menulis judul-abstrak
TRANSCRIPT
TATA PENULISAN
JUDULABSTRAK
PENDAHULUAN
KOMPONEN NASKAH ILMIAH
1. JUDUL KARANGAN ( Title )
2. NAMA & LEMBAGA PENGARANG ( Authors & Institutions )
3. ABSTRAK ( Abstract )
4. NAS ( Text ), terdiri atas :
* PENDAHULUAN ( Introduction )
* METODE ( Methods )
* HASIL ( Results )
* DISKUSI ( Discussion )
5. UCAPAN TERIMA KASIH ( Acknowledgments )
6. DAFTAR PUSTAKA ( References )
JUDUL
Bagian inti naskah ilmah
Gabungan kata kunci
Bersifat positif, jelas & spesifik
FUNGSI :
Sebagai kunci pembuka minat baca
* Pemilihan kata harus tepat
* Mengandung unsur utama
* Jelas
MENARIK PERHATIAN PEMBACA
Menelaah keseluruhan isi naskah :
* mencari informasi terbitan baru
* menelusur bahan pustaka
Judul yang baik :Paling ringkas
Menggambarkan isi naskah
Faktor subyektif berperan
SESINGKAT MUNGKIN :
harus tepat, jelas, bernas dan sesuai aturan penelitian
Jangan TERLALU PENDEK / TERLALU PANJANG
Tidak lebih dari 12 kata subjudul
Masukkan KATA KUNCI ( key words )
Hindari NAMA DAGANG & SINGKATAN yang tak lazim
Hindari kata : PENELITIAN PENDAHULUAN
STUDI PENELAAHAN
PENGARUH
LUGAS MENARIK PERHATIAN Vs
PENGARANG (Authors)
&
INSTITUSI (Institution)
PENGARANG ( AUTHORS )• Nama ditulis lengkap (tidak disingkat)
• Urutan tanggung jawab :
Penulis pertama : penulis utama, paling banyak memberi kontribusi dalam perancangan & pelaksanaan penelitian
Penulis kedua dst : peneliti pembantu, sesuai kontribusinya
• Gelar akademik, pangkat, jabatan tidak dicantumkan
INSTITUSI ( Institution )Nama institusi, alamat (jalan, nomor, kota, kode pos, telp/fax)
Alamat e-mail penulis korespondensi
Fungsi :
Membantu pembaca bila ingin mengetahui / menghubungi alamat author
ABSTRAK ABSTRAK
Abstrak ( Abstract ) : inti sari karangan
Paling sering dibaca setelah judul
Sebagai alat screening
Miniatur suatu naskah
Penyusunan abstrak yang baik sangat membantu dalam mengenali isi naskah
Informasi naskah dapat secara cepat & tepat diketahui pembaca
Dibuat setelah karangan lengkap selesai
FUNGSIFUNGSI
MENENTUKAN KAITAN DENGAN MINAT MENENTUKAN KAITAN DENGAN MINAT PEMBACAPEMBACA
Isi naskah dapat dikenal secara tepat & cepatIsi naskah dapat dikenal secara tepat & cepat Perlu tidaknya membaca isi naskah secara Perlu tidaknya membaca isi naskah secara
keseluruhankeseluruhan
MENGHINDARI PEMBACAAN DOKUMEN MENGHINDARI PEMBACAAN DOKUMEN YANG TIDAK ADA KEPENTINGAN YANG TIDAK ADA KEPENTINGAN LANGSUNG DENGAN MINAT PEMBACALANGSUNG DENGAN MINAT PEMBACA
diperoleh cukup informasi tentang topik diperoleh cukup informasi tentang topik sampingan, tanpa membaca naskah lengkapsampingan, tanpa membaca naskah lengkap
MEMUDAHKAN MENELUSURI TEKS MEMUDAHKAN MENELUSURI TEKS DENGAN KOMPUTERDENGAN KOMPUTER
DUA FORMAT ABSTRAK : DUA FORMAT ABSTRAK : Abstrak satu paragraf Abstrak satu paragraf Abstrak terstrukturAbstrak terstruktur
BERDASARKAN ISINYA BERDASARKAN ISINYA • NASKAH HASIL PENELITIAN NASKAH HASIL PENELITIAN
Latar belakang, Latar belakang, tujuan penelitian, metode tujuan penelitian, metode penelitian, hasil penelitian, dan penelitian, hasil penelitian, dan kesimpulan kesimpulan
• NASKAH KONSEPTUAL (NON PENELITIAN)NASKAH KONSEPTUAL (NON PENELITIAN)
Ringkasan isi naskah yang Ringkasan isi naskah yang komprehensif, lengkapkomprehensif, lengkap & jelas & jelas
BENTUK PENYAJIANBENTUK PENYAJIAN ABSTRAK INDIKATIF: ABSTRAK INDIKATIF:
• PENYAJIAN SECARA KUALITATIF, HANYA PENYAJIAN SECARA KUALITATIF, HANYA MEMBERIKAN INDIKASI SASARAN / CAKUPAN MEMBERIKAN INDIKASI SASARAN / CAKUPAN NASKAHNYANASKAHNYA
ABSTRAK INFORMATIF: ABSTRAK INFORMATIF: • PENYAJIAN SECARA KUANTITATIF, BIASANYA PENYAJIAN SECARA KUANTITATIF, BIASANYA
MEMUAT TUJUAN, METODOLOGI, HASIL & MEMUAT TUJUAN, METODOLOGI, HASIL & KESIMPULANKESIMPULAN
ABSTRAK INDIKATIF-INFORMATIF: ABSTRAK INDIKATIF-INFORMATIF: • PERPADUAN ANTARA ABSTRAK INDIKATIF & PERPADUAN ANTARA ABSTRAK INDIKATIF &
INFORMATIFINFORMATIF
SYARAT ABSTRAK :SYARAT ABSTRAK :
Ringkas, lengkap, jelasRingkas, lengkap, jelas Menyeluruh (intisari seluruh tulisan)Menyeluruh (intisari seluruh tulisan) Tidak mengandung singkatanTidak mengandung singkatan Mencakup :Mencakup :
• Latar BelakangLatar Belakang• Tujuan penelitian Tujuan penelitian • Metode Metode • Hasil Hasil • Kesimpulan Kesimpulan
InformatifInformatif Tidak lebih dari 250 kataTidak lebih dari 250 kata
KATA KUNCI ( KATA KUNCI ( Key wordsKey words ) )
Sebagai ‘subject-index’Sebagai ‘subject-index’• Memudahkan penelusuran di internetMemudahkan penelusuran di internet• Memudahkan menemukan judul naskah Memudahkan menemukan judul naskah
beserta abstraknyabeserta abstraknya Adalah kata pokok / istilah yang mewakili Adalah kata pokok / istilah yang mewakili
masalah yang diteliti atau ide / konsep masalah yang diteliti atau ide / konsep dasar yang dibahasdasar yang dibahas
Dapat diambil dari judul, abstrak, atau isi Dapat diambil dari judul, abstrak, atau isi teksteks
Bisa berupa kata tunggal atau fraseBisa berupa kata tunggal atau frase Dari kata yang bersifat Dari kata yang bersifat generalgeneral ke kata ke kata
yang lebih spesifikyang lebih spesifik Diletakkan setelah abstrak : 3 sampai 8 Diletakkan setelah abstrak : 3 sampai 8
katakata
ContohContoh
Evaluasilah Judul, Pengarang, Baris Evaluasilah Judul, Pengarang, Baris Kredit, Abstract, dan Kata KunciKredit, Abstract, dan Kata Kunci
Dharmayanti Dharmayanti et alet al., 2005., 2005..
Setiadi Setiadi et alet al., 2005., 2005..
Miller Miller et alet al., 1999., 1999..
MKH (Vet.Med.J.) 22(2) Mei 2006.
Identifikasi Virus Avian Influenza Pada Beberapa Jenis Unggas di Taman Margasatwa Ragunan dan Upaya Eradikasinya
(Identification and Eradication Avian Influenza Virus in Some Birds in Taman Margasatwa Ragunan)
NLP Indi Dharmayanti, R. Indriani dan R.M.A. AdjidBalai Penelitian Veteriner, Jl. RE Martadinata 30, Bogor - 16114,
Indonesia, Tel/Fax : +63-0251-627180Abstract
Avian influenza virus (AI) can infected a variety of species, including birds and human. Since August 2004, there were some cases of AI affected some birds such as peacock and pigeon in Jakarta. In September 2005, we conducted field investigation to monitor virus circulation of AI in Jakarta including in Taman Margasatwa Ragunan. We collected the cloacal samples from some birds by Reverse Transcriptase-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) method. Result of the study showed that avian influenza H5N1 subtype has infected some birds in Taman Margasatwa Ragunan. Some treatments have been done to eradicate the virus such as isolation and antiviral treatment for infected birds and disinfectant treatment for environment. Fifth days after treatment, the virus can be eliminated from the body of birds.
Keywords : Avian influenza virus, birds, Taman Margasatwa Ragunan, antiviral
MKH (Vet.Med.J.) 22(2) Mei 2006.
Viabilty and Membrane Integrity of Canine Epididymal Sperm During Storage in Different Extenders
M.Agus Setiadi 1, Agik Suprayogi 2 , Yulnawati 31 Departemen Klinik, Reproduksi dan Patologi; 2 Departemen Anatomi,
Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor (IPB) Jl. Agatis, Kampus IPB Darmaga Bogor, 16680; 3 Pusat Penelitian
Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jl. Raya Bogor-Jakarta Km 46, Cibinong, 16911
AbstractThe objective of this study was to investigate the ability two extenders in
maintain viability and membrane integrity of canine epididymal spermatozoa during cold storage at 5 o C. Epidydimal sperm was collected from cauda epididymis by flushing technique with physiological saline and then diluted in Tris egg yolk 20% and Andromed for four days. The result showed that the initial percentage of progressive motility in both extenders were not significant different (72.00 ± 2.45 % in Tris egg yolk and 69.00 ± 2.00 % in Andromed) respectively (p>0.05). Afterwards the progressive motility was sharply decrease significantly (p<0.05) in Andromed compared with Tris egg yolk on day 2, 3 and 4 of storage. However, there were no significant difference in the percentage of membrane integrity between two extenders until day 4 cold storage. In conclusion, Tris egg yolk 20% could be better than Andromed in maintain viability and membrane integrity of the canine epididymal spermatozoa in cold storage at 5 o C.
Keywords : Canine, epididymal, spermatozoa, storage, extender
Am J Reprod Immunol 41(4) Apr 1999
Oral vaccination of white-tailed deer using a recombinant Bacillus
Calmette-Guerin vaccine : prospects for immunocontraception.
Miller LA, Johns BE, Elias DJ, Killian GJUSDA, National Wildlife Research Center, Fort Collins, CO 80524, USA.
PROBLEM: Reduction of excess numbers of white-tailed deer (Odocoileus virginianus) is a prime example of a potential use for immunocontraception as a means of wildlife population management. Oral vaccination appears to be the most pragmatic way to deliver immunocontraceptive vaccines to free-roaming populations of deer, but there was little, if any, prior evidence that oral vaccination is a viable concept in deer.
METHOD OF STUDY: We used live Bacillus Calmette-Guerin (BCG) in a recombinant form (rBCG), which expressed Borrelia burgdorferi outer surface protein A, to test whether deer vaccinated orally with a specific antigen expressed in a live vector produce detectable antibody titers.
RESULTS: The data indicate that oral vaccination of deer with an expressed antigen is feasible, as demonstrated by peak antibody titers to the expressed antigen. Also, peak titers measured by enzyme-linked immunosorbent assay were highest in orally vaccinated deer: 1600 in deer vaccinated by injection and 6400 in those vaccinated orally.
CONCLUSIONS: The results of this study demonstrate that it is feasible to vaccinate deer orally with a live vector.
Keywords : white-tailed deer, Bacillus Calmette-Guerin, immunocontraception.
Bagian PENDAHULUAN
Merupakan pengantar bagi pembaca dalam
membangun alur berpikir.
Ditunjang literatur yang relevan
Menuntun pembaca dengan uraian logis :
Mengapa penelitian dilakukan
Apa yg telah dilakukan peneliti terdahulu
Harapan penelitian
STRUKTUR BAGIAN PENDAHULUAN
Fungsi : memperkenalkan topik artikel secara utuh dalam paragraf
PENULISAN PARAGRAF :
PARAGRAF I :
Dipaparkan background penelitian
Apakah masalahnya
Mengapa masalah diangggap penting
PARAGRAF II :
Batasan atau pendekatan penelitian tersebut guna mencapai tujuan
PARAGRAF III :
Tujuan penulisan penelitian, berdasarkan pernyataan masalah & pendekatan penelitian
PENDAHULUAN YANG EFEKTIF :
1. Bahasa sederhana & hindari jargon yang sangat spesifik
2. Beri kempatan pembaca memahami masalah secara bertahap
3. Beri contoh gambaran masalah / teori yg rumit
skala masalah
4. Tuliskan dalam format essai, bukan format enumeratif
MASALAH PENELITIAN ( Problem statement )
Ada kesenjangan antara harapan dan kenyataan
SYARAT :
Objektif, terukur, terdapat dimensi waktu & tempat, kemutakhiran ( up to date )
Ditulis dalam kalimat deklaratif
Berasal dari beberapa acuan mengenai pernyataan / teori yg meragukan
Sebaiknya ditulis 2 paragraf ( Bisa 1 paragraf )
Paragraf I : kesenjangan antara harapan & kenyataan
Paragraf II : Upaya pemecahan masalah
CONTOH :
Di Indonesia, prevalensi karies sekunder semakin tinggi dari tahun ke tahun. Prevalensi mencapai 10% pada tahun 1999, meningkat menjadi 15% pada tahun 2001 dan 21% pada tahun 2002. Hal ini bertentangan dengan harapan pengembangan bahan dan teknologi kedokteran gigi yang telah maju dengan pesat pada 10 tahun terakhir ini. (Masalah yang didukung dengan Skala masalah)
Peningkatan prevalensi karies sekunder dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan penderita secara keseluruhan, di samping itu, secara ekonomis juga merugikan penderita maupun negara. Setiap tahun negara harus mengeluarkan 2,30 Miliar rupiah, untuk penggantian tumpatan yang gagal karena karies sekunder.
(Pentingnya dilakukan suatu upaya untuk memecahkan masalah tersebut)
PENDEKATAN PENELITIAN ( Research approach )
Menentukan paradigma / teori, serta jenjang analisis
untuk mencapai tujuan penelitian
Sumbernya : IDENTIFIKASI MASALAH
Tinjauan logik / teoritik :
Penyebab terjadinya masalah
Dampak yang diakibatkan
CONTOH IDENTIFIKASI MASALAH :
Karies Sekunder
Bentuk Preparasi Daya Anti-Bakteri Bahan Tumpatan
Pola Makan
Kualitas Host
Pola Pemelihararaan Gigi
Pendekatan penelitian dipilih berdasarkan identifikasi masalah yang dibatasi dengan
ruang lingkup penelitian
Pendekatan penelitian harus mengikuti tujuan penelitian
Contoh :Pengujian efektifitas preparasi tumpatan dilakukan dengan membandingkan bentuk preparasi …. atau, ( Pendekatan klinik: membandingkan bentuk preparasi )
Pengujian efektifitas preparasi tumpatan dengan membandingkan kekasaran permukaan gigi pasca preparasi. ( Pendekatan mikroskopik: membandingkan kekasaran preparasi )
Pengujian efektifitas daya hambat pertumbuhan kuman karies oleh bahan tumpatan dengan memperbandingkan jumlah kuman Streptococcus mutans yang tumbuh dalam media tertentu…. atau, ( Pendekatan mikrobiologi: membandingkan pertumbuhan kuman )
Pengujian efektifitas daya hambat pertumbuhan kuman karies oleh bahan tumpatan dengan memperbandingkan zona hambatan yang diukur pada media tertentu. (Pendekatan mikrobiologi: membandingkan zona hambatan )
TUJUAN PENELITIAN ( Aim ) Cara untuk menjawab pertanyaan penelitian atau
rumusan masalah
Harus dapat berperan sebagai konsekuensi logis dari masalah penelitian ( problem statement )
Harus tegas, tidak boleh ambigius
TUJUAN UMUM :
menggambarkan keluaran ( out put ) penelitian
TUJUAN KHUSUS :
Uraian prosedur mendapatkan out put penelitian
CONTOH
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari efektifitas beberapa teknik preparasi dan efektifitas beberapa bahan tumpatan sebagai upaya mencegah terjadinya karies sekunder.Untuk itu dilakukan uji efektifitas teknik preparasi model A, B dan C serta uji efektifitas daya hambat pertumbuhan kuman karies pada bahan tumpatan A, B, C dan D.
Tujuan umum
Tujuan khusus
SEKIAN
Semoga Bermanfaat