepatuhan dan Manajemen Risiko. Dengan adanya pengembangan ruang lingkup manajemen risiko yang dilakukan oleh Bank, maka pembagian tugas dilakukan berdasarkan pengelolaan per jenis risiko termasuk penyusunan metodologi perhitungan untuk masing-masing risiko yang dikelola.

Pengendalian Risiko Suku Bunga

Dalam tahun 2012, Bank telah meng-cover risiko suku bunga yang merupakan bagian dari risiko pasar dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, melalui:• ResponsifterhadapLaporanProfilRisikoPasarterkait

risiko suku bunga dan perkembangan kondisi makro yang disampaikan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko secara periodik.

• Kebijakan untuk pengambilan posisi konservatifterhadap eksposur yang terkena risiko suku bunga sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian.

b. Pengendalian atas posisi risiko dengan penetapan limit transaksi, limit risiko dan limit per fungsional.

c. Pembakuan kebijakan dan prosedur• Memiliki danmelaksanakan PedomanManajemen

Risiko Pasar dan kebijakan/prosedur internal lainnya yang berkaitan dengan risiko suku bunga.

• Melakukan review dan penyempurnaan terhadap pedoman/prosedur manajemen risiko pasar yang telah ditetapkan secara periodik.

b. Inherent supervision by Compliance Section for the supervision of the Bank’s compliance with external rules.

c. Risk Management Unit conducts periodic review at the frequency in adjustment with the Bank’s need in order to ensure: 1) adequacy of risk management framework; 2) accuracy of risk assessment methodology; 3) adequacy of risk management information system.

d. Internal Audit Unit conducts: 1) review of risk management application

periodically, at least once a year; 2) risk based sampling examination on periodic

basis.

The risk management framework and application is reviewed periodically at least once a year and if necessary it can be revised according to the development of the Bank’s business complexity and risk, Bank Indonesia’s regulation and/or based on the latest best practices.

Organization Structure

Risk Management Unit is under the Directorate of Compliance and Risk Management. With the development of risk management scope undertaken by the Bank, the division of tasks is made according to the management of each type of risk including the preparation of calculation methodology for the respective risk managed.

Interest Rate Risk Control

In 2012, the Bank covered interest rate risk which was part of market risk by taking the following measures:

a. Active supervision of the Board of Commissioners and the Board of Directors: • Responsive toMarket Risk Profile Report related

interest rate risk and the development of macro conditions submitted by the Risk Management Unit periodically.

• Policy for taking conservative positions on theexposure affected by interest rate risk in accordance with applicable regulations with emphasis on prudential principle.

b. Control on the risk position by determination of transaction limit, risk limit and the respective functional limit.

c. Standardization of policy and procedure • Having and implementing the Guidelines for

Market Risk Management and any other internal policy/procedure related to interest rate risk.

• Conducting review and improvement of theguidelines/procedure on market risk management that have been established periodically.

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 89

d. Melaksanakan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko suku bunga dengan mengikuti ketentuan Bank Indonesia dan best practices terkini, termasuk stress testing terhadap kemungkinan kondisi yang terburuk terhadap eksposur yang memiliki sensitivitas risiko suku bunga.

e. Melakukan pemantauan terhadap transaksi-transaksi pasar tertentu secara periodik untuk memitigasi risiko secara dini.

Pengendalian Risiko Kerugian Nilai Tukar

Selama tahun 2012, dalam meng-cover risiko nilai tukar yang merupakan bagian dari risiko pasar, Bank telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, melalui:• ResponsifterhadapLaporanProfilRisikoPasarterkait

risiko nilai tukar dan perkembangan kondisi makro yang disampaikan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko secara periodik.

• Kebijakan untuk pengambilan posisi konservatifterhadap eksposur risiko nilai tukar sesuai ketentuan yang berlaku dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian.

b. Pengendalian atas posisi risiko dengan penetapan limit transaksi, limit risiko dan limit per fungsional.

c. Pembakuan kebijakan dan prosedur• Memiliki danmelaksanakan PedomanManajemen

Risiko Pasar dan kebijakan/prosedur internal lainnya yang berkaitan dengan risiko nilai tukar.

• Melakukan review dan penyempurnaan terhadap pedoman/prosedur manajemen risiko pasar yang telah ditetapkan secara periodik.

d. Melaksanakan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko nilai tukar dengan mengikuti ketentuan Bank Indonesia dan best practices terkini, termasuk stress testing terhadap kemungkinan kondisi yang terburuk terhadap eksposur yang terkena risiko nilai tukar.

e. Melakukan pemantauan terhadap transaksi-transaksi pasar tertentu secara periodik untuk memitigasi risiko secara dini.

Perkembangan Penerapan Manajemen Risiko

Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum serta sejalan dengan road map Bank Indonesia mengenai penerapan manajemen risiko pada perbankan nasional, hingga akhir tahun 2012 Bank telah melakukan berbagai pengembangan dan penyempurnaan antara lain atas kebijakan dan prosedur, pengukuran risiko, pengelolaan data base risiko, dan budaya risiko.

d. Carry out the process of identification, measurement, monitoring and control of interest rate risk by following Bank Indonesia’s provision and the current best practices, including stress testing of the possibility of worst conditions against the exposure having sensitivity of interest rate risk.

e. Monitoring transactions in specific markets on periodic basis in order to have early mitigation of any risks.

Control of Exchange Rate Loss Risk

In 2012, in order to cover exchange rate risk which was part of market risk, the Bank took the following steps:

a. Active supervision of the Board of Commissioners and the Board of Directors: • Responsive toMarket Risk Profile Report related

to exchange rate risk and development of macro condition submitted by Risk Management Unit periodically.

• Policy for taking conservative positions on theexposure of exchange rate risk in accordance with applicable regulations with emphasis on prudential principle.

b. Control on the risk position by determination of transaction limit, risk limit and the respective functional limit.

c. Standardization of policy and procedure• Having and implementing the Guidelines for

Market Risk Management and any other internal policy/procedure related to exchange rate risk.

• Conducting review and improvement of theguidelines/procedure on market risk management that have been established periodically.

d. Carry out the process of identification, measurement, monitoring and control of exchange rate risk by following Bank Indonesia’s provision and the current best practices, including stress testing of the possibility of worst conditions against the exposure affected by exchange rate risk.

e. Monitoring transactions in specific markets on periodic basis in order to have early mitigation of any risks.

Development of Risk Management Application

In accordance with Bank Indonesia’s provision on the Application of Risk Management for Commercial Banks and in line with the road map of Bank Indonesia concerning the application of risk management on national banks, by the end of 2012 the Bank has undertaken various development and improvement, among others on policies and procedures, risk assessment, risk-based data management and risk culture.

90 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

1. Manajemen Risiko KreditRisiko kredit didefinisikan sebagai risiko akibat kegagalan debitur ataupun counterparty dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Core risk taking unit yang terekspos risiko kredit bertanggung jawab terhadap penetapan mitigasi risiko kredit berkoordinasi dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko.

Selama tahun 2012, penerapan manajemen risiko kredit telah dilakukan di berbagai aktivitas yang terekspos risiko kredit dan mencakup implementasi serta penyempurnaan Credit Risk Management System dan pengembangan model pengukuran risiko kredit dengan menyiapkan infrastruktur dan metodologi serta pemenuhan kriteria yang dipersyaratkan jika akan menerapkan metode internal (Internal Rating Based Approach).

Untuk menunjang perhitungan sesuai dengan metodologi yang akan digunakan, Satuan Kerja Manajemen Risiko sedang menyusun data base kredit dan menyempurnakan proses serta prosedur internal sehingga diharapkan Bank dapat memperoleh data yang akurat dan terpercaya.

Selain itu, Satuan Kerja Manajemen Risiko telah melakukan stress testing risiko kredit secara periodik untuk mengetahui ketahanan kecukupan modal Bank dan Non Performing Loan melalui skenario yang telah ditetapkan manajemen.

Perhitungan kebutuhan modal yang diperlukan untuk risiko kredit telah dilakukan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.

2. Manajemen Risiko Pasar dan LikuiditasRisiko pasar merupakan risiko pada posisi neraca dan rekening administratif serta transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar termasuk perubahan harga option.

Risiko likuiditas merupakan risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.

Dalam tahun 2012, Bank telah melakukan pengembangan dan simulasi metodologi perhitungan kebutuhan modal internal yang diperlukan untuk meng-cover risiko pasar dengan menggunakan metode Internal Value at Risk, yaitu metode Variance co Variance dan Historical Simulation melalui aplikasi Market Risk Measurement. Untuk pengelolaan risiko pasar dan risiko likuiditas secara operasional Bank difasilitasi melalui Komite Aset Kewajiban (ALCO) secara periodik.

1. Credit Risk Management Credit risk is defined as the risk of default of debtors or counterparties and/or other parties to fulfill obligations to the Bank. Core risk taking unit exposed to credit risk is responsible for the determination of credit risk mitigation in coordination with Risk Management Unit.

In 2012, the application of credit risk management was carried out in various activities exposed to credit risk and included the implementation and improvement of Credit Risk Management System and the development of credit risk measurement models by setting up the infrastructure and methodology as well as the fulfillment of the required criteria if it would be applied to internal method (Internal Rating Based Approach).

To support the calculations in accordance with the methodology to be used, Risk Management Unit is working on credit database and improving internal process and procedure so that the Bank can expect to obtain accurate and reliable data.

In addition, Risk Management Unit conducted stress testing of credit risk on a periodic basis to determine the resilience of the Bank's capital adequacy and Non-Performing Loan through the scenario established by the management.

Calculation of capital requirements for credit risk was conducted pursuant to the applicable provisions of Bank Indonesia.

2. Market and Liquidity Risk Management Market risk is the risk on balance sheet and off-balance sheet position and derivative transactions, due to overall changes in market conditions, including the risk of changes in option price.

Liquidity risk is the risk due to the Bank’s inability to meet its maturing obligations from cash flow funding sources and/or of high quality liquid assets that can be pledged, without disturbing the activities and financial condition of the Bank.

In 2012, the Bank conducted methodology development and simulation of calculation of internal capital needs that was required to cover market risk using the method of internal Value at Risk, i.e. the method of Variance co Variance and Historical Simulation through the application of Market Risk Measurement. For the management of market risk and liquidity risk the Bank was facilitated operationally by Assets-Liabilities Committee (ALCO) periodically.

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 91

Satuan Kerja Manajemen Risiko juga telah meningkatkan kerangka pengelolaan risiko pasar dan likuiditas dengan menghitung tingkat volatilitas beberapa variabel pasar, melakukan stress testing dari analisa gap Risk Sensitivity Asset dan Risk Sensitivity Liabilities, analisa skenario dengan perkiraan kondisi terburuk yang mungkin terjadi, serta gap likuiditas dan analisa Contingency Funding Plan secara periodik.

Pemantauan harian maupun secara periodik terhadap transaksi-transaksi yang berkaitan dengan risiko pasar dan likuiditas telah dilakukan Bank demi terwujudnya tata kelola perusahaan yang baik.

Perhitungan kebutuhan modal yang diperlukan dengan metode standar untuk risiko pasar telah dilakukan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang memasukkan faktor risiko pasar.

3. Manajemen Risiko OperasionalRisiko operasional merupakan risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank termasuk di dalamnya pengelolaan atas 4 (empat) risiko lainnya, yaitu risiko hukum, reputasi, stratejik, dan kepatuhan.

Pencatatan data kerugian dan potensi kerugian berperan penting dalam pengelolaan dan kalkulasi risiko operasional. Satuan Kerja Manajemen Risiko telah melakukan pengelolaan pencatatan data kerugian dan potensi kerugian yang terjadi pada satuan kerja operasional (risk taking unit) secara periodik melalui aplikasi Tools Loss Event dan Potential Loss Event yang telah diimplementasikan secara online di seluruh kantor cabang.

Pengelolaan data kerugian tersebut sebagai salah satu data input dalam penilaian parameter Profil Risiko Operasional yang dipetakan sesuai frekuensi kejadian dan dampaknya.

Pemantauan terhadap perkembangan Profil Risiko Operasional dilakukan melalui identifikasi faktor-faktor penyebab kerugian operasional yang terjadi dan memberikan rekomendasi kepada satuan kerja operasional terkait dalam rangka mitigasi kejadian risiko tersebut di masa mendatang.

Bank telah melakukan pengukuran risiko operasional selama tahun 2012 dengan menggunakan metode pengukuran Basic Indicator Approach dengan berpedoman kepada Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 tentang

Risk Management Unit also increased the market risk management framework and liquidity by calculating the volatility of some market variables, conducting stress testing of gap analysis on Risk Sensitivity Assets and Risk Sensitivity Liabilities, scenario analysis with estimated worst conditions that may occur, as well as liquidity gap and contingency Funding Plan analysis on periodic basis.

Daily as well as periodic monitoring of transactions related to market and liquidity risk was performed by the Bank for the realization of good corporate governance.

Calculation of capital needs as required by the standard method for market risk was carried out in accordance with Bank Indonesia’s regulations on the Requirement for Minimum Capital which included market risk factors.

3. Operational Risk Management Operational risk is the risk due to inadequate and/or non-functioning internal process, human error, system failure and/or the presence of external events affecting the Bank's operations including the management of four (4) other risks, i.e. legal risk, reputation risk, strategic risk, and compliance risk.

Data recording of loss and potential loss has an important role in the management and operational risk calculations. Risk Management Unit has made the maintenance of data recording loss and potential loss suffered by operational unit (risk taking units) on periodic basis through the application of Tools of Loss Event and Potential Loss Event which have been implemented online in all branches.

The management of data loss is one of data input in the assessment of Operational Risk Profile parameter which is mapped according to the frequency of occurrence and impact.

Monitoring of the development of Operational Risk Profile is performed by identifying the factors causing such operating loss and giving recommendation to the relevant operational unit in order to mitigate such risk in the future.

The Bank has conducted operational risk measurement during 2012 using the measurement method of Basic Indicator Approach as guided by Bank Indonesia’s Regulation No. 10/15/PBI/2008 dated 24 September 2008 regarding Requirement for Minimum Capital

92 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Kewajiban Penyediaan Modal Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/3/DPNP tanggal 29 Januari 2009 tentang Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk risiko operasional dengan menggunakan Pendekatan Indikator Dasar.

Secara bertahap Bank akan terus melakukan pengembangan metode pengukuran risiko operasional dengan penggunaan pengukuran yang lebih maju, yaitu Standardized Approach dan/atau Advanced Measurement Approach.

4. Sertifikasi Manajemen RisikoBerkaitan dengan peningkatan kompetensi sumber daya manusia dibidang manajemen risiko, Bank Artha Graha Internasional telah mengikutsertakan pengurus dan pejabat-pejabatnya dalam Ujian Sertifikasi Manajemen Risiko (USMR) secara bertahap.

Selama tahun 2012, pengurus dan pejabat Bank yang telah mengikuti USMR dengan penyelenggara Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP) sebagai berikut:

Tingkat/Level Peserta/Participants Tingkat Kelulusan/Passing LevelI 47 98%II 6 86%III 13 100%IV 8 100%V 2 100%

Pelaksanaan USMR dan program pemeliharaannya untuk pengurus dan pejabat Bank akan terus dilanjutkan sesuai ketentuan Bank Indonesia.

Permodalan serta Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Bank

1. Permodalana. Kualitatif

1) Struktur PermodalanNo. Instrumen Modal

yang diterbitkan oleh Bank*

Capital Instrument issued by the Bank *

KarakteristikCharacteristic

Jangka Waktu Instrumen

Instrument Period

Fitur Opsi BeliBuying Option

Feature

Fitur Step-up Tingkat Imbal HasilYield Level

Peringkat

- - - - - - -Catatan: *) Bank tidak menerbitkan instrumen modal sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia (SE BI No. 14/35/DPNP Tanggal 10 Desember 2012)Note: * The Bank did not issue capital instrument as specified in Bank Indonesia’s provision (BI Circular No. 14/35/DPNP dated 10 December 2012)

2) Kecukupan Permodalan

No. Jenis RisikoType of Risk

Pendekatan Penilaian Kecukupan Modal Capital Adequacy Assessment Approach

1. Risiko Kredit Credit Risk Metode Standar Standardized Approach

2. Risiko Pasar Market Risk Metode Standar Standardized Approach

3. Risiko Operasional Operational Risk Pendekatan Indikator Dasar Basic Indicator Approach

b. Kuantitatif Terlampir

of Commercial Banks and Circular No. 11/3/DPNP dated 29 January 2009 regarding Calculation of Risk Weighted Assets (ATMR) for operational risk using the Basic Indicator Approach.

Gradually the Bank will continue to develop methods of measuring operational risk with the use of more advanced measurement, namely the Standardized Approach and/or the Advanced Measurement Approach.

4. Risk Management Certification Related to increased competence of human resources in risk management, Bank Artha Graha International has included the management and its officials in the Risk Management Certification Examination (USMR) gradually.

During 2012, the Bank's management and officials who have followed USMR that was organized by Institution of Banking Profession Certification (LSPP) are as follows:

The implementation USMR and its maintenance program for Bank’s management and officials will be continued pursuant to Bank Indonesia’s regulation.

Capital and Risk Exposure and Application of the Bank’s Risk Management

1. Capital a. Qualitative

1) Capital Structure

2) Capital Adequacy

b. Quantitative Enclosed

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 93

2. Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Bank

secara khususa. Risiko Kredit Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko

Bank secara khusus1) Penerapan Manajemen Risiko Kredit

a) Organisasi Manajemen Risiko Kredit Organisasi manajemen risiko kredit Bank

berada dalam struktur organisasi Divisi Kepatuhan & Manajemen Risiko dan dibawah Bagian Manajemen Risiko terdiri dari staf-staf fungsional yang secara khusus bertanggung jawab melakukan pengelolaan risiko kredit dan bersifat independen dari unit kerja operasional.

b) Strategi Manajemen Risiko Kredit untuk aktivitas yang memiliki eksposur risiko kredit yang signifikan

Strategi Manajemen Risiko Kredit untuk aktivitas yang memiliki eksposur risiko kredit yang signifikan antara lain sebagai berikut:• Bank mengimplementasikan credit risk

management yang mencakup penetapan prosedur dan kebijakan kredit, pengaturan limit dan mengevaluasinya secara berkala, penggunaan Credit Risk Rating (CRR) untuk kredit Korporasi, Non Korporasi (Retail/Usaha Kecil Menengah/ UKM), dan Mikro (Kredit Wira Usaha/KWU), mengevaluasi kebijakan dan prosedur untuk memastikan bahwa seluruh risiko yang mungkin timbul dari pemberian kredit telah tercakup, menerapkan prinsip ”Four Eyes Principles” secara konsisten, serta pelaksanaan review independen terhadap permohonan kredit dalam batasan tertentu dan debitur existing secara sampling.

• Bank melaksanakan pengelolaanportofolio kredit serta melaporkannya kepada Direksi dan Dewan Komisaris secara berkala.

• Bankjugamenetapkanrisk appetite, risk tolerance dan risk limit untuk bidang perkreditan serta melaksanakan stress testing risiko kredit secara berkala

c) Kebijakan pengelolaan risiko konsentrasi kredit

Dalam pengelolaan risiko konsentrasi kredit, Bank melakukan langkah-langkah berikut secara berkala:• Melakukan tinjauan manajemen risiko

berdasarkan jenis industri/sektor ekonomi tertentu khususnya yang menjadi sektor unggulan Bank.

2. Risk Exposure and Risk Management Application

Risk Exposure and Risk Management Application in special mannera. Credit Risk Risk Exposure and Risk Management Application in

special manner1) Application of Credit Risk Management

a) Credit Risk Management Organization The Bank’s risk management organization

is placed in the organization structure of Compliance & Risk Management Division and under Risk Management Section consisting of functional staff who are particularly responsible for credit risk management who is independent from operational unit.

b) Credit Risk Management Strategy for the activities with significant exposure of credit risk.

Credit Risk Management Strategy for the activities with significant exposure of credit risk are among others as follows: • The Bank implements credit risk

management covering the establishment of credit procedure and policy, limit setting and evaluation on regular basis, the use of Credit Risk Rating (CRR) for Corporate Credit, Non-Corporate (Retail/Small Medium Enterprises/SME), and Micro (Kredit Wira Usaha/KWU), evaluation of policy and procedure to ensure that all risks which may arise from the provision of credit have been covered, application of "Four Eyes principles" on consistent basis, as well as implementation of independent review of loan application within certain limits and existing debtors on sampling basis.

• The Bank conducts the managementof its loan portfolio and reports it to the Board of Directors and the Board of Commissioners from time to time.

• The Bank also sets risk appetite, risktolerance and risk limit for credit affairs and implements credit risk stress testing from time to time.

c) Policy of Credit Concentration Risk Management

In managing credit concentration risk, the Bank takes the following measures from time to time: • Reviewofriskmanagementbyindustry/

specific economic sector in particular the favored sector of the Bank.

94 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

• Menentukanbataseksposur kreditpadajenis industri/sektor ekonomi pasar sasaran.

• Menetapkan sektor-sektor usaha yangdihindari Bank.

• Melakukan stress testing risiko kredit dengan menerapkan skenario peningkatan rasio Non Performance Loan (NPL) dan pelaksanaan write off secara berkala.

d) Mekanisme pengukuran dan pengendalian risiko kredit1. Pengukuran Risiko Kredit

• Bank menggunakan metodeStandardized Approach untuk pemenuhan kecukupan modal dalam meng-cover risiko kredit sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.

• Sedangkan penilaian terhadap profilrisiko kredit dilakukan oleh Bank secara triwulanan untuk Bank Indonesia dan setiap bulan untuk Dewan Komisaris dan Direksi Bank dengan berpedoman kepada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.

2. Pengendalian Risiko Kredit• Bank mengembangkan serta

menerapkan Risk Governance sebagai bagian dalam pengendalian internal perkreditan sebagai berikut:- Lini pertama (pilar bisnis

dan pendukung) terutama bertanggung jawab mengelola risiko kredit yang merupakan bagian dari aktivitasnya sehari-hari.

- Lini kedua menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk mengembangkan kerangka kerja risiko kredit, kebijakan, metodologi dan perangkat risiko kredit dalam pengelolaan risiko kredit yang bersifat material secara bankwide.

- Lini ketiga melibatkan audit internal dan kontrol internal, yang secara independen bertugas untuk melakukan pemeriksaan terhadap kepatuhan, kecukupan dan efektifitas proses manajemen risiko kredit.

• Bank mengimplementasikan aplikasiCredit Risk Rating (CRR) sebagai suatu perangkat untuk melakukan mitigasi risiko kredit awal terhadap kemungkinan

• Settingcreditexposurelimitforthetypeof industry/economic sector of target market.

• Settingbusinesssectorstobeavoidedbythe Bank.

• Conducting credit risk stress testingby applying the scenario of increased ratio of Non Performing Loan (NPL) and conducting write off from time to time.

d) Mechanism of measuring and controlling credit risk 1. Measuring Credit Risk

• The Bank uses the StandardizedApproach method for compliance with capital adequacy to cover credit risk in accordance with the applicable provisions of Bank Indonesia.

• The assessment of credit riskprofile conducted by the Bank on quarterly basis to Bank Indonesia and on monthly basis to the Board of Commissioners and the Board of Directors as guided by the applicable provisions of Bank Indonesia.

2. Controlling Credit Risk • TheBankdevelopsandimplements

Risk Governance as part of credit internal control as follows:

- First-line (business and supporting pillars) primarily responsible for managing credit risk that is part of their daily activities.

- Second line provides the resources necessary to develop credit risk framework, policies, methodologies and tools in credit risk management which is material bankwide.

- Third line involves internal audits and internal controls, that independently examines the compliance, adequacy and effectiveness of credit risk management process.

• TheBankappliesCreditRiskRating(CRR) as a tool to mitigate initial credit risk against the possibility of debtor’s ability to pay/default of its

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 95

kemampuan bayar/kegagalan bayar debitur atas permohonan kreditnya di masa mendatang yang dideskripsikan melalui perolehan rating debitur.

• Bank melakukan review independen terhadap permohonan kredit debitur dalam batasan tertentu dan juga terhadap debitur existing secara sampling untuk mengetahui performance kualitas kredit debitur.

• Bank menetapkan limit kewenangandalam pemberian persetujuan kredit untuk setiap anggota Komite Kredit yang diatur secara ketat dan di-review secara berkala.

• Bank melaksanakan pengelolaanportofolio kredit per sektor ekonomi, geografi, dan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) sesuai ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.

• Bank melaksanakan stress testing risiko kredit secara berkala.

• Bank melakukan upaya-upayapenyehatan dan/atau penyelamatan kredit bermasalah yang dilakukan antara lain berupa restrukturisasi, rescheduling atau reconditioning kredit yang dilakukan oleh Divisi Remedial. Tata cara dan pedoman untuk melaksanakan penyehatan dan/atau penyelamatan kredit bermasalah diatur dalam kebijakan internal Bank.

2) Definisi tagihan yang telah jatuh tempo dan tagihan yang mengalami penurunan nilai• Tagihan yang telah jatuh tempo adalah

seluruh tagihan kepada pemerintah, tagihan kepada entitas sektor publik, tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional, tagihan kepada Bank, kredit beragun rumah tinggal, kredit beragun property komersial, kredit pegawai/pensiun, tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel dan tagihan kepada korporasi, yang telah jatuh tempo lebih dari 90 (sembilan puluh) hari, baik atas pembayaran pokok dan/atau pembayaran bunga.

• Tagihan yang mengalami penurunan nilai/impairment adalah tagihan dalam kondisi dimana terdapat bukti obyektif terjadinya peristiwa yang merugikan sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal kredit tersebut, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa datang atas kredit atau kelompok kredit yang dapat diestimasi secara handal.

credit application in the future as described in the result of debtor’s rating.

• TheBankconductsan independentreview of debtor’s credit application within certain limits and also of existing debtor on sampling basis in order to determine the performance of debtor’s credit quality.

• The Bank sets authority limit forloan approval to each member of Credit Committee which is strictly regulated and reviewed regularly.

• TheBankmanagesitscreditportfolioby economic sector, geography, and Legal Lending Limit (LLL/BMPK) in accordance with the applicable Bank Indonesia’s regulation.

• TheBankconductsstresstestingofcredit risk on a regular basis.

• The Bank undertakes the effortof restructuring and/or rescue of problem loan by among others, restructuring, rescheduling or reconditioning of credit that is performed by Remedial Division. Procedure and guidelines for the soundness and/or rescue of problem loan are stipulated in the Bank's internal policies.

2) Definition of receivable overdue and receivable decreased by value is as follows: • Overduereceivableistotalreceivabletothe

government, receivable to public sector entity, receivable to Multilateral Development Bank and International Institutions, receivable to Banks, loan with collateral of dwelling house, loan with collateral of commercial property, staff/pension loan, receivable to micro and small enterprises and retail portfolio and receivable to corporation, that have been overdue more than 90 (ninety) days, both for principal payment and/or interest payment.

• Receivable decreased by value/impairmentis receivable in the condition that there is objective proof of a damaging event resulting from one or more events occurring after the initial admittance of such credit, and such damaging event has an impact on the estimated future cash flow of credit or credit group that may consistently be estimated.

96 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

3) Pendekatan yang digunakan untuk pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) individual dan kolektif, serta metode statistik yang digunakan dalam perhitungan CKPN.

Pendekatan yang digunakan Bank untuk pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) secara individual dan kolektif adalah sebagai berikut :• CadanganKerugianPenurunanNilai(CKPN)

secara individual Bank menggunakan nilai wajar agunan

sebagai dasar arus kas di masa mendatang apabila memenuhi salah satu kondisi berikut:- Kredit bersifat collateral dependent, yaitu

jika pelunasan kredit hanya bersumber dari agunan.

- Pengambil alih agunan kemungkinan besar terjadi dan dihitung dengan perjanjian legal pengikatan agunan.

• CadanganKerugianPenurunanNilai(CKPN)kolektif

Bank menggunakan metode migration analysis yaitu metode untuk menilai penyisihan kerugian penurunan nilai kredit dengan menggunakan data historis 3 (tiga) tahun terakhir untuk Probability of Default (PD) dan 5 (lima) tahun terakhir untuk Loss Given Default (LGD).

4) Pengungkapan risiko kredit dengan menggunakan metode standara) Kebijakan penggunaan peringkat dalam

perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk risiko kredit.

Dalam perhitungan ATMR risiko kredit, Bank menggunakan perhitungan dengan Pendekatan Standar (Standardized Approach), dimana kualitas debitur diperingkat oleh lembaga pemeringkat eksternal yang diakui oleh Bank Indonesia.

b) Kategori portofolio yang menggunakan peringkat ekternal adalah tagihan kepada Pemerintah, tagihan kepada entitas sektor publik, tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional, tagihan kepada Bank, tagihan kepada Korporasi dan surat berharga yang memiliki peringkat jangka pendek.

c) Lembaga pemeringkat yang digunakan oleh Bank berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia.

d) Pengungkapan risiko kredit pihak lawan (counterparty credit risk) sebesar eksposur tagihan/kredit yang diterima oleh pihak lawan/debitur dengan memperhitungkan jenis agunan yang diserahkan kepada Bank

3) The approach used for the establishment of Allowance for Loss of Value Decrease (CKPN) on both individual and collective basis, including the statistic model used in calculating CKPN.

The approach used by the Bank for the established of Allowance for Loss of Value Decrease (CKPN) on both individually and collective basis, is as follows: • Individual Allowance for Loss of Value

Decrease (CKPN) The Bank uses proper value of collateral as

the basis of future cash flow when it meets one of the following conditions: - Collateral dependent Loan, when loan

settlement is only sources from the collateral.

- Taking over collateral is very likely to occur and to be calculated with agreement of collateral legal binding

• Collective Allowance for Loss of ValueDecrease (CKPN)

The Bank uses migration analysis method, which is the method to evaluate the allowance for loss of credit value decrease using historical data for the last three (3) years for Probability of Default (PD) and the last five (5) years for Loss Given Default (LGD).

4) Disclosure of credit risk using standardized methods a) Rating Policy in calculating Risk Weighted

Assets (ATMR) for credit risk. In calculating ATMR for credit risk, the Bank

uses the calculation with Standardized Approach, where debtor’s quality is rated by external rating agency which is recognized by Bank Indonesia.

b) Category of portfolio using external rating is receivable to the Government, receivable to public sector entity, receivable to Multilateral Development Bank and International institution, receivable to Banks, receivable to corporation and commercial papers with short term rating.

c) Rating agency used by the Bank as guided by Bank Indonesia’s regulation.

d) Disclosure of counterparty credit risk amounting to receivable/credit exposure received by counterparty/debtor by calculating the type of collateral presented to Bank as the mitigation of the Bank’s credit

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 97

sebagai mitigasi risiko kredit Bank. Jenis instrumen mitigasi yang lazim diterima/diserahkan kepada Bank antara lain agunan tunai berupa deposito, tanah dan bangunan, tagihan/piutang, mesin dan peralatan, kendaraan bermotor, corporate guarantee, dan personal guarantee.

5) Pengungkapan mitigasi risiko kredit dengan menggunakan metode standara) Kebijakan Bank untuk jenis agunan utama

yang diterima Dalam kebijakan perkreditan Bank jenis

agunan utama yang diterima terbagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu:• Materialyangterdiridari:

- Benda bergerak dan berwujud, seperti: kendaraan bermotor/ kendaraan alat berat, barang dagangan (inventory), emas, logam mulia, berlian, mesin/alat-alat berat, kapal laut, dan pesawat terbang.

- Benda bergerak dan tidak berwujud, antara lain: sertifikat deposito, deposito berjangka, tagihan/piutang, saham, obligasi, standby L/C (Letter of Credit), dan lain-lain.

- Benda tidak bergerak antara lain: Sertifikat Hak Milik, Sertifikat Hak Guna Usaha (HGU), Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB), Sertifikat Hak Milik atas Rumah Susun (SHMRS), Sertifikat Hak Pakai atas tanah negara yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku wajib didaftarkan dan menurut sifatnya dapat dipindahtangankan serta dibebani hak tanggungan berikut segala sesuatu yang berada, ditanam, dan dibangun di atas bidang tanah tersebut maupun di bawah permukaan tanahnya seperti ruang bawah tanah yang ada hubungannya dengan bagian permukaan tanah tersebut.

- Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) atas objek yang dibiayai dapat diterima sebagai jaminan apabila ada perjanjian kerjasama antara bank dengan pengembang (developer), atau jika tidak ada perjanjian kerjasama antara bank dengan pihak pengembang (developer) maka harus mendapat persetujuan dari Komite Kredit Kantor Pusat tingkat Direksi dan objek yang dijaminkan mempunyai nilai tambah seperti lokasinya cukup

risk. Type of mitigation instrument usually received/given to the Bank is among others cash collateral in form of deposit account, land and building, receivables, machineries and equipment, motor vehicle, corporate guarantee, and personal guarantee.

5) Disclosure of credit risk mitigation using standardized method a) The Bank’s policy for the type of main

collateral received In the Bank’s credit policy the type of main

collateral received is divided into two (2) groups, which are: • Materialsconsistingof:

- Movable and concrete object, such as: motor vehicle/heavy equipment vehicle, trading goods (inventory), gold, precious metal, diamond, machineries/heavy equipment, ocean vessel, and airplane.

- Movable and not concrete object, such as: certificate of deposit, time deposit, receivables, shares, bonds, standby L/C (Letter of Credit), etc.

- Immovable object, such as:

Ownership Title Certificate, Leasehold Certificate (HGU), Building Rights Certificate (SHGB), Ownership Title Certificate for High Rise (SHMRS), Certificate of Rights for Use of the state land which according to the effective laws and regulations these must be registered and following its characteristic are transferable and charged with security rights including anything existing, planted, and built on the land as well as below the land surface such as underground chamber that is related to such land surface.

- Sales Purchase Binding Agreement (PPJB) on the financed object is acceptable as collateral when there is a cooperation agreement between the Bank and developer, or no cooperation agreement exists between the Bank and developer, it is subject to the approval from Credit Committee of Head Office at Board of Directors level and the collateralized object has an added value, such as strategic and marketable location.

98 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

strategis dan marketable. Namun harus ada cover note dari notaris yang menyatakan bahwa sertifikat sedang ditingkatkan statusnya dan terdapat jangka waktu penyelesaiannya.

- PPJB juga dapat diterima sebagai jaminan apabila sertifikat tersebut dalam proses pemecahan, namun harus ada cover note dari notaris yang menyatakan sedang ditingkatkan status sertifikatnya dan terdapat jangka waktu penyelesaiannya.

- PPJB masih dapat diterima apabila jaminan tersebut akan dijual.

- Jaminan pribadi/perorangan (personal guarantee) dan jaminan perusahaan (corporate guarantee).

• TidakMaterial Seperti hak sewa atas kios, garansi bank,

Letter of Indemnity, dan lain-lain.

b) Kebijakan, prosedur dan proses untuk menilai dan mengelola agunan

Pada prinsipnya pemberian pinjaman harus disesuaikan dengan kemampuan pembayarannya, tetapi analisa jaminan tetap dibutuhkan sebagai alternatif penyelesaian apabila pinjaman menjadi bermasalah. Jaminan yang diterima merupakan jaminan yang materil dan memiliki nilai pasar yang tinggi (marketable) dan diutamakan atas nama calon debitur. Agunan dilakukan penilaian oleh internal atau external appraisal, di mana pinjaman diatas Rp5 miliar, maka agunan harus dilakukan penilaian oleh independen external appraisal sedangkan pinjaman hingga Rp5 miliar dilakukan oleh Bank.

c) Pihak-pihak utama pemberi jaminan/garansi dan kelayakan kredit (creditworthiness)

Untuk menjaga kemungkinan tidak tertagihnya kredit yang sudah diberikan kepada debitur, maka Bank dapat meminta tambahan agunan antara lain meminta jaminan dari pihak ketiga lainnya dan/atau garansi yang tidak berkaitan langsung dengan obyek yang dibiayai dan Bank akan menilai kelayakan kredit (creditworthiness) dari pihak-pihak tersebut. Walaupun demikian, Bank tidak boleh menjadikan agunan tambahan tersebut sebagai dasar pertimbangan utama dalam pemberian kredit.

d) Tingkat konsentrasi yang ditimbulkan dari penggunaan teknik mitigasi risiko kredit

Bank melakukan pemantauan dan

However there must be cover note from Notary stating that the status of certificate is being increased and the completion takes time.

- PPJB is also acceptable as collateral when the certificate is in splitting process, however there must a cover note from notary stating that the status of certificate is being increased and the completion takes time.

- PPJB is yet acceptable when such collateral is going to be sold.

- Personal guarantee and corporate guarantee.

• Immaterial Such as right to lease kiosk, bank

guarantee, Letter of Indemnity, etc.

b) Policy, procedure and process to assess and manage collateral

Principally extending loan must be adjusted with repayment capacity, however collateral analysis is still required as settlement alternative when the loan is in problem. Collateral received constitutes material collateral with high market value (marketable) and emphasized on the name of prospective debtor. Collateral appraisal is performed by internal or external appraisal, where collateral for loan of above Rp5 billion must be appraised by independent external appraisal whereas for loan up to Rp5 billion by the Bank.

c) Major parties granting collateral/guarantee and creditworthiness

In order to prevent any possible uncollectible of the loan extended to debtor, the Bank may ask for additional collateral, among others guarantee of any other third party and/or guarantee unrelated directly with the object being financed and the Bank will assess the creditworthiness of such other parties. Nevertheless, the Bank cannot make such additional collateral as the basis for the main consideration in extending loan.

d) Level of concentration arising from the use of credit risk mitigation technique

The Bank monitors and controls the level of

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 99

pengendalian tingkat konsentrasi yang ditimbulkan dari penggunaan teknik mitigasi risiko kredit berupa penerimaan jenis agunan tertentu, sehingga Bank dapat terhindari dari risiko kerugian akibat terkonsentrasinya suatu jenis agunan yang diterima oleh Bank.

b. Risiko Pasar Perhitungan Risiko Pasar dengan menggunakan

metode standar

1) Organisasi Manajemen Risiko Pasar Organisasi manajemen risiko pasar Bank berada

dalam struktur organisasi Divisi Kepatuhan & Manajemen Risiko dan di bawah Bagian Manajemen Risiko terdiri dari staf fungsional yang secara khusus bertanggungjawab melakukan pengelolaan risiko pasar dan bersifat independen dari unit kerja operasional.

2) Pengelolaan portofolio trading book dan banking book serta metodologi valuasi yang digunakan

• Dalam melaksanakan aktivitasnya, Bank terkespos pada risiko pasar yaitu risiko pada posisi neraca dan rekening admnistratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option.

• Risiko pasar melekat pada hampir seluruhkegiatan dan aktivitas Bank baik di banking book maupun trading book. Bank melakukan pengelolaan risiko pasar yang mencakup risiko suku bunga dan risiko nilai tukar.

• Pengelolaan risiko suku bunga dilakukanterhadap posisi instrumen keuangan dalam banking book maupun trading book. Risiko suku bunga dalam banking book dikelola dengan melakukan analisa repricing gap antara Risk Sensitivite Asset (RSA) dan Risk Sensitive Liabilities (RSL). Analisa dilakukan untuk mengukur sensitivitas pendapatan bunga bersih atas pergerakan suku bunga.

• Pengelolaanrisikosukubungadannilaitukarvaluta asing pada trading book antara lain dilakukan melalui analisa dan pengendalian risiko antara lain dengan penetapan limit untuk aktivitas trading yang meliputi transaksi money market, foreign exchange dan capital market/fixed income (surat-surat berharga).

• Pengelolaan risiko nilai tukar padabanking book berpedoman pada batas Posisi Devisa Neto (PDN) sesuai ketentuan Bank Indonesia yaitu Bank wajib mengelola dan memelihara Posisi Devisi Neto paling tinggi 20% dari Modal Bank.

concentration arising from the use of credit risk mitigation technique by receiving just certain type of collateral, so that the Bank may be avoided from the risk of loss due to the concentration on a type of collateral received by the Bank.

b. Market RiskCalculation of Market Risk using standardized method

1) Market Risk Management Organization The Bank’s market risk management organization

is provided in the organization structure of Compliance & Risk Management Division and under Risk Management Section consisting of functional staff particularly responsible to manage market risk who is independent from operational unit.

2) Management of trading book and banking book portfolio including the valuation methodology used • In carrying out its activities, the Bank is

exposed to market risk, which is the risk on balance sheet and off balance sheet position including derivative transaction, due to overall changes of market condition, including the risk of changes in option price.

• Marketriskisinherentatalmostallactivitiesof the Bank both in banking book and trading book. The Bank conducts market risk management covering interest rate risk and exchange rate risk.

• Managementofinterestrateriskisconductedon the position of financial instrument in both trading book and banking book. Interest rate risk in banking book is managed by analysis of re-pricing gap between Risk Sensitive Asset (RSA) and Risk Sensitive Liabilities (RSL). It is analyzed in order to measure sensitivity of net interest income over the movement of interest rate.

• Managementofinterestrateriskandforeigncurrency exchange rate in trading book is among others performed by risk analysis and control, among others by setting limit for trading activity that includes transactions of money market, foreign exchange and capital market/fixed income (commercial papers).

• Managementofexchangerateriskinbankingbook is guided by Net Open Position (NOP/PDN) pursuant to the provision of Bank Indonesia, that Bank must manage and maintain Net Open Position at the highest 20% from the Bank’s capital.

100 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

• Proses mark to market atau valuasi untuk posisi trading book Bank dilakukan secara harian dan dilakukan verifikasi terhadap valuasi tersebut yang dilakukan oleh unit kerja independen secara periodik dengan membandingkan harga pasar yang digunakan untuk mark to market terhadap harga yang terjadi di pasar dengan beberapa sumber harga antara lain harga pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Bloomberg dan broker. Hasil verifikasi disampaikan kepada Direksi dan Divisi terkait

3) Mekanisme pengukuran risiko pasar untuk keperluan pemantauan risiko secara periodik maupun perhitungan kecukupan modal, baik pada banking book maupun trading book• Untukperhitungankecukupanmodal, risiko

pasar Bank yang mencakup risiko suku bunga dalam trading book dan risiko nilai tukar padatrading book dan banking book dihitung secara periodik dengan menggunakan metode standar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. Untuk risiko suku bunga meliputi risiko spesifik (menggunakan metode jatuh tempo) dan risiko umum.

• Selain itu untuk kepentingan internalBank, Bank memiliki aplikasi Market Risk Measurement (MRM) untuk pengukuran kebutuhan modal dengan metode internal menggunakan pendekatan Value at Risk (VaR) yang saat ini masih dalam proses pengembangan dan penyempurnaan.

• Untuk pemantauan, Bank melakukan penilaian profil risiko pasar setiap bulan untuk melihat trend risiko pasar terutama jika terjadi peningkatan risiko dari parameter-parameter yang mempengaruhi hasil penilaian.

• Pemantauan risiko pasar dilakukan pulaterhadap transaksi yang dilakukan oleh Divisi Treasury baik secara harian maupun periodik.

• Selanjutnya, Bankmelakukan stress testing risiko pasar setiap triwulan sesuai ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.

4) Cakupan portofolio (trading book dan banking book) yang diperhitungkan dalam Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)

Cakupan portofolio (trading book dan banking book) yang diperhitungkan dalam Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) mencakup perhitungan risiko suku bunga yang dilakukan terhadap posisi instrumen keuangan dalam trading book yang terekspos risiko suku bunga yaitu penempatan Bank dalam surat berharga

• Processmarktomarketorvaluationfortheposition of the Bank’s trading book is carried out on daily basis and such valuation is verified by an independent unit on periodic basis by comparing the market price used for mark to market and the price taking place in market with some price sources among others market price at the Indonesia Stock Exchange (BEI), Bloomberg and brokers. The verification result is submitted to the Board of Directors and the related Division.

3) Mechanism of measuring market risk for the purpose of periodic risk monitoring as well as calculation of capital adequacy, in both the banking book and trading book • In order to calculate capital adequacy, the

Bank’s market risk covering interest rate risk in the trading book and exchange rate risk in the trading book and banking book is calculated periodically using standardized method pursuant to the effective Bank Indonesia’s regulation. For interest rate risk, it covers specific risk (using maturity method) and general risk.

• In addition, for the internal interest of theBank, the Bank has the application of Market Risk Measurement (MRM) to measure capital requirement with internal method using Value at Risk (VaR) approach which is currently in the process of development and improvement.

• Formonitoringpurpose, theBankconductsmarket risk profile assessment every month in order to see market risk trend especially in case of increase of risk of parameters affecting the assessment result.

• Monitoringmarketrisk isalsoconductedtotransactions made by Treasury Division both daily and periodically.

• Furthermore, the Bank performs stresstesting of market risk every quarter pursuant to the effective Bank Indonesia’s regulation.

4) Coverage of portfolio (trading book and banking books) to be calculated in the Minimum Capital Requirement (KPMM)

Coverage of portfolio (trading book and banking books) to be calculated in the Minimum Capital Requirement (KPMM) includes the calculation of interest rate risk made against the position of financial instrument in the trading book that is exposed by interest rate risk, which is Bank’s placement in commercial papers and calculation

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 101

dan perhitungan risiko nilai tukar terhadap penempatan Bank pada valuta asing baik yang tercatat di neraca maupun rekening administratif.

5) Langkah-langkah dan rencana dalam mengantisipasi risiko pasar atas transaksi mata uang asing baik karena perubahan kurs maupun fluktuasi suku bunga, termasuk penjelasan mengenai penyediaan dana dan ikatan tanpa proteksi dan lindung nilai, serta utang dengan suku bunga berfluktuasi atau yang tidak ditentukan terlebih dahulu

a) Mitigasi risiko nilai tukar valuta asing di tengah volatilitas nilai tukar valuta asing yang cenderung meningkat, maka pengelolaan Posisi Devisa Neto (PDN) Bank dilakukan dengan hati-hati melalui kebijakan mengontrol mutasi transaksi valuta asing di seluruh Kantor Cabang dan Unit Bisnis.

b) Mitigasi risiko suku bunga antara lain melakukan penempatan dana pada aktiva produktif yang lebih selektif yaitu diarahkan pada portofolio yang dapat memberikan keuntungan optimal dengan toleransi risiko yang dapat diterima Bank serta melakukan upaya pengelolaan repricing gap sisi aset dengan sisi kewajiban disesuaikan dengan memperhatikan arah pergerakan suku bunga sehingga diharapkan dapat meminimalkan risiko suku bunga.

c) Selain itu, dalam meng-cover risiko suku bunga dan risiko nilai tukar yang merupakan bagian dari risiko pasar, Bank melakukan langkah-langkah sebagai berikut:• Pengawasan aktifDewanKomisaris dan

Direksi, melalui:- Responsif terhadap Laporan Profil

Risiko Pasar dan perkembangan kondisi makro yang disampaikan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko secara periodik.

- Kebijakan untuk pengambilan posisi konservatif terhadap eksposur risiko nilai tukar sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian (prudent banking).

• Pengendalian atas posisi risiko denganpenetapan limit transaksi, limit risiko dan limit per fungsional.

• PembakuanKebijakandanProsedur:- Memiliki dan melaksanakan

Pedoman Manajemen Risiko Pasar dan Kebijakan/Prosedur internal lainnya yang berkaitan dengan risiko pasar.

of exchange rate risk against Bank’s placement in foreign exchange both recorded in the balance sheet and off balance sheet.

5) Measures and plan in anticipation of market risk on foreign exchange transactions due to changes of exchange rate and fluctuation of interest rate, including the explanation regarding availability of funds and unprotected binding and hedging, as well as debt with fluctuated interest rate or that is not predetermined.

a) Foreign exchange rate risk mitigation amid the volatility of foreign exchange rate tending to increase, the management of Net Open Position (NOP/PDN) of the Bank is carried out prudentially through the policy to control the mutation of foreign exchange transaction in all Branches and Business Units.

b) Interest rate risk mitigation is among others conducting fund placement in a more selective productive assets, that is by directing to the portfolio that can contribute optimum profit with risk tolerance acceptable to the Bank and conducting the management of re-pricing gap on assets side and liabilities side made adjustable with attention to interest rate changing direction so that it is expected to minimize interest rate risk.

c) Other than that, in covering interest rate risk and exchange rate risk which are part of market risk, the Bank takes the following measures: • Active supervision of the Board of

Commissioners and the Board of Directors: - Responsive to Market Risk Profile

Report and development of macro condition submitted by Risk Management Unit on periodic basis.

- Policy to take conservative position against exchange rate risk exposure pursuant to the effective provision yet giving priority to prudent banking principles.

• Control of risk position by determiningtransaction limit, risk limit and the respective functional limit.

• StandardizationofPolicyandProcedure:- Having and implementing the

Guidelines for Market Risk Management and any other internal policy/procedure related to market risk.

102 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

- Melakukan review dan penyempurnaan terhadap Pedoman/ Prosedur Manajemen Risiko Pasar yang telah ditetapkan secara periodik.

• Melaksanakan proses identifikasi,pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko pasar dengan mengikuti ketentuan Bank Indonesia dan best practices terkini, termasuk stress testing terhadap kemungkinan kondisi yang terburuk (worst case scenario) terhadap eksposur yang terkena risiko suku bunga dan risiko nilai tukar.

c. Risiko Operasional Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko

Operasional1) Organisasi Manajemen Risiko Operasional Organisasi manajemen risiko operasional

Bank berada dalam struktur organisasi Divisi Kepatuhan & Manajemen Risiko dan di bawah Bagian Manajemen Risiko terdiri dari staf fungsional yang secara khusus bertanggungjawab melakukan pengelolaan risiko operasional dan bersifat independen dari unit kerja operasional.

2) Mekanisme yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengukur Risiko Operasional• Bank melakukan proses identifikasi risiko

operasional melalui pengelolaan pencatatan data kerugian dan potensi kerugian yang terjadi pada Satuan Kerja Operasional (Risk Taking Unit) secara periodik dengan perangkat aplikasi Tools Loss Event (TLE) dan Potential Loss Event (PLE) yang telah diimplementasikan secara online di seluruh cabang.

• Berdasarkan pengumpulan data kerugiantersebut, Bank melakukan risk mapping dengan menggunakan parameter dampak dan frekuensi kerugian secara bankwide.

• Pengukuran risiko operasional Bankmenggunakan metode pengukuran Pendekatan Indikator Dasar (Basic Indicator Approach) dengan berpedoman kepada Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP tanggal 29 Januari 2009 tentang Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Operasional dengan menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID)

3) Mekanisme yang digunakan untuk memitigasi Risiko Operasional1) Proses mitigasi dilakukan terhadap risiko

operasional yang telah diidentifikasi dengan

- Conducting review and improvement of the Guidelines/ Procedure on Market Risk Management that have been established periodically

• Conductingtheprocessofidentification,measurement, monitoring and control of market risk by following the provision of Bank Indonesia and the latest best practices, including stress testing on any possible worst condition (worst case scenario) against the exposure affected by interest rate risk and exchange rate risk.

c. Operational RiskApplication of Risk Management for Operational Risk 1) Operational Risk Management Organization The Bank’s operational risk management

organization is provided in the organization structure of Compliance & Risk Management Division and under Risk Management Section consisting of functional staff particularly responsible to manage operational risk who is independent from operational unit.

2) The mechanism used to identify and measure Operational Risk • The Bank performs operational risk

identification process through the management of data recording of loss and potential loss occuring in Operational Unit (Risk Taking Unit) on periodic basis with the application of Tools Loss Event (TLE) and Potential Loss Event (PLE) that have been implemented online in all branches.

• Based on such loss data recording, theBank conducts risk mapping by using the parameter of impact and frequency of loss bankwide.

• Measurementof theBank’soperational riskuses the method of Basic Indicator Approach as guided by Bank Indonesia’s regulation No. 10/15/PBI/2008 dated 24 September 2008 regarding Capital Requirement for Commercial Bank and Bank Indonesia’s Circular No. 11/3/DPNP dated 29 January 2009 regarding Calculation of Risk Weighted Assets (ATMR) for Operational Risk using Basic Indicator Approach (PID).

3) The mechanism used to mitigate Operational Risk 1) Mitigation process is performed to

operational risk already identified by using

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 103

menggunakan prosedur kontrol dan/atau mitigasi risiko yang sesuai.

2) Proses mitigasi risiko operasional yang diterapkan oleh Bank antara lain :• Meningkatkan budaya kontrol internal

dan memastikan aktivitas kontrol sebagai bagian tak terpisahkan dalam pelaksanaan transaksi atau aktivitas reguler Bank melalui penerapan front end control dan back end control oleh unit kerja terkait sehingga mampu merespon dengan cepat dan tepat setiap penyimpangan yang terjadi.

• Penilaian profil risiko operasional danperkembangannya setiap bulan yang dituangkan dalam laporan Profil Risiko Bank.

• Menetapkan kebijakan dan pedomanbusiness continuity management dalam hal rencana antisipasi kondisi darurat.

• Melakukan review kebijakan, pedoman dan prosedur Bank terkait penerapan manajemen risiko operasional secara periodik sesuai perkembangan usaha dan kebutuhan Bank.

• Pelaksanaanfungsi,tugas,dantanggungjawab setiap satuan pengendalian intern Bank secara efektif sesuai ketentuan yang berlaku mencakup Divisi Kepatuhan & Manajemen Risiko, Satuan Kerja Audit Intern, dan Divisi Kontrol.

d. Risiko Likuiditas Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas

1) Organisasi Manajemen Risiko Likuiditas Organisasi manajemen risiko likuiditas Bank

berada dalam struktur organisasi Divisi Kepatuhan & Manajemen Risiko dan di bawah Bagian Manajemen Risiko terdiri dari staf fungsional yang secara khusus bertanggung jawab melakukan pengelolaan risiko likuiditas dan bersifat independen dari unit kerja operasional.

2) Indikator peringatan dini permasalahan likuiditas• Dalam mengantisipasi timbulnya risiko

likuiditas, Bank melakukan penilaian profil risiko likuiditas setiap bulan yang menggambarkan tren kondisi likuiditas Bank secara berkesinambungan sehingga dapat menjadi salah satu indikator peringatan dini jika Bank mulai mengalami permasalahan likuiditas.

• Proses pemantauan risiko likuiditasdilakukan berdasarkan hasil pengukuran dan pelaksanaan pemenuhan kebutuhan likuiditas harian Bank baik dalam bentuk

control and/or the appropriate risk mitigation procedure.

2) Operational risk mitigation process applied by the Bank is, among others: • Increasing internal control culture and

ensuring that control activity is an integral part in carrying out transaction or regular activities of the Bank by applying front end control and back end control by the related unit so that it can give quick and correct response in case of deviation.

• Monthly assessment of operational riskprofile and its development is included in the Bank’s Risk Profile Report.

• Setting the policy and guidelines onbusiness continuity management in anticipation of emergency condition.

• Reviewing the Bank’s policy, guidelinesand procedure related to operational risk management application periodically according to the business development and requirement of the Bank.

• Implementation of function, duty, andresponsibility of each of the Bank’s internal control unit pursuant to the applicable provision including Compliance & Risk Management Division, Internal Audit Unit, and Control Division.

d. Liquidity Risk Risk Management Application for Liquidity Risk 1) Liquidity Risk Management Organization The Bank’s liquidity risk management

organization is provided in the organization structure of Compliance & Risk management Division and under Risk Management Section consisting of functional staff particularly responsible for liquidity risk management who is independent from operational unit.

2) Early warning indicator of liquidity problem • In anticipation of liquidity risk, the Bank

performs monthly liquidity risk profile reflecting the trend of liquidity condition of the Bank on continuous basis, so that it can be one of early warning indicators if the Bank starts having liquidity problem.

• Monitoring liquidityrisk isconductedundermeasurement result and fulfillment of the Bank’s daily liquidity need either in form of primary reserve or secondary reserve. Lack

104 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

primary reserve maupun secondary reserve. Kekurangan cadangan likuiditas merupakan salah satu indikator peringatan dini yang selalu diperhatikan Bank dalam pengelolaan risiko likuiditas.

• Dalam mengantisipasi meningkatnya risikolikuiditas, upaya pengelolaan secondary reserve. dilakukan dengan lebih hati-hati sejalan dengan posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank sehingga kondisi likuiditas Bank secara keseluruhan dapat tetap terjaga dengan baik.

3) Mekanisme pengukuran dan pengendalian risiko likuiditas• Dalam melakukan pengukuran risiko

likuiditas, Bank menggunakan alat ukur antara lain proyeksi arus kas, profil maturitas, rasio likuiditas dan stress testing sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

• Pengendalian risiko likuiditas dilakukanmelalui strategi pendanaan, pengelolaan posisi likuiditas dan risiko likuiditas harian, pengelolaan aset likuid berkualitas tinggi dan rencana pendanaan darurat (contingency funding plan) yang berisi langkah-langkah yang dapat diambil dalam mengantisipasi dan menghadapi kondisi kesulitan (shortfall) likuditas sehingga Bank dapat tetap memenuhi setiap kewajiban finansial yang sudah diperjanjikan secara tepat waktu.

• Pengelolaan risiko likuiditas secaraoperasional di fasilitasi melalui Rapat Komite Asset & Liabilities yang dilakukan secara periodik. Bank senantiasa menjaga cadangan likuiditas berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, dan kontraktual transaksi serta perilaku nasabah.

e. Risiko Hukum Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Hukum

1) Organisasi Manajemen Risiko Hukum Organisasi manajemen risiko hukum Bank

berada dalam struktur organisasi Divisi Kepatuhan & Manajemen Risiko dan di bawah Bagian Manajemen Risiko terdiri dari staf fungsional yang secara khusus bertanggung jawab melakukan pengelolaan risiko hukum dan bersifat independen dari unit kerja operasional.

2) Pengendalian risiko hukum Pengendalian risiko hukum Bank dilakukan

antara lain dengan cara: • Bank memiliki Biro Hukum yang memiliki

peranan antara lain:- melakukan analisa hukum atas produk

of liquidity reserve is one of early warning indicators that is always attended to by the Bank in liquidity risk management.

• In anticipation of the increase of liquidityrisk, the management of secondary reserve is carried out more carefully along with the position of Loan to Deposit Ratio (LDR) of the Bank, so that the Bank’s overall liquidity condition may be well maintained.

3) Mechanism of measuring and controlling liquidity risk • In measuring liquidity risk, the Bank uses the

measuring tools, among others, projected cash flow, maturity profile, liquidity ratio and stress testing pursuant to Bank Indonesia’s regulation.

• Liquidity risk control is performed by fundingstrategy, management of liquidity position and daily liquidity risk, management of high quality liquid assets and contingency funding plan, including the steps to be taken in anticipation and facing liquidity shortfall condition so that the Bank may remain fulfilling the respective financial obligation as promised on a timely manner.

• Operational management of liquidity risk isfacilitated through Meeting of Assets & Liabilities Committee that is arranged periodically. The Bank always maintains liquidity reserve based on the applicable Bank Indonesia’s provision, and contractual transaction as well as customer’s behavior.

e. Legal Risk Risk Management Application for Legal Risk

1) Legal Risk Management Organization The Bank’s legal risk management organization

is provided in the organization structure of Compliance & Risk Management Division and under Risk Management Section consisting of functional staff particularly responsible for legal risk management who is independent from operational unit.

2) Legal risk control The Bank’s legal risk control is carried out among

others in the following manner: • TheBankhasLegalBureauwiththefollowing

roles, among others: - performing legal analysis of new product

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 105

dan/atau aktivitas baru serta membuat standar dokumen hukum yang terkait dengan produk dan/atau aktivitas tersebut;

- memberikan analisa/advis hukum kepada seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi;

- memberikan advis atas eksposur hukum akibat perubahan ketentuan atau peraturan;

- memeriksa segala perjanjian yang akan dibuat antara Bank dengan pihak ketiga;

- melakukan pemeriksaan berkala atas perjanjian yang telah dibuat; dan

- memantau risiko hukum yang ada di seluruh cabang Bank;

- menangani setiap permasalahan hukum yang terkait dengan litigasi agar risiko hukum yang mungkin timbul dapat diminimalisasi;

- melakukan sosialisasi budaya patuh hukum kepada seluruh jenjang organisasi Bank secara berkesinambungan.

• Memantau perkembangan kasus-kasushukum yang terjadi dan mengambil lesson learnt dari kasus-kasus tersebut.

• Penilaian profil risiko hukum danperkembangannya setiap bulan yang dituangkan dalam laporan Profil Risiko Bank.

f. Risiko Strategis Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Strategis

1) Organisasi Manajemen Risiko Strategis Organisasi manajemen risiko strategis Bank

berada dalam struktur organisasi Divisi Kepatuhan & Manajemen Risiko dan di bawah Bagian Manajemen Risiko terdiri dari staf fungsional yang secara khusus bertanggung jawab melakukan pengelolaan risiko strategis dan bersifat independen dari unit kerja operasional.

2) Kebijakan untuk mengidentifikasi dan merespon perubahan lingkungan bisnis, baik eksternal maupun internal dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu:a) Analisa Lingkungan Bisnis :

• Menganalisafaktorinternaldaneksternalyang mempengaruhi kinerja dan kelangsungan usaha Bank dalam jangka menengah dan panjang.

• Mengidentifikasipeluangdantantangandari perubahan lingkungan bisnis eksternal (kondisi ekonomi, teknologi dan pergeseran kebutuhan nasabah).

and/or activity and preparing standard legal documents related to the product and/or activity;

- providing legal analysis/advice to all employees across the board;

- providing advice on legal exposure due to changes of provision or regulation;

- checking all agreements to be prepared between the Bank and third party;

- performing periodic examination on agreements that have been prepared; and

- monitoring any existing legal risk in all branches of the Bank;

- Handling each litigation related legal problem so that any legal risk that may arise can be minimized;

- socialization of law abiding culture to all levels of the Bank’s organization on continuous basis.

• Monitoringthedevelopmentofexistinglegalcases and taking the lessons learnt from such cases.

• Monthlyassessmentoflegalriskprofileandits development that is included in the Bank’s Risk Profile Report.

f. Strategic Risk Risk Management Application for Strategic Risk

1) Strategic Risk Management Organization The Bank’s strategic risk management

organization is provided in the organization structure of Compliance & Risk Management Division and under Risk Management Section consisting of functional staff particularly responsible for strategic risk management who is independent from operational unit.

2) Policy to identify and respond changes of business environment, both external and internal, is conducted in several stages, which are: a) Analysis of Business Environment:

• To analyze internal and external factorsaffecting the Bank’s performance and business continuity in medium and long terms.

• To identify any opportunity andchallenge from changes of external business environment (economic condition, technology and changes of customers’ needs).

106 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

• Menganalisa kekuatan dan kelemahaninternal.

b) Tahapan Perencanaan:• Penyusunan sasaran Bank yang ingin

dicapai disesuaikan dengan visi, misi, kompleksitas, profil risiko, maupun kemampuan Bank dalam menyerap risiko yang timbul dari seluruh aktivitas berdasarkan analisa SWOT (Strong Weakness Opportunity Threat).

• Menetapkan strategi yang akandijalankan dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

• Menetapkan kebijakan yang menjadidasar pengambilan keputusan bagi seluruh jajaran Bank.

c) Tahapan Implementasi:• Bank mengalokasikan sumber daya

baik berupa sumber daya keuangan maupun sumber daya manusia untuk melaksanakan program kerja.

• Penyelesaian program kerja merupakanbentuk dari upaya untuk mencapai sasaran.

• Komitmen Bank yang tinggi untukmengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan.

d) Tahapan Evaluasi:• Melakukan evaluasi terhadap kondisi

aktual dengan apa yang telah direncanakan secara periodik.

• Melakukantindakankoreksigunaperbaikan3) Mekanisme untuk mengukur kemajuan yang

dicapai dari rencana bisnis yang ditetapkan• Bank akan melakukan evaluasi kemajuan

yang dicapai setiap bulan dengan penyampaian pelaksanaan program kerja dari setiap divisi kepada Manajemen.

• Hasil pelaksanaan tersebut disampaikandalam bentuk performance management kepada Direksi secara periodik.

• Selanjutnya, Bank menetapkan rencanaperbaikan yang diperlukan atas pelaksanaan program kerja yang tidak sesuai dengan Rencana Bisnis Bank.

• Bank jugamelakukan penilaian profil risikostratejik dan perkembangannya setiap bulan yang dituangkan dalam laporan Profil Risiko Bank.

g. Risiko Kepatuhan Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko

Kepatuhan1) Organisasi Manajemen Risiko Kepatuhan Organisasi manajemen risiko kepatuhan

Bank berada dalam struktur organisasi Divisi

• To analyze internal strength andweakness.

b) Stage of Planning:• Preparation of the Bank’s target to be

achieved in line with the vision, mission, complexity, risk profile, and capacity of the Bank in absorbing any risk coming out from all activities based on SWOT (Strong Weakness Opportunity Threat).

• Setting the strategy to be taken inachieving the established target.

• Setting the policy that is the basis fordecision making of all ranks of the Bank.

c) Stage of Implementation:• The Bank allocates the resources both

financial resources and human resources to implement the work program.

• Completion of work program is theformat of effort to achieve the target.

• TheBank’shighcommitmenttoallocatethe required resources.

d) Stage of Evaluation:• Conductingevaluationofactualcondition

and the plan on periodic basis.

• Conductingcorrectiveactionforcorrection.3) Mechanism to measure the progress achieved

from the established business plan • The Bank will evaluate any progress

achieved every month by submitting the implementation of work program from each division to the Management.

• Theresultofsuchimplementationissubmittedin form of performance management to the Board of Directors from time to time.

• Furthermore, the Bank determinesany necessary corrective plan for the implementation of work program that is not suitable with the Bank’s Business Plan.

• The Bank also performs the assessmentof strategic risk and its development every month that is included in the Bank’s Risk Profile Report.

g. Compliance Risk Risk Management Application for Compliance Risk

1) Compliance Risk Management Organization The Bank’s compliance risk management

organization is provided in the organization

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 107

Kepatuhan & Manajemen Risiko dan di bawah Bagian Manajemen Risiko terdiri dari staf fungsional yang secara khusus bertanggung jawab melakukan pengelolaan risiko kepatuhan dan bersifat independen dari unit kerja operasional.

2) Strategi manajemen risiko dan efektivitas penerapan manajemen risiko untuk risiko kepatuhan, terutama dalam rangka memastikan penyusunan kebijakan dan prosedur telah sesuai dengan standar yang berlaku secara umum, ketentuan, dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku, antara lain yaitu:• Dalam menjalankan kegiatan usaha pada

industri perbankan, Bank selalu tunduk terhadap peraturan perbankan yang diterbitkan baik oleh Bank Indonesia, seperti ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aktiva Produktif (KAP), Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN), dan penerapan tata kelola yang baik (Good Corporate Governance). Selain itu, Bank juga tunduk kepada beberapa ketentuan instansi terkait lainnya seperti peraturan yang mengatur Penjaminan Simpanan, Perseroan Terbatas, Perpajakan dan peraturan di bidang pasar modal (BAPEPAM-LK dan Bursa Efek).

• Bankmelakukanidentifikasidanpengelolaanrisiko kepatuhan sejak awal dengan memberikan advis kepada unit bisnis dan unit operasional dalam hal pengembangan produk dan/atau aktivitas baru dan secara aktif melakukan penilaian terhadap kebijakan Pedoman dan Prosedur Internal yang dimiliki oleh Bank untuk memastikan bahwa seluruh peraturan eksternal telah diakomodasi sedemikian rupa dan selanjutnya untuk dipatuhi dalam pelaksanaannya.

3) Mekanisme pemantauan dan pengendalian risiko kepatuhan, antara lain:• Bank memantau perkembangan eksposur

risiko kepatuhan setiap bulan dan menyampaikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris melalui Laporan Profil Risiko Bank. Bank juga menetapkan strategi mitigasi risiko atas setiap kejadian risiko kepatuhan yang perlu mendapat perhatian khusus.

• Bankmemilikiperangkatmediaonline untuk menyampaikan sosialisasi semua peraturan yang berlaku kepada seluruh jajaran Bank yang diharapkan setiap unit kerja terkait dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan sesuai dengan peraturan Bank.

structure of Compliance & Risk Management Division and under Risk Management Section consisting of functional staff particularly responsible for compliance risk management who is independent from operational unit.

2) Risk management strategy and effective risk management application for compliance risk, especially in order to ensure that the preparation of policy and procedure has conformed to general standard practice, effective provision and/or laws and regulations, among others: • In carrying out its business activities in

banking industry, the Bank is always subject to banking regulations both issued by Bank Indonesia, such as the Minimum Capital Requirement (KPMM), Earning Assets Quality (KAP), Allowance for Loss due to Value Decrease (CKPN), Legal Lending Limit (LLL/BMPK), Net Open Position (NOP/PDN), and Application of Good Corporate Governance. In addition, the Bank is also subject to several provisions of other related institutions such as the rules governing Savings Guarantee, Limited Liabilities Company, Taxation and capital market regulation (Bapepam-LK and the Stock Exchange).

• The Bank performs the identification andmanagement of compliance risk since the beginning by giving advice to business units and operational units in terms of product development and/or new activities and actively carries out the assessment of Guidelines and Internal Procedure policies of the Bank to ensure that all external regulations have been accommodated in such a way and then to be followed in the implementation.

3) Mechanism of monitoring and controlling compliance risk, among others: • The Bank monitors the development of

monthly exposure of compliance risk for submission to the Board of Directors and the Board of Commissioners in the Bank's Risk Profile Report. The Bank also sets a risk mitigation strategy for any event of compliance risk that requires special attention.

• The Bank has an online media tools todistribute the socialization of all effective regulations to all levels of the Bank, which is expected that each related unit can carry out the duty and job in accordance with the Bank's regulations.

108 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

• Pelaksanaan fungsi, tugas, dan tanggungjawab setiap satuan pengendalian intern Bank secara efektif sesuai ketentuan yang berlaku mencakup Divisi Kepatuhan & Manajemen Risiko, Satuan Kerja Audit Intern, dan Divisi Kontrol.

h. Risiko ReputasiPenerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Reputasi

1) Organisasi Manajemen Risiko Reputasi• Organisasimanajemen risiko reputasi Bank

berada dalam struktur organisasi Divisi Kepatuhan & Manajemen Risiko dan di bawah Bagian Manajemen Risiko terdiri dari staf fungsional yang secara khusus bertanggung jawab melakukan pengelolaan risiko reputasi dan bersifat independen dari unit kerja operasional.

• Dalam pengelolaan risiko reputasi secarareguler, Bank memiliki Divisi Corporate Secretary yang senantiasa melakukan monitoring pemberitaan media untuk memantau publikasi negatif atau keluhan nasabah yang muncul di media terhadap Bank. Untuk pemberitaan negatif dan keluhan nasabah yang muncul di media, selanjutnya dibuatkan klarifikasi dan tanggapan sesuai dengan langkah terbaik yang ditempuh Bank.

• Sedangkanmonitoring secara bankwide atas keluhan nasabah yang disampaikan langsung kepada Bank dilakukan oleh Divisi Branch Banking untuk kemudian ditindaklanjuti penyelesaiannya melalui cabang terkait sesuai ketentuan yang berlaku.

2) Kebijakan dan mekanisme dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah dan pemangku kepentingan lainnya (stakeholders) untuk mengendalikan risiko reputasi, antara lain yaitu:• Bank memiliki pedoman mengenai

penyelesaian pengaduan nasabah dan transparansi informasi produk Bank dan melaksanakannya secara efektif.

• Banksenantiasamenetapkanmitigasi risikoreputasi untuk setiap peluncuran produk/layanan/program baru dengan menganalisa risiko reputasi yang mungkin timbul dan strategi mengantisipasi risiko tersebut.

• Bank senantiasa meningkatkan service excellence khususnya kepada seluruh front liners melalui pelatihan dan pembinaan serta pelaksanaan quiz secara periodik agar kualitas pelayanan prima selalu terpelihara dengan baik dan berkesinambungan bagi nasabah Bank.

• Effective implementation of the function,duty, and responsibility of the Bank’s respective internal control unit in accordance with the applicable provisions covers the Compliance & Risk Management Division, Internal Audit Unit, and Control Division.

h. Reputation Risk Risk Management Application for Reputation Risk

1) Reputation Risk Management Organization • The Bank’s reputation risk management

organization is provided in the organization structure of Compliance & Risk Management Division and under Risk Management Section consisting of functional staff particularly responsible for reputation risk management who is independent from operational unit.

• In the management of reputation risk onregular basis, the Bank has Corporate Secretary Division that is constantly monitoring the news media to check negative publicity or customer complaints appearing in the media against the Bank. For negative publicity and customer complaints appearing in the media, the Bank gives clarification and response following the best solution taken by the Bank.

• While bankwide monitoring on customercomplaints submitted directly to the Bank is conducted by the Branch Banking Division and then gollowed up for settlement through the related branch pursuant to the effective regulation.

2) Policy and mechanism in order to improve quality service to customers and the other stakeholders for reputation risk control, are among others:

• The Bank has the guidelines regardingsettlement of customer complaint and information transparency of Bank products and carried them out effectively.

• The Bank constantly sets reputation riskmitigation for each launching of new product/service/program by analyzing any possible reputation risk that may come up and the strategy to anticipate such risk.

• Bank constantly improves the serviceexcellence to all front liners in particular by trainings and coaching as well as periodic quiz so that excellent service quality is always well maintained and sustainable for the Bank’s customers.

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 109

3) Pengelolaan risiko reputasi pada saat krisis, antara lain yaitu:• Bank menyiapkan panduan untuk para

frontliner dan spokespersons agar mereka bisa menjelaskan informasi material secara benar dan proporsional kepada nasabah sesuai dengan permasalahan krisis yang dihadapi oleh Bank.

• Bank akan melakukan konferensi persdan/atau berkoordinasi dengan instansi berwenang terkait (apabila diperlukan), jika risiko kerugian dinilai dapat berdampak signifikan terhadap kelangsungan usaha Bank.

Hal-hal penting yang diperkirakan terjadi di masa yang akan datang yang akan mempengaruhi kinerja Bank

• Komposisi sumber pendanaan perbankan saat ini padaumumnya masih didominasi dengan simpanan berjangka waktu pendek, namun kondisi tersebut masih dapat diantisipasi oleh Bank dengan pengelolaan asset-liabilities yang efektif sehingga risiko likuiditas dapat dimitigasi.

• Produk perbankan yang semakin inovatif untukmemberikan pelayanan terhadap kepuasan nasabah sehingga akan mengakibatkan meningkatnya tingkat persaingan yang lebih kompetitif. Hal tersebut dapat berpengaruh pada risiko reputasi dan risiko likuiditas Bank dimana masyarakat akan lebih tertarik untuk menempatkan dananya pada bank yang memberikan kepuasan lebih tinggi dengan keuntungan yang lebih besar.

• PermodalanBankhinggasaatinimasihberadadiatasketentuan Bank Indonesia yang berlaku dan diharapkan akan terus meningkat sejalan dengan pencapaian target dalam rencana bisnis Bank dan perbaikan kualitas aktiva produktif.

• Persaingan keunggulan dalam hal teknologi (sisteminformasi) untuk memberikan layanan yang lebih cepat, tepat, akurat dan manfaat dengan jaringan online yang luas sejalan dengan perkembangan produk perbankan yang semakin inovatif tetap menjadi perhatian Bank untuk terus meningkatkan pelayanan dan kepuasan kepada nasabah.

• Permasalahan perkreditan Bank secara umum antaralain penyelesaian kredit bermasalah, penjualan agunan yang diambil alih, debitur inti dan terkonsentrasinya pemberian kredit kepada sektor ekonomi dan segmentasi kredit tertentu, saat ini tetap menjadi perhatian manajemen untuk mengatasi permasalahan tersebut secara efektif.

3) Reputation risk management in times of crisis, among others:• TheBankpreparesguidanceforfrontliners

and spokespersons that they can explain material information correctly and proportionally to customers in accordance with the problems of crisis faced by the Bank.

• TheBankwillarrangefor"pressconference"and / or coordinate with relevant authorities (if required), if the loss risk is considered to have a significant impact on the Bank’s going concern.

Significant Forecasts

• The compositionof theBank’s current funding sourcein general is still dominated by short-term deposits, but this condition is yet anticipated by the Bank by effective management of assets and liabilities so that liquidity risk may be mitigated.

• More innovativebankingproducts toprovide servicesto customers’ satisfaction that will result in increased levels of competition that are more competitive. Such condition may affect the Bank’s reputation risk and liquidity risk where public will be more attracted to place their money in a bank providing higher satisfaction with greater benefits.

• UntilnowtheBank’scapitalisstillabovetheprevailingBank Indonesia’s regulations and is expected to continue increasing in line with target achievement of the Bank's business plan and improvement of earning assets quality.

• Competition on excellence in technology (informationsystems) to provide services that are faster, precise, accurate and beneficial with an extensive online network in line with increasingly innovative development of banking products remains for the attention of the Bank to keep increasing customers’ services and satisfaction.

• In general the Bank’s credit problems are amongothers the settlement of problem loan, sale of taken over collateral, core debtor and concentration of credit extension to certain economic sector and credit segmentation, currently remain attended to by the management in order to find effective solution of the problems.

110 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

• Kejahatanperbankanyangsemakinmeningkatsejalandengan kemajuan teknologi serta kondisi hukum dan politik yang belum stabil menjadi perhatian khusus bagi manajemen untuk menetapkan langkah-langkah antisipasi yang diperlukan sehingga eksposur risiko yang mungkin timbul dapat dimitigasi dan diukur untuk dapat dikendalikan.

• Ketentuan-ketentuan baru dari Bank Indonesia yangakan mempengaruhi jalannya operasional Bank telah disosialisasikan secara berkesinambungan dan telah menjadi perhatian dari manajemen sehingga Bank diharapkan senantiasa patuh (comply) dengan ketentuan tersebut.

• KondisiperekonomianIndonesia- Tingkat inflasi yang mulai menunjukkan peningkatan

akan berdampak langsung kepada Bank khususnya aspek pendanaan dimana kompetisi pendanaan akan semakin kompetitif.

- Dalam kondisi perekonomian yang masih lambat akan menurunkan kinerja sektor riil yang menyebabkan proses kredit akan dilakukan dengan lebih selektif sehingga pada akhirnya akan menyebabkan lambatnya pertumbuhan kredit produktif.

- Pergerakan nilai tukar dan suku bunga yang berfluktuasi dapat mempengaruhi kebijakan manajemen dalam menjalankan operasional Bank sehingga Bank harus dapat mengantisipasi setiap pergerakan yang terjadi.

• Increasingly banking crime along with technologyadvance and legal and political conditions that are not stable yet, become special attention to the management in setting the necessary anticipation measures so that any possible risk exposure may be mitigated and measured for control.

• New provisions of Bank Indonesia that will affect theBank’s operations have been socialized constantly and become the concern of the Bank's management so that the Bank is expected to always abide by (comply with) such provisions.

• Indonesianeconomiccondition- Inflation rate beginning to show improvement will

have a direct impact to the Bank in particular the funding aspect where funding competition will be more competitive.

- In the still sluggish economy, the performance of real sector will be decreased leading to more selective credit process that eventually slowing down the growth of productive credit.

- The fluctuation of exchange rate and interest rate may affect management policies in the Bank’s operations so that the Bank must be able to to anticipate any occurring movement.

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 111

Informasi keuangan dan non keuangan dituangkan secara transparan dalam beberapa laporan, diantaranya:

1. Laporan Tahunan Laporan Tahunan mencakup informasi:

a. Informasi umum, antara lain laporan manajemen, kepengurusan, kepemilikan saham, perkembangan usaha, strategi dan kebijakan manajemen.

b. Laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik.

2. Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan Bank Artha Graha Internasional telah mengumumkan

Laporan Keuangan Publikasi secara triwulanan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Laporan keuangan tersebut ditandatangani oleh 2 (dua) anggota Direksi dan dipublikasikan dalam 2 (dua) surat kabar.

3. Laporan Keuangan Publikasi Bulanan Laporan Keuangan Publikasi Bulanan disusun dan

disampaikan dalam format Laporan Bulanan Bank Umum sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia. Selanjutnya, laporan tersebut dijadikan sebagai dasar oleh Bank Indonesia untuk mempublikasikan laporan keuangan bulanan dalam situs Bank Indonesia.

4. Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan Keuangan Konsolidasi disusun berdasarkan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku serta menyampaikan Laporan Keuangan tersebut sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia dan ketentuan di bidang pasar modal yang berlaku.

5. Laporan Non Keuangan Informasi mengenai produk Bank Artha Graha

Internasional telah diberikan secara jelas, akurat, dan terkini. Informasi ini dapat diperoleh dengan mudah oleh nasabah dalam bentuk leaflet, brosur, atau bentuk tertulis lainnya pada setiap kantor cabang dan dalam bentuk informasi secara elektronik melalui Graha Call dan website.

Keterbukaan InformasiInformation Transparency

Financial and non financial information shall be treated in a transparent manner in several reports, including:

1. Annual Report Annual Report includes information on:

a. General information, including management reports, management, share ownership, business development, strategy and management policy.

b. Annual financial statements audited by Certified Public Accountants and Public Accountants.

2. Published Quarterly Financial Statements Bank Artha Graha Internasional has announced the

Published Financial Statements on a quarterly basis in accordance with applicable regulations. Financial Report was signed by two (2) members of the Board of Directors and published in two (2) newspapers.

3. Published Monthly Financial Reports Monthly Publication of Financial Reports shall be

prepared and submitted in the format of the Monthly Report of Commercial Banks in accordance with the regulations of Bank Indonesia. Furthermore, the report will be used as a basis by Bank Indonesia to publish monthly financial report of Bank Indonesia website.

4. Consolidated Financial Statements Consolidated Financial Statements have been prepared

on the basis of Statement of Financial Accounting Standards that apply and submit the Financial Report in accordance with the provisions of the regulation of Bank Indonesia and capital market regulations.

5. Non Financial Reports Information about products of Bank Artha Graha

Internasional has been provided in a clear, accurate and current way. This information can be obtained easily by the customer in the form of leaflets, brochures or other written forms at each branch offices and in the form of information electronically through GrahaCall and website.

112 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Paket kebijakan remunerasi dan fasilitas lain yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi selama tahun 2012 sebagai berikut:

Jenis Remunerasi dan Fasilitas LainRemuneration and Other Facilities

Jumlah Diterima Amount ReceivedDewan Komisaris

Board of CommissionersDireksi

Board of DirectorsOrangPerson

Jutaan RupiahMillion Rupiah

OrangPerson

Jutaan RupiahMillion Rupiah

Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura)Remuneration (salary, bonus, regular allowance, tantiem, and other facilities in form of non-in kind)

6 14.223 6 14.183

Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi dan sebagainya) dalam ekuivalen Rupiah yang:Other facilities in kind (housing, transportation etc) in Rupiah equivalence that:a. Dapat dimiliki Can be appropriatedb. Tidak dimiliki Can not be appropriated

- Perumahan Housing- Transportasi Transportation- Asuransi Insurance

-

-3-

-

-634

-

-

-6-

-

-1.207

-

Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain (jumlah diterima)Remuneration and Other Facilities (total received)

Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun yang diterima secara tunaiTotal Remuneration per person in 1 year, received in cash

Jumlah Direksi Total Directors

Jumlah KomisarisTotal Commissioners

Diatas Rp2 miliar Above Rp2 billion 4 4

Diatas Rp1 miliar sampai dengan Rp2 miliar Above Rp1 billion up to Rp2 billion 2 2

Diatas Rp500 juta sampai dengan Rp1 miliar Above Rp500 million up to Rp1 billion - -

Rp500 juta kebawah Rp500 million below - -

Paket Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas lain bagi Dewan Komisaris dan DireksiRemuneration Policy Package and Other Facilities for the Board of Commissioners and Board of Directors

Package of remuneration and other facilities provided to members of the Board of Commissioners and Board of Directors for the year 2012 as follows:

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 113

Rincian kepemilikan saham oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada Bank Artha Graha Internasional, bank, lembaga keuangan atau perusahaan lainnya didalam maupun diluar negeri sebagai berikut:

NamaName Kepemilikan saham yang mencapai 5% atau lebih Share ownership of 5% or more

A B C D

DN LN DN LN DN LN DN LN

Kiki Syahnakri - - - - - - - -

Tomy Winata - - - - - - √ -

Sugianto Kusuma - - - - - - √ -

Andry Siantar - - - - - - - -

Reggie Harjadi - - - - - - - -

Andy Kasih - - - - - - - -

Henny A. Nangoi - - - - - - - -

Alex Susanto - - - - - - - -

R. Rudy Tjandra - - - - - - - -

Witadinata Sumantri - - - - - - - -

Handoyo (Jet) Soedirdja - - - - - - - -

Keterangan/ Remarks:A : PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.B : Bank lain/ Other BanksC : Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)/ Non Bank Financial InstitutionD : Perusahaan lainnya/ Other CompaniesDN : Dalam Negeri/ DomesticLN : Luar Negeri/ Overseas

Kepemilikan Saham dan Shares OptionShares Ownership and Shares Option

Rasio Gaji Tertinggi dan TerendahHighest and Lowest Salary Ratio

Rasio gaji tertinggi dan terendah dengan perbandingan imbalan yang diterima per bulan sebagai berikut:

1. Rasio gaji karyawan tertinggi dan terendah adalah/ Ratio of the highest and the lowest salaries

a. Petugas Pelaksana/ Non Clerk 187%

b. Penata Usaha/ Clerk 407%

c. Pejabat Muda/ Junior Manager 651%

d. Pejabat Madya/ Middle Manager 567%

e. Pejabat Utama/ Senior Manager 342%

2. Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah adalahRatio of the highest and the lowest salaries of the Board of Directors

163%

3. Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah adalahRatio of the highest and the lowest salaries of the Board of Commissioners

200%

4. Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi adalahRatio of the highest salary of Director and the highest salary of employee

266%

Details of share ownership by members of the Board of Commissioners and Board of Directors in Bank Artha Graha Internasional, banks, financial institutions or other companies within and outside the country as follows:

The ratio of the highest and lowest salaries by comparison reward received per month as follows:

114 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Kecurangan yang dilakukan pengurus, pegawai tetap dan tidak tetap terkait dengan kegiatan operasional Bank yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signifikan dengan dampak penyimpangan atau kerugian lebih dari Rp100 juta.

PengurusManagement

Pegawai TetapPermanent Employees

Pegawai Tidak TetapNon Permanent

Employees

2011 2012 2011 2012 2011 2012

Total Fraud/ Jumlah Kecurangan - - - - - -

Telah diselesaikan/ Already settled - - - - - -

Dalam proses penyelesaian/ In process of settlement - - - - - -

Internal FraudInternal Fraud

Permasalahan HukumLegal Case

Jumlah permasalahan hukum yang dihadapi Bank dan telah diajukan ke pengadilan selama tahun 2012 yang kesemuanya terkait dengan kegiatan usaha Bank adalah sebagai berikut:

Perdata Civil Case Pidana Criminal Case

Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum tetap)Completed (with final and lawful judgement)

5 -

Dalam proses penyelesaian In process of settlement 8 -

Sehubungan dengan permasalahan hukum yang dihadapi Bank pada tahun 2012, Direksi berpendapat bahwa apabila dalam suatu putusan badan peradilan yang akan dijatuhkan terhadap salah satu, beberapa atau seluruh perkara tersebut yang telah berkekuatan hukum yang tetap (in kracht van gewisjde) ternyata Bank menjadi pihak yang dikalahkan, maka akibat dari putusan tersebut tidak akan mengganggu kondisi keuangan Bank. Permasalahan hukum yang ada, terkait dengan risiko kredit dan risiko operasional, telah diukur dan dikelola dengan instrumen manajemen risiko.

Tidak terdapat laporan mengenai terjadinya transaksi oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Pejabat Eksekutif yang mengandung benturan kepentingan selama tahun 2012.

Transaksi yang mengandung Benturan KepentinganTransaction of Conflict Interest

Fraud committed by management, permanent and temporary employees associated with the Bank's operational activities affecting the financial condition of the Bank significantly by digression impact or loss of more than Rp100 million.

There was no report on transactions by the members of the Board of Commissioners, Board of Directors, and Executive Officers that contained conflict of interest during the year 2012.

Total legal cases faced by the Bank and has been submitted to the court during the year 2012 all of which are related to the business activities of the Bank are as follows:

With regard to the legal problem faced by the Bank in 2012, the Board of Directors opines that when a court judgment is to be pronounced against any one, some or the whole cases having final and conclusive legal force (in kracht van gewijsde), actually the Bank becomes the loser, the consequence of such judgment shall not interrupt the Bank’s financial condition. Any existing legal problem, related to credit risk and operational risk, has been measured and managed using risk management instrument.

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 115

Buy Back Saham dan Buy Back Obligasi BankTransaction of Conflict of Interest

Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana BesarProvision of Funds to Related Parties and Large Exposures

Selama periode 2012 tidak terdapat buy back saham atau buy back obligasi yang dilakukan Bank.

Penyediaan DanaProvision of Funds

Jumlah/ Total

Debitur / Debtor Nilai/Nominal

Kepada Pihak Terkait/ To Related Party 3 39.983

Kepada Debitur Inti/ To Prime Debtors

a. Individu/Individual 25 5.463.377

b. Grup/Group - -

During the period of 2011 the Bank had no transaction of both share buy back and bond buy back.

Bank Artha Graha Internasional melakukan self assessment secara berkala terhadap pelaksanaan good corporate governance, yang meliputi 11 (sebelas) aspek penilaian sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/12/DPNP perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Hasil self assessment tentang pelaksanaan good corporate governance dalam periode 2012 yang telah dilakukan, memberikan predikat baik dengan peringkat nilai komposit 2.

Hasil Self Assessment Penerapan Good Corporate GovernanceResult of Self Assessment on Good Corporate Governance Application

Bank Artha Graha International conducts periodic self-assessment on the implementation of good corporate governance, which includes 11 (eleven) aspects of assessment as stipulated in Bank Indonesia’s Circular No. 9/12/DPNP concerning Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks. Result of self assessment on the implementation of good corporate governance for the period of 2012 gives a good rating with composite score of which has been done, give a good rating with a composite score ranking of 2.

116 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Untuk memperoleh informasi mengenai perusahaan dapat menghubungi:

SEKRETARIAT PERUSAHAAN

PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.Gedung Artha Graha Lantai 5Jalan Jenderal Sudirman Kaveling 52-53Jakarta Selatan – 12190Telepon : (021) 5152168Faksimili : (021) 5153892Website : www.arthagraha.comEmail : [email protected]

Alamat yang Dapat DihubungiContact Address

For further information please contact:

CORPORATE SECRETARY

PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.Artha Graha Building 5th FloorJl. Jenderal Sudirman Kaveling 52-53Jakarta Selatan – 12190Phone : (021) 5152168Fax : (021) 5153892Website : www.arthagraha.comEmail : [email protected]

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 117

Tanggungjawab Sosial Perusahaan

Corporate Social Responsibillity

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 117

118 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Sebagai pelaksanaan kepedulian dan tanggungjawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR), Bank Artha Graha Internasional dan perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Artha Graha Network berperan aktif melalui Artha Graha Peduli. Program-program tanggung jawab sosial perusahaan Bank Artha Graha Internasional secara khusus diarahkan untuk mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi, pemberdayaan masyarakat, penyelamatan dan pelestarian alam dan lingkungan, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan bangsa serta aksi tanggap terhadap berbagai peristiwa bencana alam yang terjadi. Bank Artha Graha Internasional percaya bahwa implementasi program-program tanggung jawab sosial perusahaan yang efektif akan dapat berkontribusi dalam mewujudkan visi “Menjadi Bank terbaik pilihan masyarakat yang dikagumi stakeholders”.

Bakti Sosial dan Tanggap Penanganan Bencana Alam

Dengan berlandaskan prinsip bahwa perusahaan merupakan bagian dari masyarakat, Bank menyadari bahwa setiap perusahaan memiliki tanggungjawab sosial

Tanggungjawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

As the implementation of care and Corporate Social Responsibility (CSR), Bank Artha Graha Internasional and companies associated in Artha Graha Network take active roles through Artha Graha Peduli. Programs of corporate social responsibility of Bank Artha Graha Internasional specifically are directed to support the achievement of economic growth, people empowerment, preservation and conservation of nature and environment, quality improvement of education and health of the nation as well as responsive action to the various events of natural disasters occurring. Bank Artha Graha Internasional believes that effective implementation of corporate social responsibility programs will contribute to realizing the vision “To become the Bank best selected by public and admired by the stakeholders”.

Social Work and Responsive to Handling Natural Disaster

Based on the principle that the Company is part of a community, the Bank is aware that each company has social responsibility to help and develop the people in the

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 119

untuk membantu dan mengembangkan masyarakat di sekitarnya, khususnya masyarakat yang mengalami musibah. Bank Artha Graha Internasional bersama dengan Artha Graha Peduli berusaha untuk mengurangi beban dengan menyalurkan bantuan secara nasional baik secara langsung kepada masyarakat maupun melalui kantor cabang-kantor cabang Bank. Selanjutnya, sebagai bentuk manifestasi apresiasi Perusahaan terhadap kontribusi yang diberikan, perhatian juga ditujukan kepada karyawan yang mengalami musibah.

Kontribusi di bidang Pendidikan

Bank Artha Graha Internasional percaya bahwa pendidikan dapat menciptakan generasi muda yang berkualitas dan mendukung kemajuan bangsa. Untuk itu, Bank Artha Graha Internasional secara konsisten berperan aktif dalam upaya pengembangan pengetahuan masyarakat termasuk di bidang perbankan dengan mensukseskan program edukasi perbankan “Ayo ke Bank”. Program yang dicanangkan dan diprakarsai oleh Bank Indonesia ini merupakan manifestasi dari pilar keenam Arsitektur Perbankan Indonesia yang mendorong bank-bank bertanggungjawab mendidik masyarakat mengenai perbankan.

Sebagai bentuk dukungan terhadap program edukasi perbankan, Bank Artha Graha Internasional secara aktif menyelenggarakan program pendidikan melalui sosialisasi langsung. Selama tahun 2012, Bank Artha Graha Internasional mensosialisasikan “Mengenal Tabungan, Kartu ATM dan Kartu Debit” kepada murid-murid di tiga kota, yaitu SMP BPK Penabur, Cirebon; SMP Frater, Makassar; dan SMA Rex Mundi, Manado. Bank memperluas program ini hingga mencakup pengenalan/edukasi tentang produk-produk perbankan umum dan keamanan bertransaksi.

Green Banking

Peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia mendorong bank untuk memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dalam proses pengambilan keputusan menyangkut penyaluran pinjaman kepada nasabah. Ketentuan yang menjadi acuan dalam hal ini, antara lain Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan dan Peraturan Bank Indonesia yang diterbitkan pada tahun 2004 yang menyebutkan bahwa salah satu kriteria untuk memeriksa aplikasi kredit adalah pelestarian lingkungan hidup. Meski belum banyak kebijakan yang mengatur penerapan prinsip Green Banking, penyusunan rancangan peraturan dan kebijakan terus berjalan.

vicinity, in particular people suffering from disaster. Bank Artha Graha Internasional together with Artha Graha Peduli try to reduce the burden by distributing aids nationwide both directly to people and through the Bank’s branch offices. Furthermore, as manifestation of the Company’s appreciation for the contribution rendered, attention is also given to employees suffering from disaster.

Contribution in Education

Bank Artha Graha Internasional believes that education can create quality young generation and support progress of the nation. Consequently, Bank Artha Graha Internasional consistently takes active role in the efforts of developing public knowledge including banking area with successful banking education program of “Let’s go to Bank” (Ayo ke Bank). The program that was announced and initiated by Bank Indonesia is the manifestation of the sixth pillar of Indonesian Banking Architecture encouraging banks to be responsible for people’s education on banking.

In support of banking education program, Bank Artha Graha Internasional actively holds education program by direct socialization. During 2012, Bank Artha Graha Internasional socialized “To know savings, ATM card and Debit card” to students in three cities, that are SMP BPK Penabur, Cirebon; SMP Frater, Makassar; and SMA Rex Mundi, Manado. The Bank expanded this program to cover introduction/ education on general banking products and security during transaction.

Green Banking

The laws and regulations applicable in Indonesia encourage banks to attend to environmental conservation in the process of making decision related to loan distributed to customer. The referenced provision in this case is among others, Law No. 10 of 1998 regarding Banking and Bank Indonesia’s Regulation issued in 2004 mentioning that one of the criteria to examine credit application is the environmental conservation. Although there are not many policies on the application of Green Banking principle, the preparation of drafts of regulation and policy keeps on going.

120 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Sebagai salah satu bank swasta nasional, Bank Artha Graha Internasional akan terus berkontribusi dalam penyusunan prinsip Green Banking, khususnya agar hal-hal yang telah dijalankan benar-benar sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku di seluruh dunia.

Pelestarian lingkungan

Sebagai bagian dari implementasi prinsip Green Banking, dengan kesadaran bahwa perbankan memiliki fungsi strategis dalam mendorong dunia usaha untuk turut menjaga kelestarian lingkungan dan alam, mendorong Bank Artha Graha Internasional bersama Artha Graha Peduli melakukan berbagai aktivitas sejalan dengan azas green banking serta upaya mengantisipasi pemanasan global. Salah satunya dengan turut berpartisipasi melalui Tambling Wildlife Nature Conservation, kawasan hutan konservasi untuk perlindungan keanekaragaman hayati flora dan fauna di Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Tanggamus, Propinsi Lampung.

Dalam aktivitas pelestarian lingkungan hidup, Bank Artha Graha Internasional mendorong upaya penghijauan di lingkungan kantor (green office). Penerapan praktik-praktik penghijauan di lingkungan kantor, antara lain dengan efisiensi pemakaian energi, melakukan daur ulang dan mengurangi pemakaian kertas. Penerapan green office akan memberikan dua keuntungan, yaitu keuntungan tangible berupa peningkatan pendapatan, pengurangan biaya dan peningkatan efisiensi, serta keuntungan intangible berupa peningkatan citra, penerapan CSR dan tata kelola perusahaan.

Biaya pelaksanaan program-program tanggung jawab sosial

perusahaan sebagai berikut:

dalam Rupiah/ in Rupiah

No Program/Program Biaya/Cost

1. Program Bakti Sosial dan Lingkungan/ Social Activity and the Environment Program 2.555.191.864

2. Program Kesehatan/ Health Program 25.500.000

3. Program Bantuan Pendidikan dan Kebudayaan/ Culture and Education Program 86.875.000

4. Program Donasi Kegiatan Keagamaan/ Religious Event Donation Program 245.762.000

5. Program Bantuan Bencana Alam/ Natural Disaster Assistance Program 81.282.600

6. Kegiatan Lainnya/ Other Activities 442.000.000

Jumlah/ Total 3.436.611.464

Strategi dan Rencana Kerja 2013Strategy and Work Program 2013

As one of national private banks, Bank Artha Graha Internasional will keep on contributing in the preparation of Green Banking principle, especially in order that matters already performed really conform to the effective policy and procedure all over the world.

Environmental Conservation

As part of the implementation of Green Banking principle, it is realized that banking has strategic function to push the business world to participate in the conservation of environment and nature; to encourage Bank Artha Graha Internasional and Artha Graha Peduli to conduct various activities in line with green banking principle and in anticipation of global warming. One of which is by participation in Tambling Wildlife Nature Conservation, conservation forest area for the protection of biodiversity of flora and fauna in West Lampung Regency and Tanggamus Regency, Province of Lampung.

In the activities of environmental conservation, Bank Artha Graha Internasional pushes greening effort in office area (green office). The application of green practices in office area is among others, by efficient use of energy, recycling and reducing paper usage. Application of green office will provide two benefits, which are tangible benefit inform of income increase, cost decrease and improved efficiency, and intangible benefit in form of enhanced image, CSR application and corporate governance.

Costs for the implementation of corporate social responsibility are as follows:

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 121

Strategi dan Rencana Kerja 2013Strategy and Work Program 2013

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 121

122 Strategi dan Rencana Kerja 2013 2013 Strategy and Workplan

Kondisi ekonomi global pada tahun 2013 diperkirakan masih diliputi ketidakpastian pemulihan ekonomi Eropa. Pertumbuhan ekonomi Eropa yang melambat akan berdampak pada pelemahan ekonomi negara lain, seperti Cina, dan dapat pula berimbas pada kinerja ekspor Indonesia. Jika tidak ada tekanan ekonomi global yang membuat pertumbuhan Cina makin melambat, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2013 diperkirakan sebesar 6,6% bahkan lebih tinggi dibandingkan negara-negara di kawasan, karena pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mengandalkan ekonomi domestik yang terutama ditopang oleh investasi dan konsumsi domestik.

Dengan pertumbuhan makro ekonomi Indonesia yang diperkirakan lebih tinggi dibandingkan negara-negara di kawasan, sektor perbankan diharapkan menjadi pendorong ekonomi nasional. Prospek perbankan pada tahun 2013 dinilai masih positif, sektor domestik tetap menopang kinerja kredit dan kredit perbankan diperkirakan akan tumbuh 20%. Konsumsi rumah tangga diperkirakan masih tumbuh sekitar 5%, didorong keyakinan konsumen yang menguat seiring pertumbuhan kelas menengah sebesar 56,5%. Selain konsumsi, investasi juga akan mendorong pertumbuhan kredit yang ditunjukkan oleh angka pertumbuhan kredit investasi pada Agustus 2012 sebesar 29,8% yang diharapkan akan meningkatkan kapasitas perekonomian nasional. Apresiasi dari sejumlah lembaga pemeringkat internasional yang menaikan peringkat investasi Indonesia diharapkan semakin mendorong investor tertarik berinvestasi di Indonesia.

Hal-hal positif tersebut tentu saja memberikan optimisme bagi Bank Artha Graha Internasional sebagai bagian dari industri perbankan nasional untuk mempersiapkan diri beserta segenap sumber daya dan kapabilitas dalam upaya meningkatkan peran intermediasinya dalam perekonomian nasional sesuai kapasitasnya.

Prakiraan Kinerja Makro Ekonomi di 2013Estimated Performance of Macro Economy in 2013

Global economic condition in 2013 is still expected to remain uncertain on the recovery of European economy. The slowing down European economic growth will have an impact on economic weakening of other countries, such as China, and may also impact on Indonesia's export performance. If there is no global economic pressure that slows down China's growth even further, Indonesia's economic growth in 2013 is estimated at 6.6%, even higher than the countries in the region, since Indonesia's economic growth still relies on domestic economy which is primarily supported by investment and domestic consumption.

With the growth of Indonesia's macro economy expected to be higher compared to countries in the region, the banking sector is expected to drive the national economy. Banking prospects in 2013 is evaluated as yet positive, domestic sector continues to support credit performance and banking credit is estimated to grow by 20%. Household consumption is expected to remain growing by about 5%, boosted by customer’s confidence that is getting strong along with middle class growth of 56.5%. In addition to consumption, investment will also encourage credit growth as indicated by the growth of investment credit in August 2012 at 29.8% which is expected to increase the capacity of national economy. Appreciation of a number of international rating agencies that raise the investment rating of Indonesia is expected to further encourage investors interested in investing in Indonesia.

Such positive things, of course, provide optimism for Bank Artha Graha International as part of the national banking industry in order to prepare itself and all of its resources and capabilities in order to improve its intermediary role in the national economy as per its capacity.

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 123

Untuk mencapai arah dan tujuan, strategi pertumbuhan ke depan senantiasa diselaraskan kebijakan manajemen dengan Visi dan Misi dan dengan mempertimbangkan posisi Bank Artha Graha Internasional dalam persaingan usaha serta analisis terhadap berbagai faktor eksternal dan internal baik perkembangan makro ekonomi maupun perkembangan industri perbankan yang diperkirakan dapat mempengaruhi sasaran dan strategi Bank. Setelah konsolidasi dan penyelesaian terhadap kredit-kredit bermasalah tuntas dilakukan pada 2012, kebijakan umum pada tahun 2013 fokus untuk membenahi seluruh sumber daya, baik dari sisi infrastruktur maupun sumber daya manusia untuk siap membawa Bank Artha Graha Internasional menjadi lebih baik.

1. Aktiva Produktif/Perkreditan• Dengan tetap didasari oleh prinsip kehati-

hatian (prudential banking), ekspansi kredit akan dilaksanakan secara selektif dengan memperhatikan tingkat permodalan Bank, Loan to Deposit Ratio, Batas Maksimum Pemberian Kredit yang dimiliki Bank, dan juga memperhatikan mitigasi terhadap risiko-risiko yang terkandung dari setiap penyaluran kredit, serta difokuskan untuk meningkatkan portofolio sektor retail dan consumer.

• Kebijakan penetapan harga (pricing) ditetapkan dengan mempertimbangkan sisi permintaan dan penawaran, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar secara riil, struktur cost of fund dan kondisi persaingan pasar sehingga akan diperoleh Net Interest Margin yang paling optimal.

• Pemantauan secara ketat terhadap kredit yangberpotensi bermasalah.

• Terusmelakukanupaya-upayauntukmenurunkanbeban yang ditimbulkan oleh aktiva tidak produktif dengan cara percepatan penjualan/penyelesaian sehingga secara bertahap opportunity cost yang ditimbulkan dapat diturunkan.

2. Sumber Dana Perbaikan struktur pendanaan akan terus diupayakan

melalui peningkatan penghimpunan dana murah (CASA), penetapan program pemasaran dan promosi yang jelas, pengembangan dan pemberdayaan jaringan kantor, peningkatan kualitas layanan, yang kesemuanya dilakukan dalam konteks peningkatan efisiensi dan optimalisasi profitabilitas Bank.

Sasaran Strategis 2013Strategic Target in 2013

To achieve the purpose and objective, strategy of future growth is constantly aligned with the management policy by the Vision and Mission and by taking into account the position of Bank Artha Graha International in business competition as well as analysis on various factors both external and internal in macro economic development and banking industry development which is estimated to influence the Bank’s target and strategy. Upon full consolidation and settlement of problem loans in 2012, general policy in 2013 is focused on reforming all resources, both infrastructure and human resources, to make them ready to bring Bank Artha Graha International to be a better bank.

1. Earning Assets/Credit matters • Keeping on the basis of prudential banking

principles, credit expansion will be selectively implemented in observance of the Bank’s capital level, Loan to Deposit Ratio, Legal Lending Limit of the Bank, and also mitigation on the risks contained in each credit distribution, and focused on improving the portfolio of retail and consumer sector.

• Pricingpolicyissettoconsidersupplyanddemandsides, so as to reflect real market conditions, cost of fund structure, and the condition of market competition in order to obtain the most optimum Net Interest Margin.

• Strictmonitoringofpotentialproblemloans.

• Keep exerting the efforts to reduce the burdencaused by non productive assets by accelerating sales/settlement so that any arising opportunity cost may gradually be reduced.

2. Source of Funds Improvements of funding structure will keep on exerted

though increased mobilization of cheap funds (CASA), setting up marketing program and distinct promotion, development and empowerment of office network, service quality improvement, all of which is carried out in the context of increasing efficiency and optimizing the Bank’s profitability.

124 Strategi dan Rencana Kerja 2013 2013 Strategy and Workplan

3. Permodalan Tingkat permodalan Bank terjaga sesuai ketentuan

yang berlaku.

4. Fee based Income Upaya-upaya untuk meningkatkan pendapatan

jasa-jasa akan terus dikembangkan melalui program-program yang lebih terarah dan inovatif untuk meningkatkan pendapatan Bank serta untuk meningkatkan customer base maupun transaction base.

5. Jaringan Kantor Pengembangan jaringan kantor Bank dilaksanakan

atas dasar kajian aspek ekonomis, potensi wilayah, dan pertimbangan optimalisasi sinergi dengan jaringan kerja yang dimiliki untuk mendukung pengembangan usaha Bank.

6. Sumber Daya Manusia (SDM) Pengembangan SDM didasarkan pada konsistensi

dalam pengembangan berbasis kompetensi dan senantiasa didasarkan atas azas pemerataan, keadilan, akuntabilitas dan obyektifitas.

7. Teknologi Informasi Persiapan penggantian core banking system dan

switching untuk mendukung kegiatan operasional secara lebih efisien seiring perkembangan usaha Bank.

8. Manajemen Risiko Penerapan manajemen risiko mampu menjadi

salah satu alat kontrol terhadap kegiatan usaha dan perkembangan aktivitas Bank ke depan dan didukung oleh sumber daya manusia yang terus menerus ditingkatkan kualitasnya.

9. Lainnya Peningkatan efisiensi dalam arti yang seluas-

luasnya beserta setiap upaya yang ditujukan untuk peningkatan efisiensi akan terus dilakukan.

Informasi PerusahaanCompany's Information

3. Capital The Bank’s capital level is well maintained pursuant to

the effective regulation.

4. Fee based Income Efforts to increase income from these services will keep

on developed through more directed and innovative in order to increase the Bank’s income and to increase customer base as well as transaction base.

5. Office Network Development of the Bank’s office network is conducted

on the basis of study of economical aspect, potential area, and consideration of optimal synergy with the Bank’s own network to support its business development.

6. Human Resources (SDM) SDM development is carried out consistently under

competent based development and at all times based on the principles of equality, fairness, accountability and objectivity.

7. Information Technology Preparation of core banking system replacement and

switching in order to support operations more efficiently along with the Bank’s business development.

8. Risk Management The application of risk management is able to be one of

control tools for business activities and the Bank’s future activity development as supported by human resources which quality is continuously improved.

9. Others Increased efficiency in the broadest sense including any

efforts aimed at improving the efficiency will continue to be done.

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 125

Informasi PerusahaanCompany's Information

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 125

Informasi Perusahaan Company's Information126

Produk dan LayananProduct and Services

Produk Pendanaan Funding Products

1. Tabungan Artha2. Tabungan Artha Care3. Tabungan Prega (Prestasi Gemilang)4. Tabungan PratamaX5. Tabungan PregaEdusave6. TabunganKu7. Rekening Giro Rupiah Rupiah Demand Deposit (Giro) Account8. Graha Gaya9. Graha FX dan Rekening Giro US Dollar Graha FX and US Dollar Demand Deposit (Giro) Account10. Deposito (Rupiah dan US Dollar)11. Deposito On Call Deposits On Call12. Sertifikat Deposito Certificate of Deposits

Produk Pelepasan Dana Loan Products

1. Kredit Produktif Productive Loana. Revolving Loanb. Fixed Loanc. Pinjaman Rekening Koran Current Account Loand. Kredit Wirausaha Small Business Loane. Kredit Usaha Tani Tanaman Pangan Food Crop Agricultural Business Loan

2. Kredit Konsumen Consumers Loana. Kredit Pemilikan Rumah Housing Loanb. Kredit Pemilikan Mobil Car Loanc. Kredit Pemilikan Apartemen Apartment Loan

3. Fasilitas kredit lain Other Loan Facilitiesa. Money Market Lineb. Letter of Creditc. Trust Receiptd. Bank Garansi Bank Guarantee

Layanan Jasa Perbankan Lainnya Other Banking Services

1. ATM Graha Cash2. Phone Banking3. SMS Banking4. Graha Safe5. USD Direct Settlement6. Pengiriman uang dalam dan luar negeri Domestic and overseas money transfers7. Layanan pembayaran pajak dan fiskal Tax and fiscal payment8. Pembayaran tagihan Telkom (telepon, flexi-pasca bayar, Speedy) Payment of Telkom bills9. EDC Teller

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 127

Alamat KantorOffice Addresses

KANTOR PUSAT HEAD OFFICE

Sudirman Gedung Artha GrahaKawasan Niaga Terpadu Sudirman Jl. Jend Sudirman Kav 52-53Jakarta Selatan - 12190Telp : 021 - 5152168 Fax : 021 - 5153892

JAKARTA

SudirmanGedung Artha GrahaKawasan Niaga Terpadu Sudirman Jl. Jend Sudirman Kav 52-53Jakarta Selatan - 12190Telp : 021 - 5152168 Fax : 021 - 5152177, 2152155

Apartement City HomeLt. Dasar No. GF 07A Lobby UtamaApartement Gading River ViewCity HomeJl. Boulevard Raya Kelapa GadingJakarta UtaraTelp :021- 45870434

Artha GadingKomp. Rukan Artha Gading NiagaJl. Boulevard Artha Gading Blok ANo. 1,2,3,19,20,21Jakarta UtaraTelp : 021 - 45858090Fax : 021 - 45857078

Borobudur Borobudur HotelJl. Lapangan Banteng Selatan No. 1Jakarta Pusat - 10710Telp : 021 - 3842003Fax : 021 - 3842058

Bursa Efek Jakarta Jakarta Stock Exchange Building Tower 1, Ground Floor, Suite GF-13Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53Jakarta Selatan - 12190Telp : 021 - 5152168 (H) ext. 4900Fax : 021 - 5151270

Cempaka Putih Jl.Cempaka Putih Raya No.104 DJakarta Pusat - 10510Telp : 021 - 4250229, 4250230Fax : 021 - 4250231

CiracasJl. Raya Centex No. 1Jakarta TimurTelp : 021 - 87704893Fax : 021 - 8720891

City HouseLt. Dasar Lobby Club HouseApartement Gading Resort ResidencesJl. Boulevard Raya Kelapa GadingJakarta UtaraTelp : 021 - 45869577

Cokroaminoto Jl. Hos Cokroaminoto No.40,MentengJakarta Pusat - 10350Telp : 021 - 3918889 (H) ext: 1110Fax : 021-3917842

CurugPerumahan Tataka Puri Blok C No. 50-51Jl. Raya PLP Curug Kadu TanggerangTelp : 021 - 5986867Fax : 021 - 5986791

French WalkLt. 7 Ruangan R.09 Tower EvianGarden French Walk ApartementJl. Boulevard Raya Kelapa GadingJakarta UtaraTelp : 021 - 45869263

Gading SerpongRuko Financial Centre Blok BA 2 No. 21Jl. Boulevard, Summarecon SerpongTelp: 021 - 5467218Fax : 021 - 54221139

Green VilleJl.Mangga Raya Unit 21A No.7GreenvilleJakarta Barat - 11510Telp : 021 - 5605658, 5651661Fax : 021 - 5605604

JatinegaraJl. Jatinegara Barat No.193Jakarta Timur - 13310Telp : 021 - 2800866, 2800868Fax : 021 - 2800869

Kantor Pemasaran Bukit Golf MediteraniaJl. Pantai Indah Barat No. 1 PIKJakarta Utara 14470

KarawangJl. Ahmad Yani No. 88Karawang Jawa BaratTelp : 0267 - 8490288, 8490290Fax : 0267 - 8490289

Kelapa GadingJl.Boulevard Raya FY 3 No.1 - 2Kelapa GadingJakarta Utara - 14240Telp : 021 - 4508927 Fax : 021 - 4535932

Kebun JerukKomp.Pertokoan Jameson'sBlok A2 No.14 JL. Raya Meruya Illir Jakarta Barat - 11650Telp : 021 - 5843258, 5865823Fax : 021-5865822

KopiJl. Kopi No.2Jakarta Barat - 11230Telp : 021 - 6900161Fax : 021-6911520

KwitangJl.Kwitang Raya No.24 - 26Jakarta Pusat - 10420Telp : 021 - 3903040Fax : 021-3903044

Mall of IndonesiaLt. Lower Ground Mall of IndonesiaJl. Boulevard Raya Kelapa GadingJakarta UtaraTelp : 021 - 45867982

Mangga BesarJl. Mangga Besar Raya No. 104Jakarta Pusat - 10740Telp : 021 - 6281580 Fax 021 - 6591015

Mangga Dua (Pasar Pagi)Jl. Arteri Mangga DuaBlok D Lt.3 No.1-AJakarta Utara - 10730Telp : 021 - 6254846, 6123454 Fax : 021-6254847

Mangga Dua Square Pusat Perbelanjaan Mangga Dua SquareLt. 2 Blok B No. 158Jl. Raya Gunung Sahari-AncolJakarta - 14430Telp : 021 - 62310275 Fax : 021 - 62310285 Mangga Dua (Harco)Komp. Mangga Dua Plaza Blok B No.1, Jl. Mangga Dua RayaJakarta Utara - 10730Telp : 021 - 6121944 021 - 6246844 Fax : 021 – 6121943, 6121946

MatramanGedung Bank Artha Graha MatramanJl. Matraman Raya No. 38Jakarta 13150Telp : 021 - 8568890Fax : 021 - 8568891

Informasi Perusahaan Company's Information128

Melawai Jl. Melawai Raya No. 194 Blok B3Kebayoran BaruJakarta Selatan - 12160Telp : 021 - 7210222 Fax : 021 - 7209303 , 7209534

MitraGedung Mitra GF 7Jl. Jend.Gatot Subroto Kav 21Jakarta Selatan - 12930Telp : 021 - 2525255 Fax : 021 - 2525259

Pangeran JayakartaJl. Pangeran Jayakarta No. 115Jakarta Pusat - 10730Telp : 021 - 6262658 Fax : 021 - 6262656

Pantai Indak KapukGaleri Niaga Mediterania Blok A No. 8 DPantai Indah KapukJakarta Utara - 14470Telp : 021 - 5882622 Fax : 021 - 5882134 Pluit Jl. Pluit Kencana No. 88Jakarta Utara - 14450Telp : 021 - 66692222, 66690111Fax : 021 - 6620267

Puri Indah Komp. Pertokoan Puri IndahBlok I No. 16, Kembangan SelatanJakarta Barat - 11610Telp : 021 - 5812890-91-92Fax : 021 - 5806026

RawamangunJl. Paus No. 7A, Rawamangun Jakarta Timur Telp : 021 - 47885290Fax : 021 - 47885291

Roxy MasKomp.Ruko Roxy Mas Blok B 1 / 14 - 15 Jl. K.H. Hasyim Ashari Jakarta Barat - 10150Telp : 021 - 6329546 Fax : 021-6329573

Sawah Besar Jl. Sukarjowiryopranoto No. 9Jakarta 10720Telp : 021 - 62316790, 6231-6791/92/94Fax : 021 - 62316793 Sekolah GalatiaJl. Bambu Larangan No. 57Cengkareng , Jakarta - BaratTelp : 021 - 71480902

SunterJl. Agung Utara Raya Komp. BAP Blok A 36 D No. 55 Sunter Agung Podomoro, Jakarta Utara - 14350Telp : 021 - 6401430 Fax : 021 - 64715093, 6519505

SuryopranotoJl. Suryopranoto No. 1-9Jakarta Pusat - 10160Telp : 021 - 2311792 Fax : 021 - 3846386

Tanah AbangRuko Tekstil Tanah Abang BukitBlok D 36 No. 20 Jl. KH. FachrudinJakarta Pusat - 10250Telp : 021 - 31905381 Fax : 021 - 3801361

The VillasLt. Dasar Club House, The VillasKelapa Gading SquareJl. Boulevard Raya Kelapa GadingJakarta UtaraTelp : 021 - 45867544

Tzu ChiGedung Yayasan Buddha Tzu Chi IndonesiaJl. Pantai Indah Kapuk BoulevardTelp : 021 - 29316391Fax : 021 - 29316395

Yayasan Karya Sang Timur-PPSekolah Sang Timur CakungJl. Seruni D.1 No. 8APerumahan Taman Modern, CakungJakarta Timur

BOGOR

BogorJl. Raya Pajajaran No. 20BogorTelp : 0251- 8352285Fax : 0251 - 8352556

DEPOK

CinereJl.Cinere Raya Blok M No.82 Cinere Limo, SawanganDepok, Jawa Barat - 16514Telp : 021 - 7544802, 7533338Fax : 021 - 7544663

DepokJl. Margonda Raya No. 379DepokTelp : 021 - 7875154Fax : 021 - 78875155

TANGERANG

Bintaro Jl. Bintaro Utama III A Blok A-12Bintaro Jaya, Sektor III ATangerang - 15225Telp : 021 - 7375112, 7375114Fax : 021 - 7375113

Bumi Serpong DamaiKomplek Ruko Tol Boulevard Blok B No. 22Jl. Pahlawan Seribu, Tangerang 15322Telp : 021 - 29329986, 29329987Fax : 021 - 29329989

Sekolah Sang TimurJl. Barata Pahala No. 37Karang Tengah, Tanggerang BantenTelp : 021 - 7303126Fax : 021 - 7322535 Perguruan Buddhi Jl. Imam Bonjol No. 41Karawaci Ilir - Tangerang 15115Telp : 021 - 91304294

Tangerang Jl Daan Mogot No. 16 BTanggerang - 15111Telp : 021 - 5526878, 5526886 021 - 55798638Fax : 021 - 5521082

BEKASI

Bekasi Jl. Ruko Bekasi Mas Blok B No. 5Jl. Ahmad Yani Telp : 021 - 88855973Fax : 021 - 88855846

CikarangJl.Raya Industri Cikarang Cibarusah No.78H, Blok I/M & I/L Drs.SukaresmiCikarang Selatan Bekasi - 17550Telp : 021 - 89908966Fax : 021 - 89908190

Sekolah Galatia BekasiKomplek Perumahan Boulevard Hijau Jl. Boulevard Hijau Raya Blok I No. 1 Bekasi Telp : 021 - 8881908Fax : 021 - 8872724

AMBON

Ambon-DiponegoroJl. Diponegoro SK III / 33Ambon - 97127Telp : 0911 - 341216, 352981 Fax : 0911 - 341145

Ambon-MardikaJl. Pantai MardikaKomp Pertokoan Mardika Blok D/3 No. 1 & 2Telp : 0911 - 354611, 354612Fax : 0911 - 354613

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 129

BANDUNG

Asia Afrika Jl. Asia Afrika No. 123 ABandung - 40112Telp : 022 - 4230675 (H)Fax : 022 - 4234194 Buah BatuJl. Buah batu No. 247Bandung Telp : 022 - 7315155Fax : 022 - 7309659

KopoKompleks Ruko Pertokoan Kopo Plaza Blok A1-A2, Jalan Peta Lingkar Selatan, Bandung - 40233Telp : 022 - 6078789Fax : 022 - 6040660

PajajaranJl. Pajajaran No. 84 BBandungTelp : 022 - 6021823Fax : 022 - 6040660

Raya SudirmanJl.Jend.Sudirman No.57,Wilayah Tegallega, Kel. KaranganyarKec. Astanaanyar Bandung 40241Telp : 022 - 4224344Fax : 022 - 4260067

RajawaliRuko Rajawali Plaza Kav. 51 No. 18CTelp : 022 - 86064599Fax : 022 - 86064589

SetiabudiJl. Setiabudi No. 170 GBandung - 40141Telp : 022 - 2034849, 2031193Fax : 022 - 2034874

Sekolah Santo AloysiusKomp. Batununggal No. 30BandungTelp : 022-7514501

Unjani Cimahi Kampus I Universitas Jend A.Yani, Jl. Terusan Jend Sudirman, Cimahi - 40526Telp : 022 - 6610121Fax : 022 - 6641744

BALI

DenpasarKompleks Diponegoro MegahJl. Diponegoro 100 Blok 18-20Denpasar - 80113Telp : 0361 - 262751, 262752Fax : 0361 - 262750

KutaKomp. Pertokoan Discovery Shopping Mall Blok A1, A2, A3Jl. Kartika Plaza Kuta Bali 80361 Telp : 0361 - 769630 Fax : 0361 - 769560

Sunset RoadJl. Sunset Road Barat Pertokoan No. 48 BSeminyak Kuta - BaliTelp : 0361-8475891

BATAM

BatamJl. Raden Patah No.70Nagoya Batam 29436Telp : 0778 - 433068Fax : 0778 - 454226

Mahkota Batam CenterKomplek Mahkota Raya Blok E No. 5Jl. Engku Putri, Teluk TeringBatam KotaTelp : 0778 - 7494233Fax : 0778 - 7494232

BITUNG

BitungJl.Ir. Soekarno No.78Bitung TimurBitung - 95500Telp : 0438 - 21557, 32502Fax : 0438 - 21797

CIANJUR

CipanasJl. Raya Cipanas Km. 81,2 CipanasCianjur-Jawa BaratTelp : 0263 - 524509Fax : 0263 - 524510

CIREBON

KartiniJl. Kartini No. 3Kel. KejaksanCirebon - 45123Telp : 0231 - 204227, 0231 - 201400, 201740Fax : 0231 - 207314

PleredJl. Raya Plered No. 96Cirebon - 45154Telp : 0231 - 323351, 320508Fax : 0231 - 323350

SuryanegaraJl. Pangeran Suryanegara No. 65-66Cirebon - 45118Telp : 0231 - 233828, 233848Fax : 0231 - 205466

GARUT

CiledugJl. Ciledug No. 129 (d/h No. 109)Kel. Regol, Kec. Garut KotaGarut 44114Telp : 0262 - 243298, 243291Fax : 0262 - 243299

KALIMANTAN

SamarindaRuko Permata KaltimJl. Pahlawan No. 20 s/d 22 Kalimantan Timur

KUPANG

KupangJl Mohammad Hatta No.54Kelurahan FonteinKupangTelp : 0380 - 831868, 829005Fax : 0380 - 832646

KENDARI

Kendari Jl. H Abdullah Silondae No. 139Kendari - 93114Telp : 0401 - 329709 (H)Fax : 0401 329708 BombanaJl. Mawar No. 5 Desa Marga JayaKec. Rarowatu Utara-Sulawesi Tenggara

Anggata Konawe SelatanJl. Poros Kendari MotahaKonawe Selatan-Sulawesi Tenggara

LAMPUNG

Lampung Jl. Laksamana Malahayati No. 32 A/51, Teluk BetungBandar Lampung-35224Telp : 0721 - 485268Fax : 0721 - 487095

PemudaJl. Pemuda No. 52Kel. Kebon Sawo Kec Tanjung Karang BaratBandar Lampung 35111Telp : 0721 - 256310Fax : 0721 - 256305

Informasi Perusahaan Company's Information130

MAKASSAR

Ahmad YaniJl. Jendral Ahmad Yani No.35 ABCDMakassar - 90174Telp : 0411 - 318345 0411 - 330713, 321358Fax : 0411 - 316900

RatulangiJl.Dr.Ratulangi No.6Makassar - 90125Telp : 0411 - 852818Fax : 0411 - 872174

VeteranKomp Pertokoan Latimojong SquareJl. Veteran Utara No. F7MakasarTelp : 0411 - 3611600Fax : 0411 - 3611913

MANADO

CalacaJl. Nusantara No. 15Manado - 95121Telp : 0431 - 855900Fax : 0431 - 847306 Manado MallKompleks Pertokoan Manado Mall Blok S No. 16Jl. WR. Monginsidi - BahuManado - 95115Telp : 0431 - 844154, 834683Fax : 0431 - 844163

Sam RatulangiJl.Sam Ratulangi No.3Manado 95111Telp : 0431 - 868033, 851422 Fax : 0431 - 866889

MEDAN

AsiaJl. Asia No. 95 L, Sei Rengas IIMedan Area-MedanTelp : 061 - 7334595Fax : 061 - 7334656

Cemara AsriJl. Cemara Boulevard Blok HNo.111-111A Komp. Taman Cemara Asri, Medan - 20731Telp : 061 - 7101Fax : 061 - 6635103

Pemuda Jl. Pemuda No. 3Medan - 20232Telp : 061 - 4511180Fax : 061 - 4538574

SutomoJl. Sutomo No. 27 KLMMedan - 20232Telp : 061 - 4511180Fax : 061 - 4538574, 4510098

Jalan CirebonJl. Cirebon No. 11 Medan - 20212Telp : 061 - 4570922Fax : 061 - 4558546

PALEMBANG

PalembangKomp. Ruko Taman Mandiri Blok A3 - A4, Jl. Kapt. A. RivaiKel. Sei Pangeran Palembang 30116 Telp : 0711 - 356 188 Fax : 0711 - 357449 Sayangan Jl. Sayangan No. 183/58Kel. 17 Ilir, Kec Ilir TimurPalembangTelp : 0711 - 371591, 360040, 371647Fax : 0711 - 371579

PEKAN BARU

PekanbaruJl. Jendral Sudirman No. 68 ABTanah Datar, Kel. Sago Pekanbaru 28115Telp : 0761 - 855577 ( H )Fax : 0761 - 855578

RiauJl. Riau 19 CPekanbaruTelp : 0761 - 862750Fax : 0761 - 862898

SEMARANG

Gang Besen, SemarangJl.Gang Besen No.30 - 32 RT.01 / RW. 04 KrangganSemarang Tengah,Semarang - 50137Telp : 024 - 3547032, 3547596Fax : 024 - 3547030

PandanaranJl.Pandanaran No.103Semarang - 50243Telp : 024 - 8314103Fax : 024 - 8445355

PemudaRuko Pemuda Kav.29-CSemarang - 50173Telp : 024 - 3545407, 3545408Fax : 024 - 3559289

SURABAYA

KaretJl. Karet No.64 Surabaya - 60161Telp : 031 - 3538847, 339340Fax : 031 - 3552495

KedungdoroJl.Kedungdoro 36-46 Blok A-3Surabaya - 60251Telp : 031 - 5320947, 5320949Fax : 031 - 5320975

KertajayaJl. Kertajaya 187Surabaya - 60286Telp : 031 - 5036135, 5035127/28Fax : 031 - 5038712

Pasar AtumKompleks Pertokoan Pasar AtumTahap IV Blok G 10Jl. Bunguran No. 45Surabaya - 60161Telp : 031 - 3558328Fax : 031 - 3558338

PrapenJl. Raya Prapen No. 61 BSurabayaTelp : 031 - 8473788Fax : 031 - 8476212 SukomanunggalJl.Raya Sukomanunggal Jaya II E No. 8Komplek Platinum PlazaSurabaya - 60188Telp : 031 - 7325147, 7321150Fax : 031 - 7346567

TERNATE

Ternate Jl. Pahlawan Revolusi No.50Kel. Gamalama, Kec. Ternate Utara,Ternate 97721 Telp : 0921 - 3121349, 3123614Fax : 0921 - 31221802

WATAMPONE

WatamponeJl.KH. Agus salim No.1Watampone - 92732Telp : 0481 - 22371, 23370Fax : 0481 - 22066 

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 131

JAKARTA

Sudirman Gedung Artha Graha, Kawasan Niaga Terpadu Sudirman, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan12190

Artha Gading Komp. Rukan Artha Gading, Jl. Boulevard Artha Gading, Kelapa Gading Blok A1 No. 1, 2, 3, 19, 20, 21Jakarta Utara14240

Artha Gading (Mall) Mall Artha Gading, ATM Center Lantai Dasar, Jl. Boulevard Artha Gading, Jakarta Utara

Apartemen City Home Lt. Dasar No. GF 07A, Lobby Utama Apartemen Gading River View City Home, Jl. Boulevard Raya Kelapa Gading, Jakarta Utara

Bursa Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia Tower I, Ground Floor Suite GF-13, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan 12190

Bekasi Ruko Bekasi Mas Blok B No. 5, Jl. Ahmad Yani, Bekasi

Bintaro Jl. Bintaro Utama III A Blok A-12, Bintaro Jaya Sektor III A, Tangerang 15225

Borobudur Borobudur Hotel, Jl. Lapangan Banteng Selatan No. 1, Jakarta Pusat 10710

Bumi Serpong Damai Komplek Ruko Tol Boulevard Blok B, No.22, Jl.Pahlawan Seribu, Tangerang 15322

Cempaka Putih Jl. Cempaka Putih Raya No. 104 D, Jakarta Pusat 10510

Cikarang Jl. Raya Cikarang Cibarusah No. 78H Blok I/M & I/L, Ds. Sukaresmi, Cikarang Selatan, Bekasi 17550

City House Lt. Dasar Lobby Club House Apartment Gading Resort ResidencesJl. Boulevard Raya Kelapa Gading, Jakarta Utara

Cokroaminoto Jl. HOS Cokroaminoto No. 40, Menteng, Jakarta Pusat 10350

Cinere Jl. Cinere Raya Blok M No. 82, Cinere, Limo Sawangan, Depok, Jawa Barat 16514

Ciracas Jl. Raya Centex No.1, Jakarta Timur

Curug Perumahan Tataka Puri, Blok C, No. 50-51, Jl.Raya PLP Curug, Kadu-Tangerang

Depok Jl. Margonda Raya No. 379, Depok

Electronic City Gedung Electronic City, Gallery ATM, Kawasan Niaga Terpadu SudirmanJl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan 12190

French Walk Lt. 7 Ruangan R.09 Tower Evian, Garden French Walk Apartment, Jl. Boulevard Raya Kelapa Gading, Jakarta Utara

Fresh Market Bukit Golf Mediterania ATM Center Fresh Market, Jl. Pantai Indah Kapuk Boulevard, Jakarta Utara

Gading Serpong Ruko Financial Centre, Blok BA 2, No.21, Jl. Boulevard, Summarecon Serpong

Grand Depok City ATM Center Pasar Modern De Market, Perumahan Grand Depok City, Jl. Boulevard Raya, Grand Depok City, Depok

Green ville Jl. Mangga Raya No. 21 A/7, Greenville, Jakarta Barat 11510

Jatinegara Jl. Jatinegara Barat No. 193, Jakarta Timur 13310

Karawang Jl. Ahmad Yani, No.88, Karawang, Jawa Barat

Kelapa Gading Jl. Boulevard Raya FY III No. 1-2, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250

Kebun Jeruk Komp. Pertokoan Jameson’s Blok A2 No. 14, Jl. Raya Meruya Ilir, Jakarta Barat 11650

Kopi Jl. Kopi No. 2, Jakarta Barat 11230

Lokasi ATMATM Location

Bank Artha Graha Internasional memiliki jaringan ATM lebih dari 45.000 ATM termasuk di dalamnya jaringan ATM Prima dan jaringan ATM ALTO.

Bank Artha Graha International has over 45,000 ATMs network including Prima network and ALTO network.

Informasi Perusahaan Company's Information132

Kwitang Jl. Kwitang Raya No. 24-26, Jakarta Pusat 10420

Mangga Besar Jl. Mangga Besar Raya No. 104, Jakarta Pusat 10740

Mangga Dua Harco Ruko Mangga Dua Plaza Blok B No. 1, Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta Utara 10730

Mangga Dua Square Pusat Perbelanjaan Mangga Dua Square Butik ATM, Lt.2 (P2)Jl. Gunung Sahari Raya, Ancol Pademangan, Jakarta Utara

Mangga Dua Pasar Pagi Jl. Arteri Mangga Dua, Blok D Lt.3 No.1A, Jakarta Utara 10730

Matraman Jl. Matraman Raya No. 38, Jakarta Timur 13150

Melawai Jl. Melawai Raya Blok B III No. 194, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12160

Mitra Gedung Mitra GF 7, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 21, Jakarta Selatan 12930

Pangeran Jayakarta Jl. Pangeran Jayakarta No. 115, Jakarta Pusat 10730

Pantai Indah Kapuk Galeri Niaga Mediterania, Blok A, No.8D, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara

Perguruan Buddhi Jl. Imam Bonjol No. 41, Karawaci Ilir, Tangerang 15115

Pluit Jl. Pluit Kencana No. 88, Jakarta Utara 14450

Puri Indah Komp. Pertokoan Puri Indah Blok I No. 16, Kembangan Selatan, Jakarta Barat 11610

Roxy Mas Komp. Ruko Roxy Mas Blok B 1/14-15, Jl. KH. Hasyim Ashari, Jakarta Barat 10150

Rawamangun Jl. Paus No. 7A, Rawamangun, Jakarta Timur 13220

Sawah Besar Jl. Sukarjo Wiryopranoto No. 9, Jakarta Pusat 10720

Sunter Jl. Agung Utara Raya, Komp. BAP Blok A 36 D No. 55, Sunter Agung Podomoro, Jakarta Utara 14350

Suryopranoto Jl. Suryopranoto No. 1-9, Jakarta Pusat 10160

Sport Club “PIK FIT” Jl. Raya Pantai Indah Kapuk, Bukit Golf Mediterania, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara

Tanah Abang Ruko Tekstil Tanah Abang Bukit Blok D 36 No. 20, Jl. KH. Fachrudin, Jakarta Pusat 10250

Tangerang Jl. Daan Mogot No. 16 B, Tangerang 15111

Tzu Chi Gedung Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia, Jl. Pantai Indah Kapuk Boulevard

AMBON

Diponegoro Jl. Diponegoro SK III/33, Ambon 97127

BANDUNG

Asia Afrika Jl. Asia Afrika No. 123 A, Bandung 40112

Buah Batu Jl. Buah Batu No. 247, Bandung

Giri Asih Jl. Desa Giri Asih No. 16, Batujajar, Kab. Bandung

Kopo Komp. Ruko Pertokoan Kopo Plaza Blok A1-A2, Jl. Peta Lingkar Selatan, Bandung 40233

Pajajaran Jl. Pajajaran No. 84 B, Bandung

Rajawali Ruko Rajawali Plaza, Kav.41, No.18C, Bandung

Raya Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 57, Bandung 40241

Setiabudi Jl. Setiabudi No. 170 G, Bandung 40141

Unjani Cimahi Kampus Universitas Jend. Ahmad Yani, Jl. Terusan Jend. Sudirman, Cimahi 40526

BALI

Denpasar Komp. Pertokoan Diponegoro Megah Blok B No. 18-20, Jl. Diponegoro 100, Denpasar 80113

Kuta Komp. Pertokoan Discovery Shopping Mall Blok A1, A2, A3, Jl. Kartika Plaza, Kuta, Bali 80361

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 133

Sunset Road Jl. Sunset Road Barat, Pertokoan No.48B, Seminyak Kuta-Bali

BATAM

Batam Jl. Raden Patah No. 70, Batam 29444

Mahkota Batam Center Komplek Mahkota Raya, Blok E No.5, Jl. Engku Putri, Teluk Tering, Batam Kota

BOGOR

Bogor Jl. Raya Pajajaran No. 20, Bogor

Cipanas Lobby Hotel Palace, Jl. Raya Cipanas KM 81,2, Cipanas, Cianjur

CIREBON

Kartini Jl. Kartini No. 3, Kel. Kejaksan, Cirebon – 45123

Plered Jl. Raya Plered, No.96, Cirebon 45154

Suryanegara Jl. Pangeran Suryanegara No. 65-66, Cirebon 45118

GARUT

Ciledug Jl. Ciledug No. 129, Garut 44114

KUPANG

Kupang Jl. Mohammad Hatta No. 54, Fontein, Kupang

KENDARI

Kendari Jl. H. Abdullah Silondae No. 137, Kendari 93114

LAMPUNG

Lampung Jl. Laksamana Malahayati No. 32 A/51, Teluk Betung, Bandar Lampung 35224

Pemuda Lampung Jl. Pemuda No.52, Kel.Kebon Swo, Kec.Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung 35111

MAKASSAR

Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 35 ABCD, Makassar 90174

Ratulangi Jl. Dr. Ratulangi No.6, Makassar 90125

Veteran Komplek Pertokoan Latimojong Square, Jl. Veteran Utara, No.F7, Makassar

MANADO

Manado Calaca Jl. Nusantara, No.15, Manado 95121

Manado Mall Kompleks Pertokoan Manado Mall, Blok S, No.16, Jl.Wolter Monginsidi, Bahu, Manado 95111

Sam Ratulangi Jl. Sam Ratulangi No. 3, Manado 95111

MEDAN

Cemara Asri Jl. Cemara Boulevard Blok H No. 111-111A, Komp. Cemara Asri, Medan 20731

Pemuda Jl. Pemuda No. 3, Medan 20232

Sutomo Jl. Sutomo No. 27 KLM, Medan – 20232

Asia Medan Jl. Asia No.95L, Sei Rengas II, Medan Area, Medan

Medan Cirebon Jl.Cirebon No.11, Pasar Baru Medan-20212

PALEMBANG

Palembang Komp. Ruko Taman Mandiri Blok A3-A4, Jl. Kapt. A. Rivai, Palembang – 30116

Sayangan Jl.Sayangan, No.183/58, Kel.17 Ilir, Kec,Ilir Timur, Palembang

PEKANBARU

Informasi Perusahaan Company's Information134

Informasi Pemegang SahamShareholders Information

Pekanbaru Jl. Jend. Sudirman No. 68 AB, Tanah Datar, Kel. Sago, Pekanbaru – 28115

Riau Jl.Riau 19C, Pekanbaru

SEMARANG

Pandanaran Jl. Pandanaran No. 103, Semarang – 50243

Gang Besen Jl. Gang Besen No. 30-32, Semarang – 50137

Pemuda Ruko Pemuda Kav. 29 C, Semarang – 50173

SAMARINDA

Samarinda Ruko Permata Kaltim, Jl. Pahlawan No. 20-22, Kalimantan Timur

SURABAYA

Kertajaya Jl. Kertajaya 187, Surabaya – 60286

Karet Jl. Karet No. 64, Surabaya – 60161

Kedungdoro Jl.Kedongdoro 36-46, Kav.A-3, Surabaya-60188

Pasar Atum Komp. Pertokoan Pasar Atum Tahap IV Blok G 10, Jl. Bunguran No. 45, Surabaya – 60161

Prapen Jl. Raya Prapen No. 61 B, Surabaya – 60299

Sukomanunggal Komplek Platinum Plaza, Jl. Raya Sukomanunggal Jaya, Blok 2E, No.8, Surabaya-60188

WATAMPONE

Watampone Jl. KH. Agus Salim No. 1, Watampone – 92732

TERNATE

Ternate Jl. Pahlawan Revolusi No. 50, Ternate – 97721

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 135

Informasi Pemegang SahamShareholders Information

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 135

136 Informasi Pemegang Saham Shareholders' Information

Rapat Umum Pemegang SahamGeneral Meeting of Shareholders

Pada tanggal 29 Juni 2012, Perseroan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan keputusan sebagai berikut:I. 1. Menerima baik dan menyetujui Laporan

Tahunan Direksi Perseroan tentang kegiatan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, termasuk didalamnya Laporan Pengawasan Dewan Komisaris; dan

2. Menerima dan mensahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi & Tamara, dengan laporannya No. 0071/T&T-GA/JT-3/2012 tanggal 7 Maret 2012 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

3. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku 2011 sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan tersebut.

II. Tidak membagikan dividen atas laba bersih tahun buku 2011, dan laba bersih tersebut dipergunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan persiapan melakukan ekspansi.

III. 1. Memberi kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik terdaftar yang akan mengaudit buku-buku Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012; dan

2. Menetapkan honorarium dan syarat lainnya tentang penunjukan Kantor Akuntan Publik tersebut.

IV. 1. Menerima pengunduran diri Bapak BN. Wisnu Tjandra, selaku Wakil Direktur Utama Perseroan dan memberhentikan dengan hormat Ibu Suryani Purwita (Inge) selaku Komisaris Independen Perseroan dan berlaku efektif terhitung sejak tanggal 29 Juni 2012, dengan disertai ucapan terima kasih atas jasa dan pengabdian mereka selama menjabat.

2. Selanjutnya memberikan pembebasan dan pelepasan tanggung jawab (acquit et de charge) atas segala tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah mereka lakukan dalam masa jabatannya.

3. Sehingga dengan demikian susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan terhitung sejak tanggal 29 Juni 2012, adalah sebagai berikut:

On 29 June 2012, the Company convened the Annual General Meeting of Shareholders with the following resolutions: I. 1. To accept and approve the Annual Statement of the

Company’s Board of Directors regarding the activities of the Company for the fiscal year ended 31 December 2011, including the Supervision Report of the Board of Commissioners; and

2. To accept and ratify the Company’s Financial Statement for the fiscal year ended 31 December 2011 that have been audited by Public Accountant Firm Tjahjadi & Tamara, in its report No. 0071/T&T-GA/JT-3/2012 dated 7 March 2012 with unqualified opinion;

3. To give full acquittal and discharge (acquit et de charge) to all members of the Board of Commissioners and the Board of Directors from their managerial and supervisory actions performed during the fiscal year 2011 provided that such actions are reflected in such Financial Statement.

II. No distribution of dividend from the net profit of the fiscal year 2011, and the net profit will be used to strengthen the capital structure and preparation for expansion.

III. 1. To give power and authority to the Company’s Board of Commissioners to appoint the registered Public Accountant Firm to audit the Company’s books for the fiscal year ended on 31 December 2012; and

2. To determine the honorarium and other conditions

for the appointment of the Public Accountant Firm.

IV. 1. To accept the resignation of Mr. BN. Wisnu Tjandra, as Vice President Director of the Company and to

respectfully terminate Ms. Suryani Purwita (Inge) as Independent Commissioner of the Company, that are effective as of 29 Juen 2012, including the appreciation for their service and dedication while in office.

2. Furthermore to give full acquittal and discharge (acquit et de charge) from their managerial and supervisory actions performed during their terms of office.

3. Consequently the composition of members of the Board of Commissioners and the Board of Directors as of 29 June 2012 shall be as follows:

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 137

Dewan Komisaris Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen : Bapak Kiki Syahnakri Wakil Komisaris Utama : Bapak Tomy Winata Wakil Komisaris Utama : Bapak Sugianto Kusuma Komisaris Independen : Bapak Andry Siantar Komisaris Independen : Bapak Reggie Harjadi

Direksi Direktur Utama : Bapak Andy Kasih Direktur : Ibu Henny A. Nangoi Direktur : Bapak Alex Susanto Direktur : Bapak Robertus Rudy Tjandra Thie Direktur : Bapak Witadinata Sumantri

4. Memberi kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan keputusan Rapat tersebut dalam suatu akta notaris tersendiri dan memberitahukan perubahan data Perseroan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta mendaftarkannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi Perseroan.

V. 1. Menyetujui memberi kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan gaji dan tunjangan anggota Direksi Perseroan dengan ketentuan bahwa Dewan Komisaris Perseroan wajib memperhatikan saran/pendapat yang diberikan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi.

2. Menyetujui menetapkan honorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris maksimal tidak lebih tinggi dari 20% (dua puluh persen) dibandingkan dengan tahun lalu.

Pada tanggal 7 Desember 2012, Perseroan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dengan keputusan sebagai berikut:

1. a. Menyetujui Perseroan melakukan Kuasi Reorganisasi.

b. Memberikan kuasa/wewenang kepada Direksi Perseroan untuk:i. Melakukan tindakan yang diperlukan dalam

rangka Kuasi Reorganisasi.ii. Menyatakan keputusan Rapat ini dengan

akta tersendiri di hadapan notaris.2. a. Menyetujui Perseroan untuk melakukan Penawaran

Umum Terbatas IV dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 4.513.198.014 saham biasa atas nama, dengan

Board of CommissionersPresident Commissioner concurrently as Independent Commissioner : Mr. Kiki SyahnakriVice President Commissioner : Mr. Tomy WinataVice President Commissioner : Mr. Sugianto KusumaIndependent Commissioner : Mr. Andry SiantarIndependent Commissioner : Mr. Reggie Harjadi

Board of DirectorsPresident Director : Mr. Andy KasihDirector : Ms. Henny A. NangoiDirector : Mr. Alex SusantoDirector : Mr. Robertus Rudy Tjandra ThieDirector : Mr. Witadinata Sumantri

4. To give power to the Company’s Board of Directors to declare the Meeting resolution in a separate deed and to inform the change of Company data to the Minister of Law and Human Rights Republic of Indonesia and have it registered pursuant to the laws and regulations effective to the Company.

V. 1. To agree to give power and authority to the Company’s Board of Commissioners to determine the remuneration and allowance for the members of the Board of Directors of the Company provided that the Board of Commissioners attends to the suggestion/opinion provided by Remuneration and Nomination Committee.

2. To agree to determine the honorarium and allowance for members of the Board of Commissioners at a maximum amount of not higher than 20% (twenty percent) from the previous year.

On 7 December 2012, the Company convened the Extraordinary Meeting of Shareholders, with the following resolutions:

1. a. To approve the Company conducting Quasy Reorganization.

b. To give the power/authority to the Company’s Board of Directors to: i. Carry out any action required for the

purpose of Quasy Reorganization ii. Declare this Meeting resolution in a

separate deed before the Notary. 2. a. To approve the Company to conduct Limited Public

Offering IV by issuing Right Issue (HMETD) totaling 4,513,198,014 registered shares at nominal value of Rp110.88 for each share to the Shareholders

138 Informasi Pemegang Saham Shareholders' Information

nilai nominal Rp110,88 setiap saham kepada para Pemegang Saham yang namanya terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 19-12-2012 (sembilan belas Desember dua ribu dua belas) pukul 16.00 WIB (enam belas Waktu Indonesia Barat), dimana setiap pemegang 19 (sembilan belas) saham, berhak memperoleh 10 (sepuluh) HMETD dan setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru dengan harga Rp111,00 per saham, satu dan lain sesuai dengan syarat dan ketentuan yang termuat dalam Prospektus yang diterbitkan oleh Perseroan pada tanggal 07-12-2012 (tujuh Desember dua ribu dua belas).

b. Memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk nanti pada waktunya, yaitu setelah selesainya Penawaran Umum Terbatas IV, meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dalam Perseroan, dengan demikian mengubah ketentuan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan.

c. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan keputusan Rapat ini dengan akta tersendiri dihadapan notaris.

3. a. Menyetujui peningkatan Modal Dasar Perseroan semula sebesar Rp1.502.424.000.000 menjadi sebesar Rp5.800.132.800.000, yang akan dilakukan segera setelah Perseroan memperoleh persetujuan dari otoritas yang berwenang, terkait dengan rencana peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor tahun depan.

b. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan keputusan Rapat ini dengan akta tersendiri dihadapan notaris.

4. a. Menyetujui pengangkatan Bapak Handoyo Soedirdja, sebagai Direktur Perseroan, sesuai dengan surat rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi No. 004/KRN/2012 tertanggal 22-11-2012, terhitung sejak saat yang bersangkutan memperoleh persetujuan (fit and proper) dari Bank Indonesia sebagai anggota Direksi Perseroan.

Sehingga susunan anggota Direksi Perseroan akan menjadi sebagai berikut:

Direktur Utama : Bapak Andy Kasih Direktur : Ibu Henny Angelino Nangoi Bapak Alex Susanto Bapak Robertus Rudy Tjandra Thie Bapak Witadinata Sumantri Bapak Handoyo (Jet) Soedirdja b. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan

untuk menyatakan keputusan Rapat ini dengan akta tersendiri di hadapan notaris.

whose names are registered in the Company’s Shareholders Register on 19-12-2012 (nineteenth of December two thousand twelve) at 16.00 WIB (sixteen hours West Indonesia Time), where each holder of 19 (nineteen) shares shall have the right to get 10 (ten) HMETD and each 1 (one) share HMETD shall give the right to its holder to buy 1 (one) new share at the price of Rp111.00 per share, pursuant to the terms and conditions included in the Prospectus issued by the Company on 07-12-2012 (seventh of December two thousand twelve).

b. To give the authority to the Company’s Board of Commissioners later in time, upon the completion of Limited Public Offering IV, to increase issued and paid up capital in the Company, therefore to amend Article 4 paragraph 2 of the Company’s Articles of Association.

c. To give the authority to the Company’s Board of Directors to declare this Meeting resolution in a separate deed before the Notary.

3. a. To approve the increase of Authorized Capital of the Company from the previous Rp1,502,424,000,000 to Rp5,800,132,800,000, which will be conducted immediately after the Company has received the approval from the authorities, related to the increase of Issued and Paid up Capital in the coming year.

b. To give the authority to the Company’s Board of Directors to declare this Meeting resolution in a separate deed before the Notary.

4. a. To approve the appointment of Mr. Handoyo Soedirdja, as the Company’s Director, pursuant to the recommendation letter from Remuneration and Nomination Committee No. 004/KRN/2012 dated 22-11-2012, starting from the date when he has received the approval (fit and proper) from Bank Indonesa as member of the Board of Directors of the Company.

Thus the composition of the Company’s Board of Directors shall be as follows: President Director : Mr. Andy KasihDirectors : Ms. Henny Angelino Nangoi

Mr. Alex Susanto Mr. Robertus Rudy Tjandra Thie Mr. Witadinata Sumantri Mr. Handoyo (Jet) Soedirdja

b. To give the authority to the Company’s Board of Directors to declare this Meeting resolution in a separate deed before the Notary.

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 139

Kronologis Pencatatan SahamChronological Listing of Shares

KeteranganDescription

TanggalDate

Nilai NominalNominal Value

(Rp)

Jumlah SahamNumber of Shares

Total Saham TercatatTotal List Shares

Pencatatan Perdana Initial Listing 23/08/1990 1.000,00 5.000.000 5.000.000

Pencatatan Parsial Partial Listing 09/10/1990 1.000,00 1.500.000 6.500.000

Pencatatan Parsial Partial Listing 04/08/1993 1.000,00 3.042.800 9.542.800

Saham Bonus Bonus Shares 19/11/1993 1.000,00 9.542.800 19.085.600

Pencatatan Parsial Partial Listing 21/07/1997 1.000,00 15.914.400 35.000.000

Saham Bonus Bonus Shares 05/08/1998 1.000,00 8.750.000 43.750.000

Penawaran Umum Terbatas I Limited Public Offering I 27/09/1999 15,00 6.737.500.000 6.781.250.000

Parsial Delisting (1%) Partial Delisting (1%) 01/09/2000 15,00 -96.875.000 6.684.375.000

Pencatatan Saham Pendiri Listing of Shares Founder 05/01/2001 15,00 2.906.250.000 9.590.625.000

Merger dengan PT. Bank Artha Graha Merger with PT. Bank Artha Graha 13/07/2005 18,48 20.347.234.677 29.937.859.677

Pencatatan Saham Tambahan Listing of Additional Shares 05/01/2007 18,48 2 29.937.859.679

Reverse Stock 6:1 Reverse Stock 6:1 10/01/2007 110,88 -24.948.216.399 4.989.643.280

Penawaran Umum Terbatas II Limited Public Offering II 02/05/2007 110,88 840.007.286 5.829.650.566

Parsial Delisting (1%) Partial Delisting (1%) 29/05/2007 110,88 -8.400.073 5.821.250.493

Penawaran Umum Terbatas III Limited Public Offering III 07/01/2009 110,88 2.695.025.224 8.516.275.717

Parsial Delisting (1%) Partial Delisting (1%) 07/01/2009 110,88 -26.950.253 8.489.325.464

Penawaran Umum Terbatas IV Limited Public Offering IV 21/12/2012 110,88 4.513.198.014 13.002.523.478

Parsial Delisting (1%) Partial Delisting (1%) 21/12/2012 110,88 45.131.981 12.957.391.497

140 Informasi Pemegang Saham Shareholders' Information

Informasi Perdagangan dan Pencatatan SahamTrade Information and Listing of Shares

Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock ExchangeGedung Bursa Efek Indonesia, Menara 1Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53Jakarta 12190Tel. : (021) 5150515

Biro Administrasi Efek Share RegistrarPT. Blue Chip MuliaGedung Bina Mulia I, Lantai 4Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 10Jakarta 12950Tel. : (021) 5201928, 5201983, 5201989Fax : (021) 5201924

Kantor Akuntan Publik Public Accountant OfficeTjahjadi & TamaraGedung Jaya, Lantai 4Jl. M.H. Thamrin No. 12Jakarta 10340Tel. : (021) 31908550Fax : (021) 31908502

Dalam pelaksanaan Kuasi Reorganisasi dan Penawaran Umum Terbatas IV, selain Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal, Bank juga dibantu oleh:

Kantor Akuntan Publik Public Accountant OfficeArmanda & EnitaPatra Office Tower, Lantai 18 Suite 1827Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 32-34Jakarta 12950Tel. : (021) 52901209Fax : (021) 52900286

Kantor Jasa Penilai Publik Kantor Jasa Penilai PublikHendra Gunawan dan RekanWorld Trade Centre, Lantai 10Jl. Jenderal Sudirman Kav. 29-31Jakarta 12920Tel. : (021) 5211400Fax : (021) 5211409

In the implementation of Quasy Reorganization and the Limited Public Offering IV, in addition to Supporting Professional Institutions and Capital Markets, the Bank also assisted by:

Konsultan Hukum Legal ConsultantPrisma & CoGedung Cyber 2 Tower, Lantai 22Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 No. 13Jakarta 12950Tel. : (021) 29021315Fax : (021) 29021318

Notaris NotaryMochamad Nova Faisal, S.H., MKnGedung Cyber 2 Tower, Lantai 22Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 No. 13Jakarta 12950Tel. : (021) 29021312Fax : (021) 29021314

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 141

Pemegang Saham PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.Shareholders of PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.

Sampai dengan 31 Desember 2012, Bank Artha Graha Internasional dimiliki oleh 3.595 pemegang saham. Jumlah pemegang saham tersebut terdiri dari 3.520 pemegang saham nasional dan 75 pemegang saham asing.

Susunan Pemegang Saham dan Kepemilikan Saham per 31 Desember 2012:Pemegang Saham Shareholders

Lembar Saham*Number of Shares*

Jumlah Nominal (Rp.)Nominal Value

%

Modal Dasar Authorized Capital 13.550.000.000 1.502.424.000.000,00PT. Cerana Arthaputra 1.322.157.253 146.600.796.212,64 15,42%PT. Arthamulia Sentosajaya 825.529.475 91.534.708.188,00 9,63%PT. Pirus Platinum Murni 825.529.475 91.534.708.188,00 9,63%PT. Puspita Bisnispuri 825.529.472 91.534.707.855,36 9,63%PT. Karya Nusantara Permai 712.647.774 79.018.385.181,12 8,31%Sugianto Kusuma 450.450.450 49.945.945.896,00 3,44%Masyarakat Public (<5%) 5.941.224.203 658.762.939.628,64 45,39%Jumlah Modal Ditempatkan dan DisetorTotal Issued and Paid Up Capital

8.576.596.865 950.804.452.049,76 100,00%

*) dengan nilai nominal Rp110,88/ *) with a value of Rp110,88

Kepemilikan PT. Cerana Arthaputra termasuk 85.750.763 saham yang tidak dicatatkan/delisting Ownership of PT. Cerana Arthapura includes 85,750,763 delisting shares.

Jumlah InvestorNumber of Investors

Jumlah SahamNumber of Shares

%

Pemodal Nasional National InvestorsPerorangan Individual 3.398 877.307.821 10,23%Yayasan Dana Pensiun Pension Fund Foundation 7 97.859 0,00%Asuransi Insurance 9 5.341.492 0,06%Perseroan Terbatas Limited Liabilities Companies 102 6.034.077.347 70,36%Lain-lain Others 4 340 0,00%

Sub Total 3.520 6.916.824.859 80,65%Pemodal Asing Foreign Investors

Perorangan Individual 37 2.846.303 0,03%Badan Usaha Asing Foreign Investors 38 1.656.925.703 19,32%

Sub Total 75 1.659.772.006 19,35%Total 3.595 8.576.596.865 100,00%

As of December 31, 2012, Bank Artha Graha Internasional is owned by 3,595 shareholders. Number of shareholders consists of 3,520 national shareholders and 75 foreign shareholders.

Composition of Shareholders and Share Ownership per 31 December 2012:

142 Informasi Pemegang Saham Shareholders' Information

Setelah Penawaran Umum Terbatas IV, pada 31 Januari 2013, Bank Artha Graha Internasional dimiliki oleh 3.629 pemegang saham, yang terdiri dari 3.552 pemegang saham nasional dan 77 pemegang saham asing.

Susunan Pemegang Saham dan Kepemilikan Saham per 31 Januari 2013:

Pemegang Saham Shareholders

Lembar Saham*Number of Shares*

Jumlah Nominal (Rp.)Nominal Value %

Modal Dasar Authorized Capital 13.550.000.000 1.502.424.000.000,00

PT. Sumber Kencana Graha 2.185.206.139 242.295.656.692,32 16,70%

PT. Cerana Arthaputra 1.322.157.253 146.600.796.212,64 10,10%

PT. Arthamulia Sentosajaya 825.529.475 91.534.708.188,00 6,31%

PT. Pirus Platinum Murni 825.529.475 91.534.708.188,00 6,31%

PT. Puspita Bisnispuri 825.529.472 91.534.707.855,36 6,31%

PT. Karya Nusantara Permai 712.647.774 79.018.385.181,12 5,44%

Masyarakat Public (<5%) 6.391.674.653 708.708.885.524,64 48,83 %

Jumlah Modal Ditempatkan dan DisetorTotal Issued and Paid Up Capital 13.088.274.241 1.451.227.847.842,08 100,00%

*) dengan nilai nominal Rp110,88

Kepemilikan PT. Cerana Arthaputra termasuk 130.882.744 saham yang tidak dicatatkan/delistingOwnership of PT. Cerana Arthapura includes 130,882,744 delisting shares.

Jumlah InvestorNumber of Investors

Jumlah SahamNumber of Shares

%

Pemodal Nasional National Investors

Perorangan Individual 3.430 3.189.765.702 24,37%

Yayasan Dana Pensiun Pension Fund Foundation 7 97.859 0,00%

Asuransi Insurance 9 5.341.617 0,04%

Perseroan Terbatas Limited Liabilities Companies 102 8.224.300.936 62,84%

Lain-lain Others 4 340 0,00%

Sub Total 3.552 11.419.506.454 87,25%

Pemodal Asing Foreign Investors

Perorangan Individual 39 3.698.769 0,03%

Badan Usaha Asing Foreign Investors 38 1.665.069.018 12,72%

Sub Total 77 1.668.767.787 12,75%

Total 3.629 13.088.274.241 100,00%

After the Limited Public Offering IV, on 31 January 2013, Bank Artha Graha Internasional is owned by 3,629 shareholders, consisting of 3,552 national shareholders and 77 foreign shareholders.

Composition of Shareholders and Share Ownership per 31 January 2013:

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 143

Bank Capital, Risk Exposure and Risk Management Disclosure

Pengungkapan Permodalan serta Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Bank

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 143

Daftar Tabel List of Tables144

Hal./Page

No. Nama Tabel/ Name of Table

146 1.a Pengungkapan Kuantitatif mengenai Struktur permodalan Bank Umum/ Quantitative disclosures covering capital structure of the general bank √

1.b Pengungkapan Kuantitatif mengenai Struktur permodalan Bank Asing/ Quantitative disclosures covering capital structure of the foreign bank na

147 2.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih berdasarkan wilayah-PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk./Disclosure on net receivables by region – PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. √

2.1.b Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah-Bank secara konsolidasi dengan perusahaan anak/Disclosure on net receivables by region – Bank consolidation with subsidiaries na

148 2.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak – PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk./ Disclosure on net receivables by remaining maturity of the contract - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. √

2.2.b Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak – Bank secara konsolidasi dengan perusahaan anak / Disclosure on net receivables by remaining maturity of the contract - Bank consolidation with subsidiaries na

149150

2.3.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi – PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk./Disclosure on net receivables by Economic Sector - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. √

2.3.b Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi – Bank secara konsolidasi dengan perusahaan anak /Disclosure on net receivables by Economic Sector - Bank consolidation with subsidiaries na

151 2.4.a Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk./Disclosure on receivables and allowances by region - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. √

2.4.b Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara konsolidasi dengan perusahaan anak/ Disclosure on receivables and allowances by region - Bank consolidation with subsidiaries na

152 2.5.a Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk./ Disclosure on receivables and allowances by Economic Sector - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. √

2.5.b Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara konsolidasi dengan perusahaan anak/ Disclosure on receivables and allowances by Economic Sector - Bank consolidation with subsidiaries na

153 2.6.a Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk./Details on movements of allowances for impairment losses - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. √

2.6.b Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara konsolidasi dengan perusahaan anak/ Details on movements of allowances for impairment losses – Bank consolidation with subsidiaries na

154155

3.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk./Disclosure of net receivables by Portfolio Category and Rating Scale - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.

3.1.b Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara konsolidasi dengan perusahaan anak/ Disclosure of net receivables by Portfolio Category and Rating Scale - Bank consolidation with subsidiaries

na

3.2.a Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Derivatif/ Disclosure on Counterparty Credit Risk: Derivative Transaction na

3.2.b.1. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Repo - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk./Disclosure on Counterparty Credit Risk: Repo Transaction - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. na

3.2.b.2. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Repo - Bank secara konsolidasi dengan perusahaan anak/ Disclosure on Counterparty Credit Risk: Repo Transaction - Bank consolidation with subsidiaries na

3.2.c.1. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk./Disclosure on Counterparty Credit Risk: Reverse Repo Transaction - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. na

3.2.c.2. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank secara konsolidasi dengan perusahaan anak/ Disclosure on Counterparty Credit Risk: Reverse Repo Transaction - Bank consolidation with subsidiaries na

156157

4.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. / Disclosure of net Receivables based on Risk Weighting after Mitigation of Credit Risk effect – PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.

4.1.b Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit- Bank secara konsolidasi dengan perusahaan anak/ Disclosure of net Receivables based on Risk Weighting after Mitigation of Credit Risk effect - Bank consolidation with subsidiaries

na

158159

4.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk./Disclosure of net receivables and Credit Risk Mitigation Techniques - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. √

4.2.b Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara konsolidasi dengan perusahaan anak/ Disclosure of net receivables and Credit Risk Mitigation Techniques - Bank consolidation with subsidiaries na

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 145

Hal./Page

No. Nama Tabel/ Name of Table

5.1.a Pengungkapan Transaksi Sekuritisasi - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. / SecuritizationTransaction Disclosure - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. na

5.1.b Pengungkapan Transaksi Sekuritisasi - Bank secara konsolidasi dengan perusahaan anak/ SecuritizationTransaction Disclosure - Bank consolidation with subsidiaries na

5.2.a Pengungkapan Ringkasan Aktivitas Transaksi Sekuritisasi dimana Bank Bertindak sebagai Kreditur Asal - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk./ SecuritizationTransaction Activity Summary in which the bank acts as the Originator - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.

na

5.2.b Pengungkapan Ringkasan Aktivitas Transaksi Sekuritisasi dimana Bank Bertindak sebagai Kreditur Asal - Bank secara konsolidasi dengan perusahaan anak/ SecuritizationTransaction Activity Summary in which the bank acts as the Originator - Bank consolidation with subsidiaries

na

PERHITUNGAN ATMR RISIKO KREDIT PENDEKATAN STANDAR – PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk./ CREDIT RISK RWA CALCULATION USING STANDARDIZED APPROACH - PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk.

160 6.1.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca/ Asset Exposure in Balance Sheet √

160 6.1.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif/ Exposure of Liability Commitment/Contingency on Administrative Account √

6.1.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan/ Exposure Resulting in Credit Risk Attributable to Counterparty Failure (Counterparty Credit Risk) na

6.1.4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen/ Exposure Resulting in Credit Risk Attributable to Settlement Failure (Settlement Risk) na

6.1.5. Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi/ Securitization Exposure na

6.1.6. Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah/ Exposure at Sharia Unit na

160 6.1.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit/ Total Measurement of Credit Risk √

PERHITUNGAN ATMR RISIKO KREDIT PENDEKATAN STANDAR – BANK SECARA KONSOLIDASI DENGAN PERUSAHAAN ANAK/ CREDIT RISK RWA CALCULATION USING STANDARDIZED APPROACH – BANK CONSOLIDATION WITH SUBSIDIARIES

6.2.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca/ Asset Exposure in Balance Sheet na

6.2.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif/ Exposure of Liability Commitment/Contingency on Administrative Account na

6.2.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan/ Exposure Resulting in Credit Risk Attributable to Counterparty Failure (Counterparty Credit Risk) na

6.2.4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen/ Exposure Resulting in Credit Risk Attributable to Settlement Failure (Settlement Risk) na

6.2.5. Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi/ Securitization Exposure na

6.2.6. Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah/ Exposure at Sharia Unit na

6.2.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit/ Total Measurement of Credit Risk na

161 7.1. Pengungkapan Risiko Pasar dengan Menggunakan Metode Standar/ Market Risk Disclosure using Standardized Approach √

7.2.a. Pengungkapan Risiko Pasar dengan Menggunakan Model Internal (Value at Risk/VaR) - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk./ Market Risk Disclosures using internal models (Value at Risk/VaR) - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. na

7.2.b. Pengungkapan Risiko Pasar dengan Menggunakan Model Internal (Value at Risk/VaR) - Bank secara konsolidasi dengan perusahaan anak/ Market Risk Disclosures using internal models (Value at Risk/VaR) – Bank consolidation with subsidiaries na

161 8.1.a. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional -PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk./ Quantitative Disclosure on operational risk - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. √

8.1.b. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara konsolidasi dengan perusahaan anak/ Quantitative Disclosure on operational risk - Bank consolidation with subsidiaries na

162 9.1.a. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk./ Disclosure of Rupiah Maturity Profile - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. √

9.1.b. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara konsolidasi dengan perusahaan anak/ Disclosure of Rupiah Maturity Profile - Bank consolidation with subsidiaries na

162 9.2.a. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk./ Disclosure of Foreign Currency Maturity Profile - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. √

9.2.b. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara konsolidasi dengan perusahaan anak/ Disclosure of Foreign Currency Maturity Profile - Bank consolidation with subsidiaries na

146 Pengungkapan Permodalan serta Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Bank | Bank Capital, Risk Exposure and Risk Management Disclosure

(dalam jutaan rupiah/ in million Rupiah)

Komponen ModalCapital Components

31 Desember 2012December 31, 2012

31 Desember 2011December 31, 2011

Bank/BankKonsolidasi/ Consolidated

Bank/BankKonsolidasi/ Consolidated

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

I KOMPONEN MODAL/CAPITAL COMPONENTS

A Modal Inti/Core Capital 1,652,093.00 1,652,093.00 1,027,131.00 1,027,131.00

1. Modal disetor/Paid up Capital 950,804.00 950,804.00 950,804.00 950,804.00

2. Cadangan Tambahan Modal/Additional Reserve Capital 952,056.00 952,056.00 467,663.00 467,663.00

3. Modal Inovatif/Innovative Capital - - - -

4. Faktor Pengurang Modal Inti/Core Capital Deduction Factor (250,767.00) (250,767.00) (391,336.00) (391,336.00)

5. Kepentingan Non Pengendali/Non-controlling Interest - - - -

B Modal Pelengkap/Supplementary Capital 1,043,675.00 1,043,675.00 624,484.00 624,484.00

1. Level Atas/Upper Tier 2 330,057.00 330,057.00 110,987.00 110,987.00

2. Level Atas (Upper Tier 2) maksimum 50% Modal Inti/ Maximum 50% from Core Capital

713,687.00 713,687.00 513,566.00 513,566.00

3. Faktor Pengurang Modal Pelengkap/ Supplementary Capital Deduction Factor

(69.00) (69.00) (69.00) (69.00)

C Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap / Deduction factor for Core Capital and Supplementary Capital

- - - -

Eksposur Sekuritisasi / Securitization Exposures - - - -

D Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan / (Tier 3) Supplementary Capital Requirements

- - - -

E Modal Pelengkap Tambahan yang Dialokasikan untuk Mengantisipasi Risiko Pasar/ Supplementary Capital Allocated to Anticipate Market Risk

25,193.00 25,193.00 12,502.00 12,502.00

II TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B - C)/TOTAL OF CORE CAPITAL AND SUPPLEMENTARY CAPITAL

2,695,768.00 2,695,768.00 1,651,615.00 1,651,615.00

III TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP, DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A+B-C+E)/TOTAL OF CORE CAPITAL, SUPPLEMENTARY CAPITAL, AND ADDITIONAL SUPPLEMENTARY CAPITAL ALLOCATED TO ANTICIPATE MARKET RISK

2,720,961.00 2,720,961.00 1,664,117.00 1,664,117.00

IV ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT / RISK WEIGHTED ASSETS FOR CREDIT RISK

14,918,573.00 14,918,573.00 11,978,123.00 11,978,123.00

V ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL / RISK WEIGHTED ASSETS FOR OPERATIONAL RISK

1,171,532.00 1,171,532.00 1,053,164.00 1,053,164.00

VI ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR / RISK WEIGHTED ASSETS FOR MARKET RISK

A Metode Standar / Standardized Method 449,880.00 449,880.00 128,044.00 128,044.00

B Model Internal / Internal Model - - - -

VII RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [III : (IV+V+VI)]/ MINIMUM CAPITAL ADEQUACY RATIO REQUIRED FOR CREDIT RISK, OPERATIONAL RISK AND MARKET RISK

16.45% 16.45% 12.65% 12.65%

Tabel 1.a. Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.Table 1.a. Quantitative Disclosures Covering Capital Structure of PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 147

Tabe

l 2.1

.a P

engu

ngka

pan

Tagi

han

Ber

sih

Ber

dasa

rkan

Wila

yah

- PT.

Ban

k A

rtha

Gra

ha In

tern

asio

nal,

Tbk.

Tabl

e 2.

1.a.

Dis

clos

ure

on N

et R

ecei

vabl

es b

y Re

gion

- PT

. Ban

k A

rtha

Gra

ha In

tern

asio

nal,

Tbk.

(dal

am ju

taan

ru

pia

h/ i

n m

illio

n R

up

iah

)

No.

Kat

ego

ri P

ort

ofo

lioPo

rtfo

lio C

ateg

ory

31 D

esem

ber

201

2/D

ecem

ber

31,

201

231

Des

emb

er 2

011/

Dec

emb

er 3

1, 2

011

Tagi

han

Bers

ih B

erda

sark

an W

ilaya

h/ N

et R

ecei

vabl

e Ba

sed

on R

egio

nTa

giha

n Be

rsih

Ber

dasa

rkan

Wila

yah/

Net

Rec

eiva

ble

Base

d on

Reg

ion

Wila

yah

1/Re

gion

1W

ilaya

h 2

Regi

on 2

Wila

yah

3/Re

gion

3W

ilaya

h 4/

Regi

on 4

Wila

yah

5/Re

gion

5W

ilaya

h 6/

Regi

on 6

Wila

yah

7/Re

gion

7

Dala

m N

eger

i/ Na

tiona

lLu

ar N

eger

i/In

tern

atio

nal

Jum

lah/

Tota

lW

ilaya

h 1/

Regi

on 1

Wila

yah

2Re

gion

2W

ilaya

h 3/

Regi

on 3

dst./

an

d so

on

Jum

lah/

Tota

l

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(1

2)

(13)

(1

4)

(15)

1 Ta

giha

n Ke

pada

Pem

erin

tah/

Re

ceiv

able

to G

over

nmen

t -

- -

- -

- -

- -

0 -

- -

- -

2 Ta

giha

n Ke

pada

Ent

itas

Sekt

or P

ublik

/ Rec

eiva

ble

to

Publ

ic S

ecto

r Ent

ity -

- -

- -

- -

- -

0 -

- -

- -

3

Tagi

han

Kepa

da B

ank

Pem

bang

unan

Mul

tilat

eral

da

n Le

mba

ga In

tern

asio

nal/

Rece

ivab

le to

Mul

tilat

eral

De

velo

pmen

t Ban

k an

d In

tern

atio

nal I

nstit

utio

n

3,41

3 0

0 0

2,98

9 0

0 40

8,53

1 36

0,47

0 77

5,40

3 -

- -

- -

4 Ta

giha

n Ke

pada

Ban

k/

Rece

ivab

le to

Ban

k18

2,35

0 23

1,93

0 14

0,24

2 46

,986

24

,022

18

,311

54

,429

-

- 69

8,27

0 -

- -

- -

5 Kr

edit

Bera

gun

Rum

ah

Ting

gal/

Resi

dent

ial

Colla

tera

lized

Loa

n0

0 22

,627

16

1,46

4 26

4 42

,781

0

- -

227,

135

- -

- -

-

6 Kr

edit

Bera

gun

Prop

erti

Kom

ersi

al/ C

omm

erci

al

Prop

erty

Col

late

raliz

ed L

oan

0 2,

024

1,61

7 11

7 79

8 0

0 -

- 4,

556

- -

- -

-

7 Kr

edit

Pega

wai

/Pen

siun

an/

Empl

oyee

Cre

dit /

Ret

ired

304,

245

127,

294

222,

572

111,

108

299,

271

40,6

87

30,9

00

- -

1,13

6,07

8 -

- -

- -

8

Tagi

han

Kepa

da U

saha

M

ikro

, Usa

ha K

ecil

dan

Porto

folio

Rite

l/ Re

ceiv

able

to

Mic

ro, S

mal

l Bus

sine

s an

d Re

tail

Portf

olio

2,22

1,57

3 2,

398,

517

802,

763

717,

210

140,

464

87,2

12

6,76

2,82

9 3

- 13

,130

,571

- -

- -

-

9 Ta

giha

n ke

pada

Kor

pora

si/

Rece

ivab

le to

Cor

pora

tion

18

246

521

261

18

- 3,

157

- -

4,22

1 -

- -

- -

10

Tagi

han

yang

Tel

ah J

atuh

Te

mpo

/Mat

ure

Rece

ivab

le -

- -

- -

- 29

,147

1,

193,

414

- 1,

222,

561

- -

- -

-

11

Aset

Lai

nnya

/ Oth

er A

sset

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

-

12

Eksp

osur

di U

nit U

saha

Sy

aria

h (a

pabi

la a

da)/

Expo

sure

in S

yaria

h Bu

sine

ss

Unit

(if a

vaila

ble)

2,71

1,59

9 2,

760,

012

1,19

0,34

2 1,

037,

146

467,

825

188,

991

6,88

0,46

2 -

- 18

,962

,450

- -

- -

-

Jum

lah/

Tota

l2,

711,

599

2,76

0,01

2 1,

190,

342

1,03

7,14

6 46

7,82

5 18

8,99

1 6,

880,

462

--

18,9

62,4

50-

--

--

148 Pengungkapan Permodalan serta Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Bank | Bank Capital, Risk Exposure and Risk Management Disclosure

(dalam

jutaan

rup

iah/ in

millio

n R

up

iah

No

.K

ategori Po

rtofo

lioPo

rtfolio

Categ

ory

31 Desem

ber 2012/D

ecemb

er 31, 201231 D

esemb

er 2011/Decem

ber 31, 2011

Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak /

Net Receivable Based on Rem

aining Maturity Period of Contract

Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak /

Net Receivable Based on Rem

aining Maturity Period of Contract

<1 tahun/ <1 year

>1 thn s.d. 3 thn/ >1 year to 3 years

>3 thn s.d. 5 thn/

>3 years to 5 years

>5 tahun/ <5 years

Non-

Kontraktual/ N

on Contractual

Jumlah/

Total< 1 tahun/

<1 year>1 thn s.d. 3

thn/>1 year to 3

years

>3 thn s.d. 5 thn/

>3 years to 5 years

>5 tahun/ <5 years

Non-

Kontraktual/ N

on Contractual

Jumlah/

Total

1 2

3 4

5 6

7 8

9 10

11 12

13 14

1 Tagihan Kepada Pem

erintah/ Receivable to Governm

ent314,965

0 -

-1,448,689

1,763,654 -

--

--

-

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivable to Public Sector Entity

--

--

-0

--

--

--

3

Tagihan Kepada Bank Pem

bangunan Multilateral

dan Lembaga Internasional/

Receivable to Multilateral

Development Bank and

International Institution

--

--

-0

--

--

--

4 Tagihan Kepada Bank/ Receivable to Bank

222,371 -

-22,756

-245,127

--

--

--

5 Kredit Beragun Rum

ah Tinggal/ Residential Collateralized Loan

17,783 37,164

110,221 533,103

-698,270

--

--

--

6 Kredit Beragun Properti Kom

ersial/ Comm

ercial Property Collateralized Loan

33,498 149,468

2,994 41,176

-227,135

--

--

--

7 Kredit Pegaw

ai/Pensiunan/ Em

ployee Credit / Retired11

1,241 393

2,911 -

4,556 -

--

--

-

8

Tagihan Kepada Usaha M

ikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Receivable to M

icro, Small Bussines and

Retail Portfolio

273,431 350,110

366,664 145,873

-1,136,078

--

--

--

9 Tagihan kepada Korporasi/ Receivable to Corporation

5,085,199 1,572,034

2,589,034 3,884,301

-13,130,568

--

--

--

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tem

po/Mature Receivable

1,285 2,691

89 157

-4,221

--

--

--

11 Aset Lainnya/ Other Asset

--

--

1,222,561 1,222,561

--

--

--

12

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Syariah Business Unit (if available)

--

--

-0

--

--

--

Jumlah/Total

5,948,542 2,112,707

3,069,394 4,630,277

2,671,250 18,432,171

--

--

--

Tabel 2.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih B

erdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - PT. B

ank Artha G

raha Internasional, TbkTable 2.2.a. D

isclosure on Net Receivables by Rem

aining Maturity of The Contract - PT. B

ank Artha G

raha Internasional, Tbk.

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 149

Tabe

l 2.3

.a. P

engu

ngka

pan

Tagi

han

Ber

sih

Ber

dasa

rkan

Sek

tor E

kono

mi -

PT.

Ban

k A

rtha

Gra

ha In

tern

asio

nal,

Tbk

Tabl

e 2.

3.a.

Dis

clos

ure

on N

et R

ecei

vabl

es b

y Ec

onom

ic S

ecto

r - P

T. B

ank

Art

ha G

raha

Inte

rnas

iona

l, Tb

k.

(dal

am ju

taan

ru

pia

h/ i

n m

illio

n R

up

iah

No.

Sek

tor

Eko

no

mi

Eco

no

mic

Sec

tor

Tagi

han

Kepa

daPe

mer

inta

h/Re

ceiv

able

to

Gove

rnm

ent

Tagi

han

Kepa

da

Entit

as S

ekto

r Pu

blik

/ Rec

eiva

ble

to P

ublic

k Se

ctor

En

tity

Tagi

han

Kepa

da B

ank

Pem

bang

unan

Mul

tilat

eral

da

n Le

mba

ga In

tern

asio

nal/

Rece

ivabl

e to

Mul

tilat

eral

De

velo

pmen

t Ban

k and

In

tern

atio

nal I

nstit

utio

n

Tagi

han

Kepa

da B

ank/

Re

ceiv

able

to

Bank

Kred

it Be

ragu

n Ru

mah

Ting

gal/

Resid

entia

l Co

llate

reliz

ed Lo

an

Kred

it Be

ragu

n Pr

oper

ti Ko

mer

sial

/ Co

mm

erci

al

Prop

erty

Co

llate

reliz

ed L

oan

Kred

it Pe

gaw

ai/

Pens

iuna

n/

Empl

oyee

Cre

dit /

Re

tired

Tagi

han

Kepa

da U

saha

M

ikro

, Usa

ha K

ecil

dan

Porto

folio

Rite

l/ Re

ceiv

able

to M

icro

, Sm

all B

ussi

nes

and

Reta

il Po

rtfol

io

Tagi

han

kepa

da

Korp

oras

i/ Re

ceiv

able

to

Corp

orat

ion

Tagi

han

yang

Tela

h Ja

tuh

Tem

po/D

ue

Date

Rec

eiva

ble

Aset

Lai

nnya

/ Oth

er

Asse

t

Eksp

osur

di U

nit

Usah

a Sy

aria

h (a

pabi

la a

da)/

Expo

sure

in S

haria

Un

it Bu

sine

ss (i

f ex

iste

d)

1 2

3 4

5 6

7 8

9 10

11

12

13

14

31 D

esem

ber

201

2/D

ecem

ber

31,

201

2

1 Pe

rtani

an, p

erbu

ruan

dan

Keh

utan

an /

Agrib

usin

ess

and

Fore

stry

--

-0

00

013

8,00

370

6,56

026

1-

-

2 Pe

rikan

an /

Fish

ery

--

-0

00

01,

242

280,

526

0-

-

3 Pe

rtam

bang

an d

an P

engg

alia

n / M

inin

g an

d Ex

cava

tion

--

-0

00

07,

826

1,17

0,78

60

--

4 In

dust

ri pe

ngol

ahan

/ Pr

oces

sing

Indu

stry

--

-0

1,75

633

,669

068

,086

2,40

3,06

548

4-

-

5 Li

strik

, Gas

dan

Air

/ Ele

ctric

al, G

as a

nd W

ater

--

-0

00

05,

062

56,5

400

--

6 Ko

nstru

ksi /

Con

stru

ctio

n-

--

022

819

,447

040

,226

1,94

1,94

90

--

7 Pe

rdag

anga

n be

sar d

an e

cera

n / G

ener

al T

radi

ng a

nd

Reta

il-

--

07,

567

3,06

20

239,

158

1,27

3,32

336

--

8 Pe

nyed

iaan

ako

mod

asi d

an p

enye

diaa

n m

akan

min

um /

Prov

ider

of A

ccom

mod

atio

n an

d Fo

od a

nd B

ever

ages

--

-0

607

42,7

810

25,7

031,

037,

852

0-

-

9 Tr

ansp

orta

si, p

ergu

dang

an d

an k

omun

ikas

i / T

rans

porta

tion,

W

areh

ousi

ng a

nd C

omm

unic

atio

n-

--

00

00

103,

475

1,06

9,21

30

--

10

Pera

ntar

a ke

uang

an /

Fina

ncia

l Int

erm

edia

ry-

--

6,40

20

00

10,3

0650

4,53

50

--

11

Real

est

ate,

usa

ha p

erse

waa

n da

n ja

sa p

erus

ahaa

n / R

eal

Esta

te, R

enta

l Bus

ines

s an

d Se

rvic

es

--

-0

20,3

3012

6,84

40

268,

825

2,47

4,44

83,

194

--

12

Adm

inis

trasi

Pem

erin

taha

n, p

erta

hana

n da

n ja

min

an

sosi

al w

ajib

/ Go

vern

men

t Adm

inis

tratio

n, D

efen

se a

nd

Com

puls

ory

Soci

al S

ecur

ities

--

-0

039

00

--

13

Jasa

pen

didi

kan

/ Edu

catio

n Se

rvic

es-

--

00

00

2,69

037

0-

-

14

Jasa

kes

ehat

an d

an k

egia

tan

sosi

al /

Heal

th S

ervi

ces

and

Soci

al A

ctiv

ities

--

-0

875

00

5,59

797

,819

0-

-

15

Jasa

kem

asya

raka

tan,

sos

ial b

uday

a, h

ibur

an d

an

pero

rang

an la

inny

a / P

ublic

Ser

vice

, Soc

ial C

ultu

re,

Ente

rtain

men

t and

Oth

er In

divi

dual

--

-0

129

00

25,0

9410

1,69

10

--

16

Jasa

per

oran

gan

yang

mel

ayan

i rum

ah ta

ngga

/ In

divi

dual

Se

rvic

es S

ervi

ng H

ouse

hold

s-

--

00

750

0-

-

17

Bada

n in

tern

asio

nal d

an b

adan

eks

tra in

tern

asio

nal l

ainn

ya

/ Int

erna

tiona

l Age

ncie

s an

d Ot

her I

nter

natio

nal E

xtra

Ag

enci

es-

--

00

00

0-

-

18

Kegi

atan

yan

g be

lum

jela

s ba

tasa

nnya

/ Un

difin

ed A

ctiv

ities

--

-0

00

00

--

19

Buka

n La

pang

an U

saha

/ N

on B

usin

ess

Sect

ors

--

-0

666,

779

1,33

34,

181

193,

706

12,2

2324

5-

-

20

Lain

nya

/ Oth

er-

--

00

375

967

00

29,1

47-

Jum

lah/

Tota

l0

00

6,40

269

8,27

022

7,13

54,

556

1,13

6,07

813

,130

,568

4,22

129

,147

-

150 Pengungkapan Permodalan serta Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Bank | Bank Capital, Risk Exposure and Risk Management Disclosure

(dalam

jutaan

rup

iah/ in

millio

n R

up

iah

No.

Sekto

r Eko

no

mi

Eco

no

mic S

ector

Tagihan Kepada

Pemerintah/

Receivable to Governm

ent

Tagihan Kepada Entitas Sektor

Publik/ Receivable to Publick Sector

Entity

Tagihan Kepada Bank Pem

bangunan Multilateral

dan Lembaga Internasional/

Receivable to Multilateral

Development Bank and

International Institution

Tagihan Kepada Bank/ Receivable to

Bank

Kredit Beragun Rum

ah Tinggal/ Residential

Collaterelized Loan

Kredit Beragun Properti Kom

ersial/ Com

mercial

Property Collaterelized Loan

Kredit Pegawai/

Pensiunan/ Em

ployee Credit / Retired

Tagihan Kepada Usaha M

ikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Receivable to M

icro, Sm

all Bussines and Retail Portfolio

Tagihan kepada Korporasi/

Receivable to Corporation

Tagihan yang Telah Jatuh Tem

po/Due Date Receivable

Aset Lainnya/ Other Asset

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/

Exposure in Sharia Unit Business (if

existed)

31 Desem

ber 2011/D

ecemb

er 31, 2011

1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agribusiness and Forestry

--

--

--

--

--

--

2 Perikanan / Fishery

--

--

--

--

--

--

3 Pertam

bangan dan Penggalian / Mining and Excavation

--

--

--

--

--

--

4 Industri pengolahan / Processing Industry

--

--

--

--

--

--

5 Listrik, Gas dan Air / Electrical, Gas and W

ater-

--

--

--

--

--

-6

Konstruksi / Construction-

--

--

--

--

--

-7

Perdagangan besar dan eceran / General Trading and Retail

--

--

--

--

--

--

8 Penyediaan akom

odasi dan penyediaan makan m

inum /

Provider of Accomm

odation and Food and Beverages-

--

--

--

--

--

-

9 Transportasi, pergudangan dan kom

unikasi / Transportation, W

arehousing and Comm

unication-

--

--

--

--

--

-

10 Perantara keuangan / Financial Interm

ediary-

--

--

--

--

--

-11

Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real

Estate, Rental Business and Services -

--

--

--

--

--

-

12 Adm

inistrasi Pemerintahan, pertahanan dan jam

inan sosial w

ajib / Government Adm

inistration, Defense and Com

pulsory Social Securities-

--

--

--

--

--

-

13 Jasa pendidikan / Education Services

--

--

--

--

--

--

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health Services and Social Activities

--

--

--

--

--

--

15 Jasa kem

asyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya / Public Service, Social Culture, Entertainm

ent and Other Individual-

--

--

--

--

--

-

16 Jasa perorangan yang m

elayani rumah tangga / Individual

Services Serving Households-

--

--

--

--

--

-

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Agencies and Other International Extra Agencies

--

--

--

--

--

--

18 Kegiatan yang belum

jelas batasannya / Undifined Activities-

--

--

--

--

--

-19

Bukan Lapangan Usaha / Non Business Sectors

--

--

--

--

--

--

20 Lainnya / Other

--

--

--

--

--

--

Jumlah/Total

--

--

--

--

--

--

Tabel 2.3.a. Pengungkapan Tagihan Bersih B

erdasarkan Sektor Ekonomi - PT. B

ank Artha G

raha Internasional, TbkTable 2.3.a.D

isclosure on Net Receivables by Econom

ic Sector - PT. Bank A

rtha Graha Internasional, Tbk.

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 151

Tabe

l 2.4

.a. P

engu

ngka

pan

Tagi

han

dan

Penc

adan

gan

Ber

dasa

rkan

Wila

yah

- PT.

Ban

k A

rtha

Gra

ha In

tern

asio

nal,

Tbk

Tabl

e 2.

4.a.

Dis

clos

ure

on R

ecei

vabl

es a

nd A

llow

ance

by

Regi

on -

PT. B

ank

Art

ha G

raha

Inte

rnas

iona

l, Tb

k.

(d

alam

juta

an r

up

iah

/ in

mill

ion

Ru

pia

h

No

.K

eter

anga

nIn

form

atio

n

31 D

esem

ber

201

2/D

ecem

ber

31,

201

231

Des

emb

er 2

011/

Dec

emb

er 3

1, 2

011

Wila

yah

1/Re

gion

1W

ilaya

h 2

Regi

on 2

Wila

yah

3/Re

gion

3W

ilaya

h 4/

Regi

on 4

Wila

yah

5/Re

gion

5W

ilaya

h 6/

Regi

on 6

Wila

yah

7/Re

gion

7

Dala

m

Nege

ri/

Dom

estic

Luar

N

eger

i/Ov

erse

as

Jum

lah/

Tota

lW

ilaya

h 1/

Regi

on 1

Wila

yah

2Re

gion

2W

ilaya

h 3/

Regi

on 3

dst./

an

d so

on

Jum

lah/

Tota

l

1 2

3 4

5 6

7 8

9 10

11

12

1 Ta

giha

n / R

ecei

vabl

e2,

712,

954

2,75

8,57

4 1,

189,

639

1,03

7,26

1 46

7,82

7 18

8,49

1 6,

857,

390

3,36

5,60

2 36

0,47

0 18

,938

,207

-

--

--

2 Ta

giha

n ya

ng m

enga

lam

i pe

nuru

nan

nila

i (im

paire

d ) /

Im

paire

d Re

ceiv

able

0 -

--

--

a. B

elum

jatu

h te

mpo

/ N

ot M

atur

ed1,

584

--

--

-12

7,38

4 -

-12

8,96

8 -

--

--

b. T

elah

jatu

h te

mpo

/ M

atur

ed-

--

--

--

--

0 -

--

--

3 Ca

dang

an k

erug

ian

penu

runa

n ni

lai

(CKP

N) -

Indi

vidu

al /

Allo

wan

ce fo

r Im

pairm

ent L

osse

s - I

ndiv

idua

l

1,25

1 -

--

--

2,93

2 -

-4,

183

--

--

-

4 Ca

dang

an k

erug

ian

penu

runa

n ni

lai

(CKP

N) -

Kol

ektif

/ Al

low

ance

for

Impa

irmen

t Los

ses

- col

lect

ive

247

1,75

7 45

9 16

3 32

14

3,

346

--

6,01

8 -

--

--

5 Ta

giha

n ya

ng d

ihap

us b

uku

/ Writ

e of

f Rec

eiva

ble

--

--

--

--

-0

--

--

-

152 Pengungkapan Permodalan serta Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Bank | Bank Capital, Risk Exposure and Risk Management Disclosure

(dalam

jutaan

rup

iah/ in

millio

n R

up

iah

No.

Sekto

r Eko

no

mi

Eco

no

mic S

ector

TagihanReceivable

Tagihan yang Mengalam

i Penurunan N

ilai/ Impaired

Receivable

Cadangan kerugian

penurunan nilai (CKPN

) - Individual/

Allowance for

Impairm

ent losses -

individual

Cadangan kerugian

penurunan nilai (CKPN

) - Kolektif/

llowance for

Impairm

ent losses -

collective

Tagihan yang dihapus buku/

Write off

Receivable

TagihanReceivable

Tagihan yang Mengalam

i Penurunan N

ilai/ Impaired

Receivable

Cadangan kerugian

penurunan nilai (CKPN

) - Individual/

Allowance for

Impairm

ent losses -

individual

Cadangan kerugian

penurunan nilai (CKPN

) - Kolektif/

llowance for

Impairm

ent losses -

collective

Tagihan yang dihapus buku/

Write off

ReceivableBelum

Jatuh Tem

po/ Not

Matured

Telah jatuh tem

po/ M

atured

Belum Jatuh

Tempo/ N

ot M

atured

Telah jatuh tem

po/ M

atured

1 2

3 4

5 6

7 8

9 10

1112

1314

31 Desem

ber 2012/D

ecemb

er 31, 201231 D

esemb

er 2011/Decem

ber 31, 2011

1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agribusiness and Forestry

844,964 -

--

165 -

--

--

--

2 Perikanan / Fishery

281,767 -

--

10 -

--

--

--

3 Pertam

bangan dan Penggalian / Mining and

Excavation1,178,791

--

-216

--

--

--

-

4 Industri pengolahan / Processing Industry

2,507,328 -

--

311 -

--

--

--

5 Listrik, Gas dan Air / Electrical, Gas and W

ater61,602

--

-2

--

--

--

-6

Konstruksi / Construction2,003,142

--

-1,788

--

--

--

-7

Perdagangan besar dan eceran / General Trading and Retail

1,523,160 -

--

58 -

--

--

--

8 Penyediaan akom

odasi dan penyediaan makan m

inum

/ Provider of Accomm

odation and Food and Beverages1,106,317

--

-38

--

--

--

-

9 Transportasi, pergudangan dan kom

unikasi / Transportation, W

arehousing and Comm

unication1,173,952

1,584 1,251

45 -

--

--

--

10 Perantara keuangan / Financial Interm

ediary521,243

--

-15

--

--

--

-11

Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan /

Real Estate, Rental Business and Services 2,897,560

125,495 1,043

2,953 -

--

--

--

12 Adm

inistrasi Pemerintahan, pertahanan dan jam

inan sosial w

ajib / Government Adm

inistration, Defense and Com

pulsory Social Securities39

--

-0

--

--

--

-

13 Jasa pendidikan / Education Services

2,727 -

--

0 -

--

--

--

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health Services and Social Activities

104,291 -

--

4 -

--

--

--

15 Jasa kem

asyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya / Public Service, Social Culture, Entertainm

ent and Other Individual126,899

--

-6

--

--

--

-

16 Jasa perorangan yang m

elayani rumah tangga /

Individual Services Serving Households75

--

-0

--

--

--

-

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Agencies and Other International Extra Agencies

0 -

--

0 -

--

--

--

18 Kegiatan yang belum

jelas batasannya / Undifined Activities

0 -

--

0 -

--

--

--

19 Bukan Lapangan Usaha / N

on Business Sectors876,936

1,889 1,889

406 -

--

--

--

20 Lainnya / Other

1,342 0

--

--

--

-Jum

lah/Total15,212,135

128,968 0

4,183 6,018

0 -

--

--

-

Tabel 2.5.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonom

i - PT. Bank A

rtha Graha Internasional, Tbk.

Table 2.5.a. Disclosure on receivables and allow

ances by Economic Sector - PT. B

ank Artha G

raha Internasional, Tbk.

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 153

Tabel 2.6.a. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - PT. Bank Artha Graha Internasional, TbkTable 2.6.a. Details on Movements of Allowance for Impairment Losses - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.

(dalam jutaan rupiah/ in million Rupiah

No. KeteranganInformation

31 Desember 2012December 31, 2012

31 Desember 2011December 31, 2011

CKPN IndividualIndividual CKPN

CKPN KolektifCollective CKPN

CKPN IndividualIndividual CKPN

CKPN KolektifCollective CKPN

1 2 3 4 5 6

1 Saldo awal CKPN / Begining Balance of Allowance for Impairment losses

197,990 - -

2 Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net) / Formation (recovery) of CKPN during year (Net)

- - -

2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan / Formation of CKPN during year

- - -

2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan / Recovery of CKPN during year

3,194 - -

3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride berjalan / CKPN that is used to write off receivable during year

(140,193) - -

4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan / Other formation (recovery) during year

(54,973) - -

Saldo akhir CKPN 4,183 6,018 - -

154 Pengungkapan Permodalan serta Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Bank | Bank Capital, Risk Exposure and Risk Management Disclosure

Tabel 3.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih B

erdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - PT. Bank A

rtha Graha Internasional, Tbk

Table 3.1.a. Disclosure of N

et Receivables by Portofolio Category and Rating Scale - PT. Bank A

rtha Graha Internasional, Tbk.

(d

alam ju

taan ru

piah

/ in m

illion

Ru

piah

No.

KATEGO

RI PO

RTOFO

LIOPORTFOLIO CATEGORY

Lembaga Pem

eringkat/Rating Agencies

Tagihan Bersih Net Receiveables

Tanpa Peringkat

Total

Peringkat Jangka panjang/ Longterm Rating

Peringkat Jangka Pendek/ Short Term rating

Standard and Poor'sAAA

AA+ s.d AA-A+ s.d A-

BBB+ s.d BBB-BB+ s.d BB-

B+ s.d B-Kurang dari B-

A-1A-2

A-3Kurang dari A-3

Fitch RatingAAA

AA+ s.d AA-A+ s.d A-

BBB+ s.d BBB-BB+ s.d BB-

B+ s.d B-Kurang dari B-

F1+ s.d F1F2

F3Kurang dari F3

Moody's

AaaAa1 s.d Aa3

A1 s.d A3Baa1 s.d Baa3

Ba1 s.d Ba3B1 s.d B3

Kurang dari B3P-1

P-2P-3

Kurang dari P-3

PT. Fitch Ratings IndonesiaAAA (idn)

AA+(idn) s.d AA-(idn)A+(idn) s.d. A-(idn)

BBB+(idn) s.d BBB-(idn)

BB+(idn) s.d BB-(idn)

B+(idn) s.d B-(idn)Kurang dari B-(idn)

F1+(idn) s.d F1(idn)

F2(idn)F3(idn)

Kurang dari F3(idn)

PT ICRA Indonesia[Idr]AAA

[Idr]AA+ s.d [Idr]AA-[Idr]A+ s.d [Idr]A-

[Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB-

[Idr]BB+ s.d [Idr]BB-

[Idr]B+ s.d [Idr]B-Kurang dari [Idr]B-

[Idr]A1+ s.d [Idr]A1

[Idr]A2+ s.d [Idr]A2

[Idr]A3+ s.d [Idr] A3

Kurang dari [Idr]A3

PT Pemeringkat Efek

IndonesiaidAAA

idAA+ s.d idAA-idA+ s.d id A-

id BBB+ s.d id BBB-id BB+ s.d id BB-

id B+ s.d id B-Kurang dari idB-

idA1idA2

idA3 s.d id A4Kurang dari idA4

31 Desem

ber 2012/D

ecemb

er 31, 2012

1 Tagihan Kepada Pem

erintah/ Receivable to Governm

ent-

--

--

--

--

--

-1,763,654

1,763,654

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivable to Public Sector Entity

--

--

--

--

--

--

0

3

Tagihan Kepada Bank Pem

bangunan Multilateral

dan Lembaga Internasional/

Receivable to Multilateral

Development Bank and

International Institution

--

--

--

--

--

--

0

4 Tagihan Kepada Bank/ Receivable to Bank

101,935 125,246

407,324 -

--

--

--

--

140,901 775,406

5 Kredit Beragun Rum

ah Tinggal/ Residential Collaterelized Loan

--

--

--

--

--

--

698,270 698,270

6 Kredit Beragun Properti Kom

ersial/ Comm

ercial Property Collaterelized Loan

--

--

--

--

--

--

227,135 227,135

7 Kredit Pegaw

ai/Pensiunan/ Em

ployee Credit / Retired-

--

--

--

--

--

-4,556

4,556

8

Tagihan Kepada Usaha M

ikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Receivable to M

icro, Small Bussines

and Retail Portfolio

--

--

--

--

--

--

1,136,078 1,136,078

9 Tagihan kepada Korporasi/ Receivable to Corporation

--

--

--

--

--

--

13,130,568 13,130,568

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tem

po/Due Date Receivable-

--

--

--

--

--

-4,221

4,221

11 Aset Lainnya/ Other Asset

--

--

--

--

--

--

29,147 29,147

12

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Sharia Unit Business (if existed)

--

--

--

--

--

--

0 0

Jumlah/Total

--

--

--

--

--

--

17,134,53117,769,036

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 155

Tabe

l 3.1

.a. P

engu

ngka

pan

Tagi

han

Ber

sih

Ber

dasa

rkan

Kat

egor

i Por

tofo

lio d

an S

kala

Per

ingk

at -

PT. B

ank

Art

ha G

raha

Inte

rnas

iona

l, Tb

kTa

ble

3.1.

a. D

iscl

osur

e of

Net

Rec

eiva

bles

by

Port

ofol

io C

ateg

ory

and

Ratin

g Sc

ale

- PT.

Ban

k A

rtha

Gra

ha In

tern

asio

nal,

Tbk.

(dal

am ju

taan

ru

pia

h/ i

n m

illio

n R

up

iah

No.

KATE

GO

RI

PORT

OFO

LIO

PORT

FOLI

O CA

TEGO

RY

Lem

baga

Pem

erin

gkat

/Ra

ting

Agen

cies

Tagi

han

Bers

ih N

et R

ecei

veab

les

Tanp

a Pe

ringk

atTo

tal

Perin

gkat

Jan

gka

panj

ang/

Lon

gter

m R

atin

gPe

ringk

at J

angk

a Pe

ndek

/ Sho

rt Te

rm ra

ting

Stan

dard

and

Poo

r'sAA

AAA

+ s.

d AA

-A+

s.d

A-

BBB+

s.d

BBB

-BB

+ s.

d BB

-B+

s.d

B-

Kura

ng d

ari B

-A-

1A-

2A-

3Ku

rang

dar

i A-3

Fitc

h Ra

ting

AAA

AA+

s.d

AA-

A+ s

.d A

-BB

B+ s

.d B

BB-

BB+

s.d

BB-

B+ s

.d B

-Ku

rang

dar

i B-

F1+

s.d

F1F2

F3Ku

rang

dar

i F3

Moo

dy's

Aaa

Aa1

s.d

Aa3

A1 s

.d A

3Ba

a1 s

.d B

aa3

Ba1

s.d

Ba3

B1 s

.d B

3Ku

rang

dar

i B3

P-1

P-2

P-3

Kura

ng d

ari P

-3

PT. F

itch

Ratin

gs In

done

sia

AAA

(idn)

AA+(

idn)

s.d

AA-

(idn)

A+(id

n) s

.d. A

-(idn

)BB

B+(id

n) s

.d

BBB-

(idn)

BB+(

idn)

s.d

BB

-(idn

)B+

(idn)

s.d

B-(i

dn)

Kura

ng d

ari B

-(idn

)F1

+(id

n) s

.d

F1(id

n)F2

(idn)

F3(id

n)Ku

rang

dar

i F3(

idn)

PT IC

RA In

done

sia

[Idr]A

AA[Id

r]AA+

s.d

[Idr

]AA-

[Idr]A

+ s.

d [Id

r]A-

[Idr]B

BB+

s.d

[Idr]

BBB-

[Idr]B

B+ s

.d

[Idr]B

B-[Id

r]B+

s.d

[Idr]B

-Ku

rang

dar

i [Id

r]B-

[Idr]A

1+ s

.d

[Idr]A

1[Id

r]A2+

s.d

[Id

r]A2

[Idr]A

3+ s

.d

[Idr]

A3Ku

rang

dar

i [Id

r]A3

PT P

emer

ingk

at E

fek

Indo

nesi

aid

AAA

idAA

+ s.

d id

AA-

idA+

s.d

id

A-id

BBB

+ s.

d id

BBB

-id

BB+

s.d

id

BB-

id B

+ s.

d id

B-

Kura

ng d

ari i

dB-

idA1

idA2

idA3

s.d

id A

4Ku

rang

dar

i idA

4

31 D

esem

ber

201

1/D

ecem

ber

31,

201

1

1 Ta

giha

n Ke

pada

Pe

mer

inta

h/ R

ecei

vabl

e to

Go

vern

men

t-

--

--

--

--

--

--

-

2 Ta

giha

n Ke

pada

Ent

itas

Sekt

or P

ublik

/ Rec

eiva

ble

to

Publ

ic S

ecto

r Ent

ity-

--

--

--

--

--

--

-

3

Tagi

han

Kepa

da B

ank

Pem

bang

unan

Mul

tilat

eral

da

n Le

mba

ga In

tern

asio

nal/

Rece

ivab

le to

Mul

tilat

eral

De

velo

pmen

t Ban

k an

d In

tern

atio

nal I

nstit

utio

n

--

--

--

--

--

--

--

4 Ta

giha

n Ke

pada

Ban

k/

Rece

ivab

le to

Ban

k-

--

--

--

--

--

--

-

5 Kr

edit

Bera

gun

Rum

ah

Ting

gal/

Resi

dent

ial

Colla

tere

lized

Loa

n-

--

--

--

--

--

--

-

6 Kr

edit

Bera

gun

Prop

erti

Kom

ersi

al/ C

omm

erci

al

Prop

erty

Col

late

reliz

ed L

oan

--

--

--

--

--

--

--

7 Kr

edit

Pega

wai

/Pen

siun

an/

Empl

oyee

Cre

dit /

Ret

ired

--

--

--

--

--

--

--

8

Tagi

han

Kepa

da U

saha

M

ikro

, Usa

ha K

ecil

dan

Porto

folio

Rite

l/ Re

ceiv

able

to

Mic

ro, S

mal

l Bus

sine

s an

d Re

tail

Portf

olio

--

--

--

--

--

--

--

9 Ta

giha

n ke

pada

Kor

pora

si/

Rece

ivab

le to

Cor

pora

tion

--

--

--

--

--

--

--

10

Tagi

han

yang

Tel

ah J

atuh

Te

mpo

/Due

Dat

e Re

ceiv

able

--

--

--

--

--

--

--

11

Aset

Lai

nnya

/ Oth

er A

sset

--

--

--

--

--

--

--

12

Eksp

osur

di U

nit U

saha

Sy

aria

h (a

pabi

la a

da)/

Expo

sure

in S

haria

Uni

t Bu

sine

ss (i

f exi

sted

)

--

--

--

--

--

--

--

Jum

lah/

Tota

l-

--

--

--

--

--

--

-

156 Pengungkapan Permodalan serta Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Bank | Bank Capital, Risk Exposure and Risk Management Disclosure

Tabel 4.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - PT. Bank Artha Graha Internasional, TbkTable 4.1.a. Disclosure of Net Receivable Based on Risk Weigthing after Mitigation of Credit Risk Effect - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.

(dalam jutaan rupiah/ in million Rupiah

No.KATEGORI PORTOFOLIOPORTFOLIO CATEGORY

31 Desember 2012/December 31, 2012 31 Desember 2011/December 31, 2011

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit / Net Receivable After Calculating Credit Risk Mitigation Impact ATMR/

RWA

BebanModal/ Capital Charge

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit / Net Receivable After Calculating Credit Risk Mitigation Impact ATMR/

RWA

BebanModal/ Capital Charge0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya/

Others 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya/ Others

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

A. EKSPOSUR NERACA/ BALANCE SHEET EXPOSURE

1 Tagihan Kepada Pemerintah/ Receivable to Government 1,763,654 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivable to Public Sector Entity - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivable to Multilateral Development Bank and International Institution

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank/ Receivable to Bank 11,593 652,729 - - - 117,483 - - - - 188,007 - - - - - - - - - - - - -5 Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Collaterelized Loan 2,893 - 230,741 401,561 59,567 - - - - - 268,189 - - - - - - - - - - - - -6 Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property

Collaterelized Loan - - - - - - - 227,135 - - 227,135 - - - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan/ Loan to Employee / Retired - - - - - 4,556 - - - - 2,278 - - - - - - - - - - - - -8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/

Receivable to Micro, Small Bussines and Ritel Portofolio 60,348 - - - - 1,075,280 - - - 806,460 - - - - - - - - - - - - -

9 Tagihan kepada Korporasi/ Receivable to Corporation 831,171 - - - - - - 12,298,775 - - 12,298,775 - - - - - - - - - - - - -10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Mature Receivable - - - - - - - 729 3,492 - 5,967 - - - - - - - - - - - - -11 Aset Lainnya/ Other Asset 232,428 - - - - - - 931,839 29,147 - 975,559 - - - - - - - - - - - - -12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in

Syariah Business Unit (if available) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur Neraca/Total Balance Sheet Exposure 2,902,087 652,729 230,741 401,561 59,567 122,039 1,075,280 13,458,478 32,639 0 14,772,371 - - - - - - - - - - - - -B. EKSPOSUR KEWAJIBAN KOMITMEN/KONTINJENSI PADA TRANSAKSI REKENING ADMINISTRATIF/ EXPOSURE OF COMMITMENT LIABILITIES / CONTINGEN ON ADMINISTRATIVE ACCOUNT TRANSACTION 1 Tagihan Kepada Pemerintah/ Receivable to Government - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivable to Public

Sector Entity - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivable to Multilateral Development Bank and International Institution

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank/ Receivable to Bank - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -5 Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Collaterelized Loan - - 1,276 2,232 - - - - - - 1,340 - - - - - - - - - - - - -6 Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property

Collaterelized Loan - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan/ Loan to Employee / Retired - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/

Receivable to Micro, Small Bussines and Ritel Portofolio - - - - - - 68,018 - - - 51,014 - - - - - - - - - - - - -

9 Tagihan kepada Korporasi/ Receivable to Corporation - - - - - - - 93,848 - - 93,848 - - - - - - - - - - - - -10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Mature Receivable - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Syariah Business Unit (if available) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur TRA/Total TRA Exposure 0 0 1,276 2,232 0 0 68,018 93,848 0 0 146,201 - - - - - - - - - - - -

C. EKSPOSUR AKIBAT KEGAGALAN PIHAK LAWAN/COUNTERPARTY CREDIT RISK

1 Tagihan Kepada Pemerintah/ Receivable to Government - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivable to Public

Sector Entity - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivable to Multilateral Development Bank and International Institution

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank/ Receivable to Bank - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/

Receivable to Micro, Small Bussines and Ritel Portofolio - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6 Tagihan kepada Korporasi/ Receivable to Corporation - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in

Syariah Business Unit (if available) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur Counterparty Credit Risk - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 157

(dalam jutaan rupiah/ in million Rupiah

No.KATEGORI PORTOFOLIOPORTFOLIO CATEGORY

31 Desember 2012/December 31, 2012 31 Desember 2011/December 31, 2011

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit / Net Receivable After Calculating Credit Risk Mitigation Impact ATMR/

RWA

BebanModal/ Capital Charge

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit / Net Receivable After Calculating Credit Risk Mitigation Impact ATMR/

RWA

BebanModal/ Capital Charge0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya/

Others 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya/ Others

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

A. EKSPOSUR NERACA/ BALANCE SHEET EXPOSURE

1 Tagihan Kepada Pemerintah/ Receivable to Government 1,763,654 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivable to Public Sector Entity - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivable to Multilateral Development Bank and International Institution

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank/ Receivable to Bank 11,593 652,729 - - - 117,483 - - - - 188,007 - - - - - - - - - - - - -5 Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Collaterelized Loan 2,893 - 230,741 401,561 59,567 - - - - - 268,189 - - - - - - - - - - - - -6 Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property

Collaterelized Loan - - - - - - - 227,135 - - 227,135 - - - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan/ Loan to Employee / Retired - - - - - 4,556 - - - - 2,278 - - - - - - - - - - - - -8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/

Receivable to Micro, Small Bussines and Ritel Portofolio 60,348 - - - - 1,075,280 - - - 806,460 - - - - - - - - - - - - -

9 Tagihan kepada Korporasi/ Receivable to Corporation 831,171 - - - - - - 12,298,775 - - 12,298,775 - - - - - - - - - - - - -10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Mature Receivable - - - - - - - 729 3,492 - 5,967 - - - - - - - - - - - - -11 Aset Lainnya/ Other Asset 232,428 - - - - - - 931,839 29,147 - 975,559 - - - - - - - - - - - - -12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in

Syariah Business Unit (if available) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur Neraca/Total Balance Sheet Exposure 2,902,087 652,729 230,741 401,561 59,567 122,039 1,075,280 13,458,478 32,639 0 14,772,371 - - - - - - - - - - - - -B. EKSPOSUR KEWAJIBAN KOMITMEN/KONTINJENSI PADA TRANSAKSI REKENING ADMINISTRATIF/ EXPOSURE OF COMMITMENT LIABILITIES / CONTINGEN ON ADMINISTRATIVE ACCOUNT TRANSACTION 1 Tagihan Kepada Pemerintah/ Receivable to Government - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivable to Public

Sector Entity - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivable to Multilateral Development Bank and International Institution

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank/ Receivable to Bank - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -5 Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Collaterelized Loan - - 1,276 2,232 - - - - - - 1,340 - - - - - - - - - - - - -6 Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property

Collaterelized Loan - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan/ Loan to Employee / Retired - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/

Receivable to Micro, Small Bussines and Ritel Portofolio - - - - - - 68,018 - - - 51,014 - - - - - - - - - - - - -

9 Tagihan kepada Korporasi/ Receivable to Corporation - - - - - - - 93,848 - - 93,848 - - - - - - - - - - - - -10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Mature Receivable - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Syariah Business Unit (if available) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur TRA/Total TRA Exposure 0 0 1,276 2,232 0 0 68,018 93,848 0 0 146,201 - - - - - - - - - - - -

C. EKSPOSUR AKIBAT KEGAGALAN PIHAK LAWAN/COUNTERPARTY CREDIT RISK

1 Tagihan Kepada Pemerintah/ Receivable to Government - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivable to Public

Sector Entity - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivable to Multilateral Development Bank and International Institution

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank/ Receivable to Bank - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/

Receivable to Micro, Small Bussines and Ritel Portofolio - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6 Tagihan kepada Korporasi/ Receivable to Corporation - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in

Syariah Business Unit (if available) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur Counterparty Credit Risk - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

158 Pengungkapan Permodalan serta Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Bank | Bank Capital, Risk Exposure and Risk Management Disclosure

(dalam jutaan rupiah/ in million Rupiah

No.KATEGORI PORTOFOLIOPORTFOLIO CATEGORY

31 Desember 2012/December 31, 2012 31 Desember 2011/December 31, 2011

TagihanBersih/ Net Receivable

Bagian Yang Dijamin Dengan/ Part That Are Guaranted by Bagian YangTidak Dijamin/

Part That Are Not Guaranted

TagihanBersih/ Net Receivable

Bagian Yang Dijamin Dengan/ Part That Are Guaranted byBagian Yang Tidak Dijamin/

Part That Are Not GuarantedAgunan/Collateral

Garansi/ Guarantee

Asuransi Kredit/Credit Insurance

Lainnya/Others

Agunan/Collateral

Garansi/ Guarantee

Asuransi Kredit/Credit Insurance

Lainnya/Others

1 2 3 4 5 6 7 (8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)] 9 10 11 12 13 (14) = (9)-[(10)+(11)+(12)+(13)]A EKSPOSUR NERACA/ BALANCE SHEET EXPOSURE1 Tagihan Kepada Pemerintah/ Receivable to Government 1,763,654 - - - - 1,763,654 - - - - - -2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivable to

Public Sector Entity - - - - - 0 - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivable to Multilateral Development Bank and International Institution

- - - - - 0 - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank/ Receivable to Bank 775,406 - - 11,593 - 757,411 - - - - - -5 Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Collaterelized Loan 694,762 2,893 - - - 691,869 - - - - - -6 Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property

Collaterelized Loan 227,135 - - - - 227,135 - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan/ Loan to Employee / Retired 4,556 - - - - 4,556 - - - - - -8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio

Ritel/ Receivable to Micro, Small Bussines and Ritel Portofolio 1,135,628 60,348 1,075,280 - - - - - -

9 Tagihan kepada Korporasi/ Receivable to Corporation 13,129,943 831,171 12,298,772 - - - - - -10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Mature Receivable 4,221 - - - - 4,221 - - - - - -11 Aset Lainnya/ Other Asset 1,222,561 - - - - 1,222,561 - - - - - -12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure

in Syariah Business Unit (if available) - - - - - 0 - - - - - -

Total Eksposur Neraca Total Balance Sheet Exposure 18,957,867 894,412 0 11,593 0 18,045,460 - - - - - -

B EKSPOSUR REKENING ADMINSITRATIF /ADMINISTRATIVE ACCOUNT EXPOSURE

1 Tagihan Kepada Pemerintah/ Receivable to Government - - - - - 0 - - - - - -2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivable to

Public Sector Entity - - - - - 0 - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivable to Multilateral Development Bank and International Institution

- - - - - 0 - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank/ Receivable to Bank 0 - - - - 0 - - - - - -5 Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Collaterelized Loan 3,508 - - - - 3,508 - - - - - -6 Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property

Collaterelized Loan - - - - - 0 - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan/ Loan to Employee / Retired - - - - - 0 - - - - - -8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio

Ritel/ Receivable to Micro, Small Bussines and Ritel Portofolio 450 - - - - 450 - - - - - -

9 Tagihan kepada Korporasi/ Receivable to Corporation 625 - - - - 625 - - - - - -10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Mature Receivable - - - - 0 - - - - - -11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure

in Syariah Business Unit (if available) - - - - - 0 - - - - - -

Total Eksposur Rekening Administratif / Total Administratif Account Exposure 4,583 0 0 0 0 4,583 - - - - - -

C EKSPOSUR COUNTERPARTY CREDIT RISK1 Tagihan Kepada Pemerintah/ Receivable to Government - - - - - - - - - - - -2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivable to

Public Sector Entity - - - - - - - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivable to Multilateral Development Bank and International Institution

- - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank/ Receivable to Bank - - - - - - - - - - - -5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio

Ritel/ Receivable to Micro, Small Bussines and Ritel Portofolio - - - - - - - - - - - -

6 Tagihan kepada Korporasi/ Receivable to Corporation - - - - - - - - - - - -

7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Syariah Business Unit (if available) - - - - - - - - - - - -

Total Eksposure Counterparty Credit Risk - - - - - - - - - - - -

Total (A+B+C) 18,962,450 894,412 0 11,593 0 18,050,043 - - - - - -

Tabel 4.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - PT. Bank Artha Graha Internasional, TbkTable 4.2.a. Disclosure of Net Receivables and Credit Risk Mitigation Techniques - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 159

(dalam jutaan rupiah/ in million Rupiah

No.KATEGORI PORTOFOLIOPORTFOLIO CATEGORY

31 Desember 2012/December 31, 2012 31 Desember 2011/December 31, 2011

TagihanBersih/ Net Receivable

Bagian Yang Dijamin Dengan/ Part That Are Guaranted by Bagian YangTidak Dijamin/

Part That Are Not Guaranted

TagihanBersih/ Net Receivable

Bagian Yang Dijamin Dengan/ Part That Are Guaranted byBagian Yang Tidak Dijamin/

Part That Are Not GuarantedAgunan/Collateral

Garansi/ Guarantee

Asuransi Kredit/Credit Insurance

Lainnya/Others

Agunan/Collateral

Garansi/ Guarantee

Asuransi Kredit/Credit Insurance

Lainnya/Others

1 2 3 4 5 6 7 (8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)] 9 10 11 12 13 (14) = (9)-[(10)+(11)+(12)+(13)]A EKSPOSUR NERACA/ BALANCE SHEET EXPOSURE1 Tagihan Kepada Pemerintah/ Receivable to Government 1,763,654 - - - - 1,763,654 - - - - - -2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivable to

Public Sector Entity - - - - - 0 - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivable to Multilateral Development Bank and International Institution

- - - - - 0 - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank/ Receivable to Bank 775,406 - - 11,593 - 757,411 - - - - - -5 Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Collaterelized Loan 694,762 2,893 - - - 691,869 - - - - - -6 Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property

Collaterelized Loan 227,135 - - - - 227,135 - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan/ Loan to Employee / Retired 4,556 - - - - 4,556 - - - - - -8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio

Ritel/ Receivable to Micro, Small Bussines and Ritel Portofolio 1,135,628 60,348 1,075,280 - - - - - -

9 Tagihan kepada Korporasi/ Receivable to Corporation 13,129,943 831,171 12,298,772 - - - - - -10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Mature Receivable 4,221 - - - - 4,221 - - - - - -11 Aset Lainnya/ Other Asset 1,222,561 - - - - 1,222,561 - - - - - -12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure

in Syariah Business Unit (if available) - - - - - 0 - - - - - -

Total Eksposur Neraca Total Balance Sheet Exposure 18,957,867 894,412 0 11,593 0 18,045,460 - - - - - -

B EKSPOSUR REKENING ADMINSITRATIF /ADMINISTRATIVE ACCOUNT EXPOSURE

1 Tagihan Kepada Pemerintah/ Receivable to Government - - - - - 0 - - - - - -2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivable to

Public Sector Entity - - - - - 0 - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivable to Multilateral Development Bank and International Institution

- - - - - 0 - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank/ Receivable to Bank 0 - - - - 0 - - - - - -5 Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Collaterelized Loan 3,508 - - - - 3,508 - - - - - -6 Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property

Collaterelized Loan - - - - - 0 - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan/ Loan to Employee / Retired - - - - - 0 - - - - - -8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio

Ritel/ Receivable to Micro, Small Bussines and Ritel Portofolio 450 - - - - 450 - - - - - -

9 Tagihan kepada Korporasi/ Receivable to Corporation 625 - - - - 625 - - - - - -10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Mature Receivable - - - - 0 - - - - - -11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure

in Syariah Business Unit (if available) - - - - - 0 - - - - - -

Total Eksposur Rekening Administratif / Total Administratif Account Exposure 4,583 0 0 0 0 4,583 - - - - - -

C EKSPOSUR COUNTERPARTY CREDIT RISK1 Tagihan Kepada Pemerintah/ Receivable to Government - - - - - - - - - - - -2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivable to

Public Sector Entity - - - - - - - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivable to Multilateral Development Bank and International Institution

- - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank/ Receivable to Bank - - - - - - - - - - - -5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio

Ritel/ Receivable to Micro, Small Bussines and Ritel Portofolio - - - - - - - - - - - -

6 Tagihan kepada Korporasi/ Receivable to Corporation - - - - - - - - - - - -

7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Syariah Business Unit (if available) - - - - - - - - - - - -

Total Eksposure Counterparty Credit Risk - - - - - - - - - - - -

Total (A+B+C) 18,962,450 894,412 0 11,593 0 18,050,043 - - - - - -

160 Pengungkapan Permodalan serta Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Bank | Bank Capital, Risk Exposure and Risk Management Disclosure

Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar - PT. Bank Artha Graha Internasional, TbkCredit Risk RWA Calculation Using Standardized Approach - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. Tabel 6.1.1. Pengungkapan Eksposur Aset di NeracaTable 6.1.1. Asset Exposure in Balance Sheet

Tabel 6.1.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening AdministratifTable 6.1.2. Exposure of Liabilities Commitment / Contingency on Administrative Account

Tabel 6.1.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko KreditTable 6.1.7. Measurement on Total Credit Risk

(dalam jutaan rupiah/ in million Rupiah

No.KATEGORI PORTOFOLIOPORTFOLIO CATEGORY

31 Desember 2012/December 31, 2012 31 Desember 2011/December 31, 2011

Tagihan Bersih / Net Receivable

ATMR Sebelum MRK / ATMR before MRK

ATMR Setelah MRK/ ATMR after MRK

Tagihan Bersih / Net Receivable

ATMR Sebelum MRK / ATMR before MRK

ATMR Setelah MRK/ ATMR after MRK

1 2 3 4 5 6 7 81 Tagihan Kepada Pemerintah/ Receivable to Government 1,763,654 - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivable to Public Sector Entity - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivable to Multilateral Development Bank and International Institution

- - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank/ Receivable to Bank 775,403 190,326 188,007 - - -

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Collaterelized Loan 694,762 269,345 268,189 - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Collaterelized Loan 227,135 227,135 227,135 - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan/ Loan to Employee / Retired 4,556 2,278 2,278 - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Receivable to Micro, Small Bussines and Ritel Portofolio 1,135,628 851,721 806,460 - - -

9 Tagihan kepada Korporasi/ Receivable to Corporation 13,129,946 13,129,946 12,298,775 - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Mature Receivable 4,221 5,967 5,967 - - -

11 Aset Lainnya/ Other Asset 1,193,414 - 975,559 - - -

TOTAL 18,928,719 14,676,718 14,772,370 - - -

(dalam jutaan rupiah/ in million Rupiah

No.KATEGORI PORTOFOLIOPORTFOLIO CATEGORY

31 Desember 2012/December 31, 2012 31 Desember 2011/December 31, 2011

Tagihan Bersih / Net Receivable

ATMR Sebelum MRK / ATMR before MRK

ATMR Setelah MRK/ ATMR after MRK

Tagihan Bersih / Net Receivable

ATMR Sebelum MRK / ATMR before MRK

ATMR Setelah MRK/ ATMR after MRK

1 2 3 4 5 6 7 81 Tagihan Kepada Pemerintah/ Receivable to Government - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivable to Public Sector Entity - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivable to Multilateral Development Bank and International Institution

- - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank/ Receivable to Bank - - - - - -

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Collaterelized Loan 3,508 1,340 1,340 - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Collaterelized Loan - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan/ Loan to Employee / Retired - - - - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Receivable to Micro, Small Bussines and Ritel Portofolio 68,019 51,014 51,014 - - -

9 Tagihan kepada Korporasi/ Receivable to Corporation 93,848 93,848 93,848 - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Mature Receivable - - - - - -

TOTAL 165,375 146,202 146,202 - - -

(dalam jutaan rupiah/ in million Rupiah

31 Desember 2012/December 31, 2012 31 Desember 2011/December 31, 2011TOTAL ATMR RISIKO KREDIT / TOTAL CREDIT RISK OF RISK WEIGHTED ASSET 14,918,573.00 11,978,123.00 TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL / TOTAL CAPITAL DEDUCTION FACTOR (250,836.00) (391,405.00)

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 161

Tabel 7.1. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode StandarTable 7.1. Market Risk Disclosure Using Standardized Approach

Tabel 8.1.a Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional -PT. Bank Artha Graha Internasional, TbkTable 8.1.a. Quantitative Disclosure on Operational Risk - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.

(dalam jutaan rupiah/ in million Rupiah

No.KATEGORI PORTOFOLIOPORTFOLIO CATEGORY

31 Desember 2012/December 31, 2012 31 Desember 2011/December 31, 2011

Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun

terakhir) / Gross Income

(average of the last 3 years)

Beban Modal/ Capital

Expenses

ATMR / Risk Weighted

Assets

Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun

terakhir) / Gross Income

(average of the last 3 years)

Beban Modal/ Capital

Expenses

ATMR / Risk Weighted

Assets

1 2 3 4 5 6 7 81 Pendekatan Indikator Dasar / Basic Indicator Approach - - - 625,117 93,767.55 1,172,094

TOTAL - - - - - -

(dalam jutaan rupiah/ in million Rupiah

No.JENIS RISIKO

TYPES OF RISK

31 Desember 2012/December 31, 2012 31 Desember 2011/December 31, 2011

Bank/Bank Konsolidasi/Consolidated Bank/Bank Konsolidasi/Consolidated

Beban Modal/ Capital

Expenses

ATMR / Risk Weighted

Assets

Beban Modal/ Capital

Expenses

ATMR / Risk Weighted

Assets

Beban Modal/ Capital

Expenses

ATMR / Risk Weighted

Assets

Beban Modal/ Capital

Expenses

ATMR / Risk Weighted

Assets1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Risiko Suku Bunga / Interest Rate Risk - - - - - - - -

a. Risiko Spesifik / Spesific Risk 7,671 95,887 - - 3,648 45,600 - -b. Risiko Umum / General Risk 33,000 412,499 - - 43,946 549,324 - -

2 Risiko Nilai Tukar / Foreign Exchange Risk 5,722 71,524 - - 3,717 46,463 - -

3 Risiko Ekuitas *) / Equity Risk*) - - - - - - - -

4 Risiko Komoditas *) / Comodity Risk*) - - - - - - - -

5 Risiko Option / Option Risk - - - - - - - -

TOTAL 18,928,719 14,676,718 14,772,370 - - - -

*) Untuk Bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud / For Bank with Subsidiaries with referred risk

162 Pengungkapan Permodalan serta Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Bank | Bank Capital, Risk Exposure and Risk Management Disclosure

(dalam jutaan rupiah/ in million Rupiah

No. Pos-pos

31 Desember 2012/December 31, 2012 31 Desember 2011/December 31, 2011

Saldo/ Balance

Jatuh tempo / Due DateSaldo/

Balance

Jatuh tempo / Due Date≤ 1 bulan/≤ 1

month> 1 bln s.d 3 bln/

> 1 month to 3 months> 3 bln s.d 6 bln/ > 3 to 6 months

> 6 bln s.d 12 bln / > 6 to 12 months

> 12 bln / > 12 months

≤ 1 bulan / ≤ 1 Month

> 1 bln s.d 3 bln/ > 1 month to 3 months

> 3 bln s.d 6 bln / > 3 to 6 Months

> 6 bln s.d 12 bln / > 6 to 12 Months

> 12 bln / > 12 months

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

I NERACA / STATEMENT OF POSITION

A. Aset / Assets 1. Kas / Cash 162,271 162,271 - - - - - - - - - - 2. Penempatan pada Bank Indonesia / Placements with Bank Indonesia 2,725,907 1,486,006 993,149 246,752 - - - - - - - - 3. Penempatan pada Bank Lain / Placements with Others Bank 219,119 219,119 - - - - - - - - - - 4. Surat Berharga / Securities 513,335 - - - - 513,335 - - - - - - 5. Kredit yang diberikan / Loans 13,160,872 335,286 255,260 432,227 1,164,357 10,973,742 - - - - - - 6. Tagihan Lainnya/ Others Receivable 9,729 5,438 4,291 - - - - - - - - - 7. Lain-lainnya / Others 74,447 74,447 - - - - - - - - - -

Total Aset / Total Assets 16,865,680 2,282,567 1,252,700 678,979 1,164,357 11,487,077 - - - - - - B. Kewajiban / Liabilities - - - - - - 1. Dana Pihak Ketiga / Deposits From Customers 14,228,107 8,519,260 760,547 995,293 549,135 3,403,872 - - - - - -

2. Kewajiban pada Bank Indonesia/ Liabilities With Bank Indonesia 713,687 - - - - 713,687 3. Kewajiban pada Bank Lain /Liabilities With Others Bank 41,108 41,108 - - - - 4. Surat Berharga yang Diterbitkan/ Securities Issued - - - - - - 5. Pinjaman yang diterima/ Borrowing 3,307 - - - - 3,307 6. Kewajiban Lainnya / Others Liabilities 316,658 312,367 4,291 - - - 7. Lain-lain / Others 4,709 4,709 - - - -

Total Kewajiban / Total Liabilities 15,307,576 8,877,444 764,838 995,293 549,135 4,120,866 - - - - - -

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / Difference between Assets and Liabilitues on Statement of Position 1,558,104 (6,594,877) 487,862 (316,314) 615,222 7,366,211 - - - - - -

I I REKENING ADMINISTRATIF / ADMINISTRATIVE ACCOUNTS - - - - - - A. Tagihan Rekening Administratif /Receivable On Administrative Accounts - - - - - - 1. Komitment / Commitmens - - - - - - - - - - - - 2. Kontijensi / Contingencies 6,598 540 1,080 1,620 3,358 - - - - - - -

Total Tagihan Rekening Administratif/ Total Recevable on Administrative Accounts 6,598 540 1,080 1,620 3,358 - B. Kewajiban Rekening Administratif / Liabilites On Administrative Accounts

1. Komitment / Commitments 2,289,123 2,285,960 3,163 - - - 2. Kontijensi / Contingencies 123,221 123,221 - - - -

Total Kewajiban Rekening Administratif/ Total Liabilities on Administrative Accounts 2,412,344 2,409,181 3,163 - - - - - - - - -Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif / Difference between Receivable and Liabilities on Administrative Accounts (2,405,746) (2,408,641) (2,083) 1,620 3,358 -

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] / Difference [(IA-IB) + (IIA-IIB)] (847,642) (9,003,518) 485,779 (314,694) 618,580 7,366,211 - - - - - -Selisih Akumulatif/ Accumulated Difference

Tabel 9.2.a. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - PT. Bank Artha Graha Internasional, TbkTable 9.2.a. Disclosure of Foreign Currency Maturity Profile - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.

I NERACA / STATEMENT OF POSITION A. Aset / Assets 1. Kas / Cash 1,849 1,849 - - - - - - - - - - 2. Penempatan pada Bank Indonesia / Placements with Bank Indonesia 24,500 24,500 - - - - - - - - - - 3. Penempatan pada Bank Lain / Placements with Others Bank 16,531 16,531 - - - - - - - - - - 4. Surat Berharga / Securities 6,675 - - - - 6,675 - - - - - - 5. Kredit yang diberikan / Loans 242,495 548 8,784 - 14,462 218,701 - - - - - - 6. Tagihan Lainnya/ Others Receivable 12,183 2,678 7,956 1,549 - - - - - - - - 7. Lain-lainnya / Others 1,371 1,371 - - - - - - - - - -

Total Aset / Total Assets 305,604 47,477 16,740 1,549 14,462 225,376 - - - - - - B. Kewajiban / Liabilities - - - - - - 1. Dana Pihak Ketiga / Deposits From Customers 286,526 259,678 10,238 8,636 4,151 3,823 - - - - - -

2. Kewajiban pada Bank Indonesia/ Liabilities With Bank Indonesia - - - - - - 3. Kewajiban pada Bank Lain /Liabilities With Others Bank - - - - - - 4. Surat Berharga yang Diterbitkan/ Securities Issued - - - - - - 5. Pinjaman yang diterima/ Borrowing - - - - - - 6. Kewajiban Lainnya / Others Liabilities 13,101 3,596 7,956 1,549 - - 7. Lain-lain / Others 332 332 - - - -

Total Kewajiban / Total Liabilities 299,959 263,606 18,194 10,185 4,151 3,823 - - - - - -

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / Difference between Assets and Liabilitues on Statement of Position 5,645 (216,129) (1,454) (8,636) 10,311 221,553 - - - - - -

I I REKENING ADMINISTRATIF / ADMINISTRATIVE ACCOUNTS - - - - - - A. Tagihan Rekening Administratif /Receivable On Administrative Accounts - - - - - - 1. Komitment / Commitmens 654 654 - - - - - - - - - - 2. Kontijensi / Contingencies 41 4 6 9 22 - - - - - - -

Total Tagihan Rekening Administratif/ Total Recevable on Administrative Accounts 695 658 6 9 22 - B. Kewajiban Rekening Administratif / Liabilites On Administrative Accounts

1. Komitment / Commitments 40,269 26,318 9,900 3,146 905 - 2. Kontijensi / Contingencies 3,139 3,139 - - - -

Total Kewajiban Rekening Administratif/ Total Liabilities on Administrative Accounts 43,408 29,457 9,900 3,146 905 - - - - - - -Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif / Difference between Receivable and Liabilities on Administrative Accounts (42,713) (28,799) (9,894) (3,137) (883) -

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] / Difference [(IA-IB) + (IIA-IIB)] (37,068) (244,928) (11,348) (11,773) 9,428 221,553 - - - - - -Selisih Akumulatif/ Accumulated Difference

Tabel 9.1.a. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - PT. Bank Artha Graha Internasional, TbkTable 9.1.a. Disclosure of Rupiah Maturity Profile - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 163

(dalam jutaan rupiah/ in million Rupiah

No. Pos-pos

31 Desember 2012/December 31, 2012 31 Desember 2011/December 31, 2011

Saldo/ Balance

Jatuh tempo / Due DateSaldo/

Balance

Jatuh tempo / Due Date≤ 1 bulan/≤ 1

month> 1 bln s.d 3 bln/

> 1 month to 3 months> 3 bln s.d 6 bln/ > 3 to 6 months

> 6 bln s.d 12 bln / > 6 to 12 months

> 12 bln / > 12 months

≤ 1 bulan / ≤ 1 Month

> 1 bln s.d 3 bln/ > 1 month to 3 months

> 3 bln s.d 6 bln / > 3 to 6 Months

> 6 bln s.d 12 bln / > 6 to 12 Months

> 12 bln / > 12 months

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

I NERACA / STATEMENT OF POSITION

A. Aset / Assets 1. Kas / Cash 162,271 162,271 - - - - - - - - - - 2. Penempatan pada Bank Indonesia / Placements with Bank Indonesia 2,725,907 1,486,006 993,149 246,752 - - - - - - - - 3. Penempatan pada Bank Lain / Placements with Others Bank 219,119 219,119 - - - - - - - - - - 4. Surat Berharga / Securities 513,335 - - - - 513,335 - - - - - - 5. Kredit yang diberikan / Loans 13,160,872 335,286 255,260 432,227 1,164,357 10,973,742 - - - - - - 6. Tagihan Lainnya/ Others Receivable 9,729 5,438 4,291 - - - - - - - - - 7. Lain-lainnya / Others 74,447 74,447 - - - - - - - - - -

Total Aset / Total Assets 16,865,680 2,282,567 1,252,700 678,979 1,164,357 11,487,077 - - - - - - B. Kewajiban / Liabilities - - - - - - 1. Dana Pihak Ketiga / Deposits From Customers 14,228,107 8,519,260 760,547 995,293 549,135 3,403,872 - - - - - -

2. Kewajiban pada Bank Indonesia/ Liabilities With Bank Indonesia 713,687 - - - - 713,687 3. Kewajiban pada Bank Lain /Liabilities With Others Bank 41,108 41,108 - - - - 4. Surat Berharga yang Diterbitkan/ Securities Issued - - - - - - 5. Pinjaman yang diterima/ Borrowing 3,307 - - - - 3,307 6. Kewajiban Lainnya / Others Liabilities 316,658 312,367 4,291 - - - 7. Lain-lain / Others 4,709 4,709 - - - -

Total Kewajiban / Total Liabilities 15,307,576 8,877,444 764,838 995,293 549,135 4,120,866 - - - - - -

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / Difference between Assets and Liabilitues on Statement of Position 1,558,104 (6,594,877) 487,862 (316,314) 615,222 7,366,211 - - - - - -

I I REKENING ADMINISTRATIF / ADMINISTRATIVE ACCOUNTS - - - - - - A. Tagihan Rekening Administratif /Receivable On Administrative Accounts - - - - - - 1. Komitment / Commitmens - - - - - - - - - - - - 2. Kontijensi / Contingencies 6,598 540 1,080 1,620 3,358 - - - - - - -

Total Tagihan Rekening Administratif/ Total Recevable on Administrative Accounts 6,598 540 1,080 1,620 3,358 - B. Kewajiban Rekening Administratif / Liabilites On Administrative Accounts

1. Komitment / Commitments 2,289,123 2,285,960 3,163 - - - 2. Kontijensi / Contingencies 123,221 123,221 - - - -

Total Kewajiban Rekening Administratif/ Total Liabilities on Administrative Accounts 2,412,344 2,409,181 3,163 - - - - - - - - -Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif / Difference between Receivable and Liabilities on Administrative Accounts (2,405,746) (2,408,641) (2,083) 1,620 3,358 -

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] / Difference [(IA-IB) + (IIA-IIB)] (847,642) (9,003,518) 485,779 (314,694) 618,580 7,366,211 - - - - - -Selisih Akumulatif/ Accumulated Difference

Tabel 9.2.a. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - PT. Bank Artha Graha Internasional, TbkTable 9.2.a. Disclosure of Foreign Currency Maturity Profile - PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.

I NERACA / STATEMENT OF POSITION A. Aset / Assets 1. Kas / Cash 1,849 1,849 - - - - - - - - - - 2. Penempatan pada Bank Indonesia / Placements with Bank Indonesia 24,500 24,500 - - - - - - - - - - 3. Penempatan pada Bank Lain / Placements with Others Bank 16,531 16,531 - - - - - - - - - - 4. Surat Berharga / Securities 6,675 - - - - 6,675 - - - - - - 5. Kredit yang diberikan / Loans 242,495 548 8,784 - 14,462 218,701 - - - - - - 6. Tagihan Lainnya/ Others Receivable 12,183 2,678 7,956 1,549 - - - - - - - - 7. Lain-lainnya / Others 1,371 1,371 - - - - - - - - - -

Total Aset / Total Assets 305,604 47,477 16,740 1,549 14,462 225,376 - - - - - - B. Kewajiban / Liabilities - - - - - - 1. Dana Pihak Ketiga / Deposits From Customers 286,526 259,678 10,238 8,636 4,151 3,823 - - - - - -

2. Kewajiban pada Bank Indonesia/ Liabilities With Bank Indonesia - - - - - - 3. Kewajiban pada Bank Lain /Liabilities With Others Bank - - - - - - 4. Surat Berharga yang Diterbitkan/ Securities Issued - - - - - - 5. Pinjaman yang diterima/ Borrowing - - - - - - 6. Kewajiban Lainnya / Others Liabilities 13,101 3,596 7,956 1,549 - - 7. Lain-lain / Others 332 332 - - - -

Total Kewajiban / Total Liabilities 299,959 263,606 18,194 10,185 4,151 3,823 - - - - - -

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / Difference between Assets and Liabilitues on Statement of Position 5,645 (216,129) (1,454) (8,636) 10,311 221,553 - - - - - -

I I REKENING ADMINISTRATIF / ADMINISTRATIVE ACCOUNTS - - - - - - A. Tagihan Rekening Administratif /Receivable On Administrative Accounts - - - - - - 1. Komitment / Commitmens 654 654 - - - - - - - - - - 2. Kontijensi / Contingencies 41 4 6 9 22 - - - - - - -

Total Tagihan Rekening Administratif/ Total Recevable on Administrative Accounts 695 658 6 9 22 - B. Kewajiban Rekening Administratif / Liabilites On Administrative Accounts

1. Komitment / Commitments 40,269 26,318 9,900 3,146 905 - 2. Kontijensi / Contingencies 3,139 3,139 - - - -

Total Kewajiban Rekening Administratif/ Total Liabilities on Administrative Accounts 43,408 29,457 9,900 3,146 905 - - - - - - -Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif / Difference between Receivable and Liabilities on Administrative Accounts (42,713) (28,799) (9,894) (3,137) (883) -

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] / Difference [(IA-IB) + (IIA-IIB)] (37,068) (244,928) (11,348) (11,773) 9,428 221,553 - - - - - -Selisih Akumulatif/ Accumulated Difference

Laporan Keuangan AuditAudited Financial Report

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 165

Laporan Keuangan AuditAudited Financial Report

Laporan Tahunan 2012 Annual Report • PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 165

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

Laporan Keuangan Beserta Laporan Auditor Independen 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan

31 Desember 2011

Financial Statements With Independent Auditors’ Report

December 31, 2012, June 30, 2012 and December 31, 2011

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk LAPORAN KEUANGAN

BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2012, 30 JUNI 2012 DAN

31 DESEMBER 2011

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT DECEMBER 31, 2012, JUNE 30, 2012 AND

DECEMBER 31, 2011

Daftar Isi Table of Contents

Halaman/ Page

Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan……………………………. 1 – 4 ………………….….Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif…………………… 5 – 6 ……....……..Statements of Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas ………………………… 7 – 8 ..……………...……Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas …………………..………………… 9 – 10 ...……………….…………Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan ....................…….. 11 – 163 ..……………….…Notes to the Financial Statements

************************

BANK ARTHA GRAHA

SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANGTANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER2Ol2 DAN 2011 SERTA ENAM

BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL30 JUNI 2012

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : Andy KasihAlamat kantor : Gedung Artha Graha Lantai 5

Kawasan Niaga TerPadu SudirmanJalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53Jakarta 12190

Alamat domisili : Jalan Melawai Xl/56RT 003, RW 004, MelawaiKecamatan KebaYoran Baru,Jakarta Selatan

Nomor Telepon : 021 - 5152168Jabatan : Direktur Utama

2. Nama R. Rudy TjandraAlamat kantor : Gedung Artha Graha Lantai 5

Kawasan Niaga TerPadu SudirmanJalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53Jakarta 12190

Alamat domisili : Citra Garden 6 Blok H-2 No.21RT 009, RW 015, Kelurahan Tegal AlurKecamatan Kali Deres, Jakarta Barat

Nomor Telepon 021 - 5152168Jabatan : Direktur

Menyatakan bahwa:1. Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan

penyajian laporan keuangan PT. Bank Artha Grahalnternasional, Tbk. ("Bank");

2. Laporan keuangan Bank telah disusun dan disajikansesuai dengan Standard Akuntansi Keuangan dilndonesia;

3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan Bank telahdiungkapkan secara lengkap dan benar;

b. Laporan keuangan Bank tidak mengandung informasiatau fakta material yang tidak benar, dan tidakmenghilangkan informasi atau fakta material;

4. Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian

internal Bank.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, Maret

Atas nama dan mewakili Direks For and on behalf

PT BANKARTHA GMHA INTERNASIONALTbK

ARTHA GMHA BUILDING

Sudirman Centr'al Business District (SCBD)

Jalan Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, lndonesia

Phone t+62-21 515-2168 (Hunting)Facsimile : +62-21 51 5-3892

website :www.Arthagraha.com

BOARD OF DIRECTORS' STATEMENT REGARDINGrHE RESPONSIBILITY FOR THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011AND SIX MONTHS ENDED JUNE 30,2012

We, the undersigned:

1. NameOffice Address

: Andy Kasih'. Gedung Aftha Graha sth Floor

S ud i rma n Ce ntral Euslness D i strictJalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53Jakarta 12190

Residential Address'. Jalan Melawai Xl/56RT 003, RW 004, MelawaiKecamatan KebaYoran Baru,

TelephoneTitle

2. NameOffice Address

Residential Address

TelephoneTitle

Jakarta Selatan021 - 5152168President Director

R. Rudy TjandraGedung Artha Graha 5'n FloorKawasan Niaga Terpadu SudirmanJalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53Jakafta 12190Citra Garden 6 Blok H-2 No.21RT 009,RW 015, Kelurahan Tegal AlurKecamatan Kali Deres, Jakarta Barat021 - 5152168Director

Declare that:1. We are responsible for the preparation and the

presentation of the financial statements of PT. Bank AfthaGraha lnternasional, Tbk. ("Bank") ;

2. The financial statements of the Bank have been preparedand presented in accordance with Financial AccountingStandard in lndonesia;

3. a. Att information in the financial statements of the Bank hasbeen disclosed in a complete and truthful manner;

b. The financial statements of the Bank do not contain anyincorrect information or material facts, nor do they omitany information or material facts;

4. We are responsible for the Bank's internal control sysferns.

This statement has been made truthfully.

,,trAETERAITEMPEL

Andv KasihDirektur Utama/

President Director

:t;: "** or Directors *f

R. Rudv TiandraDirektur /Director

Q'Morison I nternationa I

Laporan Auditor lndependen

Laporan No. 0098/T&T-GA/DP/201 3

DireksiPT Bank Artha Graha lnternasional Tbk

Kami telah mengaudit laporan posisi keuanganPT Bank Artha Graha lnternasional Tbk ("Bank")tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan31 Desember 2011, serta laporan laba rugikomprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporanarus kas untuk periode enam bulan dan tahun yang

berakhir pada tanggaltanggal tersebut. Laporankeuangan adalah tanggung jawab manajemen Bank.Tanggung jawab kami terletak pada pernyataanpendapat atas laporan keuangan berdasarkan auditkami. Laporan keuangan Bank untuk tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2010 diaudit olehauditor independen lain yang dalam laporannyatertanggal 2 Maret 201 1 memberikan pendapat wajartanpa pengecualian.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standarauditing yang ditetapkan lnstitut Akuntan Publiklndonesia. Standar tersebut mengharuskan kamimerencanakan dan melaksanakan audit agar kamimemperoleh keyakinan memadai bahwa laporankeuangan bebas dari salah saji material. Suatu auditmeliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah danpengungkapan dalam laporan keuangan. Audit jugameliputi penilaian atas prinsip akuntansi yangdigunakan dan estimasi signifikan yang dibuat olehmanajemen, serta penilaian terhadap penyajianlaporan keuangan secarakeseluruhan. Kami yakinbahwa audit kami memberikan dasar memadai untukmenyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kamisebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semuahal yang material, posisi keuangan PT Bank ArthaGraha lnternasional Tbk tanggal 31 Desember 2O12,

30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, dan hasil usahaserta arus kas untuk periode enam bulan dan tahunyang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuaidengan Standar Akuntansi Keuangan di lndonesia.

TynHyeDr &TnuenaRegistered Public AccountantsLicense No. 486/KM.Ll20llGedung Jaya 4n FloorJl. M.H. ThamrinNo. 12, Iakarla 10340,IndonesiaPhone : (62-21) 3 1 908550Fax : (62-21) 31908502

The original report included herein is in lndonesian language'

I n d epen dent Au d ito rs' RePort

Repo rt N o. 0098/T &T-G ND P/201 3

Boards of DirectorsPT Bank Aftha Graha lnternasional Tbk

We have audited the statementsof financial position ofPT Bank Artha Graha lnternasional Tbk (the "Bank") asof December31,2012, June 30,2012 and December31 , 201 1, and the related statements of comprehensiveincome, changes in equity and cash flows for thesix-month periods and year then ended. These financialstatements are the responsibility of the Bank'smanagement. Our responsibility is to express anopinion on these financial statements based on ouraudit. The financial statements of the Bank for the yearended December 31, 2010 were audited by otherindependent auditors, whose report dated March 2,

201 1 expressed unqualified opinion.

We conducted our audit in accordance with auditingstandards established by the Indonesian lnstitute ofCeftified Public Accountants. Those standards requirethat we plan and pertorm the audit to obtain reasonableassurance about whether the financial statements arefree of material misstatement. An audit includesexamining, on a test basis, evidence supporting theamounts and disclosures in the financial statements- Anaudit also includes assesstng the accounting principlesused and significant esfimafes made by management,as well as evaluating the overall financial statementpresentation. We believe that our audit providesa reasonable basis for our opinion.

ln our opinion, the financial statements referred to

above present fairly, in all material respecfg the

financial position of PT Bank Artha Graha

lnternasionalTbk as of December 31,2012, June 30,

2012 and December 31 , 201 1, and the resu/fs of ifsoperations and its cash flows for the six-month periodsand year then ended in conformity with lndonesianF in anci al Accou nti ng Stan dards.

An lndependent Member Firm of Morison lnternational

Q'Morison lnternational

Seperti diungkapkan pada Catatan 2 alas laporankeuangan, Bank telah menerapkan beberapaPernyataan Standar Akuntans Keuangan yang berlakuefektif sejak tanggal I Januari 2012.

Seperti yang dijelaskan pada Catatan 2ac dan 46 atasIaporan keuangan, Bank melakukan kuasi reorganisasipada tanggal 30 Juni 2012 sesuai dengan PernyataanStandar Akuntansi Keuangan No. 51 (Revisi 2003),Akuntansi Kuasi Reorganisasi.

TJnHJIDI & Tnnnene

The original report included herein is in lndonesian language.

As dlsc/osed in Note 2 to the financial statements, theBank adopted certain Statements of FinancialAccounting Standards, which became effective onJanuary 1,2012.

As described in Notes 2ac and 46 to the financialstatements, the Bank conducted a quasi-reorganizationas of June 30, 2012 in accordance with the Statementof Financial Accounting Standards No. 51 (Revised2003), Accounting for Quasi Reorganization.

TJAHJADI & TAMARA

David Prf,nata Wangsja,lzin Akuntdn Publik No. AP

Public Accountant License No.

21 Maret 2013lMarch 21,2013

r101ntr/AP

The accompanying financial statements are not intended topresent the financial position, results of operations and cashflows in accordance with accounting prindfles and practicesgenerally accepted in countries and jurisdictions other thanlndonesia. The standards, procedures and practices applied toaudit such financial statements are those generally acceptedand applied in Indonesia.

An lndependent Member Firm of Morison lnternational

1

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

Dengan Angka Perbandingan pada Tanggal 31 Desember 2010

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2012,

June 30, 2012 and December 31, 2011 With Compartive Figures as of

December 31, 2010 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise

stated)

30 Juni/June 30, 2012

31 Desember/ December 31,

2012

Kuasi-reorganisasi/ Quasi-reorganization

31 Desember/ December 31,

2011

31 Desember/ December 31,

2010

Catatan/ Notes

Sesudah/ After

Sebelum/ Before

ASET ASSETS Kas 2c,2d,2e,4,42 232.428 170.703 170.703 214.633 207.578 Cash Giro pada Bank

Indonesia 2c,2d,2e,2f,

2g,5,42

1.448.689 1.704.360 1.704.360 1.318.787

989.938 Current account with

Bank Indonesia

Giro pada bank lain

2c,2d,2e,2g,6

530.645 209.740 209.740 276.898

373.360 Current account with

other banks Dikurangi: Penyisihan

kerugian penurunan nilai

2l,6

(345 ) (460 ) (460 ) (457 ) -

Allowance for impairment

losses Giro pada bank lain -

Bersih

42

530.300 209.280 209.280 276.441 373.360 Current account with

other banks - Net Penempatan pada Bank

Indonesia dan bank lain

2c,2d,2e,2h,

7,47

437.722 3.358.920 3.358.920 2.051.447 2.024.432

Placements with Bank Indonesia and other banks

Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai

2l,7

- - - - -

Allowance for impairment

Losses Penempatan pada Bank

Indonesia dan bank lain - Bersih

42

437.722 3.358.920 3.358.920 2.051.447 2.024.432

Placements with Bank Indonesia and other banks - Net

Surat-surat Berharga 2c,2d,2e,2i,8 1.601.011 2.569.626 2.569.626 1.695.402 1.852.632 Securities Dikurangi: Penyisihan

kerugian penurunan nilai

2l,8

- - - - -

Allowance for impairment

losses

Surat-surat berharga - Bersih

42

1.601.011 2.569.626 2.569.626 1.695.402 1.852.632 Securities - Net

Tagihan derivatif 2d,2j,2l,9,42 - - - 1.968 - Derivative receivable

Pendapatan bunga

masih akan diterima

2d,2w,10,42

77.706 80.634 80.634 98.182 110.486 Accrued interest

receivables Biaya dibayar dimuka 2p,11 66.458 44.452 44.452 28.012 21.038 Prepaid expenses

Kredit yang diberikan 2c,2d,2k,2ae,

12,35,47

Loans Pihak berelasi 39.983 514.571 514.571 497.996 500 Related parties Pihak ketiga 15.172.152 14.060.789 14.060.789 12.901.451 11.180.451 Third parties Jumlah kredit 15.212.135 14.575.360 14.575.360 13.399.447 11.180.951 Total loans

Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai

2l,12

(10.201 ) (261.743 ) (261.743 ) (288.126 ) (193.661 )

Allowance for impairment losses

Kredit yang diberikan - Bersih

42

15.201.934 14.313.617 14.313.617 13.111.321

10.987.290

Loans - Net

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini.

See accompanying Notes to the Financial Statements which are an integral part of these financial statements.

.

2

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)

31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

Dengan Angka Perbandingan pada Tanggal 31 Desember 2010

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2012,

June 30, 2012 and December 31, 2011 With Compartive Figures as of

December 31, 2010 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

30 Juni/June 30, 2012

31 Desember/ December 31,

2012

Kuasi-reorganisasi/ Quasi-reorganization

31 Desember/ December 31,

2011

31 Desember/ December 31,

2010

Catatan/ Notes

Sesudah/ After

Sebelum/ Before

ASET (lanjutan) ASSETS (continued) Tagihan akseptasi 2c,2d,2n,13 115.945 109.564 109.564 92.433 98.738 Acceptances receivable Dikurangi: Penyisihan

kerugian penurunan nilai

2l,13

- - - -

-

Allowance for impairment

losses Tagihan akseptasi - Bersih

42

115.945 109.564 109.564 92.433

98.738

Acceptances receivable - Net

Penyertaan saham

2m,14

137 137 137 137

137 Investment in shares of

stock Dikurangi: Penyisihan

kerugian penurunan nilai

2l,14

- - - -

-

Allowance for impairment

losses Penyertaaan saham - Bersih

42

137 137 137 137

137

Investment in shares of stock - Net

Aset tetap 20,15 755.510 758.071 228.751 231.055 234.742 Fixed assets Dikurangi: Akumulasi

penyusutan

(28.796 ) - (68.416 ) (69.900 ) (72.141 )

Accumulated depreciation Aset tetap - Bersih 726.714 758.071 160.335 161.155 162.601 Fixed asset - Net Aset pajak tangguhan 2z,33c 29.620 35.830 35.830 33.041 25.193 Deferred Tax Asset Agunan yang diambil alih - Bersih

2l,2q,16

29.147 29.569 27.668 63.512

79.060

Foreclosed assets - Net

Aset lain-lain - Bersih 2d,2p,16,42 60.959 45.508 45.508 38.965 130.611 Other assets - Net JUMLAH ASET 20.558.770 23.430.271 22.830.634 19.185.436 17.063.094 TOTAL ASSETS

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini. See accompanying Notes to the Financial Statements which are

an integral part of these financial statements. .

3

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)

31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

Dengan Angka Perbandingan pada Tanggal 31 Desember 2010

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2012,

June 30, 2012 and December 31, 2011 With Compartive Figures as of

December 31, 2010 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

30 Juni/June 30, 2012

31 Desember/ December 31

2012

Kuasi-reorganisasi/ Quasi-reorganization

31 Desember/ December 31

2011

31 Desember/ December 31

2010

Catatan/ Notes

Sesudah/ After

Sebelum/ Before

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES Liabilitas segera 2c,2d,2r,17,42 67.753 153.053 153.053 20.372 26.939 Obligations due immediately

Simpanan nasabah 2c,2d,2s,2ae,

18,35,42

Deposits from customers Pihak berelasi 733.019 1.008.491 1.008.491 685.872 429.234 Related parties Pihak ketiga 16.666.095 18.665.053 18.665.053 15.610.766 14.252.746 Third parties 17.399.114 19.673.544 19.673.544 16.296.638 14.681.980 Simpanan dari bank lain 2c,2d,2t,19,42 52.309 73.194 73.194 120.262 71.924 Deposits from other banks

Liabilitas akseptasi 2c,2d,2n,13,

42

115.945 109.564 109.564 92.433

98.738

Acceptances payable Pinjaman diterima 2d,2u,20,42 4.410 5.512 5.512 6.615 8.820 Borrowing Utang pajak 2z,33a 10.632 20.361 20.361 15.395 13.834 Taxes payable Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi

2l

- - - -

12.217

Estimated losses on commitments and contingencies

Pinjaman subordinasi 2d,2v,21,42 713.687 815.642 815.642 815.642 917.597 Subordinated loan Bunga masih harus dibayar

2c,2d,22,42

47.729 53.162 53.162 49.103

50.451

Accrued interest payable

Liabilitas imbalan kerja

2ab,24

148.101 136.392 136.392 122.445

99.727 Employee benefit

liabilities Liabilitas lain-lain 2c,2d,23,42 61.763 515.636 515.636 492.190 26.409 Other liabilites JUMLAH LIABILITAS 18.621.443 21.556.060 21.556.060 18.031.095 16.008.636 TOTAL LIABILITIES Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini. See accompanying Notes to the Financial Statements which are

an integral part of these financial statements. .

4

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)

31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

Dengan Angka Perbandingan pada Tanggal 31 Desember 2010

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2012,

June 30, 2012 and December 31, 2011 With Compartive Figures as of

December 31, 2010 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

30 Juni/June 30, 2012

31 Desember/ December 31

2012

Kuasi-reorganisasi/ Quasi-reorganization

31 Desember/ December 31

2011

31 Desember/ December 31

2010

Catatan/ Notes

Sesudah/ After

Sebelum/ Before

EKUITAS (lanjutan) EQUITY (continued) Modal saham - nilai nominal Rp 110,88 (nilai penuh) per saham

Share capital - Rp110.88

par value (full amount) per share

Modal dasar -

13.550.000.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor penuh - 8.575.076.227 saham pada tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011 dan 2012

25

950.804 950.804 950.804 950.804

950.804

Authorized - 13.550.000.000 shares Issued and paid-up capital –

8.575.076.227 shares in June 30, 2012, December, 31 2011 and 2012

Tambahan modal

disetor - bersih

26

418.787 418.787 418.787 418.787

418.787 Additional paid-in -

capital – net Modal disetor lainnya 25 50.000 50.000 50.000 - - Other paid-up capital Keuntungan (kerugian)

yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual – setelah pajak tangguhan

2l

- - - -

547

Unrealized gain on changes in fair value of available-for-sale securities - Net of deferred tax

Selisih penilaian aset

2ac,46

454.620 454.620 - -

Revaluation increment

of assets Cadangan Umum 2ac,46 - - 2.585 2.585 2.585 General reserve Defisit 2ac,46 - - (147.602 ) (217.835 ) (318.265 ) Deficit Saldo Laba (defisit

sebesar Rp 147.602 telah dieliminasi akibat kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 Juni 2012)

63.116 - - -

-

Retained earnings (deficit of Rp 147.602 was

eliminated as a result of quasi-reorganization as of

June 30, 2012) JUMLAH EKUITAS 1.937.327 1.874.211 1.274.574 1.154.341 1.054.458 TOTAL EQUITY JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

20.558.770 23.430.271 22.830.634 19.185.436

17.063.094

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini.

See accompanying Notes to the Financial Statements which are an integral part of these financial statements.

.

5

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years Ended December 31, 2012 and 2011 and

Six Months Ended June 30, 2012 and December 31, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan / Notes

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal/ Six Months Ended

Tahun yang Berakhir pada Tanggal

31 Desember 2012/ Year Ended

December 31, 2012

Tahun yang Berakhir pada Tanggal

31 Desember 2011/ Year Ended

December 31, 2011

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

PENDAPATAN DAN INCOME AND EXPENSES

BEBAN OPERASIONAL

INCOME AND EXPENSES FROM OPERATIONS

Pendapatan Bunga 2w,2x,27 933.580 925.642 1.859.222 1.544.765 Interest Income Beban bunga 2w,28 (467.826 ) (565.367 ) (1.033.193 ) (961.737 ) Interest expenses Pendapatan Bunga - Bersih 465.754 360.275 826.029 583.028 Interest Income - Net PENDAPATAN DAN BEBAN

OPERASIONAL LAINNYA

OTHER INCOME AND EXPENSES

FROM OPERATIONS Pendapatan Operasional Lainnya Other Operating Income Keuntungan atas penjualan surat-

surat berharga yang diperdagangkan – bersih

2d,2i,8,47 9.433 6.401 15.834

115.973

Realized Gain on Sale of

Securities - net Keuntungan dari transaksi mata

uang asing - bersih

2c 7.585 15.060 22.645

15.763 Gain from foreign

exchange transaction - net Provisi dan komisi selain kredit 2x 13.701 12.762 26.463 25.678 Other fees and commissions Lain-lain 8.506 9.514 18.020 21.002 Others Jumlah Pendapatan Operasional

Lainnya

39.225 43.737 82.962

178.416 Total Other Operating Income

Beban Operasional Lainnya Other Operating Expenses Beban tenaga kerja 2y,2ab,29 129.543 151.032 280.575 241.869 Personnel Beban operasi 2y,31,47 148.780 112.893 261.673 230.721 Operations Beban umum dan administrasi 2y,32 69.045 33.355 102.400 72.947 General and Administrative Penurunan nilai surat-surat

berharga yang diperdagangkan – bersih

2d,2i,8 4.173 1.038 5.211 -

Decrease in vaue of trading

securities - Net Beban penyisihan kerdugian

penurunan nilai aset keuangan dan non–keuangan

2l,38,47 103.689 15.210 118.899 91.529 Provision for impairment losses of

financial and non-financial assets Jumlah Beban Operasional

Lainnya

455.230 313.528 768.758 637.066 Total Other

Operating Expenses LABA OPERASIONAL 49.749 90.484 140.233 124.378 INCOME FROM OPERATIONS PENDAPATAN (BEBAN) NON

– OPERASIONAL – BERSIH INCOME AND EXPENSES

30 (52 ) (371 ) (423 ) 1.360 NON - OPERATING INCOME

(EXPENSE) – NET LABA SEBELUM PAJAK

PENGHASILAN

49.697 90.113 139.810 125.738 INCOME BEFORE INCOME TAX MANFAAT (BEBAN) PAJAK

PENGHASILAN

2z,33b INCOME TAX BENEFIT

(EXPENSE) Kini 19.629 (22.669 ) (3.040 ) (33.156 ) Current Tangguhan (6.210 ) 2.789 (3.421 ) 7.848 Deferred Beban Pajak Penghasilan -

Bersih

13.419 (19.880 ) (6.461 ) (25.308 ) Income Tax Benefit (Expense) - Net LABA PERIODE BERJALAN 63.116 70.233 133.349 100.430 CURRENT PERIOD NET INCOME LABA PER SAHAM DASAR

(nilai penuh)

2aa,34 7,36 8,19 15,55 11,71 BASIC EARNINGS PER SHARE

(full amount)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini. See accompanying Notes to the Financial Statements which are

an integral part of these financial statements. .

6

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF (lanjutan)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (continued)

Years Ended December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended

June 30, 2012 and December 31, 2012 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan / Notes

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal/Six Months Ended

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012/

Year Ended December 31, 2012

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011/

Year Ended December 31, 2011

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

LABA PERIODE BERJALAN 63.116 70.233 133.349 100.430 NET INCOME Pendapatan komprehensif

lainnya:

Others comprehensive

income: Keuntungan (kerugian) belum

direalisasi atas surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual - setelah pajak tangguhan

-

-

- (547 )

Unrealized gains (losses) on available-for-sales

securities - Net of deffered tax

(Rugi) komprehensif lainnya - Bersih

- - - (547 )

Other comprehensive income (Loss) - Net

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN – BERSIH

63.116 70.233 133.349 99.883

TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE

PERIOD - NET

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini. See accompanying Notes to the Financial Statements which are

an integral part of these financial statements. .

7

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2012 serta

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

Six Months Ended June 30, 2012 and December 31, 2012 and

Year Ended December 31, 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/

Notes

Modal ditempatkan dan disetor

penuh/ Issued and Paid-up

Capital

Tambahan modal

disetor - bersih/

Additional paid in

capital – Net

Modal disetor lainnya/Other

paid-up Capital

Selisih penilaian

kembali aset tetap yang dilakukan

dalam rangka kuasi-

reorganisasi/ Revaluation increment of fixed assets conducted in

quasi-reorganization

Keuntungan (kerugian) yang

belum direalisasi atas perubahan nilai wajar surat-surat berharga yang tersedia

untuk dijual - setelah pajak tangguhan/

Unrealized gain (loss) on

changes in fair value of

available-for-sale securities - Net of deferred tax

Saldo Laba (Defisit)/ Retained Earrnings (Deficit)

Jumlah Ekuitas/Total

Equity

Ditentukan penggunaannya/

Appropriated

Belum ditentukan

penggunaannya/ Unappropriated

Saldo per 1 Januari 2011 950.804 418.787 - 547 2.585 (318.265 ) 1.054.458 Balances as of January 1, 2011 Kerugian yang belum direalisasi 2l,8 - - - (547 ) - - (547 ) Unrealized gain Laba besih tahun berjalan - - - - - 100.430 100.430 Net Income of the year Saldo per 31 Desember 2011 950.804 418.787 - - 2.585 (217.835 ) 1.154.341 Balances as of December 31, 2011 Tambahan modal disetor lainnya 25 - - 50.000 - - - 50.000 Additional of other paid-up capital Laba bersih periode berjalan

sebelum kuasi-reorganisasi - - - - 70.233 70.233 Net Income of the period before

quasi-reorganization Saldo per 30 Juni 2012 950.804 418.787 50.000 - 2.585 (147.602 ) 1.274.574 Balances as of June 30, 2012

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini.

See accompanying Notes to the Financial Statements which are an integral part of these financial statements.

.

8

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (lanjutan)

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2012 serta

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY (continued)

Six Months Ended June 30, 2012 and December 31, 2012 and

Year Ended December 31, 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/

Notes

Modal ditempatkan dan disetor

penuh/ Issued and Paid-up

capital

Tambahan modal

disetor - bersih/

Additional paid-in

capital - Net

Modal disetor lainnya/Other

paid-up capital

Selisih penilaian

kembali aset tetap yang dilakukan

dalam rangka kuasi-

reorganisasi/ Revaluation increment of fixed assets conducted in

quasi-reorganization

Keuntungan (kerugian) yang

belum direalisasi atas perubahan nilai wajar surat-surat berharga yang tersedia

untuk dijual - setelah pajak tangguhan/

Unrealized gain (loss) on

changes in fair value of

available-for-sale securities – Net of deferred tax

Saldo laba (defisit)/ Retained earrnings (deficit)

Jumlah ekuitas/ Total

equity

Ditentukan

penggunaannya/ Appropriated

Belum ditentukan

penggunaannya/ Unappropriated

Saldo 30 Juni 2012 sebelum kuasi

reorganisasi

950.804 418.787 50.000 - - 2.585 (147.602 ) 1.274.574 Balances as of June 30, 2012

before quasi-reorganization Selisih penilaian kembali aset tetap

yang dilakukan dalam rangka kuasi-reorganisasi

2ac,46

- - - 454.620 - - - 454.620

Revaluation increment of fixed assets conducted in quasi-reorganization

Penyesuaian atas transaksi eliminasi defisit dalam kuasi-reorganisasi

2ac,46

- - - - - (2.585 ) 147.602 145.017 Adjustment to eliminate deficit

in quasi-reorganization Saldo 30 Juni 2012 setelah kuasi-

reorganisasi

950.804 418.787 50.000 454.620 - - - 1.874.211 Balances as of June 30, 2012 after quasi-reorganization

Laba bersih periode berjalan - - - - - - 63.116 63.116 Net Income of the period Saldo per 31 Desember 2012 950.804 418.787 50.000 454.620 - - 63.116 1.937.327 Balance as of December 31,2012

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini.

See accompanying Notes to the Financial Statements which are an integral part of these financial statements.

.

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini.

See accompanying Notes to the Financial Statements which are an integral part of these financial statements.

.

9

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk LAPORAN ARUS KAS

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS

Years Ended December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended

June 30, 2012 and December 31, 2012 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-

tanggal/Six Months Ended

Tahun yang Berakhir pada Tanggal

31 Desember 2012/ Year Ended

December 31, 2012

Tahun yang Berakhir pada Tanggal

31 Desember 2011/ Year Ended

December 31, 2011

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES

Bunga diterima 10, 27 950.208 955.748 1.906.161 1.582.747 Interest received Bunga dibayar 22,28 (473.258 ) (583.749 ) (1.034.568 ) (963.085 ) Interest paid Pendapatan operasional lainnya

yang diterima

47 25.525 30.974 56.499 165.919 Other operating income

received Beban tenaga kerja yang dibayar 29 (129.543 ) (133.746 ) (245.894 ) (241.869 ) Personel expenses paid Beban umum dan administrasi

yang dibayar

31, 32 (558.056 ) (153.692 ) (723.216 ) (299.203 ) General and administrative

expenses paid Pendapatan (beban) non

operasional diterima (dibayar)

30 (487 ) (251 ) (1.259 ) 1.360 Non-operating income

(expenses) received (paid)

Pembayaran pajak penghasilan

33 (16.031 ) (17.843 ) (33.874 ) (31.594 ) Payments of corporate

income taxes Laba sebelum perubahan dalam

aset dan liabilitas operasi

(201.642 ) 97.441 (76.151 ) 214.275 Income before changes in

operating assets and liability Penurunan (kenaikan) aset operasi:

Decrease (increase) in operating assets:

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain

47 549.453 (550.508 ) (1.055 ) 9.332

Placement with Bank Indonesia and other banks

Kredit yang diberikan 47 (636.794 ) (1.176.226 ) (1.820.246 ) (2.218.495 ) Loan Aset lain-lain 16 (15.911 ) (10.382 ) (53.435 ) 103.642 Other assets (103.252 ) (1.737.116 ) (1.874.736 ) (2.105.521 ) Kenaikan (penurunan) liabilitas

operasi:

Increase(decrease)

operating liabilities Liabilitas segera 17 (85.300 ) 132.680 47.380 (6.566 ) Obligations due immediately Simpanan nasabah 18 (2.274.431 ) 3.376.906 1.073.614 1.643.520 Deposits from customers Simpanan dari bank lain 19 (20.886 ) (47.067 ) (2.205 ) 19.476 Deposits from other banks Liabilitas lain-lain 23 (437.378 ) 24.305 (454.281 ) 468.627 Other liabilities (2.817.995 ) 3.486.824 664.508 2.125.057 Kas Bersih Diperoleh dari

(Digunakan untuk) Aktivitas Operasi

(3.122.889 ) 1.847.149 (1.286.379 ) 233.811 Net Cash Provided by (Used in)

Operating Activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS

INVESTASI

CASH FLOWS FROM

INVESTING ACTIVITIES

Penjualan aset tetap

15 304 401 704 433 Proceeds from sales of

fixed assets Penjualan (pembelian) surat

berharga

8 764.442 (874.224 ) (110.820 ) 357.230

Purchase (sale) of securities Pembelian aset tetap 15, 47 (4.137 ) (6.490 ) (10.106 ) (14.639 ) Acquisitions of fixed assets Kas Bersih Diperoleh dari

(Digunakan untuk) Aktivitas Investasi

760.609 (880.313 ) (120.222 ) 343.024

Net Cash Provided by (Used in)

Investing Activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS

PENDANAAN

CASH FLOWS FROM

FINANCING ACTIVITIES Tambahan modal disetor lainnya 25 - 50.000 50.000 - Additional of other paid-up capital Pembayaran pinjaman diterima 20 (1.103 ) (1.102 ) (2.205 ) (2.205 ) Payment of borrowing Pembayaran pinjaman subordinasi 21 (101.955 ) - (101.955 ) (101.955 ) Payment of subordinated loan Kas Bersih Diperoleh dari

(Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan

(103.058 ) 48.898 (54.160 ) (104.160 ) Net Cash Provided by (Used in)

Financing Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS

(2.465.338 ) 1.015.734

(1.460.761 ) 472.675

NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH

EQUIVALENTS Pengaruh perubahan kurs mata uang asing

20.551 15.715 47.423 3.114

Effect of foreign currency exchange rate changes

KAS DAN SETARA KAS PADA

AWAL PERIODE

5.071.513 4.040.064 4.040.064 3.564.275 CASH AND CASH EQUIVALENTS

AT BEGINNING OF PERIOD KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE

2.626.726 5.071.513 2.626.726 4.040.064

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF PERIOD

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini.

See accompanying Notes to the Financial Statements which are an integral part of these financial statements.

.

10

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk LAPORAN ARUS KAS (lanjutan)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years Ended December 31, 2012 and 2011 and

Six Months Ended June 30, 2012 and December 31, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-

tanggal/Six Months Ended

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012/

Year Ended December 31, 2012

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011/

Year Ended December 31, 2011

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN SUPPLEMENTAL DISCLOSURE

Kas dan setara kas terdiri dari:

Cash and Cash Equivalents consists of:

Kas 4 232.428 170.703 232.428 214.633 Cash

Giro pada Bank Indonesia

5 1.448.689 1.704.360 1.448.689 1.318.787 Current accounts with

Bank Indonesia

Giro pada bank lain

6 530.645 209.740 530.645 276.898 Current accouns with

other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam 3 bulan dari tanggal akuisisi

7 414.964 2.786.710 414.964 2.029.746

Placements with Bank Indonesia and other banks that

will mature within 3 months from the date of acquisition

Sertikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam 3 bulan dari tanggal akuisisi

8 - 200.000 - 200.000

Certificate of Bank Indonesia that will mature within 3 months

from the date of acquisition Jumlah 2.626.726 5.071.513 2.626.726 4.040.064 TOTAL

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

11

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian dan Informasi Umum Bank a. Establishment and General Information of the Bank

PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (“Bank”) semula didirikan dengan nama PT Inter-Pacific Financial Corporation berdasarkan akta No. 12 tanggal 7 September 1973 yang dibuat di hadapan Bagijo, SH, pengganti dari Eliza Pondaag, SH, Notaris di Jakarta. Anggaran Dasar Bank tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. Y.A. 5/2/12 tanggal 3 Januari 1975 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 6 Tambahan No. 47 tanggal 21 Januari 1975.

PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (“the Bank”) formerly was established under the name of PT Inter-Pacific Financial Corporation based on notarial deed No. 12 dated September 7, 1973 of Bagijo, SH, substitute notary of Eliza Pondaag, SH, Notary in Jakarta. The Bank‟s Articles of Association was initially approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. Y.A. 5/2/12 dated January 3, 1975 and was published in the State Gazette of Republic of Indonesia No. 6 Supplement No. 47 dated January 21, 1975.

Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dilakukan dengan akta No. 105 tanggal 29 Juli 2008 yang dibuat di hadapan Imas Fatimah, SH, Notaris di Jakarta, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 86 tanggal 24 Oktober 2008 Tambahan No. 21051

The Bank‟s Articles of Association have been amended several times, with latest amendment effected by notarial deed No. 105 dated July 29, 2008 of Imas Fatimah, SH, Notary in Jakarta, and has been published in the State Gazette of Republic of Indonesia No. 86 Supplement No. 21051 dated October 24, 2008.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan Undang-Undang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

According to Article 3 of the Bank‟s Articles of Association, the Bank‟s scope of activities is to engage in general banking services in accordance with prevailing laws and regulations.

Bank memulai operasi komersial sebagai lembaga keuangan bukan bank pada bulan Januari 1975, selanjutnya melakukan operasi komersial sebagai bank umum pada tanggal 24 Februari 1993 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. 176/KMK.017/1993.

The Bank started its commercial activities as a non-bank financial institution in January 1975, and then engaged in general banking services dated February 24, 1993 based on Decision Letter of Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. 176/KMK.017/1993.

Bank berkantor pusat di Gedung Artha Graha, Kawasan Niaga Terpadu Sudirman, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan. Bank memiliki kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas, payment point dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sebagai berikut:

The Bank‟s head office is located at Artha Graha Building, Sudirman Commercial Business District, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, South Jakarta. The Bank has branch offices, sub branch offices, cash offices, payment points and Automatic Teller Machines (ATM) as follows:

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Kantor cabang 35 35 35 Branch office Kantor cabang pembantu

44 44 44

Sub branch office

Kantor kas 17 10 5 cash offices Payment point 12 12 12 Payment point Anjungan Tunai Mandiri (ATM)

106 95 82

Automatic Teller Machines (ATM)

Kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas dan payment point berlokasi di berbagai pusat bisnis yang tersebar di seluruh Indonesia.

The branches, sub branches, cash offices and payment points are located in various major business centers throughout Indonesia.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

12

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

a. Pendirian dan Informasi Umum Bank (lanjutan)

a. Establishment and General Information of the Bank (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Bank memiliki karyawan masing-masing sejumlah 2.643, 2.602 dan 2.548 (tidak diaudit).

As of December 31, 2012, June 30, 2012 and December 31, 2011, the Bank had 2,643, 2,602 and 2,548 employees, respectively (unaudited).

b. Susunan Pengurus Bank b. Composition of the Bank’s Management

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012, dan 31 Desember 2011 masing-masing berdasarkan Akta Notaris M. Nova Faisal, SH, MKn No. 80 tanggal 29 Juni 2012, Akta Notaris M. Nova Faisal, SH, MKn No. 16 tanggal 10 Juni 2011 dan Akta Notaris Imas Fatimah, SH No. 51 tanggal 18 Juni 2009, adalah sebagai berikut:

The composition of the Bank‟s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2012, June 30, 2012 and December 31, 2011 are based on notarial deed No. 80 dated June 29, 2012 of M. Nova Faisal, SH, M.Kn, notarial deed No. 16 dated June 10, 2011 of Imas Fatimah, SH and notarial deed No. 51 dated June 18, 2009 of Imas Fatimah, SH., as follows:

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama Kiki Syahnakri**) Kiki Syahnakri**) Kiki Syahnakri President Commissioner Wakil Komisaris Utama Tomy Winata Tomy Winata Tomy Winata Vice President Commissioner Wakil Komisaris Utama Sugianto Kusuma Sugianto Kusuma Sugianto Kusuma Vice President Commissioner Komisaris Independen Kiki Syahnakri**) Kiki Syahnakri**) Suryani Purwita (Inge)*) Independent Commissioner Komisaris Independen Andry Siantar Andry Siantar Andry Siantar Independent Commissioner Komisaris Independen Reggie Harjadi Reggie Harjadi Reggie Harjadi Independent Commissioner

Dewan Direksi Board of Director Direktur Utama Andy Kasih Andy Kasih Andy Kasih President Director Wakil Direktur Utama - - BN. Wisnu Tjandra*) Vice President Director

Wakil Direktur Utama - - Henny Angelino

Nangoi*) Vice President Director Direktur Treasuri dan

Kredit Usaha Kecil Menengah & Konsumer

Henny Angelino Nangoi**)

Henny Angelino Nangoi**) -

Director of Treasury and Small and Medium

Business & Consumer Direktur Kredit Komersial

& Korporasi & Sumber Daya Manusia Alex Susanto***) Alex Susanto***) R. Rudy Tjandra Thie

Director of Commercial & Corporate Credit & Human Resources

Direktur Operasi R. Rudy Tjandra Thie***) R. Rudy Tjandra Thie***) Alex Susanto Director of Operational Direktur Kepatuhan &

Manajemen Risiko Witadinata Sumantri Witadinata Sumantri Witadinata Sumantri Director of Compliance &

Risk Management Direktur Handoyo Soedirdja****) - - Director

*) Mengundurkan diri pada Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan tanggal 29 Juni 2012. **) Untuk jabatan Komisaris Independen dirangkap oleh Kiki

Syahnakri, sedangkan jabatan Wakil Direktur Utama ditiadakan, dan menetapkan Henny Angelino Nangoi sebagai Direktur berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tersebut di atas.

***) Berdasarkan memo dari Divisi Sumber Daya Manusia No. MAK/104/DSDM/VIII/2012 tanggal 7 Agustus 2012 mengenai rotasi dan pengangkatan pejabat baru.

****) Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham

tanggal 7 Desember 2012 dan dalam proses fit and proper test.

*) Resigned at June 29, 2012 on Annual General Meeting of the Shareholders.

**) Independent Commissioner positions concurrently by Syahnakri, while the position of Vice President Director was removed, and assign Henny Angelino Nangoi as Director based on the results of the Annual General Meeting of Shareholders mentioned above.

***) According to a memo from Human Resources Division No. MAK/104/DSDM/VIII/2012 dated August 7, 2012 regarding the rotation and appointment of new officials.

****) Based on Extraordinary General Meeting of the Shareholders on December 7, 2012 and in the process of fit and proper test.

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat No. AHU-AH.01.10-45517 tanggal 21 Desember 2012, No. AHU-AH.01.10-29436 tanggal 8 Agustus 2012 dan Surat No. AHU-AH.01.10-27319 tanggal 23 Agustus 2011.

The Bank‟s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2012, June 30, 2012 and December 31, 2011 had been accepted and recorded in Sisminbakum Database of Directorate General of Public Administrator Law of Justice and Human Rights Department of the Republic of Indonesia based on Letter No. AHU-AH.01.10-45517 dated December 21, 2012, Letter No. AHU-AH.01.10-29436 dated August 8, 2012 and Letter No. AHU-AH.01.10-27319 dated August 23, 2011.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

13

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Susunan Pengurus Bank (lanjutan) b. Composition of the Bank’s Management (continued)

Susunan Komite Audit Bank dan Komite Pemantau Risiko pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

The members of the Bank‟s Audit Committee and Bank‟s Risk Monitoring Committee as of December 31, 2012, June 30, 2012 and December 31, 2011 consist of the following:

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31 ,2011

Ketua Reggie Harjadi Reggie Harjadi Reggie Harjadi Chairman Anggota Andry Siantar Andry Siantar Andry Siantar Member Anggota Wim Hero Kurniawan Wim Hero Kurniawan Wim Hero Kurniawan Member Anggota Hengki Kusuma Hengki Kusuma Hengki Kusuma Member Anggota Suryani Purwita (Inge) Suryani Purwita (Inge) - Member

Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

The members of the Remuneration and Nomination Committee as of December 31, 2012, June 30, 2012 and December 31, 2011 consist of the following:

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31 ,2011

Ketua Andry Siantar Andry Siantar Andry Siantar Chairman Anggota Reggie Harjadi Reggie Harjadi Suryani Purwita (Inge) Member Anggota Stefanus G. Wardjono Henny Angelino Nangoi*) Henny Angelino Nangoi Member

*) Efektif tanggal 1 Oktober 2012, Henny Angelino Nangoi

digantikan oleh Stefanus G. Wardjono berdasarkan Memorandum Divisi Sumber Daya Manusia No. MAK/132/DSDM/X/2012 perihal Rotasi dan Promosi Jabatan.

*) Effective October 1, 2012, Henny Angelino Nangoi was replaced by Stefanus G. Wardjono based on Memorandum of Human Resources Division No. MAK/132/DSDM/X/2012 about Rotations and Promotions.

Sekretaris Perusahaan dan Kepala Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) Bank pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

Corporate Secretary and and The Internal Audit Task Force Chief (Chief of IATF) as of December 31, 2012, June 30, 2012 and December 31, 2011 consist of the following:

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011 December 31, 2011

Sekretaris Perusahaan Andy Dharma A. Harris C.J. Simbolon A. Harris C.J. Simbolon

Corporate Secretary

Kepala SKAI A. Harris C.J. Simbolon Antonius C.H. Soegijanto Antonius C.H. Soegijanto Chief of IATF

*) Efektif tanggal 1 Agustus 2012, Sekretaris Perusahaan dan Kepala SKAI diganti berdasarkan Memorandum Divisi Sumber Daya Manusia No. MAK/104/DSDM/VIII/2012 perihal Rotasi Pejabat dan Pengangkatan Pejabat Baru dan Surat Keputusan Direksi No. SK-MT/SDM/1141/VII/12 tentang Penempatan Corporate Secretary.

*) Effective August 1, 2012, Corporate Secretary and Head of Internal Audit Unit was replaced based on Memorandum of Human Resources Division No. MAK/104/DSDM/VIII/2012 about Officer Rotation and Appointment of New Officers and Approval Letter of Directors No. SK-MT/SDM/1141/VII/12 about Corporate Secretary Placement.

c. Penawaran Umum Saham Bank c. Public Offering of the Bank’s Shares

Pada tanggal 10 Juli 1990, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan Suratnya No. SI-124/SHM/MK.10/1990, Bank melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat sejumlah 5.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham yang merupakan 20% dari modal yang ditempatkan. Selanjutnya saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

On July 10, 1990, the Bank obtained the effective letter from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (“BAPEPAM”) in its Letter No. SI-124/SHM/MK.10/1990, for the Bank‟s public offering of 5,000,000 shares with par value of Rp 1,000 per share that was 20% of paid-up capital. The public shares were listed in Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

14

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Penawaran Umum Saham Bank (lanjutan) c. Public Offering of the Bank’s Shares (continued)

Pada tanggal 19 April 1999, Bursa Efek Surabaya menyetujui permohonan Bank untuk membatalkan pencatatan saham Bank di Bursa Efek Surabaya.

On April 19, 1999, Surabaya Stock Exchange approved of delisting of Bank‟s shares in Surabaya Stock Exchange.

Setelah itu Bank melakukan penambahan jumlah saham-saham terdaftar melalui pencatatan saham pendiri, saham bonus, Penawaran Umum Terbatas I, II dan III serta penggabungan usaha (merger).

Subsequently the Bank increased its listed shares through founders shares, bonus shares, Limited Public Offering I, II and III and merger.

Berikut adalah kronologis jumlah modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh serta saham yang dicatatkan pada bursa efek di Indonesia sejak Penawaran Umum Perdana sampai dengan 31 Desember 2012:

The chronological overview of the Bank‟s issued and fully paid shares and also listed shares on the Stock Exchange in Indonesia since the initial public offering until December 31, 2012 was as follows:

Saham yang berasal dari pencatatan saham perdana pada tahun 1990 5.000.000 Shares from Initial Public Offering in 1990 Saham pendiri pada tahun 1990 1.500.000 Founders shares in 1990 Saham pendiri pada tahun 1993 3.042.800 Founders shares in 1993 Saham bonus pada tahun 1993 9.542.800 Bonus shares in 1993 Saham pendiri pada tahun 1997 15.914.400 Founders shares in 1997 Saham bonus pada tahun 1998 8.750.000 Bonus shares in 1998 Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) Limited Public Offering I (Rights Issue I) pada tahun 1999 6.737.500.000 in 1999 Bagian yang tidak dapat dicatat (partial delisting) atas PUT I Partial Delisting from Rights pada tahun 2000 (96.875.000) Issue I in 2000 Saham pendiri pada tahun 2001 2.906.250.000 Founders shares in 2001 Saham yang diterbitkan dalam Issuance of shares in connection rangka penggabungan usaha with the merger with dengan PT Bank Artha Graha 20.347.234.677 PT Bank Artha Graha Pencatatan saham tambahan 2 Listing additional shares Peningkatan nilai nominal saham dari Rp 18,48 per saham menjadi Increase in par value Rp 110,88 per saham from Rp 18.48 per share to melalui pengurangan jumlah Rp 110.88 per share through saham pada tahun 2007 (24.948.216.399) reduction of total shares in 2007 Penawaran Umum Terbatas II Limited Public Offering II (Rights Issue II) (PUT II) pada tahun 2007 840.007.286 in 2007 Bagian saham yang tidak dapat dicatat (partial delisting) atas PUT II (8.400.073) Partial Delisting from Rights Issue II Penawaran Umum Terbatas III Limited Public Offering III (Rights Issue III) (PUT III) pada tahun 2008 2.695.025.224 in 2008 Bagian saham yang tidak dapat dicatat (partial delisting) atas PUT III (26.950.253) Partial Delisting from Rights Issue III

Jumlah saham Bank yang tercatat Total Bank‟s listed shares di Bursa Efek Indonesia pada in Indonesian Stock Exchange tanggal 31 Desember 2012 8.489.325.464 as of December 31, 2012

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES

Kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan Bank adalah seperti dijabarkan di bawah ini:

The important accounting policies that adopted consistently in preparing the financial statements of the Bank are set out below:

i. a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan a. Basis of Financial Statements Preparation

ii. Pernyataan Kepatuhan Statement of Compliance

Laporan keuangan untuk periode dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

The financial statements for the period and years ended December 31, 2012; June 30, 2012 and December 31, 2011 were prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.

Laporan keuangan juga disusun sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) (sebelumnya Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”)) No. VIII.G.7 yang merupakan lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang "Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik".

The financial statements have also been prepared in accordance with Financial Services Authority (“OJK”) (previously Capital Market Supervisory Agency (“BAPEPAM”)) rule No. VIII.G.7, Attachment to Decision of BAPEPAM Chairman of BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012, on the “Financial Statements Presentation and Disclosure for Issuers or Public Companies”.

Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan kecuali untuk beberapa akun yang dinilai menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akun tersebut. Laporan keuangan disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas.

The financial statements have been prepared under the historical cost except for certain accounts which have been valued on another measurement basis as explained in the accounting policy for such account. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except for statement of cash flows.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal akuisisi yang tidak dijaminkan atau dibatasi penggunaannya.

The statement of cash flows were prepared based on the modified direct method with cash flows classified into cash flows from operating, investing and financing activities. For the purpose of statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash, current accounts with Bank Indonesia and current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, Certificates of Bank Indonesia maturing within 3 months or less from the date of acquisition were not pledged or restricted in use.

Kas adalah mata uang kertas dan logam baik Rupiah dan mata uang asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Kas yang telah ditentukan penggunaannya atau kas yang tidak dapat digunakan secara bebas tidak diklasifikasi dalam kas. Pengertian kas termasuk kas besar, kas kecil, kas ATM, kas dalam perjalanan dan mata uang Rupiah dan mata uang asing yang ditarik dari peredaran dan yang masih dalam tenggang untuk penukaran ke Bank Indonesia atau bank sentral negara yang bersangkutan.

Cash represents currency bills and coins, both in Rupiah and foreign currencies, which are valid as legal instruments of payment. Predetermined cash or cash that cannot be used freely cannot be classifed as cash definition. Cash also includes cash in vault, petty cash, ATM cash, cash in transit and currency withdrawn from circulation and still within the grace period for exchange with Bank Indonesia or related country‟s central bank.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

Kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan Bank adalah seperti dijabarkan di bawah ini: (lanjutan)

The important accounting policies that adopted consistently in preparing the financial statements of the Bank are set out below: (continued)

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

(lanjutan) a. Basis of Financial Statements Preparation

(continued)

i. Pernyataan Kepatuhan (lanjutan) Statement of Compliance (continued)

Bank telah memilih mengajukan laporan laba rugi komprehensif dalam satu laporan sesuai dengan yang disyaratkan Bapepam-LK.

Bank has opted to present the statement of comprehensive income in one single statement as required by Bapepam-LK.

Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: nilai aset dan liabilitas dilaporkan, dan

pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan,

jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.

The preparation of financial statements in conformity with financial accounting standards in Indonesia requires use of estimates and assumptions that affect: the reported amounts of assets liabilities

and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of financial statements,

the reported amounts of revenues expenses during the reporting period.

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.

Although these estimates are based on management‟s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.

Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan lain, dibulatkan menjadi jutaan Rupiah.

Figures in the financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah unless otherwise stated.

b. Perubahan Kebijakan Akuntansi yang

Signifikan b. Change in Significant Accounting Policies

Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2012 yang dianggap relevan dengan Bank:

The Bank adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2012:

- PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh

Perubahan Kurs Valuta Asing”, mengatur bagaimana memasukkan transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan entitas dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian.

- SFAS No. 10 (Revised 2010), “The Effect of Changes in Foreign Exchange Rates” establishes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan Kebijakan Akuntansi yang

Signifikan (lanjutan) b. Change in Significant Accounting Policies

(continued)

Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2012 yang dianggap relevan dengan Bank: (lanjutan)

The Bank adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2012: (continued)

- PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”, mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntasi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilainya.

- SFAS No. 16 (Revised 2011), “Property, Plant and Equipment” regulate the treatment for property, plant and equipment so that users of financial statements can discern information about an entity‟s investment in its property, plant and equipment and the changes in such investment. The principal issues in accounting for property, plant and equipment are the recognition of the assets, the determination of their carrying amounts and the depreciation charges and impairment losses to be recognized in relation to them.

- PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja baik jangka pendek maupun jangka panjang.

- SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefit”, which regulates the accounting and disclosure for employee benefit, both short-term and long-term.

- PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman”, mengatur biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau produksi aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban.

- SFAS No. 26 (Revised 2011), “Borrowing Costs”, prescribes borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset as part of the acquisition cost of the asset. Other borrowing cost are recognized as an expense.

- PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”, mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun lessor terkait dengan sewa, yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun penyediaan jasa substansial oleh lessor tetap diperlukan dalam mengoperasikan atau memelihara aset tersebut.

- SFAS No. 30 (Revised 2011), “Lease” for lessees and lessors, the appropriate accounting policies and disclosure to apply in relation to leases which applies to agreements that transfer the right to use assets even though substantial service by the lessor may be called for in connection with the operation or maintenance of such assets.

- PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.

- SFAS No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Tax”, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilties) that are recognized in the statement of financial position; and transaction and other events of the current period that are recognized in the financial statements.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan Kebijakan Akuntansi yang

Signifikan (lanjutan) b. Change in Significant Accounting Policies

(continued)

Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2012 yang dianggap relevan dengan Bank: (lanjutan)

The Bank adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2012: (continued)

- PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.

- SFAS No. 50 (Revised 2010), “Financial Instrument: Presentation”, establishes principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liablities.

- PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”, mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham.

- SFAS No. 53 (Revised 2010), “Share Based Payment”, specifies the financial reporting by an entity when it undertakes a share-based payment transaction.

- PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengaturan aset keuangan, liabilitas keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan.

- SFAS No. 55 (Revised 2011), “Financial Instrument: Recognition and Measurement”, establishes principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items.

- PSAK No. 56 (Revisi 2010), “Laba Per Saham”, menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas yang berbeda pada periode pelaporan yang sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.

- SFAS No. 56 (Revised 2010), “Earning Per Share” prescribed principles for the determination and presentation of earnings per share, so as to improve performance comparisons between different entities in the same period and between different reporting periods for the same entity.

- PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mengatur pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan entitas; dan sifat dan luas risiko yang timbul dari instrumen keuangan.

- SFAS No. 60, “Financial instruments: Disclosure”, establishes disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for entity‟s financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments.

- ISAK No. 15, “PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No.24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.

- ISAK No. 15 “SFAS 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirement and Their Interaction”, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an assets under SFAS No.24 (Revised 2010),”Employee Benefits”.

- ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”, diterapkan untuk akuntansi tanah oleh entitas yang memiliki hak atas tanah.

- ISAK No. 25, “Land Rights”, is applied the accounting for land for entity which have land rights.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan Kebijakan Akuntansi yang

Signifikan (lanjutan) b. Change in Significant Accounting Policies

(continued)

Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2012 yang dianggap relevan dengan Bank: (lanjutan)

The Bank adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2012: (continued)

- ISAK No. 26, “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”, memberikan pedoman mengenai persyaratan dilakukannya penilaian ulang atas derivatif melekat.

- ISAK No. 26, “Reassessment of Embedded Derivatives”, provides guidance on term and condition which have to fulfill for the reassessment of embedded derivative.

- PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”, mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini melengkapi PSAK No.24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.

- SFAS No. 18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans”, establishes the accounting and reporting by the plan to all participants as a group. This Standard complements SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.

- ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.

- ISAK No. 20, “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”, prescribe how an entity should account for the current and deferred tax consequence of a change in tax status of the entity or its shareholders.

Penerapan standar akuntansi tersebut tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan.

The adoption of the aforesaid accounting standards did not have significant impact the financial statements.

c. Penjabaran Mata Uang Asing c. Foreign Currency Translations

Mata uang pelaporan

Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan Bank.

Reporting currency

The financial statements are presented in Rupiah, which is the reporting currency of the Bank.

Transaksi dan saldo dalam mata uang

asing Transactions and balances in foreign

currency

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat tanggal transaksi tersebut. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang rupiah dengan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat yang berlaku pada tanggal tersebut.

Transactions denominated in a foreign currency are converted into Rupiah using the current rate on those transaction dates. At the statement of financial position date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated into Rupiah using the Reuters spot rate at 16.00 Western Indonesian Time prevailing at that date.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Penjabaran Mata Uang Asing c. Foreign Currency Translations

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the statement of comprehensive income.

Selisih penjabaran mata uang asing atas aset moneter keuangan lain yang diukur berdasarkan nilai wajar dicatat sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian selisih kurs.

Translation differences on other monetary financial assets measured at fair value are included in foreign exchange gains and losses.

Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama yang digunakan untuk penjabaran pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 yang menggunakan kurs spot Reuters pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat (dalam Rupiah penuh):

Below are the major exchange rates used for translation as of December 31, 2012; June 30, 2012 and December 31, 2011 using the Reuters spot rate at 16:00 Western Indonesian Time (in Rupiah full amount):

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Dolar Amerika Serikat 9.637,50 9.392,50 9.067,50 United States Dollar Dolar Australia 10.017,10 9.552,65 9.205,78 Australian Dollar Poundsterling Inggris 15.514,93 14.667,33 13.975,29 Great Britain Poundsterling Dolar Singapura 7.878,61 7.398,00 6.983,55 Singapore Dollar Dolar Hong Kong 1.243,27 1.211,03 1.167,23 Hong Kong Dollar Yen Jepang 111,77 118,16 116,82 Japanese Yen Euro Eropa 12.731,62 11.812,95 11.714,76 European Euro Yuan China 1.546,52 1.478,29 1.439,49 China Yuan

d. Aset dan Liabilitas Keuangan d. Financial Assets and Liabilities

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK 55 (Revisi 2011), ”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

Effective on January 1, 2012, the Bank applied SFAS No. 50 (Revised 2010), ”Financial Instruments: Presentation”, SFAS No. 55 (Revised 2011), Financial Instrument: Recognition and Measurement”, and SFAS 60 (Revised 2010), ”Financial Instrument: Disclosures”.

PSAK 50 (Revisi 2010), berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa depan suatu entitas terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.

SFAS No. 50 (Revised 2010) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains, and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This SFAS requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity‟s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities (continued)

PSAK 55 (Revisi 2011) menetapkan prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item-item non-keuangan. PSAK ini memberikan definisi dan karakteristik derivatif, antara lain, kategori-kategori dari masing-masing instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai.

SFAS No. 55 (Revised 2011) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy and sell non-financial items. This SFAS provided the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships.

PSAK 60 mensyaratkan pengungkapan signifikansi atas masing-masing instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerja, serta sifat dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang dihadapi Bank selama periode berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana perusahaan mengelola risiko tersebut.

SFAS No. 60 requires disclosures of significance of financial instruments for financial position and performance, and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the Bank exposes during the year and at the end of the reporting year, and how the Bank manages those risks.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Bank menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity financial assets and available-for-sale financial assets. The Bank determines the classification of its financial assets at initial recognition.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Financial liabilities classified as financial liabilities are measured at amortized cost and financial liabilities at fair value through profit and loss.

Pengakuan dan Pengukuran Recognition and Measurement

Klasifikasi instrumen keuangan pada pengakuan awal tergantung pada tujuan dan intensi manajemen serta karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Semua instrumen keuangan pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut.

The classification of financial instruments at initial recognition depends on the purpose and management's intention for which the financial instruments were acquired and their characteristics. All financial instruments are measured initially at their fair value. In the case that financial assets or financial liabilities are not designated at fair value through profit and loss, the fair value should be added with attributable transaction costs directly from acquisition or issuance of financial assets or financial liabilities.

Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut.

The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities (continued)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Recognition and Measurement (continued)

Seluruh aset keuangan dan liabilitas keuangan pada awalnya diakui pada tanggal transaksi.

All financial assets and liabilities are recognized on deal date.

Aset Keuangan Financial Assets

a) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi a) Financial assets designated at fair value

through profit and loss

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan manajemen untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Financial assets designated at fair value through profit and loss comprises of assets classified as held for trading, and financial assets designated by management as at fair value through profit and loss upon initial recognition.

Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking), atau merupakan derivatif (kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai).

Financial assets are classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term, or it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking, or derivatives (unless they are designated and effective as hedging instruments).

Setelah pengukuran awal, aset keuangan yang dikelompokkan dalam kategori ini diukur sebesar nilai wajarnya, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar instrumen keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi sebagai “Penurunan/ (kenaikan) nilai instrumen keuangan”.

After initial recognition, the financial assets included in this category are measured at fair value, the unrealized gains or losses resulting from changes in fair value are recognized in the statements of income as “Decrease/(increase) in value of financial instruments”.

b) Aset keuangan tersedia untuk dijual b) Available-for-sale financial assets

Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, dimiliki hingga jatuh tempo, dan pinjaman yang diberikan dan piutang.

Available-for-sale financial assets are non-derivative financial assets that are neither classified as held-for-trading nor designated as at fair value through profit or loss, held-to-maturity, and loan and receivables.

Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual selanjutnya diukur sebesar nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi diakui langsung dalam ekuitas dan pendapatan komprehensif lainnya sebagai “Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar investasi keuangan yang tersedia untuk dijual”.

After initial measurement, available-for-sale financial assets are subsequently measured at fair value. Unrealized gains and losses are recognized directly in equity and other comprehensive income in the "Unrealized gains or losses on changes in fair value of available-for-sale financial investments".

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities (continued)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Recognition and Measurement (continued)

Aset Keuangan (lanjutan) Financial Assets (continued)

b) Aset keuangan tersedia untuk dijual (lanjutan) b) Available-for-sale financial assets

(continued)

Penurunan nilai atas aset keuangan tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi sebagai “Penyisihan kerugian penurunan nilai atas instrumen keuangan” dan dikeluarkan dari pendapatan komprehensif lainnya.

Impairment on available-for-sale financial assets is recognized in the statements of income as “Allowance for impairment losses on financial instruments” and removed from other comprehensive income.

c) Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh

tempo c) Held-to-marturity financial assets

Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.

Held-to-maturity financial assets are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities, which the Bank has positive intention and ability to hold to maturity.

Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (EIR), dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada awal akuisisi dan fee/biaya sebagai bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif (EIR). Amortisasi dan kerugian yang timbul dari penurunan nilai akan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

After initial measurement, held-tomaturity financial assets are measured at amortised cost using the effective interest rate (EIR) method, less impairment. Amortised cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees/costs that are an integral part of the effective interest rate (EIR). The amortization and the losses arising from impairment of such investments are recognized in the statements of comprehensive income.

d) Pinjaman yang diberikan dan piutang d) Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak dikuotasikan pada pasar aktif, kecuali:

Loans and receivables include non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in active markets, other than:

- Aset dimana Bank mempunyai intensi

untuk menjual segera atau dalam waktu dekat dan pinjaman yang diberikan dan piutang yang diukur Bank pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat awal pengakuan;

- Those that the Bank intend to sell immediately or in the near term and loans and receivables that the Bank upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities (continued)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Recognition and Measurement (continued)

Aset Keuangan (lanjutan) Financial Assets (continued)

d) Pinjaman yang diberikan dan piutang

(lanjutan) d) Loans and receivables (continued)

- Aset dimana Bank, pada awal pengakuan,

diakui sebagai tersedia untuk dijual; atau - Those that the Bank, upon initial

recognition, designate as available-for-sale; or

- Aset dimana Bank mungkin tidak

mendapat pengembalian secara substansial atas investasi awal Bank, selain karena penurunan kualitas kredit aset keuangan.

- Those for which the Bank may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration.

Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (EIR) dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal serta fee dan biaya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif (EIR). Amortisasi suku bunga efektif (EIR) dan kerugian yang timbul atas penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif.

After initial measurements, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate (EIR), less allowance for impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are an integral part of the effective interest rate (EIR). The effective interest rate (EIR) amortization and losses arising from impairment is included in the statements of comprehensive income.

Liabilitas Keuangan Financial liabilities

a) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai

wajar melalui laporan laba rugi a) Financial liabilities designated at fair value

through profit and loss

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari dua sub-kategori, yaitu liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Financial liabilities at fair value through profit and loss consist of two sub - categories; financial liabilities classified as held for trading and financial liabilities designated by the Bank as at fair value through profit and loss upon initial recognition.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of portfolio of identified financial instrument that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking. Derivatives are also categorized as held for trading unless they are designated and effectively as hedging instruments.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities (continued)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Recognition and Measurement (continued)

Liabilitas Keuangan (lanjutan) Financial liabilities (continued)

a) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai

wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan) a) Financial liabilities designated at fair value

through profit and loss (continued)

Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dicatat sebesar nilai wajar.

After initial recognition, the financial liabilities designated at fair value through profit and loss, are recorded at fair value.

Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat melalui laporan laba rugi komprehensif sebagai “Keuntungan/kerugian dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”.

Gains and losses arising from changing in fair value of financial liabilities classified held for trading and designated at fair value through profit and loss are recorded in the statements of comprehensive income as “Gains/losses from changes in fair value of financial instruments”.

b) Liabilitas keuangan yang diukur berdasarkan

biaya perolehan diamortisasi b) Financial liabilities measured at amortized

cost

Liabilitas keuangan yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi merupakan liabilitas keuangan yang selain atau tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Financial liabilities measured at amortized cost were financial liabilities that are not classified as fair value through profit and loss.

Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (EIR).

After initial recognition, Bank measures all financial liabilities at amortized cost using the effective interest rate (EIR) method.

Tabel berikut menyajikan klasifikasi instrumen keuangan Bank berdasarkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut :

The following table presents the Bank's classification of financial instruments based on the characteristics of the financial instrument:

Instrumen Keuangan Klasifikasi/Classification Financial Instruments

Aset keuangan: Financial assets:

Kredit yang diberikan dan piutang/ Current accounts with Giro pada Bank Indonesia Loans and receivables Bank Indonesia

Kredit yang diberikan dan piutang/ Current accounts with

Giro pada bank lain Loans and receivables other banks

Penempatan pada Bank Kredit yang diberikan dan piutang/ Placements with Bank Indonesia dan bank lain Loans and receivables Indonesia and other banks

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities (continued)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Recognition and Measurement (continued)

Instrumen Keuangan Financial Instruments

(lanjutan) Klasifikasi/Classification (continued) Aset keuangan: Financial assets:

Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual/ Financial assets designated at fair value through profit or loss, held-to-maturity financial assets,

Surat-surat berharga and available-for-sale financial assets Securities Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi/Financial assets designated at

Tagihan derivatif fair value through profit or loss Derivatives receivable Kredit yang diberikan dan piutang/

Kredit yang diberikan Loans and receivables Loans

Kredit yang diberikan dan piutang/ Tagihan akseptasi Loans and receivables Acceptances receivable

Penyertaan dalam bentuk Kredit yang diberikan dan piutang/ Investment in shares of

saham Loans and receivables stock

Pendapatan bunga yang Kredit yang diberikan dan piutang/ Accrued masih akan diterima Loans and receivables interest receivables Kredit yang diberikan dan piutang/

Setoran jaminan Loans and receivables Guarantee Deposits

Tagihan penjualan agunan Kredit yang diberikan dan piutang/ Receivables from sales yang diambil alih Loans and receivables foreclosed assets

Liabilitas keuangan: Financial liabilities:

Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at

Liabilitas segera amortized cost Obligations due immediately Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at

Simpanan nasabah amortized cost Deposits from customers Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at

Simpanan dari bank lain amortized cost Deposits from other banks

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities (continued)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Recognition and Measurement (continued)

Instrumen Keuangan Financial Instruments

(lanjutan) Klasifikasi/Classification (continued)

Liabilitas keuangan: Financial liabilities: Liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at

Liabilitas akseptasi amortized cost Acceptances payables Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at

Pinjaman yang diterima amortized cost Borrowing Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya Bunga masih harus perolehan diamortisasi/Liabilities measured at dibayar amortized cost Accrued interest payables Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at Liabilitas lain-lain amortized cost Other liabilities Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost Pinjaman subordinasi amortized cost Subordinated loan

Penghentian Pengakuan Derecognition

Bank menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Bank mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga di bawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Bank telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Bank tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset tersebut.

The Bank derecognizes a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or the Bank has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a „pass through‟ arrangement; and either (a) the Bank have transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Bank have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas dihentikan atau dibatalkan atau berakhir.

A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or expires.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities (continued)

Saling Hapus Offset

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan di laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk saling hapus jumlah keduanya dan terdapat intensi untuk diselesaikan secara bersih atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Pendapatan dan beban disajikan secara bersih jika diperbolehkan oleh standar akuntansi.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount are reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal rights to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.

Nilai Wajar Fair Value

Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm‟s length transaction).

Fair value is the value which is used to exchange an asset or to settle a liability between parties who understand and are willing to perform a fair transaction (arm‟s length transaction).

Nilai wajar suatu aset atau liabilitas keuangan dapat diukur dengan menggunakan kuotasi di pasar aktif, yaitu jika harga yang dikuotasikan tersedia setiap waktu dan dapat diperoleh secara rutin dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.

Fair value of a financial asset or liability can be measured by using the quotation in an active market, that is if the quoted price is available anytime and can be obtained routinely and the price reflects the actual and routine market transaction in a fair transaction.

Dalam hal tidak terdapat pasar aktif untuk suatu aset atau liabilitas keuangan, maka Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang sesuai. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak yang berkeinginan dan memahami, dan bilamana tersedia, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, dan model penetapan harga opsi.

In case there is no active market for a financial asset or liability, the Bank determine the fair value by using the appropriate valuation techniques. Valuation techniques include the usage of a recent market transaction performed fairly by those who are willing to and understand, and if there is available, the usage of discounted cash flow analysis and the usage of the recent fair value of other instrument which is substantially similar, and option pricing models.

Reklasifikasi Instrumen Keuangan Reclassification of Financial Instruments

Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi jika pada pengakuan awal instrumen keuangan tersebut ditetapkan oleh Bank sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

The Bank shall not reclassify any financial instrument out of fair value through profit or loss classification if upon initial recognition the financial instrument is designated by the Bank as at fair value through profit or loss.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities (continued)

Reklasifikasi Instrumen Keuangan (lanjutan) Reclassification of Financial Instruments

(continued)

Bank diperkenankan mereklasifikasi aset keuangan dari diukur pada nilai wajar jika aset keuangan tersebut tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali dalam waktu dekat (meskipun aset keuangan mungkin telah diperoleh atau timbul terutama untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali dalam waktu dekat).

The Bank may reclassify a financial asset out of fair value through profit or loss classification if the financial asset no longer incurred for the purpose of selling or repurchasing it in the near term (although the financial asset may have been acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term).

Persyaratan untuk reklasifikasi adalah: Requirement for the reclassification are:

a) Dilakukan dalam situasi yang langka, b) Memenuhi definisi pinjaman yang diberikan

dan piutang (jika aset keuangan tidak disyaratkan untuk diklasifikasikan sebagai diperdagangkan pada pengakuan awal) dan Bank memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo.

a) Occurs in a rare circumstances, b) Qualifies as loans and receivables

definition (if the financial asset is not designated as at held for trading upon initial recognition) and the Bank has the intention and ability to hold the financial assets for the future that can be forecasted or to maturity.

Bank tidak diperkenankan mereklasifikasi setiap instrumen keuangan ke dalam kategori nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal.

The Bank shall not reclassify any financial instrument into fair value through profit or loss classification after initial recognition.

Bank diperkenankan untuk mereklasifikasi aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang (jika aset keuangan tidak ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual) dari tersedia untuk dijual jika Bank memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo.

The Bank may reclassify a financial asset at available for sale classification which qualifies as loans and receivables definition (if the financial asset is not designated as at available for sale) from available for sale if the Bank has the intention and ability to hold the financial assets for the future that can be forecasted or to maturity.

Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasikan aset keuangan dari kategori dimiliki hingga jatuh tempo. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (selain dari kondisi-kondisi spesifik tertentu), maka seluruh aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasi menjadi aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Selanjutnya, Bank tidak diperkenankan mengklasifikasi aset keuangan sebagai aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo selama dua tahun buku berikutnya.

The Bank shall not reclassify any financial assets category of held-to-maturity. If there is a sale or reclassification of held-to-maturity financial asset for more than an insignificant amount before maturity (other than in certain specific circumstances), the entire held-to maturity financial assets will have to be reclassified as available-for-sale financial assets. Subsequently, the Bank shall not classifiy financial asset as held-to-maturity during the following two financial book years.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities (continued)

Reklasifikasi Instrumen Keuangan (lanjutan) Reclassification of Financial Instruments

(continued)

Kondisi spesifik tertentu yang dimaksud adalah sebagai berikut:

The certain specific circumstances are as follows:

a) Dilakukan ketika aset keuangan sudah

mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali, dimana harga perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut.

a) Performed if financial assets are so close to maturity or call date that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on their fair value.

b) Ketika Bank telah memperoleh secara

substansial seluruh jumlah pokok aset-aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau

b) When the Bank have collected substantially all of the financial assets original principal through scheduled payment or prepayments; or

c) Terkait dengan kejadian tertentu yang berada

diluar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.

c) Attributable to an isolated event that is beyond the Bank‟s control, is non-recurring and could not have been reasonably anticipated by the Bank.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi ke dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi. Keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai laba rugi tidak dapat dibalik.

Reclassification of fair value through profit or loss financial asset to loans and receivables financial asset is recorded at cost or amortized cost. Unrealized gain or loss that has been recognized as profit or loss shall not be reversed.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi. Keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam ekuitas dicatat dengan cara sebagai berikut:

Reclassification of available-for-sale financial asset to loans and receivables financial asset is recorded at cost or amortized cost. Any previous gain or loss which has been recoqnized direcly in equity shall be accounted for as follows:

a) Jika aset keuangan memiliki jatuh tempo

tetap, keuntungan atau kerugian diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur investasi dengan metode suku bunga efektif (EIR).

a) In the case of a financial asset with a fixed maturity, the gain or loss shall be amortized to profit or loss over the remaining life of the investment using the effective interest rate method (EIR).

b) Jika aset keuangan tidak memiliki jatuh

tempo yang tetap, keuntungan atau kerugian tetap dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dijual atau dilepaskan dan pada saat itu keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi.

b) In the case of a financial asset that does not have a fixed maturity, the gain or loss shall remain in equity until the financial asset is sold or otherwhise disposed of, when it shall be recognized in profit or loss.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities (continued)

Reklasifikasi Instrumen Keuangan (lanjutan) Reclassification of Financial Instruments

(continued)

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan pada saat itu keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

Reclassification of held-to-maturity financial asset to available-for-sale is recorded at fair value. The unrealized gain or loss is recognized in equity until the time financial assets is derecognized and at the time the cummulative gain or loss previously recognized in the equity shall be recognized in the statement of comprehensive income.

Reklasifikasi aset keuangan atas aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual ke dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi. Keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam ekuitas dicatat dengan cara sebagai berikut:

Reclassification of available-for-sale financial assets to held-to-maturity financial assets is recorded at cost or amortized cost. Unrealized gain or loss should be amortized using the EIR method up to maturity date of such assets. Any previous gain or loss which has been recognized direcly in equity shall be accounted for as follows:

a) Jika aset keuangan memiliki jatuh tempo

tetap, keuntungan atau kerugian diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur investasi dengan metode suku bunga efektif (EIR).

a) In the case of a financial asset with a fixed maturity, the gain or loss shall be amortized to profit or loss over the remaining life of the investment using the effective interest rate method (EIR).

b) Jika aset keuangan tidak memiliki jatuh

tempo yang tetap, keuntungan atau kerugian tetap dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dijual atau dilepaskan dan pada saat itu keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi.

b) In the case of a financial asset that does not have a fixed maturity, the gain or loss shall remain in equity until the financial asset is sold or otherwise disposed of, when it shall be recognized in profit or loss.

Reklasifikasi surat berharga dari dan ke klasifikasi diperdagangkan tidak diperbolehkan.

Reclassification of securities into and out of the trading portfolio is not allowed.

Restrukturisasi Kredit Loan Restructuring

Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya.

Loan restructuring may involve a modification of the terms of the loans, conversion of loans into equity or other financial instruments and/or a combination of both.

Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit hanya diakui bila nilai tunai penerimaan kas masa depan yang telah ditentukan dalam persyaran kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.

Losses on loan restructuring in respect of modification of the terms of the loans are recognized only if the cash value of total future cash receipt specified in the new terms of the loans, including both receipt designated as interest and those designated as loan principal, are less than the recorded amounts of loans before restructuring.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

32

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities (continued)

Restrukturisasi kredit (lanjutan) Loan restructuring (continued)

Untuk restrukturisasi kredit bermasalah dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya, kerugian dari restrukturisasi kredit diakui hanya apabila nilai wajar pernyertaan saham atau instrumen keuangan yang diterima dikurangi estimasi biaya untuk menjualnya adalah kurang dari nilai tercatat kredit yang diberikan.

For loan restructuring which involve a conversion of loans into equity or other financial instruments, a loss on loan restructuring is recognized only if the fair value of the equity or other financial instruments received, reduced by estimated costs to sell the equity or other financial instruments, is less than the carrying value of loan.

e. Kas dan Setara Kas e. Cash and Cash Equivalent

Untuk tujuan penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri atas kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal perolehan yang tidak dijaminkan atau dibatasi penggunaannya.

For statement of cash flows presentation purposes, cash and cash equivalents consists of cash, current accounts with other Banks, placements with Bank Indonesia and other banks, and Bank Indonesia Certificate with original maturities of 3 (three) months or less from the acquisition date, which are not pledged as collateral or restricted for use.

f. Giro Wajib Minimum f. The Minimum Statutory Reserve

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia mengenai Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan mata uang asing, diwajibkan untuk menempatkan sejumlah persentase atas simpanan nasabah.

In accordance with prevailing Bank Indonesia Regulation concerning Commercial Banks‟ Statutory Reserves Requirement with Bank Indonesia in Rupiah and foreign currency, the Bank is required to place certain percentage of deposits from customers.

g. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain g. Current Accounts with Bank Indonesia and

Other Banks

Giro pada bank lain dan Bank Indonesia dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Giro pada bank lain dan Bank Indonesia diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai (Catatan 2l).

Current accounts with Bank Indonesia and other banks are measured at their amortized cost using effective interest rate method less the allowance for impairment losses. Other banks and Bank Indonesia demand deposits are classified as loans and receivables. The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment (Note 2l).

h. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank

Lain h. Placements with Bank Indonesia and Other

Banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk call money dan penempatan.

Placements with Bank Indonesia and other banks consists of call money and placements.

Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan pendapatan bunga yang ditangguhkan.

Placements with Bank Indonesia are stated at the outstanding balances, less unearned interest income.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

33

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank

Lain (lanjutan) h. Placements with Bank Indonesia and Other

Banks (continued)

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai (Catatan 2l).

Placements with Bank Indonesia and placements with other banks are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs, if any, and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest rate method. The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment (Note 2l).

i. Surat-surat Berharga i. Securities

Surat-surat berharga terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi Pemerintah dan Korporasi serta saham.

Securities comprise of Certificates of Bank Indonesia (SBI), Government and Corporate bond and share.

Surat-surat berharga diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan, tersedia untuk dijual, atau dimiliki hingga jatuh tempo.

Securities are classified as either trading, available-for-sale or held-to-maturity.

Surat-surat berharga yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan (“trading”) disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif periode berjalan. Pendapatan bunga dari efek utang dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif sesuai dengan persyaratan dalam kontrak. Atas penjualan portofolio efek yang diperdagangkan, selisih antara harga jual dengan harga perolehan diakui sebagai keuntungan atau kerugian penjualan pada periode dimana efek tersebut dijual.

Securities are classified as trading are stated at fair value. The unrealized gains or losses resulting from the increase or decrease in fair value are recognized in the current year‟s statement of comprehensive income. Interest income from debt securities are recorded in the statement of comprehensive income in accordance with the terms of the contract. On the sale of portfolio trading securities, the difference between the sales price and the acquisition cost is recognized as a gain or loss on sale in the period in which the securities are sold.

Surat-surat berharga yang diklasifikasikan ke dalam kelompok tersedia untuk dijual (”available-for-sale”) disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan dari kenaikan atau penurunan nilai wajar, setelah pajak, diakui dan disajikan sebagai komponen pendapatan komprehensif lainnya. Ketika surat berharga tersebut dihapus, keuntungan dan kerugian kumulatif setelah pajak, yang sebelumnya dicatat di pendapatan komprehensif lainnya, diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Kerugian yang timbul dari penurunan nilai pada surat berharga tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif dan dikeluarkan dari pendapatan komprehensif lainnya.

Marketable securities that are classified as available-for-sale securities are stated at fair value. Gains or losses that are not realized from increases or decreases in fair value, net of tax, are recognized and presented as a component of other comprehensive income. When the securities are removed, the cumulative gains and losses after tax, which was previously recorded in other comprehensive income is recognized in the statement of comprehensive income. The losses arising from impairment on these securities are recognized in the statement of comprehensive income and removed from other comprehensive income.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

34

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

i. Surat-surat Berharga (continued) i. Securities (continued)

Surat-surat berharga yang diklasifikasikan ke dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo (“held-to-maturity”) disajikan sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi. Bila terjadi penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehan (termasuk amortisasi premi dan/atau diskonto) yang bersifat permanen, maka biaya perolehan surat berharga yang bersangkutan diturunkan sebesar nilai wajarnya dan jumlah penurunan nilai tersebut dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif periode berjalan.

Securities classified as held-to-maturity are stated at cost adjusted for unamortized premium or discount. If it is probable that the cost (including amortization of premium and/or discount) of such securities will not be fully recovered, a permanent diminution in value is considered to have occurred and the individual security is written down to its fair value. Any such write-down is recognized as loss in the current year‟s statement of comprehensive income.

Jika Bank akan menjual atau mengklasifikasikan kembali investasi-investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo sebelum jatuh tempo (selain dari kondisi-kondisi spesifik tertentu sebagaimana diungkapkan pada Catatan 2d) melebihi jumlah yang tidak signifikan, seluruh kategori tersebut akan terpengaruh dan harus diklasifikasikan kembali sebagai investasi tersedia untuk dijual. Selanjutnya Bank tidak diperbolehkan untuk mengklasifikasikan aset keuangan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo selama dua tahun berikutnya.

If the Bank will sell or reclassify of held-to-maturity investments, before maturity, (apart from certain specific conditions as disclosed in Note 2d) more than an insignificant amount, the entire category would be tainted and would have to be reclassified as available-for-sale. Furthermore, the Bank would be prohibited from classifying any financial asset as held-to-maturity during the following two years.

Premi atau diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Premium or discount is amortized using effective interest rate method.

Penyisihan kerugian penurunan nilai dan kenaikan/penurunan nilai wajar disajikan sebagai penambahan/pengurangan terhadap saldo surat-surat berharga.

Allowance for impairment losses and the increase / decrease in fair value is presented as an increment / decrement of the balance of securities.

Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai (Catatan 2l).

The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment (Note 2l).

j. Instrumen Derivatif j. Derivative Instruments

Dalam melakukan usaha bisnisnya, Bank melakukan transaksi instrumen keuangan derivatif untuk mengelola eksposur pada risiko pasar seperti risiko mata uang. Setiap kontrak derivatif dicatat sebagai aset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas apabila memiliki nilai wajar negatif.

In conducting its businesses, the Bank conducts transactions of derivative financial instruments to manage exposure on market risks such as currency risk. All derivative contracts are recorded as assets when fair value is positive and as liabilities when fair value is negative.

Tagihan dan liabilitas derivatif diklasifikasikan sebagai aset dan liabilitas keuangan yang ditentukan sebagai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif.

Receivables and derivative liabilities are classified as financial assets and liabilities designated as at fair value through statement of comprehensive income.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

35

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Instrumen Derivatif (lanjutan) j. Derivative Instruments (continued)

Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak ditujukan untuk lindung nilai (atau tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai lindung nilai) diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Gain or loss on a derivative contract not designated as a hedging instrument (or derivative contract that does not qualify as a hedging instrument) is recognized in the current year statement of income.

Instrumen derivatif melekat dipisahkan dari kontrak utama non-derivatif dan diperlakukan sebagai instrumen derivatif jika seluruh kriteria berikut terpenuhi:

Embedded derivatives are separated from their host non-derivative contract and accounted for as a derivative instrument if all of the following criteria are met:

1. Karakteristik ekonomi dan risiko dari

derivatif melekat tidak secara erat berhubungan dengan karakteristik ekonomi dan risiko kontrak utama.

1. The economic characteristics and risks of the embedded derivative are not closely related to those of the host contract.

2. Instrumen terpisah dengan kondisi yang

sama dengan instrumen derivatif melekat memenuhi definisi dari derivatif, dan

2. A separate instrument with the same terms as the embedded derivative would meet the definition of a derivative, and

3. Instrumen hibrid (kombinasi) tidak diukur

pada nilai wajar melalui laba rugi (dalam hal ini derivatif melekat di dalam aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi tidak dipisahkan).

3. The hybrid (combined) instrument is not measured at fair value through profit or loss (i.e. a derivative that is embedded in a financial asset or financial liability at fair value through profit or loss is not separated).

Seluruh instrumen derivatif (termasuk transaksi valuta asing untuk tujuan pendanaan dan perdagangan) dicatat dalam laporan posisi keuangan berdasarkan nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan harga pasar, kurs Reuters pada tanggal pelaporan laporan posisi keuangan, diskonto arus kas, model penentu harga opsi atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price) atas instrumen lainnya yang memiliki karakteristik serupa.

All derivatives instruments (including foreign exchange transactions for financing and trading) is recognized in statements of financial position at fair value. The fair value is based on the market rate, Reuters exchange rate at statements of financial position date, discounted cash flows, option pricing models or broker quoted price on other instruments with similar characteristics.

Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai (Catatan 2l).

The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment (Note 2l).

k. Kredit yang Diberikan k. Loans

Kredit yang diberikan merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan kesepakatan dengan pihak penerima kredit dan mewajibkan pihak penerima kredit untuk melunasi setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan bunga.

Loans is the provision of money or bills that can be equated with it, based on agreement with the recipient of credit and requires the recipient to repay the loan after a certain period of time with interest return.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

36

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Kredit yang Diberikan (lanjutan) k. Loans (continued)

Kredit yang diberikan ke nasabah diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (EIR) dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan atas kredit yang diberikan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan jumlah kredit pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif (EIR) yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dikurangi penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.

Loans are measured at amortized cost using the effective interest rate (EIR) method less allowance for impairment losses. The amortised cost of loan is the amount at which the loan is measured at initial recognition minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate (EIR) method of any difference between that initial amount and the maturity amount, and minus any reduction for impairment or uncollectibility.

Amortisasi tersebut diakui pada laporan laba rugi. Penyisihan kerugian atas penurunan nilai dilakukan bila terdapat bukti objektif penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai.

The amortization is recognized in the statements of income. The Bank assesses if there is an objective evidence of impairment using the impairment methodology.

Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang.

Loans are classified as loans and receivables.

Restrukturisasi Kredit Loan Restructuring

Restrukturisasi kredit meliputi adanya perpanjangan jangka waktu pembayaran dan ketentuan kredit yang baru.

Loan restructuring may involve extending the payment arrangements and the agreement of new loan conditions.

Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit hanya diakui bila nilai tunai penerimaan kas masa depan yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.

Losses on credit restructuring that related to modification of terms are recognized only if the value of future cash receipts specified by the new terms of the loans, including the revenue as interest or principal, is less than the value of loans recorded before restructuring.

Saat persyaratan kredit telah dinegosiasi ulang atau dimodifikasi (kredit restrukturisasi), penurunan nilai yang ada diukur dengan menggunakan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah dan kredit tidak lagi diperhitungkan sebagai menunggak. Manajemen secara berkelanjutan meninjau kredit yang dinegosiasi ulang untuk meyakinkan terpenuhinya seluruh kriteria dan pembayaran di masa depan. Kredit terus menjadi subjek penilaian penurunan nilai individual atau kolektif, dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal.

When the terms of loans have been renegotiated (loan restructuring), any impairment is measured using the original effective interest rate as calculated before the modification of terms and the loan is no longer considered past due. Management continuously reviews renegotiated loans to ensure that all criteria are met and that future payments are likely to occur. Credit continues to be subject of assessment of individual or collective impairment, calculated using the initial effective interest rate.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

37

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Kredit yang Diberikan (lanjutan) k. Loans (continued)

Restrukturisasi Kredit (lanjutan) Loan Restructuring (continued)

Kredit yang direstrukturisasi dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit yang diberikan pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi.

Restructured loans are stated at the lower of carrying value of loans on the restructuring date or the value of the future cash receipts after the restructuring.

Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui dalam laporan laba rugi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit yang diberikan dan penghasilan bunga secara proporsional.

Losses due to the difference between the carrying value on the date of restructuring and the present value of future cash proceeds after the restructuring is recognized in profit or loss. After the restructuring, all future cash receipts specified in the new terms are recorded as a principal repayment of loans and interest income proportionately.

Kredit yang Dihapusbuku Loans Written-off

Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebet penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya dikreditkan ke penyisihan kerugian penurunan nilai kredit di laporan posisi keuangan.

Loans are written-off when there is no realistic prospect of collection or when the Bank‟s normal relationship with the borrowers has ceased to exist. When loans are deemed uncollectible, they are written-off against the related allowance for impairment losses. Subsequent recoveries are credited to the allowance for impairment losses in the statements of financial position.

l. Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Aset

Non-Keuangan l. Impairment of Financial and Non-Financial

Assets

Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang menyebabkan penurunan nilai), yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

The Bank assesses at each statements of financial position date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired and impairment losses incurred if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred „loss event‟) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

38

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Aset

Non-Keuangan (lanjutan) l. Impairment of Financial and Non-Financial

Assets (continued)

Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued)

Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut:

The criteria used by the Bank to determine the objective evidence of the impairment are as follows:

a) kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam;

b) pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga;

c) pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut;

d) terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya;

e) hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau

f) data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk: 1) memburuknya status pembayaran

pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan

2) kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.

a) significant financial difficulty of the issuer or obligor;

b) breach of contract, such as a default or delinquency in interest or principal payments;

c) the lender, with economic or legal reasons related to the financial difficulties experienced by the borrower, provide relief (concessions) to the borrower that can not be given if the borrower is not experiencing difficulties;

d) it is probable that the borrower will enter bankruptcy or other financial reorganization;

e) the disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties, or

f) observable data indicating a measurable decrease in the estimated future cash flows of a group of financial assets since the initial recognition of the asset, although the decrease can not yet be identified to the individual financial assets in the asset group, including: 1) deterioration in the payment status of

borrowers in the group, and 2) national or local economic conditions

that correlate with defaults on assets in the group.

Jika terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai sekarang dari estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang diharapkan tapi belum terjadi).

If there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset's carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred).

Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Pada umumnya, periode tersebut bervariasi antara 3 (tiga) sampai 12 (dua belas) bulan, untuk kasus tertentu diperlukan periode yang lebih lama.

The estimated period between the incident and the identification of loss is determined by management for each identified portfolio. In general, this period varies between 3 (three) to 12 (twelve) months, for a particular case required a longer period.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

39

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Aset

Non-Keuangan (lanjutan) l. Impairment of Financial and Non-Financial

Assets (continued)

Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued)

Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang memiliki bukti objektif penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan dilakukan penilaian secara kolektif. Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.

Initially the Bank assesses whether there is any objective evidence of impairment for financial asset which balance is individually significant, and individually or collectively for financial assets that are not individually significant. Individual assessment is performed on the significant financial assets that had objective evidence of impairment. The insignificant financial assets includes in the group of financial assets with similar credit risk characteristics and assessed collectively.. If the Bank assesses that there is no objective evidence of impairment for financial asset as individual, both for significant amount, hence the account of financial asset will be included in a group of financial asset with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.

Aset keuangan yang penurunan nilainya dilakukan secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai telah diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Account that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognised are not included in a collective assessment of impairment.

Penyisihan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flows).

Allowance for impairment losses on impaired financial assets that was assessed individually by using discounted cash flows method.

Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara individual, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:

Bank assigns the loans that must be evaluated for impairment on an individual basis, if it meets one of the criteria below:

1. Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan dan memiliki bukti obyektif penurunan nilai;

2. Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai signifikan.

1. Loans which individually have significant value and objective evidence of impairment;

2. Restructured loans that individually have significant value.

Berdasarkan kriteria di atas, penilaian secara kolektif dilakukan untuk: (a) Pinjaman dalam segmen pasar korporasi dengan kolektibilitas lancar dan dalam perhatian khusus serta tidak direstrukturisasi; atau (b) Pinjaman dalam segmen pasar usaha kecil dan konsumen.

Based on the above criteria, the collective assessment conducted to: (a) loans in the corporate market segment with the current collectibility and special mention and not restructured, or (b) Loans in the small business market segment and customers.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

40

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Aset

Non-Keuangan (lanjutan) l. Impairment of Financial and Non-Financial

Assets (continued)

Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued)

Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Bank menerapkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, “Perubahan atas Surat Edaran No. 11/4/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI)”. Surat Edaran Bank Indonesia tersebut memuat penyesuaian atas PAPI (Tahun 2008) tentang ketentuan transisi atas estimasi penurunan nilai kredit yang diberikan secara kolektif bagi bank yang memenuhi syarat.

In assessing collective impairment, the Bank applied Bank Indonesia Circular Letter No. 11/33/DPNP dated December 8, 2009, “The Amendment to the Bank Indonesia Circular Letter No. 11/4/DPNP dated January 27, 2009 on the Implementation of Accounting and Reporting Guidelines for Indonesian Banking Industry”. The Bank Indonesia Circular Letter contains the amendment to Accounting Guidelines for Indonesian Banking Industry (2008) regarding the transitional provision on estimation of collective impairment of loans for eligible banks.

Sesuai dengan Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009 (SE-BI), Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif dengan mengacu pada pembentukan penyisihan umum dan penyisihan khusus sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aset bank umum. Sesuai dengan SE-BI tersebut ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan tanggal 31 Desember 2011.

In accordance with the Appendix to Bank Indonesia Circular Letter No. 11/33/DPNP dated December 8, 2009, the allowance for collective impairment losses of loans are determined based on the general allowance and specific allowance outlined in the Bank Indonesia Regulation regarding the assessment of commercial banks asset quality. In accordance with the Bank Indonesia Circular Letter, the provisions of transitional for credit impairment collectively can be applied no later than December 31, 2011.

Penyisihan kolektif untuk kredit yang dikelompokkan sebagai dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet dihitung setelah dikurangi dengan nilai agunan yang diperkenankan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Perhitungan penyisihan kerugian penurunan nilai berdasarkan nilai tercatat (biaya perolehan diamortisasi).

Collective allowance for loans classified as special mention, substandard, doubtful and loss is calculated after deducting the value of allowable collateral in accordance with Bank Indonesia regulations. The calculation of allowance for impairment losses is based on carrying amount (amortized cost).

Penyisihan minimum yang harus dibentuk sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tersebut adalah sebagai berikut:

The minimum allowance must be established in accordance with Bank Indonesia are as follows:

Persentase Minimum Penyisihan Kerugian/Minimum Percentage

Klasifikasi of Allowance for Possible Losses Classifications Lancar *) 1% Current Dalam perhatian khusus 5% Special mention Kurang lancar 15% Substandard Diragukan 50% Doubtful Macet 100% Loss

*) Selain Sertifikat Bank Indonesia (SBI), penempatan pada Bank Indonesia, Obligasi Pemerintah dan instrumen utang lainnya yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai.

*) Except Bank Indonesia Certificates (SBI), placements with Bank Indonesia, government bonds and other debt instruments issued by the Government of the Republic of Indonesia and productive assets are secured by cash collateral.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

41

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Aset Non-Keuangan (lanjutan)

l. Impairment of Financial and Non-Financial Assets (continued)

Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Impairment of Financial Assets (continued)

Sebelum 1 Januari 2012, Bank menggunakan persentase di atas untuk menghitung penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara kolektif setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia.

Prior to January 1, 2012, the Bank uses the above percentages to calculate the allowance for impairment losses on financial assets that assessed collectively after deducting the value of collateral in accordance with the Bank Indonesia regulation.

Mulai 1 Januari 2012, penghitungan penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara kolektif berdasarkan pengalaman kerugian yang lalu (historical loss experience). Historical loss experience disesuaikan menggunakan dasar data yang dapat diobservasi untuk mencerminkan efek dari kondisi saat ini terhadap Bank dan menghilangkan efek dari masa lalu yang sudah tidak berlaku saat ini. Aset keuangan dikelompokkan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang sama antara lain dengan mempertimbangkan segmentasi kredit dan tunggakan debitur.

Starting January 1, 2012, calculation of the allowance for impairment losses on financial assets that are collectively assessed based on past loss experience (historical loss experience). Historical loss experience adjusted basic use observable data to reflect the effects of the current state of the bank and eliminate the effects of the past that is not current. Financial assets are classified based on similar credit risk characteristics such as segmentation considering credit and delinquent debtors.

Bank menggunakan metode migration analysis method, untuk menilai penyisihan kerugian penurunan nilai kredit dengan menggunakan data historis dalam menghitung Probability of Default (PD) dan Loss of Given Default (LGD).

Banks using the migration analysis method to assess the allowance for loan impairment losses using historical data to calculate the Probability of Default (PD) and Loss of Given Default (LGD).

Bank menggunakan nilai wajar agunan sebagai dasar arus kas masa datang apabila memenuhi salah satu kondisi berikut: 1. Kredit bersifat collateral dependent, yaitu

jika pelunasan kredit hanya bersumber dari agunan;

2. Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi dan didukung dengan perjanjian legal pengikatan agunan.

The Bank uses fair value of the collateral as a basis for future cash flows if it meets one of the following conditions: 1. Loans are collateral dependent, i.e. if the

loan repayment only from the collateral;

2. Foreclosure of collateral is likely to occur and supported by legally binding agreements collateral.

Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau surat-surat berharga memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.

Impairment losses on financial assets carried at amortized cost is measured by the difference between the asset's carrying amount to the present value of estimated future cash flows discounted at the original effective interest rate of the financial asset. If a loan or securities have a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

42

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Aset Non-Keuangan (lanjutan)

l. Impairment of Financial and Non-Financial Assets (continued)

Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Impairment of Financial Assets (continued)

Sebagai panduan praktis, Bank dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralized financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif dan dicatat pada akun penyisihan kerugian penurunan nilai sebagai pengurang terhadap aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

As a practical guidance, the Bank may measure impairment based on fair value using observable market prices. The calculation of the present value of estimated future cash flows of the financial asset with collateral (collateralized financial asset) reflects the cash flows that may result from the acquisition of the collateral less costs for obtaining and selling the collateral, whether the takeover is likely to happen or not. The loss is recognized on the statement of comprehensive income and recorded under the allowance for impairment losses as a deduction on financial assets carried at amortized cost. Interest on the impaired financial asset continued to be recognized using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss. When a subsequent event causes the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed through the statements of comprehensive income.

Kerugian penurunan nilai atas surat berharga yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui dengan secara langsung sebagai pendapatan komprehensif lain ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasi dari pendapatan komprehensif lain ke laba rugi merupakan selisih antara biaya perolehan, setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi, dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Perubahan pada penyisihan kerugian penurunan nilai yang berasal dari nilai waktu dinyatakan sebagai komponen pendapatan bunga.

Impairment losses on available-for-sale marketable securities are recognized by transferring the cumulative losses that have been recognized directly as other comprehensive income to profit or loss as a reclassification adjustment. The cumulative losses that are reclassified from other comprehensive income to profit or loss are the difference between the acquisition cost, net of any principal repayment and amortization, and the current fair value, less any impairment loss previously recognised in the statements of comprehensive income. Changes in impairment provisions attributable to time value are reflected as a component of interest income.

Jika pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian nilai pada laporan laba rugi komprehensif, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan dan diakui pada periode terjadinya.

If in a subsequent period, the fair value of an impaired available for sale debt security increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the statements of comprehensive income, the impairment loss is reversed, with the amount of reversal recognized in the statements of comprehensive income.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

43

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Aset Non-Keuangan (lanjutan)

l. Impairment of Financial and Non-Financial Assets (continued)

Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Impairment of Financial Assets (continued)

Jika persyaratan kredit yang diberikan, piutang atau surat-surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah.

If the terms of loans, receivables or held to maturity securities are renegotiated or otherwise modified because of financial difficulties of the borrower or issuer, impairment is measured by the original effective interest rate used before the modifications of terms.

Penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai dari aset dicatat dalam tahun dimana penyesuaian tersebut diketahui atau dapat diestimasi secara wajar. Penyesuaian ini termasuk penambahan penyisihan kerugian penurunan nilai, maupun pemulihan aset yang telah dihapusbukukan.

Adjustments to the allowance for impairment losses from assets are reported in the year such adjustments become known or can be reasonably estimated. These adjustments include additional allowance form impairment losses, as well as recoveries of previously written-off assets.

Penurunan nilai aset non-keuangan Impairment of non-financial assets Suatu aset mengalami penurunan nilai jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai yang dapat dipulihkan. Nilai tercatat dari aset non-keuangan, kecuali aset pajak tangguhan, ditelaah setiap periode, untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, maka Bank akan melakukan estimasi jumlah nilai yang dapat dipulihkan.

Assets are considered as impaired when the carrying value of assets is exceed the recoverable amount. The carrying amount of non financial assets, except for deferred tax assets are reviewed each period to determine whether there is any indication of impairment. If any such indication exists the assets‟s recoverable amount is estimated.

Pengujian penurunan nilai atas aset tidak berwujud yang memiliki masa manfaat yang tidak terbatas dilakukan secara tahunan pada saat yang sama, dengan membandingkan nilai tercatatnya dengan jumlah yang dapat dipulihkan.

Testing of impairment of intangible assets that have indefinite useful lives or that are not yet available for use, is performed annually at the same time, by comparing the carrying amount with the recoverable amount.

Jumlah yang dapat dipulihkan dari suatu aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) adalah sebesar jumlah yang lebih tinggi antara nilai pakainya dan nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual. Dalam menentukan nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai sekarang dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar saat ini terhadap nilai kas kini dan risiko spesifik terhadap aset tersebut.

The recoverable amount of an assets or Cash Generating Unit (CGU) is greater of its value in use and its fair value less cost to sell. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessment of the time value of money and the risk specific to the assets.

Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, aset yang tidak dapat diuji secara individual akan digabungkan dengan kelompok yang lebih kecil yang memberikan arus kas masuk dari penggunaan berkelanjutan yang sebagian besar independen terhadap arus kas masuk atas aset lainnya atau UPK.

For the purpose of impairment testing, assets that cannot be tested individually are grouped together into the smallest group that generates cash inflows from continuing use that are largely independent of the cash inflows of other assets or CGU.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

44

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Aset Non-Keuangan (lanjutan)

l. Impairment of Financial and Non-Financial Assets (continued)

Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan) Impairment of non-financial assets (continued)

Penyisihan penurunan nilai diakui jika nilai tercatat dari suatu aset atau UPK melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Penyisihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

An impairment loss is recognized if the carrying amount of an asset or CGU exceeds its recoverable amount. Impairment losses are recognized in the current year of statement of comprehensive income.

Penyisihan penurunan nilai diakui pada periode sebelumnya dinilai pada setiap tanggal pelaporan untuk melihat adanya indikasi bahwa kerugian telah menurun atau tidak ada lagi. Kerugian penurunan nilai dipulihkan jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan nilai yang dapat dipulihkan.

Impairment losses recognized in prior period are assessed at each reporting date for any indications that the losses has decreased or no longer exists. An impairment losses is reversed if there has been changes in the estimates used to determine the recoverable amount.

Penyisihan kerugian untuk agunan yang diambil alih dikelompokkan dalam 4 (empat) kategori dengan besarnya minimum presentase sebagai berikut:

Allowance for possible losses for the foreclosed assets and is classified into 4 (four) categories, with minimum percentages as follows :

Persentase Minimum Penyisihan Kerugian/Minimum Percentage

of Allowance for Possible Klasifikasi Losses Classifications Lancar 0% Current Kurang lancar 15% Substandard Diragukan 50% Doubtful Macet 100% Loss

Penyisihan kerugian minimum atas transaksi komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut:

The minimum allowance for estimated losses on commitments and contingencies are as follows:

Persentase Minimum Penyisihan Kerugian/Minimum Percentage

of Allowance for Possible Klasifikasi Losses Classifications Lancar 1% Current Dalam perhatian khusus 5% Special mention Kurang lancar 15% Substandard Diragukan 50% Doubtful Macet 100% Loss

Berdasarkan Surat Bank Indonesia No. 13/658/DPNP/IDPnP tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk penyisihan kerugian atas aset non-produktif dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi. Namun, Bank tetap harus menghitung cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku.

Based on Bank Indonesia letter No. 13/658/DPNP/IDPnP dated December 23, 2011, Bank no longer required to provide the provision for possible losses on non-earning assets and estimated losses on commitments and contingencies. However, Bank still need to calculate the allowance for impairment losses accordance with applicable accounting standard.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

45

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Aset

Non-Keuangan (lanjutan) l. Impairment of Financial and Non-Financial

Assets (continued)

Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan) Impairment of non-financial assets (continued)

Bank telah melakukan beberapa penyesuaian dengan menjurnal balik penyisihan kerugian untuk aset non-produktif dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi dan telah dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011.

Bank had been made some adjustment by reversing earning assets and estimated losses on commitments and contingencies and charged to statement of comprehensive income for the year ended December 31, 2011.

m. Penyertaan Saham m. Investments in Shares of Stock

Penyertaan dalam bentuk saham dengan kepemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk penyertaan jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Investments in shares with ownership interest of less than 20% that do not have readily determinable fair values and are intended for long-term investments are stated at cost (cost method). The carrying amount of the investments is written down to recognize a permanent decline in value of the individual investments. Any such loss is charged directly to the current year statement of income.

Penyisihan kerugian penurunan nilai dan kenaikan/penurunan nilai wajar disajikan sebagai penambahan/pengurangan terhadap saldo investasi keuangan

Allowance for impairment losses and increases/decreases in fair value are presented as additions/deductions from the outstanding balance of financial investments.

n. Tagihan dan liabilitas akseptasi n. Acceptances Receivable and Payable

Dalam kegiatan bisnis biasa, Bank memberikan jaminan keuangan, seperti letters of credit, bank garansi dan akseptasi.

In the ordinary course of business, the Bank provides financial guarantees, consisting of letters of credit, bank guarantees and acceptances.

Tagihan akseptasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (EIR), dikurangi oleh penyisihan kerugian penurunan nilai. Liabilitas akseptasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (EIR).

Acceptances receivable are measured at amortized cost using the effective interest rate (EIR) method, less allowance for impairment losses. Acceptances payable are measured at amortized cost by using the effective interest rate (EIR) method.

Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lainnya.

Acceptances receivable are classified as loans and receivables. Acceptance payable are classified as other financial liabilities.

o. Aset Tetap o. Fixed Assets

Aset tetap kecuali hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan.

Fixed assets, except land right, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

46

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Aset Tetap (lanjutan) o. Fixed Assets (continued)

Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.

Likewise, when a major repair is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All costs of maintenance and repairs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred.

Seluruh aset tetap, (kecuali tanah yang tidak disusutkan dan bangunan) disusutkan dengan menggunakan saldo menurun ganda (double-declining-balance method). Bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). Persentase penyusutan per tahun adalah sebagai berikut:

All fixed assets, (except for land which is not depreciated and buildings) are depreciated using the double-declining-balance method. Buildings are depreciated using the straight-line method. The annual depreciation rates are as follows:

Persentase/Percentage

Bangunan 5% - 10% Buildings Inventaris kantor 10% - 50% Office equipment Instalasi 10% - 50% Installation

Tanah dinyatakan berdasarkan harga perolehan dan tidak disusutkan, dan dikurangi rugi penurunan nilai, jika ada.

Land is stated at cost and is not depreciated less impairment losses, if any.

Apabila aset tetap tidak digunakan lagi dan dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan, dan keuntungan dan kerugian dari penghentian aset tetap diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

When assets are retired and disposed off, their acquisition cost and the related accumulated depreciation are eliminated from the financial statements, and the resulting gains and losses on the disposal of fixed assets are recognized in the statements of comprehensive income.

Sesuai dengan PSAK 47 mengenai “Akuntansi Tanah”, semua biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan tanah antara lain, biaya perizinan, survey lokasi, biaya pengukuran, biaya notaris dan pajak-pajak berkaitan, ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan tanah. Biaya tangguhan tersebut diamortisasi selama masa berlaku hak atau masa manfaat tanah mana yang lebih pendek dengan menggunakan metode garis lurus. Hak atas tanah tidak diamortisasi kecuali jika diharuskan suatu kondisi.

In accordance with PSAK 47, “Accounting for Land”, such as licences fees, areal survey, remeasurement fees, notary fees and related taxes are deferred and presented separately from the main acquisition cost of land. Such deferred land acquisition cost are amortized over the lower of legal terms or economics life of the related land using the straight-line method. Land rights is not amortized unless it meets certain required conditions.

Mulai 1 Januari 2012, Bank menerapkan ISAK No.25 tentang “Hak atas Tanah”. Semua biaya dan beban yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, diakui sebagai biaya perolehan hak atas tanah. Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tanah. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomi tanah, mana yang lebih pendek.

Starting January 1, 2012, the Bank implemented ISAK No. 25, “Land Rights”. All costs and expenses incurred in connection with the acquisition of land right are recognized as part of the land rights‟s acquisition. The legal cost incurred when the land was first acquired is recognized as part of the land acquisition cost. The cost of the extension or renewal of legal right over land is recognized as an intangible asset and amortized over the life of legal life or economic life of the land, whichever is shorter.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

47

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Aset Tetap (lanjutan) o. Fixed Assets (continued)

Aset dalam penyelesaian merupakan aset yang masih dalam proses pembangunan dan belum siap untuk digunakan, serta dimaksudkan untuk dipergunakan dalam kegiatan usaha. Aset ini dicatat sebesar biaya yang telah dikeluarkan.

Construction in progress consist of assets that are still in progress of construction and not yet ready for use and are intended to be used in business activity. This account is recorded based on the amount paid.

p. Biaya Dibayar Dimuka dan Aset Lain-lain p. Prepaid Expenses and Other Assets

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their beneficial period using the straight-line method.

Aset lain-lain terdiri dari aset yang tidak material yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya. Termasuk dalam aset lain-lain adalah biaya dibayar di muka. Aset lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat, yaitu harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi amortisasi, penurunan nilai dan penyisihan kerugian atau penurunan nilai.

Represent immaterial assets that cannot be classified under the above accounts. Other assets include prepayments. Other assets are stated at carrying amount, which is cost less accumulated amortization, decline in value and allowance for possible losses or impairment losses.

q. Agunan yang Diambil Alih q. Foreclosed Assets

Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi. Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual agunan tersebut. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai bersih yang dapat direalisasi dari agunan yang diambil alih dibebankan ke dalam akun penyisihan kerugian penurunan nilai aset.

Foreclosed assets are stated at net realizable value. Net realizable value is the fair value of the foreclosed assets less estimated costs of disposing the assets. The excess of loan receivables over the net realizable value of the foreclosed assets is charged to allowance for impairment of losses.

Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan.

The difference between the value of the foreclosed assets and the proceeds from the sale of such property is recorded as a gain or loss when the property is sold.

Beban-beban yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.

Expenses for maintaining foreclosed assets are charged in the current year statements of comprehensive income as incurred.

Beban perbaikan (reconditioning cost) yang timbul setelah pengambilalihan agunan dikapitalisasi dalam akun agunan yang diambil alih tersebut.

Reconditioning costs incurred after repossession of the assets are capitalized to foreclosed assets.

Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatat agunan yang diambil alih dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif periode berjalan.

Management evaluates the value of foreclosed assets and abandoned properties regularly. The carrying amount of the foreclosed assets and abandoned properties is written-down to recognize a permanent decline in value of the foreclosed assets. Any such write-down is charged to the current year comprehensive statement of income.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

48

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Liabilitas Segera r. Liabilities Immediately Payable

Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank yang harus segera dibayarkan kepada pihak lain berdasarkan kontrak atau perintah dari pihak yang mempunyai kewenangan untuk itu. Liabilitas segera diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Liabilities immediately payable represent obligations to third parties based on contract or order by those having authority that have to be settled immediately. Liabilities immediately payable are measured at their cost and amortized cost using effective interest rate method.

s. Simpanan Nasabah s. Deposits from Customers

Giro, tabungan, dan deposito berjangka yang diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang diakui pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Demand deposits, saving deposits, and time deposits, which classified as liabilities measured at amortized cost, which are initially recognized at fair value plus directly attributable transaction costs, if any, and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan nasabah dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of deposits from customers and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.

t. Simpanan dari Bank Lain t. Deposits from Other Banks

Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank dalam negeri, dalam bentuk interbank call money yang jatuh tempo menurut perjanjian tidak melebihi dari 90 hari dan deposito berjangka.

Deposits from other banks represent liabilities to domestic banks, in the form of interbank call money with original maturities of 90 days or less and time deposit.

Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang diakui pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan dari bank lain yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Deposits from other banks are classified as liabilities measured at amortized cost, which are initially recognized at fair value plus directly attributable transaction costs, if any, and subsequently are measured at amortized cost using the effective interest rate method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of deposits from other banks and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.

u. Pinjaman yang Diterima u. Borrowing

Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari bank lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.

Borrowing is funds received from the other bank with payment obligation based on borrowings agreements.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

49

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

u. Pinjaman yang Diterima (lanjutan) u. Borrowing (continued)

Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang pada awalnya dinyatakan sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan kemudian dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Borrowing is classified as liabilities measured at amortized cost which are initially recognized at fair value plus directly attributable transaction cost, if any, and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman diterima dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Amortized cost is calculated by taking into account any discount of premium related to the initial recognition of borrowings and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.

v. Pinjaman Subordinasi v. Subordinated Loan

Pinjaman subordinasi diakui sebesar nilai wajarnya pada awalnya dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Subordinated loan is initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost using the EIR method.

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman subordinasi dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on subordinated loan and transaction costs that are an integral part of the EIR.

w. Pendapatan dan Beban Bunga w. Interest Income and Expense

Secara prospektif, untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dan aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, pendapatan maupun beban bunganya diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang akan mendiskonto secara tepat estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan umur instrumen keuangan tersebut atau, jika lebih tepat untuk masa yang lebih singkat, sebagai nilai tercatat bersih dari aset atau liabilitas keuangan tersebut. Perhitungan dilakukan dengan mempertimbangkan seluruh syarat dan ketentuan kontraktual instrument keuangan termasuk fee/biaya tambahan yang terkait secara langsung dengan instrumen tersebut yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Prospectively, interest income and expenses for all financial instruments measured at amortized cost and financial assets classified as available-for-sale is recorded using the EIR method, which is the rate that exactly discounts of estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. The calculation takes into account all contractual terms of the financial instrument and includes any fees or incremental costs that are directly attributable to the instrument and are an integral part of the EIR.

Nilai tercatat aset atau liabilitas keuangan disesuaikan jika Bank merevisi estimasi pembayaran maupun penerimaan. Nilai tercatat

The carrying amount of the financial asset or financial liability is adjusted if the Bank revises its estimates of payments or receipts. The

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

50

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

w. Pendapatan dan Beban Bunga (lanjutan) w. Interest Income and Expense (continued)

yang disesuaikan tersebut dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal dan perubahan nilai tercatat dicatat di laporan laba rugi komprehensif. Tetapi untuk aset keuangan yang telah direklasifikasi, dimana pada periode berikutnya Bank meningkatkan estimasi penerimaan kas sebagai hasil dari peningkatan pengembalian penerimaan kas, dampak peningkatan pemulihan tersebut diakui sebagai penyesuaian suku bunga efektif sejak tanggal perubahan estimasi.

adjusted carrying amount is calculated based on the original effective interest rate and the change in carrying amount is recorded in the statement of comprehensive income. However, for a reclassified financial asset for which the Bank subsequently increases its estimates of future cash receipts as a result of increased recoverability of those cash receipts, the effect of that increase is recognized as an adjustment to the effective interest rate from the date of the change in estimate.

Jika aset keuangan atau kelompok asset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui atas bagian aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai, berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.

Once a financial assets or a group of similar financial assets has been written down as a result of an impairment loss, interest income is recognized on the unimpaired portion of the impaired financial assets using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impaired loss.

Kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya (tidak termasuk surat-surat berharga) diklasifikasikan sebagai non-performing jika telah masuk dalam klasifikasi kurang lancar, diragukan, dan macet. Sedangkan, surat-surat berharga diklasifikasikan sebagai non-performing jika penerbit surat berharga tidak dapat memenuhi pembayaran bunga dan/atau pokok atau memiliki peringkat paling kurang 1 (satu) tingkat di bawah peringkat investasi.

Loans and other earning assets (excluding securities) are considered as non-performing when they are classified as sub-standard, doubtful, and loss, while securities are categorized as non-performing when the issuer of securities defaults on its interest and/or principal payments or if the securities are rated no lower than 1 (one) below investment grade.

Penerimaan tunai atas pinjaman yang diberikan yang diklasifikasikan sebagai diragukan atau macet, diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok pinjaman yang diberikan. Kelebihan penerimaan kas di atas pokok pinjaman yang diberikan diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

Cash receipts from loans classified as doubtful or loss are applied as a reduction to the principal first. The excess of cash receipts over the outstanding principal is recognized as interest income in the current year statement of comprehensive income.

Pengakuan pendapatan bunga dari pinjaman yang diberikan dihentikan pada saat pinjaman yang diberikan tersebut diklasifikasikan mengalami penurunan nilai. Pendapatan bunga dari pinjaman yang mengalami penurunan nilai dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi dan diakui sebagai pendapatan pada saat pendapatan tersebut diterima (cash basis).

The recognition of interest income on loans is discontinued when the loans are classified as impaired. Interest income from impaired loans is reported as contingent receivables and to be recognized as income when the cash is received (cash basis).

Beban diakui pada saat terjadinya. Expenses are recognized when incurred.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

51

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

x. Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi x. Fees and Commissions Income and

Expense

Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang jumlahnya material yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian aset keuangan diakui sebagai bagian/(pengurang) dari biaya perolehan aset keuangan yang bersangkutan dan akan diakui sebagai pendapatan dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif sepanjang perkiraan umur aset atau liabilitas keuangan.

Fees and commissions that have material amount directly related with the acquisition of financial assets are recognized as part/(deduction) of acquisition cost of related financial assets and will be recognized as income and amortized using EIR method during the expected life of financial assets or liabilities.

Saldo beban dan pendapatan provisi dan komisi yang ditangguhkan atas kredit yang diberikan yang diakhiri atau diselesaikan sebelum jatuh tempo langsung diakui sebagai pendapatan pada saat penyelesaiannya.

The outstanding balances of deferred fees and income on provision and commission of loans terminated or settled prior to maturity are directly recognized as income in settlement.

Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kredit yang diberikan atau jangka waktu kredit yang diberikan, atau jumlahnya tidak material diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.

Commission and fees not related to lending and borrowings, activities or loan and borrowing periods, or not material are recognized as revenues and expenses at the time the transactions occur.

y. Pendapatan dan Beban Operasional Lainnya y. Other Operating Incomes and Expenses

Seluruh pendapatan dan beban operasional lainnya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.

All other operating revenues and expenses are charged to the statement of comprehensive income as incurred.

z. Perpajakan z. Taxation

Pajak penghasilan tangguhan dihitung dengan menggunakan metode liabilitas, terhadap semua perbedaan temporer pada tanggal laporan posisi keuangan antara aset dan liabilitas menurut pajak dan nilai tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan.

Deferred income tax is calculated using the liability method, on all temporary differences at the statement of financial position date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes.

Liabilitas pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan saldo rugi fiskal yang belum digunakan, sepanjang besar kemungkinannya terdapat laba kena pajak di masa datang yang dapat dimanfaatkan atas perbedaan temporer yang dapat dikurangkan untuk keperluan pajak dan saldo rugi fiskal yang belum digunakan.

Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry-forward balance of unused fiscal losses, to the extent that it is probable that future taxable income will be sufficient to be applied against the deductible temporary differences for tax purpose and unused tax losses can be utilized.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang berlaku secara efektif atau secara substansial akan diberlakukan pada periode dimana aset tersebut direalisasikan atau liabilitas tersebut diselesaikan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates (and tax laws) that are effective or substantially expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

52

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

z. Perpajakan (lanjutan) z. Taxation (continued)

Perubahan atas liabilitas pajak dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, apabila diajukan keberatan dan atau banding, diakui pada saat hasil dari keberatan dan atau banding diterima.

Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appeal is applied, when the results of the appeal are received.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak untuk tahun berjalan dan dihitung menggunakan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the year and computed using prevailing tax rates.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila diajukan permohonan keberatan atau banding, ketika hasil keberatan atau banding sudah ditetapkan.

Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if objected or appealed against, when the results of the objection or appeal have been determined.

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK 46 (Revisi 2010), yang mengharuskan Bank untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak masa depan atas pemulihan di masa depan (penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan, dan transaksi-transaksi serta peristiwa lain yang terjadi dalam periode berjalan yang diakui dalam laporan keuangan.

Effective January 1, 2012, Bank applied SFAS No. 46 (Revised 2010), which requires Bank to account for the current and future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statements of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.

aa. Laba per Saham aa. Earnings per Share

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011) “Laba Per Saham”, yang menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham.

Efective on January 1, 2012, Bank applied SFAS No. 56 (Revised 2011) “Earnings Per Share”, which prescribe principles for the determination and presentation of earnings per share.

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode berjalan.

Basic earnings per share is computed by dividing net income with the weighted average number of shares outstanding during the year.

ab. Imbalan Kerja ab. Employee Benefits Liability

Bank mengakui penyisihan imbalan kerja berdasarkan Undang-Undang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan tersebut diakui berdasarkan perhitungan aktuaris. menggunakan metode Projected Unit Credit.

Bank recognizes provisions for employee service entitlements in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. The provisions are recognized based on actuarial calculation using the Projected Unit Credit Method.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

53

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

ab. Imbalan Kerja (lanjutan) ab. Employee Benefits Liability(continued)

Perkiraan liabilitas pada tanggal laporan posisi keuangan merupakan nilai kini imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan, dikurangi nilai wajar aset program dan penyesuaian terhadap keuntungan atau kerugian aktuaria yang belum diakui, biaya jasa masa lalu yang belum menjadi hak (vested), biaya pemutusan kontrak kerja dan keuntungan atau kerugian kurtailmen.

The estimated liabilities at the statement of financial position date represents the present value of the defined benefits obligation at statement of financial position date less the fair value of plan assets, and adjusted for unrecognized actuarial gains or losses, nonvested past service costs, termination costs and curtailment gain or loss.

Biaya imbalan pasca-kerja yang diakui selama tahun berjalan terdiri dari biaya jasa kini, bunga atas liabilitas, keuntungan atau kerugian aktuaria dan biaya jasa lalu dan dikurangi dengan iuran pegawai dan hasil yang diharapkan dari aset program.

The post-employment benefits expense recognized during the current year consists of current service cost, interest on liabilities, actuarial gains or losses and past service costs and reduced by employees‟ contributions and expected return on plan assets.

Keuntungan atau kerugian aktuaria dari penyesuaian dan perubahan asumsi aktuaria sebagai kelebihan atas nilai yang lebih tinggi antara 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada awal periode diamortisasi dan diakui sebagai biaya atau keuntungan selama perkiraan rata-rata sisa tahun jasa pegawai yang masuk program pensiun.

Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the defined benefit liabilities at the beginning of the period are amortized and recognized as expense or gain over the expected average remaining service years of qualified employees.

Biaya imbalan masa lalu diakui sebagai biaya, kecuali untuk biaya jasa masa lalu yang belum menjadi hak (vested) yang diamortisasi dan diakui sebagai biaya selama periode hak.

Past service costs are recognized immediately as expense, except for non-vested past service costs which are amortized and recognized as expense over the vesting period.

Efektif 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK 24 (Revisi 2010), "Imbalan Kerja", yang mengatur perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas imbalan kerja, baik jangka pendek (misalnya pembayaran cuti tahunan, pembayaran cuti sakit) dan jangka panjang (misalnya, pembayaran cuti besar, manfaat kesehatan pasca-kerja). Bank telah memilih metode koridor 10% untuk pengakuan keuntungan dan kerugian aktuaria. Bank juga diharuskan untuk mengakui liabilitas dan beban pada saat karyawan telah memberikan jasa serta entitas telah menerima manfaat ekonomi dari jasa tersebut.

Effective on January 1, 2012, the Bank adopted SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, which regulates the accounting and disclosure for employee benefits, both short-term, (e.g., paid annual leave, paid sick leave) and long-term (e.g., long-service leave, post- employment medical benefits). The Bank has chosen the 10% corridor method for the recognition of actuarial gains and losses. The Bank also requires recognition of liability and expense when an employee has provided service and the entity consumes economic benefit arising from the service.

ac. Kuasi-Reorganisasi ac. Quasi-Reorganization

Sesuai dengan PSAK No. 51 (Revisi 2003), kuasi-reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur entitas merestrukturisasi ekuitasnya dengan mengeliminasi defisit dan menilai kembali seluruh aset dan liabilitas pada nilai wajar. Dengan melakukan prosedur ini, entitas diharapkan dapat melanjutkan usahanya seperti baru, dengan laporan posisi keuangan yang menunjukkan posisi keuangan yang lebih baik tanpa defisit dari masa lampau.

Pursuant to PSAK No. 51 (Revised 2003), a quasi-reorganization is an accounting procedure that enables an entity to restructure its equity by eliminating its deficit and reappraising all of its assets and liabilities. By this procedure, the entity is expected to continue its business as if it was a fresh start, with a statement of financial position showing a better financial position with no past deficit.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

54

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

ac. Kuasi-Reorganisasi (lanjutan) ac. Quasi-Reorganization (continued)

Nilai wajar aset dan liabilitas ditentukan berdasarkan nilai pasar. Bila nilai pasar tidak tersedia, estimasi nilai wajar didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia. Estimasi nilai wajar dilakukan dengan mempertimbangkan harga aset sejenis dan teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik aset dan liabilitas yang bersangkutan, antara lain metode nilai kini dan arus kas diskonto. Bank menentukan nilai wajar aset dan liabilitas berdasarkan hasil penilaian dari Penilai Independen.

The fair values of assets and liabilities are determined based on market values. If the market value is unavailable, the estimated fair value is determined using the best information available. The estimates of the fair values put into consideration prices of thesimilar type of assets and a valuation technique most suitable to the characteristics of the related assets and liabilities, among others, present value method and discounted cash flows method. The Bank determined the fair value of assets and liabilities based on the appraisal result from an Independent Appraiser.

Sesuai dengan PSAK No. 51 (Revisi 2003) tersebut, eliminasi atas saldo defisit terhadap akun-akun ekuitas dilakukan melalui urutan prioritas sebagai berikut:

Under such PSAK, the elimination of deficit is applied against equity accounts in the order of priority as follows:

cadangan umum (legal reserve); cadangan khusus; selisih penilaian kembali aset dan liabilitas

(termasuk didalamnya selisih revaluasi aset tetap) dan selisih penilaian yang sejenisnya (misalnya, selisih penilaian efek tersedia untuk dijual, selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/entitas asosiasi dan pendapatan komprehensif lain);

tambahan setoran modal dan akun sejenis lainnya;

modal saham.

legal reserve; special reserve; revaluation increment on assets and

liabilities (included the difference arising from revaluation of fixed assets) and the difference arising from similar assessment (for examples, difference arising from available-for-sale securities, difference arising from changes in subsidiaries/associates and other; comprehensive income);

additional paid-in capital and the similar accounts;

share capital.

Seperti yang dijelaskan pada Catatan 46, Bank melakukan kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 Juni 2012 mengikuti persyaratan dari PSAK di atas.

As discussed in Note 46, the Bank conducted quasi-reorganization as of June 30, 2012 following the provisions of the above SFAS.

ad. Pelaporan Segmen ad. Segment Reporting

Segmen operasi adalah suatu komponen dari Bank:

Operating segment is a component of Bank which:

a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

a. involves with business activities to generate income and expenses (include income and expenses relating to the transactions with other components with the same entitiy);

b. hasil operasinya dikaji ulang secara

regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

c. tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

b. operations result is observed regularly by chief operating officer to make decisions regarding for the allocation of resources and to evaluate the works;

c. separate financial information is available.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

55

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

ad. Pelaporan Segmen (lanjutan) ad. Segment Reporting (continued)

Bank menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang disiapkan secara internal untuk pengambil keputusan operasional. Perubahan kebijakan akuntansi ini merupakan penerapan PSAK 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi” dan diterapkan secara retrospektif. Sebelumnya, segmen operasi ditentukan dan disajikan berdasarkan PSAK 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”. Berdasarkan PSAK 5 (Revisi 2009), sebuah segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya.

Bank presents operating segments based on the information that internally is provided to the chief operating decision maker. This change in accounting policy is due to the adoption of SFAS 5 (Revised 2009), “Operating Segments” and are applied retrospectively. Previously, operating segments were determined and presented in accordance with SFAS 5 (Revised 2000), “Segment Reporting”. Under SFAS 5 (Revised 2009), a business segment is a group of assets and operations engaged in providing products or services that are subject to risks and returns that are difference from those of other business segments.

Segmen geografis adalah komponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Bank melaporkan segmen geografis berdasarkan daerah DKI Jakarta dan luar DKI Jakarta.

A geographical segment is a distinguishable component of the Bank that is engaged in providing services within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those operating in other economic environments. Bank reports geographical segments based on the area of Jakarta and outside Jakarta.

ae. Transaksi dan Saldo dengan Pihak-pihak

Berelasi ae. Transactions and Balances with Related

Parties

Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” dan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum, sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 yang didefinisikan antara lain: I. perusahaan di bawah pengendalian Bank

dan Anak Perusahaan; II. perusahaan asosiasi; III. investor yang memiliki hak suara, yang

memberikan investor tersebut suatu pengaruh yang

signifikan; IV. perusahaan di bawah pengendalian investor

yang dijelaskan dalam Catatan III di atas; dan

V. karyawan kunci dan anggota keluarganya

Bank transactions with the - a related parties as defined in SFAS No.. 7 on "Related Party Disclosures are Having Relationship" and in accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 7/3/PBI/2005 dated January 20, 2005 on Legal Lending Limit Banks, as amended by PBI. 8/13/PBI/2006 dated October 5, 2006 which is defined as follows: I. company under the control of the Bank

and its subsidiaries; II. associated companies; III. investors have voting rights, which give the

investor an influence significant; IV. company under the control of investors

described in Note III above, and V. key employees and family members

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

56

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

ae. Transaksi dan Saldo dengan Pihak-pihak

Berelasi (lanjutan) ae. Transactions and Balances with Related

Parties (continued)

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Bank jika:

A party is considered to be related to the Bank if:

a. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank; (ii) memiliki kepentingan dalam Bank yang memberikan pengaruh signifikan atas Bank; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Bank;

a. directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, or is controlled by, or is under common control with, the Bank, (ii) has an interest in the Bank that gives it significant influence over Bank, or (iii) has joint control over the Bank;

b. suatu pihak adalah entitas asosiasi Bank; b. the party is an associate of Bank; c. suatu pihak adalah ventura bersama di

mana Bank sebagai venturer; c. the parties is a joint venture in which the

Bank as a venturer; d. suatu pihak adalah anggota dari personil

manajemen kunci Bank; d. the party is a member of the key

management personnel of the Bank; e. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat

dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);

e. the party is a close family member of any individual described in clause (a) or (d);

f. suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk di mana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau

f. the parties is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual as described in (d) or (e), or

g. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Bank atau entitas yang terkait dengan Bank.

g. the party is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of the Bank or of any entity that is a related party of Bank.

Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan syarat normal sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak berelasi, maupun tidak, telah diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan.

All significant transactions and balances with related parties, whether or not conducted under terms and conditions similar to those granted to third parties, are disclosed in the notes to the financial statements.

3. PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI

YANG PENTING 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND

ESTIMATES

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank, manajemen telah melakukan pertimbangan profesional dan estimasi dalam menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Beberapa pertimbangan profesional dan estimasi yang signifikan adalah sebagai berikut:

In the process of applying the Bank‟s accounting policies, management has exercised professional judgment and estimates in determining the amounts recognized in the financial statements. The several significant uses of the professional judgment and estimates are as follows:

Usaha yang berkelanjutan

Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.

Going concern

The Bank‟s management has made an assessment of the Bank‟s ability to continue as a going concern and is satisfied that the Bank has the resources to continue in business for the foreseeable future. Furthermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Bank‟s ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements continue to be prepared on the going concern basis.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

57

3. PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES (continued)

Nilai wajar atas instrumen keuangan Fair value of financial instruments

Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, nilainya ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar.

When the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the statements of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but when observable market data are not available, management‟s judgment is required to establish fair values. The management‟s judgments include considerations of liquidity and model inputs such as volatility for long-term derivatives and discount rates, early payment rates and default rate assumptions.

Mulai 1 Januari 2012, dalam rangka penerapan PSAK No. 60, Bank dan entitas anak menampilkan nilai wajar atas instrumen keuangan berdasarkan hirarki nilai wajar sebagai berikut:

Starting January 1, 2012 upon the adoption of SFAS No. 60, the Bank present the fair value of financial instruments based on the following fair value hierarchy:

Tingkat 1: dikutip dari harga pasar aktif untuk aset atau liabilitas keuangan yang identik;

Level 1: quoted (unadjusted) prices in active markets for identical financial assets or liabilities;

Tingkat 2: teknik valuasi darimana seluruh input yang memiliki efek signifikan terhadap nilai wajar yang diakui dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung; dan

Level 2: valuation techniques for which all inputs which have a significant effect on the recorded fair value are observable either directly or indirectly; and

Tingkat 3: teknik valuasi darimana seluruh input yang memiliki efek signifikan terhadap nilai wajar yang diakui tidak dapat diobservasi dari data pasar.

Level 3: valuation techniques which use inputs that have a significant effect on the recorded fair value that are not based on observable market data.

Penurunan nilai kredit yang diberikan Impairment losses on loans and receivables

Bank menelaah pinjaman yang diberikan dan piutang yang signifikan secara individual pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Secara khusus, pertimbangan manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan kerugian penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas tersebut, Bank melakukan penilaian atas kondisi keuangan peminjam dan nilai realisasi bersih agunan. Estimasi tersebut didasarkan pada asumsi dari sejumlah faktor dan hasil akhirnya mungkin berbeda, yang mengakibatkan perubahan di masa mendatang atas cadangan penurunan nilai.

The Bank reviews individually their significant loans and receivables at each statements of financial position date to assess whether an impairment loss should be recorded in the comprehensive statements of income. In particular, judgment by the management is required in the estimation of the amount and timing of future cash flows when determining the impairment losses. In estimating these cash flows, the Bank makes judgments about the borrower‟s financial situation and the net realizable value of collateral. These estimates are based on assumptions from a number of factors and actual results may differ, resulting in future changes to the allowance.

Bank juga membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai kolektif atas eksposur kredit yang dimiliki, dimana evaluasi dilakukan terhadap setiap kelompok kredit berdasarkan data kerugian historis.

The Bank also estimates collective impairment allowance for their loan portfolio, in which the evaluation are conducted for each loan segment based on historical loss experiences.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

58

3. PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES (continued)

Penurunan nilai aset keuangan tersedia untuk dijual Impairment of available-for-sale financial assets Bank melakukan penelaahan atas efek utang yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai. Penilaian tersebut memerlukan pertimbangan yang sama seperti yang diterapkan pada penilaian secara individual atas kredit yang diberikan.

The Bank reviews their debt securities classified as available-for-sale financial assets at each statements of financial position date to assess whether they are impaired. This requires similar judgment as applied to the individual assessment of loans.

Imbalan pasca kerja Employee benefits

Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja Bank bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Bank langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Bank berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Bank dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan pasca kerja dan beban imbalan pasca kerja bersih. Nilai tercatat atas liabilitas imbalan pasca kerja Bank pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 148.101, Rp 136.392, dan Rp 122.445 Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 24.

The determination of the Bank‟s obligations and cost for post-employment benefits liabilities is depend on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include discount rates, annual salary increase rate, annual resignation rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Bank‟s assumptions are recognized directly in profit or loss as incurred. While the Bank believes that their assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Bank‟s actual experiences or significant changes in the Bank‟s assumptions may materially affect their estimated liabilities for employee benefits and net post-employment benefits expense. The carrying amount of the Bank‟s estimated liabilities for post-employment benefits as of December 31, 2012, June 30, 2012 and December 31, 2011 were Rp 148,101 Rp 136,392 and Rp 122,445 respectively. More detailed information is disclosed in Note 24.

Penyusutan aset tetap Depreciation of fixed assets

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method), kecuali bangunan dengan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur secara umum diharapkan dalam industri dimana Bank menjalankan bisnisnya.

Based on double-declining balance method, except for buildings which are depreciated based on straight-line method over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 4 up to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Bank and conduct their businesses.

Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai buku bersih aset tetap Bank pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 726.714 Rp 160.335 dan Rp 161.155. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 15.

Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net book value of the Bank‟s and its fixed assets as of December 31, 2012, June 30, 2012 and December 31, 2011 were Rp 726,714, Rp 160,335 and Rp 161,155. More detailed information is disclosed in Note 15.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

59

3. PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES (continued)

Pajak penghasilan Income tax

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Bank mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Significant considerations made in determining the provision for income tax. There are certain transactions and computations end tax determination is uncertain during the normal business activities. Bank recognizes the income tax liability based on the estimated whether there is additional income tax.

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan. Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan.

Deferred tax assets are recognized for the future recoverable taxable income arising from temporary difference. Management‟s judgment is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing on level of future taxable profits together with future tax planning strategics.

4. KAS 4. CASH

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Rupiah 214.501 150.179 192.924 Rupiah

Mata uang asing Foreign Currency

Dolar Amerika Serikat 12.815 13.263 17.518 US Dollar Yen Jepang 255 308 288 Japanese Yen Dolar Singapura 2.635 4.403 1.263 Singapore Dollar Dolar Australia 861 1.223 1.190 Australian Dollar Dolar Hong Kong 117 97 - Hong Kong Dollar Yuan China 416 573 - China Yuan Euro Eropa 828 657 1.450 European Euro

Jumlah – Mata Uang Asing 17.927 20.524 21.709 Total - Foreign Currencies

Jumlah 232.428 170.703 214.633 Total

Saldo mata uang Rupiah termasuk uang pada mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) sejumlah Rp 6.546, Rp 4.258 dan Rp 7.289 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012, 30 June 2012 dan 31 Desember 2011.

Balance in Rupiah including money in ATM (Automatic Teller Machine) amounted to Rp 6,546 Rp 4,258 and Rp 7,289 as of December 31, 2012, June 30, 2012 and December 31, 2011, respectively.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

60

5. GIRO PADA BANK INDONESIA 5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30,2012

31 Desember 2011/ December 2011

Rupiah 1.183.658 1.471.896 1.108.421 Rupiah Dolar Amerika Serikat

(AS$ 27.500.000, AS$ 24.750.000 dan AS$ 23.200.000, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011) 265.031 232.464 210.366

US Dollar (US$ 27,500,000, US$ 24,750,000 and

US$ 3,200,000, respectively, on

December 31, 2012, June 30, 2012 and

December 31, 2011) Jumlah 1.448.689 1.704.360 1.318.787

Pada tahun 2010, BI menerbitkan PBI No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentang GWM Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM primer, GWM sekunder, dan GWM Loan to Deposit Ratio (LDR). GWM primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan GWM sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah. GWM LDR dalam Rupiah ditetapkan sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara KPMM Bank dan KPMM Insentif. GWM dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 1% dari dana pihak ketiga dalam mata uang asing. PBI tersebut mulai berlaku sejak tanggal 1 November 2010. Pemenuhan GWM LDR mulai berlaku sejak tanggal 1 Maret 2011.

In 2010, BI issued PBI No. 12/19/PBI/2010 dated October 4, 2010 regarding Minimum Reserve Requirement (GWM) of General Banks at Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currency. In accordance with such regulation, Minimum Reserve Requirement in Rupiah consists of primary reserve, secondary reserve, and Loan to Deposit Ratio (LDR) reserve. The minimum primary reserve in Rupiah is designated at 8% of third party funds in Rupiah and minimum secondary reserve in Rupiah is designated at 2.5% of third party funds in Rupiah. The minimum LDR reserve in Rupiah is designated at the amount of computation between over and under disincentive parameters and the difference between the Bank‟s LDR and LDR target by taking into account the difference between the Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR incentive. The minimum primary reserve in foreign currencies is designated at 1% of third party funds in foreign currencies. The PBI is effective starting November 1, 2010. The minimum LDR reserve requirement should be complied since March 1, 2011.

Pada tahun 2011, BI menerbitkan PBI No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011 tentang Perubahan atas PBI No. 12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada BI dalam Rupiah dan Valuta Asing. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM primer, GWM sekunder, dan GWM Loan to Deposit Ratio (LDR). GWM primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan GWM sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah. GWM LDR dalam Rupiah ditetapkan sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif.

In 2011, BI issued PBI No. 13/10/PBI/2011 dated February 9, 2011 regarding the Amendment of PBI No. 12/19/PBI/2010 regarding Minimum Reserve Requirement of General Banks at Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currency. In accordance with such regulation, Minimum Reserve Requirement in Rupiah consists of primary reserve, secondary reserve, and Loan to Deposit Ratio (LDR) reserve. The minimum primary reserve in Rupiah is designated at 8% of third party funds in Rupiah and minimum secondary reserve in Rupiah is designated at 2.5% of third party funds in Rupiah. The minimum LDR reserve in Rupiah is designated at the amount of computation between over and under disincentive parameters and the difference between the Bank‟s LDR and LDR target by taking into account the difference between the Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR incentive.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

61

5. GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan) 5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA (continued)

GWM dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam mata uang asing. Pemenuhan GWM dalam mata uang asing ini diterapkan secara bertahap, yaitu sejak tanggal 1 Maret 2011 sampai dengan tanggal 31 Mei 2011, GWM dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 5% dari dana pihak ketiga dalam mata uang asing dan sejak tanggal 1 Juni 2011, GWM dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam mata uang asing.

The minimum primary reserve in foreign currencies is designated at 8% of third party funds in foreign currencies. Fulfillment of the minimum reserve in foreign currencies is gradually applied starting March 1, 2011 to May 31, 2011 at 5% of third party funds in foreign currencies and starting June 1, 2011 at 8% of third party funds in foreign currencies.

Rasio GWM Bank pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

The minimum primary reserve ratio on December 31, 2012, June 30, 2012 and December 31, 2011 are as follows:

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Rupiah Rupiah

GWM Primer 8,08% 8,49% 8,07% Primary GWM GWM Sekunder 10,93% 14,81% 12,35% Secondary GWM

Dolar Amerika Serikat 8,67% 8,16% 8,20% US Dollar

Pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012, dan 31 Desember 2011 Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai GWM.

As of December 31, 2012, June 30, 2012, and December 31, 2011 the Bank has complied with Bank Indonesia regulation on the GWM.

6. GIRO PADA BANK LAIN 6. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS

a. Berdasarkan mata uang dan bank a. By currency and bank

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Rupiah Rupiah PT Bank Central Asia Tbk 15.029 8.944 7.025 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Internasional

Indonesia Tbk 3.470 1.023 1.989 PT Bank Internasional

Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 7 14 - PT Bank CIMB Niaga Tbk Lain-lain 44 48 74 Others

18.550 10.029 9.088

Dolar Amerika Serikat US Dollar Wachovia Bank, N.A., New

York 325.928 81.554 42.338 Wachovia Bank, N.A., New York

Standard Chartered Bank, New York 27.135 67.987 10.729

Standard Chartered Bank, New York

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Jakarta 59.600 24.953 8.560

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Jakarta

Bank of China, Jakarta 49.535 9.782 10.389 Bank of China, Jakarta PT Bank Central Asia Tbk,

Jakarta 42.335 9.425 133.149 PT Bank Central Asia

Tbk, Jakarta Standard Chartered Bank,

Hong Kong 289 282 272 Standard Chartered

Bank, Hong Kong Citibank, N.A., New York - - 57.353 Citibank, N.A., New York Citibank, N.A., Jakarta - - 48 Citibank, N.A., Jakarta

504.822 193.983 262.838

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

62

6. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) 6. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (continued)

a. Berdasarkan mata uang dan bank (lanjutan) a. By currency and bank (continued)

31 Desember 2012/

December 2012 30 Juni 2012/

June 2012 31 Desember 2011/

December 2011 Dolar Singapura Singapore Dollar Standard Chartered Bank,

Singapura 3.240 32 2.047 Standard Chartered Bank, Singapura

United Overseas Bank Ltd., Singapura 93 217 74

United Overseas Bank Ltd., Singapura

3.333 249 2.121

Dolar Australia Australian Dollar ANZ Bank, Melbourne 1941 2.968 1.191 ANZ Bank, Melbourne

Euro Eropa European Euro Standard Chartered Bank,

Jerman 578 693 - Standard Chartered Bank,

Germany Indover Bank, Amsterdam 345 460 457 Indover Bank, Amsterdam Citibank, N.A., London - - 572 Citibank, N.A., London

923 1.153 1.029

Poundsterling Inggris British Poundsterling Standard Chartered Bank,

London 555 772 300 Standard Chartered

Bank, London

Yen Jepang Japanese Yen Sumitomo Mitsui Banking

Corporation, Tokyo 200 223 169 Sumitomo Mitsui Banking

Corporation, Tokyo

Dolar Hong Kong Hong Kong Dollar Standard Chartered Bank,

Hong Kong 166 215 162 Standard Chartered

Bank, Hong Kong

Yuan China China Yuan Bank of China, Jakarta 155 148 - Bank of China, Jakarta

Jumlah 530.645 209.740 276.898 Total Penyisihan kerugian

penurunan nilai (345 ) (460 ) (457 )

Jumlah - Bersih 530.300 209.280 276.441 Total - Net

b. Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai

b. Movements in allowance for impairment losses

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Rupiah Rupiah Saldo awal - - - Balance at beginning Dampak atas penerapan

awal PSAK 50/55 (Revisi 2006) - - -

Effect of first adoption of PSAK 50/55

(Revised 2006)

Saldo akhir – Rupiah - - - Balance at end - Rupiah

Mata uang asing Foreign currency Saldo awal 457 457 - Balance at beginning Penyisihan periode

berjalan (Catatan 38) - - 457 Provision (reversal) during

the year (Note 38) Pemulihan periode

berjalan (147 ) Reversal during the period

Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing 35 3 -

Exchange differences from translation of

foreign currency

Saldo Akhir - Mata Uang Asing 345 460 457

Ending Balance– Foreign Currencies

Jumlah 345 460 457 Total

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

63

6. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) 6. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (continued)

c. Tingkat bunga rata-rata per tahun c. Average annual interest rates

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Rupiah 0,10% 0,10% 0,10% Rupiah Mata uang asing 0,05% 0,05% 0,05% Foreign Currency

Pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012, dan 31 Desember 2011 saldo giro pada Bank Indover dikelompokkan macet dan Bank telah membentuk penyisihan kerugian nilai secara penuh.

As at December 31, 2012, June 30, 2012, and December 31, 2011 balance of current accounts at the Bank Indover Bank has grouped jammed and allowance for loss on fully.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai telah memadai.

Management believes that the allowance for impairment losses is adequate.

7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN

BANK LAIN 7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND

OTHER BANKS

a. Berdasarkan jenis, mata uang dan bank a. By type, currency, and bank By type, currency, and bank

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Rupiah Rupiah Penempatan pada Bank

Indonesia, bersih, setelah dikurangi bunga yang ditangguhkan sebesar Rp 35 pada 31 Desember 2012, Rp 290 pada 30 Juni 2012 dan Rp 254 pada 31 Desember 2011 314.965 2.786.710 2.029.746

Placement with Bank Indonesia, net of

deferred interest of Rp 35 as of December 31,

2012, Rp 290 as of June 30, 2012 and Rp 254 as

of December 31, 2011 Penempatan pada bank lain 22.757 22.210 21.701 Placement with other banks Call money 100.000 550.000 - Call money

Jumlah 437.722 3.358.920 2.051.447 Total Penyisihan kerugian

penurunan nilai -

- - Allowance for

impairment losses

Jumlah - Bersih 437.722 3.358.920 2.051.447 Total - Net

b. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo b. By remaining maturity period

31 Desember 2012/

December 31, 2012 30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Rupiah Rupiah

Kurang dari 1 bulan 414.965 3.336.710 2.029.746 Less than 1 month 1 sampai dengan 3 bulan - - 1 month to 3 months Lebih dari 6 bulan 22.757 22.210 21.701 More than 6 months

Jumlah 437.722 3.358.920 2.051.447 Total Penyisihan kerugian

penurunan nilai - - - Allowances for

Impairment losses

Jumlah - Bersih 437.722 3.358.920 2.051.447 Total - Net

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

64

7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan)

7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued)

c. Tingkat bunga rata-rata per tahun c. The average interest rate per annum

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Rupiah Rupiah Penempatan pada

Bank Indonesia 4,35% 3,75% 4,50% Placement with

Bank Indonesia Penempatan pada

bank lain 11,1% 11,10% 11,10% Placement with other banks

Call money 4,35% 4,10% - C Call money

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dikategorikan lancar.

As of December 31, 2012, June 30, 2012 and December 31, 2011, all placements with Bak Indonesia and other banks are classified as current.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai untuk penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain oleh karena itu penyisihan kerugian penurunan nilai tidak dibentuk untuk penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain.

Management believes that there is no impairment losses of placement with Bank Indonesia and other banks therefore there is no allowance for impairment losses of placement with Bank Indonesia and other banks.

8. SURAT-SURAT BERHARGA 8. MARKETABLE SECURITIES

a. Berdasarkan tujuan, jenis dan mata uang a. By purpose, type and currency

31 Desember 2012/

December 31, 2012 30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Rupiah Rupiah Tersedia untuk Dijual Available – for - sale

Sertifikat Bank Indonesia Certificates of

Bank Indonesia Nilai nominal 1.250.000 1.500.000 1.700.000 Nominal value Dikurangi bunga yang

belum diamortisasi (24.047 ) (11.830 ) (49.601 ) Less unamortized

interest 1.225.953 1.488.170 1.650.399

Obligasi Korporasi 95.000 45.000 45.000 Corporate Bond Jumlah Tersedia

untuk Dijual 1.320.953 1.533.170 1.695.399

Total available-for-sale Dimiliki Hingga Jatuh

Tempo

Held-to-maturity Saham 3 3 3 Shares

Diperdagangkan Trading Obligasi Pemerintah

Indonesia 280.055 1.036.453 -

Government Bonds

Jumlah Surat-surat Berharga - Rupiah 1.601.011 2.569.626 1.695.402

Total Securities - Rupiah

Jumlah Surat-surat

Berharga - Bersih 1.601.011

2.569.626 1.695.402

Total Securities - Net

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

65

8. SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan) 8. MARKETABLE SECURITIES (continued)

b. Perincian surat-surat berharga berharga berdasarkan tujuan, penerbit, dan peringkat obligasi adalah sebagai berikut:

b. The details of marketable securities based on purpose, counterparty, and bond rating are as follows:

31 Desember 2012/December 31, 2012 30 Juni 2012/June 30, 2012

Nama Penerbit

Nilai Perolehan/

Acquisition Cost

Nilai Wajar/

Fair Value Peringkat/

Rating

Nilai Perolehan/

Acquisition Cost

Nilai Wajar/

Fair Value Peringkat/

Rating Counterparty

Name

Rupiah Rupiah Tersedia untuk Dijual Available-for-sale

Sertifikat Bank Indonesia Certificates of Bank

Indonesia Nilai nominal 1.250.000 1.225.953 1.500.000 1.488.170 Nominal Value Dikurangi bunga yang belum diamortisasi (24.047 ) - (11.830 ) -

Less unamortized interest

Jumlah Sertifikat Bank Indonesia - Bersih 1.225.953 1.225.953 1.488.170 1.488.170

Total Certificates of Bank Indonesia - Net

Obligasi Korporasi: Corporate Bond:

PT BW Plantation Tbk 45.000 45.000 idA 45.000 45.000 A- PT. BW Plantation Tbk Exim Bank II Tahun 2012

Seri A 50.000 50.000 idAAA - - Jumlah Obligasi Korporasi 95.000 95.000 45.000 45.000 Total Corporate Bond Jumlah Tersedia untuk Dijual 1.320.953 1.320.953 1.533.170 1.533.170 Total Available-for-sale

Diperdagangkan Trading Obligasi Pemerintah Indonesia: Government Bond

FR 0056 - - 11.656 11.656 BBB- FR 0056 FR 0058 - - 350.115 349.685 BBB- FR 0058 FR 0059 - - 238.551 238.172 BBB- FR 0059 FR 0061 - - 241.981 241.715 BBB- FR 0061 FR 0062 250.000 248.750 Ba3 195.201 195.225 BBB- FR 0062 FR 0064 10.000 10.125 Ba3 FR 0065 20.000 21.180 Ba3

Jumlah Obligasi Diperdagangkan 280.000 280.055 1.037.504 1.036.453 Total Trading Bonds Keuntungan (kerugian) yang

belum direalisasi 55 - (1.051 ) - Unamortized Gain Jumlah Obligasi Diperdagangkan

- Bersih 280.055 280.055 1.036.453 1.036.453 Total Trading Bonds - Net

Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Held to Maturity Saham 3 3 3 3 Shares Jumlah Surat-surat Berharga -

Bersih

1.601.011 1.601.011 2.569.626 2.569.626 Total Securities - Net

31 Desember 2011/December 31, 2011

Nama Penerbit

Nilai Perolehan/

Acquisition Cost

Nilai Wajar/

Fair Value Peringkat/

Rating Counterparty

Name

Rupiah Rupiah Tersedia untuk Dijual Available-for-sale

Sertifikat Bank Indonesia Certificates of Bank

Indonesia Nilai nominal 1.700.000 1.650.399 Nominal Value Dikurangi bunga yang belum diamortisasi (49.601 ) -

Less unamortized interest

Jumlah Sertifikat Bank Indonesia - Bersih 1.650.399 1.650.399

Total Certificates of Bank Indonesia - Net

Obligasi Korporasi: Corporate Bond:

PT BW Plantation Tbk 45.000 45.000 A- PT. BW Plantation Tbk Jumlah Tersedia untuk Dijual 1.695.399 1.695.399 Total Available-for-sale Diperdagangkan Trading Obligasi Pemerintah Indonesia: Government Bond

FR 0056 - - FR 0056 FR 0058 - - FR 0058 FR 0059 - - FR 0059 FR 0061 - - FR 0061 FR 0062 - - FR 0062

Jumlah Obligasi Diperdagangkan - - Total Trading Bonds Kerugian yang belum direalsisasi - - Unamortized Gain Jumlah Obligasi Diperdagangkan

- Bersih - - Total Trading Bonds - Net

Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Held to Maturity Saham 3 3 Shares Jumlah Surat-surat Berharga -

bersih 1.695.402 1.695.402 Total Securities - Net

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

66

8. SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan) 8. MARKETABLE SECURITIES (continued)

b. Perincian surat-surat berharga berharga berdasarkan tujuan, penerbit, dan peringkat obligasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)

b. The details of marketable securities based on purpose, counterparty, and bond rating are as follows: (continued)

Surat-surat berharga di atas telah diperingkat oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), PT Fitch Ratings Indonesia, PT Penilai Harga Efek Indonesia (Indonesian Bond Pricing Agency) dan PT. Moody’s.

All of the bonds above have been rated by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), PT Fitch Ratings Indonesia, PT Penilai Harga Efek Indonesia (Indonesian Bond Pricing Agency) and PT. Moody’s.

c. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo c. By remaining period to maturity

31 Desember 2012/ 30 Juni 2012 / 31 Desember 2011/ December 31, 2012 June 30, 2012 December 31, 2011 Rupiah Rupiah Tersedia untuk Dijual Available-for-sale Nilai wajar: Fair Value:

Kurang dari 1 bulan - 497.265 199.697 Less than 1 month 1 sampai dengan 3 bulan - 990.905 - 1 up to 3 months 3 sampai dengan

12 bulan 1.275.953 - 1.450.702 3 up to 12 months 12 sampai dengan

60 bulan 45.000 45.000 45.000 12 up to 60 months Lebih dari 5 tahun - - - More than 5 years

Jumlah Tersedia untuk Dijual 1.320.953 1.533.170 1.695.399 Total Available-for-sale Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Held to maturity Biaya perolehan

setelah amortisasi:

Cost net of amortization: Lebih dari 5 tahun 3 3 3 More than 5 years

Jumlah Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 3 3 3

Total Held to maturity

Diperdagangkan Trading Nilai wajar: Fair Value:

Lebih dari 5 tahun 280.055 1.036.453 - More than 5 years

Jumlah Surat-surat Berharga 1.601.011 2.569.626 1.695.402

Total Marketable Securities

d. Berdasarkan surat berharga pemerintah dan

bukan pemerintah d. By government and non-government

securities.

31 Desember 2012/ 30 Juni 2012 / 31 Desember 2011/ December 31, 2012 June 30, 2012 December 31, 2011 Jenis Type

Surat berharga pemerintah 1.506.008 2.524.623 1.650.399 Government Bonds

Surat berharga bukan pemerintah 95.003 45.003 45.003 Non- Government Bonds

Jumlah Surat-surat Berharga 1.601.011 2.569.626 1.695.402

Total Marketable Securities

Seluruh investasi surat-surat berharga Bank adalah kepada pihak ketiga.

All investment in marketable securities of Bank‟s are to third parties.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

67

8. SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan) 8. MARKETABLE SECURITIES (continued)

e. Jangka waktu dan kisaran tingkat bunga per tahun surat-surat berharga adalah sebagai berikut:

e. Period and annual flat interest of marketable securities are as follows:

Jangka waktu 31 Desember 2012/ 30 Juni 2012 / 31 Desember 2011/

Period December 31, 2012 June 30, 2012 December 31, 2011

Sertifikat Bank Indonesia

< 1 tahun/ year < 1 tahun/ year < 1 tahun/ year Certificates of

Bank Indonesia Obligasi Pemerintah

Indonesia

> 15 tahun/ years > 15 tahun/ years - Government Bonds Obligasi Korporasi 1-3 tahun/ years 5 tahun/ years 5 tahun/ years Corporate Bonds

Tingkat suku bunga rata-

rata per tahun

%

% % The average interest rates

per annum

Sertifikat Bank Indonesia

4,65% 5,13% 5,13% Certificates of

Bank Indonesia Obligasi Pemerintah

Indonesia

6,39% 7,38% - Government Bonds Obligasi Korporasi 8,46% 10,68% 10,68% Corporate Bonds

Penjualan surat berharga yang diperdagangkan untuk periode dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012, dan 31 Desember 2011 masing-masing menghasilkan keuntungan sebesar Rp 15.834, Rp 6.401 dan Rp 115.973.

Gain on sale of trading securities for the period and year ended December 31, 2012, June 30, 2012, and December 31, 2011 amounted to Rp 15,834, Rp 6,401 and Rp 115,973, respectively .

Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012, dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp nihil, Rp nihil dan Rp 547. Sedangkan keuntungan (kerugian) atas perubahan nilai wajar surat-surat berharga untuk diperdagangkan untuk periode dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012, dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp (5.211), Rp (1.038), dan Rp nihil.

Unrealized gain (losses) on changes in fair value of marketable securities available-for-sale as of December 31, 2012, June 30, 2012, and December 31, 2011 amounted to Rp nil, Rp nil, and Rp 547 respectively. Whereas gain (losses) on changes in fair value of marketable trading securities for the period and year ended December 31, 2012, June 30, 2012, and December 31, 2011 amounted to Rp (5,211) Rp (1,038), and Rp nil respectively.

f. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat

penurunan nilai untuk surat-surat berharga oleh karena itu penyisihan kerugian penurunan nilai tidak dibentuk untuk surat-surat berharga.

g. f. Management believes that there is no impairment losses of marketable securities therefore there is no allowance for impairment losses of marketable securities.

9. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF 9. DERIVATIVE RECEIVABLE AND PAYABLE

Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing (forward and spot) dan swap untuk tujuan trading. Risiko pasar dari transaksi derivatif timbul dari potensi perubahan nilai akibat fluktuasi kurs mata uang asing, sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 30 Juni 2012, tidak ada transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing (forward and spot) dan swap untuk tujuan trading.

The Bank‟s derivative instruments principally consist of forward and spot foreign exchange contracts and swap contracts for trading purpose. The market risk of derivative transactions arise from potential changes in value due to fluctuations in foreign exchange rates, while credit risks is the possibility that a loss may occur due to the failure of counterparty to fulfill its obligation according to the term of the contract. As of December 31, 2012 and June 30, 2012, there is no derivative instruments transaction of forward and spot foreign exchange

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

68

9. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan) 9. DERIVATIVE RECEIVABLE AND PAYABLE (continued)

Jangka waktu dari pembelian dan penjualan berjangka valuta asing pada tanggal 31 Desember 2011 berkisar antara 5 sampai 20 hari.

contracts and swap contracts for trading purpose. As of December 31, 2011, the Bank‟s instruments have terms ranging from 5 to 20 days.

Pada tanggal 31 Desember 2011, rincian tagihan dan liabilitas derivatif adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2011, the details of derivative receivable and payable are as follows:

2011

Nilai Nosional Tagihan Liabilitas (Kontrak)/ Derivatif/ Derivatif/ Notional Value Derivative Derivative (Contract) Receivable Payable

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 317.363 1.968 - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cadangan kerugian penurunan nilai - - Allowance for impairment losses

Bersih 1.968 - Net

Tagihan derivatif pada tanggal 31 Desember 2011 merupakan transaksi pada pihak ketiga.

Derivative receivable as of December 31, 2011 are made with a third party.

Manajemen Bank berpendapat bahwa tidak terdapat kerugian penurunan nilai tagihan derivatif, oleh karena itu penyisihan kerugian penurunan nilai tidak dibentuk untuk tagihan derivatif.

Bank management believes that there is no impairment losses on derivative receivable, therefore there is no allowance for impairment losses on derivative receivable.

10. PENDAPATAN BUNGA MASIH AKAN DITERIMA 10. ACCRUED INTEREST RECEIVABLES

31 Desember 2012/ 30 Juni 2012 / 31 Desember 2011/ December 31, 2012 June 30, 2012 December 31, 2011

Kredit yang diberikan 72.275 71.278 96.736 Loans Surat-surat berharga 3.666 7.799 600 Securities Penempatan pada Bank

Indonesia dan bank lain 1.761 1.542 711

Placements with Bank Indonesia and

other banks Lain-lain 4 15 135 Others Jumlah 77.706 80.634 98.182 Total

Pendapatan bunga masih akan diterima berdasarkan mata uang:

Accrued Interest Receivables based on currency:

31 Desember 2012/ 30 Juni 2012 / 31 Desember 2011/ December 31, 2012 June 30, 2012 December 31, 2011

Rupiah 63.952 72.814 88.504 Rupiah Mata uang asing 13.754 7.820 9.678 Foreign currency Jumlah 77.706 80.634 98.182 Total

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

69

11. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 11. PREPAID EXPENSES

Akun ini terdiri dari: This account consist of:

31 Desember 2012/ 30 Juni 2012 / 31 Desember 2011/ December 31, 2012 June 30, 2012 December 31, 2011 Sewa dibayar dimuka 32.198 31.801 18.604 Prepaid rent

Renovasi gedung kantor 4.970 5.233 3.479 Office buildings

renovation Karyawan 1.002 3.426 1.539 Employees Taksiran tagihan pajak

penghasilan 27.656 3.170 3.170 Estimated Income

Taxes Receivable Pemasaran 606 796 1.188 Marketing Lain-lain 26 26 32 Others

Jumlah 66.458 44.452 28.012 Total

12. KREDIT YANG DIBERIKAN 12. LOANS

a. Berdasarkan jenis, mata uang dan hubungan a. By Type, currency dan relation

31 Desember 2012/ 30 Juni 2012 / 31 Desember 2011/ December 31, 2012 June 30, 2012 December 31, 2011

Rupiah Rupiah Pihak berelasi Related Parties

Revolving loan 39.983 44.946 45.000 Revolving loan Pihak ketiga Third Parties

Revolving loan 6.322.901 6.257.908 5.223.069 Revolving loans Fixed loan 5.291.676 4.647.464 4.633.436 Fixed loans Kredit pemilikan rumah 722.983 586.120 492.778 Housing loans Pinjaman rekening Koran 395.309 342.130 355.443 Overdraft Trust receipt 139.262 133.676 111.402 Trust receipts Kredit pemilikan mobil 137.673 102.862 88.538 Car loans Pinjaman karyawan 31.789 36.037 29.778 Employee loans Kredit wirausaha 2.454 23.002 24.068 Entrepreneurs loans Kredit pemilikan kios 22.733 18.286 8.548 Kiosk loans Kredit tanpa agunan 3.078 3.294 - Unsecured loans Kredit mahasiswa 81 119 3.837 Students loans Jumlah Rupiah 13.109.922 12.195.844 11.015.897 Total in Rupiah

Mata Uang Asing Foreign currency Pihak berelasi Related Parties

Revolving loan - 469.625 452.996 Revolving loan Pihak ketiga Third Parties

Fixed loan 819.775 1.125.151 1.146.128 Fixed loan Revolving loan 1.257.728 750.050 759.819 Revolving loan Trust receipt 24.710 34.690 24.607 Trust Receipt

Jumlah Mata Uang Asing 2.102.213 2.379.516 2.383.550 Total in Foreign

Currency Jumlah 15.212.135 14.575.360 13.399.447 Total Penyisihan kerugian

penurunan nilai (10.201 ) (261.743 ) (288.126 ) Allowance for

impairment losses

Jumlah Kredit - Bersih 15.201.934 14.313.617 13.111.321 Total Loans - Net

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

70

12. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 12. LOANS (continued)

a. Berdasarkan jenis, mata uang dan hubungan (lanjutan)

a. By Type, currency dan relation (continued)

Tingkat bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut:

Average interest rate per year as follows:

31 Desember 2012/ 30 Juni 2012 / 31 Desember 2011/

December 31, 2012 June 30, 2012 December 31, 2011

Tingkat bunga rata-rata per tahun:

Average interest rate per annum:

Rupiah Rupiah Kredit wirausaha 23,78% 24,19% 24,17% Entrepreneur loans Kredit tanpa agunan 18,21% 18,27% - Unsecured loans Kredit mahasiswa 17,54% 17,63% 14,13% Students loas Kredit pemilikan kios 13,65% 14,38% 15,36% Kiosk loans Trust receipt 13,06% 14,00% 14,00% Trust receipt Kredit pemilikan mobil 13,21% 13,62% 13,91% Car loans Pinjaman rekening

koran

12,76% 13,60% 14,17% Overdraft Kredit pemilikan

rumah

11,88% 13,16% 13,77% Housing loans Fixed loan 12,63% 13,12% 13,44% Fixed loans Revolving loan 11,86% 12,84% 13,16% Revolving loans Pinjaman karyawan 9,93% 10,25% 10,25% Employee loans

Mata Uang Asing Foreign Currency Fixed loan 6,49% 7,24% 7,29% Fixed loans Revolving loan 5,54% 6,02% 6,07% Revolving loans Trust receipt 6,41% 4,87% 5,72% Trust receipt

b. Berdasarkan sektor ekonomi b. By Economic Sector

31 Desember 2012/ 30 Juni 2012 / 31 Desember 2011/ December 31, 2012 June 30, 2012 December 31, 2011

Rupiah Rupiah Pihak berelasi Related Parties

Perdagangan 29.983 29.946 30.000 Trading Jasa - 15.000 15.000 Service Konstruksi 10.000 - - Construction

Pihak ketiga Third Parties Jasa 3.306.962 3.219.545 3.456.103 Service Pertanian dan

pertambangan 1.967.396 2.085.701 1.866.223 Agribusiness and

Mining Konstruksi 1.962.772 2.100.956 1.689.712 Construction Industri 1.542.501 1.370.049 1.049.537 Industry Perdagangan 1.418.251 1.204.036 1.095.740 Trading Transportasi dan

komunikasi 620.135 584.073 588.254 Transportation and

communication Restoran dan hotel 1.095.307 703.985 554.084 Restaurant and hotel

Lain-lain 1.156.615 882.553 671.244 Others Jumlah Rupiah 13.109.922 12.195.844 11.015.897 Total in Rupiah Mata Uang Asing Foreign Currency Pihak berelasi Related Parties

Jasa - 469.625 452.996 Service

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

71

12. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 12. LOANS (continued)

b. Berdasarkan sektor ekonomi (lanjutan) b. By Economic Sector (continued)

31 Desember 2012/ 30 Juni 2012 / 31 Desember 2011/ December 31, 2012 June 30, 2012 December 31, 2011

Pihak ketiga Third Parties Industri 950.357 1.079.475 1.074.098 Industry Transportasi dan

komunikasi 506.591 470.486 480.562 Trasportation and

communications Jasa 238.305 260.710 276.665 Service Perdagangan 60.594 56.941 50.088 Trading Pertanian dan

pertambangan 338.718 41.220 42.756 Agribusiness and

Mining Restoran dan hotel - - - Restaurant and hotel Konstruksi 722 863 778 Construction Lain-lain 6.926 196 5.607 Others

Jumlah Mata Uang Asing 2.102.213 2.379.516 2.383.550 Total in Foreign

Currency

Jumlah 15.212.135 14.575.360 13.399.447 Total Penyisihan kerugian

penurunan nilai (10.201 ) (261.743 ) (288.126 ) Allowance for

impairment losses

Jumlah Kredit - Bersih 15.201.934 14.313.617 13.111.321 Total Loans - Net

Pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012, dan 31 Desember 2011, kredit yang diberikan kepada usaha mikro, kecil dan menengah masing-masing adalah sebesar 6,07%, 5,93% dan 5,85%.

In December 31, 2012, June 30, 2012, and December 31, 2011, loans are granted to micro, and small business amounted to 6.07%, 5.93% and 5.85% respectively.

c. Berdasarkan jangka waktu periode

perjanjian kredit c. By Term of the Loan Agreement

31 Desember 2012/ 30 Juni 2012 / 31 Desember 2011/ December 31, 2012 June 30, 2012 December 31, 2011 Kurang dari 1 tahun 525.178 2.475.395 4.862.728 Less than 1 year 1 sampai dengan 2 tahun 5.189.338 3.964.680 2.068.270 1 to 2 years 2 sampai dengan 5 tahun 3.358.359 3.078.461 4.048.983 2 to 5 years Lebih dari 5 tahun 6.139.260 5.056.824 2.419.466 More than 5 years Jumlah Kredit 15.212.135 14.575.360 13.399.447 Total loans Penyisihan kerugian penurunan nilai (10.201 ) (261.743 ) (288.126 )

Allowance for impairment losses

Jumlah Kredit – bersih 15.201.934 14.313.617 13.111.321 Total Loans – net

d. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo d. By Maturity Term

31 Desember 2012/ 30 Juni 2012 / 31 Desember 2011/ December 31, 2012 June 30, 2012 December 31, 2011

Kurang dari 1 tahun 6.344.487 7.130.113 6.414.685 Less than 1 year 1 sampai dengan 2 tahun 1.343.947 978.928 712.608 1 to 2 years 2 sampai dengan 5 tahun 4.782.511 4.008.046 4.005.062 2 to 5 years Lebih dari 5 tahun 2.741.190 2.458.273 2.267.092 More than 5 years Jumlah Kredit 15.212.135 14.575.360 13.399.447 Total loans Penyisihan kerugian penurunan nilai (10.201 )

(261.743 )

(288.126 )

Allowance for impairment losses AlLosses

Jumlah Kredit – bersih 15.201.934 14.313.617 13.111.321 Total Loans – net

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

72

12. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 12. LOANS (continued)

d. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo d. By Maturity Term

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 tidak terdapat kredit yang jatuh tempo.

As of December 31, 2012, June 30, 2012 and December 31, 2011 there is no matured loans.

e. Berdasarkan klasifikasi individual dan

kolektif e. By individual and collective classification

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

Pokok/

Principal Penyisihan/ Allowance

Pokok/ Principal

Penyisihan/ Allowance

Rupiah Rupiah

Individual 128.968 4.183 393.137 209.628 Individual Kolektif 12.980.955 5.894 11.802.707 6.917 Collective

Mata uang asing Foreign currency Individual - - 74.204 43.846 Individual Kolektif 2.102.212 124 2.305.312 1.352 Collective

Jumlah 15.212.135 10.201 14.575.360 261.743 Total

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Pokok/

Principal Penyisihan/ Allowance

Rupiah Rupiah

Individual 393.900 46.290 Individual Kolektif 10.621.997 179.399 Collective

Mata uang asing Foreign currency

Individual 101.794 43.846 Individual Kolektif 2.281.756 18.591 Collective

Jumlah 13.399.447 288.126 Total

f. Kredit yang direstrukturisasi f. Restructed loans

31 Desember 2012/ 30 Juni 2012 / 31 Desember 2011/ December 31, 2012 June 30, 2012 December 31, 2011

Penjadwalan kembali angsuran

dan perpanjangan jangka waktu kredit - - 75.571

Rescheduling of installments and the extention of

credit period Perpanjangan jangka waktu

kredit - - -

Extention of credit period Perpanjangan jangka waktu

kredit dan penambahan plafond - - 100

Extention of credit period and

additions of plafond

Jumlah - - 75.671 Total Penyisihan kerugian

penurunan nilai - - (771 ) Allowance for

impairment losses Jumlah kredit yang

direstrukturisasi - bersih - - 74.900 Total restructed loans - net

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

73

12. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 12. LOANS (continued)

g. Penyisihan kerugian penurunan nilai g. Allowance for Impairment Losses

Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai untuk kredit yang diberikan untuk kelompok individual dan kolektif adalah sebagai berikut:

The changes of allowance for impairment losses of loans to individual and collective groups are as follows:

31 Desember 2012 / December 31, 2012

30 Juni 2012 / June 30, 2012

Individual/ Individual

Kolektif/ Collective

Individual/ Individual

Kolektif/ Collective

Rupiah Rupiah Saldo awal periode 46.290 179.399 46.290 179.399 Balance at beginning period Penghapusbukuan kredit (165.088 ) (140.193 ) (311 ) - Write-off Penerimaan kembali

kredit yang telah dihapusbukukan - 5.698 1.479 -

Recoveries from write-off loans during the period

Penyisihan (pemulihan) kerugian penurunan nilai periode berjalan (Catatan 38) 122.981 (39.010 ) 162.170 (172.482 )

Provision (reversal) impairment loss

for the period (Note 38)

Saldo akhir periode 4.183 5.894 209.628 6.917 Balance at ending period

Mata Uang Asing Foreign Currency Saldo awal periode 43.846 18.591 43.846 18.591 Balance at beginning period Penghapusbukuankredit (54.551 ) Pemulihan kerugian

penurunan nilai periode berjalan (Catatan 38)*) 10.705 (18.467 ) - (17.239 )

Reversal of impairment loss

for the period (Note 38)*)

Saldo akhir periode - 124 43.846 1.352 Balance at ending period

Jumlah 4.183 6.018 253.474 8.269 Total

*) termasuk selisih kurs penjabaran mata uang asing *) including difference in foreign currency translation

31 Desember 2011 / December 31, 2011

Individual/ Individual

Kolektif/ Collective

Rupiah Rupiah Saldo awal periode 18.828 162.390 Balance at beginning period Penghapusbukuan

kredit (546 ) - Write-off Penerimaan kembali

kredit yang telah dihapusbukukan 4.941 -

Recoveries from write-off loans during the year

Penyisihan (pemulihan) kerugian penurunan nilai periode berjalan (Catatan 38) 23.067 17.009

Provision (reversal) impairment loss for the year (Note 38)

Saldo akhir periode 46.290 179.399 Balance at ending period

Mata Uang Asing Foreign Currency Saldo awal periode 12.443 - Balance at beginning period Penyisihan kerugian

penurunan nilai periode berjalan (Catatan 38)*) 31.403 18.591

Provision impairment loss for the period

(Note 38)*)

Saldo akhir periode 43.846 18.591 Balance at ending period

Jumlah 90.136 197.990 Total

*) termasuk selisih kurs penjabaran mata uang asing *) including difference in foreign currency translation

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

74

12. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 12. LOANS (continued)

h. Berdasarkan Kolektibilitas h. By Collectibility

31 Desember 2012/ December 31, 2012 Rupiah/ Mata Uang Asing/ Jumlah/ Rupiah Foreign Currency Total

Lancar 11.762.703 1.406.420 13.169.123 Current Dalam perhatian khusus 1.241.204 672.191 1.913.395 Special Mention Kurang lancar 64.441 23.602 88.042 Substandard Diragukan 6.751 - 6.751 Doubtful Macet 34.823 - 34.823 Loss

Jumlah Kredit 13.109.922 2.102.213 15.212.135 Total Loans Cadangan kerugian

penilaian

(10.201) Allowance for

impairment losses Bersih 15.201.934 Net

30 Juni 2012/ June 30, 2012 Rupiah/ Mata Uang Asing/ Jumlah/ Rupiah Foreign Currency Total

Lancar 10.255.714 1.647.147 11.902.861 Current Dalam perhatian khusus 1.551.404 491.256 2.042.660 Special Mention Kurang lancar 175.422 162.203 337.625 Substandard Diragukan 270 - 270 Doubtful Macet 213.034 78.910 291.944 Loss

Jumlah Kredit 12.195.844 2.379.516 14.575.360 Total Loans Cadangan kerugian

penilaian

(261.743) Allowance for

impairment losses Bersih 14.313.617 Net

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Rupiah/ Mata Uang Asing/ Jumlah/ Rupiah Foreign Currency Total

Lancar 10.104.148 2.276.617 12.380.765 Current Dalam perhatian khusus 622.240 - 622.240 Special Mention Kurang lancar 164.283 5.140 169.422 Substandard Diragukan 795 - 795 Doubtful Macet 124.429 101.794 226.223 Loss

Jumlah Kredit 11.015.895 2.383.551 13.399.445 Total Loans Cadangan kerugian

penilaian

(288.126)

Allowance for impairment losses

Bersih 13.111.321 Net

i. Dalam laporan Batasan Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 tidak terdapat pemberian pinjaman Bank yang melanggar/melampaui ketentuan BMPK Bank Indonesia.

i. In the Legal Lending Limits (LLL) report submitted to Bank Indonesia on December 31, 2012, June 30, 2012 and December 31, 2011, there were no bank loans in violation/ exceed the Bank Indonesia‟s LLL regulation.

j. Rasio kredit bermasalah - bersih pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar 0,80%, 3,60% dan 1,85%. Rasio kredit bermasalah - kotor pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012, 31 Desember 2011 masing-masing sebesar 0,85% 5,40% dan 2,96%.

j. The ratio of non-performing loans - net on the date of December 31, 2012, June 30, 2012 and December 31 2011, respectively by 0.80%, 3.60% and 1.85%. The ratio of non-performing loans - gross on December 31, 2012, June 30, 2012 and December 31, 2011 respectively by 0.85%, 5.40% and 2.96%.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

75

12. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 12. LOANS (continued)

k. Kredit dijamin antara lain dengan deposito berjangka, tanah dan bangunan, mesin-mesin, kendaraan, piutang usaha dan persediaan. Jumlah deposito berjangka yang dijadikan sebagai jaminan kredit yang diberikan disajikan pada Catatan 18.

k. Loans secured such as by time deposits, land and buildings, machinery, vehicles, accounts receivable and inventory. Total time deposits pledged as collateral Loans are stated in Note 18.

l. Pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, jumlah kredit yang dijamin dengan agunan tunai masing-masing adalah sebesar Rp 894.412 Rp 1.313.578, Rp 1.284.635 (Catatan 18).

l. As of December 31, 2012, June 30, 2012, and December 31, 2011, the amount of credit secured by cash collateral amounted to Rp 894,412, Rp 1,313,578 and Rp 1,284,635 respectively (Note 18).

13. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI 13. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE

a. Tagihan Akseptasi a. Acceptances Receivable

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012 / June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Bukan bank -

pihak ketiga

Non banks -

third parties Rupiah 32.198 2.767 - Rupiah Mata uang asing 83.747 106.797 92.433 Foreign currency Jumlah

115.945

109.564

92.433

Total

Tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember

2012, 30 Juni 2012, dan 31 Desember 2011. dikelompokkan lancar.

Acceptances receivable as of December 31, 2012, June 30, 2012 and 31 December 2011 are classified as current.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai

tagihan akseptasi adalah sebagai berikut: The changes in the allowance for impairment

losses are as follows:

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012 / June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Saldo awal - - - Beginning balance

Dampak atas penerapan awal PSAK 50/55

(Revisi 2006)

- - -

Effect of first adoption

of PSAK 50/55 (Revised 2006)

Saldo Akhir

- - -

Ending balance

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai telah memadai.

Management believes that the allowance for impairment losses is adequate.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

76

13. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI (lanjutan)

13. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE (continued)

b. Liabilitas Akseptasi b. Acceptances Payable

Liabilitas akseptasi berdasarkan counterparty

terdiri dari: Acceptances payable classified based on

counterparty are as follows:

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012 / June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Bukan bank - pihak ketiga

Non banks - third parties

Rupiah 32.198 2.767 - Rupiah Mata uang asing 83.747 106.797 92.433 Foreign currency Jumlah 115.945 109.564 92.433 Total

Tagihan dan liabilitas akseptasi berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:

The acceptances receivable and payable classified based on remaining term until maturity are as follows:

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012 / June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Rupiah Rupiah

Kurang dari 1 bulan 2.198 2.767 - Less than 1 month Lebih dari 1 – 3 bulan 30.000 - -

More than 1 to 3 months

Jumlah Rupiah 32.198 2.767 - Total Rupiah

Mata Uang Asing Foreign Currency

Kurang dari 1 bulan 23.450 31.802 20.523 Less than 1 month Lebih dari 1 - 3 bulan 36.683 30.315 31.427

More than 1 to 3 months

Lebih dari 3 - 6 bulan 23.614 44.680 40.483

More than 3 to 6 months

Jumlah Mata Uang

Asing 83.747 106.797 92.433 Total Foreign Currencies

Jumlah 115.945 109.564 92.433 Total

14. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM 14. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK

Bank memiliki penyertaan saham investasi pada perusahaan yang menggunakan metode biaya perolehan sebagai berikut:

Bank has investment in shares of stock in the following companies that are accounted for under cost method:

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012 / June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

PT Sarana Bersama

Pembiayaan Indonesia 131

131

131 PT Sarana Bersama

Pembiayaan Indonesia PT Lintas Artha 6 6 6 PT Lintas Artha

Jumlah 137 137 137 Total

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

77

14. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM (lanjutan)

14. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK (continued)

Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Changes in allowance impairment losses are as follows:

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012 / June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Saldo awal periode - - - Beginning balance Dampak atas

penerapan awal PSAK 50/55 (Revisi 2006) -

-

-

Effect of the implementation

beginning SFAS 50/55 (revised 2006)

Saldo akhir periode - - - Ending balance

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kerugian penurunan nilai pernyertaan saham, oleh karena itu penyisihan kerugian penurunan nilai tidak dibentuk untuk penyertaan saham.

Management believes that there is no impairment losses on investments in shares of stock, therefore no allowance for impairment losses be formed for investments in shares of stock.

15. ASET TETAP 15. FIXED ASSETS

Aset tetap terdiri dari: Fixed assets consist of the following:

2012 (setelah kuasi – reorganisasi/ after quasi-reorganization)

1 Juli 2012/ July 1, 2012

Penambahan/ Reklasifikasi/

Additions/ Reclassification

Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions/

Reclassification 31 Desember 2012/ December 31, 2012

Biaya Perolehan: Acquisition Cost

Tanah 510.537 41.828 48.110 504.255 Land Bangunan 151.685 36.993 32.717 155.961 Buildings Inventaris kantor 95.849 29.556 32.697 92.708 Office Equipment Instalasi - 4.574 1.988 2.586 Installation

Jumlah Biaya Perolehan 758.071 112.951 115.512 755.510 Total Acquisition Cost Akumulasi Penyusutan: - Accumulated Depreciation

Bangunan - 5.334 541 4.793 Buildings Inventaris kantor - 29.516 5.942 23.574 Office Equipment Instalasi - 774 346 429 Installation

Jumlah Akumulasi Penyusutan - 35.624 6.829 28.796 Total Accumulated

Depreciation Nilai Buku 758.071 726.714 Book Value

1 Januari 2012/

January 1, 2012

Penambahan/ Reklasifikasi/

Additions/ Reclassification

Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions/

Reclassification

Sebelum kuasi-

reorganisasi/ Before quasi-

reorganiozation

Selisih penilaian kembali aset tetap

dalam rangka kuasi-reorganisasi/

Revaluation increment fixed assets due to

quasi-reorganization

Setelah kuasi-reorganisasi/ After quasi-

reorganization Biaya Perolehan: Acquisition Cost Tanah 102.131 607 - 102.738 407.799 510.537 Land Bangunan 68.260 131 1.061 67.330 84.355 151.685 Buildings

Inventaris kantor 56.471 5.667 7.654 54.484 41.365 95.849 Office Equipment Instalasi 4.193 85 79 4.199 (4.199 ) - Installation

Jumlah Biaya Perolehan 231.055 6.490 8.794 228.751 529.320 758.071 Total Acquisition

Cost

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

78

15. ASET TETAP 15. FIXED ASSETS

Aset tetap terdiri dari: (lanjutan) Fixed assets consist of the following: (continued)

30 Juni 2012/ June 30, 2012

1 Januari 2012/

January 1, 2012

Penambahan/ Reklasifikasi/

Additions/ Reclassification

Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions/

Reclassification

Sebelum kuasi-

reorganisasi/ Before quasi-

reorganiozation

Selisih penilaian kembali aset tetap

dalam rangka kuasi-reorganisasi/

Revaluation increment fixed assets due to

quasi-reorganization

Setelah kuasi-reorganisasi/ After quasi-

reorganization

Akumulasi Penyusutan: Accumulated

Depreciation Bangunan 28.443 1.686 957 29.172 (29.172 ) - Buildings Inventaris kantor 39.330 4.949 7.247 37.032 (37.032 ) - Office Equipment Instalasi 2.127 154 69 2.212 (2.212 ) - Installation

Jumlah Akumulasi Penyusutan 69.900 6.789 8.273 68.416 (68.416 ) - Total Accumulated

Depriciation Nilai Buku 161.155 160.335 758.071 Book Value

2011

1 January/ January 1

Penambahan/ Reklasifikasi/

Additions/ Reclassification

Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions/

Reclassification

31 Desember/ December 31

Biaya Perolehan: Acquisition Cost Tanah 102.131 - - 102.131 Land Bangunan 64.250 5.501 1.491 68.260 Buildings

Inventaris kantor 64.106 8.927 16.562 56.471 Office Equipment Instalasi 4.255 211 273 4.193 Installation Jumlah Biaya Perolehan 234.742 14.639 18.326 231.055 Total Acquisition Cost Akumulasi Penyusutan: Accumulated Depreciation Bangunan 26.688 3.246 1.491 28.443 Buildings Inventaris kantor 43.415 11.865 15.950 39.330 Office Equipment Instalasi 2.038 325 236 2.127 Installation Jumlah Akumulasi Penyusutan 72.141 15.436 17.677 69.900 Total Accumulated Depriciation Nilai Buku 162.601 161.155 Book Value

Penyusutan yang dibebankan pada beban umum dan administrasi adalah sebesar Rp 42.414 Rp 6.789, dan Rp 15.436 masing-masing untuk periode dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012, dan 31 Desember 2011 (Catatan 32).

Depreciation charged to general and administration expenses amounted to Rp 42,414, Rp 6,789, and Rp 15,436 respectively for the period and year ended December 31, 2012, June 30, 2012 and, December 31, 2011 (Note 32).

Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa hak guna bangunan yang berjangka waktu sampai dengan tahun 2030. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

The Bank owns several piece of land with builidings use rights until 2030. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the land rights since the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

79

15. ASET TETAP (lanjutan) 15. FIXED ASSETS (continued)

Rincian laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

Details of gain on sale of fixed assets are as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2012/ Year Ended

December 31, 2012

Enam Bulan yang Berakhr pada

Tanggal 30 Juni 2012/

Six Months Ended June 30, 2012

Tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2011/

Year Ended December 31, 2011

Hasil penjualan aset tetap 705 401 433 Selling price of fixed assets Nilai buku - - (102 ) Book value Laba penjualan aset tetap

(Catatan 30) 705 401 331 Gain on sale of fixed assets

(Note 30)

Pada periode dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012, dan 31 Desember 2011, jumlah aset tetap Bank yang dihapusbukukan masing-masing adalah sebesar Rp 820, Rp 521 dan Rp 547 dan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif. Pada periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, penambahan dan pengurangan aset tetap termasuk reklasifikasi sebesar Rp 107.863

In the period and year ended as of December 31, 2012, June 30, 2012, and December 31, 2011, written off amounts of Bank‟s fixed asset amounted to Rp 820, Rp 521 and Rp 547, respectively and charged to the statement of comprehensive income. In six months period ended December 31, 2012, the addition and deduction of fixed assets including its reclassification amounting to Rp 107,863

Beberapa aset tetap Bank berupa tanah dan bangunan dijaminkan sehubungan dengan pinjaman subordinasi (Catatan 21) serta tanah yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan dijaminkan untuk fasilitas kredit yang diterima pihak berelasi dari Kingleigh Ltd, Singapura (Catatan 35).

Several Bank‟s landrights and buildings from PT Bank Artha Pratama were collateralized for the subordinated loan (Note 21), and the landrights which is located in Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53 in South Jakarta is collateralized for the Bank‟s affiliated company to Kingleigh Ltd, Singapore (Note 35).

Pada tanggal 1 Desember 1993, Bank menandatangani perjanjian dengan PT Buanagraha Arthaprima, pihak berelasi, melalui perjanjian No. 098/XII/BOT/93, untuk mengadakan kerjasama pembangunan gedung di atas tanah milik Bank di Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan. Metode perjanjan tersebut adalah BOT (Build, Operate and Transfer / bangun, kelola dan serah) selama 40 tahun. Setelah masa tersebut berlalu maka gedung dan pengelolaannya akan dikembalikan kepada Bank (Catatan 35).

On December 1, 1993, the Bank entered into agreement with PT Buanagraha Arthaprima, affiliate, under agreement No. 098/XII/BOT/93 to jointly build the office tower in Bank‟s landrights at Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, South Jakarta. The method of this agreement is BOT (Build, Operate and Transfer) for 40 years. At the end of the contract, the building and operation will be returned to the Bank (Note 35).

Aset tetap, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan pencurian kepada PT Artha Graha General Insurance dengan nilai pertanggungan seluruhnya pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012, dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 267.557, Rp 263.624, dan Rp 243.991. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian.

Fixed assets, except land has already insured to cover any possible losses caused by fire and theft to PT Artha Graha General Insurance with an insured value amounted to Rp 267,557, Rp 263,624 and Rp 243,991 as of December 31, 2012 and June 30, 2012 and December 31, 2011, respectively. Management believes that the sum insured is adequate to cover possible losses.

Berdasarkan penelaahan manajemen Bank, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012, dan 31 Desember 2011.

Based on management‟s assessment, there are no events or changes in circumstances indicate an impairment of fixed assets as of December 31, 2012, June 30, 2012, and December 31, 2011.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

80

16. AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH DAN ASET LAIN-LAIN

16. FORECLOSED ASSETS AND OTHER ASSETS

Agunan Yang Diambil Alih Foreclosed Assets

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012 (setelah kuasi reorganisasi/

after quasi reorganization)

30 Juni 2012/ June 30, 2012

(sebelum kuasi reorganisasi/ before quasi

reorganization)

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Saldo Awal 106.273 106.273 106.273 108.602 Beginning Balance Penambahan 9.458 9.439 7.538 883 Addition Penjualan (1.022) (621) (621) (3.212) Sales Saldo Akhir 114.709 115.091 113.190 106.273 Ending Balance Penyisihan kerugian

penurunan nilai (85.562) (85.522) (85.522)

(42.761) Allowance for

impairment losses Jumlah - Bersih 29.147 29.569 27.668 63.512 Total - Net

Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai atas agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut:

The changes of impairment losses on foreclosed assets are as follows:

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012 / June 30, 2012 (setelah kuasi reorganisasi/

after quasi reorganization)

30 Juni 2012 / June 30, 2012

(sebelum kuasi reorganisasi/ before quasi

reorganization)

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Saldo Awal 85.522 42.761 42.761 29.542 Beginning Balance Penyisihan

tahun berjalan 40 42.761 42.761

13.219 Provision

during the year Saldo akhir 85.562 85.522 85.522 42.761 Ending Balance

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk agunan yang diambil alih pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin terjadi.

Management believes that the allowance for impairment losses in value as of December 31, 2012, June 30, 2012 and December 31, 2011 is adequate to cover possible losses from its foreclosed assets portfolio.

Rincian laba penjualan agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut:

Details of gain on sale on foreclosed assets are as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2012/ Year Ended

December 31, 2012

Enam Bulan yang Berakhr pada

Tanggal 30 Juni 2012/

Six Months Ended June 30, 2012

Tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2011/ Year Ended

December 31, 2011

Hasil penjualan agunan

yang diambil alih 1.153

662 2.885 Sales on foreclosed

assets Nilai buku 1.022 621 3.212 Book value

Laba (rugi) penjualan

agunan yang diambil alih (Catatan 30) 131

41 (327 )

Gain (losses) on sales on foreclosed

assets (Note 30)

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

81

16. AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH DAN ASET LAIN-LAIN (lanjutan)

16. FORECLOSED ASSETS AND OTHER ASSETS (continued)

Aset Lain-Lain Other Assets

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Setoran jaminan 5.544 5.554 5.591 Guarantee Deposits Uang muka renovasi

dan perbaikan 2.828 1.197 1.554 Advances for

renovations and repairs Persediaan barang

cetakan dan alat tulis kantor 2.276

1.879 1.212

Printing items and office stationery

Uang muka pembelian

inventaris kantor 1.917 1.500 1.467 Advances for

office equipment Lain-lain 48.394 35.378 29.141 Others Jumlah 60.959 45.508 38.965 Total

17. LIABILITAS SEGERA 17. LIABILITIES IMMEDIATELY PAYABLE

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Rupiah Rupiah Setoran pelunasan 31.349 1.120 438 Repayment Deposits Liabilitas sehubungan

dengan ATM 13.912 11.514 4.894

Liability related to ATM Liabilitas pada notaris 7.105 5.647 3.710 Liability to the notary Liabilitas pada PLN 3.875 7.450 928 Liability to PLN Kiriman uang 2.420 4.229 387 Remittances Liabilitas pada

perusahaan asuransi 1.843 2.198 1.457

Liability on insurance

companies Deposito yang jatuh

tempo 559 4.773 334

Maturity deposits Liabilitas pada kantor

pajak 106 6.971 566

Liability to tax authority Lainnya 2.861 5.634 3.944 Others Jumlah Rupiah 64.030 49.536 16.658 Total Rupiah Mata Uang Asing Foreign Currency Setoran pelunasan 3.698 - - Kiriman uang - 103.318 - Remittances Lainnya 25 199 3.714 Others Jumlah Mata Uang

Asing 3.723 103.517 3.714

Total Foreign Currency Jumlah 67.753 153.053 20.372 Total

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

82

18. SIMPANAN NASABAH 18. CUSTOMER DEPOSITS

Simpanan nasabah terdiri dari: Customer deposits consist of:

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Pihak berelasi Related Parties Giro 66.223 47.259 48.923 Demand Deposits Tabungan 8.605 7.638 5.336 Savings Deposito berjangka 658.191 953.594 631.613 Time Deposits

Jumlah pihak berelasi 733.019 1.008.491 685.872 Total related Parties Pihak ketiga Third Parties

Giro 3.153.869 2.491.515 2.262.392 Demand Deposits Tabungan 1.114.708 972.461 993.283 Savings Deposito berjangka 12.397.518 15.201.077 12.355.091 Time Deposits

Jumlah pihak ketiga 16.666.095 18.665.053 15.610.766 Total Third Parties

Jumlah 17.399.114 19.673.544 16.296.638 Total

Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku.

Based on Law No. 24 dated September 22, 2004, effective on September 22, 2005, the Deposit Insurance Agency (DIA) was established to guarantee certain liabilities of commercial banks under the prevailing guarantee program

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 tentang “Besaran Nilai Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan” maka nilai simpanan setiap nasabah pada satu bank yang dijamin oleh Pemerintah naik dari Rp 100 menjadi Rp 2.000., efektif sejak tanggal tersebut di atas.

Based on Government Regulation No. 66 Year 2008 dated October 13, 2008 regarding “The Savings Amount Guaranteed by the Deposit Insurance Agency”, the savings amount for each customer in a bank which is guaranteed by the Government increased from Rp 100 million (full amount) to Rp 2 billion (full amount), effective on the date stated above.

a. Giro a. Demand Deposits

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Rupiah Rupiah

Pihak berelasi 60.256 39.396 40.924 Related Parties Pihak ketiga 2.672.251 2.128.464 1.839.816 Third Parties

Jumlah Rupiah 2.732.507 2.167.860 1.880.740 Total Rupiah Mata Uang Asing Foreign Currency

Pihak berelasi 5.967 7.863 7.999 Related Parties Pihak ketiga 481.618 363.051 422.576 Third Parties

Jumlah Mata Uang Asing 487.585 370.914 430.575

Total Foreign Currency

Jumlah 3.220.092 2.538.774 2.311.315 Total

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

83

18. SIMPANAN NASABAH (lanjutan) 18. CUSTOMER DEPOSITS (continued)

b. Tabungan b. Savings

(i) Berdasarkan mata uang dan hubungan (i) By currency and relation

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Rupiah Rupiah Pihak berelasi 8.605 7.638 5.336 Related Parties Pihak ketiga 1.114.708 972.461 993.283 Third Parties

Jumlah Rupiah 1.123.313 980.099 998.619 Total Rupiah

(ii) Berdasarkan jenis (ii) By type

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Tabungan Artha 758.557 682.661 727.119 Tabungan Artha Tabungan Pratamax 308.402 249.379 220.180 Tabungan Pratamax Tabungan

Artha Care 22.843 21.084 17.780 Tabungan

Artha Care

Tabungan Prestasi Gemilang 18.714 17.838 25.380

Tabungan Prestasi

Gemilang Tabunganku 12.918 7.530 6.856 Tabunganku Tabungan

Prega Edusave 1.879 1.607 1.304 Tabungan

Prega Edusave

Jumlah 1.123.313 980.099 998.619 Total

Pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, tidak terdapat tabungan yang dijadikan jaminan tunai atas kredit yang diberikan.

As of December 31, 2012, June 30, 2012, and December 31, 2012, there is no savings used as cash collateral for loans granted

c. Deposito Berjangka c. Time Deposits

(i) Berdasarkan mata uang dan hubungan (i) By currency and relation

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Rupiah Rupiah Pihak berelasi 645.294 894.956 621.611 Related Parties Pihak ketiga 9.983.591 13.349.167 10.706.064 Third Parties

Jumlah Rupiah 10.628.885 14.244.123 11.327.675 Total Rupiah

Mata Uang Asing Foreign Currency Pihak berelasi 12.897 58.638 10.002 Related Party Pihak ketiga 2.413.927 1.851.910 1.649.027 Third Party

Jumlah Mata Uang Asing 2.426.824 1.910.548 1.659.029

Total Foreign Currency

Jumlah 13.055.709 16.154.671 12.986.704 Total

(ii) Berdasarkan periode deposito berjangka (ii) By time depostis period

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Rupiah Rupiah 1 bulan 7.513.854 11.055.977 9.158.094 1 month 3 bulan 2.314.735 2.326.081 1.887.492 3 months 6 bulan 136.247 371.704 67.912 6 months

12 bulan 664.049 490.361 214.177 12 months Jumlah Rupiah 10.628.885 14.244.123 11.327.675 Total Rupiah

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

84

18. SIMPANAN NASABAH (lanjutan) 18. CUSTOMER DEPOSITS (continued)

c. Deposito Berjangka (lanjutan) c. Time Deposits (continued)

(ii) Berdasarkan periode deposito berjangka (lanjutan)

(ii) By time depostis period (continued)

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Mata Uang Asing Foreign Currency

1 bulan 1.934.279 1.624.688 1.410.600 1 month 3 bulan 325.066 159.560 185.302 3 months 6 bulan 103.569 83.414 38.905 6 months 12 bulan 63.910 42.886 24.222 12 months

Jumlah Mata Uang Asing 2.426.824 1.910.548 1.659.029

Total Foreign Currency

Jumlah 13.055.709 16.154.671 12.986.704 Total

(iii) Berdasarkan sisa umur sampai dengan

jatuh tempo (iii) Based on remaining period until maturity

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Rupiah Rupiah Kurang dari 1 bulan 8.417.515 11.399.949 9.283.739 Less than 1 month 1 - 3 bulan 1.677.611 2.099.931 1.803.632 1-3 months 3 - 6 bulan 274.551 296.122 134.376 3-6 months 6 - 12 bulan 259.208 448.121 105.928 6-12 months Jumlah Rupiah 10.628.885 14.244.123 11.327.675 Total Rupiah

Mata Uang Asing Foreign Currency

Kurang dari 1 bulan 2.039.929 1.444.408 1.310.583 Less than 1 month 1 - 3 bulan 271.773 388.984 294.513 1-3 months 3 - 6 bulan 80.248 42.395 44.017 3-6 months 6 - 12 bulan 34.874 34.761 9.916 6-12 months

Jumlah Mata Uang Asing 2.426.824 1.910.548 1.659.029

Total Foreign Currency

Jumlah 13.055.709 16.154.671 12.986.704 Total

Deposito berjangka yang dijadikan sebagai jaminan tunai atas kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012, dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 894.412, Rp 1.313.578, dan Rp 1.284.635 (Catatan 12).

As of December 31, 2012, June 30, 2012, and December 31, 2011, time deposits pledged as cash collateral amounted to Rp 894,412, Rp 1,313,578 and Rp 1.284.635 respectively. (Note 12)

d. Tingkat bunga rata-rata per tahun d. Average interest rates per annum

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Rupiah Rupiah Deposito berjangka 5,92% 6,26% 7,50% Time Deposits Tabungan 1,57% 1,57% 1,57% Savings Deposits Giro 0,38% 0,40% 0,41% Demand Deposits

Mata Uang Asing Foreign Currency Deposito berjangka 1,79% 1,84% 2,01% Time Deposits Giro 0,51% 0,52% 0,53% Demand Deposits

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

85

19. SIMPANAN DARI BANK LAIN 19. DEPOSITS FROM OTHER BANKS

Simpanan dari bank lain terdiri dari: Deposits from other bank consist of:

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Rupiah Rupiah Deposito on call 32.000 46.500 87.000 Deposits on call Giro 18.809 23.244 28.862 Demand Deposits Deposito berjangka 1.500 3.450 4.400 Time Deposits

Jumlah 52.309 73.194 120.262

a. Deposito On Call a. Deposits On Call

(i) Berdasarkan mata uang dan hubungan (i) By currency and relation

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Rupiah Rupiah Pihak ketiga 32.000 46.500 87.000 Third Parties

(ii) Berdasarkan jangka waktu (ii) By maturity

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Rupiah Rupiah Kurang dari

1 bulan 32.000 46.500 - Less than 1 month

1-3 bulan - - 87.000 1-3 months Jumlah 32.000 46.500 87.000 Total

(iii) Berdasarkan sisa umur sampai dengan

jatuh tempo (iii) By remaining period to maturity

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012 / June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Rupiah Rupiah Kurang dari

1 bulan 32.000 46.500 - Less than 1 month

1-3 bulan - - 87.000 1-3 months Jumlah 32.000 46.500 87.000 Total

b. Deposito Berjangka b. Time Deposits

(i) Berdasarkan mata uang dan hubungan (i) By currency and relationship

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012 / June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Rupiah Rupiah Pihak ketiga 1.500 3.450 4.400 Third Parties

Jumlah 1500 3.450 4.400 Total

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

86

19. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan) 19. DEPOSITS FROM OTHER BANKS (continued)

b. Deposito Berjangka (lanjutan) b. Time Deposits (continued)

(ii) Berdasarkan jangka waktu (ii) By maturity

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012 / June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Rupiah Rupiah 1 bulan 1.500 1.650 4.400 1 month 3 bulan - 1.800 - 3 months

Jumlah 1.500 3.450 4.400 Total

(iii) Berdasarkan sisa umur sampai dengan

jatuh tempo (iii) Based on remaining period until maturity

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Rupiah Rupiah Kurang dari 1 bulan 1.500 3.450 4.400 Less than 1 month Lebih dari 1 sampai

dengan 3 bulan - - - More than 1 month up to 3 months

Jumlah 1.500 3.450 4.400 Total

c. Tingkat bunga rata-rata per tahun c. Average interest rates per annum

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012 / June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Rupiah Rupiah Deposito on call 4,26% 4,09% 5,33% Deposits on call Giro 1,00% 1,00% 1,00% Deman Deposits Deposito berjangka 4,25% 5,17% 6,38% Time Deposits

20. PINJAMAN DITERIMA 20. BORROWING

Pinjaman diterima merupakan pinjaman dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) (BTN) (sebagai Bank Koordinator) yang diberikan dalam rangka pembiayaan kredit pemilikan rumah sederhana/rumah sangat sederhana (KP-RS/RSS) tahun anggaran 2001 sesuai dengan persetujuan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-485/MK.06/2001 tanggal 2 November 2001. Dari fasilitas tersebut, BTN memberikan fasilitas kredit sebesar Rp 24.255 untuk 2.000 unit rumah sederhana tanpa jaminan.

Borrowing represents loan obtained from PT Bank Tabungan Negara (Persero) (BTN) (as Coordinator Bank) which is provided in line with the financing of small houses and very small houses for fiscal year 2001, in accordance with approval from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. S-485/MK.06/2001 dated November 2, 2001. From this loan, the BTN provides facility of Rp 24,255 to finance 2,000 unit small houses without collateral.

Pembayaran kembali pokok pinjaman dilakukan dalam 22 kali angsuran per semester yang sama besarnya setiap tanggal 1 Maret dan 1 September setiap tahunnya, dengan angsuran pertama dilakukan pada tanggal 1 Maret 2004 dan berakhir pada tanggal 1 September 2014.

The repayment of this loan in 22 equal installments on a semiannual basis on March 1, and September 1 for each year, with initial payment on March 1, 2004 and up to September 1, 2014.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

87

20. PINJAMAN DITERIMA (lanjutan) 20. BORROWING (continued)

Tingkat bunga per tahun yang dibebankan oleh BTN kepada Bank untuk tahun 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar 6%. Tingkat bunga per tahun yang dibebankan oleh Bank kepada debitur untuk tahun 2012 dan 2011 berkisar antara 18% sampai 20%.

Annual interest rate that charged by BTN to the Bank for 2012 and 2011 was 6%, respectively. Annual interest rate that is charged by the Bank to its debtors for the years 2012 and 2011 ranging from 18% to 20%.

Saldo untuk pinjaman diterima dari BTN pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 4.410, Rp 5.512, dan Rp 6.615.

The loans from BTN as of December 31, 2012 June 30, 2012, and December 31, 2011, amounting to Rp 4,410 Rp 5,512 and Rp 6,615 respectively.

21. PINJAMAN SUBORDINASI 21. SUBORDINATED LOANS

Saldo pinjaman subordinasi dari Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 713.687, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 815.642.

The subordinated loan from Bank Indonesia as of December 31, 2012, was amounting to Rp 713,687, as of June 30, 2012 and December 31, 2011 amounting to Rp 815,642, respectively.

Pinjaman subordinasi dari Bank Indonesia adalah pinjaman diterima oleh Bank (dahulu PT Bank Arta Prima) dalam rangka membantu penyehatan Bank. Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 21 dan 26 tanggal 21 Oktober 1997 serta No. 32 tanggal 27 Maret 2000, yang seluruhnya dibuat di hadapan Notaris Koesbiono Sarmanhadi, SH, MH, bahwa untuk mendukung usaha penyelamatan dan penyehatan tersebut, Bank Indonesia menyetujui pemberian pinjaman subordinasi sebesar Rp 1.019.552 yang terdiri dari Rp 489.552 yang merupakan konversi dari pinjaman Bank Indonesia sebelumnya sebesar Rp 615.000, dikurangi sejumlah Rp 125.448 yang merupakan denda bunga dan saldo debet yang dibebankan dari tanggal 1 April 1996 sampai 24 September 1997 dan sejumlah Rp 530.000 yang merupakan tambahan pinjaman baru, yang diberikan kepada manajemen baru PT Bank Arta Prima.

The subordinated loan from Bank Indonesia represent loans which were obtained by the Bank (formerly PT Bank Arta Prima) for recovery. Based on the deeds of loans agreement No. 21 and No. 26 dated October 21, 1997 and deed No. 32 dated March 27, 2000 of Notary Koesbiono Sarmanhadi, SH, MH, the Bank Indonesia has already approved the subordinated loan to support this rescue and recovery of the Bank. These subordinated loan amounted to Rp 1,019,552 and consist of Rp 489,552 which initially from the conversion of loan from the Bank Indonesia of Rp 615,000 and deduct of Rp 125,448 from interest charges and debit balance were credited from April 1, 1996 to September 24, 1997, and amounted to Rp 530,000,as a new loan to the new management of PT Bank Arta Prima.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Bank Indonesia dan Bank (dahulu PT Bank Artha Pratama) sepakat untuk melakukan addendum seperti yang dinyatakan dalam Akta Addendum atas Penegasan Tetap berlakunya Perjanjian Kredit No. 32 tanggal 27 Maret 2000 yang dinyatakan dalam Akta No. 60 tanggal 26 Juni 2009 yang dibuat oleh Imas Fatimah, SH, Notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

In connection with the above loan, Bank Indonesia and Bank (formerly PT Bank Artha Pratama) agreed to amend the agreement as stated in deed of Addendum to State of Loan Agreement No. 32 dated March 27, 2000 as notarized under deed No. 60 dated June 26, 2009 of Imas Fatimah, SH, Notary in Jakarta, with detail as follows:

1. Jangka waktu kredit dimulai dari tanggal 21

Oktober 1997 sampai dengan tanggal 21 Oktober 2019.

1. The terms of loans starting from October 21, 1997 until October 21, 2019.

2. Suku bunga kredit sebesar 3,25% per tahun,

dihitung dari baki debet pinjaman subordinasi terhitung sejak tanggal 21 Oktober 2008.

2. Interest rate on loans is 3.25% per annum, calculated from the outstanding subordinated loan from October 21, 2008.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

88

21. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) 21. SUBORDINATED LOANS (continued)

3. Pembayaran pokok pinjaman dilakukan setiap tahun dimulai dari tanggal 21 Oktober 2010 sampai dengan tanggal 21 Oktober 2019, masing-masing sebesar Rp 101.955.

3. The repayment of the principal equally for each year of Rp 101,955 starting from October 21, 2010 up to October 21, 2019.

4. Jaminan kredit adalah: 4. The loan collaterals are:

- Segala harta kekayaan milik Bank (dahulu PT Bank Artha Pratama), baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang akan ada di kemudian hari

- All movables and immovables assets of PT Bank Artha Pratama, as of to date including Bank‟s future generating assets.

- Jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari pemegang saham Bank untuk kredit dengan maksimum Rp 489.552 dan untuk sisanya dengan jaminan pribadi (personal guarantee) dari Tomy Winata dan Sugianto Kusuma.

- The Company‟s guarantee from shareholders of the Bank for the loan with a maximum of Rp 489,552 and personal guarantees from Tomy Winata and Sugianto Kusuma.

- Jaminan tambahan berupa 3 (tiga) bidang tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan atas nama Bank.

- Additional guarantee are 3 (three) areas of land and buildings with Building Use Rights Certificates on behalf of the Bank.

5. Atas pinjaman subordinasi tersebut, Bank

Indonesia memberikan beberapa batasan-batasan yang harus ditaati, dimana tanpa persetujuan tertulis dari Bank Indonesia, Bank tidak diperkenankan untuk, antara lain:

5. For these subordinated loans, the Bank Indonesia has several covenants , which is no approval from Bank Indonesia, banks are not allowed to, among others:

- mengadakan penggabungan atau peleburan (merger atau konsolidasi) dengan bank/perusahaan lain.

- Conduct merger or consolidation with another banks/companies.

- Memindahtangankan dan atau menyewakan Bank dalam bentuk dan maksud apapun kepada pihak lain.

- Transfer ownership and/or lease the bank in any forms to other parties

- Membayar utang Bank kepada pemegang sahamnya.

- Pay bank’s liabilities to its share holders.

- Melakukan investasi atau penyertaan. - Make an investment or participation. - Menerima pinjaman dari pihak lain, kecuali

jika pinjaman tersebut diterima dalam rangka transaksi perbankan yang berkaitan dengan usahanya.

- Receive loans from other parties, unless those loans are received in relation to banking transactions which is associated with the business.

- Mengikatkan diri sebagai penjamin (borg), menjaminkan harta kekayaan dalam bentuk dan maksud apapun kepada pihak lain.

- Make an agreement as the guarantor, pledge the assets in any forms and reasons to other parties.

- Membubarkan Bank atau minta dinyatakan pailit.

- Liquidate the bank or ask to be liquidated.

Pada tanggal 31 Desember 2012, nilai tercatat atas tanah dan bangunan yang dijadikan jaminan atas pinjaman subordinasi tersebut adalah sebesar Rp 167.192.

As of December 31, 2012, carrying value of land and buildings being pledged for subordinated loans amounted to Rp 167,192.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

89

22. BUNGA MASIH HARUS DIBAYAR 22. ACCRUED INTEREST PAYABLE

Rincian bunga masih harus dibayar adalah sebagai berikut:

The details of accrued interest payable are as follows:

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Bunga deposito

berjangka 39.201 46.978 43.248 Interest on time

deposits

Bunga jasa giro 6.522 4.224 3.909 Interest on demand

deposits

Bunga tabungan 1.897 1.802 1.724 Interest on savings

deposits Bunga pinjaman

diterima 94 121 152 Interest on borrowing Bunga simpanan

dari bank lain 15 37 70 Placement from

other banks

Jumlah 47.729 53.162 49.103 Total

Bunga masih harus dibayar berdasarkan mata uang: Accrued interest payable based on foreign currency:

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012 / June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Rupiah 42.959 50.073 46.802 Rupiah Mata uang asing 4.770 3.089 2.301 Foreign Currency Jumlah 47.729 53.162 49.103 Totals

23. LIABILITAS LAIN-LAIN 23. OTHER LIABILITIES

Rincian liabilitas lain-lain adalah sebagai berikut: The details of other liabilities are as follows:

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012 / June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Rupiah - pihak ketiga Rupiah – Third parties

Pendapatan diterima di muka 19.966 16.054 12.366 Unearned revenues

Setoran jaminan 5.192 3.532 8.675 Deposits guarantee Lainnya 27.571 12.143 5.907 Others

52.729 31.729 26.948

Mata Uang Asing Foreign Currency Pendapatan

diterima di muka 2.299 2.553 1.670 Unearned revenues Setoran jamian -

pihak ketiga 2.119 - - Deposits guarantee –

third parties Setoran jaminan -

pihak berelasi - 481.253 463.484 Deposits guarantee-

related parties Lainnya 4.616 101 88 Others

9.034 483.907 465.242 Jumlah 61.763 515.636 492.190 Total

Setoran jaminan terutama merupakan setoran jaminan dari debitur untuk penyelesaian kredit.

Deposits guarantee mainly represent deposit from debtor to settle the loan.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

90

24. IMBALAN KERJA 24. EMPLOYEE BENEFITS

Bank menghitung dan mencatat imbalan kerja tanpa pendanaan khusus untuk karyawan yang berhak menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU Tenaga Kerja”) tertanggal 25 Maret 2003 dan PSAK 24 (Revisi 2004) tentang “Imbalan Kerja”.

Bank calculates and records of employee benefits without special funding for the eligible employees under the Employment Act No. 13/2003 ("Labor Law") dated March 25, 2003 and SFAS 24 (Revised 2004) on "Employee Benefits".

Rincian di bawah ini merupakan ringkasan komponen beban imbalan kerja yang diakui pada laporan laba rugi dan liabilitas imbalan kerja yang dicatat pada laporan posisi keuangan, yang dihitung dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” oleh aktuaris independen, PT Dian Artha Tama, sesuai dengan laporannya masing-masing tertanggal 14 Desember 2012 untuk periode 31 Desember 2012, 6 Agustus 2012 untuk periode 30 Juni 2012, dan 11 Januari 2012 untuk tahun 2011.

The following tables summarize the components of employee benefits expense recognized in the statements of income and amounts recognized in the statement of financial position for the employee benefits liability as determined using the “Projected Unit Credit” method by an independent actuary, PT Dian Artha Tama, in its reports dated December 14, 2012 for December 31, 2012, August 6, 2012 for June 30, 2012 and January 11, 2012 for December 31, 2011, respectively.

(i) Beban Imbalan Kerja (i) Employee Benefits Expense

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012 / June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Biaya jasa kini 19.246 8.714 13.961 Current service cost Biaya bunga 9.213 5.447 9.626 Interest cost Amortisasi kerugian

aktuarial 4.047 2.036 1.493 Actuarial Loss Biaya jasa lalu lainnya 2.175 1.088 2.175 Other past service cost

Jumlah 34.681 17.285 27.255 Total

(ii) Liabilitas Imbalan Kerja (ii) Employee Benefits Liability

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012 / June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Nilai kini liabilitas

imbalan pasti 248.142 227.544 184.265 Present value of defined

benefit liability Biaya jasa lalu yang

belum diakui (6.804 ) (7.892 ) (8.979 ) Unrecognized past

service cost Kerugian aktuarial yang

belum diakui (93.237 ) (83.260 ) (52.841 ) Unrecognized

actuarial loss Jumlah 148.101 136.392 122.445 Total

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

91

24. IMBALAN KERJA (lanjutan) 24. EMPLOYEE BENEFITS (continued)

(ii) Liabilitas Imbalan Kerja (lanjutan) (i) Employee Benefits Liability (continued)

Mutasi liabilitas imbalan kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The changes in employee benefits in statement of financial position, are as follows:

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012 / June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Saldo awal periode 122.445 122.445 99.727 Beginning balance

of the period

Beban imbalan kerja periode berjalan (Catatan 31) 34.681

17.285 27.255

Employee benefits expense

during the period (Note 31)

Pembayaran imbalan kerja periode berjalan (9.025 )

(3.338 ) (4.537 )

Payment of employee benefits during the

period

Saldo akhir periode 148.101 136.392 122.445 Ending balance

of the period

Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam menghitung liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012, dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

The principal assumptions used to determine employee benefits liability as of December 31, 2012, June 30, 2012 and December 31, 2011 are as follows:

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012 / June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Metode perhitungan Projected unit credit method

Projected unit credit method

Projected unit credit method Actuarial Method

Usia pensiun normal 55 tahun 55 tahun 55 tahun Normal retirement age Tingkat mortalitas TMI II 1999 TMI II 1999 TMI II 1999 Mortality rate Tingkat kenaikan gaji 9% per tahun 9% per tahun 9% per tahun Salary increase rate Tingkat bunga 5% per tahun 6% per tahun 7% per tahun Interest rate

Nilai kini liabilitas yang didanai, nilai wajar aset program dan surplus pada program untuk lima tahun terakhir:

Present value of funded obligations, fair value of plan assets and surplus of program for the last five years are as follows:

31 Desember / December 31

2012 2011 2010 2009 2008

Nilai kini liabilitas yang didanai 248.142 184.265 137.508 110.001 82.431 Present value of defined

benefit obligations Nilai wajar aset program - - - - - Fair value of plan assets Surplus/ Defisit 248.142 184.265 137.508 110.001 Surplus/ Deficit Penyesuaian pengalaman pada

liabiilitas program 5.389 13.065 142 (1.767 ) - Experience adjustment

on plan liabilities Penyesuaian pengalaman pada

aset program - - - - - Experience adjustment on

plan assets

Manajemen berkeyakinan bahwa estimasi liabilitas atas imbalan pasca-kerja per 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 telah memenuhi persyaratan minimum UU Tenaga Kerja No. 13

Management believes that the estimated post-employment benefit liabilities as at December 31, 2012, June 30, 2012 and December 31, 2011 have fullfiled the minimum requirements of Labor Law No. 13

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

92

25. MODAL SAHAM DAN MODAL DISETOR LAINNYA

25. CAPITAL STOCK AND OTHER PAID – IN CAPITAL

Modal Saham Capital Stock

Susunan pemegang saham Bank masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 berdasarkan laporan dari Biro Administrasi Efek PT Blue Chip Mulia adalah sebagai berikut:

The Bank‟s shareholders as of December 31, 2012, June 30, 2012, and December 31, 2011 based on the report of PT. Blue Chip Mulia, the Shares Registration Berue, are as follows:

Pemegang Saham

Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/

Number of Shares Issued and Fully paid

Persentase Kepemilikan/ Percentage of

Ownership

Jumlah Modal Disetor (nilai penuh)/ Total

Paid-up Capital (full amount)

Shareholders

PT Cerana Arthaputra 1.322.157.253 15,42% 146.600.796.213 PT Cerana Arthaputra PT Arthamulia Sentosajaya 825.529.475 9,63% 91.534.708.188 PT Arthamulia Sentosajaya PT Pirus Platinum Murni 825.529.475 9,63% 91.534.708.188 PT Pirus Platinum Murni PT Puspita Bisnispuri 825.529.472 9,63% 91.534.707.855 PT Puspita Bisnispuri PT Karya Nusantara Permai 712.647.774 8,31% 79.018.385.181 PT Karya Nusantara Permai Masyarakat (masing-masing

di bawah 5%)

4.063.682.778 47,38% 450.581.146.425 Public (Individually

less than 5%) Jumlah 8.575.076.227 100,00% 950.804.452.050 Total

Pemegang saham akhir (ultimate shareholder) Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah Tomy Winata dan Sugianto Kusuma.

Ultimate shareholders of the Bank on the dates of December 31, 2012, June 30, 2012 and December 31, 2011 was Tomy Winata and Sugianto Kusuma.

Modal Disetor Lainnya Other Paid-in Capital Modal disetor lainnya merupakan penempatan dana pada tanggal 19 Maret 2012 (untuk setoran modal) dari Sugianto Kusuma, pemegang saham akhir Bank, yang ditujukan untuk memperkuat struktur permodalan Bank.

Other paid-in capital is the placement of funds on March 19, 2012 (for a capital contribution) from Sugianto Kusuma, Bank‟s ultimate shareholders, which aimed to strengthen the capital structure of the Bank.

26. TAMBAHAN MODAL DISETOR 26. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

Pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, akun ini terdiri dari agio saham, saham bonus dan biaya emisi saham ekuitas sebagai berikut:

As at December 31, 2012, June 30, 2012 and December 31, 2011, this account consists of share premium, bonus shares and stock equity issuance costs as follows:

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

93

26. TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan) 26. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL (continued)

Keterangan

Tambahan Modal Disetor/ Additional

Paid-in Capital Desciription Penawaran umum perdana tahun

1990

43.750 Initial public offering in 1990 Saham bonus pada tahun 1993 (25.000 ) Bonus shares in 1993 Bagian yang tidak dapat dicatat

(partial delisting) pada tahun 1997

(12.500 ) Parts that can not be recorded

(partial delisting) in 1997 Penawaran Umum Terbatas I (PUT I)

pada tahun 1999

818.125 Limited Public Offering I (LPO I) in 1999

Penyesuaian nilai aset bersih Bank

hasil merger dalam rangka penggabungan usaha dengan PT Bank Artha Graha

(408.457 )

Bank net asset value adjustment resulting from the merger

in the context of its merger with PT Bank Artha Graha

Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) pada tahun 2007

3.461 Limited Public Offering II (PUT II) in 2007

Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) pada tahun 2008

323 Limited Public Offering III (PUT III) in 2008

Biaya Emisi Saham (915 ) Stock Issuance Costs Jumlah 418.787 Total

27. PENDAPATAN BUNGA 27. INTEREST INCOME

Enam Bulan yang Berakhir pada

Tanggal-Tanggal/ Six Months Ended

Tahun yang Berakhir pada

Tanggal 31 Desember 2012/

Year Ended December 31,

2012

Tahun yang Berakhir pada

Tanggal 31 Desember 2011/

Year Ended December 31,

2011

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

Penempatan pada Bank

Indonesia:

Placements with Bank

Indonesia Call Money 21.858 52.154 74.012 58.410 Call Money Fine tune 6.575 - 6.575 12.080 Fine tune Jasa giro Bank Indonesia 4.036 4.027 8.063 6.604 Interest from Bank Indonesia

Surat-surat berharga Securities Obligasi Pemerintah 17.168 20.762 37.930 38.436 Government Bonds Sertifikat Bank Indonesia 30.093 37.771 67.864 87.600 Certificates of Bank Indonesia Surat Berharga Non Bank 2.697 2.402 5.099 13.463 non-bank securities

Kredit yang diberikan Loans Fixed Loan 344.516 329.566 674.082 629.656 Fixed Loan Revolving Loan 406.100 369.384 775.484 559.418 Revolving Loan Pinjaman Rekening Koran 32.668 31.514 64.182 52.617 Current account Loan Pinjaman lainnya 62.668 74.712 137.380 76.648 Oher Loans

Penempatan pada bank lain dan

lain-lain 5.201 3.350 8.551

9.833 Placements with

other Banks and others Jumlah 933.580 925.642 1.859.222 1.544.765 Total

Jumlah pendapatan bunga dari pihak berelasi untuk periode dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 8.898, Rp 4.585 dan Rp 4.034.

Total interest revenue from related parties for the period and for the year ended December 31, 2012, June 30, 2012 and December 31, 2011 amounted Rp 8,898, Rp 4,585 and Rp 4,034 respectively.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

94

28. BEBAN BUNGA 28. INTEREST EXPENSES

Enam Bulan yang Berakhir pada

Tanggal-Tanggal/ Six Months Ended

Tahun yang Berakhir pada

Tanggal 31 Desember 2012/

Year Ended December 31,

2012

Tahun yang Berakhir pada

Tanggal 31 Desember 2011/

Year Ended December 31,

2011

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

Rupiah Rupiah

Simpanan nasabah 407.210 507.184 914.394 851.550 Deposits from

Customers

Simpanan dari bank lain 13.754 15.350 29.104 33.380 Deposits from

other Banks Pinjaman 13.015 13.579 26.594 30.031 Loans

Jumlah Rupiah 433.979 536.113 970.092 914.961 Total Rupiah

Mata Uang Asing Foreign Currency

Simpanan nasabah 33.781 29.150 62.931 46.617 Deposits from

Customers

Simpanan dari bank lain 66 104 170 159 Deposits from

other Banks Jumlah Mata Uang Asing 33.847 29.254 63.101 46.776 Total Foreign Currency Jumlah 467.826 565.367 1.033.193 961.737 Total

Jumlah beban bunga dari pihak berelasi untuk periode dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012, dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 91.981, Rp 61.403 dan Rp 30.587.

Total interest expense from related parties for the period and for the year ended December 31, 2012, June 30, 2012, and December 31, 2011 amounted to Rp 91,981, Rp 61,403 and Rp 30,587 respectively.

29. BEBAN TENAGA KERJA 29. PERSONNEL EXPENSES

Enam Bulan yang Berakhir pada

Tanggal-Tanggal/ Six Months Ended

Tahun yang Berakhir pada

Tanggal 31 Desember 2012/

Year Ended December 31,

2012

Tahun yang Berakhir pada

Tanggal 31 Desember 2011/

Year Ended December 31,

2011

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

Gaji 99.407 97.561 196.968 176.410 Salaries Tunjangan-tunjangan 12.131 41.207 53.338 40.601 Allowances Asuransi 6.496 3.955 10.451 8.276 Insurance Lainnya 11.509 8.309 19.818 16.582 Others

129.543 151.032 280.575 241.869

Termasuk dalam gaji dan tunjangan adalah kompensasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi, dan Komite Audit sebagai berikut:

Included in salaries and benefits are compensation to the Board of Commissioners, Board of Directors and the Audit Committee are as follows:

Enam Bulan yang Berakhir pada

Tanggal-Tanggal/ Six Months Ended

Tahun yang Berakhir pada

Tanggal 31 Desember 2012/

Year Ended December 31,

2012

Tahun yang Berakhir pada

Tanggal 31 Desember 2011/

Year Ended December 31,

2011

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

Dewan Komisaris 4.167 5.176 9.343 11.403 Board of Commissioners Direksi 7.096 7.087 14.183 13.417 Directors Komite Audit 2.590 2.290 4.880 4.032 Audit Committee

Jumlah 13.853 14.553 28.406 28.852 Total

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

95

30. PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL - BERSIH

30. NON-OPERATING INCOME (EXPENSE) - NET

Enam Bulan yang Berakhir pada

Tanggal-Tanggal/ Six Months Ended

Tahun yang Berakhir pada

Tanggal 31 Desember 2012/

Year Ended December 31,

2012

Tahun yang Berakhir pada

Tanggal 31 Desember 2011/

Year Ended December 31,

2011

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

Laba penjualan aset tetap

(Catatan 15) 304 401 705 331 Gain on sale of fixed

assets (Note 15) Laba (rugi) penjualan

agunan yang diambil alih (Catatan 16) 90 41 131 (327 )

Gain (loss) on sale of foreclosed assets

(Note 16) Lain-lain (446 ) (813 ) (1.259 ) 1.356 Others

Jumlah (52) (371) (423) 1.360 Total

31. BEBAN OPERASI 31. OPERATING EXPENSES

Enam Bulan yang Berakhir pada

Tanggal-Tanggal/ Six Months Ended

Tahun yang Berakhir pada

Tanggal 31 Desember 2012/

Year Ended December 31,

2012

Tahun yang Berakhir pada

Tanggal 31 Desember 2011/

Year Ended December 31,

2011

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

Imbalan kerja (Catatan 24) 17.396 17.285 34.681 27.255 Employee benefits (Note 24) Sewa 16.706 15.103 31.809 30.115 Rent Keamanan 14.462 13.470 27.932 23.735 Security Pengembangan karyawan 10.390 5.758 16.148 18.857 Training Listrik, gas dan air 6.711 4.874 11.585 10.420 Electricity, gas and water Jasa profesional 4.191 4.220 8.411 9.523 Professional fee Komunikasi 5.403 4.168 9.571 8.943 Communication Barang cetakan 1.807 3.417 5.224 5.024 Printing Teknologi dan Informasi 2.797 1.645 4.442 4.578 Lain-lain 68.917 42.953 111.870 92.271 Others

Jumlah 148.780 112.893 261.673 230.721 Total

Jumlah beban sewa kepada pihak berelasi disajikan dalam Catatan 35.

Total rent expenses to related parties are presented in Note 35.

32. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 32. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

Enam Bulan yang Berakhir pada

Tanggal-Tanggal/ Six Months Ended

Tahun yang Berakhir pada

Tanggal 31 Desember 2012/

Year Ended December 31,

2012

Tahun yang Berakhir pada

Tanggal 31 Desember 2011/

Year Ended December 31,

2011

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

Pemeliharaan 17.724 17.630 35.354 34.560 Maintenance Pemasaran dan promosi 8.258 8.889 17.147 21.806 Marketing and promotion Penyusutan (Catatan 15) 35.624 6.789 42.413 15.436 Depreciation (Note 15) Lain-lain 7.439 47 7.486 1.145 Others 69.045 33.355 102.400 72.947

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

96

33. PERPAJAKAN 33. TAXATION

a. Utang Pajak a. Taxes Payable

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012 / June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Pajak Penghasilan (PPh) Income Tax

Pasal 4 ayat 2 5.613 9.997 7.865 Article 4 (2) Pasal 21 3.437 1.880 3.923 Article 21 Pasal 23 886 324 296 Article 23 Pasal 25 671 2.391 3.306 Article 25 Pasal 26 10 10 - Article 26 Pasal 29 - 5.741 - Article 29

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 15 18 5

Value Added Tax (VAT)

Jumlah Utang Pajak 10.632 20.361 15.395 Total Taxes Payable

Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self assessment). Kantor Pelayanan Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak tersebut dalam waktu sepuluh tahun sejak terutangnya pajak yang bersangkutan.

Taxes payable are based on self assessment made by the Bank. The tax authorities can examine the Bank‟s tax liability calculation within ten years from the time the taxes became due.

b. Pajak Penghasilan b. Income Taxes

Manfaat (beban) pajak penghasilan terdiri dari: Income tax benefit (expense) consist of:

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Pajak kini (3.040 ) (22.669 ) (33.156 ) Current Tax Pajak tangguhan (3.421 ) 2.789 7.848 Deffered Tax

Jumlah (6.461 ) (19.880 ) (25.308 ) Total

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif dengan penghasilan kena pajak yang dihitung oleh Bank untuk periode dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012, dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income before income tax as shown in the comprehensive income statement with taxable income of the Bank for the years ended December 31, 2012, June 30, 2012, and December 31, 2011 are as follows:

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

97

33. PERPAJAKAN (lanjutan) 33. TAXATION (continued)

b. Pajak Penghasilan (lanjutan) b. Income Taxes (continued)

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012 / June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif 139.810

90.113 125.738

Income before income tax per comprehensive

income statement Beda waktu: Timing differences Penyisihan imbalan kerja

karyawan 28.372 13.947 22.718 Provision for employee

benefits Penyisihan kerugian aset

produktif dan non-produktif (202.357 ) - -

Provision for possible losses on earning and

non-earning assets

Penyusutan aset tetap 25.588 Depreciation of fixed

assets Beda tetap: Permanent differences:

Kenikmatan kepada karyawan 20.169 9.284 15.681 Employee benefits

Lain-lain 3.619 - 1.646 Others Penghasilan kena pajak 15.201 113.344 165.783 Taxable income

Beban pajak penghasilan kini 3.040 22.669 33.156 Current income tax expense

Dikurangi: Less: PPh 25 dibayar dimuka (27.527 ) (16.928 ) (36.326 ) Income tax article 25 Utang pajak kini (taksiran

tagihan pajak penghasilan) (24.487 )

5.741

(3.170 )

Current tax payable (estimated claim tax

refund)

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 merupakan perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada saat Bank menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan Badan.

The corporate income tax calculation for the year ended December 31, 2012 is a preliminary estimate made for accounting purposes and is subject to revision when the Bank lodges its Annual Corporate Income Tax Return (SPT).

Laba kena pajak dan beban pajak kini untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 telah sesuai dengan SPT yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.

The taxable income and current tax expense for years ended December 31, 2012 and December 31, 2011 are in acoordance with corporate income tax return (SPT) which is reported to the Tax Office.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

98

33. PERPAJAKAN (lanjutan) 33. TAXATION (continued)

c. Pajak Tangguhan c. Deffered Tax

Keterangan

1 Januari 2012/

January 1, 2012

(Dibebankan)/ dikreditkan ke laporan

laba rugi komprehensif/ Charged (Credited) to

Comprehensive Income Statement

31 Desember 2012/

December 31, 2012 Description

Aset pajak tangguhan: Deffered tax assets:

Liabilitas imbalan kerja 24.849 5.131 29.620 Employee benefits liability Penyisihan kerugian

penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan

8.552 (8.552 ) -

Allowance for impairment losses on financial and non-

financial assets Jumlah aset pajak tangguhan 33.041 (3.421 ) 29.620 Total Deffered tax assets

Keterangan

1 Januari 2012/

January 1, 2012

(Dibebankan)/ dikreditkan ke laporan

laba rugi komprehensif/ Charged (Credited) to

Comprehensive Income Statement

30 Juni 2012/ June 30, 2012 Description

Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets:

Liabilitas imbalan kerja 24.489 2.789 27.278 Employee benefits liability Penyisihan kerugian

penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan

8.552 -

8.552

Allowance for impairment losses on financial and non-

financial assets Jumlah aset pajak tangguhan 33.041 2.789 35.830 Total Deferred tax assets

Keterangan

1 Januari 2011/

January 1, 2011

(Dibebankan)/ dikreditkan ke laporan

laba rugi komprehensif/ Charged (Credited) to

Comprehensive Income Statement

31 Desember 2011/

December 31, 2011 Description

Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets:

Liabilitas imbalan kerja 19.945 4.544 24.489 Employee benefits liability Penyisihan kerugian

penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan

5.248 3.304

8.552

Allowance for impairment losses on financial and non-

financial assets Jumlah aset pajak tangguhan 25.193 7.848 33.041 Total Deferred tax assets

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

99

33. PERPAJAKAN (lanjutan) 33. TAXATION (continued)

c. Pajak Tangguhan (lanjutan) c. Deferred Tax (continued)

Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden Republik Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menandatangani Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2007 (“PP No. 81/2007”) tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang berbentuk Perseroan Terbuka”. Peraturan ini mengatur perseroan terbuka di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif pajak penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi pajak penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1(b) dari Undang-Undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor.

On December 28, 2007, the President of the Republic of Indonesia and the Minister of Justice and Human Rights signed the Government Regulation No. 81 Year 2007 (“PP No. 81/2007”) on “Reduction of the Rate of Income Tax on Resident Corporate Taxpayers in the Form of Publicly-listed Companies”. This regulation provides that publicly-listed companies in Indonesia can obtain the reduction of income tax rate which is 5% lower than the highest income tax rate under Article 17 paragraph 1 (b) of the Income Tax Law, provided they meet the prescribed criteria, i.e., companies whose shares or other equity instruments are listed in the Indonesian Stock Exchange, whose shares owned by the public are 40% or more of the total issued and fully paid shares and such shares are owned by at least 300 parties, each party owning less than 5% of the total paid-up shares.

Bank telah memenuhi kriteria untuk memperoleh penurunan tarif pajak penghasilan, dan oleh karenanya telah menerapkan penurunan tarif pajak ini terhadap pajak penghasilan Bank.

The Bank has fulfilled the criteria to lower income tax rate and therefore, already applied this tax rate reduction to its income tax.

Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah penghasilan kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan. Manajemen Bank berpendapat bahwa aset pajak tangguhan dapat dimanfaatkan di masa mendatang.

Deferred tax assets are recognized to the extent that the amount of taxable income in the future will be available against which the deductible temporary differences. Management Bank believes that the deferred tax assets can be utilized in the future.

34. LABA PER SAHAM 34. EARNINGS PER SHARE

Enam Bulan yang Berakhir pada

Tanggal-Tanggal/ Six Months Ended

Tahun yang Berakhir pada

Tanggal 31 Desember 2012/

Year Ended December 31,

2012

Tahun yang Berakhir pada

Tanggal 31 Desember 2011/

Year Ended December 31,

2011

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

Laba periode berjalan

untuk perhitungan laba per saham dasar 63.116

70.233 133.349 100.430

Profit for the year to be accounted for

basic earnings per share Jumlah rata-rata

tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar 8.575 8.575 8.575 8.575

The weighted average of

common stock for computation of basic

earnings per share Laba per saham dasar

(nilai penuh) 7,36 8,19 15,55 11,71 Basic earnings per share

(full amount)

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

100

35. INFORMASI MENGENAI TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI

35. INFORMATION ABOUT TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES

Sifat Relasi Nature of Relationship

Pihak-pihak berelasi adalah perusahaan dan perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank.

Related parties are companies and individuals who directly or indirectly have relationships with the Bank through ownership or management.

Pihak Berelasi/ Related Parties

Sifat dari Hubungan/ Nature of Relationship

Sifat dari Transaksi/ Nature of Transaction

PT Buanagraha Arthaprima

Memiliki kesamaan pemegang saham/Has same shareholders

BOT, giro, deposito/Build, operate, and transfer, demand deposits and deposits

PT Andana Utamagraha Memiliki kesamaan pemegang

saham/Has same shareholders Giro, deposito/Demand deposits and deposits

PT Cerana Arthaputra

Pemegang saham Bank/ Bank Shareholders

Jaminan Perusahaan, giro/ Corporate Guarantee and demand deposits

PT Karya Nusantara Permai

Pemegang saham Bank/ Bank shareholders

Jaminan Perusahaan, giro/ Corporate Guarantee and demand deposits

PT Pirus Platinum Murni

Pemegang saham Bank/ Bank shareholders

Jaminan Perusahaan, giro/ Corporate Guarantee and demand deposits

PT Puspita Bisnispuri

Pemegang saham Bank/ Bank shareholders

Jaminan Perusahaan, giro/ Corporate Guarantee and demand deposits

PT Arthamulia Sentosajaya

Pemegang saham Bank/ Bank shareholders

Jaminan Perusahaan, giro/ Corporate Guarantee and demand deposits

PT Era Sukses Abadi

Afiliasi/Affiliate Kredit, giro, deposito/Loans, demand deposits and deposits

PT Karya Megah Permai

Afiliasi/Affiliate Kredit, giro, deposito/Loans, demand deposits and deposits

PT Electronic City Indonesia

Afiliasi/Affiliate Kredit, giro, deposito/Loans, demand deposits and deposits

PT Jakarta International Hotels & Development

Afiliasi/Affiliate

Giro, deposito/Demand deposits and deposits

PT Makmur Jaya Serasi

Afiliasi/Affiliate Giro, deposito/Demand deposits and deposits

PT Agung Sedayu Propertindo

Afiliasi/Affiliate Giro, deposito/Demand deposits and deposits

PT Erajaya Swasembada

Afiliasi/Affiliate Giro, deposito/Demand deposits and deposits

PT Danayasa Arthatama Afiliasi/Affiliate Kredit/Loans Yayasan Budha Tzu Chi

Indonesia

Afiliasi/ Affiliate Kredit/Loans

Mina Harapan

Afiliasi/Affiliate Deposito, tabungan/Deposits and savings deposits

Andy Kasih

Direktur Utama/President Director Giro, deposito/Demand deposits and deposits

Kiki Syahnakri Komisaris Utama/President

Commisioner Deposito, tabungan/Deposits and savings deposits

Lilis Huguet Afiliasi/Affiliate Deposito/ Deposits

Richard Halim Kusuma

Afiliasi/Affiliate Giro, tabungan/ Demand deposits and savings depposits

Santoso Gunara dan Hartono TJ Afiliasi/Affiliate Tabungan/ Savings deposits

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

101

35. INFORMASI MENGENAI TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)

35. INFORMATION ABOUT TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES (continued)

Sifat Relasi (lanjutan) Nature of Relationship (continued)

Pihak Berelasi/ Related Parties

Sifat dari Hubungan/ Nature of Relationship

Sifat dari Transaksi/ Nature of Transaction

Sugianto Kusuma

Pemegang saham utama dan Wakil Komisaris Utama/ Ultimate Shareholder and Vice President Commisioner

Giro, tabungan, deposito/Demand deposits, savings deposits and deposits

Susanto Kusumo dan Sylvia ET

Afiliasi/ Affiliate Deposito, tabungan/Deposits and saving deposits

Tomy Winata

Pemegang saham utama dan Wakil Komisaris Utama/Ultimate Shareholder and Vice President Commisioner

Giro, tabungan, deposito/Demand deposits, savings deposits and deposits

Panji Yudha Winata

Afiliasi/ Affiliate

Giro, tabungan, deposito/Demand deposits, savings deposits and deposits

Dr. Soetjahjo Afiliasi/ Affiliate Deposito/ Deposits Arpin Wiradisastra Afiliasi/ Affiliate Giro/ Demand deposits

Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Transactions with Related Parties

Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The transactions with related parties are as follows:

31 Dessember

2012/ December 31,

2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember

2011/ December 31,

2011

Laporan Posisi Keuangan Statement of Financial Position Kredit yang diberikan - bersih

(Catatan 12) Loans – net (Note 12) PT Ratu Sayang International - 469.625 452.996 PT Ratu Sayang International PT Era Sukses Abadi 29.983 29.946 30.000 PT Era Sukses Abadi PT Danayasa Arthatama Tbk 10.000 15.000 15.000 PT Danayasa Arthatama Tbk

Jumlah - bersih 39.983 514.571 497.996 Total -Net

Persentase dari jumlah kredit yang diberikan 0,26% 3,59% 3,80% Percentage from total loans

Simpanan nasabah (Catatan 18) Deposits from costumers (Note 18) Giro 66.223 47.259 48.923 Demand Deposits Tabungan 8.605 7.638 5.336 Savings Deposits Deposito 658.191 953.594 631.613 Deposits

Jumlah 733.019 1.008.491 685.872 Total

Persentase dari jumlah

simpanan nasabah 4,21% 5,13% 4,21% Percentage from total deposit

from customers

Liabilitas lain-lain (Catatan 23) Other Liabilities (Note 23) Setoran jaminan - 481.253 463.484 Guarantee Deposits

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

102

35. INFORMASI MENGENAI TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)

35. INFORMATION ABOUT TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES (continued)

Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan) Transactions with Related Parties (continued)

Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The transactions with related parties are as follows:

Tahun yang Berakhir pada

Tanggal 31 Desember

2012/ Year Ended

December 31, 2012

Enam Bulan yang Berakhir pada

Tanggal 30 Juni 2012/ Six Months

Ended June 30, 2012

Tahun yang Berakhir pada

Tanggal 31 Desember

2011/ Year Ended

December 31, 2011

Laporan Laba Rugi Komprehensif Statement of Comprehensive Income Pendapatan bunga (Catatan 27) 8.898 4.585 4.034 Interest Revenues (Note 27) Persentase dari jumlah pendapatan

bunga 0,48% 0,49% 0,26% Percentage of total interest revenues Beban bunga (Catatan 28) 91.981 61.403 30.587 Interest Expenses (Note 28)

Persentase dari jumlah beban bunga 19,66% 10,86% 3,18% Percentage from total interest

expenses

a. Transaksi Build, Operate, and Transfer (BOT)

atas Gedung Artha Graha dengan PT Buanagraha Arthaprima selama jangka waktu 40 tahun (Catatan 15).

a. The transaction of Build, Operate, and Transfer (BOT) of Artha Graha Building with PT Buanagraha Arthaprima has a term of 40 years.(Note 15)

b. Bank menjaminkan tanah yang dimilikinya yang

terletak di Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan sehubungan dengan fasilitas kredit yang diterima oleh pihak berelasi dari Kingleigh Ltd, Singapura, sebesar Rp 50.000 (Catatan 15).

b. The Bank collateralized its land in Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, South Jakarta, to the loan facilities that obtained by a related party from Kingleigh Ltd., SIngapore amounted to Rp 50,000 (Note 15).

c. Bank melakukan transaksi sewa gedung dengan

PT Buanagraha Arthaprima dan beban sewa untuk periode dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012, 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 14.907, Rp 7.798, Rp 17.756 (Catatan 31).

c. The Bank has entered into a building rental with PT Buanagraha Arthaprima and rent expense for the years ended December 31, 2012, June 30, 2012, December 31, 2011 amounted to Rp 14,907, Rp 7,798, Rp 17,756 respectively. (Note 31)

d. Deposito milik pihak berelasi pada tanggal

31 Desember 2012, 30 Juni 2012, 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 318.657 Rp 301.680 dan Rp 282.133 dengan tingkat bunga tahunan masing-masing sebesar 14,00% 14,00% dan 16,50% yang dijadikan jaminan berkaitan dengan pinjaman restrukturisasi dari 2 eks debitur PT Bank Artha Pratama sebesar Rp 670.451. Deposito tersebut tidak dapat dicairkan baik pokok maupun bunganya sampai nilai deposito tersebut mencapai nilai pinjamannya (Catatan 18).

d. As of December 31, 2012, June 30, 2012 and December 31, 2011, deposits of related parties amounted to Rp 318,657, Rp 301,680 and Rp 282,133, respectively, at annual interest rate amounted to 14.00%, 14.00% and 16.50%, respectively that have been pledged as guarantees in relation to the restructuring loans from 2 ex-debtors of PT Bank Artha Pratama amounted to Rp 670,451 The principal and interest of these deposits cannot be withdrawn until the value of these deposits equal to the stated loan (Note 18).

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

103

35. INFORMASI MENGENAI TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)

35. INFORMATION ABOUT TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES (continued)

Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan) Transactions with Related Parties (continued)

e. Pinjaman subordinasi dari Bank Indonesia dijamin oleh jaminan perusahaan dari PT Arthamulia Sentosajaya, PT Cerana Arthaputra, PT Karya Nusantara Permai, PT Pirus Platinum Murni dan PT Puspita Bisnispuri dan jaminan pribadi dari Tomy Winata dan Sugianto Kusuma (Catatan 21).

e. The subordinated loan from the Bank Indonesia are secured by the corporate guarantees issued by PT Arthamulia Sentosajaya, PT Cerana Arthaputra, PT Karya Nusantara Permai, PT Pirus Platinum Murni and PT Puspita Bisnispuri, and the personal guarantees from Tomy Winata and Sugianto Kusuma (Note 21)

f. Komitmen dan kontinjensi dengan pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012, dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 5.000, Rp 10.000 dan Rp nihil (Catatan 36).

f. Commitments and Congtingencies with related parties on December 31, 2012, June 30, 2012 and December 31, 2011 are Rp 5,000, Rp 10,000 and Rp nil, respectively (Note 36).

36. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 36. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

Ikhtisar komitmen dan kontinjensi Bank yang dinyatakan dalam nilai kontrak adalah sebagai berikut:

The following is a summary of the Bank‟s commitment and contingencies at contractual amounts:

31 Desember 2012/

December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember

2011/ December 31,

2011

Komitmen: Commitments: Tagihan komitmen: Commitments Receivables:

Pembelian tunai valuta asing 49.461 104.427 27.203 Forward foreign currency purchased Liabilitas komitmen: Commitments Liabilities:

Fasilitas kredit yang belum digunakan (2.261.697 ) (2.218.060 ) (2.011.005 ) Unused loan facilities

L/C yang masih beredar (172.757 ) (136.337 ) (153.017 ) Outstanding irrevocable L/C Penjualan valuta asing tunai

yang belum diselesaikan - - (317.362 ) Unsettled foreign currency sold

Liabilitas komitmen - bersih (2.384.993 ) (2.249.970 ) (2.454.181 ) Commitments Liabilities - Net Kontinjensi: Contingencies: Liabilitas kontinjensi: Contingent Liabilities:

Setoran titipan (284.463 ) (164.239 ) (235.276 ) Deposits Garansi yang diterbitkan (148.826 ) (125.163 ) (279.932 ) Guarantee Issues Lainnya (50.000 ) (50.000 ) (50.000 ) Others

Liabilitas kontinjensi - bersih (483.289 ) (339.402 ) (565.208 ) Contingent Liabilities - net

Jumlah liabilitas komitmen dan

kontinjensi - bersih (2.868.282 )

(2.589.372 ) (3.019.389 ) Total Commitment Liabilities

and Contingencies -net

Pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Bank memiliki saldo transaksi komitmen dan kontinjensi dengan pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 5.000, Rp 10.000 dan Rp nihil (Catatan 35).

As of December 31, 2012, June 30, 2012 and December 31, 2011, Bank has commitments and contingencies transactions balances with related parties are Rp 5,000, Rp 10,000 and Rp nil (Note 35).

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

104

37. KREDIT PENERUSAN DARI BANK INDONESIA 37. CHANNELLING LOANS FROM BANK INDONESIA

Pada tanggal 12 Mei 1999, Bank dengan Bank Indonesia (BI) menandatangani Perjanjian Kredit Penerusan kepada Pengusaha Kecil dan Pengusaha Mikro (KPKM), dimana BI akan menunjuk Bank sebagai penyalur Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) untuk KPKM dan menyalurkan kepada debitur. Fasilitas yang diberikan kepada Bank adalah sebesar Rp 31.472. Pinjaman kepada debitur dengan jangka waktu 2 sampai 6 tahun dan fasilitas kepada Bank akan berakhir pada saat seluruh pinjaman pokok dan bunga yang tercantum dalam perjanjian telah dilunasi. Fasilitas kepada Bank dikenakan bunga sebesar 13% per tahun dan suku bunga KPKM kepada debitur sebesar 16% per tahun.

As of May 12, 1999, Bank and Bank Indonesia (BI) entered into channelling loan agreement to provide loans to Small and Micro Enterprises (KPKM), whereby BI has appointed Bank to channel the Bank Indonesia Liquidity Loan (KLBI) for KPKM and provide the Loan to its debtors. This facility amounting to Rp 31,472. The loan period to the Bank‟s debtors for 2 to 6 years and this facility will be expired after all principal and interest as stated in the loan agreement are being settled by the debtors. This facility to the Bank bears interest rate per annum of 13% and interest rate to its debtors for KPKM of 16% per annum.

Bank tidak menanggung risiko kredit atas penyaluran KPKM tersebut.

Bank is not responsible for credit risk of channelling loans to KPKM.

38. PEMULIHAN (BEBAN) PENYISIHAN KERUGIAN

PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN DAN NON-KEUANGAN

38. REVERSAL (EXPENSES) OF IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL AND NON-FINANCIAL ASSETS

Rincian pemulihan (beban) penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan adalah sebagai berikut:

The details of reversal (expenses) of impairment losses on financial and non-financial assets are as follows:

Enam Bulan yang Berakhir pada

Tanggal-Tanggal/ Six Months Ended

Tahun yang Berakhir pada

Tanggal 31 Desember 2012/

Year Ended December 31,

2012

Tahun yang Berakhir pada

Tanggal 31 Desember 2011/

Year Ended December 31,

2011

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

Rupiah Rupiah Kredit yang diberikan

(Catatan 12) (94.283 ) 10.312 (83.971 ) (40.076 ) Loans (Note 12) Agunan yang diambil alih

(Catatan 16) (40 ) (42.761 ) (42.802 ) (13.219 ) Foreclosed asset

(Note 16)

Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi - - 8.074

Estimated losses on commitments and

contingencies

Jumlah Rupiah (94.324 ) (32.449 ) (126.773 ) (45.221 ) Total Rupiah Mata Uang Asing Foreign Currency Giro pada bank lain

(Catatan 6) 112 - 112 (457 ) Current account with

other bank (Note 6) Kredit yang diberikan

(Catatan 12) (9.477 ) 17.239 7.762 (49.994 ) Loans (Note 12) Estimasi kerugian komitmen

dan kontinjensi - - - 4.143 Estimated losses on commitment

and contingencies

Jumlah Mata Uang Asing (9.365 ) 17.239 7.874 (46.308 ) Total Foreign Currency Jumlah (103.689 ) (15.210 ) (118.899 ) (91.529 ) Total

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

105

39. POSISI DEVISA NETO 39. NET OPEN POSITION

Rasio Posisi Devisa Neto (PDN) Bank per 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebesar 3,16% 2,62% dan 1,92%. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004 dan perubahan kedua Peraturan Bank Indonesia No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005 tentang Posisi Devisa Neto, bank umum diharuskan untuk mempertahankan posisi devisa neto setinggi-tingginya 20% dari jumlah Modal.

The Net Open Position ratio of the Bank as of December 31, 2012, June 30, 2012 and December 31, 2010, amounted to 3.16%, 2.62% and 1.92%, respectively. Based on the Regulation of the Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 dated July 15, 2004 and the amendment of Bank Indonesia Regulation No. 7/37/PBI/2005 dated September 30, 2005 about the Net Open Position, general banks are required to maintain a net open position of at least 20% from the total Capital.

Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, rasio posisi devisa neto merupakan penjumlahan absolut atas selisih bersih aset dan liabilitas untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan liabilitas berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif, untuk setiap mata uang, yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.

Based on the guidelines of Bank Indonesia, the net open position ratio represents the absolute difference in assets and liabilities in foreign currency and the net difference in receivables and liabilities and commitments and contingencies on the administrative accounts in foreign currency, which is stated in Rupiah.

31 Desember 2012/ December 31, 2012

Mata Uang

Asing/ Foreign Currency

Aset dan Rekening

Administratif Aset/ Assets

and Administrative

Assets Accounts

Liabilitas dan Rekening

Administratif Liabilitas/

Liabilities and Administrative

Liabilities Accounts

Nilai Bersih Absolut/ Net

Absolute Value

Dolar Amerika Serikat USD 2.958.568 2.984.256 25.688 United States Dollar Dolar Singapura SGD 51.462 31.968 19.494 Singapore Dollar Poundsterling Inggris GBP 555 - 555 Great Britain Poundsterling Dolar Australia AUD 2.802 - 2.802 Australian Dollar Yen Jepang JPY 455 - 455 Japanese Yen Dolar Hong Kong HKD 283 - 283 Hongkong Dollar Yuan China CNY 571 - 571 China Yuan Euro Eropa EUR 2.679 - 2.679 European Euro Posisi devisa absolut 3.017.375 3.016.224 52.527 Net open position absolute

30 Juni 2012/ June 30, 2012

Mata Uang

Asing/ Foreign Currency

Aset dan Rekening

Administratif Aset/ Assets

and Administrative

Assets Accounts

Liabilitas dan Rekening

Administratif Liabilitas/

Liabilities and Administrative

Liabilities Accounts

Nilai Bersih Absolut/ Net

Absolute Value

Dolar Amerika Serikat USD 2.970.112 2.951.452 18.660 United States Dollar Dolar Singapura SGD 13.358 27.804 14.446 Singapore Dollar Poundsterling Inggris GBP 772 - 772 Great Britain Poundsterling Dolar Australia AUD 4.190 - 4.190 Australian Dollar Yen Jepang JPY 531 - 531 Japanese Yen Dolar Hong Kong HKD 312 - 312 Hongkong Dollar Yuan China CNY 720 - 720 China Yuan Euro Eropa EUR 1.896 172 1.724 European Euro Posisi devisa absolut 2.991.891 2.979.428 41.355 Net open position absolute

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

106

39. POSISI DEVISA NETO (lanjutan) 39. NET OPEN POSITION (continued)

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Mata Uang

Asing/ Foreign Currency

Aset dan Rekening

Administratif Aset/ Assets

and Administrative

Assets Accounts

Liabilitas dan Rekening

Administratif Liabilitas/

Liabilities and Administrative

Liabilities Accounts

Nilai Bersih Absolut/ Net

Absolute Value

Dolar Amerika Serikat USD 2.994.009 2.971.532 22.477 United States Dollar Dolar Singapura SGD 5.129 10.600 5.471 Singapore Dollar Poundsterling Inggris GBP 300 - 300 Great Britain Poundsterling Dolar Australia AUD 2.381 - 2.381 Australian Dollar Yen Jepang JPY 458 - 458 Japanese Yen Dolar Hong Kong HKD 162 - 162 Hongkong Dollar Euro Eropa EUR 2.478 - 2.478 European Euro Posisi devisa absolut 3.004.917 2.982.132 33.727 Net open position absolute

40. INFORMASI SEGMEN USAHA 40. OPERATING SEGMENT INFORMATION

Segmen Operasi Operating Segment

Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan laporan internal yang disiapkan untuk pengambil keputusan operasional yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya ke segmen tertentu dan melakukan penilaian atas performanya. Seluruh segmen operasi yang digunakan oleh Bank telah memenuhi kriteria pelaporan berdasarkan PSAK 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”.

Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to the chief operating decision maker, which is responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance. All operating segments used by Bank meet the definition of a reportable segment under SFAS 5 (Revised 2009), “Operating Segments”.

Bank memiliki empat pelaporan segmen. Di bawah ini merupakan penjelasan mengenai operasi dari masing-masing pelaporan segmen yang dimiliki oleh Bank: Produktif - termasuk pinjaman yang diberikan

kepada sektor produktif, diantaranya kredit modal kerja dan investasi.

Konsumtif - termasuk pinjaman yang diberikan untuk keperluan konsumtif.

Treasuri - segmen ini terkait dengan kegiatan treasuri Bank termasuk transaksi money market dan investasi dalam bentuk penempatan dan surat berharga.

Lain-lain - termasuk aktivitas back office dan divisi yang tidak menghasilkan laba.

The Bank has four reportable segments. The following describes the operations in each of the Bank‟s reportable segments:

Productive - includes loans disbursed to

productive sectors, amongst others working capital and investment loans.

Consumer - includes loans disbursed for consumptive purposes.

Treasury - undertake the Bank‟s treasury activities which include money market and investment in placements and securities.

Others - includes all back office processes and non-profit generating divisions in the Bank.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

107

40. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) 40. OPERATING SEGMENT INFORMATION (continued)

Segmen Operasi (lanjutan) Operating Segment (continued)

31 Desember 2012/ 31 December 2012

Produktif/ Productive

Konsumtif/ Consumer

Treasuri/ Treasury

Lain-lain/ Others

Jumlah/ Total

Pendapatan bunga 1.566.936 83.787 208.499 - 1.859.222 Interest Income Aset 14.333.674 878.444 4.018.066 1.328.586 20.558.770 Assets Penyisihan kerugian

penurunan nilai

(7.905 ) (2.296 ) (345 ) (85.562 ) (96.108 )

Allowance for impairment

losses

Deposito berjangka/

Time deposits

Giro/ Demand deposits

Tabungan/ Savings deposits

Lain-lain/

Others

Jumlah/

Total

Beban bunga 920.481 60.638 22.800 29.274 1.033.193 Interest expenses Liabilitas 13.055.709 3.220.092 1.123.313 1.222.329 18.621.443 Liabilities

30 Juni 2012/ 30 June 2012 Produktif/

Productive Konsumtif/ Consumer

Treasuri/ Treasury

Lain-lain/ Others

Jumlah/ Total

Pendapatan bunga 767.657 37.372 120.613 - 925.642 Interest Income Aset 13.864.060 706.425 7.847.522 412.627 22.830.634 Assets Penyisihan kerugian

penurunan nilai

(241.498) (20.245) (460) (85.522) (347.725 )

Allowance for impairment

losses

Deposito berjangka/

Time deposits

Giro/ Demand deposits

Tabungan/ Savings deposits

Lain-lain/

Others

Jumlah/

Total

Beban bunga 512.151 27.013 12.572 13.631 565.367 Interest expense Liabilitas 16.224.415 2.562.018 980.099 1.789.528 21.556.060 Liabilities

31 Desember 2011 / 31 December 2011 Produktif/

Productive Konsumtif/ Consumer

Treasuri/ Treasury

Lain-lain/ Others

Jumlah/ Total

Pendapatan bunga 1.256.931 58.829 229.005 - 1.544.765 Interest Income Aset 12.775.966 623.479 4.025.715 1.760.276 19.185.436 Assets Penyisihan kerugian

penurunan nilai

(271.483) (16.643) (457) (42.761) (331.344 )

Allowance for impairment

losses

Deposito berjangka/

Time deposits

Giro/ Demand deposits

Tabungan/ Savings deposits

Lain-lain/

Others

Jumlah/

Total

Beban bunga 870.680 41.856 18.882 30.319 961.737 Interest expense Liabilitas 12.986.705 2.311.315 998.619 1.734.456 18.031.095 Liabilities

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

108

40. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) 40. OPERATING SEGMENT INFORMATION (continued)

Segmen geografis Geographical segment

Bank beroperasi di dua wilayah geografis utama yaitu Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) dan diluar DKI Jakarta.

The Bank is operating in two main geographic areas as follows: Special District of Jakarta (DKI Jakarta) and outside DKI Jakarta.

Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen geografis:

The geographical segment information is as follows:

31 Desember 2012 / 31 December 2012

Keterangan Jakarta Jawa Sumatera Sulawesi Kalimantan Lainnya Jumlah Information Pendapatan : Income Pendapatan bunga

dan operasional lainnya 3.320.974 338.305 282.270 111.672 33.263 39.028 4.125.512

Interest income and other operating

Beban : Expense Beban bunga dan

operasional lainnya (3.327.123) (272.266) (214.473) (113.841) (21.053) (36.523) (3.985.279)

Interest and other operating expense

Laba operasi (6.149) 66.039 67.797 (2.169) 12.210 2.505 140.233 Operating profit Laba bersih 266.298 (59.185) (25.286) (57.011) 28.023 (19.490) 133.349 Net profit Jumlah aset 15.876.688 1.679.758 1.729.445 798.650 53.177 421.052 20.558.770 Total assets

30 Juni 2012 / June 2012

Keterangan Jakarta Jawa Sumatera Sulawesi Kalimantan Lainnya Jumlah Information Pendapatan : Income Pendapatan bunga

dan operasional lainnya 835.535 44.569 55.711 7.653 14.862 11.049 969.379

Interest income and other

operating Beban : Expense Beban bunga dan

operasional lainnya (645.733 ) (90.746 ) (73.888 ) (38.445 ) (2.616 ) (27.467 ) (878.895 )

Interest and other operating expense

Laba operasi 189.802 (46.177 ) (18.177 ) (30.792 ) 12.246 (16.418 ) 90.484 Operating profit Laba bersih 169.200 (46.107 ) (18.019 ) (30.660 ) 12.246 (16.427 ) 70.233 Net profit Jumlah aset 17.430.987 1.915.120 2.001.928 816.223 40.276 626.100 22.830.634 Total assets

31 Desember 2011 / 31 December 2011

Keterangan Jakarta Jawa Sumatera Sulawesi Kalimantan Lainnya Jumlah Information Pendapatan : Income Pendapatan bunga

dan operasional lainnya 1.563.932 61.144 49.325 12.604 20.636 15.540 1.723.181

Interest income and other

operating Beban : Expense Beban bunga dan

operasional lainnya (1.169.466 ) (161.673 ) (137.862 ) (74.372 ) (4.102 ) (51.328 ) (1.598.803 )

Interest and other operating expense

Laba operasi 394.466 (100.529 ) (88.537 ) (61.768 ) 16.534 (35.788 ) 124.378 Operating profit Laba bersih 370.075 (100.208 ) (88.497 ) (61.746 ) 16.511 (35.705 ) 100.430 Net profit Jumlah aset 14.017.579 1.795.631 1.790.151 846.285 48.680 687.110 19.185.436 Total assets

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

109

41. MANAJEMEN RISIKO 41. RISK MANAGEMENT

I. Kerangka Manajemen Risiko I. Risk Management Framework

Di dalam melaksanakan strategi operasional Bank, maka Manajemen berupaya untuk dapat menyelaraskan antara : - Pertumbuhan bisnis dan peningkatan pangsa

pasar kredit dan portofolio pendanaan. - Peningkatkan efisiensi operasional

perbankan. - Menjaga tingkat kebutuhan modal minimum

sesuai ketentuan regulator. - Implementasi manajemen risiko yang

berorientasi bisnis.

In implementing the Bank‟s operational strategy, management attempts to balance among: - The business growth, loans market share

and funding portfolios incremental. - The increasing of banking efficiency

operational. - Capital adequancy ratio in accordance to

the authority requirement. - The business oriented risk management

implementation.

Untuk mencapai tujuan usaha, Bank perlu menyeimbangkan secara optimal antara bisnis, operasional dan manajemen risiko. Bank perlu memiliki unit bisnis yang berorientasi risiko dan mempunyai unit manajemen risiko yang berorientasi bisnis.

In order to achieve its business objective, the Bank has to balance its business, operational and risk management optimally. The Bank needs to have a risk oriented business unit and a business oriented risk management unit.

Dalam menjalankan bisnis yang berorientasi risiko, Bank melaksanakan penerapan manajemen risiko yang efektif dengan mempertimbangkan segala aspek sesuai dengan rencana kerja Bank dan prinsip kehati-hatian (prudential principles) serta sesuai dengan ketentuan regulator.

In running risk oriented business, the Bank carries on an effective implementation of risk management by considering all aspects according to its business plans and prudential principles and also the regulation of authorities.

Kerangka manajemen risiko Bank mencakup keseluruhan lingkup aktivitas usaha, transaksi dan produk Bank termasuk produk atau aktivitas baru berdasarkan pada prinsip-prinsip dasar pengelolaan risiko yang berlaku dengan menjaga keseimbangan antara fungsi pengendalian usaha yang efektif serta kebijakan yang jelas dalam pengelolaan risiko.

The frame of Bank‟s risk management comprises all business activities, transactions and products including new products or activities based on basic risk management principles by maintaining the balance of effective business controlling function and clear business management policy.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

110

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

I. Kerangka Manajemen Risiko (lanjutan) I. Risk Management Framework (continued)

Kerangka dasar manajemen risiko Bank merupakan bagian integral dari proses manajemen risiko dalam pengelolaan bisnis dan operasional Bank yang meliputi 4 (empat) pilar yaitu:

The basic framework of risk management is an integral part of the risk management process in business management and operations of the Bank which includes four (4) pillars namely:

1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan

Direksi 1. Board of Commissioners and

Director’s Supervision

Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas efektivitas penerapan manajemen risiko di Bank serta memastikan penerapan manajemen risiko telah memadai sesuai dengan karakteristik, kompleksitas dan profil risiko Bank.

Board of Commissioners and Directors is responsible for the effectiveness of risk management implementation at the Bank and to ensure its adequacy implementation according to the Bank‟s characteristics, complexity and risk profile.

Untuk pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris membentuk komite sebagai berikut: a. Komite Audit b. Komite Pemantau Risiko c. Komite Remunerasi dan Nominasi

To carry on its duties and responsibility, Board of Commissioners established the following committee: a. Audit committee b. Risk monitoring committee c. Nomination and remuneration

committee

Untuk pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Direksi membentuk komite sebagai berikut: a. Komite Manajemen Risiko b. Asset and Liability Committee c. Komite Pemantau Teknologi

Informasi (TI) d. Komite Kredit

To carry on its duties and responsibility, Board of Directors established the following committee: a. Risk management committee b. Asset and liability committee c. Oversight committee on

information technology d. Credit committee

Untuk pengendalian intern Direksi

membentuk: a. Satuan Kerja Audit Intern b. Satuan Kerja Manajemen Risiko c. Satuan Kerja Kepatuhan d. Satuan Kerja Kontrol

For internal control, Directors established: a. Internal audit task force b. Risk management task force c. Compliance task force d. Controlling task force

2. Kecukupan kebijakan, prosedur dan

penetapan limit 2. Sufficiency of policy, procedure and

limit setting

Seluruh aktifitas Bank dan setiap produk/jasa Bank harus memiliki pedoman dan prosedur yang ditetapkan secara jelas dan cakupannya sejalan dengan visi, misi dan strategi bisnis Bank.

All of bank activities and any product/ service should have a clear guideline and procedure which is in line with the Bank‟s vision, mission and business strategy.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

111

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

I. Kerangka Manajemen Risiko (lanjutan) I. Risk Management Framework (continued)

2. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit (lanjutan)

2. Sufficiency of policy, procedure and limit setting (continued)

Kebijakan, pedoman dan prosedur yang

dikeluarkan oleh Bank ditata kerjakan oleh Bagian Sistem dan Prosedur.

Policies, guidelines and procedures issued by the Bank are laid down by System and Procedure Unit.

Penetapan limit Bank yang dibuat dan

diusulkan oleh unit kerja operasional, disampaikan kepada Satuan Kerja Manajemen Risiko untuk dikaji dan direkomendasikan kepada Komite Manajemen Risiko guna diusulkan kepada Direksi sebagai pengambil keputusan.

Bank limit settings created and proposed by the operational unit, are submitted to the Risk Management Work Group for review and recommended to the Risk Management Committee to be proposed to the Board of Directors as a decision-maker.

Kebijakan, pedoman, prosedur dan limit

dilakukan review minimal satu kali dalam setahun oleh unit kerja operasional.

Policies, guidelines, procedures and limit conducted a review at least once a year by the operational unit

3. Kecukupan proses identifikasi,

pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko.

3. Sufficiency of identification process, measurement, monitoring & risk control, also Risk Management Information System

Proses identifikasi, pengukuran,

pemantauan dan pengendalian risiko merupakan bagian utama dari proses penerapan manajemen risiko, yang dilakukan oleh Bank.

The process of identification, measurement, monitoring and risk controlling is a major part of the risk management process conducted by the Bank.

Keseluruhan proses manajemen risiko,

pelaksanaannya dilakukan oleh 3 unit kerja yang berbeda tugas dan tanggung jawabnya yaitu front office (unit bisnis), middle office (unit manajemen risiko) dan back office (unit operasional).

All risk management processes are implemented by 3 work groups which have different duties and responsibilities, they are front office (business unit), middle office (risk management unit) and back office (operational units).

Front office (unit bisnis) merupakan unit

kerja operasional yang melakukan transaksi secara langsung sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing dan mengelola portofolio yang dimiliki Bank, dengan tetap memperhatikan konsep yang telah ditetapkan oleh manajemen risiko, diantaranya: - Divisi Kredit: analisis kredit, rating

kredit, pengawasan kredit (account supervisory), pengelolaan kredit (account maintenance) dan monitoring kredit.

Front office (business unit) is an operational work group that conduct direct transaction in accordance with its duties and responsibilities and managing Bank‟s portfolios, with regard to the concept defined by risk management, among others: - Credit Division: credit analysis,

credit rating, credit control (accounts supervisory), credit management (account maintenance) and credit monitoring.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

112

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

I. Kerangka Manajemen Risiko (lanjutan) I. Risk Management Framework (continued)

3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko (lanjutan)

3. Sufficiency of identification process, measurement, monitoring & risk control, also Risk Management Information System (continued)

- Divisi Treasury : Dealer dan Marketing

yang melakukan pengelolaan dan pengawasan risiko pasar dan risiko likuiditas khususnya.

- Operasional lainnya : Customer Service dan Teller yang melakukan pengelolaan dan pengawasan risiko operasional.

- Satuan Kerja Manajemen Risiko melakukan review portofolio Bank secara sampling khususnya untuk debitur besar.

- Treasury Division: Dealer and Marketing to manage and control market risk and liquidity risk particularly.

- Other Operations: Customer Service and Teller who manages and supervises operational risk.

- Risk Management Unit reviews

Bank‟s portfolios especially for big debtors.

Middle office (unit manajemen risiko)

merupakan bagian pendukung operasional yang diantaranya melakukan pengaturan, penyusunan pedoman/prosedur dan pengawasan operasional serta melakukan manajemen portofolio secara Bank wide, yaitu:

Middle office (risk management unit) is a part of operational support team that make, among others, arrangement, preparation of operational guidelines/procedures and its supervision also conducting bank wide portfolio management, such as:

- Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR): a) Mengembangkan prosedur dan

alat untuk identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko.

b) Mendesain dan menerapkan perangkat yang dibutuhkan dalam penerapan manajemen risiko.

c) Memantau atas implementasi kebijakan, strategi, dan kerangka manajemen risiko yang direkomendasikan oleh Komite Manajemen Risiko dan yang telah disetujui oleh Direksi.

d) Memantau posisi/eksposur risiko termasuk pemantauan kepatuhan terhadap toleransi risiko dan limit yang ditetapkan.

- Risk Management Unit (SKMR):

a) Developing procedures and tools for identification, measurement, monitoring, and risk controlling.

b) Designing and implementing the requireds tools in the application of risk management.

c) Monitoring the implementation of policies, strategies and risk management framework recommended by the Risk Management Committee and approved by the Board of Directors.

d) Monitoring risk position/ exposure including monitoring compliance to the risk tolerance and limits determined.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

113

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

I. Kerangka Manajemen Risiko (lanjutan) I. Risk Management Framework (continued)

3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko (lanjutan)

3. Sufficiency of identification process, measurement, monitoring & risk control, also Risk Management Information System (continued)

e) Melakukan stress testing guna

mengetahui dampak dari implementasi kebijakan dan strategi manajemen risiko terhadap portofolio atau kinerja Bank secara keseluruhan.

f) Mengkaji usulan aktivitas dan/atau produk baru yang dikembangkan oleh suatu unit tertentu Bank. Pengkajian difokuskan terutama pada aspek kemampuan Bank untuk mengelola aktivitas dan/atau produk baru termasuk kelengkapan sistem dan prosedur yang digunakan serta dampaknya terhadap eksposur risiko Bank secara keseluruhan.

g) Memberikan rekomendasi kepada unit kerja bisnis dan/atau kepada Komite Manajemen Risiko terkait penerapan manajemen risiko antara lain mengenai besaran atau maksimum eksposur risiko yang dapat dipelihara Bank.

e) Conducting stress testing to determine the impact of the implementation of risk management policies and strategies to the Bank‟s performance or portfolio as a whole.

f) Reviewing the proposed new activity and/or product developed by a certain unit of the Bank. The assessment is focused primarily on aspects of the Bank's ability to manage new events and/or products including the completeness of systems and procedures used, and its impact on the overall Bank's risk exposure.

g) Provide recommendation to the business unit and/or Risk Management Committee related to the implementation of risk management, among others, on the amount or maximum risk exposure that the Bank can maintain.

- Bagian Sistem dan Prosedur

mempersiapkan pedoman dan prosedur operasional Bank.

- The Systems and Procedures Unit prepares guidelines and operational procedures of the Bank.

Back office (unit operasional) merupakan

bagian akhir dari proses operasional yang diantaranya melakukan penyelesaian transaksi dan pengambilan keputusan serta melakukan manajemen portofolio diantaranya :

Back office (operational unit) is the last part of operational processes which conduct, among others, transaction settlements, decisions making and portfolio management, they are:

- Satuan Kerja Manajemen Risiko

(SKMR): a) Memberikan masukan kepada

Direksi dalam penyusunan kebijakan, strategi, dan kerangka manajemen risiko.

- Risk Management Unit (SKMR): a) Provide inputs to the Directors

in determining policy, strategy and risk management framework.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

114

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

I. Kerangka Manajemen Risiko (lanjutan) I. Risk Management Framework (continued)

3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko (lanjutan)

3. Sufficiency of identification process, measurement, monitoring & risk control, also Risk Management Information System (continued)

b) Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko kepada Komite Pemantau Risiko, Direktur Utama, Direktur Kepatuhan, dan Komite Manajemen Risiko secara berkala atau paling kurang secara triwulanan. Frekuensi laporan akan ditingkatkan apabila kondisi pasar berubah dengan cepat.

c) Melaksanakan kaji ulang secara berkala dengan frekuensi yang disesuaikan kebutuhan Bank, untuk memastikan:

(1) Kecukupan kerangka manajemen risiko.

(2) Keakuratan metodologi penilaian risiko.

(3) Kecukupan sistem informasi manajemen risiko.

b) Prepare and submit risk profile reports to the Risk Monitoring Committee, President Director, Director of Compliance and Risk Management Committee on a regular basis or at least on a quarterly basis. The frequency of reporting will be raised if the market conditions change rapidly.

c) Conduct a periodic review on the frequency adjusted according to the Bank needed, to ensure: (1) The adequacy of the risk

management framework. (2) The accuracy of risk

assessment methodology. (3) The adequacy of risk

management information system.

- Divisi Kredit: Komite Kredit melakukan pengelolaan batas limit risiko kredit dan penagihan kredit bermasalah oleh Remedial.

- Divisi Treasury: Bagian Treasury Operation melakukan pengelolaan risiko penyelesaian.

- Credit Division: Credit Committee to manage the risk credit limit and to collect non-performing loans by Remedial.

- Division of Treasury: Treasury Operations Unit to manage the risk settlement.

Sistem informasi manajemen risiko - Sistem informasi manajemen risiko

harus mendukung pelaksanaan pelaporan kepada Bank Indonesia dan manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan.

- Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) menyusun laporan profil risiko secara berkala untuk disampaikan kepada Bank Indonesia, Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Manajemen Risiko serta bersama-sama dengan unit kerja operasional melaporkan pemantauan dan hasil perhitungan stress testing dan Contingency Funding Plan kepada Direksi, Komite Manajemen Risiko dan Komite Pemantau Risiko secara berkala dalam rangka mitigasi risiko dan mengambil tindakan yang diperlukan.

Risk management information system - Risk management information

system should support the implementation of reporting to Bank Indonesia and management as a basis for decision making.

- Risk Management Unit (SKMR) prepares risk profile report periodically for submission to Bank Indonesia, Board of Commissioners, Board of Directors and Risk Management Committee, also together with the operational units report the monitoring and calculation result of stress testing and Contingency Funding Plan to the Board of Directors, Risk Management Committee and Risk Monitoring Committee on a regular basis in order to mitigate risks and take a necessary actions.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

115

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

I. Kerangka Manajemen Risiko (lanjutan) I. Risk Management Framework (continued)

3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko (lanjutan)

3. Sufficiency of identification process, measurement, monitoring & risk control, also Risk Management Information System (continued)

- Kecukupan cakupan informasi yang

dihasilkan dari sistem informasi manajemen risiko harus direview secara berkala untuk memastikan bahwa cakupan tersebut telah memadai sesuai perkembangan tingkat kompleksitas kegiatan usaha.

- Adequacy of the scope of information that resulted from risk management information system should be reviewed periodically to ensure that its coverage is adequate to the development of the complexity of business activity level.

4. Sistem pengendalian intern yang

menyeluruh 4. A comprehensive system of internal

control

Sistem pengendalian intern Bank yang handal dan efektif menjadi tanggung jawab dari seluruh unit kerja operasional dan unit kerja pendukung serta satuan kerja audit intern.

A reliable and effective internal control system of the Bank is the responsibility of all operational and supporting units as well as internal audit unit.

Fungsi yang menjalankan pengawasan

dalam pengendalian intern diantaranya: - Pengawasan melekat oleh Bagian

Kontrol untuk pengawasan kepatuhan Bank terhadap ketentuan internalnya.

- Pengawasan melekat oleh Bagian Kepatuhan untuk pengawasan kepatuhan Bank terhadap ketentuan eksternal Bank.

- Satuan Kerja Manajemen Risiko melaksanakan kaji ulang secara berkala dengan frekuensi yang disesuaikan kebutuhan Bank, untuk memastikan: (1) Kecukupan kerangka

manajemen risiko. (2) Keakuratan metodologi penilaian

risiko. (3) Kecukupan sistem informasi

manajemen risiko.

The functions that running the monitoring of internal control include:

- Closed monitoring by Control Unit

to monitor Bank‟s compliance to its internal regulations.

- Closed monitoring by Compliance

Unit to monitor Bank‟s compliance to its external regulation.

- Risk Management Unit carries out

a periodically review at the frequency adjusted to the Bank needed, to ensure:

(1) the adequacy of risk

management framework. (2) the accuracy of risk assessment

methodologies. (3) the adequacy of risk

management information system.

- Satuan Kerja Audit Intern melakukan:

a) kaji ulang penerapan manajemen risiko secara berkala minimal sekali setiap tahun.

b) pemeriksaan sampling secara periodik berdasarkan basis risiko.

- Internal Audit Unit conducts:

a) A review on risk management implementation on a regular basis at least once a year.

b) A periodically sampling on the

basis of risk.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

116

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

I. Kerangka Manajemen Risiko (lanjutan) I. Risk Management Framework (continued)

Kerangka dasar manajemen risiko tersebut direview secara periodik dan jika diperlukan dapat direvisi sesuai dengan perkembangan kompleksitas usaha dan risiko Bank, ketentuan Bank Indonesia dan/atau berdasarkan “best practices” terkini.

The basic framework of risk management was reviewed on periodically basis and may be revised if necessary in accordance to the development of the Bank‟s business complexity and risk, the Bank Indonesia regulation and/or based on "best practices" to date.

II. Struktur Organisasi II. Organization Structure

Manajemen Risiko berada dibawah Direktorat Kepatuhan dan Divisi Manajemen Risiko (Satuan Kerja Manajemen Risiko). Dengan adanya pengembangan scope manajemen risiko yang dilakukan oleh Bank, maka pembagian tugas di Bagian Manajemen Risiko berdasarkan pengelolaan per jenis risiko oleh staf fungsional termasuk penyusunan metodologi perhitungan untuk masing-masing risiko yang dikelola.

Risk Management is under the Directorate of Compliance and Risk Management Division (Risk Management Unit). As a development of risk management scopes made by the Bank, the tasks distribution in the Risk Management Unit is based on the type of risk management by functional staff including the preparation of the calculation methodology of each managed risk.

III. Profil Risiko III. Risk Profile

Bank melakukan penilaian profil risiko secara berkala yang mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki Bank 8 (delapan) jenis risiko yang ditetapkan Bank Indonesia, yaitu: risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko kepatuhan, risiko reputasi, dan risiko stratejik.

On a regular basis, the Bank prepares a risk profile that reflects the Bank‟s risk in accordance with Bank Indonesia‟s 8 types of risks, that are: credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, compliance risk, reputation risk and strategic risk.

Sebagai bagian dari implementasi regulasi Basel II, Bank telah mempersiapkan untuk penggunaan metode internal dalam pengukuran risiko sebagai berikut:

As part of the implementation of Basel II regulations, the Bank has prepared for the usage of internal risk measurement methods as follows:.

Untuk mendukung proses perhitungan

alokasi modal risiko kredit, Bank telah mempersiapkan infrastruktur dan metodologi Internal Rating Based Approach (IRBA). Bank juga telah mengumpulkan data base kredit dan menyempurnakan proses serta prosedur internal sehingga Bank diharapkan dapat memperoleh data yang akurat dan terpercaya untuk menunjang perhitungan sesuai dengan metodologi IRBA yang akan digunakan.

To support the calculation process of credit risk capital allocation, the Bank has prepared the infrastructure and methodology of the Internal Rating Based Approach (IRBA). The Bank also has collected database of credit and improve internal processes and procedures thence the Bank is expected to obtain accurate and reliable data to support the calculation in accordance to the IRBA methodology to be used.

Bank telah melakukan pengembangan dan

simulasi metodologi perhitungan kebutuhan modal internal untuk mengcover risiko pasar dengan menggunakan metode internal VaR (Value at Risk) yaitu metode Variance co Variance dan Historical Simulation melalui aplikasi Market Risk Measurement (MRM).

The Bank has conducted development and simulation of calculation methodology of internal capital requirements to cover market risks using internal VaR (Value at Risk) method which is Variance co Variance method and Historical Simulation through the application of Market Risk Measurement (MRM).

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

117

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

Bank telah melakukan pengelolaan pencatatan data kerugian dan potensi kerugian yang terjadi pada Satuan Kerja Operasional (Risk Taking Unit) secara periodik melalui aplikasi Tools Loss Event (TLE) dan Potential Loss Event (PLE) yang telah diimplementasikan secara on line di seluruh cabang. Pengelolaan data kerugian tersebut sebagai salah satu data input dalam penilaian parameter Profil Risiko Operasional yang dipetakan sesuai frekuensi kejadian dan dampaknya. Aplikasi TLE akan dikembangkan Bank menjadi perhitungan modal internal dengan mnggunakan metode Internal Measurement Approach (IMA).

Banks has managed the recording of data loss and potential damage caused to the Unit Operations (Risk Taking Unit) periodically through the application of Tools Loss Event (TLE) and Potential Loss Event (PLE), which has been implemented on-line in all branches. Such management of data loss is one of the input data in the assessment of Operational Risk Profile parameters which is mapped according to the frequency of occurrence and its impact. The Bank will develop TLE application to become its internal capital calculation method using Internal Measurement Approach (IMA).

1. Risiko Kredit 1. Credit Risk

Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Risiko kredit dikelola baik pada tingkat transaksi (individual) maupun portofolio serta pelaksanaan stress testing. Pengelolaan risiko kredit dirancang untuk menjaga independensi dan integritas proses penilaian risiko serta diversifikasi risiko kredit.

Credit risk is the risk of loss resulting from defaulting debtor and/or other parties in fulfilling their obligations. This risk is managed both at the transaction (individual) and portfolio levels. Credit risk management practices are designed to preserve the independence and integrity of the risk assessment process, and also to diversify the credit risk.

a) Risiko kredit maksimum a) Maximum credit risk

Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat. Untuk bank garansi dan irrevocable L/C, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank jika liabilitas atas bank garansi dan irrevocable L/C terjadi.

For financial assets recognized on the statements of financial position, the maximum exposure to credit risk equals with their carrying amount. For bank guarantees and irrevocable L/C, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank would have to pay if the obligations of the bank guarantees and irrevocable L/C issued are called upon.

Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum Bank terhadap risiko kredit untuk instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan dan rekening adiministratif, tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau perlindungan kredit lainnya.

The following table presents the Bank‟s maximum exposure to credit risk of on statements of financial position and off-statement of financial position items, without taking into account any collateral held or other credit enhancement.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

118

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

1. Risiko Kredit (lanjutan) 1. Credit Risk (continued)

a) Risiko kredit maksimum (lanjutan) a) Maximum credit risk (continued)

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012 / June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Laporan posisi keuangan

Statement of

financial position

Giro pada Bank Indonesia

1.448.689 1.704.360 1.318.787 Current account

With Bank Indonesia

Giro pada bank lain

530.645 209.740 276.898 Current account

with other banks Penempatan pada bank lain 437.722 3.358.920 2.051.447 Placements with other banks Surat-surat berharga 1.601.011 2.569.626 1.695.402 Securities Kredit yang diberikan 15.212.135 14.575.360 13.399.447 Loans Aset lain-lain: 193.651 190.198 192.582 Other assets

Jumlah 19.423.853 22.608.204 18.934.562 Total

31 Desember 2012/

December 31, 2012 30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Rekening administratif Administrative accounts Fasilitas kredit yang

belum digunakan

(2.261.697 ) (2.218.060 ) (2.011.005 ) Unused loan

commitment

L/C yang masih beredar

(172.757 ) (136.337 ) (153.017 ) Outstanding

Irrevocable L/C Garansi yang diberikan (148.826 ) (125.163 ) (279.932 ) Guarantee issued

Jumlah (2.583.280 ) (2.479.560 ) (2.443.954 ) Total

b) Risiko kredit konsentrasi b) Concentration credit risk

Pengungkapan konsentrasi risiko kredit maksimum berdasarkan sektor industri adalah sebagai berikut:

The disclosure on the maximum credit risk concentration by industry sector is as follows:

31 Desember 2012/December 31, 2012

Pemerintah/ Government Bank/Bank

Lembaga Keuangan

Bukan Bank/ Financial Institution Non Banks

Industri Pengolahan/

Manufacturing

Jasa-jasa Dunia Usaha/

Trade Services

Perusahaan Lainnya dan

Perseorangan/ Other

Companies and Individual

Jumlah/ Total

Giro pada Bank Indonesia

1.448.689 - - - - - 1.448.689

Current accounts With Bank

Indonesia

Giro pada bank Lain

- 530.645 - - - - 530.645

Current accounts With Other

banks Penempatan pada Placements with Bank Indonesia Bank Indonesia dan bank lain 314.965 122.757 - - - - 437.722 and other banks Surat berharga 1.506.007 - 50.000 - - 45.004 1.601.011 Securities Kredit 297 - 521.243 2.351.122 3.749.855 8.589.618 15.212.135 Loans Pendapatan bunga masih harus Accrued interest Diterima 3.667 172 2.685 15.553 11.549 44.080 77.706 receivables

Tagihan akseptasi

- - - 70.942 - 45.003 115.945 Acceptances receivable

Tagihan derivatif

- - - - - - - Derivative receivable

Jumlah 3.273.625 653.574 573.928 2.437.617 3.761.404 8.723.705 19.423.853 Total

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

119

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

1. Risiko Kredit (lanjutan) 1. Credit Risk (continued)

b) Risiko kredit konsentrasi (lanjutan) b) Concentration credit risk (continued)

30 Juni 2012 / June 30, 2012

Pemerintah/ Government Bank/Bank

Lembaga Keuangan

Bukan Bank/ Financial Institution Non Banks

Industri Pengolahan/

Manufacturing

Jasa-jasa Dunia Usaha/

Trade Services

Perusahaan Lainnya dan

Perseorangan/ Other

Companies and Individual

Jumlah/ Total

Giro pada Bank Indonesia

1.704.359 - - - - - 1.704.359

Current accounts With Bank

Indonesia

Giro pada bank lain

- 209.740 - - - - 209.740

Current accounts With Other

banks Penempatan pada Placements with Bank Indonesia Bank Indonesia dan bank lain 2.781.834 577.086 - - - - 3.358.920 and other banks Surat berharga 2.524.623 - - - - 45.003 2.569.626 Securities Kredit 15.436 - - 2.450.645 1.733.139 10.376.140 14.575.360 Loans Pendapatan bunga masih harus Accrued interest diterima - 123 27 9.001 10.268 61.215 80.634 receivables

Tagihan akseptasi

- - - 93.200 16.364 - 109.564 Acceptances receivable

Tagihan derivatif

- - - - - - - Derivative receivable

Jumlah 7.026.252 786.949 27 2.552.846 1.759.771 10.482.358 22.608.203 Total

31 Desember 2011/December 31, 2011

Pemerintah/ Government Bank/Bank

Lembaga Keuangan

Bukan Bank/ Financial Institution Non Banks

Industri Pengolahan/

Manufacturing

Jasa-jasa Dunia Usaha/

Trade Services

Perusahaan Lainnya dan

Perseorangan/ Other

Companies and Individual

Jumlah/ Total

Giro pada Bank Indonesia

1.318.787 - - - - - 1.318.787

Current accounts With Bank Indonesia

Giro pada bank lain

- 276.898 - - - - 276.898

Current accounts With Other banks

Penempatan pada Placements with Bank Indonesia Bank Indonesia dan bank lain 2.029.746 21.701 - - - - 2.051.447 and other banks Surat berharga 1.650.402 - 45.000 1.695.402 Securities Kredit 12.289 - 22 2.136.315 2.978.096 8.272.725 13.399.447 Loans Pendapatan bunga masih harus Accrued interest diterima - 123 - 19.010 34.460 44.589 98.182 receivables

Tagihan akseptasi

85.716 485 6.232 92.433 Acceptances receivable

Tagihan derivatif

- 1.968 - - - - 1.968 Derivative receivable

Jumlah 5.011.224 300.690 22 2.241.041 3.013.041 8.368.546 18.934.564 Total

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

120

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

1. Risiko Kredit (lanjutan) 1. Credit Risk (continued)

b) Risiko kredit konsentrasi (lanjutan) b) Concentration credit risk (continued)

Eksposur risiko kredit atas komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut:

Credit risk exposure relating to commitments and contingencies are as follows:

31 Desember 2012/December 31, 2012

Pemerintah/ Government Bank/Bank

Lembaga Keuangan

Bukan Bank/ Financial

Institution Non Banks

Industri Pengolahan/

Manufacturing

Jasa-jasa Dunia Usaha/

Trade Services

Perusahaan Lainnya dan

Perseorangan/ Other

Companies and Individual Jumlah/ Total

Garansi yang diberilkan 51.243 116 - 11.709 39.965 45.793 148.826 Guarantee Issued

30 Juni 2012/ June 30, 2012

Pemerintah/ Government Bank/Bank

Lembaga Keuangan

Bukan Bank/ Financial

Institution Non Banks

Industri Pengolahan/

Manufacturing

Jasa-jasa Dunia Usaha/

Trade Services

Perusahaan Lainnya dan

Perseorangan/ Other

Companies and Individual Jumlah/ Total

Garansi yang diberilkan 51.930 73 5.205 36.610 12.057 19.288 125.163 Guarantee Issued

31 Desember 2011/December 31, 2011

Pemerintah/ Government Bank/Bank

Lembaga Keuangan

Bukan Bank/ Financial

Institution Non Banks

Industri Pengolahan/

Manufacturing

Jasa-jasa Dunia Usaha/

Trade Services

Perusahaan Lainnya dan

Perseorangan/ Other

Companies and Individual

Jumlah/ Total

Garansi yang diberilkan 56.654 - - - 206.069 17.209 279.932 Guarantee Issued

Pengungkapan konsentrasi risiko kredit maksimum berdasarkan letak geografis adalah sebagai berikut

The disclosure on the maximum credit risk concentration by geography is as follows:

31 Desember 2012 / December 31, 2012

DKI Jakarta/

Special District of Jakarta

Luar DKI Jakarta/

Outside DKI Jakarta

Jumlah/ Total

ASET ASSETS

Giro pada Bank Indonesia

1.448.689 - 1.448.689 Current accounts with Bank

Indonesia

Giro pada Bank lain

530.620 25 530.645 Current accounts with other

banks Penempatan pada Bank

Indonesia dan bank lainnya

437.722 - 437.722

Placement with Bank Indonesia

and other banks Surat Berharga 1.601.011 - 1.601.011 Securities Kredit 12.326.250 2.885.885 15.212.135 Loans Aset Lainnya 180.307 13.344 193.651 Other Assets Jumlah Aset 16.534.972 2.899.255 19.434.227 Total Assets

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

121

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

1. Risiko Kredit (lanjutan) 1. Credit Risk (continued)

b) Risiko kredit konsentrasi (lanjutan) b) Concentration credit risk

(continued)

30 Juni 2012 / June 30, 2012

DKI Jakarta/

Special District of Jakarta

Luar DKI Jakarta/

Outside DKI Jakarta

Jumlah/ Total

ASET ASSETS

Giro pada Bank Indonesia

1.704.360 - 1.704.360 Current accounts with Bank

Indonesia Giro pada Bank lain 209.715 25 209.740 Current accounts with other banks Penempatan pada Bank

Indonesia dan bank lainnya

3.358.920 - 3.358.920.

Placement with Bank Indonesia

and other banks Surat Berharga 2.569.626 - 2.569.626 Securities Kredit 12.417.871 2.157.489 14.575.360 Loans Aset Lainnya 179.073 11.125 190.198 Other Assets Jumlah Aset 20.439.565 2.168.639 22.608.204 Total Assets

31 Desember 2011 / December 31, 2011

DKI Jakarta/

Special District of Jakarta

Luar DKI Jakarta/

Outside DKI Jakarta

Jumlah/ Total

ASET ASSETS

Giro pada Bank Indonesia

1.318.787 - 1.318.787 Current accounts with Bank

Indonesia

Giro pada Bank lain

276.872 26 276.898 Current accounts with other

banks Penempatan padaBank

Indonesia dan bank lainnya

2.051.448 - 2.051.448

Placement with Bank Indonesia

and other banks Surat Berharga 1.695.402 - 1.695.402 Securities Kredit 11.816.259 1.583.188 13.399.447 Loans Aset Lainnya 182.523 10.060 192.583 Other Assets Jumlah Aset 17.341.291 1.593.274 18.934.565 Total Assets

Eksposur risiko kredit atas rekening administratif adalah sebagai berikut:

Credit risk exposure relating to off-statement of financial position items are as follows:

31 Desember 2012 / December 31, 2012

DKI Jakarta/

Special District of Jakarta

Luar DKI Jakarta/

Outside DKI Jakarta

Jumlah/ Total

Garansi yang diterbitkan 116.673 32.153 148.826 Guarantee issued

30 Juni 2012 / June 30, 2012

DKI Jakarta/

Special District of Jakarta

Luar DKI Jakarta/

Outside DKI Jakarta

Jumlah/ Total

Garansi yang diterbitkan 97.130 28.033 125.163 Guarantee issued

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

122

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

1. Risiko Kredit (lanjutan) 1. Credit Risk (continued)

b) Risiko kredit konsentrasi (lanjutan) b) Concentration credit risk (continued)

31 Desember 2011 / December 31, 2011

DKI Jakarta/

Special District of Jakarta

Luar DKI Jakarta/

Outside DKI Jakarta

Jumlah/ Total

Garansi yang diterbitkan 251.231 28.701 279.932 Guarantee issued

Pengungkapan konsentrasi risiko kredit maksimum berdasarkan sektor ekonomi adalah sebagai berikut:

The disclosure on the maximum credit risk concentration by economic sector is as follows:

Pengungkapan konsentrasi risiko kredit maksimum berdasarkan kelompok debitur adalah sebagai berikut:

The disclosure on the maximum credit risk concentration by debitor classification is as follows:

31 Desember 2012/

December 31, 2012 30 Juni 2012/ June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Kategori Debitur Rp % Rp % Rp % Debitor clasification Komersial 14.333.691 94,22 13.864.060 95,15 12.775.967 95,35 Commercial Konsumen 878.444 5,78 711.300 4,85 623.480 4,65 Consumer Jumlah 15.212.135 100 14.575.360 100,00 13.399.447 100,00 Total

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012 / June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Sektor Ekonomi Rp % Rp % Rp % Economic sector Jasa 3.545.268 23,31 3.964.880 27,21 4.200.764 31,35 Services Perdagangan 1.508.829 9,92 1.290.923 8,86 1.175.828 8,77 Trading Pertanian dan

pertambangan 2.306.113 15,16 2.126.921 14,60 1.908.979 14,25 Agribusiness and

mining Konstruksi 1.973.494 12,97 2.101.819 14,43 1.690.490 12,61 Constructions Industri 2.492.858 16,39 2.449.524 16,81 2.123.635 15,85 Industries Transportasi dan

komunikasi 1.126.725 7,41 1.054.559 7,24 1.068.816 7,98 Transportation and communication

Restoran dan hotel 1.095.307 7,20 703.985 4,83 554.084 4,14

Restaurant and hotel

Lainnya 1.163.541 7,65 882.749 6,02 676.851 5,05 Others

Jumlah 15.212.135 100,00 14.575.360 100,00 13.399.447 100,00 Total

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

123

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

1. Risiko Kredit (lanjutan) 1. Credit Risk (continued)

b) Risiko kredit konsentrasi (lanjutan) b) Concentration credit risk (continued)

Pengungkapan risiko kredit maksimum adalah sebelum efek mitigasi melalui master netting dan/atau perjanjian jaminan. Apabila instrumen keuangan yang dicatat berdasarkan nilai wajar, angka yang ditunjukkan mencerminkan pengungkapan risiko kredit saat ini tetapi bukan pengungkapan risiko maksimal yang dapat timbul di masa yang akan datang sebagai akibat perubahan nilai.

The disclosures of maximum credit risks are before the effect of mitigation through the use of master netting and collateral agreements. Where financial instruments are recorded at fair value, the amounts shown represent the current credit risk exposure but not the maximum risk exposure that could arise in the future as a result of changes in value.

Bank telah mengimplementasikan credit risk management yang mencakup penetapan prosedur dan kebijakan kredit, pengaturan limit dan mengevaluasinya secara berkala, penggunaan Credit Risk Rating (CRR) untuk kredit Korporasi, Non Korporasi (Retail/ Usaha Kecil Menengah/UKM), dan Mikro (Kredit Wira Usaha/KWU), mengevaluasi kebijakan dan prosedur untuk memastikan bahwa seluruh risiko yang mungkin timbul dari pemberian kredit telah tercakup, menerapkan prinsip ”Four Eyes Principles” secara konsisten, serta pelaksanaan review independen terhadap permohonan kredit dalam batasan tertentu dan debitur existing secara sampling.

The Bank has implemented credit risk management which covers setting up procedures and credit policies, stipulates a limit and conduct regular evaluation, implement Credit Risk Rating for SME/commercial/corporate, Credit Scoring for Consumer, evaluates credit policies and procedures to ensure that all potential risks have been covered, and apply the “Four Eyes Principle” consistently, and the implementation of an independent review of loan application within certain limits and existing borrowers based on sampling method.

Bank telah melaksanakan pengelolaan portofolio kredit secara konsisten dan berkelanjutan serta melaporkannya kepada Direksi dan Dewan Komisaris secara berkala (bulanan).

The Bank has managed its credit portfolio continuously in a consistent manner and reports to the senior management and Board of Commissioners regularly (monthly).

Dalam rangka memitigasi risiko kredit, berikut ini adalah upaya yang dilakukan Bank secara berkala: (1) Menentukan batas eksposur pada

industri/sektor ekonomi pasar sasaran;

(2) Melakukan tinjauan kredit berdasarkan jenis industri/sektor ekonomi tertentu;

In order to mitigate the Bank‟s credit risk, the following efforts are periodically performed: (1) Determining exposure limits on

target market industries/economic sector;

(2) Reviewing credit based on certain industry type/economic sector;

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

124

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

1. Risiko Kredit (lanjutan) 1. Credit Risk (continued)

b) Risiko kredit konsentrasi (lanjutan) b) Concentration credit risk (continued)

(3) Melakukan stress test dengan

menerapkan skenario peningkatan rasio Non Performance Loan (NPL) dan pelaksanaan write-off secara bank wide.

(3) by applying a stress test scenario of increasing the ratio of Non-Performance Loan (NPL) and the implementation of write-off in bank wide.

Metode pemberian kredit Bank meliputi; (1) Penepatan pagu kredit secara

keseluruhan pada tingkat debitur/ counterparty dan kelompok debitur/ counterparties baik terkait maupun tidak terkait dengan Bank untuk eksposur yang tercatat dalam neraca dan rekening administratif.

(2) Penilaian terhadap prospek usaha dan kinerja keuangan debitur/counterpaty.

(3) Kemampuan untuk membayar kembali dan integritas debitur/counterpaty

(4) Penggunaan agunan; dan (5) Penilaian kondisi makro ekonomi

dan industri.

The Bank‟s credit granting process includes: (1) Development of overall credit limits

at borrowers and counterparty level, and a group of related borrowers and counterparties for both on-statement of financial position and administrative accounts exposures;

(2) assessment of business prospects

and financial performance of the borrowers/counterparties.

(3) Repayment capacity and integrity of the borrowers/counterparties.

(4) Use of collateral; and (5) Assessment of macro economic

and industry conditions.

Bank juga mengembangkan serta menerapkan Risk Governance sebagai bagian dalam pengendalian internal perkreditan sebagai berikut: (1) Lini pertama (pilar bisnis dan

pendukung) terutama bertanggung jawab mengelola risiko kredit yang merupakan bagian dari aktivitasnya sehari-hari.

(2) Lini kedua menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk mengembangkan kerangka kerja risiko kredit, kebijakan, metodologi dan perangkat risiko kredit dalam pengelolaan risiko kredit yang bersifat material secara bank wide.

The Bank also develops and implements Risk Governance principle as part of credit internal control:

(1) The first Line of Defense (Business and Support Pillars) is primarily responsible for managing credit risks assumed by them in their day-to-day activities.

(2) The second Line of Defense provides the specialized resources for developing credit risk frameworks, policies, methodologies and tools for the management of material risks taken by the Bank as a whole.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

125

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

1. Risiko Kredit (lanjutan) 1. Credit Risk (continued)

b) Risiko kredit konsentrasi (lanjutan) b) Concentration credit risk (continued)

(3) Lini ketiga melibatkan audit

internal dan pengendalian internal, yang secara independen bertugas untuk melakukan pemeriksaan terhadap kepatuhan, kecukupan dan efektifitas proses manajemen risiko kredit.

(3) The third line involves internal audit and internal control, which is independently conducting an examination on compliance, adequacy and effectiveness of risk management processes.

Untuk mempercepat proses pemberian kredit, Bank mengimplementasikan aplikasi Credit Risk Rating (CRR) sebagai suatu perangkat untuk melakukan penilaian awal terhadap kemungkinan kemampuan bayar/ kegagalan bayar debitur atas permohonan kreditnya di masa mendatang yang dideskripsikan melalui perolehan rating debitur.

To expedite the process of credit granting, the Bank implemented the application Credit Risk Rating (CRR) as a tool for preliminary assessment of the ability/default of the debtor to pay its credit proposal in the future which is described through the rating acquisition of borrowers.

Untuk memfasilitasi penilaian risiko dari debitur Korporasi, Non Korporasi (Retail/Usaha Kecil Menengah/UKM) dan Mikro (Kredit Wira Usaha/KWU), Bank melakukan pemantauan terhadap seluruh aspek dari debitur dan sektor industrinya. Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) melakukan pemantauan terhadap kualitas kinerja dari debitur secara sampling khususnya debitur inti Bank dengan melakukan review independen secara periodik (semester) dan pemantauan portofolio yang dimiliki Bank secara berkesinambungan. Informasi yang relevan disampaikan kepada unit bisnis untuk mendukung pelaksanaan penilaian risiko kredit Bank.

To facilitate the risk assessment of the debtors of Corporation, Non-Corporate (Retail/Small Medium Entities/SME) and micro (Kredit Wira Usaha/KWU), Bank monitors all aspects of the debtors and its industrial sector. Risk Management Unit (SKMR) monitors the performance quality of the debtor by sampling, especially to the Bank‟s core debtors by conducting an independent review periodically (semester) and monitoring the Bank‟s portfolios continuously. The relevant information is submitted to the business unit to support the implementation of the Bank's credit risk assessment.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

126

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

1. Risiko Kredit (lanjutan) 1. Credit Risk (continued)

b) Risiko kredit konsentrasi (lanjutan) b) Concentration credit risk (continued)

Bank mengukur dan memantau risiko kredit untuk setiap debitur baik secara individual maupun obligor, sektor ekonomi, sektor geografi, maupun seluruh portofolio kredit. Bank telah menetapkan standar dan prosedur untuk mendukung terciptanya suatu proses pemberian kredit yang mempertimbangkan risiko dan perolehan hasil.

The Bank measures and monitors risk for each debtor, on individual and obligor basis, by economic sector and credit portfolios. The Bank has set up standards and procedures to support a process of granting credit by considering risk and return.

Jaminan dan perlindungan kredit lainnya

Collateral and other credit enhancements

Nilai dan jenis jaminan yang dibutuhkan tergantung pada penilaian risiko kredit dari debitur/counterparty. Kebijakan dan pedoman tentang jenis jaminan dan parameter penilaian jaminan telah diimplementasikan Bank.

The amount and type of collateral required depends on an assessment of the credit risk of the counterparty. Policy and guidelines are implemented regarding types of collateral and valuation parameters.

Umumnya agunan diperlukan dalam setiap pemberian kredit sebagai sumber terakhir pelunasan kredit (secondary source of repayment) dan sebagai salah satu bentuk mitigasi risiko kredit jika debitur/counterparty gagal bayar (macet). Sumber utama pelunasan kredit adalah dari hasil usaha debitur.

Generally, collateral is required for all credits extended as a second source of credit repayment and also as a form of credit risk mitigation. The primary source of credit repayment is the funds generated from business operations of the borrowers.

Agunan yang dapat diterima oleh Bank dibagi atas 2 (dua) kelompok besar yaitu: (1) Agunan tunai, yaitu deposito/

tabungan/rekening giro/setoran margin/ dana tunai yang diblokir atau dibukukan pada rekening penampungan yang disimpan serta dicatat pada Bank dan Stand-By L/C yang diterbitkan oleh bank berperingkat (prime bank);

(2) Agunan non tunai yaitu agunan yang tidak termasuk dalam jenis jaminan seperti pada agunan tunai di atas.

Collaterals acceptable by the Bank are divided into 2 (two) categories, as follows: (1) Cash collateral, such as time deposit/

saving account/ current account/ margin deposit/ cash blocked or booked as escrow account which are kept and recorded by the bank and Stand-By Letter of Credit (SBLC);

(2) Non-cash collaterals are collateral not

included in collateral as mentioned on cash collateral above

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

127

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

1. Risiko Kredit (lanjutan) 1. Credit Risk (continued)

Kualitas kredit per golongan aset keuangan

Credit quality per class of financial assets

Kualitas kredit aset keuangan dikelola oleh Bank dengan menggunakan pedoman dari Bank Indonesia. Kualitas kredit berdasarkan golongan aset yang memiliki risiko kredit mengacu pada hasil penilaian dari lembaga pemeringkat eksternal yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

The credit quality of financial assets is managed by the Bank using guidance from Bank Indonesia. Credit quality by class of assets that have a credit risk refers to the assessment of external agencies as stipulated by Bank Indonesia.

Bank memiliki kebijakan untuk mengelola kinerja kualitas kredit debitur. Hal ini akan memudahkan fokus manajemen risiko dalam mengendalikan eksposur risiko kredit yang dimiliki Bank

The Bank has a policy to manage the performance of credit quality of borrowers. It will facilitate the focus of risk management in controlling credit risk exposure held by the Bank

Agunan yang diambil alih Foreclosed assets

Selama tahun berjalan, Bank telah mengambil alih kepemilikan jaminan sebanyak 4 (empat) unit tanah dan bangunan dengan nilai buku sebesar Rp. 7.557. Juga, selama tahun berjalan, telah dijual sebanyak 9 (sembilan) unit tanah dan bangunan dengan nilai buku sebesar Rp. 1.022, sedangkan sisanya dalam proses dilakukan penjualan oleh Bank.

During the year, the Bank took possession of 4 (four) units of land and buildings with book value of Rp 7,557. Also, during the year, 9 (nine) units of land and building with book value of Rp 1,022 have been sold, while the remaining are still in the process of being sold.

Penilaian penurunan nilai Impairment assessment

Pertimbangan utama untuk penilaian penurunan nilai kredit yang diberikan termasuk pembayaran-pembayaran pokok atau bunga yang menunggak lebih dari 90 hari atau ada kesulitan atau pelanggaran yang diketahui dari persyaratan yang terdapat dalam kontrak. Bank melakukan penilaian penurunan nilai dalam 2 (dua) area yaitu:

(1) Penilaian penyisihan penurunan nilai individual;

(2) Penilaian penyisihan penurunan nilai kolektif.

The main considerations for the loan impairment assessment include whether any payments of principal or interest are overdue by more than 90 days or there are any known difficulties, or infringement of the original terms of the contract. The Bank addresses impairment assessment in 2 (two) areas:

(1) individually assessed allowances;

(2) collectively assessed allowances.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

128

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

1. Risiko Kredit (lanjutan) 1. Credit Risk (continued)

Penilaian penyisihan penurunan nilai individual

Individually assessed allowances

Bank menentukan penyisihan secara individual untuk masing-masing aset keuangan kredit diberikan individu secara signifikan. Beberapa hal yang dipertimbangkan dalam menentukan jumlah penyisihan antara lain mencakup:

(1) Kemungkinan rencana bisnis debitur;

(2) Kemampuan untuk memperbaiki kinerja setelah adanya kesulitan keuangan;

(3) Proyeksi penerimaan dan pembayaran apabila terjadi kebangkrutan;

(4) Kemungkinan adanya sumber pembayaran lainnya;

(5) Jumlah yang dapat direalisasikan atas jaminan dan ekspektasi waktu arus kas.

The Bank determines the allowances appropriate for each individually significant financial assets on an individual basis. Items considered when determining allowance amounts include:

(1) the sustainability of the debtors‟ business plan;

(2) its ability to improve performance once a financial difficulty has arisen;

(3) projected receipts and the expected

payout should bankruptcy ensue;

(4) the availability of other financial support;

(5) the realizable value of collateral and the timing of expected cash flows.

Penyisihan penurunan nilai dievaluasi setiap tanggal pelaporan, kecuali bila terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan adanya pemantauan yang lebih berhati-hati.

Impairment allowances are evaluated at each reporting date, unless foreseen circumstances require more careful attention.

Penilaian penyisihan penurunan nilai kolektif

Collectively assessed allowances

Penilaian penyisihan kerugian secara kolektif dilakukan atas aset keuangan yang tidak signifikan secara individu.

Allowances are assessed collectively for losses on financial assets that are not individually significant.

Evaluasi penurunan nilai Impairment assessment

Berikut ini adalah risiko kredit berdasarkan klasifikasi evaluasi penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011:

Below are credit risk based on allowance for impairment losses assesment classification as of December 31, 2012, June 30, 2012 and December 31, 2011:

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

129

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

1. Risiko Kredit (lanjutan) 1. Credit Risk (continued)

Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) Impairment assessment (continued)

31 Desember 2012/December 31, 2012

Tidak mengalami penurunan nilai/ Non

impaired Mengalami penurunan

nilai/ Impaired Jumlah/Total

Rupiah 12.980.955 128.968 13.109.923 Rupiah Mata uang asing 2.102.212 - 2.102.212 Foreign currencies Jumlah 15.083.167 128.968 15.212.135 Total Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for possible penurunan nilai (4.183 ) (6.018 ) (10.201 ) impairment losses Jumlah 15.078.984 122.950 15.201.934 Total

30 Juni 2012/ June 30, 2012

Tidak mengalami penurunan nilai/ Non

impaired Mengalami penurunan

nilai/ Impaired Jumlah/Total

Rupiah 12.024.728 171.116 12.195.844 Rupiah Mata uang asing 2.305.312 74.204 2.379.516 Foreign currencies Jumlah 14.330.040 245.320 14.575.360 Total Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for possible penurunan nilai (211.770 ) (49.973 ) (261.743 ) impairment losses Jumlah 14.118.270 195.347 14.313.617 Total

31 Desember 2011/December 31, 2011

Tidak mengalami penurunan nilai/ Non

impaired Mengalami penurunan

nilai/ Impaired Jumlah/Total

Rupiah 10.875.489 140.407 11.015.896 Rupiah Mata uang asing 2.281.756 101.794 2.383.550 Foreign currencies Jumlah 13.157.245 242.201 13.399.446 Total Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for possible penurunan nilai (225.689 ) (62.437 ) (288.126 ) impairment losses Jumlah 12.931.556 179.764 13.111.320 Total

Tabel di bawah ini menunjukkan kualitas kredit per jenis instrumen keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai (di luar cadangan kerugian penurunan nilai):

The table below shows credit quality per class of financial assets (gross of allowance for impairment losses) that are neither past due nor impaired:

2012

Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan

nilai/ Neither past due nor impaired

Jatuh tempo tidak

mengalami penurunan

nilai/ Past due but not

impaired

Mengalami penurunan nilai/

Impaired

Jumlah/ Total

Tingkat tinggi/

High grade

Tingkat standar/ Standard

grade

Tingkat rendah/

Low grade

Tanpa peringkat/ Unrated

Aset Keuangan Financial Assets

Giro pada bank Indonesia

- - - 1.448.689 - - 1.448.689 Current accounts

with Bank Indonesia

Giro pada bank lain

- - - 530.645 - - 530.645 Current accounts

with other banks

Penempatan pada Bank Indonesia

314.965 - - 122.757 - - 437.722

Placement with Bank Indonesia and

other banks Surat berharga

yang diperdagangkan

1.506.007 - - 95.003 - - 1.601.011 Marketable securities Kredit diberikan - - - 14.693.102 515.561 3.473 15.212.135 Loans Tagihan derivatif - - - - - - Derivative receivables Tagihan akseptasi - - - 115.945 - - 115.945 Acceptance receivables Beban dibayar dimuka

dan aset lainnya

- - - 1.308.731 - - 1.308.731 Prepayment

and other assets Jumlah 1.820.972 - - 18.315.851 515.561 3.473 20.654.878 Total Cadangan kerugian

penurunan nilai

(96.067 ) Allowances for

impairment losses 20.558.811

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

130

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

1. Risiko Kredit (lanjutan) 1. Credit Risk (continued)

Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) Impairment assessment (continued)

Kualitas kredit didefinisikan sebagai berikut:

The credit qualities are defined as follows:

a) Tingkat tinggi: Peringkat dari pihak

ketiga dalam kategori ini memiliki kapasitas sangat baik dalam memenuhi komitmen keuangan dengan risiko kredit sangat rendah.

a) High grade: Third parties rating in this category have an excellent capacity to meet financial commitments with very low credit risk.

b) Tingkat sedang: Peringkat dari pihak

ketiga dalam kategori ini memiliki kapasitas yang baik dalam memenuhi komitmen keuangan dengan risiko kredit sangat rendah.

b) Standard grade: Third parties rating in this category have a good capacity to meet financial commitments with very low credit risk.

c) Tingkat rendah: Peringkat dari pihak

ketiga dalam kategori ini memiliki kapasitas yang cukup dalam memenuhi komitmen keuangan dengan risiko kredit sedang.

c) Low grade: Third parties rating in this category have fairly acceptable capacity to meet financial commitments with standard credit risk.

d) Tanpa peringkat: Pihak ketiga dalam

kategori yang sekarang ini tidak menyediakan peringkat dikarenakan ketidaktersediaan dari model-model peringkat dan pemerintah dan/atau agen-agen yang berhubungan dengan pemerintah.

d) Unrated: Third parties in this category are currently not assigned with third parties' ratings due to unavailability of rating models and governments and/or government-relatedagencies

Analisis umur kredit yang diberikan yang jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012, sebagai berikut:

The aging analysis of past due but not impaired loans as of December 31, 2012 is as follows:

2012

Jumlah/ Total

Kurang dari 30 hari/ Less than

30 days > 31-60 hari/

days 61-90 hari/ days Korporasi 504.907 253.449 40.590 210.868 Corporate

Komersial/ Usaha Kecil Menengah (UKM)

10.644 7.796 2.822 26

Commercial/ Small and Medium Enterprises

(SME)_ Konsumen 10 10 Consumer 515.561 261.246 43.421 210.894

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

131

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

2. Risiko Pasar 2. Market Risk

Risiko Pasar adalah risiko pada laporan posisi keuangan dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option. Risiko pasar melekat pada hampir seluruh kegiatan dan aktivitas Bank baik di banking book maupun trading book. Bank melakukan pengelolaan risiko pasar yang mencakup risiko suku bunga dan risiko nilai tukar.

Market risk is risk on the statement of financial position and administrative accounts, including derivative transactions, due to overall changes in market conditions, including the risk of change of option price. Market inherent risk is almost in all Bank‟s events and activities in both of its banking book and trading book. The Bank manages market risk including interest rate risk and foreign exchange risk.

Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk

Selama tahun berjalan, Bank telah mengcover risiko suku bunga yang merupakan bagian dari risiko pasar dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Pengawasan aktif Dewan Komisaris

dan Direksi, melalui: a. Responsif terhadap Laporan

Profil Risiko Pasar terkait Risiko Suku Bunga dan perkembangan kondisi makro yang disampaikan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) secara periodik.

In the current year, Bank has been covering interest rate risk as a part of market risk by performing the following steps:

(1) Active Control Board, through:

a. Be responsive to the Market Risk Profile Report regarding Interest Rate Risk and macro condition developments submitted by Risk Management Unit (SKMR) periodically.

b. Kebijakan untuk pengambilan posisi konservatif terhadap eksposur yang terkena risiko suku bunga sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian (prudent banking).

b. Policies for taking conservative positions on the exposure to interest rate risk exposure in accordance to the applicable regulations with the emphasize on the precautionary principle (prudent banking).

(2) Pengendalian atas posisi risiko dengan penetapan limit transaksi, limit risiko dan limit per fungsional.

(3) Pembakuan Kebijakan dan Prosedur; a. Memiliki dan melaksanakan

Pedoman Manajemen Risiko Pasar dan Kebijakan/Prosedur internal lainnya yang berkaitan dengan risiko suku bunga.

b. Melakukan review dan penyempurnaan terhadap Pedoman/ Prosedur Manajemen Risiko Pasar yang telah ditetapkan secara periodik.

(2) Control the risk position by setting transactions limits, risk limits and the limit per functional.

(3) Standardization Policies and Procedures; a. Having and implementing Market

Risk Management Guidelines and other internal Policy/Procedures related to the interest rate risk.

b. Conduct a review and improvement to the set guidelines/ Market Risk Management Procedures periodically.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

132

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

2. Risiko Pasar (lanjutan) 2. Market Risk (continued)

Risiko Suku Bunga (lanjutan) Interest Rate Risk (continued)

(4) Melaksanakan proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian Risiko Suku Bunga dengan mengikuti ketentuan Bank Indonesia dan best practices terkini, termasuk stress testing terhadap kemungkinan kondisi yang terburuk (worst case scenario) atas eksposur yang memiliki sensitivitas risiko suku bunga.

(5) Melakukan pemantauan terhadap transaksi-transaksi pasar tertentu secara periodik untuk memitigasi risiko secara dini.

(4) Implementing the process of Identification, Measurement, Monitoring and Controlling of Interest Rate Risk in accordance to the Bank Indonesia regulation and recent best practices, including stress testing to the worst possible conditions (worst case scenario) on exposure which has a sensitivity of interest rate risk.

(5) Conduct monitoring on certain market transactions periodically to mitigate the risks in advance.

Tabel berikut merangkum aset Bank dengan pendapatan bunga dan liabilitas dengan beban bunga (tidak dengan tujuan diperdagangkan) pada nilai tercatat, dikategorikan berdasarkan tanggal kontraktual perubahan suku bunga atau tanggal jatuh tempo, mana yang lebih dahulu:

The following table below summarizes the Bank‟s interest-earning assets and interest bearing liabilities (not for trading purposes) at carrying amounts, categorized by the earlier contractual repricing or maturitiy dates:

31 Desember 2012 / December 31, 2012

Keterangan Jumlah/

Total

Kurang dari 6 bulan/

less than 6 months

6 bulan s/d 12 bulan / 6 months until 12 month

1 tahun s/d 2 tahun/

1 year until 2 years

2 tahun s/d 5 tahun/

2 years until 5 years

Lebih dari 5 tahun/

More than 5 years

Information

Giro pada bank lain 530.645 530.645 - - - - Current account

with other banks Penempatan pada

Bank Indonesia dan bank lain 437.722 414.965 - - - 22.757

Placements with Bank Indonesia and other Bank

Surat-surat berharga 1.601.007 492.264 733.688 50.000 45.000 280.055 Securities Kredit yang diberikan 15.212.136 917.196 351.895 6.230.715 3.774.745 3.937.585 Loans Jumlah aset keuangan 17.781.510 2.355.070 1.085.583 6.280.715 3.819.745 4.240.397 Total financial assets Simpanan dari

nasabah 17.399.114 17.027.327 371.787 - - -

Customer deposits Simpanan dari bank

lain 52.309 52.309 - - - - Deposits from

other banks Pinjaman yang diterima 4.410 1.102 1.102 2.206 - - Borrowings Pinjaman subordinasi 713.687 - 101.955 101.955 305.866 203.911 Subordinated loan Jumlah liabilitas

keuangan 18.169.520 17.080.738 474.844 104.161 305.866 203.911 Total financial

Liabilities Jumlah selisih

penilaian bunga (388.010 ) (14.725.668 ) 610.739 6.176.554 3.513.879 4.036.486 Total revaluation

of interest

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

133

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

2. Risiko Pasar (lanjutan) 2. Market Risk (continued)

Risiko Suku Bunga (lanjutan) Interest Rate Risk (continued)

30 Juni / June 30, 2012

Keterangan Jumlah/

Total

Kurang dari 6 bulan/

less than 6 months

6 bulan s/d 12 bulan / 6 months until 12 month

1 tahun s/d 2 tahun/

1 year until 2 years

2 tahun s/d 5 tahun/

2 years until 5 years

Lebih dari 5 tahun/

More than 5 years Information

Giro pada bank lain 209.740 209.740 - - -

- Current account

with other banks Penempatan pada

Bank Indonesia dan bank lain 3.358.920 3.336.710 - - -

22.210

Placements with Bank Indonesia and other Bank

Surat-surat berharga 2.569.623 1.488.170 - - 45.000 1.036.453 Securities Kredit yang diberikan 14.575.360 2.132.449 342.946 3.964.680 3.078.461 5.056.824 Loans Jumlah aset keuangan 20.713.643 7.167.069 342.946 3.964.680 3.123.461 6.115.487 Total financial assets Simpanan dari

nasabah 19.673.544 18.685.179 988.365 - -

- Customer deposits Simpanan dari bank lain 73.194 73.194 - - -

-

Deposits from other banks

Pinjaman yang diterima 5.512 1.102 1.102 1.103 2.205

- Borrowings

Pinjaman subordinasi 815.642 - 101.955 101.955 305.866 305.866 Subordinated loan Jumlah liabilitas

keuangan 20.567.892 18.759.475 1.091.422 103.058 308.071

305.866 Total financial

Liabilities Jumlah selisih

penilaian bunga 145.751 (11.592.406 ) (748.476 ) 3.861.622 2.815.390

5.809.621 Total revaluation

of interest

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Keterangan Jumlah/

Total

Kurang dari 6 bulan/

less than 6 months

6 bulan s/d 12 bulan / 6 months until 12 month

1 tahun s/d 2 tahun/

1 year until 2 years

2 tahun s/d 5 tahun/

2 years until 5 years

Lebih dari 5 tahun/

More than 5 years Information

Giro pada bank lain 276.898 276.898 - - -

- Current account

with other banks Penempatan pada

Bank Indonesia dan bank lain 2.051.447 2.029.746 - - -

21.701

Placements with Bank Indonesia and other Bank

Surat-surat berharga 1.695.399 199.697 1.450.702 - 45.000 - Securities Kredit yang diberikan 13.399.447 3.255.955 1.606.773 2.068.270 4.048.983 2.419.466 Loans Jumlah aset keuangan 17.423.191 5.762.296 3.057.475 2.068.270 4.093.983 2.441.167 Total financial assets Simpanan dari

nasabah 16.296.638 16.002.681 293.957 - -

- Customer deposits Simpanan dari bank

lain 120.262 120.262 - - -

- Deposits from

other banks Pinjaman yang

diterima 6.615 - 2.205 2.205 2.205

- Borrowings Pinjaman subordinasi 815.642 - 101.955 101.955 305.866 305.866 Subordinated loan Jumlah liabilitas

keuangan 17.239.157 16.122.943 398.117 104.160 308.071

305.866 Total financial

Liabilities Jumlah selisih

penilaian bunga 184.034 (10.360.647 ) 2.659.358 1.964.110 3.785.912

2.135.301 Total revaluation

of interest

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

134

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

2. Risiko Pasar (lanjutan) 2. Market Risk (continued)

Risiko Suku Bunga (lanjutan) Interest Rate Risk (continued)

Dari repricing gap profile ini dapat diukur pengaruh perubahan suku bunga terhadap pendapatan bunga bersih dan/atau modal ekonomis Bank, sehingga jika terjadi perubahan suku bunga yang mungkin dapat mempengaruhi kinerja Bank, maka Bank akan dapat segera merestruktur aset dan liabilitas yang dimiliki, baik repricing date-nya ataupun jenis suku bunganya (fixed atau floating).

By this repricing gap profile can be measured the effects of changes in interest rate on net interest income and/or capital economical Bank, thence if there is a change in interest rate that may affect the Bank‟s performance, the Bank will be able to restructure its assets and liabilities immediately, including the repricing date or the type of interest rate (fixed or floating).

Manajemen risiko suku bunga berdasarkan perspektif pendapatan bunga, dilakukan dengan mengukur sensitivitas aset dan liabilitas keuangan Bank terhadap berbagai skenario perubahan suku bunga baik standar dan non standar. Skenario standar yang dilakukan mencakup kenaikan atau penurunan paralel pada semua kurva imbal hasil.

The management of the interest rate risk base on earning perspective is supplemented by measuring the sensitivity of the Bank‟s financial assets and liabilities against various standard and nonstandard interest rate changes scenarios. Standard scenario that is conducted on a monthly basis, simulates an increase or decrease of interest rate changes in parallel shift.

Analisis atas sensitivitas Bank, berupa perubahan pendapatan bunga bersih sampai dengan 1 tahun kedepan, atas kenaikan atau penurunan tingkat suku bunga pasar, dengan asumsi bahwa tidak ada pergerakan asimetris pada kurva imbal hasil dan posisi laporan keuangan yang tetap adalah sebagai berikut:

An analysis of the Bank‟s sensitivity, in term of net interest income changes for the whole 1 year ahead as an impact of the increase or decrease in market interest rates, by assuming no asymmetrical movement in curves and a constant statements of financial position is as follows:

IDR USD

Kenaikan rata-rata

suku bunga/ Interest rate

average increase

3,13%

Penurunan rata-rata

suku bunga/ Interest rate

average decrease

-2,46%

Kenaikan rata-rata

suku bunga/ Interest rate

average increase

0,03%

Penurunan rata-rata

suku bunga/ Interest rate

average decrease

-0,03% Sensitivitas atas proyeksi pendapatan bunga – bersih

Sensitivity of projected net interest income_

Per 31 Desember 2012 146.636,20 (92.493,01 ) (7.516,73 ) 9.052,02 As of December 31, 2012

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

135

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

2. Risiko Pasar (lanjutan) 2. Market Risk (continued)

Risiko Suku Bunga (lanjutan) Interest Rate Risk (continued)

IDR USD

Kenaikan rata-rata

suku bunga/ Interest rate

average increase

3,13%

Penurunan rata-rata

suku bunga/ Interest rate

average decrease

-2,46%

Kenaikan rata-rata

suku bunga/ Interest rate

average increase

0,06%

Penurunan rata-rata

suku bunga/ Interest rate

average decrease

-0,04%

Sensitivitas atas proyeksi pendapatan bunga – bersih

Sensitivity of projected

net interest income_ Per 30 Juni 2012 124.717,95 (78.946,97 ) 36.251,75 (18.656,18 ) As of June 30, 2012

IDR USD

Kenaikan rata-rata

suku bunga/ Interest rate

average increase

3,13%

Penurunan rata-rata

suku bunga/ Interest rate

average decrease

-2,46%

Kenaikan rata-rata

suku bunga/ Interest rate

average increase

0,07%

Penurunan rata-rata

suku bunga/ Interest rate

average decrease

-0,08%

Sensitivitas atas proyeksi pendapatan bunga – bersih

Sensitivity of projected

net interest income_ Per 31 Desember 2011 110.884,71 (72.248,26 ) 62.315,64 (27.712,12 ) As of December 31, 2011

Risiko Nilai Tukar Foreign Exchange Risk

Selama tahun berjalan, dalam mengcover risiko nilai tukar yang merupakan bagian dari risiko pasar Bank telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Pengawasan aktif Dewan Komisaris

dan Direksi, melalui: a. Responsif terhadap Laporan

Profil Risiko Pasar terkait Risiko Nilai Tukar dan perkembangan kondisi makro yang disampaikan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) secara periodik.

During the year, to cover the foreign exchange risk, which is a part of its market risk, the Bank has done the following steps: (1) Active control of Board of

Commissioners and Board of Directors, through: a. Be a responsive to the Risk

Profile Report Market related to the Foreign Exchange Risk and macro condition developments presented by the Risk Management Unit (SKMR) periodically.

b. Kebijakan untuk pengambilan posisi konservatif terhadap eksposur risiko nilai tukar sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian (prudent banking).

(2) Pengendalian atas posisi risiko dengan penetapan limit transaksi, limit risiko dan limit per fungsional.

b. Policies for taking the conservative position against the exchange rate risk exposure in accordance with the applicable provisions with emphasis on the precautionary principle (prudent banking).

(2) Control the risk position by setting the limit of transactions, limit of risk and limit per functional.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

136

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

2. Risiko Pasar (lanjutan) 2. Market Risk (continued)

(3) Pembakuan Kebijakan dan Prosedur; a. Memiliki dan melaksanakan

Pedoman Manajemen Risiko Pasar dan Kebijakan/Prosedur internal lainnya yang berkaitan dengan risiko nilai tukar.

b. Melakukan review dan penyempurnaan terhadap Pedoman/Prosedur Manajemen Risiko Pasar yang telah ditetapkan secara periodik.

(3) Standardization Policies and Procedures; a. Having and implementing Market

Risk Management Guidelines and other internal Policy/Procedures related to the foreign exchange risk.

b. Conduct a review and improvement to the set guidelines/ Market Risk Management Procedures periodically.

(4) Melaksanakan proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian Risiko Nilai Tukar dengan mengikuti ketentuan Bank Indonesia dan best practices terkini, termasuk stress testing terhadap kemungkinan kondisi yang terburuk (worst case scenario) terhadap eksposur yang terkena risiko nilai tukar.

(4) Implementing the process of Identification, Measurement, Monitoring and Controlling of Foreign Exchange Risk in accordance to the Bank Indonesia regulation and recent best practices, including stress testing to the worst possible conditions (worst case scenario) on exposure which has a sensitivity of foreign exchange risk.

(5) Melakukan pemantauan terhadap transaksi-transaksi pasar tertentu secara periodik untuk memitigasi risiko secara dini.

(5) Conduct monitoring on certain market transactions periodically to mitigate the risks in advance.

Dalam tahun berjalan, Bank telah melakukan pengembangan dan simulasi metodologi perhitungan kebutuhan modal internal yang diperlukan untuk mengcover risiko pasar dengan menggunakan metode internal VaR (Value at Risk) yaitu metode Variance co Variance dan Historical Simulation melalui aplikasi Market Risk Measurement (MRM). Untuk pengelolaan risiko pasar, Bank difasilitasi melalui Komite Asset & Liabilities (ALCO).

In the current year, the Bank has conducted development and simulation on methodology of internal capital requirements calculation required to cover market risks using internal VaR (Value at Risk) which are the Variance co Variance and Historical Simulation methods through the application of Market Risk Measurement (MRM). In regard to market risk management, the Bank is facilitated through its Asset and Liabilities Committee (ALCO).

Bank telah mengelola posisi mata uang asing untuk aset dan liabilitas keuangan yang dimiliki oleh Bank dengan memonitor Posisi Devisa Neto (PDN). Per tanggal 31 Desember 2012, PDN Bank telah diungkapkan dalam Catatan 39.

The Bank manages its foreign currency position for its financial assets and liabilities that are owned by the Bank by monitoring the Bank‟s net open position (NOP). As of December 31, 2012, the Bank‟s NOP has been disclosed in Note 39.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

137

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

2. Risiko Pasar (lanjutan) 2. Market Risk (continued)

Risiko Nilai Tukar (lanjutan) Foreign Exchange Risk (continued)

Tabel dibawah ini mengikhtisarkan eksposur Bank atas risiko nilai tukar mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. Termasuk didalamnya adalah instrumen keuangan pada nilai tercatat, dikategorikan berdasarkan jenis mata uang:

The table below summarises exposure to foreign currency exchange rate risk at December 31, 2012, June 30, 2012 and December 31, 2011. Included in the table are financial instruments at carrying amounts, categorised by currency:

31 Desember 2012/December 31, 2012

Dolar Amerika Serikat/

United States Dollar

Euro/ Euro

Dolar Singapura/ Singapore

Dollar

Dolar Australia/ Australian

Dollar Lain-lain/

Others Jumlah/

Total

Aset Assets Kas 12.815 828 2.635 860 788 17.927 Cash Giro pada Bank Current accounts Indonesia 265.031 - - - - 265.031 with Bank Indonesia Giro pada bank Current accounts with lain - bruto 504.821 922 3.333 1.942 1.706 512.094 other banks - gross Kredit 2.056.788 - 45.425 - - 2.102.212 Loans Pedapatan bunga yang masih akan diterima

13.684 - 70 - - 13.754 Accrued Interest

Receivable Aset lain-lain 57.240 (344 ) (1 ) - - 56.895 Other assets Jumlah 2.910.379 1.406 51.462 2.802 1.864 2.967.913 Total

Liabilitas Liabilities

Liabilitas segera

- - - - - - Liabilities immediately

Payable Simpanan dari Deposits from nasabah 2.882.515 - 31.893 - - 2.914.409 customers Bunga yang masih Accrued interest harus dibayar 5.496 - 66 - - 5.562 Payable Liabilitas lain-lain 96,245 - 9 - - Other liabilities Jumlah 2.984.256 - 31.968 - 3.016.223 Total Laporan posisi keuangan - Net on statement of Bersih (73.877 ) 1.406 19.494 2.802 1.864 (48.310 ) financial position Rekening administratif - Administrative Bersih 48.188 1.273 - - - 49.461 accounts - net

30 Juni 2012/June 30, 2012

Dolar Amerika Serikat/

United States Dollar

Euro/ Euro

Dolar Singapura/ Singapore

Dollar

Dolar Australia/ Australian

Dollar

Lain-lain/ Others

Jumlah/ Total

Aset Assets Kas 13.263 657 4.403 1.223 977 20.523 Cash Giro pada Bank Current accounts Indonesia 232.464 - - - - 232.464 with Bank Indonesia Giro pada bank Current accounts with lain - bruto 193.983 1.153 249 2.968 1.358 199.711 other banks - gross Kredit 2.371.893 - 7.623 - - 2.379.516 Loans Pedapatan bunga yang masih akan diterima

7.799 21 440 8.260 Accrued Interest Receivable

Aset lain-lain 2.777 - - - - 2.777 Other assets Jumlah 2.822.179 1.810 12.296 4.191 2.775 2.843.251 Total

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

138

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

2. Risiko Pasar (lanjutan) 2. Market Risk (continued)

Risiko Nilai Tukar (lanjutan) Foreign Exchange Risk (continued)

30 Juni 2012/June 30, 2012

Dolar Amerika Serikat/

United States Dollar

Euro/ Euro

Dolar Singapura/ Singapore

Dollar

Dolar Australia/ Australian

Dollar

Lain-lain/ Others

Jumlah/ Total

Liabilitas Liabilities

Liabilitas segera

103.431 86

103.517 Liabilities immediately

Payable Simpanan dari Deposits from nasabah 2.253.694 - 27.768 - - 2.281.462 customers Bunga yang masih Accrued interest harus dibayar 3.053 36 3.089 Payable Liabilitas lain-lain 483.907 - - - - 483.907 Other liabilities Jumlah 2.844.085 86 27.804 - - 2.871.975 Total Laporan posisi keuangan - Net on statement of Bersih (21.906 ) 1.724 (15.508 ) 4.191 2.775 (28.724 ) financial position Rekening administratif - Administrative Bersih (231.002 ) (231.002 ) accounts - net

Liabilitas Liabilities

Liabilitas segera

3.707 7 Liabilities immediately

payable Simpanan dari Deposits from nasabah 2.079.018 - 10.586 - - 2.089.604 customers Bunga yang masih Accrued interest harus dibayar 2.287 14 2.301 payable Liabilitas lain-lain 465.242 - - - 465.242 Other liabilities Jumlah 2.550.254 - 10.600 - - 2.560.861 Total Laporan posisi keuangan - Net on statement of Bersih 332.373 2.471 (5.469 ) 2.381 920 332.676 financial position Rekening administratif - Administrative Bersih (431.257 ) (200 ) (431.457 ) accounts - net

31 Desember 2011/December 31, 2011

Dolar Amerika Serikat/

United States Dollar

Euro/ Euro

Dolar Singapura/ Singapore

Dollar

Dolar Australia/ Australian

Dollar

Lain-lain/ Others

Jumlah/ Total

Aset Assets Kas 17.518 1.450 1.263 1.190 288 21.709 Cash Giro pada Bank Current accounts Indonesia 210.366 - - - - 210.366 with Bank Indonesia Giro pada bank Current accounts with lain - bruto 262.838 1.028 2.121 1.191 632 267.810 other banks - gross Surat berharga -bruto - - - - - - Securities - gross Kredit 2.381.805 - 1.745 - - 2.383.549 Loans Pendapatan bunga yang masih akan diterima

9.677 2 9.679

Accrued interest

receivable Aset lain-lain 423 - - - - 423 Other assets

Jumlah 2.882.627 2.478 5.131 2.381 920 2.893.537 Total

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

139

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

2. Risiko Pasar (lanjutan) 2. Market Risk (continued)

Risiko Nilai Tukar (lanjutan) Foreign Exchange Risk (continued)

Tabel dibawah ini menggambarkan posisi mata uang asing atas aset dan liabilitas moneter yang tidak diperdagangkan per tanggal 31 Desember 2012 dimana Bank memiliki risiko yang signifikan terhadap arus kas masa depan. Analisis tersebut menghitung pengaruh dari pergerakan wajar mata uang asing yang memungkinkan terhadap Rupiah, dengan seluruh variabel lain dianggap konstan, terhadap laporan laba-rugi komprehensif (akibat adanya perubahan nilai wajar aset dan liabilitas moneter yang tidak diperdagangkan yang sensitif terhadap nilai tukar) dan ekuitas (akibat adanya perubahan nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan yang termasuk kategori tersedia untuk dijual).

The table below indicates the foreign currencies position of non-trading monetary assets and liabilities as of December 31, 2012 which the Bank has significant exposure against its forecast cash flows. The analysis calculates the effect of a reasonably possible movement of the currency rate against the Indonesian Rupiah, with all variables held constant, on the statements of comprehensive income (due to change in the fair value of currency sensitive nontrading monetary assets and liabilities)

31 Desember 2012/ December 31, 2012

Kenaikan/ (penurunan) dalam

basis poin/ Increase/

(decrease) In basis points

Sensitivitas dalam laporan laba rugi/

Sensitivity of profit or loss

Mata uang Currency Dollar Amerika Serikat 10/(10) (2.568,8) / 2.568,8 United States Dollar Poundsterling Inggris 10/(10) 55,52 / (55,52) Great Britain Poundsterling Euro Eropa 10/(10) 267,95 / (267,95) European Euro

30 Juni 2012/ June 30, 2012

Kenaikan/ (penurunan) dalam

basis poin/ Increase/

(decrease) In basis points

Sensitivitas dalam laporan laba rugi/

Sensitivity of profit or loss

Mata uang Currency Dollar Amerika Serikat 10/(10) 1.865,96 / (1.865,96) United States Dollar Poundsterling Inggris 10/(10) 77,24 / (77,24) Great Britain Poundsterling Euro Eropa 10/(10) 172,45 / (172, 45) European Euro

31 December 2011/ December 31, 2011

Kenaikan/ (penurunan) dalam

basis poin/ Increase/

(decrease) In basis points

Sensitivitas dalam laporan laba rugi/

Sensitivity of profit or loss

Mata uang Currency Dollar Amerika Serikat 10/(10) 2.247,64/ (2.247,64) United States Dollar Poundsterling Inggris 10/(10) 30,04/ (30,04) Great Britain Poundsterling Euro Eropa 10/(10) 247,78 / (247,78) European Euro

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

140

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

3. Risiko Likuiditas 3. Liquidity Risk

Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.

Liquidity risk is the risk to respond mismatches of maturing liabilities from financing sources cashflow and/or from high-quality liquid assets that can be pledged, without disturbing the activities and financial condition of the Bank.

Kunci pengukuran yang digunakan oleh Bank untuk mengelola risiko likuiditas adalah dengan menggunakan analisis gap dan rasio-rasio likuiditas seperti rasio aset dan liabilitas lancar, rasio deposan inti, rasio loan to deposit (LDR), serta dengan memantau posisi bersih arus kas dalam jangka waktu 1 hari sampai dengan 3 bulan ke depan dan aktivitas pendanaan antar bank. Bank melakukan pemantauan atas pengelolaan risiko likuiditas melalui perkembangan profil risiko likuiditas setiap bulan yang dilaporkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris.

The measurement keys used by the Bank for managing its liquidity risk are by using gap analysis and liquidity ratios such as the ratio of current assets and liabilities, the ratio of core depositors, loan to deposit ratio (LDR), as well as by monitoring the position of net cash flows in the period of 1 days to 3 months and interbank financing activities. The Bank conducts monitoring on its liquidity risk management through the development of liquidity risk profile on monthly basis which are reported to the Board of Directors and Board of Commissioners.

Beberapa langkah telah diambil dalam mengelola risiko likuiditas, seperti dari sisi aset, strategi pembelian instrumen keuangan yang berkualitas tinggi dan berisiko rendah untuk posisi trading book, available for sale dan hold to maturity, memelihara posisi aset lancar, dan menjaga saldo Giro Wajib Minimum (GWM) sesuai ketentuan Bank Indonesia. Sementara di sisi kewajiban, strategi memelihara komposisi Current Account Saving Account (CASA) terhadap total deposito dan melakukan analisis terhadap jenis-jenis liabilitas dan jangka waktunya.

Some steps have been taken to manage liquidity risk, such as in terms of assets, purchasing strategy of high quality and low risk financial instruments for trading book positions, available for sale and hold to maturity, maintaining the position of current assets and maintaining the Minimum Statutory Reserves according to the Bank Indonesia regulation. While on the liabilities side, the strategy of maintaining the Current Account Savings Account (CASA) composition to total deposits and conducting analysis to the types of liabilities and its terms.

Langkah yang diambil oleh Bank sehubungan dengan mismatch antara aset dan liabilitas moneter yang jatuh tempo antara 1 (satu) sampai dengan 3 (tiga) bulan adalah meningkatkan pelayanan kepada nasabah, memantau perpanjangan simpanan, mencari nasabah baru serta menawarkan produk dan bunga yang menarik kepada nasabah, untuk menjaga stabilitas dan kontinuitas jumlah simpanan.

Steps taken by the Bank in connection with the mismatch of assets and monetary liabilities with maturities between 1 (one) to 3 (three) months, is to improve service to customers, monitor extension of savings, find new customers and offer products and interesting interest to customers, to maintain the stability and continuity of total deposits.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

141

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

3. Risiko Likuiditas (lanjutan) 3. Liquidity Risk (continued)

Di samping itu, Bank juga mengintensifkan usaha penagihan kepada debitur bermasalah dan menempatkan kelebihan dana pada surat-surat berharga yang memiliki pasar yang likuid sehingga dapat dicairkan setiap saat apabila Bank membutuhkan dana.

In addition, the Bank also intensified collection efforts to troubled borrowers and put the surplus funds in securities which have a market so that can be redeemed at any time if the bank needs funds.

31 Desember 2012 / December 31, 2012

Jumlah/

Total

Kurang dari 1 bulan/

less than 1 month

1 bulan s/d 3 bulan/ 1 month until 3

months

3 bulan s/d 1 tahun/

3 months until 1 year

1 tahun s/d 2 tahun/

1 year until 2 years

2 tahun s/d 5 tahun/ 2 years until 5 years

Lebih dari 5 tahun/

More than 5 years

Aset

Assets Kas 232.428 232.428 - - - - - Cash

Giro pada Bank Indonesia

1.448.689 1.448.689 - - - - - Current account with

Bank Indonesia

Giro pada bank lain

530.645 530.645 - - - - - Current account with other banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain

437.722 414.965 - - - - 22.757

Placement with Bank Indonesia and

other banks Surat-surat berharga 1.601.011 - - 1.275.953 - 45.000 280.058 Securities Pendapatan bunga yang

masih akan diterima

77.706 77.706 - - - - - Accrued interest

Receivable Kredit yang diberikan 15.212.135 828.252 1.375.065 4.141.171 1.343.947 4.782.511 2.741.190 Loans

Tagihan akseptasi

115.945 30.721 62.806 22.419 - - Acceptance

receivable

Penyertaan saham

137 - - - - - 137 Investment in

share of stock Aset lain-lain: Other assets

Setoran jaminan 5.544 5.544 - - - - - Guarantee deposits Jumlah 19.661.962 3.568.950 1.437.871 5.439.543 1.343.947 4.827.511 3.044.142 Total Liabilitas Liabilities

Liabilitas segera

67.753 67.753 - - - - - Obligations due

immediately Simpanan nasabah 17.399.114 14.800.849 1.949.384 648.881 - - - Customer deposits

Simpanan dari bank lain

52.309 52.309 - - - - - Deposits from

other banks Liabilitas akseptasi 115.945 30.721 62.806 22.419 - - - Acceptance liabiilities Pinjaman diterima 4.410 - - 1.102 2.205 1.102 - Borrowings

Pinjaman subordinasi 713.687 - - 101.955 101.955 305.866 203.910 Subordinate loan Bunga masih harus

dibayar

47.729 47.729 - - - - - Accrued interest

Payable Liabilitas lain-lain: Other liabilites

Setoran jaminan 7.311 7.311 - - - - - Guarantee deposits Jumlah 18.408.258 15.006.672 2.012.190 774.357 104.160 306.968 203.911 Total

Aset (Liabilitas) Bersih

1.253.704 (11.437.722 ) (574.319 ) 4.665.185 1.239.787 4.520.543 2.840.232 Assets (Liabilities) Net

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

142

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

3. Risiko Likuiditas (lanjutan) 3. Liquidity Risk (continued)

30 Juni 2012/ June 30, 2012

Jumlah/

Total

Kurang dari 1 bulan/

less than 1 month

1 bulan s/d 3 bulan/ 1 month until 3

months

3 bulan s/d 1 tahun/

3 months until 1 year

1 tahun s/d 2 tahun/

1 year until 2 years

2 tahun s/d 5 tahun/ 2 years until 5 years

Lebih dari 5 tahun/

More than 5 years

Aset

Assets Kas 170.703 170.703 - - - - - Cash

Giro pada Bank Indonesia

1.704.360 1.704.360 - - - - - Current account with

Bank Indonesia

Giro pada bank lain

209.740 209.740 - - - - - Current account with other banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain

3.358.920 3.336.710 - - - - 22.210

Placement with Bank Indonesia and

other banks Surat-surat berharga 2.569.626 497.265 990.905 - - 45.000 1.036.456 Securities Pendapatan bunga yang

masih akan diterima

80.634 80.634 - - - - - Accrued interest

Receivable Kredit yang diberikan 14.575.360 1.559.760 692.973 4.877.380 978.928 4.008.046 2.458.273 Loans

Tagihan akseptasi

109.564 34.569 30.315 44.680 - - - Acceptance

receivable

Penyertaan saham

137 - - - - - 137 Investment in

share of stock Aset lain-lain: Other assets

Setoran jaminan 5.554 5.554 - - - - - Guarantee deposits Jumlah 22.784.598 7.599.295 1.714.193 4.922.060 978.928 4.053.046 3.517.076 Total Liabilitas Liabilities

Liabilitas segera

153.053 153.053 - - - - - Obligations due

immediately Simpanan nasabah 19.673.544 16.363.230 2.488.915 821.399 - - - Customer deposits

Simpanan dari bank lain

73.194 73.194 - - - - - Deposits from other

Banks Liabilitas akseptasi 109.564 34.569 30.315 44.680 - - - Acceptance liabiilities Pinjaman diterima 5.512 - - 1.102 2.205 2.205 - Borrowings

Pinjaman subordinasi 815.642 - - 101.955 101.955 305.866 305.866 Subordinate loan Bunga masih harus

dibayar

53.162 53.162 - - - - - Accrued interest

Payable Liabilitas lain-lain: Other liabilites

Setoran jaminan 484.785 484.785 - - - - - Guarantee deposits Jumlah 21.368.456 17.161.993 2.519.230 969.136 104.160 308.071 305.866 Total

Aset (Liabilitas) Bersih

1.416.142 (9.562.698 ) (805.037 ) 3.952.924 874.768 3.744.975 3.211.210

Assets (Liabilities) Net

31 Desember 2011 / December 31, 2011

Jumlah/

Total

Kurang dari 1 bulan/

less than 1 month

1 bulan s/d 3 bulan/ 1 month until 3

months

3 bulan s/d 1 tahun/

3 months until 1 year

1 tahun s/d 2 tahun/

1 year until 2 years

2 tahun s/d 5 tahun/ 2 years until 5 years

Lebih dari 5 tahun/

More than 5 years

Aset

Assets Kas 214.633 214.633 - - - - - Cash

Giro pada Bank Indonesia

1.318.787 1.318.787 - - - - - Current account with Bank Indonesia

Giro pada bank lain

276.898 276.898 - - - - - Current account with

other banks Penempatan pada Bank

Indonesia dan bank lain

2.051.447 2.029.746 - - - - 21.701

Placement with Bank Indonesia and

other banks Surat-surat berharga 1.695.402 199.697 - 1.450.702 - 45.000 3 Securities Tagihan derivatif 1.968 1.968 - - - - - Derivative receivable Pendapatan bunga yang

masih akan diterima

98.182 98.182 - - - - - Accrued interest

receivable Biaya dibayar dimuka 28.012 - 28.012 - - - - Prepaid expense Kredit yang diberikan 13.399.447 827.545 943.944 4.643.196 712.608 4.005.062 2.267.092 Loans

Tagihan akseptasi

92.433 20.523 31.427 40.483 - - - Acceptance

receivable

Penyertaan saham

137 - - - - - 137 Investment in

share of stock Aset lain-lain: Other assets

Setoran jaminan 5.591 5.591 - - - - - - Guarantee deposits

Jumlah 19.182.937 4.993.570 1.003.383 6.134.381 712.608 4.050.062 2.288.933 Total

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

143

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

3. Risiko Likuiditas (lanjutan) 3. Liquidity Risk (continued)

31 Desember 2011 / December 31, 2011

Jumlah/

Total

Kurang dari 1 bulan/

less than 1 month

1 bulan s/d 3 bulan/ 1 month until 3

months

3 bulan s/d 1 tahun/

3 months until 1 year

1 tahun s/d 2 tahun/

1 year until 2 years

2 tahun s/d 5 tahun/ 2 years until 5 years

Lebih dari 5 tahun/

More than 5 years

Liabilitas Liabilities

Liabilitas segera

20.372 20.372 - - - - - Obligations due

immediately Simpanan nasabah 16.296.638 13.904.256 2.098.145 294.237 - - - Customer deposits

Simpanan dari bank lain

120.262 33.262 87.000 - - - - Deposits from other

Banks Liabilitas akseptasi 92.433 20.523 31.427 40.483 - - - Acceptance liabiilities Utang pajak 15.395 15.395 - - - - - Tax payable Pinjaman diterima 6.615 - - 2.205 2.205 2.205 - Borrowings

Pinjaman subordinasi 815.642 - - 101.955 101.955 305.866 305.866 Subordinate loan Bunga masih harus

dibayar

49.103 49.103 - - - - - Accrued interest receivable

Liabilitas lain-lain: Other liabilites Setoran jaminan 492.190 - 492.190 - - - - Guarantee deposits

Jumlah 18.031.095 14.042.911 2.708.762 438.880 104.160 308.071 428.311 Total

Aset (Liabilitas) Bersih

1.151.842 (9.049.341 ) (1.705.379 ) 5.695.501 608.448 3.741.991 1.860.622 Assets (Liabilities) Net

Selanjutnya, Bank juga telah melakukan stress testing dalam beberapa analisa skenario dengan perkiraan kondisi terburuk yang mungkin terjadi dan analisa Contingency Funding Plan secara periodik.

Furthermore, the Bank has conducted stress testing in some scenario analysis by estimating of the worst possible conditions and analysis of Contingency Funding Plan periodically.

Pemantauan harian maupun secara periodik terhadap transaksi-transaksi yang berkaitan dengan risiko likuiditas telah dilakukan Bank secara konsisten untuk terwujudnya tata kelola perusahaan yang baik.

Daily or periodically monitoring of the transactions relating to the Bank's liquidity risk has been performed consistently to establish good corporate governance.

4. Risiko Operasional 4. Operational Risks

Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.

Operational risk is the risk due to inadequate and/or failed internal processes, human error, system failure, and/or the existence of external events affecting the Bank's operations

Bank menerapkan manajemen risiko operasional dengan sasaran memastikan bahwa Bank telah melakukan proses manajemen risiko yang meliputi risk identification, risk assesment, risk evaluation, risk mitigation serta dilakukan monitoring dan reporting atas pelaksanaannya. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan akhir memaksimalkan benefit dari suatu produk/layanan atau proses transaksi/aktivitas dengan potensi risiko operasional yang telah diperhitungkan.

Bank implements operational risk management with the goal of ensuring that Bank has performed a risk management process that includes risk identification, risk assessment, risk evaluation, risk mitigation, and monitoring and reporting on the implementation. It is done with the ultimate goal to maximize the benefits of a product/service or transaction/ activity process with the potential operational risks that have been reckoned.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

144

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

4. Risiko Operasional (lanjutan) 4. Operational Risks (continued)

Pencatatan data kerugian dan potensi kerugian berperan penting dalam pengelolaan dan kalkulasi risiko operasional. Bank telah melakukan pengelolaan pencatatan data kerugian dan potensi kerugian yang terjadi pada Satuan Kerja Operasional (Risk Taking Unit) secara periodik melalui aplikasi Tools Loss Event (TLE) dan Potential Loss Event (PLE) yang telah diimplementasikan secara on line di seluruh cabang.

Recording of data loss and potential loss plays an important role in the operational risk management and calculation. The Bank has conducted data loss records management and the potential loss that occurred in the Unit Operations (Risk Taking Unit) periodically through Tools Loss Event (TLE) and Potential Loss Event (PLE) applications, which have been implemented on-line in all branches.

Pengelolaan data kerugian tersebut sebagai salah satu data input dalam penilaian parameter Profil Risiko Operasional yang dipetakan sesuai frekuensi kejadian dan dampaknya

Management of data loss is one of the input data in the assessment of Operational Risk Profile parameters which is mapped in accordance to its frequency of occurrence and impact

Pemantauan terhadap perkembangan Profil Risiko Operasional dilakukan melalui identifikasi faktor-faktor penyebab kerugian operasional yang terjadi dan memberikan rekomendasi kepada Satuan Kerja Operasional (Risk Taking Unit) terkait dalam memitigasi kejadian risiko tersebut di masa mendatang.

Monitoring the development of operational risk profile through the identification of the causal factors operating losses incurred and provide recommendations to the Task Force Operations (Risk Taking Units) relating to mitigate risk events in the future.

Pengawasan oleh Direksi dan Komisaris Bank atas Profil Risiko Operasional dan pelaksanaan manajemen risiko dilakukan melalui rapat Komite Manajemen Risiko dan Komite Pemantau Risiko yang dilakukan secara berkala sesuai dengan kebutuhan Bank.

Supervision by the Bank's Board of Directors and Commissioners on the risk profile and risk management is conducted through RMC and ROC meetings that are conducted periodically based on the Bank‟s necessities.

Bank telah melakukan pengukuran risiko operasional selama tahun berjalan dengan menggunakan metode Basic Indicator Approach (BIA) dengan berpedoman kepada Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP tanggal 29 Januari 2009 tentang Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Operasional dengan menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID).

Bank has conducted the operational risk measurement during the year using the Basic Indicator Approach (BIA) method by referring to Bank Indonesia Regulation No. 10/15/PBI/2008 dated 24 September 2008 regarding the Capital Adequacy Liability of Commercial Banks and Bank Indonesia Circular Letter No. 11/3/DPNP dated January 29, 2009 regarding the calculation of Risk Weighted assets (RWA) of Operational Risk using the Basic Indicator Approach (PID).

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

145

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

4. Risiko Operasional (lanjutan) 4. Operational Risks (continued)

Secara bertahap Bank akan terus melakukan pengembangan metode pengukuran risiko operasional dengan penggunaan pengukuran yang lebih maju yaitu Standardized Approach (SA) dan/atau Advanced Measurement Approach (AMA).

Gradually the Bank will continue to develop measuring methods of operational risk by using of more advanced measurements such as Standardized Approach (SA) and/or Advanced Measurement Approach (AMA).

Selain kebijakan dan metode tersebut di atas, Bank juga telah menerapkan upaya yang terus menerus dikembangkan untuk membangun lingkungan budaya yang mendukung pelaksanaan manajemen risiko operasional. Hal tersebut dilakukan melalui penguatan pada tiga lini pertahanan (three lines of defense) yaitu pemberdayaan unit bisnis sebagai lini pertahanan pertama, pembentukan fungsi manajemen risiko operasional sebagai lini pertahanan kedua dan koordinasi kerja dengan Internal Audit sebagai lini pertahanan ketiga.

In addition to policies and methods above, the Bank has also implemented an ongoing effort to build a cultural environment that support the implementation of operational risk management. This is done through the strengthening of the three lines of defense: empower the business unit as a first line of defense, the establishment of operational risk management function as a second line of defense and coordination with Internal Audit as a third line of defense.

5. Risiko Reputasi 5. Reputation Risks

Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder) yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.

Reputation risks are the risks related to the decreasing level of stakeholders‟ confidence arising from the negative perception on the Bank.

Kegagalan Bank dalam menjaga reputasinya di mata masyarakat dapat menimbulkan pandangan maupun persepsi negatif masyarakat terhadap Bank. Apabila risiko ini dihadapi oleh Bank, maka dalam waktu singkat dapat terjadi penurunan atau hilangnya kepercayaan nasabah terhadap Bank yang pada akhirnya akan memberikan dampak negatif terhadap pendapatan usaha dan volume aktivitas Bank.

Reputation risk is inherent in every activity conducted by the Bank. The Bank‟s failure to protect its reputation in the public‟s eye may result in negative view as well as perception by the public towards the Bank. If the Bank faces this risk then in the short run, the Bank may lose the customer‟s trust that will ultimately result in a negative impact to the Bank‟s income and volume of activities.

Corporate Secretary Bank setiap hari melakukan monitoring pemberitaan media untuk memantau publikasi negatif atau keluhan nasabah yang muncul di media. Sedangkan monitoring secara bank wide atas keluhan nasabah yang disampaikan langsung ke Bank dilakukan oleh Divisi Branch Banking untuk kemudian ditindaklanjuti penyelesaiannya melalui cabang terkait sesuai ketentuan yang berlaku. Untuk pemberitaan negatif dan keluhan nasabah yang muncul di media selanjutnya dibuatkan klarifikasi dan tanggapan sesuai dengan langkah terbaik yang ditempuh Bank.

The Bank‟s Corporate Secretary monitors the news media daily for any negative publicity or customer complaints that appeared in the media. While monitoring the bank's wide customer complaints submitted directly to the Bank is conducted by Branch Banking Division to be followed-up through the related branch in accordance with the relevant regulations. For negative reporting and customer complaints that appear in the media would be clarrified and responded in accordance with the best effort taken by the Bank.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

146

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

5. Risiko Reputasi (lanjutan) 5. Reputation Risks (continued)

Upaya mitigasi risiko reputasi juga dilakukan saat Bank meluncurkan produk/ layanan/program baru dengan menganalisa risiko reputasi yang mungkin timbul dan strategi mengantisipasi risiko tersebut. Demikian pula, untuk informasi yang material atau yang penting untuk diketahui oleh nasabah, Corporate Secretary juga menyiapkan panduan untuk para frontliner dan spokespersons agar mereka bisa menjelaskan informasi tersebut secara benar dan proporsional kepada nasabah Bank.

Efforts to mitigate reputational risk is also done when the Bank launched a product / service / new programs by analyzing reputational risks that may arise and how to anticipate risk. Similarly to the material information or that is important to know the customer, Corporate Secretary also prepared a guide to the frontliner and spokespersons for them to explain the information correctly and proportional to its customers

6. Risiko Hukum 6. Legal Risk

Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis tersebut antara lain disebabkan adanya ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan dokumen yang tidak sempurna.

Legal risk is the risk related to legal claims and/or weakness in the legal aspect. Such weakness in legal aspect is caused, among others, by the lack of the supporting legislation or weakness of the contracts such as incomplete requirements for a valid contract and imperfect document contract

Sebagai sebuah perusahaan yang berdiri dalam yuridiksi hukum Indonesia, Bank harus selalu tunduk terhadap segala peraturan hukum yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia selaku regulator industri perbankan di Indonesia dan instansi berwenang lainnya terkait dengan Bank. Selain itu, Bank juga harus mengikuti segala bentuk peraturan perundangan yang berlaku di masyarakat baik yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan usaha Bank. Kegagalan Bank dalam mengikuti peraturan hukum yang berlaku dapat mengakibatkan pada timbulnya tuntutan hukum yang akan ditujukan kepada Bank.

As a company that stands in the jurisdiction of the laws of Indonesia, the Bank shall always be subject to all regulations issued by Bank Indonesia as the regulator of the banking industry in Indonesia and others authorities related to the Bank. In addition, the bank also must follow any legislation applicable in society that relevant either directly or indirectly to the business activities of the Bank. Bank failures in following applicable legislation may result in the emergence of lawsuits that will be addressed to the Bank.

Apabila tuntutan-tuntutan hukum yang diajukan kepada Bank memiliki nilai yang material, maka hal tersebut dapat memberikan dampak secara langsung terhadap kinerja keuangan Bank.

When lawsuits that are filed to the Bank have material value, then it can provide a direct impact on the financial performance of the Bank.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

147

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

6. Risiko Hukum (lanjutan) 6. Legal Risk (continued)

Untuk memitigasi risiko hukum yang mungkin timbul akibat tuntutan hukum atau kelemahan aspek yuridis, Bank memiliki Biro Hukum. Biro tersebut memiliki peranan antara lain: 1) melakukan analisa hukum atas produk

dan/atau aktivitas baru serta membuat standar dokumen hukum yang terkait dengan produk dan/atau aktivitas tersebut;

2) memberikan analisa/advis hukum kepada seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi;

3) memberikan advis atas eksposur hukum akibat perubahan ketentuan atau peraturan;

4) memeriksa segala perjanjian yang akan dibuat antara Bank dengan pihak ketiga;

5) melakukan pemeriksaan berkala atas perjanjian yang telah dibuat; dan

6) memantau risiko hukum yang ada di seluruh cabang Bank.

To mitigate the legal risks that may arise from lawsuits or juridical weakness, the Bank has the General Legal Division. This Division has roles:

1) to conduct legal analysis on the

products and activities as well as create a standard legal documents related to the product and activities;

2) to provide analysis / legal advice to all

employees at every level of the organization;

3) to provide advice on the legal exposure due to changes in rule or regulation;

4) to check any agreement that will be made between the Bank and third parties;

5) to conduct periodic inspections on the the agreement that has been made;and

6) to monitor the legal risks in the overall Bank's branches.

Dengan adanya biro tersebut, maka Bank memiliki kebijakan hukum dan standar dokumen hukum baku yang terkait dengan produk atau fasilitas perbankan yang ditawarkan oleh Bank kepada masyarakat, dimana kebijakan hukum dan standar dokumen hukum dimaksud dibuat dengan mengacu kepada ketentuan peraturan perundangan yang berlaku serta memperhatikan kepentingan aspek yuridis dari Bank. Selain itu, Biro Hukum Bank juga memiliki fungsi litigasi yang salah satu tugasnya adalah menangani setiap permasalahan hukum yang terkait dengan litigasi agar risiko hukum yang mungkin timbul dapat diminimalisasi.

Through this division, the Bank has a legal policies and standard documents related to the product or banking facilities offered by the Bank to the community, where such legal policy and standard documents are created with reference to the provisions of applicable Laws and considering the aspects jurisdiction interest of the Bank. In addition, the Bank's Legal Division has the litigation function by handling all legal issues related to litigation in order to minimise legal risks that may arise.

Pengelolaan risiko hukum dilakukan dengan memantau perkembangan kasus-kasus hukum yang terjadi dan mengambil lesson learnt dari kasus-kasus tersebut. Penanganan kasus hukum yang dilakukan pada Bank senantiasa memperhitungkan potensi kerugian baik atas penyelesaian kasus secara musyawarah mufakat/damai ataupun melalui jalur pengadilan. Bank juga memberikan perhatian khusus atas kasus hukum yang berpotensi menimbulkan kerugian secara signifikan.

The legal risk is also conducted by monitoring the development of legal cases and take `lessons learnt' principle from those cases. The management of legal cases conducted by the Bank at all time calculating potential loss, either through settlement or court. The Bank also pays special attention to legal cases which potentially may create significant loss to the Bank.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

148

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

7. Risiko Kepatuhan 7. Compliance Risk

Risiko kepatuhan merupakan risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.

Compliance risks are the risks resulting from the failure of the Bank in fulfilling and/or implementing the prevailing laws and regulations.

Dalam menjalankan kegiatan usaha pada industri perbankan, Bank diwajibkan untuk selalu tunduk terhadap peraturan perbankan yang diterbitkan baik oleh Bank Indonesia maupun Pemerintah. Selain itu, Bank juga wajib tunduk kepada beberapa ketentuan lainnya seperti: peraturan yang mengatur Penjaminan Simpanan, Perseroan Terbatas, Perpajakan dan peraturan di bidang pasar modal (BAPEPAM-LK dan Bursa Efek).

In engaging in the banking industry services, the Bank is required to always comply with the banking regulations issued by the Government and Bank Indonesia. In addition, the Bank is also required to comply with several other rules such as: regulation on Deposit Guarantee Program, Limited Liability Company, Taxation and Capital Market (BAPEPAM-LK and stock exchange) regulations.

Pada umumnya, risiko kepatuhan melekat pada sebuah perseroan terbatas yang terkait erat pada peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, yang mengatur kewajiban Bank sebagai sebuah lembaga perbankan, seperti: risiko kredit terkait dengan ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM); Kualitas Aktiva Produktif; Pembentukan Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN); Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK); penerapan tata kelola yang baik (GCG); dan risiko lain yang terkait dengan ketentuan tertentu. Ketidakmampuan Bank untuk mengikuti dan mematuhi seluruh peraturan perundangan yang terkait dengan kegiatan usaha Bank dapat berdampak buruk terhadap kelangsungan usaha Bank.

In general, the compliance risk is embedded in the limited liability company which is related to the prevailing laws and regulations and other regulations, which regulate the Bank‟s responsibility as a banking institution, such as: credit risks related to Capital Adequacy Ratio (CAR) regulations; Earning Assets Quality; Allowance for Impairment Losses (CKPN); Legal Lending Limit (BPMK); Good Corporate Governance (GCG); and other risks related to certain regulations. The inability by the Bank to follow and comply with all laws and regulations related to the Bank‟s business activities may affect the continuity of the Bank.

Bank melakukan identifikasi dan pengelolaan risiko kepatuhan sejak awal dengan memberikan advis kepada unit bisnis dan unit operasional dalam hal pengembangan produk dan/atau aktivitas baru dan secara aktif melakukan penilaian terhadap kebijakan Pedoman dan Prosedur Internal yang dimiliki oleh Bank untuk memastikan bahwa seluruh peraturan eksternal telah diakomodasi sedemikian rupa dan selanjutnya untuk dipatuhi dalam pelaksanaannya.

Bank identify and manage compliance risk early by providing assistance to the business units and operational units in developing new products and activities and actively perform an assessment of the policies Internal Guidlines and Procedures owned by the Bank to ensure that all external regulations have been accommodated in such manner and subsequently adhered to in practice.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

149

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

7. Risiko Kepatuhan (lanjutan) 7. Compliance Risk (continued)

Bank memantau perkembangan eksposur risiko kepatuhan setiap bulan dan menyampaikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris melalui Laporan Profil Risiko Bank. Bank juga menetapkan strategi mitigasi risiko atas setiap kejadian risiko kepatuhan yang perlu mendapat perhatian khusus.

The Bank monitors compliance risk exposure progress in every month and submits to the Board of Directors and Board of Commissioners through the Bank's Risk Profile Report. The bank also set a risk mitigation strategy for each event of compliance risks that need special attending.

Selanjutnya, Bank memiliki perangkat media online untuk menyampaikan sosialisasi semua peraturan yang berlaku kepada seluruh jajaran Bank sehingga setiap unit kerja terkait dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan peraturan Bank.

Furthermore, the Bank has the tools of online media to socialize all the rules applied to all levels in the Bank, thence each related unit can carry out its duties and responsibilities in accordance to the Bank regulations.

8. Risiko Stratejik 8. Strategic Risks

Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

Strategic risk is the risk due to inaccuracies in the decision and/or execution of a strategic decision and failure to anticipate changes in the business environment.

Ketidakmampuan Bank dalam melakukan penyusunan strategi yang tepat dapat menimbulkan kegagalan bisnis Bank di masa yang akan datang.

Inability of the Bank to undertake the preparation of an appropriate strategy may result in the failure of the Bank's business in the future.

Bank melakukan identifikasi dan kuantifikasi risiko stratejik sejak awal penyusunan rencana bisnis Bank dengan berpedoman pada visi, misi, strategi dan kemampuan Bank.

Bank identifies and quantifies strategic risk from the beginning of business plan preparation based on its vision, mission, strategy and capability.

Bank mengelola risiko stratejik melalui proses pertimbangan dan pengambilan keputusan secara kolektif dan komprehensif di lingkungan Komite Manajemen (Manajemen Committee) untuk disampaikan ke Direksi, yang turut mempengaruhi dan berdampak pada langkah-langkah bisnis yang akan diambil dalam kerangka kebijakan dan arah yang telah ditetapkan.

Bank manages strategic risk through the process of considerations and collective decision-making and comprehensive in the management committee, that influence and impact the business steps to be taken in the policy framework and direction that has been set.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

150

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

III. Profil Risiko (lanjutan) III. Risk Profile (continued)

8. Risiko Stratejik (lanjutan) 8. Strategic Risks (continued)

Selanjutnya, Bank memantau perkembangan eksposur risiko stratejik setiap bulan dan menyampaikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris melalui Laporan Profil Risiko Bank. Terhadap kejadian risiko stratejik yang perlu mendapat perhatian khusus, telah ditetapkan strategi mitigasi risiko-nya oleh Bank.

Furthermore, the Bank monitors the development of strategic risk exposure on each month and submits it to the Board of Directors and Board of Commissioners through the Bank's Risk Profile Report. On the event of strategic risks that need special attending, the Bank has set up the related risk mitigation strategy.

42. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 42. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS

Pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, nilai tercatat dari aset dan liabilitas keuangan Bank memiliki nilai yang hampir sama dengan nilai wajarnya. Tabel dibawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Bank yang tercatat dalam laporan keuangan.

As of December 31, 2012, June 30, 2012 and December 31, 2011, the carrying values of Bank‟s assets and financial liabilities has value that is almost equal to the fair value.

31 Desember 2012 Nilai tercatat/ Carrying

amount Nilai wajar/ Fair Value December 31, 2012

Aset Keuangan: Financial Assets :

Kas 232.428 232.428 Cash Giro pada Bank

Indonesia

144.689 144.689 Current accounts with

Bank Indonesia Giro pada bank lain -

Bersih

530.300 530.300 Current accounts with

Other Banks - Net Penempatan pada Bank

Indonesia dan bank lain - Bersih

437.722 437.722

Placements with Bank Indonesia and

other bank-Net Surat-surat berharga –

Bersih

1.601.011 1.601.011

Securities - Net Pendapatan bunga masih

akan diterima

77.706 77.706 Accrued interest

receivable Kredit yang diberikan -

Bersih

15.201.934 15.201.934

Loans - Net Tagihan akseptasi 115.945 115.945 Acceptance receivable Penyertaan saham -

Bersih

137 137 Investment in

share of stock - Net Aset lain-lain: Other assets:

Setoran jaminan 5.544 5.544 Guarantee deposits

Jumlah Aset Keuangan 19.651.416 19.651.416 Total Financial Assets

Liabilitas Keuangan: Financial Liabilities :

Liabilitas segera 67.753 67.753 Obligations due immediately Simpanan nasabah 17.399.114 17.399.114 Deposits from customers Simpanan dari bank lain 52.309 52.309 Deposits form other banks Liabilitas akseptasi 115.945 115.945 Acceptances payable Pinjaman diterima 4.410 4.410 Borrowing Pinjaman subordinasi 713.687 474.642 Subordinated loan Bunga masih harus

dibayar

47.729 47.729 Accrued interest

payable Liabilitas lain-lain: Other liabilities:

Setoran jaminan 7.311 7.311 Guarantee deposits Jumlah Liabilitas

Keuangan

18.408.258 18.169.213

Total Financial Liabilities

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

151

42. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

42. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, nilai tercatat dari aset dan liabilitas keuangan Bank memiliki nilai yang hampir sama dengan nilai wajarnya. (lanjutan) Tabel dibawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Bank yang tercatat dalam laporan keuangan.

As of December 31, 2012, June 30, 2012 and December 31, 2011, the carrying values of Bank‟s assets and financial liabilities has value that is almost equal to the fair value. (continued)

30 Juni 2012 Nilai tercatat/ Carrying

amount Nilai wajar/ Fair Value June 30, 2012

Aset Keuangan: Financial Assets :

Kas 170.703 170.703 Cash Giro pada Bank

Indonesia

1.704.360 1.704.360 Current accounts with

Bank Indonesia Giro pada bank lain -

Bersih

209.280 209.280 Current accounts with

other Banks - Net Penempatan pada Bank

Indonesia dan bank lain - Bersih

3.358.920 3.358.920

Placements with Bank Indonesia and

otherbank - Net Surat-surat berharga - Bersih

2.569.626 2.569.626

Securities - Net

Pendapatan bunga yang masih akan diterima

80.634 80.634

Accrued interest receivable

Kredit yang diberikan - Bersih

14.313.617 14.313.617

Loans - Net

Tagihan akseptasi 109.564 109.564 Acceptance receivable Penyertaan saham -

Bersih

137 137 Investment in

share of stock-Net Aset lain-lain: Other assets:

Setoran jaminan 5.554 5.554 Guarantee deposits

Jumlah Aset Keuangan 22.522.395 22.522.395 Total Financial Assets

Liabilitas Keuangan: Financial Liabilities :

Liabilitas segera 153.053 153.053 Obligations due immediately Simpanan nasabah 19.673.544 19.673.544 Deposits from customers Simpanan dari bank lain 73.194 73.194 Deposits form other banks Liabilitas akseptasi 109.564 109.564 Acceptances payable Pinjaman diterima 5.512 5.512 Borrowing Pinjaman subordinasi 815.642 511.744 Subordinated loan Bunga masih harus

dibayar

53.162 53.162

Accrued interest payable Liabilitas lain-lain: Other liabilities:

Setoran jaminan 484.785 484.785 Guarantee deposits Jumlah Liabilitas

Keuangan

21.368.456 21.064.558

Total Financial Liabilities

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

152

42. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

42. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, nilai tercatat dari aset dan liabilitas keuangan Bank memiliki nilai yang hampir sama dengan nilai wajarnya. (lanjutan) Tabel dibawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Bank yang tercatat dalam laporan keuangan.

As of December 31, 2012, June 30, 2012 and December 31, 2011, the carrying values of Bank‟s assets and financial liabilities has value that is almost equal to the fair value. (continued)

31 Desember 2011 Nilai tercatat/

Carrying amount Nilai wajar/ Fair Value December 31, 2011

Aset Keuangan: Financial Assets :

Kas 214.633 214.633 Cash Giro pada Bank

Indonesia

1.318.787 1.318.787 Current accounts with

Bank Indonesia Giro pada bank lain -

bersih

276.441 276.441 Current accounts with

other Banks - Net Penempatan pada Bank

Indonesia dan bank lain - bersih

2.051.447 2.051.447

Placements with Bank Indonesia and

otherbank - Net Surat-surat berharga -

Bersih

1.695.402 1.695.402

Securities - Net Tagihan derivatif 1.968 1.968 Derivative receivable Pendapatan bunga

masih akan diterima

98.182 98.182 Accrued interest

receivable Kredit yang diberikan -

Bersih

13.111.321 13.111.321

Loans - Net Tagihan akseptasi 92.433 92.433 Acceptance receivable Penyertaan saham -

Bersih

137 137 Investment in

share of stock Aset lain-lain: Other assets:

Setoran jaminan 5.591 5.591 Guarantee deposits

Jumlah Aset Keuangan

18.866.342

18.866.342

Total Financial Assets

Liabilitas Keuangan: Financial Liabilities :

Liabilitas segera 20.372 20.372 Obligations due immediately Simpanan nasabah 16.296.638 16.296.638 Deposits from customers Simpanan dari bank lain 120.262 120.262 Deposits form other banks Liabilitas akseptasi 92.433 92.433 Acceptances payable Pinjaman diterima 6.615 6.615 Borrowing Pinjaman subordinasi 815.642 511.744 Subordinated loan Bunga masih harus

dibayar

49.103 49.103 Accrued interest

payable Liabilitas lain-lain: Other liabilities:

Setoran jaminan 472.159 472.159 Guarantee deposits Jumlah Liabilitas

Keuangan

17.873.224 17.569.326 Total Financial Liabilities

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

153

42. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

42. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

a. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain,

pendapatan bunga yang masih akan diterima dan aset lain

a. Current accounts with Bank Indonesia and other banks, accrued interest receivable and other assets

Nilai tercatat dari giro pada Bank Indonesia dan bank lain dengan suku bunga mengambang adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.

The carrying amount of floating rate current accounts with other banks and Bank Indonesia is a reasonable approximation of fair value.

Estimasi nilai wajar terhadap aset lain-lain ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga pasar uang yang berlaku untuk hutang dengan risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo di bawah 1 (satu) tahun sehingga nilai tercatat dari aset lain-lain adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.

The estimated fair value of other assets is based on discounted cash flows using prevailing money-market interest rates for debts with similar credit risk and remaining maturity. Since the maturity is below 1 (one) year, the carrying amount of other assets is a reasonable approximation of fair value.

b. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank

lain b. Placement with Bank Indonesia and other

banks

Nilai tercatat dari penempatan dan simpanan overnight dengan suku bunga mengambang adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.

The carrying amount of floating rate placements and overnight deposits is a reasonable approximation of fair value.

Estimasi nilai wajar terhadap penempatan dengan suku bunga tetap ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga pasar uang yang berlaku untuk hutang dengan risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo di bawah 1 (satu) tahun sehingga nilai tercatat dari penempatan dengan suku bunga tetap adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.

The estimated fair value of fixed interest bearing deposits is based on discounted cash flows using prevailing money market interest rates for debts with similar credit risk and remaining maturity. Since the maturity is below 1 (one) year, the carrying amount of fixed interest bearing deposits is a reasonable approximation of fair value.

c. Surat berharga c. Securities

Nilai wajar untuk surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo ditetapkan berdasarkan harga pasar atau harga kuotasi perantara (broker)/pedagang efek (dealer). Jika informasi ini tidak tersedia, nilai wajar diestimasi dengan menggunakan harga pasar kuotasi efek yang memiliki karakteristik kredit, jatuh tempo dan yield yang serupa.

The fair value for held to securities is based on market prices or broker/dealer price quotations. Where this information is not available, fair value is estimated using quoted market prices for securities with similar credit, maturity and yield characteristics.

d. Kredit d. Loans

Kredit dinyatakan berdasarkan jumlah nilai tercatat setelah dikurangi oleh beban penurunan nilai. Estimasi nilai wajar dari pinjaman yang diberikan mencerminkan jumlah diskonto dari estimasi kini dari arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima. Arus kas yang diharapkan didiskontokan pada tingkat suku bunga pasar terkini untuk menentukan nilai wajar.

Loans are recorded at carrying amount net of charges for impairment. The estimated fair value of loans represents the disconted amount of estimated future cash flows expected to be received. Expected cash flows are discounted at current market rates to determine fair value.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

154

42. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

42. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

e. Liabilitas segera, simpanan dari nasabah,

simpanan dari bank lain dan biaya yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain

e. Liabilities immadiately payable, deposits from customers, deposits from other banks and accrual and other liabilities

Estimasi nilai wajar simpanan tanpa jatuh tempo, termasuk simpanan tanpa bunga, adalah sebesar jumlah terhutang ketika utang tersebut dibayarkan.

The estimated fair value of deposits with no stated maturity, which includes non-interest bearing deposits, is the amount repayable on demand.

Estimasi nilai wajar terhadap simpanan dengan tingkat suku bunga tetap dan beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga hutang baru dengan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo di bawah 1 (satu) tahun sehingga nilai tercatat dari simpanan dari nasabah, simpanan dari bank lain dan beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.

The estimated fair value of fixed interest-bearing deposits and accrual and other liabilities not quoted in an active market is based on discounted cash flows using interest rates for new debts with similar remaining maturity. Since the maturity is below 1 (one) year, the carrying amount of deposits from customers, deposits from other banks and accrual and other liabilities is a reasonable approximation of fair value.

43. MANAJEMEN MODAL 43. CAPITAL MANAGEMENT

Tujuan utama dari kebijakan Bank atas kebijakan pengelolaan modal adalah untuk memastikan bahwa Bank memiliki modal yang kuat untuk mendukung strategi pengembangan ekspansi usaha Bank saat ini dan mempertahankan kelangsungan pengembangan di masa mendatang, dan untuk memenuhi ketentuan kecukupan permodalan yang ditetapkan oleh regulator serta memastikan agar struktur permodalan Bank telah efisien.

The primary objectives of the Bank‟s capital management policy are to ensure that the Bank has a strong capital to support the Bank‟s business expansion strategy currently to sustain future development of the business, to meet regulator capital adequacy requirements and also to ensure the efficiency of Bank‟s capital structure.

Bank menyusun Rencana Permodalan berdasarkan penilaian dan penelaahan atas kebutuhan kecukupan permodalan yang dipersyaratkan dan mengkombinasikannya dengan tinjauan perkembangan ekonomi terkini dan hasil dari metode stress test. Bank senantiasa akan menghubungkan tujuan keuangan dan kecukupan modal terhadap risiko melalui proses perencanaan modal dan stress test, begitupula dengan bisnis yang didasarkan pada permodalan dan persyaratan likuiditas Bank.

Bank undertakes Capital Planning based on assessment and review of the capital situation in terms of the legal capital adequacy requirement, combined with assessment of economic outlooks and stress test result. Bank will continue to link financial and capital adequacy goals to risk appetite through the capital planning process and stress testing method as well as assess the businesses based on Bank‟s capital and liquidity requirements.

Kebutuhan permodalan Bank juga direncanakan dan didiskusikan secara rutin yang didukung dengan data-data analisis.

The capital needs of the Bank are also discussed and planned on a routine basis supported by data analysis.

Rencana Permodalan disusun oleh Dewan Direksi sebagai bagian dan Rencana Bisnis Bank dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Perencanaan ini diharapkan akan memastikan tersedianya modal yang cukup dan terciptanya struktur permodalan yang optimal.

Capital Planning is prepared by Board of Directors as part of Bank‟s business plan and is approved by the Board of Commissioners. Capital Planning ensures that adequate levels of capital and an optimum mix of the different components of capital are maintained to support Bank‟s strategy.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

155

43. MANAJEMEN MODAL (lanjutan) 43. CAPITAL MANAGEMENT (continued)

Bank telah melakukan perhitungan kecukupan modal berdasarkan ketentuan BI yang berlaku, dimana modal yang dimiliki diklasifikasikan dalam 2 Tier yaitu Modal Tier 1 dan Modal Tier 2.

Bank calculated its capital adequacy requirements using the prevailing BI regulation, where the regulatory capital is classified into tow tier: Tier 1 Capital and Tier 2 Capital.

Bank mematuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak eksternal sepanjang periode pelaporan, khususnya berkenaan dengan perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).

Bank has complied with all externally imposed capital requirements throughout the reporting period, particullary regarding Capital Adequacy Ration (CAR) and calculation of Risk Weighted Assets (RWA).

Kewajiban penyediaan modal Bank dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar:

The Bank‟s capital adequacy ratio with consideration for credit, operational and market risk:

31 Desember 2012/

December 31, 2012 30 Juni 2012 / June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Komponen Modal Capital component

Modal Inti 1.652.093 892.228 1.027.131 Core capital

Modal Pelengkap 1.043.675 554.452

624.484 Supplementary

capital Jumlah Modal 2.695.768 1.446.680 1.651.615 Total capital

Aset Tertimbang Menurut

Risiko untuk Risiko Kredit 14.918.572 13.125.763

11.978.123

Risk Weighted Assets

For Credit Risk Aset Tertimbang Menurut

Risiko untuk Risiko Operasional 1.171.532

1.171.532

1.053.164

Risk Weighted Assets for Operational Risk

Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Pasar 449.880

849.937

128.044

Risk Weighted Assets

For Market Risk Rasio Kewajiban

Penyediaan Modal Minimum untuk risiko kredit dan risiko operasional 16,75%

10,12%

12,67%

Capital Adequacy Ratio (CAR) with credit and

operational risk Rasio Kewajiban

Penyediaan Modal Minimum untuk risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar 16,45%

9,87%

12,65%

Capital Adequacy Ratio (CAR) with credit,

operational and market Rasio Kewajiban

Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan 8,00%

8,00%

8,00%

Minimum Capital

Adequacy Ratio required

Untuk tujuan perbandingan, perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank per 31 Desember 2011 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian perhitungan KPMM per 31 Desember 2012 dan 30 Juni 2012.

For comparative purposes, the calculation of Capital Adequacy Ratio (CAR) as of December 31, 2011 have been reclassified to conform with the presentation of the calculation of CAR as of December 31,2012 and June 30, 2012.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

156

44. RASIO ASET PRODUKTIF TERHADAP JUMLAH ASET

44. EARNING ASSETS RATIO OF TOTAL ASSETS

Tabel berikut menyajikan rasio aset produktif sebelum dikurangi penyisihan kerugian terhadap jumlah aset:

The following table presents the ratio of productive assets before allowance for losses to total assets.

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012 / June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Giro pada bank lain 2,96%

0,92%

1,44% Current accounts with

other banks Penempatan pada Bank

Indonesia dan bank lain 2,44%

14,73%

10,69%

Placements with Bank Indonesia and other

banks Surat-surat berharga 8,90% 11,26% 8,84% Securities Kredit yang diberikan 85,00% 63,82% 69,84% Loans

Penyertaan saham 0,00%

0,00%

0,00% Investment in share

of stock

Jumlah aset produktif 99,3%

90,73%

90,81%

Total earning assets

45. INFORMASI PENTING LAINNYA 45. OTHER IMPORTANT INFORMATIONS

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012 / June 30, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Rasio Aset Tetap

Terhadap Modal 28,03% 15,81% 13,99% Fixed assets to

Capital ratio Rasio Kredit yang

diberikan Terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR) 87,42% 74,05% 82,21%

Loans to deposits ratio (LDR)

Rasio Kredit yang tergolong Non Performing Loan (NPL) terhadap total kredit 0,80% 3,60% 1,85%

Non Performing Loans to Total Loans Ratio

Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 93,03% 91,01% 92,43%

Operating Expenses to Operating Revenues

Ratio Rasio aset produktif

bermasalah terhadap total aset produktif 0,73% 3,78% 2,27%

Non Performing Earning Assets to Earning

Assets Ratio Rasio laba sebelum pajak

terhadap rata-rata aset (ROA) 0,66% 0,84% 0,72%

Return on Assets (ROA)

Ratio Rasio laba setelah pajak

terhadap rata-rata ekuitas (ROE) 13,14% 14,01% 8,79%

Return on Equity (ROE)

Ratio 46. KUASI-REORGANISASI 46. QUASI-REORGANIZATION

Sampai dengan tanggal 30 Juni 2012, Bank mencatat saldo defisit sebesar Rp 145.017. Saldo ini merupakan akumulasi defisit dari krisis finansial yang menimpa Indonesia dan dunia pada tahun 1998.

As of June 30, 2012, the Bank recorded a balance deficit of Rp 145.017. This balance represents the accumulated deficit of financial crisis that hit Indonesia and the world in 1998.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

157

46. KUASI-REORGANISASI (lanjutan) 46. QUASI-REORGANIZATION (continued)

Bank melakukan kuasi-reorganisasi sesuai dengan PSAK No. 51 (Revisi 2003) dengan laporan posisi keuangan tanggal 30 Juni 2012 yang disetujui oleh para pemegang saham Bank melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada tanggal 7 Desember 2012. RUPSLB ini diaktakan dengan Akta Notaris No. 16 dari M. Nova Faisal, SH., M.Kn, dengan tanggal yang sama.

The Bank conducted a quasi-reorganization in accordance with PSAK No. 51 (Revised 2003) using the statement of financial position dated June 30, 2012 which was approved by the shareholders of the Bank through an Extraordinary General Meeting of Shareholders (RUPSLB) held on December 7, 2012. The RUPSLB was covered by Notarial Deed No. 16 of M. Nova Faisal, SH., M.Kn, on the same date.

Bank berkeyakinan bahwa kuasireorganisasi akan memberikan dampak positif dan prospek yang baik terhadap Kelompok Usaha di masa mendatang, antara lain:

The Bank believes that the quasi-reorganization will give positive effects and good prospect to the Group moving forward, among others:

Memulai awal baru dengan laporan posisi keuangan yang menunjukkan posisi keuangan dan struktur modal yang lebih baik tanpa dibebani defisit masa lampau;

To have a fresh start statements of financial position which reflects better financial position and capital structure without being burdened by past deficit;

Memampukan pembayaran dividen sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;

To enable paying dividends according to the prevailing regulation;

Meningkatkan minat dan daya tarik investor untuk memiliki saham Perusahaan sehingga diharapkan akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham Perusahaan.

To enhance the interest and attract investors to own the shares of the Company which will eventually increase the liquidity of the Company‟s share trading in the market

Eliminasi dari defisit sebesar Rp 147.602 mengikuti urutan sebagai berikut:

The elimination of the deficit amounted to Rp 147,602 follows the following order:

Eliminasi saldo cadangan umum sebesar Rp 2.585.

Elimination against the outstanding general reserves amounted to Rp 2,585.

Eliminasi saldo selisih penilaian aset dan liabilitas sebesar Rp 145.017.

Elimination against the revaluation increment on assets and liabilities amounted to Rp 145,017.

Penentuan dari nilai wajar aset dan liabilitas Bank selain aset tetap dan agunan yang diambil alih didasarkan pada penilaian pada tanggal 30 Juni 2012 yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik, KAP Armanda & Ernita, dalam laporannya No. 02/AUP-RA/XI/2012 tanggal 9 November 2012. Selain itu, nilai wajar aset tetap dan agunan yang diambil alih Bank didasarkan pada penilaian pada tanggal 30 Juni 2012 yang dilakukan oleh Penilai Independen, KJPP Hendra Gunawan & Rekan dalam laporannya No. V/2012/PKG/44/E tanggal 7 November 2012.

The determination of fair values of the Bank‟s assets and liabilities exclude of fixed assets and foreclosed assets is based on the appraisal as of June 30, 2012 performed by a Public Accountant Firm, KAP Armanda & Ernita, in its reports No. 02/AUP-RA/XI/2012 dated November 9, 2012. Furthermore, the Bank‟s fixed assets and foreclosed assets‟ fair value, is based on the appraisal as of June 30, 2012 performed by an independent appraiser, KJPP Hendra Gunawan & Rekan in its reports No. V/2012/PKG/44/E dated November 7, 2012.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

158

46. KUASI-REORGANISASI (lanjutan) 46. QUASI-REORGANIZATION (continued)

Ringkasan laporan posisi keuangan pada tanggal 30 Juni 2012 sebelum dan setelah kuasi-reorganisasi adalah sebagai berikut:

The summary of statement of financial position as of June 30, 2012 before and after the quasi-reorganization is as follows:

Sebelum Kuasi-Reorganisasi/ Before Quasi-

Reorganization

Setelah Kuasi-Reorganisasi/ After Quasi-

Reorganization

Aset Assets Kas 170.703 170.703 Cash

Giro pada Bank Indonesia

1.704.360 1.704.360 Current accounts with

Bank Indonesia

Giro pada bank lain – Bersih

209.280 209.280 Current accounts with other

Banks – Net

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain – Bersih

3.358.920 3.358.920

Placements with Bank Indonesia and other

bank – Net Surat-surat berharga – Bersih 2.569.626 2.569.626 Securities – Net Kredit yang diberikan – Bersih 14.313.617 14.313.617 Loans – Net Tagihan akseptasi – Bersih 109.564 109.564 Acceptance receivable – Net Aset tetap – Bersih 160.335 758.071 Fixed assets – Net Aset pajak tangguhan 35.830 35.830 Deferred tax assets Aset lain-lain – Bersih 198.399 200.300 Other assets - Net Jumlah Aset 22.830.634 23.430.271 Total Assets

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Liabilitas segera 153.053 153.053 Obligations due immediately Simpanan nasabah 19.673.544 19.673.544 Deposits from customers Simpanan dari bank lain 73.194 73.194 Deposits form other banks Liabilitas akseptasi 109.564 109.564 Acceptances payable Utang pajak 20.361 20.361 Taxes payable Pinjaman diterima 5.512 5.512 Borrowing Pinjaman subordinasi 815.642 815.642 Subordinated loan Bunga masih harus dibayar 53.162 53.162 Accrued interest payable Liabilitas lain-lain 652.028 652.028 Other liabilities

Jumlah Liabilitas 21.556.060 21.556.060 Total Liabilities Ekuitas Equity Modal saham – nilai nominal Share capital – Rp 110.88 Rp 110,88 (dalam nilai penuh) (in full amount) par value

per saham per share Modal dasar - Authorized - 13.550.000.000 saham 13.550.000.000 shares Modal ditempatkan dan 950.804 950.804 Issued and fully paid - disetor penuh - 8,575,076,227 shares 8.575.076.227 saham

Tambahan modal disetor – bersih 418.787 418.787 Additional paid-in-capital – net Modal disetor lainnya 50.000 50.000 Other paid-in-capital

Selisih penilaian aset dan liabilitas

- 454.620 Revaluation increment of assets

and liabilities Defisit (145.017 ) - Deficit Jumlah Ekuitas 1.274.574 1.874.211 Total Equity Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 22.830.634 23.430.271 Total Liabilities and Equity

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

159

46. KUASI-REORGANISASI (lanjutan) 46. QUASI-REORGANIZATION (continued)

Manajemen berkeyakinan bahwa Bank mampu untuk menjaga status kelancaran usaha karena sejalan dengan rencana kuasi reorganisasi. Dengan struktur permodalan yang semakin kuat, Bank mengadopsi strategi strategi sebagai berikut untuk meningkatkan kinerja:

Management believes that the Company is able to maintain its business status as it is in line with the Quasi-Reorganization plan. With a stronger capital structure, the Bank adopted the following strategies to improve performance:

1. Menjaga pertumbuhan aset yang berkualitas 1. Maintaining the growth of qualified assets

2. Peningkatan portofolio kredit retail dan

konsumer secara bertahap 2. Increasing retail and consumer loan portfolio

gradually

3. Peningkatan customer base di seluruh kantor 3. Improving customer base throughout the office

4. Pengembangan teknologi informasi yang memadai sejalan dengan pertumbuhan usaha Bank.

4. Developing an adequate information technology in line with the growth of the Bank.

5. Perluasan jaringan kantor di wilayah potensial 5. Expanding the office network in the potential

area.

47. REKLASIFIKASI AKUN 47. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Beberapa akun dalam laporan keuangan tahun 2011 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun 2012 sebagai berikut:

Certain accounts in the 2011 financial statements have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the 2012 financial statements as follows:

31 Desember 2011 / December 31, 2011

Dilaporkan sebelumnya/ As

previously reported

Reklasifikasi/ Reclassification

Setelah reklasifikasi/

As reclassified

Laporan posisi keuangan

Statement of financial position

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain:

Placement with Bank Indonesia and other banks:

Pinjaman diberikan 1 (1 ) - Borrowing Kredit yang diberikan: Loans:

Pihak ketiga Third parties Revolving loan 5.223.068 1 5.223.069 Revolving loan

Laporan laba rugi komprehensif

Statement of comprehensive income

Pendapatan Operasional Lainnya: Other operating incomes Keuntungan atas kenaikan nilai

wajar surat-surat berharga yang dipedagangkan - Bersih

5.973 (5.973) -

Gain on increase value of trading securities - Net

Keuntungan atas penjualan surat-surat berharga yang diperdagangkan - Bersih

110.000 5.973 115.973

Gain on sale of trading securities - Net

Beban operasional lainnya: Other operatingexpenses

Beban operasi 226.256 4.465 230.721 Operating expenses Beban penyisihan kerugian

penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan

95.994 (4.465 ) 91.529

Provision for impairment losses financial asset and non-financial asset

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

160

47. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan) 47. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS (continued)

Beberapa akun dalam laporan keuangan tahun 2011, 2010 dan 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun 2012 sebagai berikut: (lanjutan)

Certain accounts in the 2011, 2010 and 2009 financial statements have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the 2012 financial statements as follows: (continued)

31 Desember 2011 / December, 31 2011

Dilaporkan sebelumnya/ As

previously reported

Reklasifikasi/ Reclassification

Setelah

reklasifikasi/ As reclassified

Laporan arus kas Statement of cash flows Arus kas diperoleh dari (digunakan

untuk) aktivitas operasi:

Net cash provided (used) by operating activities:

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain

11.431 (2.099 ) 9.332

Placement with Bank Indonesia and other banks

Kredit yang diberikan (2.220.594 ) 2.099 (2.218.495 ) Loans Aset lain-lain 103.642 (2.885 ) 100.757 Other assets Agunan yang diambil alih - 2.885 2.885 Foreclosed assets

48. INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS 48. ADDITIONAL INFORMATION CASH FLOWS

Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas : Activities not effecting cash flows:

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-

Tanggal/ Six Months Ended Tahun yang

Berakhir pada Tanggal 31

Desember 2012/ Year Ended

December 31, 2012

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011/

Year Ended December 31, 2011

31 Desember 2012/ December 31, 2012

30 Juni 2012/ June 30, 2012

Tagihan akseptasi 23.512 109.564 23.512 92.433 Acceptance receivable Liabilitas akseptasi (23.512 ) (109.564 ) (23.512 ) (92.433 ) Acceptance payable Penghapusbukuan kredit

yang diberikan (7.557 ) (311 ) (7.557 ) (546 ) Write-off of loans Penghapusbukuan aset

tetap 1.341 521 1.341

547 Write –off of fixed assets Keuntungan yang belum

direalisasi atas surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual - setelah pajak tangguhan 5.211 - 5.211

547

Unrealized gains on available-for-sales securities - net of deffered tax

49. PERISTIWA-PERISTIWA PENTING 49. SIGNIFICANTS EVENTS

1. Pada tahun 2012, Bank melaksanakan

Penawaran Umum Terbatas IV (PUT IV) dengan jumlah penawaran sebanyak 4.513.198.014 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 110,88 (nilai penuh) setiap saham yang ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp 111,00 (nilai penuh) setiap saham sehingga seluruhnya bernilai sebesar Rp 500.964.979.554 (nilai penuh) (Catatan 50) .

1. In 2012, the Bank conducted a Limited Public Offering IV (LPO IV) with the offering of 4.513.198.014 common shares with a par value of Rp 110.88 (full amount) per share which was offered at an exercise price of Rp 111.00 (full amount) per share totaling to Rp 500,964,979,554 (full amount) (Note 50).

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

161

49. PERISTIWA-PERISTIWA PENTING (lanjutan) 49. SIGNIFICANTS EVENTS (continued)

Pelaksanaan PUT IV bertujuan untuk memperkuat struktur permodalan Bank dalam mendukung pertumbuhan kredit. PUT IV telah disetujui oleh para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada tanggal 7 Desember 2012. RUPSLB ini diaktakan dengan Akta Notaris No. 15 dari M. Nova Faisal, SH., M.Kn, dengan tanggal yang sama.

The conducting of LPO IV was in order to strengthen Bank capital structure and support the its loan growth. The LPO IV was approved by the shareholders through an Extraordinary General Meeting of Shareholders (RUPSLB) held on December 7, 2012. The RUPSLB was covered by Notarial Deed No. 15 of M. Nova Faisal, SH., M.Kn, on the same date.

Berdasarkan surat dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No.S-13878/BL/2012 tanggal 5 Desember 2012, Bank telah melaksanakan pernyataan pendaftaran untuk PUT IV yang telah dinyatakan efektif sejak tanggal 7 Desember 2012 Syarat dan ketentuan dari PUT IV antara lain:

Based on the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) Letter No.S-13878/BL/2012 dated December 5, 2012, the Bank filed a registration statement for the LPO IV, which became effective on December 7, 2012. The terms and conditions of the LPO IV include among others:

Setiap pemegang 19 saham yang namanya

tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada 4 Desember 2012 pukul 16.00 WIB berhak atas 10 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Each holder of 19 existing shareswhose name is registered in the Register of Shareholders of the Bank on December 4,2012, at 16.00 WIB is entitled to 10 Rights.

Setiap HMETD memberikan hak kepada

pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) lembar saham dengan harga Rp 11 (nilai penuh) per lembar saham, yang akan dilunasi setelah pelaksanaan hak atas saham.

b. Each right shall entitle its holder to purchase 1 (one) rights share at an exercise price of Rp 11 (full amount) per share, which shall be fully paid upon exercise of the right shares.

Apabila setelah seluruh pemesanan saham

tambahan terpenuhi dan masih terdapat sisa saham, maka PT Sumber Kencana Graha selaku Pembeli Siaga akan membeli seluruh sisa saham tersebut dengan harga penawaran.

After the placement order of all additional shares has been accomplished and there is still shares left, PT Sumber Kencana Graha as a Standby Buyer will purchase all the remaining shares at an offering price.

2. Pada tanggal 19 Oktober 2012, Bank telah

melakukan perjanjian jual beli piutang dan perjanjian pengalihan hak atas tagih dengan PT Sedayu Sukses Sejahtera dengan nilai wajar sebesar Rp 500.000. Tidak terdapat laba(rugi) yang timbul atas transaksi penjualan piutang tersebut.

2. On October 19, 2012, the Bank has conducted sale and purchase agreement of its receivables and transfer the rights of collection with PT Sedayu Sukses Sejahtera at fair value amounting to Rp 500.000. There is no gain (loss) incurred on this sale transaction of receivables.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

162

50. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA 50. SUBSEQUENT EVENT

Berdasarkan laporan Biro Administrasi Efek PT Blue Chip Mulia tanggal 28 Januari 2013, yang diaktakan dengan Akta Notaris M. Nova Faisal, SH., M.Kn, No. 26 pada tanggal yang sama, Bank telah selesai melaksanakan Penawaran Umum Terbatas (PUT) IV dengan cara penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 4.513.198.014 saham, sehingga jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Bank menjadi sebanyak 13.088.274.241 saham atau sebesar Rp 1.451.227.847.842 (nilai penuh). Susunan pemegang saham Bank menjadi sebagai berikut:

Based on the statement of PT Blue Chip Mulia, the shares registration bureau (Biro Administrasi Efek (BAE)), dated January 28, 2013, notarized by Notarial Deed of M. Nova Faisal, SH., M.Kn, No. 26 on the same date, the Bank has finalized its Limited Public Offering (LPO) IV by issuing 4,513,198,014 Rights, thence the total paid-up share capital of the Bank became 13,088,274,241 shares or amounting to Rp 1,451,227,847,842 (full amount). The details of share ownership became as follows:

Pemegang Saham

Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/

Number of Shares Issued and Fully paid

Persentase Kepemilikan/ Percentage of

Ownership

Jumlah Modal Disetor (nilai penuh)/ Total

Paid-up Capital (full amount)

Shareholders

PT Sumber Kencana Graha 2.185.206.139 16,70% 242.295.656.692 PT Sumber Kencana Graha PT Cerana Arthaputra 1.322.157.253 10,10% 146.600.796.213 PT Cerana Arthaputra PT Arthamulia Sentosajaya 825.529.475 6,31% 91.534.708.188 PT Arthamulia Sentosajaya PT Pirus Platinum Murni 825.529.475 6,31% 91.534.708.188 PT Pirus Platinum Murni PT Puspita Bisnispuri 825.529.472 6,31% 91.534.707.855 PT Puspita Bisnispuri PT Karya Nusantara Permai 712.647.774 5,44% 79.018.385.181 PT Karya Nusantara Permai Sugianto Kusuma 450.450.450 3,44% 49.945.945.896 Sugianto Kusuma Masyarakat (masing-masing

di bawah 5%)

5.941.224.203 45,39% 658.762.939.628 Public (Individually

less than 5%) Jumlah 13.088.274.241 100,00% 1.451.227.847.842 Total

51. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG DISESUAIKAN DAN DICABUT

51. MODIFIED AND REVOKED ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS

Berikut ini adalah ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disesuaikan dan dicabut oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dan relevan untuk Bank, yang berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013:

The following summarizes the amended and revoked SFAS which were issued by the Financial Accounting Standards Board (FASB) and are relevant to the Bank effective on or after January 1, 2013:

a. Penyesuaian Standar Akuntansi Keuangan atas

PSAK No. 60 ”Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Penyesuaian Standar Akuntansi Keuangan ini menyediakan pengungkapan kualitatif, dalam konteks pengungkapan kuantitatif, yang memungkinkan pengguna laporan keuangan mampu menghubungkan pengungkapan-pengungkapan terkait, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami gambaran keseluruhan mengenai sifat dan luas risiko yang timbul dari instrumen keuangan. Interaksi antara pengungkapan kualitatif dan kuantitatif menghasilkan pengungkapan informasi dengan suatu cara yang memungkinkan pengguna laporan keuangan mampu mengevaluasi eksposur risiko entitas dengan lebih baik.

a. Amendment to SFAS No. 60 “Financial Instrument: Disclosure”, prescribes qualitative disclosures which enable financial statements users to correlate the related disclosures, in order for financial statements users to comprehend the overall perspective on the risk‟s characteristics and level resulting from the financial instrument. Interaction between qualitative and quantitative disclosures results in information that enable financial statement users to better evaluate the entity‟s risk exposure.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

163

51. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG DISESUAIKAN DAN DICABUT (lanjutan)

51. MODIFIED AND REVOKED ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS (continued)

b. PPSAK No. 10, ”Pencabutan PSAK 51: Akuntansi

Kuasi Reorganisasi”. b. Revocation SFAS No. 10, ”Revocation of SFAS

No. 51”: Accounting for Quasi-Reorganization. Saat ini Bank sedang mengevaluasi dan belum menetapkan dampak dari PSAK yang direvisi, disesuaikan dan dicabut tersebut terhadap laporan keuangan.

The Bank is currently evaluating the above standards and has not yet determined the impact of the amended and revoked SFAS on its financial statements.

52. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 52. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS

Manajemen Bank bertanggung jawab atas

penyusunan laporan keuangan ini yang diselesaikan dan disetujui pada tanggal 21 Maret 2013.

The management of the Bank is responsible for the preparation of the financial statements that were completed and approved on March 21, 2013.

PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.ARTHA GRAHA BUILDINGSudirman Central Business District (SCBD)Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53Jakarta 12190Tel. : (021) 5152168 (H)Fax : (021) 5153470/5153471