nia lavinia - fiona putri - shendy almira - quraisy abdurahman...pembuatan vertical garden-nya....
TRANSCRIPT
Nia Lavinia - Fiona Putri - Shendy Almira - Quraisy Abdurahman -
BASIC DATA SHEET
Green Vertikal Garden
Nama Organisasi
Partner Beastudi Etos Malang, Warga desa Penanggungan
Biaya Proyek 62.000.000
Lokasi Spesifik Desa Penanggungan, RT 06/RW05, Kelurahan
Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa
Timur.
Contact Person Nial (089608034645)
Nia Lavinia - Fiona Putri - Shendy Almira - Quraisy Abdurahman -
Nama ProyekMPP (Mahasiswa Peduli Penanggungan)
ANALISIS KONTEKSTUALAgenda Sustainable Development goals kali ini bukan
hanya berfokus pada agenda pembangunan di level
Negara namun juga menyasar pada pembangunan
kota dengan konsep Sustainable city. Kota yang
berkelanjutan adalah kota yang memiliki kriteria
inklusif, manusiawi dan memanusiakan manusia,
meningkatkan tingkat kebahagiaan masyarakat kota
serta memenuhi aspek ramah lingkungan, (dengan
memperhatikan sustainable transportation, memiliki
Ruang terbuka hijau, dll) goals ini lah yang sedang
berusaha dicapai tiap-tiap pemerintah kota tak
terkecuali pemerintah kota Malang.
Kota Malang sebagai saah satu kota besar di Indonesia
juga berbenah diri mengejar label “Sustainable city”
namun seperti kota pada umumnya, Kota Malang
memiliki masalah yang cukup pelik dalam memenuhi
kriteria Sustainable city, yaitu masalah masih
banyaknya pemukiman kumuh yang ada di kota
Malang. Setidaknya 29 dari 57 Kelurahan yang ada di
kota Malang termasuk dalam kategori kumuh, yang
juga menjadikan kota Malang sebagai salah satu kota
penyumbang terbesar wilayah kumuh di Jawa Timur
Satu dari 29 kelurahan kumuh yang seharusnya
menjadi perhat ian besar adalah Kelurahan
Penanggungan, letaknya yang strategis dan berada
ditengah kota Malang nyatanya masih tidak terawat.
Wajah kota yang bersih dan asri tidak terlihat di
lingkungan ini, khususnya di wilayah RT 06/RW05,
padahal jaraknya ±2 km saja dari kampus Universitas
Brawijaya.
Wilayah Desa Penanggungan yang terletak di
pinggiran bantaran sungai Brantas yang kumuh dan
tidak terawatt diperparah dengan keberadaan dinding
yang juga tidak terawat dan ditumbuhi lumut yang
memiliki fungsi sebagai penahan tanah agar tidak
longsor karena kontur wilayah desa penanggungan
yang menurun, dinding ini membuat kondisi desa
menjadi semakin tidak elok dipandang.Masyarakat
sekitar pun, karena faktor pendidikan yang rendah
dengan rata-rata pendidikan terakhir tingkat SD, dan
kondisi ekonomi yang tidak terlalu baik, dengan
mayoritas warga sebagai buruh pabrik dan pekerjaan
perseorangan (wiraswasta) seperti jualan di kantin
sekolah, jualan di rumah, menambang pasir, beternak
dan ada juga yang bekerja sebagai buruh mencuci
berbanding lurus dengan rendahnya kesadaran dan
pengetahuan mengenai bagaimana merawat
lingkungan untuk tidak menjadi kumuh yang
menyebabkan budaya masyarakat seperti sering
membuang sampah di sungai, menjadi salah satu
faktor penyumbang kondisi kumuh di RT 06/RW05 di
Kelurahan Penanggungan ini
Nia Lavinia - Fiona Putri - Shendy Almira - Quraisy Abdurahman -
Untuk menyelesaikan permasalahan wilayah kumuh di
kota Malang, Pemerintah Kota sebenarnya memiliki
agenda khusus bernama “KOTAKU: Kota Tanpa
Kumuh” dengan mencanangkan anggaran sebanyak
500 juta untuk tiap kelurahan yang dianggap terdaftar
dalam kriteria kumuh. Namun agenda ini dapat
dipastikan masih lama untuk bisa dijalankan karena
sejauh ini hingga bulan februari 2017 masih belum ada
kepasian kapan agenda mulai dilaksanakan, dan masih
banyak terkendala izin dalam urusan tanah, serta
kesiapan para stakeholder dalam menjalankan
program, sehingga jika hanya menunggu inisiatif
pemerintah kota permasalahan wilayah kumuh di RT
06/RW05 di Kelurahan Penanggungan ini tidak akan
bisa segera diselesaikan.
Penyelesaian masalah kota yang datang dari
Masyarakat bukan menjadi hal baru di Kota Malang,
setelah sebelumnya Kampung 3G (Glintung Go Green),
dan yang paling terkenal kampung warna-warni
Jodipan dan Kampung Tridi bersolek atas hasil dari
inisiatif masyarakat khususnya pemuda dan
mahasiswa melalui skema community network
dengan melibatkan jaringan masyarakat dan
perusahaan melalui dana CSR mereka, organisasi kami
tergerak untuk melakukan hal yang sama untuk
menyelesaikan permasalahan pemukiman kumuh di
RT 06/RW05 di Kelurahan Penanggungan
Pemerintah Kota Malang dan Agenda Kota Tanpa
Kumuh (KOTAKU) Inisiatif dari Masyarakat
BEFORE
AFTER
Nia Lavinia - Fiona Putri - Shendy Almira - Quraisy Abdurahman -
DESKRIPSI PROYEKDengan memanfaatkan dinding pembatas
sungai yang berada di RT 06/RW05 di Kelurahan
Penanggungan Organisasi kami bermaksud
menciptakan sebuah taman vertikan yang
dikenal sebagai Green Vertikal Garden yang
terinsipirasi dari konsep kamung 3G (Glintung
Go Green) yang berada di Blimbing. Sepanjang
dinding tersebut akan ditanami berbagai
macam tanaman dengan penanaman vertical
garden.
Selain menyelesaikan masalah dinding yang tidak
terawat, GvG juga akan memberdayakan sampah
plastic seperti botol bekas dari masyarakat yang
biasanya dibuang kesungai untuk dimanfaatkan
sebagai bahan baku dan bahan penunjang dalam
pembuatan vertical garden-nya. Dalam pembuatannya
proyek ini akan melibatkan seluruh warga RT 06/RW05
Kelurahan Penanggungan yang juga menjad salah satu
bentuk upaya edukasi lingkungan agar masyarakat
dapat merasakan sendiri pentingnya menjaga
lingkungan agar terbebas dari kesan kumuh yang
selama ini mereka rasakan.
Proyek ini sama halnya dengan yang dilakukaa oleh
mahasiswa UM pencetus kampung warna-warni
Jodipan akan sebisa mungkin menggandeng korporasi
untuk pendanaan dan melibatkan stakeholder lain
seperti dinas pertanian kota Malang sebagai penyedia
tanaman, dan mahasiswa atau masyarakat umum yang
tergerak untuk menjadi voluntir.
BEFORE
AFTER
Nia Lavinia - Fiona Putri - Shendy Almira - Quraisy Abdurahman -
TUJUAN PROYEK
MANFAAT PROYEK
Ÿ Mengurangi pemukiman kumuh di bantaran sungai
Penanggungan Kota Malang
Ÿ Melestarikan dan memanfaatkan lingkungan
seperti dinding yang tidak bernilai menjadi dinding
yang bernilai jual guna meningkatkan penghasilan
Ÿ masyarakat Penanggungan. (keberlanjutannya)
Memberdayakan masyarakat dan mengedukasi
m a s y a r a k a t d e s a P e n a n g g u n g a n u n t u k
mendapatkan keterampilan, melestarikan
lingkungan
Ÿ Menjadikan “Green vertical Garden (GvG)” sebagai
sebuah dinding berlumut yang tanpa arti menjadi
dinding yang dapat menunjang terciptanya Kota
Bebas Kumuh.
Ÿ Meningkatkan jiwa sosiopreneur dan peduli pada
stakeholder yang terlibat khususnya mahasiswa
terhadap masyarakat.
Ÿ Terciptanya lingkungan yang ramah, asri, bersih
dan tidak terlihat kumuh lagi.
Ÿ Dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
masyarakat dalam mengembangkan dan merawat
tanaman serta meningkatakan kesadaran
anakanak dan masyarakat terhadap lingkungan.
Ÿ Dapat meningkatkan penghasilan perekonomian
masyarakat di desa Penanggungan Malang, dengan
memanfaatkan kondisi lingkungan yang terletak
pada tepian sungai. (manfaat keberlanjutannya).
BEFORE
AFTER
Nia Lavinia - Fiona Putri - Shendy Almira - Quraisy Abdurahman -
PENENTUAN TARGET TIMELINE KEGIATAN
SUSTAINABILITY
PERUBAHAN YANG DIHARAPKAN
Target dalam proyek ini adalah masyarakat Kelurahan
penanggungan RT 06 RW 05 Kecamatan Klojen Kota
Malang. Daerah ini adalah daerah kumuh yang terletak
di bantaran sungai dan terdapat dinding memanjang
yang tepat berada di depan seluruh rumah warga.
Masyarakat Penanggungan terdiri dari 30 kepala
keluarga (KK) dengan mayoritas warga sebagai buruh
pabrik dan pekerjaan perseorangan (wiraswasta)
seperti jualan di kantin sekolah, jualan di rumah,
menambang pasir, beternak dan ada juga yang bekerja
sebagai buruh nyuci. Rata-rata pendidikan formal
terakhir yang ditempuh adalah Sekolah Dasar. 30%
penduduk merupakan lansia, 16% terdiri dari balita dan
anak-anak, 16% remaja, 36% dewasa dan 4% manula.
Tingkat sosial antara warga satu dengan yang lain
berlangsung harmonis serta sikap terbuka dengan
adanya program dari pemerintah maupun mahasiswa.
Kondisi sumber daya manusia tersebut berpotensi
untuk melakukan pemberdayaan masyarakat dengan
memanfaatkan dinding.
Selain perubahan fisik dari Kelurahan Penanggungan
RT 06/RW05 yang hilang dari kesan kumuh, perubahan
lain yang diharapkan adalah munculnya pembangunan
budaya untuk dapat melestarikan kondisi asri
ke lurahan Penanggungan RT 06/RW05 dar i
masyarakatnya sendiri sehingga harapan untuk
sepenuhnya keluar dari label kumuh bisa dapat
tercapai.
Harapan lain adalah Kelurahan Penanggungan RT
06/RW05 dapat menjadi contoh baru pengembangan
wilayah kumuh menjadi tidak kumuh yang diinisasi
oleh masyarakat dan komunitas sama seperti proyek
sebelumnya seperti kampung 3G, Kampung Warna-
warni Jodipan, dan Kampung Tridi dan menjadi bagian
dari Kampung Tematik kota Malang yang dapat
berperan menjadi kampung wisata. Harapannya
masyarakat kelurahan Penanggungan dapat
merasakan kebermanfaatan ekonomi dari kunjungan-
kunjungan tersebut.
Agar proyek tetap memberikan dampak yang
berkelanjutan setelah proyek selesai dilakukan,
akan ada kegiatan monitoring dan pengembangan
masyarakat lain yang tetap dilakukan seperti
pengembangan pengetahuan akan pentingnya
budaya menjaga lingkungan sehingga kebaikan
yang ada di kelurahan Penanggungan bisa
diteruskan kepada seluruh masyarakat lain.
Organiasi kami juga akan menyediakan website
khusus mengenai perkembangan “Green vertical
Garden (GvG)” yang tujuannya bebagi pengalaman
serta kiat-kiat bagaimana cara membuat “Green
vertical Garden (GvG)” sendiri di wilayah lain.
J e n i s k e g i a t a n
W a k t u K e g i a t a n ( M i n g g u k e - )
B u l a n
J u n i
B u l a n
J u l i
B u l a n
A g u s t u s
B u l a n
S e p t e m b e r
1 . P e m b u a t a n P r o p o s a l
2 . R e k r u t m e n R e l a w a n
3 . S o s ia l i s a s i P r o g r a m
4 . P e l a t i h a n P r o g r a m
5 . P e n a n a m a n T a n a m a n
6 . P e r a w a t a n
7 . P e n i n j a u a n d a n E v a l u a s i
Nia Lavinia - Fiona Putri - Shendy Almira - Quraisy Abdurahman -
Agar lebih professional dan efisien dalam menjalankan
proyek ini selain ada yang bertugas sebagai leader
project (Nia Lavinia) kami membagi anggota
organisasi kedalam dua tim yaitu tim persiapan, dan
tiim eksekusi. Tim persiapan terdiri dari divisi humas,
kesekertariatan dan bendahara dan divisi fund rising.
Tim ini akan berfokus pada pengumpulan sumberdaya
seperti perlengakapan, peralatan, support dari
stakeholder lain, pendanaan dan open recruitmen
volunteer yang dibutuhkan untuk melakukan eksekusi
proyek. Sementara tim eksekusi bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan proyek dan pengorganisasian
sumberdaya yang telah diperoleh sebelumnya. Tim ini
mengkoordinir pelaksanaan proyek dan melakukan
evaluasi secara berkala mengenai keberhasilan dan
keberlanjutan proyek.
Untuk memonitoring dan melihat progress dari proyek
ini kami berkomitmen untuk mempublish laporan,
poster, dan notulensi setiap kegiatan yang kami
lakukan agar mudah diketahui oleh masyarakat. hal ini
j u g a d i l a k u k a n u n t u k m e m u d a h k a n k a m i
menyebarluaskan capaian-capaian, yang kami
dapatkan selama menjalankan proyek ini. Kami juga
menyediakan kolom khusus berupa kritik dan saran
serta contact person yang dapat dihubungi jika dalam
proses menjalankan proyek terdapat kritikan atau
masukan-masukan baik itu dari masyarakat umum
maupun orang-orang yang terlibat dalam proyek ini.
pembagian tugas
monitoring
BEFORE
AFTER
management & arrangement
Nia Lavinia - Fiona Putri - Shendy Almira - Quraisy Abdurahman -
anggaran
appendix
Mn @knj ` r h @mf f ` q̀ m Jt ` mshs̀ r G` qf ` Sns̀ k
0 Lampu Hias 3 bh Rp 1.500.000 Rp 4.500.000
2 Paku besar 2 kg Rp 20.000 Rp 40.000
3 Besi panjang 10 m Rp 10.000 Rp 100.000
4 Botol 1000 bh Rp 1.000 Rp 1.000.000
5 Cat tembok 30 bh Rp 90.000 Rp 2.700.000
6 Palu 3 bh Rp 40.000 Rp 120.000
7 Tali kawat 50 m Rp 10.000 Rp 500.000
8 Tanaman 1000 tnmn Rp 30.000 Rp 30.000.000
10 Paket alat pembangunan 1 pkt Rp 300.000 Rp 300.000
11 Pupuk 20 kg Rp 30.000 Rp 600.000
12 Banner 1 bh Rp 40.000 Rp 40.000
13 Pisau 10 bh Rp 3.000 Rp 30.000
14 Semen 30 bh Rp 80.000 Rp 2.400.000
15 Paku kecil 2 kg Rp 20.000 Rp 40.000
16 Pipa 100 m Rp 30.000 Rp 300.000
17 Tanah 1 truk tosca Rp 200.000 Rp 200.000
18 Kabel lampu hias 2 roll Rp 360.000 Rp 720.000
19 Kuas 10 unit Rp 10.000 Rp 100.000
20 Plamir 2 unit Rp 200.000 Rp 400.000
21 Paralon L 30 bh Rp 15.000 Rp 450.000
22 Paralon Panjang 30 bh Rp 20.000 Rp 600.000
23 Papan Informasi 3 bh Rp 50.000 Rp 150.000
24 Tempat Sampah 50 bh Rp 30.000 Rp 1.500.000
25 Selang 2 roll Rp 100.000 Rp 200.000
26 Konsumsi 2 bln Rp 150.000 Rp 9.000.000
27 Air minum 2 bln Rp 100.000 Rp 6.000.000
Total Pengajuan Anggaran Rp 72.000.000
Nia Lavinia - Fiona Putri - Shendy Almira - Quraisy Abdurahman -
lokasi tembok di desa
Nia Lavinia - Fiona Putri - Shendy Almira - Quraisy Abdurahman -
rencana tampilanvertikal garden
Nia Lavinia - Fiona Putri - Shendy Almira - Quraisy Abdurahman -
Nia Lavinia - Fiona Putri - Shendy Almira - Quraisy Abdurahman -
POHON MASALAHMasalah Lingkungan Kumuh
di RT 06/RW 05 Kel, Penanggungan
Kondisi masyarakat yangterbiasa dengan lingkungankumuh
mindset masyarakat bahwaSampah yg bertebarandi sungai dan jalan adalahhal yang normal
Masyarakat menganggap karenasampah tidak berguna tidak apa-apadibuang dimana saja(Belum tahu jika sampah bisa berguna)
Kurangnya pengetahuanMasyarakat terkaitpengelolaan sampah
Belum adanya doronganpada masyarakat untukmerubah lingkungan menjadibersih
Masyarakat kurang memahamipentingnya lingkungan yangbersih
Belum ada insentif untukmemotivasi Masyarakatmerubah lingkungan
Kondisi Lingkungan yangsecara fisik kumuh
Lingkungan yg kumuhdibiarkan dan tidakdibersihkan
Dianggap tidak berpengaruh
Dianggap sebagai sesuatuy a n g a l a m i(meskipun dibersihkan akankotor lagi)
belum ada perhatian pihak lainuntuk melakukan pembangunanfisik
Agenda pemerintah kota masih baru tahap rencana
Perhatian stakeholder lainmasih belum ada
Nia Lavinia - Fiona Putri - Shendy Almira - Quraisy Abdurahman -
MenyelesaikanMasalah Lingkungan Kumuh
di RT 06/RW 05 Kel, Penanggungan
Merubah Kondisi masyarakat y a n g t e r b i a s a d e n g a nlingkungan kumuh
m e r u b a h m i n d s e tSampah yg bertebarandi sungai dan jalan adalahhal yang normal
Masyarakat menganggapsampah bisa berguna
Masyarakat mengetahuipengelolaan sampah
a d a n y a d o r o n g a npada masyarakat untukmerubah lingkungan menjadibersih
Masyarakat memahamipentingnya lingkungan yangbersih
adanya insentif untukmemotivasi Masyarakatmerubah lingkungan
membenahiKondisi Lingkungan yang
secara fisik kumuh
Merawat dan membersihkanLingkungan yg kumuh
Masyaakat menganggapmerawah dan membersihkanberpengaruh bagi mereka
Masyarakat tidak lagi menganggapkotor dan tidak terawat adalahhal yang alami
adanya perhatian pihak lainuntuk melakukan pembangunanfisik
terselengaranya Agenda pemerintah kota yang sudah tahap rencana
adanya perhatianstakeholder lain
POHON SOLUSI
Nia Lavinia - Fiona Putri - Shendy Almira - Quraisy Abdurahman -