menavigasi - isei.or.id...baik transaksi e-commerce maupun fintech lending tumbuh dalam tren...
TRANSCRIPT
MENAVIGASITRANSFORMASI DIGITAL
UNTUK INKLUSIVITAS
FILIANINGSIH HENDARTA
(ASISTEN GUBERNUR)
Sidang Pleno ISEI
JAKARTA, Agustus 2019
Teknologi Digital telah hadir disetiap sisi kehidupan...
3Kebangkitan era ”sharing & platform based economics”
INTERNET of THINGS
BIG DATA
CLOUD
DLT/BLOCKCHAIN
ARTIFICIAL INTELLIGENCE
ROBOTICS
DATA IS THE NEW OIL 1) Gojek (dikutip dari CNBC April 2019)
2) Wearesocial Jan-2019 (data posisi 2018)
PLATFORM BASED
3) iPrice (data posisi Tw IV-18)
4) Trackalytics (data posisi Juli 2019)
Perusahaan ‘transportasi’
tanpa kendaraan
Penyedia “breaking news”
tanpa menyusun berita
Penyedia photo sharing tanpa
membuat foto
Jasa komunikasi tanpa
infrastruktur telekomunikasi
Peritel bervaluasi tinggi tanpa
memiliki inventory
Penyedia akomodasi tanpa
memiliki kamar
Media populer tanpa
membuat content
142
140 43 21
16 4 4
130 46 22
59 11 11
125 14 23
6 4 3
* *
*139 juta
Jumlah pengunjung bulanan (dalam juta)
4Potensi digitalisasi di Indonesia
INDONESIA?
POPULASI 2018
355,5 JutaPenetrasi: 133%
150 JutaPenetrasi: 56%
150 JutaPenetrasi: 56%
Sumber: Wearesocial Jan-19, Jakpat
MOBILE
SUBSCRIPTION
INTERNET
USERS
ACTIVE SOCIAL
MEDIA USERS
268,2
Indonesia adalah pasar besar dan potensial untuk menyerap arus digitalisasi
MOBILE SUBSRCRIPTION
INTERNET USERS
ACTIVE SOCIAL MEDIA USERS
BENCHMARK
67%
57%
45%
144%
84%
79%
125%
80%
78%
133%
82%
74%
87%
41%
23%
116%
71%
71%
Population in Million (2018) 1.361107,332,25 69,247.676 5,8
Jt
Negara berpopulasi besar dengan jumlah
generasi milenials yang cukup dominan
Lebarnya digital gap Indonesia dibanding negara
mitra menunjukkan peluang pasar yang besar
Fintech dan E-Commerce Indonesia 5
Sumber: Aftech, OJK Agustus 2019, diolah
Posisi Agustus 2019
Perkembangan fintech dan e-commerce di Indonesia sangat pesat dan beberapa diantaranya telah berkategori unicorn
FUNDING ROUND FOREIGN INVESTORS*) DOMESTIC INVESTORS*)
$3.1B / 11 roundsVisa, MUFJ, Tencent, K3 Ventures, Warburg Pincus, Kohlberg Kravis Roberts, Rakuten, Openspace, Sequoia, DST Global
ASTRA International,
$2.4B / 9 roundsSoftBank, Alibaba Group, CyberAgentCapital, East Ventures, Indonusa Dwitama
$50M / 6 roundsMirae Asset-Naver Asia Growth Fund aucfan, STRIVE, IREP, 500 Startups, Emtek Group, Batavia Incubator
Sumber: Crunchbase.com *) Lead investor termasuk seed round. Tidak termasuk undisclosed funding round
Sumber: Google-Temasek
s.d Agt-19, 272 fintech dan 200 e-commerce hadir di Indonesia, 4 diantaranya Unicorn
Indonesia memimpin pangsa pasar dengan putaran nilai bisnis tertinggi
Besarnya potensi mendorong arus investasi asing masuk ke start-up Indonesia
Digitalisasi dan peluang inklusivitas 6
Fintech dan e-commerce dapat membuka peluang inklusivitas kepada 51% penduduk unbanked dan 59,7 juta UMKM
Perluasan inklusivitas tersebut terlihat pada jejaring yang dibangun oleh sejumlah fintech dan e-commerce besar
Kehadiran fintech dan e-commerce membuka lebar peluang inklusivitas ekonomi-keuangan
PANGSA REKENING PENDUDUK DEWASA
Pangsa
UMKM
thd PDB62.922.617
Sumber: Sensus BPS dan Kemenkop-UKM 2015, Kemenkominfo 2017
7Akseptasi layanan fintech dan e-commerce di Indonesia
Nominal Transaksi E-Commerce
Sumber: Bank Indonesia
Baki Debet Kredit UMKM Fintech
Sumber: LKPBU, DPUM, OJK, diolah. Periode Juni 2019
Penyaluran Kredit UMKM oleh Fintech
120 Fintech Lending
Terdaftar 7 Fintech Lending
Berizin
Baik transaksi e-commerce maupun fintech lending
tumbuh dalam tren eksponensial
Sejak awal 2017 s.d Juni 2019, transaksi e-commerce
tumbuh signifikan sebesar 137,1% (CAGR)
Total pinjaman yang telah di-channel melalui platform
fintech lending mencapai Rp44,8 Triliun pada Juni 2019
Akseptasi dan animo masyarakat terhadap
layanan fintech dan e-commerce relative tinggi
Jun-18 Mei-19 Jun-19 mtm yoy
Jumlah Lender 123.633 480.262 498.824 3,86% 303,47%
Jumlah Borrower (satuan akun) 1.090.306 8.750.425 9.743.679 11,35% 793,66%
Outstanding Pinjaman 2,22 8,32 8,5 2,16% 282,88%
TWP >90hr (∆) 0,79% 1,57% 1,75% 11,18% 120,21%
Data Jumlah Fintech Posisi Agustus 2019
8Peran non bank di industri uang elektronik menguat
Sumber: Bank Indonesia
Total Nominal Transaksi UE Akseptasi User dan Merchant UE Bank vs Non Bank Floating Fund UE Bank vs Non Bank
Pangsa Metode Pembayaran E-Commerce (Berdasarkan Volume)
Menguatnya e-commerce berkorelasi positif terhadap
akselerasi UE non bank
Kinerja transaksi penerbit UE non bank (fintech) tumbuh
eksponensial seiring kuatnya akseptasi masyarakat
Total floating fund masyarakat yang dikelola pelaku
fintech telah mencapai Rp2,9 Triliun pada Juli 2019
Peran pelaku non bank di sistem pembayaran
semakin menguat
9Sektor keuangan mulai terdisrupsi oleh Fintech.....
“BANKING IS ESSENTIAL
BANKS ARE NOT”
ALL THE WAYS
IS UNBUNDLING THE BANK
10....demikian pula di Indonesia
ALL THE WAYS
IS UNBUNDLING
THE BANK
Replikasi model bisnis
keuangan perbankan
oleh fintech juga
telah berlangsung di
Indonesia
11Indikasi BigTech
Hasil Identifikasi BigTech oleh BIS Sejumlah provider cukup agresif dalam membangun
ekosistem omni-channel dan mulai mengarah pada model
bisnis BigTech
Payment Payment
12Risiko Shadow BankingMenguatnya peran fintech di dunia keuangan dan ketertinggalan perbankan nasional dalam bertranformasi digital mengeskalasi risiko shadow banking
SHADOW BANKING DI TIONGKOK
Belum satupun bank nasional bertransformasi digital
secara end to end
Dari 144 bank, bank BUKU IV relatif lebih siap
Kasus integrasi YueBao-Alipay-TaoBao di Tiongkok
yang berujung pada hard-landing policy oleh PBoC
menjadi lesson-learned mengenai urgensi untuk
memitigiasi risiko shadow banking sejak awal
Pemetaan Digital Readiness Perbankan Nasional
13Landskap risiko bergeser: risiko siber dan risiko operasional
*)DoS: Denial-of-service; DDoS: distributed denial-of-service; MitM: Man in the Middle; XXS: Cross-site Scripting1) Accenture; 2)Cybersecurity Ventures
Risiko siber berubah menjadi risiko yang paling ditakuti
Kerugian risiko siber ditaksir mencapai US$ 11,7 T di 2017
Infrastruktur SP BI juga kerap mengalami serangan siber
Domino effect dari gangguan listrik dan jaringan
cenderung menguat
Cakupan risiko operasional juga melebar dengan
menguatnya peran non bank
INTERCONNECTEDNESS
BANK-NON BANK DI SP
14Landskap risiko bergeser: Proteksi Data dan AML-CFT
Pertumbuhan E-Commerce yang
tidak diimbangi produktivitas
dapat memperburuk CAD
Porsi barang impor diestimasi >
80%
Digitalisasi juga mendorong
impor ICT yg melonjak sejak
2015 sejalan dgn maraknya
Fintech-Commerce
Digitalisasi dan internet of things memicu
kekhawatiran baru mengenai proteksi data pribadi
65% dari insiden data security breach di global dipicu
oleh insiden disclosure of personal data
KOMPARASI IMPOR ICT VS TOTAL IMPOR (HS 2 DIGIT)
Sumber: https://ico.org.uk/action-weve-taken/data-security-incident-trends/
Kasus pencucian
uang di dunia
memanfaatkan
cryptocurrency
mencapai $1,5
milyar pada 2018
PROTEKSI DATA
AML-CFT
Tantangan Kebijakan 15
How to strike the balance between harnessing the digital opportunity and mitigating the risk?
4
1 Perlu interlink yang kuat antara keuangan digital dengan ekonomi digital
2 Perbankan perlu didorong untuk bertranformasi digital secara end to end
3 Kolaborasi bank dengan fintech perlu diperkuat dan diperluas
Perlu penguatan regulasi, entry-policy, pelaporan dan
pengawasan yang selaras dengan tuntutan era digital
5Keterbukaan ekonomi perlu memperhatikan
prinsip national interest
6 Perluasan akseptasi digital perlu terus didorong
16Visi Sistem Pembayaran Indonesia
1SPI 2025 mendukung integrasi ekonomi-keuangan digital nasional sehingga menjamin fungsi bank sentral dalam proses peredaran uang, kebijakan moneter, dan stabilitas sistem keuangan, sertamendukung inklusi keuangan
SPI 2025 mendukung digitalisasi perbankan sebagai lembaga utama dalam ekonomi-keuangan digital melalui open-banking maupun pemanfaatan teknologi digital dan data dalam bisnis keuangan
SPI 2025 menjamin interlink antara Fin-tech dengan perbankan untuk menghindari risiko shadow-banking melalui pengaturan teknologi digital (spt API), kerjasama bisnis, maupun kepemilikan perusahaan
SPI 2025 menjamin keseimbangan antara inovasi dgn consumers protection, integritas & stabilitas sertapersaingan usaha yg sehat melalui penerapan KYC & AML-CFT, kewajiban keterbukaan data/informasi/bisnis publik, & penerapan reg-tech & sup-tech dalam kewajiban pelaporan, regulasi & pengawasan
SPI 2025 menjamin kepentingan nasional dalam ekonomi-keuangan digital antar negara melalui kewajiban pemrosesan semua transaksi domestik di dalam negeri dan kerjasama penyelenggara asing dengan domestik, dengan memperhatikan prinsip resiprokalitas
2
3
4
5
*) Aspek SPI meliputi instrumen, mekanisme, lembaga, infrastruktur, dan cross border, termasuk sinergi dan koordinasi kelembagaan
Strategi Nasional Keuangan Inklusif 17
PKH dan BPNT
Sejumlah Program Nasional Inklusi Keuangan
Pendirian Badan Layanan Umum (BLU) PIP
Revolusi industri 4.0
KUR Klaster
Simpanan Pelajar (SimPel & SimPel iB)
Asuransi Perikanan
Reksa Dana Mini Mart Bekraf for Pre-Startup
e-smart IKM
Program Aksimuda
LKD dan Laku Pandai
Simpanan Mahasiswa & Pemuda (SiMuda)
Reksa Dana Syariahku (SAKU)
STRATEGI
NASIONAL
KEUANGAN
INKLUSIF
(SNKI)
Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DKNI)
Kementerian dan Lembaga telah bergerak untuk mendorong inklusi keuangan
berpedoman pada SNKI
Arah Kebijakan Bank Indonesia 18
Kebijakan Bank Indonesia diarahkan pada upaya mendukung integrasi ekonomi-keuangan digital nasional untuk menjamin fungsi bank
sentral dalam proses peredaran uang, kebijakan moneter, dan stabilitas sistem keuangan, serta mendukung inklusi keuangan
TANTANGAN KEBIJAKAN
• Penguatan instrumen dan infrastruktur publik
berbasis digital
01
• Memperkuat Ekosistem SP dan FMI yang
terintegrasi secara end to end
• Mendorong perluasan akseptasi non
tunai d/r memperkuat efisiensi
Kebijakan Mendukung Stabilitas Sistem
Keuangan 02
RESPONS KEBIJAKAN
01 Kebijakan mendukung kegiatan ekonomi
• Memperkuat Pengendalian Risiko,
Perlindungan Konsumen dan Pengawasan
• Memperkuat framework pengaturan,
perizinan, dan pengawasan di bidang SP
PENGUATAN KOORDINASI KELEMBAGAAN
How to strike the
balance between
harnessing the
digital opportunity
and mitigating the
risk?
STRATEGI
Bansos Non Tunai
Transaksi Keuangan Pemerintah
Sektor Transportsi
BLUEPRINT SPI 2025
STANDARDISASI QRIS
PERLUASAN
ELEKTRONIFIKASI:
ONBOARDING UMKM
Blueprint Sistem Pembayaran 2025 19
Visi Sistem Pembayaran Indonesia 2025 diimplementasikan melalui 5 area inisiatif utama
Inisiatif
Utama
Cakupan
PEMERINTAH OJKINDUSTRI
PERBANKAN FINTECH E-COMMERCE
INDUSTRIAL
APPROACH
REGULATORY
APPROACH
COLLABORATIVE
APPROACH
20QRIS di-desain mendorong integrasi transaksi UMKM secara end-to-end
Standardisasi QRIS yang berbasis MPM diharapkanmampu mempercepat inklusi keuangan, khususnyapenguatan efisiensi transaksi keuangan UMKM sampai dengan last mile (end-to-end)
D
y
n
a
m
i
c
S
t
a
t
i
c
Challenge di segmen mikro:Membutuhkan edukasi yang intensif untuk menggeser preferensi penggunaan uang tunai
TA H A PA N
Transaksi domestik untuk ritel oleh
penduduk dengan menggunakan QRIS1
Transaksi cross border inbound dengan
menggunakan QRIS MPM2
Transaksi cross border outbound dgn
standar QR yg berlaku di negara tujuan3
Q R I S
21Perluasan Elektronifikasi : Kerangka Kerja
KEY STRATEGY
INFORMASI & DATA
INOVASI
ADVISORY
3 I A
ENVIRONMENTSCANNING
Potensi dan Permasalahan
UMKM di Indonesia
Program Pengembangan
UMKM K/L
Program Pengembangan
UMKM BI
Tingkat kesiapan KPw DN dan UMKM
PROGRAM PRIORITAS & OUTCOME
STANDAR PRODUK BERKUALITAS
Mapping FormulasiIndeks
PenentuanIndeks
ModelBisnis
ImplementasiOn-Boarding Evaluasi
ReplikasiModel Bisnis
PRODUK
TRANSAKSI PEMBAYARAN
DIGITAL
PEMBAYARAN PEMBIAYAAN DISTRIBUSI
PEMBIAYAAN MELALUI PLATFORM
DIGITAL
JARINGAN LOGISTIK TERINTEGRASI &
DIGITAL
INKLUSIF WORKABLE SINERGISUSTAINABLEINTEGRATED
DATABASE MODEL BISNIS ON-BOARDING UMKM
5 PRINSIP
FOKUS PROGRAM3
STAGING
INFRASTRUKTUR SDM CAPITAL PASAR POLICY
F A K T O R P E N D U K U N G
UMKM POTENSIAL
UMKM SUKSES DIGITAL
UMKM POTENSI EKSPOR
ON-BOARDING UMKM DIGITAL PAYMENT DIGITAL FINANCING
UMKM SUKSES
Journey of
UMKM
INFRASTRUKTUR
22
*) TSP: Toll Service Provider **) ETC: Electronic Toll Collection
Penggunaan NIK sebagai
unique ID KPM
Biometrik sebagai alternatif
sarana autentikasi
Perluasan program Bansos NT &
ketersediaan infrastruktur SP
Peningkatan edukasi & pemberdayaan KPM (sosialisasi, pel. kewirausahaan, pengelolaan keuangan)
Penguatan landasan hukum
melalui PP Elektronifikasi Pemda
Pembentukan Tim Perluasan
Digitalisasi Daerah (TPDD)
Penyelenggaraan championship
utk motivasi Pemda
Inovasi e-retribusi dengan
menggunakan QRIS
Strategi implementasi
teknologi nirsentuh
Perluasan elektronifikasi(integrasi darat, penyebrangan & laut
Melakukan asesmen atau kajian
atas pengembangan model bisnis
Pembentukan Pokja Nasional
BANSOS TRANSPORTASITRANSAKSI PEMDA
Bansos dan Subsiditersalurkan sesuaiPrinsip 6T
Elektronifikasi transaksiPemda dgn prinsip aman, efisien, & terjangkau utk PAD
meningkatkan Elektronifikasipembayaran di transportasi ygmendukung
EFISIENSI
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
Outc
om
ePro
gra
mPerluasan Elektronifikasi : Kesepakatan RAKORPUSDA
23Onboarding UMKM
Upaya Meningkatkan “Kelas” UMKM Menuju Go Ekspor & Go Digital
24Onboarding UMKM: Ekosistem Farming Go Digital
BUMDes/LUPM
Gapoktan
Fintech
LendingPemilik Lahan
Investor
Petani/
Poktan
BANK
Pembiayaan
Produsen Agregator
Swasta / Pemerintah Swasta / Pemerintah
Pusat Distribusi
Produksi Pemasaran
Ritel
Konsumen
Inovasi & Pengembangan SDMInfrastruktur fisik & digital
Aliran Output Produksi
Aliran Input Produksi
Ket:
Fungsi bisa diintegrasikan Pelaku industri digital Digitalisasi Pemerintah
Fintech
Payments BANKBANK
INDONESIA
Agregators
Sistem
Pembayaran
API
/E-Commerce
DATA
INFR
AS
TRU
KTU
R P
UB
LIK
DA
TA H
UB
DG
ITIAL ID
CR
ED
IT SC
OR
ING
API
Produktivitas petani & UMKM sektor pertanian akan didorong melalui integrasi antara sektor produksi dan sektor keuangandengan sistem pembayaran sebagai penghubungnya yang mengoptimalkan manfaat data digital sebagai katalisator
25Key Takeaways
Digitalisasi adalah keniscayaan dan Indonesia tergolong sebagai perekonomian yang
berpotensi besar menyerap arus digitalisasi tersebut
Fleksibilitas model bisnis digital, membuka lebar pintu peluang inklusivitas khususnya bagi
perekonomian seperti Indonesia
Namun, digitalisasi juga membawa konsekuensi risiko yang tidak ringan; shadow banking,
cybersecurity, AML-CFT, proteksi data, dan risiko operasional sewaktu-waktu dapat
mengancam keberlangsungan stabilitas ekonomi makro
Tantangan bagi regulator adalah striking the balance antara upaya mengoptimalkan
manfaat dan sekaligus memitigasi risiko
Otoritas perlu menjamin interlink antara keuangan digital dengan ekonomi digital guna
menjamin terciptanya ekosistem yang kondusif bagi perkembangan inovasi dan
perekonomian secara menyeluruh
TERIMA KASIH
27Klasifikasi Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran baik nilai besar dan ritel berperan dalam mendukung seluruh aktivitas ekonomi Indonesia
TransaksiNilai Besar
Transaksi Ritel
BI - RTGSBI - SSSS SKNBI Uang Elektronik
ATM/Kartu Debit
Kartu Kredit
Sistem Pembayaran Indonesia
Dioperasikan oleh BI
Dioperasikan oleh Industri
*) Data Juni 2019
Kliring & SetelmenSurat Berharga
Bank Non Bank
Tarik Tunai Pembelian & Transfer
Vol: 57.1%gVol: 6.8%Nom: 93.5%
Vol:2.8%gVol: -2,0%Nom: 4.5%
Vol: 40.2%gVol: 90.3%Nom: 2.0%
Vol: 45%gVol: 20.6% Nom: 23.5%
Vol: 55%gVol: 267% Nom: 76.5%
Vol: 64%gVol: 14.0%Nom: 45.5%
Vol: 36%gVol: -3.9%Nom: 54.5%
KeteranganVol Pangsa volume transaksigVol Pertumbuhan volume transaksi (YoY)Nom Pangsa nominal transaksi
FMI yang dioperasikan juga oleh BI
28Perkembangan SP
Perkembangan Transaksi SP (Total)
Perkembangan Transaksi SP (RRH)
Sumber: Bank Indonesia diolah
Jun-18 Mei-19 Jun-19Growth
(% mtm)
Growth
(% yoy)Jun-18 Mei-19 Jun-19
Growth
(% mtm)
Growth
(% yoy)Jun-18 Mei-19 Jun-19
ATM-D 19,2 23,6 18,1 (23,1) (5,4) 17,5 20,4 18,6 (8,8) 6,8 1.097.380 1.153.231 972.183
KK 0,8 1,0 0,9 (12,1) 2,0 0,9 0,9 0,9 (4,5) (2,0) 918.145 1.037.402 955.278
UE 0,1 0,4 0,4 (4,3) 242,2 6,9 13,6 13,1 (3,7) 90,3 16.771 30.326 30.162
Internet Banking 47,4 66,4 50,8 (23,5) 7,1 7,7 3,1 2,5 (19,9) (68,2) 6.132.331 21.648.257 20.672.204
SMS/Mobile Banking 5,5 10,5 7,4 (29,5) 35,2 9,1 6,4 5,1 (20,1) (43,2) 606.535 1.636.903 1.443.063
SKNBI 15,8 16,8 15,5 (7,6) (2,3) 0,6 0,7 0,6 (9,5) (4,5) 24.660.171 24.710.329 25.229.146
Cek & BG 3,8 3,6 3,3 (8,7) (13,3) 0,1 0,1 0,1 (32,7) (33,5) 43.540.365 41.796.194 56.763.705
BI-RTGS 619,3 618,2 598,6 (3,2) (3,3) 0,0 0,05 0,05 (9,5) (4,8) 12.820.303.325 12.164.811.194 13.009.493.917
Ticket SizeNominal Transaksi (RRH), Rp T Volume Transaksi (RRH), juta
Jun-18 Mei-19 Jun-19Growth
(% mtm)
Growth
(% yoy)Jun-18 Mei-19 Jun-19
Growth
(% mtm)
Growth
(% yoy)Jun-18 Mei-19 Jun-19
ATM-D 574,8 730,9 543,8 (25,6) (5,4) 523,8 633,8 559,4 (11,7) 6,8 1.097.380 1.153.231 972.183
KK 25,4 30,5 25,9 (14,9) 2,0 27,7 29,4 27,1 (7,6) (2,0) 918.145 1.037.402 955.278
UE 3,5 12,8 11,9 (7,3) 242,2 206,9 422,6 393,7 (6,8) 90,3 16.771 30.326 30.162
Internet Banking 1.422,2 2.059,0 1.523,5 (26,0) 7,1 231,9 95,1 73,7 (22,5) (68,2) 6.132.331 21.648.257 20.672.204
SMS/Mobile Banking 164,9 326,8 222,8 (31,8) 35,2 271,8 199,6 154,4 (22,7) (43,2) 606.535 1.636.903 1.443.063
SKNBI 221,8 351,5 232,2 (33,9) 4,7 9,0 12,9 9,2 (28,6) 2,3 24.660.171 27.280.370 25.229.146
Cek & BG 53,5 69,0 49,7 (27,9) (7,1) 1,2 1,6 1,1 (32,7) (9,8) 43.540.365 41.796.194 44.813.452
BI-RTGS 8.670,3 12.981,8 8.978,7 (30,8) 3,6 0,7 1,0 0,7 (28,5) 2,1 12.820.303.325 13.445.317.635 13.009.493.917
Volume Transaksi (Total), jutaNominal Transaksi (Total), Rp T Ticket Size
29Klasifikasi Kriteria Digital Banking
KUADRAN I
(IT developed)KUADRAN II
(Digital 1.0)
KUADRAN III
(Digital 2.0/digital native)
Front end only Wrap and digitize Go digital native**
Menggunakan data processing Menggunakan cloud Menggunakan cloud, blockchain platform
Existing backend architecture New backend architecture Next level backend architecture
Contact center usage Omni channel: Chatbot usage AI usage, real time automation
Data cross selling Data analitics Contextual interactivity
Batching transaction Online transaction Realtime online transaction
ATM, internet banking transaction Mobile transaction Integrated gateway transaction
Cooperation with fintech (cross selling) Integration with fintech Having a fintech business
IT based registration Contactless verification Contactless & Big data analysis
*Dari berbagai sumber: The Financial Brand (2017), PWC Insight, McKinsey Review, BCG Insight (2018),diolah
30Glossary
Denial-of-service (DoS) and distributed
denial-of-service (DDoS) attacks
A DoS attack overwhelms a system’s resources so that it cannot respond to service requests. A DDoS attack is also an attack on system’s resources, but it
is launched from a large number of other host machines that are infected by malicious software controlled by the attacker.
Man-in-the-middle (MitM) attack Occurs when a hacker inserts itself between the communications of a client and a server
Phishing and spear phishing attacks The practice of sending emails that appear to be from trusted sources with the goal of gaining personal information or influencing users to do something.
Drive-by attack A common method of spreading malware. Hackers look for insecure websites and plant a malicious script into HTTP or PHP code on one of the pages. This
script might install malware directly onto the computer of someone who visits the site, or it might re-direct the victim to a site controlled by the hackers.
Password attack Access to a person’s password can be obtained by looking around the person’s desk, ‘‘sniffing’’ the connection to the network to acquire unencrypted
passwords, using social engineering, gaining access to a password database or outright guessing
SQL injection attack It occurs when a malefactor executes a SQL query to the database via the input data from the client to server. SQL commands are inserted into data-plane
input (for example, instead of the login or password) in order to run predefined SQL commands. A successful SQL injection exploit can read sensitive data
from the database, modify (insert, update or delete) database data, execute administration operations (such as shutdown) on the database, recover the
content of a given file, and, in some cases, issue commands to the operating system.
Cross-site scripting (XSS) attack Use third-party web resources to run scripts in the victim’s web browser or scriptable application. Specifically, the attacker injects a payload with malicious
JavaScript into a website’s database. When the victim requests a page from the website, the website transmits the page, with the attacker’s payload as
part of the HTML body, to the victim’s browser, which executes the malicious script.
Eavesdropping attack Occur through the interception of network traffic. By eavesdropping, an attacker can obtain passwords, credit card numbers and other confidential
information that a user might be sending over the network.
Malware attack Malicious software can be described as unwanted software that is installed in your system without your consent.
31Dampak digitalisasi mulai terasa di industri sistem pembayaran
Penggunaan instrumen konvensional (kartu ATM-D & KK) mulai menurun. Sebaliknya, UE semakin menguat sekaligus diikuti oleh menguatnya peran non-bank
Transaksi KK secara off us lebih seringdilakukan, namun untuk untuk ATM dan Debit
masih dominan on us transaction
Transaksi Cek&BG terusmenurun
Ekosistem SP Ritel Indonesia
Transaksi nasabah secara volume mendominasi transaksi BI-RTGS, sedangkan secara nominal OM terbesar
DOMINASIINSTRUMEN
PLAYER
Ket: Data Posisi Juni – 2019 (LKPBU)
ATM-D
Nominal Volume
94%
KK (4%) UE (2%)
ATM-D57%
UE (40%) KK (3%)
ATM-D 96,0%
38,4%
3386%
GROWTHVOLUME
2013 vs 2019
KK
UE
2012 vs 2019
BankNon Bank
102 1100 0
BankNon Bank
20 230 2
BankNon Bank
6 127 26
Big player: 014 & 002 Big player: 002& 014
Ket: Data Posisi Juni 2019Ket: Data Posisi Juni 2019
GROWTHNOMINAL
2013 vs 2019
73,2%
42,5%
4649%
TRANSAKSI
ON-USKet:
Data Posisi Juni 2019
KK
38%On us
ATM
78%On us
3 Bank Indonesia
Ket: Data posisi Juli 2019 (penurunan vol karena kebijakan capping transaksi RTGS
DOMINASITRANSAKSI
BI-RTGS
Nominal Volume
OM 29%
Nasabah 25%
Pemerintah 6%
RTGS
Antar Bank* 18%
OM 1%
Pemerintah 1%
*Antar Bank, Pasar Modal, PUAB, Valas, Lainnya
Peserta BI-RTGS133 Bank
7 Non Bank 65%
73%
34%
39%
74%
46%
21%
Antar bank* 40%
PangsaGrowth
2013 vs 2019
94%
Pangsa Growth2013 vs 2019
Nasabah 80%
RTGS 35%41%
CEK&BGSKNBI
Rp triliun
48%2013 vs 2019
NOMINAL GROWTH
Ket: *Data 2019 masih s.d Juli
2013 vs 2019VOLUME GROWTH
51%Ket: Data Posisi Juli 2019
PesertaSKNBI
132 Bank1 Bank Indonesia
RRH TransaksiCek & BG