modul jartel_2012hfxuwy.pdf
DESCRIPTION
yoyoyiiTRANSCRIPT
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
PERATURAN PRAKTIKUM JARINGAN TELEKOMUNIKASI
LABORATORIUM TEKNIK SWITCHING JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
1. Kelengkapan Praktikum § Kelengkapan praktikum dalam Praktikum Jaringan Telekomunikasi adalah meliputi: modul
praktikum, kartu praktikum berfoto, tugas pendahuluan (optional) dan jurnal. § Jika salah satu diatas tidak lengkap, maka praktikan dianggap gagal dalam praktikum
modul yang bersangkutan. § Jika salah satu dari seluruh modul praktikum yang dipraktikumkan gagal, maka dianggap
tidak lulus untuk mata praktikum Jaringan Telekomunikasi.
2. Kehadiran Praktikan § Praktikan harus hadir pada waktu yang telah ditentukan/ditetapkan § Jika ada praktikan yang terlambat :
T < 20 menit : praktikan dapat mengikuti praktikum seperti biasa walaupun TA sudah berlalu atau sedang dikerjakan. T > 20 menit : praktikan dipersilahkan pulang dan selanjutnya dinyatakan gugur untuk modul yang bersangkutan Keterangan : T = waktu kedatangan praktikan
§ Jika praktikan tidak melengkapi : modul praktikum, kartu praktikum berfoto, maka praktikan diberi waktu untuk melengkapinya. Dan ketentuan waktunya sesuai dengan ketentuan sebelumnya (Jika praktikan yang terlambat.)
3. Selama Praktikum Berlangsung.
§ Praktikan wajib membawa : o Modul praktikum o Kartu praktikum berfoto
§ Praktikan dapat memulai praktikum setelah diizinkan asisten jaga § Praktikan yang dipulangkan dan tidak mengikuti salah satu modul praktikum dianggap
gagal § Praktikan wajib berpakaian rapi dan sopan berseragam ITTelkom § Selama praktikum praktikan dilarang :
Ø Meninggalkan ruang tanpa seizin asisten jaga Ø Berbuat atau berbicara yang tidak ada hubungannya dengan praktikum Ø Merokok dan makan (air minum boleh) Ø Berlaku tidak sopan terhadap sesama praktikan dan pada asisten Ø Mengutak-atik peralatan peraktikum di luar izin praktikum
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
4. Tugas Pendahuluan § Sifat : optional, ditulis tangan rapi di buku praktikum ( format ditentukan ) § Soal TP wajib dikerjakan semua, jika tidak maka nilai TP sama dengan NOL § Jika tidak mengerjakan TP maka tetap diperbolehkan mengikuti praktikum dengan
konsekuensi nilai TP NOL . § Keterlambatan pengumpulan TP :
§ < 10 menit : discount 25 % § 10 menit < t < 20 menit : discount 50 % § > 20 menit : discount 100 %
5. Tugas Tambahan
Tugas tambahan dapat dilakukan oleh asisten praktikum bersangkutan jika dirasa perlu. 6. Tes Awal
Tes awal dilakukan sebelum praktikum dimulai, waktu pengerjaan maksimal 20 menit. 7. Jurnal Praktikum.
§ Pengumpulan jurnal praktikum maksimum 1 jam setelah praktikum selesai sesuai shift praktikum yang bersangkutan
§ Isi jurnal dalam satu group tidak boleh sama, apabila sama maka nilai akan dibagi sama banyak.
§ Asisten berhak untuk mengembalikan jurnal praktikum dan memberikan tugas tambahan jika jurnal praktikum dianggap kurang mencukupi.
8. Bobot nilai § Tugas Pendahuluan : 20 % § Test Awal : 20 % § Praktikum : 35 % § Jurnal : 25 %
Total : 100 %
9. Pertukaran Jadwal Pertukaran jadwal harus dilakukan selambat-lambatnya sehari sebelum praktikum dan mengisi formulir tukar jadwal yang ditandatangani asisten Lab. dan berstempel laboratorium Teknik Switching.
10. Syarat Kelulusan Syarat kelulusan praktikum ini yaitu dengan mengikuti semua modul praktikum, indeks (A s/d E) ditentukan oleh jurusan.
11. Praktikum Susulan
Dalam Praktikum Jaringan Telekomunikasi dimungkinkan tidak mengadakan praktikum susulan dengan alasan apapun
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
12. Lain-lain § Jika praktikan tidak dapat hadir pada saat praktikum karena alasan yang berada diluar
kuasa praktikan (misal : sakit) dan dapat dibuktikan dengan bukti yang sah dan kuat, maka praktikan tersebut dipertimbangkan untuk mengikuti praktikum dengan jadwal yang akan ditentukan kemudian oleh asisten jaga
§ Tidak ada susup-menyusup apapun alasannya, bila praktikan diketahui menyusup maka dinyatakan gugur pada modul yang bersangkutan.
§ Hal-hal lain yang dirasa perlu dan belum tercantum dalam peraturan praktikum ini akan ditentukan, ditetapkan, dan diumumkan kemudian.
Terima Kasih, Somoga praktikum ini berjalan lancar dan berguna bagi kita semua. Amin. A/N Seluruh Asisten Laboratorium Teknik Switching
Penanggung Jawab Lab. T. Switching
Iman Heidi Santoso, S. T. MT.
Menyetujui, Koordinator Asisten Lab. T. Switching
Zaki Akira A.Madjid
111080228
Ka. Lab Jaringan & Multimedia
DR. Ir Rendy Munadi, MT.
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
STRUKTUR LABORATORIUM TEKNIK SWITCHING
Koordinator Lab Jaringan dan Multimedia : Dr. Ir. Rendy Munadi, MT. Penanggung Jawab Lab Teknik Switching : Iman Heidi, ST. MT Koordinator Asisten Lab Teknik Switching : Zaki Akira A. Madjid (111080228) Koordinator Asisten Praktikum : Reza Arlan (111090121) Administrasi Lab Teknik Switching : Irma Nurlita Dewi (111090125) Bendahara Lab Teknik Switching : Ellen Safitri (111090168) Koordinator Div Praktikum : Firza Ismail (111090062) Div Praktikum Afrah M. Sholihah (111090233) Fathia Amany (111090033) Koordinator Divisi Riset : Fahman Syafik (111080072) Div Riset Imam Rizky (111080265) Bagus Aditya (111081012) Arsyadani Robby (111080009) Abdul Hakim (111080292) Ashari Fahrul (111081134) Yanda M. Ramadhita (111081002) Reisa Adila P (111081050) Priska Apnitami (111081022) Ardhika Hadisaputra (111081030) Arifky Tri Putra (111080178) Tomy Sekar Mehta (111081045)
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
Kamarudin Ahmadi (111080290) Dedy Permana (111080193)
Alfian Abdul Ghaffar (111090246)
Insan Laksana P. (111090216) Rosi Dayu Hikmat (111090120) Erlangga Ervansyah (111090137)
Ceisar Maulana Shabirin (111091015) Koordinator Div O&M : Fahmi Khoirul Ichsan (111091013) Hadi Wibowo (111090094)
Tri Mujiyanto (111092010)
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
DAFTAR ISI
MODUL 0 PENGENALAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI
DAN PENGENALAN LINUX UBUNTU 1
A. Ubuntu ............................................................................. 1
MODUL I DASAR INTEGRASI VoIP based on SIP 11
A. Tujuan Praktikum .................................................................. 23
B. Alat-alat Praktikum ....................................................... 23
C. Dasar Teori ....................................................... 23
a. Latar Belkang ....................................................... 11
b. Pengenalan VoIP ....................................................... 12
c. SIP ....................................................... 13
d. Hardware dan Software ............................................... 20
e. Topologi Jaringan Praktikum .................................. 21
D. Langkah-Langkah Praktikum .................................. 22
MODUL II MINIATUR NGN (Next Generation Network) 28
A. Tujuan Praktikum ................................................................. 28
B. Alat-alat Praktikum ....................................................... 28
C. Dasar Teori ....................................................... 28
a. Next Generation Network (NGN) ........................ 28
b. Konsep Dasar Softswitch .................................. 31
c. Arsitektur Softswitch ........................ 32
d. Protocol-Protocol pada Softswitch ........................ 34
e. Miniatur NGN ……………....................... 36
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
f. Mendaftakan USER pada TRIXBOX …………….. 36
D. Langkah-Langkah Praktikum …….................................... 41
MODUL III INTERKONEKSI (Trunking Asterisk dan Miniatur NGN) 42
A. Tujuan Praktikum ....................................................... 42
B. Alat-alat Praktikum ....................................................... 42
C. Latar Belakang Praktikum ....................................................... 42
D. Langkah-Langkah Praktikum .................................................. 44
MODUL IV ANALISA QUALITY of SERVICE (QoS) PADA
JARINGAN VoIP Wireless LAN dan Wired LAN 48
A. Tujuan Praktikum ........................................................ 48
B. Alat-alat Praktikum ........................................................ 48
C. Dasar Teori ………........................................... 49
a. Latar Belakang …………………………………… 49
b. Hardware dan Software …………………………… 50
c. Coder Decoder …………………………………… 54
D. Langkah-Langkah Praktikum ........................................... 54
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
MODUL 0
PENGENALAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI
DAN PENGENALAN LINUX UBUNTU
I. UBUNTU
Pengenalan Ubuntu
Ubuntu merupakan salah satu distro Linux. Linux sendiri adalah jenis Operating System
(OS) yang bersifat “free”. “Free” disini bukan hanya berarti ‘gratis’ tapi lebih ke ‘bebas’
dalam pengembangannya ‘source code’. Berbeda dengan Windows (OS yang sering kita pakai)
yang dalam pendistribusiannya harus membayar. Source code Linux tersedia bagi semua orang
sehingga setiap orang dapat terlibat langsung dalam pengembangannya. Ada banyak jenis
distro Linux yang ada saat ini, dan di dalam Praktikum Jaringan Telekomunikasi saat ini kita
akan menggunakan Ubuntu 8.10.
Ubuntu memiliki banyak kelebihan dibanding dengan distro Linux lainnya, yaitu cukup
stabil dan juga User-friendly sehingga lebih gampang dalam penggunaannya terutama untuk
para pemula. Untuk proses instalasi program-program yang ada di Ubuntu juga cukup mudah
di bandingkan dengan distro lain. Kebanyakan distro lain memerlukan media internet untuk
mendapatkan repository nya. Sehingga akan menyulitkan bagi pengguna yang tidak punya
koneksi internet. Sedangkan pada ubuntu repository nya bisa didapatkan dalam bentuk CD /
DVD tanpa harus koneksi internet.
Instalasi Ubuntu 8.10
Proses instalasi base system Ubuntu sangat mudah, karena tidak menawarkan banyak
pilihan, cukup mengikuti langkah satu dua tiga, dan Ubuntu telah terinstall di PC anda!
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207)Institut Teknologi Telkom
Langkah pertama adalah memilih bahasa yang akan digunakan dalam proses penginstalan
Setelah memilih bahasa maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini.
untuk melakukan penginstalan Ubuntu 8.10
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207)
Langkah pertama adalah memilih bahasa yang akan digunakan dalam proses penginstalan
Setelah memilih bahasa maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Pilih
untuk melakukan penginstalan Ubuntu 8.10
Langkah pertama adalah memilih bahasa yang akan digunakan dalam proses penginstalan
Pilih Install Ubuntu
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207)Institut Teknologi Telkom
Setelah itu pilih bahasa yang akan digunakan (default English)
Kemudian pilih zona waktu (Indonesia, Jakarta)
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207)
Setelah itu pilih bahasa yang akan digunakan (default English)
Kemudian pilih zona waktu (Indonesia, Jakarta)
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207)Institut Teknologi Telkom
Pilih keyboard layout yang digunakan (default english)
Sekarang adalah tahap mempartisi harddisk. Ada 2 pilihan; Pertama,
menggunakan seluruh harddisk, sehingga seluruh data yang ada akan dihapus, atau kedua,
Manual, dengan gunakan partisi harddisk tertentu yang diinginkan. Selanjutnya anda cu
membuat partisi baru, yaitu minimal 5 GB dan juga partisi swap (biasanya partisi swap
disesuaikan dengan kapasitas RAM)
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207)
Pilih keyboard layout yang digunakan (default english)
adalah tahap mempartisi harddisk. Ada 2 pilihan; Pertama, Guided
menggunakan seluruh harddisk, sehingga seluruh data yang ada akan dihapus, atau kedua,
gunakan partisi harddisk tertentu yang diinginkan. Selanjutnya anda cu
membuat partisi baru, yaitu minimal 5 GB dan juga partisi swap (biasanya partisi swap
disesuaikan dengan kapasitas RAM)
Guided – use entire disk,
menggunakan seluruh harddisk, sehingga seluruh data yang ada akan dihapus, atau kedua,
gunakan partisi harddisk tertentu yang diinginkan. Selanjutnya anda cukup
membuat partisi baru, yaitu minimal 5 GB dan juga partisi swap (biasanya partisi swap
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207)Institut Teknologi Telkom
Ketik nama user anda (boleh asli boleh samaran), kemudian masukkan nama yang ingin anda
gunakan untuk login, dan isikan password. selanjutnya klik forward.
Tampilan selanjutnya adalah jendela informasi setting instalasi.
untuk memulai proses instalasi
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207)
user anda (boleh asli boleh samaran), kemudian masukkan nama yang ingin anda
gunakan untuk login, dan isikan password. selanjutnya klik forward.
Tampilan selanjutnya adalah jendela informasi setting instalasi. Selanjutnya klik install
es instalasi
user anda (boleh asli boleh samaran), kemudian masukkan nama yang ingin anda
Selanjutnya klik install
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207)Institut Teknologi Telkom
Selanjutnya harddisk akan dipartisi ulang dan system Ubuntu akan di install ke harddisk.
Proses ini akan memakan waktu beberapa menit (30
Setelah proses instalasi selesai kita harus melakukan reboot agar sistem dapat digunakan. klik
restart now
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207)
Selanjutnya harddisk akan dipartisi ulang dan system Ubuntu akan di install ke harddisk.
Proses ini akan memakan waktu beberapa menit (30 – 45 menit)
Setelah proses instalasi selesai kita harus melakukan reboot agar sistem dapat digunakan. klik
Selanjutnya harddisk akan dipartisi ulang dan system Ubuntu akan di install ke harddisk.
Setelah proses instalasi selesai kita harus melakukan reboot agar sistem dapat digunakan. klik
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207)Institut Teknologi Telkom
Kemudian anda akan melihat tulisan berwarna orange pada bagian layar paling bawah, CD
Rom akan mengeluarkan CD Ubuntu, kemudian tekan
Selanjutnya boot ulang dan masuki sistem Ubuntu baru pada PC anda. System Ubuntu anda
telah mulai. Login ke desktop anda menggunakan username dan password yang telah dibuat
sebelumnya
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207)
Kemudian anda akan melihat tulisan berwarna orange pada bagian layar paling bawah, CD
Rom akan mengeluarkan CD Ubuntu, kemudian tekan enter agar PC melakukan restart.
Selanjutnya boot ulang dan masuki sistem Ubuntu baru pada PC anda. System Ubuntu anda
telah mulai. Login ke desktop anda menggunakan username dan password yang telah dibuat
Kemudian anda akan melihat tulisan berwarna orange pada bagian layar paling bawah, CD-
PC melakukan restart.
Selanjutnya boot ulang dan masuki sistem Ubuntu baru pada PC anda. System Ubuntu anda
telah mulai. Login ke desktop anda menggunakan username dan password yang telah dibuat
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207)Institut Teknologi Telkom
Ini adalah tampilan dekstop standar Ubuntu 8.
kustomisasi
Perintah dasar Linux
Perintah
Ls
ls –r
ls –a
cd [directory]
cp [source] [destination]
rm [files]
mv [source] [destination]
mkdir [directory]
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207)
Ini adalah tampilan dekstop standar Ubuntu 8.10 anda, silahkan memulai dan melakukan
Keterangan
untuk menampilkan isi direktori
menampilkan direktori dan isinya
menampilkan file dan file yang tersembunyi
perintah yang digunakan untuk pindah direktori.
Menggunakan cd tanpa nama direktori akan
menghantarkan anda ke home direktori.
akan menghantarkan anda ke direktori sebelumnya
Mengopi suatu file dari source ke destination
Menghapus file
Perintah untuk mengganti nama file dan memindahkan
file
Membuat direktori baru
10 anda, silahkan memulai dan melakukan
menampilkan file dan file yang tersembunyi
perintah yang digunakan untuk pindah direktori.
tanpa nama direktori akan
menghantarkan anda ke home direktori. Dan cd -
akan menghantarkan anda ke direktori sebelumnya
destination
Perintah untuk mengganti nama file dan memindahkan
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
tar –zxvf [filename.tar.gz] Untuk mengekstrak file dengan format .tar.gz
tar –jxvf [filename.tar.bz2] Untuk mengekstrak file dengan format .tar.bz2
gunzip [filename.zip] Mengekstrak file dengan format .zip
gzip [filename.zip] Mengkompres file dengan format .zip
locate [filename] Mencari file dengan string filename
Setting VPN
§ Pertama-tama kita harus menginstall pptpconfig.
§ Caranya adalah masuk ke folder yang terdapat installer pptpconfig. Jika installer
pptpconfig terdapat di Desktop maka perintahnya pada terminal adalah
cd Desktop
§ Jika installer pptpconfig masih dalam bentuk kompresan, maka harus diekstrak terlebih
dahulu.
tar –zxvf pptpconfig.tar.gz
§ Setelah diekstrak, masuk ke folder hasil ekstrakan
cd pptpconfig
§ Untuk melihat isi folder pptpconfig ketik ls
§ Untuk menginstall, ketik
pptpconfig dpkg -i *.deb
§ Setelah itu akan muncul tabel seperti dibawah ini
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
Isi
Name : IT Telkom (Bebas)
Server : 10.14.203.5
Domain : (dikosongkan)
Username : 111060178
Password : ********
Klik Add, Lalu klik Start
§ Jika berhasil akan muncul tulisan seperti ini
§ Anda sudah bisa melakukan koneksi internet dengan VPN. Selamat mencoba!
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
MODUL I
DASAR INTEGRASI VoIP based on SIP
A. TUJUAN PRAKTIKUM
§ Mengenal teknologi VoIP
§ Memahami konsep dasar SIP
§ Mengetahui arsitektur dan cara kerja SIP
§ Mengetahui aplikasi dari SIP dalam packet network
§ Memahami bagaimana melakukan setting di sisi server dan di sisi user
§ Mempraktekkan secara langsung peng-konfigurasian jaringan SIP pada saat praktikum.
B. ALAT – ALAT PRAKTIKUM
§ Computer server (asterisk server) dan client
§ Software asterisk 1.4.2
§ Software Ekiga 2.012
§ IP phone
§ Headset / earphone
C. LATAR BELAKANG
Jaringan telepon analog (PSTN) zaman sekarang menggunakan teknologi TDM (Time
Division Multiplexing). Multiplexing adalah teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk
dikirimkan secara bersamaan pada suatu kanal transmisi. Time-Division Multiplexing
merupakan metode multiplexing dengan cara memberi alokasi waktu pada masing-masing
transmisi secara bergiliran. Salah satu permasalahan utama dari TDM adalah bandwidth yang
dialokasikan ke sejumlah koneksi hanya dialokasikan ke koneksi tersebut, baik yang sedang
digunakan maupun tidak. Jadi kita tetap membayar untuk kapasitas yang tidak digunakan.
Selain itu bertambahnya kebutuhan manusia memicu kemajuan teknologi yang begitu
pesat. Begitu juga teknologi komunikasi. Saat ini komunikasi jarak jauh tidak cukup hanya
komunikasi suara. Namun sudah dibutuhkan komunikasi suara dan video. Oleh karna itu
teknologi TDM (Time Division Multiplexing) yang dipakai pada jaringan PSTN sekarang sudah
tidak cocok untuk digunakan.
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
IP
PC PC
Untuk memenuhi kebutuhan trersebut, muncul sebuah teknologi berbasis Internet
Protokol (IP) seperti VoIP yang memungkinkan komunikasi suara dan video maupun data. Dan
karena berbasis IP, tentu saja kanal dipakai untuk bersama, sehingga tidak ada kanal ‘nganggur’.
Selain itu teknologi VoIP tentu saja jauh lebih murah dan efisien, karena menggunakan jaringan
Internet yang sudah terbangun dan mengglobal seperti sekarang.
D. DASAR TEORI
1. Pengenalan VOIP
Voice over IP (VoIP) adalah teknologi yang memungkinkan komunikasi suara,video dan
data menggunakan jaringan berbasis IP ( internet protkol ) untuk dijalankan di atas infrastuktur
packet network. Suara kita berbentuk analog agar dapat dilewatkan pada jalur packet switch
dengan baik maka harus dikonversikan ke bentuk digital melalui proses coder-decoder.
Yang membedakan antara teknologi VoIP dan teknologi PSTN adalah informasi suara yang
dilewatkan dalam bentuk paket. VoIP yang diimplementasikan di kehidupan nyata adalah
sebagai berikut:
a. Dari PC ke PC melewati jaringan internet
Gambar 2.1 Hubungan PC ke PC
b. Dari PC ke Phone dan sebaliknya
Hubungan ini memerlukan sebuah gateway yang berfungsi untuk melakukan
penyesuaian standard antar media termasuk penyesuaian kanal kontrol dan kontrol
pensinyalan antar media. Gateway ini bisa berupa PC atau router.
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
Phone NetworkIP
PCGateway
Phone Network Phone Network
IP
GatewayGateway
Gambar 2.2 Hubungan dari PC ke Phone
c. Dari Phone ke Phone melewati jaringan internet
Gambar 2.3 Hubungan antar phone dengan menggunakan jaringan internet
Pada hubungan ini, protokol yang sama digunakan antar interface masing-masing terminal,
namun pada link digunakan protokol yang berbeda, sehingga keberadaan gateway tetap
dibutuhkan.
2. Pengenalan SIP (SESSION INITIATION PROTOCOL)
2.1. Pengertian SIP
Session Initiation Protokol (SIP) merupakan salah satu protokol sesi multimedia. SIP
berbasis text seperti HTTP dan SMTP. SIP adalah protokol untuk pensinyalan, bekerja
pada application layer, yang mampu membuat, memodifikasi dan mengakhiri sesi
multimedia. contohnya seperti internet telephony.
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
Gambar 4, SIP Network Architecture
Protokol sejenis SIP, adalah H.323. sama seperti SIP, bedanya adalah H.323 berbasis biner.
Bahasa mesin yang tidak bisa dimengerti manusia dengan mudah. H.323 juga hanya support
TCP (protokol transport), sedangkan SIP support TCP dan UDP.
2.2. Protokol yang Terlibat dalam SIP
SIP menggabungkan beberapa macam protokol baik itu dari standar yang dikeluarkan
oleh IETF sendiri maupun oleh ITU-T, antara lain :
• IETF Session Description Protocol (SDP) yang mendeskripsikan karetistik dari
sebuah sesi multimedia, misal : berapa bandwidth yang dibutuhkan, tipe layanan
apa yang digunakan (voice or video), codec, dsb.
• IETF Session Announcement Protocol (SAP), protocol yang dirancang untuk
layanan multicast, sehingga dipakai untuk conference, bukan peer to peer. setiap
periode waktu tertentu, SAP akan mengirimkan (broadcast) parameter dari suatu
sesi conference tersebut.
• IETF Real-Time Transport Protocol (RTP) and Real-Time Control Protocol
(RTCP), menyediakan informasi tentang manajemen transport dan session. RTP
adalah protokol di dalam jaringan IP yang membawa paket voice atau video yang
telah dikodekan secara digital antar terminal akhir. RTCP mengatur sesi secara
periodik mentransmit paket yang berisi feedback atas kualitas dari distribusi data.
• RSVP berfungsi untuk ’memesan’ bandwidth.
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
Demikian juga dengan Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram
Protocol (UDP) juga digunakan dalam mendukung protokol ini. Sebagaimana dijelaskan
pada gambar di bawah ini:
Dan yang harus diperhatikan (selain protocol) dalam pengiriman paket
multimedia adalah algoritma pengkodean. Algoritma pengkodean yang direkomendasikan
oleh ITU-T adalah seperti G.723.1, G711, G.728, dan G.729 (audio) atau H.261, H.263
untuk video.
2.3 Komponen SIP
2.3.1 User Agent.
User Agent merupakan end system yang memulai, menerima dan menutup sesi
komunikasi. User agent dapat berupa software (softphone) ataupun hardware (IP
Phone).
User agent terdiri atas dua bagian yaitu :
1) User agent client (UAC)
Komponen yang memulai sesi komunikasi
2) User agent server (UAS)
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
Komponen yang menerima dan menanggapi sesi komunikasi.
Format messages pada SIP didefinisikan menjadi dua, yaitu :
a. SIP Request
• INVITE : Mengundang user agent lain untuk bergabung dalam sesi
komunikasi.
• ACK : Konfirmasi bahwa user agent telah menerima pesan terakhir dari
serangkaian pada pesan INVITE.
• BYE : Terminasi sesi.
• CANCEL : Membatalkan INVITE.
• REGISTER : Registrasi di registrar server.
• OPTION : Meminta informasi kemampuan server.
• INFO : Digunakan membawa informasi lainnya seperti informasi inline
DTMF.
b. SIP Responen
• 1xx : informasional message
Request telah diterima dan sedang melanjutkan proses
• 2xx : successful respone
Tindakan sukses diterima dipahami dan disetujui
• 3xx : Redirectional respone
Tindakan lebih lanjut untuk memproses permintaan ini
• 4xx : Request failure respone
Request berisi syntax yang salah sehingga tidak bisa diproses
• 5xx : server failure respone
Server gagal untuk memproses suatu permintaan yang sah
• 6xx : Global failure respone
Permintaan tidak dapat dipenuhi oleh server manapun
2.3.2 Network Server
Merupakan se’perangkat’ jaringan, yang melayani proses panggilan.
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
Network server terdiri dari :
1) Proxy Server
§ Komponen penengah antar user agent, bertindak sebagai server dan client
yang menerima request message dari user agent dan menyampaikan pada
user agent lainnya.
§ Request dapat dilayani sendiri atau disampaikan (forward) pada proxy lain
atau server lain.
§ Menerjemahkan dan atau menulis ulang request message sebelum
menyampaikan pada user agent tujuan atau proxy lain.
§ Proxy server menyimpan state sesi komunikasi antara UAC dan UAS.
2) Redirect Server
§ Menyediakan informasi mengenai tujuan berikutnya dari users
§ Redirect server tidak menyimpan state sesi komunikasi antara UAC dan
UAS setelah pemetaan disampaikan pada UAC.
§ Tidak seperti proxy server, redirect server tidak dapat memulai inisiasi
request message.
§ Tidak seperti UAS, redirect server tidak dapat menerima dan menutup sesi
komunikasi.
3) Registrar Server
§ Komponen yang menerima request message REGISTER. (mendaftarkan)
§ Registrar dapat menambahkan fungsi otentikasi user untuk validasi.
4) Location Server
§ Menyediakan servis untuk database abstrak yang berfungsi
mentranslasikan alamat dengan data/keterangan yang ada pada domain
jaringan
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
2.4 Komunikasi dalam SIP
Pembangunan suatu komunikasi multimedia dengan SIP dilakukan melalui beberapa
tahap :
§ User location :menentukan lokasi pengguna yang akan berkomunikasi
§ User availability :menentukan keinginan pihak yang
dipanggil untuk terlibat dalam komunikasi
§ User capability :menentukan media atau parameter
yang berhubungan dengan media yang akan digunakan
dalam berkomunikasi
§ Session set up :“ringing” pembentukan pihak pemanggil
dengan pihak yang dipanggil
§ Session management : meliputi transfer, modifikasi dan pemutusan sesi.
Dalam system telephony, secara umum telephone mempunyai alamat secara
numerik. Di dalam SIP di user mempunyai SIP URI (Uniform Resource Identifier) sebagai
identitas yang digunakan SIP protocol.
Diagram dibawah menggambarkan dialog SIP yang melibatkan 2 partisipan dan
SIP Proxy server. Dalam kasus ini message dalam SIP telah disederhanakan untuk
memudahkan melihat aliran traffic.Secara umum cara kerja internet telepony dapat
digambarkan seperti tampak pada gambar berikut:
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
Langkah demi langkah standar / prosedur interaksi internet telephony yang normal,
adalah:
1. Pemanggil akan mengirimkan sinyal INVITE ke proxy server.
2. Proxy server akan menanyakan ke directory servis di mana URL sebenarnya dari
tujuan. Directory servis dapat berupa SQL, LDAP dll.
3. Directory servis akan memberikan jawaban kepada proxy server akan lokasi
sebetulnya dari tujuan.
4. Proxy server akan meneruskan message INVITE ke tujuan.
5. Bell akan berbunyi di komputer tujuan.
6. Jika tujuan ternyata bersedia menerima, maka tujuan akan mengirimkan message OK
ke proxy server.
7. Proxy server akan meneruskan message OK ke pemanggil.
8. Telepon pemanggil akan memberikan message acknowledge (ACK) ke proxy server.
9. Proxy server akan meneruskannya ke mesin tujuan yang benar.
Setelah proses pembentukan sambungan ini terbentuk maka hubungan komunikasi suara
akan terjadi.
3. Hardware
A. PC Multimedia
Spesifikasi komputer yang digunakan rata – rata adalah Pentium 4 dan
mendukung multimedia dilengkapi dengan headphone dan microphone sebagai alat
komunikasi suara pada jaringan IP. Komputer digunakan untuk menjalankan software
aplikasi jaringan SIP baik server maupun softphonenya.
B. IP Phone
IP Phone merupakan pesawat telepon IP yang dirancang khusus berbasis IP dimana
terdapat software (SIP) di dalamnya yang melakukan fungsi codec, paketisasi dll. IP
Phone mempunyai kapabilitas DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) yang
memungkinkan digunakan dimanapun secara plug and play. Tetapi sebagai opsi, fitur ini
dapat dinonaktifkan sehingga hanya bisa digunakan di tempatnya saja Terminal ini
didubungkan langsung ke LAN dengan interface RJ 45.
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
C. Soft Phone
Merupakan PC yang dilengkapi sound card, headset dan mikropon serta diinstalasi
software khusus (seperti IP Phone) untuk memungkinkan Internet Telephony.
4. Software
Sebagian software yang digunakan adalah software open source yang dapat
didownload dari internet dan dijalankan pada system operasi linux. Berikut ini perangkat
lunak yang digunakan :
a. SIP Server ( asterisk )
Software SIP server banyak macamnya dan bersifat freeware sehingga dapat
didownload dari internet secara gratis. Software untuk SIP server antara lain:
§ Asterisk (http://www.asterisk.org)
§ Ondo Brekeke (http://www.brekeke.com)
§ Partysip (http://www.partysip.org)
§ SER, SIP Express Router (http://iptel.org/ser)
§ Siproxd (httpd://siproxd.sourceforge.net)
Pada praktikum ini akan digunakan software adalah asterisk.
b. User agent (Endpoint SIP)
Dalam praktikum ini endpoint SIP yang akan digunakan adalah Ekiga. Ekiga
merupakan softphone yang bekerja pada system operasi linux. Selain itu ada juga
software yang lain seperti SJ-Phone, K-phone, dsb.
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
TOPOLOGI JARINGAN PRAKTIKUM
E. PRAKTIKUM
1. Langkah praktikum
MEN-SETTING SERVER
Misal akan dibuat user sip di dalam CRX 101 dengan nama 7005 dan dengan nomor
extensi 7005. Pendaftran ada 2, yaitu pada server dan pada user. Pendaftaran pada server
yang harus dilakukan adalah:
cd /etc/asterisk masuk ke dalam direktori asterisk, secara default
konfigurasi asterisk yang teristall terdapat di /etc
nano sip.conf mengedit modul sip atau mendaftarkan user sip
[global] disini akan mengeset variable global, biasanya
digunakan variable yang akan di gunakan oleh
pengguna sip
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
Bindaddr=10.14.200.248 ip server yang akan dicari oleh user sip ketika
autentikasi
Port=5060 port defaul sip
Disallow=all tidak mengizinkan keduanya digunakan secara bersama-
sama
Allow=gsm artinya mengizinkan codec gsm sebagai codec untuk
komunikasi suara
Allow=ulaw mengizinkan codec g711 ulaw (seperti pada PSTN untuk
komunikasi suara
:start user sip daftarkan user sip pada line pendaftaran sip
[7005] mendaftarkan 7005 sebagai user
Username=7005
7005 sebagai nomor user
Type=friend agar dapat berkomunikasi 2 arah maka user type yang
dipakai adalah friend
Context=praktikum praktikum adalah context untuk user sip di
extensions.conf
Secret=7005 password untuk autentikasi
Host=dynamic untuk type friend digunakan host dynamic, artinya user
sip dapat diakses pada banyak ip tidak terbatas apada
satu ip
Proses di atas adalah untuk mendaftarkan user sip, setelah user terdaftar pada sip.conf
selajutnya kita memberikan extensi atau nomor voip untuk user tersebut. Pemberian nomor
dilakukan di extensions.conf, dengan format pendaftaran sebagai berikut:
Exten => nomor,prioritas, dial (protocol/user, timeregister, timeregister out)
#nano extensions.conf
Context=praktikum
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
Exten => 7005,1,dial(SIP/7005,30,tr) ” user diberi nomor 7005
dengan prioritas 1 ketika dial
7005 maka server akan
memanggil user SIP 7005”
Exten => 7005,2,Hangup ” prioritas 2 ketika tidak ada dial atau
komunikasi sudah selesai maka user
7005 akan hungup”
Apabila client kita banyak, maka akan terasa sangat merepotkan copy paste command
diatas sejumlah client. maka dari itu, cara untuk medaftarkan client dalam jumlah banyak
adalah :
Contoh : mendaftarkan client 8001 - 8009
exten => _800X,1,dial(SIP/800X,30,tr) exten => _800X,2,Hangup Mendaftarkan client 8001-8099
exten => _80XX,1,dial(SIP/800X,30,tr) exten => _80XX,2,Hangup
Dengan hal seperti di atas, maka user sip sudah dapat digunakan.
Setelah mendaftarkan di server maka selanjutnya adalah pendaftaran pada sisi user atau PC
masing-masing.
Pada user, buka softphone Ekiga. Daftarkan user pada line berikut:
Username=7005
User=7005
Password=7005
Autentikasi=7005
Ø Konfigurasi RBT (Ring Back Tone)
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
Fitur ini membuat user dapat mendengarkan music saat menghubungi suatu
nomor yang telah didaftarkan fitur RBT tersebut. Sama seperti mp3 streaming,
konfigurasi utama fitur ini ada di file musiconhold.conf.
Misal kita ingin mendaftarkan nomor 7005 agar memiliki fitur ini. Pertama-tama
daftarkan nomor tersebut pada direktori sip.conf seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya. Lalu lakukan konfigurasi dial plan pada direktori extensions.conf
dengan cara konfigurasi sebagai berikut
#nano /etc/asterisk/extensions.conf exten => 7005,1,dial(SIP/7005,30,m(streaming class name)) exten => 7005,2,hangup
Dari konfigurasi di atas terlihat bahwa ketika nomor 7005 di-dial, maka server
langsung memberikan ringing berupa file music pada file muciconhold.conf, dan
memainkan musiconhold sesuai kelas yang diisikan sebelum pelanggan yang
memiliki nomor 7005 tersebut mengangkat.
Ø Konfigurasi di sisi server
Agar dapat melakukan hubungan komunikasi maka seluruh nomor yang akan
dipasang pada sisi client/user harus didaftarkan terlebih dahulu pada server asterisk.
Misal Ekiga (SIP phones) dengan nomor 7005, Daftarkan pada server dan berikan
password yang sesuai. Selain itu daftarkan juga gateway yang terhubung pada
jaringan tersebut.
Ø Konfigurasi endpoint SIP (User Agent)
• Konfigurasi softphone Ekiga
Tujuan dari mengkonfigurasi Ekiga ini adalah agar bisa terdaftar pada SIP proxy
server. Untuk mengkonfigurasi Ekiga langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Buka aplikasi Ekiga pada internet, click tombol kanan mouse, hingga muncul
menu
seperti dibawah ini.
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
Pilih edit kemudian account.
2. Setelah itu akan muncul menu seperti di bawah ini:
3. Click tombol Add, maka akan muncul menu dibawah ini. pilih Default, pada field-
field ini, isi hal-hal berikut:
Enabled: Yes
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
4. Isi Account Name dengan nama anda.
Account Name: [nama user]
5. Isi Registrar dengan nomor SIP anda.
Registrar: [nama konteks user, [user] di sip.conf]
6. Isikan field password, dengan password yang anda daftarkan saat
registrasi.
Password: [password user di sip.conf]
7. Isikan field Authorization user name dengan nomor SIP anda. Sama dengan
username.
8. Isikan Regustrasion Time out, dengan lamanya waktu registrasi.
Konfigurasi IP Phone
Konfigurasi melalui Web Browser:
1. Buka Web Browser Anda
2. Masukkan IP address IP Phone, diikuti portnya (contoh:
10.14.200.16:9999)
3. Masukkan username & password IP Phone
4. Pilih menu SIP setting untuk men-setting IP address server. Masukkan IP
Address server pada kolom DNS IP Address dan kolom router
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
5. Pilih menu SIP Acount Setting untuk mendaftarkan nomor pada IP
Phone. Isi kolom-kolom sesuai dengan nomor yang didaftarkan
6. Pilih menu Restart System untuk me-restart sistem agar perubahan setting
dapat disimpan. IP Phone siap digunakan
Konfigurasi langsung pada IP Phone:
1. Tekan menu
2. Kemudian masukan name : 7005 (misal)
3. Kemudian pilih DHCP, jika memilih “enable” maka IP adreess, subnet
mask dan IP router : auto ,
jika memilih “disable” maka masukan IP adreess IP Phone misal
10.14.200.34 kemudian masukan subnet mask 255.255.255.0 kemudian
masukan IP router misal 10.14.200.21.
4. Kemudian masukan DNS Server misal 10.14.200.78
5. Kemudian UPDATE change tekan yes
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
MODUL II
MINIATUR NGN
(Next Generation Network)
A. TUJUAN PRAKTIKUM
• Memahami Konsep NGN (Next Generation Network)
• Mengenal Konsep dasar Softswitch
• Mengetahui cara kerja Softswitch
• Memahami konfigurasi softswitch & Trixbox serta cara pendaftaran clientnya
• Mempraktekkan secara langsung pengkonfigurasian jaringan softswitch pada praktikum.
B. PERALATAN PRAKTIKUM
• Komputer clients
• Software Ekiga
• Telepon analog
• GSM Gateway
• TRG-CRX 101 sebagai perangkat softswitch.
A. DASAR TEORI
I. Next Generation Network (NGN)
a.Pengertian NGN
Definisi Next Generation Network (NGN) sebenarnya belum disepakati secara luas.
Seringkali definisi NGN sangat kompleks dan setiap badan standar telekomunikasi
memiliki definisi masing-masing.
Definisi Next Generation Network berdasarkan ITUT:
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
Next Generation Network (NGN) adalah jaringan packed-based yang mampu
menyediakan berbagai layanan, terutama layanan telekomunikasi dan mampu untuk
digunakan pada multiple broadband, teknologi transport dengan mekanisme pemeliharaan
QoS dan dalam fungsi service-related adalah independent.
NGN menawarkan akses tak terbatas bagi user dari berbagai penyedia layanan yang
berbeda. NGN juga mendukung mobilitas secara menyeluruh dengan memberikan layanan
yang konsisten dan tersedia dimana-mana bagi user. NGN memungkinkan dalam suatu
jaringan membawa berbagai tipe informasi dan layanan (suara, data, dan berbagai jenis
media seperti video) yang dikemas menjadi paket-paket seperti dalam teknolgi internet.
NGN umumnya dibangun mengelilingi protokol internet.
1.2 Faktor pendorong munculnya NGN
Dengan terjadinya konvergensi layanan broadband internet, pengguna lebih
menginginkan layanan yang bersifat fleksibel dan dalam bentuk multimedia. Layanan yang
diinginkan oleh pengguna ini tidak dapat dipenuhi secara baik oleh jaringan PSTN.
Perkembangan teknologi telekomunikasi saat ini berbasis IP, teknologi digital, peningkatan
kemampuan memori computer, dan teknologi serat optic berkembang sangat cepat.
Teknologi-teknologi tersebut berkombinasi sehingga dapat menyalurkan trafik multimedia
dalam jumlah besar. Teknologi-teknologi tersebut juga telah sampai pada skala ekonomi
yang rasional untuk membangun jaringan NGN.
Sejak berkembangnya teknologi VoIP,layanan komunikasi suara tidak hanya dapat di
lewatkan oleh jaringan circuit,tetapi juga dapat di lewatkan oleh jaringan paket berbasis
IP(Internet Protokol).Dengan teknik paket voice,suara yang berbentuk sinyal analog di
konversi menjadi bentuk digital,kemudian di kompres,dan dibagi menjadi beberapa paket
untuk di kirim melalui jaringan paket.
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
1.3 Perbandingan NGN (packet switch) dengan teknologi berbasis circuit switch
Layanan komunikasi suara yang berbasis circuit switched memang mendukung real-
time service karena setiap call (panggilan) akan menduduki kanal tersendiri (dedicated),
namun kelemahannya juga banyak, yaitu kanal yang idle (tidak aktif karena tidak di
duduki) harus tetap bekerja sehingga tidak efisien, belum lagi biaya pembangunan dan
pengembangan infrastruktur jaringan yang relative mahal serta aplikasi layanannya yang
terbatas.
Sementara itu, layanan komunikasi data yang menggunakan jaringan paket,dimana
pada jaringan ini informasi di pecah menjadi beberapa bagian yang disebut paket.Pada
proses pengiriman ,digunakan kanal bersama yaitu kanal yang yang kosong dan paling
cepat sampai jadi tidak ada kanal yang tidak bekerja,selain proses pengiriman menjadi
lebih cepat pemakaian kanal juga menjadi efisien.
Konvergensi antara jaringan circuit dengan jaringan paket (termasuk jaringan GSM
didalamnya),akan menjadi kebutuhan vital dimasa kini dan masa yang akan datang,dimana
komunikasi tidak hanya melibatkan suara,tetapi juga data,image(gambar) bahkan juga
video.
Berbagai perangkat yang ada di jaringan circuit yang kita kenal dengan layanan
telepon tetap (PSTN) harus dapat berkomunikasi dengan perangkat-perangkat yang ada di
jaringan paket (IP). Masa pergantian dari jaringan circuit menuju infrastruktur paket akan
memerlukan waktu yang lama serta biaya yang besar, tetapi hal tersebut pasti akan terjadi,
menuju jaringan masa depan (NGN).
Dengan fakta dan aspek teknis tersebut,dapat di tarik kesimpulan bahwa NGN akan
berbasis paket. Proses migrasi dari jaringan yang ada (PSTN) ke NGN memerlukan biaya
yang sangat besar sehingga diambil solusi yaitu dengan migrasi secara bertahap dimana
dalam prosesnya,jaringan circuit tetap akan bisa berfungsi dan berhubungan dengan
jaringan packet secara simultan.
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
II. Konsep Dasar Softswitch
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa diperlukan jaringan telekomunikasi
yang bersifat Global untuk mewujudkan NGN.Untuk mendukung solusi tersebut digunakan
alat yang di sebut Softswitch,yang dapat menghubungkan antara jaringan circuit dengan
jaringan paket termasuk di dalamnya jaringan PSTN,IP,GSM, TV kabel,dll.
Softswitch merupakan teknologi komunikasi yang diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan layanan suara, data, dan multimedia secara terpadu. Selain itu softswitch juga
diharapkan mampu memenuhi kebutuhan PSTN dalam bermigrasi menuju jaringan data.
Sebagai konsep yang baru, softswitch juga diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih
baik bagi berbagai permasalahan yang timbul pada PSTN, baik secara teknis maupun non
teknis.
Softswitch merupakan istilah yang generik, maka muncullah beberapa pengertian yang
didefinisikan oleh beberapa vendor atau badan standarisasi. Definisi softswitch menurut ISC
( International Softswitch Concortium ) adalah suatu perangkat yang memiliki kemampuan
paling tidak sebagai berikut:
1. Mengontrol layanan koneksi bagi suatu media gateway, dan/atau native IP
endpoints.dimana fungsi ini dilakukan oleh MGC(Media Gateway Controller)
2. Memilih proses yang dapat diterapkan pada suatu panggilan
3. Routing untuk panggilan dalam jaringan
4. Mentransfer kontrol panggilan ke elemen jaringan lain
5. Antarmuka untuk mendukung fungsi manajemen seperti penyediaan layanan, fault,
billing, dan lain-lain.
Keuntungan dan peluang yang bisa diperoleh dengan implementasi Softswitch, antara lain :
1. Konstruksi : jaringan dapat dibangun dengan biaya minimal
2. Operasi dan Pemeliharaan : biaya operasi dan pemeliharaan jaringan terpadu akan
lebih ekonomis dan mudah dibanding dengan jaringan yang terpisah
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
3. Layanan : jaringan bisa memberikan layanan nilai tambah yang dapat meningkatkan
daya saing perusahaan
4. Customer : jaringan bisa memberikan layanan yang lebih personal yang mendukung
upaya pemeliharaan dan penambahan pelanggan.
III. Arsitektur Softswitch
Arsitektur jaringan telekomunikasi di masa yang akan datang dibedakan menjadi dua
bagian jika dibandingkan dengan jaringan existing PSTN. Pertama adalah bahwa transport
dan teknik switching dilakukan dalam bentuk paket. Hal ini biasa dilakukan dalam bentuk
Voice Over IP (VoIP). Kedua, voice service akan disediakan oleh software yang terpisah dari
system switching sehingga dapat dikembangkan fitur-fitur sebagai nilai tambah dalam
bertelekomunikasi. Melihat hal tersebut, maka harus disiapkan apa-apa saja yang diperlukan
dalam mengintegrasikan kedua network tersebut. Salah satu bagian yang harus disiapkan
adalah node-node pensinyalan atau titik interkoneksi system pensinyalan yang saling
menghubungkan kedua network itu agar kedua network dapat berkomunikasi.
Elemen-elemen jaringan penting yang mendukung jaringan berbasis softswitch, yaitu
softswitch dan signalling gateway (SG) untuk layer Call Control & Signaling Plane, media
gateway (MG) untuk layer transport plane, dan application server (AS), dan OSS/NMS untuk
layer Management Plane.Definisi dan fungsi dasar dari masing-masing elemen jaringan
tersebut adalah:
1. Media Gateway Controller (MGC) atau Call Agent
MGC atau Call Agent adalah elemen utama softswitch, berfungsi untuk mengontrol
semua sesi layanan dan komunikasi, mengatur interaksi elemen-elemen jaringan yang lain,
dan menjembatani jaringan dengan karakteristik yang berbeda, yakni termasuk PSTN, SS7,
dan jaringan IP. Antara MGC saling berhubungan dengan protocol SIP-T.
2. Signalling Gateway (SG)
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
Signalling gateway (SG) menciptakan suatu jembatan antara jaringan SS7 dengan
jaringan IP dibawah kendali dari MGC.SG hanya menangani pensinyalan SS7,sedangkan
MGC menangani sirkuit suara yang telah dibangun oleh mekanisme pensinyalan SS7.
3. Media Gateway (MG)
Media gateway berfungsi sebagai elemen transport untuk merutekan trafik dalam
jaringan softswitch dan juga mengirim atau menerima trafik dari jaringan lain yang berbeda,
seperti PSTN,PLMN, VoIP H.323, dan jaringan akses pelanggan. Media gateway terbagi
menjadi trunk gateway dan access gateway
• Trunk gateway adalah mediagateway yang menjalankan fungsi media bagi softswitch
class 4, yaitu merutekan trafik dari jaringan PSTN/PLMN (jaringan mobile).Trunk
gateway akan melakukan proses konversi terhadap format transmisi jaringan terhubung
yang berbeda beda, baik format sinyalt rafik maupun signalling atau protokolnya.
• Access gateway adalah media gateway yang menjalankan fungsi media bagi softswitch
class 5 untuk menghubungkan softswitch dengan jaringan korporasi atau terminal
pelanggan (CPE).
Antara MG dengan MGC saling berhubungan dengan protocol Megaco atau
MGCP(Media Gateway Control Protokol).
4. Media Server
Media server melaksanakan fungsinya yakni, untuk memperkaya softswitch dengan
kemampuan media. Jika diperlukan, ini akan mendukung digital signal processing (DSP).
Misalnya yakni untuk menanggapi respon suara, tugas itu akan dilakukan oleh media server.
Media Video juga akan dilayani oleh suatu Media Server manakala bisa diterapkan.Media
akses adalah media yang digunakan oleh jaringan softswitch untuk menjangkau pelanggan.
Media akses dapat menggunakan cable modem, leasedcircuit, v.52, DSL, HFC, dan radio
akses.
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
5. Application server
Application server adalah elemen jaringan yang menyediakan aplikasi tambahan di luar
fitur teleponi yang membutuhkan server tersendiri, misalnya voice mail, prepaid call, fixed
sms, voice VPN ,dll.
6. Feature Server
Adalah elemen jaringan softswitch yang berfungsi menyediakan fitur-fitur untuk layanan
teleponi. Feature Server menyediakan semua feature dan layanan seperti tagihan, multy party
conference, dll.
7. Operating support system (OSS)
Adalah elemen jaringan yang berfungsi untuk mendukung operasi dan pemeliharaan
jaringan, seperti managemen jaringan, provisioning, billing, monitoring,statistik, dll.
IV. Protokol-Protokol pada Softswitch
§ Interface untuk jaringan data/IP: Fast Ethernet (2 port)
§ Protokol untuk ke jaringan VoIP: H.323 (Versi 2)
§ Protokol untuk antar Softswitch (digunakan antar MGC) : SIP-T
§ Protokol untuk Media Gateway dengan MGC : MGCP atau H.248 (MEGACO)
§ Protokol untuk Signaling Gateway : SIGTRAN
§ Protokol untuk Application/Feature/Media Server dan perangkat SIP-phone: SIP
Bagian yang paling kompleks dalam suatu sentral lokal adalah bagian software yang
mengatur call processing. Software ini bertugas untuk melakukan penentuan call-routing dan
pengimplementasian call processing logic (pensinyalan) untuk bebagai macam fitur. Switch
yang ada sekarang menjalankan software ini berdasarkan proprietary processor (di produksi
khusus untuk keperluan switching oleh vendor tertentu) yang terintegrasi dengan hardware
circuit switching-nya.
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
Ketidakmampuan dari sentral lokal untuk secara langsung menangani packet voice
traffic, merupakan suatu hambatan untuk migrasi ke jaringan NGN. Pada masa akan datang,
komunikasi telepon lokal akan bekerja pada packet based infrastructure. Tetapi untuk
beberapa tahun mendatang, migrasi ke end-to-end packet voice harus dapat ditangani oleh
hybrid network yang digunakan untuk menangani packet voice dan circuit voice.
Pada praktikum kali ini ,akan dibuat sebuah jaringan yang terdiri dari basis yang berbeda
yaitu SIP ,H.323, maupun jaringan PSTN. SIP merupakan protokol VoIP yang sudah di
praktikumkan pada modul sebelumnya, sedangkan H.323 merupakan protokol yang sudah
muncul sebelum SIP.Tentu saja secara umum SIP memiliki fitur yang lebih banyak.
Oleh karena itu,suatu trunk softswitch dituntut mampu mengakomodasi komunikasi baik
SIP maupun H.323 sehingga jaringan yang berbeda protokol mampu melakukan komunikasi
Konfigurasi jaringan Softswitch secara umum.
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
V. Miniatur NGN
Di kehidupan nyata, softswitch merupakan suatu teknologi yang mengintegrasikan
seluruh elemen-elemen penyusunya, namun pada praktikum kali ini kita merepresentasikan
softswitch dengan TRG CRX 101 sebagai miniatur NGN-nya.
Pada TRG CRX 101, Trunk softswitch terdiri dari modul-modul hardware untuk interface
ke jaringan PSTN. Untuk interface ke PSTN, trunk Softswitch (TRG-CRX 101) yang
digunakan di Laboratorium Tekhnik Switching ini memiliki 2 modul, yaitu card FXS dan
card FXO.
Terdapat 4 port FXO yang digunakan sebagai interface trunking ke sentral PSTN dengan
pensinyalan R2, untuk interface ini trunk softswitch dihubungkan dengan trunk network ke
jaringan PSTN. Dan ada 8 prt FXS merupakan card interface ke PSTN yang menggunakan
acces network ke jaringan PSTN. Dengan adanya card-card tersebut,komunikasi dengan
PSTN dapat di lakukan.
Konfigurasi jaringan Praktikum.
VI. Mendaftarkan user menggunakan TRIXBOX
Kali ini kita akan menggunakan Trixbox (sebelumnya pada VoIP menggunakan
asterisk@home ) yaitu platform aplikasi telephony yang menggunakan Asterisk Open Source
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207)Institut Teknologi Telkom
PBX software sebagai basis. Trixbox menggantikan Asterisk@home yang dilengkapi dengan
Linux OS ( CentOS ), Asterisk PBX software, web gui, dan banyak add
bermanfaat untuk sebuah PBX.
KONFIGURASI TRIXBOX
Ø Masuk ke trixbox :
Ø Klik switch untuk masuk ke menu administrasi
Ø
Setelah masuk halaman admin:
Ø Klik menu PBX→PBX Setting
Ø Klik menu Tools
Ø Masuk menu Extensions,
Generik SIP Device
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207)
PBX software sebagai basis. Trixbox menggantikan Asterisk@home yang dilengkapi dengan
Linux OS ( CentOS ), Asterisk PBX software, web gui, dan banyak add
k sebuah PBX.
KONFIGURASI TRIXBOX
Masuk ke trixbox : http://10.14.200.248
Klik switch untuk masuk ke menu administrasi
Setelah masuk halaman admin:
→PBX Setting
Masuk menu Extensions, kemudian pada menu Add an Extensions klik menu
Generik SIP Device →Submit
PBX software sebagai basis. Trixbox menggantikan Asterisk@home yang dilengkapi dengan
Linux OS ( CentOS ), Asterisk PBX software, web gui, dan banyak add-ons lain yang
kemudian pada menu Add an Extensions klik menu
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207)Institut Teknologi Telkom
Ø Add SIP Extensions digunakan untuk membuat atau menambah client fxs
Ø Isi extension number : 80xx
Ø Isi display name :80xx
Ø Isi secret :80xx
Ø Isi channel yg digunakan
Ø Kemudian klik Subm
Ø Klik Apply configuration Change
Client sudah terdaftar.
Untuk komunikasi dengan jaringan di luar
Ø Masuk menu Extensions, kemudian pada menu Add an Extensions klik menu
Generik ZAP Device
Ø Isi extension number
Ø Isi display name :10xx
Ø Isi secret :10xx
Ø Isi channel yg digunakan
Ø Kemudian klik Submit
Ø Klik Apply configuration Change
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207)
Add SIP Extensions digunakan untuk membuat atau menambah client fxs
Isi extension number : 80xx
Isi display name :80xx
Isi channel yg digunakan
Kemudian klik Submit
Klik Apply configuration Change→Continue with Reload
Client sudah terdaftar.
Untuk komunikasi dengan jaringan di luar, kofigurasinya :
Masuk menu Extensions, kemudian pada menu Add an Extensions klik menu
Generik ZAP Device →Submit
Isi extension number : 10xx
Isi display name :10xx
Isi channel yg digunakan
Kemudian klik Submit
Klik Apply configuration Change→Continue with Reload
Add SIP Extensions digunakan untuk membuat atau menambah client fxs
Masuk menu Extensions, kemudian pada menu Add an Extensions klik menu
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
KONFIGURASI GSM GATEWAY
Ø Masuk ke aplikasi GSM Gateway http://10.14.200.130/
Ø Masukkan username & password
Ø Klik menu GSM Setup à GSM Parameter
Rubah parameter GSM Receive Gain = -8dB & GSM transmit Gain = -33dB lalu “Apply”
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
Ø Klik menu GSM Dialplan
Isi kolom Phone Number = ” 08x” & length = ”12” lalu “Apply”
Ø Kembali ke Main Menu à Advance Setup à Voip Basic
Isi kolom FXS à “number=1112” , “account=1112” , “password=1112”
Isi kolom GSM à “number=1111” , “account=1111” , “password=1111” \
Klik Submit
Ø Kembali ke Main Menu à System Administration à Save configuration
Ø Reboot
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
Langkah-langkah Praktikum
1. Komunikasi antar user di dalam lab\
a. Masuk ke aplikasi Trixbox untuk mendaftarkan nomor VoIP
b. Daftarkan nomor masing-masing mengikuti perintah yang ada pada pilihan
c. Tentukan jenis hubungan yang akan digunakan, based on SIP ataun yang lain
d. Masuk aplikasi softphone (Ekiga/Eyebeam), lakukan regitering
e. Lakukan komunikasi antar user based on SIP
2. Komunikasi user dengan dengan jaringan PLMN melalui GSM Gateway
a. Masuk ke aplikasi Trixbox untuk mendaftarkan nomor VoIP (user & GSM
Gateway)
b. Daftarkan nomor masing-masing mengikuti perintah yang ada pada pilihan
c. Tentukan jenis hubungan yang akan digunakan, based on SIP atau yang lain
d. Masuk ke aplikasi GSM Gateway unutk mendaftarkan nomor VoIP
e. Masuk aplikasi softphone (Ekiga/Eyebeam), lakukan regitering
f. Lakukan komunikasi antar user based on SIP dengan jaringan PLMN
3. Komunikasi user dengan jaringan luar (PSTN,PLMN) melalui IP PBX
a. Masuk ke aplikasi Trixbox untuk mendaftarkan nomor VoIP (user & GSM
Gateway)
b. Lakukan konfigurasi untuk komunikasi dengan jaringan luar
c. Masuk aplikasi softphone (Ekiga/Eyebeam), lakukan regitering
d. Lakukan komunikasi user based on SIP dengan jaringan luar (PSTN,PLMN)
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
Modul 3
Analisa Quality of Service (QoS)
Pada Jaringan VoIP Wireless LAN dan Wired LAN
A. TUJUAN PRAKTIKUM
• Memahami latar belakang dibutuhkannya QoS pada VoIP
• Mengetahui parameter-parameter QoS pada VoIP
• Memahami pengaruh parameter QoS pada VoIP
• Mengetahui kualitas dari jaringan wireless LAN jika digunakan sebagai media untuk komunikasi
VoIP
• Mengetahui perbedaan QoS antara komunikasi voice dengan komunikasi voice dan video
• Mengetahui cara pengukuran QoS dengan menggunakan Wireshark
• Mengetahui jitter, packet loss, delay dan throughput yang didapat saat simulasi VoIP pada jaringan
wired dan wireless LAN
• Mengetahui cara menghitung MOS jika packet loss dan delay telah diketahui
B. ALAT-ALAT PRAKTIKUM • 10 unit PC yang terhubung ke LAN
• 10 unit Head Phone
• 10 unit webcam
• Software OPENSIPS
• Software Ekiga (Softphone)
• Software Wireshark
• 1 unit D-Link Switch 16 port
• 1 unit D-Link Access Point
• 8 unit Wireless Adaptor
C. DASAR TEORI 1. Latar Belakang
Voice over Internet Protocol (VoIP) merupakan teknologi yang memungkinkan komunikasi suara,
video dan data berbasis packet network melalui jaringan IP. Sinyal suara yang ditransmisikan pada VoIP, agar
dapat dilewatkan ke jaringan berbasis paket sebelumnya harus diubah terlebih dahulu ke bentuk digital
melalui proses coder-decoder.
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
Teknologi VoIP tumbuh dengan pesat dikarenakan dengan menggunakan VoIP, komunikasi dapat
dilakukan dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan menggunakan telepon PSTN biasa. Namun,
dalam perkembangannya, VoIP mengalami kendala untuk menyetarakan kualitasnya dengan kualitas jaringan
PSTN. Hal ini dikarenakan VoIP memanfaatkan jaringan IP, dimana kondisi jaringan IP berbeda dengan
jaringan PSTN biasa, dimana pada jaringan PSTN biasa, satu kanal hanya dikhususkan untuk satu
pembicaraan telepon, jadi tidak ada perebutan bandwidth disana sehingga kualitas suara yang dihasilkan pun
terjaga. Namun, kondisi sebaliknya terjadi pada jaringan IP, dimana terjadi perebutan bandwidth dalam
jaringannya. Oleh karena itu, terdapat dua masalah utama yang dihadapi dalam pengembangan VoIP, yaitu :
o Internet merupakan jaringan berbasis packet
Oleh karena itu untuk sampai ke tujuan, informasi tidak dikirim melalui jalur yang sama, sehingga
menyebabkan masalah seperti packet loss dan jitter.
o Komunikasi VoIP harus real time
Yang berarti bahwa masalah seperti echo, packet loss dan latency harus ditemukan solusinya.
Untuk itu dalam pengembangan VoIP diperlukan adanya Quality of Service (QoS) untuk menjaga
kualitas dan performansi dari komunikasi VoIP itu sendiri.
2. Quality of Service (QoS)
Quality of Service merupakan kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan tingkat jaminan
layanan yang berbeda-beda, sesuai dengan platform teknologi yang digunakan. Secara sederhana, Quality of
Service (QoS) pada VoIP dapat dikatakan sebagai kualitas pengangkutan paket voice dimana distorsi yang
dihasilkan kecil, sehingga bentuk sinyal informasi yang diterima sama seperti sinyal suara asli. Quality of
Service (QoS) tidak diperoleh langsung, melainkan diperoleh dengan cara mengimplementasikannya ke
jaringan yang bersangkutan.
Komunikasi VoIP harus real time, sehingga tidak dapat mentolerir adanya delay (dalam batasan
tertentu) dan packet loss. Namun dalam kenyataannya, delay pada jaringan internet sangat besar, bahkan
melebihi delay pada seluler. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi delay, beberapa
diantaranya adalah dengan menggunakan perangkat keras dengan delay rendah, dengan mengoptimalkan
penggunaan banwidth, dengan mengatur metode antrian yang dipakai, atau dengan menggunakan protokol-
protokol manajemen untuk mengatur paket-paket data yang dilewatkan. Dengan kata lain, yaitu dengan
mengatur Quality of Service (QoS) pada jaringan VoIP.
Untuk keperluan VoIP, terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu infrastruktur jaringan
internet, yaitu:
o Jaringan harus mempunyai policy pengaturan trafik yang jelas
o Bandwidth jaringan harus memenuhi standar minimal aplikasi
o Terdapat urutan prioritas paket data pada jaringan tersebut
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
Tanpa ketiga hal tersebut, Quality of Service (QoS) jaringan tidak dapat terjamin sehingga akan
berakibat menurunnya kualitas paket data yang diterima.
Kualitas paket data pada jaringan VoIP, ditunjukkan dengan parameter-parameter Quality of Service
(QoS), yaitu :
2.1 Delay
Secara teknis, delay merupakan banyaknya waktu yang diperlukan sebuah paket untuk melakukan
perjalanan dari sumber ke tujuan. Bersama dengan bandwidth, delay mendefinisikan kecepatan dan kapasitas
dalam jaringan. Delay merupakan masalah biasa dalam slow speed links.
Berdasarkan cara pengcapture-annya, delay dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
• End to End Delay/One Way Delay
• Interarrival Delay
Berdasarkan sumbernya, delay dapat dibedakan menjadi :
§ Coder (processing) Delay
Delay yang disebabkan oleh standar codec yang digunakan, contohnya coder delay untuk standar codec
G.729 adalah 10 ms
§ Packetization Delay
Delay yang disebabkan oleh pengakumulasian bit voice sample ke frame, seperti contohnya standar G.729
untuk payload 20 bytes memakan waktu 20 ms
§ Serialization Delay
Delay ini terjadi karena adanya waktu yang dibutuhkan untuk pentransmisian paket IP dari sisi originating
(pengirim)
§ Propagation Delay
Delay ini terjadi karena perambatan atau perjalanan paket IP di media transmisi ke alamat tujuannya. Seperti
contohnya delay propagasi di dalam kabel akan memakan waktu 4-6 µs per kilometernya
§ Component Delay
Delay ini disebabkan oleh banyaknya komponen yang digunakan di dalam sistem transmisi.
Delay juga dapat dibedakan berdasarkan nilainya, yaitu:
• Fix Time Delay
Merupakan jenis delay, dimana waktu yang dibutuhkan suatu paket untuk sampai ke penerima adalah konstan
• Variable Time Delay
Merupakan jenis delay, dimana waktu yang dibutuhkan suatu paket untuk sampai ke penerima adalah tidak
konstan ( berubah).
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
Besarnya delay maksimum yang direkomendasikan oleh ITU-T untuk informasi suara (voice) adalah
sebesar 150 ms, sedangkan delay maksimum untuk informasi suara yang masih dapat diterima pengguna adalah
sebesar 250 ms.
2.2 Jitter
Jitter dapat didefinisikan sebagai variasi kedatangan paket di sisi penerima (delay). Jitter merupakan
masalah khas dari connectionless network atau packet switched network serta slow speed links.
Komunikasi real time, contohnya seperti VoIP, biasanya memiliki masalah kualitas dari efek ini.
Diharapkan bahwa peningkatan Quality of Service (QoS) dengan mekanisme priority buffer, bandwidth
reservation (RSVP, MPLS dll) dan high speed connections (100Mb Ethernet, E3/T3, SDH) dapat mereduksi
masalah jitter di masa yang akan datang.
Besarnya jitter diantara titik awal dan akhir komunikasi seharusnya kurang dari 150 ms. Sedangkan,
besar jitter untuk wireless kurang dari 5 ms (ITU G.107).
2.3 Packet Loss
Packet Loss merupakan banyaknya paket yang gagal mencapai tempat tujuan saat pengiriman paket.
Protocol UDP mendasari komunikasi real time, dimana protocol ini bersifat connectionless. Jika paket gagal
dikirim maka paket tersebut tidak akan dikirim kembali, atau dengan kata lain paket tersebut hilang. Dan akan
menjadi masalah jika packet loss yang terjadi sangatlah besar.
Paket loss untuk aplikasi voice dan multimedia dapat ditoleransi sampai dengan 20% (standar ITU
G.107) untuk single access point. Beberapa penyebab terjadinya packet loss, diantaranya adalah :
• Congestion yang disebabkan terjadinya antrian yang berlebihan dalam jaringan
• Node yang bekerja melebihi kapasitas buffer
• Memory yang terbatas pada node
• Policing, atau control terhadap jaringan untuk memastikan bahwa jumlah trafik
yang mengalir sesuai dengan besarnya bandwidth. Jika besarnya trafik yang
mengalir di dalam jaringan melebihi dari kapasitas bandwidth yang ada maka
policing control akan membuang kelebihan trafik yang ada.
Untuk menghindari masalah packet loss antara lain dengan tidak mengirimkan silence packet
(terutama dalam network dengan kecepatan rendah atau congesty), teknik redudancy (packet n diberi tambahan
header, yaitu packet (n+1) dengan sistem audio yang resolusinya lebih rendah daripada packet n sebagai
informasi redundant), teknik interleaving (merupakan metoda pengaturan data dimana packet akan dipecah
menjadi beberapa bagian packet dan kemudian diatur ulang sedemikian rupa sehingga bagian packet yang
berdekatan akan terpisah).
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
Packet Loss = Jumlah paket yang hilang x 100 % Jumlah paket yang dikirim
2.4 Throughput
Throughput dalam jaringan telekomunikasi merupakan rata-rata pengiriman sukses dalam sutu
pengiriman (satuan bps). Sedangkan, sistem throughput atau jumlah throughput merupakan jumlah rata-rata
packet data yang sukses dikirimkan oleh semua terminal pada sebuah jaringan.
Pada umumnya throughput maksimum sering dikenal sebagai throughput. Throughput maksimum dari
sebuah titik atau jaringan komunikasi menandakan kapasitas dari jaringannya.
Secara matematis throughput dapat ditunjukkan dengan persamaan berikut ini:
Throughput = Jumlah data yang sukses diterima
Jumlah total waktu pengiriman paket
3. CODER DECODER (CODEC) Pada transmisi suara, bentuk informasinya masih berupa bentuk analog, sedangkan bentuk informasi
pada jaringan data sudah berupa bentuk digital. Proses untuk mensampling gelombang analog ke informasi
digital dilakukan oleh encoder decoder (CODEC). Prosesnya sungguh kompleks. Proses konversinya
menggunakan PCM, ADPCM, ACELP dan metode yang lainnya.
Sebagai tambahan CODEC mengurutkan data dan dapat mencegah echo. Echo adalah suara yang
didengar memantul saat komunikasi berlangsung. Kompresi dari gelombang dapat menghemat bandwidth hal ini
karena penggunaan codec bertujuan untuk mencegah pengiriman packet ketika tidak ada suara dalam percakapan.
Algoritma pengkodean yang direkomendasikan, seperti G.711, G.723.1, G.728 dan G.729 untuk audio, atau
H.261 untuk video.
Istilah-istilah dalam codec diantaranya :
• Bitrate : kecepatan dimana bit dikirimkan lewat jalur komunikasi normalnya kilo bit per second (kbps)
• Sampling rate : jumlah sample yang diambil tiap detik dalam proses mengubah sinyal analog ke digital
• Frame size : waktu diantara pengiriman packet
D. PENENTUAN KUALITAS VOIP Metode yang digunakan untuk menentukan kualitas layanan suara dalam jaringan IP pada praktikum kali ini
adalah :
Mean Opinion Score (MOS)
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
Metode ini merupakan metode yang digunakan untuk menentukan kualitas suara dalam jaringan IP
berdasar kepada standart ITU-T P.800. Metode ini bersifat subjektif, karena berdasarkan pendapat orang-
perorangan. Untuk menentukan nilai MOS terdapat dua cara pengetesan yaitu, conversation opinion test dan
listening test. Rekomendasi nilai ITU-T P.800 untuk nilai MOS adalah sebagai berikut :
Nilai MOS Opini
5 sangat baik
4 baik
3 cukup baik
2 tidak baik
1 buruk
Tabel 2.3 Rekomendasi ITU-T P.800 untuk nilai kualitas berdasarkan MOS
Metode MOS dirasakan kurang efektif untuk mengestimasi kualitas layanan suara untuk VoIP, hal ini
dikarenakan :
1. Tidak tedapatnya nilai yang pasti terhadap parameter yang mempengaruhi kualitas layanan suara
dalam VoIP.
2. Setiap orang memiliki standar yang berbeda-beda terhadap suara yang mereka dengar hanya dengan
melalui percakapan.
3. Dibutuhkan pendapat banyak orang untuk mengestimasi nilai MOS tersebut.
Estimasi MOS dengan Metode E-Model (ITU-T G.107)
Di dalam jaringan VoIP, tingkat penurunan kualitas yang diakibatkan oleh transmisi data memegang
peranan penting terhadap kualitas suara yang dihasilkan, hal yang menjadi penyebab penurunan kualitas suara ini
diantaranya adalah delay, packet loss dan echo. Pendekatan matematis yang digunakan untuk menentukan
kualitas suara berdasarkan penyebab menurunnya kualitas suara dalam jaringan VoIP dimodelkan dengan E-
Model yang distandardkan kepada ITU-T G.107 .
Nilai akhir estimasi E-Model disebut dengan R faktor. R faktor didefinisikan sebagai faktor kualitas
transmisi yang dipengaruhi oleh beberapa parameter seperti signal to noise ratio dan echo perangkat, codec dan
kompresi, packet loss, dan delay. R Faktor ini didefinisikan sebagai berikut :
Dengan :
Id = Faktor penurunan kualitas yang disebabkan oleh pengaruh one way delay
Ief = Faktor penurunan kualitas yang disebabkan oleh teknik kompresi dan
packetloss yang terjadi
R = 94,2 - Id - Ief
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
Nilai Id ditentukan dari persamaan berikut ini :
Nilai Ief tergantung pada metoda kompresi yang digunakan. Untuk teknik kompresi sesuai dengan
rekomendasi G.107 nilai Ief sesuai dengan persamaan berikut ini
Maka secara umum persamaan nilai estimasi R Faktor menjadi :
Dengan :
R = faktor kualitas transmisi
d = one way delay (milli second)
H = fungsi tangga ; dengan ketentuan
H(x) = 0 jika x < 0, lainnya
H(x) = 1 untuk x >= 0
e = persentasi besarnya paket loss yang terjadi (dalam bentuk desimal)
Nilai R faktor mengacu kepada standar MOS , hubungannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Untuk mengubah estimasi dari nilai R kedalam MOS (ITU – P.800) terdapat ketentuan sebagai berikut :
Gambar Korelasi antara E-
Model (ITU G.107) dengan MOS (ITU
P.800)
• Untuk R < 0 : MOS = 1
Kondisi ini menerangkan bila delay total yang dihasilkan sangat besar dan hal tersebut membuat
buruk pada kualitas VoIP dan tidak diperkenankan untuk diaplikasikan bahkan mulai R<50.
2,6
3,6
4,0
4,3
Tingkat Kepuasan
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Buruk / tidakdiperkenankan
Kurang Baik
Buruk / berkualitasrendah
0
50
60
70
80
90
100
1,0
4,494
R faktor MOS
Nila i MaksimumITU - T G .107
3,1
Id = 0.024 d + 0.11(d – 177.3) H(d – 177.3)
Ief = 7 + 30 ln (1 + 15 e)
R = 94,2 – [0.024 d + 0.11(d – 177.3) H(d – 177.3)] – [7 + 30 ln (1 + 15 e)]
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
• Untuk R > 100 : MOS = 4.5
Persamaan ini untuk menerangkan kualitas yang paling bagus dari VoIP itu sendiri karena pada
prinsipnya nilai R maksimum hanya 94.2. Untuk realitasnya yang dipakai adalah untuk persamaan
seperti di bawah ini.
• Untuk 0 < R < 100 : MOS = 1 + 0.035 R + 7x10-6 R(R-60)(100-R)
E. HARDWARE DAN SOFTWARE
1. Hardware
Perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah:
• PC (Personal Computer)
PC disini digunakan untuk men-setting ekiga softphone yang merupakan endpoint dari SIP.
• Headphone dan Webcam
Headphone digunakan untuk komunikasi Voice dan Voice + Video
• Acces Point dan Switch
Kedua alat ini berfungsi sebagai jembatan penghubung antar computer pada Local Area Network
(LAN). Switch untuk jaringan wired sedangkan access point untuk jaringan wireless.
• Wireless Adapter
Alat yang digunakan untuk menangkap sinyal dari acces point pada jaringan wireless yang dipasang
disetiap PC
2. Software
Software yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah :
• OpenSIPS
Software openSIPS merupakan satu dari sekian banyak software SIP server yang digunakan sebagai
server dalam jaringan VoIP based on SIP (Session Initation Protocol)
• Ekiga
Ekiga merupakan softphone yang digunakan sebagai endpoint (terminal) SIP pada sistem operasi linux
• Wireshark
Wireshark merupakan network protocol analyzer yang berfungsi untuk meng-capture paket data dan
mengawasi protokol-protokol yang bekerja pada jaringan data. Dalam praktikum kali ini software
wireshark digunakan untuk menghitung delay, jitter, packetloss, dan throghput.
F. LANGKAH PRAKTIKUM
1. Topologi Wireless LAN
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
1.1 Konfigurasi Access Point (Wireless)
Hubungkan Acces Point dengan komputer dengan IP computer disesuaikan dengan IP
Acces Point (harus pada jaringan yang sama)
1. Set alamat IP Acces Point misal dengan IP 10.14.200.50
2. Tentukan gateway router yang terhubung dengan Acces Point
3. Set DHCP Server Control menjadi Enable dan tentukan pula alamat IP
Assigned fromnya misal 10.14.200.60
4. Setelah selesai hubungkan Acces Point dengan Switch yang terhubung Router
5. Pasangkan Wireless Adapter di masing-masing computer yang nantinya akan
terhubung dengan jaringan wireless yang telah kita setting.
1.2 Konfigurasi Ekiga (Softphone)
1. Buka Aplikasi Ekiga dengan klik Applications → Internet → Ekiga Softphone
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
2. Pada aplikasi Ekiga Softphone, pilih Edit → Acconts untuk mendaftarkan ke
SIP server sampai muncul menu seperti di bawah ini
3. Pilih menu Preferences kemudian isikan pada menu :Personal data dengan
nama account.
4. SIP setting isi dengan alamat IP SIP server pada outbond proxy
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
5. Pilih menu add kemudian isikan pada masing-masing kolom
Account name : [nama account yang akan digunakan/ditampilkan di daftar
account]
Registrar : [alamat IP SIP server]
User : [nama account yang telah didaftarkan di sip.conf]
Password : [password account di sip.conf]
Jangan lupa di beri cek list pada account yang akan digunakan sampai account
tersebut teregistrasi
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
1.3 Konfigurasi WireShark
Setelah mengaktifkan Ekiga Softphone, aktifkan juga aplikasi Wireshark dengan cara :
1. klik Applications → Internet → Wireshark
Catatan :
Untuk mengaktifkan Ekiga harus pada user Root
2. Pilih menu Capture → Options. Ubah pilihan Interfacenya sesuai yang
digunakan.
3. Lakukan komunikasi dengan user lain. Setelah terhubung, Capture Paket yang
dikirim dapat dilakukan dengan menekan tombol Start. Tunggu beberapa detik
kemudian tekan tombol Stop.
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
4. Filter Paket yang akan diamati
Ketik pada bagian Filter ip.dst==10.14.200.29 and UDP. Setelah didapat
hasilnya kemudian klik kanan pada salah satu baris, pilih decode as RTP
5. Kemudian pilih menu Statistics → RTP → Stream Analysis . . .
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
6. Hitung rata-rata delay pengiriman paket satu arah (one way delay), jitter dan
packet loss
7. Kemudian simpan data dengan memilih Save as CSV… dalam format .CSV.
Data ini yang akan diolah di OpenOffice Spreadsheet untuk mendapatkan delay
dan MOS.
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
8. Hitung throughput data dengan klik Statistics → Conversation List → UDP
(IPv4 &IPv6)
9. Hitung troughput rata-rata dengan klik Statistics → Summary
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
10. Hitung MOS (Mean Opinion Score)
1.4 Topologi Wired LAN
Ulangi semua langkah diatas kecuali langkah a, dengan cara mengganti wireless
adapter dengan memasang kabel LAN ke computer masing-masing. Kemudian cari one
way delay, jitter, packet loss dan MOS. Bandingkan dengan Topologi Wireless LAN.
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
MODUL IV
INTERKONEKSI
(TRUNKING ASTERISK-MINIATUR NGN) dan PERHITUNGAN QoS-nya
A.TUJUAN PRAKTIKUM
1. Dapat membangun hubungan antara VoIP dengan miniatur NGN.
2. Dapat menganalisa performasi simulasi aplikasi VoIP
3. Memahami integrasi antara circuit switch dan packet switch serta dapat
mengimplementasikannya.
4. Memahami konfigurasi dan arsitektur yang terdapat dalam jaringan interkoneksi
B.PERALATAN PRATIKUM
1. Beberapa PC (computer server dan client) yang terhubung ke jaringan.
2. TRG-CRX 101 sebagai trunk gateway yang berupa FXS dan FXO.
3. Beberapa telepon analog.
4. GSM Gateway
5. Softphone ekiga atau X-Lite
6. Software asterisk
7. Software wireshark
8. 2 unit web cam
9. Headset / earphone
10. OpenSIPS server
C.LATAR BELAKANG PRAKTIKUM
INTERKONEKSI
Interkoneksi adalah hubungan suatu teknologi dengan teknologi lainnya yang di dalamnya
terdapat proses komunikasi antar server. Dari praktikum yang lalu, telah dipelajari tentang
beberapa teknologi yang secara langsung dapat terhubung antara satu dengan yang lain.
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
Pada modul sebelumnya telah dibahas tentang Voice over Internet Protocol (VoIP) yaitu
teknologi yang memungkinkan komunikasi suara dan data menggunakan jaringan berbasis IP
untuk dijalankan di atas infrastruktur jaringan packet network, yang menggunakan protokol SIP
untuk aplikasi Internet protocol Telephony dan voice over IP. Di modul sebelumnya juga
dibahas tentang miniatur NGN menggunakan teknologi softswitch, dimana softswitch
dikembangkan secara terpisah yaitu Media Gateway (hardware) dan Media Gateway Controller
(software). Antara MGC dan MG dihubungkan dengan MGCP (Media Gateway Control
Protocol). Selain itu, kita juga membahas tentang Quality of Service (QoS) yaitu kemampuan
suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik data tertentu pada
berbagai jenis platform teknologi.
Praktikum ini akan menginterkoneksi fungsi-fungsi dari beberapa teknologi yang telah
dipraktikumkan sebelumnya. Interkoneksi yang akan dilaksanakan pada modul terakhir ini
adalah menghubungkan beberapa teknologi yaitu mengintegrasi komputer dan telepon yang
melewatkan suara menggunakan jaringan berbasis IP untuk dijalankan diatas infrastrukutr
jaringan packet melalui SIP server (asterisk). Selanjutnya asterisk tersebut dihubungkan
(trunking*) dengan perangkat miniatur NGN. Setelah terjadi koneksi antar user / client, maka
akan dianalisa performasi simulasi jaringan tersebut dengan menggunakan software wireshark
sehingga akan didapatkan nilai parameter, yaitu throughput, delay, packet loss, dan jitter.
Sebuah interkoneksi yang berhasil dapat dilihat dengan beberapa parameter seperti: * trunking adalah sebuah konsep dimana sistem komunikasi dapat menyediakan akses jaringan untuk banyak klien dengan
berbagi satu set garis atau frekuensi, bukan memberikan mereka secara individu.
PARAMETER INTERKONEKSI
• MODUL1
1. Antar SIP user asterisk dapat berkomunikasi dengan softphone (Ekiga, Xlite, dll.)
• MODUL2
1. Antar user pada miniatur NGN dapat berkomunikasi dengan softphone (ekiga dl.)
2. User (softphone) dapat berkomunikasi dengan user lain (telepon analog) tapi masih
dalam satu jaringan miniatur NGN.
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
• MODUL3
1. Dapat menganalisa performasi jaringan dari paremeter: throughput, packet loss, delay,
jitter.
• MODUL4
1. Interkoneksi antar asterisk dengan miniatur NGN (user pada asterisk dapat
berkomunikasi dengan user miniatur NGN) dan juga dapat menganalisa performansi
dari jaringan yang sedang di interkoneksikan.
TOPOLOGI JARINGAN PRAKTIKUM
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
D.LANGKAH LANGKAH PRAKTIKUM
Ø Mensetting Server asterisk
#nano /etc/asterisk/sip.conf “mengedit modul sip.conf dan untuk mendaftarkan user SIP” [global] ”disini akan mengeset variable global, biasanya
digunakan variabel yang akan di gunakan oleh pengguna
sip”
Bindaddr=0.0.0.0 ”ip server yang akan dicari oleh user SIP ketika
autentikasi”
Port=5060 ”port default SIP”
Disallow=all ”tidak mengizinkan dua codec digunakan secara bersama-
sama”
Allow=gsm ”artinya mengizinkan codec GSM sebagai codec untuk
komunikasi suara”
Allow=ulaw ”mengizinkan codec g711 ulaw (seperti pada PSTN untuk
komunikasi suara”
allowguest=yes ”mengizinkan menerima panggilan dari server lain”
allowexternaldomains ”mengizinkan menerima panggilan dari domain lain”
videosupport=yes ”mengaktifkan fitur video call”
;start user sip ”daftarkan user sip pada line pendaftaran SIP”
[7005] ” mendaftarkan 7005 sebagai user”
Username=7005
Type=friend ”agar dapat berkomunikasi 2 arah maka user type yang
dipakai adalah friend”
Context=praktikum ”praktikum adalah context untuk user SIP di
extensions.conf”
Secret=7005 ”password untuk autentikasi”
Host=dynamic ”untuk type friend digunakan host dynamic, artinya user sip
dapat diakses pada banyak ip tidak terbatas pada satu ip”
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
Selajutnya kita memberikan extensi atau nomor voip untuk user tersebut. Pemberian
nomor dilakukan di extensions.conf, dengan format pendaftaran sebagai berikut:
Exten => nomor,prioritas, dial (protocol/user, timeregister, timeregister out)
#nano /etc/asterisk/extensions.conf
[praktikum] ”context dari extensions.conf”
Exten => 7005,1,dial(SIP/7005,30,tr) ” user diberi nomor 7005 dengan prioritas 1
ketika dial 7005 maka server akan
memanggil user SIP 7005 dan jika tidak ada
jawaban setelah 30 sekon akan time request”
Exten => 7005,2,Hangup ” prioritas 2 ketika tidak ada dial atau
komunikasi sudah selesai maka user 7005
akan hungup”
;trunking ”extension agar user dari server lain bisa
dikoneksikan dari server asterik”
exten => _3XXXX,1,Dial(SIP/${EXTEN:1}@10.14.200.248,30,tr)
” meggunakan prefix 3 untuk mendial user sebagai prioritas pertama dengan
nomer XXXX yang ada di server lain(10.14.200.248), EXTEN:1 berarti
server akan menghilangkan angka didepan sebanyak satu angka setelah 30
sekon tidak ada jawaban akan time request”
exten =>_3XXXX,2,Hangup ” prioritas 2 ketika tidak ada dial atau
komunikasi sudah selesai maka user
XXXX akan hungup”
Ø Mendaftarkan dan mensetting user ke TRG-CRX101 (Softswitch)
1. Mendaftarkan user & GSM Gateway (seperti parktikum modul sebelumnya).
2. Mensetting extension.conf pada TRG-CRX101 agar bisa berkomunikasi dengan user
pada server lain.
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
3. Ketik 10.14.200.248 pada web browser => switch => username maint, password
*****.
4. Pada tool bar, PBX => config file editor => extensions.conf => from internal
ketik:
exten => _4XXXX,1,Dial(SIP/${EXTEN:1}@10.14.200.21,30,tr)
”menggunakan prefix 4 untuk mendial user sebagai prioritas pertama
dengan nomer XXXX yang ada di server lain (10.14.200.21), EXTEN:1
berarti server akan menghilangkan angka didepan sebanyak satu angka
setelah 30 sekon tidak ada jawaban akan time request”
exten => _4XXXX,2,Hangup ”prioritas 2 ketika tidak ada dial atau
komunikasi sudah selesai maka user XXXX
akan hungup”
exten => _8X.,1,dial(SIP/${EXTEN:1}@10.14.200.130,30,tr)
”menggunakan prefix 8 untuk mendial user sebagai prioritas pertama. Tanda
titik (.) di belakang X berarti user dapat mendial nomor berapa pun di
belakang prefix 8 yang ada di server lain (10.14.200.130), EXTEN:1 berarti
server akan menghilangkan angka didepan sebanyak satu angka setelah 30
sekon tidak ada jawaban akan time request”
Exten => _8X.,2, Hangup ”prioritas 2 ketika tidak ada dial atau
komunikasi sudah selesai maka user X..
akan hungup”
5. Buat accounts pada ekiga/X-lite/eyebeam ( seperti modul sebelumnya).
6. Lakukan komunikasi antar user asterisk.
7. Lakukan komunikasi antar user miniatur NGN.
8. Lakukan komuikasi antar user asterisk dengan user miniatur NGN.
9. Lakukan komunikasi user dengan dengan jaringan PLMN melalui GSM Gateway.
10. Lakukan analisa saat terjadi komunikasi antar user asterisk dengan software
wireshark.
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom
11. Lakukan analisa saat terjadi komunikasi antar user miniatur NGN dengan software
wireshark.