menopang e-commerce indonesia · kartu pos 22 chris feng : percayakan pengiriman e-commerce via pos...

28
KABAR DARI POS | 40 • 2018 A Majalah Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) EDISI 40 2018 CTK.1.90/KJA-SP/2018 Barkah Hadimoeljono : TO BE GIANT LOGISTICS FROM THE EAST MENOPANG E-COMMERCE INDONESIA POS bangun integrasi logistik

Upload: nguyenthien

Post on 12-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KABAR DARI POS | 40 • 2018 A

Majalah PerusahaanPT Pos Indonesia (Persero)

EDISI 40 2018

CTK.1.90/KJA

-SP/2018

Barkah Hadimoeljono :TO BE GIANT LOGISTICSFROMTHE EAST

MENOPANGE-COMMERCE INDONESIA

POS

bangunintegrasilogistik

KABAR DARI POS | 40 • 2018B

CTK

.1.9

0/KJ

A-S

P/20

18

KABAR DARI POS | 40 • 2018 3

Diterbitkan Oleh:PT Pos Indonesia (Persero)Bagian Public Relations and Communication MediaJalan Anggrek No. 59 Bandung 40114Telepon (022) 7207519 | Faksimili (022) 7271957e-mail: [email protected] STT.2363/SK/DITJEN PPG/STT/1998

CTK.1.90/KJA-SP/2018

DARI REDAKSI

Pembaca yang budiman,

Majalah Kabar dari Pos pada awalnya diterbitkan dalam bentuk newsletter 8 halaman, waktunya setahun setelah perubahan status perusahaan dari Perum Pos dan Giro menjadi PT Pos Indonesia (Persero). Tak lama kemudian pada tahun 1997. Sesuai dengan ketentuan saat itu majalah Kabar dari Pos yang disingkat KdP mendapatkan pengesahan STT (Surat Tanda Terdaftar Nomor STT.2363/SK/DITJEN PPG/STT/1998 ) dari Departemen Penerangan RI sebagai majalah korporat PT Pos Indonesia (Persero). Sejak itulah, KdP dalam versi cetak menjadi wahana yang menjembatani komunikasi antara perusahaan dengan para mitra maupun pelanggan besar.

Ada suka dan duka yang dirasa oleh awak majalah KdP yang berada di Bagian Public Relations and Communication Media. Sejumlah prestasi juga pernah ditorehkan majalah yang terbit tiga bulanan ini.

Kini era digitalisasi benar-benar harus dipertimbangkan. Jika selama ini KdP terbit hanya dalam versi cetak, maka ke depan majalah ini akan hadir dalam versi digital, sehingga majalah dapat menjangkau lebih banyak lagi pembaca, utamanya kaum muda yang kini memang menjadi bidikan pasar PT Pos Indonesia (Persero).

Namun ada satu yang tak akan berubah dari majalah peraih Perunggu pada Penghargaan BUMN Internal Media Awards (BIMA) 2014 untuk kategori Majalah dalam Sub kategori Substansi, Bahasa dan Sistematika Terbaik dari Majalah BUMN Track ini, yakni tetap menyampaikan pesan-pesan dari manajemen PT Pos Indonesia (Persero) kepada publik, juga masyarakat yang berkepentingan denganPT Pos Indonesia (Persero). Karena sejatinya itulah hakikat masthead majalah ini: Kabar dari Pos.

Selamat membaca.

Redaksi

KABAR UTAMA 4 Bangun Integrasi Logistik Pos Menopang e-Commerce Indonesia 7 Antara Inlog dan Poslog 8 Mari Memanfaatkan Logistik PosCAP POS 9 Barkah Hadimoeljono : To Be Giant Logistics From The EastINFO POS 15 DELON Jadi Bagian Pos Indonesia16 DNAJ E D A 18 Selembar Kartupos dari Kuil Sensoji, JepangKARTU POS 22 Chris Feng : Percayakan Pengiriman e-Commerce Via PosBIS SURAT 24 Ketika Prangko Mempromosikan Destinasi WisataDARI SUDUT BANDA 26 Ihwan Sutardiyanta : Pinjam Uang di Kantorpos

DAFTAR ISI

9

KABAR DARI POS | 40 • 20184CTK.1.90/KJA-SP/2018

KABAR UTAMA

MENOPANG E-COMMERCE INDONESIA

POS

bangunintegrasilogistik

Merebaknya bisnis online telah membangkitkan gairah baru bisnis pengiriman paket dan barang. Betapa tidak, seperti dilaporkan oleh Sharing Vision industri yang mengandalkan dukungan logistik dan Supply Chain Management berbasis

teknologi informasi di Indonesia mengalami pertumbuhan 39,6% per tahun. Tahun 2017 nilai transaksi e-Commerce diprediksi mencapai nilai Rp.562 Triliun dan diproyeksi bakal menyentuh angka Rp.1000 Triliun pada tahun 2020. Jumlah pembeli online tahun 2017 diperkirakan mencapai 9,7 juta atau 30% pengguna internet di Indonesia. Lonjakan semakin tinggi sejak sejumlah pemain baru (start up) berskala korporasi multinasional masuk gelanggang pasar Indonesia. Lalu apa pengaruhnya bagi Pos Indonesia?

KABAR DARI POS | 40 • 2018 5CTK.1.90/KJA-SP/2018

Dulu Untuk Anda Kami AdaKini We Carry Missions

Sejak bertransformasi dari Perum Pos dan Giro menjadi PT Pos Indonesia (Persero) pada tahun 1995, perusahaan perposaan satu-satunya milik negara ini telah mendeklarasikan dirinya sebagai entitas bisnis yang mengikuti perkembangan zaman: ”Untuk Anda Kami Ada.”

Hal ini dicerminkan dengan diadopsinya teknologi telematika sebagai backbone operasi bisnis Pos. Tak hanya itu, modernisasi dalam sistem logistik Pos pun dilakukan dengan membangun Mail Processing Center yang terintegrasi, termasuk membangun pergudangan dan meremajakan armada angkutan.

Proses ini terus berlanjut pada masa-masa berikutnya. Bahkan proses ini mengalami akselerasi pada dua tahun terakhir, hingga akhirnya 95% titik layanan Pos yang berjumlah lebih dari 5000 Kantorpos kini sudah terintegrasi baik secara fisik maupun virtual. Tentu dengan kondisi demikian, Pos Indonesia lebih siap memainkan perannya sesuai perkembangan zaman, seperti ditegaskan melalui motto terbaru; “We Carry Missions”

Menyikapi perkembangan bisnis logistik yang semakin marak Pos Indonesia pun tak kalah sigap. Sejak awal tahun 2017 dibentuk Direktorat Integrasi Logistik. Melalui direktorat ini Pos hendak menunjukkan bahwa penanganan kebutuhan konsumen, khususnya pengiriman korporat, tak lagi cukup dipenuhi dengan cara-cara konvensional. Seperti dikemukakan oleh Barkah Hadimoeljono, Direktur Integrasi Logistik, kebutuhan konsumen kini lebih komprehensif. Mereka tak hanya berharap kiriman sampai tepat waktu tapi juga pengelolaan sejak barang-barang itu dipesan, metode pembayaran, pergudangan, asuransi keselamatan, hingga jejak-lacak posisi kiriman secara real time. Itu pula yang kini disiapkan oleh Pos Indonesia.

Sekilas tak ada yang berbeda atau baru dari integrasi Logistik Pos dibanding layanan Pos konvensional. Namun, seperti disampaikan oleh Barkah, layanan integrasi Logistik Pos difokuskan untuk para pelaku usaha atau lembaga/instansi yang melakukan pengiriman barang dalam jumlah besar namun tidak ingin direpotkan dengan berbagai kerumitan dari konsekuensi pengiriman tersebut, sejak dari urusan pergudangan, sarana transaksi, hingga laporan pengiriman barang tersebut. Integrasi Logistik didesain tidak untuk

layanan retail di loket-loket Kantorpos tetapi untuk layanan korporat dengan satuan tugas pemasaran yang ada di setiap Kantorpos.

Secara lebih jelas dikemukakan, layanan demikian pada masa lalu sudah sangat akrab digunakan oleh Pemerintah maupun sesama BUMN. Misalnya ketika pemerintah melakukan distribusi tabung gas dalam rangka pelaksanaan program konversi BBM secara nasional. Maka Pos Indonesia dipercaya menangani sejak penyiapan gudang tabung gas dimaksud, mengirimkan kepada penduduk yang berhak mendapatkannya di seluruh Indonesia, dan melaporkan bukti pengiriman itu kepada Pemerintah secara tepat waktu. Keandalan ini pula yang membuat Pemerintah tercatat telah berkali-kali mempercayakan urusan pengiriman logistik berskala nasional kepada Pos Indonesia, seperti pengiriman perangkat Pemilu, penyaluran dana BOS, penyaluran dana BLT, pendistribusian Kartu Indonesia Sehat, hingga pengiriman bantuan bencana alam ke berbagai penjuru negeri. Harus diakui untuk semua tugas-tugas itu, Pos sukses melakukannya. Tak heran bila Presiden Joko Widodo dalam sebuah kesempatan pada akhir tahun 2016 menyatakan: ”Sekarang PT Pos akan menjadi logistik platform kita.” Pernyataan ini terkait dengan keseriusan Pemerintah Indonesia untuk membangun sistem ekonomi digital berbasis e-Commerce. Lebih lanjut Presiden menyatakan: ”Karena jaringan PT Pos itu sudah sampai ke pelosok kecamatan, pelosok desa. Segera gunakan. Tapi dengan platform yang sangat modern.”

Platform yang Sangat Modern

Itulah pembeda layanan korporat yang dikembangkan PT Pos Indonesia (Persero) pada masa lalu dengan layanan integrasi logistik masa kini. Platform yang sangat modern dimaksud ialah diterapkannya tahapan terbaru dari sistem chain management berbasis telematika dalam seluruh rangkaian proses bisnis. Seperti dijelaskan oleh Barkah bahwa Supply chain Management pada dasarnya adalah upaya untuk melakukan pengelolaan rantai pasokan dengan tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat tujuan dengan biaya paling efisien. Konsep SCM sekarang ini telah digantikan dengan Demand Chain Management, di mana assessment awal justru dilakukan terhadap kebutuhan konsumen atau demand. Dari identifikasi demand inilah baru dicarikan supplier yang terdekat sesuai dengan kuantiti dan kualiti yang diinginkan. Dalam hal ini, Pengantar Pos dapat berperan untuk

KABAR DARI POS | 40 • 20186

KABAR UTAMA

CTK.1.90/KJA-SP/2018

mengumpulkan specific demand dari masyarakat. Melalui big data analityc & artificial intelligent maka PT Pos Indonesia (Persero) dapat me-leverage bisnis logistik sekaligus berperan secara nyata untuk menurunkan biaya logistik. Dengan cara demikian Barkah optimis layanan Integrasi logistik akan sangat membantu korporat, terutama perusahaan-perusahaan e-Commerce dalam menjalankan bisnisnya secara efesien dan efektif.

Fokus Pasar e-Commerce

Menyadari bahwa bisnis e-Commerce sangat mengandalkan kemampuan logistik yang terpadu dan andal, maka Pos Indonesia mengarahkan bidikan pasarnya ke sana. Dalam hal ini, yang dilakukan oleh Pos Indonesia selain melakukan pembenahan internal juga melakukan langkah-langkah pemasaran yang menentukan. Setidaknya ada tiga langkah strategis yang kini terus dijalani Integrasi Logistik PT Pos Indonesia (Persero) dalam membidik pasar e-Commerce:

Pertama, membangun kolaborasi dengan para pemain utama e-Commerce di Indonesia. Seperti dikemukakan oleh Gilarsi W. Setijono, Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero), sepuluh besar pemain e-Commerce Indonesia telah menjalin kerjasama dengan perusahaan yang dipimpinnya. Kini, hampir semua pemain besar sudah menjalin kerjasama dengan Pos Indonesia dalam berbagai lini pelayanan, sebut saja Lazada, Blibli, Shopee, Zalora, Bukalapak, Tokopedia, hingga Mataharimall. Kolaborasi juga dilakukan dengan sesama Badan Usaha Milik Negara (BUMN), utamanya yang saat ini tengah serius mengembangkan bisnisnya yang berbasis e-Commerce seperti Telkom, Garuda Indonesia, PLN, hingga Balai Pustaka. Dalam hal ini, Layanan Integrasi Logistik diposisikan sebagai backbone dari bisnis online yang mereka jalankan di Indonesia.

Kedua, pasar e-Commerce adalah generasi milenial yang usianya berkisar antara 14-30 tahun. Mereka memiliki karakteristik dan perilaku yang jauh berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya. Ketergantungan mereka yang tinggi terhadap teknologi internet, pola konsumsi yang lebih mengacu kepada produk yang dipasarkan melalui e-Commerce, serta sifatnya yang mudah berubah, menjadi penggerak Pos Indonesia untuk menyesuaikan diri. Rejuvenilisasi pelayanan dan merek Pos menjadi keharusan, mengingat secara histroris Pos dikenal sebagai brand dengan usia lebih dari 270 tahun, namun sebagai produk layanan

Pos tetap relevan dan sangat dibutuhkan sampai kapan pun. Jangan heran bila Anda menyaksikan iklan-iklan produk atau layanan Pos kini lebih memperlihatkan aktivitas atau perilaku anak-anak muda jaman sekarang. Program meremajakan produk/layanan maupun merek juga diiringi dengan program promosi yang menyasar anak-anak muda seperti mensponsori festival film pendek Moviestival, tampil dalam Fashion Weekend, hingga aktif menggarap media sosial sebagai media promosi perusahaan.

Ketiga, mengingat pasar yang dibidik adalah korporat, khususnya yang bergerak dalam bisnis e-Commerce, maka Pos Indonesia menerapkan strategi penjualan proaktif. Ini dilakukan dengan membentuk satuan tugas pemasaran di setiap Regional yang fokus melayani korporat, baik yang berskala nasional maupun lokal. Yang menarik, Pos Indonesia tak hanya menggarap pelaku bisnis e-Commerce yang sudah mapan tetapi juga start up yang baru menerjuni bisinis ini. Penyelenggaraan Customer Education dalam berbagai bentuk aktivitas kini mulai digalakkan untuk mengakuisisi para start up yang kini semakin banyak tumbuh di kota-kota besar di Indonesia.

Harus diakui, saat ini Pos Indonesia bukan lah penguasa utama pasar bisnis logistik e-Commerce.”Tapi kami yakin dalam waktu cepat, dengan dibangunnya layanan integrasi logistik, apa yang diharapkan oleh Presiden Joko Widodo, agar Pos Indonesia dapat segera menjadi platform bisnis e-Commerce Indonesia, benar-benar terwujud”, ujar Gilarsi optimis.***

KABAR DARI POS | 40 • 2018 7CTK.1.90/KJA-SP/2018

AntaraINLOG danPOSLOGJangan kaget bila Anda mendapati dua entitas bisnis yang sama-sama mengusung brand corporate PT Pos Indonesia (Persero), yang satu Direktorat Integrasi Logistik, disingkat Inlog , dan yang satu lagi PT Pos Logistic disingkat Poslog. Memang kedua-duanya mengusung logistik, keduanya bergerak dalam lini bisnis logistik.

Lalu apa bedanya?

Dengan jaringan Kantorpos yang menyebar secara nasional Inlog lebih menangani bisnis logistik yang sifatnya B2C (Business to Customer). Sebagai contoh proyek pengiriman Dinas Kesehatan (Dinkes) berupa PMT (Pemberian Makanan Tambahan) dan MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) yang dikirimkan dari Gudang Dinkes ke seluruh Puskesmas dan Kecamatan. Sementara Poslog diberikan keleluasaan menggarap pasar di luar perusahaan dengan fleksibitas tinggi layaknya perusahaan lain yang mandiri terutama fokus penggarapan pasar yang bersifat B2B (Business to Business). Sebagai contoh adalah pengelolaan gudang dan distribusi antar gudang Unilever, PT Pertamina Lubricant dll.

Poslog merupakan anak perusahaan yang dimiliki sahamnya 100% oleh PT Pos Indonesia (Persero) yang berdiri sejak 2004. Poslog diposisikan sebagai perusahaan logistik yang memiliki kompetensi inti bisnisnya yang mereka sebut Logistic Solutions. Maksudnya, Poslog melayani perusahaan atau lembaga yang membutuhkan penanganan transportasi bagi pergerakan barang-barangnya. Poslog juga menyediakan layanan kontrak logistik yang mencakup penyediaan gudang, hingga praktik Supply Chain management. Juga menangani freight forwarding bagi barang-barang yang harus dikirim ke mancanegara atau pun sebaliknya.

Berbeda dengan Poslog, Inlog merupakan direktorat yang bertugas mengintegrasikan aliran material. Inventory, dan goods, baik dari sisi suplpy dan demand, dengan memanfaatkan resources baik internal maupun eksternal perusahaan dengan biaya paling efisien.

1

2

3

Baik Inlog maupun Poslog dimungkinkan untuk melakukan kolaborasi dalam melakukan penggarapan pasar. Khususnya ketika pihak pemilik pekerjaan mensyaratkan eksistensi perusahaan yang mandiri. Sebelum menetapkan pelelangan pekerjaan maka Poslog dapat menjadi entitas bisnis yang mengikuti prosedur dimaksud. Namun jika pemilik pekerjaan memerlukan entitas bisnis yang lebih menyeluruh seperti penugasan program pemerintah, dalam hal ini PT Pos Indonesia (Persero), maka Inlog dapat mengambil posisi untuk menjadi “striker” yang membidik pasar dimaksud.

Meski demikian, dalam kasus-kasus tertentu kedua institusi ini dapat bahu membahu untuk menyukseskan suatu misi yang harus direalisasikan, seperti penanganan proyek atau program pemerintah. (MhP)

KABAR DARI POS | 40 • 20188

KABAR UTAMA

CTK.1.90/KJA-SP/2018

MARI MEMANFAATKAN

LOGISTIK POS

Pos Indonesia kini memiliki layanan logistik yang mengembangkan fitur-fitur layanan logistik generik berbasis IT seperti Transporting, Freight Forwarding, Warehousing, dan Suply Chain Solution, dan Kargopos yang untuk segmen pedagang.

Kedekatan dengan masyarakat (rural & sub-urban). Pengiriman pesan, paket, hingga uang yang dilakukan oleh petugas Pos kepada penduduk di daerah-daerah yang sulit dijangkau membuat hubungan insan Pos dengan masyarakat terbina sangat kuat. Tak pelak lagi, Pos Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang populer di mata masyarakat Indonesia, utamanya di wilayah perdesaan.

Pos Indonesia memiliki Unique Positioning yang sulit ditandingi

oleh pemain bisnis sejenis lainnya dalam hal ketersebaran

titik layanan, ada 3700 Kantorpos yang sudah online

dan ada 24.000 titik layanan Pos hampir di seluruh kecamatan di

Indonesia.

Konvergensi Produk & Layanan (Information, Financial, Courier &

Logistics Service). Sejumlah produk layanan yang selama ini terpisah-

pisah kini telah diintegrasikan sehingga konsumen dapat

memanfaatkannya sekaligus tanpa harus repot-repot mengurusi

masing-masing layanan di loket yang ada. Cara demikian membuat

penggunaan layanan Pos makin mudah dan makin simpel.

Pos Indonesia mempunyai pengalaman panjang melayani

negeri, pada tahun 2017 usianya sebagai Perseroan Terbatas memang

baru genap 12 tahun, namun sebagai entitas bisnis Pos di Indonesia

sesungguhnya tahun 2017 genap berusia 271 tahun. Pengalaman

panjang melayani membuatPT Pos Indonesia (Persero) menjadi

salah satu perusahaan paling kokoh berdiri dari masa ke masa.

Pos Indonesia memiliki Trust & Image sebagai BUMN yang

kuat. Inilah sesungguhnya menjadikan keunggulan

PT Pos Indonesia (Persero) ketika memberikan solusi

logistik bagi customer/ client. (MhP)

1

4

2

5

3

6

Jika Anda berbisnis e-Commerce, sudah sepatutnya mempertimbangkan untuk bekerjasama dengan PT Pos Indonesia (Persero). Berikut ada sejumlah alasan yang layak Anda simak:

KABAR DARI POS | 40 • 2018 9

CAP POS

CTK.1.90/KJA-SP/2018

Barkah HadimoeljonoDirektur Integrasi LogistikPT Pos Indonesia (Persero)

To Be Giant LogisticsFrom The East

Presiden Joko Widodo dalam sebuah kesempatan

di akhir tahun 2016 mengamanatkan agar

PT Pos Indonesia (Persero) bersiap menjadi Platform

bisnis digital berbasis e-Commerce di Indonesia.

KABAR DARI POS | 40 • 201810

CAP POS

CTK.1.90/KJA-SP/2018

RESIDEN juga meminta agar secepatnya Pos Indonesia terbangun dan menyiapkan diri dengan platform yang sangat modern. Menyikapi amanat tersebut, jajaran pamuncak perusahaan segera mengambil langkah strategis. Selain bergerak cepat membenahi infrastruktur yang ada, Pos Indonesia juga melakukan pembenahan organisasi. Salah satunya dengan membentuk Direktorat Integrasi Logistik (Inlog) yang diyakini bakal memberikan solusi terbaik dalam mengantisipasi berubahnya model bisnis logistik berbasis e-Commerce.

Barkah Hadimoeljono, insan Pos yang meniti kariernya cukup padat pengalaman di UPT dan Regional, dipercaya sebagai direktur Inlog. Pria kelahiran Surabaya ini segera tancap gas. Berbagai langkah manajerial pun dilakukannya. Beruntung, disela-sela kesibukannya Barkah berkenan menerima Redaksi Majalah Kabar dari Pos (KdP) untuk mewawancarainya secara singkat. Berikut petikan wawancara tersebut:

KdP : Apa yang dimaksud Integrasi Logistik dan seberapa luas cakupan bisnisnya?

Barkah: Integrasi Logistik sejatinya memberikan jawaban atas kebutuhan untuk mengefisiensikan logistics cost di Indonesia dan meningkatkan kinerja logistik nasional secara keseluruhan. Integrasi Logistik akan “mengintegrasikan” aliran material, inventory, dan goods, baik dari sisi supply dan demand, dengan aliran informasi, dan aliran uang, dari titik produsen atau supply ke titik market atau demand. Potensi dan keunggulan Pos Indonesia dengan jaringan besar dan tersebar ke seluruh nusantara, dan dengan pengalaman panjang dalam melayani proses bisnis logistik, seperti layanan surat, paket, weselpos, memungkinkan untuk memberikan solusi logistik secara terintegrasi.

Sejalan dengan visi besar Pos Indonesia, yaitu “Menjadi Perusahaan Logistik Raksasa dari Timur

(To be the giant logistics post from the east)”, Integrasi Logistik merupakan bagian dari milestone peta jalan Pos Indonesia dalam lima tahun kedepan. Untuk mencapai visi tersebut haruslah dimulai dari transformasi mindset para insan Pos dari postal company menjadi logistics postal company.

Bisnis Integrasi Logistik mencakup layanan logistik secara terintegrasi, mulai dari aktivitas transportasi, pergudangan, dan value-added logistics services, dengan menerapkan teknologi informasi seperti Warehouse Management System (WMS), Transportation Management System (TMS), dan mengintegrasikan supply dan demand atas komoditas tertentu, dan pemanfaatan Big Data dalam proses bisnisnya. Potensi bisnis logistik di Indonesia yang sangat besar dan dengan pertumbuhan market yang relatif tinggi, dan tantangan untuk meningkatkan kinerja logistik Indonesia mendorong Pos Indonesia memasuki layanan logistik secara terintegrasi.

KdP : Seperti apa potensi bisnis logistik di Indonesia saat ini?

Barkah : Potensi bisnis logistik di Indonesia yang sangat besar yaitu mencapai Rp2.800 triliun (Frost & Sullivan, 2016) atau sekitar 24% dari Gross Domestik Product. Kehadiran Integrasi Logistik diharapkan mampu menjadi katalisator terwujudnya kolaborasi Inlog dan Pos Logistik dengan menajamkan peran di antara keduanya untuk bersama menggarap potensi bisnis logistik yang sangat besar ini.

KABAR DARI POS | 40 • 2018 11CTK.1.90/KJA-SP/2018

KdP: Bukankah sudah cukup dengan adanya anak perusahaan PT. Pos Logistik?

Barkah: Pos Logistik sebagai anak perusahaan Pos Indonesia berperan sebagai operator logistik yang akan dikuatkan kapasitas dan kapabilitasnya sebagai Supply Chain Solution. Dua big client yaitu PT Unilever dan PT Pertamina Lubricant (PTPL) yang selama ini sudah dikelola logistiknya, di masa mendatang harus semakin besar size business yang kita kelola (up selling). Di samping tentu saja menambah client yang lain seperti PT Chevron, PT BRI, dan PT PLN.

Sedangkan Integrasi Logistik berperan sebagai integrator atau orchestrator, yaitu yang bertugas untuk mengorganisasikan berbagai pihak yang memiliki bisnis logistik, sumberdaya (armada, wharehousing, SDM, sistem IT, database, dll) yang ada pada masing-masing pihak dan diikat dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Paling tidak terdapat 3 tahapan untuk mencapai integrator logistik nasional, (1) Integrasi induk (kurir, inlog) & Pos Logsitik. (2) Integrasi BUMN di lingkungan BUMN Logistik & Perdagangan (Posindo, PPI, Sarinah, BGR), (3) Integrasi seluruh BUMN dan Kementerian. Pada akhirnya integrasi logistik secara Nasional akan mempercepat proses bisnis logistik dan menurunkan agregat biaya logistik.

KdP : Apa yang membedakan bisnis Pos masa lalu (dalam hal ini pengiriman barang dengan bisnis Pos masa kini (dalam konteks integrasi logistik)?

Barkah : Perubahan lingkungan bisnis yang demikian cepat, terutama kemajuan di teknologi (digital), social media, sharing economy telah meruntuhkan proses bisnis lama untuk digantikan dengan proses bisnis yang lebih adaptif dan fleksibel. Dalam konteks pengiriman barang yang selama ini dikelola oleh Pos Indonesia, mengalami perubahan dengan kondisi kekinian. Apabila dilihat dari kacamata 4 P, yaitu Produk, Price, Place, & Promotion maka seluruhnya mengalami perubahan yang sangat mendasar. Salah satu contohnya aspek Produk. Pada masa kini, hanya produk dengan fitur-fitur yang fleksibel yang dapat bertahan di tengah kompetisi yang sangat tinggi. Pada akhirnya life cycle product menjadi sangat cepat. Dalam bisnis logistik, lead time, track & trace, garansi/ asuransi bukanlah merupakan fitur yang merupakan keharusan. Customer menginginkan lebih dari itu seperti: COD, packaging, customer service 24/7, akses tanpa batas (on-line), dan seterusnya.

Dengan tingkat kompetisi yang sangat tinggi, dan telah berkembangnya platform sharing economy maka dalam bisnis logistik pun dituntut agar mampu memberikan solusi yang tepat dengan biaya yang efisien. Hal ini merupakan tantangan yang tidak

mudah. Tantangan terberat adalah menghadirkan proses bisnis yang excellence yang ditopang oleh Human Capital yang memiliki kompetensi tinggi serta ditunjang dengan sistem IT yang tepat guna.

KdP : Seberapa besar peluang pasar yang ada sehingga Pos Indonesia bergerak ke wilayah integrasi Logistik?

Barkah: Sebagaimana saya sebutkan sebelumnya potensi bisnis logistik sekitar 24% dari GDP, sangat luar biasa besarnya. Hasil riset lain menyatakan (yaitu dari Supply Chain Indonesia/SCI) bahwa potensi bisnis logistik di Indonesia sebesar Rp 1.062T. Dari potensi tersebut sebesar 41% merupakan biaya logistik dari BUMN sedangkan 31% berasal dari Pemerintah. Yang menarik adalah, dari 41% biaya logistik BUMN yaitu sebesar Rp 432T, hanya sekitar Rp 103T (30%) saja yang ditangani oleh BUMN Logistik. Artinya masih terdapat Rp 303T yang selama ini dikelola oleh logistik swasta dapat direbut kembali oleh BUMN. Sebagaimana saya sampaikan sebelumnya, di samping kue bisnis logistik yang sangat besar, kehadiran Integrasi Logistik bagi negara adalah ikut andil di dalam menurunkan biaya logistik nasional. Sebagai catatan, tahun 2016 biaya logistik Indonesia sebesar 24% PDB, bandingkan dengan Malaysia, Jepang, atau Amerika. (Biaya logistik Indonesia mencapai 24% dari total PDB atau Rp1.820 triliun per tahun (Presiden Jokowi, 10 Maret 2016 Sumber: kabarbisnis.com), Biaya logistik Malaysia 15% PDB dan Jepang & Amerika 10% PDB (Sumber: Kemenperin 2016) KdP : Apa strategi bisnis yang dikembangkan Pos Indonesia untuk meraih pasar bisnis logistik masa kini?

Dalam konteks pengiriman barang yang selama ini dikelola oleh

Pos Indonesia, mengalami perubahan dengan kondisi kekinian.

KABAR DARI POS | 40 • 201812

CAP POS

CTK.1.90/KJA-SP/2018

Barkah: Strategi bisnis yang dikembangkan oleh Pos Indonesia dimulai dengan melakukan transformasi mindset. Secara kongkrit yang kami lakukan adalah melakukan kolaborasi Inlog-Poslog dengan paradigma baru. Inlog dan Poslog dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing saling melengkapi satu dengan yang lain. Inlog sebagai holding company memiliki kekuatan dari aspek physical network, customer network, financing, secure brand. Kekuatan inilah yang harus digunakan untuk mendapatkan client-client besar terutama dari segmen BUMN dan Pemerintah agar menyerahkan bisnis logistik kepada PT Poslog. Adapun Poslog dengan kekuatan dari aspek people, system, certification, license harus mampu menunjukkan

kinerja unggul dalam mengelola logistik BUMN/ Pemerintah tentu saja dengan memanfaatkan Pos Indonesia dari first & last mile-nya.

Strategi yang kedua adalah melakukan piloting/ inkubasi bisnis untuk mendapatkan model bisnis yang paling efisien. Sebagai incubator, Inlog bersama poslog mengelola bisnis logistik sebagai uji coba. Output dari uji coba ini adalah layak tidaknya potensi logistik dikelola secara bisnis. Apabila tidak layak, maka project tersebut dibatalkan. Namun apabila hasil uji cobanya adalah layak, maka PT Poslog menyiapkan kapasitas dan kapabilitasnya untuk mengelola bisnis tersebut.

Ada beberapa project yang sedang digarap pada saat ini, yaitu: Agro Logistic, Cold Chain (dengan dry ice), Pengelolaan distribusi barang logistik PT PLN, dan menjadi bagian dari program “Satu Harga Semen/ Komoditi tertentu di Papua”.

KdP: Apa pula yang telah dan tengah disiapkan oleh Pos Indonesia dalam meraih keberhasilan bisnis logistik masa kini?

Barkah : Untuk yang tengah disiapkan adalah membangun kompetensi SDM Inlog baik dengan training dan sertifikasi, di bidang SCM, basic Logistics, DG, dan VG. SDM yang sudah terlatih ditambah pegawai baru alumni Poltek Pos yang ditempatkan di UPT/Regional dioptimalkan untuk melakukan akusisi bisnis logistik di daerah. Di samping itu keberadaan Branch Manager Poslog dan para AE Poslog diinstruksikan untuk melakukan joint marketing serta pendampingan kepada para AE di UPT melakukan prospek kepada customer.

Yang kedua adalah menyiapkan platform IT yang akan memastikan terjadinya integrasi baik secara vertical maupun horizontal. Secara vertical artinya menyiapkan infrastructure readiness (connectivity, data center), productivity readiness (CCTV, Vicon, Contact Center, Managed Service), & digitalization business process (Transport Management System/ TMS, Warehouse Management System/ WMS, ERP). Integrasi secara Horizontal artinya menyiapkan platform digital yang digunakan untuk mengintegrasikan perusahaan yang terlibat baik dari sisi produk/ layanan, fleet, WH, property, dll.

Keberhasilan di dalam melakukan integrasi vertical dan horizontal inilah yang akan menjamin keberhasilan PT Pos Indonesia (Persero) untuk mencapai visi yang telah ditetapkan.

KdP: Bagaimana Pos Indonesia meraih kemenangan dalam persaingan bisnis logistik yang makin ketat pada saat ini?

Terdapat dua hal penting yang harus dilakukan untuk memenangkan persaingan:

Inlog sebagai holding company memiliki kekuatan dari aspek physical network,

customer network, financing, secure brand.

KABAR DARI POS | 40 • 2018 13CTK.1.90/KJA-SP/2018

a. Bersinergi antar BUMN untuk menjadi lebih efektif dan efisien memberikan jasa logistik. Sektor usaha BUMN sedemikian lengkap, mulai dari perdagangan, logistik, infrastruktur, perbankan, pariwisata, strategis, agro, dll. Apabila BUMN bersatu padu maka tidak ada satupun perusahaan swasta/asing yang mampu mengalahkannya.

b. Memasuki bisnis yang belum/tidak banyak pesaingnya atau blue ocean strategy. Salah satu contohnya adalah pengelolaan cold chain dengan menggunakan dry ice system. Contoh lainnya adalah memanfaatkan pengantar Pos untuk melakukan collection sekaligus delivery dengan model 4th Party Milk Run.

KdP : Apa produk atau feature layanan yang menjadi unggulan bisnis logistik Pos?

Barkah : Pada dasarnya fitur layanan logistik adalah generic, yaitu mulai dari: Transporting, Freight Forwarding, Warehousing, Supply Chain Solution. Namun demikian, PT Pos Indonesia (Persero) memiliki unique positioning, yaitu: (a) Ketersebaran; (b) Pengalaman panjang melayani negeri; (c) Kedekatan dengan masyarakat (rural & sub-urban); (d) Konvergensi Produk & Layanan (Information, Financial, Courier & Logistics Service), Trust & Image sebagai BUMN yang kuat. Inilah sesunggunya menjadikan keunggulan PT Pos Indonesia (Persero) ketika memberikan solusi logistik bagi customer/client.

Untuk segmen pedagang dan UMKM, inlog menyediakan layanan Kargo Pos untuk pengiriman barang dagangan, hasil kerajinan, hasil perkebunan, bahkan hasil laut dalam bentuk bulky dengan tingkat berat sampai dengan 30 ton.

Kargo Pos menggunakan tagline: Murah-Mudah-Terpercaya, karena kami yakin value inilah yang menjadi keunggulan Pos Indonesia. Proses bisnis Kargo Pos kami rancang secara efisien sehingga tarif yang kami kenakan sangat murah dibandingkan competitor. Produk Kargo Pos memberikan kemudahan bagi pelanggan karena adanya layanan pick up service dan delivery. Seluruh kiriman Kargo Pos menggunakan sistem aplikasi sehingga dapat dilacak keberadaannya. Sebagai perusahaan BUMN kami berkomitmen untuk memenuhi service level agreement (SLA). Kami menjamin keutuhan, keamanan, dan ketepatan tujuan kiriman Kargo Pos, karena kami perusahaan yang terpercaya.

Tahap awal ini kami membuka layanan kargo di seluruh Kantorpos yang tersebar di seluruh Indonesia dengan layanan Hub to Hub, Hub to Door, Door to Hub, dan Door to Door. Berikutnya layanan ini akan kami buka juga di seluruh Agenpos.

Untuk menjamin ketersediaan allotment kiriman, kami bekerja sama dengan Citilink dan Garuda (udara) dengan PT Poslog dan PT KAI

(darat), serta dengan PELNI (laut). Dengan jumlah titik Origin/Destination di 31 bandara (Citilink) dan 39 bandara (Garuda), kami yakin ke depan Kargo Pos ini akan memberikan kontribusi pendapatan yang sangat besar bagi perusahaan.

Untuk Kargo Pos darat kami mengembangkan program Canvasing dengan memanfaatkan IT untuk focus menggarap pasar di Tanah Abang, Mangga Dua, Bringharjo dll (di 20 pasar di Pulau Jawa). Konsepnya adalah memberikan layanan Cash On Delivery (COD) dengan menyediakan aplikasi pemesanan dan pembayaran (order & paymen apps) yang terintegrasi dengan DIGIRO.IN. Dalam rangka pemberdayaan para pedagang, inlog juga akan memberikan sistem aplikasi ERP UMKM sehingga dapat membantu pengelolaan bisnis mereka. Secara lengkap gambarannya sebagai berikut:

Kami menjamin keutuhan, keamanan, dan ketepatan tujuan kiriman Kargo Pos, karena

kami perusahaan yang terpercaya.

KABAR DARI POS | 40 • 201814

CAP POS

CTK.1.90/KJA-SP/2018

KdP: Bagaimana Pos Indonesia memanfaatkan Suply Chain Management dalam pengembangan integrasi logistik?

Barkah: Konsep SCM sekarang ini telah digantikan dengan Demand Chain Management, di mana assessment awal justru dilakukan terhadap kebutuhan konsumen atau demand. Dari identifikasi demand inilah baru dicarikan supplier yang terdekat sesuai dengan kuantiti dan kualiti yang diinginkan. Dalam hal ini, Pengantar Pos dapat berperan untuk mengumpulkan specific demand dari masyarakat. Melalui big data analityc & artificial intelligent maka

Pos Indonesia dapat me-leverage bisnis logistik sekaligus berperan secara nyata untuk menurunkan biaya logistik.

KdP : Apa komitmen Anda terhadap peningkatan mutu layanan Pos dalam bisnis integrasi logistik?

Barkah: Ketika sebuah perusahaan menyerahkan urusan logistiknya kepada Pos Indonesia, artinya dia telah menyerahkan jantung perusahaannya kepada kita. Perusahaan tersebut menaruh kepercayaan/trust kepada kita bahwa kegiatan logistiknya akan dikelola lebih baik, lebih cepat, dengan biaya lebih efisien. Kepercayaan tersebut dipertaruhkan dengan service level yang telah disepakati yaitu SLA. Lead time, keutuhan & keamanan barang, value added service yang lainnya apabila telah disepakati kedua belah pihak maka kami berkomitmen untuk memenuhinya. Dalam bahasa lapangan sering saya katakanan “SLA harga mati”. Kita harus memenuhi komitmen SLA, kalau tidak, berarti mati.

Jargon “SLA harga mati”, memiliki implikasi logis yaitu menempatkan SDM yang professional (memiliki integrity, kompetensi, dan passion dalam logistik), menyiapkan tools aplikasi IT, melakukan monitoring evaluasi secara kontinyu serta melakukan improvement proses operasional.(MhP)

Dalam bahasa lapangan sering saya katakanan “SLA harga mati”. Kita harus memenuhi komitmen SLA, kalau tidak

berarti mati.

Created by Freepik

KABAR DARI POS | 40 • 2018 15

INFO POS

CTK.1.90/KJA-SP/2018

DELON yang dimaksud adalah singkatan dari Depot Logistik Nasional. Yang merupakan salah satu inovasi yang diluncurkan oleh PT Pos Indonesia (Persero) bertepatan dengan peringatan Hari Bhakti Postel ke-72.

Seperti namanya, DELON didedikasikan untuk mememenuhi kebutuhan backbone logistik secara nasional. Namun DELON lebih dari sekadar pergudangan, DELON merupakan penopang Supply Chain Management yang terintegrasi dengan teknologi telematika. Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Gilarsi W. Setijono mengungkapkan bahwa DELON merupakan jaringan terintegrasi node-link logistics, rural- urban yang terorkrestasi oleh state of act ICT sehingga fit dengan era e-Commerce untuk berbagai jenis barang dari berbagai merchant untuk berbagai model online outlet di Indonesia.”

DELON sangat cocok buat perusahaan-perusahaan e-Commerce yang tidak ingin direpotkan dalam hal pengelolaan pergudangan hingga pengelolaan pengiriman barang ke konsumennya di seluruh pelosok negeri. Ini dimungkinkan karena DELON memanfaatkan pergudangan Pos yang ada di seluruh Indonesia sebagai pusat pelayanan. Belum lagi armada pengangkutan dan sumberdaya manusia yang dimilki PT Pos Indonesia (Persero) merupakan faktor penting dalam menyukseskan proses delivery yang tepat waktu dan terkendali.

DELON Jadi BagianPOS INDONESIA

Salah satu perusahaan nasional yang telah memanfaatkan DELON ialah Shipper.id. Sejak Oktober 2017 mereka telah memanfaatkan kehebatan DELON dalam menyokong penetrasi pasar brandname Shipper.id sebagai agregator logistik. Dengan teknologi ini, maka perusahaan-perusahaan yang menjadi konsumen Shipper dapat dengan leluasa mengambil produk-produknya dari alamat konsumen pengguna e-Commerce dan segera mengirimkan kembali produk-produk yang tidak menarik perhatian. “Dalam waktu dekat, kita akan lebih banyak lagi menggandeng pihak-pihak lain yang secara platform memiliki kesamaan bisnis dengan PT Pos Indonesia (Persero).” demikian ungkap Gilarsi W. Setijono. (MhP)

INFO POS

DNA

KABAR DARI POS | 40 • 201816CTK.1.90/KJA-SP/2018

Seperti dikemukakan oleh Gilarsi usai penandatanganan bahwa kerjasama ini merupakan

sebuah terobosan baru yang sarat akan manfaat yaitu kesempatan memperkenalkan belanja secara digital kepada pelanggan yang selama ini belum terpapar dengan baik dalam hal teknologi dan penggunaan aplikasi belanja online. Memang, melalui perjanjian ini Blibli.com akan menghadirkan kiosk Blibli Instore di Kantorpos-kantorpos. Tak hanya itu, Blibli.com juga akan memanfaatkan layanan keuangan Pos untuk aneka transaksi yang dilakukan dalam perdagangan online mereka.

Inisiatif Blibli.com memanfaatkan jejaring dan layanan Pos Indonesia

menyadarkan kita semua bahwa pada era milenial seperti sekarang ini, bisnis Pos justru semakin penting dan tak bisa diabaikan. Perjanjian dengan Blibli.com sendiri telah menambah daftar panjang perusahaan-perusahaan e-Commerce yang menggandeng Pos Indonesia sebut saja Sophee, Lazada, Tokopedia, hingga Bukalapak. Dan diprediksi jumlah ini akan semakin berderet panjang pada masa-masa berikutnya. Mengapa bisa demikian?

Dalam ilmu Biologi dikenal DNA (Deoxyriboneucleid Acid), sejenis biomolekul yang menyimpan dan menyandi instruksi genetika suatu mahluk hidup. DNA ini digambarkan sebagai dua unting satuan molekul

Pos Indonesia baru saja menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Blibli.com, salah satu perusahaan e-Commerce raksasa asli Indonesia. Perjanjian itu ditandatangani langsung oleh Direktur UtamaPT Pos Indonesia (Persero) Gilarsi W. Setijono dan CEO Blibli.com Kusumo Martanto di Jakarta pada 1 Februari 2018. Apa makna momen bersejarah ini?

yang disebut Nukleotida yang berpilin membentuk rantai berstruktur helix ganda. Istilah DNA kemudian digunakan oleh para ahli manajemen untuk menunjukkan adanya kode-kode atau instruksi mendasar yang dimiliki oleh suatu entitas bisnis. Berbekal pemahaman inilah maka dapat dikemukakan bahwa Pos Indonesia juga memiliki DNA yang terdiri atas dua kode genetika yang berpilin satu dengan yang lain. Kedua unsur DNA Pos ialah titik (post) dan koneksitas (networking).

Keberadaan titik berfungsi sebagai penarik, pemusat, dari banyak kepentingan di luar dirinya. Titik ini direpresentasikan oleh Kantorpos. Semakin banyak Kantorpos semakin

KABAR DARI POS | 40 • 2018 17CTK.1.90/KJA-SP/2018

banyak kepentingan yang bisa ditarik dan dipusatkan. Semakin canggih Kantorpos semakin kuat daya atraktifnya. Ini menjawab pertanyaan mengapa para mitra yang bekerja-sama dengan Pos Indonesia beralasan karena Pos Indonesia memiliki banyak Kantorpos yang tersebar di seluruh Indonesia. Semakin tertarik karena Kantorpos-kantorpos itu berpenampilan modern dan disempurnakan dengan teknologi telematika.

Koneksitas membuat ribuan titik-titik (Kantorpos) terhubungkan satu dengan lain. Koneksitas inilah yang menjadikan bisnis Pos berdenyut. Koneksitas adalah sistem yang memastikan apa pun yang dikirim

perlu berkolaborasi dengan banyak pihak. Sejarah Pos Indonesia dari masa ke masa membuktikan bahwa keberhasilan mereka sangat ditentukan oleh kemampuannya menarik pihak-pihak lain untuk berkolaborasi. Karena sesungguhnya, titik dan koneksitas tak akan ada gunanya bila tak mampu menjadi sarana pihak lain dalam mengalirkan informasi, barang, dan uang secara tepat dan akurat.

Demikianlah, kelak keberhasilan penandatangan kerjasama antara Blibli.com dan Pos Indonesia juga sangat ditentukan oleh keberhasilan segenap insan Pos memadukan DNA Pos dengan harmoni kolaborasi yang mereka perlihatkan.***

dari satu titik ke titik lain terkirim secara tepat dan akurat, sistem yang membuat aliran informasi, barang, bahkan uang bergerak hingga ke penjuru negeri. Koneksitas itu bisa berupa fisik seperti yang tercermin lewat sarana transportasi atau berupa virtual seperti yang tercermin lewat saluran komunikasi satelit. Pos Indonesia telah berhasil memadukan kedua koneksitas ini dan membuat Pos Indonesia perusahaan yang paripurna dalam urusan koneksitas. Menjaga dan terus mempertahankan kualitas koneksitas itulah yang menjadi tugas insan Pos pada masa kini dan masa datang.

Untuk berjaya dalam bisnis, tentu DNA saja tak cukup. Pos Indonesia

KABAR DARI POS | 40 • 201818

J E D A

CTK.1.90/KJA-SP/2018

KABAR DARI POS | 40 • 2018 19CTK.1.90/KJA-SP/2018

SelembarKARTUPOSdari KuilSENSOJITOKYO

Tokyo yang basah karena terus menerus diguyur hujan tak menghalangi saya untuk mengayunkan langkah ke stasiun kereta api Uchida. Ya, kereta api adalah transportasi publik terbaik yang dapat dipilih untuk pergi kemana pun ke segala penjuru ibukota Jepang ini. Meski semua informasi menggunakan huruf kanji, tapi pengunjung asing tak perlu bingung, ada petugas yang mesti terbata-bata dalam berbahasa Inggris tapi sangat ramah dan berusaha membantu memudahkan perjalanan. Tujuan saya kali ini ke Kuil Sensoji di Taito, Asakusa.

Gerbang Kaminarimon

yang terkenal menyapa

pengunjung Kuil Sensoji.

KABAR DARI POS | 40 • 201820

J E D A

CTK.1.90/KJA-SP/2018

Dari Stasiun Uchida- kota Adachi, saya meluncur menggunakan kereta Tobu Skytree Line. Ongkosnya cukup 170 yen. Tak sampai lima belas menit, saya tiba di stasiun paling akhir di Tobu Asakusa Stasion. Setelah melintasi kawasan toko cinderamata Nakamise-dori yang berderet apik. Sebuah gerbang yang disebut Kaminarimon menyambut kami, gerbang megah dengan dominasi warna merah menyala. Hujan sejak sore telah membuat para pengunjung menyingkir dari sana, itu membuat saya leluasa berfoto ria.

Segera setelah melewati Kaminarimon saya menyaksikan komplek kuil Budha tertua di Jepang, Sensoji. Ada dua bangunan yang mencolok di komplek itu, sebuah pagoda bertingkat lima yang indah dan sebuah bangunan kuil yang megah terbuat dari kayu. Berdiri di antara kedua bangunan yang didirikan pada tahun 642 M dalam temaram lampu sore membangkitkan nuansa nan sakral. Konon kuil ini dibangun sebagai persembahan kepada dewi keselamatan dalam keyakinan Budhisme, Guanyin. Namun seiring perkembangan zaman,

Pagoda lima tingkat nan megah di malam hari di Kuil Sensoji,

Tokyo.

Kuil Sensoji dibangun pada abad ke-6M sebagai persemabahan dewi keburuntungn dalam Budhism, Guanyin.

Wisatawan dari China mencoba keberuntungan di komplek Kuil Sensoji.

Panorama malam kota Tokyo dengan latar belakang Skytree Tower dan latar depan komplek Kuil Sensoji, Asakusa.

Gadis Jepang lengkap dengan baju kimono yang khas berjalan menyusuri lorong Nakamise Dori, tak jauh dari Kuil Sensoji.

KABAR DARI POS | 40 • 2018 21CTK.1.90/KJA-SP/2018

kuil itu kini lebih banyak dijadikan destinasi wisata. Tak kurang dari 30 juta pengunjung datang setiap tahunnya.

Uniknya, selain mendapati bangunan masa silam Jepang nan megah namun masih terawat, saya pun masih bisa mendapati gadis-gadis Jepang memakai kimono lalu-lalang di sepanjang Nakamise Dori yang ramai. Senyumnya yang ramah membuat banyak wisatawan mancanegara berebut foto dengan mereka. Beruntung di kawasan ini pula saya mendapatkan sejumlah kartupos yang sengaja saya buru untuk dikirimkan kepada sahabat-sahabat postcrossing di tanah air. (MhP)

Shopee termasuk start up e-Commerce yang cukup

fenomenal. Sudah lebih dari 1 juta pengguna internet di Indonesia yang mengunduh

aplikasi belanja online besutan anak muda kreatif berbasis di Singapura. Mereka memang

menyasar pasar di kawasan Asia Tenggara, terutama Indonesia,

Singapura, dan Thailand. Bahkan di Indonesia mereka membentuk perusahaan PT

Shopee International Indonesia guna memastikan bisnis online

mereka menjadi leader di pasar paling prospektif di Asia

Tenggara ini.

KABAR DARI POS | 40 • 201822

KARTU POS

CTK.1.90/KJA-SP/2018

PERCAYAKAN PENGIRIMAN

E-COMMERCEVIA POS

CHRIS FENGCEO Shopee

KABAR DARI POS | 40 • 2018 23CTK.1.90/KJA-SP/2018

CEO Shopee, Chris Feng, mengatakan, sejak soft launching pada Juni 2017 respon masyarakat Indonesia terbilang cukup baik. Terbukti sudah hampir 1 juta orang mengunduh Shopee. Meningkatnya

minat publik di Indonesia membuat Shopee semakin serius menggarap pasar Indonesia. Gebrakan mengejutkan pun mereka lakukan, saat digelar Indonesia e-Commerce Summit & Expo (IESE) di ICE, BSD City, Tangerang (9/5/2017) Shopee menandatangani kerjasama dengan PT Pos Indonesia (Persero). Ini tentu langkah terobosan yang menarik, mengingat yang akan dilakukan oleh Shopee, seperti disampaikan oleh Chris Feng, adalah menggratiskan ongkos kirim setiap pembelian produk melalui aplikasi Shopee.

Chris Feng sendiri segera menyita perhatian publik. CEO sekaligus pendiri Shopee ini menggelontorkan dana tak kurang dari Rp.100 milyar untuk membesarkan bisnis online yang berbasis di Singapura ini. Sebelum mendirikan Shopee, Feng telah mengenal cukup banyak tentang pasar e-Commerce Asia Tenggara dan Indonesia. Sebelum di Garena, ia pernah bekerja Sebagai Managing Director di Rocket Internet, sebagai Managing Director Zalora Asia Tenggara serta Direktur Regional dan Chief Purchasing Officer di Lazada Asia Tenggara, Chris sangat optimis dengan keputusanya. Menurutnya Indonesia memiliki potensi besar dibandingkan dengan negara lainnya di Asia Tenggara.

Indonesia memiliki populasi terbesar dengan kelas menengah yang terus tumbuh disertai dengan penetrasi smartphone yang besar.

Bila kebanyakan pesaing mengembangkan jual beli melalui desktop terlebih dahulu baru kemudian ke mobile. Strategi tersebut tak diikuti oleh Shopee. Sebaliknya Shopee memilih fokus di ponsel terlebih dahulu baru kemudian ke desktop.

Feng yakin trend ke depan e-Commerce akan lebih ke platform mobile dibanding situs. Penyebabnya karena rata-rata orang lebih banyak menghabiskan waktu dengan ponsel ketimbang komputer. “Kami fokus mobile marketplace dulu, walaupun kami saat ini juga punya mall.shopee.co.id untuk versi desktop.” ***

KABAR DARI POS | 40 • 201824

BIS SURAT

CTK.1.90/KJA-SP/2018

Ketika Prangko Mempromosikan

Destinasi Wisata

Indonesia secara intensif telah memanfaatkan prangko sebagai wahana promosi pariwisata sejak tahun 1960-an, terlebih pada masa itu Kementerian Perhubungan yang menaungi Pos & Telekomunikasi juga mencakup

kepariwisataan. Tak heran bila event-event atau destinasi pariwisata senantiasa ditampilkan di atas prangko.

Demikianlah tradisi yang baik itu terus dilanjutkan hingga kini. Pada tahun 2017 kembali diterbitkan prangko seri yang menampilkan sejumlah destinasi wisata memukau. Diluncurkan secara bersamaan di Yogyakarta, Denpasar, dan Jakarta pada 10 Februari 2017, seri ini menampilkan panorama elok dari Gunung Bromo di Jawa Timur, Danau Toba di Sumatera Utara, Tanjung Lesung di Banten, dan Pantai Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Penerbitannya sekaligus menjadi rangkaian dari penerbitan prangko sejenis pada tahun sebelumnya.

Sebenarnya sudah sejak lama prangko dimanfaatkan untuk mempromosikan objek-objek wisata. Tradisi demikian berlangsung hampir di seluruh dunia. Bahkan ada beberapa negeri yang meraih pendapatan negara cukup besar dari penjualan prangko-prangko bertema pariwisata, sebut saja Monaco, Vatikan, hingga Trinidad & Tobago.

Gunung Bromo di Jawa Timur termasuk destinasi wisata paling populer yang sempat dipromosikan melalui prangko. Tercatat Gunung Bromo pertama kali dipromosikan melalui prangko pada seri Pariwisata 1997. Panorama alamnya yang berupa kawah gunung dengan lautan pasir terekam indah lewat desain visual karya Faisol Mustofa, Desmal, dan Herry Purnomo. Tahun 2017 menjadi penampilan kedua Gunung Bromo di atas prangko. Lebih memikat dengan sudut pengambilan visual yang lebih apik.

Demikian pula Danau Toba di Sumatera Utara merupakan salah satu destinasi wisata populer yang sudah pernah ditampilkan di atas prangko yang terbit sebelumnya. Penampilan pertama danau yang sesungguhnya merupakan kawah purba dilakukan pada Prangko

KABAR DARI POS | 40 • 2018 25CTK.1.90/KJA-SP/2018

Seri Visit the Orient Year tahun 1961. Saat itu Indonesia bergabung dengan organisasi pariwisata Asia Pasifik (PATA) yang tengah mempromosikan kunjungan wisata ke sejumlah negara-negara di wilayah Asia bagian timur. Seperti halnya Bromo, penampilan kali ini merupakan penampilan kedua bagi Danau Toba di atas prangko. Desainnya lebih apik dengan teknik cetak full colour yang kaya warna.

Labuan Bajo merupakan pariwisata teramai di Flores. Kota ini adalah titik singgah bagi yang ingin melakukan perjalanan ke Pulau Komodo. Yang sangat menarik dari Labuan Bajo adalah saat sunset mengubah warna langit menjadi jingga. Disini wisatawan akan ditawarkan pemandangan yang menakjubkan. Matahari yang mulai tenggelam menciptakan siluet dramatis pulau-pulau kecil yang dekat dengan pelabuhan. Selain menikmati panorama sunset yang menakjubkan, ada enam hal yang harus wisatawan lakukan ketika berkunjung ke Labuan Bajo, yaitu diving, snorkling dan berkeliling dengan kapal, mengunjungi Air Terjun Cunca Wulang, Treking di Taman Nasional Loh Piang, dan menikmati sunset di pulau Kalong.

Pantai Mandalika tergolong destinasi wisata yang relatif baru dikenal. Terletak di Pulau Lombok, pantai ini menyajikan panorama menawan yang memadukan jernihnya lautan, indahnya lekuk pesisir pantai sekaligus bukit Mandalika yang eksotis. Saat ini pantai Mandalika menjadi destinasi lanjutan bagi mereka yang berwisata ke pulau Bali. Penampilan perdananya di prangko

seri destinasi wisata tahun 2017 ini diharapkan mampu memicu minat dan hasrat wisatawan untuk datang berkunjung ke sana.

Penerbitan prangko seri Destinasi Wisata ini dilengkapi pula dengan benda-benda filateli yang menjadi benda buruan filatelis dunia seperti Sampul Hari Pertama Penerbitan (First Day Cover), Souvenir sheet, hingga Mini Sheet. (MhP)

Mini Sheet

Souvenir Sheet

First Day Cover

Oleh : Ihwan Sutardiyanta

KABAR DARI POS | 40 • 201826

DARI SUDUT BANDA

CTK.1.90/KJA-SP/2018

MENYIKAPIERA DISRUPTION“Fintech is a different game, but if you’re not playing it, you’re not in the game” (Chris Skinner, Fintech Writter)

Fenomena disruption ditandai dengan munculnya antara lain GoJek, Uber dan Grab yang mampu menghadirkan

layanan transportasi Roda 2 dan Roda 4 yang mampu menggantikan layanan Taxi dan ojek konvensional. Pemesanan Tiket dan Hotel tidak lagi menggunakan Travel tetapi cukup akses Traveloka, PegiPegi via komputer atau HP semua masalah mulai dari reservasi, payment dan cetakTiket selesai.

Layanan-layanan baru tersebut, mendapat kan sambutan yang luar biasa dari kastamer karena paling tidak memiliki beberapa keunggulan yaitu (1) Lebih baik dari layanan sebelumnya (2) Lebih murah dan (3) Lebih mudah diakses. Dengan memiliki 3 point di atas, layanan incumbent yang selama ini banyak digunakan seperti Taxi, Travel mulai ditinggalkan beralih kelayanan baru tersebut, khususnya generasi milenial.

Bagaimana dengan Pos ?

Jelas sangat terpengaruh. Konvergensi layanan di era disruption semakin komplek. Kalau pada awalnya sudah muncul pesaing langsung seperti Indomaret/Alfamart dan Bank dengan branchless banking yang memungkinkan bank membuka agen perbankan melalui warung-warung, dan Indomaret semakin agresif menambah cabang, munculnya Financial Technologi (Fintech) telah menambah pesaing-pesaing baru khususnya. Implikasi yang bisa dilihat adalah turunnya pendapatan Payment dan remittance, turun sekitar 10% di Tahun 2017. Transaksi via loket dan agen mulai berkurang, dibandingkan dengan waktu-waktu sebelumnya. Pos yang sudah lama bekerjasama dengan KAI dalam penjualan Tiketnya hanya mampu menghasilkan100 transaksi per hari, sedangkanTraveloka sekitar 27 ribu transaksi per hari. Transaksi PLN juga mengalami penurunan sekitar 3 juta/bulan karena perpindahan model dari pasca bayar ke prabayar sehingga lebih praktis menggunakan mobile dari pada datang ke loket.

Bagaimana menyikapinya ?

Mesti waspada, tidak perlu takut yang berlebihan, challenge tersebut harus dihadapi, dan tidak perlu panik banyak peluang bagi Pos Indonesia yang terbuka luas. Mark Zuckerberg (Facebook), Steve Job (Apple), Bill Gates (Microsoft) melahirkan inovasi-inovasi karena melihat peluang kedepan yang sangat terbuka luas dengan visi masing-masing.Contoh terakhir di Indonesia, lahirnya Trio Unicorn Indonesia yaitu Go-Jek, Traveloka, dan Tokopedia juga menunjukan lahirnya start up yang lahir karena sikap optimisme.

Pos Indonesia yang telah lahir 272 Tahun yang lalu dengan Network yang terluas, memiliki captive market yang cukup besar, dan telah terbiasa melayani kastemer menengah kebawah merupakan modal dasar yang sangat kuat untuk mengembangkan berbagai layanan yang relefan. Banyak Perusahaan Fintech di Indonesia yang sangat baik technologinya, tetapi sulit berkembang, karena tidak memiliki market yang jelas. Pekerjaan Rumah (PR) kita bersama Cuma bagaimana menyiapkan teknologi yang pas untuk membangun Fintech, karena pasar dan jaringannya sudah ada sehingga bisa dibangun Layanan Online to Offline (O2O) yang sangat menjanjikan.Pemerintah juga mengdorong Pos untuk maju . Di dalam Perpres 74 Tahun 2017 Pos disebutakan modernisasi menjadi Penyedia Jasa Pos Nasional. Melalui Revisi Peraturan Pemerintah (RPP) No 15 Tahun 2013 Pos juga akan didorong untuk mengembangkan Inklusi Keuangan.

Dengan beberapa perkembangan eksternal, peluang dan support dari Pemerintah tersebut, kita akan segera membangun layanan Fintech dimulai dengan mentransform layanan Pos Pay dan Remittance yang saat ini masih berbasis kas menjadi layanan berbasis account, sehingga layanannya bisa-bisa 24 jam 7 hari dan bisa ditransaksikan menggunakan hand phone. Ini sisi awal pembentukan Fintech yaitu

Mobile Payment (M Pospay) akan dilanjutkan dan dipercepat dengan menyempurnakan teknologinya, memperkuat organisasinya serta legalitasnya. Belakangan ini juga telah diinisiasi Project yang mengembangkan layanan digital berbasis Block Chain yang diberi nama Digiro.In (Digital Giro Indonesia) yang kelak diharapkan menjadi platform layanan account based. Dengan diberikan kemudahan transaksi, kita optimis bahwa transaksi akan semakin meningkat, di sisi lain costnya akan semakin turun. Setelah proses peralihan layanan dari loket ke HP ini berhasil, kedepan akan ditambah konten lainnya seperti reservasi Pesawat dan Hotel. Layanan ini juga akan dintegrasikan dengan Layanan Kurir untuk menggarap bisnis e-Commerce.Tahap berikutnya juga bisa digunakan untuk melakukan transaksi di tukang baso dan kuliner lainnya. Dengan terbentuknya big data yang dilengkapi dengan data analitik, layanan asuransi, layanan pinjaman juga bisa dikembangkan.

Untuk mempercepat pengembangan Fintech, akan segera dibuat Strategic Business Unit (SBU) sebagai warming up sebelum di spin off. SBU ditargetkan terbentuk di akhir Tahun 2017 dan Tahun 2018 sudah menjadi Anak Perusahaan yang mampu menjadi new engine growth Jasa Keuangan sehingga pendapatan keuangan bisa tumbuh pesat dan menjadi salah satu Unicorn Fintech di Indonesia (Start Up dengan valuation dengan nilai minimal 1 milyar dolar US).

Yuk kita songsong Era Disruption dengan rasa optimisme, dengan kerjakeras high passion. Kami menunggu talenta-talenta muda Pos Indonesia untuk ambil bagian dalam transformasi yang sedang kita jalankan. Tetap Semangat, Pos Indonesia Juara !

KABAR DARI POS | 40 • 2018 27

CTK

.1.9

0/KJ

A-S

P/20

18

KABAR DARI POS | 40 • 201828

CTK

.1.9

0/KJ

A-S

P/20

18