my focus in focus training

97
My Focus In-House Training PRODUCTIVITY MANAGEMENT QUALITY MANAGEMENT STANDARD BASED MANAGEMENT SYSTEM ORGANIZATION DEVELOPMENT & HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT CUSTOMER SERVICE Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310 Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075 : 08154.721.2566, 0821.1818.0066 Email: [email protected]

Upload: yusuf-thea

Post on 07-May-2015

5.519 views

Category:

Business


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: My focus in focus training

My Focus In-House Training

PRODUCTIVITY MANAGEMENT

QUALITY MANAGEMENT STANDARD BASED MANAGEMENT SYSTEM

ORGANIZATION DEVELOPMENT & HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT

CUSTOMER SERVICE

Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310 Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256

Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075 : 08154.721.2566, 0821.1818.0066

Email: [email protected]

Page 2: My focus in focus training

2 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

My Focus Consulting

My Focus Consulting adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pelatihan, konsultasi manajemen perusahaan dengan fokus pada peningkatan effektivitas, effesiensi , produktivitas dan mutu serta pengembangan sumber daya manusia. Di dirikan pada tahun 2008 My Focus Consulting merupakan perusahaan konsultasi dan pelatihan VISI • Menjadi mitra perusahaan yang terbaik dalam bidang pelatihan dan konsultasi

MISI • Meningkatkan pengetahuan dan perbaikan melalui pelatihan dan konsultasi manajemen • Ikut serta meningkatkan dana membangun kehidupan sumberdaya yang lebih berkualitas

KEBIJAKAN MUTU • Mengutamakan Pelanggan: Kita ada karena adanya pelanggan • Tumbuh Bersama: Kemitraan, kerjasama, belajar yang berkelanjutan dan pemberdayaan • Peningkatan pelayanan dan secara terus menerus Integritas dan Moralitas Perilaku

JENIS PELAYANAN Kami memberikan jasa pelatihan dan konsultasi dalam bidang: • Productivity Management • Quality Management • Standards Based Management System • Organization Development & Human Resource Development • Customer Service

Program In-House Training

Dalam era pasca krisis dan globalisasi ini, dapat dipastikan perusahaan di Indonesia akan menghadapi persaingan yang semakin ganas. Namun, bila dimanfaatkan dengan baik, hal ini dapat menjadi peluang bisnis yang sangat besar. OIeh karena itu, setiap perusahaan perlu membangun keunggulan kompetitifnya dengan fokus pada peningkatan produktivitas dan mutu secara sistematis serta pada peningkatan kinerja dan sumberdaya manusianya. Untuk itu My Focus Consulting merancang program pelatihannya yang senantiasa: • Disesuaikan untuk mencapai sasaran perusahaan klien • Menggunakan pendekatan "Proses Pemebelajaran" • Praktis dan berorientasi pada penerapan (implementation oriented)

Page 3: My focus in focus training

3 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

OIeh karena itu, semua program pelatihan My Focus Consulting didesain dengan pola: 1. Pengenalan konsep 2. Pembahasan contoh-contoh penerapan 3. Latihan menggunakan konsep 4. Menyusun rencana implementasi

RENCANA KONSEP LATIHAN CONTOH

Buku "Program Pelatihan" ini memberikan gambaran tentang masing-masing pelatihan standar di dalam perusahaan. Namun, bila diinginkan, masih dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan klien sebagai Customized In-house Training. Pelatihan di dalam perusahaan memang memiliki berbagai kelebihan dibanding dengan pelatihan public karena pelatihan in-company dapat: • Disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan • Ditujukan pada organisasi sebagai satu kesatuan dan bukan secara perorangan • Menyamakan “bahasa” dan persepsi antar peserta • Menunjang terjadinya interaksi dan kerjasama antar peserta • Meningkatkan keberhasilan implementasinya Pelatihan-pelatihan yang tercantum di buku ini dibagi sesuai dengan bentuknya menjadi: • Seminar dan Lokakarya • Training-led Implementation

Program Training-led Implementation adalah program implementasi yang dipandu melalui serangkaian pelatihan yang dilaksanakan secara berkala (sering disebut sebagai "sandwich program"). Program Training-led Implementation ini ditujukan untuk menjamin agar implementasinya dapat berjalan efektif.

Page 4: My focus in focus training

4 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Daftar Isi TOPIK PELATIHAN

PRODUCTIVITY MANAGEMENT 1. Increasing Competitiveness through Supply Chain Management 7 2. Enterprise Resource Planning: Concept and Implementation 8 3. Creating Strategy-Focused Organization with Balanced Scorecard 9 4. Achieving Cost Competitiveness through Strategic Cost Reduction 10 5. Achieving Breakthrough Improvement through Business Process Reengineering 11 6. Benchmarking for Best Practices 12 7. Zero Breakdown through Total Productive Maintenance 13 8. Autonomous Maintenance: Breakdown Prevention by Operators 14 9. Effective Planned Maintenance 15 10. Lean Production: Roadmap to World Class Manufacturing 16 11. Production Control with KANBAN 17 12. Managing with Visual Control 18 13. Increasing Productivity through Waste Elimination 19 14. Successful Project Management 20 15. Effective Problem Solving in the Shopfloor 21 16. Warehouse Management 22 QUALITY MANAGEMENT 17. Business Excellence through Total Quality Management 23 18. Six Sigma Training Series: Executive Overview 24 19. Six Sigma Training Series: Champion Training 25 20. Six Sigma Training Series: Green Belt Training 26 21. Six Sigma Training Series: Black Belt Training 27 22. Policy Management: Making Quality Objectives Happen 28 23. Solving Managerial Problems with 7 Management and Planning Tools 29 24. Optimizing Quality Investments through Return on Quality 30 25. Measuring and Managing Cost of Quality 31 26. Quality Awareness Training 32 27. Creating Disciplined People and Bright Factory through 5-S 33 28. Promoting Efficiency through 5-S in the Office 34 29. 5-S in the Warehouse 35 30. Auditing 5-S Implementation 36 31. QCC Facilitator Training 37 32. Mastering 7 QC Tools for Improvement 38

Page 5: My focus in focus training

5 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Daftar Isi

TOPIK PELATIHAN

33. Mobilizing Improvement Ideas through Suggestion System 39 34. Zero Defect through Poka-Yoke 40 35. Defect Prevention through Statistical Process Control 41 36. Designing Products and Services with Quality Function Deployment 42 37. Preventing Problems through Failure Mode Effect Analysis 43 38. Choosing the Right Supplier with Vendor Evaluation 44 39. Sustaining Long-Term Profitability with Target Costing 45 40. Measurement System Analysis 46 41. Acceptance Sampling 47 42. Design of Experiment 48 STANDARDS BASED MANAGEMENT SYSTEM 43. Executive Briefing on ISO 9001:2008 49 44. Process Mapping for ISO 9001:2008 Development 50 45. Understanding and Implementing ISO 9001:2008 51 46. Internal Quality Audit based on ISO 19011:2002 52 47. Executive Briefing on FDIS/ISO 14001:2004 53 48. Understanding and Implementing FDIS/ISO 14001:2004 54 49. How to Determine Significant Environmental Aspect and Impact 55 50. Internal Environmental Audit based on ISO 19011:2002 56 51. Environmental Awareness Training 57 52. Understanding and Implementing OHSAS 18001 58 53. Introduction to Hazard Analysis Critical Control Point 59 54. Integrating Quality-Environmental-Safety Management System 60

Competency based HR System & Skills 55. Building Competitiveness through Competency based HRM 61 56. Interviewing Skills for Identifying Competencies 62 57. Creating Business Results with Performance Management 63 58. Identifying Future Leaders Using Assessment Center Approach 64 Total Training Management 59. Managing Training Function: Roles and Responsibility 65 60. Training Needs Analysis: Optimizing Your Training Efforts 66 61. Designing A High Impact Training Program 67 62. Train the Trainer: Sharpening the Teaching Skills 68 63. Skills Development through On the Job Training 69 64. Measuring Your Training Impact with Training Effectiveness Evaluation 70

ORGANIZATION DEVELOPMENT & HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT

Page 6: My focus in focus training

6 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Daftar Isi TOPIK PELATIHAN

People Development and Management 65. Supervisory Management: Enhancing Managerial Skills and Leadership 71 66. Shopfloor Leadership: Making Things Happen in the Workplace 72 67. Developing Leader as a Coach 73 68. Developing Manager as a Mentor 74 69. Managerial Skills for Managers 75 70. Energizing Organization with EQ Leadership 76 Change and Transformation Programs 71. Building a Learning Organization 77 72. Knowledge Management: Concept and Implementation 78 73. Managing Organizational Transformation 79 74. Corporate Visioning 80 75. Building a High Performing Organization through Corporate Culture 81 76. Achieving Organizational Synergy through Team Building 82 77. How to Design, Implement, and Interpret Employee Survey 83 Interpersonal and Personal Effectiveness Skills 78. Developing Emotional Intelligence (EQ) in the Workplace 84 79. Increase Productivity with Time Management 85 80. Increasing Interpersonal Communication Using Assertiveness Skills 86 81. Gaining Commitment through Influencing without Authority 87 82. Delivering Successful Presentation Skills 88 83. Winner Attitudes: 8 Steps to Success in Organization 89 CUSTOMER SERVICE 84. Managing Service Excellence 90 85. Improving Skills for Service Excellence 91 86. Handling Customer Complaint Effectively 92 87. How to Design, Implement and Interpret Customer Satisfaction Survey 93 88. Customer Relationship Management 94 89. Call Center: The Road to Service Excellence 95 90. Managing Customer Experience 96 TRAINING-LED IMPLEMENTATION PROGRAM 97

Page 7: My focus in focus training

7 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Increasing Competitivenes Through Supply Chain

Persaingan di masa mendatang tidak lagi merupakan persaingan antar perusahaan saja, tetapi antar supply chain. Artinya hanya supply chain yang dapat memberikan nilai maksimal bagi pelanggannya yang akan unggul. OIeh karena itu, kemampuan mengelola seluruh rangkaian “rantai” bisnis (supply chain) dewasa ini menjadi semakin penting. Supply Chain Management (SCM) adalah “pola pikir” yang melihat bisnis sebagai rangkaian terpadu dan proses-proses bisnis mulai dan konsumen akhir sampai ke sumber pasokan yang paling depan. SCM tidak otomatis tercapai melalui penguasaan atau kepemilikan atas seluruh supply chain. SCM juga bukan sekedar sebagai penanganan masalah logistik. Pelatihan ini disajikan dalam bentuk kombinasi antara pembahasan konsep dan simulasi untuk memahami bagaimana suatu supply chain bekerja, serta implikasinya pada strategi bisnis. Sasaran Program • Memahami hakekat dan konsep-konsep dasar SCM • Memahami relevansi SCM dalam bisnis kita • Memahami hubungan SCM dan strategi bisnis • Bisa mengaplikasikan prinsip-prinsip SCM Garis Besar Program • SCM: Konsep don evolusi pola pikir dalam manajemen • Relevansi SCM dalam menghadapi tantangan bisnis masa kini • Game: The “Beer Game” Simulation • Mengelola distorsi di sepanjang supply chain • Menyesuaikan strategi supply chain dengan strategi bisnis • Supply Chain Metrics: Ukuran kinerjaIkeberhasilan SCM • Studi kasus: kisah-kisah sukses dalam penerapan SCM Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan simulasi (game) Peserta Manajer Puncak dan Manajer Senior, khususnya yang berkepentingan dengan penerapan Supply Chain Management, atau yang ditugaskan menangani bidang Logistik. Operations Management, atau Business Development Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 8: My focus in focus training

8 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Enterprise Resource Palnning: Concept and Implementation Untuk menghadapi persaingan global, perusahaan manufaktur tidak cukup hanya meningkatkan produktivitas proses kerja yang ada di dalam perusahaan saja, tetapi harus meningkatkan efisiensi dan efektifitas seluruh supply chain-nya, mulai dari pemasok melalui berbagai pemrosesan sampai dengan konsumen akhir. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah suatu sistem perencanaan dan penjadwalan dengan alat bantu komputer yang mengintegrasikan seluruh fungsi penjualan, produksi, akunting dan distribusi dengan sasaran untuk mengoptimalkan semua sumber daya: material, sumber daya manusia dan kapasitas mesin. Melalui penerapan ERP lead time dapat ditekan sehingga pengiriman akan lebih terjamin tepat waktu, persediaan di seluruh “Pipeline dalam Supply Chain” dapat ditekan. Dengan demikian, biaya produksi dan distribusi dapat ditekan dan pada gilirannya, pangsa pasar dapat ditingkatkan secara signifikan. Sasaran Program • Memahami konsep dan sistem ERP • Memahami perencanaan secara terintegrasi dari supply chain • Memahami potensi peningkatan produktivitas melalui sistem ERP • Memahami strategi implementasi ERP Garis Besar Program • Konsep Dasar Sistem ERP • ERP Database • Enterprise Operations Planning • Distribution Requirements Planning • Sales and Operations Planning • Master Scheduling and Rough Cut Capacity Planning • Material Requirements Planning • Capacity Requirements Planning and Shop floor Control • Purchasing and Inventory Management • Strategi Implementasi ERP • Demo Software ERP Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan demo software Peserta Manajer Logistik, Manajer Produksi, Manajer PPIC, Manajer Persediaan, Manajer Pembelian, dan mereka yang terlibat dalam implementasi ERP Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 9: My focus in focus training

9 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Creating Strategy-Focused Organization with Balanced Scorecard

Di dalam persaingan yang semakin ketat ini, strategi bisnis jelas merupakan isu bisnis terpenting. Namun, menurut majalah Fortune “hanya kurang dari 10 % strategi bisnis berhasil diimplementasikan secara efektif”. Hal ini bukan disebabkan karena bad strategy, tetapi terutama karena bad execution. Oleh karena itu, setiap perusahaan membutuhkan suatu “mekanisme” yang mampu menerjemahkan strategi bisnis menjadi kenyataan di lapangan. Balanced Scorecard adalah salah satu alat yang telah terbukti membantu banyak perusahaan dalam mengimplementasi kan strategi bisnisnya. Balanced Scorecard merupakan kerangka untuk menjabarkan sasaran strategis menjadi sasaran operasional yang terdiri dari sasaran finansial dan non-finansial, seperti proses bisnis dan kompetensi. Bila diterapkan dengan benar, Balanced Scorecard akan meningkatkan kinerja perusahaan dan mengubah perilaku anggota organisasinya. Sasaran & Manfaat Program • Memahami konsep dasar Balanced Scorecard • Memahami manfaat Balanced Scorecard • Memahami bagaimana membangun strategy-focused organization dengan menggunakan Balanced Scorecard • Memahami proses penyusunan Balanced Scorecard • Memahami proses penjabaran Corporate Scorecard menjadi Departmental Scorecard • Memahami langkah-langkah implementasi Balanced Scorecard Garis Besar Program • Prinsip dasar Balanced Scorecard • Mengapa perlu Balanced Scorecard • Bagaimana memanfaatkan Balanced Scorecard untuk merealisasikan strategi perusahaan menjadi kenyataan • Penyusunan Strategy Map • Penyusunan Balanced Scorecard • Penjabaran dan komunikasi Balanced Scorecard • Langkah-langkah implementasi Balanced Scorecard Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan latihan Peserta Manajer Puncak dan Manajer Senior Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 10: My focus in focus training

10 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Achieving Cost Competitiveness through Strategic Cost Reduction

Para pelaku bisnis telah merasakan dampak terbukanya pasar Indonesia dalam persaingan global. Tantangan bisnis yang dihadapi dewasa ini, adalah bahwa profitabilitas usaha ditekan sekaligus dari dua arah; persaingan yang mengurangi pendapatan (revenue) di satu sisi, sedangkan di sisi lain biaya (cost) terus meningkat. Cara-cara “klasik” banyak organisasi dalam melakukan penghematan biaya “Across The Board” tidak lagi memadai karena pemangkasan biaya (cost-cuffing) seringkali justru lebih berakibat pada penurunan penjualan dan kemerosotan semangat kerja, bukan pada perbaikan profitabilitas sebagaimana diinginkan. Cost Reduction Program tidak hanya ditujukan untuk menghemat biaya semata, tetapi memfokuskan upaya pengurangan biaya, untuk meningkatkan daya saing usaha di masa mendatang. Sasaran Program • Memahami konsep Strategic Cost Reduction • Mengenal berbagai pendekatan dalam Strategic Cost Reduction • Memahami cara menyusun program Strategic Cost Reduction Garis Besar Program • Strategic Cost Reduction vs Cost Cutting • Konsep dan Prinsip-Prinsip Strategic Cost Reduction • Mengembangkan organisasi yang sehat namun hemat • Pendekatan Business Process Reengineering (BPR) • Cost Reduction dalam falsafah manajemen Jepang • Target Costing: pendekatan “feed-forward” dalam Cost Reduction • Best Practices in Cost Reduction Metode Pelatihan Ceramah, studi kasus, dan diskusi Peserta Manajer Puncak dan Manajer Senior Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 11: My focus in focus training

11 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Achieving Breakthrough Improvement through

Business Process Reengineering

Business Process Reengineering (BPR) masih tetap hangat dibicarakan di kalangan dunia usaha sebagai pendekatan yang ampuh untuk meningkatkan daya saing, mendongkrak efisiensi dan produktivitas usaha, dan bahkan banyak diyakini sebagai “resep” alternatif melakukan terobosan besar untuk meningkatkan kinerja organisasi. Di sisi lain, penerapan BPR tidak selalu memberikan hasil yang menggembirakan. Sedikitnya kisah-kisah sukses penerapan BPR yang dipublikasikan sekaligus memberi dua makna: BPR sebagai pendekatan manajemen yang sulit dan beresiko, namun pada sisi lain bisa berarti peluang yang masih luas untuk mengungguli persaingan dengan berbekal BPR yang berhasil. Bahkan masih sering terjadi kerancuan dalam memahami konsep, maupun pengertian tentang BPR dan implikasinya dalam manajemen organisasi. Program ini akan mengulas mengenai latar-belakang, hakekat, dan pengertian dasar BPR, serta memberikan “overview” tentang penerapan BPR, “tools dan techniques” dalam BPR, dirangkai dengan pembahasan berbagai kisah sukses dan kegagalan penerapan BPR yang diharapkan bisa menjadi panduan untuk penerapan BPR secara benar. Sasaran Program • Memahami isi (content), dan peran (context) BPR dalam membangun daya saing organisasi • Memahami relevansi penerapan BPR bagi organisasi mereka • Mengambil langkah-langkah yang tepat dalam penerapan BPR Garis Besar Program • Overview: latar belakang konsep BPR • Memahami organisasi sebagai rangkaian proses kerja • BPR dan langkah-langkah pelaksanaannya • Mengenal “Tools & Techniques” dalam penerapan BPR • Studi kasus: kisah-kisah sukses dan kegagalan dalam BPR Metode Pelatihan Ceramah, studi kasus, dan diskusi Peserta Manajer Puncak dan Manajer Senior Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 12: My focus in focus training

12 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Benchmarking for Best Practices

Dalam meningkatkan kinerjanya, banyak perusahaan memfokuskan perbaikannya untuk memuaskan pelanggannya. Namun hal ini tidak cukup, karena kemungkinan pesaing dapat memuaskan pelanggannya dengan Iebih baik. OIeh karena itu, kita juga harus mempelajari pesaing kita dengan seksama. Bukan untuk meniru, tetapi untuk saling belajar dan meningkatkan kinerja. Benchmarking adalah suatu proses berkesinambungan untuk mengukur dan membandingkan produk, jasa dan proses kerja terhadap organisasi lain, termasuk pesaing. Dengan demikian, sasaran improvement ditentukan berdasarkan "Best Practices". Sasaran Program • Mengetahui keunggulan Benchmarking dan Iangkah-langkah implementasinya untuk mencapai "Business Excellence" • Memahami bagaimana organisasi kelas dunia menerapkan Benchmarking sebagai strategi bisnisnya • Membuat rencana implementasi bagi terciptanya daya saing melalui Benchmarking Garis Besar Program • Konsep dasar Benchmarking • Mengapa perlu Benchmarking ? • 4 Tahapan Benchmarking: Perencanaan Persiapan proses Benchmarking Identifikasi apa yang perlu dibenchmark Identifikasi mitra benchmarking Menetapkan metode pengumpulan data Analisa Menentukan Competitive Gap saat ini Memproyeksikan tingkat kinerja di masa mendatang Integrasi Mengkomunikasikan temuan benchmarking Menetapkan sasaran fungsional Pelaksanaan Menyusun rencana tindakan Melaksanakan rencana tindakan dan memonitor progress Pengujian ulang benchmark Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, latihan, dan role-play Peserta Manajer Puncak atau Manajer Senior Lama Pelatihan Dua Hari (08:00 - 16:30)

Page 13: My focus in focus training

13 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Zero Breakdown through Total Productive Maintenance

Total Productive Maintenance (TPM) adalah hasil perpaduan antara Preventive Maintenance dengan konsep Total Quality Control dan Total Employee Involvement. TPM bukan sekedar teori, tetapi dikembangkan dari best practices dan menjadi provenmethod yang telah diterapkan di berbagai penjuru dunia. TPM merupakan suatu sistem perawatan mesin yang melibatkan seluruh bagian dan anggota organisasi, termasuk operator produksi. Sasaran penerapan TPM adalah tercapainya Zero Breakdown, Zero Defect, dan Zero Accident, dengan demikian memaksimalkan efektifitas penggunaan mesin. Sasaran Program • Memahami falsafah dan konsep dasar sistem perawatan terpadu TPM • Memahami elemen-elemen TPM • Memahami strategi implementasi TPM Garis Besar Program • Konsep dasar TPM • Delapan pilar TPM • Memaksimalkan efektifitas peralatan • Perawatan mandiri • Perawatan terencana • Pelatihan keterampilan dalam penerapan TPM • Early Equipment Management & Maintenance Prevention Design • Quality Maintenance • TPM di departemen penunjang dan administrasi • Sistem yang aman dan ramah Iingkungan • Strategi implementasi TPM Metode Pelatihan Ceramah, latihan, diskusi, presentasi video, dan observasi lapangan Peserta Direktur/Manajer Produksi, Direktur/Manajer Perawatan, dan Manajer lain yang terkait dengan kegiatan perawatan Lama Pelatihan Tiga hari (08:00 - 16:30)

Page 14: My focus in focus training

14 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Autonomous Maintenance: Breakdown Prevention by Operators

Autonomous Maintenance merupakan elemen terpenting dalam Total Productive Maintenance (TPM). TPM adalah metode perawatan terpadu untuk meningkatkan efektifitas penggunaan peralatan secara signifikan, dengan Zero Breakdown, Zero Defect, dan Zero Accident sebagai sasaran akhir. Dalam Autonomous Maintenance, operator produksi tidak saja menjalankan kegiatan produksi, tetapi juga dilibatkan dalam kegiatan perawatan sederhana. Dengan demikian, gejala kerusakan dapat dideteksi sedini mungkin, sehingga kerusakan dapat dicegah secara dini. Sasaran Program • Memahami konsep dasar Total Productive Maintenance • Memahami dasar penerapan Autonomous Maintenance • Memahami Iangkah-Iangkah penerapan Autonomous Maintenance • Memahami peran pimpinan dalam penerapan Autonomous Maintenance Garis Besar Program • Konsep dasar Total Productive Maintenance • Falsafah dasar Autonomous Maintenance • 5S sebagai dasar penerapan Autonomous Maintenance • Langkah-Iangkah penerapan Autonomous Maintenance • Pembersihan Awal • Pencegahan Sumber Kontaminasi • Standar Pembersihan dan Pelumasan • Inspeksi Menyeluruh • Standar Perawatan Mandiri • Quality Assurance Process • Supervisi Mandiri • Latihan di lapangan • Peran karyawan dalam penerapan Autonomous Maintenance Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, presentasi video, latihan di kelas, dan di lapangan Peserta Manajer Pabrik, Manajer Produksi, Manajer Perawatan, Supervisor Produksi, dan Supervisor Perawatan (Maintenance) Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 15: My focus in focus training

15 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Effective Planned Maintenance

Planned Maintenance (Perawatan Terencana) merupakan salah satu pilar dari 8 pilar Total Productive Maintenance (TPM) yang mencakup berbagai kegiatan perawatan yang dilakukan oleh Bagian Perawatan sendiri. Disamping kegiatan Preventive dan Predictive Maintenance, Planned Maintenance terutama difokuskan untuk melaksanakan berbagai improvement dengan sasaran agar Mean Time Between Failure (MTBF) dan Mean Time to Repair (MTTR) dapat ditingkatkan dan biaya perawatan dapat ditekan secara signifikan. Sasaran Program • Memahami falsafah dan konsep dasar sistem Planned Maintenance • Memahami elemen-elemen Planned Maintenance • Memahami Iangkah-Iangkah penerapan Planned Maintenance Garis Besar Program • Planned Maintenance Concept dan kaitannya dengan TPM • Elemen-elemen Planned Maintenance: • Planning and Scheduling Maintenance Works • Maintenance Information System • Spare Parts Management • Reduction of Maintenance Cost • Maintenance Role to Suppor t Autonomous Maintenance • Activities for Maintenance Prevention Design • Study for Predictive Maintenance • Corrective Maintenance Activities • Implementasi Planned Maintenance 4 Iangkah menuju Zero Breakdown: • Menstabilkan MTBF • Memperpanjang umur parts • Menangani penurunan secara periodik • Memprediksi kerusakan parts • 7 Langkah Planned Maintenance Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan latihan Peserta Direktur Perawatan, Manajer Perawatan dan Manajer lain yang terkait dengan kegiatan perawatan Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 16: My focus in focus training

16 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Lean Production:

Roadmap to World Class Manufacturing

Lean Production berarti “doing more and more with less and less”, artinya memproduksi semakin banyak dalam waktu yang semakin singkat dengan ruang produksi yang Iebih kecil serta dengan mesin, tenaga kerja dan materiaI yang Iebih sedikit. Lean Production adalah suatu pendekatan sistematis untuk mengidentifikasikan dan mengoptimalkan Value Stream serta mengeliminasi pemborosan, yaitu mengurangi kegiatan yang tidak memberi nilai tambah melalui aktivitas peningkatan terus menerus. Penerapan Lean Production akan menciptakan proses produksi yang mengalir yang ditarik dan dikendalikan sesuai dengan derap permintaan pelanggan. Penerapan Lean Production juga ditujukan untuk mengeliminasi inventory yang belum diperlukan (berlebih). Sebagai hasil akhir dari penerapan Lean Production diharapkan produk atau komponen tersedia tepat pada waktunya, dalam jumlah yang tepat dan pada tempat yang tepat pula. Sasaran Program • Memahami konsep Lean Management • Memahami teknik-teknik Lean Management • Mengintegrasikan teknik-teknik Lean Management • Memahami Iangkah-Iangkah penerapan Lean Management Garis Besar Program • Prinsip Dasar Lean Management • Value Stream Mapping and Redesign • Teknik-teknik Lean Management, seperti Pull Production, Takt Time, Kanban, Work Cell, Produksi dengan jumlah Lot kecil, Menekan Set Up Time dan Lead Time, Standar Kerja, Autonomation (Jidoka), Poka Yoke, Visual Control • 8 Langkah implementasi Lean Management Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, latihan, game, presentasi video, dan observasi lapangan Peserta Manajer Pabrik, Manajer Produksi, Manajer PPIC, Manajer Persediaan, dan Manajer Pembelian Lama Pelatihan tiga hari (08:00 - 16:30)

Page 17: My focus in focus training

17 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Production Control with KANBAN

Dalam Bahasa Jepang, KANBAN artinya Sinyal. Sistem KANBAN adalah sistem pengendalian produksi dengan menggunakan sistem kartu yang ditujukan untuk mengendalikan sistem produksi Just in Time atau Lean Production System. Tujuan utama Sistem KANBAN adalah mengurangi over-production, pemborosan yang paling berbahaya diantara 7 pemborosan di pabrik. Dengan KANBAN, produksi akan disesuaikan dengan jumlah yang dipesan dan tidak berlebih. Dengan menerapkan KANBAN, inventory barang jadi, work in process dan bahan baku dapat ditekan secara signifikan. Bahkan di beberapa perusahaan, gudang penyimpanan barang tidak diperlukan lagi dan diubah menjadi area produksi. Lebih dari itu, sistem KANBAN juga dapat digunakan sebagai sarana untuk mengungkapkan berbagai masalah yang terseIubung di lapangan. Dengan kata lain, KANBAN adalah alat untuk mengungkapkan potensi improvement. Sasaran Program • Mengenal konsep dasar KANBAN dan keterkaitannya dengan Just in Time (JIT) • Memahami manfaat pengendalian produksi dengan KANBAN • Memahami cara menjadwal dan mensirkulasi dengan KANBAN • Memahami langkah-langkah penerapan KANBAN Garis Besar Program • Sistem order produksi Push dan Pull • Dasar-dasar KANBAN • Pengendalian produksi dengan KANBAN • Perhitungan jumlah KANBAN • Aturan main KANBAN • Sirkulasi KANBAN • KANBAN sebagai alat improvement • Langkah-langkah implementasi KANBAN • Latihan penerapan KANBAN di lapangan Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, game, presentasi video, dan latihan Peserta Manajer Produksi, Manajer Pabrik. Manajer PPIC, Manajer Persediaan, dan Manajer Pembelian Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 18: My focus in focus training

18 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Managing with Visual Control

Pabrik dituntut untuk memiliki tingkat fIeksibiIitas yang tinggi serta menghasilkan barang dengan kuaIitas yang prima. Hal tersebut membutuhkan kemampuan untuk memahami apa yang terjadi di shop floor secara instant. Visual Control adalah aIat bantu visual yang akan memudahkan setiap orang dalam pabrik, baik pihak manajemen maupun pelaku di shop floor untuk memantau proses produksi dan permasalahannya dengan tepat dalam waktu sekejap. Dengan menggunakan Visual Control, berbagai penyimpangan dan pemborosan (waste) di shopfloor dapat terungkap untuk dikoreksi dan dieliminasi secepatnya. Lebih dari itu, Visual Control dapat juga digunakan untuk menemukan potensi improvement di shop floor. Sasaran Program • Memahami jenis-jenis Visual Control • Memahami manfaat yang didapat dan penerapan Visual Control • Memahami langkah-langkah penerapan Visual Control Garis Besar Program • Jenis Visual Control • Manfaat Visual Control • Managing Visual Control • Process and Delivery Controls • Quality Control • Object Control • Equipment, Fixture and Tool Controls • Improvement Target Control • Visual Control di dalam Improvement Cycle • Langkah-langkah penerapan Visual Control Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan presentasi video Peserta Manajer Pabrik, Manajer Produksi, dan Supervisor Lama Pelatihan Satu hari (08:00 - 16:30)

Page 19: My focus in focus training

19 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Increasing Productivity through Waste Elimination

Waste adalah segala sesuatu yang tidak memberikan nilai tambah (added value) terhadap harapan dan kebutuhan pelanggan. Banyak sekali proses atau kegiatan yang terjadi pada saat menghasilkan added value yang sebenarnya merupakan waste sehingga terjadiIah kegiatan “Doing The Wrong Things Right" Suatu penelitian di perusahaan-perusahaan manufaktur kelas dunia menunjukkan bahwa untuk menghasilkan 1 point added value terjadi 200-300 point waste. Di perusahaan-perusahaan biasa, angka perbandingannya bisa mencapai 1 point added value-10.000 point waste. Sasaran Program • Memahami mengapa terjadi pemborosan di tempat kerja. • Memahami bagaimana menemukan pemborosan di tempat kerja • Memahami bagaimana mencegah terjadinya pemborosan di tempat kerja • Memahami strategi dan Iangkah-Iangkah penerapan waste elimination di perusahaan Garis Besar Program • 3 M (Muda = Pemborosan, Mura = Ketidak konsistenan, Muri = Berlebihan) • Faktor Produksi dan Waste (Man, Management, Machine, Material, Method, Quality & Safety) • 7-Pemborosan (Overproduction, Inventory, Transportation, Motion, Over-processing, Waiting & Defects) • 3 GEN (Genba = Real Place, Genbutsu = Real Things, Genjitsu = Real Facts) • Kunci menemukan pemborosan di tempat kerja • Alat bantu menemukan pemborosan di tempat kerja (Arrow Diagram, Operations Analysis Table, Standard Operations, Waste Finding Checklists) • Waste Elimination (eliminated, simplified, reduced, combined) • Observasi dan Audit Pemborosan di tempat kerja • Strategi menerapkan Waste Elimination di perusahaan Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, presentasi video dan observasi pemborosan di tempat kerja Peserta Para Manajer dan Supervisor Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 20: My focus in focus training

20 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Successful Project Management Salah satu cara mengembangkan perusahaan adalah melalui pelaksanaan proyek, baik berskala besar maupun kecil, dan dilakukan secara internaI maupun eksternaI. Agar proyek berjalan dengan efisien dan efektif, maka dibutuhkan sebuah tim proyek dengan sejumlah keterampiIan dan keahlian khusus, untuk dapat mengelola proyek dengan berbagai keterbatasan dalam hal waktu, dana dan sumber daya. Selain itu, sifat proyek yang unik akan mempertemukan tim proyek kepada berbagai ketidakpastian dengan segenap resikonya, yang tentu akan berpeluang untuk timbulnya konflik yang akan mengganggu stabilitas tim dan kesuksesan pelaksanaan proyek itu sendiri. Project Management dirancang untuk para pimpinan proyek dan semua anggotanya untuk dapat meningkatkan kinerja di masing-masing proses perencanaan, pelaksanaan dan penutupan serta evaluasi proyek. Sasaran Program • Peserta memahami Konsep Manajemen Proyek (MP) • Peserta memahami Kerangka dan alat yang dipakai dalam MP • Peserta mengembangkan Rencana Proyek berdasarkan kerangka dan elemen di dalam MR sesuai dengan masing-masing proyek yang diusulkan Garis Besar Program • Proyek: konteks dan Proses • Integrasi dalam proyek (Project Integration Management) • Lingkup dalam proyek (Project Scope Management) • Penjadwalan dalam Proyek (Project Scheduling): • Waktu dalam proyek (Project Time Management) • Sumber Daya di dalam proyek (Project Resources Management) • Biaya dalam proyek (Project Cost Management) • Mutu dalam proyek (Project Quality Management) • Komunikasi dalam proyek (Project Communication Management) • Resiko dalam proyek (Project Risk Management) • Perubahan dalam proyek (Project Change Management) • Penutupan Proyek dan Pembelajarannya (Project Closing and Lessons Learned) Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, latihan, dan presentasi Peserta Manajer, Pimpinan Proyek, dan Anggota Proyek Lama Pelatihan tiga hari (08:00 - 16:30)

Page 21: My focus in focus training

21 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Effective Problem Solving in the Shopfloor

Keberhasilan mencapai efisiensi, kuaIitas, dan produktivitas, dimulai dengan mengatasi hambatan dan gangguan yang terjadi di tempat kerja. Seberapa efektif kita mengatasinya tergantung seberapa efektif aplikasi keterampilan kita memecahkan masalah-masalah di tempat kerja, atau Iebih populer disebut “Gemba Problem Solving”. “Problem Solving" merupakan hal yang tak terpisahkan dalam pekerjaan dan menjadi bagian dari aktivitas manajemen, sehingga seorang pimpinan kerja dituntut untuk memiliki kecakapan dalam melaksanakan “Problem Solving”. Sedikit banyak kita telah mengenal teknik “Problem Solving”, namun seringkali menjumpai kesulitan-kesulitan dalam implementasinya, antara lain disebabkan oleh langkah-langkahnya yang panjang dan kurang praktis. Kemampuan “Problem Solving” tidak cukup sebatas memahami Iangkah-Iangkahnya saja. Kita juga harus mampu melakukan penelusuran suatu proses, menentukan siapa yang harus ditanya, apa pertanyaannya dan sebagainya. Keterampilan ini sangat diperlukan agar kita tidak langsung “jump to conclusion” yang berakibat kita tidak benar-benar menemukan akar permasalahannya. Sasaran Program • Memahami “Kesadaran akan Masalah” • Meningkatkan keterampilan memperjelas dan mengurangi masalah • Meningkatkan teknik investigasi dengan metode 5-why • Mampu membuat standardisasi penanggulangan Garis Besar Program • Definisi Problem & Pemicunya • Sistematika berpikir Gemba Problem Solving • Teknik Investigasi dan Aplikasi Pertanyaan 5-why • Standardisasi dan Penanggulangan Metode Pelatihan Konsep, simulasi, studi kasus, dan diskusi Peserta Program Manajer, terutama bidang Produksi, Engineering, dan HRD Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 22: My focus in focus training

22 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Warehouse Management Beberapa waktu yang Iampau, Pergudangan yang efektif dan efisien adalah kemampuan beradaptasi pada tuntutan untuk meningkatkan kecepatan proses mulai dari Penerimaan, Penyimpanan, hingga Pengiriman. Namun pada saat ini dimana adanya e-commerce, integrasi pada proses supply chain, era globalisasi, dan proses yang just-in-time, Pergudangan menjadi semakin kompleks dibandingkan pada masa Iampau, bahkan cenderung menjadi beban biaya yang semakin mahal. Berpegang pada efisiensi dan akurasi sebagai kunci sukses dari pergudangan, program ini merupakan metodologi untuk membantu mengatasi masalah gudang saat ini terhadap supply chain, dimana memberikan prinsip-prinsip yang dapat digunakan untuk merampingkan semua jenis pengoperasian pergudangan kelas dunia. Sasaran Program • Memahami pentingnya fungsi pergudangan di perusahaan • Memahami kegiatan-kegiatan utama dalam Manajemen pergudangan • Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas kegiatan pergudangan • Membekali pengetahuan bagaimana mengoptimalkan fungsi pergudangan Garis Besar Program • Fungsi dari Gudang Penyimpanan (Function of Warehousing) • Proses Penerimaan di Gudang (Incoming Process) • Penanganan Material di Gudang (Material Handling) • Sistem Penyimpanan Material di Gudang (Storage System) • Manajemen Persediaan (Inventory Management) • Pengendalian Kondisi Penyimpanan (Preservation Method) • Measuring Effectiveness and Efficiency • Mengoptimalkan Fungsi dari Gudang (Warehouse Optimizing) Metode Pelatihan Ceramah, presentasi video, role-play, dan diskusi kelompok Peserta Program Supervisor dan Manager yang terlibat dalam operasi pergudangan; Warehouse, Logistic, Production, Production Planning and Inventory Control Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 23: My focus in focus training

23 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Business Excellence through Total Quality Management Total Quality Management (TQM) adalah suatu pendekatan manajemen yang menempatkan mutu sebagai strategi usaha, dengan cara melibatkan seluruh anggota organisasi dalam upaya peningkatan mutu secara berkesinambungan dan sepenuhnya berorientasi pada kepuasan pelanggan. Dengan menerapkan TQM, mutu akan ditingkatkan terus menerus dan senantiasa disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. OIeh karena itu, TQM merupakan pendekatan manajemen terpenting dalam meningkatkan daya saing perusahaan. Sasaran Program • Memahami falsafah KAIZEN dan konsep TQM • Memahami model Business Excellence, seperti Deming, EFQM, Malcolm Baldridge Model, Lean Management, dan ISO 9004:2008 • Memahami Quality Culture (Basic Mentality) • Memahami elemen-elemen sistem TQM • Menyusun strategi implementasi TQM Garis Besar Program • Kaizen: Falsafah TQM • Asas-asas Total Quality Management (TQM) • TQM vs model-model Business Excellence • Quality Culture (Basic Mentality) • TQM System • Standardization & Quality Assurance • Policy Management, Cross Functional Management & Daily Management • Gemba Management: QCC, Suggestion System & 5-S • Strategi Implementasi TQM di perusahaan Metode Pelatihan Ceramah dan diskusi Peserta Manajer Puncak dan Manajer Senior Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 24: My focus in focus training

24 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Six Sigma Training Series (Quality America licenced material) Executive Overview

Six Sigma merupakan suatu pendekatan manajemen untuk menjadikan perusahaan excellence dengan tingkat mutu 3,4 defect dari satu juta kemungkinan. Pada intinya adalah mencapai “nearly perfection” sejalan dengan semakin meningkatnya tuntutan pelanggan. Penerapan Six Sigma di seluruh jajaran organisasi akan memberikan bottomline bagi perusahaan. Kepemimpinan Top Manajemen merupakan kunci kesuksesan penerapan Six Sigma di perusahaan. Disamping itu Top Manajemen juga harus menyiapkan infrastruktur yang menunjang implementasinya di perusahaan. Sasaran Program • Memahami konsep Six Sigma • Memahami Peran Top Manajemen dalam implementasi Six Sigma • Memahami hal-hal yang menunjang kesuksesan implementasi Six Sigma Garis Besar Program • Konsep Six Sigma • Mengapa perlu Six Sigma • Peran Top Manajemen • Six Sigma lnfrastruktur • Six Sigma Management Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan latihan Peserta Manajer Puncak dan Manajer Madya Lama Pelatihan Satu hari (08:00 - 16:30)

Page 25: My focus in focus training

25 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Six Sigma Training Series (Quality America licenced material) Champion Training

Dalam Six Sigma Management, seorang Champion adalah manajemen tingkat menengah ke atas yang bertanggung jawab terhadap kesuksesan program Six Sigma di perusahaan. Champions memastikan program Six Sigma sejalan dengan strategi perusahaan dan kendala implementasi di lapangan dapat teratasi. Sasaran Program • Memahami konsep Six Sigma • Memahami Managerial dan Technical Knowledge yang diperlukan dalam memimpin dan menerapkan Six Sigma di perusahaan • Memahami hal-hal yang menunjang kesuksesan implementasi Six Sigma • Memahami konsep DMA/C Cycle Garis Besar Program • Konsep Six Sigma • Six Sigma Management • Six Sigma lnfrastruktur • Konsep DMA/C Cycle • Seleksi Six Sigma Project • Customer Focus • Change Management • Konsep Design for Six Sigma Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan latihan Peserta Manajer Puncak dan Manajer Madya Lama Pelatihan Tiga hari (08:00 - 16:30)

Page 26: My focus in focus training

26 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Six Sigma Training Series (Quality America licenced material)

Green Belt Training Dalam menjalankan Six Sigma Project, Project Team Member memegang peranan penting. Untuk itu, Project Team Member yang pada umumnya adalah personel yang memahami key process beserta permasalahannya, perlu dibekali dengan metodologi dan tools dalam menjalankan proyek improvement dengan bimbingan Black Belt. Personel dengan kompetensi tersebut disebut Green Belt. Untuk menjadi Green Belt, disamping mengikuti pelatihan juga disyaratkan mengikuti ujian sertifikasi. Sasaran Program • Memahami konsep Six Sigma • Memahami peran Green Belt • Memahami penggunaan Six Sigma tools dalam proyek improvement • Memahami metodologi proyek improvement dengan DMA/C Cycle Garis Besar Program • Konsep Six Sigma • Six Sigma Management • DMAIC Cycle dan Six Sigma Tools: • Define : Project Definition & Scheduling, Change Management/Teams • Measure : Tools, Process Baseline, Data Collection, Measurement System Analysis • Analyze : Lean Methods, Regression & Overview Design of Experiment (DOE) • Improve : Prioritize Improvement Opportunities, Define new process flow, Define and Mitigate Failure Modes, Define new process factor levels • Control : Define methods of control, Document procedures and responsibilities, Train and Implement at process level Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan latihan dengan computer (Minitab) Peserta Manajer Madya dan Supervisor Lama Pelatihan Lima hari (08:00 - 16:30)

Page 27: My focus in focus training

27 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Six Sigma Training Series (Quality America licenced material) Black Belt Training

Black Belt adalah seseorang yang secara full time mendedikasikan waktunya untuk memanajemeni improvement (Six Sigma Project) di perusahaan. Seorang Black Belt selain dituntut menguasai proses bisnis perusahaan juga dituntut menguasai tools, metodologi Six Sigma, dan manajemen proyek berkaitan dengan perannya dalam memimpin berbagai proyek improvement. Sasaran Program • Memahami konsep Six Sigma • Memahami peran Black Belt • Memahami manajemen project Six Sigma • Memahami dan mampu menerapkan Six Sigma tools dalam proyek improvement • Memahami dan mampu menerapkan metodologi proyek improvement dengan DMAIC Cycle Garis Besar Program • Konsep Six Sigma • Six Sigma Management • DMAIC Cycle dan Six Sigma Tools: • Define : Project Definition, Project Financials, Goals & Metrics, Change Management, Scheduling • Measure : Tools, Process Baseline, Measurement System Analysis, SPC, Process Capability • Analyze : Lean Methods, Regression, DOE Analysis, Transformations • Improve : Response surface Analysis, Ridge Analysis, Simulations, Evolutionary Operations • Control : Serial Correlation, Time Series Analysis • Design for Six Sigma • Voice of Customer • Project Assignment Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan Iatihan kompuer Minitab, dan dua Project Assignment Peserta Manajer yang bertanggungjawab dalam proyek improvement Lama Pelatihan Empat minggu (dalam 4 bulan) (08:00 - 16:30)

Page 28: My focus in focus training

28 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Policy Management: Making Quality Objectives Happen

Hampir semua perusahaan memiliki sasaran yang cukup ambisius, namun mereka sering mengalami kesulitan dalam merealisasikannya. Dengan menerapkan Policy Management, perusahaan akan dapat menyelaraskan seluruh anggota organisasinya untuk mencapai sasaran perusahaan secara sinergis. Lebih dari itu, Policy Management juga merupakan pendekatan manajemen yang Iebih difokuskan untuk mencapai “Breakthrough Improvement”, bukan sekedar Kaizen, dengan cara menjabarkan sasaran perusahaan menjadi sasaran pada tingkat operasional (Divisi, Departemen, Seksi dan lain-lain) serta cara mencapainya. Bagi perusahaan yang ingin memanfaatkan standar internasional ISO 9001:2008 untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara dramatis dan tidak hanya sekedar untuk mendapatkan sertifikat mereka bahkan dapat mengintegrasikan Policy Management kedalam sistem manajemen mutunya. Sasaran & Manfaat Program • Memahami konsep Policy Management • Memahami peran Policy Management dalam Total Quality Management • Memahami tuntutan ISO 9001:2008 yang berkaitan dengan penjabaran sasaran mutu • Mampu melaksanakan proses Policy Management • Memahami keterkaitan Policy Management dengan Daily Management dan Cross Functional Management Garis Besar Program • Policy Management dalam Total Quality Management • Policy Management dalam ISO 9001:2008 • Prinsp Dasar Policy Management • Policy Management vs. Management by Objectives • Proses Policy Management: Policy Development, Policy Deployment, dan Policy Review • Policy Management dan Daily Management • Policy Management dan Cross Functional Management Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan latihan Peserta Manajer Puncak dan Manajer Senior Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 29: My focus in focus training

29 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Solving Managerial Problems with

7 Management and Planning Tools Masalah yang bersifat kuantitatif dapat dipecahkan dengan menggunakan teknik statistic, seperti Seven Quality Control Tools (7-QC Tools). Bagaimana dengan masalah manajerial yang umumnya bersifat kuaIitatif yang belum pasti, dan bersifat antar fungsi dan multi disiplin ? Pemecahannya membutuhkan analisa yang kreatif dan mendalam yang membutuhkan perencanaan waktu, biaya dan sumber daya manusia serta antisipasi risiko. Dalam situasi tersebut dibutuhkan alat perencanaan dan pemecahan masalah manajerial yaitu 7 Management & Planning Tools. Sasaran Program • Memahami manfaat dan sasaran penggunaan 7 Management & Planning Tools (7-MP Tools) • Memahami Iangkah-Iangkah penggunaan 7-MP Tools sebagai alat bantu pemecahan masalah yang efektif dalam perencanaan manajemen • Menerapkan 7-MP Tools di tempat kerja Garis Besar Program • Latar Belakang 7- MP Tools • Affinity Diagram • Interrelationship Diagram • Tree Diagram • Matrix Diagram • Prioritization Matrix • Process Decision Program Chart (PDPC) • Arrow Diagram • Implementing Seven Management Tools Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan latihan penggunaan 7-MP Tools secara terintegrasi Peserta Manajer Puncak dan Manajer Senior Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 30: My focus in focus training

30 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Optimizing Quality Investments through Return on Quality

Selama ini hasil dari peningkatan mutu sulit diukur dampak finansialnya, sehingga sering menimbulkan persepsi bahwa peningkatan mutu tidak memberikan dampak bisnis yang nyata. Padahal peningkatan mutu bertujuan memuaskan pelanggan yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan profit. Namun sayangnya, banyak praktisi manajemen mutu tidak memiliki metode untuk menunjukkan hubungan peningkatan mutu dengan dampak finansialnya. Pelatihan membahas bagaimana mengukur dampak finansial dan upaya peningkatan mutu untuk dijadikan aIat bantu untuk mengendalikan anggaran dan biaya. Sasaran Program • Memahami konsep Return on Quality • Memahami metode pengukuran Return on Quality • Mampu mengimplementasikan dan menindaklanjuti hasil pengukuran Return on Quality Garis Besar Program • Mengapa kita harus melakukan pengukuran dengan Return on Quality ? • Definisi Return on Quality • Elemen Biaya Mutu • Mengukur Return on Quality • Menyusun Laporan Return on Quality Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan latihan Peserta Para Manajer Lama Pelatihan Satu hari (08:00 - 16:30)

Page 31: My focus in focus training

31 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Measuring and Managing Cost Of Quality Peningkatan kuaIitas produk tidak selalu berarti peningkatan biaya. Pendekatan TQM teIah membuktikan bahwa ketika kualitas ditingkatkan, biaya justru menurun. Biaya mutu umumnya terdiri dari biaya kesalahan, biaya pencegahan, dan biaya penilaian. Biaya mutu di dalam organisasi umumnya tidak terIihat daIam laporan keuangan organisasi, sehingga sering tidak dianalisa. Pelatihan ini membahas bagaimana seharusnya pengelolaan biaya dilakukan untuk menghasilkan produk yang bermutu, serta menggunakan informasi biaya mutu ini sebagai improvement tools di organisasi. Sasaran Program • Memahami konsep Biaya Mutu • Memahami cara mengukur Biaya Mutu • Mampu mengidentifikasi peluang improvement untuk mengurangi Biaya Mutu Garis Besar Program • Mengapa kita harus mengukur Biaya Mutu ? • Definisi Biaya Mutu • Elemen Biaya Mutu • Mengukur Biaya Mutu • Menyusun laporan Biaya Mutu Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan latihan Peserta Para Manajer Lama Pelatihan Satu hari (08:00 - 16:30)

Page 32: My focus in focus training

32 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Quality Awareness Training

Mutu yang sempurna (Quality Excellence) di dalam suatu organisasi hanya dapat dicapai, apabila semua anggotanya berkontribusi terhadap peningkaan mutu. Namun upaya melibatkan karyawan untuk berkontribusi terhadap mutu tidak akan efektif jika kesadaran terhadap mutu masih kurang di kalangan karyawan. Untuk itu organisasi perlu menanamkan kesadaran mutu yang tinggi kepada setiap anggotanya untuk diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari yang pada akhirnya nilai-nilai mutu ini akan menjadi budaya di perusahaan. Dengan keterlibatan seluruh karyawan dalam upaya peningkatan mutu diharapkan defect dapat dicegah dan ditekan sekecil mungkin. Sasaran Program • Memahami arti mutu • Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya mutu • Meningkatkan kepekaan terhadap masalah • Menyadarkan pentingnya peran tiap karyawan dalam upaya peningkatan mutu Garis Besar Program • Arti Mutu • Identifikasi masalah mutu ditempat kerja • Mutu tanggung jawab siapa ? • Peran karyawan dalam pemastian mutu: Perilaku yang menunjang mutu Prinsip “3 Jangan” Mengerjakan hal benar dengan cara benar • Continuos Improvement: Perbaiki pencegahan Peningkatan Komitmen untuk peningkatan mutu Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan latihan Peserta Seluruh karyawan Lama Pelatihan

Page 33: My focus in focus training

33 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Creating Disciplined People and Bright Factory through 5-S Seperti kita ketahui, bahwa ada lima fakfor yang menentukan keberhasilan perusahaan yaitu manusia, modal, mesin, material dan metode. Tetapi, Jepang menambahkan satu faktor lagi, yaitu faktor lingkungan tempat kerja. Lingkungan tempat kerja diartikan: Bagaimana tempat kerja dikelola dan bagaimana pekerja itu memelihara tempat kerjanya. Hal ini mencerminkan sikap karyawan terhadap pekerjaannya. 5-S adalah singkatan dari Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke yang dapat diterjemahkan menjadi 5-R, yaitu Ringkas, Rapi, Resik,Rawat dan Rajin. Pada dasarnya 5-S menyangkut kegiatan pengorganisasian tempat kerja dan kerumahtanggaan. Hal-hal ini berdampak langsung terhadap efisiensi, produktivitas, mutu dan keseIamatan kerja. Program 5-S dipandang sebagai dasar dan segala program peningkatan mutu dan produktivitas, sehingga pabrik mampu mencapai sasaran zero breakdown, zero defect, zero delay dan zero accident. Sasaran Program • Memahami KAIZEN dan falsafah dibaliknya • Menyadari pentingnya tempat kerja (GEMBA) • Memahami konsep 5-S dan manfaat program 5-S • Memahami penerapan konsep 5-S di pabrik • Mempersiapkan Iangkah-Iangkah implementasi program 5-S di perusahaan Garis Besar Program • KAIZEN (Continuous Improvement) • Konsep 5-S. Definisi, Aktivitas dan Sasaran • Konsep 5-S dan penerapannya di pabrik: Seiri-Ringkas, Seiton-Rapi, Seiso-Resik, Seiketsu- Rawat, Shitsuke-Rajin • Penerapan program 5-S di perusahaan: Organisasi dan Peran Karyawan Langkah-Iangkah Penerapan Alat-alat bantu 5-S • Kunci Sukses di dalam Penerapan Program 5-S Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan latihan Peserta Manajer dan Supervisor Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 34: My focus in focus training

34 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Promoting Efficiency through 5-S in the Office Apakah Anda pernah mencari dokumen sampai berjam-jam ? Mencari barang dan tidak menemukannya kemudian membeli lagi ? Merasa tidak mempunyai cukup tempat untuk menyimpan dokumen atau barang ? Waktu dihabiskan untuk mondar-mandir ? Tidak tahu siapa yang sedang meminjam suatu dokumen ? Dokumen penting tercampur dengan dokumen Iainnya ? tanggungjawab terhadap kebersihan dan kerapian kantor tidak jelas ? Pemborosan-pemborosan semacam inilah yang akan diungkapkan dan diselesaikan melalui penerapan program “5-S in The Office”. 5-S adalah huruf awal dari lima kata Jepang: Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke. Kelima kata tersebut merupakan lima Iangkah menuju perbaikan efisiensi, moral, dan Iingkungan kerja secara total, yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas kerja. Sasaran Program • Memahami KAIZEN dan falsafah dibaliknya • Menyadari pentingnya tempat kerja (GEMBA) • Memahami konsep 5-S dan manfaat program 5-S • Memahami penerapan konsep 5-S di kantor • Mengurangi pemborosan di kantor • Mempersiapkan Iangkah-langkah implementasi program 5-S di kantor Garis Besar Program • KAIZEN (Continuous Improvement) • Konsep 5-S. Definisi, Aktivitas dan Sasaran • Konsep 5-S dan penerapannya di kantor: Seiri-Ringkas, Seiton-Rapi, Seiso-Resik, Seiketsu- Rawat, Shitsuke-Rajin • Penerapan Program 5-S di Perusahaan: • Organisasi dan Peran Karyawan • Langkah-langkah Penerapan • Alat-alat bantu 5-S • Kunci Sukses di dalam Penerapan Program 5-S Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, presentasi video, observasi masalah disiplin di tempat kerja, dan presentasi kelompok Peserta Manajer dan Supervisor Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 35: My focus in focus training

35 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

5-S in the Warehouse Gudang yang baik adalah kemampuan untuk memaksimalkan ruang, peralatan, tenaga kerja, kemudahan mengakses barang-barang yang disimpan dan keamanan serta keselamatan kerja. Untuk memenuhi tuntutan tersebut maka dibutuhkan budaya dan pola kerja industri yang disiplin, efisien dan produktif. Salah satu dasar pembentukan budaya dan pola kerja ini adalah penataan tempat kerja yang benar. Di Jepang, kegiatan penataan tempat kerja dikenal dengan program 5-S yang merupakan singkatan dari Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke. Program 5-S dipandang sebagai dasar dari segala program peningkatan mutu dan produktifitas, sehingga Gudang mampu mencapai sasaran zero delay, zero waste dan zero injuries. Sasaran Program • Memahami pentingnya peran Gudang di Perusahaan • Memahami konsep dan manfaat Program • 5-S di dalam Manajemen Pergudangan • Memahami Iangkah-Iangkah untuk memulai program 5-S di Gudang • Membekali untuk mulai menerapkan Program 5-S di Gudang Garis Besar Program • GEMBA Management dan 5-S • Peran 5-S dalam peningkatan produktivitas, mutu dan keselamatan kerja di Gudang • Langkah-Iangkah Penerapan Program 5-S di Gudang • Program Penerapan 5-S di Gudang Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, presentasi video, dan observasi masalah di Gudang Peserta Manajer Madya, Staff, dan Supervisor Lama Pelatihan Satu hari (08:00 - 16:30)

Page 36: My focus in focus training

36 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Auditing 5-S Implementation

5-S adalah singkatan dari Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke yang dapat diterjemahkan menjadi 5-R, yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin. Pada dasarnya 5-S menyangkut kegiatan pengorganisasian tempat kerja dan kerumahtanggaan. Sasaran akhir dan penerapan 5-S adalah membangun disiplin karyawan di tempat kerjanya. Sering kali Program Penerapan 5-S di Perusahaan tersendat-sendat atau programnya berhenti ditengah jalan. Banyak alasan yang dikemukakan antara lain kurangnya dukungan manajemen, tidak adanya sistem yang memonitor penerapan 5-S. Bahkan perusahaan yang telah berhasil menerapkan 5-S yang pada awalnya berjalan dengan baik, perlahan lahan mengalami kemunduran dan pada akhirnya “menghilang” dari tempat kerja. Salah satu cara untuk mempertahankan serta meningkatkan kualitas penerapan 5-S adalah dengan cara mengevaluasi tingkat pencapaian 5-S di tempat kerja. Sasaran Program • Memahami peran dan manfaat audit dalam penerapan 5-S • Memahami langkah-Iangkah penerapan audit 5-S di perusahaan • Mempersiapkan penerapan audit 5-S di perusahaan Garis Besar Program • Konsep 5-S. Definisi, Aktivitas dan Sasaran • Langkah-langkah Audit Penerapan 5-S di Perusahaan • Alat-alat bantu Audit 5-S • Latihan Audit 5-S • Kunci Sukses Audit 5-S di dalam Penerapan Program 5-S Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, presentasi video, observasi masalah disiplin di tempat kerja, dan presentasi kelompok Peserta Manajer Pabrik, Manajer, dan Supervisor Lama Pelatihan Satu hari (08:00 - 16:30)

Page 37: My focus in focus training

37 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

QCC Facilitator Training Quality Control Circle (QCC) atau Gugus Kendali Mutu (GKM) adalah sekelompok karyawan yang secara proaktif membahas dan memecahkan masalah-masalah dalam pekerjaan dan Iingkungannya dengan tujuan meningkatkan mutu usaha. Pada pelaksanaannya perlu adanya fasiIitator (pemandu) atau atasan Iangsung. Karena fasiIitator (pemandu) atau atasan Iangsung sangat menentukan keberhasilan impIementasi QCC di dalam perusahaan, maka ia harus disiapkan dengan pengetahuan yang mendasar baik tentang konsep Total Quality Management (TQM) maupun perangkat kendali mutu dan peran fasilitator Sasaran Program • Memahami konsep dan bentuk-bentuk penerapan Total Quality Management • Meningkatkan kesadaran terhadap mutu dan masalah-masalah organisasi • Membekali keterampilan pemecahan masalah mutu • Mampu membentuk dan membimbing QCC dalam proses pemecahan masalah dengan Delapan Langkah dan Tujuh Alat (DELTA) Garis Besar Program • Konsep Total Quality Management • Nilai-nilai Budaya Mutu • Membentuk QCC dan memimpin pertemuan QCC • Proses Pemecahan Masalah (Dour PDCA) • Identifikasi Masalah • Analisa Data: • Tujuh alat Pengendalian Mutu: 1. Stratifikasi; 2. Lembar Data; 3. Grafik; 4. Diagram Pareto; 5. Histogram; Analisa Sebab: • Tujuh alat Pengendalian Mutu: 6. Diagram Tulang Ikan; 7. Scatter Diagram • Periksa Hasil • Standardisasi • Teknik Presentasi QCC • Peranan Fasilitator QCC • Latihan memecahkan masalah dengan menggunakan DELTA Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan latihan Peserta Manajer dan Supervisor calon Fasilitator QCC Lama Pelatihan Empat hari (08:00 - 16:30)

Page 38: My focus in focus training

38 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Mastering 7 QC Tools for Improvement

80% masalah yang ada di tempat kerja kita adalah masalah yang kecilIsederhana yang sebenarnya dapat diselesaikan oleh para karyawan sendiri. Agar para karyawan mampu menyelesaikan masalahnya sendiri dan melakukan continous improvement tentunya manajemen perlu memberikan aIat bantu penyelesaian masalah. Salah satu aIat bantu yang dapat digunakan oleh seluruh lapisan karyawan adalah 7 Quality Control Tools (7-QC Tools) yaitu kumpulan teknik statistik sederhana yang sangat efektif untuk memecahkan masalah dan melakukan Continous Improvement. Melalui penerapan 7-QC Tools secara konsisten diharapkan setiap karyawan dapat memecahkan masalahnya sendiri di tempat kerjanya. Sasaran Program • Memahami konsep pemecahan masalah dan Continuous Improvement dengan PDCA dan 7-QC Tools • Mampu menerapkan teknik pemecahan masalah dan Continous Improvement dengan PDCA dan 7-QC Tools di tempat kerja Garis Besar Program • Proses Pemecahan Masalah dan Continuous Improvement: Plan-Do-Check-Act (PDCA) Cycle • Penerapan 7-QC Tools dan Continuous Improvement • Identifikasi Masalah dan Flowchart • Stratifikasi • Lembar Data • Grafik: Balok, Garis, Pie Chart • Diagram Pareto • Histogram • Diagram Ishikawa/Tulang ikan • Diagram Tebar • Latihan penggunaan 7-QC Tools secara terintegrasi dan presentasi Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan latihan. Setiap peserta diharapkan membawa kalkulator serta menyiapkan data-data hasil pengukuran proses Peserta Manajer Pabrik, Manajer Produksi, dan Supervisor Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 39: My focus in focus training

39 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Mobilizing Improvement Ideas through Suggestion System

Suggestion System atau Sistem Saran Perbaikan adalah suatu sistem terintegrasi untuk mengembangkan dan menyalurkan kreativitas karyawan melalui penyampaian saran-saran perbaikan, baik secara perorangan maupun secara kelompok. Perlu ditekankan di sini, bahwa Suggestion System ini bukan sistem kotak saran, karena saran yang diharapkan adalah saran perbaikan yang dapat diterapkan Iangsung oleh karyawan secara perorangan. Penerapan Suggestion System ini perlu ditunjang dengan organisasi, sistem promosi, sistem pelatihan, hingga sistem penilaian dan penghargaannya. Penerapan Suggestion System akan membuat organisasi Iebih cepat dalam melakukan perbaikan-perbaikan dan Iebih cepat serta tepat dalam bereaksi terhadap tuntutan-tuntutan persaingan. Sasaran Program • Memahami konsep dan manfaat Suggestion System • Memahami bagaimana mengelola Suggestion System di perusahaan • Memahami Iangkah-Iangkah melakukan improvement dalam Suggestion System Garis Besar Program • Apa itu Suggestion System • Suggestion System vs Suggestion Box • Mengelola Suggestion System • Melibatkan karyawan untuk melakukan improvement di tempat kerja • Mekanisme proses pengajuan saran • Organisasi, promosi, pelatihan, penilaian dan penghargaan terhadap saran • Iklim kerja yang mendorong penerapan Suggestion System • Langkah-Iangkah melakukan improvement dalam Suggestion System • Tips menyusun saran perbaikan • Bagaimana menulis saran • Bagaimana meningkatkan kualitas saran Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan latihan Peserta Manajer Senior, Supervisor, dan Staff Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 40: My focus in focus training

40 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Zero Defect through Poka-Yoke

Untuk memenangkan persaingan dalam era pasar bebas, tidak akan ada lagi tempat bagi produk yang bermutu rendah. Setiap perusahaan harus berlomba-lomba untuk membuat produk bermutu dengan biaya rendah. Strateginya adalah selalu melakukan improvement untuk mencapai Zero Defect dengan menerapkan sistem Poka-Yoke. Poka-Yoke adalah kata yang berasal dan Bahasa Jepang dan artinya mencegah human error. Poka-Yoke adalah sistem pencegahan yang dirancang untuk mencegah sebelum kesalahan itu menjadi defect. Dengan penerapan Poka-Yoke, mutu akan diciptakan ketika diproses (Built in Quality) dan pada akhirnya dapat mengeliminasi inspeksi mutu. Sasaran Program • Memahami konsep Poka-Yoke (Mistake-Proofing) • Memahami hubungan manusia, material, mesin, metode dan informasi dengan defect • Memahami manfaat dan penerapan sistem Poka-Yoke • Meningkatkan pemahaman terhadap sistem mutu di perusahaan Garis Besar Program • Definisi Poka-Yoke • Struktur di dalam proses produksi • Metode pendekatan inspeksi • Kesalahan manusia di tempat kerja • Penyebab defect di tempat kerja • Konsep dan Desain dan Poka-Yoke • Sistem Poka-Yoke yang baik untuk diterapkan • Contoh-contoh penerapan sistem Poka-Yoke • Delapan prinsip-prinsip dasar improvement • Metode penerapan Poka -Yoke dan Zero Defect di perusahaan • Strategi mencapai Zero Defect Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan presentasi video Peserta Manajer Pabrik, Manajer Produksi, Manajer Perawatan, Manajer Quality, Supervisor Produksi, Supervisor Perawatan, dan Supervisor Quality Lama Pelatihan Satu hari (08:00 - 16:30)

Page 41: My focus in focus training

41 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Defect Prevention through Statistical Process Control

Seperti kita ketahui bersama, mutu produk tidak terjadi pada saat diperiksa atau diinspeksi, tetapi terjadi pada saat produk tersebut sedang diproses. OIeh karena itu, proses perlu dikendalikan. Salah satu cara mengendalikan proses adalah dengan menerapkan teknik statistik. Pengendalian ini dikenal dengan istilah Statistical Process Control (SPC). Inti penerapan SPC adalah mengidentifikasikan masalah secara dini sebagai tindakan pencegahan, sehingga cacat bisa ditekan dan produktivitas dapat ditingkatkan. Sasaran Program • Memahami konsep statistik untuk mengendalikan proses di tempat kerja • Mampu menginterpretasikan data hasil pengendalian proses dan mengidentifikasi peluang untuk perbaikan di tempat kerja Garis Besar Program • Perkembangan teknik pemastian mutu • Konsep variasi: Comon Cause Variation dan Special Cause Variation • Langkah-Iangkah pengendalian proses • Identifikasi parameter proses teknik statistik untuk pengendalian proses: Variable Control Chart dan Attribute Control Chart • Process capability analysis • Tugas lapangan Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, latihan komputer (Excell/Minitab software), dan praktek lapangan. Peserta diharapkan menyiapkan flowchart di proses kerjanya masing-masing serta menyiapkan data-data hasil pengukuran parameter proses Peserta Program Manajer dan Supervisor yang terkait dengan Produksi, Maintenance, dan Quality Lama Pelatihan Tiga hari (08:00 - 16:30) Antara hari kedua dan ketiga diberi selang seminggu untuk melaksanakan tugas lapangan

Page 42: My focus in focus training

42 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Designing Products and Services with

Quality Function Deployment Berbagai riset dan survei kerap dilakukan dalam rangka mengetahui apa sebenarnya kebutuhan dan keinginan pelanggan. Bagaimana cara memanfaatkan "suara-suara" pelanggan tersebut agar menjadi input yang efektif dalam rangka merencanakan, mengembangkan, memperbaiki, bahkan menciptakan suatu produk? Quality Function Deployment (QED) adalah suatu metode untuk membuat perencanaan/desain produk (barang/jasa) dan pengembangannya, yang secara sistematis dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen serta kemampuan teknis perusahaan, sekaligus mengevaluasi usaha-usaha untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian, perusahaan akan dapat memberikan produk yang benar-benar dibutuhkan dan diinginkan oleh pelanggan, sehingga tercapai keseimbangan produk dari segi efektivitas (manfaat) dan efisiensi (biaya, tenaga, dan waktu). Sasaran Program • Memahami konsep, model, metodologi, dan Iangkah-Iangkah QED • Memahami pemanfaatan berbagai data/informasi, baik dari sisi pelanggan maupun internal perusahaan, dan kemudian menterjemahkannya ke dalam matriks QED (House of Quality) • Memahami cara memanajemeni, memonitor, dan mengimplementasikan QED di perusahaan masing-masing Garis Besar Program • Konsep QED: latar belakang, definisi, dan manfaat • Suara Pelanggan: menentukan responden survei, pengumpulan data pelanggan, dan memahami serta menanganinya • QED dan Kreativitas, QED dan Desain Produk, Langkah-Langkah QED • Matriks QED dan lntegrasinya • Memanajemeni dan Memonitor QED: peran dan tindakan manajemen rencana implementasi QED Metode Peiatihan Ceramah, diskusi, dan latihan Peserta Program Manajer Puncak, Manajer Senior, Supervisor dan setiap orang yang bertanggung jawab dalam perencanaan maupun pengembangan produk. Lama Pelatihan Satu hari (08:00 - 16:30)

Page 43: My focus in focus training

43 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Preventing Problems through Failure Mode Effect Analysis

Setiap perubahan cenderung menimbulkan ketidakpastian (uncertainty) dan risiko (risk). Karena itu, penting sekali untuk mengidentifikasi apa yang sedang terjadi, apa yang mungkin terjadi dan apa yang akan terjadi pada setiap proses yang ada di dalam organisasi, sehingga dapat diambil tindakan pencegahan terhadap potensi kegagalan yang mungkin terjadi. Failure Mode Effect Analysis (FMEA) merupakan salah sahu "tool" yang sangat efektif dan dipakai luas di industri (baik jasa maupun manufaktur) dalam mengidentifikasi potensi kegagalan dan kemudian melakukan pembobotan untuk mendapatkan prioritas terhadap potensi kegagalan yang signifikan yang perlu segera ditangani. Sasaran Program • Memahami konsep FMEA • Memahami jenis-jenis FMEA dan aplikasinya • Mampu menganalisa proses dengan menggunakan metode FMEA Garis Besar Program • Konsep FMEA • Aplikasi FMEA • 8 Langkah penerapan FMEA • Analisa menggunakan kriteria FMEA Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan latihan Peserta Manajer Lama Pelatihan Satu hari (08:00 - 16:30)

Page 44: My focus in focus training

44 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Choosing The Right Supplier with Vendor Evaluation

Biaya materiaI di hampir semua perusahaan manufaktur berkisar antara 40% dan 80% dari harga pokok penjualan (Cost of Goods Sold). OIeh karena itu, penekanan biaya produksi harus difokuskan pada proses pengadaan materiaI. Pengalaman menunjukkan, bahwa biaya materiaI dapat ditekan secara signifikan melalui evaluasi pemasok (Vendor Evaluation) yang seksama. Pemilihan pemasok yang tepat pada gilirannya akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Disamping itu, perusahaan yang menerapkan sistem manajemen mutu yang berpedoman pada standar mutu internasional ISO 9000 juga dituntut untuk memiliki dan menjalankan suatu Vendor Evaluation System. Sasaran Program • Memahami cara menerapkan program evaluasi pemasok secara efektif • Memahami pelaksanaan audit mutu pemasok • Memahami cara mendokumentasikan program evaluasi pemasok Garis Besar Program • Alasan penerapan evaluasi pemasok • Kebijakan dan metodologi evaluasi pemasok • Kriteria evaluasi dan analisa keputusan • Menjalankan audit mutu pemasok Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan latihan Peserta Manajer Pembelian, Manajer Logistik, Manajer Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan, Manajer Quality Assurance, Manajer Produksi dan Staff, terutama yang berhubungan dengan mutu "incoming product" Lama Pelatihan Satu hari (08:00 - 16:30)

Page 45: My focus in focus training

45 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Sustaining Long-Term Profitability with Target Costing

Dalam persaingan global, organisasi bisnis senantiasa bersaing tidak hanya dalam dalam soal mutu dan Iayanan, namun harus pula berpacu dalam kecepatan inovasi produk baru, dan sekaligus bersaing ketat dalam harga dan biaya. Dengan “product life-cycle” yang semakin pendek, pemikiran “klasik” meningkatkan daya saing dan efisiensi secara bertahap seiring dengan peningkatan omset penjualan menjadi sangat berbahaya, karena bisa jadi produk kita telah habis masa hidupnya sebelum sempat menjadi ”profitable" Target Costing adalah konsep bisnis yang bermula dari bisnis otomotif di Jepang yang sangat kompetitif dan berubah cepat, dan selalu dipacu oleh persaingan untuk secepatnya bisa mencapai sasaran bisnis, yaitu produk yang selalu baru, bermutu tinggi, dan sangat murah. Kiat bisnis yang semakin relevan dewasa ini secepatnya bisa meraih keuntungan sebelum terjadi perang harga, dan sebelum produk telanjur menjadi "out-of-date" Kunci utama dan Target Costing adalah pengembangan sistem cost management yang terpadu dan “concurrent” dengan proses perancangan produk, dibarengi dengan upaya bersama organisasi dan para mitra bisnis untuk mencapai tingkat biaya yang ditargetkan, segera saat produk memasuki tahap komersial. Struktur “cost” harus sehat sejak produk lahir, karenanya “cost” harus dikendalikan dan dipatok jauh sebelum produk dilahirkan. Sasaran Program • Memahami konsep dan sistem Target Costing • Mampu mengaplikasikan Target Costing dalam praktek Garis Besar Program • Overview: latar belakang konsep Target Costing • Mekanisme dan proses Target Costing • Mengintegrasikan proses pengembangan produk dan Target Costing • Case exercise: Proyek Target Costing Metode Pelatihan Ceramah dan studi kasus Peserta Manajer Senior, khususnya yang menangani bidang-bidang R&D, Product Development, Cost Management, dan Procurement Lama Pelatihan Satu Hari (08:00 - 16:30)

Page 46: My focus in focus training

46 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Measurement System Analysis Di dalam kegiatan proses produksi, keputusan diambil berdasarkan informasi dan proses, sedangkan informasi proses berasal dari data, dan data diperoleh dari pengukuran. Yang menjadi pertanyaan kita, Apakah data yang diperoleh dan suatu pengukuran dapat diandalkan (valid dan reliable) ? Data yang kurang valid dan reliable akan mengakibatkan kesalahan dalam mengambil keputusan yang bisa berdampak pada kerugian bagi perusahaan. Untuk itu, perlu dilakukan analisa sistem pengukuran (Measurement System Analysis) untuk menilai seberapa baik sistem pengukuran yang ada di perusahaan. Measurement System Analysis ini merupakan salah satu core tools dalam penerapan ISO/TS 16949:2002 (Quality Management System in Automotive Industry). Sasaran Program • Memahami jenis-jenis kesalahan dalam pengukuran/pengumpulan data dari data variable maupun data atribut • Memahami dan mampu melakukan studi untuk mengevaluasi seberapa baik sistem pengukuran yang ada di tempat kerja Garis Besar Program • Introduction: definisi, manfaat, prinsip dasar • Jenis data: data variable vs data attribute • Measurement System Analysis — Data Variable: Variation Measurement- Data Variable: Stability, Bias, Linearity, Repeatability,

and Reproducibility Repeatability & Reproducibility Study (R&R study) • Measurement System Analysis — Data Attribute: Variation Measurement—Data Attribute: i. Inkonsistensi penilaian dan beberapa appraiser ii. Inkonsistensi appraiser dalam melakukan penilaian berulang iii. Kebenaran appraiser atau alat dalam mengidentifikasi penyimpangan Attribute Gage Study Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan latihan menggunakan software Minitab. Peserta diharapkan menyiapkan produk-produk yang akan diukur beserta alat ukur/Gage Peserta Manajer Pembelian, Manajer Logistik, Manajer Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan, Manajer Quality Assurance, Manajer Produksi dan Staff, terutama yang berhubungan dengan mutu "incoming product" Lama Pelatihan Satu hari (08:00 - 16:30)

Page 47: My focus in focus training

47 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Acceptance Sampling

Untuk memastikan mutu barang yang dibeli, diproses, atau dikirim ke pelanggan biasanya dilakukan pemeriksaan/inspeksi dengan sampling. Namun kadang kala yang menjadi permasalahan adalah kurangnya pemahaman mengenai sample size yang tepat serta kriteria yang digunakan untuk memutuskan menerima atau menolak produk tersebut. Kesalahan dalam sampling dapat mengakibatkan produk cacat lolos ke tangan pelanggan. Dalam statistik dikenal teknik Acceptance Sampling yakni suatu teknik penerimaan barang, dimana pengambilan keputusan menerima/menolak barang tersebut berdasar pengambilan sampel. Teknik Acceptance Sampling ini sudah dibakukan menjadi American National Standards Institute (ANSI) yang dapat diaplikasikan di berbagai bidang industri. Sasaran Program • Mampu menentukan jenis inspeksi yang sesuai dengan karakteristik produk • Meningkatkan akurasi pengambilan keputusan dalam menentukan menerima atau menolak produk yang diperiksa dengan menggunakan konsep dan aplikasi teknik: Acceptance Sampling for Attribute -ANSI/ASQ Z1.4 -2003 Acceptance Samplhg for Variables - ANSI/ASQ ZI 9 -2003 Garis Besar Program • Prinsip inspeksi dan Konsep Sampling • Latar Belakang dan Konsep Acceptance Sampling • Jenis data: data variable vs data attribute • Menyusun Sampling Plan (Konsep dan Latihan) dengan aplikasi teknik: Acceptance Sampling for Attribute -ANSI/ASQ Z1.4 -2003 Acceptance Sampling for Variable - ANSI/ASQ ZI 9 -2003 • Operating Characteristic Curve Metode Pelatihan Ceramah, diskusi dan latihan. Peserta diharapkan menyiapkan produk-produk yang diinspeksi atau data-data laporan hasil inspeksi Peserta Manajer dan Supervisor yang terkait dengan kegiatan Quality Control (maksimal 25 peserta) Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 1 6:30)

Page 48: My focus in focus training

48 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Design of Experiment Pernahkan anda dihadapkan pada kondisi, bekerja sudah sesuai metode/instruksi kerja yang baku, namun hasilnya tidak sesuai yang tertulis di atas kertas. Lantas apa yang salah ? Apakah prosedur kerja sudah tidak relevan lagi ? Di lain pihak kebutuhan untuk memperbaiki “formula” kerja seringkali dihadapkan pada trial dan error. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan terhadap masalah yang dihadapi atau belum adanya contoh best practice di tempat lain. Dalam jangka panjang hal ini akan berdampak pada besarnya biaya yang harus ditanggung perusahaan, sementara hasilnya belum tentu efektif. Dalam teknik statistik, ada suatu konsep yang dikenal dengan Design of Experiment (DOE), yang pada intinya adalah memberikan jalan keluar dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap karakteristik output, atau sasaran yang ingin dicapai, dengan melakukan serangkaian percobaan secara efisien. Sasaran Program • Mampu mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sasaran/output • Memahami prinsip-prinsip dalam melakukan perancangan percobaan • Mampu melakukan suatu percobaan yang menghasilkan perbaikan proses yang efektif dan efisien Garis Besar Program • Mengapa melakukan Design of Experiment ? • Konsep dasar Design of Experiment • Teknik merancang perencanaan percobaan: • Randomize Experiment • Blocking Experiment • Cube Plot Experiment • Compounding Experiment • Faktorial 2k Design Experiment • Full Factorial Design Experiment • Fractional Factorial Design Experiment • Form for Documentation of a planned experiment • DOE Optimization Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, studi kasus, dan latihan dengan menggunakan software Minitab Peserta Manajer Pabrik, Manajer Produksi, Manajer Quality, Engineering dan Manajer lain yang bertanggungjawab dalam Design/Quality Improvement Lama Pelatihan Tiga hari (08:00 - 16:30)

Page 49: My focus in focus training

49 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Executive Briefing on ISO 9001:2008 ISO 9001:2008 adalah standar internasional untuk penerapan sistem manajemen mutu di perusahaan-perusahaan yang teIah diterima secara universal. Bahkan, sertifikasi dari sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ini teIah menjadi prasyaratan untuk mengikuti tender. Idealnya, penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ini tidak untuk sekedar mendapatkan sertifikat saja, tetapi juga digunakan sekaligus untuk meningkatkan kinerja bisnis melalui peningkatan mutu produk dan/atau jasanya. Untuk menjamin peningkatan kinerja tersebut impIementasi sistem manajemen mutu perlu mendapatkan dukungan dari Top manajemen, bahkan Top manajemen perlu memimpin penerapannya agar sasaran mutu dapat menjadi kenyataan. Sasaran & Manfaat Program • Memahami standar ISO 9001:2008 secara garis besar • Memahami prinsip manajemen mutu yang menjadi dasar dan standar ISO 9001:2008 • Memahami peran top manajemen dalam penerapan ISO 9001:2008 • Mampu menetapkan kebijakan mutu dan sasaran mutu • Mampu menjalankan "policy deployment" dalam penerapan ISO 9001:2008 • Memahami strategi penerapan ISO 9001:2008 Garis Besar Program • Sekilas ISO 9001:2008 • 8 Prinsip Manajemen Mutu • Peran Top Manajemen • Policy Deployment • Strategi penerapan ISO 9001:2008 Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan latihan Peserta Manajemen Puncak, MR (Management Representive), dan Manajer Senior Lama Pelatihan Satu hari (08:00 - 16:30)

Page 50: My focus in focus training

50 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Process Mapping for ISO 9001:2008 Development Banyak organisasi yang teIah berhasil mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008, namun sayangnya banyak perusahaan masih mengalami kesenjangan antara sistem manajemen mutu yang terdokumentasi tidak sesuai dengan apa yang djalankan di lapangan. Untuk menghindari hal tersebut perlu digunakan pendekatan proses dalam pengembangan, penerapan dan peningkatan sistem manajemen mutu, seperti yang telah digariskan dalam standar ISO 9001:2008. Sebagai Iangkah awal, perlu dilakukan identifikasi proses bisnis yang ada di dalam perusahaan dan integrasinya melalui pemetaan proses, yang disebut sebagai Process Mapping. Sasaran Program • Memahami konsep pendekatan proses • Memahami siklus Plan-Do-Chek-Act (PDCA) dalam ISO 9001:2008 • Memahami cara memetakan proses-proses bisnis dalam perusahaan • Memahami dokumentasi berdasarkan proses bisnis • Memahami cara mengukur dan meningkatkan proses bisnis Garis Besar Program • Sekilas tentang pendekatan proses dalam ISO 9001:2008 • Masalah dalam pendekatan “clause based" • Pengenalan Proses • Siklus PDCA daIam Proses • Metoda Process Mapping • Relationship Map • Cross-Functional Map • Flowchart • Dokumentasi Proses Bisnis • Pengukuran dan Peningkatan Proses Bisnis Metode Pelatihan Ceramah dan diskusi Peserta Management Representative (MR) Quality Assurance Manager dan Staff, dan Tim 1SO 9001:2008 Lama Pelatihan Satu hari (08:00 - 16:30)

Page 51: My focus in focus training

51 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Understanding and Implementing ISO 9001:2008 ISO 9001:2008 adalah standar internasional untuk penerapan sistem manajemen mutu di perusahaan-perusahaan yang telah diterima secara universal. Bahkan, sertifikasi dari sistem manajemen mutu berdasarkan ISO 9001:2008 ini telah menjadi persyaratan untuk mengikuti tender. Untuk mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari standar internasional ISO 9001:2008, maka perlu dikembangkan sistem manajemen mutu yang secara efektif dapat meningkatkan kinerja perusahaan, terutama mutu produk dan atau jasanya. Dengan menerapkan versi baru ISO 9001:2008, perusahaan akan dapat melakukan performance improvement secara signifikan. Sekaligus juga menjawab tantangan globalisasi. Sasaran Program • Memahami prinsip manajemen mutu yang menjadi dasar standar ISO 9001:2008 • Memahami persyaratan-persyaratan standar ISO 9001:2008 secara rinci • Mampu merencanakan Iangkah-Iangkah pengembangan sistem manajemen mutu berdasarkan persyaratan ISO 9001:2008 • Mampu mengidentifikasi sumber daya & kemampuan yang dibutuhkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 • Mampu mengimplementasi sistem manajemen mutu di dalam perusahaan Garis Besar Program • Perkembangan ISO 9000 seri • 8 Prinsip Manajemen Mutu • Interpretasi persyaratan ISO 9001:2008 • Sistem Manajemen Mutu • Tanggung Jawab Manajemen • Manajemen Sumber Daya • Realisasi Produk • Pengukuran, Analisa dan Peningkatan • Langkah-Iangkah penerapan sistem manajemen mutu Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan latihan di lapangan Peserta Management Representative (MR), Quality Assurance Manager, Manajer Produksi, Koordinator dan Tim ISO Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 52: My focus in focus training

52 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Internal Quality Audit Based on ISO 19011:2002 ISO 9001:2008 menuntut pendekatan audit mutu internal yang berbeda. Untuk itu, telah disusun standar audit baru ISO 19011:2002 yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan audit terhadap sistem manajemen mutu yang mengacu pada persyaratan ISO 9001:2008. Standar ISO 19011:2002 didesain tidak saja untuk mengaudit konsistensi penerapan sistem manajemen mutu saja, tetapi juga untuk mengaudit pencapaian sasaran mutu serta pelaksanaan improvement yang diperlukan untuk mencapai sasaran mutu tersebut. Dengan melakukan audit berdasarkan ISO 19011:2002, audit tidak dilaksanakan untuk menangkap penyimpangan terhadap prosedur yang sudah didokumentasikan saja, tetapi untuk meningkatkan efektifitas sistem manajemen mutu. Sasaran Program • Memahami persyaratan ISO 9001:2008 tentang pelaksanaan Audit Internal • Memahami pendekatan audit sesuai dengan ISO 19011:2002 • Mampu mengidentifikasi kebutuhan kompetensi auditor • Mampu menyusun rencana dan program audit mutu internal • Mampu melakukan audit mutu internal dengan pendekatan proses • Mampu menyusun laporan audit terhadap sistem manajemen mutu dan kinerja bisnis • Mampu mengidentifikasi potensi improvement dan hasil audit mutu internal Garis Besar Program • Sekilas tentang ISO 19011:2002 • Kompetensi dan kriteria pemilihan auditor mutu internal • Prinsip Dasar Audit • Perencanaan Audit Mutu Internal • Program Audit dan Audit Plans • Pelaksanaan Audit Mutu Internal • Pelaporan Audit dan tindak lanjut Audit • Potensi Improvement • Role-play Audit Mutu Internal Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, role-play, dan latihan di lapangan Peserta Management Representative (MR), Koordinator ISO 9001:2008, Auditor Mutu Internal, Calon Auditor baru. Peserta harus lulus tes pemahaman persyaratan ISO 9001:2008 Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30) atau tiga hari (dengan Live Audit di hari ketiga)

Page 53: My focus in focus training

53 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Executive Briefing on FDIS/ISO 14001:2004 Standar internasional bagi sistem manajemen Iingkungan ISO 14001 sudah menjadi tuntutan bagi perusahaan yang memberikan perhatian khusus terhadap Iingkungan. Saat ini standar ISO 14001:1996 sedang dalam proses revisi. Diperkirakan pada akhir tahun 2004 ini akan diterbitkan ISO 14001:2004. Idealnya, penerapan sistem manajemen Iingkungan EDIS/ISO 14001:2004 ini tidak untuk sekedar mendapatkan sertifikat saja, tetapi juga digunakan sekaligus untuk meningkatkan kinerja perusahaan melalui waste elimination, optimalisasi sumber daya dan improvement terhadap mutu Iingkungan. Untuk menjamin peningkatan kinerja tersebut implementasi sistem manajemen Iingkungan perlu mendapatkan dukungan dari top manajemen, bahkan top manajemen perlu memimpin penerapannya agar sasaran Iingkungan dapat menjadi kenyataan. Sasaran Program • Memahami persyaratan EDIS/ISO 14001:2004 secara garis besar • Memahami prinsip manajemen Iingkungan • Memahami peran top manajemen dalam penerapan EDIS/ISO 14001:2004 • Mampu melakukan Initial Environmental Review • Mampu menetapkan Kebijakan Lingkungan, Tujuan dan Sasaran Lingkungan • Mampu menjalankan "policy deployment" dalam penerapan ISO 14001:2008 • Mampu menetapkan strategi pengembangan sistem manajemen Iingkungan Garis Besar Program • Sekilas persyaratan EDIS/ISO 14001:2004 • Keuntungan dan kerugian menerapkan sistem EDIS/ISO 14001:2004 • Prinsip Manajemen Lingkungan • Tuntutan EDIS/ISO 14001:2004 yang terkait dengan kebijakan, target dan program manajemen Iingkungan • Persiapan, perencanaan, dan penerapan EDIS/ISO 14001:2004 • Strategi implementasi EDIS/ISO 14001:2004 Metode Pelatihan Ceramah dan diskusi Peserta Manajer Puncak dan Manajer Senior Lama Pelatihan Satu hari (08:00 - 16:30)

Page 54: My focus in focus training

54 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Understanding and Implementing FDIS/ISO 14001: 2004

Standar internasionaI bagi sistem manajemen Iingkungan ISO 14001 sudah menjadi tuntutan bagi perusahaan yang memberikan perhatian khusus terhadap Iingkungan. Penerapan sistem manajemen Iingkungan yang benar tidak saja mengelola dampak negatif dan proses produksi, tetapi justru harus menekan sumber daya yang dibutuhkan dan meningkatan hasil produksi yang diinginkan. Dengan kata lain, meningkatkan efisiensi proses. Dengan menerapkan sistem manajemen Iingkungan yang efektif, maka tidak saja polusi dapat dikurangi, tetapi biaya produksi dapat ditekan dan pada gilirannya kinerja bisnis perusahaan dapat ditingkatkan. Sasaran Program • Memahami cara mengidentifikasi aspek dan dampak Iingkungan • Memahami prinsip manajemen Iingkungan yang menjadi dasar standar EDIS/ISO 14001:2004 • Memahami persyaratan-persyaratan standar EDIS/ISO 14001:2004 secara rinci • Mampu mengembangkan sistem manajemen Iingkungan berdasarkan EDIS/ISO 14001:2004 • Mampu mengimplementasi sistem manajemen Iingkungan di dalam perusahaan Garis Besar Program • Prinsip Manajemen Lingkungan • Identifikasi aspek dan dampak Iingkungan • Persiapan, perencanaan, dan penerapan EDIS/ISO 14001:2004 • Persyaratan EDIS/ISO 14001:2004 dan interpretasinya • Pengukuran, Monitoring dan Improvement terhadap sistem manajemen Iingkungan • Strategi implementasi EDIS/ISO 14001:2004 Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan latihan Peserta Environment Management Representative, Quality Assurance Manager, Manajer Keuangan, dan Manajer Produksi Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 55: My focus in focus training

55 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

How to Determine Significant Environmental Aspect & Impact Salah satu bagian penting dan tuntutan EDIS/ISO 14001:2004 adalah identifikasi aspek dan dampak Iingkungan yang signifikan. Hasil identifikasi dan penilaian aspek yang signifikan tersebut akan menjadi masukan dalam menetapkan sasaran dan target Iingkungan termasuk program Iingkungan. OIeh karena itu, identifikasi aspek dan dampak Iingkungan yang signifikan benar-benar memegang peran kunci dalam menetapkan sasaran improvement terhadap penerapan sistem manajemen Iingkungan. Untuk mendapatkan aspek dan dampak Iingkungan yang signifikan secara benar, maka diperlukan metode identifikasi dan penilaian yang komprehensif dari semua sudut pandang. Sasaran Program • Memahami konsep Iingkungan dan sistem manajemen Iingkungan • Mampu melakukan identifikasi aspek dan dampak Iingkungan • Mampu menentukan dampak Iingkungan yang signifikan • Mampu menerjemahkan dampak Iingkungan yang signifikan tujuan dan sasaran lingkungan • Mampu menyusun program improvement terhadap Iingkungan Garis Besar Program • Konsep Iingkungan dan sistem manajemen Iingkungan • Aspek dan dampak Iingkungan • Metode identifikasi aspek dan dampak Iingkungan • Penentuan kriteria penilaian aspek dan dampak Iingkungan • Penentuan skala prioritas aspek dan dampak Iingkungan • Penentuan tujuan dan sasaran Iingkungan • Penyusunan program improvement terhadap Iingkungan Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan latihan di lapangan Peserta Environment Management Representative, ISO 14001 Team dan Auditor Lingkungan Internal Lama Pelatihan Satu hari (08:00 - 16:30)

Page 56: My focus in focus training

56 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Internal Environmental Audit Based on ISO 19011:2005 ISO 19011:2005 merupakan standar audit tidak saja digunakan untuk melakukan audit terhadap system manajemen mutu ISO 9001:2008, tetapi juga untuk mengaudit system manajemen Iingkungan EDIS/ISO 14001:2004. Standar ISO 19011:2005 didesain tidak saja untuk mengaudit konsistensi penerapan sistem manajemen Iingkungan saja, tetapi juga untuk mengaudit pencapaian tujuan dan sasaran Iingkungan serta pelaksanaan improvement yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dengan melakukan audit berdasarkan ISO 19011:2005, audit lingkungan internal tidak dilaksanakan untuk menangkap penyimpangan terhadap prosedur yang sudah didokumentasikan saja, tetapi untuk meningkatkan efektifitas sistem manajemen Iingkungan. Sasaran Program • Memahami persyaratan dalam EDIS/ISO 14001:2004 tentang pelaksanaan audit Iingkungan internal • Memahami pendekatan audit sesuai dengan ISO 19011:2005 • Mampu mengidentifikasi kebutuhan kompetensi auditor • Mampu menyusun rencana dan program audit Iingkungan • Mampu melakukan audit Iingkungan internal dengan pendekatan proses • Mampu menyimpulkan kinerja proses terhadap Iingkungan dan mengestimasikan penghematan biaya • Mampu menyusun laporan audit terhadap sistem manajemen Iingkungan dan kinerja bisnis serta potensi improvement dan hasil audit Iingkungan internal Garis Besar Program • Sekilas tentang EDIS/ISO 14001:2004 • Kompetensi dan kriteria pemilihan auditor Iingkungan internal • Prinsip Dasar Audit • Perencanaan Audit Lingkungan Internal • Program Audit dan Audit Plans • Pelaksanaan Audit Lingkungan Internal • Pelaporan Audit dan tindak lanjut Audit • Potensi Improvement • Role-play Audit Lingkungan Internal Metode Peiatihan Ceramah, diskusi, role -play, dan latihan di lapangan Peserta Environment Management Representative dan Auditor Lingkungan Internal Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 57: My focus in focus training

57 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Environmental Awareness Training Keberhasilan penerapan sistem manajemen Iingkungan di dalam perusahaan sangat tergantung dari kontribusi setiap anggota organisasinya. OIeh karena itu, setiap anggota organisasi perlu memiliki kesadaran Iingkungan. Kesadaran Iingkungan ini bisa tercapai bila masing-masing individu menghayati segala macam aspek dan dampak Iingkungan yang signifikan di dalam kegiatan operasionalnya dan mendorong penerapan disekelilingnya. Kontribusi dari setiap anggota organisasi tidak saja terbatas pada pelaksanaan sistem manajemen Iingkungan tetapi juga kontribusinya dalam meningkatkan efektifitas pelaksanaannya. Sasaran Program • Memahami pentingnya Iingkungan dalam memajukan usaha • Memahami konsep Iingkungan yang mutakhir • Memahami peran tiap karyawan dalam upaya peningkatan sistem manajemen Iingkungan Garis Besar Program • Lingkungan dan bisnis • Aspek dan dampak Iingkungan • Peraturan perundangan dan pemerintah tentang Iingkungan • Pencegahan polusi • Tanggung jawab anggota perusahaan terhadap Iingkungan Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan role-play Peserta Seluruh karyawan Lama Pelatihan Satu hari (08:00 - 16:30)

Page 58: My focus in focus training

58 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Understanding and Implementing OHSAS 18001

OHSAS 18001 (Occupational Health & Safely Assessment Series) ini merupakan standar internasionaI untuk penerapan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Bahkan, sertifikasi dari sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja ini telah menjadi persyaratan untuk mengikuti tender. Tujuan utama dari standar OHSAS 18001 adalah untuk meningkatkan kondisi kesehatan kerja dan mencegah terjadinya potensi kecelakaan kerja. Penurunan kondisi kesehatan dan kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan kerugian secara ekonomis, seperti penurunan efisiensi dan produktivitas, tetapi juga menimbulkan kerugian non ekonomis yang sulit dinilai, seperti citra perusahaan yang negatif. Sasaran Program • Memahami cara untuk melakukan "risk assessment" • Memahami Prinsip Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja • Memahami keterkaitan OHSAS 18001 dengan SMK3 (Peraturan Menteri Tenaga Kerja PER. 05/MEN/1996) • Memahami persyaratan-persyaratan dalam standar OHSAS 18001 secara rinci • Mampu mengembangkan sistem manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja berdasarkan OHSAS 18001 • Mampu mengimplementasi sistem manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja di dalam perusahaan Garis Besar Program • Prinsip Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja • Identifikasi fakta mengenai kesehatan dan kecelakaan kerja • Hubungan OHSAS 18001 dengan peraturan perundangan yang terkait termasuk SMK3 • Persiapan, perencanaan, dan penerapan OHSAS 18001 • Persyaratan OHSAS 18001 dan interpretasinya • Pengukuran, Monitoring dan Improvement terhadap sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja • Strategi implementasi OHSAS 18001 Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan latihan Peserta HS Management Representative, Manajer Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Manajer Produksi serta staff yang bertanggung jawab pada kesehatan dan keselamatan kerja Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 59: My focus in focus training

59 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Introduction to Hazard Analysis Critical Control Point

Dewasa ini tuntutan pelanggan terhadap keamanan produk makanan dan minuman semakin ketat baik terhadap produknya sendiri maupun kemasannya. Salah satu cara untuk menjamin keamanan produk makanan dan minuman adalah dengan menerapkan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). HACCP adalah suatu sistem pengendalian proses yang didesain untuk mengidentifikasikan, mencegah, menghilangkan dan/atau mengurangi tingkat mikroba serta "safety hazard" sampai dengan tingkat yang memenuhi persyaratan kesehatan dalam produksi makanan dan minuman. Sasaran Program • Memahami konsep food safety • Memahami prinsip manajemen kesehatan makanan dan minuman berdasarkan HACCP • Memahami cara penerapan HACCP di tempat kerja • Mampu mengembangkan HACCP Plan Garis Besar Program • Konsep Food Safely dan HACCP • Sekilas Food Safely Standard SQF 2008CM • "HACCP Principles" • Hazard Analysis • Identification of Critical Control Points • Penetapan Critical Limit • Penetapan Prosedur Monitoring • Tindakan Perbaikan • Prosedur Verifikasi • Record keeping yang Efektif • HACCP Plan Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan latihan Peserta Quality Assurance Manager dan Supervisor, Manajer QC dan Supervisor, Manajer Produksi, Food and Beverage Manager, dan semua orang yang berhubungan dengan food processing Lama Pelatihan Satu hari (08:00 - 16:30)

Page 60: My focus in focus training

60 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Integrating Quality-Environmental -Safety and Health Management System

Akhir-akhir ini, mulai banyak perusahaan menjalankan "multiple management system". Sistem Manajemen yang sering dijalankan secara bersamaan itu adalah Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, Sistem Manajemen Lingkungan EDIS/ISO 14001:2004 dan Sistem Manajemen Kesehatan dan KeseIamatan Kerja (K3) OHSAS 18000. Hal ini ditunjang dengan teIah diintegrasikannya audit sistem manajemen mutu dan Iingkungan dalam standard ISO 19011:2002 yang juga dapat digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan audit K3. Penerapan sistem manajemen secara terintegrasi ini memiliki berbagai manfaat antara lain: • Sasaran Mutu, Lingkungan K3 dapat Iebih terpadu dan selaras • Dokumentasi sistem manajemen menjadi Iebih ringkas • Frekuensi audit dapat dikurangi • Dengan demikian, biaya penerapan sistem manajemen dapat ditekan Sasaran Program • Memahami pnsip manajemen mutu, Iingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja secara terpadu • Memahami persyaratan sistem manajemen mutu-Iingkungan-K3 yang dapat disatukan dan yang dapat digabungkan • Memahami strategi penerapan yang efektif • Mampu menerapkan sistem manajemen mutu-Iingkungan-K3 yang terpadu Garis Besar Program • Mengapa sistem mutu perlu diintegrasikan ? • Prinsip manajemen mutu, Iingkungan dan K3 • Identifikasi aspek dan dampak Iingkungan serta risk assessment • Matriks persyaratan sistem manajemen • Pengembangan Sistem Manajemen Mutu-Lingkungan-K3 secara terpadu • Strategi dan Langkah Penerapan Sistem Manajemen Mutu-Lingkungan-K3 Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan role-play Peserta Management Representative, Quality Assurance Manager, Manajer Produksi, Manajer K3 dan Manajer Lingkungan Lama Pelatihan Satu hari (08:00 - 16:30)

Page 61: My focus in focus training

61 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Building Competitiveness through

Competency based HRM Competency-Based Human Resources Management System (CBHRM) adalah pendekatan mutakhir dalam manajemen sumber daya manusia (SDM) yang mengintegrasikan strategi bisnis organisasi dengan sistem manajemen SDM. Sistem ini mencakup pengembangan model kompetensi yang berkaitan dengan strategi bisnis dan penggunaannya dalam fungsi-fungsi manajemen SDM, seperti recruitment, performance management, training, career planning, dan succession planning. Sistem ini dinilai dapat menyelaraskan peran antara manajer ini dan manajer SDM dalam mengembangkan kompetensi SDM yang tepat untuk melaksanakan strategi dan kebijakan bisnis perusahaan. Sasaran & Manfaat Program • Memahami seluk-beluk kompetensi • Memahami teknik dan proses membuat model kompetensi • Memahami keterkaitan kompetensi dengan sistem manajemen sumber daya manusia Garis Besar Program • Bisnis dan Pengelolaan Kompetensi • Pemahaman terhadap Kompetensi • Membangun Model Kompetensi • CBHRM dalam Recruitment • CBHRM dalam Performance Management • CBHRM dalam Training and Development • CBHRM dalam Career Planning dan Succession Planning Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan latihan Peserta Manajer Puncak dan Manajer Senior Lama Pelatihan tiga hari (08:00 - 16:30)

Page 62: My focus in focus training

62 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Interviewing Skills for Identifying Competencies

Untuk meningkatkan efektivitas penerapan Competence Based Human Resource Management (CBHRM), diperlukan keterampiIan mewawancarai untuk menggali kompetensi seseorang yang sesuai dengan tuntutan pekerjaannya. Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan perilaku yang difokuskan pada situasi dan/atau tugas kritikal dimasa lalu untuk membuktikan adanya kompetensi tertentu dalam memenuhi tuntutan pekerjaannya. Pelatihan ini didesain dengan menggunakan metode Behavioral Event Interview (BEI) yang dikembangkan oleh David C.McCelland, Professor Psikologi dari Harvard University. Sasaran Program • Memahami pentingnya competency dalam perkembangan bisnis • Memahami perbedaan wawancara perilaku dan wawancara tradisional • Mampu menyusun pertanyaan perilaku untuk menggali kompetensi • Mampu melaksanakan wawancara perilaku • Mampu menganalisa data hasil wawancara perilaku untuk menemukan kandidat yang tepat Garis Besar Program • Kompetensi dan Wawancara Perilaku • Penggunaan metode Behavior Event Interview (BEI) dalam Wawancara Perilaku • Pembuatan Pertanyaan Perilaku • Perancangan Wawancara Perilaku terstruktur • Teknik evaluasi dan integrasi data Wawancara Perilaku Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, role-play, dan latihan Peserta Semua manajer yang melaksanakan wawancara perilaku untuk menemukan orang yang kompeten Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 63: My focus in focus training

63 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Creating Business Results with Performance Management System

Dewasa ini semakin banyak perusahaan yang menyadari pentingnya sistem pengelolaan kinerja karyawan untuk mencapai sasaran perusahaan. Sistem ini dikenal sebagai Performance Management System. Pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman terhadap keseluruhan proses Performance Management System, agar dapat membantu para manajer dan perusahaan dalam meraih sasaran-sasarannya. Sasaran Program • Mampu mengembangkan komitmen karyawan terhadap pencapaian sasaran • Mampu memantau proses pencapaian sasaran dan melakukan koreksi yang diperlukan • Mengidentifikasi kebutuhan dan menyusun rencana pengembangan karyawan di masa mendatang Garis Besar Program • Proses Pengelolaan Kinerja (Performance Management Process) • Performance Management dan Balanced Scorecard • Penyelarasan sasaran individu dengan sasaran perusahaan • Identifikasi sasaran dan pengukurannya • Sasaran bisnis • Sasaran kompetensi • Pengembangan Komitmen • Keterampilan interaksi • Langkah-Iangkah diskusi • Pengelolaan Kinerja dan Pemantauan • Modifikasi sasaran dan umpan-balik • Dokumentasi • Penilaian dan diskusi rencana pengembangan Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, latihan, studi kasus, presentasi video, dan role-play Peserta Manajer Puncak, Manajer Senior, serta Manajer SDM yang bertanggung jawab atas kinerja organisasi Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 64: My focus in focus training

64 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Identifying Future Leaders Using Assessment Center Approach

Setiap perusahaan membutuhkan pimpinan yang handal untuk mengelola dan mengembangkan usahanya di masa mendatang. Bagaimana menemukan “calon-calon pemimpin” tersebut sedini mungkin. Assessment Center akan memberikan suatu sistem untuk mengidentifikasi calon-calon pemimpin masa depan dengan menggunakan pendekatan model kompetensi. Pelatihan ini dirancang untuk membekali peserta dengan metode untuk mengembangkan model kompetensi dan contoh-contoh dari berbagai pendekatan. Di samping itu, peserta juga akan dibekali dengan berbagai pendekatan dan teknik-teknik assessment center. Sasaran Program • Memahami pentingnya mengidentifikasi “Potential People” dalam era “Talent War” • Mengenal beberapa pendekatan dalam mengembangkan “Model Kompetensi Pemimpin Masa Depan” • Mengenal berbagai pendekatan dan teknik mengidentifikasi calon-calon pemimpin masa depan dalam organisasinya Garis Besar Program • Talent War • Apa dan Mengapa Assessing People’s Potential • Perkembangan “Model Pemimpin Masa Depan” • Pendekatan membangun “Model Pemimpin Masa Depan” • Pendekatan dan teknik Assessment Center • Latihan praktek keterampilan Assessor: Competency Model • Penulisan laporan Metode Pelatihan Ceramah, diskusi kelompok, latihan, role-play, dan mock candidate Peserta Manajer Puncak dan Manajer Senior Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 65: My focus in focus training

65 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Managing Training Function: Roles and Responsibility

Fungsi pengembangan SDM bukanlah milik departemen pelatihan semata melainkan merupakan gabungan dari fungsi-fungsi lain yang ada di dalam organisasi. Kegagalan untuk mengintegrasikan fungsi pelatihan dengan fungsi lain yang ada di dalam perusahaan akan mengakibatkan gagalnya departemen pelatihan untuk melaksanakan tugasnya. Oleh sebab itu, pengelola pelatihan harus mampu melibatkan atau bekerjasama pihak lain dalam melakukan analisa kebutuhan, merancang program, melakukan evaluasi, memasarkan fungsi pelatihan di dalam organisasi serta beberapa keterampilan dasar lainnya agar fungsi pelatihan berjalan secara efektif. Sasaran Program • Mengerti hubungan antara fungsi pelatihan dan fungsi pengembangan sumber daya manusia secara keseluruhan • Memahami keterampilan dasar manajemen pelatihan di dalam organisasi • Mengelola fungsi pelatihan di dalam organisasi Garis Besar Program • Hubungan antara pelatihan dan kinerja • Peran dan tantangan fungsi pelatihan di dalam organisasi • Memasarkan fungsi pelatihan di dalam organisasi • Keterampilan teknis manajemen pelatihan: • Training Need Analysis • Designing Training • Evaluating Training Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan self assesment Peserta Supervisor dan Staff Pengelola Fungsi Pelatihan Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 66: My focus in focus training

66 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Training Needs Analysis: Optimizing Your Training Efforts

Penelitian tentang efektifitas pelatihan di Amerika (1992) menunjukkan bahwa hanya 10 persen sampai 20 persen saja pelatihan yang terbukti efektif menghasilkan perubahan dan peningkatan prestasi kerja. Seberapa efektif pelatihan anda ? Salah satu hal penting yang harus dilakukan untuk menjamin efektifitas pelatihan anda adalah analisis kebutuhan pelatihan (training needs analysis). Analisis kebutuhan pelatihan yang cermat bisa secara drastis “mendongkrak” efektivitas program pelatihan, dan benar-benar menjadi jalan menuju sukses organisasi. Sasaran Program • Memahami hakekat dan peran pelatihan dalam upaya peningkatan prestasi kerja karyawan dan kinerja organisasi • Memahami analisis dan teknik-teknik untuk menggali kebutuhan pelatihan organisasi yang sebenarnya Garis Besar Program • Hubungan pelatihan dan kinerja organisasi • Memetakan keterkaitan kebutuhan bisnis dan kebutuhan pelatihan • Melaksanakan analisis kebutuhan pelatihan • Menyusun proposal program pelatihan tahunan Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, studi kasus, dan latihan Peserta Manajer SDM, Manajer Pelatihan dan Para Manajer lainnya Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 67: My focus in focus training

67 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Designing a High Impact Training Program Saat ini program pelatihan telah digunakan oleh banyak perusahaan meningkatkan performance dan kompetensi karyawannya. Namun pelatihan dapat menjadi sumber pemborosan apabila program pelatihan tidak dirancang dan dikembangkan secara sistematis untuk meningkatkan performance and kompetensi. Program ini membekali peserta dengan proses dan teknik perancangan dan pengembangan program pelatihan yang sistematis. Sasaran Program • Menggunakan konsep BADDIE (Business-Analysis-Design-Development Implementation- Evaluation) beserta daftar periksanya, sebagai kerangka merancang dan mengembangkan program pelatihan • Memformulasikan sasaran pelatihan (Training Objectives) • Memastikan kesesuaian paket pelatihan vendor dan kebutuhan pelatihan Garis Besar Program • Kerangka BADDIE untuk merancang program pelatihan • Masukan Desain: Analisis Kebutuhan Pelatihan • Perumusan sasaran pelatihan • Pemanfaatan sasaran pelatihan dalam memilih paket pelatihan maupun merancang pelatihan • Desain program pelatihan • Pengembangan isi pelatihan • Rancangan evaluasi pelatihan • Contoh-contoh dari latihan merancang program pelatihan Metode Pelatihan Ceramah, diskusi kasus, dan tugas kelompok Peserta Manajer Puncak dan Manajer Senior Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 68: My focus in focus training

68 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Train The Trainer: Sharpening The Teaching Skills

Banyak perusahaan yang menugaskan para manajer dan supervisor menjadi pelatih atau internal trainer dalam pelatihan-pelatihan yang dilakukan di dalam perusahaan. Di samping itu, banyak penelitian yang membuktikan bahwa internal trainer ini sangat efektif dalam membangun dan memelihara kompetensi perusahaan. Namun keberhasilannya sangat tergantung pada keterampilan teknik para manajer dan supervisor tersebut dalam menyampaikan materi pelatihan secara menarik dan kreatif. Sasaran Program • Menjelaskan fungsi in-house training dan peranan dari pelatih internal • Menggunakan berbagai teknik kreatif untuk menyampaikan pelatihan secara “hidup” dan kreatif Garis Besar Program • Misi dan peran pelatih • Profil anda sebagai pelatih • Asas belajar orang dewasa • Proses perubahan • Membangun proses belajar yang kreatif dan menarik • Teknik-teknik penyampaian yang “hidup” • Teknik penyiapan proses penyampaian materi Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, simulasi, role-play, dan praktek memberikan pelatihan Peserta Manajer, Supervisor, dan Staff PeIatih Lama Pelatihan Tiga hari (08:00 - 16:30)

Page 69: My focus in focus training

69 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Skills Development through On the Job Training Ketika seorang karyawan menjalankan pekerjaan barunya, entah sebagai karyawan baru atau baru saja naik jabatan atau dalam rangka rotasi pekerjaan atau penggunaan teknoIogi baru atau hanya sekedar menambah keterampiIan baru (multi skilling), maka sering terjadi penurunan kinerja (performance). Hal ini disebabkan, karena karyawan tersebut tidak cukup disiapkan untuk melaksanakan pekerjaan barunya secara efektif dan efisien, dalam waktu sesingkat-singkatnya. Penguasaan pekerjaan baru dengan benar dan cepat hanya bisa dicapai melalui pelatihan di lapangan (On The Job Training), disamping pelatihan yang bersifat menambah pengetahuan saja yang biasanya merupakan pelatihan di kelas (Off The Job Training). On The Job Training (OJT) adalah metode pelatihan yang sistematis, berstruktur dan berencana, terutama ditujukan untuk mentransfer keterampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaannya secara efektif, efisien, aman dan mandiri. Sasaran Program • Memahami konsep OJT secara benar • Meningkatkan kemampuan mengalihkan pengetahuan dan keterampilan kepada bawahan Iangsung • Membekali peserta dengan teknik-teknik OJT secara teori dan praktek Garis Besar Program • Konsep OJT dan manfaatnya • Perencanaan Program OJT: Identifikasi Tugas, Pengetahuan dan Keterampilan • Identifikasi kebutuhan pelatihan dan standarisasi kerja • Video program dan Iatihan • tugas praktek dan lapangan (Perencanaan OJT) • Presentasi & pembahasan laporan tugas praktek • Penerapan Program OJT: Jadwal pelatihan, Persiapan coaching dan pelaksanaannya • Evaluasi Program OJT Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, latihan, dan presentasi video Peserta Manajer dan Supervisor Lama Pelatihan 2 x satu hari (08:00 - 16:30), dengan tenggang waktu seminggu

Page 70: My focus in focus training

70 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Measuring Your Training Impact with Training Effectiveness Evaluation

Evaluasi terhadap efektivitas suatu pelatihan adalah suatu kegiatan penting dalam mengukur keberhasilan program pelatihan, yang berdampak Iangsung terhadap kinerja dan produktivias di perusahaan. Dengan evaluasi kita dapat melakukan beberapa penyesuaian program sekaligus melakukan perbaikan dan inovasi dalam proses pengembangan dan peningkaan efektifitas pelatihan. Namun pada kenyataannya, tidak semua pelatihan memberikan dampak Iangsung terhadap peningkatan kinerja karyawan dan produktivitas organisasi. Penelitian di Amerika menunjukkan bahwa hanya sekitar 10 hingga 20 persen saja pelatihan yang terbukti efektif menghasilkan perubahan dan peningkatan prestasi kerja. Lalu, bagaimana dengan efektivitas pelatihan di perusahaan Anda? Sasaran Program • Menunjukkan kaitan antara Training Evaluation dengan identifikasi kebutuhan, persiapan dan pelaksanaan training • Memahami lima tingkatan Training Evaluation, berikut konsep, prinsip, arahan dan teknik pelaksanaannya • Memahami bagaimana memilih tingkatan Training Evaluation sesuai kondisi dan kebutuhan di tempat kerjanya Garis Besar Program • Pengertian, alasan serta tujuan Training Evaluation • Kaitan antara evaluasi training dengan identifikasi kebutuhan, persiapan dan pelaksanaan training • Lima Tingkatan Training Evaluation: Reaction-Learning-Behavior-Results-ROI • Latihan studi kasus Metode Pelatihan Ceramah interaktif, studi kasus, diskusi, dan latihan Peserta Manajer SDM, Manajer Pelatihan, dan Manajer Iainnya Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 71: My focus in focus training

71 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Supervisory Management: Enhancing Managerial Skills and Leadership

Sebagai manajer lini pertama, Supervisor diharapkan memainkan peranan penting dalam perusahaan. Namun dalam kenyataannya, seringkali Supervisor tidak mampu menerjemahkan rencana-rencana manajemen menjadi kegiatan-kegiatan operasional, bahkan tidak mampu menegakkan sikap dan disiplin kerja yang positif. Melihat pentingnya posisi tersebut Supervisor harus dipersiapkan dan dibekali secara sistematis. Seorang Supervisor tidak cukup hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga memiliki keyakinan dan kemampuan manajerial, khususnya manajemen manusia, manajemen pekerjaan, dan manajemen mutu. Sasaran & Manfaat Program • Memahami kedudukan dan peranan Supervisor • Mengembangkan keterampilan dalam manajemen manusia, manajemen pekerjaan dan manajemen mutu • Merumuskan rencana kerja pribadi yang akan dilakukan sekembalinya dari pelatihan • Meningkatkan rasa percaya diri sebagai Supervisor Garis Besar Program • Organisasi, tanggung jawab dan wewenang Supervisor • Manajemen Manusia: manajemen waktu, komunikasi, coaching and counseling, team work • Manajemen Pekerjaan: perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, koordinasi dan rapat yang efektif • Manajemen Mutu: defisini mutu, masalah dan pelanggan, Iangkah-Iangkah dan alat-alat pengendalian mutu Metode Pelatihan Latihan, diskusi, simulasi, studi kasus, dan presentasi video Peserta Supervisor Lama Pelatihan Lima hari (08:00 - 16:30)

Page 72: My focus in focus training

72 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Shopfloor Leadership: Making Things Happen in the Workplace

Shop floor adalah tempat kerja yang sebenarnya dimana suatu pekerjaan diselesaikan atau dilaksanakan oleh para pelaksana, operator atau pekerja. Bahkan di shop floorIah tempat di mana segala rencana manajemen dan strategi organisasi menjadi kenyataan. Foreman atau Kepala Regu sebagai pimpinan lini pertama, harus mampu memimpin pelaksanaan rencana, kebijakan dan strategi perusahaan. Program ini bertujuan mempersiapkan para pimpinan lini pertama di tempat kerja dengan keterampiIan-keterampiIan dan sikap-sikap kepemimpinan. Sasaran Program • Mengembangkan sikap dan peran kepemimpinan di tempat kerja • Menerapkan prinsip-prinsip dasar-dasar kepemimpinan yang diperlukan untuk mengelola bawahan dan pekerjaan di tempat kerja Garis Besar Program • Gemba Leadership • Membangun keberanian & percaya diri • Gaya kepemimpinan • Berkomunikasi dengan konsisten • Memotivasi & mendorong semangat kerja • Memberi umpan balik • Coaching dan Counselling • Memimpin Kelompok • Komitmen & tindak lanjut Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan latihan Peserta Foreman dan Kepala Regu Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 73: My focus in focus training

73 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Developing Leader as a Coach Salah satu fungsi terpenting seorang pemimpin adalah mencari dan mengembangkan anggota tim untuk melaksanakan strategi-strategi yang dipilihnya dalam bersaing. OIeh sebab itu, para manajer (atasan) sebagai pemimpin garis depan dalam pertarungan kompetisi bisnis, perlu dibekali dengan teknik-teknik untuk mengembangkan bawahannya. Coaching dan Counseling adalah salah satu teknik yang mengembangkan bawahan. Apa itu Coaching dan Counseling ? Bagaimana penerapannya ? ItuIah konsep dan teknik yang akan dibahas dan dilatih dalam pelatihan ini, untuk melengkapi kompetensi dan peran pemimpin secara utuh. Sasaran Program • Mampu menghayati fungsi pembinaan sebagai seorang atasan • Memahami konsep dan teknik Coaching and Counseling • Mampu melakukan Coaching and Counseling secara efektif Garis Besar Program • Pengelolaan kinerja dan fungsi pembinaan sebagai seorang atasan • Konsep Coaching and Counseling • Prinsip dasar pelaksanaan Coaching and Counseling • Gaya mendengar • Umpan balik yang efektif • Gaya Coaching • “On-The-spot Coaching” • Pembicaraan Coaching • Pembicaraan Counseling • Pembinaan bertahap: peringatan dan tindakan disiplin Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, presentasi video, dan role-play Peserta Manajer dan Supervisor Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 74: My focus in focus training

74 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Developing Manager as a Mentor Istilah "Mentor" pertama kali tertuIis dalam kisah klasik Yunani, The Odyssey. Dalam kisah tersebut Mentor adalah seorang yang dipercaya untuk menyiapkan putra mahkota menjadi raja, sementara sang ayah Raja Odysseus pergi berperang untuk waktu yang lama. Mentor adalah orang yang dekat dengan raja, bijaksana, peka akan kebutuhan kerajaan, dan sangat peduli akan perkembangan sang putra mahkota. Dalam jaman sekarang, peran mentor menjadi bagian dari tugas seorang manajer. Seorang manajer tidak sekedar melakukan Coaching atau Counseling untuk mengatasi permasalahan menyangkut pekerjaan. Ia juga dapat berperan membimbing dan membentuk seorang karyawan baru untuk dapat bertumbuh-kembang optimal dan menyesuaikannya dengan tantangan yang dihadapi perusahaan. Pelatihan ini dirancang untuk menggambarkan keseluruhan proses mentoring. Penerapan program mentoring di perusahaan akan berdampak nyata untuk proses adaptasi karyawan baru, mentransfer keahlian khas organisasi, pengembangan karir, sampai mempertahankan karyawan berprestasi tinggi. Sasaran Program • Memahami peran mentoring dalam proses belajar dan pengembangan diri • Mengetahui tahap-tahap yang perlu dilalui seorang mentor • Membuat rencana implementasi konsep mentoring di tempat kerja Garis Besar Program • Seni menjadi seorang mentor • Langkah pertama: Ketulusan (Surrendering) • Langkah kedua: Memberi dan Menerima (Accepting) • Langkah ketiga: Menjalin Komunikasi (Giffing) • Langkah keempat: Terus Meningkatkan Diri (Extending) • Berbagai penerapan program Mentoring di Organisasi • Apakah anda siap menjadi seorang mentor? (Test Mentor dan rencana implementasi) Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, simulasi, dan role-play Peserta Manajer Puncak dan Manajer Senior Lama Pelatihan Satu hari (08:00 - 16:30)

Page 75: My focus in focus training

75 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Managerial Skills for Managers Posisi manajer merupakan suatu posisi strategis yang ada di dalam suatu organisasi. Untuk menjadi seorang manajer seseorang tidak hanya berurusan dengan hal-hal teknis tetapi ia lebih dituntut untuk mampu mengelola unit yang dipimpinnya dengan cara memberi arah dan membuat anak buahnya mampu melaksanakan apa yang dituntut oleh organisasi. Managerial Skills for Managers dirancang untuk mempersiapkan para manajer dengan keterampilan-keterampilan agar mampu melaksanakan tugasnya dalam mencapai tujuan perusahaan melalui peningkatan kemampuan mengelola anak buahnya. Sasaran Program • Mampu mengelola dan memimpin bawahan untuk mencapai tujuan organisasi • Mampu mempraktekkan dasar-dasar manajemen praktis di tempat kerja • Mampu berkomunikasi secara persuasif Garis Besar Program • Peran Strategis Manajer • Kepemimpinan • Membangun Kelompok • Mengelola Konflik • Pemecahan Masalah dan Pngambilan Keputusan • Delegasi • Pengelolaan Waktu • Motivasi • Mengelola Perubahan Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, latihan tertulis, dan role-play Peserta Manajer Menengah Lama Pelatihan tiga hari (08:00 - 16:30)

Page 76: My focus in focus training

76 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Energizing Organization with EQ Leadership Pemimpin adalah orang yang mampu menggerakkan orang lain. Ia menghadirkan vitalitas dan energi bagi individu serta organisasi untuk menjadi yang terbaik. Secara cerdas ia meniupkan “roh” ke dalam kelompoknya sehingga semua anggota memiliki momentum emosi yang selaras dan bergerak dengan “gelombang frekuensi” yang sama untuk mencapai visi bersama. Inilah yang dimaksud dengan “Resonant Leadership” oleh Daniel Goleman & dkk. dalam bukunya yang terbaru berjudul “The NewLeadership: Transforming The Art of Leadership into the Science of Results”. Bagaimana mengembangkan “Resonant Leadership” ? “Resonant Leadership” sangat terkait dengan Kecerdasan Emosi (Emotional Intelligence/EQ) sang pemimpin. Kecerdasan Emosi akan menentukan gaya dan cara pemimpin dalam memberikan inspirasi dan menggerakkan orang lain. Sasaran Program • Memahami pengaruh suasana hati dengan performance • Memahami peranan kepemimpinan terhadap vitalitas dan energi • Mengembangkan gaya kepemimpinan yang mampu membangun komitmen dan semangat anggota kelompoknya Garis Besar Program • Fungsi kepemimpinan dan Performance • Kepemimpinan “Resonant" dan “Dissonat" • Gaya Kepemimpinan: Visionary, Coaching, Affiliative, Democratic, Pacesetting, Commanding • Lima Iangkah mengembangkan Resonant Leadership Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, simulasi, dan latihan Peserta Para Manajer Senior Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 77: My focus in focus training

77 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Building a Learning Organization Buku Peter Senge “The Fifth Discipline” menyadarkan banyak orang bahwa hanya organisasi-organisasi yang belajar (learning organization) saja yang akan memenangkan persaingan di masa depan. Organisasi yang belajar mempunyai sistem dan disiplin yang jelas berbeda dengan organisasi-organisasi yang tidak belajar. OIeh karena itu, menguasai sistem dan disiplin organisasi yang belajar merupakan keterampilan yang perlu dikuasai oleh setiap anggota organisasi untuk bisa belajar Iebih cepat dari kompetitor-kompetitornya, yang pada akhirnya akan memenangkan persaingan. Sasaran & Manfaat Program • Memahami konsep dan ciri-ciri organisasi yang belajar • Memahami strategi implementasi organisasi yang belajar • Mengembangkan disiplin organisasi yang belajar melalui latihan-latihan Garis Besar Program • Apa dan mengapa organisasi yang belajar • The Fifth Discipline: Shared Vision, Team Learning, Mental Model, Personal Mastery, Systems Thinking • Elemen-elemen dan strategi Learning Organization • Contoh-contoh Learning Organization Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan simulasi Peserta Manajer Puncak dan Manajer Senior Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 78: My focus in focus training

78 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Knowledge Management: Concept and Implementation

Dewasa ini, pengetahuan (knowledge) telah menjadi Iebih penting daripada sumber daya finansial, teknologi atau aset-aset organisasi Iainnya. Bahkan knowledge telah berubah menjadi fakfor kunci dalam memenangkan persaingan. Knowledge Management (KM) adalah suatu sistem yang menunjang kegiatan penciptaan, penyimpanan dan pendistribusian serta pemanfaatan knowledge dalam organisasi. Program ini dirancang untuk memperkenalkan konsep Knowledge Management dan model penerapannya. Sasaran Program • Membedakan informasi, data, dan knowledge • Memahami sistem operasional sistem Knowledge Management (KM) • Memahami peran teknologi informasi dalam KM • Menentukan strategi penerapan bagi perusahaannya berdasarkan contoh-contoh perusahaan yang menerapkan KM Garis Besar Program • Apa dan mengapa perlu Knowledge Management • Definisi Knowledge • Knowledge dan Strategi Bisnis • Sistem KM: penciptaan (creation and acquisition), penyimpanan (storage), serta pendistribusian dan pemanfaatan (transfer and utilization) • Bagaimana memulai ? (Pemutaran video) • Teknologi informasi sebagai “enabler” • Strategi implementasi KM Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, simulasi, dan pemutaran video Peserta Manajer Puncak. Manajer Senior, dan Manajer SDM Lama Pelatihan Satu hari (08:00 - 16:30)

Page 79: My focus in focus training

79 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Managing Organizational Transformation Dewasa ini organisasi dituntut untuk Iebih responsif terhadap perubahan. Namun demikian, perubahan ini mengakibatkan tekanan terhadap organisasi karena banyak organisasi belum mempunyai pengalaman dalam mengelola perubahan. Banyak organisasi yang pada saat ini sedang “berjuang” untuk beradaptasi terhadap Iingkungan yang berubah secara cepat karenanya, tidak mengherankan bila para manajer dan pimpinan unit kerja diharapkan untuk Iebih berperan dalam mengelola maupun memimpin perubahan di dalam kelompok kerjanya. Sasaran Program • Menggunakan teknik-teknik untuk meningkatkan kepekaan terhadap perubahan Iingkungan • Memimpin dan melakukan perubahan secara bertahap dan utuh • Menyusun rencana kerja untuk meningkatkan kinerja organisasi dalam mengatasi perubahan-perubahan yang sedang terjadi Garis Besar Program • Mengapa harus berubah ? • Analisa Iingkungan dan kesenjangan • Gejala kodok rebus • Perubahan: permasalahan dan pemecahannya • Langkah-Iangkah melakukan transformasi • Mengembangkan “sense of urgency” • Mengembangkan visi • Komunikasi dan pemberdayaan • Mengukuhkan perubahan menjadi budaya perusahaan yang baru • Menyusun rencana kerja Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, simulasi, contoh kasus, dan refIeksi Peserta Manajer Puncak dan Manajer Senior Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 80: My focus in focus training

80 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Corporate Visioning “Begin with the End in Mind” adalah salah satu kebiasaan yang efektif menurut Stephen R Covey dalam bukunya “Seven Habits of Highly Effective People”. Kebijakan ini tidak hanya berlaku bagi orang sebagai perorangan, namun juga berlaku untuk organisasi. Banyak hasil penelitian yang menunjukkan perusahaan-perusahaan sukses seperti Citicorp, General Electric, Motorola, Honda dan Sony adalah perusahaan-perusahaan yang digerakkan oleh suatu kebersamaan dalam “impian” hari depannya. “Impian” atau Visi bersama-sama dengan Misi dan Nilai-Nilai adalah kekuatan emosional (emotional equity) yang menggiatkan (pulling) kemampuan, kreativitas dan kompetensi dan seluruh lapisan organisasi secara maksimal. Corporate Visioning adalah program yang dirancang untuk membantu perusahaan membangun misi dan visi bersama (shared vision) organisasi. Sasaran Program • Memahami makna dan dampak visi bagi organisasi dan bisnis • Memahami proses pengembangan visi organisasi • Memahami strategi implementasi visi organisasi Garis Besar Program • Makna dan dampak Visi Bersama (Shared Vision) bagi organisasi dan bisnis • Tahap-tahap pengembangan visi organisasi: • Audit Visi • Cakupan Visi • Konteks Visi • PemilihanVisi • Strategi Implementasi Visi Organisasi Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan latihan Peserta Manajer Puncak dan Manajer Senior Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 81: My focus in focus training

81 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Building a High Performing Organization through Corporate Culture

Perusahaan yang berhasil dalam jangka panjang, kenyataannya, selalu memiIih Budaya Perusahaan (Corporate Culture) yang kuat, Budaya perusahaan adalah kumpulan nilai-nilai dan unsur-unsur yang menentukan identitas dan perilaku suatu organisasi. Agar budaya perusahaan dapat berdampak positif terhadap peningkatan produktifitas dan mutu, maka perlu dilakukan “Program Pembinaan Budaya Perusahaan” secara menyeluruh sebagai realisasi upaya meIestarikan keberhasilan perusahaan. Sasaran Program • Memahami kepentingan dan peranan budaya perusahaan dalam mengembangkan perusahaan • Memahami tahap-tahap pembinaan budaya perusahaan Garis Besar Program • Makna dan peranan budaya perusahaan dalam kehidupan perusahaan • Budaya perusahaan dan suksesi perusahaan • Budaya perusahaan pendekatan Amerika dan Jepang • Peranan manajer dalam pembinaan budaya perusahaan • Tahap-tahap program pembinaan budaya perusahaan Metode Pelatihan Ceramah dan diskusi Peserta Manajemen Puncak dan Manajer Senior Lama Pelatihan Satu hari (08:00 - 16:30)

Page 82: My focus in focus training

82 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Achieving Organizational Synergy through Team Building

Team Building adalah suatu upaya manajemen untuk memfasilitasi kebersamaan agar interaksi yang sinergis terjadi melalui berbagai experiential learning processes. Dengan demikian kebersamaan menjadi sumber daya manajemen yang berkekuatan dan siap menyambut perubahan, tidak hanya kumpulan sejumlah orang yang tidak berdaya. Sasaran Program • Membangun alignment antar-pribadi dan antar-fungsi dalam organisasi • Meningkatkan keterampilan dalam membina kerjasama kelompok (teamwork), berbagi masalah (problem sharing), dan memberi serta menerima umpan-balik (feedback) • Menjadikan organisasi Iebih siap terhadap perubahan dan pengembangan Garis Besar Program Pada dasarnya program ini adalah intensive group process yang menggunakan laboratorymethod. Dalam proses tersebut peserta akan dilatih, antara lain, dalam: • Kepekaan terhadap masalah sesama dan organisasi • Manajemen perbedaan • Kerjasama antar-pribadi, antar-fungsi dan antar-lapisan organisasi • Keterbukaan sikap (self-disclosure) • Memberi dan menerima umpan-balik (feedback) • Mempersiapkan peserta untuk menerapkan asas-asas kerjasama kelompok dan budaya baru (encounter culture) dalam unit organisasi masing-masing • Identifikasi masalah-masalah kerjasama antar-fungsi dan antar-lapisan organisasi serta rencana perbaikannya Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, simulasi, contoh kasus, dan penemuan diri Peserta Manajer Puncak, Manajer, Supervisor, dan seluruh karyawan Lama Pelatihan Empat hari berturut-turut Tempat Sebaiknya di luar kota dan dilepaskan sama sekali dari pekerjaan, tanpa gangguan ALTERNATIF: PENDEKATAN OUTBOUND PQM Consultants juga menyelenggarakan program Team Building dengan menggunakan pendekatan Outbound Training yang menggunakan alam bebas sebagai media pelatihannya.

Page 83: My focus in focus training

83 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

How to Design, Implement, and Interpret Employee Survey Hasil riset terhadap sejumlah organisasi menunjukkan bahwa para manajer di berbagai perusahaan yang sukses menyadari bahwa salah satu kunci dan pencapaian kinerja dan produktivitas perusahaan secara optimal adalah dengan mengetahui apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh para karyawan mengenai lingkungan kerja mereka tersebut. MES (Measuring and Managing Employee Satisfaction) adalah suatu proses pengumpulan berbagai informasi (dalam format survei) seputar kebutuhan/prioritas, keinginan, persepsi/pendapat serta pengalaman dari pihak karyawan. Tujuan akhir MES adalah mentransformasikan data-data hasil survei menjadi strategi-strategi yang dapat mengantar perusahaan ke arah perubahan yang konstruktif, dan mendukung terjadinya continuous improvement di dalam organisasi. Sasaran Program • Memahami manfaat mengukur kepuasan karyawan sebagai salah satu alat umpan balik (feedback) karyawan kepada perusahaannya. • Memahami Iangkah-Iangkah pokok dalam mengukur kepuasan karyawan (PDCA-IDA) Garis Besar Program • Kepuasan karyawan • Dimensi/faktor kepuasan karyawan • Survei kepuasan karyawan • Tipe/jenis survei kepuasan karyawan • Langkah pokok kepuasan karyawan: P (Pooling), D (Developing), C (Communicating), A (Administering), I (Interpreting), D (Delivering), A (Action Planning) Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan latihan Peserta Penanggungjawab pengukuran kepuasan karyawan/employee research Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 84: My focus in focus training

84 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Developing Emotional Intelligence (EQ) in the Workplace

Dewasa ini, pemahaman akan pentingnya EQ dalam menentukan kehidupan seseorang sudah semakin kuat baik dalam kehidupan berorganisasi maupun bermasyarakat secara umum. Kegiatan-kegiatan kontra-produktif yang terjadi dalam organisasi, seperti kerjasama dan pola kepemimpinan yang Iemah merupakan ciri-ciri perilaku EQ yang rendah. Pengembangan EQ seseorang sangat dipengaruhi oleh Iingkungannya. Masing-masing kita, merupakan Iingkungan bagi orang lain. Kecerdasan emosional kita akan mempengaruhi kondisi emosi orang lain. Padahal, emosi seseorang akan mempengaruhi kreativitas dan hasil kerjanya. Oleh sebab itu, kita perlu tahu cara-cara untuk mengembangkan EQ di dalam organisasi atau tempat kerja. Hal ini selain berguna untuk meningkatkan kematangan emosional (EQ) diri kita masing-masing, juga akan mengembangkan lingkungan kerja yang kreatif dan produktif. Sasaran & Man faat Program • Memahami hakekat EQ dan pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi • Memahami peranan EQ dalam pengembangan sumber daya manusia dan organisasi • Cara-cara meningkatkan EQ diri sendiri dan orang lain • Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan berorganisasi Garis Besar Program • Apa dan mengapa EQ ? • Emosi sebagai sumber • Pengenalan pola emosi dan konsekuensinya • Menentukan arah dan pilihan • Mengembangkan motivasi dan optimisme • Mengembangkan komitmen terhadap misi • Mengembangkan organisasi bernuansa EQ • Merencanakan tindak lanjut pengembangan EQ Metode Pelatihan Kombinasi teknik belajar multisensory dan interactive untuk menstimulasi eksplorasi diri serta interaksi antar peserta guna mencapai hasil yang optimal Peserta Direktur, Manajer, Manajer HRD, Manajer Training, dan para praktisi atau individu yang ingin belajar cara meningkatkan kecerdasan emosi mereka dan menerapkannya dalam organisasi/kehidupan sehari-hari Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 85: My focus in focus training

85 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Increase Productivily with Time Management “Time Management” merupakan salah satu keterampilan penting dalam pengembangan diri seseorang. Dengan Time Management yang efektif, seseorang dapat mengarahkan kegiatan sehari-harinya pada hal-hal prioritas. Dewasa ini, setiap orang dituntut untuk melakukan banyak hal pada waktu bersama dengan cepat maka keterampilan “time management” merupakan salah satu solusinya. Program ini akan membekali peserta dengan teknik menganalisa penggunaan waktu dan teknik serta kita menetapkan sasaran dan rencana kerja. Sasaran Program • Menciptakan kesadaran akan pentingnya mengatur waktu bagi manajer • Menyadari kebutuhan akan manajemen waktu yang proaktif • Mengenalkan konsep dan alat untuk menganalisa penggunaan waktu kerja, dan cara-cara untuk menyisakan waktu bagi diri sendiri. • Mengembangkan kemampuan praktis dalam mengatur waktu kerja Garis Besar Program • Mengapa manajer harus mengatur waktunya • Prinsip Manajemen Waktu • Prioritas sasaran dan peran • Project Management • Menghemat waktu dalam bekerja • Penggunaan waktu dan tipe kepribadian • Summary and Review Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, latihan, studi kasus, dan self assessment Peserta Manajer Junior dan Supervisor Lama Pelatihan Satu hari (08:00 - 16:30)

Page 86: My focus in focus training

86 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Increasing Interpersonal Communication Using Assertiveness Skills

Kita sering menghadapi berbagai situasi sulit seperti merasa takut menyatakan pendapat yang berbeda, canggung dan ragu menyampaikan kritik atau teguran pada bawahan, sulit menyampaikan keputusan yang tidak menyenangkan atau merasa bersalah untuk mengatakan tidak. Agar kita mampu menghadapi situasi yang sulit itu secara baik dan efektif, diperlukan cara berpikir dan perilaku yang asertif, yaitu positif, percaya diri, tegas, tulus/terbuka, dan tidak menyakiti perasaan orang lain. Pribadi asertif tercermin dalam keterampilan mengekspresikan diri secara tegar dan percaya diri, keterbukaan dan ketegasan dalam mengungkapkan pendapat kemampuan mengendalikan emosi secara positif, serta kesanggupan menjaga perasaan orang lain tanpa merendahkan diri sendiri. Sasaran Program • Memahami pengertian “self assertiveness” dan mengenal ciri-ciri perilaku asertif • Memahami manfaat perilaku asertif terhadap diri sendiri, orang lain, Tim kerja, dan organisasi • Dapat menerapkan pola berpikir dan prinsip-prinsip perilaku asertif: positif, percaya diri, tegas, tulus/terbuka, etis/tidak menyinggung perasaan orang lain • Mengembangkan kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi secara asertif dengan orang lain dalam pekerjaan dan organisasi Garis Besar Program • Apa yang dimaksud dengan “self assertiveness” ? • Apa ciri-ciri perilaku asertif ? • Apa manfaat perilaku asertif ? • Mengenal dan memahami asertif verbal • Langkah pengembangan pribadi asertif • Penerapan perilaku asertif dalam pekerjaan sehari-hari Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, latihan tertulis, role play, dan self assessment Peserta Manajer dan Supervisor Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 87: My focus in focus training

87 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Gaining Commitment through Influencing without Authority

Pada saat ini, hampir semua organisasi menerapkan praktek-praktek manajemen yang mengandalkan kerjasama tim untuk melakukan perbaikan-perbaikan manajemen. Batasan wewenang struktural yang kaku telah kehilangan efektifitas dalam menghadapi perubahan yang perlu ditanggapi dengan kecepatan yang tinggi. Dalam pola kerjasama tim, setiap orang diharapkan dalam menjalankan peranan dan tanggung jawabnya tanpa wewenang struktural sehingga dibutuhkan kemampuan untuk mempengaruhi tanpa wewenang struktural atau formal. Mempengaruhi orang lain tanpa wewenang (influencing without authority) merupakan keterampilan khusus yang berbeda dengan keterampilan dalam kepemimpinan. Program ini membekali peserta dengan teknik-teknik mempengaruhi orang tanpa menggunakan wewenang formal. Sasaran Program • Memahami prinsip-prinsip mempengaruhi orang lain • Menyadari prinsip transaksi dalam hubungan antar manusia • Mengidentifikasi alat tukar (currency) untuk mempengaruhi orang lain • Berlatih menerapkan teknik-teknik mempengaruhi orang lain Garis Besar Program • Prinsip-prinsip mempengaruhi orang lain • Transaksi dan kemitraan dalam hubungan antar manusia • Alat tukar transaksi (currency) • Teknik-teknik mempengaruhi orang lain • Menggelindingkan Roda Pengaruh Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, latihan, dan role play Peserta Manajer dan Personil yang banyak berinteraksi dengan orang lain dalarn bekerja Lama Pelatihan Satu hari (08:00 - 16:30)

Page 88: My focus in focus training

88 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Delivering Successful Presentation Skills KeterampiIan presentasi teIah menjadi salah satu keterampiIan yang dapat mempengaruhi karir seorang manajer. KeterampiIan ini tidak hanya berkaitan dengan menyampaikan pesan kepada orang lain, tetapi juga memberikan kesan dan pengaruh kepada orang lain. Kesan dan pengaruh yang timbul pada saat itulah seringkali menentukan diterima atau tidaknya gagasan seseorang yang pada akhirnya akan mempengaruhi kesuksesan. Bagaimana melakukan presentasi yang memiliki kesan dan pengaruh positif ? ItuIah kiat-kiat yang akan dibahas dalam pelatihan ini.

Sasaran Program • Menyusun dan menyampaikan presentasi yang efektif • Mengatasi rasa takut dalam presentasi • Menjawab pertanyaan dalam konteks presentasi • Mengatasi audience yang beragam Garis Besar Program • Susunan Presentasi • Merencanakan dan Menyusun Presentasi yang Meyakinkan • Menyampaikan Presentasi yang Menarik • Pembukaan yang bagus dan penutupan yang mengesankan • Bahasa Tubuh • Menghadapi Q &A Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, latihan, presentasi video, role-play, dan latihan praktek. Latihan praktek ini akan direkam dalam kaset video Peserta Manajer, Konsultan, atau Sales people Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 89: My focus in focus training

89 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Winner Attitudes: 8 Steps to Success in Organization

Sukses suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kuaIitas dan sumber daya manusianya. Jika diIihat Iebih jauh lagi adalah kualitas dan sikap yang dimiliki oleh karyawannya. Sikaplah yang menentukan seseorang akan menjadi produktif dan kreatif. Dengan sikap yang tepat, seseorang akan melihat pilihan-pilihan dalam bekerja. Sikap itu tidak muncul begitu saja. Agar seorang karyawan memiliki sikap yang positif perlu dilakukan pembinaan yang terarah dan continue. Perusahaan yang unggul selalu menetapkan standar yang tinggi bagi karyawannya. Dengan mengembangkan rasa percaya diri, pengembangan etos kerja serta pembentukan kebiasaan yang efektif, perusahaan dapat memenangkan kompetisi bisnis yang ketat. Sasaran Program • Mengembangkan sikap-sikap produktif • Memahami kiat-kiat meningkatkan pengenalan diri dan orang lain • Mengembangkan strategi dalam pengembangan diri dalam organisasi Garis Besar Program • Sukses, Strategi Menang • Membangun Sikap Pemenang • Memotivasi Anda Sendiri dan Orang Lain • Membangun Percaya Diri dan Image Positif • Mengembangkan Pribadi yang Menyenangkan • Membentuk Kebiasaan & Karakter Positif • Menentukan Visi, Misi dan Nilai-nilai • Menentukan Tujuan S.M.A.R.T dan Dapat Dicapai Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, latihan, presentasi video, dan role-play Peserta Manajer Senior, Supervisor, dan Frontliner Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 90: My focus in focus training

90 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Managing Service Excellence Keberhasilan suatu usaha tidak saja tergantung pada keunggulan barang atau jasa yang diberikan, tetapi juga sangat tergantung pada bagaimana perusahaan memberikan Pelayanan yang Prima (Service Excellence), dalam rangka mencapai kepuasan dan IoyaIitas pelanggan, baik pelanggan eksternaI maupun internal. Service Excellence di sini tentu tidak cukup hanya menjadi sebuah paradigma, tetapi juga harus diturunkan menjadi suatu Iangkah terstruktur yang diimplementasikan di setiap fungsi di perusahaan, yang dipimpin Iangsung oleh para manajer fungsi, dengan prinsip: next process is your customer. Untuk mencapai sasaran tersebut para manajer fungsional (didukung oleh manajemen puncak) harus dapat memahami sekaligus mengelola sejumlah elemen penting dalam implementasi Service Excellence di perusahaan. Sasaran Program • Membangun kesadaran akan pentingnya Service Excellence dalam rangka mencapai kepuasan dan loyalitas pelanggan (eksternal maupun internal) di perusahaan • Membekali para manajer fungsional dengan sejumlah Iangkah dan alat dalam mengimplementasikan Service Excellence di perusahaannya Garis Besar Program • Pengantar Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan • Service Excellence (SE): Apa dan Mengapa semakin diperlukan • SE Strategy: Menyusun Service Strategic Intent (SSI) • SE Standard and Measurements: Menyusun Standar Pelayanan dan tolak Ukur-nya • SE Training and Development: Melaksanakan Pelatihan dan Bimbingan Pelayanan • SE Authority and Empowerment: Otorisasi dan Pemberdayaan Staf Pelayanan • SE Feedback: Mengukur Kinerja peIayanan (Eksternal maupun Internal) • SE Reward & Recognition: Pengakuan & Penghargaan terhadap Pencapaian Pelayanan • SE Implementation Plan: Garis Besar Penerapan di Perusahaan Secara Umum Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, latihan, dan presentasi video Peserta Manajer Puncak dan Manajer Fungsional, serta pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap pelayanan pelanggan, baik internal maupun eksternal Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 91: My focus in focus training

91 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Improving Skills for Service Excellence Di saat produk yang ditawarkan menjadi “komoditas”, maka aspek pelayananlah yang akan membedakan dan sekaligus menentukan kesuksesan bisnis di perusahaan. Hal ini tidak hanya berlaku kepada industri jasa kebanyakan, namun juga kepada industri manufaktur. Untuk mencapai pelayanan prima (service excellence) tidak hanya dibutuhkan produk dan sistem/proses yang unggul tetapi juga para karyawan yang memiliki itikad baik, didukung kompetensi yang sesuai dalam melayani pelanggan. Skills for Service Excellence dirancang khusus dengan penekanan kepada pemahaman keterampilan praktis yang dibutuhkan oleh staff perusahaan yang setiap hari banyak berinteraksi dengan pelanggan. Sasaran Program • Peserta mampu memahami pengertian Customer Satisfaction dan Service Excellence • Peserta mengenal dan berlatih menggunakan teknik praktis Service Excellence, yang langsung dapat diterapkan dalam pekerjaan • Peserta memahami fungsi/peran dalam menjaga, meningkatkan, dan menyebarluaskan aspek Service Excellence di tempat kerja Garis Besar Program • Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan • Customer Service dan Service Excellence • Dimensi-dimensi Service Excellence • Pelanggan: Eksternal dan Internal • Rantai Pelayanan (Cycle of Service) dan Momen Kontak (Moments of Truth) • Pemahaman terhadap Diri dan Pelanggan • Teknik-teknik Service Excellence • Membangun Sumber Internal untuk sadar, mendukung dan terlibat aktif melayani • Menyusun Action Plan dan Komitmen dalam Buku Penerapan Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, latihan, presentasi video, self assessment, dan role-play Peserta Pelaksana teknis (Frontliner) atau mereka yang berhubungan Iangsung dengan pelanggan Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 92: My focus in focus training

92 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Handling Customer Complaint Effectively Sebaik apapun kinerja perusahaan dalam upaya untuk memuaskan pelanggannya, masih akan ada saja berbagai keluhan pelanggan. Menangani keluhan pelanggan adalah kesempatan kedua yang diberikan oleh pelanggan, jika kesempatan pertama gagal memenuhi harapan mereka. Berbagai survei menunjukkan bahwa 80-90% pelanggan yang pernah menyampaikan keluhan akan kembali lagi, jika keluhannya ditangani secara cepat dan tepat (profesional). OIeh karena itu, kemampuan menangani keluhan pelanggan secara efektif menjadi sangat penting bagi perusahaan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Disamping itu, keluhan pelanggan juga merupakan masukan yang amat penting untuk melakukan improvement terhadap proses dan sistem pelayanan kepada pelanggan. Sasaran & Manfaat Program • Peserta menyadari pentingnya penanganan komplain pelanggan secara tepat untuk mempertahankan dan meningkatkan loyalitas pelanggan • Peserta berlatih menggunakan keterampilan praktis penanganan komplain, yang dapat diterapkan di dalam pekerjaan sehari-hari • Peserta mampu memahami prasyarat dan tahapan implementasi Sistem Pelayanan yang peka terhadap komplain (complaint friendly) Garis Besar Program • Kepuasan dan Pelayanan Pelanggan • Kekecewaan dan Komplain PeIanggan • Prinsip, Sikap, dan Keterampilan Teknis Penanganan Komplain • Pengembangan Peta Proses Pelayanan • Pengembangan Standar Pelayanan • Prasyarat dan Tahap Implementasi Penanganan Komplain di perusahaan Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, latihan, role-play, presentasi video, dan games Peserta Manajer, Supervisor, dan Frontliner atau mereka yang berhubungan Iangsung dengan pelanggan, terutama yang terkait dengan penanganan keluhan pelanggan Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 93: My focus in focus training

93 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

How to Design, Implement and Interpret Customer Satisfaction Survey Customer Satisfaction Survey (CSS) adalah suatu proses pengukuran kepuasan pelanggan terhadap kuaIitas produk (barang dan/atau jasa) dan pelayanan perusahaan, dikaitkan dengan kebutuhan dan harapan pelanggannya. Melalui CSS, perusahaan akan dapat mengetahui sejauh mana kekuatan sekaligus kelemahan kinerja perusahaan, termasuk dibandingkan dengan kinerja para pesaingnya. Dan hasil CSS akan didapatkan sejumlah informasi penting yang berkaitan Iangsung bagi rencana aktifitas peningkatan (improvement activity plan) perusahaan ke depan. Perlu diingat bahwa tuntutan untuk memantau dan mengevaluasi persepsi pelanggan terhadap produk dan pelayanan secara teratur kini menjadi salah satu persyaratan standar internasionaI untuk sistem manajemen mutu ISO 9001:2008. Sasaran Program • Memahami kepuasan pelanggan • Memahami tahapan-tahapan inti di dalam pengukuran kepuasan pelanggan, mulai dari teknik mendesain kuesioner, melakukan survei, mengukur dan menganalisa data kepuasan pelanggan, hingga memanfaatkan seluruh hasilnya untuk strategi improvement sesuai dengan kebutuhan dan kondisi perusahaan Garis Besar Program • Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan • Pengukuran Kepuasan Pelanggan: Keperluan dan Sasaran, serta kaitannya dengan Persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 • Moments of Truth • Dimensi Kepuasan Produk dan Pelayanan • Mendesain Kuesioner dan Pengujiannya • Sampling: Tipe dan Ukurannya • Analisa dan Interpretasi Data (Statistik) • Pembuatan Improvement Activity Plan • Garis Besar Penerapan CSS di Perusahaan Secara Umum Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, latihan, dan simulasi computer Peserta Penanggungjawab pengukuran kepuasan pelanggan dan/atau customer research Lama Pelatihan Dua hari (08:00 - 16:30)

Page 94: My focus in focus training

94 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Customer Relationship Management Customer Relationship Management (CRM) adalah proses yang dinamis dalam memanajemeni hubungan perusahaan-pelanggan, melalui sejumlah aktifitas inti yaitu: • Identifikasi pelanggan melalui berbagai sumber informasi dari dalam/luar perusahaan • Diferensiasi pelanggan berdasarkan kebutuhan dan keinginan • Interaksi perusahaan dengan pelanggan dalam cara dan kesempatan • Kustomisasi/Penyesuaian terhadap produk dan pelayanan Dengan CRM, perusahaan dapat mengoptimalkan fungsinya dalam memberikan Pelayanan Prima (Service Excellence) yang "tak terduga" dan "tak terlupakan", sekaligus membina hubungan jangka panjang dengan para pelanggan kuncinya. Sasaran Program • Memahami konsep CRM serta kaitannya dengan kepuasan dan loyalitas pelanggan • Memahami Iangkah-Iangkah CRM, dimulai dari Identifikasii, Diferensiasi, Interaksi, dan Kustomisasi/Penyesuaian (I-D-I-C) • Memahami peran Teknologi di dalam mengimplementasikan CRM di perusahaan Garis Besar Program • Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan • Konsep TRUST dalam mencapai Loyalitas • CRM: Latar Belakang, Definisi, dan Sasaran • Proses CRM: I-D-I-C • Strategi Implementasi CRM di Perusahaan Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, dan Iatihan Peserta Manajer yang bertanggung jawab terhadap hubungan pelanggan (customer relations) Lama Pelatihan Satu hari (08:00-16:30)

Page 95: My focus in focus training

95 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Call Center: The Road to Service Excellence Pada dasarnya setiap pelanggan ingin dilayani sesegera mungkin pada saat ia membutuhkannya, dan dimanapun ia berada (anytime, anywhere). Pelayanan di sini mulai dan keinginan pelanggan untuk mendapatkan informasi seputar produk yang ditawarkan oleh perusahaan, sampai kepada penanganan komplain. Namun pada kenyataannya, seringkali terjadi dimana saat pelanggan sekedar menginginkan informasi atau mengalami suatu masalah dengan produk atau jasa yang telah dibeli, terpaksa mereka harus bersabar hingga keesokan harinya karena jam kerja di perusahaan telah berakhir. Untuk mengatasi masalah ini banyak perusahaan mencari cara untuk mempermudah sekaligus memperbanyak jumlah dan jenis akses komunikasi dalam rangka mempercepat respons kepada para pelanggannya dengan membangun sistem pelayanan yang menekankan kepada kemudahan dan kecepatan yang lazim disebut sebagai Call Center. Untuk membangun Call Center yang prima tidak saja dibutuhkan infrastruktur dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan, namun juga para operatornya yang profesional dan komunikatif, serta efisiensi sistem dan prosedur pelayanannya. Ketiga hal ini harus bersinergi satu sama lain dalam konteks Manajemen Call Center. Sasaran Program • Memahami peran/fungsi, model dan perkembangan pelayanan Call Center • Memahami cara membangun sikap profesional serta keterampilan berkomunikasi kepada pelanggan dalam konteks pelayanan Call Center • Memahami langkah-langkah implementasi pelayanan Call Center di perusahaan Garis Besar Program • Call Center: Apa dan Mengapa • Model/jenis Call Center • Membangun Sikap Profesional • Membangun Keterampilan Komunikasi • Langkah-langkah Implementasi Pelayanan Call Center di Perusahaan Metode Pelatihan Ceramah, diskusi, latihan, serta rencana implementasi Peserta Para manajer, Supervisor atau staf Call/Contact Center, Customer Service Satisfaction, Customer Relations, Marketing, serta unit terkait lainnya Lama Pelatihan Satu hari (08:00 - 16:30)

Page 96: My focus in focus training

96 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

Managing Customer Experience Banyak perusahaan sudah mengklaim, bahwa mereka teIah memuaskan para pelanggannya. Namun diantara mereka, masih cukup banyak pula yang belum yakin, bahwa para pelanggannya teIah menjadi loyal. Padahal, loyalitas merupakan kunci utama bagi perusahaan untuk menjamin profitabilitas jangka panjang. Mereka semua sangat menyadari bahwa untuk mencapai loyalitas pelanggan dibutuhkan perjalanan yang panjang. Perusahaan memang perlu membuktikan kepada pelanggannya dengan memberikan produk dan pelayanan yang berkualitas secara konsisten di setiap interaksi dalam kurun waktu yang panjang. Untuk mempercepat perjalanan menuju loyalitas pelanggan, perusahaan tidak bisa membiarkan produk dan pelayanan itu terjadi dengan sendirinya. Untuk itu, perlu di desain produk dan pelayanan secara terintegrasi yang unik dan sudut pandang pengalaman pelanggan, yang disebut sebagai Customer Experience. Lebih dari itu, Pengalaman Pelanggan tersebut perlu dimanajemeni sedemikian, agar pada setiap interaksinya dengan perusahaan harapan pelanggan akan senantiasa terpenuhi atau bahkan terlewati melalui produk dan pelayanan yang diberikan oleh para staf yang kompeten, serta didukung sistem dan pirantinya yang handal. Sasaran Program • Memahami pentingnya memanajemeni pengalaman (Experience) pelanggan dalam mencapai kepuasan dan loyalitas pelanggan • Memahami konsep, Iangkah dan piranti di dalam mengimplementasikan Customer Experience Management (CEM) di perusahaan • Memahami sejumlah persyaratan dalam mengorganisasikan CEM di perusahaan Garis Besar Program • Pengenalan Customer Experience Management (CEM) • Customer Experience Management: Model, Langkah dan alat • Strategi Implementasi Customer Experience Management (CEM) Metode Pelatihan Presentasi, diskusi/latihan kelompok, assessment serta persiapan implementasi Peserta Manajer Puncak dan Manajer Fungsional, serta pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap pelayanan pelanggan, baik internal maupun eksternal Lama Pelatihan Satu hari (08:00 - 16:30)

Page 97: My focus in focus training

97 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256 Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075

0821.1818.0066 Email: [email protected]

TRAINING-LED IMPLEMENTATION PROGRAM

Program Penerapan Melalui Pelatihan Tujuan akhir dari pelaksanaan pelatihan bukanlah sekedar untuk menambah pengetahuan dan keterampilan, tetapi untuk diterapkan hingga mendatangkan manfaat yang nyata bagi perbaikan usaha, seperti peningkatan produktifitas dan mutu. Untuk itu, PQM Consultans merancang Training-led Implementation dengan memadukan pelajaran di kelas dan praktek di lapangan secara selang-seling, sehingga program yang, misalnya membutuhkan waktu 40 jam efektif, diatur menjadi 5x8 jam selama lima minggu dengan selingan tugas praktek lapangan. Untuk menjamin kelancaran dalam tugas praktek lapangan, bila perlu dapat ditambah dengan beberapa kali coaching sessions sepanjang pelaksanaan program tersebut Program-program penerapan melalui pelatihan yang diselenggarakan PQM Consultans antara lain untuk topik-topik berikut Productivity Management 1. Benchmarking 2. Waste Elimination 3. Visual Control System & Foolproof Mechanism 4. Kanban 5. Autonomous Maintenance Quality Management 6. Six Sigma Quality 7. Policy Management 8. Statistical Process Control 9. 5-5 in the Factory 10. 5-Sin the Office 11. Quality Control Circle 12. Suggestion System Organization Development & Human Resource Development 13. Performance Management 14. Competency Based HRM 15. Training Needs Analysis Customer Service 16. Total Customer Satisfaction Untuk penjelasan rinci mengenai program-program tersebut di atas dapat menghubungi My Focus Consulting.