on friday, april 8, 2016 6:27 am, chan ct
TRANSCRIPT
1
On Friday, April 8, 2016 6:27 AM, Chan CT <[email protected]> wrote:
Perjuangan Klas
Weleeeh, ... rupanya saya sedang berhadapan dengan seorang nenek yang masih
meledak-ledak! Bahkan masih berbau aroma Garda Merah masa RBKP yang begitu
ekstrimnya, sampai-sampai harus gunakan huruf MERAH! Marah atau menunjukkan
ke-MERAH-annya? Hehehee, ...
Tapi, saya hanya akan melayani secara santai-santai saja, ... entah siapa yang bersikap
angkuh tanpa berani melihat bagaimana kenyataan sesungguhnya yang terjadi sudah
bercuap seenak udelnya? Hanya berdasarkan teori-teori yang tertulis di buku dan, ...
nampaknya juga hanya mengikuti sementara pemberitaan yang entah sumbernya bisa
dipertanggungjawabkan atau tidak, akhirnya mengambil kesimpulan yang melenceng!
Saya jelas ingat apa yang saya pelajari dan dapatkan selama sebelas tahun di TIongkok,
itu dinyatakan baru langkah pertama dari perjalanan jauh masyarakat SOSIALISME!
Jadi, dalam pengertian saya, Tiongkok dimasa Mao itu belum berhasil mewujudkan
masyarakat SOSIALISME, baru langkah pertama dari perjalanan jauh itu! Mengapa?
karena masyarakat sosialisme itu dalam arti sesungguhnya, adalah masyarakat
kelanjutan dari kapitlisme tingkat tinggi, dimana sudah tercapai KEMAKMURAN yang
memadai. Jadi yang diratakan dalam masyarakat itu BUKAN KEMISKINAN-nya, tapi
KEMAKMURANnya! Sehingga bisa terlaksanakan prinsip sosialisme, “setiap orang
bekerja menurut kemampuan dan mendapatkan hasil sesuai kerjanya”. Dan
JELAS-JELAS dimasa itu, bahkan SAMPAI SEKARANG ini, dimana masyarakat sudah
jauh lebih makmur dibanding ketika itu, TETAP BELUM sampai kemasyarakat yang bisa
dinamakan adil dan makmur, masyarakat yang bisa dinamakan masyarakat SOSIALISME
itu! Ini adalah KENYATAAN yang tidak dapat disangkal oleh siapapun! Ini pertama.
Kedua, anda betul-betul sudah seperti katak dalam tempurung, yang tidak berani melihat
sinar matahari lagi! Bagaimana bisa masih membandingkan keadaan BURUH/PEKERJA di
TIongkok dengan di Indonesia sekarang ini? Sudah jauh beda dengan masa tahun
50-60an itu lagi dan sudah tidak bisa dibandingkan lagi, neng! Apalagi pekerja yang
didesa dinamakan PETANI itu, sudaaah buuuaaanyak yang WAAAH! Pernah perhatikan
touris-touris dari Tiongkok yang melancong dan berbelanja melanda dibanyak negeri itu?
Bukankah sekarang jadi rebutan usaha untuk menarik touris-touris dari RRT itu, agar
mereka bisa belanja dan ikut meningkatkan ekonomi negara yang sedang kempas-kempis
itu? Jepang saja sudah akan bebaskan visa bagi touris Tiongkok! Mengapa? Karena
lapisan klas menengah di Tiongkok sudah lebih 300 juta jumlahnya, sudah jauh melampaui
2
klas menengah AS, dan yang mencolok 5 tahunan terakhir ini, justru buuuaanyak petani
di desa-desa itu yang jadi kaya-kaya.
Coba saja lihat sekalipun mereka kenakan baju/sepatu bagus bermerek, tapi gaya dan
lagak nya nampak sekali ORANG DESA, yang nora! Belum lagi jorog-nya, minta ampuuun,
deh. Lha, orang desa mana ada kebiasaan buang-air di WC, yaa dimana saja boleh saja
dilepas. Bahkan buang air besar, juga bisa saja dilepas ditaman, sambil nongkrong saja.
Hehehee, ... Mana ada budaya orang kota begitu lagi? Tapi mereka-mereka itu sudah jadi
orang kaya yang mampu melancong keluarnegeri, dan kalau belanja juga gak
tanggung-tanggung, ... keluarkan belasan sampai puluhan ribu Yuan itu sudah bukan
apa-apa bagi mereka! Itu yang membuat banyak orang HK matanya jadi merah, iri dan
jadi dengki melihat kemajuan begitu banyak orang dari TIongkok daratan!
Saya 3-4 tahun yl, juga pernah cerita, dipesawat dari Shen Zhen ke Chong Qing,
kebetulan disebelah saya duduk seorang buruh yg pulang kampung. Jelas buruh ini untuk
pertama kali naik pesawat, karena bagaimana kenakan belt-pengaman dia tidak mengerti.
Berapa tahun bekerja memburuh di Shen Zhen? Saya tanya. Sudah 8 tahunan, katanya.
Apa tidak terlalu berat untuk bayar tiket pesawat? Sekali-kali bolehlah, karena mau
bermain dengan istri-anaknya lebih lama, liburan tahunan hanya bisa 10 hari. Dia juga
cerita, keadaan sekarang sudah jauh lebih baik ketimbang dahulu, ... juga keadaan
keluarga didesa nya tidak lagi sepenuhnya harus saya tunjang, tegasnya! Ini adalah
kenyataan yang terjadi dibanyak buruh, ... sekalipun saya juga tidak menutup
kemungkinan masih ada buruh yang sial, ketemu majikan serakah/jahat, yang diperas
habis-habisan. Namanya juga manusia normal, ada yang baik juga ada yang jahat. Sedang
HUKUM di Tiongkok juga masih dalam proses penegakkan yang lebih baik, ...
Itulah kenyataan yang ada, ... makanya, sekali-kali PERLUKAN-lah kembali berkunjung ke
Tiongkok, melihat dengan mata kepala sendiri! Lha, itu Dislneyland yang bulan Juni
dibuka, ternyata tiket untuk hari-pertama pembukaannya yang dibanrol seharga 400
dollarHK itu, ternyata bisa terjual habis sudah! Saya disuruh beli, mah harus pikir-pikir
seribu-kali! Itu kan menunjukkan taraf hidup rakyat yang sudah tinggi, ...! Sekalipun juga
adalah kenyataan yang TIDAK DISANGKAL, masih ada 70 juta rakyat yang belum
terangkat, masih harus hidup dalam kategori rakyat-MISKIN! Pemerintah menargetkan
dalam plan5 tahun ke-13 ini, ditahun 2020 nanti menyelesaikan sisa 70 juta rakyat yang
masih miskin itu, ...! Cukup baguuus! Mudah-mudahan saja BERHASIL dan berhasil
mewujudkan masyarakat Tiongkok yang sedikit makmur!
Ketiga, Ingat, ... perselisihan PKT vs PKUS ketika itu, berawal dari kebablasan Kruschove
3
mengkritik kesalahan Stalin, tanpa melihat jasa dan keberhasil STALIN membawa dan
membangun Sovyet. Deng yang berperan sebagai ketua grup menyusun 9 Komentar itu,
tentu jelas apa yang dia serang kesalahan-kesalahan PKUS itu! Begitulah Deng was-was,
jangan sampai PKT saat mengkritik kesalahan Mao, juga mengikuti kesalahan Khruschove
saat mengkritik Stalin! Ketua Mao dengan segala kekurangan dan kesalahan yang ada,
TETAP adalah pemimpin besar bangsa Tionghoa, yang harus dijunjung tinggi dan
dihormati! Tidak bisa menghitamkan segalanya, Kritik saja yang salah, PERTAHANKAN
yang BENAR!
Dari mana anda dapatkan pidato Deng bisa menyangkal “Perjuangan Klas” itu? Aaachh, ...
yang benar aja! Dari sumber Falungong, yang sengaja memelintir dan membengkokkan
ucapannya, ya??? Saya tidak menemukan pidato Deng ditahun 80 yang menguraikan
“perjuangan klas”, tapi ada pidato pada 30 Maret 1979, “Mempertahankan 4 Prinsip”
yang dengan tandas dan tegas mengatakan: “Perjuangan klas dalam masyarakat
sosialisme adalah KENYATAAN OBJEKTIF (Huruf tebal dari ChanCT), jangan diperkecil
maupun diperbesar. Praktek membuktikan, baik mengecilkan maupun
membesar-besarkan adalah kesalahan serius. Apakah dalam seluruh proses masyarakat
sosialisme dari awal sampai akhir itu terdapat perjuangan klas dengan berbagai
manifestasinya, dalam hal ini termasuk teori dan praktek yang sangat rumit itu, tidak
bisa hanya diselesaikan dengan teori-teori dari buku yang ada, kalian harus menelitinya
sendiri lebih lanjut. Pokoknya, perjuangan klas dalam masyarakat dewasa ini dan
kemudian adalah kenyataan objektif yang tidak bisa disangkal, adalah kesalahan serius
kalau menyangkal.”
Itupula DASAR PEMIKIRAN Deng dengan TEGAS mempertahankan Diktatur
Proletariat dan dibawah pimpinan PKT! Itupula ketegasan sikap Deng dalam menindas
gerakan mahasiswa/BURUH yg sudah ditunggangi CIA dengan meledaknya Peristiwa Tian
An Men, 4 Juni 1989 yl! Barangkali TANPA KETEGAS sikap Deng ini, PKT juga runtuh
seperti PKUS, begitu yang dikehendaki Amerika!
Sementara sekian saja, ...
Salam,
ChanCT
From: Tatiana Lukman
Sent: Thursday, April 7, 2016 1:42 AM
4
To: [email protected] ; [email protected] ; [email protected]
Cc: DISKUSI FORUM HLD ; Gol ; Daeng ; Lusi.D ; Roeslan ; Mitri ; Harry Singgih ; Farida Ishaja ; Rachmat Hadi-Soetjipto ;
Ajeg ; ASAHAN ; Mang Broto ; Sandalista 1789 ; Kristian Ginting ; Chan CT ; Lingkar Sitompul ; Jonathan Goeij ;
Subject: Re: [temu_eropa] Re: [GELORA45] Utang Indonesia ke China Semakin Melejit, Per Januari Sudah Naik 59 Persen
Anda nih memang amat sangat angkuh sekali. Mengapa? Tanpa mempelajari, dengan
seksama dan rendah hati, sejarah pembangunan Sosialisme Di Soviet Uni pada jaman
Lenin dan Stalin, dan di Tiongkok di bawah pimpinan Mao, berani bilang belum ada contoh
dan belum ada Negara yang BERHASIL mewujudkan SOSIALISME.
Lalu sistim dan ideologi apa yang telah memungkinkan Tiongkok membantu perjuangan
rakyat Korea untuk mengusir imperialisme AS serta begundalnya Korea Selatan? Sistim apa
yang memungkinkan rakyat Vietnam Utara membantu dan mengusir imperialisme AS dari
Vietnam selatan? Sistim apa yang memungkinkan Soviet dibawah Stalin mengalahkan
Fasisme Jerman??? Dapatkah anda bayangkan negeri dengan sistim seperti di negeri kita
yang sudah “merdeka” selama 70 tahun akan mampu mengalahkan agresi Imperialisme dan
fasisme seperti Tiongkoknya Mao Tse tung dan Sovietnya Stalin?
Tahu nggak pandangan anda yang sama sekali tidak mengakui perjuangan dan
pengorbanan rakyat Tiongkok dan Soviet dalam usaha dan keberhasilan membangun
Sosialisme sudah menempatkan anda di posisi orang-orang Kanan reaksioner dan
Trotskys????Mengapa?
Tahukah anda orang-orang penganut Trotkyisme tidak pernah mengakui Mao sebagai
seorang Marxis-Leninis, karena Mao berasal dari kaum tani. Mereka menganggap Mao
sebagai pemimpin borjuis kecil. Mereka juga TIDAK MENGAKUI pembangunan di Tkk di
bawah pimpinan Mao sebagai PEMBANGUNAN SOSIALISME. Saya pernah langsung
berdebat dengan pengikut Trotsky dari Australia tentang hal ini.
Trotsky sendiri tidak pernah menganggap bahwa pembangunan Sosialisme di Soviet Uni
adalah mungkin, tanpa bantuan dan meletusnya revolusi proletar di negeri-negeri Eropa
Barat yang perkembangan kapitalisnya lebih maju dari pada Rusia. Maka itu kaum Trotskys
selalu menuduh Stalin mengkhianati revolusi dunia karena meneruskan pembangunan
sosialisme di Soviet Uni. Mereka tidak pernah mengakui bahwa keberhasilan Soviet
mengatasi kelaparan (ingat, setelah kelaparan dan kehancuran serta krisis ekonomi sebagai
akibat dari perang melawan agresi koalisi kekuatan imperialis dan perlawanan kaum
reaksioner dalam negeri dengan Tentara Putihnya, 1918-21), Soviet TIDAK PERNAH LAGI
mengalami kelaparan, sampai datangnya agresi Jerman fasis!!!).
Trotsky dan para pengikutnya , selalu mengatakan bahwa yang dibangun Stalin itu BUKAN
5
SOSIALISME melainkan DEFORMED WORKERS STATE. (Negara Buruh yang Cacad)
Anda menganggap di dunia belum ada negeri yang berhasil membangun SOSIALISME, lalu
Negara apa yang ada di Soviet pimpinan Stalin? Anda SAMA dengan orang-orang Trotsky
dalam hal tidak menganggap Soviet jaman Stalin itu SOSIALIS. Jadi Negara apa?
Sudah tentu anda tidak mampu mengerti atau membayangkan atau menghargai bahwa
kemampuan Soviet Uni membangun industry berat yang memungkinkannya membuat tank,
kapal terbang dan semua yang diperlukan di front depan adalah hasil luar biasa dari
pembangunan SISTIM SOSIALIS!!! Atau barangkali menurut anda itu TSARISME atau
KAPITALISME??? Kalau anda tidak setuju bahwa apa yang dibangun oleh rakyat Soviet di
bawah pimpinan Stalin itu adalah SOSIALISME, lalu sistim apa yang mereka bangun itu?
Jelaskan dengan argumentasi dan fakta jangan cuma keluarkan judgement tapi tanpa
argumentasi.
Dubes AS dari 1936-38, J.E. Davies, ketika itu mampu mengakui keberhasilan ini langsung
di hadapan Stalin:” I then went on to say that I had personally inspected typical plants of
practically all of the heavy industries of the Soviet Union, as well as the great hydraulic
developments of the country; that these extraordinary achievements, which had been
conceived and projected in the short period of ten years, had commanded my great
admiration; (Mission to Moscow)
Tak terkilaskah pada anda pertanyaan mengapa Indonesia, atau India, atau South
Africa atau Brazil sampai sekarang tidak dapat menjadi superpower seperti Soviet
pada jaman Stalin dan menghapuskan sepenuhnya masalah kemiskinan dan
kelaparan??? Mampukah negeri-negeri itu dengan pemerintahannya yang anti-rakyat
menang seandainya diserang langsung oleh AS atau fasisme Jerman seperti
menangnya rakyat Soviet pimpinan Stalin? Apa perbedaan antara sistim ekonomi,
politik dan sosial antara Soviet Unie dan keempat negeri itu?
Dan jangan lupa fakta sejarah dunia, agresi imperialis AS dan fasisme hanya dapat
dikalahkan oleh rakyat yang dipimpin oleh Partai Komunis yang berusaha
membangun Sosialisme !!!!! Korea Utara, Tiongkok Vietnam dan Kuba!!! Mengapa
rakyat negeri-negeri lain yang diagresi oleh Imperailisme, tapi dipimpin partai-partai
borjuis tidak berhasil mengalahkan Imperialisme?
Tahukah anda bahkah Winston Churchill, PM Inggris yang sangat anti-komunis toh
mengakui kebesaran dan keberhasilan pembangunan Sosialisme dengan kata-kata:
“Stalin received Russia with a wooden plough and left it with the atomic bomb”.
Apakah anda kira main-main saja Churchill mengeluarkan kata-kata itu?
Dukungan anda kepada Deng xiao ping berarti anda mendukung RESTORASI
KAPITALIS. Restorasi kapitalis yang juga dilakukan oleh Khrushchov di Soviet Uni.
6
Tapi Khruschov bukan pemimpin PKUS pertama yang punya ide merestorasi
Kapitalisme. Untuk dapat merestorasi kapitalisme diperlukan proses penghujatan dan
penghitaman terhadap Stalin melalui KEBOHONGAN dan
PEMALSUAN sejarah Soviet jaman Stalin.
(Baca bukunya Grover Furr: Khrushev Lied)
Pengadilan Moskow 1936, 37, 38 telah membongkar komplotan grup
Kamenev-Zinoviev, komplotan Kanan Bukharin, Rykov dan Tomsky dan komplotan
pendukung Trotsky serta komplotan militer Tukhachevsky , Putna dkk yang
anti-Partai dengan tujuan membunuh Stalin dan menggulingkan Pemerintah Soviet
dan MERESTORASI KAPITALISME. Dan ini direncanakan melalui kolaborasi dengan
fasisme Jerman dan Jepang.
Simak interogasi Jaksa Vyshinsky terhadap tertuduh Bukharin.
VYSHINSKY: What aims were pursued by this counterrevolutionary organization?
Bukharin: This counter-revolutionary organization, to formulate it briefly...
VYSHINSKY: Yes, briefly for the present.
Bukharin: The principal aim it pursued although, so to speak, it did not fully realize it, and
did not dot all the "i's" - was essentially the aim of restoring capitalist relations in the
U.S.S.R.
Jadi kaum “kanan” , orang-orang Trotskys, grup Kamenev-Zinoviev dan beberapa perwira
tinggi militer di bawah pimpinan Tukhachevsky , banyak di antara mereka yang anggota CC
bahkan Polibiro di dalam Partai Bolshevik, berkomplot dengan kekuatan fasis Jerman dan
Jepang untuk membunuh Stalin dan menggulingkan pemerintah Soviet dengan tujuan
MERESTORASI HUBUNGAN KAPITALIS di Soviet Uni .
Apakah arti dari “restoring capitalis relations”? Hubungan apa yang ingin mereka bongkar
dan dikembalikan ke hubungan (tentu maksudnya hubungan produksi) kapitalis?
Mungkinkah yang ingin mereka bongkar adalah hubungan yang ada dalam Tsarisme? Atau
hubungan feudal? Satu-satunya jawaban yang mungkin adalah “hubungan produksi
SOSIALIS”!!!!!!
Seandainya hubungan produksi SOSIALIS belum terbangun ketika itu, tentunya tidak
masuk akal kaum Kanan, dan kaum Trotskys ingin “merestorasi hubungan kapitalis”,
bukan??? Kalau hubungan yang ada ketika itu MASIH hubungan kapitalis, tidak ada alasan
bagi mereka untuk berkomplot guna “merestorasi hub. kapitalis”, bukan?
Simak pengakuan dari Kamenev:"Thus," says Kamenev in conclusion, "we served fascism,
thus we organized counter-revolution against socialism, prepared, paved the way for the
interventionists. Such was the path we took, and such was the pit contemptible treachery
and all that is loathsome into which we have fallen.”
Kamenev mengaku telah mengorganisasi kontrarevolusi menentang Sosialisme. Kalau
7
belum terwujud SOSIALISME ketika itu, mengapa Kamenev perlu mengorganisasi
kontrarevolusi untuk menentang SOSIALISME?????
Lenin dalam tulisannya “On Co-operation”, menulis :”Indeed, the power of the state over all
large-scale means of production, political power in the hands of the proletariat, the alliance
of this proletariat with the many millions of small and very small peasants, the assured
proletarian leadership of the peasantry, etc. -- is this not all that is necessary to build a
complete socialist society out of co-operatives, out of co-operatives alone, which we
formerly ridiculed as huckstering and which from a certain aspect we have the right to treat
as such now, under NEP? Is this not all that is necessary to build a complete socialist society?
It is still not the building of socialist society, but it is all that is necessary and sufficient for it.
Stalin mengaku dirinya sebagai murid Lenin dan apa yang ia kerjakan hanyalah
melaksanakan kebijakan, plan yang sudah dirancang oleh Lenin. Bagi Lenin, syarat untuk
membangun masyarakat Sosialis pada tahun 1923 sudah ada. Yaitu, alat produksi berskala
besar ada di tangan Negara, kekuasaan politik ada ditangan kaum proletariat, aliansi kaum
proletariat dengan jutaan tani kecil dan sangat kecil dan kepemimpinan kaum proletariat
atas kaum tani. Apakah ini bukan yang diperlukan untuk membangun Sosialisme? Masih
belum masuk dalam pembangunan masyarakat sosialis, tapi semua itulah yang diperlukan
dan sudah cukup.
Garis panduan sudah diletakkan oleh Lenin, dan Stalin yang memimpin pelaksanaan dari
garis bimbingan itu.
Anda harus menciptakan “teori baru” untuk menyanggah fakta dan kenyataan dalam sejarah
Soviet ini dan untuk mendukung tesis anda bahwa di dunia ini belum ada negeri yang
berhasil membangun Sosialisme.
Kehancuran Soviet Uni SAMA SEKALI BUKAN BUKTI bahwa SOSIALISME tidak pernah
ada di Soviet Uni. Karena anda sendiri sudah
MEMEROSOTKAN DIRI MENJADI REVISIONIS, maka menjadi sulit bagi anda untuk
mengakui bahwa RESTORASI KAPITALIS telah terjadi di Soviet Uni sejak klik revisionis
Khrushchov berkuasa. Untuk itu diperlukan pada Kongres ke XX PKUS , 1956, menghujat
dan menghitamkan Stalin yang telah memimpin seluruh keberhasilan pembangunan
Sosialisme.
Kegagalan komplotan besar pimpinan Bukharin, Zinoviev, Kamenev, Trotsky dan
Tukhachevsky tahun 30-an untuk merestorasi kapitalisme tidak membuat Khrushchov dan
klik revisionisnya mundur dari tujuan membongkar Sosialisme. Stalin meninggal,
kawan-kawan dekatnya (Molotov, Malenkov dan Kaganovich) dipecat, mayoritas revisionis
menguasai Partai dan berjalanlah proses restorasi kapitalis.
Anda tentunya tahu tentang polemik antara PKT dan PKUS dan perjuangan orang-orang
Marxis-Leninis menentang Revisionisme modern pimpinan PKUS dan Khrushchov???
8
Jadi yang runtuh dan lenyap di Soviet Unie bukan Sosialisme, tapi Kapitalisme birokrat
dengan PKUS yang sudah lama menjadi revisionis!!!!
Kalau anda masih revolusioner dan anti-remo seperti dulu yang saya kenal, pasti dengan
mudah anda akan mengenali remo Tkk yang setali tiga uang dengan remo Soviet.
Salah satu ciri Remo Soviet pimpinan Khrushchov adalah tidak mengakui adanya kelas dan
perjuangan kelas dalam Sosialisme, bukan? (Suar Suroso tahu betul ciri-ciri Remo Soviet,
tapi buta terhadap remo Tkk)
Amati sendiri apa yang dikatakan Deng dalam pidatonya di depan sidang CCPKT tahun
80-an:”.......: dia bermimpi di Tiongkok ada klas borjuis. Tidak bisa! Pada tahun 1949 kita
sudah membasmi klas borjuis dan melakukan pembangunan Sosialisme, bagaimana bisa
ada klas borjuis? Mengatakan bahwa perjuangan klas masih belum selesai? Itulah fikiran
Revolusi Kebudayaan”.
Dari kata-kata Deng ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Pertama, Deng menganggap perjuangan kelas sudah selesai. Artinya Deng sama dengan
Krushchov, bukan? Sama-sama revisionis, bukan?! Yang menganggap perjuangan kelas
belum selesai adalah Mao. Makanya Deng bilang “Itulah fikiran Revolusi Kebudayaan”
(karena Revolusi Kebudayaan dipimpin Mao).
Kedua, Deng menganggap kelas borjuis sudah dibasmi tahun 1949 dan melakukan
pembangunan Sosialisme. (Logis kan! Karena dia anggap tidak ada lagi kelas borjuis, maka
tidak ada lagi perjuangan kelas!). Namun Deng mengakui adanya pembangunan Sosialisme
di Tkk. Artinya Anda menentang guru anda sendiri dengan mengatakan belum ada negeri
yang berhasil membangun Sosialisme.
Pendapat Mao tentang kelas borjuasi sebagai berikut.
Pada bulan Juni 1950, setelah kemenangan Revolusi Demokrasi Baru, Mao
mengkarakterisasi situasi sebagai berikut:” Pada akhirnya kaum borjuasi nasional tidak
akan ada lagi, tetapi pada tahap saat ini kita harus mengumpulkan mereka di sekitar kita
dan tidak mendorong mereka keluar. Di satu pihak, kita harus berjuang menentang mereka,
di lain pihak kita harus bersatu dengan mereka.” (”Jangan memukul ke semua arah” PT
MTT V).
Ini jelas bertentangan dengan pendapat Deng yang menganggap kelas borjuis sudah
dibasmi tahun 1949.
Dua tahun kemudian, situasi sudah begitu berubah sehingga Mao menggaris
bawahi: ”Kontradiksi antara klas pekerja dan klas borjuasi adalah kontradiksi pokok di
Tiongkok” (Ibid, 77).
Lebih lanjut, dalam karyanya, “Tentang Menyelesaikan Secara Tepat Kontradiksi di
Kalangan Rakyat” yang ditulis tahun 1957, Mao berpendapat sebagai berikut: “..Masih ada
9
sisa-sisa dari tuan tanah dan klas komprador yang sudah digulingkan, masih ada borjuasi
dan pengubahan terhadap borjuis kecil baru saja dimulai. Perjuangan klas antara proletariat
dan borjuasi, perjuangan klas antara berbagai kekuatan politik dan perjuangan klas antara
proletariat dan borjuasi di bidang ideologi akan makan waktu panjang, berliku-liku dan
kadang-kadang bahkan sangat tajam. Kaum proletariat berusaha merubah dunia menurut
pandangan dunianya sendiri dan begitu juga kaum borjuasi. Dalam hal ini, masalah siapa
yang akan menang, sosialisme atau kapitalisme masih belum sungguh-sungguh
dipecahkan”.
Ciri lain dari Remo Soviet adalah koexistensi damai dengan Imperialisme . (Jangan
disamakan dengan koeksistensi damai Lenin yang sepenuhnya tanpa mengorbankan
perjuangan kaum proletar sedunia! Suar Suroso pernah menggunakan Lenin untuk
membela politik luar negeri Tkk revisionis). Sekaligus ini berarti hilangnya solidaritas
internasional. Lihat sendiri dalam praktek politik luar negeri PKT dan RRT sekarang?
Adakah ia mendorong perjuangan melawan Imperialisme? Adakah solidaritas dengan
perjuangan rakyat di negeri-negeri yang terus bergolak dengan perlawanan rakyat melawan
Imperialisme dan neo-kolonialisme.
Suar Suroso dulu diusir oleh kaum revisionis Soviet. Diterima dengan kedua tangan terbuka
oleh PKT dan RRT yang masih dipimpin Mao. Kemudian, orang-orang PKI yang tidak
mau menuruti kehendak PKT revisionis juga diusir dari Tkk. Buktinya, pengakuan Sidik
Kertapati. Boleh tinggal di Tkk dengan syarat tidak lagi melakukan kegiatan politik. Semua
ini dilakukan Deng untuk membuka kembali hubungan dengan Indonesia Suharto!
Dalam kasus Filipina, diakui sendiri oleh Direktur Umum Depar-temen Urusan Asia Selatan
dan Asia Tenggara dari Komite Sentral PKT, Shen Beili, bahwa hubungan dengan Partai
Komunis Filipina putus pada tahun 80’an. Dengan gamblang ia mengemukakan bahwa
selama organisasi itu dilarang atau dianggap ilegal di negeri itu, maka PKT tidak akan
mempunyai hubungan dengan Partai tersebut.
Dengan siapa PKT punya hubungan kepartaian sekarang? Dengan Golkar, dengan PDI-P.
Ya, logis kan, sama sekali tidak aneh! Seandainya Mao masih hidup dan memimpin PKT,
maukan PKT mengorbankan orang-orang PKI demi hubungan dengan Suharto???
Mengorbankan semua Partai yang dengan sungguh-sungguh sedang berjuang bersama
rakyatnya?
Ciri lain dari Remo Soviet adalah Partai seluruh rakyat.
Tahukah anda bahwa pada Kongres PKT ke XVI Piagam Partai diubah dan mengijinkan
kaum kapitalis tanpa meninggalkan praktek penghisapan masuk menjadi anggota Partai.
Dilempar kemana tuh watak pelopor Partai Komunis sebagai detasemen termaju dari kelas
buruh?? Bukankah dengan demikian PKT juga sudah berubah menjadi Partai “seluruh
rakyat”?
10
Saya sudah perlihatkan beberapa persamaan ciri antara kaum remo Soviet dan kaum remo
Tkk, antara Deng dengan Khrushchov. Soalnya, ya itu tadi, karena anda sendiri dan juga
Suar Suroso sudah jadi revisionis, tidak mungkin lagi kalian bisa atau mau mengakui bahwa
dalam kenyataannya MEMANG ADA PERSAMAAN antara Revisionisme Modern di Soviet
dan di Tkk. Sudah tentu ada juga perbedaannya. Tapi persamaan yang begitu menyolok
seharusnya dapat dengan mudah membuat orang melihat bahwa yang terjadi di Tkk adalah
juga RESTORASI KAPITALISME.
Dan untuk itu, juga dilakukan pembongkaran struktur ekonomi sosialis yang sudah dibangun
oleh Mao. Misalnya, dibubarkannya Komune Rakyat dan kehidupan kolektif di pedesaan.
Undang-undang ketenaga kerjaan juga diubah: hilang status kerja tetap, hilang hak mogok,
hilang sistim kerja 8 jam, hilang pelayanan kesehatan dan pendidikan gratis untuk seluruh
rakyat.
Saya pernah tanya dan minta anda supaya menunjukkan perbedaan kondisi kerja buruh Tkk
dan buruh Indonesia, perbedaan dalam kesewenang-wenangan majikan terhadap mereka.
Karena kalau anda mampu memperlihatkan perbedaannya, maka akan ada alasan untuk
mengatakan bahwa masyarakat di Tkk memang berbeda dan lebih baik dari pada
masyarakat di Indonesia. Tapi, sampai sekrang anda tidak mampu memp;erlihatkan
perbedaannya. Buruh Tkk dan buruh Indoensia sama-sama dihisap dengan upah
kadang-kadang ditangguhkan atau tidak dibayar sama sekali, sama-sama kerja lebih dari 8
jam sehari dan 7 hari seminggu, sama-sama menerima perlakuan tak berkemanusiaan dari
majikan dan juga dari aparat Negara. Penyakit social yang diderita masyarakat Indonesia
juga terdapat semuanya di Tkk. Lalu di mana bedanya sehingga Tkk patut menyandang
nama mentereng “Sosialisme dengan ciri Tkk”?
Melihat tingkah Jokowi yang berguru pada Tkk dalam soal menggantungkan perkembangan
dan pembangunan kepada modal asing, sebentar lagi, Indonesia juga akan “pantas”
menyandang nama “Sosialisme dengan ciri Indonesia”!
Saya bukan ahli teori atau peneliti, simaklah pendapat profesor Wertheim tentang
masyarakat apa yang dikembangkan oleh reform-reformnya Deng:”Pada awal tahun 80-an,
menjadi cukup jelas bagi saya bahwa politik yang dijalankan oleh Partai Komunis Tiongkok,
walaupun masih mempertahankan nama dan pura-pura mendukung ’Fikiran Mao Zedong’,
sudah sama sekali meninggalkan apa yang saya namakan model per-kembangan Mao.
Pukulan terakhir terhadap politik Mao adalah dibongkarnya komune rakyat dan
menggantikan ’garis massa’ Mao dengan komitment sepenuhnya kepada tindakan hukum
sebagai cara untuk menjamin kesepakatan rakyat dengan tujuan yang ingin dicapai
pimpinan partai. Pernyataan Deng Xiaoping bahwa ’memperkaya diri sendiri adalah sesuatu
yang harus dipuji’ berarti, dalam praktek sebenarnya, kapitalisme diundang masuk
melalui pintu depan”. (Wim F. Wertheim:” Lasting Significance of Mao- Model For Third
World Countries”)
11
On Tuesday, April 5, 2016 9:58 AM, "'Chan CT' [email protected] [temu_eropa]"
<[email protected]> wrote:
Iyaa, ... masalah pokoknya adalah sudut pandang yang berbeda. Apalagi masalah jalan
SOSIALISME itu belum ada contoh dan ada negara yang BERHASIL mewujudkan dalam
kenyataan. Bahkan Sovyet dan RRT dimasa Mao itu juga belum mencapai negara
sosialisme sesungguhnya, baru langkah pertama dari perjalanan jauh menuju sosialisme
juga. Sovyet sudah roboh, diikuti negara-negara sosialis Eropah timur, RRT mencoba
mengoreksi kesalahan yl. dan menentukan sendiri jalan yang dianggapnya bisa
meneruskan cita-citanya mewujudkan sosialisme didunia ini. Jadi, yang mereka namakan
Sosialisme bercici khas Tiongkok itu juga baru langkah pertama dari perjalanan jauh
menuju SOISALISME!
Lalu, kalau sekarang sudah berani menuduh Tiongkok sudah berubah menjadi
KAPITALISME itukan hanya berdasarkan dalil-dalil klasik 200-an tahun yl, dan
dipraktekkan di Rusia oleh Lenin dan roboh dengan dengan sendirinya setelah 70-an
tahun. Jadi, jelas ada salahnya, ada kesalahan serius yang perlu diperbaiki, dikoreksi
untuk maju terus lebih baik. Dan, Deng berani mengambil jalan tengah, memadukan
keunggulan kapitalisme dengan keunggulan sosialisme. Nah, berhasil atau tidak PKT terus
membawa 1,4 milyar rakyat Tiongkok mewujudkan masyarakat adil dan makmur didunia
ini, yaa hanya bisa kita lihat bagaimana kelanjutannya nya saja. Bukankah teori-teori itu
dibuktikan kebenarannya melalui praktek! Yaa, kita lihat saja bersama-sama bagaimana
kemajuan pembangunan RRT, sekalipun melambat tapi kan TETAP jauh lebih baik
ketimbang banyak negara didunia ini, ... padahal sudah lama, sejak krismon 1998, 2008
melanda, ekonom-ekonom kondang didunia meramalkan ekonomi RRT segera akan ambruk,
ternyata sampai sekarang juga tidak ambruk! Bahkan masih saja berjaya, lebih agresif
untuk investasi modal keluar, ... produksi baja, batu-bara yang harus diperlambat
memaksa mempensiunkan dini jutaan buruh nya, ... Tapi, upah BURUH malah dinyatakan
meningkat dan tetap menargetkan dalam 5 tahun kedepan ini, tahun 2020 nanti RRT akan
menyelesaikan sisa 70 juta rakyat yang masih berada dalam kategori miskin.
Sekarang kalau hanya melihat gejala yang dijalankan Deng di Tiongkok dengan Remo
Sovyet itu, lha jelas Deng ketika itu adalah ketua Grup yang melahirkan 9 Komentar pada
PKUS itu, masak iya dia tidak mengerti dimana kesalahan remo yang dia serang itu, dan
sekarang mau jalankan remo yang dikutuknya dahulu??? Karena Tatiana tidak berhasil
melihat hakekat perbedaan yang masih ada. Apa itu? Yaitu, TETAP menempuh jalan
sosialisme, dengan tetap dipertahankannya kepemimpinan PKT, DIKTATUR
PROLETARIAT dan dengan ideologi pembimbingnya ML-FMTT juga tidak berubah! 4
12
prinsip yang masih dipegang teguh ini yang membedakan PKT dengan Sovyet remo dulu
dan tentunya juga berbeda dengan golongan Sosial Demokrat.
Karena RRT mengambil sebagian dari sistem kapitalisme yang dianggap unggul tapi juga
tetap pertahankan keunggulan sistem sosialisme semula, jadi ekonom-ekonom kondang
didunia dalam melihat gerak ekonomi di Tiongkok, yang menurut hukum sistem
kapitalisme dengan gejala-gejala begitu bisa ambruk, ternyata tidak sepenuhnya berlaku
di Tiongkok. Begitu juga dengan dikembangkannya DEMOKRASI dalam partai, bahkan
kapitalis elemen maju juga bisa jadi anggota PKT, tetap saja tidak merubah PKT menjadi
partai seluruh rakyat atau sudah berubah jadi Sosial-Demokrat yang melepaskan
Diktatur Proletariat itu.
Sederhana saja kok, untuk MEMBUKTIKAN kebenaran teori “Reformasi dan
Keterbukaan” Deng ini, ya harus dilihat dalam PRAKTEK, ... selama masih terjadi
kemajuan dan perkembangan membaik, saya yakin masih bisa dikatakan BENAR! Kalau
dalam peroses ada kesalahan-kesalahan, nanti kan mereka betulkan dan koreksi sambil
jalan, ... biarkan saja mereka jalankan. Bukankah setiap negara dan setiap bangsa didunia
ini BERHAK menentukan sendiri jalan yang ditempuh dan dipilihnya! Tidak perlu dimarahi,
dimaki, dikutuk, ... sekalipun kita tidak sependapat. Lha, mau dimaki, dikutuk, ... juga
mereka tetap saja jalan, kok. Siapa peduli dengan teriakan suara sumbang orang-orang
diluar yang jelas tidak tahu bagaimana sesungguhnya yang terjadi di Tiongkok, dan, ...
sama sekali tidak berhak menentukan garis politik PKT!
Salam,
ChanCT
From: mailto:[email protected]
Sent: Monday, April 4, 2016 11:21 PM
Subject: RE: [GELORA45] Utang Indonesia ke China Semakin Melejit, Per Januari Sudah Naik 59 Persen
Diskusinya sudah bagus. Hanya tidak perlu emosi. Ini diskusi yang bagus. Pokok
permasalahannya terletak di sudut pandangnya. Bung berpenpandangan tengah dan
Tatiana lebih kekiri. Itu jelas dan bukan bunglon.
Kalau ajeg dan jonathan itu bunglon. Yang begini ini yang repot.
13
Saya respek kedua pendapat bung dan Tatiana.
Pendapatnya tidak akan ketemu karena dasarnya memang sudah berbeda: perbedaan
ideology.
Yang bisa dibicarakan itu adalah diluar perbedaan ideology itu. Misalnya kalau mau bicara
ttg ekonomi. Gimana perbedaan ekonomi kedua ideology itu akan membawa masyarakat
sejahtera ini perlu didiskusikan. Setiap negara itu berbeda2. RI diawal kemerdekaannya
oleh bung Karno ditempuh jalan sosialisme. Bentuk sosialisme nya yg terpilih adalah
demokrasi terpimpin, nasakom, dekon dll.
Ide2 bung Karno itu menunjukkan bahwa dia tidak memilih jalan komunisme walaupun dia
dekat dengan PKI. Dia memasukkan unsur komunisme karena melihat realitas politik saat
itu dimana PKI itu adalah salah satu komponen bangsa. Kita akan sadar dengan NASAKOM
nya sebagai pemersatu komponen bangsa dan ini masih menjadi realitas bangsa RI
sekarang ini.
Jadi persoalan radikalisme kiri maupun radikalisme kanan itu akan selalu ada dan realitas ini
perlu dibicarakan bersama sebagai bangsa. Jangan dibunuh ide2 ini tetapi digunakan
sebagai kekuatan karena begitulah realitas bangsa Indonesia.
Ada 2 hal yang saya lihat kelemahan sosialisme: produktifitas dan demokrasi. Produktifitas
itu susah dicapai dari pemerintah yang sentral dimana birokrasi menjadi besar. Ini masalah
manusianya bukan masalah system. Sebagus apapun planned economy nya ketika
berhadapan dengan top power yang memegang kekuasaan akan susah berjalan dengan
baik karena manusia pemegang kekuasaan itu rentan akan korupsi, kolusi dan
kepentingan2 pribadi, golongan dll. Disinilah letak permasalahannya kenapa central
government itu tidak bisa berjalan walaupun di negara demokratis pun.
Kalau kita lihat riset2 ilmu social dan sejarah, memang konklusi yg mengecewakan adalah
planned government = non market planning itu tidak bisa jalan walaupun dimasyarakat yang
demokratis sekalipun. Jadi kalangan progressive maupun egaliter harus menciptakan
planning yg menggunakan pasar. Inilah kritik bagi classical Marxism yg terjawabkan dalam
bentuk negara social democrat = social welfare states.
Saya berpendapat bahwa bung Karno itu luar biasa pintarnya. Dia sudah melihat rakyat
sosialisme seperti apa yang sesuai di RI. Marhaenisme itu adalah jawabannya bukan
komunisme.
Kalau kita mengikuti perubahan didunia ini abad 18 ada revolusi industry lalu 100 tahun
14
kemudian ada mass production sbg hasilnya. Begitu juga sejak 1960an ada Arpanet sbg
pelopor internet sekarang ini dimana perlu berpuluh2 tahun untuk melihat hasilnya seperti
sekarang ini dengan media social, smart phone, online stores dll. Dari kedua perbandingan
ini apa yg kita bisa pelajari adalah: masyarakat beradaptasi.
Memang betul perbedaan kelas itu penting dalam menganalisa masalah social. Begitu juga
sangat penting dalam menganalisa masalah agama, ekonomi, kultur, Bahasa, keinginan
masyarakat itu sendiri.
Jaman Marx kelas proletariat menjadi focus kajiannya krn itulah realitas masyarakat saat itu
dimana eksploitasi labor sangat menyedihkan krn mass production hasil dari revolusi
industry.
Kalau kita pelajari teori proletariat itu selama 250 tahun kelompok proletar yang miskin ini
terciptakan. Dimulai dari sector pertanian dan tekstil ditambah dengan otomatisasi di pabrik2
membuat kaum proletariat bertambah banyak.
Jaman berubah. Ada public company dimana labor dan rakyat bisa menjadi pemilik
perusahaan. Ada non profit organization dimana fokusnya adalah mengembangkan
komunitas bukan mencari profit.
Dokter, pengacara, guru, dosen adalah labor dan tidak miskin lagi. Teori bisnis seperti
LBO/leveraged buy out, MBO/management buy out itu adalah bentuk bisnis dimana labor,
management bisa memiliki suatu perusahaan.. dst…dst…
Belum lama ini Walmart menaikkan minimum wage menjadi $9/jam ($1.7 lebih tinggi drpd
federal minimum) adalah bentuk strategi bisnis yang penting. Banyak orang berpikiran
Walmart akan rugi krn akan harus menanggung biaya gaji yang meroket. Ini pernah
dilakukan oleh Ford yg menaikkan 2 kali gaji labornya. Hasilnya adalah produktifitas
meningkat, employee turnover berkurang dan menaikkan jumlah consumer/pembeli.
Fenomena Walmart ini banyak dibicarakan oleh para labor economists yang kebanyakan
setuju dengan strategi Walmart ini. Gebrakan Walmart ini akan mengkatalisasi perusahaan2
dan sektor2 lain untuk mengadopsi kalau memang mau kompetitif dalam dunia usaha.
Perlu juga diingat bahwa labor di Walmart itu tidak unionized artinya pekerja di Walmart
bukan anggota serikat buruh. Ini hebatnya.
Dunia itu berubah.
Salam
15
Nesare
From: [email protected] [mailto:[email protected]]
Sent: Saturday, April 2, 2016 8:30 PM
To: [email protected]; [email protected]
Subject: Re: [GELORA45] Utang Indonesia ke China Semakin Melejit, Per Januari Sudah Naik 59 Persen
Baguslah bung Nesare masih bersedia menanggapi, ... saya terkadang malas melayani
orang-orang ekstrim yang sudah menjurus RADIKALIS, yang sudah terbenam didalam
perjuangan klas begitu! Mana bisa minta dijawab iya atau tidak. Memang kenapa harus
menyangkal perjuangan klas adalah motor penggerak perkembangan masyarakat?
Padahal yang menjadi masalah lebih serius, bukan mengakui ada tidak perjuangan klas
dalam masyarkat sekarang, tapi bagaimana melihat dan dengan bijaksana menemukan
strategi-taktik perjuangan klas untuk mencapai masyarakat ADIL dan MAKMUR! Jadi
sekarang ini, tingkat perjuangan klas BURUH dinegara-negara didunia sekarang ini, yang
PASTI belum bisa menjadikan KAPITALIS musuh yang harus dibasmi! Klas kapitalis
tetap dikategorikan RAKYAT yang harus ditarik dalam satu FRONT untuk bersama-sama
mendorong maju perkembangan masyarakat lebih baik dan makmur, bukan secara
serampangan main hajar main babat yang dinamakan klas KAPITALIS itu!
Apa jadinya kalau sedikit-sedikit saja membiarkan dan mengembangkan hak-milik
perseorangan sudah dituduh “KAPITALIS”, sedikit saja membolehkan dan membiarkan
petani menjual hasil produksi tanaman sayuran dihalaman rumah dan jual telur ayam
peliharaannya sudah dituduh mengembangkan “PASAR BEBAS”, jalan kapitalis! Lalu, ....
tidak tanggung-tanggung dibombardir sebagai “markas komando Penempuh Jalan
KAPITALIS” yang harus dicabut sampai keakar-karnya! Menjadi lebih CELAKA, yang
terjadi bukan menekankan pada “PENDIDIKAN” atas “KESALAHAN GARIS/JALAN”
sebagaimana diserukan Ketua Mao, tapi Garda Merah, anak-anak muda yang beringas itu
seperti kemasukan SETAN main hajar/babat PRIBADI orangnya secara kejam dan
sangat TIDAK manusiawi lagi! Entah konkritnya berapa banyak kader-tinggi, anggota dan
RAKYAT tidak berdosa jadi KORBAN, termasuk mantan Presiden RRT Liu Shaochi,
Marshekal Peng Tehuai, .... KORBAN-KORBAN radikalis ekstrim-kiri yang TIDAK
seharusnya terjadi!
Menjadi lebih ironis, ternyata sementara tokoh-tokoh radikalis Garda Merah, termasuk
gadis yang menyandangkan “GARDA MERAH” dilengan Ketua Mao dihadapan jutaan rapat
akbar Garda Merah diatas Tian An Men tahun 1966, sekarang hidup ongkang-ongkang
di-Amerika, menjadi WNAmerika, negara dedengkot KAPITALIS! Bahkan ada yang
bilang ketua Garda Merah ketika itu, Kwai Ta-fu juga menjadi pengusaha, menjadi
16
KAPITALIS! Itulah orang-orang yang begitu ekstrim-radikal menghajar, membabat apa
yang dinamakan KAPITALIS dimasa RBKP tahun 1966-1976, ... tanpa melihat keunggulan
sistem kapitalis yang sesungguhnya masih bisa diterima, digunakan untuk mendorong
maju perkembangan ekonomi dan masyarakat lebih baik dan cepat!
Salam,
ChanCT
From: mailto:[email protected]
Sent: Sunday, April 3, 2016 2:11 AM
Subject: RE: [temu_eropa] Re: [GELORA45] Utang Indonesia ke China Semakin Melejit, Per Januari Sudah Naik 59 Persen
Saya tidak tahu apakah analisa kelas bisa dianalogikan ke analisa agama, analisa ras,
analisa suku dll.
Kalau boleh berarti kita bisa ambil kesimpulan:
Orang komunis akan focus ke perbedaan kelas.
Orang radikalis agama akan focus ke agama.
Orang rasis akan focus ke ras.
Dll.
Memang susah mengatur suatu negara dan bangsa.
Salam
Nesare