milterisme tuntutan demokratisasi
DESCRIPTION
Materi Komunikasi dan PembangunanTRANSCRIPT
KEGAGALAN PEMBANGUNAN
MILITERISME
Militerisme adalah ideologi yang mengutamakanpenggunaan kekuatan militer untuk mengatasi masalahatau dalam usaha untuk mencapai tujuan
Militarism is an ideology which claims that military is the foundation of a society’s security, and thereby claims to be its most important aspect
MILITERISME
1. Lebih banyak menggunakan sistemperintah/komando, keras dan sangat otoriter
Ciri-Ciri Kepemimpinan Militeristik :
2. Menghendaki kepatuhan mutlak
3. Senang dengan formalitas, dan tanda-tandakebesaran yang berlebihan
4. Menuntut disiplin tinggi
5. Tidak menghendaki saran, usul, dan kritikandari bawah
6. Komunikasi cenderung berlangsung searah
MILITERISME
Niccolo Machiavelli :Negara harus menerapkanprinsip “Tangan Besi”dilaksanakan oleh militer
Tidak mengakomodir adanyaperbedaan
Lebih baik ditakuti daripadadicintai
Pemimpin Negara yang Menganut PahamMiliterisme
Saddam Husein
Moammar Qadhafi
Soeharto
Augusto
Pinochet
Militerisme di Indonesia
Entrypoint Militerisme :
Kegagalan Sipil dalammengelola kekuasaannegara
Perasaan berjasa dalam merebut kemerdekaan
Perasaan lebih mampudalam memimpin
Dwifungsi ABRI
DwifungsiABRI
KekuatanPertahanan
danKeamanan
Negara
KekuatanSosial dan
Politik
MemegangPosisi Dalam
Pemerintahan
Tameng untukMempertahan-kan Kekuasaan
MILITERISME ORDE BARU
Dwifungsi ABRI diperkuat denganPeraturan Perundang-Undangan
MILITERISME ORDE BARU
“Prajurit AngkatanBersenjata RepublikIndonesia mengembanDwifungsi AngkatanBersenjata RepublikIndonesia, yaitusebagai kekuatanpertahanan keamanannegara dan kekuatansosial politik”
Trilogi Pembangunan
PEMBANGUNAN MASA ORDE BARU
1. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis
political development as prerequisite of economic development (Lucyan W Pye)
Tidak ada kekuatan yang dapat digunakan untukmenciptakan stabilitas selain militer
Menempatkan militer sebagai titik sentralpembangunan nasional
Trilogi Pembangunan
PEMBANGUNAN MASA ORDE BARU
2. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
Soeharto lebih mementingkan pembangunan ekonomidibanding pembangunan sektor-sektor lainnya
GDP/PDB per kapita tahun 1968 = $ 70 GDP/PDB per kapita tahun 1996 > $ 1.000
Produksi Beras tahun 1969 = 12,2 Juta Ton Produksi Beras tahun 1984 = 25,8 Juta Ton
StabilitasPolitik
PertumbuhanEkonomi
Demokrasi
Trilogi Pembangunan
PEMBANGUNAN MASA ORDE BARU
2. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
Trilogi Pembangunan
PEMBANGUNAN MASA ORDE BARU
3. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya
Delapan jalur pemerataan : Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat Pemerataan memperoleh kesempatan pendidikan dan
pelayanan kesehatan Pemerataan pembagian pendapatan Pemerataan kesempatan kerja Pemerataan kesempatan berusaha Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan, Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah
Tanah Air Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan
Kegagalan
Demokrasi Versi Orde Baru
TUNTUTAN DEMOKRATISASI
Asas Tunggal
Massa Mengambang (floating mass)
Dwifungsi ABRI
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4)
TUNTUTAN DEMOKRATISASI
Demokrasi versi Orde Baru dianggap tidak sesuaidengan keadaan bangsa Indonesia
Pancasila sebagai asas tunggal tidak lagi digunakanuntuk memaksakan keseragaman, tetapi untukmengakui keberagaman
Partai politik sudah bisa memiliki cabang hingga ketingkat desa
Tidak ada lagi Pedoman Penghayatan dan PengalamanPancasila
TUNTUTAN DEMOKRATISASI
Dwifungsi ABRI dihapus :
Dwifungsi ABRI berakhir setelah :
Sidang Umum MPR Oktober 1999 menghapus fraksiABRI di DPR
Ditetapkannya UU No.20 tahun 2003 tentang Susunandan Kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD
Ditetapkannya UU No. 34 Tahun 2004 Tentang TentaraNasional Indonesia
TUNTUTAN DEMOKRATISASI
Dwifungsi ABRI dihapus :
Ditetapkannya UU No. 34 Tahun 2004 Tentang TentaraNasional Indonesia
“bahwa Tentara Nasional Indonesia sebagai alat pertahananNegara Kesatuan Republik Indonesia, bertugas melaksanakankebijakan pertahanan negara untuk menegakkan kedaulatannegara, mempertahankan keutuhan wilayah, dan melindungikeselamatan bangsa, menjalankan operasi militer untukperang dan operasi militer selain perang, serta ikut secaraaktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional daninternasional”
TUNTUTAN DEMOKRATISASI
Dwifungsi ABRI dihapus :
Alasan :
1. Menghambat proses demokratisasi
Tidak adanya kebebasan berekspresi, berorganisasi, dan berpendapat
2. Mengurangi profesionalisme ABRI
Tingginya Pelanggaran HAM
Menghilangkan fungsi check and balance
Menyalahi kode etik profesinya
Berpotensi memperlemah daya tempur
PENUTUP
"Dengan konsep Repelita, arah pembangunan selamaorde baru tertata dengan baik sehingga kebijakanekonomi pemerintah tidak terkesan `tiba masa tibaakal` seperti dewasa ini"
“Ekonomi memang tumbuh, tapi sektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam pertumbuhanitu adalah konsumsi. Jadi rakyat diajar untuk konsumtifdengan membangun mal-mal, supermarket, hypermarket dan investasi-investasi yang mendorongsikap konsumtif masyarakat”
Prof.DR.Halide
TERIMA KASIH