modlulator dan demodulator binary ask - institutional...
TRANSCRIPT
Tcchnc Jurnal llmiah Elcktrotcknika Vol X No. 2 Oktober 21109 Hal "i() - 7(,
4. J.J K. 6 Ru:maidh and T. Pun. RotMion. scale and translation invarwnt digital
image l-l'afermarking. in Proceedings ofiEEE. JCIP 1997. pp. 536- 539. Santa
Barbara. CA. 1<>97
5. I. Sety<m an. G. Kakes and R. L. Lagendijk_ .\)mchmnization-insensitive video
watemwrkmg 11sing stmctured noise paffern. in Proceedings of SPIE Security
::md Watermarking of Multimedia Contents IV_ Vol. 467:'\_ pp :'120- 530. San
Jose. LA . ...:ull..:.
<->. P. Loo and N. K.mgsbury. Motwn-est11natwn-hased regwra11un ~~~ geometncuiiJ
distortnl nnugcfor l-1 otcrmurk recove1y m Proceedings of SPIE_ Securit~ and
Watermarking of Multimedia Contents Ill Vol. 4314. pp. 60(} - 6 I 7 _ San Jose.
CA 2001
7. D. Delanna) _ J-F Delaigle. B. Macq and M. Barlaud_ ( 'ompensatwn of
geomemcul deformatwnsfor watermark extrocrwn 111 the d1glfal ctnenw
appl!cut!On. in Proceedings of SPIE. Security and Watermarking of Multimedia
Contents III.Vol4314_ pp. J4l)- 157_ San Jose_ CA 2001
X. P.J.O. Doets. I. SetymYarl and R.L. Lagendijk._ Complexity scolable compensutwn
q(geometrical distortions in image wutermarking. in Proceedings ofiEEE. ICIP
2003. Vol. L pp. 513- 51 6_ Barcelona_ 2003
9. F. Deguillaume_ S. VoloshynoYskiy ar1d T. Pun. A methodji>r the estimation and
recovaing ti·om gent:ral C!ffine transfimns 111 digital watermarking applications. in
Proceedings of SPIE. Security ar1d Watermarking of Multimedia Contents TV.
Vol 4() 7 :' _ pp. 313 - 322. Sar1 Jose. C A 2002
10. D. Delmmay. L Setya,Yarl. RL. Lagendijk and B. Macq_ Relevant modeling and
companwm o(gt:umemc d1.Wortions m wutL'rmorkmg .~)·stem,,_ in Proceedings of
SPIE. Application of Digital Image Processing XXV. Vol 47l)0_ pp 200-21 (J
Seattle. W A 2002
II Tekalp. AM .. Dtgital Video Processing. Prentice-Hall. Inc .. Upper Saddle RiYer.
1995
J 2. Tekalp_ A.M._ J)Jfferenrial Methods_ pru1 of the lecture notes for Digital Video
Proc~ssi11g. lJniYersit~ of Rochester. Ne" York_ lJSA 2001
13. I. Se~a" an. D. Delanna~. B. Macq ar1d RL Lagendi_ik.. Pt:rccptuul Quality
/~vo/1/WI0/1 of <icomemcuiiJ lJt.\Wrtt:d ltllagc., using R.clenmt G~.-·,mJLtr;._
1 ru/7\(11/,1/utron AJ(Jdc!/t;tg. iu Proceedings of SPIE. Secunt) and \Vakrmarkmg of
\tult11nedta Contents\'. Vol 5020. pp X:'i- 94_ Santa Clara_ CA. 200J
1. 1.1.
MODULATOR DA l\" DEiWODll/A TOR Bl N, 4RYA.\'K B11d1hor£(l£1 Murrwnr"
MODlJLATOR DAN DEMODULATOR BINARY ASK
Budihardja Murtianta
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik- UKSW
Jalan Diponegoro 52-60, Salatiga 50711
Email· hudihardjali'/)vahoo com
Intisari
Pada tulisan ini dirancang dan direalisasikan piranti modulator dan
demodulator Binary ASK( Amplitude Shlfi Ke_vi11g) yang mempunyai
isyarat pembawa yang dapat diu bah frekuensinya yaitu 5 kHz; 10
kHz; 15 kHz. Di samping itu isyarat data acak yang dihasilkan juga
dapat diubah data ratenya yaitu 1.000 bps dan 2.400 bps. Dari hasil
pengujian yang dilakukan, piranti tersebut dapat memodulasikan dan
mendemodulasikan isyarat binary ASK dengan baik Isyarat binary
ASK' 1 · ditunjukkan dengan amplitudo sebesar 4,24 f.jJp dan isyarat
bi11ary ASK '0' ditunjukkan dengan amplitudo sebesar 2 TjJp. Data
yang diterima dan dihasilkan demodulator sama dengan data yang
dikirim modulator.
Kata kunci : Modulator, Demodulator, Amplihtde Shlft Keying
Pendahuluan Modulasi dan Demodulasi
Modulasi adalah proses mengubah karakteristik isyarat pembawa oleh sebuah
isyarat pemodulasi sehingga pesan/infonnasi tertumpang ke dalamnya. Modulasi pelewat
pita didefinisikan sebagai proses pengubahan amplitudo, frekuensi atau fasa isyarat
pembawa atau kombinasi ketiganya, diubah sesuai dengan informasi yang dipancarkan.
Sedangkan demodulasi berat1i proses mendapatkan kembali isyarat informasi yang sama
dengan aslinya. Bentuk umum gelombang termodulasi adalah .
77
Adapun parameter-parameter getombang yang dapat dimodulasikan adalah A,(t) untuk
modulasi amplitudo, dan ¢ (t) untuk modulasi sudut. Untuk modulasi sudut, bisa
modulasi fase atau modulasi frekuensi, tergantung pada hubungan antara sudut ¢ (t) dan
i. ,_ '
1syarat termodutasmya menjadi .
S(t) (2)
dimana m(t) mewakili data 0' atau 'I'_ Peubah .-L memberikan pengertian bahwa
amplitude gelombang tersebut termodulasi dan mengandung informasi sesuai dengan
masukan isyarat basehcmd pemodulasinya. Nilai m(t) tidak boleh melampaui 1 atau
I 00%, pada puncak-puncak negatif agar dapat menghindari distorsi Sistem modulasi dan
demodulasi binat)' ASK terdiri atas modulator dan demodulator.
1.2. Pengunci Geser Amplitudo Biner (Binary ASK)
Sistem modulasi binary amplitude sh{ji keying merupakan salah satu modulasi
digital yang amplitude getombang pembawanya bervariasi sesuai dengan informasi yang
dipancarkan. Sistem modulasi binmy amplitude sh{fi keying atau pengunci geser
amplitude biner serupa dengan modulasi amplitudo secara analog, kecuali pengunci geser
amplitude biner mempunyai masukan isyarat biner dan menghasilkan amplitudo yang
berbeda sesuai dengan tsyarat masukan. Persamaan isyarat binmy ASK adalah sebagai
berikut:
s(t) m(t) (3)
dengan m(t) = I atau 0, A: adalah amplitudo gelombang pembawa, f, adalah frekl.Jensi
pembawa, Jau T adalah durasi hit. Berikut ini adalah gambar isyarat hinmy A.)'K
1.
MOJ>UJAJ'OR })AN J>EMOJ>ULATOR BJNARY ASK Budihard;a Mul'fwnhl
Gambar I lsvarat RillmT A.\'K - .
Untai I\1odulator Binary ASK
Pad a Gambar 2 berikut ini adalah blok diagram modulator binary A,\'K
Osilator isyarat pembawa
Pembangkit data acak
Isyarat nary ASK
Gambar 2. Blok Diagram Modulator Binm:vASK.
Modulator hinaty ASK tersusun atas untai osilator isyarat pembawa, untai pembangkit
clock, untai pembangkit gelombang acak, dan untai pengali (multiplier). Prinsip kerja
modulator hinw:r ASK dijelaskan sebagai berikut
a Untai osilator isyarat pembawa akan menghasilkan isyarat pembawa dengan
freb..1.1ensi : 5 kHz; 10 kHz; 15 kHz. Nilai frekuensi pembawa yang ada akan
ditampilkan oleh untai penampil ti·eb..--ttensi pembawa.
b. Sedangkan isyarat data acak akan dihasilkan oleh pembangkit gelombang
acak Nilai data rate yang sedang bekerja akan ditampilkan oleh untai pe
nampJ! data rate.
c Isyarat data dan isyarat pembawa tersebut kemudian akan dikalikan oleh
pengali, sehingga didapatkan isyarat hinm:r A5'K.
79
Adapun parameter-parameter getombang yang dapat dimodulasikan adalah A,(t) untuk
modulasi amplitudo, dan ¢ (t) untuk modulasi sudut. Untuk modulasi sudut, bisa
modulasi fase atau modulasi frekuensi, tergantung pada hubungan antara sudut ¢ (t) dan
i. ,_ '
1syarat termodutasmya menjadi .
S(t) (2)
dimana m(t) mewakili data 0' atau 'I'_ Peubah .-L memberikan pengertian bahwa
amplitude gelombang tersebut termodulasi dan mengandung informasi sesuai dengan
masukan isyarat basehcmd pemodulasinya. Nilai m(t) tidak boleh melampaui 1 atau
I 00%, pada puncak-puncak negatif agar dapat menghindari distorsi Sistem modulasi dan
demodulasi binat)' ASK terdiri atas modulator dan demodulator.
1.2. Pengunci Geser Amplitudo Biner (Binary ASK)
Sistem modulasi binary amplitude sh{ji keying merupakan salah satu modulasi
digital yang amplitude getombang pembawanya bervariasi sesuai dengan informasi yang
dipancarkan. Sistem modulasi binmy amplitude sh{fi keying atau pengunci geser
amplitude biner serupa dengan modulasi amplitudo secara analog, kecuali pengunci geser
amplitude biner mempunyai masukan isyarat biner dan menghasilkan amplitudo yang
berbeda sesuai dengan tsyarat masukan. Persamaan isyarat binmy ASK adalah sebagai
berikut:
s(t) m(t) (3)
dengan m(t) = I atau 0, A: adalah amplitudo gelombang pembawa, f, adalah frekl.Jensi
pembawa, Jau T adalah durasi hit. Berikut ini adalah gambar isyarat hinmy A.)'K
1.
MOJ>UJAJ'OR })AN J>EMOJ>ULATOR BJNARY ASK Budihard;a Mul'fwnhl
Gambar I lsvarat RillmT A.\'K - .
Untai I\1odulator Binary ASK
Pad a Gambar 2 berikut ini adalah blok diagram modulator binary A,\'K
Osilator isyarat pembawa
Pembangkit data acak
Isyarat nary ASK
Gambar 2. Blok Diagram Modulator Binm:vASK.
Modulator hinaty ASK tersusun atas untai osilator isyarat pembawa, untai pembangkit
clock, untai pembangkit gelombang acak, dan untai pengali (multiplier). Prinsip kerja
modulator hinw:r ASK dijelaskan sebagai berikut
a Untai osilator isyarat pembawa akan menghasilkan isyarat pembawa dengan
freb..1.1ensi : 5 kHz; 10 kHz; 15 kHz. Nilai frekuensi pembawa yang ada akan
ditampilkan oleh untai penampil ti·eb..--ttensi pembawa.
b. Sedangkan isyarat data acak akan dihasilkan oleh pembangkit gelombang
acak Nilai data rate yang sedang bekerja akan ditampilkan oleh untai pe
nampJ! data rate.
c Isyarat data dan isyarat pembawa tersebut kemudian akan dikalikan oleh
pengali, sehingga didapatkan isyarat hinm:r A5'K.
79
Techne Jurnal Ilmiah Ekktrotcknika Vol X No 2 Oktob.:r 20I)L) Hal 77 9 I
Osilator yang berfungsi sebagai .feedback positif, menghasilkan isyarat keluaran secara
tems menerus tanpa adanya isyarat masukan. Sedangkan pengali berfungsi untuk
mengalikan isyarat data dengan isyarat pembawa. Sehingga didapatkan tsyarat lunw:1·
ASK yang bernilai 0 dan ii,. cos . Pada biiiWJ' A5iK, lajll bit (bit rate) dihitung
dengan cara liTh. Bit rate tersebut besarnya sama dengan frekuensi dock untai
nemhan!!kit, /,
2.L Osilator Jsyarat Pembawa
Untai osilator isyarat pembawa menggunakan komponen /(' XR-
2106(monolithic .filllctiou genera/or). Nilai isyarat pembawa yang berubah-ubah
dilakukan dengan cara mengatur potensiometer pada piu 7 Sedangkan potensiometer Ru
berfungsi untuk mengatur kesimetrian gelombang keluaran. Potensiometer R• berfungsi
untuk mengatur amplitudo kelu-aran. Untuk pemilihan nilai C yang ada mengikuti
datw1Jeel XR-1206, yaitu berada dalam kisaran 1000 pF sampai l 00 ~tF Untuk untai
osilator isyarat pembawa ini, digunakan C sebesar 10 nF. Pada Gambar 3 berikut ini
adalah untai osilator isyarat pembawa.
Gam bar 3. Untai Osilator Isyarat Pembawa.
Osilator isyarat pembawa dengan XR-2206 tersebut, frekuensi osilasinya dihitung
sebagai beril1.1t ·
Hz (4) RC
80
.HODULA TOR DAt.,' DEl~·fODU/ATOR BINARY A.\'K BudJ/wrdta lvfurttunru
dengan R adalah jumlah resistor yang terdapat pad a pin 7 (R1 + 1 kQ ).
2.2. Osilator lsyarat Clock
Untuk menghasilkan isyarat clock digunakan IC single timer LM555.
Pembangkit isyarat clock adalah untai yang dapat menghasilkan isyarat clock yang
berikut ini adalah untai pembangkit isyarat clock
r:·.:.,r
Gambar 4. Untai Osilator lsyarat Clock
Hubungan antara frekuensi dan nilai resistor dan kapasitor diberikan oleh
persamaan berikut :
f = 1,4 4 -------------Hz (RA + 2R11 ) X C
2.3. Pembangkit Data Acak
(5)
Untai pembangkit data acak (pseudo random generator) bere,runa untuk
membangkitkan data acak. Metode pembangkit data acak ini menge,runakanmetode li11eur
feedhack shdi register. Untuk membangkitkan data acak 4 bit, digunakan 2 JC 74LS74
yang mempakan IC dual l>.flip-:flop dan 74LS86 yang merupakan J(' EX-OR. Berikut ini
adalah untai pembangkit data acak.
81
Techne Jurnal Ilmiah Ekktrotcknika Vol X No 2 Oktob.:r 20I)L) Hal 77 9 I
Osilator yang berfungsi sebagai .feedback positif, menghasilkan isyarat keluaran secara
tems menerus tanpa adanya isyarat masukan. Sedangkan pengali berfungsi untuk
mengalikan isyarat data dengan isyarat pembawa. Sehingga didapatkan tsyarat lunw:1·
ASK yang bernilai 0 dan ii,. cos . Pada biiiWJ' A5iK, lajll bit (bit rate) dihitung
dengan cara liTh. Bit rate tersebut besarnya sama dengan frekuensi dock untai
nemhan!!kit, /,
2.L Osilator Jsyarat Pembawa
Untai osilator isyarat pembawa menggunakan komponen /(' XR-
2106(monolithic .filllctiou genera/or). Nilai isyarat pembawa yang berubah-ubah
dilakukan dengan cara mengatur potensiometer pada piu 7 Sedangkan potensiometer Ru
berfungsi untuk mengatur kesimetrian gelombang keluaran. Potensiometer R• berfungsi
untuk mengatur amplitudo kelu-aran. Untuk pemilihan nilai C yang ada mengikuti
datw1Jeel XR-1206, yaitu berada dalam kisaran 1000 pF sampai l 00 ~tF Untuk untai
osilator isyarat pembawa ini, digunakan C sebesar 10 nF. Pada Gambar 3 berikut ini
adalah untai osilator isyarat pembawa.
Gam bar 3. Untai Osilator Isyarat Pembawa.
Osilator isyarat pembawa dengan XR-2206 tersebut, frekuensi osilasinya dihitung
sebagai beril1.1t ·
Hz (4) RC
80
.HODULA TOR DAt.,' DEl~·fODU/ATOR BINARY A.\'K BudJ/wrdta lvfurttunru
dengan R adalah jumlah resistor yang terdapat pad a pin 7 (R1 + 1 kQ ).
2.2. Osilator lsyarat Clock
Untuk menghasilkan isyarat clock digunakan IC single timer LM555.
Pembangkit isyarat clock adalah untai yang dapat menghasilkan isyarat clock yang
berikut ini adalah untai pembangkit isyarat clock
r:·.:.,r
Gambar 4. Untai Osilator lsyarat Clock
Hubungan antara frekuensi dan nilai resistor dan kapasitor diberikan oleh
persamaan berikut :
f = 1,4 4 -------------Hz (RA + 2R11 ) X C
2.3. Pembangkit Data Acak
(5)
Untai pembangkit data acak (pseudo random generator) bere,runa untuk
membangkitkan data acak. Metode pembangkit data acak ini menge,runakanmetode li11eur
feedhack shdi register. Untuk membangkitkan data acak 4 bit, digunakan 2 JC 74LS74
yang mempakan IC dual l>.flip-:flop dan 74LS86 yang merupakan J(' EX-OR. Berikut ini
adalah untai pembangkit data acak.
81
T>:·chru> lurn:1l llrnir~h Flektn>lt'knib Vol !(No ? Oktobcr 2009 Hal 77- tJ I
Gam barS Untai Pembangkit Data Acak
Dari Gambar 5 dapat dilihat bahwa tap dari shffi register diambil pada keluaran keluaran
Dflip-:flop tahap ke 3(Q:d dan ke 4(Q4).
2.4. Saklar Analog
Sebagai modulator isyarat hi11ary ASK. digunakan IC 4066(quad analog .~wirch).
Satu JC terdiri dari empat saklar mandiri. Logika 'l' pada masukan kendali akan menga
kibatkan saklar closed Sebaliknya jika logika '0' pada masukan kendali, maka saklar
akan open. Berikut ini adalah gambar untai dari !C 4066 sebagai modulator binmy ASK.
+\/((
5V tsyarat peml:lawa
'---"----1 lA vee ~----"''-----' ' ~ j...-----'=-1 1~ 12 1--l"'t----lsyarat data acak
2A 4A lsyarat binary ASK 2C 4B
3C 3B .----'---t (1\JD 3A
"1066
Gambar 6. Untai Modulator BiiiOI:V ASK.
82
' 3. Demodulator Binary ASK
MODUIA l'OR DAN l>E.MOJ>UJA TOR BllVARYASK Budihan{ia Murttanta
Pada Gambar 7. berik1.1t ini adalah blok diagram demodulator hinm:v ASK
Isyarat Komparator Data ' . f) I :Ja.r· .cj r' .:1 V
Gambar 7 Blok Diagram Demodulator Binary A,)'K.
Demodulator bium:v ASK pada dasarnya tersusun atas envelope detector dan
komparator. Prinsip kerja demodulator hiuary AS'K dijelaskan sebagai berikllt
a. Sinyal b111wy ASK yang diterima, dideteksi dengan menggunakan untai envelope
detector
b. Kemudian sinyal binw:v A.\'K yang telah dideteksi tersebut dilewatkan pada untai
komparator yang berguna untuk menentukan logika '0' dan' 1·
Untai em·elope detec/or di sini terdiri dari untai penyangga, untai pembalik fasa,
dan untai tapis lolos bawah Butlerworth orde pertama. Sedangkan untai komparator
tersebut berfungsi untuk membandingkan tegangan isyarat keluaran envelope deteclor
dengan tegangan referensi. Prinsip kerjanya adalah ketika tegangan masukan (Vin)
melebihi Vrd; maka keluaran komparator (V0 ) mengambil harga yang sangat berbeda dari
harga Vo yang didapatkan jika V in lebih kecil dari Vref· Untuk untai ini. bila V;n > Vref,
maka V0 bernilai 5 V Dan bila V1n Vr.:J; maka Vo bernilai 0 V Di sini digunakan Vrd
senilai 3 V
3.1. Envelope Detector
Untai envelope detector di sini terdiri dari untai pet~umla~ untai pembalik fasa,
dan untai tapis lolos bawah Buflenmrth orde pertama. Gambar 8 berikut ini adalah untai
envelope detector
83
T>:·chru> lurn:1l llrnir~h Flektn>lt'knib Vol !(No ? Oktobcr 2009 Hal 77- tJ I
Gam barS Untai Pembangkit Data Acak
Dari Gambar 5 dapat dilihat bahwa tap dari shffi register diambil pada keluaran keluaran
Dflip-:flop tahap ke 3(Q:d dan ke 4(Q4).
2.4. Saklar Analog
Sebagai modulator isyarat hi11ary ASK. digunakan IC 4066(quad analog .~wirch).
Satu JC terdiri dari empat saklar mandiri. Logika 'l' pada masukan kendali akan menga
kibatkan saklar closed Sebaliknya jika logika '0' pada masukan kendali, maka saklar
akan open. Berikut ini adalah gambar untai dari !C 4066 sebagai modulator binmy ASK.
+\/((
5V tsyarat peml:lawa
'---"----1 lA vee ~----"''-----' ' ~ j...-----'=-1 1~ 12 1--l"'t----lsyarat data acak
2A 4A lsyarat binary ASK 2C 4B
3C 3B .----'---t (1\JD 3A
"1066
Gambar 6. Untai Modulator BiiiOI:V ASK.
82
' 3. Demodulator Binary ASK
MODUIA l'OR DAN l>E.MOJ>UJA TOR BllVARYASK Budihan{ia Murttanta
Pada Gambar 7. berik1.1t ini adalah blok diagram demodulator hinm:v ASK
Isyarat Komparator Data ' . f) I :Ja.r· .cj r' .:1 V
Gambar 7 Blok Diagram Demodulator Binary A,)'K.
Demodulator bium:v ASK pada dasarnya tersusun atas envelope detector dan
komparator. Prinsip kerja demodulator hiuary AS'K dijelaskan sebagai berikllt
a. Sinyal b111wy ASK yang diterima, dideteksi dengan menggunakan untai envelope
detector
b. Kemudian sinyal binw:v A.\'K yang telah dideteksi tersebut dilewatkan pada untai
komparator yang berguna untuk menentukan logika '0' dan' 1·
Untai em·elope detec/or di sini terdiri dari untai penyangga, untai pembalik fasa,
dan untai tapis lolos bawah Butlerworth orde pertama. Sedangkan untai komparator
tersebut berfungsi untuk membandingkan tegangan isyarat keluaran envelope deteclor
dengan tegangan referensi. Prinsip kerjanya adalah ketika tegangan masukan (Vin)
melebihi Vrd; maka keluaran komparator (V0 ) mengambil harga yang sangat berbeda dari
harga Vo yang didapatkan jika V in lebih kecil dari Vref· Untuk untai ini. bila V;n > Vref,
maka V0 bernilai 5 V Dan bila V1n Vr.:J; maka Vo bernilai 0 V Di sini digunakan Vrd
senilai 3 V
3.1. Envelope Detector
Untai envelope detector di sini terdiri dari untai pet~umla~ untai pembalik fasa,
dan untai tapis lolos bawah Buflenmrth orde pertama. Gambar 8 berikut ini adalah untai
envelope detector
83
T..:chn~ .Jurnal Ilrni:th Fkktroteknib Vol X 1\ro ! Oktoher 100() Hal 77 ll I
Isyarat binary ASK Cl
R6 lk
v ~;~---( ,_. -I~N---'V"v",......,.___..j "! :~ <1 ·~ /j 8
R4 JOk
?V
Gambar 8. Untai J::nvelope /)erector.
\fa
R'-101;
Kapasitor penghalang ((' 1) diperlukan sebab terjadi (~ff.~er bila isyarat hinwy ASK
Jangsung diterima Fungsi kapasitor penghalang adalah untuk menghalangi tegangan DC
dan melewatkan tegangan AC.
Persamaan isyarat keluaran en Fe lope detector adalah :
y( t) m( t)+ Ac cos O)ct
dengan m(t) adalab isyarat data acak.
Gambar 9 berik.'lJt ini adalah gambar untai penyangga.
Isyarat binary ASK
R2 ~ }:
Gambar 9. Untai Penyangga.
84
Besarnya Yo pada untai penyangga tersebut adalah:
Yo= - R2 (J~) R.
-~
RL :c k
(6)
(7)
MOf)UlA TOR />AN /)EMODf T/ A TOR RINARYASK Budilwrdfa Afurltm71a
Tegangan keluaran untai penyangga tersebut masih dalam bentuk tegangan minus,
sehingga diperlukan untai pembalik fasa untuk memperoleh tegangan positif. Pada
Gambar I 0 berikut ini adalah untai pembalik fasa.
Gambar 10 Untai Pembalik Fasa.
Untai pembalik fasa tersebut, nilai penguatannya adalah sebesar:
.4F R, __ .:.
(8)
Pada Gambar I I berikut ini adalah untai tapis lolos bawah Bmrenrorth orde pe11ama.
RJ
\/ i
R2 lk
12V
Gambar 11 Untai Tapis Lotos Bawah Buttetworth Orde Pertama.
Tapis lotos bawah berfungsi untuk melewatkan frekuensi rendah. Jadi dengan
adanya tapis lotos bawah dapal menghilangkan isyarat frekuensi tinggi(isyarat pembawa)
dan melewatkan isyarat frekuensi rendah (isyarat data acak) Nilai resistor yang
diperlukan untuk melewatkan frekuensi tertentu, dapat diketahui dari:
85
T..:chn~ .Jurnal Ilrni:th Fkktroteknib Vol X 1\ro ! Oktoher 100() Hal 77 ll I
Isyarat binary ASK Cl
R6 lk
v ~;~---( ,_. -I~N---'V"v",......,.___..j "! :~ <1 ·~ /j 8
R4 JOk
?V
Gambar 8. Untai J::nvelope /)erector.
\fa
R'-101;
Kapasitor penghalang ((' 1) diperlukan sebab terjadi (~ff.~er bila isyarat hinwy ASK
Jangsung diterima Fungsi kapasitor penghalang adalah untuk menghalangi tegangan DC
dan melewatkan tegangan AC.
Persamaan isyarat keluaran en Fe lope detector adalah :
y( t) m( t)+ Ac cos O)ct
dengan m(t) adalab isyarat data acak.
Gambar 9 berik.'lJt ini adalah gambar untai penyangga.
Isyarat binary ASK
R2 ~ }:
Gambar 9. Untai Penyangga.
84
Besarnya Yo pada untai penyangga tersebut adalah:
Yo= - R2 (J~) R.
-~
RL :c k
(6)
(7)
MOf)UlA TOR />AN /)EMODf T/ A TOR RINARYASK Budilwrdfa Afurltm71a
Tegangan keluaran untai penyangga tersebut masih dalam bentuk tegangan minus,
sehingga diperlukan untai pembalik fasa untuk memperoleh tegangan positif. Pada
Gambar I 0 berikut ini adalah untai pembalik fasa.
Gambar 10 Untai Pembalik Fasa.
Untai pembalik fasa tersebut, nilai penguatannya adalah sebesar:
.4F R, __ .:.
(8)
Pada Gambar I I berikut ini adalah untai tapis lolos bawah Bmrenrorth orde pe11ama.
RJ
\/ i
R2 lk
12V
Gambar 11 Untai Tapis Lotos Bawah Buttetworth Orde Pertama.
Tapis lotos bawah berfungsi untuk melewatkan frekuensi rendah. Jadi dengan
adanya tapis lotos bawah dapal menghilangkan isyarat frekuensi tinggi(isyarat pembawa)
dan melewatkan isyarat frekuensi rendah (isyarat data acak) Nilai resistor yang
diperlukan untuk melewatkan frekuensi tertentu, dapat diketahui dari:
85
T chne Jum al Ilmiah Ele.ktrotek.oika Vol. 8 No. 2 Oktober 2009 Hal 77 - 91
l f=--Hz
21d?.C (9)
Ni la.i C ditetapkan dahulu (untuk untai ini , penulis menggunakan C = 10 nF). Besaruya
nilai RC harus sedemiklan rupa sehingga menghasilkan tetapan waktu (time constalll)
yang cukup besar agar isyarat pembawa bisa tuntas ditapis tetapi masih cukup cepat
untuk mengikuti perubaban freJ.mensi modulasi yang tertinggi.
3.2. Komparator
Pembanding (komparator) adaJah untai yang membandingkan tegangan masukan
(V in) dengan tegangan referensi (Vrd). Komparator di si1li prinsipnya adalah hila Vm >
Vr~r, maka Vo bernilai S V. Dan hila Vin < Vrd; maka Vo bernilaj 0 V. Di sini digunakan
Yr.,r senila.i 3 V Gambar 12 adalah untai komparator . ang menggunakan omponen
LM339 (low p(fwer low o.ft~-el voltage quad comparators). Untai komparator tersebut
berfungsi untuk mendapatkan kembali isyarat data acak.
86
5 v
Vin
3 k
TP 7
I.syarat data acak keluaran dari komparator
Gambar 12. Untai Komparator.
R V = 1 Vee rt.!{
. R, +Rr~r ( LO)
MODULA TOR DAN DEMODULATOR BINARY ASK B11diharJju Murtianta
4. HASIL PENGUJIAN ALAT
4.1. Modulator Binary ASK
4.1.1. lsyarat Pembawa
t2 =10kHz
Gambar 13. Isyarat Pembawa.
Dari Gambar 13 terlihat bahwa isyarat sinus yang dihasilkan sudah mempunyai
ampHtuCio sebesar 4.24 Vpp.
4.1.2. Isyarat Data Acak
dattr rate = 2400 bps.
Gambar 14. lsyarat Data Acak.
Gambar 14 adalah i:syarat data acak yang mempunyai kecepatan 1000 bps dan 2400 bps.
Bila data rate makin tinggi, maka makin rapat pula isyaratnya, dan begitu pula
sebaJiknya.
87
T chne Jum al Ilmiah Ele.ktrotek.oika Vol. 8 No. 2 Oktober 2009 Hal 77 - 91
l f=--Hz
21d?.C (9)
Ni la.i C ditetapkan dahulu (untuk untai ini , penulis menggunakan C = 10 nF). Besaruya
nilai RC harus sedemiklan rupa sehingga menghasilkan tetapan waktu (time constalll)
yang cukup besar agar isyarat pembawa bisa tuntas ditapis tetapi masih cukup cepat
untuk mengikuti perubaban freJ.mensi modulasi yang tertinggi.
3.2. Komparator
Pembanding (komparator) adaJah untai yang membandingkan tegangan masukan
(V in) dengan tegangan referensi (Vrd). Komparator di si1li prinsipnya adalah hila Vm >
Vr~r, maka Vo bernilai S V. Dan hila Vin < Vrd; maka Vo bernilaj 0 V. Di sini digunakan
Yr.,r senila.i 3 V Gambar 12 adalah untai komparator . ang menggunakan omponen
LM339 (low p(fwer low o.ft~-el voltage quad comparators). Untai komparator tersebut
berfungsi untuk mendapatkan kembali isyarat data acak.
86
5 v
Vin
3 k
TP 7
I.syarat data acak keluaran dari komparator
Gambar 12. Untai Komparator.
R V = 1 Vee rt.!{
. R, +Rr~r ( LO)
MODULA TOR DAN DEMODULATOR BINARY ASK B11diharJju Murtianta
4. HASIL PENGUJIAN ALAT
4.1. Modulator Binary ASK
4.1.1. lsyarat Pembawa
t2 =10kHz
Gambar 13. Isyarat Pembawa.
Dari Gambar 13 terlihat bahwa isyarat sinus yang dihasilkan sudah mempunyai
ampHtuCio sebesar 4.24 Vpp.
4.1.2. Isyarat Data Acak
dattr rate = 2400 bps.
Gambar 14. lsyarat Data Acak.
Gambar 14 adalah i:syarat data acak yang mempunyai kecepatan 1000 bps dan 2400 bps.
Bila data rate makin tinggi, maka makin rapat pula isyaratnya, dan begitu pula
sebaJiknya.
87
Te...:hne Junlalllmiah Elt>ktroteknikn Vol X No. 2 Oktoher 200tl Hal 77 - 91
4.1.3. Isyarat Binar.J' ASK yang Dikirimkan dan Diterima
Saluran J Isyarat hinm:v ASK yang dikirimkan.
Saluran 2 Isyarat hinw:v A.\'K yang diterima.
Dala rate = 1.000 bps:
1rekuensi pembawa=S kHz. frekuensi pembawa= I 0 kHz. frekuensi pembawa= 15 kHz.
Data rate= 2.400 bps:
frekuensi pembawa kHz. frekuensi pembawa= I 0 kHz. frekuensi pembawa= 15 kHz.
Gam bar 15. Isyarat Binaty ASK yang Dik.irimkan dan Diterima.
Dari Gambar 15 tersebut terlihat bahwa isyarat hiiiGry ASK sudah bagus dan stabil.
Terlihat pula bahwa isyarat binary ASK yang dikirimkan sudah sama dengan isyarat
hinal)' ASK yang diterima. Nilai 'I' isyarat hinm:v ASK ditunjukkan dengan 4,24 l J'P dan
nilai '0' isyarat hinmy ASK ditunjukkan dengan 2 ~ j1p.
88
I I ;
I
>"v!ODU/.A TOR DAN DEMODUIA TOR Ill NARY A.\'K Budilum(ja .Murtwnta
4.2. Demodulator Binary ASK
4.2.1. lsyarat Keluaran Envelope Detector
Salut·an I = Isyarat binary ASK yang diterima.
Saluran 2 = Isyarat keluaran enFelope detector
Data rate = l 000 bps:
frekuensi pembawa=5 kHz. frekuensi pembawa=lO kHz. frek'Uensi pembawa=15 kHz.
Data rate= 2.400 bps:
frekuensi pembawa=5 kHz. frekuensi pembawa=IO kHz. frekuensi pembawa=15 kHz.
Gambar 16. Isyarat Keluaran Envelope Detector.
Dari Gambar 16 tersebut terlihat bahwa envelope defector telah berhasil mendeteksi
sampul positif isyarat hinm:v ASK
89
Te...:hne Junlalllmiah Elt>ktroteknikn Vol X No. 2 Oktoher 200tl Hal 77 - 91
4.1.3. Isyarat Binar.J' ASK yang Dikirimkan dan Diterima
Saluran J Isyarat hinm:v ASK yang dikirimkan.
Saluran 2 Isyarat hinw:v A.\'K yang diterima.
Dala rate = 1.000 bps:
1rekuensi pembawa=S kHz. frekuensi pembawa= I 0 kHz. frekuensi pembawa= 15 kHz.
Data rate= 2.400 bps:
frekuensi pembawa kHz. frekuensi pembawa= I 0 kHz. frekuensi pembawa= 15 kHz.
Gam bar 15. Isyarat Binaty ASK yang Dik.irimkan dan Diterima.
Dari Gambar 15 tersebut terlihat bahwa isyarat hiiiGry ASK sudah bagus dan stabil.
Terlihat pula bahwa isyarat binary ASK yang dikirimkan sudah sama dengan isyarat
hinal)' ASK yang diterima. Nilai 'I' isyarat hinm:v ASK ditunjukkan dengan 4,24 l J'P dan
nilai '0' isyarat hinmy ASK ditunjukkan dengan 2 ~ j1p.
88
I I ;
I
>"v!ODU/.A TOR DAN DEMODUIA TOR Ill NARY A.\'K Budilum(ja .Murtwnta
4.2. Demodulator Binary ASK
4.2.1. lsyarat Keluaran Envelope Detector
Salut·an I = Isyarat binary ASK yang diterima.
Saluran 2 = Isyarat keluaran enFelope detector
Data rate = l 000 bps:
frekuensi pembawa=5 kHz. frekuensi pembawa=lO kHz. frek'Uensi pembawa=15 kHz.
Data rate= 2.400 bps:
frekuensi pembawa=5 kHz. frekuensi pembawa=IO kHz. frekuensi pembawa=15 kHz.
Gambar 16. Isyarat Keluaran Envelope Detector.
Dari Gambar 16 tersebut terlihat bahwa envelope defector telah berhasil mendeteksi
sampul positif isyarat hinm:v ASK
89
Techne Jumal Thruah EJektrob.:kn.ika Vol 8 No. 1 Oktobcr 2009 Ha177 - 91
4.2.2. lsyarat Data Acak Keluaran Untai Komparator
Saluran 1 = Isyarat binary ASK.
Saluran 2 = Isyarat data acak keluaran untai komparator.
Data rate= 1.000 bps:
fr kuensi pembawa=S Hz. fr ensi embawa = I 0 kHz. fre enst pem aw = J
Data rate= 2 .400 bps:
frekuensi pembawa=S kHz. frekuensi pembawa= 10 kHz. frekuensi pembawa= 15kHz.
Gambar 17. Isyarat Data Acak Keluaran Untai Komparator.
Dari Gambar 17 tersebut terlihat bahwa data acak keluaran dari komparator sudah bagus
dan stabiJ. B iJa data rate makin tinggi, maka makin rapat pula isyaratnya dan begitu pula
sebaliknya.
5. Kesimpulan
90
1. Untuk memodulasi isyarat pembawa dan isyarat data acak digunakanJ(' 4066(/C . saklai analog), sehingga dihasilkan isyarat binm:v A 'K.
2. Deteksi non koheren (dengan menggunakan envelope detector) dapat mendeteksi
data acak dengan baik.
MODULATOR DAN DEMODULATOR BTNARJ' ASK Budihardjo M urtianta
3. Data rate makin tinggi, maka makin rapat pula isyarat datanya dan begitu pula
sebaliknya.
Dafta r Pusta.ka
1. Krauss, Herbert L.; Bastian, Charles W. ; Raab, Frederick H., 1990, 'Tekuik Radio
•nda adal', niversitas In onesia(Ul-Pres ) a.
2. Lee, Charles, "Amplitude Sh{fr Keying (ASK) Modulation".
3. Pursley, Michael B., 2005, "Imroduction to Digital Communicalioml' , Pearson
Pr nticeHall.
4. Stremler, Ferrel G., 1982, "Introduction to Communication ... ~vstems", Addison
Wesley.
91
Techne Jumal Thruah EJektrob.:kn.ika Vol 8 No. 1 Oktobcr 2009 Ha177 - 91
4.2.2. lsyarat Data Acak Keluaran Untai Komparator
Saluran 1 = Isyarat binary ASK.
Saluran 2 = Isyarat data acak keluaran untai komparator.
Data rate= 1.000 bps:
fr kuensi pembawa=S Hz. fr ensi embawa = I 0 kHz. fre enst pem aw = J
Data rate= 2 .400 bps:
frekuensi pembawa=S kHz. frekuensi pembawa= 10 kHz. frekuensi pembawa= 15kHz.
Gambar 17. Isyarat Data Acak Keluaran Untai Komparator.
Dari Gambar 17 tersebut terlihat bahwa data acak keluaran dari komparator sudah bagus
dan stabiJ. B iJa data rate makin tinggi, maka makin rapat pula isyaratnya dan begitu pula
sebaliknya.
5. Kesimpulan
90
1. Untuk memodulasi isyarat pembawa dan isyarat data acak digunakanJ(' 4066(/C . saklai analog), sehingga dihasilkan isyarat binm:v A 'K.
2. Deteksi non koheren (dengan menggunakan envelope detector) dapat mendeteksi
data acak dengan baik.
MODULATOR DAN DEMODULATOR BTNARJ' ASK Budihardjo M urtianta
3. Data rate makin tinggi, maka makin rapat pula isyarat datanya dan begitu pula
sebaliknya.
Dafta r Pusta.ka
1. Krauss, Herbert L.; Bastian, Charles W. ; Raab, Frederick H., 1990, 'Tekuik Radio
•nda adal', niversitas In onesia(Ul-Pres ) a.
2. Lee, Charles, "Amplitude Sh{fr Keying (ASK) Modulation".
3. Pursley, Michael B., 2005, "Imroduction to Digital Communicalioml' , Pearson
Pr nticeHall.
4. Stremler, Ferrel G., 1982, "Introduction to Communication ... ~vstems", Addison
Wesley.
91